Majalah Sinergis Edisi 003

Page 1


2

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Sinergis

Rampai Sutra

Media Informasi Edhie Baskoro Yudhoyono

Susunan Redaksi Pemimpin Umum Edhie Baskoro Yudhoyono Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab Bonggas Adhi Chandra Redaktur Pelaksana David Christian Bojoh Editor David Christian Bojoh Abdul Qowi Bastian Koordinator Liputan Daerah Muhamad Mulia Reporter Abdul Qowi Bastian Nurul Titi Marie Fotografer Frend Mashudi Kontributor Daerah Destyan Sujarwoko Hernawan Adipriyana Herry Purnomo Setyo Utomo Fahriansyah Tata Letak dan Desain Grafis Frend Mashudi Sirkulasi dan Distribusi Herry Purnomo Alamat Redaksi Jl. Piere Tendean No. 7 Pucang Sewu Pacitan 63513 Jawa Timur Telp. 0357 - 881993 Fax. 0357 - 881993 Email. info@edhiebaskoro.com

Selaraskan Informasi Pusat dan Daerah

D

ewasa ini, arus informasi yang masuk ke ranah publik meningkat pesat dan terus disebarluaskan silih berganti oleh berbagai media informasi. Di Indonesia, undangundang mengamanatkan informasi yang masuk ke wilayah publik harus mengandung unsur informasi, mendidik dan hiburan. Atas dasar itulah, Sinergis hadir dengan cita-cita membangun masyarakat yang melek informasi, khususnya di Dapil VII Jawa Timur, yang meliputi daerah Magetan, Trenggalek, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo. Sinergis mencoba memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di bidang pembangunan dan berupaya mendorong terciptanya keselarasan pembangunan di segala bidang. Sinergis akan terus berusaha untuk memberikan informasi dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna sehingga pembaca bisa ikut memberikan masukan dan kontrol terhadap pembangunan yang sedang berjalan. Harapannya, Sinergis bisa memberikan informasi yang akurat dan faktual yang bisa menstimuli masyarakat dan pembaca untuk bangkit membangun lingkungan di sekitarnya. Masyarakat berhak mengetahui proses pembangunan yang sedang berjalan bahkan ikut berpartisipasi mengawai proses pembangunan itu sendiri. **

Foto Sampul Edhie baskoro Yudhoyono saat diwawancarai Majalah Tempo di ruang kerjanya di Senayan Jakarta. Foto: Dok. Majalah Tempo

Wartawan dan tim redaksi Sinergis dilengkapi dengan ID card atau kartu pers setiap melakukan kegiatan jurnalistiknya. Nama wartawan dan tim redaksi Sinergis tertera dalam kolom Susunan Redaksi di atas. Dalam melakukan kegiatan jurnalistiknya, wartawan dan tim redaksi Sinergis dilarang memungut/meminta biaya apapun dari/ kepada narasumber. Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

3


Daftar Isi 19 Sorotan

46 Budaya

36 Siaga Bencana

3 Rampai Sutra

Selaraskan Informasi Pusat dan Daerah

5 Rakyat Bicara

Hargai kinerja pemerintah, jangan menghujat

6 Profil EBY Berjuang bersama Rakyat

8 Wakil Rakyat

Pengaduan Online DPR RI Percepat Penyampaian Aspirasi Masyarakat

11 Reaksi 13

Reaksi

A

nggota Komisi I DPR RI asal daerah pemilihan VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengapresiasi kehadiran tokoh nasional pada Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 tentang Pancasila, Rabu (1/6), di Gedung Nusantara IV DPR/MPR, Jakarta. “Saya senang dan puas melihat kehadiran para pemimpin nasional dalam rangka Peringatan Pidato Bung Karno tentang Pancasila”, ujar Ibas, panggilan akrab Edhie Baskoro.

22 Edhie Baskoro Yudhoyono Bantu 28 Ribu Bibit Sayur Anggota Komisi I DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, memberi bantuan berupa 28 ribu bibit sayur kepada warga Pacitan yang secara simbolis diterima oleh para Camat dari 12 Kecamatan, Jumat (27/5), di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan. 4

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Ibas: Upaya Preventif Perlindungan TKI perlu dimaksimalkan

19 Sorotan

Pacitan dan Ponorogo Kembali Raih Adipura

34 Pesona Wisata Dapil VII Jatim Telaga Sarangan

38 Inspirasi

Wawancara Bupati Ponorogo: Adipura Hasil Kerja Keras Semua Pihak’

42 Info DPP

Musda DPD Gorontalo

46 Budaya

Pagelaran Wayang Banjaran Karno

14 Nasional Presiden SBY Canangkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)


Hargai kinerja pemerintah, jangan hanya menghujat..

Rakyat Bicara

S

aya tidak habis pikir, sekarang ini banyak orang tidak pernah menghargai kinerja pemerintah. Saya pernah mengalami pahit manisnya kehidupan mulai dari pemerintahan Soekarno, Soeharto hingga SBY saat ini. Banyak perubahan yang mestinya bisa dijadikan cermin keberhasilan upaya kinerja aparat pemerintah terhadap rakyatnya. Dulu kalau kita mau berobat aja, tidak ada namanya Jamkesmas, Askes, atau bentuk keringanan apapun. Jadi biaya berobat bagi si kaya maupun si miskin tetap sama. Saat ini alhamdulillah, rakyat miskin bisa mendapat keringanan. Ada Jamkesmas buat si miskin, ada bantuan-bantuan lain yang intinya juga untuk membantu masyarakat agar lebih berdaya. Wakil-wakil rakyat kita juga begitu, makin peduli pada masyarakat kecil. Dulu boro-boro wakil rakyat mau turun langsung ke daerah kalau memang tidak ada acara resmi dan kampanye. Saya malu sendiri ketika banyak orang lebih suka menghujat ketimbang bersamasama berupaya membangun bangsa ini. Mbah Yem: (Pedagang sayur di Pasar Arjowinangun, Pacitan)

“Kulo isin mas, katah tiyang seneng nylatu ketimbang bareng-bareng makaryo bangun nuso lan bongso�

aya, mewakili seluruh masyarakat Desa SBapak Kwadungan, sangat berterima kasih atas upaya Edhie Baskoro Yudhoyono yang telah

membantu desa kami mendapatkan program peningkatan infrastruktur pedesaan (PPIP) dari Kementerian Pekerjaan Umum. Dengan kesempatan ini pula, Saya, selaku Kepala Desa Kwadungan, bersama Camat Setyono, akan melaksanakan PPIP di jalan-jalan desa sepanjang 3 km. Saat ini kondisi jalan yang melewati kantor desa dan jalan menuju Puskesmas Kwadungan masih dalam kondisi memprihatinkan dan belum beraspal. Maka dari itu, sekali lagi Saya ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Edhie Baskoro Yudhoyono karena telah membantu kami. Kami berjanji akan menindaklanjuti pelaksanaannya semaksimal mungkin.

Kepala Desa Kwadungan Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

5


Profil EBY

Edhie Baskoro Yudhoyono

Berjuang Bersama Rakyat Kini, sosok pemimpin muda telah menghiasi dunia perpolitikan nasional. Peran mereka cukup signifikan di sejumlah organisasi politik sebagai tokoh sentral. Tak dimungkiri lagi, gagasan mereka akan memegang peranan penting sebagai tokoh pemimpin masa depan bangsa. Sosok Edhie Baskoro Yudhoyono mulai meramaikan pemberitaan media massa nasional saat menoreh prestasi sebagai anggota DPR RI peraih suara terbanyak, yaitu 327.097 suara pada pemilihan anggota legislatif tahun 2009 lalu. Mayoritas masyarakat daerah pemilihan VII Jawa Timur yaitu, Magetan, Trenggalek, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo menitipkan aspirasinya kepada Ibas, sapaan akrabnya. Atas kepercayaan masyarakat dan kesuksesannya itu, ia pun mendapatkan anugerah dari Masyarakat Pemantau Pemilu Persatuan Wartawan Indonesia (Mapilu-PWI) sebagai anggota legislatif peraih suara terbanyak. Sebagai anggota legislatif, Ibas ditempatkan di Komisi I DPR RI yang 6

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, intelijen dan komunikasi informasi. Terpilihnya Ibas sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat di bawah pimpinan Ketua Umum Anas Urbaningrum, kembali diapresiasi berbagai kalangan dan media massa nasional. Sebagai ketua Steering Committee, ia juga dinilai sukses menggelar acara kongres II Partai Demokrat di Bandung dengan adil dan demokratis. Tak hanya itu, tepatnya 25 November 2010 Ibas ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, dan Budaya periode 2010-2015. Meskipun mendapatkan karir yang gemilang, tetap saja sosok yang satu ini terus menjaga kesantunan yang diwarisinya dari keluarga. Tak banyak yang tahu totalitas perhatiannya terhadap masyarakat Dapil VII Jawa Timur. Pada setiap kunjungannya ke wilayah Magetan, Trenggalek, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo, Ibas kerap memberikan bantuan langsung

berupa alat pertanian kepada kelompok tani yang berada di lima wilayah tersebut. Menurutnya, sektor pertanian sebagai sektor unggulan masyarakat Dapil VII Jatim harus terus digerakkan untuk meningkatkan ketahanan nasional. Politisi muda kelahiran Bandung, 24 November 1980 ini menyelesaikan pendidikannya di jurusan Commerce Finance and Electronic Commerce pada tahun 2005 di Curtin University of Technology, Perth, Australia. Kemudian melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. Ibas meraih gelar masternya pada tahun 2007 dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional. Ia lulus dengan disertasi berjudul “Revitalization of Indonesia’s Economy: Attempts to Solve the The Twin-Critical-Economic Problems and To Build Foundation for Future Economic Development�. Harapannya, ilmu yang didapatkan Ibas bisa bermanfaat dan menjadi bekal kepemimpinannya.


Profil EBY

Sekilas Tentang EBY EDHIE BASKORO YUDHOYONO Tanggal Lahir Agama Alamat

Pendidikan 2005 – 2007 1999 – 2005

1996 – 1999

: 24 November 1980 : Islam : Wisma Nusantara 1, Lt. 9, Room 930 - Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10270

Master of Science in International Political Economy, Nanyang Technological University, Singapore Bachelor of Finance and E-Com merce, Curtin University, Perth, Australia SMAN 39 Cijantung, Indonesia

Karir • • • • • • • •

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat periode 2010-2015 Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni, dan Budaya Anggota Komisi I DPR RI periode 2009-2014 Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat Asisten Direksi PT. Gala Pangan Sekretaris Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat dan Olahraga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GMFKKPI) Kepala Pengembangan Industri Derivatif Pertanian KADIN Indonesia

E

dhie Baskoro Yudhoyono lahir di Bandung, 24 November 1980. Beliau adalah putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Ibas, sapaan akrabnya, meraih gelar Bachelor of Finance and E-Commerce tahun 2005 dari Curtin University, Perth, Australia. Ibas kemudian melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, dimana ia meraih gelar masternya pada tahun 2007 dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional. Ia lulus dengan disertasi berjudul “Revitalization of Indonesia’s Economy : Attempts to Solve the The Twin-Critical-Economic Problems and To Build Foundation for Future Economic Development”. Pada tahun 2009, Ibas berkecimpung dalam perpolitikan Indonesia dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Daerah Pemilihan VII Jawa Timur, mewakili 5 daerah; Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi. Ibas terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan April 2009 dengan perolehan suara tertinggi se-Indonesia; 327.097 suara. Sebagai anggota DPR RI, ia ditunjuk sebagai anggota Badan Anggaran dan Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan dan informasi dan komunikasi. Saat ini Ibas aktif sebagai politisi Partai Demokrat, partai yang memenangkan Pemilihan Umum tahun 2009. Karirnya di Partai Demokrat diawali dengan penunjukan sebagai Ketua Departemen Kaderisasi. Setelah Kongres II Partai Demokrat di bulan Mei 2010, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jendral untuk mendampingi Ketua Umum Terpilih Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Penunjukan tersebut menjadikannya sebagai Sekretaris Jendral partai politik termuda di Indonesia. Ia juga menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni, dan Budaya periode 2010-2015.

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

7


Wakil Rakyat DPR RI:

Pengaduan Online Percepat Penyampaian Aspirasi Masyarakat

D

engan meningkatnya kemajuan teknologi, diharapkan lembagalembaga pemerintahan dapat mengadopsi teknologi terbaru agar tidak ketinggalan zaman. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebagai salah satu lembaga tertinggi negara, pun cepat tanggap dalam merespons permintaan publik. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Nining Indra Saleh, mengatakan, tingginya aktivitas kegiatan DPR RI mendorong Sekretariat Jenderal (Setjen) untuk memenuhi tuntutan masyarakat dalam penyerapan aspirasi masyarakat dan pelayanan informasi. Melalui sistem yang baru ini, menurut Nining, anggota Setjen DPR dapat menindaklanjuti pengaduan dan aspirasi yang disampaikan

Layanan sistem aspirasi dan masyarakat lewat dunia maya. masyarakat DPR Selama ini masyarakat mengantar pengaduan pengaduan melalui pos dan diantar dapat diakses melalui situs http:// langsung oleh mereka. Cara pengaduan.dpr.go.id. Untuk bisa konvensional ini dinilai terbentur mengaksesnya, masyarakat terlebih dulu melakukan pendaftaran dengan banyak kendala. ”Masyarakat juga sulit cara mengisi data diri, bisa secara mengetahui status dan tindak perorangan ataupun institusi. Tak hanya bisa diakses lewat lanjut pengaduannya ke DPR, apakah sudah ditindaklanjuti atau internet, aspirasi dan pengaduan belum,” kata Nining memaparkan masyarakat ke DPR juga dapat latar belakang pembuatan sistem disampaikan lewat jalur pesan pengaduan DPR, Senin (23/5). “Dari singkat (SMS center) ke nomor Januari hingga Mei saja terdapat 539 08119443344. “Ini diharapkan dapat surat pengaduan masyarakat kepada memperbanyak media komunikasi masyarakat dengan DPR, sehingga DPR RI,” lanjut Nining. Dengan disusunnya sistem respons dapat dilakukan dalam informasi aspirasi masyarakat, waktu yang tidak terlalu lama,” masyarakat dapat mengirim dan ujarnya. Sedangkan layanan informasi mengetahui status surat pembaca secara online sehingga setjen DPR publik online DPR dapat diakses dapat mengetahui data statistik surat lewat situs http://ppid.dpr.go.id. “Masyarakat bisa mengetahui naskah tersebut.

