Kronik edisi 120

Page 1

th.XV/27 April 2017

Unika Soegijapranata

120 snap QR code

RESENSI

Buku “SEMANGAT & PERJUANGAN” MGR ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ Saya, Greget Utomo Koesandono Putro. Saya seorang muslim. Dan mulai saat ini (awal tahun akademik 2016/2017) saya menjadi keluarga besar Almamater UNIKA (Universitas katolik Soegijapranata). Sebagai keluarga, wajar kalau saya harus mengenal “sosok” penaung dari tokoh MGR. ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ. Setelah membaca buku SEMANGAT DAN PERJUANGAN MGR. ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ penulis Theodorus Sudimin dan Yohanes Gunawan, Pr. Saya lebih dapat

mengenal pribadi dan buah pemikiran Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ, serta peranan beliau dalam masyarakat dan Negara RI. Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas (meringkas isi buku) sebatas yang saya mengerti. Karena tentang kegiatan sekitar Kegerejaan, ajaran, dan istilah-istilah yang berkaitan dengan nama/jabatan/ tingkatan Gereja, saya kurang paham, dan takut kalau nanti salah dalam penyebutannya. Contoh Uskup, Pastor, Romo, Suster, Nama baptis dan Kronik Edisi 120/Th.XV

sebagainya yang saya memang benarbenar tidak mengerti. Ringkasan buku ini saya mulai dari tulisan “ Dalam pandangannya, jabatan Uskup dan kehidupan Gereja secara umum tidak cukup hanya membatasi diri pada kegiatan-kegiatan sekitar altar (liturgi dan peribadatan). Kasih Kepada Allah (dimensi vertikal) menjadi nyata dalam cinta kepada sesama dan bangsa (dimensi horisontal)”. (halaman 18) Pemikiran Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ tersebut, sebenarnya sama 27 April 2017

1


dalam ajaran Islam, yaitu HABLUM MINALLAH, HABLUM MINANNAS artinya bahwa akhlaqul karimah dibangun diatas kerangka hubungan dengan Allah, dengan menunaikan hakhak Allah atas hambanya (hubangan vertikal), dan hubungan manusia kepada manusia/ sesama ciptaan Allah (hububungan horisontal). Karena sebaik-baik manusia ialah “Manusia Yang Bermanfaat Untuk Orang Lain”, yaitu manusia yang membantu/ menolong/ meringankan kesulitan orang lain. Tentu saja, manusia yang berakhlak seperti ini, pasti hubungan dengan Tuhannya sangatlah religius. Apa yang dilakukan dan dipikirkan Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ, ketika masih bertugas sebagai pastor paroki Bintaran, ia sudah menaruh perhatian pada masalah-masalah di luar “altar”. Ia membantu orang miskin dengan mendirikan simpan pinjam, dengan tujuan rakyat tidak terjerat utangpiutang. Dan mendorong ibu-ibu untuk membuka usaha rumahan. Adapun Semangat Cinta Tanah Air, menurut Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ, dimulai dari dalam keluarga inti/ keluarga kecil. Dimana pendidikan moral (tingkah laku, karakter), agama (religi) dimulai dari dalam keluarga. Bagaimana cara orang tua mendidik anak-anaknya, itu yang akan membentuk karakter si anak. Maka menjadi hal yang sangat penting, adalah lembaga perkawinan. Karena dari pintu inilah kwalitas anak-anak bangsa akan terbentuk. Pemikiran

2

27 April 2017

tersebut, searah dengan ajaran Islam tentang keluarga. Pernikahan itu untuk membentuk keluarga yang Sakinah, Mawadah, wa Rohmah, yaitu keluarga yang hanya cenderung kepada pasangannya (sakinah), dengan dilandasi rasa cinta (mawadah) dan rasa sayang (Rohmah). Jika didalam keluarga (ayah, ibu, anak) berkiblat pada tujuan membentuk keluarga yang sakinah,mawadah,warohmah, maka terbentuklah keluarga yang harmonis, karena masing-masing berperan sesuai tugas, kewajiban, dan haknya (peran ayah, ibu, anak). Cinta Tanah Air, menurut Soegijapranata memberikan landasan yang menyeluruh, tidak hanya demi kemanusiaan melainkan juga demi Allah. Sikap yang religius (berketuhanan) dan rasa Nasionalisme tumbuh seimbang didalam dadanya. Pengabdian kepada Tuhannya dan kepada Negaranya sama besar. Dalam tulisan buku tersebut, Semangat dan Perjuangan Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ untuk menjadi 100% Katolik 100% Indonesia. Diharapkan hal itu tertanam dalam diri generasi muda zaman ini (untuk Umat Katolik). Intinya bahwa generasi muda sekarang, dengan kepercayaan apapun, haruslah seimbang antara kewajibannya kepada Tuhannya (sebagai hambaNya), dan pada Negaranya (sebagai rakyat/ warga). Sejarah Singkat Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ (lahir 25 November 1896 - wafat 22 Juli 1963). Nama lahir Soegija. Merupakan vikaris Apostolik Semarang. Kemudian menjadi Uskup Agung. Dia merupakan

Kronik Edisi 120/Th.XV

Uskup pribumi Indonesia pertama dan dikenal karena pendiriannya yang pronasionalis, yang sering disebut 100% Katolik 100% Indonesia. Lahir di Surakarta, anak seorang abdi dalem. Masa sekolah, keluarga ini pindah ke Jogjakarta. Pada tahun 1909 Soegija diminta oleh Pr. Frans Van Lith untuk bergabung di kolese Xaverius, sekolah Yesuit di Muntilan. Dia dibaptis tanggal 24 Desember 1910. Soegija menghabiskan selama dua tahun di seminari di Muntilan, sebelum berangkat ke Belanda th 1919. Menjalani pendidikan calon biarawan dengan serikat Yesus di Grave, juga menyelesaikan juniorate di Grave th 1923. Dan kembali ke Belanda belajar teologi di Maastricht. Dia menambah namanya menjadi Soegijapranata. Pada masa penjajahan Jepang, Soegijapranata berperan aktif dalam memperjuangkan bangsanya. Dia berusaha untuk meningkatkan pengakuan Indonesia di dunia luas dan meyakinkan orang Katolik untuk berjuang demi Negara mereka. Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Soegijapranata kembali ke Semarang. Pada tanggal 3 Januari 1961 dia diangkat sebagai Uskup Agung, saat Tahta Suci mendirikan enam provinsi ekleslastik di nusantara Indonesia. Dia meninggal pada tahun 1963 di Steyl, Belanda. Tidak lama setelah dipilihnya Paus Paulus VI. Jenazah diterbangkan ke Indonesia, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang, karena dia dijadikan Pahlawan Nasional.


