PERDANA JUNI 2019
Apa Kabar
Solo ? Fokus : Dibalik Tugu Keris Megah Berdiri
Fokus : Gerkatin Solo
Fokus : Apa Kabar Pasar Klewer?
@ABIRAMA_CREATIVE
ُاﻟﺳﱠﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻳْﻛُﻡْ ﻭَرَﺣْﻣَﺔُ ﷲِ ﻭَﺑَرَﻛَﺎﺗُﮫ Kami segenap tim redaksi Majalah Koneksi mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izinnya kami diperkenankan menerbitkan majalah perdana kami di bulan Mei 2019 ini. Majalah perdana kami ini mengangkat judul "Apakabar Solo?", judul ini memiliki makna sebagai tanda ucap kami dalam memperkenalkan jati diri kami yang tengah bangkit kembali dari tidur kami kepada khalayak semua, sekaligus pernyataan keberadaan kami nyata adanya ditengah-tengah perjuangan teman-teman sekalian. Edisi majalah perdana kami pada bulan ini hendak melaporkan serta mengekspos beberapa informasi menarik, terutama mengenai Kota Surakarta. Tak hanya tentang Kota Surakarta, Majalah Koneksi ini juga mengulas seluk beluk payung tempat kami berteduh yaitu Fakultas Komunikasi dan Informatika, sekaligus menjadi suatu bentuk pengenalan jati diri kami dan tempat kami berteduh, serta tokoh-tokoh teladan di dalamnya. Dalam majalah ini kami juga menyertakan beberapa karya-karya visioner serta menarik, baik itu dalam bentuk artikel, opini, puisi, maupun yang lainnya, yang sekiranya mampu meningkatkan pengetahuan dan menjadi media hiburan bagi teman-teman pembaca sekalian. Sebagai sebuah penutup, harapan kami, semoga majalah kami bisa bermanfaat untuk teman-teman pembaca sekalian dan produksi kami tetap berlanjut kedepannya. Akhir kata kami segenap tim redaksi mengucapkan terimakasih.
ُوَ اﻟﺴﱠﻼَمُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ وَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﷲِ وَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﮫ Redaksi,
i
DAFTAR ISI
Fokus 01 Lensa FKI
05
11
Cakrawala
Masa Lalu
14
Disrupsi 15
Peran Intelektual Mahasiswa
23
25 27
37 39
ii
Struktur Pelaksana Majalah KONEKSI Ruang Redaksi: Pemimpin Redaksi: Kholif Huda Arrasyid Redaktur Pelaksana: Dhina Pratiwi Staff Pelaksana: Nanda Rachma K. D. Herlina Budiyati Editor: Tryvenya Regyna Shintya Maysali Sudarawati Banu Adzkar Layouter: Andhika Wirapala Fathin A. Kholif Huda Arrasyid Aji Tirto Prayogo M. Nur Imansyah Dimas P. Singgih Ardi Pamungkas Reporter: Novi Setya Ningrum Nur Hasanah Miftahul Khoiriyah Indah Nur Syifa Ginindya Nugra Widyasari Erwaningtiyas Ami Sekar P. Novia Indriani Yudha Wahyu Yulianto Sindi Safitri Intan Mellina Putri Pujiyanto Amrina Rosida Lisa Dewi Puspitasari Alvin Daffa Al Majid Perintis Nurul Hidayah Rulla Selviana
Pimpinan Organisasi Pemimpin Umum: Fauziah Dewi Prabandari Wakil Pemimpin Umum: Amrina Rosida Humas: Sindi Safitri Intan Mellina Putri Pujiyanto Sindi Safitri Rulla Selviana Keuangan: Novi Setya Ningrum Produksi dan Distribusi: Tryvenya Regyna Shintya Yudha Wahyu Yulianto Miftahul Khoiriyah Nur Hasanah Indah Nur Syifa Alamat Redaksi: Gedung J Fakultas Komunikasi dan Informatika, Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah, 57162 Hubungi Kami: @lpmkoneksi lpm.koneksi@gmail.com +62 857-2552-1992 www.lpmkoneksi.wordpress.com
Fotografer: Fauziah Dewi Prabandari Ginindya Nugra Widyasari
iii
"Dibalik Tugu Keris Megah Berdiri� Reporter: Novi Setya N., Herlina Budiyanti, Alvin Daffa A.
