M&i magz ed 20

Page 1

ISSN: 2087-5975

Vol. 20 Aug - Sep 2011

MANAGEMENT 101: HOW TO TURN YOUR PEOPLE INTO YOUR ASSET

FX Eddy Lukito, SE Makan Dedak Saat SMP, Jualan Air Saat STM dan Ngemper Saat Mulai kerja di Bali

Growth Strategies

Kita Sudah Seorang Perencana Keuangan

Rp. 25.000,-

w w w.money-an d - i . co m



- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

3


f

notefroma r i e n d Yang menarik dari RAPBN yang disampaikan oleh Presiden SBY adalah bahwa belanja pegawai PNS mencapai 182 Triliun, sedangkan biaya belanja infrastruktur hanya 122 Triliun. Jadi anggaran Negara kita, yang dibiayai sebagian terbesar oleh pajak kita, lebih banyak dihabiskan buat menggaji PNS dibandingkan untuk membangun Negara.

Pimpinan Perusahaan

Alex P. Chandra

Tim Redaksi M&I Magazine

Sementara itu, bagaimana pelayanan publik kita ?

Pimpinan Redaksi

danielGABE

Redaksi:

I Pt Agus Ariawan

Reporter

Cok Putri Hitayani

Public Relation

Wahyu Sari Pande

Desain & Fotografi

Kopi Panas Productions

Supported by:

Alamat Redaksi: PT. BPR SRI ARTHA LESTARI Jl. Teuku Umar 110 Denpasar T. (0361) 246706 F. (0361) 246705 E. redaksi@money-and-i.com marcomm@bprlestari.com Direct Sales & Marketing for Advertisement T. 0361 7843244 www.money-and-i.com

Manajemen PNS kita yang menjanjikan life time employment plus pensiun dalam ilmu manajemen terbukti tidak mendukung performance. It doesn’t encourage performance, it encouraged entitlement. Buktinya kita lihat, bahwa pelayanan publik, performance pelayanan public, dari tahun ke tahun tidak bisa dikatakan baik. Hal ini sangat kontradiktif jika kita lihat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk gaji PNS itu lebih besar dibandingkan biaya pembangunan infrastruktur. Jadi biayanya besar hasilnya tidak ada. Seperti menggarami laut. “Kalau saja perusahaan saya dikelola seperti kita mengelola Negara, saya sudah bangkrut dari dulu-dulu�, demikian kata seorang teman pengusaha saya. Sistem manajemen haruslah membuat diferensiasi. Yang berprestasi harus digaji jauh lebih tinggi dibandingkan yang tidak berprestasi. Dan yang tidak berprestasi haruslah bisa dipecat. Life time employment sangatlah tidak sehat, tidak mendukung prestasi. Yang baik nantinya bakalan menurun terus prestasinya, sampai menjadi buruk. Itu sebabnya saya sayang kalau ada staff saya yang baik kemudian pindah dan menjadi PNS. What a waste ! Edisi M&I kali ini menyajikan topic utama sekitar manajemen. Banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pelaku bisnis terutama sekitar pengelolaan people-nya. Contoh diatas adalah salah satu kesalahan terbesar dalam konteks manajemen. Selamat membaca dan salam dahsyat. Alex P Chandra

Ilustrasi: Choqy Satria

Note: Kritik dan saran dapat dikirimkan ke: redaksi@money-and-i.com

4

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

performance


c o ntents 07 Special Feature Management 101: How To Turn Your People Into Your Asset

Special Feature

07

Management 101: How To Turn Your People Into Your Asset

12 Road to Wealth While You’re Sleeping 14 Economic Focus Kerajinan Bali di Era Industri 16 Growth Strategies Kita Sudah Seorang Perencana Keuangan 18 Interview with The Millionaire FX Eddy Lukito, SE 21 Entrepreneur Profile Anugerah Photo 24 Financial Planning Personal Planning & Goal Setting

Road to Wealth

28 Smallbizz Insight Idea Cash Machine!!!

While You’re Sleeping

11 Economic Focus

Kerajinan Bali di Era Industri

30 Smart Family The Story about 40cents that could change the world 33 Polling Bank Ternyata Belum Jadi Pilihan Utama Untuk Pembayaran Fasilitas Umum 34 Whats New Domino’s Pizza 36 Note from the Guru Kunci Sukses Membangun Hubungan 38 Innovative Business Museum Kartun Indonesia Bali

12

40 Literature China’s Megatrends 42 Small Business Pasar Kaget Di Kampung Jawa 44 Community Enterprise KSU Seraya Kanti 47 High-Tech Index 48 Front of Mind Irene Blecker Rosenfeld

interview with the millionaire FX Eddy Lukito, SE

18

49 After Hour 50 Sneak Peek

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

5


contr ibuto r

p ro f i l e Hermawan Kartajaya

Alex P. Chandra

Direktur Utama BPR Lestari

Pribadi Budiono

Suzana Chandra

Direktur BPR Lestari

Managing Director- Lestari Living

I Made Wenten B.

Dicky Lopulalan

Henry Januar.

Arif Rahman

Kabid Support& Operation BPR Lestari

Vice President Alternative Distribution PT. AJ Central Asia Raya

6

Asia’s Leading Marketing Strategiest CEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Penulis dan fasilitator kewirausahaan sosial

Praktisi bisnis & pemerhati kewirausahaan. Aktif sebagai dosen di Politechnic Telkom Bali


f

s p e c i a l e at ures

Alex P. Chandra

Direktur Utama BPR Lestari

MANAGEMENT 101: HOW TO TURN YOUR PEOPLE INTO YOUR ASSET

Pembaca yang budiman, dalam banyak kesempatan, saya selalu ditanya, bagaimana caranya mengembangkan sebuah bisnis. Mengapa ada bisnis yang bertahun-tahun begitu-begitu saja, namun ada beberapa bisnis yang setiap tahun bertumbuh semakin besar, dan kecepatan tumbuhnya semakin pesat dari tahun ke tahun.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

7


f

special e at u re s

M

ereka bertanya begitu mungkin karena melihat growth BPR Lestari yang cukup bagus. Dari Cuma assetnya 50 Milyar di tahun 2005 sampai menjadi 800 Milyar-an di tahun 2011 ini. Bagaimana caranya me-manage dan menciptakan growth sampai 15 kali lipat (1500%) dalam kurun 6 tahun ? Saya selalu kesulitan menjawab pertanyaan tersebut. Terus terang, saya tidak mempunyai single answer atas pertanyaan tadi. Banyak faktor yang dapat saya sampaikan sebagai ‘penyebab’ tumbuhnya perusahaan yang saya pimpin ini. Pertama adalah kondisi ekonomi di Bali yang memang tumbuh pesat. Bahkan booming terus di tahun-tahun belakangan ini. Faktor lain adalah kepercayaan masyarakat di Bali, khususnya Denpasar yang semakin tinggi kepada kami. Saya selalu percaya bahwa keberhasilan sebuah bisnis, terutama di industry perbankan, adalah berbanding lurus dengan confidence level masayarakat terhadapnya. Semakin tinggi confidence level-nya, akan semakin bertumbuh bisnisnya. Jadi yang saya lakukan, dan saya tekankan kepada semua ‘Lestari team’ adalah meningkatkan terus confidence level para nasabah dan calon nasabahnya dengan berbagai cara dan pendekatan. Majalah ini adalah salah satu upaya saya untuk terus menerus meningkatakan level of confidence terhadap BPR Lestari. Namun satu faktor yang menurut saya sangat dominan berperan dalam pertumbuhan tadi. Yaitu faktor people. Saya merasa pertumbuhan kami terakselerasi ketika team kami semakin baik, semakin ter-organize, dan motivasinya semakin baik. Saya sampai kepada kesimpulan, kalau kita ingin perusahaan kita bertumbuh, maka yang harus kita lakukan adalah membuat orang-orang yang bekerja di perusahaan kita juga bertumbuh. TO GROW THE COMPANY, WE HAVE TO GROW THE PEOPLE Pada awal-awal-nya, pertumbuhan BPR Lestari juga lambat. Dari tahun 2000-2003, saya saya berhasil tumbuh menjadi 19 Milyar saja. Di masa awal-awal itu, saya praktis hanya bekerja sendirian. Yang membantu saya banyak. Namun kapasitasnya masih rendah.

8

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Saya merasa, ketika team saya bertambah baik kualitasnya, pertumbuhan saya terasa semakin cepat. Semakin baik lagi orang-orang yang membantu saya, semakin cepat lagi pertumbuhannya, demikian seterusnya. Ketika team-nya semakin baik, pertumbuhannya accelerated. Jadi dengan pengalaman empiric tadi, saya menarik kesimpulan, salah satu strategi yang proven untuk membuat perusahaan kita bertumbuh besar adalah dengan mengkonsentrasikan kepada pertumbuhan kapasitas masing-masing orang-orang yang bekerja membantu kita. To grow our company, we have to grow our people. Ini kesalahan terbesar banyak dari pelaku bisnis, terutama bisnis kecil dan menengah. Banyak teman saya yang ‘berdagang’ tidak mau melatih karyawannya. “Buat apa dilatih capek-capek. Nanti udah pintar dia pindah”, kata mereka. Nah kalau tidak dilatih menjadi pintar, kita kan akan capek terus-terusan. Dan tangan kita juga terbatas. Kemampuan konsentrasi kita juga terbatas. Tenaga juga terbatas. Waktu juga terbatas. Akibatnya kita akan kelelahan. Akibatnya bisnisnya tidak membesar. Bertahun-tahun hanya mengurusi yang itu-itu saja. Tidak berkembang. Sebaliknya kalau tenaga yang membantu kita semakin pintar, kita tidak perlu terlalu capek mengerjakan semuanya. Kita bisa mem-fokus-kan waktu, tenaga dan pikiran kita kepada hal-hal yang penting, yang strategis. Kita bisa lebih punya waktu melihat peluang, dan menciptakan jejaring. Bisnisnya bisa tumbuh dan berkembang. Masalahnya nanti orang kita keluar atau dibajak atau nanti ‘kerja sendiri’ menjadi saingan, adalah soal lain. Sebagian besar kolega saya di industri BPR selalu mengeluh masalah rendahnya kualitas SDM-nya. Dan secara general, mereka tahu bahwa problem di perusahaannya adalah SDM. Namun kalau ditanya, apakah mereka meng-alokasikan resources yang cukup terhadap proses pengembangan kapasitas SDMnya, berapa banyak waktu yang dialokasikan untuk mengembangkan SDM-nya, berapa besar dana yang dialokasikan untuk mengembangkan kapasitas teamnya, biasanya tidak ada yang bisa memberikan straight answer.


f

s p e c i a l e at ures Artinya, they know but they don’t really believe. They know, but not act accordingly.

Space repetition artinya adanya pengulangan setelah jeda waktu tertentu.

Percayalah, to grow your business, we have to grow our people. Bisnis adalah team sport. Team selalu mengalahkan individual. And the best team will.

Jadi single pelatihan tidak terlalu efektif. Harus ada pengulangannya. Harus ada jedanya. Harus ada kesinambungannya.

LESTARI INSTITUTE

Program PDP juga dirancang demikian. Ada 8 course secara keseluruhan yang harus diikuti secara utuh selama selang waktu tertentu. Bisa 6 bulan ataupun 12 bulan.

Berdasarkan pengalaman itulah, maka saya kemudian mendirikan Lestari Institute. Ini organisasi yang bertanggung jawab melatih para karyawan BPR Lestari. Semacam training centre-nya. Lestari Institute ini kemudian bekerja sama diantara lain dengan MarkPlus Institute of Marketing-nya pak Hermawan Kartajaya. Selain dengan pak Hermawan, Lestari Institute juga bekerja sama dengan beberapa fasilitator yang sudah saya tahu kualitasnya. Kami sudah berhasil mengembangkan basic training yang harus diikuti oleh seluruh karyawan BPR Lestari. Bahkan karyawan grup bisnis Lestari lainnya, seperti Lestari Living dan Lestari Capital juga di-ikutkan dalam basic training ini. Programnya saya sebut sebagai Profesional Development Program (PDP). Di PDP inilah kita meletakkan dasar-dasar yang benar tentang bagaimana attitude yang benar. Ada motivational course-nya. Belajar bagaimana grooming. Belajar bagaimana filosophy service. Belajar mengerti mengenai penjualan. Dan belajar ilmu marketing. Saya sendiri yang merancang pilihan kursusnya, memilih fasilitator-fasilitatornya, dan di beberapa kursus saya menyempatkan diri untuk menjadi fasilitator. Jadi dengan pemahaman bahwa to grow our business we have to grow our people, kami di BPR Lestari menginstitusionalisasi-kan strategi ini dalam wujud lembaga Lestari Institute. Saya percaya, Lestari Institute ini yang akan menjadi infrastuktur penting dalam pengembangan bisnis kami di masa yang akan datang. THE SECRET OF LEARNING Toni Robbins, motivator dunia kelas wahid, pernah mengatakan dalam seminarnya yang saya ikuti, bahwa cara belajar yang paling efektif adalah immersed dan space repetition. Artinya immersed adalah kita harus focus, tidak teralihkan perhatiannya kepada hal yang lain. Artinya system pelatihan yang terbaik untuk knowledge transfer adalah dengan retreat atau class training.

