Vol. 9 Sep - Oct 2010
Getting Rich Through Property “The key to the richness is to buy four green houses, then sell them to buy a red hotel�
Road to Wealth Do What You Love
Growth Strategies
Only Hire 9 or 10
Smart Family
TUMBANG-nya Semi Mitos 1 Hanya Dengan Bekerja Keras Kita Dapat Meraih Sukses w w w.m o n e y- a n d - i . co m
Rp. 25.000,-
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
3
wo rd sfrom t he
c ontents
d i re c tor Special Feature
Pimpinan Perusahaan
Alex P. Chandra
07
Tim Redaksi M&I Magazine
Pimpinan Redaksi
danielGABE
Redaksi:
I Pt Agus Ariawan
Getting Rich Through Property (Part 2)
Muammar Kadaffi
Prad
Public Relation
Annisa Era Putri
Desain & Fotografi
Kopi Panas Productions
Supported by:
E. redaksi@money-and-i.com marcomm@bprlestari.com Direct Sales & Marketing for Advertisement T. 0361 744 884 www.money-and-i.com
Bapak/Ibu sekalian, saya selalu mengumpamakan investasi sebagai kendaraan (vehicle). Vehicle yang akan membawa kita dari tempat dimana kita berada ke tempat yang kita inginkan. Vehicle yang tersedia di dunia bisnis, keuangan dan investasi adalah bisnis, paper asset dan real estate (properties).
Do What You Love
10
Majalah ini menawarkan berbagai idea terhadap berbagai jenis investasi. Edisi kali ini adalah kelanjutan dari edisi bulan lalu, Getting Rich Through Property. Semoga bermanfaat.
Economic Focus
12
Bisnis Properti, Berkembang Pesat, Harus ada Aturan Jelas
Keindahan Sampah XSproject
Note: Kritik dan saran dapat dikirimkan ke: redaksi@money-and-i.com
Green Business Keindahan Sampah XSproject Smart Family TUMBANG-nya Semi Mitos 1 Hanya Dengan Bekerja Keras Kita Dapat Meraih Sukses
29 Polling Mahasiswa Lebih Memilih Jadi Karyawan Ketimbang Pengusaha
32 Note from the Guru Lebih dari Customer Delight 34 Front of Mind Kisah Ir. Ciputra 36 Literature Strategi Membeli Banyak Properti Tanpa uang, Nggak Perlu Nunggu Harga Miring
38 Small Biz Home Biz Bubur Ayam Khas Jakarta Bang Yossi 40 Community Enterprise Wisata Treking Sekar Wana Lestari
Green Business Ilustrasi: Yana
22 26
30 Leisure Bali Tree Top
Alex P Chandra
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
12 Economic Focus Bisnis Properti, Berkembang Pesat, Harus ada Aturan Jelas
16 Interview with The Millionaire Sandiaga S. Uno
Road to Wealth
Sama seperti mengemudikan kendaraan, tentunya dibutuhkan skill yang berbeda-beda untuk mengendarai investment vehicle yang berbeda-beda. Sama berbedanya keterampilan yang dibutuhkan untuk naik sepeda gayung, atau motor bebek 125 cc atau racing motorbike 750 cc. Resikonya pun berbeda-beda.
Salam dahsyat,
4
Road to Wealth Do What You Love
18 Entrepreneur Interview Ni Ketut Warti
Sebagaimana layaknya sebuah kendaraan, ada kendaraan yang lambat, ada yang cepat dan ada yang super cepat. Maka investment vehicle juga sama ada yang lambat, ada yang cepat dan ada yang super cepat. Alamat Redaksi: PT. BPR SRI ARTHA LESTARI Jl. Teuku Umar 110 Denpasar T. (0361) 246706 F. (0361) 246705
Special Feature Getting Rich Through Property (Part 2)
14 Growth Strategies Only Hire 9 or 10
Reporter
07 10
43 High-Tech Index
22
44 After Hour 46 Sneak Peek
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
5
co ntr ibu tor
p rof i l e
f
sp ecial eatu res Hermawan Kartajaya
Alex P. Chandra
Direktur Utama BPR Lestari
Asia’s Leading Marketing Strategiest CEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM
Pribadi Budiono
Direktur BPR Lestari
Managing Director- Lestari Living
I Made Wenten B.
Dicky Lopulalan
Kabid Support& Operation BPR Lestari
Selamat Idul Fitri 1431 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin - Vol. 9 S ep - O c t 2010
Direktur Utama BPR Lestari
Penulis dan fasilitator kewirausahaan sosial
Seluruh Redaksi & Manajemen BPR Lestari mengucapkan
6
Alex P. Chandra
Suzana Chandra
(Part 2)
“The key to the richness is to buy four green houses, then sell them to buy a red hotel”
B
apak/Ibu sekalian, edisi lalu, saya sudah bercerita how I get into this properties business. Dimulai dengan membeli sebidang lahan di Canggu, kemudian membangun rumah di Banjar Anyar, Kerobokan dan seterusnya. Saya menyukai kendaraan investasi ini karena sifatnya yang forgiving. Kesalahan saya membeli lahan di Canggu, ‘dimaafkan’ dengan berjalannya waktu. Saya tidak merugi, malahan masih mendapat untung yang memadai. Kesalahan kedua ketika membangun villa di Kerobokan juga tertolong oleh waktu. Seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan wilayah, investasi saya tadi juga terbukti menguntungkan. Jadi contrary to the understanding selama ini, saya menganggap bisnis properti adalah bisnis yang resikonya kecil.
Investasi properti juga highly leveraged. Tidak seperti ketika kita mau membeli saham, dimana kita harus menyiapkan dana 100% dari nilai investasi kita, di properti bisnis, kita bisa cuma menyiapkan 20% atau 30% saja equity. Sisanya bank bisa membiayai. Bahkan jika kita belajar lebih lanjut cara-cara berinvestasi di properti, masih banyak model pembiayaan lainnya selain bank. Ada buku yang terkenal judulnya Nothing Down. Prinsipnya buku itu mengajarkan berbagai cara financing sehingga membeli properti itu bisa dilakukan bahkan tanpa uang muka sekalian. Sekarangpun di Indonesia, sudah banyak investor sekaligus ‘guru’ yang mengajarkan investasi model seperti ini.
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
7
f
f
spec ial eature s Ada beberapa keuntungan lain yang unik di bisnis properti ini. Bahwa sangat mungkin kita membeli properti secara undervalue, dan sangat mungkin untuk meningkatkan nilainya. Edisi lalu, saya bercerita bahwa jika kita mengerti apa yang kita kerjakan, bisnis ini bisa memberikan return 50% setahun atau lebih dengan mudah. Tung Desem Waringin, beberapa tahun yang lalu bercerita kepada saya bahwa menjadi kaya dengan cepat adalah dengan mencari masif income dan kemudian secepat-cepatnya mengkonversi masif income tadi menjadi pasif income.
sp ecia l eatu res suka saja, kita bekerja bukan karena kita harus bekerja, kita bekerja karena kita memilih untuk bekerja. Jika si boss nyebelin, kita bisa pecat boss itu Nah, menuruti formulanya Pak Tung itu, maka kita harus mencari masif income, yaitu working income yang besar, dan kemudian secepat-cepatnya mengkonversinya menjadi pasif income. Working income yang masif ini bisa didapatkan dengan teknik flipping di bisnis properti, seperti yang saya bahas di edisi lalu itu.
WHY I SAID EVERYBODY CAN DO IT? So, kita sudah cover the basic of property investing. Sebenarnya sesederhana itu prinsipnya. Beli four green houses, kemudian jual, dan beli-lah red hotel. Dan sebenarnya hampir semua orang bisa melakukannya. Inilah yang sedang saya lakukan sekarang. Saya masih jual beli rumah, agar kemudian bisa memiliki properti sewaan. Sekarang ini saya baru memiliki satu properti sewaan. Mudah-mudahan setiap tahun bisa bertambah satu . Mengapa saya mengatakan hampir semua orang bisa melakukannya ? Let me tell you a story of a friend of mine. He is my inspirations and my trusted advisor.
PASIF INCOME Pengertian pasif income adalah income yang kita peroleh tanpa kita harus bekerja. Sebenarnya bukan tidak bekerja sama sekali, namun lebih persisnya kita tidak perlu menukar waktu kita dengan income. Sementara working income adalah income yang kita peroleh ketika kita harus bekerja untuk memperolehnya. Kita harus menukar waktu kita untuk mendapatkan income tersebut. Bunga deposito adalah pasif income. Hasil sewa rumah yang dikontrakkan adalah pasif income. Deviden atau hasil usaha yang usahanya sudah dikelola oleh para profesional adalah pasif income. Dan seterusnya. Kalimat populernya pasif income adalah income ketika uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk uang. Nah, ketika pasif income kita sudah melewati biaya hidup kita, dapat dikatakan saat itu kita sudah financially free. Kita sudah terbebas dari urusan uang. Kita tidak perlu lagi bekerja untuk uang. Kita bekerja yang kita
8
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
BUY FOUR GREEN HOUSES, THEN SELL THEM TO BUY A RED HOTEL Jika kita bermain monopoli, cara untuk memenangkan permainan adalah membeli kavling-kavling di lokasi yang baik, kemudian membangun rumah di kavling tersebut (green houses). Kemudian menjual kembali rumah tersebut (dengan profit tentunya ), dan kemudian membangun hotel di tempat tersebut (red hotel). Red hotel adalah melambangkan income yang didapat secara ‘kita tidak perlu bekerja lagi’. Red hotel adalah melambangkan pasif income. Jual beli green houses adalah melambangkan working income yang kita dapat dengan melakukan teknik flipping. Menjadi kaya melalui properti adalah sesederhana itu, mendapatkan masif income melalui jual beli rumah, dan kemudian mengkonversinya menjadi properti sewaan yang memberikan pasif income.
Dia bukankah seorang superstar, bukan seorang pebisnis. Ketika saya kenal, ia masih seorang pemimpin cabang sebuah bank. Sebelumnya bertahun-tahun menjadi Account Officer di beberapa bank swasta, yang berpenghasilan biasa-biasa saja. Namun dengan ketekunannya berinvestasi, setiap kelebihan uangnya digunakan untuk uang muka membeli rumah. Pertama kali membeli properti tidak perlu yang lokasinya strategis, tidak perlu yang di tengah kota. Dia mengatakan kepada saya, ia membeli yang mampu ia beli. Setelah gajinya naik, ia jual properti yang di pinggiran kota, menggunakan hasil penjualannya sebagai uang muka untuk membeli rumah. Kemudian rumahnya disewakan. Ketika karirnya naik, gajinya naik, ia mengatakan kepada saya, agar life style-nya tidak berubah banyak, ia berhutang lagi. Hutangnya digunakan untuk membeli rumah lagi. Yang kemudian disewakannya lagi.
Sebagian gajinya digunakan untuk mencicil rumah keduanya. Demikian seterusnya. Sederhana. You don’t have to be a rocker scientist to do that. Tiga tahun yang lalu dia bercerita kepada saya, bahwa value total nilai propertinya mencapai 3 Milyar, sementara hutangnya 1 Milyar saja. Jadi kalau semua propertinya dijual, hutangnya lunas dan teman saya itu ends up dengan 2 Milyar di kantong. He is a milyuner. Not bad . But the story doesn’t end here.. Kemaren sore, ia bercerita bahwa portofolionya
sekarang nilainya mencapai 1 juta USD, 9 Milyar lebih. Sementara hutang bengkak tiga kali lipat, yaitu menjadi 3 Milyar.,net worth-nya berarti 6 Milyar. 3 kali lipat lebih kaya dalam 3 tahun. Menggunakan teknik yang sederhana. Sekarang dengan kriteria apapun, ia diusianya yang baru 40, ia bisa dikatakan financially free. The story doesn’t end here also… Dia mengatakan kepada saya, jika ia tidak melakukan kesalahan hidup, dan terus melakukan hal yang sama, maka dalam 10 tahun kedepan, portofolionya bisa mencapai 10 juta USD and that is 100 Milyar rupiah my friend . That’s how you get rich through properti(ies). Dan kalau teman saya yang sederhana itu saja bisa melakukannya, I can do it and you can do it. We all can do it. (Ilustrasi: Yana)
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
9
ro adto
w e al th
roa dto
w ealth
Alex P. Chandra Direktur utama BPR Lestari
DoWhat YouLove
R
ahasia menjadi sukses luar biasa adalah menjadi master pada bidang profesi kita. Seorang CEO di perusahaan besar adalah seorang Master Bisnis Operator. Gajinya termasuk dengan bonus-bonusnya mencapai milyaran per bulannya. Bandingkan dengan gaji karyawan bawahannya. Roger Federer memainkan tenis profesional pada level mastery. Bukan cuma hadiah turnamen yang jutaan dollar dia nikmati, kontrak dan sponsor pun menghujaninya. Bandingkan dengan pemain tenis di kampung kita. Agnes Monica mungkin bayarannya mencapai 100-an juta setiap kali tampil. Sementara di restoran adik saya, penyanyi dan keyboardisnya Cuma ‘dibayar’ 500 ribu setiap kali tampil. Bandingkan nasibnya David Bekcham dengan Bambang Pamungkas. Bumi dan langit bukan ? Pak Hermawan Kartajaya sekarang professional fee-nya 90 juta untuk setiap speaking engagement, sementara assistant saya ‘mencoba’ menjual saya 10 juta saja tidak laku. Para Master tadi mendapatkan kompensasi atau bayaran yang outproportion dibandingkan dengan sejawatnya yang ketrampilannya biasa-biasa saja.
