Koran sinergis edisi khusus kunker sby

Page 1

KORAN

email

Website

Twitter

facebook koransinergis

SINERGIS koransinergis@gmail.com

www.edhiebaskoro.com

@koran_sinergis

Berf i ki r Po s itif , S a ntun & Me nc e r das k an Mas y ar ak a t

PROGRAM PRO RAKYAT A DI TANAH KELAHIRAN PRESIDEN SBY

DA yang berbeda dengan edisi Koran Sinergis kali ini, Sinergis Edisi Khusus Kunjungan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Mas Ibas di Kabupaten Pacitan. Bukan seperti kunjungan biasanya, Pak SBY bersama Mas Ibas dan rombongan kali ini mengagendakan kegiatan peresmian berbagai infrastruktur publik yang pastinya ikut dirasakan manfaatnya di wilayah Dapil VII Jawa Timur .

TERBIT 24 HALAMAN Jl. Piere Tendean No.7 Pacitan 63513 Jawa Timur Telp. 0357 - 881993 Fax. 0357 - 881993

BACAAN GRATIS

UNTUK RAKYAT oktober 2013

Liputan Khusus: GOA GONG, JALAN LINTAS SELATAN, PLTU JAWA TIMUR PACITAN 1, GEOPARK PACITAN, AKADEMI KOMUNITAS, GOR PACITAN, BUDIDAYA BUSMETIK Edisi: Khusus Oktober 2013


KORAN SINERGIS

Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

02 Rampai Sutra Program Pro Rakyat di Tanah Kelahiran Presiden SBY

A

Pembaca yang budiman, da yang berbeda dengan edisi Koran Sinergis kali ini, iya Sinergis Edisi Khusus Kunjungan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Mas Ibas di Kabupaten Pacitan. Sebagai putra asli daerah yang lahir di Pacitan, Bapak SBY, begitu beliau akrab disapa kembali mengagendakan kunjungan ke kampung halaman. Bukan seperti kunjungan biasanya, Pak SBY bersama Mas Ibas dan rombongan kali ini mengagendakan kegiatan peresmian berbagai infrastruktur publik yang pastinya ikut dirasakan manfaatnya di wilayah Dapil VII Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Ngawi. Beliau akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kecamatan Sudimoro, Pacitan, Jalur Lintas Selatan (JLS), kunjungan ke objek wisata Goa Gong, kawasan Geo Park, Gedung Olahraga dan Wista Atlit, Community College

serta menghadiri Lomba Nyanyi Lagu Karya Cipta Presiden SBY. Sebagai putra asli Pacitan, tak dipungkiri Presiden SBY telah membawah

Pacitan sebagai salah satu kabupaten yang pesat pembangunannya. Infrastruktur jalan

dan fasilitas publik lainnya terus dibangun melalui pemerintah kabupaten. Selayaknya masyarakat Kabupaten Pacitan memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih untuk Bapak Presiden. Hal lainnya, semangat dan pengabdian Mas Ibas untuk wilayah Dapil VII Jawa Timur juga perlu diapresiasi. Pembangunan sejumlah proyek infrastruktur publik tersebut memang tidak lepas dari kontribusi Mas Ibas dalam menjalankan amanah masyarakat. Keseriusan beliau untuk memegang amanah konstituen memang menjadi dasar utama kiprah Mas Ibas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang kembali maju sebagai Calon Anggota DPR RI asal Dapil VII Jawa Timur. Untuk itu, teriring doa untuk Bapak Presiden SBY dan Ibu Ani serta Mas Ibas agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus melanjutkan pengabdiannya untuk masyarakat, khususnya masyarakat di Dapil VII Jawa Timur. Selamat membaca

Demokrat Berjalan Bersama Sejarah Sebagai Partai Pemenang Menjadi bagian dari sebuah proses politik, tak ubahnya menyemai dalam kegersangan jiwa. Seperti mencoba menjadi titik embun dalam dahaga pagi.

P

artai Demokrat beberapa waktu lalu menggelar agenda Pendidikan dan Pelatihan calon anggota legislatif DPR RI. Saya merasa optimis dan mengajak seluruh kader Demokrat, mari kita bersatu padu, kita menangkan pemilihan legislatif 2014 mendatang. Kami ingin tunjukkan bahwa Partai Demokrat bukan partai yang ditinggalkan, melainkan partai yang berjalan bersama sejarah sebagai partai pemenang. Saya berharap para caleg sepenuhnya menjadi harapan masyarakat, mampu menyerap aspirasi dan mentransformasi suara rakyat menjadi program-program unggul dan pro-rakyat. Karena eksistensi Partai Demokrat ke depan akan ditentukan oleh seluruh kader Demokrat yang maju sebagai caleg. Kader Demokrat yang harus memastikan bahwa apa yang sudah dicapai selama ini bisa dipertahankan, dilanjutkan dan disempurnakan. Saya terkenang saat pemilihan legislatif 2009 yang lalu, ketika mengikuti program pendidikan dan pelatihan kader Partai Demokrat. Dengan bersungguh-sungguh menjalankan semua program diklat dan akhirnya berhasil memenangkan pileg hingga menjadi anggota legislatif dengan suara terbanyak se-Indonesia. Dengan melihat pengalaman yang manis tersebut, saya berharap kita semua mengikuti pembekalan caleg ini untuk dijadikan pedoman dan menambah spirit perjuangan kita. Insyallah perjuangan dan cita-cita kita dengan ridho Tuhan bisa membuahkan hasil yang maksimal. Saya sangat optimis caleg Demokrat akan diterima masyarakat. Saya optimis, karena saya melihat wajah-wajah kemenangan. Partai Demokrat telah menyiapkan calon wakil rakyat yang memiliki agenda mulia untuk masyarakat dan konstituen lewat jalur politik. Semoga lewat diklat ini, caleg Demokrat memiliki substansi-substansi yang cukup sebagai bekal perjuangan di lapangan. Pesan saya, merilah kita menjadi caleg-caleg yang mampu mendedikasikan dirinya di parlemen, bukannya menjadikan DPR sebagai arena belajar berpolitik. (**)

Media Komunikasi Edhie Baskoro Yudhoyono

Koran Sinergis Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

Pemimpin Umum

Edhie Baskoro Yudhoyono

Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab

Bonggas Adhi Chandra

Redaktur Pelaksana David Christian Bojoh

Editor

Luciana Dita Chandra

Koordinator Liputan Daerah Frend Mashudi

Litbang Ale Kontributor Daerah

Artistik : Herry Purnomo (Qirun)

Pacitan : Hernawan A. Priyana, Yuniardi Sutondo, Frend Mashudi. Ponorogo : Muh. Nurcholis. Trenggalek: Dimas. Magetan : M. Choiri. Ngawi : Ardian

Sirkulasi dan Distribusi

Fotografer

Jl. Piere Tendean No. 7 Pucang Sewu Pacitan 63513 Jawa Timur Telp. 0357 - 881993 Fax. 0357 - 881993 Email. info@edhiebaskoro.com

EBY Team

Tata Letak dan Desain Grafis F-design & Griya artwork

EBY Team Dapil VII

Alamat Redaksi

Wartawan dan tim redaksi Koran Sinergis dilengkapi dengan ID card atau kartu pers setiap melakukan kegiatan jurnalistiknya. Nama wartawan dan tim redaksi Sinergis tertera dalam kolom Susunan Redaksi di atas. Dalam melakukan kegiatan jurnalistik-nya, wartawan dan tim redaksi Sinergis dilarang memungut/meminta biaya apapun dari/kepada narasumber.

Edisi: Khusus Oktober 2013


>> rakyat bicara

KORAN SINERGIS

Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

03

Koran Sinergis Membangun

Persatuan Sepakbola Wanita NGUMBUL FC, Kecamatan Tulakan Pacitan

BERFIKIR Positif dan membangun, itulah kesan pertama ketika kami membaca Koran Sinergis. Informasinya sangat mencerdaskan. Karena berbagai program-program Pemerintah Pro Rakyat diwartakan dalam Koran Sinergis. Sangat beda dengan media lainnya. Memang belum semua lapisan masyarakat menikmati semua program tersebut. tetapi paling tidak dalam pemberitaan Koran Sinergis mampu menjabarkan dan menginformasikan apa-apa saja yang sudah diperbuat dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pro Rakyat. Sukses Pemerintah Pro Rakyat. Bravo Koran Sinergis.

PKH Bantu Anak Kami Terus Sekolah PROGRAM Keluarga Harapan (PKH) yang kami terima dari Pemerintah Presiden SBY sangat bermanfaat bagi keluarga kami. PKH sangat membantu keluarga kami, dua anak kami kini masih terus bisa sekolah. Perekonomian kami juga tercukupi. Mudahmudahan PKH ini terus bisa kami nikmati serta kedepan masyarakat penerima pun bisa ditambah jumlahnya. Kami yakin PKH akan mampu membantu mensejahtera masyarakat. Matur suwun. SUTARMI. Warga Desa Ploso Kecamatan Punung-Pacitan

Lanjutkan Pembangunan Pro Rakyat KAMI berharap Partai Demokrat dan SBY melanjutkan semua Program-Program Pro Rakyat nya di masa yang akan datang. Karena sangat bermanfaat bagi masyarakat kecil. Selain itu Pemerintah RI dibawah kepemimpinan sosok SBY mampu menjaga stabilitas keamanan. Ini membuktikan bahwa Pemerintah RI mampu menjadi penganyom masyarakat. Semoga Pemerintahan di masa yang akan datang tetap Pro Rakyat. Amien.

Kelompok Pemuda Pembudidaya Ikan Dusun Tempel. Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan

Ruang ini kami dedikasikan untuk masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya secara terbuka. Terkait program-program pemerintah pro Rakyat. Kami juga memberi ruang untuk megutarakan berbagai persoalan lewat media sosial melalui twitter dan Facebook. twitter@koransinergis Facebook: koran_ sinergis

Edisi: Khusus Oktober 2013


04 GOA GONG edisi khusus

Batuan karts yang ditembusi oleh air yang meresap itu membentuk aneka ornamen stalagtit dan stalagmit yang beraneka. Ada yang bertautan. Ada yang mirip rambut terurai. Mirip keong raksasa. Labirin. Warnanya ukiran alam itu dominan coklat tua kekuningan. Ada juga yang masih berwarna putih. Menandakan stalagtit dan stalagmitnya masih baru. Sedang tumbuh dan berkembang. Setia mengukir keelokan di perut bumi. Itulah yang akan kita lihat bila kita menyusuri Goa Gong.

Goa Gong, D Mutiara Yang Terpendam

ijuluki sebagai Kota 1001 Gua, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memiliki satu gua terkenal: Goa Gong. Terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, 37 kilometer dari Kota Pacitan, obyek wisata ini bisa dicapai menggunakan mobil atau motor. Kondisi jalan pun telah beraspal, tapi alurnya cukup berliku. Di antaranya ada tebing serta jurang pegunungan. Goa Gong diklaim sebagai gua terindah se-Asia Tenggara. Pujian itu tidak lah berlebihan, karena Goa Gong memang bagus dan unik. Cukup dengan membayar tiket masuk Rp 6.000 per orang, kita akan ditemani satu orang pemandu untuk memulai petualangan menyusuri keindahan Goa Gong. Mulut Goa Gong tak begitu lebar. Namun, ketika masuk lebih dalam lagi, sejumlah ruangan gua tampak luas. “Goa Gong memiliki jalur jalan sepanjang 300 meter� kata Adi, pemandu goa yang bertugas ditempat tersebut. Semakin masuk/turun ke dalam goa, keindahan Goa Gong makin sempurna. Uniknya, stalagtit dan stalagmit tembus cahaya yang berasal dari aneka lampu warna-warni dan menghasilkan gradasi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono disambut para pengunjung untuk berfoto bersama didepan pintu masuk goa Gong.