Ketua DPR RI, Marzuki Alie, dan Sekretaris Jenderal DPR RI, Nining Indra Saleh, meresmikan program pengaduan online untuk memudahkan penyampaian aspirasi masyarakat Sumber foto: dpr.go.id 8

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Wakil Rakyat awal atau draf akademik RUU, laporan hasil kunjungan kerja alatalat kelengkapan DPR, serta agenda persidangan,” ujar Nining. Terkait layanan informasi publik, lanjut Nining, hal tersebut merupakan amanat UU KIP dalam rangka memberikan informasi publik sehingga masyarakat dapat melihat secara online prosesnya, tata cara, status permohonan dan dapat segera direspons oleh pejabat PPID sesuai amanat UU yang berlaku. Terdapat 83 permintaan informasi diantaranya risalah, pembahasan UU, draft awal RUU, DIPA DPR, laporan pertanggung jawaban studi banding, dan agenda persidangan. Pemohon diantaranya mahasiswa, LSM, media massa dan sebagainya. “Kita senantiasa mengedepankan kecepatan dan kesederhanaan penyampaian informasi untuk masyarakat,” jelasnya. Diresmikan Ketua DPR RI Sistem online ini diresmikan langsung oleh Ketua DPR RI, Marzuki Alie. Ia mengatakan, launching website layanan informasi publik, website dan SMS pengaduan merupakan upaya DPR dalam penyempurnaan sistem yang ada. Marzuki menjelaskan, sebelumnya dirinya sudah meminta Nining, selaku Sekjen DPR, agar segera membuat laporan masyarakat sehingga sesuai dengan semangat slogan ‘Masyarakat Mengadu, DPR Merespons’. “Melalui sistem informasi maka aspirasi dapat disampaikan melalui berbagai pintu, bisa melalui surat, datang langsung, SMS maupun dengan website,” jelasnya. Langkah selanjutnya bagi DPR adalah mendorong digalakkannya sosialisasi sistem online tersebut. “Kita dorong DPR dengan sistem yang ada, karena DPR merupakan pilar demokrasi. Maka dari itu harus dipastikan tetap berdiri tegak dan terbangunnya sistem check and balances,” katanya. Di era demokrasi ini, DPR sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari bermacam-macam lapisan masyarakat, termasuk media massa. Oleh karena itu, DPR harus maju mengeluarkan argumentasi yang pintar dan cerdas, meski diperlukan waktu yang tidak sebentar dan komitmen yang kuat. Marzuki menambahkan, petugas layanan informasi publik harus

paham aturan dan UU sehingga dapat memberikan penjelasan yang tepat kepada peminta informasi seperti LSM. Dia menjelaskan hal tersebut merupakan tekad DPR sebagai bentuk representasi dan mendekatkan diri dengan masyarakat. “Ini bukti reformasi yang kita lakukan karena kita sadar dimana titik lemah DPR. Dan ini hanya merupakan bagian kecil dari konsep besar dalam melakukan perubahan bagi DPR,” ujarnya. Website Edhie Baskoro Yudhoyono Jembatani Arus Informasi Pusat dan Daerah Derasnya arus informasi yang mengalir dewasa ini, turut mendorong Edhie Baskoro Yudhoyono meluncurkan website pribadinya. Website yang beralamat di www.edhiebaskoro.com berperan sebagai penyampai informasi aktual dan terdepan seputar kegiatan Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro, dalam kancah perpolitikan nasional. Tidak hanya berisi informasi mengenai kegiatan Ibas, website pribadi Edhie Baskoro Yudhoyono juga menampilkan berita-berita aktivitas parlemen, rapat-rapat komisi I DPR RI, Partai Demokrat, dan juga sekilas perkembangan daerah pemilihan VII Jawa Timur yang meliputi Magetan, Ngawi,

Pacitan, Ponorogo dan Trenggalek. Masyarakat juga bisa mengirimkan aspirasi melalui website dengan mengisi halaman yang tersedia pada menu ‘Kontak EBY’. Selain Edhie Baskoro Yudhoyono, segenap anggota-anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR RI lainnya seperti Ramadhan Pohan (www. ramadhanpohan.com), Jafar Hafsah (www.jafarhafsah.com), Achsanul Qosasi (www.achsanulqosasi.com) dan Nova Riyanti Yusuf (www. novariyantiyusuf.net) diantaranya juga memiliki website pribadi sebagai jembatan informasi untuk melayani masyarakat. Seiring perkembangan teknologi informasi yang memajukan interaksi masyarakat, sudah saatnya para anggota parlemen merambah media online agar komunikasi dengan konstituen, secara khusus, dan masyarakat Indonesia umumnya dapat terjalin lebih mudah dan lancar. Website Ramadhan Pohan, anggota Komisi II DPR RI, bahkan dianugerahi Sertifikat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Website Anggota Parlemen Pertama yang Berisi Mengenai Aktivitas Keparlemenan Setiap Hari”, November 2009 lalu. Berbagai sumber (Abdul Bastian)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

9


Wakil Rakyat

DPR dan Pemerintah Sepakat Lakukan Penyehatan Empat BUMN Strategis Jakarta - DPR RI dan pemerintah sepakat untuk melakukan penyehatan BUMN strategis melalui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Konversi SLA/ RDI dari Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Hal tersebut terungkap dalam Rapat Kerja yang dipimpin Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri negara BUMN Mustafa Abubakar, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Senin (4/7), di Gedung DPR RI, Jakarta. Empat BUMN strategis yang dimaksud adalah PT. Dirgantara Indonesia, PT. PAL Indonesia, PT. PINDAD, dan PT. Merpati Nusantara Airlines. Rincian PMN tersebut antara lain PT. Dirgantara Indonesia (DI) konversi utang (non cash) 2011 sebesar Rp. 1,45 triliun dengan realisasi penyertaan modal sementara 2011 sebesar Rp. 2,38 triliun. Untuk PT. PINDAD terdiri dari PMN cash pada 2012 sebesar Rp. 696,7 miliar dengan bunga pinjaman RDI sebesar Rp. 35,4 miliar dan utang jangka panjang ke pemerintah sebesar Rp. 241,8 miliar. Sedangkan PT. Pal untuk PMN cash APBN-P2011 sebesar Rp. 648,33 miliar dengan PMN cash sebesar Rp. 1,39 triliun pada 2012, dengan konversi utang subsidiary loan sebesar Rp. 462,9 miliar dan PMN cash utang APBN pada 2012 sebesar Rp. 193,37 miliar. Konversi utang rekening dana investasi sebesar Rp. 56,53 miliar dan konversi utang pokok dan denda sebesar Rp. 101,2 miliar. Komisi VI dan pemerintah juga sepakat untuk memberikan PMN kepada PT. Merpati Nusantara Airlines sebesar Rp. 561 miliar yang dimasukkan dalam APBNP 2011 setelah melalui kajian restrukturisasi oleh PT. Perusahaan Pengelola Aset. Menurut Airlangga kebijakan tersebut dilakukan sehubungan dengan penyelesaian permasalahan yang dihadapi berbagai BUMN eks BUMN Industri Strategis yang mengalami kesulitan keuangan dan permodalan dikarenakan berbagai kebijakan masa lalu yang kurang memihak kepada BUMN, sehingga mengalami kesulitan 10

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

dalam mempertahankan operasionalnya sementara dari sisi kepentingan nasional keberadaan BUMN tersebut masih sangat diperlukan. Selanjutnya, Komisi VI meminta kepada pemerintah segera mengevaluasi serta memperkuat jajaran direksi dan komisaris BUMN strategis sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Selain itu pemerintah diminta untuk melanjutkan langkah restrukturisasi dan memastikan berlangsungnya sinergi antar BUMN dengan melakukan pembinaan dan pengawasan secara khusus terhadap penggunaan PMN serta memastikan berjalannya upaya penyehatan lainnya. Adapun rincian dari pemberian PMN dan konversi serta BPYBDS adalah sebagai berikut : 1. PT. DI -Rp. 1,450 triliun konversi hutang (non cash) tahun 2011 -Rp. 2,380 triliun legalisasi penyertaan modal sementara tahun 2011 -Rp. 2,060 triliun PMN cash untuk tahun 2012 2. PT. PAL Indonesia -Rp. 648,33 miliar PMN cash APBNP 2011 -Rp. 1,397 triliun PMN cash tahun 2012 -Rp. 462,9 miliar berupa konversi

hutang SLA -Rp. 193,370 miliar berupa konversi hutang PPA -Rp. 56,530 miliar berupa konversi hutang rekening dana investasi -Rp. 101,200 miliar berupa konversi hutang KITE (pokok dan denda) 3. PT. PINDAD -Rp. 696,7 miliar PMN cash 2012 -Rp. 35,4 miliar APBNP 2011 hutang -Rp. 241,8 miliar berupa hutang jangka panjang ke pemerintah (BPYBDS) 4. PT Merpati Airlines sebesar Rp561 miliar restrukturisasi dan revitalissi yang dimasukkan dalam APBNP 2011 dengan catatat telah melalui kajian restrukturiasai oleh PPA. Berbagai Sumber David Christian


Reaksi Ibas: Upaya Preventif Perlindungan TKI

Perlu Dimaksimalkan

A

nggota komisi I DPR RI, Edhie Baskoro apakah Kemenlu harus bertanggung jawab? Kedubes Yudhoyono, menegaskan perlunya bertanggung jawab, Konjen bertanggung jawab, BNP2TKI memaksimalkan kinerja lembaga bertanggung jawab, Kemenakertrans bertanggung perlindungan TKI sebagai langkah preventif jawab dan sebagainya. Saya tidak ingin menuding atau perlindungan TKI yang bekerja di luar menunjuk hidung lembaga-lembaga tersebut. Saya ingin negeri. Hal ini diungkapkan Ibas, sapaan akrabnya, bicara solusi preventif agar hal ini tidak terulang kembali, menanggapi eksekusi hukuman pancung yang dialami kita bicara sistem untuk melindungi,” jelas Ibas. TKW asal Indonesia, Ruyati binti Sapubi, di Arab Saudi. “Semuanya kita lihat dalam rapat koordinasi, hasilnya Untuk itu, Ibas meminta lembaga terkait untuk apakah Kemenakertrans sendiri sudah memberikan mengevaluasi secara keseluruhan penempatan kerja TKI atensi, apakah BNP2TKI sudah memberikan atensi untuk di sejumlah negara. “Kalau ada tenaga kerja yang sudah solusi-solusi semacam ini. Apakah Kemenlu juga sudah lama, kita harus supervisi, mengecek keberadaannya mendengar atau melihat secara langsung kondisi riil ini selama ini. Bangun komunikasi dengan mereka dan gali terhadap implementasi tersebut,” tutup Ibas. se-detail mungkin apa yang selama ini mereka alami,” terang Ibas saat ditemui di sela-sela rapat kerja Komisi I Berbagai Sumber DPR dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Senin (David Christian) (20/6). Ibas menambahkan, perlindungan terhadap pahlawan devisa juga harus “Kalau ada tenaga menyeluruh. “Bilamana kerja yang sudah ada kemungkinan penganiayaan, kita bisa lama, kita harus berikan saran-saran, supervisi, mengecek bantuan hukum. Bahkan bisa kita minta pindah lokasi keberadaannya selama untuk mencegah sebelum ini. Bangun komunikasi terjadinya kekerasan lebih dengan mereka dan gali lanjut,” jelasnya. Politisi Partai Demokrat se-detail mungkin apa yang menaruh perhatian yang selama ini mereka besar terhadap masalah alami,” terang Ibas saat TKI ini juga mendorong di sela-sela ketegasan Indonesia ditemui sebagai bentuk protes rapat kerja Komisi I DPR terhadap kasus yang dengan Kementerian dialami Ruyati. “Kita harus Luar Negeri upayakan kerja sama yang mendetail tentang tenaga kerja, kemudian diatur secara jelas. Kalau belum jelas, kita hentikan sementara, sampai pembicaraannya rampung, hingga kita bisa siap mengirimkan tenaga kerja kita,” ujar Ibas. Pada kesempatan yang sama, politisi muda ini juga menyampaikan turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa Ruyati. “Ruyati adalah salah satu pahlawan devisa. Sangat sedih sekali dengan apa yang terjadi dari Ruyati,” pungkasnya. Ibas juga mengajak semua pihak untuk fokus mencari solusi permasalahan TKI agar ke depan tidak terulang kembali. “Saya melihatnya ini kasus yang kompleks. Tidak mudah kita hanya menyalahkan, 1 atau 2 pihak, Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

11


Reaksi

Ibas: Partai Demokrat Tindak Tegas Kader yang Terlibat Masalah Hukum Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, berharap kepolisian bertindak tegas dalam menangani kasus yang melibatkan kader Partai Demokrat lainnya, Andi Nurpati. Meski mendapat desakan dari berbagai pihak, Ibas menilai belum saatnya Partai Demokrat mencopot Andi Nurpati dari jabatan Ketua Divisi Komunikasi Publik karena terlibat kasus surat pemalsuan Mahkamah Konstitusi (MK). “Saya melihatnya belum sejauh itu, belum ada suatu tindakan yang perlu kita lakukan terhadap Ibu Andi Nurpati yang selama ini dikaitkan dengan isu atau kasus yang belum jelas,” terang Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, Senin (20/6). Namun, jika Andi Nurpati memang terlibat pemalsuan surat MK, Partai Demokrat akan bersikap tegas. Apabila ada kadernya yang terlibat masalah, akan diserahkan sepenuhnya kepada penegak hukum. “Saya pernah mengatakan di berbagai 12

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

kesempatan sebelumnya, kita menganut azas praduga tak bersalah,” tutur Ibas. “Jadi, sampai kasus itu benar-benar jelas, baru kita ambil langkah. Sebagai kader partai tentunya kita harus dan bisa memberikan bantuan hukum atas kasus-kasus hukum,” sambungnya. Lebih jauh ia menambahkan, kasus yang terjadi di Mahkamah Konstitusi sudah terlampau lama untuk diusut. “Ini kan kasus yang sudah lama. Menurut saya ini tidak bagus jika kita terus berlarut-larut, apalagi terkesan sangat politis,” lanjut Ibas, yang juga anggota Komisi I DPR RI ini. “Kalau sudah selesai, ya kita tutup cerita. Jangan sampai ini terus digulirkan, sehingga tidak baik terhadap Partai Demokrat dan kepada individu yang bersangkutan,” pungkas Ibas. Berbagai Sumber (Abdul Bastian)


Reaksi Hari Lahir Pancasila

Ibas Apresiasi Kehadiran Tokoh Nasional A

nggota Komisi I DPR RI asal daerah pemilihan VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengapresiasi kehadiran tokoh nasional pada Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 tentang Pancasila, Rabu (1/6), di Gedung Nusantara IV DPR/MPR, Jakarta. “Saya senang dan puas melihat kehadiran para pemimpin nasional dalam rangka Peringatan Pidato Bung Karno tentang Pancasila”, ujar Ibas, panggilan akrab Edhie Baskoro. Ibas menyambut positif acara tersebut, sebab rangkaian pidato kebangsaan oleh tokoh-tokoh nasional dinilainya mampu menyatukan dan mempererat hubungan para pemimpin bangsa. Menurutnya, kehadiran Pancasila harus terus

diterapkan dalam kehidupan berbangsa, apalagi ketika nilai-nilai tersebut mulai terkikis. “Sebagai living ideology, Pancasila sepatutnya tidak tergoyahkan,” tegas Ibas. “Dewasa ini, maraknya nuansa degradasi tentang pemahaman Pancasila itu harus dijadikan introspeksi bersama. Pemahaman Pancasila sebagai pemersatu bangsa, harus selaras dengan pengamalan butir-butirnya dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya. Namun demikian, Ibas menambahkan konsensus bukan saja terlihat dari banyaknya pemimpin dan tokoh yang hadir. Tapi dapat diindikasikan dari hasil survei yang kredibel. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) akhir Mei lalu tentang bagaimana masyarakat Indonesia memandang Pancasila patut dijadikan panutan untuk mempertahankan dan peningkatan edukasi pemahaman ideologi Pancasila. Sebelumnya BPS menemukan dalam surveinya, publik masih membutuhkan Pancasila. Dari 12.000 responden yang ditanya, 79,26 persen menyatakan Pancasila penting dipertahankan. Sementara 89 persen masyarakat berpendapat permasalahan bangsa disebabkan kurangnya pemahaman nilai-nilai Pancasila. Lebih lanjut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini menambahkan, baik Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi ataupun orde-orde lainnya di masa depan tidak akan mampu mengganti peran Pancasila sebagai way of life. Pancasila, menurut Ibas, sudah seharusnya menjadi pedoman hidup menuju Indonesia yang lebih bermartabat, berkarakter, dan sejahtera. Harian Jurnal Nasional, 3 Juni 2011. (Abdul Bastian)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

13


Nasional

Presiden SBY Canangkan

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan dalam peluncuran MP3EI. Sumber foto: presidenri.go.id

P

residen Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wakil Presiden Boediono, di Jakarta, Jumat (27/5), menghadiri peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Masterplan ini mencakup 22 aktivitas ekonomi utama Indonesia dan merupakan adaptasi serta integrasi dari RPJPN 2002-2025. Setelah peluncuran, akan segera dibentuk tim pelaksana yang langsung diketuai oleh Presiden SBY. Tim ini bernama Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI). Peluncuran MP3EI juga diwarnai dengan dimulainya proyek-proyek groundbreaking yang pencanangannya dilakukan di 6 koridor ekonomi Indonesia yang akan dipusatkan pada 4 lokasi dengan 17 proyek. Yaitu, Kabupaten Sei Mangku (Sumatera Utara), Kabupaten Cilegon (Banten), Kabupaten Lombok Timur (NTB), dan Kabupaten Timika (Papua). Total dana untuk 17 proyek ini adalah Rp. 190 triliun, bermuara dari berbagai sumber diantaranya APBN, investasi langsung, swasta, dan BUMN. Seperti diketahui, 6 koridor ekonomi tersebut antara lain adalah koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, BaliNTT dan Papua-Maluku. Koridor pertama yakni Sumatera, akan dijadikan pusat produksi serta pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. Fokus industrinya terkait dengan minyak kelapa sawit (crude palm oil), karet, dan batu bara. Kedua, koridor Jawa akan dijadikan pendorong industri dan jasa nasional. Fokus sektornya adalah produk makanan, tekstil, dan industri alat angkut. Ketiga, koridor Kalimantan, akan menjadi pusat produksi serta pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional. Fokus sektornya adalah migas, minyak kelapa sawit, dan batu bara. Keempat, koridor Sulawesi, diimpikan menjadi pusat produksi serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan nasional. Fokus sektornya adalah tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan pertambangan nikel. Kelima, koridor Bali-NTT, yang diharapkan menjadi pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional. Fokus sektornya adalah pariwisata, pertanian, dan peternakan. Keenam, koridor Papua-Maluku, akan dijadikan pusat pengolahan sumber daya alam yang melimpah. Fokus 14

