Manunggal
1
Prolog Pelindung: Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum Penasehat: Prof. Dr. Ir. M. Zainuri, DEA., Dr.Darsono S.E., M.B.A., Akt., Dr. Budi Setiyono, S. Sos., M. Pol. Admin., Prof. Dr. Ir Ambariyanto, M.Sc., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: M. Irzal Adiakurnia Sekretaris Umum: Zulfa Ayu A Pemimpin Redaksi: Klaudia Molasiarani S. Pemimpin Litbang: Anisah Novitarani. Pemimpin Perusahaan: Mizan Ikhlasul R. Sekretaris Redaksi: Faiz Balya M. Redaktur Pelaksana Joglo Pos: Astrid Nurhasanah Redaktur Pelaksana Tabloid: Gina Mardani C. Redaktur Pelaksana Majalah: Atina Maria Redaktur Pelaksana Cybernews: Kalista Vidyadhara Reporter Joglo Pos: M. Fajrin Ardhi P., Putri Rachmawati, Annisa Dyah P, Reporter Tabloid: Safira Irfani M., Ilham Mubarok, Verawati Meidina Reporter Majalah: Ma’ruf Hidayat, Damedo Winsantara, Elsa Prisma Dianti Reporter Cybernews: Hanindya Rafi W., S. Adi Nurrokhim, Fauzia Citra R, Suryaningrum Ayu Redaktur Pelaksana Fotografi: Agung Prasetyo. Reporter Fotografi: Haqqi llmnuar, Hayyina Hilal H. Redaktur Pelaksana Artistik: Rosyida Noor A Staf Artistik: Destri Dela, Faqih Sulthan,Solihatun Nissa Manajer Produksi Distribusi dan Iklan: Rachmat Saleh Staf Produksi Distribusi dan Iklan: Annisa Tiara L, M. Shaleh A. Kadif Kaderisasi: Erdidhah P.Pinilih Kadif Jaringan dan Kerjasama: Shela Kusumaningtyas Kadiv Data dan Informasi: M. Fuad Manajer EO: Maya Nirmala Tyas L
2
Manunggal
F Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Alamat Resaksi, Iklan dan Sirkulasi Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Email: persmanunggal@yahoo.com Website: www.manunggal.undip.ac.id
Selamat & Sukses
Regita Andriani, S.Si. 2014) (Manajer Rumah Tangga
Rifqi Adit ya Uta (Redpel C ma, S.I.Kom. yber 2014)
.P. hadijah, S.A Febrianna C istik 2014) (Redpel Art
Yuliantika Hapsar (Staf Iklan i, S.I.Kom. 2013)
Salam pers mahasiswa, Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa kami haturkan atas terbitnya Majalah Manunggal edisi XX atau edisi pertama di tahun 2015 dengan struktur kepengelolaan yang baru. Selain sebagai ucapan salam, tulisan ini bisa dikatakan sebagai tulisan yang mengantarkan Anda untuk lebih dekat dengan berbagai informasi dan ulasan mengenai topik yang diangkat oleh Majalah Manunggal. Majalah Manunggal edisi pertama tahun ini membahas fenomena LGBT. Meski bukan sesuatu yang baru, beberapa masyarakat masih menganggap fenomena ini sebagai hal yang tabu untuk diperbincangkan. Adapun, rubrik Sajian Utama dilengkapi dengan polling yang disusun oleh Tim Litbang Manunggal. Responden dari polling tersebut adalah 184 mahasiswa Universitas Diponegoro. Selain itu, salah satu dosen Fakultas Kedokteran yang juga Tim Penyesuaian Kelamin RSUP dr. Kariadi Prof. dr. Sultana MH Faradz juga ikut bersuara mengenai istilah kerancuan kelamin yang lebih sering dikenal dengan kelamin ganda. Tak ketinggalan, Majalah Manunggal juga
menyajikan tempat wisata di Kabupaten Jepara yang bisa menjadi referensi tempat berlibur bagi Anda, yakni Pantai Bondo dan Air Terjun Songgo Langit. Simak liputan selengkapnyadi rubrik Plesir, ya! Bagi para pencinta bisnis, Majalah Manunggal menyajikan ulasan mengenai bisnis sepatu yang dijalani oleh mahasiswa Undip. Apa sih rahasia kesuksesan bisnis tersebut? Rubrik Bisnisiana siap memberikan informasi selengkapnya. Lalu, tentang sesuatu yang lagi digemari oleh masyarakat, Majalah Manunggal menyuguhkan ulasan mengenai video berdurasi pendek yang sering dipakai untuk mengabadikan momen-momen menarik. Bagaimana awal mula munculnya tren tersebut? Untuk lebih lengkapnya, bisa Anda lihat dalam rubrik Stylicious. Akhir kata, selamat berjuang bagi sivitas akademika Undip. Semoga semangat Diponegoro semakin menyala di umur yang baru ini! Bagi pembaca, selamat menikmati hasil karya kami, selami lebih dalam, dan rasakan semangat positifnya! Selamat membaca!
Manunggal
3
Editorial
Sajian Utama
7. Aku Terlahir Seperti ini 9. Menilik Lekuk Kehidupan Gay 11. Homoseksual adalah tentang Pilihan 13. LGBT di antara HAM dan Agama
15. Poling
Foto: Dok. Istimewa
Jangan Lupakan Esensi
18. Artikel Dosen 19. Artikel Mahasiswa
Foto: Dok. Istimewa
26. Surga Tersembunyi di Desa Bondo
20. To be Fit
29. Gemercik Air Terjun di Desa Songgolangit
21. Komik
Plesir
Foto: Dok. Istimewa
32. Sensasi Asap dan Kelembutan Es Krim Nitrogen 34. Menikmati Nasi Bola Pingpong Berkuah Khas Kebumen 36.Techno
50. Tips
38. Face To Face 52. Refleksi 40. Profil 53. Komunitas 42. Konsultasi
55. Cepen
44. Sport
52. Resensi
46. Music
60. Lensa
48. Stylicious 4
Manunggal
Kuliner
Berbicara soal Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) tidak akan ada habisnya. Pasalnya, tidak sedikit sudut pandang yang bisa mengkaji fenomena LGBT sehingga berujung pada sebuah polemik. Sebelum mengutarakan gagasannya tentang suatu hal, secara psikologis, pikiran seseorang terkadang telah dipengaruhi oleh pengalaman, latar belakang, dan pemahaman yang sudah mereka dapatkan sedari kecil. Begitupun ketika mereka dihadapkan pada fenomena LGBT. Setelah pernikahan sesama jenis dilegalkan di beberapa negara, masyarakat mulai ramai memperbicangkan isu LGBT. Bahkan, tidak jarang muncul kampanye-kampanye yang menyatakan kontra terhadap pelegalan itu. Tidak hanya masyarakat, kalangan media pun sempat melakukan diskusi terkait angle pemberitaan mengenai LGBT supaya tidak mengundang sensasi dan bombastis. Bagi kalangan media arus utama, keberpihakan terhadap kaum yang terdiskriminasi adalah esensi dari sebuah pemberitaan. “Bagaimanapun, media mempunyai peran advokasi terhadap kelompok minoritas dan terdiskriminasi,� kata Ketua Bidang Perempuan dan Kelompok Marjinal AJI Indonesia Yekthi Hesthi Murthi dalam keterangan pers yang ditulis di Jakarta, Selasa (6/10). Meski perdebatan terjadi di antara berbagai
kalangan, perlu adanya analisis yang mendalam mengenai awal mula munculnya seseorang yang dinyatakan homoseksual. Tidak semua orang yang dinyatakan homoseksual memahami mengapa dirinya bisa terlahir demikian. Sehingga, orang-orang yang ada di luar golongan itu pun tidak bisa mengetahui, apakah mereka termasuk korban atau pelaku. Jika memang mereka berada pada posisi korban, tentu ada cara pendekatan yang lebih layak untuk digunakan dengan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, begitupun jika posisi mereka sebagai pelaku. Namun demikian, korban dan pelaku adalah dua hal berbeda yang tentu memiliki perlakuan yang berbeda pula. Selain itu, beberapa bidang keilmuan pun turut melindungi mereka yang dinyatakan homoseksual melalui tata bahasa dalam menyebut identitas LGBT. Seperti misalnya penggunaan istilah kelamin ganda, sudah semestinya tidak ditulis demikian, melainkan kerancuan kelamin. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menyikapi fenomena LGBT. Ikut besuara dan menyatakan pro maupun kontra sesuai pemahaman masing-masing adalah hal yang lumrah terjadi di masyarakat yang menjunjung tinggi pluralitas. Lebih dari itu, esensi memanusiakan manusia adalah poin yang semestinya tidak terabaikan.
Manunggal
5
Karikatur
Karikatur : Dela/Manunggal
Sajian Utama
Aku Terlahir Seperti Ini Lisa (nama samaran), seorang perempuan berumur 19 tahun. Meski berpenampilan tomboi, orang-orang di sekitar Lisa tetap dapat menerimanya dan memperlakukannya sama seperti perempuan lain. Namun, ada sesuatu yang membuatnya berbeda, yakni sebuah fakta yang mungkin tidak terlalu diketahui oleh banyak orang. Lisa tidak menyukai lawan jenis. Ia lebih memilih menjalin kasih dengan sesama perempuan. Seperti layaknya pasangan biasa, Lisa membutuhkan pendekatan terlebih dahulu dengan perempuan yang ia sukai. Sebelumnya, ia sudah tahu jika orang yang ia sukai sama sepertinya. Ia bisa merasakan kesamaan antara ia dengan orang yang ia sukai. Ketika mereka benar cocok, maka mereka akan menjalin ikatan. Sebelumnya, Lisa pun pernah menjalin hubungan dengan lelaki, namun hal itu tidak berdasarkan cinta. Ia hanya merasa kasihan melihat temannya yang berulang kali memintanya sebagai kekasih. Hal tersebut memang baru ia sadari setelah duduk di bangku SMA kelas XI, meski sebenarnya ia telah merasa berbeda sejak kecil. Ia tidak pernah menyukai mainan yang biasa dimainkan oleh anak perempuan pada umumnya, seperti boneka dan semacamnya. Ia lebih
suka mainan anak lelaki, seperti sepak bola, tamiya, dan layang-layang. Memang, sejak kecil, hampir semua teman main Lisa laki-laki, jarang sekali ia mempunyai teman perempuan. Saat mengetahui bahwa dirinya berbeda dengan yang lain, ia tidak merasa takut atau gelisah, melainkan merasa nyaman dengan perasaannya. Ia meyakini bahwa hidup yang ia jalani harus dinikmati. Saat ibunya sedang mengandung, Lisa mengaku bahwa ibunya perokok. Padahal, rokok memiliki banyak zat yang berbahaya bagi janin. “Ibu hamil dilarang merokok karena itu dapat memengaruhi mental dan kesehatan si janin. Nah, waktu ibuku hamil aku, ibuku tiba-tiba ngidam rokok, padahal ibuku sudah berhenti merokok sejak hamil anak pertama sampai anak keempat. Sampai hamil aku, ia tiba-tiba ngerokok lagi,� jelas Lisa. Menurutnya, hal ini yang mungkin menyebabkan ia bisa menjadi seperti sekarang, berbeda dengan anak perempuan pada umumnya. Ia juga menjelaskan bahwa salah satu saudaranya
Foto: Dok. Istimewa
6
Manunggal
Manunggal
7
Sajian Utama
Sajian Utama
ewa stim I . k : Do
o Fot
Menilik Lekuk Kehidupan
Foto: Dok. Istimewa
juga sama sepertinya. “Anak dari adik ibuku juga sama sepertiku, ia juga menyukai sesama jenis,” ujar Lisa. Lisa mengakui bahwa sebenarnya apa yang ia alami ini adalah penyakit. Ia menyadari kalau dirinya memang berbeda sejak kecil, jadi yang ialaminya pun sudah bawaan dari kecil. “Aku memang ‘sakit’, tidak seperti orang yang ikut-ikut tren atau trauma karena disakiti oleh lawan jenis,” tuturnya. Ia menjalin kasih dengan sesama jenis bukan untuk pelampiasan karena trauma, akan tetapi karena ia memang benar tertarik dengan sesama jenis. Ia mengasihi pasangannya. Sebagaimana orang normal yang berpacaran, ia dan pasangannya mengasihi satu sama lain. Meski begitu, Lisa pun mempunyai keinginan untuk bisa tertarik dengan lawan jenis. Di lingkungan pergaulannya, perbedaan Lisa memang menjadi rahasia umum. Ia tidak menutup-nutupi perbedaannya, tidak juga mempublikasikannya. “Mungkin orang lain tahu dari mulut ke mulut,” jelasnya. Saat pertama kali tahu tentang perbedaan Lisa, banyak temannya yang memandang sebelah mata. Berbagai komentar pun ia terima, namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyak yang mengetahui perbe-
8
Manunggal
daannya, teman-teman Lisa kini bersikap normal. Lisa sendiri tidak terlalu memikirkan apa yang teman-teman katakan tentangnya. Ia pun tidak berharap agar mereka mau menerimanya. Baginya, hidup adalah tentang apa yang ia jalani, bukan tentang apa yang dikatakan orang lain. Pernah suatu hari, ia mendatangi psikiater karena depresi yang ialaminya. Kemudian, psikiater tersebut menyarankan agar ia menjadi dirinya sendiri. Sejak saat itu, ia tak pernah memusingkan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. Ia juga tidak menutupi bahwa ia memang berbeda dengan perempuan lainnya. Hal tersebut memang belum diketahui oleh keluarganya, namun Lisa memiliki rencana untuk memberi tahu keluarganya bahwa ia sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki, melainkan perempuan. Ini bukan berarti ia ingin dinyatakan laki-laki oleh orang tuanya. Ia tetap menyenangi dirinya yang dinyatakan perempuan. Bahkan, Lisa ingin memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan hal tersebut kepada orang tuanya, yakni saat ia sudah merasa lebih dewasa dan mandiri. (Ama)
y a G
Apa yang tampak dari segi penampilan, sekilas memang tidak ada permasalahan. Penampilan mereka sama dengan orang-orang yang dinyatakan laki-laki sejak lahir. Meski begitu, kecenderungan seksual yang mereka miliki berbeda. Hal inilah yang kemudian membuat mereka nyaman untuk menjalin cinta dengan sesama jenis, baik secara fisik, seksual, maupun emosional. Bahkan, mereka pun bisa saling mengetahui bahwa orang yang dicintainya memiliki kesamaan dengannya, hanya melalui pandangan. Itulah sepenggal kisah yang diceritakan oleh Andi (nama samaran).
Andi mengaku, dirinya bisa mengetahui seseorang adalah gay, hanya melalui gerak-gerik tubuhnya. “Biasanya kalau lebih dari dua detik kita tatap-tatapan, saya tahu kalau orang itu gay, sama seperti saya. Kalau kelihatan enggak tenang, terus sebentar-sebentar melirik, berarti udah jelas,” kata Andi. Dalam interaksi sosial sehari-hari, Andi mengaku, perilaku dan cara bergaulnya tidak jauh berbeda dengan teman-teman lain. Ia tidak menarik diri dari pergaulan. Sebaliknya, ia justru supel dan gemar berorganisasi. Bahkan menurutnya, ia memiliki mental yang lebih kuat dibanding teman-temannya dalam menghadapi keadaan yang sulit. Meski teman-temannya sempat terkejut saat pertama kali mengetahui sosoknya yang berbeda, ia tidak merasa sakit hati maupun terkucilkan. Ia justru merasa lebih nyaman jika orang-orang di sekitarnya tahu mengenai keadaan dirinya. “Tetapi bukan berarti saya harus memamerkan diri saya seperti ini kepada semua orang,” jelas Andi. Meski begitu, Andi tidak ingin orang tuanya mengetahui hal itu. Niat untuk memberitahukannya pun ti-
Manunggal
9
Sajian Utama dak ada, karena ia tahu bahwa orang tuanya akan sulit untuk menerima keadaan tersebut. Andi sendiri sudah lama sadar dengan keadaan dirinya yang seperti itu. “Bahkan semenjak di SMP kayaknya,� aku Andi. Merasa lebih nyaman Ikatan hubungan antara laki-laki dengan lak-laki, menurut Andi, lebih kuat daripada laki-laki dengan perempuan. Andi mengatakan, perempuan lebih merepotkan, terlalu mengatur, cerewet dan acap membuatnya kesal. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa perempuan seringkali menjadi pengganggu hobi yang digemari oleh laki-laki. Sehingga, Andi merasa lebih nyaman untuk menjalin hubungan dengan laki-laki. Bertemu dan menghabiskan waktu dengan pasangannya, membuatnya lupa akan masalah yang sedang dihadapinya. Laki-laki yang pengertian dan enak untuk diajak berbincang adalah kriteria yang menurutnya harus ada dalam diri pasangannya. Namun, pasangan yang seperti itu biasanya lebih posesif dibandingkan pasangan-pasangan pada umumnya. Mereka cenderung takut posisinya tergantikan. Biasanya, mereka lebih cemburu jika pasangannya berpaling pada laki-laki lain dibandingkan perempuan lain. Pengakuan dan eksistensi Terkait eksistensi mereka di lingkungan masyarakat, Andi tidak terlalu memikirkannya. Baginya, hal itu bergantung pada kesiapan mereka untuk menunjukan keberadaannya. Andi sendiri tidak peduli terhadap tanggapan orang mengenai identitas orang-orang yang dinyatakan homoseksual. Meski begitu, pengakuan terhadap kelompok tersebut mungkin menjadi tidak lazim di Indonesia, negara yang menjunjung tinggi norma-norma agama. Fenomena ini masih tabu di mata sebagian besar masyarakat dan masih menjadi perdebatan di semua kalangan. Namun, kelompok ini pun tetap berusaha untuk mempertahankan eksistensinya. Hal ini tampak dari munculnya komunitas-komunitas tersebut di grupgrup media sosial. Biasanya, mereka sering mengadakan pertemuan. Bukan sekadar pertemuan, namun pertemuan yang sampai pada melakukan hubungan intim. “Kalau aku sih enggak ikut komunitas seperti itu. Enggak suka, soalnya orientasinya seks. Biasanya mereka cuma pesta seks,� ungkap Andi.