Edisi: Khusus Oktober 2013

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat mengunjungi Goa Gong di desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.

warna warna unik. Di dalam Goa Gong terdapat lima sendang yang bernilai magis bagi yang mempercayainya. Sendang-sendang tersebut antara lain: Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto yang dipercaya memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit. Gua Gong memiliki beberapa ruangan. Ruang pertama adalah ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil dengan air dingin dan bersih di dalamnya. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari, yang menurut cerita, di ruangan ini kadang melintas bayangan seorang wanita cantik yang menyerupai bidadari. Ruang ketiga dan keempat adalah ruang kristal dan marmer, di mana di dalam ruangan tersebut tersimpan batu kristal dan marmer dengan kualitas yang mendekati sempurna. Hal unik lainnya dari goa ini adalah adanya bagian-bagian goa yang diberi nama. Stalaktit dan stalakmit diberi nama Selo Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin. Ruangan kelima merupakan ruangan


edisi khusus

GOA GONG

05

Semakin masuk/turun ke dalam goa, keindahan Goa Gong makin sempurna. Uniknya, stalagtit dan stalagmit tembus cahaya yang berasal dari aneka lampu warna-warni dan menghasilkan gradasi warna warna unik.

yang paling lapang. Di tempat ini pernah diadakan konser musik empat negara (Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis) dalam rangka mempromosikan keberadaan Gua Gong ke mancanegara. Ruang keenam adalah ruang pertapaan, dan ruang terakhir adalah ruang Batu Gong. Di ruangan ini terdapat batubatu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong. Berdasarkan cerita turun-temurun, Goa Gong ditemukan dua sesepuh Desa Bomo, Mbah Noyo Soemito serta Mbah Joyo Rejo, pada 1924. Kala itu, kekeringan tengah melanda Pacitan. Dan kedua lelaki itu bertapa dalam Goa Gong hingga menemukan empat mata air. Namun, sepeninggal Mbah Noyo, Goa Gong tidak pernah lagi disinggahi penduduk. Baru pada 5 Maret 1995, masyarakat setempat kembali mencari keberadaan gua. “Awalnya ayah saya yang cerita tentang gua yang ditemukan kakek,” kata Wakino, cucu Mbah Noyo, dalam buku panduan wisata Goa Gong. “Lalu saya mengajak beberapa orang mencari gua ini.” Proses pembentukan stalaktit dan stalakmit batu kapur itu sangatlah lama sampai membuatnya berupa seperti batu marmer dan kristal. Bentuk ornamen stalaktit dan stalakmit yang unik dan beragam itu menambah keindahan gua.

Ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil dengan air dingin dan bersih di dalamnya.

“Stalaktit dan stalakmit yang menimbulkan suara gong, di antaranya Selo Citro Tirto Agung dan Senden Bumi,” kata Adi. Pada tahun 1996, Pemerintah Kabupaten Pacitan membangun fasilitas tangga jalan, pagar, lampu penerangan, dan mesin pendingin ruangan. Namun, bentuk gua yang menjorok jauh serta curam ke dalam membuat udara sangat pengap dan lembab. Karena itu, pengunjung harus mengatur napas kala menyusurinya. “Jalan setapaknya licin dan basah, jadi harus hati-hati.” Goa Gong hanya memiliki satu akses pintu masuk dan keluar. Dengan demikian,

pengunjung harus berjalan melalui rute satu arah memutar, mulai dari pintu masuk sampai keluar. Ruang tengah dan ujung gua bentuknya cukup luas dan menjorok. Semakin ke ujung gua, semakin ke bawah. Banyak hal yang menarik yang kadang luput dari pengamatan kita, kadang kita lupa bahwa didekat kita Tuhan telah memberikan anugrah-Nya sehingga kita tidak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk menggagumi ciptaanNya. Mungkin kata itulah yang pantas untuk mengawali perkenalan kita akan sebuah pariwisata lokal yang terletak di Kabupaten Pacitan Jawa Timur ini. (Frend Mashudi)

Penataan lokasi kuliner tradisional dan suvenir khas Pacitan yang tertata apik mengapit sisi kanan dan kiri jalan menuju goa.

Edhie Baskoro Yudhoyono

Goa Gong salah satu site terbaik dan terindah

Goa gong Ini merupakan salah site terbaik dan terindah di Pacitan, diantara berbagai situs dan site obyek wisata di Pacitan, keindahannya masih alami, tidak disentuh dan dipahat secara tek nologi dan sangat khas,” ungkap Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat saat mengunjungi Goa Gong di desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan beberapa bulan lalu. Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrap dipanggil Ibas ini mengaku baru kali pertama ini mengunjungi gua Gong. Takjub, itulah Kesan pertama yang dirasakan Putra Bungsu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini ketika menyusur lorong goa Gong. “Ornamen stalaktit dan stalagmitnya sangat bagus, keasrian dan keasliannya harus tetap terjaga ini merupakan aset Pacitan,” ungkapnya. Dirinya mengakui, penataan site goa Gong harus memperhatikan sisi keindahan dan keasliannya agar Goa ini tetap terjaga kelestariannya. “Saya sudah berbicara dengan dinas Pariwisata Pacitan, bahwa dikatakan goa ini akan diperjuangkan di Unesco bila mendapatkan sertifikasi dan pengakuan

dunia ini akan menjadi salah satu situs yang akan diandalkan ke depannya, untuk itu penataan ornamen pendukung harus memperhatikan sisi keasliannya,” Imbuh Ibas. Penataan ornamen luar tersebut, Ibuhnya menyangkut penataan lokasi kuliner tradisional dan sovenir khas Pacitan. “Keberadaan warung tradisional dan suvenir khas Pacitan juga harus tertata sebagai aspek pendukung wisata Goa Gong ini,” sergahnya. Untuk sarana transportasi dan jalan ke lokasi, Ibas mengakui sudah sangat layak. “Sarana transportasi sepertinya sudah sangat mendukung, yang perlu di genjot saat ini mungkin adalah aspek promosinya, saya selaku anggota DPR RI wakil masyarakat Pacitan akan mendukung dan membantu memperkenalkan bahwa di Pacitan ini ada tempat wisata yang bagus, indah dan luar biasa, berkelas yang tak kalah dengan goa-goa di dunia manapun, ini merupakan obyek wisata yang layak dikunjungi oleh bangsa kita dan wisatawan asing,” tukasnya. Frend Mashudi

“Goa gong Ini merupakan salah site terbaik dan terindah di Pacitan, diantara berbagai situs dan site obyek wisata di Pacitan, keindahannya masih alami, tidak disentuh dan dipahat secara teknologi dan sangat khas,” Edhie Baskoro Yudhoyono

Edisi: Khusus Oktober 2013


06

edisi khusus

JALAN LINTAS SELATAN

Jalan Lintas Selatan (JLS) sepanjang 30,91 KM pada ruas Pacitan-Sidomulyo-Hadiwarno yang melintasi pesisir pantai

JLS Pacitan Beroperasi,

Kembangkan Potensi Wilayah Selatan Infrastruktur menjadi syarat penting guna mendorong perkembangan suatu wilayah. Untuk itu, menjadi komitmen pemerintah terus mendukung pembangunan sarana dan prasarana itu, guna mendorong pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

D

emikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI Djoko Kirmanto saat meresmikan jalan lintas selatan (JLS) PacitanSidomulyo di Pacitan, Kamis (22/8). Dengan telah terbukanya jalur selatan ini lanjut Menteri, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan wilayah di

Edisi: Khusus Oktober 2013

Jawa Timur. “Jalan Lintas Selatan diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas dan membuka isolasi wilayah,” ujarnya saat memberikan sambutan peresmian di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Kamis (22/8). Proyek JLS meliputi jalan sepanjang 30,91 kilometer pada ruas PacitanSidomulyo-Hadiwarno. Jalan sepanjang itu dibangun selama empat tahun. Mulai 20082012 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp380,99 miliar. Termasuk di dalamnya delapan jembatan dan satu overpass, yakni Jembatan Gawang I & II, Kakap, Worawari, Padi Dangkal, Balang, Soge I & II, dan overpass Gayam. Menurut dia, ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu syarat penting untuk mendorong perkembangan suatu wilayah. Sehingga menjadi salah satu komitmen pemerintah untuk mendukung pembangunannya. Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Tahun 2013 Kementerian PU telah

mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp2,9 triliun. Berupa program penyelengaaraan jalan nasional dan pengelolaan sumber daya air. Dan lebih dari itu di tahun 2014,” ucapnya. Dia berharap dengan gelontoran anggaran sebesar itu pemerintah daerah dapat mempercepat implementasi programnya. Khusus di wilayah selatan Jatim, Djoko yakin keberadaan infrastruktur jalan dapat meningkatkan arus transportasi barang dan manusia. Selain itu akan ada banyak sektor yang juga terdampak, salah satunya pariwisata. Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Muryanto mengatakan program JLS melalui delapan kabupaten. Mulai Kabupaten Pacitan di ujung barat, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Jember, sampai Banyuwangi. Proses studi pembangunan JLS sendiri telah dilakukan sejak tahun 1998. Sedangkan kelayakan dilakukan tahun 2001 silam. “Provinsi Jatim memiliki jaringan jalan lintas tengah, selatan, dan jaringan antar lintas. Perkembangan paling pesat ada dibagian Utara. Sehingga

kondisinya sangat padat. Karena itu, pemerintah berupaya mengembangkan potensi di wilayah Selatan,” tuturnya. Dia mengatakan salah satu pertimbangan pengembangan jalan di kawasan selatan Pulau Jawa karena perkembangan lalu lintas di pantai utara berkembang lebih cepat. Tetapi perkembangan pesat itu tak sebanding dengan ketersediaan jalan dan jembatan sehingga lalu lintasnya padat. “Agar pertumbuhan ekonomi lebih berimbang, pemerintah pusat dan daerah berupaya meningkatkan prasarana jembatan dan jalan. Apalagi selatan Jawa Timur memiliki potensi besar di bidang pariwisata, perdagangan, pertanian, dan perkebunan,” katanya. Lebih lanjut, Joko mengatakan, pembangunan jalan lintas pantai selatan, sepanjang 30,1 km dan 9 jembatan sepanjang 540 meter. Pra studi kelayakan dimulai sejak Tahun 1998, dan studi kelayakan pada Tahun 2001, yang ditindak lanjuti dengan detail enginering design pada Tahun 2002. “Lahan yang dibebaskan seluas 740 hektar, dengan anggaran sekitar 96 miliar. Pembangunannya secara multi


edisi khusus

JALAN LINTAS SELATAN "Pemerintah dalam hal ini Presiden SBY dan jajaran kabinetnya telah memberikan perhatian besar pada pembangunan infrastruktur, karena pemerintah meyakini, pembangunan infrastruktur dapat memacu dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mobilitas industri dan perdagangan, serta memperluas lapangan kerja" Ibas

kwantitasnya tidak sama. Persoalan tersebut lebih dipengaruhi, kondisi geografis setiap wilayah. Sementara waktu, pertumbuhan ekonomi masih terkonsentrasi diwilayah Utara. Padahal sejatinya, potensi ekonomi lebih dominan diwilayah Selatan. “Karena itu, pembangunan jalan lebih difokuskan diwilayah Selatan. Pembangunan JLS, diharapkan lebih diprioritaskan. Meski secara topografi, kondisi Pacitan banyak gunung kapur. Akan tetapi, dengan terbangunnya JLS, dipandang mampu menumbuhkan perekonomian diwilayah Selatan, khususnya Pacitan. Sehingga akan membuka keterisoliran daerah,” bebernya. Dilain pihak, Panitia Pembuat Komitmen (PPK) jalan GlonggongPacitan-Hadiwarno-Batas Trenggalek Agus Sutanto menjelaskan saat ini pihaknya juga menangani beberapa paket jalan di Pacitan. Paket tersebut yaitu Glonggong-Pacitan 36,5 km, PlosoPacitan/Lingkar Pacitan 4,8 km, dan Hadiwarno-Batas Trenggalek 15 km. Agus melanjutkan pembangunan Glonggong-Pacitan akan selesai pada akhir 2013. Saat ini pekerjaan hanya menyisakan penanganan 11 km. Sedangkan untuk ruas Ploso-Pacitan atau Lingkar Pacitan saat ini sedang proses lelang karena menggunakan dana

menjadi mudah dan bisa ditempuh dalam waktu relatif singkat. Namun dilain pihak, bupati juga tidak menampik, sejumlah ruas jalan kabupaten, kondisinya sangat memprihatinkan. Menurut Indartato, panjang jalan kabupaten sekitar 740 km. “Dari jumlah tersebut, yang masih layak kurang dari 50 persen. Sementara sisanya, sangat memprihatinkan,” ungkapnya. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat ini, mengungkapkan, dibandingkan jalan nasional dan provinsi, keberadaan jalan kabupaten secara kwantitas memang jauh lebih panjang. Akan tetapi dari kualitasnya, memang sangat jomplang. Panjang jalan nasional di Pacitan, sekitar 135 km, dan yang layak sekitar 74 persen. Jalan milik provinsi, lanjut Indartato, tercatat sepanjang 74 km. “Yang layak sekitar 57 persennya,” sebut orang nomor satu di Pacitan ini, kemarin. Indartato sangat mengapresiasi atas sinergitas masyarakat dengan pemerintah. Sehingga akses jalan lintas pantai selatan yang baru saja diresmikan Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto, bisa rampung pembangunannya tanpa masalah. Selain jalan, bupati juga mengatakan, masih banyak lagi proyek infrastruktur ke cipta karyaan. “Seperti wisma atlet, gedung pemuda, dan 10 ribu sambungan air bersih perumahan yang

07

tengah, sambung bupati, sudah mulai dilaksanakan. “Mudah-mudahan, sebentar lagi selesai. Kami berharap kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, agar jalan-jalan kabupaten bisa mendapatkan bantuan,” pungkasnya. Apresiasi positif dilontarkan Sekertaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas ini, menurutnya pemerintah dalam hal ini Presiden SBY dan jajaran kabinetnya telah memberikan perhatian besar pada pembangunan infrastruktur, karena pemerintah meyakini, pembangunan infrastruktur dapat memacu dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mobilitas industri dan perdagangan, serta memperluas lapangan kerja. Ibas menegaskan dukungannya agar implementasi program-program pembangunan infrastruktur publik khususnya di daerah-daerah secepatnya dapat berjalan. “Saya sangat setuju implementasi pembangunan infrastruktur publik menjadi prioritas pemerintah khususnya di Dapil VII Jawa Timur. Kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring percepatan pembangunan sarana dan fasilitas masyarakat oleh pemerintah,” terang Ibas diruang kerjanya di Jakarta belum lama ini.

