Kunjungi kami di http://www.manunggal.undip.ac.id
Undip Kembali Terapkan Semester Antara Foto: Veren/Manunggal
Melalui pidato pada Upacara Pembukaan Mahasiswa Baru 2018 (6/8), Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Yos Johan Utama, mengatakan akan mengadakan semester antara. Mahasiswa menyambut pengadaan semester antara ini karena dinilai dapat mempercepat masa studi yang biasanya mencapai empat tahun.
Menurut Kepala Biro Administrasi dan Akademik (BAA), Embun Setyawan, memberikan kesempatan kepada fakultas untuk melaksanakan semester antara satu tahun sekali. “Hal tersebut dikarenakan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) hanya memberi kesempatan satu kali untuk upload nilai semester antara. Semester antara dilaksanakan antara semester gasal dan genap,” jelas Embun ketika ditemui tim Joglo Pos Express. Semester antara dimulai dari semester dua tanpa adanya syarat dan hanya dapat mengambil sembilan satuan kredit semester (SKS). “Semester antara maksimum hanya sembilan SKS, bisa mata kuliah baru atau mengulang,” jelasnya. Biaya yang digunakan untuk semester antara diperkirakan sekitar Rp2 juta sampai Rp2,5 juta. Biaya ini tetap dikenakan apabila mahasiswa tidak mengambil batas SKS maksimum karena semester antara merupakan sistem paket. Para mahasiswa pemegang Bidikmisi juga dapat mengambil semester antara, hanya saja tetap dikenakan biaya. “Bidikmisi diperbolehkan ikut mengambil, tapi silakan bayar karena itu tidak termasuk program Bidikmisi,” tuturnya. Kebijakan yang hadir tentang semester
Mahasiswa Baru Undip Tahun Akademik 2018/2019 Mengikuti Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Stadion Undip, Senin (6/8).
antara ini diberikan dari universitas tapi untuk pelaksanaannya diberikan ke setiap fakultas, menyesuaikan waktu libur dan kesibukan dosen. Proses belajar mengajar memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan, misalkan dosen dan ruangan. “Minimal ada 25-30 mahasiswa di dalam satu kelas supaya proses belajar mengajar terlaksana. Jika tidak memenuhi kuota minimal maka mahasiswa dipersilahkan untuk mengganti atau membatalkan kelas yang dipilih,” ungkapnya. Semester antara akan dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan. “Mata kuliah yang ditawarkan yang tidak ada praktikumnya ataupun kalau ada praktikum diambil yang waktunya cukup dua bulan,” ujarnya. Semester antara sempat berlaku akan tetapi berhenti seiring dengan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Sehubungan dengan diperbolehkannya lagi, maka Undip memberlakukan kembali semester antara. “Dulu sempat dilaksanakan, tapi untuk Fakultas Kedokteran tidak, karena modelnya blok. Untuk kedokteran susah
EDISI I/TAHUN XVIII/6 Agustus 2018
Upacara
Pembukaan
untuk cepat karena resikonya dengan nyawa seseorang. Kalau dipercepat dan kurang mendalami dikhawatirkan akan terjadi malapraktik. Kemungkinan ke depannya FKM juga tidak dapat mengambil semester antara karena modelnya blok juga,” jelasnya. Penerapan semester antara memiliki beberapa pandangan dari mahasiswa. Menurut Nita Rostiyana, mahasiswi Departemen Antropologi Sosial (2015), mengatakan hanya mengetahui sebatas semester yang diberlakukan untuk perbaikan mata kuliah. “Saya belum mengetahui apakah FIB menerapkan semester antara dan tidak begitu tertarik mengikuti semester antara,” ungkapnya. Berbnding tebalik dengan Nita, Ratna Rofikoh, mahasiswi Teknologi Hasil Perikanan (2017), mengatakan bahwa akhir-akhir ini ada perbincangan antar mahasiswa mengenai semester antara. Ratna mengaku tertarik untuk mengikuti semester antara. “Setuju sih sama adanya semester antara, tapi agak kurang sreg. Apa benar akan menghemat biaya?” ujarnya. (Dinda V, Sarrah, Kartika, Ririn)
1
Salam dari Joglo
Wujud Perhatian Undip
Pada tahun 2018 sebanyak 11.381 mahasiswa telah resmi diterima oleh Undip. Setelah diterima melalui berbagai jalur penerimaan dan selanjutnya terbagi dalam berbagai program studi, para mahasiswa baru diharuskan mengikuti rangkaian acara penerimaan mahasiswa baru yang akan berlangsung mulai dari Senin hingga Minggu (6-12/8). Acara tersebut dimulai dengan upacara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang dilaksanakan pada Senin (6/8). Kemudian di hari selanjutnya mahasiswa baru juga diharuskan mengikuti kegiatan PMB di tingkat fakultas dan jurusan, serta dibekali pula dengan pendidikan karakter.
