Sinergis feb 2015

Page 1

TERBIT 96 HALAMAN

UNTUK RAKYAT

SINERGIS email

koransinergis@gmail.com

Website

www.sinergismedia.com

Edisi Februari 2015

Twitter

@koran_sinergis

facebook koransinergis

BACAAN GRATIS

Berfikir Positif , Santun & Mencerdaskan Masyarakat

Wujud Kesetiaan & Kebanggaan Mayoritas Kader Demokrat

Pak SBY Diusulkan sebagai Ketum Secara Aklamasi

SBY Apresiasi DPR Setujui Perppu Pilkada Ibas Sampaikan Terima Kasih Kepada Semua Pihak

Mengawal Perppu Pilkada

POLRI KITA Oleh : Susilo Bambang Yudhoyono

IBAS DORONG PENDIDIKAN DASAR LEBIH BERKUALITAS

SBYnomics

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Tentang Jatuhnya Nilai Tukar Rupiah

Simbolis dan Strategis Peresmian Museum Kepresidenan

Februari 2015 I SINERGIS I 1 22015


Karikatur

SAJIAN SINERGIS Cover EDITORIAL 02 03 04 06 16 19

Karikatur Redaksional Sajian Sinergis Lesehan SBYnomic , Berbagi ilmu dan pengalaman tentang jatuhnya nilai tukar rupiah Rakyat Bicara Profil EBY Terus Berjuang Bersama Rakyat Ulasan Program

Reaksi 17 Wujud Kesetiaan dan Kebanggaan Mayoritas Kader

Demokrat Pak SBY Diusulkan sebagai Ketum Secara Aklamasi

20 22 Media Komunikasi Edhie Baskoro Yudhoyono

Majalah Sinergis Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

Pemimpin Umum

Edhie Baskoro Yudhoyono

Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab

Litbang Ale

Artistik : Yudhi Yogas

Kontributor Daerah

Sirkulasi dan Distribusi

David Christian Bojoh

Pacitan : Herry Purnomo (Qirun), Frend Mashudi. Ponorogo : Muh. Nurcholis. Trenggalek: Babe, Magetan : M. Choiri. Ngawi : Ardian

Editor

Fotografer

Koordinator Liputan Daerah

Tata Letak dan Desain Grafis

Bonggas Adhi Chandra

Redaktur Pelaksana

Luciana Dita Chandra Frend Mashudi

EBY Team

F-design & Griya artwork

Candra - EBY Team Dapil VII

Alamat Redaksi

Jl. Piere Tendean No. 7 Pucang Sewu Pacitan 63513 Jawa Timur Telp. 0357 - 881993 Fax. 0357 - 881993 Email. info@edhiebaskoro.com

Wartawan dan tim redaksi Koran Sinergis dilengkapi dengan ID card atau kartu pers setiap melakukan kegiatan jurnalistiknya. Nama wartawan dan tim redaksi Sinergis tertera dalam kolom Susunan Redaksi di atas. Dalam melakukan kegiatan jurnalistik-nya, wartawan dan tim redaksi Sinergis dilarang memungut/meminta biaya apapun dari/kepada narasumber.

2 I SINERGIS I Februari 2015

25 26 28 32

SBY Apresiasi DPR Setujui Perppu Pilkada Ibas Sampaikan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Mengawal Perppu Pilkada Sebagai Penyeimbang, Partai Demokrat Terus Berkontribusi pada Bangsa Ibas Tegaskan, Proses UN Harus Sesuai Prosedur Operasional Standar FPD Minta Penundaan Persetujuan DPR Untuk Komjen Budi Gunawan Pernyataan Pers Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono

OPINI 34 Polri Kita Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono 48 Simbolis dan Strategis Peresmian Museum Kepresidenan Lensa EBY 92

NASIONAL

38 Pernyataan SBY atas Terorisme di Paris 40 Nostalgia di Magelang,

SBY Santap Tahu Kupat Hingga Bicara Akik

41 "Rela Berjalan Kaki dari Lampung, Ponidi Disambut SBY di Cikeas"

42 Menjaga Silaturahmi, SBY Bertemu BJ Habibie 43 Nasi Goreng & Rujak Cingur A la SBY 44 PIA DPR RI Gelar Pengobatan Gratis SOROTAN

51 Ibas Dorong Pendidikan Harus Berkembang Sesuai Jaman

KABAR DAPIL

74 Indartato Ajak Satukan Persepsi 76 Pacitan Raih Dua Penghargaan Otonomi Awards JPIP 2014

78

Pacitan Raih Damandiri Award Empat Kali Beruntun

78

Melalui Program Pro rakyat PPIP. ahun 2014, Pusat anggarkan 1,7 M Untuk Tujuh Desa Di Magetan.

80 Tingkatkan Hasil Pertanian, Dua Kelomtan Terima Traktor Gratis Pengawalan EBY

84 Ibas Apresiasi Sekolah di Ponorogo Peraih

Predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional

86 Ibas Berharap Program Pemerintahan SBY Berdaya dan Berkelanjutan

88 Ibas Ingatkaan Pentingnya PAUD Untuk Ciptakan Generasi Penerus Bangsa

Komunitas

91 Cahaya FM, Tempat

Baru EBY Club Bermusik

Februari 2015 I SINERGIS I 3


Lesehan

Lesehan

SBYnomics

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Tentang Jatuhnya Nilai Tukar Rupiah

K

amis pagi 18 Desember 2014, nilai tukar rupiah terus tenggelam menyentuh level terendah dalam enam belas tahun terakhir. Rupiah bergerak 0,2 persen menjadi 12.658 per dolar pada pukul 4:49 WIB, setelah sehari sebelumnya memburuk 0,7 persen hingga mencapai 12.698 per dolar. Ini adalah angka teruburuk sejak tahun 1998. Menanggapi hal tersebut Presiden ke-enam RI, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono tergerak untuk membagi pengalamannya mengatasi krisis ekonomi, yang dipicu oleh krisis minyak dunia setidaknya dua kali di masa pemerintahannya, yaitu tahun 2008 dan 2009. Di bawah kepemimpinan SBY, Indonesia berhasil bertahan dan keluar dari tekanan krisis tersebut, bahkan ekonomi mikro semakin bergerak subur dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipertahankan di level lima hingga enam persen, dan menempati posisi kedua sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam kelompok negara-negara maju G20. Berikut adalah kutipan isi akun twitter @SBYudhoyono yang ditulis langsung oleh SBY Kamis, 18 Desember 2014 pukul 01:12 WIB: Saya tetap mengikuti perkembangan situasi di tanah air, termasuk terjadinya gejolak ekonomi akibat jatuhnya nilai rupiah akhir-akhir ini Saya juga mencermati perbincangan masyarakat terhadap persoalan ekonomi terkini, termasuk sejumlah pernyaatan pihak pemerintah. Memang yang paling mudah adalah mencari "kambing hitam", atau harus ada pihak yang disalahkan, terutama terkait jatuhnya rupiah kita. Selain alasan-alasan lainnya, seorang pejabat pemerintah juga menuding bahwa semua ini akibat kebijakan pemerintahan SBY yang salah.

4 I SINERGIS I Februari 2015

Dalam situasi ini, pemerintah & rakyat tidak boleh saling salahkan apalagi cari kambing hitam. Selain tak etis, yang terpenting adalah solusi. Saya ingin berbagi ilmu & pengalaman bagaimana saya & para pembantu saya atasi krisis. Sebagian mengenalnya sebagai SBYnomics. Atas tudingan ini, saya minta kepada siapapun yang bersama saya 10 tahun di pemerintahan harap bersabar. Tak perlu ikut menuding kesana kemari. Menyalahkah orang lain tak akan menyelesaikan persoalan. Itulah pelajaran yang saya petik selama dulu memimpin negeri ini. Saya tak akan lupa, jasa para Menteri, Gubernur, Ekonom, Pebisnis dan lain-lain, yang amat sering bersama saya mengatasi persoalan ekonomi. Termasuk kebersamaan kita, siang dan malam mengatasi gejolak minyak dunia tahun 2005 dan 2008, dan mengatasi krisis global tahun 2008 dan 2009. Atas keputusan, kebijakan dan tindakan yang kita lakukan - tanpa menyalahkan orang lain - Alhamdulillah kita bisa selamatkan ekonomi kita. Terimalah ucapan terima kasih saya & tetaplah bersabar jika apa yang kita lakukan dengan sungguhsungguh dulu, kini dengan mudah disalahkan. Jika ada yang salah dengan kebijakan pemerintahan SBY, semua itu tanggung jawab saya. Saya tak akan pernah menyalahkan yang lain. Biarlah Tuhan & rakyat yang menilai, apa yang kita lakukan & ikhtiarkan untuk mengatasi persoalan bangsa di masa pemerintahan saya dulu. Prinsip kepemimpinan yang saya anut - pantang

menyalahkan baik pendahulu maupun pengganti saya. Tabiat menyalahkan tak baik & tak arif. Saya juga tak suka menyalahkan pendahulu. Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur & Ibu Megawati, semua ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya. Dalam situasi ini, pemerintah & rakyat tidak boleh saling salahkan apalagi cari kambing hitam. Selain tak etis, yang terpenting adalah solusi. Sekarang saya ingin berbagi ilmu & pengalaman. Berikut bagaimana saya & para pembantu saya atasi krisis. Sebagian mengenalnya sebagai SBYnomics. Perihal tantangan yang tidak ringan terhadap ekonomi Indonesia, telah saya sampaikan setahun yang lalu, tepatnya Oktober 2013. Sebagai Ketua APEC tahun 2013, saya sampaikan bahwa semua "emerging economies", termasuk Indonesia, menghadapi tantangan yang berat. Tantangan itu antara lain berupa pelambatan pertumbuhan, menurunnya nilai tukar, jatuhnya harga komoditas pertanian & mineral. Bahkan saya sampaikan era dolar murah sudah usai. Saya perkirakan nilai tukar rupiah kita tahun 2014 tembus Rp 12.000 per 1 dolar AS. Saya tak pernah menjanjikan rupiah akan menguat bahkan di bawah Rp 10.000 per dolar AS, karena saya tahu situasi ekonomi dunia. Nilai tukar rupiah kita saat ini ditentukan oleh faktor "supply-demand", kebijakan moneter bank sentral AS & juga spekulasi pasar. Tekanan ekonomi ini ada yang sifatnya global (akibat kebijakan Bank Sentral AS, turunnya pertumbuhan Tiongkok & stagnasi ekonomi Eropa). Ada juga yang bersifat nasional, misalnya adanya defisit perdagangan & anjloknya nilai ekspor kelapa sawit, batubara & lain-lain. Ekonomi yang kurang cerah di Tiongkok, Jepang & Eropa bagaimanapun akan menurunkan peluang ekspor & investasi di Indonesia.

Itulah sebabnya selaku Presiden saya tetapkan pertumbuhan yang realistik sekitar 5-6 %. Saya tahu situasi global, kawasan & nasional. Saya tidak memberikan angin surga, ekonomi kita akan tumbuh tinggi hingga 7 %. Semua negara menurunkan angka pertumbuhannya. Saat hadiri World Chinese Economic Forum di Chongqing Tiongkok 2 minggu lalu, saya diberitahu pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya 7 %. Pertumbuhan Tiongkok 7% (biasanya 8-10 %) berdampak negatif pada perdagangan & investasi ke negara lain, termasuk Indonesia. Saya menyadari porsi sumber pertumbuhan (growth) dari neto ekspor-impor mengalami penurunan, karenanya menjaga investasi penting. Namun, situasi perekonomian global tetap menekan investasi di Indonesia, kendati iklim, perizinan & infrastruktur terus kita perbaiki. Karenanya sumber pertumbuhan yang sungguh kita jaga adalah konsumsi rumah tangga & pembelanjaan pemerintah. Hasilnya lumayan. Saya setuju bahwa subsidi yang tidak tepat harus kita pangkas, Karenanya harga BBM saya naikkan tahun 2013, juga tarif listrik & gas di tahun 2014. Penghematan anggaran juga kami lakukan dalam APBNP 2014 (sebanyak RP 43 triliun), tetapi pembelanjaan pemerintah tetap penting. Di kala krisis, konsumsi pemerintah (government spending) tetap penting, agar "demand" tetap terjaga & sektor riil tidak semakin menurun. Agar daya beli rakyat, khususnya keluarga miskin tetap terjaga, kami berikan berbagai bantuan langsung agar bisa mencukupi kebutuhannya. Ketika terjadi kenaikan hargaharga, secara moral, sosial & ekonomi pemerintah wajib membantu golongan miskin & tidak mampu. Kebijakan subsidi memang tidak disukai oleh Neolib & ekonomi yang kapitalistik, tetapi bagi saya tetap diperlukan. Ini soal keadilan sosial. Dengan demikian sektor riil tetap bergerak & tidak perlu ada PHK karena barang & jasa yang dihasilkan perusahaan tetap dibeli rakyat. Seperti inilah kebijakan ekonomi

"Negara bukanlah perusahaan, mengelola ekonomi negara tidak sama dengan mengelola bisnis. Saya yakin pemerintah paham. Kembali terhadap apa yang saya sampaikan di tahun 2013, ternyata terjadi betul. Di antaranya nilai tukar kita merosot, bahkan lebih tajam" yang kami jalankan, untuk menjaga pertumbuhan, lapangan pekerjaan & penurunan kemiskinan. Meskipun tidak sempurna tetapi hasilnya nyata & ada. Pertumbuhan ekonomi kita nomor 2 di antara negara-negara anggota G-20. Saya sadar pembangunan infrastruktur amat penting & melalui MP3EI kami alirkan ratusan triliun per tahun dari swasta, BUMN & APBN. Kebijakan sumber pembiayaan infrastruktur ini tidak dari APBN semata, karena saya masih memprioritaskan pengurangan kemiskinan. Kebijakan pembangunan infrastruktur & konektifitas kami tuangkan dlm MP3EI bersama Menteri, Gubernur, Ekonom, BUMN & Swasta. Ekspansi ekonomi yang mengakibatkan kebutuhan sumber pendanaan asing & dolar AS juga kita batasi, agar rupiah kita tak makin tertekan. Sektor riil & ekonomi mikro penting, tetapi tidak boleh mengabaikan ekonomi makro yang menjaga stabilitas & kesehatan ekonomi nasional. Kebijakan ekonomi di era "gejolak" juga harus mensinergikan kebijakan fiskal & moneter. Saya kordinasikan untuk tidak jalan sendiri-sendiri. Inilah garis besar kebijakan ekonomi yang saya pilih & jalankan ketika ekonomi kita mengalami tekanan. Ada alasan & "rationale-nya". Namun, jika kebijakan ini dianggap salah, silahkan dicari kebijakan yang lebih baik. Sepenuhnya hak Presiden Jokowi & pemerintahannya. Kebijakan ekonomi itu sebuah pilihan, selalu ada plus & minusnya. Yang penting hasilnya baik & rakyat merasakan manfaatnya.

Tetapi, negara bukanlah perusahaan, mengelola ekonomi negara tidak sama dengan mengelola bisnis. Saya yakin pemerintah paham. Kembali terhadap apa yang saya sampaikan di tahun 2013, ternyata terjadi betul. Di antaranya nilai tukar kita merosot, bahkan lebih tajam. Saya tetap berpikir. Dua bulan ini saya aktif berdiskusi dengan para pemimpin politik, bisnis & ekonomi, baik di tanah air maupun di luar negeri. Saya diundang utk dimintai pandangan saya tentang ekonomi dunia & Indonesia. Antara lain di Seoul, Hongkong, Singapura & Chongqing. Ketika menanyakan ekonomi Indonesia tahun 2015 (outlook), saya jawab secara logis & realistik. Tetap positif, tetapi hati-hati (cautious). Tapi saya selalu sampaikan optimisme: Presiden Jokowi & pemerintahannya akan bisa mengatasi tantangan ekonomi di tahun-tahun sulit ini. Bagaimanapun ekonomi Indonesia jangka panjang tetap cerah. Peluang meningkatnya pertumbuhan, investasi & perdagangan juga kuat. Kembali ke soal jatuhnya nilai tukar rupiah kita, rakyat tidak perlu terlalu panik. Pasar tidak perlu terlalu cemas. Selalu ada solusinya. Yang penting dengan "sense of crisis" yang dimiliki, Presiden & pemerintah segera menentukan solusi, "policy response" & aksi nyata yang jitu. Rakyat & pasar (dalam & luar negeri) sungguh menunggu penjelasan, kebijakan & langkah-langkah cepat & tepat pemerintah. Sekali lagi, rakyat Indonesia jangan cepat pula salahkan pemerintah. Beri Pak Jokowi kesempatan & berikan pula dukungan untuk atasi masalah ini. Tentu saja, pemerintah pun tak perlu gemar menyalahkan pihak lain. Sejak 20 Oktober 2014 tugas & tanggung jawab sudah berada di tangannya. Itulah yang dulu saya lakukan. Selamat bekerja. Insya Allah Bapak & Ibu yang sedang mengemban amanah bisa melaksanakan & juga sukses. Maaf, pandangan ini saya sampaikan di media sosial, tak selalu mudah masuk ke liputan media konvensional, terutama di dalam negeri.

Februari 2015 I SINERGIS I 5


rakyat bicara

rakyat bicara Inspirasi Bagi Kami

K

edatangan mas Ibas ke Desa Ketro untuk kedua kalinya merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Mas Ibas merupakan sosok yang memiliki kepedulian kuat terhadap konstituennya. Pembawaannya yang santun dan cerdas menangkap setiap aspirasi dibawah memberikan ispirasi bagi kami dalam melaksanakan roda pemerintahan di desa kami. Kami menyadari, Sering bertemu muka dan bicara banyak dengan masyarakat akan semakin menambah perbedaraan tentang apa yang akan dilakukan dan dibutuhkan masyarakat. Berbagai program Pro Rakyat juga tersosialisasikan dengan baik, sehingga ikatan emosional ditingkat bawah semakin kuat. Komunikasi yang sambung menyambung antara wakil rakyat dengan konstituennya terus dilakukan mas Ibas setiap ada kesempatan untuk mengunjungi dapilnya. Lewat rubrik ini, kami seluruh masyarakat Desa Ketro, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan ingin mengucapkan Terima Kasih yang Setinggi-tingginya untuk Mas Ibas, atas segala bentuk kepeduliannya terhadap pembangunan didesa Kami. Tak lupa kami haturkan salam hangat dari kami teruntuk Bapak SBY Sekeluarga, semoga selalu diberi keberkahan, kesehatan dalam mengawal Negeri Tercinta Ini.

Terima Kasih Pengawalan Program Pro Rakyat Oleh Mas Ibas MASYARAKAT Dukuh Gragal, Desa Temon, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo mengucapkan terima kasih kepada Mas Ibas yang aktif mengawal berbagai Program Pro Rakyat. Kami berharap ke depan Mas Ibas lebih aktif dan amanah lagi. Matur suwun. MASYARAKAT DUKUH GRAGAL, DESA TEMON, KECAMATAN NGRAYUN, PONOROGO

Sosok Pak SBY dan Mas Ibas adalah inspirasi bagi kami.

Winarto, Kepala Desa Ketro Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan

Program Pro Rakyat Semoga Bisa Diteruskan

Sebagai warga, kami pernah merasakan program pro rakyat, Alhamdulillah bisa membantu meringankan beban kami, semoga programprogram yang pro rakyat ini bisa di teruskan oleh pemerintahan yang sekarang ini,” terima kasih atas bantuannya, semoga mas Ibas bisa terus memperjuangkan aspirasi rakyatnya, kami di sini juga menunggu apa yang akan pak jokowi berikan pada kami. (Muji, pedagang Mie ayam wonogiri)

LANJUTKAN MAS IBAS

PARA pelajar di SMP Negeri 1 Jetis mengucapkan terima kasih atas perhatian Mas Ibas terhadap kreatifitas anak muda bangsa dalam jurnalistik. Ke depan kami berharap Mas Ibas maupun Tim EBY memberi pelatihan jurnalistik dasar kepada para pelajar di Kabupaten Ponorogo. Terima kasih. PELAJAR SMP NEGERI 1 JETIS, KABUPATEN PONOROGO

Salut Program Griya Aspirasi EBY

Griya Aspirasi Magetan sering menggelar kegiatan yang berhubungan dengan anak muda (pelajar/mahasiswa), kami pernah mengikutinya, dan saya sangat setuju kegiatan tersebut sering diadakan, untuk menggugah semangat sekaligus mencari bakat kawula muda Magetan,” seringlah adakan kegiatan untuk kaum muda mas Ibas, Magetan haus kegiatan muda- mudinya, kami tunggu program untuk para pemuda- pemudi magetan.” (Peni, Pelajar SMAN 2 Magetan)

6 I SINERGIS I Februari 2015

LEBIH BAGUS LAGI MEMPERHATIKAN LEMBAGA PENDIDIKAN SEGALA JENJANG MUDAH-mudahan Mas Ibas lebih peduli lagi kepada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Ponorogo dalam segala jenjang. Kami yakin Mas Ibas tidak akan lupa terhadap dunia pendidikan karena pendidikan pada dasarnya adalah pondasi dalam membangun bangsa. Sekali lagi kami berharap Mas Ibas bisa memberi kontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Terima kasih. KELUARGA BESAR SMK KI HAJAR DEWANTARA, DESA GUNDIK, KECAMATAN SLAHUNG, PONOROGO

MAS IBAS MEMAHAMI ANAK DIDIK KAMI

PELAKSANAAN lomba essai hari pahlawan beberapa waktu lalu ternyata mampu menjadi penyemangat anak didik kami (siwasiswi) kami dalam mengembangkan bakat jurnalistik. Kehadiran Majalah Sinergis juga mampu menyajikan informasi terhadap kinerja seorang wakil rakyat seperti Mas Ibas. Tetap semngat Mas Ibas. Terima kasih. DJEMANI, M.Pd – WAKIL KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 1 JETIS BIDANG KURIKULUM

Februari 2015 I SINERGIS I 7


rakyat bicara

rakyat bicara Terus Perhatikan Anak Muda

KAMI berharap ke depan Mas Ibas lebih peduli lagi terhadap kreatifitas anak muda baik melalui lembaga sekolah maupun organisasiorganisasi kepemudaan yang ada di Bumi Reyog. Besar harapan kami potensi yang dimiliki anak muda Ponorogo bisa digali dan dikembangkan untuk kemajuan bangsa. SELLAWATI, SISWI MTS PGRI DESA SELUR, KECAMATAN NGRAYUN, PONOROGO

Kami Mendukung Program Pro Rakyat

Terima kasih kepada Griya Aspirasi EBY magetan terutama mas Ibas, Mas Dr. Pangayoman(anggota dewan demokrat magetan yang telah membantu mendapatkan program PPIP ke Desa kami, Program ini sangat kami tunggu untuk membantu infrastruktur Desa Ngadirejo, semoga program ini tetap terus ada agar desa - desa di magetan menjadi desa yang maju, desa maju perekonomian akan ikut maju, kami mendukung program pro rakyat ini. (Suhardiman, kepala desa ngadirejo, kawedanan)

Enak dilihat dan Mudah dibaca Melihat sepintas seperti majalahnya Partai Demokrat,isinya tentang partai saja, pas buka dalamnya ternyata banyak berita- berita selain masalah partai, tentang kegiatankegiatan Mas Ibas(Edhie Baskoro Yudhoyono) di DPR RI, kegiatan di kabupaten- kabupaten dapil VII,enak dilihat dan mudah dibaca, kalau bisa ada rubrik untuk perempuannya,seperti busana(Kebaya dll), info tentang wisata, kuliner”kalau ada halaman tentang itu wah bertambah senang kaum perempuan,dan makin lengkap isi majalah sinergisnya mas Ibas,selamat untuk mas Ibas menjadi anggota DPR RI mewakili masyarakat magetan, semoga dalam menjalankan tugasnya terus bisa amanah, makin sering ke magetan, kami mendukungmu.” Ungkap Reni. (Reni karwayan Dealer Magetan)

8 I SINERGIS I Februari 2015

SBY TEGAS, DISIPLIN DAN SANTUN Melihat Cover depan majalah Sinergis,ada gambar Bapak SBY dan Bu Ani, saya teringat saat bertugas di Sumatra, beliau pernah jadi atasan saya, dia waktu itu jadi Pangdam di sana, jadi secara tidak langsung saya pun sering mendapatkan pendidikan dari pak SBY, dari dulu dia seorang tentara yang tegas, dan disiplin dalam kesatuannya,namun juga sangat santun dalam memberikan pengarahan, ya itulah pak SBY, saat memimpin negeri inipun sangat bijaksana, memang sudah pembawaannya,” dibawah kepemimpinannya Indonesia aman, tidak ada Gejolak Nasional, dan semoga kepemimpinan pak Joko widodo(Presiden baru) juga bisa memberikan kesejukan, dan ketentraman bagi warga Indonesia, selamat atas purna tugasnya pak SBY sebagai Presiden RI, dan semoga mas Ibas sebagai penerus perjuangan pak SBY bisa tetap dalam jalannya, yakni jalan kebenaran dan tetap berjuang bersama- sama dengan rakyat. (Agus hariyono, Danramil Kecamatan Parang)

PERLUNYA MENGEMBANGKAN UKM DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SETELAH dipercaya kembali sebagai anggota DPR RI, kami berharap Mas Ibas lebih memperhatikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pemberdayaan perempuan di desadesa. Kami yakin dengan pemberdayaan perempuan dan pembinaan UKM, Mas Ibas akan mampu menjembatani keinginan masyarakat dengan pemerintah maupun pihak lainnya. SITI AMINAH, KETUA TIM PENGGERAK PKK DESA TEMON, KECAMATAN NGRAYUN, PONOROGO

Memberi Warna Positif Warung kami sering mendapat Sinergis tiap kali terbit, mulai dari Versi Koran maupun yang majalah, karena ada salah satu Tim Griya Aspirasi yang tiap pagi Ngopi di sini, selalu dibaca setiap ada orang yang datang, karena warung kami selalu ramai,beragam juga orang menilainya,namun kebanyakan mereka menilai positif dengan keberadaan majalah tersebut,” ini bukti kegiatan real dari dewan kita, wujudnya ada,semua terangkum dalam majalah sinergis ini,coba yang lain ada nggak?, ada yang berkomentar seperti itu” cerita Sarini,ketika pernah mendengar salah satu pelanggan warungnya berkomentar masalah sinergis. (Sarini, pemilik warung dan counter Hp jl Sumatra, Magetan).