“Saya sangat setuju implementasi pembangunan infrastruktur publik menjadi prioritas pemerintah khususnya di Dapil VII Jawa Timur. Kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring percepatan pembangunan sarana dan fasilitas masyarakat oleh pemerintah,” Ibas

Di sela kunjungan kerjanya, Ibas menyempatkan diri untuk meninjau pembangunan infrastruktur di Pacitan

years, sejak Tahun 2008 hingga 2012, dengan alokasi anggaran senilai 396 miliar,” tandas dirjend. Hal senada diungkapkan Siswo Heri Toto, Kepala Bakorwil Madiun, keberadaan Jalan Lintas Selatan bisa menjadi semangat bagi masyarakat untuk membangun daerahnya. Siswo menerangkan, Provinsi Jatim memiliki jaringan jalan sangat panjang. Mulai jaringan Utara dan Selatan. Kondisi setiap jaringan, baik dari sisi kualitas dan

APBN-Perubahan 2013 senilai Rp115 miliar. “Jalan sepanjang 4,8 km tersebut nantinya juga akan dibangun dua jembatan masing-masing sepanjang 60 meter dan 250 meter,” paparnya. Sementara itu, Bupati Pacitan, H. Indartato, mengatakan, saat ini pembangunan akses jalan di Pacitan berkembang pesat. Beberapa daerah yang semula sulit terjangkau, sekarang

diberikan cumacuma,” jelas dia. Soal sulitnya medan jalan yang menghubungkan Pacitan - Ponorogo, saat ini tinggal menyisakan 0,6 km yang belum rampung pengerjaannya. Sedang jalan poros

Tim Liputan: Frend Mashudi Yuniardi Sutondo Grafis: F-design

Edisi: Khusus Oktober 2013


08 MENUJU GEOPARK DUNIA edisi khusus

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan rencana pembangunan geopark ini pada 2006. Dari total wilayah Pacitan seluas 1.389 kilometer persegi, seluas 91.830 hektar berupa tanah endapan zaman tua (meoson) dan 36.829 hektar merupakan batu kapur zaman tua .

Pacitan Berpeluang Masuk Daftar Global Geopark Network (GGN)

I

mpian Kabupaten Pacitan untuk mengenalkan bentang alam Karst sebagai kawasan taman bumi dunia bukan sekedar isapan jempol. Dengan berbagai potensi yang dimiliki baik pantai, goa dan luweng, kesenian rakyat hingga situs purbakala, kabuapten diujung selatan Jawa Timur ini dinilai sejumlah pakar memiliki potensi yang menjual. Ungkapan tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Achyaruddin, dalam rapat koordinasi persiapan pengusulan Geopark Gunungsewu, kabupaten Pacitan, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul, Jumat (7/9) di Pacitan. Keindahan warisan bumi Pacitan yang termasuk bagian dari bentang alam kars Gunungsewu tandas achyaruddin, memiliki instrumen yang lengkap untuk diusulkan menjadi kawasan Geopark. Begitu juga dengan wilayah kars Wonogiri dan Gunung Kidul.

Edisi: Khusus Oktober 2013

Kars Pacitan memang memiliki keunikan. Karst itu sebenarnya rangkaian Pegunungan Seribu yang memanjang. Berawal dari Gombong (Jawa Tengah) sampai Pacitan. Tepatnya pantai Tamperan. Itulah sebabnya, batuan karst banyak menghiasi di kawasan pantai Pacitan dan juga daerah Goa seperti Goa Gong, Goa Tabuhan, Luweng Ombo dan Luweng Jaran. Bahkan, masih ada goa atau luweng yang sampai saat ini menjadi sentra penelitian arkheologi dunia.Itulah sebabnya, Pacitan juga dijuluki sebagai Kota 1001 Goa.Begitu juga dengan temuan fosil manusia purba,ribuan tahun lalu maupun fosil peralatan manusia purba yang jumlahnya ribuan. Hanya saja untuk mengangkat kawasan karst Pacitan tidak hanya berpangku pada satu pihak, namun juga semua elemen. Mulai dari pemangku kebijakan, pihak terkait serta yang tak kalah penting adalah masyarakat Pacitan.

Karena dengan dijadikanya kawasan karst sebagai warisan dunia maka diharapkan akan ada dampak positif yang dirasakan masyarakat serta pemerintah daerah dalam mengembangkan ekonomi lokal. Hal senada juga diungkapkan Bupati Pacitan Indartato. Dengan terbukanya pintu promosi kawasan karst gunungsewu melalui Geopark, maka diharapkan sektor pariwisata di tiga kabupaten khususnya Pacitan semakin meningkat. Apalagi kabupaten bertetangga lintas Provinsi ini sudah memiliki hubungan erat kerjasama berbagai bidang melalui wadah Paguyuban Pacitan, Wonogiri Dan Wonosari kabupaten Gunung Kidul (Pawonsari). Setelah gagal masuk dalam daftar Global Geopark Network (GGN) atau jaringan geopark Internasional, Taman Bumi Pacitan kembali diajukan pada pertengahan tahun 2013. Namun, tentunya dengan persiapan lebih matang. Untuk mendapat pengakuan dari Dunia (UNESCO), baik kabupaten Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul

harus lebih bekerja keras. Guna syarat geopark dalam jejaring Global, dibutuhkan beberapa kriteria. Antara lain, Geologi dan bentang alam, struktur managemen pengelolaan, informasi dan pendidikan serta pelaksanaan ekonomi kreatif yang berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat. “Untuk membuat geopark, perlu pengkajian yang sangat serius dan saat ini masih berlangsung,� kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Winarno Sudjas. Jika sudah terbangun, goa-goa yang ada di Pacitan saling terhubung menjadi satu paket wisata yang menarik. Jika lelah menelusuri goa, wisatawan memiliki pilihan untuk bersantai di 10 pantai yang ada di Pacitan. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab dipanggil Ibas mengungkapkan, kekayaan alam yang dimiliki Pacitan sangatlah berlimpah.


edisi khusus

MENUJU GEOPARK DUNIA Mulai dari kekayaan geologi, arkeologi, sejarah dan budayanya. “Aset geologi itu bisa jadi wadah untuk pendidikan geologi, sejarah, sekaligus tempat pariwisata. Potensi ini menjadi momentum promosi kawasan karst gunungsewu melalui Geopark, sehingga sektor pariwisata di Pacitan semakin meningkat.” Ungkap Ibas. Ibas berharap, harus ada upaya pelestarian yang tentunya tidak mengindahkan adat istiadat dan kearifan budaya lokalnya. “Harus ada kesadaran kolektif, baik pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan kawasan-kawasan cagar budaya dan geologi agar tetap lestari,” harapnya. Kabupaten Pacitan sendiri memiliki banyak potensi untuk diusulkan masuk sebagai Geopark. Antara lain, lintas geologi

Sepanjang lintasan ini menyuguhkan pemandangan alam yang indah, termasuk daerah Pacitan Timur dengan kompleks Gunung Lima-nya. Lintas Geologi Punung Lintasan di daerah Punung berhubungan dengan kehidupan dan sejarah budaya masa lalu (arkeologi) antara Goa Tabuhan dan Goa Gong. Melalui Song Terus dan Song Gupuh. Goa Gong merupakan gua wisata beraspek estetika yang menjadi objek unggulan pariwisata di Pacitan. Di Song Terus dapat dilihat replika manusia prasejarah penghuni gua, serta benda-benda hasil budaya seperti artefak batu dan bekal kubur. Lintasan Geologi Sungai Baksoka Di sepanjang Sungai Baksoka, terdapat

Gugusan Karts Gunungsewu

jadi. Artefak yang ditemukan pengunjung akan ditukar dengan piagam, dan benda tersebut akan dikembalikan ke tempat semula. Lintasan dapat diperpanjang hingga Telaga Ngrijangan, salah satu telaga yang berair sepanjang tahun di Pacitan Barat. Pengunjung taman geologi dapat melakukan diskusi berkaitan dengan sejarah terbentuknya telaga atau asal mula batu gamping rijangan yang singkapannya sangat langka Lintasan Geologi Luweng Jaran dan Pantai Watukarung Di antara Luweng Jaran dan Pantai Watukarung merupakan lintasan panjang yang mengikuti jalan setapak, mulai dari perbukitan di sebelah utara hingga pantai di sebelah selatan. Luweng Jaran adalah kompleks gua aktif yang panjang,

09

yang diikuti dengan bunyi melengking. Semburan mirip geyser ini terjadi secara periodik, disebabkan oleh gelombang yang menekan air laut dan udara yang terjebak di dalam saluran di sepanjang retakan batuan. Lintasan geologi Srau Lintasan geologi di Srau yang luas mengajak pengunjung memaknai bentukan morfologi pantai kars, selain menikmati keindahan pemandangan alamnya yang masih asli. Di lepas pantai terdapat pulau-pulau kecil (stack). Selama bulan September-Oktober pulau-pulau itu menjadi hampiran burung-burung yang bermigrasi dari Australia menuju daratan Asia. Proses abrasi pada salah satu stack menghasilkan lubang, dan di beberapa tempat lainnya menghasilkan bentukan

Teluk Pacitan

Luweng Jaran Watukarung

Pantai Srau

Pantai Mbuyutan Pantai Klayar Pantai Nampu

Ngrijangan

“Aset geologi itu bisa jadi wadah untuk pendidikan geologi, sejarah, sekaligus tempat pariwisata. Potensi ini menjadi momentum promosi kawasan karst Gunungsewu melalui Geopark, sehingga sektor pariwisata di Pacitan semakin meningkat.” Ibas. yang berkaitan dengan pengangkatan aktif pantai selatan, pantai Teleng, Pancer Door, Klayar, Srau, Nampu dan pantai Buyutan, lintas geologi prasejarah, seperti goa tabuhan, song terus, song keplek dan song gupuh serta dusun ngrijangan yang banyak diteliti para ahli sebagai situs prasejarah. Sedangkan lintas geologi budaya kabupaten Pacitan memiliki budaya upacara adat ceprotan serta wayang beber. Pengemasan pengembangan Geopark Pacitan akan didasarkan pada lintasanlintasan geologi (geotrails) yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan seperti: Lintasan Geologi Teluk Pacitan Lintasan geologi ini berkaitan dengan proses pengangkatan aktif pantai selatan dan bukti-bukti lapangan yang mendukungnya. Diawali dari Teluk Pacitan kemudian menelusuri pinggiran teluk bagian barat hingga pantai curam di bagian selatan. Segmen lintasan bagian selatan merupakan singkapan batuan andesit, yang menjadi batuan dasar karst. Di sekitarnya merupakan kawasan hutan lindung yang menjadi habitat kera.

