IR-MAGAZINE VOL.01

IRMAGA ZINE V

O

L

C R E A T I V I T Y

.

0

1

N E V E R

E N D S

C O N T E N T IR-MAGZ VOL.01

F E A T U R E

S E L A Y A N G P A N D A N G

H I

U N W A H A S M O V I E

R E V I E W

P R O F I L E |

| |

F I G U R E

R U B R I K

SELAYANG PANDANG HI UNWAHAS

Screening Film dan Peresmian Website HIMAHI

Screening Film and Discussion II kali ini mengangkat film “In The Land of Blood and Honey” yang dibintangi oleh Goran Kostic dan Zana Marjanovic, serta disutradarai oleh

Himpunan Mahasiswa

Angelina Jolie. Film ini

Hubungan Internasional

mengangkat kisah cinta dua

(HIMAHI) melalui Divisi Penelitian dan Pengembangan kembali

insan yang berbeda dan berlatar belakang salah satu perang yang tidak akan pernah dilupakan sejarah HI,

mengadakan Screening

Perang Bosnia (1992-1995).

Film and Discussion

Mahasiswa disuguhkan dengan

yang merupakan salah

drama dan salah satu perang yang terdapat banyak

satu kegiatan rutin

pelanggaran Hukum Humaniter

HIMAHI. Screening Film

Internasional (IHL). Mereka

kedua ini diadakan

sangat antusias untuk

pada hari Rabu, 5 April 2017.

mengetahui jalannya perang yang terjadi di Bosnia dan Herzegovina ini.

SELAYANG PANDANG HI UNWAHAS

Seperti Screening Film

Divisi Penelitian dan

sebelumnya, Screening

Pengembangan HIMAHI

Film kali ini diikuti dengan

kembali membuat kejutan

diskusi yang dipimpin

dengan langsung

langsung oleh Bapak Adi

meluncurkan website

Joko Purwanto S.IP., MA

himahi.or.id setelah

(Dosen FISIP Universitas

Screening Film and

Wahid Hasyim) yang juga

Discussion selesai. Website

merupakan pembina

ini diresmikan langsung oleh

HIMAHI. Beliau

Bapak Adi Joko Purwanto

menjelaskan tentang latar

S.IP., MA. Beliau sangat

belakang dan jalannya

mengapresiasi

Perang Bosnia.

diluncurkannya website himahi.or.id yang akan menjadi penyambung masyarakat HI Unwahas.

Beliau berharap dengan adanya website ini, HIMAHI

Krisna Adhitama sedang memaparkan mengenai website himahi.or.id

akan terpacu untuk terus berkarya dan mengabdi pada masyarakat HI Unwahas (kris)

SELAYANG PANDANG HI UNWAHAS

Peresmian Center of Religion and Peace Studies (CORPS)

Delegasi Hubungan Internasional Dari Kanan : Pronya, Diah, Karina, Ruqaya (Ekonomi) dan Nigin

Lembaga Kajian Studi Hubungan Internasional Universitas Wahid Hasyim mengirimkan tujuh delegasi untuk menghadiri Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (15/4). Nigin (HI 2015), Aulia Taher Arafat (HI 2014), M. Rouf Efendi (HI 2015), Krisna Adhitama (HI 2016), Karina Natalia Ayudianing K (HI 2016), Diah Arianti (HI 2016) dan Pronya Lokbere (HI 2016) adalah namanama terpilih yang didelegasikan untuk acara ini. Tujuh delegasi tersebut mengikuti serangkaian diskusi dengan sangat antusias.

Selain tujuh nama tersebut, ada juga Isman Habibillah (HI 2013) yang mewakili Global Peace Youth Semarang.

