Vol. 4 Apr - Mei 2010
Century‌
The Truth And Nothing But The Truth! Road to Wealth
Menjadi Dulu Baru Mendapatkan
Growth Strategies What Needs To Be Done?
Economic Focus The Heart of Bali w w w.m on e y- a n d - i . co m
Rp. 25.000,-
wo rd sfrom t he
d i re c tor
c ontents 05 Special Feature Century… The Truth And Nothing But The Truth!
Special Feature
Pimpinan Perusahaan
Alex P. Chandra
Tim Redaksi M&I Magazine
I Pt Agus Ariawan
danielGABE
Ari Mustikawati
Public Relation
Annisa Era Putri
Edisi kali ini, saya ingin mengajak Anda menilik kasus Bank Century dari
pendapat subjektif saya yang mungkin dapat bermanfaat. M&I kali ini juga mengangkat Ubud sebagai ‘The Best City of Asia’ awal tahun ini dan beberapa topik menarik lainnya, termasuk bagaimana artikel perdana oleh Safir Senduk – Perencana Keuangan, yang dapat membantu Anda meraih
14 The Interview: People Tjokde dan Maha Karyanya 16 Living The Sucessful Business Warung Ibu Oka
Road to Wealth
Menjadi Dulu Baru Mendapatkan
kesuksesan finansial. Selamat membaca, sampai edisi berikutnya. Alamat Redaksi: PT. BPR SRI ARTHA LESTARI Jl. Teuku Umar 110 Denpasar T. (0361) 246706 F. (0361) 246705
Salam,
09
18 Growth Strategies What Needs To Be Done? 20 Smart Family Menyikapi Tawaran Investasi Bagi Hasil Berbunga Tinggi 24 Green Business Pasar Pagi Organik
E. redaksi@money-and-i.com marcomm@bprlestari.com Direct Sales & Marketing for Advertisement T. 0361 744 884 www.money-and-i.com
Economic Focus
10
The Heart of Bali
Pasar Pagi Organik
Ilustrasi: Yana
Note: Kritik dan saran dapat dikirimkan ke: redaksi@money-and-i.com
27 Leisure Bertualang di Bali Safari dan Marine Park 30 The Insider MIM - Mastering the Sales, Service and Brand 31 Front of Mind Walt Disney 32 Literature Rich Dad’s Conspiracy of The Rich
Green Business
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
10 Economic Focus The Heart of Bali 13 Going Inside The Royal Pita Maha
jumlah opini dan spekulasi yang berputar di media akhir-akhir ini, inilah
Supported by:
The Truth And Nothing But The Truth!
sudut pandang saya sebagai seorang bankir. Tidak bermaksud menambah
Desain & Fotografi
Kopi Panas Productions
05
Century…
09 Road to Wealth Menjadi Dulu Baru Mendapatkan
34 High-Tech Index
24
35 Sneak Peek 36 After Hour
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
3
f
sp ecial eatu res
Alex P. Chandra Direktur utama BPR Lestari
Century…
The Truth And Nothing But The Truth! APA YANG SEBENARNYA TERJADI Bank Century menjadi bintang panggung di media Indonesia beberapa bulan terakhir ini. Hiruk pikuk! Dibahas semua media. Rapat Panitia Khusus-pun menjadi reality show baru. Ratusan narasumber, baik yang relevan ataupun tidak diwawancarai. Para pengamat baik yang kompeten, setengah kompeten dan tidak pun ikutan angkat bicara. Gaduh! Tapi , apakah kita, saya dan Anda, rakyat biasa, mengerti duduk permasalahannya? Apa sih yang sebenarnya diributkan? Saya, walaupun merupakan praktisi industri perbankan lebih dari 15 tahun, terus terang saja tidak mengerti mengapa kebijakan untuk tidak menutup Bank Century menjadi ‘diduga’ melanggar hukum. Saya, terus terang saja, walaupun mencoba membaca media dengan cermat, mendengarkan talkshow para pengamat dengan seksama, mencermati debat para politisi, sampai dengan kesimpulan Pansus atau kasus Century, gagal untuk mengerti esensi permasalahannya. Apakah Ibu Sri Mulyani korupsi? Apakah Pak Budiono melanggar hukum dengan menyelamatkan Bank Century? Apakah dana bail-out diselewengkan seperti kasusnya BLBI tempo dulu di tahun 1998 ketika bank-bank di bail out besarbesaran? Apakah kebijakan menyelamatkan Bank Century ketika itu dilandasi vested interest? Tulisan ini adalah perspektif saya mengenai kasus Bank Century. Mohon maaf kepada para pembaca, semoga tulisan ini tidak menambah lagi ulasan ‘para analis’ yang sudah berjibun. Semoga perspektif sederhana ini, yang tidak punya maksud apa-apa selain memberikan informasi apa adanya sesuai pengetahuan saya, menambah pemahaman kita tentang perbankan dan industri keuangan.
4
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
ROBERT TANTULAR, THE MAN OF THE YEAR Yes, he is the man…! Ingat edisi bulan yang lalu di majalah M&I, saya menulis bahwa bank itu hanya bisa jatuh kalau dirampok oleh ‘orang dalamnya” sendiri. Istilah saya adalah pagar makan tanaman. Nah kasus pagar makan tanaman inilah yang terjadi dengan Bank Century. Dan aktor utamanya adalah Robert Tantular dkk, pemilik Bank Century. Tulisan saya tempo hari di edisi “Why The Banks Falls” adalah sebenarnya bank tidak dapat jatuh, karena ada build in system-nya. Jika banknya dijalankan secara hati-hati, walaupun kredit macet bank tersebut segunung, namun sesungguhnya terhadap kredit tersebut di-back-up dengan agunan yang memadai. Likuidasi dari agunan ini tetap membuat bank bisa memenuhi kewajiban kepada para penabung dan deposan. Yang bahaya adalah kalau asset bank tersebut ternyata fiktif atau kosong. Contohnya dalam kasus Bank Century begini. Robert Tantular dkk mendirikan sebuah perusahaan, dan kemudian perusahaan tadi mengeluarkan surat hutang (obligasi). Surat hutang termasuk surat berharga yang bisa diperdagangkan di pasar uang. Bank Century kemudian diperintahkan oleh Robert Tantular untuk membeli surat berharga tersebut. Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
5
f
f
spec ial eature s Dengan kata lain, uang nasabah yang ‘dititipkan’ kepada Bank Century, disalurkan ke perusahaan Robert Tantular tadi. Uang tadi oleh Robert tentu diputar lagi dengan harapan hasilnya mampu membayar kembali uang yang tadi dipinjam dari Bank Century. Salah satu mesin pemutar uangnya adalah pasar saham. Ketika krisis di penghujung 2008, pasar saham terguncang, nilainya turun lebih dari 50%. Maka investasi Robert tadi bukannya untung malahan buntung. Uang yang dipinjam secara “tidak sah” tadi tidak mampu dikembalikannya. Surat hutangnya gagal bayar, Bank Century pun ikut-ikutan gagal bayar. Jadi benar sekali pernyataan Pak Jusuf Kalla, bahwa Bank Century telah dirampok oleh pemiliknya, Robert Tantular. Sudah sangat benar tindakan Kapolri yang diperintahkan oleh Pak Wapres ketika itu untuk segera menangkap Robert Tantular. Karena dialah biang keroknya, dialah yang paling bertanggung jawah terhadap penyalahgunaan uang nasabah di Bank Century. Robert Tantular ditangkap karena melakukan tindakan kriminal dalam perbankan dan seluruh asset-asset pribadinya dapat disita untuk kemudian dilikuidasi dan hasilnya dikembalikan ke Bank Century.
BAIL OUT CENTURY APA DAN BAGAIMANA? Di penghujung 2008, krisis keuangan global sedang mencapai puncaknya. Lehman Brothers, bank investasi yang umurnya ratusan tahun bangkrut dan ditutup. Dunia keuangan guncang. Raksasa keuangan global lainnya seperti Citigroup, JP Morgan dll, kalau tidak dibail-out oleh pemerintah AS juga akan berguguran. AIG juga harus dibail-out karena ternyata dengan produknya credit default swap menjamin surat-surat berharga yang ternyata gagal bayar. Pasar saham rontok. Harga saham-saham berguguran. Dalam setiap krisis keuangan, yang terjadi adalah krisis kepercayaan. Jika raksasa sebesar Lehman Brothers saja bisa bangkrut, siapa lagi yang dapat dipercaya. Begitulah kirakira suasana kebatinannya. Di Indonesia pun terjadi hal yang sama. Pasar saham terkoreksi habis-habisan. Harga saham Bumi Resources misalnya, yang sempat mencapai harga tertinggi Rp 8.000,terkoreksi hingga sekitar Rp.500,-. Bursa Efek Jakarta (BEJ) ditutup untuk meredam kepanikan.
6
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
sp ecial eatu res Di tengah suasana yang gonjang-ganjing tadi, Bank Century gagal bayar. Apa yang harus dilakukan ? Terhadap bank yang dinyatakan gagal, sebenarnya hanya ada dua pilihan. Yang pertama ditutup, kemudian dilikuidasi. Bagi nasaah yang dibawah Rp. 2 Milyar, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan membayar simpanannya. Dan bagi nasabah deposan yang dananya di atas itu, maka pengembaliannya dilakukan setelah likuidasi seluruh asset-asset bank tersebut. Yang kedua adalah menyelamatkannya. Dan cara menyelamatkan sebuah bank sakit hanya ada satu, yaitu menambah modal untuk menghapus buku kerugiannya dan memberikan pinjaman sementara untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Direksinya diganti dan jika terdapat pelanggaran pidana oleh direksi banknya, direksi tesebut pun dapat dipenjarakan. Pemilik bank kemudian harus diminta pertanggung jawaban terhadap seluruh kerugian banknya. Asset-asset pribadinya harus disita untuk kemudian dilikuidasi.
Bayangkan kalau terjadi capital outflow tadi. Bukan cuma bank kecil dan menengah yang menggelepar, bank-bank besar pun akan rontok. Rupiah akan jatuh lagi, nilai mata uang dollar melambung setinggi langit. Inflasi akan terjadi gila-gilaan. Bank Indonesia (BI) terpaksa harus meningkatkan bunga simpanan gila-gilaan untuk menjaga nilai tukar. Akibatnya suku bunga pinjaman harus dinaikkan. Pabrikpabrik dan industri bangkrut karena tidak mampu membayar bunga, yang pada akibatnya membuat bank-bank merugi lagi. Dan seterusnya. Ini yang disebutkan sebagai resiko yang berdampak sistemik. Pak Budiono, Ibu Sri Mulyani beserta aparatnya ternyata memilih opsi yang kedua. Yaitu menyelamatkan Bank Century. Biaya menyelamatkan bank ini sudah terukur. Lebih baik mengeluarkan biaya yang sudah terukur tadi daripada mengambil resiko gagalnya sistem keuangan yang kalau sampai terjadi biayanya tidak ada seorangpun yang bisa mengkalkulasinya. Demikian justifikasinya. Jadi Bank Century terpaksa diselamatkan. Tindakan ini untuk menyelamatkan siapa? Setahu saya adalah untuk menyelamatkan para deposan yang tidak bersalah, bukan untuk menyelamatkan Robert Tantular. Robert Tantular sudah ditangkap dan asset-asset pribadinya dicari dan disita. Disini saya agak heran dengan komentar Pak Jusuf Kalla yang mengatakan “mengapa bank yang dirampok harus diselamatkan?”. Yang diselamatkan setahu saya adalah rakyat yang kebetulan menjadi deposan dan perampoknya sendiri tidak pernah diselamatkan. Kalau politisinya pro-rakyat, seharusnya setuju dengan bail-out ini.