Dan kini team Lestari Institute sedang merancang program lanjutannya yaitu Management Development Program, sebagai kelanjutan PDP. Dan kemudian kami akan merancang program Executive-nya. Demikian seterusnya. HOW TO MAKE IT WORKS Problemnya dengan pelatihan adalah hasilnya tidak langsung kelihatan. Sulit menghitung ROI-nya dalam jangka pendek. Pelatihan selalu merupakan strategi jangka panjang. Banyak pengusaha yang mengirimkan orangnya ke suatu pelatihan, kemudian mengharapkan problemnya akan sirna. Karena tidak berhasil, kemudian menganggap mengirimkan orangnya ke pelatihan hanya membuang-buang uang saja. Well, it doesn’t happen that way. Pelatihan saja tidak akan memecahkan masalah pengembangan SDM. Harus ada kelanjutannya. Program pelatihan yang immersed dan kemudian diulang tadi, hanya bagus untuk melakukan knowledge transfer. Namun jika tidak dilanjutkan dengan management action berikutnya, maka hasilnya bisa siasia. Ini yang sering terjadi. Seseorang yang sudah ‘on’ termotivasi, akan melemah ketika mendapati lingkungan kerjanya tidak mendukung. Seseorang yang sudah tahu know how-nya mengenai service akan kembali kepada posisi awalnya, jika mendapati bahwa apa yang sudah dipelajarinya tidak dapat diterapkan di tempatnya bekerja, dan seterusnya. Kesalahan yang biasanya terjadi adalah menyerahkan proses ‘pengembangan’ karyawan kepada pelatihan dan training provider. Sehingga ketika hasilnya tidak sebagaimana yang diharapkan, yang disalahkan adalah pelatihannya.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

9


f

special e at u re s Pada kenyatannnya tidak demikian. Tugas dan tanggung jawa pengembangan kapasitas SDM suatu perusahaan adalah mutlak tugas dan tanggung jawab manajemen perusahaan tersebut. Intinya adalah perlu ada management follow up. Pelatihan adalah stage awal bagi proses mengembangkan kapasitas para karyawan kita. COACHING SYSTEM Salah satu cara yang saya kembangkan adalah dengan melakukan coaching. Setiap atasan harus bisa berperan sebagai pelatih (coach) bagi bawahannya. Jika dirasa perlu di-assign siapa-siapa saja yang bisa menjadi mentor. Siapa dimentori oleh siapa. Proses coaching ini terjadi secara informal. Dengan diskusi di meja kerja, sambil minum kopi, sambil makan siang, sambil bermain. Proses coaching ini sangat dahsyat. Jika pelatihan memberikan knowledge transfer, maka coaching-lah yang mentransformasikan apa-apa yang mereka tahu, menjadi apa yang mereka percayai dan kemudian apa yang mereka lakukan. Coaching ini merealisasikan apa yang mereka pelajari menjadi apa yang mereka lakukan. Tentunya untuk bisa sampai disini, kita harus memiliki dulu sepasukan senior management yang qualified menjadi pelatih (coach). ENVIROMENTAL BUILD UP Proses yang tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan lingkungan yang mendukung bagi pengembangan kapasitas masing-masing anggota tim kita. Jika ini gagal dilakukan, maka gagal pula-lah apa yang kita cita-citakan. Apa yang sudah dipelajari melalui pelatihan-pelatihan formal, dan kemudian coaching intensif yang informal, menjadi mentah kalau situasi dan lingkungan tidak mendukung. Prilaku seseorang tergantung kepada lingkungannya. Beberapa model management action yang saya lakukan guna memberikan lingkungan yang kondusif antaranya dengan mengembangkan budaya kompetisi. Biarkan mereka berkompetisi secara fair. Manajemen harus menjadi juri yang fair. Berikan penghargaan kepada yang menang. Kemudian harus dibedakan antara karyawan yang berprestasi dengan karyawan yang tidak (budaya diferensiasi). Akan sangat ‘merusak’ jika kita tidak berhasil membedakan karyawan yang berprestasi

10

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

dengan yang tidak. Akibatnya yang berprestasi akan menjadi tidak berprestasi. Atau bahkan keluar. Kami di Lestari membeda-bedakan karyawan menjadi 4 kelas. Kelas A, B, C dan D. Perlakuan kepada karyawan kelas A harus berbeda. Seharusnya kenaikan gaji karyawan kelas A harus secara demonstrative berbeda, 3 atau 4 kali lipat dibandingkan dengan karyawan kelas B. Yang kelas B mendapatkan kenaikan gaji standar saja. Yang C seharusnya tidak mendapatkan kenaikan gaji. Yang D harus sesegera mungkin dikeluarkan. Promosi harus diberikan dahulu kepada A player. Demikian pula kesempatan mengikuti pelatihanpelatihan lanjutan harus diberikan terlebih dahulu kepada A player. Dengan demikian, karyawan kelas A akan semakin berprestasi dan termotivasi, yang B akan terpacu untuk menjadi A. Yang C mungkin akan keluar. Secara keseluruhan performance.

akan

terjadi

peningkatan

Problem dengan Pegawai Negeri Sipil adalah tidak dibeda-bedakannya standar gaji berdasarkan prestasinya. Sehingga prestasi baik dan jelek, gajinya sama saja. Akibatnya yang baik kemudian akan cenderung menjadi jelek. Dan pada akhirnya secara keseluruhan performance organisasinya akan menjadi buruk. Apalagi tanpa adanya kemungkinan dipecat dan adanya jaminan hari tua berupa pensiun. Sistem PNS biar bagaimanapun akan tidak mendukung performance yang baik. Budaya lain yang saya coba kembangkan adalah budaya permainan. Mereka harus merasa seperti bermain, ada games-nya. Sehingga walaupun kompetisinya ketat, namun suasananya gembira. Sama seperti ketika kita bermain futsal atau bermain ping-pong. Masing-masing ingin menang, bersaing dan tidak mau kalah. Namun suasananya bergembira. Demikianlah Bapak/Ibu yang budiman, saya beri judul artikel ini Management 101: How To Turn Your People Into Your Asset. Bagaimana caranya merubah karyawan kita, orang-orang yang bekerja membantu kita menjadi Asset kita. Dan kita tahu definisi asset adalah segala sesuatu yang mendatangkan uang ke kantong kita. To grow the company, we must first grow our people. Semoga bermanfaat dan salam dahsyat.


- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

11


roadto

w ealth

WHILE YOU’R

“Our competitive Advantages was b

12

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


ro a dto

w ealth

Alex P. Chandra

D

Direktur utama BPR Lestari

alam film “While Your Sleeping”, Meg Ryan yang berperan sebagai petugas karcis kereta api berkenalan di loket tiket dengan seseorang (he he he ... saya lupa siapa nama pemeran lelakinya, namun dia yang menjadi Mr.Big dalam film Sex and The City, menjadi pacarnya Jessica Parker). Meg suka kepadanya, mengagumi-nya, membayangkannya menjadi kekasihnya. Suatu ketika sang ‘pujaan hatinya’ kecelakaan, tersenggol kereta api. Selama sang ‘calon kekasih’-nya koma, Meg menemaninya di Rumah Sakit. Dan berkenalan dengan adik ‘kekasih-impian’-nya.

beristirahat, kita masih bisa berolahraga dan membaca. Bapak/Ibu sekalian, keunggulan barang satu atau dua jam keliatan tidak akan membuat perbedaan. Namun jika dilakukan secara konsisten, dalam rentang 5 tahun atau 10 tahun, perbedaannya sebesar bumi dan langit, bagaikan siang dan malam. Our competitive advantages was built by our activities, day by day, month by month, year by year.

RE SLEEPING

built by our activities day by day” Singkat cerita, keduanya akan menikah. Namun saat di altar, Meg kemudian mengatakan bahwa cintanya adalah kepada adiknya. Terkejut mendengar calon kekasihnya dicuri oleh adiknya sendiri, dia bertanya “kapan kau mulai jatuh cinta kepadanya?” Meg tersenyum malu dan menjawab “while you are sleeping…” Bapak/Ibu sekalian, competitiveness tidak dibangun sehari. Keunggulan kompetitif kita dibangun hari demi hari, sedikit demi sedikit, dengan aktivitas harian kita. Ketika ‘kompetitor’ kita masih tidur, kita sudah bangun. Bersiap-siap. Berolahraga pagi supaya lebih segar. Ketika kompetitor kita bangun kita sudah bekerja. Lebih siap, lebih focus. Ketika mereka baru bekerja, kita sudah selesai. Dalam satu hari, kita lebih produktif barang satu atau dua jam. Ketika mereka tidur

Bapak/Ibu sekalian, Saya berusaha bangun lebih pagi. Saya biasakan membaca buku. Buku apa saja yang sedang menarik perhatian saya. Setiap pagi saya lakukan, sambil ditemani secangkir kopi. Saya mempersiapkan pikiran saya di pagi hari. Banyak ideide dan strategi yang muncul pada magic moment pagi ini. Tulisan-tulisan ini biasanya saya buat di pagi hari. Saya menyempatkan diri untuk berolahraga. Minimal 30 menit, bisa lebih. I have to keep my vitality. Ini kritikal buat saya. Kondisi yang fit menurut kawan saya, pak Iwi Sanjaya membuat diri kita turbo charged. Buat saya, exercise membuat saya lebih segar dan bersemangat. Demikian Bapak/Ibu sekalian, demikian saya lakukan setiap hari. Dan jika 10 tahun kemudian, ada yang bertanya bagaimana dan kapan saya membangun bisnis saya. Saya bisa menjawabnya “while you’re sleeping”

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

13


f

economic o c u s

Kerajinan Bali di Era Industri Oleh Mudda Bima

Gemerlap Industri pariwisata Bali telah menggeser pola pikir pengrajin; dari produksi kecil-kecilan menjadi produksi massal. Dan, ketika pertarungan bermain di tingkat modal, mereka yang kalah terpaksa tergeser. Pengrajin kecil berubah status menjadi pekerja di industri kerajinan. Kalau pun masih ada yang bertahan, hasil karya mereka terpaksa disetorkan pada tengkulak kerjinan bermodal besar.

B

erdasarkan data yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, realisasi nilai ekspor berbagai produk kerajinan Bali ke 84 negara tujuan mencapai USD 519,01 juta

14

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

sepanjang 2010 lalu. Angka tersebut tentu sangat menggembirakan. Dengan demikian apakah pengrajin kecil lantas mendapatkan dampak positif? Pihak-pihak mana sesungguhnya yang menikmati besaran angka


f

e co n o m i c o c us tersebut? M&I coba menelusuri dari hilir pengrajin Bali.

jangka panjang.

Sinar matahari menyengat kulit siang itu. Sepanjang jalan Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar tampak warga yang sebagian besar pengrajin sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Putu Dharma (43) tak mau ketinggalan. Berpacu dengan waktu untuk menghasilkan barang kerajinan bermutu tinggi, sesuai permintaan pasar.

“Saya tak punya modal yang cukup untuk teruskan usaha saya. Jadinya, terpaksa ya, saya kerja ikut orang saja. Ya, kalau nanti ada yang mau ngasih modal, saya mau buat usaha sendiri lagi. Mumpung bahan baku batu belum terlalu langka. Entah kapan? Saya berdoa saja,” ungkap Suwandi pasrah.

Patung kuda menjadi karya andalan Putu Dharma. Keterampilan membuat patung kuda diperoleh secara turun temurun dari mendiang ayahnya. Dharma mengembangkan karya andalanya secara otodidak sejak 15 tahun yang silam. Meski karyanya berkembang, Dharma tak lantas mendapatkan untung besar.