Ciptakan Layanan Kesehatan Yang Baik Pria yang bernama lengkap Tuntas Dhanardhono atau sering dipanggil Tuntas, merupakan salah satu wisudawan terbaik periode I tahun 2017 dari Program Studi Magister Ilmu Hukum konsentrasi Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata, dengan IPK 3,93 serta judul Thesis “IMPLIKASI PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA MEDIS DI LUAR PENGADILAN”. Pria kelahiran Surabaya, 2 Desember 1983 ini, merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara, putra dari pasangan Hendry Wahyudhono dan Sri Wulandari.

yang berdedikasi tinggi, serta para karyawan yang melayani dengan sepenuh hati,”imbuhnya. Sebagai penutup wawancara, pria yang bermotto hidup “Tetapkan prioritas, kerjakan dengan niat baik dan rasa syukur” ini, menyampaikan tips supaya bisa kita bisa kuliah sambil berprestasi dan bekerja yakni dengan menanamkan motivasi yang positif ketika memulai, menjaga konsistensi selama proses pembelajaran, dan menghargai waktu yang telah/akan dijalani. (Fys)

Dalam wawancara singkat, Dia menjelaskan tentang latar belakang mengapa mendalami ilmu di Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata, ”Motivasi saya supaya dapat mempelajari dan memahami problema hukum dalam layanan kesehatan, dan turut ambil bagian dalam peningkatan pengetahuan masyarakat,”tuturnya. Pria yang menjadi pasangan Rina Pratiwi dan ayah dari 2 buah hati ini, selain bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi dan belajar di Ilmu Hukum Unika Soegijapranata, ternyata juga memiliki hoby bermain sepak bola. Hal itu sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupnya yaitu menjadi individu yang sebaikbaiknya berguna bagi masyarakat, artinya hoby yang tidak jauh dari kebersamaan dan rasa sosial yang tinggi dalam masyarakat. Saat ditanya tentang pesan dan kesan kuliah di Unika, dia berpesan, “Setiap orang tidak memandang latar belakangnya, mempunyai tanggung jawab untuk memiliki kepedulian terhadap pengembangan ilmu hukum kesehatan. Mari bersamasama saling mendukung terciptanya layanan kesehatan yang baik, dengan meningkatkan pengetahuan terkait problema hukum dalam layanan kesehatan”jelasnya. “Selain itu kesan saya terhadap proses pendidikan di Unika, ternyata tidak hanya membangun manusia yang kritis namun juga bermartabat. Hormat saya bagi para staf pengajar Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

3


Selalu Aktif Dalam Kemasyarakatan Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata, Program Studi Magister Arsitektur pada tahun ini telah meluluskan seorang wisudawan terbaik dari angkatan 2013 dan meraih predikat dengan pujian. Pria kelahiran Semarang, 15 Maret 1982 ini memiliki nama lengkap Ajimart Yogi, atau biasa disapa Aji. Dia lulus dengan meraih IPK sebesar 3,89 (cumlaude). Aji yang berdomisili di daerah Tembalang, Semarang, dalam sebuah wawancara singkat, dia mengatakan bahwa dia selalu aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan kemasyarakatan. Sekilas, dia juga mengatakan bahwa penerapan ilmu di program S1 menjadi modal utama dalam menjalani program S2, karena pada dasarnya program S2 adalah program ilmu terapan yang ada di sekitar lingkungan kita, belajar untuk peka terhadap lingkungan dan sesama yang nantinya akan membawa dampak positif, yaitu dapat mendewasakan pemikiran seseorang. Kemudian, dia mengatakan bahwa untuk jatuh bangun selama masa perkuliahan adalah adanya kesulitan dalam menyesuaikan jadwal kuliah dengan jadwal kerjanya, karena pada saat itu dia sudah bekerja di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang di Bidang Bangunan Gedung.

4

27 April 2017

Selain itu, jatuh bangun yang dia alami adalah saat kerja lembur atau mengerjakan tugas hingga larut malam. Lalu, alasan dia untuk tetap melanjutkan S2 Program Studi Magister Arsitektur di Unika Soegijapranata adalah karena biaya yang terjangkau dan kualitas pendidikan yang cukup bagus. Program Studi Magister Arsitektur Unika Soegijapranata telah meraih Akreditasi B. Selama masa perkuliahan, dia mengaku tidak begitu aktif dalam kegiatan organisasi yang berada di dalam lingkupan Universitas, Fakultas, maupun pekerjaannya. Dalam hal lingkungan dan pergaulan di sekitar perkuliahan, dia mengatakan sangat bagus khususnya selama masa perkuliahan yang diadakan di Gedung Thomas Aquinas. Untuk yang terakhir, dia memiliki dan menyampaikan sebuah pesan terhadap mahasiswa yang masih memiliki perjalanan panjang dalam masa perkuliahan. Dia mengatakan bahwa jangan pernah menyerah untuk terus belajar dan carilah pengalaman sebanyak mungkin. Karena hal itu semua dapat berguna untuk kita di masa yang akan datang, khususnya saat kita sudah bekerja. (VaVa)

Kronik Edisi 120/Th.XV


Rasa Kekeluargaan Tumbuhkan Semangat Belajar Yohanes Amantya Wijaya, mahasiswa Magister Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) program studi Manajemen Unggulan, terpilih menjadi salah satu mahasiswa dengan predikat wisudawan terbaik pada wisuda periode I tahun 2017. Pria kelahiran Kudus, 4 Februari 1993 yang akrab di sapa Yohan ini, dinyatakan lulus dengan IPK 3,8 melalui judul Thesis “PERUMUSAN RENCANA STRATEGIS USAHA JASA WISATA DENGAN PENDEKATAN SWOT, IE MATRIKS, DAN QSPM (Studi Kasus Pada Diamond Journey Network Semarang)”

“Untuk orang tua, terimakasih karena selalu mendukung dan mendorong saya untuk maju. Dan untuk temanteman, terima kasih juga atas bantuan dan dukungannya, semoga kita masing-masing bisa sukses dimasa depan, baik dalam keluarga dan pekerjaan. Jangan sampai kita lupa persahabatan ini. Dan juga bagi teman-teman yang belum lulus, segera berusaha agar lekas lulus, jangan malas bimbingan dan mengerjakan revisinya” tutupnya. (adj)

Saat penyelesaian tugas akhir, tentu ada beberapa halangan yang membuatnya sedikit kesulitan, tapi baginya halangan itu tidak terlalu menjadi beban. Mahasiswa di Unika yang kerap disebut ‘sudah bekerja sebelum wisuda’, inilah yang tengah dirasakah oleh pria penyuka hobi baca komik dan olahraga, “Sekarang sedang magang diperusahaan yang dijadikan obyek penelitian, dan sebagai freelancer agen properti (Raywhite)” ujarnya. Baginya, Unika merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah yang terbaik, selain program studi yang menjanjikan, ada suasana ‘kekeluargaan’ antara mahasiswa dan dosen yang membuatnya semakin semangat, “Salah satu alasannya adalah karena pengalaman saya selama kuliah di Unika, dimana saya merasa cocok dan nyaman belajar di Unika. Ada rasa kekeluargaan antara Dosen dan mahasiswa yang membuat saya nyaman kuliah di Unika” imbuh anak kedua dari dua bersaudara Sancaka DK dan Ayuningsih Alimadji. Saat ditemui, awalnya Yohan sempat tidak percaya menjadi salah satu mahasiswa dengan predikat wisudawan terbaik, akan tetapi menurutnya sangat senang dan bangga tersendiri, berikut beberapa tips yang diberikan Yohan kepada teman-teman ‘rajin belajar, jangan bolos, kalau ada tugas di buat, ikuti arahan dan nasehat dosen-dosen, dan jangan lupa berdoa’. “Semoga Unika dapat terus meningkatkan mutu pendidikannya. Untuk para Dosen agar dapat terus semangat berkarya untuk mendidik dan menjadikan mahasiswa-mahasiswa yang unggul,” tambah pria dengan motto Don’t worry about failures, worry about the chances you miss when you don’t even try.. Jack Canfield.