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

sektornya adalah pertambangan, terutama emas, pertanian, dan perkebunan. Dalam laporannya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, peluncuran MP3EI didasarkan pada arahan Presiden SBY yang menginginkan dan menekankan pentingnya percepatan dan perluasan ekonomi di tanah air. Arahan-arahan tersebut disampaikan SBY pada berbagai retreat yang telah dilaksanakan di waktu lalu. “Presiden menekankan dua hal, yaitu pentingnya mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di tanah air secara berkesinambungan, dan perlunya menghilangkan hambatan pembangunan (debottlenecking) yang dapat mengganggu kepastian berusaha,” Hatta menjelaskan. Sementara itu, dalam laporannya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, mengatakan, peluncuran MP3EI tidak dimaksudkan untuk mengganti rencana pembangunan yang telah ada, melainkan akan berintegrasi dengan dokumen yang ada. Penyusunan MP3EI juga dilakukan dengan pendekatan not business as usual. “Pembangunan ekonomi tidak hanya tergantung pada pemerintah tapi juga sektor usaha, swasta, dan masyarakat,” kata Armida. Dalam sambutannya, Presiden SBY menyatakan, akan dimulainya pelaksanaan pembangunan 17 proyek tertentu di 6 koridor merupakan bukti bahwa MP3EI “adalah bukti dan implementasi percepatan dan perluasan pembangunan yang tentu saja akan mencapai tujuan dan sasaran pembangunan,” ujar SBY. Kepala Negara juga menjelaskan, master plan (rencana induk) diperlukan agar arah, kebijakan, dan strategi jelas adanya. “Ingat, yang kita bangun adalah berjangka panjang mencakup ekonomi yang besar, mustahil tanpa master plan,” kata Presiden. Selain itu, percepatan dan perluasan ekonomi nasional perlu dilakukan agar ekonomi nasional tumbuh kuat di seluruh tanah air. Menurut Presiden, percepatan dan perluasan pembangunan bukan tujuan akhir. Itu merupakan means and ways, tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berbagai sumber (Abdul Bastian)


W

Nasional

akil Presiden RI Boediono menegaskan pentingnya penyediaan pangan yang cukup bagi rakyat guna menjaga stabilitas negara, serta sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani maupun nelayan. Hal itu disampaikan Wapres Boediono saat membuka Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIII di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (18/6). Menurut Boediono, berbagai infrastruktur pertanian, terutama untuk pertanian pangan, harus dipercepat pembangunannya. Jaringan irigrasi, jalan-jalan produksi harus dipercepat pembangunannya. “Pembangunan infrastruktur utama adalah tugas Pemerintah Pusat dan Daerah. Tetapi pada tingkat operasional mikro, ini juga menjadi tugas masyarakat, desa, kelompok tani dan bahkan masing-masing petani,” ujarnya. Ia menambahkan, pemerintah juga terus membuka kesempatan kepada pihak swasta untuk turut menyediakan infrastruktur pertanian, karena dana pemerintah tidak mencukupi. Keikutsertaan swasta dalam membangun infrastruktur pertanian akan diikuti dengan kemudahankemudahan sebagai langkah percepatan pembangunan untuk petani dan nelayan. Terkait keamanan pangan, Boediono menjelaskan peningkatan produksi juga harus menyatu dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Program-program peningkatan pangan menurutnya tidak bisa lepas dari upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan nelayan, termasuk berbagai upaya pemenuhan kebutuhan di bidang kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Boediono berharap agar lewat Penas KTNA XIII yang merupakan ajang pertemuan petani/nelayan seIndonesia bisa melahirkan solusi dan

teknologi untuk menghadapi tantangan global. “Tantangan tersebut yaitu bagaimana kita dapat menyediakan pangan yang cukup bagi rakyat,” ujarnya. Menurut Wapres, kekurangan bahan pangan akan berakibat kurang baik bagi suatu negara, di antaranya yaitu harga tak stabil yang dapat menyulitkan produsen dan pemerintah. Bahkan kekurangan pangan bisa mengganggu kestabilan politik dan kemanan. “Maka ketersediaan pangan harus aman. Ketahanan pangan ini tak bisa dianggap mainmain,” tegasnya. Untuk itu, lanjut Boediono, sudah menjadi tugas pemerintah pusat maupun daerah agar meningkatkan ketahanan pangan dengan menggenjot produktivitas usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Acara pembukaan Penas KTNA XIII tersebut dihadiri Menteri Pertanian RI Suswono, Menteri kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua KTNA Nasional Winarno Tohir, Gubernur Kaltim H Awang faroek Ishak, Bupati Kukar Rita Widyasari, Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tan Aspan, serta para undangan lainnya. Pembukaan Penas KTNA XIII yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wapres Boediono ini dimeriahkan pula dengan tari massal bertajuk “Alam Bertuah di Benua Etam”. Tarian yang melibatkan 500 penari ini menggambarkan kekayaan alam dan budaya Kutai. wapresri.go.id (David Christian)

Pemerintah Terus Dorong Peningkatan Produksi Pangan

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

15


Nasional

Penghematan Anggaran Kementerian dan Lembaga Capai Rp. 17 Triliun

K

eseriusan pemerintah mengalokasikan anggaran secara efisien membuahkan hasil. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penghematan anggaran dari Kementerian dan Lembaga (K/L) pada 2011 mencapai Rp. 17 triliun dari target sebesar Rp. 20 triliun. “Rencana penghematan pelaksanaannya di K/L bisa lebih cepat dilaksanakan dan jumlahnya telah meningkat jadi Rp. 17 triliun,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/6). Menkeu menjelaskan anggaran yang berhasil dihemat itu diharapkan dapat digunakan untuk percepatan berbagai program prioritas, seperti menjaga ketahanan pangan dan subsidi energi. “Secara umum mengenai pergerakan penghematan cukup baik tinggal meyakinkan K/L untuk sanggup menjalankan program prioritas dengan menggunakan dana 16

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

hasil penghematan itu. Kita tetap memperhatikan BBM bersubsidi dan juga risiko fiskal dari subsidi listrik,” ujarnya. Dirjen Anggaran Herry Purnomo menambahkan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) 7/2011, K/L diharuskan melakukan upaya penghematan untuk percepatan target rencana kerja pemerintah, peningkatan sarana infrastruktur, dan pelaksanaan program kluster IV. Namun, ada beberapa anggaran yang tidak boleh dipotong untuk dihemat, seperti anggaran pendidikan, anggaran pemenuhan proyek multi years, serta anggaran belanja operasional termasuk pinjaman luar negeri. “Yang dipotong adalah anggaran yang tidak menganggu kinerja, seperti biaya perjalanan, seminar serta biaya segala macam yang sifatnya tidak mendukung pencapaian target secara optimal,”

ujar Herry. Sebagai informasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan Inpres dan Peraturan Presiden yang mengatur penghematan anggaran negara di seluruh pemerintahan mulai 2011. Presiden juga mengatakan telah membentuk tim evaluasi untuk meneliti seluruh pos anggaran yang bisa dihemat pemerintah pusat dan daerah. Penghematan anggaran bagi seluruh Kementerian/Lembaga ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi efisiensi penggunaan anggaran negara sehingga penghematan tersebut dapat dialokasikan untuk percepatan rencana kerja pemerintah. Antara


Nasional

Eksekusi Mati TKI di Arab Saudi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beserta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, memberikan keterangan pers terkait Ruyati dan moratorium TKI di kantor Presiden, Kamis (23/6). (presidenri.go.id)

P

Presiden SBY Layangkan Surat Protes Keras

residen Susilo Bambang Yudhoyono telah menyiapkan surat kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud. Surat tersebut berisi protes keras atas eksekusi hukuman mati terhadap Ruyati binti Satubi (54), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bekasi, Jawa Barat, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia terlebih dahulu. “Saya menyatakan protes keras kepada pemerintah Arab Saudi atas eksekusi yang dilakukan kepada saudari Ruyati yang melanggar kelaziman tata karma internasional, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia,” Presiden SBY menegaskan hal ini dalam bagian lain keterangan persnya di kantor Presiden, Kamis (23/6). Pada kesempatan ini, Presiden juga menginstruksikan upaya membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani kasus TKI dan melakukan pembelaan kepada mereka yang terancam hukuman mati. “Saya pandang perlu untuk dibentuk satuan tugas khusus supaya lebih fokus menangani masalah itu,” kata SBY. Kepada semua warga negara Indonesia (WNI) atau TKI yang ada di luar negeri, Presiden meminta mereka memahami sistem dan pranata hukum, termasuk adat istiadat serta budaya yang berlaku di negara tersebut. “Sebagaimana saya minta warga negara lain di Indonesia

untuk wajib pula memahami dan mematuhi tata praktik sistem hukum di negara kita,” tambah SBY. SBY juga menegaskan bahwa selaku Presiden, ia sering menerima permohonan langsung atau tidak langsung, tertulis atau tidak tertulis, pengampunan terhadap warga negara lain yang tersangkut kasus hukum di Indonesia. Presiden dengan tegas menolaknya. “Jawaban saya, supremasi hukum di atas segalanya. Hampir semua permintaan pengampunan hukuman mati itu saya tolak,” tegas Presiden. “Ini demi keadilan. Kalau ada kejahatan sangat berat saudara kita diberi hukuman mati, mengapa warga negara lain lantas diberikan pengampunan? Ini berlaku di semua negara,” jelasnya. Menteri Luar Negeri Jelaskan Kronologi Kasus Ruyati Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa, menjelaskan kronologi kasus Ruyati dan proses hukumnya serta upaya pemerintah Indonesia. “Sejak diterimanya laporan terkait Ruyati pada Februari 2010, pemerintah juga telah berupaya meminta pengampunan dari pihak keluarga korban, namun tidak diberikan. Ketika proses permintaan pengampunan masih berlangsung, pemerintah Arab Saudi tanpa pemberitahuan sebelumnya Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

17


Nasional ke pemerintah Indonesia langsung menghukum mati Ruyati,” tegas Marty dalam keterangan pers setelah Presiden SBY di kantor Presiden, Jakarta. Seperti diketahui, pada Januari 2010, Ruyati dituduh membunuh ibu majikannya bernama Khairiya Hamid Mujallid dengan alat pemotong daging. Pada Mei 2010, Ruyati diadili pertama kali dan diancam hukuman qishas, yakni hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, misalnya hukuman bagi pembunuh adalah hukuman mati jika tidak ada pengampunan dari keluarga korban. Setahun kemudian, majelis hakim di Mekkah memvonis hukuman pancung, yang eksekusinya dijalankan pada 18 Juni 2011 lalu. Menurut Marty, di dalam persidangan, Ruyati secara gamblang mengakui perbuatannya membunuh ibu majikannya. Sesuai dengan hukum syariah Islam yang diterapkan Arab Saudi, maka Ruyati dinyatakan telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) khusus, yaitu menghilangkan nyawa orang lain dengan ancaman terberat hukuman mati. “Kecuali jika mendapatkan ampunan dari pihak keluarga atau ahli waris. Bahkan Raja tidak memiliki wewenang untuk memberikan maaf karena maaf hanya bisa diberikan oleh keluarga korban,” tambah Marty.

sistem secara online, reformasi asuransi, kartu tanda kerja di luar negeri, dan call center gratis selama 24 jam untuk pengaduan. Upaya pembentukan tim terpadu oleh Presiden SBY, menurut Muhaimin, merupakan langkah konkret dari pemerintah sebagai upaya perlindungan TKI dan WNI di luar negeri. Tim terpadu yang diketuai Menakertrans ini memiliki misi khusus menghentikan pekerja sektor domestik dan menggantinya dengan sektor formal melalui pelatihan dan penciptaan lapangan kerja dan transmigrasi. Dengan pemerintah Arab Saudi, lanjut Muhaimin, pemerintah juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) jaminan sosial asuransi TKI melalui Joint Working Group. ”Sementara itu, terhadap TKI ilegal, pemerintah telah memulangkan 7 ribu lebih TKI disamping pemulangan rutin yang dilakukan. Periode kali ini adalah periode lintas sektoral yang terbaik. Kita telah menyelesaikan dan berupaya mendorong agar para TKI diberi hak-hak kepada keluarga, asuransi, dan gaji yang tak dibayar, dan berbagai kewajiban lain telah diberikan kepada keluarganya,”ujar Muhaimin.

Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi

Dengan diputuskannya kebijakan moratorium pengiriman (TKI) ke Arab Saudi, maka pemerintah mempunyai tugas baru untuk semakin memperluas lapangan pekerjaan di tanah air. Presiden SBY menekankan hal ini ketika membuka sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, keesokan harinya, Jumat (24/6). “Dampak dari kebijakan moratorium adalah kita harus menciptakan lapangan kerja yang lebih luas,” tegas SBY. Ke depannya, Presiden berharap jumlah TKI di luar negeri yang bekerja di sektor domestik akan berkurang seiring dengan diperluasnya peluang dan lapangan kerja di tanah air. “Kita ingin ke depan para domestic workers dapat susut jumlahnya. Boleh bekerja di luar negeri tapi jangan di sektor domestik,” SBY menegaskan. “Menuju ke sana, mari kita berikan peluang untuk bekerja di dalam negeri,” tambahnya. Oleh karena itu, pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang semua upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas harus kita lakukan. Sesuai kebijakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), diharapkan gelombang pertama program MP3EI sudah bisa dilakukan. “Saya ingin dari master plan kita bisa lakukan gelombang pertama, yaitu pembangunan infrastruktur yang berkorelasi dengan tenaga kerja,” kata SBY. Selain itu, Kepala Negara juga meminta agar sektor lain, seperti manufaktur, perkebunan, dan usaha kecil dan menengah (UKM) juga harus diutamakan guna memperluas lapangan kerja. “Jangan biarkan ada hambatan. Dengan demikian kebijakan kita dalam menetapkan moratorium ada solusinya,” seru SBY.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk melaksanakan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi yang berlaku efektif mulai 1 Agustus 2011 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Moratorium akan dihentikan jika sudah ada kesepakatan dalam bentuk pranata perjanjian kerjasama antara Indonesia dan Arab Saudi yang menjamin perlindungan, pemberian hak-hak, dan sebagainya yang diperlukan oleh para TKI. Berdasarkan pengalaman penanggulangan TKI di Malaysia dan Yordania, Indonesia sesungguhnya telah memberlakukan soft moratorium sejak awal Januari 2011 di Arab Saudi. Soft moratorium ini meliputi regulasi dan sosialisasi pengendalian pekerjaan atau job order secara ekstra ketat. “Regulasi job order dalam rangka izin tenaga kerja untuk menyertakan Surat Keterangan Berkelakukan Baik (SKKB) dari kepolisian, serta gaji minimum 11 ribu Saudi Riyal,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, dalam keterangan persnya setelah Menlu Marty Natalegawa di kantor Presiden, Jakarta. Pemerintah juga akan melakukan pengawasan rekrutmen calon TKI di dalam negeri, mulai dari basis perekrutan hingga ke titik keberangkatan. “Sosialisasi soft moratorium ini akan terus-menerus dilakukan agar tenaga kerja tersebut benar-benar menyiapkan diri. Langkah soft moratorium ini telah memperlihatkan dampak positif dengan menurunnya jumlah permintaan dari 1000 permintaan menjadi 5 permintaan sejak Januari hingga Juni 2011,” jelas Muhaimin. Selain pengetatan job order, pemerintah juga melakukan pembinaan kepada lembaga-lembaga pengiriman TKI. Mereka wajib memberikan pelatihan minimum 200 jam kepada calon TKI sebagai upaya untuk penyempurnaan kualitas latihan. Selain itu, juga dilakukan penyempurnaan 18

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Membuka Lapangan Kerja Domestik

Berbagai sumber (Abdul Bastian)


Sorotan

Masyarakat antusias menyaksikan Piala Adipura diarak menyusuri jalan-jalan protokol di Kabupaten Pacitan dan mendapat sambutan meriah dari seluruh lapisan masyarakat (sumber foto: EBY Team)

Kabupaten Pacitan dan Ponorogo Kembali Raih Penghargaan Adipura

Pasukan Kuning, tulang punggung Pemkab Ponorogo, sebelum pemberangkatan kirab Piala Adipura tahun 2011 (sumber foto: Muh. Nurcholis) Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

19


Sorotan

Bupati Pacitan Indartato menerima penghargaan Adipura dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Dok. Pemkab Pacitan

K

abupaten Pacitan dan Ponorogo kembali meraih penghargaan Adipura untuk keempat kalinya. Supremasi tertinggi bidang kebersihan tersebut diberikan pemerintah pusat atas upaya kedua kabupaten menciptakan kawasan bersih dengan pengelolaan sampah yang baik. Seperti penilaian tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Pemerintah Kabupaten Pacitan dan Ponorogo memperoleh penghargaan dengan klasifikasi kota kecil. Penghargaan Adipura diberikan kepada para Bupati atau Walikota yang telah berhasil mengantar kotanya menjadi bersih dan teduh (clean and green city) dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. Pada tahun ini, 63 kabupaten dan kota berhasil menyandang Anugerah Adipura. Pada tahun lalu peraih Anugerah Adipura adalah 140 kabupaten dan kota. Penurunan jumlah peraih, bukan dikarenakan kebersihan kabupaten/kota menurun, namun karena Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meningkatkan kriteria dan mekanisme evaluasinya. Penghargaan bergengsi tersebut telah diserahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bupati Pacitan, Indartato, dan Bupati Ponorogo, H. Amin SH, bersama daerah-daerah lain dalam peringatan Hari Lingkungan Sedunia, di Jakarta (7/6). 20

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Pacitan Targetkan Adipura Kencana 2012 Dengan diraihnya Adipura untuk keempat kalinya, Kabupaten Pacitan tinggal menyisakan satu langkah lagi menuju kompetisi yang lebih tinggi, yakni Adipura Kencana. “Kita berharap peran aktif semua pihak untuk menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing agar supremasi Adipura Kencana bisa kita raih,” Kata Bupati Pacitan, Indartato. Keberhasilan Pacitan memboyong Anugerah Adipura untuk kali keempat disambut suka cita masyarakat. Penghargaan tertinggi bidang kebersihan itu langsung diarak menyusuri Kota Pacitan. Menurut Sekretaris Daerah Pemkab Pacitan, Mulyono, prosesi arak-arakan kali ini agak berbeda dengan tahuntahun sebelumnya. Jika selama ini bupati yang membawa sendiri piala mulai dari perbatasan barat hingga ke pendopo, kali ini Adipura akan dibawa secara estafet oleh camat dan kepala desa yang dilewati. Setibanya di alun-alun Piala Adipura lalu dibawa pasukan kuning, sebutan bagi penjaga kebersihan, untuk selanjutnya diserahkan kepada Bupati. Piala Adipura ini diarak mulai dari perbatasan Kabupaten Pacitan dengan Jawa Tengah, tepatnya di

Kecamatan Donorojo. Bupati Indartato yang membawa Piala Adipura langsung memberikan kepada Camat Donorojo, dan akan bergulir di tiap kecamatan yang dilalui kirab hingga tiba di pendopo kabupaten. Saat berada di Kota Pacitan, secara khusus Piala Adipura diarak keliling melalui desa-desa dan mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang melihat langsung di pinggir jalan.


