Manunggal
1
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro
Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Email: persmanunggal@yahoo.com Website: www.manunggal.undip.ac.id
Selamat & Sukses
Klaudia Molasiarani, S. I. Kom. (Pemimpin Redaksi 2015)
Selli Nisrina F., S. E. (Reporter Tabloid 2014)
2
Manunggal
Anisah Novitarani, S. H. (Pemimpin Litbang 2015)
Pelindung: Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum Penasehat: Prof. Dr. Ir. M. Zainuri, DEA., Dr.Darsono S.E., M.B.A., Akt., Dr. Budi Setiyono, S. Sos., M. Pol. Admin., Prof. Dr. Ir Ambariyanto, M.Sc., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: Gina Mardani C Sekretaris Umum: Rizko Prasada F Pemimpin Redaksi: Astrid Nurhasanah Pemimpin Litbang: Erdidhah Putri P Pemimpin Perusahaan: Kalista Vidyadhara Sekretaris Redaksi: Fauziah Citra R Redaktur Pelaksana Joglo Pos: Putri Rachmawati Redaktur Pelaksana Tabloid: Verawati Meidiana Redaktur Pelaksana Majalah: Ma’ruf Hidayat Redaktur Pelaksana Cybernews: Suryaningrum Ayu Reporter Joglo Pos: Aryo Aji A., Dinda Sukma A, Iga Tikah R, Diyah Ayu C. Reporter Tabloid: M. Fajrin Ardi P., Eko Rizal S, Ika Octaviani Reporter Majalah: Safira Irfani M., Amalia Safira A., Ulfa Mawaddah A, Noor Adha Satrio H Reporter Cybernews: Intan Dwi A., Putri Aulia T, Jazaak Firdaus S, RR Clara Ariski Redaktur Pelaksana Fotografi: Hayyina Hilal H. Reporter Fotografi: Annisa Tiara L., Normawati Susanto Redaktur Pelaksana Design: S. Adi Nurrokhim Staf Artistik: Diyah Ayu Laras P., Kiky Extiana Staf Layout: Fatma Khosiah., Sri Wilda A, Fitri Indriyani Manajer Produksi Distribusi dan Iklan: Muhammad Shaleh Alfarisi Staf Produksi Distribusi dan Iklan: Anissa Dyah P., Fachrizal Kurniadi W, Devy Octaviany Kadiv Kaderisasi: Lilis Sujianto Kadiv Jaringan dan Kerjasama: Bayu Ninik Wijayanti Kadiv Data dan Informasi: Bonna Nur Ischaq D. Manajer EO: Faqih Sulthan
PROLOG
Foto : Nina/Manunggal
Salam pers mahasiswa, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami haturkan atas terbitnya Majalah Manunggal edisi XXII atau edisi pertama di tahun 2016 dengan struktur kepengelolaan yang baru. Selain sebagai ucapan salam, tulisan ini dapat dikatakan sebagai pengantar untuk lebih dekat dengan informasi dan ulasan mengenai berbagai topik yang diangkat oleh Majalah Manunggal. Majalah edisi pertama di tahun 2016 ini membahas problematika ganja. Meski sudah lama banyak pembaca yang tahu, namun informasi mengenai ganja belum diulas secara mendetail. Pada sajian utama kali ini juga dilengkapi polling oleh Tim Litbang Manunggal. Tak ketinggalan, majalah edisi kali ini
juga menyajikan referensi tempat berlibur yang menarik bagi Anda yang penat dengan rutinitas kuliah dan padatnya aktivitas di organisasi. Keduanya terletak di Yogyakarta, yakni sebuah kampung wisata edukasi dan pantai yang penuh dengan pohon cemara. Liputan selengkapnya, baca di rubrik Plesir, ya! Bagi Anda yang suka dengan hal kekinian, Majalah Manunggal kali ini juga membahas mengenai tren VLOG yang mewabah di YouTube. Liputan selengkapnya, dapat Anda lihat di rubrik Stylicious. Akhir kata, semoga informasi dan ulasan yang disajikan Majalah Manunggal edisi kali ini bermanfaat. Selamat membaca!
Manunggal
3
SAJIAN UTAMA EDISI XXII/September/Tahun XV/2016
7. Hitam Putih Mariyuana 9. Aroma Ganja dalam Rupiah 11. Harta Karun itu Bernama Mariyuana 13. Kepentingan dalam Kriminalisasi Ganja
KULINER 31. Nikmatnya Roti Isi dengan Aneka Warna
33. Ngaso Hangat dengan Wedang Rempah
15. Poling 18. Artikel Dosen 19. Artikel Mahasiswa 20. To Be Fiit 21. Komik 22. Bisnisiana
PLESIR 25. Eksotika Pohon Cemara di Selatan Yogjakarta
28. Menikmati Wisata Edukasi dari Ketinggian 35. Techno 37. Face To Face 39.Profil 41. Konsultasi 43. Sport 45. Musik 47. Stylicious 49. Tips 51. Refleksi 52. Komunitas 55. Cerpen 57. Ressensi 60. Lensa
4
Manunggal
EDITORIAL
Ganja, Apakah Benar ‘Terlarang’?
Foto: Dokumen Istimewa Di tengah semangat pemberantasan narkotika, nyatanya zat terlarang tersebut semakin tumbuh subur. Bukannya mati, malah berkecambah. Berpindah lahan yang subur ke lahan yang ‘basah’. Bermigrasi dari kota ke desa. Telah banyak diwartakan di media massa bahwa kini di pelosok Indonesia pun memiliki perkampungan narkotika. Di tengah upaya pemberantasan tersebut, muncul perbincangan hangat yang sebenarnya telah disajikan dunia internasional tahun-tahun sebelumnya. Tak lain adalah perdebatan mengenai sisi lain ganja, sisi putih daun unik yang belum lama ini terungkap. Klaim manfaat ganja kian deras setelah dilakukannya penelitianpenelitian, khususnya di bidang medis. Seakan manusia lupa bahwa jauh sebelum ini –sebelum dikriminalisasi- ganja telah dimanfaatkan untuk berbagai hal. “Tidak ada sesuatu di dunia ini yang diciptakan tanpa suatu kelebihan atau hanya ada buruknya saja, ganja memiliki banyak kelebihan dan manfaat,” papar Ridho, koordinator komunitas Lingkar Ganja Nusantara (LGN) cabang Yogyakarta. Lingkar Ganja Nusantara merupakan komunitas yang memiliki kepedulian terha-
dap edukasi ganja di mata masyarakat. Mereka membuka laman, memproduksi tulisan-tulisan hingga turun ke jalan demi mencerahkan warna ganja. Pandangan bahwa ganja itu hitam (buruk, red) nampaknya perlu perjuangan panjang untuk membuatnya berwarna. Hal ini tak lain adalah kurangnya peran pemerintah, peneliti, hingga media di Indonesia yang benar-benar peduli pada tanaman ini. Kedaulatan pemerintah dalam menetapkan status ganja, masih mengikuti konvensi internasional, bukan berdasarkan penelitiannya sendiri. Dalam hal ini peneliti Indonesia pun patut dipertanyakan, apakah dari sekian banyak anak bangsa tak ada yang berminat mengungkap hal ini? Mengungkap berbagai sisi ganja, bukan yang buruknya saja maupun yang baiknya saja. Media massa pun masih minim dalam memberikan edukasi seputar mariyuana. Kebanyakan memilih untuk berbondong-bondong mewartakan penangkapan selebriti, penggerebekan hingga eksekusi mati. Terlepas dari sisi baik dan buruknya, sebaiknya manusia mencari tahu hingga ke hal-hal yang mendasar. Dengan begitu, kita dapat memilih sikap yang tak sekadar ikut-ikutan.
Manunggal
5
KARIKATUR
6
Manunggal
Karikatur : Laras/Manunggal
SAJIAN UTAMA
HITAM PUTIH Mariyuana
Foto: Dokumen Istimewa Apabila mendengar kata ganja, pastilah sudah tak asing lagi di telinga kita. Tanaman yang satu ini keberadaannya dilarang di Indonesia disebabkan oleh kandungan zat adiktif di dalamnya. Namun, tahu kah Anda bahwa terdapat banyak klaim manfaat dari tanaman yang disebut-sebut daun haram ini? Memiliki nama latin Cannabis sativa atau Cannabis indica yaitu tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika. Tanaman ini memiliki tinggi hingga mencapai dua meter. Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda (berumah dua, red). Bunganya berukuran kecil dalam dompolan (rangkaian yang menggerombol) di ujung ranting. Secara esensial, ganja merupakan tumbuhan liar biasa layaknya rumput yang tumbuh di mana saja. Hanya saja, ganja tidak sembarang tumbuh di tanah yang tidak sesuai dengan kultur tanaman ini. Ganja memerlukan karakter tanah dan faktor geografis tertentu, seperti Tiongkok, Thailand, dan Indonesia khususnya Aceh. “Kalau berkaitan dengan ganja, memang selama ini dia (ganja, red) masih cukup kontradiktif. Buktinya banyak, artinya ada beberapa yang melegalkan, ada juga beberapa negara yang jelas-jelas melarang,� ungkap Saebani, staf pengajar bagian Ilmu Kedokteran, Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Undip Secara gamblang, ganja memiliki kandungan yang disebut dengan delta 9 tetra hydro cannabinol (Delta 9 THC) yang dimana kandungan tersebut akan aktif apabila terjadi
pembakaran ( dibakar ). Maka dari itu tak heran bahwa pemakaian ganja lebih sering digunakan dalam bentuk rokok. Saebani menjelaskan bahwa Delta 9 THC merupakan suatu bahan aktif yang mampu menyebabkan suatu perubahan perilaku dan perubahan motorik. Hal ini dapat terjadi sebab pada saat ganja diisap dan terjadi proses pembakaran pada Delta 9 THC, dalam tempo 15 menit kandungan tersebut langsung dapat memberikan efek intosikasi (keracunan). Kemudian efek euforia akan muncul setelah 15 menit, dan itu (efek euforia, red) bertahan hingga 2-3 jam. Benarkah bermanfaat? Dalam pandangan mayoritas masyarakat Indonesia, ganja atau mariyuana masih memiliki nilai yang buruk. Hal tersebut tampak kontras dengan negara lain yang berlomba melakukan penelitian mengenai manfaat daun unik tersebut. Klaim manfaatnya untuk bidang kesehatan semakin deras. Pada pokoknya, Delta 9 THC yang terkandung dalam ganja, digunakan pada obat regresional atau psikiatri. Artinya, obat tersebut digunakan untuk pasien yang mengalami kecemasan secara berlebihan. Tetapi dalam
Manunggal
7
SAJIAN UTAMA penggunaannya pun harus tetap dalam dosis sesuai yang dibutuhkan oleh pasien. Ia juga diyakini para ilmuwan medis mampu mengobati berbagai penyakit, seperti pada daun dan bijinya, bermanfaat untuk membantu penyembuhan penyakit tumor dan kanker. Pada bagian akar dan batangnya bisa dibuat menjadi jamu yang mampu menyembuhkan penyakit kejang perut (kram), disentri, anthrax, asma, keracunan darah, batuk, diare, luka bakar, bronchitis, dan lain-lain. Kemudian, bahan kimia pada ganja juga mempunyai sifat-sifat yang membantu penyembuhan penyakit dalam tubuh, seperti tonic (penguat), analgesic, stomachic dan antispasmodic (penghilang rasa sakit), sedative dan anodyne (penenang), serta intoxicant (racun keras). Bani mengungkapkan, di samping memiliki berbagai manfaat, ganja juga dapat mengakibatkan penyebaran sel kanker. Maka dari itu diharuskan melakukan suatu pengobatan dan teknik terapi, yang fungsi utamanya sebagai analgetik, agar opsi-opsi lain yang bisa dipilih selain THC, bisa diberikan. Artinya ganja digunakan sebagai pilihan terakhir. Dr. Hardian, staf pengajar bagian Fisiologi FK Undip menambahkan, meskipun ganja memiliki dampak positif, dunia medis Indonesia ternyata lebih memilih untuk tidak menggunakannya. “Dari dunia kedokteran sendiri, cenderung untuk tidak menggunakan ganja, sebab untuk menghindarkan pasien itu ketergantungan obat. Namun ketergantungan ini tidak selalu dengan narkotika, namun psikis dari pasien juga berpengaruh,” ungkap Dr. Hardian.
8
Manunggal
Wacana Legalisasi Ganja Efek dari klaim manfaat tersebut membuat beberapa negara mulai mengubah regulasi mengenai keberadaan daun tersebut. Seperti Jerman yang berencana mendirikan lembaga farmasi untuk mengatur budidaya ganja bagi tujuan pengobatan. Hal tersebut memungkinkan ganja lebih mudah diakses oleh mereka yang sakit. Seorang pengamat sosial, Yunanto Adi tidak mempermasalahkan apabila ganja dilegalkan, asalkan penggunaan ganja tersebut dibatasi. Karena menurutnya, tidak adanya aturan mengenai ganja justru makin brutal, merusak orang, dan bahaya. “Sebetulnya ganja dalam hal-hal tertentu dia punya manfaat, lebih baik itu diatur dalam undang-undang. Kalau meniadakan sepenuhnya itu sulit, tetapi memaksimalkan untuk meminimalisasi itu yang lebih efektif. Pendapat pro dan kontra selalu ada, tinggal pemerintah mau pilih yang mana gitu aja. Sejauh ini kan semua dianggap ilegal ya, tapi sudut positif untuk kesehatan sendiri belum diatur secara jelas,” tuturnya. Lain halnya dengan Saebani. Secara tegas, pria yang biasa dipanggil Bani tersebut menyatakan tidak setuju jika ganja dilegalkan karena menurutnya ganja menyebabkan orang menjadi asosial, tidak mau bekerja, dan tidak mau sekolah. “Pada pemakai-pemakai, itu saya banyak dengar mereka bilang, ini memang yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Artinya gejala-gejala kecanduan, kematian secara langsung itu memang terminimalisir, sehingga mereka merasa memiliki pembenaran oleh asumsi itu. Tetapi yang jelas mereka tidak pernah berhitung efek jangka panjangnya seperti apa,” ungkap Bani. (Safira, Ulfa)
Foto: Dokumen Istimewa
SAJIAN UTAMA
Aroma Ganja dalam Rupiah Deru angin berembus dingin di sebuah kafe yang terletak di kompleks perumahan di daerah Ungaran, Semarang. Di bawah temaram lampu, terlihat tiga orang sedang tertawa lepas. Seorang dengan postur tubuh besar ialah pemilik kafe sekaligus sang pengedar ganja, bersama dengan dua rekannya yang berperan sebagai kurirnya. Selang beberapa menit, dengan sepeda motor, dua kawannya meninggalkan kafe. Di lokasi inilah Manunggal menguak kisah seorang pengedar ganja yang terbilang cukup nekat di usia mudanya dengan bisnis gelap tersebut.
Manunggal
9
SAJIAN UTAMA
Kepulan asap rokok berembus dari bibir hitam Ari (nama samaran). Sebelum menjadi pengedar, sejak mengenyam bangku kelas XI SMA Ia adalah seorang pengguna rokok ganja kelas berat. Hal tersebut Ia lakukan karena ajakan teman-temannya dengan dalih menghilangkan stres. Intensitas penggunaannya terhitung sangat sering, bagi seorang pemuda yang masih mengenyam bangku sekolah. Dalam sehari, pria dengan tato di lengan kanan dan kirinya ini mampu mengisap lima sampai enam batang rokok ganja per hari dan Ia lakukan 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Dua tahun hanya menjadi pengguna, Ari mulai mengetahui keuntungan besar dalam perdagangan ganja tersebut. Dari Ungaran, waktu kurang lebih satu jam Ia tempuh untuk berkunjung ke rumah kerabatnya di Salatiga, dan sejak itu, Ia mulai mengenal seorang bandar ganja, Susanto (nama samaran). Susanto, menurut Ari, adalah bandar sabu dan ganja terbesar di Salatiga. Ketika disinggung soal proses pembuatan rokok ganja, Ari menyangkal perihal Salatiga sebagai pusat pembuatan rokok tersebut. “Salatiga yang dikira pembuat barang-barang seperti itu dan kumpulan bandarbandar itu ternyata cuma “transit” kalau kamu ingin tahu,” ungkapnya sembari meneguk segelas air mineral. Sejak perkenalan itu, Ari diberi tugas pertama dari sang bandar sebagai kurir untuk mengirim 4 kilo ganja ke seorang bandar di Semarang dengan upah Rp1,5 juta. Mengantar barang ilegal tersebut dilakukannya selama berbulan-bulan. Setelah berbekal pengalaman yang cukup lama, Ari memutuskan untuk mengedarkan sendiri ganja itu demi mendapatkan keuntungan pribadi yang jauh lebih besar. “Daun Aceh” dengan bentuk seperti logo rasta yang diedarkan, Ari tidak didapatkannya melalui Susanto, melainkan dari kumpulan anak motor yang rutin berkumpul tiap hari tertentu di tengah kota Semarang. “Kalau teman-temanku yang gila itu, biasanya menanamnya di kamar, di rumah-rumah mereka, di atap juga,” kisah Ari. Satu paket seukuran dua kotak kardus sepatu dibelinya setiap minggu untuk diedarkan kembali menjadi ratusan linting rokok ganja. Dibantu dua orang temannya, Ari mengedarkan barang tersebut dengan pangsa pasarnya yaitu teman, mahasiswa, dan pekerja. Menurutnya, harga standar linting-linting rokok tersebut per satuannya adalah Rp25 ribu. Teknik yang Ia gunakan dalam pengedaran barang tersebut tidak sembarangan. Dari mulut ke mulut dan memberi sample kepada temannya, bisnisnya semakin menguntungkan dan semakin dikenal oleh stoner (sebutan bagi penikmat ganja, red) di daerahnya. Ari biasa membawa sekitar 30-an batang rokok ganja tiap kali mengedarkan. Sekali menjual, Ia mampu meraup keuntungan Rp600 ribu hingga Rp750 ribu. Cukup lama berkecimpung dengan daun logo
10
Manunggal
rasta tersebut, Ia pun pernah mendapat ancaman cidukan aparat berwenang. “Banyak dulu aku kedatangan aparat di sini, karena aku diduga pengedar sabu dan ganja. Ya memang benar aku pengedar barang itu, tapi barangnya sudah aku buang duluan sebelum mereka datang,” katanya. Saat ditanya mengenai bagaimana Ia mengetahui kedatangan aparat, Ari pun membeberkan fakta yang mengejutkan. Ternyata, dirinya memiliki orang dalam di salah satu organisasi anti narkoba di daerahnya. Jadi sebelum aparat datang menggerebek, Ari sudah diberitahu sebelumnya. Terbawa obrolan yang semakin serius, di bawah redupnya pijaran lampu, berbagai pertanyaan dilontarkan untuk menggali lebih dalam perihal sistem bandar-bandar tertentu di berbagai wilayah yang ada di Ungaran, Ari mengungkapkan fakta yang tak kalah mengejutkan. “Kalau sistem jabatan ada. Kayak wilayah-wilayah Semarang atau Salatiga gitu, ada yang megang sendiri. Nanti yang kecil-kecil (para pengedar, red) belinya lewat mereka (bandar, red),” ungkap Ari. Beberapa oknum aparat pemberantas barang ilegal itu pun tak selamanya bersih. Ari memaparkan sistem penegakkan hukum yang disembunyikan antara aparat dengan bandar ganja wilayah Ungaran-Semarang. “Kalau ada penggerebekan yang dipegang itu anak buahnya, bukan bandar besarnya. Bandar besarnya cuma kasih “pelicin” buat (oknum, red) aparat biar enggak ditangkap. Makanya jarang banget di media itu bandar besar tertangkap. Yang ada tuh pengguna sama pengedar kecil (yang tertangkap),” lanjut Ari. Ari juga menuturkan jika ada bandar besar yang tertangkap, biasanya mereka adalah bandar yang tidak mau membayar. “Ketika aparat sering menangkap pengedarpengedar gitu, mereka akan naik pangkat, dan dapet duit. Bandar juga aman, terus merekrut pengedar lagi yang mau dibayar kecil,” ujar Ari menutup perbincangan. (Satrio)
“Kalau teman-temanku yang gila itu, biasanya menanamnya di kamar, di rumahrumah mereka, di atap juga.”
