ISSN: 2087-5975
Vol. 16 Apr - Mei 2011
Entrepreneur In Training (Part-1)
“Learning From The Real Experience”
Ida Bagus Rai Budarsa Wine Lokal Penuh Inovasi
Growth Strategies
Berapa “Pemimpin” Yang Anda Punya? Rp. 25.000,-
w w w. money-an d - i . co m
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
3
c ontents
f
notefroma ri e nd Bapak/ibu sekalian, entrepeneurship is a way of life. Jika target kita ingin financially free, maka menjadi entrepreneur adalah jalan yang paling mudah. Jika membangun bisnis dilakukan dengan benar, maka dalam 5-10 tahun seseorang bisa financially free.
Pimpinan Perusahaan
Alex P. Chandra
Tim Redaksi M&I Magazine
Pimpinan Redaksi
danielGABE
Redaksi:
I Pt Agus Ariawan
Reporter
Alfred
Public Relation
Annisa Era Putri
Desain & Fotografi
Kopi Panas Productions
Supported by:
Alamat Redaksi: PT. BPR SRI ARTHA LESTARI Jl. Teuku Umar 110 Denpasar T. (0361) 246706 F. (0361) 246705 E. redaksi@money-and-i.com marcomm@bprlestari.com Direct Sales & Marketing for Advertisement T. 0361 744 884 www.money-and-i.com
Dalam sebuah survey yang dilakukan terhadap orang-orang yang berhasil secara financial, maka didapatkan beberapa profesi. 1%-nya adalah dari kalangan atlet dan artis, kalangan selebriti. 5%-nya adalah orang-orang yang bekerja di bidang sales. Saya menyebutnya sebagai super-salesman. Yang 10% adalah para top eksekutif perusahaan besar. 10% lagi adalah kalangan highly paid professional, dokter, pengacara, dan sebagainya. Yang menarik adalah bahwa 74% dari orang-orang yang berhasil secara financial adalah para entrepreneur. Orang-orang yang membangun bisnisya sendiri.
Special Feature
07
E ntrepreneur In Training (Part-1) “Learning From The Real Experience”
16 Growth Strategies Berapa “Pemimpin” Yang Anda Punya?
22 Financial Planning Konsep Nilai Waktu Uang (Time Value of Money Concept)
Road to Wealth
Success Leaves Clue
11
Bapak/Ibu pembaca M&I, kata Robert T Kiyosaki menjadi kaya itu mudah namun tidak murah. It doesn’t come cheap. Ada harga yang harus dibayar.
Economic Focus
12
Media Luar Ruang di Bali Apa Kata Dunia?
Ida Bagus Rai Budarsa
4
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
34 Whats New Potato Head Beach Club Bali 36 Note from the Guru Kekuatan Netizen Merubah Dunia 38 Front of Mind Scott Sibella
42 Small Business Penjahit KelilingStrategi “JemputBola”
interview with the millionaire
Note: Kritik dan saran dapat dikirimkan ke: redaksi@money-and-i.com
30 Smart Family Say YES to GAMBARU… Gambatteikudasai…(berjuang sampai titik darah penghabisan)
40 Literature KEEP Your Best People
Salam dahsyat,
Ilustrasi: Yana & Choqy Satria
28 Innovative Business Mayhem & Iflava Buah Kreasi Entrepreneur Muda
33 Polling Jadi Pengusaha Sekarang jadi Pilihan Tervaforit Masyarakat Bali
Seorang entrepreneur haruslah melengkapi dirinya dengan ketekunan, mau mencoba, berani gagal, sebelum menemukan winning strateginya.
Special Features kali ini adalah Entrepreneur in Training, sebuah bagian dari program Lestari Young Entrepreneur, bagian dari campaign kami, terutama kepada dunia kampus, bahwa ada profesi lain yang perlu dipikirkan selain menjadi PNS.
12 Economic Focus Media Luar Ruang di Bali Apa Kata Dunia?
18 Interview with The Millionaire Ida Bagus Rai Budarsa
Kalau 74%-nya orang-orang yang financially free adalah kalangan entrepreneur, maka logic mengatakan bahwa jalur ini-lah yang paling memungkinkan dan paling mudah.
Saya sependapat dengan hasil survey tadi, menjadi financially free melalui jalur entrepreneurial lebih mudah dibandingkan menjadi atlet, atau artis, atau menjadi CEO perusahaan multi-nasional. Namun itu tadi, ada harga yang harus dibayar. Ketekunan, taking risk, dan seterusnya.
07 Special Feature Entrepreneur In Training (Part-1) “Learning From The Real Experience” 11 Road to Wealth Success Leaves Clue
18
44 Community Enterprise Koperasi Tani Amerta Nadi Menuju Kemandirian Pangan dan Energi 47 High-Tech Index 48 After Hour 50 Sneak Peek - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
5
co ntr ibu tor
p rof i l e
f
sp e cia l eatu res Hermawan Kartajaya
Alex P. Chandra
Direktur Utama BPR Lestari
Pribadi Budiono
Asia’s Leading Marketing Strategiest CEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM
Alex P. Chandra Direktur Utama BPR Lestari
Suzana Chandra
Direktur BPR Lestari
Managing Director- Lestari Living
I Made Wenten B.
Dicky Lopulalan
Kabid Support& Operation BPR Lestari
ENTREPRENEUR IN TRAINING (PART-1)
“LEARNING FROM THE REAL EXPERIENCE”
Penulis dan fasilitator kewirausahaan sosial
Antony Japari
Marketing Director & Chief Marketing Officer PT. AJ Central Asia Raya
Bapak/Ibu sekalian, beberapa bulan yang lalu, saya diminta memberikan presentasi oleh Universitas Udayana. Waktu itu tempatnya di ruangan Bank Indonesia. Materi presentasinya adalah mengenai entrepreneurship. Rupanya, sekarang ini banyak pihak yang tertarik menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan, diantaranya pihak universitas. Hmm…sebuah kemajuan yang sebelumnya tidak terbayangkan. Dalam kesempatan itu, saya memberikan komitmen, bahwa BPR Lestari akan men-support Universitas Udayana, dalam memberikan kesempatan bibit-bibit kewirausahaan muda berkembang. Waktu itu saya memberikan komitmen pinjaman sampai total plafon 1 Milyar untuk para entrepreneur muda itu. Lahirlah program Lestari Young Entrepreneur. Integrated dalam program ini, maka kami akan mengadakan serangkaian mini seminar di Universitas Udayana. Pihak Universitas memberikan ruang auditoriumnya yang megah di Fakultas Kedokteran. Serangkaian seminar ini saya namakan Entrepreneur in Training Trilogy, karena akan diadakan tiga kali dalam setahun ini. Temanya akan dibuat
6
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
berkesinambungan. Part-1 saya beri sub-judul “Learning From The Real Experience”. Dengan asumsi bahwa setiap sukses meninggalkan jejak. Jadi cara belajar yang paling mudah, dan paling cepat, adalah dengan role modeling. Belajar dari jejak-jejak para pendahulu kita. Materinya sebagian akan saya tuliskan pada kesempatan ini. Part-2 nanti saya beri sub-judul “3 Hours MBA”, karrena akan mengungkap lebih detil step by step membangun sebuah bisnis yang berhasil, dan bagaimana me-leveragenya dengan menggunakan ilmu manajemen, marketing dan keuangan. Parti-3 nanti adalah mengenai TechnoPreneur “Creating Another GOOGLE”. Nanti akan kita ceritakan bahwa membangun proyek entrepreneurial bukan berarti UMKM. Bukan hanya berarti membangun bisnis kecil. Bukan berarti jualan cendol. Dengan menggunakan teknologi,entrepreneurship mempunyai potensi menjadi usaha raksasa. GOOGLE, FACEBOOK, DELL semuanya adalah contoh-contoh TechnoPreneurship. ROLE MODELLING, THE FASTEST WAY TO BECOME WHO YOU WANNA BE - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
7
ff
f
speecia ciall eatu eatures res sp
spec ial eature s Every skills is learnable skills. Semua ketrampilan itu dapat dipelajari. Menjadi penyanyi yang baik dapat dipelajari, menjadi politikus ulung dapat dipelajari, menjadi pengusaha pun dapat dipelajari. Jika kita ingin menjadi pengusaha, maka ada dua cara yang bisa kita tempuh untuk mempelajarinya.
Kewirausahaan bukan-lah satu-satunya jalan kalau ingin mencari kekayaan (wealth). Banyak profesi lain yang bisa dipilih. Menjadi high paid professional, top artist, atlet juga bisa. Kawan saya Tung Desem Waringin, adalah high paid professional. Dia business speaker professional, dengan bayaran yang aduhai. Kemudian setelah uangnya terkumpul banyak, ia menginvestasi-kannya. From high paid professional (Self Employed Kuadran) ia kemudian menjadi Investor.
Pertama, belajar dari kesalahan-kesalahan yang kita buat. Dan kemudian kita menjadi ahli dengan pengalaman, atau yang kedua kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat oleh orang lain.
Tidak semua orang sama.
Cara yang kedua, belajar dari pengalaman orang lain, adalah cara yang paling murah, paling cepat dan paling cerdas. Walaupun begitu, cara kedua ini jarang digunakan.
Seorang yang terjun ke dunia wirausaha mempunyai toleransi yang lebih tinggi terhadap resiko. Ia lebih baik kalah daripada tidak menang. Filosofi hidupnya adalah lebih baik kalah 4 dari 10, sehingga tetap menang 6, daripada tidak kalah sama sekali, namun hanya menang 2.
Nah, dalam ‘entrepreneur in training’ ini saya menyarankan setiap orang yang berminat menjadi apa saja, untuk belajar dengan cara kedua, role modeling. Caranya adalah dengan menentukan siapa yang menjadi role model kita, kemudian pelajari mati-matian cara –caranya. Pelajari konsep berpikirnya. Belief system-nya. Amati baik-baik tindakan-tindakannya. Kalau perlu, ikuti cara berpakaian, dan cara berbicaranya. Dan seterusnya. Tung Desem Waringin menggunakan Anthony Robbins sebagai role modelnya. Dia mengikuti seminar-seminar Tony Robbins, sampai berkali-kali. Semua bukunya ia baca. Cara bicaranya-pun ditirunya, cepat-cepat seperti Tony Robbins. Karirnya pun mirip seperti Tony Robbins. Saya menganggap Robert Kiyosaki sebagai guru saya. Bukunya Rich Dad Poor Dad, merubah hidup saya. Saya menganggap Robert is the best dalam mengajarkan financial literacy. Ajarannya sederhana dan masuk akal. Robert bisa menjelaskan masalah rumit dengan sederhana. Saya membaca semua bukunya, mengikuti seminar-seminarnya. Bahkan sempat bertemu dengannya. Buku Rich Dad Poor Dad saya, ada tanda tangannya. Robert membangun bisnis, kemudian berinvestasi di real estate. Saya tiru. Saya mencoba membangun bisnis dan kemudian ber-investasi di real estate. Robert mempunyai strategi focus bukan diversifikasi. Saya juga. Demikian seterusnya. Di Indonesia, banyak orang-orang yang saya anggap guru ‘imajiner’ saya. Pak Chairul Tanjung saya kagumi, kebetulan saya pernah makan malam bareng beliau. Saya sempat tanya-tanya sedikit. Sandiaga Uno salah satu tokoh yang saya mau ‘berguru’ kepadanya kalau ada kesempatan. Nah, berikut adalah beberapa pemikiran yang disampaikan dalam acara tersebut, yang di-share oleh para narasumber, sebagai jejak untuk dapat ditiru (kalau mau dan cocok). WHO REALLY ARE YOU ?
8
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Semua profesi memiliki tantangan dan karakteristiknya sendiri-sendiri.
Bagi kita yang tidak mempunyai toleransi terhadap resiko, menjadi entrepreneur bukan merupakan jalur yang alamiah. Dunia entrepreneur penuh dengan coba-coba dan sangat mungkin berakhir dengan kegagalan. Persepsi kita terhadap kegagalan sangat menentukan keberhasilan kita sebagai seorang pengusaha. Jika ketakutan kita akan gagal, melebihi ketakutan kita akan mati, maka menjadi pengusaha akan sulit sekali. Jalur kewirausahan adalah jalur yang paling mudah untuk mencapaia financial freedom. Jalur ini tidak terlalu sulit, tidak sesulit mendaki karir menjadi top eksekutif di perusahaan multinasional, tidak sesulit menjadi top artis, ataupun tidak sesulit menjadi atlet professional. Tidak sulit namun tidak murah. Ada harga yang harus dibayar. Kesabaran, ketekunan, dan kemauan belajar dari kegagalan, ketidakpastian di awal-awalnya. Jadi, pastikan who really are you ? what are you made of ? Mana yang lebih kita pentingkan dalam hidup ini, kebebasan atau keamanan ? bagaimana persepsi kita terhadap kegagalan ? bagaimana toleransi kita terhadap resiko ? bagaimana emosi kita kalau mengalami kerugian ? Self test ini penting sebelum kita memutuskan memilih profesi sebagai pengusaha. As Robert said, menjadi kaya itu mudah, namun tidak murah. “To become rich is easy, but not coming cheap, you have to pay the price.” IT TAKES TIME TO SUCCEED Kalau saya flash back ke masa-masa awal saya membangun bisnis saya, di awalnya, saya membangun 2-3 bisnis bersamaan, dan hampir semuanya berakhir dengan kegagalan. Cuma satu, bisnis money changer saya yang bertahan.
Saya membeli BPR Lestari di akhir 1999, dan mulai immersed membangunnya di Januari 2000. Apa yang saya pikirkan semula tentang bagaimana membangun sebuah bisnis, ternyata berantakan. Semua asumsi saya ternyata tidak terbukti. Skenario saya semula adalah saya akan menaikkan suku bunga deposito dan tabungan, maka secara otomatis, dana akan mengalir ke bank saya. Berdasarkan pengalaman saya di BCA, dengan menaikkan suku bunga sedikit saja, maka saya bisa menggerakkan dana mengalir masuk. Nanti tantangannya adalah bagaimana menyalurkan kreditnya. Di BCA, walaupun sudah murah, termurah di pasar, tetap sulit buat kita menyalurkan kredit. Namun BPR Lestari ternyata bukan BCA. Dinaikkan pun suku bunganya-nya tidak ada yang percaya menaruh depositonya di tempat saya. Jadi belum apa-apa saya sudah gagal. Jangankan mau melempar kredit, menghimpun dana-pun sudah gagal.
menyerah ? Jawabnya adalah karena saya tidak punya kemungkinan lain lagi. I already gave up my career. Saya tidak punya pilihan lain, either I succeed or I die. Begitu kira-kira. Banyak teman saya yang memulai bisnis part time. Jadi sambil menekuni professional works-nya, ia ‘nyambi’ membangun bisnis. Cara ini jarang berhasilnya. Membangun bisnis di awalnya membutuhkan ketekunan. Sama seperti ketika kita menanam benih, awal-awalnya harus dipelihara ekstra ketat. Kemungkinan benih tadi mati sebelum pohonnya tumbuh, besar sekali. Tingkat kesulitan yang paling tinggi ada di awal-awal pendirian sebuah bisnis. Apalagi bisnis kecil dan sifatnya start-up.
Bapak/Ibu sekalian, kalau saya ingat, sampai dengan awal 2003, jadi hampir tiga tahun lamanya, saya tidak berhasil merekrut satupun nasabah deposan yang bukan keluarga saya. Tidak ada yang percaya dengan BPR Lestari, kecuali keluarga saya, itupun mungkin karena mereka kasihan dengan saya.
Nah, teman-teman saya yang nyambi tadi, ketika bisnisnya ‘susah’, akan gampang sekali untuk menyerah, karena mempunyai pilihan lain. Akibatnya secara alamiah, ia tidak tekun dan gampang menyerah. Sebaliknya bagi orangorang yang sudah tidak punya pilihan lain, ia lebih tekun, lebih resielence, karena baginya tidak ada kemungkinan lain. Apakah ia akan berhasil atau mati. Apalagi jika nasib anak istri menjadi taruhannya.
Jadi saya setiap hari berangkat kantor, jam 8 pagi, dan pulang sore jam 5, selama tiga tahun, mencoba membangun bisnis, dan tidak berhasil merekrut satupun nasabah deposan. Very frustrating.
Dalam teori motivasi, decision memegang peranan penting. Decision berasal dari kata latin, yang artinya memotong (to cut). Ketika seseorang decide (memutuskan) artinya ia memotong kemungkinan yang lain.
Ketekunan saya berbuah,ketika akhirnya ada orang lain yang bukan keluarga saya, kita menyebutnya pihak ketiga, yang percaya menempatkan depositonya di BPR Lestari. Jumlahnya kalau tidak salah 25 juta. Namanya saya sudah lupa. Momen itu merupakan mile stone buat BPR Lestari.