01
Gerkatin, Tanpa Suara tak Menyurutkan Hasrat Belajar Teman Tuli
LPM Koneksi
Reporter: Fauziah Dewi, Nanda R., Nur Hasanah
T
idak asing lagi ditelinga kita jika mendengar kata tuna rungu atau teman tuli lebih senang dengan sebutan tuli, tuli merupakan sebutan untuk seseorang yang kehilangan pendengaran-nya sejak lahir maupun adanya faktor tertentu seperti kecelakaan, sakit, dan lanjut usia. Orangorang tuli sering dianggap memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Di kota Solo tepatnya di salah satu acara mingguan, Car Free Day (CFD) dapat kita jumpai suatu organisasi yang menjadi wadah untuk para teman tuli mengekspresikan dirinya terhadap dunia luar, sehingga tidak ada ketertinggalan lagi dalam masyarakat. Organisasi itu biasa disebut dengan Gerkatin, kepanjangan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia. Organisasi Gerkatin Solo ini diketuai oleh Galih Saputro (Seorang Teman Tuli). Gerkatin Solo sebenarnya memiliki kantor untuk organisasi tersebut, karena adanya suatu kendala mengenai perpanjangan kontrak dan dana untuk sewa mengakibatkan
organisasi ini belum Tim mempunyai kantor, LPM Koneksi sehingga harus mencari tempat lain untuk sekedar berkumpul bersama. Tempat yang sering dikunjungi sebagai pengikat solidaritas tersebut adalah Warung Wijaya, ungkap salah satu pendamping teman tuli. “Di Gerkatin ini diadakan kelas bahasa Indonesia, stand-stand bahasa isyarat guna untuk mengajarkan bahasa isyarat bagi penyandang tuli” ungkap Della yang didampingi oleh pendampingnya. Selain itu Della juga berpendapat mengenai hubungan para teman tuli dengan pendampingnya. ”Pendamping itu dibelakang, kita sebagai penyandang tuli yang eksis didepan, kalau ada kegiatan wawancara seperti ini tugas dari pendampinglah sebagai penyambung lidah dari kita, jika informasi dirasa cukup jelas, maka akan saya informasikan lagi kepada teman-teman tuli lainnya”. Selain itu, Della juga mengimbuhkan mengenai harapan untuk masyarakat terhadap gerkatin solo “ Harapan saya ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan adanya gerkatin di Solo ini”.
20 02
Apa Kabar Pasar Klewer? Reporter: Amrina Rosida, Yudha Wahyu, Perintis Nurul
P
asar yang berdiri pada tahun 1970 masa pemerintahan Soeharto ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surakarta. Salah satu pasar tekstil terbesar di Surakarta ini juga menjadi pusat penjualan kain batik bahkan menjadi rujukan bagi pedagang dari Yogyakarta, Sragen, Surabaya dan Kota lainnya. Pasar Klewer kini tak hanya menjadi tempat transaksi jual beli tetapi juga sebagai salah satu Destinasi Ikon Kota Solo. Kebakaran Pasar Klewer yang terjadi pada tahun 2014 sempat mengalami masa kesulitan dimana banyak pedagang yang tidak tahu harus berjualan dimana dagangan yang ludes akibat si jago merah. Pemerintah lalu membuat pasar darurat untuk menempatkan pedagang sementara waktu. Pedagang Rugi besar ketika itu bagaimana tidak, usaha yang sudah dibangun sejak lama harus hancur melebur menjadi debu dan bercampur dengan tanah. Tak sedikit yang kebingungan akan nasib para pedagang ini. Hingga pemerintah memberikan tempat bagi mereka saat ini. Lalu bagaimana nasib kesejahteraan pedagang saat ini, Jika kita telisik kembali pasar klewer yang terdahulu dengan yang lama tentu memiliki pebedaan dalam segi bangunan memang yang sekarang lebih modern dan bersih dibandingkan yang lama tetapi jika dilihat dari penjualan pedagang merasa banyak penurunan dalam segi omset. Pembeli juga lebih sedikit dibandingkan dengan yang terdahulu. Salah satu narasumber yang kami wawancarai yang kebetulan pedagang lama Pasar Klwer mengatakan bahwa Pasar Klewer kini tak seperti yang dulu saingan semakin bertambah dengan adanya pedagang baru. Penempatan yang tidak sesuai membuat pembeli menjadi sedikit, bangunan juga sedikit rumit karena adanya gang gang atau belokan yang hingga sekarang kami sebagi pedagang belum terlalu paham. Respon pemerintah terkait keluh kesah pedagang, Tidak ada perlakuan atau tindakan yang khusus dari pemerintah bagi pedagang