Ketika Kerajinan Menjadi Komoditi

Menurut Dharma, akhir-akhir ini para pengrajin di desanya sudah jarang mendapatkan pesanan dalam jumlah besar. “Yang untung mereka yang punya jaringan pasar luar negeri dan rajin promosi. Kebanyakan pengrajin di sini belum punya kemampuan untuk itu, sebab butuh modal gede. Modal kita paspasan, hanya sampai untuk produksi barang saja,” ungkap Dharma. Kisah Wayan Suwandi (54) lain lagi. Dulu ia dikenal sebagai pematung ulung di desanya. Ratusan patung batu dalam berbagai bentuk lahir di tangannya. Tahun 90-an ia sempat membuka usaha sendiri. Hasil karnya dipajang di halaman rumah. Suwandi tidak mengambil untung banyak dari patung hasil pahatannya. Patung berukuran 1 sampai 1,5 meter membutuhkan bahan berupa batu ataupun batu cadas. Harga bahan baku batu untuk pembuatan patung dengan ukuran ini sekitar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta rupiah. Pengerjaan patung sampai jadi biasanya menghabiskan waktu 12 sampai 17 hari. Patung dijual dengan harga 3 juta sampai 3,5 juta rupiah. Menurut Suwandi, pembeli patung batu memang tak datang setiap saat. Modal agak lama berputar, tapi membuat patung batu tak ada ruginya, sebab semakin lama harga patung batu semakin naik oleh karena bahan baku batu yang terbatas. Tak seperti patung kayu yang bahan bakunya masih bisa ditanam. Patung batu akan menjadi semacam benda antik. Menurutnya, patung batu juga bisa dijadikan investasi

Agung Alit, penggagas Mitra Bali Fair Trade, mengungkapkan bahwa Bali dalam sentuhan pariwisata tidak hanya membuahkan kelas menengah baru terutama di kalangan pengrajin, namun juga sikap yang sangat konservatif dalam berkebudayaan. Keuntungan yang didapat dari para tengkulak kerajinan luar negeri, merupakan bukti, bahwa kebudayan Bali memang layak jual, sehingga tidak perlu dikritik dan diotak-atik, tinggal melanjutkan apa yang sudah ada. Jika ada yang mengkrik akan dicap anti pembangunan dan subversif, dan atas nama ’pelestarian’ mereka tak tanggung-tanggung mengeluarkan dana dan tenaga. Ketika serangan order datang bertubi-tubi, kerajinan menjadi komoditi. Mode of production akan mengikuti ritme industri dan sang perajin selaku subjek ‘pemilik’ kreativitas terbingkai dalam relasi buruh-majikan dengan ikatan deposit dan deadline. Kreativitas terpasung dan mengikuti tuntutan pasar. Perajin bersalin peran menjadi penjaja, yang menawarkan adonan estetika kerajinannya kepada sang raja; para tengkulak berdasi, baik lokal dan internasional. Kerajinan sebagai media imaginasi dan kreasi bergeser menjadi ruang-ruang alienasi dan eksploitasi. Alienasi muncul karena sang perajin tidak lagi bermain-main dengan kreativitas, karena tak lagi ada waktu luang, kalaupun ada permainan kreativitas tak lagi liar karena harus tunduk dan tertib pada tuntutan pasar. “Sentuhan Bali dengan pariwisata juga membawa kategori baru antara ‘seni, dan ‘kerajinan’. Seni ada di museum dan galeri di Ubud, sedangkan kerajinan ada di Tegalalang dan Pasar Sukawati. Soal debat “seni” dan bukan “seni” (baca kerajinan) sudah menjadi medan pertempuran yang cukup panjang oleh orang orang sekolahan yang sampai sekarang belum juga tuntas,” ungkap Agung Alit.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

15


s

growth t rate g i e s

I Made Wenten B. Kabid Support & Operation BPR Lestari

KITA SUDAH SEORANG PERENCANA KEUANGAN S aat ini apakah kita bisa mendapatkan saran dari seorang Perencana Keuangan untuk semua bidang? Tidak usah kawatir karena mereka biasanya menggunakan sebuah firma Perencana Keuangan dimana di dalam firma tersebut, akan ada pekerja yang membidangi keahlian khusus yang dibutuhkan. Sedangkan kita sendiri saat ini mempunyai pertanyaan, apakah saya sendiri sebenarnya bisa menjadi Perencana Keuangan? Saat ini sebenarnya kita sudah menjadi seorang Perencana Keuangan kecil-kecilan, namun kita tidak sadar bahwa kita telah melakukannya. Gambaran profesi seorang Perencana Keuangan memang terlalu besar. Jika kita mau tahu, apa saja kegiatan merupakan kegiatan perencanaan keuangan atau bukan. Simaklah gambar berikut ini:

Coba perhatikan baik-baik dalam gambar tersebut. Sebenarnya kegiatan Perencanaan Keuangan ada dalam buku besar yang biasanya digunakan oleh seorang Perencana Keuangan untuk mencatat aktifitas keuangan dari pembukuan seorang nasabahnya. Namun ada hal unik dimana pada gambar ada tulisan yang berwarna merah yaitu “Rencana Pengeluaran Bulanan�. Dalam bagian tersebut sebenarnya secara tidak langsung, kita tidak memerlukan seorang Perencana Keuangan untuk melakukan pencatatan itu namun kita secara pribadi dan keluargapun dapat melakukan sendiri dan bahkan akan semakin rinci. Mengapa khusus bagian ini apabila kita dapat lakukan sendiri akan membawa hasil jauh lebih baik? Biasanya khusus bagian ini, seseorang suka malu untuk menceritakan semua pengeluaran dan kebutuhan karena memang sifatnya banyak sekali yang personal (pribadi/ private). Pengeluaran personal jika diceritakan ke orang lain dikawatirkan akan membawa image atau pandangan yang kurang baik walaupun sebenarnya tanpa harus dikawatirkan, salah satu kode etik seorang Perencana Keuangan adalah tidak membocorkan data dari setiap nasabahnya dimana itu adalah data pribadi. Yang lebih menarik lagi, dalam buku besar Perencana Keuangan tersebut, sebenarnya banyak hal yang bisa kita kerjakan sendiri sebagai langkah pembelajaran untuk mengenal sebuah perencanaan keuangan. Bagian yang mudah untuk kita pelajari adalah bagaimana membuat perencanaan atas arus kas dari bulan ke bulan untuk setiap kegiatan. Itupun seperti sebuah piramida keuangan yang

16

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


s

grow t h t rategies tidak akan pernah ada habisnya jika kita coba ikuti semua kegiatannya. Coba cermati gambar berikut ini.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan lupa semua catatan tersimpan rapih dan baik serta jangan sungkan untuk mencatat apapaun sekecil-kecilnya pengeluaran tersebut. Ingat, pencatatan pengeluaran yang baik adalah dasar dari Perencanaan Keuangan yang Baik. Nah, bagi anda para pekerja ataupun karyawan, biasakan minta keluarga anda (bisa istri maupun suami) untuk melakukan hal ini (biasanya jika istri akan lebih sempurna), dan bagi anda seorang pengusaha atau wiraswasta, anda bisa melakukannya sendiri sambil melatih pola pengeluaran anda. Dengan melakukan hal ini, percaya atau tidak, Anda baru saja belajar dan baru saja melakukan kegiatan seorang Perencana Keuangan yaitu melakukan pencatatan. Setelah kegiatan ini, nanti kita harus mengenali pola pengeluarannya agar tidak percuma ilu kita. Akan saya bantu dengan sebuah cerita motivasi sebagai berikut:

Dari gambar diatas kita dapat melihat jelas bahwa dari kegiatan kecil, maka akan tercipta sub kegiatan besar. Sebagai contoh dari Pencatatan Arus Kas yang dibuat secara umum, salah satu sumber informasi pencatatannya adalah dari rekreasi. Sementara rekreasi sendiri ada banyak sekali kegiatannya seperti tahun baru dan lain sebagainya. Maka akan terkumpul informasi untuk dimasukkan dalam kegiatan rekreasi tersebut dan bermuara dalam buku besar pencatatan arus kas. Dan bagian sub kegiatan tersebutlah yang kita dapat lakukan sendiri dengan belajar sendiri bagaimana melakukannya. Nah saat ini, cobalah di Bulan Agustus dan September 2011 adalah bulan baik untuk belajar merencanakan sebuah kegiatan Puasa, Lebaran, baru masuk sekolah / kuliah, Mudik atau liburan dan belajar pola pengeluaran itu sendiri. Tipsnya adalah catat sedetail / serinci mungkin semua kegiatan yang akan maupun yang sedang dan bahkan sudah dilakukan dalam melewati kegiatan tersebut masing masing dan nati pada topik berikutnya kita akan belajar bagaimana membaginya dan mengefisiensikan pengeluarannya. Juga jangan lupa, lakukan pengeluaran dari pendapatan yang tepat guna. Misalnya saja, uang yang kita gunakan untuk berlebaran, janganlah uang yangConcept didapat dari pendapatan tetap bulanan melainkan dari THR. Dan untuk pendidikan anak, gunakan dari pendapatan tetap bulanan. Selebihnya tabungkan dan investasikan.

Makanan Tersisa... Suatu malam Ayah, Ibu dan 3 anak mereka pergi makan malam di restaurant di sebual Mall di Jakarta. Saat itu mereka memesan makan kesukaan mereka masingmasing. Ayah memesan Sapi lada hitam, Ibu memesan tahu jamur dan sayur kangkung, anak-anak pesan mie goreng, nasi goreng dan yang anaknya yang terkecil makan makanan kesukaannya yaitu ayam goreng tepung. Makanan merekapun tiba dan disantap dengan lahap. Tapi ahirnya, makanan mereka banyak tersisa. Ternyata makanan mereka banyak sekali ragamnya membuat mereka kekenyangan sebelum habis. Si Ayah hanya bisa mengeluh “ wah... sayang sekali ya kalau tidak habis.... dibungkus malu karena sudah dimakan juga...�

Arus Kas

Apa yang terjadi sebenarnya adalah salah perkiraan. Dengan masing-masing memesan makanan, maka jumlah makanan pokok akan semakin banyak dan hampir 80% apabila pola ini terjadi, maka banyak makanan tersisa. TIPS: 1. Biasakan untuk mengetahui pola pengeluaran seperti ini yang membuat Anda tidak nyaman. 2. Biasakan apabila makan bersama, biarkan hanya satu orang saja yang memesan makanan. 3. Biasakan pilih judul atau tema makanan (contoh: sea food), maka makanan yang dipesan akan beragam bukan banyaknya Salam Hormat dari Saya... it’s a Financial Trick and Tips.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

17


interviewwiththe

18

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

m illionaire


interviewwiththe

m illionaire

FX Eddy Lukito, SE Makan Dedak Saat SMP, Jualan Air Saat STM dan Ngemper Saat Mulai kerja di Bali

Oleh: Cok Putri Hitayani

D

iantara banyak pengusaha sukses yang ada di Bali, mungkin pembaca tidak semuanya mengenal yang satu ini. Tapi begitu mendengar Anugerah Photo, Pembaca akan langsung tahu. Ya‌ pengusaha sukses kita kali ini adalah Eddy Lukito pemilik Anugerah Photo yang ada di Pertokoan Udayana dan Waturenggong. Selain bisnis di bidang fotografi, Eddy Lukito juga melakukan bisnis fotocopy, penjualan mesin fotocopy bekas dibawah PT. Pilar Mas Abadi dan bisnis mini market yang kini dijalankan oleh putranya. Suami dari KM Nurtinawati ini menerima M&I di kantornya pagi itu, tepat jam 10.00 sesuai dengan janjinya. Keramahan terpancar saat Eddy Lukito membuka obrolan dengan M&I dan menceritakan pengalaman bisnisnya yang penuh jalan berliku. Bapak dari 3 orang anak ini tidak sungkan menceritakan kisah hidupnya. Berikut adalah petikan wawancara M&I dengan Eddy Lukito : Bagaimana awal karir anda hingga memutuskan untuk menjadi pebisnis?

akhirnya

Saya dulunya adalah seorang pegawai biasa, selepas STM (Sekolah Tekhnik Mesin/ sekolah kejuruan setara SMA), saya bekerja sebagai tekhnisi di sebuah perusahaan. Dalam kurun waktu setahun saya berhasil menjadi kepala tekhnisi, tentu saja dengan sebuah kerja keras dan disiplin. Pengalaman hidup yang keras dari kecil mengajarkan saya tumbuh kuat. Saat SMP, adik saya sakit dan opname di rumah sakit, karena tidak ada beras, kakak sepupu berinisiatif membuatkan saya bubur dari dedak yang ditambahin gula dan garam. Setelah 3 hari makan bubur dedak tersebut baru akhirnya saya bisa makan seperti biasa karena Bapak sudah pulang dengan membawa sedikit rejeki untuk kami. Dengan Masa SMP yang demikian sulit, bagaimana anda mampu melanjutkan sekolah ke STM? Saya punya kemauan yang keras, saat itu tempat tinggal Bu De saya kesulitan air. Ketimbang Bu De saya membeli air dari orang lain, akhirnya saya menawarkan diri untuk memenuhkan bak tempat penampungan Bu De saya dengan ongkos Rp. 150 tiap harinya. Jadi sebelum pergi sekolah, saya bangun jam 4 pagi sambil jualan air.