Februari 2015 I SINERGIS I 9


Biodata • 1993 – 1996 • 1987 – 1993

SMPN 20 Jakarta SD Merdeka Bandung

Riwayat Organisasi

Edhie Baskoro Yudhoyono

W

ajah-wajah politisi muda kini ramai menghiasi dunia politik modern nasional. Peran pemimpin muda cukup signifikan dalam sejumlah organisasi politik sebagai tokoh sentral. Tak dipungkiri lagi, gagasangagasan mereka akan memegang peranan penting sebagai pemimpin masa depan bangsa. Edhie Baskoro Yudhoyono mulai meramaikan pemberitaan media massa nasional saat menorah prestasi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI peraih suara terbanyak: sebesar 327.097 suara, pada pemilihan anggota legislatif tahun 2009 lalu. Mayoritas masyarakat daerah pemilihan (dapil) VII Jawa Timur: Pacitan, Ponorogo, Magetan, Trenggalek, dan Ngawi, menitipkan aspirasinya kepada Ibas, begitu ia kerap disapa. Sebagai anggota legislatif, Ibas ditempatkan di Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, intelijen, dan komunikasi dan informasi. Pria kelahiran Bandung, 24 November 1980, meraih gelar Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce tahun 2005 dari Curtin University, Perth, Australia. Ibas kemudian melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, dimana ia meraih gelar masternya pada tahun 2007 dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional. Ia lulus dengan disertasi berjudul “Revitalization of Indonesia’s Economy: Attempts to Solve the The TwinCritical-Economic Problems and to Build Foundation for Future Economic Development”. Saat ini Ibas aktif sebagai politisi Partai Demokrat, partai yang memenangkan Pemilihan Umum tahun 2009. Karirnya di Partai Demokrat diawali dengan penunjukan sebagai Ketua Departemen Kaderisasi. Sebagai Ketua Steering Committee, Ibas sukses menggelar Kongres II Partai Demokrat di Bandung dengan adil dan demokratis. Setelah Kongres II Partai Demokrat, Mei 2010, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal untuk mendampingi Ketua Umum Terpilih Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Penunjukan tersebut menjadikannya sebagai Sekretaris Jenderal partai politik termuda di Indonesia.

10 I SINERGIS I Februari 2015

TERUS BERJUANG BERSAMA RAKYAT Putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, ini juga menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga periode 2010-2015. Sebagai Wakil Ketua Umum Kadin, Ibas ikut ambil bagian dalam pelaksanaan pesta olah raga Asia Tenggara, SEA Games XXVI 2011 di Palembang Sumatera Selatan. Penandatanganan nota kesepahaman Kadin dan INASOC (Indonesia SEA Games Organizing Comittee) secara resmi dilaksanakan di Plaza Senayan, Jakarta 2011 lalu. Puncaknya, pertunjukan kembang api dan penyulutan obor menandai dimulainya SEA Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Pada 24 November 2011, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahunnya yang ke 31, Ibas secara resmi menikah dengan Siti Rubi Aliya Rajasa. Akad Nikah diselenggarakan diruang Yudhistira Istana Cipanas, Cianjur, Kamis Pukul 10.15 WIB. Kebahagiaan semakin lengkap setelah rumah tangga mereka di karunai seorang putra bernama Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Tahun 2014 Ibas terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dan mengemban tugas di Komisi X yang membidangi masalah Pendidikan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Di tahun yang sama Ibas juga ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI.

Partai Demokrat • Sekretaris Jenderal Partai Demokrat periode 2010-2015 • Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat • Koordinator Wilayah Jawa Timur • Koordinator Wilayah DKI Jakarta • Anggota Partai Demokrat Periode 2014-2019 Kamar Dagang dan Industri • Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga • Kepala Pengembangan Industri Derivatif Pertanian KADIN Indonesia Nama Nama Panggilan Jabatan Tanggal Lahir Agama Status Istri Anak

Orang Tua • Ayah • Ibu

: Edhie Baskoro Yudhoyono : Ibas : Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat : 24 November 1980 : Islam : Menikah : Siti Rubi Aliya Rajasa : Airlangga Satriadhi Yudhoyono

: DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono : Hj. Kristiani Herrawati Yudhoyono, S.IP

Saudara kandung • Mayor. Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc.,MPA Alamat • Rumah Dinas : Komp. MPR/DPR RI Blok B2 135 – Kalibata, Jakarta Selatan • Kantor : Wisma Nusantara 1, Lt. 9, Room 930 Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10270 • Rumah Pribadi : Jln. Alternatif Cibubur, puri Cikeas Indah No. 24 Gunung Putri, Kabupaten Bogor Pendidikan • 2005 – 2007 Political • 1999 – 2005 • 1996 – 1999

Master of Science in International Economy, Nanyang Technological University, Singapore Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce, Curtin University, Perth, Australia SMAN 39 Cijantung, Jakarta

Dewan Perwakilan Rakyat • Ketua Fraksi Partai Demokrat Periode 2014-2019 • Anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 • Anggota Komisi I DPR RI periode 2009-2014 • Majelis Dzikir SBY Nurussalam • Sekretaris Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GMFKKPI) • Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat dan Olahraga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GM-FKKPI) •Dewan Pertimbangan GM-FKKPI Pelatihan • Pelatihan Selam Dasar • Asia Pasific Forum • Takornas • PKKPD • Demokrat Party Course of Public Relation • Japan Visit • Lemhanas Penghargaan • Bintang Jasa Demokrat • Bintang Mapilu – PWI • Brevet Selam Dasar • Brevet PR Communication - Demokrat Party Course of Public Relation • Brevet Takornas • Rekor Dunia MURI atas Pemrakarsa Pembuatan Wayang Beber Terpanjang

“Saya rasa orang tua saya betul-betul ingin melihat saya berjuang dengan kerja keras dan keringat sendiri dan meraih sebanyak-banyaknya pengalaman apapun hasilnya nanti. Dan ini justru yang membuat saya semakin tertantang untuk terjun langsung diengah-tengah konstituen” Februari 2015 I SINERGIS I 11


7 1

PROGRAM PEMERINTAH YANG DISUKSESKAN EBY DI DAPIL VII JAWA TIMUR

4

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

5

Program Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

Program Percepatan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Infrastruktur pedesaan di Dapil VII Jatim makin maju dan teratur. Ini tak lepas dari dukungan EBY dalam Program pembangunan infrastruktur perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai PPIP. EBY berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. EBY menyalurkan bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desa di seluruh Dapil VII Jatim.

2

Program Usaha Minapolitan Pedesaan (PUMP) Sesuai dengan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014, yaitu “Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan�, maka EBY melaksanakan strategi untuk mencapai misi tersebut melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP). PUMP merupakan pendekatan pengembangan usaha nelayan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan di Dapil VII Jatim. PUMP fokus pada kelompok sasaran. Berdasarkan hal tersebut, mulai tahun 2011 pembinaan nelayan skala kecil adalah memadukan pembinaan nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Penerima Program PNPM Mandiri Perikanan Tangkap dan Kelompok Nelayan. Dalam perkembangannya, nelayan di Dapil VII Jatim telah berhasil Meningkatkan kemampuan dan pendapatan melalui pengembangan kegiatan usaha nelayan skala kecil di perdesaan sesuai dengan potensi sumberdaya ikan serta meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan di Dapil VII Jatim.

3

Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) EBY bersama dengan Kementerian Kehutanan berhasil melaksanakan Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Dapil VII Jatim. Program ini merupakan salah satu program prioritas yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010, guna menyiapkan bibit berkualitas dalam jumlah yang cukup mendukung program penanaman di areal lahan sasaran rehabilitasi hutan dan lahan. Kebun Bibit Rakyat hanya berupa persemaian sementara dengan lokasi dekat dengan areal yang akan ditanami, berukuran kecil dan sederhana serta dikelola pada saat produksi bibit.

12 I SINERGIS I Februari 2015

6 7

Dalam mengembangkan usaha agribisnis di Dapil VII Jatim, EBY berhasil menyukseskan program PUAP yang merupakan program kementerian pertanian bagi petani di perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan. Dalam program ini EBY berhasil mencapai tujuannya yaitu 1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah, 2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, 3.Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, 4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

Program pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) menjadi salah satu strategi pembangunan pertanian yang dirintis mulai tahun 1991, sebagai upaya untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan pengangguran di pedesaan. Berdasarkan hal tersebut, EBY melalui Program LM3 memberdayakan kelembagaan keagamaan seperti Pondok Pesantren, Paroki, Seminari, Vihara, Pasraman, Subak, dalam pengembangan usaha agribisnis di pedesaan. EBY berhasil merangsang tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis di Dapil VII Jatim.

Program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR ) Untuk menyediakan Program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR), EBY membantu pemerintah untuk menjalankan tenaga listrik bagi penerangan dalam skala rumah tangga. Penerangan yang disediakan diharapkan dapat membantu meningkatkan tingkat kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, terutama untuk kegiatan yang dilaksanakan di malam hari seperti kegiatan belajar bagi anak-anak dan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat lain misalnya pedagang kaki lima.

Program Pendidikan Salah satu alasan rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelompok miskin adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung. EBY berhasil membantu permasalahan di Dapil VII Jatim dengan bantuan dan biaya langsung meliputi antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis serta beasiswa.

Februari 2015 I SINERGIS I 13


7

PROGRAM EBY DI DAPIL VII JAWA TIMUR

1

Bidang pertanian, perkebunan, peternakan & Infrastruktur

5

Kepemudaan dan Olahraga adalah program yang dibuat EBY guna menjadikan pemuda Dapil VII Jatim menjadi insan yang berkualitas dan gemar menjada jasmani dengan berolahraga. Salah satu pergerakannya adalah dengan program EBY Cup yang diadakan untuk olahraga voli dan futsal bagi siswa SMU dan umum di Dapil VII Jatim. Kepada komunitas-komunitas olahraga, EBY juga memberikan bantuan alat olahraga dan program jalan sehat Dapil VII Jatim.

Guna memajukan pertanian dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Dapil VII Jatim, EBY kerap memberikan bantuan antara lain berupa: Hand tractor, pupuk, hand spray untuk pembasmian hama, benih padi dan juga bibit sengon - jabon yang diberikan kepada kelompok budidaya perkebunan untuk produksi agribisnis serta sapi dan pakan ternak. Bidang Infrastruktur juga menjadi perhatian utama mulai dari Pengawalan program PPIP dll.

Bidang kelautan dan perikanan EBY memberikan bantuan kepada nelayan dan Gapokyan (Gabungan Kelompok Nelayan) antara lain berupa : jaring, mesin motor tempel untuk perahu dan benih ikan untuk menunjang kinerja dan perekonomian nelayan.

3

6

2

Bidang UMKM

6

Bidang pendidikan

Memajukan pendidikan adalah salah satu fokus dari EBY untuk mencapai cita-cita pendidikan merata di Dapil VII Jatim. Untuk itu EBY memberikan bantuan kepada siswa tidak mampu dan berprestasi berupa iuran sekolah, buku, seragam, komputer dan alat tulis serta beasiswa. EBY juga memiliki program perpustakaan keliling dengan memanfaatkan mobil aspirasi. Di bidang media, EBY rutin mengadakan seminar jurnalistik bagi masyarakat umum. Selain itu, kedepannya EBY juga akan mempunyai program adik asuh untuk anak-anak yang mempunyai keterbatasan fisik.

Bidang religi

Dalam bidang keagamaan, EBY memberikan bantuan rutin kepada kelompok pengajian berupa AL-Qur an dan kerudung untuk kelompok Ibu-Ibu pengajian. Selain itu, kepada DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) EBY memberikan bantuan pembinaan, dan juga kebutuhan kelengkapan masjid.

14 I SINERGIS I Februari 2015

Bidang Kepemudaan dan Olahraga

4

7

Karena menyadari pentingnya UMKM bagi pergerakan ekonomi nasional, EBY dengan rutin memberikan dukungan kepada kelompok Usaha Kecil dan Menengah yang mempunyai produk khas daerah di Dapil VII Jawa Timur serta mempunyai potensi dan keunikan yang orisinil. Hal ini selain berguna untuk memajukan perekonomian daerah, juga dapat mengenalkan keragaman produksi daerah di Dapil VII Jatim yang berkualitas. Contoh bantuan modal program UMKM adalah seperti canting untuk pengrajin batik dan kompor, penggorengan untuk pengusaha keripik,dll.

Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Dalam sosialisasi budaya dan mayarakat, EBY kerap melakukan berbagai bantuan seperti khitanan masal, pemberian alat-alat kesenian, bantuan bencana, bantuan air bersih dan juga pemberian alat-alat kesehatan bagi masyarakat Dapil VII Jatim.

Februari 2015 I SINERGIS I 15


Reaksi Wujud Kesetiaan dan Kebanggaan Mayoritas Kader Demokrat

Pak SBY Diusulkan sebagai Ketum Secara Aklamasi

"Kami sadar dan tidak akan mengulangi kejadian kelam di masa lalu ketika Demokrat melepas demokrasi dalam memilih kepemimpinan yang berujung kepada ketidaksolidan bagi segelintir orang-orang tertentu. Oleh sebab itu, saat ini kita sepakat yang terbaik adalah mencari tokoh penentu, pengayom dan bisa membawa kejayaan kembali Demokrat ke depan dan tokoh tersebut adalah Pak SBY," Ibas.

S

ekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas menyampaikan keyakinannya bahwa figur SBY mampu mengembalikan kejayaan Partai Demokrat. "Tidak ada yang menyangkal kalau Pak SBY sebagai figur perekat dan yang pasti bisa diterima oleh seluruh kader Demokrat. Semua yakin bahwa Pak SBY dengan segudang pengalaman dan pengetahuan sekaligus memiliki sikap kenegarawanan, sikap tengah yang bijak, akan membawa kembali Demokrat di jalur kemajuan dan masa-masa emas," terang Ibas, 20/12/2014. Sebagai kader, Ibas yang juga menjabat Ketua Fraksi PD di DPR RI ini optimis partai berlambang mercy ini akan terus berada di jalur demokratis dalam memilih pemimpin karena sebagai partai yang relatif muda, PD sudah belajar dari sejumlah pengalaman. "Kami sadar dan tidak akan mengulangi kejadian kelam di masa lalu ketika Demokrat melepas demokrasi dalam memilih kepemimpinan yang berujung kepada

16 I SINERGIS I Februari 2015

ketidaksolidan bagi segelintir orang-orang tertentu. Oleh sebab itu, saat ini kita sepakat yang terbaik adalah mencari tokoh penentu, pengayom dan bisa membawa kejayaan kembali Demokrat ke depan dan tokoh tersebut adalah Pak SBY," lanjut Ibas. Politisi asal Dapil VII Jatim ini menjelaskan lebih lanjut adanya aspirasi kader Partai Demokrat di daerah untuk meminta Ketua Umum PD, SBY tetap bersedia memegang pimpinan PD. Untuk itu, lanjutnya, dinamika menjelang Kongres PD mendatang akan diwarnai desakan kader di daerah agar SBY dipilih secara aklamasi sebagai Ketum. "Kami yakin dinamika yang berkembang pada akhirnya juga akan menegaskan Pak SBY sebagai Ketum secara aklamasi yang diterima semuanya. Kader Demokrat rasional dan menginginkan ke depannya memiliki masa depan yang cerah. Oleh karena itu, pantas jika banyak kader Demokrat yang menginginkan Pak SBY memimpin sekaligus mengayomi kita semua menuju Indonesia yang lebih aman, adil, demokratis, sejahtera dan dihormati dunia," tambahnya. Terakhir Ibas menilai, keberhasilan SBY baik sebagai kader utama PD maupun Presiden RI sudah dibuktikan secara baik selama 10 tahun beliau menjalankan amanah rakyat. "Sebagai presiden RI ke-6 beliau berhasil membangun melalui program-program pro-rakyat, pro-job, pro-business, pro-growth, pro-environment, prodemokrasi, dan pro-international relations," tutup Ibas.

Dukungan Kian Mengerucut

Para Pimpinan dan kader Partai Demokrat seJawa Tengah dan se-Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan bahwa Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono

Februari 2015 I SINERGIS I 17


Reaksi

Reaksi bakal mendapat dukungan penuh dari dua provinsi itu saat Kongres Partai Demokrat 2015. “Kami sudah melakukan pertemuan dengan seluruh cabang Jawa Tengah dan semua sepakat satu suara mengusung SBY (sebagai ketua umum), tidak ada calon lain,” kata Wakil Ketua II DPDPD Jawa Tengah Kukuh Birowo ketika menjemput SBY di Stasiun Tugu Yogyakarta, Selasa petang 10 Februari 2015. Menurut Kukuh, Partai Demokrat masih sangat membutuhkan SBY sebagai figur sentral dan ‘induk’ utama partai. “Agar kembali bangkit,” kata Kukuh. Dukungan diserahkan secara formal melalui rapat kerja nasional partai tingkat Jateng-DIY yang digelar di Kota Magelang Rabu petang, 11 Februari 2015. “Hanya SBY, belum ada pesaing atau sosok baru yang saat ini cukup layak memimpin partai,” kata dia. Ketua I Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Yogyakarta Toni Ariestiono sebelumnya juga mengatakan yang senada. “Saat ini, hanya sosok Pak SBY yang bisa mengembalikan kejayaan partai untuk bangkit lagi 2019 saat pemilu legislatif dan presiden nanti,” ujar Toni mengharapkan SBY kembali memimpin PD di periode 2015-2020. Pandangan serupa dilontarkan kader Partai Demokrat Yogyakarta yang juga anggota DPR RI Ambar Tjahyono. Anggota Komisi VI ini menilai sosok SBY sebagai pemersatu kader. menurutnya, selain disegani dan dihormat semua kader Partai Demokrat, melainkan seluruh rakyat Indonesia. "Meski bukan lagi kepala Negara marwah Pak SBY masih kuat, jadi tidak salah saya atas nama pribadi mengharapkan sosok Pak SBY kembali menjadi Ketua Umum PD pada kongres nanti. Saya rasa semua kader baik tingkat DPD, DPC, PAC, Ranting sangat berharap Pak SBY kembali menjadi Ketua Umum PD," kata Ambar Ambar menilai SBY berhasil telah menghantarkan Partai Demokrat dalam perjalananya di kancah politik. Bahkan keberhasilan SBY juga sebagai kepala

18 I SINERGIS I Februari 2015

negara patut dicontoh, dan sebagai referensi sebagai kader. "Keberhasilan 10 tahun membangun bangsa sebagai kekuatan kader untuk SBY memimpin Partai Demokrat. Lima tahun kedepan ini semua kader demokrat butuh pemimpin yang kuat berprestasi dan sudah terbukti hasil karyanya," tuturnya. Masih kata Ambar, selain sebagai negarawan, SBY dinilai amanah nasionalis dan agamis, sehingga Partai Demokrat butuh sosok beliau untuk memimpin demokrat. "Hanya SBY yang bisa mempersatukan Demokrat, ini tidak bisa dibantah. Banyak yang sudah diwariskan kepada bangsa ini. Kader dan masyarakat di daerah ketika saya reses minta SBY kembali memimimpin demokrat," ucapnya. "Buktinya ide ketika Pak SBY ditetapkan jadi Ketua Umum di Kongres Luar Biasa di Bali ide-idenya ditiru oleh organisasi dan partai politik lainnya, seperti adanya Ketua Harian," tandasnya. Dukungan senada juga datang dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sumatera Barat, Josrizal Zein. Diakuinya saat ini seluruh pengurus cabang Demorkat di Sumatera Barat mendukung Susilo Bambang Yudhoyono kembali menjadi Ketua Umum Demokrat. "Kesepakatan ini muncul setelah adanya dua kali rapat bersama seluruh pengurus DPC (dewan pimpinan cabang). Jadi ini murni dukungan dari mereka," ujar Josrizal, yang juga mantan Wali Kota Payakumbuh ini. Menurut Josrizal, hampir seluruh DPD dan DPC Demokrat di seluruh Indonesia mengarahkan agar SBY kembali maju. "Ini bukan permintaan beliau (SBY). Tapi memang dari kita. Kami sudah bikin surat pernyataan untuk meminta SBY menjadi ketua umum." Josrizal mengatakan, kader ingin Demokrat tetap besar dan kembali berjaya di tahun-tahun berikutnya. SBY merupakan sosok yang tepat untuk itu. "Selama ini SBY menjadi pemersatu. Beliau bisa mengayomi seluruh kader," ujarnya. Josrizal menegaskan, yang akan menjadi pemimpin itu banyak, tapi yang bisa menjadi pemersatu itu jarang. Apalagi, ke depan Demokrat akan bersaing dengan sejumlah partai besar,

Saat ini, hanya sosok Pak SBY yang bisa mengembalikan kejayaan partai untuk bangkit lagi 2019 saat pemilu legislatif dan presiden nanti- Toni

yang dipimpin Megawati Soekarno Putri dan Aburizal Bakrie. Jozrizal mengatakan, dukungan ini muncul setelah kader belajar dari pengalaman kongres sebelumnya. "Kami khawatir kembali lagi sejarah lama. Itu merugikan partai," ujarnya.

Demokrat Sulteng Final Dukung SBY

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ani Yudhoyono saat tiba di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (11/12). (sumber: Suara Pembaruan/Carlos Paath) Palu - Partai Demokrat (PD) Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah menentukan arah dukungan pada Kongres Partai Demokrat 2015 mendatang. Pengurus PD se-Sulteng sepakat untuk kembali mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum periode 2015-2020. “Dukungan itu sudah final yangdisepakati pada rapimda Demokrat Sulteng baru-baru ini. Salah satu rekomendasi rapimda tersebut adalah kembali mendukung SBY pada kongres tahun depan,” kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Zulfakar Nasir, Selasa (16/12). Dia mengatakan, Demokrat Sulteng berpandangan bahwa SBY adalah figur terbaik untuk melanjutkan kepemimpinan Demokrat kedepan. Selain itu kata dia, SBY mempunyai kharisma kepemimpinan yang bisa mengembalikan kejayaan Demokrat. “Beliau adalah founding fathers nya Demokrat. Jadi dialah yang paling mengetahui kekurangan yang harus dibenahi dalam tubuh PD,” jelasnya. Alasan dukungan kepada SBY, menurut Zulfakar, karena posisi beliau yang tidak lagi menjabat Presiden, sehingga akan lebih fokus bekerja untuk

partai. “Sekarang posisi pak SBY bukan lagi sebagai presiden, jadi cocok memimpin partai. Beda sewaktu menjadi presiden dimana pak SBY harus memprioritaskan tugas negara,” ujarnya. Dia juga yakin, jika di bawah kepemimpinan mantan orang nomor satu RI itu, Partai Demokrat akan solid dan bisa berbicara banyak pada Pemilu 2019.