Yohanes Amantya Wijaya

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

5


Menjadi Pribadi Yang Kuat Arthur, begitu nama panggilan akrab dari Arthur Huwae. Salah satu mahasiswa Magister Profesi Psikologi yang terpilih menjadi wisudawan terbaik periode I tahun 2017.

peroleh dalam menempuh studi di program Magister Profesi Psikologi UNIKA Soegijapranata” ujar anak dari pasangan Willem Huwae dan Ny. Agustina Patty-Huwae, M.Pd.

Pria kelahiran Ambon, 4 Agustus 1992 dan penyuka traveling menyelesaikan Thesis nya dengan judul “HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DAN PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI GURU DENGAN PEMBOLOSAN SISWA PENERIMA BEASISWA ADEM” dan dengan IPK 3,61.

‘Pribadi yang kuat adalah pribadi yang mampu bangkit kembali setiap kali ia terjatuh, karena ia tahu kalau dengan usaha akan menjadikannya sebagai manusia yang bermanfaat.’ begitulah motto dalam hidupnya.

Saat menyelesaikan tugas akhir, bagi dia tidak ada halangan yang berarti. Setelah menyelesaikan studinya di S2, menurutnya memiliki perencanaan untuk studi lanjut ke jenjang berikutnya.

Lebih lanjut, Arthur juga memberikan tips agar menjadi terbaik dari yang terbaik yakni (1)

“Untuk orang tua: Terima kasih banyak untuk setiap moment suka dan duka yang kita alami bersama. Untuk teman-teman seperjuangan: selama kita masih ada di dunia ini, ilmu pengetahuan tidak akan mati. Untuk itu, tetap semangat dan teruslah berjuang di dalam setiap proses yang kita alami, karena sukses telah menanti kita di depan dan kebahagiaan akan selalu bersama kita,” tutupnya (adj)

Saat ditemui, awalnya sempat tidak percaya menjadi salah satu wisudawan terbaik, “Kaget dan tidak percaya kalau saya yang menjadi salah wisudawan terbaik dari program studi Magister Profesi Psikologi. Namun di sisi lain saya bersyukur bahwa dibalik kekurangan saya yang masih begitu banyak, ada cahaya kebahagiaan yang saya

6

27 April 2017

Membuat study comitment (2) Bereksistensilah dengan komitmen yang sudah dibuat (3) Lakukan dan selesaikan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh (4) Bangunlah kekerabatan/hubungan dengan siapa saja, karena dari orang lain kita akan lebih mengenal siapa diri kita sesungguhnya, dan menambah khasanah pengetahuan yang tidak akan pernah kita peroleh dari sumber buku/teks bacaan lainnya (5) Jangan takut gagal. Jika gagal coba lagi, karena individu yang ingin sukses adalah individu yang membuka diri untuk terus belajar dari setiap kegagalan maupun keberhasilan yang dialaminya.

Kronik Edisi 120/Th.XV


Ingin Ciptakan Monumen Hobi membuat sketsa dan ilustrasi menjadi salah satu alasan utama Lutgard Oka Adijati masuk Program Studi (Prodi) Arsitektur Unika Soegijapranata. Selain itu Oka begitu sapaannya, juga mengagumi seni, patung, eksterior dan interior, sehingga ia bercita-cita mempunyai sebuah karya sendiri berupa sebuah bangunan Monumen yang bisa dibanggakan dan tetap bertahan lama dari generasi ke generasi berikutnya. Hal itu pula yang mendorong alumni SMAN 4 Semarang ini berhasil menjadi wisudawan terbaik pada Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) prodi Arsitektur, dengan IPK 3,65. Pria kelahiran Surakarta tanggal 7 November 1994 ini menulis skripsi yang berjudul “Pasar Burung di Semarang”. “Alasan saya memilih judul ini karena dari kecil memang sering diajak ayah ke pasar burung karena saya penggemar kompetisi kicau burung, nah dari situ saya jadi tertarik dengan kompetensi perburungan di Indonesia. Selanjutnya dari situ pula muncul ide untuk membuat rancangan baru bangunan pasar burung yang lebih baik dari segi desain dan lokasi di Semarang, harapannya semoga dapat bermanfaat bagi pedagang, penggemar, dan komunitas pasar burung, serta kemajuan potensi dunia perburungan Indonesia khususnya di kota Semarang” tutur Oka. Selain itu dalam membuat Proyek Akhir Arsitektur tentunya harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, terutama para pedagang sebagai sarana kegiatan untuk menambah daya tarik wisatawan lokal maupun nasional, serta menambah wawasan masyarakat Semarang mengenai dunia hewan khususnya burung.

Akhir mesti ada suka dukanya lah, terutama masalah deadline, karena mahasiswa arsitek itu identik dengan lembur, jadi kita membuat tugas-tugas wajib di studio atau kampus secara fulltime. Tetapi disitulah saya tidak merasa stres karena diimbangi dengan kebersamaan dengan teman-teman yang saling bahu membahu dan menjadikan kita lebih akrab” jelas pria yang gemar memakai kacamata tersebut. Kampus dengan penataannya hijau dan unik sehingga lebih betah untuk nongkrong-nongkrong sambil mengerjakan tugas mahasiswa merupakan alasan utama Lutgard Oka Adijati memilih Unika Soegijapranata untuk menempuh cita-citanya yang besar. “Kalau ada positifnya tentu ada negatifnya juga dong kuliah di Unika, tapi yang jelas banyak positifnya. Hanya saya berharap mungkin masih perlu ditambah program beasiswa, pengembangan kegiatan, dan seminar nasional maupun internasional di Unika, supaya kami sebagai mahasiswa yang haus akan ilmu dan kegiatan-kegiatan dapat terpuaskan” kata Oka saat ditemui oleh Kronik. Mempunyai motto “Tugas adalah nyawa” mempunyai arti sendiri bagi Oka, yaitu sebagai mahasiswa arsitektur ibarat gambar tidak boleh kotor, tertekuk, sobek atau terkena air, karena proses dan perjuangan untuk menghasilkan sebuah karya yang besar merupakan nyawa bagi kita. “Pesan saya terhadap para mahasiswa yang masih kuliah: jadilah saudara untuk teman kita, saling bahu membahu, dan jangan menyerah dalam perjalanan di masa perkuliahan, supaya nantinya akan membentuk kita menjadi pribadi yang membanggakan banyak orang” pungkas Oka. (Adr)

“Tentunya dalam proses pembuatan Proyek

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

7


Berkat Kerja Keras dan Pantang Menyerah Judul skripsi “Pengaruh Tata Letak Sampul Majalah Vivi terhadap Tingkat Minat Beli Fashion Blogger Wanita” yang disusun Olivia Eunike Merilyn membuat ia menjadi wisudawati terbaik Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Program Studi Desain Komunikasi Visual dengan IPK 3,10. Ia memilih judul ini karena ia melihat beberapa majalah Jepang, poster, website dan lain-lain memiliki layout huruf yang memenuhi halaman dan terkesan tidak menarik. Terlebih ketika judul tersebut justru menutupi produk dan foto modelnya. Alumni SMAK Ricci II Tangerang ini tertarik untuk meneliti apakah dengan layout yang diterapkan, fashion blogger tertarik untuk membeli. Sebagai sampel dalam penelitiannya, ia mengambil majalah remaja Jepang yang bernama Vivi Magazine yang merupakan majalah fashion terkenal di Jepang dan mewawancarai beberapa fashion blogger untuk bahan analisa.