Pak Budiono dan Ibu Sri Mulyani beserta seluruh jajarannya hanya dihadapkan dengan dua pilihan tadi. Menutup dan melikuidasi Bank Century atau menyelamatkannya. Bisa Anda bayangkan tidak, jika menutup Bank ditengah-tengah krisis seperti saya terangkan di atas? Jika ketika itu Bank Century ditutup, saya membayangkan akan terjadinya krisis kepercayaan. Ingat situasinya bukan kondisi normal seperti sekarang. Bank Century kala itu berada di tengah-tengah krisis keuangan global dan krisis itupun terasa sangat nyata di Indonesia. Pasar saham terkoreksi habis-habisan sehingga harus ditutup 2 hari, dan harga rupiah terkoreksi sampai Rp. 12.000,- per US dollar nya. Suasana kebatinannya sangat mirip dengan pengalaman kita di tahun 1998. Jika Bank Century ditutup, resikonya adalah krisis kepercayaan. Para nasabah mulai meragukan kredibilitas bank-bank lain. Akan terjadi perpindahaan dana secara besar-besaran dari satu bank ke bank lain. Bank-bank akan berguguran akibat domino efeknya. Dalam skala lebih besar lagi, pemilik dana besar akan secara masif memindahkan dananya ke negara lain (capital outflow). Dalam situasi tidak menentu, para deposan kemungkinan besar akan memindahkan dananya ke tempat yang mendapat jaminan 100%. Singapura telah menegaskan negaranya menjamin penuh seluruh simpanan di banknya, Australia melakukan hal yang serupa, demikian pula Hongkong. Di Indonesia penjaminan hanya sampai 2 Milyar saja, sebuah kebijakan yang beresiko sebenarnya.
BERAPA BIAYANYA BAIL-OUT TADI? Total kucuran dana untuk bail out Bank Century mencapai Rp. 6,7 Triliun. Harap maklum dana ini bukan total biaya. Kucuran dana untuk menyehatkan bank sakit itu ada dua, yaitu injeksi kapital untuk mengatasi kerugian atas penghapusbukuan asset-asset yang bodong (misalnya surat berharga yang ternyata tidak berharga lagi). Dan pinjaman likuiditas untuk mengatasi kebutuhan likuiditas bank akibat deposannya menarik dananya secara sekaligus. Bagaimana distribusi kucuran dana Rp. 6,7 Triliun tadi saya tidak tahu. Berapa untuk injeksi kapital dan berapa berupa pinjaman sementara untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atas rush para deposan. Dan setahu saya, total kucuran dana bail-out tadi belum merupakan biaya, melainkan menjadi modal penyertaan LPS di Bank Century dan sebagian lagi merupakan pinjaman sementara. Artinya kalau dikemudian hari bank Century yang sudah sehat, dijual kembali, dana penyertaan modal LPS bisa kembali lagi, mudah-mudahan masih bisa untung. Atau untuk dana pinjaman yang digunakan untuk mengatasi rush, jika para deposan kembali menempatkan dananya di bank Century, bank tersebut bisa mengembalikan pinjamannya. Yang saya tahu juga adalah bahwa dana tersebut berasal dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan bukan dari APBN. LPS mengumpulkan modalnya dari iuran premi bankbank yang tujuannya adalah untuk keperluan membayar simpanan bank yang ditutup atau untuk keperluan bail-out seperti ini. Jadi berbeda dengan skandal BLBI 1998 tempo hari yang bebannya diserap langsung oleh APBN. Sampai disini saya harus setuju dengan pendapat Pak Budiono dan Ibu Sri Mulyani, dimana kerugian negaranya? LPS memang didirikan dan didesain untuk kepentingan-kepentingan seperti ini. Total biaya bail-outnya pasti tidak mencapai Rp. 6,7 Trilyun. Karena pertama assetasset Robert Tantular dkk yang dilikuidasi akan dibayarkan ke LPS untuk meng-offset injeksi kapitalnya. Dan dana-dana deposan yang ditarik lambat laun akan kembali lagi. Dan jika sudah sehat dan Bank Century dijual, ada kemungkinan LPS malah meraup untung.
Argumentasi bahwa bank Century adalah bank kecil yang kalaupun ditutup tidak akan berdampak sistemik adalah argumentasi ‘mau menangnya sendiri’; karena waktu tidak bisa diputar balik untuk mengetes argumentasi tadi. Bisa saja memang kalaupun ditutup, dampaknya tidak sistemik seperti saya gambarkan di atas, namun bisa terjadi sebaliknya. Siapa yang bisa tahu? Mungkin harus bertanya kepada rumput yang bergoyang. Yang sekarang bisa diukur adalah dengan kebijakan bail-out tadi, Bank Century tidak ditutup, diselamatkan, uang para deposan diselamatkan, jajaran direksi lama Bank Century ditahan dan diadili, ekonomi Indonesia bahkan masih bisa tumbuh di tengah krisis yang melanda seluruh dunia, Bank Century dengan pemilik dan manajemen baru beroperasi lagi secara normal.
JADI DIMANA SALAHNYA? Terus terang, sampai sejauh ini, sepanjang logika saya, saya sungguh mati tidak mengerti dimana letak kesalahannya. Dimana sumber kehebohannya? Oh, jangan-jangan dana yang p. 6,7 Triliun tadi jatuh ketangan orang-orang yang tidak berhak. Diselewengkan seperti kasus BLBI 1998. Kalau begitu kasusnya, gampang. Semua auditor pasti bisa melacak uangnya mengalir sampai kemana. Periksa saja, tangkap saja kalau ada yang menyelewengkan dananya, pasti ketahuan. Tidak susah kok menceknya. Tapi kalau deposan yang menarik dananya, apa yang salah dengan menarik dana miliknya sendiri? Semoga tulisan ini bermanfaat, silakan anda menilai sendiri. Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
7
ro adto
w e al th
roa dto
w ealth
Alex P. Chandra Direktur utama BPR Lestari
Menjadi Dulu Baru Mendapatkan “overnight success is twenty years in making”
A
dik saya mempunyai restoran di Lampung. Di restorannya kadang-kadang ada ‘performance’. Saya bertanya kepada adik saya berapa honor group band yang ia tanggap itu. Adik saya tersenyum dan menjawab,“enggak pake honor kok, cuma siapin makan malam saja. Mereka happy sudah dikasih kesempatan ‘manggung”. Dua atau tiga tahun yang lalu, ketika saya mau membuat sebuah acara, secara iseng saya mencari tahu berapa honornya Agnes Monica kalau saya minta dia ‘perform’ di acara saya itu. Wow nilainya Rp. 70 Juta, belum termasuk bandnya dan ongkosongkos lainnya (yang biasa disebut rider). Bayangkan, yang satu cuma dikasih makan malam saja, yang lainnya harus disiapkan honor Rp. 70 Juta (ini profesional feenya waktu itu, kalau sekarang tidak tahu). Pak Hermawan Kartajaya suatu ketika bercerita bahwa di awal karirnya sebagai ‘business speaker’ dia gratisan pun mau, asalkan ada kesempatan untuk bicara di depan audience. Sekarang setelah 20 tahun ‘berkarir’, beliau adalah salah satu business speaker termahal di Indonesia.
8
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Jadi demikianlah hukum alamnya, kita harus menjadi dulu baru mendapatkan. Tidak bisa kebalikannya, mendapatkan dulu baru menjadi. Agak sulit dapat dimengerti bagaimana seorang yang baru lulus dari sekolah kemudian memasang tarif bahwa mau bekerja kalau digaji sekian-sekian. Banyak diantara kita yang ketika promosi, maunya langsung mendapatkan kenaikan gaji, padahal performance-nya belum tentu sesuai atau mumpuni. Banyak diantara kita yang maunya mendapatkan dahulu reward-nya sebelum deliver result-nya. Jadi, salah satu road to wealth adalah kita harus menjadi dahulu, kalau bisa menjadi yang terbaik di kelasnya. Mengapa harus yang terbaik? Karena dunia tidak mengenal juara kedua. Ketika kita menjadi yang terbaik, kita mendapatkan reward yang disproporsional. Kata orang winner takes it all. Pemenang mendapatkan semuanya. Yang kedua dan ketiga hanya mendapatkan sisanya. Karena itu bagi kita yang ingin mendapatkan wealth sangat penting untuk menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik dahulu, dan kita akan mendapatkan all the reward. (Ilustrasi: Yana) Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
9
f
f
econ omic o c us
economic o c u s
“K
ami sangat bangga dengan terpilihnya Ubud sebagai ‘The Best City of Asia’ dengan nilai 82.5, mengalahkan Bangkok, Hong Kong, Chiang Mai dan Kyoto. Hal ini membuat tanggungjawab kami bertambah untuk mengupayakan kondisi Ubud tetap terjaga seperti ini”, demikian ungkap Bupati Ubud, Tjokorda Oka Sukawati Ardhana Artha atau yang akrab dikenal dengan panggilan Cok Ace, di Puri Ubud sabtu (30/1/2010) saat menerima penghargaan tersebut.
Puseh Ubud. Pura ini didirikan untuk menghormati leluhur desa Ubud. Salah satu atraksi menarik dari Ubud adalah Monkey Forest, sebuah suaka alam yang juga merupakan habitat dari puluhan kera yang telah menghuni hutan ini selama berabad-abad. Di dalam area Monkey Forest juga terdapat Pura Dalem Padangtegal, pura yang digunakan untuk menghormati kekuatan dan roh jahat. Terdengar menyeramkan mungkin tapi masyarakat hindu Bali percaya
Ubud mulai menjadi perhatian dunia sejak seniman asal Belanda, W.O.J Nieuwnkamp menggelar pameran pertamanya di Amsterdam bersama rekannya, Gregor Krauser, seorang Dokter dan fotografer amatir dari Jerman. Sejak saat itu beberapa seniman Eropa memberanikan diri melintasi setengah belahan dunia untuk membuktikan dengan mata kepala mereka sendiri mitos tentang “surga terakhir di bumi.”