Jadi, jika kita ingin me-leverage diri kita, buatlah keputusan (decision).Yang berarti kita memutuskan tidak ada kemungkin yang lain. Seperti cerita seorang jendral yang membakar kapalnya, supaya tentaranya termotivasi berperang. Tidak ada jalan lain kecuali bertempur sepenuh hati, karena kapalnya sudah dibakar. Pilihannya adalah maju berperang dan menang, atau mati. Sang tentara tidak bisa pulang lagi karena dibelakangnya Cuma ada laut, dan kapalnya sudah menjadi abu.
Bapak/Ibu sekalian, selanjutnya adalah sejarah. The rest is history. Bisnis yang saya bangun mulai take-off. Moral of the story adalah bapak/ibu sekalian, it takes time to succeed. Butuh waktu buat melihat hasil usaha kita, terutama bagi yang start-up. Dibutuhkan waktu buat kita menjadi mahir dalam pekerjaan kita, dibutuhkan waktu buat kita membangun infrastruktur, dibutuhkan waktu buat kita membangun tim, membutuhkan waktu buat kita mendapatkan kesempatan. Ketekunan dalam bersiap-siap, membuat kita siap ketika kesempatan datang. Success katanya adalah pertemuan antara preparation dengan opportunity. LEVERAGING YOURSELF, BY MAKING A DECISION Ketika ditanya apa yang membuat saya keep on going in desperate hour, dalam masa-masa sulit, 3-4 tahun pertama dalam karir bisnis saya ? Apa yang membuat saya tidak
IT TAKES TIME TO SUCCEED Setelah kegagalan demi kegagalan di masa awal. Setelah pengalaman yang menyakitkan di 3-4 tahun pertama, ternyata kemudian bisnis saya mulai tumbuh. Finally I see the light at the end of the tunnel. Untung saya tidak menyerah. Bapak/Ibu sekalian, membangun bisnis membutuhkan waktu. Sama seperti menanam pohon. Hari ini ditanam, besok belum akan berbuah. Dan panen masih membutuhkan waktu lebih lama lagi. It takes time to succeed! Saya berani mengatakan bahwa tidak ada instant success. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
9
f
spec ial eature s Semuanya membutuhkan proses. Tukul bukan berhasil hanya gara-gara acaranya Empat Mata meledak. Tukul menjadi sukses karena bertahun-tahun berlatih dan tekun di profesinya. Tukul sukses karena bertahun-tahun tekun bersiap-siap. Acara Empat Mata adalah kesempatannya. Sukses adalah pertemuan antara persiapan dengan kesempatan. Instant success is twenty years in the making. But, moral of the story adalah it takes time to succeed. Banyak orang yang gagal karena ‘berhenti’ dan tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka memutuskan untuk menyerah. SO, WHEN TO GIVE UP ? Namun Bapak/Ibu sekalian, kita membutuhkan ketekunan, namun kita juga harus punya sensitivitas untuk menilai kapan harus menyerah dan mengambil jalur lain. Sebagai reference, berdasarkan pengamatan saya, juga dari banyak referensi, untuk sebuah start-up bisnis yang dikelola oleh experienced people, oleh orang yang berpengalaman, yang mempunyai skills, membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk ‘kelihatan hasil’nya. Jadi jika setelah 3-4 tahun usaha yang kita rintis belum juga memperlihatkan tanda-tanda akan berkembang, mungkin kita harus meninjau kembali. Apakah bisnis modelnya benar, apakah kita memiliki skills yang memadai, apakah marketnya ada, dan seterusnya. Saya menutup banyak bisnis saya karena setelah 3-4 tahun tidak ada kemajuan. Berarti ada yang salah dalam bisnisnya. Mungkin orangnya bermasalah, mungkin bisnis modelnya bermasalah, mungkin marketnya yang bermasalah.
roa dto cara untuk menumbuhkan bisnis yang kita bangun adalah dengan belajar dan terus menerus meningkatkan kapasitas pribadi. Akselerasi pertumbuhan kemudian saya alami di 5 tahun kedua BPR Lestari (2005 – 2010). Assetnya meningkat 12 kali lipat. Dari sekitar 50 Milyar di tahun 2005 menjadi 600 Milyar di tahun 2010.
Anak-anak yang dulu saya rekrut fresh sekarang sudah lebih mahir. Di masa-masa awal saya secara personal memberikan coaching kepada mereka hampir di setiap kesempatan. Apa yang yang ketahui, yang saya pelajari, saya tularkan kepada mereka. Dan kini mereka menjadi siap dan produktif. Dan berperan banyak dalam mengembangkan bisnis saya. Dan dengan meningkatkan kualitas brand BPR Lestari, saya berhasil menarik bakat-bakat yang baik, yang kemudian menjadi motor pertumbuhan. To grow your business, we need to grow ourselves. To accelerate growth, we need to grow our team. Banyak kesalahan yang dilakukan oleh para pebisnis kecil, dengan tidak memperhatikan pertumbuhan para karyawannya. Takut kalau karyawannya pintar, akan keluar dan menjadi saingan. Takut kalau sudah susah-susah dan mahal-mahal memberikan pendidikan, nanti malahan direkrut oleh pesaing. Bapak/Ibu sekalian, business is a team sport. Oleh karenanya kita harus melatih, mendidik dan mengembangkan kapasitas orang-orang yang bekerja membantu kita.
TO GROW YOUR BUSINESS, GROW YOURSELF, AND GROW YOUR TEAM
Yang bekerja perorangan hampir pasti akan kalah dengan yang bekerja in a team.
Setelah periode awal yang menyakitkan, bisnis saya mulai taking off.
Kita harus memberikan resources untuk mengembangkan kapasitas orang-orang yang bekerja membantu kita. Dan saya percaya kelak investasi tadi akan memberikan deviden yang besar buat kita. Masalah nanti mereka akan keluar atau direkrut oleh pesaing adalah masalah lain yang harus dijawab oleh kita, leader of the business. Mungkin kelak kalau ada kesempatan kita akan bahas masalah ini.
Saya mendapatkan bahwa ketika saya semakin ahli, bisnis saya tumbuh. Jadi saya berkesimpulan, kalau saya mau menumbuhkan bisnis saya, maka yang pertama kali kita lakukan adalah menumbuhkan kapasitas pribadi kita dulu. Banyak orang yang lupa untuk belajar lagi. Banyak orang yang kemudian membatasi dirinya karena tidak mau belajar lagi. Percayalah, salah satu cara bahkan menurut saya satu-satunya
10
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Alex P. Chandra
Direktur utama BPR Lestari
Kalau saya analisa, yang menjadi penyebab utama terjadinya akselerasi pertumbuhan tadi adalah kualitas orang-orang yang membantu saya. Team saya bertambah bagus. Saya tidak bekerja sendiri lagi. Banyak orang yang membantu saya. Dan yang membantu saya bagus-bagus kualitasnya.
Jadi sedikit paradok yah, di satu sisi kita harus tekun, tidak gampang menyerah, namun di-sisi lain, kita harus mempunyai sensitivitas untuk memutuskan kapan harus menyerah dan mengambil jalur lain.
Yang membedakan periode awal dengan periode berikutnya adalah ternyata kapasitas pribadi saya, dan kapasitas orangorang yang membantu saya.
w ealth
Bapak/Ibu sekalian, demikian beberapa pemikiran yang disampaikan dalam mini seminar Entreprenerur In Training Trilogy Part 1 “Learning From The Real Experience”. Semoga bermanfaat
SUCCESS LEAVES CLUE
“Jika seseorang berhasil berkali-kali, pasti bukan kebetulan, pasti ada strategi dan sistemnya”
J
ika Pak Ciputra selalu berhasil dalam membuat sebuah proyek property, maka pasti bukan kebetulan. Pasti ada cara-caranya. Pasti ada sistematika dan strategi di dalamnya. Nah jika saja kita bisa mempelajari cara berpikirnya pak Ci, sistematika bekerjanya, belief system-nya, strategistrateginya, filosofinya, maka sangat besar kemungkinannya kita bisa meniru suksesnya pak Ciputra di dalam bisnis property. Setiap kesuksesan meninggalkan jejak. Yang harus kita kerjakan adalah mengamati jejak-jejaknya dan mengikuti jejak-jejak tersebut. Jadi Bapak/Ibu sekalian, role modeling adalah jalur pintas menuju sukses. Pertama kita menentukan kita mau menjadi seperti siapa. Kemudian pelajari orang itu habis-habisan. Bisa langsung menjadi muridnya (apprenticeship). Atau kalau tidak bisa, baca buku-buku tentang dirinya, pelajari kebiasaan-kebiasaan-nya, ikuti cara berpikirnya. Ikuti tindakan-tindakannya. Saya mengagumi pak Chairul Tanjung. Bank Mega 15 tahun yang lalu sama besarnya dengan BPR Lestari sekarang. Jadi kalau saja saya bisa mengikuti jejak-jejaknya pak Chairul, maka 15 tahun yang akan datang, BPR Lestari akan sebesar Bank Mega sekarang, dan dalam portofolio bisnis saya ada
Lestari Tour (seperti Mega Travel), ada Lestari TV (seperti Trans TV) dan ada Lestari World (seperti Trans Studio). Hmm… kalau tidak bisa menyamai sepenuhnya, dapat setengahnya-pun sudah lebih dari cukup. Seperempatnyapun jauh dari lumayan. Saya pernah berkesempatan makan malam satu meja dengan pak CT. Saya bertanya kepadanya, “mengapa grup Para yang sudah punya bank, TV dan lain sebagainya, masih jualan Baskin&Robbins ?”. Jawabnya adalah bahwa sektor retail di Indonesia mempunyai potensi yang luas. Penduduknya banyak, dan kesejahteraannya semakin meningkat. Expenses yang dikeluarkan oleh penduduk Indonesia yang terkait dengan life-style, meningkat dua kali setiap tahun-nya. So, I know what he thinks ketika akhirnya grup Para membeli Carrefour. Itu sudah ada dalam pikiran pak CT bertahuntahun yang lalu. Masuk secara massif ke sektor retail. Saya mengerti cara berpikirnya, saya tahu tindakantindakannya. Yang saya belum tahu adalah bagaimana caranya membeli Carrefour itu ? (smile….) Nanti kalau ketemu lagi, pertanyaan saya adalah “bagaimana caranya dia membeli Carrefour ?”. Mudah-mudahan, beliau tidak berkeberatan menjawabnya. That is my friend, role modeling. Karena saya tahu, setiap kesuksesan meninggalkan jejak (success leaves clues). All we have to do is follow the clues. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
11
f
f
econ omic o c us
Media Luar Ruang di Bali
Apa Kata Dunia? Oleh: Mudda Bima/Dicky Lopulalan
Siang itu M&I menyusuri jalan-jalan utama Kota Denpasar. Kendaraan bermotor penuh sesak memadati ruas jalan. Bising kenalpot menjadi nada-nada tak sedap di telinga. Bagaimana dengan visual? Papan reklame berlomba-lomba mengambil bagian terdepan, seakan tak mau luput sedikit pun dari pandangan mata setiap pelintas jalan. Papan reklame dan wajah kota sama seperti wanita dan kosmetiknya. Kosmetik berfungsi mempercantik wajah, tapi ketika salah menggunakannya, wajah bisa jadi berantakan.
P
apan reklame seperti meraja di jalan-jalan utama Kota Denpasar. Cobalah tengok Jalan Teuku Umar, Diponegoro, Gajah Mada, Hayam Wuruk, Gatot Subroto, bahkan By Pass Nusa Dua, hingga Kuta, semua berebut mencari perhatian, tak peduli menutupi satu sama lain. Termasuk, menutupi keindahan bangunan arsitektur Bali, langit biru, bahkan penjor-penjor yang dulu menjadi kebanggaan estetika landscape Bali. Di Jalan-jalan itu, Bali sudah tidak ada bedanya dengan kota-kota lain. Sama saja. Papan reklame telah menjadi polusi visual. Roy Wicaksono, Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Bali yang ditemui M&I baru-baru ini membenarkan hal tersebut. Dan, polusi itu telah merusak wajah kota. Padahal, menurutnya lagi, keberadaan papan reklame di sepanjang sisi jalan kota mestinya punya kemungkinan lain, yakni mempercantik wajah kota. “Kami inginnya mempercantik wajah kota. Karena kami juga peduli terhadap terciptanya lingkungan nyaman untuk kita semua. Selain itu, juga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan teman-teman. Suatu kawasan yang tertata dengan baik dengan sendirinya akan menaikan kualitas suatu reklame,” ungkap Roy. Pengusaha periklanan bukanlah satu-satunya yang aktor di balik kesemerawutan pemasangan papan reklame. Pihak pemilik kegiatan usaha pun punya kontribusi yang sangat besar. Pemasangan papan nama toko misalnya, ikut berkontribusi. Bayangkan saja, satu took bisa memasang lebih dari satu papan nama dengan ukuran dan letak yang tidak teratur. Pertimbangan estetika sudah diabaikan. Yang jadi patokan cuma satu, terlihat oleh pengguna jalan raya. Tak peduli bentuk, ukuran, dan warnanya yang mengganggu mata. Juga, tak peduli, ada papan lain yang tertutupi. Semua berebut perhatian.
12
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
economic o c u s Keluhan Wisatawan Kesemerawutan papan reklame jelas mengganggu kenyamanan publik dan wisatawan. Banyak sudah keluhan yang dilontarkan. ‘’Kami sudah sering menerima keluhan dari wisatawan mengenai billboard di Bali,’’ kata Koordinator Asita Wilayah Bali, NTT dan NTB, Bagus Sudibya.. Pemasangan reklame bebas di mana saja tanpa memperhatikan keamanan, estetika, dan budaya. ‘’Kami tidak ingin Bali yang dikenal dengan seribu pura akan menjadi pulau seribu billboard,’’ sebutnya. Hal senada juga dikatakan Ketua PHRI BaliOka Artha Ardhana Sukawati dan Ketua BTB Ida Bagus Ngurah Wijaya. Mereka meminta pemerintah daerah melakukan penataan billboard yang semakin kacau dan menimbulkan polusi visual di destinasi wisata Bali. Papan reklame yang dipasang semaunya dapat berpengaruh terhadap pariwisata Bali, karena mengurangi kenyamanan wisatawan yang ingin menikmati keindahan Bali. Dalam penataan perlu estsetika, desain yang menarik agar tidak merusak pemandangan objek yang lain. Situasi yang terjadi sekarang ini jelas sangat ironis. Di satu sisi, Bali dipandang sebagai tempat yang indah dan mengundang kehadiran banyak orang, di sisi lain, keindahan yang ada justru dikacaukan oleh penataan ruang yang berantakan. Lebih ironis lagi, situasi ini tidak sesuai dengan wacana teoritis yang mata kuliah komunikasi visual atau periklanan yang diajarkan di kampus-kampus di Pulau Jawa. Bayangkan saja, Bali dijadikan contoh positif, bahwa “Pendirian media luar ruang juga dipengaruhi oleh sosio-kultur masyarakat setempat, di beberapa daerah seperti di Jogjakarta dan Bali, media ini mempunyai peraturan yang sangat ketat. Khususnya di Bali, tinggi papan reklame benar-benar harus diperhatikan sesuai adat maupun kepercayaan setempat.” Kenyataannya? Jauh panggang dari api! Regulasi Reklame Luar Ruang Lemah Menurut Roy, kesemerawutan penataan reklame luar ruang akibat belum ada aturan tak tegas mengenai pemasangan papan reklame. Di daerah Jl. Teuku Umar misalnya, aturan menyebutkan papan reklame tak boleh saling menutupi, tapi lihat kenyataannya. Secara estetika tidak dapat, pesan yang hendak disampaikan pun tak sampai. Terlihat kumuh. “Kami, orang periklanan menginginkan agar itu ditata. Kita telah menyampaikan konsep penataan kepada pemerintah–disampaikan melalui buku. Kesemerawutan menimbulkan kerusakan tata kota dan merugikan industri periklanan,” kata Bos Mitra ini menjelaskan. Pihak pengusaha periklanan, khususnya iklan luar ruang berharap, pemerintah membuat aturan tegas
mengenai iklan luar ruang. PPPI Bali telah menyampaikan usulan perbaikan regulasi periklanan luar ruang kepada Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemerintah Kota Denpasar. Aturan saat ini masih bersifat umum, belum memuat hal-hal teknis pariklanan. Akibatnya, sering terjadi “tabrakan” kepentingan di lapangan. Setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda, tidak ada kepastian dan menimbulkan pembengkakkan biaya bagi pengusaha periklanan. “Contoh kasus yang sering terjadi–awalnya ada tempat yang tidak dikeluarkan izin karena alasan tertentu dalam aturan. Anehnya, ada anggota lain yang bisa mengantongi ijin di tempat yang sama. Hal semacam ini akan merugikan sesama pengusaha periklanan akibat persaingan tidak sehat.” tutur Roy. Pemerintah cukup positif menanggapi usulan PPPI Bali. Di seputar Jalan Teuku Umar tidak lagi dikeluarkan ijin baru. Pengusaha periklanan beharap tak sekedar membatasi ijin baru, tetapi ada regulasi penataan.Pihak PPPI siap membantu pemerintah untuk melakukan penataan.“Kita pun siap mentaati aturan pemerintah. Namun demikian, aturan yang baru tidak berlaku surut. Ijin yang diberikan sebelum aturan baru keluar tetap jalan sampai masa tenggang waktunya selesai,” ujar Roy berharap. Aspek Ekonomi Periklanan Berdasarkan data yang dihimpun M&I dari berbagai sumber, total belanja promosi perusahaan di Bali mencapai Rp 1 milyar per tahun–perusahaan lokal maupun perusahaan di luar Bali. Uang tersebut dihabiskan dalam berbagai bentuk promosi, salah satunya penyewaan papan iklan luar ruang. Kontribusi pajak iklan terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) memang tak sebesar PHR (Pajak Hotel dan Restoran). Berdasarkan data PPPI Bali, PAD dari sektor periklanan di Kota Denpasar mencapai Rp 13 milyar. Pemerintah sebetulnya masih bisa mendongkrak PAD dari sektor iklan. Caranya dengan membuat regulasi dan aturan main yang jelas. Berkaitan dengan iklan luar ruang, regulasi diperlukan tidak hanya menguntungkan dari aspek ekonomi, tetapi juga diperlukan sebagai panglima dalam menata keindahan wajah kota. Kalau dibiarkan saja, apa jadinya wajah ibukota Pulau Bali yang tersohor ini? Apa kata dunia? - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
13
reader Co rne r bahasa Indonesianya (sepertii majalah-majalah penerbangan domestik kita) ketimbang
Pak Alex yang saya kagumi Saya sering membaca kolom bapak di surat kabar. Kemudian kebetulan hari ini saya membaca majalah M&I di rumah saudara saya (Maklum saya bukan nasabah bank Lestari dan belum lagi pengusaha, jadi bacanya numpang hehehe). Saya menyukai tulisan bapak dan kadang juga menyukai ide-ide yang muncul dari tulisan-tulisan tersebut. Hanya saja saya sering terganggu apalagi dalam tulisan di rubrik redaksi (note from a friend) pada halaman 4. Bapak terlalu banyak mencampur tulisan bahasa Inggris dan Indonesia. Mengapa tidak sekalian ditulis dalam bahasa Inggris kemudian dibuat terjemahan
Buy Gold Now
Economic Focus
Rp. 25.000,-
Getting Rich Through Property
Agus Wirajaya
Vol. 5 Mei - Jun 2010
Growth Strategies
w w w.mon ey-a n d-i .com
w w w. m o n e y- a n d - i . co m
Vol. 10 Oct - Nov 2010
Vol. 9 Sep - Oct 2010
Wealth Is Freedom
Growth Strategies
You Are Your Wealth
Lucky is Just Preparation Waiting for an Opportunity
Growth Strategies
Smart Family
Apakah Rumah Kita adalah Asset Kita?