Terkait tantangan selama penyusunan skripsi, Olivia mengatakan bahwa awalnya ia tidak menyukai judul skripsi yang ia kerjakan karena sebelumnya ia memilih judul lain yang kemudian ditolak dosen pembimbingnya karena alasan tertentu. Olivia sempat ingin menyerah, tetapi pada akhirnya dapat bangkit kembali. Ia kemudian tetap bersemangat menyelesaikan skripsinya hingga selesai walaupun pada awalnya tidak menyukai judul skripsinya. Selama penyusunan skripsinya, Olivia bertemu dan mewawancarai beberapa fashion blogger dan biasanya makan bersama selama wawancara tersebut. Pengalaman unik yang dialami Olivia adalah ketika seorang fashion blogger menolak untuk memesan makanan atau minuman karena ternyata café tempat mereka bertemu adalah milik kekasihnya.

Putri pasangan Sigit Rahardjo dan Dwi Atmi Wiyandari ini sebelumnya merupakan seorang mahasiswi dari universitas swasta di Jakarta dan memutuskan pindah ke Unika Soegijapranata saat semester 5. Ia bercerita soal pengalaman nya di masa awal ia berada di Unika

Berkat kerja keras dan semangatnya untuk menyelesaikan kuliah, Olivia berhasil menggapai tujuannya dan menjadi salah satu wisudawan terbaik periode ini. Olivia memberikan suatu katakata bijak dari John Green untuk teman-teman yang masih berkuliah. Every year, many, many stupid people graduate from college. And if they can do it, so can you. Selamat untuk Olivia dan semangat untuk selalu berinovasi! (SF)

Soegijapranata dimana ada perbedaan budaya yang jelas antara Jakarta dan Semarang. Ia dapat bersosialisasi dengan baik dan memiliki banyak teman melalui kegiatan-kegiatan yang ia ikuti.

8

27 April 2017

“Aku mau mengucapkan terimakasih kepada Tuhan yang selalu mengingatkan aku untuk bersemangat dan mengerjakan skripsi serta tugas kuliah, para fashion blogger yang mau meluangkan waktunya untuk diwawancarai, serta para dosen yang mau memberi nasihat dan masukan serta sabar menghadapiku. Aku juga berterimakasih kepada teman-teman yang sudah mau membantuku dengan sabar. Terimakasih untuk orangtuaku yang mendukung aku selama proses kuliah dan pembuatan skripsiku,” ujar Olivia.

Kronik Edisi 120/Th.XV


KONSISTEN ANTARA KULIAH DAN ORGANISASI Menjadi seorang aktivis organisasi dalam kampus merupakan hal yang tidak mudah, karena harus mampu mengatur jadwal antara kegiatan organisasi dan perkuliahan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Wahyu Lia Wibowo yang berhasil mencatatkan namanya sebagai Aktivis kampus yang mampu membuktikan bahwa organisasi dengan akademik bisa berjalan seimbang. Dibuktikannya melalui pencapaian menjadi Wisudawan terbaik dari Program Studi Teknik Sipil Faklutas Teknik pada Wisuda Periode I bulan April 2017. Pria yang akrab disapa Wahyu ini memang sudah aktif dengan kegiatan organisasi sejak awalmula berkuliah di Unika Soegijapranata karena ia ingin bersosialisasi dengan orang lain, mengingat dirinya yang merupakan alumnus SMAN 3 Sragen tidak begitu mengenal orang-orang baru yang ada di Fakultasnya.

Meskipun mengikuti berbagai kegiatan organisasi yang ada di kampus, prestasi dari Wahyu Lia Wibowo ini juga tidak ketinggalan dengan teman-temannya yang lain. Disela-sela kesibukannya, ia selalu menggunakan waktunya untuk belajar dan memanfaatkan waktu dengan baik. Peraih IPK 3,20 ini mampu melaksanakan tanggungjawabnya sebagai mahasiswa dan sebagai pengurus organisasi mahasiswa dengan baik. Dengan mengambil Judul Tugas Akhir “Perencanaan Struktur Student Apartement di Jalan Gajahmada 91 Semarang.”, berhasil mengantarkan pria kelahiran Sragen, 18 Juli 1994 ini meraih gelar Sarjana Teknik. Ia mengambil judul tersebut karena

“Saya ikut organisasi karena saya menyadari saat itu saya butuh untuk mengenal teman-teman baru di lingkungan yang baru. Kebetulan melalui kegiatan PTMB saat itu, saya mengenal salah satu kakak angkatan yang mengajak saya untuk bergabung ke organisasi, dan BEM Fakultas Teknik menjadi batu pijakan pertama saya dalam menjajaki lingkungan kampus. Saya berkecimpung dalam BEM Fakultas Teknik selama 2 periode sampai pada akhirnya saya mendaftarkan diri di Senat Mahasiswa tingkat Universitas periode 2014/2015. Karena kepercayaan teman-teman dan pengurus sebelumnya, saya terpilih menjadi ketua SMU pada saat itu,” ungkap Wahyu.

tertarik dengan perencanaan struktur bangunan dan ia ingin mempelajari lebih lanjut mengenai ilmu pengukuran dalam perencanaan struktur bangunan. “Judul yang saya ajukan ini lebih karena rasa ketertarikan mengenai struktur perencanaan bangunan, bagaimana penerapannya dalam kondisi nyata. Selain itu, sebelum mengajukan judul ini juga terlebih dahulu saya mencari materi bersama partner tugas akhir saya, kembali mereview materi kuliah yang telah dipelajari,”tuturnya. Berbeda dari program studi lain yang menyaratkan satu judul untuk satu mahasiswa, di prodi teknik sipil setiap satu judul tugas akhir, dikerjakan oleh 2 mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, Wahyu banyak menemui hambatan karena tidak bisa bertemu langsung dengan rekan sekerjanya dalam membuat tugas akhir lantaran kesibukan masing-masing terutama kesibukan dalam bekerja. “Hambatan yang saya dan partner alami adalah kesulitan dalam mengatur waktu karena kesibukan dalam bekerja di luar, sehingga ketika mengerjakan hanya mengandalkan handphone agar dapat saling terhubung. Ketika datang untuk asistensi dengan dosen pembimbing, terkadang saya bisa atau partner saya ga bisa”jelasnya. Meskipun mengalami hambatan, Wahyu yang berpegang pada motto hidupnya “Hidup adalah pilihan” ini mengatakan bahwa setiap apa yang telah diputuskan untuk dilakukan harus dijalani dengan total, karena hidup ini merupakan pilihan, maka harus dijalani dengan enjoy dan senang. (Ign)

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

9


Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Soegijapranata pada wisuda I tahun ini telah meluluskan seorang wisudawan terbaik dari angkatan 2012 dengan IPK 3,15. Pria kelahiran Semarang, 18 Mei 1994 ini memiliki nama lengkap Yonathan Aditya Chandra, atau biasa disapa Aditya.

