Lampung Post Minggu, 11 September 2016

Page 1

HIJAB Hlm.17

lampost.co

Sopan dan Nyaman Saat Beraktivitas Kantoran

facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

MENJADIKAN penampilan yang indah dan nyaman dipandang mata sangatlah penting ketika kita sedang berada di kantor untuk melakukan rutinitas sebagai pegawai atau karyawan dalam bekerja. Dengan membuat penampilan yang menawan dapat memberikan nuansa indah dan enak dipandang mata.

No. 13916 | TAHUN XLII Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TERUJI TEPERCAYA

l 24 Hlm.

MINGGU, 11 September 2016

n LAMPUNG POST/zainuddin

Pemudik melalui Bakauheni Naik 5% PELABUHAN Bakauheni di Lam­pung Selatan dipadati pe­­numpang pejalan kaki dan ken­­daraan yang hendak ke Lam­pung dan provinsi lainnya di Pulau Sumatera untuk me­­rayakan Iduladha 1437 Hijriah. Berdasarkan pemantauan, Sab­tu (10/9) malam, menunjuk­ kan ratusan sepeda motor, ken­daraan pribadi, dan bus an­tarkota antarprovinsi, ser­ta pe­jalan kaki ramai turun di Pe­ labuhan Bakauheni me­nuju ke daerah tujuan ma­sing-masing. Diperkirakan, pe­numpang pe­ jalan kaki dan ken­daraan terus berlangsung hing­ga Ming­gu (11/9) sebab pe­rayaan Idul­adha pada Senin (12/9). Diperkirakan penumpang dan kendaraan yang mela­ lui Pelabuhan Bakauheni menjelang Iduladha naik sekitar 5 persen dibanding hari-hari biasa. Terminal Induk Rajabasa, Bandar Lampung, juga di­ padati pemudik sejak Sabtu (10/9) pagi. Ratusan penum­ pang terus berdatangan mem­ banjiri terminal yang akan memberangkatkan mereka ke kampung halamannya. Kepala Terminal Rajabasa Antoni Makki menjelas­ kan jumlah penumpang di terminal telah mengalami lonjakan sejak Sabtu dini hari dengan kedatangan penumpang dari Bakauheni, Lampung Selatan. Para pe­ mudik tersebut langsung melanjutkan perjalanannya dengan dominasi ke daerah Kotabumi, Kotaagung, Me­ tro, Way Abung, dan Banjit. Menurutnya, peningkatan penumpang itu sebesar 10 persen dari hari biasa. Pada hari biasa tercatat hanya terdapat 1.000 penumpang yang singgah di Terminal Rajabasa. (RAN/RUL/M2)

TIDAK TERBIT SEHUBUNGAN dengan perayaan Hari Raya Iduladha 1437 Hijriah yang ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional, Lampung Post tidak terbit pada Senin (12/9). Harian ini terbit kembali pada Selasa (13/9). Anda masih dapat mengikuti beritaberita aktual melalui Lampost.co. Kepada pembaca dan relasi harap maklum. n PENERBIT

n MI/BARY FATHAHILAH

MACET JELANG IDULADHA. Ribuan kendaraan terjebak kemacetan panjang di pintu Tol Ciawi menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/9). Kemacetan disebabkan banyaknya kendaraan dari Jakarta dan luar Bogor yang akan menghabiskan liburan jelang libur panjang akhir pekan dan Iduladha 1437 Hijriah dengan berwisata di kawasan Puncak.

Target Tidak Tercapai, Terminal Terbengkalai Dalam lima tahun terakhir, penerimaan pendapatan asli daerah dari retribusi terminal tidak pernah mencapai target. ASRUL SEPTIAN MALIK

M

OBIL pikap dari arah Natar, Lampung Selatan, melintas di Jalan ZA Pa­ garalam, Bandar Lampung, Kamis (8/9) malam. Saat melewati Ter­ minal Rajabasa, sopir mobil, Iran (38), menyerahkan uang retribusi sebesar Rp5.000. Seorang petugas Dinas Perhubungan yang berjaga di terminal mencabut uang dari sopir tanpa memberikan kartis tanda masuk terminal. Iran mengaku membayar retri­ busi tidak hanya di Terminal Rajabasa, tetapi juga di beberapa lokasi yang dijaga petugas Dinas Perhubungan, seperti di Pasar

Tengah, Pasar Bambu Kuning, Pasar Rajawali, Palapa, dan Ter­ minal Kemiling. “Sehari bisa keluar uang Rp20 ribu hanya untuk melintasi beberapa pos Dishub. Belum lagi dikenakan biaya parkir per jam di daerah Pasar Tengah ketika mengangkut barang,” kata dia saat ditemui di Jalan ZA Pagaralam. Sopir truk, Heri (35), juga meng­ aku membayar biaya retribusi sebesar Rp5.000 saat melintas di Terminal Rajabasa. Ia mengeluh­ kan biaya retribusi yang cukup mahal, apalagi banyak pos yang harus dilewati di dalam kota. Sopir mobil pikap, Ari (42), warga Telukbetung Barat, meng­ aku tidak mengetahui berapa tarif resmi kendaraan barang di terminal. Ia membayar Rp5.000 berdasarkan kebiasaan tanpa tahu daftar resmi yang dikeluar­ kan Dishub. Salah satu petugas Dinas Per­ hubungan Bandar Lampung yang berjaga di Terminal Rajabasa,

Dery, mengatakan setiap ken­ daraan angkutan barang atau angkutan bukan penumpang yang masuk ke terminal dikenakan retribusi sebesar Rp4.000. “Saya selalu memberikan karcis kepada sopir angkutan barang yang me­ lintas,” kata Dery saat ditemui di Terminal Rajabasa, Sabtu (10/9). Namun, saat ditanya mengapa tidak ada daftar tarif resmi yang dipasang di pos Terminal Raja­ basa, Dery menjelaskan daftar tarif retribusi terminal dipasang dalam gedung yang terletak di dalam terminal atas. “Saya tidak seberapa paham daftar tarif retribusi karena baru 23 hari dipindah tugas dari Kemiling ke sini (Rajabasa),” kata dia. Retribusi terminal diatur dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha. Meskipun sudah ada tarif resmi, kerap ada perbedaan pemba­ yaran di lapangan. Kondisi ini yang diduga menjadi salah satu penyebab tidak pernah terca­

painya target retribusi terminal dalam lima tahun terakhir. Dari tahun 2011 hingga 2015 realisasi retribusi terminal di Kota Bandar Lampung tidak per­ nah memenuhi target. Pada 2011 target sebesar Rp1,69 miliar, tapi reali­sasinya hanya sebesar 69%. Pada tahun 2012, target menga­ lami pe­ningkatan menjadi Rp1,86 miliar, tapi terealisasi sebesar 88%. Pada 2013, target retribusi ter­ minal sebesar Rp2,46 miliar, tapi terealisasi hanya 72%. Tahun 2014 target retribusi Rp2,46 miliar, terealisasi hanya 73%. Lalu tahun 2015 target retribusi Rp2,46 miliar dengan realisasi hanya 70%. Kepala Dinas Perhubungan Bandar Lampung I Kadek Sumarta menuturkan sejauh ini terminal yang ada di Bandar Lampung masih dikelola secera keseluruhan oleh Pemerintah Kota. Namun, da­ lam waktu dekat Terminal Induk Rajabasa dise­rahkan ke Pemerin­ tah pusat ber­dasarkan peraturan

haji 2016

Hari ini Arafah Padat, 34 Jemaah Tidak Ikut Wukuf HINGGA H-1 pelak­ sanaan wu­k uf di Arafah, ada sekitar 34 jemaah calon haji Nova Lidarni Wartawan Lampost asal Indo­ nesia yang tidak memungkinkan ikut salah satu rukun haji tersebut lantaran faktor kesehat­an. Wartawan Lampung Post Nova Lidarni yang terga­ bung dalam kloter 40/JKG, melaporkan dari Tanah Suci, bahwa ke-34 jemaah tersebut masing-masing, yakni 27 jemaah masih dira­ wat di RS Arab Saudi (RSAS) Mekah dan 7 lainnya di RSAS Madinah.

Direktur Jenderal Kesehat­ an Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang juga anggota amirul hajj, Anung Sugihantono, mengatakan ke-34 jemaah tersebut memiliki beberapa catatan indikasi medis. Ada yang memakai ventilator karena gagal jantung atau bahkan dalam kondisi tidak sadar atau koma. “Kami tidak bisa memak­ sa jemaah tidak ikut wukuf. Kami hanya menyediakan informasi kondisi jemaah dan risiko yang terjadi kalau melakukan wukuf pada kon­ disi semacam itu,” ujarnya, kemarin (10/9). Menjelang pelaksanaan ibadah wukuf, Kementerian Agama (Kemenag) memasti­

kan persiapan bagi jemaah calon haji Indonesia sudah cukup baik. Irjen Kemen­ terian Agama M Jasin me­ ngatakan muasasah atau organisasi pemerintah Arab Saudi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan (Arafah-Mina) Armina telah menyiapkan prasarana. Prasarana tersebut meli­ puti tenda-tenda untuk selu­ ruh jemaah sudah disiapkan dengan karpet yang baru, juga masing-masing tenda terdapat fan cooler (kipas angin yang menyemburkan air), kamar kecil yang sudah siap pakai dengan air yang cukup, dapur di Armina yang di bawahnya di pasang kera­ mik sehingga tidak becek. Untuk mengantisipasi

cuaca panas, ada tambah­ an persediaan air minum bagi jemaah dan 15 tenda cadangan apabila terjadi terpaan angin kencang yang merobohkan tenda. “Selain itu, terdapat tenda layanan kesehatan siap di­ gunakan dengan dilengkapi genset untuk mendukung per­ alatan medis yang berbasis listrik, misal alat pacu jantung dan penghasil oksigen, men­ gantisipasi listrik padam se­ mentara,” ujar M Jasin, ketika dihubungi, Sabtu (10/9). Sementara itu, ber­e dar kabar terdapat 191 orang diamankan petugas ke ­ amanan kota suci Mekah karena tanpa dokumen. Seperti yang dilansir kantor berita AFC, dari berita acara

pemeriksaan (BAP) oleh petugas Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, sebagian besar yang ditangkap adalah WNI yang tidak memiliki dokumen resmi atau ilegal yang datang dari Jeddah untuk melaksan­ akam ibadah haji. Acting Konjen KJRI Jed­ dah, Dicky Yunus, mene­ gaskan WNI yang ditang­ kap karena pelanggaran ketidaklengkapan dokumen haji. “Harusnya mereka lakukan itu karena Peme­ rintah Arab Saudi sudah mengimbau itu dari jauhjauh hari. Itu juga berkaitan dengan negara-negara lain yang sudah kontrak alokasi dan akomodasi, jadi enggak adil,” kata dia. (M2)

yang telah ditetapkan. Menurutnya, Pemkot masih ber­ hak menarik retribusi di terminal karena belum ada serah terima ke Pemerintah Pusat dan Peme­ rintah Provinsi. Namun, ia enggan menjelaskan terkait pe­r incian tarif retribusi di terminal. Pengamat hukum Universitas Lampung, Yusdianto, mengatakan Pemerintah Kota Bandar Lam­ pung melalui Dinas Perhubungan tidak bisa menarik retribusi ken­ daraan barang jika kewenangan sudah di­limpahkan ke Pemerin­ tah Provinsi. “Kalau terminal itu sudah ditarik ke Pemprov, apa pun yang ada di sana, baik dari segi pengelolaannya, itu sudah menjadi tanggung jawab Pem­ prov,” kata dia. Yusdianto mengungkapkan seharusnya Pemprov segera mengambil langkah tegas seba­ gai pemegang kewenangan di terminal. (AJI/EBI/PAD/M1) asrul@lampungpost.co.id

OASIS Obesitas pada Masa Pubertas BERDASARKAN Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, sekitar 20% remaja usia 12—19 tahun Amerika Serikat menderita kelebihan berat badan atau obesitas dan terancam prediabetes. Padahal, studi selama 12 tahun yang dipublikasikan di The International Journal of Obesity menemukan bahwa pembakaran kalori remaja sangat cepat saat mereka beristirahat. Namun, tim peneliti dari Endrokinologi dan Metabolisme di University of Exeter Medical School, UK, yang dipimpin Terry Wilkin baru-baru ini mengungkapkan remaja berusia 15 tahun hanya membakar 400—500 kalori, lebih sedikit ketimbang anak usia 10 tahun, saat istirahat setiap hari. Apalagi jika remaja kurang berolahraga, kalori akan menumpuk menyebabkan obesitas. Obesitas dapat terjadi terutama untuk remaja perempuan yang signifikan mengurangi kegiatan fisik pada usia 7—16 tahun. Meskipun biasanya pada usia 16 tahun pembakaran kalori akan meningkat. Penelitian dilakukan kepada 350 anak sekolah antara umur 5—16 tahun di Inggris yang dinilai setiap enam bulan. (MI/R4)


politik

2

LAMPUNG POST MINGGU, 11 september 2016

Foto Presiden Dilarang untuk Kampanye Pilkada

PELANTIKAN BUPATI MAMBERAMO RAYA. Gubernur Papua Lukas Enembe (kedua kanan) menandatangani surat berita acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa dan Yakobus Britai, di Sasana Krida, Dok II Jayapura, Papua, Sabtu (10/9). Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mamberamo Raya ini satu proses akhir setelah melewati proses dua kali pemungutan suara ulang (PSU) pada Pilkada Serentak 2016. n ANTARA/INDRAYADI TH

DPR Yakin PKPU Selesai Tepat Waktu Kalau sampai batas yang ditentukan ada PKPU yang belum disahkan, perampungan PKPU akan diserahkan kepada KPU.

hukuman percobaan itu tidak dapat mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Itu kan aturan dalam UU pilkada,” katanya.

Dianggap Sah RICKY P MARLI

W

AKIL Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria opti­ mistis Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang Pencalonan rampung sebelum batas waktu 15 September 2016. “Saya optimistis (PKPU) bisa sele­ sai sebelum tanggal 15 September,” ujar Riza, saat dihubungi, Sabtu (10/9). Dalam rapat konsultasi pada Ju­ mat (9/9), PKPU tentang Pencalonan masih belum disepakati. Sebab, pasal terpidana hukuman perco­ baan masih belum satu kata, apakah dimasukkan atau tidak. Mengingat waktu yang relatif singkat, Riza mengatakan pihaknya hanya akan membahas substansi dari PKPU yang perlu dikonsultasikan dalam rapat dengar pendapat. Meski demikian, ia menekankan kalau sampai batas yang ditentukan masih ada PKPU yang belum di­

sepakati dan disahkan, perampung­ an PKPU akan diserahkan kepada KPU dengan adanya masukan dari DPR dan pemerintah. Anggota Komisi II Fraksi PDI Per­ juangan, Arteria Dahlan, menyesal­ kan pembahasan PKPU dalam rapat konsultasi, Jumat (9/9), bukan untuk menyelesaikan isu-isu strategis, me­ lainkan untuk memaksakan kepentingan tertentu. Ia memper­ tanyakan me ­ ngapa beberapa beberapa fraksi memaksakan untuk memasukkan seorang ter­ pidana hukuman percobaan untuk dapat dicalonkan. “Saya tegaskan bahwa sampai saat ini sikap kami (PDIP) masih menolak secara tegas terpidana, apa pun hukumannya baik sehari, seminggu, sebulan maupun yang dihukum dengan

Dirjen Otonomi Daerah Kemen­ terian Dalam Negeri Sumarsono meyakini pembahasan PKPU akan rampung sebelum 15 September. Hal itu menanggapi kekhawatiran KPU terhadap nasib enam PKPU yang masih belum disepakati dan disah­ kan dalam forum rapat konsultasi antara DPR, pemerintah, dan KPU.

Sikap kami (PDIP) menolak tegas terpidana tidak dapat mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Itu kan aturan dalam UU Pilkada. “Saya yakin itu (PKPU) selesai. Kalau sampai 15 (Semptember, red) belum sepakat. Semua disahkan saja apa yang disusun KPU. Serahkan kembali ke KPU, yang kemudian kami anggap sah,” kata dia. Jika PKPU juga belum rampung sampai batas waktu yang diten­

tukan, pemerintah maupun DPR membuka kemungkinan untuk me­ nyerahkan masukan secara tertulis bagi PKPU yang tidak sempat diba­ has dalam rapat konsultasi. Soni, sapaan akrabnya, mengakui bahwa PKPU tentang Pencalonan yang paling banyak memuncul­ kan perbedaan pandangan dalam pembahasannya. Sampai saat ini PKPU tersebut masih deadlock. Sementara pada 14 September mendatang sudah masuk tahapan pengumuman pendaftaran pasang­ an calon. Untuk itu, PKPU tentang Pencalon­ an sebenarnya sudah harus rampung sebelum 14 September. “Serahkan kepada KPU. Walaupun sifatnya mengikat dalam konteks deadlock, kita enggak bisa mengorbankan sampai menggagalkan pilkada. Itu jangan sampai,” kata dia. Dalam rapat dengar pendapat antara pemerintah, DPR, dan KPU pada Jumat (9/9) sore hingga Sabtu dini hari, waktu habis digunakan untuk mengatur syarat calon ter­ pidana hukuman percobaan atau hukuman ringan. (MI/R4) rickymarly@lampungpost.co.id

PEMASANGAN foto presi­ den dalam atribut kam­ panye pemilihan kepala daerah sepakat untuk tidak diperbolehkan. Perdebatan masih terjadi dalam hal pemasangan foto gubernur dan bupati/wali kota nonpe­ tahana. Semangat memberi ke­adilan dalam berkom­ petisi dikedepankan. “Presiden ini kan simbol negara. Presiden itu bukan cuma presiden beberapa fraksi,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria, di rapat konsultasi dengan KPU, Bawaslu, dan Kemendagri, di Jakarta, Sabtu (10/9). Menurut dia, prinsip per­ saingan yang setara tanpa mendompleng popularitas pejabat negara mesti dijaga dalam pilkada. Oleh ka­ rena itu, pasal pelarangan penggunaan foto presiden dalam atribut kampanye layak dilakukan. Ia pun mengajukan tam­ bahan adanya pelarangan foto kepala daerah terda­ hulu dalam atribut kampa­ nye pasangan calon.

Menurut anggota Ba­ waslu, Nelson Simanjun­ tak, pelarangan ini terkait dengan Pasal 71 Ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, bahwa pejabat negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, hingga lurah atau kepala desa dilarang membuat keputusan ataupun ber­ tindak yang menguntung­ kan maupun merugikan pasang­an calon tertentu. Bagi yang melanggar, pi­ dana penjara paling sing­ kat 4 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp200 juta atau paling banyak Rp1 miliar sudah disiapkan. Ketua KPU Juri Ardian­ toro berpendapat pada prinsipnya kepala daerah yang menjadi pengurus partai tidak dilarang meng­ ikuti kampanye asalkan sesuai dengan aturan di pe­ rundangan. “Yang jadi pato­ kan adalah pejabat daerah tidak boleh memakai foto yang disematkan dalam atribut (kampanye),” kata dia. (MI/R3)

n ANTARA/MAULANA SURYA

KULIAH UMUM SUSI. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan kuliah umum bertajuk Fungsi, Manfaat Problematika Kelautan Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (10/9).

Umar Ahmad Gowes Bareng KPU-Panwas

n LAMPUNG POST/AHMAD SOBIRIN

GOWES DEMOKRASI. Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad bersama ratusan peserta sepeda santai mengikuti acara Gowes Demokrasi yang digelar KPU Tubaba untuk menyosialisasikan tahapan Pilkada Tubaba 2017 di lapangan Pulungkencana, Tulangbawang Tengah, Sabtu (10/9).

BUPATI Tulangbawang Barat Umar Ahmad bersama ratusan peserta sepeda santai mengikuti acara Gowes Demokrasi. Kegiatan tersebut untuk sosialisasi tahapan pilkada Februari 2017. Para peserta sepeda santai dilepas komisoner KPU Provinsi Lampung, Handi Mulyaningsih, di lapangan Pulungkencana, Kecamatan Tulang­ bawang Tengah, Sabtu (10/9) pagi. Rute yang dilalui yakni Pulungken­ cana—Candrakencana—Mulyaken­ cana—Mulyajaya dan kembali finis di lapangan Pulungkencana. Ketua KPU Tubaba Ismanto Ahmad mengatakan acara Gowes Demokrasi

Pemerintah Matangkan Pemilu Serentak PEMERINTAH sedang mematangkan rancangan revisi Undang-Undang tentang Pemilihan Umum untuk mempersiapkan Pemilu 2019. Dalam revisi tersebut, rakyat Indonesia akan memilih presiden-wakil presiden dan anggota legislatif secara serentak. Revisi paket UU Penyelenggaraan Pemilu, yakni UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif, UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden-Wakil Presiden, serta UU Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pe­ nyelenggara Pemilu, telah masuk Program Legislasi Nasional 2016. Salah satu isu krusial yang perlu dicermati dalam penyusunan RUU ini yakni sistem pemilu yang akan digunakan. Dalam draf RUU Penye­ lenggaraan Pemilu, Kementerian Da­

lam Negeri memiliki tiga opsi sistem pemilu anggota DPR dan DPRD, yaitu sistem pemilu proporsional terbuka, tertutup, dan kombinasi. Pada sistem proporsional terbuka, pemungutan suara dirancang sama seperti pada 2004, 2009, dan 2014, yakni pemegang hak suara dapat secara bebas memilih partai politik dan calon ang­ gota legislatif. Penentuan calon yang mendapat kursi di lembaga legislatif ditentukan oleh besaran suara yang diperoleh saat pemungutan suara. Sementara pada sistem proporsio­ nal tertutup yang pernah diterapkan pada pemilu sebelum 2004, pemegang suara hanya bisa memilih parpol. Pe­ nentuan caleg yang menempati kursi perwakilan rakyat murni menjadi kewenangan partai dengan mem­

perhatikan besaran jatah kursi yang mereka peroleh dalam pemilu. Pada sistem proporsional campuran atau kombinasi, pemegang hak suara dapat memilih parpol atau caleg yang diajukan, tetapi parpol memiliki ke­ wenangan memilih caleg yang akan ditempatkan di lembaga perwakilan tanpa harus terpaku pada perolehan suara caleg. Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai sistem proporsional tertutup tidak relevan diterapkan dalam situasi politik Indonesia yang telah berkembang proses demokrasinya selama 16 ta­ hun terakhir, terutama dalam empat kali pelaksanaan pemilu pascarefor­ masi. (ANT/R3)

ini digelar untuk menyosialisasikan tahapan pilkada. “Kami mengajak peserta untuk memeriahkan, men­ yosialisasikan, dan menyukseskan setiap tahapan pilkada agar semua warga di Tubaba dapat informasi tahapan pilkada,” ujarnya. Muhammad Tio Aliansyah yang mewakili KPU Lampung berharap acara bertema Gowes bersama menuju pilkada yang sehat dan sukses ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi simbol semangat bersama untuk menyukseskan pilkada yang bersih dan sehat. “Perlu diketahui, dalam pilkada sebelumnya kita sukses dengan

partisipasi pemilih mencapai 83% dan pilkada tahun depan merupa­ kan tantangan yang berat bagi kita karena di pilkada ini harus lebih baik dari tahun lalu. Minimal bisa bertahan di angka 83%. Jadi jangan sekadar ramai-ramai gowes,” kata Tio. Selain Bupati Tubaba Umar Ahmad dan sejumlah pejabat daerah yang turut langsung bersepeda, acara yang dibiayai anggaran tahapan pilkada KPUD ini diikuti sejumlah pejabat. Di antaranya ketua Panwaskab Tu­ baba, ketua KPU kabupaten/kota se-Lampung, PPK, PPS, dan petugas PPDP se-Tubaba. (CK11/R3)


LAMPUNG POST MINGGU, 11 september 2016

sorot

3

Pindah Tangan Penataan Terminal Pemprov Lampung segera mengusulkan peraturan daerah yang mengatur penarikan retribusi kendaran keluar masuk dari terminal angkutan yang akan menjadi wewenang Pemprov. FIRMAN LUQMANULHAKIM

K

EPALA Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Idrus Effendi membenarkan sejak berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pemprov Lampung belum memiliki peraturan daerah (perda) retribusi untuk angkutan kendaraan di terminal. “Ya memang itu mau dirapatkan karena proses penyerahan terminal tipe A (Rajabasa) ke pusat masih kami lakukan, fokus di situ dulu. Lagi pula Pemerintah Pusat juga belum cukup siap, masih berbenah juga,” kata Idrus, saat dihubungi, Jumat (9/9). Ia menerangkan raperda tentang terminal akan diupayakan diusulkan dan disetujui DPRD Lampung akhir 2016. “Untuk perdanya kami usahakan tahun 2016 ini sudah selesai, pasti kami akan lakukan percepatan karena ini juga kan nantinya untuk pemasukan ke kas daerah,” kata dia. Idrus memaparkan di Provinsi Lampung terdapat total 20 terminal bertipe A, B, dan C yang berpotensi menghasilkan retribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD). Di antaranya satu terminal tipe A Rajabasa, 11 terminal tipe B; Terminal Mulyojati, Bakauheni Lampung Selatan, Simpang Propau Lampung Utara, Menggala, Pringsewu, Krui, Bandarjaya, Panjang, Kotaagung, Bukitkemuning, dan Liwa. Serta 8 terminal tipe C, yaitu Terminal Kemiling, Pasar Bawah, Sukaraja, Kalianda, Metro, Kalicinta, Pasar Dekon, dan Way Tenong. “Hanya terminal tipe A Rajabasa yang kami serahkan ke Kemenhub, sisanya merupakan wewenang provinsi, bukan kabupaten/kota lagi,” kata Idrus.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

TOLAK BAYAR RETRIBUSI. Seorang petugas bersitegang dengan salah satu pengemudi karena tidak membayar retribusi saat keluar di lokasi parkir Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Penarikan retribusi parkir di lokasi pelabuhan tidak menggunakan karcis. Foto dibidik saat arus balik Idulfitri lalu.

Secara terpisah, Kepala Biro Hukum Sekretariat Provinsi Lampung Zulfikar membenarkan belum adanya payung hukum penarikan retribusi akses keluar masuk terminal yang merupakan wewenang Pemprov Lampung. Pemprov saat ini hanya memiliki Perda No. 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah yang sempat diubah dengan Perda No. 32 Tahun 2014 tentang perubahan atas perda tersebut. “Memang belum diatur di dalam perda itu. Kami belum mengatur soal tarifnya. Sebelum adanya UU No. 23 Tahun 2014, penarikan retribusi masih diatur perda masing-masing kabupaten/kota,” kata Zulfikar. Ia juga mengatakan jika usulan perubahan

Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah tersebut telah diajukan ke DPRD Lampung melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda). Perubahan perda tersebut merupakan usul inisiatif Dewan. Usulan itu jauh dilakukan sebelum pengalihan wewenang berdasarkan UU Pemerintah Daerah yang baru. Anggota Bapemperda DPRD Lampung, Apriliati, mengatakan usulan pembahasan perda tersebut memang baru masuk tahun 2016 ini. “Iya ini masih dalam proses penyusunan naskah akademik, kami tetap agendakan pembahasan tingkat lanjut. Ini bisa menjadi salah satu pemasukan daerah,” kata Apriliati.

Menurut dia, DPRD dan tim cukup berhatihati melakukan kajian sebelum mengeluarkan produk perda tersebut. Hal ini dikarenakan banyak pembatalan perda yang dilakukan Pemerintah Pusat. “Kami juga melakukan kajian mendalam, jangan sampai perda yang sudah disahkan kemudian dibatalkan Pemerintah Pusat,” katanya. Ia menambahkan proses pembahasan perda cukup panjang sekitar 2—3 tahun dengan menggunakan tenaga ahli untuk melakukan kajian. Produk perda retribusi yang dihasilkan jangan sampai bertentangan dengan aturan di atasnya. (M1) firman@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

RETRIBUSI TPI. Petugas Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung menarik retribusi kendaraan di terminal perintis (penyanggah) Tempat Pelelangan Ikan, Lempasing.

