LOIS JOANNE KHUNAWAN LAURA VALENCIA KAMARA
un
ib ja
3 M
a r t A n a
tuk
g Guk
k u
RUMAH PAK BRUANG T
erletak di dalam hutan, rumah pak Bruang menjadi tempat les menggambar untuk anak-anak yang ingin belajar menggambar.
Karya murid Meja untuk menggambar Pak Bruang yang dengan 4 kursi. dipajang.
Jendela besar dengan pantulan sinar matahari hangat.
Stand lukis
B k r a u P
ang
Tempat Pak Bruang mengobrol dengan murid-muridnya sambil ditemani teh madu.
Denah Rumah SI B
ER
Bangunan kiri adalah tempat les menggambar Pak Bruang.
Bangunan kanan adalah tempat tinggal Pak Bruang.
1
U A N HIT A M G
Ja u h d i d a l a m h u t a n , t e r d a p a t s e b u a h
Pak Bruang mengajar 3 murid. Cipcip si anak burung, Maomao si anak kucing, dan Kurkur si anak kura-kura.
rumah yang dihuni seekor beruang hitam. Namanya adalah Pak Bruang.
Pak Bruang senang mengajar anak-anak menggambar, jadi dia membuka kelas menggambar di rumahnya.
Suatu siang, Pak Bruang membawa murid baru. Namanya Gukguk si anak anjing.
2
S
aat sedang menggambar, krayon biru Gukguk jatuh di bawah kursi Maomao yang sedang asyik menggambar. Gukguk berkata pada Maomao,
“Hey, ambilkan krayonku.” Maomao yang sedang asyik menggambar berkata,
“Tidak, aku lagi sibuk.”
Gukguk menjadi kursi Maomao.
kesal
dan
mendorong
Maomao yang kaget jadi marah-marah, tapi Gukguk tidak bilang apa-apa. Pak Bruang melihat seluruh kejadian itu.
3
S
aat istirahat, kertas gambar Kurkur tidak sengaja tertiup angin dan jatuh di lantai. Tiba-tiba Gukguk berjalan melewatinya dan sayangnya tidak sengaja menginjak kertas gambar Kurkur. Sekarang di gambar tapak kaki anjing.
Kurkur
ada
bekas
Kurkur menangis sampai-sampai membuat Gukguk kaget. Gukguk segera berlari ke kelas sedangkan Maomao Cipcip menghibur Kurkur.
luar dan
Pak Bruang juga melihat kejadian itu.
4
am dinding di kelas berbunyi J menandakan waktu sudah sore. Saatnya
Dan terakhir, Cipcip memberikan satu untuk Gukguk. Cipcip bertanya,
untuk pulang.
“Gukguk mau kue?”
Sambil menunggu mereka dijemput, Cipcip membagi-bagi kue yang dibuat neneknya.
Gukguk mengambil kue itu tapi dia tidak bilang apa-apa. Cipcip merasa sedih, dia pikir mungkin Gukguk tidak suka kuenya.
Satu untuk Pak Bruang… satu untuk Maomao… satu untuk Kurkur…
Pak Bruang kejadian itu.
5
menyaksikan
semua
Be s o k n y a , s a a t p a k B r u a n g m a s u k k e l a s , beliau melihat Maomao, Kurkur, dan Cipcip duduk menggambar di meja bundar, tapi Gukguk duduk sendirian di meja yang lebih jauh. Pak Bruang bertanya pada Gukguk,
“Gukguk, ada apa? Kenapa kamu duduk sendirian disini?”
6
Gukguk menjawab,
“Teman-teman jadi diam saat saya ada di dekat mereka. Mungkin mereka takut dan tidak suka pada saya karena wajah saya terlihat seperti saya selalu marah..”
Pa k B r u a n g b e r k a t a ,
“Bukan Gukguk, teman-teman tidak merasa begitu. Mereka hanya diam karena kamu belum memakai...
3 MANTRA AJAIB" Gukguk terlihat bingung,
“Apa itu 3 mantra ajaib?”
Pak Bruang Gukguk,
t * s s p * * p sst
berbisik
di
telinga
*psst psst psst*
* t * s s p *
Lalu pak Bruang berkata,
“Oke Gukguk?” Gukguk tersenyum dan mengangguk.
7
1#
1#
bilang
""ttool ol on g " ng"
saat butuh bantuan
S
“Maomao, boleh tolong pinjamkan krayon merah?”
aat sedang menggambar, Gukguk mencari krayon merah. Ternyata krayon merah sedang dipakai Maomao.
Maomao terlihat terkejut, tapi dengan senyum dia memberikan krayon merahnya.
Gukguk mengingat mantra pak Bruang,
“Mantra pertama, selalu katakan tolong saat kamu butuh bantuan.”
“Boleh, pakai saja Gukguk.” Gukguk terlihat senang karena Maomao tidak marah-marah.
Gukguk memberanikan diri bertanya,
tolong?
8
S
aat istirahat, Kurkur berjalan di belakang Gukguk. Tidak sengaja, Gukguk yang sedang berjalan mundur menyenggol Kurkur.
Gukguk memberanikan diri berkata,
“Maaf Kurkur. Apa kamu tidak apa-apa?” Kurkur terlihat terkejut, dengan senyum dia menjawab,
Kurkur meringis, “Aduh!”
tapi
“Tidak apa Gukguk.”
Gukguk mengingat kata-kata pak Bruang,
“Mantra kedua, selalu katakan maaf saat kamu membuat kesalahan.”
Gukguk terlihat lebih senang lagi karena Kurkur tidak menangis. .
2# "maaf" maaf...
9
3# "terima kasih" terima kasih!
Ha r i s u d a h s o r e . S a a t n y a u n t u k p u l a n g .
Sambil menunggu mereka dijemput, Cipcip memetik bunga liar dan membagi-baginya ke semua orang.
Satu untuk Pak Bruang… satu untuk Maomao… satu untuk Kurkur… dan terakhir, Cipcip memberikan satu untuk Gukguk. Cipcip bertanya, “Gukguk mau bunga?” Gukguk Bruang,
mengingat
kata-kata
pak
“Mantra ketiga, selalu katakan terima kasih saat kamu menerima sesuatu.” Samasama!
Gukguk memberanikan diri berkata,
“Terima kasih Cipcip. Bunganya cantik sekali.” Cipcip terlihat terkejut, tapi dengan senyum dia menjawab,
“Sama-sama Gukguk!” Gukguk terlihat sangat senang karena Cipcip tidak sedih.
10
Sejak saat itu, Gukguk berteman baik
dengan Maomao, Kurkur, dan Cipcip. Kelas menggambar pak Bruang semakin menyenangkan dengan tawa bahagia bersama murid-muridnya yang akur.
Tamat