SAJIAN UTAMA
Harta Karun Itu Bernama
Mariyuana Hingga awal abad 20, masyarakat dan dunia medis masih memandang sebelah mata ganja sebagai tanaman yang berbahaya. Paradigma pro-kontra ganja pun belum sekental di era abad 21 ini. Status illegal dan stigma masyarakat yang buruk pada tanaman ini masih menghambat penelitian lebih dalam mengenai kandungan ganja yang dipercaya kaya akan khasiat mujarabnya. Maka, hanya segelintir orang saja yang mau terjun ke dalamnya walaupun harus menodai reputasi mereka sebagai ilmuwan. Manunggal
11
SAJIAN UTAMA
Pada 1963, Raphael Mechoulam, seorang ahli kimia organik dari Weizmann Institute of Science, mendedikasikan dirinya kepada penelitian mengenai komposisi kimia tanaman ganja. Ia berujar bahwa tidak logis bila kalangan ilmuwan tidak berani mencelupkan dirinya dalam penelitian pada tanaman yang selalu diwanti-wanti masyarakat ini untuk dijadikan bahan kajian dan perkembangan dalam dunia sains. Padahal bila ditelisik lebih jauh ke masa silam, sejak 1805 morfin berhasil diidentifikasi dan diekstrak dari opium dan kokain ditemukan dalam daun koka pada 1855. Mechoulam menuturkan kepada National Geographic bahwa ganja hanya tanaman yang memiliki paduan senyawa yang tidak dikenal dan berantakan. Maka, pria yang kini berusia 84 tahun tersebut menelepon polisi nasional Israel dan setelahnya lima kilogram ganja Lebanon sitaan diterimanya sebagai bahan penelitian. Sontak Ia dan tim penelitinya benar-benar memanfaatkan tanaman tersebut dengan cara memisahkan dan dalam beberapa hal juga menyintesis rangkaian susunan zat kimia, yang disuntikkan secara terpisah ke tubuh monyet rhesus. Monyet rhesus memiliki kebiasaan yang agresif, namun ketika senyawa itu telah larut dalam tubuhnya, mamalia ini menjadi amat kalem. Penelitian lebih lanjut semakin menunjukkan titik terangnya yaitu telah dihasilkan senyawa –yang kini telah diketahui dunia– sebagai bahan aktif utama tanaman ini. Zat kimia ini mampu merangsang otak dengan pengaruh tinggi. Yang ditemukan Mechoulam bersama rekannya adalah tetrahidrokanabinol (THC). Ia dan timnya juga menjelaskan struktur kimia kanabidinol (CBD), zat utama lain yang terkandung dalam ganja dengan potensi medis yang berlimpah dan tak memicu efek psikoaktif pada manusia. Dari berbagai formulasi dan terobosan yang dihasilkannya, Mechoulam dikenal luas sebagai bapak ilmu ganja. Ia juga adalah anggota terhormat Israel Academy of Sciences and Humanities dan Professor Emeritus di Hadassah Medical School, Hebrew University, di mana ketika Ia masih aktif menggelar penelitian. Ganja dijulukinya sebagai “harta karun medis yang menanti untuk ditemukan”. Karya besarnya menjadi pemantik bagi kelompok-kelompok spesialisasi penelitian mariyuana di seluruh dunia. Keterlibatan Mechoulam dalam penelitian tanaman ganja ini juga menjadikan Israel sebagai negara dengan program ganja medis termasyhur di dunia. Bapak ilmu ganja itu pun aktif berperan pentng pada program tersebut dan terus mengembangkannya. Bukan Sarana Pelepas Stres Lebih dari 20.000 pasien diizinkan menggunakan ganja sebagai obat glaukoma, penyakit Crohn, peradangan,
12
Manunggal
hilangnya nafsu makan, sindrom Tourette, dan asma. Namun, seperti dikutip dari National Geographic, Mechoulam menuturkan Ia tak setuju bila ganja disalahgunakan sebagai sarana hiburan. Pemilik ganja, menurut Mechoulam, tak perlu sampai dibui, tetapi yang perlu diingat bahwa kandungan dalam tanaman ganja “bukanlah zat kimia yang tak berbahaya” – terutama bagi kalangan muda-mudi yang masih menjadikan ganja sebagai sarana pelepas stres. Ia mengutip kajian yang menunjukkan bahwa ganja dengan kadar THC tinggi yang dikonsumsi dalam jangka panjang mampu memberi reaksi pada pertumbuhan otak yang masih berkembang. Mechoulam juga mencatat bahwa ganja memancing perasaan cemas yang akut dan melemahkan, serta mampu menimbulkan gejala skizofrenia dalam diri orang yang memiliki kecenderungan genetis tertentu. Ia percaya bahwa budaya konsumsi ganja sebagai sarana hiburan akan redup dan digantikan oleh ganja dengan sejuta kandungan zat medis yang masih terus diteliti dan dikembangkan. Tentunya, penggunaan ganja harus bisa ditakar menjadi dosis yang tepat sehingga substansi efek positif ganja pada dunia medis dapat lebih bermanfaat semua kalangan. Pergulatan Mechoulam dalam menyingkap rahasia dan khasiat di balik tanaman yang dipercaya kaya manfaat ini, membawanya ke ranah ilmu neurosains. Ia dan rekan setimnya melahirkan kembali temuan yang fantastis. Tim ini memisahkan zat kimia dari tubuh manusia, yang mengikat reseptor yang sama di otak, seperti THC. Beberapa endokanabinoid dan reseptor-nya berhasil ditemukan. Kalangan ilmuwan mulai menyadari bahwa endokanabinoid berinteraksi dengan jaringan neurologis yang spesifik – mirip dengan yang dilakukan endorphin, serotonin, serta dopamin. Olahraga, menurut Mechoulam, terbukti meningkatkan kadar endokanabinoid dalam otak, dan senyawa inilah yang membuat sensasi euforia yang dirasakan para penggemar lari saat melakukan jogging. Senyawa ini juga berperan penting dalam hal ingatan, keseimbangan gerakan, kesehatan dan kekebalan tubuh serta perlindungan saraf. Banyak perusahaan farmasi yang memproduksi obat berbahan ganja dan berusaha memisahkan senyawa individu dari tanaman ini. Namun, Mechoulam menduga bahwa bila senyawa lain yang ada pada tanaman ganja dipadukan, akan lebih menghasilkan efek positif yang jauh lebih ampuh. Ia menyebutnya euntourage effect – efek pengiring, dan itu baru sedikit dari sekian banyaknya misteri yang ada pada tanaman “harta karun” ini untuk jauh digali lebih dalam lagi. (Satrio, dikutip dari National Geographic Edisi Ganja)
SAJIAN UTAMA
Kepentingan dalam Kriminalisasi Ganja
Foto: Dokumen Istimewa
Ganja yang dianggap sebagai tanaman terlarang kini mulai di pandang dari sisi yang berbeda. Beberapa kelompok tersebut harus beradu argumen dengan pemerintah. Lalu, bagaimanakah masa depan daun berbentuk unik ini? Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 merupakan landasan hukum terkini untuk persoalan narkotika di Indonesia. Namun pada 2015 muncul wacana mengenai amandemen UU oleh beberapa komunitas penggerak isu narkotika. Hal tersebut berlanjut dengan penyusunan Naskah Akademik (NA) amandemen yang dihadiri oleh Rumah Cemara, Persaudaraan Korban NAPZA Indonesia (PKNI), Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM), Lingkar Ganja Nasional (LGN), Badan Narkotika Nasional (BNN) dan lain-lain. “Sekarang kan amandemen itu diambil alih oleh pemerintah, oleh BNN. Jadi penggagas untuk amandemen itu adalah BNN. Nah di BNN sampai detik ini masih menyusun naskah akademik,” ungkap Rudy Wedhasmara, seorang pemerhati persoalan sosial terkait Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA). Rudy
mengungkapkan dalam penyususan naskah akademik, BNN juga melibatkan sektor-sektor yang terkait narkotika, seperti Kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial, serta Kementrian Hukum dan HAM. Rudy memaparkan beberapa hal yang menjadi poin dalam amandemen kali ini. “Pertama memperluas UU Narkotika, yang disatukan dengan UU Psikotropika. Kedua, karena BNN itu sudah lembaga non-kementerian, selain itu juga merangkap sebagai aparat penegak hukum, sepertinya BNN menginginkan sebagai lembaga koordinatif.” Pro-kontra hukuman mati Pasca eksekusi hukuman mati tersangka penyalahgunaan narkotika pada Juli lalu, muncul pro dan kontra di masyarakat. Isu Hak Asasi Manusia (HAM) hingga bocornya pengakuan narapidana menjadi perbincangan
Manunggal
13
SAJIAN UTAMA
hangat. Satu pertanyaan besar pun muncul, apakah hukuman mati merupakan pilihan paling efektif dalam upaya pemberantasan narkotika? “Jika memandang hukuman mati itu satu, tidak mengurangi jumlah orang menggunakan narkotika. Kedua, tidak mengurangi orang untuk melakukan psikotropika. Ketiga, kita memandangnya bahwa kriminal suatu sistem itu rentan dengan penafsiran atau pertimbangan-pertimbangan hukum,” papar Rudy yang dihubungi via telepon pada Jumat (2/9). Rudy menjelaskan pengguna narkotika dengan ancaman hukum lima tahun ke atas secara hukum itu wajib didampingi oleh penasihat hukum. Namun faktanya, para pengguna tidak pernah mendapatkan akses bantuan hukum. “Keempat, ketika hukuman mati diterapkan, itu tidak menyasar kepada gembong narkotika yang sesungguhnya. Jadi mereka itu hanya kurir, orang yang tidak tahu. Jadi seolah olah memang untuk memutus atau mengungkap gembong narkotika yang sesungguhnya,” lanjutnya. Di sisi lain, Indonesia masih cenderung menerapkan hukuman pidana dibandingkan hukuman administratif bagi pengguna narkotika. “Saat pidana itu diterapkan, membuat semakin menumpuk penyalahgunaan narkotika, penumpukan terjadi di rutan atau lapas. Maka timbulah adanya demand atau permintaan. Ketika bandar pengedar masuk sana ya jadi putaran di dalamnya, dan itu tak akan habis. Ini memunculkan pengendalian narkotika dari dalam penjara,” ungkap Rudy yang sejak 2012 tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia.
penelitian bahwa ganja dapat dijadikan salah satu tanaman obat dari beberapa penyakit. Pada jaman dulu sebelum ganja disalahgunakan, ganja juga sudah menjadi penopang perekonomian negara-negara besar dunia,” ungkap Ridho yang dihubungi via telepon pada Selasa (31/5) lalu. Mereka juga banyak melakukan aksi dan juga sosialisasi ganja melaui diskusi-diskusi di setiap wilayah, di media sosial, serta melakukan penelitian tersendiri terhadap tanaman ini. Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak hanya sekadar tahu ganja untuk nyimeng saja. Rudy juga menyayangkan kriminalisasi pada tanaman unik tersebut. “Penggolongan narkotika dalam UU, ketika kita melakukan observasi, kepentingannya itu bukan kepentingan ilmiah. Jadi kepentingannya itu kepentingan politik, Kepentingan politik itu juga dilatarbelakangi oleh kepentingan farmasi, kepentingan kapitalis, kepentingan politik ekonomi.” Lebih lanjut, Rudy memaparkan ketika sebuah bahan alami dikriminalisasikan, orang akan cenderung melihat bahan kimia. Bahan kimia tersebut akan terus diproduksi turunannya, sehingga dapat dikatakan tidak pernah habis. Ketika suatu produk dilarang, maka akan muncul produk lain. “Ketika suatu daerah diberantas maka secara tidak langsung polisi serta pemerintah itu menyebarkan peredaran narkotika. Seperti efek balon, ketika di satu kota narkotikanya diberantas habis, dengan bandarnya ditangkap maka kurirkurir dibawahnya itu akan berlomba-lomba menuju posisi atas. Efek balon yang lain, ketika suatu daerah diberantas narkotikanya maka dia akan berpindah ke daerah lain. Ketika dia berpindah ke daerah lain, dia akan membangun sindikat baru,” ujar pendiri yayasan Our Right to be Independent (Orbit) tersebut.
“Tidak ada sesuatu di dunia ini yang diciptakan tanpa suatu kelebihan atau hanya ada buruknya saja, ganja memiliki banyak kelebihan dan manfaat.”
Ganja, tanaman yang dikorbankan Selain carut marut dalam upaya pemberantasan narkotika, beberapa kelompok masyarakat mulai memandang ganja secara berbeda. Tanaman yang dianggap terlarang ini ditetapkan dalam UU Narkotika No. 35 tahun 2009 sebagai golongan satu. Artinya ganja hanya digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dilarang untuk kepentingan pelayanan kesehatan. “Tidak ada sesuatu di dunia ini yang diciptakan tanpa suatu kelebihan atau hanya ada buruknya saja, ganja memiliki banyak kelebihan dan manfaat,” papar Ridho, koordinator komunitas Lingkar Ganja Nusantara (LGN) cabang Yogyakarta. Komunitas LGN turut mengkritik pemerintah yang tidak cermat dalam menggolongkan ganja sebagai narkotika dan tunduk pada kebijakan global narkotika. “Pemerintah itu kurang belajar lagi tentang ganja, sudah jelas pada
14
Manunggal
Masa depan ganja Kritik tentang lemahnya upaya pemerintah dalam mengembangkan penelitian tentang ganja memunculkan gagasan baru. Gagasan tersebut adalah ketika narkotika itu tidak dikuasai oleh pasar gelap atau mafia. Dalam hal ini, narkotika mulai dari produksi, distribusi dan konsumsinya dikuasai oleh negara. “Sayangnya yang terjadi adalah pelarangan, maka secara tidak langsung negara menyerahkan pasar narkotika itu kepada pasar gelap. Dan hal itulah yang menyebabkan narkotika tidak akan pernah habis,” tutup Rudy. (Astrid, Amal)
Stigma Mahasiswa
POLLING
tentang Mariyuana
Di Indonesia, ganja atau mariyuana digolongkan menjadi salah satu jenis narkotika yang saat ini menjadi hal yang biasa untuk diperbincangkan, apalagi bagi generasi muda. Di kalangan mahasiswa sendiri, ganja seolah menjadi topik hangat yang tak ada habisnya untuk dikaji lebih mendalam.
3%
TIDAK Tahukah Anda, Undip mengharuskan calon mahasiswanya menyertakan surat keterangan bebas “NARKOBA� ?
3%
Kehidupan mahasiswa memang selalu menarik untuk dibahas, tak terkecuali perihal gaya hidup. Sudah tidak asing pula bahwa mahasiswa menjadi sasaran peredaran narkotika dan sejenisnya. Bagaimana argumentasimu mengenai hal tersebut? Bagaimana tanggapanmu dalam menyikapi merebaknya penggunaan ganja di kalangan mahasiswa? Bagaimana peran kampus mengenai hal ini? Simak hasil pollingnya sebagai berikut:
97% YA
Manunggal
15
POLLING POLLING Simak hasil pollingnya sebagai berikut:
Pernah berinteraksi dengan mahasiswa pengguna narkoba jenis “GANJA� ?
