6 KRITERIA BANGUNAN HIJAU 6 KRITERIA BANGUNAN HIJAU
Lazarus Yoseph Toumeluk
202000945
Ivan A. Abednego, M. Ars
Lazarus Yoseph Toumeluk
202000945
Ivan A. Abednego, M. Ars
"The footprint of a building extends far beyond its walls. Sustainable design must consider the entire site, including the natural systems and habitats that exist there."
- John D. Wagner, ArchitectSite to Site: Digunakan untuk pendekatan yang
mempertimbangkan hubungan antara tapak
atau lokasi perancangan dengan lingkungan
atau wilayah sekitarnya. Hal ini berhubungan
dengan konteks, skala, material, hubungan geometri, karakter lingkungan, dll.
Site to Region: Digunakan untuk memetakan
suatu tapak (wilayah) dengan kondisi lingkungan
dan iklim serta dapat memahami karakterisitik
suatu wilayah, potensi, dan tantangannya.
Digunakan juga untuk mengidentifikasi dan memetakan sumber daya alam dan lingkungan pada suatu wilayah.
Building to Site: Digunakan untuk pendekatan
yang mempertimbangkan antara bangunan
dengan tapak atau lokasi perancangan.
Pendekatan yang dilakukan seperti
pencahayaan alami, suhu, kelembapan, dan kebutuhan pengguna lainnya.
Area dasar hijau, adanya ruang
terbuka ramah lingkungan yang
dapat digunakan sebagai area
rekreasi dan berfungsi sebagai
paru-paru dari sebuah wilayah.
Manajemen limpasan air hujan, melakukan upaya penanganan masalah banjir dan menggunakan teknologi untuk mengurangi debit limpasan air hujan.
Pemilihan tapak, melakukan
pemanfaatan lahan bekas (Brownfield) serta melakukan
revitalisasi bangunan pada lahan
yang bernilai negatif (Brownfield).
Iklim mikro, menggunakan berbagai material untuk menghindari efek heat Island dan menggunakan green roof sebesar 50% dari luasan atap.
Aksebilitas komunitas, akses pejalan kaki ke jalan utama dan mengurangi penggunaan akses kendaraan bermotor.
Lanskap pada lahan, menyediakan vegetasi atau tanaman yang telah dibudidayakan secara lokal dengan luas 60% terhadap luas area lanskap.
Transportasi umum, shuttle bus
untuk pengguna dan
menyediakan jalur pedestrian untuk menuju stasiun transportasi terdekat.
Fasilitas pengguna sepeda, menghubungkan jaringan jalur
sepeda dengan sistem transportasi umum serta
menggunakan bahan ramah lingkungan.
"Water is life's matter and matrix, mother and medium. There is no life without water. " - Albert Szent-Gyorgyi
Sekitar 70% dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air, namun sebagian besar air tersebut adalah air laut yang mengandung garam dan tidak dapat digunakan langsung oleh manusia.
Krisis air dapat memberikan dampak serius bagi manusia, terkhususnya pada bidang kesehatan, menurut badan kesehatan dunia (WHO) terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan akibat krisis air, yaitu:
Penyebaran penyakit: krisis air dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare, kolera, tifus, dan leptospirosis.
Selain merupakan air laut, air yang terdapat di bumi juga berasal dari air yang beku (lapisan es atau
gletser) dan juga air yang sudah berpolusi atau tercemar sehingga tidak dapat digunakan.
Malnutrisi: krisis air dapat menyebabkan kelangkaan pangan dan mengakibatkan malnutrisi dan kekurangan gizi pada anak-anak dan orang dewasa.
Penggunaan air terbesar di bumi berasal dari sektor pertanian, pembangkit tenaga listrik, dan bangunan. Pada bangunan sendiri, air banyak digunakan untuk flushing toliet dan halaman berumput.
Limpasan air hujan, dapat menyebabkan terjadinya masalah lingkungan, seperti banjir, erosi, pencemaran air, dll.
Gangguan kesehatan mental: krisis air dapat menimbulkan stres dan gangguan kesehatan mental terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan air.
Stunting: krisis air dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak yang kekurangan asupan air yang cukup.
Kematian: krisis air dapat menyebabkan dehidrasi. selain itu, akibat dari pencemaran air serta penyakit sehingga dapat menyebabkan kematian.
Material permeable, digunakan untuk menyerap air, material yang digunakan seperti batu kerikil, paving block, rumput, dll. Material ini membantu mengurangi limpasan air hujan yang terbuang ke sungai dan danau.
Aquaponic, sistem daur ulang air dengan menggabungkan media tanam. Air yang digunakan untuk budidaya ikan digunakan kembali untuk irigasi tanaman.