o: Fot
wa ime t s I k. Do
Sajian Utama
Faktor penyebab Sempat ada salah satu penelitian yang menyimpulkan bahwa kecenderungan homoseksuual berasal dari faktor genetik. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 1993 oleh Dean Hamer, yang nyatanya adalah seorang gay. Namun setelah beberapa tahun, banyak penelitian lain yang mematahkan teori hasil penelitian tersebut. Hasil riset dari Hamer pun tidak pernah ditemukan bukti nyatanya. Selanjutnya, teori Hamer dianggap sebagai propaganda untuk memperjuangkan hak-hak kaumnya. Andi pun berpendapat bahwa gen memiliki peran sebagai penyebab kecenderungan seseorang untuk menjadi homoseksual, walaupun memang porsinya lebih sedikit dibandingkan faktor lainnya. Faktor-faktor tersebut di antaranya faktor lingkungan, faktor biologi (hormon), dan pengalaman pribadi. Kurangnya kasih sayang yang ditunjukkan oleh orang tua, pola asuh yang salah, dan renggangnya hubungan dengan orang tua merupakan beberapa contoh faktor lingkungan. Selain itu, berada di lingkungan pergaulan yang didominasi oleh sekelompok homoseksual, serta adanya desakan dari lingkungan pergaulan tersebut, juga termasuk sebab yang ditimbulkan dari faktor lingkungan. Sedangkan faktor biologisnya adalah adanya kelainan hormonal atau ketidakseimbangan jumlah hormon dalam tubuh. Selain hormon, menurut temuan mutakhir dari China, ada zat kimia bernama Serotonin di dalam otak yang jika dalam jumlah besar akan memberikan implikasi terhadap penyimpangan seksual seorang laki-laki. Pengalaman pribadi juga turut andil sebagai faktor penyebab. Misalnya, pernah disodomi atau melakukan kegiatan seksual dengan laki-laki, mendapatkan kasih sayang yang berlebih dari laki-laki, dan bahkan pernah dicintai oleh laki-laki. Jika ada anggapan bahwa gay merupakan suatu penyakit, itu tidak sepenuhnya benar. Karena pada dasarnya, ada faktor penyebab yang membuat seseorang menyimpang secara seksual. Untuk itu, jauhilah pergaulan yang membawa pengaruh buruk dan tetap berantisipasi. Namun, perilaku menghindar,mengucilkan atau bahkan terang-terangan menolak keberadaan mereka secara radikal juga bukan solusi konkrit, bukan? (Dame)
Homoseksualitas adalah tentang Pilihan Homoseksual dalam sudut pandang agama apapun dianggap sebagai sesuatu yang menyimpang. Namun demikian, secara psikologi, homoseksual dipahami sebagai kajian ilmiah yang bukan sekadar kepercayaan. Lantas bagaimana eksistensi atau bahkan penerimaan kaum homoseksual di antara kedua sudut pandang yang muncul di masyarakat tersebut? Berikut ulasan dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Kartika Sari Dewi, S.Psi, M.Psi tentang terbentuknya pribadi homoseksual dalam diri manusia serta cara mereka berinteraksi di masyarakat.
Seiring berkembangnya ilmu psikologi, ternyata homoseksualitas bukan lagi gangguan mental ataupun penyakit berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV (DSM IV) pada tahun 1973. DSM adalah panduan untuk profesional (psikolog/psikiater) dalam menentukan diagnosis dan tipe perawatan/terapi yang tepat untuk pasien. World Health Organization (WHO) pun menyatakan bahwa homoseksualitas tidak termasuk dalam daftar penyakit psikologis. Hal ini semakin diperkuat oleh Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi II (PPDGJ II) yang diterbitkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1983, di mana orientasi seksual bukanlah suatu gangguan. Meski demikian, homoseksualitas tidak lepas dari masalah interaksi sosial karena adanya prasangka, stigma, dan diskriminasi, sehingga tidak jarang mereka memilih untuk menyembunyikannya. Hal inilah yang kemudian memunculkan masalah psikososial. Problem psikososial ini dikarenakan para kaum homoseksual ingin diakui, namun lingkungan belum siap menerima mereka. Lantas, apa sebenarnya faktor penyebab homoseksual? Tidak ada kesepakatan pasti yang diyakini peneliti dalam menentukan penyebab orang menjadi homoseksual. Peneliti umumnya percaya bahwa orientasi seksual seseorang ditentukan dari kombinasi berbagai faktor, antara lain lingkungan, budaya, emosional, medis, hormonal, dan biologis. Maka, tiap orang pasti dipengaruhi oleh latar belakang
yang berbeda. Dalam psikologi klinis, untuk melihat faktor penyebab menggunakan prinsip idiografik, yaitu melihat/mengkaji secara personal, karena setiap manusia itu unik, perlu dihargai dan punya hak dalam kehidupannya. Salah satu faktor dari dalam yang menyebabkan seseorang menjadi homoseksual adalah faktor medis. Secara neuropsikis, ada faktor medis yang menyebabkan seseorang menjadi homoseksual. Problem-problem terkait medis, misal kerancuan alat kelamin atau kromosom yang dimiliki menyimpang, biasa disebut interseks. Contoh yang termasuk bidang interseks, misalkan ada seseorang y a n g memiliki tubuh perempuan namun ternyata kromosom dalam tubuhnya adalah krom o s o m untuk laki-laki. Ti-
Foto: Dok. Istimew a
10
Manunggal
Manunggal
11
Sajian Utama
Sajian Utama
LGBT di antara HAM dan Agama
Foto: Dok. Istimewa
dak semua kaum homoseksual menginginkan dirinya tumbuh menjadi seorang gay atau lesbian, namun ada faktor medis ini yang membuat mereka tumbuh menjadi pribadi homoseksual. Meski begitu, faktor medis bukanlah faktor dominan yang memengaruhi seseorang dalam memilih jalan hidup sebagai gay atau lesbian. Faktor dominan yang menyebabkan seseorang menjadi homoseksual adalah pola asuh orang tua yang memperlakukan anak tidak sesuai gender dan gaya hidup. Misalkan, orang tua menginginkan anak perempuan, namun anaknya adalah laki-laki. Perlakuan orang tua itu mengarahkan anak laki-lakinya memiliki gaya hidup layaknya perempuan. Selain itu, keluarga yang tidak harmonis juga dapat memengaruhi pemikiran anak tentang orientasi seksualnya. Misalnya, ada anak perempuan yang sering melihat ayahnya
12
Manunggal
melakukan tindak kekerasan dalam keluarga. Saat remaja, di mana masa eksplorasi seksual sangat besar, dalam pikirannya menyatakan laki-laki tidak bisa memberi perlindungan untuk dirinya dan dia berpikir lebih nyaman dan menyukai perempuan karena perempuan lebih lembut, penyayang, dan memberikannya rasa aman. Pada akhirnya, menjadi homoseksual adalah sebuah pilihan hidup. Pilihan hidup yang tidak boleh diubah paksa oleh orang lain. Bagaimanapun, kaum homoseksual tidak boleh dihakimi. Sebaiknya, masyarakat prihatin bagaimana supaya masalah psikososial yang dialami kaum homoseksual ini tidak menjadikan mereka merasa kehilangan hak asasinya dalam hidup. (Elsa)
Kaum LGBT di Indonesia semakin menjadi sorotan. Keberadaannya pun makin kelihatan. Hal ini disampaikan oleh Psikolog sekaligus Dosen Fakultas Psikologi, Annastasia Ediati. Menurutnya, kaum LGBT di Indonesia sekarang ini terkesan lebih marak daripada dahulu. Mereka lebih banyak muncul ke permukaan seperti di pemberitaan serta forum diskusi yang dulu tidak pernah ada. “Menurut saya, kemungkinan bukan bertambah banyak. Hanya saja yang dulu tidak muncul ke permukaan, sekarang muncul ke permukaan. Sekarang orang banyak yang berani terbuka, jadi seolah-olah terlihat banyak,” ungkap Annastasia. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Tedi Kholiludin. Menurutnya, kaum LGBT di Indonesia faktanya ada, komunitasnya pun banyak. “Mereka juga berorganisasi, beberapa di antaranya bahkan sudah open status bahwa mereka adalah bagian dari kaum LGBT. Fenomena ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita sangkal, karena memang benar ada atau faktual,” ujar Tedi. Terkait penerimaan masyarakat akan keberadaan mereka, Tedi mengatakan, hal ini bergantung pada bagaimana mereka memberikan penjelaskan pada masyarakat, karena level penerimaan masyarakat tidak sama, sehingga dialog dianggap sebagai hal terpenting. Banyak perspektif yang dapat digunakan untuk memahami mereka. Dari sisi humanitas, mereka mempunyai hak-hak dasar sebagai seorang manusia, seperti hak untuk hidup, hak untuk bersuara, hak untuk berekspresi, hak untuk berpendapat, dan sebagainya. Sehingga, sudut pandang humanitas tidak melihat persoalan dari eksistensi kaum LGBT. Sebagai seorang warga negara Indonesia pun, kata Tedi, kaum LGBT berhak mendapatkan pelayanan-pelayanan yang telah diberikan oleh negara, sama seperti warga negara lainnya. “Saya rasa jika dilihat dari kedua unsur itu, yakni human rights atau hak asasi manusia dan civil rights atau hak sipil, maka LGBT tidak menjadi persoalan,” kata Tedi menambahkan.
LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) akhir-akhir ini kerap kali diperbincangkan, terlebih sejak dilegalkannya pernikahan sejenis di Amerika Serikat. Publik yang mendukung hal itu pun beramai-ramai memasang foto profil warna-warni seperti pelangi di jejaring sosial mereka. Pro kontra pun terjadi di mana-mana. Lantas bagaimana posisi kaum LGBT di Indonesia yang menilai hal itu dari berbagai sudut pandang?
Meski begitu, ada sisi lain yang dinilai belum mampu menerima eksistensi kaum LGBT di masyarakat, yakni sisi agama yang biasa berkaitan dengan moral dan kebudayaan. Mereka yang mengatasnamakan agama menilai LGBT dianggap menyalahi kodrat dan tidak patuh pada hukum alam. Padahal, kata Tedi menjelaskan, agama pun dapat mempertimbangkan aspek nonagama seperti aspek medis. Lebih lanjut, kajian dari segi budaya pun akan memunculkan sangsi mengenai apakah budaya Indonesia bisa memberi ruang bagi kaum LGBT. Pasalnya, budaya adalah sesuatu yang sifatnya sangat elastis. Namun demikian, munculnya pribadi yang tergolong LGBT disebabkan oleh adanya beberapa faktor, di antaranya faktor lingkungan. Misalnya, trauma masalah percintaan atau suasana yang kurang harmonis dalam keluarga, yang akhirnya berdampak pada psikologi anak. Bahkan, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yang mengaku dirinya lesbi, (di halaman sebelumnya), dia mulai merasa berbeda sejak kecil. Minimnya pemahaman tentang LGBT serta kuatnya nilai-nilai agama yang melekat di masyarakat memunculkan polemik terhadap isu LGBT. Pasalnya, kata Annastasia, agama memandang hubungan sesama jenis sebagai sebuah dosa. Orang yang memiliki keyakinan akan agama, akan menyikapi LGBT sebagai sebuah
Manunggal
13
Sajian Utama
Poling
Apa Kata Mereka Tentang LGBT
Apakah Anda Pernah Berinteraksi dengan Kaum LBGT?
Foto: Dok. Istimewa
dosa. Bagaimana pun, sesuatu yang merupakan dosa akan dihindari. Di sisi lain, kelompok LGBT adalah manusia yang memiliki hak yang sama untuk dihargai dan diakui dalam lingkungan pergaulannya. Memang, faktor lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap kaum LGBT. Namun, bagaimana jika LGBT datang dari diri sendiri, seperti trauma? Menanggapi hal ini, Annastasia mengungkapkan, jika seseorang mengetahui bahwa ia mengalami trauma dan ingin menghindari risiko LGBT, tentu lebih baik mereka mendapatkan bantuan/pendampingan psikologis dari psikolog yang dapat membantunya. Sayangnya, lanjut Annastasia, seringkali orang-orang yang mengalami trauma baru menyadari setelah bertahun-tahun kemudian. Meski begitu, belum tentu mereka yang trauma akan menjadi LGBT. Pasalnya, banyak yang menjadi LGBT karena awalnya hanya iseng. Akan tetapi, lama kelamaan mereka menjadi keenakan dan keasyikan sehingga ingin mencoba lagi. Memang, beberapa argumen mengenai eksistensi kaum LGBT menuai polemik. Kalangan yang menyatakan setuju menilai bahwa mereka mempunyai
14
Manunggal
hak yang sama sebagai manusia. Sebaliknya, mereka yang tidak setuju, menilai LGBT sebagai sesuatu yang dianggap dosa. Kita sebagai manusia hendaknya memperlakukan LGBT dengan semestinya yakni memperlakukan mereka sebagai manusia. Menurut Annastasia, tidak sepenuhnya kaum LGBT tahu tentang keputusan yang mereka ambil. Bahkan, ada yang iseng-iseng mencoba. Umumnya, mereka tidak diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat. “Jika kita tidak bisa menolong mereka, jangan memberikan problem baru kepada mereka. Jadi, terimalah mereka sebagai manusia,” ujar Annastasi. Sama halnya dengan Annastasia, Tedi pun berujar agar kita memperlakukan mereka sebagai manusia. “Menurut saya, hal yang lebih bijak adalah memperlakukan mereka sebagai manusia, karena saya manusia, mereka juga manusia, saya WNI mereka juga WNI, dan mereka juga punya hati yang sama seperti kita,” kata Tedi mengakhiri wawancara. (Ma’ruf)
Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah istilah yang muncul sejak tahun 90an, dikenal untuk menggantikan frasa komunitas gay, sehingga lebih mewakili tiap kelompok yang disebutkan. Akronim LGBT dibuat untuk menekankan keanekaragaman budaya yang berdasarkan identitas seksual dan gender. Isu seksual dan gender sempat meramaikan kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Pasalnya, beberapa negara membuat peraturan yang melegalkan eksistensi kelompok ini. Hingga akhirnya, muncullah pro
dan kontra dalam menanggapi fenomena tersebut, termasuk di Indonesia. Nilai tradisi dan budaya yang masih kental dan melekat dalam diri masyarakat Indonesia, membuat adanya pro kontra menjadi sesuatu yang biasa. Untuk itu, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Manunggal melakukan jajak pendapat kepada mahasiswa Undip untuk mengetahui sejauh mana penerimaan mahasiswa Undip terhadap kaum LGBT. Sebanyak 184 responden diminta untuk mengisi kuesioner seputar pengalaman dan pandangannya
Manunggal
15
Poling
Poling
Apakan menurut Anda LGBT merupakan hal yang masih tabu?