10
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya menjadi Master? Pernahkah kita bayangkan bahwa David Beckham itu berlatih menendang bola-bola mati dari titik yang sama ratusan kali setiap harinya. Berapa jam sehari Roger Federer berlatih. Seberapa keras-kah Agnes berlatih, menyanyi dan menari? Pak Hermawan terus menerus up-dating his knowledge on business, dan terus menerus berlatih speaking, Pak Agus Martowardoyo dulu CEO-nya Bank Mandiri pastilah bekerja sama kerasnya dengan para master yang lain. To be a master, we have to be very, very, very discipline to make us better each and every day. Dan level konsistensi serta disiplin itu hanya mungkin dicapai ketika kita mencintai apa yang kita kerjakan. When we love what we do. When we are passionate about our work.. To earn an extraordinary succesful career, we have to be a Master. To be a Master we have to diciplined ourselves to be better each and everyday. To be able to do that we have to love what we do. (Ilustrasi: Yana)
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
11
f
f
econ omic o c us
economic o c u s
Bisnis Properti
Berkembang Pesat, Harus ada Aturan Jelas
tidak sedikit yang pengelolaannya langsung di tangan asing. Menurutnya, salah satu indikator adalah dengan menurunkan suku bunga beberapa properti jenis vila, hotel, perumahan, hingga properti untuk kondotel. Dikatakan, salah satu kendala adalah belum adanya payung hukum investasi terhadap kepemilikan warga asing yang menanamkan modal di dunia properti. “Banyak pemain besar asing masih mengatasnamakan orang lokal untuk berinvestasi di dunia property Bali. Padahal tidak sedikit yang pengelolaannya langsung di tangan asing,” ucapnya. Dengan pengelolaan langsung namun atas nama orang lokal Indonesia, tentu berpengaruh terhadap penghasilan negara khususnya pajak. “Jika sudah ada payung hukum yang merangkul masuknya investor asing dalam dunia properti, tentu akan menjadi tambahan devisa bagi negara. Karena banyak ketertarikan dunia properti datang dari asing,” ujar Sukadana.
P
Pada tahun 1974, sejalan dengan kepesatan perkembangan Bali, Pemerintah Propinsi Bali juga telah menyusun Peraturan Daerah tentang “Penataan Ruang”. Materinya secara hirarkis dapat dikatakan lengkap, karena memuat ketentuan tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang mulai dari Tata Ruang Wilayah, Tata Ruang Kota sampai Ketentuan Tata Lingkungan dan Tata Bangunan. Produk hukum tersebut berturut-turut dituangkan dalam Perda No.2/1974 tentang “Tata Ruang untuk Membangun”, Perda No.3/1974 tentang “Lingkungan Khusus” dan Perda No.4/1974 tentang “Bangun-bangunan”.
Bali dengan segala daya tariknya telah mampu menarik berbagai bisnis lain menggeliat, khususnya properti. Hampir semua kalangan setuju, bisnis properti saat ini tengah in form di Bali. Berbagai jenis properti seperti Hotel, Real Estate, Kondominum, Ruko dan yang lainnya silih berganti muncul. Pelaku bisnis tengah berada dalam gairah tinggi melakoninya. Aspek konsumtif masyarakat Bali menjadi pendukung lain menggeliatnya sektor properti. Deretan investor lokal maupun asing masih bergairah menanamkan modalnya di sektor ini. Ketua BTB (Bali Tourism Board), IB Ngurah Wijaya, juga mengakui in formnya bisnis properti di Bali. Pertumbuhan pesat bisa melebihi ekspektasinya. “Bisnis properti di Bali saat ini sedang bagus – bagusnya. Semua itu tak lepas dari pencitraan positif Bali baik di dalam maupun luar negeri. Investor seperti tidak ada matinya berduyun-duyun datang ke Bali. Namun harus disadari pula, bahwa geliat properti ini menimbulkan masalah di sisi lain,” terang Ngurah Wijaya. Menurutnya tidak adanya sinkronisasi antara Pemerintah
12
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Daerah Tingkat I dan II menyebabkan kesan bisnis properti ini membabi buta. Daerah-daerah Tingkat II sebisa mungkin mengembangkannya, walau terkadang harus bertentangan dengan kebijakan provinsi. Lho… bukannya hal itu bagus untuk iklim investasi di Bali? “Memang bagus kondisi seperti ini, namun pernahkah Anda berpikir dampak sampingan di sekitarnya. Berbagai macam bangunan tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Sementara infrastruktur seperti jalan tidak menunjang. Jadilah Bali ini mulai mengenal yang namanya macet. Pemerintah sudah seharusnya turun tangan. Mereka tidak bisa melarang orang untuk membangun, namun bisa diatur pelaksanaanya. Misalnya di satu daerah, berapa persen wilayah yang bisa dibangun berapa yang tidak. Jika memang di wilayah itu hanya sedikit yang bisa dikembangkan, ya secara otomatis harganya mahal, dan yang mampu berkecimpung di dalamnya tentu orang berduit juga,” terang Ngurah Wijaya. Menyadari hal ini, Ngurah Wijawa dengan BTB-nya, menggandeng asosiasi semacam ASITA, PHRI, untuk membicarakannya bersama dengan Kadin Bali. Sementara itu ketua Real Estate Bali, Sukadana Wenda, menegaskan kembali bisnis properti di Bali masih sangat menjanjikan. “Sangat menjanjikan mulai dari properti menengah ke bawah hingga investasi asing,” ujarnya. Namun sebagian besar pengusaha asing masih mengatasnamakan orang lokal untuk berinvestasi di dunia properti. Padahal
Pada tahun 1999, Perda No.4/1996 direvisi lagi, terutama menyangkut jumlah dan lokasi kawasan pariwisata yang diubah dari 21 menjadi 15. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan terjadi pengorbanan lahan serta kerusakan lingkungan sangat besar, mengingat beberapa kawasan pariwisata yang ditetapkan berada di kawasan konservasi. Terakhir, pada tahun 2002, Perda No.4 tahun 1996 direvisi Pemerintah Propinsi Bali guna mengakomodasi perubahan paradigma pemerintahan di era otonomi daerah.
Khususnya Bali, lanjut Sukadana, aspek pariwisata adalah salah satu penilaian yang layak dipertimbangkan terkait dengan kawasan percontohan penerapan aturan bisnis properti bagi investor asing. “Hotel dan sarana jasa pariwisata di Bali tentu membutuhkan properti untuk menunjang pelayanan pariwisata. Apalagi, Bali sering diagendakan sebagai tempat pertemuan tingkat internasional,” katanya. Di seluruh negara di Asia Tenggara, lanjutnya, sudah ada payung hukum bagi investor asing yang ingin menanamkan modal di dunia properti. Sementara, di Indonesia masih belum ada payung hukumnya dan masih dalam proses pembentukan di tingkat pusat.
Oleh Prad
embaca sekalian, economic focus edisi kali ini masih mengupas tentang bisnis properti di Bali. Jika pada edisi sebelumnya narasumber yang ditampilkan berasal dari pelaku bisnis properti sukses, kali ini berasal dari beberapa asosiasi yang secara tidak langsung terkait dengan sektor ini seperti BTB, REI, PHRI, dan lain-lain. Bagaimana menurut mereka geliat bisnis properti ini?
Propinsi Bali yang diprakarsai oleh DPRD merevisi Perda No.6/1989. Produknya dituangkan dalam Perda No.4/1996 tentang “Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali” yang disahkan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Mei 1997.
Peraturan- peraturan daerah yang terkait bisnis property Tata Ruang di Provinsi Bali, Perencanaan tata ruang oleh lembaga formal di Propinsi Bali sudah dilakukan sejak tahun 1965. Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang untuk pertama kalinya direncanakan tata ruang wilayahnya, dengan latar belakang sebagai berikut: 1. Untuk memberi gambaran umum permasalahan pembangunan Bali secara integral. 2. Agar dapat digunakan sebagai acuan formulasi dan implementasi kebijakan sekaligus upaya menghindari kevakuman kebijakan pembangunan jangka panjang. Perencanaan wilayah Bali ditandai dengan pelaksanaan studi rencana tata ruang yang bersifat makro. Struktur tata ruang dan masa berlakunya tidak diubah. hanya terjasdi beberapa revisi. Hingga pada tahun 1995 Pemerintah
Pemerintah Bali menerapkan program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) atau Bali Urban Infrastructure Programme (BUIP). Melalui program ini, setiap kota yang terpilih disyaratkan minimal telah memiliki rencana tata ruang kota sebagai dasar pelaksanaan pembangunan prasarana. Dengan demikian, P3KT (BUIP) sesungguhnya ikut andil dalam penataan kota sebagai pemicu proses perencanaan maupun pemanfaatan ruang. Hingga kini peraturan dan produk-produk ketetapan untuk tata ruang wilayah sepertinya akan terus berproses. Namun demikian besar harapan agar produk ketetapan ini dapat membuat Bali tyetap menjadi nyaman tidak hanya untuk turis juga bagi penduduknya, sekaligus membuat bisnis properti lebih berkembang kearah yang lebih jelas dan elegan. Masalah kelestarian alam, nilai-nilai budaya dan infrastruktur terutama masalah kemacetan dan sumber daya listrik akan menjadi perhatian secara komprehensif dari berbagai pihak guna menjadikan Bali yang lebih punya value dan good brand image di masa depan. (Foto: Dedeth) Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
13
s
s
growth t rate gi e s
growth trategies
I Made Wenten B.
Benar juga apa yang disampaikan oleh Jeffrey J. Fox dalam bukunya “How to Become A Great Boss”. Jeffrey J. Fox menyampaikan 2 hal.
Kabid Support & Operation BPR Lestari
Hal pertama adalah pilih pemimpin yang memiliki criteria double A (A+A). Yaitu Abillity dan Attitude. Abbility maksudnya adalah orang tersebut memiliki kemampuan dan kapasitas sebagai pemimpin dan memang menguasai bidang yang akan dia kelola. Dan Attitude disini maksudnya adalah dia memiliki sikap dan karakter yang sesuai dengan value dari perusahaan.
Only Hire
9 or 10 D
i Piala Dunia 2010 Prancis memiliki tim yang hebat… di atas kertas. Prancis memiliki sederetan pemain dari klub-klub besar Eropa, seharusnya mereka mampu menjadi kandidat kuat juara Piala Dunia. Selama piala dunia berlangsung kita semua tahu, bahwa “pertandingan” yang paling seru justru terjadi di ruang ganti, bukan di lapangan. Berita yang muncul selama piala dunia juga bukan berita kemenangan Timnas Prancis, tetapi berita tentang kekacauan dan pertengkaran yang terjadi di internal tim. Hasil akhir adalah Timnas Prancis pulang dengan pengawalan ketat sebagai antisipasi dari reaksi buruk dari para fans yang sangat kecewa. Timnas Prancis yang pernah menyandang gelar Piala Dunia dan Piala Eropa pulang dengan hasil buruk sebagai juru kunci di Grup A dengan poin1. Menurut saya kalau ada yang salah dalam tim ini, hal itu terletak pada pemimpin tim. Yaitu pelatih timnas Raymond Domonech.
14
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Bercerita tentang kesalahan dalam memilih pemimpin. Tahun 2007, salah satu bisnis unit yang ada di BPR Lestari hampir kita likuidasi. Kondisi tim pada saat itu hampir tidak memiliki motivasi, dan juga anggota tim memiliki pertimbangan daripada melakukan sesuatu yang salah lebih memilih untuk pasif. Para anggota tim juga tidak percaya terhadap manajernya. Ini mengakibatkan pemimpin mereka tidak bisa mengatur timnya. Unit bisnis tersebut memiliki tanggung jawab untuk mengelola salah satu portofolio kredit. Dan hasil akhir dari kondisi tersebut adalah kualitas kredit yang sama sekali tidak membanggakan. Kesalahan yang kita lakukan pada saat itu adalah kita memilih pemimpin yang karakternya tidak tepat, terutama dari segi attitude-nya. Kita juga pernah salah mengangkat seorang pemimpin, untuk mensupervisi sebuah bisnis unit yang kebetulan juga bisnis unit tersebut bertanggung jawab terhadap salah satu produk kredit kita. Sebelum dipimpin oleh
Hal kedua adalah 7 hires 5. Kinerja dari sebuah tim itu dibatasi oleh kapasitas pemimpinnya. Sebuah tim tidak akan memiliki kinerja melebihi kapasitas dari pemimpinnya. Sebuah tim tidak akan memiliki kinerja senilai 9 apabila kapasitas pemimpinnya bernilai 7. Maksimal kinerja yang mungkin akan dicapai tim tersebut adalah 7, dan pada umumnya kinerja dari tim yang dipimpin oleh pemimpin yang berkapasitas 7 adalah 5. orang tersebut, kondisi tim sangat bagus. Tim-nya padu, motivasinya tinggi dan penjualan produknya juga bagus, dimana saat itu bisnis unit tersebut dipegang oleh orang lain. Ternyata orang yang kita angkat untuk mensupervisi bisnis unit tersebut, bukanlah orang yang tepat. Memang kita sudah mengevaluasi orang tersebut. Berdasarkan history, dia cukup bagus perfomance-nya, attitude-nya juga tidak buruk. Hal yang tidak tepat adalah ternyata dia samasekali tidak bisa memimpin. Yang kemudian terjadi adalah anggota tim tersebut seperti kehilangan induk. Tim bergerak sendiri-sendiri, dan pemimpinnya juga tidak tahu “pasukannya” sedang kemana dan ngerjain apa. Hasilnya adalah tim tersebut berubah dari sebelumnya merupakan tim yang solid menjadi tim yang kacau. Dari dua contoh yang pernah terjadi di Lestari dan contoh Timnas Pranciss, cukup bisa memberikan pemahaman bahwa pemimpin yang tidak tepat akan bisa merusak tim.
