SURAT REDAKSI
Mengharapkan SBY Memimpin PD 2015-2020 Para kader yang budiman, Partai Demokrat akan menggelar forum tertinggi atau kongres di Surabaya pada 11-13 Mei 2015. Sebelumnya Partai Demokrat menggelar kongres di Denpasar Bali, 2005; di Bandung, 2010; dan kongres luar biasa di Denpasar, Bali, 2013. Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, di Bali, 2013, Susilo Bambang Yudhoyono terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum; untuk memimpin kepengurusan periode 2010-2015. SBY dipilih secara aklamasi dikarenakan para kader memahami, tidak ada satu pun kader yang bisa menyelamatkan partai berlambang bintang segitiga merah putih dari tubir jurang, kecuali sang penggagas pendiriannya. Partai Demokrat, saat itu, diprediksi akan habis karena ulah segelintir kader yang terlibat kasus korupsi. Tidak heran, menjelang Pemilu 2014, banyak pengamat memprediksi, Partai Demokrat tidak akan lolos ambang batas parlemen nasional, yang mensyaratkan perolehan suara minimal 3,5 persen. Lembaga-lembaga survei pun menyatakan hal senada. Kisaran perolehan suara Partai Demokrat diprediksi berada pada 3 hingga 7 persen. Angka 7 persen bahkan hanya dikemukakan sebuah lembaga survei yang paling optimistis. Faktanya? SBY mampu memutarbalikkan prediksi di atas. Partai Demokrat memang tidak secemerlang tahun 2009, ketika menjadi partai politik terbesar dengan perolehan hampir 21 persen suara. Tetapi, setidaknya, SBY mampu menyelamatkan Partai Demokrat. Tidak sekadar lolos ambang batas parlemen, Partai Demokrat masih berada di posisi empat besar; dengan raihan suara mencapai lebih 10 persen. Wajarlah jika kini seluruh kader Partai Demokrat, yang memiliki hak suara, berharap SBY bersedia kembali memimpin Partai Demokrat. Situasi perpolitikan memang bukan main-main. Partai Demokrat tidak hanya harus bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan rakyat. Seluruh kader Partai Demokrat dituntut berpikir jernih dan berhati bersih agar Partai Demokrat tetap solid menuju kejayaan di 2019. Saat ini, beberapa partai politik besar telah mengalami konflik berlarut di antara para kader, justru setelah mereka menggelar forum tertinggi (kongres atau musyawarah nasional). Kita tentu tidak menginginkan hal buruk itu terjadi di partai berideologi nasionalis-religius. Rangkaian peristiwa dan pernyataan para kader dari Sabang sampai Merauke; Miangas hingga Pulau Rote itu menjadi berita yang memenuhi halaman majalah kali ini. Sebabnya, jelas, kami menyadari, perhelatan forum tertinggi di Surabaya pada 11-13 Mei 2015, adalah awal dari sebuah kebangkitan besar: di bawah kepemimpinan SBY pada periode 2015-2020, Partai Demokrat kembali menjadi yang terbesar. Para kader yang budiman, Selamat membaca
Redaksi EDISI MEI 2015
3
DAFTAR ISI Volume 0 3 - Edisi M ei 2 015
3 Surat Redaksi 4 Daftar Isi 5 Susunan Redaksi 6 Surat Pembaca 8 Kabar Internasional 9 Message From SBY
Kabar Nasional
10 Penjelasan SBY 63 Opini
Kabar Fraksi
Kabar DPP
66 Wawancara
30 Laporan Utama
82 Konsolidasi 87 Opini 88 Silaturahmi
Sabang-Merauke; Miangas-Pulau Rote Berharap pada sby
89 Kabar DPD
Mengulang sejarah Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa 2013 di Bali, harapan para kader pada Susilo Bambang Yudhoyono, sang penggagas dan pendiri partai berlambang bintang segitiga merah putih, mengalir sangat deras. Sabang sampai Merauke; Miangas hingga Pulau Rote, para kader pemilik hak suara menyatukan diri dalam semangat yang sama: berharap SBY memimpin Partai Demokrat untuk periode 2015-2020.
92 Kabar DPC 93 Perempuan Demokrat 96 Kabar PIA DPR-RI 98 Tajuk Demokrat
22
SBY Dinobatkan Sebagai Guru Bangsa
4
EDISI MEI 2015
49
Melihat Perpolitikan Saat Ini, Hanya SBY yang Mampu Pimpin PD
93
Ibu Ani Yudhoyono Memberikan Pencerahan Politik
SUSUNAN REDAKSI
PEMBINA Edhie Baskoro Yudhoyono, MSc ADVOKASI Didik Mukrianto SH dan Dr Hinca IP Pandjaitan PENANGGUNGJAWAB Fadjar Sampurno
PEMIMPIN UMUM Bonggas Adhi Candra PEMIMPIN USAHA MEDIA Rosandi Darma PEMIMPIN REDAKSI Didik Luhur Pambudi REDAKTUR BERITA Iwan Kurniawan
DISAIN COVER Omar Tara
DISAIN GRAFIS Omar Tara
FOTO COVER Omar Tara
REDAKTUR FOTO DAN VISUAL Tukardi
DITERBITKAN OLEH MEDIA CENTER DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI DEMOKRAT Jalan Kramat Raya Nomor 146, Jakarta Pusat 10450 Telepon : 021 - 3190 7999, Faksimili : 021 - 3190 8999 HOMEPAGE www.demokrat.or.id EMAIL redaksi.majalah@demokrat.or.id
Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca, kader, simpatisan dan publik. Kirimkan ke redaksi.majalah@demokrat.or.id
EDISI MEI 2015
5
SURAT PEMBACA
Presiden RI ke-6 Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah (atas permintaan Perdana Menteri Palestina kepada SBY), 21 April 2015. (foto: akun facebook Susilo Bambang Yudhoyono)
Negeri Ini Butuh Pemimpin seperti Pak SBY
Pak SBY selalu Peduli pada NKRI dan Menyapa Kami
Pak Susilo Bambang Yudhoyono adalah negarawan sejati. Negeri ini membutuhkan pemimpin seperti Bapak. Semoga ini menjadi contoh pemimpin bangsa yang sekarang, walaupun (nanti) tidak menjabat tetapi tetap aktif melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Terima kasih Pak SBY. semoga Tuhan selalu menyertai Bapak dan keluarga. Semoga sehat selalu. Amin...
Saya bangga pada Pak SBY. Walau Bapak tidak lagi menjadi Kepala Negara dan Pemerintahan RI, tetapi selalu peduli pada NKRI dan selalu menyapa kami lewat tulisan Bapak... Terima kasih, Pak SBY. Kami takkan pernah melupakan jasa besar Bapak yang telah membangun RI. Tetap semangat ya, Pak.
Coery Kurniadi (sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah)
Ifah Ifah (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Selamat Hari Kartini 2015, Kaum Perempuan Indonesia...)
Pak SBY Karismatik dan Penuh Semangat Memimpin Bangsa selama 10 Tahun
Terima Kasih, Pak SBY, Saya Dapat Satya Lencana 20 Tahun
Luar biasa, Pak SBY. Bapak adalah sosok mantan Kepala Negara dan Pemerintahan RI yang sangat saya banggakan. Karismatik dan penuh semangat dalam memimpin bangsa ini 10 tahun kemarin. Insya Allah, Bapak selalu diberi kemudahan dalam semua urusan. Amin Ya Rabbal Alamin...
Saya bangga dan berterima kasih ke Pak SBY. Saya dapat satya lencana 20 tahun yang ditandatangani oleh Bapak. Piagam itu saya pajang di ruang tamu. Ada kebanggaan tersendiri punya Presiden RI segagah Bapak. Salam hormat, Pak SBY
Mahdi Dirga (sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah)
Opa Athan Laras (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Mengenang Peringatan Golden Jubilee Konferensi Asia Afrika)
6
EDISI MEI 2015
SURAT PEMBACA
Saya Ingin Memeluk Pak SBY dan Mencium Tangan Bu Ani Kalau saya diberi kesempatan untuk bertemu Pak SBY, saya ingin memeluk Pak SBY; mencium tangan Bu Ani; dan memberi hormat sama Mas Agus. Semoga keluarga Pak SBY selalu harmonis, sehat, dan selalu dalam lindungan-Nya. Amin... Salam dari rakyatmu di Lampung. Dino Nata (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Mengenang Peringatan Golden Jubilee Konferensi Asia Afrika)
Pak SBY Punya Pengetahuan Perekonomian, Pangan, Ketahanan, dan Pertahanan Zaman Pak SBY, pertumbuhan perekonomian kuat dari segala lini. Pengalaman beliau diterapkan untuk memajukan Republik Indonesia tanpa pamrih. Beliau mempunyai segudang ilmu pengetahuan tentang perekonomian, pangan, ketahanan, pertahanan negara. Beliau adalah seorang dari sembilan tokoh yang berpengaruh di dunia. Meski beliau sudah paripurna sebagai RI-1, tetapi, sekarang, beliau menjadi Presiden GGGI. Luar biasa! Selamat kepada, Pak SBY. Lanjutkan perjuanganmu untuk memajukan Ibu Pertiwi. Jasamu takkan kami lupakan, The Big Master (Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono) Ariez Lanange Jagat (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Gelar kehormatan Kembali Disematkan pada SBY sebagai Guru Bangsa...)
Terima kasih atas Kunjungan Pak SBY dan Keluarga ke Taman Safari Indonesia II Salam Lestari, Pak SBY kami Manajemen Taman Safari Indonesia II mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bapak beserta keluarga ke Taman Safari Indonesia II Prigen dan bersedia memberikan nama untuk anak gajah Sumatera dengan nama Raflesia. Sebuah kehormatan bagi kami telah melayani Bapak dan keluarga saat kunjungan di Taman Safari Indonesia II. Kami akan selalu menyambut dengan hangat kedatangan Bapak dan keluarga di Taman Safari Indonesia II di kemudian hari. Semoga Bapak dan keluarga selalu diberi kesehatan. Taman Safari Prigen (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Wisata ke Taman Safari II, Jawa Timur...)
Usaha Batu Akik Berkembang karena Gebrakan Pak SBY Atas nama masyarakat Indonesia, terutama orang-orang yang berkecimpung dalam usaha batu akik, kami mengucapkan terima kasih pada Pak SBY. Berkembangnya batu akik di Indonesia sekarang ini adalah gebrakan Pak SBY untuk meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia. Terima kasih, Pak Susilo Bambang Yudhoyono.
Terima Kasih atas Pengorbanan Pak SBY untuk Aceh.
Syafri Dora (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: SBY di Singapore Forum 2015 )
Marzuki Marzuki (Sumber https://www.facebook.com/SBYudhoyono: Gelar kehormatan Kembali Disematkan pada SBY sebagai Guru Bangsa...)
Pak SBY, kami anak Aceh kangen sama Bapak. Kami anak Aceh sangat berterimakasih atas apa yang telah Bapak korbankan untuk Aceh. Mungkin kalau tidak ada Bapak, rakyat Aceh habis
Untuk kritik, saran dari Anda para pembaca setia majalah demokrat kirimkan ke Media Center DPP Partai Demokrat Jl. Kramat Raya No. 146 Jakarta Pusat 10450 atau kirim email ke media.center@demokrat.or.id
EDISI MEI 2015
7
KABAR INTERNASIONAL
Pengukuhan SBY sebagai Distinguished Honorary Fellow
P
residen RI ke-6 (periode 20042009 dan 2009-2014) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mendapat penghargaan internasional. Kali ini SBY dikukuhkan sebagai "Distinguished Honorary Fellow" oleh ISEAS (Institute of Southeast Asian Studies) yang bermarkas di Singapura, Jumat (10/4). ISEAS merupakan lembaga pusat kajian yang meneliti tentang perkembangan isu-isu sosial politik, keamanan dan ekonomi di wilayah Asia Tenggara. Dengan pengukuhan ini, ISEAS berharap SBY dapat memberikan pandangan, pengalaman, dan kearifan untuk perdamaian, kemajuan, dan kesejahteraan di kawasan. Dalam sambutannya, SBY mengungkapkan ASEAN yang kini tengah berada dalam masa transisi sebelum memasuki era ASEAN Community pada 1 Januari 2016 mendatang, harus lebih mengikat secara geopolitik dan geoekonomi. Setiap negara anggota ASEAN harus menempatkan ASEAN pada posisi pertama dalam kebijakan luar negeri masing-masing. Kemampuan untuk menjaga keterikatan ini akan membuat ASEAN menjadi lebih kokoh dalam menahan pergeseran kekuatan (power shifts) di kawasan yang diharapkan akan terjadi dengan damai meskipun terdapat gesekan-gesekan. Untuk menghadapi hal-hal tersebut, SBY menilai ISEAS bisa sangat berperan karena para pemimpin ASEAN pastinya membutuhkan masukan dan analisa dari berbagai sudut pandang dalam membuat kebijakan-kebijakan untuk ASEAN.
8
EDISI MEI 2015
Presiden RI ke-6 Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dikukuhkan sebagai Distinguished Honorary Fellow oleh ISEAS (Institute of Southeast Asian Studies) yang bermarkas di Singapura.
Sumber daya yang berkualitas dan analisa yang cerdas dari ISEAS akan sangat bermanfaat dalam mendukung kerja sama regional. “ISEAS sangat cocok untuk tugas ini. ISEAS menjadi standar penilitian dan analisis terbaik di antara pusat kajian yang ada di Asia Tenggara, dan sekaligus menjadi tempat pertemuan yang efektif untuk berdialog mengenai isu-isu kritis yang terjadi di kawasan,� ujar SBY. Lebih lanjut, SBY juga berharap dapat memberikan nilai tambah bagi ISEAS sehingga Indonesia dan Singapura semakin sejahtera, perdamaian di Asia Tenggara juga semakin meningkat, dan akhirnya mampu mewujudkan dunia yang lebih baik lagi.
SBY di Singapore Forum 2015 Keesokan hari, Sabtu pagi (11 April 2015), SBY memberikan Keynote Speech pada Singapore Forum 2015 di Singapura. Forum ini dihadiri para tokoh politik, ekonomi, bisnis, dan akademisi baik dari Asia maupun dunia. Dalam pidatonya, SBY menekankan perlunya kerja sama dan kolaborasi antar-negara agar kawasan Asia Pasifik tetap damai dan stabil, sekaligus menjadi kawasan dengan ekonomi yang tetap tumbuh agar kesejahteraan rakyat dapat terus ditingkatkan. SBY juga menggarisbawahi pentingnya entrepreneurship, teknologi dan konektivitas, agar kemakmuran di Asia dapat ditingkatkan secara adil. facebook/SBYudhoyono/dik
MESSAGE FROM
SBY
Dunia yang Lebih Baik tetap Dimungkinkan Oleh:
Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI ke-6 dan Ketua Umum Partai Demokrat)
T
ahun 1971, John Lennon, ekspemain gitar grup band terkenal The Beatles, membawakan lagu manis berjudul “Imagine”. Pesan yang disampaikan John Lennon melalui lagu itu ialah mengajak umat manusia untuk menciptakan dunia yang aman serta damai. Impiannya, semua manusia bersaudara. Tak ada perang, tak ada pembunuhan, dan tak ada kelaparan. Bahkan tak perlu ada negara. Seperti itulah John Lennon menggambarkan kehidupan yang teduh di dunia dan yang akan membuat umat manusia merasa bahagia. Banyak yang kini mendefinisikan bahwa kebahagiaan seseorang tidak diukur oleh pangkat, jabatan, kekayaan, serta hidup yang serba berlebih. Dunia banyak memberi contoh bahwa yang “stress” dan tidak bahagia, justru berasal dari orang “besar”, orang kaya dan orang yang punya kekuasaan. Dunia dengan kehidupan yang serba ideal mungkin tidak akan pernah terwujud. Jangankan dunia atau negara, masyarakat ideal pun sulit dicapai. Tetapi manusia diciptakan Tuhan bukan untuk menjadi pesimis, lemah, kehilangan akal dan keyakinan, serta mudah menyerah. Dunia yang lebih baik tetap dimungkinkan. “A better world is possible”, seperti yang diajarkan agama dan diimpikan John Lennon.
Sumber foto www.wikipedia.org
Paling tidak, semua itu bisa kita mulai dari diri kita. Dari ikhtiar dan kegigihan kita untuk membuat diri merasa damai dan bahagia. Setiap orang tentu pernah sedih, merasa gagal, kalah, tidak puas, sakit hati, marah dan bahkan bisa juga menyimpan dendam serta kebencian. Jika semua perasaan itu kita bawa mati dan tidak mampu mengurangi serta mengendalikannya, maka hidup kita tidak akan pernah bahagia.
Demi terciptanya dunia dan Indonesia yang damai serta bahagia, marilah kita belajar “berdamai” dengan diri kita sendiri. Itulah jalannya. Selamat Hari Kebahagiaan Dunia. “Happy World Happiness Day”. Damai hatiku, damai negeriku, damai duniaku.
Diambil dari twitter @SBYudhoyono. Jumat 20 Maret 2015 dik
EDISI MEI 2015
9
Penjelasan SBY bahwa Utang Indonesia ke IMF Lunas Tahun 2006
P
residen RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terpaksa menanggapi dan mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi menyangkut persoalan utang Indonesia ke IMF yang telah dilunasi di era pemerintahannya. Tanggapan itu disampaikan melalui akun pribadi SBY di media sosial, Facebook dan Twitter, Selasa (28/4) setelah harian Rakyat Merdeka (terbitan 27 April 2015), memuat pernyataan Jokowi yang intinya Indonesia masih pinjam uang ke IMF.
Berikut penjelasan lengkap SBY yang mengoreksi pernyataan Jokowi: Saya terpaksa menanggapi dan mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi menyangkut utang Indonesia ke IMF. Kemarin, tanggal 27 April 2015, harian Rakyat Merdeka memuat pernyataan Pak Jokowi yang intinya adalah Indonesia masih pinjam uang sama IMF. Berarti kita masih punya utang kepada IMF. Maaf, demi tegaknya kebenaran, saya harus mengatakan bahwa seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah kita lunasi pada tahun 2006 yang lalu. Keseluruhan utang Indonesia terhadap
10
EDISI MEI 2015
IMF adalah US$ 9,1 miliar, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp. 117 triliun, dan pembayaran terakhirnya kita lunasi pada tahun 2006, atau 4 tahun lebih cepat dari jadwal yang ada. Sejak itu kita tidak lagi jadi pasien IMF.
termasuk APBN dan juga penggunaan keuangan kita, tidak harus mendapatkan persetujuan dari IMF. Saya tidak ingin pemerintah disandera. Kita harus merdeka dan berdaulat dalam mengelola perekonomian nasional kita.
Saya masih ingat mengapa keputusan untuk melunasi semua utang IMF 4 tahun lebih cepat dari jatuh temponya itu saya ambil. Memang, sebelum keputusan final itu saya ambil, sejumlah pihak menyarankan agar lebih baik pelunasannya dilaksanakan secara bertahap, agar tidak mengganggu ketahanan ekonomi Indonesia. Tapi saya berpendapat lain. Lebih baik kalau utang itu segera kita lunasi. Ada 3 alasan saya mengapa keputusan dan kebijakan itu saya ambil. Pertama, pertumbuhan ekonomi kita waktu itu telah berada dalam tingkatan yang relatif tinggi. Jadi aman untuk menjaga ketahanan ekonomi makro dan sektor riil kita. Di sisi lain, disamping kekuatan fiskal kita aman, dari segi moneter cadangan devisa kita juga relatif kuat. Kedua, dengan telah kita lunasi utang IMF tersebut, kita tidak lagi didikte oleh IMF dan negaranegara donor. Tidak didikte dalam arti perencanaan pembangunan kita,
Saya masih ingat, ketika masih menjadi Menteri Pertambangan dan Energi (tahun 1999-2000), saya harus "melaporkan" dulu kepada negaranegara donor yang tergabung dalam forum CGI berkaitan dengan kebijakan dan rencana kementerian yang saya pimpin, utamanya menyangkut APBN. Situasinya sungguh tidak nyaman. Pernah saya diminta untuk menaikkan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik secara serentak dengan angka yang sangat tinggi. Hal itu saya tolak, karena pasti ekonomi rakyat akan menjadi lebih buruk. Sedangkan alasan yang ketiga, selama Indonesia masih punya utang kepada IMF, rakyat kita merasa terhina (humiliated). Dipermalukan. Di mata sebagian rakyat, IMF diidentikkan dengan penjajah. Bahkan IMF-lah yang dianggap membikin krisis ekonomi tahun 1998 benar-benar buruk dan dalam. Setelah utang IMF kita lunasi, saya juga ingat ketika para pemimpin
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Presiden RI ke-6 (Kepala Negara dua periode 2004-2014) dan Ketua Umum Partai Demokrat
Presiden RI ke-6 Profesor Doktor Susilo Bambng Yudhoyono saat menerima Managing Director IMF Christine Lagarde di Istana Negara beberapa waktu lalu. (foto: @SBYudhoyono)
IMF (Managing Director) satu-persatu berkunjung ke Indonesia dan menemui saya di kantor Presiden, mulai dari Rodrigo de Rato (2007), Dominique Strauss-Kahn (2011) hingga Chistine Lagarde (2012). Saya menerima kunjungan mereka dengan kepala tegak. Bahkan, pada kunjungan pemimpin IMF tahun 2012, IMF berharap Indonesia
bisa ikut menaruh dananya di IMF karena kita telah menjadi anggota G20, dengan peringkat nomor 16 ekonomi besar dunia. Pasalnya, IMF kekurangan dana untuk digunakan membantu negara yang mengalami krisis berat dan perlu penyelamatan dari IMF. Artinya, tangan kita tidak lagi berada di bawah, tetapi sudah berada di atas.
Jika yang dimaksudkan Presiden Jokowi, Indonesia masih punya utang luar negeri, itu benar adanya. Utang Indonesia ada sejak era Presiden Soekarno. Meskipun, ketika saya memimpin Indonesia (2004-2014) rasio utang terhadap GDP terus dapat kita turunkan. Jika akhir tahun 2004 rasio utang terhadap GDP itu sekitar 50,6 %, di akhir masa jabatan saya tinggal sekitar 25 %. Artinya, jika dulu separuh lebih GDP kita itu untuk menanggung utang, maka tanggungan itu telah kita turunkan menjadi seperempatnya. Tetapi, kalau yang dimaksudkan Pak Jokowi bahwa kita masih punya utang kepada IMF, hal itu jelas keliru. Kalau hal ini tidak saya luruskan dan koreksi, dikira saya yang berbohong kepada rakyat, karena sejak tahun 2006 sudah beberapa kali saya sampaikan bahwa Indonesia tidak berhutang lagi kepada IMF. Rakyat pun senang mendengarnya. Saya yakin Pak Jokowi yang waktu itu sudah bersamasama saya di pemerintahan, sebagai Walikota Surakarta, pasti mengetahui kebijakan dan tindakan yang saya ambil selaku Presiden. Ditulis oleh Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun pribadi di Facebook/dik
Pernah saya diminta untuk menaikkan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik secara serentak dengan angka yang sangat tinggi. Hal itu saya tolak, karena pasti ekonomi rakyat akan menjadi lebih buruk.
* SBY *
EDISI MEI 2015
11
KABAR NASIONAL
S
Ibas Sampaikan agar Jokowi Tak Keliru Keluarkan Statement soal Utang ke IMF
ekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan agar Presiden Jokowi tidak mengeluarkan pendapat terkait utang IMF sebelum mendapatkan informasi yang akurat. "Apakah Pak Jokowi keliru mendapatkan informasi?! Polemik mengenai hutang IMF sudah sangat jelas diselesaikan di era Presiden SBY. Indonesia sudah melunasi semua hutang kepada IMF pada tahun 2006 lalu, lebih cepat empat tahun dari jadwal pelunasan yang ditetapkan," Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI menjelaskan di Jakarta, Selasa (28/4). Ibas menambahkan, pemerintahan saat ini seharusnya tidak perlu khawatir terkait hutang IMF karena beban hutang IMF tersebut sudah dilunasi indonesia saat masa pemerintahan Presiden SBY. Hutang Indonesia ke IMF yang keseluruhannya berjumlah 9,1 miliar dolar AS,atau senilai Rp 117 triliun telah dilunasi saat SBY menjabat sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan RI. "Saya berharap tidak ada kesan seolah-olah pemerintahan Jokowi terbebani hutang IMF pemerintahan sebelumnya. Justru seharusnya pemerintahan Jokowi berterima kasih karena hutang IMF telah dilunasi bahkan ekonomi Indonesia tumbuh pesat dan menjadi bagian ekonomi dunia," Ibas menegaskan. Lebih lanjut Ibas menguatkan alasan SBY mempercepat pelunasan utang IMF itu. "Saat SBY menjabat, ekonomi Indonesia tumbuh relatif tinggi, sektor riil bertumbuh, fiskal aman dan cadangan devisa kuat," Ibas menjelaskan. Dengan demikian lanjut Ibas, Indonesia tidak lagi didikte dan minta persetujuan kepada IMF dan negara-negara donor (CGI) dalam pengelolaan ekonomi, termasuk penyusunan APBN. "Jadi berkat pemerintahan SBY lah, rakyat Indonesia tidak lagi berhutang kepada IMF dan juga bebas dari trauma masa lalu, sehingga bisa lebih berdaulat menentukan perekonomiannya sendiri " ujar Ibas di akhir pernyataannya. ebyteam/dik
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, MSc, yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI. (foto: mcpd/omartara)
12
EDISI MEI 2015
KABAR NASIONAL
SBY Jelaskan Penyebab Batalkan Kunjungan ke Perth
Presiden Republik Indonesia ke-6 dan Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono.
P
residen RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menjelaskan kepada masyarakat penyebab batalnya kunjungan ke Perth, Australia. Penjelasan tersebut disampaikan SBY melalui akun twitter @SBYudhoyono yang juga dimuat akun Facebook/SBYudhoyono, Rabu, 29 April 2015. Berikut penjelasan SBY selengkapnya: Jika para "followers" mengikuti media massa Australia tentang pembatalan saya berkunjung ke Perth minggu ini adalah benar adanya. Rencananya, saya akan ke Perth sebagai "visiting professor" di University of Western Australia dan "senior fellow" di US-Asia Centre. Dalam 5 hari kunjungan, saya juga dijadwalkan untuk
berikan Pidato Kunci di International Forum "In the Zone" tentang kerjasama Asia Pasifik. Namun, situasi politik, sosial dan "keamanan" tidak kondusif untuk kunjungan saya, berkaitan dengan protes keras Australia terhadap Indonesia. Masyarakat Australia amat emosional dan lakukan unjuk rasa di sejumlah kota, terkait eksekusi terpidana mati warga negaranya. Tuan rumah dan kedutaan Indonesia mengindikasikan selama berada di Perth akan terjadi hal-hal yang bisa mengganggu. Setelah berkonsultasi dengan Duta Besar RI untuk Australia dan pejabat utama di Jakarta, saya putuskan untuk membatalkan kunjungan saya. Ketika menghadapi protes dan gempuran pertanyaan pers, tidak mungkin saya berseberangan dengan negara, pemerintah dan Presiden kita. Memang saya tak selalu setuju dengan cara-cara pemerintah menangani (handling) hubungan internasional, tetapi kita punya kedaulatan. Sebagaimana Indonesia menghormati kedaulatan negara lain, negara lain juga mesti menghormati kedaulatan dan sistem hukum kita. Selama 10 tahun pimpin Indonesia, saya berupaya keras untuk tingkatkan persahabatan dan kerjasama, sambil atasi masalah yang ada. Hasilnya nyata. Australia dukung penuh kedaulatan dan keutuhan wilayah kita, termasuk Papua. Kerjasama saling menguntungkan meningkat. Memang, sekali-kali ada isu yang mengganggu hubungan bilateral kita, tetapi akhirnya dapat kita atasi dan carikan solusinya. Tadinya saya berharap selama berada di Australia bisa mendiskusikan bagaimana hubungan yang terganggu saat ini bisa dipulihkan. Tanpa diminta, mungkin saya bisa bantu pemerintah agar hubungan baik kita tetap terjaga, termasuk "people-to-people relation". Namun, situasinya belum kondusif untuk itu. Daripada kontra produktif, saya putuskan untuk menunda kunjungan saya ke Australia. Diambil dari akun twitter @SBYudhoyono dan akun Facebook/SBYudhoyono, Rabu, 29 April 2015/dik
EDISI MEI 2015
13
KABAR NASIONAL
R
Pulang ke Kampung Halaman
intik hujan di sepanjang perbatasan Wonosari dan Pacitan tidak menghalangi ratusan murid SMKN 2 yang telah bersiap menyambut kehadiran Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Ani Yudhoyono, di kota kelahirannya tersebut. Kepulangan SBY, Selasa (10/3) ke Pacitan kali ini menjadi istimewa
14
EDISI MEI 2015
karena ini adalah kali pertama SBY dan Ibu Ani pulang kampung setelah purna tugas memimpin Indonesia. Setibanya di Pacitan, SBY bersama keluarga berziarah ke makam Ayahanda Soekotjo. Sebelumnya, SBY dan keluarga juga berziarah ke makam Ayahanda Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo di Purworejo, Senin (9/3). Selain mendoakan kedua ayahanda, kunjungan ziarah SBY menjadi momen
yang mengharukan karena SBY sebagai seorang anak menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan terselesaikannya tugas SBY sebagai Kepala Negara RI dua periode (20042009 dan 2009-2014). Kembali ke kampung halaman, tentu saja SBY tak melewatkan kesempatan untuk bernostalgia dan mengenang masa-masa indah di Pacitan. Mulai dari menikmati kupat tahu khas Pacitan,
KABAR NASIONAL
Presiden RI ke-6, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yuhoyono didampingi Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono, Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono berziarah ke makam Ayahanda Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo di Purworejo, Senin (9/3). (foto: facebook/SusiloBambangYudhoyono)
hingga bernostalgia bersama para guru dan sahabat di masa sekolah SBY dulu. Di hari yang sama, kehadiran SBY di Pasar Minolyo Baleharjo Pacitan pun sontak menarik perhatian masyarakat sekitar. Penduduk sekitar antusias untuk sekedar bersalaman hingga meminta "selfie" bersama SBY dan keluarga. Pasar ini memiliki tempat tersendiri di hati SBY, sebagaimana ialah yang meresmikan dan memberi nama Pasar Minolyo Baleharjo Pacitan.
Kalau SBY Bisa, Anak Pacitan Juga Bisa! Suasana SMPN 1 Pacitan, Rabu (11/3) siang terasa sangat spesial bagi ratusan murid dan guru yang tengah menanti kehadiran salah satu alumninya, Susilo Bambang Yudhoyono.
Kehadiran SBY dan Ibu Ani disambut dengan antusiasme tinggi, sebagaimana mereka menantikan SBY untuk berbagi pengalaman dan cerita masa-masa SMP SBY terdahulu. “Selama tiga tahun saya bersekolah seperti kalian tahun 1960an sampai tahun 1964. Saya yakin anak-anakku belum lahir waktu itu. Barangkali mamanya ada yang belum lahir juga,” SBY bercanda. Sontak para murid dan guru tertawa mendengar candaan Presiden ke-enam Republik Indonesia tersebut. SBY menjelaskan bahwa dulu ia harus menempuh empat tahun di bangku SMP karena terjadi peristiwa besar di tingkat nasional pada masa transisi Pemerintahan Presiden pertama RI, Sukarno ke Presiden ke-dua RI, Suharto.
Sejak dulu, SBY kerap menjadi juara kelas dan memiliki apresiasi tinggi terhadap seni dan budaya Indonesia. SBY seringkali merangkai kata menjadi puisi yang indah. Tak heran bila dulu karya puisi SBY seringkali dipajang di majalah dinding sekolah. Dalam kunjungannya di SMPN 1 Pacitan, SBY pun membawakan cindera mata yang merupakan sebuah puisi berjudul “Hari Lalu Anak Pacitan”. Puisi karya SBY tersebut pun dibacakan oleh Aqsa Faja Muhammad, salah satu murid berprestasi dari SMPN 1 Pacitan. Dalam kesempatan tersebut, SBY berpesan kepada guru untuk membimbing para calon pemimpin bangsa dengan baik, tidak hanya membekali murid dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun dilengkapi dengan pemahaman luas akan logika, etika dan
EDISI MEI 2015
15
KABAR NASIONAL
Presiden RI ke-6, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yuhoyono dan Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono mengunjungi rumah produksi batu akik di Pacitan. (foto: facebook/SusiloBambangYudhoyono)
estetika. SBY menyampaikan bahwa dulu saat berada di bangku SMP ia bertekad sebagai seseorang yang dilahirkan di kota kecil dan terisolasi bahwa ia optimis untuk bangkit dan maju, dengan pemikiran bahwa “Kalau yang lain bisa, anak Pacitan juga bisa!”. “Insya Allah di masa depan akan lahir pemimpin-pemimpin di negeri ini, pemimpin di bidang apa pun dari putraputri Pacitan,” SBY mengungkapkan dengan nada optimis. “Kalau SBY bisa, anak Pacitan juga bisa!” SBY berpesan, sebelum mengakhiri nostalgianya di SMPN 1 Pacitan.
SBY dan Ibu Ani Kunjungi Rumah Produksi Batu Akik Batu akik adalah salah satu topik yang paling hangat diperbincangkan
16
EDISI MEI 2015
oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Sebagian masyarakat yang tadinya tidak terlalu tertarik dengan batu akik pun mulai melirik bisnis jual-beli batu akik. Fenomena yang cukup menarik ini membuat SBY dan Ibu Ani Yudhoyono, yang juga pemakai batu akik sejak dahulu, kemudian mengunjungi rumah produksi batu akik milik seorang perajin batu akik bernama Suparji, ketika pulang kampung ke Pacitan. Suparji merupakan seorang perajin yang sudah menggeluti dunia kerajinan batu akik selama lebih kurang 6,5 tahun. Produk kerajinannya tidak hanya dijual di dalam negeri tetapi juga merambah hingga ke luar negeri diantaranya Perancis. Hasil karya Suparji juga hampir setiap tahunnya disertakan dalam pameran mutumanikam yang programnya diinisiasi oleh Ibu Ani
Yudhoyono ketika masih menjadi Ibu Negara. Dalam peninjauan tersebut, SBY mengungkapkan bahwa saat ini produkproduk batu akik dalam negeri tidak kalah bagusnya dengan produk luar negeri. Oleh karena itu, SBY dan Ibu Ani juga ingin agar industri ini semakin berkembang karena dapat meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar dan juga menciptakan lapangan pekerjaan. Namun tentunya dilakukan dengan caracara yang tidak merusak lingkungan. “Maksud saya, mari kita kembangkan betul manajemennya, teknologinya, kebijakan harganya, penghasilan karyawan dan industrinya. Menurut saya ini masih bisa dikembangkan. Saya juga berbicara dengan Pak Bupati kemarin, sangat mungkin Pacitan ini didorong lagi,” kata SBY kepada Suparji. Hal ini juga diamini oleh Suparji yang mengatakan bahwa bidang kerajinan yang telah ditekuninya dengan sepenuh hati selama bertahun-tahun itu memiliki nilai tambah yang cukup bagus dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lumayan banyak di wilayah sekitar. Demam batu akik yang tengah melanda negeri juga membuat harga batu akik kadang terlihat tidak masuk akal. Bisa mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Suparji yang sudah malang melintang di industri ini juga bingung bagaimana menciptakan harga bisa sampai seperti itu. “Kalau harga udah (Rp) 2 juta itu, harga udah untuk kualitas yang paling bagus itu kalau di sini. Tapi saya melihat di pasar, di internet, kok harganya sampai puluhan juta itu, saya sendiri bingung bagaimana menciptakan harga bisa sampai segitunya,” Suparji menuturkan. Terkait hal ini, SBY mengimbau jangan sampai harga tersebut tidak ada patokan, lantas dibuat seenaknya. Jika harganya terlalu tinggi, maka
KABAR NASIONAL
SBY berpesan kepada guru untuk membimbing para calon pemimpin bangsa dengan baik, tidak hanya membekali murid dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun dilengkapi dengan pemahaman luas akan logika, etika dan estetika.