lintasan geologi yang menawarkan aspek geologi dan arkeologi sekaligus. Pada segmen sungai bagian utara, jalan raya Donorojo-Pacitan menjadi pembatasnya. Pengunjung dapat mencermati singkapansingkapan batuan Oligo-Miosen dan Miosen Tengah yang berfungsi sebagai alas batu gamping karst. Segmen sungai bagian selatan menyimpan batu gamping yang kaya fosil koral, foraminifera, dan moluska. Daerah Baksoka merupakan situs arkeologi, sehingga tidak mengherankan jika pengunjung menemukan artefak atau kepingan fosil tulang vertebrata di sepanjang sungai. Karena benda-benda arkeologi itu dilindungi oleh undangundang, temuan oleh pengunjung akan ditukar dengan piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Bupati Pacitan Lintasan Geologi Desa Ngrijangan Lintasan di sekitar Desa Ngrijangan memberi informasi tentang sumber bahan baku artefak pada Zaman Neolotikum. Sumber itu berupa bukit yang disusun oleh batu gamping rijangan. Di sekitar bukit banyak dijumpai beliung dan mata panah, baik yang sudah jadi maupun setengah

dan segmen lorong yang dipetakan baru mencapai 18 km dari mulut gua. Gua bertingkat dengan sungai bawah tanah yang dalam dan aneka ornamen yang indah ini dikembangkan menjadi gua wisata minat khusus. Mulut Luweng Jaran adalah tempat masuknya sungai permukaan musiman, yang berhulu jauh di sebelah timur lautnya. Sungai bawah tanah ini kemudian mengalir sampai ke Gua Kasimin di Pantai Watukarung. Aliran air yang keluar membentuk sungai permukaan yang bermuara di teluk kecil Watukarung. Pantai yang menjadi tempat pendaratan perahu nelayan ini dilengkapi dengan tempat pelelangan ikan. Lintasan geologi Pantai Klayar Pantai Klayar menawarkan pemahaman terhadap morfologi pantai yang dipengaruhi oleh struktur geologi dan gejala pengangkatan aktif pantai selatan. Pengangkatan ditunjukkan oleh tersingkapnya endapan batu-gisik (beachrock), yang sebagian permukaannya tertutup rumput laut. Di pantai ini terdapat efek atraksi alam yang menarik, yaitu semburan air setinggi belasan meter

pulau-pulau kecil seperti cendawan. Lintasan Geologi Pantai Nampu Lintasan geologi di sekitar pantai Nampu menunjukkan keunikan bentang alam karst yang diwakili oleh bukit-bukit soliter berbangun sinusoida. Dolina antar bukit yang terisi terra-rossa membentuk dataran, sehingga bentuk lekuk topografinya tidak dijumpai lagi. Kompleks bukit yang tersesarkan berbentuk gawir setinggi puluhan meter, dan sekaligus mengklasifikasikan Pantai Nampu menjadi pantai curam. Lintasan Geologi Pantai Mbuyutan Pantai Mbuyutan terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, sekitar 40 km dari kota Pacitan. Panorama Samudera Indonesia yang membentang luas dan pasirya yang putih berkilau mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, terdapat pulau-pulau karang kecil yang menghiasinya, sehingga kita seolah-olah dibawa ke sebuah pantai impian. (Frend Mashudi)

Edisi: Khusus Oktober 2013


10 AKADEMI KOMUNITAS edisi khusus

“Peran kaum muda untuk membangun bangsa harus dimulai dengan prestasi sedini mungkin. Saya melihat potensi siswa-siswi di Kabupaten Pacitan sangat bervariatif. Untuk itu, tentu perlu kita dukung bersama, kehadiran Akademi Komunitas ini tentunya akan menjadi spirit baru dalam memupuk prestasi siswa, “ Ibas

P

royek pembangunan SMK Model/ Rujukan di Kabupaten Pacitan, memang sudah selesai. Bupati Pacitan, H. Indartato menegaskan, pembangunan SMK tersebut merupakan langkah awal pendirian Akademi Komunitas (AK) di Pacitan. Disadarinya, bahwa gedung SMK yang saat ini masih tergabung dengan SMK Negeri 2 Pacitan itu dibangun saat masa transisi pelaksanaan amanat undang-undang pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, keberadaan gedung tersebut tidak langsung berstatus sebagai Akademi Komunitas, melainkan harus melalui SMK. “Karena anggaran pembangunannya masih berada di Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. Nanti setelah jadi AK, baru statusnya akan menjadi perguruan tinggi,” ujarnya, Kamis (3/10). Bupati menjelaskan, selain di Pacitan AK juga dibangun di 19 lokasi lainnya. Namun berbeda dengan yang di Pacitan, pendirian AK lainnya nanti tidak melalui SMK, melainkan langsung berstatus sebagai akademi komunitas. Pembangunan AK di Pacitan yang menelan angaran 50 miliar tersebut, direncanakan membidangi beberapa program studi. Diantaranya perhotelan, kelautan, dan industri. “Dengan adanya AK yang berbasis sumber daya lokal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga akan menciptakan tenaga kerja yang lebih baik serta handal,” harap Indartato. Sementara itu, Sekkab Pacitan, H. Mulyono mengatakan, anak didik di Pacitan, sudah memiliki keahlian mengolah sumber daya. Karena itu, dengan adanya AK, mereka jadi lebih terampil untuk menjadi tenaga kerja yang handal. “Siswa didik yang nanti belajar di AK, bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya. Seperti diketahui, saat merilis AK di Pacitan, Mendikbud, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA. menjelaskan, pendirian AK telah disambut baik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan pada saat Rapat Kabinet Terbatas bidang Pendidikan, di Kemdikbud, 31 Juli 2012 lalu. “Inilah implementasi dari UU Dikti yang diharapkan akan dapat berkontribusi positif bagi peningkatan keterampilan tenaga kerja terdidik, sekaligus meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi,” katanya. Dalam kesempatan tersebut M Nuh sempat menjelaskan

Edisi: Khusus Oktober 2013

Ibas bersama Presiden SBY dan Ibu Ani saat memberikan buku-buku informasi pembanguan di SMA 1 Kabupaten Pacitan

SMK Model Pacitan, Rintisan Akademi Komunitas alasan pengembangan Akademi Komunitas (AK). “Kemendikbud saat ini agresif dalam investasi bidang SDM. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam peningkatan kapasitas SDM kita sekaligus mengatasi masalah ‘inferiority complex’ (ketidakpercayaan diri) masyarakat kita,” ujarnya. Ia menyebut kecenderungan “inferiority complex” tersebut menggejala di hampir seluruh lapisan masyarakat sehingga menjadi masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia dalam proses pembangunan. “Tentu kondisi tersebut harus segera dibenahi. Sebab, sesuai perkiraan para pakar, bersama China dan India, dalam dua atau tiga dekade mendatang Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia,” katanya. M Nuh ingin meyakinkan bahwa psikologi massal inferiority complex tersebut harus segera dikikis habis, salah satunya adalah dengan menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat. “Peningkatan kesadaran kolektif ini penting sehingga wawasan mereka tentang potensi Indonesia sebagai sebuah negara besar menjadi terbuka. Karena itulah adik-adik kita latih dan sekolahkan,” terang Mendikbud. Dikatakannya, kehadiran AK adalah salah satu semangat yang menjiwai UU Dikti berkait dengan kesetaraan; penguatan pendidikan vokasi; dan keutuhan jenjang pendidikan. Serta keterjangkauan. “Itu sebabnya, untuk lokasi pendirian AK dipilih beberapa daerah dengan kriteria antara lain; daerah yang selama

ini menjadi pemasok TKI, dan daerah dengan sumber daya alam melimpah dan belum termanfaatkan dengan baik. Kita berharap melalui AK ke depan struktur angkatan kerja akan berubah, berada di kelompok menengah. Ini sejalan dengan pelaksanaan PMU,” katanya. Nuh mengatakan, pendirian AK juga diprioritaskan di daerah yang memiliki sumber daya alam cukup melimpah, tetapi belum mampu dikelola dengan baik. AK yang berstatus negeri dan pendidikan vokasi setingkat diploma I (DI) ataupun D-II itu akan memiliki empat program studi antara lain otomotif, agro, teknologi informasi dan perhotelan. “Kita harus mendorong pendidikan vokasi,” katanya. Mantan Rektor ITS ini menambahkan, AK juga dibangun di Kota Palembang dengan anggaran Rp 40 miliar. AK juga akan dibangun di daerah lain yaitu Temanggung, Aceh Barat, Sumenep, Blitar, Lampung Tengah, Situbondo, Rejang Lebong, Sumbawa, Sidoarjo, Nganjuk, Bojonegoro, Kolaka, Tanah Datar, Kota Mataram, Kota Prabumulih , dan Tuban. Nuh menegaskan, biaya kuliah di AK lebih murah dan lebih terjangkau dibanding dengan politeknik. Menurut dia, investasi pemerintah harus lebih besar. “Banyak juga peminat swasta dan perusahaan-perusahaan (yang ingin mendirikan AK),” ujarnya. Dikatakannya pula, sasaran pendirian AK adalah meningkatkan kualitas ketenagakerjaan, memperbesar akses ke perguruan tinggi, serta meningkatkan angka partisipasi kasar (APK). Hanya saja Nuh juga mengungkapkan kendalanya,

yakni sulitnya menyiapkan tenaga pengajar. Menurut dia, tenaga di AK bisa dosen lulusan S2 dari perguruan tinggi atau instruktur dari industri. “Instruktur itu yaitu orang yang tidak harus S2, tetapi memiliki keahlian tertentu. Misalkan saja orangorang yang sudah berpengalaman di pabrik,” katanya. Meskipun bukan lulusan S2, tetapi karena kompetensinya berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bisa dibuat ekuivalensinya. Dengan demikian instruktur itu diakui pula sebagai dosen. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas mengakui, keberadaan Akademi Komunitas merupakan representasi dari menguatnya tantangan pendidikan terhadap kemandirian usaha dan profesionalisme dunia kerja. “Tentunya kita sangat berharap keberadaan Akademi Komunitas (AK) akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan SDM di Pacitan. Mampu menghasilkan tenaga-tenaga terdidik dan siap menghadapi dunia kerja, sekaligus memupuk kemandirian dalam usaha,” tukas Ibas. Dirinya mengakui, generasi muda Pacitan memiliki ketekunan dan semangat dalam menapaki masa depannya. ““Peran kaum muda untuk membangun bangsa harus dimulai dengan prestasi sedini mungkin. Saya melihat potensi siswa-siswi di Kabupaten Pacitan sangat bervariatif. Untuk itu, tentu perlu kita dukung bersama, kehadiran Akademi Komunitas ini tentunya akan menjadi spirit baru dalam memupuk prestasi siswa, “ tegasnya. (Frend Mashudi/ Yuniardi Sutondo)


edisi khusus

PLTU JATIM 1 PACITAN

11

PLTU Pacitan, Siap Diresmikan

S

"Satu lagi infrastruktur kebanggaan Pacitan dibangun. Apresiasi sebesar-besarnya kepada pemerintah yang terus bekerja keras membangun daerah semakin maju, keberadaan mega proyek PLTU ini diharapkan selain untuk memenuhi pasokan listrik Negara, juga akan mampu mendongkrak perekonomian Pacitan, " Ibas