Hobby Analisis Jadi Inspirasi Judul Skripsi

Aditya yang berdomisili di daerah jalan MT. Haryono, Semarang ini, dalam sebuah wawancara singkat, dia mengatakan bahwa judul skripsi yang dia ambil adalah “POMPA AIR MOTOR BRUSHLESS DC DENGAN MENGGUNAKAN dsPIC30F2020.” Pria yang merupakan alumni SMA Kristen Tri Tunggal Semarang ini, merupakan putra dari pasangan Chandra Heddy dan Priskila Idawati Teguh Santoso. Saat ditanya tentang hobby, dia menjelaskan bahwa membaca, menonton, bermain biola dan analisis merupakan hobby yang sampai saat ini digelutinya. Tentang hobby yang terakhir yaitu analisis, hobby ini pula yang mendorong Aditya untuk meneliti tentang pompa air. “Karena kebetulan ada dosen yang sedang mengembangkan proyek tentang pompa yang dikendalikan dengan mikrokontroler, sehingga saya tertarik karena hal itu,” jelasnya ketika ditanya alasan memilih judul skripsinya. Lebih lanjut, saat ditanya tentang kegiatan kampus, dia menjawab, ”Aku kadang kadang ada latihan orkestra, dan untuk organisasi aku dulu pernah di HMJTE, serta pernah jadi panitia lomba robovaganza juga.” Menjadi wisudawan terbaik, tentunya ada tipstipsnya, Aditya membeberkan beberapa tips nya saat ditanya, yaitu Belajar dengan tekun, kerja keras, banyak berdoa, bersandar pada Tuhan dan selalu optimis. Di akhir percakapan Aditya juga menjelaskan motto hidupnya yang membuat dia berhasil meraih prestasinya yaitu “Selalu memandang ke depan, kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan kegagalan merupakan suatu pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik di masa mendatang.”(Fys)

10

27 April 2017

Kronik Edisi 120/Th.XV


Pilih Ilmu Hukum Untuk Karir Semasa menempuh pendidikan di SMA Sedes Sapientiae Semarang, Wong Michelle Hermanto yang menjadi wisudawan terbaik Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99, sangat menyukai dunia matematika. Itulah sebabnya, semasa SMA ia lebih memilih untuk masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Akan tetapi, ketika hendak mendaftar di perguruan tinggi, Michelle menyadari bahwa Ilmu matematika tidaklah mutlak dipakai di dunia kerja sehingga ia lebih memilih untuk mengambil Ilmu Hukum dengan fokus nantinya pada kenotariatan. Di samping itu, penyebab lain Michelle memilih Ilmu Hukum karena kesukaannya dalam menyelesaikan kasus. Selama berkuliah di Fakultas Hukum Unika Soegijapranata, Michelle cukup aktif dalam kegiatan organisasi. Adapun kegiatan organisasi yang ia ikuti antara lain: Bendahara Senat Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata 2013-2014, Sekretaris Senat Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata 2015-2016.

dan Komunikasi (FHK) Unika, sering mengikuti lomba debat baik di tingkat nasional maupun internasional dan pernah meraih juara dalam salah satu lomba debat yang ia ikuti. Ia juga berkesempatan menjadi salah satu presenter Mooncourt International Competition yang diselenggarakan oleh Palang Merah International. Saat ini, Michelle tengah menekuni olahraga menembak khususnya untuk jenis pistol Air Riffle. Disamping itu, saat ini Michelle juga tengah bekerja magang di sebuah firma hukum.(Cal)

Selama menjalani masa kuliah, Michelle pun menjalani perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya, namun sempat ada hal menarik tatkala ada salah satu dosen yang memuji prestasi IPK yang diraih Michelle hingga kebingungan dalam memberikan nilainya. Hal ini tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Michelle, akan tetapi ia tidak jumawa menyikapi hal ini karena menurutnya di dunia kerja nilai yang ia peroleh saat ini bukan jaminan di dunia kerja. Michelle lebih menyikapi hal ini sebagai modal di dunia kerja. Selama kuliah, kegiatan service learning cukup memberikan kesan bagi Michelle karena dalam kegiatan ini ia dapat belajar mengidentifikasi masalah, memberikan sosialisasi dan berinteraksi langsung dengan warga, serta pernah menjadi pembicara dalam seminar. Adapun pada mata kuliah lain seperti Hukum Pemerintahan Daerah, mahasiswa diminta menyalurkan aspirasi untuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melalui media cetak dan aspirasi yang ia sampaikan telah ditindaklanjuti. Michelle juga pernah mencatatkan prestasi lainnya antara lain dengan menjadi Duta Fakultas Hukum

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

11


ALWAYS DO YOUR BEST! “Perlu meluruskan niat dan membulatkan tekad dalam mengerjakan segala sesuatu dan ditambah dengan usaha yang terbaik serta doa. Maka hasil yang akan didapatkan akan menjadi baik dan tidak mengecewakan. Jika menabur benih yang baik, maka hasilnya akan mengikuti” ungkap Raimund. Pria yang lahir di Semarang, 31 Oktober 1994 ini mengambil judul skripsi tersebut karena ia tertarik dengan suksesi dan kebetulan pada usaha bengkel milik pamannya juga sedang dilakukan suksesi. Suksesi sendiri merupakan tahapan dalam mewariskan bisnis keluarga dari generasi satu ke generasi selanjutnya, “Saya meneliti tentang suksesi karena kebetulan paman saya sedang dalam proses mewariskan bisnis keluarga dalam hal ini adalah Bengkel ASSA Baru kepada anaknya yang tak lain adalah sepupu saya. Keluarga paman saya juga baru pertama kali melakukan suksesi. Untung saja dalam pengerjaan ini tidak menemui kendala yang berarti karena sumber referensi tersedia banyak dan subjek penelitianpun tidak perlu jauh-jauh dan memerlukan izin. Keluarga dan teman-teman menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini” tutur Raimund. Tidak cukup dengan dunia akademik saja, namun peraih IPK 3,86 ini juga aktif dalam mengikuti berbagai kepanitiaan yang ada di fakultas serta menjadi perwakilan Unika Soegijapranata dalam ajang internasional yakni mengikuti HWMUN pada Tahun 2016 di Roma, Italia.

“Lakukanlah yang terbaik maka hasil yang akan diterima tidak akan mengecewakan, Hasil tidak akan menghianati usaha. Meskipun sudah melakukan yang terbaik, namun hasilnya belum memuaskan, setidaknya kita telah berusaha dengan baik.” Prinsip hidup yang dipegang oleh Raimund Edwin Gunawan ini mampu membawanya menjadi wisudawan terbaik dari program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Melalui Judul Skripsi “Perencanaan Suksesi Bengkel ASSA Baru Diesel”, alumni SMA Kolese Loyola ini meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Wisuda Periode I April 2017 yang akan datang. Menurutnya, setiap kegiatan atau setiap pekerjaan yang ia kerjakan akan selalu dikerjakannya dengan usaha yang terbaik. Ia selalu menekankan bahwa dalam bekerja harus berdasar niat yang benar dan baik, agar hasil yang dicapai dapat memuaskan,

12

27 April 2017

“Selama berkuliah di Unika, saya mendapakan banyak bekal baik dari sisi soft skill maupun dari hard skill. Dari hard skill sendiri sudah saya dapatkan dari dosen dan sumber-sumber lain yang ada di Unika, jadi ini menjadi bekal saya dalam bekerja nanti. Selain itu Soft-skill yang ada di Unika juga dapat melatih saya bagaimana untuk berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana cara memimpin suatu tim. Saya juga pernah didaulat menjadi perwakilan Unika dalam konferensi PBB yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai penjuru dunia dan saat itu saya bersama tim berangkat ke Roma, Italia. Disana saya mendapatkan berbagai macam teman dan pembelajaran bagi kehidupan saya, memberikan kesempatan saya untuk berfikir kritis dan menyampaikan pendapat dalam forum Internasional tersebut.” Dengan bekal yang didapatkan selama berkuliah di Unika Soegijapranata, Raimund Edwin berencana untuk menggunakan ilmu yang didapatkannya dalam dunia kerja. Ia ingin memanfaatkan ilmu yang dipelajari agar dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari, dan ia juga tidak menampik ketika seusai bekerja bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. (Ign)