Apakah kita seorang pekerja intelektual?
Smart Family
Mempersiapkan Dana Pendidikan? Gampang Itu...
Rp. 25.000,-
Vol. 7 Jul - Aug 2010
Road to Wealth
Road to Wealth
Shoes VS House
The Heart of Bali Rp. 25.000,-
NEVER WORK AGAIN
A Myth or A Possibility?
Indonesia 2010 - 2020 The Golden Era
Smart Family
Economic Focus
Vol. 6 Jun - Jul 2010
Rp. 25.000,-
w w w. m o n e y- a n d - i . co m
Vol. 12 Dec 2010 - Jan 2011
Rp. 25.000,-
Rp. 25.000,-
w w w. m o n e y- a n d - i . co m
ISSN: 2087-5975
ISSN: 2087-5975
Vol. 13 Jan - Feb 2011
Vol. 14 Feb - Mar 2011
Getting Rich Through Property
Road to Wealth Clarity is Power
“The key to the richness is to buy four green houses, then sell them to buy a red hotel”
Build Your Own Business
Road to Wealth
Road to Wealth
Do What You Love
Growth Strategies
Growth Strategies
The One You Have in Hand is The Opportunity
Only Hire 9 or 10
Emangnya uang turun dari Langit?
Road to Wealth
Growth Strategies
Growth Strategies
w w w. money- a nd- i . com
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
w w w. m o n ey-a n d -i . co m
IDEAS FOR BALI Part 2
Growth Strategies
Paradok Pendidikan Formal
Gusti Ngurah Anom
MAAF, BELUM ADA PEKERJAAN YANG MENYENANGKAN….
Smart Family
OMG... Berapa sih penghasilan yang cukup itu? Rp. 25.000,-
Mr. Joger
Joger Jelek, Bali Bagus!
Service oh Service… To Save A Customer
TUMBANG-nya Semi Mitos 2 & 3 Kita Harus Menabung dan Jangan Berhutang w w w. mon e y- a n d - i. com
Rp. 25.000,-
Sharing is Having More
Smart Family
TUMBANG-nya Semi Mitos 1 Hanya Dengan Bekerja Keras Kita Dapat Meraih Sukses
2010 The Sky Was Bright, 2011 Is Even Brighter
Ideas for BALI
Question is The Answer
Story of Who Moved My Cheese
Smart Family
Smart Family
14
w w w.moneynyoumagazine.com
Vol. 8 Aug - Sep 2010
“The secret of getting rich… is to buy four green houses, and then sell the four green houses to buy a red hotel”
w w w.money-and-i.com
Hormat saya,
Knowing is not Enough, We Must Apply
What Needs To Be Done?
CAFTA - Ancaman Atau Peluang w w w.m o n e y nyo um agazin e.com
Growth Strategies
Menjadi Dulu Baru Mendapatkan
Economic Focus
Anjungan Tunai Membobol
orang besar seperti Bapak Alex tidak marah karena saran kecil seperti ini.
Tidak Ada Kata Gagal
Road to Wealth
Pada Akhirnya Semua Orang Akan Menjadi Tidak Kompeten
Insentif dan Motivasi
Mohon maaf apabila yang saya sampaikan membuat bapak terganggu, tapi saya yakin
Road to Wealth
The Truth And Nothing But The Truth!
Growth Strategies
Growth Strategies
tidak akan ditangkap dengan baik.
Tung Desem Waringin
Century…
Dream Big
The Roots Create The Fruits
Dan dengan tulisan seperti itu, menurut saya pesan yang akan disampaikan mungkin
Ekslusif Interview Bersama
Road to Wealth
Road to Wealth
Sebab, pembaca majalah M&I mungkin tidak semuanya mampu mengerti bahasa inggris.
Millionaire Mindset Why The Banks Fall
The Fall of USD
bahasa Indonesia.
Vol. 4 Apr - Mei 2010
Vol. 3 Mar - Apr 2010
Vol. 2 Feb-Mar 2010
membuat tulisan dengan campuran bahasa seperti itu, padahal ada padanannya dalam
Rp. 25.000,-
Rp. 25.000,-
Growth Strategies
BOSS KU CEREWET... w w w. money-and-i. com
Rp. 25.000,-
w w w.m o ne y-a nd-i .co m
Rp. 25.000,-
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
15
s
s
growth t rate gi e s
growth trategies Kalaupun pemimpin memiliki idea atau strategi yang baik, oleh karena orang di level bawahnya tidak memiki kemampuan untuk menjalankan ide tersebut maka dengan amat terpaksa ide tersebut akan dikerjakan langsung oleh direksi. Dan seandainya ada ide baru lagi, maka ide baru tersebut tidak bisa dilaksanakan. Kenapa? Karena tidak ada yang mengerjakan. Level dibawah direksi tidak bisa mengerjakan karena memang tidak memiliki kemampuan. Sedangkan si Direksi sendiri sedang mengerjakan proyek untuk merealisasikan ide sebelumnya. Sehingga ide ini akhirnya baru akan bisa dikerjakan apabila proyek sebelumnya sudah selesai dikerjakan. Artinya dalam setiap saat hanya ada satu proyek yang bisa dikerjakan, walaupun mereka memiliki banyak ide. Artinya karena hanya memiliki satu orang yang memiliki level pemimpin, maka hanya satu proyek yang bisa dikerjakan. Bayangkan seandainya sebuah organisasi memiliki 5 orang yang memiliki jiwa pemimpin yang mampu mengelola sebuah proyek, maka organisasi tersebut akan memiliki kemampuan untuk mengerjakan 5 ide atau strategi secara bersamaan.
I Made Wenten B. Kabid Support & Operation BPR Lestari
tingkat
Setiap pertempuran memerlukan seorang Jendral untuk memimpinnya. Semakin banyak jendral yang dimiliki, semakin banyak pertempuran perluasan wilayah yang bisa dilakukan.
E
nam bulan terakhir ini saya sering jalan-jalan berkunjung ke teman-teman di BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang ada disekitaran denpasar. Tujuannya adalah untuk ngobrol-ngobrol siapa tau mereka memiliki program yang bisa kita jalankan bersama. Bahasa singkatnya, adalah “jualan”. Banyak hal yang kita obrolkan, banyak hal yang mereka tanyakan sama saya. Dan tentu saja saya jawab dengan jujur, apabila saya memiliki jawabannya. Salah satu pertanyaan yang sering mereka ajukan adalah “kenapa BPRLestari bisa besar, hebat dan berkembang dengan cepat?”.
16
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Jawaban pavorite saya terhadap pertanyaan seperti itu adalah “Karena saya memiliki banyak kawan-kawan yang hebat dan BPRLestari banyak memiliki Pemimpin yang hebat.” Saya sangat suka jawaban yang saya berikan itu, karena memang itu lah adanya. BPRLestari bisa berkembang karena kita memiliki tim yang hebat dan ada banyak pemimpin-pemimpin yang hebat di BPRLestari. Selama berkunjung, saya juga belajar tentang organisasi mereka. Salah satunya adalah tentang kendala-kendala yang menghambat perkembangan bisnis mereka. Hal yang paling sering saya ketemukan adalah bahwa
ketergantungan organisasi tersebut kepada pemimpin puncaknya sangatlah tinggi. Kalau di BPR pemimpin puncaknya adalah Direksi. Sedikit-sedikit harus diomongkan dengan Direksi, sedikit-sedikit harus dikerjakan oleh Direksi. Dan banyak hal yang kecil-kecil harus dikerjakan oleh Direksi. Yang mestinya bisa di handle dan didelegasikan kepada orang yang di level lebih rendah, misalnya level kepala bagian atau staff. Pemimpin itu seperti mesin dalam sebuah pabrik… Efek dari pekerjaan-pekerjaan kecil yang harus tetap dilakukan oleh pemimpin puncak (direksi) adalah direksi hanya sedikit memiliki waktu untuk berfikir tentang strategi dan rencana bisnis dari perusahaan yang mereka pimpin.
Bayangkan juga seandainya perusahaan tersebut memiliki 20 orang pemimpin, maka setiap saat akan bisa dikerjakan 20 proyek secara bersamaan. Perusahaan yang hanya memiliki 20 orang berlevel pemimpin, seperti pabrik yang memiliki 20 mesin. Dan apabila hanya memiliki 1 pemimpin, maka seperti sebuah pabrik yang memiliki sebuah mesin. Dan hasilnya tentu berbeda jauh kinerja atau perkembangan bisnis dari sebuah perusahaan yang memiliki 20 orang yang berlevel pemimpin dengan sebuah perusahaan yang hanya memiliki 1 orang. Jadi salah satu syarat untuk membangun bisnis dan organisasi yang terus tumbuh adalah selalu senantiasa membangun pemimpin-pemimpin. Dan pemimpinpemimpin ini merupakan mesin bagi sebuah organisasi. Semakin banyak pemimpin, semakin banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Semakin banyak ide, strategi dan rencana bisnis yang bisa dijalankan. Semakin banyak ide, strategi dan rencana bisnis yang dikerjakan maka potensi bisnis untuk tumbuh dan berkembang akan semakin tinggi.
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
17
interviewwiththe
m illionaire
interviewwiththe “berkembang” sangat pas mewakili PT Hatten Bali yang kini memiliki 100 karyawan. Tidak sampai dua dekade, Bagus Rai Budiarsa telah mengembangkan produknya menjadi 12 jenis wine. Berikut petikan wawancara dengan pria murah senyum ini: Apa yang melatarbelakangi Anda memproduksi wine? Keluarga saya di industri minuman. Bapak saya buat brem Bali, Dewi Sri. Pasar Brem terbatas. Minuman tradisional ini memang sempat booming tahun 80an. Orang ke Bali pulangnya bawa brem sebagai oleh-oleh, jadi welcome drink di hotel. Dewi Sri diproduksi secara pabrikan tahun 1974. Sebelumnya diproduksi di rumah sejak tahun 1968,
Ida Bagus Rai Budarsa
Wine Lokal Penuh Inovasi Oleh Alfred
W
ine adalah pencarian akan cita rasa. Penikmati wine sejati tidak pernah berhenti mencari. Bila ke Bali, mereka akan menemukan produk wine lokal yang mungkin karakternya tidak dapat ditemukan pada produk wine di belahan dunia lain. Itulah Hatten Wines. Hatten Wines layak dianggap sebagai sebuah penciptaan yang berani, karena wine tidak memiliki sejarah panjang di Indonesia. Banyak jenis minuman beralkohol di Nusantara, tapi Ida Bagus Rai Budiarsa yang berani memproduksi wine. Brand lokal untuk komunitas internasional di Bali. Keberanian Bagus Rai Budiarsa dimulai dari melihat peluang tidak adanya produk wine lokal, sementara kebutuhan pasar wisata di Bali sangat besar. Peluang tidak cukup tanpa eksperimentasi. Dua tahun mencoba dengan buah anggur lokal, akhirnya Bagus Rai Budiarsa berani memasarkan produknya. “Hatten” yang dalam bahasa Jepang bermakna
18
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Kebetulan saya senang ikut involve di bisnis keluarga. Lalu saya kuliah di Program Studi Teknologi Industri. Saya tamat kuliah tahun 1989, tahun 1990 saya pegang perusahaan keluarga. Karena punya izin minuman beralkohol, saya kembangkan ke wine. Karena saya lihat wine semua impor, tidak ada produksi wine lokal. Yang ada jenis anggur kolesom. Tapi karena di Bali pasarnya untuk turis, saya buat wine. Saya mulai tahun 1992, dengan berbagai kendala, tahun 1994 mulai menjual.
pasti-pasti saja. Anda mendalami ilmu pembuatan wine? Awalnya saya bawa ahli pembuat wine (wine expert) orang Prancis yang sebelumnya bekerja di Australia. Bahan baku anggur dari Singaraja. Ketika itu anggur masih beli dari petani. Produk pertama jenis Rosé. Karena di bali cuaca panas, orang senang wine yang dingin. Tapi di Bali tidak bisa produksi white wine karena kita hanya punya anggur yang hitam. Jadi bahan baku anggur hitam diproses seperti white wine. Ada dua brand, Hatten dan Two Islands, apa bedanya? Perbedaaan dua brand ini, Hatten dari anggur lokal, yaitu Alphonse-Lavallée dan Muscat yang berasal dari Singaraja dan anggur Probolinggo Biru. ketiga jenis anggur ini dibudidayakan di Singaraja. Bagaimana bisa berkembang sampai 12 produk? Pertama kita lihat dari bahan baku. Wine itu bahan baku yang paling utama. Awalnya kami hanya punya
Lalu satu lagi Alexandria dari jenis anggur yang sama kita buat white wine. Satu agak manis yaitu Alexandria, satu agak dry. Lalu dari Alphonse kami buat fortified wine. Dari Muscat, dibuat Pino de Bali white. Lalu dari Alphonse dibuat Pino de Bali red. Jadi semua berangkat dari bahan yang ada dulu. Sejak dulu, kami ingin bikin macam-macam, misalnya white wine, tapi tidak bisa karena belum ketemu bahannya. Cuaca berpengaruh pada kualitas wine? Cuaca berpengaruh terhadap kualitas buah anggur, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas wine. Apabila curah hujan tinggi pada saat mendekati panen, maka kadar air pada buah akan tinggi, sehingga kadar gula buah rendah dan warna buah menjadi kurang pekat. Apabila cuaca cerah, maka kualitas buah anggur akan semakin baik Hatten pernah diekspor, kenapa berhenti? Kami pernah ekspor 2003-2004 ke Belanda, Inggris, Maladewa, sekarang lebih baik jualan di sini. Ekspor itu kompetisi kuat sekali. Sekarang Australia dan Afrika besar sekali produksinya, di sana industri ini sangat kompetitif, murah. Buat apa kita jual murah dan sering bermasalah dengan payment. Lebih baik jual di sini ke end user. Memang sampai sekarang Bali pasar utama. Karena Hatten menjual Bali-nya. Pasar lokal selain Bali? Lombok. Jakarta baru mulai. Jakarta beberapa kali masuk, tapi karena produksi masih kurang, jadi tidak tergarap. Sekarang karena produksi sudah kuat kami masuk lagi.
