Lansai #8, September 2016

Page 1

LANS I baca: lansai

SEPT 2016



1


K ATA SA M B U TA N . . . E l v i r a Ta n aya

Managing Par tner LPMI Bandung Shalom teman-teman terkasih di dalam Tuhan! Waktu berjalan begitu cepat dan saat ini kita kembali memasuki tahun ajaran baru. Di momen ini mari kita bersyukur atas segala hal yang Tuhan kerjakan dalam hidup setiap kita sekaligus kembali memantapkan hati serta mengarahkan pandangan menuju pekerjaan Tuhan yang tersedia di depan mata. Satu hal yang harus selalu kita ingat bahwa kita adalah manusia berdosa yang seharusnya dihukum dan tidak layak menerima kasih Allah. Tapi karena anugerah-Nya saja kita boleh diselamatkan melalui ketaatan dan pengorbanan Yesus Kristus hingga mati tergantung di atas salib. Salib yang menggambarkan kehinaan dosa kita sekaligus kasih Tuhan yang sempurna inilah yang akan terus mendorong kita mengerjakan kehendak-Nya, yang terutama yaitu menemukan penjelajah lainnya untuk kembali pada Sang Tujuan dan berjalan bersama menjadi murid Kristus. Untuk adik-adik angkatan 2016 kami mengucapkan selamat datang dan semangat untuk menempuh suatu jenjang yang baru dalam kehidupan kalian. Kehidupan 4 tahun di kampus adalah suatu kesempatan berharga yang dapat kita gunakan untuk mengenal dan memuliakan Tuhan, atau justru sebaliknya, mengejar ambisi pribadi dan mencari hal yang sia-sia. Waktu kita tidak banyak, tenaga kita pun terbatas. Maka sudahkah kita menemukan tujuan yang sejati dalam perjalanan di dunia ini? Dan maukah kita berjalan bersama-sama melakukan kehendak-Nya? Movements everywhere so that everyone knows someone who truly follows Jesus. I Jesus you! Soli deo Gloria.

2


LEMBAGA PELAYANAN MAHASASIWA INDONESIA Pada tahun 1951, sepasang suami istri menangkap visi daripada Tuhan bahwa Injil harus diberitakan ke seluruh dunia melalui pemimpin-pemimpin di kampus mulai dari Amerika hingga ke seluruh dunia. Pasangan ini adalah Dr. Bill Bright dan Vonette Bright. Mereka mulai membangun Lembaga Pelayanan Internasional dengan nama Campus Crusade for Christ. Pelayanan ini dimulai dari suatu kampus di California yaitu University of California, Los Angeles atau UCLA. Dengan ketekunan dan pengharapan dengan Tuhan, terdapat 250 mahasiswa UCLA yang dilayani untuk menerima Kristus. Pada tahun 1972 diadakan sebuah momentum Explo pertama kalinya di Dallas, Texas. Terjadi kebangunan rohani secara besar-besaran (Jesus movement) dengan banyak pendatang dari 75 negara dan pada tahun 1974 Explo kembali diadakan di Seoul Korea dengan 300.000 orang yang dilatih dalam hal penginjilan dan pemuridan. Selama 65 tahun pelayanan CCC atau yang juga dikenal dengan Cru ini telah berkembang di kampus-kampus di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia CCC/Cru dikenal dengan nama LPMI atau Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia. LPMI berfokus untuk membantu tubuh Kristus dalam hal kepemimpinan rohani yakni dalam penginjilan dan pemuridan untuk mengahasilkan pemimpin-pemimpin rohani yang berpusat pada Kritus dan bermultiplikasi.

3


TENTANG

SLM LPMI BDG

______________________________ Student Led Movement

Why Students? STUDENT today, LEADER tomorrow. Win CAMPUS today, win NATIONS tomorrow!

Our Vision

Movements everywhere so that everyone knows someone who truly follows Jesus.

Our Mission

Win, build, and send Christ-centered Multiplying Disciples who launch spiritual movements.