Apa sebenarnya yang membuat Ubud begitu menarik? Satu kata yang mungkin dapat mendeskripsikan Ubud, Magic. Ya, Ubud merupakan pertemuan antara keanggunan alam dan keelokan budaya. Desa kecil yang terletak di utara Denpasar ini memiliki keunikan tersendiri, lanskap perbukitan yang subur dan apresiasi masyarakatnya yang tinggi terhadap seni dan budaya. Inilah Bali yang sesungguhnya.
bahwa kehadiran roh dan kekuatan jahat merupakan manifestasi dari keseimbangan dunia, dualisme dalam semua segi kehidupan seperti siang dan malam, hitam dan putih atau baik dan jahat dan semuanya itu dapat hidup harmoni dalam sebuah keseimbangan kosmis.
Ubud memiliki arsitektur alam yang unik, bukit dan lembah yang tersusun seperti bata pada candi dan pura-pura dengan sungai-sungai kecil yang membelah kanopi alam yang rimbun dan sawah yang tertata rapi seperti lembaran kertas. Masyarakatnya bergotong-royong membangun pura, merayakan upacara agama, meramaikan banjar-banjar, berkreasi dan berapresiasi terhadap seni. Ubud selalu ramai dengan hiruk pikuk seni. Banjar menjadi tempat pertemuan dan pertunjukan seniman, dan anak-anak kecil yang memulai pentas pertamanya sebagai penari, pemahat, dan pelukis. Pemuda-pemudi yang memainkan gamelan dengan luwes dan sinergi pekik tari kecak yang memukau. Ubud adalah apa yang dilukis, dipertunjukkan, dinyanyikan, dan dipahat dengan indah oleh seniman-senimannya dari dulu hingga sekarang. Ubud diyakini sebagai obat penyakit jiwa atau ‘spiritual paradise’ yang tidak akan bisa Anda temukan ditempat lain di Bali. (Foto: Dedeth, Yana, Gabe)
The Heart of
Bali Oleh Ari Mustikawati & Andrey Abad
Ubud tahun ini dinobatkan sebagai ‘The Best City of Asia melalui survey pembaca majalah Conde Nast Traveler, Amerika Serikat, awal Januari lalu. Juri memberikan penilaian berdasarkan keramah tamahan, suasana keseluruhan, tempat-tempat budaya termasuk pilihan akomodasi, restauran dan tempattempat berbelanja. 10
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Ubud dapat ditempuh menggunakan jalan darat sekitar 30 menit dari ibukota Denpasar. Sepanjang jalan pelancong akan disuguhi etalase seni yang memesona dari jajaran arsitektur yang megah dan puri-puri tempat para seniman perhiasan perak di sepanjang jalan desa Batu Bulan dan Celuk, sampai di Sukawati dan Peliatan anda akan melihat galeri-galeri yang menampilkan ketelitian dan kerumitan dalam pahatan kayu maupun batu. Sampailah anda di Ubud dengan sambutan museum Neka yang terkenal dan denyut nadi kehidupan Ubud yaitu, pasar dan Pura
Pada tahun 2009, Ubud menjadi pusat perhatian dunia terutama dari kalangan industri perfileman ketika Julia Robert dan Javier Bardem melakukan pengambilan gambar di area persawahan dan pasar Ubud. Filem yang diangkat dari novel berjudul Eat, Pray, Love karya Elizabeth Gilbert ini memang mengambil setting di Bali untuk bagian “love” setelah sebelumnya di Italia untuk “Eat” dan India untuk “Pray.” Filem yang rencananya akan dirilis pada tahun 2010 ini secara detail menggambarkan keindahan Ubud, kekayaan budaya, dan keunikan masyarakatnya, dan secara pasti filem ini akan menjadi advertorial terbaik untuk mempromosikan pariwisata Bali khususnya Ubud.
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
11
f
i
econ omic o c us
g oing n side
The Royal Pita Maha
Oleh Ari Mustikawati & Andrey Abad
P
ernahkah terbayang oleh anda jika pemandangan yang dilihat oleh Walter Spies, Rudolf Bonet, atau Le Mayeur dalam lukisan “mooi indie� yang menghiasi galeri-galeri seni terkemuka terhampar di hadapan mata anda? Riak sungai Ayung yang membelah perbukitan dengan kanopi tropis yang teduh menjadikan The Royal Pita Maha lukisan alam yang tersisa. Resort ini merupakan salah satu dari sedikit resort di kawasan Ubud yang memiliki keistimewaan alam dan arsitektur, “the ad writes for itself,� tidak memerlukan
12
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
usaha yang berarti untuk menjualnya. Resort yang dimiliki oleh keluarga bangsawan Ubud ini berdiri sejak tahun 2004, dengan mengambil konsep relaksasi resort sebagai upaya untuk turut berpartisipasi dalam kesadaran global akan eco-tourism dan kesimbangan alam, mengingat Ubud selalu menjadi sorotan dunia dalam berbagai bidang seni, kebudayaan, dan gaya hidup spiritual. Ubud menjadi pusat seni dan budaya Bali sejak ratusan tahun yang lalu namun mata dunia baru menoleh 2 dekade terakhir sejak para pekerja seni dan artis dari seluruh penjuru dunia mengabadikan keelokan Ubud melalui lukisan, gerak tari, seni pertunjukan, musik dan sastra. Sebagai putra Ubud, Cok De melihat potensi yang sangat besar dalam dunia pariwisata yang nantinya akan semakin mempertegas Ubud sebagai pusat kebudayaan dunia, sebuah desa global, maka untuk mengabadikan keajaiban alam dan lanskap Ubud yang elok, beliau mendirikan The Royal Pita Maha, sebuah perpaduan karya seni alam dan manusia yang menjadikannya kanvas hidup, yang akan terlukis dalam imajinasi anda selamanya. (Foto: Gabe) Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
13
t heinter v i ew:
p e op l e
Tjokde
t heinter view:
p eople
M&I: Apa saja prinsip-prinsip bapak dalam mempertahankan usaha? CG: Sederhana saja, saya hanya memegang filosofi vertikal horizontal (mendatar, keatas red.); dalam arti bahwa saya menjaga hubungan antar manusia dan Tuhan. Saya percaya ketika saya berhubungan baik dengan manusia lainnya, demikian juga dengan Tuhan, saya akan dilimpahkan karma baik. Saya tidak pernah memaksa staff sales saya untuk mengejar target, bagi saya itu akan datang sendiri jika kita sudah berlaku baik, terhadap manusia, alam dan Tuhan. Seperti prinsip hidup saya, menjaga keseimbangan antara darma (kebaikan), harta, dan kama (kebutuhan). M&I: Adakah kemudahan dalam menjalankan usaha sebagai keluarga ningrat? CG: (sambil tertawa) tentu tidak. Meskipun lahir dan besar sebagai keturunan ningrat, tidak membuat saya istimewa. Sama seperti masyarakat umum lainnya, saya tentu mengalami berbagai tantangan dalam berbisnis. M&I: Apa yang menjadi tolak ukur kesuksesan bapak?
dan Maha Karyanya Oleh Ari Mustikawati
J
ika Anda pernah berkunjung ke Ubud, nama Royal Pita Maha Resort, Hotel Pita Maha atau Hotel Tjampuhan tidak akan asing lagi bagi Anda. Terletak di daerah Campuhan dan Kedewataan, dengan desain interior khas Bali yang sangat kentara dan cita rasa seni yang tinggi, Anda akan cepat mengenalinya. M&I kali ini mendapat kehormatan untuk berbincang sejenak bersama pemilik sekaligus perancang ketiga hotel tersebut, Drs. Tjokorda Gde Raka Sukawati, Ec. MM (CG), yang menyempatkan diri diantara jadwal kegiatannya yang padat. M&I: Apa kabar Bp. Cok Gde (demikian panggilan akrab beliau)? Apa saja kegiatan bapak saat ini? CG: (sambil tersenyum ramah) Selain mengajar sebagai dosen ekonomi S1 di Universitas Udayana, saya masih mengelola tiga hotel yang saya bangun. Saya juga masih aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Saya masih sering diminta untuk membuatkan bendabenda keagamaan seperti barong untuk pura-pura di Bali, bahkan di luar negri. Termasuk membuat tower yang saya rancang untuk Upacara Ngaben 2008 lalu.
14
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
M&I: Tahun berapa hotel bapak dibangun untuk pertama kali? Dan apa konsep yang paling menonjol dari tiga hotel yang bapak miliki? CG: Untuk Tjampuhan sebenarnya sudah lama bangunan tersebut ada, tepatnya tahun 1928. Hanya saja, baru dibuka sebagai hotel tahun 1991, kemudian menyusul Hotel Pita Maha tahun 1995 dan yang terakhir tahun 2003, Royal Pita Maha ini. Konsep yang saya terapkan dalam ketiga hotel saya adalah penyatuan dengan alam. Mengejewantahkan Tri Hita Karana dalam semua aspek. Setiap desain saya maksimalkan untuk menggunakan bahan dari alam, non kimia, sehingga tidak merusak atau berefek buruk pada lingkungan. Lokasi hotel saya dengan pemandangan yang bagus menurut saya adalah anugrah dari Tuhan, saya tidak akan merubahnya. Hanya memolesnya dan mempercantiknya tanpa berlebihan. Konsep lain yang saya terapkan, saya menonjolkan sisi Bali yang kental, salah satu contohnya adalah pahatan di dinding restauran, yang menceritakan perjalanan Rsi Markandya ke Ubud.
CG: Sukses dalam bisnis buat saya adalah ketika hotel saya masih dikunjungi orang, pegawai saya semua bahagia. Sering saya katakan kepada staff saya, terutama bagian sales untuk memikirkan target dan sebagainya. Lebih penting kalau mereka merasa bahagia, dapat bergaul menambah teman baru, menjaga hubungan baik dengan mereka, itu sudah cukup. Jika itu dilakukan dengan baik, saya rasa hal yang tak terduga pasti akan terjadi, itu sistem marketing saya (sambil tersenyum).