SELAYANG PANDANG HI UNWAHAS

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar acara ini dengan harapan tercita dan tersebarnya perdamaian ke seluruh pelosok negeri, bahkan ke seluruh dunia. Acara ini turut dihadiri perwakilan dari berbagai Universitas (Unwahas, UIN Walisongo, Unika, UKSW dan Undip) serta dari berbagai NGO. Diskusi dipimpin oleh Bapak Maas Shobirin (Dosen Unwahas) Sebagai Moderator dan diisi oleh Bapak Iman Fathuddin ( Dosen Unwahas), Bapak Andi Santoso (Pendeta Anabaptis Menonite) dan Bapak Tedi Kholiluddin. Diskusi diawali dengan pemaparan perdamaian dari sudut pandang Islam, Kristen dan filsafat keilmuan.

Bapak Iman Fadhillah sedang memaparkan Perdamaian dari sudut pandang Islam

Logo CORPS

Di akhir diskusi, Dr. H. Mudzakkir Ali, MA. (Dosen Unwahas) Meresmikan sebuah NGO dengan nama Center of Religion and Peace Studies (CORPS). NGO ini ertujuan untuk menjadi pusat kajian perdamaian antar kepercayaan (inter-faith) dan aktif dalam kampanye perdamaian antar agama. dua mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Wahid Hayim di percaya sebagai tim kreatif dan media CORPS. Aulia Taher Arafat dan M. Rouf Efendi adalah sekian dari banyaknya mahasiswa yang tertarik untuk mempelajari Interfaith Peace and Conflict. Atas Dedikasi Mereka, Jajaran Tinggi CORPS mengajak mereka untuk aktif mengkampanyekan perdamaian dan menjadi bagian dari tim kreatif CORPS (kris)

SELAYANG PANDANG HI UNWAHAS

STUDI BANDING

HIMAHI UNWAHAS KE UGM

Kahim KOMAHI (kiri) dan HIMAHI (kanan) membicarakan kerjasama kedua organisasi.

Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Wahid Hasyim Semarang menyelenggarakan agenda studi banding (IRVisit) ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Acara ini diadakan di Gedung Fisipol Universitas Gadjah Mada. Korps Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (KOMAHI) UGM, selaku tuan rumah membuka acara ini dengan memaparkan latar belakang berdirinya KOMAHI, serta program-program kerja setiap Departemen.

SELAYANG PANDANG HI UNWAHAS

Acara studi banding (IR-Visit) ini, dihadiri oleh seluruh divisi HIMAHI Unwahas meliputi Divisi Medinfo, Eksternal, Litbang, Abdimas, serta Minat dan Bakat. Setelah sesi pemaparan serta diskusi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama pengurus KOMAHI UGM dan HIMAHI Unwahas. Dengan berlangsungnya kegiatan ini, maka diharapkan dari masing-masing forum mahasiswa dapat saling menjalin kerjasama dalam segala bidang, baik akademik maupun nonakademik, serta dapat memacu kegiatan yang aktif serta produktif di dalam setiap kesempatan, terutama dalam dunia diplomasi. (krn)

MOVIE RE -VIEW In The Land of Blood and Honey (2011) Bridge of Spies (2015)

Genre Genre :: Drama, Drama, War, War, Romantic Romantic Director Director :: Angelina Angelina Jolie Jolie Writter Writter :: Angelina Angelina Jolie Jolie Tanggal Tanggal Rilis Rilis Perdana Perdana :: 16 16 February February 2012 2012 Studio Studio :: GK GK Films Films CAST CAST & & CREW CREW Pemain Pemain :: Zana Zana Marjanovic, Marjanovic, Goran Goran Kostic Kostic and and Rade Rade Serbedzija Serbedzija

A An ng g ee ll ii n n aa JJ oo ll ii ee '' ss p p oo w w ee rr ff uu ll d d ii rr ee cc tt oo rr ii aa ll d d ee b b uu tt aa b b oo uu tt tt h h ee B B oo ss n n ii aa n n w w aa rr –– w wh h ii cc h h ss h h oo w w ee d d aa tt tt h h ee B B ee rr ll ii n n ff ii ll m m ff ee ss tt ii vv aa ll –– ii m mp p rr ee ss ss ee ss w w ii tt h h ii tt ss ll aa cc kk oo ff d d ii rr ee cc tt oo rr ii aa ll ff ll oo uu rr ii ss h h ee ss