Setelah bekerja, kenapa akhirnya anda banting setir? Pada tahun 1986, saya sudah mempunyai pendapatan yang lumayan besar, saat itu saya sudah menjadi seorang Manager dengan gaji Rp. 2.000.000 per bulan. Sebagai sulung dari 5 bersaudara, saya punya tanggung jawab untuk menyekolahkan adik-adik saya, menghidupi istri saya dan anak-anak serta kedua orang tua. Apabila saya terus bekerja dengan orang lain, maka saya pikir, saya tidak akan pernah kaya. Tiba-tiba seorang sepupu menelpon dan mengabarkan kalau ada sebuah lowongan pekerjaan di Bali. Saya ditawarkan gaji Rp. 400.000‌.. memang keputusan gila karena meninggalkan gaji saya yang sudah lumayan. Gaji Rp. 400.000 ditambah biaya hidup dan pembagian saham, memang mampu menggiurkan saya. Dalam 3 bulan saya harus berhasil menjual minimal 10 buah mesin fotocopy. Wah benar-benar sebuah tantangan bagi saya. Saya harus putar otak, ketika kemampuan saya sebagai tekhnisi harus dipadupadankan dengan ilmu marketing ternyata hasilnya luar biasa. Dengan merekrut seorang pegawai yang punya suara bagus, membawa hasil maksimal. Dalam 2 bulan saya berhasil menjual 26 mesin fotocopy dan melampaui target. Namun jangan menyangka kehidupan saya sudah enak, 3 bulan saya di Bali meninggalkan anak-istri di Surabaya. Saya harus ngemper, tidur dengan tikar yang saya beli di Pasar Badung. Dalam kurun waktu 1-2 tahun barulah saya mendapatkan pendapatan yang sesuai dengan keinginan. Pernahkah melakukan sebuah hal yang anda anggap konyol? Dulu, saya pernah ikut tinju karena adik saya tidak ada partner berlatih, padahal dia akan ikut kejuaraan. Akhirnya terjunlah saya menjadi seorang petinju untuk teman latihnya. Toh menang ataupun kalah, seorang petinju tetap dapat uang. Adakah pengalaman berharga yang tidak bisa anda lupakan? Saat papa sakit, saya berusaha melakukan segalanya. Hingga menjual rumah, saya sangat menyesal menjadi miskin, beli obat saja susah. Dari sini saya belajar, saya tidak mau menjadi - Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

19


interviewwiththe

m illionaire

miskin dan pengalaman pahit ini jangan sampai terjadi lagi, urainya sambil menyeka bulir-bulir airmata yang siap jatuh. Kenapa akhirnya mengembangkan sayap ke fotografi? Pada tahun 1988 saya ingin mengembangkan usaha. Akhirnya saya membuka usaha fotocopy. Barulah pada tahun 2002 Saya mengembangkan Anugerah Photo. Dengan mengandalkan pengalaman Anugerah Photo terus berkembang. Selain melayani cuci-cetak, penjualan album, kami juga menjual berbagai kamera dari berbagai brand. Pelayanan dengan jumlah computer yang banyak, hasil yang bergaransi, no telepon pribadi saya sebagai pusat pengaduan selama 24 jam dan waktu cetak yang hanya 30 menit sudah tentu menciptakan kenyamanan tersendiri bagi konsumen Anugerah Photo sehingga konsumen akan balik terus ke kami. Selain penjualan mesin fotocopy dan Anugerah Photo, bisnis apalagi yang sedang anda kembangkan? Saya sedang membuat semacam pondok wisata yakni Banyumas Residence yang terletak di Daerah Panjer. Kami menawarkan penginapan murah dengan 2 kamar tidur, 2 Televisi, kitchen set, ruang makan, ruang keluarga dan ruang tamu serta kolam renang termasuk sarapan pagi dengan harga cukup terjangkau. Kami akan mengadakan soft opening sekitar bulan September tahun ini. Sedangkan proyek lainnya, saya akan membuat villa dan kondotel di Kawasan Kuta. Apa istimewanya angka 7 bagi anda? Ha ha ha‌ memang angka 7 itu sangat istimewa bagi saya, itu sebabnya plat mobil, alamat kantor dan nomer ponsel saya didominasi oleh angka 7. Kenapa angka 7? Karena dunia ini diciptakan dalam 7 hari, saat ini hari yang dipakai dalam seminggu itu ada 7 hari dan Tuhan memberikan pengampunan sebanyak 77 x 7 x ... (tidak terbatas) Kapan rencana untuk pensiun? Saat ini saya berumur 55 tahun, maunya pensiun umur 60 tahun karena secara fisik pasti sudah turun, namun saya akan tetap bekerja dengan kemampuan pikiran yang ada. Bagaimana anda menyiapkan anak-anak? Anak-anak saya siapkan untuk menjadi orang-orang yang mandiri. 2 anak saya sudah selesai kuliah dan memulai bisnisnya. Anak pertama mengelola mini market, sedangkan anak kedua membuat sebuah cafÊ di Surabaya. Anak ketiga masih bersekolah. Apa tips anda untuk para pebisnis muda? Orang bisnis bisa besar asalkan dia bisa dipercaya sama orang. Bisnis itu tidak bisa instant semua harus melalui sebuah proses.

20

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


e ntrepreneurprofile

Anugerah Photo

Oleh: Cok Putri Hitayani

M

Pengaduan dan Keluhan 24 jam

endengar nama Anugerah Photo mungkin sudah tidak asing bagi para pembaca, namun Anugerah Photo yang sekarang adalah pengembangan dari bisnis penjualan mesin fotocopy yang berlanjut ke penerima jasa fotocopy

hingga akhirnya berkembang menjadi penyedia jasa pelayanan dibidang fotografi, mulai dari cuci-cetak photo, penjualan album photo, bingkai photo hingga ke penjualan kamera berbagai merek.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

21


e ntrepreneurprofile

Anugerah Photo resmi dibuka pada tahun 2002. Dengan berbagai keunggulan pelayanannya Anugerah Photo hadir memberikan terobosan baru bagi perkembangan fotografi di Bali. Selain pelayanan yang prima dengan banyaknya komputer yang disediakan untuk konsumen yang akan mentransfer file untuk dicetak, Anugerah Photo juga memberikan garansi pada photo yang dicetak. Apabila file yang diserahkan bagus dengan resolusi bagus, namun hasil cetakannya jelek, maka konsumen berhak mendapatkan garansinya. Untuk menjamin kepuasan pelanggan,

22

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

tak tanggung-tanggung Eddy Lukito selaku pemilik, memampangkan nomer ponsel pribadinya yang siap dihubungi selama 24 jam apabila terjadi keluhankeluhan dengan pelayanan Anugerah Photo. Komitmen yang diterapkan ini, ampuh untuk membuat konsumen untuk kembali dan percaya dengan pelayanan yang diberikan Anugerah Photo. Saat ini Anugerah Photo buka di dua tempat yakni di Kompleks Pertokoan Udayana dan di Jln. Waturenggong. Sedangkan untuk pelayanan fotocopy, konsumen


e ntrepreneurprofile bisa langsung Jln. Waturenggong, Jln. Diponegoro dan di Jln. Gatot Subroto. Selain Bali, konsumen untuk pelayanan fotocopy juga ada di Malang dan 2 di Surabaya. PT.Pilar Mas Abadi (PMA) Selain usaha dibidang fotografi, Eddy Lukito juga membuka bisnis penjualan mesin fotocopy bekas (rekondisi)yang bernaung dibawah PT. PMA. Mesin fotocopy bekas yang diimpor dari Eropa dan Amerika tentunya masih memiliki kualitas bagus namun dengan harga yang relatif lebih murah. Banyumas Residence Banyumas Residence adalah usaha pondok wisata yang baru saja dibuat oleh Eddy Lukito. Rencananya

Banyumas Residence akan melaksanakan soft opening pada Bulan September tahun ini. Banyumas Residence menyediakan pondok wisata untuk disewa harian. Fasilitas yang didapatkan antara lain 2 kamar tidur, 2 televisi, kitchen set, ruang makan, ruang tamu dan ruang keluarga. Untuk harga dengan kondisi diatas harganya adalah Rp. 500.000 termasuk sarapan. Sedangkan untuk 1 kamar tidur, hanya dikenakan Rp. 400.000. Selain parker yang luas, Banyumas Residence juga menyediakan kolam renang sebagai fasilitas tambahan. Tamupun dapat shuttle bus untuk penjemputan dari dan menuju Bandar udara. Diharapkan Banyumas Residence mampu memberikan pelayanan maksimal dengan menggunakan CCTV dan security selama 24 jam.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

23


financial

p lanning Henry Januar.

Vice President Alternative Distribution PT. AJ Central Asia Raya

PERSONAL PLANNING & GOAL SETTING

Sudahkah (Pernahkah) kita membuatnya?

B

PR Lestari sering menerima kunjungan dari teman BPR-BPR lain yang berasal dari daerah lain di Indonesia. Biasalah kita ngobrol dan sharing. Yang biasanya kita tanyakan adalah sama mereka adalah siapa market dari product banking mereka dan bagaimana cara menjualnya. Pertanyaan dari teman-teman BPR yang termasuk paling sering ditanyakan adalah “Bagaimana BPRLestari bisa tumbuh cepat, konsisten dan tetap bugar seperti ini?”. Jawaban yang sering diberikan Pak Pri terhadap pertanyaan kenapa kita bisa tumbuh pesat adalah “Karena kita berani bermimpi”.

24

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Perusahaan Itu Memiliki Rencana Kerja Mimpi yang Pak Pri maksudkan yaitu mimpi kita semua, kita susun dalam bentuk rencana kerja. Setiap tahun kita membuatnya, dan mimpi yang kita buat adalah mimpi besar. Kita tidak pernah membuat mimpi kecil, mimpi yang biasa-biasa saja. Kalau rata-rata industri BPR menyusun dan berkomitmen untuk membuat rencana kerja dengan target pertumbuhan bisnis antara 10 sampai dengan 20 persen, maka kita membuat rencana kerja dengan target pertumbuhan antara


financial 70 sampai dengan 90 persen. Selain berisi target yang ingin kita capai, rencana kerja itu juga berisi tentang strategi beserta resources yang kita perlukan untuk mencapai target yang telah kita tetapkan. Apakah rencana dan strategi yang telah ditetapkan berjalan dengan lancar? Ho ho ho ho.... Digaransi tidak. Hampir semua perencanaan dan strategi yang kita susun sebelumnya ternyata mendapatkan hambatan. Mungkin sudah takdir bahwa, bahwa hambatan itu seperti perangko. Nempel terus dengan rencana yang kita buat. Tetapi kita bersyukur, bahwa hambatan itu ternyata memiliki rasa malu juga. Mereka mau ngasi kita lewat, waktu kita tunjukkan bahwa kita tidak akan menyerah sama mereka. Setiap periode tertentu kita mapping rencana kita dengan target yang telah kita tetapkan. Dan sering juga dalam evaluasi tersebut pencapaian kita, ternyata tidak sesuai dengan progress target yang telah kita susun. Dalam situasi seperti ini kita akan melakukan perubahan-perubahan terhadap action plan kita. Walaupun hambatan selalu ada, walaupun sering juga evaluasi periodic kita pencapaiannya under perfome ternyata kita berhasil. Kita berhasil tumbuh secara konsisten sebesar 80% sejak tahun 2000 sampai sekarang. Dimana rata-rata pertumbuhan industri sejenis hanya tumbuh antara 10 – 15%. Ini kita capai berawal dari mimpi. Yang kita lanjutkan dengan, rencana, tindakan, monitoring, evaluasi dan penyesuaian rencana. Hal yang spesial dari semua ini adalah, kita lakukan bersama-sama dengan semua tim management. Personal Plann… Semua tim BPRLestari di level management ahli dalam menyusun target, rencana kerja serta melakukan evaluasi. Kalo saya sih cuma, ikut-ikutan saja... wkkkkkkk. By the way, dua hari lalu ada sesuatu yang terlintas sedikit di pikirin. Kita setiap tahun menentukan target, menyusun rencana kerja, melakukan monitoring serta evaluasi. Dan selalu tangguh untuk mengatasi hambatan untuk mencapai target yang telah kita tetapkan, walaupun selalu menemukan kegagalan dan terpaksa melakukan perbaikanperbaikan di sana-sini. Yang terlintas dipikiran adalah serangkaian pertanyaan seperti: Apakah saya sudah membuat target untuk diri saya sendiri? Apakah saya sudah membuat rencana kerja untuk saya sendiri? Apakah saya sudah melakukan monitoring serta evaluasi terhadap pencapaian target-target secara periodic? Apakah sudah melakukan perbaikan-perbaikan serta penyesuaian terhadap strategi apabila pencapaian tidak sesuai dengan target? Ini merupakan pertanyaan yang layak saya ajukan untuk diri sendiri. Gak tau juga, mungkin teman-teman semua sudah

p l a n ning

biasa dan rutin menyusun target dan rencana kerja pribadi. Ha ha ha ha… nyindir ya? Agar lebih serius menyusun rencana kerja, mungkin saya perlu meluangkan waktu meeting untuk membahas ini. Walaupun peserta meetingnya cuma saya sendiri. Tadi sebelum menulis ini, sempat juga berkunjung ke Perpustakaan Umum yang alamatnya di www.google.com. Dan ini saya kasi sedikit cuplikannya, sisanya baca sendiri ya... Personal Goal Setting Planning to Live Your Life Your Way Many people feel as if they’re adrift in the world. They work hard, but they don’t seem to get anywhere worthwhile. A key reason that they feel this way is that they haven’t spent enough time thinking about what they want from life, and haven’t set themselves formal goals. After all, would you set out on a major journey with no real idea of your destination? Probably not! Goal setting is a powerful process for thinking about your ideal future, and for motivating yourself to turn your vision of this future into reality. The process of setting goals helps you choose where you want to go in life. By knowing precisely what you want to achieve, you know where you have to concentrate your efforts. You’ll also quickly spot the distractions that can, so easily, lead you astray. Why Set Goals? Goal setting is used by top-level athletes, successful businesspeople and achievers in all fields. Setting goals gives you long-term vision and short-term motivation. It focuses your acquisition of knowledge, and helps you to organize your time and your resources so that you can make the very most of your life. By setting sharp, clearly defined goals, you can measure and take pride in the achievement of those goals, and you’ll see forward progress in what might previously have seemed a long pointless grind. You will also raise your self-confidence, as you recognize your own ability and competence in achieving the goals that you’ve set... http://www.mindtools.com/page6.html Kurang lebih cuplikan tadi ngomong kalau kita tidak memiliki target atau tujuan maka kita tidak akan mencapai “apapun” dan tidak sampai “kemanapun” . Target atau goal setting yang kita susun secara jangka panjang merupakan visi dan jangka pendek merupakan motivasi untuk kita. So... Mari kita belajar menyusun personal plann atau goal setting untuk kita sendiri. Dan bagi teman yang sudah biasa dan sudah mahir, tolong ajarin saya.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