Bagaimana kalau seseorang yang bernilai 9 dimasukkan ke dalam tim yang pimpin oleh orang yang bernilai 7. Maka yang terjadi adalah, bukan kinerja tim yang bertambah baik. Justru orang yang baru kita masukkan itu yang perfomance-nya turun. Kok bisa begitu? Karena pemimpin yang bernilai 7 tidak akan bisa mengelola anggota tim yang bernilai 9. Bisa jadi pemimpin tidak mengerti apa yang disampaikan dan apa yang diusulkan oleh anggota tim yang bernilai 9. Justru pemimpin tersebut akan meminta anggota tim yang bernilai 9 untuk menjalankan tindakantindakan yang bernilai 7. Bisa jadi pemimpin tidak bisa memberi arahan dan petunjuk. Bisa jadi pemimpin tidak bisa membantu dan memberikan solusi apabila anggota timnya menghadapi kendala. Pemimpin seperti ini akan”membonsai” anggota timnya yang memiliki potensi bagus. Only hire 9 or 10! Jadi, pilihlah hanya pemimpin yang bernilai 9 atau 10! Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
15
interviewwiththe
m illionaire
interviewwiththe
m illionaire
Sandiaga S. Uno Oleh Gabe Bisa diceritakan sekilas perjalanan hidup Bapak yang bisa menginspirasi kami? Saya kerap menyebut diri saya sebagai pengusaha kecelakaan, karena sejak kecil tidak pernah berniat untuk jadi pengusaha. Krisis moneter tahun 1997 mengubah semuanya, saya diberhentikan dari posisi saya karena perusahaan juga terkena imbas krisis moneter. Uang yang saya investasikan juga raib. Saya lalu pulang ke Indonesia ikut orang tua. Saat itu berat sekali karena saya juga punya tanggungan anak. Lalu dengan bekal nekat saya mencoba untuk memulai usaha. Dari situ saya mulai hidup baru hingga bisa seperti sekarang. Bagaimana cerita Bapak ketika mendapatkan “miliyar pertama” dengan usahakerja sendiri? Saya tidak pernah memiliki ambisi khusus untuk menjadi milyarder, semuanya mengalir apa adanya. Menjadi kaya raya dan terkenal bukanlah hal yang paling penting, namun menjadi manusia yang sukses dan berarti itu lebih penting Kalau ditanya saat ini: Perlu berapa lama Bapak bisa menghasilkan uang 1 milyar? 1 jam? 1 Hari 1 Minggu? Tidak ada target khusus untuk meraih semua itu. Bagi saya, keuntungan yang saya peroleh dari satu perusahaan akan lebih bermanfaat untuk diinvestasikan untuk mengembangkan bisnis lain. Karena dari sini saya bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
16
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Apakah cara/system bapak mendapatkan uang sebanyak itu dapat ditransfer atau ditiru oleh orang lain? Saya enggan jika menjawab sesuatu yang selalu di identikkan dengan uang atau kekayaan, saya lebih senang berbagi tentang kesuksesan. Saya banyak terinspirasi dari Warren Buffet dan Bill Gates. Mereka adalah orang-orang yang sukses membangun kerajaan bisnisnya dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kira-kira berapa lama menurut Bapak untuk “mengajarkan” seseorang mencapai financial success hingga sampai seperti posisi Bapak? Dengan pengalaman hidup saya yang memulai karir dari titik nol hingga bisa seperti sekarang, saya lebih senang jika orang lain melihatnya kesuksesan dengan kerja keras. Apa saran Bapak kepada pembaca untuk mencapai success?
Krisis tahun 97-98 menjadikan saya harus kehilangan pekerjaan karena di PHK. kejadian itu membuka mata saya bahwa kita memang tidak bisa mengubah situasi, namun kita bisa memanfaatkan situasi untuk kesuksesan kita. Bagaimana Bapak mengintegrasikan Spiritualitas dengan usaha mencari kekayaan? Sekali lagi tujuan hidup saya bukan untuk mencari kekayaan, tapi untuk mencapai kesuksesan. Sukses itu sendiri adalah keseimbangan, keseimbang antara spiritual, karir, keluarga dan lingkungan, semua aspek ini harus jalan beriringan dan itu adalah tantangan saya untuk bisa mencapainya Apakah ada “peluang” yang Bapak lihat tapi belum dikerjakan? Peluang tidak akan pernah habis, bahkan dalam situasi terpuruk pun peluang selalu muncul, target kita adalah bagaiman menggali agar peluang yang ada didepan bisa kita raih.
Sebuah kesuksesan tidaklah datang dengan sendirinya, namun kesuksesan itu harus diperoleh dengan sebuah perjuangan dan kerja keras. Usaha keras yang diikuti dengan optimisme serta keyakinan yang kuat, Insya Allah semua jalan menuju sukses pasti akan terbuka lebar Apa pelajaran terpenting yang pernah Bapak alami yang pernah anda pelajari? Think out of the box, selalu ada peluang disetiap keterpurukan.
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
17
e ntrepreneurinterview
e ntrepreneurinterview
Ni Ketut Warti “Berkarya Sepanjang Masa, Bermanfaat Sepanjang Hayat” Hidup sekali jangan disia-siakan. Hidup haruslah bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar. “Berkarya Sepanjang Masa, Bermanfaat Sepanjang Hayat” adalah sebuah filosofi hidup yang dipegang teguh oleh Ni Ketut Warti, pemilik usaha Catering Ny. Warti Buleleng. Terbukti! Pandangan hidup yang menjadi roh usaha Ny. Warti telah menjadikan usahanya berkembang pesat sejak tiga puluh tahun yang silam. M&I mengajak Anda mengenal lebih dekat Ny. Warti. Oleh Muammar Kaddafi
18
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Warti tetap mengerjakan kegemaran masa kecil yakni berjualan. Ny. Warti memanfaatkan waktu istirahat di tempat kerja untuk menawarkan barang dagangan kepada rekan sekerja. Kegemaran Ny. Warti memasak juga dimanfaatkan untuk membuat nasi bungkus. Nasi bungkus dibuat di rumah untuk dititipkan di kantin Rumah Sakit. “Gaji saya dan suami sebagai PNS tentu tidak cukup untuk menghidupi lima orang anakanak kami. Untuk itu saya harus mencari penghasilan tambahan,” ungkap nenek dari sepuluh cucu ini. Ny. Warti sangat bangga kepada almarhum I Gusti Ngurah Buleleng, suami tercinta karena selalu memberikan dukungan kepadanya selama menjalankan usaha. Ia juga bangga kepada lima anaknya. Anak-anak Ny. Warti rajin membantu usaha ibunya sejak kecil sampai sekarang.
N
i Ketut Warti lahir pada pada tahun 1939 di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung. Beruntung, Warti kecil tumbuh dan besar dari kalangan keluarga yang pandai memasak. Dulu Warti senang membantu ibunya berjualan nasi di desa. Selain memasak, Warti juga gemar berjualan sejak duduk di bangku SD. “Di sekolah saya sering membawa makanan atau rujak untuk dijual ke temanteman. Saya senang sekali melakukannya. Hasil jualan saya bisa pakai untuk membeli keperluan sekolah,” kata Ny. Warti mengenang masa kecilnya dulu.
“Saya berharap kepada kaum ibu dimanapun berada, di Bali khususnya, agar jangan segan-segan menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki untuk menunjang perekonomian keluarga. Ketika itu terus ditekuni secara terus-menerus, jangan kaget bila ada kesempatan yang tepat akan tumbuh menjadi usaha yang menjanjikan. Kita juga jangan berhenti berkarya agar bermanfaat sepanjang hayat,” kata Ny. Warti menutup perbincangan dengan M&I. (Foto: Dedeth)
Selain jualan, Warti kecil juga memiliki bakat menari. Berkat bakatnya inilah yang mengantarkan ia ke bangku sekolah. “Saya merasa beruntung bisa sekolah di tengah himpitan ekonomi keluarga. Anak perempuan jarang yang mendapat kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah. Karena saya sering menari di Puri, akhirnya ada keluarga puri yang membantu menyekolahkan saya,” ujar Ny. Warti menerangkan. Setamat SMP, Warti remaja sengaja memilih Sekolah Perawat Kesehatan, agar mudah mendapatkan pekerjaan. Kebetulan waktu itu tenaga perawat sangat dibutuhkan oleh pemerintah.”Saya dan teman-teman waktu itu sangat bersemangat, berlomba-lomba untuk memasukan lamaran SPK ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Saat penguman tiba, ternyata saya lulus murni,” kata Ny. Warti. Perkawinannya dengan I Gusti Ngurah Buleleng dikaruniai lima orang anak. Meski telah berprofesi sebagai perawat dengan status PNS, namun Ny. Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
19
e ntrepreneurinterview
e ntrepreneurinterview makanan di piring. Hasilnya sungguh luar biasa! Hampir tak ada sisa makanan tersisa di piring, bahkan beberapa peserta mengungkapkan kepuasannya. Beberapa bulan kemudian, Ny. Warti mendapat kesempatan untuk menyediakan katering sebuah acara di Kantor Bupati Badung. Masakan Ny. Warti memuaskan peserta. “Kebetulan acara tersebut dihadiri oleh para wartawan. Ada yang tertarik meliput tentang masakan saya. Saya bersyukur, karena garagara pemberitaan itu pula katering saya mendapat perhatian banyak orang. Malah, kemudian saya mulai kewalahan menerima pesanan katering,” ungkap pemilik nama lengkap Ni Ketut Warti ini dengan nada semangat. Hari-hari berikutnya, Ny. Warti dihadapkan pada dua kesibukan. Di satu sisi ia menghabiskan waktu bekerja sebagai PNS, di sisi yang lain ia harus mengurusi bisnis keluarga yang mulai berkembang. Ny. Warti akhirnya memutuskan untuk pensiun muda. Keputusan tersebut didukung oleh keluarga dan anak-anaknya. Manajemen Kekeluargaan
Catering Ny. Warti Buleleng Berawal dari Hoby, Merambah ke Istana Oleh Muammar Kaddafi Jalan hidup manusia tak dapat ditebak. Profesi yang kita geluti hari ini bisa saja berbeda dengan bakat dan keinginan sebenarnya. Mungkin saja suatu hari kesempatan baik datang menjemput untuk merealisasikan bakat dan keinginan tersebut. Tidak sekedar sebagai pemuas keinginan, namun juga menjadi sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan kita dan orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita. Adalah Ny. Warti Buleleng, orang yang beruntung mendapatkan kesempatan menrealisasikan bakat dan keinginannya. M&I akan melaporkan untuk Anda. Aura keibuan penuh kasih sayang terpancar kuat dari mata teduh Ny. Warti. Senyum ramah menyambut kedatangan M&I yang hendak melakukan wawancara seputar usaha miliknya. Wanita yang dikaruniai lima anak dan sepuluh cucu ini mempersilakan M&I duduk di ruang tamu. Tak lama kemudian seorang perempuan muda keluar membawa air mineral dan penganan tradisional Bali sebagai suguhan. Selajutnya Ny. Warti mulai berbagi cerita tentang usaha yang digelutinya sejak 1980-an silam. Dulu Ny. Warti berprofesi sebagai perawat dengan status PNS (Pegawai Negeri Sipil) di
20
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
sebuah rumah sakit milik pemerintah. Sang suami, Almarhum Drs. I Gusti Ngurah Buleleng kala itu menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Badung. Sebagai isteri Kepala Dinas, Warti pun menjadi ketua PKK di kantor suaminya. Di kantor suami sering menggelar berbagai acara yang membutuhkan nasi maupun kudapan. “Awalnya katering dipesan melalui usaha katering orang lain, namun cita rasa dan pelayanannya kurang memuaskan,” kenang Ny. Warti. Tentu saja Ny. Warti menjadi geregetan. Kenapa? Karena ia sebetulnya memiliki kemampuan memasak, namun apa hendak dikata, sebagai perawat, tentu Ny. Warti tidak cukup punya waktu untuk memasak. Ny. Warti tidak kehabisan akal. Ia mengingat-ingat, ternyata di kampung ia memiliki saudara yang sangat pintar memasak. Tak lama kemudian ia mengajak keluarganya tersebut untuk tinggal di Denpasar. Sejak saat itu setiap ada acara di kantor suami, Ny. Warni selalu memenuhi kebutuhan katering. “Awalnya, saya takut. Jangan-jangan malah tidak enak.” kata Ny. Warti. Setiap selesai acara makan, Ny. Warti selalu memperhatikan sisa
Semenjak fokus mengurus usaha katering, Ny. Warti kemudian mengajak lagi tiga orang keluarga dari kampung untuk membantu usahanya. Keempat anaknya juga turut membantu. Usaha katering Ny. Warti pun semakin berkembang pesat dari hari ke hari. Dan, sekarang Ny. Warti memiliki seratus orang karyawan untuk membantu usahanya. Dari seratus orang tersebut ada yang bertugas sebagai administrasi, keuangan, satpam, transportasi dan tukang masak.