Joglo Pos Express edisi kali ini mengulas mengenai penerapan kembali kebijakan semester antara yang sebelumnya pernah dilaksanakan sebelum tahun 2013 atau sebelum berlakunya sistem pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Desas-desus adanya penerapan kembali semester antara sebelumnya sudah terdengar, namun penetapan kebijakan ini semakin jelas setelah disebutkan langsung oleh Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, saat mengisi pidato pada upacara PMB. Selain itu, perhatian Undip juga terimplementasikan dalam wacana pengiriman tim medis bagi korban-korban bencana gempa di Lombok. Rektor telah menggaet beberapa pi-
hak di fakultas dan juga mengagendakan untuk segera mengirim bantuan tersebut. Pada rubrik Sorotan, Tim Joglo Pos Express mengulas pelaksanaan upacara PMB yang kembali disuguhkan oleh fasilitas yang bisa dibilang memanjakan para mahasiswa baru. Tahun ini selain menggunakan tenda dan mendapatkan air minum seperti tahun kemarin, mahasiswa baru juga mendapatkan kotak snack. Tim Joglo Pos Express mengucapkan selamat berjuang bagi mahasiswa baru Undip tahun akademik 2018/2019. (Redaksi)
ODM Membuka Gerbang Mahasiswa Orientasi Diponegoro Muda atau biasa disingkat dengan ODM menjadi titik awal mahasiswa Undip dalam menjalani masamasa kuliah ke depannya. ODM menjadi gerbang awal seorang mahasiswa untuk mengenal kampusnya yang merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia. Berbagai pandangan terhadap berjalannya perkuliahan akan disajikan dalam ODM. Dalam pelaksanaan ODM, mahasiswa baru dikenalkan keadaan kampusnya secara mendetail. Melalui ODM, diharapkan mahasiswa baru dapat mengenal kampusnya. Di saat yang sama, ODM menyajikan pengenalan terhadap teman-teman seangkatan supaya seorang mahasiswa memiliki jaringan pertemanan yang luas. Di sisi yang lain, mahasiswa masih memiliki pandangan terhadap ospek yang menggunakan
Oleh : Rivan Triardhana Putra* fisik sebagai hukuman. Penggunaan kekerasan fisik sekarang ini sudah dilarang karena akan menimbulkan keresahan seorang mahasiswa terhadap kehidupan kampus. Kekerasaan fisik akan mengakibatkan trauma bagi seseorang dan akan menimbulkan pandangan buruk terhadap kampus. Melalui Peraturan Menteri Pendidikan No. 55 Tahun 2014, perploncoan, pelecehan, dan kekerasan terhadap siswa baru sudah diatur untuk mengantisipasi terhadap siswa dan mahasiswa untuk mengalami kekerasan. Undip dalam pelaksanaannya juga melarang perploncoan dengan menyantumkan nomor yang dapat dihubungi apabila terjadi kejadian tersebut. Pelaksaanaan ODM harus membuat mahasiswa baru mendapat pandangan yang baik terhadap kampus. Tugas-tugas
yang diberikan tidak memberatkan tetapi mempererat kekeluargaan antar mahasiswa lain. Beban tugas harus dapat dilakukan secara bersama sehingga menghasilkan keeratan antar angkatan. Dengan adanya rasa kebersamaan antar mahasiswa diharapkan tidak akan terjadi kesenjangan antar mahasiswa ketika salah satu mahasiswa mengalami kesulitan dalam kuliah. Mahasiswa tidak akan merasakan kesendirian dalam kuliah dan tercipta rasa senang dalam menjalani kehidupan kuliah. Melalui ODM juga diharapkan transisi seseorang dari kehidupan SMA menjadi kehidupan kuliah yang berbeda dari kehidupan yang ada di SMA. ODM harus mengenalkan kehidupan kampus ke depannya juga. *)Mahasiswa Teknologi Pangan 2016
Apa Kata Mereka? Sebanyak 11.381 orang secara resmi diterima menjadi mahasiswa baru Undip. Bagaimana kesan mereka menjadi bagian dari keluarga besar Undip? Hendrik Julian S1-Matematika 2018
Foto: Nanik, Amal, Fatma/Manunggal
Riski Muhammad Aldi S1-Antropologi Sosial 2018
depan.”