Anda memilih jurusan kuliah karena memang ingin mengembangkan bisnis orang tua?
Berapa jumlah karyawan Hatten?
Saya memang ingin kuliah Tenik Industri. Waktu kelas 3 SMA ada senior-senior yang kuliah di ITB datang, mereka datang menjelaskan jurusannya. Menurut mereka teknologi industri itu ekonominya teknik. Lalu saya ikut seleksi PMDK ke ITB tapi tidak diterima. Saya masuk Universitas Brawijaya. Ternyata teknologi industri di sana bukan di bawah teknik tapi di bawah pertanian. Satu kelas merasa salah pilih (tertawa). Lalu dosen menjelaskan tentang industri pertanian, kalau perlu orang teknik ya cari orang teknik, kalau perlu orang lab, cari orang mikro. Begitu lulus kuliah, langsung kerja di perusahana orang tua.
m illionaire
Karyawan di pabrik dan distribusi sekitar 100 orang. Di Indonesia, wine termasuk barang mewah. Sementara di luar negeri seperti Australia kan murah sekali?
Anda pernah belajar manajemen secara formal, S2 misalnya?
satu bahan Alphonse-Lavallée, yang bisa kami buat hanya Rosé. Lalu dengan bahan baku yang sama kami kembangkan, jadi Sparkling Rosé, Jepun.
Hanya pernah ikut coaching di Jakarta, belajar manajemen jarak jauh dari PPM. Kalau sekolah S2 tidak pernah. Kalau kuliah lagi otaknya tidak kuat, yang
Dengan Alphonse juga dibuat red wine. Setelah itu dapat Probolinggo Biru, kami produksi sparkling white. Lalu dapat lagi anggur jenis Muscat, kami buat white.
Itu juga kendala, kadang minuman impor lebih murah daripada produksi kami. Orang bilang masak Hatten lebih mahal daripada impor. Di Australia wine sekitar 7 dollar di supermarket. Rose 3 dollar untuk harga wholesales-nya. Di Prancis harga wine bisa lebih murah daripada air. Dan sekarang pemerintah memberikan banyak kepastian untuk impor. Kalau dulu bea masuk persentase sekian persen dari harga impor, lalu ada cukai. Sekarang aturan yang lebih pasti, bea dikenakan per liter, misalnya wine 55 ribu rupiah per liter. Kalau persentase kan, tidak ada kepastian karena invoice bisa - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
19
interviewwiththe
m illionaire
interviewwiththe
berbeda. Dulu ada Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPNBM) dan bea masuk. Sekarang PPnBM dihapus.
Sangat mengurangi man power, tidak perlu ditunggu. Ketika pabrik tutup, proses filtrasi berjalan.
Wine lokal dikenakan pajak apa?
Mesin itu pakai filter yang tahan lama, bisa 10 tahun. Sebelumnya kami menggunakan filter dengan media tanah diatome atau media lain untuk filtrasi, seperti tanah diatome. Jadi setiap satu batch ada ampas yang harus dibuang. Sementara proses filtrasi beberapa kali, jadi limbahnya banyak. Tanah diatome itu diimpor dari Australia. Jadi cukup banyak efisiensinya, mengurangi biaya impor.
Hatten kena cukai 30 ribu per liter, dan PPn. Mulai April 2010 PPnBM dihapus, tapi cukai dari 5.000 jadi 30.000 per liter. Apa kesulitan berproduksi di sektor ini? Susahnya itu aturan pemerintah. Minuman alkohol sejak tahun 1990 masuk daftar negative investment. Izin industri tidak keluar lagi. Meski di lapangan ada
Ramah lingkungan?
Berapa nilai investasinya? Sekitar 1 miliar. Dengan keterbatasan beriklan di media massa, bagaimana cara berpromosi? Kerja sama dengan hotel dan restoran. Itu program rutin marketing. Kami mengedukasi, waiter dan waitress untuk menyajikan wine. Di sini, umumnya restoran tidak biasa menawarkan wine kepada tamu. Padahal kalau dari sisi omset, sumbangan wine sangat besar. Kalau wine 200 ribuan, makanan hanya 50 ribu rupiah. Tapi orang kita jarang menawarkan wine. Karena pengetahuan tentang wine kurang. Kita ajak supaya mereka confidence menjual wine. Kami juga selalu ikuti event-event, support festival di Bali seeprti Sanur Festival atau Oktoberfest. Pokoknya semua event di komunitas pariwisata.
pemain atau kompetitor baru. Memang tidak konsisten. Kedua, karena industri yang diawasi, yang mengawasi banyak sekali. Semua ikut mengawasi (tertawa). Tidak boleh mengiklan, industri ini tidak sebebas yang lain. Untuk jual ke ritel juga tidak sembarangan. Kami hanya jual produk ke toko yang harus memiliki izin. Kalau mereka mau menjual minuman beralkohol, mereka harus mengurus ijin dengan syarat yang sangat ketat. Di luar negeri bisnis wine itu sangat serius., ada sekolahnya mulai SMA kejuruan sampai universitas. Pengembangan teknologi terus terjadi. Teknologi juga kami update. Investasi teknologi secara bertahap, Ketika baru mulai itu semua pakai tangan, dari proses pemerasan sampai bottling. Apa investasi teknologi yang cukup penting? Teknologi cukup advance yang kami aplikasikan dua tahun lalu adalah teknologi filtrasi dari Italia yang ramah lingungan, tanpa limbah. Mesin bisa mengerjakan sendiri dengan kendali komputer. Hari ini kita setting di satu tangki, besok sudah terproses ke tangki lain.
20
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Pernah mengalami fase tersulit menjalankan bisnis ini? Saya biasa saja, tidak terlalu keras memaksakan diri. Jalani saja dengan baik. Waktu Bom Legian 2002, terasa sekali. Terutama di mental karyawan. Memang tidak ada pengurangan karyawan. Tapi produksi drop. Saya menjaga mental karyawan, misalnya untuk karyawan yang bekerja dapat komisi. Berapa komisi yang dia dapat sebelum bom, tetap saya kasih sebesar itu. Kami subsidi. Untuk berapa lama? Kebetulan di Bali ketika itu cukup banyak masalah, hampir tiap September dan April ada saja masalah yang mengganggu pariwisata. Lalu ada isi SARS. Tapi saya pertahankan berapa yang biasa mereka terima, tetap diberikan. Anda berbisnis lain? Ada beberapa investasi di sektor lain, tapi saya fokus di Hatten. Ada BPR tapi dikelola manajemen tersendiri. Ada kontraktor saya hanya komisaris saja. Bidangnya telekomunikasi seperti pasang fiber optik. Temanteman yang mengajak.
Apa ambisi Anda ke depan? Saya ingin Hatten ini sebagai perusahaan investment saya. Nantinya akan dikembangkan ke industri terkait dengan food and beverages, paling jauh ke bisnis pariwisata. Sudah dirintis, tapi belum saatnya dipublikasikan. Apa resep manajemen Anda? Di Hatten saya tekankan beberapa value, di antaranya saling menghargai. Karena kami merekrut banyak tenaga dari luar, tidak hanya luar Bali tapi juga luar negeri. Budaya berbeda, karena itu semua harus saling menghargai. Lalu saya benar-benar menaruh kepercayaan pada orang lain. Berikan kebebasan pada karyawan untuk menjalankan tugasnya. Saya harap dengan kepercayaan itu mereka bisa bekerja sebaik mungkin mengeluarkan potensi yang mereka miliki. Tapi sering dikecewakan? Itu relatif, makanya kita cari orang-orang yang bagus, Harus buat semuanya terukur, ada indikatornya. Apakah mereka akan mencapai atau tidak, evaluasinya mudah. Anda sering mendengar keluhan orang terhadap rasa produk Hatten? Wine itu personal sekali,. Masing-masing orang punya taste sendiri. Apa yang dimakan sangat mempengaruhi rasa wine, suasana juga. Selalu ada masukan, ada yang senang ada yang tidak. Tapi itu umum di industri wine. Penikmat wine itu terus mencari, tidak fanatik pada satu wine. Kalau orang Eropa ke Bali, mereka akan mencoba kalau mengetahui ada produk wine lokal. Wine berbeda dengan rokok yang fanatik ke satu merek. Banyak yang bilang Hatten sesuai dengan kuliner Bali. Tidak pekat seperti wine Eropa yang memang untuk daerah dingin. Hatten lebih light. Harmoni Arak Beras dan Wine Perusahaan Brem Bali Dewi Sri diawali tahun 1967, oleh dua orang bersaudara yaitu IB Ketut Beratha dan IB Oka Gotama. Brem dibuat dari ketan hitam dan ketan putih yang ditanak sampai masak kemudian difermentasi dan diambil airnya. Pabrik Dewi Sri di Sanur, Denpasar juga memproduksi arak dari brem yang didistilasi atau disuling. Warnanya putih bening. Proses pembuatan brem dan arak yang sangat sederhana berdampingan dengan winery yang dilengkapi mesin tekan horizontal, 20 tangki besar dari baja tahan karat, mesin fermentasi, serta laboratorium. Juga ada mesin pembotolan yang berkapasitas 5000 botol per hari. Tradisi berjalan harmonis dengan
m illionaire
produk yang lebih modern dan kompleks. Proses pembuatan wine dimulai dari pemerasan buah-buah anggur segar untuk didapatkan juice sebagai bahan baku pembuatan wine. Juice kemudian diproses, disimpan dalam tangki untuk mendapatkan warna dari kulit buah anggur. Bahan ini dianalisa untuk mengetahui perbandingan kadar gula dan ragi untuk menghasilkan wine dengan kadar alkohol yang diinginkan. Setelah itu masuk proses fermentasi dengan teknologi mesin pengatur suhu. Proses terakhir pengemasan ke dalam botol dan pemberian label. dengan filtration dan cold stabilization. Beberapa produk Hatten Wines perlu aging proses, seperti Aga White memerlukan 5 sampai 6 bulan dalam suhu dingin setelah difermentasi. Di Hatten hanya red wine yang disimpan di dalam oak barrel (tong dari kayu oak) untuk aging. Proses yang menarik adalah secondary fermentation bagi sparkling wine. Minuman ini mengandung banyak gelembung karbondioksida, seperti Champagne. Di sebuah ruangan yang dingin dan gelap, ribuan botol sparkling wine sedang mengalami proses remuage. Botol sparkling wine diletakkan dengan posisi nungging pada rak yang dibuat dari dua bilah papan kayu lebar. Setiap harinya, botol itu harus semakin dimiringkan dan diputar sedikit agar sisa ragi terdorong dan berkumpul di mulut botol. Proses tersebut paling tidak memakan waktu setahun sebelum ragi tersebut dihilangkan dengan teknik degorgement. Hatten juga memproduksi Sweet Wine yang mengandung gula sisa hasil fermentasi. Juga ada Fortified Wine kadar alcohol produk kami yaitu “ Pino de Bali” adalah 18 % yang dihasilkan dengan menambahkan spirit pada proses pembuatannya. White wine Alexandria berasal dari varietas Muscat,oleh petani sering disebut anggur Belgia. Rasanya berimbang antara manis dan asam, dengan aroma harum bunga, hingga meninggalkan kesan segar bagi pencicipnya. Aga Red, yaitu wine merah yang dihasilkan dari buah anggur lokal Alphonse-Lavallée cocok disandingkan dengan makanan khas Bali yang sedikit pedas. Sedangkan AGA White memberi rasa lemon citrus hingga berkesan kering. Minuman ini cocok dengan seafood seperti ikan bakar. Produk legendaris Hatten Rosé berwarna merah muda. Warna didapatkan dari kulit anggur merah yang ikut diproses pada proses fermentasi, namun hanya sebentar. Waktunya lebih pendek dibanding dengan proses untuk menghasilkan wine merah.
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
21
fi na nc i a l
p l a nn i n g
f i nancial
Antony Japari.
Marketing Director & Chief Marketing Officer PT. AJ Central Asia Raya
Sebagai contoh, Anda mungkin ingin mengetahui berapa besar jumlah uang Anda yang berkembang ketika Anda pensiun. Atau mungkin Anda ingin menghitung berapa besar nilai deposito Anda di suatu bank dalam lima tahun ketika Anda ingin membeli rumah. Mengukur nilai masa depan dari sejumlah uang mengindikasikan bagaimana tabungan Anda saat ini dapat diakumulasikan di masa depan. Anda dapat menentukan apakah Anda akan mampu membeli sebuah mobil baru atau membayar down payment rumah yang akan Anda beli di masa depan. Untuk menentukan nilai masa depan dari dana yang Anda tabung atau investasikan hari ini, Anda perlu mengetahui: Besarnya dana dari tabungan atau investasi Anda saat ini, Tingkat suku bunga atau return dari tabungan atau investasi, Lamanya dana tersebut akan ditabung atau diinvestasikan Nilai masa depan bisa dihitung dengan menggunakan future value interest factor (FVIF). Future value interest factor atau faktor nilai bunga masa depan ini akan menentukan bagaimana tabungan akan berakumulasi sesuai waktu yang dijalani. Perhitungan nilai masa depan ini bisa dengan menggunakan tabel FVIF atau kalkulator finansial. Tabel FVIF dan kalkulator finansial ini (umumnya yang dipakai adalah Casio FC-200) bisa diperoleh dengan mudah di toko buku dan sejenisnya.
Konsep Nilai Waktu Uang (Time Value of Money Concept) Memakai Konsep Nilai Waktu Uang dalam Perencanaan Keuangan
D
alam bab sebelumnya telah dijelaskan, tujuan keuangan sama dengan kebebasan keuangan. Nah, dalam proses pencapaian kebebasan keuangan tersebut, Anda melakukan perencanaan keuangan dan implementasinya. Salah satu alat atau tools dalam perencanaan keuangan adalah penerapan Konsep Nilai Waktu Uang. Konsep ini menunjukkan bahwa uang (rupiah) yang diterima hari ini lebih berharga dari uang (rupiah) yang diterima di waktu mendatang.
masa depan Anda, dan itu berarti kekayaan Anda akan meningkat.
Poin ini sangat penting dalam perencanaan keuangan, sebab uang (rupiah) yang diterima hari ini dapat ditabung atau diinvestasikan dan mendapatkan bunga atau return. Dengan menggunakan konsep nilai waktu uang dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam perencanaan keuangan, Anda dapat meningkatkan pendapatan Anda di masa depan, dalam bentuk arus kas masuk, dan nilai aset
Future Value of A Single Dollar Amount Suatu proses dimana uang yang Anda miliki saat ini mengakumulasi bunga yang diperoleh secara terus menerus yang dikenal sebagai compounding atau diterjemahkan sebagai majemuk. Dalam banyak situasi, sangatlah berguna untuk memperkirakan nilai masa depan dari uang yang kita miliki.
22
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Nilai Waktu Uang adalah prinsip yang dahsyat. Demikian dahsyatnya sampai Albert Einstein menyatakan, bahwa konsep ini merupakan salah satu kekuatan terhebat di muka bumi. Nilai waktu ini sangat penting, khususnya dalam memperkirakan bagaimana uang Anda bertumbuh dari waktu ke waktu.
