Koran Sumatera Hari ini
Palembang
Senin, 26 Oktober 2015 8
Jadwal Sholat
Kota Palembang dan Sekitarnya Hari ini. 26 Oktober 2015.
Lintas
PT KAI Divre 3 Sumsel Bagi Masker Gratis
Foto: maulana/SHI
Tampak para petugas PT KAI Divre 3 Sumsel sedang membagikan masker gratis kepada para penumpang kereta api.
PALEMBANG, SHI Menyikapi bencana asap yg dialami wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), pihak PT Kereta api Divre 3 Sumsel mengelar bakti sosial berupa pembagian masker secara gratis kepada para penumpang kereta api dan warga di sekitar stasiun kertapati. Humas PT KAI Divre 3 Sumsel, Suprapto mengatakan, pembagian masker gratis yang dilakukan pihaknya pada hari ini (kemarin) sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap Kota Palembang yang masih terkena kabut asap akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). "Pembagian masker ini mengingat kebutuhan akan masker pada saat ini dirasa sangat penting, mengingat bahaya akan gangguan kesehatan akan selalu menghantui bagi masyarakat yg melakukan aktifitas diluar ruangan," katanya. Dalam pembagian masker ini pihaknya bekerjasama dengan perusahan fatnership (PT KALOG /PT Kereta Api Logistik dan PT BAU/ Bara Alam Utama). "Pembagian masker gratis yang dilakukan pihaknya tersebut diperuntukkan untuk para penumpang Kereta Api dan warga sekitar yang berada di Stasiun kertapati," ujar Suprapto Suprapto menjelaskan, adapun jumlah masker yang disiapkan pihaknya untuk dibagikan kepada para penumpang dan warga sekitar yaitu sebanyak 1000 masker. "1000 masker ini kita bagikan kepada para penumpang ka selero (kertapati - lubuklinggau) dan ka rajabasa (kertapati - tanjung karang). Kegiatan pembagian masker ini juga dibantu oleh anggota komunitas pecinta kereta api (KPKD3 / komunitas Pecinta Kereta Api Divre 3) wilayah Palembang," jelasnya. Lebih lanjut diungkapkannya, selain pembagian masker secara gratis di stasiun kereta api, para petugas PT KAI dan komunitas pecinta kereta api bersama-sama petugas Angkasa Pura 2 juga membagikan masker secara gratis di wilayah bandar udara Sultan Mahmud Badarudin 2. "Adapun yg menjadi objeknya adalah kedatangan para penumpang pesawat di bandara SMB 2. Sebanyak 10.000 masker disiapkan dalam kegiatan masker gratis di wilayah bandara ini," ungkap Suprapto. Suprapto menambahkan, diharapkan dengan kegiatan pembagian masker gratis ini, bisa mengurangi dampak bagi masyarakat yg melakukan aktifitas mobilitas. "Semoga bencana asap yg telah menyelimuti wilayah Indonesia khususnya di Provinsi Sumsel dapat segera teratasi," katanya (Lan)
Bensin Eceran Dikeluhkan Warga Diduga Dipasok Dari Muba, Ilegal
LAHAT, SHI Warga Kecamatan Jarai belakangan mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang dijual pedagang pengecer, pasalnya bensin yang diduga berasal dari penambang minyak perorangan di wilayah Musi Banyuasin (Muba) itu belum layak digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor dan belakangan banyak beredar dikawasannya. Akibatnya, kendaraan yang menggunakannya, akan cepat mengalami masalah, bahkan mudah rusak. Ini dikemukakan Noven, salah satu warga di Kecamatan Jarai kepada wartawan. Dirinya mengaku, dirinya pernah membeli bensin pada salah satu pedagang eceran, tetapi warna bahan bakar minyak jenis premium yang dibelinya itu, berbeda dari biasanya. Dia menduga, bensin