75%
TIDAK
YA
25%
YA
Upaya Pemberantasan Narkoba dikalangan mahasiswa
Tes anti narkoba secara rutin
14% 34% 9%
34%
Sanksi tegas terhadap pemakai ganja tersebut
28%
Organisasi mahasiswa harus menjadi pionir anti narkoba
15%
28%
Sosialisasi anti narkoba
15% 14%
Memperketat aturan surat keterangan anti narkoba
16
Manunggal
9%
POLLING
Jika mendapati mahasiswa yang mengonsumsi ganja
23%
21%
4%
57%
Menasihati Melaporkan ke pihak berwajib
57 %
23 %
21 %
Biasa Saja
4 % Mengucilkan
Manunggal
17
ARTIKEL DOSEN Oleh : Kushandajani Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan FISIP Undip
Narkoba: Musuh Elusif Bagi Keluarga “Perang melawan teroris lebih mudah, karena yang dilawan adalah orangorang dan organisasi yang sudah jelas teridentifikasi. Tapi bagaimana dengan perang melawan narkoba? Bisa jadi kita akan berhadapan langsung dengan keluarga sendiri, bahkan anak-anak kita, jika kita tidak mampu mendeteksi sejak dini penyimpangan ini.” Foto: Dokumen Pribadi Narkoba beredar di kalangan anak di bawah umur, begitu judul tulisan yang terjadi di Sampang, Jawa Timur. Diikuti dengan kabar “Angka Anak Korban Narkoba Naik 400 Persen di tahun 2015”. Data berikut memperlihatkan bagaimana penyalahgunaan narkoba makin meningkat tiap tahunnya. Membaca data tersebut bisa membuat kita miris. Apabila jumlah mahasiswa dan pelajar digabung, maka posisi tersebut berubah menjadi posisi kedua. Pertanyaan besar muncul, bagaimana kita menghadapi “perang” model ini? Perang melawan teroris lebih mudah, karena yang dilawan adalah orang-orang dan organisasi yang sudah jelas teridentifikasi. Bahkan melawan korupsi juga masih bisa terdeteksi orang-orangnya, mengingat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mampu melakukan tangkap tangan sebagai hasil penyadapan terhadap para pelaku. Tapi bagaimana dengan perang melawan narkoba? Bisa jadi kita akan berhadapan langsung dengan keluarga sendiri, bahkan anak-anak kita, jika kita tidak mampu mendeteksi sejak dini penyimpangan ini. Situasi semakin memburuk karena negara tidak mampu mengatasi makin banyaknya oknum alat negara (TNI, Polisi, Kehakiman, dan lain-lain) yang menjadi pengguna dan pengedar juga. Maka Indonesia sudah masuk dalam kategori darurat narkoba. Pentingnya peran keluarga Tulisan ini akan mengukil peran keluarga, utamanya perempuan atau ibu dalam berperang melawan penyahgunaan narkoba. Keluarga adalah struktur terkecil dalam masyarakat, sebaliknya struktur terbesar adalah negara. Meski negara merupakan struktur terbesar, namun baik buruknya negara sangat tergantung pada baik buruknya keluarga, karena yang menopang kehidupan negara adalah keluarga. Mungkin kesadaran ini yang sering terlupakan bagi para orang tua, khususnya seorang ibu. Ibu merupakan pilar utama dalam keluarga, karena ibu adalah manusia pertama yang mengenalkan anak-anak pada dunia sosial. Ibu pulalah yang mengenalkan anak-anak pada nilai-nilai yang secara tidak langsung membentuk karakter mereka di masa dewasa, saat terekrut dalam proses bernegara nanti. Dengan
18
Manunggal
demikian anak-anak pada dasarnya akan lebih dekat dengan ibu karena jalinan komunikasi sudah terjadi saat anak lahir, bahkan dalam kandungan pun komunikasi itu sudah terbentuk. Atas dasar inilah tanggungjawab ibu menjadi sangat besar. Gambaran suram tentang merebaknya narkoba di kalangan anak-anak muda kita, sebenarnya juga mencerminkan peran para ibu dalam melakukan fungsi pendidikan dalam keluarga. Nilai-nilai utama yang seharusnya dijunjung tinggi seperti kejujuran, tanggungjawab, bisa jadi telah bergeser secara drastis digantikan oleh nilai-nilai yang praktis, realistis, dan ekonomis semata. Ibu merupakan pihak pertama yang mampu mendeteksi secara dini “penyimpangan” (baca: penyalahgunaan narkoba) yang terjadi pada anak. Saat seorang ibu tidak mampu melakukan itu, maka pertahanan keluarga bisa goncang, dan bahkan ambruk. Peran penting ibu Dalam organisasi, setiap anggota memiliki fungsi yang saling berkaitan satu sama lain, untuk saling menguatkan, agar tujuan organisasi tercapai. Demikian pula dalam keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga mempunyai fungsi menancapkan visi keluarga, menentukan hal-hal strategis, dan memberi kecukupan dalam keluarga. Bagaimana dengan ibu? Di era modern ini ibu dituntut melakukan banyak fungsi, tidak saja dalam ranah domestik namun juga publik. Namun sering kali peran di ranah publik menjadi alasan kurang dilaksanakannya fungsi perempuan di ranah domestik. Perhatian, komunikasi, respon emosi terhadap anak sering terabaikan, meski secara materi tercukupi. Saat kebutuhan psikis anak terabaikan, muncullah jiwa-jiwa yang “kosong” yang manjadi ladang subur bagi tersemainya penyalahgunaan narkoba. Itulah sebabnya mengapa perempuan atau ibu seharusnya terdidik dan memiliki wawasan yang luas, bukan untuk mengungguli para pria dalam berebut pekerjaan atau pun mendominasi pria dalam keluarga, tetapi lebih karena perannya yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter seorang anak. Semoga tulisan singkat ini bisa menjadi penggugah kesadaran kita bersama, betapa pentingnya menguatkan peran keluarga, utamanya peran perempuan atau ibu dalam membangun negeri tercinta, Indonesia.
Ganja Pilihan Hidup Tidak?
ARTIKEL MAHASISWA
atau
Gaya hid u p pa da masyarakat mo dern m e mb u at g aya s arat aka n simbo l-simbo l t e rt e nt u . Du nia benda semakin ko mpleks, s e ca ra k u a ntitas perkemba n ga n b en da-ben da b e gi t u pes at. Sel ain it u, ko mpleksitas b en d a - b e nd a ju g a s arat sekali denga n simb o l- s i m b o l ya ng m encirika n seb ua h gaya hidup, ci t ra d iri, d a n iden t itas diri terten t u.
Proses pencarian jati diri akan gaya hidup membuat manusia menghasrati gaya hidup tertentu, obrolan tertentu, kepemilikan tertentu, komunitas pergaulan tertentu. Agar Ia dapat hidup seperti manusia umumnya sambil mencoba mendefinisikan identitas dirinya, dimana pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri” dalam berinteraksi dengan lingkungan (Nainggolan, 2012). Pergaulan bebas sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu tindakan kejahatan, kriminalitas atau pun penyalahgunaan narkoba. Seseorang dapat terjerumus ke dalam hal yang tidak baik, akibat adanya keinginan coba-coba serta ingin mengikuti pergaulan yang ada. Cukup riskan bila seseorang sudah terjerumus kedalam hal-hal negatif. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya atau yang lebih dikenal dalam istilah kesehatan yaitu “NAPZA”. Baik penggunaan istilah Narkoba atau NAPZA, pada umumnya mengacu kepada senyawa yang dapat mempengaruhi kondisi seseorang dan dapat memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Penggunaan narkoba sendiri dapat berakibat hilangnya kesadaran seseorang yang dipengaruhi oleh sistem susunan saraf pusat. Selain itu hal yang lebih fatal pada penggunaan narkoba, baik itu berupa psikotropika maupun narkotika adalah kematian. Salah satu jenis narkoba yang cukup terkenal dan sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi yaitu ganja. Ganja atau mariyuana atau di daerah tertentu dengan istilah “gelek/ cimeng” merupakan salah satu jenis narkoba yang terbuat dari tumbuhan kering (Cannabis Sativa). Penggunaannya biasanya diisap seperti rokok dalam bentuk batangan atau pun pipa. Efek yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan ganja yaitu dapat menimbulkan halusinasi atau khayalan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, kehilangan semangat, mudah mengantuk, serta mudah putus asa. Sebagai generasi muda, menanggapi permasalahan merebaknya peredaran ganja di lingkungan masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu ancaman. Pasalnya, generasi muda dapat dikatakan sebagai generasi penerus yang dapat membawa perubahan “agent of change” dan harapan bangsa untuk lebih memajukan bangsa dan negara, bila generasi muda sudah mulai terpengaruh oleh hal-hal yang
Foto: Dokumen Pribadi tidak baik khususnya penyalahgunaan narkoba maka akan hancur generasi muda ini. Tindakan yang dapat dilakukan agar seseorang tidak menyalahgunakan ganja yaitu dengan tindakan edukatif. Selain itu faktor kondisi pergaulan di lingkungan sekitar dan peningkatan keimanan agama kita dapat mencegah agar kita tidak terbelenggu dengan keadaan yang suram. Pelatihan karakter dan pendidikan secara dini tentang pemahaman narkoba, dapat dimulai dari kita mulai masuk ketika berada di bangku sekolah. Selain itu peran orangtua dalam hal ini, dapat dikatakan sangat penting agar kita tidak terpengaruh. Agar kita dapat mencegah dan menghindari penyalahgunaan narkoba baik itu ganja ataupun yang lainnya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu: 1. Menggunakan narkoba tidak akan membuat permasalahan yang kita punya akan selesai, tetapi akan menimbulkan masalah yang baru. 2. Jangan mudah terpengaruh akan ajakan yang dapat membuat kita ingin mencoba jenis narkoba. 3. Gunakan waktumu dengan kegiatan yang positif, baik itu melatih soft skills kita ataupun menambah ilmu dan wawasan yang dapat menambah pengalaman. 4. Bila memiliki suatu permasalahan, sebaiknya diselesaikan secara baik-baik dan gunakan pendapat seseorang yang dapat kamu percaya baik itu orang tua atau pun teman terdekat kita. 5. Masa depan ada ditangan diri kita sendiri, bila kita sudah terpengaruh akan penyalahgunaan narkoba maka akan hancur masa depan kita dan apabila kita dapat mengendalikan diri kita untuk menjadi lebih baik, maka masa depan kita akan mengikuti proses yang kita tuju. Jadi apakah penyalagunaan narkoba khususnya ganja adalah pilihan dari kehidupan kita atau tidak? Hanya diri kita sendiri yang dapat menentukan, dan semoga kita tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif yang dapat merusak diri kita sendiri. Identitas penulis : Nama : Aris Pramana Setiawan Jurusan : Perikanan (2012) Organisasi : UKM Peduli Napza
Manunggal
19
TO BE FIT
LUCID
DREAM
Atur dan Kendalikan Mimpi Sesuai Keinginan
Pernahkah Anda memiliki kesadaran pada saat mimpi sedang berlangsung? Pernahkah Anda mengendalikan mimpi itu? Menurut Sigmund Freud, dalam bukunya The Interpretation of Dreams, mimpi berasal dari refleksi pengalamanpengalaman sehari-hari yang lalu gambaran tersebut muncul pada mimpi. Namun, tahukah Anda bagaimana cara merasakan hal-hal aneh dan unik dalam mimpi tanpa pernah sekalipun mengalaminya di dunia nyata? Foto: Dokumen Istimewa Adalah dengan lucid dream, yakni sebuah mimpi di mana seseorang memiliki kesadaran bahwa orang tersebut sedang berada di dalam mimpi. Dikutip dari informasi yang ditulis di lucidity.com istilah lucid dream dicetuskan oleh Frederik van Eeden (1860-1932), seorang psikiater dan penulis asal Belanda yang menggunakan kata “lucid� yang berarti kejernihan, mengacu pada kejernihan mental seseorang. Lucid dream sendiri biasanya muncul di tengah mimpi ketika pemimpi tersebut menyadari ketidaklaziman pengalaman yang tidak terjadi pada realitas aslinya seperti terbang, berbicara dengan orang yang sudah meninggal, dan lain-lain. Lantas, apa perbedaannya dengan mimpi biasa? Pada lucid dream, pemimpi memiliki kesadaran atas mimpinya dan dapat berpartisipasi aktif di dalamnya serta dapat mengingatnya. Indra penglihatan, peraba, penciuman, pendengaran, dan perasa juga tetap aktif. Sedangkan dalam mimpi biasa, kita seolah-olah hanya menjadi penonton, hanya dapat menyaksikannya dan kita sering lupa akan mimpi biasa ini. Lucid Dream sendiri memiliki dua jenis. Pertama DILD (Dream Initiated Lucid Dreaming) yaitu keadaan sadar di tengah mimpi yang sedang terjadi. Kedua, WILD (Wake Initiated Lucid Dreaming), yaitu suatu keadaan lucid dream yang disengaja atau berpindah dari keadaan terjaga ke suatu mimpi tanpa mengalami ketidaksadaran. Berdasarkan sciencedump.com, Richard Feynman, peraih nobel fisika yang memecahkan ma juga dapat mengatasi mimpi buruk yang tak berkesudahan. Kenapa bisa? Mimpi buruk hanya terletak di pikiran. Selama kita takut kepadanya, maka mimpi tersebut akan tetap menghantui. Jalan satu-satunya untuk menghilangkan mimpi ini adalah menghadapinya melalui lucid dream. Selain itu, kita juga dapat melakukan percobaan
20
Manunggal
dalam lucid dream. Maksud dari percobaan adalah kita dapat mencoba apapun yang diinginkan, termasuk percobaan mempersiapkan suatu hal. Banyak orang menggunakan percobaan dalam lucid dream untuk meraih kesuksesan. Contohnya, saat akan melakukan public speaking di hadapan banyak orang. Otak mengalami aktivitas yang sama pada saat lucid dream dan pada realitas dunia nyata. Pola aktivasi saraf diperlukan untuk mempersiapkan keterampilan baru, seperti seorang pemain ski melakukan putaran pada saat show-time. Berminat melakukannya? Menurut penelitian dosen dari Universitas Stanford yang tertarik meneliti lucid dream, Dr. Stephen LaBerge, hal ini dapat dilatih. Tekniknya yaitu dream recall. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mencatat setiap mimpi yang pernah dialami, sehingga akan mempermudah proses dream recall. Langkah lainnya, bedakan tanda-tanda mimpi dan realitas. Apakah ini mimpi? Apakah jarum jam bergerak? Apakah terjadi gravitasi? Lalu berusahalah memiliki kesadaran di dalam mimpi tersebut. Selain itu, visualisasi dan sugesti sebelum tidur juga dapat membantu. Lucid dream merupakan suatu kejadian yang unik dan menarik yang ada pada diri seseorang. Sadar atau tidak, beberapa orang pernah mengalaminya. Tetapi mereka tidak mengerti bahwa mereka sedang merasakan lucid dream. Sensasi dari mimpi ini sendiri sangat nyata, dan yang harus diingat adalah semua itu tidaklah nyata. (Satrio, dari berbagai sumber)
KOMIK
Komik: Adi Manunggal
21
Manunggal
BISNISIANA
Rayakan Pesta dengan Konsep Berbeda
Foto: Dokumen Pribadi Ingin merayakan momen spesial bersama teman secara berkesan? Sekarang tidak perlu panik dan repot sendiri, karena kini muncul bisnis kreatif yang hangat diperbincangkan mahasiswa. Yap, party planner! Bisnis yang mengandalkan kreativitas desain tata ruang ini dilakoni mahasiswa karena waktu kerja yang dianggap lebih fleksibel.
22
Manunggal
BISNISIANA
Foto: Dokumen Pribadi Akhir-akhir ini tren bisnis yang mulai marak diperbincangkan di kalangan mahasiswa adalah kreativitas desain tata ruang, salah satunya yaitu menjadi seorang party planner. Tak sedikit mahasiswa yang memilih melakoni bisnis ini karena waktu kerja yang dianggap lebih fleksibel. Salah satunya adalah Debora Diah Ayu, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Undip, yang tak lain adalah owner Precious Party Planner. Sebelumnya, nama bisnis tersebut adalah Magelang Party Planner. Karena memang domisili bisnis tersebut masih di sekitar Magelang dan Yogyakarta. Berawal dari hobi Bisnis ini awalnya hanya karena hobi Debora dan teman-temannya yang gemar memberikan kejutan kepada setiap teman mereka yang berulang tahun. Didukung dengan kemampuan mereka dalam mendesain dan menata ruangan dengan kreatif dan cantik, akhirnya menjadi sebuah ide bisnis yang mereka bangun dengan sederhana. Modalnya tidak besar, Debora dan temantemannya mengandalkan alat-alat yang ada dirumah untuk properti dan hiasan. Jika ada properti yang tidak ada di rumah, mereka biasanya mengandalkan klien.