Presiden RI ke-6, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yuhoyono memberikan plakat berisi puisi kepada sejumlah siswa/siswi SMP 1 Pacitan, Rabu (11/3/2015). (foto: facebook/SusiloBambangYudhoyono)
masyarakat akan kapok membelinya sehingga menghambat berkembangnya industri tersebut. Namun jika harganya terlalu rendah, juga tidak tepat. “Bapak juga yang mengembangkan industri ini bertahun-tahun tentu kita berharap ya kesejahteraannya baik, makin meningkat. Tetapi tentu, jangan sampai harga itu tidak ada patokan, kemudian semau-maunya, dan dikasih harga yang terlalu tinggi. Itu malah tidak membikin berkembangnya industri ini,” ujar SBY. “Jadi bapak benar, harganya pas. Ada norma-normanya, di atas 2 juta itu sudah luar biasa,” SBY menambahkan.
Menurut SBY, kalau harganya semakin fantastis, maka bukan tidak mungkin batu akik akan masuk kategori barang mewah dan akan dikenakan pajak, sehingga masyarakat akan kapok untuk membelinya. “Makanya kalau harganya sampai miliar, berjuta-juta, itu akan masuk kategori barang mewah. Nanti kena pajak. Kalau kena pajak, tambah lagi tinggi. Dan itu tadi, orang kapok,” Ibu Ani menimpali.
Lewat Akik, SBY dan Ibu Ani Lestarikan Kekayaan Indonesia Sejak dulu, Ibu Ani memang kerap
mempromosikan kebudayaan dan kekayaan Indonesia kepada para pemimpin negara dunia. Ibu Ani menyadari bahwa Indonesia yang berada di cincin api memiliki kekayaan batu-batu mineral dan batu mulia. Saat bertugas sebagai Ibu Negara, mendampingi Presiden keenam Republik Indonesia, Ibu Ani merupakan pemrakarsa Matumanikam Nusantara Indonesia (MMNI) yang merupakan perkumpulan pecinta dan pengrajin mutunikam (perhiasan). Sejak tahun 2006 (MMNI rutin menyelenggarakan sembilan pameran yang mempertunjukkan kekayaan dan kreasi nusantara setiap tahunnya. Salah satu tujuan didirikannya MMNI adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi perajin dan mendorong daya saing perajin, serta melestarikan seni dan kekayaan matumanikam nusantara. Di kancah internasional, MMNI pun mampu unjuk gigi di berbagai pameran berbagai kota besar di dunia seperti Tokyo, London, Paris, Basel, Vicenza, Dubei, Hongkong, Los Angeles, New York, Washington, Kuwait dan lainnya. Beberapa waktu lalu, melalui akun Instagramnya, Ibu Ani mengunggah beberapa koleksi batu akik pilihannya. Tak pelak, foto batu akik yang diunggah Ibu Ani mendapatkan banyak pujian dan komentar dari para followers Instagramnya. Banyak pula yang mengomentari salah satu batu akik yang bertuliskan lafadz “Allah” di dalamnya. facebook/SBYudhoyono/dik
EDISI MEI 2015
17
KABAR NASIONAL
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, dan cucu ke-2 mereka, Airlangga Satriadhi Yudhoyono, berfoto bersama 15 followers Instagram @AniYudhoyono dalam acara ‘Temu Kangen Ibu Ani’ di Dusun Bambu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2015). (foto: akun facebook SBYudhoyono)
SBY dan Ibu Ani Temui Followers
S
ejak hari Senin (9/3), Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono pulang kampung ke Purworejo dan Pacitan, Jawa Timur. Tak hanya menghabiskan waktu melepas kangen dengan kampung halaman, SBY dan Ibu Ani juga menyempatkan diri untuk memenuhi keingin para followers setia media sosial mereka untuk bertemu. Senin sore (9/3) usai ziarah ke makam Ayahanda Ibu Ani Yudhoyono, Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo di Purworejo, SBY dan Ibu Ani menyempatkan diri
18
EDISI MEI 2015
untuk bertemu dengan Endar Pratiwi, Wiwiek Salfiyahnah dan Gusti Prasetya. Ketiganya ialah followers setia media sosial SBY dan Ibu Ani yang berdomisili di daerah Purworejo dan sangat ingin bertemu langsung untuk sekedar berbagi cerita dengan kedua idola mereka. Dalam suasana yang hangat seusai makan siang, ketiga followers akhirnya dapat bertemu langsung dengan SBY dan Ibu Ani yang didampingi oleh Edhie Baskoro Yudhoyono. Tak hanya bertemu, mereka juga menghabiskan waktu dengan mengobrol akrab dengan SBY
KABAR NASIONAL
dan Ibu Ani. Sebagai kenang-kenangan, di akhir pertemuan yang berkesan ini, Endar, Wiwiek dan Gusti berfoto bersama dengan SBY beserta keluarga yang kemudian diunggah langsung ke Instagram Ibu Ani Yudhoyono. Tak berhenti hingga di situ, di kampung halaman SBY di Pacitan, 9 followers beruntung juga bertemu dengan SBY dan Ibu Ani. Arnindya Olivia, Fadricha Ayunira, Samrotul Mahmudah, Saskia Nita, Ari Hadi Susilo, Deni Bagas, Dwi Purnawan, Eko Danang dan Frendi Setiawan adalah 9 orang followers beruntung asal Pacitan yang bertemu dengan SBY dan Ibu Ani. Kesembilan followers ini mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang sambil berbagi pengalaman dengan SBY dan Ibu Ani. Tak ketinggalan, SBY dan Ibu Ani juga berfoto selfie dengan menggunakan tongsis ala anak muda bersama dengan para followers.
Kopdar Temu Kangen Instagram Ibu Ani
Followers
Riuh tepuk tangan lima belas peserta “Kopdar Temu Kangen Ibu Ani” terdengar menyambut kedatangan Ibu Ani Yudhoyono di lantai 2, Kafe Burangrang, Dusun Bambu, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu, 21 Maret 2015 pagi. Kelima belas peserta yang sudah menunggu kedatangan Ibu Ani langsung memperkenalkan diri masingmasing dengan antusias ketika Ibu Ani menyalami para peserta satu per satu. Peserta Kopdar ini merupakan followers setia instagram @Aniyudhoyono yang terpilih dari 5000 lebih pendaftar yang berasal dari seluruh Indonesia. Raut wajah sumringah terlihat jelas di wajah para peserta dan Ibu Ani. Usai berkenalan dengan para peserta, Ibu Ani kemudian membawa para peserta ke lokasi “photo hunting” yang ada di kawasan Pasar Khatulistiwa, Dusun Bambu. Wilayah yang digunakan untuk berburu foto ini berupa area yang ditanami berbagai jenis tanaman
bunga dilengkapi dengan aliran sungai kecil. Alam hijau dari gugusan pepohonan kayu putih dan hutan pinus di kaki gunung Burangrang menjadi latar belakang (Background visual) yang sempurna. Dalam kegiatan tersebut, Ibu Ani mengabadikan beberapa obyek foto di “Tegal Pangulinan” di dekat “Pasar Katulistiwa” dalam area family and leisure park “Dusun Bambu”. Sementara para peserta yang lain menyebar di sepanjang area photo hunting untuk membidik obyek-obyek istimewa berdasarkan sudut pandang masingmasing. Beberapa peserta juga terlihat membaur di lokasi yang sama dengan lokasi Ibu Ani membidik obyek foto dengan kameranya. Di tengah keseruan mencari obyek foto yang indah dan unik, tiba-tiba para peserta langsung berlarian ke halaman Pasar Khatulistiwa sembari berteriak, “Pak SBY, Pak SBY.” Ibu Ani yang berada di belakang langsung tertawa kecil melihat kehebohan para peserta yang menyambut
gembira kedatangan Presiden ke-6 RI tersebut. Para peserta langsung berkerumun di sekitar tempat Susilo Bambang Yudhoyono berdiri sembari menggendong cucu tercinta Airlangga Satriadhi Yudhoyono. “Airlangga lucu banget,” celetuk beberapa peserta. Ibu Ani kemudian menyusul dan berdiri di samping Pak SBY. Memang, para peserta tidak tahu sama sekali bahwa di acara Temu Kangen ini akan dihadiri juga oleh SBY. Mereka hanya tahu akan bertemu dengan Ibu Ani, sehingga para peserta tidak dapat menutupi keterkejutan yang ada di wajah mereka. Usai menyapa dan bersalaman dengan para peserta, SBY dan Ibu Ani bersama dengan para peserta langsung menuju lokasi yang sudah disiapkan untuk melakukan foto bersama. Setelah itu, semua peserta dan SBY serta Ibu Ani beristirahat sejenak di tenda-tenda yang ada di halaman Pasar Khatulistiwa, sambil menikmati minuman dan camilan
EDISI MEI 2015
19
KABAR NASIONAL
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono saat berbincang dengan 15 followers Instagram @AniYudhoyono dalam acara ‘Temu Kangen Ibu Ani’ di Dusun Bambu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2015). (foto: akun facebook SBYudhoyono)
yang disajikan oleh Dusun Bambu. Usai beristirahat, peserta kemudian memilih hasil jepretan masing-masing untuk diserahkan kepada pihak panitia, dan selanjutnya dinilai langsung oleh SBY dan Ibu Ani. Tidak hanya itu, para peserta juga berkesempatan makan siang di meja yang sama dengan SBY dan Ibu Ani beserta keluarga yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa Yudhoyono serta si kecil Airlangga. Usai santap siang, rangkaian acara dilanjutkan dengan sharing session.
Pada kesempatan ini, selain berbagi cerita tentang dunia fotografi, kelima belas peserta diberi kebebasan untuk menanyakan hal-hal yang ingin mereka ketahui tentang SBY dan Ibu Ani. Terkait dengan fotografi, Ibu Ani mencoba membagi prinsip dasarnya dalam berkarya. “Saya hanya menggunakan naluri saya. Pertama dulu, saya pakai kamera yang masih pakai rol film, diajarin memotret oleh ayahanda saya. Sementara obyek foto adalah segala sesuatu yang menarik hati saya,” Ibu
Ani menuturkan kepada para followers instagram peserta kopdar. Jadi, menurut Ibu Ani, obyek yang menarik adalah selalu bersifat subyektif, menarik bagi seseorang belum tentu menarik bagi orang lain. “Karena itu saya tidak bisa mengajarkan bagaimana memotret yang baik karena setiap orang tentu memiliki ketertarikan sendiri atas sebuah obyek foto. Bagi saya fotografi adalah seni yang selalu mengandung subyektifitas, karena itu di sini kita hanya sharing tentang fotografi, kita tidak bisa menyalahkan,” Ibu Ani menambahkan. Diera Bachir, seorang fotografer profesional yang juga hadir sebagai peserta kopdar membagi juga pengalamannya mengenai fotografi. Bagi Diera, fotografi adalah seni dimana setiap orang pastilah memiliki sudut pandangnya masing masing. Hal itu sejalan dengan yang telah diungkapkan oleh Ibu Ani bahwa kita tidak bisa begitu saja menyalahkan sebuah karya foto. Obyek yang sama dapat dipotret secara berbeda dan menghasilkan karya visual yang berbeda pula. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Ani juga menunjukkan cetakan foto hasil bidikannya. Di antaranya terdapat foto seorang pemain suling yang duduk di atas sebuah balai di tengah padang rumput hijau, foto daun berwarna merah, foto bunga dahlia dengan point of view lebih dekat, foto berbagai macam bunga yang tumbuh di pinggir danau “Saung
Karena itu saya tidak bisa mengajarkan bagaimana memotret yang baik karena setiap orang tentu memiliki ketertarikan sendiri atas sebuah obyek foto. Bagi saya fotografi adalah seni yang selalu mengandung subyektifitas, karena itu di sini kita hanya sharing tentang fotografi, kita tidak bisa menyalahkan
*Ibu Ani Yudhoyono*
20
EDISI MEI 2015
KABAR NASIONAL
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono saat berbincang dengan 15 followers Instagram @AniYudhoyono dalam acara ‘Temu Kangen Ibu Ani’ di Dusun Bambu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2015). (foto: akun facebook SBYudhoyono)
Purbasari” dengan minimal foreground, foto seekor laba laba, dan sebuah foto perahu di danau dengan tanaman bunga sebagai foreground. Rangkaian acara Kopdar Temu Kangen Ibu Ani ini diakhiri dengan pengumuman pemenang photo hunting yang langsung diumumkan oleh Ibu Ani. Dari 15 karya foto jepretan para peserta kopdar yang diperlombakan, terpilih 3 orang followers yang berhasil memenangkan kompetensi kreasi fotografi tersebut. Mereka adalah: Arizal Khoinani dengan akun instagram @ Arizalkyo, yang mengabadikan perahu dengan latar belakang beberapa saung (rumah mungil) di pinggir danau. Foto favorit yang kedua diraih oleh Wynes Henesha dengan akun instagram @wynesheresa, yang merupakan
mahasiswi asal Bandung yang mengabadikan sebelah tangan yang menyempil di antara sekumpulan bunga putih dan menyentuhnya. Sedangkan foto favorit ketiga adalah karya Siti Khadijah dengan akun instagram @ idjha_hardyanti. Dokter hewan lulusan IPB ini mengabadikan sosok ibu Ani Yudhoyono tengah membidik obyek foto dengan lensa kameranya. Tiga karya foto terbaik pilihan juri memperoleh hadiah khusus berupa batu akik beserta piagam penghargaan dari Ibu Ani Yudhoyono dan Bapak SBY, disertai seikat bunga. Sementara dari Ronny Lukito, pemilik Dusun Bambu, tiga orang peserta dengan foto favorit ini memperoleh voucher untuk menginap gratis selama semalam di “Dusun Bambu”.
Selain itu, seluruh peserta juga mendapatkan goodie bag yang berisi kenang-kenangan dari Ibu Ani yaitu piring hias bercetak foto SBY dan Ibu Ani dalam pakaian kebesaran ketika menjabat sebagai Presiden RI dan Ibu Negara, buku “Kepak Sayap Putri Prajurit” yang merupakan biografi Ibu Ani, buku “Selalu Ada Pilihan” tulisan Bapak SBY, buku kumpulan puisi “Taman Kehidupan” karya SBY, dua keping CD kumpulan lagu ciptaan SBY, kaos dan mug bertuliskan “Kopdar Temu Kangen Ibu Ani”, serta cetak foto 15 orang followers instagram bersama dengan Ibu Ani, Bapak SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, Aliya Rajasa Yudhoyono dan sang cucu Airlangga Yudhoyono. facebook/SBYudhoyono/dik
EDISI MEI 2015
21
KABAR NASIONAL
P
residen Republik Indonesia ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapatkan penghargaan istimewa dari Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama). SBY dinobatkan sebagai guru bangsa. Menurut Ketua pembina Yayasan UPDM (B) Drg. H. Hermanto JM, SBY pantas mendapatkan penghargaan tersebut karena sejumlah hal. “Karena beliau memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Menjadi tempat untuk meminta nasehat. Karena wawasan yang luas itu, maka mampu menghadapi permasalahan bangsa serta memotivasi orang lain untuk bisa menuntut ilmu,” kata Hermanto dalam acara wisuda UPDM (B) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (16/4/2015). Selain itu, SBY juga dinilai memiliki kesantunan dalam membangun kehidupan antarbangsa yang harmonis. Sang Kepala Negara dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) bisa memberikan motivasi dan semangat kepada generasi muda dan sanggup menemukan jalan keluar dalam persaingan global. Hermanto menyebut, banyak hal yang bisa ditiru dari sosok SBY terkait komitmen dan tugas-tugasnya selama menjabat sebagai presiden meski mendapat banyak hujatan di Tanah Air. SBY juga pernah masuk sebagai salah satu tokoh Islam berpengaruh di dunia. Hal tersebut, kata Hermanto, bisa menunjukkan kenegarawanannya ketika sedang menjalankan tugas dan tercermin dalam kearifannya. “Atas dasar penilaian tersebut, maka Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) pun menganugerahi bintang kehormatan, sebagai guru bangsa,” ujar Hermanto. Dalam pidatonya, SBY mengucapkan
22
EDISI MEI 2015
Presiden Republik Indonesia ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan penghargaan istimewa dari Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (16/4/2015). SBY dinobatkan sebagai guru bangsa karena memiliki pengetahuan dan wawasan luas hingga mampu menghadapi permasalahan bangsa serta memotivasi orang lain untuk bisa menuntut ilmu. (foto: facebook.com/SBYudhoyono)
terima kasih atas penganugrahan tersebut. “Izinkan saya mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih atas pengukuhan saya sebagai warga kehormatan Universitas Prof Dr
Moestopo (Beragama) sekaligus guru bangsa. Apa yang saya dapatkan, saya teruskan kepada rakyat Indonesia, terutama ketika menjabat sebagai presiden selama sepuluh tahun,” SBY menuturkan. okezone/dik
KABAR NASIONAL
Kekuasaan Jangan Campuri Kedaulatan Parpol Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono. (foto: mcpd/omar)
S
ekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono sempat menyelipkan pesan ke Presiden Joko Widodo agar PD tidak “diGolkarkan” terkait opini publik bahwa di dalam perpecahan Golkar, kekuasaan ikut campur tangan. Menyikapi hal itu, Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membandingkan kondisi saat ini dengan ketika dia menjabat sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan RI di dua periode (20042009 dan 2009-2014). “Jangan ‘di-Golkarkan’ artinya ini kan opini publik… Di dalam perpecahan Golkar, dianggap ada campur tangan kekuasaan,” kata SBY dalam jumpa pers usai acara Silaturahim Nasional II FKPDPD di Hotel Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2015). Apakah benar ada intervensi
pemerintahan dalam kisruh internal partai? Menurut SBY, hal itu akan terungkap pada waktunya. Presiden RI ke-6 ini kemudian menguraikan di masa pemerintahannya selama 10 tahun (2004 hingga 2014), SBY tidak pernah berniat mengusik kedaulatan partai politik. “Selama jadi presiden (kepala negara) 10 tahun, tidak ada niat dari saya untuk mengganggu kedaulatan partai politik mana pun. Meski ada yang 10 tahun konsisten menyerang, mengkritik,” ujar ayah 2 anak ini. “Jangan sampai kekuasaan mencampuri kedaulatan partai politik,” SBY menegaskan.
Usai Kongres, Penyeimbang
PD
Tetap
Partai
Pada bagian lain konferensi persnya, SBY memastikan, pasca-Kongres PD
(Surabaya, 11-13 Mei 2015), sikap politik PD itu tidak akan berubah. PD tetap mengambil posisi sebagai partai penyeimbang dan tidak ikut bergabung di Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “Kita tetap akan bertahan sebagai penyeimbang. Tidak ada keinginan bergabung ke KMP atau KIH. Kader juga akan menjaga posisi kita sebagai penyeimbang,” kata SBY. Menurut SBY, posisi sebagai partai penyeimbang sesuai dengan 3 sikap PD sebagai partai penyeimbang yaitu anggota eksekutif harus loyal pada pemerintah, mendukung kebijakan Jokowi yang tepat, serta mengkritik yang kurang benar. “Kami sebagai penyeimbang dengan tujuan yang baik. Orang lain boleh tidak setuju. Kami tidak mau berhadapan secara frontal. Kalau pertentangan terlalu tajam, politik akan gaduh. Penyeimbang mau jadi (yang mengatakan) ‘jangan begitulah. Kasihan rakyat’,” SBY memaparkan. Terkait harapan seluruh kader pemilik hak suara (Sabang-Merauke) pada kongres mendatang yanng meminta SBY kembali memimpin PD untuk periode 2015-2020, SBY berpesan agar aspirasi kader dibiarkan mengalir sebagaimana mestinya. “Kalau ada aspirasi itu biarlah murni, biarlah demokrasi itu hidup sesuai kehendak rakyat. Saya memimpin Indonesia 10 tahun tidak pernah merekayasa, tidak pernah memaksamaksa,” SBY menekankan. detik/dik
EDISI MEI 2015
23
KABAR NASIONAL
K
etua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, menyampaikan pandangan FPD DPR-RI dalam Rapat Konsultasi Pimpinan DPR-RI dengan Presiden Joko Widodo di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin (6/4/2015). Pada rapat yang dihadiri sejumlah pimpinan lintas fraksi di DPR RI ini, Ibas menyampaikan tujuh pandangan FPD kepada Jokowi. “Pertama-tama kami ingin memberikan apresiasi kepada Pemerintah dan Parlemen yang telah menyelenggarakan Rapat Konsultasi pada kesempatan yang baik ini. Ini merupakan ikhtiar kita bersama dalam rangka meningkatkan komunikasi politik demi terciptanya satu harmoni untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan dan tantangan bangsa disertai dengan solusi yang tepat,” demikian disampaikan Ibas, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, saat konferensi pers Fraksi PD di Ruang Rapat FPD DPR-RI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Ibas melanjutkan, FPD DPR-RI memahami bahwa dinamika antara Polri dan KPK cukup berkembang di tengah masyarakat. "Kami memandang bahwa kedua institusi ini penting dan mesti
24
EDISI MEI 2015
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono dan para petinggi FPD DPR-RI saat konferensi pers Fraksi PD di Ruang Rapat FPD DPR-RI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta (6/4/2015). (foto: mcpd/omartara)
diselamatkan, sekaligus kami pun berharap agar masing-masing institusi ini dapat bekerja sesuai dengan tupoksinya demi terciptanya supremasi hukum, sekaligus mengayomi seluruh masyarakat sehingga negara kita lebih taat akan hukum, tertib, dan damai,” terangnya. Untuk itu, Ibas menambahkan FPD masih meyakini bahwa pemerintah pasti mampu menyelesaikan masalah yang berkembang dengan solusi yang jitu tanpa hiruk pikuk yang terus terjadi. “Kami akan mendukung penuh jika solusi tersebut benar-benar mengikuti aspirasi dan keinginan masyarakat demi terciptanya stabilitas politik yang baik,” ujarnya. Ibas menegaskan, FPD mengajak semua pihak untuk mensyukuri stabilitas ekonomi dalam perkembangan perekonomian Indonesia yang telah dicapai selama ini. Selanjutnya FPD meminta Pemerintah untuk mempertahankan dan meningkatkan ekonomi Indonesia untuk terus tumbuh dan diperhitungkan dunia. “FPD tentunya ingin mendengar lebih lanjut kebijakan dan solusi konkret
Pemerintah di bidang ekonomi agar apa yang sudah dicapai selama ini dapat terus ditumbuh-kembangkan. FPD juga mencermati beberapa isu aktual yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan rakyat terkait ruang fiskal, target penerimaan negara di sektor pajak yang terlalu optimis, fluktuasi harga BBM, BBG, kenaikan TDL non subsidi, dan tingginya harga-harga bahan pokok yang menyebabkan beban hidup rakyat semakin berat,” wakil rakyat asal Dapil VII Jatim ini menjelaskan. Politisi muda ini melanjutkan, FPD meminta Pemerintah untuk terus menjalankan dan meningkatkan program-program Pro-rakyat dan memajukan kesejahteraan rakyat serta mencari solusi konkret untuk meringankan beban hidup rakyat. “FPD akan mendengarkan penjelasan Pemerintah, dan tentunya FPD memberikan kesempatan dan yakin bahwa Pemerintah pasti memiliki solusi yang tepat sesuai harapan rakyat dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan negara yang baik, Good Corporate Governance,” Ibas mengakhiri keterangannnya. ebyteam/dik
KABAR NASIONAL
Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, beserta keluarga, berkunjung ke Taman Safari Indonesia II, di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (18/4) sore. (foto: facebook/SBYudhoyono)
SBY dan Keluarga Wisata ke Taman Safari II, Jawa Timur
S
epanjang akhir pekan di minggu ketiga bulan April, Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, beserta keluarga, menghabiskan waktu di Kota Pahlawan, Surabaya. Sabtu (18/4) sore, SBY dan Ibu Ani berkunjung ke Taman Safari Indonesia II, di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Taman Safari ini merupakan salah satu dari serangkaian Taman Safari Indonesia yang didirikan dalam rangka perlindungan terhadap margasatwa Indonesia. Saat berkeliling Taman Safari, SBY sempat memberikan sebuah nama untuk anak gajah yang baru lahir pada bulan November silam. “Raflesia�, demikian nama yang diberikan SBY kepada anak gajah itu. Anak gajah berkelamin betina itu merupakan keberhasilan kesekian kalinya dari Taman Safari Indonesia
dalam mengembangbiakkan satwa gajah. Raflesia merupakan anak gajah dari induk jantan bernama Subaru dan induk betina bernama Siska. SBY dan keluarga sangat menikmati wisatanya ini, dan beberapa kali asik
bermain dengan sejumlah satwa lainnya. Seekor orang utan, terlihat merasa nyaman berada di gendongan Ibu Ani. Seekor Harimau Putih Benggala berukuran besar pun berdiam tenang ketika SBY dan Ibu Ani menghampirinya. Hingga saat ini, koleksi Harimau Putih Benggala di Taman Safari Indonesia II mencapai 18 ekor. Taman Safari Indonesia II dihuni oleh puluhan jenis satwa, terutama satwasatwa yang dilindungi pemerintah. Taman ini didirikan sejak tahun 1997. Terletak di pinggang gunung Arjuna dengan ketinggian sekitar 800-1500 di atas permukaan laut. Lokasi ini menjadikan Taman Safari Indonesia II memiliki pemandangan yang indah. Puncak gunung yang berwarna biru berdampingan dengan lembah-lembah yang dijadikan kebun ataupun tegalan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, jalan menuju taman safari dipenuhi dengan pedusunan. Udara di daerah ini juga sejuk, menambah segar suasana. facebook/SBYudhoyono/dik
EDISI MEI 2015
25
KABAR NASIONAL
Pidato Berbahasa Inggris Tanpa Teks,
SBY Dapat Standing Ovation
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kunci dalam Konferensi Parlemen Asia Afrika. Dalam pemaparannya SBY menceritakan bagaimana kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika selama ini. (foto: mcpd/omartara)
P
residen RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kunci dalam Konferensi Parlemen Asia Afrika. Dalam pemaparannya SBY menceritakan bagaimana kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika selama ini. “Sepuluh tahun lalu saya menyelenggarakan peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika, di situ terlihat bagaimana eratnya kemitraan kita. Saat itu saya menginisiasi New Asian-African Strategic Partnership,” ujar SBY pada awal pidatonya yang berbahasa Inggris di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015). SBY kemudian menyatakan apresiasinya terhadap peringatan KAA yang kembali digelar. Menurut dia saat ini merupakan momen tepat untuk kembali mempererat hubungan antar-negara. “Kalau dulu anti-kolonialisme dan anti-penjajahan, sekarang setelah kita merdeka kita tetap fight for justice atau keadilan, juga perdamaian dan kesejahteraan termasuk permasalahan
26
EDISI MEI 2015
di Palestina,” ujar SBY disambut tepuk tangan para hadirin. Peserta dalam pertemuan ini adalah para delegasi Parlemen AsiaAfrika, termasuk seluruh anggota DPRRI. SBY yang kini menjadi Chairman of Global Green Growth Institute (GGGI) berpidato dengan jelas dan tanpa teks. Selama pemaparannya yang berlangsung hampir 18 menit, SBY ditepuktangani sebanyak empat kali ketika menyampaikan pernyataan yang menyangkut perdamaian. SBY juga sempat memuji pidato Presiden Jokowi. “Kita sudah dengar pidato Presiden Jokowi, saya menambahkan pidato saya tadi yang lebih praktis, apa yang bisa dilakukan oleh negara AsiaAfrika,” kata SBY. Di akhir pemaparannya, SBY mendapatkan standing ovation selama lebih dari satu menit dari para peserta. SBY kemudian meninggalkan ruangan setelah memberikan salam hormat kepada hadirin.
Sambutan Hangat dari Delegasi Sebelumya, SBY memasuki Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, pukul 10.30 WIB. Saat memasuki ruangan, para delegasi Parlemen Asia-Afrika langsung menyambut dengan tepuk tangan. SBY berjalan menuju podium yang telah disediakan didampingi oleh Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf. Saat berjalan, SBY bertegur sapa dengan anggota DPR dan bersalaman. Di barisan depan, seorang perempuan delegasi negara Asia-Afrika sempat berbincang akrab dengan SBY. Pembicaraan berlangsung selama kurang lebih dua menit dan suasana terlihat hangat. SBY kemudian langsung duduk di kursi yang disediakan didampingi Nurhayati. Ketua BKSAP itu kemudian memperkenalkan SBY sebagai Presiden RI Ke-6 sekaligus Chairman of Global Green Growth Institute (GGGI). detik/ dik
KABAR NASIONAL
SBY Berkenan Jadi
Ketua Umum PD 2015-2020
S
etelah didesak ratusan kader pemilik hak suara dan mayoritas mutlak kader agar bersedia memimpin Partai Demokrat (PD) periode 2015-2020, Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya luluh juga. SBY menyatakan berkenan dan bersedia untuk menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020 melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. “Saya mendengar apa yang disampaikan seluruh kader setanah air agar bersedia memimpin selama lima tahun lagi (2015-2020). Manakala itu betul-betul harapan dan permintaan mayoritas kuat dari kader, maka insya
Allah, saya terima dan akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,� demikian disampaikan SBY menjelang akhir pengarahannya pada para kader dalam penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI), di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (24/4/2015). Sontak saja pernyataan SBY tersebut mendapatkan tepuk tangan gemuruh dan dukungan penuh semangat dari seluruh hadirin. Memang baru kali inilah SBY secara terbuka menyatakan kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. “Sekali lagi, syaratnya adalah,
Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan pengarahan di Rapimnas II IMDI di Hotel Sahid Jakarta, Jumat 24 April 2015. (foto: mcpd/ didit)
(desakan itu) benar-benar harapan dan permintaan mayoritas yang kuat dari pimpinan dan kader PD. Syarat kedua, tidak ada seorang pun yang bisa menyelesaikan masalah dan membangun PD yang kita cintai ini. Yang diperlukan adalah kebersamaan. Saya mengajak, sekarang dan ke depan, kita makin maju, makin kompak, dan mau bekerja keras bersama untuk
EDISI MEI 2015
27
KABAR NASIONAL
Saya mendengar apa yang disampaikan seluruh kader setanah air agar bersedia memimpin selama lima tahun lagi (2015-2020). Manakala itu betul-betul harapan dan permintaan mayoritas kuat dari kader, maka insya Allah, saya terima dan akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya.
SBY
Ketua Umum DPP IMDI Teuku Riefky Harsya memberikan cinderamata kepada Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Rapimnas II IMDI di Hotel Sahid Jakarta, Jumat 24 April 2015. (foto: mcpd/didit)
menyongsong masa depan. Insya Allah kita akan kembali mengemban tugas mulia meneruskan tugas mulia seperti yang kita lakukan di masa lalu,” ujar SBY yang mengucapkan kata ‘ terima kasih, selamat berjuang, dan Tuhan beserta kita’ di akhir pengarahannya. Sebelumnya, pada pengarahannya
28
EDISI MEI 2015
kepada kader PD, khususnya IMDI, SBY menegaskan ia tidak hanya sekadar rindu kepada IMDI. Bahkan wajib hukumnya bagi Keluarga Besar PD berterimakasih pada IMDI. “Karena sejak berdiri, IMDI tidak pernah absen berjuang bersama Keluarga Besar PD dalam suka duka.
Kadang-kadang cuaca cerah, terkadang mendung menggantung. Tetapi IMDI tetap setia bersama PD. Itulah ciri patriot bangsa yang kita harapkan. Patriot bangsa yang mencintai negaranya, mencintai tanah airnya. IMDI adalah patriot yang mencintai Indonesia dan PD,” ujar SBY mengapresiasi IMDI,
KABAR NASIONAL
sayap PD yang kini dipimpin Teuku Riefky Harsya dan Michael Wattimena. SBY menyampaikan pesan agar IMDI dan kader PD selalu berpegang teguh pada tugas dan kewajiban. Pertama, di mana pun IMDI mengemban tugas, apa pun profesinya, jabatannya, termasuk menjadi anggota DPR-RI dan DPRD, hendaklah melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya. Berbuat yang terbaik. “Kedua, besarkan IMDI di tempat saudara bernaung. Besarkan PD tempat anda menyalurkan aspirasi perjuangan dan politik. Kalau PD makin kuat, makin berjaya, makin berbakti bagi negaranya maka niat baik IMDI berbuat terbaik bagi negeri ini akan terwujudkan. IMDI berasal dari rakyat, menjadi bagian rakyat, harus berbuat terbaik untuk rakyat. Sepanjang masa lakukan pengabdian tidak putus kepada rakyat Indonesia,” ujar penulis dan komposer lagu “Mars Partai Demokrat” tersebut . SBY menegaskan, RI ke depan harus makin maju dan sejahtera. Sebab tidak ada bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang ingin melihat saudaranya mundur, bangsanya jalan di tempat. “Semuanya ingin agar Indonesia, yang kita cintai, makin maju ke depan, makin sejahtera kehidupan rakyatnya. Oleh karena itu IMDI yang tahu etika politik, ketika Pemilu 2014 memutuskan Jokowi terpilih jadi presiden dan sekarang memimpin RI maka wajib hukumnya bagi IMDI dan PD memberikan kesempatan dan dukungan agar Presiden Jokowi dapat menjalankan tugas dengan baik. Jangan diganggu. Kalau dulu, selama 10 tahun memimpin, ada elemen yang konstan mengganggu saya maka kita tidak perlu melakukan hal yang sama,” ujar Kepala Negara dua periode (20042009 dan 2009-2014) tersebut. SBY menyatakan tentu kita berharap
Jokowi bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Kita berharap Jokowi bisa mencetak prestasi baru. “Supaya kita senang, rakyat senang. Harapan kita kepada Presiden Jokowi, program yang sudah baik, yang sudah dilakukan pendahulunya, termasuk yang susah payah kita laksanakan selama 10 tahun, jagalah. Tidak perlu dibuang ke sana ke mari. Begitulah hakikat kesinambungan pemerintahan. Itu seruan moral PD. Kalau yang belum baik silakan diperbaiki,” ujar Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional tersebut. SBY mengingatkan, rakyat akan senang kalau pemerintahan sekarang juga tidak menyalahkan pemerintahan yang dulu-dulu. Sebab setiap pemimpin dan pemerintahan memiliki tantangan tersendiri. Begitu pula Jokowi. “Fokus saja terhadap masalah yang ada. Tidak perlu menyalahkan pendahulu-pendahulunya. Termasuk pemerintahan yang saya pimpin dulu. Itu harapan dan wujud dukungan kita pada Presiden Jokowi. Kalau keputusan pemerintah tepat untuk rakyat maka wajib kita dukung karena rakyat juga senang, tetapi jika tidak tepat harus kita koreksi karena itu wujud dukungan kita kepada pemerintahan sekarang. Karena itu wujud etika politik,” SBY menyampaikan. SBY juga merasa senang dengan tekad dan semangat IMDI yang mempersiapkan diri bukan hanya untuk memenangkan Pemilu 2019, tetapi juga mempersiapkan diri, jika Tuhan mengizinkan; jika sejarah memanggil, untuk kembali mengemban tugas menjalankan pemerintahan di negeri ini. Karenanya, untuk mewujudkan semua cita-cita dan tujuan besar itu, SBY memberikan nasehat, harapan, dan ajakan agar IMDI berpolitik dengan baik. Raihlah tujuan dengan cara yang baik. Berpolitik yang baik memang
memerlukan kerja keras tetapi itulah jalan terbaik. IMDI dan PD harus menjauhkan diri dari politik kekerasan, bukan hanya serba fisik tetapi menggunakan kekuasaan yang tidak etis. Jangan gunakan politik kekerasan. Rakyat tidak ikhlas jika ada kekuasaan yang mendapatkan kekuatan politiknya dengan menghalalkan segala cara. “Selama 10 tahun, kita berjuang, kita teguh berpolitik dengan baik. Allah SWT memberikan jalan. Kalau itu tetap kita jalankan, sampai kapan pun, kita akan tetap mencapai tujuan kita. Kehidupan punya pasang surut. Kita pernah berjaya 2009, kurang berjaya 2014. Terimalah takdir sejarah ini. Yang penting jangan patah semangat, instropeksi, berbenah diri, membangun kembali. Kalau itu dilakukan, atas izin Tuhan Yang Mahakuasa akan datang masa terang bagi PD di masa akan datang. Habis gelap terbitlah terang; kalau kita berbenah dan membangun diri, insya Allah, Partai Demokrat akan menang,” SBY bersajak di akhir penegasannya. SBY kemudian menguraikan, jikalau PD terus berpolitik dengan baik maka rakyat akan mendukung dengan ikhlas karena rakyat itu cerdas. Itulah yang dilakukan SBY dan PD selama 10 tahun saat mendapat kepercayaan rakyat untuk memimpin negeri ini. Meski dihujat terus, SBY dan PD terus bekerja. Akhirnya semua masalah bisa teratasi. Kini semua kerja keras itu telah terukir abadi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hadir dalam acara tersebut Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Ketua Harian PD Syarief Hasan, Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Pimpinan DPP-PD, Anggota Fraksi PD DPR-RI, Pimpinan DPP-IMDI, Pimpinan DPD IMDI se-Indonesia, serta para kader PD. didik
EDISI MEI 2015
29
Sabang-Merauke; Miangas-Pulau Rote
Berharap pada sby 30
EDISI MEI 2015
LAPORAN UTAMA
Mengulang sejarah Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa 2013 di Bali, harapan para kader pada Susilo Bambang Yudhoyono, sang penggagas dan pendiri partai berlambang bintang segitiga merah putih, mengalir sangat deras. Sabang sampai Merauke; Miangas hingga Pulau Rote, para kader pemilik hak suara menyatukan diri dalam semangat yang sama: berharap SBY memimpin Partai Demokrat untuk periode 2015-2020
H Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono. (foto: mcpd/omar)
arapan itu tentulah harapan yang dilandaskan argumentasi yang teramat kuat dan kokoh. Para kader memahami, SBY adalah figur perekat yang bisa diterima seluruh kader PD. Para kader meyakini, SBY dengan segudang pengalaman dan pengetahuan serta sikap kenegarawanannya kembali membawa Partai Demokrat ke masa keemasan. Jika menyimak perjalanan politik SBY, wajar saja kalau mayoritas kader menginginkannya memimpin partai tengah yang modern ini. SBY adalah putera terbaik bangsa. SBY adalah Presiden RI ke-6 yang kiprahnya memimpin negara dalam satu dasawarsa (periode 2004-2009 dan 2009-2014) mengguratkan tinta emas dalam sejarah. Perjalanan Pemerintahan SBY dalam satu dekade menghasilkan begitu banyak kemajuan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hukum, HAM, lingkungan hidup, budaya, pertahanan dan keamanan, politik, serta aspek-aspek lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keberhasilan SBY tak hanya diakui bangsa besar ini tetapi juga dunia internasional. SBY adalah Kepala Negara RI yang terbanyak menerima
penghargaan resmi dari berbagai negara dan lembaga internasional. Jika bukan karena SBY maka Partai Demokrat, yang dihantam dengan sangat hebat oleh media massa selama tiga tahun penuh (karena ulah segelintir oknum kader dalam kasus korupsi) pasti tak akan berada di posisi 4 besar dengan raihan 10 persen suara. Demokrat diyakini hanya akan mendapat 3 hingga 7 persen suara saja pada Pemilu Legislatif 2014. Tak heran banyak pengamat mengatakan, Partai Demokrat tidak akan lolos ambang batas parlemen yang mensyaratkan raihan minimal 3,5 persen suara. Kerja keras SBY (dan para kader), keberhasilan pemerintahannya, kedemokratisan; kecerdasan; kesantunannyalah yang membuat PD tetap mampu meraih posisi empat besar Melihat rekam jejak yang ditorehkan SBY, adalah kematangan berpikir dan berpolitik ketika para kader berharap SBY kembali memimpin Partai Demokrat. Berikut ini pernyataan dan harapan para kader dari seluruh Nusantara, agar sang Bapak Demokrasi Indonesia kembali memimpin Partai Demokrat; satu-satunya partai yang siap menghadapi masa depan Indonesia.