yang dibelinya itu belum menjadi premium murni dan masih bercampur dengan bahan lainnya. "Tolong kepada pihak terkait untuk segera mengecek temuan dan keluhan warga ini, jika terus dibiarkan bensin belum masak itu, maka mesin kendaraan kami bisa aus," ujarnya. Kondisi ini memang menurutnya, jika tak segera ditindak lanjuti bisa merugikan masyarakat, dan akan banyak sekali korban kendaraan yang rusak. "Disini bae, setau aq sudah ado 5 motor yang rusak. Jadi kami harapke nian, ado perhatian secepetnyo mengenai hal ini," ujarnya lagi. (Irg)
Shubuh
04.28
Dzuhur
11.53
Ashr
15.09
Maghrib
17.59
Isya’
19.10
Miris, Lahan Pemakaman di Palembang Over Load
PALEMBANG, SHI Kendati Pemkot Palembang sudah menambah empat lahan pemakaman baru beberapa tahun lalu. Namun, hampir seluruh lahan yang dijadikan Tempat Pemakaman Umum (TPU) mengalami over load. Kepala Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan, dan Pemakaman (DPJPP) Kota Palembang, Alex Fernandus mengatakan, hampir secara keseluruhan semua TPU yang dikelola pihaknya mengalami over load atau lahan untuk makam yang baru semakin berkurang. "Kita tidak dapat memungkiri, angka kematian warga di Palembang pasti ada dan secara agama didominasi umat muslim yang jika meninggal harus dimakamkan. Sehingga kapasitas
tiap TPU yang ada lahannya pasti berkurang," katanya. Menanggapi permasalahan ini, pihak DPJPP secara terus menerus menerapkan sistem pemakaman yang berkonsep ramah lingkungan. Penerapan TPU Ramah lingkungan difungsikan sebagai sarana penyerapan air, menambah fungsi ruang hijau, menambah keindahan agar menghilangkan kesan angker, dan lebih efektif dan efisien tanpa membongkar pedapuran makam. Sejauh ini, DPJPP Palembang mengelola sebanyak 12 TPU di kota Palembang. Diantaranya TPU Kamboja, Puncak Sekuning, Talang Kerikil, Kandang Kawat, Sultan Mansyur, Telaga swidak, Candi Welang, Talang Pete dan Talang Jambe. Dari jumlah TPU
tersebut, TPU Puncak Sekuning, Sultan Mansyur dan Talang Jambe yang lahan pemakamannya masih dikategorikan luas. "Kalau yang lain, makamnya tidak tumpang, tidak bisa ada lahan lagi," ujarnya. Dia mengakui, overloadnya beberapa TPU yang dikelola Dinas Pemakaman merupakan kesulitan yang dialami pihaknya sejak awal. Kedepan, setelah penerapan pola TPU ramah lingkungan, maka pihaknya tidak memperkenankan lagi adanya pedapuran pemakaman di TPU. "TPU yang ada di Palembang luasannya beragam. Ada yang 2 hektare (ha) dan bisa mencapai belasan ha lebih. Dan tiap perhektare lahan makam bisa menampung 8000-8500 makam," katanya. Menghindari kekurangan ter-
sebut, sambungnya, konsep ini otomatis di TPU baru tersebut tidak ada lagi dipasang pedapuran pemakaman. Sehingga lahan yang ada lebih efektif dan efisien difungsikan, termasuk menambah keindahan dan ruang terbuka hijau. Selain itu, pihaknya juga bakal mengembangkan TPU dikawasan Seberang Ulu dan Jakabaring. Menurutnya, untuk memanfaatkan lahan TPU baru agar lebih efisien dan efektif penggunannya, maka akan diterapkan konsep makam tumpang. Ini dilakukan agar daya tampung lahan TPU lebih maksimal, karena pihak Pemakaman tidak mungkin membebaskan lahan setiap tahunnya. Semakin lama, lahan sulit dicari, dan harga tanah makin mahal. (Iim)
Mukti Sulaiman Tinjau Bumi Perkemahan
Sekretaris Daerah (Sekda), Mukti Sulaiman saat berbincang di lokasi pembangunan bumi perkemahan.