ebelum beroperasi komersial (commercial of date/COD), proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdaya 2x315 Mw di Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, rencananya bakal diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) waktu dekat ini. Bupati Pacitan, H. Indartato, optimistis proyek pembangkit listrik yang menelan anggaran sekitar Rp. 6,5 triliun tersebut sudah siap dilaunching bersamaan kunjungan Presiden ke Pacitan pada tanggal 15 Oktober mendatang. “ Saat ini proses pengerjaannya sudah 100 persen,” kata Indartato, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (3/10). Bupati menegaskan, dengan selesainya proyek PLTU Jatim 1 di Pacitan tersebut, diharapkan bisa menopang pasokan listrik Jawa-Bali. Selain itu, lanjut dia, keberadaan pembangkit listrik tersebut juga akan mempercepat ekskalasi rasio elektrifikasi termasuk angka elektrifikasi di kabupaten berjuluk Kota 1001 Goa itu. “Kita optimistis, pasokan daya listrik akan tercukupi,” ujar bupati berbasis Partai Demokrat ini. Sekretaris Kabupaten Pacitan, H. Mulyono, menambahkan, saat ini PLTU Pacitan, sudah sangat siap beroperasi secara komersial. Dia mengatakan, dengan selesainya proyek PLTU di Pacitan, iklim investasi bakal semakin bergeliat. Sebab salah satu kunci masuknya para investor disuatu daerah karena tersedianya infrastruktur yang memadai serta sumber daya air yang cukup. “Semua itu sudah dimiliki oleh Pemkab Pacitan. Bukan hanya PLTU, dan JLS. Sebentar lagi pelabuhan niaga juga siap dibangun,” jelasnya, secara terpisah. Dilaporkan bahwa rasio elektrifikasi di Kabupaten Pacitan masih sangat rendah. Yakni hanya sekitar 65 persen. Hal terebut terjadi karena kondisi geografis yang relatif sulit untuk dijangkau listrik lantaran infrastruktur belum maksimal. Dengan kondisi medan yang sulit dan jumlah penduduk masih terpencar, akan dicari solusi terbaik untuk melistriki daerah tersebut sehingga rasio elektrifikasi Pacitan akan lebih baik. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas ini mengatakan mega proyek PLTU 1 Jawa Timur, Pacitan ini merupakan proyek prestisius yang akan membawa dampak besar dan positif bagi warga Pacitan. "Satu lagi infrastruktur kebanggaan Pacitan dibangun. Apresiasi sebesar-besarnya kepada pemerintah yang terus bekerja keras membangun daerah semakin maju, keberadaan mega proyek PLTU ini diharapkan selain untuk memenuhi pasokan listrik Negara, juga akan mampu mendongkrak perekonomian Pacitan, "ujarnya. Seperti diketahui, PLTU 1 Jawa Timur, Pacitan telah beroperasi secara komersil (Commercial Operation Date) pada 24 Juni 2013 untuk unit 1 dan unit 2 pada 21 Agustus 2013. PLTU ini merupakan bagian dari Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW dengan kapasitas 2X315 MW terletak di Desa Sukorejo, Kec. Sudimoro, Pacitan. Dengan beropeasinya PLTU Pacitan ini PLN dapat melakukan penghematan 4 trilyun pertahun. (Frend Mashudi/ Yuniardi Sutondo)

Alat berat mengangkut batu bara untuk dialirkan di coal yard PLTU 1 Pacitan, Jawa Timur, Kamis (29/8). PLTU 2x315 MW yang beroperasi pada 24 Juni 2013 untuk unit 1 dan unit 2 pada 21 Agustus 2013 tersebut akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bulan Okober 2013 ini.

Edisi: Khusus Oktober 2013


12

edisi khusus

SINERGIS WAWANCARA

B

elum lama ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pemerintah memberikan perhatian besar pada pembangunan infrastruktur, karena pemerintah meyakini, pembangunan infrastruktur dapat memacu dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mobilitas industri dan perdagangan, serta memperluas lapangan kerja. Presiden menjelaskan percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air saat ini, dilakukan melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama, pemerintah menetapkan anggaran pembangunan infrastruktur yang dibiayai dengan APBN yang ditujukan antara lain untuk pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana transportasi; rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan; pembangunan berbagai infrastruktur perumahan, irigasi, dan energi, serta rehabilitasi fasilitas infrastruktur di daerah-daerah yang ter-timpa bencana alam. “Anggaran dari APBN ini kita prioritaskan untuk kegiatan-kegiatan yang non-cost recovery dan menambah manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat luas,” jelas SBY saat meresmikan beroperasinya Jalan Tol Nusa Dua–Ngurah Rai–Benoa di Bali, Senin (23/9/2013). Pendekatan kedua, pemerintah mengundang

“Saya sangat setuju implementasi pembangunan infrastruktur publik menjadi prioritas pemerintah khususnya di Dapil VII Jawa Timur. Kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring percepatan pembangunan sarana dan fasilitas masyarakat oleh pemerintah,”

Edhie Baskoro Yudhoyono

Mari Dukung Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Publik Edisi: Khusus Oktober 2013


edisi khusus

SINERGIS WAWANCARA pihak swasta untuk bermitra dalam pembangunan infrastruktur. Untuk pembangunan infrastruktur yang memiliki nilai komersial, pemerintah membangun melalui kemitraan dengan pihak swasta. Pemerintah membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak swasta sekaligus memberikan berbagai kemudahan, baik dalam men-ciptakan iklim usaha yang makin kondusif maupun dalam kepastian hukum. Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan dukungannya agar implementasi program-program pembangunan infrastruktur publik khususnya di daerah-daerah secepatnya dapat berjalan. “Saya sangat setuju implementasi pembangunan infrastruktur publik menjadi prioritas pemerintah khususnya di Dapil VII Jawa Timur. Kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring percepatan pembangunan sarana dan fasilitas masyarakat oleh pemerintah,” terang Ibas diruang kerjanya di Jakarta belum lama ini. Berikut petikan wawancara Koran Sinergis dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono diruang kerjanya : Sejauhmana Mas Ibas melihat pembangunan infrastruktur di daerah, khususnya di Dapil VII Jawa Timur yang tengah diupayakan pemerintah? Saya melihat keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan proyekproyek infrastruktur publik ini. Langkah-langkah terobosan pembangunan yang menjadi fokus pemerintah telah dituangkan dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Pembangunan infrastruktur dipilih sebagai salah satu fokus dalam masterplan tersebut. Intinya adalah, pemerintah melihat berbagai peluang potensi di masingmasing daerah dan diselaraskan dengan program pembangunan yang sesuai dengan potensi daerah bersangkutan. Seperti contoh pembangunan akses Jalur Lintas Selatan (JLS) di Pacitan. Potensi objek wisata pantai yang menjadi andalan Kabupaten Pacitan akan semakin meningkat dengan dibangunnya JLS ini. Sektor apa saja yang menurut Mas Ibas perlu mendapat prioritas pemerintah, khususnya pemerintah daerah di Dapil VII Jatim? Sektor Infrastruktur seperti jalan dan jembatan tentu menjadi prioritas untuk wilayah Dapil VII Jatim. Selanjutnya sektor pertanian yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan pemerintah daerah mengingat masyarakat di Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Ngawi mayoritas pekerjaannya bertani. Pembangunan irigasi, ketersediaan pupuk dan ketersediaan air harus terus dimonitor agar produktifitas petani kita terus meningkat. Berkaitan dengan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Pacitan untuk meresmikan sejumlah infrastruktur publik, apa komentar Mas Ibas sebagai wakil masyarakat yang akan kembali maju sebagai Calon Anggota DPR RI asal Dapil VII Jawa Timur? Tentu saya mengapresiasi kinerja

pemerintah, dalam hal ini Presiden SBY dan jajaran kabinetnya yang terus berupaya mengimplementasikan pembangunan infrastruktur dan pembangunan disektor lainnya untuk mensejahterakan masyarakat. Pemerintah sendiri juga sudah menyatakan tekadnya akan mempercepat pembangunan proyek infrastruktur dan sektor riil sebagaimana tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2013 ini. Ada sekitar 146 proyek yang sudah memasuki masa pembangunan (groundreaking) pada tahun 2013 ini, yang terdiri atas 82 proyek infrastruktur dan 64 proyek sektor riil senilai Rp 545,76 triliun, meliputi enam koridor MP3EI, yaitu Sumatera senilai Rp 62,3 triliun, Jawa Rp115,77 triliun, Kalimantan Rp108,78 Triliun, Sulawesi Rp10,73 triliun, Bali Nusa Tenggara Rp43,27 Triliun, serta Papua-MalukuPapua Barat Rp204,56 triliun. Ini bukti, bahwa pemerintah sangat serius dalam menjalankankan pembangunan di seluruh pelosok Indonesia. Giliran kita sebagai

sudah menyiapkan langkah-langkah pembangunan ke arah sana. Hal apa lagi yang menurut Mas Ibas perlu menjadi perhatian? Iya, tak kalah pentingnya adalah pengawasan terhadap kualitas pembangunan infrastruktur publik tersebut. Selain pengawasan kualitas, pengawasan penggunaan keuangan negara juga perlu mendapat perhatian serius bagi pemerintah daerah. Pengelolaan infrastruktur publik harus menggunakan mindset pelayanan prima yang digariskan dalam UU Pelayanan Publik (UU No. 25/2009), bukan lagi menggunakan manajemen infrastruktur yang hanya berorientasi jangka pendek. Ke depan apa harapan Mas Ibas terhadap pembangunan di wilayah Tr e n g g a l e k ,

13

Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Ngawi yang merupakan Dapil Mas Ibas? Setiap daerah sudah mempunyai master plan pembangunannya masing-masing. Sekarang bagaimana kita mendorong untuk mempercepat sosialisasi aturan agar pelaksanaan proyek pembangunan di masingmasing kabupaten tidak ada hambatan. Saya harap, proyekproyek pembangunan infrastruktur yang terhambat bisa berjalan pada penghujung 2013 ini. Berkaitan dengan upaya meningkatkan anggaran bagi pembangunan infrastruktur ini, saya sangat mendukung pemotongan subsidi agar tersedia anggaran yang lebih besar bagi pembangunan infrastruktur terutama untuk pembangunan infrastruktur di daerah. Misalnya, dana hasil pemotongan subsidi BBM dan anergi beberapa saat lalu dapat dialokasikan untuk setiap daerah provinsi agar pembangunan di daerah terus berjalan. (EBY Team)

Harapan kita, apa yang difokuskan pemerintah itu dapat dilaksanakan secepatnya. Namun demikian, kita juga perlu mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur publik ini perlu memperhatikan skema pembangunan yang berwawasan nusantara yaitu keseimbangan antarsektor dan antarwilayah terutama dalam hal optimalisasi potensi lokal dan peluang pengembangannya. masyarakat untuk ikut mengawal dan mendoakan agar proyek-proyek tersebut dapat secepatnya terlaksana. Apa harapan Mas Ibas dengan diresmikannya sejumlah infrastruktur publik di Pacitan ini? Harapan kita, apa yang difokuskan pemerintah itu dapat dilaksanakan secepatnya. Namun demikian, kita juga perlu mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur publik ini perlu memperhatikan skema pembangunan yang berwawasan nusantara yaitu keseimbangan antarsektor dan antarwilayah terutama dalam hal optimalisasi potensi lokal dan peluang pengembangannya. Di Pacitan selain sektor pariwisata yang perlu didukung dengan sarana infrastruktur penunjangnya, perlu juga diperhatikan sektor pertanian yang membutuhkan sarana dan prasarana penunjang. Kita optimis, pemerintah daerah melalui Bapak Bupati Indartato

Edisi: Khusus Oktober 2013


KORAN SINERGIS

14

7 1 2

Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

PRO RAKYAT

PROGRAM PEMERINTAH YANG DISUKSESKAN EBY DI DAPIL VII JAWA TIMUR

Program Percepatan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Infrastruktur pedesaan di Dapil VII Jatim makin maju dan teratur. Ini tak lepas dari dukungan EBY dalam Program pembangunan infrastruktur perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai PPIP. EBY berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. EBY menyalurkan bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desa di seluruh Dapil VII Jatim.

Program Usaha Minapolitan Pedesaan (PUMP) Sesuai dengan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014, yaitu “Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan�, maka EBY melaksanakan strategi untuk mencapai misi tersebut melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP). PUMP merupakan pendekatan pengembangan usaha nelayan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan di Dapil VII Jatim. PUMP fokus pada kelompok sasaran. Berdasarkan hal tersebut, mulai tahun 2011 pembinaan nelayan skala kecil adalah memadukan pembinaan nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Penerima Program PNPM Mandiri Perikanan Tangkap dan Kelompok Nelayan. Dalam perkembangannya, nelayan di Dapil VII Jatim telah berhasil Meningkatkan kemampuan dan pendapatan melalui pengembangan kegiatan usaha nelayan skala kecil di perdesaan sesuai dengan potensi sumberdaya ikan serta meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan di Dapil VII Jatim.

3 4 5 6 7

Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) EBY bersama dengan Kementerian Kehutanan berhasil melaksanakan Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Dapil VII Jatim. Program ini merupakan salah satu program prioritas yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010, guna menyiapkan bibit berkualitas dalam jumlah yang cukup mendukung program penanaman di areal lahan sasaran rehabilitasi hutan dan lahan. Kebun Bibit Rakyat hanya berupa persemaian sementara dengan lokasi dekat dengan areal yang akan ditanami, berukuran kecil dan sederhana serta dikelola pada saat produksi bibit.