Diza Dafa S1-Akuntansi 2018
“Bagus. Ya pokoknya bagus, enak juga. Temanya yang diangkat juga mewakili. Fasilitas enak soalnya di kampus lain enggak ada yang kayak gitu. Semoga lebih baik tahun
“Menurut saya upacara pembukaannya cukup baik ya. Walaupun tadi ada beberapa orang yang telat dan tidak kebagian tempat duduk. Ke depannya mungkin tempat duduknya masih bisa ditambahkan. Untuk fasilitasnya bagus ya menurut saya enggak ada kekurangan.”
“Menurut saya karena ini hari pertama mungkin masih belum tau kayak gimananya. Cuman hari ini bagus juga sih. Kita juga bisa kenal temen yang lain karena satu barisan itu diacak sih. Jadi bisa kenalan. Fasilitas yang diberikan cukup sih, jadi ada minum ada makan juga kan pada bosen dan bisa makan. Semoga lebih baik dan bisa ditingkatkan lagi dari segi pengaturannya dan ketertibannya.”
Rohyati Pasca Sarjana Keperawatan
Reva Riza Damara D4-Rekayasa Perancangan Mekanik 2018 “Menurut saya ini tergolong unik ya. Masalahnya di bawah tenda kita hanya duduk, biasanya upacara kayak ginian itu panas-panasan. Fasilitas termasuk bagus ya, para hadirin sama mahasiswa baru diberi makanan sama minuman yang biasanya bawa sendiri gitu kan. Tahun depan semoga lebih baik lagi, masalahnya tadi saya lihat banyak yang main hape mahasiswa barunya dan tidak memperhatikan yang di depan.”
Fardila S1-Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 2018 “Kurang kedengeran dari belakang sih. Apa karena aku telat juga enggak tahu. Tapi banyak yang masih duduk di belakang. Fasilitas udah cukup sih. Harapannya mungkin yang di belakang tadi kan kurang tahu instruksi yang di depan waktu disuruh berdiri dan kurang bisa mengikuti, semoga ke depannya bisa diperbaiki.”
S2
Ilmu
“ Bagus. Kalau aku kan pasca jadi sudah pernah kuliah juga sebelum ini. Menurutku bagus apalagi katanya sudah tidak ada perploncoan, jadi lebih aman, lebih tenang, jadi di perkuliahan orang tua tidak takut lagi ya. Fasilitas juga bagus, kita upacara tahunya panas-panasan apalagi pagi kan dari rumah dan rumah ku Pekalongan. Jauh dan berangkat pagi buta belum sarapan di sini adem dapet tempat duduk bagus banget.”