Sorotan “Saya mewakili pemerintah daerah menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Pacitan, terlebih kepada jajaran pasukan kuning atau petugas kebersihan. Prestasi ini merupakan buah kerja keras seluruh komponen masyarakat,” kata Indartato dalam ucapan terima kasihnya. Bupati berharap penghargaan Adipura ini mampu meningkatkan motivasi agar dapat mencapai tujuan yang lebih baik. “Mempertahankan itu lebih sulit. Semoga prestasi ini dapat berlanjut di tahun mendatang,” jelas Indartato. Pada kesempatan terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan, Joni Maryono, menyatakan, pencapaian ini merupakan dorongan semangat untuk meningkatkan kebersihan di Pacitan. Intinya, kata Joni, peran serta masyarakat dapat terus ditingkatkan dalam menjaga kebersihan dan memanfaatkan sampah agar tidak menumpuk di pembuangan. Hal itu pula yang menjadi poin penting penilaian Adipura, yakni memperkecil penggunaan sampah, terutama limbah rumah tangga yang tidak bisa didaur ulang. Untuk mendapat anugerah tertinggi bidang kebersihan tahun ini, lanjut Joni, lebih berat dibanding tahun sebelumnya mengingat peningkatan kriteria evaluasi dari KLH.

“Tujuan peningkatan kriteria dan mekanisme evaluasi Adipura adalah untuk mengurangi disparitas antara hasil evaluasi KLH dengan persepsi masyarakat serta lebih mendekatkan pada kondisi ideal kota yang bersih dan teduh,” terang Joni.

Bupati Amin Persembahkan Adipura untuk Masyarakat Ponorogo Sementara itu di Ponorogo, Bupati Amin, yang belum genap setahun menjabat sebagai Bupati bersama Wakil Bupati Hj. Yuni Widyaningsih, berhasil mempersembahkan kado indah bagi warga Ponorogo. Piala Adipura pun bisa kembali hadir di Bumi Reog selama empat kali berturut-turut. ”Penghargaan yang saya dapatkan hari ini, bukan untuk diri pribadi. Semuanya didapatkan karena peran serta seluruh masyarakat Ponorogo. Penghargaan ini untuk rakyat Ponorogo,” seru Bupati Amin. Seperti diketahui, Anugerah Adipura yang berhasil dicapai Kabupaten Ponorogo merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada kota atas

kinerja melestarikan lingkungan dan menjaga kebersihan. Ada beberapa indikator yang menjadi bahan penilaian dewan juri. Kabupaten Ponorogo sukses meraih nilai cukup tinggi dalam kebersihan taman kota dan fasilitas umum lain seperti pasar, terminal dan alun-alun. Meski berhasil menjadi juara dan menyisihkan puluhan kabupaten lain di Jawa Timur, Bupati Amin menegaskan, bahwa Anugerah Adipura kali ini bukan akhir dari segalanya. Kesuksesan kali ini akan terus menjadi tantangan Pemkab Ponorogo dan seluruh warga untuk tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Selain itu, penghargaan Adipura harus memiliki dampak terhadap peningkatan derajat kesehatan hidup masyarakat. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga, instansiinstansi terkait, dan jajaran Pemkab setelah bahu membahu membuat gerakan bersih sungai, saluran pembuangan air dan taman kota, sehingga sukses menggapai Adipura yang keempat. “Mudah-mudahan di tahun 2012, Ponorogo bisa mendapat Adipura Kencana,” harapnya. (Hernawan Priyana, Muh. Nurcholis, Abdul Bastian)

Piala Adipura diarak menyusuri Jalan-jalan protokol di Kabupaten Ponorogo dengan kendaraan hias. Foto: Nurcholis

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

21


Kilas Dapil VII Pacitan

Ketua Tim EBY memberi bantuan kepada warga Pacitan di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan. Sumber foto: EBY Team

Edhie Baskoro Yudhoyono Bantu 28 Ribu Bibit Sayur

A

nggota Komisi I DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, memberi bantuan berupa 28 ribu bibit sayur kepada warga Pacitan yang secara simbolis diterima oleh para Camat dari 12 Kecamatan, Jumat (27/5), di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan/ Kabupaten Pacitan. Dalam pemberian bibit sayuran, Edhie Baskoro berhalangan hadir dan diwakili oleh staff ahli sekaligus Ketua Tim EBY, Bonggas Adhi Chandra. “Kalau semua masyarakat menanam sendiri kebutuhannya seperti sayur mayur, hal itu dapat mengurangi pengeluaran sehari-hari. Selain itu, juga untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian,» tutur Bonggas saat penyerahan bantuan. Dalam kesempatan yang 22

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

sama juga diresmikan program rumah pangan lestari. Wakil Bupati Pacitan, Prayitno, mengatakan tujuan dari pengembangan rumah pangan adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, mengembangkan ekonomi produktif, dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat. “Rumah pangan merupakan salah satu konsep pemanfaatan lahan pekarangan baik di pedesaan maupun perkotaan untuk mendukung ketahanan pangan dengan memberdayakan potensi pangan lokal,” kata Wabup Prayitno. Dalam rumah pangan, pekarangan dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya tanaman pangan, buah dan sayuran. Hal senada juga diungkapkan

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pacitan, Pamuji. Menurutnya, program rumah pangan lestari merupakan sebuah terobosan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri baik secara energi maupun gizi. Muara dari program rumah pangan tertuju pada pertumbuhan penduduk yang sehat. Selain itu, para petani juga bisa mendapatkan pengetahuan lebih lanjut menyangkut pentingnya kemandirian pangan rumah tangga berbasis pekarangan. (Hernawan Priyana)


Kilas Dapil VII Pacitan

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat memupuk budaya menanam pohon. Sumber foto: EBY Team

Menteri Kehutanan Apresiasi Hutan Rakyat

Siap Kembangkan Bibit dan Tanggulangi Kerusakan

M

enteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengapresiasi respons masyarakat Desa Belah, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, dalam mengembangkan hutan rakyat. Dalam kunjungan kerja ke kabupaten yang 70 persen merupakan hutan rakyat (10/6), Menhut pun langsung mengabulkan permohonan bantuan ternak sapi dan kambing bagi petani hutan. Lahan Donorojo yang sebagian berkontur batu cadas membuat tanaman tidak mudah tumbuh. Masyarakat memiliki budaya

menanam pohon yang tinggi sehingga sumber air terjaga dan cukup untuk mengairi persawahan yang tidak terlalu luas. Menhut yang didampingi Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan, Harry Santoso, dan Bupati Pacitan, Indartato, sempat berkeliling perkampungan warga menyaksikan pepohonan tumbuh subur di hutan rakyat. Seusai menikmati makanan ringan berbahan baku singkong dan jagung, Menhut spontan masuk ke kawasan hutan rakyat untuk melihat tanaman masyarakat.

Masyarakat Donorojo menanam pohon mahoni, bambu, dan jati. Ketiga jenis tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan saat para petani membutuhkan biaya; misalnya, menyekolahkan anak, hajatan, atau menunaikan ibadah haji. Hutan rakyat Desa Belah mencapai luas 350 hektar yang dikelola oleh 10 kelompok petani hutan. Sebagian besar tanaman sudah berusia di atas 5 tahun. “Kalau sudah menanam pohon swadaya begini, kami (pemerintah, -red) harus membantu perawatannya. Kami akan bantu Rp. 5 juta per hektar supaya Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

23


Kilas Dapil VII Pacitan masyarakat di sini lebih bersemangat menanam pohon,â€? ujar Zulklifli. Bupati Indartato menjelaskan, Kabupaten Pacitan, seluas 1.389 kilometer persegi, memiliki kontur 85 persen pegunungan dan perbukitan. Dari luas tersebut, 58 persen hutan dengan 97 persen berstatus hutan rakyat. “Masyarakat tidak perlu disuruh menanam lagi karena sudah paham nilai ekonominya,â€? ujar Indartato. Pada saat yang bersamaan pula diserahkan ribuan bibit tanaman keras berbagai jenis serta bantuan kebun bibit rakyat (KBR) kepada kelompok tani setempat dengan total nilai Rp. 2,5 milyar. Rencana Pemerintah Tanggulangi Kerusakan Hutan Dalam kesempatan yang sama, Menhut juga menjelaskan upaya pemerintah mencegah kerusakan

hutan. Selain melalui gerakan penghijauan di dalam negeri, Pemerintah Indonesia juga berupaya menghambat pengiriman kayu secara serampangan ke luar negeri. Hal ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah negara pengimpor kayu tropis, agar hanya menerima kayu dengan dokumen lengkap. Seperti dikatakan Zulkifli, pihak Kementerian Kehutanan telah bekerjasama dengan beberapa negara di Eropa dan Amerika. Meski begitu, lanjut Menhut tanpa menyebut dengan rinci, masih ada 3 hingga 4 negara lain yang hingga saat ini belum menandatangani kesepakatan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Zulkifli, kasus deforestasi di Indonesia menunjukkan penurunan signifikan. Data Persatuan BangsaBangsa (PBB) mencatat, penebangan hutan per tahunnya hanya sekitar 700 ribu hektar atau 0,7 persen

dari total lahan. Hal itu disebabkan adanya konversi wilayah, perluasan pemukiman maupun pertumbuhan penduduk. Sedangkan penanaman hutan, mencapai 1 juta hektar per tahun. Untuk ke depannya, sambung Menhut, program penghijauan akan difokuskan pada pengadaan bibit. Tahun ini, pemerintah akan membangun 10 ribu KBR. Jumlah itu akan ditingkatkan lagi menjadi 15 ribu KBR tahun berikutnya. Terkait ancaman kebakaran hutan menjelang musim kemarau mendatang, ujar Menhut, pihaknya mewaspadai beberapa titik rawan kebakaran; seperti Riau, Jambi, serta beberapa daerah di Kalimantan Tengah dan Selatan. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan warga membersihkan lahan pertanian dengan membakarnya. (Hernawan Priyana)

Pemerintah Indonesia memberikan bantuan berupa materi dan bibit tanaman kepada Kabupaten Pacitan. Sumber foto: EBY Team 24

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Kilas Dapil VII Pacitan Mensos Salim Segaf Al-Jufri menyerahkan bantuan sembako kepada Kepala Desa Krebet, Jemiran.Sumber foto: Muh. Nurcholis

Mensos Kunjungi Kampung Idiot Ponorogo

Pemerintah Segera Dirikan Warung Umum

G

encarnya pemberitaan tentang keberadaan Kampung Idiot di Bumi Reyog Ponorogo mengundang keprihatinan Pemerintah Indonesia. Terbukti, Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al-Jufri didampingi Bupati Ponorogo, H. Amin SH. melakukan tilik desa ke Kampung Idiot, Desa Krebet, Kecamatan Jambon (29/5). “Setelah melihat kondisi kampung ini, kami sangat prihatin. Karena faktor usia dan mental, mereka yang menderita penyakit ini tidak bisa diberdayakan. Maka perlu disediakan warung umum bagi para penderita secara gratis,” ujar Salim. Timbulnya keinginan Mensos membangun warung umum bagi warga Desa Krebet, setelah Mensos melihat langsung makanan sehari-

hari yang dikonsumsi warga setempat berupa aking dan gaplek. Sementara itu, Bupati Amin mengakui, kasus yang ada di Ponorogo ini tidak bisa ditangani Pemkab Ponorogo sendiri. Maka dari itu bantuan pemerintah pusat sangat dibutuhkan. Pada kesempatan tersebut, Mensos juga berkenan menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada Kepala Desa Krebet, Jemiran, disaksikan warga serta Bupati Amin. Jemiran mengaku bersyukur atas kedatangan Mensos yang menawarkan pembangunan dapur gizi untuk warga Kampung Idiot yang mengidap penyakit tersebut. “Kita juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu warga kami serta akan didirikannya warung umum penuh gizi bagi warga idiot,” terang Jemiran.

Senada dengan Jemiran, Miratun, salah satu warga yang menderita penyakit idiot, juga mengaku berterima kasih karena pemerintah peduli terhadap nasib anggota keluarganya. “Mugi-mugi Gusti Alloh nyukani piwales dumatheng pemerintah ingkang peduli datheng keluargo kulo (Semoga Allah SWT memberi balasan kepada pemerintah yang telah peduli terhadap keluarga kami),” ujar Miratun lirih dengan logat Jawa yang kental. (Muh. Nurcholis)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

25


Kilas Dapil VII Ponorogo

Mensos Serahkan Bantuan Bagi Masyarakat Ponorogo Tengah ditemukan ada warga yang tinggalnya di atas pohon, sehingga hal ini memang memerlukan perhatian,” tandasnya. Mensos juga berharap bantuan KUBE tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Tolong amanah ini dikelola dengan jujur dan akuntabel,” harapnya. Sementara itu, Bupati Ponorogo H. Amin, SH mengucapkan terima kasih atas kunjungan Mensos ke Ponorogo. Bupati Amin juga berharap masyarakat bisa bersinergis dengan Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat dalam menangani masalah sosial, termasuk bencana alam.

Mensos Ajak Santri Pesantren Tebar Kedamaian

Dalam kunjungan ke Pondok Modern Wali Songo, Mensos didampingi Bupati Ponorogo H. Amin, SH serta Plt Sekdakab Ponorogo H. Yusuf Pribadi serta diterima Tri Tunggal Pimpinan Pondok Wali Songo Ngabar yaitu Heru Saiful Anwar, Moh. Ihsan serta Tolhah. Dia menegaskan, posisi pondok pesantren dewasa ini menempati garda terdepan menghadapi radikalisme, terorisme dan aksi kekerasan lainnya yang belakangan menjadi perhatian masyarakat Indonesia. ”Sepanjang sejarah, di pondok pesantren mengajarkan kedamaian,” imbuhnya. Dia mengatakan, pondok pesantren melalui aksi sosial nyata selain memajukan umat untuk keselamatan dan kesejahteraan juga menebarkan kedamaian melalui keteladanan yang diajarkan melalui para habib, kyai, ustad/zah dan ulama di tengah masyarkat. Mensos meminta para santri meneladani pendiri pondok pesantren itu, dan melanjutkan perjuangan karena di masa depan negeri ini membutuhkan para pemimpin yang dapat memberikan keteladanaan yang baik. Para santri diminta tidak menatap ke belakang, melihat perjalanan bangsa yang buruk. Menoleh ke belakang dianjurkan, tapi untuk dijadikan bahan perbaikan.

Mensos saat menyerahkan bantuan KUBE dan sembako kepada masyarakat Ponorogo di Pondok Modern Wali Songo. Sumber foto: Muh. Nurcholis

M

enteri Sosial (Mensos) DR. H. Salim Segaf Al Jufri, MA memberikan bantuan bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebesar Rp. 520.000.000 untuk 26 KUBE di Ponorogo serta sembako senilai Rp. 50.000.000 untuk masyarakat Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. ”Pemerintah Kabupaten Ponorogo bisa melakukan langkah strategis dengan mengembangkan sumber daya alam yang ada sehingga apa yang tidak bisa dilakukan pusat, bisa dikerjakan oleh daerah. Melalui peningkatan ekonomi masyarakat, baik melalui usaha pertanian, peternakan maupun sektor yang lain, nantinya diharapkan akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Mensos saat memberi bantuan kepada perwakilan masyarakat Ponorogo di Pondok Modern Wali Songo, Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo (29/5). Mensos menyebutkan, berdasarkan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2009, kesejahteraan sosial diprioritaskan bagi masyarakat yang menempati rumah (Muh. Nurcholis) tidak layak, terpencil dan terlantar. Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih ada 32,5 juta penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin. ”Untuk yang dikategorikan terpencil dan rumah tidak layak huni mencapai 2,3 juta jiwa. Bahkan di Sulawesi

26

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Kilas Dapil VII Trenggalek

Membangun Rumah Ibadah, Membangun Surga Pemkab Trenggalek Kucurkan Bantuan Pembangunan Masjid Agung Rp. 2 Miliar

S

etelah sempat terkatungkatung beberapa lama, renovasi Masjid Agung Baiturrahman dilanjutkan kembali. Pemda Trenggalek akhirnya menyetujui pengucuran anggaran bantuan renovasi rumah ibadah umat Islam tersebut sebesar Rp. 2 miliar. Pengucuran dana hibah atau bantuan pemerintah yang bersumber dari APBD ini merupakan yang ketiga

sejak proyek pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Trenggalek dimulai pada tahun 2004. Konon, bantuan pertama dikucurkan pada tahun 2004 yang ditujukan untuk penyediaan lahan bangunan yang berukuran setengah hektar. Realisasi proyek pembangunan masjid yang semula diperkirakan menelan biaya sebesar Rp. 17 miliar lebih itu kemudian baru dimulai tiga tahun kemudian.

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

27


Kilas Dapil VII Trenggalek Pemerintah Daerah Trenggalek memberikan anggaran bantuan/ dana hibah renovasi masjid sebesar Rp. 2 miliar. Sumber foto: EBY Team

pemberian hibah/bantuan membuat DPRD yang semula menyetujui proyek miliaran rupiah ini berbalik menentang. Bantuan keuangan dihentikan, panitia pelaksana renovasi Masjid Baiturrahman juga dievaluasi. Akibatnya, proyek1senilai belasan miliar itu akhirnya dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penghentian itu terus berlanjut hingga tahun 2010 dan menjadi salah satu isu strategis saat pemilihan kepala daerah (pilkada) lalu. Saat itu, mantan Bupati Soeharto atas persetujuan DPRD menyepakati pengucuran anggaran sebesar Rp. 3,5 miliar untuk pembangunan masjid agung tahap pertama di belakang masjid lama. Hasilnya cukup memuaskan; dukungan tak hanya muncul dalam bentuk komentar secara mulut-ke-mulut atau opini yang berkembang di media massa tetapi juga mengalir dalam bentuk finansial dan material barang. Keberhasilan pada kwartal pertama pembangunan rumah ibadah terbesar di Kota Keripik Tempe ini mendapat apresiasi pemerintah daerah setempat sehingga mengucurlah dana hibah/ bantuan tahap kedua sebesar Rp. 3,5 miliar pada tahun 2008. Sejak tahun inilah polemik mulai muncul. Sejumlah kontroversi berlatarbelakang tarik-menarik kepentingan politik maupun ekonomi-bisnis menyebabkan proyek multi years yang direncanakan kelar pada tahun 2009 ini akhirnya terbengkalai. Tidak ada 28

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

lagi dana bantuan APBD dan hibah yang diberikan pemerintah pada dua tahun terakhir pemerintahan Bupati Soeharto. Perbedaan kepanitiaan pengguna anggaran ini pada kelanjutannya sempat mengganggu jalannya proyek rumah ibadah tersebut. Apalagi dalam perkembangannya dibumbui berbagai masalah politik yang kemudian bergeser ke ranah hukum. Akibatnya, proyek pembangunan yang telah mencapai tahap pengerjaan hingga 75 persen itu terpaksa dihentikan. Sejak pengucuran dana hibah ketiga pada tahun 2008, Pemkab maupun DPRD Trenggalek terkesan ragu untuk mengucurkan dana hibah lanjutan dalam proyek tersebut. Baru setelah tampuk pimpinan berpindah ke Bupati Mulyadi, proyek pembangunan dan renovasi Masjid Agung Baiturrahman dilanjutkan kembali. Munculnya dugaan ketidakberesan dalam hal pertanggungjawaban anggaran dan ketiadaan dasar kebijakan

“Pembangunannya memang sempat mandek beberapa lama dan sekarang Pak Bupati berinisiatif melanjutkan proyek ini dengan mengucurkan dana hibah senilai Rp. 2 miliar untuk penyelesaian tahap akhir,� terang Kabag Humas Trenggalek, Yoso Mihardi, Rabu (8/6). Kucuran dana hibah kedua dan ketiga merupakan anggaran untuk proyek pembangunan serta renovasi fisik. Bedanya, bila dana hibah pertama diterima langsung oleh panitia pembangunan masjid yang ditunjuk takmir setempat, maka dana hibah kedua dan ketiga dikelola oleh panitia pembangunan hasil penunjukkan pemkab saat itu. “Kami hanya menerima dana hibah untuk pembangunan masjid dari pemda senilai Rp. 3,7 miliar, pada tahun 2004. Selanjutnya kami tidak tahu-menahu, kepanitiaannya sudah berbeda,� kata salah seorang sesepuh takmir Masjid Agung Baiturrahman yang tak mau disebut namanya saat dikonfirmasi Sinergis. Sebagaimana laporan yang disampaikan ketua panitia


Kilas Dapil VII Trenggalek pembangunan dan renovasi masjid agung tahap III, Mohammad Dasi, dengan dana Rp. 2 miliar itu sebenarnya proyek pembangunan Masjid Agung Baiturrahman belum akan tuntas 100 persen, namun baru mencapai 75 persen. Oleh karena itu, panitia atas nama takmir masjid agung masih tetap mengharapkan adanya bantuan dari masyarakat maupun Korpri Kabupaten Trenggalek. “Rencana kami bangunan lama yang masih berdiri akan dibongkar, tetapi khusus untuk bangunan serambi tetap akan kami dipertahankan agar bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan yang ada,” jelas Moh. Dasi. Bupati

Trenggalek,

Mulyadi

WR, dalam kesempatan berbeda, menyatakan optimismenya bahwa pembangunan Masjid Agung Baiturrahman bakal tuntas 100 persen. Keyakinannya itu tak lepas dari tingginya tingkat partisipasi masyarakat Trenggalek, terutama dari keluarga Korpri. “Kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga kami harapkan untuk menggerakkan stafnya dalam menghimpun dana infaq pembangunan masjid agung ini dengan terlebih dahulu memberi contoh,” imbau Bupati Mulyadi. Lebih lanjut ia berharap, proyek pembangunan dan renovasi Masjid Agung Baiturrahman tahap III tersebut bisa tuntas sebelum

akhir tahun anggaran 2011 ini. Ia juga meminta kepada panitia pembangunan masjid agar memberi laporan pertanggungjawaban secara rutin, misalnya per minggu, untuk menyerahkan surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan dana hibah kepada Pemkab Trenggalek. “Karena dana hibah ini berasal dari APBD, Pemkab tentunya juga ikut bertanggungjawab atas pemanfaatan dana tersebut,” pungkasnya. (Destyan Sudjarwoko)

Pembangunan dan renovasi Masjid Agung Baiturrahman tahap III dilanjutkan. Sumber foto: EBY Team

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

29


Kilas Dapil VII Ngawi

Ngawi Upayakan Peningkatan Budidaya Kedelai Bagi Petani di Wilayah Sekitar Hutan

S

ebesar 40 persen wilayah Kabupaten Ngawi adalah wilayah hutan. Dari 217 desa di Kabupaten Ngawi, 95 desanya terdiri dari desa hutan (desa di sekitar wilayah hutan). Hal ini menggambarkan bahwa banyak warga Ngawi yang menggantungkan hidupnya pada sektor ekonomi di pinggiran hutan, sehingga perlu dirumuskan kebijakan efektif yang dapat meningkatkan potensi dan sumber daya ekonomi di wilayah sekitar hutan. Salah satu rencana yang dicanangkan oleh Pemkab Ngawi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar hutan dengan menggalakkan budidaya tanaman kedelai. Hal ini dijelaskan Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemkab Ngawi, Soeharto, bahwa pada tahun 2011 ini Pemkab Ngawi akan melaksanakan program budidaya kedelai bagi masyarakat dan petani di sekitar hutan. “Kita telah melakukan penelitian dengan menanam 2 hektar kedelai di wilayah Kecamatan Kedunggalar. Untuk selanjutnya kita kembangkan di seluruh desa hutan yang ada di Ngawi,� kata Soeharto. Namun 30

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

tidak dapat dipungkiri kendala yang dialami untuk penanaman saat ini adalah faktor cuaca yang tidak menentu, terutama menjelang musim kemarau. Sehingga pelaksanaannya akan menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang tepat. Lebih jauh Soeharto menjelaskan bahwa pada tahun 2011 Kabupaten Ngawi mendapat bantuan bibit kedelai dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian RI sebanyak 80 ton untuk penanaman di lahan seluas 2000 Ha. Bantuan bibit kedelai dari pemerintah pusat ini memang sangat tepat untuk masyarakat petani di Ngawi, terutama bagi petani di wilayah desa hutan. Hal ini seperti yang dituturkan Soejarwo, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kecamatan Karanganyar, bahwa masyarakat yang tergabung dalam kelompok LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) sangat mengharapkan kebijakan dari pemerintah untuk mendorong sektor pertanian di wilayah sekitar hutan. Soejarwo menambahkan saat ini masyarakat di sekitar hutan di Ngawi sangat membutuhkan bantuan bibit seperti palawija, tanaman empon-empon serta bibit kakau, cengkeh dan kopi untuk jenis tanaman


Kilas Dapil VII Ngawi perkebunan. Menurut Soeharto, untuk tanaman perkebunan seperti kakau dan cengkeh lebih cocok di wilayah Ngawi bagian barat, seperti Kecamatan Sine, Ngrambe, Kendal dan Jogorogo. Apabila sektor di pinggiran wilayah hutan ini dapat digarap dengan maksimal bukan tidak mungkin hal ini akan mendorong peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Ngawi. Untuk terobosan peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan ektensifikasi tanpa membuka lahan baru. Seperti di Ngawi dapat menggunakan lahan Perhutani di sela tanaman jati yang berumur 2-3 tahun di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Unit II Kabupaten Ngawi. Untuk volume produksi mampu menghasilkan 2,0 - 2,3 ton kedelai per hektar. Dengan rencana penanaman kedelai seluas 2.000 hektar diharapkan potensi penambahan produksi kedelai dari hutan jati di wilayah KPH Ngawi mencapai 4.600 ton kedelai. Â Sinergi tingkatkan produksi kedelai Untuk memaksimalkan program budidaya kedelai ini, sinergi antar satuan kerja (satker) Pemkab Ngawi sangat diharapkan, demi peningkatan kesejahteraan warga Ngawi. Usai panen kedelai bersama Kepala

Balitkabi, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Prov Jatim, Wakil Kepala Perhutani Unit II Ngawi, Dinas Ketahanan Pangan, dan petani anggota LMDH, Wakil Bupati Ngawi, Onny Anwar Harsono, berharap ke depannya dalam satu hektar mampu mencapai dua ton kedelai. “Tentu hal ini berprospek cerah bagi peningkatan sektor pertanian di Ngawi. Keberhasilan itu dapat dicapai berkat inovasi budidaya kedelai yang diperkenalkan oleh Balitkabi dan dipraktikkan petani LMDH,â€? jelas Wabup Ngawi. Oleh karena itu, Wabup meminta sinergi antar satuan kerja (satker) untuk lebih ditingkatkan agar memberi masa depan yang lebih baik kepada petani di sekitar hutan, dan diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan untuk masyarakat di desa sekitar hutan. Penananaman palawija termasuk kedelai di bawah tegakan hutan jati merupakan salah satu cara efektif untuk peningkatan produksi kedelai. Masyarakat sebenarnya tidak asing dengan bertani, namun untuk benar-benar maksimal tentu memerlukan penangan serius dari pemerintah dengan kebijakan yang terfokus dan efektif. (Setyo Utomo)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

31


Kilas Dapil VII Magetan

Pengembangan Pariwisata

D

Gunung Lawu

ua kabupaten yang berbatasan, Magetan dan Karanganyar, siap bekerjasama soal pengembangan pariwisata. Bahkan, bila ini terwujud, akan menjadi kekuatan tersendiri yang bisa dijual kepada wisatawan. Komitmen ini terjadi ketika Bupati Magetan, Sumantri, dan Bupati Karanganyar, Rina Iriani, berdialog di Telaga Sarangan. Dialog digelar oleh RRI Madiun yang dimoderatori Parni Hadi dari LPP Nusantara. ‘’Ada banyak yang bisa dikerjasamakan antara Magetan dan Karanganyar di bidang pariwisata karena potensinya sama-sama besar, dan bertetangga. Apalagi, setelah pembukaan jalan tembus Sarangan-Tawangmangu,’ kata Sumantri, Selasa (7/6). Salah satu ide yang muncul, misalnya, Festival Lawu yang menampilkan potensi masing-masing kabupaten. Sehingga, dengan festival ini, wisatawan akan berbondongbondong ke Sarangan maupun Tawangmangu. ‘’Magetan dan Karanganyar berada di satu wadah. Yakni, Forum Karismapawirogo; suatu forum yang anggotanya kabupaten-kabupaten yang berlokasi di sekitar lereng Gunung Lawu,’ jelas Sumantri.

Dialog antara Bupati Magetan Sumantri dan Bupati Karanganyar Rina Indriani mengenai Pengembangan Pariwisata Gunung Lawu. Sumber foto: EBY Team 32

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Soal pengembangan pariwisata saat ini, lanjut Sumantri, memang butuh perhatian khusus. Sebab, kenyataannya mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. ‘’Terutama menjaga alamnya. Sehingga tetap asri dan nyaman.’ Sementara, Bupati Karanganyar, Rina Iriani mengatakan, pihaknya menomorsatukan pariwisata, sebab Karanganyar memiliki potensi yang besar di bidang ini. ‘’Pariwisata berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat kami,’ ujar Rina. Salah satu upaya menomorsatukan pariwisata di kabupaten-kabupaten tersebut adalah dengan membangun infrastruktur dan manajemen pengelolaan kawasan wisata di Tawangmangu dan sekitarnya. ‘’Soal pariwisata, kita harus teliti hingga hal-hal yang paling kecil sekalipun. Lalu, bagaimana Pemkab menata pedagang. Agar wisatawan merasa dimanjakan matanya, pikirannya menjadi segar,’ ungkap Rina. (Fahriansyah)


Kilas Dapil VII Magetan

S

Bupati Magetan Dianugerahi Gelar Kebangsawanan

eorang anak petani asal desa Kedung Guwo, Sukomoro, dianugerahi gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Drs. H. Sumantri, MM, yang juga berperan sebagai Bupati Magetan, dianugerahi gelar tersebut melalui GPH Puger (Pengageng Sasono Kusumo Wandono), Minggu (26/6). Gelar yang disematkan padanya, membuat tambahan pada namanya yang kini menjadi Kanjeng Raden Ario Sumantri Noto Adinagoro. “Saya tidak pernah bermimpi, tidak menyangka sama sekali. Saya sangat terharu. Sesungguhnya, bukan ini tujuan saya melestarikan budaya Jawa. Bukan gelar kebangsawanan yang saya cari dalam mengembangkan seni dan budaya khususnya Jawa,” tutur Sumantri terharu. Sumantri tak berubah. Ia tetap bersahaja dan sederhana meski telah menjadi kerabat keraton. “Baru sedikit yang saya lakukan. Saya masih akan mengembangkan dan melestarikan budaya Jawa,” ucapnya. Sumantri yang telah mengkoordinir karawitan, akan meluaskannya hingga

kecamatan. Kesenian wayang kulit dan ketoprak akan ia kembangkan agar tak tergerus jaman. Kepedulian Sumantri terhadap seni dan budaya membuat orang-orang terdekatnya merasa bahwa ia memang patut mendapatkan anugerah dari keraton. “Saya bangga, beliau sangat pantas dianugerahi gelar tersebut. Beliau seorang seniman sejati,” kata Kabag Humas dan Protokol, Saif Muchlissun. Beberapa rekan kerja, seperti Ketua DPRD Joko Suyono, Sekda Abdul Azis, hingga sekretaris pribadinya pun mengakui hal yang sama. Selebihnya, anugerah itu membuat seluruh warga Magetan bangga. “Semua bangga. Bahkan, para anggota satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sampai menanyakan kepada saya bagaimana cara mereka mengapresiasi beliau sebagai wujud mangayubagyo atas anugerah tersebut,” kata Sekda Abdul Azis. Fariansyah

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

33


pesona

Telaga Sarangan

B

Ikon Wisata di Perbatasan

elum resmi rasanya bila bertandang ke Magetan tapi melewatkan kunjungan ke Telaga Sarangan. Telaga dengan luas sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter itu merupakan ikon wisata di Kabupaten Magetan. Begitu indahnya Telaga Sarangan mendorong Kabupaten Magetan untuk menyatakan diri sebagai kota wisata. Telaga Sarangan yang menjadi obyek wisata andalan Magetan ini berjarak sekitar 16 kilometer dari pusat kota. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Ada banyak pilihan untuk menjelajahi telaga; dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjajaki telaga. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia; seperti rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman. Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Hidangan khas yang dijajakan dan diminati pengunjung di sekitar telaga adalah sate kelinci. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai souvenir yang memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk memperoleh cinderamata. Telaga Sarangan memiliki beberapa kalendar event penting tahunan; yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun. Pemkab Magetan tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut kini sudah selesai, namun belum beroperasi secara penuh.