Menunggu Langkah Dishub BEBERAPA terminal tipe C di Bandar Lampung yang dikelola Pemerintah Kota setempat nyaris tidak berfungsi layaknya terminal. Terminal tipe C di Kota Tapis Berseri, yakni Terminal Pasar Bawah, Terminal Sukaraja, dan Terminal Kemiling. Pemantauan Lampung Post, Jumat (9/9), di Terminal Pasar Bawah hanya tersisa satu jalan yang dijadikan akses kendaraan umum. Hampir sebagian lokasi terminal dipakai pedagang kaki lima. Begitu pun di Terminal Kemiling, jarang ada kendaraan umum masuk ke terminal yang kini sebagian besar lahannya sudah dijadikan pasar modern. Kepala Dinas Perhubungan Bandar Lampung I Kadek Sumarta mengatakan ke depan pihaknya akan memperbaiki terminal-terminal di kota. Namun, sejauh ini belum ada pengajuan anggaran untuk

memperbaiki kondisi terminal yang ada. “Belum ada anggaranya, tapi dipastikan kami akan memperbaiki semuanya,” kata Kadek kepada Lampung Post, Jumat (9/9). Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung Wahyu Lesmono meminta Pemkot lebih serius menangani terminal. “Nanti kami gelar rapat dengan dinas terkait membahas soal terminal yang ada di kota. Akan seperti apa ke depannya,” ujar Wahyu. Politikus PAN itu menyebut penataan terminal, seperti Terminal Rajabasa, memang perlu dilakukan. Aktivitas pedagang kaki lima di terminal semakin ramai setiap harinya. Pihaknya mengusulkan supaya ada penataan ulang terhadap semua terminal yang ada. “Kita perlu rapat evaluasi untuk langkahnya seperti apa,” kata dia. (EBI/M1)


OLAHRAGA

4

5

LAMPUNG POST I MINGGU, 11 september 2016

Delapan Calon Lolos Verifikasi Caketum PSSI SEBANYAK delapan orang lolos veri(Basri) Eddy Sofyan, Direktur Utama fikasi sebagai calon ketua umum (caPT Gelora Trisula Semesta (GTS) Joko ketum) PSSI periode 2016—2020 dan Driyono, dan Presiden Persija Ferry berhak untuk bertarung dalam Kongres Paulus. PSSI di Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Untuk posisi calon wakil ketua umum, Oktober 2016. ada 17 orang yang dinyatakan lolos dari Calon yang dinyatakan lolos verifikasi 24 yang diusulkan. Di posisi ini ada itu diumumkan langsung oleh Ketua nama Sihar Sitorus, Joko Driyono, Iwan Komite Pemilihan Agum Gumelar di Budianto, GH Sutejo, Dodi Alex Noerdin, Jakarta, Sabtu (10/9). Jumlah yang lolos Hinca Panjaitan, Subardi, Hadiyandra, hanya setengah dibandingkan jumlah hingga Yesayas Oktavianus. yang diajukan anggota PSSI, yaitu seSedangkan untuk posisi anggota banyak 16 bakal calon. Komite Eksekutif (Exco) Nama-nama calon sudah Delapan Nama ada 57 calon yang dinyacukup dikenal dan salah Lolos Verifikasi takan lolos verifikasi dari satunya yaitu Kurniawan Caketum PSSI 67 orang yang diajukan. Dwi Yulianto, mantan pe- 1. Benhard Limbong Untuk posisi ini bakal ada main nasional. Kurniawan 2. Djohar Arifin Husin 12 kursi yang akan diperyang akrab dipanggil Ku- 3. Eddy Rumpoko ebutkan. Satu posisi di rus ini juga menjadi calon 4. Tonny Aprilani antaranya harus diisi oleh termuda dibandingkan 5. Edy Rahmayadi wakil perempuan. 6. Moeldoko dengan calon lawannya. D a r i 5 7 c a l o n ya n g Pria kelahiran Magelang 7. Erwin Aksa lolos, ada lima calon itu saat ini masih berusia 8. Kurniawan Dwi Yulianto perempuan yang lolos, 40 tahun. Mantan pemain yaitu srikandi Persijap Persebaya Surabaya itu masuk bursa Jepara, yakni Esti Puji Lestari, Diza setelah diusung oleh tim Kwarta MeRasyid Ali, Eva Dwiana, Pingky Hidan. dayati, dan Vivin Cahyani. Untuk “Ada beberapa bakal calon yang tidak calon lain sudah cukup dikenal, seplolos verifikasi karena tidak mengembaerti Umuh Muchtar, Muddai Madang, likan Formulir B1 (surat kesediaan mendan anggota Exco sebelumnya seperti jadi calon ketua umum). Selain ada yang Roberto Rouw. tidak lolos karena tersangkut masalah Bagi calon yang dinyatakan tidak lolos hukum,” kata Agum Gumelar. verifikasi masih diberikan kesempatan Bakal calon ketua umum yang untuk berjuang yang jalurnya melalui dinyatakan tidak lolos, di antaranya Komite Banding yang diketuai Erick Menteri Pemuda dan Olahraga (MenThohir. Proses banding mulai 12—17 pora) Imam Nahrawi, Ketua Umum September dan akan diumumkan satu Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia hari sesudahnya. (ANT/O2)

Pembuktian Lorenzo dengan Rekor Pole Position TAMPIL tidak konsisten sejak Grand Prix Catalunya pada Juni lalu, pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, membuktikan dirinya belum habis di musim balap tahun ini. Pembalap Spanyol itu secara mengejutkan tampil sebagai pembalap tercepat pada sesi kualifikasi GP San Marino, Sabtu (10/9), dan merebut pole position pada seri ke-13 MotoGP 2016. Lorenzo mendapatkan posisi terdepan dalam balapan yang digelar di Sirkuit Misano Marco Simoncelli itu setelah menjadi yang tercepat di kualifikasi dengan catatan waktu 1 menit 31,868 detik. Posisi terdepan pada GP San Marino menjadi pole position ke-64 sepanjang karier balapnya. Raihan itu menjadi rekor dalam sejarah MotoGP. “Tapi, Marc (Marquez/Repsol Honda) masih berusia 22 tahun saat ini. Dia mungkin akan melewati saya dan (Valentino) Rossi untuk raihan pole position. Saya sangat senang dengan hasil ini. Pa d a p e r c o b a a n pertama, saya senang bisa memacu hingga 1 menit 32 detik dan lebih cepat pada percobaan kedua, padahal saya berpikir untuk lebih pelan memacu motor,” kata Lorenzo.

Di barisan depan, Lorenzo akan ditemani rekan setimnya, Valentino Rossi, yang menjadi pembalap tercepat kedua. Rossi sebelumnya tampil impresif di hadapan publik San Marino dengan menjadi pembalap tercepat pada sesi latihan bebas kedua dan latihan bebas keempat. Saat itu Rossi mencatatkan waktu 1 menit 32,216 detik. “Sangat sulit menjadi yang tercepat, tapi balapan akhir pekan ini menunjukkan level kecepatan berbeda dengan setelan ban yang berbeda, saya seharus­ nya bisa mendapatkan waktu lebih baik. Tapi 1 menit 32 detik sudah cukup bagus. Yang terpenting saya berada di barisan depan dan kita lihat apa yang terjadi di balapan nanti,” ujar Rossi. Menemani duo Yamaha di barisan depan, juara seri Inggris pekan lalu, Maverick Vinales, yang membela Suzuki mengklaim posisi ketiga dengan catatan waktu 1 menit 32,381 detik. “Saya berharap bisa mendapatkan kecepatan yang sama saat balapan nanti. Saya percaya diri untuk balapan nanti, saya perlu berterima kasih pada tim,” kata Vinales. Di belakang ketiga pembalap yang menempati barisan terdepan tersebut, berturut-turut hingga posisi 10 besar ialah Marc Marquez (Repsol Honda), Michele Pirro, Andrea Dovizioso (Ducati), Cal Crutchlow (LCR Honda), Dani Pedrosa (Honda), Aleix Espargaro (Suzuki), dan Pol Espargaro (Yamaha Tech 3). Tahun lalu, Marquez juara di Misano. (MI/O2)

Misi Chelsea Jaga Kesempurnaan Pada pertemuan musim lalu di Liberty Stadium, Swansea sukses mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0. RICKY MARLY

C

HELSEA yang tengah onfire bakal mendapat tantangan dari Swansea City dalam partai lanjutan Liga Primer Inggris pekan keempat yang bakal digelar di Liberty Stadium, Minggu (11/9) malam WIB. The Blues berambisi membawa pulang poin penuh untuk mempertah-

Rekor Pertemuan 9 Apr 2016 Liga Primer Swansea 1–0 Chelsea 8 Agu 2015 Liga Primer Chelsea 2–2 Swansea

ankan kesempurnaan yang mereka raih di awal musim ini. Tim asuhan Antonio Conte itu sukses menyapu bersih kemenangan di tiga laga awal plus satu kemenangan di ajang EFL Cup. Conte semakin mendapat angin segar setelah timnya sukses mendatangkan dua pemain di hari terakhir bursa transfer, yakni Marcos Alonso dan David Luiz. Meski demikian, keduanya tampaknya masih belum akan dimainkan sejak menit awal di laga ini. Situasi berbeda dialami Swansea yang menelan dua kekalahan di tiga laga awal Liga Primer. Manajer Francesco Guidolin harus segera menemukan bentuk terbaik timnya jika tak ingin kehilangan poin lagi di tangan Chelsea.

Tiga Angka Di pertemuan musim lalu di Liberty Stadium, Swansea sukses mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0. Tapi itu adalah Chelsea yang dulu, yang terkena banyak masalah usai memecat Jose Mourinho dan mengangkat Guus Hiddink sebagai manajer interim. Chelsea sekarang yang ditangani Antonio Conte jelas beda. Hasil sempurna di semua laga resmi dalam semua kompetisi di awal musim ini adalah buktinya. Performa Swansea yang belum menemukan bentuk terbaiknya di awal musim ini jelas sangat bisa dimanfaatkan The Blues untuk menggondol tiga angka. (MTVN/R3) rickymarly@lampungpost.co.id

Data dan Fakta Laga Swansea City vs Chelsea

17 Jan 2015 Liga Primer Swansea 0–5 Chelsea

- Kemenangan 1-0 Swansea atas Chelsea musim lalu merupakan kemenangan dan clean sheet pertama mereka melawan The Blues sejak 1981 silam. - Sejak mengalahkan Chelsea 1-0 musim lalu, The Swans hanya mencatatkan sekali clean sheet di delapan laga Liga Primer. - Chelsea mencetak paling banyak gol ke gawang Swansea dibanding tim lainnya (21 gol). - Diego Costa mencetak gol paling banyak ke gawang Swansea dibanding ke tim lainnya yang pernah ia hadapi (5 gol). - Costa selalu mencetak gol atau memberikan assist dalam lima laga terakhirnya bersama Chelsea di Liga Primer. - Tak ada pemain yang mengkreasi peluang lebih banyak dibanding Wayne Routledge di musim ini (10 kali). - Dalam setiap musim saat mereka juara, Chelsea selalu memenangi empat laga awal.

13 Sep 2014 Liga Primer Chelsea 4–2 Swansea 13 Apr 2014 Liga Primer Swansea 0–1 Chelsea

Diego Costa � AFP/JUSTIN TALLIS

21-Matic

2-Amat,

28-Azpilicueta

23-Sigurdsson

7-Kante

24-Cork 33-Fernandez

24-Cahill

9-Llorente

1-Fabianski,

8-Fer

26-Naughton

Pelatih: Francesco Guidolin

19-Costa

13-Courtois

22-Willian 26-Terry

8-Oscar

15-Routledge, 35-Kingsley

17-Barrow

10-Hazard

Swansea

2-Ivanovic

Chelsea Lima Laga Terakhir Swansea

27 Agu 2016 Liga Primer Leicester 2–1 Swansea 24 Agu 2016 Piala FA Peterborough 1–3 Swansea 20 Agu 2016 Liga Primer Swansea 0–2 Hull 13 Agu 2016 Liga Primer Burnley 0–1 Swansea 6 Agu 2016 Uji coba Swansea 1–0 Rennais

Lima Laga Terakhir Chelsea 27 Agu 2016 Liga Primer Chelsea 3–0 Burnley 24 Agu 2016 Piala FA Chelsea 3–2 Bristol 20 Agu 2016 Liga Primer Watford 1–2 Chelsea 16 Agu 2016 Liga Primer Chelsea 2–1 West Ham 7 Agu 2016 Uji coba Bremen 2–4 Chelsea

Pelatih: Antonio Conte

Siaran langsung beIN Sport 1, Minggu (11/9) Pukul 22.00 WIB

Jorge Lorenzo n AP/ALBERTO SAIZ

Sebelumnya Djokovic berhasil menjuarai turnamen ini pada 2011 dan 2015. Tahun ini final idaman tercipta ketika Stanislas Wawrinka menantang Novak Djokovic di laga pamungkas AS Terbuka 2016. Kepastian itu didapat Wawrinka usai menyingkirkan Kei Nishikori. Hasil itu sekaligus menghentikan langkah menakjubkan Nishikori. Lolos ke semifinal, petenis Jepang itu mengalahkan Andy Murray. Namun, unggulan keenam ini harus terhenti dengan penampilan ngotot Wawrinka lewat pertarungan empat set, 4-6, 7-5, 6-4, 6-2. Makna lain dari pertemuan Wawrinka dengan Djokovic adalah ini merupakan duel ulangan karena keduanya juga pernah bertemu di final Prancis Terbuka 2015. Ketika itu Djokovic takluk dari Wawrinka dengan pertarungan empat set 4-6, 6-4, 6-3, 6-4. Dengan final AS Terbuka 2016, total keduanya telah bertemu sebanyak tujuh kali pada ajang Grand Slam. Djokovic unggul empat berbanding dua dengan Wawrinka. (MTVN/O2)

Pairin Lepas Atlet PON XIX Asal Metro WALI Kota Metro Ahmad Pairin dan Wakil Wali Kota Djohan melepas atlet judo dan taekwondo peserta PON XIX Jawa Barat di kantor Pemkot, Jumat (9/9). Atlet PON asal Kota Metro tersebut terdiri dari delapan pejudo dengan dua pelatih dan satu atlet taekwondo dengan satu pelatih. Penglepasan atlet juga ditandai dengan pemberian uang saku bagi setiap atlet dan pelatih oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota. “Pemberian ini jangan dilihat isinya, tapi sebagai tanda ingat dan perhatian Pemkot kepada para atlet yang nantinya bisa mengharumkan nama daerah,” kata Pairin. Menurut Wali Kota, para atlet tersebut merupakan peserta PON XIX Jawa

Barat perwakilan Provinsi Lampung asal Kota Metro. “Selamat atas prestasinya dan selamat untuk mengikuti kejuaraan PON. Saya yakin para atlet dan pelatih akan berusaha meraih prestasi semaksimal mungkin. Jaga nama baik saudara-saudara dan jaga nama baik Kota Metro,” kata Pairin. Hal sama juga ditegaskan Djohan bahwa para atlet asal Kota Metro diharapkan dapat menjaga kondisi dan stamina dengan baik. Soal menang ataupun kalah merupakan bagian dari pertandingan. Artinya, kata Djohan, dalam suatu pertandingan yang terpen­ting badan sehat, baru hasil terbaik yang harus digapai. (OGI/O2)

Indonesia Gagal Tempatkan Wakil di Final Ganda Putri INDONESIA gagal menempatkan wakil di final ganda putri Indonesian Masters 2016, Sabtu (10/9). Hal itu didapat usai dua pasangan Della Destiara Haris/ Rosyita Eka Putri Sari dan Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta terhenti di semifinal. Della/Rosyita kalah dari wakil Korea, Chae Yoo Jung/Kim So Yeong, dengan skor 18-21, 21-13, dan 16-21. Sementara Tiara/Rizki takluk di tangan pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/ Rawinda Prajongjai, dengan skor 21-17, 21-23, dan 21-19. Sering terburu-buru di lapangan, diakui Della/Rosyita sebagai salah satu penyebab kekalahan mereka kali ini. Pasangan Indonesia itu ter­ tinggal di game pertama, tapi Della/ Rosyita sempat mencoba memperpanjang napas dengan merebut game kedua. Sayang di game ketiga, pertandingan

yang sempat beradu imbang harus dilepaskan oleh Della/Rosyita. Me­ reka kalah setelah serobotan bola dari pasangan Korea masuk ke lapangan Della/Rosyita. “Kami tidak siap saat mereka meng­ ubah pola. Setelah itu kami jadinya buru-buru ingin mematikan lawan, jadinya bumerang sendiri buat kami,” kata Della. “Sebenarnya mungkin dari cara mereka mengubah pola permainan kami kurang siap. Dari kaminya, ketika mereka kasih bola-bola setengah, bikin saya nafsu sendiri pertamanya. Game kedua sudah bisa meredam, tapi game ketiga masih kurang sabar lagi,” kata Rosyita. Final ganda putri nantinya akan mempertemukan pasangan Korea, Chae/Kim, dengan pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, hari ini (11/9). (MTVN/O2)

Menpora Minta Andik Kembali Merumput di Indonesia

Singkirkan Monfils, Djokovic Menuju Final Ketujuh PETENIS nomor satu dunia, Novak Djokovic, memastikan diri lolos ke final AS Terbuka 2016 usai menyingkirkan Gael Monfils dari Prancis, kemarin. Hasil ini membuat Djokovic akan menjalani final ketujuh kalinya di turnamen tersebut. Djokovic tak mudah memastikan diri lolos ke partai puncak. Ia membutuhkan empat set untuk menundukkan petenis unggulan ke-10 tersebut dengan skor 6-3, 6-2, 3-6, dan 6-2. Padahal, Monfils memiliki modal yang buruk melawan Djokovic. Dia kalah 13 kali beruntun terhadap petenis unggulan teratas itu. Tapi Monfils mampu merepotkan Djokovic. Bahkan dalam pertandingan, Djokovic sempat frustrasi dengan perlawanan Monfils hingga membuatnya merobek kausnya. Meski demikian, Djokovic tak sia-sia mengungkapkan rasa frustrasinya tersebut. Sebab, ia kini menginjak final ketujuhnya di Grand Slam tersebut dan menatap gelar ketiganya di AS Terbuka.

n LAMPUNG POST/SUPRAYOGI

UANG SAKU. Wakil Wali Kota Metro Djohan memberikan uang saku kepada atlet judo dan taekwondo peserta PON XIX Jawa Barat asal Kota Metro. Pemberian uang saku tersebut dilakukan di halaman Pemkot Metro, Jumat (9/9).

FINAL KETUJUH. Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, berusaha mengembalikan bola ke arah petenis asal Prancis, Gael Monfils, dalam laga semifinal AS Terbuka 2016 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York City, Sabtu (10/9). Djokovic mengalahkan Monfils dengan skor 6-3, 6-2, 3-6, dan 6-2 untuk mencapai final ketujuhnya dalam turnamen AS Terbuka. n AFP/ELSA

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pemain yang saat ini bermain di Liga Malaysia bersama Selangor FA, Andik Vermansyah, kembali merumput di Indonesia dan memperkuat tim Jawa Timur yang merupakan tanah kelahirannya. “Saya minta Andik untuk kembali main di Indonesia perkuatlah tim di sini, entah Surabaya atau di Madura sana,” kata Imam di Surabaya, Sabtu (10/9). Menurut Imam, pengusaha asal Jawa Timur pasti mampu untuk memberi sokongan bagi pemain yang memiliki tinggi badan 162 sentimeter tersebut. “Jadi daripada main di Malaysia, saya harap Andik untuk kembali, katakanlah main di Persebaya atau di Madura United, saya kira itu baik sekali untuk masa depannya, toh dia juga sudah perkuat timnas,” ujar Menpora. Sebelumnya diberitakan klub Madura

United yang merupakan juara paruh musim Indonesia Soccer Championship (ISC) kini tengah mengincar pemain yang dibesarkan Persebaya tersebut. Bahkan, sebagai bukti keseriusannya, Presiden Madura United Achsanul Qosasi mengutus manajer klub berjuluk Sappeh Kerab tersebut, Haruna Sumitro, guna berbicara dengan Andik. Sebelum muncul nama Andik, Madura United sudah lebih dahulu tertarik mendatangkan Irfan Bachdim. Sementara itu, beberapa waktu lalu sempat juga terdengar kabar Andik siap untuk kembali ke mantan klubnya, yakni Persebaya, dengan beberapa syarat yang diminta pemain kelahiran Jember tersebut. Syarat yang diajukan Andik antara lain keinginan menghormati kontrak dengan Selangor FA, ikut kompetisi, dan adanya kepastian tim berjuluk Bajul Ijo itu tidak bubar di tengah jalan. (ANT/O2)


6

BANDAR LAMPUNG

LAMPUNG POST MINGGU, 11 september 2016

KPK Didesak Bongkar Mafia Proyek Adanya makelar proyek membuat persaingan usaha menjadi tidak sehat. Hanya perusahaan yang memiliki rekanan pejabat dan modal besar yang memenangkan tender. Perusahaan kecil yang berkualitas tidak diberdayakan. FEBI HERUMANIKA

L

n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW

PENGEMIS MARAK. Sejumlah pengemis meminta belas kasih para jemaah salat jumat di Masjid Jamik Al Yaqin, Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, beberapa waktu lalu. Maraknya para pengemis seharusnya menjadi perhatian dinas terkait untuk memberi pembinaan.

EMBAGA Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung mendesak aparat penegak hukum di Provinsi Lampung bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas persoalan makelar proyek di 14 kabupaten/kota sehingga tidak ada tebang pilih. “Jangan ada tebang pilih dalam pembongkaran kasus setor proyek di Lampung, semua harus dibongkar hingga aktor intelektual yang terlibat di dalamnya. Kami mendesak KPK harus turun langsung membongkar dan mengusut tuntas semua pelaku yang terlibat persoalan makelar proyek di Provinsi Lampung,” kata Ketua LBH Bandar Lampung Alian Setiadi kepada Lampung Post, tadi malam. Untuk kepentingan pembangunan di daerah ini, perlu adanya ketegasan dari penegak hukum mengusut tuntas kasus setor proyek yang terjadi sejak lama. Alian menduga dalam kasus makelar proyek yang melibatkan dua pejabat Pemprov Lampung, Farizal Badri Zaini (mantan Kabiro Perekonomian Pemprov Lampung) dan Djoko Prihartanto (Kepala Subbagian Sarana dan

Prasarana Bakorluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan), sebenarnya bukanlah hal baru, tetapi baru saja muncul ke permukaan. “Dua kasus yang mencuat sekarang hanya sebagian kecil, setor proyek di provinsi ini bisa dikatakan sudah membudaya. Dengan adanya persolan seperti ini, kapan pembangunan di Lampung akan maju. Bayangkan

Perusahaan pemenang tender dimungkinkan akan mengurangi spesifikasi bahan bangunan/proyek yang berhubungan dengan fisik tersebut. saja, untuk mendapatkan proyek harus setor 20% dulu, terus untuk pembangunannya berapa lagi. Ini harus betul-betul dibongkar,” kata Alian. Alian menyebut setoran proyek bukanlah isu baru di Lampung dan saat ini rekanan yang ingin memenangkan tender dalam pengadaan telah banyak mengeluhkan persoalan

tersebut. LBH Bandar Lampung meminta Gubernur Lampung M Ridho Ficardo sebagai kepala daerah harus berperan mengawasi dan mengoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bebas dari korupsi. “ S e m u a p e r m a s a l a h a n s e to r proyek harus diusut tuntas tanpa terkecuali, dan Gubernur sebagai kepala daerah harus mengawasi supaya pembangunan di provinsi ini berjalan sesuai harapan masyarakat,” ujar Alian. Dengan adanya setoran dana di awal proyek, dapat dipastikan hasil dari pembangunan proyek tersebut menjadi tidak maksimal atau asalasalan karena sudah ada dana yang dipotong sejak awal. Perusahaan pemenang tender dimungkinkan akan mengurangi spesifikasi bahan bangunan/proyek yang berhubungan dengan fisik tersebut. “Dampaknya sudah jelas, pembangunan jalan menjadi cepat berlubang, biaya pemeliharaan dikurangi. Dalam proyek pembangunan gedung, gedungnya cepat rusak, bahkan roboh. Pada proyek pengadaan barang atau jasa, tidak sesuai pesanan atau harapan masyarakat yang ada di Provinsi Lampung,” kata Alian. Hal lain yang ditimbulkan adanya makelar proyek, yaitu persaingan usaha yang tidak sehat. Hanya perusahaan yang memiliki rekanan pejabat dan modal besar yang memenangkan tender sehingga perusahaan kecil yang berkualitas tidak diberdayakan. (M3) febiherumanika@lampungpost.co.id

BATANG KAYU DI JALAN. Sejumlah kendaraan melintasi batang kayu sisa penebangan saat pelebaran jalan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandar Lampung, Jumat (9/9). Batang kayu tersebut dapat membahayakan pengendara karena terdapat di bagian tikungan dan sulit terlihat. n LAMPUNG POST/ M UMARUDINSYAH MOKOAGOW

Berkas Korupsi Pabrik Es Mandek di Kejari

KASUS dugaan korupsi pembangunan pabrik es di Lempasing, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, tahun 2012 mandek di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung. Sejak pertengahan 2015 hingga saat ini, penyidik kejaksaan belum juga menyelesaikan berkas perkara dugaan korupsi senilai Rp1,7 miliar itu untuk dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Sementara itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Lampung telah mengirinkam hasil audit resmi kerugian negara ke Kejari yang mencapai ratusan juta rupiah. Menanggapi itu, Kepala Seksi Pidsus Kejari Bandar Lampung Syafei menjelaskan hingga kini kasus dugaan korupsi pabrik es tersebut masih dalam penyidikan. Jaksa masih memeriksa sejumlah saksi.

Ia mengakui hingga saat ini berkas perkara itu belum dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan. Sebab, kasus tersebut cukup rumit sehingga berkasnya belum dinyatakan lengkap (P21). “Sampai saat ini masih didalami. Memang audit dari BPKP sudah keluar dan menyatakan ada kerugian negara, dan kami juga telah memeriksa ahli dari LKPP (lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah) belum lama ini. Tunggu saja, pasti kami selesaikan perkara ini,” kata Syafei, melalui sambungan telpon, kemarin. Syafei menyatakan Kejari belum berencana melakukan penahanan terhadap dua tersangka, yaitu E (rekanan) dan AS (PNS di Dinas Kelautan dan Perikanan Bandar Lampung) karena para tersangka bersikap kooperatif.

“Tersangka kami memandangnya bersikap kooperatif dengan rutin melapor ke Kejari setiap bulannya,” ujarnya. Disinggung tentang kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus ini, Syafei mengatakan penyidik masih fokus pada dua tersangka yang masih dalam proses tersebut. Namun, ia menyatakan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain. “Memang disinyalir ada keterkaitan beberapa pihak lainnya yang seharusnya ikut bertanggung jawab, tetapi kami majukan dulu dua tersangka yang ini (E dan AS),” kata dia. Diketahui, Kejari menetapkan dua orang tersangka berinisial E (rekanan) dan AS (PNS di Dinas Kelautan dan Perikanan Bandar Lampung). Keduanya tidak dilakukan penahanan. (RAN/M3)


LAMPUNG POST MINGGU, 11 september 2016

DAERAH

7

Pesawaran Dapat Bantuan Alat Pertanian PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pesawaran menerima bantuan per­ alatan pertanian dari Pemerintah Pusat berupa 47 unit traktor tangan, 3 unit traktor roda empat, 5 unit mesin pengolahan pupuk organik, dan 16 unit pompa air. Bantuan tersebut diserahkan ang­ gota DPR dari Lampung, Sudin, dan diterima langsung oleh Bupati Pe­ sawaran Dendi Ramadhona di Balai Benih Utama Kabupaten Pesawaran, Sabtu (10/9).