Hampir sebagian besar karyawan Ny. Warti berasal dari kalangan keluarga dekat. Ny. Warti sangat memperhatikan kesejahteraan mereka. Karyawan yang telah lama mengabdi disediakan wisma sebagai tempat tinggal. Perlakuan tersebut membuat mereka betah bekerja dan merasa memiliki usaha katering Ny. Warti. Setiap ada masalah, Ny. Warti selalu menggunakan pendekatan kekeluargaan. Berkomunikasi layaknya seorang ibu dan anak-anaknya sendiri. Jangan terkecoh dengan nama Catering Ny. Warti Buleleng. Banyak orang yang menyangka Ny. Warti berasal dari Buleleng, atau mengira masakan tradisional khas Buleleng. Karena nama Ny. Warti Buleleng adalah gabungan antara nama Ny. Warti dengan nama almarhum suami I Gusti Ngurah Buleleng. Berawal dari usaha katering sederhana, kini Catering Warti Buleleng semakin berkembang untuk melayani konsumen. Cita rasa masakan Ny. Warti bahkan telah memasuki ruangruang istana kepresidenan. Masih segar dalam ingatan kita, pertemuan kabinet yang berlangsung di Istana Tampaksiring beberapa waktu yang lalu, ternyata makanan yang dikonsumsi oleh para pejabat tinggi negara tersebut merupakan masakan Ny. Warti. Saat ini Warti Buleleng melayani jasa katering, prasmanan, nasi kotak, kudapan serta dekorasi untuk berbagai acara seperti acara pernikahan, peresmian, upacara adat Bali, pesta ulang tahun, rapat, gathering, seminar dan lain-lain. Warti Buleleng menyediakan berbagai jenis masakan dengan pilihan menu masakan Indonesia dan menu masakan tradisional Bali. “Kepuasan pelanggan adalah kepuasan kami” adalah motto pelayanan yang dipegang teguh oleh setiap orang bekerja dengan Ny. Warti. (Foto: Dedeth) Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
21
green
b us i ne s s
green
b u sin ess
Keindahan Sampah XSproject Anda dapat turut membantu yayasan ini baik dengan cara membeli produk-produk mereka yang tersedia di berbagai tempat maupun langsung menghubungi contact yang ada di situs resmi mereka. Anda juga dapat membantu dalam berbagai kegiatan mereka dan bekerja sama untuk meningkatkan keperdulian terhadap lingkungan pada masyarakat kita. Di Bali kini sudah banyak tempat yang menjual produk-produk ini.
Oleh: Gabe
XSProject adalah sebuah foundation yang dibentuk di Jakarta oleh Ann Wizer, seorang visual artist dan aktivis lingkungan (environmental activist) dari Amerika Serikat. Foundation ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu perekonomian dari keluarga para pemulung di Jakarta sekaligus mengatasi beban sampah di ibu kota
Art to solve poverty and polution
S
ebagai seorang pekerja seni, Ann Wizer mengekspresikan keprihatinannya dan tindakannya dalam melawan perusakan alam akibat limbah industri dan sikap konsumerisme yang berlebihan, dengan menggunakan sampah sebagai bahan dasar dalam setiap instalasi seni dan kostum yang ia ciptakan. Sampah tersebut dapat berupa sampah plastik, sampah kertas, dan lainnya. Baik instalasi seni, instalasi fashion, hingga bahkan tote bag pertama dibuatnya dari bahan sampah, melengkapi kostumnya juga yang digunakan dalam sebuah pertunjukan. Menurut data di tahun 2001 saja lebih dari 80.000 ton sampah plastik dihasilkan Indonesia setiap tahunnya. Dan solusi pengolahan tidak pernah selesai hingga hari ini.
22
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Xs project dengan sangat apik mencoba mengatasi masalah ini dengan mengembangkan aspek sumber daya manusianya dari para pemulung sampah dan mengajarkan pengolahnya untk mengubah sampahsampah plastik menjadi produk yang sangat berguna sekaligus artistik. Mereka membeli harga sampah mereka dengan bayaran yang lebih tinggi guna meningkatkan taraf hidup mereka, para anak - anak pemulung juga diberikan kesempatan untuk belajar bersama dengan murid - murid British International School, kemudian para pemulung dan kaum miskin lainnya juga diajarkan dan dipekerjakan untuk memproduksi produk - produk daur ulang tersebut.
Meskipun terbuat dari sampah, tidak berarti produk mereka berkualitas buruk, malahan berkualitas sangat baik. Semua hasil jahitan rapih, bahkan bahan bagian dalam pun dilapis lagi, menjadikan semua produkproduk yang mereka jual menjadi lebih kuat dan dapat digunakan lama. Tidak ada yang lebih baik daripada mendapatkan produk bagus yang kita tahu mampu membantu mengubah lingkungan dan kehidupan manusia yang berkaitan di dalamnya. Berbelanja, berbuat baik, dan mengubah tatanan dunia menjadi lebih baik. Saya yakin banyak member dan reader di Fasity ini yang punya keyakinan yang sama. For a better world and a better fashion world!
Penggunaan material-material sampah tersebut menunjukkan betapa cara - cara kreatif dapat digunakan untuk mendaur ulang produk agar dapat digunakan kembali, sekaligus mengurangi pencemaran dan menciptakan sebuah kehidupan yang lebih baik. Pada tahun 2004, project yayasan non-profit, XSProject Foundation, didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan pada masyarakat, sekaligus secara langsung membantu komunitas pemulung dan pengambil sampah agar mendapatkan akses dan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan harian mereka, pendidikan bagi anakanaknya, kesehatan, perlindungan, dan tentunya untuk mengangkat harkat hidup mereka dari kemiskinan. Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
23
green
i
b us i ne s s
co mmercia l n fo
• Keuntungan
Merupakan suatu Apresiasi atau ucapan terima kasih BPR Lestari untuk nasabah, terhadap Kepercayaan bisnis dan referensi yang telah diberikan. Dengan tujuan mempererat hubungan antara nasabah dengan pihak BPR lestari. Apa Sebenarnya Sahabat Lestari itu? Merupakan program referral yang diberikan kepada Nasabah BPR Lestari maupun bukan Nasabah BPR Lestari (Orang yang mempunyai Pengaruh/ Influence) yang dianggap potensial oleh marketing kami untuk merekomendasikan produk-produk lending BPR Lestari kepada saudara, teman, kerabat atau rekan bisnis, dan atas referral tersebut akan diberikan reward. Apa Tujuan Program Tersebut? Tujuan dibuatnya Program sahabat lestari adalah Meningkatkan fortopolio dan NOA Kredit BPR Lestari melalui referensi secara masal, Meningkatkan kwalitas calon nasabah melalui program Sahabat Lestari dan juga untuk Meningkatkan loyalitas kepada nasabah BPR Lestari. Sasaran Utama pemasaran? Sasaran utama pemasaran adalah menjadikan sebagai member sahabat lestari terutama nasabah BPR Lestari dan kepada influence di suatu komunitas, desa ataupun Banjar. Bagaimana strategi Pemasarannya dan apakah ada cara Khusus untuk menggaet member?
- Mendapatkan reward/insentif terhadap refferal yang berhasil yang menjadi nasabah BPR Lestari yang bisa diuangkan langsung. - Mendapatkan Gratis Majalah M&I Setiap Bulan. - Mendapakan Merchandice / Parcel/ Kaos BPR Lestari sewaktu waktu. • Ketentuan - Anggota Sahabat Lestari akan mendapatkan 1 Buah Kartu Kepesertaan. - Anggota Sahabat lestari Wajib memberikan Nama dan No ID Card kepada nasabah yg di referensikan. - Claim dari Sahabat Lestari terhadap referral yang dibawa tidak dapat diterima apabila dalam pembukaan rekening dan aplikasi tidak mencatumkan Nama dan No ID Card Sahabat Lestari pemberi referrensi. - Apabila transaksi yang direferrensikan telah berhasil maka insentif/reward untuk Sahabat Lestari dapat langsung diperhitungkan. - Setiap akhir bulan, pihak Bank akan mengitung insentif/ reward dan langsung ditransfer ke rekening Tabungan “Sahabat Lestariâ€? di BPR Lestari. - Konfirmasi terhadap nilai insentif/rewardnya dilakukan dengan sms rutin setiap Bulannya kepada anggota Sahabat Lestari.
Strategi pemasarannya melalui marketing kami kepada nasabah serta orang yang mempunyai pengaruh / influence di lingkungannya yang dianggap potensial, dimana marketing kami akan menjelaskan program Sahabat Lestari tersebut dan secara langsung akan diregister menjadi member.
Lestari Teuku Umar Telp. (0361) 246706
Lestari Gatsu Telp. (0361) 8450016
Sudah berapa lama berjalan, bagaimana hasilnya dan bagaimana prospek kedepannya?
Lestari Thamrin Telp. (0361) 424882
Lestari Renon Telp. (0361) 229931
Program sahabat lestari ini sudah berjalan kurang lebih 6 bulan, hasilnya cukup baik dan setiap bulan terdapat peningkatan jumlah nasabah hasil referensi (NOA) serta nominal hasil dari referensi yang. Prospek kedepannya sangat baik karena dari pengamatan kami member sahabat lestari yang telah menerima reward, mereka akan jauh lebih semangat dan akan memberikan referensi kembali.
Lestari Melati Telp. (0361) 222201
Kumpulkan Point-nya ... Raih Rupiah-nya ...
www.bprlestari.com
24
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
25
f
f
smar t ami l y
s mar t amily mandi, angka 24 jam itu tidak bisa ditambah. Mau dibolakbalik bagaimana juga... 24 jam dalam sehari sudah tidak akan berubah. Oke, jadi realistisnya, karena kita perlu tidur, perlu makan dan minum, toilet dan mandi, asumsikan dari 24 jam tersebut, kita punya waktu 15 jam untuk bekerja. Ini sudah saya asumsikan double dari normal working hour lho… yang biasanya orang bekerja sekitar 8 jam.
Oleh Suzana Chandra Managing Director- Lestari Living
Sebagai contoh, Ibu Ani adalah seorang massage therapist. Dalam 15 jam se hari, maksimum customer yang bisa dipijat adalah 15 (untuk 1 jam pijat dengan biaya 100ribu). Kalau Ibu Ani tersebut tidak memerlukan tidur dengan asumsi ada orang mau dipijat diatas jam 12 malam. Jika dipaksakan beliau bisa memijat sampai 18 customer. Jadi maksimum penghasilan Ibu tersebut adalah antara 1,5juta-1.8juta per hari.
TUMBANG-nya Semi Mitos 1
Hanya Dengan Bekerja Keras Kita Dapat Meraih Sukses
Not bad buat massage therapist tersebut. Tapi apakah itu bisa berkelanjutan? Apakah bisa Ibu Ani tersebut terus menerus setiap hari tidak tidur dan istirahat… pokoknya mijat terus? Saya rasa dalam hitungan minggu, akan jatuh sakit atau paling tidak kecapekan. Nah, pada saat sakit dan kecapekan ini, otomatis jumlah customer yang dipijat akan berkurang, sehingga penghasilannya juga berkurang malah mungkin juga Nil.
“Belajar yang keras, sehingga dapat lulus sekolah dengan nilai bagus dan dapat pekerjaan dengan gaji tinggi. Kerja yang rajin dan usaha keras terus, supaya disayang atasan dan naik pangkat terus”
K
etika saya kecil bahkan sampai sekarang, kata-kata tersebut diatas sering kali saya dengar. Berikut adalah nasihat klasik “Golden Rules” yang selalu kita dengar:
Dalam konteks artikel ini, Leverage is the ability to do more with less (kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak dengan lebih sedikit )- Robert T Kiyosaki
“untuk menjadi sukses kita harus kerja keras (work hard semi mitos 1), menabung (save money - semi mitos 2), jangan berhutang (get out of debt - semi mitos 3), dan investasi jangka panjang (long term investment - semi mitos 4)”
Kebetulan sekali, saya terlahir dalam keluarga pengusaha, walaupun masih dalam tingkat pengusaha kecil di kampung, tapi sejak kecil saya sudah terbiasa dengan konsep penggunaan waktu orang lain (other people’s time), hutang (other people’s money) dan investasi (investment). Latar belakang ini ditambah dengan pendidikan formal dan informal, yang membantu sekali dalam membentuk pengertian saya terhadap uang dan waktu.