Film In The Land Of Blood And Honey,cinta di atas zona perang,berkisah tentang pembantaian etnis dan perang saudara di Bosnia dipertengahan tahun 1990. tentang bagaimana hubungan manusia dan sikap mereka dalam menyikapi perang tersebut. film In The Land Of Blood And Honey ini bermula disebuah tahanan dimana para wanita diperkosa oleh tentara serbia.Di tempat ini akhirnya tumbuh benih benih cinta antara tahanan Bosnia dengan seorang tentara Serbia.

Lebih spesifiknya, ada kisah romantis didalam tema peperangan ini. Yaitu cerita perjalanan cinta sepasang manusia dari latar belakang yang berbeda. Seorang wanita muslim bernama Alja dan seorang prajurit Kristen Serbia, Danijel terlibat dalam kisah cinta yang rumit. Keduanya bertemu pada tahun 1991 sebelum terjadinya perang. Namun, mereka harus berhadapan dengan situasi tak terduga yang mengancam hubungan mereka pasca peperangan tersebut.

Jolie rupanya tak main-main menggarap film ini, meskipun mendapat banyak teror sekaligus ancaman pembunuhan, ia tetap mengikuti hasratnya sebagai seorang sutradara. Ia berpikir film ini bersifat universal dan layak ditonton oleh orang-orang. (hans)

Film ini menceritakan tentang kisah seorang pengacara Amerika James Donovan (Tom Hanks), saat dia berada di garis depan konflik Perang Dingin (Cold War) yang melibatkan pertukaran tahanan politik pada awal tahun 1960-an.

Pilot CIA Francis Gary Powers ditembak jatuh di Uni Soviet pada tahun 1960, dan Amerika Serikat selama itu membantah bahwa misinya terkait dengan sebuah gathering intelijen. Dia dihukum karena spionase di Uni Soviet dan dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. Pada tahun 1962, dia kembali ke AS berkat kesepakatan spy-swap antara AS dan Soviet.

Film Bridge of Spies (2015) yang disutradarai Steven Spielberg ini diproduksi oleh distributor Studio DreamWorks Pictures dan 20th Century Fox Pictures, penulis skenarionya adalah Ethan Coen dan Matt Charman

Bridge of Spies (2015) adalah film thriller dramatis dengan latar belakang dari serangkaian peristiwa bersejarah.

Kesepakatan merupakan inti dari cerita film Bridge of Spies, terlihat bahwa cerita film ini merupakan perjuangan pada nilai-nilai, terutama ketika orangorang dan pemerintah samasama telah diaduk dalam kehebohan ketakutan dan paranoid. Film tentang pengalaman luar biasa dalam kehidupan Donovan, ceritanya terinspirasi oleh peristiwa nyata (true events) yang mengambil esensi dari seorang pria yang mempertaruhkan segalanya dan juga perjalanan atau journey pada sejarah kehidupan pribadinya.

I R M A G A Z I N E

V O L .

0 1

P R O F I L E F I G U R E

Retno Marsudi

Lê Lương Minh

PROFILE FIGURE

IR-MAGZ VOL. 01

Biografi Retno Marsudi

Retno Lestari Priansari Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962. Namanya semakin banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia setelah diangkat menjadi Menteri Luar Negeri pertama RI pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo tahun 2014 - 2019..

Wanita berzodiak Sagitarius ini menempuh pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Semarang dan merupakan alumni Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. pada tahun 1985.Â

Ia lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri RI, Retno sudah mulai membangun kariernya sejak tahun 1986 dengan menjadi staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerjasama ASEAN. Retno pernah menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar RI di Den Haag, Belanda pada tahun 1997 sampai 2001. Setelahnya, Retno juga menduduki kursi Direktur Eropa dan Amerika pada tahun 2001 dan Direktur Eropa Barat pada tahun 2003.

Retno diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan islandia pada tahun 2005.