Bioswales, dapat digunakan sebagai
sistem rembesan air hujan yang dirancang dengan tanaman, bunga, dan semak belukar. Dirancang untuk menampung, menyerap, dan memperlambat aliran air hujan.
Gray water, air hujan dapat digunakan kembali tetapi tidak cukup jernih untuk dikonsumsi. Air hujan yang biasanya ditampung (Gray Water) akan digunakan kembali sebagai irigasi dan kebutuhan flushing tolilet.
Urban Farming, dapat menggunakan limbah air untuk digunakan pada tanaman dan air limbah dapat
diolah menjadi irigasi. Dapat mengurangi carbon footprint dari
transportasi bahan pangan ke kota dan membantu menyediakan supply makanan ke kota.
"Active systems are great, but if you can avoid them and do things passively, it's always better. " - Paul Murdoch
Teknik Pasif pada efisiensi energi adalah pendekatan desain bangunan yang memanfaatkan fitur-fitur alami dan meminimalkan penggunaan sumber daya energi.
Memaksimalkan penghawaan alami, menggunakan sistem ventilasi silang
untuk memaksimalkan proses sirkulasi
udara. Sistem sirkulasi yang baik dapat mengurangi suhu dalam
ruangan dan mempengaruhi kenyamanan serta kesehatan pengguna.
Meminimalkan transmisi panas, teknik pasif yang dilakukan untuk
mencegah radiasi matahari masuk
ke dalam bangunan dan memenuhi
kebutuhan pencahayaan alami.
Diterapkan dengan penggunaan Overhangs, Awnings, Canopy, Vegetation, dll.
Memaksimalkan pencahayaan alami, memanfaatkan penggunaan Glazing, Reflective glass, Skylight, dll. Cahaya
alami dapat masuk pada bangunan
dan dapat diatur sesuai kebutuhan
pengguna sehingga mengurangi
penggunaan energi.
Teknik Aktif pada efisiensi energi adalah peralatan atau sistem yang dirancang khusus untuk menghemat energi.
Light Emitting Diode (LED), merupakan sumber penerangan yang lebih hemat dan efisien karena menghasilkan cahaya yang sama dengan konsumsi listrik yang lebih rendah.
Solar panel, sistem ini dapat menghasilkan listrik dari sinar matahari sehingga mengurangi ketergantugan pada sumber energi fosil yang tidak terbarukan.
"Sustainable design is not just about saving the planet, it is about creating a better world for people to live in. " -
Jason F. McLennan
Manusia menghirup sekitar 10.000 liter udara per hari, beberapa di antara udara tersebut diisi dengan partikel
atau gas yang berbahaya bagi kesehatan kita.
kebanyakan manusia menghabiskan 90% waktunya di dalam ruangan.
bangunan/rumah hijau dapat berdampak baik bagi
kesehatan.
orang dengan kondisi elergi dan asma umumnya
memiliki gejala yang lebih sedikit.
bayi, orang tua, orang sakit, manula cenderung
menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam
ruangan.
Air & Outdoor Quality
berkaitan dengan kualitas udara
yang ada di dalam ruangan
ataupun di luar ruangan serta polusi udara. Srategi desain yang dapat
diterapkan adalah menggunakan
ventilasi silang dan menempatkan vegetasi.
Thermal Comfort Quality
berkaitan dengan kondisi termal yang berada dalam bangunan.
Strategi desain yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan orientasi bangunan serta pencahayaan alami.
Lighting Quality
berkaitan dengan pengaturan
cahaya alami dan buatan di dalam
ruangan. Strategi desain yang
dapat dilakukan adalah
menggunakan lampu hemat energi
dan pencahayaan alami.
Sound Quality
Penyumbang polusi kendaraan terbesar adalah sepeda
motor sebesar 45% sehingga diperlukan transportasi
ramah lingkungan, seperti menggunakan sepeda.
Kualitas lingkungan yang berkaitan dengan kenyamanan akustik. Srategi desain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan vegetasi
untuk mengurangi suara kebisingan dan penggunaan material.
"Sustainable design is not a fad or a trend, it's a fundamental shift in the way we think about design and the materials we use
Alex Wilson
Sumber daya mineral bumi yang terbatas seperti besi, tembaga, timah, dll. Hasil produksi dari sumber daya mineral dan logam yang membutuhkan banyak
energi dan menghasilkan limbah berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, dengan tereksposnya sumber daya yang diambil dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem.
Green Material
adalah bahan bangunan yang ramah lingkungan, baik dalam penggunaannya maupun dalam proses produksinya. Green material merupakan bahan yang dihasikan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan memiliki dampak lingkungan yang minim.
