2 minute read
Student Goverment UMS : Terlalu Banyak Harapan
Di ufuk timur mentari bersinar mesra sejalan dengan harapan mahasiswa yang masih hangathangatnya mendamba Student
Government yang luar biasa. Tatkala matahari itu semakin tinggi, semakin panas pula sengatan cahaya kenyataan dari harapan itu menyengat mahasiswa Harapan-harapan itu, pada kenyataannya semakin menjadi tidak terkendali di kepala. Tiada yang salah dalam berharap, namun sadar diri dalam berharap juga tak kalah pentingnya Student
Advertisement
Government yang baik secara tata kelola adalah harapan yang baik, akan tetapi ada yang lebih penting dari itu. Manusia-manusia yang menjalankan harapan itu tentunya lebih penting lagi karena memikul beban moral yang tinggi sebagai pelaksana atas segala janji manis yang diam-diam bersandiwara dalam kenyataan yangada.
Terlalu banyak harapan yang rakyat UMS impikan, dan terlalu banyak harapan yang pihak pemangku kebijakan umbar Alihalih Arus Balik sebagai penawar luka pilu kecarut-marutan SG, nyatanya kini terbawa arus dan entah tenggelam dan hilang di mana Terasa lucu manakala hasil kinerja ini dipertanyakan, karena dirasa dampaknya belum mampu menyentuh mahasiswa di UMS secara keseluruhan. Media begitu digalakkan, tapi lupa, dunianyatalebihberarti.
Jika sudah seperti ini, solusi apa yang ditawarkan? Pembekuan? Rasa-rasanya ini juga cara yang kurang tepat, menghilangkan pemerintahan untuk mahasiswa kampus sama saja dengan membunuh sendi “satu rasa satu perubahan” dalam almamaternya. Fungsi mengawal perubahan mahasiswa yang nyatanya harus diemban, kini tinggal kenangan. Kaum kapitalis kampus semakin sadis, mahasiswa individualis makin kronis bertebaran dan membumbui kehidupan kampus yang sudah semakin panas. Kekacauan yang terjadi karena dampak banyaknya manipulasi dan bobroknya pengelolaan SG yang ada. Memang rumit memperbaiki sesuatu yangsudahkacau,hasilnyakalau tidaklebihbaik,yatentusajalebih kacau. BEM seperti hantu yang berkeliaran, antara ada dan tiada, keberadaannya sulit dibuktikan karena esensi yang kurang dirasakan mahasiswa, namun juga tidak bisa dianggap tidak ada karena namanya begitu panas
Oleh Fajry Annur
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan mewarnaiduniamayakampus. Ada yang lebih syahdu dari rayuan Presiden Mahasiswa, ada yang lebih lucu dari candaan garing doi, yaitu harapan yang terlalu tinggi semua elemen kampus terhadap pulihnya Student Government UMS. Namun ada yang menggugah selain orasi komentar sana-sini yang tidak memberikan solusi, yaitu kesadaran bersama semua elemen mahasiswa maupun birokrat Perbaikan yang nyata, ialah kontribusi semuanya, bukan hanya elite pemerintahan BEM dan kawan-kawan saja Juga kesadaran penuh mahasiswa dalam mendukung dan berkontribusi demi kelancaran SG yang ada. Kita semua tahu kondisi SG sedang kritis, namun bukan langkah bijak jika kita makin membuat bobrok dengan penilaian opini kita saja. Mengapa tak dilakukan kontribusi dalam setiap langkah per- baikan yang mereka lakukan? Setiap program yang mereka usung? Sudahkah kita turut berkontribusi dalamnya? Rasa-rasanya lucu juga mengimpikan negara yang baik, namun rakyat tidak mau andil dalam perbaikan tersebut, hanya ingin terima jadi. Apa bedanya kita dengan kebobrokan pemerintahan tersebut? Mahasiswa juga sama bobroknya sekarang, kerjanya hanya berkomentartanpamauterlibat. Sebuah perubahan untuk SG yang lebih baik hanyalah sebuah fatamorgana, jika petinggi pemerintahannya hanya bisa umbar janji dan tidak mampu mengendalikan sistem. Ditambah rakyatnya yang banyak komentar tanpa mau kontribusi dalam setiap aktivitas. Menjadikan SG yang ideal hanyalah harapan palsu. Perubahan terletak di Mahasiswanya, semua orang yang merasa kuliah diUMS.
Proses Pengadaan