Pada M&I bulan ini, akan dibahas Semi Mitos 1. Saya memakai kata Semi Mitos karena nasihat tersebut memang memiliki tingkat kebenaran yang tinggi. Tapi bagi saya agak sedikit “menyesatkan”. Oleh karena itu saya akan sedikit memodifikasi nasihat tersebut.
Coba kita telaah nasihat bahwa kita harus bekerja keras
Semoga apa yang saya modifikasi akan membantu Bapak/ Ibu sekalian dalam mempercepat proses pencapaian sukses. Saya sebut dengan The Power of Leverage.
Pada umumnya, orang-orang berpikir, bahwa diri mereka sendirilah yang harus bekerja keras. Yes, kita harus bekerja keras, tetapi tidak melulu kita yang bekerja keras. Karena kalau hanya kita, maka ada keterbatasan fisik dan waktu.
Apakah leverage itu? Kalau dikamus akan diterjemahkan sebagai alat ungkit. Ini secara harafiah, mengena sekali. Karena dengan alat ungkit, sesuatu yang berat, dapat diangkat dengan tenaga sedikit saja.
Maksimum waktu yang kita punya dalam sehari adalah 24 jam. Itu sudah takarannya, nah dengan mengasumsikan kita tidak tidur, tidak makan dan minum, tidak ke toilet dan
26
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Disinilah, para ibu/bapak sekalian, dibutuhkannya leverage dari tenaga orang lain. Ibu Ani perlu mempekerjakan beberapa massage therapist, sehingga jumlah customer yang bisa dipijat dalam sehari dapat bertambah. Ibu Ani juga bisa istirahat dan menjaga kesehatan, tanpa harus kehilangan penghasilannya. Bisnis bisa terus berlanjut dan proses penciptaan wealth untuk Ibu Ani dan karyawankaryawannya dapat terus dilaksanakan. Konsep leverage tenaga orang lain ini merupakan salah satu perbedaan mendasar mengapa seseorang bisa menjadi wealthy dibandingkan dengan seseorang yang bekerja sangat keras, tapi tidak pernah wealthy Oleh karena itu, jarang sekali kita melihat ada individu massage therapist yang kaya, tapi kita banyak temukan pemilik spa , yang notabene mempekerjakan banyak massage therapist , yang kaya. Hal ini juga yang membedakan mengapa saya memiliki jadwal kerja yang lebih leluasa dan fleksibel, dibandingkan dengan mereka yang harus di kantor pada jam kerja normal. Saya bisa dengan leluasa datang lebih siang dan pulang lebih pagi. Tapi bukan berarti pekerjaan dan bisnis dilalaikan lho. Bisnis harus tetap berjalan, dengan ataupun tanpa saya ada dikantor. Dengan menggunakan konsep leverage ini, proses wealth creation akan mempengaruhi lingkup yang jauh lebih besar, akan ada asisten, sekretaris, sales, marketing, agen, kontractor, arsitek, , cleaning service, supplier minyak pijat, therapist lain. Dan mereka semua mendapatkan keuntungan dari proses leverage ini.
Yes….akan ada biaya yang dikeluarkan untuk me-leverage waktu orang lain, tapi hanya dengan cara inilah, seseorang atau bisnis bisa berkembang pesat. Karena balik lagi pada konsep awal, ada titik maksimum dari waktu kerja orang. Yang harus kita usahakan adalah bahwa orang lain juga bekerja keras untuk membantu kita mewujudkan kesuksesan. We leverage Other People’s Time. Oleh karena itu, kita perlu membentuk team work, seperti Strategic Partners, Managers, Staff, Agents, Networks dan lainlain. Kita me-leverage waktu dan usaha orang lain, untuk membantu mencapai kesuksesan bersama. Ini adalah tugas para pemimpin. Kalau Bapak/Ibu sekalian tidak bisa ambil waktu untuk berlibur, atau kalau tidak bekerja maka pekerjaan/ penghasilan terganggu, maka Bapak/Ibu harus meluangkan waktu untuk belajar lebih banyak tentang me-leverage waktu dan usaha orang lain (other people’s time). Contoh lain; Anak saya mau main piano, sedangkan saya terbatas sekali kemampuan pianonya. Untuk ini saya meleverage waktu dari guru piano untuk mengajar anak saya. Hasilnya jauh lebih efektif ketimbang saya yang notabene tidak qualified, mencoba mengajarkan piano. Yes, saya harus mengeluarkan biaya untuk membayar guru piano tersebut, tapi saya dapat menggunakan waktu saya dengan lebih efektif misalnya memikirkan potensi proyek-proyek yang baru, yang notabene merupakan expertise saya dibandingkan mengajar piano. Dengan leverage other people’s time saya bisa mencapai apa yang diharapkan dengan lebih cepat dan lebih sedikit usaha. Tentu saja, harus dipilih dengan cermat siapa yang kita pilih untuk menjadi anggota team kita. Nah disinilah, dibutuhkan kerja keras’ dan expertise kita, untuk memilih team yang efektif, sehingga proses positive leverage dapat dicapai. Hati-hati ya karena leverage ini bisa menjadi bumerang, karena disatu pihak dengan leverage kita bisa mempercepat hasil positif, tapi leverage juga bisa mempercepat hasil yang negatif kalau kita memilih anggota team yang salah. Perumpamaan leverage yang negative” adalah kita melaju di jalan tol dengan mengendarai mobil Mercedes CLK sport dengan kecepatan 150km per jam, tapi sayangnya kita melaju ke jurusan yang salah. Celaka duabelas jadinya. Bagaimana dengan nasihat Menabung (save money-semi mitos 2), jangan berhutang (get out of debt-semi mitos 3), dan investasi jangka panjang (long term investment-semi mitos 4)” Hal ini akan kita bahas di Smart Family bulan depan. Untuk Bapak/Ibu yang memiliki cerita atau mau berdiskusi dengan saya, silahkan layangkan pertanyaannya pada email: chandra.suzana@gmail.com.
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
27
p olling GED telah berkembang menjadi penyedia jasa layanan pengiriman udara yang mandiri. Sejak berdirinya GED telah memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan standar layanan yang sesuai dengan standar internasional untuk sebuah perusahaan courier dan cargo. Selain memiliki jaringan yang tersebar diseluruh Indonesia, kecepatan dan ketepatan waktu penghantaran, keleluasaan waktu pengambilan, informasi tracing dan tracking pengiriman yang akurat dan cepat, GED senantiasa mengedepankan tingkat layanan yang bersumber dari keunggulan sumber daya manusia dalam upaya memenuhi kepuasaan pelanggan.
SERVICES: Same Day Service Layanan pengiriman dengan waktu tiba di kota tujuan pada hari yang sama Overnight Service Layanan pengiriman untuk tiba pada keesokan harinya Regular Service Layanan pengiriman dengan masa tiba 1-2 hari International Courier Service Layanan pengiriman international door to door
PT. GANESHA EMAS DWIPA Jl. Pulau Kawe No. 53 Denpasar, Bali 80222 Phone : (0361) 264320, 234461 Fax : (0361) 247985 Email : denpasar@ged.co.id Website : www.ged.co.id
60% Mahasiswa Memilih Menjadi PNS
Hasil statistic : • Dari total 142 orang responden, 56 orang atau 39,4% memilih untuk menjadi pengusaha atau menjadai pegawai swasta. • Dari antara 56 orang tersebut, 6 orang di antaranya (4,2% dari total responden), selain menjadi pengusaha, juga mempertimbangkan menjadi pegawai • 86 orang atau 60,6% dari total responden memilih untuk menjadi pegawai negeri saat lulus dari kuliah
Oleh Team Kopi Panas
P
ada polling kali ini jelas terlihat bahwa saat ini para mahasiswa masih lebih cenderung memilih menjadi karyawan ketimbang pengusaha. Meskipun alasannya cukup variatif tetapi kecenderungan ini belum cukup menggembirakan. Bahkan lebih dari 60% dari pemilih ini mimilih untuk menjadi pegawai negeri. Sebagian besar meletakan masalah kepastian income sebagai alasannya. Juga alasan jenjang karir juga jadi pertimbangan mendalam. Pilihan menjadi pengusaha tidak lebih dari 40% dengan alasan yang cukup variatif pula. Dari keseluruhan alas an menurut team polling belum ada yang secara sungguh-sungguh memiliki motivasi dan goal yang jelas.
28
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Kesimpulan: Bagi sebagian besar orang, kepastian lebih penting dibandingkan segalanya, baik dibandingkan dengan kebebasan sekalipun.
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
29
l eis u re
l eisu re Semua design permainan dan tantangan didesign dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman dibidang “tree top” yang telah mendesign hal serupa di beberapa negara Eropa, USA, Canada, Afrika, Australia dan New Zaeland. Dan apa yang dilakukan di Bedugul Bali ini adalah design terbesar yang pernah dikerjakan di negara Asia.
Bali Tree Top
Permainan ini akan dimulai dengan tahap hijau sebagai warming up bagi orang dewasa yang baru mencoba tantangan ini. Sedangkan untuk anak-anak dimulai dari tahap kuning. JIka dapat menyelesaikan tahapan hijau dengan sempurna maka akan dilanjutkan dengan
Tahapan yang ditawarkan Bali Tree Top ada 5 tahap dengan masing-masing bertandakan warna-warna yang berbeda. Tentu saja untuk memulai setiap tahapan ini akan ada instruktur yang akan memandu dan memberikan tips dan cara seperti apa yang harus kita lakukan untuk melewati tiap tahap tersebut, mulai dengan cara mempergunakan alat dengan benar sampai cara melewati tiap rintangan dengan aman.
Oleh Gabe
Di Kebun Raya Bedugul yang sejuk dan alami sungguh tempat yang ideal untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tidak hanya untuk piknik, menggelar tikar dan duduk santai sambil bercengkrama tapi sekarang kita juga bisa beraktifitas bersama keluarga dengan sesuatu yang lebih “menantang”, sehat dan sedikit “menggelitik” adrenalin.
30
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
B
ali Tree Top Park adalah salah satu cara unik dan baru, menyingkap dan menjelajah hutan serta lingkungannya dengan cara melakukan berbagai aktifitas yang berada di ketinggian pohon tertentu. Aktifitas yang dimaksud adalah “menyeberang” dari satu pohon ke pohon yang lain selama waktu tertentu tanpa menginjakkan kaki ke atas tanah. Menyeberang dari pohon ke pohon ini dapat dilakukan dengan menggunakan tambang yang telah dibentuk menjadi jala atau melintas jembatan kayu atau lompat tarzan, flying fox atau aktifitas lainnya yang unik. Semuanya bersiat adventure, sporty, mendidik, menghibur dan sekaligus menantang. Aktifitas ini dapat dilakukan sendiri, bersama keluarga atau lebih seru dengan kelompok teman.
tahap biru yang lebih menantang. Setelah break selama 15 menit akan dilanjutkan ke tahap merah. Jika tahap ini dapat diselesaikan secara baik maka kemudian tahap hitam jadi tahap yang paling “mengesankan”. Apa dan seperti apa tahap-tahap ini akan “menantang” keberanian anda kami sarankan buat rencana dengan keluarga ke Bedugul kemudian coba sendiri! Harga yang dipatok cukup reasonable.
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
31
notefrom t he
g uru
no tefrom the
Hermawan Kartajaya
Asia’s Leading Marketing Strategiest CEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM
Lebih dari
Customer S
Delight
ebuah artikel di Harvard Business Review, JulyAugust 2010 kemarin seolah memperkuat topik tulisan saya bulan lalu bahwa excellent service saja tidak cukup. Dalam artikel itu dibahas mengenai penelitian yang dilakukan oleh Customer Contact Council mengenai hubungan antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan. Seperti pernah dibahas, asumsi manajer service sejak dulu adalah bahwa layanan yang melebihi ekspektasi akan membuat konsumen lebih loyal. Sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba menciptakan kejadiankejadian khusus dimana mereka berhasil melebihi ekspektasi pelanggan, sehingga mereka menjadi sangat puas dan menjadi loyal terhadap produk atau jasa perusahaan. Ini terutama berlaku di dalam industri dimana tingkat kualitas layanan pelanggan antar pesaing sudah saling mendekati. Di sini, para pemain dalam industri selalu berusaha memberikan yang “lebih” kepada pelanggannya dibandingkan apa yang bisa diberikan kompetitor. Saat kompetitornya memberikan air putih
32
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
saat pelanggan menunggu, perusahaan memberikan es teh atau kopi. Saat kompetitor memberikan bonus merchandise, perusahaan memberikan sesuatu yang lebih mahal harganya. Sehingga secara terus menerus terjadi upaya saling mengejar antar kompetitor. Ini tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit pula. Investasi tambahan dari perusahaan untuk memberikan layanan yang ”lebih” tersebut biasanya di justifikasi dengan mengatakan bahwa jika perusahaan bisa melebihi ekspektasi pelanggan, maka loyalitasnya akan terjamin. Loyalitas inilah yang diharapkan nantinya memberikan profitabilitas tinggi bagi perusahaan. Namun ternyata asumsi ini dibantah dalam artikel “Stop trying to Delight your Customers” dalam Harvard Business Review, July-August 2010. Dalam artikel tersebut dipaparkan bagaimana berbagai survey menunjukkan bahwa tidak ada korelasi langsung antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas. Secara lebih detail, dalam survey oleh Customer Contact Council, ditemukan bahwa setelah perusahaan berhasil memenuhi ekspektasi pelanggan, peningkatan kualitas
layanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang mengatakan bahwa perusahaan telah memberikan layanan yang melebihi ekspektasi tidak memiliki loyalitas yang lebih tinggi dibandingkan pelanggan yang mengatakan perusahaan sekedar cukup memenuhi ekspektasi mereka. Jadi, cerita-cerita pelanggan menjadi sangat bahagia karena perusahaan berhasil melebihi ekspektasinya, seperti sering dibanggakan para manajer service banyak perusahaan, ternyata tidak berdampak secara langsung pada loyalitas. Ada dua pembelajaran dari hasil penelitian ini. Pertama, sebelum perusahaan berusaha menciptakan kasus kasus khusus dimana ekspektasi pelanggan dapat dilampaui, ada baiknya fokus pada memenuhi ekspektasi sebagian besar konsumen. Meskipun melebihi ekspektasi tidak dapat meningkatkan loyalitas, tidak memenuhi ekspektasi dapat sangat menurunkan loyalitas pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan harus fokus pada m e n c i p t a k a n p e n g a l a m a n konsumen yang bebas hambatan. Kecepatan dan kemudahan adalah kunci utamanya. Pelajaran kedua adalah, untuk meningkatkan loyalitas di saat layanan yang diberikan sudah mencapai ekspektasi pelanggan, perlu sesuatu yang lebih strategis dari sekedar “melebihi” apa yang diberikan
g u ru
kompetitor. Seperti sudah dibahas pada artikel saya sebelumnya, ini berarti mencapai apa yang disebut branded service. Konsep branded service adalah pelayanan yang bukan saja excellent, tapi unik dan terdiferensiasi sesuai dengan karakter perusahaan. Branded service bertujuan akhir memperkuat brand perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan. Dalam menyusun branded service, yang terpenting adalah mengerti strategi marketing perusahaan. Menggunakan kerangka kerja model PDB, perlu ditentukan dahulu apa yang menjadi positioning, differentiation, dan brand perusahaan. Lalu strategi marketing tersebut haruslah menjiwai seluruh pelaksanaan layanan terhadap konsumen. Dan, dalam era New Wave Marketing ini, sebenarnya perusahaan harus mulai menuju Care with Character, dimana pelayanan harus diberikan dari hati seperti melayani seorang teman yang dipercaya. Bukan menempatkan dibawah, ataupun diatas seperti raja. Dan Care tersebut harus sesuai dengan Character perusahaan, agar unik dan tidak bisa ditiru oleh kompetitor. Tapi untuk mencapai Care with Character memang tidak semudah meningkat dari excellent service menuju branded service. Ada effort sangat besar yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan saat ingin bersaing di dunia New Wave ini. Apakah perusahaan anda sudah siap? Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
33
f rontof
m i nd
f rontof Masa kanak Ciputra sungguh cerita yang sangat berbeda dari apa yang kita lihat saat ini. Lahir dari keluarga sangat sederhana dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah, anak bungsu dari tiga bersaudara. Dari usia enam sampai delapan tahun, Ci sempat diasuh oleh tante-tantenya yang cukup keras. Belakangan, ia menilainya sebagai hikmah tersembunyi. ”Justru karena asuhan yang keras itu, jiwa dan pribadi saya seperti digembleng,” kata Ciputra.
KISAH
Ir. CIPUTRA
Pada mulanya Ciputra memulai PT Pembangunan Jaya yang hanya dikelola oleh lima orang dan kantornya numpang di sepetak ruang kerja Pemda DKI Jakarta Raya. Kini Ciputra Group , 20-an tahun kemudian, memiliki sedikitnya 20 anak perusahaan dengan 14.000 karyawan. Namun, Ir. Ciputra, sang pendiri, yang hingga kini belum merasa sukses. ”Kalau sudah merasa berhasil, biasanya kreativitas akan mandek,” kata Dirut PT Pembangunan Jaya itu.
34
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
C
iputra memang hampir tidak pernah berhenti berkarya. Lihat saja Taman Impian Jaya Ancol yang tak pernah berhenti berbenah diri. Kini sudah ada 11 unit fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta - proyek usaha Jaya Group yang sangat menguntungkan. Yang baru saja dibangun adalah ”Taman Impian Dunia”. Di dalamnya termasuk ”Dunia Fantasi”, ”Dunia Dongeng”, ”Dunia Sejarah”, ”Dunia Petualangan”, dan ”Dunia Harapan”. Sekitar 137 ha areal TIJA yang tersedia, karenanya, dinilai tidak memadai lagi. Sehingga, melalui pengurukan laut (reklamasi) diharapkan dapat memperpanjang garis pantai Ancol dari 3,5 km menjadi 10,5 km.
Pada usia 12 tahun, Ciputra menjadi yatim. Saat tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, dituduh anti-Jepang, ditangkap, dan meninggal dalam penjara. ”Lambaian tangan Ayah masih terbayang di pelupuk mata, dan jerit Ibu tetap terngiang di telinga,” tuturnya sendu. Sejak itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Sejak itu pula Ci harus bangun pagi-pagi untuk mengurus sapi piaraan, sebelum berangkat ke sekolah - dengan berjalan kaki sejauh 7 km. kehidupan seharihari mereka hanya dari penjualan kue ibunya. Atas jerih payah ibunya, Ciputra berhasil masuk ke ITB dan memilih Jurusan Arsitektur. Pada tingkat IV, ia, bersama dua temannya, mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan - berkantor di sebuah garasi. Saat itu, ia sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih sekolah SMA di Manado. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur, 1960, mereka pindah ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Baru. ”Kami belum punya rumah. Kami berpindah-pindah dari losmen ke losmen,” tutur Nyonya Dian, ibu empat anak. Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra. Pada tahun 1997 saat terjadi krisis ekonomi, tiga group perusahaan yang dipimpin Ciputra: Jaya Group,
m in d
Metropolitan Group, dan Ciputra Group juga sangat terkena dampaknya. Namun Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah, diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri. Ciputra telah sukses melampaui semua orde; orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan-perusahaan daerah menjadi maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Dia sukses menjadi contoh kehidupan sebagai seorang manusia yang sukses namun kesuksesannya juga menular ke lingkungannya. Memang, dia tidak menjadi konglomerat nomor satu atau nomor dua di Indonesia, tapi dia adalah yang TERBAIK di bidangnya: real estate. Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan universitas Ciputra. Bukan sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pengusaha. (source: http://asarela88.blog. friendster.com, Ensiklopedi Tokoh Indonesia, http:// yapono.wordpress.com/2008/06/07/ciputra-maestroreal-estate-indonesia/#comment-833)
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
35
l iterat ure
l ite ratu re
Pribadi Budiono Direktur BPR Lestari
STRATEGI MEMBELI BANYAK PROPERTI Tanpa uang, Nggak Perlu Nunggu Harga Miring Cipto Junaedy
M
emiliki properti merupakan impian semua orang, minimal properti yang akan ditempati sebagai rumah tinggal, bahkan sebagian orang properti bukan sekedar hanya tempat tinggal namun lebih dari itu. Properti merupakan investasi yang bagus, terutama pada saat suku bunga bank rendah. Tujuan orang melakukan investasi properti adalah untuk menghindari caplokan inflasi yang terus naik. Membeli properti adalah ujian terbesar dalam hidup seseorang dan membeli properti adalah pembelian terbesar dalam hidupnya, sehingga keputusan membeli properti memerlukan pemikiran yang sangat panjang dan lama sehingga keputusan membeli properti selalu gagal untuk dilakukan dan tidak tahu kapan untuk memulai. Impian memiliki properti hanya merupakan keinginan belaka tanpa tahu kapan untuk memulai. Apakah kita memulai membeli properti di usia 20 tahun? Nggak mungkin karena kan baru lulus sekolah, mana mungkin bisa membeli properti yang nilainya ratusan juta rupiah. Apakah usia 30 tahun? Wah berat juga, ini kan sebagian orang baru berumah tangga dan setindaknya memiliki anak 1 orang dan pengeluaran sedang banyak-banyaknya. Apakah membeli properti setelah usia diatas 4o tahun? Wah telat, harga properti sudah selangit. Hampir semua orang berkeinginan untuk memiliki properti, namun banyak pertimbangan misalnya uang pembelian belum cukup, lokasi tidak cocok, bagaimana mencari pembiayaan bank dan lain-lain alasan, intinya tidak jadi untuk membeli properti. Beruntunglah Cipto Junaedy, dalam buku National Best Seller yang berjudul “STRATEGI MEMBELI BANYAK PROPERTI tanpa uang, tanpa KPR, nggak perlu nunggu harga miring, mengajak Anda semua yang semula tidak tahu kapan memulai untuk bersama-sama saling berburu properti tanpa menunggu uang terkumpul. Paparan Cipto Junaedy, membeli properti dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Selama ini membeli properti harus menunggu harga sedang terdiskon atau miring karena keuntungan membeli properti dibuat pada saat membeli. Misal harga normal Rp.500 juta namun Anda membeli dengan harga Rp.400 juta sehingga pada saat membeli Anda sudah mendapat keuntungan Rp.100 juta. Namun Cipto
36
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Junaedy tidak melihat hanya dari sudut harga terdiskon, yang ditekankan oleh Cipto Junaedy yaitu STRATEGI MEMBELI PROPERTI Tanpa Uang, Tanpa KPR, Nggak Perlu Nunggu Harga Miring. Ada yang menarik dalam bukunya Cipto, yaitu membeli properti TANPA UANG. Tanpa uang bukan berarti memakai uang orangtua/mertua, tanpa uang bukan berarti memakai uang bank. Tanpa uang merupakan cara cerdas. Tanpa uang adalah cara yang justru dilakukan mereka yang tergolong orang superkaya. Padahal membeli properti pasti mempergunakan uang, apakah itu dipergunakan untuk tanda jadi, uang muka, pembayaran kontan/angsuran bank. Betul… semua tanda jadi, uang muka maupun pelunasan pembelian mempergunakan uang. Arti TANPA UANG adalah mematahkan tanda jadi, uang muka dan pembayaran kontan/angsuran. Kebanyakan orang sering kali menyamakan arti mematahkan tanda jadi atau uang muka dengan tidak memberikan tanda jadi atau uang muka. Ini tentu saja keliru dan pada kenyataannya saat ini sangatlah sulit menemukan orang yang begitu saja mau menjual properti miliknya tanpa meminta tanda jadi atau uang muka. Bagi mereka, tanda jadi atau uang muka merupakan bukti komitmen calon pembeli. Bagaimana cara mematahkan Tanda Jadi dan Uang Muka? Anda harus MEMBUAT IKATAN YANG MENGUNTUNGKAN DENGAN PENJUAL. Ketika Anda sudah sepakat dengan penjual, lalu berjabat tangan, penjual biasanya akan bertanya, “ Lalu kapan Anda akan membayarnya?” Biasanya pembayaran disepakati bisa tunai atau mundur 3 sampai 6 bulan, untuk tanda jadi atau uang muka umumnya penjual akan tetap ngotot meminta. Kalau tidak mau kasih tanda jadi berarti nggak ada transaksi. Wah, kalau begitu transaksi tanpa uang untuk tanda jadi atau uang muka tidak terjadi dong. Jangan menyerah dulu …! Ingat, dalam proses transaksi pembelian properti sering terjadi perselisihan kecil dimana pembeli dan penjual saling lempar soal pembayaran pajak penjual dan pembeli. Nah
ini bisa digunakan sebagai STRATEGI TAX TRIGER untuk mematahkan uang tanda jadi dan uang muka. Bagaimana caranya? Pembeli dan penjual akan dibebankan pajak masing-masing sebesar 5%. Anda tanggung beban biaya pajak penjual sebesar 5% dan sebagai kompensasi untuk tidak memberikan tanda jadi dan uang muka. Nah, bagaimana kalau penjual tidak mau meskipun pajaknya akan Anda tanggung? Tambahkan dengan menanggung biaya notaris, kalau tetap tidak mau bagaimana? Carilah yang lain. Namun, apakah banyak yang mau? Ini pertanyaan bagus. Coba kita lihat pandangan klasik yang diterapkan oleh broker properti. Mereka biasanya menerapkan surat perjanjian eksklusif dengan penjual untuk memasarkan propertinya selama tiga bulan. Jika sampai tiga bulan propertinya tidak laku, apakah penjual akan marah-marah kepada broker tersebut? Tentu saja tidak. Perjanjian tersebut akan gugur dengan sendirinya dan kalau laku, penjual harus membayar komisi. Itu saja banyak yang mau. Dari pandangan ini, Anda tahu bahwa properti milik penjual yang anda minta menunggu selama 2-3 bulan pun “seolah-olah tidak pasti laku”. Namun, bedanya, mereka malah mendapat komisi, bukan membayar komisi. Bahkan komisinya banyak, yakni semua biaya transaksi. Dengan demikian penjual yang mau dengan tawaran Anda sangat banyak ! Hanya saja, Anda masih harus tetap melakukan Negosisasi. Kalau penjualnya sudah mau, tentu saja Anda harus mengikatnya dengan surat perjanjian layaknya perjanjian seperti broker. Dengan ditandatanganinya surat perjanjian tersebut, tanda jadi dan uang muka tentu patah bukan? Artinya Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar tanda jadi dan uang muka. bukan..