Bantuan ini untuk para petani di enam kecamatan, yakni Kecamatan Gedongtataan, Negerikaton, Te­ gineneng, Way Lima, Telukpandan, dan Way Ratai.Sudin mengatakan masih banyak bantuan pemerintah yang dapat diminta oleh pemerintah daerah guna menunjang pemba­ ngunan di daerahnya. Namun, masih banyak juga kekurangan yang harus dimaklumi oleh masyarakat. “Bantuan pusat ada dua jalur, yakni dari Pemerintah Pusat dan anggota

DPR. Perlu adanya sikap proaktif un­ tuk yang belum dapat bantuan, tolong dicatat semoga saya bisa membawa bantuan lagi,” ujar anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu. Sudin berharap kepada Pemkab setempat agar mampu mengakomo­ dasi keluhan para petani, terutama dalam hal peningkatan produksi petani, agar dapat disampaikan kepada Pemerintah Pusat. “Mengenai bendungan di Kecama­ tan Padangcermin dan Way Khilau,

tolong Bapak Bupati dibuatkan pro­ posalnya. Mudah-mudahan bisa saya usulkan karena bendungan itu sa­ ngat berarti bagi petani,” katanya. Bupati Pesawaran Dendi Ra­ madhona menjelaskan bantuan tersebut berkat komunikasi politik terhadap partai politik pengusung yang dinilai memiliki pengaruh be­ sar dalam kegiatan pembangunan. Terlebih bantuan yang bersumber dari pemerintah provinsi maupun Pemerintah Pusat. (AMR/M2)

Bandit Rampas Motor Guru SD KAWANAN pencuri ber­ senjata api merampas sepeda motor Honda Beat BE-4730-OR warna merah hitam milik Cicilia Suwarni (51), seorang guru SD di wilayah Kecamatan Palas, Lampung Selatan. Aksi pe­ nodongan tersebut terjadi di Jalan Simpang Kenaat, Dusun Sukamaju, Desa Su­ karaja, Palas, Sabtu (10/9), sekitar pukul 12.15. Menurut keterangan korban, peristiwa itu di­ alaminya ketika hendak pulang ke rumah bersama anaknya, Nazwa Jelang Ramadini (11). Namun, di tengah perjalanan korban dipepet oleh pelaku yang berjumlah dua orang yang tidak dikenal. “Saya baru saja menjem­ put anak sekolah. Saat di jalan yang sepi kami dipep­ et dua orang pelaku. Salah satu pelaku menggunakan celana pendek dan meno­ dongkan pistol ke arah dada saya. Tanpa pikirpikir, motor yang masih dikredit itu langsung saya

serahkan kepada pelaku. Kemudian, tas yang berisi kertas beberapa dokumen juga diambil,” kata dia saat ditemui di Mapolsek Palas, kemarin (10/9). Mengenai ciri-ciri pelaku curas tersebut, Suwarni mengatakan tidak menge­ tahui secara jelas. Namun, pelaku yang membawa senjata api itu badannya pendek dan mengenakan topi. Kemudian pelaku lainnya memiliki postur tubuh tinggi. “Saat pelaku menodong­ kan pistol, saya sudah eng­ gak terlalu jelas ciri-cirin­ ya pelaku dan ketakutan. Mereka berdua membawa senpi. Setelah merampas mereka langsung kabur ke arah jalan raya Palas,” kata dia. Suwarni menjelaskan peristiwa yang menelan kerugian sekitar Rp10 juta tersebut telah dilaporkan­ nya ke Polsek Palas dengan nomor laporan LP/BI-1375/ IX/2016/Res Lamsel/Sek Palas. (SYA/M2)

Jabatan Ketua PN Gunungsugih Diserahterimakan n LAMPUNG POST/AHMAD AMRI

BANTUAN PERTANIAN. Anggota DPR, Sudin, menyerahkan bantuan peralatan pertanian dari Pemerintah Pusat kepada Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona di Balai Benih Utama Kabupaten Pesawaran, Sabtu (10/9).

Harga Elpiji Melejit Jelang Iduladha Harga elpiji ukuran 3 kg di Lampung Selatan melejit hingga Rp22 ribu—Rp25 ribu per tabung. PERDHANA WIBYSONO

M

ENJELANG Iduladha 1437 Hijriah, harga elpiji ukur­ an 3 kg di Lampung Se­ latan (Lamsel) naik sejak sepekan terakhir. Harga elpiji bersubsidi tersebut kini melejit hingga Rp22 ribu—Rp25 ribu per tabung. Pa­ dahal, harga elpiji ukuran 3 kg yang ditetapkan pemerintah hanya Rp13.960/tabung di tingkat agen dan Rp14.960/tabung di tingkat pangkalan. Menurut salah satu pedagang elpiji di Kecamatan Kalianda, Juni (43), kenaikan harga elpiji secara

bertahap sudah terjadi sejak be­ berapa hari lalu. “Dua hari sekali agen datang, tiap datang selalu ada kenaikan,” ujarnya, Sabtu (10/9). Sepekan lalu, kata dia, harga elpiji yang belinya melalui agen sebesar Rp18 ribu/tabung. Namun kemarin harga terus naik menjadi Rp22 ribu/ tabung. “Harga elpiji saya jual ke konsumen Rp24 ribu—Rp25 ribu, menyesuaikan modal,” katanya. Hal senada diungkapkan peda­ gang di Kecamatan Sidomulyo, Arya­ di (51). Ia mengaku menjual elpiji di warungnya Rp23 ribu/tabung. “Terakhir agen kirim gas seharga Rp20 ribu, jadi saya ambil untung Rp2.000 per tabung,” ujarnya. Ia menuturkan elpiji yang dijual di warungnya tidak selalu berasal dari agen yang datang. Saat harga naik, agen elpiji yang biasa me­ masok ke warung tidak datang. “Biasanya jika harga naik, karena stok terbatas, mereka tidak kirim ke

sini. Saya beli ke tempat agen lain,” kata Aryadi. Salah seorang warga setempat, Wahyuni (33), mengaku kaget de­ ngan kenaikan harga elpiji 3 kg. Pasalnya, beberapa hari lalu harga di warung masih Rp19 ribu/tabung. “Kaget aja Mas, tahu-tahu sudah naik jadi Rp25 ribu,” kata dia.

Di Desa Bangunan, Kecamatan Palas, elpiji ukuran 3 kg sulit ditemukan. Ibu rumah tangga itu berharap harga elpiji di setiap agen penyalur sama dan tercantum harganya se­ hingga masyarakat bisa membeli dengan harga yang sudah ditetap­ kan pemerintah. “Masak sih tidak bisa menerapkannya seperti beli

bahan bakar minyak di SPBU, semua harganya sama, mau beli di mana saja,” ujar Wahyuni. Menurut dia, harga elpiji di Ke­ camatan Sidomulyo berbeda-beda tergantung dengan stok tabung yang pedagang miliki. “Beli di agen peny­ alur resmi saja berbeda-beda, kalau sekarang pasti mereka naikin ka­ rena manfaatin situasi,” katanya.

Sulit Ditemukan Sementara harga elpiji ukuran 3 kg di Kecamatan Palas dan Sragi berkisar Rp22 ribu—Rp23 ribu/ tabung. Seperti yang diungkapkan Ponijem (35), warga Desa Bangunan, Keca­ matan Palas, sejak sepekan terakhir harga gas melon itu mengalami ke­ naikan sekitar Rp4.000/tabung. Bah­ kan, saat ini bahan bakar memasak itu sulit ditemukan. (SYA/M2)

akan dikurbankan hanya meru­ pakan pelengkap yang biasanya berasal dari perorangan. “Satu sapi kan bisa untuk tujuh orang. Kalau kurang satu atau dua, biasanya kami koordinasi dengan pengurus masjid atau musala ter­ dekat sehingga jumlahnya mencuk­ upi,” ujar Jodi, ketua panitia kurban Musala Al-Huda, Hadimulyo Tiumur, Metro Pusat, kemarin (10/9). Kalaupun tidak ditemukan solusi, terpaksa dibelikan kambing atau

menundanya hingga tahun depan. Selain itu, kurban sapi biasanya dilakukan secara arisan ataupun kolektif. Upaya itu sudah mulai dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya, bahkan pascapenyem­ belihan hewan kurban. “Sehingga sebulan atau dua bu­ lan menjelang Iduladha, panitia segera evaluasi untuk mencukup­ kan jumlah orang yang berkurban sehingga bisa mewujudkan ternak sapi semuanya,” ujar Asy’ari, pen­

gurus Masjid Taqwa, Tanggulangin, Punggur, Lamteng. Menurut Sabar, warga Karangen­ dah, Terbanggibesar, Lamteng, kurban sapi selain lebih praktis, kualitas daging yang bakal diper­ oleh relatif lebih banyak. “Kalau sapi, kita cukup hanya dengan sekali potong. Sebaliknya kalau kambing, harus tujuh kali penyembelihan. Otomatis waktu yang ditubuhkan akan lebih lama dibanding sapi,” katanya. (NUD/M2)

Biarkan Anak Bawa Motor, Orang Tua Bisa Dipenjara MEMBIARKAN anak membawa sepeda motor ke sekolah, baik ting­ kat SMP maupun SMA sederajat, orang tua bisa dikenakan sanksi kurungan penjara. Hal itu disampaikan Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lin­ tas (Kanit Dikyasa) Polres Lampung Selatan (Lamsel) Ipda Yani saat melakukan razia terhadap siswa sekolah di SMPN 1 Gedongtataan, Pesawaran. “Anak-anak sekolah, baik tingkat SMP maupun tingkat

SMA yang belum cukup umur atau memiliki SIM (surat izin menge­ mudi) dilarang mengendarai sepeda motor atau membawa sepeda motor ke sekolah,” kata Yani, kemarin. Dia menjelaskan larang­an bagi para siswa mengen­d arai sepeda motor ke sekolah bertujuan mene­ kan angka kecelakaan lalu lintas dan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas bagi pengendara sepeda motor harus memiliki SIM dan um­ urnya di atas 17 tahun.

“Ini dalam rangka sosiali­sasi ber­ dasarkan perintah Bapak Kapolda Brigjen Ike Edwin. Jika masih ada anak sekolah kedapatan mengenda­ rai sepeda motor ke sekolah, orang tua yang membiarkan anaknya tersebut bisa diberi sanksi penjara,” kata Yani. Dia menambahkan agar siswa sekolah tidak membawa sepeda mo­ tor sangat dibutuhkan peran serta dari orang tua dan pihak sekolah untuk melarang anak atau siswanya

nan. “Sebagai manusia biasa, saya tentu tidak luput dari salah ataupun lupa. Karena itu, saya mo­ hon maaf,” ujarnya. Selanjutnya, dia meminta doa dan dukungan agar di tempat tugasnya yang baru bisa menjalankan tugas den­ gan baik dan benar. Sebab, meskipun tetap bertugas di PN, kuantitas maupun kuali­ tas kasus di Padang akan leb­ ih berat karena merupakan ibu kota provinsi dibanding yang sebelumnya ibu kota kabupaten. Mustafa mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya atas kerja keras dan kerja sama yang baik selama ini. Melalui putusan pengadilan, masyarakat yang diperlakukan tidak adil oleh sesama dan men­ dambakan keadilan bisa terpenuhi hak-haknya se­ bagai warga negara yang sama kedudukannya da­ lam hukum. (NUD/M2)

perdhana@lampungpost.co.id

Kambing Kurang Diminati untuk Hewan Kurban U M AT m u s l i m ya n g h e n d a k berkurban di Lampung Tengah (Lamteng) dan Metro lebih memilih ternak sapi dibanding kambing. Mereka beralasan hewan yang juga bisa dimanfaatkan tenaganya untuk membajak itu lebih praktis dan da­ gingnya juga lebih banyak. Penelusuran Lampung Post di sejumlah masjid di bilangan Pung­ gur, Kotagajah, Terbanggibesar, dan Trimurjo, hewan kurban didominasi sapi. Kalaupun ada kambing yang

JABATAN Ketua Pengadilan Negeri Gunungsugih, Lam­ pung Tengah (Lamteng), kemarin (10/9) diserahteri­ makan dari Agus Komaru­ din kepada penggantinya, Raden Zaenal Arif. Acara dihadiri Bupati Mustafa dan sejumlah pejabat di kabupaten tersebut. Agus Komarudin yang se­ lama satu tahun lima bulan memimpin PN Gunungsug­ ih segera menempati jaba­ tannya yang baru sebagai ketua PN Padang, Sumatera Barat. Sementara Raden Zaenal Arif yang segera menggantikan sebelumnya menjabat sebagai ketua PN Bengkayang, Bengkulu. Agus Komarudin menu­ turkan meminta maaf jika selama menjalankan tugasnya di Gunungsugih terdapat tindakan yang secara pribadi maupun kolektif membuat kary­ awan, mitra kerja, mau­ pun kolega tidak berke­

tidak membawa sepeda motor ke sekolah. “Bagi anak yang membawa sepeda motor dan ditilang oleh petugas, maka terhadap yang bersangkutan kendaraannya akan ditahan semen­ tara. Kemudia orang tua disuruh membuat surat perjanjian yang dibubuhi meterai. Setelah perjanjian dan anaknya masih membawa sepe­ da motor ke sekolah, orang tuanya akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya. (AMR/M2)

n LAMPUNG POST/WAHYU PAMUNGKAS

PISAH SAMBUT KEPALA PN. Bupati Lampung Tengah Mustafa mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang selama ini terjalin pada acara pisah sambut Ketua Pengadilan Negeri Gunungsugih Agus Komarudin dengan Ketua Pengadilan Negeri Gunungsugih yang baru, Raden Zainal Arief, Sabtu (10/9).

PENGUMUMAN Dengan Akta, Tanggal 8 September 2016, nomor 04, dibuat dihadapan JANTI GUNARDI, Sarjana Hukum, telah didirikan PT. TIDAR WAY KANAN. Berkedudukan di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung kedalam PT. TIDAR WAY KANAN. Telah dimasukan C.V. TIDAR WAYKA LESTARI, Berkedudukan di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung, yang ketentuan pendirian dimuat dalam akta, Tanggal 1 Pebruari 2008 nomor 03, sebagaimana telah dirubah dengan akta, Tanggal 26 Nopember 2008 nomor 110 dan terakhir dirubah dengan akta, Tanggal 13 Mei 2013 nomor 34, Ketiganya dibuat dihadapan ENDANG PURWANINGSIH, Sarjana Hukum, Notaris di Baturaja berikut dengan segala aktiva dan passiva dari C.V. TIDAR WAYKA LESTARI tersebut. Keberatan dan sanggahan atas pemasukan itu ditujukan ke Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 6-7, Jakarta Selatan dalam waktu 2 (dua) bulan sejak hari ini. Way Kanan, 8 September 2016 Direksi


RAGAM

8

LAMPUNG POST

BURAS

H. Bambang Eka Wijaya Add on: facebook.com/buraslampost Follow on: @buraslampost

MINGGU, 11 september 2016

Idulkurban, Butuh Keteladanan Pemimpin! SETIAP Iduladha, yang juga disebut Idul­ kurban, lazim dikisahkan keikhlasan Nabi Ibrahim Alaihis Salam (as) menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Taala untuk menyembelih putranya Nabi Ismail (as), yang secara ikhlas pula ditaati oleh Ismail as. Tentu kisah ini amat baik memotivasi umat untuk berkurban dengan segala makna dan konteks kekiniannya. Namun, contoh keikhlasan Ibrahim dan Ismail itu, pengamalannya pada umat masa kini lebih bersifat simbolis. Meski ibadah kurban punya relevansi sosial yang signifikan, kaitan kontekstualnya dengan kehidupan sehari-hari umat masih perlu diperkuat.

Semangat pengorbanan dalam kehidupan warga cenderung perlu ditingkatkan. Dalam pembebasan lahan untuk proyek-proyek terkait kepentingan umum, misalnya, tingkat kerelaan masyarakat berkorban melepas tanahnya untuk kemajuan berbangsa masih cenderung terkendala oleh nilai finansial. Masalahnya, karena para pemimpinnya di pemerintahan, baik eksekutif maupun legislatif, juga masih lebih cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya, rakyat pun ikut menonjolkan kepentingan pribadinya. Karena itu, untuk menumbuhkan se­ mangat pengorbanan dalam masyarakat, dibutuhkan keteladanan para pemimpin.

Sayangnya, orientasi terhadap kepentingan pribadi dan kelompok di kalangan pemimpin justru cenderung menguat. Lihat saja dalam pembahasan rancangan peraturan KPU (PKPU) di DPR, kental sekali orientasi kepentingan dimaksud. Bayangkan, PKPU untuk Pilkada 2017 yang berlaku nasional, dicocokkan secara paksa untuk mengegol­ kan kepentingan satu calon kepala daerah yang terpidana percobaan. Contoh seperti itu yang disaksikan rakyat, bisa membuat orientasi rakyat terhadap kepentingan pribadi juga semakin kuat. Konon lagi, kepentingan rakyat itu sebe­ narnya ajang perjuang­an dan pengorbanan para pemimpin, tapi karena ternyata para

Warga Masih Bertahan Duduki BNIL

n LAMPUNG POST/TONGAM ROSARIO

KAPOLDA MEMEDIASI WARGA. Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin (tengah) saat melakukan mediasi dengan massa yang mengatasnamakan Serikat Tani Korban Gusuran BNIL di salah satu tenda massa di Blok 8, lahan tanaman tebu BNIL, Sabtu (10/9).

Seluruh pihak terkait di Tulangbawang dan Provinsi Lampung harus duduk bersama membahas persoalan BNIL untuk mencari penyelesaian terbaik. TONGAM ROSARIO SIDABUTAR

S

ERIBUAN orang masih belum meninggalkan lahan tanaman tebu milik PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) di Blok 8, Tulangbawang, Sabtu (10/9). Me­ reka bertahan dengan mendirikan 30 tenda. Setelah dilakukan mediasi di salah satu tenda Serikat Tani Kor­ ban Gusuran (STKG) BNIL yang dipimpin Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, belum ada titik terang mengenai keputusan agar massa meninggalkan lahan dari pukul 11.15—13.00. Kapolda mengatakan permasalah­an yang ada antara BNIL dan masyarakat harus diselesaikan melalui jalur mediasi. “Jalur yang

ditempuh harus melalui mediasi. Kita selesaikan baik-baik, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. Ike juga akan menjanjikan untuk mempertemukan BNIL dan perwakil­ an masyarakat untuk menuntaskan permasalahan ini. “Saya janji untuk melakukan mediasi. Nanti BNIL dan perwakilan masyarakat bertemu den­ gan dihadiri pihak-pihak terkait, baik itu DPRD dan dari unsur pemerintahan,” kata Kapolda. Menurut dia, perlu ada kajian dan temuan yang mendalam terkait penyelesaian masalah tersebut. “Saya minta dikumpulkan sekitar 20 perwakilan warga, dari Pemprov Lampung, DPRD Lampung, Pemkab Tulangbawang, DPRD Tulangbawang,

BPN, dan para perwakilan prak­ tisi hukum agar duduk bersama untuk mencari solusi menyelesaikan masalah ini, tidak mungkin langsung bisa selesai dengan cepat,” kata dia. Ia menambahkan anggota polisi masih berjaga-jaga agar tidak ter­ jadi bentrok. “Seluruh anggota kepolisian standby untuk penga­ mankan agar tidak terjadi bentrok antara BNIL dan massa.” Kapolda juga meminta massa me­ ninggalkan lahan tersebut, lalu me­ diasi dilakukan dengan baik hingga perkara ini diselesaikan de­ngan baik juga. “Massa meninggalkan lahan dulu, baru dilakukan mediasi. Nanti bisa kita lakukan di Polres Tuba, Pemkab Tuba, atau di Polda Lam­ pung. Kami menunggu keputusan dari perwakilan masyarakat agar massa meninggalkan lahan ini. Kami berharap masyarakat pulang dengan baik dan tidur nyenyak di rumah masing-masing. Kemudian beraktivi­ tas seperti biasa sambil menunggu hasil mediasi,” kata Ike.

Musyawarah Warga Korlap STKG BNIL, Sukir­ man, mengatakan akan ber­ mu syawa r a h te rl e b i h d a h u l u mengenai permintaan Kapolda Lampung untuk me­n inggalkan lahan tebu. “Kami akan berkoordinasi atau bermusyawarah dulu untuk me­ nemukan kesepakatan mengenai apakah akan meninggalkan lokasi atau tetap bertahan. Keinginan kami adalah mendapatkan ke­ nyamanan, dalam arti tidak mau terus-menerus dalam keadaan seperti ini. Kami berharap agar tanah kami dikembalikan oleh BNIL,” kata dia. Pemantauan Lampung Post, hing­ ga berita ini diturunkan kemarin siang keadaan masih kondusif. Massa masih bertahan karena be­ lum ada rencana atau perintah un­ tuk penggusuran paksa oleh Polda Lampung. (MI/R4) tongam@lampungpost.co.id

pemimpin lebih gigih memperjuangkan kepen­tingannya sendiri, rakyat pun jadi tak punya pilihan lain dari berjuang dan mem­ pertahankan sendiri kepentingan mereka. Sedihnya di antara pemimpin itu banyak yang fasih berkisah tentang keteladanan Amirul Mukminin Umar bin Khattab, atau Umar bin Abdul Aziz pada kekhalifahan Bani Umayah, tapi tak kunjung memformat keteladanan dirinya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap keteladanan pemimpin, mungkin perlu dibuat program pengadaan kete­ ladanan pemimpin. Programnya harus diprio­ritaskan, agar kelangkaan keteladanan pemimpin tidak berkepanjangan. ***

Syafruddin Jabat Wakapolri KAPOLRI Jenderal Tito Kar­ navian melantik Komjen Syafruddin menjadi Wakil Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (10/9). Sya­ fruddin menggantikan Jenderal Budi Gunawan yang kini bertugas sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Tito mengatakan pemi­ lihan Syafruddin sebagai Wakapolri sudah dilihat dari berbagai aspek, se­perti kompetensi, pengalam­an bertugas di berbagai tem­ pat, kemampuan opera­ sional dan komando, serta pendidikannya. “Dengan di­ tunjuknya Syafruddin seba­ gai Wakapolri diharapkan dapat membantu dalam hal pembenahan internal. Mudah-mudahan semangat Polri untuk meningkatkan citra di mata publik terca­ pai,” kata Tito. Selain harapan ke Sya­ fruddin, Tito juga berpesan ke Budi Gunawan agar bisa mengemban amanah de­ ngan baik selama bertugas

di BIN. “Kami sepenuh­ nya dukung langkah BIN. Mohon kerja sama den­ gan Polri ditingkatkan,” ujarnya. Di posisi yang baru seba­ gai Wakapolri, Komjen Sya­ fruddin memiliki sejumlah tugas, di antaranya meneliti anggaran Polri yang bisa dihemat. “Sekarang juga Syafruddin harus hemat anggaran di semua lini. He­ mat anggaran pos-pos mana saja, tapi tanpa menganggu kinerja,” kata Tito. Tito juga menugaskan Syafruddin untuk melaku­ kan pembenahan internal di tubuh Polri. Ia menilai Syafruddin pasti cakap da­ lam hal tersebut mengingat dia diterima di setiap ka­ langan di Polri. “Lebih dari itu ya, posisi Wakapolri set­ elah ditanggalkan Jenderal Budi Gunawan tidak boleh kosong. Apalagi harus ada pengamanan Iduladha. Harus pantau arus mudik dan keamanannya,” kata Kapolri. (MI/R4)

n ANTARA/WIDODO S JUSUF

PELANTIKAN WAKAPOLRI. Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Kapolri Komjen Syafruddin (kanan) usai pelantikan Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (10/9). Komjen Syafruddin dilantik menjadi Wakapolri menggantikan Jenderal Budi Gunawan yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BIN.

City Menangi Derby di Old Trafford MANCHESTER City kembali membukti­ kan diri sebagai klub yang paling layak untuk menguasai Kota Manchester. Dalam laga derby di kandang saudara tu­ anya, Manchester United, di Old Trafford, Sabtu (10/9), anak asuh Pep Guardiola itu membuat fan Setan Merah terdiam de­ ngan kemenangan 1-2 dalam laga pekan keempat Liga Primer. Gelandang yang didatangkan dari Wolfsburg, Kevin de Bruyne, menjadi aktor utama kemenangan The Citizen atas MU. Gelandang asal Belgia itu menyumbangkan gol pada menit ke-15

setelah memanfaatkan kelambanan bek MU, Daley Blind, menghalau bola. Gol kedua City yang dicetak Kelechi Iheanacho, juga berasal dari gebrakan De Bruyne yang tendangannya mengenai mistar gawang MU. Sementara satu-satunya gol Setan Merah pada laga itu disumbangkan penyerang anyar Zlatan Ibrahimovic melalui tendangan voli tiga menit sebelum turun minum. Ibrahimovic dengan cerdas memanfaatkan bola mu nt a h h a s i l te p i s a n k i p e r C i t y, Claudio Bravo. Gol tersebut men­

jadi gol keempat Ibrahimovic di Liga Primer. Kemenangan atas Setan Merah mem­ buat City makin mantap di puncak klasemen sementara Liga Primer musim 2016—2017 dengan koleksi 12 poin atau selalu menang dari empat pertandingan di awal musim ini. Kemenangan City sekaligus memberikan rapor merah pertama bagi manajer baru MU, Jose Mourinho. Meski bermain sebagai tamu, The Citizen tampil lebih menekan di Old Trafford. Hal itu terbukti dari pe­

nguasaan bola David Silva dkk yang lebih dominan dibandingkan MU. Silva dan kawan-kawan menguasai 60 persen jalannya pertandingan. City juga lebih banyak menghasilkan tendangan ke arah gawang dibanding tuan rumah dengan perbandingan 6:2. Tertekan di babak pertama, MU mulai tampil dominan di babak kedua, Mourin­ ho pun memasukkan bomber muda Mar­ cus Rashford menemani Ibrahimovic dan Wayne Rooney di barisan depan. Sayang, upaya MU mencari gol penyeim­

bang kerap gagal meski Bravo yang baru bergabung dengan skuat Guardiola ba­ nyak melakukan kesalahan. “Yang dilakukan Claudio (Bravo) di pertandingan ini adalah penampilan terbaik yang pernah saya lihat,” kata Guardiola membela. “Setelah melakukan kesalahan, dia melanjutkannya dengan bermain apik. Kepribadian seperti itu sangat berarti bagi saya. Dalam sepak bola ialah ba­ gaimana bereaksi terhadap kesalahan. Beberapa kali hal itu terjadi dalam sepak bola,” ujar Guardiola. (MI/O2)