M&I: Bagaimana tanggapan bapak mengenai ikon yang baru saja disandang Ubud sebagai ‘The Best City in Asia’? CG: Sebagai warga Ubud tentu saya sangat senang bahwa Ubud bisa dinobatkan sebagai ‘The Best City in Asia’. Cukup terkejut bahwa jumlah pooling sangat tinggi untuk Ubud terutama dalam perolehan nilai friendliness atau keramah tamahan. Ini secara otomatis dapat mendongkrak jumlah turis yang akan berkunjung ke Ubud di masa-masa yang akan datang. M&I: Menurut bapak apa yang harus dijaga, diperbaiki dan dikembangkan agar Ubud tetap mempertahankan ikon tersebut? CG: Ubud memiliki pesona spiritualisme yang tinggi, saya rasa itu yang harus dan akan tetap dipertahankan masyarakat Ubud. Ini sudah menjadi indentitas kami. Spiritualisme ini yang memberikan jiwa dan aura yang istimewa bagi Ubud. Sedangkan yang harus diperbaiki, saya rasa infratrukturnya. Pembangunan harus lebih ditata, harus lebih yang ramah lingkungan, yang tidak merusak alam. Jika alam sudah habis dibabat atau dirombak, apalagi yang tersisa untuk Ubud. Implemetasi pada hal-hal kecil misal, pemasangan baliho atau papan nama harus lebih diatur agar sesuai dengan aura spiritualitas Ubud. (Foto: Gabe) Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
15
l ivingth e s uce s s f ul b us i n e s s
l i vi ng t hesucessfu lbu s ines s Apa yang membuatnya jauh lebih diminati dibanding warung babi guling lain, Ibu Oka menjelaskan, “babi baru saya potong sekitar jam 4 dini hari, setiap hari sekitar 4 ekor. Jadi daging yang saya masak masih segar. Saya masak dengan bumbu-bumbu khas Bali seperti jahe, bawang putih, bawang merah, cabai, kemangi, laos, kunyit dan bumbu rahasia racikan saya lainnya (sambil
Fenny Chang salah seorang wisatawan asal Singapura yang kebetulan sedang menyantap makan siangnya di Warung Ibu Oka mengatakan, “Sebelum saya liburan ke Bali, saya banyak membaca review tentang kelezatan babi guling Ibu Oka. Saya sampai lihat banyak tulisan tentang Ibu Oka di internet. Jadi begitu datang ke Bali, saya pikir harus saya coba. Saya berangkat pagi-pagi dari hotel saya di Kuta karena takut kehabisan. Setelah saya coba rasanya memang enak, gurih dan kulit babinya saya paling suka, renyah”.
Warung
Ibu Oka
Jika Anda berdomisili di Bali, Warung Ibu Oka yang terletak di Jalan Suweta Ubud tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda. Warung yang ukurannya tidak terlalu besar ini selalu ramai hampir setiap hari oleh pengunjung setia mereka, kebanyakan adalah wisatawan baik dari dalam maupun luar negri. Oleh Ari Mustikawati
A
pa yang menjadikan warung kecil ini laris manis? Sampai-sampai hampir semua media baik lokal maupun internasional selalu menulis tentang kesuksesan Ibu Oka. Ibu Oka yang memulai usahanya di Jalan Suweta lebih dari 20 tahun lalu ini, sebenarnya mewarisi kemampuan memasak babi guling dari mertuanya 25 tahun lalu. Kemudian ia memulai bisnis berdagang babi guling kecil-kecilan di pasar selama lima tahun dengan modal seadanya sebelum memutuskan pindah ke Jalan Suweta seperti sekarang. “Mertua saya sudah biasa memasak babi guling selama 33 tahun lebih, sebelum diturunkan ke saya. Memasak babi guling sudah menjadi tradisi turun temurun keluarga selama 60 tahun, sekarang sudah masuk generasi kedua”, ungkap Ibu Oka.
16
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
“Selain jualan di warung, saya sering dapat order dari hotel-hotel besar dalam jumlah besar, sampai 10 ekor babi. Saya juga sering dapat order untuk acara-acara khusus seperti pernikahan atau perayaan adat lain. Kalau sudah begini biasanya kami sekeluarga jadi sangat repot. Tapi senang, artinya banyak yang suka dengan babi guling olahan saya”, ungkapnya sambil tersenyum.
tertawa), lalu dipanggang, diputar-putar supaya matang merata dengan temperatur yang sama selama 5 jam. Barulah saya bawa ke warung untuk dijual”. Ibu Oka selalu terjun langsung ke dapur setiap hari dibantu beberapa anggota keluarga untuk menjaga cita rasa agar selalu sama. Dalam sehari, Ibu Oka biasa menjual sekitar 4 babi atau 400 porsi dengan harga antara Rp. 20.000,- hingga Rp. 25.000,-, disajikan bersama nasi, sosis darah babi, lemak babi, kulit goreng yang renyah dan sayuran. Warung kecil Ibu Oka buka pada pukul 10.30 dan tutup sampai semua porsi terjual, “biasanya jam 2 sudah habis, atau paling sore sekitar jam 3 atau 4”, jelas Ibu Oka.
Ditanya bagaimana ia bisa sesukses ini, Ibu Oka menerangkan, “harus sabar dan ulet, awalnya pasti tidak seramai ini. Asal bisa menjaga mutu, meskipun bahan pokok kadang naik-turun, rasa dan cara pengolahan tetap saya pertahankan. Harga saya buat seterjangkau mungkin. Kalau sudah begitu pasti pengunjung akan senang dan tidak ragu-ragu untuk datang lagi.” Bisnis kuliner khas Bali ini sekarang sudah menjadi tambang emas Ibu Oka, yang menopang ekonomi keluarganya. Dengan ketekunan, kesabaran dan keuletannya dalam menjalankan usaha, ia berhasil meraih sukses dan pundi-pundi rupiah pun mengalir seiring dengan meroketnya popularitas kelezatan racikan babi guling buatannya. (Foto: Dedeth) Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
17
s
s
growth t rate gi e s
growth trategies mana yang butuh bantuan orang lain. Sebelumnya yang diketahui tentang menentukan prioritas pekerjaan yang harus dilakukan hanyalah berdasarkan pertimbangan “yang mana dari sekian pekerjaan tersebut yang mendatangkan manfaat terbanyak?” Dan selanjutnya mulai mengerjakan pekerjaan dari yang mendatangkan manfaat terbanyak.
I Made Wenten B.
Kabid Support & Operation BPR Lestari
What Needs To Be Done? Tuhan itu maha adil. Setiap orang diberikan account (rekening), dan setiap bangun pagi account yang dimiliki oleh setiap orang akan diberikan nilai atau saldo yang sama. Tanpa terkecuali semua orang akan menerima saldo sejumlah 86,400. Sepanjang hari, kita bisa menukar saldo tersebut dengan apapun dan kita memiliki kebebasan penuh untuk itu. Jadi dengan apa saldo tersebut kita tukar? Terserah kita. Dan di malam hari pada saat kita tidur saldo tersebut secara otomatis akan lenyap, hilang. Esok harinya pada saat kita terbangun, saldo tersebut akan terisi kembali, kita tukar lagi dan lenyap kembali. 18
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
S
aldo tersebut adalah waktu dalam detik, semua orang memiliki waktu yang sama bukan? Waktu tersebut bisa kita tukar dengan melakukan apapun. Dan kita memiliki kebebasan penuh untuk menentukan apa yang dilakukan untuk menghabiskan waktu tersebut. Dan hasil dari apa yang kita lakukan, baik besar atau kecil, bermanfaat atau tidak, berarti atau tidak berarti, tergantung dengan pilihan yang kita buat. Semakin berkualitas pilihan yang kita buat, semakin efektif tindakan kita, semakin besar dan berarti hasil dari tindakan kita. Saya teringat cerita ini lewat sebuah buku yang pernah saya baca ketika saya sedang belajar bagaimana caranya menjadi lebih efektif. Dua atau tiga tahun lalu saya tidak pernah terpikir untuk menjadi lebih efektif, karena tanggungjawab secara kualitas dan kuantitas tidaklah begitu banyak. Semua pekerjaan, besar atau kecil hampir semua bisa dikerjakan karena waktu yang dimiliki cukup untuk mengerjakannya. Jikalau pekerjaan tiba-tiba menjadi sedikit lebih banyak, saya hanya perlu membawanya pulang, mengerjakannya di rumah dan selesai. Tetapi sekarang, ceritanya menjadi sedikit berbeda. Resources pribadi yang dimiliki tidak mencukupi lagi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Dan ini menjadi tantangan baru, tentu saja tanggungjawab tidak bisa digunakan sebagai alasan. Tantangan ini harus dicari jalan keluarnya, salah satu alternatif adalah dengan cara menjadi lebih efektif. Menjadi lebih efektif mungkin bukan cara yang terbaik, tetapi sampai saat ini belum terpikirkan hal lain yang lebih baik. Menjadi lebih efektif ternyata bukan persoalan yang mudah, karena keefektifan itu merupakan hasil dari pilihan untuk menentukan pilihan dari sekian pekerjaan yang tidak mungkin kita lakukan sendiri semuanya. Pilihan itu meliputi mana yang akan dikerjakan, mana yang tidak. Mana pekerjaan yang kita kerjakan sendiri,
Tetapi belakangan ini saya menemukan satu hal yang menarik dalam menentukan apa yang harus dilakukan, setelah saya membaca buku Peter F. Drucker yang berjudul “The Effective Executive”. Hal yang menarik adalah pernyataan berikut: “Kecerdasan merupakan hal yang sangat berbeda dengan efektif”. Benar juga, hampir tidak ada relevansi antara pintar dengan efektif. Orang cerdas belum tentu efektif, begitupun sebaliknya orang yang efektif belum tentu orang yang cerdas atau pintar. Dan ini kabar yang sangat bagus buat saya, karena saya bukanlah orang yang tergolong cerdas. Jadi peluang untuk menjadi lebih efektif terbuka lebar.