Our Purpose

Helping to fulfill the Great Commission in the power of the Holy Spirit by winning people to faith in Jesus Christ, building them in their faith and sending them to win and build others; and helping the Body of Christ do evangelism and discipleship.

World Transformation

Core LPMI adalah kepemimpinan dalam penginjilan dan pemuridan. Tujuan akhirnya adalah dunia yang diubahkan oleh kita sebagai garam dan terang.

4


Kegiatan LPMI BDG?

Dalam melakukan pergerakan visi bersama-sama, LPMI memiliki berbagai kegiatan sebagai wadah pertumbuhan rohani dengan dasar kekeluargaan. Nah dibawah ini akan diberitahu apa-apa saja sih kegiatan LPMI! OPEN HOUSE LPMI BANDUNG Open House LPMI memiliki tujuan untuk memperkenalkan persekutuan seperti apasih yang LPMI miliki. Didalam Open House ini akan dilakukan perkenalan visi LPMI, kegiatan LPMI, serta ibadahnya. OH LPMI ini biasanya diadakan di awal semester seperti sekarang ini PERSEKUTUAN DOA SELASA Persekutuan doa selasa, pasti dilaksanakan hari Selasa! Ya, PD Selasa ini dilaksanakan rutin setiap hari Selasa di sekre Boscha. Di persekutuan doa selasa ini kita dapat bersatu hati mendoakan satu sama lain, mendoakan berbagai topik-topik doa yang ingin didoakan, memuji Tuhan, dan bisa sharing-sharing loh! KELAS KECIL Kelas kecil merupakan kegiatan membahas suatu topik yang sedang hangat diperbincangkan dan bisa disesuaikan dengan request, namun kembali membangunnya dengan dasar Firman Tuhan. Pada kelas kecil inilah anggota-anggota dapat berdiskusi dan mengembalikannya kepada kepada Firman Tuhan. WEEKLY MEETING Weekly meeting a.k.a WM adalah persekutuan LPMI Bandung yang dilakukan secara rutin setiap hari Sabtu di sekre Boscha. Disinilah kita membangun persekutuan dengan saudara seiman, semakin mengenal saudara seiman, dan yang paling indah adalah semakin mengenal Dia yaitu Kristus sahabat sejati kita. Di WM, kita tidak hanya memuji Tuhan bersama, berdoa bersama, dan mendengarkan Firman Tuhan bersama, karena setelah WMpun kita sering makan bersama!

5


HYBRID

Hybrid adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperlegkapi para anggota LPMI dalam menginjili langsung ke lapangan. Disini, para anggota dibagi dalam beberapa kelompok dan dalam beberapa tujuan kampus yang ingin dikunjungi. Terkadang, Hybrid juga beker jasama dengan Campus Crusade for Christ atau LPMI luar negeri.

OCD (Olahraga Ceria Duludong)

Selain bertujuan untuk menjaga kesehatan badan biar makin fit, OCD juga bertujuan untuk menjaga kesatuan hati biar makin klop antar sesama anggota. WEEKEND LPMI Weekend LPMI adalah retreat yang bertujuan untuk menekankan kembali kepada setiap anggota mengenai visi misi pergerakan yang dilakukan bersama-sama. Nggak hanya itu, Weekend LPMI juga bertujuan untuk menyatukan hati para anggota LPMI bahkan lintas angkatan! Acaranya weekend ini seru-seru dan tali persaudaraan di dalam Kristus juga semakin erat.

EXPLOSION

Acara kece ini merupakan Weekend besarnya LPMI yaitu merupakan retreat penanaman visi bagi anggota LPMI diseluruh Indonesia dari sabang sampai merauke! Disini kita bisa mengenal saudara seiman yang memiliki visi pergerakan yang sama dari luar daerah bahkan ada yang dari luar negeri.

6


5W1H seputar HYBRID!

Shalom, apa kabar LPMI? Luar biasa, gitu deh, cihuy!