Contoh kasus: Pak Emon memiliki uang Rp 100 juta yang akan diinvestasikan ke pasar saham saat ini. Pak Emon ingin berinvestasi jangka panjang dan memilih saham-saham yang akan diinvestasikan dengan hati-hati. Jangka waktu investasi Pak Emon adalah 12 tahun pada beberapa saham yang diekspektasikan memberikan return atau imbal hasil rata-rata 10% per tahun. Dengan menggunakan kalkulator maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Input
Function
12
N
10
I
-100000000
PV
0
PMT
?=313.842.837,70
FV
Dimana: N = jangka waktu (number of periods) I = tingkat suku bunga (interest rate) PV = dana yang dimiliki saat ini (present value) PMT = investasi reguler (payment), yang kebetulan tidak berlaku untuk kasus ini FV = nilai masa depan dari dana yang diinvestasikan (future value)
p la nning
Nilai di PV adalah negatif, sebab mereflleksikan arus kas keluar karena melakukan investasi. Nilai di FV pada kalkulator menunjukkan bahwa Pak Emon akan memiliki Rp 313.842.837,70 pada 12 tahun mendatang. Angka tersebut diperoleh apabila investasi tersebut memberikan return sebesar 10% per tahun dari investasi awal yang sebesar Rp 100 juta. Present Value of A Single Dollar Amount Dalam melakukan perencanaan keuangan, ada saat dimana Anda perlu mengetahui berapa banyak uang yang perlu Anda tabung atau investasikan saat ini untuk mencapai suatu nilai di suatu waktu tertentu di masa depan. Proses untuk mendapatkan nilai saat ini (present value) disebut discounting. Anggaplah Anda ingin memiliki Rp 50 juta sebagai uang muka (DP) sebuah rumah pada tiga tahun ke depan. Anda perlu mengetahui berapa uang yang harus Anda tabung atau investasikan untuk memiliki Rp 50 juta tersebut tiga tahun lagi. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui berapa nilai saat ini dari Rp 50 juta itu, dengan menggunakan asumsi bunga yang akan Anda peroleh pada periode tersebut. Untuk menentukan nilai saat ini dari uang yang akan Anda peroleh di masa depan, Anda perlu mengetahui: Nilai uang yang akan diterima di masa depan Tingkat bunga yang Anda akan peroleh, dan Berapa lama/tahun diinvestasikan
uang
tersebut
akan
Perhitungan nilai masa depan ini bisa dengan menggunakan tabel PVIF (present value interest factor) atau kalkulator finansial. Contoh kasus: Ibu Omen ingin memiliki uang Rp 5 miliar pada saat dia pensiun 20 tahun lagi. Apabila Ibu Omen yakin bahwa dia akan mendapatkan imbal hasil (return) dari investasi yang dilakukannya sebesar 8% net per tahun, maka jumlah uang yang harus Ibu Omen investasikan saat ini adalah (dengan menggunakan kalkulator finansial):
Input 20 8 5000000000 0 ?= -1,072,741,037
Function N I FV PMT PV
Nilai di PV pada kalkulator menunjukkan bahwa Ibu Omen harus menginvestasikan Rp 1.072.741.037 saat ini untuk mendapatkan Rp 5 miliar dalam kurun 20 tahun ke depan, dengan asumsi return rata-rata 8% per tahun. Future Value of An Annuity Sebelum menjelaskan mengenai Anuitas Nilai Masa Depan maka kita perlu mengetahui apakah anuitas (annuity) itu. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
23
fi na nc i a l
p l a nn i n g
Anuitas adalah suatu seri pembayaran dari arus kas yang jumlahnya sama besarnya pada setiap akhir periode. Anuitas jenis ini dikenal juga sebagai ordinary annuity. Sedangkan seri pembayaran dari arus kas yang jumlahnya sama besarnya pada setiap awal periode dikenal sebagai annuity due. Jadi perbedaan kedua jenis anuitas ini adalah pada awal atau akhir periode. Sebagai ilustrasi untuk memudahkan pengertian mengenai ordinary annuity ini maka saya menggunakan suatu diagram garis. Misalnya, Anda berencana menginvestasikan uang Anda secara berkala sebesar Rp 10 juta pada setiap akhir tahun selama tiga tahun. Anda berasumsi bahwa Anda akan mendapatkan bunga sebesar 10% per tahun. Dengan menggunakan diagram garis, maka arus kas dari anuitas ini akan terlihat sebagai berikut: 0 10%
Rp 10.00.000
10%
Nilai di FV pada kalkulator menunjukkan bahwa Pak Djoko akan mendapatkan uang untuk pensiun sebesar Rp 750.759.497,50 pada 30 tahun mendatang dimana uang tersebut merupakan hasil investasi dari hasil pemotongan gajinya setiap bulan oleh perusahaan. Present Value of An Annuity Sama halnya seperti nilai masa depan dari suatu anuitas yang bisa diperoleh melalui cara compounding, nilai saat ini dari suatu anuitas juga bisa diperoleh melalui cara discounting. Dengan menggunakan diagram garis untuk memudahkan ilustrasi mengenai present value of an annuity maka penjelasannya adalah sebagai berikut. Misalkan asumsi yang dipakai adalah sama dengan contoh sebelumnya yaitu investasi berkala sebesar Rp 10.000.000 pada setiap akhir tahun selama 3 tahun dan bunga sebesar 10% per tahun.
3
2
1
f i nancia l
0
10%
Rp 10.000.00 Rp 10.000.000
10%
Rp 10.00.000
3
2
1 10%
10%
Rp 10.000.00 Rp 10.000.000
FV1 PV1
Rp 12.100.000 FV2
Rp 11.000.000 FV3
Rp 10.000.000 Rp 33.100.000
Nah, dengan demikian Anda bisa menghitung berapa jumlah uang Anda pada akhir tahun ketiga. Jumlah uang ini merupakan nilai uang di masa depan dari anuitas yang Anda lakukan. Dengan perhitungan sederhana, maka jumlah uang Anda pada akhir tahun ketiga adalah: FV1 = Rp 10.000.000 x (1,1)2 = Rp 12.100.000 FV2 = Rp 10.000.000 x (1,1)1 = Rp 11.000.000 FV3 = Rp 10.000.000 -------------------- + Rp 33.100.000 Contoh kasus: Bapak Djoko meminta perusahaan dimana dia bekerja untuk memotong Rp 500.000 dari gajinya setiap bulan, dan secara otomatis menginvestasikan uang tersebut dengan suku bunga 8%. Pak Djoko bermaksud menggunakan uang ini pada saat dia pensiun 30 tahun lagi. Dengan menggunakan kalkulator finansial maka jumlah uang yang terkumpul 30 tahun lagi adalah:
Input
360
Function N
0.667 0 -500000 ?= 750,759,497.5
I PV PMT FV
24
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Rp 9.090.909,09
PV2
Rp 8.264.462,81
PV3
Rp 7.513.148,01 Rp 24.868.519,91
Maka perhitungan sederhana dari present value of an annuity dari arus kas tersebut adalah: PV1 = Rp 10.000.000 / (1,1)1 = Rp 9.090.909,09 PV2 = Rp 10.000.000 / (1,1)2 = Rp 8.264.462,81 PV3 = Rp 10.000.000 / (1,1)3 = Rp 7.513.148,01 -------------------- + Rp 24.868.519,91 Contoh kasus: Ibu Jaka yang baru saja pensiun, menerima Rp 600.000 per bulan dari dana pensiunnya. Dan dia akan menerima dana pensiun per bulan ini selama 20 tahun ke depan. Apabila Ibu Jaka mampu melakukan investasi pada tingkat bunga atau return sebesar 10% per tahun, maka bila dihitung menggunakan kalkulator finansial akan diperoleh:
Input 240 0,833 0 600000 ?= -62.709.907,73
Function N I FV PMT PV
p la nning
Nilai di PV pada kalkulator menunjukkan, Ibu Jaka mempunyai dana pensiun sebesar Rp 62.709.907,73, yang akan diperolehnya setiap bulan sebesar Rp 600.000 per bulan selama 20 tahun ke depan. Menggunakan Konsep Nilai Waktu Uang untuk Memperkirakan Besarnya Nilai Tabungan yang Harus Disisihkan. Dengan dimengertinya konsep nilai waktu uang ini, maka Anda bisa mempraktikkannya ke dalam perencanaan keuangan yang Anda lakukan. Tujuan utama dalam membuat perencanaan keuangan Anda dengan menggunakan konsep ini adalah memperkirakan nilai masa depan dari tabungan bulanan atau tahunan yang harus disisihkan, dan menentukan nilai dari tabungan bulanan atau tahunan yang diperlukan untuk mencapai suatu angka tertentu di masa depan. Dengan mengetahui berapa besar tabungan yang harus Anda kumpulkan dengan berjalannya waktu, diharapkan akan memotivasi Anda untuk menabung setiap bulannya. Dalam hubungannya dengan perencanaan keuangan Anda, keputusan-keputusan penting tentang menabung yang perlu dipertimbangkan oleh Anda adalah bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini: 1. Berapa besar jumlah dana tabungan yang harus saya capai di suatu titik waktu tertentu di masa depan? 2. Berapa besar dana yang harus saya tabung per bulan atau per tahun untuk mencapai jumlah dana tabungan tersebut? Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab dengan menggunakan konsep nilai waktu uang, sehingga tabungan Anda akan sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah Anda buat sebelumnya, berdasarkan prioritas tujuan keuangan Anda.
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
25
26
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
27
innovative
b us i ne s s
innovative
b u sin ess
Strategi ini lazim dilakukan di industri clothing yang menjalankan prinsip indie. Brand clothing memilih band yang cocok dengan attitude produknya. Dengan begitu brand clothing tidak perlu mengeluarkan belanja promosi di media konvensional. Menurut Janz cara ini efektif untuk branding dan mendongkrak penjualan. “Saat pemain manggung, penonton yang mayoritas anak muda akan melihat pakaian apa yang mereka kenakan. Oh, ternyata merknya Mayhem! Penonton akan mencari tahu, dimana dan bagaimana agar bisa mendapatkan produknya,” ungkap manajer grup band “Tol Band Tol” itu.
Mayhem & Iflava Buah Kreasi Entrepreneur Muda
Tak henti-henti Mayhem mengeksekusi ide liar yang berseliweran. Terobosan lainnya, mereka menggandeng artis rajah tubuh “kingtatto” di gerainya. Ini untuk menampung minat mereka yang menyukai seni merajah tubuh. Harga jasa tato cukup murah dengan kualitas nomor wahid. Proses pembuatan tatto dilakukan di ruang terbuka dalam gerai MayHam. Sengaja dibuat demikian sebagai atraksi yang cukup menarik perhatian.
Oleh: Mudda Bima
Lewat distro, tunas muda entrepreneur terus tumbuh. Di sana, ada pucuk-pucuk kreativitas sedang merambat pada ranting waktu di zamannya.
S
iang itu, udara Kota Denpasar terasa panas menyengat kulit. M&I menyusuri Jalan Barito, Panjer. Di antara bangunan dan ruko terdapat dua gerai yang menarik perhatian setiap pelintas jalan. Di halaman depan terdapat dua neon box. Masing-masing bertuliskan Mayhem dan iflava. Setahun yang lalu, Janz (25), Febri (25) dan Evan (21) tengah asyik mendiskusikan sesuatu yang agak serius. Janz dan Febri anak band sedangkan Evan berkecimpung di produksi pakaian (clothing). Ketiga anak muda ini berusaha memadupadankan potensi masing-masing, agar menjadi sesuatu yang bermanfaat. Mereka sangat yakin bahwa dunia yang mereka geluti selama ini tak sia-sia. Pada tanggal 21 Desember 2010, seluruh kreativitas dan ide-ide liar mereka diwujudkan dalam bentuk distro dengan nama dan merk Mayhem. Mayhem bukan sekedar ikut-ikutan. Di balik itu semua, ada kreativitas dan kerja keras sedang dipertaruhkan.
28
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
“Selama ini, anak band selalu dicitrakan dengan gaya hidup hura-hura dan sering pula dilekatkan dengan berbagai kenakalan remaja. Kami ingin membuat alibi terhadap pandangan semacam itu. Bergelut di dunia dan bidang apapun selalu ada sisi positif dan negatifnya. Pengalaman kami yang beragam justru menjadi potensi positif. Hal-hal kecil seperti ini menjadi sebagian dari bukti kreativitas anak muda,” ungkap Janz.
Di sebelah gerai Mayhem ada iflava, Cafe yang menyediakan berbagai menu khas kaum remaja. Terdapat es krim berbagai rasa, minuman ringan, makanan ringan, dan spaghetti.
Mayhem menyediakan berbagai jenis pakaian anak muda, mulai dari sepatu, baju, jaket, topi, celana dan berbagai aksesori yang biasa dikenakan oleh anak-anak band. Dari sekian banyak produk yang dipajang, sepatu menjadi andalan.
Nayat (27), supervisor iflava, menjelaskan segmen konsumen yang menjadi target adalah kaum remaja, anakanak usia SMP ke atas. “iflava baru dibuka pada tanggal 14 Februari lalu, mengambil momen hari valentine,” kata Nayat.
Mayhem punya cara jitu ala anak muda untuk mempromosikan seluruh produknya. Sesekali Mayhem menyelenggarakan acara pentas musik di halaman gerai. Mayhem juga menyokong atau menjadi endorser untuk beberapa grup band indie label. Mayhem menyediakan produk untuk dikenakan oleh pemain band.
Giri, pemilik iflava tak lain adalah vokalis Tol Band Tol. Kedua unit usaha tersebut sering disebut usaha keluarga, sebagai gambaran begitu dekatnya hubungan para pemilik. Berbagai event promosi sering dilaksanakan bareng. Apalagi kedua usaha tersebut punya target pasar yang sama, yakni kalangan anak muda. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
29
f
f
smar t ami l y
s mar t amily ada lagi “mental” yang minta dikasihani, disumbang dan dibantu melulu. “I am in charge of my own destiny” (saya bertanggungjawab atas nasib saya).
Oleh Suzana Chandra Managing Director- Lestari Living
Mereka yang nota bene “tidak mampu” secara finansial, tidak menghalangi keinginan mereka untuk berbagi. Mereka menggalang dana dengan membuat kue, menjualnya, membeli bahan baku untuk membuat kursi, dan mengerahkan tenaga disela-sela kesibukan dan sekolah mereka untuk membuat kursi dan meja untuk disumbangkan. “Ngebantu orang lain?”….lha saya saja masih perlu dibantu” atau “belum saatnya lah…itu khan buat mereka-mereka yang sudah berkelebihan” Kata-kata tersebut sering kali saya dengar. Sedih dan geram hati saya kalau mendengar kata-kata tersebut. Hal ini bertentangan sekali dengan apa yang saya lihat pada saat menyaksikan kegiatan anak-anak Interact tersebut. Adanya pembinaan Leadership dan pendidikan menjadikan anak-anak ini dapat mematahkan lingkaran kemiskinan yang ada (break off their poverty cycle), dan menunjukkan kepada masyarakat ‘tanggungjawab” mereka terhadap komunitas (social responsibility).
Say YES to GAMBARU…..Gambatteikudasai… (berjuang sampai titik darah penghabisan) Leadership dan Social Responsibility “Adik-adik sekalian, kami akan memberikan cara bagaimana membuat kursi-kursi yang kami serahkan kepada PAUD (Pembinaan Anak Usia Dini) Tunas Mulia –Singaraja.