Apakah yang membuat seorang eksekutif menjadi efektif? Bagi seorang eksekutif yang ingin menjadi lebih efektif ternyata mereka memiliki kebiasaan untuk mengajukan pertanyaan, seluruhnya ada delapan pertanyaan. Untuk sementara yang menjadi perhatian saya adalah dua pertanyaan pertama. Yaitu: apakah yang harus dilakukan? (What needs to be done?). Wah ini mungkin merupakan salah satu permasalahannya. Kalau dilakukan evaluasi kebelakang mungkin tidak semua yang saya lakukan sesuai dengan pertanyaan tersebut. Dan mungkin apa yang dilakukan sebelumnya adalah hal yang ingin saya lakukan. Padahal yang sebaiknya kita pilih untuk dilakukan adalah “apa yang harus dikerjakan” bukan “apa yang ingin saya kerjakan”. Yang kedua, apakah yang paling tepat bagi perusahaan? (What is right for the enterprise?). Untuk menjadi lebih efektif hal yang harus kita utamakan adalah perusahaan, bukan kita sendiri, bukan individu lain, bukan bagian perbagian tetapi secara menyeluruh untuk perusahaan. Karena apapun yang baik bagi perusahaan secara jangka panjang pasti baik untuk semuanya. Sebelumnya saya berikan catatan dulu, catatan pertama adalah yang diatas hanyalah dua dari delapan kebiasaan. Catatan yang kedua adalah dua hal tersebut sedang saya pelajari untuk membuat diri sedikit lebih efektif. Bukan hal yang sudah saya maknai dan kemudian saya tulis untuk diajarkan kepada orang lain. Tetapi kalau ada rekan-rekan yang berminat belajar hal yang sama, wah alangkah senangnya. Dan terakhir tolong doakan semoga berhasil! (Ilustrasi: Yana) Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
19
f
f
smar t ami l y
s mar t amily
B
eberapa bulan pertama (bahkan pada tahun-tahun pertama) bagi hasil itu memang dibayarkan. Kemana IBIST menginvestasikan dana nasabah memang tidak pernah jelas, tapi nasabahnya sepertinya tidak pernah peduli. Mereka terus saja berinvestasi dan mendapatkan bagi hasilnya. Tapi seperti yang kita semua tahu, pengelola IBIST lalu melarikan diri dan membawa serta uang nasabah. Banyak nasabah yang tidak mendapatkan bagi hasilnya. Mereka yang berinvestasi belakangan, tentu saja gigit jari. Pas nasabahnya ditanya, kenapa mau berinvestasi di IBIST, mereka mengatakan: “Habis saya lihat para pejabat dan pensiunan TNI, Polisi serta Pejabat saja yang banyak masuk. Mereka lancar-lancar saja lagi dapat bagi hasilnya”. Lihat, betapa TNI, Polisi dan Pejabat menjadi contoh bagi masyarakat. Hei mas, TNI, Polisi dan Pejabat juga manusia. Kalau soal memilih investasi, mereka sama saja dengan kita: suka gelap mata kalau melihat tawaran hasil Investasi yang tinggi. Eit, tunggu dulu... apakah salah kalau ada tawaran investasi berbunga tinggi? Saya jadi ingat peristiwa QSAR. Anda tahu QSAR? Qurnia Subur Alam Raya, sebuah perusahaan agribisnis yang menawarkan kepada masyarakat untuk berinvestasi dan mendapatkan Bagi Hasil dalam bisnis agrobisnis mereka. Banyak orang yang tertarik untuk masuk berinvestasi ke dalamnya. Tidak sedikit orang yang bisa menginvestasikan hingga belasan, puluhan bahkan ratusan juta kedalamnya. Selama itu media masa tenang-tenang
Berinvestasilah pada Pihak Ketiga yang memiliki aturan dan legalitas yang jelas. Ketika Anda melakukan investasi, Anda bisa melakukannya dengan dua cara. Langsung atau menitipkan dana Anda melalui pihak ketiga. Langsung, misalnya seperti ketika Anda membeli emas, properti, dan lain sebagainya. Produkproduk tersebut langsung Anda pegang dan miliki. Kalau Anda membuka usaha dan membangunnya sendiri dari awal, ini bisa juga disebut investasi secara langsung. Kedua, Anda juga bisa berinvestasi dengan menitipkan uang Anda melalui pihak ketiga. Contohnya ketika Anda berinvestasi lewat deposito, maka Anda sebenarnya sudah berinvestasi lewat pihak ketiga, yaitu dengan menitipkan uang Anda via bank. Melakukan investasi lewat perusahaan asuransi juga sama, karena ada pihak ketiga yang terlibat disitu, yaitu perusahaan asuransi. Ketika saya membuka usaha dan Anda ikut menginvestasikan uang Anda ke usaha saya, maka itu sama seperti Anda berinvestasi lewat pihak ketiga, yaitu saya. Sama juga dengan kalau Anda menginvestasikan uang Anda ke sebuah peluang Investasi Bagi Hasil dari QSAR atau IBIST. Nah, tips pertama dari saya gampang sekali, yaitu: kalau Anda berinvestasi melalui pihak ketiga, pilihlah pihak ketiga yang memiliki aturan dan legalitas yang jelas, terutama aturan dan legalitas tentang boleh tidaknya mereka menghimpun dana dari masyarakat. Setahu saya bapak ibu yang terhormat, di Indonesia, kalau Anda berinvestasi lewat pihak ketiga, maka pihak ketiga yang memiliki aturan dan legalitas yang jelas tentang penghimpunan dana dan kegiatan mengumpulkan dana untuk investasi hanya ada beberapa, yaitu bank, asuransi, pialang (efek maupun komoditas) serta manajer investasi. Diluar itu? Hehe, maaf... seringkali kurang jelas aturannya.
Menyikapi Tawaran Investasi Bagi Hasil Berbunga Tinggi Oleh Safir Senduk Perencana keuangan (www.perencanakeuangan.com) Pernah dengar IBIST? Ya, saya yakin Anda pernah dengar. IBIST adalah singkatan dari Interbanking Bisnis Terencana, sebuah bisnis yang sekitar tahun 2006-2007 menawarkan investasi yang menawarkan bagi hasil kepada masyarakat, dimana siapapun yang berinvestasi kesitu akan mendapatkan hasil sebesar 4%. Sebagai contoh, kalau Anda menginvestasikan dana sebesar katakan Rp 10 juta, maka setiap bulan Anda akan mendapatkan Rp 400ribu per bulan. Menggiurkan ya? 20
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
saja, begitu juga para ahli serta pakar-pakar keuangan. Tapi begitu QSAR jatuh, saya ingat sekali, semua pakar keuangan serta bisnis langsung saja cuap-cuap mengatakan bahwa nggak mungkinlah sebuah investasi bisa memberikan sebesar QSAR. Bullshit, nggak masuk akal. Ya ya ya, kita seringkali bersuara keras kalau sesuatu sudah terjadi, bukan ketika sesuatu belum terjadi. Untung saya nggak ikut komentar tentang QSAR waktu itu. Saya tidak ingin menghakimi bisnis semacam QSAR maupun IBIST, karena sudah banyak pakar keuangan maupun bisnis yang memberikan pendapatnya. Tapi yang ingin saya bahas adalah perlukah Anda berinvestasi kalau ada penawaran investasi bagi hasil berbunga tinggi seperti ini. Ada 5 langkah yang saya sarankan untuk Anda lakukan: berinvestasilah pada pihak ketiga yang memiliki aturan dan legalitas yang jelas, lihat bidang usahanya, lihat lokasinya, lihat manajemennya, lihat pemiliknya. Oke, kita bahas satusatu.
Bedakan antara aturan dan legalitas tentang penghimpunan dana dan aturan dan legalitas tentang pendirian. Kalau Anda datang ke IBIST dan bertanya ‘Anda punya ijin nggak?’. Mereka akan dengan lantang menjawab ‘punya’. Tapi disini mulai terjadi salah paham. Nasabah mengira bahwa IBIST punya ijin untuk menghimpun dana, sementara yang dimaksud punya ijin disini adalah punya ijin untuk berdiri. Ya, IBIST memang punya ijin untuk berdiri, tapi bukan ijin untuk menghimpun dana dari masyarakat. Jadi, kalau Anda melakukan investasi dengan menitipkan dana Anda di pihak ketiga, lakukan pada pihak ketiga yang memiliki aturan dan legalitas yang sudah jelas, sehingga kalau ada apa-apa dengan Anda, maka Anda – biasanya – akan jauh lebih terlindungi. Sementara kalau Anda berinvestasi pada pihak ketiga yang kurang jelas regulasi dan legalitasnya, maka kalau ada apa-apa dengan uang Anda, maka paling-paling Anda cuma bisa bilang selamat tinggal pada uang Anda. Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
21
f
f
smar t ami l y Lihat Bidang Usahanya Sekarang, katakan saja Anda orang yang keras kepala. Setelah membaca tulisan ini, Anda memutuskan untuk tidak mempedulikan siapa pihak ketiga Anda. Mungkin kata Anda: saya tidak peduli siapa pihak ketiga saya. Saya tidak peduli apakah dia punya aturan dan legalitas yang jelas, karena saya lebih tertarik pada bunganya. Oke, kalau begitu, saya punya tips lagi untuk orang yang keras kepala seperti Anda, yaitu lihat bidang usahanya. Maksudnya begini, kalau IBIST menawarkan Bagi Hasil 4% sebulan, coba cek: apa yang dia lakukan sehingga bisa memberikan Anda hasil 4% sebulan? Kalau QSAR menawarkan hasil sekian persen sebulan, coba cek: apakah usaha agrobisnis yang dilakukan QSAR masuk akal untuk mereka bisa memberikan hasil sebesar sekian persen per bulan?
s mar t amily Pertanyaannya sekarang, apakah usaha agrobisnis yang dilakukan QSAR memang bisa memberikan hasil yang tinggi? Jawaban saya, kalau sudah detail ke masing-masing jenis usahanya, Anda harus tanya ke orang yang mengerti bidang itu. Dalam kasus QSAR, tanyalah minimal ke 3-5 orang yang memang mengerti agrobisnis. Kalau Anda ditawari usaha wartel dengan bagi hasil 3% sebulan, maka untuk mengetahui mungkin nggak sih usaha wartel bisa memberikan hasil 3% sebulan, ya tanyalah ke orang yang mengerti tentang usaha wartel. Jangan tanya ke saya dong. Saya Perencana Keuangan, bukan pengusaha agrobisnis atau wartel. Dengan bertanya kepada pakar pada masingmasing usaha tersebut, Anda bisa mengukur sebesar apa risiko yang mungkin akan Anda alami di usaha itu. Bukan begitu?
kalau lokasinya tidak ada? Jadi untuk amannya, sempatkan waktu untuk mengecek keberadaan lokasinya.
Lihat Manajemennya Oke, Anda sudah lihat lokasinya. Anda yakin dengan bidang usahanya. Sekarang, Anda perlu lihat bagaimana kredibilitas pengelolanya. Ya dong, sebagus apapun prospeknya, tapi kalau Anda tidak yakin dengan pengelolanya, buat apa? Ketidakyakinan ini bisa macam-macam, mulai dari pelayanan orang-orangnya (apakah mereka profesional atau tidak), sistem manajemennya (apakah koordinasi mereka bagus atau tidak), bahkan mungkin dari bagaimana mereka meyakinkan Anda.
Sekarang, seberapapun bagus usahanya, pelayanannya, manajemennya, serta regulasinya, apakah Anda mau berinvestasi ke tempat yang pemiliknya nggak bener? Masalahnya sekarang, bagaimana Anda bisa tahu tentang kredibilitas pemilik? Hehe, ini sih nggak gampang. Susahnya setengah mati. Cuma, sebagai referensi, Anda bisa minta informasi dari para marketernya. Biasanya di brosur mereka tertulis catatan mengenai siapa pemiliknya dan seperti apa riwayatnya. Kalau di brosur tidak ada, tanya ke marketernya. Mereka tidak mau kasih, tanya ke orang lain didalam perusahaan. Apa yang terjadi kalau Anda sudah tanya ke tiga orang dalam perusahaan itu dan mereka tidak mau kasih tau mengenai siapa pemilik usahanya? Tinggal saja. Nggak usah investasi kesitu. Ingat, dimana-mana, yang namanya manajemen tunduk pada pemilik. Lha kalau pemiliknya tidak jelas, ngapain Anda invest kesitu. Bisa-bisa uang Anda nanti juga tidak jelas juntrungan-nya.