Kronik Edisi 120/Th.XV


Success Before 30

Candradiharta adalah Pria kelahiran Tangerang, 10 Desember 1994 yang menjadi Wisudawan Terbaik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata Semarang. Dia yang merupakan salah satu alumni SMA YSKI Semarang telah mengantongi predikat cumlaude dengan IPK 3,80. Judul skripsi yang dia buat adalah “Pengaruh Tata Kelola TI Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi Melalui Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman di Semarang)” Penelitian dalam skripsinya dilakukan dengan partisipan manajer keuangan, manajer TI, dan auditor internal yang bekerja di perusahaan manufaktur skala menengah dan besar sektor makanan dan minuman di kota Semarang. Hasil pada penelitian ini yaitu ditemukan bahwa hubungan langsung antara variabel tata kelola TI dan manfaat informasi akuntansi menjadi tidak signifikan setelah dikontrol dengan variabel kualitas SIA (complete mediation). Teknologi informasi yang dikelola dengan baik akan mempengaruhi kualitas dari sistem informasi akuntansinya, sehingga pada akhirnya sistem tersebut dapat menghasilkan informasi akuntansi yang bermanfaat. Pada saat pertama kali mau mengerjakan skripsi. bagi candra, sangatlah susah untuk mengumpulkan niat agar dapat memulai pengerjaan skripsi. Karena menurut candra hal tersulit di dalam skripsi justru pada langkah awal yaitu langkah untuk memulai mengerjakannya. Akan tetapi ketika topik dan judul sudah ditentukan, bisa dibilang tidak ada kendala dalam pengerjaan skripsinya. Hanya diperlukan motivasi atau passion untuk bisa segera menyelesaikan skripsi tersebut. Pria yang mempunyai motto “Success Before 30” ini juga pernah menjadi asisten dosen, dengan maksud supaya bisa memaksa dirinya untuk belajar materi-materi semester lalu dan pada akhirnya dapat benar-benar menguasai dengan matang materi tersebut. Saat ditanya resep menjadi wisudawan terbaik, Candra menjelaskan ” Jika ingin menjadi wisudawan terbaik, maka imbangilah waktu untuk belajar, bermain, dan berserah kepada Tuhan. Belajar adalah hal utama yang sangat penting, akan tetapi akan menjadi stress jika tidak ada waktu untuk bermain. Selain itu keduanya harus disertai dengan pertolongan Tuhan” tuturnya. (Dsa)

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

13


Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Berprestasi

menjadi mahasiswi yang berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan organisasi. Bagaimanakah ceritanya hingga Agata bisa bertahan dan lulus berprestasi? Pada semester 1 Agata masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri di lingkungan Unika Soegijapranata. Pada semester satu itu pula ia mendapat banyak hal positif di Unika. Setidaknya ada 4 hal positif yang membuat Agatha bertahan hingga dinyatakan lulus pada bulan Maret 2017 yang lalu. 4 hal tersebut mulai dari : (1) pengalaman hidup, (2) relasi dengan banyak orang, (3) aktif dalam suatu organisasi, dan yang tak kalah pentingnya adalah (4) Agata mendapatkan suatu pembelajaran pentingnya toleransi beragama. “Di Unika ini saya mendapat banyak pengalaman dan relasi. Relasi itu baik kepada sesama mahasiswa maupun dengan dosen. Di Unika saya juga sudah terlanjur aktif di suatu organisasi. Dan di Unika ini toleransinya sangat tinggi, walaupun sekolah katholik, tapi saya juga punya banyak teman non-katholik” ujar wanita berparas cantik kelahiran Kabupaten Semarang 25 Juni 1996.

Seputar Tugas Akhir Untuk menyelesaikan studi nya, Agata harus menyelesaikan tugas akhir. Dalam tugas akhirnya ini Agata mengambil Judul : “Manfaat Pengembalian Pendahuluan atas PPN Lebih Bayar Terhadap Kinerja Keuangan PT ABC”. Setiap penulisan karya ilmiah tentunya memiliki manfaat bagi semua pihak, begitu juga dengan Agata. Ia menuliskan tugas akhirnya ini agar bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama untuk perusahaan yang menjadi tempat penelitiannnya. Ia berharap dengan adanya penelitian ini, PT ABC mengerti akan kelebihan jumlah pembayaran pajak dan sebenarnya kelebihan pembayaran tersebut bisa dioperasikan untuk operasional perusahaan yang lainnya serta bisa memperbaiki keuangan perusahaan. Mengerjakan tugas akhirnya ini pun ia jalani meskipun ada hambatan menghadang. Hambatan yang ia alami sama seperti mahasiswa lainnya yakni masalah kecocokan jadwal bimbingan dengan dosen pembimbing dan cek anti plagiasi. “Terkadang saya sulit untuk mengatur waktu pertemuan dengan dosen pembimbing dan antri cek plagiasi yang panjang” ujar Agata yang hobi berbisnis.

Mungkin sebagian dari kita jika menimba ilmu di tempat yang bukan menjadi pilihan awalnya ada rasa agak malas. Namun hal itu tidak berlaku untuk Agata Cahyaning Widhiartanti, mahasiswi lulusan Program Studi D3 Perpajakan Unika Soegijapranata Semarang. Walau berkuliah di tempat yang tidak menjadi pilihan tidak lantas membuat Agata , begitu sapaan akrabnya, menjadi patah semangat. Agata malah mampu bertahan dan bisa

14

27 April 2017

Walaupun Agata mampu menyelesaikan studi D3 Perpajakan dalam waktu singkat yakni 2,5 tahun dan meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,72 , tidak lantas membuat Agata lupa dengan kegiatan keorganisasian. Sejak tahun 2014 hingga tahun 2016 dirinya sudah menduduki 3 jabatan organisasi yaitu Wakil Ketua Panitia Seminar MEA Progdi Perpajakan Pada Tahun 2014, Koordinator Divisi Koran UKM Dian Fenata periode tahun 2014-2015 dan Ketua UKM Dian Fenata Periode Tahun 2015-2016. Saat ini di sela sela menunggu waktu wisuda pada tanggal 29 April 2017, Agata tengah aktif dalam kegiatan pelayanan gereja dan bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi di kota Semarang. (Holy)