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Dalam mengembangkan usaha agribisnis di Dapil VII Jatim, EBY berhasil menyukseskan program PUAP yang merupakan program kementerian pertanian bagi petani di perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan. Dalam program ini EBY berhasil mencapai tujuannya yaitu 1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah, 2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, 3.Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, 4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

Program Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) Program pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) menjadi salah satu strategi pembangunan pertanian yang dirintis mulai tahun 1991, sebagai upaya untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan pengangguran di pedesaan. Berdasarkan hal tersebut, EBY melalui Program LM3 memberdayakan kelembagaan keagamaan seperti Pondok Pesantren, Paroki, Seminari, Vihara, Pasraman, Subak, dalam pengembangan usaha agribisnis di pedesaan. EBY berhasil merangsang tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis di Dapil VII Jatim.

Program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR ) Untuk menyediakan Program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR), EBY membantu pemerintah untuk menjalankan tenaga listrik bagi penerangan dalam skala rumah tangga. Penerangan yang disediakan diharapkan dapat membantu meningkatkan tingkat kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, terutama untuk kegiatan yang dilaksanakan di malam hari seperti kegiatan belajar bagi anak-anak dan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat lain misalnya pedagang kaki lima.

Program Pendidikan

Salah satu alasan rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelompok miskin adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung. EBY berhasil membantu permasalahan di Dapil VII Jatim dengan bantuan dan biaya langsung meliputi antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis serta2013 beasiswa. Edisi: Khusus Oktober


KORAN SINERGIS

7

Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

PROGRAM EBY DI DAPIL VII JAWA TIMUR SINERGIS JATIM

Bidang pertanian, perkebunan dan peternakan

15 2

1

Guna memajukan pertanian dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Dapil VII Jatim, EBY kerap memberikan bantuan antara lain berupa: Hand tractor, pupuk, hand spray untuk pembasmian hama, benih padi dan juga bibit sengon - jabon yang diberikan kepada kelompok budidaya perkebunan untuk produksi agribisnis serta sapi dan pakan ternak.

Bidang kelautan dan perikanan

EBY memberikan bantuan kepada nelayan dan Gapokyan (Gabungan Kelompok Nelayan) antara lain berupa : jaring, mesin motor tempel untuk perahu dan benih ikan untuk menunjang kinerja dan perekonomian nelayan.

Bidang pendidikan

Memajukan pendidikan adalah salah satu fokus dari EBY untuk mencapai citacita pendidikan merata di Dapil VII Jatim. Untuk itu EBY memberikan bantuan kepada siswa tidak mampu dan berprestasi berupa iuran sekolah, buku, seragam, komputer dan alat tulis serta beasiswa. EBY juga memiliki program perpustakaan keliling dengan memanfaatkan mobil aspirasi. Di bidang media, EBY rutin mengadakan seminar jurnalistik bagi masyarakat umum. Selain itu, kedepannya EBY juga akan mempunyai program adik asuh untuk anak-anak yang mempunyai keterbatasan fisik.

3

4 Bidang religi

Dalam bidang keagamaan, EBY memberikan bantuan rutin kepada kelompok pengajian berupa AL-Qur an dan kerudung untuk kelompok Ibu-Ibu pengajian. Selain itu, kepada DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) EBY memberikan bantuan pembinaan, dan juga kebutuhan kelengkapan masjid.

Bidang Kepemudaan dan Olahraga

5 7

Kepemudaan dan Olahraga adalah program yang dibuat EBY guna menjadikan pemuda Dapil VII Jatim menjadi insan yang berkualitas dan gemar menjada jasmani dengan berolahraga. Salah satu pergerakannya adalah dengan program EBY Cup yang diadakan untuk olahraga voli dan futsal bagi siswa SMU dan umum di Dapil VII Jatim. Kepada komunitas-komunitas olahraga, EBY juga memberikan bantuan alat olahraga dan program jalan sehat Dapil VII Jatim.

Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan

Dalam sosialisasi budaya dan mayarakat, EBY kerap melakukan berbagai bantuan seperti khitanan masal, pemberian alatalat kesenian, bantuan bencana, bantuan air bersih dan juga pemberian alat-alat kesehatan bagi masyarakat Dapil VII Jatim.

6 Bidang UMKM

Karena menyadari pentingnya UMKM bagi pergerakan ekonomi nasional, EBY dengan rutin memberikan dukungan kepada kelompok Usaha Kecil dan Menengah yang mempunyai produk khas daerah di Dapil VII Jawa Timur serta mempunyai potensi dan keunikan yang orisinil. Hal ini selain berguna untuk memajukan perekonomian daerah, juga dapat mengenalkan keragaman produksi daerah di Dapil VII Jatim yang berkualitas. Contoh bantuan modal program UMKM adalah seperti canting untuk pengrajin batik dan kompor, penggorengan untuk Edisi: Khusus Oktober 2013 pengusaha keripik,dll.


KORAN SINERGIS

Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

14 Berlapisnya Program untuk Rakyat Miskin 11

P

emerintah menempatkan program pengurangan kemiskinan dan pengangguran sebagai prioritas utama. Program dilakukan secara berlapis sehingga mendorong rakyat miskin dapat mandiri. Hasilnya telah terbukti dengan berkurangnya angka kemiskinan dari 16,7 persen pada 2004 menjadi 12,49 persen pada 2011. Begitu juga angka pengangguran berkurang dari 9,9 persen pada 2004 menjadi 6,8 persen 2011.

Klaster 1: Bantuan dan Perlindungan Sosial.

Program yang dilakukan secara berlapis ini dibagi menjadi empat klaster, yakni Bantuan dan Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Kredit Usaha Rakyat, dan 6 Sasaran Program lainnya.

Klaster 1 diibaratkan sebagai ikan. Melalui program ini Pemerintah memberikan bantuan pada masyarakat miskin atau rumah tangga sasaran (RTS) berupa :

o

Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Anggaran BOS tahun 2011 sebesar Rp. 16, 4 triliun.

o

Beras bersubsidi atau beras untuk rumah tangga miskin (raskin) 15kg/RTS/bulan dengan harga Rp. 1.600/kg

o

Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM). Setiap RTSM mendapat Rp. 600.000 – Rp. 2,2 juta per tahun. PKH tahun 2011 terdiri dari 25 provinsi dan 115 kabupaten/kota. Anggaran PKH tahun 2011 sebesar Rp. 1,610 triliun.

o

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk berobat gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas III milik pemerintah. Tahun 2010 peserta Jamkesmas diperluas kepada gelandangan dan napi. Selain Jamkesmas diberikan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp. 100 juta/Puskesmas/tahun. Anggaran Jamkesmas 2011 sebesar Rp. 6,3 triliun.

o

Bantuan sosial untuk pengungsi/korban bencana.

o

Bantuan untuk penyandang cacat Rp. 300 ribu/bulan.

o

Bantuan untuk lanjut usia terlantar Rp. 300 ribu/bulan.

(lansia)

Klaster 2: Pemberdayaan Masyarakat. Klaster 2 diibaratkan sebagai kail. Melalui program ini Pemerintah melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

o o o o

Dilaksanakan oleh 13 Kementerian dan 1 Lembaga. Anggaran PNPM 2011 sebesar Rp. 10,3 triliun. Setiap kecamatan memperoleh dana hingga Rp. 3 miliar. Untuk tahun 2011, sasaran yang akan dicapai 6.622 kecamatan. Tahun 2010 mencakup 6.321 kecamatan, tahun 2009 mencakup 6.408, tahun 2008 mencakup 3.988 kecamatan.

Klaster 3: Kredit Usaha Rakyat. Klaster ini diibaratkan sebagai perahu. Melalui program ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 19 Bank, yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, Bank BTN, Bank DKI, Bank Nagari, Bank Jabar-Banten, Bank Jateng, BPD DIY, Bank Jatim, Bank NTB, Bank Kalbar, BPD Kalsel, Bank Kalteng, Bank Sulut, Bank Maluku, dan Bank Papua.

o

o o o

Edisi: Khusus Oktober 2013

Pemerintah memberikan jaminan melalui PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo) sebesar Rp. 2 triliun/tahun. KUR tahun 2010 telah dikucurkan Rp. 17,4 triliun. KUR Rp. 20 juta diberikan tanpa agunan. Persyaratan: memiliki usaha tetap, KTP, KK dan Keterangan Usaha dari desa/kelurahan. KUR untuk TKI dengan kredit maksimal Rp. 60 juta. KUR untuk perkebunan diberikan waktu hingga 13 tahun.

Klaster 4: Sasaran Program Lainnya Sebagian dari Klaster 4 ini dilaksanakan mulai 2011 dan efektifnya mulai tahun 2012 yang meliputi 6 sasaran, yakni:

o

Program Rumah Sangat Murah & Murah

o

Program Angkutan Murah Pedesaan

o

Program Air Bersih Untuk Rakyat

o

Program Listrik Murah dan Hemat

o

Peningkatan Kehidupan Nelayan

o

Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan

Sumber: Media Komunikasi Bertindak Untuk Rakyat


KORAN SINERGIS

Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

17

Edhie Baskoro Yudhoyono

TERUS BERJUANG BERSAMA RAKYAT

W

ajah-wajah politisi muda kini ramai menghiasi dunia politik modern nasional. Peran pemimpin muda cukup signifikan dalam sejumlah organisasi politik sebagai tokoh sentral. Tak dipungkiri lagi, gagasangagasan mereka akan memegang peranan penting sebagai pemimpin masa depan bangsa. Edhie Baskoro Yudhoyono mulai meramaikan pemberitaan media massa nasional saat menorah prestasi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI peraih suara terbanyak: sebesar 327.097 suara, pada pemilihan anggota legislatif tahun 2009 lalu. Mayoritas masyarakat daerah pemilihan (dapil) VII Jawa Timur: Pacitan, Ponorogo, Magetan, Trenggalek, dan Ngawi, menitipkan aspirasinya kepada Ibas, begitu ia kerap disapa. Sebagai anggota legislatif, Ibas ditempatkan di Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, intelijen, dan komunikasi dan informasi. Pria kelahiran Bandung, 24 November 1980, meraih gelar Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce tahun 2005 dari Curtin University, Perth, Australia. Ibas kemudian melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, dimana ia meraih gelar masternya pada tahun 2007 dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional. Ia lulus dengan disertasi berjudul “Revitalization of Indonesia’s Economy: Attempts to Solve the The Twin-Critical-Economic Problems and to Build Foundation for Future Economic Development”. Saat ini Ibas aktif sebagai politisi Partai Demokrat, partai yang memenangkan Pemilihan Umum tahun 2009. Karirnya di Partai Demokrat diawali dengan penunjukan sebagai Ketua Departemen Kaderisasi. Sebagai Ketua Steering Committee, Ibas sukses menggelar Kongres II Partai Demokrat di Bandung dengan adil dan demokratis. Setelah Kongres II Partai Demokrat, Mei 2010, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal untuk mendampingi Ketua Umum Terpilih Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Penunjukan tersebut menjadikannya sebagai Sekretaris Jenderal partai politik termuda di Indonesia. Putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, ini juga menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga periode 2010-2015. Pada 24 November 2011, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahunnya yang ke 31, Ibas secara resmi menikah dengan Siti Rubi Aliya Rajasa. Akad Nikah diselenggarakan diruang Yudhistira Istana Cipanas, Cianjur, Kamis Pukul 10.15 WIB. Kebahagiaan semakin lengkap setelah rumah tangga mereka di karunai seorang putra bernama Airlangga Satriadi Yudhoyono.