REFLEKSI

LENTERA Hlm.16 Angkat Budaya Lampung lewat Batik

Pekik Hewan Pengijon “GARA-GARA butuh uang untuk menyekolahkan anak, aku menjual padi secara borongan sebelum panen. Satu cara mendapatkan uang banyak dengan menjual hasil sawah,” gumam Warno, seorang petani. Nasib dia pun sama halnya dengan petani lainnya. Menggadaikan hasil lahan sebelum panen ISKANDAR dengan harga jauh di bawah pasaran. ZULKARNAIN Per hektarenya berkisar Rp8 juta hingga Wartawan Lampung Post Rp10 juta dibeli pengijon. Setelah panen tiba, harga jualnya bisa melejit dua kali lipat. Sistem ijon itu sudah berlangsung lama dan sangat merugikan petani. Mengapa? Karena negara terkadang terlambat hadir di saat ijon menyandera sawah. Petani hanya butuh memenuhi hajat hidup untuk kepentingan mendesak. Ada banyak pemilik modal berkeliaran hingga pelosok desa, menawarkan dana segar. Dari modal kerja sampai duit untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang bisa membebaskan dari kemiskinan. Kelompok pengijon ini mengambil hasil panen de­ngan cara borongan tanpa hitu­ ngan. Yang penting kaki petaninya diikat dulu supaya tidak lari lagi. Dilema ekonomi di kalangan petani miskin juga menyelimuti kehidup­ an pejabat yang memegang tampuk kekuasaan. Hanya bermodalkan tanda jengkol jabatan yang melekat di dada. Mereka pun memakai sistem ijon, mengolah duit rakyat untuk membiayai hidup pribadinya. Hasil olah panen itu mengalir ke kantong pengijon de­ngan lelua­ sa. Contoh terbaru, terjadi pekan lalu, adalah Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian. Operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat putra mantan Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed itu harus mendekam di ruang dingin bernama bui. Yan yang baru berusia 32 tahun itu menjadi tersangka suap karena menerima duit setelah menjual proyek yang belum pasti di Dinas Pendidikan. “Proyek dijanjikan Yan kepada pengusaha belum riil tapi sudah mengetahui bakal ada anggaran. Yan menerima suap Rp1 miliar dari pengusaha. Ini bentuknya ijon,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Sungguh tragis politikus muda Partai Golkar itu. Korban seperti Yan, bukan kali ini saja terjadi. Masih banyak lagi kepala daerah lainnya yang bernasib sama . Mereka seperti petani miskin yang digarap pengijon pemilik modal. Tertangkapnya Bupati Banyuasin itu membuat genap angka 50, bupati dan wali kota yang ditangkap KPK. Begitu juga anggota DPR dan DPRD yang diperiksa KPK sudah 119 orang dan 15 gubernur di negeri ini. Gedung KPK yang membuat jantungan koruptor terletak di Kuningan, Jakarta, itu menemukan proyek infrastruktur sarat korupsi. Hanya sekitar 50% perencanaan anggaran yang diserap, sisanya 50% dikorupsi di setiap jenjang dengan meminta upeti sistem ijon. “Jadi, setiap proyek ini hampir 50% anggarannya dikorupsi,” ungkap seorang penyidik KPK. Hal itu terungkap saat KPK menangani perkara proyek infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Pada awal perencanaan saja, pihak legislator atau pembuat rencana meminta uang dengan sistem ijon sekitar 10%. Pengijonnya adalah PT Windhu Tunggal Utama. Pengusaha menggelontorkan uang ijon 7% hingga 8% ke anggota parlemen agar bisa mendapatkan proyek infrastruktur. *** Setelah dibui, banyak hal yang harus diselesaikan koruptor saat berurusan dengan KPK. Harta disita. Mereka dimiskinkan. Contohnya Bupati Subang Ojang Sohandi yang dililit korupsi dana kapitasi BPJS Kesehatan. Sapi berjumlah 30 ekor milik Ojang dilelang KPK. Koruptor satu ini harus mengembalikan kerugian negara. Akan tetapi 30 sapi berjenis 13 limosin dan 17 simental membuat ribet—menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini. Mengapa? Karena sapi 30 ekor itu harus dikonversikan dalam bentuk uang. Maka dilelanglah oleh KPK pada Selasa (6/9) lalu. Total penjualan sapi Rp926 juta. Tapi sapi itu belakangan menjadi persoalan. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan, sapi itu tidak layak dijadikan hewan kurban karena hewan kurban merupakan hewan sempurna bukan dari hasil korupsi. “Bukan soal dagingnya, melainkan sapi itu hasil curian dijadikan kurban atau berasal dari uang yang tidak jelas,” kata Amidhan menanggapi sapi hasil lelang. Dia mengimbau kepada pembeli sapi hasil sitaan KPK untuk tidak menggunakannya sebagai hewan kurban. Dagingnya cukup dikonsumsi sendiri, bukan untuk dibagi-bagikan, karena sapi itu masih dipertanyakan. Pekik sapi ketika disembelih—dia mengikhlaskan menjadi hewan kurban. Ia dikurbankan bukan dibeli dari hasil uang korupsi atau sitaan mengisap darah rakyat karena hewan yang dikurban­kan menyebut asma Tuhan. Itu berarti, akan sempurna ibadahnya jika berasal dari uang halal dan menurut syariat Islam. Patut dicatat, dari hasil kajian Indonesia Corruption Watch (ICW), bahwa kecenderung kasus korupsi di daerah kian bertambah ba­ nyak. Lebih dari 90 persen terjadi di kabupaten, kota, dan provinsi. Korupsi menyeruak seiring maraknya praktik dinasti politik. Faktanya melibatkan anggota keluarga melakukan korupsi; suami, istri, anak, adik kakak, dan juga orang tuanya ikut mengatur jalannya pemerintahan. Untuk itulah agar kehidupan di atas bumi menjadi sempurna, Dewan Pers mendorong media dan masyarakat pers menggelorakan perang melawan korupsi di berbagai sektor kehidupan. Jangan sampai Dewan Pers menilai media massa sudah berkolaborasi menjadi bagian dari kolusi dan korupsi. Rakyat masih berharap kepada pers sebagai pilar keempat demokrasi menyuarakan pemberantasan korupsi. Tapi pers kerap dituduh balik menyerang nama baik, kehormatan pribadi pejabat koruptor. Tidak senang dengan pemberitaan di media, ia melapor ke polisi. Jika pers tak kuat dan kuasa melawan pengijon korupsi, alamat negeri ini menunggu kehancuran. ***

PARTISIPASI OPINI

WAWANCARA 9 LAMPUNG POST I MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

P

Keselamatan Informan Dilindungi Undang-Undang

EREDARAN narkoba di Indonesia semakin marak dan sulit dibendung. Bukan hanya remaja di perkotaan, melainkan kini juga sudah menjalar ke kalangan anak-anak di perdesaan. Bahkan tak jarang penyalahgunaan barang haram itu melibatkan pejabat di Indonesia. Ada hakim, bupati, dan anggota le­gislatif yang terlibat narkoba. Perilaku menyimpang tersebut tentu akan menjadi contoh buruk bagi generasi muda. Hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Universitas Indonesia menunjukkan jumlah penyalahguna narkoba sudah mencapai hampir 5 juta orang. Bahkan saban hari, sedikitnya 40 orang meninggal di negeri ini akibat overdosis narkoba. Meskipun setiap hari para bandar, kurir, dan pengguna narkoba ditangkap dan dijatuhi hukuman berat, perilaku menyimpang ini tak pernah surut. Di Lampung bahkan terungkap dan kini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, ada lima ta­hanan Polresta Bandar Lampung yang terlibat kasus narkoba. Kendati di dalam sel, mereka masih mengonsumsi barang mematikan tersebut. Bahkan, belum lama ini juga beberapa mahasiswa tepergok pesta sabu. Untuk menekan peredaran narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan ini, wartawan Lampung Post Aris Susanto mewawancari Kepala BNN Provinsi Lampung Komisaris Besar Polisi Suwanto di Gedung BNNP, Jalan Sultan Agung, Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (30/8). Berikut petikan wawancaranya: Untuk memerangi narkoba berbagai upaya telah dilakukan oleh BNN dan instasi terkait seperti kepolisian, tetapi barang haram itu masih terus beredar. Bagaimana Anda melihat kondisi ini? Narkotika memang jahat, bisa menyasar semua lini. Baik yang tidak sekolah sampai profesor. Dari buruh sampai pejabat. Dari yang bekerja sampai yang tidak bekerja. Narkoba tidak kenal pangkat dan status. Tidak kenal juga jabatan, semuanya disasak. Semua ini tergantung dari iman seseorang yang dikendalikan oleh otak. Orang kalau sudah pernah mencoba, terutama sabu dan yang lebih jahat lagi heroin, akibatnya sangat fatal. Mudah-mudahan di sini tidak ada heroin. Bagaimana kerja sama dengan pihak lain dalam memberantas narkoba? Dalam pemberantasan narkoba, kami bekerja sama dan meminta bantuan Polda Lampung karena di BNNP Lampung kekurangan tenaga atau petugas. Kami hanya memiliki dua polisi dan satu seksi dan satu staf. Alhamdulillah sudah dikirim dari pusat, mudah-mudahan bisa bekerja sama dengan saya di sini. Kami juga bekerja sama dengan pihak rutan (rumah tahanan) secara intens. Orang yang kami tangkap terutama bandar

narkoba, tidak menutup kemungkinan mereka bisa mengendalikan dari dalam penjara. Saya rasa temanteman wartawan sudah enggak kaget, faktanya seperti itu. Jika penanganannya serius dalam arti pengawasannya ketat, pimpinan ketat dan di bawah benar-benar melaksanakan apa yang diperintahkan pim­pinan, saya yakin ini bisa berhasil. Berdasarkan data, sekitar 90 persen narkoba dipasok dari luar negeri. Kenapa barang haram tersebut masih bisa lolos masuk ke Indonesia? Sebenarnya bukan mengapa kok bisa lolos. Narkotika bisa masuk karena antara supply and demand

yang harus dilakukan secara masif. Yakni pencegahannya dari tingkat RT sampai pengambil kebijakan di tingkat atas. Sebab, yang tahu memakai dan menggunakan mere­ ka, diimbangi dengan tindakan represif dalam hal ini penangkap­ an dan penindakan. Selain itu, pemutusan jaringan para bandar dan sindikat harus serius. Putusan hukuman juga harus kuat, tapi ­jangan lama-lama eksekusinya. Selain hukuman berat, apa saja yang bisa membuat para bandar narkoba jera? Salah satu yang bisa membuat jera selain hukuman yang berat, para bandar narkoba dikenai

Palembang kemudian ke Lampung. Selama ini Lampung memang hanya daerah perlintasan. Tetapi diambil contoh ada pengiriman narkoba dalam jumlah besar. Tidak mungkin para sindikat tidak melemparkan barang ke Lampung sebagian kecilnya. Kira-kira seperti itu. Selama ini ada yang langsung dari Aceh turun ke Lampung, memang tidak banyak antara 1 sampai 2 kilogram. Saat ini pengiriman ganja tidak akan mengirimkan jika tidak ada pemesan. Alasannya, pengirim ganja menghitung-hitung itu rugi, harganya tidak seberapa, barang yang dikirim banyak. Selain itu, masih banyak aparat serta masyarakat yang belum sadar. Belum mau melaporkan diri sendiri atau keluarganya yang kecanduan narkoba. Apakah pelapor atau pemberi informasi akan dijamin keselamatannya karena narkoba merupakan bisnis para sindikat berbahaya? Jangan takut dengan para bandar. Jangan takut melapor atau memberi informasi. Informasi sekecil apa pun bagi saya itu sangat penting. Bagi kami, informasi itu sangat berharga. Kami siap melindungi pemberi informasi karena semua itu dilindungi oleh undang-undang. Ada aturannya. Kami lindungi dan tidak akan disebarluaskan.

Komisaris Besar Polisi Suwanto, SH

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung (penjual dan pembeli) terus naik. Kedua, Indonesia ini berada di jalur pantai yang panjang. Yang paling rawan itu jalur utara Pulau Sumate­ ra, seperti Selat Malaka, Malaysia. Kemudian jumlah petugas kita tidak sebanding dengan panjangnya jalur pantai. Demand pun sangat tinggi. Kemudian di luar harga narkoba lebih murah. Gilanya di tempat kita harganya lebih tinggi sehingga orang berlomba-lomba kepingin memasok barang itu. Lalu masih banyak aparat serta masyarakat yang belum sadar tidak mau melapor ke IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor, red) kendati setiap daerah sudah ada. Padahal dirinya, anaknya, atau keluarganya merupakan pengguna atau kecanduan narkoba. Apa komitmen BNNP dan tindakan yang lebih efektif untuk menekan peredaran dan ­penyalahgunaan narkoba? Saya mempunyai pandangan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kalau BNN yang menangani insya Allah akan kami cari sepanjang itu bukan kurir atau jaringan sindikat. Kurir memang masuk dalam jaringan sindikat, tapi mereka kan ha­nya menerima upah. Jika ditangkap pusat, jika tidak masuk TPPU-nya ya dibiarkan dulu. Dicari dulu nomor rekeningnya. Di sini BNNP Lampung belum lama ini sudah mengajukan TPPU. Meskipun belum besar, baru sebatas ratusan juta tapi berani dan diterima. Untuk di Lampung, ada tidak jaring­an sindikat narkoba internasional? Lampung merupakan daerah perlintasan. Selama ini yang saya amati lintas Lampung ini lintas dari atas (utara). Jaringan internasional melalui lintas atas seperti dari Aceh, Medan, Riau, Dumai terus turun Jambi,

Dalam pembe­rantasan narkoba apa yang difokuskan? Kami memf o k u s k a n penyelidik­a n pada daerahdaerah ra­ wan. Kami s u d a h memetakan dae ­ rah itu. Tapi tidak p e rl u d i jelaskan di mana saja. Namun, saya belum sempat ke daerah karena baru satu bulan di Lampung. Saya juga sangat berterima kasih dengan Bapak Kapolda sudah dibantu petugas. Ke depannya saya berharap para petugas itu diberikan pemahaman mengenai narkoba agar lebih memahami tugas-tugasnya menekan penjualannya. Peringkat berapa Lampung ini dalam peredaran narkoba? Lampung secara nasional masuk urutan ke-33 dari sejumlah daerah di Indonesia terkait peredaran narkoba. Tetapi jangan dilihat dari peringkatnya. Harus dilihat dari keresahan masyarakatnya yang kelihatannya sudah memuncak. Tapi saya belum yakin urutan ke-33 itu benar atau tidak. Sebab, melihat perkembangan masyarakat di desa-desa itu sangat tinggi. Di tempat-tempat hiburan ada yang menggunakan narkoba. (M2)

Lampung Post menerima opini orisinal dan tidak dikirim ke media lain, tak lebih dari 6.000 karakter. Kirim via e-mail ke opini@lampungpost.co.id dengan mencantumkan nomor kontak dan rekening bank. Kami mengutamakan tulisan yang mengkaji fenomena aktual di lingkungan masyarakat Lampung. Setiap artikel/tulisan, foto atau materi apa pun yang telah dimuat di Lampung Post dapat dipublikasikan atau dialihwujudkan kembali dalam format digital dan atau nondigital tetap merupakan bagian dari harian ini.

Direktur: Usman Kansong. Pemimpin Umum: Bambang Eka Wijaya. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Iskandar Zulkarnain. Pemimpin Perusahaan: Prianto A. Suryono. Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Najwa Shihab, Putra Nababan, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat, Suryopratomo, Usman Kansong. Kepala Divisi Pemberitaan: D. Widodo. Kepala Divisi Content Enrichment: Iskak Susanto. Kepala Divisi Percetakan: Kresna Murti. Asisten Kepala Divisi: Nova Lidarni, Musta’an Basran, Sri Agustina. Sekretariat Redaksi: Nani Hasnia.

Lampung memiliki beragam ornamen. Seperti mahkota pengantin berbentuk siger, kain tapis, gamolan atau cetik, hingga aksara daerah.

Redaktur: Abdul Gofur, Iyar Jarkasih, Muharram Candra Lugina, Padli Ramdan, Rinda Mulyani, Vera Aglisa, Wiwik Hastuti.

Desain Grafis/Foto Redaktur: Hendrivan Gumala, Asisten Redaktur: Sugeng Riyadi, Nurul Fahmi, Ridwansyah.

Asisten Redaktur: Aris Susanto, Delima Natalia Napitupulu, Dian Wahyu Kusuma, Eka Setiawan, Fathul Mu’in, Ricky P. Marly, Susilowati, Wandi Barboy.

Biro Wilayah Selatan (Lampung Selatan): Herwansyah (Kabiro), Aan Kridolaksono, Juwantoro. Business Development: Amiruddin Sormin.

Biro Wilayah Utara (Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Barat): Mat Saleh (Kabiro), Aripsah (Asisten Kabiro), Eliyah, Hari Supriyono, Hendri Rosadi, Yudhi Hardiyanto, Candra Putra Wijaya, Yon Fisoma, Fajar Nafitra.

Senior Account Manager Jakarta: Pinta R Damanik.

Liputan Bandar Lampung: Adi Sunaryo, Deni Zulniyadi, Febi Herumanika, Firman Luqmanul Hakim, Ikhsan Dwi Satrio, M Umarudinsyah Mokoagow, Nur Jannah, Setiaji Bintang Pamungkas, Umar Wira Hadi Kusuma, Zainuddin, . Liputan Jakarta: Hesma Eryani. Radio SAI-LAMPOST.CO. : Isnovan Djamaludin (Redaktur), Asrul Septian Malik. Publishing (Tabloid, Majalah, Buku): Rahmat Hidayat, Djadi Satmiko. Content Enrichment Bahasa: Wiji Sukamto (Asisten Redaktur), Chairil, Kurniawan, Aldianta.

Biro Wilayah Tengah (Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur): Chairuddin (Kabiro), M. Wahyuning Pamungkas (Asisten Kabiro), Agus Chandra, Agus Susanto, Andika Suhendra, Djoni Hartawan Jaya, Ikhwanuddin, M. M. Lutfi, Suprayogi, Musannif Effendi Y. Biro Wilayah Timur (Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat): Juan Santoso Situmeang (Kabiro), Merwan (Asisten Kabiro), Rian Pranata. Biro Wilayah Barat (Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran): Widodo (Kabiro), Abu Umarali, Mif Sulaiman, Sudiono, Ahmad Amri.

Senior Account Manager Lampung: Syarifudin. Account Manager Lampung: Edy Haryanto. Account Manager Iklan Biro: Siti Fatimah. Manager Sirkulasi: Indra Sutaryoto. Manager Keuangan & Akunting: Handoko. Alamat Redaksi dan Pemasaran: Jl. Soekarno Hatta No.108, Rajabasa, Bandar Lampung, Telp: (0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi). Faks: (0721) 783578 (redaksi), 783598 (usaha). http://www.lampost.co e-mail: redaksi@ lampungpost.co.id, redaksilampost@yahoo.com. Jakarta: Gedung Media Indonesia, Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp: (021) 5812088 (hunting), 5812107, Faks: (021) 5812113. Kalianda: Jl. Soekarno-Hatta No. 31, Kalianda, Telp/Fax: (0727) 323130. Pringsewu: Jl. Ki Hajar Dewan-

tara No.1093, Telp/Fax: (0729) 22900. Kotaagung: Jl. Ir. H. Juanda, Telp/Fax: (0722) 21708. Metro: Jl. Diponegoro No. 22 Telp/Fax: (0725) 47275. Kotabumi: Jl. Pemasyarakatan Telp/Fax: (0724) 26290. Liwa: Jl. Raden Intan No. 69. Telp/Fax: (0728) 21281. Penerbit: PT Masa Kini Mandiri. SIUPP: SK Menpen RI No.150/Menpen/SIUPP/A.7/1986 15 April 1986. Percetakan: PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno - Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung Isi di Luar Tanggung Jawab Percetakan. Harga: Eceran per eksemplar Rp3.000 Langganan per bulan Rp75.000 (luar kota + ongkos kirim).

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN LAMPUNG POST DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN. Member of Media Group


PENTAS

10

Chrisye Hadir dalam Petikan Harpa Maya Hasan Petikan suara harpa Maya Hasan lewat tembang Cintaku mengingatkan kembali sosok penyanyi legendaris Chrisye yang kini telah tiada.

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

MUSIC CHART n CHART INDONESIA “SANDI21” (SASARAN NADA INDONESIA DUA SATU) VERSI SAI RADIO 100 FM LAMPUNG Sabtu, 10 September 2016 PENYIAR

: VANDY ATMADJA

PUKUL

: 15.00—18.00

1 - Maliq & D’essentials feat The Groove - Coba Katakan Dengan Cinta (CKDC) 2 - Kotak

- Haters

3 - Reynanta

- Maafkan

4 - Tata Janeta

- Korbanmu

5 - Agnez Mo

- Sebuah Rasa

6 - Kunto Aji

- Akhir Bulan

7 - Kamasean feat Syaharani

- Seperti Dikejar Dosa

8 - All Stars

- Kebebasan

RUDIYANSYAH

9 - Yura Yunita

- Intuisi

D

10 - Tulus

- Ruang Sendiri

Adakah semua ‘kan terulang kisah cintaku yang seperti dulu Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang di dalam hatiku Takkan pernah hilang bayangan dirimu untuk selamanya

PENYIAR

: ARIN ZAHRA

PUKUL

: 18.00—21.00

i malam yang sesunyi ini Aku sendiri tiada yang menemani Akhirnya kini kusadari Dia telah pergi tinggalkan diriku

n CHART MANCANEGARA “SAI TOP 40” THE ARTLYCIUS COMPILATION EVER Sabtu, 10 September 2016

1 - Major Lazer Feat Justin Bieber & Mø

- Cold Water

2 - Clean Bandit Feat Louisa Jhonson

- Tears

3 - The Lonely Island Feat Adam Levine

- Im So Humble

4 - Justin Garner

Mengapa terjadi kepada diriku Aku tak percaya kau telah tiada Haruskah kupergi tinggalkan dunia Agar aku dapat berjumpa dengan mu Tembang bertajuk Cintaku milik Chrisye ini mengalun indah lewat suara petikan alat musik harpa yang dimainkan pemusik asal Jakarta, Maya Christina Hasan. Petikan suara harpa ini membuai penonton yang kembali teringat sosok penyanyi legendaris yang kini telah tiada tersebut pada pergelaran Solo International Performing Arts

sana semakin meriah. Pergelaran SIPA yang diikuti 300 seniman dari sembilan negara tersebut dibuka Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif Indah Sulistyanti di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (8/9) malam, dan berlangsung meriah. Maya Hasan merasa bangga bisa tampil di SIPA Solo, disaksikan dengan antusias oleh ribuan penonton. “Saya bangga ikut tampil di SIPA, ajang pertunjukan seni internasional ini. Ribuan penonton ­sangat antusias meng­ ikuti event yang diikuti banyak seniman dunia ini,” kata Maya Hasan. Pemain harpa berparas ayu ini mengaku mulai tertarik kepada harpa sejak SMP dan belajar dari Heldy Awuy. Pemain harpa di Indonesia saat ini hanya dua orang yang termasuk master, yakni Awuy dan Ussy Piters, anggota TNT Orchestra. Maya Hasan yang melanjutkan

SIPA juga dimeriahkan oleh grup tari Premjit Manipuri yang sangat populer asal India. (SIPA) ke-8 2016 di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (8/9) malam. Tak cukup lagu Cintaku, Maya Christina Hasan yang akrab dipanggil Maya Hasan malam itu juga berkolaborasi dengan penyanyi Solo, Mutiara Dewi, membawakan karyanya sendiri, Matahari Terbit, menambah sua-

sekolah di Willamette University, Salem, Amerika Serikat, juga mengambil Jurusan Harpa Performance. SIPA juga dimeriahkan seorang aktor dan seniman musik Indonesia asal Yogyakarta, Djaduk Ferianto, bersama kelompok musiknya Kua Etnika. Djaduk bersama sembilan personel kelompok musik Kua Etnika membawakan lagu-lagu Jawa dengan iringan kolaborasi musik jazz dan alat gamelan tradisional Jawa sehingga mampu menghentakkan para penonton yang memadati Benteng Vastenburg.

Lagu-lagu Jawa Djaduk Ferianto dengan ke­ lompok Kua Etnika tampil dengan lagu pertama yang dibawakan berjudul Ritem, dan kemudian dilanjutkan Nirwana yang menonjolkan suara alat musik gitar bas dan gamelan Jawa menyatu menjadi suara alunan yang indah. “Saya senang diundang pertunjukan SIPA di tempat bangunan cagar budaya Benteng Vastenburg ini. Ini tempat yang paling bagus di Indonesia dan dunia

digunakan pertunjukan seni seperti SIPA,” kata Djaduk. Ia berharap tempat seperti Benteng Vastenburg dapat digunakan untuk publik selamanya, dengan dukungan dari peme­ rintah. SIPA juga dimeriahkan oleh grup tari Premjit Manipuri yang sangat populer asal India. Grup ini berasal dari bagian utaratimur India dan sering tampil pada ajang nasional dan internasional. Grup tari asal India tersebut menampilkan tari tradisional di negaranya, antara lain berjudul Pung Cholom dan Dhol Cholom yang menambah suasana panggung SIPA semakin meriah. SIPA sebelumnya diawali ­d engan penampilan maskot SIPA Peni Cadra Rini dengan melantunkan lagu-lagu Jawa dengan iringan musisi dari Philip Graulty asal Amerika Serikat, Rogrigo Parejo (Spanyol), Blessings Chimang (Zimbabwe), Neil Chua (Singapura), dan Ruanatworkz (Malaysia). (ANT/M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

- Like Theres No Tomorrow

5 - Christina Aguilera

- Change

6 - Chvreches Feat Hayley William

- Bury It

7 - Kung feat Cookin On

- Burners

8 - Twenty One Pilots

- Heathens

9 - Rihanna

- Sledgehammer

10 - Jarryd James Feat Broods

- 1000x

L AMPUNG N E W S & E N T E R TA I N T M E N T

Kisah Doraemon dan Hanoman Tampil di Hokkaido

n NET

FESTIVAL dua tahunan yang digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hokkaido kali ini dimeriahkan dengan aksi petualangan dua ikon dari dua negara, yakni Doraemon dan Hanoman. Karakter robot kucing asal Jepang itu berkesempatan keliling dari satu pulau ke pulau lainnya untuk melihat budaya Indonesia ditemani Dewa Kera Putih, Hanoman. Sepanjang aksi yang digelar di Higashi Kumin Centre Sapporo, festival berjudul The Exorcism of Indonesia itu diisi berbagai tarian Nusantara. Mulai dari penampilan tarian paduppa (Makassar), saman (Aceh), indang (Minang), sekar pudyastuti dan nawung sekar (Jawa), serta tarian tradisional Indonesia lainnya. Pertunjukan musik angklung oleh anggota PPI Hokkaido juga memainkan lagu Ibu Kita Kartini, Kolam Susu, dan Heavy Rotation. Ketua Malam Budaya 2016, Ihsan Naufal Muafiry, mengatakan para pengisi acara tak hanya dari Indonesia saja, tapi juga Jepang dan Malaysia. “Kami menggunakan strategi call for talents bagi orang asing yang ingin belajar budaya Indonesia. Hal ini ditujukan supaya mereka bisa punya kesempatan untuk belajar dan menampilkan budaya Indonesia secara langsung, bukan hanya menjadi penikmat,” katanya, Rabu (7/9) lalu. Malam budaya dibuka Sekretaris 1 Bidang Informasi dan Sosio-Kultural KBRI Tokyo Sayu Oka Widani serta dimeriahkan festival kuliner dan hidangan khas Nusantara. “Kegiatan festival kuliner tahun ini juga meriah karena PPI Hokkaido didukung program KBRI Tokyo, Rumah Budaya Indonesia, dan PPI Jepang. Menghadirkan makanan Indonesia di 17 lokasi di Jepang, selama 8 jam, dan total hidangan sejumlah 45 menu,” kata Ketua PPI Hokkaido 2016 Shofa R Haq. (MTVN/M2)


komunitas

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

11

Kesetiaan pada Langgam Keroncong pi, kamilah yang sekarang ha­ rus terus menghidupkan musik keroncong ini,” kata karyawan swasta itu. Meski tak banyak mendapat­ kan panggung, Septian menye­ but para pencinta keroncong akan terus bergerilya untuk menghidupkan musik keroncong di tengah perkembangan berba­ gai jenis musik saat ini.

Komunitas Keroncong Lampung mampu menyatukan para pencintanya di bumi Ruwa Jurai. RUDIYANSYAH

K

ERONCONG, sebagian orang pasti mengenal jenis musik ini. Akar ke­ roncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado ini diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa tersebut sejak abad ke-16 ke Nusantara. Belakangan musik jenis ini kalah bersaing dengan budaya pop dan rock yang semakin global dan inklusif. Kendati be­ gitu, di Lampung masih cukup banyak orang yang gandrung dengan musik jenis ini. Mereka tergabung dalam Komunitas Ke­ roncong Lampung. Langgam keroncong yang di­ nyanyikan dengan cengkok khas membuat adem di hati tersebut mampu menyatukan para pen­ cintanya di Bumi Ruwa Jurai. Tak hanya orang tua, anak-anak muda mulai banyak yang juga tu­ rut mengagumi dan memainkan musik khas Indonesia itu. Di Lampung, mereka berko­ munikasi melalui media sosial dan kerap meluapkan kerinduan dengan berkumpul bersama, melakukan kemprungan, istilah yang biasa mereka pakai untuk menyebut bermain musik keron­ cong secara bersama-sama. Minggu (4/9) siang, Septian (27) kembali menceritakan awal mula membuat akun Facebook

Komunitas Keroncong Lampung. “Saya yakin di Lampung banyak pencinta musik keroncong, hanya sulit untuk saling berkomunika­ si,” ujarnya diwawancarai di kediamannya di Perum Fajar Baru Sejahtera, Lampung Selatan, Senin (5/9). Hingga kini, menurut Septian, ada 1.186 orang yang kemudian bergabung dalam komunitas Facebook tersebut. Dari komunitas dunia maya, akhirnya mereka kerap bertemu untuk bermain musik keroncong bersama. Ko­ munitas ini pun menjadi bibit munculnya komunitas keron­ cong di beberapa kabupaten di Lampung, seperti Pringsewu, Pesawaran, hingga Lampung Utara. Tak hanya dari Lampung, da­ lam komunitas dunia maya terse­ but juga ikut bergabung para pencinta musik keroncong dari berbagai daerah lain. Mereka kerap berdiskusi dan berbagi informasi seputar langgam yang menenangkan tersebut. Menurut Septian, pencinta musik keroncong sudah banyak bermunculan sejak 2006. Saat itu dia masih duduk di bangku SMA. Berkembangnya musik ke­ roncong di Lampung dimulai dari para anak muda yang tertarik belajar musik keroncong kepada salah seorang anggota veteran yang tinggal di Jalan Blora, Sega­ lamider, Tanjungkarang Barat.

