1 minute read

Semakin Persulit Mahasiswa

Kebijakan yang dibuat oleh Lembaga Pengembangan Pondok, Al Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) ini tuai ragam komentar dari mahasiswa Bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya ragu dan tidak jadi melanjutkan proses Baitul Arqam Purna Studi (BAPS). Mereka terpaksa memundurkan jadwal wisuda bulan Juni menjadi bulan September Tidak sedikit juga yang bertanya, mengapa ada jaminan yang sudah jelas semakin mempersulit mahasiswa.

ProfRuwet

Advertisement

Memang betul jaminan digunakan untuk memenuhi ini digunakan untuk memenuhi tanggung jawab mahasiswa melaksanakan BAPS sebagai syarat kelulusan. Namun, alangkah baiknya jika kebijakan ini dikaji ulang oleh pihak LPPIK. Jika sudah tahu ini akan memberatkan mahasiswa, mengapa- kebijakan seperti ini terus terulang? Seperti tidak mendengarkan keluh kesah mahasiswadanhanyamembuat kebijakanyangtidakefektif.

Seharusnya mahasiswa diajarkan bertanggung-jawab dengan arahan yang mudah dan tidak memberatkan. Bukan malah mempersulit mahasiswa de-ngan ketentuan-ketentuan yang tidak seharusnya dilakukan. Dengan adanya kasus yang telah disebutkan sebelumnya, mahasiswa juga seharusnya bertanggung jawab atas apa yang sudah ia mulai sehingga kejadian seperti itu tidak terjadi lagi. Mungkin memang adanya ketentuan ini tidak berniat mempersulit, namun hal ini kembali pada statement pribadi masingmasing.

Masih Tahap Perencanaan, Belum Ada

Kepastian Penggunaan

Waduh cepat dikasih kepastian dong biar semua mahasiswa bisa dapat ruang kelas...

Gelar IENACO, Ajak Mahasiswa Mulai

Teknologi Baru

Wah keren, semoga bisa diadakan lagi ya...

Komunitas Wirausaha Bagi Mahasiswa

Wah bisa nih ikut komunitas ini menambah skill...

Tahukah kamu?

Th k hK ?

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir

Pancasila. Gagasan lahirnya Pancasila berasal dari judul pidato yang disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.

Sumber: @google

SuaraPabelanis.

Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan

+62771019xxxx (FAI)

Mahasiswa dikebut jurnal sama dosen, aduh capeknya

This article is from: