portfolio a rs i t e k t u r
Anjanette Lidwina Stephany
Karya Pilihan
Universitas Multimedia Nusantara
2019-2022
CURRICULUM VITAE
Anjanette Lidwina Stephany I’m an adaptive and communicative person who can also work underpressure. I’m willing to work hard and likes to learn new things.
EXPERIENCES
ORGANIZATION PROFILE
Tangerang, 21 Januari 2001 BSD City, Tangerang Selatan anjanette.lidwina@student.umn. ac.id
2022
Chief Executive HIMARS Gen IV Secretary and Treasurer Youth In Christ Community (external)
2021
Linkedin: Anjanette Lidwina Stephany
Chief Executive HIMARS Gen III
EDUCATION Saint John’s Catholic School
Secretary at Rumpin Gen VII
Major: Science 2016-2019
Universitas Multimedia Nusantara Bachelor of Architecture GPA: 3.4 / 4 2019-2023
PERSONAL SKILLS Leadership Honest Organized Time Management Photography Writing
Documentation Coordinator at Archiweek: Kinikala
2020
General Affairs Crew at Archisport
2022
Editor in Thesis book Class of 2017: Menetas
2021
Head of Activity of History Book: Arsitektur Indonesia Dalam Kacamata Mahasiswa
2020
Head of Activity of Introduction to Sustainability Book: Langkah Awal Menuju Adaptasi Arsitektur
Event Crew at OMB UMN 2020 Secretary at Inara 2.0: Flies with Inara
SOFTWARE SKILLS Drafting AutoCAD 3D Model Rhinoceros Sketchup Autodesk Revit Rendering Twinmotion VRAY
Microsoft Word Excel Adobe Photoshop Premiere Pro Indesign
DAFTAR ISI 01 Perancangan Arsitektur 4 Mixed Use Building
1
02 Desain Interior Home Kitchen 5 03 Fisika Bangunan 2 UMN Amphiteater 8 04 Teknologi Bangunan 3 High Rise Building
11
05 Perancangan Arsitektur 2 Hunian: Bale Bukaq
14
Lagom Perancangan Arsitektur 4 Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. Emirhadi Suganda, M.Sc.
Gierlang Bhakti Putra, S.T., M.Sc
Suwito Kartono Citra, S.T., MAUD Lokasi: Pamulang, Tangerang Selatan Tahun: 2021 Luas: 2000 m2 Fungsi: Mixed Use Building
Bangunan ini terletak di Jalan Siliwangi, Pamulang Barat,Tangerang Selatan. Pada kondisi eksisting lahan ini berfungsi sebagai retail perbelanjaan dan makanan. Setelah perancang melakukan analisis, ditemukan beberapa masalah pada kondisi setempat seperti kurangnya fungsi RTH, kurangnya fungsi ber kumpul oleh masyarakat, kemacetan yang berasal dari keberadaan jalan provinsi. Selain itu ditemukan juga potensi dari kawasan ini yang berupa penghawaan alami sekitar tapak (suhu, kelembaban, angin) aksesibilitas mudah, belum terlalu banyak landmark pada tapak.
Respon Tapak
Aktivitas Kawasan
Konsep Kawasan
Dapat terlihat aktivitas pada kawasan berputar selama kurang lebih 16 jam. Aktivitas terjadi di semua fungsi kawasan mulai dari hunian, komersial dan RTH. RTH yang didesain agar pengunjung dapat bersantai dan berolahraga membuat bagian ini menjadi aktif dan dapat dimanfaatkan oleh semua pengunjung dan penduduk sekitar.