tentang LGBT. Dari hasil jajak pendapat yang telah dilakukan, lebih dari setengah jumlah responden mengaku pernah berinteraksi dengan kaum LGBT. Meski begitu, tak sedikit responden yang belum pernah melakukan interaksi dengan kaum LGBT. Dari responden yang mengaku pernah berinteraksi dengan kelompok LGBT, 64,7% mengaku memperlakukan kaum LGBT sama seperti orangorang normal lainnya. Kebanyakan dari mereka menyatakan tetap mau berteman baik dan tidak
han. Sehingga, setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih jalan hidupnya. Sisanya, yakni 15,2% mengungkapkan, sebagai teman, dirinya akan menasihati atau menyadarkan temannya bahwa pilihan untuk menjadi kaum LGBT adalah pilihan yang keliru, karena hal tersebut merupakan perbuatan yang menyimpang Meski sempat menuai pro dan kontra, hasil
polling menunjukan bahwa separuh lebih responden sudah tidak menganggap fenomena LGBT sebagai sesuatu yang tabu. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Undip terbuka terhadap fenomena LGBT. Pandangan akan kelompok LGBT di kalangan masyrakat tak terlepas dari pengelompokan budaya di masyarakat akan orientasi seks dan gender. Sebagai kaum intelektual, sudah sewajarnya mahasiswa menanggapi fenomena ini secara bijak. (Litbang)
membedakannya dengan teman-teman yang lain, serta mau menasihati jika ada perbuatan menyimpang. Meski begitu, masih ada beberapa responden, yakni sekitar 13,6% yang memilih untuk menjauhi temannya yang tergolong dalam kelompok LGBT. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan karena mereka takut terbawa oleh kelompok tersebut. Lebih lanjut, sebanyak 6,5% responden cenderung mendukung teman mereka yang tergolong dalam kelompok LGBT, karena menurut mereka hidup itu pili-
Apakan yang Anda lakukan jika teman Anda jika teman Anda adalah seorang yang tergolong LGBT 16
Manunggal
Manunggal
17
Artikel Dosen
Kerancuan Kelamin bukan Kelamin Ganda
. Pribadi Foto: Dok
Prof. dr. Sultana MH Faradz Tim Penyesuaian Kelamin RSUP Dr. Kariadi/ Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Laboratorium Central RSN Diponegoro (024)8454714
Kerancuan kelamin di dunia medis dikenal dengan Ambiougus Genetalia. Sejak 2007, para ahli endokrin menggunakan istilah Gangguan Perkembangan Seksual (GPS) yang dianggap netral. GPS adalah keadaan tidak khas perkembangan kromosom seks, kelenjar seks (gonads), dan anatomi seks yang dibawa sejak lahir. Gangguan perkembangan ini akan menyebabkan perkembangan seksual individu tidak sepenuhnya mengikuti perkembangan seksual normal laki-laki maupun perempuan. Pada umumnya, setelah bayi lahir dengan memiliki jenis kelamin luar telah bisa ditentukan apakah individu tersebut laki-laki (kromosom XY) maupun perempuan (kromoson XX). Namun tidak demikian dengan penderita GPS, di mana gangguan perkembangan seksual yang terjadi dapat mengakibatkan alat genital bagian luar bervariasi. Bahkan, kromosom seks yang dimiliki bisa tidak sesuai dengan identitas gender yang selama ini dibentuk. Kondisi ini menyebabkan terjadinya “kebingungan” tidak hanya pada orang tua dan penderita, tetapi juga pada dokter, tenaga medis, maupun masyarakat umum. Selama ini masyarakat memiliki anggapan keliru bahwa GPS (yang dulu disebut hermaprodit, ambiguous genetalia atau interseks) adalah sama dengan banci dan waria. Oleh sebab itu, umumnya penderita dan keluarganya memiliki beban psikologis cukup berat dalam menghadapi kondisi GPS. Penyakit yang sering memberikan gejala GPS terbanyak adalah Androgen Insensitivity Syndrome (AIS) pada laki-laki yang memiliki kromosom 46, XY dan Congenital Adrenal Hyperlapsia (CAH) pada wanita yang memiliki kromosom 46, XX. AIS merupakan kelompok kelainan yang sangat heterogen yang disebabkan tidak atau kurang tanggapnya reseptor hormon laki-laki androgen atau sel target terhadap rangsangan hormon testosteron dan diwariskan melalui jalur perempuan (ibu). AIS dapat terjadi dalam bentuk Complete Androgen Insensitivity Syndrome (CAIS) atau Incomplete/Partial Androgen Insensitivity Syndrome (PAIS). Penderita PAIS adalah laki-laki dengan kelainan alat kelamin luar yang sangat bervariasi, terkadang bahkan terdapat pada beberapa pria normal yang tidak subur. Mereka mempunyai penis yang kecil yang tampak seperti pembesaran klitoris, disertai dengan hipospadia berat (jalan kencing tidak melewati ujung penis tetapi bocor di tengah) yang membelah skrotum
18
Manunggal
sehingga tampak seperti lubang vagina. Skrotum kadang tidak menggantung dengan testis, umumnya berukuran normal dan sering salah satu atau keduanya terletak pada rongga perut, selangkangan atau sudah turun ke dalam skrotum. Pada usia dewasa, sering tumbuh payudara dan keluarnya jakun, walaupun tidak disertai perubahan suara. Sementara pada CAIS, penderita berpenampilan seperti perempuan normal, dengan alat kelamin luar seperti wanita, mempunyai vagina yang lebih pendek dari normal. Payudara akan tumbuh mulai masa pubertas dengan hasil pemeriksaan kromosom menunjukan 46,XY (sesuai kromosom pada laki-laki) dan kadar hormon testosteron normal atau sedikit meningkat. Mereka sering menunjukan gejala seperti benjolan pada selangkangan (hernia inguinalis) yang sebenarnya testis. Oleh karena itu, pemeriksaan kromosom perlu dilakukan pada perempuan pra pubertas atau dewasa yang mengalami hernia inguinalis dan gejala belum pernah menstruasi. Berbeda dengan AIS, pada Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) terdapat mutasi gen yang menyebabkan kekurangan atau ketidakhadiran enzim 21α-hidroksilase, 11β-hidroksilase, dan 3β-hidroksilase dehidrogenase. Kelainan ini diwariskan lewat ayah dan ibu sebagai pembawa separuh sifat menurun dan penderitanya bisa laki-laki dan perempuan yang mendapatkan kedua paroan gen abnormal tersebut dari kedua orang tuanya. Penderita perempuan menunjukan gejala pembesaran klitoris yang mirip penis sejak lahir atau pada yang lebih ringan akan muncul setelah lahir. Maskulinisasi pada penderita CAH dengan genetik wanita hanya mungkin terjadi akibat adanya hormon androgen dari luar gonad yang dapat berasal dari endogen maupun eksogen, karena pada penderita ini tidak ditemukan testis yang merupakan penghasil utama hormon androgen. Pada keadaan ringan sering muncul pembesaran klitoris menjadi seperti penis pada wanita yang telah lahir, sehingga masyarakat menganggap kelaminnya berubah dari wanita menjadi laki-laki. Penyakit ini bisa diobati. Untuk menghindari gejala yang lebih berat, pengobatan harus dilakukan sedini mungkin dan seumur hidup. Pemeriksaan lebih lanjut pada bayi yang baru lahir seharusnya dilakukan di Indonesia karena prevalensi penyakit ini cukup tinggi.
Artikel Mahasiswa
LGBT, Variasi Identitas Manusia Wahyu Satria Utama, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Undip Beberapa negara bagian USA telah melegalkan pernikahan sejenis meski secara agama hal itu dianggap menyimpang. Hingga akhirnya, mereka yang dianggap menyimpang oleh pandangan tertentu tidak mendapat kesempatan untuk mengeskpresikan diri dan menjadi kaum yang terbungkam. Begitu pun dengan kaum lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT). Penulis ingin berpendapat dari sisi keilmuan, khususnya kajian ilmu komunikasi gender. Dalam buku The Ego and The Id, Freud membedakan dua konsep dasar, yaitu mourning dan melancholia. Mourning adalah reaksi individu terhadap rasa kehilangan, di mana objek yang hilang ini benar-benar nyata – misalnya seseorang yang kehilangan orang yang dicintainya. Sementara, melancholia adalah reaksi atas kehilangan, di mana objek dari kehilangan ini tidak nyata. Dalam hal ini, objek yang merasa kehilangan tidak benar-benar tahu apa yang telah hilang darinya. Situasi seperti ini akan menimbulkan depresi bagi subjek. Menurut Freud, secara tidak sadar subjek berusaha mengembalikan sesuatu yang hilang tersebut pada lapisan ego dengan mengidentifikasikan sesuatu yang di luar dirinya - introjections. Bagi Freud, wajar ketika seorang anak berhasrat kepada ibunya, tetapi tidak mungkin memiliki ibunya secara seksual karena hal itu dianggap tabu, walau anak itu tidak menyadari hasrat terhadap ibunya. Si anak akan menarik figur ibu dan menciptakan suatu identifikasi dalam pikirannnya tentang sosok ibu, serta mencari representasinya di luar dirinya. Sedangkan menurut Butler, kecenderungan seseorang untuk tertarik pada the opposite sex – anak laki-laki kepada ibunya dan anak perempuan kepada ayahnya – bukanlah penyebab dari proses identification, melainkan efek dari proses identification tersebut. Dari sini, Butler ingin mengutarakan bahwa hasrat tidak pernah datang sebagai yang pertama. Hasrat datang setelah infant dikonstruksi oleh sesuatu yang berada di luar dirinya. Menurut Butler, secara alamiah bayi memiliki hasrat (insest) pada orang tua yang sejenis dengannya. Bayi memiliki dua bakat oedipal complex yang dapat berarti positif (pada the same sex) dan negatif (pada the opposite sex). Foto: Dok. Pribadi
Karena bayi hidup dalam culture heteroseksualitas, maka muncullah larangan-larangan yang didasarkan pada aturan dasar. Sebelum bayi menyadari ketabuan atas insest tersebut, bayi telah terlebih dahulu menyadari ketabuan dari homoseksualitas. Ketabuan ini merupakan poin pijakan Butler dalam menentukan identitas gender seseorang. Menurutnya, identitas seseorang bukanlah berdasarkan seks sebagai pembawaan lahir, tetapi lebih sebagai respons atas larangan, seperti larangan insest dan homoseksualitas. Dengan demikian, gender identity terbentuk pada tahap awal ketika bayi menyadari larangan pada homoseksualitas. Bayi kehilangan hasrat pada the same sex karena pengaruh dari luar yang mengonstruksi pikiran bahwa homoseksual adalah tabu. Karena hilangnya hasrat tersebut, terbentuklah identitas heteroseksual. Proses ini disebut sebagai melancholia. Berdasarkan pandangan Queer theory Judith Butler, tidak ada orientasi seksual yang natural, dengan demikian tidak ada pula orientasi seksual yang menyimpang. Queer theory sendiri merupakan teori identitas tanpa seksualitas. Teori ini berawal dari pemikiran bahwa identitas merupakan sesuatu yang yang bersifat free-floating, berkaitan dengan tindak performatif individu dan tidak berkaitan dengan suatu esensi – jika ada – dalam diri individu tersebut. Butler juga menolak pandangan bahwa seks – male atau female – sebagai penentu dari gender – masculine atau feminine, dan gender sebagai penentu sexual orientation. Identitas tidak berhubungan dengan seks ataupun gender. Identitas diperoleh dari tindakan performatif yang selalu berubah-ubah. Sehingga, menurut Butler, sah-sah saja bila seseorang memiliki identitas maskulin di satu waktu dan identitas feminin di waktu lain. Demikian pula dengan male feminine atau female masculine. Hal ini tentu berpengaruh pada persoalan orientasi seksual. Jika identitas seksual seseorang tidak final, tidak stabil, seharusnya tidak ada keharusan seorang perempuan menyukai pria dan sebaliknya. Namun, masyarakat tentu tidak menghendaki hal tersebut. Sehingga, sesuatu yang tidak sesuai dianggap sebagai penyimpangan dan tidak sesuai dengan norma. Hal inilah yang membuat LGBT dianggap sebagai bentuk penyimpangan sosial. Anggapan ini berujung pada perlakuan tidak menyenangkan yang meliputi fenomena homophobia, diskriminasi, dan perampasan hak-hak warga negara bagi kaum LGBT. Inti dari pemikiran Butler adalah bahwa seks, gender, maupun orientasi seksual adalah konstruksi sosial.
Manunggal
19
To Be Fit
Komik
Meningkatkan Kebugaran Tubuh dengan Air Mata Memiliki tubuh yang sehat dan bugar adalah idaman semua orang. Berbagai macam cara pun dilakukan untuk mendapatkan kesehatan jiwa dan raga. Mengenai hal itu, manusia mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkannya. Caranya pun kadang terbilang unik. Namun, tahukah Anda akan sesuatu dibalik keunikan itu?
Adalah dengan menangis. Setiap orang di dunia pasti pernah menangis, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Namun siapa sangka, menangis juga memberi manfaat? Banyak orang mengartikan tangis sebagai ekspresi kesedihan, rasa haru, atau pun wujud kekecewaan. Bahkan sering kali orang beranggapan, menangis itu salah satu tanda orang cengeng dan kekanakkanakan. Anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Disadari atau tidak, menangis ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Pertama, menangis dapat membunuh bakteri pada mata. Tidak perlu menggunakan obat tetes mata, air mata pun mampu menggantikan fungsinya sebagai anti-bakteri alami. Hal ini dikarenakan air mata mengandung cairan yang disebut lisozom, yakni cairan yang dapat membunuh sekitar 90-95% bakteri yang tertinggal di mata. Bakteri-bakteri yang hinggap dalam tubuh manusia, datang dari mana saja, seperti dari alat-alat elektronik, pegangan tangga, lingkungan di mana orang bersin, dan tempat-tempat lain yang dekat dengan manusia. Hanya dalam waktu lima menit, bakteri dapat masuk ke tubuh manusia. Selain itu, menangis juga dapat melembabkan mata. Air mata yang keluar akan membuat mata kita terhindar dari iritasi, mata kering, dan pedih. Kelembaban mata yang meningkat dapat mengurasi risiko pandangan yang mudah kabur. Jadi, menangis berguna dalam meningkatkan kemampuan visual seseorang. Kedua, menangis dapat menyehatkan salah satu organ pernapasan, yaitu hidung. Salah satu penyakit yang menyerang saluran pernapasan adalah sinusitis atau radang sinus. Peradangan pada sinus akan mengakibatkan proses pertukaran udara pada hidung terganggu karena proses pengaturan kelembaban hidung tidak berjalan normal. Penderitanya akan mengalami rasa sakit pada bagian kepala, perubahan warna lendir menjadi kuning kehijauan, hingga mengakibatkan rasa nyeri di seluruh wajah yang tak jarang menimbulkan bengkak. Menangis dapat menjadi cara alternatif untuk mengobati tekanan yang diakibatkan sinusitis.
20
Manunggal
Ketiga, menangis dapat membangkitkan mood seseorang. Dengan menangis, mood seseorang akan berubah menjadi lebih baik. Air mata seseorang yang menangis karena emosi, mengandung 24% protein albumin yang berguna untuk meregulasi sistem metabolisme tubuh, dibandingkan air mata yang dihasilkan karena iritasi mata. Keempat, menangis dapat mengurasi stres. Air mata mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh, yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan tingkat stres, air mata juga membantu melawan penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Kelima, menangis dapat melegakan perasaan seseorang. Meski sedang mengalami berbagai macam masalah dan cobaan, menangis dapat menjadi senjata ampuh untuk kembali memunculkan rasa lega. Hal ini bisa terjadi karena, setelah menangis, sistem limbik, otak, dan jantung akan lancar. Sehingga, menangis dapat membuat seseorang merasa lebih baik dan perasaan menjadi lebih lega. Keenam, menangis dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Seorang Ahli Biokimia, William Frey, telah melakukan beberapa studi tentang air mata. Dia menemukan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena emosi mengandung racun. Namun, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan, menangis dapat membawa racun keluar dari tubuh melalui air mata, sehingga berguna bagi kesehatan mata maupun tubuh. Terakhir, menangis dapat membangun interaksi dengan orang lain. Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga dapat membantu seseorang membangun sebuah interaksi yang lebih intim. Dengan menangis, orang lain akan tahu keadaan psikis yang sedang dialami. Beberapa orang akan merasa lega setelah menceritakan masalah di depan sahabat atau seseorang yang mereka percayai. Hal inilah yang kemudian bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. Menangis memang identik dengan kesedihan. Namun, tidak menutup kemungkinan, jika menangis dapat terjadi karena kebahagiaan. Di balik itu semua, ternyata menangis memiliki manfaat yang sangat berguna untuk meningkatkan kebugaran tubuh kita. Menangis juga tidak membutuhkan biaya. Jadi, bersyukurlah Anda yang masih bisa menangis! (Ma’ruf, dari berba g a i s u m ber)
Foto: Dok. Istimewa
Merubah Peluang Menjadi Uang
Manunggal
21
Komik
Bisnisiana
I N A R BE I U A P LAM S A T A B
Winkle Shoes, begitulah nama industri rumahan penghasil sepatu handmade yang cukup terkenal di kalangan pencinta sepatu di Kota Semarang. Memang, sepatu handmade sudah banyak digemari oleh perempuan Indonesia. Selain karena kualitasnya yang bagus, sepatu handmade juga tahan lama dan memiliki banyak variasi. Melihat peluang sepatu handmade yang potensial untuk dijadikan lahan berbisnis, Erna Dyah lantas berpikir untuk mengawali niat usahanya. Meski menemukan peluang dan niat untuk berbisnis, mahasiswi Jurusan Psikologi Undip ini belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni tentang sepatu. Hal itu membuatnya perlu untuk mencari seorang ahli yang dapat menjadi mitra kerjanya. Foto: Nina/Manunggal
Sambil mengenang pengalamannya dalam merintis usaha sepatu, Erna berkisah, pada awalnya banyak pengrajin sepatu yang menolak untuk menjadi mitra kerjanya karena banyak pengrajin sepatu yang memandang Erna masih muda, sehingga mereka tidak yakin dengan tawaran yang dia berikan. Hingga akhirnya, dia pun bertemu Pak Parno, seorang pengrajin sepatu yang sampai saat ini masih menjadi mitra kerjanya. Sejak saat itu, tepat pada tanggal 1 Januari 2011, Winkle Shoes ini didirikan. Saat pertama kali berdiri, strategi pemasaran yang Erna gunakan adalah dengan menjaring temanteman dekatnya untuk membeli sepatu di Winkle Shoes. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang
22
Manunggal
Meski tak memiliki pemahaman khusus tentang sepatu, tak kemudian mengurungkan niat Erna Dyah untuk melakoni usaha sepatu handmade. Erna menyadari bahwa bekal pemahaman akan sesuatu yang ingin dikerjakan saja tidak cukup untuk membangun sebuah usaha. Dibutuhkan hal lain yang akhirnya membuat usahanya berkembang di kota yang terkenal dengan Lumpia ini. Apa sajakah itu?
Foto: Nina/Manunggal kemudian menjadi pelanggan tetap. Selain itu, Erna juga memamerkan sepatu-sepatu buatannya di bazar maupun acara kampus. Untuk lebih memudahkan dalam menjalin interaksi dengan pelanggan-pelanggan tersebut sekaligus mempromosikan produknya, Erna juga menyediakan banyak media sosial. Tidak tanggung-tanggung, dia pun membuat halaman web sendiri untuk memudahkan para pelanggan memilih dan membeli produknya. Awalnya, Winkle Shoes menjadikan sepatu hak tinggi sebagai sebuah ikon penjualan. Namun karena permintaan pasar, kini Winkle Shoes juga memproduksi flat shoes, platform, wedges. Meski begitu, hal ini tidak membuat Winkle Shoes
Foto: Nina/Manunggal
Manunggal
23
Bisnisiana
Foto: Nina/Manunggal melupakan sepatu hak tinggi sebagai ciri khasnya. Setelah tiga tahun lebih menjalani bisnis ini, Winkle Shoes memiliki tujuh orang pegawai. Mora sebagai bendahara, Riska sebagai desainer, Widya bersama Pak Parno di bidang produksi, dan Vera bersama Irwan di bidang marketing. Erna merekrut ketujuh pegawai tersebut di sepanjang perjalanan bisnis Winkle shoes. Hingga kini, omzet yang didapatkan bisa mencapai Rp 4 juta per bulannya. Winkle shoes juga mendapatkan banyak penghargaan, di antaranya Juara 1 Pemuda Pelopor Kewirausahaan 2013 Kota Semarang, Inspiration Award Kerajinan Sepatu Wanita oleh HIPMI Jateng 2013, dan Top 12 Bisnis Inovasi Pemuda Indonesia oleh Kemenpora 2013.