03 20
akibat kurangnyan pembeli di Pasar Klewer, pemerintah hanya menyediakan fasilitas bagi pedagang terlepas dari itu pemerintah tidak bertanggung jawab lagi. Saingan antar pedagang, berpindahnya pedagang ke tempat yang baru membuat pedagang baru juga bermunculan di Pasar Klewer saat ini pembagian tempat tidak adil bagi pedagang lama serta adanya kongkalikong pedagang Chinese disini dengan petugas membuat pedagang lama juga pasrah saja mau melawan pun juga sama saja tidak akan merubah keadaan. Lantai paling bawah Pasar Klewer yang didominasi pedagang etnis chinese tentu membuat kecemburuan anatar pedagang lain karena lantai paling bawah biasanya lebih banyak pembelinya. Dilihat dari segi keamanan, memang belum ada kejadian kecelakaan disekitar pasar, namun sering terjadi beberapa kali motor dan angkutan parkir disembarang tempat yang otomatis mengganggu kelancaran jalan di sekitar Pasar Klewer. Menurut Pak Heru, salah seorang petugas keamanan Pasar Klewer, keramaian dari Pasar Klewer dulu dan sekarang itu relatif. Namun, tetap masih banyak dari luar kota yang berbondong-bondong mendatangi Pasar Klewer untuk memburu bahan terutama bahan batik. Pendapat dari Pak Manto, selaku petugas parkir di Pasar Klewer, Ia mengatakan bahwa Pasar Klewer dulu dan sekarang lebih ramai Pasar Klewer yang dulu, pendapatan dari parkir pun menurun hampir 50% karena pasar sebelah timur telah dibongkar. Pembangunan Pasar Klewer dulu hingga sekarang, memang melalui proses. Jika dilihat dari bangunan, memang bangunan sekarang lebih modern, namun jika dilihat dari pendapatan pedagang maupun petugas parkir, setelah pindah di Pasar Klewer yang baru mengalami penurunan. Pelangganpelanggan dari Pasar Klewer dulu pun kebingungan mencari pedagang langganan di Pasar Klewer lama, namun setelah dipindah mereka tidak lagi menemukan pedagang lagganan mereka.
04 LPM Koneksi
Jati Diri FKI
LPM Koneksi
Reporter: Dhina R., Erwaningtyas
F
akultas Komunikasi dan Informatika atau singkatnya FKI berdiri sejak 2006, saat itu baru memiliki satu prodi, yaitu Ilmu Komunikasi. Pada tahun berikutnya, prodi Informatika mulai beroperasi. Di tahun 2019 ini, FKI dipimpin oleh Nurgiyatna, S.T. M.Sc. Ph.D. selaku Dekan. FKI UMS menjadi salah satu fakultas di perguruan tinggi bergengsi, memiliki visi “Pada tahun 2029, menjadi pusat unggulan dalam penerapan dan peng-embangan ipteks di bidang komunikasi dan informatika serta pengembangan sumber daya manusia berdasarkan nilai-nilai keislaman.” Kemudian misi dari FKI adalah: 1. Mendidik mahasiswa agar menguasai iptek dibidang komunikasi dan informatika berdasarkan nilai-nilai keislaman, sesuai kompetensi akademik dan profesional. 2.Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam bidang komunikasi dan informatika, baik teoritis maupun terapan. 3.Menyelenggarakan pelayanan kepada
05
masyarakat sebagai bentuk pengabdian. 4. Menjalin dan meningkatkan kerjasama yang berkelanjutan dengan pihak terkait di tingkat regional, nasional maupun internasional.” Fakultas yang bertempat di gedung J UMS ini memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan fakultas lainnya, karena kedua prodi tersebut merupakan bidang ilmu yang dibutuhkan di semua aspek kehidupan. Mahasiswa FKI UMS juga dibekali dengan nilai-nilai keislaman dan gerakan organisasi berjamaah. Kepada alumninya diharapkan dapat menjadi lulusan unggul yang menguasai, memanfaatkan, dan mengaplikasikan ilmu-ilmunya serta dapat berkontribusi dalam pengembangan iptek sesuai dengan bidangnya. “Selama di sini jangan santai-santai. Gunakan waktu sebaik-baiknya. Gembleng diri! Jangan takut untuk mencoba, melakukan sesuatu, mempraktekkan, agar nanti cukup bekalnya,” pesan Nurgiyatna, Ph.D. selaku dekan kepada seluruh mahasiswa FKI.