34

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Meningkat Dari tahun ke tahun, target retribusi masuk kawasan wisata Telaga Sarangan terus naik. Tahun 2011, pendapatan asli daerah (PAD) dari ikon wisata Magetan itu ditargetkan sebesar Rp. 2,5 miliar. Sebelumnya, PAD dari retribusi masuk Telaga Sarangan pada APBD 2010 ditargetkan Rp. 1,9 miliar. Kemudian, setelah melalui perubahan, APBD naik menjadi Rp. 2,1 miliar. Tarif retribusi untuk masuk kawasan Telaga Sarangan tetap sebesar Rp. 4.000 untuk dewasa, Rp. 3.000 untuk anak-anak, Rp. 3.000 untuk parkir kendaraan roda empat dan Rp. 1.000 untuk parkir kendaraan roda dua. “Melihat trennya, kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun memang naik. Kami optimis mampu mencapai target,” jelas Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Siran. Optimisme Disparbupora ini cukup beralasan. Sebab, infrastruktur pendukung, yakni jalan tembus SaranganTawangmangu, khususnya di wilayah Jawa Timur, sudah mulai dioperasikan. Sedangkan jalan tembus di Provinsi Jawa Tengah, masih menunggu rampungnya pembangunan jembatan di Karanganyar. “Kalau pembangunan jembatan di Karanganyar tersebut selesai tahun ini, kami semakin optimis mampu mencapai target PAD, karena armada bus dari arah Jogja dan Jawa Tengah akan semakin lancar,” ungkap mantan pejabat di Dinas Pendidikan tersebut. Siran mengakui, tingkat kunjungan wisatawan dari Jogjakarta dan Jawa Tengah ke Telaga Sarangan cukup tinggi. Apalagi, setelah peristiwa meletusnya Gunung Merapi, banyak obyek wisata di provinsi tetangga yang sedang dibenahi. Hal ini tentu saja menguntungkan obyek pariwisata Telaga Sarangan sebab banyak wisatawan lokal yang mencari alternatif tempat wisata. Selain rampungnya jalur Sarangan-Tawangmangu, Disparbudpora akan lebih sering memanfaatkan momen untuk meningkatkan pertumbuhan kunjungan wisatawan. Diantaranya adalah liburan sekolah, lebaran, bersih desa dan tahun baru. Sementara itu, untuk perayaan pergantian tahun ini, di Sarangan akan digelar pesta


pesona kembang api dan pentas musik dangdut. “Kami akan berusaha maksimal mempromosikan pariwisata Telaga Sarangan,” tegas Siran. Gebrakan untuk mempromosikan kawasan wisata juga dilakukan dengan menggandeng daerah tetangga, yakni Kabupaten Karanganyar. Magetan dan Karanganyar akan merancang Festival Lawu yang tak hanya mempromosikan wisata, tapi juga seni dan budaya dua daerah bertetangga itu. “Karanganyar dikunjungi hampir 5 juta wisatawan per tahunnya, kalau kita bisa mendatangkan separuh yang berkunjung ke Karanganyar itu, maka pendapatan Magetan akan jauh meningkat,” kata Bupati Magetan, Sumantri. Magetan kini juga bekerja keras untuk menghijaukan lereng Gunung Lawu agar Sarangan kian sejuk. “Saya akui dengan penebangan hutan, kunjungan yang banyak, dan polusi, Sarangan tidak sesejuk dulu, kami akan bekerja keras untuk mengembalikan kesejukan Sarangan,” lanjut Sumantri. (Fahriansyah)

Di sela-sela kesibukannya saat mengunjungi Magetan, Edhie Baskoro Yudhoyono meluangkan waktu untuk singgah menikmati keasrian alam dan sejuknya udara di Telaga Sarangan Sumber foto: EBY Team

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

35


Siaga Bencana Bupati Kunjungi Lokasi Bencana dan Menyerahkan Bantuan

Banjir Bandang

Seorang ibu rumah tangga di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, berusaha mengungsi. Banjir kiriman yang melanda pemukimannya menyebabkan warga panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang/harta benda miliknya masing-masing. Sumber foto: EBY Team

B

upati Trenggalek, Mulyadi WR, Wakil Bupati Trenggalek, Kholiq, Ketua DPRD, Saniman Akbar Abas, dan sejumlah SKPD terkait mengadakan kunjungan ke lokasi bencana untuk mengetahui kerusakan infrastruktur akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (20/5) lalu. Beberapa lokasi yang dikunjungi yaitu Desa Nglebo dan Desa Suruh di Kecamatan Suruh, Desa Jati di Kecamatan Karangan, dan Desa Bendoagung di Kecamatan Kampak. Di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Bupati meninjau kondisi jembatan yang putus dan hanyut karena derasnya aliran sungai pada saat banjir melanda. Akibat putusnya jembatan sepanjang 25 meter tersebut, mobilitas 600 kepala keluarga di Dusun Salam dan Dusun Maja, Desa Nglebo, sempat terputus total. Selain itu, akses dari dusun tersebut menuju Kecamatan Pule juga terhambat, karena satu-satunya jalan yang ada tertimbun tanah longsor. Menyikapi kondisi itu, Bupati berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun kembali jembatan yang ada. Namun Bupati mengharapkan pengertian masyarakat bahwa pembangunan tersebut perlu proses dan waktu yang tidak sebentar. Sembari menunggu terwujudnya jembatan permanen, maka Bupati memerintahkan Camat Suruh dan Kades Nglebo untuk gotong royong membangun jembatan darurat yang bisa dilalui kendaraan roda dua 36

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

agar kedua dusun tersebut tidak terisolasi. Begitu juga untuk mengatasi longsoran tanah yang memutus akses jalan menuju Kecamatan Pule. Beranjak dari Desa Nglebo, Bupati dan rombongan meninjau Dam Suruh yang roboh diterjang banjir. Dari tempat tersebut dapat diketahui bahwa kedalaman Sungai Suruh sangat dangkal dan alur sungai sudah jauh bergeser dari yang semula. Sehingga ketika dilewati air bah, sungai tersebut tidak mampu menampung debit air, akibatnya air melimpah ke pekarangan dan rumah warga sekitar. “Sepertinya normalisasi sungai harus segera dilakukan dengan perencanaan yang matang,” ujar Bupati usai melihat kondisi Dam Suruh. Dalam kesempatan tersebut, Bupati secara simbolis juga menyerahkan bantuan sembako sebanyak 250 paket kepada masyarakat Suruh. Sebelum melanjutkan ke Kecamatan Kampak, Bupati meninjau kondisi Desa Jati, Kecamatan Karangan. Akibat banjir, kondisi Desa Jati cukup parah dan banyak rumah yang terendam air dengan ketinggian 0,5 – 1,5 meter. Di tempat ini, Bupati juga menyerahkan bantuan sembako secara simbolis sejumlah 250 paket. Di Kecamatan Kampak, Bupati meninjau kondisi SMPN I Kampak. Saat banjir kemarin, air menggenang sekitar 1 meter, sehingga banyak buku yang terendam. Selain itu pagar tembok di belakang sekolah sepanjang kurang lebih 100 meter roboh. Ketika Bupati datang ke lokasi, para guru sedang kerja bakti membersihkan endapan lumpur di ruang kelas dan halaman. Di tempat


Siaga Siaga Bencana Bencana

Bupati Trenggalek, Mulyadi W.R., secara simbolis menyerahkan bantuan uang untuk rehabilitasi bangunan rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di halaman SMPN 1 Kampak, Kecamatan Kampak, Sabtu (21/5). Sumber foto: EBY Team

ini pula, Bupati secara simbolis menyerahkan bantuan Oleh karena itu Bupati meminta dukungan semua pihak kepada warga Desa Ngadimulyo yang rumahnya rusak agar bendungan tersebut bisa terwujud. “Belum lama ini terkena tanah longsor. kami berserta Pimpinan DPRD Kabupaten Trenggalek “Kerugian akibat bencana banjir ini, berdasarkan sudah menghadap Menteri PU terkait Bendungan Tugu. Pada prinsipnya Menteri PU perhitungan sementara kami, ditaksir "Harapannya, pejabat menyambut positif rencana tersebut, mencapai kisaran Rp. 15 miliar. Padahal dana cadangan kami yang tersedia di di daerah bisa selalu peka namun tentunya diperlukan proses” permasalahan tegas Bupati. APBD sampai saat ini hanya sebesar terhadap Rp. 1,2 miliar. Jelas ini sangat terbatas,” yang dialami masyarakat Selanjutnya, Bupati menjelaskan terang Bupati Mulyadi. sehingga dapat bahwa dalam peninjauan ke lokasi Meskipun begitu, Bupati berjanji mengurangi penderitaan bencana ini Ketua DPRD memang untuk terus mengupayakan bantuan mereka," ujar Ibas saat diminta ikut serta, dengan harapan dari pemerintah pusat maupun Pemprov ditemui di ruang kerjanya agar mengetahui secara langsung kerusakan infrastruktur yang terjadi, Jatim. “Oleh karena itu kami akan di Senayan, Jakarta. dan tentunya untuk menyerap aspirasi mengajukan permohonan bantuan ke masyarakat. Sehingga ketika eksekutif pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Jawa Timur, mumpung saat ini Pemprov Jatim mengajukan anggaran terkait penanganan bencana ini, belum melakukan pembahasan perubahan APBD, diharapkan legislatif sudah langsung tanggap, karena khususnya untuk infrastruktur yang memerlukan dana sudah mengetahui secara langsung. besar,” ujarnya. Pada kesempatan lainnya, Anggota DPR RI asal dapil Sedangkan langkah tanggap darurat yang telah VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono ikut tergerak dilaksanakan pada banjir bandang kali ini adalah untuk memberikan bantuan berupa paket sembako menyelamatkan warga terlebih dahulu, yaitu dengan kepada korban banjir di Trenggalek. penyediaan nasi bungkus maupun sembako. Pemberian bantuan melalui koordinator wilayah Pengiriman air bersih dari PDAM ke sejumlah desa Trenggalek, Destyan Sujarwoko, dilaksanakan di Desa yang membutuhkan karena sumurnya masih tercemar, Jati Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. pembagian kaporit untuk penjernihan sumur warga, dan Menurut Ibas, sapaan Edhie Baskoro, pemberian ala penyediaan sarana kesehatan di sembilan puskesmas kadarnya tersebut sekedar untuk meringankan beban merupakan langkah-langkah sigap yang dilakukan atas penderitaan warga korban banjir. dasar keselamatan warga. Ia juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan Agar bencana serupa tidak terjadi secara terus- pemkab Trenggalek yang merespons langsung menerus, menurut Bupati ada beberapa hal yang perlu kebutuhan warga korban yang mengalami kesusahan. dilakukan. Kegiatan reboisasi, terutama di wilayah "Harapannya, pejabat di daerah bisa selalu peka terhadap pegunungan perlu ditingkatkan dengan melibatkan permasalahan yang dialami masyarakat sehingga dapat masyarakat. Berikutnya adalah pembangunan waduk mengurangi penderitaan mereka," ujar Ibas saat ditemui kecil di sejumlah tempat, sehingga bisa menampung di ruang kerjanya di Senayan, Jakarta. air hujan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan Bendungan Tugu. Jika Bendungan Tugu bisa terwujud, maka banyak manfaat yang bisa (Destyan Sudjarwoko) dihasilkan, salah satunya adalah pengendalian banjir. Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

37


Inspirasi

Bupati Ponorogo H. Amin SH. bersama Wakil Bupati Yuni Widyaningsih bangga dengan Piala Adipura 2011 yang diraih Kabupaten Ponorogo keempat kalinya secara berturut-turut. Sumber foto: Muh. Nurcholis

Bupati Ponorogo, H. Amin, SH:

Adipura Hasil Kerja Keras Semua Pihak

K

abupaten Ponorogo berhasil meraih Piala Adipura untuk keempat kalinya. Hal ini tidak terlepas dari peranan semua elemen yang bahu-membahu dalam melakukan penataan lingkungan.

Seperti apa pengelolaan lingkungan dan bagaimana apresiasi Pemkab Ponorogo? Berikut hasil petikan wawancara dengan Bupati Ponorogo H. Amin, SH dengan Koordinator Daerah Ponorogo, Muh. Nurcholis, ditemui usai Kirab Piala Adipura di Ponorogo, Jumat (10/6) lalu. Sinergis: Bapak Bupati Amin, selamat atas kesuksesan Ponorogo dalam meraih Piala Adipura. 38

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Amin: Terima kasih. Saya pikir ini memang suatu kebanggaan bagi kita semua, khususnya untuk masyarakat Kabupaten Ponorogo sehingga keberhasilan ini bisa kita capai. S: Bisa digambarkan, bagaimana konsep pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Pemkab Ponorogo sehingga bisa meraih Piala Adipura untuk keempat kalinya? A: Seperti diketahui, sebelumnya Ponorogo telah meraih Adipura tiga kali berturut-turut. Hal ini merupakan mekanisme melalui proses yang sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kita hanya butuh menjaganya.


mempertahankannya, karena penghargaan ini adalah spirit yang memberi motivasi untuk berbuat bagi lingkungan. Dan kita akan berupaya untuk lebih baik lagi ke depannya. Ini merupakan tekad bersama. S: Keberhasilan ini tak terlepas dari peranan Pasukan Kuning (petugas kebersihan). Mereka berkontribusi besar terhadap sukses yang diraih ini. Seperti apa bentuk apresiasi Pemkab terhadap mereka? A: Tentunya mereka tak lepas dari perhatian kami. Dinas Pekerjaan Umum, melalui Pasukan Kuning, merupakan salah satu bagian dari instansi yang mampu bekerja dan menjaga kebersihan wilayah. Kendati mereka bukan satusatunya indikator atas keberhasilan ini karena banyak instansi lainnya juga ikut berperan, namun kita tetap akan memberikan apresiasi terhadap mereka. S: Beberapa instansi dianggap masih kurang berperan aktif terhadap isu pembenahan dan pelestarian lingkungan. Ada pertimbangan untuk melakukan evaluasi atau pembinaan terkait hal itu? A: Semua instansi akan kita libatkan dalam hal ini. Dan Kantor Lingkungan Hidup akan berperan sebagai koordinator. Pasca selesainya penerimaan Piala Adipura, kita akan kembali membicarakan persoalan pembenahan lingkungan secara bersama-sama. Tujuannya tentu saja untuk tetap mempertahankan prestasi ini karena merupakan tangung jawab kolektif. Mempertahankan Piala Adipura bukan hanya tugas pasukan kuning semata, namun juga Kantor Lingkungan Hidup bersama masyarakat akan terus melakukannya. Ini tugas bersama. Kita berharap semuanya dapat terlibat untuk mempertahankan apa yang sudah diraih dan terus meningkatkan prestasi. S: Lalu seperti apa rencana pengelolaan lingkungan untuk ke depannya pasca diraihnya Piala Adipura? A: Piala Adipura, bukan hanya menyangkut persoalan kebersihan, namun juga menyangkut lingkungan yang teduh. Sesuai perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia meminta kita semua, khususnya Gubernur Keberhasilan yang kita raih ini dan Bupati supaya penghijauan tidak terlepas dari kekompakan “Insya Allah, saya kira kita lebih ditingkatkan. Terutama seluruh elemen. Semua itu telah akan tetap berupaya untuk penanaman pohon lindung diperlihatkan oleh semua dinas mempertahankannya, karena seperti Trembesi. atau instansi yang ada. Walaupun penghargaan ini adalah spirit yang Kantor Lingkungan Hidup S: Apa harapan anda? memberi motivasi untuk berbuat Pemkab Ponorogo bertindak sebagai leading sector, namun bagi lingkungan. Dan kita akan A: Sebagai Bupati Ponorogo, itu tidak akan terwujud jika tidak berupaya untuk lebih baik lagi ke saya sangat mengharapkan mendapatkan dukungan dari depannya. Ini merupakan tekad agar ke depannya masyarakat semua instansi yang juga tak bersama.“ ikut berpartisipasi lebih aktif lagi kalah antusiasnya dalam menata untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan. lingkungan. Mari kita jadikan daerah kita lebih bersih dan teduh. Selain itu saya juga berharap pada tahun 2012 S: Benar. Kadang mempertahankan lebih sulit mendatang, Piala Adipura Kencana dan Piala Adiwiyata daripada menggapai puncak. Apa kiat yang akan bisa diraih masyarakat Kabupaten Ponorogo. dilakukan pihak pemerintah daerah selanjutnya? (Muh. Nurcholis) A: Insya Allah, saya kira kita akan tetap berupaya untuk Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