EDISI MEI 2015
31
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Aceh: Dipimpin SBY, PD Berjaya JELANG
pelaksanaan Kongres Partai Demokrat 11-13 Mei mendatang di Surabaya, dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono terus mengalir. DPD Partai Demokrat Aceh menyatakan sudah bulat bertekad mencalonkan kembali SBY menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2015-2020. "Kami keluarga Besar Partai Demokrat Aceh akan tetap mendukung SBY di Kongres Partai Demokrat 2015 dengan tetap menjunjung persatuan dan kebersamaan partai," tegas Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Nova Iriansyah, dalam siaran persnya (Minggu, 29/3).
Pernyataan tersebut sekaligus mempertegas sikap Partai Demokrat Aceh tentang kesiapannya untuk mencegah terjadi perpecahan. "Partai Demokrat Aceh tetap menjaga kebersamaan serta menolak ajakan, hasutan, provokasi, dan segala bentuk kegiatan dari pihak manapun yang tujuannya memecah belah partai," ujar Nova Iriansyah dalam jumpa pers, yang didamping Ketua DPC PD Aceh Besar HT. Ibrahim dan Ketua DPC Nagan Raya Iskandar Daud. Sikap komit DPD-Partai Demokrat Aceh untuk mensukseskan Kongres Partai Demokrat 2015 dan meminta
Ketua DPD PD Aceh Nova Iriansyah. (foto: theglobejournal.com)
kesediaan SBY untuk kembali menjabat Ketua Umum, karena keyakinan Partai Demokrat akan kembali meraih kejayaan di masa yang akan mendatang di bawah kepemimpinan SBY. RMOL/dit/wan/dik
DPD-PD Sumut: SBY Tokoh yang Tak Diragukan Kemampuannya SELURUH Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi seIndonesia dipastikan bakal kembali memilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum (Ketum) periode 2015-2020 pada Kongres Partai Demokrat yang akan digelar 11-13 Mei 2015 di Surabaya. Sebab, Presiden ke 6 RI tersebut sudah teruji dan tidak diragukan lagi kemampuannya. Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, HT Milwan di gedung DPRD Sumut, Kamis (26/3). “SBY merupakan pendiri dan yang selama ini membesarkan Partai Demokrat. Tidak salah lagi jika untuk lima tahun ke depan, SBY harus memimpin Partai Demokrat ini kembali,” harapnya. Milwan, yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut, itu menambahkan SBY, merupakan tokoh nasional bahkan tokoh internasional yang sudah teruji dan tidak diragukan lagi kemampuannya. Mantan Presiden RI dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu juga tokoh terbaik di tubuh Partai Demokrat.
32
EDISI MEI 2015
“Untuk saat ini, yang terbaik bagi Partai Demokrat adalah mempertahankan Pak SBY sebagai Ketua Umum. Karena Pak SBY adalah sosok yang bisa mempererat dan mempersatukan seluruh kader Partai Demokrat. Pak SBY adalah tokoh pemersatu,” katanya didampingi Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, H Farianda Putra Sinik, SE. Milwan menambahkan, dirinya juga memiliki keyakinan bahwa hanya sosok SBY yang bakal mampu mendongkrak kembali suara Partai Demokrat, sebagaimana kemenangan yang pernah ditorehkan Partai Demokrat pada pemilu 2009 yang lalu. “Untuk meraih kembali kejayaan Partai Demokrat, seperti yang pernah dicapai pada pada Pemilu 2009, maka kita berkeyakinan hanya sosok Pak SBY yang mampu untuk membangkitkannya kembali. Untuk itu kepemimpinan beliau masih dan sangat kita butuhkan untuk memimpin kembali Partai Demokrat,” tegasnya. Milwan pun menegaskan, sebagai
Ketua DPD PD Sumut H. Tengku Milwan. (foto: mcpd/omar)
Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, dirinya siap mencalonkan, mendukung dan memilih SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres di Surabaya, pertengahan Mei 2015. “Dan sekali lagi, saya yakin semua DPD Partai Demokrat, bahkan DPC Partai Demokrat se-Indonesia, masih berharap partai ini dipimpin Pak SBY. Sehingga sangat setuju dan akan memilih Pak SBY di kongres mendatang,” tandasnya. posmetro-medan/dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Sumbar: SBY Selamatkan PD dari Kehancuran DEWAN
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan kepastian mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi ketua umum partai tersebut. "Kami sepakat untuk mendukung SBY maju kembali memimpin partai ini, karena beliau satu-satu yang diharapkan menjadi alat mempererat persatuan partai ini," kata Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, Josrizal Zain, saat konferensi pers di Padang, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, pihak DPD maupun Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat telah sepakat bersama-sama menunjuk SBY untuk meneruskan kepemimpinan dalam partai ini. Kesepakatan ini muncul setelah adanya dua kali rapat bersama seluruh
pengurus DPC se-Sumbar, jadi hal ini murni dukungan dari mereka, katanya. "Peran SBY sebagai sosok pemersatu di tubuh Demokrat sudah terbukti secara nyata, dilihat dari peran SBY ketika Demokrat dihantam badai beberapa tahun yang lalu sudah dirasakan oleh para kader," ujarnya. Ia mengatakan, sebelum Pemilu 2014 berlangsung, banyak yang memprediksi Demokrat akan hancur lebur tapi, Demokrat berhasil bertahan walaupun suara yang dikumpulkan tidak sebesar pemilu 2009. Sementara itu, Wakil Ketua DPD Demokrat Sumbar, Rinaldi mengatakan untuk kongres Partai Demokrat itu sendiri akan diselenggarakan di Surabaya, 1113 Mei. "Dengan diselenggarakan kongres pada pertengahan Mei, Sumbar pastinya
Ketua DPD PD Sumbar H Josrizal Zain. (foto: ist)
akan mendukung penuh SBY," ujarnya. ANTARA/dit/wan/dik
DPD-PD Riau: SBY Figur Panutan Semua Kader MENJELANG
Kongres Partai Demokrat di Surabaya,11-13 Mei 2015, DPD Partai Demokrat Riau dan seluruh DPC di kabupaten/kota solid mendukung Susilo Bambang Yudhoyono meneruskan jabatannya sebagai ketua umum partai periode 2015-2020. Pernyataan dukungan itu disampaikan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Riau H Achmad kepada wartawan, Rabu (25/3) malam. "Demokrat di Riau solid dukung Pak SBY. Seluruh kader di daerah menginginkan beliau untuk kembali jadi ketum. Partai sangat membutuhkan figur beliau," kata Achmad. Dijelaskan Bupati Rokan Hulu ini, ada sejumlah alasan penting mengapa Riau mendukung SBY untuk kembali memimpin partai. Di antaranya, SBY dipandang sebagai tokoh partai yang bisa mempersatukan semua kader.
Sebagai pendiri partai, SBY menjadi figur panutan semua kader. Selain itu, ketokohan SBY sudah teruji karena sudah dua periode (20042009 dan 2009-2014) menjadi Presiden RI dengan menorehkan keberhasilan di berbagai bidang. Seperti, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hukum, HAM, lingkungan hidup, budaya, pertahanan dan keamanan, politik, bidang ekonomi. "BPJS merupakan salah satu program yang paling dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Ini juga keberhasilan di era Presiden SBY," katanya. Tidak hanya itu, kata Achmad, sebagai bapak bangsa, sosok SBY juga disegani negara-negara di Asia Tenggara hingga dunia internasional. "Ia juga sosok yang bersih, demokratis dan mampu menciptakan kondisi politik dan hukum yang kondusif di Tanah Air," ujarnya.
Ketua DPD PD Riau Drs Achmad. (foto: situsriau.com)
Yang tak kalah pentingnya, menurut Achmad, figur SBY dinilai mampu menaikkan elektabilitas Demokrat. "Meski tidak lagi menjabat sebagai presiden, namun berdasarkan survey, tingkat elektabilitas SBY masih paling tinggi. Yakni mencapai 74 persen," ujarnya. Haluan Riau/dit/wan/dik
EDISI MEI 2015
33
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Kepulauan Riau: Masyarakat Merasakan, Zaman Sebelum dan Sesudah SBY KETUA
DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau Afri Sujadi memastikan Susilo Bambang Yudhoyono akan mendapat dukungan dari DPD dan DPC sebagai ketua umum dalam Kongres Partai Demokrat di Surabaya 11-13 Mei 2015. "Kader DPD dan DPC seluruh wilayah, terutama di Sumatra dan Jawa, menginginkan sosok SBY lanjutkan pimpin Demokrat. SBY sosok pemersatu, kebutuhan sekaligus jawaban target politik 2019," ungkap Afri Sujadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/3). Menurut Afri, dukungan terhadap SBY untuk memimpin Demokrat merupakan amanat Rapat Pimpinan (Rapim) di Batam, yang digelar akhir Februari 2015. Harapan tersebut merupakan bentuk keinginan arus bawah seluruh elemen Partai Demokrat. "Ini merupakan permintaan secara luas dan amanat Rapim yang dihadiri sekitar 140 pimpinan DPD dan DPC secara nasional," ujarnya. Dengan demikian, menurut Afri, kongres Partai Demokrat yang direncanakan pada 11-13 Mei nanti bisa langsung
menetapkan SBY sebagai ketua umum secara aklamasi. Hal tersebut, juga dinilai bukan sebagai penolakan calon ketua umum lainnya. "Kami bukan tidak menghargai calon lain, tetapi kalau memang mayoritas kehendak DPD dan DPC, lebih baik dipilih aklamasi, karena kalau 50 persen lebih sudah mendukung, mengapa harus pemilihan, berhemat waktu," tegasnya. Lebih lanjut, Afri Sujadi menuturkan, Partai Demokrat tidak ingin terpecah belah seperti kondisi beberapa partai lainnya. Dengan SBY, tegas Afri, optimisme para kader seluruh wilayah mampu menjaga soliditas. Demokrat juga tidak mau dimanfaatkan oleh berbagai pihak, sehingga terkoyakkoyak. Afri juga optimistis pesta demokrasi 2019 Partai Demokrat mampu merebut simpati rakyat. Hal ini bisa dilihat rekam jejak kepemimpinan SBY selama dua periode, berjalan damai dan menuntaskan target-target pembangunan yang direncanakan. "Masyarakat saya pikir bisa merasakan, zaman sebelum dan
Ketua DPD PD Kepri Apri Sujadi. (foto: mcpd)
sesudah SBY, mana yang lebih baik," tuturnya. Ketua DPD Demokrat Kepri periode 2011-2016 ini menambahkan, peraihan suara pada 2019 nanti bisa kembali lagi 20 persen, dari pencapaian sekarang yang menurun sekitar 10 persen. Penurunan ini juga karena isu yang menimpa kader Demokrat terkait korupsi. "Justru Pak SBY itu tidak segansegan menegakkan aturan terkait korupsi, kendatipun menimpa kadernya sendiri. Ini sekaligus bukti SBY konsisten dalam pemberantasan korupsi," tegasnya. REPUBLIKA.CO.ID/dit/wan/dik
DPD-PD Jambi: SBY Sangat Dibutuhkan PD PARTAI
Demokrat akan menggelar kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Hingga saat ini, Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diharapkan berkenan memimpin kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2015-2020. DPD-PD Jambi dan DPC-PD seJambi bahkan telah kompak untuk memilih SBY kembali memimpin partai lima tahun mendatang. Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi
34
EDISI MEI 2015
yang juga Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan, Demokrat di Jambi solid mendukung SBY kembali memimpin partai untuk lima tahun ke depan. “Pak SBY masih sangat dibutuhkan oleh partai, dan semua DPC-PD seProvinsi Jambi telah memberikan rekomendasi dan dukungan, serta meminta Pak SBY kembali bersedia menjadi ketua umum,� kata HBA, saat dijumpai di rumah dinas, akhir pekan lalu. menaranews/dit/wan/dik
Ketua DPD PD Jambi Hasan Basri Agus. (foto: jambiupdate.com)
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Sumsel: SBY Telah Selamatkan PD dari Kehancuran DEWAN
Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Sumatera Selatan menegaskan seluruh kader pemilik hak suara telah siap memilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai Ketua Umum PD 2015-2020 melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Ketua DPD-PD Sumsel, Ishak Mekki mengatakan, seluruh kader di Sumsel telah merapatkan barisan dan solid mendukung SBY kembali memimpin partai berlambang bintang segitiga merah putih itu. Alasannya, figur SBY, yang sarat pengalaman, adalah kader terbaik yang paling layak memimpin sekaligus membesarkan Partai Demokrat. “Tidak cuma DPD-PD Sumsel bahkan tingkat DPC (kabupaten/kota) se-Sumsel juga sudah menyatakan sikap. Para Ketua DPC-PD se-Sumsel,
selaku kader pemilik hak suara, sudah menandatangani surat pernyataan dukungan. Dalam surat tersebut, mereka meminta Pak SBY kembali menjadi Ketua Umum PD 2015-2020,” kata Ishak, yang juga Wakil Gubernur Sumsel. Ishak menjelaskan, para kader berharap SBY memimpin PD karena sang penggagas pendirian berhasil menyelamatkan Partai Demokrat dari kehancuran di Pemilu 2014. Presiden RI ke-6 itu juga sukses memimpin Indonesia dalam dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) kepemimpinannya. Tentu prestasi tersebut menjadi kebanggaan bagi partai dan kader. “Saya tahu persis kalau Pak SBY sangat memahami dan berpengalaman. Beliau adalah penggagas, pendiri, pembina, dan pemimpin Partai Demokrat. Beliau juga presiden yang berhasil dalam
Ketua DPD PD Sumsel Ishak Mekki. (foto: ist)
pemerintahannya. Menurut saya, figur Pak SBY, yang jadi kebanggaan partai, dapat mempersatukan kader di seluruh Indonesia,” Ishak memaparkan. Ishak Mekki menekankan di akhir pernyataannya, seluruh DPD-PD se-Indonesia, dan para kader yang mereka bina, telah bulat mendukung SBY kembali menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020. detiksumsel/dit/wan/ dik
DPD-PD Bengkulu: Belum Ada yang Bisa Gantikan SBY PENGURUS
DPD dan DPC Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, menyatakan sudah bulat suara mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum PD masa bakti lima tahun ke depan pada Kongres Partai Demokrat, yang akan digelar 1113 Mei 2015 di Surabaya. "Seluruh Pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat Provinsi Bengkulu sudah bulat akan kembali mengusulkan SBY sebagai Ketua Umum masa bakti 2015-2020" kata Ketua DPD Partai Demokrat Bengkulu, Edison Simbolon kepada wartawan, di Bengkulu, Jumat (26/12). Ia mengatakan, alasan DPD Bengkulu kembali mengusung SBY menjadi Ketua Umum pada kongres nanti, karena belum ada figur yang bisa menggantikan SBY untuk memimpin Partai Demokrat ke depan. Selain itu, SBY sebagai pengagas pendiri Partai Demokrat juga telah menunjukan kemampuan dalam membesarkan Partai
Demokrat dalam 10 tahun terakhir. Karena itu, Pengurus DPD dan DPC Demokrat Bengkulu membulatkan tekad untuk mendukung SBY kembali menjadi Ketua Umum Demokrat. Keputusan DPD Partai Demokrat Bengkulu mendukung SBY sudah dibahas dalam rapat internal beberapa waktu lalu. "Jadi, pada Kongres nanti, kita tidak akan mengusung calon lain, kecuali SBY, karena mantan Presiden ini yang paling pas untuk mengawaki Partai Demokrat lima tahun ke depan," ujarnya. Mantan Wali Kota Bengkulu ini mengatakan, kalau melihat dukungan dari berbagai daerah di Tanah Air, dirinya optimistis SBY akan terpilih secara aklamasi. "Indikasi ini didasarkan dukungan dari pengurus DPD yang ada di Tanah Air." Dalam berbagai kesempatan teman-teman DPD Partai Demokrat di Tanah Air sudah bersepakat untuk kembali mengusung SBY menjadi Ketua Umum Demokrat masa bakti lima tahun
Ketua DPD PD Bengkulu Edison Simbolon.
ke depan (2015-2020) pada Kongres yang akan dilaksanakan pada 11-13 Mei 2015 di Surabaya. "Yang jelas, DPD dan DPC Demokrat Bengkulu tidak ragu lagi untuk mendukung SBY menjadi Ketua Umum PD pada kongres nanti. Sebab, belum ada figur yang bisa menggantikan SBY untuk membesarkan partai ini ke depan," Edison Simbolon mengakhiri pernyataanya. suarapembaruan/beritasatu/dit/wan/dik
EDISI MEI 2015
35
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Lampung: SBY Mampu Besarkan PD dan Satukan Kader TAK
beda dengan seluruh Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPDPD) se-Indonesia, DPD-PD Lampung juga menyatakan seluruh kader pemilik hak suara dari provinsi tersebut solid mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020 melalui Kongres PD 2015 di Surabaya. Demikianlah penegasan yang disampaikan Ketua DPD-PD Lampung M Ridho Ficardo. Penegasan itu berdasarkan kesepakatan saat konsolidasi Partai Demokrat seSumatera yang digelar di Batam, Kepulauan Riau, sejak Sabtu malam, 21 Februari 2015. “Saat konsolidasi partai, DPDPD se -Sumatera menyatakan solid
mendukung Pak SBY menjadi ketua umum lagi melalui Kongres PD 20015,� kata Ridho kepada wartawan Minggu sore, 22 Februari 2015. Ridho mengatakan, SBY adalah sosok yang mampu membesarkan dan mempersatukan seluruh kader partai berlambang bintang segitiga merah putih. Selama memimpin Partai Demokrat dan terutama saat menjadi Presiden RI satu dekade (2004-2014), kemampuan SBY sangat cemerlang. Kini setelah tidak lagi menjadi Kepala Negara RI, SBY tentu memiliki waktu luang yang sangat besar hingga mampu memimpin Partai Demokrat memenangkan ratusan pilkada dan Pemilu 2019. Di bawah kepemimpinan SBY, para
Ketua DPD-PD Lampung Ridho Ficardo. (foto: google)
kader juga akan solid dan tidak mungkin terpecah seperti yang terjadi pada beberapa partai politik usai digelarnya forum tertinggi (munas atau kongres). duajurai.com/dit/wan/dik
DPD-PD Babel: SBY adalah Sosok Pemersatu KONGRES
Partai Demokrat di Surabaya, 11-13 Mei 2015, memunculkan dukungan penuh kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali memimpin PD periode 2015-2020. Menurut Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Eko Wijaya, dukungan penuh tersebut merupakan hal yang wajar. "Ini adalah salah satu proses demokrasi. Proses ini muncul sebagai akibat solidnya kader Demokrat mendukung SBY untuk maju sebagai Ketua Umum Demokrat," ujar Eko dalam rilis tertulis, Sabtu (27/12/2014). Pria yang juga anggota DPR dari Fraksi PD ini mengungkapkan bahwa solidnya dukungan kader kepada SBY ini bisa digambarkan secara nyata. Di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seluruh DPC di 7 kabupaten/kota dan segenap kader PD sudah menyatakan dukungannya bahwa SBY masih pantas untuk menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 5 tahun mendatang.
36
EDISI MEI 2015
"Saya sudah bertemu seluruh pengurus DPC dan DPD Partai Demokrat se-Kepulauan Bangka Belitung. Mereka menyatakan tetap mendukung SBY sebagai Ketum Partai Demokrat. Para Kader melihat sosok SBY dengan ketokohan, prestasi dan pengalaman beliau selama ini merupakan modal yang cukup sebagai sosok terbaik Ketua Umum Demokrat mendatang," tutur Eko. Eko menyebut, peran SBY sebagai sosok pemersatu di tubuh Partai Demokrat sudah terbukti secara nyata. Bagaimana peran SBY ketika Demokrat dihantam badai beberapa tahun yang lalu sudah dirasakan oleh para kader Demokrat. Menurut Eko, sebelum Pemilu 2014 berlangsung, banyak yang memprediksi Demokrat akan hancur lebur tapi kenyataannya Demokrat berhasil bertahan meskipun suara tidak sebesar Pemilu 2009. "Kita sebagai kader partai sudah membuktikan kapasitas Pak SBY sebagai sosok kunci di Partai Demokrat. SBY bisa berperan pengayom, pemimpin
Ketua DPD PD Bangka Belitung Eko Wijaya. (foto: mcpd/omar)
dan juga pemersatu partai ketika terjadi kekacauan. Dan ke depan, Demokrat sekali lagi membutuhkan kontribusi tenaga dan pikiran beliau untuk mencapai target-target Partai Demokrat di masa mendatang. Oleh karena itu dukungan kepada Pak SBY ini merupakan murni dukungan arus bawah Demokrat," Eko menegaskan. detik.com/dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD DKI: SBY Selesaikan Masalah-masalah Besar MENJELANG
kongres, DPD-PD DKI Jakarta menyatakan dukungannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk maju sebagai ketua umum kembali. DPD DKI menilai, SBY adalah sosok yang paling pas memimpin partai berlambang bintang segitiga merah putih ini. "Hari ini kami sampaikan kepada teman-teman bahwa DPD-PD DKI beserta 6 DPC di DKI berharap bahwa Pak SBY berkenan maju sebagai calon ketua umum," kata Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nahrowi Ramli di Restoran Munik, Jl Matraman Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015). Pria yang akrab disapa Bang Nara ini mengatakan, sepak terjang SBY dalam memimpin Partai Demokrat dan juga selama menjadi Presiden RI satu dekade (2004-2014) tak perlu diragukan lagi. Ia
menilai, SBY adalah sosok bertangan dingin yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan besar yang pernah melanda Partai Demokrat. "Situasi yang sekarang berkembang kita anggap situasi luar biasa. Oleh karena itu kita menginginkan ketua umum yang disenangi rakyat dan teruji kepemimpinannya," ucap Nara. Ia menegaskan, saat ini hampir seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat telah memutuskan pilihan mereka untuk mendukung SBY. Sejauh ini juga belum ada calon lain yang menonjol seperti SBY. "Saya juga kebetulan komunikasi dengan 34 DPD lain, 34 DPD Partai Demokrat se-Indonesia sudah mendukung SBY. Bahkan hampir 100 persen DPC Partai Demokrat juga mendukung," tegasnya.
Ketua DPD PD DKI Jakarta Nachrowi Ramli. (foto: mcpd/omar)
Nara memastikan sejauh ini belum terlihat calon yang lain. Kalaupun toh ada figur baru, DPD dan DPC tidak melihat yang setara dengan SBY. detik.com/ dit/wan/dik
DPD-PD Jabar: SBY Ketua Umum, PD Menang Pemilu 2019
Ketua DPD PD Jawa Barat Iwan Sulandjana. (foto: ist)
DEWAN
Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Jawa Barat (Jabar) menegaskan, saat ini, seluruh kader PD Jabar berharap Ketua Umum PD Prof Dr
Susilo Bambang Yudhoyono berkenan untuk memimpin PD periode 2015-2020. DPD-PD Jabar bahkan telah menguji hal tersebut dengan mengeluarkan angket, beberapa bulan lalu, kepada para pengurus dan Ketua DPC-PD seJabar, yang intinya menanyakan siapa yang pantas jadi Ketua Umum Partai Demokrat lima tahun ke depan. “Ternyata hasilnya, 100 persen menyatakan, Pak SBY yang pantas jadi Ketua Umum PD melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Hal ini agar Partai Demokrat di bawah Pimpinan Presiden RI ke-6 tersebut bisa berjaya kembali dan memenangkan Pemilu 2019,” ujar Ketua DPD-PD Jabar Iwan Sulandjana kepada majalah demokrat melalui pesan singkatnya, beberapa hari lalu. Mantan Pangdam Siliwangi tersebut
menambahkan, pada saat SBY kunjungan kerja ke Jawa Barat dan dilaksanakan temu kader di Hotel Harris, Bandung, para Ketua DPC PD seJabar mengajukan permintaan kepada penggagas pendirian partai bintang segitiga merah putih tersebut agar maju kembali dalam kongres Mei. Kader seJabar sangat berharap SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat 20152020. Purnawirawan jenderal bintang dua tersebut juga berharap kongres dapat berjalan dengan baik dan sukses. Tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Mudah-mudahan para anggota SC (Steering Commite) dan OC (Organizing Commite) yang telah ditunjuk bisa dipercaya dan loyal kepada partai maupun ketua umum saat ini,” Iwan Sulandjana mengingatkan. dit/wan/dik
EDISI MEI 2015
37
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Banten: SBY Memimpin, Kader Tetap Solid KETUA
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Banten A’eng Haerudin menegaskan seluruh kader pemilik hak suara telah memastikan mendukung Susilo Bambang Yudhoyono kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 melalui Kongres Partai Demokrat di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Kepastian itu didasarkan pada rapat pleno DPDPD Banten yang mengundang seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD seBanten. “DPD-PD Banten meminta pandangan secara keseluruhan dari para pengurus dan seluruh Ketua DPC-PD se-Banten dalam rapat yang berlangsung sangat demokratis. Saat itu para kader menyampaikan dengan berbagai pertimbangan agar PD menang di Pemilu 2019 dan para kader tetap solid maka rapat pleno memutuskan mendukung Pak SBY kembali menjabat
sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. Selanjutnya DPDPD Banten mengirimkan surat secara resmi untuk meminta kesediaan Pak SBY dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum PD pada kongres mendatang,” ujar Ketua DPD-PD Banten A’eng Haerudin kepada majalah demokrat saat menghadiri pembukaan Rapimnas Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Hotel Sahid Jakarta Pusat,Kamis (23/4/2015). A’eng Haerudin menambahkan DPDPD Banten dan DPC-PD se-Banten telah membuat surat pernyataan bahwa para kader se-Banten mendukung dan akan memilih SBY menjadi Ketua Umum PD. “Kader juga harus melakukan yang terbaik untuk rakyat, agar bisa mengikuti elektabilitas SBY, dengan begitu maka Partai Demokrat akan memenangi Pemilu 2019,” A’eng Haerudin menjelaskan. “Harapan saya nanti pada kongres
Ketua DPD PD Banten Aeng Haeruddin. (foto: mcpd/omar)
PD di Surabaya, 11-13 Mei 2015, tidak akan terjadi perpecahan di internal partai. Semua kader serta para pendiri bersama-sama menyukseskannya,” A’eng memungkasi pernyataannya. iwan/didik
DPD-PD Jateng: SBY Sosok Paling Ideal Pimpin PD DEWAN
Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Tengah mendukung Susilo Bambang Yudhoyono kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. DPD-PD Jateng menegaskan SBY merupakan sosok yang paling ideal memimpin PD. “Ada sejumlah alasan penting mengapa kami mendukung SBY kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip di Semarang, Kamis (23/4). Beberapa alasan DPD-PD Jateng mendukung SBY itu antara lain, SBY dinilai sebagai tokoh partai yang dapat mempersatukan semua kader dan penggagas pendirian partai yang menjadi figur panutan semua kader. Kemudian, tingkat elektabilitas SBY
38
EDISI MEI 2015
berdasarkan hasil survei menempati posisi tertinggi yakni 74 persen sehingga diharapkan mampu menaikkan elektabilitas Partai Demokrat. Mantan Wali Kota Semarang itu mengungkapkan bahwa dukungan DPD Partai Demokrat Jateng terhadap SBY itu tidak diputuskan secara sepihak. “DPD dan DPC Partai Demokrat se-Jateng telah melakukan ‘roadshow’ di semua pimpinan anak cabang di tingkat kecamatan sebagai bentuk sosial tujuannya menyosialisasikan dukungan pada presiden dua periode itu,” ujarnya sembari menambahkan tidak ada satu pun PAC yang tidak memberikan dukungan kepada SBY. “Sebanyak 37 suara yang dimiliki DPD dan DPC Partai Demokrat Jateng bisa mengantarkan SBY terpilih secara
Ketua DPD PD Jawa Tengah Sukawi Sutarip.
aklamasi dalam kongres pada Mei 2015 karena butuh 50 persen plus satu suara untuk mengusung SBY menjadi ketua umum secara aklamasi,” ujarnya. antarajateng/dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD DI Yogyakarta: Kepemimpinan SBY Sudah Teruji dalam Satu Dekade MENYIKAPI
Kongres Partai Demokrat di Surabaya 2015, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Yogyakarta dan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD se-Yogyakarta bersikap sama dengan seluruh kader pemilik hak suara se-Nusantara. Para kader pemilik hak suara se-Yogyakarta menegaskan telah sepakat dan bulat mendukung Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020. “Pernyataan dukungan tesebut telah kami ikrarkan bersama. Kami juga telah mengirimkannya secara tertulis ke Dewan Pimpinan Pusat PD,” demikian disampaikan Ketua DPD-PD DI Yogyakarta Sukedi kepada majalah demokrat melalui sambungan telepon, Selasa (28/4/2015). Sukedi menambahkan, kader seYogyakarta sepakat mencalonkan dan mendukung SBY sebagai Ketua
Umum PD periode 2015-2020 karena SBY merupakan kader terbaik PD. Kepemimpinan SBY juga sudah teruji dalam satu dekade (2004-2014) menjadi Kepala Negara dan Pemerintahan RI. Presiden RI ke-6 tersebut telah banyak menorehkan prestasi yang sudah diakui di tingkat nasional maupun internasional. “Pak SBY juga pemersatu dan perekat seluruh kader PD dari Sabang sampaiMerauke. Kalau Pak SBY menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020 maka saya dan para kader se-Yogyakarta siap untuk berjuang mengulang kesuksesan Partai Demokrat yang diraih pada Pemilu 2009,” ujar Wakil Ketua DPRD DIYogyakarta periode 2009-2014 tersebut. Sukedi mengharapkan,Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya berjalan aman dan lancar serta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketua DPD PD DIYogyakarta H Sukedi.
“Pasca-kongres jangan sampai terjadi perpecahan. Seluruh kader harus bersatu-padu untuk kebesaran dan kejayaan Partai Demokrat. Semua kader harus mengindahkan (sangat peduli) pada instruksi dan arahan Pak SBY, agar PD kembali bisa memenangkan Pemilu 2019,” Sukedi mengakhiri pernyataannya. iwan/didik
DPD PD Jatim: SBY Miliki Kriteria Lengkap Pimpin PD KETUA
DPD Partai Demokrat (PD) Jawa Timur Soekarwo menegaskan kader PD di wilayah itu masih menginginkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi ketua umum periode berikutnya (2015-2020). Menurut pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini, SBY memiliki kriteria lengkap untuk menjadi orang nomor satu di partai berlambang bintang segitiga merah putih. "Kami melihat menjadi Ketua Umum itu harus punya dua hal yang penting untuk partai ke depannya, yaitu dream
dan pengalamannya," kata Soekarwo usai menghadiri rapat persiapan Kongres PD di DPP PD, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015). Karwo mengaku, pihaknya sudah mengumpulkan kader PD se-Jatim. Semua kader, tambah Karwo, sudah satu suara. "Kami sudah mengumpulkan seluruh dewan pimpinan cabang di kantor. Di Jatim ketemulah Pak SBY. Bukan hanya mendukung, kami juga meminta," imbuh Pakde Karwo. Metrotvnews.com/dit/wan/ dik
Ketua DPD PD Jawa Timur Soekarwo
EDISI MEI 2015
39
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Bali: SBY Harus Turun Gunung Agar PD Berjaya DEWAN
Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Bali menyatakan dengan tegas supaya Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyudahi keinginannya menyepi dari hingar bingar politik di Indonesia. "Kami satu kata mengharap Pak SBY untuk turun gunung dan kembali memimpin partai," kata I Made Mudarta, Ketua DPD Partai Demokrat Bali kepada awak media, di Kantor DPD Demokrat Bali, Jl Juanda No 4, Niti Mandala, Renon Denpasar, Senin (22/12/2014). Menurut Mudarta, Presiden RI ke-6 yang memimpin negara satu dekade (2004-2014) itu masih harus memimpin partai berlambang bintang segitiga merah putih, karena partai masih butuh pemimpin yang dapat membawa Demokrat kembali moncer (berjaya) di
Pilkada atau Pilpres 2019 ke depannya. "Ini merupakan inisiatif kami selaku pengurus DPD Bali," ujarnya. Sebab, kata Mudarta, kader partai memang masih membutuhkan kepemimpinan SBY. Dia menegaskan, memang sebelumnya SBY berkeinginan untuk menyepi, setelah selama 10 tahun menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Dan seperti diketahui apabila Perppu Pilkada Langsung membuat SBY kembali turun gunung ke kancah politik. Karena itu, besar harapannya supaya SBY tidak hanya turun ke kancah politik mengurusi Perppu saja. Akan tetapi, juga turun sebagai Ketua Umum Demokrat kembali. "Ada 9 DPC di Bali. Setiap DPC ada satu suara dan DPD sendiri 2 suara.