MINI CATALOGUE
Menolak tawaran reseller Menorehkan banyak prestasi, is bukan berarti perjalanan bisn a Ern ik mil ade sepatu handm lepas dari berbagai kendala. Pegawai yang hampir seluruhnya mahasiswa, dan Erna sendiri yang masih menjalani tahap akhir perkuliahan, membuat proses produksi berjalan lambat. Pasalnya, Erna sering h menolak tawaran reseller ole pa tan ena kar ng, ora pa era beb reseller pun produksi Winkle Shoes sudah kewalahan. Untuk itu, setelah lulus, Erna berenis cana untuk memperbesar bisn yak ban ih leb rut rek me dan orang lagi. Lebih lanjut, Erna menjelaskan, bahan yang digunakan di dalam proses produksi menja Hal iri. end ters a dal sebuah ken ini dikarenakan, tidak semua bahan produksi yang digunakan Winkle Shoes ada di Semarang a sehingga Erna dan pegawainy si duk pro an bah ri harus menca sampai ke Jakarta dan Bogor. (Ama)
Foto: Dokumen Pribadi
24
Manunggal
Manunggal
25
Plesir
Plesir
SURGA TERSEMBUNYI di Desa Bondo
Pohon-pohon yang menghiasi pantai didominasi oleh pohon pandan dan pohon kelapa. Namun, masyarakat sekitar sengaja menanam pohon kelapa lebih banyak karena jumlahnya yang masih sedikit. Udang dan ikan sumber penghasilan Tampak perahu-perahu nelayan tersusun rapi di pesi-
Saat mendengar seseorang mengajak Anda pergi ke pantai, tentu yang terlintas di benak Anda adalah ombak pantai yang biasa menemani Anda bermain air di tepi pantai. Lalu bagaimana dengan pantai yang memiliki sebutan ombak mati? Keistimewaan apakah yang dimiliki oleh pantai itu? Terletak di sebelah utara, sekitar 17 km dari pusat Kota Jepara, terdapat sebuah pantai yang tak kalah menariknya dengan pantai-pantai lain yang ada di Kabupaten Jepara. Memang, karena letaknya yang ada di jalur pantai utara (pantura), Kota Jepara menyimpan banyak pesona alam melalui pantai-pantainya yang indah. Kali ini, kami, Tim Majalah LPM Manunggal menyambangi salah satu pantai yang terletak di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Sekitar 3 jam dari Kota Semarang, kami melalui perjalanan dengan mengendarai mobil. Meski akses jalan menuju ke sana tidak rata dan bergelombang, perjalanan tetap terasa menyenangkan, karena mata kami dimanjakan oleh rindangnya pepohonan jati dan pinus hingga kami tiba di lokasi.
26
Manunggal
Hamparan pasir putih ditemani gemercik air serta sayup-sayup suara nelayan pagi itu adalah kesan pertama kami saat menginjakan kaki di pantai ini. Tak jauh dari pantai, mata kami dimanjakan oleh sebuah PLTU Tanjung Jati B yang berdiri dengan kokohnya. Kami juga melihat aktivitas masyarakat di saat mereka melelang ikan-ikan yang telah mereka dapatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hampir tak ada ombak Tak seperti pantai-pantai pada umumnya yang memiliki ombak sedang atau ombak besar, di pantai Bondo, hampir tidak ada ombak sama sekali. Bahkan, masyarakat kebanyakan lebih mengenalnya dengan sebutan pantai ombak mati daripada pantai Bondo. Selain terkenal akan ombak matinya, pantai Bondo juga terkenal akan keasrian dan kealamiannya. Kami juga dapat menjumpai rindangnya pepohonan yang menghiasi sepanjang pesisir pantai.
l
Manungga
Foto: Irzal/
sir pantai, menambah anggunnya suasana pantai saat itu. Memang, mayoritas masyarakat di daerah ini berpencaharian sebagai nelayan. Beberapa juga ada yang berpencaharian sebagai pembudidaya ikan maupun pembudidaya udang. Berbicara soal udang, tentu kita tahu bahwa udang adalah binatang air tawar. Uniknya, masyarakat desa Bondo mempunyai cara tersendiri untuk merawat udang-udang itu. Salah satu masyarakat setempat, Windi misalnya. Dia biasa membudidaya udang dengan mengambil air agak ke tengah laut, karena jika agak ke tengah laut, kandungan garamnya tidak sebanyak jika mengambil air di pinggir laut. Biasanya, masyarakat menggunakan jerigen untuk menampung air tawar yang sudah didapat. Air-air yang didapatkan ini kemudian
Foto: Irzal/Manunggal
Foto: Irza
l/Manung
gal nggal
al/Manu
Foto: Irz
Manunggal
27
Plesir akan dimanfaatkan sebagai pengairan untuk udangudang mereka. “Saya biasa ke tengah untuk mengambil air, karena pinggir dan tengah itu memiliki kadar garam yang berbeda, dan air ini akan saya manfaatkan untuk mengairi budidaya udang saya,” ucap Windi. Tak hanya itu, pada pagi hari, masyarakat setempat sudah mulai mencari kerang di sepanjang bibir pantai. Mereka mencari kerang dengan menggunakan kaki, yaitu dengan cara menggesek-gesekkan telapak kaki ke pasir pantai searah jarum jam, hingga terasa ada kerang yang mengganjal di telapak kaki. Itu pun tak semua kerang ada isinya, karena ada yang hanya berupa cangkang saja. Selain eksotika hamparan pasir putih, pesona ombak mati yang tak ada duanya, serta rindangnya pepohonan yang memanjakan mata, kami juga dapat menikmati jernihnya air laut bak kaca. Saat kami menginjakkan kaki di bibir pantai, kaki kami langsung disambut oleh ikan-ikan kecil yang jumlahnya sangat banyak. Masyarakat setempat sering menyebut ikan ini dengan sebutan ikan wering. Belum banyak yang tahu Berwisata ke pantai Bondo bisa menjadi referensi perjalanan wisata yang menarik. Selain
Plesir karena tawaran pesona alam yang menenangkan, Anda tidak perlu merogoh kocek untuk masuk ke area wisata. Pasalnya, pantai ini masih baru dan belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Namun sejatinya, jika pantai ini dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin akan meningkatkan kunjungan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, dan tentunya akan menambah pundi-pundi kas Kabupaten Jepara dan masyarakat setempat. Salah seorang pengunjung yang sedang asyik menikmati pantai, Ria, merasa tertarik dengan pantai Bondo karena ombaknya kecil sehingga aman jika digunakan untuk berenang. Sementara menurut Dian, pantai Bondo harus dibuat konsep semenarik mungkin agar menarik minat wisatawan. “Menurut saya, pantai Bondo perlu dikembangkan supaya lebih menarik minat wisatawan. Konsep wisata pantai Bondo mungkin dapat dikembangkan dengan kuliner masyarakat setempat,” ujar Dian. Jika Anda ingin melepas sejenak rutinitas di tengah hiruk-pikuk perkotaan, pantai Bondo mungkin dapat menjadi solusi yang tepat. Selain murah, pantai ini juga masih sepi dan tentunya masih alami. Jadi, mari berwisata dan tentunya tetap jaga keasrian lingkungan ya! (Ma’ruf)
Mendengar
Gemercik
Songgolangit
Jepara memang terkenal dengan kawasan wisata pantainya yang indah. Namun, jika Anda mengunjungi kota ini, tak ada salahnya jika Anda pergi menikmati indahnya alam Indonesia yang tidak melulu pantai. Banyak objek wisata lain yang ditawarkan oleh kota penghasil mebel ini. Salah satunya, Air Terjun Songgolangit. Objek wisata yang terletak di Dusun Dukuh Ngelencer, Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini berjarak sekitar 35 km dari pusat Kota Jepara. Kondisi jalan menuju lokasi air terjun ini terbilang cukup mulus, walaupun ada beberapa jalan yang masih belum diperbaiki. Sepanjang perjalanan, Anda akan diiringi oleh pemandangan hutan dan sawah yang membentang hijau menuju lokasi. Namun, Anda perlu berhati-hati dan tetap fokus karena hanya ada sedikit papan penunjuk jalan menuju lokasi air terjun yang mungkin akan membuat Anda sedikit bingung. Walaupun begitu, rute jalan yang dilalui tidak terlalu rumit, sehingga Anda tidak perlu khawatir tersesat, karena Anda dapat dengan mudah mengakses objek wisata ini dengan bantuan GPS maupun bertanya kepada warga sekitar. Setiba di lokasi, Anda akan menemukan pemandangan air terjun Songgolangit yang tak kalah cantiknya dengan pemandangan tepi laut. Banyaknya tumbuhan paku yang masih terdapat pada tebing di sisi air terjun menandakan bahwa kawasan ini masih begitu asri. Keindahan dan keasrian Songgolangit ini bisa
merampas penat Anda yang menumpuk. Terlebih lagi, suara gemercik air terjun yang menggelitik telinga, membuat Anda bisa sedikit rileks. Tinggi air terjun yang mencapai 80 meter, serta lebar 2 meter ditambah adanya batu-batu besar di kawasan ini, membuat Songgolangit semakin mempesona. Anda pun bisa menikmati keindahan Songgolangit sambil duduk di atas batu besarnya dan merasakan dinginnya air
Foto: Doku
men Istime
28
Manunggal
unggal
zal/Man
Foto: Irzal/Manunggal
Foto: Ir
wa
Manunggal
29
Plesir
terjun dengan bermain di tepian kolamnya. Tak ingin melewatkan momen ini begitu saja, Tim LPM Manunggal pun lantas mengambil lensa kamera untuk mengabadikan setiap momen keindahannya. Air terjun Songgolangit juga menyuguhkan kolam air terjun yang memiliki palung sedalam 3 meter persis di bawah air terjun. Sehingga, siapapun yang berkunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di kolam tersebut. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh penduduk sekitar, kolam berpalung tersebut sudah menelan beberapa korban jiwa. Pengunjung nakal yang
Plesir
Mitos
Konon katanya, air terjun Songgolangit ‘ditunggui’ oleh sepasang arwah pengantin muda. Alkisah, ada sepasang pengantin muda yang pergi dari rumah mertuanya dengan menggunakan pedati. Jalan yang gelap gulita membuat mereka salah jalan hingga terperosok dan jatuh ke jurang yang merupakan air terjun Songgolangit. Sepasang pengantin muda itu beserta pedatinya tidak pernah ditemukan. Oleh karena itu, sampai sekarang warga sekitar mempercayai bahwa arwah kedua pengantin muda itu menjadi ‘penunggu’ air terjun ini. Mitos lain mengatakan jika membasuh wajah dengan air terjun Songgolangit, kita akan menjadi awet muda.
menjadi korban biasanya terlalu asyik bermain dan berfoto ria hingga tak sadar mereka sudah di tengah kolam dan tergelincir ke dalam palung. Sebaiknya Anda berhati-hati jika ingin bermain atau sekadar mengabadikan momen di dekat kolam air terjun. Selain kolam di bawah air terjun, lokasi ini juga memiliki aliran sungai kecil yang letaknya tepat di sisi sebelah kiri air terjun. Di sepanjang aliran sungai kecil tersebut juga terdapat banyak batu besar. Sungai kecil ini juga biasa dijadikan tempat bermain bagi pengunjung. Selain itu, warga sekitar kerap memancing ikan dan memanfaatkan sungai ini untuk mengairi sawah.
Akomodasi Foto: Doku
Saat memasuki objek wisata ini, tersedia tempat parkir yang cukup luas dan terjangkau. Untuk kendaraan roda dua dikenakan tarif sebesar Rp 1.000 , kendaraan roda empat sebesar Rp 2.500, dan untuk bus sebesar Rp 5.000. Anda tidak perlu khawatir jika Anda merasa lapar atau haus, karena di kawasan wisata air terjun ini terdapat banyak penjual makanan. Toilet dan mushola juga tersedia di tempat wisata ini, sehingga Anda bisa nyaman berwisata seharian penuh. Jadi tunggu apalagi? Datang dan nikmatilah keindahan wisata alam Songgolangit ini. Dengan tiket masuk yang hanya sebesar Rp 2.000, Anda bisa memanjakan mata dan pikiran Anda. (Dame)
men Istimew
ggal
Foto: Irzal/Manun
30
Manunggal
a
nggal
l/Manu
za Foto: Ir
Manunggal
31
Kuliner
Menikmati Nasi Bola Pingpong Berkuah Khas Kebumen
Kuliner
Nasi memang telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Meski begitu, tiaptiap daerah di Indonesia memiliki caranya masing-masing untuk menyajikannya. Seperti halnya di Kebumen. Kota di sebelah barat Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki cara untuk mengolah nasi menjadi sesuatu yang lebih unik untuk disajikan.
Foto: Dokumen Istimewa Uniknya, nasi ini berbentuk bulatan sebesar bola pingpong dan disajikan dalam tumtuman atau daun pisang yang dibentuk mangkuk. Nasi penggel, begitulah masyarakat sana menyebutnya. Nasi penggel sendiri berarti nasi yang dibentuk bulatan. Cara membuatnya masih sangat sederhana, seperti yang dikisahkan oleh Bu Asih, salah satu penjual nasi penggel. Tanpa meninggalkan tradisi yang sudah ada, nasi penggel dibuat menggunakan kompor tradisional kayu bakar. “Nek kulo sih mbak, kali kompor tradisional, ben mantep rasane.� kata Bu Asih. (Kalau saya selalu pakai kompor tradisional, biar lebih mantap rasanya). Cara memasaknya pun masih dengan gaya tradisional, yaitu menggunakan dandang. Nasi yang telah matang, kemudian dikipas dan dibentuk bulatan. Pada saat membulati nasi, tangan dilumuri dahulu menggunakan minyak sayur agar tidak lengket dan nasi terasa lebih gurih. Selanjutnya, bulatan-bulatan nasi tersebut disiram dengan sayur nangka, daun singkong, dan opor lalu ditambah ayam, kikil, paru atau tempe dan tahu sebagai pelengkap. Satu porsi nasi penggel, kata Bu Asih, dihargai Rp10 ribu. Adapun, cara memasak sayurnya menggunakan tungku tradisional. Untuk membuat sayur nangka, minyak dipanaskan, kemudian bumbu-bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan cabai merah besar ditumis
32
Manunggal
Foto: Dokumen Istimewa
sampai harum. Setelah itu, lengkuas, daun salam serta daun jeruk dimasukan, lalu tumis hingga daun berwarna kecoklatan. Tambahkan air dan aduk rata hingga mendidih. Nangka muda yang telah direbus kemudian dimasukkan dan diungkep selama 5 menit. Selanjutnya, air perasan kelapa dan mlinjo ikut dimasukan, lalu ditambah gula dan garam. Untuk membuat tumis kikil, bawang merah dan bawang putih ditumis hingga harum. Selanjutnya, cabai hijau, tomat, daun salam, dan lengkuas ikut dimasukan dan dimasak hingga warna berubah kecoklatan. Kikil dimasukan dan diaduk sembari ditambahkan air. Setelah air mulai menyusut, garam, gula dan kecap manis ditambahkan dan diaduk hingga matang. Nasi penggel memiliki rasa yang lebih gurih, asin, dan manis walaupun tidak terlalu kuat. Tambahan gorengan seperti tempe atau emping pas untuk menambah energi sebelum melakukan aktivitas pagi. Sayangnya, penjual nasi penggel di Kabupaten Kebumen kini sudah mulai jarang. “Seniki mpun mboten kathah sing sadean kados niki mbak, naming teng Tembana mriki, Jalan Pemuda, kali alun-alun,�jelas Bu Asih. (Sekarang sudah tidak banyak yang jual nasi penggel, mbak. Hanya di daerah sini, Jalan Pemuda, dan alun-alun.) Beberapa kios yang masih berjualan
dapat dihitung dengan jari. Itupun hanya dipakai berjualan tiap pagi, sehingga para pembeli harus datang lebih pagi agar tidak kehabisan. Biasanya, di atas jam delapan pagi nasi penggel sudah ludes terjual. Meskipun harus rela bangun pagi dan berebut dengan pelanggan lain, nasi penggel tetap eksis di masyarakat Kebumen. Rasanya yang gurih dan penyajiannya yang masih tradisional menjadi kunci utama keeksisan nasi penggel. (Ama, dari berbagai sumber)
Foto: Dokumen Istimewa
Manunggal
33
Kuliner
Kuliner
Sensasi Asap dan Kelembutan
Es Krim
Nitrogen Foto: Dokumen Pribadi Mendengar kata es krim, tentu yang langsung ada dalam benak kita adalah creamy, manis, lembut, dan yang pasti enak di lidah. Es krim adalah hidangan penutup dingin (frozen dessert) dari bahan-bahan yang terbuat dari susu full cream dicampur dengan pemanis, seperti gula dan cita rasa tertentu. Meski mempunyai nilai protein yang tinggi, vitamin dan mineral, kandungan kalori dalam es krim tergolong tinggi karena adanya pemanis tersebut. Terlepas dari itu, hampir semua orang menyukai es krim. Bersantai bersama sahabat, pacar dan orang terdekat sambil minum es krim bisa menjadi hal yang menyenangkan. Frozen dessert ini dapat memperbaiki mood dan membuat pikiran lebih rileks. Kini, banyaknya jenis es krim yang tersedia di pasaran, terkadang membuat konsumen bingung dalam menentukan pilihan es krimnya, bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena tampilannya yang menarik. Bagi Anda pencinta es krim, kedai Zara-zara bisa menjadi salah satu tempat favorit untuk bersantai bersama orang-orang terdekat. Pasalnya, kedai yang terletak di Jl. Ringroad Utara Kentungan, Pandega Martha (100 meter barat perempatan Ringroad Jl. Kaliurang), Yogyakarta ini, menyediakan menu es krim yang berbeda dengan es krim pada umumnya, yakni es krim nitrogen. Dinamakan begitu, karena dalam proses pembuatannya, es krim ini menggunakan liquid nitrogen atau nitrogen cair. Nitrogen adalah gas yang tersedia di alam dan tidak mempunyai sifat merusak. Sekitar 78 % udara yang kita hirup adalah nitrogen. Lantas bagaimana rasanya kalau nitrogen itu dijadikan bahan baku campuran pembuatan es krim? Di kedai ini, Anda dapat melihat langsung proses pencampuran nitrogen dengan es krim. Proses pembuatan es krim