Di momen menyambut maba-maba 2016 ini, aku mau sharing seputar HYBRID 2016 yang kujalani beberapa bulan lalu. Semoga memberkati kalian semua!

What Apa itu Hybrid? Jadi singkatnya, HYBRID adalah kegiatan memberitakan Injil ke kampus-kampus di sekitar kota Bandung. Di kampus-kampus sasaran ini, kita memberitakan siapa itu Yesus Kristus, dan kita juga menanamkan serta menekankan visi kepada murid-murid Tuhan disana tentang pentingnya persekutuan dan pemuridan.

When Kapan HYBRID dilaksanakan? HYBRID 2016 dilaksanakan tanggal 18-28 Mei 2016, setiap harinya. Jadi, tenang aja! HYBRID ini dilakukan saat seluruh kegiatan akademik di kampus sudah selesai, jadi gak akan mengganggu waktu ngambis (baca:belajar) kita semua‌ ;)

WHERE Dimana HYBRID dilaksanakan? HYBRID tahun ini dilakukan di 3 kampus, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (NHI), dan Universitas Parahyangan (Unpar).

7


WHO Siapa yang melakukan HYBRID? Siapapun, tanpa terkecuali. Yang punya kerinduan besar untuk membagikan kasih Tuhan serta keselamatan yang terlebih dulu dirasakan dalam hidupnya.

WHY Kenapa HYBRID dilakukan? Tidak lain tidak bukan, karena ini perintah dan kerinduan Tuhan. AMANAT AGUNG sebelum Yesus kembali ke sorga yang tercantum dalam Matius 28:18-20 menyatakan dengan jelas, “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…”

HOW Bagaimana keberjalanan HYBRID? Jadi beberapa minggu sebelum HYBRID dimulai, LPMI Bandung mengadakan dulu Pre-HYBRID. Semacam persiapan sebagai bekal sebelum masuk ke ‘medan pertempuran rohani’. Di momen Pre-HYBRID ini, pertama-tama kita diajarkan dulu seputar doa, termasuk doa keliling. Apa itu doa keliling, mengapa kita melakukannya, dan bagaimana doa keliling itu dilaksanakan, semuanya dipaparkan. Minggu depannya, kita langsung mempraktekkan nih, apa yang kita dapat. Kita langsung pergi mengunjungi kampus-kampus tujuan dan berdoa keliling disana. Selain doa keliling, di Pre-HYBRID juga diajarkan berbagai metode penginjilan. Ada satu metode yang cukup menarik perhatikanku, yaitu metode Soularium yang menggunakan kartu-kartu lucu gitu. Keren, kan? Dan sebagai penutup Pre-HYBRID, LPMI Bandung melakukan doa puasa sebelum benar-benar memulai kegiatan HYBRID ini. Ya, dan rangkaian kegiatan HYBRID pun dimulai. Setiap harinya kita berkumpul dulu, melakukan briefing, membaca Firman sebagai pegangan dalam melakukan HYBRID ini, dan berdoa. Benar-benar kita meminta penyertaan Tuhan, karena sebuah kesadaran bahwa kita ini hanyalah alat-Nya, dan hanya Tuhan yang mampu membukakan hati setiap orang yang kita temui. Setiap orang yang hadir hari itu dibagi menjadi beberapa tim, dimana satu tim terdiri dari 2-3 orang dan tiap tim pergi ke kampus tujuan masing-masing.