Banyak orang - bahkan pakar keuangan – yang bilang bahwa tidak mungkin sebuah investasi bisa memberikan hasil sebesar 4% sebulan. Impossible – katanya. Ehm, saya punya pendapat yang sedikit berbeda dengan para pakar itu. Pendapat saya adalah: anything is possible. Usaha restoran
Lihat Lokasinya
misalnya, bisa kok memberikan margin keuntungan sebesar 100%. Semua orang tahu bahwa investasi pada usaha makanan adalah investasi yang sangat menguntungkan karena margin keuntungannya sangat tinggi. Nah, sekarang... kalau saya punya usaha restoran padang yang sangat menguntungkan, banyak sekali pembelinya, lalu saya menawarkan Anda untuk berinvestasi pada usaha restoran saya dan Anda akan mendapatkan hasil 3% sebulan, apa yang akan Anda katakan? Sudah jelas: “Kurang besar dong...”. Lihat kan, kalau Anda tahu bidang usahanya, keyakinan Anda jauh lebih besar dan tidak ada yang tidak mungkin. Sudah terlalu banyak pakar yang mengatakan tidak mungkin terhadap suatu hal, tapi ternyata mungkin-mungkin saja. Contohnya: belasan tahun lalu, tidak ada pakar yang yakin bahwa air mineral bisa dijual dalam kemasan dan dijual dengan harga yang lebih mahal daripada bensin. Tapi apa yang terjadi? Air mineral dalam kemasan sudah terlalu banyak merknya dan mereka semua memiliki kemasan yang hampir sama dengan merk air mineral pertama yang dulu diolok-olok bahwa dia tidak akan berhasil.
22
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Ini cukup mudah. Apa yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah mengecek keberadaan lokasinya. Kalau Anda ditawari oleh teman Anda untuk berinvestasi pada butiknya di daerah sudut kota Jakarta misalnya, ya dicek dong. Ada apa nggak butiknya. Jangan-jangan bohong. “Tapi pak, itu kan temen saya... mana mungkin dia bohong...”. Huahahaha, pak... jangan salah, karena kedekatannya, teman adalah orang yang paling mudah untuk bisa membohongi Anda. Yaaah, sisihkan waktu sebentar aja untuk mengecek benar atau tidak keberadaan usaha itu juga nggak apa-apa kan? Atau, Anda ditawari untuk berinvestasi pada usaha agribisnis? Cek dulu, ada nggak kebunnya. Kalau mereka bilang bahwa mereka punya kebun seluas 3 hektar, sempetin waktu untuk datang ke lokasi dan mengecek. Ada atau tidak. Bikin foto kalau perlu. Bikin juga foto orang-orang yang ada di kebun itu. Bikin juga foto nama jalannya. Bikin foto yang banyak. Nggak punya kamera? Beli. Harga kamera mungkin masih sangat murah dibanding pentingnya melakukan dokumentasi yang Anda lakukan. Jangan salah, ada atau tidaknya keberadaan lokasi usaha memang tidak menjamin bahwa pengelola usaha itu akan memenuhi janji-janjinya. Lha wong lokasinya ada saja si pengelola bisa tidak memenuhi janji-janjinya, apalagi
Ya, kadang-kadang ketika mereka meyakinkan Anda untuk berinvestasi di tempat mereka, ngototnya setengah mati. Tapi dari ngotot itu bisa dilihat, seberapa bagus mereka dalam menjelaskan bisnisnya kepada Anda. Banyak dari para marketer dari usaha investasi bagi hasil ini yang tidak terlalu bagus dalam menjelaskan. Kadang-kadang, kalau Anda sudah ketemu 3 orang marketing yang sama dari perusahaan itu dan pola penjelasannya masih tidak bagus juga, mungkin Anda harus berpikir ulang untuk berinvestasi kesana. Sudah menjadi rahasia umum bahwa investasi usaha bagi hasil seringkali tidak memiliki marketer-marketer yang handal dalam melakukan penjelasan dan presentasi. Kalaupun nasabahnya banyak, seringkali nasabah lebih tertarik pada seberapa besar hasil yang bisa mereka dan menutup mata terhadap kemana investasinya akan dilakukan. Semua itu, mulai dari marketernya, pelayanan administrasinya, serta kredibilitas dari orang-orang didalamnya, membentuk satu kesatuan yang bisa membantu Anda mengambil keputusan apakah Anda akan berinvestasi kesana atau tidak. Ya, kalau mereka tidak profesional dalam melayani Anda, mungkin itu juga yang akan terjadi pada uang Anda. Jadi berhati-hatilah.
Lihat Pemiliknya Terakhir, lihat kredibilitas pemiliknya. Ya ya ya, siapa pemiliknya, mau tidak mau akan mempengaruhi bagaimana usaha tersebut berjalan. Usahanya sudah bagus, manajemennya sudah bagus, kontraknya sudah jelas, eeeh... nggak tahunya pemiliknya nggak bener. Dia pernah punya masalah keuangan. Dia pernah punya masalah kriminal. Bahkan mungkin Anda pernah melihatnya di Acara Buser di tivi.
Nah, mudah-mudahan 5 tips itu bisa membantu Anda memutuskan bagaimana bersikap– sebagai karyawan atau apapun profesi Anda - terhadap banyaknya tawaran Investasi Bagi Hasil sekarang ini. Pendapat saya cukup jelas, berbeda dengan sejumlah pakar keuangan lain, saya mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dunia semakin maju, orang-orang semakin kreatif, produkproduk investasi baru terus bermunculan. Termasuk usaha yang aneh-aneh dan kelihatannya tidak masuk akal untuk jaman sekarang. Tahun ’50-an misalnya, sistem franchise juga banyak ditentang oleh orang-orang di Amerika karena dianggap ‘aneh’. Tapi lihat sekarang, banyak pengusaha yang ingin memfranchisekan usahanya. Nah, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, maka investasi dengan hasil tinggi juga mungkin bisa dicapai. Asalkan, sebagai investor, Anda tahu kemana usaha itu berinvestasi, dan Anda juga memahami bagaimana usaha itu bekerja sehingga kalau ada yang menawari Anda investasi dengan bagi hasil tertentu, maka Anda bisa mengatakan: “Oh, ini usaha makanan ya? Masuk akal kok hasilnya tinggi.”. Atau, “Ah, ini tidak masuk akal...”. dan seterusnya. Salam, Safir Senduk www.perencanakeuangan.com Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
23
green
b us i ne s s
green
Pasar Pagi
Organik Oleh Ari Mustikawati
B
erbeda dengan pasar tradisional kebanyakan, pasar pagi organik yang terletak di Jalan Pengosekan Ubud, tepatnya di teras restauran Pizza Bagus, hanya menjual sayuran organik dan produk-produk olahan dari bahan organik yang diproses secara alamiah tanpa pengawet buatan atau kimia lainnya. Pasar yang baru muncul 3 tahun belakangan ini, hanya berisikan 10 penjual saja yang tergabung dalam wadah koperasi diinisiasi dan dinaungi oleh Yayasan IDEP. Penjual-penjual tersebut datang dari masyarakat lokal yang secara khusus membudidaya sayuran organik dan mengolah bahan mentah tersebut menjadi bahan jadi siap pakai yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Selain menjual produk-produk mereka di pasar pagi yang hanya ada setiap Rabu (di Arma Museum) dan Sabtu (Pizza Bagus) dari pukul 9 hingga 14.00, beberapa dari mereka memasarkannya melalui CaféCafé vegetarian di seputaran Ubud atau toko-toko penjualan bahan makanan seperti The Pantry, yang terletak di Sanur.
dari perkebunannya di Desa Puakan Taro. Ketut Adi yang kebetulan menjual bahan-bahan organik serupa juga mengiyakan, “sebelum ada pasar pagi, kami hanya sekedar menitipkan saja di toko-toko, itu pun tidak dalam jumlah banyak, karena harus tempat yang memang khusus menjual bahan-bahan organik”. Berbeda dengan Ibu Nyoman dan Ketut Adi, vendor Juice Ja menyediakan berbagai macam selai buah seperti mulberry kacang almond, selai strawberry, selai kacang, granola bar, salad dressing, ekstrak vanilla organik, kue muffin, wijen hingga kismis yang
semuanya diolah secara alami tanpa pengawet dan pemanis buatan. Anda juga dapat menelusuri vendor Sari Organik milik Nyoman Yusa yang menyediakan vinegar dari rambutan, wine lokal yang disuling dari buah markisa, nanas dan rambutan, beberapa jenis beras organik dan acar. Menurut Nyoman Yusa kebanyakan pembeli yang datang adalah expatriat bahkan turis-turis asing yang sedang berlibur. Selain menjajakan produknya di pasar pagi, Nyoman Yusa memiliki rumah makan organik yang terletak hanya 800 meter dari abangan Bungalow. “Semua bahan baku dipetik dari kebun sendiri, jadi masakan tetap segar dan lebih sehat”, jelas Nyoman Yusa. Terletak tidak berjauhan, Anda dapat menikmati rotiroti organik hasil olahan Temuku Bakery dan Supa Dupa Spice yang memasarkan produk-produk kosmetik yang
b u sin ess
pasti aman untuk Anda gunakan. Supa Dupa Spice menawarkan berbagai macam pilihan wewangian dupa, lulur mandi, body butter, hand body lotion, liquid soap hingga lip balm dengan harga terjangkau. Untuk Anda yang tertarik mencoba alternatif obatobatan tradisional, vendor Pak Man Arya Dunung menyediakan racikan jamu dari bahan-bahan alami yang patut Anda coba. Dengan senang hati penjaja vendor akan menjelaskan khasiatnya untuk Anda. Selain itu, Anda dapat membeli susu kedelai yang tahan hingga 4 hari disimpan di lemari es, yang sudah barang tentu hanya dengan bahan pengawet alami. Jika Anda berkunjung ke Ubud, tidak ada salahnya Anda berbelanja di pasar pagi organik, selain membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, Anda akan memperoleh makanan sehat dan bergizi untuk dibawa pulang. (Foto: Yana)
“Kami sangat terbantu dengan adanya pasar pagi ini. Selama ini kami hanya menitipkan dagangan kami di beberapa toko saja. Selain itu bingung mau dipasarkan kemana”, ungkap Ibu Nyoman yang menjual kopi jahe, beras coklat gaga, beras merah gaga dan jamu mahkota dewa yang jauh-jauh datang
24
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
25
l eisu re
Bertualang di
Oleh Ari Mustikawati
Jika Anda ingin memberikan alternatif liburan yang menghibur sekaligus mendidik si kecil kesayangan Anda, tidak ada salahnya bertandang ke Bali Safari Marine Park di Gianyar. 26
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
27
l eis u re
l eisu re
T
idak perlu jauh-jauh ke Bogor atau Jakarta untuk melihat-lihat hewan-hewan khas dari seluruh pelosok Indonesia, Anda cukup datang ke Gianyar. Di taman seluas 40 hektar - Bali Safari Marine Park, selain Anda akan mendapati beberapa jenis hewan khas pulau-pulau di Indonesia, Anda dapat bersafari ria melihat hewan jenis lain asal India dan Afrika. Cukup dengan membayar Rp. 110.000 per orang, Anda dapat menikmati fasilitas berkeliling di dalam mobil safari yang nyaman lengkap dengan pendingin udara dan pemandu yang setia mengantar Anda menjelajah ke dalam area Safari.