D
imulai dengan TEPUNG yang kami buat kue kering, yang kemudian kami JUAL. Uangnya kami belikan KAYU yang kemudian kami buat menjadi KURSI-KURSI yang kami sumbangkan ini. Jadi, ternyata…kalau mau menyumbang, tidak punya uang..bukanlah masalah…yang penting ada kemauan dan usaha” Demikian disampaikan oleh sejumlah anak-anak umur 12 sampai 18 tahun yang tergabung dalam suatu organisasi Interact (yaitu bagian dari Rotary Club untuk anakanak usia 12-18tahun). Pada acara tersebut, mereka menyerahkan sejumlah kursi dan meja kepada TK yang tidak memiliki meja dan kursi dalam melaksanakan aktifitasnya. Sekarang adik-adik TK tersebut, tidak harus
30
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
duduk di lantai lagi. Rasa bangga dan terharu menyelimuti hati saya dan temanteman Rotary Club Bali Denpasar (Rotary Club adalah sebuah organisasi pengabdian sosial) yang ikut menyaksikan acara serah terima tersebut. Anak-anak Interact tersebut adalah anak-anak ex panti asuhan yang kami bimbing sejak 6 tahun yang lalu. Sekarang mereka sudah memiliki beberapa alumni yang sudah kuliah dan bekerja. Berkat bimbingan dan pendidikan yang diberikan, harapan dan hidup mereka berubah TOTAL. Bimbingan leadership (kepemimpinan) dan ketrampilan, menjadikan anak-anak yang tadinya ‘putus asa’ dengan masa depannya, menjadi dapat melihat dunia ini dari kaca mata yang berbeda. Leadership training menjadikan Mental anak-anak ini menjadi “pemimpin” dimana mereka menjadi percaya diri dan yakin bahwa ‘nasib” mereka adalah tanggungjawab mereka masing-masing. Tidak
Berikut saya akan bercerita sedikit tentang Leadersip (kepemimpin ) di Jepang yang saya anggap merupakan suatu contoh sempurna untuk “TRUE LEADERSHIP”. Jepang sedang dilanda beberapa malapetaka besar, dengan adanya gempa besar, tsunami dan pencemaran radio aktif. Beberapa kota disepanjang pantai Timur Jepang, luluh lantak, kehidupan masyarakat Jepang berada pada masa kritis. Tetapi, yang sangat mengagumkan adalah bahwa masyarakat Jepang dengan tabah bahu membahu berpartisipasi mencari jalan keluar dari bencana ini. Tidak ada perampokan dan penjarahan, tidak ada saling menghujat, tidak ada kemarahan dan kesedihan yang berlebihan. Semua orang dengan tertib mengantri, membantu dan mendahulukan orang lain dan mendahulukan kepentingan Negara. Pada tayangan TV TIDAK ADA iringan lagu Ebiet G Ade (lagu sedih) dan TIDAK ADA photo-photo orang /anak menangis. Yang ditayangkan di TV adalah perkembangan penanggulangan bencana, himbauan pemerintah tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk ‘bertahan hidup” dan kebaikan bersama seperti menghemat penggunaan listrik, meminimalisasi penggunaan alat-alat listrik, Rakyat Jepang dengan semangat “GAMBARU” (berjuang sekuat mungkin) seakan berprinsip…dengan tetap tenang , tertib dan tidak panik, saling membantu merupakan sumbangsih mereka untuk tidak membuat keadaaan bertambah parah. Gambaru merupakan penguat hati dan
generator energy paling besar bagi masyarakat Jepang. Para pemimpin Jepang(Japanese Leaders) turun ke lapangan dengan baju kerja, memberikan solusi nyata untuk penanggulangan bencana, melayani rakyatnya yang dilanda bencana dengan ketulusan. Mengevaluasi, membimbing dan menjaga rasa percaya diri bahwa Jepang dapat keluar dari musibah besar ini. Para Pemimpin ini walaupun kelihatan lelah, tetap menyuarakan dan memberikan optimisme dan energy positif, menjaga kepercayaan masyarakat Jepang dengan secara transparan menginformasikan apa saja yang mungkin terjadi dari bencana ini dan apa saja yang sudah dilakukan untuk menanggulanginya. Leaders ini menjawab semua pertanyaan dan keraguan yang ada. Dengan terjun kelapangan, para leaders ini menjadikan mereka ‘contoh’ nyata bagi masyarakatnya. Seringkali, mereka harus mengambil keputusan yang tidak “popular”, demi kebaikan bersama. Bagi seorang pemimpin…..segala sesuatunya adalah “BUKAN” untuk kepentingan pribadi. Dalam leadership yang luarbiasa inilah, tidak heran bahwa masyarakat Jepang menunjukan rasa setia dan percayanya kepada pemerintahan mereka. Bapak/Ibu Sekalian, dari apa yang saya sampaikan diatas, bagian yang dicetak miring dengan huruf tebal, merupakan tindakan-tindakan seorang Leaders (Pemimpin). Kepemimpinan Jepang dan masyarakatnya yang sedang dalam bencana merupakan contoh “sempurna” suatu kepemimpinan yang “TRUE”. Dengan falsafah GAMBARU…GAMBATTEKUDASAI (ayo berjuang lebih keras lagi) kita dapat mendidik diri , keluarga dan anak untuk memiliki mental pemimpin sejati yang juga memiliki kepedulian sosial terhadap kemanusiaan (social responsibility). Bahwa anak kalo sedikit ingusan atau panas atau capek… bukanlah menjadi alasan bagi mereka untuk bolos sekolah atau Les. Janganlah didik anak dan generasi penerus kita menjadi orang yang ‘cengeng” dan “mudah menyerah” terhadap apapun masalah yang dihadapi. Bahwa, kekurangan finansial, bukanlah alasan untuk tidak memberi, sebagaimana yang dicontohkan oleh anak-anak muda yang tergabung di Interact. Silahkan dianalisa, apa saja yang bisa dilakukan anda sebagai seorang “leaders” mulai dari rumah, tempat kerja/ business, komunitas dan dan juga dalam masyarakat. Say YES to GAMBARU….dan jadikanlah ini falsafah anda dalam berkarir, bekeluarga dan bermasyarakat. Say YES to GAMBARU - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
31
p olling
Jadi Pengusaha Sekarang jadi Pilihan Tervaforit Masyarakat Bali Oleh Team Kopi Panas
P
ooling edisi ini coba “memotret� prioritas karir dalam masyarakat sekitar kita, dengan pertanyaan apakah yang akan menjadi pilihan karir masa depan anda apakah Karyawan Pegawai Negeri atau Pegawai Swasta, Pengusaha atau Politikus. Dan kenyataannya hasil pooling ini menggambarkan sudah mulai banyak orang yang berkeinginan menjadi enterpreuner. Dan memang sudah saatnya negeri kita ini memerlukan lebih banyak lagi enterpreuner. Sebanyak 53,3 % responden lebih memilih me njadi pengusaha ketimbang, Pegawai Negeri yang hanya 40% , apalagi Pegawai Swasta dan Politikius yang jadi pilihan paling buncit sebesar 3,3%
GED telah berkembang menjadi penyedia jasa layanan pengiriman udara yang mandiri. Sejak berdirinya GED telah memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan standar layanan yang sesuai dengan standar internasional untuk sebuah perusahaan courier dan cargo. Selain memiliki jaringan yang tersebar diseluruh Indonesia, kecepatan dan ketepatan waktu penghantaran, keleluasaan waktu pengambilan, informasi tracing dan tracking pengiriman yang akurat dan cepat, GED senantiasa mengedepankan tingkat layanan yang bersumber dari keunggulan sumber daya manusia dalam upaya memenuhi kepuasaan pelanggan.
Sebagian besar dari responden yang memilih menjadi pengusaha memiliki alasan untuk ingin memiliki pendapatan yang lebih dan agar lebih bisa berkreativitas. Selain itu pilihan Pegawai Negeri ternyata juga masih jadi pilihan favorit, namun alasan terbanyak responden yang mengambil pilihan ini adalah karena ingin masa tuanya lebih terjamin.
SERVICES: Same Day Service Layanan pengiriman dengan waktu tiba di kota tujuan pada hari yang sama Overnight Service Layanan pengiriman untuk tiba pada keesokan harinya Regular Service Layanan pengiriman dengan masa tiba 1-2 hari International Courier Service Layanan pengiriman international door to door
PT. GANESHA EMAS DWIPA
32
Jl. Pulau Kawe No. 53 Denpasar, Bali 80222 - Vol. 16 Ap r - M ay 2011 Phone : (0361) 264320, 234461 Fax : (0361) 247985 Email : denpasar@ged.co.id Website : www.ged.co.id
Please link back to the page you downloaded this from, or just link to parkablogs.blogspot.com - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
33
whats
New
wh ats
New
Potato Head Beach Club Bali Oleh: Wida Kunti
Maha Karya Anak Bangsa
Matahari mulai condong ke arah barat. Angin pantai berhembus menyapu hawa panas. Irama musik country besahutan bersama deburan onbak yang menghempas bibir pantai. Berapa tamu club tampak berbaring santai di bibir kolam dekat pantai. Sementara karyawan club di restoran sibuk melayani pesanan tamu. Kali ini M&I nongkrong di Potato Head Beach Club di Petitenget, Seminyak.
G
rand opening Potato Head Beach Club Bali baru dilaksanakan 28 Desember 2010. Potato Head adalah sebuah restoran yang menyediakan berbagai fasilitas plus. Pemilik club Ronald Akili memiliki cita rasa seni tinggi. Bangunan berlantai dua dibuat berbentuk kolesium. Sebuah perpaduan konsep tradisional-modern. Dinding bangunan bagian luar terdiri dari ribuan daun jendela yang dikumpulkan dari Pulau Jawa, Bali dan Sumatera dalam kurun waktu sekitar 10 bulan. Meski baru buka, Potato Head Beach Club Bali semakin hari semakin ramai dikunjungi. Menurut Ferdi, PublicRelation Team, Potato Head membidik pangsa pasar dari kalangan ekonomi mengeh ke atas. Semua tamu diperlakukan sama, termasuk tamu-tamu lokal.
Bagi pengelola club, Potato Head Beach Club Bali menjadi kebanggaan tersendiri. Kebanggaan tersebut cukup beralasan, sebab seluruh karya yang ditampilkan oleh Potato Head merupakan karya tangan-tangan terampil anak Indonesia. Seluruh investasi juga berasal dari modal dalam negeri. “Potato Head Beach Club, boleh dibilang maha karya anak bangsa. Jadi, wajar kalau kita semua bangga bekerja di sini,� tutur Ferdi. Strategi promosi dilakukan oleh pengelola dengan cara menyelenggarakan berbagai event. Setiap event yang diselenggarakan mengandung nilai-nilai edukasi dan apresiasi terhadap berbagai bentuk kesenian tradisional. Belum lama ini Potato Head sukses menyelenggarakan pertunjukan tari tradisional Jepang.
Mengunjungi Potato Head Beach Club Bali, bukan sekedar hadir di restoran dan tempat hiburan biasa. Fasilitas plus yang disediakan mengandung unsur edukasi dan seni. Internalisasi nilai-nilai tersebut tekandung dalam bentuk fisik bangunan maupun fasilitas dan event yang diselenggarakan.
34
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
35
notefrom t he
g uru
no tefrom the Lessons for the year 2011 and beyond
Hermawan Kartajaya
Asia’s Leading Marketing Strategiest CEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM
Kekuatan Netizen Merubah Dunia
S
eperti yg saya tulis pada edisi sebelumnya, saya melewatkan akhir tahun 2010 di Mesir. Selain berjalan kaki ke puncak Gunung Sinai, saya juga ke Aswan untuk melihat Sphnix untuk pertama kalinya di kota Giza serta mengikuti Misa Malam Natal di sebuah gereja Katolik kecil di Luxor. Saya juga sempat mengalami indahnya “river-cruise” Sungai Nil yang berlangsung selama empat malam. Tiap hari kapal pasti berhenti di kota-kota kuno di mana para peserta cruise bisa turun dan mengunjungi berbagai peninggalan jaman Firaun. Pemandangan sepanjang river cruise tersebut sangatlah indah. Ada gunung, hutan, dan rumah penduduk di kiri-kanan Sungai Nil. Pengalaman saya mengenai Mesir sampai saat itu memang menyenangkan. Tapi ternyata saya hanya melihat “the good side” dari Mesir. Setelah sampai Cairo, barulah terlihat wajah asli Mesir. Seperti negara berkembang lainnya, perbedaan pendapatan antara orang kaya dan miskin sangatlah
36
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
besar di Mesir. Salah satu indikasinya adalah saat perahuperahu kecil di sungai Nil melempari perahu river-cruise dengan pakaian-pakaian. Setelah mendengar teriakan “One Dollar Only” saya sadar bahwa ternyata pakaian itu untuk dijual. Lalu saya bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang di sana, termasuk bersama Duta Besar Indonesia di Mesir. Sehingga saya akhirnya mengetahui bahwa sebenarnya banyak rakyat yang tidak puas dengan hasil Pemilu beberapa waktu yang lalu. Partai Presiden Hosni Mubarak menang mutlak tapi secara kontroversial dengan partisipasi pemilih yang rendah. Setelah lebih dari 30 tahun memimpin Mesir, banyak yang merasa Mubarak sudah seperti diktator. Mubarak tidak punya wakil presiden, dan keadaan “darurat perang” yang ditetapkan sejak 1967 tidak pernah dicabut. Keadaan darurat ini memungkinkan dilaksanakannya penundaan hak-hak konstitusional, dilakukannya sensor informasi, dan sangat luasnya kekuatan polisi. Demonstrasi jalanan, organisasi politik “tidak resmi”, dan sumbangan politik, semuanya dilarang. Sehingga Presiden Mesir bisa memimpin dengan “tangan besi”. Sebagai gambaran, perlu diingat bahwa hampir separuh anggaran belanja pemerintah habis untuk subsidi. Termasuk subsidi roti yang bisa memicu kemarahan rakyat kalau harganya naik. Selain itu, Mesir adalah negara penerima bantuan dari Amerika Serikat terbesar kedua setelah Israel. Cairo sendiri adalah kota yang berdebu dan macetnya mirip, bahkan mungkin lebih parah dari Jakarta. Lalu saya mendengar kabar bahwa ternyata beberapa jam sebelum Tahun Baru ada bom meledak di depan sebuah gereja ortodoks koptik di Alexandria. Sekitar 24 meninggal dan 97 orang terluka pada kejadian itu. Meskipun kejadian itu memang terpicu konflik agama, tapi suasana sejuk kerukunan agama justru terlihat nyata.
dari serangan berikutnya. Sehingga akhirnya saya meninggalkan negara itu setelah dua minggu dengan “mixed feeling”. Tidak lama setelah saya pergi, dimulailah revolusi Mesir yang akhirnya menggulingkan Hosni Mubarak. Dan, gerakan yang ditandai demostrasi besar tanggal 25 Januari itu, dipicu oleh Netizen. Salah satu dari tiga subculture yang merupakan Komunitas Masa Depan dai dunia yang semakin New Wave ini. Seperti pernah saya tulis sebelumnya. Netizen ini sangat “horizontal”. Beda dengan Citizen yang selalu memikirkan perbedaan aspek “vertikal” seperti bangsa, suku, agama, kekayaan, pangkat, gelar dan sebagainya. Sehingga Netizen lebih menggunakan hati nurani dalam mempertimbangkan suatu pilihan. Pada Revolusi Mesir ini terlihat nyata kekuatan Netizen. Di Mesir, gerakan Netizen ini dipimpin oleh Wael Ghonim, seorang eksekutif Google Mesir yang di luar waktu kerja ternyata membangun kekuatan netizen lain melalui Facebook dan Twitter. Proters besar pada tanggal 25 Januari juga dimulai dengan sebuah Facebook invitation. Pemerintah Mesir pun lalu ketakutan dengan gerakan ini. Sampai-sampai akses Facebook dan Twitter sempat diblokir, dan Wael Ghonim bahkan sempat “menghilang” karena ditangkap polisi beberapa hari setelah protes besar 25 Januari. Tapi keputusan Mubarak untuk memberangus media sosial dan menangkap Ghonim justru memicu reaksi yang keras dari berbagai pihak. Presiden Obama, yang bisa dikatakan memenangkan Pemilu Amerika Serikat karena bantuan kekuatan media sosial, saat mengetahui bahwa Facebook dan Twitter dibungkam Mubarak lalu memperingatkan bahwa Amerika bisa menarik bantuannya kalau hak azasi manusia tidak digubris di Mesir. Dukungan internasional ternyata lalu menjadikan Masyarakat mesir menjadi semakin berani. Jumlah
g u ru
demonstran mencapai jutaan, larangan jam malam dilanggar, bahkan blokir media sosial berhasil ditembus. Revolusi ini memang tidak sepenuhnya dipicu media online. Orang di Facebook yang menerima undangan demonstrasi tanggal 25 Januari “hanya” 50.000, sedangkan yang hadir ratusan ribu. Jadi tidak semuanya datang karena tau dari Facebook dan Twitter. Secara offline-pun gerakan ini berkembang. Inilah yang saya sebut sebagai “off-line and on-line attack”. Seperti yang terjadi saat Presiden Obama berkampanye jadi presiden, di Mesir, para aktivis berhasil menggabungkan kekuatan online dan offline, sehingga membuat komunitas lokal kecil-kecil jadi sebuah New Wave besar. Kalau sudah begitu, maka jutaan orang yang akhirnya berkumpul di Tahrir Square tidak akan bisa ditembus oleh kekuatan vertikal apapun. Dan kita semua tau akhir cerita ini. Mubarak mengundurkan diri tanggal 11 Februari dan menyerahkan kekuasaan kepada militer, yang lebih dipercaya masyarakat dibandingkan polisi. Saya analogikan Hosni Mubarak sebagai Legacy Marketer yang mengandalkan strategi “vertikal”. Masyarakat dilihat sebagai Pasar yang harus di-target dan dikontrol. Pemasar seperti itu hanya memuaskan Pasar secara “vertikal” dan fokus untuk mendapatkan profit sebanyak mungkin. Mereka tidak peduli apakah strategi yang dijalankan cukup “fair” atau tidak untuk kedua belah pihak. Sedang Ghonim adalah seorang Netizen yang New Wave Marketer. Namanya langsung mencuat di tengah “pasar” secara on-line dan off-line. Ini tak lain karena “confirmation” oleh “community”, yaitu masyarakat Mesir sendiri. Masyarakat tidak dilihat sebagai Segmen yang hanya sekedar jadi Target. Sebagai seorang Netizen, Wael Ghonim berhasil merubah Mesir dan menginspirasi dunia dengan melakuan New Wave Strategy. Bukan cuma ahli politik dan sejarahwan yang bisa belajar dari revolusi Mesir. Dunia bisnis pun bisa belajar mengenai kekuatan Netizen dan New Wave Marketing.