8


Mendatangi setiap orang, membuka pembicaraan (tentunya dalam suasana persahabatan), sampai akhirnya memberitahu bahwa Allah mengasihi manusia dan punya rencana yang indah bagi hidup manusia. Menyadarkan bahwa manusia penuh dosa dan terpisah dari Allah. Menceritakan tentang Yesus, satu-satunya jalan keselamatan yang telah ditentukan oleh Allah untuk keampunan dosa manusia. Sampai akhirnya menantang untuk menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat dan Tuhan secara pribadi. Jujur, awalnya aku benar-benar gak tahu apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikatakan begitu sampai dan membuka pembicaraan dengan mahasiswa-mahasiswi disana. Ketakutan pun sempat hadir dalam hati. Tapi aku diingatkan, bahwa di dalam kelemahan kitalah kuasa Tuhan jadi sempurna (2 Korintus 12:9). Belajar untuk menyangkal diri dan belajar untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri. Hari demi hari pun berlalu, beberapa mahasiswa Kristen dari UPI juga ikut serta dalam keberjalanan HYBRID ini. Semakin banyak orang yang kutemui, semakin beragam mereka. Dari yang sangat terbuka dan sangat ingin tahu tentang siapa itu Yesus, yang gak segan untuk sharing tentang kepercayaan yang mereka anut, sampai yang sangat tertutup. Tapi satu hal yang tetap kuingat, bahwa penyampaian kabar baik ini tetap harus dilakukan dalam suasana persahabatan.

“...aku benar-benar merasakan penyertaan Tuhan selama keberjalanan HYBRID ini. Bagaimana Tuhan memproses setiap kami yang terlibat. Bagaimana Roh Kudus bekerja pada setiap hati yang boleh mendengar tentang Yesus.”

Puji Tuhan, aku benar-benar merasakan penyertaan Tuhan selama keberjalanan HYBRID ini. Bagaimana Tuhan memproses setiap kami yang terlibat. Bagaimana Roh Kudus bekerja pada setiap hati yang boleh mendengar tentang Yesus. Walaupun secara program kerja HYBRID ini sudah berakhir, tapi HYBRID yang sebenarnya tidak akan pernah berakhir. Biarlah semangat penginjilan itu tetap ada dalam diri kita masing-masing. Biarlah kita terus memberi diri untuk dipakai Tuhan. Biarlah kita terus jadi bejananya Tuhan. Biarlah kita terus semangat memberitakan kabar baik. Biarlah kita terus bergerak kemanapun, sampai semua orang tahu orang yang benar-benar mengikut Yesus. “Movements everywhere so that everyone knows someone who truly follows Jesus”. “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: ‘Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!’” Roma 10:14-15

Stacy Marcelline TK 2015

9


7

AKTIVITAS PEMURIDAN

------------------------------------------------

1

Love

------------------------------------------------------------2

Bible

Mengapa harus saling mendoakan? Karena doa merupakan kehendak Allah bagi kita dan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita. Teladan berdoa ini bahkan diberikan oleh Yesus sendiri. Di dalam pemuridan, baik murid maupun pemurid harus mendoakan satu dengan yang lain, karena doa bagaikan nafas dari pemuridan itu sendiri dan merupakan ungkapan bahwa pemuridan yang kita jalankan digantungkan hanya kepada Allah saja. Saling mendoakan merupakan salah satu wujud dari kasih yang melandasi pemuridan kita.

10


4 Witness

-----------------------------------------------5 Collaboration

-----------------------------------------------6 Task & Test

7. Mission & Provision Dasar dari pemuridan adalah Amanat Agung Kristus yang memerintahkan kepada kita untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya (Matius 28:18-20). Yesus telah menanamkan visi ini kepada murid-murid-Nya melalui pengajaran, didikan, serta kehidupan yang mereka lalui bersama dan mengutus mereka. Yesus memberi teladan bahwa dalam pemuridan harus ada murid yang diutus untuk mengabarkan Injil dan memuridkan kembali. Pemuridan merupakan proses pelipatgandaan murid Kristus dan tentu tidak dapat dikatakan pelipatgandaan jika pemuridan berhenti di satu generasi karena yang dimuridkan tidak menjadi pemurid. Untuk mencapai ini, pemurid hendaknya terus-menerus menurunkan dan mengajarkan apa yang menjadi visi-Nya dalam pemuridan sehingga murid dapat memahami mengapa ia harus mengerjakan pemuridan ini dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.