Butuh Perhatian

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Para anggota Komunitas Keroncong Lampung sedang bermain musik keroncong bersama di Kemiling, Bandar Lampung, saat perayaan HUT ke-71 RI, beberapa waktu lalu. Dari sanalah kemudian muncul musisi-musisi muda musik ke­ roncong di Lampung. “Saat itu anak-anak muda ba­ nyak yang tertarik untuk belajar musik keroncong, termasuk saya. Sampai terbentuk beberapa grup musik keroncong,” ujar Septian yang biasa memainkan alat cak atau gitar kecil. Meski banyak memiliki penik­ mat setia, menurut Septian, ba­ nyak para musisi keroncong yang kemudian tak bertahan hanya berkegiatan dengan menjadi musisi keroncong. Banyak yang kemudian memilih beraktivitas dan bekerja pada berbagai bi­ dang, tapi tetap tidak meninggal­ kan musik keroncong.

“Kalau sudah penat bekerja, pasti muncul rasa kangen kemprungan. Biasanya kami saling kontak dan bermain keroncong lagi bersama teman-temman,” ujarnya. Menurut Septian, tak ada agen­ da tetap untuk para pencinta musik keroncong di Lampung berkumpul. Biasanya mereka membuat agenda dadakan yang disepakati di grup Facebook. Belum lama ini mereka baru melakukan kemprungan di Blora saat memperingati Hari Kemerde­ kaan RI.

Menghidupkan Keroncong Septian mengatakan musik ke­

roncong belum mendapat tempat bagi masyarakat Lampung. Saat ini masih antarkomunitas saja yang kemudian memainkan atau dapat menikmatinya. “Belum punya pasar,” ujarnya. Para pencinta musik keron­ cong pun tidak bisa bergantung pada hobinya tersebut. “Banyak teman-teman yang kemudian meninggalkan grup-grup keron­ congnya karena harus bekerja,” kata Septian. Melalui komunitas terse ­ but, para pencinta musik yang identik dengan alat musik selo, cak, dan cuk ini berusaha terus menghidupkan musik keroncong di tengah para pencinta setianya. “Karena belum bisa menghidu­

Musik keroncong sebagai musik asli Indonesia tak mengenal suku bangsa. Meski banyak ditembang­ kan dalam bahasa Jawa dan Jawa Timur, pencintanya dari berbagai suku. Hal tersebut diungkapkan Septian. Menurutnya, di Komuni­ tas Keroncong Lampung mereka tak mengenal suku. “Bukan cuma Jawa, tetapi se­m ua kalangan. Karena se­ mua orang bisa bermain dan me­n ikmati harmonisasinya,” ujarnya. Meski masih terus dimainkan di kalangan pencinta setianya, ia berharap musik keroncong akan lebih mendapatkan tempat di masyarakat. “Kami harap bisa banyak kegiatan yang akan melibatkan para musisi musik keroncong di Lampung.” Bahkan para pencinta musik keroncong juga berkeinginan pemerintah dapat memfasilitasi sebuah sanggar keroncong yang bisa menjadi tempat para seni­ man dan pencinta keroncong un­ tuk terus berkarya seni di bumi Ruwa Jurai. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

PENGUMUMAN Kepada seluruh pelanggan dan customer SUMBER JAYA VARIASI, bahwa atas nama

1. DEDI SETIAWAN 2. SAMSUDIN 3. MAT SALEH Mulai pengumuman ini dikeluarkan, sudah tidak bekerja ataupun menjadi bagian dari SUMBER JAYA VARIASI lagi, adapun segala sesuatu yang mengenai tindak tanduk atau tindakan ke 3 nama di atas bukan menjadi tanggung jawab kami. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. ttd

SUMBER JAYA VARIASI

SEGERA

TERBIT Energi Baru untuk Teruji dan Tepercaya

Tionghoa Lampung Membangun Peradaban

“TAJUK” Politik Redaksional Lampung Post

“Ratusan tahun Tionghoa memberi warna ekonomi, budaya, dan modernisasi di Lampung.”

“Setiap fakta menjadi modal sikap jurnalis.”


DUNIA ANAK

12

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Kodok yang Membenci Hujan Cernak Fadila Hanum

S

ORE itu, hujan turun lagi. Dodo si kodok tak beranjak dari lubangnya. Setiap hujan turun, selalu bersedih. Tidak seperti kodok-kodok lain yang bergembira saat hujan turun, Dodo justru meringkuk di dalam lubangnya. Meskipun teman-temannya berenang di sungai atau genangan hujan, Dodo tetap tak ingin melakukannya. Hujan membuat Dodo mengingat ibunya. Ibu Dodo meninggal dunia tepat saat hujan turun. “Kapan hujan akan berhenti?” keluh Dodo. Dodo mencoba memejamkan mata, tapi suara hujan justru membuatnya kian mengingat ibunya. “Aku sangat merindukan ibu....” isak Dodo tertahan. Dodo mendengar suara riang para kodok. Ada yang tertawa. Ada yang bernyanyi. Ada yang saling memanggil temannya. Bersahutan satu sama lain. Suara yang terdengar riuh di antara riuh suara hujan. Dodo kembali mencoba memejamkan mata. Kali ini Dodo bisa tertidur walaupun hanya sebentar. Dodo terbangun oleh sebuah suara. Bukan suara hujan. Itu suara nyanyian seekor kodok. Seekor kodok yang masih bernyanyi meskipun hujan sudah berhenti. “Kuuuung.... senangnya hatiku..... kuuuunnggg.” Siapa kodok itu? Dodo penasaran. Ia melongok keluar lubang. Tampak olehnya seekor kodok berukuran lebih besar dari dirinya. Melompat ke sana kemari. Tampak senang sekali. Kodok itu melompat ke arah Dodo. Saat mereka hanya berjarak satu meter, kodok itu melihat Dodo yang sedang melihatnya dari dalam lubang. “Hai siapa namamu? Namaku Lodi,” sapa kodok itu sembari tersenyum lebar. “Namaku Dodo.” “Hai, Dodo. Senang berkenalan denganmu,” ujar Lodi masih dengan senyum lebarnya. Dodo ingin balas tersenyum, tapi rasanya berat sekali dengan sedih yang masih dirasa Dodo. Dodo hanya mengangguk pelan. “Kau tahu, saat terbaik untuk bernyanyi adalah saat hujan turun. Suara hujan menjadi musik untuk lagu kita,” ujar Lodi riang. Ia kembali bernyanyi sembari melompat. “Kuuuuung..... bernyanyi di kala hujan...... hatiku senang sekali.... bernyanyi kala hujan berhenti.... hatiku pun senang sekali....” Dodo tersenyum melihat tingkah Lodi.

n SUGENG

“Ayo bernyanyi bersamaku, Dodo!” ajak Lodi penuh semangat. Ia kembali mendekat ke lubang Dodo. Dodo menggeleng pelan. Meski demikian, ia senang berkenalan dengan kodok ceria itu. Hidup Lodi enak sekali. Tidak perlu merasa sedih seperti Dodo. “Hhhhh, capek juga ya bernyanyi dan melompat seharian. Hihihi,” Lodi terkikik geli. Ia kembali mendekati Dodo. Dodo tersenyum melihatnya. “Bolehkah aku istirahat di lubangmu, Dodo?” “Boleh,” jawab Dodo

SAHABAT

“Lubangmu nyaman sekali. Pantas saja kau betah di dalam sini,” puji Lodi sembari melihat ke sekeliling. “Lodi, enak sekali menjadi sepertimu ya,” ujar Dodo pelan. “Enak?” tanya Lodi tak mengerti. “Iya. Kau terlihat bahagia sekali. Tentu kau tidak pernah bersedih. Jangankan saat hujan turun, saat hujan berhenti pun kau suka bernyanyi,” ujar Dodo lagi. “Hmm, aku pernah bersedih kok Dodo. Hanya aku tidak mau terus-menerus bersedih. Mau hujan turun atau tidak. Bahagia itu tidak bisa dicari karena ada di dalam hati. Di dalam

diri kita sendiri. Hanya tinggal katakan terus pada hatimu, ‘Aku bahagia. Aku kodok paling bahagia di dunia.’ Maka kita akan menjadi kodok paling bahagia di dunia,” jelas Lodi dengan riang. “Masalah pasti akan datang dan pergi. Tapi selesaikan semuanya dengan baik, lalu lanjutkan kembali hidup kita,” tambah Lodi lagi. Senyum Dodo mengembang. Di dalam hati, ia berjanji untuk bisa seperti Lodi. Mau hujan turun atau tidak. Ia akan terus mencoba untuk merasa bahagia. Di suatu tempat di atas sana, ia yakin ibu akan lebih senang jika ia bahagia. n

MEWARNAI

Jasmine Bercita-cita Jadi Dokter ASSALAMUALAIKUM. Halo sahabat anak Lampung Post. Senang sekali bisa berkenalan dengan kalian. Namaku Jasmine Aqila Putri Djamaludin. Aku lahir di Bandar Lampung pada 16 Juli 2010. Aku adalah putri kedua pasangan Isnovan Djamaludin dan Diah Purnamasari. Aku juga punya kakak bernama Arrasy Satriani Putra. Saat ini aku masih duduk di bangku TK Al Hairiyah Rajabasa, Bandar Lampung. Hobiku banyak, salah satunya bermain boneka. Jika sudah besar nanti, aku ingin menjadi seorang dokter. Sebab, dokter dapat membantu menyembuhkan orang yang sedang sakit. Ayah dan ibuku selalu berpesan agar aku rajin belajar, taat beribadah, dan tidak lupa berdoa agar aku bisa meraih cita-citaku. Untuk teman-teman yang ingin berkenalan dan bermain bersamaku, silakan datang ke rumahku di Perumahan Sejahtera Blok J4 Sinarmulya, Hajimena, Natar, Lampung Selatan. (VAN/M2) HAI teman-teman Sahabat Anak Lampung Post. Jika kalian ingin menjadi Sahabat Anak Lampung Post, silakan kirim foto dan tulisan tentang cita-cita dan biodata ke Redaksi Lampung Post, email: redaksi@lampungpost.co.id atau redaksilampost@yahoo.com. Kami tunggu, ya. Terima kasih.

TEMAN-teman, yuk mengasah kreativitas kita dengan mewarnai. Hasil mewarnai teman-teman bisa dikirimkan ke: Redaksi Lampung Post di Jalan Soekarno-Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung. Ditunggu ya.


LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

REporter cilik

Pesawaran Kini Sedang

Merintis SD Rujukan, Lo!

Reporter cilik Lampung Post dari Kabupaten Pesawaran tengah mewawancarai Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Bapak Sabani.

H

ALO apa kabar sahabat re­ porter cilik (repcil) Lampung Post. Kita berjumpa lagi. Kali ini kami ingin berbagi informasi dan pengetahuan tentang dunia pendidik­ an di Kabupaten Pesawaran. Untuk mengetahui hal tersebut, kami reporter cilik Lampung Post dari Kabupaten Pesawaran, yakni Balqis Munadia Salsabila dan Melfi Falan Aditya dari SDN 1 Negerikaton, serta Arumia Ramadhani dari SDN 1 Gedongtataan di bawah asuhan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Hernawati berkesempatan mewawancarai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Bapak Sabani, usai mem­ buka seminar dan pelantikan Pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Pesawaran di Gedung KNPI Kecamatan Gedongtataan, Kamis (8/9). Berikut petikan wawancaranya.

Assalamualaikum, selamat siang Pak Sabani. Kami ingin mewawancarai Bapak tentang program pendi­ dikan sekolah dasar di Kabupaten Pesawaran. Waalaikumsalam, warah matulahi­ wabarokatuh. Halo juga para reporter cilik Lampung Post yang cantik-cantik dan gagah. Silakan apa yang ingin kalian ketahui dan tanyakan. Senang sekali bisa berjumpa dengan kalian. Program apa saja yang sedang direncanakan Bapak untuk sekolah di Kabupaten Pesawaran? Ya, program pendidikan yang sedang kami rintis adalah peningkatan mutu pendidikan, yaitu merintis sekolah dasar (SD) unggulan. Tahun ini di­ harapkan setiap kecamatan memiliki satu sekolah rujukan. Untuk mencari sekolah mana yang dijadikan sekolah rujukan atau unggulan, tim kami dari dinas sedang menyeleksi semua SD di Pesawaran. Saat ini di Kabupaten Pesawaran ada 306 sekolah negeri dan swasta. Namun, untuk tingkat SMP, kami sudah punya SMP unggulan, yaitu SMPN 1 Gedongtataan. Apa yang dimaksud sekolah ­rujukan, Pak? Sekolah rujukan tentu saja sekolah yang proses belajar-mengajarnya sudah menggunakan teknologi maju. Misalnya belajarnya sudah memakai layar LCD. Apa saja program lainnya? Program lain yang sedang berjalan yaitu perbaikan atau rehab gedung dan ruang sekolah di beberapa sekolah. Termasuk pagar sekolah. Tujuannya agar siswa dan pengajarnya nyaman dalam proses belajar-mengajar. Bagaimana tanggapan Bapak tentang full day school? Program yang sedang dicanangkan

ini bagus, dengan catatan semua sa­ rana dan prasarananya dilengkapai, seperti ada perpustakaan, sarana olahraga, dan sebagainya. Saya setuju sekali dengan program ini. Susah tidak Pak menjadi kepala Dinas Pendidikan? Tidak susah. Asalkan kita berkomit­ men ingin membangun di dunia pen­ didikan, insya Allah segala sesuatu kita dibantu oleh Yang Mahakuasa. Jadi jalankan saja, tidak susah. Apa cita-cita Bapak semasa kecil? Cita-cita saya semasa kecil ingin sekali mewujudkan dunia pendidikan di Kabupaten Pesawaran ini supaya bisa berjalan dengan baik. Sewaktu sekolah dulu, apakah Bapak selalu mendapatkan ranking? Ya. Sejak Bapak sekolah, Bapak se­ lalu mendapatkan ranking dan itu bisa dibuktikan dengan angka-angka yang ada pada ijazah Bapak. Bagaimana cara belajarnya sehingga berprestasi di sekolah. Boleh kan berbagi dengan kami? Cara belajar salah satunya rajin mem­ baca. Setiap orang itu pada dasarnya memiliki kemampuan sendiri-sendiri. Semua bisa pintar asalkan tidak malas belajar atau belajar secara kontinu. Tidak ada manusia yang bodoh asalnya mau belajar. Kalau mau belajar, insya Allah akan pandai. Usahakan belajar itu malam ya, misalnya usai salat tahajud kemudian belajar. Sebelum ti­ dur, silakan membuka buku. Meskipun tidak dibaca, dibuka dan dilihat-lihat, mana yang bagus. Bacalah. Apakah Bapak sering membaca buku? Sejak dulu sampai sekarang Bapak selalu membaca buku. Buku apa saja. Sampai hari ini kalau Bapak pergi ke toko buku pasti membeli buku yang berguna untuk dibaca. Meskipun sekarang Bapak menjadi kepala dinas, Bapak masih rajin membaca buku. Menuntut ilmu itu wajib, apalagi dalam ajaran Islam kan dianjurkan. Koleksi buku apa saja yang Bapak miliki sekarang? Banyak buku yang Bapak punya. Jika adik-adik ingin membaca buku, silakan datang ke rumah. Bapak hampir setiap hari beli buku. Kalau sekarang referensi Bapak banyak buku-buku agama dan Ba­ pak lebih banyak membaca Alquran. Bagaimana cara Bapak mendapatkan buku jika Bapak sedang tidak punya uang untuk membelinya? Jika Bapak tidak punya uang dan ingin mendapatkan buku, Bapak membaca­ nya lalu merangkum. Dengan meresume buku itu kita akan menjadi selalu ter­

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Bapak Sabani berbincang akrab dengan reporter cilik Lampung Post. ingat dan memahami apa yang ada da­ lam buku pelajaran itu. Kalau dulu, buku pelajaran sekolah dasar bisa dipakai sampai bertahun-tahun tidak gontaganti. Sayangnya anak-anak sekarang ini banyak buku yang dimiliki, tetapi minat membacanya masih rendah. Kalau dulu buku satu sampai tamat SD enggak ganti bukunya. Kalau buku Bapak banyak berikan kepada sekolah kami, Pak? Boleh, saya lihat dulu sekolahnya nanti saya akan berikan, asalkan buku itu benar-benar dibaca. Apa pesan Bapak untuk anak sekolah dasar di Pesawaran? Pesan saya untuk anak SD di Pe­ sawaran harus rajin belajar. Sumber ilmu pengetahuan ini ada tiga, yakni membaca, mendengar, dan menulis. Apa yang kita baca, kita tulis itu bisa melekat dalam ingatan. Intinya pesan saya membaca, membaca, dan membaca. Dengan membaca kita akan memperoleh pengetahuan. Dengan kita mendapatkan penge­ tahuan, semuanya kita dapatkan positifnya. Karena punya pengetahuan semua yang salah bisa kita benahi. Jika kita memiliki pengetahuan, skill kita bertambah. Pengetahuan kita sebagian diperoleh dari membaca. Hidup manu­ sia itu yang pertama ibadah kepada Al­ lah, mengabdi. Sedangkan tugas umat adalah dakwah, kuncinya melestarikan aturan-aturan dari Allah.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran ikut meneriakan yel-yel reporter cilik Lampung Post.

Reporter cilik Lampung Post bersama Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Bapak Sabani beserta staf foto bersama.

Terima kasih Pak sudah bersedia memberi kami waktu. Kami doakan semoga apa yang menjadi program Bapak di dunia pendidikan terlaksana dengan baik dan selalu dimudahkan Allah swt. (M2) n ARIS SUSANTO

FOTO: ZAINUDDIN

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran Bapak Sabani bersama reporter cilik Lampung Post mengacungkan jempol.

13


APRESIASI

14

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Festival Krakatau tanpa Pukau Pukau Krakatau yang telah menjadi sejarah dunia sebab tragedi meletusnya Gunung Krakatau pada 1883, tak mampu menyedot minat masyarakat (dunia) untuk mendatangi daerah ini. Isbedy Stiawan ZS

F

ESTIVAL Krakatau 2016 telah usai dan bukan menyisakan kenangan indah, tetapi hujatan (cacian) di mana-mana untuk menunjukkan kegagalan pelaksanaan event pesta wisata yang ditaja tiap tahun oleh Pemerintah Provinsi Lampung— dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saya mengira Festival Krakatau yang sudah dilaksanakan lebih dari puluhan tahun itu akan semakin baik dan diapresiasi masyarakat luas. Kenyataannya jauh kuali dari api. Bahkan, kalau boleh saya katakan, kian tahun semakin menurun kualitasnya. Berbagai pemberitaan di media lokal—juga media sosial—masyarakat Lampung seakan jemaah menghujat betapa amburadulnya pelaksanaan Festival Krakatau 2016 ini. Meski dengan mengganti istilah “Lampung Festival Krakatau 2016” dengan berbagai event menyertai, seperti jelajah Pasar Seni, jelajah kuliner, dan jelajah layang-layang. Tetapi, pelaksanaan pesta mempromosikan pariwisata di Lampung itu benar-benar tanpa pukau. Pukau Krakatau yang telah menjadi sejarah dunia sebab tragedi meletusnya Gunung Krakatau pada 1883, tak mampu menyedot minat masyarakat (dunia) untuk mendatangi daerah ini. FK 2016 yang konon dilaksanakan oleh event organizer (EO) dari Jakarta, bagai EO kelas lokal. Mereka tak tahu harus berbuat apa. Sepertinya EO tak mampu memasuki roh FK, apatah lagi Krakatau yang menjadi market. Seperti tahun-tahun lalu, usai dibuka Gubernur Lampung pelaksanaan FK kembali sunyi. Jelajah Krakatau (biasanya disebut Tur Krakatau) masih ada, tapi selalu saja perjalanan ziarah ke Gunung Anak Krakatau (GAK) tak pernah berbekas. Pergi lalu hilang dari ingatan. GAK kembali dalam kesunyian. Persoalan FK memang bukan sekadar “ziarah” atau tur atau jelajah ke Krakatau, melainkan bagaimana dari penyelenggaraan event provinsi yang tak kecil anggaran dikucurkan dapat menyentuh destinasi wisata dan seni budaya. Sebab, sejatinya yang “dijual” oleh Lampung ialah objek-objek wisata dan kekayaan keberagaman seni budaya di daerah ini. Kenapa tidak belajar dengan provinsi lain, semisal Sumatera Utara dengan Festival Danau Toba-nya, DI Yogyakarta melalui Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), maupun Festival Kebudayaan Bali, yang rasa-rasanya sedikit cacian. Provinsi Lampung

tak kalah menarik jika dibanding dengan daerah lain soal wisata dan seni budayanya. Setiap tahun tur Krakatau dalam rangka FK selalu “diramaikan” duta besar (utusan) dan para pejabat di Lampung. Mereka menganggap, inilah kesempatan “berlibur” sambil mengarungi Selat Sunda menuju Anak Krakatau. Selebihnya masyarakat yang tak seberapa dan para wartawan. Kalau hanya perjalanan ke Gunung Anak Krakatau—itu pun hanya bisa melihat dari jauh karena biasanya ada larangan menginjakkan kaki ke pasir Krakatau—saya kira cukuplah sekali dalam hidup ke sana. Saya telah mengalami ini sekali saat menjadi redaktur di media massa terbitan lokal, setelah itu tak tertarik lagi. Apa yang menarik dari Gunung Anak Krakatau? Semburan lahar? Percikan api saat ia batuk? Sejarah masa silam yang telah mendunia? Saya kira hanya itu. Tetapi, sejatinya ada banyak yang bisa dijadikan locus dari peristiwa 1883 untuk mengenalkan Lampung di tingkat dunia. Lampung dikenal, tentu destinasi wisata serta seni budaya yang ada akan pula diketahui lalu disukai. Disukai saja tak cukup. Bagaimana para wisatawan—khususnya mancanegara—mesti diberi jaminan, bahwa ke Lampung selain aman dan nyaman, juga infrastruktur (jalan) yang aduhai membuat pendatang akan lelap selama perjalanan. Pantai yang bersih, ombak yang tak membahayakan. Kalaupun rentan bahaya, segala keamanan sudah disiapkan. Pendek kata, menikmati wisata di Lampung “benar-benar tak rugi” walaupun harus mengeluarkan kocek lebih dalam. Kenapa “menyiapkan kocek lebih dalam”? Tidak ada kenikmatan itu berharga murah. Misal, ingin menikmati sunset di Kuta, Bali, seseorang harus menyiapkan tiket pesawat pergi dan pulang, penginapan selama di Bali, lalu waktu perjalanan, dan bisa diteruskan lainnya. Demikian pun, jika ingin menikmati keindahan alam di Lampung. Tetapi, pemerintah mesti menjamin fasilitasfasilitas yang dibutuhkan pengunjung sehingga pengeluaran biaya setara dengan hasil yang diperoleh. Jangan berdagang dengan cara “yang penting laku” tapi mengabaikan kualitas jualan. Apatah lagi sampai menjual kucing dalam karung, atau menjual “gambar indah” tak sesuai “dengan aslinya”. Sekali kita mengecewakan wisatawan, selanjutnya mereka tak akan pernah mau lagi datang. Kecuali para duta besar atau

GALERI Critical Eleven Ika Natassa Gramedia Pustaka Utama 10 Agustus 2015

utusan dubes yang kerap diundang tur Krakatau konon difasilitasi sebagai undangan kehormatan. Menyimak berbagai pendapat atau pemberitaan di media sosial maupun media massa, hampir senada: FK dibubarkan saja. Dibubarkan? Lalu event apa lagi yang bisa dihelat demi mempromosikan objek wisata dan seni budaya di bumi Ruwa Jurai ini? Pemprov Lampung sesekali bolehlah berendah hati, cermati semua masukan ihwal “amburadulnya” Festival Krakatau yang bukan lagi setahun dua tahun digelar. Semestinya sudah makin dewasa dan bijak bagaimana menyodorkan menu yang nikmat dan disenangi para tamu. Soal objek wisata, rasanya Lampung tak kalah dengan provinsi lain. Lampung memiliki banyak destinasi wisata, begitu pula kekayaan dan keragaman seni budaya yang berkembang dan masih hidup di masyarakat etnis Lampung. Tetapi, kenapa objek wisata yang ada kurang dikunjungi tamu, kecuali Pahawang dan Kiluan. Kita punya wisata sejarah (juga ziarah), seperti Paksi Pak Sekala Bkhak, Pagardewa, dan lain-lain. Lampung juga memiliki keragaman seni budaya. Kenapa tidak kekayaan ini yang “dipamerkan” saat pawai budaya? Dan, pawai budaya tak perlu menyediakan peringkat. Tiap kebudayaan (seni budaya) sama tinggi. Dengan tolok ukur apa, kontingen A misalnya, memenangi pawai budaya? Dan kontingen C tak mendapat apaapa, atau di peringkat terbawah? Jangan sampai karena peringkatperingkat ini justru memuncurkan kecemburuan; berbahayanya demi “kemenangan” akan bermain apa saja. Gengsi dan prestisius! Para penghelat FK saat ini mungkin tengah memulihkan keletihan. Beberapa hari ke depan, Pemprov Lampung—dalam hal ini Gubernur M Ridho Ficardo—bisa mengundang seluruh pekerja FK untuk mengevalua­ si. Dalam evaluasi ini, undang pula kalangan jurnalis yang biasa meliput FK, tokoh seniman, dan budayawan. Duduk berhadapan atau berlingkar; membuat rancangan FK tahun depan. Dengan demikian, tak lagi dituding copy-paste tiap tahunnya. Kalaupun berbeda, cumalah nama: jelajah. Hmmm. Tabik. n

Isbedy Stiawan ZS, berkhid­mat di Komunitas Gedung Meneng (KGM) dan Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS

DALAM dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat—tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing—karena secara statistik 80 persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. It’s when the aircraft is most vulnerable to any danger. In a way, it’s kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk, lalu ada delapan menit sebelum berpisah—delapan menit ketika senyum, tindak tanduk, dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan. Ale dan Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta—Sydney. Tiga menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya. Kini, lima tahun setelah perkenalan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka. Diceritakan bergantian dari sudut pandang Ale dan Anya, setiap babnya merupakan kepingan puzzle yang membuat kita jatuh cinta atau benci kepada karakterkarakternya, atau justru keduanya. n

Ninevelove (Hanya untuk Satu Orang, Hanya untuk Kamu) JS Khairen September 2016 344 hlm JIKA cinta bisa tumbuh tanpa alasan, bisakah kebencian juga lahir tanpa alasan? Karena kebencianku padanya sudah bulat dan berkeping-keping bahkan sebelum aku mengenalnya. Aku tak tahu kenapa laki-laki berbadan kurus ceking itu tak pernah membuat hidupku tenang. Selalu ada saja ejekan dan celaan yang membuat gundukan kebencianku semakin tinggi dan siap meletus kapan pun ia mau. Ya, Joven Sayoeti Chaniago—wartawan junior majalah Cakrawala sekaligus rekanku di Tinta Kampus—seakan tak rela melihatku bahagia dengan senyum mengembang di pipi. Aku pun merawat dengan baik kebencian itu. Menyiramnya dengan ledekan juga tawa puasnya, agar suatu hari nanti aku bisa membalasnya. Namun, saat pohon kebencian itu tumbuh dan berbuah, aku benar-benar tercengang. Tak kudapati bara di dalamnya. Hanya candu yang membuat aku terikat, hingga aku tak bisa melepaskan diri darinya. n

LAMPUNG TUMBAI Energi Peradaban dari Muakhi Fauzi Nurdin Guru Besar Filsafat IAIN Raden Intan Lampung DALAM perspektif filsafat sosial, muakhi sebagai nilai etika sosial, moral, dan spiritual ternyata hidup dan berkembang dalam budaya lokal ulun Lappung dapat mengacu pada pandangan hidup yang dinamis dalam suatu komunitas sosial, masyarakat adat Pubian di Lampung, yang dibatasi oleh unsur kedaerahan, geografis, dan pengalaman sejarah yang unik. Oleh karena itu, budaya lokal tidak dipandang sebagai dua entitas yang berhadapan, tetapi sebagai unsur “adonan” yang membentuk identitas suatu komunitas budaya. Budaya muakhi sebagai kegiatan manusia secara etis, moral, mental, dan spiritual dapat dimulai dari proses usaha akan penertiban diri sebagai pribadi dan kebersamaan dalam kelompok masyarakat sehingga muakhi

membudaya dalam totalitas kehidupan masyarakat. Belajar dari konsep itu, dapat dipahami budaya muakhi dalam komunitas lokal merupakan pengertian, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yang telah ada di pikiran manusia tentang budaya. Dalam pengertian umum, budaya lokal dimaksudkan sebagai budaya yang bukan saja berasal dari penduduk asli Lampung, melainkan juga budaya yang dibawa para pendatang di mana terjadi akulturasi secara dinamis. Oleh karena itu, budaya masyarakat lokal adalah esensi atau hakikat suatu budaya yang bersifat abstrak karena didasarkan atas panda­ngan dan pengalaman hidup. Basis Pembangun Peradaban Sebenarnya muakhi sebagai basis kesadaran untuk membangun peradaban yang teraktualisasi dalam bentuk etika, moral, dan spiritual dalam budaya lokal masyarakat Lampung dapat difungsikan sejak perencanaan dan penyusunan strategi pembangunan secara menyeluruh yang mengaitkan modal sosial berbasis daya kekuatan masyarakat lokal berdasar tanggung jawab manusiawi.