EDISI I/TAHUN XVII/6 Agustus 2018
2
BREAK
Masukan agenda Anda lewat twitter: @LPM_Manunggal
Bencana di Lombok: Undip Berencana Mengirimkan Bantuan Gempa berkuatan tujuh SR yang melanda Lombok semalam dengan jumlah korban yang bertambah mencapai 91 orang meninggal cukup menggerakkan hati masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan civitas akademika Undip. Baik mahasiswa ataupun dari pihak birokrasi Undip berencana untuk mengirimkan bantuan baik berupa donasi maupun tim medis untuk terjun langsung di Lombok. Ketua Senat Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Sunarso, mengatakan bahwa Undip akan turun langsung ke lokasi bencana. “Saya mengusulkan kepada Bapak Rektor untuk Undip bisa peduli merasakan dan kalau perlu mengirimkan tim kepedulian sosial maupun medis ke Lombok,” ujarnya dalam upacara pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Senin (6/8). Sejalan dengan usulan Prof. Sunarso, Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama membenarkan hal tersebut. “Saya masih mau menghubungi rektor Universitas Mataram dulu, kira-kira apa yang diperlukan (bantuan di Lombok-red), jangan sampai memberi
bantuan yang tidak dibutuhkan. Saya kira tenaga medis dan psikolog yang paling dibutuhkan,” ungkapnya ketika ditemui tim Joglo Pos Express di ruangannya, Senin (6/8). Dana yang akan dikeluarkan oleh Undip rencananya disalurkan dalam bentuk pengabdian terhadap korban bencana. “Pengabdian yang dilakukan berupa pengiriman sukarelawan tenaga medis dari Undip yang akan melibatkan beberapa fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Psikologi,” kata Prof Yos. Beliau juga masih memberi kesempatan kepada mahasiswa di luar Fakultas yang disebutkan jika dikira masih dibutuhkan sukarelawan untuk berangkat ke Lombok. Selain dari birokrasi Undip, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip juga tidak mau ketinggalan dalam menggalang bantuan untuk korban bencana gempa Lombok. Menurut Ketua Bidang Sosial Masyarakat BEM Undip, Rizky Fajar Nugraha, mahasiswa Undip dapat mendonasikan bantuannya melalui
fasilitas yang diberikan oleh Bidang Sosial Masyarakat (Sosmas) BEM Undip setelah melakukan konsolidasi online bersama dengan seluruh bidang Sosmas BEM Fakultas dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk penggalangan dana donasi melalui rekening. Selain donasi terbuka melalui rekening, rencananya juga akan menggencarkan kotak donasi selama kegiatan Orientasi Diponegoro Muda (ODM) berlangsung. “Nanti kita mau melakukan donasi langsung selama ODM,” ucap Rizky. Penggalangan donasi telah dilakukan hingga tanggal 5 Agustus 2018, namun diperpanjang sampai tanggal 10 Agustus 2018 karena terjadi gempa susulan pada 5 Agustus 2018 yang terindikasi dapat menyebabkan tsunami, uang hasil donasi dikumpulkan secara kolektif melalui koordinator wilayah VII Forum Nasional Sosmas yang mencakup wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Donasi yang terkumpul hingga hari ini (6/8) sebesar Rp1.149.000. (Fariza, Cynthia, Siwi, Azza)
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., Penasihat: Prof. Dr. Ir. M. Zainuri, DEA., Dr. Darsono, S.E., MBA., Akt., Dr. Budi Setiyono, S.Sos., M. Pol. Admin., Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., Dr. Adi Nugroho Pemimpin Umum: Iga Tikah R. Sekretaris Umum: Fatma Khosiah. Pemimpin Redaksi: Dinda Sukma A. Pemimpin Litbang: Yunita Mahda S. Pemimpin Perusahaan: Amalia Safira A. Wakil Pemimpin Redaksi: Ulfa Mawaddah A. Redaktur Pelaksana: Rivan Triardhana P. Staf Redaksi: Raegita Wibowo., Sarrah Nadhifah A.., Sinta Maulia, Alfiansyah. Redaktur Fotografi: Verensia Audre S. Staf Fotografi: Rena Adinda S., Thariq Razin. Redaktur Desain: Ayu Muntiah. Staf Artistik: Isna Farhatina. Staf Grafis: Sintia Mulia R. Staf Layout: Alfio Santos, Ririn Evi R. Manajer Rumah Tangga: Ika Octaviani. Manajer Produksi Distribusi dan Iklan: Anastia Afika R. Staf Produksi Distribusi dan Iklan: Dana Yuli A., Naufal Afif. Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Sekretariat LPM Manunggal Student Centre Universitas Diponegoro Jalan Prof Soedarto SH, Tembalang Semarang 50275 Email: persmanunggal@yahoo.com Website: www.manunggal.undip.ac.id