Organisasi Mahasiswa Reporter: Intan M., Novia I.
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Gubernur Wakil Gubernur Peran Jargon Instagram
: Muhammad Rizky Ma’ruf : Yerikho Ristian : Sebagai lembaga eksekutif ditingkat fakultas dan jembatan komunikasi antara mahasiswa dan dekanat. : “BEM FKI 2019, SEMANGAT JUANG MANTAP” : @bemfkiums
DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Ketua Sekretaris Jendral Peran Jargon Intagram
: Thomas Putro S.T.H : M. Rizki Yulian Rochadi : Sebagai lembaga legislatif di tingkat fakultas. : “It’s Time For Revolution” : @dpm_fki
06
LPM Koneksi (Lembaga Pers Mahasiswa) Pemimpin Umum : Fauziah Dewi Prabandari Wakil Pemimpin : Amrina Rosida Peran : Pemenuhan hak informasi, media kritik, dan penyampaian pendapat kepada mahasiswa. Jargon : “SALAM PERSMA! LPM KONEKSI, LITERASI TANPA HENTI, YES!” Instagram : @lpmkoneksi
HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) Ketua Wakil Ketua Peran Jargon Instagram
07
: Nisa Auliandra : Tigor Nur Rohman : Menghimpun serta memfasilitasi kebutuhan mahasiswa. : “HIMAKOM BANGKIT, HIMAKOM BANGKIT, HIMAKOM YES!” : @Himakom_ums
HIMATIF (Himpunan Mahasiswa Informatika) Ketua Wakil Ketua Peran Jargon Instagram
:Yoga Satria Wibowo : Sidiq Zainudin : Wadah bagi mahasiswa informatika dan peng-handle kegiatan prodi. : “HIMATIF JAYA” : @Himatifums
FINIC (Fotografi Komunikasi Informatika Club) Ketua : Akbar Dwi Muntaha Wakil Ketua : Nukyfera Agam Nirwana Peran : Mewadahi peminat fotografi bagi mahasiswa. Jargon: “FINIC, Kreatifitas Tanpa Batas” Instagram : @finic_ums
08
FOSTI UMS (Forum Open Source Teknik Informatika UMS) Ketua : Muhammad Vicky Al Hasri Wakil Ketua : Kukuh Adi Pratama Peran : Bergerak pada bidang open source dan mewadahi kreatifitas mahasiswa pada bidang IT dan penelitian. Jargon : “FOSTI, Semangat Open Source, Maju dan Berkarya!” Instagram : @fosti_ums
KINECLUB Ketua : Aswhin Safitri Wakil Ketua : Ega Okta .P Peran : Wadah untuk mendalami sinematografi kemudian dikemas dalam bentuk visual film. Jargon : “KINE CLUB UMS, Kreasi dari Hati” Instagram : @kineclub_ums
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Adam Malik Ketua : Arif Nur Faudin Sekretaris Umum : Elvira Dyahajeng Syavala Peran : Mengusahakan terbentuknya akademik islam yang berakhlak mulia demi mewujudkan tujuan Muhammadiyah. Jargon : “Fastabiqul Khairat!” Instagram : @immadammalik
09
Silhouette
20 21