34
Manunggal
sebenarnya mudah, hanya saja membutuhkan peralatan canggih untuk menghasilkan tekstur es krim yang bagus. Bahan-bahan yang dibutuhkan di antaranya susu murni (whole milk), krim, gula, dan telur. Semua bahan tersebut dicampur terlebih dahulu menggunakan mixer sebelum dimasukkan ke dalam ice maker (homogenisasi). Setelah adonan terhomogenisasi atau sudah melebur jadi satu, adonan dimasukkan ke dalam ice maker. Dalam ice maker, adonan mengalami pendinginan dan pemeraman, sebagai proses pembentukan tekstur es krim. Ketika ada pesanan, es krim yang telah dibuat dalam ice maker, diambil sesuai kebutuhan pesanan. Kemudian, es krim dicampur dengan liquid nitrogen menggunakan mixer modern. Pada proses ini, banyak asap yang melayang di udara seperti efek asap dalam konser musik. Setelah dua menit proses mixing, es krim ditempatkan di cup stainless, untuk kemudian ditambahkan perasa dan aneka topping. Selanjutnya, es krim yang telah ditempatkan di cup stainless diletakkan di atas wadah seperti asbak yang telah diisi dengan nitrogen. Es krim yang disajikan masih sangat fresh dengan kepulan asap nitrogen. Daya leleh es krim merupakan hal yang sangat penting dalam penilaian kualitas es krim. Daya leleh yang terlalu cepat menyebabkan es krim mengalami kerusakan dan tekstur menjadi lembek atau cair. Berkaitan dengan daya leleh, es krim nitrogen bersifat lebih lambat mencair atau meleleh dibandingkan es krim biasa. Selain itu, rasa dan tekstur dari es krim nitrogen lebih lembut dan creamy daripada es krim biasa. Rahasia dari tekstur yang lembut
dan creamy adalah pada saat proses pembekuan adonan yang berlangsung cepat. Tujuan penambahan liquid nitrogen adalah mencegah pembentukan kristal-kristal es pada es krim (kristalisasi). Nitrogen menyebabkan partikel lemak dan air tetap dalam bentuk kecil, hal ini memberikan konsistensi creamy pada es krim. Kecepatan proses pembekuan atau freezing dapat mengurangi kerusakan struktur dan zat gizi yang terkandung didalamnya. Nitrogen ini tidak memiliki rasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Sehingga es krim yang dibekukan dengan cara ini tetap aman dikonsumsi. Penggunaan nitrogen cair dalam pembuatan es krim ini sudah dipastikan tidak berbahaya bagi tubuh. Hal ini dikarenakan nitrogen cair merupakan salah satu zat pendingin yang bisa berkontak langsung dengan bahan-bahan pangan dan tentunya tidak menyebabkan efek samping. Bicara mengenai harga, menu es krim di kedai ini bisa terbilang tidak terlalu mahal. Untuk satu porsi es krim, bisa Anda dapatkan dengan harga sekitar Rp 15-25 ribu saja. Kedai yang telah berdiri sejak tahun 2014 ini, menyediakan berbagai menu utama es krim nitrogen dengan aneka varian rasa, seperti fresh fruit, chocolate acute, sweet raspberry, crunchy caramel, chewy buble gum, hot ginger nut, green tea,dan masih banyak lagi. Ada 24 macam es krim nitrogen yang ditawarkan dan crunchy caramel adalah menu favorit yang sering dipesan konsumen. Zara-zara tidak pernah berhenti menciptakan varian rasa baru, hal ini terlihat dari daftar menu yang mencantumkan produk baru. Menu kedua yang menjadi andalan kedai ini adalah blasting cookies, sensasi memakan cookies dalam kondisi dingin membeku. Saat kita memakan cookies tersebut, mulut kita akan mengeluarkan asap nitrogen, hal ini menimbulkan sensasi yang menyenangkan dan lucu. Banyak konsumen mengabadikan momen ini dengan merekamnya. Kedai ini juga menyajikan hidangan lain, seperti minuman, pasta, nasi goreng, dan aneka macam snack. Akses menuju ke Zara-zara pun cukup mudah, karena lokasinya di dekat jalan raya dan strategis. (Elsa)
Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Elsa/Manunggal
Foto: Elsa/Manunggal
Foto: Dokumen Pribadi
Manunggal
35
Techno
Techno
Foto: Dok. Istimewa
Masih ingat kah Anda dengan telepon genggam berantena dan komputer yang memiliki body besar sepuluh tahun lalu? Saat ini, telepon genggam dan komputer seperti itu sudah jarang ditemui seiring kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi pun terus diperbaharui untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Kini, pasar gadget mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini terbukti dengan tingginya animo konsumen dalam membeli gadget untuk menunjang kegiatan mereka. Para konsumen pun semakin dimanjakan dengan kecanggihan teknologi yang ditawarkan. Bukan hanya komputer dan telepon genggam saja yang semakin canggih, jam tangan pun hadir dengan gayanya yang semakin inovatif. Jika sebelumnya jam tangan hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu dan aksesoris pelengkap fashion, kini jam tangan bisa dimanfaatkan sebagai alat komunikasi. Karena fungsinya yang semakin memudahkan kerja manusia, jam tangan ini disebut smartwatch. Hal tersebut diadopsi dari teknologi canggih yang dikenal dengan istilah wearable device. Wearable device adalah perangkat yang bisa dipakai di bagian tubuh manusia yang berhubungan dengan operasi komputer dan kecanggihan teknologi. Tren jam tangan ‘pintar’ alias smartwatch yang terhubung dengan ponsel mulai dikenal masyarakat Indonesia pada 2014. Jika melihat sejarah smartwatch, perangkat ini bukanlah inovasi yang benar-benar baru. Sebelumnya, pada 1978, Citizen mengeluarkan arloji digital dengan fitur kalkulator yang pertama. Selanjutnya, Seiko menyusul dengan mengeluarkan arloji berprosesor pada 1983 dan Casio dengan arloji kalkulator layar sentuhnya. Kemudian, pada 1994, Data Link meluncurkan jam tangan yang bisa mengunduh data dari komputer. Lima tahun kemudian, Samsung mengeluarkan SPH-WP10, jam tangan yang menggabungkan fungsi jam dan ponsel ke dalam satu perangkat. Fungsi-fung-
Foto: Dok. Istimewa
36
Manunggal
Foto: Agung/Manunggal
si yang ditawarkan smartwatch kala itu memang belum secanggih saat ini. Saat itu, arloji yang dilengkapi kalkulator dan mini-organizer saja sudah dianggap cerdas. Era smartwatch dimulai ketika sebuah perusahaan kecil bernama Pebble berhasil membuat kampanye smartwatch. Dalam jam tangan yang cukup mahal ini, terdapat berbagai fitur aplikasi seperti aplikasi mobile, kalkulator, translation, games, portable media player, FM radio, audio, bahkan video juga dapat dimasukkan atau diputar dalam jam pintar ini. Pengembangan smartwatch berlangsung sangat cepat. Saat ini smartwatch sudah dilengkapi dengan aplikasi yang lebih banyak dan semakin kompleks, seperti kamera,ponsel, kompas, kalkulator, accelerometer, thermometer, altimeter, barometer, chronograph, touch screen technology, dan GPS navigation. Smartwatch dapat diintegrasikan dengan perangkat pribadi lainnya, seperti smartphone dan komputer melalui Wi-Fi dan Bluetooth. Hal ini mendukung perkembangan teknologi wireless. Beberapa smartwatch menawarkan fungsi media sosial, akan tetapi hal ini bergantung pada pabrik dan model. Meski demikian, jam ini tidak dirancang untuk menggantikan posisi ponsel. Smartwatch dirancang sebagai pengingat untuk pesan dan panggilan tak terjawab, tetapi tidak selalu memiliki kemampuan untuk membuat atau menerima panggilan. Tidak tanggung-tanggung, Smartwatch juga dapat tersambung dengan perangkat pintar lainnya, seperti monitor denyut jantung dan smart glass. Bahkan, saat ini sudah ada smartwatch yang menawarkan fungsi medis, yaitu GlucoWatch Biographer yang dirancang untuk membantu penderita diabetes memantau kadar glukosa tubuhnya. Ada pun smartwatch yang dilengkapi teknologi sensor optik untuk melacak detak jantung pengguna melalui pergelangan tangan. Saat berolahraga pun, Smartwatch jenis ini juga memberi kemudahan untuk menghitung setiap langkah saat ber-
lari dengan fitur built -in accelerometer. Kemudahan lain adalah melacak kecepatan, menghitung jarak, dan log rute lintasan melalui fitur GPS. Selain itu, disediakan fitur pemutar MP3 dengan Bluetooth 4.0, audio nirkabel, dan konektifitas WLAN untuk mempermudah transfer data dan memberikan hiburan musik tanpa headphone. Wearable device ini dipercaya akan berkembang semakin pesat di masa yang akan datang. Hal ini mendorong beberapa produsen untuk mencoba meluncurkan jam tangan pintar miliknya dengan berbagai keunggulan tersendiri. Meski demikian, persoalan baterai menjadi persoalan utama dari beberapa smartwatch yang beredar di pasaran. Pengguna bisa merasa kerepotan karena harus sering melakukan pengisian daya akibat baterai yang boros. Persoalan lain juga ditemukan di beberapa te-
knologi pendukung, seperti kaca pelindung yang cukup kuat (antigores) Bluetooth 4.0, prosesor yang lebih bertenaga serta efisien, dan layar yang mampu digunakan dalam keadaan dan kondisi apa pun. Produsen memahami masalah yang terjadi berkaitan dengan penggunaan smartwatch, sehingga mereka terus melakukan research dan pengembangan produk untuk menutupi kekurangan smartwatch. Dengan adanya keinginan untuk terus berkarya menciptakan teknologi yang paling canggih, banyak inovasi yang dibuat oleh produsen yang kemudian dipasarkan ke masyarakat, misalnya layar LCD smartwatch yang hemat energi, baterai tahan lama, dan masih banyak lagi. Adanya dukungan teknologi tersebut, diharapkan smartwatch bisa membantu masyarakat untuk mempermudah pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. (Elsa, dari berbagai sumber)
wwf.tumblr.com
Manunggal
37
Face To Face
Menekuni profesi sebagai jurnalis bukanlah sebuah proses yang mudah, karena profesi ini mencampuradukan pekerjaan kreatif dan
nonkreatif.
Bahkan, menentukan pilihan untuk
menjadi jurnalis bidang apa pun menuntut
kepekaan nurani, keyakinan, dan kesadaran diri.
Hal itulah yang kemudian membuat jurnalis ini terus berkarya di ladang Jurnalisme Gaya Hidup.
Berawal dari pilihannya memilih Jurusan Ilmu Komunikasi di bangku perkuliahan, Teguh Wicaksono secara perlahan mengikuti passionnya untuk berkarya sebagai jurnalis. Namun, bagaimana dia menjalani proses karier sebagai jurnalis politik dan ekonomi hingga berpindah menjadi jurnalis gaya hidup sebagai ladang kerjanya? Beruntung, dua reporter LPM Manunggal, Faiz Balya Marwan dan Klaudia Molasiarani berkesempatan untuk mewawancari sosok yang akrab dipanggil Bang Teguh ini dalam sebuah acara Journalist Days 2015 yang diadakan oleh Badan Otonom Economica (BOE) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia beberapa waktu lalu. Apa sih alasan Bang Teguh menekuni profesi jurnalis? Menurut gue, profesi jurnalis adalah campuran antara pekerjaan kreatif dan nonkreatif yang paling ideal. Kenapa? Karena enggak hanya lu
Face To Face
harus punya nalar dan skill untuk berkreasi dalam konteks menulis, atau fotografer (jago) ambil foto. Enggak hanya itu, tapi lu juga harus punya insting jurnalisme yang melibatkan enggak cuma kreativitas hati nurani, tetapi juga kesadaran sosial. Jadi, elemen-elemen ini menurut gue adalah hal yang paling ideal untuk gue sendiri (memilih jurnalis) sebagai profesi. Lalu, kenapa mesti jurnalis gaya hidup, Bang? Jadi pas zaman kuliah, gue kuliah di jurnalistik. Kalau jurnalistik kan (dituntut) enggak cuma bisa nulis, tapi harus tahu tentang apa yang ditulis. Harus ada topik karena topik itu penting. Di saat kuliah, dua topik utama yang paling sering diajar oleh dosen-dosen gue dulu adalah ekonomi dan politik. Kenapa? Karena ekonomi dan politik itu cakupannya paling besar dan urgensinya terhadap masyarakat itu paling tinggi. Jadi, gue setiap kali nulis pasti ekonomi, politik, pemerintahan, dan lainlain. Padahal, di lapangan enggak cuma itu doang, kan? Dan penulis enggak cuma penulis itu doang. Waktu itu masih penasaran, “Kenapa gue nulis ini terus, sih? Kenapa gue nulis tentang pemerintahan doang? Padahal ada yang lain.� Nah, jadi saat lulus memang enggak pengen jadi wartawan serius, pengennya wartawan gaya hidup. Dan waktu itu, pekerjaan pertama gue setelah lulus, jadi editor di National Geographic karena waktu itu memang seneng travel. Tapi di National Geographic, travel tu ternyata bukan hanya tentang datang ke destinaFoto: Dokumen Istimewa
si wisata terus nulis, tapi melihat kondisi sosial masyarakat di sana secara langsung. Jadi, di saat yang sama, kepedulian gue sama insting sosial gue juga naik. Kepekaan saya diasah. Bisa dibilang enggak sih, kalau Bang Teguh beralih ke jurnalisme gaya hidup karena jenuh dengan berita ekonomi politik? Gue menjadikan nulis sebagai sarana berkomunikasi dengan diri sendiri. Sebelum lu menginspirasi orang-orang dengan tulisan lu, sebenarnya lu berusaha berkomunikasi dengan diri sendiri. Jadi, alasan pertama gue nulis dari dulu bukan untuk menserve masyarakat, tapi gue pengen mendapatkan kepuasan buat diri gue sendiri. Nah, saat itu gue ubah jadi profesi yang punya tanggung jawab, gue tetep punya keinginan untuk memuaskan diri sendiri, dan gue enggak puas sama sekali nulis politik, ekonomi karena interestnya bukan di situ. Interest gue di tempat lain, yakni di topik gaya hidup. Jadi bukan soal jenuh sih. Jadi lebih untuk memuaskan diri sendiri gitu, Bang? Menurut gue, menulis itu proses yang menarik banget karena lu menantang diri sendiri untuk mengekspresikan apa yang ada di kepala lu. Jadi gue terkadang suka kaget sama tulisan sendiri dalam konteks individual, karena gue jadi berkomunikasi sama diri gue sendiri. Menurut Bang Teguh, gimana ya caranya memberikan pemahaman bahwa jurnalisme gaya hidup pun sama dengan jurnalisme mainstream yang dibutuhkan oleh masyarakat?
Foto: Dokumen Istimewa orang-orang mesti disadarkan bahwa jurnalisme gaya hidup eksis di dunia atau ada. (Memang) ada beberapa jenis gaya hidup, mulai dari kesehatan, fashion, kuliner, semua ada. Berarti kalau lu kerja, lu bisa jadi wartawan itu, ada kemungkinannya. Tapi yang paling penting adalah lu menulis apa yang lu yakini, sadar apa yang ingin lu tulis. Lalu, bagaimana sih cara jurnalisme gaya hidup bersaing dengan jurnalime mainstream? Menurut gue semua ada channelnya. Semua ada segmen audiensnya, jadi enggak selayaknya bersaing, sih. Maksud gue, misal media gaya hidup musik, enggak bisa bersaing sama media ekonomi, karena ada audiensnya sendiri juga, kok. Menurut Bang Teguh, pengalaman atau pendidikan yang paling dominan? Foto: Dokumen Pribadi Pengalaman lah. Pendidikan itu dipenuhi oleh teori-teori ideal yang lu enggak pernah tahu apakah ada di lapangan. Jurnalisme itu pengalaman, bukan pendidikan. Lu bisa tahu semua teori komunikasi, Cuma (kalau) lu praktik nulis, ya nulis, enggak berbanding lurus dengan apa yang lu baca di buku. Jadi, jurnalisme itu pengalaman. Bagi tips dong Bang biar mahasiswa semangat nulis. Buat nulis, lu harus skpetis, kritis, kepo, terus ada atmosfer resek. Karena orang resek itu punya curiosity yang tinggi. Itu sebenarnya bekal yang oke. Penasarannya tinggi.
Yang pasti sih, gue enggak menyarankan semua orang jadi jurnalis gaya hidup, tapi yang ingin gue sarankan adalah lu menemukan suara lu sendiri, apa yang pengen lu tulis, karena itu adalah bekal paling penting. Gue enggak bilang
38
Manunggal
Manunggal
39
Profil
Profil
TIDAK SUKA TERHADAP SESUATU, TIDAK LANTAS MEMBUAT SOSOK INI ACUH DAN TAK PEDULI. SEBALIKNYA, DIA LEBIH MEMILIH UNTUK MASUK DAN TERJUN KE DALAM DUNIA TERSEBUT UNTUK MEMENUHI RASA INGIN TAHUNYA. TAK TANGGUNG-TANGGUNG, PILIHANNYA TERSEBUT JUGA BERHASIL MENGANTARKANNYA PADA SEBUAH PRESTASI YANG MEMBANGGAKAN. Dini, begitulah dia dipanggil dalam kesehariannya. Bagi Dini, menghabiskan waktu di usia muda dengan kegiatan sosial adalah hal yang menyenangkan, karena pengetahuannya akan terus diasah. Tak heran, di usianya yang sudah menginjak 21 tahun, gadis bernama lengkap Dini Puspita Hapsari ini telah menelurkan banyak prestasi, di antaranya juara tiga Duta Museum Provinsi Jawa Tengah pada September 2014.
museum sampai pada perlunya masyarakat menjadikan museum sebagai referensi tempat wisata yang menyenangkan. Namun demikian, menjadi duta museum tidak lantas membuat Dini puas dengan pencapaiannya. Masa muda yang cukup panjang, bagi Dini, sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Tak heran, Dini telah mencatatkan banyak prestasi sejak masih duduk di bangku sekolah dasar hingga kini.
Dini Puspita Hapsari Mencintai yang Tidak Disukai, Berbuah Prestasi
Mulanya, Dini memandang museum sebagai tempat yang kalah menarik untuk dikunjungi jika dibandingkan tempat wisata lain. Meski begitu, rasa ingin tahu yang tinggj serta niat untuk belajar memberanikannya untuk mendaftarkan diri dalam pemilihan Duta Museum Jawa Tengah saat itu. “Jadi awalnya aku juga males ke museum. Itulah kenapa aku ikut duta museum, karena aku ingin belajar tentang museum,” ujar gadis kelahiran 14 April 1994 ini. Meski sempat merasa tidak tertarik, lanjut Dini, ajang pemilihan Duta Museum Jawa Tengah memiliki nilai kebudayaan. Nilai kebudayaan itulah yang membuatnya ingin mengambil kesempatan dalam ajang yang baru dihelat pertama kali ini. “Duta museum itu terkait dengan kebudayaan. Aku suka banget hal-hal yang terkait dengan kebudayaan dan itu juga hal baru buat aku, jadi aku pengen nyoba,” kata Dini. Tidak sekadar mencari kepuasan diri, mahasiswi Jurusan Adminitrasi Publik ini juga ingin memberikan dampak bagi masyarakat luas ketika terpilih menjadi Duta Museum Jawa Tengah. Menurutnya, dengan menjadi duta museum, dia mendapat banyak pengetahuan serta pengalaman yang dapat dibagi kepada masyarakat luas. Dengan begitu, Dini ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat, mulai dari sejarah yang terdokumentasikan dengan rapi di dalam
40
Manunggal
PA MENCEGAH LU
Selain menambah wawasan mengenai benda-benda purbakala, banyak hal yang Dini lakukan selama mengemban amanah menjadi seorang duta museum, di antaranya membuat organisasi bernama Kanca Museum. Dalam organisasi tersebut, kelompok pencinta sejarah maupun pencinta museum berkumpul bersama para finalis Duta Museum Jawa Tengah untuk berdiskusi, mengadakan program jalan-jalan ke museum, bedah museum, workshop tentang tata ruang museum, dan bertukar informasi seputar museum. Sebelum mendaftarkan diri dalam ajang pemilihan Duta Museum Jawa Tengah, Dini sempat mengikuti pemilihan Duta Wisata Wonosobo dan berhasil menyabet juara pertama di tahun 2011 untuk maju ke tingkat provinsi. Ketika maju ke tingkat provinsi pada tahun selanjutnya, Dini meraih juara keempat sebagai Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, gadis yang sedang menempuh tugas akhir ini pernah mengikuti pemilihan Puteri Indonesia Jawa Tengah dan masuk 10 besar. Dini mengaku senang untuk aktif mengikuti berbagai kegiatan dan kompetisi. “Aku itu orang yang kalau enggak punya kerjaan malah bingung. Merasa waktuku terbuang, jadi ikut banyak kegiatan,” kata Dini. Lebih lanjut Dini bercerita, ketika tidak banyak kegiatan, dia mudah lupa akan sesuatu, kurang pengetahuan, dan kurang pengalaman karena otak tidak terasah. Menurutnya, menghabiskan waktu hanya untuk kuliah saja tidak cukup. “Kuliah dan pengalaman tuh harus jalan barengbareng, jadi waktu kita terjun di masyarakat, kita bener-bener bisa membangun masyarakat,” ujar gadis yang memiliki hobi traveling ini. Sejak duduk di bangku SD dan SMP, Dini mengaku sudah sering mengikuti lomba. Berawal dari situ, dirinya terbiasa untuk terus menyibukan diri di berbagai kegiatan yang berhubungan dengan sosial dan kebudayaan. Pada 2014 lalu, dia juga berhasil meraih juara dua pemilihan mahasiswa berprestasi (mawapres) Undip. Pengalaman tersebut membuatnya semakin menyadari akan pentingnya mengikuti berbagai kegiatan, ikut terlibat dalam membangun masyarakat dengan menjadi volunter, maupun aktif di organisasi.
USAHA BERBANDING DENGAN HASILLURUS
Setelah mencetak banyak prestasi, Dini pun bertekad untuk terus menjadikan hidupnya bermanfaat bagi orang lain. Dia berujar, semua prestasi yang dia torehkan bukan tanpa halangan. Sebaliknya, banyak kegagalan yang mesti dia lalui untuk meraih apa yang menjadi impiannya. Bahkan, sesuatu yang sempat tidak dia sukai malah bisa mengharumkan namanya di saat dia berusaha untuk mencintai hal itu dari sisi lain. “Aku gagal 1000 kali, tapi aku bangkit 1001 kali. Semua keberhasilanku juga melalui kegagalan. Setiap orang memiliki kegagalan masing-masing dan memiliki kesempatan untuk berhasil,” kata dia bersemangat. Di akhir wawancara, Dini menegaskan bahwa usaha berbanding lurus dengan hasil. Sehingga, kata Dini, semakin banyak orang berusaha, semakin banyak kesempatan yang dia miliki untuk berhasil. (Klaudia) 1
Foto: Dokumen Pribadi
Manunggal
41
Konsultasi
Konsultasi HUBUNGAN JARAK JAUH Pertanyaan: Saya sudah berpacaran selama dua tahun. Semenjak saya kuliah di Undip, saya terpaksa menjalani hubungan jarak jauh. Pacar saya adalah orang yang sibuk. Seiring berjalannya waktu, saya tahu jika dia selalu terpaksa untuk menanggapi saya. Karena hal itu, saya menjadi semakin posesif. Hingga akhirnya kami bertengkar. Saya berusaha untuk mempertahankan hubungan kami, tetapi sekarang sikapnya menjadi dingin. Bisakah saya membuatnya luluh kembali dan mengerti kalau saya serius dengan hubungan yang kami jalani? (NN/FIB)
Foto: Dok. Pribadi
Jawaban: Anda harus memikirkan untung dan rugi mempertahankan hubungan tersebut. Anda belum mempunyai
PERUBAHAN SIKAP Pertanyaan: Saya mahasiswa semester dua. Ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya terbilang polos dalam pergaulan. Namun, semenjak saya menjadi mahasiswa dan mengecap pergaulan di dunia perkuliahan, sikap saya mulai berubah. Sekarang saya sering berbicara sesuka hati dan kurang sopan. Selain itu, saya juga menjadi tinggi hati. Saya bingung dengan perubahan sikap yang saya alami. Apakah ada solusi untuk memperbaiki dan mencegah perubahan sikap saya agar tidak bertambah buruk? (NN/FT) Jawaban: Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah introspeksi diri. Telaah diri sendiri sampai Anda mengetahui dan menyimpulkan bahwa Anda mengalami masalah kepribadian. Selain itu, Anda juga harus menyadari bahwa ada perubahan ke arah yang lebih buruk. Jika Anda sudah menyadari hal tersebut, Anda harus mencari feedback dari orang sekitar. Hal itu dapat dilakukan dengan meminta penilaian dan kritik dari orang lain tentang diri Anda. Jika Anda mendapatkan jawaban yang menyakitkan, Anda tidak boleh marah. Anda harus mengontrol diri dan menjadikan kritikan tersebut sebagai alat untuk memperbaiki diri. Kedua, kunjungi psikolog atau Badan Konsultasi Mahasiswa (BKM) untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai masalah yang Anda alami. Perlu diketahui, yang membuat Anda berubah adalah perubahan cara pikir dan persepsi. Mungkin Anda mengalami shock culture ketika memasuki lingkungan baru. Hal ini membuat Anda stres dan menyebabkan perubahan sikap. Sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan psikolog untuk mencegah perubahan yang lebih buruk.
42
Manunggal
landasan yang kuat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Jatuh cinta yang dialami remaja akhir belum bisa dikatakan jatuh cinta yang kokoh dan mendalam, jarang ada yang berakhir ke pelaminan. Selain itu, jangan memaksakan hubungan supaya awet. Anda bisa melakukan break jika merasa chemistry dengan pasangan sudah berkurang atau bahkan hilang. Jika kalian berjodoh, pasti akan bertemu lagi. Kesalahan yang sering dialami remaja adalah ingin menjadikan cinta pertamanya sebagai cinta terakhirnya. Sadarlah dengan dinamika percintaan. Jangan bangga dengan hubungan yang awet. Saran saya untuk membuat hubungan bertahan lama dan memuaskan adalah dengan menjadi kreatif. Anda harus bisa menjadi sosok yang mampu menciptakan rasa penasaran bagi pasangan dari waktu ke waktu. Anda sebaiknya memiliki daya tarik misterius atau magic attraction agar pasangan selalu penasaran dan tidak bosan dengan Anda.
TIDAK PERCAYA DIRI Pertanyaan: Saya memiliki tubuh yang sangat kurus. Hal tersebut membuat saya tidak percaya diri. Ketidakpercayaan diri ini membuat saya terlalu banyak berpikir dan selalu mempertimbangkan segala sesuatu. Saya tahu jika seharusnya saya tidak perlu ambil pusing dan tetap percaya diri. Namun, beberapa statement dari orang-orang terdekat justru membuat saya semakin down, walaupun saya tahu mereka hanya bergurau. Apa yang harus saya lakukan agar tetap percaya diri? (NN/FISIP) Jawaban: Jangan membuang waktu untuk memikirkan pendapat orang lain yang hanya membuat Anda sakit hati. Apa yang salah dengan tubuh kurus, gemuk, atau berbeda dengan orang lain? Tuhan menciptakan manusia dengan segala keunikan dari segi fisik maupun kepribadian. Tidak pernah ada yang sama. Jadi, apa yang salah dengan hal tersebut dan mengapa menjadi beban? Energi Anda akan habis jika memikirkan komentar yang tidak bermutu. Anda boleh memikirkan komentar orang lain, tetapi jangan sampai dimasukkan ke hati. Jadikanlah komentar itu sebagai motivasi. Anda dapat membuat tubuh menjadi gemuk dengan makan makanan bergizi dan berolahraga. Pada dasarnya, Anda harus mensyukuri tubuh yang Anda miliki dan berdamailah dengan diri sendiri. Jika Anda mensyukuri apa yang Anda miliki, maka Tuhan akan menambah kenikmatan tersebut.
Manunggal
43
Sport
Sport
Bermain Partitur di Udara dengan Parkour Mencari olahraga yang murah dan sedang tren di kalangan anak muda memang tidak mudah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada salah satu jenis olahraga udara yang bisa menjadi solusi. Walaupun olahraga ini terbilang baru di Indonesia, bukan tidak mungkin akan menjadi olahraga yang banyak digemari nantinya. Nama olahraga ini adalah parkour. Sejatinya, parkour sudah ada sejak dulu, bahkan sebelum manusia mengenal kata “parkour” itu sendiri. Namun, parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh seorang pria berkebangsaan Perancis bernama David Belle. Awalnya, parkour hanya berkembang di Perancis, kemudian menyebar ke daratan Eropa hingga ke seluruh dunia. Namun, jauh sebelum itu, ada seorang pelaut Perancis pada abad ke-19 bernama Georges Hebert yang mengembangkan metode latihan untuk mengeluarkan energi tersembunyi dari dalam tubuh manusia. Hebert terinspirasi oleh suku di Afrika yang memiliki kemampuan atletik dan gimnastik. Ternyata, suku tersebut kuat karena lingkungan sekitarnya yang telah melatih mereka dengan keras selama bertahun-tahun. Akhirnya, Hebert pun menciptakan sebuah latihan yang diberi nama metode naturalle yang terkenal dengan moto ‘etre fort pour etre utile’ atau ‘to be strong, to be useful’. Parkour adalah seni gerak yang bertujuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya, parkour didominasi oleh larian
44
Manunggal
Foto: Dok. Pribadi
dan loncatan. Saat melakukan loncatan, pemain parkour memiliki keunikan yang berbeda-beda. Keunikan tersebut tampak dari setiap kreativitas para pemain parkour di setiap loncatannya. Parkour berkembang di Indonesia pada 2007 di bawah naungan Parkour Indonesia. Hingga akhirnya, dibentuklah Asosiasi Parkour Indonesia yang bertujuan untuk mengetahui informasi perkembangan dan pengembangan parkour di Indonesia. Beragam jenis teknik parkour Seperti olahraga pada umumnya, parkour juga mempunyai teknik-teknik tersendiri yang telah disepakati secara internasional, di antaranya landing. Landing adalah gerakan mendarat dengan teknik membengkokkan lutut saat mendarat dengan jari-jari kaki menyentuh tanah. Dalam melakukan teknik-teknik parkour, sangat dianjurkan untuk menggunakan sepatu. Ada pun Balance, yaitu berjalan sembari menjaga keseimbangan di sepanjang medan, dan Cat Balance, yakni gerakan merangkak di sepanjang bibir rintangan seperti kucing. Teknik lainnya adalah Underbar dan Swinging Jump. Underbar adalah melompat atau berayun melewati sebuah celah pada sebuah rintangan, sedangkan teknik bergelantung di salah satu sisi rintangan kemudian memutar badan ke sisi lainnya dan melepaskannnya untuk mendarat, disebut dengan swinging jump. Kemudian ada teknik Vault, yakni teknik meloncat atau melompati rintangan yang terkadang menggunakan tangan. Berbeda dengan teknik Vault yang
Foto: D ok
. Pribad
i
di
. Priba
ok Foto: D
di
. Priba
lompatannya dilakukan menggunakan tangan, dalam teknik Dash Vault rintangan dilewati dengan lompat menggunakan kedua kaki terlebih dahulu ke arah depan sehingga badan dan kaki terlihat membentuk sudut 90 derajat dan diteruskan dengan menahan badan menggunakan kedua tangan. Tidak hanya 90 derajat, gerakan berputar dalam parkour pun ada yang mencapai 180 derajat bahkan lebih, seperti teknik Turn Vault Demitour dan Reverse Vault. Dalam teknik Turn Vault Demitour, lompatan dilakukan dengan gerakan berputar 180 derajat. Hal ini dilakukan untuk melakukan pendaratan jarak pendek atau bersiap untuk melompat ke objek lainnya. Sedangkan lompatan dalam Reverse Vault dilakukan dengan gerakan berputar 360 derajat. Selain dengan gerakan berputar, parkour juga memiliki teknik yang menggunakan kecepatan. Ada dua jenis gerakan yang menggunakan teknik tersebut, yakni Speed Vault dan Lazy Vault. Dalam Speed Vault, lompatan melewati rintangan dilakukan dengan kecepatan penuh sambil memiringkan kaki untuk melewati rintangan dibantu dengan hentakan satu tangan. Berbeda dengan Speed Vault, dari namanya saja, Lazy Vault, tampak jelas kalau gerakan dalam teknik ini dilakukan dengan kecepatan rendah saat melewati rintangan sambil menaikan badan dengan bantuan satu tangan. Setelah melewati rintangan tersebut, kaki diluruskan dan dibantu dengan tangan yang lain sebagai tumpuan kedua Tak heran jika parkour dikatakan unik. Variansi teknik gerakannya memang cukup beragam. Selain teknik-teknik di atas, masih ada teknik memanjat (Climb Up) dan teknik berguling ke depan setelah melakukan lompatan untuk mentransfer momentum atau energi setelah melompat (Roll/Roulade). Teknik yang terakhir adalah tic-tac, yaitu gerakan menendang ke arah tembok yang dimaksudkan
ok Foto: D
untuk p a i
melewati rintangan atau mencaketinggian untuk meraih suatu objek. Kebanyakan orang sulit membedakan antara parkour dan free run. Sebagian orang menganggap kedua olahraga itu sama, tetapi sebenarnya berbeda. “Menurut pendapat saya parkour lebih mengutamakan gerakan yang efisien, sedangkan free run lebih mengutamakan keindahan, tetapi keduanya saling melengkapi,” ucap salah satu pemain parkour, Nikolas. Murah, Praktis, dan Prestise Meski terbilang cukup ekstrem, parkour tidak membutuhkan biaya yang besar. “Paling yang dibutuhin buat parkour itu celana yang nyaman buat gerak dan sepatu khusus yang solnya tebal dan empuk, biasanya sih sepatu running,” ucap Nikolas. Berbeda dengan olahraga kebanyakan, parkour memang terlihat sulit untuk dilakukan bagi pemula apalagi olahraga parkour memerlukan kelenturan tubuh sebagai kunci utamanya. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dilirik sebagai alternatif olahraga yang direkomendasikan, mengingat gerakan-gerakan parkour yang bersifat universal. Masyarakat juga semakin mengenal parkour melalui adegan-adegan di film-film box office kenamaan. Parkour bukan hanya sekadar seni berpindah tempat, tetapi juga salah satu olahraga yang bisa menjaga kebugaran tubuh. “Sejauh ini animo masyarakat sangat baik. Apalagi mereka juga sering melihat pemain parkour yang sedang beratraksi,” jelas Nikolas. Hingga kini, parkour masih menjadi salah satu olahraga yang terus berkembang di Indonesia. Olahraga ini juga tidak mengenal batasan umur. Bagi Anda yang ingin belajar parkour, bisa mencoba olahraga yang satu ini. (Ma’ruf)
Manunggal
45
Musik
Musik
Menemukan Nilai dalam
Seni Karawitan
Banyak orang merasa pesimistis saat belajar seni karawitan karena ada anggapan kuno maupun kesulitan saat mempelajarinya. Padahal, banyak orang asing datang ke Indonesia, baik sebagai turis maupun mahasiswa untuk mempelajari budaya Jawa, khususnya seni karawitan. Mereka datang dari berbagai belahan dunia untuk belajar melalui berbagai lembaga, seperti Institut Seni Indonesia (ISI), keraton, dan seniman yang diketahuinya lewat informasi para senior maupun website. Tidak hanya mengenal perangkat gamelan seperti genderbarung, rebab, kendhang, gambang, dan siter, mereka pun belajar untuk memahami nilai dari seni karawitan itu sendiri. Lebih dari itu, mereka juga menjadikan ilmu seni karawitan sebagai objek penelitian atau tugas akhir studi berupa disertasi. Sejak zaman kolonial hingga sekarang, mereka telah tertarik untuk melakukan studi tentang seni karawitan. Lalu, bagaimana dengan perkembangan karawitan oleh orang asli Indonesia? Hingga kini, karawitan terus dilestarikan. Hal ini tampak dari adanya berbagai festival dan perlombaan karawitan, baik di daerah Jawa maupun Sumatera. Bahkan, lomba karawitan itu ditampilkan untuk memperingati hari ulang tahun suatu daerah. Terlebih lagi, karawitan sudah digalakan di beberapa sekolah dan universitas, dengan jumlah peminat yang lumayan banyak. Munculnya generasi muda yang peduli akan
46
Manunggal
kesenian tradisional, nyatanya mampu meminimalisir kekhawatiran akan punahnya kesenian ini. Fenomena ini menunjukkan, seni karawitan tidak akan mati dimakan zaman. Adanya bangku pendidikan formal seperti Sekolah Menengah Karawitan Indonesia yang ada di Padang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Banyumas, Surabaya, Denpasar, dan Makasar adalah contoh keseriusan pemerintah dalam menunjukkan upaya pelestarian budaya yang adiluhung ini. Banyaknya nilai budaya Jawa yang penuh keluhuran dalam seni karawitan, menjadikan seni ini perlu untuk terus dipelajari dan dikembangkan. Pasalnya, tidak hanya kemahiran dalam memainkan gamelan, nilai kebudayaan Jawa pun akan didapat saat mempelajari seni karawitan. Contohnya, penabuh gamelan harus duduk sopan, pandangan ke bawah, badan tegak, dan kaki bersila. Sedangkan bagi mereka yang tidak menabuh harus bersikap ngapurancang, yakni sikap berdiri, di mana tangan berada di bawah pusar, kaki direnggangkan, sikap santai disertai rasa hormat. Berjalan di panggung gamelan pun harus hati-hati, kalau perlu jalan jongkok, tidak boleh melompati salah satu instrumen gamelan, berbicara seperlunya, tertib, dan sopan. Busana yang digunakan oleh penabuh gamelan juga harus sopan. Bermain karawitan juga tidak asal memukul gamelan. Setiap alat musik seperti gamelan memiliki karakter dan cara memukulnya. Misalnya, slentem