39


Pro Rakyat

Pemerintah Selalu Pro Rakyat Bupati Ponorogo Secara Simbolis Serahkan PKH

setidaknya sampai tahun 2015 dan mampu berkontribusi untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau MDGs). Setidaknya ada 5 komponen MDGs yang didukung melalui PKH; yaitu pengurangan penduduk miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu melahirkan. Dengan PKH, diharapkan RTSM penerima bantuan memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk menghilangkan kesenjangan sosial, ketidakberdayaan dan keterasingan sosial Bupati Amin menyerahkan secara simbolis bantuan untuk yang selama ini melekat pada diri warga miskin. masyarakat. Foto. Muh. Nurcholis Sebagai program dana tunai bersyarat, PKH memiliki tujuan akhir yang mulia, yaitu memberikan insentif alah satu Program Pro Rakyat yang saat ini bagi generasi penerus agar kelak mampu membawa dijalankan pemerintahan Presiden Susilo keluarganya keluar dari garis kemiskinan. Melalui program Bambang Yudhoyono adalah Program Keluarga ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan, Harapan (PKH) yang telah berjalan sejak 2007. meningkatkan SDM serta merubah perilaku RTSM yang Program serupa, yang dikenal dengan Conditional relatif kurang mendukung peningkatan kesejahteraan. Cash Transfers (CCT) atau bantuan tunai bersyarat, Heru Purwanto menambahkan penyelenggaraan telah dilaksanakan di beberapa negara dan cukup PKH bersifat multi sektor baik di pusat maupun di daerah berhasil. Meski kerap disamakan, PKH bukan berupa yang melibatkan instansi pemerintah pusat, pemerintah kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa serta diberikan dalam rangka membantu rumah tangga masyarakat. “Pemerintah juga menugaskan pekerja sosial miskin mempertahankan daya belinya pada saat untuk melaksanakan tugas pendampingan RTSM penerima pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. Namun, program dan membantu kelancaran pelaksanaan PKH PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangun yang biasa disebut tenaga pendamping,” terangnya. sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Heru kemudian menjelaskan, “Bila salah satu Menurut Heru Purwanto selaku Kepala Dinas Sosial, ketentuan dilanggar oleh RTSM yang menerima PKH Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ponorogo, Jawa maka dana bantuan dapat dihentikan”. Membawa Timur, PKH adalah program yang memberikan bantuan tunai anak usia 0-6 tahun secara rutin ke fasilitas kesehatan kepada RTSM yang telah ditetapkan sebagai peserta PKH. merupakan salah satu aturan yang wajib ditaati. “Agar memperoleh bantuan, peserta PKH diwajibkan Serta menyekolahkan anak usia 7-15 tahun, dan memenuhi persyaratan dan komitmen yang terkait anak usia 16-18 tahun yang belum menyelesaikan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar dengan manusia, yaitu pendidikan dan kesehatan,” ujar pemenuhan absensi sekurang-kurangnya 85 persen. Heru saat mendampingi Bupati Ponorogo, H. Amin Sedangkan Bupati Amin menyampaikan beberapa SH pada penyerahan bantuan dana PKH Tahap I pesan penting kepada para penerima dana PKH agar Tahun 2011 di Balai Desa Karangan, Kecamatan menggunakan dana tersebut sesuai dengan peruntukannya. Badegan, Kabupaten Ponorogo beberapa waktu lalu. “Dana yang diterima harus digunakan sesuai dengan PKH Peserta PKH adalah rumah tangga sangat miskin tersebut, dan bagi yang tidak sesuai penggunaannya bisa (RTSM) yang memenuhi satu atau beberapa kriteria disampaikan kepada Kepala Desa setempat,” terang Amin. berikut; memiliki ibu hamil/nifas, anak balita atau Meski telah memperoleh bantuan dari Pemerintah anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan Pusat, Bupati Amin mengimbau agar masyarakat SD, anak usia SD dan SLTP, dan anak 15-18 tahun tidak terlena dengan bantuan yang diberikan ini. yang belum menyelesaikan pendidikan dasar. Menurutnya, bantuan bersyarat yang diberikan Sasaran RTSM untuk seluruh Kabupaten Ponorogo untuk mengurangi beban masyarakat. Bantuan yang sebanyak 7.216 RTSM yang tersebar di 11 Kecamatan diberikan katanya, hendaknya dijadikan motivasi bagi dengan nominal dana sebesar Rp. 2.052.750.000. masyarakat Ponorogo untuk lebih giat lagi bekerja. Sementara untuk Kecamatan Badegan yang secara simbolis diserahkan Bupati Amin adalah sebanyak 862 (Muh. Nurcholis) RTSM dengan nominal dana sebesar Rp. 257.700.000. Program ini diharapkan berkesinambungan

S

40

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Info DPP

Keterangan foto: Sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat menjalin kerjasama dengan Partai Komunis China di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta (5/6). Sumber foto: EBY Team

B

Partai Demokrat Jalin Kerjasama dengan Partai Komunis China

ertempat di kantor DPP Partai Demokrat di Graha Kramat, Jakarta, Minggu (5/6), segenap jajaran pengurus DPP Partai Demokrat bertemu delegasi Partai Komunis China. Pertemuan antara dua partai penguasa di negara masing-masing disinyalir membahas peluang peningkatan kerja sama kedua pihak di masa mendatang. Bersama sejumlah petinggi DPP Partai Demokrat lainnya, Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono, menyambut kunjungan Partai Komunis China yang dipimpin langsung oleh Ketua Biro Politik Li Yuanchao. Li Yuanchao menyambut baik pernyataan Anas Urbaningrum mengenai tawaran kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. Li bahkan menawarkan undangan kunjungan pimpinan tingkat tinggi Partai Demokrat ke China dan kerja sama bagi peningkatan kader di bidang penguatan kelembagaan partai. Kerja sama ini dilakukan bagi peningkatan kapasitas kader kedua partai melalui pelatihan dan juga membahas perhatian serius terhadap isu-isu strategis kawasan

di tingkat regional maupun internasional di bidang perdagangan, ekonomi, energi, ilmu pengetahuan, sosial dan politik. Pertemuan tersebut juga berisi penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Partai Demokrat, yang diwakili Ketua DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, dan Yang Yanyi, Ketua International Relation Department Partai Komunis China. Memorandum of Understanding (MoU) tersebut, jelas Nurhayati, berisi keinginan untuk saling kunjungmengunjungi antar petinggi partai, pelatihan kader muda kedua partai, dan membuka hubungan kerjasama untuk kepentingan bangsa dan negara. “Misalnya kedua partai sepakat menjalin kerjasama ekonomi, perdagangan investasi, memfasilitasi dan memperlancar hubungan hubungan kedua negara melalui partai,� lanjut Nurhayati. Berbagai sumber (Abdul Bastian)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

41


Info DPP

Musda DPD PD Gorontalo

Spirit Desa Religi Jadi Ruh Musyawarah Daerah Gorontalo - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, bersama Sekretaris Jendral, Edhie Baskoro Yudhoyono, disambut dengan dikili (atau zikir dalam bahasa Gorontalo), yang biasa dilantunkan pada saat merayakan Maulid Nabi, saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) II Partai Demokrat di Gorontalo (27/5). Desa wisata religi yang terletak di Desa Bobohu Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, yang lokasinya berada di perbukitan, dipilih sebagai tempat untuk Musda ke-II Partai Demokrat kali ini. Saat memasuki tempat acara musyawarah, Anas dan Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, bersama rombongan 42

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, berhenti sejenak mendengarkan zikir yang dilantunkan oleh salah seorang pemuka adat setempat. Setelah itu, keduanya ikut menyaksikan pemandangan desa wisata religi. Dalam sambutannya, Anas menjelaskan bahwa spirit desa wisata religi harus dijadikan ruh dalam melaksanakan musyawarah daerah Partai Demokrat Gorontalo. "Spirit dari desa ini harus memberikan nyawa bagi pelaksanaan musyawarah sehingga menghasilkan pemimpin bersih, cerdas, dan santun," Ungkap Anas. Anas menjelaskan kepada kadernya agar tidak menjadikan Partai Demokrat sebagai partai yang

mengasingkan diri dan ekslusivitas di hadapan masyarakat. "Tapi kita harus berbaur bersama masyarakat demi memajukan Provinsi Gorontalo," kata Anas. Dengan berakhirnya Musda II Partai Demokrat, Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, terpilih menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo. Enam ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Gorontalo sepakat memilih Gusnar Ismail memimpin DPD Partai Demokrat menggantikan ketua sebelumnya, Iwan Bokings. Berbagai Sumber (Abdul Bastian)


Info DPP

Musda DPD PD Jawa Timur

Ciptakan Budaya Politik Kebersamaan yang Santun Surabaya - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menghadiri Musyawarah Daerah II Jawa Timur di Empire Palace, Surabaya (10/6). Setibanya di lokasi acara, Anas dan Ibas disambut oleh rangkaian bunga melati dan tarian Reog Ponorogo. Fandi Utomo, Ketua Panitia Musda Jatim, menuturkan Musda kali ini diikuti sekitar 40 peserta atau pemilik suara yang terdiri dari 38 ketua DPC Demokrat se-Jawa Timur, ditambah satu Ketua DPD dan satu perwakilan DPP. Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Ibnu Hadjar, mengatakan agenda Musda kali ini membahas tiga hal; yaitu penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus lama, penyusunan dan penetapan agenda kerja DPD, serta pemilihan

Ketua DPD Demokrat Jawa Timur yang baru. Soekarwo, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, berhasil memimpin Partai Demokrat Jawa Timur setelah terpilih secara aklamasi dalam Musda II ini. Sebelumnya, Soekarwo mengatakan dirinya telah mendapat restu dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk maju sebagai kandidat ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur dalam Musda II ini. Soekarwo juga mengaku akan merangkul seluruh partai sehingga menciptakan budaya berpolitik kebersamaan yang santun dan tidak saling menjatuhkan. Untuk langkah ini, dirinya berjanji akan segera menemui seluruh ketua partai politik yang ada di Jawa Timur.

Selain Soekarwo, ada tiga kandidat lain yang maju sebagai calon ketua Partai Demokrat Jatim. Mereka adalah Mantan Ketua DPD Demokrat Bagus Haryosuseno, Ketua DPRD Jatim Imam Sunardhi, serta Sekretaris DPD Demokrat Jawa Timur Fandi Utomo. Musda II Jawa Timur pun akhirnya ditutup dengan pemberian santuan kepada ratusan anak yatim di Surabaya, keesokan harinya, Sabtu (11/6). Sebanyak 200 anak yatim dari lima lembaga panti asuhan di Surabaya mendapatkan santunan berupa uang tunai dan bingkisan dari panitia musda dan Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim. Berbagai Sumber (Abdul Bastian)

Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, didampingi Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, membuka Musyawarah Daerah II Jawa Timur (10/6). Sumber foto: EBY Team

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

43


Info DPP Finalis Tunas Garuda Dilatih Alfred Riedl

K

etua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono kembali menyambangi remaja di Malang dalam rangkaian seleksi Tunas Garuda. Pemilihan remaja berumur 14-16 tahun resmi dibuka oleh Anas di stadion Gajayana, Malang, Jumat (24/6). Sebagai bagian dari program Demokrat Bakti Negeri, Anas dalam pidatonya berharap, Tunas Garuda dapat memberikan kontribusi besar bagi sepak bola Tanah Air. “Sepakbola bukan hanya olahraga populer, tapi juga sebagai jembatan membangun nasionalisme. Ada sesuatu yang kosong dalam persepakbolaan Indonesia, yakni proses pembibitan dan pembinaan usia dini,” kata Anas dalam sambutan pembukaannya. Para peserta yang lolos seleksi akan diikutsertakan dalam sebuah coaching clinic dari pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl. “Alfred akan membagi pengalamannya sebelum pemenang seleksi berangkat ke London,” jelas Anas. Keterlibatan Alfred Riedl tersebut untuk memberikan pengetahuan dan teknik sepak bola kepada para finalis seleksi Tunas Garuda sebelum

44

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

diberangkatkan berguru ke Arsenal, September mendatang. “Kita tahu Riedl mempunyai kemampuan melatih yang tidak diragukan lagi. Terbukti dia mampu membawa timnas Indonesia tampil gemilang di Piala AFF kemarin. Ini kesempatan emas, bahwa ia mau memberikan kemampuan sepak bola kepada para finalis hasil seleksi Tunas Garuda,” lanjut Anas. “Selama di Arsenal nanti, para bintang Tunas Garuda ini akan mendapatkan pelatihan dari klub yang berjuluk ‘Meriam London’ tersebut, mulai dari pengembangan kemampuan teknik dasar sepak bola hingga pada materi pembentukan mental pemain dunia. Selain itu, tentu mereka juga berkesempatan berlatih tanding dengan Arsenal junior selama di sana,” ujar Anas lagi. Ia juga mengatakan, para pemain berbakat ini diharapkan mampu memberikan sumbangsihnya kepada kemajuan persepakbolaan nasional, bahkan kebesaran timnas Indonesia di dunia internasional. “Tunas Garuda merupakan kepedulian kita untuk membangkitkan kembali persepakbolaan nasional di era 1960-an. Harapan itu ada karena kita bersama menyaksikan betapa

luar biasanya timnas kita saat tampil di Piala AFF beberapa waktu lalu. Meski kita tidak juara, tapi semangat sepak bola nasional begitu besar, tapi manajemennya tidak bagus,” paparnya. Program Tunas Garuda rencananya akan digelar di sembilan kota dan sejauh ini sudah menyambangi lima kota antara lain Bandung, Palembang, Makassar, dan Jayapura. Dari setiap kota akan diseleksi empat terbaik yang akan mengikuti seleksi final di Jakarta, 18 September hingga 1 Oktober 2011. Dari total 36 peserta akan diciutkan kembali menjadi 18 peserta yang berkesempatan menimba pengalaman di London. “Setelah kembali dari London mereka akan mendapat pendidikan formal di sekolah sepakbola Arsenal Indonesia. Sejauh ini baru sekolah sepakbola Arsenal yang siap menjalin kerja sama dengan kami,” pungkas Anas. (Abdul Bastian)

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono memaparkan tujuan program Tunas Garuda


Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

45


Budaya

Pagelaran wayang kulit Banjaran Karno dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Sumber foto: EBY Team

Pagelaran Wayang Kulit Banjaran Karno

D

Kesetiaan Seorang Pahlawan Membela Kebenaran

ewi Kunti, putri Prabu Kuntiboja, sedang bersantai di taman bersama para emban kinasih membaca mantra anugerah dari Resi Druwoso. Mendadak datanglah Batara Surya, dewa penguasa matahari. Keduanya terpaut kasmaran memadu kasih. Dewi Kunti hamil, namun Prabu Kuntiboja dan Permaisuri terkejut dan marah. Bersyukur, Resi Druwoso menolong dan memohon kepada Sang Pencipta. Permohonannya terkabulkan dan bayi tersebut lahir lewat telinga dan diberi nama Karno alias Karna (artinya telinga). Untuk menutupi rasa malu dan menjaga nama baik, keluarga Sang Raja melarung (membuang ke sungai) bayi tersebut ke sungai Aswanadi. Sebelum dibuang, Dewi 46

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

Kunti menyematkan kalung separuh dan yang separuh lagi disimpannya. Lalu, Adiroto dan istrinya melihat gendogo (kotak) di sungai dan membawanya pulang. Ketika dibuka, ternyata didalamnya ada seorang bayi dan dengan gembira, Adiroto bersama istri merawat dan membesarkan bayi tersebut yang diberi nama Suryo Putro (anak Batara Surya). Resi Durno sedang menggelar pendadaran (latihan perang, adu kesaktian) yang diikuti muridnya Kurawa dan Pandawa. Ikut melihat pula Destrarata, Dewi Gendari dan Dewi Kunti. Saat Arjuna (Permadi) melepaskan anak panah tepat kena sasaran, Resi Durno melihat dan mengambil anak panah. Ternyata ada dua anak panah, satu milik Arjuna dan satu lagi milik Karno, alias

Suryo Putro, yang mendadak muncul ikut melepas anak panah bersamaan dengan anak panah Arjuna. Karno menantang Arjuna tapi dicegah oleh Brotoseno dan Kurupati memutuskan mengangkat Karno menjadi Adipati Awangga. Selanjutnya, Karno berjanji akan membela Kurawa. Adegan gorogoro bersama punakawan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong muncul. Waktu itu, Arjuna sedang bertapa dikawal punakawan. Ia digoda oleh para raksasa dan terjadilah perang. Raksasa mati di tangan Arjuna, dan datanglah Batara Narada yang mengatakan bahwa dalam perang Bharatayudha, Pandawa akan memperoleh kemenangan dan Semar diminta untuk menjadi pengayom bersama Prabu Batara Kresna.