11


7 PRINSIP GERAKAN

12


13


Pembentukan dan pemuridan //Kesaksian oleh Petrick Kluivert

14


“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.� //Roma 8 :28

15


CAMPUS LIFE Febriyanti Panjaitan febriveren.wordpress.com

Shalom semua untuk kalian wajah baru di kampus ini! Atau kalian yang sudah melampauiku merasakan manis dan pahitnya perjalanan di kampus ini, Institut Teknologi Bandung. Sejujurnya tidak pernah terpikirkan bagiku untuk berkuliah di Kampus Gajah ini karena sejak SMP aku bercita-cita ingin melalangbuana di keilmuan nuklir dan aku tahu saat ini universitas yang memiliki jurusan tersebut hanya UGM, namun apa daya keadaan memang sangat tidak mendukung. Hinga akhirnya berbagai macam proses ku lalui dan.. tadaaa! aku memilih Fakultas Teknologi Industri sebagai tempat perjuanganku selanjutnya, dan kawan, saat pemilihan jurusan pun tidak kalah serunya karena kanan kiri depan belakang atas bawah seperti memiliki pendapat yang berbeda sampai aku bingung. Dan akhirnya, aku memilih partitur Fisika Teknik untuk kumainkan nada-nada perjuangan selanjutnya, yep pertandingan semester 3 akan segera dimulai.

16

Mengenai kehidupanku di kampus‌ Entah apa yang terjadi pada saat itu, semester pertama ku adalah sebuah kekecewaan. Aku berada di lingkungan teman-teman yang cukup kritis dalam berpikir dan mengungkapkan sisi lain dari kampus ini. Selain itu, PMK juga salah satunya aktor kekecewaan tersebut, mengapa ku katakan seperti ini? Jelas, karena memang diriku saat itu bukanlah sosok yang menyukai hal kerohanian. Bagiku itu adalah hal tabu. Hal yang malah membuat dunia selalu ricuh seper tinya. Dilanjutkan dengan reward [read: nilai] hasil perjuangan telah muncul. Satu kata yang bisa mewakilkan hasil tersebut adalah yang sudah kusebutkan tadi. Kecewa.... Ya memang, kita harus menikmati proses dibandingkan hasil ini karna proses memiliki harga yang lebih tinggi dari sekedar hasil.


Namun... tetap saja kawan, tak bisa bersandiwara. Aku kecewa dengan diriku sendri. Bukan, bukan karna aku ingin berada dipuncak klasemen mahasiswa berprestasi. Tapi aku memikirkan bagaimana jika orangtuaku mengetahui ini, selama ini mereka bekerja keras tetapi anaknya tak cukup berhasil bekerja keras juga. Bagaimana aku bisa yang katanya 'solusi masyarakat' kalau, tanggung jawab yang masih lebih ringan dibandingkan dengan masyarakat tak bisa ku tangani. Aku kecewa dan yang aku lakukan adalah menyalahkan keadaan terus-menerus. Namun sepertinya Tuhan sudah gerah denganku, sehingga aku ditempatkan di suatu titik terendah, dan memberikan aku anugerah untuk mengenal Pemuridan. Pemuridan yang bukan hanya sekedar hubungan adik tingkat dan kakak tingkat, tetapi lebih dari itu yang terutama adalah bagaimana benar-benar menjadi murid Kristus. Memikul salib dan menyangkal diri.

Di dalam proses itu aku sadar. Aku bukanlah siapa-siapa. Aku seperti titik-titik air yang menguap, tak memiliki arti bukan? Berbagai macam kekecewan itu muncul karena kita hanya memikirkan diri sendiri, bagaimana dunia sesuai standarku, sangat keakuan. Padahal nyatanya? Apa kita sudah sesempurna itu? Kita adalah manusia berdosa. Kita tidak akan pernah bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Mungkin sebagian dari kalian ada yang berpikir, ini berlebihan atau bahkan sesuatu yang tidak masuk akal. Mengapa ku katakan demikian karena aku percaya Kekristenan sama sekali tidak berbicara kepada siapapun diantara kita yang tidak tahu bahkan tidak sadar telah melakukan hal yang salah, berdosa dan membutuhkan pengampunan. Carilah diri kita didalam dunia, pada akhirnya kita hanya akan menemukan kebencian, kesepian, keputusasaan, dendam, kepahitan, kehancuran, kehampaan, kesesakan. Tetapi carilah Kristus dan kita akan mendapatkan Dia. Percayalah Allah telah menunggu lama dan terus mengetok dan memanggil nama dari setiap kita. Hanya dengan proses penyerahan diri itulah, menyerahkan tahta kerajaan hidup kita kepadaNya, maka kamu dan aku telah diselamatkanNya. 17