Ketua DPD PD Bali I Made Mudarta
Semuanya mendukung pak SBY kembali duduk di kursi pimpinan tertinggi partai," Mudarta menegaskan. detik.com/dit/ wan/dik
DPD-PD NTB: Hanya SBY yang Bisa Memperbaiki PD KETUA
DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi mendukung Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum PD 2015-2020 melalui kongres yang akan berlangsung di Surabaya, 11-13 Mei 2015. “Saya tentunya berharap dan meminta agar Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Zainul Majdi yang juga Gubernur NTB itu di Mataram. Zainul Majdi menegaskan, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan posisi dan kharisma Presiden Indonesia keenam itu, di partai berlambang bintang segitiga merah putih. “Saat ini Partai Demokrat pada posisi atau tahapan yang paling krusial dalam sejarah berdirinya. Dan yang hanya
40
EDISI MEI 2015
bisa memperbaiki, reorganisasi, dan memperkuat konsilidasi serta basis di konstituen yang paling baik saat ini hanya ada pada diri Pak SBY,” ia menjelaskan. Oleh karenanya, ia sangat mendukung jika SBY kembali memimpin Partai Demokrat. Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) juga menekankan dukungan yang diberikan kepada SBY tersebut tidak akan mematikan regenerasi di tubuh partai. Apalagi mayoritas kader usia muda menduduki posisi-posisi penting dan strategis di tubuh PD, seperti halnya Zainul Majdi yang memimpin PD di NTB. “Pak SBY memimpin Partai Demokrat baru tahun 2013. Jadi tidak benar jika tidak ada regenerasi di Partai Demokrat,” katanya. Zainul Majdi menambahkan,
Ketua DPD PD NTB H. TGB Zainul Majdi. (foto: ist)
pencalonan SBY sebagai Ketua Umum PD 2015-2020 telah mendapat dukungan penuh dari seluruh Ketua DPD-PD seIndonesia. Gaung-ntb/dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD NTT: SBY Memimpin, PD Makin Dipercaya Rakyat
Ketua DPD PD NTT Johanes Kaunang. (foto: moralpolitik.com)
PARTAI
Demokrat akan menggelar Kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Di antara agenda kongres adalah memilih Ketua Umum periode 2015-2020. Saat ini, seluruh pemilik hak suara pada kongres telah menyampaikan harapan agar Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia untuk kembali memimpin
Partai Demokrat. Demikian halnya yang disampaikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Nusa Tenggara Timur yang dipimpin Johanes Kaunang. Ketua DPD-PD NTT tersebut mengharapkan agar SBY kembali bersedia memimpin PD. Penegasan dari DPD-PD NTT bahkan tertuang dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda), yang digelar di Hotel Ima Kupang, 31 Januari 2015. Rapimda yang dihadiri DPD-PD NTT dan seluruh DPC-PD se-NTT telah merekomendasikan dukungan dan harapan agar SBY berkenan menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020. Harapannya, dibawah kepemimpinan SBY maka PD semakin mendapat kepercayaan rakyat. Rapimda juga dihadiri anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota dari Fraksi Partai Demokrat. Rapimda itu dipimpin
langsung oleh Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Ir Johannes Kaunang, MS, dengan mengusung tema “Bersama Rakyat Menang di Tahun 2019”. “Rapimda DPD Partai Demokrat NTT tahun 2015 dalam rekomendasi khususnya mendesak Bapak SBY untuk berkenan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2015-2020,” demikian bunyi rekomendasi khusus yang dibacakan Ketua Panitia Rapimda, Ricard Wawo. Ketua DPC-PD Manggarai Barat, Frans Sukmaniara dalam forum Rapimda mengatakan, hanya SBY yang bisa mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap Partai Demokrat. Peserta lainnya, Kornelis Talok dari DPC-PD Belu, juga menyatakan, dukungan terhadap SBY menjadi ketua umum itu adalah sikap politik Demokrat NTT. mediantt/dit/wan/dik
DPD-PD Kalbar: SBY Memahami PD DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat (Kalbar) menegaskan dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hingga lima tahun mendatang (2015-2020) melalui Kongres Partai Demokrat di Surabaya, 11-13 Mei 2015. "Kami menilai figur Susilo Bambang Yudhoyono paling layak untuk memimpin Partai Demokrat," kata Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar, Suryadman Gidot. Ia melanjutkan, baik DPD (setingkat provinsi), DPC (setingkat kabupaten/ kota) dan DPAC (setingkat kecamatan) se-Kalbar bulat meminta SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat kembali. Ia menegaskan, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan Demorat di daerah-daerah untuk kembali memilih SBY. "Pertama, SBY memahami bentuk dan kondisi Partai Demokrat," kata Gidot
Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua DPD PD Kalbar Suryadman Gidot di Cikeas. (foto: mcpd/omar)
yang juga Bupati Bengkayang itu. Yang kedua, kata Gidot, SBY sudah teruji menyelamatkan Partai Demokrat dari berbagai cobaan. Ketiga, SBY sudah punya banyak waktu untuk membesarkan partai.
Keempat, dapat mempersatukan berbagai potensi partai. "Kelima, yang juga penting, Pak SBY adalah motivator bagi PD untuk memenangkan Pemilu 2019," kata Gidot. antarakalbar/dit/wan/dik
EDISI MEI 2015
41
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Kalteng: SBY Memimpin, PD Mampu Jawab Tantangan Politik KETUA
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Kalimantan Tengah (Kalteng) Ir H Baharuddin H Lisa MM menegaskan, DPD-PD Kalteng dan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD se-Kalteng telah menyampaikan permintaan dan dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali berkenan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2015-2020. Pernyataan dukungan disampaikan terkait Kongres PD 2015 yang akan digelar di Surabaya, pertengahan Mei. “DPD-PD Kalteng dan seluruh Ketua DPC-PD se-Kalteng telah sepakat dan bulat menyampaikan dukungan kepada Pak SBY agar kembali berkenan menjadi Ketua Umum PD masa bakti 2015-2020,”demikian disampaikan Baharuddin H Lisa kepada majalah demokrat melalui pesan singkatnya, Senin (27/4/2015). Mantan Bupati Barito Selatan dua periode (2001–2006 dan 2006-
2011) tersebut menambahkan, yang melatarbelakangi permintaan seluruh kader pemilik hak suara di Kalteng agar SBY bersedia kembali menjadi Ketua Umum PD agar partai berlambang bintang segitiga merah putih mampu menjawab tantangan politik ke depan. Selain itu, SBY selaku penggagas pendirian partai berideologi nasionalis religius adalah sosok perekat seluruh kader dari Sabang sampai Merauke. “Partai Demokrat sebagai wadah perjuangan dan pengabdian kepada bangsa dan negara membutuhkan figur ketua umum yang mampu memberikan keteladanan dan kepemimpinan. Hal itu semua agar Partai Demokrat bisa kembali berjaya baik di tiap pilkada maupun pada Pemilu 2019,” Baharuddin H Lisa menjelaskan. Di akhir keterangannya, Baharuddin H Lisa berharap agar Kongres PD 2015 di Surabaya berjalan aman, tertib, dan lancar. “Seluruh kader dan anggota Partai
Ketua DPD PD Kalteng Baharuddin H. Lisa. (google)
Demokrat harus ikut bertanggungjawab. Para kader dan anggota mesti menempatkan kepentingan Partai Demokrat di atas kepentingan pribadi, golongan, ataupun kelompok. Mari meneguhkan persatuan, kesatuan, kekompakan, soliditas, kebersamaan, integritas, dan loyalitas yang tinggi terhadap Partai Demokrat,” Baharuddin H Lisa memungkasi pernyataannya. iwan k/didik
DPD-PD Kalsel: SBY adalah Pemimpin yang Mumpuni SELURUH
kader pemilik hak suara dari Kalimantan Selatan mengharapkan Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia kembali memimpin PD periode 20152020 melalui Kongres PD mendatang di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Pernyataan itu datang dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Kalsel dan seluruh Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC-PD) se-Kalsel. “Partai Demokrat membutuhkan pemimpin yang mumpuni dalam menghadapi perpolitikan lima tahun ke depan. Sehingga DPD-PD Kalsel dan seluruh DPC-PD se-Kalsel berharap Pak SBY bersedia kembali memimpin PD periode 2015-2020,” demikian penegasan Ketua DPD-PD Kalsel Drs H Fikri melalui pesan singkatnya kepada
42
EDISI MEI 2015
majalah demokrat, Selasa (21/4/2015) Fikri, yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Kalsel 20142019, menambahkan, SBY adalah kader yang paling pantas memimpin PD. Telah banyak capaian Pemerintahan SBY dalam satu dekade. SBY sudah teruji ketika menjadi Kepala Negara RI selama dua periode (2004-2009 dan 2009-2014). SBY sangat memahami situasi politik, sosial, ekonomi baik secara nasional maupun internasional. Di samping itu, program pro-rakyat yang digagas SBY selama menjadi Kepala Negara RI sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Sekali lagi, DPD-PD Kalsel dan seluruh DPC-PD se-Kalsel mengharapkan Pak SBY, yang menggagas berdirinya Partai Demokrat,
Ketua DPD PD Kalsel Drs H Fikri. (foto: mcpd/ omar)
bersedia menjadi Ketua Umum PD. Bahkan bukan hanya kader se-Kalsel tapi se-Kalimantan, saya pastikan, mengharapkan Pak SBY memimpin PD,” Fikri menegaskan. dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Kaltim: SBY Kembalikan Kejayaan PD
SOSOK Presiden Republik Indonesia
ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih melekat di hati kader Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim). Karenanya, DPD Partai Demokrat Kaltim menyatakan solid untuk mengusung SBY kembali menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2015-2020, melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. “Sesuai hasil konsolidasi DPD Partai Demokrat Kaltim dengan DPC-DPC se Kaltim, saya sebagai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim mendukung Pak SBY untuk memimpin kembali Partai Demokrat periode 2015-2020 dan siap memenangkan beliau di kongres nanti,” ucap Plt ketua DPD Partai Demokrat Kaltim Syaharie Jaang pada wartawan, Kamis (26/3/2015). Jaang menegaskan, DPC-DPC
Demokrat se Kaltim sudah bulat mendukung SBY, dan tidak mendukung calon lain. “Kita tidak akan goyang dengan calon kandidat lainnya. Kita sudah satu suara, tidak bisa diganggu gugat lagi,” Wali Kota Samarinda tersebut menegaskan. Pendapat senada disampaikan Wakil Ketua I DPD-PD Kaltim James Tuwo. Menurutnya SBY adalah perekat dan pemersatu kader Partai Demokrat. Hanya SBY yang saat ini bisa membawa Partai Demokrat kembali memenangkan ratusan pilkada yang mulai digelar Desember 2015 dan puncaknya Pemilu Legislatif serta Pilpres di 2019. Jika SBY tidak memimpin Partai Demokrat maka Partai Demokrat akan mengalami keterpurukan, perpecahan, bahkan kehancuran.
Ketua DPD PD Kaltim Syaharie Ja’ang. (foto: mcpd/omar)
“Hanya Pak SBY yang bisa menyatukan para kader dan memimpin Partai Demokrat serta mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di tahun 2019,” ujarnya. beritakaltim/dit/wan/dik
DPD-PD Kaltara: SBY Mampu Bangkitkan Moral Kader
Plt Ketua DPD PD Kalimantan Utara Budiman Arif. (foto: mcpd/omar)
PLT
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalimantan Utara (DPD-PD Kaltara) Budiman Arifin menegaskan, seluruh kader pemilik hak suara di Kaltara telah berketetapan hati dan mengharapkan Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali memimpin PD periode 2015-2020 melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015. “Pada awal Desember 2014, DPDPD Kaltara dan DPC-PD se-Kaltara
telah menyatakan ikrar dukungan secara bulat dan mufakat, satu suara, terhadap Pak SBY agar berkenan menjabat Ketua Umum PD periode 2015-2020 pada kongres mendatang,” demikian disampaikan Ketua DPDPD Kaltara Budiman Arifin kepada majalah demokrat melalui surat elektronik,Selasa (21/4/2015). Budiman Arifin, yang juga Bupati Bulungan, mengatakan, dalam kondisi perpolitikan saat ini, Partai Demokrat masih membutuhkan figur seorang SBY untuk dapat mempersatukan semua elemen PD. SBY juga dibutuhkan untuk membangkitkan moral dan kepercayaan diri para kader, serta membawa Partai Demokrat keluar dari masa sulit. “Kami berkeyakinan Bapak SBY-lah yang sanggup mengatasi keadaan krisis kepemimpinan dan politik yang terjadi di Indonesia pada saat ini. Partai Demokrat butuh kekuatan yang bisa menandingi partai lain. Telah terbukti Bapak SBY mampu mengangkat perolehan PD
menjadi 10,2% pada Pemilu 2014, padahal berbagai lembaga survei mengatakan Partai Demokrat hanya akan memperoleh 3 hingga 7 persen suara saja,” Budiman Arifin menegaskan. Budiman Arifin yang memimpin Bulungan selama dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) melihat, masyarakat secara umum merindukan sosok SBY untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan programprogram pro-rakyatnya. “Kehadiran beliau penting untuk menjadi penyeimbang politik agar program kesejahteraan rakyat bisa berjalan dengan baik. Partai Demokrat harus memenangkan kepercayaan rakyat agar dapat memenangkan Pemilu 2019. Saat ini kepercayaan pengurus, anggota, simpatisan, dan masyarakat secara umum masih kuat terhadap Pak SBY. Kepercayaan rakyat pada Pak SBY menjadi modal dasar bagi PD pada Pemilu 2019,” ujar Budiman Arifin di akhir pernyataanya. dit/wan/dik
EDISI MEI 2015
43
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Sulut: Melihat Perpolitikan Saat Ini, PD Sangat Membutuhkan SBY DEWAN
Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Sulawesi Utara (Sulut) dan 15 Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC-PD) se-Sulut telah bulat dan sepakat mengharapkan kesediaan Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono kembali menjadi Ketua Umum PD periode 2015-2020. Kesepakatan itu tercapai dalam rapat besar yang dihadiri seluruh pengurus DPD-PD Sulut dan 15 Ketua DPC-PD Utara. “Saya baru saja selesai memimpin rapat besar yang dihadiri oleh seluruh pengurus DPD-PD Sulut dan 15 Ketua DPC-PD se-Sulut. Saya tanyakan pada satuper satu Ketua DPC-PD se-Sulut, apakah masih tetap dengan pernyataan tertulis yang telah dibuat sebelumnya bahwa akan mendukung dan memohon Bapak SBY memimpin kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020? Dan mereka semua
menyatakan bahwa mereka telah sepakat dan bulat untuk mendukung dan memohon kesediaan Bapak SBY memimpin kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020,” demikian ditegaskan Ketua DPD-PD Sulut Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi kepada redaksi majalah demokrat via telepon pukul 22.00 WIB, 27 April 2015. Walikota Manado ini menyatakan, pertimbangan seluruh pengurus DPDPD Sulut dan 15 Ketua DPC-PD seSulut mendukung dan mengharapkan SBY kembali menjadi Ketua Umum PD, setelah melihat kondisi perpolitikan saat ini. Para kader se-Sulut memahami bahwa PD sangat membutuhkan SBY sebagai figur pemersatu. “Demi untuk keutuhan Partai Demokrat dan tentunya berjuang bersama menuju Pemilu 2019, kami menilai bahwa figur Pak SBY adalah yang paling memenuhi syarat untuk memimpin
Ketua DPD PD Sulut GS Vicky Lumentut. (foto: humaspemkotmanado)
Partai Demokrat sebagai Ketua Umum PD periode 2015-2020. Sejak awal DPDPD Sulut dan 15 DPC-PD se-Sulut telah menetapkan diri pada sikap tersebut,” Vicky Lumentut menekankan. Di akhir pernyataannya, Vicky Lumentut memastikan, ia beserta seluruh kader PD se-Sulut akan mengawal kelangsungan Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya 11 – 13 Mei 2015 supaya berjalan aman, tertib, dan damai. omar/didik
DPD-PD Gorontalo: SBY yang Membesarkan PD DEWAN
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Gorontalo dan tujuh (7) atau seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Gorontalo telah bulat bersepakat mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi ketua umum partai berlambang bintang segitiga merah putih 2015-2020. Kesepakatan itu akan diperjuangkan secara maksimal dalam Kongres Partai Demokrat 2015, yang akan digelar di Surabaya, pertengahan Mei. Kesepakatan tersebut merupakan hasil rapat kerja daerah (rakerda) DPDPD Gorontalo. Rakerda tersebut diikuti seluruh pimpinan DPD-PD Gorontalo dan seluruh Ketua DPC-PD se-Gorontalo. Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo Gusnar Ismail, dalam rakerda tersebut, seluruh pengurus daerah dan
44
EDISI MEI 2015
pengurus cabang telah bersepakat untuk mendukung dan mengharapkan Presiden RI ke-6 SBY kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. Gusnar menilai, SBY layak menjadi ketua umum lantaran merupakan sosok yang membangun dan membesarkan Partai Demokrat. "Kita sepakat, semua DPD dan DPC se-Gorontalo mendukung beliau (SBY) untuk menjadi ketua umum," ujar Gusnar Ismail kepada pers, Minggu (23/11/2014). Gusnar mengatakan, selain pengurus DPD-PD dan DPC-PD se-Gorontalo, dukungan kepada SBY untuk menjadi Ketua Umum PD, juga disampaikan DPD Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) Gorontalo. Ke-7 DPC-PD se-Gorontalo yang
Ketua DPD PD Gorontalo Gusnar Ismail.
memastikan dukungan untuk SBY adalah DPC-PD Kota Gorontalo, DPCPD Kabupaten Gorontalo, DPC-PD Kabupaten Bone Bolango, DPC -PD Gorontalo Utara, DPC-PD Kabupaten Boalemo, DPC-PD Kabupaten Pohuwato, dan DPC-PD Kabupaten Gorontalo Utara. liputan6/dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Sulteng: Hanya SBY yang Bisa Mempersatukan Kader MENJELANG pelaksanaan Kongres Partai Demokrat yang dijadwalkan akan digelar pada 11-13 Mei 2015 mendatang, dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2015-2020 mengalir dari seluruh Nusantara. Dukungan senada juga disampaikan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dipimpin Anwar Hafid. Bahkan seluruh Ketua DPC-PD seSulteng, yang memiliki hak suara dalam kongres, menyatakan hal yang sama. Kader dan pengurus Partai Demokrat se-Sulteng juga telah final memutuskan mengusung Presiden Indonesia dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) itu untuk kembali memimpin Partai
Demokrat. "DPD-PD Sulteng yang dipimpin Pak Anwar Hafid serta seluruh DPCPD se-Sulteng menilai, Pak SBY adalah satu-satunya tokoh yang bisa mempersatukan kader Partai Demokrat menuju kemenangan di Pemilu 2019 mendatang," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulteng Talitti Paluge, Rabu (4/3). Di bawah kepemimpinan SBY, kata Talitti Paluge, kader Demokrat yakin akan kembali mengulang kemenangan spektakuler di Pemilu 2009 pada Pemilu 2019 mendatang. Kader Demokrat se-Sulteng berharap, SBY nantinya dalam menakhodai Partai Demokrat akan didampingi pengurus yang mumpuni, yang punya konsep membesarkan partai, baik pengkaderan
Ketua DPD PD Sulawesi Tengah Anwar Hafid. (foto: antaranews)
maupun pembenahan struktur hingga ke tingkat desa/kelurahan. beritasatu.com/ dit/wan/dik
DPD-PD Sulsel: SBY Bisa Kembalikan Marwah Partai SEBANYAK
24 Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan menyatakan bulat mendukung Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali menjadi Ketua Umum PD periode 20152020 melalui Kongres di Surabaya, 11-13 Mei. “Dengan ini kami dari Sulsel menyatakan mendukung penuh Pak SBY untuk kembali menjadi Ketua Umum Demokrat pada Kongres Partai Demokrat 2015,” kata Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni’matulah kepada wartawan di Makasssar, Rabu (23/4). Pernyataan itu disampaikan secara terbuka usai mengelar Rapat Koordinasi yang dihadiri seluruh pimpinan DPC se-Sulsel guna membahas dukungan tersebut.
Saat ditanyai apa alasan konkret kembali mendukung SBY sebagai calon, kata dia, alasannya karena SBY dinilai dapat mengembalikan citra dan wibawa serta marwah partai. “Beliau adalah tokoh yang bisa mempersatukan kader, mengangkat citra dan nama baik partai Demokrat. Kami berpikir tokoh yang masih tersedia dalam menghadapi krisis di partai adalah sosok SBY,” ujarnya sembari kembali menegaskan Demokrat Sulsel bersikukuh mendorong SBY untuk kembali memimpin partai belambang bintang segitiga merah putih. Menurut Ni’matullah rakor tersebut membahas visi misi partai bagaimana mengatur kepengurusan lebih ramping dan diperlukan desentralisasi di tingkat DPD. republika/dik
Plt Ketua DPD PD Sulawesi Selatan H. Ni’matullah (foto: korantempo.com)
EDISI MEI 2015
45
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Sulbar: SBY Mampu Mewadahi Semua Kepentingan PD SEPERTI
kader pemilik hak suara se-Indonesia lainnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat seSulawesi Barat (Sulbar), menyampaikan harapan serta dukungan agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkenan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei 2015 . “Permintaan DPD dan DPC-PD seSulawesi Barat agar Pak SBY berkenan kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 tertuang dalam hasil rekomendasi rapat kerja daerah DPD-PD Sulawesi Barat tanggal 24-25 desember 2015. Pernyataan sikap dukungan untuk Pak SBY sudah ditandatangani oleh Ketua DPDPD Sulbar dan seluruh Ketua DPCPD se-Sulbar,” ujar Ketua DPD-PD Sulbar Suhardi Duka kepada majalah demokrat melalui pesan elektronik,
Jumat (24/4/2015). Bupati Mamuju dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) tersebut menambahkan, Presiden RI ke-6 SBY berpengalaman selama satu dekade (2004-2014) sebagai Kepala Negara dan telah banyak menorehkan berbagai prestasi. Capaian-capaian dihasilkan SBY sangat membanggakan. Kepemimpinan SBY diakui berbagai kalangan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan catatan prestasi luar biasa itulah SBY diharapkan memimpin kembali Partai Demokrat untuk mencapai kejayaannya di 2019. “Selain itu, Pak SBY adalah tokoh pemersatu Partai Demokrat. Beliau bisa diterima semua pihak serta mampu menaikkan elektabiltas PD. Beliau juga mampu mewadahi semua kepentingan partai,” Suhardi Duka yang akrab disapa SDK menambahkan. SDK berharap, Kongres Partai
Ketua DPD Sulbar Suhardi Duka. (ist)
Demokrat 2015 di Surabaya dapat berjalan dengan baik dan lancar serta demokratis. Tdak terjadi hal hal yang tidak diinginkan apalagi perpecahan di dalam internal Partai Demokrat. “Dengan kesediaan Pak SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat kembali, saya meyakini kongres yang akan diselenggarakan di Surabaya 11-13 Mei 2015 akan berjalan aklamasi,” SDK menegaskan. iwan/didik
DPD-PD Sultra: SBY Dapat Tempat Khusus di Hati Masyarakat DEWAN
Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Sulawesi Tenggara (Sultra), menyatakan dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. “Ini merupakan permintaan seluruh DPC-PD se-Sultra agar solid mendukung SBY menjadi Ketua Umum PD selanjutnya melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei,” kata Ketua DPD Demokrat Sultra, Muhammad Endang, kepada majalah demokrat lewat sambungan telepon, Sabtu (25/4/2015). Ia mengatakan, sosok SBY sudah tidak asing lagi di masyarakat, dan para kader, khususnya di Sultra. “Karena itu, para Ketua DPC-PD se-
46
EDISI MEI 2015
Sultra dan pengurus merekomendasikan dengan bulat dukungannya terhadap Pak SBY jadi Ketua Umum PD kembali melalui surat tertulis yang telah dikirimkan ke DPP-PD,” Endang menegaskan. Endang menyebutkan, alasan dukungan terhadap SBY diantaranya, karena SBY merupakan kader terbaik Partai Demokrat dan dianggap mampu menjadikan partai berlambang bintang segitiga merah putih itu keluar menjadi pemenang pada Pemilu 2019. SBY juga mampu mempererat hubungan sesama kader di daerah atau menjadi tokoh pemersatu. Menurut dia, sosok SBY mendapatkan tempat khusus di hati masyarakat karena mengetahui perannya selama menjadi Kepala Negara RI dua periode
Ketua DPD PD Sultra M. Endang. (foto: rri)
(2004-2009 dan 2009-2014). SBY juga mampu mewujudkan perdamaian serta menyelesaikan konflik yang dihadapi bangsa. “Agar berjalan lancar, pelaksanaan kongres harus sesuai aturan regulasi yang ada serta mengacu kepada AD/ART. Kongres juga harus sebagai salah satu wadah untuk mengintegritaskan seluruh kader PD,” Endang menyampaikan di akhir pernyataannya. iwan/dik
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Maluku: SBY Harus Memimpin agar PD Tak Pecah DEWAN
Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Maluku menegaskan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih dibutuhkan untuk memimpin partai berlambang bintang segitiga merah putih, sehingga harus dipilih kembali pada Kongres PD 2015 di Surabaya, pertengahan Mei. Penegasan itu telah disampaikan Ketua DPD-PD Maluku Jacobus Puttileihalat dan pimpinan DPD-PD Malulu, serta sseluruh Ketua DPC-PD se-Maluku saat menghadiri acara “SBY Temu Kader PD Indonesia Timur, Bali, dan Nusatenggara” di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (7/3). Saat itu Jacobus Puttileihalat bersama Ketua DPD-PD serta Ketua DPC-PD se-Indonesia Timur, Bali, dan Nusatenggara menyampaikan pernyataan politik berupa permohonan
kepada Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono agar bersedia untuk kembali menjadi Ketua Umum PD periode 20152020. DPD-PD Maluku dan DPCPD se-Maluku menyatakan, SBY masih dibutuhkan untuk memimpin partai berideologi nasionalis-religius untuk mengantisipasi kemungkinan terpecahnya partai sebagaimana dialami partai lain pasca digelarnya forum tertinggi (kongres atau munas) Sekretaris DPD-PD Maluku, Roy Pattiasina menegaskan hal senada. Menurutnya DPD-PD Maluku dan 11 atau seluruh DPC-PD se-Maluku telah menyatakan kesiapan untuk mencalonkan dan memilih SBY pada kongres di Surabaya. "Figur Pak SBY dibutuhkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi
Ketua DPD-PD Maluku Jacobus Puttileihalat. (foto: mcpd/didit)
konflik internal," ujar Roy Pattiasina dalam acara temu kader tersebut. Roy memastikan, saat pertemuan kader se-Indonesia Timur, Bali, dan Nusa Tenggara dengan SBY, para kader mengharapkan agar SBY siap memimpin PD. republika/dit/wan/dik
DPD-PD Maluku Utara: Hanya Ada Satu Pilihan, SBY DEWAN
Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Maluku Utara menegaskan, seluruh kader pemilik hak suara dari Maluku Utara pada Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya (1113 Mei) sudah sepakat untuk meminta kesediaan Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020. “Kami, DPD-PD Maluku Utara dan DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PD se-Maluku Utara telah melakukan rapat koordinasi. Kami sudah sepakat dan setuju, meminta kesediaan Pak SBY untuk memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020 melalui Kongres PD 2015, Surabaya. Hal itu sudah kami sampaikan kepada DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PD,” ujar Plt Ketua DPD-PD Maluku Utara (Malut) Hasan Doa kepada majalah demokrat di Kantor Pusat Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2015). Hasan Doa melihat bahwa Partai
Demokrat masih membutuhkan SBY. Penggagas pendirian partai berlambang bintang segitiga merah putih tersebut adalah figur pemersatu dan perekat seluruh kader. “Melihat fenomena perpecahan partai lain pasca digelarnya forum tertinggi, kongres atau munas, seluruh kader tidak ingin hal seperti itu terjadi pada Partai Demokrat. Untuk itu, Pak SBY masih kami butuhkan menjadi Ketua Umum PD. Itu sudah menjadi keputusan bulat DPD dan DPC-PD se-Malut yang dituangkan dalam surat pernyataan,” Hasan Doa menegaskan. Hasan Doa meyakini, setelah SBY terpilih di kongres nanti maka Partai Demokrat akan melakukan konsolidasi baik internal maupun eksternal. PD akan terus melakukan kegiatan di masyarakat serta terus mengawal program pro-rakyat agar masyarakat mengetahui bahwa program-program, yang digagas SBY dan dilaksanakan di
Plt Ketua DPD Maluku Utara Hasan Doa. (foto: mcpd/kardi)
masa pemerintahannya, bisa diteruskan karena sangat dirasakan manfaatnya oleh rakyat. “Semua kader harus bersatu dan merapatkan barisan. Kita harus mengusung Pak SBY agar beliau bersedia kembali memimpin Partai Demokrat. Dengan demikian kita bisa meraih sukses di pilkada, pileg dan pilpres. Kunci kemenangan, hanya ada satu pilihan, yaitu SBY,” Hasan Doa mengakhiri perbincangan. iwan k/didik
EDISI MEI 2015
47
LAPORAN UTAMA
DPD-PD Papua: SBY adalah Negarawan dan Tokoh Sentral DEWAN
Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe.
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua memastikan mencalonkan kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum pada Kongres Partai Demokrat 2015, di Surabaya. Ketua DPD Demokrat Papua, Lukas Enembe menyebut, SBY sebagai Kepala Negara RI selama satu dasawarsa (20042014), merupakan sosok pemimpin dan negarawan yang juga tokoh sentral bagi partai berlambang bintang segitiga merah putih dalam menghadapi Pemilu 2019. "DPD Partai Demokrat Papua dan 29 DPC Partai Demokrat kabupaten/kota mendukung SBY untuk kembali menjadi ketua umum," kata Lukas Enembe, Kamis (12/9). Lukas yang juga Gubernur Papua
tersebut menambahkan, penilaian DPD dan DPC se-Papua terhadap SBY, melihat sosok yang mampu mempersatukan semua kader partai dari Sabang hingga Merauke. "Kami optimistis di bawah kepemimpinan SBY maka pada Pemilu 2019, Partai Demokrat akan mampu memenangkan pesta demokrasi," ia menegaskan. Lukas meyakinkan, pembahasan mengenai dukungan terhadap SBY sudah dilakukan antara DPD dan para Ketua DPC-PD (kabupaten/kota) se-Papua. Demokrat Papua pada Pemilu 2014 berhasil menjadi pemenang di wilayah paling timur NKRI itu. Demokrat merebut 16 kursi DPR Papua dan dua kursi DPR RI serta tiga kursi di Kabupaten Biak Numfor. REPUBLIKA.CO.ID/dit/wan/dik
DPD-PD Papua Barat: Hanya SBY yang Mampu Jayakan PD KETUA
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD), Provinsi Papua Barat, Roby M. Nauw, menegaskan adanya dukungan dari seluruh kader Papua Barat kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020. “DPD dan DPC se-Papua Barat menyatakan dukungannya kepada Pak SBY sebagai Ketua Umum PD periode 5 tahun ke depan. Pernyataan ini akan diwujudkan pada kongres yang akan dilaksanakan di Surabaya 11-13 Mei 2015 mendatang,” kata Roby Nauw, di sela-sela Rapat Kerja Teknis bersama DPC se Papua Barat, di Manokwari, Jumat (27/3). Menurutnya, seluruh suara, dari DPD dan 13 DPC-PD se-Papua Barat
48
EDISI MEI 2015
akan diberikan untuk SBY agar kembali memimpin Partai Demokrat. “Tidak ada tokoh lain yang kami anggap mampu mengantarkan Demokrat berjaya,” ujar Roby menyemangati segenap pengurus partai yang hadir saat itu. Dikatakan, mendukung SBY sangat beralasan. Ketua Umum PD SBY merupakan tokoh pemersatu yang mampu merangkul seluruh golongan, suku agama, bahasa, dan bangsa. Tokoh fenomenal Indonesia yang diakui dunia internasional. “Kurun waktu 10 tahun SBY menjadi Kepala Negara RI, beliau berhasil melaksanakan pembangunan. Dan berhasil mengangkat bangsa Indonesia dari ketertinggalan dan kemiskinan. Ini alasan utama kami tetap mendukung
Ketua DPD PD Papua Barat Roby M. Nauw. (foto: google)
Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2015-2020,” ia menekankan. media-papua.com/dit/wan/dik
LAPORAN UTAMA
Profesor Subur Budhisantoso K E T UA U M U M PA R TA I D E M O K R AT P E R I O D E 2 0 0 1 - 2 0 0 5
MELIHAT PERPOLITIKAN SAAT INI, HANYA SBY YANG MAMPU PIMPIN PD Kalau bukan SBY yang memimpin Partai Demokrat, bisa timbul perpecahan. Saat ini, hanya SBY yang memiliki figur pemersatu.
P
rof Dr Subur Budhisantoso adalah Ketua Umum Partai Demokrat pertama (20012005). Pakar antropologi politik tersebut termasuk seorang di antara pendiri Partai Demokrat, yang digagas dan difasilitasi Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menyikapi Kongres Partai Demokrat 2015 yang akan digelar di Surabaya 1113 Mei 2015, Budhisantoso menegaskan, saat ini kepemimpinan Partai Demokrat hanya bisa dipegang SBY. Putra terbaik bangsa tersebut telah membuktikan prestasinya dicatat dengan tinta emas selama menjadi Kepala Negara RI dalam satu dekade (periode 2004-2009 dan 2009-2014), “SBY adalah figur yang dapat mempersatukan kader Partai Demokrat. Melihat suasana perpolitikan nasional sekarang ini, hanya SBY yang mampu memimpin Partai Demokrat. Saya melihat, fenomena yang terjadi pada partai politik-partai politik lain yakni mengalami konflik berpanjangan setelah digelarnya munas atau kongres. Karenanya saya merasa yakin, dan meminta agar seluruh kader, harus mendukung SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2015-2020, melalui kongres mendatang di Surabaya. Sebab beliau merupakan tokoh pemersatu yang kepemimpinannya saat ini, sangat diperlukan Partai Demokrat,� demikian diungkapkan Budhisantoso, didampingi
EDISI MEI 2015
49
LAPORAN UTAMA
Ketua Umum Partai Demokrat periode 2001-2005 Profesor Doktor Subur Budhisantoso didampingi oleh Ibu Titiek Busdhisantoso. (foto: mcpd/ omar)
istrinya Titiek Budhisantoso, dalam wawancara dengan majalah demokrat, di kediaman pribadinya, kawasan Ciputat, Jakarta Selatan, Rabu malam (15/4/2015). Subur Budhisantoso menguraikan, fenomena konflik yang terjadi kepada partai politik lain bukanlah hal yang mudah diselesaikan. Konflik berkepanjangan seperti itu akan menghabiskan energi para kader, memecah-belah kader, bahkan bisa menghancurkan partai. Karenanya Budhisantoso berharap seluruh kader berkonsentrasi penuh memilih dan memperjuangkan agar SBY bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat 2015-2020.