Hebat
Masalah kecil TANPA UANG yaitu tanda jadi dan uang muka teratasi, namun yang paling besar bagaimana? Apanya yang paling besar. Pelunasan pembelian properti. Bagaimana cara melunasinya. Apakah tetap bisa memakai strategi Tanpa uang? Tetap bisa melunasi transaksi tersebut tanpa mempergunakan dana sendiri, Bagaimana Caranya? Cipto Junaedy, mempergunakan STRATEGIC MEDIA SPOT, Strategi ini simple tetapi sungguh POWERFUL. Banyak perusahaan multinasional belanja iklan cukup besar dan salah satunya iklan melalui BILLBOARD. Perusahaan Billboard biasanya mencari lokasi yang sangat strategis untuk pemasangan papan reklame dengan cara kontrak space kecil dengan harga 15 juta pertahun. Pada umumnya
kontrak space lahan dengan jangka waktu diatas 10 tahun. Kemudian perusahaan Billboard tersebut membangun setelah selesai kemudian ditawarkan ke perusahaan besar. Mereka sering kali menyewa titik properti milik orang lain dengan harga sangat murah, tetapi kemudian mendapatkan pembayaran yang sangat tinggi atas ruang iklan di Billboard yang mereka sewakan. Betapa tidak? Dengan membayar uang sewa tempat hanya Rp.15 juta per tahun, mereka bisa memperoleh Rp.300 juta bahkan lebih dari perusahaan pemasang iklan. Dua puluh kali lipat, besar sekali dan menguntungkan bagi perusahaan Bilboard. Melalui STRATEGIC MEDIA SPOT, Cipto Junaedy ingin membagikan cara agar anda bisa lebih hebat dari perusahaan Billboard. Kalau mereka Cuma bisa mengambil spot, mengapa Anda tidak mencaplok SPOT sekaligus propertinya? Hebat bukan. Kalau Anda membeli properti dengan cara angsuran Anda harus mematahkan angsuran, selain mematahkan tanda jadi dan uang muka. Berapa besarnya angsuran yang harus dipatahkan? Misal bunga KPR 10% dan pembayaran pokok 5%. Jadi total besar angsuran 15% per tahun. Cipto Junaedy mengajarkan bagaimana mengunci resiko dengan strategi media spot. Contoh, Anda membeli ruko sebesar Rp.1,5 Milyar. Anda menyewakan spot dengan harga Rp.300 juta per tahun. Jika dihitung Rp.300 juta dibagi Rp.1,5 milyar akan menghasilkan angka 20%. Inilah yang Cipto Junaedy maksud dengan mengunci resiko karena angka 20% lebih besar dari pada total angsuran 15%. Masalah angsuran pun sudah bisa dipatahkan. Itu baru spotnya saja dan Anda masih bisa mempergunakan propertinya untuk bisnis atau disewakan ke pihak lain. Kalau properti tersebut disewakan ke pihak lain, rata-rata harga sewa sebesar 8% sehingga total pendapatan dari Spot iklan dan sewa sebesar 28%. Luar Biasa menguntungkan. Kalau sudah deal mintalah tanda jadi atau uang muka dan bisa anda gunakan utuk membayar tanda jadi dan uang muka kepada pemilik property. Besarnya angsuran, tanda jadi dan uang muka sudah terpatahkan pada penjelasan Cipto sehingga anda bisa berburu properti tanpa mempergunakan uang. Memang transaksi ini tidak mudah dan cukup sulit namun tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, yang anda perlukan adalah negoisasi dengan para pihak. Selamat membaca, semoga Anda semua terinspirasi. Terima kasih. Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
37
small
b izhom e b i z
sm all
Memilih Bubur Ayam Khas Jakarta sebagai produk kuliner bukan tanpa pertimbangan. Bang Yossi melihat Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai pusat perdagangan. Tentu banyak orang yang tinggal di Denpasar pernah ke sana. Jumlah orang-orang dari Jakarta yang berwisata bahkan bekerja di di pusat-pusat bisnis seputar Jl. Teuku Umar Denpasar cukup banyak. Inilah tesis sederhana Bang Yossi ketika memutuskan beralih usaha ke Bubur Ayam Khas Jakarta. Terbukti, beberapa bulan kemudian Kedai Bubur Ayam Bang Yossi mulai ramai dikunjungi. Pelanggan yang datang pun melampaui tesis, karena orang-orang yang tak pernah ke Jakarta sekali pun menjadi katagihan.
Romantisme Jakarta di Denpasar Jika Anda melintasi Jalan Teuku Umar Denpasar, jangan lupa mampir ke Kedai Bubur Ayam Khas Jakarta “Bang Yossi”. Berada di depan salah satu pusat perbelanjaan ternama di Denpasar, 50 meter dari Simpang Enam Teuku Umar. Sekilas tak ada yang menonjol dari penampilan Kedai “Bang Yossi”, tapi masuk dan cicipi semangkok bubur ayam plus sate usus racikan Bang Yossi, hemmmm, ada sensasi lain terasa, lebih dari sekedar menikmati makanan biasa. Oleh Muammar Kaddafi
S
emua orang tahu bahwa makanan kebutuhan pokok manusia untuk melangsungkan hidupnya. Tetapi, bagi seorang entrepreneur yang baik adalah jika mampu melihatnya dari sisi yang berbeda, lebih dari sekedar kebutuhan pokok. Setiap makanan yang dimasak dengan cita rasa tertentu selalu memiliki nilai lebih dari sekadar makanan. Ia mengingatkan kita pada suatu tempat dimana makanan itu biasa kita nikmati. Misalnya Gudeg mengingatkan kita pada suasana Jalan Malioboro, Yogyakarta. Mpek-Mpek mengingatkan kita pada suasana senja di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Dan, Bang Yossi, mengajak penikmat bubur ayam seakan sedang menikmati romantisme Kota Jakarta.
38
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
b izhomebiz
Bang Yossi mengakui komposisi bahan memasak bubur ayam sebetulnya sederhana. Bahan-bahan terdiri dari beras, kaldu ayam, daun salam, garam. Untuk kuah terdiri dari ayam, air, garam, minyak, lada, pala, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar dan kecap manis. Mengenai jumlah bahan disesuaikan dengan berapa porsi yang akan dibuat. Sebagai pelengkap terdiri dari kuah ayam, daging ayam yang telah disuwir-suwir, kerupuk udang dan sate usus ayam. Selain bahan-bahan dan bumbu yang telah disebutkan, tentu Bang Yossi punya bumbu istimewa yang dirahasiakan. (Foto: Dedeth)
Penikmat Bubur Ayam Khas Jakarta Bang Yossi berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, pegawai pemerintahan dan juga para wanita yang bekerja di tempat hiburan seputar Jalan Teku Umar. Melihat kedainya semakin ramai dikunjungi siang dan malam, Bang Yossi kemudian memutuskan untuk melayani pelanggan selama 24 jam, non stop. Dan, bahkan kini Bang Yossi menambah kedai di beberapa tempat yakni di Jalan Diponegoro dan Jalan By Pass, Sanur.
Jami’in alias Bang Yosi sebelumnya telah menekuni berbagai macam bisnis kuliner di Denpasar. Namun tak ada kemajuan yang berarti dalam usahanya. Enam tahun yang silam ia kemudian mulai memutar otak, bertanya-tanya dalam hati, apa penyebabnya. Sampai suatu hari ia menemukan jawaban sederhana. “Kenapa hasil jualan saya sebelumnya biasabiasa? Saya pikir karena apa yang saya jual waktu itu juga biasa-biasa saja. Misalnya saya membuka warung lalapan, toh yang jual lalapan di sepanjang Jalan Teuku Umar ini saja jumlahnya sudah puluhan. Tak ada bedanya kan? Akhirnya saya memutuskan untuk mencari jualan yang berbeda dari yang ada yakni Bubur Ayam Khas Jakarta,” kata bapak dua anak ini menjelaskan kepada M&I. Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
39
communi t y
e nte rp ri s e
co mmunit y Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat adat di Bali untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warganya. Wisata Treking Sekar Wana Lestari adalah sebuah unit usaha yang dimiliki oleh masyarakat adat Banjar Sekartaji, Desa Sesandan, Tabanan. Masyarakat Sekartaji memaknai kesejahteraan tidak sebatas peningkatan status ekonomi semata,lebih dari itu hidup diantara lingkungan alam yang baik adalah separuh dari makna sejahtera. M&I akan menyampaikan laporan selengkapnya untuk Anda.
U
dara dingin terasa menyengat kulit saat memasuki kawasan Sekartaji. Hamparan sawah nan hijau, pohon-pohon besar menjulang tinggi, gemericik air di celah-celah batu kali, semuanya terpadu dalam satu nuansa indah menyapa pengunjung. Maklum, Banjar Sekartaji, Desa Sesandan, Tabanan ini masih memiliki hutan adat seluas delapan hektar yang masih terpelihara dengan baik.
Wisata Treking Sekar Wana Lestari Bukti Eksistensi Ekonomi Masyarakat Adat Oleh Muammar Kaddafin
40
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Menelusuri seluk beluk unit usaha Wisata Treking Sekar Wana Lestari bagai menelusuri alamnya yang ramah. Ketut Murdana alias Pak Emi adalah pemandu treking yang menemani M&I sekaligus sebagai narasumber. Menurut Pak Emi, cerita tentang Wisata Treking Wana Lestari dimulai sejak 2004. Kala itu, sekelompok masyarakat termasuk dirinya bertekad untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan desa. Hutan desa yang terjaga dengan baik selama ini dianggap sebagai potensi. Persoalannya, bagaimana memanfaatkan hutan tanpa merusaknya. Muncul gagasan untuk membuat Wisata Treking. Layaknya sebuah usaha baru, tentu diperlukan semangat yang besar untuk melakoninya. Menurut Pak Emi, tujuh belas orang sebagai penggagas waktu itu telah membulatkan tekad untuk tetap bertahan, meski jalan yang mereka lewati berliku seperti jalur treking yang baru mereka buka. Penuh dengan tantangan. “Semuanya dilakukan secara swadaya oleh kelompok penggagas waktu itu. Setidak-tidaknya ada beberapa hal yang meski dikorbankan waktu itu. Pertama, waktu. Di sela-sela kesibukan bekerja mencari nafkah dengan profesi masing-masing, kami meluangkan waktu berkumpul di hutan untuk menerabas jalur treking sedikit demi sedikit. Kedua, tenaga. Kami tidak memiliki dana untuk membayar orang, jadi kami sendiri yang bekerja. Ketiga, biaya. Rata-rata kami sering dimarahi istri saat pulang ke rumah. Karena sebelum berangkat tadinya uang dalam dompet lima ratus ribu, pulang uang di dompet tinggal dua ratus ribu. Kami patungan mengeluarkan biaya untuk membeli konsumsi. Keempat, perasaan. Tak jarang orang lain sering menertawakan usaha yang kami lakukan karena dianggap sebagai ambisi yang sia-sia. Tetapi, semua itu kini menjadi kenangan manis setelah usaha tersebut berjalan. Dan kini Wisata Treking Sekar Wana Lestari telah menjadi unit usaha desa adat yang bisa kita nikmati bersama,” kenang lelaki yang berprofesi serabutan ini. Panjang lintasan saat ini sejauh enam kilometer. Bila ada permintaan, rute bisa disingkat dengan memotong jalur sesuai dengan keinginan dan kemampuan fisik pengunjung. Perjalanan dimulai dari posko, selanjutnya akan melewati
daerah persawahan untuk menyaksikan aktivitas petani. Setelah puas menikmati pemandangan sawah, pengunjung kemudian menelusuri kebun masyarakat. Terdapat bermacam-macam tanaman di kebun masyarakat seperti tanaman coklat, kopi, pohon gaharu, pohon jati dan berbagai jenis pohon buah-buahan. Para pengunjung dapat berbincang-bincang dengan petani di kebun. Sekedar basabasi atau bertukar pengalaman seputar perkebunan. Perjalanan selanjutnya melintasi pemukiman penduduk. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan penduduk dan menyaksikan aktivitas keseharian mereka. Puas berbincang, tibalah saatnya melewati medan yang sedikit eksrim yakni menelusuri hutan desa. Pengunjung akan menyaksikan berbagai jenis pohon yang berusia ratusan tahun. Rimbun dedaunan memayungi perjalanan. Kicauan burung dengan berbagai jenis menambah eksotisme perjalanan. Terdapat sungai dengan airnya yang jernih. Sentuhlah dengan tangan dan basuhlah muka Anda, ada sensasi sejuk yang berbeda, seakan tangan alam membelai wajah dengan segala keramahannya. Setelah kembali ke posko, tentu tubuh terasa lelah. Jangan khawatir karena di posko senyum ramah ibu-ibu dengan hidangan kelapa muda dan penganan khas Bali akan melupakan segala kelelahan.