Awal menjajal bisnis ini, mereka belum pernah belajar menjadi seorang party planner. Debora dan
teman-temannya belajar hanya bermodalkan referensi yang mereka cari di internet. Kemudian Debora dan teman-temannya mengolah ide dan kreativitas mereka pada pesanan pertama yang mereka kerjakan dengan hasil yang cukup memuaskan. “Awalnya sampai empat jam kami mendesain ruangannya dan itu karena banyak persiapan-persiapan yang harus dikerjakan di tempat. Tapi sekarang untuk mendekorasi ruangan pesta hanya butuh waktu sekitar dua jam,� ujar Debora. Memanfaatkan link yang ada Sukses menjalankan pesanan pertama dan mendapat banyak pujian, munculah keinginan untuk menjalankan bisnis ini dengan serius. Namun, karena bisnis ini didasarkan pada pertemanan maka harus ada kesepakatan yang jelas. “Kalau perlu kita buat kesepakatan di atas materai 6000,� kata Debora. Pasalnya, bicara soal bisnis memang hal yang sangat sensitif, maka perlu komitmen yang kuat untuk menjalankannya. Selain dari klien, jasa party planner ini juga dikenalkan melalui teman ke teman. Menurut Debora, teman pasti lebih banyak link untuk promosi. Debora juga sering membantu sahabat-sahabatnya dalam mendekorasi acara pesta mereka. Kendati tidak full, sebagai imbalanya Debora
Manunggal
23
BISNISIANA pun begitu dari bisnis yang telah dicontohkan Debora dan teman-temannya dapat menjadi inspirasi bagi pembaca. Hal yang penting untuk diingat, yakni dalam menjalankan sebuah bisnis, kita harus berani mencoba dan menjunjung tinggi keprofesionalitasan. Sehingga bisnis yang dijalankan tak hanya sekedar bisnis coba-coba. (Amal)
Foto: Dokumen Pribadi tidak meminta keuntungan materiil, melainkan dengan mencantumkan nama bisnisnya agar lebih dikenal. Cara itu juga Debora lakukan untuk menunjang eksistensi jasa party planner-nya. Tak hanya itu, bisnis ini juga hadir di media sosial yakni di instagram @preciouspartyplanner. Butuh kerja keras Seperti yang telah disampaikan di awal, bisnis ini bukanlah bisnis yang mudah untuk dijalankan. Karena bisnis ini bergantung pada tren yang sedang kekinian di masyarakat. Semakin lama mungkin orang-orang akan enggan membuang uang mereka hanya untuk memberi kejutan di acara pesta. Bagi Debora dan teman-temannya, hal itu memang menjadi tantangan ke depan. Menurut Debora, hal tersebut dapat ia atasi dengan inovasi. Setiap orang memegang bagiannya masing-masing dalam party planner dengan itu mereka juga harus menemukan inovasi-inovasi dalam bidangnya masingmasing. “Meskipun hal itu akan menjadi semakin jarang, namun terdapat beberapa pesta yang mungkin tetap membutuhkan jasa party planner kami, yakni acara pesta ulang tahun yang ke-17 dan pesta ulang tahun anak,� kata Debora. Bisnis memang bukan hal yang mudah dijalankan, karena bagi beberapa orang itu adalah hal yang awam dan butuh pengalaman untuk dapat berhasil menjalankannya. Meski-
24
Manunggal
Foto: Dokumen Pribadi
PLESIR
Eksotika Pohon Cemara di Selatan
Yogyakarta
Foto: Nina/Manunggal Pantai, apabila mendengar kata tersebut tentu yang tergambar dalam benak kita ialah ombak air dan pasir, kibasan sejuknya angin yang di mana selain bisa menemani kita saat bermain juga bisa menimbulkan ketentraman jiwa. Namun, bagaimanakah bila pantai dipenuhi dengan pohon cemara? Seperti apa gambaran yang terlintas dalam pikiran Anda? Kali ini kami, Tim Majalah LPM Manunggal, mengunjungi suatu pantai yang terletak di dusun Patehan, Gadingsari, Sanden, Kecamatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbeda dari pantai-pantai yang biasanya kita kunjungi atau yang terlintas di benak kita, pantai yang satu ini memiliki keunikan tersendiri yaitu dipenuhi dengan pohon cemara. Kurang lebih 3 jam 30 menit perjalanan yang kami tempuh dari Semarang dengan menggunakan mobil. Akses perjalanan menuju pantai ini pun terbilang cukup mudah. Ketika kami tiba di lokasi, mata kami sudah disambut oleh cemara yang menebarkan pesona keasrian dan kesejukannya. Pada saat memasuki lokasi pantai, beberapa penjual kaki lima berjejer di sebelah kanan dan kiri jalan. Ada yang menjual kerajinan tangan, gantungan kunci, segala macam pakaian, asesoris, aneka jajanan makanan dan minuman serta warung-warung makanan lainnya. Salah satu ciri yang membuat pantai ini menarik
ialah lebatnya cemara yang memberikan efek dingin. Di pantai ini, pengunjung bisa merasakan seolah-olah dirinya berada dalam terowongan, untuk itu lah mengapa pantai ini disebut Pantai Goa Cemara. “Kalau di sini rata-rata pengunjungnya sih domestik Jogja,� ujar Parjiono pengunjung asal Bantul. Sejarah Mulanya pantai ini terkenal dengan pantai yang kering dan gersang karena tidak adanya tanaman yang bisa hidup disana. Awalnya pun bukan disebut sebagai Pantai Goa Cemara melainkan Pantai Patehan. Baru saja diresmikan sebagai Pantai Goa Cemara akibat program penghijauan yang dilakukan oleh warga setempat sejak awal 2011. “Saya sering main ke sini untuk membuat kegiatan kemah pramuka. Dulu ini namanya bukan Goa Cemara tapi Pantai Patehan. Baru saja dinamakan Goa Cemara ini semenjak keberhasilan program masyarakat setempat untuk menahan abrasi,� jelas Parjiono.
Manunggal
25
PLESIR
Menurut informasi yang kami terima, program penghijauan ini dilakukan warga dengan menanam pohon cemara di lahan seluas 20 hektar dan pohon akasia seluas 20 hektar di pesisir pantainya. Hal ini dilakukan selain untuk menahan abrasi juga untuk menambah agar suasana pantai lebih teduh untuk dikunjungi. Sejak pantai ini diresmikan sebagai tempat wisata yang terbuka untuk umum, Pantai Goa Cemara cukup banyak diminati pengunjung. Beberapa diantaranya berkunjung dengan membawa keluarga, teman, serta pasangan. Ada yang melakukan piknik dibawah cemara, mereka memilih posisi duduk yang tak jauh dengan pantai. Mereka menggelar tikar dan meletakkan beberapa makanan di atasnya sambil menikmati panorama Goa Cemara. Fasilitas yang ada Fasilitas yang tersedia memang masih belum lengkap seperti outbond bermain anak-anak, mushola yang terbilang kecil, dan di antaranya masih ada lahan yang kosong. Meski demikian, Anda dapat mengunjungi lokasi konservasi penyu. Konservasi penyu berbasis masyarakat ini dikelola oleh Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat Pesisir (P3MP). Sejak tahun 2012, konservasi tersebut menyelematkan telur-telur Penyu Lekang kemudian ditetaskan dan dilepaskan kembali ke samudera. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh komitmen para anggota nelayan untuk bersungguh-sungguh dalam menangani penyelamatan terhadap kelestarian satwa langka ini. Upaya yang dilakukan pun cukup unik. Dimulai
26
Manunggal
Foto: Nina/Manunggal dari memindahkan telur-telur penyu ke sarang buatan yang diciptakan sendiri, untuk kemudian dieramkan di tempat khusus konservasi yang telah disediakan. Kemudian pengelola konservasi juga membuat tempat karantina khusus untuk penyu serta menangkap dan merawat penyu yang sakit setelah bertelur. Hal ini dilakukan sebab penyu yang terlalu lama bertelur di darat, biasanya memiliki fisik yang lemah. Setelah penyu-penyu tersebut dirawat, maka akan dilepaskan kembali induk penyu yang sehat. Maka tak heran bila banyak pihak yang ikut andil dalam program ini, diantaranya Kelompok Pemerhati Wetland (Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM), BLH Kabupaten Bantul dan Provinsi DIY, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dan Provinsi DIY. Namun sayangnya, proses konservasi ini masih mengalami beberapa kendala seperti belum tersedianya fasisilitas untuk mempermudah pengambilan air laut ke lokasi konservasi penyu yang berjarak lebih kurang 200 m. Tak kalah menarik Bagi Anda yang hobi fotografi, tidak ada salahnya untuk Anda menyambangi tempat wisata yang satu ini. Karena selain sejuk, tempat ini juga tak kalah menariknya dengan pantai-pantai yang ada di sekitaran Bantul dan yang pasti cukup memikat hati pengunjungnya. Salah satu yang juga menjadi ciri khas pantai ini ialah deburan ombaknya yang cukup besar, sehingga pengunjung yang berwisata pun harus tetap waspada. Nah, apabila Anda berminat untuk berwisata ke pantai ini, jangan sampai melewatkan suasana sunset, terlebih sangat cocok untuk Anda yang ingin menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. (Ulfa)
PLESIR
Foto: Nina/Manunggal
Para pengunjung menikmati panorama Pantai Goa Cemara yang rindang dan dipenuhi dengan pohon cemara. (Nina/Manunggal) Manunggal
27
PLESIR
Menikmati Wisata Edukasi dari Ketinggian
Foto: Nina/Manunggal Tempat wisata yang menawarkan keindahan pemandangan sudah tak bisa dihitung jumlahnya di Indonesia. Tapi tempat wisata yang bisa memberikan nilai edukasi tampaknya masih bisa dihitung dengan jari. Seperti apakah wisata yang bisa memberikan nilai-nilai edukasi itu? Keunikan apa saja yang ada di tempat wisata tersebut? Terletak di sebelah selatan, sekitar 24 km dari pusat kota Yogyakarta, terdapat sebuah objek wisata alternatif yang tak hanya menyuguhkan keindahan panorama pesisir selatan Yogyakarta dari ketinggian, namun juga menyimpan nilai-nilai edukasi yang tersirat di dalamnya. Kali ini, Tim Majalah LPM Manunggal mengunjungi sebuah tempat wisata yang biasa disebut Kampung Edukasi Watulumbung yang terletak di Bukit Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski akses jalan menuju ke sana menanjak dan cukup sempit, perjalanan tetap terasa menyenangkan, karena pandangan Tim dimanjakan oleh pemadangan dari atas bukit dan bisa melihat beberapa bangunan unik yang terbuat dari bambu. Rindangnya pohon-pohon jati dan suasana tenang tanpa hiruk pikuk perkotaan sungguh memberikan nuansa kedamaian tersendiri ketika kami menginjakkan kaki pertama kali di tempat ini. Kampung Edukasi ini mulai dibuka sejak 5 Oktober 2014 yang lalu. Berawal dari usaha Muhammad Boy Rifai dengan tujuan memberdayakan masyarakat sekitar, area hutan jati ini pun diubah menjadi salah satu kawasan wisata alternatif yang menyatu dengan alam. Pembanguan tempat
28
Manunggal
ini bertujuan sebagai tempat pembelajaran yang meliputi berbagai aspek seperti lingkungan, pendidikan, dan budaya. Kedai-kedai dengan nilai edukasi Sembari menikmati keindahan Watulumbung, Tim pun mengunjungi salah satu kedai yang bernama Alas Kuliner. Menu yang ditawarkan di tempat ini boleh dibilang unik. Bahkan, ada makanan yang bernuansa tempo dulu. Lokasi tempat makannnya pun juga memiliki banyak pilihan, ada yang di atas pohon dan di perbukitan. Semua tempatnya menghadap ke jembatan dan pegunungan dengan pemandangan yang memukau. Di Alas Kuliner ini pun juga ada pengenalan karakter-karakter ular, biasanya untuk para komunitas pecinta hewan atau komunitas pecinta alam yang berkunjung ke Kampung Edukasi ini. Terdapat enam kedai yang ada di Kampung Edukasi ini. Selain Alas Kuliner dengan tema mengenal karakter ular yang sudah Tim kunjungi tadi, ternyata juga terdapat kedaikedai lainnya dengan tema tak kalah menariknya yaitu Kedai Wedangan dengan baca puisi, Kedai Amarta dengan geguritan/mocopat, Omah Dolanan dengan melepaskan bu-
PLESIR
Foto: Nina/Manunggal
rung, Warung Mbah Boy dengan melayani sesama dan Kampung Edukasi dengan tema memasak dengan resep leluhur.
Banyak pelajaran yang diperoleh Bukan tanpa alasan penyebutan Kampung Edukasi, pasalnya di tempat ini semua pengunjung akan diajarkan banyak hal. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dibawa pulang setelah berkunjung ditempat yang sangat tenang ini. Pelajaran tentang kesederhanaan, kepedulian, cinta terhadap alam, saling menghargai, kemandirian, kejujuran dan tentu saja rasa bersyukur. Semua itu diajarkan tanpa alat yang canggih, semua masih dalam nuansa natural dan apa adanya. Menurut Rini Srayu, yakni seorang guru SD yang tengah mengadakan study tour bersama muridmuridnya, Kampung Edukasi ini sangat menarik untuk dikunjungi, terutama untuk anak-anak dan remaja, untuk belajar mandiri dan bisa menambah wawasan tentang lingkungan hidup Jika Anda memiliki waktu luang, tak ada salahnya mencoba mampir ke Kampung Edukasi Watulumbung ini. Untuk memasuknya pun tidak dikenakan biaya, hanya dikenakan uang parkir saja. Disana Tim juga menemukan sebuah brosur yang bertuliskan sebuah ajakan membangun yakni “Jika anda selo, berani dan mampu, silakan datang ke Kampung Edukasi Watulumbung. Setiap hari dibuka untuk yang berani berbuat bukan berucap. Kampung Edukasi Watulumbung terbuka untuk kegiatan kreatif baik komunitas maupun profesional�. Jadi, mari berwisata! (Afandi)
Foto: Nina/Manunggal
Manunggal
29
PLESIR
Foto: Nina/Manunggal
Pengenalan dan tindakan terhadap satwa liar yang dipelajari di kampung edukasi oleh beberapa anggota pecinta alam. (Nina /Manunggal)
30
Manunggal
KULINER
Nikmatnya
ROTI ISI dengan
Aneka Warna Roti isi yang satu ini memang sudah memiliki banyak penikmat. Namun tahukah Anda jika ada roti isi yang memiliki warna dan nama yang berbeda dari roti isi biasanya? Lantas apa sajakah keunikan roti isi yang satu ini? Roti isi atau yang lebih dikenal dengan burger adalah makanan yang berasal dari Hamburg, Jerman yakni sejenis roti berbentuk bundar yang diiris dua, umumnya berisi daging, selada, tomat, bawang bombay, dan saus. Saat ini, banyak negara ataupun produsen burger yang memvariasikan burger mereka sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satunya yakni Boom! Unique Burger and Milk, Semarang. Banyak varian Bagi Anda pecinta burger, kedai Boom! Unique Burger and Milk bisa menjadi pilihan terbaik untuk mencicipi kuliner unik bersama orang-orang terdekat. Pasalnya, di kedai ini memiliki varian menu burger dengan berbagai warna dan nama yang lucu dan unik. Seperti Batman Burger dengan burger hitamnya. Ironman Burger dengan burger merahnya. Ada pula si putih yakni Baymax Burger, si hijau yakni Hulk Burger, si merah muda yakni Patrick Star Burger. Tak ketinggalan Minion Burger dengan burger kuningnya, Voldemort Burger dengan burger hitamnya, dan The Avenger Burger dengan burger jumbonya. Anda tak perlu khawatir dengan beragam warna yang ada di burger tersebut, karena warna burger berasal dari campuran bahan alami dan pewarna makanan yang tentunya aman untuk dikonsumsi. Walaupun roti burger tersebut memiliki beragam warna, namun rasa dari roti tersebut sama dengan roti burger pada umumnya, yang membedakan adalah isi dari berbagai macam varian burger tadi. Daging burger yang tebal dan crispy di luar namun lembut di dalam, keju mozarella yang lembut dan lumer di lidah, saus burger dan pilihan level sambalnya, serta ukuran burger yang cukup besar, menjadi kelezatan tersendiri disamping keunikan dari warna-warna roti burger-nya. “Kebetulan aku pesan yang pakai saus level. Nah, saus yang digunakan di burger yang aku makan itu saus sambal, tekstur sambalnya masih ada, dan pedasnya bukan ilusi, alias lumayan pedas lah,� ujar Aya, salah satu pengunjung Boom! yang memesan Batman Burger. Senada dengan Aya, Afi seorang pengunjung lain juga puas dingan hidangan yang satu itu. Menurutnya sausnya beda, dagingnya tebal, rasa burgernya gurih, Beda dengan daging burger yang lain, “Telurnya lembut banget, dagingnya tebal, kejunya lumer,
Foto: Annisa T. L./Manunggal
Foto: Annisa T. L./Manunggal Foto: Annisa T. L./Manunggal
Foto: Annisa T. L./Manunggal
Manunggal
31
KULINER
porsinya besar. Cocok deh, kenyang makan burger ini,� ujar Fani, pengunjung Boom! dengan memesan menu Minion Burger. Boom! Unique Burger and Milk merupakan kedai makan dengan desain interior yang unik dan minimalis. Pengunjung dapat melihat gambar maupun pernak-pernik yang unik di sepanjang dinding kedai. Kedai ini juga menyediakan pilihan ruangan indoor maupun outdoor. Selain burger, kedai ini menyajikan berbagai kreasi makanan dan minuman unik yang lain, untuk menu milk-nya yang diletakkan di dalam botol dinamakan D.O.T. Macammacam menu lain juga tak kalah unik penamaannya seperti Nasi Ay... Need you, Nasi Lidah Tak Bertulang, Nasi I... Gara Gara Kamu, Mie_ss You, Flying Dutchment, dan minuman LAMPborghini yang diletakkan dalam bohlam lampu dengan berbagai varian rasa yaitu kiwi, blueberry, mangga dan masih banyak lagi. Minuman es dan berbagai jus juga tersedia di kedai ini. Lucu-lucu kan namanya?
Foto: Annisa T. L./Manunggal
Foto: Annisa T. L./Manunggal Awalnya, kuliner unik ini berdiri pada Juni 2015 dengan menggunakan food truck, merupakan kuliner baru yang pertama dan satu-satunya di Semarang. Pada Maret 2016, kedai ini resmi memiliki outlet Boom! yang terletak di jalan Erlangga Barat I, Pleburan (Samping Indomaret Erlangga), food truck tetap digunakan saat event-event tertentu. Harga terjangkau Bicara soal harga, menu di Boom! Unique Burger and Milk dapat dikatakan terjangkau. Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp12.000 – Rp50.000 untuk menu makanan dan Rp3.000 – Rp15.000 untuk minuman. Harga
32
Manunggal
Foto: Annisa T. L./Manunggal tersebut merupakan harga yang sepadan dengan keunikan dan rasa yang ditawarkan. Kedai unik ini buka setiap hari SeninKamis pukul 11.00-21.00 dan untuk hari Jumat dan Sabtu pukul 11.00-23.00. Akses menuju Boom! Unique Burger and Milk cukup mudah karena berada di pusat kota.Bagaimana? Menarik bukan? (Safira)
KULINER
dengan
Ngaso Hangat Wedang Rempah
Foto: Annisa T. L./Manunggal
Kuliner Semarang memang banyak disukai masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari lumpia, tahu pong, tahu gimbal hingga bandeng presto menjadi primadona. Ingin kuliner yang unik, nikmat dan berkhasiat? Mungkin “Wedang Rempah Mbah Jo� bisa menjadi solusi. Pasalnya, minuman ini masih jarang ditemukan di Semarang, bahkan bila ada di daerah lain pun rasa dan penyajiannya pasti berbeda karena wedang rempah yang satu ini punya resep dan cara penyajian sendiri yang alami dan unik.