25


26

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


financial

p lanning

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

27


smallbizz

I nsight Arif Rahman

Praktisi bisnis & pemerhati kewirausahaan. Aktif sebagai dosen di Politechnic Telkom Bali www.studiomandiri.com rifrock@rocketmail.com

Exceed Expectation

D

isebuah kios penjual gula-gula [permen], dua orang sales girl-nya mendapat perhatian yang berbeda dari pembelinya. Sales girl pertama, diantri bahkan dikerumuni oleh banyak pelanggan sementara sales girl lainnya hanya melayani sedikit pembeli. Penyebabnya sederhana saja. Sales girl yang diantri oleh banyak pembeli, melayani customer dengan cara mengambil sedikit permen dan kemudian menambahkan secara bertahap kedalam timbangan. Misalkan seorang customer membeli 1 kg permen, maka sales girl tersebut mengambil sedikit permen, menuangkannya dalam timbangan dan baru menambahkannya secara bertahap sampai beratnya 1 kg. Sebaliknya dengan sales girl yang lain justru mengambil banyak permen kedalam timbangan dan kemudian menguranginya secara bertahap sampai jumlahnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sipembeli. Perbedaan cara melayani tersebut menjadikan customer secara psikologis merasa “diuntungkan� pada sales girl pertama, walaupun kedua sales girl pada dasarnya menjual produknya dalam jumlah yang sesuai dengan yang dibeli oleh setiap pelanggannya. Beruntung kedua sales girl tersebut bekerja

28

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

pada store yang sama, seandainya berbeda, maka toko dengan sales girl pertama tentunya akan dikunjungi oleh lebih banyak customer. Itulah salah satu alasan mengapa ada begitu banyak toko yang menjual barang dalam kawasan yang sama namun memiliki tingkat trafic yang berbeda, bahkan jomplang. Di jalan Teuku Umar misalkan, toko handphone tidak terhitung jumlahnya yang menjual produk dengan spesifikasi dan harga yang sama. Namun ironisnya, tidak semua sama ramainya, bahkan di toko yang persis bersebelahan sekalipun justru sepi pengunjung. Di pertokoan Gajah Mada, penjaja kain berderet selaras dalam satu ruas jalan, namun tidak semua toko tampak ramai, beberapa penuh didatangi pembeli dengan jumlah karyawan yang banyak untuk melayani sementara lainnya sepi bahkan nyaris tidak memiliki karyawan sama sekali. Beberapa diantaranya bahkan ada yang sudah gulung tikar karena sepi. Inilah pasar persaingan sempurna yang demikian ketat. Di mana konsumen disajikan oleh berbagai pilihan yang beragam dan bebas memilih dimana melakukan mau melakukan transaksi.


smallbizz

Dari cerita diatas, kita sudah melihat faktor pembeda yang menyebabkan seorang sales girl pada akhirnya mampu memikat datangnya pelanggan. Dalam tingkatan unit usaha kecil, maka mampu memenuhi apa yang dibutuhkan oleh customer bukan lagi cara efektif untuk memenangkan persaingan, namun saat ini setiap penjual dipaksa untuk memberikan lebih dari yang diharapkan oleh konsumen, exceed expectation adalah add value untuk menang dalam persaingan. Pada dasarnya kebutuhan pelanggan akan produk terpenuhi lewat beberapa strata yang dapat diberikan oleh sipenjual. Koller dan Keller menyebutnya dengan istilah hierarki nilai pelanggan, sebuah tingkatan akan kebutuhan pelanggan atas produk yang diinginkan mereka. Mulai dari manfaat inti yang merupakan hal mendasar yang sesungguhnya diinginkan oleh konsumen saat membeli sebuah produk, kemudian menyajikan produk sebagai sesuatu yang diharapkan oleh pembeli dengan menambah atribut pada produk tersebut dan terakhir menyiapkan produk yang ditingkatkan untuk melampaui harapan mereka.

I nsight

Mari ambil contoh praktis pada usaha laundry misalnya, dimana tingkat persaingan bisnis ini sangat kompetitif. Ketika pelanggan datang ke laundry, mereka datang untuk mencari solusi atas pakaian mereka yang kotor, maka Manfaat Inti yang diharapkan oleh pelanggan adalah pakaiannya dicuci bersih. Nah produk dasar dari jasa cuci adalah seterika sebagai layanan yang memang sudah termasuk didalamnya. Artinya jasa laundry meliputi cuci dan seterika. Jika kemudian laundry tersebut menambahkan pewangi/parfum untuk mengharumkan dan sekaligus menghilangkan bau tidak sedap dalam pakaian, kemudian membungkusnya dalam kemasan plastik yang rapi dan tidak terkena debu sebelum diambil oleh pelanggan maka itulah Produk [dari jasa] Yang Diharapkan oleh pelanggan. Dan itulah yang berlaku di berbagai laundry kecil yang banyak kita jumpai. Namun jika ada pebisnis yang memberikan faktor lebih misalkan dengan memberikan pelembut jika pakaian kesat, memberikan emulisiuner penghilang noda karat jika terdapat noda karat pada pakaian tersebut atau chemical noda minyak jika pakaian terkena noda minyak. Maka hal ini akan menjadi add value bagi bisnis tersebut. Bahkan layanan express misalkan jika pelanggan membutuhkan pakaiannya secara cepat tanpa adanya tambahan biaya, atau delivery yang free charge. Inilah yang merupakan Produk Yang Ditingkatkan. So.. saat ini satisfy saja tidaklah cukup, you must delight them! Itu sebabnya mengapa tidak semua toko ramai, karena tidak banyak yang meningkatkan produknya untuk mencuri pasar, kebanyakan hanya menawarkan apa yang diharapkan oleh pelanggan, padahal itu belum cukup untuk penetrasi yang lebih jauh. Exceed Expectation, memberikan lebih dari apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh pelanggan adalah add value yang harus dimasukkan dalam produk Anda saat ini. Saya percaya Anda sudah melakukannya bukan!

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

29


f

smar t am i l y

Oleh Suzana Chandra Managing Director- Lestari Living

The Story about 40cents th

“Seorang sahabat, yang sekarang menjadi penulis dan pembicara, pernah menyampaikan kepada saya bahwa kebahagiaan diraih seseorang pada saat mereka bisa berbagi. Ini bisa diartikan berbagi waktu, tenaga, pikiran dan tentu saja material” Saya berpikir,... Indah sekali kata-kata tersebut dan mengandung kebenaran yang tulus… kita akan berbahagia pada saat kita berbagi” Artikel berikut saya terjemahkan dari artikel yang saya buat sebagai pada acara “Distribution Day Bali School Kids Sponsorship Program” pada tanggal 6 Agustus 2011. Dimana sejumlah 756 anak asuh mendapatkan bantuan alat-alat sekolah dan 1250 penduduk desa mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan.

30

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Cerita tentang 40cents yang bisa mengubah dunia Apa yang bisa dilakukan dengan uang 40cents per hari? Dalam rupiah ini setara dengan Rp.3,600. Terus terang saja, tidak banyak yang bisa dilakukan…… hampir tidak ada. Oh ya…di Bali paling-paling kita bisa bayar parkir dengan uang sejumlah tersebut.


f

s m a r t a mily Pada saat saya masih tinggal di Sydney, saya harus bayar $1.50 untuk sebotol air mineral, $3 untuk segelas kopi dan $2.50 untuk sekaleng coca cola. Tergantung dimana saya makan, biasanya biaya makan siang sekitar $5 - $20. Jadi kalau saya cuma punya 40cents, biasanya saya kumpulkan di dompet koin saja. Karena, saya tidaa bisa belanjakan uang tersebut. The value of 40cents is almost unheard off. Uang 40cents hampir tidak ada artinya. Tetapi, Bapak/Ibu sekalian, saya ingin berbagi cerita bahwa di Bali melalui “ Bali School Kids Sponsorship Program”, uang sejumlah 40cents atau Rp.3,600 akan bisa mengubah dunia. ” (your 40cents will be able to change the world). Kedengarannya agak jauhh yaa, tapi kalau kita bisa memberikan 40cents per hari (sejumlah Rp.3,600 per hari), ini berarti satu anak akan dapat mengubah hidupnya melalui sponsorship kita. Dengan uang 40cents per hari, dapat menyediakan seorang anak dengan satu set seragam sekolah, sepatu, kaos kaki, tas sekolah, buku dan berbagai peralatan sekolah lainnya. Dengan sponsorship 40cents per hari (Rp.3,600), anak-anak tersebut tidak usah lagi kuatir tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pokok sekolah mereka, sehingga mereka dapat mengkonsentrasi tenaga dan pikiran mereka untuk belajar dan bermain. Sebagaimana sewajarnya dan seharusnya anak-anak lain. Bapak/Ibu Sekalian, saya pernah dengar bahwa seekor kuda seorang diri dapat menarik 1 kereta, tetapi 2 kuda secara bersamaan dalam harmoni ternyata

yang mendapatkan kesempatan untuk mengubah hidup mereka, merobek tali kemiskinan mereka dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berkarya didunia ini. Dan yang lebih hebat lagi, dengan melakukan “synergy yang strategis” bersama pihak-pihak lain, pada saat Distribution Day tersebut, RC of Bali Denpasar mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada sejumlah 1250 penduduk desa. Semuanya berawal dari uang sejumlah 40 cents per hari yang diberikan kesempatan bersynergy. Bapak/Ibu sekalian, dalam kehidupan sehari-hari…. banyak sekali hal-hal kecil (seperti uang senilai Rp.3,600) yang kita “cuekin”. Karena seringkali kita hanya terpaku pada “hasil ataupun angka yang kita inginkan”. Seringkali kita melupakan bahwa dimulai dengan sesuatu yang kecil lah kita bisa menciptakan sesuatu yang besar. The power of Synergy merupakan esensi dari kehidupan kita untuk menciptakan percepatan pencapaian tujuan. Pada saat kita bisa bekerjasama dalam harmoni, kita bersinergi untuk menciptakan suatu peningkatan yang eksponensial. Hal ini juga berlaku pada bisnis, dimana suatu joint venture dilakukan untuk meningkatkan produktifitas secara bersamaan dibandingkan kalau bisnis berjalan sendiri-sendiri. Kita akan bahas lebih lanjut mengenai “power of synergy “ pada bisnis di artikel yang akan datang.

hat could change the world. dapat menarik sampai 6 kereta. Kita menamakan ini adalah “Power of Synergy”. Yaitu Pada saat kudakuda tersebut bekerjasama secara harmonius, maka terciptalah sinergi yang menghasilkan energy yang bertambah secara eksponensial.

Artikel ini saya tutup dengan ajakan kepada Bapak/Ibu sekalian untuk berbagi dan memberikan kesempatan kepada 40cents (rp.3.600) untuk bersynergy dalam mengubah dunia. Berikan kesempatan kepada 40cents untuk bercerita.

“Bali School Kids Sponsorship Program” disponsori oleh Rotary Club of Bali Denpasar merupakan kekuatan ‘synergy” dari sejumlah sponsors ( kebanyakan berasal dari Australia) yang memberikan kesempatan kepada 40cents mereka untuk bersynergy dan menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa.

Tell your friends and families that their 40cents can synergize to change the world. Give the 40cents a chance to tell their stories.