Biodata

• 1999 – 2005 Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce, Curtin University, Perth, Australia • 1996 – 1999 SMAN 39 Cijantung, Jakarta • 1993 – 1996 SMPN 20 Jakarta • 1987 – 1993 SD Merdeka Bandung Riwayat Organisasi Partai Demokrat • Sekretaris Jenderal Partai Demokrat periode 20102015 • Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat • Koordinator Wilayah Jawa Timur • Koordinator Wilayah DKI Jakarta • Anggota Partai Demokrat Periode 2010-2014

Nama Nama Panggilan Jabatan Tanggal Lahir Agama Status Istri Anak

Orang Tua • Ayah • Ibu

: Edhie Baskoro Yudhoyono : Ibas : Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat : 24 November 1980 : Islam : Menikah : Siti Rubi Aliya Rajasa : Airlangga Satriadi Yudhoyono

: DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono : Hj. Kristiani Herrawati Yudhoyono, S.IP

Saudara kandung • Mayor. Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc.,MPA Alamat • Rumah Dinas : Komp. MPR/DPR RI Blok B2 135 – Kalibata, Jakarta Selatan • Kantor : Wisma Nusantara 1, Lt. 9, Room 930 Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10270 • Rumah Pribadi : Jln. Alternatif Cibubur, puri Cikeas Indah No. 24 Gunung Putri, Kabupaten Bogor Pendidikan • 2005 – 2007 Master of Science in International Political Economy, Nanyang Technological University, Singapore

Kamar Dagang dan Industri • Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga • Kepala Pengembangan Industri Derivatif Pertanian KADIN Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat • Anggota Komisi I DPR RI periode 2009-2014 • Majelis Dzikir SBY Nurussalam • Sekretaris Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GMFKKPI) • Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat dan Olahraga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GM-FKKPI) •Dewan Pertimbangan GM-FKKPI Pelatihan • Pelatihan Selam Dasar • Asia Pasific Forum • Takornas • PKKPD • Demokrat Party Course of Public Relation • Japan Visit Penghargaan • Bintang Jasa Demokrat • Bintang Mapilu – PWI • Brevet Selam Dasar • Brevet PR Communication - Demokrat Party Course of Public Relation • Brevet Takornas • Rekor Dunia MURI atas Pemrakarsa Pembuatan Wayang Beber Terpanjang

“Saya rasa orang tua saya betul-betul ingin melihat saya berjuang dengan kerja keras dan keringat sendiri dan meraih sebanyak-banyaknya pengalaman apapun hasilnya nanti. Dan ini justru yang membuat saya semakin tertantang untuk terjun langsung diengah-tengah konstituen”

Edisi: Khusus Oktober 2013


18 PRO RAKYAT edisi khusus

D

PACITAN (Koran Sinergis)alam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan berbagai program, diantaranya Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) yang dimulai pada tahun 2005 sampai 2013 ini. Selain itu Program ini dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan memperkuat implementasi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di tingkat pemerintah daerah. Sedangkan tujuan PPIP adalah untuk mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, hampir miskin, dan kaum perempuan, termasuk kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan berbasis pemberdayaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik. PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan di bawah payung PNPM Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desanya. Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti ketetapan SK Menteri Pekerjaan Umum. Kabupaten Pacitan termasuk salah satu kabupaten/kota penerima bantuan tersebut karena masih tergolong tertinggal. Pada pelaksanaannya menurut Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Pacitan Edi Junan Ahmadi, yaitu meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat dan peran stakeholder, melalui bentuk kegiatan peningkatan kepekaan dan kesadaran di semua tingkatan melalui pelaksanaan Public Awareness Campaign (PAC) yang optimal. Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang akan diintegrasikan ke dalam sistem penyelenggaraan program serta peningkatan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan program. Sedangkan tujuan PPIP adalah untuk mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, hampir miskin termasuk kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan. “PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik,” sebut Yunan. Dia juga menyampaikan, program pembangunan infrastruktur perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai PPIP berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. “PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desa,” tegasnya. Dikatakannya, untuk masing-masing desa akan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.250 juta. Dana tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi pengembangan infrastruktur pendukung perekonomian. Semisal, Jalan desa, irigasi, sarana air bersih dan sebagainya. Karena bersifat stimulan, maka diharapkan bantuan tersebut akan memunculkan inisiatif atau swadaya dari masyarakat. Sehingga, dapat lebih berkembang. Peran dari masyarakat ini sangat dibutuhkan, mulai dari perencanaan,

Edisi: Khusus Oktober 2013

“Program pemberdayaan ini terbukti berhasil dalam mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek dalam penyelenggaraan program. Ada partisipasi masyarakat sehingga berdampak positif dalam pengentasan kemiskinan,” Ibas Jalan aspal mulus dan Talud Pengaman Jalan hasil Program PPIP Tahun Anggaran 2012

Infrastruktur Desa di Pacitan

Makin Mulus Berkat PPIP pelaksanaan pekerjaan, pengawasan hingga perawatan. Dengan model ini pula diharapkan sarana prasarana yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) sudah berjalan sejak tahun 2005. Di Kabupaten Pacitan sendiri dari 171 desa/kelurahan, hampir keseluruhan desa kini sudah tercover program PPIP. Pemanfaatannya terbagi dalam bermacam bidang pekerjaan program. “Sebagian besar telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengembangan infrastruktur jalan. Bagi desa/kelurahan yang telah mendapatkan alokasi anggaran, harus menunggu 3 tahun lagi untuk mengajukan kembali. Itupun, jika dalam evaluasi, kondisinya masuk kriteria yang ditentukan,” imbuhnya. Sementara itu Suroto selaku Ketua OMS (Organisasi Masyarakat Setempat) Desa Ngumbul memaparkan PPIP TA 2013 di Desa Ngumbul dititikberatkan pada pembangunan rabat jalan desa. “Masyarakat sangat antusias menyambut kehadiran PPIP di Desa Ngumbul,” aku Suroto. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah meluncurkan PPIP kepada Desa Ngumbul dalam TA 2013 ini. Sementara itu, Kepala Desa Ngumbul, Tukijan mengakui dalam pelaksaan pekerjaan antara Pemerintah Desa, OMS, BPD dan tokoh masyarakat saling duduk bersama. Mereka bersama-sama merencanakan, melaksanakan sampai proses perawatannya kelak ketika jalan tersebut usai dibangun. “Program PPIP ini sangatlah membantu masyarakat kami, selain terbangunnya infrastruktur desa

kegiatan PPIP ini juga menjadi penguat kebersamaan antar masyarakat,” tukas Tukijan. Hal yang sama juga dilakukan di desa Sempu, Kecamatan Nawangan. Persiapan pelaksanaan PPIP TA 2013 di desa tersebut disambut antusiasme masyarakatnya. “masyarakat sangat menanti program pemerintah berbasis masyarakat ini, masyarakat benar-benar merasa handarbeni karena dilibatkan langsung dalam pengerjaan nantinya,” ujar Sountung, Kepala Desa Sempu. Diakui Sountung, program PPIP TA 2013 yang masuk desa tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur jalan desa. “Semoga program ini menjadi motivasi masyarakat desa Sempu untuk melaksanakan pengerjaannya sebaik-baiknya, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas masuknya program PPIP di desa kami,” tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrap disapa Ibas menyampaikan dukungannya agar

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) dapat dinikmati secara merata oleh daerah-daerah yang masih tertinggal. Ibas mengapresiasi keseriusan pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur desa lewat program PPIP karena mampu memberdayakan masyarakat.“Program pemberdayaan ini terbukti berhasil dalam mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek dalam penyelenggaraan program. Ada partisipasi masyarakat sehingga berdampak positif dalam pengentasan kemiskinan,” ujar politisi muda ini. Ibas juga menyampaikan dukungannya agar program PPIP bisa terus dilanjutkan. “Kita mendorong agar program ini bisa berkelanjutan dinikmati oleh masyarakat yang memang benarbenar membutuhkan. Untuk itu, fungsi pengawasan juga harus benar-benar berjalan agar program yang bermanfaat ini bisa tepat sasaran,” tutup Ibas. (Frend Mashudi)

Jalan aspal mulus dan Talud Pengaman Jalan hasil Program PPIP Tahun Anggaran 2012


edisi khusus

PENDIDIKAN

19

Edhie Baskoro Yudhoyono mendampingi Presiden SBY saat berada di dalam GOR Pacitan beberapa waktu lalu

GOR Terbesar di Pacitan

Siap Diresmikan Presiden SBY

G

elanggang Olahraga (GOR) Pacitan kini mulai bisa dimanfaatkan oleh masyarakat .Sarana olahraga termegah di Pacitan ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bulan Oktober tersebut proses pembangunannya sudah selesai, khususnya untuk GOR Serbaguna dan stadion sepakbola. Saat berkunjung ke Pacitan , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Gelanggang Olah Raga (GOR) dan Stadion Pacitan agar dapat menjadi tempat untuk mengembangkan olahraga, terutama olahraga yang menjadi ciri khas Pacitan yaitu bola voli dan sepakbola. “Keunggulan Pacitan itu bola voli dan sepakbola. Stadion dan GOR itu dapat untuk mengembangkan olahraga apa pun tetapi ada kekhususan,” kata Presiden Yudhoyono. Agar pembinaan olahraga berjalan dengan baik, saat ini, selain memiliki gelanggang sepakbola, GOR Pacitan juga memiliki sarana Sport Center dan Wisma Atlet . Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo saat ke Pacitan beberapa waktu lalu juga meninjau GOR Pacitan. Kedatangannya ke Kota 1001 Goa, lanjut Menpora, bertujuan melihat dari dekat kondisi fasilitas olah raga yang dibangun pemerintah pusat tersebut. Setelah melihat secara dekat

kondisi gedung olahraga dan stadion di Sidoharjo Pacitan, Roy Suryo menyatakan jika kawasan stadion dan GOR di Pacitan ini layak untuk dijadikan kompleks olahraga. Hal yang sama diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto yang berkesempatan meninjau Rusun Wisma Atlet dan Ruang Terbukan Hijau (RTH) di kompleks Gelanggang Olah Raga (GOR) Pacitan disela-sela peresmian Jalan Lintas Selatan (JLS) Pacitan-Sidomulyo, beberapa waktu lalu. “Wisma Atlet di GOR Pacitan juga sudah layak untuk diresmikan. Pada September lalu sudah dilakukan penyerahan pertama dari kontraktor ke Kementerian PU,” Djoko Kirmanto. Seperti diketahui, Stadion Pacitan adalah salah satu sarana olahraga yang terdapat di kawasan kompleks Olahraga Kabupaten Pacitan, terletak di Jl. WR Soepratman, tepatnya berada di Belakang kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan. Stadion ini pertama kali dibangun sejak tahun 2004 sempat mengalami beberapa hambatan sehingga pembangunannya sempat terhenti. Saat ini stadion yang pernah ditinjau langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan Anggota kabinet Indonesia bersatu ini kondisinya telah rampung 100%.

“Kaum muda Pacitan perlu berbangga karena memiliki fasilitas olahraga yang memadai. Semoga dengan diresmikannya GOR Pacitan ini, dapat memacu semangat putra putri Pacitan untuk terus berprestasi” Diluar dari stadion ini berdiri megah Gelanggang Olahraga Pacitan, GOR terbesar di Pacitan ini fungsinya untuk menunjang kegiatan olahraga indoor di Pacitan, sebelumnya Pacitan sudah memiliki GOR Gasibu Pacitan yang mana kapasitasnya sudah tidak memenuhi standart, apalagi ketika diadakan pertandingan Bola Volly penonton membludak hingga kepinggir lapangan, untuk itu maka Pemkab Pacitan membangun GOR baru dengan kapasitas yang lebih besar serta fasilitas yang memenuhi standar nasional. Stadion Kabupaten Pacitan ini dilengkapi Atletik Track, Locker Room AC, Ruang Wartawan, Ruang Pers Confrence, Tribun Terbuka disebelah timur, Tribun Tertutup disebelah Barat, Tribun VIP, Ruang VVIP, Bench Pemain dan Official, lapangan parkir luas, Taman dan tugu Adipura diluar stadion, Jogging Track dan tempat duduk di luar stadion.

Stadion ini dapat menampung kurang lebih sekitar 15.000 penonton. Diluar stadion juga dapat ditemui pohon pohon yang ditanam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu dan juga Gubernur Jawa Timur. Dalam pembangunannya stadion ini dua kali ditinjau langsung oleh Presiden SBY dan beberapa kali ditinjau oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. (Frend Mashudi)

Edisi: Khusus Oktober 2013


20 PRESTASI PACITAN 2013 edisi khusus

Penghargaan LPPKS Appreciation 2013 Diserahkan oleh Kepala Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Syawal Gultom

K

Pacitan (Koran Sinergis)abupaten Pacitan, Jawa Timur kembali menerima piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2013 kategori lalu lintas kota kecil dari Menteri Perhubungan EE Mangindaan. Penyerahan penghargaan berlangsung di SANGRI-LA Hotel Surabaya dalam rangkaian Rapat Koordinasi Teknik Bidang Perhubungan Darat seluruh Indonesia dan Penyerahan ,Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2013 .Oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Piala WTN yang disabet itu merupakan hasil penilaian tim dari Pemprov Jatim maupun Kementerian Perhubungan. Mulai dari administrasi hingga pengecekan di lapangan sejak beberapa bulan lalu. Hasilnya pun membanggakan karena fasilitas pendukung dan ketertiban lalu lintas mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. “Semuanya terlibat dan ini bukan hasil kerja Dishubkominfo semata,” kata Kepala Dishubkominfo Pacitan, Widy Sumardji.Kamis 3/10/2013. Sementara itu, Bupati Pacitan Indartato merasa bangga dengan penghargaan yang berhasil disabet Pacitan tersebut. “Dua tahun berturutturut penghargaan ini kita raih. Kita sangat berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat. Seperti para pengguna jalan dan pengusaha angkutan umum yang telah mewujudkan arus transportasi yang baik,” tuturnya. Tidak itu saja, satuan kerja terkait di lingkup pemkab dan kepolisian juga berperan penting. “Ketertiban lalu lintas ini yang mengantarkan Kabupaten

Edisi: Khusus Oktober 2013

Peringkat 4 Penyelenggara pemerintahan daerah terbaik 2013

PENGHARGAAN ADIPURA 2013 Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menerima penghargaan adipura keenam secara berturut-turut sebagai kota bersih untuk kategori kota kecil.

Diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam peringatan hari Otonomi Daerah XVII di Jakarta, Kamis (25/4)

Penghargaan Nasional Prakarti Utama II TP PKK Kabupaten Pacitan meraih Penghargaan Prakarti Utama II sebagai pelaksana terbaik tertib administrasi PKK kategori Kabupaten 2013 . DIserahkan dalam Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan gerak PKK ke 41 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (28/5/2013).

Pacitan Kembali Raih WTN Kategori Kelalulintasan “Tata kelola kelalulintasan yang baik akan mencerminkan prilaku dan sikap masyarakatnya, jadi dengan diraihnya penghargaan ini keramahtamahan masyarakat, kedisiplinan atas sebuah aturan menjadi sebuah keharusan yang harus tetap terjaga,” Ibas. Dirjen Perhubungan Darat, Soeroyo Alimoeso menyerahkan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2013 kategori Lalu lintas kota kecil kepada bupati Pacitan Indartato di SHANGRI-LA hotel Surabaya.

Pacitan mendapatkan piala WTN,” imbuhnya. Karenanya, bupati berharap agar ke depan kerjasama yang sudah terjalin baik terus dijalankan. Harapannya, agar prestasi itu bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Selain itu, pihak pemkab juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya dengan menambah keberadaan rambu-rambu lalu lintas yang dialokasikan dalam APBD. Dengan penambahan rambu-rambu lalu

lintas diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas. Tidak itu saja, pengarahan tertib di jalan raya yang selama ini dijalankan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) maupun kepolisian perlu ditingkatkan. “Ini penting untuk mencapai zero accident di saat pertumbuhan kendaraan terus bertambah,” pungkasnya. Apresiasi yang sama diungkapkan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat,

Edhie Baskoro Yudhoyono. Dengan diraihnya piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2013 akan menjadi cambuk bagi Pacitan khususnya untuk lebih rapi menata kotanya. “Tata kelola kelalulintasan yang baik akan mencerminkan prilaku dan sikap masyarakatnya, jadi dengan diraihnya penghargaan ini keramahtamahan masyarakat, kedisiplinan atas sebuah aturan menjadi sebuah keharusan yang harus tetap terjaga,” tukas Ibas. Selain itu tata kelola kelalulintasan juga berpengaruh terhadap aspek ekonomi suatu daerah. ‘’Semakin bagus pengelolaan angkutan darat, tentu akan semakin bagus laju pertumbuhan ekonomi di daerah itu,” ujarnya. (Frend Mashudi)


Edisi: Khusus Oktober 2013


22 PENGUATAN PROGRAM edisi khusus

Panglima Kodam V Brawijaya Mayjend Ediwan Prabowo didampingi Bupati Pacitan Indartato dan Dandim 0801 Pacitan saat meninjau lokasi TMMD desa Karangnongko kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Rabu (9/10).

P

Pacitan (Koran Sinergis)rogram TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 91 tahun 2013 di Jawa Timur tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan infrastruktur maupun sarana dan prasarana. Namun, juga menyasar kegiatan non fisik. Dimana, para personil TNI yang terlibat memberikan sosialisasi dan pencerahan tentang wawasan kebangsaan Demikian dikatakan Panglima Kodam V Brawijaya Mayjend Ediwan Prabowo saat membuka Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kabupaten Pacitan, Rabu (9/10). Bukan hanya sekedar membangun sarana fisik, kegiatan TMMD nantinya tegas Pang dam, juga memperkenalkan teknologi tepat guna ke masyarakat. “Khusus di Jawa Timur kami bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya untuk penerapan teknologi tepat guna tersebut,” katanya saat berada di Pacitan, Jawa Timur, Rabu. Teknis aplikasi teknologi tepat guna itu sendiri didahului oleh survei dari perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya. Lokasinya berada pada titik pelaksanaan kegiatan TMMD. Dari hasil survei itu lantas dirumuskan model teknologi tepat guna apa yang potensial untuk dikembangkan. “Insya Allah nanti kami sumbang mesin-mesin untuk teknologi tepat guna di setiap daerah TMMD,” ujarnya. Dikatakan Pangdam, di Jatim ada enam kabupaten yang menjadi sasaran program TMMD. Selain Kabupaten Pacitan wilayah lainnya adalah

Edisi: Khusus Oktober 2013

Pangdam V Brawijaya Buka TMMD Ke 91 Di Pacitan

Program TMMD ini sinergis dengan visi pembangunan 2005 sampai 2025 yang dicanangkan oleh Pemerintah, yaitu Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur," Ibas

Buka Isolasi Jalan dan Terapkan Teknologi Tepat Guna Panglima Kodam V Brawijaya Mayjend Ediwan Prabowo saat melakukan penanaman pohon di lokasi TMMD desa Karangnongko kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Rabu (9/10).

Kabupaten Blitar, Jombang, Sidoharjo, Jember, dan Bondowoso. Daerah-daerah tersebut dijadikan lokasi program dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya terpencil, tertinggal untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan. Dalam kesempatan sama Bupati Pacitan Indartato mengatakan diwilayahnya hanya ada satu desa sasaran. Yakni Desa

Karangnongko, Kecamatan Kebonagung dengan kegiatan perbaikan jalan. Selama ini jalan tersebut hanya mampu dilalui dengan jalan kaki dan kendaraan roda dua saja. TMMD ke 91 rencananya akan berlangsung selama 21 hari. Pada masingmasing kabupaten akan ada sekitar 150 orang personil yang diterjunkan. Baik dari

TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), serta kepolisian. Sementara itu, Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menilai pelaksanaan TMMD yang ke-91 ini lebih lengkap dan Sinergis. Karena melibatkan Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3), salah satu program unggulan dari Kemenpora, yang akan mengirimkan 1.000 sarjana masuk desa setiap tahunnya. Melalui sinergitas peran Kemenpora dengan TNI Angkatan Darat, pada TMMD diharapkan agar para sarjana dapat berperan sebagai motivator sekaligus pelopor pembangunan yang ada di desadesa. "Hal ini sekaligus untuk mewujudkan visi pembangunan 2005 sampai 2025 yang dicanangkan oleh Pemerintah, yaitu Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur," tukas politisi muda yang akrap disapa Ibas ini. (Frend Mashudi)


edisi khusus

PENGUATAN PROGRAM

23

SIAP DITABUR BENUR: Tambak Udang teknologi BUSMETIK seluas 2.400 m2 terbagi dalam 4 petak di dusun Soge desa Sidomulyo kini siap ditabur benih (benur) udang jenis Vanname.

Belajar dan mengajarkan, sebuah ungkapan yang harus selalu tertanam dalam hati setiap pendidik. Setiap ilmu dan teknologi yang memberi kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka sudah sepatutnya disosialisasikan untuk segera diadopsi.

H

al itulah yang dilakukan Bupati Pacitan Indartato selepas mengikuti kegiatan pengembangan BUSMETIK (Budidaya udang skala mini empang plastik) di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Serang . Ketertarikan terhadap Busmetik menyebabkan Bupati Pacitan langsung memutuskan mengadopsi teknologi tersebut di Kabupaten Pacitan. Bupati juga mengundang Tim Teknis Busmetik dari STP Kampus Serang untuk datang ke Pacitan melakukan survey lokasi di dusun Soge desa Sidomulyo. Tak sampai sebulan empat petak lahan seluas 2.400 m2 kini siap ditabur benur. Rencananya Bupati akan melakukan penebaran bibit udang di bulan Oktober 2013 ini dengan mengundang Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut bupati, budidaya udang dengan sekala mini empang plastik ini merupakan pengembangan teknologi budidaya udang yang merupakan hasil kajian empiris sejak akhir tahun 2009. “Kita berharap tehnik budidaya udang tehnologi Busmetik ini mampu menjadi daya ungkit bagi wirausaha dibidang pertambakan udang. Program ini merupakan kebijakan strategis dalam menggerakkan seluruh potensi, sehingga secara langsung akan berdampak terhadap peningkatan produksi dan produktivitas serta peningkatan nilai tambah”,” tukasnya. Disamping itu, melalui teknologi BUSMETIK ini diharapkan memberikan win-win solution bagi wirausahawan muda untuk mencoba berusaha dan menyakinkan pihak perbankan untuk mengucurkan dananya. Para wirausahawan muda kerap kali terkendala dengan dukun-

Pacitan Kembangkan Teknologi BUSMETIK gan klasik, yaitu modal. Padahal budidaya udang membutuhkan biaya, yakni investasi dan biaya operasional yang cukup tinggi, yang bahkan dapat mencapai ratusan juta rupiah untuk setiap siklusnya. “Aspek pengembangan teknologi sangat dibutuhkan untuk menjawab hambatan tersebut. Alhamdulillah melalui dukungan permodalam perbankan bekerjasama dengan Yayasan Damandiri akhirnya tehnologi BUSMETIK ini bisa terapkan di Pacitan, ” ungkap bupati. Dirinya optimis, budidaya udang dengan menerapkan tehnologi BUSMETIK ini akan mampu berkembang di Pacitan. ”terlebih untuk investasi ini telah diberi kemudahan oleh Yayasan Damandiri Ydsm dalam hal pengembalian modal usaha setelah tiga kali panen. Nantinya dari keuntungan yang ditabung, masyarakat telah bisa mandiri bekerjasama mengelola modal mereka,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Damandiri Prof. Haryono Suyono mengatakan budidaya udang BUSMETIK ini teknologinya sederhana tetapi membawa harapan bagi keluarga miskin yang ingin maju untuk secara gotong royong. “Dengan dukungan modal usaha mikro, berukuran mini, manajemen pengelolaan yang lebih mudah mencegah risiko penyakit yang lebih kecil karena ukuran yang relatif kecil, masa pemeliharaan yang lebih pendek, penggunaan pakan yang lebih hemat, skala ekonomi yang lebih sederhana serta secara gotong royong bisa mendukung

lingkungan yang ramah karena dilakukan secara bersama-sama,” tegas Haryono Suyono. Seperti diketahui, Busmetik adalah suatu rekayasa inovatif yang diciptakan oleh Dr Tb Haeru Rahayu, seorang alumni Sekolah Tinggi Perikanan yang bergelar doktor dari perguruan tinggi di luar negeri. Dr Rahayu melalui kampus BAPPL--Sekolah Tinggi Perikanan di Serang, Banten--sanggup mengubah sesuatu yang rumit dan berskala besar menjadi sederhana dengan membuat empang dari plastik dengan ukuran tidak lebih dari 600 meter persegi. Dapat dibuktikan bahwa setelah melalui pengembangan secara intensif selama lebih dari 20 kali, Haeru Rahayu dapat mengembangkan model yang makin mantap, sehingga tingkat produktivitasnya meningkat dari 1,4 kg/m2 menjadi 3,6 kg/m2 atau setara dengan 14-36 ton/ha. Dengan ukuran petak plastik 600 m2 dan penebaran benur, atau benih udang, sebanyak 250 ekor/m2, diperoleh produksi udang 2,28 ton. Melalui model itu, dengan pemeliharaan yang baik dan teratur, selama sekitar 100 hari, dengan tingkat kelangsungan hidup udang sekitar 95 persen, diperoleh keuntungan sekitar Rp 46,8 juta. “Sungguh, satu nilai keuntungan untuk kelompok yang tidak kecil dan dengan pasti bisa membantu upaya pengentasan kemiskinan,” imbuhnya. (Frend Mashudi)

Edisi: Khusus Oktober 2013


Edisi: Khusus Oktober 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.