28
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Berbaur dengan pengunjung lain asal Jepang dan Australia di dalam mobil safari, saya berserta kru M&I, menikmati safari journey kami kali ini. Kami disuguhkan lebih dari ratusan hewan dari 60 spesies yang dilepas secara bebas, termasuk akuarium ikan-ikan air tawar seperti piranha di area lobby. Semua didatangkan langsung dari daerah dan negara asalnya, seperti Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, Orang Utan, Harimau Putih di area Ranthambore yang dibuat seperti replika Kota Rajasthan India kuno, Cheetah – hewan mirip macam yang dapat berlari 70 mil per jam, Wildebeest, Burung Ostrich, Kalahari yang keberadaannya sudah punah di alam bebas, Antelope, Zebra, Kuda Nil, asli dari Afrika, dan masih banyak lagi hewan-hewan langka lainnya.
Sesuai dengan slogan Bali Safari Marine Park sebagai one stop entertainment, seusai bersafari ria, kami mengelilingi beberapa arena lainnya dengan berjalan kaki; seperti Kampung Gajah, tempat kami menyaksikan pertunjukan gajah yang selalu ada setiap pagi dan sore, pertunjukkan memberi makan burung, pertunjukan hanoman setiap senja, berfoto bersama bayi harimau dan Orang Utan, memberi makan gajah, bahkan Anda masih dapat berkeliling dengan naik Unta atau Gajah.
Lelah berkeliling, kami menyempatkan makan siang di Restauran Tsavo Lion yang dibangun bersebelahan dengan kandang Harimau Putih asal India. Dengan dinding yang dirancang secara khusus terbuat dari kaca tebal, kami seperti makan siang layaknya ditengahtengah hutan Ranthambore bersama tiga singa putih yang sudah jinak. Luar biasa bukan? Puas menikmati makan siang yang unik, kami bergegas menuju Fun Zone, arena bermain yang menyediakan beragam permainan yang patut untuk dicoba; spinning coaster, flume ride climbing car, go go bouncer, merry go around, boom boom boat, bumper car dan Water Park – Taman Air yang akan membuat anda basah. Jika Anda belum puas menikmati petualangan seharian, Bali Safari Marine Park menawarkan Mara River Safari Lodge, penginapan dengan nuansa Afrika di tengah-tengah kawanan hewan yang berkelana bebas di halaman lodge Anda. Selamat bersafari! (Foto: Dedeth, Yana)
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
29
i
t he ns ide r
f rontof
MIM
Mastering the Sales, Service and Brand Oleh Ari Mustikawati
M
arkplus Institute of Marketing (MIM) yang baru saja di buka di Bali awal tahun ini, sudah memulai sesi pelatihan pertamanya di akhir bulan Februari lalu. M&I mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan vice president MIM – Bp. Jacky Mussry (JM) yang menyempatkan diri bertandang ke Bali untuk membuka sesi pelatihan tersebut, berikut liputannya untuk Anda: M&I : apa sebenarnya misi dan visi MIM? JM : MIM adalah sebuah lembaga konsultasi yang mengemban misi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat secara luas dan perusahaan mengenai sales, service dan marketing. Kami ingin meningkatkan value creation (atau kemampuan) setiap individu (dalam hal ini pegawai) sehingga mereka menjadi kompetitif. Jika sebuah perusahaan memiliki pegawai yang kompetitif diharapkan pula perusahaan tersebut menjadi kompetitif. Harapan besarnya adalah Indonesia menjadi semakin maju dan berkembang dalam perekonomian terlebih lagi setelah Indonesia sudah masuk dalam G20.
M&I : apa fokus MIM saat ini di Bali? JM : seperti juga MIM di kota lain, kami fokus pada dua hal; pelatihan perusahaan dan masyarakat luas (individu) yang menekankan pada sales, service dan brand. Untuk pelatihan perusahaan kami berperan sebagai konsultan yang melakukan research, menyediakan modul dan pelatihan yang bersifat costumized (atau berbeda-beda sesuai kebutuhan perusahaan). Kami akan duduk bersama klien kami, mendengarkan apa yang mereka butuhkan barulah kami melakukan eksekusi apa yang paling baik untuk perusahaan tersebut. Sedangkan untuk masyarakat luas (individu), kami akan membuka kelas pelatihan yang dibagi menjadi kelas operasional, manajerial dan strategi pada jadwal-jadwal tertentu yang telah ditetapkan, dimana kami memberikan modul, silabus dan evaluasi dengan pola pengajaran yang terstruktur, yang dapat secara langsung diimplementasikan di tempat kerja mereka. Kami ingin mereka pulang mendapatkan sesuatu yang baru, teknik-teknik atau strategi sales, marketing dan brand yang dapat meningkatkan value creation dan memperkuat skill (kemampuan) mereka. M&I : harapan bapak ke depan terhadap MIM?
M&I : apakah keberadaan MIM di Bali dirasa penting? JM : Bali adalah propinsi yang berkembang cukup pesat, sehingga kami berpikir sangat penting jika MIM melebarkan sayapnya ke Bali. Belum banyak orang di Indonesia yang memahami secara detail apa itu marketing dan bagaimana pola kerja marketing yang efisien dan efektif.
30
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
JM : awal tahun ini adalah masa-masa percobaan bagi MIM di Bali. Kami ingin melihat pasar terlebih dahulu, meskipun saya cukup optimis bahwa Bali membutuhkan MIM. Saya berharap kedepannya, kami dapat mendirikan MIM Academy yang dapat beroperasi secara lebih optimal dan melakukan workshop-workshop. (Foto: Yana)
S
iapa yang tak mengenal tokoh Mickey Mouse, Minnie Mouse, Pluto si anjing peliharaannya yang ramah dan lucu, Goofy serta Donald Duck beserta tiga keponakan nakalnya? Nama-nama tersebut adalah tokoh rekaan sang masterpiece kartun di Amerika, Walter Elias Disney atau yang lebih dikenal dengan nama Walt Disney. Ia adalah produser sekaligus sutradara, penulis naskah, pengisi suara, animator, pengusaha, penghibur, dermawan dan ikon internasional. Lahir di Chichago, Illinois Amerika Serikat pada tanggal 5 Desember 1901, Walt berhasil mengukir sejarah dalam dunia hiburan anak-anak (film animasi), yang tokoh-tokoh animasi karyanya masih sangat populer hingga ini. Berangkat dari tokoh rekaannya Mortimer, si tikus kecil yang kemudian mengalami banyak metamorfosa hingga menjadi Mickey Mouse seperti sekarang, Walt mampu menancapkan kukunya di dunia hiburan Holywood dan menjadi pengusaha showbiz yang handal dengan mendirikan Disneyland dan Walt Disney World Resort di Cina, Jepang, Perancis dan Amerika Serikat. Semasa hidupnya, ia telah menyabet 26 Academy Awards dari 59 nominasi untuk berbagai kategori dan 7 Emmy Awards.
m in d
yang kemudian tercetus ide untuk membuat sebuah perusahaan komersial mereka sendiri, dengan nama Iwerks-Disney Commercial Artists. Disusul kemudian, ia membuat perusahaan animasi miliknya sendiri diilhami oleh Edwin G. Lutz, melalui bukunya yang berjudul “Animated Cartoons: How They Are Made, Their Origin and Development”, yang berhasil melahirkan “Newman Laugh-O-Grams”, kartun populer pertamanya di Kansas City. Sejak saat itu, karirnya terus meroket naik diikuti dengan ide-ide cemerlangnya yang film-film karyanya masih bisa kita nikmati hingga sekarang.