Uang sejumlah 40 cents yang hampir tidak berarti, pada saat kita berikan kesempatan untuk bersynergy dengan 40 cents yang lain, hasilnya adalah 756 anak

Selamat Berbagi dan Bersynergy. Untuk tahu lebih banyak mengenai bali school kids program www.rotarybalidenpasar.org atau www. balischoolkids.org

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

31


32

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


p o lling

Bank Ternyata Belum Jadi Pilihan Utama Untuk Pembayaran Fasilitas Umum Oleh Team Kopi Panas

Ternyata hasil pooling kali ini benar-benar diluar dugaan kami. Masyarakat memang hingga saat ini masih memakai cara lama traditional untuk melakukan pembayaran biaya fasilitas umum seperti listrik, air dan telepon, yaitu dengan melakukan pembayaran ke loket-loket yang di kantor fasilitas umum tersebut. SEbesar 36.4% masyarakat masih memilih mendatangi loket untuk melakukan pembayaran Meskipun sudah ada fasilitas perbankan yang sudah cukup canggih untuk melayani pembayaran fasilitas umum ternyata banyak masyarakat yang tidak memanfaatkannya bahkan tidak tahu tentang fasilitas

tersebut. Kecanggihan online payment atau finance networking tidak membuat banyak masyarakat lebih efisien memilih cara pembayaran dengan melakukan payment melalui bank tetapi justru rela berantri-ria di loket-loket. Meskipun sudah cukup besar yaitu sebesar 24,2% masyaarakat yang memilih bank dan 24,2% lainnya memilih fasilitas pembayaran elektronik lainnya seperti lewat internet, kartu kredit danl lainnya tetapi itupun dilakukan oleh sebagian masyarakat yang terdidik yaitu oleh mahasiswa.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

33


whats

New

DOMINO’S PIZZA Hadir Di Bali Dengan Empat Keunggulan Oleh: Cok Putri Hitayani

B

agi Pizza Lover yang ada di Bali, sekarang ada pilihan tempat baru untuk menyantap pizza. Mulai 1 Agustus ini, Domino’s Pizza membuka gerai keduanya di Benoa Square. Domino’s Pizza hadir dengan empat keunggulan yakni Dough yang digunakan masih fresh, demikian juga dengan saus tomatnya. Keju yang digunakan adalah 100% mozzarella dan topping yang berkualitas tinggi. Keempat komponen inilah yang membuat rasa pizza di Domino’s Pizza jadi begitu berbeda. Beberapa pilihan pizza yang ada di Domino’s Pizza diantaranya adalah American Classic Cheeseburger, Meatzza, American All Star, Extravaganzza, Beef Pepperoni Feast, Cheese

34

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Mania, Veggie Mania, Aloha, Chicken BBQ, dll. Sedangkan untuk sausnya, Domino’s Pizza menyediakan 4 pilihan yakni Black Pepper Sauce, Rustic Sauce, BBQ Sauce dan Domino’s Pizza Sauce. Harga yang ditawarkan Domino’s Pizza mulai dari Rp. 23.636. Hidangan lain selain pizza yang layak dicoba adalah Bread Sticks, Smoke Beef Sausages, Lasagna atau Chicken Wings. Sedangkan hidangan penutup atau Dessert Domino’s Pizza menyediakan Apple Strudel dan Chocolate Lava. Chocolate Lava yang enak dengan tumpahan coklat saat disantap membuat sensasi yang unik untuk indra pengecap anda, harganya hanya Rp. 18, 182.


w h at s

Hal lain yang berbeda dari Domino’s Pizza adalah seluruh makanan yang dipesan sudah ada dalam kemasan karton, tidak memakai piring dan piranti lainnya karena memang konsep dari Domino’s Pizza sendiri adalah cepat dan praktis. Demikian juga dengan pilihan minumnya, Domino’s Pizza hanya menyediakan minuman dalam botol kemasan. Namun apabila anda memiliki waktu yang cukup, anda bisa bersantai menikmatinya ditempat. Apabila sudah selesai bersantap, anda dapat membuang karton bekas ke dalam tong

New

sampah yang sudah disediakan. Apabila anda enggan keluar rumah, maka anda bisa menghubungi layanan delivery Domino’s Pizza di nomer 500366. Dalam hitungan 30 menit, Domino’s Pizza siap datang ke tempat anda. Pembelanjaan minimum untuk delivery adalah Rp. 35.000 dan yang paling penting adalah pastikan tempat anda merupakan jangkauan untuk delivery. Selamat bersantap….

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

35


note fromt h e

g u ru

Hermawan Kartajaya

Asia’s Leading Marketing Strategiest CEO Of Mark Plus. Inc & Founder of MIM

Kunci Sukses Membangun Hubungan D

i era New Wave Marketing di mana pola hubungan antarorang maupun antarpihak semakin horisontal, komunikasi yang berjalan pun semakin sejajar. Namun, tidak gampang membangun sebuah hubungan, misalnya produsen-konsumen maupun hubungan dengan klien, tanpa adanya kesadaran horisontal dalam berkomunikasi. Seperti yang pernah saya tulis juga, internet

36

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

telah membuat hubungan antara merek dan konsumen sejajar. Konsumen tidak gampang lagi ditipu karena semakin well-informed. Bahkan, sebelum melakukan pembelian, mereka mencari informasi dan rekomendasi di internet. Inilah era transparansi. Konsumen tidak lagi mau didikte maupun dibombardir dengan aneka promosi dan janji-janji. Lalu, di era horisontal ini, bagaimana cara agar kita bisa membangun sebuah relasi dengan pihak mana pun dan sukses?


n o tef ro m t h e Nah, saya mendapatkan satu pelajaran menarik terkait hal di atas saat berada di Kapal Crystal Serenity pada Juli lalu. Berikut adalah catatan yang pernah saya buat. Pada 16 Juli , Crystal Serenity dalam perjalanan ke Selatan menuju ke Alesund. Seharian, saya di laut, menikmati berbagai acara yang padat. Misalnya, saya menghadiri dua lecture, tapi saya akan share salah satu saja yang menurut saya bagus untuk kita semua. Judulnya ADAPTABILITY sebagai kelanjutan lecture tentang Charisma Quotient (CQ) yang juga saya share di buletin ini. Masih ingat komponen ke tujuh ini dari Dr. Tony Alessandra ini, kan? Nah, bayangkan ada sumbu X dan Y yang menghasilkan empat kuadran. Sumbu Y atas adalah simbol dari OPEN dan yang di bawah GUARDED. Orang yang termasuk “guarded” biasanya tidak mau men-sharekan dirinya, jadi praktis tertutup. Sedang “open” melambangkan orang sebaliknya, orang yang dengan mudah mau mengemukakan perasaannya. Gampang berkawan dan suka memberi jawaban apa pun yang Anda tanya. Sedang X kanan adalah DIRECT dan yang kiri INDIRECT. Kelihatan dari perliaku orang yang cepat adalah “direct” tapi yang lambat adalah “indirect”. Kedua tipe orang itu beda dalam mengambil keputusan dalam alasan maupun waktu. Nah, kalau kedua sumbu itu digabung, maka ada empat tipe orang. Kanan bawah adalah DIRECTOR, kanan atas SOCILIZER, kiri atas RELATER, dan kiri bawah THINKER. Keempat tipe ini memang beda.

g u ru

DIRECTOR minta hasil tidak sabar karena itu mereka biasanya “worst listener”. Sering tidak punya waktu atau sudah punya jawaban. THINKER memerlukan presisi dan akurasi, selalu mengikuti aturan. Paling intelektual seperti Einstein dan Da Vinci. Tapi, kelemahannya sering telat dalam mengambil keputusan. RELATOR adalah orang yang tidak mau menyakiti orang jadi merupakan “the best team worker” Orang Relator biasanya sangat empatetik dan loyal. Tapi, justru itu bisa jadi kelemahan, kalau memang diperlukan pendapat lain untuk memperkaya suatu argumentasi. Mereka tidak suka berkompetisi karena pasti ada yang “kalah” SOCIALIZER suka bergaul tapi juga suka bercerita tentang dirinya. Tapi, mereka tidak bagus dalam detail dan tidak suka analitis. Mereka bisa suka sesuatu dengan cepat tapi bisa “ill-feel” dengan cepat. Mereka adalah salesman yang hebat tapi susah diminta berdisiplin. Itulah yang disebut Behavioural Style Grid. Nah, sekarang, silakan Anda mengenali diri Anda sendiri dan orang yang Anda temui. Dengan mengetahui diri Anda, Anda akan bisa mengurangi elemen negatif yang ada. Sedang mengetahui orang lain diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan dia. Itulah yang disebut ADAPTABILITY! You got it?

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

37


innovative

b usiness

Museum Kartun Indonesia Bali

Menyimpan Kartun Karya Bung Karno

M

useum Kartun Indonesia Bali dibangun berawal dari Tragedi Bom Bali , 12 Oktober 2002. Merasa tergelitik, maka seorang Istio Adi terjun untuk membuat pabrik souvenir. Akhirnya Istio Adi membuat sebuah pabrik kaos dengan label Jangkrik 85. Kaos Jangkrik 85 yang awalnya diproduksi dan dipasarkan ke tempat-tempat wisata seperti Kuta, Tanah Lot, Nusa Dua, Alas Kedaton, Ubud dll. Kaos yang bergambar kartun inipun mulai digemari. Selain unik , ini juga sangat menggelitik, tak jarang kita dia buat tersenyum melihatnya. Pada umumnya kaos-kaos bergambar kartun yang dibuat oleh Jangkrik 85 mengambil tema tentang Bali seperti Budaya Bali, tempat-tempat wisata, serta peristiwa yang sedang menjadi topik saat ini. Selain kaos, Jangkrik 85 juga menyediakan topi, tas, celana pantai dan sandal. Bagusnya respon masyarakat, membuat pemilik tergugah untuk mendirikan sebuah museum. Akhirnya Istio Adi dengan beberapa Kartunis Indonesia merencanakan pembuatan museum. Maka inilah cikal bakal lahirnya sebuah Museum Kartun yang mengambil lokasi di Jalan Sunset Road 85, Kuta. Museum Kartun pertama di Indonesia bahkan didunia

38

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

ini bernama Museum Kartun Indonesia Bali. Museum Kartun Indonesia Bali ini dibuka pada tahun 2008. Museum Kartun Indonesia Bali memajang beberapa hasil karya kartunis ternama seperti Thomas Aquino Lionar, Pramono, Priyanto, GM Sudarta, Cece Riberu, Gus Martin dll. Beberapa karya mereka telah diaplikasikan ke dalam kaos dan merchandise dalam edisi terbatas. Selain karya-karya kartunis ternama, ternyata Museum Kartun Indonesia Bali juga menyimpan kartun-kartun karya Bapak Proklamator Indonesia yakni Ir. Soekarno atau Bung Karno. Namun Bung Karno tidaklah memakai nama aslinya dalam setiap karyanya. Nama samarannya adalah Soemini. Apabila anda tertarik untuk membuat photo untuk dijadikan gambar kartun, anda juga bisa membawa photo kesini. Harga untuk membuat sebuah gambar kartun dari photo berkisar antara Rp. 400.000 hingga Rp. 700.000. Tak jarang, pengunjung yang memesan gambar kartun ini, menggunakannya untuk momentmoment tertentu seperti Pre-wedding, kenangkenangan untuk partner kerja ataupun sebagai hadiah ulang tahun.


the

I nsider

Seleksi Program Beasiswa Generasi Lestari 2

S

ebagai wujud kepedulian terhadap generasi muda, BPR. Lestari kembali memberikan program beasiswa kepada mahasiswa yang diterima di Universitas Udayana. Program Beasiswa Generasi Lestari 2 ini adalah program lanjutan dari Program Beasiswa Generasi Lestari 1yang diselenggarakan tahun lalu. BPR. Lestari pada tahun ini akan memberikan beasiswa kepada 12 orang masing-masing senilai Rp. 6.000.000 per semester. Pendaftaran Beasiswa Program Generasi Lestari 2 ini ditutup tgl 3 Agustus 2011 dan tgl 4 Agustus mulai dilakukan seleksi kelengkapan administratif dari 96 pelamar. Selanjutnya terpilih 59 orang dan pada 8 Agustus dilakukan seleksi wawancara untuk menentukan 12 orang peserta yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut.

Seleksi wawancara dilakukan oleh Prof. Made Mertha, Kepala Pusat Monitoring dan Evaluasi, Tri Arya Dhyana K. SE, Kepala Seksi Pengkajian Peningkatan Mutu dan Pendidikan Tinggi. Sedangkan dari BPR. Lestari, wawancara dilakukan oleh LK Cita Rasmini selaku Human Recourses Department Manager. “Selain faktor nilai administratif dan hasil tes wawancara, kejujuran merupakan salah satu penunjang yang punya point cukup tinggi untuk penilaian. Nantinya kita akan langsung melakukan survey untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan beasiswa diberikan kepada orang yang tepat� ucap Prof. Made Mertha saat ditanya kriteria penerima beasiswa secara detail. Di harapkan melalui pemberian Program Beasiswa Generasi Lestari 2, akan mampu melahirkan entrepreneur muda yang sukses. - Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

39


l iterature

CHINA’S MEGATRENDS John Naisbitt

Pribadi Budiono

Masa Depan Bali Disektor Swasta...