Kronik Edisi 120/Th.XV


Do Your Best, Let God Do The Rest Pada wisuda periode ini, Fakultas Psikologi memiliki salah seorang wisudawati terbaiknya bernama Shabrina Aprillita Ismawan. Putri dari pasangan Fachri Ismawan dan Sri Kwantarina ini berhasil lulus sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,61, berkat judul skripsinya yaitu “Hubungan Antara Fear of Failure dengan Competitiveness pada siswa SMA kelas XI”. Shabrina tertarik mengambil judul skripsi ini karena sejak awal ia memang memiliki ketertarikan lebih terhadap pendidikan. “Yang membuatku mengambil judul competitiveness atau daya saing karena aku melihat aspek tersebut sudah cukup langka ada di kalangan siswa SMA dan aku pribadi memang penasaran karena judul tersebut belum pernah diteliti,” tambah Shabrina terkait alasannya mengambil judul skripsi tersebut. Selama 4 tahun berkuliah di Fakultas Psikologi, alumni SMA Negeri 6 Bekasi ini memiliki banyak pengalaman tak terlupakan. Ia memiliki banyak pengalaman organisasi, mulai dari menjadi anggota BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Psikologi, berdinamika sebagai reporter di buletin GEMBEL, dan menjadi ketua acara untuk pertama kalinya pada LKTD 2014. Dari semua pengalaman tersebut, pengalaman yang paling berkesan adalah ketika Shabrina dapat menjadi salah satu Beswan Djarum 2014/2015 dari 6 mahasiswa Unika Soegijapranata yang diterima. Ia memperoleh banyak manfaat ketika menjadi Beswan Djarum. Selama penyusunan skripsinya, Shabrina bercerita bahwa ia memiliki pengalaman unik selama penyebaran angket. Ia mengambil subjek penelitiannya di Bekasi sehingga ia harus pergi dan pulang dari Semarang ke Bekasi untuk mengurus surat izin dan teknis penyebaran angketnya. “Waktu itu aku sudah bekerja sebagai asisten anak di Pusat Psikologi Terapan Unika Soegijapranata dan aku sempat cuti 1 minggu untuk mengurus penyebaran angket. Ketika berada di Bekasi, aku sempat tidak bisa langsung melakukan penelitian karena guru yang membantu aku sedang absen. Aku panik karena waktu yang aku punya cuma 1 minggu dan tidak bisa diganti hari lagi. Beruntungnya besok aku bisa langsung menyebarkan angket dan dalam waktu empat hari semua berjalan lancar,”jelasnya. Shabrina mengakui dirinya sebagai seorang prokrastinator, yaitu seseorang dengan perilaku menunda-nunda pekerjaan atau menunda melakukan sesuatu. Jadi tantangan terbesarnya adalah untuk menaklukkan kemalasan dari dirinya sendiri untuk menunda mengerjakan skripsi. Shabrina mengakui bahwa ia bersyukur karena ada banyak orang di sekitarnya yang tidak berhenti mendukungnya sehingga ia termotivasi untuk mengalahkan rasa malas itu dan dapat menyelesaikan studinya dengan segera.

Setelah menyelesaikan studinya, Shabrina berterimakasih kepada Eyang Kakung dan Eyang Putrinya yang selama 4 tahun ini menjadi sosok inspirasinya karena ia tinggal bersama mereka di Semarang. Mereka berdua menjadi teman diskusi, pemberi semangat dan motivator yang selalu mendukung dan memberi saran kapanpun ia membutuhkannya. Mereka adalah sosok panutan yang paling hebat menurut Shabrina. Selain itu, Shabrina ingin mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan adikadiknya atas dukungan mereka dari jauh. Tak lupa juga Shabrina berterimakasih kepada dosen pembimbing nya, Dra. R. A. Praharesti Eriany, M.Psi yang melalui bimbingannya Shabrina dapat melewati masa skripsi dengan baik. Beliau selalu memberi saran terbaik dan penuh perhatian kepada anak bimbingnya dan yang sering bercerita, menularkan semangat yang dimiliki. “Ada satu quote yang selalu aku pegang. Tuhan selalu memberikan masalah satu paket dengan penyelesaiannya dan Tuhan juga tidak akan memberikan masalah atau kesulitan melebihi kemampuan umat-Nya. Jadi unutk teman-teman yang masih kuliah atau sedang skripsi dan merasa kesulitan atau merasa banyak hambatannya, tenang saja. Selama teman-teman melakukan yang terbaik, akan selalu ada jalan. Do your best, let God do the rest,” pungkasnya. (SF)

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

15


Dalami Ilmu Teknologi Pangan Sambil Kembangkan Bakat Sejak lulus SMA Kristen YSKI Semarang, Debora Rika Angelita atau biasa dipanggil Rika awalnya belum memilih Pendidikan Teknologi Pangan sebagai pelabuhan berikutnya dalam menimba ilmu. Saat itu, ia masih berusaha untuk mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang dokter, tetapi jalan hidupnya berkata lain yang menuntun dirinya menuju Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata. Mulanya dalam benak Rika, Ilmu Kedokteran dan Teknologi Pangan masih memiliki keterkaitan, karena baik Ilmu Kedokteran dan Teknologi Pangan sama-sama mempelajari gizi dalam makanan. Di satu sisi, anggapan Rika mengenai Ilmu Teknologi Pangan yang hanya sekedar teknik mengolah makanan ternyata salah karena dalam ilmu teknologi pangan, ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia,dan biologi dipelajari hingga detail.

Kepemudaan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Peterongan yang bertugas menyiapkan acara-acara Gereja. Fakultas Teknologi Pertanian dengan ilmu Teknologi Pangan dan Nutrisi Teknologi Kuliner cukup banyak mengedepankan kegiatan praktikum sebagai salah satu bagian kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa FTP, Rika masih dapat membagi waktu dengan kegiatan lain di luar bidang akademik. Rika pun menjelaskan bahwa kunci suksesnya adalah dengan membuat prioritas antara tugas, laporan praktikum dan kegiatan kepanitiaan.

Selain mempelajari Ilmu Teknologi Pangan, menginjak semester ke-3, Rika juga mulai mencoba mengembangkan bakatnya dengan menjadi presenter dalam event International Student Conference 2013, panitia International Student Conference dan Food Competition Day 2014, dan sie materi PTMB FTP 2014. Disamping itu, Rika juga cukup aktif dalam kegiatan gereja dengan menjadi Sie Persekutuan

Misalnya dalam satu hari, Rika ada kegiatan kepanitiaan seperti rapat dan kegiatan lainnya. Rika pun berusaha supaya segala tugas dan laporan praktikum yang masih menjadi tanggung jawabnya diselesaikan sebelum hari tersebut. Berbekal prinsip yang ia pegang, Rika pun akhirnya berhasil menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata dengan IPK 3,92 serta mengambil judul skripsi “Maltodekstrin DE-10 sebagai Enkapsulat Spirulina dalam Formulasi Bumbu Penyedap Granula Sodium Glutamat�.(Cal)

16

27 April 2017

Kronik Edisi 120/Th.XV


judul skripsi “Indonesian Women Travelers’ Experiences and Challenges in The Naked Traveler Anthology.”

Suka Belajar ‘Bahasa’ Siapa yang sangka, berawal dari Kecintaannya terhadap bahasa, berhasil menjadikan Brigita Tubun Kumoratih sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) 2017 dengan IPK 3,63. Mahasiswi FBS ini memang sudah memulai kecintaannya terhadap bahasa melalui hobi membacanya.“Biasanya suka membaca buku Sherlock Holmes dan Agatha Christie” tutur Brigita. Tak hanya mencari seni berbahasa dari buku, Brigita juga suka mendengar lagu-lagu Tulus dan juga lagu lawas. Dara yang merupakan alumni SMA PL St. Yosep Surakarta ini mengambil

Dalam skripsinya Brigita meneliti tentang pengalaman wanita Indonesia dalam melakukan Travelling, apa yang mereka lakukan, tantangan apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka menyelesaikan tantangan tersebut berkaitan dengan jati diri mereka sebagai seorang perempuan. Saat ditanya tentang perasaannya menjadi wisudawan terbaik, Brigita menjelaskan, “Terpilih menjadi wisudawan terbaik jelas senang dan bangga. Tapi semua itu tidak lepas dari dukungan teman-teman dan juga Dosen yang membimbing saya dari awal hingga selesai skripsi,”tuturnya. Bagi Brigita tak ada yang mustahil. Sesuai dengan motto yang selalu dipakainya “Semua pasti ada Jalannya.” Motto ini juga di kaitkan dengan semangat Mgr. Soegijapranata sebagai panutan akademisi.