Foto: Dok. Istimewa memiliki sifat sebagai pemelihara lagu, gong sebagai penjaga garis, bonang sebagai prajurit, dan saron serta bonang menjadi tulang punggungnya. Nada-nada karawitan tak hanya memiliki pesan moral, tetapi juga spiritual kepada penabuh dan pendengarnya. Setiap penabuh pun harus bisa mengendalikan emosi, sehingga kesiapan mental sebelum menabuh sangat diperlukan. Segala sikap penabuh gamelan diatur menurut budaya Jawa, mulai dari sikap duduk, sikap berdiri, sikap jalan, gaya busana, dan sebagainya. Seperangkat etika ini menunjukkan bahwa belajar seni karawitan pada dasarnya juga memuat pendidikan karakter yang sekarang sedang hangat-hangatnya disampaikan oleh lembaga pendidikan. Seni karawitan sebagai media pendidikan dapat dilihat dari cara membunyikannya, di mana karawitan menjadi sajian seni musik yang enak didengar bila dimainkan secara bersama-sama. Hal ini mencerminkan kebersamaan menjadi satu hal penting untuk mencapai hasil musik yang berkualitas (garapan musikal). Karawitan mengajarkan pendidikan budi pekerti agar kita hidup dalam kebersamaan saling bergotong royong, tenggang rasa, tepa selira, empan papan duga sulaya bukan waton sulaya, menghindari sifat egois, dan individualis. Pendidikan seni karawitan Jawa sangat baik bila diajarkan di bangku sekolah sebagai modal pemahaman
kebersamaan. Sebagai salah satu universitas yang ada di Pulau Jawa, Undip pun menyediakan wadah bagi para mahasiswa untuk mempelajari seni karawitan. Adalah Gita Kawiswara, kelompok karawitan Undip yang dibentuk oleh bidang minat dan bakat BEM Fakultas Kedokteran (FK) Undip 2014. Meski masih berumur satu tahun, Gita Kawiswara sudah pernah tampil di berbagai acara, seperti acara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) FK tahun 2014, acara Galeria TVRI Jawa Tengah, dan Scientific fair. “Media seni seperti karawitan itu mampu mempersatukan individu yang memiliki latar belakang berbeda. Awalnya tidak percaya diri, tetapi setelah memulai, kita bisa mendapatkan manfaatnya. Dalam karawitan yang dibutuhkan adalah kesiapan mental dan kesabaran kalau enggak sabar, bakal kelihatan banget enggak menyatu,� kata Annida, salah satu anggota Gita Kawiswara.. Lalu, apa yang didapat dari bermain karawitan? Annida menjelaskan, bermain karawitan dapat melatih rasa dan mengekspresikan diri. Sehingga, usai bermain, rasa bahagia pun dapat dirasakan, baik secara personal maupun kelompok. Karawitan menjadi terapi psikis atau jiwa. Hati pun menjadi lebih tenang dan sabar ketika menghadapi sebuah persoalan. (Elsa)
Foto: Dok. Istimewa
Manunggal
47
Stylicious
Stylicious
Lima Belas Detik yang Mengesankan Banyak orang sering mengabadikan tiap momen melalui media-media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan sejenisnya. Baik remaja hingga orang dewasa menggunakan berbagai jenis media sosial tersebut untuk berbagi pengalaman maupun mempromosikan sesuatu. Mereka pun bisa membagikan tulisan, foto, bahkan video dengan mudah. Kemudahan-kemudahan ini akan bermanfaat jika digunakan untuk mengasah kreativitas. Salah satunya adalah Instagram. Media sosial yang sedang diminati anak muda ini, membuat tren baru di dunia maya. Dengan fitur video yang dikembangkannya, Instagram menjadi media untuk mengembangkan kreativitas dan berbagi pengalaman melalui video berdurasi 15 detik. Meski hanya 15 detik, penggunaan fitur ini mampu menunjukkan kreativitas-kreativitas melalui gambar bergerak. Instagram dibentuk pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Sejak awal terbentuk, Instagram hanya mampu memenuhi kebutuhan untuk berbagi foto. Namun, 2,5 tahun setelah dibentuk, media sosial ini mengembangkan fitur video. Fitur ini dapat digunakan pada Instagram versi 4.0 ke atas. Fitur ini lah yang dimanfaatkan para pengguna Instagram untuk menunjukkan kreativitasnya melalui video. Berbeda dengan Youtube, Video Instagram (Vidgram) hanya berdurasi 15 detik. Meski berdurasi pendek, Vidgram mulai menjadi tren pada akhir tahun 2014. Bahkan, Instagram mampu mengalahkan kepopuleran Vine, aplikasi berbagi video pendek atau dikenal juga dengan micro video berdurasi enam detik yang sudah rilis se-
48
Manunggal
belumnya. Banyak tagar merepresentasikan Vidgram, seperti #instagramvideo, #videoinstagram, #instavid atau #vidgram yang sering digunakan oleh pengguna Instagram di Indonesia. Isi dari Vidgram sendiri bermacam-macam, seperti video komedi, mini cover, iklan produk, sampai video yang tidak memiliki maksud apa-apa. Beberapa pemilik akun bahkan mengkhususkan akunnya untuk mengunggah video-video pendek ini. Keunggulan Vidgram yang berdurasi lebih panjang dibanding saingannya, akan memungkinkan penggunanya untuk bisa lebih berkreasi. Hal ini dikarenakan kepraktisannya dalam pengunggahan video. Baik ketika mengunggah video maupun mengedit video, Instagram menyediakan berbagai filter yang membuat video lebih artistik. Fitur tersebut tidak dimiliki oleh aplikasi video sharing saingannya. Selain itu, video yang telah diunggah di Instagram dapat dibagikan ke lebih banyak media sosial lain, jika dibandingkan dengan aplikasi video sharing lain. Faktor-faktor inilah yang membuat Vidgram lebih diminati para pengguna media sosial, sehingga menjadi tren sampai sekarang. Meski tidak seluruh pengguna Instagram mengunggah Vidgram, para penggemar Vidgram sering berdiskusi melalui akun-akun khusus Vidgram seperti Semarang Vidgram, Vigram-ID, Bekasi Vidgram dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, sudah banyak akun khusus Vidgram. Hanya dengan mengetik Vidgram pada kolom
Foto: Dok. Istimewa search di Instagram, kita akan menemukan banyak akun khusus Vigdram. Sebagian besar Vidgram yang sering mendapatkan like dari pengguna Instagram adalah video yang mengandung unsur komedi. Sebenarnya, video dapat diambil langsung melalui aplikasi Instagram. Namun, sudah banyak aplikasi Foto: Dok. Istimewa
yang memperbolehkan kita mengedit video terlebih dahulu. Dengan aplikasi lain tersebut, kita bisa memilih bagian-bagian atau scene yang kita kehendaki untuk ditampilkan di video yang akan kita unggah. Hal yang perlu diingat ketika menggunakan aplikasi tambahan seperti ini adalah Instagram menuntut video yang kita unggah memiliki frame persegi. Apabila video yang kita unggah berbentuk persegi panjang, maka Instagram akan memotongnya. Meskipun kita bisa memilih bagian mana yang akan dipotong, pastikan bahwa bagian yang ingin kita tampilkan ada di dalam frame. Bentuk video yang akan diunggah pun penting. Banyak sekali bentuk video yang dapat diunggah, seperti stop motion, time lapse dan slow motin. Usahakan tidak mengunggah video yang mengandung SARA atau kontroversi, karena hal ini akan mengundang banyak komentar-komentar yang tidak pantas. (Atina, dari berbagai sumber)
Manunggal
49
Tips
Tips
Menjelajah Internet
dengan Aman dan Nyaman
Interconnection Networking atau yang biasa dikenal sebagi internet, kini sedang marak penggunaannya dan bahkan menjadi kebutuhan bagi orang banyak. Pemerintah, mahasiswa, pebisnis, ibu rumah tangga, bahkan anak-anak turut serta meramaikan penggunaan internet saat ini. Sayangnya, maraknya penggunaan internet dimaanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan berbagai tindak kejahatan demi keuntungan pribadi. Lalu, bagaimana agar terhindar dari kejahatan di internet? Apakah penggunaan internet harus dihentikan? Bukankah internet sudah menjadi suatu kebutuhan? Tindak kejahatan dengan internet atau jaringan komputer biasa disebut dengan cyber crime. Banyak jenis aktivitas kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, di antaranya penipuan online, pemalsuan cek, pornografi, penipuan identitas, pembobolan sistem keamanan institusi tertentu, pencurian data, bahkan pencurian uang melalui pembobolan ATM dan kartu kredit. Terkait maraknya cyber crime yang seiring dengan maraknya penggunaan internet, pemerintah memang sudah mengeluarkan beberapa undang-undang. Namun, akan lebih baik apabila para pengguna melakukan pengawasan sendiri dalam mengakses internet untuk mencegah dan menghindari cyber crime. Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan melengkapi perangkat Anda dengan sistem keamanan yang terjamin. Sistem keamanan ini perlu untuk mecegah pihak asing melihat atau bahkan mencuri data pribadi Anda. Ada banyak aplikasi sistem keamanan yang disediakan oleh perusahaan perangkat lunak. Pilihlah aplikasi yang menurut Anda paling baik dan terjamin
50
Manunggal
keamanannya. Anda juga bisa mencari info dan referensi mengenai aplikasi ini di internet. Selain itu, mengganti kode keamanan akun media sosial Anda secara berkala sangat disarankan melihat banyaknya dan semakin meningkatnya cyber crime saat ini. Gunakanlah password dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, dan angka. Pastikan kode keamanan yang dibuat dapat diingat dengan mudah oleh Anda sendiri. Akan tetapi, hal itu tidak menutup kemungkinan password terpanjang pun dapat dibajak, maka ganti-
a
ew . Istim
ok Foto: D
Tips Menjelajah Internet Aman dan Nyaman: 1. Lengkapi perangkat dengan sistem keamanan terjamin 2. Ganti kode keamanan (password) akun media sosial secara berkala 3. Berhati-hati dan tidak mengklik tautan/link yang tidak dapat dipercaya 4. Waspada ketika akses internet melalui komputer umum 5. Jangan sembarang menyebarluaskan detail data pribadi di internet 6. Jangan mudah percaya dengan ucapan atau ajakan orang yang baru dikenal melalui internet
ewa . Istim
ok Foto: D
lah password akun Anda secara berkala. Jika kita mengunjungi laman web tertentu, terkadang muncul tautan-tautan dengan ilustrasi menarik yang disisipkan di sisi halaman web tersebut. Seringkali, tautan tersebut dijadikan peluang cyber crime atau bahkan penyebaran virus komputer. Walaupun terlihat menarik dan membuat penasaran, sebaiknya Anda mengabaikannya dan carilah informasi yang benar-benar Anda butuhkan. Ketika Anda menggunakan komputer umum untuk mengakses internet, tetaplah waspada. Pastikan Anda selalu log out setelah mengakses akun pribadi Anda menggunakan komputer umum supaya tidak bisa diakses oleh orang lain dan disalah gunakan. Terkadang, Anda bisa mendapatkan surat elektronik atau pesan dalam akun Anda yang meminta Anda untuk mengisi data diri pada halaman yang telah disediakan dengan alasan yang bermacam-macam. Jangan percaya pada pesan seperti itu, informasi pribadi Anda bisa saja disalahgunakan oleh oknum tersebut dan pada
Foto: Dok. Istimewa
akhirnya Andalah yang akan dirugikan. Memang, para remaja/anak muda saat ini sangat antusias untuk berkenalan dengan banyak orang baru melalui internet. Disinilah sebenarnya kewaspadaan harus benar-benar ditingkatkan, mengingat banyak terjadinya kasus penculikan oleh orang baru dikenal melalui akun media sosial di internet seperti Facebook dan Twitter. Jika Anda akan merencanakan pertemuan dengan orang yang Anda kenal melalui internet, sebaiknya Anda memilih tempat yang ramai. Ajaklah serta teman Anda yang sekiranya dapat melindungi Anda dari tindak kriminal yang mungkin dilakukan oleh orang tersebut. Dalam menghindari cyber crime, kewaspadaan sangatlah yang diperlukan. Jangan sampai Anda lengah. Langkah-langkah di atas dapat membantu Anda dalam mencegah dan menghindari cyber crime. Menjelajahlah dengan aman dan nyaman! (Dame, dari berbagai sumber)
Manunggal
51
Refleksi
Komunitas
Lupa Diri Malam itu, seperti biasa, mas Dipo mampir ke sebuah angkringan yang terletak tidak jauh dari kosnya untuk melepaskan lelah, setelah seharian bergulat dengan tugas-tugas di kampus. Angkringan itu terletak di pelosok dan memang tidak banyak mahasiswa yang mampir ke sana. Hanya ada sekumpulan bapak-bapak warga sekitar yang sering menongkrong di situ. Kesukaannya untuk berbaur dengan masyarakat membuat mas Dipo selalu ingin menyempatkan diri untuk menongkrong di angkringan ini. Dalam setiap kesempatan berbincang dengan bapak-bapak tersebut, mas Dipo selalu mendapat banyak hal baru. Seperti malam ini, ketika sebuah motor lewat dengan suara yang bergaung, pak Kasim hanya bisa menggelengkan kepala. “Mahasiswa zaman sekarang,” gerutu pak Kasim lirih. “Kenapa pak?” tanya mas Dipo halus. “Iya mas, itu mahasiswa yang ngekos di rumah sebelah itu selalu, kalau pulang malam motornya ramai, kasihan yang punya bayi. Mbok ya, kalau misal mau pulang malem banget, motornya di matiin waktu mau masuk gang. Kalau ndak to, ganti knalpotnya sama knalpot standar, enggak usah yang berisik gitu,” kata pak Kasim mengeluh. “Iya, mahasiswa zaman sekarang, masa itu kosan putri depan sering nerima tamu putra, terus kalau malem masih sering berceloteh ramai-ramai,” tambah pak Dirman. “Kami ngerti kalau itu kerja kelompok untuk tugas, tapi
mbok ya, ngormati sesama warga di sini, biar sama-sama enak. Toh kan sudah pada mahasiswa, pasti lebih pinter ketimbang saya yang cuma lulus SMP,”ujar pak Kasim. Apa yang dikatakan oleh pak Kasim dan pak Dirman menjadi tamparan keras bagi mas Dipo, yang juga mahasiswa. Kadang, jika telah bergabung dengan teman-temannya, mas Dipo sendiri memang tidak terlalu memperhatikan cara bicaranya. Apalagi, kebanyakan merupakan anak rantau atau pendatang. Sebagai seorang pendatang, memang menjadi sebuah kewajiban untuk menghormati tuan rumah. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh RT atau RW setempat, menjaga ketenangan dalam berbicara maupun berkendara, serta menyapa warga di sekitar tempat kontrakan atau kosan. “Mas Dipo kenapa ngelamun?” tanya pak Dirman. “Tentu saja masih banyak juga, mahasiswa yang baik kayak mas Dipo ini, lho,” kata pak Kasim seperti mengerti apa yang dipikirkan mas Dipo “Iya pak, saya minta maaf ya pak, kalau selama ini saya sering bikin gaduh,” kata mas Dipo. Dia pun berjanji, mulai saat ini dia akan selalu menjaga ketenangan di kosannya. (Atina)
BERKREASI TANPA BATAS DENGAN SEPEDA LOWRIDER Sepeda merupakan salah satu kendaraan yang biasa digunakan sehari-hari. Namun bagi sebagian orang, sepeda bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga sebagai bentuk kreativitas. Inilah contoh kreativitas anak muda menggunakan sepeda dalam komunitas sepeda Lowrider Semarang. Muncul pertama kali Sepeda Lowrider pertama kali dikenalkan pada tahun 1960-an oleh George Barris. Sebelum menemukan sepeda lowrider, George Baris sering memodifikasi mobil menjadi ceper. Pada saat itu, mobil ceper atau mobil lowrider memang sedang digandrungi anak muda di Amerika. Namun, tren tersebut hanya bisa dilakukan oleh anak muda dari keluarga kaya. Hal ini dikarenakan, untuk membuat sebuah mobil lowrider membutuhkan biaya yang besar sehingga tidak bisa dijangkau oleh orang-orang kalangan bawah. Melihat situasi itu, George Baris mendapat ide untuk membuat sepeda lowrider dan mulai memperkenalkan hasil modifikasinya. Sejak saat itu, banyak anak muda yang berkreasi membuat sepeda lowrider. Sepeda lowrider mulai dikenal pada akhir tahun 1970 di Indonesia dengan berbagai sebutan, salah satunya sepeda kumbang mini. Waktu penyebaran dan peredarannya di Indonesia hanya sekitar 10 tahun. Oleh karena itu, jumlah sepeda ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan jenis sepeda lainnya. Namun, karena jumlahnya yang sedikit itulah lahir beberapa komunitas sepeda lowrider di Indonesia, salah satunya
komunitas Lowrider Semarang. Komunitas Lowrider Semarang dibentuk pada tanggal 16 November 2014. Komunitas ini bertujuan untuk menghidupkan kembali komunitas Lowrider di Semarang dan mengajak anak muda untuk mengembangkan kreativitas mereka. Merakit secara otodidak Anggota komunitas Lowrider Semarang merakit dan memodifikasi sendiri sepeda lowrider mereka. Salah satu kendala bagi komunitas Lowrider Semarang dalam merakit sepeda adalah mengumpulkan spare part yang dibutuhkan. Mereka kesulitan mencari spare part di Semarang. Bahkan, saking sulitnya, mereka pernah mencari spare part di tempat loak sepeda. Sepeda lowrider memiliki bagian-bagian yang sama dengan jenis sepeda lain. Seperti frame atau kerangka sepeda, handlebar atau kemudi, banana seat atak jok tempat duduk, dan sissy bar atau penyangga dudukan. Meski spare part untuk merakit sepeda lowrider sulit didapatkan, hal tersebut tidak membuat kreativitas mereka terhenti. Mereka terus merakit dan memodifikasi sepeda lowrider-nya sendiri. Saat merakit sepeda lowrider, komunitas ini hanya berbekal referensi dari internet dan bertukar informasi sesama anggota. Mereka belajar merakit dan memodifikasi sepeda lowrider secara otodidak. Sepeda lowrider memiliki banyak jenis. Sebagian besar jenis-jenis tersebut dibedakan berdasarkan ukuran rodanya. Hal ini dikarenakan semua frame
Ilustrasi: Rosa/Manunggal
52
Manunggal
Foto: Haqqi/Manunggal
Manunggal
53
Cerpen
Komunitas warna cat dan menghindari karat. Hingga saat ini, sudah banyak kontes sepeda lowrider yang diadakan di berbagai daerah di Indonesia. Lomba ini bersifat perorangan. Biasanya sepeda yang diikutsertakan dalam perlombaan akan dipajang. Penilaian dalam perlombaan sepeda lowrider biasanya dilihat dari tingkat kerapian perakitan, kebersihan, kerumitan, dan tentunya sesuai dengan tema yang diinginkan pihak penyelenggara. “Semakin rendah banana seat-nya akan semakin tinggi nilai dan harga jual sepeda itu,” kata Djoko.