50
EDISI MEI 2015
“Kalau bukan SBY yang memimpin Partai Demokrat, bisa timbul perpecahan. Saat ini, SBY bukan hanya sebagai pemersatu. Jika SBY kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat maka peluang untuk perpecahan tidak akan ada. Tentunya setelah SBY memimpin Partai Demokrat, pascaKongres di Surabaya mendatang, semua kader akan dirangkul. Tidak akan ada kader yang disisihkan. Jika seluruh kader Partai Demokrat bisa bersatu maka Partai Demokrat siap untuk kembali memenangkan Pemilu 2019. Saat ini citra Partai Demokrat telah kembali pulih di mata masyarakat. Partai Demokrat siap untuk bangkit kembali,”
lelaki kelahiran Garut, 27 Agustus 1937, tersebut, memaparkan. Di akhir perbincangan, Subur Budhisantoso mengharapkan pascakongres Partai Demokrat ketiga, mesin partai bekerja terus-menerus. Jangan sampai mandeg. “Para pengurus juga harus terus berkeliling untuk meninjau kesiapan dan kesolidan para kader di setiap daerah. Tampung semua permasalahan yang ada. Proses serta berikan solusi yang terbaik. Semua itu dilakukan agar Partai Demokrat bisa berjaya kembali,” Budhi Santoso mengakhiri perbincangan. iwan k/didik
LAPORAN UTAMA
Titiek Budhisantoso Ketua Umum PDRI
JIKA SBY PIMPIN PD, RAKYAT AKAN MENDUKUNG
Ibu Titiek Budhisantoso, Ketua Umum Perempuan Demokrat Republik Indonesia. (foto: mcpd/ omar)
K
etua Umum Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) Titiek Budhisantoso menegaskan, dalam Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya 1113 Mei, para kader tidak memiliki pilihan lain kecuali mengharapkan agar Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono berkenan memimpin Partai Demokrat periode
2015-2020. Hal ini dikarenakan SBY telah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin negara semasa menjadi Kepala Negara RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014). Kita semua bisa merasakan bagaimana pesatnya pembangunan Indonesia dan betapa besarnya pengorbanan SBY untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Hanya Pak SBY yang pantas memimpin Partai Demokrat karena selain keberhasilannya memimpin negara, beliau mempunyai kharisma, bicaranya serius tapi santai. Bahkan dengan menyebut namanya saja, orang sudah tahu, bahwa beliau adalah seorang negarawan
“Hanya Pak SBY yang pantas memimpin Partai Demokrat karena selain keberhasilannya memimpin negara, beliau mempunyai kharisma, bicaranya serius tapi santai. Bahkan dengan menyebut namanya saja, orang sudah tahu, bahwa beliau adalah seorang negarawan. Jika Pak SBY berkenan menjadi ketua umum lagi maka Partai Demokrat akan mendapat dukungan kuat dari rakyat, sehingga bisa berjaya kembali di Pemilu 2019,� ujar Titiek Budhisantoso, yang beserta suaminya Prof Dr S Budhisantoso, diwawancarai majalah demokrat di kediaman pribadi mereka, kawasan Ciputat, Jakarta Selatan, Rabu malam (15/4/2015). Sebagai Ketua Umum PDRI, sayap resmi Partai Demokrat, yang memiliki hak pilih dalam Kongres Partai Demokrat ketiga, Titiek memastikan PDRI akan memberikan suara kepada SBY. PDRI juga berharap SBY berkenan memimpin Partai Demokrat agar partai berasas Pancasila ini bisa tetap solid dan kokoh. Pada bagian lain, Titiek mengatakan, sebagai Ketua Umum PDRI, ia berjuang terus untuk membina kader perempuan agar tetap membesarkan Partai Demokrat. Ia mengedepankan sikap persaudaraan dan merangkul semua pihak. Jika kader di daerah mengalami kesulitan maka sebagai pemimpin PDRI, ia harus bisa mengatasinya dengan memberikan solusi. Titiek juga menambahkan, pada tahun 2016, PDRI akan mengadakan kongres. Ia berharap, saat itu, para pengurus yang baru akan membuat suasana lain dan semakin membesarkan PDRI. iwan k/didik
EDISI MEI 2015
51
LAPORAN UTAMA
Hadi Utomo K E T UA U M U M PA RTA I D E M O K R AT P E R I O D E 2 0 0 5 - 2 0 1 0
BELUM ADA KADER MAMPU ATASI MASALAH PD,
H
aji Hadi Utomo MM adalah nama yang tak bisa dipisahkan dengan Partai Demokrat. Bersama penggagas dan pendiri utama Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta para kader lainnya, Hadi Utomo (Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005-2010) berhasil membawa partai berideologi nasionalis-religius menjadi partai terbesar pada Pemilu Legislatif 2009. Hadi Utomo dan para kader lainnya juga berhasil mengantarkan SBY, kader terbaik Partai Demokrat, sebagai Presiden RI untuk kedua kalinya (periode 2009-2014), setelah sebelumnya memimpin negara pada periode 2004-2009 . Dalam pandangan Hadi Utomo, perjalanan Partai Demokrat setelah
52
EDISI MEI 2015
menjadi pemenang Pemilu 2009 dengan raihan suara 21 persen, mengalami keterpurukan akibat ulah segelintir kecil oknum yang tersangkut kasus korupsi. Sekitar tiga tahun Partai Demokrat menjadi bulan-bulanan media massa konvensional dan media sosial. Akibatnya, Partai Demokrat diprediksi sebagian kalangan tidak akan lolos ambang batas parlemen yang mensyaratkan 3,5 perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 2014. Untunglah Partai Demokrat masih memiliki SBY. Tugas berat untuk memulihkan kepercayaan rakyat terhadap Partai Demokrat mampu dilaksanakan dengan baik oleh SBY, Ketua Umum Partai Demokrat saat ini, yang terpilih pada Kongres Luar Biasa di Bali akhir Maret 2013. “Memang belum ada kader mampu
mengatasi permasalahan berat yang menimpa Partai Demokrat akibat ulah segelintir kader, selain SBY. Satusatunya yang mampu ya SBY. Tanpa perjuangan keras beliau, tidak mungkin Partai Demokrat dapat meraih suara 10 persen lebih dalam Pemilu 2014. Para pengamat umumnya memprediksi suara Partai Demokrat hanya akan mencapai sekitar 5 atau 6 persen saja. Bahkan banyak pengamat yang mengatakan Partai Demokrat tidak akan lolos ambang batas parlemen,� ujar Hadi Utomo, yang didampingi istrinya, Mastuti Rahayu, kepada majalah demokrat di kediaman pribadi mereka, kawasan Condet, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). Hadi Utomo menambahkan dirinya mengikuti SBY di dalam dunia politik, sejak awal pendirian Partai Demokrat.
LAPORAN UTAMA
Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005 - 2010 H. Hadi Utomo, MM. (foto: mcpd/omar)
Karenanya Hadi Utomo mengetahui persis bahwa SBY bekerja sangat keras untuk membesarkan Partai Demokrat tanpa pamrih. “Apa pun yang dilakukan beliau semata-mata untuk kebesaran Partai Demokrat. Beliau tidak ada keinginan macam-macam. Apa yang beliau miliki dicurahkan semua untuk kemajuan Partai Demokrat. Ketika di internal Partai Demokrat ada permasalahan, beliau langsung turun tangan. Dalam situasi terpuruk beliau turun langsung,� Hadi Utomo menjelaskan. Terkait Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya, 11-13 Mei, Hadi Utomo mengharapkan SBY berkenan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2015-2020. “Di bawah kepemimpinan beliau,
Memang belum ada kader mampu mengatasi permasalahan berat yang menimpa Partai Demokrat akibat ulah segelintir kader, selain SBY. Satu-satunya yang mampu ya SBY. Tanpa perjuangan keras beliau, tidak mungkin Partai Demokrat dapat meraih suara 10 persen lebih dalam Pemilu 2014. Para pengamat umumnya memprediksi suara Partai Demokrat hanya akan mencapai sekitar 5 atau 6 persen saja.
EDISI MEI 2015
53
LAPORAN UTAMA
Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005-2010 H Hadi Utomo MM bersama Ibu Mastuti Rahayu Utomo di kediaman pribadi, Condet, Jakarta Timur. (foto: mcpd/omar)
Saya yakin Partai Demokrat bisa memenangkan kembali Pemilu 2019 asal ada kemauan dan usaha. Kita harus bersatu padu. Jangan saling mencurigai satu sama lain. Kita harus saling merangkul.
mudah-mudahan suara Partai Demokrat bisa menyamai prestasi seperti Pemilu 2009. Saya juga yakin Partai Demokrat tidak akan terpecah-belah selama dipegang SBY. Beliau adalah perekat dan pendiri Partai Demokrat. Kalau Partai Demokrat dipegang oleh orang lain, bisa saja terjadi perpecahan,” ujar pria kelahiran Semarang, 15 Agustus 1945, tersebut. Hadi Utomo meyakini setelah SBY kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, beliau akan menyusun berbagai program kerja untuk kejayaan Partai Demokrat. “Yang pertama tentu akan ditindaklanjuti dengan menggelar musda (musyawarah daerah) dan muscab (musyawarah cabang). Hal ini diperlukan agar para kader satu suara dari tingkat pusat sampai ranting. Tidak ada yang berbeda, karena itu keputusan partai. Setelah kongres nanti, Partai Demokrat pasti langsung melakukan konsolidasi agar semakin berkembang serta bisa memenangkan ratusan pilkada provinsi, kabupaten/kota. Puncaknya, Partai Demokrat mampu memenangkan Pileg serta Pilpres 2019,” Hadi Utomo meyakini. Di akhir perbincangan, Hadi Utomo mengharapkan seluruh kader bersatupadu untuk membesarkan Partai Demokrat agar kembali berjaya di tahun 2019. “Saya yakin Partai Demokrat bisa memenangkan kembali Pemilu 2019 asal ada kemauan dan usaha. Kita harus bersatu padu. Jangan saling mencurigai satu sama lain. Kita harus saling merangkul. Jangan sampai ada satu pun yang dikecewakan. Saya yakin, Partai Demokrat kembali menjadi pemenang seperti pada Pemilu 2009,” ujar pria Lulusan Akabri (sekarang Akmil) tahun 1970 tersebut di akhir perbincangan. iwan k/didik
54
EDISI MEI 2015
LAPORAN UTAMA
SBY HARUS MEMIMPIN AGAR PD TIDAK TERPECAH-BELAH Mastuti Rahayu Mastuti Rahayu Utomo, istri Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005-2010 Hadi Utomo. (foto: mcpd/omar)
D
i balik seorang pria kuat, ada wanita hebat di belakangnya. Ungkapan ini memang umum diketahui masyarakat karena kerap terbukti kebenarannya. Begitu halnya Mastuti Rahayu. Perempuan yang low profile (rendah hati atau cenderung tidak memperlihatkan kelebihannya) adalah seorang istri setia yang selalu memberi semangat kepada suaminya, Hadi Utomo, Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005-2010. Padahal Mastuti Rahayu adalah sosok yang sangat mengetahui sejarah berdirinya Partai Demokrat bahkan terus mengikuti perkembangan partai moderat itu hingga sangat ini. Karenanya ia mengetahui dengan persis bahwa Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai penggagas pendirian Partai Demokrat, adalah sosok yang paling memperhatikan perkembangan Partai Demokrat. “Ketika Partai Demokrat jatuh karena ulah segelintir oknum kader, beliau sangat sedih. Saya sangat mengetahuinya. Apalagi beliau adalah sosok yang menggagas pendirian Partai
Demokrat, termasuk merumuskan ideologi, visi-misi, bahkan menuliskan lagu Mars Partai Demokrat yang selalu dinyanyikan para kader,” ujar Mastuti Rahayu saat bersama suaminya, Hadi Utomo, diwawancarai majalah demokrat di kediaman pribadi mereka, kawasan Condet, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). Karenanya, Mastuti sangat memahami ketika seluruh kader pemilik hak suara mengharapkan SBY kembali memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020 melalui Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya, 11-13 Mei 2015. “Saya melihat, untuk saat ini figur yang paling tepat memimpin Partai Demokrat adalah Pak SBY. Beliau adalah pemersatu kader. Pak SBY harus memimpin saat ini agar Partai Demokrat tidak terpecah-belah,” Mastuti Rahayu menegaskan. Perempuan yang aktif mendampingi suaminya selama menjadi Ketua Umum PD 2005-2010 itu menjelaskan, kepemimpinan SBY telah terbukti selama menjadi Kepala Negara RI dua periode
(2004-2009 dan 2009-2014), bahkan diakui nasional dan dunia internasional. “Jika Pak SBY memimpin kembali periode 2015-2020, semoga membawa kejayaan dan keberkahan bagi Partai Demokrat,” Mastuti Rahayu mendoakan. Mastuti Rahayu meyakini pemimpin Partai Demokrat akan senantiasa mengedepankan kepentingan yang lebih besar untuk kejayaan mendatang. “Seperti perjalanan Pak Hadi Utomo, ketika masih menjadi Ketua Umum PD, selalu banyak turun ke bawah; mendengarkan aspirasi. Di rumah pun menghabiskan waktunya untuk partai,” ujar Ibu dua anak tersebut. Mastuti Rahayu juga mengingatkan bahwa para kader Partai Demokrat harus senantiasa berpolitik dengan bersih, cerdas, dan santun seperti selalu diinstruksikan oleh SBY. “Kalau ada perbedaan pendapat, boleh. Tapi sampaikan dengan santun. Kalau sudah ada keputusan, siapa yang memimpin, sebagai kader, suka atau tidak suka, kita harus patuh dan taat pada aturan,” ujar Mastuti Rahayu di akhir wawancara. iwan k/didik
EDISI MEI 2015
55
LAPORAN UTAMA
IMDI Deklarasi Dukung SBY Pimpin PD
Pimpinan DPP-IMDI mendeklarasikan dukungan agar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berkenan kembali memimpin PD periode 2015-2020. Deklarasi tersebut dibacakan Wakil Ketua Umum IMDI Muslim di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (24/4/2015). (foto: mcpd/didit)
D
alam penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) , organisasi sayap Partai Demokrat ini mendeklarasikan dukungan agar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berkenan kembali memimpin PD periode 2015-2020. Deklarasi tersebut dibacakan Wakil Ketua Umum IMDI Muslim di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (24/4/2015). Bunyi Deklarasi dukungan IMDI kepada SBY adalah: Kami IMDI dengan ini menyatakan
56
EDISI MEI 2015
sikap sebagai berikut ; Kami IMDI sebagai organisasi insan muda demokrat bangsa akan terus menerus terlibat dalam pandangan bangsa yang berpegang teguh kepada Pancasila dan NKRI tahun 1945 serta mengawal kesinambungan pembangunan,keamanan dan ketertiban bangsa yang telah berjalan dengan baik selama 10 tahun di bawah kepemimpinan Bapak Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono Kami IMDI mengharapkan kepada seluruh kader untuk tetap menjaga soliditas internal Partai Demokrat yang sudah berjalan dengan baik. Kami IMDI siap mengawal suksesnya
Kongres IV Partai Demokrat dan dari segala bentuk gangguan dari jalannya Kongres Partai Demokrat. Kami IMDI dengan ini memohon kesediaan bapak Bapak Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono berkenan memimpin Partai Demokrat sebagai Ketua Umum periode 2015-2020 dalam rangka kejayaan Partai Demokrat 2019. Sebelum deklarasi digelar Sekretaris Jenderal DPP IMDI Michael Wattimena dalam laporannya mengatakan, pada hari pertama tekah digelar diskusi dengan narasumber Wakil Ketua Dewan Pers yang juga Ketua Umum PWI Margiono dan mantan Ketua Fraksi PD MPR-RI Mohammad Jafar Hapsah
LAPORAN UTAMA
Ketua Harian PD Syarief Hasan saat memukul gong sebagai tanda dibukanya Rapimnas II IMDI yang digelar di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (23/4/2015). IMDI se-Indonesia menyatakan dukungan agar Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin untuk periode 2015-2020 melalui Kongres PD, di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Hal ini tercetus dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional II IMDI . (mcpd/omartara)
dengan topik “Pers dan dinamikanya di 2015”. Saat itu Michael juga menyampaikan, IMDI se-Nusantara mendukung penuh dan mengharapkan SBY berkenan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2015-2020. Ia juga menyampaikan dua pantun sebagai ungkapan hati tentang keinginannya sebagai kader PD dipimpin SBY. “Daulat muda sang biro buwono, rantai kencana demokrasi bangsa; daulatlah abang Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat kreasi harapan bangsa. “Berarak rapat menuju Cikeas; bersatu hati niscaya jaya; jika ingin Partai Demokrat tetap berjaya; pilihannya hanya satu, Pak SBY yang dipercaya.” Usai Michael menyampaikan laporannya, Ketua Umum IMDI Teuku Rifky Harsya memaparkan, IMDI masih sangat muda dan masih punya perhatian
jangkauan jauh ke depan. Bersama Partai Demokrat, IMDI akan terus berbakti kepada bangsa dan negara. IMDI hadir untuk memaksimalkan generasi muda dalam visi dan misi Partai Demokrat. IMDI adalah organisasi pemuda yang terdiri dari berbagai latar belakang budaya, suku maupun agama. Bagi IMDI berjuang di PD merupakan suatu arena untuk menggalakkan para potensi pemuda Indonesia untuk melakukan estafet kepemimpinan bangsa berikutnya. “Alhamdulilah walaupun IMDI masih banyak keterbatasan dan masih perlu bimbingan dari Partai Demokrat sejak Pemilu 2004, 2009, dan 2014, kader IMDI sudah banyak berkiprah baik di DPR-RI maupun di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” Riefky menyampaikan. Riefky menegaskan, momentum Rapimnas harus dimanfaatkan untuk memperkuat soliditas dan penguatan agar tantangan ke depan dapat kita
hadapi. IMDI yakin Partai Demokrat akan berhasil kembali meraih kejayaannya. Rapimnas ini sebagai bentuk dukungan untuk kembali memilih SBY sebagai ketua umum kembali karena beliau adalah tokoh pemersatu seluruh kader. “Kongres Partai Demokrat yang akan diselenggarakan di Surabaya, IMDI percaya momentum ini harus digunakan untuk membangun komitmen dan memajukan PD untuk memilih Ketua Umum yang kita yakini sebagai tokoh pemersatu dan mempunyai kapabilitas untuk mempersiapkan fondasi yang kuat tidak hanya untuk kemenangan Pemilu 2019 tapi untuk membawa kejayaan PD sepanjang masa. Kami juga turut terharu dan bangga atas penghargaan bapak SBY sebagai guru bangsa dari Unversitas Moestopo Beragama pada tanggal 16 April yang lalu,” demikian disampaikan Riefky pada pernyataannya. Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Ketua Harian PD Syarief Hasan, Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Pimpinan DPP-PD, Anggota Fraksi PD DPR-RI, Pimpinan DPP-IMDI, Pimpinan DPD IMDI se-Indonesia, serta para kader PD. Seusai penutupan Rapimnas, para pengurus IMDI menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu Ruhut Sitompul menegaskan bahwa SBY masih dibutuhkan oleh PD. Buktinya 34 DPD-PD dan seluruh DPC-PD seIndonesia sudah menyatakan dengan kebulatan tekad agar SBY dicalonkan kembali untuk menjadi Ketua Umum. Para pendiri juga sudah tegas untuk aklamasi memilih SBY dan semua kader PD solid mendukung hal itu. “Cita-cita kami sukses kongres,dan memenangi Pemilu 2019. Di Partai Demokrat hanya ada satu matahari yaitu SBY,” Ruhut Sitompul menegaskan. iwan/didik
EDISI MEI 2015
57
LAPORAN UTAMA
LDP Kumham Dukung SBY Pimpin PD 2015-2020 Ketua Umum Laskar Demokrat Penegak Hukum dan HAM (LDP Kumham) Didik Mukrianto SH menegaskan, lembaganya mendukung penuh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. LDP Kumham memandang Kongres Partai Demokrat di Surabaya, 11-13 Mei 2015, merupakan momentum meneguhkan kembalinya kejayaan serta kemenangan dalam Pemilu 2019. “Agenda penting yang harus diputus adalah penguatan kelembagaan yang berbasis pada program umum dan hadirnya Ketua Umum PD yang kuat dan tangguh. Banyak kader yang hebat, tapi yang teruji kepemimpinan dan selalu dicintai serta dirindukan rakyat karena kenegarawanan dan kehebatannya hanya Pak SBY. Selama 10 tahun memimpin bangsa, stabilitas ekonomi, hukum, politik, hankam, kesejahteraan terjaga dengan baik dan dirasakan oleh seluruh rakyat,” demikian disampaikan Didik Mukrianto pada majalah demokrat, Senin (27/4). Didik menjelaskan, saat ini telah terbukti, semua elemen masyarakat mulai merindukan hadirnya sosok SBY. Ajaran dan kenegarawan SBY sangat dibutuhkan oleh akademisi dan rakyat. Banyak kampus yang membutuhkan
58
EDISI MEI 2015
ajaran SBY. Bahkan hampir semua menganugerahkan penghargaan atas kehebatannya. “Kenegarawan dan kehebatan beliau terkonfirmasi baik secara nasional dengan munculnya kerinduan masyarakat terhadap Pak SBY, juga secara internasional melalui lembaga survei kredibel yang mengkonfirmasi elektabilitas SBY saat ini ada di angka 72%. Ini bukti kecintaan dan kerinduan rakyat akan kepemimpinan beliau,” ujar Didik Mukrianto yang juga Sekretaris Fraksi PD DPR-RI. Didik Mukri menguraikan berdasarkan fakta dan realita yang ada, lembaga survei kredibel telah memaparkan pada 2004 elektabilitas SBY: 60% dan PD: 7,5%. Tahun 2009, SBY: 61%, PD: 21%. Tahun 2014, SBY: 63%, PD:10 %. Tahun 2015, SBY: 72%, dan PD bergerak naik. “Begitu kuatnya magnet kecintaan terhadap Pak SBY. Anomali terjadi di tahun 2014, elektabilitas Pak SBY naik tapi PD turun, tetapi itu karena isu korupsi yang menerpa kader PD. Aibatnya beberapa lembaga survei mengkonfirmasi PD di 2014 hanya mendapat 6 % suara. Namun dengan naiknya kecintaan terhadap Pak SBY; dengan kerja keras Pak SBY dan para kader, PD terselamatkan menjadi
LAPORAN UTAMA
Kader terkuat, tertangguh, mampu menjadi perekat dan sudah teruji kepemimpinan serta kenegarawanannya baik nasional maupun internasional hanya Pak SBY. * Didik Mukrianto *
partai menengah. Hadirnya Pak SBY menyelamatkan PD. Kini, gagasan dan ide hebat Pak SBY yang mengambil posisi sebagai partai penyeimbang menjadikan PD semakin rasional, objektif, dan terus mendekat dengan rakyat,” Didik Mukri merincikan. Saat ini, ujar Didik, standing politik PD untuk rakyat adalah “Demokrat peduli dan beri solusi”. Standing politik itu akan disertai pemimpin yang kuat dan tangguh sehingga PD kembali berjaya. “Kader terkuat, tertangguh, mampu menjadi perekat dan sudah teruji kepemimpinan serta kenegarawanannya baik nasional maupun internasional hanya Pak SBY... Seiring naiknya dukungan rakyat maka bisa dipastikan hanya Pak SBY yang bisa menjayakan PD kembali,” ujar Anggota DPR-RI Dapil Jatim IX (Tuban dan Bojonegoro). Didik Mukri menegaskan, kalau saat ini ada kader yang berpikir lain bahwa SBY tidak tepat sebagai Ketua Umum PD maka kader tersebut tidak memahami utuh akan kebutuhan dan standing kemenangan PD. Bahkan bisa jadi kader tersebut tidak ingin PD besar secara kelembagaan. Artinya kader tersebut bisa menghancurkan PD. Kalau ada kader PD yang kegenitan untuk menyaingi SBY maka sebaiknya
introspeksi diri dari segala lini. Janganjangan si kader hanya mengedepankan ambisi pribadi. Padahal melihat situasi politik saat ini, mestinya kalau ingin PD kembali jaya, kalahkan ambisi pribadi, ukurlah diri. Jangan korbankan PD untuk ambisi. “Alhamdulillah, kenyataan yang ada, kader PD tetap realistis dan solid menyongsong kejayaan PD di 2019, dengan memilih Pak SBY sebagai Ketua Umum PD 2015-2020 dalam Kongres PD 2015,” Didik Mukri memungkasi pernyataannya. Dukungan dar LDP Kumham agar SBY berkenan memimpin Partai Demokrat 2015-2020 menarik untuk disimak. Dukungan ini menunjukkan bahwa berbagai organisasi sayap Partai Demokrat juga kompak dan solid mendukung SBY menakhodai Partai Demokrat melalui kongres di Surabaya, 11-13 Mei. LDP Kumham adalah badan hukum perkumpulan dalam bidang penegakan hukum dan HAM yang didirikan dengan akta notaris Andalia Farida SH, MH, Notaris di Jakarta. LDP Kumham didedikasikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan di bidang penegakan hukum dan HAM. Organisasi sayap Partai Demokrat
ini didirikan untuk, antara lain, melakukan advokasi, pendampingan serta memberikan bantuan hukum dan pelanggaran HAM terhadap masyarakat kecil secara cuma-cuma; melakukan pendidikan dan penyadaran akan pentingnya penegakan hukum dan HAM secara masif, sistematis dan menyeluruh di seluruh wilayah NKRI; menjadi organisasi sayap Partai Demokrat dalam melakukan pengabdiannya kepada masyarakat khususnya dalam bidang penegakan hukum dan HAM; membentuk tim advokasi dan bantuan hukum serta membantu dan melakukan pedampingan dan/atau sebagai saksisaksi bagi Partai Demokrat dalam setiap kegiatan Pemilu dan/atau Pilkada dalam peran serta sebagai organisasi sayap. Selain Didik Mukrianto, cukup banyak tokoh politik dan hukum yang bergabung dalam kepengurusan LDP Kumham antara lain: Sekretaris Jenderal, Nurcahyo Anggorojati; Wakil Ketua Umum, Ir Rudi Kadarisman; Wakil Sekretaris Jenderal, Ir HR Muchlis YS MM; Bendahara Umum Wahyu Sanjaya; Wakil Bendahara I Fetty Rohani; Wakil Bendahara Umum, Achmad Arafat Gudban. didik lp
EDISI MEI 2015
59
LAPORAN UTAMA
Supandi R. Sugondo Ketua Umum Barisan Massa Demokrat
BMD BERHARAP SBY PIMPIN PD
Ketua Umum Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Umum Barisan Massa Demokrat Supandi R Sugondo. (foto: ist)
B
arisan Massa Demokrat (BMD) sebagai organisasi kemasyarakatan yang merupakan sayap Partai Demokrat sudah sejak awal dan terbuka menyampaikan harapan dan dukungan agar Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia kembali memimpin PD periode 20152020. Pemilihan Ketua Umum PD akan digelar pada Kongres PD mendatang di Surabaya, 11-13 Mei 2015. “BMD beserta beberapa sayap PD telah melakukan pertemuan dengan Pak SBY untuk menyampaikan permohonan agar Pak SBY bersedia memimpin PD periode 2015-2020,” ujar Ketua Umum
60
EDISI MEI 2015
BMD Supandi R Sugondo kepada majalah demokrat saat berkunjung ke redaksi majalah demokrat, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta Pusat, Jumat (16/4/2015) Supandi menegaskan, saat itu, ia menyampaikan permintaan seluruh Ketua DPD dan DPC BMD se-Indonesia agar SBY bersedia kembali menjadi Ketua Umum PD. Pada kesempatan itu Supandi juga menyerahkan AD/ART dan dokumentasi pelantikan DPD BMD seIndonesia. Supandi menambahkan, Pemilu 2019 akan berjalan sangat ketat. Kader yang memenuhi syarat untuk membawa Partai Demokrat berjaya kembali hanyalah
SBY. Sebab SBY telah membuktikan diri sebagai tokoh yang membesarkan Partai Demokrat. SBY juga perekat para kader dan pemimpin yang bisa menjawab tantangan masa depan. “Dengan terpilihnya Pak SBY pascakongres nanti, akan membawa semangat baru, semangat ketika Partai Demokrat memenangkan Pemilu 2009. Ibaratnya, kader pasti akan mendapat nutrisi dan vitamin yang cukup untuk membesarkan PD,” Supandi mengumpamakan semangat yang tumbuh karena kepemimpinan SBY. Dia akhir perbincangan, Supandi berharap, pada kongres nanti SBY bisa terpilih secara aklamasi karena memang para kader pemilik hak suara dan arus bawah sangat solid menginginkan hal itu. “Partai Demokrat adalah partai demokratis yang menganut musyawarah untuk mufakat. Mudah-mudahan kongres berjalan sukses dan aman. Selanjutnya semua kader kembali bekerja serta bersatu padu,” ujar Supandi. Di tempat sama, Sekretaris Jenderal BMD Syahrial SM menyatakan, SBY adalah kader yang paling pantas memimpin PD. SBY berpengalaman selama menjadi Presiden RI ke-6. Telah banyak capaian Pemerintahan SBY dalam satu dekade (2004-2014) yang diakui nasional dan dunia internasional. “Dulu, sebagai Kepala Negara RI, tentu Pak SBY mengutamakan kepentingan negara. Kini Pak SBY telah pulang ke PD. Pak SBY sekarang bisa lebih fokus mengurus PD untuk memenangkan PD di ratusan pilkada mulai Desember 2015 dan puncaknya memenangkan PD di Pileg dan Pilpres 2019,” ujar Syahrial SM. iwan/didik
KABAR NASIONAL
Ibas Motivasi SSB Cikeas Junior Menjuarai Event-event Bergengsi
Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono MSc memberikan motivasi kepada anakanak binaan SSB Cikeas Junior Footbal Club di Cikeas, Bogor, 19 Maret 2015. (foto: EBYteam)
A
nggota Komisi 10 DPR-RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, bersilaturahim dengan anakanak binaan Sekolah Sepak Bola (Cikeas Junior Football Club) Cikeas Junior di lapangan Puri Cikeas Bogor, Kamis (19/3/2015). Pada kesempatan itu, Sekjen PD ini menyerahkan jersey Cikeas Junior untuk memotivasi semangat bermain anak-anak binaannya. “Kami mendukung penuh adik-adik
kami yang tergabung dalam Cikeas Junior Football Club untuk mengukir prestasi pada ajang-ajang sepak bola bergengsi. Harapannya, mereka bisa menjadi pemain nasional bahkan internasional untuk mengharumkan nama baik Indonesia. Untuk itu, dukungan perlu kita berikan agar mereka terus disiplin untuk berprestasi,� ujar Ibas yang datang bersama Aliya Radjasa Baskoro Yudhoyono mendampingi Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono.
Pada kesempatan ini, Ibas juga mendorong agar tim Cikeas Junior semakin giat berlatih dan meningkatkan kemampuan strategi bertanding agar ke depan bisa menjadi tim unggulan yang akan bertarung di pentas nasional bahkan internasional. Tak lupa, Ibas juga berpesan agar anggota tim Cikeas Junior tetap berprestasi di sekolah. “Tentu pesan kami agar anak binaan Cikeas Junior juga tetap berprestasi di sekolahnya, bisa membagi waktu
EDISI MEI 2015
61
KABAR NASIONAL
Ibu Negara RI ke-6 Ani Yudhoyono, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono MSc dan Aliya Radjasa Baskoro Yudhoyono diabadikan bersama anak-anak binaan SSB Cikeas Junior Footbal Club di Cikeas, Bogor, 19 Maret 2015. (foto: EBYteam)
dan prioritas dengan benar agar bisa memiliki masa depan yang baik,” wakil rakyat asal Dapil VII Jatim ini berpesan. Sementara itu, Ibu Ani Yudhoyono yang turut hadir dalam silaturahim tersebut menyampaikan rasa bangga atas pencapaian prestasi anak-anak binaan di Cikeas Junior Football Club Cikeas Junior. “Ini adalah lapangan yang bersejarah bagi Cikeas Junior Football Club karena merupakan cikal bakal Cikeas Junior didirikan. Teruslah berupaya dengan sungguh-sungguh agar dapat meraih berprestasi yang gemilang. Jangan lupa junjung terus sportifitas karena menang kalah adalah hal yang wajar. Kesuksesan dapat diraih asal terus belajar dengan giat,” ujar Ibu Ani. Cikeas Junior Football Club lahir pada Februari 2010, berawal saat Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono sering melihat
62
EDISI MEI 2015
anak-anak di sekitar Puri Cikeas sering bermain sepak bola. Saat itulah tercetus ide dan inisiatif untuk memfasilitasi potensi anak-anak dalam dunia sepak bola melalui Cikeas Junior Football Club Cikeas Junior. Sejak didirikan, dalam waktu yang relatif singkat, Cikeas Junior Football Club telah mengukir sejumlah prestasi pada ajang-ajang bergengsi turnamen sepak bola. Prestasi terbaru Cikeas Junior Football Club adalah juara turnamen sepak bola U-18 Serumpun Cup 2014 yang diselenggarakan di Lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusuma Jakarta. Sebelumnya, Cikeas Junior juga berhasil meraih penghargaan sebagai tim fair play di Liga TopSkor 2012. Cikeas Junior umur 14 pada 2012 juga menjuarai kompetisi regional seJakarta Timur, Runner Up Liga Junior Zona 1 se-Jabodetabek dan sederetan prestasi lainnya. ebyteam/dik
Ibu Negara RI ke-6 Ibu Ani Yudhoyono, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono MSc dan Aliya Radjasa Baskoro Yudhoyono bersama anak-anak binaan SSB Cikeas Junior Footbal Club di Cikeas, Bogor, 19 Maret 2015. (foto: EBYteam)
O P I N I
Hadirnya Negara untuk Kemurnian Demokrasi Oleh:
Didik Mukrianto
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR-RI
A. Negara Indonesia adalah Negara Hukum Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ditujukan untuk lebih memantapkan Indonesia sebagai negara yang meletakkan kedaulatan tetap berada di tangan rakyat dan memperkokoh Negara Indonesia sebagai negara hukum. Perubahan tersebut juga mempertegas pembagian kekuasaan antar-lembaga negara dengan sistem saling mengawasi dan saling mengimbangi (check and balances). Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara Hukum�. Negara hukum yang dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menjalankan kebenaran, keadilan, dan tidak ada kekuasaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (akuntable) serta tidak mendasarkan kepada kekuasaan. Masuknya ketentuan mengenai Indonesia adalah negara hukum ke dalam pasal dimaksudkan untuk memperteguh paham bahwa Indonesia adalah negara hukum, baik dalam penyelenggaraan negara maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap negara yang menganut paham negara hukum, kita melihat bekerjanya tiga prinsip dasar yaitu supremasi hukum (supremacy of law), kesetaraan di hadapan hukum (equlity before the law) dan penegakan hukum dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum (due process of law). Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terlihat dari bunyi Pasal 27 ayat (1) yang menegaskan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya�.
B. Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif, dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang independen dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga
EDISI MEI 2015
63
O P I N I
Hadirnya Negara untuk Kemurnian Demokrasi
negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembagalembaga peradilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan yudikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, produk legislatif dibuat oleh wakil rakyat yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum. Tidak akan ada demokrasi tanpa ada hukum yang tegak dan sebaliknya. Artinya, kualitas demokrasi suatu negara akan menentukan kualitas hukumnya, begitu juga sebaliknya. Ini menunjukkan, prinsip hukum dan demokrasi secara historis terlahir sebagai satu paket yang tak terpisahkan. Penghormatan terhadap hukum adalah inti dari supremasi hukum sekaligus menjadi ciri dari negara hukum. Dengan kata lain, dalam sebuah negara hukum, seluruh permasalahan harus diselesaikan dengan memposisikan hukum sebagai pedoman tertinggi. Adapun untuk pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam proses tersebut, hukum juga menyediakan mekanismenya sendiri, bukan melalui cara-cara yang melanggar hukum. Konstitusi kita, UUD 1945 jelas-jelas menganut dua prinsip itu sekaligus, demokrasi (kedaulatan rakyat) dan nomokrasi (kedaulatan hukum). Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
64
EDISI MEI 2015
UUD. Sementara ayat (3) menyatakan negara Indonesia adalah negara hukum. Konstitusi berposisi sebagai hukum tertinggi. Konstitusi sebagai hukum tertinggi menisbatkan bahwa semua produk hukum di negara ini tidak boleh bertentangan dengan konstitusi, apalagi melanggarnya.