Material daur ulang:
Beton daur ulang, limbah beton ini dihancurkan dengan mesin stone crusher dan diayak sehingga didapatkan butiran-butiran agregat yang
diinginkan
Kayu daur ulang, kayu yang didaur ulang biasanya berasal dari bongkaran bangunan tua, jembatan, maupun produksi alat rumah tangga yang berbahan dasar kayu.
SDM, 2018
Manfaat Green Material
Ramah lingkungan
Efisiensi energi
lebih tahan lama
tidak berbahaya bagi kesehatan
Kaca daur ulang, limbah kaca dihancurkan sampai pada bentuk yang bisa dialihrupa dan dinamakan sebagai cullet. Terdapat 2 tipe cullet yakni internal dan eksternal.
Logam daur ulang, dibutuhkan prosedur yang tepat untuk kemudian dieksekusi. Di samping itu, tidak semua logam dapat didaur ulang. Hanya logam yang minim karat saja yang dapat diolah kembali.
"A building should function like a welldesigned machine that constantly learns, adjusts and improves to perform at its best. " - Tushar Gupta
Emisi gas rumah kaca yang ditimbulkan oleh penggunaan energi yang boros menyebabkan perubahan iklim dan meningkatnya suhu global. salah satu efek gas rumah
kaca yang terjadi saat ini adalah peningkatan suhu hingga 47 derajat celcius yang terjadi di India, hal ini mengakibatkan krisis air dan gagal panen. Penyumbang
energi yang menyebabkan efek rumah kaca terbesar adalah penggunaan energi pada bidang Industri (24,2%).
LEED (Leadership in Energy and Environmental Design)
adalah sebuah sistem sertifikasi yang dikeluarkan oleh
US Green Building Council (USGBC) untuk mengukur
kinerja lingkungan dan keberlanjutan sebuah bangunan. LEED terdiri atas 8 kriteria, yaitu:
Location & Linkages
Lokasi dekat dengan infrastruktur terdekat
Mendorong transportasi public
Sustainable Sites
Native landscaping
Green roof
Rembesan air hujan
White paint
Water Efficiency
Air nonpotable
Irigasi high-efficiency
pengukur air
Energy and Atmosphere
Panel Solar
Teknologi ramah lingkung
Material and Resources
Racyle material
LED
Pengurangan sampah
Indoor Environmental Quality
Sistem ventilasi
Cahaya alami/LED
Vegetasi
Penghargaan Green Building Council of the Netherlands - The Edge
mendapatkan penghargaan tertinggi pada ajang Green Building Council of the Netherlands pada tahun 2016, sebagai gedung paling berkelanjutan dan inovatif di Belanda.
Penggunaan tanah bekas industri.
Tapak gedung sebelumnya adalah
bekas pabrik Philips yang telah
dihentikan operasinya, sehingga
penggunaan kembali tanah bekas industri dapat mengurangi dampak lingkungan dari pembangunan di lokasi baru.
Pencahayaan LED hemat energi. The Edge menggunakan pencahayaan LED yang hemat energi dan dapat diatur kecerahannya secara otomatis sesuai dengan kebutuhan.
Udara segar. The Edge memiliki sistem tata udara cerdas yang dapat memastikan sirkulasi udara yang baik. Udara segar masuk ke dalam gedung melalui ventilasi udara yang dikontrol secara otomatis.
Sistem pengumpulan dan pengolahan air hujan. The Edge dilengkapi dengan sistem pengumpulan air
hujan yang kemudian diolah untuk
digunakan sebagai air non-potable, seperti untuk siraman tanaman dan toilet.
Beton ramah lingkungan. The Edge menggunakan beton ramah lingkungan yang diproduksi dengan menggunakan teknologi dan bahan yang lebih berkelanjutan, serta dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari produksi beton.
Stormwater control measures for commercial properties. Tinkers Creek Watershed Partners. (2017, June 27).
https://www.tinkerscreek.org/stormwater-control-measurescommercial-properties/ 60 kata-kata bijak dari Arsitek Ternama Dunia, Rayakan Hari arsitektur Indonesia. merdeka.com. (2022, March 18).
https://www.merdeka.com/trending/60-kata-kata-bijak-dariarsitek-ternama-dunia-rayakan-hari-arsitektur-indonesia-kln.html
M Hadi H, ST. (2021, February 23). Mengenal Beton Hijau (green concrete), Beton Ramah Lingkungan. stats count.
https://www.ilmubeton.com/2018/07/mengenal-beton-hijaugreen-concrete.html
Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1 - GBC Indonesia. (n.d.).
https://www.gbcindonesia.org/files/resource/9b552832-b500-4b738c0e-
acfaa1434731/Summary%20GREENSHIP%20New%20Building%20V1.2 .pdf
What are permeable surfaces?. Penn State Extension. (n.d.).
https://extension.psu.edu/what-are-permeable-surface