Jika mengkaji muakhi sebagai etika pembangun kesadaran pelaku budaya dalam pembangunan daerah, tentu dibutuhkan kebijaksanaan berdasar pemahaman tentang etika yang tidak hanya menyebut peraturan-peraturan yang tidak pernah berubah. Tetapi secara kritis dapat diper tanyakan, bagaimana pelaku budaya lokal bertanggung jawab terhadap hasil-hasil keputusannya sendiri. Per t anggung jawaban moral itu tentu tidak saja dihadapkan kepada masyarakat, tetapi juga dihadapkan kepada pemerintah dan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah swt sebagai Tuhan seru sekalian alam. Budaya muakhi sebagai etika sosial berbasis religius (Islam: Alquran dan As-Sunnah) yang tidak perlu diragukan pembuktian keampuhannya dalam menangani kasus-kasus konkrit, terutama dalam pemberdayaan masyarakat yang difokuskan pada kelompok fakir miskin di berbagai daerah. Pemahaman muakhi sebagai etika sosial itu seharusnya tidak lagi hanya memberi isyarat-isyarat normatif umum, tetapi lang-

sung melibatkan diri (dalam bentuk “aksi”) dalam peristiwa konkrit dan terukur secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga terjadi hubungan timbal balik antara etika dan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sebab, etika sosial dibangun berdasarkan “interaksi”, yaitu hubungan timbal balik antara etika sebagai pedoman dan masalah-masalah yang “membumi”. Dapat dikatakan, perbedaan prinsip antara ajaran moral dan etika sosial terletak pada metode membangun kesadaran manusia. Kesadaran merupakan kondisi yang mencerminkan adanya otonomi dalam pengambilan keputusan tindakan manusia. Pelajaran diperoleh dari mengerti akan kaitannya dengan kondisi masyarakat Lampung yang tinggi tingkat pluralitasnya, di mana manusianya sangat terikat dengan ke­ lompok akrab maupun abstraknya, bahkan cenderung egosentristik, terutama yang tinggal di perkotaaan. Pemaham­ an itu sebenarnya dapat menjelaskan bagaimana pelaku budaya dan pejabat pemerintah daerah sebagai manusia menjadi dewasa secara moral dan budaya, menjadi relevan de­ngan percepatan

pembangunan daerah. Masyarakat adat Pubian sebagai pelaku budaya memiliki posisi strategis dalam mempertahankan nilai dasar etika sosial dalam masyarakat lokal, melin­ dungi hak-hak masyarakat adat, struktur masyarakat adat, sistem kekerabatan, pelaku budaya yang aktif dan dinamis dalam melestarikan dan mengembangkan budaya daerah. Kondisi itu didukung oleh masyarakat Lampung sebagai masyarakat religius yang taat, hidup penuh dengan kedamaian dan keseimbangan antara dunia dan akhirat, jasmani dan rohani. Seorang pakar ilmu hukum adat dari Universitas Lampung, menyatakan: “... masyarakat Lampung selalu memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan alam sekitarnya sebagai anugerah Allah swt. Sebagai implementasinya, dalam kehidupan sehari-hari apabila terdapat perbedaan atau konflik dalam perilaku, kaidah keagamaan (khususnya agama Islam) yang digunakan sebagai standar/ ukuran perbuatan yang baik dan benar, di samping norma kebiasaan.” (Rizani Puspawidjaja, 2006: 13-14) n


SASTRA

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

15

Sepotong Cinta yang Ternoda Cerpen Naqiyyah Syam

L

ANGIT berubah kelam. Hujan rintik-rintik mulai berjatuhan tepat saat perempuan itu menaburkan bunga kenanga, mawar, dan melati di pusara suaminya, Hendi. Matanya mulai bengkak, badannya sudah sempoyongan menahan sesak di dada. Berita kematian itu cepat sekali menyebar. Semua mulut tetangga kiri dan kanannya asyik bergosip. Perempuan itu sudah tak ambil pusing. Airin sudah lelah untuk menangis. Diteguknya air mineral dengan perlahan. Ditariknya napas panjang dan melepasnya dengan cepat. Mengapa ia pergi dengan begini? Airin tak menduga sama sekali. Perpisahan ini tak pernah ia bayangkan. Padahal seminggu lagi sidang perceraiannya dimulai. Sungguh, ia pernah berdoa ingin berpisah dengan Hendi. Seminggu sebelumnya... Airin melempar koran lokal yang memberitakan kematian suaminya. Terlihat jelas wajah dan tempat kejadian. Diikatkan rambut sebahunya ke belakang. Air matanya sudah kering. Ia tak peduli lagi gunjingan itu. Apa kata orang? Ia istri tak becus? Tak bisa hamil? Perempuan melemparkan tisu terakhirnya yang telah basah bercampur air mata dan ingus. Jelas sekali di koran lokal itu menampilkan foto suaminya. “Sebaiknya segera dikuburkan,” seorang rekan keluarganya menghampirinya. “Aku ingin dia diautopsi,” suara Mbk Lily. Kakak tertua Hendi. “Tidak perlu,” jawab perempuan itu. “Kenapa?!” “Aku istrinya. Tidak puaskah kalian memojokkanku? Apalagi berita itu kian luas diberitakan di koran lokal, di televisi lokal, hingga situs online.” Perempuan itu berteriak. Tapi hanya dalam hati. Ia menahannya. Dadanya sudah sesak dengan pertanyaan yang bertubi-tubi. Pihak keluarga berembuk. Seorang dokter yang mengenal Hendi semasa hidupnya menolak untuk mengautopsi jenazah Hendi. Ia terus mengatakan sebaiknya autopsi ditiadakan saja. Toh, sudah jelas kematian Hendi karena dirampok. Sepeda motor, ponsel, dan laptopnya hilang. Pihak polisi juga sudah ramai berkumpul. Mereka menanyakan satu per satu anggota keluarga secara detail sejak kepergian Hendi dari rumah. Ya, Hendi izin bepergian ke Curup. Katanya di sana akan menemui rekan bisnisnya. Sejak mencoba berbisnis pisang di Kabupaten Kepahiang, Hendi sering bolak-balik Bengkulu—Curup menggunakan sepeda motor. Nahas, hari itu ia dihadang perampok dan membuang mayatnya di dekat irigasi

Danau Dendam. Sebenarnya, mayat Hendi sudah bisa dibawa pulang dan segera dikuburkan. Tapi pihak keluarga tidak menerimanya. Mereka bersikeras minta diautopsi. Perempuan itu telah berusaha menolak dengan keras. Ia tak ingin kasus ini melebar ke mana-mana. Ia sudah sangat berduka dengan cara kepergian Hendi. Biarlah ia menelan kepahitan ini. Ia tak ingin menjadi santapan lezat koran dan televisi lokal yang mengambil keuntungan dari kemalangannya. Biarlah, biar dia saja yang menanggung beban ini. Namun, perempuan itu tak berdaya. Keluarga Hendi tetap bersikeras untuk melakukan autopsi. Mereka tak yakin perampokan biasa. Mereka mencurigai orang-orang yang pernah ditemui Hendi sebelum kejadian. Lalu autopsi pun dimulai. Rasa takut menjalar di ulu hati perempuan

itu. Ia berharap Tuhan mendengar pintanya. Menutupi aib suaminya. Aib yang selama ini ia simpan untuk ditelan tanpa dikonsumsi publik, bahkan keluarga besarnya. Dua hari masa penantian yang panjang baginya. Keluarga sudah lengkap hadir di rumah sakit. Matanya bengkak setelah semalaman menangis. Teriakan histeris keluarga membahana. Hasil auotopsi itu membuatnya gontai. Dokter menemukan cairan di pakaian dalam Hendi. Sebulan sebelum kematian. “Kenapa lenganmu?” Melia menghampiri perempuan itu. Ia mencari mata yang menyimpan banyak cerita. Perempuan itu menepisnya. Ia menjauh dan segera menutupi lengan-

nya. Perempuan itu memang jarang menyingkap tangannya. Ia lebih memilih berpakaian lengan panjang demi menutupi lengannya. “Tak apa, aku hanya terjatuh di tangga depan dapur,” jawabnya. Tapi, itu tak membuat Melia langsung percaya. Ia terus mendesak ingin mengetahui sebab mengapa lengannya yang biru, kakinya yang biru, pelipisnya yang biru, dan jarinya yang mengunakan perban. Perempuan itu tak dapat mengelak. Hanya Melia. Ya, hanya Melia yang pernah memperhatikannya sedemikian rupa. Teman sesama mengelola Day Care Buah Hati tempat ia bekerja. “Ini ulah Hendi? Kenapa?!” tampak Melia terus mengejar jawaban. Perempuan itu tak kuasa untuk bercerita. Ia tumpahkan keluh kesahnya. Berkali-kali Melia menahan napasnya. Ah, mengapa sebegitu menderitanya perempuan cantik di depannya ini?

Ia segera berlalu setelah memakai sepatu dan mengambil tas kerjanya. Pakaian kotornya telah dibungkusnya. Hendi juga tidak sarapan di rumah. Perempuan itu menarik napasnya. “Aku ikut sampai gang depan ya.” Ia duduk di belakang Hendi. Motor biru itu membelah kota Bengkulu. Melewati kawasan Kompi dan berhenti di simpang lampu merah Panorama. Kemudian, mereka akan berpisah arah. Hendi meneruskan ke kantornya, sedangkan perempuan itu naik angkot ke arah Kebun Tebeng. Perempuan itu mengigit bibirnya, ia menahan rindu. Rindu untuk diantar jemput suaminya. Tapi itu bagai sebuah punguk merindukan bulan. Sejak malam pertengkaran hebat yang terjadi. “Kau cerita apa dengan Melia, hah?!” teriak Hendi di suatu sore. “Aku tak cerita apa-apa.” “Bohong! Tak mungkin kau tak cerita.” Matanya seolah-olah ingin menelan, begitu tajam memandang ke arah perempuan itu. “Sungguh, aku tak cerita! Melia hanya melihat luka di lenganku.” Isaknya. Hendi murka. Tangannya mengepal dan kembali membekas di tubuh perempuan yang bertubuh kurus itu. Delapan tahun sebelumnya. Pesta pernikahan usai sudah. Perempuan itu duduk di depan meja rias. Kamar pengantin harum semerbak. Wangi melati tercium menggoda. Di meja lainnya terdapat beberapa stoples berisi kue kering. Di lantai ada dua wadah makanan untuk pengantin mencicipi hidangan. H endi masuk ke kamar. Keduanya bersitatap dengan canggung. Duduk bersisihan dan mulai mencicipi hidangan. Beberapa keluarga dan tamu ikut melihat keduanya. Berbisikn SUGENG bisik. Beranggapan keduanya “Aku akan bercerai. Aku akan me- akan menjadi pasangan serasi. Satunya lepaskan Hendi,” kata perempuan itu tampan dan satunya cantik. Malam kian larut. Semua tamu pada suatu sore yang kelam. “Kau ingin mengalah?” tanya Me- sudah pulang, tinggal pihak keluarga yang sibuk berberes ruangan. Ini adalia. lah malam ketiga setelah akad nikah. “Ya, aku ingin hidup normal.” Entah siapa yang ingin hidup normal. Pesta baru saja benar-benar usai. Perempuan itu atau Hendi? Buktinya Perempuan itu sudah sangat lelah Hendi memilih jalan yang salah. Jalan dengan berbagai acara adat. Dilihatnya Hendi sudah tidur mengyang kerap membuat perempuan itu terperangkap dalam sunyi. Malam- hadap ke timur. Malam berlalu tanpa malam yang membeku. Kasur yang ada kisah malam pertama layaknya dingin tanpa kehadiran Hendi. Hari- pengantin baru. Hendi selalu gagal hari bagai sandiwara agar tetangga dan mendekatinya. Sekian kata maaf telah terucap. Hendi tak bisa melakukan keluarga tidak curiga. Suatu hari ia berpamitan kepada kewajibannya sebagai suami. Lalu waktu berputar kian cepatnya. Hendi. Perempuan itu tak menemukan kerlip “Hari ini aku pulang sore,” Hendi hanya menatapnya sekilas. cinta di mata Hendi. Setiap pagi, siang,

sore hingga malam, Hendi tak berlama-lama menatap wajahnya. Perempuan itu terus mencoba mendekati, tapi Hendi bagai menciptakan tembok yang tinggi. Semakin hari kian tampak keanehan. Bukan saja sikap dingin Hendi di kamar, melainkan juga sebuah perlengkapan komestik yang disembunyikan Hendi di kamarnya. Sejak memiliki rumah sendiri. Hendi memohon kepadanya untuk berpisah kamar. Belum lagi jika Hendi menerima telepon. Ia bergaya centil dan bak seorang remaja yang sedang kasmaran. Hancur hatinya melihat gaya Hendi, suami yang dinikahinya dengan segenap cinta, tapi lelaki itu memilih cinta terlarangnya. Tiga hari sebelum kematian. Perempuan itu sudah memantapkan hati. Ia sudah lelah untuk berpura-pura. Sandiwara pernikahannya usai sudah. Ia memutuskan untuk bercerai. Oh, demi Tuhan, ini sulit sekali. Berkali-kali perempuan itu memegang kepalanya dan menarik-narik rambutnya. Kepalanya seakan mau pecah. Status janda muda menjadi momok yang sangat menakutkan! Apa kata orang nanti? Bercerai karena tidak bisa hamil? Pihak keluarga Hendi menolak keras keinginannya. Mereka bersikukuh bahwa Hendi masih bisa diobati. “Dia hanya diguna-guna.” Kakak tertua Hendi tak menerima kenyataan adiknya berbeda. Adik kesayangannya itu menyimpang norma. Ia meminta Airin untuk bersabar. Menghentikan gugatan cerai yang telah dikirimkan ke Pengadilan Agama. Perempuan itu tak peduli lagi bujuk rayu keluarga. Ia hanya ingin terbebas dari Hendi yang terus menekannya. Hendi terus menutupi kebohongannya. Jika takut orang mengetahui kelemahannya, Hendi tak segan memukulinya. Cukup sudah selama delapan tahun ia menerima pukulan, tendangan, dan tamparan. Perempuan itu hanya ingin berpisah untuk selamanya. Tapi siang itu adalah siang yang kelam bagi perempuan berkulit cokelat itu. Hendi ditemukan tewas di irigasi dekat Danau Dendam. Tubuhnya bersimbah darah dengan pakaian robek di sana-sini. Ia meraung menyebut nama suaminya. ** Pusara itu sudah benar-benar basah dengan air hujan. Perempuan itu menyusutkan air matanya. Hatinya benar-benar hancur. Perpisahan ini tak pernah terpikirkannya. Kini ia telah menjadi janda. Dari suami yang ditemukan tewas terbunuh oleh kekasih sesama jenisnya.

Padang, 2016

SAJAK

Sajak- Sajak Humam S Chudori Mari Bicara Berdua, Nak Husnul khuluqi mari bicara berdua, nak tentang angan dan arti hidup hakiki, atau memahami tharikat dari sosok kau kagumi agar kau tak salah persepsi tapi, tanggalkan dulu kesombonganmu jika ingin mengerti hidup abadi nan sejati mari bicara berdua, nak soal keluh kesah manusia-manusia pengelana dunia yang tanpa tujuan kau ingin bermazhab mereka padahal jiwamu rapuh batinmu tak siap menerima akibat kini, kau merasa sekarat coba letakkan rasa angkuhmu, nak sebab hidup sebetulnya sangat lucu andai hakikat kefanaan kau tahu

mari bicara berdua, nak jika kau selalu merasa lebih berilmu hidup pasti akan menyakitkan sekali mendebarkan dada, menyesakkan hati

menekan jiwa, mengimpit sukma padahal hidup tak lebih dari mimpi baru akan siuman pada alam abadi, nanti jika demikian yang kau alami semuanya sudah terlambat, pasti hilang kesempatan perbaiki diri

yang membuat kau mati berkali-kali sebelum mengalami kelahiran sejati Maret 2014

Never Die’s bagi K

mari bicara berdua, nak sesuatu yang ingin kau capai nan tak sampai sampai tapi kau terlalu lebai anggap hidup cuma rentetan derita padahal bahagia sering menyela di antara timbunan rasa susah adakalanya gembira menyelinap pada sela-sela dukalara dan kesedihan pun harapan indah kadangkala ajak bercanda dalam gumpalan putus asa tapi kau tak pernah menikmatinya sebab, kau asyik bergumul dengan pongah masih saja berkawan rasa takabur sering membusungkan dada sendiri

mari bicara berdua, nak kita diskusikan pernyataan-Nya : fa inna ma’al usri yusro inna ma’al usri yusro agar kau tak terkungkung mimpi buruk

kuingin menyuapi mulut mungilmu ketika terlihat bibir tipismu nan basah selalu tetapi tak seperti anak disuapi sang ibu sayang, kini tak ku tahu rimbamu kenapa Tuhan tak mengajariku tentang kesetiaan, keikhlasan agar cinta tak jadi kenangan atau memori indah yang menyakitkan menjadi tolol, tak berdaya aku namamu menari-nari di kepala desahmu bernyanyi di telinga harapanmu teriak minta diwujudkan dalam jiwa yang makin labil irama sentimentil membungkus sukma lalu aku kehilangan semangat hidup. kehampaan terjelma engkau yang seharusnya melahirkan keturunanku, entah ke mana perempuan yang telah mewarnai

cita-citaku lenyap, namun terus menerorku dengan kata-katanya nan polos. “Mas, aku ajrih!” kini ucapan-ucapan itu becomes true benihku tak lahir lewatmu 2013-2016

Dikurung Wanita kehampaan tiba-tiba menyelinap membaur pada tiap sel-sel ruhku aku terasing dengan jasad sendiri terpenjara jilbab warna-warni di saat menyimak penjelasan lelaki berbaju batik yang diapit perempuan aku merasa dikurung wanita kaum hawa merebut paksa masa depan anak-anak. Humam S Chudori, lahir Jumat Kliwon, 12 Desember 1958, di Pekalongan. Buku kumpulan cerpennya, antara lain Rumah Yang Berkabung (1984), Empat Melongok Dunia (1986), Dua Dunia (2005), Barangkali Tuhan Sedang Mengadili Kita (2005), novelnya Bukan Hak Manusia (2007), dll.


LENTERA

16

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Angkat Budaya Lampung

lewat Batik

Lampung memiliki beragam ornamen. Seperti mahkota pengantin berbentuk siger, kain tapis, gamolan atau cetik, hingga aksara daerah. RUDIYANSYAH

G

ATOT Kartiko memiliki cara sendiri untuk mengenalkan Lam­ pung. Melalui goresan tangannya, tercipta beragam kain batik dengan motif yang menggambarkan betapa kayanya bu­ daya dan alam Sang Bumi Ruwa Jurai. Merintis sejak tahun 2000, jerih payah mantan karyawan yang diputus hubung­ an kerjanya ini, mulai menuai hasil. Karyanya mulai dikenal luas hingga man­ canegara. Pada 2002, pria kelahiran Surabaya, 28 Juni 1966 ini masih merintis usaha sendiri dengan menjual kain batik yang dibelinya dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ia terbiasa membawa plastik kresek berisi kain batik tersebut kemudian dijajakan dari pasar ke pasar. Pekerjaan yang dilakoninya setelah menerima pahitnya pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak tahun 2000.

Batik Lampung karya Gatot pernah dikenakan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. “Tahun itu (2002, red) saya mulai men­ dengar ada batik Lampung. Sejak saat itu, saya mulai mencari tahu seperti apa,” ujar Gatot saat mengisahkan perkenalan­nya dengan batik Lampung, beberapa waktu lalu. Saat itu ia mengetahui batik Lampung yang mulai dijual, hanyalah batik Jawa yang diberi pemanis dengan motif-motif khas Lampung. Masih sangat kasar dan terkesan saling bertabrakan motifnya. Namun sejak itulah, suami dari Debora Setyaningsing ini justru semakin tertarik untuk mengembangkan batik Lampung, yang benar–benar khas Lampung. Karena batik juga menggambarkan kebudayaan sebuah daerah. Sejak saat itulah Ga­ tot yang menetap di Lampung karena

pekerjaan mulai mengiatkan diri, mempelajari semua kebudayaan Lampung untuk dicurahkan ke kain batik. “Pertama saya datangi museum, saya banyak membaca berbagai buku tentang budaya Lampung sam­ pai saya datangi beberapa tokoh yang memang paham kebudayaan Lampung,” kata dia. Sejak itu Gatot mengaku sangat kagum dengan kekayaan budaya Lampung. Ia mengibaratkan, jika bisa dimasukkan truk, akan banyak truk yang harus meng­ angkut kebudayaan dan aneka tradisi masyarakat, hingga kekayaan alam yang tersebar di seluruh daerah di Lampung. Menurut Gatot, salah satu keunggulan Lampung yang kemudian memperkaya karyanya adalah ornamen Lampung. Lampung memiliki beragam ornamen, seperti mahkota pengantin berbentuk si­ ger, kain tapis dengan berbagai motifnya, alat musik tradisional gamolan atau cetik, hingga aksara daerah. “Kalau di Jawa ada batik Hono Coroko, kenapa di Lampung tidak dibuat batik aksara, kita juga punya aksara Lampung. Sejak saat itu saya mulai bertekad untuk terus menggali kekayaan Lampung dan mengangkatnya lewat goresan batik saya,” kata Gatot. Gatot pun tak henti mempelajari ke­ budayaan Lampung, dari satu daerah ke daerah lainnya. “Saya harus perhatikan detail setiap kebudayaan, seperti rumah tinggal masyarakat Lampung. Saat itu yang menjadi ikon memang baru gajah, jadi saya perlu banyak menggali lainnya,” ujar ayah tiga anak ini. Tak sembarangan dalam mendesain setiap batiknya, Gatot mengaku harus melibatkan Masyarakat Penyimbang Adat Lampung (MPAL) ketika hendak membuat desain batik gamolan Lampung. “Niat saya ingin mengenalkan kebu­ dayaan Lampung, jadi saya ingin tidak ada kekeliruan dan bisa diterima oleh semua orang dengan baik,” jelasnya. Pada 2004, tak disangka Gatot menda­ patkan permintaan batik Lampung dari Gubernur Lampung kala itu, Sjachroedin ZP. “Saya bersyukur ternyata goresan ­tangan saya laku,” ujarnya mengenang. Tak hanya itu, batik Lampung karya Ga­ tot juga pernah dikenakan langsung oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudho­ yono. Pengalaman yang menurutnya banyak membukakan peluangnya untuk terus mengenalkan batik Lampung. Gatot bersyukur dengan karya-kar­ yanya yang kemudian diterima oleh masyarakat. Meski merek Batik Gabovira rancangannya semakin dikenal, Gatot

mengaku tak ingin surut untuk terus bersemangat mengenalkan kebudayaan Lampung melalui goresan batik-batik yang ia pelajari secara autodidak. Garis tangan Gatot untuk memberikan sumbangan untuk Lampung, tempatnya kemudian menetap bersama istri dan tiga anaknya.

Berdayakan Masyarakat Sekitar Tak hanya ingin mengangkat kebudayaan Lampung melalui tangannya sendiri, Gatot kini juga sudah mulai melibatkan masyarakat untuk turut menggoreskan kekayaan Lampung di atas kain batik. Saat ini sudah sekitar 30 ibu rumah tangga yang dilibatkannya untuk membatik. Gatot memang sudah beberapa kali memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga tersebut. Agar mereka meneruskan ilmu yang diperoleh, kemu­ dian Gatot menjadikan mereka sebagai bagian dari kesuksesan Batik Gabovira. “Mereka biasa datang ke sini untuk mengambil bahan dan semua kebutuh­ an, kemudian mereka membatiknya di rumah,” ujar Gatot. Dari para ibu rumah tangga terse­ but, G atot mengaku mendapatkan

BIODATA

Gatot Kartiko, AMd Kelahiran : Surabaya, 28 Juni 1966 Istri : Debora Setyaningsing Anak : 1. Delviana Maulin Kartika 2. Raga Pinulung Kartiko 3. Khalisa Jelin Kartika sekitar 200 helai kain batik dalam sebu­ lan. Selain dapat turut serta mengangkat dan melestarikan budaya dan kekayaan daerah Lampung, ibu-ibu rumah tangga tersebut juga mendapatkan penghasilan sekitar Rp1,5 juta per bulan. Dari profesi yang ditekuninya, Gatot mengaku ber­ syukur dapat memberikan sumbangsih untuk Lampung. “Jadi sekarang tidak hanya Yogyakarta, Solo, Pekalongan yang punya batik, tapi Lam­ pung juga punya batik,” tutur dia. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id


ESAI FOTO Hlm.19

DESAIN Hlm.24

Melihat Kesigapan Tim SAR Laut Lampung

Percantik Dinding dengan Aneka Tanaman

MATAHARI baru saja bergeser dari peraduannya, tapi sejumlah kendaraan dari berbagai kesatuan dari Tim Satma Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).

HIJAB

Tembok-tembok kosong dapat dikreasikan menjadi lebih artistik dengan menempatkan berbagai jenis tanaman.

17 LAMPUNG POST I MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Sopan dan Nyaman Saat Beraktivitas Kantoran Berhijab saat di kantor harus sopan, selain tetap nyaman dan feminin. RUDIYANSYAH

M

ENJADIKAN penampilan yang indah dan nyaman dipandang mata sangat­ lah penting ketika kita sedang berada di kantor untuk melakukan rutinitas sebagai pegawai atau kar­yawan dalam bekerja. Dengan membuat penampilan yang me­ nawan dapat memberikan nuansa indah dan enak dipandang mata. Oleh sebab itu, dalam memi­ lih hijab pun harus selalu sesuai dengan kegiatan apa yang sedang berlangsung, baik acara formal ataupun bersantai. Hal itu agar kita terhindar dari sebuah penilaian yang kurang modis pada diri kita. Seperti yang disampaikan Aisya Irma Hindarti (25). Saat menjalankan pekerjaan di kantornya, perempuan ayu ini memilih menonjolkan ke­ san sopan dan nyaman tetapi tetap cantik. Untuk usianya yang masih terbilang belia, karyawan di Rektorat Universitas Lampung (Unila) itu pu­ nya kiat sendiri dalam berhijab. Aisya cukup kreatif memadukan setiap detail pakaian, hijab, hingga aksesori yang dikenakannya. Kamis (8/9) pagi, Aisya tampak sudah berada di ruangannya di Ge­ dung Rektorat Unila. Setelah berceng­ kerama sejenak dengan karyawan lain, Aisya memilih untuk memulai mengerjakan pekerjaannya di bagian tata usaha. Pekerjaan yang akan be­ rakhir pukul 16.00 setiap harinya. Hari itu Aisya mengenakan ke­ meja biru tua bermotif polkadot. Sebagai bawahan, ia memilih rok plisket atau berwiru kecil-kecil berwarna senada dengan keme­ janya. “Harus sopan, selain tetap nyaman dan tetap bisa tampil feminin,” ujarnya menyebut konsep berpenampilannya saat berkantor. Diwawancarai di lobi gedung, Aisya mengatakan sebagai se­ orang pengguna hijab, selain berhijab untuk menutup aurat, juga harus dapat menyesuaikan konsep berpakaiannya dengan situasi di mana dirinya be­ rada. Termasuk kala bekerja di kantor. Sopan dan nyaman, dua hal yang selalu Aisya utamakan.