Silhouette Nurgiyatna: Hidup adalah Perjuangan Reporter: Banu Adzkar “...hidup adalah tentang seberapa jauh kita berjuang dan bekerja keras, untuk meraih pelajaran itu menjadi lebih mudah, karena apa yang kita cita-citakan, jadi jangan manja, saya belajarnya mendahului daripada anakterus belajar, terus berlatih, sehingga anak yang lain”, katanya. Nurgiyatna sangat yakin bahwa agar kemudahan akan dengan mudah kita raih...” nantinya kita mendapatkan kemudahan, kita iranya itulah motivasi yang dipegang harus selalu bekerja keras dan berusaha. Ia teguh oleh Nurgiyatna, Dekan Fakultas juga berpesan kepada kaum muda, Komunikasi dan Informatika Uni- khususnya mahasiswa agar selalu mencari versitas Muhammadiyah Surakarta. Saat tantangan untuk melatih dan upgrade diri, diwawancarai, ia banyak bercerita tentang sehingga kemampuan akan meningkat. “Jadi mahasiswa jangan hanya suka motivasi hidup, yang mana dengan yang enak-enak saja. Jangan suka motivasi tersebut, mampu mengyang gampang-gampang saja. antarkannya kepada jalan Coba yang sulit-sulit dikerjakan, kesuksesannya sekarang ini. mumpung masih punya waktu, carilah kesulitan-kesulitan, atasi, Berakit-Rakit Ke Hulu, Berenangmaka kemampuan kita akan lebih Renang Ketepian meningkat”, tuturnya. “Kesulitan cepat atau lambat Doktor lulusan University of pasti datang. Maka kita tidak bisa Manchester ini mengungkapkan lari, justru harus kita hadapi. Maka bahwa sedari kecil ia ditanamkan nilai kuncinya itu tadi, banyak menahan hidup agar selalu bekerja keras, dan diri, banyak menempa diri, ba selalu menahan diri untuk tidak nyak bekerja keras, mak bersenang-senang dan mea akan memperoleh b mbuang waktu dengan erbagai kemudah hal yang tidak bean”, tambahnya. rmanfaat. Filosofi berakit-rakit ke hulu, Kejenuhan Pasti berenang-renang keAda tepian sangat melekat dengan dirinya. Tidak dapat Sedari kecil ia dipungkiri, jenuh dan merupakan orang lelah pasti ada. yang gemar ‘bersaDalam rutinitas yang kit-sakit’ dan terus menyibukkan itu, bekerja keras. Tidak pasti akan ada saat seperti anak-anak lainnya, masa mudanya banyak ia habiskan dimana kita akan merasa lelah dan capek. untuk belajar dan menambah penge- Nurgiyatna pun tidak menampik kenyataan itu. tahuannya dengan banyak mempelajari Ia juga masih sering kali merasa lelah dan berbagai macam materi dari buku, sehingga jenuh. Ia menyatakan bahwa hal yang perlu waktunya tidak terbuang sia-sia. Ia gemar belajar melampaui levelnya, sehingga diperhatikan adalah bahwa dengan kejenuhan itu jangan sampai membuat kita mundur. wawasannya pun menjadi lebih luas. “Jadi SD saya sudah belajar pelajaran SMP, Ketika kita merasa jenuh, carilah hiburan yang SMP sudah belajar pelajaran SMA, SMA positif yang mampu menyejukkan otak kita, sudah belajar Perguruan Tinggi, sehingga yang mampu membuat rileks dan segar kembali.