EDISI I/TAHUN XVIII/6 Agustus 2018
3
Sorotan
Fenomena Sajian Kasih Sayang Undip Ilustrasi: Isna/Manunggal
Oleh : Raegita Wibowo, Nur Chamidah, Mia Dwi R., Intan Widiani Mahasiswa baru Undip tahun akademik 2018/2019 meramaikan kawasan kampus Undip Tembalang dengan seragam putih hitam. Senin (6/8) dilaksanakan upacara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang bertempat di Stadion Utama Undip. Mahasiswa memasuki lapangan dengan disambut snack dan air mineral. Tahun lalu, Undip telah menyediakan fasilitas berupa tenda, mobilambulance, mobile toilet, dan minuman untuk seluruh peserta upacara. Kali ini, Undip menambahkan kasih sayangnya kepada mahasiswa baru. Sebanyak 10 ribu kotak snack disediakan untuk mahasiswa. “Untuk budget snack sendiri, Undip menyediakan 10 ribu kotak snack seharga Rp7000 per dus,” jelas Embun, Kepala Biro Administrasi Akademik (BAA) Undip saat ditemui oleh tim JogloPos Express. Namun, upaya tersebut masih belum optimal karena snack yang disediakan hanya berjumlah 10 ribu kotak saja. “Biasanya saat upacara ini, ada mahasiswa yang tidak bisa hadir karena berbagai alasan. Misal mahasiswa berjumlah 10 ribu, ternyata yang datang Sembilan ribu dan saat ini mahasiswa yang hadir jumlahnya bertambah. Mahasiswa
saat ini berjumlah 11.381 orang,” ungkapnya. Selain pemberian snack, tambah Embun, Undip juga menyediakan berbagai fasilitas lain, seperti adanya dokter dari Fakultas Kedokteran (FK), perawat dari Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan juga Korps Sukarela (KSR). “Selain snack ada penambahan sarana dan prasarana pada acara PMB Undip 2018 seperti enam dokter dari Fakultas Kedokteran, perawat dari RSND dan KSR, ini dilakukan setiap tahun sejak tahun 2015,” terangnya. Penambahan fasilitas ini juga mendapat respons positif dari beberapa mahasiswa baru. “Excited banget kak, enggak nyangka, biasanya kan upacara di lapangan panaspanasan, berdiri. Tapi ini beda banget kenyataannya enak dan nyaman, dikasih snack juga,” jelas Kiki, mahasiswa Biologi angkatan 2018. Meskipun banyak fasilitas yang telah diberikan saat upacara PMB, masih ditemukan pula mahasiswa yang jatuh sakit. “Dari tahun lalu adanya peningkatan mahasiswa yang sakit, karena dari awal kumpul sudah ada yang ke belakang. Rata-rata sakit pusing, pingsan, dan sakit maag, bahkan ada yang dirujuk di rumah sakit. Jumlah pasiennya kira-kira 20 orang lebih,” ujar M. Ilham, Komandan KSR. Diberikannya snack dan air mineral, tambah Ilham, sangat mempengaruhi kondisi mahasiswa. “Untuk faktor mahasiswa yang sakit lebih karena faktor tempat. Hal ini dikarenakan tempat duduk yang sangat
EDISI I/TAHUN XVIII/6 Agustus 2018
berhimpitan menjadikan tendanya yang pengap, padahal masih ada tenda yang kosong, tidak ada sirkulasi udara dan tidak ada blower,” ungkapnya. Harapan untuk pelaksanaan upacara PMB ke depannya, yaitu agar Undip bisa meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang kelancaran dan kenyamanan “Untuk upacara PMB berikutnya bisa ditingkatkan seperti jumlah tempat duduk yang cukup dan sirkulasi udara yang baik,” tuturnya.
Bang Jo Undip Kembali Terapkan Semester Antara
Yuk para mahasiswa memanfaatkannya dengan baik. Bencana di Lombok: Undip Berencana Mengirimkan Bantuan
Semoga tidak hanya rencana saja. Fenomena Sajian Kasih Sayang Undip
Tahun ini snack, tahun depan apa lagi ya?
4