Sirkulasi
Analisis tapak dilakukan pada kawasan untuk mengetahui konsep dan sebagain acuan desain yang akan dirancang. Respon pada tapak yang
dilakukan perancang meliputi GSB, view, sirkulasi, angin, matahari, dan orientasi bangunan.
a. GSB + GSD
d. sirkulasi
b. view
e. angin
c. zonasi
f. sunpath
Buble Diagram Kawasan
Komersial
Hunian
a. Denah basement
c. Denah lantai tipikal
Buble Diagram Hunian a. Denah hunian tipe 2 BR
b. Denah lantai 1
Indikator Green Building
b. Tampak
Buble Diagram Komersial
d. Tampak Utara
g. Potongan 1
e. Tampak Barat
h. Potongan 2
c. Potongan
f. Tampak Timur
i. Potongan 3
Struktur
a. Denah hunian tipe studio
b. Tampak
c. Potongan
Perspektif outdoor
Perspektif koridor retail
Perspektif lobi komersial
Perspektif lobi komersial
HOME KITCHEN
Desain Interior
Dosen Pembimbing: Indrajati Wurianturi , S.T., IAI Lokasi: Nuansa Alam Setiabudi Cove, Lembang, Bandung Tahun: 2022 Luas: Fungsi: Dapur Hunian Tim: Enji Watumbara,
Dave Reynard
Dapur menjadi salah satu tempat yang sangat penting di dalam sebuah hunian. Kevin & Rachel (klien) merasa bahwa dapur mereka yang sekarang tidak mencerminkan kepribadian dan hobby mereka. Mereka juga merasa bahwa dapur kurang nyaman dan kurang luas padahal mereka banyak menghabiskan waktu dalam dapur. Mereka membutuhkan dapur yang nyaman dan dapat mewadahi aktivitas mereka. Adapun kebiasaan mereka untuk menghabiskan banyak waktu di rumah terutama di dapur, sehingga dapur menjadi pusat kegiatan dalam rumah.
Moodboard
Denah
Tampak
Unsur - Unsur Perancangan
Tema warna yang digunakan pada dapur adalah Warm & Monochrome Colors. Perpaduan warna beige, coklat, putih, abu-abu, dan hitam memberikan kesan yang hangat dan damai di keseluruhan ruang. Skema warna yang digunakan adalah Monochromatic, dimana semua warna berasal dari satu hue dasar yang sama dan kemudian diperluas menggunakan shades, tone, dan tints.
Bentuk ruang dapur adalah Island Floor Plan Kitchen dan secara keseluruhan menggunakan bentuk persegi. Penggunaan bentuk dapur island floor plan memungkinkan pergerakkan dan akses pengguna dapur lebih mudah, memiliki ruang yang cukup luas, memiliki kitchen island yang dapat digunakan sebagai preparation area dan area untuk bersantai.
Alur Kerja Dapur
Material
Pemilihan material ini berdasarkan pada konsep dan moodboard yang telah dibuat sebelumnya. Pada perancangan ini, Style yang digunakan adalah rustic & traditional interior, yang dapat dilihat dari penggunaan anyaman bambu,
kayu pinus, dan kain poleng yang menandakan identitas Indonesia. Selain itu, ornamen yang digunakan tidak hanya sekedar ditempel namun juga menyatu dengan konsep dapur. Penggunaan style rustic & traditional interior karena material yang digunakan pada dapur adalah material-material alami berupa bambu dan kayu pinus. Pemilihan material tersebut disebabkan oleh banyaknya bambu dan kayu pinus yang dapat ditemukan di Indonesia. Selain itu, terdapat anyaman bambu dan kain poleng (bersifat tradisional) yang merupakan
Potongan
Perspektif
UMN AMPHITEATER Fisika Bangunan 2
Dosen Pembimbing: Dian Fitria, S.T., M.Sc. Lokasi: Gading Serpong, Tangerang Selatan Tahun: 2021 Luas: Fungsi: Amphiteater
Ampiteater sejak dahulu sering digunakan untuk pertunjukkan hiburan atau pertunjukkan seni. Universitas Multimedia Nusantara sebagai salah satu kampus dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni yang cukup banyak tentunya harus memiliki tempat pertunjukkan untuk menampilkan hasil kreasi mahasiswa. UMN Amphiteater ini dirancang dengan tujuan tersebut. Selain itu ampiteater ini diharapkan juga bisa menjadi tempat berkumpul dan berdiskusi baru di area kampus UMN.