K
11
“Adakalanya ketika kita letih, kita capek, kita berhenti sejenak. Cari hiburan yang membuat kita rileks dan segar kembali”, katanya. “Intinya bahwa memang sifat kita itu mudah bosan, mudah jenuh, tetapi kita harus melawan itu, dan kita harus pintar-pintar memanage diri”, tegasnya. Bergantunglah kepada Allah Pria yang juga menjabat sebagai Takmir Masjid Sudalmiyah Rais ini juga menuturkan bahwa hal terpenting yang harus kita sadari adalah bahwa semua yang kita lakukan adalah berkat daya dan kekuatan dari Allah. Sebagai hamba-Nya, kita tidak mempunyai kuasa apapun. ”Masalah hidup yang kita alami itu sangat besar rasanya bagi kita, namun sangat kecil di hadapan Allah, karena sejatinya kita tidak mempunyai daya dan kekuatan untuk menaklukan masalah itu, semua berkat pertolongan Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali Allah.”, tuturnya. Tak luput, ia juga menceritakan kisahnya ketika waktu kuliah dahulu. “Saya jauh dari keluarga, belajar dari sana, terkadang mengalami kesulitan, ya itu senjatanya, jadi
membuat saya selalu sungguh-sungguh dalam mengerjakannya”, ceritanya. ”Sangat terasa ketika saya S3, waktu S3 kan bikin penelitian, bikin alat sendiri, kemudian ini mau berhasil atau tidak kan belum tau, ini nanti mau jadi seperti apa, belum tau, maka kemudian mentok di titik tertentu, maka disaat itulah senjatanya. ‘Bagi saya nggak mudah, tapi bagi Allah sangat mudah’. Itulah yang membuat kita optimis untuk terus mencoba”, tambahnya. Nurgiyatna juga mengharapkan agar mahasiswa selalu berjuang untuk menempa diri dan selalu berjuang keras. Selagi masih muda, mahasiswa diharapkan selalu rajin mencari tantangan, dan menaklukannya, sehingga lambat laun akan memupuk kemampuan diri masing-masing mahasiswa. Ia juga menginginkan agar mahasiswa jangan terlalu memanja diri sendiri, sehingga berujung kepada ‘kematian diri’. “Jangan cengeng, jangan manjakan diri, jangan banyak seneng-seneng, jangan banyak tidur, harus banyak berlatih, bertanding, sehingga akan banyak bekal yang akan didapatkan”, pungkasnya
12
Silhouette Suwarmin, S. Sos, MM. “Menyeimbangkan Antara Mengajar dan Menjadi Jurnalis” Reporter: Indah Syifa enjadi seorang Jurnalis merupakan menjadi seorang jurnalis profesi yang mulia di era saat ini. terlihat dari bagaimana cara ia Seorang jurnalis, tidak hanya menyampaikan materi kepada merangkai kata tapi juga mampu meresapi, mahasiswanya. Hal itu karena memahami apa yanh ada disekitar. Pemerhati sedikit waktu yang ia gunakan lingkungan dengan melukiskan keadaannya untuk persiapan sehingga dengan kata-kata. Selain sebagai alternatif cara penyampaian materi pandangan terhadap sebuah peristiwa, berbeda dari dosen-dosen jurnalis juga mencoba menyelesaikan yang lain “Cara mengajar saya masalah-masalah publik. Membantu m u n g k i n s e d i k i t - b a n y a k menyalurkan apa yang menjadi keluh kesah berbeda dengan dosen-dosen masyarakat. Lalu bagaimana dengan y a n g l a i n k a r e n a s a y a seseorang yang berprofesi sebagai jurnalis professional, bisa jadi saya dan seorang dosen? Bagaimana ia lebih baik atau bisa jadi saya menyeimbangkan antara mengajar dan lebih buruk. Karena waktu menjadi jurnalis? saya, persiapan lebih sedikit, Suwarmin, S.Sos., MM. Seorang jurnalis tapi mungkin saya tidak text yang juga sebagai pengajar di Universitas b o o k d a l a m m e n g a j a r ” , Muhammdiyah Surakarta, “Saya menyiapkan jelasnya. waktu untuk mengenal lebih jauh ke mata Menyeimbangkan antara kuliah yang saya ampu, meyiapkan waktu mengajar dan menjadi jurnalis, untuk belajar, yang saya pelajari tentang ia berharap tetap bisa fokus perkembangan mata kuliah itu”. Profesional p a d a k e d u a n y a , l e b i h seorang pengelola media (jurnalis) ia terbiasa memahamkan mahasiswa serta mejadi dengan segala sesuatu proker untuk pribadi yang relatif obyektif adalah jati diri memudahkan dalam mengajar. Di era internet seorang jurnalis, karena di era transformasi seperti