Selanjutnya Retno menjabat sebagai Direktur Jenderal Eropa dan Amerika yang mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.Â

PROFILE FIGURE

IR-MAGZ VOL. 01

Biografi Retno Marsudi

Ibu dari dua orang putra ini juga pernah mempelajari studi hak asasi manusia di Universitas Oslo. Perhatiannya terhadap hak asasi manusia juga ditunjukkan dengan bergabungnya Retno dalam Tim Pencari fakta pembunuhan Munir said Thalib pada tahun 2004.

Retno pernah berkesempatan memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM, dan FEALAC. Prestasi lain yang pernah diterima Retno adalah penghargaan Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011.

Wanita yang lebih dikenal sebagai Retno Marsudi ini menikah dengan seorang arsitek bernama Agus Marsudi dan dikaruniai dua orang putra bernama Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.

KARIR • sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda (1997-2001) • Direktur Eropa dan Amerika (2001) • Direktur Eropa Barat (2003) • Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia (2005) • Direktur Jenderal Eropa dan Amerika, yang bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika • Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012) • Menteri Luar Negeri Indonesia (2014) PENGHARGAAN • Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011 • memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation)

PROFILE FIGURE

IR-MAGZ VOL. 01

Biografi Lê Lương Minh

Lê Lương Minh lahir 1 September 1952; Le adalah Diplomat asal Vietnam yang pernah menjadi duta besar untuk PBB di New York sejak 17 Februari 2004. Sebelumnya pada 1995-1997 ia menjabat sebagai utusan negaranya untuk kantor PBB di Jenewa.

Posisi penting yang pernah dijabatnya yakni Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2008-2009.

Le juga bertekad, dirinya akan melanjutkan misi ASEAN yang secara konsisten dilakukan, yaitu untuk menyatukan semua negara di kawasan Asia Tenggara-yang berjuang untuk perdamaian, pembangunan ekonomi, kerja sama, dan integrasi.

S I K A P R I

ATAS

S E R A N G A N

AMERIKA OLEH:Â ANDI PURWONO, S.IP., M.SI.

RUBRIK IRMAGAZINE

SIKAP RI ATAS SERANGAN AMERIKA OLEH: ANDI PURWONO S.IP., M.SI. Serangan 50 rudal jelajah Tomahawk Amerika ke pangkalan udara Suriah sebagai respons atas dugaan penggunaan senjata kimia membuat dunia terbelah. USA Today mengelompokkan Indonesia bersama China, Iran, Rusia, dan Suriah sebagai penentang, sementara Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Israel, Italy, Jepang, Yordania, New Zealand, Polandia, Arab Saudi, Spanyol, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris sebagai pendukung. Benarkah Indonesia berpihak ke salah satu kubu bertikai, Â kepentingan apa yang mengkonstruksi sikap kita dan apa dampaknya ?

Serangan senjata kimia di provinsi Idlib yang dikuasai kubu pemberontak Suriah memang kontroversial.

Pertama, dalam perspektif kemanusiaan fakta ini sangat memilukan. Gas kimia yang sangat mematikan itu menyebabkan 70 orang tewas dan 200 lainnya cedera termasuk anak- anak dan bayi yang tak berdosa.

Kedua, bukti yang akurat tentang siapa pelaku pengguna senjata kimia tersebut masih simpang siur. Dugaan penggunaan senjata kimia juga telah terjadi tahun sebelumnya.

Sebagaimana yang sudah terjadi, saling tuding dan mengelak terjadi di antara dua kubu bertikai perang Suriah.

Di tengah konteks seperti itulah secara resmi pernyataan keprihatinan Indonesia atas serangan militer Amerika Serikat terhadap Suriah disampaikan  pada hari Jumat (7/4/17). Â

RUBRIK IRMAGAZINE

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan, serangan rudal Tomahawk yang diluncurkan atas perintah Presiden Amerika Donald Trump ini melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.