Mungkin aku akan jujur kepada kalian, inilah pertaruhan terbesarku. Ketika rasio ku menolak ini semua, akhirnya aku percaya, bahkan aku bertaruh. Bertaruh akan nyawaku. Jika pada akhirnya, semua ini hanyalah kebohongan, dan benar bahwa Tuhan benar-benar tidak ada, dan benar juga yang dikatakan dunia bahwa aku adalah orang bodoh yang percaya akan hal ini. Aku bersyukur Tuhan telah menguatkanku untuk berani bertaruh atas iman ini. Dan aku percaya jurang yang dise babkan dosa yang tak terselami itu telah berganti menjadi KasihNya. Ya, KasihNya… Kasih yang sangat luas tanpa batas dan sangat dalam tanpa dasar. Aku juga ingin mengatakan bahwa “Aku mengasihiMu”. Dan percayalah, Dia jauh lebih sem purna mengasihimu. Mengenai kekecewaan di sisi lain kampus yang awal tadi ku bahas… Aku hanya ingin berkata jangan terlampau kecewa dengan realita yang ada di kampus ini dan jangan teralu busung dada kita karena telah memiliki status mahasiswa ITB. Lakukanlah yang terbaik! Aku sangat yakin kalian sudah lebih memahami kata “terbaik” daripadaku. Your life doesn't get better by CHANCE. It gets better by CHANGE. Hmm replace C with G is like... replace give up with get up.

18

Kawan... Didalam perjalanan kita pasti akan mengalami banyak kerikil bahkan batu besar namun ingatlah “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” –Filipi 4:6 Bertahanlah, ayo berjuanglah bersama-sama. Teruslah bertanding, jangan pernah kecewakan air mata orang diluar sana karena posisi dan mimpinya telah terisi oleh kita. Atau yang lebih dalam, jawablah air mata Tuhan Yesus melalui segala pekerjaan kita. Didalam segala perjuangan aku percaya akan satu hal, “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” -1Petrus 2:21 Namun satu hal yang terpenting, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” –Kolose 3:23 karena “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN” –Yeremia 17:7


Aku tanah

yang mana

?

Itulah pertanyaan yang terbersit dalam pikiranku beberapa waktu yang lalu saat membaca Injil Lukas pasal 8 mengenai perumpamaan tentang penabur. Ya, aku ini tanah yang mana? Yang mana? Apalagi di hari-hari awal bekerja secara profesional penuh waktu ini. Aku ini tanah yang mana, Tuhan? Untuk beberapa orang Kristen, khususnya alumni LPMI Bandung yang kukenal, yang belum lama lulus kuliah dan mulai mengarungi kehidupan profesional, persekutuan pribadi dengan Tuhan (ppdT) adalah hal yang sangat dirindukan dan dihidupi dengan antusiasme tinggi. Rasa-rasanya, tiada hari dapat berlalu tanpa tuntunan Tuhan dan tidak boleh tidak, Tuhan harus ada setiap langkah dan detik yang berlalu. Namun, hubungan seperti ini aku rasa-rasa adalah hal yang langka; tidak semua merasakan antusiasme tersebut. Layaknya hubungan insan manusia, adakalanya hubungan itu mendekat dan mesra, serta tempo lain di mana hubungan itu renggang dan terasa hampa. Ya, rasa renggang dan hampa dengan Tuhan sempat aku alami pascalulus dan masuk ke dalam sebuah perjalanan karir yang (katanya) menantang dan menggairahkan! Bila kuingat-ingat kembali indahnya Kasih mula-mula yang aku rasakan saat aku lahir baru pada akhir tahun 2011, aku benar-benar merasa iri pada diriku yang dulu.