ini ia mengaku mengalami kesulitan seperti ini menjadi tantangan tersendiri baik dalam mengajar “Menjadi dosen ataupun dalam hal mengajar maupun menjadi jurnalis, pengajar/guru di era internet itu gampang- “Jadi fokus saya kalau mengajar dan gampang susah kan ini era intelektual pekerjaan sekarang kan di era transformasi artifisial, jadi saya baru ngomong kalian media, jadi media sekarang berubah sudah tau artinya di internet ya gampang- mengawal perusahaan yang saya ada di gampang susah jadi yang penting membagi dalamnya untuk mentransformasi media, waktu”, ucapnya. sehingga bisnis tetap tumbuh, jadi ini kan Menjadi pengajar ternyata memberikan tantangan serius supaya perusahaan tempat peran yang penting dalam jurnalis, selain ilmu saya bekerja tetap tumbuh di era perubahan dan jaringan yang luas, juga dapat membantu dan itu butuh adaptasi yang terus menerus pekerjaan, dalam konteks dapat memahami serta luar biasa” prosedur penelitian yang benar, “Dari sisi “ Mengajar sekarang itu lebih sulit dalam hal bisnis marketing saya punya banyak jaringan, mempersiapkan mahasiswa sebagai karakter menurut saya tergantung bagaimana kita petarung, karena persaingan di era sekarang memanfaatkan. Jadi saya mengajar untuk jauh lebih ketat karena relatif orang modalnya pekerjaan saya dan pekerjaan saya juga sama yang membedakan adalah karakter; membantu cara saya mengajar”, tegasnya. yaitu karakter yang mau mencoba, berani Profesional Suwarmin dalam mengajar dan berkompetisi, berani bertarung”, tambahnya.
M
13
Cakrawala Masa Lalu Ngaji Membawa Berkah Reporter: Lisa Dewi P., Rulla S.
M
uhammad Alan atau biasa disapa Alan, ia merupakan alumni mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan sekarang melanjutkan studinya di Mahad Abu Bakar As Shidiq yang terletak di area Kampus Satu Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ia adalah Founder dari Kajian Kosan (@kajian_kosan) serta merupakan salah satu Founder ORMAWA FKI yaitu Lembaga Pers Mahasiswa KONEKSI. Selain itu, Alan juga aktif menggeluti beberapa kegiatan lain, seperti mengelola bisnis online msl.moslemwear yang merupakan penyedia outfit muslim dan @kajiansolo.id sebuah buzzer dakwah. Pria kelahiran Sragen, 25 Oktober 1995 ini, memiliki pengalaman yang berkesan dalam mendirikan Kajian Kosan yang diakuinya tidaklah mudah. Kajian Kosan adalah sebuah kajian yang dikhususkan untuk anak kosan yang memang pada dasarnya malas dating ke masjid untuk mengikuti kajian. Kajian Kosan ini memiliki semboyan “Banyak ngajinya, Banyak nyantainya, Menuju kosan berkah� dan mulai dirintis saat ia masih kuliah di semester akhir. Banyak fenomena yang terjadi di sekitar kos nya yang terletak di daerah Mendungan. Hal ini kemudian membuatnya memiliki inisiatif untuk mengajak kawan-kawannya mengaji, karena melihat latar belakang mereka yang tidak teratur dan jarang datang ke masjid untuk mengikuti kajian. Kemudian Alan juga menceritakan jika dirinya pernah melakukan segala persiapan untuk kegiatan Kajian Kosan sendirian tanpa bantuan siapapun, demi terlaksanaya kegiatan rutin dari Kajian Kosan tersebut. Awalnya hanya satu atau dua orang saja yang datang untuk mengikuti Kajian Kosan. Tetapi seiring berjalannya waktu, peserta yang datang terus meningkat bahkan sangat aktif hingga sekarang. Ketika ditanya apakah saat mendirikan Kajian Kosan berpengaruh pada
perkuliahannya? Ia menjawab bahwa itu berpengaruh atau tidak adalah hal yang sudah biasa ia hadapi, yang terpenting menurutnya adalah apabila seorang muslim mempunyai ilmu lebih dibanding yang lainnya ia mempunyai kewajiban untuk mengajarkannya kepada muslim lain. Meskipun sekarang sudah menekuni beberapa kegiatan dan bidang lain, ia masih tetap menyempatkan diri untuk sesekali mengikut Kajian Kosan. Motivasi yang Alan berikan ialah “Lakukanlah yang terbaik dari passionmu�, karena ibarat kita tidak tahu apa yang terjadi kedepannya. Jadi selagi bisa, lakukan lah yang menurut kita bermakna.