Budaya Terjadilah perang Bharatayudha, perang saudara dari keluarga Bharata. Gatot Kaca, anak Werkudoro (Bima) yang diandalkan sebagai senapati Astina tewas di tangan Karno. Namun, ribuan prajurit Kurawa gugur. Adegan berikut, Dewi Kunti kedatangan putranya, Karno. Karno berkata, musuhnya adalah Arjuna dan dia harus membela Kurawa yang telah memberikan fasilitas kerajaan buat dirinya. Kunti kaget dan membujuk Karno agar membela saudaranya, Pandawa. Tapi Karno tak bisa memenuhi permintaan ibunya, dan kemudian pamit ke medan laga. Berturut-turut tokoh-tokoh tua di pihak Kurawa gugur, seperti Resi Bhisma di tangan Srikandi dan Durna. Terjadilah adu tanding dua satria bersaudara, Arjuna dengan kusir Prabu Kresna melawan Karno yang dikusiri Prabu Salya. Sesuai takdir para Dewa, Karno gugur di tangan Arjuna. Dewi Kunti di kemah Pandawa diam-diam menangis.

Kunjungan Tim Edhie Baskoro Yudhoyono Apresiasi Pagelaran Wayang Kulit

Itulah sekelumit cerita Banjaran Karno yang dilakonkan oleh Ki Dalang Purbo Asmoro dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Sejak Jumat sore (27/5), para penggemar wayang kulit sudah memadati alun-alun Pacitan. Selain memiliki cerita yang menarik, masyarakat juga sangat mengagumi kemampuan Ki Purbo Asmoro, dalang kondang asli Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, dalam memainkan wayang. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk itu dihadiri oleh Wakil Bupati Pacitan Prayitno, anggota Muspida Pacitan, anggota DPRD Jawa Timur Giri Sancoko, dan Ketua Tim Edhie Baskoro Yudhoyono, Bonggas Adhi Chandra. Wabup Prayitno, dalam sambutannya, mengatakan wayang kulit merupakan peninggalan

adiluhung bangsa yang harus terus dilestarikan. Masyarakat Pacitan pun sangat menyukai kesenian tradisional asli Indonesia itu. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menonton. “Kesenian wayang tak hanya ada di kalangan masyarakat umum, tapi juga digemari oleh semua kalangan, termasuk para pejabat” ujar Wabup Prayitno. Sementara itu, Bonggas mengatakan dalam cerita wayang banyak pelajaran yang bisa dipetik, seperti lakon Banjaran Karno. Karno, menurut Bonggas, memberi panutan bahwa kepentingan negara lebih penting daripada kepentingan pribadi atau keluarga. “Banjaran Karno adalah sebuah kisah seorang pahlawan yang rela berkorban dan mati dengan pendirian yang teguh untuk membela kebenaran,” kata Bonggas, mewakili Edhie Baskoro Yudhoyono, saat memberikan sambutan. (Hernawan Priyana)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

47


Budaya

Reog, Seni Budaya Asli Ponorogo, Pemersatu Bangsa

Ponorogo - Kesenian Reog Ponorogo adalah kesenian asli dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bahkan dalam seni Reog, sering diidentikkan dengan dunia hitam, preman atau jagoan serta tak lepas pula dari dunia mistis dan kekuatan supranatural. Dalam seni Reog juga dipertontonkan kekuatan seorang pria perkasa yang mampu membarong (memainkan dan mengangkat dadak merak seberat sekitar 75 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung). “Bahkan tak jarang di atas dadak merah masih ditumpangi orang, biasa terjadi saat menyambut tamu khusus seperti pejabat atau tamu mancanegara,” ujar H. Luhur Karsanto, Ketua Yayasan Reog Ponorogo, yang juga mantan Sekadakab Ponorogo yang baru dua bulan pension. Dia juga menjelaskan berbagai jenis alat pendukung seni Reyog Ponorogo. “Diantaranya kempul, ketuk, k e n o n g , genggam, ketipung, a n g k l u n g dan terutama salompret, menyuarakan nada slendro dan pelog yang memunculkan atmosfir mistis, unik, eksotis serta membangkitkan semangat,” tambahnya. Menurutnya, dalam satu group Reog biasanya terdiri dari seorang warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. “Jadi secara total jumlah pemain Reog berkisar antara 25 hingga 40-an orang, peran utama berada pada tangan warok dan pembarongnya,” terangnya. Secara gamblang dia menerangkan bahwa seorang pembarong, harus memiliki kekuatan ekstra. “Pembarong harus mempunyai kekuatan gigi rahang yang baik, untuk menahan dengan gigitannya beban Dadak Merak,” jlenterhnya. Dadak Merak adalah serupa dengan kepala harimau dihiasi ratusan helai bulu-bulu burung merak setinggi dua meter yang beratnya bisa mencapai 75-an kilogram selama masa 48

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

pertunjukan. Bahkan menurut kebanyakan cerita masyarakat awam Ponorogo, pembarong biasanya juga melengkapi badannya dengan kekuatan supranatural. Tetapi hal tersebut bias terbantahkan ketika anak muda yang masih duduk di bangku SMA bias memainkan Reog dengan sempurna. “Dalam memainkan kesenian Reog tidak harus menggunkan kekutan supranatural belaka. Yang paling penting keindahan dalam memainkan dadak merak,” tambahnya.

Asal-Usul Reog Ponorogo

Pada jaman dulu kesenian Reog digunakan untuk mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif. Menurut legenda yang ada, saat itu Ki Ageng Mirah membuat cerita legendaris mengenai Kerajaan Bantarangin

yang oleh sebagian besar masyarakat Ponorogo dipercaya sebagai sejarah. Sementara itu Adipati Bathorokatong yang beragama Islam juga memanfaatkan barongan ini untuk menyebarkan agama Islam. Singo Barong dan Kelana Suwandana adalah dua orang saudara seperguruan yang telah lama menjadi musuh bebuyutan. Permusuhan keduanya makin meruncing saat mereka secara bersamaan mengikuti sebuah sayembara dengan tiga persyaratan yang sangat mustahil untuk dipenuhi. Pada sayembara dimana pemenangnya bisa menikahi putri cantik bernama Dewi Sanggalangit yang juga anak penguasa terkemuka di Kediri, peserta diharuskan mempersembahkan tiga syarat yaitu seratus empatpuluh empat ekor kuda kembar lengkap dengan penunggangnya yang tampan, mahluk berkepala dua, dan tontonan menarik yang belum pernah

disaksikan siapapun. Iri Singo Barong makin menjadi saat tahu saingannya berhasil mendapatkan seratus empatpuluh empat ekor kuda yang tidak cuma kembar namun juga memiliki surai dan ekor berwarna emas. Dengan licik, ia memerintahkan orang kepercayaannya untuk merebut persyaratan pertama yang telah sukses dipenuhi Kelana Suwandana tersebut. Akibatnya terjadi pertempuran sengit yang memakan banyak korban dari kedua belah pihak, bahkan akhirnya Singo Barong dan Kelana Suwandana harus berhadapan dan bertarung. Singo Barong nyaris saja menang, sayang matahari terbit yang menjadi pantangannya keburu muncul. Kesempatan itu tidak disiasiakan oleh Kelana Suwandana, yang berhasil mengubah sosok Singa B a r o n g m e n j a d i m a h l u k berkepala dua di akhir per tarungan m e r e k a . Kepala yang p e r t a m a adalah singa, sementara yang kedua berwujud merak, mahluk peliharaan Singa Barong yang selama ini bertengger dikepalanya untuk membersihkan kutu di kepala pria itu. Siapa sangka, Singo Barong yang telah berubah wujud singa-merak membuat Kelana Suwandana sukses memenuhi syarat kedua. Untuk syarat ketiga, Kelana mengarak Singo Barong yang telah berubah wujud menjadi singa sambil diiringi gamelan unik yang terbuat dari bambu dan kayu. Pada akhirnya, Kelana Suwandana tampil sebagai pemenang. Tidak cuma menikahi si Dewi Sanggalangit dan menjadi penguasa Kediri, ia juga mewariskan kesenian arak-arakan singa dan gamelan yang kini dikenal dengan nama Reog Ponorogo. Nama Singo Barong kemudian diubah menjadi Reyog, yang berasal dari kata Riyoqun, yang berarti khusnul khatimah yang bermakna walaupun sepanjang hidupnya


Budaya bergelimang dosa, namun bila akhirnya sadar dan bertaqwa kepada Allah, maka surga jaminannya.

Sekilas Warok

Cerita tentang kehebatan warokwarok Ponorogo sebagai benteng penjaga kebenaran begitu melekat di hati Masyarakat Ponorogo. Hal ini begitu dikenal bukan hanya di Ponorogo sendiri tapi sampai ke seluruh tanah Jawa, Sumatra bahkan ke Semenanjung Malaysia. Ini semua menjadi gambaran, betapapun Ponorogo hanyalah sebuah kabupaten kecil, tapi mempunyai sumbangsih yang tidak kecil terhadap masyarakat luas. Di Malaysia misalnya sampai dengan tahun 60 -an juga ada seorang asli Ponorogo sebut saja warok Ponorogo yang karena ketokohannya dalam membela kebenaran, oleh masyarakat setempat diangkat menjadi Penghulu atau setingkat Lurah, namanya Warok

Paiman. Penghulu Paiman ini sangat disegani sebagai seorang yang pemberani menaklukkan para begal dan perampok di salah satu tempat di Malaysia sehingga Masyarakat sekitar mengangkat sebagai Penghulu. Penghulu Paiman tepatnya berasal dari pinggiran Dam Sungkur, Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Saat ini kabarnya anak cucu Penghulu Paiman sukup sukses sebagai pedagang atau pebisnis dan banyak yang menduduki birokrasi di Malaysia. Sampai dengan tahun 80-an di Ponorogo juga tumbuh subur organisasi beladiri seperti, Batara Perkasa, Tapak Suci, SH Teratai, SH Muda, Gasma Gus Ma'sum dan

tentu masih banyak lagi yang tak disebutkan disini. Beberaha hal yang diuraikan di atas adalah menjadi mozaik dan kebanggaan masyarakat Ponorogo. Bahwa di Ponorogo ini juga banyak sekali terdapat nilai nilai atau kearifan lokal yang apabila kita gali bisa diaktualisasikan untuk kehidupan modern sekarang ini. Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dalam cerita kesenian Reyog. Warok Tua adalah tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih dalam taraf menuntut ilmu. Hingga saat ini, Warok dipersepsikan sebagai tokoh yang pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok. Warok adalah sosok dengan stereotip: memakai kolor, berpakaian hitam-hitam, memiliki kesaktian dan gemblakan.Menurut sesepuh warok, H. ahmad Tobroni Turedjo yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten dan mantan Lurah Cokromenggalan, Ponorogo, warok bukanlah seorang yang takabur karena kekuatan yang dimilikinya. “Warok adalah orang yang mempunyai tekad suci, siap memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih,” ujar H. Ahmad Tobroni Turedjo. Menurutnya Warok itu berasal dari kata wewarah. “Warok adalah wong kang sugih wewarah. Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin),” terangnya.

Syarat menjadi Warok

Warok harus menjalankan laku. “Syaratnya, tubuh harus bersih karena akan diisi," bebernya. Warok harus bisa mengekang segala hawa nafsu, menahan lapar dan haus, juga tidak bersentuhan dengan perempuan. Persyaratan lainnya, seorang calon warok harus menyediakan seekor ayam jago, kain mori 2,5 meter, tikar pandan, dan selamatan bersama. Setelah itu, calon warok akan ditempa dengan berbagai ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan. Setelah dinyatakan menguasai ilmu tersebut, ia lalu dikukuhkan menjadi

seorang warok sejati. Ia memperoleh senjata yang disebut kolor wasiat, serupa tali panjang berwarna putih, senjata andalan para warok. Warok sejati pada masa sekarang hanya menjadi legenda yang tersisa. Beberapa kelompok warok di daerah-daerah tertentu masih ada yang memegang teguh budaya mereka dan masih dipandang sebagai seseorang yang dituakan dan disegani, bahkan kadang para pejabat pemerintah selalu meminta restunya.

Reog Di Masa Sekarang

Seniman Reog Ponorogo lulusan sekolah-sekolah seni turut memberikan sentuhan pada perkembangan tari Reyog ponorogo. Mahasiswa sekolah seni memperkenalkan estetika seni panggung dengan format festival seperti sekarang. Ada alur cerita, urut-urutan siapa yang tampil lebih dulu, yaitu Warok, kemudian jatilan, Bujangganong, Klana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Saat salah satu unsur tersebut beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol. Beberapa tahun yang lalu Yayasan Reog Ponorogo memprakarsai berdirinya Paguyuban Reog Nusantara yang anggotanya terdiri atas grup-grup Reyog dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah ambil bagian dalam Festival Reog Nasional (FRN). Reog Ponorogo menjadi sangat terbuka akan pengayaan dan perubahan ragam geraknya. Selain itu Pemkab Ponorogo bekerjasama dengan Yayasan Reog Ponorogo saat ini juga menggelar acara rutin berupa Festival Reyog Nasional (FRN) yang digelar bersamaan dengan Grebeg Syuro. “Bahkan kita juga menggelar Festival Reog Mini serta pentas Reyog malam bulan purnama setiap bulan di panggung utama Aloon-Aloon Ponorogo,” ujar Bupati Ponorogo H. Amin, SH yang diamini Sekretaris Yayasan Reog Ponorogo, Budi Satrijo dalam sebuah kesempatan. (Muh. Nurcholis)

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

49


50

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

51


52

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

53


Dewasa ini, arus informasi yang masuk ke ranah publik meningkat pesat dan terus disebarluaskan silih berganti oleh berbagai media informasi. Di Indonesia, undang-undang mengamanatkan informasi yang masuk ke wilayah publik harus mengandung unsur informasi, mendidik dan hiburan. Atas dasar itulah, Sinergis hadir dengan cita-cita membangun masyarakat yang melek informasi, khususnya di Dapil VII Jawa Timur, yang meliputi daerah Magetan, Trenggalek, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo. Sinergis mencoba memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di bidang pembangunan dan berupaya mendorong terciptanya keselarasan pembangunan di segala bidang. Sinergis akan terus berusaha untuk memberikan informasi dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna sehingga pembaca bisa ikut memberikan masukan dan control terhadap pembangunan yang sedang berjalan. Harapannya, Sinergis bisa memberikan informasi yang akurat dan faktual yang bisa menstimuli masyarakat dan pembaca untuk bangkit membangun lingkungan di sekitarnya. Masyarakat berhak mengetahui proses pembangunan yang sedang berjalan bahkan ikut berpartisipasi mengawal proses pembangunan itu sendiri.


26

19

Musda II DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur

2. Rapat Intern Komisi I

27

1. RDPU Komisi I dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

2. Rapat Komisi I DPR RI dengan Menteri Luar Negeri

1. Rapat Panja Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah

20

14

13

12

NOTES

28

RDPU dengan Ketua Dewan Pers, Ketua LESPERSSI dan Ketua IDSPS

2. Rapat Rutin Kadin Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Kebudayaan dan Olahraga

21

1. Rapat Paripurna DPR RI

2. Regional Review on Aid for Trade untuk Wilayah Asia Pasifik

1. Public Lecture “ Harnessing Globalization” oleh Dirjen WTO

2. Rapat Rutin Kadin Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Kebudayaan dan Olahraga

7

1. Rapat Kerja dengan Menhan dan Panglima TNI

6

Selasa

1. Rapat Intern Komisi I Penandatanganan Memorandum of 2. Rapat Kerja Komisi I dengan pemerintah Understanding (MoU) Partai Demokrat dan Partai 3. Pelantikan Pengurus Kadin Komunis Tiongkok Indonesia Komite Tiongkok

Senin

5

Minggu

1

29

2. Rapat dengan Direktur Utama BUMN-BUMNIS

1. Raker dengan Menhan RI dan Panglima TNI

22

RDPU Komisi I DPR dengan Pakar Bidang Penyiaran

15

8

Pidato Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni,

Rabu

Rapat Panja Komisi I DPR

30

3. Rapat Kerja dengan Pemerintah dan Gubernur BI

2. Rapat Badan Anggaran DPR

1. RDP dengan PT. Telkom

23

Kunjungan Silaturahmi Ke Ketua MPR RI

16

4. RDP Komisi I dengan Lemsaneg

3. Rapat Pimpinan F-PD

2. RDP dengan Kepala BIN

1. Raker Komisi I - Menlu

9

2

Kamis

Juni 2011

25

18

Musda II DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur

11

4

Sabtu

www.edhiebaskoro.com © EBY STAFF

24

17

Musda II DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur

10

3

Jumat

agendaJuni EBY 2011

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011

55


56

Sinergis Edisi: 003/Th.I/2011


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.