Kesan Feminin Untuk menampilkan ke­ san sopan, menurut Aisya, para wanita pengguna hijab dapat memilih mengena­ kan kemeja. Sebagai trik untuk tetap tampil cantik dan menonjolkan kesan feminin sesuai usia, Aisya yang juga memiliki aktiv­ itas online shop aneka hi­ jab ini memilih kemeja bermotif polkadot. Namun, kesan for­ mal tetap muncul, dari wa r n a k e m e j a n ya yang cenderung ber­ warna gelap. Untuk menambahkan ke ­ san femininnya, Aisya memilih memakai rok. Namun, adakalanya ia memilih mengenakan celana bahan, saat banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Meski hari itu men­

TUTORIAL

Hijab Simpel untuk ke Kantor BAGI para hijabers yang memiliki rutinitas kantoran, jenis hijab simpel sangat cocok untuk dipilih. Model ini akan membuat Anda lebih bebas menjalankan rutinitas pekerjaan. Selain dari model tatanannya, hijab simpel ditentukan dari jenis hijab hingga banyaknya penggunaan jarum pentul. Hijab segiempat menjadi salah satu jenis hijab simpel. Seperti yang dikenakan Aisya Irma Hindarti (25), pegawai Bagian Tata Usaha di Universitas Lampung. Aisya memilih warna polos untuk tampil simpel dan sopan selama menjalankan rutinitas pekerjaannya di kantor. Berikut tutorialnya. (*1/M2)

Langkah 1 Kenakan hijab segiempat secara simetris antara kedua sisinya, kemudian tarik sisi kiri hijab ke bagian pipi kanan.

Selain berhijab untuk menutup aurat, juga harus menyesuaikan konsep berpakaian dengan situasi di mana berada. genakan rok, Aisya memilih rok plisket, yang sebenarnya longgar sehingga membuatnya tetap bebas ­bergerak. “Selain untuk menutupi aurat, se­ orang hijaber sebisa mungkin menge­ nakan pakaian yang longgar dan tetap memberikan kenyamanan,” ujar alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila itu. Khusus untuk tatanan hijabnya, dara kelahiran Bandar Lampung, 16 Juni 1991 itu mengaku menggemari konsep simpel dan meminimalkan penggunaan jarum pentul. “Supaya tetap fokus bekerja, enggak sebentar– sebentar benerin tatanan jilbab,” ka­ tanya sambil mengumbar senyum. Seperti hijab yang ia kenakan hari itu. Aisya mengenakan hijab segiempat polos dengan warna yang sama dengan kemejanya. Ia hanya menambahkan bros kecil untuk mempercantik hijabnya. Tips lainnya, kata Aisya, saat bekerja selain memilih tatanan hijab simpel, juga harus memperha­ tikan bahan hijab. Ia menyarankan memilih jenis-jenis hijab yang memberi kesan dingin dan mudah menyerap keringat. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

Langkah 2 Sematkan pentul pertama pada bagian dalaman hijab.

Langkah 3 Kaitkan hijab sisi kanan pada sisi hijab di pipi sebelah kanan dan beri pemanis bros.

Langkah 4 Ta r i k u j u n g h i j a b sisi kanan ke bagian pundak kiri dan sematkan pentul kedua.

Langkah 5 Anda tampil simpel dan sopan hanya dengan menggunakan dua jarum pentul.

Model

: Aisya Irma Hindarti

Hijab Fotografer

: Koleksi @aisyaahijab_ : Rudiyansyah


kuliner

18

Menu Mie Yamin

Bagi pemilik nama Rohadi bisa makan gratis di Mie Yamin.

Menyantap Mi ala Rohadi

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Pengunjung tengah menikmati Mie Yamin.

Agar mi lebih kenyal dan enak, ia sengaja membikinnya sendiri. ARIS SUSANTO

M

I dan bakso sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Bahkan ada orang yang seminggu lebih dari tiga kali mengonsumsi jajanan populer yang mengenyangkan ini. Jika bosan dengan nasi, untuk makan siang kali ini Anda bisa mampir ke Mie Yamin dan Bakso Rohadi yang disajikan dengan pangsit enak di Bandar Lampung. Hm… yummii… Mie Yamin ini cukup terkenal di Bandung dan kini hadir di Kota Tapis Berseri. Tepatnya di Jalan Pulau Sebesi, Sukarame.

nya dari tepung terigu berkualitas tinggi. Begitu pula daging yang digunakan merupakan daging sapi segar dan sehat. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga rasa dan higienitas masakan yang disajikan kepada pembeli. “Mi saya buat sendiri, tidak beli yang sudah jadi. Begitu pula dagingnya juga masih segar, saya juga yang mengolahnya,” ujar Dedi, mantan karyawan PT Bogasari ini, Selasa (6/9) petang. Mi hangat disajikan bersama pangsit kuah dan bakso. Supaya makin menggugah selera, di atas mi ditaburi daging ayam giling sehingga rasanya begitu berasa di lidah. Agar semakin enak, bisa ditambahkan sambal dan kecap manis bergantung selera. Bumbu yang diracik oleh tangan terlatih dari rempah-rempah dan merupakan perpaduan masakan Bandung dan Padang, menambah selera makan penghobi mi. Sembari menyantap mi dan bakso, para pengunjung pun semakin betah karena di restoran ini tersedia WiFi sehingga bisa internetan gratis. Kedai yang dirancang seperti kafe ini setiap hari buka pukul 09.00 hingga pukul 20.00. “Saya bersyukur meskipun baru buka sepekan, pelanggan kami sudah mulai banyak,“ kata Dedi. Uniknya di restoran ini memberlakukan makan gratis. Syaratnya pengunjung bernama Rohadi. “Bagi pembeli yang kebetulan namanya Rohadi, saya beri gratis makan di sini,” ujar Dedi. Bagi yang berminat silakan kunjungi dan follow Instragram @bakso.rohadi dan Facebook Dedi Apriyanto. (M2)

Bagi pembeli yang kebetulan namanya Rohadi, bisa makan gratis di sini. Menikmati makanan khas ­berikut pangsit kuah dan bakso spesial ini dikemas dalam satu porsi. Hanya dengan merogoh kocek Rp15 ribu, Anda sudah bisa menikmati makanan ini berikut satu botol minuman dingin. Di sini juga tersedia pecel lele, soto daging, plus aneka jus. Kedai yang baru dibuka sekitar sepekan lalu itu juga menjadi tempat nongkrong dan bersantai yang nyaman bersama teman, sahabat, juga keluarga. Pemilik sekaligus sang juru masak, Dedi Apriyanto, menjelaskan agar mi lebih kenyal dan enak, ia sengaja membuat sendiri. Bahan-

Pemilik sekaligus sang juru masak Dedi Apriyanto sedang meracik Mie Yamin.

arissusanto@lampungpost.co.id

FOTO: ZAINUDDIN

CITARASA TINGGI. Mie Yamin ini cukup terkenal di Bandung dan kini hadir di Kota Tapis Berseri. Menikmati makanan khas mie yang bercitarasa tinggi dengan harga murah plus Wi-Fi gratis.


ESAI FOTO

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Kapal TB Bintang memberikan tanda meminta pertolongan karena mengalami kebakaran di wilayah Pelabuhan Pelindo, Panjang.

Melihat Kesigapan Tim SAR

Laut Lampung M

ATAHARI baru saja bergeser dari peraduan­ nya, tapi sejumlah ken­ daraan dari berbagai ­kesatuan dari Tim Satma Pangkalan Angkat­ an Laut (Lanal), Polair Polda Lam­ pung, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, instansi terkait, dan unsur maritim sudah memadati Pelabuhan C Pelindo Panjang, Lampung. Menyusul adanya informasi Kapal TB Bintang yang berangkat dari Pelabuhan Pontianak menu­ ju Pelabuhan Pelindo, Panjang, Lampung, dalam rangka menarik

berkoordinasi dengan Danlanal Pan­ jang Kolonel Laut Yana Hardiyana meminta bantuan sekaligus memi­ lih dan menunjuk Danlanal selaku SAR mission coordinator. Setelah mendapatkan berita kejadian, Kan­ tor SAR Lampung membentuk satgas SAR yang terdiri dari unsur laut dan menunjuk Pasops Mayor Laut Andres Simare-mare berkoordinasi dengan Tim Satma Lanal Lampung, Polair Polda Lampung, Kesyah­ bandaran dan Otoritas Pelabuhan, serta Bea Cukai untuk melakukan bantuan dan evakuasi. Tim kesehatan disiapkan un­ tuk penanganan medis lanjut­ an sesuai prosedur dan meneruskannya ke rumah sakit. Mereka kemudian sigap memadamkan api sekaligus mengevakuasi para korban. Hal itu merupakan latihan SAR yang dige­ lar sejak 10—12 Agustus lalu. Menurut Danlanal Lampung Kolonel Yana Hardiyana, latihan SAR laut untuk meningkatkan kemampuan dan keteram­ pilan jajaran Lanal Lampung dan instansi terkait. Latihan ini diharapkan agar tim SAR memiliki kemampuan dan keterampilan yang andal untuk melaksanakan tugasnya sehingga tim SAR berhasil dan berdaya guna untuk terwujudnya kesiapsiagaan operasional di lapangan. (M2)

Latihan SAR laut untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan jajaran Lanal Lampung dan instansi terkait. tongkang bermuatan batu bara mengalami musibah kebakaran. Diduga musibah ini berasal dari korsleting. Nakhoda TB Intan pun berkoor­ dinasi meminta bantuan dengan Syahbandar Panjang dan Kantor Search and Rescue (SAR) Lam­ pung, sementara kapal meng­ alami black-out. Kepala Kantor SAR Lampung

FOTO: ZAINUDDIN

Sejumlah tim SAR dari kapal Kol Pohawang membawa korban ke darat.

Tim SAR yang terdiri dari Tim Satma Lanal, Polair Polda Lampung, KSOP, Bea Cukai, instansi terkait, dan unsur maritim laut Lampung berangkat mencari korban.

Sebuah sekoci yang berisikan tim SAR laut Lampung mengevakuasi korban ke dalam perahu karet.

Seorang kru kapal yang terjun ke laut mendapatkan pertolongan dari tim SAR kapal Patkamla yang diterjunkan memberikan bantuan.

Tim medis segera memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

19


PARIWARA

BIBIT SINGKONG Jual Bibit Singkong Gajah Super, Potensi Hasil + 60 Ton/Ha, Hub. 0812-7230-2770 (tdk trm sms)

STNK BE 5475 AQ, Nk. MH1NFGA17VK026153 Ns. NFGAE1028323 an. Andreas Sandi Rusiadi BPKB BE 7036 YL, Nk. MH1JF511XAK103675 Ns. JF51E1104051 no.bpkb 00602016, an. Fajar Rusmini

KOST-KOSTAN

INDEKOST Terima kost-an Ratu Putri khusus u/ Pria Jl. Abdul Muis No. 16 A sebelum SMK 2 Mei Bdl. hub. 0813.7171.4045.

KEHILANGAN STNK BE 4096 EJ, Nk. MH1JBE118CK354824, Ns. JBE1E-1348035, an. Suyatmo STNK BE 4723 EI, Nk. MH354P002CK032956, Ns. 54P032813, an. Buyung kurnia, STNK BE 4993 OW, Nk. MH1JFP119FK371314, Ns. JFP1E-1367825, an. Melya Aini STNK BE 4591 BL, Nk. MH1KC5219DK072953 Ns. KC52E1074008 an. Sulasmi

dftr skrng byr 50%, Jl. Teuku Umar Gg. Kiwi No.5, Hub. 07211701677 TEHNISI HP NVU PONSEL Servis & Kursus Teknisi Hp kls mahir, djmnin lngsng dpt Duit, Jl. Z.A Pagar Alam, No. 24 Gdg Meneng, Hub. 0896.7496.2976

MESIN FOTOCOPY CV. Mitra Abadi. Jual s ewa p e r b a i k a n s u k u cadang & tinta photo copy. H u b . 0 8 1 2 . 7 9 0 9 . 8 9 8 / 0851.0880.5050

MOBIL DISEWAKAN SEWA MOBIL RESMI DI LAMPUNG, CV. Prima Trans Nusa, ready : All New Paje ro,For tuner,Alphard,Avanza, Toyota Vios,Isuzu Elf (Sheet 12-16), Hub. 0821.8692.4900/ 0812.7110.3434 web: www.

200 rbu\minggu, Mewah, Aman,

jasarentalmobillampung.com

Kota,Ffree Wifi, Jl. Cut Nyak Dien No. 40 Palapa tjk Pusat, Hub 0822.8189.8205 Rumah Bintang 2KT, 1KM, RT, RM, Pr/Wnt blnn Rp1,5 Jt, mwh, parkir, Jl. Jati No.20 Tanjung Raya Bdl. Hub.0813.7982.7575.

KOLAM RENANG Dunia Kolam Renang, pembuatan,perawatan, obat-2 & peralatan. Jl. Hayam Wuruk Komplek Ruko Kedamaiana Asri No.8 Bandar Lampung. hub. 0851.0309.2567

PONDOK PALAPA, Harga Mulai Dari 95.000/Hari, Di Pusat Kota, Fas : Ac, Tv, Km Pribadi, Breakfast, Parkir Luas, JL. P.E.M NUR 7623158, 7188333, 087899764477, 085380151888

PIJAT TRADISIONAL URUT TRADSIONAL BU YULI membutuhkan tenaga kerja Wanita untuk dididik mjd mases/ ur ut, Ser ta menerima Ur ut Tradisional Pria & Wanita, Hub. 0813.6837.8530.

PUTRA PERKASA BOR jasa pembuatan sumur bor u/ rumah tangga, pabrik & jasa servis jet pump & submersible. Hub.0812 7229 409 / 0896 4936 3656 WIN JAYA BOR menerima pengeboran baru & service sumur bor jet pump & submer sible Bergaransi. Hub. 0853.6964.4488, 0812.7141.5500 RIZKY BOR menerima pembuatan sumur bor bergaransi, servis pompa air, gulung dinamo dll. hub. 0853.6751.9001

PRIVATE

MUKENA GROSIR MCM2 MUKENA, Baju Tidur dan Daster, Djmn Bhn Bgs, Adem & Tdk Luntur, Perum Bukit Bilabong Jaya Blok C1 No. 1-2, Tlp. 0812.7217. 7449 & 0823.0734.4000 & 0812.7805. 9125 / Pin 5C53715C

PENGOBATAN P E N G O B ATA N A LT E R N A T I F A K U P U N T U R TA N PA O B AT & R A M U A N . H U B . 0821.8304.9330.

PELUANG USAHA

Jual pagar panel beton system knock down a/t: Kota Metro. Hub: 0812.1800.2417. 0897.1403.256

RUMAH DIJUAL 1 Rumah LT. 150, LB. 125 dgn 2 KT, 2 KM, Ktcn set, ac, lmri pkaian, sofa, jet pump, Perum Palem Semi Karawaci, 1 km dri jln tol & 1 km dri UPH ,SUPERMALL, RS SILOAM, Hub 0813.6993.1333 Jual Rumah tp 36, Renov, Perum Tri Darma Lestari Hajimena, 3 KT, 2 KM, 200 Jt/Nego, Hub. 0813-6736-8611 (TP) Dijual tanah & bangunan LT 15x10/LB 15x10di Jati Rahayu Tj Bintang Lamsel, surat tanah seporadit, 135 Jt nego. Hub.0812.7353.4819.

PRIVATE PROFESI Guru dtng Ker umah, smua Peljrn, TK, SD, SMP, SMA, Umum, Mengaji, Sempoa. Sabar, Profesional & Siap UN, Hub. 085658957909/0813-69152541

Dijual Rumah di Jl. Mawar Rawa Laut, B. Lampung, Ls. 625 m2, Hub. 0811-720797.

I n n o v a , N e w C a m r y, S e d a n

ELDEE KOST 1,8 jt/Bln, hrian Lengkp, Parkir dpn kmr, Pusat

PENGINAPAN

PAGAR PANEL BETON

Mau Private B. Inggris (Conversation, Toefl & Toeic) dgn kualitas trjmin. Hub. WIDNA ENGLISH SCHOOL, 0721-

Djl Rumah Jl. Raya Natar Sindang Sari, Gardu Induk PLN, Lt. 249 m2, Lb. 714 m2, SHM, Hrg. 300 Jt/Nego, Hub. 08527955-4361

254184/ 0813.7938.3494, 08995804987 Pin 52367C89

TANAH DIJUAL

Mau Bimbel smua mta pljrn & PR dbntu utk SD, SMP, SMA. WIDNA ENGLISH SCHOOL solusinya, Hub. 0721254184/ 0813.7938.3494, 08995804987 Pin 52367C89

Kesempatan Berkarir, Kerja di Kapal Pesiar/Hotel Luar Negeri dgn Penghasilan Dollar smbil Keliling Dunia, Silahkan bergabung PRASETYA MANDIRI LAMPUNG Best School Bali, Melatih anda dijamin Lulus Final Test, Hub. 0721-703-470 , Call/ Sms/Wa 0815-1330-5307 Pin BB 51DD657F

RACUN API

MOBIL DIJUAL

LOWONGAN Kami Perusahaan yang bergerak dibidang Ekspor, Membutuhkan

OPERATOR BUBUT

Kualifikasi : - Laki-Laki usia max. 45 Tahun - Pendidikan SMA/STM Sederajat - Kerja Keras , Loyalitas & Tanggung Jawab - Pengalaman dibidangnya min. 1 tahun

PO BOX 1003

Promo Iklan Baris

PALING LAMBAT 30 SEPTEMBER 2016

DAIHATSU Over Kredit Xenia R Sporty thn 2012, ss 26 x 4,3 Jt, wrn Hitam Terawat, Butuh Dana Cepat, Hub. 0823-80717462/081367974648 MITSUBISHI Over Kredit Pick up Colt T thn 2015, ss 38 x 2,6 Jt, wrn Hitam Terawat, Butuh Dana Cepat, Hub. 0823-80717462/081367974648/0852-73895050 TOYOTA

Khusus di Bandar Lampung

Head of Area We are hiring exceptional graduates into our Sales Division in Sumatera Region (Palembang, Lampung, Pekanbaru, Sumatera Utara, Aceh area, dll) Specific Requirements: - Fresh graduates from reputable university or graduate with working experience in Sales - Minimum CGPA of 3.00 for Bachelor Degree, with ANY educational background - Excellent verbal and written communication skills in English (is a MUST) - Actively involved in extracurricular and or organizational activities - Good interpersonal skills and pleasant personality - Highly adaptable and willing to be placed where the company operates - Send your application to: nauli-putri-schkripsia.simanjuntak@id.nestle.com, or taniasarahjelita.toisuta@id.nestle.com

BU, HARDTOP’76 Hijau, Diesel 3 B, Cakram, AC, PS, surat tembus, BE Kodya, Rp 65 Jt nego. hub. 0813.7916.1881 TOYOTA

VARIASI MOBIL BANDUNG MODERN VARIASI distributor MBTECH Accura TLT Phantom kulit, mnrima Jok Paten 2 Brs 1,8Jt, 3 Brs 2,5Jt, Kulit 2 Brs 5,5Jt, 3 Brs 9,5Jt, Kaca Film 3M Solar Screen Spctrm Masterguard, Hub. 0812-72061144 CARISCO VARIASI mnrm kc flm, Audio mbl, Alarm mbl,Cntrl lock,Pwr wndow dll, Jl. Sultan Agung jlr 2 Way Halim smping RM Puspa Minang 3 Hub. 0821.84890747/ 0857.68087476

TANAH KAVLING Kavling Jati Agung dkt rncana Kantor Gubernur, tnp DP angs. 280rb, Hub. 0899-4264-333

J a s a p e m b u a t a n Ta m a n r umah/perkantoran. Dan menjual berbagai tanaman hias. 085268904432 Siap membuat rumah anda terlihat lebih indah.

Dijual ruko di jl.Jend. Sudirman, Kotabumi & tnh utk gudang ls 25x85 m2, hub: 082371334425 (Nur Cholik)

JUAL BELI BATU BATA - BATA BIASA - BATA BOLONG - GENTENG MANTILI - KERPUS, DLL

RUDI

0822 6911 9401 0857 6990 1026 MARGODADI - PRINGSEWU

DIJUAL TANAH 11 HEKTAR Lokasi Strategis Hanya 3 km dari Bundaran Rajabasa di Jl. Serbajadi Hajimena, Natar HUBUNGI

0811 927 794 0818 0756 2695

1 Bidang Tanah Lt. 12.248 m2, SHM, Jl. Raya Suban Tanjung Rame, Lamsel. dkt skolahan, Indomaret, Alfa, cck utk Perumahan, R. Sakit & Ruko, Hub. 0812-7966-9595

Dijual Rmh Pst Kota, 5KT, 3KM, dkt SMU Perintis & Kampus, cck u/ kost-2 an, Jl. Raden Fattah Perum Palapa Blok A.8 LT 130 m2, SHM. hub. 0811.7208860/0811.794981

DIJUAL Tanah Kebun di T. Betung Bdl, Ls. + 1 H, AJB, Hrg 650 Jt & Dijual Tanah 17 x 27, SHM, Jl. Sultan Badarudin Gg. Jati, Gedong Air Bdl, Hrg 700/m Hub. 0821-7824-6677

3058

Suzuki Futura thn 2002, angkot Pesawaran. Kemiling Gd.Tataan surat2 lengkap, hidup semua. 081369376029

ISUZU D-MAX Double Cabin 3.0 Tahun 2010, Mulus, Siap Pakai, Hub. 0852.6872.1790

3059

3061

Dijual Angkot Suzuki Futura 1,5. Tahun 2000, pemakaian 2001. Hub. 0853 69561973

MENERIMA PENGECATAN mobil / motor, Oplos cat mobil / motor, menjual cat PU, epoxy, cat duco, dempul, cat syntetic dll. Hub. 0853.7738.3777, 0852.6823.2220.

HADIR KEMBALI BRAND LAMA YANG MELEGENDA DI TAHUN 70-an, SUDAH TEPERCAYA 3TH KEUNGGULAN MESINYA, ADA DISELURUH DUNIA PANCA

PANCA

DP 14 JT & DP 17 JT DENGAN PAJAK PERTAHUN 1,2 JT LEBIH MURAH MASUK PRODUK LCGC

FREE VELG R15 & POWER WINDOW

Dijual Pajero Sport, Exceed th 2014 matic, KM 35000, wrn silver metalic cat protection anti pudar Hub. Ida 081369598684

Toyota Dyna’13, wrn Merah tpe 130HT, Domtruck Jumbo, Adr, plat Kodya, Hrg 165 Jt/Nego, Hub. 0812-79211212

SIGRA NEW OPEN INDENT 2 JUTA

AYLA

DP 8 JT-an

XENIA

DP 9 JT-an

TERIOS

DP 11 JT-an

GRANMAX PICK UP

3057

DP 8 JT-an

TERIMA TUKAR TAMBAH SALES PALING GESIT

SUZUKI

RICKY 0812-7928-9879

Sidekick Drug 1’95,be kdy,htm met,s.pki,lkp,57jt ng 08127937256 bs tt mtr

DATSUN

DATSUN

3060

CAT MOBIL & MOTOR

Dijual Isuzu Panther LV thn 2000, Siap Pakai, Mulus, wrn Merah Maroon, No PR, Hub. 0813-6959-4888

DATSUN

GRANMAX DP 10Jt-an

SIGRA DP 20Jt-an

All New Pajero Sport

DP 150 Jt-an

berhadiah

GRANMAX PU

LIMITED EDITION

DP 14Jt-an

TERIOS

DP

9

Angs 10 Jutaan

Jt-an

DP 18Jt-an

SIGRA DP 20Jt-an DP 6Jt-an

PROSES MUDAH & CEPAT

0812-7895-5985 PIN. 290FF85D

DP 12Jt-an

DP

FE 74 HD

DP 50 Jutaan + Bak Kayu Angs 7,5 Jutaan

Jt-an

PROSES GAK PAKE RIBET

HUB :

BANG OX

0812-7381-3939 SIGRA

0897-6020-988 TERIOS Colt Diesel GRANMAX AYLA - Weni 0812-8568-2530 9 - Bancar 0812-7960-7819 ANDRA ANDI ROHMAN JOFIAN 0852-7954-1010 0812-7894-6666 0812.2657.8818 *Syarat dan ketentuan Berlaku

Dijual tnh SHM Ls 397 m2 (14 x 28 m) lok. Jl.P.Tidore 3 Jagabaya 2 Bdl, 450 Jt/ nego. Hub.0816.874322/ 0815.8508.7311

150 JT NEGO

SCAFOLDING

KIRIM LAMARAN KE

Hubungi : - Ofie 0822-8040-6599

Tanah + Bangunan L. 700 m2, Jl. Z.A Pagar Alam jl. Dakwah, Hub. 0853.8179.7777

RUKO DIJUAL

OTOMOTIF

Dibth Karyawati u/ Sales Counter/ADM. kirim lamaran langsung ke Sumber Jaya Variasi Jl. Raden Intan No. 27 Bdl dpn Sogo.

Iklan Jitu Khusus 3 Baris

Dijual cepat Tanah uk. 382m, Hrg 75 Jt, Lok. Sabah Balau dkt dgn IAIN Golf, smping Fly Over Tol, Hub. 0853-79940177

Ls. 1.600m, Lok. dpn Pom Bensin, Kec. T. Bintang Kel. Serdang, 100m dr jln Aspal, Hub. 0858-8282-6690

Dijual rumah di Jl. Ratu di Balau Gg. Cempaka 3 Ujung. LT 618 m2, 3KT, 3KM, sumur bor, SHM. HUB. 0812.7911.418, 0812.7178.9722

Dbthkn Sales & Pramuniaga, tdk dibtsi pnddkn & usia, utk dtmptkn di PT. PLANET Natar (0813-63676345), Gdng Tataan (0852-69734945) & Pringsewu (0823-73588458)

+ koran

Jual Tanah dengan Luas + 5.000 m2 (SHM) Lokasi : 29 Banjar Sari, Hub. 0822.9815.7500

Dijual tanah Kavling 600 m2, siap bangun Jl. Persada Perum BKP (atas) blkng Cluster Citra Mas, SHM, Tlp. 0811-2443906/0821-2209-4740

Jual Tanah

CV. CAHAYA ABADI. Menjual berbagai apar+pengisian ulang Jl. Yos Sudarso 138 C(dpn Budi Wahana Motor). Hb. 085107520099, 081278001238.

Dbthkn Kryawan utk Gudang Hsl Bumi, STM max. 28 thn, Krm lmrn ke Jl. Ir. Sutami No. 88, Hub. 0721-350289/0811-722100

Hanya

Dijual Tanah Luas 1.165 m2 (SHM) Lokasi : Yosodadi (belakang SMA N 1 Metro), Hub. 0822.9815.7500

JASA TAMAN

Dijual Tanah 30.000 m, Lok. Pa d a n g C e r m i n , P u n d u h , cocok untuk Tambak & Pariwisata, Hrg. 25.000/m Hub. 0815.4088.5590.

LOWONGAN Dibtuhkn Karyawati lulusan SMK Akutansi, pny SIM C & Mtr, Perkasa Block Jl. Pulau Psiang No.10 Korpri Raya, lmrn diantr lngsung

Tnh SHM 2 HA Palputih simpang sblm berhen ,2 km dri Jl, Ir Sutami & 5 km dri jl tol & kotabaru serta KAIL ad kolam ikan 3 buah serta aneka tnaman buah hub 0813.6993.1333

Harga Nego

CV DATAM Menjual & Isi Ulang Alat Pemadam Kebakaran, Hub. Syahril 0821.8401.4555 / 0815.4089.8424.

STNK BE 5475 AQ, Nk. MH1NFGS17VIC026153 Ns. NFGAE-1028323 an. Andreas Sandi Rusiadi

top kursus mnjahit & mode,

SUMUR BOR

HARGA NEGO

ALAT PEMADAM

STNK BE 4410 EC, Nk. MH1JFD211DK624264 Ns. JFD2E-1617426 an. Syuhada Ul Auliya

hdp, 25 lbh cab. JULIANA JAYA

PROPERTY

Harga 340 JT

RAMA DENTAL psng gigi palsu, psng kawat gigi Jl. Antasari dpn bioskop sinar & Jl. Urip Sumoharjo no.104 bdl Hub. 0812.7945122

STNK BE 6730 EL, Nk. MH1HB11125K954037, Ns. HB11E-1950717, an. Sutoyo

Ilmu dtgn, uang dtg Seumur

Bina Usaha mnerima Pesanan Pintu Folding Gate & Rolling Door, Ser ta Melayani Servis, Hub. 0813-7950-7962.