Apa yang menyebabkan rasa renggang dan hampa itu datang padaku di masa pasca lulus? Untuk menjelaskan hal tersebut, cukup pas bila aku gunakan framework yang ada dalam perumpamaan tentang penabur. Kembali pada Injil Lukas pasal 8:1-15, terdapat empat jenis tanah, yaitu tanah di sisi jalan (Wayside), tanah berbatu-batu (Rocky), tanah bersemak duri (Thorns), dan tanah yang baik (Good). Masing-masing orang yang memperoleh benih (mendengar Firman Tuhan) pasti tergolong dalam salah satu jenis tanah ini

19


Nah, tantangan yang aku hadapi (dan mungkin juga banyak teman-teman alumni LPMI lainnya) pascalulus tergolong pada The Earth among Thorns atau tanah yang bersemak duri. Sebagaimana ternyatakan dalam Luk 8:14 (ATB), “Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang,” Terdapat tiga threats (ancaman) yang tertulis di ayat ini: 1. Kekhawatiran; 2. Kekayaan; 3. Kenikmatan hidup. Ya! Dalam Markus 4:18-19 (ATB), “Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah,”dinyatakan terdapat tiga hal pula: 1. Kekhawatiran dunia; 2. Tipu daya kekayaan; 3. Keinginan-keinginan akan hal lain. Ya! Terakhir, dalam Matius 13:22 disebutkan, “Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah,” bahwa ada dua hal: 1. Kekhawatiran dunia ini; 2. Tipu daya kekayaan. Ujung-ujungnya adalah para lulusan yang jatuh pada golongan ini malah menjadi murid-murid yang tidak berbuah (ini selalu disebutkan dari ketiga ayat yang dirujuk). Alamak!

Di tengah-tengah Thorns ini, aku berdoa dan berjuang untuk tetap di jalan Tuhan sekalipun aku gagal berkali-kali; benar-benar gagal. Belum-belum aku mengalami pencobaan seperti Ayub, namun rasa-rasanya Thorns ini begitu sulit dihadapi dan memang tidak mungkin tanpa Tuhan di sisiku. Tidak mungkin! Begitu sulitnya untuk menjauhkan pikiran dari kekhawatiran akan hidup: akan makan apa esok hari? Bagaimana aku bisa sekolah lagi? Betapa besarnya waktu yang aku habiskan untuk transportasi ke tempat kerja! Aku tidak akan bisa memperoleh promosi jika performaku seperti ini! Aku terlalu bodoh! Ditambah lagi kenyataan mengenai sulitnya memenuhi kebutuhan hidup akan kekayaan: aku benci kewajiban membayar pajak! Kredit rumah akan menghancurkan hidupku. Dapatkah aku menabung untuk membeli piano yang aku dambakan? Kemana semua uang ini pergi!? Dan kenikmatan, ya kenikmatan akan makanan, cinta, nafsu dunia, adrenaline rush! Jalan-jalan keliling Indonesia, tidur siang dan tidur siang, dan sebagainya. Oh, bagaimana mengatasi semua itu? Mungkin di sinilah si Iblis menawarkan pilihanpilihan yang memiliki return menyenangkan.

20


Puji Tuhan, aku merasa panggilan Tuhan menyeruak di tengah-tengah padat dan menyakitkannya Thorns di sekitarku dan senantiasa menjagaku tetap tersambung dengan server Tuhan. Aku coba menapaki panggilan yang Tuhan nyatakan padaku perlahan-lahan dan ya Tuhan membimbingku selalu.