Walt Disney adalah pria keturunan Irlandia-Kanada dari sang ayah dan Amerika-Jerman dari sang ibu, besar dan tumbuh di Ontorio dan Kansas, kota tempat ia bertemu dengan Walter Pfeiffers, penggila teater yang mengenalkannya untuk pertama kali ke dunia showbiz dan perfilman. Disney menghabiskan masa remajanya untuk belajar di Kansas City Art Institute, Chicago Art Institute dan bermain taman Electric Park yang sangat mempengaruhi ide rancangannya dalam membuat Disneyland. Disney yang bercita-cita menjadi karikaturis memulai karirnya di perusahaan Pesmen-Rubbin, sebagai pembuat iklan di koran, majalah dan film teater. Di sinilah ia berkenalan dengan seorang kartunis Ubbe Iwerk, Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
31
l iterat ure
l ite ratu re
Pribadi Budiono Direktur BPR Lestari
RICH DAD’S CONSPIRACY of THE RICH Robert T. Kiyosaki
R
obert Kiyosaki, penulis buku keuangan pribadi terlaris ‘Rich Dad Poor Dad’, membawa pendekatan baru yang inovatif dalam buku ‘Rich Dad’s Conspiracy of The Rich’. Buku ini pada awalnya disajikan secara online, bab demi bab. Dalam penulisan buku ‘Conspiracy of The Rich’, pembaca diajak berpartisipasi dalam mengekspresikan pikiran serta komentar mereka secara online kepada Robert bersamaan dengan Robert menulis tiap bab. Tingkat partisipasi pembaca ‘Conspiracy of The Rich’ sangat luar biasa, lebih dari 35 juta hit dari 167 negara, lebih dari 1,2 juta kunjungan ke situs web, 90.000 pembaca terdaftar, lebih dari 10.000 komentar, pertanyaan dan pemikiran dari pembaca, 2.000 bolgger dari seluruh dunia membantu mengekspos konspirasi. Wow... Luar biasa! ‘Rich Dad’s Conspiracy of The Rich’ adalah buku berisi cara orang kaya menguasai perekonomian dunia lewat bank, pemerintah, dan pasar uang. Hal ini telah berlangsung selama berabad-abadan akan terus begitu selama manusia masih ada di muka dunia. Buku Conspiracy of
32
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
The Rich dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama Conspiracy of The Rich adalah tentang sejarah konspirasi dan cara kaum ultra kaya menguasai sistem keuangan serta politik dunia lewat persediaan uang. Beberapa topik yang dibahas dibagian pertama adalah kenapa bank besar tidak akan pernah bangkrut, kenapa tidak ada pendidikan keuangan dalam kurikulum sekolah, kenapa menabung adalah tindakan bodoh, cara uang berevolosi dari waktu ke waktu, dan kenapa saat ini uang bukan lagi uang tapi mata uang. Bagian kedua buku Conspiracy of The Rich adalah tentang apa yang bisa kita lakukan dengan uang kita – tentang mengalahkan para konspirator Buku Rich Dad’s Conspiracy of The Rich ditulis oleh Robert T. Kiyosaki dalam masa dunia dilanda krisis ekonomi. sehingga menginspirasi Robert untuk menulis buku secara online dan interaktif di internet untuk memperoleh masukan dari pembaca secara langsung sehubungan dengan krisis yang semakin memburuk. kita diajak Robert untuk belajar kenapa orang kaya jadi makin kaya padahal pada saat bersamaan mereka menyuruh kita hidup hemat. Secara sederhana, orang kaya jadi makin kaya karena mereka hidup dengan perangkat aturan berbeda. Aturan yang menurut Robert akan menjebak kita semua yaitu : bekerja keras, menabung, membeli rumah, keluar dari utang dan berinvestasi jangka panjang dalam portofolio terdiversivikasi berupa saham, obligasi, serta reksa dana – adalah aturan lama yang membuat orang terus mengalami kesulitan keuangan. Aturan lama tentang uang ini telah menuntun jutaan orang terjerumus ke masalah keuangan, membuat mereka kehilangan uang dalam jumlah yang sangat besar dalam bentuk rumah serta dana pensiun. Buku Conspiracy of The Rich adalah tentang empat hal yang membuat orang tetap miskin yaitu : pajak, utang, inflasi, dan masa pensiun. Menurut Robert keempat kekuatan inilah yang digunakan konspirator untuk merampas uang kita karena para konspirator bermain dengan perangkat aturan berbeda, mereka tahu cara
menggunakan kekuatan ini untuk meningkatkan kekayaan mereka – sementara kekuatan yang sama membuat orang lain miskin. Apakah Anda ingin mengubah kehidupan Anda secara keuangan? Anda perlu mengubah aturan keuangan Anda dan buku terbaru dari Robert T. Kiyosaki Rich Dad’s Conspiracy of The Rich adalah jawabannya. Hal ini hanya bisa tercapai dengan meningkatkan IQ keuangan Anda lewat pendidikan keuangan. Pendidikan keuangan adalah keuntungan yang secara tak adil hanya dimiliki oleh orang kaya. Dengan meningkatkan pendidikan keuangan dan mengubah aturan keuangan, Anda bisa belajar cara menggunakan serta memanfaatkan kekuatan pajak, utang, inflasi dan masa pensiun – bukan menjadi korbannya. Rich Dad’s Conspiracy of The Rich, Robert berbagi pandangan tentang perekonomian global dan menggali penyebab orang mendapati diri mereka mengalami kesulitan serius dalam masa krisis keuangan. Buku ini memberikan solusi atas masalah keuangan dan menjelaskan penyebab kekacauan perekonomian sekarang ini serta cara mengatasinya. Conspirasy of The Rich menunjukkan apa yang terlihat sebagai masa terburuk sebenarnya adalah suatu peluang dan kesempatan bagi orang untuk berinvestasi dalam pendidikan keuangan. Banyak orang menunggu sistem keuangan dan politik dunia berubah, hanya buang-buang waktu saja. Lebih mudah mengubah diri sendiri daripada menunggu pemimpin dan sistem kita berubah. Inilah saatnya mengendalikan uang dan masa depan keuangan Anda. Inilah saatnya Anda mengetahui apa yang tidak ingin diketahui oleh mereka yang mengendalikan dunia keuangan. Apakah Anda mau konsep keuangan yang membingungkan dan rumit dibuat sederhana? Inilah buku yang sangat cocok dengan bahasa pop, mudah dimengerti dengan contoh-contoh sederhana dipersembahkan oleh Robert T. Kiyosaki untuk Anda. Selamat membaca dan semoga menginspirasi. Terima Kasih.
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
33
s ne a kpeek
t
high - ec h i nd ex
Hand Cam Full HD dengan Storage Terbesar S
ony yang memang sudah dikenal produsen video camera terbaik saat ini baru saja menambah rangkaian produk Handycam® terbarunya yaitu Sony XR-550E, dengan format perekam video Full High Definition (HD) AVCHD dengan kualitas yang sangat tinggi bagi konsumen. Sony XR-550E memberikan kemampuan menangkap cahaya minim yang luar biasa yang didukung sensor ‘Exmor R’ CMOS, serta perekam video yang halus yang telah dilengkapi dengan Optical SteadyShot (Active Mode) yang telah ditingkatkan dari seri-seri sebelumnya. Handycam® terbaru ini juga memiliki lensa lebar profesional G Lens dari Sony, membuat konsumen dengan mudah dapat mengambil gambar meski dalam sudut pandang yang lebih lebar tanpa perlu menggunakan lensa tambahan. Pada model ini, Sony menambah kompatibiltas kartu memorinya, yaitu tambahan slot untuk kartu SD selain dari Memory Stick.
Up In The Air (2009)
Sutradara : Jason Reitman Pemain : George Clooney, Vera Farmega, Anna Kendrick
B
Dengan sebuah slot 240GB HDD dan Memory Stick, camcorder ini dapat merekam video hingga 101 jam, Seri XR-550E ini juga memilki teknologi Face Detection dan Smile Shutter terbaru sehingga ekspresi wajah yang terlihat senang, tersenyum, tidak akan terlewatkan. Dengan sistem auto-focus (AF) yang baru dan telah ditingkatkan, kecepatan focusing meningkat 2x lipat dibanding model-model sebelumnya. Handycam® Seri XR juga menawarkan kontrol manual yang sangat bervariasi, termasuk kontrol iris and Shutter Speed baru, sehingga pengguna yang lebih mahir dapat langsung menyesuaikan fitur perekam video untuk menghasilkan efek yang diinginkan.
34
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
agaimana jika anda memiliki perusahaan dengan ribuan karyawan dan harus merumahkan setengah dari mereka demi alasan efisiensi? Anda juga mungkin akan membayangkan reaksi dari karyawan anda, marah, kecewa, anarki atau bahkan muncul ancaman dari mereka. Disinilah anda membutuhkan jasa Career Transition Counseling (CTC), sebuah perusahaan jasa yang memfasilitasi “ketidaknyamanan” yang terjadi antara karyawan dan perusahaan. Ryan Bingham, salah satu senior CTC merupakan figur kunci dalam film ini, dimana dia mampu “menjual” mimpi buruk pemecatan yang dialami oleh karyawan-karyawan yang tidak dibutuhkan lagi oleh perusahaan mereka menjadi sebuah ide bagus untuk secara “sukarela” menerimanya dan menganggapnya sebagai peluang untuk memulai hidup kembali. Ryan yang diperankan sangat sempurna oleh George Cloney (Ocean Eleven) merupakan pribadi yang sangat “self-centered,” percaya diri, dan teratur namun sangat memahami psikologis manusia, digambarkan secara jelas dalam sebuah scene ketika ia memberikan motivasi kepada Bob; seorang pria paruh baya dengan 2 anak yang sangat kecewa dengan pemecatannya. Namun Ryan dengan casual mengatakan pemecatan bukanlah akhir dari segala, tapi sebuah turning point untuk
memulai segala sesuatunya lebih baik lagi. Mengejar mimpi yang sebenarnya dan kembali fokus pada afkesi terhadap keluarga. Ryan mengatakan pendekatan personal adalah cara terbaik untuk membuat karyawan PHK keluar dari ruangan dengan kepala terangkat. Ide film yang sangat original dan menarik ini, sebetulnya tidak terletak pada kemampuan Ryan sebagai executive dan motivational speaker yang sukses, namun, lebih kepada kehidupan sosialnya yang berantakan. Menghabiskan 322 hari dalam 1 tahun di udara, berpindahpindah kota dalam waktu singkat sebagai bagian dari tugas dan rutinitasnya, membuatnya teralienisasi dari keluarga, bahkan karena terlalu self-centered, ia tak pernah menginjinkan dirinya untuk jatuh cinta. Sampai akhirnya penyesalan selalu datang belakangan. Penyampaian ide ceritanya yang dalam dengan sederhana oleh sutradara muda Jason Reitman (Juno, Thank You For Smoking) membuat film ini berhasil meraih penghargaan ‘Best Screenplay’ dalam ajang Golden Globe 2010 dan beberapa nominasi lainnya dalam Oscar.
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
35
af ter
h ou r Puteri Indonesia Shooting Film Puteri Indonesia 2004 Artika Sari Dewi mulai sibuk lagi pasca melahirkan anak pertamanya Sarah Abiela Ibrahim. Ia akan mulai pengambilan gambar film Roman Picisan, disutradarai oleh temannya Rako Priyanto, yang akan dilakukan di Laweyan, Solo, Jawa Tengah dan pekan berikutnya di Bali.”Sekarang aku lagi tegang banget karena akan bawa rombongan ’sirkus’ he-he-he. Ini pertama kalinya aku mau ke luar kota dengan membawa bayiku, untung Mama bisa ikut,” demikian ungkap Artika.
Ribut Dengan Pacar, Batal Manggung Tindakan Aura Kasih yang membatalkan sepihak untuk manggung karena ribut dengan pacar berakibat fatal. Artis yang satu ini kini dicap tidak profesional. “Nggak masuk akal saja, masa hanya karena hal seperti itu bisa batal, mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Imejnya dia sudah negatif lah,” ujar pengamat musik Bens Leo seperti dikutip Waspada Online dari detik.com. Bens menganjurkan Aura dan manajemennya meminta maaf kepada klien serta mengembalikan uang yang telah mereka terima. Namun permintaan maaf dan pengembalian uang tidak jaminan imej Aura bisa kembali bagus.
Avatar Dilarang Tayang Kesuksesan Film Avatar yang berhasil menyabet berbagai nominasi di ajang Golden Globe dan Academy Award, belum lagi keuntungan yang diraup di berbagai penjuru dunia, justru dilarang tayang di Cina. Pemerintah Cina memutuskan menarik film versi 2D dari bioskop karena khawatir film lokal kalah bersaing. Hal ini dilakukan demi memuluskan penayangan film lokal ‘Confucius’ yang dibintangi Chow Yun Fat. Meskipun demikian, versi 3D dan Imax masih diijinkan untuk beredar karena dianggap akan memberikan keuntungan bagi box office UME International Cineplex tanpa mempengaruhi mayoritas penonton.
36
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010
Vol. 4 Apr - M ei 2 0 1 0 -
37
38
- Vol. 4 Ap r - Me i 2010