HARGA NEGO

AHLI GIGI

STNK BE 3483 DM, Nk. MH314D003AK686881, Ns. 14D687051, an. Trimo

KURSUS MENJAHIT

Bisnis jaringan. GAJI sd jtan/hr, Pmula min 3-15jt/bln, Garansi, Dkrjkan mak 2jm/ hr (par t/ full time) Joint? PT. BISA. Collacell & Caturex. 0812-722-7476/29a3f0b3

HARGA 45 JUTA

RENTAL AC & MUSTY CO OL JUAL BELI AC BARU/ SEKEN, SERVICE, CUCI AC, MSN CUCI, KULKAS, DISPENSER. WINDA AC, 0812- 7921648 / W A 0852.79542465 & 089644983367, PIN BB 7AE8B01B. MINGGU BUKA

STNK BE 5031 OB, Nk. MH1JBK312FK110375, Ns. JBK3E-1110992, an. Chandra Dwinata

KURSUS-KURSUS

HARGA 33 JUTA

INDOCOOL, AC baru. Pasang Service, Sparepart, Tirtayasa 07218013130.0851-01581133/ Antasari 0852-66133838

STNK BE 3138 DZ, Nk. MH345P004DK252357, Ns. 45P262367, an. Pemkab Lampung selatan

Harga 1 M Nego

AC

Harga Nego

20

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

OPEN INDENT 2 JUTA

PROMO

SPECIAL PANCA

DP 11 JT-AN

AYLA DP 9 JT-AN

XENIA DP 11 JT-AN

DP

15

JT ANGSURAN 3 JUTAAN

PANCA

BONUS:

AKSESORIS & VOUCHER BELANJA

TERIOS

DP 11 JT-AN MENERIMA TUKAR TAMBAH PROSES PALING CEPAT & GESIT

IKIN 0853-7788-2111

UCHI DATSUN

0852-9871-2056 PIN BB 51CECF09


LAMPUNG POST

21 69 JT NEGO

200 JT NEGO

HARGA NEGO

95 JT NEGO

85 JT NEGO

110 JT NEGO

BAZAR MOBIL SECOND

60 JT NEGO

66 JT NEGO

MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

TOYOTA COROLLA ALLNEW 97 MANUAL MULUS BE SIAP PAKAI

ISUZU ENGKEL BAK NHR55 THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ELF ENGKEL BOK THN 2009 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ELF DOBEL THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

DAIHATSU ALL NEW XENIA 1.3 SILVER R DELUXE 2012, HUB : 0812 73054516

TOYOTA KIJANG INNOVA SOLAR G 2011, SILVER, KM 54.00, HUB : 081273054516

SUZUKI BALENO, BE KODYA, TAHUN 2000 WARNA HITAM, HUB : 0812 73054516

DIJUAL MURAH L300 BOX TH 2002, PLAT BE, PJK HDP, KNDISI PRIMA, HUB. 0812.7960.7819

Kijang SGX 1997, bensin, hrg 80 jt nego Hub. 0813-6753-3331

Grand Livina 2009, type SU, abu2 metalik, hrg 115 jt nego Hub. 0813-6753-3331

Nissan Terano granroad hitam,2002, BE, Manual, hrg 110 jt Hub. 0856-5875-7775

CIVIC 2004 115 Jt, Nego/082182000318

Mitsubishi triton, putih, 2011, plat BD, Nego Hub. 0812-7415-6117

Mitsubishi TS, hitam, 2012, BE, Nego Hub. 0812-7415-6117

AVANZA G 08 BE MT 112 Jt, Nego/081272199150

Timor Dohc th 2000, htm,BE kodya,AC,PW,PS, Rp. 40 Jt/Ng Hub : 0858-3800-0800

Timor Sohc th 99,biru,BE kodya, AC,PW, PS,CL,remot Rp. 36 Jt/Ng Hub: 0858-3800-0800

Daihatsu Feroza th 94,htm,plat B, AC,PW,PS,siap pakai Rp.47 Jt/Ng Hub: 0858-3800-0800

AVANZA G 2008/BE/MT 118 Jt, Nego/Hp : 081379788382

Kijang LGX 2003 125 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Avanza Velloz 2012/ BE/AT 155 Jt, Nego/Hp : 081369630999

Jimny 2000 62 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

STRARLET 1990 crem,mlus,gres,ac,pr,sonsis, hub.0813.6969.5555

KIJANG 92,biru met ac,pr,rt,siap pke hub.0852.7900.7272

KUDA silver

CARY PICK UP,2006

INOVA 2007

ac,pr,siap pke,bsa tuker tambah hub.0813.6969.5555 2001

mesin sases,body mulus, siap kerja,hub.0852.7900.7272

type G silver,bensin,gres siap pke bs tker tambah.HP.0813.6969.5552

YARIS HITAM

KATANA 2009

type j ,th 2008 posisi d kalianda lampung selatan,085658779202

power strering,hijau,fulfar,ac,flek resing, ban besar,hub.0813.6969.5555

SUZUKI AURIO 2003 hitam ,bensin, siap pke 60 jta ngo hub. 0852.7900.7272

Terios 08 135 jt/081369530999

BALENO 2001 B MT 75 JT, Nego/0811723457

TAFT GT 4X4 1995 65 JT, Nego/0812722380

GRAND INOVA B G. 2.5 MT 2013 240 JT, Nego/081279200444

HONDA CITY 1996 /MT 57 JT, Nego/081279200444

KIJANG KRISTA DIESEL 2000 B MT 97.5 JT, Nego/HP 081279200444

HONDA ACCORD B/2002/VTI 90JT, Nego/HP 081279200444

ALL NEW CIVIC 2009 BE MT BALIK DP 85 JT, Nego/081379700700

FREED PSD 2010 175 JT, Nego/081379700700

BMW 318I AT LIMITED EDISION 2000 110 JT, Nego/081379700700

FORTUNER 2.7 2005 170 Jt, Nego/081379788382

XENIA XI DELUXE 2010 105 JT, Nego/081274664617

Innova E 2006/BE/MT 115 JT, Nego/081274664617

GRANDMAX 2011 BE 1.3 65 JT, Nego/085279911893

GRANDMAX 2013 BE 1.3 75 JT, Nego/085279911893

Terios TS 2010 BE MT 135 Jt, Nego/081279200444

Terrios TX 2008/BE/AT 135 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Honda CRV 2005/BE/AT 125 Jt, Nego/Hp : 0821 81312930

Honda CRV 2008/AT 188 Jt, Nego/Hp : 0821 81711978

Avanza G 2012/BE/MT 148 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Honda City VTEC 2007 125 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Avanza 2012/AT/Jok Kulit 157 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Fortuner VNT 2012 B/MT 350 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

COROLLA 1997 TV AC Nego/082372506999

Inova G 2008/B/MT 160 Jt, Nego/Hp : 0812 31380818

Avanza G 2012/BE/AT/50 RB 145 Jt, Nego / Hp : 0853 77389999

Suzuki SX 4 2009/B/AT 115 Jt, Nego/Hp : 0821 81711978

Avanza G 2011/BE/AT 125 Jt, Nego/Hp : 0813 79788382

Nissan March 2012 BE/MT 115 Jt, Nego/Hp : 0813 79788382

Kijang LX/BE/MT/PW/DB 75 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Honda Jazz 2004 BE/AT 110 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Jimni 4x4 trepes 82 45 jt 081369530999

Honda Jazz 2004/BE/AT + Audio 99 Jt, Nego/Hp : 0852 73836499

Inova G 2011/BE/MT/Hitam 173 Jt, Nego/Hp : 085273836499

Honda CRV 2001/BE/AT 95 Juta, Nego/Hp : 0823 77180502

Jimny 4x4 Offroad 88 Juta, Nego/Hp : 0853 77389999

AVANZA E 2012 B MT 135 JT, Nego/082182000318

BMW 328I M40 1990 MT 45 JT, Nego/ 082282000318

BMW 318 MT 28 JT, Nego/082182000318

JAZZ TRIPTONIK 2008. PJK BARU KM RENDAH, Nego/085273836499

KARIMUN GX 2005 BE MT 72 Jt, Nego/085669605480

XENIA Xi FAMILY 2011 BE MT Nego/110 082114082388

FORTUNER DIESEL VNT 2012 BE KM 18 RB 330 Jt, Nego/085669605480

KRISTA DIESEL 2002 115 Jt/0856609605480

CL FREED 09 163 Jt, Nego/081377689090

INOVA SOLAR 2012 225 Jt, Nego/081377689090

MEA HYUNDAY ACCENT 45 Jt, Nego/081377689090

HONDA CITY MT 2008 BE KOTA Nego/081379203099

VIOS 2004 AT/ BE 1013 AR 95 Jt, Nego

BMW 320MT 1995 58 Jt, Nego/082182000318

ALTIS G 2005 MT 135 Jt, Nego/082176808888

L300 2008 105 Jt, Nego/082176808888

HONDA CITY TYPE 7 2001 BE 85 Jt, Nego/08117223835

INOVA NEW MODEL 2011 B PJK PANJANG DP 45 Jt/ANG 4, 730 JT X 47 081357097888

INNOVA V 2006 m/t Bensin, BE 444 DI, km 125rb, Hub. 0812-10592000

Xenia 2012, type M 1000 Cc, putih mutiara, 118 jt nego, 0813-6753-3331

HONDA CITY VTECH TH’2004, PLAT B, WARNA CHAMPAGE, HRG 95 JT NEGO. SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

LUXIO TYPE X TH’2010, SILVER, PLAT BE, HARGA110 JT NEGO. SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

HONDA JAZZ VTEC’2005, PLAT BE, MERAH TRIPTONIC, MATIC, HARGA 105 JT NEGO SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

DAIHATSU TERIOS TX ADVANTURE TH’2011, HITAM, MATIC, 155 JUTA NEGO SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

JIMNY’87 FULL OFFROAD 4 X 4, AC, POWER STERING, BAN KOMODO, PLAT H, HRG 80 JT NEGO. HUB. 0813.6953.0999

DAIHATSU GRAND MAX’2011 TYPE O OPTIMA MINIBUS, PLAT BE KODYA, SILVER, HARGA 90 JT NEGO. HUB. 0813.6953.0999

APV TYPE GL’2012, HITAM, PLAT BE, HARGA 105 JUTA NEGO. HUB. 0813.6953.0999

INNOVA THN 2006 TYPE G, 2000CC, NEGO. HUB.081369086655

TOYOTA ALTIS G BE MT 175 Jt, Nego/081271846218

Espass 1.3 2003 BE 55 Jt, Nego/08117223835

FORTUNER 2.7 BENSIN 2OO5 IST 275 Jt, Nego/081379788382

FANTHER BOX 2008 Nego/082379203099

GRAND LIVINA XV 2011/12 BE MT KM 20 RB 135 Jt, Nego/085377389999

HONDA CRV 2.0 MT 2002 BE KM RENDAH 110JT 08117223835

HONDA STEAM 2002 Nego/081272846281

55 JT NEGO

Kijang kapsul LX th 99 biru mulus BE kodya mesin halus siap pakai cp. 0853 77070549

FORTUNER 2011 BE MT KM 60 290 Jt, Nego/085377389999

KIJANG LSX DIESEL 2001 79 JT 081367939779


PERJALANAN

22

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

Berburu Tembikar di Kampung Gerabah Tempat pembuatan tembikar tak seberapa jauh dari Bandar Lampung, yakni di Desa Rejosari, Natar. ARIS SUSANTO

M

INGGU sore pekan lalu, saya sekeluarga berkeliling ke sejumlah taman bunga dan tempat penjualan aksesori air mancur untuk kolam hias di seputaran Bandar Lampung. Sembari jalan-jalan, kami mencari barang yang bagus, berkualitas, tapi harganya murah. Di halaman depan rumah, di sudut kanan ada sedikit tempat lowong. Kemudian saya mencoba memanfaatkannya untuk kolam ikan hias sekaligus bisa menjadi hiburan saat pikiran penat. Di sisi kolam, saya pelihara pula ayam hias dan burung kicau, seperti burung limukan. Untuk membuat suasana kolam menjadi teduh dan hijau serta ada suara gemercik air membutuhkan tiga kendi dengan ukuran dari besar sampai yang kecil agar pancuran air terlihat alami. Singkat cerita, setelah berkeliling dan ingin tahu harga tiga kendi yang dirancang cantik untuk air mancur, ternyata harga barang-barang itu cukup mahal, mencapai Rp600 ribu bahkan ada yang hingga Rp1 juta. Lalu saya pun pergi ke tempat lain untuk mencari perbandingan harga. Tak jauh berbeda, selisihnya hanya Rp50 ribu lebih murah dari tempat yang pertama. Masih belum puas di situ, kami ke tempat penjualan aksesori kolam hias di Tanjungkarang Barat. Namun, semuanya menawarkan harga yang mahal.

Desa Rejosari Menjelang pukul 17.00, karena capek berkeliling, akhirnya saya teringat seorang sahabat yang pernah merancang aksesori kolam ikan hias di rumahnya. Melalui telepon teman, saya mendapatkan alamat tempat pembuatan tembikar atau gerabah di Batupuru, Rejosari, Natar, Lampung Selatan. Kami pun bergegas menuju alamat yang diberikan teman via pesan singkat. Rupanya kampung tembikar ini sedikitnya ada sepuluhan tempat perajin gerabah mulai dari kendi, guci, celengan, vas bunga, kursi guci berbagai ukuran, hingga suvenir bahkan setelan teko dan gelas yang terbuat dari tanah liat pun ada. Kualitasnya tidak kalah dengan buatan Pleret, Jawa Tengah. Harganya pun jauh lebih murah. Lokasinya tidak seberapa jauh dari Bandar Lampung, yakni di Desa Rejosari, Natar. Untuk menuju ke lokasi tersebut, dari Bandar Lampung kita bisa melalui jalan lintas Sumatera di Desa Rejosari. Tepatnya masuk dari perempatan Batupuru lurus menuju Stasiun Kereta Api Rejosari. Setelah melintasi rel kereta api, tak jauh dari sana atau sekitar 500 meter

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

KERAJINAN GERABAH. Daerah Batupuru, Rejosari, Natar, Lampung Selatan, terkenal dengan kerajinan gerabah mulai dari kendi, guci, celengan, vas bunga, hingga suvenir yang terbuat dari tanah liat. Barangbarang yang terbuat dari tanah liat dikirim ke pasar di Bandar Lampung dan provinsi terdekat, seperti Jambi dan Sumatera Selatan. ada jalan menuju lokasi yang ditandai dengan gerbang gapura bertuliskan Kampung Kerajinan Gerabah. Kami singgah di rumah yang merangkap galeri dan tobong pembakaran tembikar milik H Ujang Suhendi. Di halaman rumah itu terpampang kendi dan guci raksasa yang indah. Bangunan pertama lokasi itu adalah galeri. Dalam galeri itu berbagai macam kerajinan tersedia dan dijual. Di tempat itu, pembeli juga bisa memesan gerabatan yang sesuai dengan keinginan. Sebelum membeli tiga kendi air mancur yang berukuran besar, sedang, dan kecil, kami minta izin ingin melihat pembuatan tembikar. Kami masuk ke belakang galeri. Di halaman belakang rumah H Ujang yang luasnya mencapai 1.600 meter persegi itu tampak para pekerja sibuk membuat tembikar. Ada yang sedang membuat guci, ada yang sedang mengecat kursi dari tanah, ada juga yang menyusun tembikar yang siap untuk dibakar, serta mempercantik guci mulai dari ukuran kecil hingga besar dengan pernak-pernik kaca pantul. Beberapa pekerja terlihat sibuk menyusun vas bunga yang sangat indah pada bak mobil pikap. Setiap lapisan tumpukan oleh pekerja dilapisi potongan kardus agar tidak berbenturan satu sama lain yang bisa membuat catnya menjadi lecet dan kusam. Menurut pekerja, barang-barang yang terbuat dari tanah liat yang dibeli per kubik Rp100 ribu itu hendak dikirim ke pasaran di sejumlah pemesan atau pemilik taman di Bandar Lampung. Puas melihat cara pembuatan berbagai jenis tembikar mentah dan proses pembakarannya serta yang siap untuk dipasarkan, kami berbincang dengan H Ujang. Menurut pria asal Purwakarta, Jawa Barat, itu, usaha tembikar miliknya merupakan

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Seorang pekerja sedang membuat gerabah dari tanah liat. usaha turun temurun keluarganya. Ia menggeluti usaha tersebut mulai dari kecil-kecilan yang dibangun ayahnya pada 2004 lalu. Usahanya yang diberi nama Erri Art itu terus berkembang pesat.

Dapat Pinjaman Modal Pihaknya mendapat bimbingan Dinas Perindustian dan Pariwisata Lampung Selatan serta Pemerintah Provinsi Lampung. Dengan mendapat suntikan pinjaman modal lunak dari PTPN VII dan BNI Syariah, kerajinan Ujang tak kalah bersaing dengan tembikar buatan Jawa. Bahkan

tembikar dari Natar itu pernah ikut dalam pameran-pameran tingkat nasional. Sejumlah sertifikat dan piagam penghargaan diterima pria kelahiran Purwakarta, 7 Juli 1974 itu. Saat ini Ujang mempekerjakan sekitar 20 buruh, 8 di antaranya merupakan tenaga ahli, de­ngan upah berkisar Rp1 juta—Rp4 juta per bulan. “Tergantung kecepatan dan hasil yang dicapai pekerja itu sendiri,â€? ujar Ujang. Kerajinan tembikar Erri Art pun tak hanya memenuhi konsumen di Lampung, tapi juga menyasar hingga Padang, Pekanbaru, dan Sumatera Selatan. Tembikar yang

paling laris terjual adalah guci, celengan, dan pot bunga berbagai jenis dan ukuran. Untuk memasarkan produk itu, selain menjajakan door to door juga memanfaatkan media sosial, termasuk untuk mencari model terbaru dan inovasi tembikar. Dia berharap pemerintah bersedia membantu dalam promosi pemasaran agar hasil kerajinan yang diciptakan Erri Art dan beberapa usaha serupa lainnya di lokasi itu makin berkembang hingga ke mancanegara. (M2) arissusanto@lampungpost.co.id


IPTEK

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

n NET

Kegagalan Sterilisasi Lebih Minim MENGGUNAKAN Alas Baja tersebut, menurut Riki, kegagalan sterilisasi baglog hanya berkisar 2%. Dari 100 baglog yang dapat disterilisasikan dalam tabung, kemungkinan gagal hanya ada dua baglog. Jumlah tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mensterilisasikan tanpa teknologi tersebut. Kegagalan bisa mencapai 12% dari 100 baglog jamur.

Kegagalan tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti proses pema­ nasan yang tidak stabil dan merata karena tempat sterilisasi yang tidak tertutup dengan sangat rapat. Dosen pembimbing, Martinus, mengatakan kegiatan para mahasiswa di Teknik Mesin Unila saat ini tengah didorong untuk menghasilkan alat-alat tepat guna. Salah satunya alat sterilisasi baglog yang da-

pat membantu para petani jamur. Alat-alat tersebut didesain dengan standar teknologi tinggi, tetapi dengan biaya rendah, ­s ehingga petani dapat membelinya. Ia juga menyebut mahasiswa di Fakultas Teknik Unila, khususnya yang bergabung di Kukis, akan terus menciptakan teknologi-teknologi tepat guna untuk masyarakat. (M2) n RUDIYANSYAH

23

Teknologi Baru Sterilisasi Media Tanam Jamur Tiram Alas Baja ini untuk membantu para petani jamur dalam melakukan efisiensi biaya hingga produksi jamur tiram yang jauh lebih menghasilkan. RUDIYANSYAH

B

UDI daya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sangat bergantung pada kualitas baglog atau media tumbuhnya. Sebelum digunakan, baglog yang biasa terbuat dari campuran serbuk gergaji dan sekam padi ini harus melalui tahap sterilisasi (steamer) dengan mengukus atau memanaskannya dalam uap air di tempat tertutup. Langkah tersebut untuk membunuh bakteri atau jamur yang terdapat dalam baglog. Komunitas Kreativitas (Kukis) Universitas Lampung (Unila) menyebut sebagian besar petani jamur tiram di Lampung masih melakukan sterilisasi baglog secara konvensional dengan mengukusnya di dalam drum-drum bekas. Cara tersebut jauh dari standar sterilisasi karena udara dapat masuk

Baglog-nya harus benar-benar steril, baru dapat menghasilkan jamur yang bagus dan petani bisa berhasil membudidayakan jamur tiram. dan baglog dapat tercemari asap dan abu dari pembakaran kayu. Kebersihan alat sterilisasi itu tak menjadi steril, justru baglog dapat tercemar bakteri atau jamur lain yang tidak diharapkan. Hingga komunitas tersebut meran­ cang teknologi baru berupa mesin sterilisasi baglog jamur yang diberi nama Alat Steamer Baglog Jamur (Alas Baja). Diwawancarai di laboratorium Makatonika, Fakultas Teknik Unila, Kamis (8/9), Riki Andriyanto, ketua tim perancang teknologi tersebut, menyebut alat itu ditujukan untuk membantu para petani jamur dalam melakukan efisiensi biaya hingga produksi jamur tiram yang jauh lebih menghasilkan. “Baglog-nya harus benar-benar steril, baru dapat menghasilkan jamur yang bagus dan petani bisa berhasil membudidayakan jamur tiram,” ujar Riki. Sayangnya, menurut Riki, saat ini petani masih cukup kesulitan untuk bisa membeli alat steamer karena harganya yang sangat mahal untuk kalangan petani jamur. Sterilisasi manual yang kebanyakan dilakukan petani jamur tiram saat ini, kata Riki, kebanyakan masih memakai

bahan baku kayu bakar sehingga waktu sterilisasi bisa mencapai 12 jam dan kurang efisien. Selain itu, pembakaran juga menghasilkan asap dan abu yang dapat mencemari baglog. Sementara kebersihan alat pensteril yang biasanya terbuat dari drum bekas cenderung dapat menimbulkan karat dan berpengaruh pada proses sterilisasi. “Inilah yang justru membuat tidak steril, jadi jamur nantinya tidak dapat tumbuh dengan maksimal, atau malah justru tumbuh jamur lain yang tidak diharapkan,” ujar Riki.

Kedap Udara Anggota tim lainnya, Bambang, menjelaskan alat yang mereka rancang didesain menyerupai tabung yang kedap udara sehingga saat tahap sterilisasi benar-benar tidak ada udara masuk. Alat tersebut terdiri dari sebuah tabung evaporator (boiler), yaitu bagian tabung yang akan diisi air yang dipanaskan. Bambang menjelaskan alat ini berfungsi mengubah air menjadi uap panas yang kemudian disalurkan ke tabung sterilisasi baglog. Sebagai sumber panas, mereka menggunakan elpiji sehingga pemanasan dapat stabil. Tabung utama sterilisasi yang berdiameter sekitar 70 cm berfungsi meletakkan baglog jamur dan mampu menampung hingga 100 baglog. Di dalam tabung tersebut juga sudah dibuat susun­ an rak sehingga petani jamur tak kesulitan menata baglog yang hendak disterilkan. Tabung sterilisasi tersebut juga dilengkapi dengan barometer untuk pengukur tekanan dan termometer pengukur suhu. Alat tersebut juga dilengkapi sebuah katup untuk mengurangi tekanan yang berlebihan sehingga alat tetap aman digunakan. Saat sterilisasi, menurut Bambang, alat tersebut dapat menghasilkan uap panas hingga 100°-120° Celsius secara merata dan stabil. Bagian lainnya dari alat tersebut adalah sebuah tabung kondensor yang berfungsi mengubah uap panas air, kembali menjadi air sehingga air tidak habis secara keseluruhan saat tahap sterilisasi yang akan memakan waktu hanya sekitar 4 jam. “Jadi petani juga tidak begitu ­banyak menambahkan air saat sterilisasi berlangsung,” ujar Riki. Sebagai kerangka tabung, Riki menyebutkan mereka menggunakan material stainless steel. Pemilihan material tersebut karena dianggap tidak dapat menimbulkan karat, meski telah mengalami proses pemanasan dan penguapan berkali-kali. Teknologi yang dibuat sejak Maret hingga April 2016 tersebut, menurut Riki, menelan biaya sekitar Rp10 juta. Namun, ia menyebut alat yang sudah dipesan beberapa petani jamur tiram ini sudah dilengkapi dengan standar keamanan sehingga selain mengurangi tenaga, juga meminimalkan risiko kecelakaan kerja. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id


DESAIN

24

LAMPUNG POST MINGGU, 11 SEPTEMBER 2016

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

MATERIAL KAYU. Sebagai material pendukung taman dinding dapat digunakan kayu, sehingga tampilan taman lebih artistik.

TAMAN DINDING. Tembok kosong di Kafe Hardi’s, Jalan Ahmad Yani No. 27, Bandar Lampung, disulap menjadi taman dinding dengan menempatkan aneka tanaman.

Percantik Dinding dengan Aneka Tanaman Tembok-tembok kosong dapat dikreasikan menjadi lebih artistik dengan menempatkan berbagai jenis tanaman. RUDIYANSYAH

L

AHAN terbatas tidak lantas membuat hunian gersang tanpa ­h adirnya taman. Vertical garden atau taman vertikal pada dinding bangunan bisa menjadi cara untuk menghadirkan nuansa asri nan sejuk di sekitar hunian. Tembok-tembok kosong dapat dikreasi­ kan menjadi lebih artistik dengan me­ nempatkan berbagai jenis tanaman. Suasana gersang pun menyingkir, berganti dengan pemandangan yang menyejukkan mata. Pemandangan taman tembok tersebut tampak dominan saat mengunjungi Kafe Hardi’s Cafe yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 27, Bandar Lampung. Berada di tengah-tengah jantung kota, membuat sang pemilik kafe, Indra Cipta, tidak ingin kafenya terlihat gersang. Tidak ingin banyak memakai lahan untuk mendirikan taman, ia pun menyulap dinding kosong di halaman depan kafenya sebagai taman dinding. Indra tak menyangka taman dinding tersebut justru menjadi bagian kafe yang paling menarik. Ditemui di kafenya yang baru beroperasi sejak Juli lalu, Rabu (7/9)

sore, Indra menyebut taman dinding tersebut dikreasikannya sendiri dengan berbekal referensi dari internet.

Artistik Saat merancang kafe barunya tersebut, Indra merasa terganggu dengan tembok di halaman depan kafenya yang kosong. Kondisi tembok yang tak rata karena tak sepenuhnya terbalut semen justru membuatnya berpikir untuk mengkreasikannya. “Tadi niatnya hanya ingin menutupi tembok yang tak rata, tapi akhirnya saya tempatkan tanaman juga, supaya sejuk dipandang. Ternyata justru tembok itu jadi bagian yang paling artistik di kafe ini,” kata dia. Sebelum menempatkan anekan tanam­an, Indra terlebih dulu memutar otak untuk membuat penutup din­ding. Kayu-kayu bekas dipilihnya. Kayu tersebut ditata rapi dengan membuat kotak-kotak seperti catur. Sebagai dasar dinding yang tak rata dicat hitam. Setelah membuat kotak-kotak kayu, Indra mulai berpikir untuk menempatkan aneka tanaman. “Akhirnya saya buat tempat untuk menaruh pot. Kami ­sengaja gunakan material kayu-kayu sisa, jadi lebih hemat juga,“ ujar Indra. Alhasil, dinding berukuran sekitar 8 x 2,5 meter tersebut kini menjadi sebuah taman dengan aneka jenis tanaman dalam pot. Khusus pemilihan tanaman, Indra mengaku ingin menampilkan tanaman-tanaman yang kecil namun tampak ramai. Akhirnya, tanaman rambat dan jenis ekor musang banyak dipilih. “Saya in-

gin tidak ada tanaman yang dominan, jadi saya pilih tanaman-tanaman kecil. Selain untuk tetap menonjolkan desain din­ding,” ujarnya. Belum usai dengan pembuatan din­ ding kayu dan penempatan tanaman, Indra masih harus merancang agar taman dindingnya tersebut tak hanya dapat dinikmati kala siang hari saja. Akhirnya, ia menambahkan lighting ­dengan meletakkan lampu pada bagian dalam kotak-kotak kayu. Bagian inilah yang menurut Indra paling sulit. Selain harus banyak menggunakan lampu dan kabel, ia ingin kabel-kabel tersebut tidak tampak.

Karena berada di luar ruangan, Indra pun tak ingin kabel-kabel lampu tersebut mudah usang karena terkena panas dan hujan. Selain memilih jenis material kabel terbaik, Indra menyiasatinya dengan menambahkan dempul pada bagian kayu penutup kabel-kabel tersebut. Selain menjadi pemandangan teduh saat siang hari, taman dinding rancang­ an Indra pun dapat dinikmati kala malam datang oleh para pengunjung kafe yang namanya diambil dari nama sang ayah tersebut. (M2) rudiyansyah@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

SAAT MALAM. Pemandangan taman dinding tetap dapat dinikmati saat malam hari dengan menambahkan lampu di sela-sela tanaman.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.