C. Hubungan Negara dengan Partai Politik Perbincangan tentang negara dengan partai politik akan lebih jernih jika semua mendudukkan permasalahan dalam kaca mata Demokrasi Pancasila di Indonesia. Partai politik dan pemerintah dalam negara demokrasi, seperti Indonesia, ibarat sepasang suami isteri yang saling melengkapi, saling mengingatkan, dan saling menjaga kehormatan masingmasing. Jika pemerintah atau partai politik sedang kurang sehat, maka salah satunya harus merelakan diri untuk menjenguk dan memberikan obat sehat, sehingga mampu bangkit dari sakit dan kembali dalam berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. Sebuah negara dibentuk sebagai organisasi untuk tercapainya sebuah tujuan, salah satunya adalah melindungi hak dan martabat rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara memilih pemimpin yang diberikan kekuasaan untuk mengatur negara menurut aturanaturan yang telah disepakati. Negara tentunya mempunyai kekuasaan untuk memaksakan rakyatnya mengikuti setiap aturan di dalamnya. Paul Laband dan Georg Jellinek dalam buku “Ilmu Negara� berpandangan bahwa negara adalah kodrat alam, demikian pula kekuasaan tertinggi yang ada pada pemimpin negara. Kedaulatan itu sudah ada sejak lahirnya negara dan Negara merupakan sumber dari
kedaulatan. Hukum itu mengikat karena yang demikian dikehendaki oleh negara– yang menurut kodrat mempunyai kekuasaan mutlak. Namun beda halnya Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant dan Leon Duguit, mereka berpandangan bahwa pemerintah memperoleh kekuasaannya bukanlah dari Tuhan ataupun dari raja maupun negara, akan tetapi berdasarkan atas hukum; yang berdaulat adalah hukum; baik pemerintah maupun rakyat memperoleh kekuasaan itu dari hukum. Sehingga kekuasaan negara tidak mutlak dan dibatasi oleh hukum. Negara dan partai politik mempunyai kaitan yang sangat erat dalam suatu tatanan kenegaraan. Peranan pemerintah dan partai politik untuk mengelola negara sangat dibutuhkan dalam membangun dan memajukan negara. Sehingga tercapainya amanat yang dituangkan dalam UUD NRI Tahun 1945. Partai politik mempunyai fungsi antara lain, pertama, sebagai sarana komunikasi politik. Dengan fungsi ini, partai politik diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan rakyat begitupun sebaliknya jembatan komunikasi dari rakyat kepada pemerintah. Kedua, sarana sosialisasi politik. Dalam proses ini, partai politik dituntut mempunyai pandangan dan nilai-nilai yang patut disosialisasikan dan diperjuangkan bersama menjadi jalan pikiran partai dan anggotanya untuk bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti nilai-nilai identitas nasional dan integrasi nasional. Ketiga, sarana rekrutmen politik. Rekrutmen politik yang dilakukan dengan benar akan melahirkan pemimpin harapan Indonesia. Keempat, sarana pengatur konflik. Dalam negara yang majemuk
Hadirnya Negara untuk Kemurnian Demokrasi
dan sangat heterogen, memungkinkan konflik terjadi. Peran partai politik menyatukan yang terserak dan mengurai yang kusut. Bahwa berdasarkan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik, menyatakan bahwa partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
D. Kemurnian Demokrasi Seperti yang telah kita ketahui, pergantian kepemimpinan di partai politik saat ini menjadi sorotan publik. Munculnya dualisme kepemimpinan secara terang-terangan disebabkan konflik internal parpol yang membeku sehingga gagal mencari jalan kompromi antar-kubu berkonflik. Jika dilihat lebih jauh ke belakang, peristiwa konflik partai politik bukanlah hal yang baru, dalam perjalanan perpolitikan di Indonesia. Beberapa parpol mengalami hal tersebut dan melahirkan sebuah partai baru. Berbeda pada beberapa waktu belakangan ini, konflik antar-kubu terus menguat dalam satu partai politik. Masing-masing kubu merasa sah dan legal serta mendaftarkan kepengurusannya ke pemerintah (Kemenkumham) untuk diberikan legalitas kepengurusan. Dalam konteks partai politik, sebagaimana diatur dalam UU No. 2 Tahun
2011 tentang Partai Politik, pemerintah tidak diperkenankan melakukan intervensi dalam konflik parpol. Menurut Pasal 25, satu-satunya tugas pemerintah terkait kepengurusan partai politik adalah mendaftarkan kepengurusan tersebut di Kementerian Hukum dan HAM. Dalam proses pendaftaran ini pemerintah hanya bisa bersikap pasif yakni menunggu permohonan dari partai politik yang bersangkutan tanpa melakukan justifikasi legal apabila ada sengketa partai politik yang belum terselesaikan menurut hukum yang berlaku. Lebih lanjut, pemerintah harus membiarkan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan urusan mereka lewat jalur hukum yang berlaku. Pihak yang berwenang menyelesaikan perselisihan partai politik adalah Mahkamah Partai Politik dan Peradilan Umum yakni Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung. Dijelaskan pula, Pasal 33 UU Nomor 2 Tahun 2011 dengan tegas mengatur bahwa perselisihan partai politik diselesaikan melalui Mahkamah Partai Poltik dalam waktu 30 hari, Pengadilan Negeri dalam perkara khusus yang memakan waktu paling lama 60 hari dan Mahkamah Agung dalam waktu paling lama 30 hari. Hadirnya pemerintah (Kemenkumham) dalam menyikapi konflik partai politik ini disinyalir sejumlah kalangan sebagai bentuk intervensi dan arogansi pemerintah untuk memperkeruh konflik yang terjadi di internal Partai. Hal ini mencuat karena adanya kesan pemerintah melakukan “campur tangan� dalam penetapan hasil dari pemilihan kepemimpinan partai politik. Dengan kondisi seperti ini, maka tatanan kehidupan demokrasi dan politik yang sudah dibangun Presiden RI ke-6 Susilo
O P I N I
Bambang Yudhoyono selama 10 tahun bisa runtuh karena politisasi kekuasaan dari penguasa hanya untuk kepentingan kekuasaannya. Kita tahu bahwa selama 10 tahun menjadi Kepala Negara dan Pemerintahan RI, SBY sudah berhasil menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Indonesia merupakan salah satu contoh teladan dalam menerapkan pluralisme. Salah satu keberhasilan SBY dalam membangun pilar demokrasi di Indonesia adalah dengan tidak mengintervensi bidang hukum dan lebih mengutamakan proses hukum. Sehingga bisa kita lihat, Pemerintahan SBY selalu menjunjung tinggi “hukum sebagai panglima� dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga kegaduhan politik ini segera selesai dan baik pemerintah maupun partai politik kembali dalam satu semangat perjuangan terbentuknya negara untuk sepenuhnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Negara dibentuk untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia baik dari gangguan internal maupun eksternal. Bagaimana suatu negara akan mampu melindungi rakyatnya jika partai politik sebagai sumber lahirnya kepemimpinan bangsa termasuk presiden, wakil rakyat dan kepala daerah, tidak diberikan ruang yang cukup secara Independen sesuai hukum yang berlaku untuk mengatur rumah tangganya sendiri? Apabila hadirnya negara hanya untuk mengintervensi dan tidak mendasarkan kepada aturan hukum yang berlaku terkait dengan penyelesaian konflik partai politik, maka bisa dipastikan demokrasi akan mundur jauh ke belakang dalam konteks kemurnian demokrasi. didikmukriantodik
EDISI MEI 2015
65
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
“P
rof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah tokoh nasional dan internasional yang bisa mempersatukan, mendamaikan Indonesia. SBY adalah figur yang hatinya diperuntukkan bagi rakyat. Beliau mempunyai leadership (kepemimpinan) yang sudah matang serta memiliki pandangan jauh, bagaimana ke depannya, rakyat Indonesia bisa lebih baik lagi”. Demikian pernyataan Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRRI I Putu Sudiartana kepada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR-RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015). Putu mengisahkan, ia terjun ke dunia politik karena ingin memeratakan pembangunan di Bali dan untuk menyerap aspirasi rakyat. Hal ini dikarenakan banyak pengaduan dari masyarakat kepadanya. Saat telah menjadi kader Demokrat, Putu kerap bersosialisasi ke masyarakat. Ia selalu menjelaskan dan menjalankan program pro-rakyat SBY yang sudah banyak dirasakan masyarakat Bali. Putu mengatakan, ia tidak mau berjanji tapi ia harus berbuat dan menelaah masalah yang ada di masyarakat. “Tetapi, bila mana harus berjanji, maka harus sesuai dengan yang ada. Sehingga masyarakat tidak apriori dengan anggota dewan,” ujar pria kelahiran Bongkasa, 8 Desember 1971 tersebut. Putu menjelaskan, selama tiga tahun lebih Partai Demokrat diserang habis karena adanya beberapa kader yang terlibat masalah korupsi, tapi itu hanya sebagian oknum saja. Masih sangat banyak kader PD yang berkepribadian bagus dan berkualitas, apalagi saat ini di bawah kepemimpinan SBY. “Saya yakin kalau kita menjelaskan kepada rakyat bahwa SBY ingin lebih
66
EDISI MEI 2015
menyejahterakan rakyat dan bahwa program pro-rakyat SBY sudah bagus maka masyarakat pasti akan lebih paham. Sebagai kader, kita tidak boleh diam tapi harus menjelaskan,” Wakil Bendahara DPDPD Bali tersebut menegaskan. Terkait kongres PD yang akan diselenggarakan Mei 2015, Putu menekankan jika Demokrat nantinnya tidak dipimpin SBY maka kader akan tercerai-berai dan sulit mempersatukannya. “Ini akan menjadi permasalahan yang sangat rumit. Semua kader harus sadar bahwa ada SBY, ada Demokrat. Kami dari kader Demokrat di Bali menyatakan, hanya SBY yang pantas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Hanya SBY yang mampu mengayomi kadernya. Karenanya saya memohon agar Pak SBY mau memimpin Partai Demokrat lima tahun ke depan. Agar beliau bisa membimbing dan memberi arahan kepada kader Demokrat sehingga para kader bisa berbuat lebih baik lagi untuk rakyat Indonesia,” Putu mengharapkan. Putu juga menegaskan, adalah hal yang wajar dalam demokrasi jika seluruh
Anggota FPD DPR-RI I Putu Sudiartana (foto: mcpd/omartara)
DPD dan DPC Partai Demokrat bersatu mengusung kembali SBY untuk menjadi Ketua Umum PD. “SBY adalah sosok yang paling pantas mempimpin Demokrat. Menurut saya, SBY sudah harga mati,” Putu menegaskan. Putu memaparkan, SBY memiliki karakter yang sangat peka apalagi ia berlatar belakang perwira tinggi berbintang empat dari TNI serta mempunyai pengalaman 10 tahun menjadi Kepala Negara RI. “Pengalaman politik beliau sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena itu kita mengharapkan SBY memimpin Demokrat agar kita tidak bisa dipecahbelah. Di akhir pernyataannya Putu mengharapkan agar kongres berjalan baik maka seluruh kader Demokrat harus berpikir secara positif dan objektif. Ia meminta kepada seluruh kader PD yang sepaham dengannya agar mendukung SBY kembali memimpin Partai Demokrat. iwan k/didik
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
Rinto Subekti:
Dipimpin SBY,
Demokrat Maju Pesat Anggota FPD DPR-RI Rinto Subekti. (foto: mcpd/omartara)
“P
rof Dr Susilo Bambang Yudhoyono adalah sosok yang bisa diterima masyarakat. Beliau merakyat serta mempunyai visi misi besar untuk membuat rakyat Indonesia sejahtera. Karenanya, saya punya keyakinan, di bawah kepemimpinan SBY pada periode 2015-2020 maka Partai Demokrat akan maju dengan pesat”. Kalimat di atas diutarakan Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRRI Rinto Subekti dalam wawancara dengan majalah demokrat di ruang kerjanya, Gedung DPR/MPR-RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015). Sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Karanganyar, yang lahir dan besar di kabupaten itu, Rinto Subekti mengetahui persis apa yang diinginkan masyarakat di daerahnya. “Masyarakat sangat kagum dengan sosok SBY. Sebelum Pemilu Legislatif 2014 digelar, dari apa yang saya serap di masyarakat, saya sudah yakin Partai Demokrat akan meraih kursi DPRRI dari Dapil IV Jateng (meliputi Kab. Karanganyar, Kab. Sragen, dan Kab. Wonogiri) karena figur SBY sebagai penggagas pendirian Partai Demokrat. Alhamdulilah, keyakinan saya terbukti. Saya dipercaya masyarakat Dapil IV
Jateng untuk mewakili mereka di DPRRI,” ujar Rinto Subekti. Selain figur dan keberhasilan pemerintahan SBY, hal lain yang mengantarkan kesuksesan Rinto Subekti menjadi legislator pusat adalah kinerjanya. “Di dalam setiap reses, saya selalu turun dan menampung aspirasi masyarakat. Saya juga aktif di dalam berbagai organisasi di Karang Anyar,” ia menjelaskan. Terkait Kongres PD 2015 yang akan digelar di Surabaya, 11-13 Mei mendatang, Rinto Subekti menegaskan, ia telah menemui seluruh Ketua DPC dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) serta ranting PD di dapilnya. “Semua bersepakat bulat mengharapkan Pak SBY kembali memimpin Partai Demokrat 2015-2020. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesepakatan bulat itu, di antaranya, SBY mampu mengembalikan opini dan survei. PD yang tadinya diprediksi memperoleh suara sangat kecil, bahkan ada yang memprediksi tidak lolos ambang batas parlemen, ternyata di bawah kepemimpinan Pak SBY PD masih mampu meraih lebih dari 10 persen suara. Program pro-rakyat Pemerintahan SBY selama selama 10 tahun (2004-2014) berjalan baik dan
dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Atas keberhasilannya mengelola negara, saya mempunyai keyakinan pada Pemilu 2019, di bawah kepemimpinan SBY, Insya Allah Partai Demokrat akan menang kembali,” ujar Anggota DPR-RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) tersebut. Rinto juga menekankan, jika seluruh pemilik suara menginginkan SBY dipilih secara aklamasi itu adalah wujud kematangan demokrasi. “Hampir seluruh kader Demokrat di Indonesia telah bulat mendukung SBY. Di dapil saya, telah semua DPC dan kader PD memberi kesan ‘SBY menjadi Ketua Umum PD kembali adalah harga mati’,” Rinto memastikan. Rinto menyatakan SBY adalah perekat yang bisa mempersatukan seluruh kader. SBY bisa memimpin dan membawa para kader memenangkan Partai Demokrat di pemilu 2019. “Saya meminta kepada semua sahabat saya, mari bergandengan bersama, kita bantu dan support SBY agar PD menang di Pemilu 2019,” ujar Rinto sembari menambahkan SC (Steering committee) dan OC (Organizing committee) Kongres ke-3 PD telah menyiapkan penyelenggaraan kongres dengan baik. iwan k/didik
EDISI MEI 2015
67
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
Djoko Udjianto:
Besar Kecilnya Sebuah Partai Ditentukan Figur
R
asa kagum yang demikian besar terhadap sosok Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono adalah penyebab awal Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Djoko Udjianto masuk Partai Demokrat tahun 2003. Kekaguman Djoko dikarenakan kiprah SBY sebagai militer yang cerdas dan humanis serta politisi yang unggul. “Besar kecilnya sebuah partai itu antara lain ditentukan figur yang ada. Figur SBY di Partai Demokrat yang memiliki visi misi jauh ke depan, bisa membuat Indonesia lebih baik lagi,” Djoko Udjianto mengisahkan awal bergabung ke Demokrat pada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR-RI Jalan Gatot Subroto,Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2015). Anggota DPR-RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) tersebut menambahkan, yang layak menjadi pimpinan partai itu mestinya memang seorang tokoh; seorang yang mempunyai rekam jejak benar seperti halnya SBY. Karena itu Djoko sangat setuju pada keinginan kader se-Indonesia yang menginginkan SBY kembali memimpin Partai Demokrat 2015-2020. “Beliau sangat bijak dalam memimpin Partai Demokrat. Jadi sangat layak kalau SBY diminta untuk memimpin Demokrat kembali. Beliau adalah panutan kader. Saat ini belum ada kader yang bisa melebihi Pak SBY. Saya
68
EDISI MEI 2015
Anggota FPD DPR-RI Djoko Udjianto (foto: mcpd/omar
Jangan mudah menganalisis atau menanggapi isu karena isu arahnya ke hal-hal negatif. Kalau kita solid, kita berpikir positif, kita mengikuti arahan Pak SBY maka Demokrat akan besar kembali. berharap, di kepemimpinan berikutnya (2015-2020), SBY bisa menularkan gaya kepemimpinannya kepada para kader terutama di dalam kesetiaan terhadap rakyat,” pria Pria kelahiran Solo 12 April 1955 tersebut mengungkapkan. Anggota DPR-RI dapil Jawa Tengah III (meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati) tersebut memaparkan, SBY betul-betul tokoh yang mampu mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa. SBY adalah tokoh yang betul-betul berpikir keras bagaimana cara menyejahteraan rakyat. Terkait kongres PD 2015 bulan Mei mendatang, Djoko Udjianto mengharapkan agar para kader solid dan tidak mau dipecah-belah. “Jangan mudah menganalisis atau
menanggapi isu karena isu arahnya ke hal-hal negatif. Kalau kita solid, kita berpikir positif, kita mengikuti arahan Pak SBY maka Demokrat akan besar kembali. Rakyat menanti Demokrat memimpin kembali negeri ini. Masyarakat, saat ini, merindukan Demokrat bersama SBY memimpin kembali negeri ini,” ujar Joko Udjianto. Di akhir perbincangan, Djoko mengajak seluruh kader untuk bekerja keras dan terus mengunjungi konsituen. “Kita juga harus berusaha agar ke-61 anggota FPD DPR-RI, yang telah teruji, bisa bekerja semaksimal mungkin dengan seluruh kader untuk memenangkan kembali Partai Demokrat di Pemilu tahun 2019,” ujar Djoko memotivasi para kader. kardi/iwan/ didik
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
Sartono Hutomo:
SBY adalah Pemersatu Seluruh Kader PD Anggota FPD DPR-RI Sartono Hutomo (foto: mcpd/omartara)
P
ernyataan seluruh kader Partai Demokrat se-Indonesia, diwakili Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC), yang berharap Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat di Kongres Partai Demokrat 2015 di Surabaya 11-13 Mei 2015 mendatang adalah sebuah keniscayaan. Kepercayaan yang besar seluruh kader Partai Demokrat se-Indonesia kepada SBY berangkat dari berbagai hal, salah satunya adalah keberhasilan Bapak SBY memimpin bangsa dan negara ini selama 10 tahun. “Parameternya jelas. Selama Pak SBY memimpin negara ini sebagai Presiden RI ke-6 pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 6 persen per tahun sehingga Indonesia dapat menjadi bagian negara-negara G-20, konflik Aceh selama 32 tahun dapat diselesaikan, program-program prorakyat yang terbukti menyejahterakan rakyat, stabilitas politik dan keamanan, perkembangan demokrasi kita yang luar biasa dan masyarakat internasional memberikan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa terhadap kepemimpinan beliau. Dan hingga kini, kepemimpinan Bapak SBY masih dibutuhkan oleh
bangsa dan negara. Apalagi kita, Partai Demokrat,” demikian disampaikan Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRRI Sartono Hutomo SE kepada majalah demokrat di ruang kerjanya, Gedung Nusantara I DPR-RI, Jakarta 31 Maret 2015. Tidak hanya itu, Sartono pun memandang bahwa satu-satunya kader Partai Demokrat yang dapat menjadi figur pemersatu dan perekat seluruh kader Partai Demokrat hanyalah SBY. Dan ketokohan SBY sebagai pemersatu juga menjadi alasan Sartono Hutomo bergabung bersama Partai Demokrat dan berjuang membesarkan Partai Demokrat. “Saya bergabung bersama Partai Demokrat pada tahun 2002. Saya berjuang bersama kawan-kawan di Bali membesarkan Partai Demokrat supaya dapat memperoleh minimal 3,5 persen sehingga Partai Demokrat dapat mencalonkan Bapak SBY sebagai Presiden di Pemilu 2004. Semua itu kami lakukan karena kami percaya bahwa Bapak SBY dapat menjadi figur pemersatu, figur yang bisa membuat situasi sejuk, dan figur yang menjaga keutuhan NKRI, yang dimana saat itu letupan konflik-konflik di tanah air begitu merajalela. Keyakinan kami semua
terbukti dengan keberhasilan Bapak SBY memimpin bangsa dan negara ini sebagai Presiden RI ke-6 selama 10 tahun,” Sartono menyampaikan dengan penuh semangat. Laki-laki kelahiran Pacitan, 12 Agustus 1963 ini juga memaparkan, keberhasilan dirinya menjadi Anggota DPR-RI pada Pemilu 2014 antara lain kerja kerasnya menjalin komunikasi terbuka dengan masyarakat melalui Pondasi Sartono (Pondok Aspirasi Sartono), yang dia dirikan 2 tahun sebelum Pemilu 2014 di 5 kabupaten. Di akhir pernyataannya Sartono Hutomo menghimbau seluruh kader Partai Demokrat supaya dapat menjaga kedamaian dan kelancaran Kongres Partai Demokrat 2015 bulan Mei nanti. “Kuncinya adalah kebersamaan. Kita semua harus menyadari bahwa partai ini adalah milik bersama. Dan tujuan utama partai ini dibuat adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan rakyat. Bersama Bapak SBY mari kita bermusyawarah bagaimana membesarkan Partai Demokrat sehingga kongres nanti, Insya Allah, berjalan lancar dan damai,” Sartono mengakhiri pernyataannya. omar/didik
EDISI MEI 2015
69
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
Azam A Natawijaya:
Kader se-RI Ingin SBY Pimpin PD untuk Cegah Perpecahan
A
nggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Azam Azman Natawijaya menyatakan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah figur berdisiplin tinggi dan kerap mengemban berbagai jabatan strategis di lingkungan TNI maupun di pemerintahan. Karenanya, Azam (yang lahir di Banyuwangi, 21 April 1948) meyakini, Ketua Umum Partai Demokrat SBY bisa membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik, jika kembali memimpin Partai Demokrat – periode 2015-2020. “Partai Demokrat bisa besar dan memenangkan Pemilu 2009 yang lalu karena figur penggagas pendirian Partai Demokrat yakni Pak SBY serta kerja keras seluruh kader se-Indonesia. Sehingga sangat wajar bila seluruh kader Partai Demokrat dari Sabang sampai Merauke menginginkan Pak SBY kembali memimpin Partai Demokrat untuk 5 tahun ke depan,” ujar Azam A Natawijaya kepada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR-RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015). Azam A Natawijaya, yang merupakan Anggota DPR-RI tiga periode (2004-2009,2009-2014, dan 2014-2019) menambahkan, permintaan seluruh kader pemilik suara dalam Kongres PD 2015 (di Surabaya, 11-13 Mei mendatang) dilakukan untuk kebaikan Partai Demokrat. Para kader berkeinginan agar di bawah kepemimpinan SBY, partai berideologi nasionalis-religius bisa memenangkan kembali Pemilu 2019.
70
EDISI MEI 2015
“Setelah kongres, para kader mengharapkan internal Partai Demokrat tetap terjaga dan terhindar dari perpecahan. Seluruh kader menghendaki Pak SBY memimpin Partai Demokrat lagi untuk mencegah perpecahan karena yang bisa mengatasi semua itu hanya Pak SBY. Apalagi beliau juuga selalu mengatakan, Partai Demokrat diAnggota FPD DPR-RI Azam A Natawijaya (foto: mcpd/omar bangun bukan untuk semusim atau dua musim tapi sepanjang harus melihat ke dalam dulu. Jangan masa, untuk menyejahterakan rakyat membesarkan perbedaan tetapi dan membangun negeri ini,” kata membesarkan persamaan. Sebab untuk Anggota DPR-RI dari dapil Jawa Timur membangun negeri ini pada jangka III (Kabupten Banyuwangi, Bondowoso, panjang, kita harus bersama rakyat dan dan Situbondo) tersebut. menyejahterakan rakyat. Jika rakyat Di akhir perbincangan Azam A sejahtera karena, antara lain, perjuangan Natawijaya menghimbau para kader se- Partai Demokrat maka itu adalah suatu Indonesia untuk bersatu mensukseskan prestasi bagi partai; prestasi bagi pendiri Kongres PD ketiga. partai; dan prestasi bagi kita semua,” “Sehingga harapan dan cita-cita ujar Azam A Natawijaya. kardi/iwan/ Partai Demokrat menjadi kenyataan. didik Kita jangan melihat keluar, tetapi
Partai Demokrat di-bangun bukan untuk semusim atau dua musim tapi sepanjang masa, untuk menyejahterakan rakyat dan membangun negeri ini.
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
EE Mangindaan:
Arus Bawah Inginkan
SBY Pimpin PD
“S
aya masuk Partai Demokrat di akhir tahun 2002 setelah mendapatkan dan mempelajari CD (Compact Disc) tentang visi dan misi PD. Kebetulan visi-misi PD sejalan dengan motivasi saya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Etika berpolitik yang bersih, cerdas, dan santun dari PD juga sesuai dengan yang ada di hati saya”. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat Letjen TNI (Purn) Evert Ernest Mangindaan Kepada majalah demokrat di ruang kerjanya Nusantara III, Gedung DPR/MPR-RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2015) EE Mangindaan, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, menambahkan, faktor utama lain yang menyebabkan ia bargabung dengan PD karena ia mengagumi dan memiliki hubungan emosional dengan penggagas pendirian PD, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai senior SBY di militer, EE Mangindaan bahkan sudah mengetahui kecemerlangan SBY sejak masih berada di Akademi Militer (dulu Akabri). Bahkan dalam kegiatannya sebagai Anggota DPR/MPR-RI yang setiap reses berkeliling mengunjungi konstituent, EE Mangindaan mengetahui besarnya kecintaan rakyat pada sosok SBY yang menjadi Kepala Negara RI dua periode
Wakil Ketua MPR-RI dari FPD Evert Ernest Mangindaan (foto: mcpd/omartara)
(2004-2009 dan 2009-2014). Rakyat sangat berterimakasih pada programprogram pro-rakyat dan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintahan SBY. Tak heran jika EE Mangindaan pun senantiasa melaksanakan programprogram pro-rakyat setiap pulang ke dapilnya, Sulawesi Utara. Terkait permintaan kader pemilik suara pada Kongres PD 2015 (di Surabaya, 11-13 Mei) agar SBY kembali menjadi Ketua Umum PD periode 20152020, mantan Sekjen Partai Demokrat (2003-2005) itu menegaskan, keinginan para kader adalah kenyataan bahwa arus bawah (mayoritas kader dan anggota sejati) PD masih menginginkan SBY. Kenyataan itu tak perlu dipersoalkan karena aklamasi pun bagian dari demokrasi. EE Mangindaan sangat tahu bahwa permintaan lisan dan tertulis dari para pemilik hak suara terjadi karena para kader meyakini hanya SBY yang bisa membawa PD kembali menjadi partai terbesar: memenangkan ratusan pilkada serta pemilu legislatif dan pilpres
mendatang. “Saya sangat mengenal SBY. Saya tahu betul bahwa itu bukan keinginan SBY. Suara kader se-Indonesia yang menginginkan SBY menjadi Ketua Umum PD kembali benar-benar datang dari bawah. Mudah-mudahan beliau siap,” ujar Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2011) dan Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu II (2011-2014) tersebut. Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (1995-2000) berharap Kongres PD ketiga berjalan lancar. “Semua panitia, baik SC (steering committee) maupun OC (organising committe) sudah siap untuk mensukseskan Kongres Partai Demokrat. Kongres harus berjalan lancar, tertib, aman, dan damai untuk Partai Demokrat agar menang kembali di Pemilu 2019, untuk kemajuan bangsa dan rakyat indonesia,” ujar Pangdam VIII/Trikora (1992-1993) dan Komandan Seskoad (1993-1995) tersebut. iwan/ didik
EDISI MEI 2015
71
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
Sebab rusak dan bagusnya nama baik Partai Demokrat, sangat tergantung kepada para kadernya
Anggota FPD DPR-RI Zulfikar Achmad (foto: mcpd/iwan k)
Zulfikar Achmad:
Aspirasi Bawah Inginkan SBY Jadi Ketua Umum PD Lagi
“F
igur Pak Susilo Bambang Yudhoyono adalah sosok yang sangat luar biasa bagi saya. Beliau sangat sopan-santun dan cerdas dalam segala pemikirannya. Beliau sangat pandai di segala hal. Saya kira, rakyat Indonesia terutama kader masih menghendaki kepemimpinan beliau untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat kembali.” Demikianlah pernyataan yang disampaikan Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Zulfikar Achmad kepada majalah demokrat di ruang kerjanya, Gedung DPR-RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan Rabu (1/4/2015). Bupati Kab Bungo, Jambi, dua periode (2001-2006 dan 2006-2011) tersebut menegaskan, SBY harus menjabat sebagai Ketua Umum PD periode 2015-2020 karena adanya
72
EDISI MEI 2015
aspirasi tingkat bawah. “Masyarakat sebenarnya sudah tahu oknum-oknum yang terlibat dalam korupsi, baik dari kalangan anggota DPR maupun pengurus, bukan karena berasal dari Partai Demokrat. Partai Demokrat visi-misinya jelas untuk rakyat. Bahkan program pro-rakyatnya sudah dirasakan oleh rakyat. Jadi masyarakat melihat figur SBY dan Partai Demokrat masih sangat baik,” ujar Zulfikar Achmad. Anggota DPR-RI Komisi IX tersebut mengajak kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk berbuat baik bagi kepentingan masyarakat. Sebab masyarakat menginginkan komitmen dari Partai Demokrat untuk menyejahterakan mereka. “Mari sama-sama kita berjuang sebagai kader Partai Demokrat. Jika sudah duduk di suatu lembaga, contohnya saya saat ini duduk di DPR,
maka saya harus menjaga nama baik Partai Demokrat. Karena itu juga berarti, saya menjaga nama diri saya sendiri demi kelanjutan partai ke depan. Komitmen ini sangat penting. Bagi saya, ketika masuk Partai Demokrat ya saya harus berkomitmen pada Partai Demokrat bukan menjadi manusia pengkhianat,” Zulfikar Achmad menegaskan. Zulfikar Achmad juga menyampaikan rasa terima kasihnnya pada Partai Demokrat yang telah mengantarkannya duduk di DPR-RI. Ia juga meminta para kader Demokrat bersatu-padu, tidak saling menjelek-jelekkan. “Sifat seperti itu harus dibuang. Walau bagaimanapun, kita ini satu perahu. Seluruh kader di pusat maupun daerah, mari bersatu menyukseskan program Partai Demokrat untuk menyejahterakan masyarakat luas,” kata Zulfikar Achmad yang lahir di Jambi, 17 Mei 1946. Di akhir perbincangan, Anggota DPR-RI Dapil Jambi (meliputi Kab. Batang Hari, Kab. Bungo, Kab. Kerinci, Kab. Merangin, Kab. Muaro Jambi, Kab. Sarolangon, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh) mengajak seluruh kader se-Indonesia menjaga nama baik Partai Demokrat dan nama baik Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang disegani kalangan dalam dan luar negeri. ”Sebab rusak dan bagusnya nama baik Partai Demokrat, sangat tergantung kepada para kadernya,” Zulfikar Achmad mengingatkan. iwan/didik
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
B
endahara Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI Anton Sukartono Suratto mengatakan adalah hal yang sangat ironis jika ada kader Partai Demokrat yang tidak mencintai ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, karena faktanya masyarakat masih sangat mencintai SBY. Seharusnya para kader Partai Demokrat lebih mencintai SBY dan patut bersyukur karena kader terbaiknya masih sangat dicintai rakyat. “Karena itu, kalau saat ini para kader pemilik hak suara (Sabang sampai Merauke) ingin dipimpin oleh Pak SBY lagi maka seluruh kader harus memberi kepercayaan. Sebab itu sudah menjadi keinginan kader dari Sabang sampai Merauke,” demikian disampaikan Anton Suratto pada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR-RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2015) Anton Suratto, Anggota DPR-RI Dapil V (Kabupaten Bogor) menambahkan, kepemimpinan Presiden RI ke-6 SBY dalam masa 10 tahun (2004-2014) sudah diakui keberhasilannya baik di tingkat nasional maupun internasional. “Kalau memimpin negara saja berhasil, apalagi memimpin Partai Demokrat. Tentu, insya Allah, berhasil lagi. Dan tentu, setelah tidak lagi menjadi Kepala Negara dan Pemerintahan RI, Pak SBY bisa lebih fokus dan mempunyai banyak waktu untuk mengabdikan tenaga dan pikirannya agar Partai Demokrat berjaya lagi seperti di Pemilu 2009,” ujar lelaki yang akrab disapa “Kang Anton” tersebut. Menghadapi Pilkada serentak tahun 2015, Anton Suratto (Anggota DPR-RI dua periode; 2009-2014 dan 2014-2019) mengatakan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar Partai Demokrat mampu memenangkan Pilkada tersebut. Pertama, SBY harus hadir sebagai perekat para kader. Artinya, SBY harus memimpin Partai Demokrat. Kedua, kaderisasi harus mulai digalakkan. Para senior harus menurunkan ilmunya ke junior. Ketiga, para kader jangan membuat
Bendahara FPD DPR-RI Anton Sukartono Suratto |(foto: mcpd/iwan k)
Anton Suratto:
Rakyat Mencintai SBY, Ironis Jika Ada Kader PD Tidak Mencintainya keputusan berdasarkan keinginan pribadi atau kelompok. Semuanya harus berdasarkan kepentingan rakyat dan Partai Demokrat. Konkretnya, jika (misal) Ketua DPC mampu dan dicintai rakyat di tingkat kabupaten atau kota, maka kader tersebut silakan maju menjadi bupati atau walikota setempat. Tetapi kalau berdasar survei ternyata ia kalah, hendaklah sadar diri. Cari calon yang benar-benar dicintai rakyat. Di akhir wawancara, Anton mengingatkan, ibarat kesebelasan yang bertarung di Liga Champions, jika sebuah partai politik pernah menjadi juara maka bukanlah hal yang tak mungkin untuk mengulang kejayaan di Pemilu 2019. Partai Demokrat bisa menjadi juara jika kembali mengingat sejarah dengan sungguh-sungguh. “Mari kita kembali mengikuti pe-
latihan semacam PKKPD (Pelatihan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat). Itu sangat luar biasa. Setidaknya 20 kali para kader dari Sabang sampai Merauke dikumpulkan di Puncak untuk dilatih. Para kader dilatih bagaimana berinteraksi dan berintegrasi dengan masyarakat. Bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat. Bagaimana cara berbicara, menulis… semua diajari. Kedua, ego kepentingan golongan maupun pribadi harus ditiadakan. Semuanya hanya untuk kepentingan rakyat dan Partai Demokrat. Terakhir bagaimana kita sebagai kader partai politik mengumpulkan dana untuk membesarkan partai. Walau hanya seribu perak, itu berarti. Jika kita semua mau berjuang keras, insya Allah, Partai Demokrat kembali berjaya,” Anton Sukartono Suratto mengakhiri perbincangan. kardi/didik
EDISI MEI 2015
73
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
Evi Zainal Abidin:
SBY Adalah Ruh Partai Demokrat
Anggota FPD DPR-RI Evi Zainal Abidin (foto: mcpd/iwan k)
“P
ak Susilo Bambang Yudhoyono adalah Partai Demokrat. Partai Demokrat adalah Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Ruh Partai Demokrat ada pada figur Pak SBY.” Pernyataan di atas disampaikan Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRRI Dapil Jawa Timur II Evi Zainal Abidin kepada majalah demokrat di Gedung Nusantara I Komplek Gedung DPR/ MPR-RI, Jakarta Pusat, 2 April 2015. Evi Zainal Abidin juga menyatakan bahwa dirinya bersama kader Partai Demokrat se-Jawa Timur telah membulatkan tekad untuk memohon kepada Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono agar berkenan memimpin kembali Partai Demokrat sebagai Ketua Umum periode 2015-2020.