Waktu itu, Grand Sheik dari Al-Azhar yang sangat berpengaruh di Mesir langsung minta maaf pada Paus Gereja Koptik atas kejadian itu. Muslim Brotherhood, salah satu organisasi oposisi terbesar di Mesir juga mengecam serangan tersebut, dan bahkan mendorong para Muslim Mesir untuk melindungi gereja Kristen - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
37
f rontof
m i nd
f rontof
m in d
memahami pekerjaan para karyawan. “Tapi memang menerapkan hal ini tak mudah apalagi dengan puluhan ribu karyawan,” kata Sibella. Maka saat ada tawaran mengikuti reality show Undercover Boss yang tayang 20 Maret lalu di stasiun televisi CBS, Sibella menyanggupi. Reality show ini mengenai boss atau pimpinan sebuah perusahaan yang menyamar menjadi karyawan baru untuk megetahui lebih dekat pekerjaan dan perilaku para karyawannya. Di akhir acara, boss ini mengumpulkan semua karyawannya, mengaku dan memberikan
Vegas. Tak pernah berpindah tempat. Ayahnya bekerja di perusahaan konstruksi lokal yang membangun hotel-hotel dan kasino. Karena Sibella sering diajak melihat pekerjaan ayahnya, maka dirinya tertarik dengan hal=hal yang berhubungan dengan hotel dan kasino. Apalagi melihat begitu maraknya bisnis itu di Las Vegas. Tapi Sibella tak mau masuk ke dalam bisnis hotel atau kasino dengan bantuan orang tua. “Saya tak mau menjadi bayang-bayang ayah. Saya harus bisa maju dengan usaha sendiri.”
Scott Sibella Tak Ingin Di Bawah Bayang-bayang Orang Tua Oleh: Riana K. Liptak
“Don’t let anything hold you back–be aggressive! There are so many opportunities in this industry that you can’t be afraid to just put yourself out there and find them,” ini yang selalu ada di pikiran Scott Sibella saat lulus kerja dan mulai mencari pekerjaan. Bahkan sampai sekarang setelah dia menjabat sebagai President dan COO (Chief Operating Officer) di MGM Grand Hotel&Casino di Las Vegas. Kiatnya itu ditularkan pada para karyawannya di perusaahan terbesar di Las Vegas, Amerika itu. Batas antara pimpinan dan karyawan adalah salah satu hal yang ingin dihilangkannya. Menurutnya karyawan harus berani mengungkapkan pendapatnya tentang pekerjaan mereka pada pimpinan. Tak perlu takut. Agar pimpinan tahu. Sibella juga memberi acungan jempol pada para pimpinan yang ‘turun ke bawah’ untuk
38
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
hadiah pada karyawan yang bekerja dengan hati berupa uang, liburan ke tempat impian mereka atau sarana untuk karyawannya. Kata Sibella, “This was one of the most important and rewarding things I’ve done in my career. I learned so much about our employees, and the experience will make me a better leader for our team.” Sibella berprinsip seandainya dia memahami pekerjaan para karyawannya maka pasti akan memimpin lebih dan dapat menjadikan perusahaan terus bertahan dan berkembang di antara pesatnya persaingan. Perusahaan layaknya sebuah keluarga besar, kalau bersatu dalam kehangatan suasana, maka perusahaan itu dinilai sukses. Scott Sibella menjadi COO setelah dua tahun MGM Grand Hotel&Casino vakum selama dua tahun sejak 2008. Pria yang tidak mau mengumbar kehidupan pribadinya ini sejak kecil cukup pintar dan penuh aktivitas. Bahkan terpilih sebagai the 2007 Alumnus of the Year dari UNLV (University of Nevada Las Vegas) yaitu penghargaan untuk alumnus yang berprestasi. Sibella lulus tahun 1988 dari jurusan administrasi perhotelan. Masa kecil, remajanya, serta sampai sekarang dihabiskan di Las
Meski Sibella tertarik pada industri kasino di Las Vegas tapi justru karirnya diawali di hotel besar Golden Nugget, Las Vegas, dan duduk di posisi front desk. Karier pertamanya itu sangat menyenangkan dan membuat betah sehingga posisi pun naik dari front desk sampai menjadi manajer hotel. Sibella percaya bahwa background dan pengalaman kerja sangat membantunya mencapai sesuatu yang diinginkannya. Sekarang ini, sebagai presiden dan COO, Sibella juga menjadi pemimpin industri perhotelan di Las Vegas. Baru-baru ini Sibella mengawasi renovasi hotel terbesar sejak dibuka 16 tahun lalu itu serta debut pertunjukan Cirque du Soleil terbaru bertajuk Love. Sebelumnya Sibella menjabat sebagai presiden dan COO di Treasure Island Hotel and Casino di Las Vegas. Pria yang hobi bersepeda dan menghabiskan waktunya beermain dengan anak-anak ini mengaku bukan tipe kutu loncat. Tapi baginya orang yang sering berpindah kerja itu tak jadi masalah. “Menjadi kutu loncat sahsah saja, selama mereka mendapat pengalaman dan ilmu dari tempat mereka kerja dan mencoba halhal baru yang belum pernah didapatnya.” Satu lagi, ilmu dari bangku sekolah sangat penting. Itu yang ditekankan pada anak-anaknya. kepdulian terhadap dunia pendidikan ini diwujudkan dalam satu rencana akan membantu perkembangan UNLV, tempat dia menimba ilmu. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
39
l iterat ure
KE E P Yo ur B e st Peo pl e
l ite ratu re Untuk Tumbuh.............Setiap Perusahaan membutuhkan Sang Bintang.
Pribadi Budiono
Jangan Sampai Karyawan Bintang Anda, PERGI
Direktur BPR Lestari
IGM Mantera dkk
S
etiap perusahaan membutuhkan pertumbuhan untuk mempertahankan eksistensinya, jika tidak perusahaan lambat laun akan mati. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada 3 hal yaitu pertama People, kedua infrastruktur dan ketiga adalah Brand. People atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor terpenting yang menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Tidak ada perusahaan di dunia ini yang dapat bertahan tanpa sumber daya manusia. Nasib perusahaan ditentukan bukan oleh banyaknya karyawan yang mereka miliki tetapi oleh banyaknya karyawan hebat atau karyawan bintang yang mereka miliki. Semakin banyak karyawan bintang (Sang Bintang) yang dimiliki maka perusahaan akan semakin moncer. Siapa.... yang disebut dengan Sang Bintang ? Secara kasat mata, seorang bintang sering terlihat menonjol di antara rekan-rekan kerjanya. Dia tampak lebih cerdas, punya wawasan yang luas dan mendetail di bidangnya, serta mampu mengatasi persoalanpersoalan tugasnya. Dia matang secara emosional, sigap dalam menghadapi macam situasi dan bijaksaanaa dalam bersikap. Dia bisa beradaptasi dengan cepat, melakukan pendekatan dan komunikasi dengan cermat bahkan MAMPU menjadi INSPIRASI bagi orang-orang disekitarnya. Tidak semua karyawan bintang. Menunjuk pada hukum Pareto, para ”Bintang” adalah 20% karyawan yang memberikan kontribusi 80% bagi perusahaan. Mereka ini, pada dasarnya adalah orang-orang yang dalam tugasnya menampilkan kapabilitas istimewa disertai komitmen kerja yang tinggi. Kinerja mereka benarbenar berdampak positif dan sangat besar terhadap upaya pencapaian target perusahaan. Bagaimana Cara menemukan Sang Bintang?
40
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Setiap perusahaan mempunyai cara masing-masing untuk menentukan apakah karyawan masuk kategori bintang atau bukan. Perusahaan setiap tahunnya harus melakukan evaluasi. Tujuan evalusi ini untuk menentukan kinerja tahunan. Penentuan Kinerja berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) sesuai bagian masing-masing. Dari hasil KPI maka dilakukan matrikulasi untuk menentukan Kategori Karyawan. Ada 4 kategori yaitu Kategori A (Meet number and meet value) artinya melampaui target dan value sesuai. Kategori A ini merupakan cikal bakal atau benih karyawan bintang. Kategori B (Not Meet number and Meet Value), Kategori C (Meet Number and Not Meet Value) dan Kategori D (Not Meet Number and Not Meet Value). Matrikulasi ini dipergunakan untuk menjaring karyawan Bintang. Perusahaan fokus dan konsentraasi hanya memperkerjaakan karyawan yang ber-kategori “A” saja. Bagaimana dengan karyawan yang ber-kategori di bawahnya. Kategori B untuk didorong dan di support agar ke A, segala resources yang ada di Human Capital (SDM) diperdayakan atau difokuskan untuk mendorong karyawan Kategori A menjadi Sang Bintang. Bagaimana dengan Katagori C, manajemen tidak terlalu banyak memberikan waktu pada mereka, mereka harus berusaha sendiri untuk mencapai level A, sedangkan untuk katagori D, dipersilahkan dan dibukakan pintu bahwa Anda tidak sesuai dengan kualifikasi dan disini Anda belum cocok.
Pasti. Faktor kunci yang menentukan keunggulan kompetitif perusahaan adalah karyawan bintang, bukan lagi kehebatan produk, kekuatan modal, kecanggihan mesin atau ketepatan lokasi. Untuk memastikan pertumbuhan yang eksponensial maka perusahaan harus memiliki sebanyak mungkin karyawan bintang. Di Era Globalisasi, perusahaan tidak banyak memperkerjakan orang. Terutama perusahaan besar, mereka akan meemperkerjakan sedikit orang. Orang yaang sedikit ini, yang dipilih tentunya karyawan Bintang. Perusahaan akan memberikan gaji serta segala tunjangan yang luar biasa. wah... Mengapa...? Karena perusahaan menginginkan pertumbuhan secara eksponensial ! Ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, contoh Bank Asing yang mempunyai Kantor di Singapore, Banyak merekrut Talent (Sang Bintang) dari Indonesia untuk dijadikan karyawan. Para Talent ini diberikan fasilitas yang luar biasa besar untuk menangani nasabah besar Indonesia. Mengapa harus merekrut dari Indonesia, karena yang tahu perilaku dan hobi adalah mereka dari Indonesia. Ini bisa dilakukan di Bali.................... Bagaimana................. ? Ingat banyak bule atau ekspatriat tinggal di Bali, kalau kita memperkerjakan mereka sebagai partner, semua Anggota komunitinya pasti mengikutinya untuk membeli produk Anda. Bank kalau ingin menggarap pasar asing, tinggal rekrut talent bule. Mereka diberikan office yang nyaman di seminyak berdampingan dengan Cafe atau bar. Mereka diminta untuk memindahkaan dana para ekspatriat yang ada di Canggu Club dan sekitarnya. Wow................. Ternyata yang bekerja Sang Bintang. Mengapa Sang Bintang Pindah Ke Lain Hati...? Alangkah ironisnya!!!!! Banyak perusahaan membutuhkan karyawan yanag luar biasa (Sang Bintang) ternyata tidak berhasil mempertahankan mereka. Ada tiga (3) alasan terpenting mengapa karyawan hebat memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya. Pertama adalah alasan keuangan, Artinya banyak karyawan hebat pergi karena penghasilan yang mereka terima. Kedua mereka tidak betah dengan suasana pekerjaan yang mereka hadapi sehari-hari dan terakhir mereka mengalami masalah dengan
satu atau lebih orang-orang yang menentukan karier mereka. Memang beberapa dari karyawan yang unggul mengundurkan diri untuk mengejar aspirasi sendiri. Tetapi puluhan karyawan unggul dapat bertahan jauh lebih lama apabila mereka mendapat PERLAKUAN BERBEDA. Bagaimana Cara Mempertahankan Para Bintang? Ada dua faktor yang paling utama untuk mempertahankan Para Bintang yaitu Kompensasi dan peluang Karier yang menjanjikan. Para Bintang mengharapkan kompensasi yang selaras dengan kontribusinya bagi perusahaan. Karena peranan mereka memang penting dan kinerja mereka memang istimewa, tentu sangatlah wajar jika perusahaan juga memperlakukan mereka secara istimewa lebih dari karyawan lain. Seperti yang diperlakukan di perusahaan multi nasional, Perusahaan mau berbagi atau sharing dengan karyawannya. Artinya dibuatkan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk pencapaian KPI (Key Performance Indikator) dengan bonus yang diberikan. Kesepakatan tentang bonus dibuat di depan agar Karyawan Bintang bisa menghitung income sendiri. Seberapa income yang akan diinginkan bisa dihitung sendiri sehingga dalam melakukan pekerjaan mereka akan all out secara luar biasa. Demikian juga dengan peningkatan karier, Karyawan bintang mempunyai ambisi yang tinggi untuk segera menerima tanggung jawab yang lebih besar. Mereka juga lebih berani mengambil resiko yang terkait dengan peningkatan tanggung jawab tersebut. Terhadap mereka, perusahaan dituntut untuk secara konsisten melaksanakan pengembangan dan bahkan membuka peluang karier setiap 2 – 4 tahun. Faktor utama perusahaan bisa mempertahankan Para Bintang adalah perusahaan harus bisa selalu tumbuh, jika tidak maka perusahaan tidak akan bisa memberikan kompensasi dan peluang karier yang bagus. Apakah yang membuat mereka pergi? Dan bagaimana sebaiknya perusahaan memperlakukan mereka agar mereka tidak mudah “tergoda” oleh perusahaan lain. Buku ini “KEEP Your Best People” karya IGM Mantera dkk adalah jawaban untuk itu. Selamat membaca, semoga terinspirasi. Terima kasih.
Manajemen akan memberikan kesempatan yang luar biasa dan pendidikan kepada karyawan katagori A untuk menunjukkan performance yang terbaik dan perusahaan akan menyiapkan jalan tol-nya untuk menjadi Sang Bintang. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
41
small
b iz
Penjahit Keliling Strategi “JemputBola” Oleh: Mudda Bima
s ma ll
b iz
B
eberapa bagian mesin diolesi dengan minyak pelumas agar tetap awet. Saat istirahat, kepala mesin jahit sengaja dicopot dari gerobak agar tak karatan bila terkena air hujan. Pemilik gerobak itu, Hamdan (23) dan dua rekannya yang lain adalah tukang jahit keliling. Biasanya di pagi hari Hamdan dan kawan-kawannya masih santai, sebab mereka mulai keluar menjajakan jasanya pada tengah hari. Waktu tersebut dimanfaatkan untuk menyiapkan segala peralatan dan bahan-bahan seperti benang, kancing dan resleting. “Berdasarkan pengalaman selama ini, penguna jasa kami biasanya lebih banyak pada sore hari, pada waktu orang pulang dari tempat kerja,” tutur Hamdan. Pada dasarnya, penjahit keliling seperti Hamdan melayani berbagai reparasi semua jenis pakaian. Namun, permintaan yang paling banyak dilayani adalah reparasi celana berbahan jeans. Besarnya tarif tergantung jenis dan bagian yang dikerjakan. Ganti resleting misalnya, dipungut biaya sebesar Rp10.000, mengecilkan pinggang Rp10.000, mengecilkan ujung kaki celana Rp10.000, potong kaki celana Rp5.000, dan tambal Rp3.000. Penghasilan Hamdan rata-rata Rp80.000, tiap hari. Dari pekerjaannya, Hamdan bisa menghidupi diri serta dua orang anak dan seorang istri di kampung halamannya, Pekalongan, Jawa Tengah. Rata-rata Hamdan bisa mengirim Rp500.000 setiap bulan. Musim hujan saat yang kurang menguntungkan bagi Hamdan. Gerobak bisa diparkir berhari-hari di depan kontrakannya karena tak bisa keliling akibat hujan. Tiga tahun sudah, Hamdan menjadi penjahit keliling. Menurutnya menjadi penjahit keliling lebih menyenangkan dibandingkan kerja di garmen. Interaksi dengan pelanggan di lokasi berbeda menjadi kesenangan tersendiri baginya.
Sebuah pagi di Gang Pujangga I, Jl. Pulau Biak II, Denpasar. Warga tampak sibuk dengan aktivitas masing-masing. Di halaman sebuah kamar kontrakan berjejer 3 gerobak roda tiga. Seorang pria terlihat sedang membersihkan kepala mesin jahit 42
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
“Selama ini pelanggan merasa cukup puas dengan jasa yang saya berikan. Alhamdulillah, saya belum pernah dikomplin oleh pelanggan,” ungkap Hamdan dengan senyum bahagia. Beberapa pelanggan kerap meminta nomor telepon Hamdan. Apabila butuh jasa jahit keliling pada waktu Hamdan tak lewat di lokasi tempat tinggal pelanggan, pelanggan dapat menghubungi Hamdan melalui nomor 081999566831. Anda butuh jasa tukang jahit? Hubungi Hamdan! - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
43
communi t y
e nte rp ri s e
co mmunit y
e nterprise
dana kredit bagi masyarakat yang ingin memiliki biogas,” tutur Suardana.
Koperasi Tani Amerta Nadi Menuju Kemandirian Pangan dan Energi
Suardana sangat yakin dengan prospek pembiayaan biogas ini. Menurutnya, masyarakat telah merasakan manfaat biogas. Permintaan kini telah meluas bahkan datang dari desa tetangga. “Kebutuhan bahan bakar untuk memasak tak perlu repot-repot lagi mencari kayu bakar atau membeli gas yang dijual di pasaran. Selain itu faktor kesehatan dan keselamatan terjamin serta ramah lingkungan,” kata Suardana.