Foto: Haqqi/Manunggal
Rutin adakan kegiatan lain Seperti komunitas pada umumnya, komunitas Lowrider Semarang juga memiliki kegiatan rutin. Mereka rutin berkumpul dan melakukan gowes bareng di Car Free Day yang diadakan setiap Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Biasanya, mereka berkumpul di depan kantor Gubernur, di Jl. Pahlawan. Se-
atau kerangka sepeda lowrider hampir sama. Sepeda lowrider dengan ukuran roda di bawah 20 inci disebut under 20, ukuran roda 26 inci disebut cruiser, basman, trike, dan sepeda lowrider dengan ukuran body yang panjang disebut limo. Limo sendiri terdiri dari dua jenis, yakni 20 inci dan 26 inci. “Jenis sepeda lowrider yang paling banyak digunakan anggota komunitas kami adalah jenis cruiser,” kata Djoko. Kontes sepeda lowrider Komunitas Lowrider Semarang biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp 500 ribu sampai 1,5 juta rupiah untuk merakit sepeda lowrider yang bisa digunakan sehari-hari. Sedangkan untuk sepeda yang akan diikutsertakan dalam kontes, biaya yang dibutuhkan minimal Rp 2 juta rupiah. “Sepeda lowrider yang akan diikutsertakan dalam kontes biasanya menggunakan spare part khusus. Bahkan kadang ada yang dilapisi emas, hingga sepedanya hanya dijadikan pajangan,” kata ketua komunitas Lowrider Semarang, Djoko. Perawatan sepeda lowrider pun tidak rumit. Cukup bersihkan debu, air, dan kotoran yang menempel pada sepeda untuk menjaga Foto: Haqqi/Manunggal
54
Manunggal
Foto: Haqqi/Manunggal lain itu, mereka juga mengadakan kegiatan Semarang Gowes Jemuwah Bengi (SeGoWangi) setiap Jumat di akhir bulan yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB di Jl. Pemuda. Ada pun kegiatan KaMistiz/KaJum, yakni ajang berkumpul komunitas Lowrider Semarang yang dilakukan setiap hari Kamis, malam Jumat. Komunitas Lowrider Semarang juga berpartisipasi di eventevent komunitas bersepeda atau fun bike event yang diselenggarakan di Semarang. Bahkan, komunitas ini juga sering melakukan gowes bareng komunitas lainnya. Hingga saat ini, komunitas Lowrider Semarang memiliki 30 anggota. Anggotanya beragam, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Tidak ada ketentuan khusus untuk bergabung dengan komunitas ini. “Untuk menjadi anggota komunitas Lowrider Semarang tidak harus mempunyai sepeda lowrider, siapa pun boleh bergabung,” kata Djoko. Jadi , bagi Anda yang tertarik dengan sepeda unik ini, Anda bisa bergabung dengan komunitas Lowrider Semarang. (Ma’ruf)
Pemberi Makan Rusa di Hari Kamis Terkadang aku iri ketika menyimak kisah hidupmu. Cepat atau lambat, aku hanya sekadar bayangmu. Dengan badan tegap dan sorot mata tajam, kamu selalu dipuja. Jiwa kepemimpinanmu menjadi kelebihan daya pikatmu. Kamu telah meraih segalanya. Prestasimu segudang. Terakhir, kamu terpilih menjadi presiden BEM. Saat bersamaku, kamu menjadi sosok yang berbeda. Semua pencitraan sebagai presiden BEM kamu tanggalkan. Tingkahmu lebih humoris dan jenaka seperti anak kecil. M a sih ingatkah kamu? Sepuluh tahun lalu, kamu hanya siswa ingusan yang polos dan lugu. Kamu menutup diri tentang alasan kepindahanmu ke SMP-ku. Semasa SMP, orang-orang kerap meremehkanmu. Sikapmu yang pendiam, prestasi akademikmu yang tak terlalu menonjol, dan keengananmu berbaur dengan teman-teman lain sangat berlawanan dengan perangaiku yang supel. Dulu, aku dikenal cukup pintar dan memiliki banyak teman karena aku pengurus hari-
an OSIS. Diam-diam, aku bertekad mengubahmu. Aku habiskan waktuku untuk mendalami kepribadianmu. Aku meloloskanmu bergabung ke OSIS. Tentu saja, itu bentuk kecurangan. Seharusnya kamu mengikuti proses perekrutan di awal kepengurusan. Banyak orang menan-tang keputusanku itu. Aku berhasil mengatasi itu dengan mengada-ada bahwa OSIS kekurangan sumber daya manusia sehingga perlu mengadakan pendaftaran lagi. Tertawa mengenang masa lalu, itu yang aku lakukan saat orang-orang mengagumi gaya kepemimpinanmu. Tak sekalipun kamu berkelakuan seperti kacang lupa kulit. Tanpa bosan, kamu selalu mengatakan, aku adalah titik balik hidupmu. *** Ilustrasi : Nissa/manunggal Taman rusa, salah satu titik di kampus yang memesona. Sekawanan rusa totol dan rusa flores berlarian. Ada pula rusa-rusa jinak yang berkeliaran. Taman ini dikelilingi pagar dan selokan. Penjagaan ketat diterapkan untuk mengawasi keberadaan para rusa. Tidak setiap sore kita meyambangi taman ini. Hanya di hari tertentu, yakni Rabu, Kamis, dan
Manunggal
55
Cerpen Sabtu. Tiga kali dalam sepekan. Pada Kamis sore ini, seperti kamis-kamis yang terdahulu, pandangan matamu terpaku pada seseorang yang tampak sendu. Seorang gadis yang membuatmu tertegun itu terlihat aneh. Dia memberi makan rusa dengan potongan kentang goreng yang ia bawa. Ekspresi datar selalu ia pertontonkan, seolah tidak menyadari bahwa dia sedang berada di keramaian. Keberadaan gadis itu berhasil menyita perhatianmu. Sebagai mahasiswa angkatan tua, kita baru menjumpainya di hari Kamis belakangan ini. Ada rona berbeda yang aku tangkap saat kamu menatap wajah gadis itu. *** Hari ini Kamis kesepuluh, lagi-lagi aku dan kamu menyaksikan ulah si gadis yang melempar kentang goreng untuk rusa-rusa yang berjingkrak kegirangan. Kali ini, dia juga membawa bawang goreng. Nasihat yang berulang selalu aku tujukan padamu. Sebagai sahabat, aku tak menginginkan jerih payah yang kamu torehkan luntur begitu saja karena kamu jatuh hati dengan gadis yang belum kamu ketahui siapa sesungguhnya dia. *** “Memangnya rusa doyan kentang goreng dan bawang goreng?” Kau bertanya kepada gadis sendu itu. Basi-basimu mungkin mengagetkan Ia menatapmu sekilas, tetapi tak ada kata yang meluncur dari bibirnya. “Coba lihat, apakah rusa juga suka biskuit? Oh iya, aku Bagas. Kamu?” “Aku tahu. Kamu presiden BEM,” jawabnya datar. Kamu diam, kehabisan kata-kata. Detik itu, aku curiga. Dugaanku selama ini sepertinya benar. Kamu menaruh hati pada sang gadis. “Aku Ghina. Jilbab birumu membuatmu cantik. Bolehkah aku meminta kentang gorengmu? Daripada diberikan ke rusa lebih baik untukku. Hehehehe.” Aku mencoba mencairkan suasana. Mengejutkan, ia tersenyum simpul. “Aku Nirmala, Ghina. Panggil saja Mala,” ia mulai mencair. Mendung datang tanpa diundang. Segera saja hujan akan segera menghampiri. Sebelum derasnya air menghujani bumi, kita memutuskan untuk bergegas pergi. Gadis itu pun mengendarai motor matik biru dengan corak kehitaman miliknya. Kaca spion yang tertempel hanya satu. Dia memacu motornya. Jejaknya menghilang saat kita tiba di depan gerbang universitas. Andai hujan tak mengguyur, kamu masih tetap ngotot untuk mengejarnya. Keinginanmu itu terhenti karena aku minta segera diantar pulang. Akan ada Ka-
56
Manunggal
Resensi mis selanjutnya, Bagas! Aku bergumam kesal. *** Gerutuku tak terbendung. Makianku tak tertahan. Dirimu tak kunjung hadir seperti hari Kamis biasanya di taman ini. Hari mulai beranjak petang. Di mana kamu yang selalu bersemangat mengajakku jogging? Aku menatap kosong ke arah taman rusa. Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap. Sial, mataku ditutupi tangan. Ah, aku tahu ini kamu. Kamu baru saja menjadi pembicara di pelatihan kepemimpinan himpunan. Aku mengerti. Namun, mengapa hingga sesore ini? Kamu lalu bercerita. Aku antusias untuk mendengar. Menguntailah ceritamu. Menurutmu, pelatihan kepemimpinan kali ini berbeda. Ini adalah pengalaman pertamamu mengisi di Himpunan Jurusan Ilmu Gizi, yang kampusnya berada di tengah kota dekat dengan rumah sakit provinsi. Kamu juga bercerita tentang pertemuan dengan si gadis sendu pemberi makan rusa. Dari informasi yang dihimpun teman-temanmu, gadis sendu itu sebenarnya periang. Dia adalah mahasiswa semester tiga dengan prestasi akademik yang cukup baik. Sayangnya, semenjak ibunya meninggal, ia kehilangan keceriaan. Setiap Kamis, seperti umumnya tradisi masyarakat Jawa, ia berziarah ke makam sang ibu. Sebelum berziarah, ia meluangkan waktu mampir ke taman rusa. Taman itu, masih menurut teman-temanmu, adalah tempat di mana ia sering menghabiskan masa kecil bersama sang ibu. Kentang goreng adalah makanan yang sering sang ibu buatkan untuknya. Air mataku meleleh. Gadis yang malang. Detik berikutnya aku terkejut. Kamu berbisik kepadaku. Kamu berniat untuk membahagiakan gadis sendu itu. Hatiku menjerit mengetahui ini semua. Harusnya aku tahu itu sejak Kamis pertama dulu. Sepuluh tahun yang kita lalui, kamu hanya memposisikanku sebagai sahabat. Bagas, mengapa kamu tak memahami wanita? Aku menahun memendam rasa kepadamu. Mengapa harus sekarang? Ah, rasa-rasanya gadis itulah yang beruntung, aku yang malang. Aku pura-pura tersenyum, aku mendukung langkahmu. Kamu berbinar, sementara aku remuk tak berbentuk. Oleh : M. Faqih Abdul Karim Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia 2014
Steve Jobs Si Perfeksionis nan Jeniuss
Judul : Steve Jobs Genre : Biografi Tanggal Rilis Perdana : 9 Oktober 2015 (USA) Sutradara : Danny Boyle Penulis Naskah : Aaron Sorkin Studio : Universal Pictures Pemain : Michael Fassbender, Seth Rogen, Kate Winslet, Jeff Daniels, Michael Stuhlbarg, Sarah Snook, Katherine Waterston, Ripley Sobo, Perla Haney-Jardine, Makenzie Moss, Adam Shapiro, John Ortiz
Siapa yang tak kenal dengan iPhone, iPad, iPod maupun MacBook? Mendengar nama-nama tersebut, tentu sudah tak asing di telinga para pengguna gadget di seluruh dunia. Apakah kalian tahu siapa penemu merek Apple tersebut? Ya, dia adalah Steve Paul Jobs. Setelah sukses difilmkan pada tahun 2013 dengan sutradara Joshua Michael Stern, dunia perfilman tak lantas puas. Sosok Steve Jobs kembali diangkat ke layar lebar pada 9 Oktober 2015 dengan sutradara dan pemain yang berbeda, tentunya. Setelah sebelumnya Steve Jobs diperankan oleh Ashton Kutcher, pada versi remake, Michael Fassbender didapuk untuk memerankan Steve Jobs. Tak jauh dari film sebelumnya, film Steve Jobs kali ini masih mengangkat kehidupan Jobs dalam membangun kariernya yaitu didorong oleh kecerdasan dan gairah untuk menjadi revolusi di belakang perkembangan era digital pada masanya. Dalam upayanya untuk merevolusi teknologi sangat dibutuhkan pengorba-
nan yang tidak sedikit. Pada akhirnya semua itu akan memengaruhi kehidupan keluarga dan kesehatannya. Meski begitu, semua terbayar dengan kemenangan dari kecerdasan dan kejeniusan oleh seorang Steve Jobs. Kini, temuannya sudah banyak diakui oleh masyarakat seluruh dunia dengan kecanggihan yang masih pada titik level tertiggi.(Ninik, dari berbagai sumber)
Manunggal
57
Resensi
Detail Buku: Judul Penulis Penerbit Terbit Tebal Harga ISBN
: Travel Young : Alanda Kariza : GagasMedia : I, Desember 2014 : 190 halaman : Rp 50.000 : 979-780-777-0
Membaca kata travel membawa pikiran kita pada suatu kisah perjalanan. Memang, lewat buku ini, Alanda Kariza mengajak para pembaca untuk berkeliling dunia sambil berbagi kisah-kisah unik yang dia alami sendiri. Pengalaman berkeliling dunia sudah Alanda rasakan sejak usia 17 tahun. Pada waktu itu, dia sering terpilih mewakili Indonesia dalam forum-forum serta konferensi tingkat dunia. Dalam perjalanannya tersebut, Alanda menemukan banyak hal yang secara tidak langsung mengajarkan dia tentang proses pendewasaan diri agar berani berjuang meraih hal-hal yang diharapkan dalam hidupnya. Alanda pun menemukan pembelajaran tentang bagaimana menerima kekurangan dan kesalahan diri serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang dibuat. Ada hal menarik ketika Alanda berbagi kisah tentang pengalamannya membawakan pidato di hadapan para petinggi Gereja Katolik Roma, Vatikan. Pada saat itu, dia mewakili anak muda, Indonesia, serta umat Islam yang justru menjadi sebuah masalah besar bagi Alanda karena dia ditertawakan oleh seisi ruangan ketika tengah berpidato. Hal lain yang menarik di buku ini adalah ketika Alanda berbincang dengan ayah Dini, kenalannya sewaktu di Amerika. Ayah Dini merantau ke Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Tindakan ayah Dini bisa dibilang
58
Manunggal
sangat nekat, karena ia sama sekali belum pernah ke Amerika, juga belum tahu banyak tentang keadaan negeri Paman Sam. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut, kisah perjalanan Alanda ke berbagai negara terlalu sayang jika dibiarkan begitu saja. Banyak tempat yang dikunjungi dan diceritakan dalam buku ini oleh Alanda, antara lain London, Zurich, New York, Vatikan, Nice, Doha, Pittsburgh, Orlando, dan Roma. Namun demikian, tak semua orang menyukai buku motivasi yang didasarkan pada pengalaman pribadi penulisnya karena memunculkan kesan menggurui. Meski begitu, Alanda dapat mengemas pesan yang ingin disampaikan secara mengalir dengan harapan agar bukunya ini dapat membantu pembacanya berefleksi mengenai kehidupan serta kedewasaan. (Fera, dari berbagai sumber)
Manunggal
59
Lensa
Batik, Karya Seni a i n Lokal yang u end
M
Pembuatan batik dengan teknik cole t, yaitu melukis deng an kuas
n in menggunakan caira Proses pewarnaan ka n malam yang dilelehka
setik dengan sablon, di Proses pembuatan ba int pr but juga dengan bati Kerajinan Batik sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia dari Indonesia pada 2011. Hal ini memunculkan peluang bagi pelaku usaha batik di Indonesia untuk bisa menembus pasar internasional, terlebih untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Salah satu pusat kerajinan batik di Surakarta yaitu Kampung Batik Laweyan. Kampung Batik Laweyan sebagai warisan budaya khas Surakarta  sudah berdiri sejak abad 15 Masehi. Kata Laweyan sendiri berasal dari kata lawe yang berarti bahan baku tenun. Para pengusaha Laweyan mengaku terus mengalami peningkatan profit yang cukup signifikan setiap tahunnya. Mereka berharap bisa terus meningkatkan kualitas batik sehingga mampu menciptakan seni yang bernilai jual tinggi.
Foto dan Narasi: Haqqi/ Manunggal
Proses pelorotan ba dengan proses fin tik atau lebih dienal is dengan alat pelo hing, yakni disetria rot
60
Manunggal
ra , dijemur untuk sege Batik yang sudah jadi n na sa pe sain sesuai dipasarkan atau dide