74
EDISI MEI 2015
“Pernyataan kami tentu bisa mewakili kader Partai Demokrat seJawa Timur. Sebab saya merupakan salah satu Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Jawa Timur. Tahun 2004 lalu, DPD-PD Jatim dan seluruh DPC-PD se-Jatim sudah membuat pernyataan yaitu menyampaikan tekad kami yang memohon kepada Pak SBY untuk berkenan memimpin Partai Demokrat sebagai Ketua Umum PD 2015-2020. Kami, para kader Partai Demokrat, masih sangat membutuhkan kepemimpinan Bapak SBY. Kerelaan, keikhlasan beliau untuk memimpin Partai Demokrat kembali adalah berkah tersendiri bagi para kader. Kongres Partai Demokrat di Kota Surabaya, 11-13 Mei, merupakan titik kebangkitan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Pak
SBY untuk kembali berjaya di Pemilu 2019,” Evi ZA, yang juga Ketua DPC-PD Kab Pasuruan, menjelaskan. Wanita kelahiran 11 November 1976 ini mengisahkan bahwa alasannya bergabung bersama Partai Demokrat tahun 2008 lalu karena kekagumannya atas kepemimpinan SBY saat menjabat sebagai Presiden RI 2004-2009. “Tidak ada alasan lain. Saya bergabung bersama Partai Demokrat karena kekaguman saya pada Pak SBY. Pada saat itu sebenarnya saya fungsionaris salah satu partai. Tapi saya merasa tidak berada pada tempat yang sesuai hati saya. Partai Demokratlah yang saat itu saya putuskan menjadi wadah yang lebih baik untuk aspirasi rakyat yang dititipkan kepada saya,” ujar wanita lulusan Curtin University of Technology tahun 2001. Pada Pemilu 2009 lalu, Evi ZA mendapat kepercayaan dari masyarakat Kabupaten Pasuruan Jawa Timur sebagai Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Pasuruan. Pada Pemilu 2014, Evi ZA mendapat kepercayaan yang lebih besar yaitu sebagai Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI 2014-2019 mewakili dapil Jawa Timur 2. Di akhir pernyataannya, Evi menyampaikan harapan kepada seluruh kader Partai Demokrat se-Indonesia, khususnya kader Partai Demokrat Jawa Timur, agar ingat pesan SBY yaitu kader Partai Demokrat harus ingat bahwa kita semua adalah putra-putri bangsa Indonesia, bangsa yang berbudaya, bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur yang menghormati perbedaan. omar/ didik
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
Norbaiti Isran Noor:
SBY adalah Kader Terbaik dan Perekat Seluruh Kader PD
F
igur Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat berwibawa, cerdas, santun, dan selama menjadi Presiden RI ke-6 dalam dua periode (2004-2014) telah berhasil membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. Perubahan itu antara lain: pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat, serta program-program pro-rakyatnya sudah banyak dirasakan rakyat Indonesia. Kekaguman pada SBY itulah yang membuat Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI Norbaiti Isran Noor akhirnya bergabung dengan partai berideologi nasionalis-religius tersebut. Demikian disampaikan Norbaiti kepada majalah demokrat di kediamannya, kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis malam (2/42015). Anggota DPR-RI dapil Kalimantan Timur itu menambahkan, kepemimpinan Pemerintahan Presiden RI ke-6 SBY (2004-2014) telah diakui nasional dan dunia internasional. “Partai Demokrat selama hampir tiga tahun (sejak 2011) diopinikan yang kurang baik oleh media massa karena berbagai kasus yang menimpa beberapa kader. Tapi pada saat Pemilu 2014, Pak SBY–yang pada waktu itu masih sebagai kepala negara–dengan berbagai kesibukannya, akhirnya turun langsung untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat. Sehingga Partai Demokrat masih mendapatkan lebih dari 10 persen suara. Padahal seluruh lembaga survei
mengatakan, Partai Demokrat hanya akan memperoleh 3 sampai 7 persen suara,” ujar Norbaiti. Norbaiti juga bersyukur karena di bawah kepemimpinan SBY, perkembangan Partai Demokrat di Kalimantan Timur sangat bagus. “Sejak Pak SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, kepercayaan masyarakat mulai tumbuh kembali kepada Partai Demokrat,” ujar Anggota DPR periode 2009-2014 dan 2014-2019 tersebut. Terkait kongres Partai Demokrat 2015 yang akan diselenggarakan di Surabaya 11-13 Mei mendatang, Norbaiti mengharapkan SBY kembali bersedia memimpin partai berlambang bintang segitiga merah putih. “Pak SBY sangat tepat memimpin kembali Partai Demokrat periode 20152020. Karena Pak SBY merupakan kader terbaik yang memiliki segudang pengalaman dan prestasi. Pak SBY juga perekat untuk mempersatukan seluruh kader yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Jika Pak SBY berkenan memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020, maka Partai Demokrat akan kembali memenangkan Pemilu 2019 seperti pada waktu Pemilu 2009 dengan perolehan suara 21 persen lebih,” ujar Norbaiti. Norbaiti berharap Kongres Partai Demokrat mendatang berjalan lancar, aman, dan tertib tanpa ada hambatan apa pun. Selanjutnya pasca-kongres, di bawah kepemimpinan SBY sebagai ketua umum maka Partai Demokrat bisa
Anggota FPD DPR-RI Norbaiti Isran Noor (foto: mcpd/iwan k)
kembali memenangkan Pilkada serentak pada Desember 2015 dan 2017, serta puncaknya Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019. Norbaiti pun meyakini dengan dipimpin SBY maka Partai Demokrat tidak akan terpecah-belah serta tidak bisa dihasut pihak-pihak yang tidak menginginkan kebesaran Partai Demokrat. Norbaiti juga mengajak seluruh kader untuk bersatu menjaga nama baik Partai Demokrat di bawah kepemimpinan SBY. “Kita harus yakin, Partai Demokrat akan kembali menjadi pemenang pada Pemilu 2019,” ujar Norbaiti di akhir perbincangan. kardi/didik
EDISI MEI 2015
75
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
Michael Wattimena:
Jika SBY Bukan Ketua Umum maka PD Tidak Lolos Parliamentary Threshold di 2019
“D
alam kepemimpinan di periode pertamanya (2004-2009), Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa mengantarkan bangsa ini dalam perbaikan yang sangat fundamental (mendasar). Perbaikan itu dirasakan oleh rakyat Indonesia. Sehingga pada Pemilu 2009 masyarakat mendukung secara penuh Partai Demokrat menjadi pemenang sekaligus mengantarkan SBY menjadi Presiden RI untuk periode kedua (2009-2014).” Pernyataan di atas diutarakan oleh Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI Michael Wattimena kepada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR RI,Jalan Gatot Subroto,Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2015). Wakil rakyat dari dapil Papua Barat tersebut menambahkan, melihat situasi itu ia menyadari Partai Demokrat adalah
76
EDISI MEI 2015
bagian dari masa depan politiknya dan Partai Demokrat juga bagian dari politik bangsa. Sehingga tahun tahun 2003, ia masuk melalui sayap Partai Demorat yakni Insan Muda Demokrat (IMD). Di organisasi itu, Michael bekerja keras memenangkan SBY menjadi Presiden RI di 2004. Ketika kerja kerasnya berhasil, Michael akhirnya resmi bergabung sebagai kader Partai Demokrat usai Kongres I di Bali (2005). Terkait Kongres Partai Demokrat 2015 yang akan digelar di Surabaya 1113 Mei, Anggota DPR-RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) tersebut menegaskan, seluruh kader Partai Demokrat di Papua Barat mengharapkan dan menyampaikan pesan moral serta isi hati grassroot (akar rumput) agar SBY berkenan memimpin lagi Partai Demokrat periode 2015-2020. Sebab SBY sudah teruji dalam memimpin
bangsa dan bisa memanajemen dengan baik pemerintahannya selama satu dekade (2004-2014). “Selama beliau memerintah, bangsa ini aman; tingkat pertumbuhan perekonomian di atas 6 persen. Semua ini bisa dicapai karena kecerdasan dan keintelektualan beliau. Terkait dengan hal itu, menghadapi Pilkada 2015 dan 2017 serta Pemilu 2019, tidak ada jalan lain, Partai Demokrat harus mempertahankan Pak SBY sebagai ketua umum. Kalau ketua umumnya di luar Pak SBY maka Partai Demokrat lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen) pun tidak akan. kalau di luar Pak SBY, faksi-faksi yang ada akan melakukan perlawanan dan akibatnya timbul perpecahan. Semua kader menghendaki Pak SBY memimpin lagi, dengan memohon kesediaan beliau,” pria kelahiran Itawaka 12 Januari 1969 tersebut menjelaskan dengan nada sangat serius. Michael Wattimena meyakini dengan kepemimpinan SBY maka Partai Demokrat akan mendapatkan kembali apa yang hilang di 2009. “Ini keyakinan saya, juga keyakinan semua kader. Jika beliau bersedia memimpin Partai Demokrat maka kita akan mendapatkan kembali kejayaan di 2019. Karenanya saya mengajak semua civitas (keluarga besar) Partai Demokrat, marilah kita sama merangkul dan bergandengan tangan. Partai Demokrat masih butuh SBY sebagai perekat dan pemersatu seluruh kader,” Michael Wattimena mengharapkan. Michael juga menegaskan, pascakongres, SBY pasti akan membenahi Partai Demokrat. SBY pasti tahu siapa yang harus direkrut di kepengurusan dan pasti tahu bahwa orang tersebut punya kesediaan waktu dan komitmen untuk membesarkan partai. “Pak SBY selalu mengatakan, Partai Demokrat akan hidup sepanjang Indonesia ada. Dan sepanjang Pemilu, Partai Demokrat akan ada di hati rakyat,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR-RI tersebut di akhir wawancara. iwan/dik
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
Herman Khaeron:
SBY Harus Ketua Umum Lagi agar PD Menangkan Pemilu 2019
“S
osok Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah faktor utama yang membuat saya mau bergabung dengan Partai Demokrat. Selain itu, garis perjuangannya ada di tengah yaitu nasionalis-religius dengan etika politik bersih, cerdas, dan santun yang memang bisa memayungi harapanharapan rakyat. Apa yang digariskan Partai Demokrat sesungguhnya merupakan gagasan atau ide Pak SBY saat meletakkan fondasi pada waktu berdirinya Partai Demokrat”. Kilas balik itu dikisahkan Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRRI Herman Khaeron pada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR-RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015). Anggota DPR-RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) tersebut menambahkan, SBY adalah figur yang memahami bagaimana memimpin Negara Indonesia ke depan. SBY meletakkan dasar-dasar perjuangan partai yang akhirnya menjadi wujud dan arah kebijakan Partai Demokrat. “Hal-hal itulah yang melandasi saya beriktikad (berkeyakinan teguh) bahwa
Partai Demokrat adalah satu-satunya pilhan tepat untuk bisa memperjuangkan hak-hak dan harapan rakyat serta keinginan dan perjuangan para pendiri negara, juga para leluhur, untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur,” ujar Herman Khaeron. Terkait Kongres PD 2015 yang akan diselenggarakan di Surabaya, 11-13 Mei 2015, Herman Khaeron menegaskan, SBY harus menjadi Ketua Umum PD kembali (periode 2015-2020) karena itu menjadi kebutuhan organisasi dan Partai Demokrat. Kehadiran SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat bukan hanya sebagai pimpinan parpol. Kehadiran SBY sebagai Ketua Umum PD agar menghadirkan kembali kiprah PD di tengah-tengah masyarakat. Rakyat selama ini mengenal SBY sebagai sosok yang memberi perhatian penuh kepada masyarakat dengan, antara lain, program pro-rakyatnya, penegakan hukum yang baik, pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Para kader harus menyadari bahwa hadirnya SBY dalam sosok sebagai Ketua Umum PD di tengah masyarakat adalah sebagai respons terhadap harapan rakyat yang menginginkan Partai Demokrat tetap dipimpin SBY. “Upaya seluruh Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat seIndonesia untuk menghadirkan SBY sebagai ketua umum adalah suatu keniscayaan karena adanya harapanharapan dari seluruh masyarakat Indonesia. Itu adalah pikiran objektif. Tidak ada lagi perdebatan terkait permintaan agar Pak SBY kembali memimpin PD. Kalau visi misi seluruh kader sama agar Partai Demokrat memenangkan kembali Pemilu 2019,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI tersebut. Di akhir perbincangan Anggota DPRRI dari Dapil Jawa Barat VIII (meliputi Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, dan Kota Cirebon) mengajak seluruh kader Partai Demokrat dari Sabang sampai Merauke untuk kompak dan beratu. Kehadiran SBY sebagai Ketua Umum PD merupakan kebutuhan organisasi dan merupakan permintaan dari masyarakat. ”Mumpung ada tokoh yang digandrungi dan dicintai masyarakat serta telah diakui kepemimpinannya selama 10 tahun, baik di tingkat nasional dan internasional, maka kader harus mengagungkannya,” Herman Khaeron memungkasi. iwan/didik
EDISI MEI 2015
77
KABAR FRAKSI
WAWA N C A R A
A
nggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Dede Yusuf Macan Effendi menegaskan, kemampuan intelektual; visi; dan gagasan Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang pembangunan bangsa dan negara berhasil diimplementasikan dengan nyata dan cemerlang selama kepemimpinannya sebagai Presiden RI ke-6. Kesemua itu akan menjadi modal besar bagi Partai Demokrat menuju kejayaan di Pemilu 2019 nanti. “Partai Demokrat masih sangat membutuhkan Bapak SBY. Bisa dibayangkan keberhasilan beliau menerapkan visi, gagasan dan mimpi beliau tentang pembangunan bangsa ke bentuk nyata yang kita temui dan rasakan hingga saat ini, dimplementasikan untuk kebesaran Partai Demokrat,” ujar Dede Yusuf kepada redaksi majalah demokrat di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, 6 April 2015. Laki-laki kelahiran 14 September 1966 yang mempunyai moto “We Love What We Do, and Do What We Love” (mencintai apa yang kita kerjakan dan mengerjakan apa yang kita cintai) ini menyatakan, alasannya bergabung bersama Partai Demokrat adalah kekaguman atas kepemimpinan dan ketauladanan SBY selama menjadi Kepala Negara RI satu dasawarsa (2004-2014). Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat (periode 2008-2013) ini memaparkan, ketika SBY tidak lagi menjabat sebagai Kepala Negara RI maka ia memiliki banyak waktu mengurus Partai Demokrat. Jika SBY berkenan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, tentulah kader Partai Demokrat tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. “Saat ini beliau memiliki banyak waktu dan kesempatan mengurus partai, jangan disia-siakan. Kita masih sangat membutuhkan figur beliau, dengan gagasan-gagasannya yang besar,
78
EDISI MEI 2015
Dede Yusuf:
Visi SBY untuk Bangsa Jadi Modal Partai Demokrat Menangkan Pemilu 2019 dengan semangat besarnya dan visivisi beliau yang sesungguhnya dapat diwujudkan untuk membesarkan Partai Demokrat. Kita butuh seorang figur yang dapat memersatukan partai. Kalau beliau bersedia dan berkenan memimpin Partai Demokrat, insya Allah Partai Demokrat akan berjaya kembali,” Dede Yusuf menegaskan. Dede Yusuf juga meminta kader Partai Demokrat untuk menyatukan tujuan dan menghapus semua perbedaan. “Kita harus mampu melakukan
bhinneka tunggal ika dalam Partai Demokrat. Satu tujuan. Selanjutnya kita harus mampu melaksanakan sila ke-4 yakni mufakat dalam permusyawaratan. Kita harus memberikan satu tujuan ini pada satu nakhoda atau satu pemimpin. Ini kepecayaan yang kita berikan sesuai kemampuan dan potensi setiap kader. Itulah yang disebut regenerasi. Kita harus punya komitmen, perpecahan tidak boleh terjadi pada partai kita,” ujar Ketua Komisi IX DPR-RI mengakhiri perbincangan. omar/didik
WAWA N C A R A
KABAR FRAKSI
Darizal Basir:
Hanya SBY yang Bisa Kembalikan Kejayaan PD di 2019
Anggota FPD DPR-RI Darizal Basir. (ist)
“K
arena sosok SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) maka saya mau bergabung dengan Partai Demokrat. Saya mengetahui betul kualitas dan kemampuan pemikiran seorang SBY,” ujar Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI Darizal Basir kepada majalah demokrat di Gedung DPR/MPR-RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015). Darizal Basir memang sangat mengenal SBY. Ia dan SBY adalah sesama taruna di Akademi Militer (dulu Akabri). Darizal menjadi saksi ketika tahun 1973, SBY mendapat penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual di Akademi Militer. Selain itu Darizal Basir senantiasa mempelajari cara berpikir SBY dalam mengatasi berbagai persoalan. Ia juga kerap meminta pendapat SBY sebelum memutuskan hal-hal penting dalam kehidupannya. Anggota DPR-RI Dapil Sumatera Barat I (meliputi Kab. Dharmasraya,
Kab. Kepulauan Mentawai, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Sijunjung, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kab. Tanah Datar, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawah Lunto, dan Kota Solok) tersebut bahkan meyakini sejak SBY menggagas dan memfasilitasi pendirian Partai Demokrat maka partai berlambang bintang segitiga merah putih itu akan menjadi partai besar. “Keyakinan saya terbukti. Pada Pemilu 2009, bendera Partai Demokrat berkibar di seluruh penjuru tanah air dan akhirnya mendapatkan kursi terbanyak di DPR-RI (148 kursi) dengan raihan suara sekitar 21 persen. Partai Demokrat menduduki peringkat pertama dan kembali menjadikan SBY sebagai Presiden untuk periode kedua (20092014),” ujar pria kelahiran Pasar Baru, Bayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 28 November 1950. Anggota DPR-RI dua periode (20092014 dan 2014-2019) tersebut mengakui, memasuki Pemilu tahun 2014, Partai Demokrat mengalami penurunan drastis karena hantaman pemberitaan media akibat ulah segelintir oknum Partai Demokrat. Begitupun, dengan kerja keras SBY dan para kader, Partai Demokrat akhirnya mampu meraih 10 persen lebih suara dan mendapat 61 kursi di DPR-RI. Karenanya Darizal Basir sangat mendukung permintaan seluruh kader pemilik hak suara yang mengharapkan SBY kembali memimpin Partai Demokrat sebagai Ketua Umum PD periode 2015-
2020 melalui Kongres Partai Demokrat 2015 yang akan digelar di Surabaya 1113 Mei 2015. “Partai Demokrat saat ini sedang mengalami penurunan. Hanya SBYlah yang bisa menyelamatkan kembali. Belum ada kader yang mampu menggantikan figur seorang SBY untuk mengembalikan kejayaan PD seperti pemilu 2009. Hanya SBY yang mempunyai integritas (keutuhan potensi dan kemampuan) tinggi untuk memenangkan PD di 2019, sehingga patut kita dukung. Keinginan para kader pemilik hak suara untuk mufakat atau sepakat menjadikan SBY sebagai Ketua Umum PD pada kongres mendatang adalah yang terbaik dalam demokrasi berasaskan Pancasila,” ujar Darizal Basir, Bupati Pesisir Selatan dua periode (1995-2000 dan 2000-2005). Darizal Basir menyatakan, agar pasca-Kongres PD mendatang tidak ada perpecahan (seperti fenomena yang terjadi pada beberapa parpol saat ini) ia mengajak para kader tetap solid menjaga persatuan dan kesatuan serta senantiasa berpikir secara jernih. “Kepada seluruh kader, mari kita satukan tekad dan semangat dalam membesarkan Partai Demokrat. Satukan pikiran kita untuk merebut kembali kejayaan di tahun 2019. Kita percayakan pada kepemimpinan SBY. Kita harapkan beliau berkenan untuk kembali memegang tongkat kepemimpinan Partai Demokrat,” ujar Anggota DPR di komisi XI tersebut. kardi/iwan/didik
EDISI MEI 2015
79
KABAR FRAKSI
Mukhniarti Basko Harapkan
SBY Kembali Pimpin PD untuk Menangkan Pilkada, Pileg dan Pilpres
Anggota FPD DPR-RI Mukhniarti Basko (foto: mcpd/omar)
“S
aya melihat, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi Kepala Negara sangat bijaksana dan tepat mengambil keputusan. Bicaranya selalu tertata rapi. Beliau cerdas dan santun. Sosoknya membuat saya tertarik untuk bergabung bersama Partai Demokrat.” Demikianlah Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI Mukhniarti Basko menceritakan awal ia masuk ke Partai Demokrat kepada majalah demokrat saat wawancara di Gedung DPR/MPR-RI Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat, Senin (6/4/2015). Setelah menjadi anggota Partai Demokrat, Mukhniarti Basko maju mencalonkan diri sebagai Caleg untuk DPRD Prov Riau pada Pemilu 2009. Kerja kerasnya mendatangkan hasil
80
EDISI MEI 2015
maksimal. Ia terpilih sebagai Anggota DPRD Riau periode 2009-2014. Pada tahun 2014, Mukhniarti Basko memberanikan diri maju menjadi Caleg DPR-RI dari Partai Demokrat dari dapil Riau 1 ( meliputi Kota Pekanbaru, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Dumai, Kepulauan Meranti). Ia mencari tantangan lebih keras untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Padahal saat itu elektabilitas Partai Demokrat mengalami penurunan signifikan. Lembaga-lembaga survei memprediksi Partai Demokrat hanya mendapat 3-7 persen suara. Tetapi keberhasilan Pemerintahan SBY, kampanye yang langsung dipimpin SBY, dan kerja keras kader mendatangkan hasil memadai. Rakyat ternyata masih mencintai Partai Demokrat. Partai Demokrat dapat meriah
posisi empat besar dengan perolehan suara 10 persen lebih. Sejak menjadi Anggota FPD DPRD Riau (2009-2014), Mukhniarti Basko memang selalu menjelaskan dan menunjukkan pada rakyat Riau keberhasilan Pemerintahan SBY. Program-program pro-rakyat dari Pemerintahan Pak SBY selama satu dasawarsa (2004-2014) juga sudah terbukti dan sangat disukai oleh rakyat. “Baik PNPM Mandiri, Raskin, BOS, dan program yang lainnya. Pak SBY sangat memahami keinginan rakyat dan memperjuangkan kesejahteraan mereka,” kata Mukhniarti Basko. Terkait Kongres Partai Demokrat 2015 yang akan digelar di Surabaya, 11-13 Mei 2015, Mukhniarti Basko mengharapkan kongres dapat berjalan tertib, aman, dan lancar serta tidak ada hambatan apa pun. “Di kongres nanti, kita tentu berharap Pak SBY dapat kembali memimpin Partai Demokrat untuk periode 20152020. Sehingga pilkada di setiap provinsi dan kabupaten/kota, puncaknya Pileg dan Pilpres 2019 dapat kita menangkan kembali seperti Pemilu 2009,” ujar Ketua Umum Ikatan Wanita Minang Riau (IWMR). Di akhir wawancaranya Mukhniarti Basko mengharapkan agar semua kader Partai Demokrat kompak dan solid sesuai dengan arahan Ketua Umum PD SBY. “Karena dalam kepemimpinan beliau, Partai Demokrat akan kembali dipercaya masyarakat Indonesia, khususnya Riau. Saya melihat rakyat merindukan sosok kepemimpinan Pak SBY,” ujar Mukhniarti Basko. kardi/iwan/didik
KABAR FRAKSI
Khatibul Umam Wiranu:
Situasi Saat Ini Mengharuskan
SBY Pimpin PD 2015-2020
Anggota FPD DPR-RI Khatibul Umam Wiranu. (foto:mcpd/ omartara)
A
nggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Khatibul Umam Wiranu mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono, mau tidak mau, harus kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 20152020 lewat Kongres Partai Demokrat di Surabaya, 11-13 Mei 2015. Hal ini dikarenakan situasi yang ada memang menginginkan hal itu. “Partai Demokrat pernah bergerak dari bawah, dengan beliau sebagai penggagas dan pendirinya. Pada Pemilu 2004, Demokrat meraih suara 7,5 persen. Pada Pemilu 2009, Demokrat menjadi pemenang dengan perolehan suara 21 persen. Sejarah itu yang membuat saya memahami keinginan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Partai Demokrat seIndonesia agar SBY kembali menjadi Ketua Umum Demokrat. Kader seIndonesia mempunyai impian agar Demokrat kembali memenangkan Pemilu 2019, seperti Pemilu 2009. Kader tidak ingin Demokrat mengalami penurunan kembali,” ujar Khatibul Umam kepada majalah demokrat, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015) Anggota DPR-RI dua periode (20092014 dan 2014-2019) menambahkan, kesuksesan SBY, sebagai Kepala Negara RI, dalam pemerintahannya selama 10 tahun (2004-2014) membuat kader memiliki ekspektasi (harapan besar) yang sangat tinggi. Para kader meyakini, SBY pasti bisa sukses membawa PD berjaya kembali.
“Hal ketiga yang membuat Pak SBY harus memimpin Demokrat, beliau memiliki kualitas seorang pemimpin. Tidak sekadar diukur dari pikiran dan gagasan atau idenya saja akan tetapi selalu diikuti tindakan serta contoh yang nyata. Selain itu, Pak SBY adalah seorang politisi yang bersih, cerdas, dan santun,” Khatibul Umam menegaskan. Ketua Kapoksi VIII Fraksi PD DPR-RI ini menjelaskan, para kader mengetahui, ketika SBY masih menjadi Kepala Negara RI, SBY tidak bisa mencurahkan tenaga dan pikirannya sebesar 100 persen untuk Partai Demokrat. “Sekarang waktunya sudah tiba. Itulah alasan DPD dan DPC-PD serta kader se-Indonesia mengapa semuanya sangat mengharapkan Pak SBY menjadi ketua umum kembali,” ujar Khatibul Umam. Selain itu, Khatibul menyatakan, SBY juga menjadi perekat kader. Tidak ada kader yang menginginkan pascakongres ada perpecahan. SBY diyakini mampu mengakomodir semua kader di dalam kepengurusan untuk memperkuat PD ke depan. Anggota DPR-RI Dapil Jawa Tengah VIII (meliputi Kab Banyumas, dan Kab Cilacap) di akhir perbincangan mengatakan, saat ini belum ada kader yang mempunyai kualitas sekaliber SBY. Apalagi SBY juga sangat memahami aspirasi DPD dan DPC-PD serta kader se-Nusantara yang menginginkannya menjadi ketua umum. “Karena itu, saya yakin, Pak SBY bersedia memimpin, agar Partai Demokrat bisa berjaya kembali,” Khatibul Umam memungkasi pernyataannya. iwan/didik
EDISI MEI 2015
81
KABAR DPP
R
KON S OL IDA S I
SBY Disambut Meriah Kader 7 Provinsi di Bali
atusan kader Partai Demokrat di Bali menyambut meriah kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono di Pulau Dewata. Hal itu terlihat jelas ketika SBY, Ibu Ani, dan para pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD mengunjungi Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Bali di Renon, Denpasar, Jumat (6/3/2015) siang. Ratusan kader yang menyambut kedatangan SBY adalah sebagian kecil kader PD dari 7 provinsi yang berkumpul di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur,
82
EDISI MEI 2015
Denpasar. Para kader yang berjumah sekitar 500-an orang tersebut merupakan para Ketua-Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Ketua-Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD dari Prov Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Cuaca yang sebelumnya dilanda hujan deras bahkan tak menyurutkan para kader menunggu dengan setia kedatangan Presiden RI ke-6 tersebut. Kecintaan para kader terbayar lunas ketika sang penggagas pendirian partai berlambang bintang segitiga merah
putih akhirnya tiba, bahkan berjalan kaki mulai dari gerbang Sekretariat DPD-PD Bali demi menyampaikan salam dan apresiasinya terhadap militansi para kader. Dalam sambutannya SBY mengatakan, meski sudah tidak lagi menjadi Kepala Negara, tetapi SBY dan para pemimpin daerah serta tokoh di Bali akan terus berupaya memajukan Bali, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Meskipun saya tidak lagi menjadi presiden yang aktif, tetapi tekad kami, upaya kami akan terus kami lanjutkan,� SBY menegaskan dalam sambutannya.
KON S OL IDA S I
SBY memang sangat memperhatikan Bali. Setiap tahun ia berkunjung ke Bali, termasuk menghadiri Pesta Kesenian Bali. Ketika “Bom Bali” yang dibuat para teroris menghantam dahsyat di tahun 2002, SBY segera bekerja keras bertahun-tahun, agar perekonomian, pariwisata, dan perdagangan barangbarang seni di Bali bisa segera pulih. SBY dan pemerintahan yang dipimpinnya juga bekerja keras siang malam, selama satu dekade, untuk memerangi terorisme agar Bali tetap aman dan damai. Agar ekonomi Bali tetap bergerak. Dalam sambutannya pula, SBY menjelaskan, kunjungan ke Bali dilakukan antara lain untuk acara temu kader dengan para kader PD yang tinggal di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. SBY juga akan memimpin Rapat Pleno PD yang Diperluas, dengan menghadirkan semua pimpinan PD setanah air. “Saya yakin, Bali yang selalu diberkati Tuhan. Bali sebagai tanah damai akan membuat seluruh rangkaian kegiatan
KABAR DPP
Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan pengarahan di Temu Kader PD dari 7 Provinsi di Bali, 7 Maret 2015.
Partai Demokrat diberkati Tuhan untuk kepentingan Indonesia dan Bali,” ujar SBY sembari mengingatkan Bali pernah menggelar Kongres I PD pada 2005 dan Kongres Luar Biasa PD pada 2013
dengan hasil yang sangat baik. SBY meyakini ke depan Partai Demokrat akan kembali menjayakan Indonesia, termasuk Bali. “Sampaikan salam saya dan Ibu Ani kepada siapa pun masyarakat Bali,” ujar SBY yang mengawali sambutan dengan mengucapkan salam-doa “Om Swastiastu” serta mengakhirinya dengan salam-doa “Om Shanti Shanti Shanti Om”. Hadir dalam acara tersebut Ketua Harian PD Syarief Hasan, Sekretaris Jenderal PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Gubernur Bali yang juga Anggota Dewan Pembina PD I Made Mangku Pastika, para pimpinan DPP-PD, para pimpinan DPD-PD Bali, serta kader PD se-Bali.
SBY Bertemu Kader PD dari 7 Provinsi
(dari kiri) Ketua DPD PD Provinsi Bali, Ketua DPD PD Provinsi NTT, Ketua DPD PD Provinsi Maluku, Ketua DPD PD Provinsi NTB, Ketua DPD PD Provinsi Maluku Utara, Ketua DPD PD Provinsi Papua dan Ketua DPD PD Provinsi Papua Barat memberikan pernyataan politik permohonan kepada Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono untuk bersedia menjadi Ketua Umum PD kembali periode 2015-2020. (foto: mcpd/rosandi darma)
SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono beserta para Pengurus DPP-PD menggelar konsolidasi dengan kader dari 7 provinsi di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (7/3). Para kader yang berjumah sekitar 500an orang tersebut merupakan para Ketua-Sekretaris Dewan Pimpinan
EDISI MEI 2015
83
KABAR DPP
Daerah (DPD) dan Ketua-Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD dari Prov Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Hadir dalam temu kader tersebut antara lain Ketua Umum PD periode 2001-2005 Subur Budhisantoso, Ketua Dewan Pembina PD EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin, Ketua Harian DPP-PD Syariefuddin Hasan, Sekjen DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Gubernur Bali yang juga Anggota Dewan Pembina PD I Made Mangku Pastika, Ketua DPDPD Bali I Made Mudarta, Ketua DPDPD yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi, Ketua DPD-PD Nusa Tenggara Timur J Kaunang, Ketua DPD-PD Maluku Jacobus Puttileihalat, Ketua DPD-PD Maluku Utara Hasan Doa, Ketua DPD-PD Papua Barat Robi MN, Ketua DPD-PD yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe, serta para kader dari PD pusat dan 7 provinsi tersebut. Dalam arahannya pada pertemuan tersebut SBY mengatakan rasa syukurnya karena bisa kembali bertemu dengan para kader dari 7 provinsi di Bali, pulau aman yang dikaruniai keindahan. Sebelumnya SBY juga telah mengadakan pertemuan dengan kader PD dari 27 provinsi. SBY mengingatkan bahwa tanda tanda kejayaan telah datang pada Partai Demokrat. Setelah dengan tabah menghadapi cobaan dan ujian di waktu yang lalu, Tuhan membuka jalan bagi Partai Demokrat untuk kembali memimpin bangsa menuju kesejahteraan rakyat di Pemilu 2019. SBY juga meyakini para kader PD akan mampu memenangkan mayoritas pilkada yang digelar mulai 2015 akhir. Syaratnya para kader harus bekerja keras untuk berjuang dan senantiasa menjaga kesolidan dan persatuan antar-kader. “Kemenangan Partai Demokrat akan kita abdikan untuk kepentingan rakyat Indonesia,” demikian disampaikan SBY
84
EDISI MEI 2015
Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina PD EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin, Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan, Sekjen DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota Dewan Pembina Pramono Edhie Wibowo, Wakil Ketua Umum DPP-PD Agus Hermanto, Bendum DPPPD Indrawati Sukadis, Direktur Eksekutif DPP-PD Fajar Sampurno berfoto bersama (dari atas) kader PD se-Provinsi Bali, kader PD se-Provinsi NTT dan kader PD se-Provinsi NTB. (foto: mcpd/ didit)
KABAR DPP
dalam pengarahannya pada para kader. Presiden RI ke-6 tersebut juga mengungkapkan senang sekali dapat bertemu langsung dengan para pimpinan dan kader Partai Demokrat yang sangat ia cintai. SBY mengingatkan pada tahun 2004 ketika mulai mengikuti Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden-Wapres, Partai Demokrat adalah partai yang tidak dikenal. Tapi ternyata berhasil menjadi partai yang relatif besar suaranya di DPR-RI dan mengantarkan SBY menjadi Presiden RI periode 2004-2009. Pada tahun 2009, Partai Demokrat bahkan menjadi partai terbesar dan kembali mengantar SBY sebagai Presiden RI periode 2009-2014. Kini dengan militansi kader yang siap untuk turun langsung melayani masyarakat, Partai Demokrat siap kembali mengulang sejarah emas itu. Dalam acara yang diwarnai beragam kesenian Bali tersebut, semangat para kader semakin menyala setelah mendengarkan arahan SBY yang berlangsung sekitar dua jam. Tepukan dan yel-yel meneriakkan nama Partai Demokrat dan SBY kerap terdengar. Sebuah penanda bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinan SBY siap kembali menjadi yang terbesar.
Kini, SBY Bisa Fokus pada Konsolidasi PD
Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina PD EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin, Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan, Sekjen DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota Dewan Pembina Pramono Edhie Wibowo, Wakil Ketua Umum DPP-PD Agus Hermanto, Bendum DPP- PD Indrawati Sukadis, Direktur Eksekutif DPP-PD Fajar Sampurno berfoto bersama (dari atas) kader PD se-Provinsi Maluku, kader PD se-Provinsi Maluku Utara dan kader PD se-Provinsi Papua. (foto: mcpd/didit)
Ketua Umum DPP-PD SBY menyatakan kegiatan PD di Bali pada Sabtu, 7 Maret 2015 masih dalam rangka konsolidasi PD pasca-Pemilu 2014. SBY berterus-terang, ketika ia masih memimpin negeri ini menjalankan Pemerintahan Indonesia tentu SBY harus memprioritaskan dan mengutamakan tugas-tugas memimpin negara dan menjalankan pemerintahan. “Setelah mengakhiri tugas sebagai Kepala Negara RI maka saya segera melakukan konsolidasi. Meskipun PD fokus pada konsolidasi partai tentu
EDISI MEI 2015
85
KABAR DPP
KON S OL IDA S I
Ketua Umum PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina PD EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin, Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan, Sekjen DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota Dewan Pembina Pramono Edhie Wibowo, Wakil Ketua Umum DPP-PD Agus Hermanto, Bendum DPP- PD Indrawati Sukadis, Direktur Eksekutif DPP-PD Fajar Sampurno berfoto bersama kader PD seProvinsi Papua Barat. (foto: mcpd/didit)
kami mengikuti dan mencermati situasi nasional dewasa ini. Baik politik, ekonomi, kesejahteraan rakyat, penegakan hukum dan keadilan, keamanan di negeri kita, bahkan hubungan internasional–dalam arti kebijakan luar negeri Indonesia. PD mengikuti terus menerus, secara cermat, agar melalui kader-kader PD yang ada di DPR-RI, DPRD dan di luar lembagalembaga negara, PD ingin memastikan bahawa kehidupan bernegara dijalankan dengan benar sesuai kepentingan rakyat,” ujar SBY dalam konferensi pers di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (7/3) malam wita. SBY menjelaskan, pertemuan di Bali juga merencanakan persiapan
Kongres PD 2015 yang direncanakan Mei 2015. Hal itu dibahas dalam Rapat Pleno Pengurus DPP yang diperluas dengan melibatkan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD seIndonesia. “Berkaitan perkembangan situasi nasional, PD mencermati ada sejumlah permasalahan di negeri kita. Karenanya PD berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintahannya sungguh menangani dan mengatasi permasalahan itu. Kami berharap penanganannya tidak terlambat dan jangan sampai keliru agar situasi yang kita hadapi tidak bertambah buruk. Dengan penanganan yang tepat, cepat,
dan serius, saya percaya Pemerintahan Jokowi mampu mengatasinya dengan baik,” ujar SBY meyakini. SBY menegaskan, PD berharap Jokowi sebagai presiden rakyat Indonesia, termasuk PD, benar-benar mandiri dan mengambil tanggung jawab penuh untuk mengatasi semua persoalan yang dihadapi bangsa kita. PD akan memberikan dukungan pada Presiden Jokowi atas sikap yang mandiri serta keseluruhannya di dalam mengatasi setiap masalah. Tentu rakyat Indonesia termasuk kader PD mengharapkan agar Pemerintahan Jokowi dapat membawa negeri dan bangsa ini makin maju menghasilkan prestasi dan capaiancapaian baru hingga apa yang diidamkan bangsa ini dapat terwujud. Mendampingi SBY dalam konferensi pers tersebut Ketua Dewan Pembina PD EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin, Ketua Harian DPP-PD Syariefuddin Hasan, Sekjen DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Gubernur Bali yang juga Anggota Dewan Pembina PD I Made Mangku Pastika, Anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo, Wakil Ketua Umum II PD Max Sopacua, Wakil Ketua Umum V PD Agus Hermanto, serta para Pengurus DPP-PD. Seusai menggelar konferensi pers, SBY beramah-tamah dengan para kader PD di Restoran Baruna, Inna Grand Bali Beach. SBY bahkan bersedia menyumbangkan suaranya untuk menghibur para kader yang sangat dicintainya. didik
SBY mengingatkan bahwa tanda tanda kejayaan telah datang pada Partai Demokrat. Setelah dengan tabah menghadapi cobaan dan ujian di waktu yang lalu, Tuhan membuka jalan bagi Partai Demokrat untuk kembali memimpin bangsa menuju kesejahteraan rakyat di Pemilu 2019.