Serangan itu merupakan tindakam militer sepihak karena dilakukan tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB, dan tidak sejalan dengan prinsipprinsip hukum internasional dalam penyelesaian konflik secara damai.

Meminjam perspektif konstruktifisme hubungan internasional, pernyataan tersebut menunjukkan alasan ideasional berupa ide atau gagasan tentang norma kepatuhan terhadap hukum internasional, multilateralisme, dan penyelesaian damai sebagai pendorongnya.

Artinya, bukan kepentingan material namun ketiga norma itu lah yang secara regulatif -

menuntun sikap kita, bahwa sangat tidak pantas suatu negara melanggar aturan bersama yang dibuat justru untuk melindungi keamanan dan ketertiban dunia.

Dalam doktrin Just War, tindakan militer seharusnya memang dilakukan sebagai last resort (upaya terakhir).

Aksi militer juga harus diberikan dan disahkan oleh lembaga yang otoritatif. Ini lah alasan yang dikemukakan Indonesia bahwa tindakan militer yang dilakukan tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tersebut, tidak sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional, dalam menyelesaikan konflik secara damai sebagaimana disebutkan dalam piagam PBB.

RUBRIK IRMAGAZINE

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan, serangan rudal Tomahawk yang diluncurkan atas perintah Presiden Amerika Donald Trump ini melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.

Serangan itu merupakan tindakam militer sepihak karena dilakukan tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB, dan tidak sejalan dengan prinsipprinsip hukum internasional dalam penyelesaian konflik secara damai.

Meminjam perspektif konstruktifisme hubungan internasional, pernyataan tersebut menunjukkan alasan ideasional berupa ide atau gagasan tentang norma kepatuhan terhadap hukum internasional, multilateralisme, dan penyelesaian damai sebagai pendorongnya.

Artinya, bukan kepentingan material namun ketiga norma itu lah yang secara regulatif -

menuntun sikap kita, bahwa sangat tidak pantas suatu negara melanggar aturan bersama yang dibuat justru untuk melindungi keamanan dan ketertiban dunia.

Dalam doktrin Just War, tindakan militer seharusnya memang dilakukan sebagai last resort (upaya terakhir).

Aksi militer juga harus diberikan dan disahkan oleh lembaga yang otoritatif. Ini lah alasan yang dikemukakan Indonesia bahwa tindakan militer yang dilakukan tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tersebut, tidak sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional, dalam menyelesaikan konflik secara damai sebagaimana disebutkan dalam piagam PBB.

RUBRIK IRMAGAZINE

Apakah sikap ini akan berdampak buruk bagi kepentingan Indonesia, termasuk kampanye yang sedang kita lakukan dalam rangka menggalang dukungan bagi pencalonan sebagai anggota tidak tetap DK PBB tahun 2019? Alih- alih merugikan, penulis justru berpendapat bahwa sikap kita bermakna positif.

Argumen pertama didasari oleh, fakta bahwa sejak semula kita bersikap netral tidak mendukung kubu bertikai. Netralitas kita bukan pasif, namun tetapi mendorong keduanya ke arah penyelesaian diplomatik melalui meja negosiasi. Netralitas juga tercermin dari pilihan kata ‘prihatin’ dalam pernyataan kita dan bukan ‘mengecam’ sebagaimana standar ungkapan diplomatik resmi.

Kedua, sikap ini juga konsisten dengan upaya Indonesia memperkuat PBB dan memperjuangkan perdamaian dunia melalui lembaga internasional itu.

Upaya kita mendorong reformasi PBB dan kontribusi sebagai sepuluh besar negara pengirim pasukan perdamaian membuktikannya. Oleh karena itu, Indonesia juga mendorong agar DK PBB tidak berdiam diri membiarkan konflik di Suriah berlarut-larut. Dalam kaitan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga terus berkoordinasi dengan Wakil Tetap RI di PBB untuk menekankan bahwa Indonesia terus mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah agar situasi dan masalah di Suriah dapat diselesaikan.

(Andi Purwono Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Wahid Hasyim Semarang)