Manunggal
33
KULINER Bila Anda sedang berada di Semarang atau ingin berkunjung ke Semarang mampirlah ke Warung Wedang Rempah Mbah Jo. Warung yang berlokasi di Jalan Menteri Supeno 1 Semarang atau orang-orang setempat sering menyebut lokasinya dengan Taman KB ini punya wedang andalan yang khas. Warung ini sendiri sudah berdiri hampir 30 tahun dan mempunyai 20 wedang andalan yang berkhasiat dan nikmat. Warung Wedang Rempah Mbah Jo ini menjadi favorit ketika malam. Tempatnya memang tidak begitu besar dan lebih terkesan merakyat. Namun wedang rempah Mbah Jo ini sudah terkenal di Semarang dan banyak pengunjung yang datang dari berbagai kalangan seperti pelajar, karyawan, PNS, hingga pejabat. Warung Wedang Rempah Mbah Jo buka pada pukul 06.00 sampai pukul 22.00. Mbah Jo sendiri adalah warga kelahiran Sukoharjo yang kini tinggal di Semarang tepatnya di Gergaji Pelem Mugas Sari Semarang, Jawa Tengah. Nama aslinya adalah Tukijo. Mbah Jo mendapatkan resep-resep wedang andalannya dari kakeknya dulu. Resep turun temurun ini ternyata masih menjadi kesukaan sampai sekarang oleh pengunjung-pengunjung setianya. Mbah Jo berharap agar resepnya kelak juga dapat diturunkan ke anak atau cucunya. Bahan-bahannya sama seperti wedang rempah pada umumnya yaitu kunir, jahe, temulawak, kencur, jeruk nipis, bunga rosella dan lain-lain. Namun, yang membuat beda adalah rasa dari resep rahasia Mbah Jo ini, rempahnya digeprek langsung dan di tambahi gula batu agar lebih nikmat. Menurut Mbah Jo menambahkan gula batu selain untuk menciptakan rasa nikmat juga aman dikonsumsi bagi pembeli yang memiliki diabetes. Khasiatnya juga macam-macam dapat menghilangkan pegal, masuk angin, batuk, menjaga daya tahan tubuh atau untuk mencegah penyakit yang akan menghinggapi tubuh kita. Beberapa menunya yang sering laris ketika warung itu buka adalah jahe rempah, jahe kunir, jahe kencur, dan jahe temulawak, Mbah Jo lebih suka memakai jahe merah sebagai bahannya dari pada memakai jahe-jahe yang biasa. Meskipun harganya lebih mahal, namun jahe merah memang sudah terbukti lebih disukai oleh pengunjung. Pembeli yang datang ke sana biasanya langsung memesan sendiri kepada pekerja atau terkadang kepada Mbah Jo sendiri. Menunya yaitu berbagai wedang rempah yang dipajang di dinding warung tersebut, sehingga pembeli tidak usah repot-repot meminta menu dan mencatat pesanan mereka seperti di kedai atau di warung-warung lain. Hanya dengan merogoh kocek kurang dari Rp 10ribu untuk setiap gelasnya, Anda sudah mendapatkan sensasi nikmat dan hangat tatkala menyeduh wedang rempahnya. Saat disuguhkan kepada pembeli, rempah-rempah yang sudah diramu dan di-geprek oleh Mbah Jo ini menjadi isian wedangan yang wajib. Karena itulah rasa rempahnya begitu terasa dan nikmat. Ketika pertama kali menyeduhnya Anda akan merasakan rasa pedas khas rempah-rempah jahe, kencur, atau temulawak yang kemudian akan terasa hangat di bagian tenggorokan sampai ke perut Anda. Wedangan ini cocok sekali bagi Anda yang sedang tidak enak badan mau-
34
Manunggal
Foto: Annisa T. L./Manunggal
Foto: Annisa T. L./Manunggal pun bagi Anda yang ingin menjaga daya tahan tubuh. Selain itu warung wedang rempah Mbah Jo juga menyediakan makanan-makanan ala kedai-kedai pinggir jalan atau ‘kucingan’ seperti nasi bungkus, gorengan, dan pisang godok Wedang Rempah Mbah Jo ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang bosan dengan minuman-minuman kafe atau minuman yang biasa dijual. Selain murah, wedang tersebut juga nikmat dan berkhasiat. Lebih-lebih jika Anda ingin bersantai sambil menghilangkan lelah maka salah satu kuliner unik Semarang ini adalah tujuan yang cocok. Pekerja-pekerja yang ada di Warung Rempah Mbah Jo juga sangat ramah. Jadi tidak diragukan lagi kuliner Wedang Rempah Mbah Jo memang membuat pengunjungnya ketagihan akan kekhasan rempahnya. Nah, bagi Anda yang mencari-cari kuliner yang tidak umum di Semarang mungkin Wedang Rempah Mbah Jo ini dapat menjadi rekomendasi yang pas untuk di coba. (Amal, dari berbagai sumber)
TECHNO
Jam Tangan Penghitung Mundur Waktu Kematian
Foto: Dokumen Istimewa
Bagaimana jika Anda dapat mengetahui pasti kapan kematian menjemput Anda? Apa yang akan Anda lakukan? Kematian memang pasti. Namun, manusia tidak mungkin mengetahui kapan ajal akan menjemputnya. Yang mampu dilakukan manusia hanya memprediksinya. Kenapa orang-orang sangat mencintai kehidupan dan sangat menghindari kematian? Seorang filsuf pernah berkata, “Life is a beautiful lie and death is a painful truth.� Sebuah terobosan baru yang terdengar mengerikan dan sulit dinalar telah dikembangkan di Swedia oleh Fredrik Colting bersama tim desainernya berkat bantuan dari perusahaan pendanaan untuk proyek kreatif, Kickstarter. Adalah Tikker, jam tangan yang diklaim mampu menghitung harapan hidup seseorang dan bahkan mampu menghitung mundur kapan pengguna tersebut akan menghembuskan napas terakhir. Kematian adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan, tapi tidak dengan kehidupan. Berbeda dengan beberapa pandangan masyarakat yang ada tentang jam tangan ini, Colting malah menyebut jam ini sebagai the happiness watch atau jam tangan kebahagiaan. Apa alasannya? Dengan jam tangan ini, ia berharap bahwa para penggunanya dapat menghargai waktu dengan sebaikbaiknya dan dapat menyayangi diri sendiri dengan lebih baik. Colting mendapatkan inspirasi untuk merancang jam tangan ini pada saat kakeknya meninggal. “Kematian itu membuatku berpikir tentang kematian dan kefanaan dalam hidup, dan saya menyadari bahwa tidak ada ma-
salah apapun ketika Anda meninggal. Sebaliknya, yang menjadi masalah adalah apa yang kita lakukan ketika kita hidup,�ujarnya. Lalu,bagaimana cara kerja jam tangan ini? Untuk dapat menggunakan jam tangan ini pun diperlukan beberapa persyaratan terlebih dahulu. Pengguna diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan sebagai basis informasi. Kuesioner tersebut berisi riwayat kesehatan penggunanya, termasuk alergi terhadap sesuatu maupun penyakit. Tidak hanya riwayat kesehatan, selanjutnya pengguna juga akan ditanya mengenai apakah mereka memiliki kebiasaan buruk yang berkaitan dengan kesehatannya seperti merokok dan apakah ada kasus riwayat penyakit kanker, diabetes maupun penyakit berat lainnya pada keluarga mereka. Selain itu, pengguna juga akan diberi pertanyaan tambahan mengenai seberapa sering mereka berolahraga dan seberapa sering pengguna menimbang berat badan mereka. Setelah semua informasi terkumpul, usia pengguna akan dikurangi dengan prediksi yang didapat melalui kuesioner tersebut.
Manunggal
35
TECHNO
Tikker ini memiliki bentuk digital pada layarnya yang terdiri atas tiga baris. Baris pertama paling atas menunjukkan tahun, bulan, dan tanggal. Sedangkan baris kedua menampilkan hitung mundur sisa usia berupa jam, menit, dan detik. Terakhir, baris bawah menunjukkan waktu setempat. Setelah selesai melewati kampanye di Rowsfounding, jam tangan ini sudah dapat dibeli dengan harga $79.99atau sekitar satu juta rupiah. Sang founding father juga mengunggah video animasi tentang Tikker dengan judul ‘Tikker – the death watch that counts down your life (but in a good way!)’. Video tersebut melalui akunnya di YouTube berisi tentang review jam tangan ciptaannya tersebut. Jumlah viewers hingga akhir April lalu mencapai 190.902 penonton. Dari sekian banyak penonton tersebut, terlihat 222 likers dan 169 unlikers. Tikker Company pada website resminya juga tidak hanya menjual jenis the happiness watch saja, melainkan juga menjual jam tangan unik lainnya yang disebut The Tikker Dream Catcher. Jam tangan unik ini memiliki wrist watch yang menyerupai aksesoris fesyen dream catcher yang sering Anda lihat. Selain jam tangan, mereka juga menjual aksesoris tambahan untuk jam tangan produknya. Produk lainnya juga adalah gelang ‘what’s your goal?’, yang mana pada gelang tersebut pengguna dapat menuliskan harapan apapun yang akan dicapai. Keberadaan jam tangan ini memang kontroversial.
36
Manunggal
Foto: Dokumen Istimewa Bayangkan jika ada yang mengatakan kepada Anda bahwa usia Anda hanya tinggal satu tahun lagi, apa yang akan Anda lakukan? Terkait hal ini, Colting menambahkan jika terjadinya kematian tidak mengherankan bagi siapapun. Tapi dalam masyarakat modern, kita jarang membicarakannya. “Saya berpikir bahwa jika kita lebih sadar akan waktu kematian, saya yakin kita akan membuat pilihan yang lebih baik selagi masih hidup,” ungkap Colting. (Satrio, dari berbagai sumber)
Foto: Dokumen Istimewa
FACE TO FACE
Tidak Ada Batasan Untuk Mencapai Kesuksesan Sukses di usia muda? Siapa sih yang tidak ingin? Ada nilai tersendiri jika di usia muda seseorang sudah berhasil mendayagunakan diri secara optimal. Hal itulah yang selalu diungkapkan Billy Boen, yang sebagian besar dari kita pasti sudah mengetahui siapa dirinya. Billy Boen adalah seseorang yang telah menginspirasi banyak anak muda Indonesia untuk mewujudkan mimpi, ide, dan anganangan mereka.
Pria kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1978 ini merupakan General Manager termuda di dunia saat usianya baru menginjak 26 tahun. Billy Boen menempuh pendidikan S1 di Utah State University, Amerika dan lulus dengan gelar Bachelor of Science dalam kurun waktu 2 tahun 8 bulan. Kemudian, Billy melanjutkan kuliah S2 di University of West Georgia, Amerika. Billy Boen yang kini telah menjadi seorang pengusaha sukses tentunya tidak terlepas dari peran kedua orang tuanya. Billy, sapaan akrabnya menuturkan jika sang Ayah sering mengajarkan nilai-nilai positif, yaitu tentang bagaimana menjadi pemimpin besar kelak, menghargai waktu, berattitude baik dan masih banyak lagi. Beruntung, dua reporter LPM Manunggal, Safira Irfani Maulida dan Ma’ruf Hidayat berkesempatan untuk mewawancarai sosok yang merupakan penggagas utama gerakan Young On Top ini dalam sebuah acara #IMPACTSEMARANG yang diadakan di Gedung Prof. Sudarto Universitas Diponegoro beberapa waktu lalu. Menurut Pak Billy, apa arti dari kesuksesan? Sukses itu ketika kita berhasil mencapai apa yang kita targetkan dari awal, sekecil apapun itu. Sukses itu harus terus berkembang, karena sukses itu tidak ada batasan, success has no limit. Seperti ketika saya terpilih menjadi GM (General Manager) PT Oakley Indonesia saat usia saya 26 tahun, saat itu saya merasa saya sudah sukses, karena target awal saya sudah tercapai saat itu. Namun, saya kembangkan lagi target saya selanjutnya, begitu seterusnya, harus berkembang dan tidak ada batasan. Jangan pernah puas, selalu mencoba lebih baik lagi, mencoba untuk meraih sesuatu yang lebih besar dari apa yang pernah kamu raih, tantanglah diri kamu sendiri. Bagaimana sih cara menemukan passion, Pak? Tanya jujur ke diri kalian. Passion itu bukan sesuatu yang kalian inginkan atau bukan sesuatu yang kalian udah mahir, tapi sesuatu yang kalian cintai. Bedakan antara passion dan hobi. Passion itu ketika “Saya cinta banget, saking cintanya, semua masalah bakal saya cari jalan keluarnya�. Hobi itu sesuatu yang kita lakukan untuk keluar sejenak dari segala rutinitas.
Foto: Safira/Manunggal Lalu, bagaimana dengan perubahan passion yang dialami seseorang? Terkadang seseorang berpikir bahwa passion-nya itu terlalu menantang atau tidak begitu menjanjikan. Sehingga dia berpikir untuk lebih memilih berada di zona nyaman atau dengan mengganti passion mereka. Pendapat saya? Itu jelas namanya bukan passion. Seperti yang saya ucapkan tadi, passion itu ketika kamu cinta banget sama sesuatu, bener-bener cinta lah pokoknya. Mau ada tembok segede apapun, setinggi dan sekuat apapun, tetap bakalan kamu terobos. Kalau ada masalah dikit kamunya nyerah, males, capek, itu namanya kamu lembek, lemah, dan itu berarti jelas bukan passion kamu. Passion is needed to succeed, but it’s only the beginning.
Manunggal
37
FACE TO FACE enggak perlu promosiin nama kamu. Sebagai seorang pemimpin, kamu harus bisa memimpin dan menjadi bagian dari tim, kamu harus meleburkan diri ke tim dan harus tahu apa yang dikerjakan timnya. Dengan kata lain, you must detail oriented. Orang sukses dan menjadi pemimpin itu enggak instan. Enggak ada orang sukses yang enggak menginvestasikan waktu dan energinya terlebih dahulu. Sukses enggak terjadi begitu saja dan sukses bukan hasil dari bermalasmalasan. Punya karakter yang baik. Respect and humble. No superman in real life, you need other to success. Pemimpin itu selalu mau belajar karena dia rendah hati. Dia rendah hati karena dia mau dan mampu untuk bersyukur. Saya membuka diri saya untuk belajar banyak dengan karyawan saya.
Foto: Dokumen Istimewa Cara agar kita dapat mencintai pekerjaan itu gimana sih Pak? Nah kayak tadi itu. Kamu harus tau apa passion kamu. Cari tahu pekerjaan apa yang kamu cintai. Kalau pekerjaan kamu sesuai dengan passion kamu, pastinya kamu bakalan bener-bener totalitas di situ. Kalau pun pekerjaan yang kamu tekuni ini enggak sesuai dengan passion kamu, tapi kamu niat, ikhlas, dan serius ada di situ, ya enggak papa. Do what you love, dan love what you do. Hidup itu cuma sekali, jadikan hidup itu fun. Jangan dibuat stres. Harus balance. Kalau kalian milih hidup biasa-biasa aja, its your choice. Jangan terlalu banyak mengkhawatirkan hal-hal yang enggak perlu. Fokuslah untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat. Inilah arti just perform. Fokus ke apa yang ada di dalam kontrol, lakukan yang terbaik, jangan berharap pada keberuntungan. Kiat dan tips dari Pak Billy untuk siap menjadi sukses dan pemimpin itu apa saja, Pak? Harus jemput bola, jangan nunggu bola. Kebanyakan orang itu nunggu bola. Misalkan kita baru ngerasa bangga dan bekerja lebih maksimal saat atas kita memuji kinerja kita, enggak perlu nunggu hal seperti itu. Kerja keraslah sampai kamu
38
Manunggal
Kalau pandangan Pak Billy sendiri terhadap mahasiswa saat ini? Kalau pandangan saya terhadap mahasiswa yang saya tahu seperti para YOT dan kalian-kalian ini, saya pikir kalian itu mahasiswa gila. Iya lah, hari Sabtu, weekend begini, kalian mau-maunya ikut seminar, ndengerin pembicara, pagi-pagi sudah ke sini, sampai sore. Yang harusnya kalian bisa malem mingguan, istirahat, kongkow sama teman-teman, tapi kalian lebih memilih untuk ke sini, pengen tau gimana caranya biar bisa sukses, ndengerin tips-tips dari pembicara. Mahasiswa seperti kalian itu hebat. Tapi, yang kayak kalian gini cuma 1% dari seluruh mahasiswa yang ada, cuma 1% doang. Coba lihat mahasiswa yang datang ke sini, paling cuma 300 orang, dibandingkan dari total seluruh mahasiswa. Nah, lalu pesan-pesan dari Pak Billy untuk mahasiswa saat ini apa, Pak? Kalian harus tahu diri kalian sendiri. Be open minded, but do not just listen and do what others tell you to do. You know best what is best for yourself. Selalu mau belajar, rendah hati dan harus jaga attitude, itu yang penting. Kuliah itu proses pendewasaan pikiran dan karakter, bukan soal ijazah. Sepintar apapun kamu, kamu pasti butuh orang lain. Jadi, respect and humble itu penting. Nyoba hal-hal baru itu bisa gagal, bisa sukses. Enggak nyoba sama sekali, pasti gagal dan pasti enggak sukses. Keep challenging yourself, never be satisfied, and always perform beyond expectation. Dream has no limit, dream is free, dream as big a possible. Bermimpilah setinggi mungkin, agar bisa meraih sesuatu yang tinggi. Ide itu gratis, tapi kalau idenya enggak di apa-apain ya selamanya akan menjadi ide. Make it happen.
PROFIL
Pengembangan Diri Untuk
ASET MASA DEPAN
Foto: Dokumen Pribadi
Merasa memiliki minat belajar yang kurang di dalam kelas, tak membuat sosok ini acuh akan kondisinya. Ia memilih untuk mencari alternatif lain untuk mengisi kekurangan minatnya dengan melakukan pengembangan diri hingga membubuhkan banyak prestasi. Manunggal
39
PROFIL Sosok yang akrab disapa Betty ini merupakan seorang mahasiswi dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Undip angkatan 2013. Di usianya yang kini menginjak 20 tahun, ia didapuk sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) peringkat satu FPP dan peringkat empat Undip 2016. Tidak seperti mawapres pada umumnya, Betty awalnya justru merasa tidak senang akan prestasi yang ia dapatkan. Ia mengaku terbebani akan pencapaiannya tersebut. Karena kan masih ada orang-orang yang prestasinya lebih banyak dibandingkan saya. Lagipula saya bukan anak yang aktif di kelas dan enggak pinter cuma memang kalau di luar kelas saya aktif,” kata Betty. Betty mengaku bahwa ia sama sekali tak menyangka bisa mendapatkan prestasi tersebut, bahkan hal tersebut pun bukan termasuk dalam daftar target pencapaiannya dalam dunia akademis. “Sebenarnya saya itu sudah tahu mawapres sejak dari awal masuk kuliah, soalnya saya dulu pernah ikut BEM Riset yang dimana mengurusi hal-hal semacam mawapres, PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), karya-karya ilmiah lainnya dan saya pun pernah menjadi panitianya disana,” ujarnya. Dari sekian aktivitas belajarnya di dalam kelas, perempuan asal Kalimantan Tengah ini lebih menyukai melakukan pengembangan diri di luar kelas. Kegemarannya dalam mengembangkan diri ini ia manfaatkan sebagai sarana prestasinya di kampus. Pengembangan diri yang dilakukannya pun bukan sembarangan. Namun yang menuai manfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Perlombaan seperti LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) dan seni lukis kaligrafi tingkat nasional dilakoninya. Tak sekadar isapan jempol, ia pun berprestasi disana. Hingga akhirnya prestasi-prestasi itu lah yang mendukung pengembangan dirinya di luar aktivitas kelas sendiri. Betty menambahkan bahwa sertifikat-sertifikat perlombaan itu pula yang ia jadikan sebagai alat pendukung untuk bisa lolos dalam seleksi mawapres kemarin.