86
EDISI MEI 2015
OP INI
KABAR DPP
PD Lahir karena Gagasan SBY SBY adalah tokoh pemersatu yang pernah membawa PD jadi partai pemerintah, partai penguasa, dan partai pemenang. Sosok yang bisa mengembalikan semua itu adalah SBY. * Max Sopacua*
S
ejarah Partai Demokrat ada dua tahapan. Tahapan pertama ketika para pendiri yang berjumlah 99 orang membawa ide dan gagasan Susilo Bambang Yudhoyono untuk dibawa ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM). Setelah lolos verifikasi Kemenkum dan HAM maka lahirlah Partai Demokrat. “Tahap kedua bagaimana Partai Demokrat harus lolos sebagai peserta Pemilu 2004, karena untuk lolos sebagai peserta pemilu harus melalui tahapantahapan di antaranya harus memiliki 2/3 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari jumlah provinsi yang ada di Indonesia dan harus memiliki 25 persen Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kabupaten/ kota se-Indonesia. Proses berat inilah yang dialami para pendiri untuk menjadikan Partai Demokrat menjadi
peserta Pemilu 2004.” Demikianlah sejarah ringkas pendirian Partai Demokrat yang dikisahkan Wakil Ketua Umum II PD Max Sopacua saat mengenang awal berdirinya Partai Demokrat kepada wartawan di Kantor Pusat Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (21/4/2015) Max Sopacua menambahkan, PD lahir untuk memperjuangkan agar SBY terpilih menjadi pemimpin Indonesia. Sebab saat itu rakyat Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar mampu memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Figur itu ada pada SBY. Terkait Kongres PD di Surabaya, 11-13 Mei 2015, Anggota DPR-RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) menegaskan, SBY adalah sosok yang diharapkan kembali memimpin PD
periode 2015-2020. “Pak SBY adalah tokoh pemersatu untuk memenangkan Pemilu 2019. Hingga saat ini belum ada selain Pak SBY yang mampu memimpin PD lima tahun ke depan. Selama menjadi Presiden RI ke-6, beliau sudah menunjukkan kepemimpinanannya dan terbukti di tingkat nasional maupun internasional, apalagi partai politik,” Max menguraikan. Max menjelaskan, PD memang partai terbuka dan partai kader, tetapi tokoh pemersatu tiada lain hanya SBY. “SBY adalah tokoh pemersatu yang pernah membawa PD jadi partai pemerintah, partai penguasa, dan partai pemenang. Sosok yang bisa mengembalikan semua itu adalah SBY,” mantan penyiar TVRI tersebut menegaskan di akhir perbincangan. omar/iwan/dik
EDISI MEI 2015
87
KABAR DPP
S IL AT UR A H M I
Partai Demokrat Terima Kunjungan Partido Democratico
Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan, didampingi Direktur Eksekutif DPP-PD Fadjar Sampurno, bertukar cinderamata dengan Sekjen Partido Democratico Mariano Assanami Sabino dalam acara silaturahmi dan tukar pikiran kedua partai, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2015. (foto: mcpd/omar)
K
etua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPPPD) Dr Syariefudin Hasan menerima kedatangan Partido Democratico (Partai Demokrat) Timor Leste di Hotel Sultan Jakarta, Jumat, 20 Maret 2015.Selain bersilaturahmi, pertemuan ini juga dijadikan ajang tukar pikiran kedua partai. Dari Partai Demokrat Timor Leste hadir sekjennya Mariano Assanami Sabino, Wakil Ketua Umum Nominando Buras dan sejumlah pengurus pusat. Sedangkan dari pihak Partai Demokrat, hadir Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan didampingi Wakil Ketua Umum V DPP-PD yang juga Wakil Ketua DPRRI Agus Hermanto, Wakil Ketua Umum II DPP-PD Max Sopacua, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP-PD Dr Hinca IP Pandjaitan, Direktur Eksekutif DPPPD Fadjar Sampurno dan beberapa
88
EDISI MEI 2015
pengurus harian DPP-PD. “Kunjungan kami adalah dalam rangka menjaga dan meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin baik antara dua negara selama pemerintahan Presiden RI ke-6 Profesor Susilo Bambang Yudhoyono. Apalagi beliau dalam kunjungannya ke Timor Leste, menjelang akhir jabatan periode kedua, berpesan kepada kami rakyat Timor Leste supaya dapat melanjutkan hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste,” kata Mariano, 20 Maret 2015. Selain itu, Mariano melanjutkan, kunjungannya ke Partai Demokrat juga ingin belajar pelatihan kepemimpinan dan membangun hubungan partai yang lebih baik dan kerja sama untuk memperkuat demokrasi regional. Di tempat yang sama, Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan
menyampaikan harapannya kepada pemerintahan Joko Widodo supaya dapat melanjutkan hubungan baik yang telah dibangun oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono antara Indonesia dan Timor Leste. “Itu yang harus diteruskan oleh pemerintahan sekarang. Karena apa yang sudah bagus harus dilanjutkan kalo bisa ditingkatkan. Dan kewajiban Partai Demokrat bersama Partico Democratico untuk merealisasikan agar hubungan ini lebih baik ke depan. Kita harus menjaga dan mengawal hubungan yang sudah terjalin baik ini,” Syariefudin Hasan menegaskan. Acara pertemuan Partai Demokrat dan Partido Democrtico ditutup dengan pertukaran cinderamata antara Ketua Harian DPP-PD Syariefudin Hasan dan Sekjen Partido Democratico Mariano Assanami Sabino. omar/dik
KABAR DPD
Ketua DPD-PD NTB, yang juga Gubernur NTB, Dr KH TGH Muhammad Zainul Majdi MA saat menyampaikan sambutan sebelum membuka acara Rekrutmen Kader, Pelatihan Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat di ruang Rinjani Ballroom Hotel Lombok Raya, Jalan Panca Usaha 11, Kota Mataram, Lombok, NTB, Minggu (1/3/2015). Kegiatan itu digelar Divisi Komunikasi Publik DPP-PD dan DPD-PD NTB. (foto: mcpd/iwan k)
DPD-PD NTB Gelar Pelatihan
Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader
D
ivisi Komunikasi Publik (DivKomlik) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP-PD) dan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD-PD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan Rekrutmen Kader, Pelatihan Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat. Acara dengan tema “Satukan Derap Langkah Menuju Kemenangan” tersebut digelar di ruang Rinjani Ballroom Hotel Lombok Raya, Jalan Panca Usaha 11,
Kota Mataram, Lombok, NTB, Minggu (1/3/2015) Ketua DPD-PD NTB, yang juga Gubernur NTB, Dr KH TGH Muhammad Zainul Majdi MA mengucapkan terima kasih kepada para kader PD se-NTB karena mengikuti kegiatan yang banyak manfaatnya untuk meningkatkan kapasitas perjuangan dan ikhtiar para kader PD, termasuk di legislatif dan eksekutif. “Dengan pelatihan ini mudahmudahan bisa menambah wawasan,
ilmu, dan memperkokoh komitmen serta dedikasi kita untuk bekerja lebih baik lagi membangun PD. Semoga PD lebih hebat dan jaya lagi,” demikian disampaikan M Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada ketua panitia pelaksana dan seluruh panitia karena bisa memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan yang baik ini secara maksimal. Gubernur NTB yang terpilih di dua periode itu mengatakan, komunikasi
EDISI MEI 2015
89
KABAR DPD
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Dr Agus Hermanto memberikan materi seminar dalam Rekrutmen Kader, Pelatihan Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat. (foto: mcpd/iwan)
politik itu penting, instrumen yang sangat vital di dalam kehidupan manusia. Di dalam politik, komunikasi sangat dibutuhkan dan perlu untuk diasah. Materi di dalam pelatihan komunikasi ini agar bisa memperkaya dan memperluas serta meningkatkan komunikasi politik dan kualitas kepemimpinan. “Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu mengatakan bahwa kader PD harus berpolitik bersih, cerdas, dan santun. Itu adalah bagian dari komunikasi politik. Beliau juga selalu menyampaikan hal itu dalam setiap kesempatan, karena konflik yang timbul biasanya dikarenakan komunikasi politik tidak berjalan dengan baik,” M Zainul Majdi mengingatkan. M Zainul Majdi mengharapkan, kegiatan ini dapat diikuti dengan baik dan sungguh-sungguh karena narasumber yang akan memberikan materi adalah kader Partai Demokrat yang kiprahnya sudah teruji. “Dengan mengucapkan ‘Bismillah’ acara Pelatihan Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat saya nyatakan dimulai,” ujar peraih gelar doktor dari Universitas Al-Azhar, Kairo itu di akhir sambutannya. Di tempat yang sama, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI dapil NTB HM Syamsul Luthfi SE MSi menegaskan,
90
EDISI MEI 2015
acara ini sangat penting dan fundamental bagi PD agar ke depannya lebih besar lagi. “Saya berharap acara ini dapat diikuti para peserta pelatihan dengan sungguhsungguh dan serius. Sehingga ilmu dan pengetahuan yang disampaikan oleh para narasumber dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya,” ujar HM Syamsul Luthfi. HM Syamsul Luthfi menambahkan, rekrutmen dan kepemimpinan kader sangat penting bagi sebuah partai. Semakin banyak kader yang
Ketua DPD NTB TGB Zainul Majdi diabadikan bersama peserta Rekrutmen Kader, Pelatihan Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat. (foto: mcpd/iwan)
dimiliki partai, maka semakin banyak mesin penggerak partai yang akan menyosialisasikan program partai. Dengan demikian Partai Demokrat tetap eksis dan lebih baik lagi di masa yang akan datang. Ketua Tim Koordinator dari DPP-PD Indri Sulistyowati mengatakan, jumlah rekrutmen kader dan yang mengikuti pelatihan sekitar 200 orang. Acara akan digelar dalam dua hari. Peserta pelatihan terdiri dari unsur DPD NTB dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD seNTB. Pelatihan diisi oleh narasumber dari pengurus DPP-PD dan anggota FPD DPR-RI. Sebelumnya Ketua Panitia acara Rekrutmen Kader DPD-PD NTB Syarif Husain menjelaskan, acara ini
merupakan bagian dari agenda PD di NTB dalam rangka memenangkan Pilkada dan Pemilu 2019. “Mudah-mudahan harapan kita semua menjadi kenyataan. Saya juga mengucapkan selamat datang kepada anggota baru Partai Demokrat yang mengikuti rekrutmen kader; selamat datang di keluarga besar Partai Demokrat. Terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang terlibat, sehingga acara ini berjalan lancar,” ujar Syarif Husain. Materi materi yang disampaikan dalam Pelatihan Komunikasi Politik dan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat DPD dan DPC PD se-NTB hari pertama adalah: 1. Ideologi Partai Demokrat dan Sosialisasi Internal DPP Partai Demokrat oleh Direktur Eksekutif DPP- PD Fadjar Sampurno 2. Sosialisasi DPR-RI, Optimalisasi Kader sebagai Wakil Rakyat serta Peran Strategis Anggota DPRD dalam Mengawal Program Pemerintah oleh Anggota FPD DPR-RI HM Syamsul Luthfi SE MSi 3. Pilkada dan Strategi Pemenangan Partai Demokrat (Jangka Pendek) (Interaktif) oleh Wakil Ketua DPR-RI Dr Agus Hermanto. 4. Sosialisasi DPR-RI, Optimalisasi Kader Sebagai Wakil Rakyat serta Peran Strategis Anggota DPRD dalam Mengawal Program Pemerintah oleh Anggota FPD DPR-RI HM Syamsul Luthfi SE MSi 5. Posisi Partai Demokrat dari Berbagai Aspek dan Teori mengelola Issue (Issue Nasional dan Lokal)-(Interaktif/Latihan) oleh Ketua Departemen Keuangan DPPPD Dr Ikhsan Modjo 6. Strategi Komunikasi Politik dan Pemanfaatan Media Sosial untuk Politisi (Latihan/Praktek) oleh Wakil Sekjen II DPP-PD Drs Ramadhan Pohan MIS. iwan k/dik
KABAR DPD
SBY, Pemimpin Jenius yang Teruji
“S
eluruh kader pemilik hak suara dari Kalimantan Timur (Kaltim) dalam Kongres Partai Demokrat 2015, di Surabaya 11-13 Mei 2015, telah menyepakati apa yang disampaikan oleh Plt Ketua DPD Partai Demokrat (DPD-PD) Kalimantan Timur Pak Syaharie Jaang bahwa kader seKaltim mengharapkan sepenuhnya Pak Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020. Hal ini terutama dikarenakan keberhasilan beliau memimpin negara selama 10 tahun, di dua periode sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan RI (20042009 dan 2009-2014). Kepemimpinan beliau (SBY) sudah terlihat kenyataannya dan terbukti. Masyarakat menilai kepemimpinan SBY ketika menjadi Kepala Negara sangat jenius dan baik sehingga bisa memakmurkan masyarakat Indonesia.” Demikian disampaikan Wakil Ketua I DPD-PD Kaltim James Tuwo SH MBA saat berkunjung ke redaksi majalah demokrat, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta Pusat, Jumat (17/4/2015). James Tuwo memaparkan, keberhasilan kepemimpinan SBY sebagai Kepala Negara (2004-2014) juga diiringi dengan keberhasilannya menyelamatkan Partai Demokrat. Menjelang Pemilu 2014 banyak survei dan pengamat yang menyatakan Partai Demokrat tidak akan lolos ambang batas parlemen karena serangan media massa selama tiga tahun penuh, akibat ulah segelintir oknum yang terlibat kasus korupsi. Bahkan lembaga survei paling optimis pun menyatakan, paling tinggi Demokrat hanya meraih 7 persen suara. Faktanya, di bawah kepemimpinan SBY, Partai Demokrat tetap mampu meraih 10 persen suara dan menduduki posisi empat besar
Wakil Ketua I DPD-PD Kaltim James Tuwo SH MBA. (foto: ist)
di Pemilu Legislatif 2014. Kini dalam peran sebagai partai penyeimbang yang digagas dan diinstruksikan SBY, Demokrat bahkan menjadi partai paling bersinar di perpolitikan nasional. “Sehingga dalam Kongres ketiga Partai Demokrat di Surabaya, nanti, tidak ada lain yang kami pilih, selain figur SBY. SBY harus dipertahankan,” ujar James Tuwo penuh semangat. James Tuwo menekankan, kalau SBY tidak memimpin kembali Partai Demokrat, maka partai moderat ini akan hancur. Sebab hanya SBY yang bisa menyatukan seluruh kader dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada figur lain. James Tuwo juga berharap, setelah SBY terpilih kembali menjadi Ketua Umum 2015-2020 maka SBY bisa membina dan terus memberikan arahan kepada para kader PD, khususnya di Kalimantan Timur. “Sehingga kader Partai Demokrat di Kaltim bisa semakin bersemangat dan
apa pun yang kami jalankan sematamata untuk kebesaran dan kejayaan Partai Demokrat. Saya juuga berharap agar para kader tidak boleh melupakan sejarah bahwa berkat Pak SBY-lah Partai Demokrat bisa besar. Tanpa Pak SBY, Partai Demokrat tidak akan seperti ini,” James Tuwo mengingatkan. Terkait pilkada serentak yang akan dilaksanakan Desember 2015, James menyatakan, saat ini nama Partai Demokrat tengah bersinar di masyarakat. Hal ini dikarenakan UU Pilkada Langsung berawal dari Perppu yang dikeluarkan SBY saat menjadi Kepala Negara. Partai Demokrat juga telah siap mengikuti seluruh pilkada di Kaltim. “Jika para kader mengikuti arahan Pak SBY maka Partai Demokrat pasti bisa memenangi pilkada. Puncaknya, Partai Demokrat akan memenangi kembali Pemilu 2019,” ujar James Tuwo dengan optimistis. iwan/didik
EDISI MEI 2015
91
KABAR DPC
DPC-PD Kab Bogor Gelar PKKPD
D
ewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC-PD) Kabupaten Bogor menggelar Pelatihan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat (PKKPD). Acara yang digelar dua hari (18-19 April 2015) tersebut diselenggarakan di Hotel The Yonan, Cipayung Bogor, Jawa Barat. “Saya bangga dan terharu, karena di tengah kesibukan, Ibu dan Bapak sebagai kader bisa menyempatkan diri mengikuti pelatihan. Inilah kader Partai Demokrat yang patriot dan sejati,” ujar Ketua DPC-PD Kabupaten Bogor Anton Suratto saat memberi sambutan pada acara tersebut, Sabtu (18/4).
Ketua DPC-PD Kab. Bogor Anton Suratto.
Anton Suratto mengingatkan, pada tahun 2008 Partai Demokrat pernah mengadakan PKKPD dan hasilnya partai berlambang bintang segitiga merah putih memenangi Pemilu 2009. “Saat itu perolehan suara Partai Demokrat mencapai 21 persen suara,” kata Anton Suratto yang juga Anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR-RI. Anton meyakini, dengan kembali menggelar PKKPD secara rutin maka Partai Demokrat akan kembali memenangkan Pemilu 2019. Ia berpesan agar para peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik serta menyerap ilmu yang diberikan oleh para narasumber. “Akhir kata selamat mengikuti
92
EDISI MEI 2015
Ketua DPC-PD Kabupaten Bogor Anton Suratto dan Ketua Divisi Diklat dan Kaderisasi DPP-PD Radityo Gambiro foto bersama dengan para peserta PKKPD di Hotel The Yonan, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/4). (foto: mcpd/iwan k)
pelatihan ini dan sukses selalu,” ujar Bendahara FPD DPR-RI tersebut di akhir sambutannya. Di tempat yang sama, Ketua Divisi Diklat dan Kaderisasi DPP-PD Radityo Gambiro menyampaikan, dalam PKKPD akan diberikan beberapa materi tentang kepemimpinan, komunikasi politik, dan strategi pemenangan pemilu. Ini merupakan modal yang sangat bagus untuk disosialisasikan kepada seluruh kader. Ia berharap, PKKPD yang diadakan bisa memenuhi harapan seluruh kader Partai Demokrat agar bisa kembali memenangi Pemilu 2019 dengan capaian seperti pada Pemilu 2009, atau bahkan lebih. Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana, Dede Chandra, menyatakan PKKPD DPC-PD Kab Bogor diikuti sekitar 40 Ketua PAC-PD yang ada di kabupaten Bogor. Ia berharap agar para narasumber memberi pelajaran dan menggembleng para Ketua PAC PD, dengan baik. Sementara bagi para peserta, diharapkan mengikuti PKKPD dengan baik. Sehingga para kader bisa menjadi pejuang Partai Demokrat ke depannya.
Materi Pelatihan Kepemimpinan Kader Partai Demokrat DPC Bogor yaitu: • Partai Demokrat Sebagai Partai Penyeimbang oleh Radityo Gambiro (Ketua Divisi Diklat dan Kaderisasi DPP-PD) • Strategi Komunikasi oleh Radityo Gambiro • Strategi Pemenangan Partai Demokrat oleh Radityo Gambiro • SWOT Analysis oleh Radityo Gambiro • Refleksi Pelatihan hari Pertama dan Kapita Selekta oleh Iwan Rinaldo (Koordinator Divisi Diklat dan Kaderisasi DPP-PD) • Program DPD-PD Jawa Barat oleh Ketua DPD-PD Jabar Iwan Sulanjana • Ideologi dan Visi Misi Partai Demokrat oleh Didik Mukrianto (Sekretaris FPD DPR-RI) • Isu Lokal dan Program Partai Demokrat Kabupaten Bogor oleh Ketua DPC-PD Kab Bogor • Stratregi Partai Demokrat Membangun Bangsa oleh Herman Khaeron (Anggota FPD DPR-RI). iwan/dik
P E R E M P U A N D E M O K R AT
Ibu Ani Yudhoyono Beri Pencerahan Politik pada Perempuan Partai Demokrat
D
alam rangka meningkatkan soliditas serta semangat kebersamaan antar-kader perempuan Partai Demokrat maka Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRRI, Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI), dan Srikandi Demokrat menggelar silaturahmi dan pencerahan politik bersama Ketua Dewan Pembina PIA FPD Ibu Ani Yudhoyono di Pendopo Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 2 April 2015. Dalam sambutannya, Ibu Ani Yudhoyono memberikan apresiasi kepada seluruh Srikandi Demokrat yang telah berjuang bersama-sama membesarkan Partai Demokrat sejak Pemilu 2004. “Atas nama pribadi, saya mengucapkan banyak terima kasih atas
Ketua Dewan Pembina PIA FPD Ibu Ani Yudhoyono saat memberikan pencerahan politik dan bersilaturahmi dengan Anggota PIA FPD DPR-RI, PDRI, dan Srikandi Demokrat di Pendopo Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 2 April 2015. (foto: MCPD/omartara)
perjuangan ibu-ibu sekalian sejak Pemilu 2004, Pemilu 2009, dan Pemilu 2014. Saya senang melihat semangat yang tidak pudar pada ibu-ibu sekalian. Ini merupakan modal,” ujar Ibu Ani Yudhoyono di awal silaturahmi dan pencerahan politik tersebut. Ibu Ani Yudhoyono mengajak kepada para Srikandi Demokrat yang pada Pemilu 2014 lalu belum mendapat kepercayaan rakyat sebagai Anggota DPR-RI maupun DPRD supaya tidak terus larut dalam kesedihan. “Kecewa tidak boleh dipelihara terus menerus, tidak ada gunanya, kita
tidak bisa bangkit. Kita semua bersatu bertekad memperbaikinya. Intropeksi diri, jangan menuding orang lain. Kalau menuding orang lain akan membuat kita lebih buruk karena kita dendam. Karena itu marilah kita bangkit kembali untuk rakyat Indonesia. Maka Insya Allah, kita akan punya semangat,” Ibu Ani Yudhoyono menegaskan, penuh semangat. Ibu Ani Yudhoyono juga menghimbau kepada seluruh Srikandi Demokrat supaya lebih peka dalam mencermati kondisi bangsa dan denyut nadi kehidupan masyarakat khususnya
EDISI MEI 2015
93
P E R E M P U A N D E M O K R AT
Ketua Dewan Pembina PIA FPD Ibu Ani Yudhoyono berfoto bersama para Srikandi Demokrat di Pendopo Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 2 April 2015. (foto: MCPD/ omartara)
melalui media sosial. “Saya berharap ibu-ibu semua mengikuti akun twitter dan akun facebook Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan akun instagram Ibu Ani. Ibu-ibu bisa mengikuti denyut nadi kehidupan masyarakat di situ. Melalui commentcomment yang diposting di akun twitter, dan facebook Pak SBY, khususnya akun instagram saya, ibu-ibu akan melihat kegelisahan, keprihatinan dan kekecewaan atas kondisi bangsa saat ini. Tetapi juga ada comment-comment kerinduan terhadap kepemimpinan Bapak SBY,” Ibu Ani menerangkan. Ibu Ani mengingatkan agar para kader jangan diam saja ketika melihat program-program pro-rakyat seperti Kredit Usaha Rakyat atau Beras Masyarakat Miskin (Raskin) dihilangkan. “Bantulah bapak-bapak di Fraksi Partai Demokrat, bantulah Partai Demokrat melalui sosial media. Saat berkomunikasi di sosial media pakailah bahasa yang santun dan tidak fitnah dan saling memberi komentar yang baik,” ujar Ibu Ani. Ibu Ani mengajak para kader perempuan menggunakan kecerdasan dengan menyuarakan kebenaran; menyatukan kekuatan. Sehingga, jika pada Pemilu 2004, PD meraih 7,5 persen; pada Pemilu 2009 meraih 20 persen; dan pada Pemilu 2014 meraih 10
94
EDISI MEI 2015
persen maka di Pemilu 2019, PD harus berjaya lagi. “Insya Allah Bisa! Kalau kita semua berjuang, bekerja keras, bekerja cerdas, dan kita harus solid. Semua kerja keras itu tidak ada artinya kalau kita tidak
solid. Jika solid, kita akan menjadi kekuatan besar. Solid dan bekerja keras, Insya Allah, kita akan menang di 2019. Demikian pesan Pak SBY,” ujar Ibu Ani di akhir pengarahannya. omar/dik
P E R E M P U A N D E M O K R AT
Lewat Mitra Sehati, Mbak Aliya Ikut Dorong Kemajuan UKM Dapil 7
Kegiatan pengrajin batik papringan di Dapil Jawa Timur VII. (foto: Delli/EBYteam)
S
ebagai Istri Anggota DPR RI (Istri Edhie Baskoro Yudhoyono), Aliya Radjasa Baskoro Yudhoyono, atau lebih di kenal dengan Mbak Aliya ikut memikirkan kemajuan usaha kecil menengah yang ada di daerah pemilihan suaminya (Dapil VII) Jatim meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi. Lewat Organisasi PIA (Persatuan Istri Anggota Dewan) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Pusat (DPR-RI) Mbak Aliya mengapresiasi Usaha kecil menengah tersebut untuk ikut bergabung dalam kegiatan program Mitra Sehati agar lebih meningkat lagi hasil produksinya. Seperti diketahui, Mitra Sehati ini adalah sebuah wadah perkumpulan istri anggota DPR RI Pusat yang mempunyai visi di dalamnya untuk memperkenalkan dan mengembangkan potensi produk hasil karya daerah di Indonesia ke tingkat nasional dan Internasional. Sedangkan misi dari Mitra Sehati ini adalah memperluas jaringan pasar agar semakin di kenal oleh pasar Nasional dan Internasional, melaksanakan program kebersamaan dengan pembinaan yang terarah dalam suatu
program yang eksklusif, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan kewirausahaan demi tercapainya kesuksesan para pelaku usaha pada seluruh daerah Indonesia, serta memberikan bantuan ketrampilan dan modal jejaring untuk diaplikasikan dalam menghadapi persaingan pasar. ”Saya sering ikut suami (Mas Ibas) turun ke Dapil, melihat secara langsung kegiatan usaha kecil menengah (UKM) di Dapil VII, setiap kabupaten memiliki usaha bahkan menjadi unggulan. Melalui Mitra Sehati ini, kami ingin membantu mereka agar bisa berdaya saing dan memajukan produksinya untuk bisa menasional bahkan go Internasional,” jelas Mbak Aliya. Di Kabupaten Magetan, Mitra Sehati melakukan survey ke tempat usaha kecil menengah pada (22/3/15), keempat usaha kecil menengah itu diantaranya, kelompok usaha kecil menengah (UKM) Lebah “Murakapi” di Desa Jabung, Kecamatan Panekan yang diketuai oleh Surat, kelompok usaha pengrajin batik piring sedapur ”Mukti Rahayu” Papringan, Desa Papringan kecamatan Plaosan yang diketuai oleh Umiyati, usaha pembuatan tepung cassava
berbahan dasar ketela di Desa Sunduk, kecamatan Parang yang diketuai oleh Ismail Amrulloh, dan keempat pengrajin Gamelan “Margo Laras”, di Desa Kauman yang diketuai oleh H. Sugiharto, Kecamatan Karangrejo. Keempat kelompok usaha ini telah di survey, dan direncanakan akan masuk dalam program Mitra Sehati. “Sementara empat kelompok dulu untuk wilayah Kabupaten Magetan, nanti akan kami serahkan datanya ke timnya Mbak Aliya, kemudian akan dibahas dalam pertemuan anggota Mitra Sehati,” terang Marfuat, Koordinator Kabupaten Griya Aspirasi EBY Magetan saat mendampingi survey. Program Mitra Sehati ini nanti-nya akan dilakukan pembinaan, pengontrolan dan evaluasi untuk mengetahui perkembangannya,” evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya setelah dilakukan pembinaan dan pelatihan. Masih banyak UKM di Magetan yang produknya jadi produk andalan. Untuk itu tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi UKM yang akan di jadikan anggota Mitra Sehati,” imbuh Lulu, salah satu Tim Survey dari Jakarta. maksum/EBYteam
EDISI MEI 2015
95
KABAR PIA DPR-RI
Peringati Hari Kartini, PIA Gelar Berbagai Acara Lomba untuk Anak-Anak
D
alam rangka memperingati Hari Kartini, Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI yang diketuai oleh Deisti A. Novanto menggelar berbagai acara lomba untuk anak-anak seperti lomba fashion, mewarnai, menggambar dan sebagainya yang melibatkan ratusan putra-putri istri anggota DPR RI di Gedung DPR RI Jakarta, pada Sabtu (11/4) itu. “Ini merupakan salah satu program kami di tahun ini, dalam rangka memperingati hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April mendatang. Kenapa sekarang? Karena pada tanggal itu anggota DPR sudah masuk dalam masa reses, yang artinya kembali ke Dapil untuk menyerap aspirasi ke daerah masing-masing. Oleh karena itu peringatan Hari Kartini dipercepat,� tegas Deisti. Menurut Ketua Panitia acara, Dian Tjatur Sapto Edy, dalam rangkaian acara tersebut terdapat berbagai lomba, yakni lomba menggambar dan mewarnai oleh anak-anak, sementara untuk ibu-ibunya terdapat lomba fashion show dan lomba tumpeng. Acara dilengkapi dengan Bazar berbagai produk serta talkshow yang menampilkan Dr Aisah Dahlan yang kala itu mengambil tema Mengenal dan Memahami Perbedaan Otak Wanita dan Pria.
96
EDISI MEI 2015
Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI yang diketuai oleh Deisti A. Novanto menggelar berbagai acara lomba untuk anak-anak seperti lomba fashion, mewarnai, menggambar dan sebagainya di Gedung DPR RI Jakarta, pada Sabtu (11/4). (foto: EBYTeam)
Deisti sangat mengapresiasi kepanitiaan acara tersebut. Pasalnya, tidak hanya jumlah peserta saja yang membludak, namun pengunjung pun memenuhi tempat acara. Terlebih lagi untuk stand dolanan anak-anak yang menampilkan berbagai macam seperti egrang, taplak gunung atau loncat batu, congklak, ular tangga dan lain sebagainya. Dikatakan, pihaknya sengaja menampilkan dolanan anak-anak jaman dahulu, tak lain adalah untuk memperkenalkan kepada anak-anak
sekarang yang kini lebih mengenal game online dibanding mainan tradisional yang merupakan bagian dari budaya bangsa sendiri. Dengan begitu acara tersebut juga sekaligus untuk melestarikan budaya bangsa. Sementara itu Sekjen DPR RI, Winantuningtyastiti yang pada kesempatan itu didaulat sebagai dewan juri fashion show mengaku cukup kesulitan dalam memberikan penilaian dan menentukan pemenangnya. Pasalnya, meski peserta merupakan isteri dari anggota DPR, namun terlihat bak
KABAR PIA DPR-RI
Lomba tumpeng yang diikuti oleh anggota PIA dalam rangka memperingati Hari Kartini di Gedung DPR RI Jakarta, pada Sabtu (11/4). (foto: EBYTeam)
peragawati professional yang tengah berjalan di atas catwalk. “Ini merupakan pengalaman pertama saya menjadi juri fashion show. Memang tidak mudah memberikan penilaian dan menentukan pemenangnya. Untungnya saya dibantu oleh kedua juri lainnya yang memang ahli dibidangnya, yakni ibu Grace dan Ibu Kristina," ungkap
Winantuningtyastiti. Saat yang mendebarkan pun tiba, hingga kemudian dewan juri menentukan peserta dengan nomer 4 (Lisa Kardinal) terpilih sebagai Juara pertama untuk Kategori Kain Kebaya, disusul dengan peserta nomer 10 dan 8. Sedangkan untuk kategori kain nusantara, peserta nomer 14 menyandang juara pertama,
disusul dengan peserta nomer 12 dan 11 sebagai pemenang kedua dan ketiga. “Sebenarnya disini yang kami utamakan bukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, namun kebersamaan yang sejalan dengan semangat Kartini di masa-masa perjuangan dulu,� pungkas Deisti yang diamini oleh Dian Tjatur. EBYteam
(foto kiri) Lomba pagelaran fashion show dan (foto kanan) lomba mewarnai dan menggambar oleh PIA DPR-RI dalam rangka memperingati Hari Kartini di Gedung DPR RI Jakarta, pada Sabtu (11/4). (foto: EBYTeam)
EDISI MEI 2015
97
Tajuk Demokrat
L
ambang tidak melulu hanya didasarkan pada lukisan atau lencana. Lambang juga bisa didasarkan pada tanggal hari bersejarah. Contoh sebuah lambang yang berasal dari tanggal bersejarah terjadi 9 September 1949 di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur; sangat padu dengan 9 September 2001, di Gedung Graha Pratama, Lantai XI, Jakarta Selatan. Pada 9 September 1949, Susilo Bambang Yudhoyono dilahirkan di Pacitan. Pada 9 September 2001, akte pendirian Partai Demokrat ditandatangani (99 orang) di Jakarta Selatan. Lambang bisa bermakna senyawa atau menjadi satu zat. Demikian halnya kesenyawaan antara Partai Demokrat dengan SB Yudhoyono. Partai Demokrat lahir karena gagasan dan pemikiran SB Yudhoyono bahwa sebuah partai yang demokratis; humanis; dan pluralis harus berdiri kokoh memperjuangkan kesejahteraan bangsa dan negara ini. SB Yudhoyono adalah ruh; jiwa; atau spirit Partai Demokrat. Rangkaian pemikiran SB Yudhoyono mewujud dalam Partai Demokrat. Pemahaman di atas disadari benar oleh mayoritas mutlak kader Partai Demokrat. Sehingga sangat mudah pula untuk memahami, mengapa, saat ini, seluruh kader pemilik hak suara pada Kongres Partai Demokrat, yang segera digelar di Surabaya, 11-13 Mei 2015, mengharapkan dan mendukung agar SB Yudhoyono bersedia kembali memimpin Partai Demokrat periode 2015-2020.
98
EDISI MEI 2015
Logo Partai Demokrat (PD) hasil karya penggagas pendirian PD Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono.
Para kader tentu mengerti SB Yudhoyono adalah sosok yang paling mengenal Partai Demokrat; SB Yudhoyono adalah figur terbaik di Partai Demokrat. SB Yudhoyono, bahkan, telah membuktikan kecakapannya memimpin Negara Republik Indonesia dalam satu dasawarsa (2004-2014). Jangka waktu maksimal yang diperbolehkan konstitusi bagi seseorang untuk menjadi Kepala Negara dan Pemerintahan RI. Kini SB Yudhoyono telah kembali. SB Yudhoyono telah bersedia memimpin Partai Demokrat. SB Yudhoyono siap membawa para kader menuju masa keemasan (yang dalam lima tahun ini) berpuncak di Pemilu 2019. Tentu kesiapan SB Yudhoyono memimpin Partai Demokrat bukan tanpa syarat. Secara terbuka SB Yudhoyono menegaskan, hanya bersedia memimpin Partai Demokrat, jika: Pertama, keinginan agar SB Yudhoyono memimpin Partai Demokrat benar-benar merupakan harapan dan permintaan mayoritas yang kuat dari pimpinan dan kader. Kedua, seluruh kader harus kompak
dan mau bekerja keras menyongsong masa depan. Kedua syarat itu sesungguhnya telah dipenuhi kader Partai Demokrat se-Nusantara. Keinginan agar SB Yudhoyono memimpin Partai Demokrat datang dari seluruh kader pemilik suara di Indonesia. Tentu pula mayoritas mutlak kader: Sabang sampai Merauke; Miangas hingga Pulau Rote telah menyadari: semua kader harus kompak dan bekerja keras untuk meyakinkan bangsa Indonesia bahwa Partai Demokrat adalah partai terbaik bagi bangsa ini. Para kader bahkan meyakini, Partai Demokrat adalah partai terbaik selama negeri ini berdiri. Keinginan kader se-Nusantara agar SB Yudhoyono memimpin Partai Demokrat juga menunjukkan bahwa mayoritas mutlak kader sangat mendukung SB Yudhoyono. Harapan para kader se-Nusantara agar SB Yudhoyono bersedia memimpin Partai Demokrat adalah wujud dari kepatuhan; kesetiaan; ketaatan terhadap sang pemimpin. Wujud keteguhan hati untuk menjadi benteng pelindung bagi sang penggagas pendirian Partai Demokrat. Di jantung hati mayoritas mutlak kader PD pasti tertanam kalimat "Hitam kata Pak SBY, Hitam kata kader PD; Putih kata Pak SBY, Putih kata kader PD. Kader PD selalu solid di belakang Pak SBY." Rangkaian kalimat di atas, mantap terpatri di sanubari karena para kader sesungguhnya menyadari: Susilo Bambang Yudhoyono adalah Partai Demokrat; Partai Demokrat adalah Susilo Bambang Yudhoyono. didik l. pambudi