Informasi Umum
Desain & Analisis Ventilasi Alami Lokasi: Lapangan parkir Universitas Multimedia Nusantara Fungsi: Amphiteater Luas Lahan: 1200 m2
Identifikasi Sumber Kebisingan & Desain Pengendalian Kebisingan
Sumber bising pada sirkulasi
Rencana gubahan dan orientasi bangunan
●Berdasarkan tingkat bunyi dan psikologis, tapak dikategorikan pada bising permanen. ●Sumber bising berasal dari jalan raya. (kebisingan yang dihasilkan 80-100 dB) ●Pada desain eksisting sudah terdapat buffer berupa pepohonan ● Desain pengendalian kebisingan menggunakan konfigurasi massa, zoning, orientasi, buffer,
1.ZONING Perancang membagi area amphitheater menjadi dua bagian yaitu zona panggung dan zona penonton. Pembagian zoning disesuaikan berdasarkan kenyamanan termal pengguna. 2.ORIENTASI Berdasarkan arah angin, dan sumber bising, perancang memutuskanuntuk membuka orientasi ke arah barat daya untuk zona panggung dan timur laut untuk zona penonton. Kawasan peka bising (zona penonton) diletakkan jauh dari sumber bising untuk mendapatkan kenyamanan bagi penggunanya. 3.BUFFER Perancang memanfaatkan buffer yang sudah ada pada kawasan eksisting berupa vegetasi. Jarak antara jalan dan posisi amphiteater terletak hampir 20 meter. Sehingga, intensitas kebisingan sudah tidak terlalu terasa. 4. ABSORBER Penggunaan material absorber agar menyerap energi bunyi dan masih dapat mentransmisikan bising ke ruang lain. Hal ini akan diterapkan pada zona panggung yang berhadapan langsung dengan sumber bising
1. Udara Rata-rata per tahun arah angin datang dari arah selatan, dan selatan tenggara. Kecepatan angin berkisar antara 2 - 3.3 m/s sebanyak 48%. Sebanyak 35% dari sepanjang tahun sebesar 1 - 2 m/s. 2. Faktor- faktor ● Orientasi dan Bentuk Bangunan Orientasi bangunan menghadap ke arah barat daya dan timur laut. ● Dimensi & Proporsi Bangunan Dilakukan studi dan penyesuaian terhadap dimensi dan proporsi bangunan untuk menyesuaikan dengan kondisi sekitar.
Desain & Analisis Kenyamanan Termal Ruang Luar
● Kemiringan Atap Bangunan Kemiringan truss dan atap pada panggung amphiteater sebesar 55 derajat. Hal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan panggung dan kemungkinan struktur yang dapat digunakan ● Konfigurasi Kelompok Bangunan Bangunan ini termasuk dalam kategori semi outdoor untuk keperluan amphiteater. Amphiteater ini berfungsi sebagai pertunjukkan untuk vokal, teater, dan juga pertemuan. ● Kondisi Lingkungan Dalam proses analisis, ditemukan bahwa kondisi lingkungan cukup baik. Arah angin yang datang dari selatan tidak terlalu kencang sehingga membuat kondisi termal di kawasan ini nyaman.
Terdapat 3 faktor utama dalam penentuan kenyamanan termal ruang yaitu suhu udara, kecepatan angin, dan kelembaban udara. Berdasarkan suhu udara, rata-rata per tahunnya berada di angka 20 - 35° C. Dengan rentang suhu paling jauh pada bulan September dan Oktober. Sedangkan untuk kecepatan angin, berada pada 2-3.3 m/s. Pada kondisi ini kecepatan angin masih pada batas wajar dan sesuai dengan kenyamanan di luar ruangan. Kelembaban udara paling banyak berada angka 80-90% pada 25% waktu sepanjang tahun.
Hasil analisis kenyamanan termal ruang luar berdasarkan matahari dan angin sudah cukup baik. Terlihat pada warna pada atap amphiteater yang bergerak dari warna ungu hingga kekuningan.