14
DISRUPSI Adonis Pallas S Alumni FKI UMS
15
16
17
18
19
20
21
22
Peran Intelektual Mahasiswa sebagai Senjata Merubah Nasib Bangsa Yerikho Ristian Wakil Gubernur BEM FKI UMS
23
24
Bahasa Inggris Sebagai
Sarana Pengalihan Bahasa dan Ekspresi Diri Maysali Sudarwati dan Kholif Huda Arrasyid
25
26
2
T
3
1
T
4
S
5 7
6 9 11
10
8
12
13
15
14
*Sertakan Identitas diri dan kontak yang dapat dihubungi
27
Kirim jawabanmu ke lpm.koneksi@gmail.com hingga tanggal 26 Juli 2019. Menangkan hadiah menarik dari LPM KONEKSI.
LOVE FROM STICKY NOTE Miftahul Khoiriyah
28
LOVE FROM STICKY NOTE
29
Novi Setyaningrum
31
32
33
Seenaknya
Sekenanya Shilvia Ajeng Meidita Ilmu Komunikasi ‘18
Kemarin dunia fana rasa muak. Murka sudah akan orang di dalamnya. Terlalu banyak kata yang justru tak punya arti. Terlalu banyak maaf yang justru terdengar jengah. Kupikir aku sudah kuat. Berdiri tegap bak pahlawan tanpa gemetar. Tapi tetap saja, aku terlihat bak anak kandang yang lari terbirit-birit saat ketakutan. Ketakutan hati akan olok-olokan anak manusia di luar sana. Kata demi kata, kalimat demi kalimat Meluncur bebas bak permainan landai di taman kanak-kanak. Seenaknya sekenanya, Terlalu sering menyiksa hati para pendengarnya. Jika suasana mulai kacau Kata maaf mudah terucap. jelas minim makna Seenaknya sekenanya.
34
Karya Terindah yang Tak lagi Indah Nur Maya Syakur Ilmu Komunikasi ‘18
35
Kabarmu Hari Ini Ryas Swasana Savitri Ilmu Komunikasi ‘18
36
Reporter: Ginindya N.W
Reporter: Sindi Safitri
37
RELIGI
Reporter: Ginindya N.W
Reporter: Sindi Safitri
38
39
Tentang Kami
40
Struktur Kepengurusan Tahun 2019/2020
41
42
-Staf Humas: 1. M. Nur Imansyah Dimas Pramudya
2. Intan Mellinia Putri Pujiyanto
3. Rulla Selviana
43
*Kunjungan LPM KONEKSI dan Delegasi SMP MPK 1 Gatak dalam rangka Pengabdian Masyarakat ke Kantor Solopos (Selasa, 30 April 2019)
LPM KONEKSI 2019
*Foto Bersama pada Kegiatan Foto Anggota LPM KONEKSI 2019 (Sabtu, 23 Maret 2019)
*Foto Bersama Setalah Kegiatan Rapat Besar Perdana LPM KONEKSI 2019 (Jumat, 18 Januari 2019)
LPM KONEKSI 2019
*Foto Bersama pada Kegiatan Foto Anggota LPM KONEKSI 2019 (Sabtu, 23 Maret 2019)
Hubungi Kami
Alamat FKI UMS : Gedung J - Kampus 2 Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, 57162, Jawa Tengah, Indonesia Telp : +62 271 717 417 Email : fki@ums.ac.id