Tabungan Prestasi Sebagai Omset Masa Depan Selain gemar melakukan pengembangan diri, Betty yang merupakan anak sulung ini selalu berusaha untuk memiliki tujuan berbeda setiap tahunnya. Dengan begitu ia tertantang untuk terus maju ke depan dan mengasah kemampuan serta menambah wawasannya. “Saya sih tiap tahun punya target yang berbeda-beda. Kalau tahun lalu target saya harus bisa punya prestasi tingkat nasional. Dan alhamdulillah sudah tercapai melalui LKTI saya yang diselenggarakan di Bali dan berhasil mendapatkan juara 2, itu tentang teknologi inovasi. Istilahnya menabung prestasi untuk kerja nanti kan lumayan gitu ada nilai plusnya di mata perusahaan. Mendukung untuk CV (Curriculum Vitae) lah singkatnya,” ujar gadis yang memiliki hobi touring ini. Gadis yang memiliki impian ingin melanjutkan S2 nya di Australia ini terbilang cukup ulet dan telaten dalam mengerjakan sesuatu. Hal itu dibuktikan dengan aktivitasnya yang berbeda jika dibandingkan dengan anak kebanyakan. “Saya enggak mungkin bisa enggak melakukan apa-apa seharian. Seperti anak-anak sekarang kebanyakan yang betah bermain ponsel seharian, saya tidak bisa seperti itu, pasti ada saja yang saya lakuin. Kalau pun main ponsel paling sekitar 10-15 menit lalu saya coba mengerjakan sesuatu yang saya suka. Ketika saya sedang bosan ya pasti saya menulis. Ketika bosan nulis aku main musik, bosan main musik aku gambar. Bosan semuanya aku touring,” jelasnya. Kegagalan dalam perlombaan itu sudah hal biasa menurutnya, yang terpenting adalah terus jalan, jalan terus. Seperti itulah motto hidup yang dimiliki oleh sosok mahasiswi yang menginspirasi, Betty Perdana Sari. (Ulfa)
Foto: Dokumen Pribadi
40
Manunggal
KONSULTASI
Rubrik Konsultasi Dra. Endang Sri Indrawati, M.Si
SUSAH BERADAPTASI ?? Pertanyaan: Saya memiliki sedikit masalah dalam beradaptasi pada situasi baru. Saya tidak dapat menyesuaikan dengan baik baik lingkungan atau orang-orang baru. Contohnya seperti saat pertama masuk kuliah. Mungkin karena saya merantau dari Sumatera ke Jawa, saya jadi merasa asing dan merasa takut untuk mengawali interaksi dengan orang baru. Saya merasa khawatir ketika saya berinteraksi dengan orang baru saya akan diabaikan. Karena sifat itu membuat saya sangat terhambat untuk mengikuti organisasi atau kegiatan yang membutuhkan kerjasama. Bagaimana caranya agar saya bisa menghilangkan sikap jelek saya ini? (NH/FISIP) Jawab: Seharusnya hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Lebih baik Anda melawan rasa takut Anda dengan mencoba hal-hal kecil dengan mengikutsertakan diri Anda ke dalam banyak interaksi . Anda harus lebih proaktif dalam bersikap, terkadang tidak apa-apa untuk melakukan salah dari pada harus berdiam diri menunggu seseorang mendatangi diri Anda sendiri. Hal itu tidak akan membuat diri Anda berkembang.
K O N S U L T A S I
Psikolog dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Foto: Dokumen Pribadi
TIDAK COCOK DENGAN TEMAN SEORGANISASI Pertanyaan: Saya ingin mengikuti organisasi namun saya merasa kurang cocok dengan individu yang berada di organisasi tersebut. Akhirnya saya menjadi ragu untuk mengikuti organisasi tersebut. Padahal saya percaya bahwa saya sebenarnya memiliki soft skills dan kemampuan yang baik jika saya menjadi anggota organisasi tersebut. Apakah yang harus saya lakukan agar saya bisa membangkitkan semangat untuk mengikuti oraganisasi itu lagi? (TH/FPIK) Jawab: Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melihat kedalam diri Anda sendiri. Ketidak cocokan itu dikarenakan diri Anda sendiri yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi atau orang lain yang tidak dapat menyesuaikan dengan diri Anda. Bila demikian Anda yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan yang lain maka jangan sebut bahwa Anda memiliki soft skills yang cukup hal itu sama saja bahwa Anda sudah overestimate (menaksir diri terlalu tinggi) karena untuk berorganisasi hal yang paling pokok adalah ketika Anda dapat berinteraksi dan menciptakan kerjasama) jasama yang baik dalam organisasi tersebut. Bukan menjadi yang terbaik dalam organisasi tersebut dengan kemampuan individu. Jika Anda menyebut diri Anda memilki cukup soft skills. Tentunya hal tersebut bukan masalah, karena orang dengan soft skills yang bagus adalah orang yang dapat menyesuaikan diri dalam situasi apa pun.
Manunggal
41
KONSULTASI
DILEMA ANTARA KEINGINAN PRIBADI DAN KEINGINAN ORANGTUA
Foto: Dokumen Istimewa
Pertanyaan: Saya adalah mahasiswa semester lima, saya mempunyai keinginan yang besar untuk melakukan kegiatankegiatan yang menunjang soft skills saya. Namun, orangtua saya lebih menginginkan saya untuk fokus kuliah saja dari pada kegiatan seperti itu mungkin karena semester saya yang sudah tua. Bagaimanakah penyelesaian yang harus saya lakukan agar saya bisa tetap menjadi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus? (AK/FEB)
Bagi yang berminat mengajukan pertanyaan seputar konsultasi bisa dikirim ke : majalah-redaksi@manunggal.undip.ac.id 42
Manunggal
Jawab: Selagi Anda masih punya kesempatan untuk melakukan keduanya maka bukan menjadi masalah jika orangtua Anda menginginkan Anda untuk fokus pada kuliah, itu adalah hal yang wajar ketika orangtua menginginkan hal tersebut. Orangtua yang biasanya melakukan batasan seperti itu terhadap anaknya adalah tanda bahwa mereka khawatir. Anda dapat meluluhkan hati orangtua, yaitu dengan memberikannya kepercayaan bahwa selain Anda aktif dalam kegiatan kampus Anda juga bisa fokus pada kuliah. Tunjukan pada orangtua bahwa kekhawatiran itu dapat Anda atasi dengan dengan cara Anda sendiri. Bila perlu tunjukan target-target yang dapat Anda capai, sehingga orangtua lebih percaya. Jika kepercayaan sudah didapatkan orangtua, maka tujuan Anda akan selalu didukung dengan baik oleh mereka.
SPORT
Ketika Olahraga Bertemu Seni
Foto: Dokumen Pribadi
Tricking, Berolahraga dengan Sentuhan Estetika
Apakah ada olahraga yang memadukan bela diri, gymnastic, dan breakdance? Bagaimana jika ketiga unsur tersebut dipadukan menjadi sebuah olahraga? Jawabannya beragam dan tergantung interpretasi masing-masing. Namun, olahraga tersebut memang terbilang cukup baru jika dilihat perkembangannya di Indonesia. Adalah tricking, yakni olahraga yang memadukan berbagai unsur, di antaranya tiga unsur di atas. Jika dipandang dari segi bela diri, olahraga ini cenderung mengandung unsur ekstrem martial arts dengan gerakan utama pada kick dan kombinasi pukulan, yang diadaptasi dari bela diri taekwondo, karate, capoeira, dan juga wushu. Lalu bagaimana dengan gymnastic dan breakdance yang ada di dalamnya? Keduanya memberi sentuhan estetika dalam setiap gerakannya. Perkembangan tricking Tricking berkembang cukup lama di Amerika pada 1990. Berawal dari sekumpulan orang-orang dengan latar belakang karate, taekwondo, dan wushu yang menggeluti martial arts, mereka memiliki inisiatif untuk membumbui setiap gerakan dengan unsur gymnastic dan breakdance. Lalu tercetuslah istilah tricking, yang mengandung makna menipu atau melakukan trik. “Untuk yang mempopulerkan tricking itu 3-Amigos. Anis Cheurfa, Daniel Graham, sama Jeremy Marinas. Mereka atlet bela diri dan BBoy (dancer). Kalau di Indonesia sendiri itu ada salah seorang public figure, Volland Volt,� ujar Fras, salah satu anggota komunitas tricking Semarang, Easy Tricks. Konsep tricking telah ada untuk waktu yang lama di Indonesia, tetapi beberapa kalangan hanya menyebutnya
TRICKING sebagai ekstrem martial arts. Komunitas yang menjadi pelopor munculnya trickers Indonesia adalah komunitas Skywalker Yogyakarta pada 2004 yang kemudian berkembang hingga ke kota Semarang, Surabaya, hingga Kalimantan. Tahun ini, tricking sedang berada di puncak kepopulerannya dan juga menjadi olahraga alternatif yang digemari anakanak muda. Karena tricking sudah mulai jamak digemari, sebuah organisasi di Jakarta dibentuk untuk menaungi asosiasi seluruh trickers di Indonesia, yaitu IndoTricking. Tricking menjadi daya tarik karena menonjolkan sisi entertain dengan beberapa gerakannya yang berputar dan melenting ke udara. Tidak hanya itu, tricking juga sejatinya melepas atribut bela diri. Pasalnya, seni ini tidak mengandung body contact (kontak fisik), yakni hanya memamerkan fleksibilitas tubuh para trickers saat melakukan atraksi. Bisa dipelajari dari nol Ada dua macam tricker. Orang dengan latar belakang seni bela diri dan orang biasa tanpa latar belakang seni bela diri. Bagas, salah satu anggota komunitas tricking Semarang, Easy Tricks, mengaku awalnya tertarik dengan tricking dari video yang dilihatnya di YouTube dan Facebook. Tidak ada orang yang mengajarnya. Ia hanya menon-
Manunggal
43
SPORT Foto: Dokumen Pribadi
ton dan mencoba untuk meniru apa yang dilihatnya. Karena ia menggeluti olahraga taekwondo, Bagas mengaku dapat mengikuti setiap gerakan dalam tricking. “Rata-rata teman saya juga berlatih otodidak dari YouTube, lalu mencoba sendiri. Selain melakukannya sendiri, sharing dengan teman yang sudah bisa melakukan suatu gerakan yang sulit juga bisa. Bahkan dengan teman yang berasal dari komunitas tricking dari kota lain. Mungkin di kota lain ada pembimbingnya, cuma ya saya juga tidak tahu resmi atau tidak,� ungkap Bagas. Manfaat dan ragam kompetisi Selain kesehatan, manfaat lain dari olahraga ini adalah mendapatkan teman relasi yang luas dari berbagai komunitas tricking di Indonesia, seperti pengalaman Bagas pada kompetisi IndoTricking Gathering yang diadakan IndoTricking di Yogyakarta pada Maret lalu. Dalam kompetisi tersebut terdapat beberapa kategori lomba, di antaranya one on one dan juga three on three. Keindahan, kesulitan gerakan, dan eksekusi yang clean menjadi penilaian utama dalam battle. Battle ini pun diadaptasi dari breakdance (B-Boy) yang sama-sama menunjukkan gerakan unik yang ditujukan pada lawan tandingnya. Fras yang juga seorang free runner menambahkan, tidak ada kriteria khusus yang dibutuhkan untuk belajar tricking. Akan tetapi sebelum bermanuver di udara untuk membalik dan memutar itu memerlukan latihan keras yang memakan waktu cukup lama. Saran darinya untuk mencegah trickers terkena cedera adalah pemanasan dan tracking setiap sebelum memulai latihan. Lebih baik jika menggunakan body protector seperti knee dan elbow protector sebagai sarana untuk meminimalisir cedera.
44
Manunggal
Bagas dan Fras juga menyarankan bagi tricker pemula untuk selalu mengutamakan keamanan dalam setiap latihan. Selain menggunakan body protector, mereka juga menganjurkan para pemula ketika latihan menggunakan kasur matras sebagai alas. Gunakan juga pakaian yang nyaman karena tricking sangat membutuhkan fleksibilitas tubuh pada setiap gerakannya. (Satrio)
Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Dokumen Pribadi
MUSIK
Tuangkan Kreativitas
Lewat Ritmis “Patah-patah” Jamaika
Siapa yang tak kenal dengan aliran musik yang satu ini. Musik yang identik dengan musisi-musisi seperti Bob Marley, Alpha Blondy, hingga Dhyo Haw ini sangat digemari berbagai kalangan. Kehadirannya pun tak dapat dipandang sebelah mata. Sudah bisa menebak musik apakah itu? Lantas bagaimana sejarah, jenis, dan perkembangannya? Adalah reggae, salah satu perkembangan genre musik yang bercirikan aksen pada ritme yang putus-putus atau disebut skank. Musik yang berasal dari perpaduan musik tradisional dari tiga kawasan negara yaitu Afrika, Amerika dan Jamaika ini sesungguhnya merupakan hasil olahan musik ska, hanya saja tempo musiknya lebih lambat dan lebih menekankan pada kekuatan vokal. Sedangkan ska, unsur melody sangat dominan muncul dalam musiknya. Secara bahasa, reggae itu berasal dari kata “raggaed” yang berarti patah-patah atau gerak kagok yang berarti bergoyang atau gerakan tubuh mengikuti irama lagu. Hal itu juga diperkuat dengan pendapat salah seorang penikmat genre ini. “Secara pribadi, reggae itu merupakan sebuah kenyamanan bagi saya sebab saya nyaman di musik itu,” kata Canda, ketua Semarang Reggae Community (SRC).
Sekilas sejarah reggae Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya yakni Jamaika. Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian.
Foto: Dokumen Pribadi
Ciri khas Seperti yang banyak orang ketahui, reggae amat terkenal dengan gaya dreadlock para pecintanya. Ini lah yang menjadi salah satu ikon khas dari reggae. Namun bukan berarti reggae yang menciptakan dreadlock. Dreadlock sendiri sudah ada sejak tahun 2.500 SM. Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen. Selain gaya rambut ala dreadlock, yang menjadi ciri khas reggae selanjutnya ialah warna merah kuning hijau pada lambang bendera. Warna-warna tersebut adalah warna bendera Ethiopia. Bagi orang-orang yang teramat mengenal musik ini, mungkin masih mempertanyakan mengapa bendera Ethiopia lebih familiar di dalam musik Reggae dibandingkan dengan bendera Jamaika sebagai tanah kelahiran Musik Reggae? Hal ini dikarenakan Bob Mar-
Foto: Dokumen Pribadi
Manunggal
45
MUSIK ley sebagai penghayat dan pendakwah ajaran Rastafarian menganggap bahwa Ethiopia adalah Zion (Tanah Pembebasan) seperti yang dijanjikan oleh Haile Selassie I. Semenjak Bob Marley menganut Rastafarian, Ia mengadopsi bendera Ethiopia untuk digunakan sebagai atribut konsernya. Tujuannya adalah untuk mempublikasikan bahwa Ethiopia adalah Zion (Tanah Pembebasan) bagi Kaum Rastafarian. Selain warna-warna tersebut, juga terdapat simbol lain yakni ganja. Ganja dibawa pertama sekali ke Jamaika pada akhir tahun 1800. Sebelum Rastafari muncul, ganja digunakan sebagai obat atau dicampur dengan tembakau untuk rokok. Lalu mengapa ganja dikaitkan dengan reggae? Pada dasarnya, dalam kaum Rastafarian terdapat ajaran yang dinamakan "EXODUZ" atau kembali ke Alam. Ajaran ini mereka gunakan sebagai media meditasi menuju “Jah� (Tuhan), namun bukan digunakan untuk mabuk. Singkatnya, ini merupakan satu media penghubung dengan Tuhan mereka. Melalui musik Reggae, Bob Marley menyebarkan pengaruh Rastafari ke seluruh dunia. Karena itulah mengapa selalu ada Bob Marley dengan warna merah kuning hijau dan ganja.
Indonesia. Melalui band bernama Black Company, cita rasa reggae mulai dikenal oleh masyarakat. Reggae datang dengan semboyan lagu cinta damai, sehingga perkembangannya pun menjadi amat pesat. Salah satu tokoh yang menjadi ikon musik reggae Indonesia ialah Tony Q Rastafara. Tony Q dianggap sebagai pelopor reggae di Indonesia, sebab tak hanya berkecimpung di ragam tersebut sejak lama, namun juga mengembangkan karakter musik reggaenya sendiri. Kepopuleran reggae di Indonesia semakin memuncak setelah disusul oleh Ras Muhammad, Steven And Coconut treezz, Joni Agung & Double T, dan juga Mbah Surip. Sampai saat ini, popularitas reggae tak kalah rating dengan musik-musik di Indonesia lainnya seperti pop, dangdut, jazz, dan sebagainya. Hal ini juga dibuktikan dengan semakin bertambahnya grup band atau penyanyi beraliran reggae seperti Shaggy Dog, Coconut Head, Souljah, Asian Roots, Cozy Republic, dan sebagainya hingga komunitas pecinta reggae sendiri seperti SRC ( Semarang Reggae Community), dan masih banyak lagi. Hal inilah yang membuat reggae makin dikenal keberadaannya hingga saat ini oleh masyarakat Indonesia. (Ulfa, dari berbagai sumber)
Perkembangan reggae di Indonesia Sekitar tahun 1986, reggae dikumandangkan di
Foto: Dokumen Pribadi
46
Manunggal
STYLICIOUS
Menjadi Viral Lewat
Video
Penggunaan teknologi yang menyenangkan serta seru membuat para penggunanya tak henti untuk memunculkan ide-ide baru. Bahkan tak jarang dari mereka yang menjadikan aktivitas tersebut sebagai hobi. Uniknya, apabila salah satu pengguna telah memunculkan ide-ide barunya lalu mempublikasikannya ke sosial media, maka hal yang dianggap menarik itu pun akan diikuti oleh pengguna lainnya hingga menjadi trending di dunia sosial media. Salah satu contoh aktivitas yang tengah booming di kalangan pen guna sosial media saat ini adalah vlog.