S

ejak keruntuhan Uni Soviet pada dekade 1980-an, Amerika Serikat sendirian menjadi negara super power. Dengan segala kekuatannya yang dimiliki baik kekuatan ekonomi maupun militernya, Amerika Serikat mencengkramkan pengaruhnya diseluruh dunia. Namun sekarang......... sudah tidak sendirian lagi. Sekarang ada China, negara dengan penduduk terbesar di dunia sebesar 1,3 milyar orang atau dengan populasi sebesar 20% dari total penduduk dunia. Cadangan devisa China mencapai angka $3.200 milyar. Cadangan devisa ini tertinggi di dunia, bandingkan dengan Jepang yang nomer dua di dunia sebesar $1.200 milyar, atau indonesia sebesar $120 milyar atau 0,37% cadangan devisa China. Dengan kekayaan yang begitu besar, Amerika serikat sangat tergantung dari China. China merupakan pemegang terbesar surat utang (bond) Amerika Serikat, dimana total hutang Amerika Serikat mencapai titik tertinggi yaitu $14.000 milyar. PDB atau pendapatan domestik bruto atau di kenal dengan omset setahun negara China, setiap tahunnya meningkat sering meningkatnya pendapatan per kapita. PDB China saat ini sudah terbesar kedua setelah Amerika Serikat yaitu $5.000 milyar, sedangkan indonesia hanya mencapai $700 milyar atau 14% dari China. Pencapaian China ini hanya ditempuh dalam waktu 60 tahun, sejak tahun 1949 berdirinya negara China yang dikenal dengan Republik Rakyat Cina. Pembangunan dalam skala besar dan secara serentak diseluruh negeri sejak Deng Xiaping berkuasa

40

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Direktur BPR Lestari

tahun 1978. Cina mulai membuka diri dari dunia luar. Antar kota di China berlomba-lomba untuk memajukan kotanya masing-masing dan dalam tempo 15 tahun kemudian China seperti raksasa yang bangun tidur. Kemajuan yang dicapai luar biasa besar. Bagaimana China Berhasil? ............................ Apakah Indonesia bisa berhasil seperti China ..? Apakah perkembangan Bali bisa sefenomenal seperti kota-kota di China? BISA......., sukses itu meningggalkan jejak. Sukses China dalam membangun negerinya, pasti di desain, bukan tiba-tiba. Kalau Indonesia atau Bali dalam menjalankan roda pemerintahannya serta membangun mengikuti caracara, strategi seperti yang China lakukan maka Indonesia atau Bali dalam waktu tidak lama akan seperti China Bagaimana Caranya? John Naisbitt dalam bukunya China’s Megatrends, mengurai secara detail bagaimana China menjadi hari ini, dimana perkembangan ekonomi yang luar biasa besar. Ini bisa kita contoh untuk membangun indonesia pada umumnya maupun Bali khususnya. Pada awalnya yang dilakukan China sama yang dilakukan Indonesia pada eranya Sukarno yaitu di bidang Pendidikan. Sukarno mengirim sebanyakbaanyaknya putra-putri terbaiknya untuk menimba ilmu di segala bidang di negara maju, hasilnya seperti angkatannya Habibie. APBN kita sudah mulai berpihak dalam bidang ini, dimana negara sudah menganggarkan 20% dari total APBN. Tahun 2011 ada sekitar Rp.200 trilyun untuk investasi pendidikan. Kalau kita konsisten seperti ini maka 15 – 20 tahun kemudian Indonesia akan memetik hasilnya. Ini


l i te rature merupakan investasi jangka panjang dan membutuhkan nafas yang panjang. Program ini sebetulnya bisa dilakukaan secara parsial misalnya setiap pemda di Indonesia untuk menduplikasinya. Tujuannya yaitu menimba ilmu dan pengalaman di luar negari untuk diterapkan di Indonesia. Rheinald Khasali, menjadi pelopor di Indonesia untuk mengirim mahasiswa untuk berkunjung dan belajar diluar negari sebelum memulai kuliah. Hebatnya mereka bepergian dengan biaya sendiri tidak memandang orang mampu atau kurang mampu. Mereka diminta untuk bepergian secara kelompok 2 s/d 4 orang secara back packer dengan biaya murah. Kalau mereka kehabisan uang diminta untuk bekerja apa saja, misalnya sebagai tukang cuci piring. Ini melatih orang untuk mandiri serta yang bersangkutan akan mempunyai pengalaman dan BISA memberikan INSPIRASI untuk mengembangkan Indonesia. Kalau ini diterapkan secara konsisten dan bisa dilakukan disemua perguruan tinggi, saya percaya, dengan jangka waktu yang tidak lama Indonesia akan menjadi negara maju. Masa depan indonesia atau Bali di sektor swasta. Seperti di China, Indonesia ada ribuan BUMN dan BUMD, tidak semua menguntungkan. Untuk memajukannya, pemerintah harus membuka diri. Artinya membuka diri untuk para profesional atau pengelolaannya diserahkan kepada ahlinya. Untuk tingkat nasional sudah dilakukan walaupun tidak semuanya. PLN ada Dahlan Iskhan. Garuda ada Emir Syahtar. BRI ada Sofyan Basir. Bagaimana dengan BUMN yang masih merugi.....? Bagaimana dengan BUMDBUMD di seluruh Indonesia.................? Bagaimana dengan di BALI............? Apakah sudah membuka diri.........? Percepatan pertumbuhan ekonomi China di topang dengan pengembangan zona ekonomi, seperti zona Tiajin, Pudong Shanghai atau Zona Shenzhen. Pengembangan ini memberikan dampak yang sangat besar bagi pengembangan sektor swasta. Model inilah yang ditiru oleh indonesia oleh Menko perekonomian Hatta Rajasa. Percepatan Pembangunan Indonesia dibagi dalam 3 koridor. Bali termasuk dalam koridor III yaitu sebagai pintu gerbang pariwisata Indonesia dan pendukung pangan Nasional.

Ini merupakan kesempatan Bali dalam mengembangkan pariwisata. Kenaikan wisatawan asing setiap tahunnya tidak terlalu banyak berkisar antara 6 s/d 10 persen. Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali tahun 2010 sebesar 6,8 juta orang yang terdiri dari domestik sebanyak 4,4 juta orang dan asing sebanyak 2,4 juta. Singapore yang kecil sebanyak 11 juta, Malaysia 12 juta. Potensi Bali sangat besar, bisa melebihi dari Singapore atau Malaysia. Percepatan pembangunan di Indonesia sudah dipetakan. Bali juga harus dipetakan untuk zona pariwisata dan pangan. Percepatan pembanguna harus dipusatkan diwilayah tertentu. Tujuannya untuk efisiensi pembangunan infrastruktur dan mempermudah pemasaran serta menarik wisatawan. Misalnya Percepatan pembangunan wilayah bukit jimbaran. Pemerintah all out menyiapkan semua infrastruktur jalan, listrik, air. Dengan adanya infrastruktur yang telah siap maka dengan sendirinya investor akan membangun hotel, resort, taman hiburan, dan sarana pendukungnya. Semua akan berbondong-bondong untuk membangun. Nantinya bukit akan menjadi Hongkongnya Indonesia. Percepatan ini bisa dilakukan dengan cara pemerintah memberikan kemudahan dalam perijinan, insentif perpajakan (tidak bayar pajak selama 5 tahun) biar uang investor balik dulu setelah itu baru bayar pajak. Ini sangat merangsang investor untuk menanamkan modalnya di Bali. Pertanyaanya ................? Bali akan rugi, kan mereka tidak bayar pajak. Bali tidak akan rugi justru ekonomi Bali akan berkembang lebih cepat. Kalau mereka tidak menanam modal disini, pajak juga tidak ada. Biarkan ada dulu, berkembang dan menghasilkan baru dipajaki. Ini lebih adil. Ini akan memberikan stimulus ekonomi. Pengangguran terserap, daya beli meningkat dan semua yang dijual di Bali akan laku. Pendapatan pajak akan meningkat. Trend Indonesia saat ini sudah seperti China tahun 2003. Pendapatan per kapita indonesia sudah diatas $3000 dan China saat ini sebesar $5200. Dengan melakukan secara konsisten dan masif, maka 5 – 10 tahun kedepan yang akan ditulis oleh John Naisbitt adalah INDONESIA’S/BALI’S MEGATRENDS. Selamat membaca, semoga terinspirasi. Terima kasih.

Secara DNA atau genetika, Bali merupakan daerah pariwisata.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

41


small

b iz

Pasar Kaget Di Kampung Jawa

B erburu Ya n g M a nis M enjelang Buk a Pu a s a

Oleh: Cok Putri Hitayani

S

ejak awal Bulan Agustus, Umat Muslim mulai melaksanakan ibadah puasa. Begitu pula dengan Umat Muslim yang tinggal di Bali khususnya Masyarakat Kampung Jawa yang ada di Jln. Ahmad Yani, Denpasar. Bulan Puasa benar-benar merupakan bulan yang dinanti, karena Bulan Puasa adalah bulan yang penuh berkah. Meskipun menjalankan ibadah puasa, bukan berarti Umat Muslim berhenti melakukan aktivitas. Justru di Bulan Puasa Masyarakat yang tinggal di Kampung Jawa menjadikan puasa sebagai peluang untuk mendapatkan rejeki tambahan sebelum Hari Raya. Jangan sampai ketinggalan karena sejak awal puasa, Masyarakat Kampung Jawa membuka Pasar Kaget yakni Pasar yang memang ada hanya saat Bulan Ramadhan. Pasar yang buka mulai jam 14.00 siang ini, tidak hanya menyediakan makanan khas buka puasa yang berasa manis seperti kolak pisang, es buah, es kelapa dan kudapankudapan lainnya, namun Pasar Kaget juga menyediakan berbagai makanan seperti Tempe Goreng Manis, Pepes Ikan Tongkol, Cumi-cumi, Udang goreng tepung, Ikan Tongkol Bumbu Merah, Perkedel Jagung, Perkedel Kentang, Sayur Bening hingga Sayur Urap. Bahkan yang banyak diburu di Pasar Kaget adalah Sate Daging Sapi dan Usus berbumbu susu sapi.

42

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Tak mau ketinggalan, saat menjelang buka puasa, M&I pun ikut merasakan suasana Pasar Kaget yang ramai diserbu pembeli. Selain banyaknya makanan yang menggugah selera, harga yang ditawarkanpun relatif murah. 1 bungkus teri bumbu balado hanya Rp. 5.000, 1 Pepes Ikan Tongkol harganya Rp. 7.000. Sedangkan kolak pisang dan es Buah mulai Rp. 3.000, demikian juga dengan berbagai jenis sayuran, semua harganya sangat terjangkau. Bahkan pembelinya bukan hanya dari kalangan Umat Muslim saja, dari pengamatan M&I malah banyak masyarakat lain yang non muslim ikut membeli berbagai makanan disini. “ Saya hampir tiap sore kesini, karena di rumah nggak masak” tutur Ibu Ayu, seorang pembeli yang M&I jumpai di Pasar Kaget. Menurut seorang penjual, omzet per harinya bisa mencapai Rp. 500.000 hingga 1juta. “Lumayan buat nambah-nambah untuk Hari Raya nanti” ungkapnya bongkar rahasia. Seolah terlarut, M&I pun membawa pulang 1 es buah, 1 Pepes Tongkol, 2 bungkus Ikan Asin Bumbu Balado dan 1 plastik gorengan. Saat ditanya soal rasa, para pedagang sedikit ngeles “ Yah…kalo rasanya rada-rada tawar, tambahin garam ya neng. Maklum kita kan puasa”. Tak urung M&I dibuat tersenyum karenanya. Satu hal yang harus diingat saat berbelanja di Pasar Kaget adalah makanan dibungkus kalau kesana pas belum waktu buka. Nggak enak kan kalau makan diantara orang yang sedang puasa.


small

b iz

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

43


communi t y

e nte rp ri s e

KSU Seraya Kanti Sebuah Ikhtiar Wirausahawan Kampung Oleh: Mudda Bima

Gusti Kade Budiarstra (37), Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Seraya Kanti sibuk menyiapkan tempat pertemuan di Balai Banjar Baler Setra Madewi, Pekukutan, Jembrana. Menyapu lantai, menggelar karpet, menyipkan air kemasan, membagi penganan dalam bebera piring, lalu menyipkan papan tulis. Ia dibantu oleh Gusti Komang Kardika (40) sekretaris koperasi. Malam itu akan digelar pertemuan untuk membahas beberapa rencana pengembangan usaha koperasi. Satu per satu anggota koperasi hadir di balai banjar. Percakapan dalam suasana akrab berlangsung antar warga yang hadir lebih awal. Macam-macam topik dibicarakan. Mulai dari hama ulat tanaman kakao yang meresahkan warga akhir-akhir ini, sampai kasus korupsi yang marak diberitakan media massa belakangan tak lepas dari pembicaraan, sebab keduanya sama-sama meresahkan. Jam tangan menunjuk pukul tujuh. Pertemuan pun segera dimulai. Kardika yang juga Kelian Banjar Baler Setra membuka acara. Setelah acara di buka dilanjutkan dengan mengidentifikasi permasalah yang kerap dihadapi oleh warga selama ini. Peserta rapat dibagi dalam beberapa kelompok, yakni kelompok pemuda, kelompok petani, dan kelompok peternak.

44

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

Permasalahan yang kerap diungkapkan oleh peserta rapat yakni kurangnya modal untuk merintis usaha baru. Selain itu, warga mengeluhkan kecilnya hasil pertanian maupun peternakan akibat belum mampu mengakses pasar. “Apa yang kami kerjakan selama ini seakan sia-sia belaka. Bagi yang bertani, saat musim tanam mengeluarkan banyak biaya. Begitu pula bagi yang memelihara hewan ternak seperti babi dan sapi. Tak sedikit biaya. Sayangnya, ketika panen tiba harga sering anjlok. Kami mohon pengurus koperasi memperhatikan hal ini,� ungkap salah satu peserta rapat. Kelompok pemuda mengusulkan untuk membuat media sosialisasi lowongan pekerjaan. Kelompok petani mengusulkan agar koperasi menyediakan keperluan petani semisal pupuk, bibit, obat-obatan tanaman dan alat pertanian. Sedangkan kelompok peternak meminta koperasi untuk menjembatani penjualan hasil ternak agar tak jatuh di tangan tengkulak.


co m m u n i t y

“Semua usulan anggota akan dibahas kembali oleh pengurus. Kita akan melakukan analisa usulan mana yang menjadi prioritas dan memungkinkan untuk kita laksanakan saat ini. Penyediaan kebutuhan pertanian bisa diprioritaskan. Hal ini sangat penting, mengingat tingginya biaya yang mesti dikeluarkan oleh petani saat musim tanam,” ungkap Budi kepada M&I di sela-sela rapat malam itu. Budi dan Kardika memiliki cita-cita besar saat merintis berdirinya KSU Seraya Kanti sejak tahun 2007 yang silam. Dengan modal awal Rp 550.000,- kedua pemuda itu perlahan-lahan meyakinkan warga akan manfaat menjadi anggota koperasi. Awalnya hanya 10 orang yang berminat. Namun, setelah melihat keuntungan menjadi anggota koperasi, warga pun semakin banyak yang berminat. “Kami selalu meyakinkan setiap warga akan keuntungagan berkoperasi. Setiap hari tentu warga membelanjakan uang untuk membeli berbagai kebutuhan. Nah, kalau dipikir-pikir, saat kita membelanjakan uang ke toko atau warung orang lain, tentu keuntungannya akan masuk kantong pemilik

e nte rprise

toko itu. Tapi, kalau kita belanja di koperasi kita sendiri, tentu keuntunggannya masuk koperasi. Keuntungan tersebut akan diperoleh kembali oleh anggota,” ucap Budi menjelaskan caranya meyakinkan warga. Budi memiliki impian, kelak ke depan koperasi bisa memiliki semacam industri pengolahan hasil pertanian. Impian ini berangkat dari keprihatinannya pada kondisi perekonomian warga tergolong masih rendah. Masih banyak pemuda yang menganggur. Dengan adanya perusahaan, ia berharap mereka bisa bekerja. “Saat ini, keinginan tersebut memang masih sebatas angan-angan. Tapi, bila itu dikerjakan dengan usaha nyata, pasti akan terwujud,” kata Budi. Malam semakin larut. Rapat pun berakhir. Warga pulang dengan sejuta harapan yang dititipkan pada pengurus koperasi. Sementara Budi dan Kardika dibatu pengurus koperasi lainnya membereskan kembali tempat pertemuan. Notulensi rapat dirapikan agar usulan setiap orang yang hadir tak ada yang tercecer.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

45


communi t y

46

e nte rp ri s e

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


t

h i g h - e c hi ndex

Panasonic DMC-S1/S3

Kamera Pocket Komplit Cuma 800rb-an

Ini dia Sony Cam Pocket killer! Kamera-kamera pocket murah dengan fitur komplit dengan harga “banting�. Murah compact, nice design & fitur lengkap. Panasonic sengaja mengeluarkan dua kamera digital kompak terbaru dari LUMIX S-series yaitu Panasonic DMC-S3 14.1 Megapixel dan DMC-S1 dengan sensor 12.1 Megapixel. Keduanya berbentuk bulat yang pas dan nyaman di telapak tangan. DMC S3 dan S1 sama-sama memiliki lensa wide angle 28mm dengan optical zoom 4x serta

layar LCD 2,7 inci. LUMIX DMC-S3 dan LUMIX DMC-S1 didukung oleh prosesor gambar Venus Engine VI, yang menyumbang waktu respon yang cepat dan kualitas gambar yang cukup baik. Mereka juga menghadirkan fitur teknologi Intelligent Auto (iA), seperti optical image stabilization MEGA OIS, Intelligent ISO control, Face Detection dan Intelligent Scene Selector. Kedua kamera dapat menangkap video 1280x720p HD pada 30fps.

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

47


front

of m i n d dan kembali Forbes menempatkan namanya kali ini di tahun 2010 di urutan kedua The Top 1 Most Powerful Women. “Dulu cita-cita saya waktu kecil bukan jadi seperti yang sekarang, tapi jadi Presiden Amerika Serikat!” ceritanya. Ambisi jadi apapun, kalau seperti Irene ini pastilah kesuksesan yang didapat. Sejak kecil gemar membaca, hampir tak pernah bolos sekolah, baginya sekolah adalah hal yang sangat menyenangkan. Selain dapat belajar halhal baru juga dapat sesering mungkin ke perpustakaan. Tapi jangan bayangkan Irene seorang yang ‘kuper; terutama bidang olahraga, Irene remaja termasuk jagoannya. Satu gebrakan besar dalam karier Irene sekarang ini adalah mengambil alih produk Cadbury untuk masuk ke Kraft Foods tahun 2010. Beberapa orang menyangsikan apakah

Irene Blecker Rosenfeld

Mengatur Dua Rumah Oleh: Riana K. Liptak

B

agi Irene, pekerjaan adalah kehidupan keduanya, artinya dia harus mencintai dan merasa nyaman dengan pekerjaan yang digelutinya. Tak heran, sejak awal kariernya, Irene menekuni dunia yang disukainya, berkaitan dengan food and beverages. “Hobi masak, tidak. Hobi makan pun tidak, tapi entah kenapa saya suka pekerjaan di bagian food and beverages ya,” kata Irene sambil tertawa. Yang pasti dia suka bekerja dengan banyak orang serta mengamati tingkah laku mereka yang berbeda-beda. Lahir dari pasangan Seymour and Joan Blecker yang berdarah Romania dan Jerman, 3 Mei 1953, Irene menuntaskan PH.D di jurusan marketing dan statistics serta MBA di jurusan Psikologi Cornell University, NYC. Setelah lulus, langsung bergelut pada pekerjaan di bidang industri food and beverages. Pekerjaan pertamanya adalah di Dancer Fitzgerald Sample Advertising Agency di New York, kemudian setelah itu bergabung di General Foods bagian consumer research, pindah ke Frito-lay sebelum akhirnya menjadi Chairman dan Chief Executive Officer di Kraft Foods ini. Irene termasuk bussiness woman yang sukses. Tahun 2008, nama Irene ada di urutan keenam di daftar 50 Women To Watch The Wall Street Journal, di tahun 2009 Forbes menempatkan nama Irene sebagai Most Powerful Woman

48

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

keputusan itu benar. Sebagian direksi Cadbury cemas apakah produk itu bisa terus hidup di Amerika, sedangkan sebagian direksi Kraft Foods masih ragu apakah Cadbury dapat berkembang seperti layaknya di negaranya. “Kami mengerti Cadbury itu British-icon tapi bukan berarti tak bisa hidup di Amerika apalagi dengan konsumen yang hampir sama banyak,” tegasnya. Soal imej, Irene tak berusaha mengganti atau menambahkan sesuatu di produk Cadbury agar terlihat milik Kraft Foods. Menurutnya itu berkaitan dengan simbol respek, cinta dan kesetiaan di produk Cadbury. Irene percaya bahwa itu aset yang sangat penting dalam akuisisi. Tak perlu mengubah atau menambahkan sesuatu toh produk Cadbury ibaratnya sudah memiliki imej internasional. Cara berpikir Irene seperti itu cukup membuat segan para direksi lain dan karyawan-karyawannya. Selain cara berpikir yang lebih taktis dan logis, Irene juga bukan tipikal boss yang hanya duduk di belakang meja. Datang pagi untuk menyapa karyawan dan keliling menawarkan kopi adalah hal yang disukainya. “I’m a morning person.” Bangun pagi untk membaca koran dan mengecek e-mail di rumah merupakan rutinitas harian sebelum berangkat ke kantor dengan menyetir mobil sendiri. Ibu dua anak mengaku ini bukan hal yang mudah mengatur dua ‘rumah’, Kraft Foods dan rumah tangga sendiri. “Menjadi seorang ibu mengajarkan manajemen yang bagus yang bisa diterapkan pula dalam sebuah perusahaan,” kata Irene yang gemar main piano saat senggang ini. Karena itulah Irene kerap dianggap sebagai ibu oleh karyawan-karyawannya, bukan seorang boss yang hanya mengatur pekerjaan dan menjaga jarak. (iya)


a f te r

h our

Syahrini S

Ultah Saat Awal Puasa

etelah duetnya dengan Anang Hermansyah berakhir, Syahrini seolah tak kedengaran kabarnya. Namun baru-baru ini Syahrini menunjukkan keprofesionalannya dengan tampil satu panggung bersama pasangan duet Anang-Ashanty di acara musik Hip Hip Hura SCTV yang diselenggarakan di kawasan Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan sebelumnya Syahrini sempat tampil dalam acara Tabligh Akbar Kemulian Ramadan RCTI di Masjid Kubah Emas, Depok, Penyanyi yang berulang tahun pada 1 Agustus, bertepatan dengan awal puasa tahun ini banyak berubah saat tampil diberbagai acara dibulan Ramadhan, tidak tampak lagi rambut indahnya yang sering digerai. Syahrini kerap mengenakan jilbab. “ Aku mulai membiasakan diri mengenakan jilbab karena ini amanah dari almarhum orang tuaku” Ucapnya Syahrini berharap kebiasaannya ini bisa melekat hingga setelah Lebaran. Namun saat ditanya siapa yang memberikan hadiah sebuah mobil mewah berwarna putih dengan nomer polisi B 41 SYH saat ulang tahunnya, Syahrini enggan berkomentar. Syahrini yang sekarang berusia 29 tahun ini malah mengungkapkan niatnya untuk melaksanakan Ibadah Umroh di Bulan Ramadhan ini. Namun karena kesibukannya menyelesaikan album dan single religi, niatnya untuk Umroh terpaksa ditunda dulu. Syahrini lagi-lagi mengelak saat ditanya soal jodoh, “Jodoh aku kepingin, namun aku harus fokus sama kerjaan dulu” tutupnya

- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

49


s neakp e e k

Horrible Bosses “Ever wish your boss were dead?” P

ernah punya pengalaman dengan boss yang menyebalkan? Kalau pernah, barangkali kita hanya menggerutu atau mengambil risiko keluar dari pekerjaan untuk mencari pekerjaan baru. Tapi bagi tiga cowok ini, tindakan yang mereka ambill lebih ekstrim, menghilangkan nyawa bossnya! Jadi film ini film yang menegangkan? Tidak juga. Di tangan Seth Gordon, film ini dikemas dengan tiga unsur, drama, komedi dan thriller. Seth menyebutnya black comedy. Sutradara yang sukses menyutradarai beberapa episode serial teve Modern family, The Office, Community, Parks and Recreation ini memang selalu ingin mencoba hal yang baru. Lihat saja daftar film atau teve seri yang lahir dari tangannya, baik sebagai sutradara atau penulis naskah, dari film dokumenter sampai serial sitkom pernah dijajalnya. Nick Hendricks (Jason Bateman), Dale Arbus (Charlie Day) dan Kurt Buckman (Jason Sudeikis) membenci boss mereka yang bertindak semena-mena Awalnya tidak bagi Kurt. Berbeda dengan Nick dan Dale, Kurt sangat nyaman dengan pekerjaan dibawah pimpinan boss Jack Pellitt (Donald Sutherland). Jack menganggap Kurt layaknya seorang

50

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1

anak. Hingga suatu hari Jack terkena serangan jantung dan kepemimpinan perusahaan pun jatuh pada anak Jack, Bobby Pellitt (Colin Farrell). Sejak itulah dunia kerja Kurt berantakan, Bobby sungguh boss yang menyebalkan. Maka Kurt pun bergabung dengan Nick dan Dale untuk ‘memberantas’ boss mereka. Saat pertama kali trailer Horrible Bosses keluar, banyak yang berkomentar mengingatkan dengan film The Hangover. Tiga cowok beraksi dan bertualang. Seth tidak menampik. “Tanpa sengaja saya juga menampilkan aksi tiga cowok. Kalau cuma satu kok rasanya kurang ramai, kalau dua, nanggung. Tiga ini yang pas. Apalagi ditambah tiga boss, menurut saya film ini lebih fokus pada enam karakter,” kata Seth yang mengaku proses paling terlama adalah mencari aktor yang sesuai dengan gambaran karakter Nick, Dale, Kurt dan ketiga bossnya. Akhirnya terpilih nama-nama aktor Jason Bateman, Charlie Day, Jason Sudeikis, Colin Farrell, Jamie Foxx, Kevin Spacey, Jennifer Aniston dan Donald Sutherland. Pilihan yang tepat karena menurut kritikus film, para aktor itu sangat menghidupkan film ini. Selain dialognya yang dipuji cukup cerdas. Tanpa deretan nama aktor hebat itu, belum tentu Horrible Bosses dapat menggilas Bridesmaid sebagai film asyik tonton di musim panas. Seth pun telah mempersiapkan sekuelnya. Sepertinya masih mempertahankan aktor yang sama bahkan berusaha kembali menghidupkan karakter Bobby Pellitt. “Entah bagaimana caranya, mungkin kami hadirkan sosoknya dalam mimpi salah satu tokoh,” ujarnya. Karena Colin Farrell salah satu aktor yang membuat penonton betah menonton film ini. (iya)


- Vo l. 2 0 Au g - S e p 2011

51


52

- Vol. 20 Aug -S e p 2 0 1 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.