Oleh: Mudda Bima
Ni Nyoman Ramiati, Biogas Promotion Officer Biru Provinsi Bali, menjelaskan biogas difermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, serta limbah domestik (rumah tangga). Menurut wanita yang kerap disapa Mangming ini, kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Siang itu udara sejuk membelai kulit saat M&I memasuki Br. Penyabangan, Payangan, Kabupaten Gianyar. Rimbun pepohonan, padi nan hijau dan gemericik air di parit membuat pemandangan kian indah. Sebuah papan kecil bertuliskan Koperasi Tani (Koptan) Amerta Nadi terpampang di pinggir Jalan Raya Kintamani – Payangan.
A
da semangat besar memperjuangkan nasib kaum tani di balik kesederhanaan penampilan fisik Koptan Amerta Nadi. Cita-cita menuju kemandirian pangan dan energi bukan isapan jempol belaka. Koptan Amerta Nadi merealisasikannya dalam bentuk pengucuran kredit bagi petani yang mengalami kesulitan modal untuk menggarap lahan. “Setiap musim tanam tiba, petani selalu dihadapkan pada persoalan yang sama, yakni kesulitan modal untuk menggarap lahan. Hal inilah yang melatarbelakangi pendirian koperasi ini,” ungkap Nyoman Suardana, Manager Umum Koptan Amerta Nadi. Suardana mengatakan seluruh anggota yang berjumlah 98 orang saat ini berasal dari satu subak (kelompok irigasi tradisional Bali) yakni Subak Amerta Nadi. “Sejak awal, koperasi ini dibangun dengan semangat kolektif,” kata dia. Selain memberikan kredit untuk penggarapan lahan pertanian, Koptan Amerta Nadi juga memberikan kredit untuk membantu biaya upacara adat. Penyelenggaraan upacara adat kadang menjadi kebutuhan yang tak terduga dalam keluarga. “Dana yang tersedia kadang belum mencukupi.
44
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Untuk membantu keluarga yang menyelenggarakan hajatan, Koperasi memberikan pinjaman kredit untuk menambah kekurangan dana,” ungkap Suardana. Usaha lain yang dilakukan oleh Koptan Amerta Nadi adalah melakukan pembelian hasil pertanian. Saat ini Koptan membeli gabah kering dari petani dengan harga 3.500 per kg. Sedangkan jagung dibeli dengan harga Rp3.000 per kg. Padi yang telah digiling menjadi beras dijual dengan harga Rp6.500 per kg. Koperasi baru bisa menampung 25 ton gabah kering setiap musim panen yang berkisar pada bulan Januari dan Bulan Agustus. Proses penggilingan dilakukan di mesin penggilingan padi milik koperasi. Mesin penggiling dan gudang penampungan hasil pertanian terletak tak jauh dari kantor koperasi. Mesin tersebut memiliki kapasitas produksi beras hingga 3,5 ton per hari. Kemandirian Energi Tak hanya urusan pangan, Koptan Amerta Nadi juga berkomitmen membangun kemandirian energi. Belum lama, wilyah Br. Penyabangan dijadikan daerah percontohan
Foto: Rudi Waisnawa pemanfaatan biogas rumah (Biru). Program Biru dikelola oleh Hivos atas dukungan Pemerintah Belanda. Koptan Amerta Nadi ikut berperan dalam menyukseskan program ramah lingkungan ini. Bagi keluarga yang ingin memiliki biogas akan diberikan subsidi Rp2 juta per unit dari Biru. Sedangkan total dana yang diperlukan untuk membangun reaktor dan instalasi biogas setidaknya menghabiskan 6 juta rupiah per unit. “Bagi keluarga yang tak memiliki uang untuk menambah biaya pembangunan infrastruktur biogas, tak usah khawatir. Saat ini koperasi dapat memberikan pinjaman kredit,” kata Suardana. Saat ini sudah ada tujuh keluarga yang mendapat kucuran kredit dari Koptan Amerta Nadi untuk membangun rekator biogas. Menurut Suardana, sementara ini, Koptan masih bisa menyediakan dana yang dibutuhkan oleh warga yang hendak memiliki biogas. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, Suardana khawatir , koperasi tak bisa memenuhi semua permintaan. “Kami berharap ada lembaga keuangan ataupun pihak-pihak yang bisa dijadikan rekanan untuk membantu menyediakan
Mangming mengatakan, biogas memiliki keunggulan nyata, yakni lebih murah dan irit, hemat tenaga, lebih sehat, bersih dan modern. “Biogas dapat digunakan untuk bahan bakar memasak, penerangan dan ampas biogas bisa dijadikan pupuk organic,” kata dia.
Maming dan Suardana mengajak M&I melihat langsung salah satu reaktor biogas milik warga yang dibiayai oleh Koptan Amerta Nadi. Reaktor biogas milik Wayan Ranti tersebut memiliki daya tampung 10 kubik bahan biogas dari kotoran ternak. Sistem kerja reaktor biogas sangat sederhana. Di dekat kadang sapi terdapat bak penampung kotoran sapi. Sebelum disalurkan ke tangki reaktor melalui pipa, kotoran sapi tersebut dicampur dengan air dalam perbandingan seimbang (1:1), dengan menggunakan mixer. Biogas yang menggunakan kotoran babi tak perlu menggunakan mixer. Bagian atas rekator berbentuk kubah untuk memberikan ruang reaksi terciptanya biogas. Di atas kubah dipasang pipa yang dilengkapi dengan katup gas. Pipa tersebut menyuplai gas menuju alat kompor gas di dapur. Setiap hari setidaknya diperlukan 30 kg kotoran ternak (sapi atau babi) ditambahkan ke dalam reaktor untuk mencukupi kebutuhan harian biogas rumah tangga. Wayan Ranti, pemilik rumah yang kami kunjungi tiba-tiba muncul dari kebun dekat rumahnya. Ia menjinjing sebuh keranjang berisi buah jeruk segar. “Jeruk ini ditanam dan dirawat dengan bahan organik, menggunakan pupuk dari ampas biogas,” ucap Wayan dengan wajah sumringah. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
45
communi t y
t
e nte rp ri s e
hig h- e chindex
7 Point pentingtentang iPad2
S
ebelum anda memutuskan melego iPad lama anda dan membeli iPad 2 simak dulu 7 point penting tentang iPad2 ini
1. iPad Punya Fitur FaceTime dan Aksesoris Smart Cover
6. iPad 2 Punya HDMI Out iPad punya fasilitas HDMI (High-Definition Multimedia Interface) untuk menghubungkannya ke perangkat televisi dan berbagi konten dengannya.
iPad 2 memiliki fasilitas FaceTime untuk video chat. Aplikasi pihak ketiga seperti Skype juga bisa dipakai.
2. Kemampuan Baterai dan Layar iPad 2 Tidak Berubah Meski bodinya melangsing secara signifikan, ternyata daya tahan baterai iPad 2 tidak berubah dari versi pertama, yakni di kisaran 10 jam. 3. Prosesor iPad 2 Berbasis ARM Cortex A9
7. iPad 2 akan Menghadapi Lawan Berat
Prosesor baru iPad 2 sudah dual core dan disebut sebagai A5. Prosesor dua otak itu bakal membuat proses load aplikasi lebih cepat dan tugas-tugas komputasi lain dijanjikan kian ngebut.
Press rilis Apple terkesan pongah, “Sementara yang lain berebut meniru generasi iPad pertama, kami merilis iPad 2 yang jauh menaikkan batas dari kompetisi,�. Ini kurang tepat, karena para pesaing di ranah tablet Android seperti Xoom dan Galaxy Tab 10,1 punya fitur yang sepadan bahkan di beberapa sisi mengungguli iPad 2.
4. Grafis iPad 2 Diklaim Mumpuni Menurut Steve Jobs, kapabilitas grafis di iPad 2 diklaim 9 kali lebih cepat dari versi iPad pertama. Tentu saja akan memanjakan para pecinta game. 5. Sistem Operasi iPad 2 adalah iOS 4.3 iPad 2 dibekali sistem operasi terkini dari Apple, yakni iOS 4.3. Beberapa peningkatan dibawanya seperti browser Safari yang lebih cepat dan fitur iTunes Home Sharing.
46
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Nah untuk point yang terakhir ini saya sendiri tidak akan coba-coba membeli iPad 2 sebelum Galax Tab yang terbaru sudah benar-benar dirilis dan jika memang Tab terbaru Samsung ini memiliki koneksi USB dengan berbagai kemampuan yang dijanjikannya, tentu saja Galaxy Tab akan jadi pilihan pertama belanja saya. Sumber : kaskus-lover.blogspot.com, tech radar & detik Inet - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
47
af ter
h ou r
a f ter
Shakira
Meramu Wangi Bahagia
B
agi Shakira, wewangian tak jauh beda dengan lagu. Jika di dalam lagu ada deretan melodi musik, di parfum juga ada beberapa campuran bahan. Karena itu, pelantun hit Waka waka (This Time for Africa) ini merilis produk parfum bertajuk inisial namanya, Maret lalu.
Pada laman resmi Shakira, disebutkan S merupakan produk parfum pertama yang terinspirasi dari pencarian penyanyi 34 tahun itu akan rasa bahagia, teberkati, dan nyaman. Sebagai pelengkap promo, Shakira memuat footage dan pembuatan video di balik layar yang dimuat di laman youtube dan laman resminya. Di dalam video itu, Shakira berpose sembari menyanyi menonjolkan suara serak khasnya. Setelah Brasil, dia juga akan menyebar wangi di Cile. Sebelumnya, S dirilis di Spanyol Juni tahun lalu. Selain wanginya, hal menarik dari parfum Shakira adalah bentuk botolnya yang elegan dengan warna keemasan. Wangi parfum yang feminin merupakan perpaduan aroma orientalfloral yang segar dan woody.
48
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Megan Fox S
Buka-bukaan untuk Armani
etelahtampil menggoda untuk promo jins dan celana dalam, Megan Fox tampil seksi untuk proyek Armani- Code Beauty. Megan Fox, kembali buka-bukaan untuk Armani.
Pose seksi aktris berusia 24 tahun itu akan lebih banyak terpampang, terutama setelah keterlibatannya sebagai model Armani bersama Rafael Nadal. Sejumlah fotonya, dengan rambut hitam mengilap dan busana berwarna gelap serta belahan lebar, akan membuat aktris yang bermain dalam film Jennifer’s Body itu tampak lebih menggoda.
S memformulasikan aroma amber, benzoin, vanilla, fresh wood, dan sambac jasmine. “Seperti layaknya sebuah lagu, parfum dibuat dengan komposisi yang lengkap, sebuah persembahan pribadi saya untuk wangi yang harmonis,” ungkap pelantun hit Hips Don’t Lie ini pada peluncuran S di Brasil. Peluncuran itu dilakukan Shakira di sela turnya di dua kota di Brasil, yakni Porto Alegre dan Sao Paulo. Wangi terbaru botol parfum eksklusif itu merupakan hasil kerja sama Shakira dengan Puig Beauty and Fashion Group. Tidak hanya dari materi bahan, tapi Shakira juga mendesain botolnya menjadi tampak unik. Sekilas, seperti tubuh penari belly. Mirip tubuh Shakira yang seksi.
h ou r
Dalam proyek itu, juga terdapat parfum baru yang dikeluarkan Giorgio Armani: Armani Code Sport. Untuk yang satu ini, bintang film Transformers itu tidak tampil sendiri, tapi berdua dengan seorang model pria. Latar belakang pemotretan dikelilingi kaca dan besi mengilap dengan pemandangan temaram cahaya lampu kota. Dari tiga foto, ada satu yang menampilkan Megan dan pria model seolah-olah tanpa busana. Aktris kelahiran 16 Mei 1986 ini sepertinya ingin tampil lebih baik dari model Armani sebelumnya, Victoria Beckham. Shakira menambah deretan selebritas yang merilis parfum, selain Katy Perry dan Lady Gaga. Soal rasa, masing-masing tentunya punya penggemar fanatik. “Ini parfum khusus buat perempuan yang percaya, untuk perempuan yang mandiri, dan kuat, serta mereka yang percaya pada kekuatan cinta dan betapa tangguhnya mereka,” sebut Shakira. Penyanyi yang menguasai bahasa Spanyol, Inggris, Portugis, Italia, dan Arab ini menekankan, seperti juga lagu-lagunya, S memuat cerita yang personal dan unik. Pewangi ini akan merefleksikan sang pemakainya dengan cara yang emosional. S dibanderol 17 sampai 35 dollar AS. Sejak dirilis, S sudah ada di hampir 1.500 toko, dan dijual secara internasional
Khusus untuk Code Beauty, Megan menyebut, produk kecantikan ini memang membuat wajahnya bersinar, terlebih dengan sapuan lipstik merah menyala. Tata rias wajah Megan memang bisa menginspirasi jutaan perempuan di dunia. Dalam beberapa foto, istri Brian Austin Green ini sering memerlihatkan tato di punggungnya. Saat ia menjadi model jins, misalnya, dua tato itu kembali terlihat. Yang satu ada di dekat bahu, bertuliskan “we will all laugh at gilded butterflies” yang tak lain merupakan kutipan kalimat karya Shakespeare. Selain itu, seperti dikutip Huffingtonpost, Megan memiliki tato kutipan kalimat filsuf Friedrich Nietzsche, yang ia persembahkan untuk rekan sesama pemeran film Passion Play. Tato itu bertuliskan “those who danced were thought to be insane by those who could not hear the music”.
- Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
49
s neakpe e k
penulis skrip Simon Beaufoy dan penata musik A.R. Rahman yang pernah bekerjasama dengannya di film Slumdog Millionaire. Seperti juga Slumdog Millionaire, film ini pun sukses menggaet enam nominasi Academy Awards 2010 serta banyak nominasi penghargaan film lainnya. Selain akting menawan James Franco sebagai Aron Ralston, sinematografi dan penataan musiknya juga membuat film ini mengharu-biru perasaan kita. Gaya gerakan kamera serba cepat dan mengambil angle yang berbeda mirip dengan Slumdog Millionaire. Pergulatan batin dan penggambaran halusinasi yang dialami Aron sungguh menarik. Apalagi saat berusaha menusuk sampai memotong tangannya sendiri, bagi yang tak suka melihat adegan ‘sadis’, tutup mata saja. Karena melihatnya jadi ikut menahan nafas dan lara. Boyle memang jagoan menggambarkan adegan itu. Bikin miris. Oleh Elly Ten
127 Hours “An action movie with a guy who can’t move.” Aron Ralston benar-benar berjuang melakukan apa saja demi menyelamatkan hidupnya saat terjepit batu besar di pegunungan Canyonlands National Park, Utah, tahun 2003. Selama 127 jam merasakan pedih, kesakitan dan ketakutan sendiri dalam lorong pegunungan. Tak ada kalimat pantang menyerah untuk seorang petualang sejati. Semangat inilah yang membuahkan kemenangan meski harus kehilangan seperempat tangannya. Seperti kata sang sutradara di atas, ini boleh dibilang seperti sebuah film eksyen tanpa pelakon yang mengeluarkan banyak aksi. Bukan sekedar film drama kisah nyata. Tidaklah mudah membuat film seperti ini bisa menjadikan penonton tidak bosan. Maka nggak heran David Boyle membutuhkan dua tahun untuk berpikir dan merencanakan membuat film dari buku autobiography Aron Ralston, Between a Rock and a Hard Place. “Ceritanya sungguh mengharukan dan dapat memberi pelajaran kehidupan pada kita,” lanjutnya maka digaetlah
50
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011
Ada beberapa adegan di film ini yang dibuat lebih dramatis. Saat Aron berjumpa dan menawarkan diri menjadi penunjuk jalan ke dua orang gadis menuju ke kolam bawah tanah, sesungguhnya itu tak ada. Aron memang berjumpa dengan dua orang gadis itu tapi hanya memberikan tips bagaimana memanjat dengan cara aman. “Tapi film ini cukup memuaskanku terutama pada akhir film yang memang begitulah situasinya,” komentar Aron. Bagi yang sudah membaca bukunya pasti setuju dengan komentar Aron. Cermati di akhir film, Aron Ralston menjadi cameo bersama sang istri dan anaknya. Di tangan Boyle, film yang mulai syuting awal 2010 dan post production pertengahan 2010 ini menjadi film yang emosional. Tanpa banyak kata dan eksyen mampu mengocok emosi penonton dan membuat tak beranjak dari tempat duduk sampai akhir. Dia berani menggunakan musik, penataan kamera, sound effects sampai visual tricks untuk menggantikan banyak percakapan dan gerakan si pelakon. Bagi yang belum pernah menonton film garapan Boyle, barangkali akan merasa aneh melihat permainan kamera dan pengambilan angle yang berbeda. Begitulah ciri khasnya. - Vol. 1 6 Apr - M ay 2 0 1 1
51
52
- Vol. 16 Ap r - M ay 2011