Kronik Edisi 120/Th.XV

Banyak pengalaman dan kesempatan yang sudah di raih oleh Brigita selama berkuliah di Unika Soegijapranata. Brigita pernah menjadi Wakil Ketua BEM Fakultas Sastra yang sekarang berganti nama menjadi Fakultas Bahasa dan Seni periode 2013/2014, Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Divisi Evaluasi Program periode 2014/2015, dan anggota Campus Ministry. “Unika Soegijapranata telah memberi saya banyak kesempatan dan pengalaman yang sangat berguna. Tidak hanya di bidang akademis tapi juga non-akademis yang beragam. Semoga Unika semakin maju dan memberikan banyak kesempatan bagi mahasiswanya untuk berkreasi dan mengembangkan bakat minat mereka sehingga meningkatkan prestasi mereka dan universitas dengan dijiwai semangat Mgr. Soegijapranata pelindung dan panutan kita,”tutupnya. (R.Jeff)

27 April 2017

17


Keputusan Charissa untuk berkuliah Jurusan Teknik Informatika Unika Soegijapranata pun sempat bertentangan dengan keinginannya untuk bekerja, selepas lulus dari SMA Sedes Sapientiae Semarang. Namun, melihat peluang teknologi yang semakin berkembang saat ini, berhasil membuat Charissa mengurungkan niatnya untuk bekerja dan memilih melanjutkan studinya.

Mistakes are Proof that You’re Trying

Terinspirasi dari sebuah jurnal yang pernah dibacanya. Charissa pun mengambil judul Skripsi “An Isosceles Triangle Recognition” dalam skripsinya Charissa membahas mengenai sebuah program yang berkaitan dengan Permainan Logika. Dengan munculnya Aplikasi ini semakin membuktikan kemampuan Ilmu Teknik Informatika yang telah didapat oleh Carissa. Kemampuannya dalam bidang software sangat membantu dalam karir, hal itu terbukti setelah selesai studinya, Charissa berhasil bekerja sebagai Software Development di PT. Indomarco Prismatama (Indomaret Group). Namun Charissa mengaku masih ingin mengikuti proses pekerjaan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. “Sekarang sudah bekerja sebagai Software Development, target untuk dua sampai tiga tahun mendatang saya akan berusaha agar sampai ke tingkat Junior Manager di posisi saya saat ini sebagai Software Development.” Pencapaian Charissa saat ini tidak lepas dari perjuangan selama menjadi Mahasiswa di Unika Soegijapranata. “Awal memilih Universitas ini dikarenakan Unika Soegijapranata merupakan salah satu Universitas terbaik se- Jawa Tengah,” tuturnya.

Siapa sangka motto sederhana ini berhasil membawa Charissa Aurelia menjadi wisudawan terbaik 2017 dengan IPK 3,94. Mahasiswi Jurusan Teknik Informatika Unika Soegijapranata ini mengaku tidak menyangka bahwa usahanya dalam bidang akademik berhasil menuai prestasi. “Saya tidak menyangka terpilih sebagai wisudawan terbaik. Karena jika di lihat-lihat sepertinya masih banyak mahasiswa lain yang lebih unggul daripada saya. Bahkan saya bukan tipe mahasiswa yang aktif,” tutur Charissa.

18

27 April 2017

Hal lain yang didapatkan Charissa selama berkuliah di Unika Soegijapranata selain pengalaman. Charissa juga mendapat banyak pengetahuan baru terutama di bidang Teknik Informatika Meskipun di awal perkuliahan Charissa hanya menerima beberapa Ilmu dasar mengenai Teknik Informatika. Namun dari ilmu dasar tersebut yang membuat Charissa menjadi bersemangat untuk menggali terus ke jenjang yang lebih sulit. “Untuk para mahasiswa yang masih menempuh perjalanan pendidikannya, kalau kuliah dimana pun tidak perlu tegang, dibawa santai aja tapi meskipun santai harus tetap melakukan tanggung jawab yang sudah diberikan” tandasnya. (R.Jeff)

Kronik Edisi 120/Th.XV


Terbitkan Buku dan Artikel Ilmiah Selama Kuliah

Aprilia Ratna Christanti mahasiswi kelahiran 1 April 1995 yang akrab dipanggil April ini merupakan penerima Beasiswa Unggulan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Wanita yang mengambil kuliah di Program Studi S-1 Sistem Informasi dengan konsentrasi Game Technology ini berhasil menyelesaikan studinya di bulan kelahirannya dengan predikat wisudawan terbaik. Ia tidak menyangka dapat menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun dan bisa menjadi wisudawan terbaik di program studinya. Semua itu tentunya tidak diperolehnya secara cuma-cuma dan bukan faktor keberuntungan semata. Untuk dapat memperoleh prestasi ini, April menanamkan prinsip dalam dirinya yaitu berani mengambil kesempatan guna meningkatkan kemampuan namun juga bertanggung jawab atas pilihan yang diambil. Karena jika hanya berani mengambil suatu kesempatan tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan, baginya, adalah sia-sia.

Prinsip tersebut yang membuatnya selalu aktif saat masa kuliah, seperti terlibat dalam beberapa penelitian dosennya Dr. Ridwan Sanjaya, menulis buku “Mudah Membuat Game Edukasi Berbasis Android” yang diterbitkan oleh penerbit dari Kelompok KompasGramedia, dan aktif menulis artikel ilmiah di bidang Game Technology baik di lingkup nasional serta internasional. Dalam kegiatan organisasi, April pernah menjadi pengurus Game Club 2015/2016 di tingkat program studi serta menjadi co-trainer ATGW 2014 dan Sahabat Unika di tingkat universitas. Suka duka yang ia rasakan selama menempuh perkuliahannya dirasakan sejak pertama kali diajak dalam penelitian bersama dosen. Saat itu diminta menjadi asisten pengajar dalam workshop di SMA Kebon Dalem. Tawaran lain yang muncul berupa kesempatan menulis artikel ilmiah tingkat nasional di SNIK UNNES 2015.

mempresentasikannya di depan umum. Sejak saat itu, ia terus ketagihan menulis artikel ilmiah sampai ke tingkat internasional. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri baginya karena bisa berbagi pengalaman sekaligus belajar dari yang lain. Skripsi yang disusunnya merupakan bagian dari penelitian bersama dosennya Dr. Ridwan Sanjaya dan dosen Fakultas Ilmu Bahasa dan Seni, Dr. Cecilia Titiek Murniati. Salah satu artikel ilmiah yang dihasilkan bahkan terindeks di Scopus, yang merupakan salah satu pangkalan data pustaka dengan reputasi dunia. Dalam hal pemrograman, April juga pernah terlibat dalam pembuatan aplikasi game berjudul “Food Titan” yang dapat diunduh melalui Google Play Store. Karya lainnya adalah sebuah framework pembuatan game secara kelompok yang digunakan untuk pembelajaran kolaboratif.

April mengaku, awal mulanya ia merasa kesulitan dalam penulisan namun akhirnya mampu

April mempunyai pesan untuk temantemannya, yaitu “Pantang menyerah, teruslah berusaha maksimal melalui kerja keras dan tanggung jawab. Jangan lupa untk selalu berdoa, niscaya kita akan menemukan jalan”. (vava)

Kronik Edisi 120/Th.XV

27 April 2017

19


SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER wahyu, dhanes, calvin, sita, sherin, adjie, andra, jefry, vania, asti, desi, ian, holy LAYOUT e®nanto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email : kronik@unika.ac.id

20

27 April 2017

Kronik Edisi 120/Th.XV


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.