Panggilan pengabaran Injil ! Satu penggalan Roma 10:14-15 terus menyentak hatiku setiap saat, “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" Entah saat aku ingin atau tidak, ayat itu mendorongku maju seperti pisau di punggungku: aku tidak bisa mundur. Seperti panggilan untuk Nabi Yunus, dengan skala yang lebih kecil dari beliau, dengan penyertaan Tuhan aku memutuskan untuk terjun dan mengambil peran dalam pembentukan kegiatan pemuridan di gerejaku. Pemuridan bukanlah hal yang baru di organisasi gerejaku secara global, namun adalah hal yang baru di unit gerejaku. Ya, aku berikhtiar untuk membantu pemuridan melalui kanal organisasi pemuda bersama dengan teman-teman pemuda yang bergelora semangatnya untuk Tuhan. Selain menyusun materi untuk inisiasi Kelompok Tumbuh Bersama, kelas Alkitab, ibadah pendalaman Alkitab bulanan, dan reformasi budaya (menyangkut pengikutsertaan Tuhan melalui Firman-Nya dalam setiap kegiatan pemuda, baik secara organisasi maupun individu), kami juga berusaha untuk membuat kata “Penginjilan” dan “Alkitab” menjadi kata-kata terfavorit kami sehari-hari. Bulan Juli 2016 ini adalah bulan ketiga kami, mohon doanya untuk 21 bulan ke depan, ya! Kata-kata penutup: jadilah tanah yang baik yang menerima dan menyimpan Firman Tuhan di dalam hati lalu berbuah berkali-kali lipat. Hal ini hanya dapat dicapai bila kita bergantung dan berserah pada Tuhan, memelihara ppdT kita semesra mungkin, dan tetap berjuang sekalipun Tuhan seperti tidak menjawab sapaan kita.

Tentang Penulis

Aditya Luhut Sibarani adalah alumni ITB jurusan Manajemen Rekayasa Industri angkatan 2011. Penulis lulus pada bulan Oktober 2015 dan menjadi bagian dari Program Magang Gubernur DKI Jakarta pada periode Oktober-Desember 2015 untuk bidang BUMD dan infrastruktur. Sejak bulan Mei 2016, penulis bekerja sebagai Associate untuk sebuah perusahaan konsultan manajemen strategis yang fokus di bidang infrastruktur bernama Tusk Advisory. Sapa penulis di +62-856-9716-1569 (Whatsapp dan LINE) dan sibarani.aditya@gmail.com untuk bincang-bincang ringan terkait kehidupan pascakampus, infrastruktur, transportasi, rekayasa manajemen gereja, dan pengembangan karir.

21


SLM LPMI Bandung memiliki tim pengurus yang disebut THINERS (THrow Impact NEar uS) yang juga merupakan gabungan dari kata thin (kurus) dan imbuhan -er yang berarti pelaku, sehingga jika digabungkan bermakna “pengurus�. Sebagai fasilitator dan pengayom, terdapat 3 orang staff yang aktif yakni Bang Boy, Kak Sarah dan Ko Adhi. Kepengurusan Thiners generasi kedelapan berjumlah 9 orang dengan 3 mahasiswa 2013 dan 6 mahasiswa 2014. Kepengurusan thiners generasi kedelapan diketuai oleh Elvira Tanaya (AR’13) dengan sebutan Managing Partner.

22


Riefyan Adhi

Sarah Helena Awuy

Arthur Lumolos

Elvira Tanaya AR’13

Jessica Handayani IF’13

Teaching

Erland Sihite (MA’14)

Publication and Relation

Event Organizer

Puji Sibuea (ME’14)

Irlanda Joanartha R (BA’14)

Discipleship

Evangelism and Prayer

Data, Account, and Asset Management

Kharis Putri (AR’14)

Ronald Sianturi (AE’14)

Dwirany Dian A (TI’14)

23


CONTRIBUTOR

DESIGN

I Jesus You

24



TM

Movements Everywhere So That Everyones Knows Someone Who Truly Follows Jesus


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.