Pengertian vlog
Vlog sendiri merupakan singkatan dari Video Blogging. Namun vlog tidak sama dengan blog. Blog merupakan aplikasi web berupa tulisan-tulisan yang diunggah ke dalam halaman web. Sementara vlog adalah istilah lain dari televisi web yang isinya menggabungkan video atau link video yang didukung dengan teks, gambar, dan data lainnya yang kemudian dibagikan melalui akun sosial media. Bagi para YouTubers, vlog merupakan salah satu aktivitas rutin mereka saat ini. Biasanya mereka merekam aktivitas mereka. Seperti merayakan hari spesial, peristiwa unik, hobi, dan lain-lain. Durasi vlog bervariasi, yakni antara 4-7 menit bahkan hingga 15 menit. Memang bukan hal yang mudah untuk memulainya, namun juga bukan merupakan hal yang sangat sulit. Sederhananya vlog atau yang lebih sering dikatakan nge-vlog ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti kamera ponsel, kamera digital, hingga kamera SLR maupun DSLR. Selanjutnya, yang menjadi bagian vital adalah kita perlu mengandalkan kecakapan berbicara agar vlog menjadi seru dan menarik minat orang-orang untuk menontonnya. Namun, sebelum itu kita sudah harus menentukan topik. Agar vlog yang kita buat bisa menarik perhatian orang-orang, maka pilihlah topik-topik yang menarik, atau yang sedang booming dengan tidak menghilangkan ciri khas dari vlog kita. Kemudian kita bisa membuat hasil vlog tadi dengan cara sekreatif mungkin seperti dalam hal pengeditan video, penyampaian topik yang dibahas, dan lain-lain. Setelah vlog yang kita buat sudah jadi, maka selanjutnya kita
perlu mengunggah ke YouTube. Mengapa YouTube? Sebab YouTube merupakan situs video terbesar di dunia dengan durasi yang lama dibandingkan dengan Instagram yang durasinya 1 menit atau Vine yang hanya 6 detik. Selain itu YouTube juga memiliki fitur subscription yang memungkinkan viewers dapat memperbarui video-video yang kita unggah di channel YouTube kita.
Sejarah vlog
Awalnya seseorang bernama Adam Kontras mengunggah sebuah video bersama dengan entri blognya pada tahun 2000. Kemudian di tahun yang sama pada bulan November, Adrian Miles juga memperbarui video yang mengubah text pada gambar diam dan menggunakan kata vlog untuk merujuk video blog yang ia unggah. Di tahun 2004, Steve Garfield meluncurkan video blognya sendiri dan menyatakan bahwa pada tahun itu adalah tahunnya video blog. Dan sejak saat itulah dikenal namanya vlog. Seiring perkembangannya, popularitas vlog semakin meningkat sejak memasuki tahun 2005. Di tahun itu juga, situs video sharing yaitu YouTube muncul. Dan dalam sekejap, YouTube mendapat posisi peringkat 5 sebagai website yang paling banyak dikunjungi.
Fenomena vlog di YouTube Indonesia
VLOG Manunggal
47
STYLICIOUS
Foto: Dokumen Istimewa
Sejatinya ada berbagai macam bentuk vlog yang terdapat di YouTube. Mulai dari hasil karya luar negeri maupun dalam negeri. Di Indonesia sendiri, ketenaran vlog mulai nampak di tahun 2014. Para YouTuber Indonesia sendiri menjadikan vlogging ini sebagai aktivitas yang sering mereka lakukan. Beberapa diantaranya seperti Channel vlog Skinnyindonesian24 milik Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez, Sacha Stevenson, Raditya Dika, Andori Andriani, Reza Oktovian, dan masih banyak lagi. `Video-video tersebut pun mereka kemas dengan cara menarik, lucu, unik, dan sekreatif mungkin. Gunanya, agar menghibur pengguna yang melihat vlog-vlog mereka. Dan hal tersebut pun terbukti dengan banyaknya subscriber di channel YouTube mereka. Meskipun proses pembuatannya tidak begitu mudah namun apabila hasilnya memuaskan dan mendapat respons bagus dari penonton, hal tersebut menjadi kepuasan tersendiri bagi mereka. Pengguna internet yang menikmatinya pun merasa sudah terbiasa dengan kehadiran vloger-vloger di Indonesia ini. Pasalnya hal tersebut dianggap mampu menghibur mereka, serta melalui aktivitas tersebut para vloger merasa terbantu dalam mengasah soft skillnya membuat video berbasis televisi web tersebut. (Ulfa, dari berbagai sumber)
Foto: Dokumen Istimewa
48
Manunggal
TIPS
MEMBELI SEPATU Tanpa Khawatir TERTIPU Fesyen dari tahun ke tahun senantiasa mengalami perkembangan. Keberadaan produk fesyen bermerek tersebut menjadi trend dalam pergaulan mahasiswa. Gaya mahasiswa tentu saja berbeda dengan gaya saat berada di bangku sekolah. Saat menjadi mahasiswa, fesyen tidak lagi ditentukan oleh kampus, tetapi oleh mahasiswa sendiri. Tidak dengan seragam atau pun sepatu yang diatur seperti saat sekolah dahulu. Foto: Dokumen Istimewa
Foto: Dokumen Istimewa Salah satu yang berkembang pesat menjadi sebuah trend adalah sepatu. Berbagai merek sepatu yang unik dan cantik pun banyak bermunculan. Mahasiswa cenderung membeli produk fesyen bermerek bukan karena alasan kebutuhan, tetapi hanya untuk berpenampilan menarik agar lebih dihargai dan terlihat menarik dimata orang lain. Lalu, pernahkah Anda mendengar atau diberi penawaran produk sepatu asli dengan harga miring dan tanpa box? Bagaimana Anda bisa yakin keaslian produk itu? Sebaiknya, Anda jangan terlalu mudah percaya. Jika barang yang dipakai adalah palsu atau “KW”, tentu akan mendatangkan kerugian, baik bagi pembeli maupun pemilik hak cipta brand tertentu. Bagi pembeli, barang palsu yang dipakai tidak akan bertahan lama sedangkan bagi pemilik hak cipta, maka pendapatan akan hak ciptanya akan berkurang. Namun, tak sedikit orang yang membeli barang “KW” meski pun sudah tahu dan menyadari bahwa barang yang dibeli adalah “KW”, bukan barang bermerek asli. “Aku pakai yang ‘KW’ aja. Ngga kuat beli yang ori. Aku biasanya beli yang bawahnya ori, jadi mirip banget sama ori. Harganya pun separuh
dari harga ori, yang ori Rp1,2 juta, kalau punyaku sekitar Rp600 ribu,” aku Ayu, salah satu pengguna sepatu sport. Pada dasarnya sepatu hanya dibagi menjadi dua jenis yaitu asli atau original dan palsu atau “KW”. Namun, banyak penjual sepatu “KW” sering mengecoh kita dengan cara menambahkan kata-kata manis seperti "Kualitas Premium", "KW Super", "Replika Original", "Grade Ori", "Impor Standard Authentic", dan "Standard Original". Hal tersebut dilakukan agar sepatu dagangan mereka terdengar bukan barang murahan. Nah, untuk Anda yang tak ingin tertipu oleh sepatu “KW”, simak tips berikut untuk membedakan mana barang asli atau original dan barang palsu atau “KW”, khususnya sepatu sport. 1. Sepatu original pasti memiliki box. Box memiliki peran penting untuk mengidentifikasi keaslian produk. Box sepatu original memiliki detail stiker berupa kode SKU (Stock Keeping Unit), stiker importer, petunjuk penggunaan dan perawatan, dan memiliki cap quality control. SKU adalah kode unik yang diberikan kepada setiap item barang baik yang dibeli dan dijual oleh perusahaan.
Manunggal
49
TIPS 2. Stiker SKU pada box harus sesuai dengan tag ukuran pada sepatu (biasanya terdapat pada lidah sepatu atau di dalam sepatu bagian samping). Apabila kodenya tidak sesuai, maka box itu bukan untuk sepatu tersebut, namun untuk produk berbeda atau batch yang berbeda pula. 3. “Sepatu ori pastinya lebih nyaman dan awet,” ujar Dian, salah satu pengguna sepatu ori.. Sepatu original berbau seperti karet, namun sepatu “KW” memiliki bau seperti lem dan keras seperti plastik. 4. Sepatu original memiliki sole dan insole yang terbuat dari karet, bagian atas tempat kaki berpijak terbuat dari kain yang bahannya sangat halus. Insole pada sepatu original dibuat sangat mendetail. Terdapat stiker merek sepatu pada insole bagian kiri. Biasanya insole pada sepatu beberapa merek sepatu sport dapat dilepas untuk dibersihkan. 5. Jahitan pada sepatu original lebih rapi dan lebih rapat dibandingkan sepatu “KW”. Bagi beberapa konsumen mungkin sedikit kesulitan untuk membedakan jahitan yang original dengan yang “KW” tanpa membandingkannya secara langsung. 6. Sepatu original memiliki harga yang relatif mahal dan setiap model memiliki harga yang bervariasi. Sebagai konsumen yang baik, sudah seharusnya kita lebih berhati-hati dalam berbelanja sehingga tidak mudah ditipu. Hindari membeli barang dari pedagang yang dia sendiri tidak mengerti barang apa yang dia jual. Jadilah pembeli yang cerdas! (Safira, dari berbagai sumber)
Foto: Dokumen Istimewa
Foto: Dokumen Istimewa
Foto: Dokumen Istimewa
Foto: Dokumen Istimewa
50
Manunggal
Terbawa Arus
Ilustrasi: Adi/Manunggal Seperti biasa, setiap minggu pagi sebelum matahari menampakkan diri. Mas Dipo melakukan lari pagi di pelataran kompleknya. Namun pagi itu tak seperti biasanya. Karena langit terlihat mendung disertai gerimis. Kali ini ia melakukan lari pagi bersama sepupunya Mbak Diva. “Kok sepi ya, Div. Enggak biasanya komplek ini sepi kayak gini,” ucap Mas Dipo “Iya ya, Dip. Kalau menurutku sih warga komplek malas keluar karena cuacanya kurang mendukung buat aktivitas, ya enggak sih?” ujar Diva. “Iya sih, tapi itu bukan alasan lah, karena olahraga itu penting. Oh iya selain itu kita juga bisa lebih bersosialisasi dan bertegur sapa bersama tetangga,” ucap Dipo. “Kamu bener banget Dipo, tumben.” Karena candaan Mbak Diva, keduanya berlari pagi sembari bergelak tawa. Mas Dipo jadi teringat tentang kejadian kemarin sore di depan lampu lalu lintas. Waktu itu ia hendak menjemput saudaranya, Anggi, di sekolahnya. Namun sore itu terlihat berbeda. Sore itu tak tampak sesuatu yang janggal di depan lampu lalu lintas. Kondisinya ramai lancar. Namun, semua berubah ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, yakni menandakan jika kendaraan harus berhenti. Saat itu, tiba-tiba sekelompok anak muda yang sebelumnya sedang berkumpul di trotoar dengan sigap menghamburkan diri ke tengah jalan di depan kendaraan yang sedang berhenti. Lantas apa yang mereka melakukan? Menyeberang? Maaf, jika kalian mengira mereka akan menyebrang, kalian salah besar. Ternyata mereka asyik berfoto bersama. Dengan mengenakan pakaian seadanya dan celana pendek, mereka pun berpose dengan percaya diri. Mas Dipo dan pengguna jalan lain yang tengah berhenti pun tercengang dibuatnya. Pasalnya atribut yang mereka kenakan pun kurang layak dipandang di tempat umum. Seperti hanya memakai pakaian seadanya dan bahkan hanya mengenakan handuk saja.
REFLEKSI
“Dip... Dip... Dipo kamu ngelamun ya? Masa lari pagi sambil ngelamun sih, nanti kesambet baru tahu rasa,” kata Diva. “Iya Div, ada apa?” “Oh ini lo Div, aku lagi kepikiran tentang anakanak muda sekarang yang lagi tren foto di dekat lampu lalu lintas dengan pose yang aneh-aneh,” jawab Mas Dipo. “Ya, gini Div. Maksudku foto boleh, tapi setidaknya harus tahu tempat dan kondisi. Apalagi keselamatan, itu yang terpenting.” “Wah, bahaya tuh Dipo. Selain itu menurutku itu sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan, ngomong-ngomong soal itu aku jadi teringat kemarin tetanggaku heboh karena melihat anaknya sedang berfoto dengan kekasihnya. Begini ceritanya Dip.” Jadi pagi itu Bu Marni sedang pergi ke pasar membeli sayur. Ketika di pasar, Ia pun ditegur oleh Bu Nana, Ibu dari teman anaknya. Ia pun bingung pasalnya Bu Nana berpesan kepadanya agar Bu Marni lebih memerhatikan pergaulan anaknya. Tak disangka, saat sampai di rumah Bu Marni terperangah. Di ruang tamu, anaknya berpose dengan begitu percaya diri sambil mencium ketiak kekasihnya. “Jadi gitu ceritanya Dipo...,” ucap Diva. “Wah, semakin mengerikan saja ya, pergaulan remaja di era ini. Emm, tak hanya itu saja Diva, kemarin adikku waktu ke supermarket juga memergoki seorang pemuda yang tengah membayar di kasir sambil mengendarai motornya,” ucap Dipo “Jadi makin miris nih Dipo,” ujar Diva. Tak terasa, Mas Dipo dan Mbak Diva pun sampai di rumahnya. Mereka pun duduk melemaskan otot sambil melanjutkan obrolan mengenai remaja dan perilakunya. Ternyata tak hanya tren berfoto di lampu lalu lintas, mencium ketiak, berfoto mengendarai kendaraan di supermarket saja. Ternyata masih banyak tren-tren aneh seperti berfoto dengan bertukar baju (pria mengenakan baju wanita dan wanita mengenakan baju pria), foto di gunung sambil membawa tulisan-tulisan romantis untuk orang tersayang, dan masih banyak lagi. Anak-anak muda seolah mudah ‘terbawa arus’ pergaulan yang ada. Trentren aneh dengan dalih relationship goals, kekinian atau apa pun itu hendaknya memerhatikan kenyamanan orang lain tanpa mengabaikan keselamatan sendiri. (Ma’ruf)
Manunggal
51
KOMUNITAS
Club M
otor
Bukan Berarti Geng Motor
Foto: Dokumen Pribadi
Sepeda motor merupakan salah satu kendaraan yang biasa digunakan sehari-hari. Tak hanya sekadar alat tranportasi saja, bagi sebagian orang, bersepeda motor dapat dijadikan sebagai hobi. Berawal dari hobi, sekelompok orang yang sama-sama menyukai sepeda motor RX-King pun membuat sebuah komunitas. Salah satunya adalah Club Of RX-King Semarang (CORS). Lantas, apa sajakah keistimewaan komunitas ini?
52
Manunggal
Awal mula Banyaknya pecinta RX-King di Indonesia, khususnya di Semarang, melahirkan komunitas pecinta RX-King yang disebut Club Of RX-King Semarang (CORS). CORS sendiri mulai terbentuk sejak 27 April 2006. Salah satu jenis yang menjadi favorit adalah Yamaha RX-King. Yamaha RX-King pertama kali hadir di Indonesia 1983, merupakan penyempurnaan dari Yamaha RX-K 135, dengan penambahan YEIS (Yamaha Energy Induction System) yang membuat RX-King lebih irit bahan bakar sekitar 15% dari RX-K meskipun cc-nya sama. Selain itu diterapkannya Yamaha Computerized Lubrication System membuat RX-King semakin bertenaga hingga 5000 Rpm. Jika dirunut dari sejarahnya, RX-King ini dibagi dalam tiga generasi. Generasi awal Yamaha RX-King atau yang biasa disebut King Cobra. Model King Cobra ini diproduksi antara 1983 sampai 1991. Generasi kedua biasa disebut King Master. Model ini diproduksi antara 1992 sampai 2001. Sedangkan generasi ketiga mulai 2002 disebut dengan New King. King generasi terakhir ini sudah memenuhi standar EURO (Eropean Emission Standards) yang merupakan batas emisi gas buang kendaraan versi eropa, jadi ti-
KOMUNITAS
Foto: Dokumen Pribadi
dak mempunyai asap sebanyak pendahulunya karena knalpot dilengkapi catalic converter. Selain itu, desain bodi motor semakin modern dengan lampu bulat layaknya motor pendahulunya, Yamaha RX-100, namun lebih modern modelnya mirip vixion lama, dihentikan produksinya pada 2008. Awalnya, CORS ini bernama SRC (Semarang RXKing Club). Namun SRC hanya berumur singkat. SRC mengalami vacum selama dua tahun, dikarenakan kesibukan masing-masing anggota yang dahulu hanya berjumlah 30 orang, hingga akhirnya pada 2008 komunitas ini dibentuk lagi dengan nama CORS. “Dulu SCR mempunyai citra yang buruk, terus ya cuma diubah aja SCR jadi CORS, dibalik saja, agar kedepannya bisa bagus,” tutur Anton, anggota CORS. Tak sembarang anggota Saat ini total anggota CORS mencapai 1.150 anggota, namun hanya sekitar 400 anggota saja yang aktif dalam organisasi. Anggota CORS mayoritas berumur 25-35 tahun dan berasal dari kota Semarang, namun CORS sendiri tidak melarang jika ada peminat dari luar kota yang ingin bergabung dengan CORS. “Kalau ada anggota dari luar, kita tanyakan apakah sudah pernah ikut club atau belum? Kalau dia sudah pernah ikut club di kotanya, ya kita minta surat
rekomendasi dari sana, jadi kita ngga kesalahan,” ungkap Anton. Untuk bergabung dengan komunitas ini, syaratnya adalah mempunyai sepeda motor RX-King dan minimal sudah lulus SMA, mempunyai STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), SIM (Surat Izin Mengemudi), dan KTP (Kartu Tanda Penduduk). “Tujuannya STNK itu agar motor itu komplit, ndak bodong, njagani kalau ada razia dari kepolisian,” imbuhnya. Prosedur pendaftarannya yaitu dengan mengisi formulir, membayar uang administrasi sebesar Rp15 ribu, dan mengikuti pelantikan. Pelantikan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali. Atribut yang didapatkan setelah mengikuti pelantikan adalah hem dengan harga Rp350 ribu, jaket dengan harga Rp100 ribu, dan stiker sayap. Di Semarang sendiri ada tiga club RX-King, namun mereka bukanlah bagian dari CORS. Club RX-King tertua di Semarang adalah CORS. Tujuan utama dari komunitas ini adalah untuk menyalurkan hobi para pecinta RX-King dan mempermudah informasi dalam mencari spare part.