Manajemen Komunitas Unit usaha Wisata Treking saat ini berada di bawah naungan Desa Adat, namun sebagian besar pengelola tetap dipercayakan kepada para penggagas. Para pengelola Wisata Treking saat ini masih menganggap pekerjaan ini sebagai bentuk“ngayah”untuk kepentingan adat. Meski demikian bila ada tamu yang berkunjung dijamin tetap ada yang melayani. Manajemen juga memiliki kelengkapan struktur. Terdiri dari Pelindung, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan bidang-bidang. Pengelola memberikan laporan perkembangan unit usaha Wisata Treking setiap ada paruman (rapat) adat. Hal-hal yang dilaporkan antara lain jumlah kunjungan, pendapatan dan penggunaan dana. Untuk menikmati daya tarik Wisata Treking Wana Lestari pengunjung cukup mengeluarkan biaya Rp100.000,- untuk pelayanan plus yakni jasa panduan, kelapa muda, air mineral kemasan, dan penganan khas Bali. Menurut Pak Emi, tarif tersebut dikenakan bagi tamu-tamu asing. Bagi tamu lokal tidak dipatok tarif, sifatnya hanya sumbangan sukarela. “Kami senang bila ada tamu-tamu lokal yang berkunjung kesini. Apa lagi adik-adik pelajar dan mahasiswa, karena dengan demikian akan semakin banyak saudara-saudara kita yang mencintai alam,” papar Pak Emi.
e nterprise
Harapan dan Inovasi Meski saat ini unit usaha Wisata Treking Sekar Wana Lestari dikelola secara swadaya oleh komunitas masyarakat adat, namun tidak menutup pintu bila ada investor yang ingin masuk. Asal tetap bermain dalam aturan adat. “Artinya investor yang masuk harus memahami betul nilai-nilai adat yang kami pegang teguh. Dan yang tak kalah penting adalah investor yang mencintai alam. Jangan karena alasan meningkatkan pendapatan, lalu kita mengeksploitasi alam secara membabi buta,” jelas Pak Emi blak-blakan. Untuk mengembangkan Wisata Treking saat ini memerlukan biaya untuk pembenahan, seperti perawatan jalur secara kontinyu dan penambahan fasilitas baru. Bila ada dana yang cukup, Pak Emi dan kawan-kawan berencana untuk memberikan sentuhan inovasi pada produk wisata treking yang mereka jual. Selama menelusuri lintasan, pengunjung juga akan menikmati suguhan yang lain. Pak Emi mempersilahkan M&I menikmati es kelapa muda sembil menjelaskan rancangan produknya. Inovasi yang direncanakan yakni, saat melintasi persawahan pengunjung dapat melakukan aktifitas layaknya petani, misalnya membajak sawah dengan alat bajak tradisional menggunakan kerbau. Untuk itu perlu disediakan kerbau beberapa ekor dan sepetak sawah yang siap dipakai. Untuk
melewati lintasan diantara pemukiman penduduk akan disiapkan sepeda ontel. Selanjutnya untuk menelusuri hutan bisa juga dilakukan dengan menggunakan mobil ATV yakni sejenis mobil khusus yang dirancang untuk melintasi medan offroad. Kemudian di beberapa titik dapat dibuat semacam halang rintang dengan tali dan batang kayu yang dirancang sedmikian rupa. Beberapa pos peristirahatan juga masih perlu dibangun. Di samping posko, pengelola juga telah mempersiapkan lahan untuk kolam ikan. Setelah menyelesaikan lintasan, pengunjung selanjutnya akan beristirahat di posko sambil memancing ikan di kolam. Hasil pancingan akan dimasak untuk disantap bersama-sama. Total dana yang diperlukan untuk rencana pengembangan tersebut berkisar antara Rp 200,000,000,- sampai Rp 250,000,000,-. “Perubahan tren pariwisata massal ke bentuk-bentuk pariwisata minat khusus yang berkembang dewasa ini menjadi peluang yang sangat menjajikan. Kami memperkirakan nilai investasi tersebut akan kembali dalam jangka waktu satu sampai satu setengah tahun,” demikian ungkap Pak Emi menutup pembicaraan dengan M&I. Ada yang berminat? (*) (Foto: Dedeth) Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
41
communi t y
e nte rp ri s e
t
hig h- e chindex
LUMIX DMC FZ100
HIGH SPEED SUPERZOOM CAMERA
Seperti kamera LUMIX lainnya, FZ100 memiliki fitur Intelligent Auto (iA) Mode yang mencakup modus Motion Deblur, Intelligent Scene Selector, Intelligent ISO Control, Intelligent Exposure, POWER OIS (Optical Image Stabilizer), Face Detection dan Face Recognition. Mode iA juga tersedia pada pengambilan video. Modus My Color juga disertakan. Seperti produk-produk LUMIX lainnya kekuatan dari produk ini ada pada kemampuan lensa LEICA-nya namun bisa didapat dengan harga yang “normal” tidak seperti produk-produk LEICA umumnya. Hanya berkisar 4,7 juta-an
K
ali ini Panasonic mengeluarkan kamera digital long zoom LUMIX terbaru berseri DMC FZ100, yang merupakan model paling top dari seri FZ yang merupakan “kamera digital hybrid compact dengan sensor MOS” pertama dari Panasonic. Kamera ini memiliki sensor 14,1 Megapixel, 24x optical zoom lensa LEICA DC VARIO-ELMARIT dan layar swivel 3-inch LCD 460K pixel. Nah yang menjadi fitur andalan FZ100 ini yaitu kemampuan merekam video Full HD 1080 dalam format AVCHD. Panasonic LUMIX FZ100 memiliki fast burst shooting di resolusi 14.1 megapixel penuh dengan kecepatan 11 frame per detik dengan shutter mekanis, dan meningkat sampai 60 frame per second untuk gambar 3,5 megapiksel. Kamera ini juga menawarkan continuous Auto Focus hingga 5 fps dan fitur Intelligent Burst shooting.
42
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
43
af ter
h ou r
Slash Hentak Rock Mania Indonesia
a f ter
S
ang gitaris legenda hidup Slash membuktikan diri dengan cabikan gitarnya yang super wow di Jatim Expo Surabaya. Tampil dengan kaos kutungan berwarna putih, celana hitam, kaca mata hitam, plus topi kebanggaannya, gitaris bernama asli Saul Hudson itu memanaskan venue. Aksi panggungnya? Jangan ditanya, yang pasti istimewa! Penampilan Slash cukup atraktif. Pergantian jemarinya di fret gitar sungguh memukau. Apalagi ditambah dengan suara nyaring vokalis Alter Bridge, Myles Kennedy yang menggetarkan. Sekitar 3000 penonton bak tersihir, tenggelam dalam alunan ajaib gitar Slash. Beberapa lagu dibawakannya, termasuk andalan di album debut solonya, Starlight dan Back From Cali. Elu-eluan dan tepuk tangan tak henti-hentinya menggema di konser dunia bertajuk Slash World Tour-nya. Namun yang paling menarik ketika Slash bersama Myles, Todd Kerns (bass), Bobby (ryhtm), dan Brenz Fitz (drum) membawakan lagu Sweet Child O’Mine milik Guns N Roses. Semua penonton serentak menyanyikannya bersama. Persembahan solo juga dipamerkan Slash. Di lagu Godfather, ia membuat penonton tercengang melihat dengan seksama bagaimana jari-jari Slash menari dengan indahnya.
h ou r
Lagu Wali Band Cari Jodoh Nomor 1 di Eropa! L
agu “Cari Jodoh” milik Band Wali rupanya mampu menembus pasar Eropa. Lagu ciptaan Apoy yang dinyanyikan oleh Fabrizio Faniello dengan judul No I Can Do itu berhasil nangkring di posisi jawara tangga lagu Eropa. Produser Fabrizio, Manfred Holtz, mengatakan lagu ini mendapat tanggapan yang bagus di Eropa dan kini menjadi headline di sejumlah media massa Eropa, khususnya Jerman, Swiss, dan Malta, Negara asal Fabrizio. “Saya pun termasuk salah satu fans Wali dan kita tahu semua lagu Wali seperti apa. Saya kira pas memproduseri Fabrizio untuk menyanyikan lagu Wali,
saya senang sekali,” ujar pria asal Jerman ini. Fabrizio Faniello adalah penyanyi keturunan Malta yang tinggal di Jerman. Holtz menjelaskan keterlibatan Fabrizio di Eurovision Singing Contest membuatnya dikenal di daratan Eropa. “Dia (Fabrizio) sangat merespons ketika kami tawarkan lagu milik Wali dan ternyata setelah dinyanyikan banyak pendengar lagu yang mencintai lagu ini dan sejauh ini mereka sangat enjoy,” ujar Holtz. Selain lagu Cari Jodoh, Fabrizio juga akan membawakan lagu BaikBaik Sayang. Rencananya lagu ini akan dipromosikan di pasar Amerika, khususnya Amerika Selatan.
Setelah dua jam tampil, Slash tiba-tiba pergi dari panggung. Penonton yang masih belum juga puas langsung kompak berteriak, “We want more... We want more...” Selang beberapa menit, Myles muncul dan berkata, “Ok, you are win. We are back,” dan langsung diiringi cabikan gitar Slash di lagu Paradise City Sekali lagi Slash membawa kenangannya sebagai mantan lead guitar Guns N Roses.
44
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
45
s neakpe e k Akting pemain dalam film ini merupakan bagian yang amat penting, karena semua tergantung dari penguasaan akting para pemain, penampilan Neeson bersama Rush yang membuat film ini hidup dan pemberian peran yang pas kepada Thurman sebagai Fantine serta usaha ringan dari Danes dalam memerankan Cosette (malah aneh jika ia gagal memerankan Cosette) membuat penyampaian makna film ini sukses ke penonton, karena tanpa akting yang luar biasa dari tiap pemain dijamin film ini akan mentah. Pencitraan Valjean oleh Nelson sangat apik, pergulatan diri yang terjadi di diri Valjean serta tanggung jawab dan penyesalan yang ia lakukan telah membuat sosok Valjean sebagai idaman wanita. Begitu juga dengan Rush, seorang polisi yang hidup tanpa menyalahi peraturan namun tak berbelas kasih menjadi peran yang unik untuk anda lihat, bayangkan seorang Polisi yang selalu mengikuti peraturan dan selalu menaati perintah tanpa peduli rasa kemanusiaan hanya
Les Miserables F
(1998)
ilm berdasarkan Novel karya Victor Hugo ini muncul di tahun 1998 dan disutradarai oleh Bille August, serta diramaikan oleh beberapa aktor ternama sebut saja Liam Neeson (Jean Valjean), Uma Thurman (Fantine), Geoffrey Rush (Inspector Javert) dan Claire Danes (Cosette) berhasil merebut perhatian kita selama 2 jam ditambah dengan latar belakang negara Perancis di era Napoleon Bonaparte membuat film ini sebagai salah satu film klasik yang masih layak untuk ditonton.
Untuk film yang sarat makna, penonton tak perlu berpikir berat, penyajian makna yang dalam untuk menyadari betapa berharga arti seorang manusia, penyesalan, kasih sayang, kebebasan dan keteguhan hati ditampilkan August dengan gamblang sehingga terlihat scene-scene yang polos, perkenalan cerita terletak pada bagian pertama dimana Valjean bertemu dengan Pastur, sedangkan bagian kedua saat Valjean menjadi walikota, di sinilah perkenalan dan sebagian klimaks di rasakan serta bagian ketiga di saat Cosette putri dari Fentine telah dewasa menjadi penyelesai dalam cerita ini. Dalam masing-masing bagian, pergelutan antara Valjean dengan Javert tetap menjadi inti cerita namun dikemas dan dijabarkan dengan kisah yang berbeda.
46
- Vol. 9 S ep - O c t 2010
tegakkan peraturan. Lain lagi dengan Fantine, disinilah anda akan dilihatkan cinta dan kasih sayang sepanjang masa Ibu terhadap buah hatinya, dan Cosette gadis manis yang masih muda ini melewati masa remaja dengan sempurna. Menjadi seseorang yang mampu menghadapi masa lalunya dan bergerak dengan rencana baru kedepan, itulah yang anda akan tonton.
Oleh Elly Ten Vol. 9 S ep - O c t 2 0 1 0 -
47
48
- Vol. 9 S ep - O c t 2010