Foto: Humas Pemprov Sumsel
PALEMBANG, SHI Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan H Mukti Sulaiman yang juga Ketua Kwartir Daerah (Ka.Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Selatan, Sabtu (24/10) bersama Jajaranya melakukan peninjauan Pembangunan Bumi Perkemahan Pramuka di Gandus Palembang. H Mukti Sulaiman yang saat meninjau selain didampingi Andalan Kwarda Gerakan Pramuka Sumsel Iskandar Zulkarnain juga didampingi Dinas Instansi terkait seperti dari Dinas Pekerjaan Umum
Cipta Karya (PU-CK) Sumsel, Biro Pemerintahan Setda Prov Sumsel, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel dan Satpol PP Sumsel serta Dinas Instaansi lainya. Dalam kunjunganya itu Mukti sangat mengapresiasi dengan perkembangan pembangunan yang tengah dilaksanakan saat ini, seperti disampaikan Iskandar. “Ka Kwarda Gerakan Pramuka Sumsel sangat senang dan mengapresiasi perkembangan pembanggunan bumi perkemahan Gandus Paleembang ini” ujarnya. Diantara Pembangunan Fasilitas
di bumi Perkemahan Gandus yang tengah berlangsung saat ini adalah pembangunan pagar, pembangunan Musholla yang saat sudah mencapai 60 persen kemudian pembangunan fasilitas sanitasi Mandi-Cuci-Kakus (MCK) dengan 50 toilet dan 50 kamar mandi yang sudah mencapai 25 persen serta Rehab Gedung Pertemuan. Ini semua menurut Mukti seperti disampaikan Iskandar akan rampung awal Desember 2015, karena pada bulan itu akan dilangsungkan Jambore Daerah (Jamda) Gerakan Pramuka 2015 Sumatera Selatan.
Selain itu pihaknya merasa gembira karena penataan bumi Perkemahan Gandus seluas 20 hektar ini telah tertata dengan baik dengan sejumlah fasilitas seperti jalan dan fasilitas umum lainya. Ditambahkan Iskandar letak bumi Perkemahan Gandus itu sendiri cukup strategis, karena menurutnya dari simpang Jalan Soekarno-Hatta hanya berjarak sekitar 5 Km. "Insya Allah Jamda Pramuka Sumsel bulan Desember mendatang akan berjalan dengan baik dan laancar ," tutup Iskandar. (Lan)
PALEMBANG, SHI Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kembali mengingatkan kepada warga yang ada rumah toko (ruko) harus memiliki satu pohon berakar tunggang, untuk menciptakan suasana asri di perkotaan. Kepala Dinas Tata Kota Palembang, Isnaini Madani mengaku, pentingnya pohon tersebut untuk mengatasi serapan air yang tinggi. Sehingga ancaman terkena banjir pun semakin berkurang. "Pemilik ruko harus menanam pohon, namun tidak menanam di dalam pot. Aturan ini tidak main-main
karena menjadi syarat dalam pembuatan izin mendirikan bangunan," kata Isnaini, Minggu (25/10). Ia mengatakan, pemkot menyediakan alternatif pohon yang akan ditanam di antaranya mahoni, terembesi, jati, atau pohon lainnya yang memiliki kayu keras. Sedangkan untuk letaknya disesuaikan dengan lokasi ruko karena tinggi pohon ini diharapkan minimal 2,5 meter. "Untuk tahap awal akan diberlakukan ke ruko, nanti semua bangunan dari perumahan warga harus memiliki tanaman berakar tunggang ini," sampainya.
Dalam penerapan aturan ini, Dinas Tata Kota telah berkoordinasi dengan pemerintahan di tingkat kecamatan dan kelurahan. "Camat dan lurah akan ikut mengawasi penerapan aturan ini, bahkan dapat mencegah proses pembangunan ruko jika tidak sesuai dengan ketentuan," sambung Isnaini. Pemkot Palembang gencar mengingatkan warganya untuk mematuhi aturan terkait izin mendirikan bangunan karena terjadi pertumbuhan yang signifikan dalam pembangunan perumahan, rumah toko, dan pusat perkantoran dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Bangunan dan Reklame Dinas Tata Kota Palembang Sodik mengatakan, masyarakat harus diingatkan bahwa ketentuan memiliki IMB untuk bangunan baru itu bersifat wajib karena berkaitan dengan penataan kota. "Seiring dengan pergerakan kota menjadi metropolitan, terkait IMB ini harus terus disosialisasikan ke masyarakat yakni mengingatkan apapun bentuk bangunannya harus ada izin, mulai dari rumah tempat tinggal, rumah toko (ruko), perumahan hingga kantor," pungkasnya. (Iim)
Pemilik Ruko di Palembang Diwajibkan Tanam Pohon