Manunggal
53
KOMUNITAS Kegiatan rutin CORS rutin berkumpul setiap Jumat pukul 23.00 WIB di depan Polda, dekat dengan Taman Makam Pahlawan. Biasanya mereka merayakan hari ulang tahun CORS dengan mengundang seluruh komunitas RX-King Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri, komunitas RX-King hampir setiap bulan sering berkumpul. “Sekarang ini kota-kota kecil di Jawa Tengah sudah ada club semua, kalau misalkan kita keluar kota kemanapun ada trouble itu enak, tinggal ngebel (menghubungi, red) club terdekat saja pasti dibantu,� ujar Anton. Kegiatan yang dilakukan CORS terbilang rapi dan terjadwal. Dalam 1 tahun, CORS telah memiliki jadwal kegiatan yang akan dilakukan. Untuk komunitas RX-King di Indonesia, hanya CORS yang telah memiliki kegiatan yang terjadwal seperti itu. Tahun lalu, mereka melakukan donor darah, menyantuni anak yatim di Panti Asuhan Tanah Putih, touring wisata, penanaman mangrove di Pantai Maron, penaburan bibit ikan di Banjir Kanal, penghijauan, pembagian takjil, sahur on the road, ziarah ke makam, dan wisata edukasi. Tahun ini mereka mengadakan beberapa kegiatan diantaranya penaburan bibit ikan di waduk Jatibarang pada akhir Maret, bakti sosial bagi-bagi helm untuk anak kecil di awal April, dropping air bersih, dan agenda rutin Ramadhan serta perayaan kemerdekaan Indonesia. Selama ini dana untuk melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh CORS diperoleh dari kas anggota. Setiap anggota dikenakan biaya kas Rp3 ribu setiap minggunya. Tidak ada support dari lembaga maupun pemerintah. Anti begal dan pembersihan nama CORS merupakan komunitas RXKing anti begal. “Kita bukan geng motor mbak, yang jelas kita bukan dianggap geng motor,� ujar Anton. Salah satu anggota CORS pernah memiliki pengalaman dibegal. Namun menurutnya, pembegal justru takut dan akan berpikir dua kali untuk
Foto: Dokumen Pribadi
membegal anggota CORS, karena dengan motor RX-King yang larinya kencang, si pembegal dapat dipastikan tak bisa mengikuti larinya motor ini. Namun CORS belum pernah menemukan orang yang hendak dibegal. Hingga saat ini, CORS masih dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat dan juga pihak kepolisian. Masyarakat menganggap RX-King identik dengan motor begal dan motor copet. Kepolisian pun juga masih menganggap RX-King adalah motor ugal-ugalan dan tidak memerhatikan safety riding. Kondisi seperti itulah yang menjadi salah satu tujuan mereka untuk memperbaiki citra RX-King di mata masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial rutin setiap bulannya. Mereka berharap agar CORS mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan pihak kepolisian, dan dapat menghilangkan citra buruk motor RX-King. RX-King dapat dikatakan sebagai motor legenda, bagi Anda pecinta RX-King, Anda dapat bergabung dengan komunitas motor anti begal ini. (Safira)
= Foto: Dokumen Istimewa
54
Manunggal
CERPEN
PULANG
Aku hanya ingin kembali pu-
lang. Kembali ke rumah yang telah sedia naungi diriku yang tersesat ini. Saat tangis tak lagi mampu ditangkup sendiri, selalu ada yang siap temani lirihkan tetesan kesedihan.
Tetapi tubuh ini terus melang-
kah menjauh dari rumah. Membuatnya menjadi sebuah titik tak berarti dalam pandang mata. Padahal titik itulah yang menjadi ramai dalam kesepian, titik yang terlalu berharga jika hanya untuk ditapak sekilas, bahkan masih pantas untuk selalu dijadikan ingin.
Sayup-sayup
mataku
mu-
lai mengerjap-ngerjap, diiringi suara kereta yang melaju bagaikan simfoni mekanik. Ah, betapa lelahnya diri ini! Sudah berapa lama aku terlalu banyak berpikir tanpa sadari raga yang telah bersimbah keringat ini? Tapi keinginan dan harapan selalu lebih menggoda dibanding realita, bukan?
Terkadang aku harap hidup
dalam sebuah cita, tenggelam di dalam asa, dan rasakan keceriaan yang sebabkan bibir tersenyum. Namun, mengapa terkadang orang malah anggap itu sebagai suatu kemalasan? Bukankah hal tersebut yang akhirnya jadi cetak biru dari hasil yang mereka peroleh dalam Ilustrasi: Laras/Manunggal
Manunggal
55
CERPEN realita? Bodoh.
Bodoh, itu yang selalu jadi panggilanku. Tersaut di
dibungkus plastik dengan rapi dari dalam ransel. Roti lapis
saat tawa jenaka yang keluar dari bibirku saat lihat garis leng-
yang hanya berisikan tomat, telur, dan selada itu langsung
kung ke bawah pada wajahnya. Terdengar karena keter-
kumakan dengan rakusnya berusaha menghilangkan rasa
tarikanku yang lebih besar untuk jawaban pada selembar
lapar dan rindu pada empu yang susun roti ini.
soal akhir semester dibanding kepulan uap beraroma kari.
Tertempel di saat aku tak mampu lakukan yang dia pinta.
dengan kehangatannya. Aku tak hanya kangen sentuhannya,
Kejamkah dirinya?
tetapi juga afeksi yang terasa bagai selimut yang selubungi-
Aku merasa tidak. Dia lakukan karena beru-
ku malam purnama maupun pagi berembun. Padahal, kami
saha untuk menyadarkan bahwa aku lebih dari aku
tak pernah ucap salam di pagi hari saat aku masih memakai
versi sekarang, dan juga karena dia peduli. Maka
topi merah sebelum upacara bendera. Bahkan dia tak tahu
berpuji syukurlah, masih ada yang mau untuk pan-
dengan tanda lahir hitam yang terletak di pundak kananku.
tau
kerapuhan
bahkan
memperbaiki
dalam
aku.
“Aku lapar‌â€?
Tanganku mengambil sebungkus roti lapis yang
Empu yang dirindukan ini buai aku ke alam mimpi
Karena pada akhirnya kami bertemu di rumah, di
tempat yang menyadarkanku bahwa darah tak selamanya
Rengekan anak kecil itu mulai memenuhi gerbong kami
mengerti emosi, apalagi produksi damai.
dan berisiknya disambut dengan sekotak nasi goreng dalam
kotak bekal kuning yang tutupnya berembun. Namun, anak
aku akan kembali lagi dalam waktu yang nantinya akan ber-
kecil manis itu tetap melahap butiran nasi kecokelatan itu
lalu tanpa terasa, bersamaan dengan decit kereta yang mulai
dengan cepat, yang membuat perutku mulai iri.
memekakkan telinga dari titik itu.
Tenanglah, kepergianku tak untuk selamanya dan
Biarkan aku berjalan ke pengasinganku saat ini. Kem-
bali merana serta tersesat ke tempat kelahiranku yang dinanti oleh nyonya yang telah jadi inangku dalam 9 bulan 10 hari.
Hingga detik ini, aku tak sabar untuk kemba-
li pulang yang bertolak dengan realita kepergianku ini.
Karya: Maria Utari (Nama Samaran), Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UnIversitas Diponegoro Ilustrasi: Laras/Manunggal
56
Manunggal
RESENSI
SUICIDE
SQUAD
Misi Sulit Para Villain
Kalian suka nonton film DC komik seperti Superman, Batman, atau The Flash? Jika suka, maka kalian pasti ingat dong siapa saja musuh-musuh mereka. Namun jika kalian lupa atau bahkan tidak tahu, jangan khawatir! DC komik merilis film terbaru mereka yang pastinya akan memanjakan kalian para maniak film.
Foto: Dokumen Istimewa adalah penjahat wanita yang memiliki kemampuan samurai luar biasa.
Berbeda dari film-film sebelumnya yang menceritakan tentang superhero, superhero, dan superhero, film ini justru berkisah tentang para penjahat. Adalah Suicide Squad, film bergenre aksi garapan Davis Ayer ini sudah ditunggu-tunggu oleh penggemar DC komik sejak mulai shooting pertengahan April tahun lalu. Bahkan, beberapa netizen memperkirakan film ini akan lebih seru dibandingkan Superman Vs. Batman yang telah rilis Maret ini. Ada sepuluh karakter Suicide Squad, yang pertama ada Dead Shot yang diperankan oleh Will Smith. Kedua ada Harley Quinn, tokoh antagonis sekaligus pacar Joker ini memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata. Dengan mengandalkan baseball bat sebagai senjatanya, Harley Quinn yang diperankan oleh Margot Robbie digadanggadang mampu memukul hati para penonton. Ketiga ada Slipknot yang diperankan oleh Adam Beach. Keempat ada Adawale Akinnuoye-Agbaje yang memerankan sosok Killer Croc. Kelima ada Cara Delevingne yang memerankan Enchantress. Penjahat bernama asli June Moone ini adalah satu-satunya karakter yang mempunyai kekuatan magis. Keenam ada Jai Courtney akan memerankan sosok Captain Boomerang. Terlahir separuh Amerika-Australia, penjahat yang bernama Digger Harkness ini mahir menggunakan boomerang untuk melawan musuhnya. Tokoh ketujuh yang tidak asing lagi ialah Joker. Musuh bebuyutan Batman ini akan berusaha dihidupkan melalui aktor Jared Leto. Kedelapan ada Jay Hernandez yang memerankan sosok El Diablo. Penjahat yang mempunyai kekuatan luar biasa setelah disembuhkan oleh seorang dukun indian karena tersambar petir. Kesembilan ada Joel Kinnaman memerankan sosok Rick Flag. Terlatih di segala medan dan jago memegang segala macam senjata, Rick merupakan sosok penjahat yang super kuat. Terakhir ada Katana yang diperankan aktris asal Jepang Karen Fukuhara. Katana
Film ini mula-mula menceritakan kehidupan para penjahat atau villain di penjara Belle Reve. Bagi penggemar komik DC, pasti tidak asing dengan penjara super ketat yang digunakan untuk menahan para penjahat metahuman ini. Penjara ini sekaligus juga dijadikan markas Suicide Squad atau Task for X. Mereka yang terdiri dari penjahat-penjahat super yaitu Dead Shot, Harley Quinn, Joker, Kapten Boomerang, Enchantrees, Killer Croc, Slipknot, Katana dan el-Diablo suatu ketika dikumpulkan oleh pemerintah untuk menjalankan sebuah misi rahasia. Misi ini dipimpin oleh Amanda Waller yang diperankan oleh Viola Davis. Amanda Waller merupakan seorang officer polisi yang benci superhero. Oleh karena itu, ia membentuk Suicide Squad untuk melakukan misi-misi berbahaya dan menjanjikan pengurangan masa tahanan sebagai imbalannya. Suicide Squad kemudian dibekali persenjataan yang lengkap untuk menyelesaikan misi tersebut. Namun belakangan mereka (Suicide Squad) mengetahui bahwa misi dari Amanda Waller ternyata hanya jebakan atau misi bunuh diri. Suicide Squad yang sadar akan hal itu berusaha membalas perlakuan pemerintah kepada mereka. Konflik pun terjadi, kira-kira bagaimana kelanjutannya? (Lilis)
Judul : Suicide Squad Tanggal Rilis Perdana : Suicide : 5 Agustus Judul Squad 2016 Distributor : Warner Bros. Pictures Tanggal Rilis Perdana : 5 Agustus 2016 Sutradara : David Ayer Distributor : Warner Bros. Pictures Pemain : David : Will Smith, Jared Leto, Sutradara Ayer Joel Kinnaman, Margot Robbie, Jai Jared Courtney, CaraKinPemain : Will Smith, Leto, Joel Delevingne, Adam Beach, Adawale Akinnuoye-Agnaman, Margot Robbie, Jai Courtney, Cara Delevingne, baje,Beach, Jay Hernandez Adam Adawale Akinnuoye-Agbaje, Jay Hernandez
Manunggal
57
RESENSI
PerempuanPatahHati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi Judul Penulis Penerbit Terbit Tebal
: Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi : Eka Kurniawan : Bentang Pustaka : Cetakan Pertama, Maret 2015 : 170 halaman
Tidak hanya kehilangan kekasih, tapi Maya pun kehilangan muka. Ia enggan menceritakan bahwa ia ditinggalkan kekasihnya tepat pada malam sebelum mereka menikah. Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seseorang yang sangat ia kenal. Sahabatnya sendiri. Keesokan harinya, tamu-tamu berdatangan tanpa dapat dicegah, dan mereka harus menjelaskan bahwa pernikahan dibatalkan. Maya frustrasi dan sempat mencoba untuk bunuh diri, tetapi gagal. Semenjak itu ia selalu diawasi oleh keluarganya. Pada waktu itulah ia bermimpi. Mimpi bahwa suatu hari ia akan mendapatkan kekasih yang tidak hanya tampan dan mencintainya, tetapi juga menjanjikan kehidupan yang bahagia. Mimpi itu terus berulang setiap harinya membuat Maya akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat di mana ia dapat menemui lelaki itu. Sebagai cerita pendek yang diangkat sebagai tajuk utama dari antalogi cerpen Eka Kurniawan, Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi sama sekali tidak mengecewakan para pembaca. Alurnya mengalir apik dengan gaya penulisan yang menarik. Kumpulan cerpen ini berisi 15 cerita pendek dengan berbagai tema. Tema yang diangkat sesungguhnya sangat sehari-hari, permasalahan yang kerap kita temui, tapi yang menarik bukanlah ide yang sederhana, melainkan bagaimana kesederhanaan itu dibuat kompleks dengan kata-kata yang indah. Meskipun temanya bervariasi, tetapi semuanya masih khas Eka Kurniawan; lucu, berani dan blak-blakan. Di awal kumpulan cerpen ini pembaca diajak berjumpa dengan seorang laki-laki dan perempuan yang bertemu di salah satu pojok Los Angeles, Amerika. Di samping ingin menyinggung masa lalu kelam yang dialami Mei, penulis juga menggambarkan pergolakan batin saat Mei harus kembali mengorek luka lama tersebut kala berkenalan dengan Efendi. Di akhir cerita, Gerimis yang Sederhana tidak langsung menuju sebuah klimaks seperti cerpen kebanyakan, tetapi memperpanjang ceritanya untuk mencapai sebuah anti-klimaks. Masuk ke cerpen kedua, kali ini Eka Kurniawan menyuguhkan plot-twist. Gincu Ini Merah, Sayang, menceritakan seorang PSK bernama Marni yang bertemu dengan Rohmat Nurjaman, yang kemudian meminangnya dan Marni keluar
58
Manunggal
Foto: Dokumen Istimewa dari pekerjaannya. Tapi karena perkara gincu merah yang selalu dipakai Marni di hadapan suaminya itu, Marni malah diceraikan secara sepihak. Sesungguhnya hanya sekadar perkara saling percaya. Tapi, malah merembet ke mana-mana. Membaca buku ini akan membuat kita merasakan bahwa Eka Kurniawan seringkali bereksperimen dalam bercerita. Ide sederhananya dalam Membuat Senang Seekor Gajah akan membuat kita berpikir dalam dan mendapatkan pelajaran berharga. Cerita Batu yang membuat kita tertarik. Kita juga akan dibuat tersenyum melihat aksi Kapten Bebek Hijau. Terharu ketika membaca kisah Setiap Anjing Boleh Berbahagia. Dan merasa tercekam mengikuti permainan Teka-Teki Silang. Secara keseluruhan, kita akan merasa menyelami berbagai sisi dari gaya penulisan Eka Kurniawan, karena ia mencoba berbagai macam gaya bercerita dan penokohan, mulai dari benda hidup sampai benda mati yang kemudian dituliskan dengan apik dan menarik. (Rey)
Manunggal
59
LENSA
Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh
Kegiatan dibuka oleh tarian teruna-teruni Hindu Semarang
Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata ke Jawa Tengah khususnya Kota Semarang, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberdayakan pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Hal tersebut terwujud dalam Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogih-ogoh, yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang. Kegiatan tersebut diadakan bersamaan dengan momen Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938. Karnaval seni budaya dan pawai tersebut merupakan sarana silaturahmi sekaligus pengembangan kreasi seni bagi seluruh komponen masyarakat lintas agama dan etnis di kota Semarang. Karnaval yang mengusung tema “Merajut Harmoni dalam Keberagaman” ini dibuka dengan tarian tradisional dan secara simbolik dibuka dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Karnaval yang menyita perhatian ribuan warga dan turis asing itu dimulai dari Kota Lama dan berakhir di halaman Balai Kota Semarang.
Komunitas Semarangker turut memeriahkan karnaval seni budaya lintas agama dan pawai ogoh-ogoh
Tarian Jathilan, tarian ciri khas Jawa Tengah juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, ataupun jaran kepang. Tersemat kata “kuda” karena kesenian ini merupakan perpaduan antara seni tari dengan magis yang dimainkan dengan menggunakan properti berupa kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu (kepang). Salah satu ogoh-ogoh didatangkan langsung dari Bali yakni Patih Gajah Mada Foto dan Ilustrasi: Annisa T. L./Manunggal
60
Manunggal