Denah
Tampak
Perspektif tribun penonton
Potongan
Perspektif menuju panggung
Perspektif dari panggung
HIGH RISE BUILDING
Teknologi Bangunan 3
Dosen Pembimbing: Indrajati Wurianturi , S.T., IAI. Lokasi: Jakarta Selatan Tahun: 2021 Luas: Fungsi: Kantor
High Rise Building sebagai salah satu alternatif pemanfaatan lahan secara maksimal dapat menjadi solusi atas keterbatasan lahan saat ini. Sebagian besar fungsi high rise adalah kantor. Hal ini dapat menjelaskan karena harga sewa yang ditawarkan dapat lebih murah dibandingkan dengan satu bangunan yang mungkin tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk keseluruhan bangunannya. Struktur bangunan yang berfokus pada core dan menerus hingga ke bagian atas bangunan menjadi ciri khas bangunan tinggi.
Denah Tipikal Basement
Tampak Timur
Tampak Selatan
Potongan
Denah Tipikal Kantor
Utilitas a.
Konsep Struktur
Gaya lateral yang bekerja pada bangunan diterima dan ditahan oleh outrigger. Kemudian disalurkan ke core untuk diteruskan ke pondasi sehingga gaya lateral dapat ditahan.
b.
c.
a. tangga emergency b. plumbing air bersih
Material Pada bangunan ini perancang menggunakan sistem struktural core dan outrigger. Pertimbangan penggunaanya karena outrigger yang dipasang pada tiap-tiap lantai bangunan mempunyai hubungan langsung dengan core. Sistem Outrigger yang berfungsi sebagai pengaku gaya lateral, juga digunakan untuk memperkecil ukuran kolom sehingga biaya konstruksi lebih murah.
c. plumbing air kotor
Struktur
Perspektif
Perancangan Arsitektur 2
Balę Bukaq
Teknologi Bangunan 3
Dosen Pembimbing: Apriani Kurnia Sarashayu S.T., M.Sc. Lokasi: Lombok, Nusa Tenggara Barat Tahun: 2020 Luas: m2 Fungsi: Hunian
Balę Bukaq berarti sebuah rumah yang terbuka. Asal kata ini berasal dari bahasa Lombok sesuai dengan lokasi bangunan ini. Hunian ini berfungsi sebagai rumah peristirahatan sebuah keluarga dengan 4 orang anggotanya. Lokasinya berada di tepi pantai membuat suasana untuk bersitirahat sangat mendukung. Analisis tapak dilakukan untuk melihat kawasan sekitar dan sebagai bentuk respon terhadap desain yang akan dirancang agar sesuai dengan keinginan klien.
Site Analisis a
b c
d
e
f
Keluarga klien terdiri dari 4 orang. Masing-masing memiliki kegemaran dan ketidaksukaannya terhadap sesuatu. Hunian eksisting klien belum dapat mengakomodir kegiatan keluarganya untuk melakukan hobi masing - masing. Selain itu, minimnya privasi juga menjadi salah satu masalah yang diangkat oleh perancang. Namun, keempatnya memiliki suatu kesamaan yaitu
a. sunpath
d. view
b. respon sunpath
e. angin
c. sirkulasi
f. zonasi
Berangkat dari keinginan klien untuk memiliki space yang luas pada hunian mereka, perancang mewujudkannya dengan membuat inner court yang terletak pada tengah rumah, sekaligus menjadi poin utama dari rumah ini. Inner court berupa taman, juga menjadi pembatas antara ruang privat dan ruang publik. Di sekeliling inner court juga terdapat sirkulasi antar ruang. Inner court ini juga menjadi alur sirkulasi udara bagi
penghuni rumah sehingga menjadi sangat penting. Selain itu, terdapat gazebo yang terletak di depan taman yang dibatasi kaca. Sehingga walaupun bisa diakses secara langsung, tetap diberikan pembatas antara ruang privat dan publik. Kemudian, hanya terdapat satu akses untuk menuju ke lantai 2 melalui tangga yang terletak di tengah taman.
Perspektif Hunian
anjanette.lidwina@student.umn.ac.id als - 2022