Demokrat Jatim 100 Persen Dukung SBY

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengatakan Dewan Pimpinan Cabang Demokrat seluruh Jawa Timur sebagian besar mendukung Susilo Bambang Yudhoyono kembali menjadi Ketua Umum Demokrat. "Jadi kalau Jawa Timur 100 persen mendukung SBY," kata Soekarwo. Menurut Soekarwo, sikap ini sesuai dengan rapat pada tanggal 12 Desember di kantor DPD Demokrat Jawa Timur di mana dalam rapat tersebut ketua dan sekretaris DPC Demokrat di 38 kota dan kabupaten menyerahkan pernyataan dukungan kepada SBY. Soekarwo mengatakan ada sejumlah

alasan DPC seluruh Jawa Timur menginginkan SBY sebagai Ketua Umum Demokrat kembali. Pertama, kata dia, adalah hampir semua partai menampilkan tokoh tokoh senior partainya menjadi pimpinan partai. "Tokoh-tokoh senior itu kan seangkatan Pak SBY sehingga nanti komunikasinya lebih lancar karena merupakan teman seangkatan," ujar Soekarwo. Alasan yang kedua adalah SBY dianggap berhasil dalam menjalankan pemerintahan Indonesia selama sepuluh tahun. Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, yang juga Wakil Ketua DPP Demokrat menambahkan bahwa dirinya beserta para pengurus DPC Demokrat seluruh Jawa Timur mempersilakan siapa saja yang ingin maju sebagai penantang SBY sebagai ketua umum. "Ya asalkan ada yang memilih silakan saja." Hal senada dilontarkan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Partai Demokrat Jatim Hartoyo mengklaim 38 DPC PD se-Jatim bulat mendukung SBY dan bertekad memenangkannya secara aklamasi. "Demokrat Jatim tidak mendukung

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, serta Pimpinan DPPPD berfoto bersama para pengurus DPD-PD Jatim, di Jalan Kertajaya, Surabaya, Minggu (8/2/2015) siang.

calon lain dan bertekad menjadikan SBY kembali sebagai ketua umum. Kami sudah sepakat, baik secara lisan maupun tertulis," kata Hartoyo yang juga Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya ini, Kamis (12/2/2015). Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Evert Erenst Mangindaan mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono berkesempatan mempertahankan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres partai pada Maret 2015. Mangindaan menuturkan, Yudhoyono dipandang sebagai figur pemimpin Demokrat yang pas dan belum memiliki pesaing kuat. Politikus Demokrat, Saan Mustopa, optimistis Yudhoyono terpilih kembali secara mulus. Alasannya, hanya Yudhoyono yang dianggap cocok memimpin Demokrat. Menurut Saan, dalam sebuah partai yang sehat dibutuhkan ketua yang bisa diterima semua lapisan. (**)

Februari 2015 I SINERGIS I 19


Reaksi

Reaksi

“Saya sungguh bersyukur dan ingin mengucapkan terima kasih kepada DPR RI, semua fraksi, baik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat maupun Koalisi Merah Putih, maupun Fraksi Partai Demokrat atas persetujuan yang diberikan kepada Perppu tentang Pilkada langsung. Berarti Dewan sungguh mendengarkan aspirasi rakyat.” katanya dalam media sosial Youtube yang diunggah melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa (20/1).

20 I SINERGIS I Februari 2015

SBY Senang Perppu Pilkada Langsung Disahkan DPR RI

P

residen RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi langkah DPR menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perppu) tentang Pilkada menjadi Undang-Undang dalam rapat paripurna yang digelar siang tadi di Gedung DPR Jakarta. “Saya sungguh bersyukur dan ingin mengucapkan terima kasih kepada DPR RI, semua fraksi, baik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat maupun Koalisi Merah Putih, maupun Fraksi Partai Demokrat atas persetujuan yang diberikan kepada Perppu tentang Pilkada langsung. Berarti Dewan sungguh mendengarkan aspirasi rakyat.” katanya dalam media sosial Youtube yang diunggah melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Selasa (20/1). Perppu Pilkada adalah upaya Presiden RI ke-6 SBY untuk meredam kekecewaan dan desakan masyarakat atas UU Pilkada yang disahkan DPR. Dalam UU Pilkada tersebut, pemilihan kepala daerah dilaksanakan tidak langsung namun melalui DPRD yang kemudian memicu SBY menerbitkan Perppu yang menyatakan pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat. SBY berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan

pemerintah yang telah memberikan dukungan penuh terhadap diterimanya Perppu tersebut oleh DPR RI. “Saya tentu memiliki tanggung jawab moral agar Perppu ini betul-betul bisa tembus, gol dan diterima oleh DPR RI,” kata SBY. SBY juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai kalangan. “Para pecinta demokrasi dan terutama saudarasaudara kami, rakyat Indonesia,” katanya. Menurut SBY, aspirasi rakyat dapat diwujudkan dengan tetap mempertahankan Pilkada langsung. Ia juga menyambut baik persetujuan DPR agar ada sejumlah perbaikan dalam Perppu Pilkada tersebut agar Pilkada langsung menjadi lebih berkualitas di masa depan. “Saya juga dilapori oleh pimpinan Fraksi Partai Demokrat, bahwa sejumlah fraksi mengusulkan nantinya ada sejumlah perbaikan, ataupun perubahan tertentu. Bagi saya perbaikan itu dimungkinkan tetapi yang penting sistem Pilkada langsung itu tidak boleh berubah,” kata SBY. SBY menambahkan, terkait Pilkada September 2015, dia memahami ada kesulitan teknis untuk penyiapannya, mengingat Perppu baru saja disahkan meski telah diajukan sekitar 3,5 bulan lalu saat dia masih menjabat Presiden.

Februari 2015 I SINERGIS I 21


Reaksi

Reaksi

Politik itu dinamis namun politik itu juga harus disertai dengan etika. Perppu Pilkada yang dikeluarkan sudah melalui pertimbangan yang masak. Bukankah kita semua sepakat untuk menjadikan negara Indonesia menjadi lebih sejahtera dan demokratis sesuai dengan harapan rakyat dan pecinta demokrasi?

foto bareng masyarakat

Terima kasih kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dalam memperjuangkan dan menyetujui Perppu Nomor 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dan Perppu Nomor 2/2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang,” ujar Ibas di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa, 20/01/2015.

22 I SINERGIS I Februari 2015

K Ibas Sampaikan Terima Kasih Kepada Semua Pihak

Mengawal Perppu Pilkada Langsung

etua Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengesahkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) tentang pilkada dan pemerintahan daerah menjadi Undang-Undang. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dalam memperjuangkan dan menyetujui Perppu Nomor 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dan Perppu Nomor 2/2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang,” ujar Ibas di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa, 20/01/2015. Sekretaris Jenderal PD ini berharap, implementasi pilkada langsung dapat terwujud dengan sepuluh perbaikan, Pertama ada uji publik calon kepala daerah, Kedua penghematan atau pemotongan anggaran pilkada secara signifikan, Keempat akuntabilitas penggunaan dana kampanye, termasuk dana sosial

yang sering disalahgunakan, Kelima, melarang politik uang, termasuk serangan fajar dan membayar parpol yang mengusung, Keenam melarang fitnah dan kampanye hitam, Ketujuh melarang pelibatan aparat birokrasi, Kedelapan melarang pencopotan aparat birokrasi pasca-pilkada, Kesembilan menyelesaikan sengketa hasil pilkada secara akuntabel, pasti dan tidak berlarut-larut, dan kesepuluh mencegah kekerasan dan menuntut tanggung jawab calon atas kepatuhan hukum pendukungnya. Lebih lanjut, Ibas yang juga anggota DPR asal Dapil VII Jawa Timur ini berharap, perbaikan-perbaikan di atas dapat mewujudkan Pemilu yang berkualitas, menjaga kedaulatan rakyat, mensejahterakan rakyat dan menjadi bagian dari pematangan demokrasi di Indonesia.

Perppu Pilkada Langsung Sudah Lalui Pertimbangan Masak

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono menjelaskan Perppu Pilkada Langsung

yang ditandatangani Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, saat masih menjabat sebagai Kepala Negara dan Pemerintah, diterbitkan setelah melalui pertimbangan yang masak untuk memenuhi harapan rakyat. “Politik itu dinamis namun politik itu juga harus disertai dengan etika. Perppu Pilkada yang dikeluarkan sudah melalui pertimbangan yang masak. Bukankah kita semua sepakat untuk menjadikan negara Indonesia menjadi lebih sejahtera dan demokratis sesuai dengan harapan rakyat dan pecinta demokrasi?, “Demikian dinyatakan Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro, di Jakarta, Kamis, (06/12/2014). Anggota Komisi 10 DPR RI ini berpandangan bahwa kepala daerah yang dipilih langsung oleh masyarakatnya akan bertanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya. Menurutnya, aturan dan perbaikan melalui Perppu Pilkada Langsung mensyaratkan calon kepala daerah untuk mewujudkan harapan rakyat tersebut. “Kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat juga pasti akan

Februari 2015 I SINERGIS I 23


Reaksi

Reaksi 1

10

Syarat Perbaikan Perpu Pilkada Langsung Yang diajukan Partai Demokrat

4

Akuntabilitas penggunaan dana kampanye

Efisiensi biaya Pilkada

Pengaturan kampanye dan pembatasan kampanye terbuka

Uji publik atas integrsitas dan kompetensi calon kepala daerah

bertanggungjawab penuh untuk memajukan serta mensejahterakan rakyat karena mereka dipilih langsung dan saya pikir Perppu Pilkada sudah mengandung perbaikan-perbaikan,” tambahnya. Ibas menjelaskan secara rinci bahwa sepuluh syarat perbaikan Pilkada Langsung yang sejak awal disyaratkan Partai Demokrat merupakan pilihan yang terbaik untuk mewujudkan sistem demokrasi di Indonesia semakin mapan. “Jadi pada ujungnya juga dengan perbaikan-perbaikan tersebut, akan memberikan solusi atas beberapa ekses yang akan terjadi menuju pematangan demokrasi di Indonesia,” terangnya. Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal

5

3

2

6

Partai Demokrat ini juga menyampaikan rasa optimisnya bahwa niat untuk mengedepankan kepentingan masyarakat pasti akan didukung seluruh fraksi di DPR RI karena DPR merupakan bagian dari masyarakat. “Saya menyambut baik bagi partai dan fraksi yang ikut mendukung akan hal ini dan tetap optimis kepada partai dan fraksi lain, karena pasti mereka akan mengedepankan etika serta tidak berkhianat terhadap kesepakatan yang sudah ada termasuk mendengar suara rakyat untuk menggelar Pemilukada secara langsung dengan perbaikan. Kami Demokrat akan terus mendukung dan menerima Perppu Pilkada,” tutup Ibas. (ebyteam)

7

Larangan fitnah dan kampanye hitam Larangan politik uang dan mahar calon untuk partai pengusungnya

24 I SINERGIS I Februari 2015

Larangan pelibatan aparat birokrasi

8

|

Kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat juga pasti akan bertanggungjawab penuh untuk memajukan serta mensejahterakan rakyat karena mereka dipilih langsung dan saya pikir Perppu Pilkada sudah mengandung perbaikanperbaikan - Ibas

9

Larangan pencopotan aparat birokrasi usai Pilkada

Penyelesaian sengketa Pilkada

10

Pencegahan kekerasan dan tanggungjawab calon atas kepatuhan pendukungnya.

Ketua Harian Partai Demokrat Doktor Syariefuddin Hasan saat wawancara dengan website demokrat di ruang kerjanya, Lantai VII, Kantor Pusat Partai Demokrat, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya No 146 Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015) petang. (omartara)

Sebagai Penyeimbang, Partai Demokrat Terus Berkontribusi pada Bangsa

P

artai Demokrat adalah partai penyeimbang. Hal ini berarti, meski berada di luar pemerintahan, Partai Demokrat bisa terus memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Apalagi Partai Demokrat sudah berpengalaman selama 10 tahun di pemerintahan Hal itu di sampaikan Ketua Harian Partai Demokrat Doktor Syariefuddin Hasan dalam wawancara dengan website demokrat di ruang kerjanya, Lantai VII, Kantor Pusat Partai Demokrat, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya No 146 Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015) petang. Syarief menambahkan, berdasarkan pengalaman memimpin negara, Partai Demokrat tahu program-program mana yang disukai dan diinginkan rakyat, dengan segala keberhasilan dan kelemahan yang ada. Artinya program pro-rakyat dan kebijakan di masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam satu dasawarsa, harus diteruskan lagi oleh Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini. “Partai Demokrat harus mendukung program-program yang orientasinya kepada rakyat; dan harus mendukung pula kalau yang dijalankan pemerintahan sekarang adalah programnya Pak SBY

dan cocok dengan Partai Demokrat. Sebaliknya kalau program itu tidak prorakyat, tidak sesuai dengan ekspektasi (harapan besar) rakyat dan tidak sesuai dengan apa yang pernah dilakukan Partai Demokrat maka harus dikritisi. Tentu di dalam mengkritisi itu kita harus memberikan saran dan masukan yang konstruktif,” sosok kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949 tersebut, memaparkan. Terkait Perppu Pilkada Langsung, yang dikeluarkan Presiden RI ke-6 SBY, dan telah disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR-RI, Syarief Hasan mengatakan, sebelumnya telah dibangun komitmen antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan SBY bahwa dalam implementasi (penerapan) UU MPR DPR DPD dan DPRD (MD3) maka Partai Demokrat mendukung KMP tetapi konsekuensinya KMP harus mendukung Perppu Pilkada Langsung menjadi UU. “Komitmen inilah yang dibangun, sehingga pada saat pembahasan di DPR, semua fraksi yang menjadi anggota KMP mendukung. Kalau Koalisi Indonesia Hebat memang sudah dari awal mendukung Pilkada secara Langsung. Sehingga secara total, semua setuju,” ujar Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada

Kabinet Indonesia Bersatu II. Menyikapi Kongres Partai Demokrat 2015 mendatang, Syarief yang gemar membaca menegaskan, kepemimpinan SBY masih sangat dibutuhkan. “insya Allah, kalau SBY masih bersama kita, saya harapkan dan yakin, Partai Demokrat akan mencapai suara seperti Pemilu 2009 lalu (hampir 21 persen suara). Mari kita jaga kesolidan karena kalau seluruh kader solid maka Partai Demokrat kembali menjadi pemenang di Pemilu 2019,” ujar peraih gelar doktor (2007) di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta. Syarief yang juga meraih Magister Management 2001 di Universitas Krisnadwipayana dan Master of Busines Administration di California,State University Fulerton, USA (1993) menyatakan, para kader Partai Demokrat harus terus membangun komitmen, loyalitas, dan semangat. “Satu syarat penting, kalau Partai Demokrat ingin menang kembali di Pemilu 2019, maka di dalam Kongres 2015, Pak SBY harus memimpin Partai Demokrat untuk 5 tahun ke depan,” ujar Syarief Hasan yang pernah memimpin Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2004-2009. (iwan k/didik)

Februari 2015 I SINERGIS I 25


Reaksi

Reaksi Ibas Tegaskan,

Proses UN Harus Sesuai Prosedur Operasional Standar Jakarta:

A

|

Proses pelaksanaan UN harus benarbenar sesuai POS agar seluruh sekolah siap dan hasilnya berkualitas,” Ibas menerangkan di sela peninjauan sekolah di Jambi, Jumat (30/01/2015).

26 I SINERGIS I Februari 2015

Anggota Komisi X DPR-RI yang juga Ketua FPD DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono dalam kunjungan Komisi X DPR-RI di Provinsi Jambi untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UN. Tampak EB Yudhoyono (batik biru) saat mengunjungi SDN 68/IV, Telanaipura, Kota Jambi. (ebyteam)

nggota Komisi X DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas menegaskan pelaksanaan ujian nasional (UN) di sekolah-sekolah harus sesuai Prosedur Operasional Standar (POS). Hal ini dimaksudkan agar seluruh sekolah penyelenggara UN memiliki persiapan maksimal dan hasil UN yang berkualitas. Pernyataan tersebut disampaikan Ibas di sela kunjungan Komisi X DPRRI di Provinsi Jambi untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UN. “Proses pelaksanaan UN harus benar-benar sesuai POS agar seluruh sekolah siap dan hasilnya berkualitas,” Ibas menerangkan di sela peninjauan sekolah di Jambi, Jumat (30/01/2015). Karena, Prosedur Operasional standar yang selanjutnya disebut POS adalah urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan UN dan Ujian S/M/PK yang ditetapkan oleh BNSP. Diakui Ibas, ujian nasional kali ini, pemerintah melakukan beberapa perubahan. Ada tiga perubahan dalam penyelenggaraan UN. Pertama, UN tidak digunakan sebagai penentu kelulusan. Kedua, ke depannya UN dapat ditempuh lebih dari satu kali. Ketiga, UN harus diambil minimal satu kali. "Kelulusan sepenuhnya diputuskan oleh sekolah. Bukan hanya pada beberapa mata pelajaran, tetapi semua aspek pembelajaran termasuk komponen perilaku anak di sekolah," katanya. Dirinya menambahkan, nantinya

peserta didik yang hasil ujiannya kurang maka dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki dan mengambil ujian ulang. "Kita ingin mendorong UN bukan untuk menjadi hakim, tetapi menjadi alat pembelajaran," tukasnya. Sementara itu mengenai soal UN Direncanakan tak Lagi Pakai Pilihan Ganda, Ibas menyambut baik karena hal ini untuk mendorong para peserta didik berpikir pada tingkat yang lebih tinggi dan mendalam. "Dengan demikian peserta tidak lagi dituntut untuk menghafalkan, namun memahami dan menganalisanya. Oleh karena itu, soal dibuat tidak lagi dalam bentuk check point (pilihan ganda) namun, dengan menganalisa dan menuliskan jawabannya,” Ibas menjelaskan, kunjungan Komisi X DPR-RI ditujukan untuk melihat secara langsung persiapan UN serta memperoleh data dan informasi di lapangan secara faktual. “Kemendikbud telah menetapkan UN untuk SMA dilaksanakan pada 1315 April 2015. Sedangkan UN SMP dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015. Untuk itu, Komisi X DPR-RI harus melihat secara langsung sejauh mana persiapan di lapangan. Kita juga berharap pihak sekolah penyelenggara UN bisa maksimal, sementara para pelajar yang akan mengikuti UN bisa belajar maksimal dan memperoleh hasil kelulusan bermutu,” tambah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI ini. Kunker Komisi X DPR RI itu didampingi Gubernur dan Ketua DPRD Jambi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi beserta Kepala Dinas Kabupaten/

kota se-provinsi Jambi, tokoh adat serta perwakilan guru di wilayah setempat.

|

Kita ingin mendorong UN bukan untuk menjadi hakim, tetapi menjadi alat pembelajaranIbas

Februari 2015 I SINERGIS I 27


Reaksi

Reaksi

FPD Minta Penundaan Persetujuan DPR untuk Komjen Budi Gunawan

K

etua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono meminta DPR tetap menunda persetujuannya dalam mengusulkan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai Kapolri dalam Sidang Paripurna Kamis 15 Januari 2015. "Fraksi Partai Demokrat tetap mengusulkan penundaan persetujuan DPR RI untuk pengangkatan Komjen Polisi Budi Gunawan, meskipun Komisi

28 I SINERGIS I Februari 2015

III telah memutuskan untuk menerima usulan pengangkatannya,” terang Ibas di Gedung DPR RI, Kamis, 15/01/2015. Menurut Sekjen PD ini, ada beberapa alasan dan pertimbangan Fraksi Partai Demokrat terkait hal ini. Pertama, pengangkatan Komjen Polisi Budi Gunawan oleh Presiden RI akan mencoreng sejarah RI, karena untuk pertama kalinya Presiden RI mengangkat seorang tersangka menjadi Kapolri.

"

Pengangkatan Komjen Polisi Budi Gunawan oleh Presiden RI akan mencoreng sejarah RI, karena untuk pertama kalinya Presiden RI mengangkat seorang tersangka menjadi Kapolri." (Ibas)

Kedua, lanjut Ibas, apabila Komjen Polisi Budi Gunawan dipaksakan menjadi Kapolri (dengan status tersangka) diyakini tidak akan mendapatkan kepercayaan rakyat, apalagi Polri juga dituntut untuk secara aktif menegakkan hukum, termasuk pemberantasan korupsi. Menurut anggota Komisi 10 DPR RI ini,

yang bisa dilakukan oleh DPR RI adalah melakukan pendalaman dan klarifikasi atas dugaan keterlibatan Komjen Polisi Budi Gunawan dalam tindak pidana korupsi, baik kepada Presiden, KPK, Kapolri, Kompolnas maupun Komjen Budi Gunawan sendiri. Tidak ada urgensi yang mendesak karena menurutnya Jenderal Sutarman masih tetap bisa menjalankan tugasnya sampai klarifikasi atas kasus Komjen Budi Gunawan selesai dilakukan. "Kapolri Jenderal Sutarman masih bisa menjalankan tugasnya karena menurut UU No 2 tahun 2002-tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Bab II pasal 11 beserta penjelasannya. Masa jabatan Jendral Polisi Sutarman belum berakhir, beliau tidak mengundurkan diri, belum memasuki usia pensiun, tidak berhalangan tetap dan juga tidak dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap", tambah Ibas. Ibas menekankan jika Presiden RI dan DPR RI mengabaikan apa yang menjadi ketetapan KPK, maka akan memiliki akibat yang buruk karena kedua lembaga utama di negeri ini oleh rakyat dinilai tidak serius mendukung upaya pemberantasan korupsi. Lebih lanjut Ibas menyatakan bahwa Fraksi Partai Demokrat tetap menghargai asas praduga tak bersalah. "Tetap asas praduga tak bersalah kita hormati, Fraksi Partai Demokrat justru mengharapkan Komjen Polisi Budi Gunawan bisa menggunakan haknya untuk melakukan klarifikasi dan pembelaan apabila nyata-nyata tidak melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana yang telah disangkakan oleh KPK,” tutup anggota dewan asal Dapil VII Jawa Timur ini.

Proses Fit and Proper Test Calon Kapolri Sebaiknya Ditunda Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas menyayangkan penetapan tersangka Calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

proses fit and proper test belum bisa "Tetap asas praduga dilanjutkan setidaknya bagi FPD yang tak bersalah kita menjunjung tinggi supremasi hukum. hormati, Fraksi Partai Sekarang justru kami ingin menunggu tanggapan presiden akan hal ini,” terang Demokrat justru anggota Komisi 10 DPR RI ini. mengharapkan Komjen Polisi Budi Gunawan Penundaan Pelantikan bisa menggunakan Sementara itu, Pengamat hukum haknya untuk melakukan tata negara dari Univesitas Nusa klarifikasi dan pembelaan Cendana (Undana) Johanes Tuba Helan apabila nyata-nyata tidak berpendapat, penundaan pelantikan Pol Budi Gunawan sebagai melakukan tindak pidana Komjen Kapolri hanya merupakan strategi korupsi sebagaimana yang politik Presiden Joko Widodo untuk menenangkan suasana. telah disangkakan oleh "Menunda itu hanya penghalusan KPK,” karena proses hukum BG membutuhkan

(Ibas) “Kami menyayangkan proses penetapan tersangka calon Kapolri Budi Gunawan oleh KPK. Proses ini sangat mengejutkan ketika presiden melalui hak prerogatifnya telah mengusulkan Komjen Budi Gunawan untuk dilakukan fit and proper test di DPR RI,” terang Ibas di Jakarta, Selasa, 13/1/2015. Pada kesempatan ini, Ibas juga menyampaikan apresiasinya kepada KPK atas kinerjanya merespon pertanyaan publik yang mengemuka belakangan ini terkait calon Kapolri yang baru. “Kami menghormati hak prerogatif presiden, namun kami juga menghormati KPK sebagai lembaga independen yang telah menentukan sikapnya berdasarkan data-data obyektif menyambut segera rumors yang berkembang. Jelas hal ini sangat mengagetkan, dan apresiasi kami kepada KPK atas keputusan ini karena memberi jawaban atas banyak pertanyaan publik selama ini. Kita hormati proses hukum yang berjalan,” tambah Ketua Fraksi PD ini. Lebih lanjut, Ibas berharap asas praduga tak bersalah tetap diprioritaskan atas masalah ini dan FPD juga menunggu tanggapan Presiden Jokowi atas penetapan status tersangka Komjen Budi Gunawan. “Tetap praduga tak bersalah dikedepankan, akan tetapi menurut kami

Februari 2015 I SINERGIS I 29


Reaksi waktu lama, tetapi intinya adalah pembatalan pelantikan. Supaya jangan terlihat vulgar presiden tunjuk plt (pelaksana tugas) dulu," kata Johanes Tuba Helan di Kupang, Senin, terkait penundaan pelantikan BG sebagai Kapolri. Menurut dia, Presiden Jokowi tidak mungkin melantik BG yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK), di tengah reaksi publik yang mempertanyakan komitmen presiden dalam penegakan hukum. Disamping itu, presiden ingin menjaga hubungan dengan parlemen yang telah mengeluarkan keputusan secara politik untuk mendukung pencalonan BG sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman. "Jadi, saya yakin bahwa presiden akan mengusulkan calon Kapolri baru, tetapi masih menunggu momentum yang tepat," kata mantan Kepala Ombudsman Perwakilan NTB-NTT ini. Pandangan sedikit berbeda disampaikan akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang yang berpendapat, pembatalan pelantikan Kapolri oleh presiden merupakan langkah yang tepat. " Terlepas dari Budi Gunawan benar atau tidak melakukan pelanggaran hukum tetapi fakta hari ini menegaskan bahwa BG menyandang status tersangka," kata Ahmad Atang. Menurut dia, ketika Presiden Joko Widodo memaksa untuk melantik BG di tengah kuatnya arus penolakan justru menjadi blunder bagi Jokowi sendiri. "Dengan tidak dilantiknya BG menjadi Kapolri berarti Jokowi mempedulikan suara publik dan Jokowi tetap berkomitmen untuk memberantas

|

korupsi," kata Ahmad Atang. Namun demikian, menurut dia, harus ada target waktu pengisian Kapolri definitif, agar institusi itu segera melakukan konsolidasi internal untuk menghadapi tugas-tugas kenegaraan.

Politisasi Polri

Pengamat kepolisian Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar menilai apa yang terjadi saat ini adalah politisasi Polri. Politisasi ini terjadi karena Polri tidak solid sehingga mudah diobok-obok pihak luar. ”Polri itu tidak solid, terutama petingginya, jadi sangat mudah diintervensi dan dipolitisasi. Jika solid, bahkan Presiden pun tidak bisa mengobok-obok polisi. Kejaksaan (misalnya) tidak bisa diobok-obok. Saling intip tidak ada seperti itu. Polisi dari dulu begini saja,” katanya. Ketidaksolidan tersebut disebabkan lemahnya manajemen sumber daya manusia (SDM) di Polri. Hal ini terlihat dari bagaimana mengejar karier kepolisiannya yang sangat tidak sehat. ”Jadi pendekatan dalam mengejar karier tidak mengikuti norma yang benar,” ujarnya. Di samping itu Bambang mengatakan ketidaksolidan Polri juga dikarenakan masalah kepemimpinan yang tidak kuat. Masalah yang dihadapi Polri saat ini cukup mendasar. Maka dari itu perlu dilakukan perubahan manajemen, terutama dari sistem militer ke sipil. Tidak saja dalam program pendidikan di Polri, tetapi juga dalam hal kepemimpinannya. Sementara itu, Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengakui, di era demokrasi yang sarat dengan kebebasan dan ekspresi penggunaan hak asasi manusia ini, tugas Polri

Menunda itu hanya penghalusan karena proses hukum BG membutuhkan waktu lama, tetapi intinya adalah pembatalan pelantikan. Supaya jangan terlihat vulgar presiden tunjuk plt (pelaksana tugas) dulu- Johanes Tuba Helan

30 I SINERGIS I Februari 2015

semakin berat. Di era otoritarian dulu misalnya, untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, polisi bisa memilih cara-cara yang dianggap paling efektif. Seolah tindakan yang represif pun dibenarkan. Tetapi, di era sekarang ini hal itu tidak dimungkinkan. Memang, diakui SBY Polri masih memiliki kelemahan, kekurangan dan permasalahan. Sebagaimana pula kekurangan yang dimiliki oleh lembaga mana pun di negeri ini. Masyarakat juga masih melihat sejumlah perilaku dan tindakan tidak baik yang dilakukan oleh sejumlah anggota Polri. "Oleh karena itu, dengan lapang dada Polri mesti menerima kritik dan koreksi ini. Artinya, Polri harus terus melakukan pembenahan dan pembangunan diri menjadi Polri yang tangguh, bersih, responsif, kapabel dan dedikatif di masa kini dan masa depan," ungkap SBY. Lebih jauh SBY menggarisbawahi, upaya modernisasi dan pembangunan postur yang signifikan yang dilaksanakan di tahun-tahun terakhir ini mesti disukseskan. Program seperti penambahan 50 ribu personil dan alokasi anggaran tambahan 3 triliun rupiah (on top dari anggaran yang sudah ada sebesar 43 triliun rupiah), diharapkan Polri di seluruh tanah air makin siap dan makin mampu menghadapi tugas apa pun. Saya yakin, pemerintah sekarang pun akan melanjutkan modernisasi dan pembangunan kemampuan di jajaran Polri yang tengah berlangsung dewasa ini. Dalam perjalanan sejarahnya ungkap SBY, Polri dan TNI, waktu itu masih bersama-sama dalam organisasi ABRI, pernah melakukan reformasi yang fundamental di tahun 1998, dan tahuntahun setelah itu. Hakikatnya, Polri

|

Terlepas dari Budi Gunawan benar atau tidak melakukan pelanggaran hukum tetapi fakta hari ini menegaskan bahwa BG menyandang status tersangka - Ahmad Atang.

|

Polri itu tidak solid, terutama petingginya, jadi sangat mudah diintervensi dan dipolitisasi. Jika solid, bahkan Presiden pun tidak bisa mengobokobok polisi. Kejaksaan (misalnya) tidak bisa diobok-obok - Bambang Widodo Umar

kembali ke fungsi utamanya, terpisah dengan organisasi TNI, dan kemudian tidak melibatkan diri lagi dalam “politik praktis”, atau politik kekuasaan. "Saya sendiri terlibat aktif dalam menetapkan cetak biru dan agenda reformasi waktu itu, dan kemudian ikut aktif menjalankannya. Sejak itu pula Polri, sebagaimana TNI, benar-benar menjadi alat negara, dan bukan alat kekuasaan," paparnya. Diakui SSBY, Polri dan TNI samasama menghormati sistem dan nilainilai demokrasi. Hubungan Polri dan TNI dengan politik (baca Presiden) juga ditata sesuai dengan norma dan nilai demokrasi, segaris dengan konstitusi negara. Polri dan TNI tidak dibenarkan masuk dalam domain “politik”, sementara pimpinan politik juga tidak boleh masuk dalam domain “tatanan & aturan” yang berlaku di jajaran Polri dan TNI. Masingmasing berpedoman kepada tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Saat ini Polri kembali menghadapi kemelut menyangkut posisi kepemimpinan puncak di organisasi ini. Empat belas tahun yang lalu, terjadi pula kemelut dengan apa yang disebut sebagai “Kapolri kembar”. Kini krisis semacam itu terjadi lagi, meskipun tidak sama persis. "Kita berharap situasi yang sangat mengganggu keutuhan dan kekompakan Polri ini segera bisa diatasi, sehingga Polri segera bisa berfungsi secara normal dan tetap dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Kita perlu memberikan dukungan yang penuh baik kepada Presiden maupun pimpinan Polri untuk mengatasi permasalahan ini, agar kemelutnya tidak berlarut-larut," harap Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

|

Reaksi

Kita berharap situasi yang sangat mengganggu keutuhan dan kekompakan Polri ini segera bisa diatasi, sehingga Polri segera bisa berfungsi secara normal dan tetap dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Kita perlu memberikan dukungan yang penuh baik kepada Presiden maupun pimpinan Polri untuk mengatasi permasalahan ini, agar kemelutnya tidak berlarut-larut-SBY

Sebenarnya lanjut SBY, penggantian pimpinan Polri, dan juga TNI, adalah bukan sesuatu yang luar biasa. UndangUndang dan perangkat peraturan yang berlaku telah mengaturnya. Khusus untuk Kapolri dan Panglima TNI, setelah Presiden memutuskan siapa calonnya, selanjutnya calon itu dimintakan persetujuannya kepada DPR RI. Penunjukan siapa yang menjadi calon Kapolri dan Panglima TNI adalah menjadi prerogatif Presiden. "Sungguhpun demikian, Presiden tidak asal tunjuk dan putuskan, tetapi melalui norma dan aturan yang lazim berlaku. Sebagai contoh untuk calon Kapolri, Kapolri (incumbent) mengajukan sejumlah nama kepada Presiden yang dianggap layak dan memenuhi syarat menjadi Kapolri. Undang-Undang juga memintakan Kompolnas untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden. Di situ Presiden bisa memutuskan. Bisa saja Presiden tidak meminta saran dan masukan dari Kapolri, tetapi pertimbangan dari Kompolnas tetap dipersyaratkan," jelasnya. Hemat SBY, Presiden Jokowi memiliki kewenangan dan caranya sendiri untuk menunjuk calon Kapolri. Cara apa pun yang dipilih tidak bisa disalahkan, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku. "Ketika dulu saya mengemban tugas sebagai Presiden, yang dalam waktu 10 tahun telah empat kali mengangkat Kapolri, saya menetapkan cara dan mekanisme yang saya tempuh. Dalam keadaan normal, pertama-tama saya meminta saran dan masukan dari Kapolri terlebih dahulu, siapa-siapa yang sesuai dengan jabatan dan kepangkatan serta integritas dan kapasitasnya, layak untuk dicalonkan

sebagai Kapolri. Selanjutnya saya meminta pertimbangan Kompolnas. Ketika tahun-tahun terakhir ini KPK makin intensif untuk memantau pejabatpejabat negara, termasuk kepolisian, yang diduga bersentuhan dengan wilayah hukum, saya mintakan pula secara resmi informasi dan keterangan yang terkait dengan pencalonan Kapolri ini. Masukan dari KPK kepada Presiden tersebut, yang disampaikan secara lengkap dan resmi, sungguh saya perhatikan. Namun, saya memilih untuk tidak membawanya ke arena publik. Saya memandang hal ini bagian dari manajemen pemerintahan, dan bukan politik. Setelah itu, saya pimpin rapat yang dihadiri Wakil Presiden, Menko Polhukam sekaligus dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kompolnas, Kapolri, Kabin, Mensesneg dan Seskab. Di situ saya sampaikan siapa saja yang layak untuk menjadi Kapolri baru. Setelah semua memberikan masukan dan tanggapan, saya ambil keputusan saya. Resmi dan mengikat. Setelah itu secara resmi pula saya kirimkan ke pimpinan DPR untuk mendapatkan persetujuan DPR RI," terangnya panjang lebar. Diakui SBY, agar tidak ada komplikasi politik apa pun, dan agar keputusan yang di ambil benar-benar objektif, dirinya tidak melibatkan pihak mana pun dalam pengambilan keputusan, kecuali para pejabat fungsional. "Yang tidak kalah pentingnya adalah juga penguasaan yang utuh dan kepatuhan terhadap UndangUndang yang berlaku, yang dalam hal ini terkait dengan aturan dan tata-cara pemberhentian dan pengangkatan Kapolri sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002," pungkasnya.

Februari 2015 I SINERGIS I 31


Nasional

Nasional 3

Dalam keadaan seperti ini, Partai Demokrat menghimbau dan mengajak semua pihak untuk bisa menahan diri dan tidak melakukan sesuatu yang terlalu jauh atau melebihi kepatutannya, sehingga justru akan mengganggu stabilitas politik serta keamanan dan ketertiban publik yang amat penting kita jaga dan tegakkan. Dalam keadaan seperti ini pula, kearifan dari para penguasa dan pejabat pemerintahan sungguh diharapkan, termasuk dalam memberikan pernyataan , sehingga justru tidak semakin menambah keruhnya keadaan.

Partai Demokrat berpendapat bahwa Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, masih memiliki kesempatan, wewenang dan sumber daya politik (Political Resources) untuk menemukan solusi yang paling tepat, sehingga kemelut ini tidak semakin memburuk. Partai Demokrat meyakini bahwa Presiden Joko Widodo dan para pembantunya, dengan penuh rasa tanggung jawab akan bisa menemukan jalan keluar untuk mengatasi krisis kecil ini, sesuatu yang sangat ditunggu oleh rakyat kita. Solusi yang ditempuh diharapkan dapat tetap memastikan bahwa hukum akan terus ditegakkan secara adil, gerakan pemberantasan korupsi tidak akan terganggu, kedua institusi Polri dan KPK bisa diselamatkan dan bisa melanjutkan tugas-tugasnya tanpa gangguan apapun, dan gesekan antara Polri dan KPK dapat segera dihentikan dan tidak sebaliknya justru semakin meluas.

4

Pernyataan Pers Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono : Partai Demokrat merespon perkembangan situasi terkini, utamanya yang berkaitan dengan kemelut yang melibatkan Polri dan KPK, dan juga unsurunsur lain saat ini. Inilah pandangan resmi Partai Demokrat. Pimpinan Partai Demokrat meminta agar para kader Partai Demokrat menahan diri dan tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang tidak diperlukan.

2

Partai Demokrat terus mengikuti dengan seksama perkembangan situasi politik di tanah air, terutama kemelut yang kini terjadi antara jajaran Polri dan KPK dengan segala dinamika dan implikasinya. Perkembangan situasi yang terjadi memang tidak menguntungkan bagi terjaganya iklim penegakan hukum , khususnya pemberantasan korupsi , karena justru dua institusi penting yang berperan untuk pemberantasan korupsi tersebut terlibat dalam perselisihan, meskipun tidak secara resmi mengatas-namakan institusi masing-masing.

1

Meskipun seolah tidak ada kaitannya, masyarakat mengetahui bahwa ketegangan dan benturan antara Polri dan KPK ini tidak terlepas dari ditetapkannya Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK, dan juga ditetapkannya Bambang Widjojanto, Komisioner KPK, sebagai tersangka oleh Polri. Situasi menjadi semakin panas karena para aktivis pemberantasan korupsi dan unsur masyarakat juga melakukan aksi dukungan terhadap KPK pada khususnya dan mendesak perlunya dijamin keberlanjutan pemberantasan korupsi pada umumnya. Sementara itu, Partai Demokrat menyimak bahwa penjelasan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor tanggal 23 Januari 2015 yang lalu oleh publik dinilai belum sungguh menyelesaikan masalah yang ada.

32 I SINERGIS I Februari 2015

Akhirnya, Partai Demokrat mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memberi kesempatan dan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan tepat dan bijak, sesuai dengan konstitusi dan aturan perundangan dan semangat pemberantasan korupsi, serta sungguh mendengar aspirasi dan kejendak rakyat Indonesia.

5

Februari 2015 I SINERGIS I 33


OPINI

OPINI

Tahun demi tahun, Polri kita makin profesional, kapabel dan efektif di dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kita bangga karena Polri makin berhasil mengemban tugas-tugas konstitusional yang diberikan kepadanya. Rakyat pun juga ikut merasakannya.

Polri Kita

B

Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono*)

ayangkan jika di negara kita tidak ada polisi. Di perempatan-perempatan jalan tidak ada polisi, sehingga lalu lintas kacau balau. Pencuri, perampok dan para penjahat leluasa melakukan kejahatannya karena tidak ada polisi. Unjuk rasa merusak dan kerusuhan dibiarkan karena tidak ada polisi. Kejahatan narkoba dan terorisme merajalela karena tidak ada polisi. Jutaan orang yang mudik lebaran tidak ada yang mengamankan dan melayani, sehingga semua ruas jalan macet dan kecelakaan terjadi di mana-mana, karena tidak ada polisi. Dan, korupsi pun makin parah karena juga tidak ada polisi. Kalau begitu, polisi penting. Ya, benar. Sangat penting. Kalau begitu jasa polisi tidak kecil. Ya, itu pun benar. Polisi juga memiliki sejarah panjang di negeri kita. Polisi lahir, tumbuh dan berkembang seiring dengan sejarah perjuangan bangsa. Tahun demi tahun, Polri kita makin profesional, kapabel dan efektif di dalam melaksanakan tugastugasnya. Kita bangga karena Polri makin berhasil mengemban tugas-tugas

34 I SINERGIS I Februari 2015

konstitusional yang diberikan kepadanya. Rakyat pun juga ikut merasakannya. Di era demokrasi yang sarat dengan kebebasan dan ekspresi penggunaan hak asasi manusia ini, tugas Polri semakin berat. Di era otoritarian dulu misalnya, untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, polisi bisa memilih cara-cara yang dianggap paling efektif. Seolah tindakan yang represif pun dibenarkan. Tetapi, di era sekarang ini hal itu tidak dimungkinkan. Memang, Polri masih memiliki kelemahan, kekurangan dan permasalahan. Sebagaimana pula kekurangan yang dimiliki oleh lembaga mana pun di negeri ini. Masyarakat juga masih melihat sejumlah perilaku dan tindakan tidak baik yang dilakukan oleh sejumlah anggota Polri. Oleh karena itu, dengan lapang dada Polri mesti menerima kritik dan koreksi ini. Artinya, Polri harus terus melakukan pembenahan dan pembangunan diri menjadi Polri yang tangguh, bersih, responsif, kapabel dan dedikatif di masa kini dan masa depan. Upaya modernisasi dan pembangunan postur yang signifikan yang dilaksanakan di tahun-tahun terakhir ini mesti

disukseskan. Program seperti penambahan 50 ribu personil dan alokasi anggaran tambahan 3 triliun rupiah (on top dari anggaran yang sudah ada sebesar 43 triliun rupiah), diharapkan Polri di seluruh tanah air makin siap dan makin mampu menghadapi tugas apa pun. Saya yakin, pemerintah sekarang pun akan melanjutkan modernisasi dan pembangunan kemampuan di jajaran Polri yang tengah berlangsung dewasa ini. Dalam perjalanan sejarahnya, Polri dan TNI, waktu itu masih bersama-sama dalam organisasi ABRI, pernah melakukan reformasi yang fundamental di tahun 1998, dan tahun-tahun setelah itu. Hakikatnya, Polri kembali ke fungsi utamanya, terpisah dengan organisasi TNI, dan kemudian tidak melibatkan diri lagi dalam “politik praktis”, atau politik kekuasaan. Saya sendiri terlibat aktif dalam menetapkan cetak biru dan agenda reformasi waktu itu, dan kemudian ikut aktif menjalankannya. Sejak itu pula Polri, sebagaimana TNI, benar-benar menjadi alat negara, dan bukan alat kekuasaan. Polri dan TNI sama-sama menghormati sistem dan nilai-nilai demokrasi. Hubungan Polri dan TNI dengan politik (baca Presiden) juga ditata sesuai dengan norma dan nilai demokrasi, segaris dengan konstitusi negara. Polri dan TNI tidak dibenarkan masuk dalam domain “politik”, sementara pimpinan politik juga tidak boleh masuk dalam domain “tatanan & aturan” yang berlaku di jajaran Polri dan TNI. Masing-masing berpedoman kepada tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Saat ini Polri kembali menghadapi kemelut menyangkut posisi kepemimpinan puncak di organisasi ini. Empat belas tahun yang lalu, terjadi pula kemelut dengan apa yang disebut sebagai “Kapolri kembar”. Kini krisis semacam itu terjadi lagi, meskipun tidak sama persis. Kita berharap situasi yang sangat mengganggu keutuhan dan kekompakan Polri ini segera bisa diatasi, sehingga Polri segera bisa berfungsi secara normal dan tetap dapat melaksanakan tugastugasnya dengan baik. Kita perlu memberikan dukungan yang penuh baik kepada Presiden maupun pimpinan Polri

Foto dokumentasi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat Kepala Negara RI (foto: abror rizki)

untuk mengatasi permasalahan ini, agar kemelutnya tidak berlarut-larut. Sebenarnya penggantian pimpinan Polri, dan juga TNI, adalah bukan sesuatu yang luar biasa. Undang-Undang dan perangkat peraturan yang berlaku telah mengaturnya. Khusus untuk Kapolri dan Panglima TNI, setelah Presiden memutuskan siapa calonnya, selanjutnya calon itu dimintakan persetujuannya kepada DPR RI. Penunjukan siapa yang menjadi calon Kapolri dan Panglima TNI adalah menjadi prerogatif Presiden. Sungguhpun demikian, Presiden tidak asal tunjuk dan putuskan, tetapi melalui norma dan aturan yang lazim berlaku. Sebagai contoh untuk calon Kapolri, Kapolri (incumbent) mengajukan sejumlah nama kepada Presiden yang dianggap layak dan memenuhi syarat menjadi Kapolri. Undang-Undang juga memintakan Kompolnas untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden. Di situ Presiden bisa memutuskan. Bisa saja Presiden tidak meminta saran dan masukan dari Kapolri, tetapi pertimbangan dari Kompolnas tetap dipersyaratkan. Presiden Jokowi memiliki kewenangan dan caranya sendiri untuk menunjuk calon Kapolri. Cara apa pun yang dipilih tidak bisa disalahkan, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku. Ketika dulu saya mengemban tugas sebagai Presiden, yang dalam waktu 10 tahun telah empat kali mengangkat Kapolri, saya menetapkan cara dan mekanisme yang saya tempuh. Dalam keadaan normal, pertama-tama saya meminta saran dan masukan dari Kapolri terlebih dahulu, siapa-siapa yang sesuai dengan jabatan dan kepangkatan serta integritas

Februari 2015 I SINERGIS I 35


OPINI

OPINI photo pas hari POLERI

dan kapasitasnya, layak untuk dicalonkan sebagai Kapolri. Selanjutnya saya meminta pertimbangan Kompolnas. Ketika tahun-tahun terakhir ini KPK makin intensif untuk memantau pejabat-pejabat negara, termasuk kepolisian, yang diduga bersentuhan dengan wilayah hukum, saya mintakan pula secara resmi informasi dan keterangan yang terkait dengan pencalonan Kapolri ini. Masukan dari KPK kepada Presiden tersebut, yang disampaikan secara lengkap dan resmi, sungguh saya perhatikan. Namun, saya memilih untuk tidak membawanya ke arena publik. Saya memandang hal ini bagian dari manajemen pemerintahan, dan bukan politik. Setelah itu, saya pimpin rapat yang dihadiri Wakil Presiden, Menko Polhukam sekaligus dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kompolnas, Kapolri, Kabin, Mensesneg dan Seskab. Di situ saya sampaikan siapa saja yang layak untuk menjadi Kapolri baru. Setelah semua memberikan masukan dan tanggapan, saya ambil keputusan saya. Resmi dan mengikat. Setelah itu secara resmi pula saya kirimkan ke pimpinan DPR untuk mendapatkan persetujuan DPR RI. Agar tidak ada komplikasi politik apa pun, dan agar keputusan yang saya ambil benar-benar objektif, saya tidak melibatkan pihak mana pun dalam pengambilan keputusan saya, kecuali para pejabat fungsional tadi. Yang tidak kalah pentingnya adalah juga penguasaan yang utuh dan kepatuhan terhadap Undang-Undang yang berlaku, yang dalam hal

36 I SINERGIS I Februari 2015

atau Kapolri. Kemudian khusus eselon satu kementerian dan LPNK dibahas oleh Tim Penilai Akhir yang dipimpin oleh Wakil Presiden. Setelah dilakukan pembahasan dan penilaian yang cermat, dilaporkan kepada Presiden untuk mendapatkan persetujuan. Selama ini, 95 % saya setujui. Yang 5 %, sering saya minta dibahas kembali jika ada informasi yang negatif. Setelah jelas segala sesuatunya, segera saya putuskan. Sebagian lolos, sebagian mesti dilakukan penggantian. Itulah sistem dan aturan yang dulu saya anut dan jalankan– transparan dan akuntabel. Saya tidak yakin Presiden Jokowi punya pikiran dan kehendak untuk melakukan pembersihan semacam itu. Kalau hal itu terjadi, bagaimana pula nanti jika Presiden baru pengganti Pak Jokowi juga melakukan “pembersihan” yang sama. Namun, Presiden Jokowi memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat dan memberhentikan seseorang sesuai dengan urgensi dan kebutuhannya. Beliau yang akan menggunakan. Beliau tentu ingin sukses memimpin kita semua 5 tahun mendatang ini. Tentu semuanya dilakukan sesuai dengan norma, aturan dan etika yang berlaku. Ada pula pengamat yang mengatakan kemelut di tubuh Polri ini tidak terlepas dari perseteruan antara Ibu Megawati dengan SBY. Jenderal Polisi Sutarman dipersepsikan sebagai orangnya SBY, dan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai

orangnya Ibu Megawati. Untuk diingat, kalau Pak Budi Gunawan dinilai dekat dengan Ibu Megawati karena mantan ADC-nya, maka Pak Sutarman adalah mantan ADC Gus Dur. Bukan mantan ADC SBY. Di era saya, perjalanan karier Komjen Polisi Budi Gunawan juga baik dan lancar. Pak Budi Gunawan mengalami tiga kali promosi jabatan, serta kenaikan pangkat dari Brigjen ke Irjen, dan kemudian ke Komjen. Menutup tulisan singkat dan sederhana ini, dilandasi oleh rasa cinta kepada negara dan Polri, marilah sungguh kita dengarkan harapan saudara-saudara kita; rakyat Indonesia. Mereka berharap Polrinya tetap kompak, dan bisa mengabdi penuh untuk negara dan mereka semua. Melindungi masyarakat, memerangi penjahat. Mereka sedih jika Polrinya pecah dan terkoyak. Sementara itu rakyat juga berharap agar para politisi dan siapa pun tidak melakukan sesuatu yang membuat Polri kita menjadi tidak kompak dan tidak utuh. Kita berharap semua pihak menjadi bagian dari solusi. Mari kita bantu Presiden Jokowi dan “Pelaksana Tugas” Kapolri untuk mengemban tugas yang penting ini. Cikeas, 18 Januari 2015

ini terkait dengan aturan dan tata-cara pemberhentian dan pengangkatan Kapolri sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002. Di tengah-tengah situasi politik yang menghangat saat ini saya juga mendengar sejumlah isu, mungkin juga “provokasi”, yang bisa memecah belah di antara kita semua. Termasuk antara Presiden Jokowi dengan saya. Diisukan bahwa yang tengah dilakukan sekarang ini adalah pembersihan “orangorang SBY”, baik di jajaran TNI, Polri maupun aparatur Pemerintahan. Saya terhenyak. Karena kalau yang dianggap orang-orang SBY itu adalah yang ada dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, yang sesungguhnya adalah posisi politik (political appointee), hal itu masih masuk akal. Tetapi, kalau para perwira TNI dan Polri profesional, atau para eselon satu jajaran pemerintahan yang statusnya adalah abdi negara itu diistilahkan sebagai “orang-orang SBY”, menjadi tidak masuk akal. Jika setiap pejabat tinggi yang bertugas di era SBY harus segera diganti alias dibersihkan, karena dianggap sebagai orang-orang SBY alangkah malangnya mereka. Apa salah dan dosa mereka? Pengangkatan para pejabat di jajaran TNI & Polri ada mekanismenya. Pengangkatan eselon satu juga demikian. Tidak pernah saya menunjuk nama bagi posisiposisi Sekjen, Irjen, Dirjen, Kepala Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian, dan para Pimpinan BUMN. Mereka semua diusulkan oleh para atasannya, bisa Menteri, Panglima TNI

Februari 2015 I SINERGIS I 37


Nasional

Nasional Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (foto: @SBYudhoyono)

SBY Kutuk Tindakan Terorisme di Paris;

Dunia Harus Bersatu untuk Cegah dan Hentikan Terorisme

P

Jakarta: residen RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan pernyataan panjang terkait terorisme dan kekerasan atas nama agama (menyusul pemuatan karikatur yang dianggap menghina Islam di Majalah satire Charlie Hebdo) di Paris, Perancis. Pernyataan tersebut disampaikan SBY melalui akun pribadinya di media sosial Twitter, @SBYudhoyono, Rabu (14/1/2015) pagi. Berikut pernyataan lengkap SBY yang memuat pandangan serta solusi untuk menghentikan terorisme dan kekerasan atas nama agama di seluruh dunia: Seminggu ini dunia memanas, menyusul terjadinya kekerasan atas nama agama di Paris, yang mengakibatkan jatuhnya 17 korban jiwa. Dari Perancis dikumandangkan bahwa dunia berada dalam peperangan, “We are at War”. Mungkin lebih dari sekadar anti-terorisme. Inilah yang saya cemaskan. Jangan sampai Islam dihadapkan dengan non-Islam. Jika ini terjadi, yang “menang” kaum teroris, yang lain kalah. Terorisme harus kita cegah dan perangi. Tak boleh atas nama agama, sebuah kelompok lakukan pembunuhan dan main hakim sendiri. Beberapa kali Indonesia alami terorisme. Korbannya masyarakat yang tidak bersalah. Kita tolak terorisme dari

38 I SINERGIS I Februari 2015

siapa pun, agama mana pun. Dunia memang harus bersatu untuk cegah dan hentikan terorisme. Tetapi, jangan sampai dunia dibelah antara Islam lawan non-Islam. Para pemimpin dunia dan nasional serta pemimpin agama dan masyarakat harus aktif cegah berkembangnya ekstrimisme dan radikalisme. Pemimpin agama harus berani katakan terorisme adalah penyimpangan dari ajaran agama. Jangan diam dan jangan membiarkannya. Untuk negeri kita, Indonesia, mari kita pastikan kehidupan antar-umat beragama makin teduh, makin toleran, dan makin rukun. Selama 10 tahun yang lalu, dengan dukungan banyak pihak, saya bekerja keras untuk menjaga kerukunan dan toleransi, serta tanggulangi terorisme. Saya yakin Pak Jokowi juga akan lakukan hal yang sama. Mari kita dukung Presiden dan pemerintah untuk laksanakan tugas penting ini. Gerakan untuk memperkuat toleransi dan kerukunan ini harus dilaksanakan di seluruh dunia. Semua mesti terlibat. Tak cukup hanya dialog. Di seluruh dunia, umat Islam juga tidak boleh merasa dikalahkan dan dipermalukan. Mereka harus merasa setara di negara mana pun. Sebaliknya, di seluruh dunia, Islam juga harus menampilkan wajah yang damai serta tidak menaburkan ancaman, kekerasan dan ketakutan. Tidakkah Islam agama yang menaburkan rahmat bagi semesta alam. Karenanya umat Islam harus makin maju, damai dan jadi solusi dunia.

Yang bisa menampilkan wajah Islam seperti itu ya umat Islam sendiri, termasuk ulama dan pemimpin Islam. Termasuk saya dan saudara jika muslim. Dunia masa depan haruslah menjadi dunia yang makin sepi dari radikalisme, ekstrimisme dan terorisme. Dari mana pun datangnya. Peperangan di negara Islam yang masih terjadi, pada saatnya harus berakhir, karena hanya akan timbulkan korban jiwa, tragedi, serta kebencian. Meskipun perang itu bertujuan untuk perangi terorisme, bukan Islam, tetapi lama kelamaan bisa dianggap memerangi dunia Islam. Ke depan, masyarakat dunia juga harus saling hormati nilai dan keyakinan pihak lain. Tak paksakan sistem nilai dan keyakinan yang dianutnya. Rakyat Indonesia, yang mayoritasnya umat Islam, harus makin maju dan sejahtera, serta mendapatkan keadilan, secara sosial-ekonomi. Kembali ke pembunuhan para kartunis di Paris, saya memahami kemarahan yang ada. Tetapi, dengan niat baik, mari kita cari penyebabnya. Membuat gambar Nabi Muhammad, apalagi karikatur, bagi umat Islam sangat ditabukan. Ini juga berlaku bagi umat Islam sendiri. Bagi dunia Barat, karikatur Nabi Muhammad bagian dari kebebasan (freedom of speech or expression). Mutlak, tak boleh dibatasi. Tetapi, bagi dunia Islam hal itu sebuah penistaan dan pelecehan (defamation, blasphemy). Pelakunya mesti mendapatkan sanksi. Di sinilah masalahnya. Ada perbedaan yang sangat fundamental. Ada “clash of values” dan “clash of perceptions”. Ini harus diatasi. Ke depan kita harus saling memahami dan menghormati pandangan yang berbeda. Bertenggang rasa. Kalau tidak harganya terlalu mahal. Membuat karikatur Nabi Muhammad bukan hanya membikin marah kaum yang ekstrim dan radikal, tetapi juga umat Islam secara keseluruhan. Beberapa tahun lalu, saya keluarkan pernyataan untuk memprotes rencana pembakaran Al Qur’an oleh seorang pemuka agama di Amerika. Dalam pernyataan itu saya didampingi para pemimpin agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Tentu semua marah. Bagi saya, pembakaran kitab suci agama apa pun adalah contoh penggunaan kebebasan (freedom) yang kebablasan. Tak bisa ditoleransi. Saya cinta perdamaian. Saya ingin hubungan Islam dan Barat makin baik. Mestinya membikin karikatur Nabi Muhammad bisa dicegah. Ke depan, pemimpin Islam bertanggung jawab untuk cegah kekerasan, apalagi pembunuhan, sekalipun mereka dianggap menghina Islam. Sebaliknya, pemimpin Barat bertanggung jawab agar kebebasan tidak digunakan untuk menista Islam, misalnya karikatur Nabi Muhammad. Saya punya pandangan bahwa kebebasan tetap mengenal batas. Saya kira itu pula semangat dari Universal Declaration of Human Rights.

Sebenarnya, bukan hanya “power tends to corrupt” (disalahgunakan). “Liberty too can corrupt. Absolute liberty can corrupt absolutely. Saya mengikuti liputan media internasional sejak aksi kekerasan di Paris. Yang sangat ditonjolkan isu “kebebasan”nya (freedom of speech). Jika kita ingin mencegah hal begitu tidak terus terjadi, perlu diangkat pula penggambaran karikatur Nabi Muhammad sebagai penyebab. Jangan salah mengerti, saya juga mengecam pembunuhan para kartunis itu. Tapi saya berpikir bagaimana mencegahnya di masa depan. Beberapa hari lalu, di Amerika Serikat, pandangan ini juga saya sampaikan kepada mereka yang peduli dan ingin menjadi bagian dari solusi. Saya mengajak bangsa mana pun, Amerika, Eropa, Asia, Islam dan lainnnya, untuk memilih solusi yang lebih tepat serta bijak. Tidak harus perang. Terakhir, pagi ini, di Jepang, saya lihat TV-TV menyiarkan bahwa karikatur Nabi Muhammad justru akan dibuat besarbesaran di Eropa. Saya berharap para pemimpin sedunia, termasuk pemimpin agama, bisa berbuat sesuatu. Mari kita cegah memburuknya situasi dunia. Banyak yang skeptis dan pesimis. Mereka mengatakan tidak mungkin terorisme serta tegangnya hubungan Islam dan Barat bisa diatasi. Saya setuju ini isu yang sensitif dan masalah yang berat. Tak mudah mengatasinya. Tetapi dunia yang “sedikit” lebih baik tetap dimungkinkan. *SBY* (dik)

|

Dunia memang harus bersatu untuk cegah dan hentikan terorisme. Tetapi, jangan sampai dunia dibelah antara Islam lawan non-Islam. Para pemimpin dunia dan nasional serta pemimpin agama dan masyarakat harus aktif cegah berkembangnya ekstrimisme dan radikalisme. Pemimpin agama harus berani katakan terorisme adalah penyimpangan dari ajaran agama. Jangan diam dan jangan membiarkannya.

Februari 2015 I SINERGIS I 39


Nasional

Nasional

Presiden RI ke-6 Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono, dan didampingi Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo serta para pimpinan DPP-PD dan jajaran pimpinan PD Jateng serta Yogyakarta menikmati tahu kupat di warung milik Sri Kuntariyati yang terletak di alun-alun Kota Magelang, Rabu (11/2/2015) sore. (foto: Instagram Ani Yudhoyono)

Nostalgia di Magelang,

SBY Santap Tahu Kupat Hingga Bicara Akik

P

residen RI ke-6 Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke Magelang, tempat ia pernah menempuh pendidikan Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri). Di sana, ia bernostalgia dengan menikmati tahu kupat kesukaannya. SBY ke Magelang dalam rangka konsolidasi Partai Demokrat. Tapi sebelum acara resmi, ia menyempatkan waktunya bernostalgia bersama Ibu Ani Yudhoyono, dan didampingi Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin, Ketua Harian PD Syarief Hasan, Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo, Roy Suryo dan jajaran Pemimpin Demokrat Jateng

40 I SINERGIS I Februari 2015

serta Yogyakarta. SBY dan rombongan menikmati tahu kupat di warung milik Sri Kuntariyati yang terletak di alun-alun Kota Magelang, Rabu (11/2/2015) sore. Meski didampingi pengawal, penjagaan untuk SBY agak longgar. Hujan yang mengguyur tak mengurangi kehangatan nostalgia tersebut. “Rasanya tidak berubah dari dulu hingga sekarang. Kalau di Magelang, saya selalu mampir,” kata SBY kepada wartawan. Pemilik warung, Sri Kuntariyati, mengaku bangga masakannya digemari Kepala Negara dan Pemerintahan RI satu dasawarsa (2004-2014) tersebut. “Jelas saya senang, dan tentu bangga,” katanya. Dari makanan, SBY beralih bicara

batu akik yang belakangan ngetren. Menurut dia, batu mulia di Indonesia tak kalah dari produk luar. “Jika terus dikembangkan, maka akan mendongkrak perekonomian kita,” kata Jenderal TNI (Purn) yang gemar batu akik ini. Ada satu orang ‘spesial’ di rombongan SBY. Harjuna, follower Instagram Ani Yudhoyono, diajak ke Magelang lantaran mengomentari foto. Usai nostalgia, SBY dan rombongan menuju lokasi acara temu kader dan konsolidasi Partai Demokrat. Acara yang digelar Rabu malam, diikuti para Pemimpin Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat se-Jateng dan se-Yogya. (detik/dik)

H

SBY: Sesama Umat Allah itu Harus Saling Menyayangi

ari ini, Rabu (28/1), mungkin menjadi salah satu hari yang paling membahagiakan bagi Ponidi dan SBY. Disambut dengan pelukan hangat SBY, Ponidi yang rela datang jauh-jauh dari Lampung akhirnya berhasil bertemu idolanya di Cikeas. "Alhamdulillah Pak, akhirnya citacita saya terkabul bisa bertemu dengan Pak SBY," kata Ponidi sembari terisak di pelukan SBY. Ini merupakan kali kedua Ponidi berusaha untuk bertemu SBY. Sebelumnya pada bulan Juni tahun 2014, Ponidi berjalan kaki dari Lampung ke Istana untuk bisa bertemu idolanya SBY. Cita-cita di balik perjuangannya ini sederhana, hanya ingin membuktikan bahwa rakyat biasa seperti dirinya juga bisa bertemu dengan SBY. "Ini impian saya bertahun-tahun sejak periode pertama Bapak memimpin. Bapak itu orangnya santun, arif dan bijaksana,

makanya timbul perasaan ingin berjabat tangan saja dengan Bapak. Saya nggak pernah cerita sama orang, mungkin dilecehkan Pak, karena saya orang nggak punya," katanya masih sembari terisak. Bak gayung bersambut, impiannya kini menjadi kenyataan bukan hanya bisa berjabat tangan tetapi juga bisa mengobrol akrab di perpustakaan milik sang idola. "Semua sama di hadapan Allah, profesinya baik. Sesama umat Allah itu harus saling menyayangi, saling menjaga persaudaraan," kata SBY. Suasana semakin mengalir dengan obrolan akrab antara Ponidi, SBY dan Ibu Ani. "Saya ini buruh tani, tapi selama hidup saya ini, saya merasa terbantu dengan program pemerintahan Pak SBY. BOS, Program Keluarga Harapan (PKH), saya dapat semua, Pak. Bahkan saya ikut kerja ngaspal dari program PNPM Pak SBY," kata Ponidi. Ponidi

juga bercerita mengenai keluarga dan anak-anaknya yang kini mengalami permasalahan dalam pendidikannya. "Anak saya yang pertama tamat SMP lalu putus sekolah, Pak. Mungkin karena minder takut memberatkan orang tuanya. Sedangkan yang nomor 2 lakilaki kelas 3 SD. Harapan saya mengenai pendidikan ada pada mereka, Pak," tutur Ponidi mencurahkan isi hatinya. Mendengar curahan hati Ponidi ini, SBY pun mengulurkan tangannya untuk Ponidi, "Anak-anak tetap harus sekolah ya, Pak. Tinggal didorong saja, nanti akan saya bantu." Mengakhiri perbincangan hangat ini, SBY dan Ibu Ani berfoto bersama dengan Ponidi sebagai kenang-kenangan. SBY kemudian menitipkan salam untuk istri dan kedua anak Ponidi sembari terus mengingatkannya untuk mendukung anak-anak melanjutkan pendidikan agar bisa maju demi menggapai cita-cita.

Februari 2015 I SINERGIS I 41


Nasional

Nasional Nasi Goreng & Rujak Cingur A la SBY

K Menjaga tali silaturahmi, Selasa (27/1) Sore, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dalam suasana hangat dengan Presiden ke-3 RI B.J. Habibie.

Menjaga Silaturahmi, SBY Bertemu BJ Habibie 42 I SINERGIS I Februari 2015

P

residen RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan presiden RI ke-3, BJ Habibie. Dalam pertemuan itu, SBY didampingi d mantan menteri sekretaris negara Sudi Silalahi dan mantan sekretaris kabinet Dipo Alam. SBY, Sudi, dan Dipo kompak mengenakan pakaian batik. "Silaturahmi Presiden ke-6 RI, SBY

& Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie dalam suasana akrab, Selasa (27/1) sore," katanya melalui akun Twitter, ‫@‏‬SBYudhoyono. Para netizen mengapresiasi pertemuan kedua pemimpim tersebut. "@SBYudhoyono silaturahmi yang tidak akan pernah putus aminn...," kata akun @ bee_riyanti.

egemaran Ibu Ani memasak untuk keluarga tentu bukan hal yang asing didengar. Namun banyak yang belum tahu bahwa SBY juga memiliki kegemaran yang serupa dengan istrinya tercinta. Walau SBY sangat menyukai masakan Ibu Ani, sejak dulu Presiden Global Green Growth Institute ini pun tak jarang meracik menu favoritnya seperti nasi goreng dan rujak cingur. Bahkan semasa bertugas sebagai Presiden ke-enam Republik Indonesia, SBY tidak sungkan untuk memasak nasi goreng sendiri di waktu istirahatnya. Para diplomat negara-negara sahabat pun berkesempatan mencicipi kenikmatan nasi goreng á

la SBY pada acara “Diplomat Gathering” yang digelar di Istana Cipanas, semasa SBY dan Ibu Ani bertugas sebagai Presiden dan Ibu Negara Republik Indonesia dahulu. Lahir dan tumbuh di Pacitan, Jawa Timur, kemampuan SBY meracik bumbu rujak cingur tidak diragukan lagi. “Ada cabe, kacang tanah, asem, terasi, petis, pisang klutuk, gula merah. Semuanya dicampur, tapi kalau tidak pas, tidak enak,” jelas SBY mengenai resep rujak cingurnya. Tentunya racikan rujak cingur a la SBY juga tidak kalah dari sajian restoran. Bahkan untuk urusan meracik bumbu rujak cingur, Ibu Ani selalu percaya dengan racikan suaminya tersayang.

Februari 2015 I SINERGIS I 43


Nasional

Nasional

PIA DPR RI Gelar Pengobatan Gratis

Bhakti sosial berupa pengobatan gratis ini menjadi salah satu program kami (PIA) sebagai wujud solidaritas antar sesame, juga sebagai bentuk terimakasih kami kepada masyarakat yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada bapakbapak atau suami-suami kami menjadi wakil rakyat atau anggota DPR.�jelas Deisti A Novanto, Ketua PIA Periode 2014-2019.

H

ujan yang terjadi selama beberapa hari sebelumnya sempat membanjiri beberapa kawasan ibukota termasuk pemukiman nelayan, Kalibaru, Cilincing Jakarta utara. Kondisi tersebut mengundang keprihatinan dari para istri anggota DPR RI yang tergabung dalam PIA (Persaudaraan Istri Anggota) DPR (PIA). Sebagai wujud solidaritas antar sesama, PIA menggelar Bhakti sosial di pemukiman tersebut. “Bhakti sosial berupa pengobatan gratis ini menjadi salah satu program

44 I SINERGIS I Februari 2015

kami (PIA) sebagai wujud solidaritas antar sesame, juga sebagai bentuk terimakasih kami kepada masyarakat yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada bapak-bapak atau suami-suami kami menjadi wakil rakyat atau anggota DPR.�jelas Deisti A Novanto, Ketua PIA Periode 2014-2019. Deisti menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program yang rencananya akan digelar dua bulan sekali ini mengambil lokasi yang berbeda-beda. Dimana setiap lokasinya dipimpin oleh panitia inti dari latar belakang partai

Februari 2015 I SINERGIS I 45


Nasional

Nasional yang berbeda-beda. Meski demikian, seluruh anggota PIA tetap ikut berperan serta dalam pelaksanaan bhakti sosial ini. “Meski setiap bhakti sosial ditetapkan panitia inti dari partai yang berbeda-beda, namun setiap pelaksanaannya kami tidak mengatasnamakan partai,melainkan PIA. Begitupun pada bulan Februari nanti, Insha Allah kami akan menggelar seminar untuk anggota PIA, staff serta karyawan DPR RI yang tujuan utamanya sebagai tambahan pengetahuan dan pengembangan diri,”paparnya. Sementara itu Ketua Panitia Bhakti Sosial Pengobatan Gratis di Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara, Lia Bambang Haryo bersyukur bahwa pelaksanaan bhakti sosial kali ini lancar dan tepat sasaran. Bagaimana tidak, dari masyarakat yang mendatangi pengobatan gratis ini jumlahnya melebihi target yang sengaja disiapkan panitia. “Kami menyiapkan 500 kupon pengobatan gratis dimana

300 sudah terdata sebelumnya dan 200 kupon yang sengaja disiapkan untuk masyarakat yang belum terdata alias langsung datang. Namun ternyata jumlah yang datang lebih dari 600 orang, artinya melebihi target yang ditetapkan, Alhamdulillah lancar dan tepat sasaran,”papar Lia. Lia menambahkan, dari laporan Tim medis yang ikut bekerjasama dalam program bhakti sosial ini diketahui keluhan yang paling banyak dialami masyarakat sekitar adalah berupa penyakit kulit seperti gatal-gatal dan penyakit ISPA (inspeksi saluran pernafasan atas). Hal ini mengingat daerah tersebut termasuk kawasan pesisir yang berdekatan dengan laut yang notabene minim air bersih. Sementara itu Ketua PIA Fraksi Partai Demokrat, Aliya Baskoro Yudhoyono menambahkan bahwa kegiatan semacam ini merupakan aksi nyata anggota PIA dalam mendukung kinerja para anggota DPR RI dalam melayani masyarakat. “Merupakan suatu kebanggaan bagi kami para anggota PIA untuk turut menyingsikan lengan di tengah-

BAKTI SOSIAL PIA: Persaudaraan istri anggota DPR RI yang tergabung dalam PIA (Persaudaraan Istri Anggota) DPR (PIA) menggelar Bakti sosial di pemukiman nelayan, Kalibaru, Cilincing Jakarta utara. Kegiatan ini sebagai wujud solidaritas antar sesama.

46 I SINERGIS I Februari 2015

tengah masyarakat. Karena tugas itu akan lebih ringan apabila tidak hanya dipikul para suami anggota DPR saja namun juga para istri yang peduli terhadap masyarakat Indonesia,”jelasnya. Para anggota PIA pun menyadari bahwa pengobatan gratis yang hanya sekali dilakukan di lokasi itu tidak sepenuhnya dapat memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat, olehkarena itu keduanya berharap agar pemerintah juga lebih memperhatikan kesehatan masyarakat pesisir dan juga daerah-daerah lain yang terpencil.

|

Merupakan suatu kebanggaan bagi kami para anggota PIA untuk turut menyingsikan lengan di tengah-tengah masyarakat. Karena tugas itu akan lebih ringan apabila tidak hanya dipikul para suami anggota DPR saja namun juga para istri yang peduli terhadap masyarakat Indonesia. (Aliya Baskoro Yudhoyono).

TENSI : Suasana pengobatan gratis yang digelar oleh PIA DPR RI di Kalibaru Cilincing

Aliya Baskoro Yudhoyono dan anggota PIA sedang membagikan bingkisan pada warga Cilincing yang sedang berobat gratis..

Februari 2015 I SINERGIS I 47


OPINI

OPINI

Simbolis dan Strategis Peresmian Museum Kepresidenan

B

erselang dua hari sebelum berakhir masa jabatannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Museum Kepresidenan Balai Kirti, bertempat di lingkungan Istana Bogor, Jawa Barat. Acara yang berlangsung pada tanggal 18 Oktober 2014 tersebut nyaris tanpa pemberitaan yang luas di tengah riuhnya euforia media massa menjelang pelantikan Presiden Indonesia terpilih Ir Joko Widodo. Kendati seluruh perhatian terpusat pada detik-detik

48 I SINERGIS I Februari 2015

menjelang pelantikan Jokowi, namun sesungguhnya peristiwa peresmian Museum Kepresidenan adalah sebuah momentum penting dalam sejarah Indonesia. Peresmian museum Balai Kirti boleh dikata merupakan perwujudan gagasan Presiden SBY yang sedari tahun 2012 memang telah dicanangkannya. Dalam kesempatan menyampaikan sambutan pada acara peresmian, Bapak Presiden SBY menegaskan bahwa kehadiran museum ini bukan hanya diperuntukkan bagi enam presiden pendahulu Negara

Republik Indonesia ini, melainkan juga bagi presiden-presiden mendatang. Gagasan luhur tersebut menunjukkan Pak SBY adalah seorang negarawan yang visioner, menyadari bahwa memuliakan sejarah bermakna melanggengkan nilai-nilai kesejatian bangsa ini, yang diharapkan terangkum sebagai way of life, dan terwariskan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, jelaslah bukan satu kebetulan bila museum Balai Kirti ini justru diresmikan di penghujung masa kepemimpinannya.

Selama kurun waktu 10 tahun menjadi Presiden Republik Indonesia, kita juga dapat menyaksikan bagaimana tingginya perhatian Pak SBY terhadap pelestarian, pengembangan dan kemajuan seni budaya di tanah air. Sebagai seorang prajurit yang telah bertugas di berbagai wilayah di nusantara ini, Beliau tentulah meresapi bagaimana Indonesia begitu kaya akan adat istiadat serta kehidupan kulturalnya. Ya, memang negara Indonesia yang kita cintai ini memiliki anugerah kekayaan yang luar biasa. Letaknya sangat strategis, di antara dua benua, Australia dan Asia, serta dua samudera, yakni Pasifik dan Hindia. Wilayahnya begitu luas, terdiri dari 17.504 pulau, berukuran besar dan kecil, terentang dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau We sampai Pulau Rote. Berangkat dari kesadaran akan kekayaan kultural nusantara tersebut, Pak SBY menilai museum memiliki peran yang terbilang strategis sekaligus simbolis. Tidak seperti yang selama ini dibayangkan oleh sebagian masyarakat awam, museum terbukti dapat difungsikan sebagai laboratorium kebudayaan atau semacam center of excellence, di mana para ahli, pakar aneka bidang dan juga generasi muda dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan gagasan-gagasan cerdasnya berdasarkan suatu telaah yang lebih mendalam terhadap apa yang telah dicapai para leluhur melalui karya-karya berupa apapun yang tersimpan di dalam museum, sehingga menghasilkan kreasi-kreasi inovatif yang bermanfaat bagi pembangunan, baik itu tataran filosofis maupun praksis.

Mengukuhkan Kebudayaan, Meneguhkan Nilai Kebangsaan Secara pribadi, sebagai seseorang yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan museum, serta kini dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat, saya merasa

tersebut kian menyadarkan saya bahwa kehadiran museum di tengah masyarakat bukan semata sebagai tempat menyimpan dan menjaga warisan budaya nusantara, namun lebih jauh lagi yaitu untuk merawat memori kultural bangsa ini. Melalui museum beserta koleksi berharganya, kita dapat mempelajari keadiluhungan masa silam seraya berupaya menyikapi dan memaknai nilai-nilai di dalam memorabilia tersebut sebagai inspirasi guna mengembangkan daya kreatif bangsa ini. Program dan agenda-agenda kegiatan AMI sesungguhnya memang bermuara pada satu sasaran utama, yakni Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa (Nation and Character Building) menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita para founding father. Kegiatan-kegiatan dimaksud, baik Oleh : Putu Supadma Rudana*) berupa pameran, dialog, penerbitan *)Ketua Departemen Kebudayaan dan pertunjukan, dilaksanakan Pariwisata DPP Partai Demokrat dan Ketua atau Umum Asosiasi Museum Indonesia secara berkala dan berkelanjutan, mengundang budayawan, tokoh dan pakar berbagai bidang yang memiliki berbahagia dan menaruh hormat perhatian pada kemajuan kebudayaan setingginya kepada Pak SBY yang dan pendidikan di Indonesia. Melalui memposisikan keberadaan museum kegiatan yang mentradisi tersebut, tersemai gagasansedemikian mulianya. Sebagai kepala diharapkan negara dan pemerintahan, di akhir- gagasan bernas, cerdas dan visioner mencerahkan, sebagaimana akhir masa kepemimpinannya, beliau serta yang diharapkan Pak SBY sewaktu justru tidak berusaha membangun citra meresmikan Museum Kepresidenan. keagungannya dengan meresmikan Jelaslah pendirian dan peresmian proyek-proyek mercusuar berupa bangunan-bangunan spektakuler atau Museum Kepresidenan tersebut bukan jembatan-jembatan megah, melainkan semata bermakna simbolis yang mencerminkan visi kenegarawanan sebuah Museum. Sejalan dengan itu, AMI seorang Presiden, melainkan juga sebagai satu-satunya organisasi merefleksikan pengharapan Pak SBY mitra pemerintah dalam bidang selama ini, yakni hendaknya kehidupan permuseuman, hingga kini menaungi perpolitikan di tanah air didasari oleh lebih dari 400 museum se-Nusantara etika politik yang bersih, cerdas dan serta 18 Asosiasi Museum Indonesia menjunjung nilai-nilai kebangsaan, Daerah (AMIDA) yang tersebar di yang nasionalis sekaligus dipenuhi seluruh Indonesia. Selama ini pula, suasana kebersamaan serta toleransi. menjalankan amanat dan kepercayaan Inilah politik yang berbudaya, yang tak keluarga besar museum Indonesia, semata-mata hanya berlomba berebut melanggengkan kekuasaan, saya telah melakukan kunjungan serta dan akan tetapi berjuang bersama-sama silahturahami ke berbagai museum di tanah air, baik yang dikelola dengan mengedepankan panggilan swasta maupun negeri. Kunjungan pengabdian demi Indonesia. (**)

Februari 2015 I SINERGIS I 49


SOROTAN

SOROTAN

Ibas Dorong Pendidikan Harus Berkembang Sesuai Jaman Ibas Perjuangkan Penambahan Guru

S |

Semoga gagasan Indonesia Sejahtera yaitu : Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif, Indonesia Pintar, Indonesia Sehat dapat terus terimplementasi dan disambut baik oleh masyarakat - Ibas.

50 I SINERGIS I Februari 2015

ekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) akan memperjuangkan penambahan tenaga guru di Kabupaten Pacitan. Ia menegaskan, sekalipun pemerintah mewacanakan moratorium CPNS diawal Tahun 2015, akan tetapi kebijakan tersebut diharapkan bisa lebih proporsional lagi. Terlebih menyangkut keberlangsungan dunia pendidikan. Pernyataan Ibas, begitu Edhi Baskoro Yudhoyono karib disapa tersebut, sekaligus menjawab kegamangan Pemkab Pacitan, yang selama ini masih kekurangan sekitar delapan ratusan guru. "Saya akan perjuangan persoalan tersebut dengan pemerintah," kata EBY, yang saat itu berada di SD Alam, dalam rangka bersilaturahmi dengan siswa didik, Sabtu (6/12). Ibas mengungkapkan, pemerintah sudah menjamin anggaran cukup besar bagi dunia pendidikan. Meski, diera pemerintahan sekarang ini, ada sedikit perubahan

nomenklatur terkait anggaran pendidikan. "Kami akan klarifikasi, seperti apa fungsi dari anggaran tersebut," tegas Anggota Komisi X, DPR-RI itu. Pada kesempatan kemarin, bungsu dari mantan Presiden RI, ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga berjanji akan mencatat semua persoalan pendidikan, termasuk kekurangan tenaga pendidik selama ini. Persoalan tersebut akan diperjuangkan di level pusat. Namun, lanjut Ibas, penambahan tenaga guru diharapkan benar-benar proporsional sesuai kebutuhan. Jangan sampai dengan penambahan guru nantinya, justru akan menjadikan kinerja mereka tidak produktif. Sehingga negara akan lebih terbebani. "Kami yakin, siapapun yang akan jadi pemimpin di negeri ini, pasti menginginkan rakyatnya lebih sejahtera," tegas Ibas yang saat itu nampak bersama Bupati Pacitan, H. Indartato, Ketua DPRD Pacitan, Ronny Wahyono, serta Ketua Fraksi Partai Demokrat, DPRD Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji. Sementara itu Ana Tri Mulyani, Kabid Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Pacitan, menuturkan, saat ini kondisi pendidikan di Pacitan, khususnya keberadaan

Februari 2015 I SINERGIS I 51


SOROTAN

SOROTAN

Kecil menanam, besar memanen, diharapkan bisa terus digalakan. Sebab belakangan, kerusakan lingkungan, khususnya hutan-hutan tropis di Indonesia terus meluas. Sebab itu, dengan kesadaran menanam sejak kecil, setidaknya akan membantu menekan kerusakan hutan di negara ini.

sekolah taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) masih jauh dari harapan. Dari 12 kecamatan yang ada di Pacitan, delapan kecamatan diantaranya tanpa keberadaan TK negeri. Sementara hanya empat kecamatan yang saat ini sudah berdiri TK negeri. "Kita memiliki 65 orang guru PNS yang ditempatkan di TK negeri. Sementara sebanyak 215 guru lainnya ditugaskan di sekolah swasta dengan status dipekerjakan (DPK)," terang Ana. Dilain pihak, untuk lembaga SD, dia menyebut, saat ini baru berdiri 410 SD Negeri, dan 5 SD swasta. Sementara, terkait kebutuhan guru, Dinas Pendidikan masih kekurangan sebanyak 715 guru kelas, 214 guru

52 I SINERGIS I Februari 2015

pendidikan jasmani (penjas), dan 198 guru pendidikan agama Islam (PAI). "Kekurangan tenaga guru tersebut, memang perlu segera disikapi. Karena itu kami berharap kepada Mas Ibas, bisa memperjuangkannya," sebut Ana. Pada kesempatan kemarin, Ana juga mengungkapkan, angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD/MI, sudah mencapai 100 persen lebih. Sedangkan tingkat SLTP, mencapai 98 persen. Sementara sekolah menengah masih jauh dari harapan, yaitu 69 persen. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, APK anak berkebutuhan khusus (ABK) baru mencapai 57 persen. Angka tersebut masih jauh tertinggal dengan rata-rata nasional yang mencapai 70 persen lebih.

bungsu mantan Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengajak anak-anak siswa didik gemar menanam. Sebagai manifestasi dari keinginannya itu, Ibas, begitu Edhie Baskoro Yudhoyono, akrab disapa, berkenan berkebun dan menanam beberapa batang pohon bersama sejumlah siswa didik. Pada kesempatan tersebut, Bupati Pacitan, H. Indartato, beserta Ketua DPRD, Ronny Wahyono, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat, DPRD Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji, ikut bersama menanam beberapa batang pohon dengan Ibas. "Kami berharap, agar kesadaran menanam bisa diikuti anak didik kita," ujarnya. Ibas mengatakan, kecil menanam, besar memanen, diharapkan bisa terus digalakan. Sebab belakangan, kerusakan lingkungan, khususnya hutan-hutan

tropis di Indonesia terus meluas. Sebab itu, dengan kesadaran menanam sejak kecil, setidaknya akan membantu menekan kerusakan hutan di negara ini. "Kita tahu, belakangan seringkali terjadi salah musim. Saat musim kemarau, justru curah hujan kian lebat. Begitupun sebaliknya. Disaat musim penghujan, kemarau semakin panjang," tuturnya.

Ibas Kagum Melihat Prestasi Sekolah Alam di Pacitan

K

etua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas merasa kagum saat mengunjungi Sekolah Alam di

Pacitan. Menurutnya, dunia pendidikan di Pacitan mengalami perkembangan yang cukup membanggakan, model pembelajarannya pun semakin inovatif dan kreatif.

|

Tantangan dunia pendidikan kita memang semakin kompetitif, hal ini mendorong penyelenggara dunia pendidikan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman-Ibas

Selain itu, untuk pelaksanaan kurikulum 13, dia menyebut, masih ada sekitar 499 guru belum mengikuti pelatihan. "Ini menjadi evaluasi kita bersama," tutupnya.

Tekankan Budaya Kecil Menanam, Besar Memanen

Kerusakan hutan yang mengakibatkan emisi rumah kaca, juga menjadi atensi tersendiri bagi Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), saat berkunjung ke Pacitan, kemarin (7/12). Pada kesempatan mendatangi SD Alam,

Februari 2015 I SINERGIS I 53


SOROTAN

SOROTAN

|

Kami berharap potensi itu bisa terus dikembangkan. Agar wisata di Pacitan semakin lengkap- Ibas

SD ALAM PACITAN: Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono didampingi Bupati Pacitan Indartato, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, Anggota DPRD Pacitan Indrata Bayu Aji, Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur Sugiri Sancoko bersama Guru dan murid SD Alam Pacitan.

“Tantangan dunia pendidikan kita memang semakin kompetitif, hal ini mendorong penyelenggara dunia pendidikan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman,” tukas Ibas. Dalam kesempatan bertemu dengan siswa-siswi SD Alam tersebut Ibas juga menjelaskan tugas dan tanggung jawab yang diemban sebagai Anggota Komisi 10 DPRRI yang bertugas di bidang Pariwisata, Pemuda, Olah raga dan Pendidikan. "Ini hal yang baru, saya perlu menyerap aspirasi di bidang pendidikan, pemuda, olahraga dan pariwisata agar ke depan jangan sampai fasilitas dan

54 I SINERGIS I Februari 2015

anggaran yang besar yang dialokasikan pemerintah tidak sampai pada jenjang daerah, termasuk suplay guru yang masih perlu dimaksimalkan," tandasnya. Ibas juga mendorong guru untuk terus produktif. “Jangan sampai dunia pendidikan stagnan untuk itu, kami Fraksi PD akan terus menyuarakan dan mengkritisi agar dunia pendidikan terus maju,saya kagum, diajak melihat Sekolah Alam, melihat adik-adik belajar bersama alam, guru yang mengajar juga sangat inovatif memberikan pembelajaran,” Dirinya melihat konsep pendidikan yang berbeda karena tidak hanya belajar secara konvensional, keilmuan,

melainkan belajar bersama lingkungan. "Saya doakan adik-adik saya yang agar terus berbakti, taat kepada agama, orang tua, dan gurunya. Saya harap adik-adik bisa menjadi pemimpin di hari depan,. Terus belajar dan berdoa agar bisa terwujud cita-citanya," doa Ibas. Dalam kesempatan kunjungannya ke sekolah tersebut, Ibas bersama bupati Pacitan dan sejumlah anggota DPRD Propinsi juga berkesempatan melakukan penanaman Pohon dan memberikan sejumlah bantuan untuk dunia pendidikan.

Potensi Terumbu Karang Pacitan Amat Menjanjikan

S

elain concern dengan lingkungan hutan, Ibas juga tertarik dengan konservasi terumbu karang yang tengah dirintis Pemkab Pacitan, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Sebagaimana diketahui, potensi terumbu karang diperairan Pacitan, memang relative kecil. Kalaupun ada, hanya spot-spot kecil yang tersebar secara sporadis. Meski begitu, DKP terus berupaya keras, agar potensi minimal itu bisa terus dikembangkan. Bahkan untuk menciptakan wisata air, perlu

dilakukan pengembangan terumbu karang buatan seperti yang sudah dilaksanakan di perairan Denpasar, Bali. "Kami berharap potensi itu bisa terus dikembangkan. Agar wisata di Pacitan semakin lengkap," cetus Ibas, yang kemarin juga berkesempatan turun ke laut bersama sejumlah nelayan. Potensi terumbu karang yang dimiliki Pacitan sangat potensial untuk pengembangan wisata air. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, saat mengunjungi kawasan konservasi terumbu karang di Tawang desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo. “Saya melihat, potensi terumbu karang di pantai Tawang ini sangat potensial untuk pengembangan wisata bawah air, ini bisa menjadi komuditas wisat baru di Pacitan” tukas Ibas.

Menurutnya, terumbu karang selain berfungsi untuk menjaga kelestarian ekosistem bawah laut juga memiliki nilai estetika sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. “Selain dimanfaatkan sebagai objek wisata yang dapat meningkatkan devis Negara, secara fisik karang melindungi pantai dari degradasi dan abrasi. “fungsi yang lain, terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai sumber berbagai makanan dan bahan baku yang berguna dalam bidang farmasi dan kedokteran,” paparnya. Untuk itu lanjut Ibas, perlu adanya konservasi dan pengelolaan untuk menjaga dan memelihara ekosistem tersebut dan habitat yang berasosiasi disekitarnya agar berada dalam kondisi yang baik. “Saya mengharapkan, masyarakat

Februari 2015 I SINERGIS I 55


SOROTAN

SOROTAN

|

Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menjaga agar ekosistem didalam laut terus tetap terjaga kelestariannya, dengan tidak mengekploitasi berlebihan , melakukan penangkapan ikan dengan bahan peledak atau beracun serta kegiatan wisata yang merusak- Ibas

dan pemerintah daerah bisa bersinergis dalam pengelolaan dan pengembangan potensi terumbu karang di pantai ini agar tetap bisa terus terjaga dan lestari,� imbuhnya. Diakui Ibas, program pengembangan kawasan konservasi laut di Indonesia, pemerintah sebelumnya telah mencanangkan seluas 30 juta hektar perairan laut Indonesia sebagai kawasan konservasi laut. “Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menjaga agar ekosistem didalam laut terus tetap terjaga kelestariannya, dengan tidak mengekploitasi berlebihan , melakukan

56 I SINERGIS I Februari 2015

penangkapan ikan dengan bahan peledak atau beracun serta kegiatan wisata yang merusak,� himbau Ibas. Seperti diketahui, luasan laut di perairan Pacitan yang mencapai sekitar 71 km, terdapat spot-spot terumbu karang dengan luasan sekitar 11,51 hektar. Seperti di pantai Tawang ini, kendati kecil namun lokasinya yang berada di kawasan Marine Protected Area (MPA) memungkinkan untuk bisa dijadikan sebagai pengembangan mina wisata terpadu.

Rumah Pintar

Desa Sekar Pacitan Petik Manfaat Rumah Pintar

A

nggota Komisi 10 DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas meninjau lokasi belajar anak-anak di Rumah Pintar Desa Sekar didampingi Bupati Pacitan, Indartato. Kunjungan Ibas ke tempat ini dalam rangka reses DPR RI untuk menyerap

aspirasi konstituen sekaligus melakukan silaturahim dengan masyarakat Pacitan. Di lokasi ini, selain meninjau ruang perpustakaan, Ketua Fraksi PD ini juga meninjau ruang serba guna yang diisi berbagai fasilitas belajar seperti komputer, audio visual, dan ruang main anak. "Sangat bermanfaat karena beragam sarana dan prasarana pendidikan sudah tersedia seperti sentra buku, sentra kriya, sentra komputer dan sentra audio visual. Fasilitas ini bisa meningkatkan keterampilan masyarakat dan anak didik untuk semakin produktif," ujarnya.

Dalam sambutannya, Ibas menyampaikan rasa bangga terkait didirikannya Rumah Pintar di Desa Sekar karena mendapat sambutan antusias masyarakat setempat. Menurutnya, program yang digagas Ibu Ani Yudhoyono saat menjadi Ibu Negara sangat bermanfaat bagi masyarakat daerah khususnya daerah pelosok yang masih terkendala dengan akses informasi dan sarana prasarana pembelajaran anak. Sebagai wakil rakyat yang membidangi pendidikan, Ibas optimis dan mendukung program-

program pendidikan tepat guna terus diimplementasikan di berbagai daerah. "Hari ini begitu spesial karena bisa berkunjung, bertemu langsung dengan masyarakat dan adik-adik pelajar. Waktu lalu Ibu Ani menggagas Indonesia Sejahtera yaitu : Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif, Indonesia Pintar, Indonesia Sehat. Saat ini saya melihat program bermanfaat ini terus terimplementasi dan disambut baik oleh masyarakat," terang Ibas.

Februari 2015 I SINERGIS I 57


SOROTAN SOROTAN

SOROTAN SOROTAN

Ibas Berharap Pariwisata dan Industri Kreatif di Pacitan Terus Berkembang

S

ebelum bergeser untuk melanjutkan kunjungan ke Magetan, Anggota Komisi X DPR RI yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) berkesempatan mengunjungi kawasan wisata Goa Tabuhan dan Pemandian air Hangat Tirto Husada. Di lokasi objek wisata Goa Tabuhan yang terletak di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Minggu, 7/12/2014. Ibas berkesempatan menyusuri lorong goa yang dipenuhi batuan stalagtit. Untuk lebih memahami kondisi

58 I SINERGIS I Februari 2015

|

Terus kembangkan kreativitasnya agar semakin produktif memanfaatkan sumber daya alam yang telah tersedia dengan sebaik mungkinIbas.

para perajin, Ibas juga meninjau langsung proses pengolahan batu Akik sekaligus melakukan serap aspirasi dengan para perajin Batu Akik di sekitar lokasi Goa. Menurutnya, potensi lokal di

Februari 2015 I SINERGIS I 59


SOROTAN

SOROTAN

PELUANG: Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokarat Edhie Baskoro Yudhoyono melihat-lihat hasil kerajinan batu akik di kawasan Goa Tabuhan. Potensi hasil kerajinan Batu mulia Pacitan kini mulai banyak diminati para wisatawan yang berkunjung ke kawasan-kawasan wisata di Pacitan sebagai sovenir khas yang wajib dibawa pulang. Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Pacitan tidak membeli oleh-oleh sovenir batu akik khas Pacitan.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokarat Edhie Baskoro Yudhoyono menyaksikan pementasan seni tradisional gamelan batu dalam goa Tabuhan

daerah seribu satu goa tersebut sangat prospektif menunjang perekonomian masyarakat lokal. “Terus kembangkan kreativitasnya agar semakin produktif memanfaatkan sumber daya alam yang telah tersedia dengan sebaik mungkin,� katanya. Diakui Ibas, kerajinan batu akik Pacitan sudah sangat dikenal diluar Pacitan. Ini merupakan peluang bagi para pengrajin lokal untuk lebih inovatif dalam menghasilkan varian-varian baru. Melejitnya daya tarik dan nilai jual akik yang berdampak pada perkembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah diakui Pemerintah Kabupaten Pacitan.

60 I SINERGIS I Februari 2015

Pihak Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan meyakini, nilai transaksi produk batu mulia yang satu itu cukup mendominasi. Hal tersebut paling tidak dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan perajin. Jika setahun lalu jumlahnya hanya sekitar 125 orang dan terkonsentrasi di Kecamatan Donorojo, kini keberadaannya menyebar hampir diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan. "Kini banyak bermunculan perajin batu akik di berbagai tempat," terang Kepala Diskopindag Supomo. Kabid Perindustrian Diskopindag Nanang Endrajanto mengungkapkan, sebagai salah satu pemegang kebijakan

di sektor UKM, pihaknya memberikan dukungan. Salah satunya melalui promosi dan pameran. Dengan demikian produk batu akik asal Kota 1001 Goa ini semakin dikenal di pasar nasional. "Saat ini kita berupaya mendorong lewat promosi atau pameran dan sejenisnya," jelasnya. Fase kejayaan batu akik asal Pacitan diharapkan akan terus langgeng. Tidak hanya saat ini, namun terus berlangsung hingga kedepan. Sehingga anekdot adoh ratu cedhak watu tidak akan berbanding lurus, dan nama kota kelahiran mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini akan selalu dikenang. Sebagai salah satu

Yang unik dari Goa Tabuhan ini adalah adanya stalaktit dan stalakmit yang jika dipukul mengeluarkan suara nyaring dan merdu. Oleh karena itu, goa ini kerap digunakan sebagai pentas musik jawa tradisional dengan hanya kendang, stalaktit, dan stalakmit sebagai instrumentnya. Sulit dipercaya memang jika belum menyaksikan langsung.

daerah penghasil batu mulia berkualitas di Indonesia. Sementara itu, Saat berkunjung ke kompleks wisata Pemandian Air Panas Tirta Husada, di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Ibas melakukan serap aspirasi dengan para pengurus objek wisata dan masyarakat sekitar. Ibas pun berkeinginan dan serius untuk mengawal program-program pariwisata ditingkat pusat agar bisa tersalurkan sampai ke daerah. “Satu lagi potensi daerah Pacitan yang perlu diperhatikan. Saya apresiasi karena ternyata pengunjung di tempat ini bukan saja warga lokal, tetapi juga pengunjung dari kabupaten lain. Saya harap objek wisata permandian air panas ini bisa terus dikelola sebaik mungkin,� katanya. Dengan terkelolanya secara baik, potensi wisata akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. "Dengan pengelolaan yang baik, dengan tidak meninggalkan kearifan lokal, masyarakat pasti akan berdaya,

masyarakat juga harus mengembangkan kreatifitasnya, mampu membaca setiap peluang yang ada," Tukas Ibas. Diakuinya, kedepan kawasan wisata Pacitan akan semakin semarak, karena banyak destinasi yang menyuguhkan keragaman lengkap dengan kearifan lokalnya. "Jangan sampai masyarakat sekitar hanya menjadi penonton, namun harus secara reaktif melakukan adaptasi dengan memunculkan inovasi baru dalam mengembangkan sebuah kawasan wisata yang nyaman dan selalu diingat oleh para pengunjung," imbuhnya. Kunjungan Ibas ke berbagai obyek wisata di Pacitan tersebut adalah dalam rangka reses anggota DPR RI untuk menjalankan tugas dan fungsi menyerap aspirasi masyarakat sekaligus pengawasan bidang kerja pariwisata. Seperti diketahui, Ibas adalah anggota Komisi 10 DPR RI yang membidangi pendidikan, pariwisata, pemuda dan olahraga. (EBYteam)

Februari 2015 I SINERGIS I 61


SOROTAN

SOROTAN

Ibas Desak Pemerintah Wujudkan Janji Swasembada Pangan Magetan etua Fraksi PD DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas melanjutkan agenda reses DPR RI di Kabupaten Magetan. Kunjungan Ibas di Magetan diawali dengan mengunjungi dan bersilaturahim dengan para petni di Desa Baluk, Karangrejo, Kabupaten Pacitan. Saat tiba dilokasi, Ibas langsung disambut ratusan warga masyarakat Desa Baluk dan menghantarkan Ibas untuk mendorong traktor ke area persawahan. Di lokasi ini, Ibas meninjau langsung proses menanam padi oleh petani setempat. Hujan yang mulai mengguyur lokasi sawah tidak mengurungkan niat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini untuk turun di area persawahan. "Alhamdulillah, habis ditanam, hujan berkah untuk padi petani turun," celetuk Ibas di lokasi. Ibas yang juga didampingi sejumlah anggota DPRD setempat melanjutkan agenda serap aspirasi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. "Mari kita terus bekerja keras, dan lebih produktif memanfaatkan lahan pertanian yang ada. Saya bangga karena masyarakat wilayah Magetan bisa guyub rukun, kita juga akan mengawal pemerintah untuk terus mewujudkan janji swasembada pangan," ungkap Ibas. Acara dilanjutkan dengan penyerahan sejumlah bantuan pertanian untuk petani setempat. Usai menyerahkan bantuan, Ibas melanjutkan agenda resesnya di Kabupaten Magetan. (Ebyteam)

K

Reses Ibas - Ketua Fraksi FPD. DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas sedang mendorong traktor saat berkunjung di area persawahan Desa Baluk, Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, Senin, 8/12/2014. Kunjungan Ibas di Desa Baluk terkait agenda reses pertama DPR RI periode 2014-2019 yang baru dilantik Oktober 2014 lalu.

62 I SINERGIS I Februari 2015

Februari 2015 I SINERGIS I 63


SOROTAN

SOROTAN

I

bas menyempatkan diri untuk menebar pupuk di sawah dan menebar benih lele di kolam warga sekitar.

Ibas Disambut Antusias Ibu-Ibu Petani Desa Jomblang Magetan Magetan nggota Komisi 10 DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas disambut meriah para Ibu Petani di Desa Jomblang, Kecamatan Takeran Magetan. Sontak ibu-ibu petani yang sedang bekerja di sawah langsung berkumpul untuk bersalaman dan selfi bersama politisi muda ini. Kedatangan Sekjen PD ini, untuk meninjau lokasi Budidaya Ikan program Minapolitan sekaligus menyerap Aspirasi warga. Ibas menyempatkan diri untuk menebar pupuk di sawah dan menebar benih lele di kolam warga sekitar. "Program prorakyat selama masa presiden SBY masih terus berlanjut di desa-desa. Program PUMP, PUAP, BOS, PPIP, KBR, KUR,

A

i

bu-ibu petani yang sedang bekerja di sawah langsung berkumpul untuk bersalaman dan selfi bersama politisi muda ini.

64 I SINERGIS I Februari 2015

PNPM Mandiri, BPJS dan program pemberdayaan lainnya membawa dampak positif bagi masyarakat," terang Ibas. Ibas mendorong implementasi program prorakyat dapat terus dirasakan masyarakat di seluruh plosok daerah. "Apapun nama program yang kini tengah dijalankan pemerintah, kami mendorong implementasinya ke masyarakat luas terus berkelanjutan. Kami dukung untuk ditingkatkan secara merata," tambahnya. Usai menyampaikan motivasi dan harapannya kepada warga Desa Jomblang, Ibas menyerap aspirasi warga sekitar sambil memberikan kenang-kenangan alat pertanian dan perlengkapan olahraga untuk pemuda Karang Taruna setempat.

Februari 2015 I SINERGIS I 65


SOROTAN

SOROTAN

Ibas Tinjau Sentra Pembuatan Genteng Magetan Anggota Komisi 10 Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono melakukan kunjungan kerja di Desa Karangsono Kecamatan Barat Magetan. Di lokasi ini Ibas meninjau sentra pembuatan Genteng dan peletakan batu pertama program PPIP.

Ibas Ajak Masyarakat W Berkomitmen Teguhkan NKRI

Magetan etua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas mengajak masyarakat Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan yang tertuang dalam 4 Pilar Kebangsaan. Hal ini disampaikan Ibas saat memberikan sosialisasi dan dengar pendapat terkait 4 Pilar Kebangsaan dalam rangka reses DPR RI, Selasa, 9/12/2014. "Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika senantiasa relevan dengan kehidupan berbangsa masyarakat Indonesia. Nilai nilai inilah yang terus menjaga kehidupan kita semua hidup berdampingan, rukun, tertib, aman dan tentram hingga kini," terang Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini. Sambil merinci satu persatu makna 4 Pilar Kebangsaan, Ibas pun mengajak warga setempat untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya melalui

K

66 I SINERGIS I Februari 2015

alaupun kita berbeda-beda baik lingkungan, suku, agama, dan aktivitas masing-masing, namun kesadaran kehidupan berbangsa harus terus selaras dengan keseharian kita," tambahnya.

Ibas Memainkan Alat Musik Tradisional Gamelan

kegiatan seharihari. "Walaupun kita berbeda-beda baik lingkungan, suku, agama, dan aktivitas masing-masing, namun kesadaran k e h i d u p a n dengan keseharian

berbangsa harus terus selaras kita," tambahnya. Pada kesempatan yang sama, Ibas juga menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan masyarakat Desa Sarangan yang telah memberikan kepercayaan untuk Ibas menjadi wakil rakyat. "Saya masih ingat lokasi ini, warga masyarakat di tempat ini saat saya baru pertama kali terjun sebagai calon wakil rakyat tahun 2008 lalu. Tidak banyak beruba, masyarakatnya selalu Ramah dan antusias menyambut kami," terang Ibas disambut tepuk tangan peserta sosialisasi. Di akhir acara, Ibas menyampaikan harapannya agar masyarakat setempat terus harmonis dan bersatu. Ibas juga menyampaikan keseriusannya untuk membawa aspirasi masyarakat dan diperjuangkan melalui DPRRI.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas memainkan alat musik tradisional Gamelan di Desa Ngunut, Kecamatan Parang Kabupaten Magetan, Senin, 8/12/2014. Kunjungan Ibas di lokasi ini dalam rangka reses Anggota Komisi X DPR RI ini yang membidangi Pendidikan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga.

Februari 2015 I SINERGIS I 67


SOROTAN

SOROTAN Sebagai bentuk kepedulaiannya terhadap petani tebu, Ketua Fraksi FPD. DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas melakukan penanaman bibit tebu di kebun tebu Desa Ngadirojo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Senin, 8/12/2014.

Ajak Petani Tebu Magetan Semakin Produktif Magetan etua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas mengajak petani tebu di Kabupaten Magetan untuk memanfaatkan lahan pertanian dengan tanaman tebu. Ibas optimis kebutuhan masyarakat Indonesia akan gula yang terus meningkat bisa menjadi peluang bagi petani untuk menambah penghasilan lewat komiditas tebu. "Dewasa ini, konsumsi gula

K

68 I SINERGIS I Februari 2015

masyarakat Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun sementara produksi gula masih terbatas. Ini peluang bagi kaum petani untuk semakin produktif guna meningkatkan pendapatan kaum petani tebu," terang Ibas usai meninjau Kebun tebu. Namun demikian, menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini, pemerintah juga perlu mendorong produktifitas petani dengan programprogram pro petani yang berkelanjutan seperti upaya yang telah dilakukan di

era pemerintahan SBY. Sebagai wakil rakyat, Ibas menyampaikan keseriusannya untuk mengawal kebutuhan para petani melalui jalur aspirasi masyarakat dan diperjuangkan melalui tupoksi anggota DPR RI. "Insyaallah, aspirasi petani tebu dapat kita kawal sehingga dapat selaras dengan berbagai program pemerintah," ujar Anggota DPR RI asal Dapil VII Jawa Timur ini. (Ebyteam)

Pemerintah Harus Tetap Mendorong Kaum Lansia Agar tetap Produktif

D

i lokasi yang sama, Ibas juga menyerap aspirasi Komunitas Ontel Magetan. Komunitas yang rata-rata diikuti kaum lansia tersebut nampak bersemangat melakukan gowes bareng Ibas.

Ketua Fraksi FPD. DPR RI, Edhie Baskoro Dalam pesannya Yudhoyono atau Ibas bersepeda bersama Ibas mengatakan agar komunitas Ontel Magetan. aktivitas positif dan sehat seperti ini dapat terus eksis di tengah-tengah Dalam kesempatan tersebut Ibas masyarakat sambil mengispirasi juga menyampaikan pesan bahwa masyarakat untuk hidup sehat. dalam masa pemerintahan SBY "Dengan berolahraga secara rutin kalangan lansia mendapat perhatian akan menumbuhkan semangat dan yang luar biasa. Pemerintah SBY menjadikan tubuh kita tetap bugar," berupaya semaksimal mungkin jelasnya. memberikan perlindungan bagi kaum Ibas juga menyempatkan diri lansia. untuk bersepeda bersama Komunitas "semoga program perlindungan Sepeda Ontel sambil meninjau terhadap lansia bisa dilanjutkan perkebunan tebu di Desa Ngadirojo, seperti pada pemerintahan SBY," Kecamatan Kawedanan Kabupaten ungkap Ibas. (Ebyteam) Magetan.

Februari 2015 I SINERGIS I 69


SOROTAN

SOROTAN

Pentingnya Pendidikan Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang Anak Magetan nggota Komisi 10 DPR RI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengunjungi anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara Bangsa di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Senin, 8/12/2014 Dalam kesempatan tersebut Ibas mengatakan akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Ibas mengatakan, Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. “Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial,” tukas Ibas. Ibas menambahkan, berdasarkan hasil penelitian sekitar 50% kapabilitaas

A

“Pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. Makanya pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini,” papar Ibas didepan pembimbing dan orang tua siswa PAUD Mutiara.

70 I SINERGIS I Februari 2015

kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif. Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya. “Pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anakanak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini,” papar Ibas didepan pembimbing dan orang tua siswa PAUD Mutiara. (M Choiri)

Februari 2015 I SINERGIS I 71


SOROTAN

SOROTAN

K

eseriusan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono dalam mengembangkan bakat dan kreatifitas generasi muda di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VII, yang meliputi Kabupaten Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Magetan dan Ngawi mendapat apreasiasi dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Seperti diungkapkan Nilam Mawang Kinanti seorang Mahasiswi Universitas Terbuka yang berhasil meraih Juara I dalam “Lomba essai dalam rangka hari Pahlawan yang digelar Tim EBY” Pacitan. Menurutnya, kegiatan semacam ini akan memacu para pelajar dan mahasiswa untuk berlomba-lomba menunjukkan prestasinya. “Kegiatan ini sangat berguna untuk mengasah kepekaan generasi muda kita dalam memahami arti pentingnya sebuah nilai kepahlawanan,” tukas Nilam. Hal senada diungkapkan Dian Budi Anggraeni, Juara II dalam lomba tersebut, bahwasannya dengan terasahnya kemampuan menulis, sedikit banyak akan memberikan motivasi kepada kita terhadap bentuk kepedulian, penghargaan terhadap jasa-jasa para pendahulu. “Ini penting, mengingat generasi muda saat ini memiliki kecendrungan lupa akan budayannya sendiri, kurang menghargai budaya sendiri yang adiluhung, kegiatan lomba semacam ini akan menumbuhkan kreatifitas positif dalam diri generasi muda,” jelasnya. Apresiasi positif juga diungkapkan Azizah, pelajar SMK Ki Hajar Dewantara Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo yang mengaku bangga dengan kepedulian Mas Ibas dalam mengembangkan bakat anak muda, khususnya dalam bidang tulis menulis. “Lomba essai dalam rangka hari Pahlawan yang digelar Tim EBY kemarin sangat membantu menyalurkan bakat dan minat kami semua dalam bidang penulisan artikel,” aku Azizah yang berdomisili di Desa Bajang,Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo ini, usai

72 I SINERGIS I Februari 2015

Pelajar Dan Mahasiswa Apresiasi EBY

Gelar Lomba Essai Hari Pahlawan menerima penghargaan sebagai juara ke empat. Ungkapan senada juga disampaikan oleh Dedy Yulianto Setiawan, Wakil Kepala Sekolah SMK Ki Hajar Dewantara yang mengaku salut dengan lomba penulisan essai tersebut. “Kegiatan lomba tersebut sangat menunjang pengembangan kreatifitas bagi anak didik kami, khususnya dalam bidang jurnalistik,” ujar Dedy Yulianto Setiawan. Dia berharap kegiatan lomba essai tersebut bisa dilaksanakan rutin di masa yang akan datang. “Mudah-mudahan ke depan, Mas Ibas tetap peduli terhadap potensi generasi muda di Dapil Jawa Timur VII, khususnya di Kabupaten Ponorogo,” harapnya. Sementara itu, Djemani, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 Jetis juga mengaku mendukung langkah Mas Ibas dalam mengembangkan potensi generasi muda yang ada di Ponorogo. “Keikutsertaan para pelajar SMP Negeri 1 Jetis dalam lomba essai Hari Pahlawan ini membuktikan bahwa pelajar mencintai bidang jurnalistik sekaligus merasa dekat dengan Mas Ibas,” kata Djemani, Kamis (8/1). Lebih lanjut Djemani berharap kerjasama dengan Mas Ibas tidak hanya dalam bidang jurnalistik. “Segala

potensi anak didik kami bisa dibantu oleh wakil rakyat, seperti Mas Ibas ini,” paparnya. Pihaknya membuka lebarlebar bagi para wakil rakyat untuk selalu mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan. “Seharusnya semua wakil rakyat bisa meneladani langkah Mas Ibas dalam mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak muda ini,” terangnya penuh harap. Senada dengan Djemani, Faizal Fathoni salah satu pelajar SMP Negeri 1 Jetis juga mengaku bersyukur bisa mengikuti lomba essai yang digelar Mas Ibas. “Menjadi salah satu peserta lomba essai ini saja kami sudah sangat bangga dan bersyukur, apalagi bisa menjadi juara,” kata faizal Fathoni, warga Desa Wonoketro, Kecamatan Jetis, Ponorogo. Sedangkan Muhammad Ilham, pemenang lainnya juga berharap para wakil rakyat, khususnya Mas Ibas bisa menyalurkan bakat dan minat muda di Kabupaten Ponorogo dalam berbagai kegiatan positif. “Terus terang baru pertama kali ini ada wakil rakyat yang menggelar lomba bagi pelajar tingkat SLTP,” jlentreh Muhammad Ilham, warga Dukuh Bulusan, Desa Ngabar, Kecamatan Siman yang diamini oleh Farizki Hapsoro, pemenang lainnya. Disela-sela penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba essai

tambahan kolom EBY

Hari Pahlawan, Didik Suwito selaku Koordinator Kabupaten EBY Team Ponorogo mengucapkan terima kasih kepada para pelajar dan mahasiswa di Bumi Reyog yang mengikuti kegiatan lomba essai yang dilaksanakan Tim Media EBY tersebut.”Kami akan sampaikan semua aspirasi para pelajar maupun mahasiswa serta para pendidik yang ada di Kabupaten Ponorogo kepada EBY Team Pusat dalam pengembangan potensi generasi muda di masa yang akan datang,” ujar Didik Suwito. Pihaknya juga membuka ruang lebar-lebar kepada para pelajar, mahasiswa maupun para pendidik yang ada di Ponorogo untuk menyampaikan aspirasinya. Sementara itu di Magetan, Pemenang Lomba menulis/Essay dalam rangka memperingati hari Pahlawan tahun 2014 yang diadakan Griya Aspirasi EBY Magetan di dominasi oleh pelajar, mereka berasal dari sejumlah sekolah tingkat menengah atas. Ketua panitia Lomba essay se Dapil VII(Ngawi, magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek) Frend mashudi mengatakan Griya Aspirasi EBY di lima kabupaten sengaja mengadakan lomba Essay ber tema “makna Pahlawan ” ini untuk memberikan apresiasi kepada para muda di semua umur yang gemar menulis untuk memberikan celotehannya tentang makna dari Pahlawan.” Dan hasilnya cukup bagus dan saat kami nilai mereka memiliki makna tersendiri dalam mengungkapkan makna Pahlawan. kebanyakan mereka yang mengikuti dan menjadi pemenangnya para pelajar tingkat SLTA sederajat, artinya mereka pun masih punya empati terhadap makna dari memperingati hari Pahlawan itu sendiri ,” jelasnya.(2/1) Mereka memperebutkan hadiah menarik yang sudah disiapkan oleh panitia berupa sebuah Tablet untuk pemenang pertama, sebuah Hp Toudscreen untuk pemenang kedua, Power Bank untuk pemenang ketiga, dan Flasdick untuk pemenang keempat.”

Jangan melihat besar dan kecilnya hadiah yang disediakan panitia, tapi bentuk apresiasi dari Mas Ibas kepada para muda ini yang paling penting, dan kegiatan seperti ini akan terus kita tingkatkan lagi dalam momen- momen yang lain. Pemenang yang sekiranya akan menerima hadiah langsung dari mas Ibas(Edhie baskoro Yudhoyono) saat bersamaan dengan Agenda Resesnya(8/9/2014) lalu ini, akhirnya tidak dapat terlaksana, dikarenakan padatnya agenda Mas Ibas di Magetan, namun begitu, melalui Koordinator Griya Aspirasi EBY kabupaten Magetan, Marfuat, mas Ibas menyampaikan ucapan Selamat kepada para pemenang Lomba Essay dan perpesan untuk terus belajar, bekerja dan berkarya meneruskan cita- cita para Pahlawan yang telah berkorban dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia silam,” memaknai hari pahlawan dengan berbuat, bersikap dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 45, itu yang utama,” jelas Marfuat. Keempat pemenang lomba Essay wilayah magetan tersebut diantaranya, pemenang pertama Abel Nasser Yudohusono,pemenang kedua Qoni Nur Hidayah, pemenang ketiga Rohmad Nur Huda, dan pemenang keempat tata Dwi cahyo. Hadiah dierah terimakan di Griya Aspirasi EBY di jalan Hasanuddin Blok D, Selorasi magetan.(Frend/ NurCholis/M Choiri)

Tampak Azizah, salah satu pemenang lomba essai bersama para pelajar SMK Ki Hajar Dewantara Ponorogo disaksikan Wakil Kepala Sekolah SMK Ki Hajar Dewantara, Dedy Yulianto Setiawan.

Korkab Ponorogo Didik dan Staf Media Griya Aspirasi Ponorogo menyerahkan hadiah kepada pemenang Lomba Essai Dalam Rangka Hari Pahlawan yang di gelar oleh Edhie Baskoro Yudhoyono.

Staf Media Griya Aspirasi Magetan menyerahkan hadiah kepada pemenang Lomba Essai Dalam Rangka Hari Pahlawan yang di gelar oleh Edhie Baskoro Yudhoyono.

Februari 2015 I SINERGIS I 73


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL

T

ujuan mensejahterakan masyarakat sabagaimana yang dicitai-citakan para pemimpin di negara ini, tentu harus dibarengi dengan kesepahaman persepsi dari semua penyelenggara pemerintahan, baik di level pusat hingga daerah. Demikian diungkapkan Bupati Pacitan, H. Indartato, dalam merefleksikan makna pergantian tahun, kemarin (31/12). Menurut Indartato, persepsi muncul dari dorongan jiwa untuk mengimplementasikan arti demokrasi yang bebas dan berimbang. Kebebasan berpendapat, memang hak setiap individu, tanpa kecuali. Akan tetapi, kebebasan yang dilatari sebuah persepsi atau anggapan positif, tentu akan melahirkan sebuah sistem demokrasi yang memiliki kekuatan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Yaitu menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. "Demokrasi ada, dan bisa dilaksanakan di negara ini, karena ada sistem politik yang melatari. Politik bisa berkembang, dan turut menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, karena adanya partai politik yang mewadahi," jelasnya. Karena itulah, Indartato mengajak kepada semua komponen penyelenggara pemerintahan didaerah, agar pengalaman mengemban amanah rakyat disepanjang Tahun 2014 ini, bisa dijadikan sarana untuk mawas diri. Yang baik, tentu dipertahankan dan terus dikembangkan ditahun-tahun mendatang. Sedangkan yang kurang baik, sedapat mungkin bisa ditinggalkan dan dibenahi. "Kuncinya satu, mari kita menyatukan persepsi. Sebab dengan satu persepi, tujuan pemerintah mensejahterakan masyarakat akan bisa tercapai," jelas bupati berlatar Partai Demokrat tersebut. Lebih lanjut Indartato menekankan, agar para penyelenggara pemerintahan didaerah, bisa menjilpak fenomena tata surya sebagai filosofi kehidupan. Kesetiaan dan loyalitas Matahari, dengan sang pencipta tak akan pernah lapuk hingga akhir zaman nanti. Sekali terbit di sebelah Timur dan tenggelam

74 I SINERGIS I Februari 2015

Indartato Ajak Satukan Persepsi di sebelah Barat, selama itulah dia selalu taat, setia, dan tak pernah ingkar janji. "Filosofi matahari tersebut, bisa dijadikan landasan bagi semua aparatur di Pemkab Pacitan, dalam mengemban tugas melayani masyarakat," terang bupati. Sementara itu, di dalam mengenali arti kata "persepsi", perlu juga mengenal tentang kekonstanan persepsi. Yaitu persepsi bersifat tetap yang dipengaruhi oleh pengalaman. Kekonstanan persepsi tersebut meliputi bentuk, ukuran, dan warna. Salah satu contoh kekonstanan persepsi, yaitu ketika meminum s u s u

ditempat yang gelap. Maka tidak akan pernah menyebut warna, kalau susu tersebut hitam. Melainkan akan tetap menyebut warna susu adalah putih. Meski di dalam kegelapan warna putih sebenarnya tidak tampak. Begitu pula saat seseorang melihat uang logam dari arah samping, setiap orang pasti tetap akan menyebut uang logam tersebut berbentuk bundar. Padahal apabila dilihat dari samping, sebenarnya uang logam tersebut berbentuk pipih. Itulah yang disebut dengan kekonstanan persepsi. Memberikan persepsi terhadap suatu obyek berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya. (F)

M

eski baru beberapa saat mendampingi Bupati Indartato, dalam memimpin Kabupaten Pacitan, namun momentum akhir tahun menjadi catatan tersendiri bagi Wakil Bupati, H.Soedjono. Menurut mantan Ketua DPRD Pacitan, masa bhakti 2004-2009 ini, ada beberapa catatan kecil yang mungkin bisa dijadikan perenungan bagi semua pihak, khususnya penyelenggara pemerintahan selama membawa gerbong birokrasi disepanjang tahun politik tersebut. Menurut Wabup, secara umum kinerja pemerintahan di Pemkab Pacitan, sudah berjalan sebagaimana yang dikehedaki. Meski tidak dia tampik, masih ada kekurangan-kekurangan kecil yang bisa dijadikan media introspeksi diri di tahun-tahun mendatang. Begitupun mentalitas dan moralitas aparatur pemerintahan yang menurut Soedjono, sudah sangat bagus. "Sebagai manusia, memang masih jauh dari sempurna. Akan tetapi setidaknya, beberapa kekurangan dimasa lalu, bisa dijadikan sarana untuk koreksi diri agar lebih baik di tahun-tahun berikutnya," terangnya, Selasa (30/12). Soedjono mengungkapkan, dari sektor kegiatan, dia berharap ditahun yang akan datang, lebih difokuskan lagi pada pembangunan infrastruktur. Baik jalan maupun gedung-gedung perkantoran, serta fasilitas umum lainnya. Menurutnya, selama ini masih banyak jalan-jalan pedesaan yang belum tersentuh kue pembangunan. Jalur-jalur perekonomian masyarakat pedesaan, masih banyak yang belum layak. Tentu saja, kondisi tersebut akan memengaruhi kelancaran roda perekonomian masyarakat. "Saya berharap, ditahun yang akan datang, akses jalan pedesaan bisa tersentuh pembangunan. Sehingga taraf perekonomian masyarakat akan lebih meningkat lagi," tutur kakak ipar dari mantan Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, kemarin. Lebih lanjut, Soedjono juga menginginkan, pemerintah bisa lebih terfokus lagi pada dunia pendidikan. Bukan berarti kurang atau tidak baik,

Wabup H. Soedjono:

Konsentrasikan Pembangunan Dunia Pendidikan namun sebagai mantan pendidik, dia sangat berharap porsi perhatian terhadap dunia profesi yang pernah membawanya duduk sebagai kepala sekolah tersebut, bisa lebih ditambah. Terutama angka lulusan sekolah yang melanjutkan ke perguruan tinggi bisa lebih ditingkatkan lagi. Selain itu kekurangan tenaga pendidik yang

diperkirakan mencapai tiga ribuan orang, bisa diperjuangkan pemerintah daerah ke pusat. Meski, mulai tahun depan, pemerintah akan melaksanakan moratorium CPNS. "Dunia pendidikan, selayaknya lebih diperhatikan lagi. Bukannya tidak baik, namun masih perlu ada perhatian dari semua pihak," tutupnya. (F)

Februari 2015 I SINERGIS I 75


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL

K

abupaten Pacitan berhasil membawa Piala Emas (Grand Category) Otonomi Awards Bidang Pelayanan Publik dalam ajang Otonomi Awards (OA) 2014 yang diberikan oleh The Jawa Pos Institute of ProOtonomi, Rabu (26/11/2014) malam di ballroom Empire Palace, Surabaya. Penghargaan ini merupakan yang kesekian kalinya setelah sebelumnya di tahun 2011 Pacitan juga berhasil meraih penghargaan JPIP Kategori daerah dengan trobosan inovasi bidang pelayanan Pendidikan. Ditahun 2014, dalam ajang tahunan yang digelar Jawa Pos itu, Pacitan sukses menyabet dua penghargaan untuk dua kategori dalam otonomi awards. Dua kategori yang berhasil disabet Pacitan adalah kategori pelayanan administrasi dan kategori pemerataan ekonomi. Kabupaten Pacitan termasuk didalam 21 kabupaten/ kota yang berhasil menorehkan inovasi dan prestasi dalam ajang JPIP 2014. Kondisi geografis yang bergunung-gunung melahirkan inovasi prima jemput bola layanan. Cukup lima tenaga, semua desa terlayani. Didukung pula inovasi layanan kependudukan lain. BUPATI Indartato tampak kesulitan memegang dua Piala Otonomi Awards yang diterimanya. Satu piala dia kempit ketika tangan kanannya melayani salam ucapan selamat dari Dahlan Iskan, Gubernur Soekarwo, Menteri PAN-RB Yuddhy Chrisnandi, dan tokoh lain. Di panggung puncak OA JPIP di Empire, Surabaya, (26/11), bupati Pacitan itu menerima dua piala yang diserahkan dua menteri. Piala perak diserahkan Mendagri Tjahjo Kumolo dan piala emas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Pemkab Pacitan layak menerima anugerah itu. Inovasi prima jemput bola kepada warga di gununggunung dan pelosok dinilai sebagai yang terunggul dalam inovasi bidang layanan publik. Bupati Indartato mendukung dinas kependudukan

76 I SINERGIS I Februari 2015

Pacitan Raih Damandiri Award Empat Kali Beruntun

U

Tilik Warga Grindulu Mapan

Pacitan Raih Dua Penghargaan Otonomi Awards JPIP 2014 dan catatan sipil (dukcapil) proaktif mendekati masyarakat. ”Warga tidak keluar banyak biaya transportasi. Tertib administrasi terbangun,” kata M. Fathoni, kepala dinas dukcapil. Sebagian besar dari sekitar 580 ribu penduduk kabupaten kelahiran SBY itu bertempat tinggal jauh dari pusat keramaian. Untuk mengurus berbagai keperluan warga, penduduk di 171 desa/kelurahan tersebut memerlukan

waktu tempuh yang lama ke 12 ibu kota kecamatan atau kabupaten. Akibatnya, banyak warga yang tidak peduli pada urusan dokumen kependudukan. Padahal, dokumen seperti akta kelahiran, kartu keluarga (KK), dan KTP adalah dokumen dasar untuk pemberian fasilitas dari pemerintah. Setidaknya ada empat inovasi terkait itu. Pertama, pelayanan masuk pelosok melalui Predator (petugas

Program Pemberdayaan Posdaya

registrasi armada sepeda motor). Kedua, UP3SK (unit pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil keliling). Ketiga, kerja sama dengan bidan desa dalam proses penerbitan akta kelahiran dan kartu keluarga. Keempat, Silades (sidang langsung akta kelahiran di desa). Program penataan administrasi kependudukan tersebut dianggarkan Rp 1,225 miliar dalam APBD 2014.

Saya hanya manusia biasa. Semua mustahil kita raih tanpa kerja keras semua pihak serta dukungan seluruh masyarakat. Jadi semua ini bukan sukses saya, tetapi berkat para pendahulu dan sukses kita bersama,” Indartat0

ntuk keempat kalinya secara berturut – turut, Bupati Pacitan Drs. H Indartato, MM meraih penghargaan Damandiri Award 2014. Sebelumnya, Bupati Indartato mencatatkan prestasi serupa dalam Damandiri Award 2011, 2012, 2013 yang kemudian disebut penghargaan golden Damandiri Award. Pada edisi Damandiri Award 2014 kali ini, penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Yayasan Damandiri Haryono Suyono, Kamis (15/1/2015) di Auditorium Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang dirangkaikan dengan Dies Natalis ke 39 UNS dan 19 tahun yayasan Damandiri. Perhatian yang cukup banyak Bupati Indartato terhadap pengembangan Posdaya di Pacitan menjadi salah satu poin penting mengapa Bupati yang akrab disapa Pak In ini menyabet penghargaan Damandiri Award 2014 untuk keempat kalinya secara berturut – turut untuk kategori pemerintah. Dalam perjalananya membina posdaya di Pacitan, pria yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Pacitan ini memulai melakukan gerakan pemberdayakan masyarakat dari hal yang sederhana. Usai dilantik pada awal 2011 lalu, Indartato langsung membuat gebrakan dengan memfasilitasi pembentukan Posdaya di semua dukuh di 12 kecamatan dan 171 desa di Pacitan. Keputusan itu berdasarkan kepatuhan melaksanakan Instruksi

Presiden nomor 3 tahun 2010 yang mengamanatkan pelaksanaan program-program pembangunan masyarakat. Dari sinilah, Bupati kelahiran Ponorogo, 27 September 1954 ini langsung membuat kebijakan dengan mengukuhkan Tim Pembina Posdaya Kabupaten Pacitan. Indartato pun memulai dari gerakan polybag. Berangkat dari hal sederhana ini, hampir seluruh Kabupaten Pacitan yang masyarakatnya tidak punya lahan kemudian membuat polybag. Namun yang punya lahan ditanam di lahannya. Kegiatan ini awalnya digagas oleh Litbang Pertanian, kemudian muncul melalui Kebun Bergizi. Dengan gerakan pelestarian pangan, setiap warga bisa menghemat sekitar Rp 195.000 setiap bulannya. Sehingga dari kegiatan ini hampir seluruh warga bisa menabung. Hasilnya, kegiatan pangan lestari dan pembentukan Posdaya di Pacitan terbukti telah mengangkat indeks pembangunan manusia (IPM) di bidang kesehatan mencapai 71,6 tahun,sehingga selain mengatasi masalah pangan lestari, Posdaya juga memperhatikan para lansia dengan mengadakan kegiatan senam, lomba nyanyi, sehingga membuat mereka lebih bahagia dan usia semakin panjang Bupati Indartato menambahkan, berkat Posdaya yang menjadi salah satu pendukungprogram

Februari 2015 I SINERGIS I 77


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL DAMANDIRI AWARD 2014: Bupati Pacitan Indartato saat menerima penghargaan Damandiri Award 2014 yang diserahkan oleh Prof. Dr. Haryono Suyono di Gedung Auditorium UNS, Surakarta, Kamis 15 Januari 2015, bertepatan dengan HUT ke 19 Yayasan Damandiri.

pembangunan kesejahteraan pemerintah menjadikan kemandirian dan kesejahteraanmasyarakat Pacitan terus meningkat. Hingga awal 2015 ini, kegiatan Posdaya di Pacitan mencakup semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja dan orang dewasa, serta para warga lanjut usia (lansia). Untuk anak-anak meliputi kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk remaja dan orang dewasa yang berkaitan dengan pelatihan keterampilan. Sementara, untuk para lansianya, diisi dengan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan aktivitas bersama cucu mengantar ke PAUD sebagai wujud dari lansia peduli. Keberhasilan Indartato dalam mengembangkan Posdaya di Pacitan juga terlihat dari banyaknya relawan Posdaya yang tanguh, trampil, tanggap, cerdas dan peduli. Sebagai buktinya, salah satu Posdaya di Pacitan, yakni Posdaya Wonoanti sukses menjadi terbaik kelima nasional dalam penganugerahan Posdaya terbaik Nasional 2015.

Posdaya Wonoanti Pacitan Raih Peringkat Kelima Terbaik seIndonesia

Kelompok Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Dusun Krajan, Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan berhasil meraih penghargaan sebagai Posdaya terbaik kelima se-Indonesia dalam penilaian Posdaya Terbaik Tingkat Nasional, Kamis (15/1/2015) yang digelar di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sementara, juara I Nasional Lomba Posdaya berhasil diraih oleh Posdaya Al – Amin, Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Juara II Posdaya Puspa Lestari, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Juara III Posdaya Sinar Mawar, Desa Wonokerto, Kec. Bancak, Kabupaten Semarang, dan Juara IV adalah Posdaya Plamboyan, Kampung Sukamaju, RW 11, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

78 I SINERGIS I Februari 2015

D Atas prestasi ini, Posdaya Wonoanti yang merupakan binaan kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Pacitan ini berhasil mendapatkan uang pembinaan senilai 18 juta dari Yayasan Damandiri. Penghargaan ini diberikan langsung oleh ketua yayasan Damandiri, Haryono Suyono. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Dies Natalis UNS ke 29.

Sebelumnya, pada bulan November tahun lalu, Posdaya Wonoanti juga mencatatkan prestasi membanggakan karena berhasil meraih penghargaan Posdaya Terbaik regional II Jateng. Penghargaan Podaya terbaik ini langsung diberikan Ketua Yayasan Damandiri Haryono Suyono yang digelar di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. (F)

Kunjungan Wisata Terus Meningkat

ari 17 objek wisata di Pacitan, Goa gong masih menempati rating teratas dalam hal pemasukan pendapatan asli daerah (PAD). Disepanjang Tahun 2014, sedikitnya sebanyak 160 ribu wisatawan, baik wisatawan domestik maupun manca negara sempat berkunjung di lokasi wisata goa yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, tersebut. "Dari animo kunjungan itu, kita mendapatkan sumber PAD sebesar kurang lebih Rp. 1 miliar," kata H. Wasy Prajitno, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) setempat, Jumat (1/1). Wasy menjelaskan, secara akumulatif, animo kunjungan wisata disemua objek wisata hingga tanggal 30 Desember lalu, mencapai 1,7 juta dengan asumsi perolehan pendapatan sekitar 1,100 miliar lebih. "Kita sudah over sebesar 138

persen dari target PAD hingga tanggal 30 Desember," ungkapnya. Secara rinci, mantan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan itu mengungkapkan, setelah Goa Gong, urutan kedua ditempati Pantai Teleng Ria, Banyu Anget, lantas Pantai Klayar yang mencapai 110 ribu, kunjungan. Wasy menegaskan, setelah akses jalan Ponorogo-Pacitan lancar, animo kunjungan wisata ke Banyu Anget dipastikan terus meningkat. "Saat ini sudah kami sediakan 5 kolam. Dua kolam anak-anak, dua kolam dewasa, dan satu kolam induk," bebernya. Lebih lanjut dia mengatakan, tingginya animo wisata tersebut menandakan, pertumbuhan ekonomi masyarakat sangat stabil. Khususnya, masyarakat kelas menengah cenderung meningkat. Ini terjadi hampir disemua

objek wisata baik di Pacitan maupun luar daerah. Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono mengakui, Pacitan memiliki site yang sangat bagus dan indah. Sangat layak sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi. "Potensi wisata Pacitan sangat menjanjikan, mulai dari wisata Goa, wisata bahari, wisata spiritual, wisata sejarah dan juga wisata minat khusus," tukasnya. Ibas melihat, berbagai upaya pembenahan terus dilakukan pemerintah kabupaten Pacitan."Saya melihat dari tahun-ketahun pembenahan kawasan wisata terus mendapat prioritas dari pemerintah, harus ada upaya bersama untuk menjadikan potensi wisata ini sebagai aset yang membanggakan bagi pemerintah daerah yang muarannya untuk kesejahteraan masyarakat Pacitan tentunya," ungkap Ibas.

Daftar pemberian Damandiri Award untuk Bupati Pacitan, Drs. H Indartato, MM :

Damandiri Award 2011 Diserahkan di Gedung TVRI Jakarta Jum’at, 27 Januari 2012 bertepatan dengan HUT ke 16 Yayasan Damandiri

Damandiri Award 2012 Diserahkan di Auditorium Gedung Soeharto, Kampus Universitas Islam Negeri Malang (UIN), Sabtu 12 Januari 2013 HUT ke 17 Yayasan Damandiri

Damandiri Award 2013

Diserahkan di Graha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis 16 Januari 2014 HUT ke 18 (Gold)

Damandiri Award 2014 Diserahkan di Gedung Auditorium UNS, Surakarta, Kamis 15 Januari 2015, bertepatan dengan HUT ke 19 Yayasan Damandiri

Februari 2015 I SINERGIS I 79


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL Magetanrogram percepatan Infrastruktur Pedesaan atau PPIP di Kabupaten magetan sejak 2009 sampai 2014 sudah sudah dijalankan di 59 Desa(data dari Kantor PU Magetan). Program pro rakyat ini mulai bergulir di magetan sejak tahun 2009 lalu dengan anggaran 250.000.000 juta per desa dengan sistem pengelolaannya swadaya desa. Sedangkan Untuk tahun 2014 ini, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran satu miliiar Tujuh ratus Lima puluh juta rupiah ke Tujuh Desa penerima Program PPIP.” Untuk tahun ini pemerintah pusat menggelontorkan anggaran satu miiliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah untuk dialokasikan ke Tujuh desa penerima program PPIP, anggaran tersebut saat ini baru turun tahap yang pertama sebesar Seratus Juta rupiah turun di akhir tahun 2014 lalu, sedangkan yang termin selanjutnya baru akan turun sekitar bulan- bulan awal tahun 2015 ini.” Terang Diro Via Telepon seluler.(8/1/2015) Untuk penerima program PPIP di Kabupaten magetan, masih menurut Diro, tahun ini yang mendapatkan

P

Program Pro Rakyat PPIP di Magetan Terus Diimplementasikan program diantaranya kecamatan parang di Desa Pragak, Kecamatan lembeyan Di Desa Kediren, Kecamatan kawedanan di Desa Ngadirejo dan Sugihrejo, Kecamatan Plaosan di Desa Pacalan, Kecamatan karas di Desa, dan Kecamatan barat di Desa Karangsono.”ke tujuh desa ini sudah saat ini sedang menyelesaikan pekerjaan untuk Termin pertamanya, rata- rata sudah mencapai 90 bahkan ada yang sudah 100 persen selesai, tinggal menunggu termin selanjutnya,” imbuhnya. Di Desa Ngadirejo misalnya, dari pantauan Sinergis dilapangan, pekerjaan saluran irigasi sawah yang berada di RT 02 RW 03 sepanjang 320 meter sudah pada taraf Finishing, saluran yang melintas di area persawahan warga ini sudah selesai pekerjaannya, tinggal menunggu termin selanjutnya Cair,” di

tahap pertama ini PPIP di desa kami sesuai rapat antara OMS dan panitia untuk pembangunan saluran irigasi sepanjang 320 meter, saat ini sudah selesai, tinggal menunggu termin selanjutnya.” Jelas Suhardiman Kades Ngadirejo. Ditambahnya, pemerintah dan warga Desa Ngadirejo sangat antusias dan senang mendapatkan Program PPIP tersebut, dengan system swakelola desa, akhirnya infrastruktur desanya menjadi baik dan membantu memperlancar perekonomian warga,” saat sosialisasi desa sudah saya sampaikan di depan warga desa, antusiasme mereka sangat tinggi karena infrastruktur desanya jadi lebih baik.” Imbuh pria yang punya kumis lebat dan hidung mancung ini.(M Khoiri)

Akhir Tahun Polres Magetan Musnahkan 680 Liter Arjo

J

Magetanajaran Kepolisian resort magetan kembali memusnahkan barang bukti minuman keras jenis Arjo(arak jowo) dan beberapa jenis miras merk lain hasil dari operasi pekat yang digelar dalam kurun waktu bulan Agustus hingga Desember 2014 lalu. Data dari polres Magetan, dari hasil operasi pekat yang digelar dalam lima bulan yang lalu,telah menyita 680 liter miras jenis arak jowo dan 60 botol jenis anggur merah, data tersebut juga menyebutkan jika peredaran miras

80 I SINERGIS I Februari 2015

hampir menyeluruh di magetan,baik model rumahan, maupun warungwarung penyedia miras, hingga di tempat- tempat hiburan malam/kafe. Menurut Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamura, Pihaknya(Polres magetan) akan terus menekankan kepada jajarannya untuk terus mengintensifkan operasi minuman keras sehingga pada akhirnya juga bisa menekan angka kejahatan yang ditimbulkan oleh miras itu sendiri,” kita akan terus tekankan pada semua jajaran untuk lebih meningkatkan lagi operasi mirasnya, agar efek dari minuman

keras itu sendiri bisa di tekan/kurangi,” jelasnya.(30/12) Dalam kesempatan tersebut, Bupati Magetan, Sumantri, juga ikut dalam pemusnahan miras,” semoga dengan pemusnahan miras ini juga operasi pekat yang dilakukan oleh polres bisa mengurangi kejahatan yang ada di magetan, sehingga magetan menjadi aman, tentram dan damai, mari kita semua selaku masyarakat magetan yang cinta dengan kedamaian ikut mendukungnya.” Imbuhnya.(M Choiri)

Februari 2015 I SINERGIS I 81


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL Tingkatkan Hasil Pertanian,

Dua Kelomtan Terima Traktor Gratis Pengawalan EBY

PONOROGO ua kelompok Tani (Kelomtan) di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim menerima bantuan traktor gratis dari Pemerintah RI melalui Departemen Pertanian. Selain itu bantuan tersebut merupakan

D Magetanesuai dengan program Pendidikan Nasional yang menginginkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang pandai, Mandiri yang dilandasi dengan Iman dan Taqwa, Kabupaten Magetan pada (Selasa,23/12) bertempat di GOR Ki Mageti , dilakukan pencanangan Magetan sebagai kabupaten Inklusif. Pencanangan program Nasional tersebut dihadiri oleh seluruh SKPD pemerintah kabupaten, Kepala Sekolah tingkat Dasar, menengah dan atas dibawah naungan Diknas Maupun Kemenag. Ir Sri renani, Direktur Pendidikan Khusus dan layanan khusus Kemendiknas pusat dalam sambutannya mengatatakan , masih banyak dunia pendidikan yang belum tersentuh dalam layanan pendidikan Inklusif ini, yang menjadi kendalanya antara lain keterbatasan anggaran, guru, serta belum adanya aturan tentang karier terkait guru dan

S

82 I SINERGIS I Februari 2015

pengawalan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY). Bantuan yang diterima Kelomtan ‘Bancaran’ (Dukuh Duwet) dan ‘Bogasari’ (Dukuh Nglodo) telah sampai pada awal Desember lalu. “Bantuan traktor ini berasal dari Dinas Pertanian RI melalui APBN 2014,” kata Pamuji selaku Kepala Desa Bancar, Kami (18/12). Lebih lanjut, ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI yang telah memperhatikan nasib para petani melalui bantuan traktor ini. “Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Edhie Baskoro Yudhoyono atau Mas Ibas yang telah membantu memperjuangkan aspirasi warga Desa Bancar,” terangnya. Dia berharap kedepan Mas Ibas selalu peduli dan merakyat. “Kami pun berharap kepada para petani

lebih giat lagi meningkatkan hasil pertanian karena Pemerintah RI juga telah memperhatikan nasibnya melalui bantuan traktor ini,” harapnya. Sedangkan Jemirin selaku Ketua Kelomtan ‘Bogasari’ juga mengaku bangga dan bahagia atas bantuan traktor yang diterima tersebut. “Sungguh kami tak menyangka bantuan traktor tahun 2014 bisa sampai Kelomtan Bogasari,” aku Jemirin. Menurutnya tanpa bantuan dan perjuangan Mas Ibas, bantuan traktor tersebut sulit diterima. Sementara itu Ketua Kelomtan “Bancaran’, Syaiun Abidin juga merasa terharu atas bantuan traktor tersebut. “Mudah-mudahan di masa yang akan datang ada lagi bantuan untuk para petani dari Pemerintah RI,” ungkap Syaiun Abidin yang diamini oleh Rudi Kurniawan, petani lainnya. (MUH NURCHOLIS)

Magetan Mulai Jalankan Program Nasional “Pendidikan Inklusif “ kurikulum tentang pendidikan khusus tersebut, namun begitu Magetan layak disebut dengan “pelopor layanan pendidikan Inklusif”. Pendidikan inklusif itu sendiri masih menurut Sri renani, adalah pendidikan sekolah yang menampung siswa berkebutuhan khusus, mereka ini adalah siswa di luar SLB(sekolah luar biasa),” seperti anak cacat fisiknya namun masih normal panca Indranya itu sekolah umum harus menerimanya .” jelasnya saat menguraikan materi. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Magetan, Bambang Trianto, menambahkan program ini sesuai dengan peraturan Gubernur(Pergub)

jawa Timur tentang penyelenggaraan pendidikan Inklusif dan sesuai dengan Peraturaturan Bupati(Perbup) untuk menciptakan layanan pendidikan Inklusif bagi semua tanpa Diskriminasi. Bupati Magetan, Sumantri dalam cara tersebut juga menyampaikan dukungannya dalam program tersebut,dalam upaya mencerdasakan kehidupan bangsa,” magetan melakukan inisiatif untuk budayakan pendidikan Inklusif, dengan begitu anak yang memiliki keterbatasan fisik akan merasa dihargai dan semua akan sama dalam dunia pendidikan “.Ungkapnya. (M Choiri)

Bantuan traktor dari Pemerintah RI melalui APBN 2014 sudah nikmati para petani di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim

Februari 2015 I SINERGIS I 83


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL

Ibas Harap Sekolah Peraih Predikat Adiwiyata Dipertahankan PONOROGO etelah melalui proses yang panjang dan dengan kerja keras, akhirnya SMA Negeri 1 Ponorogo, SMP Negeri Jetis, SMA Negeri 3 Ponorogo, SD Negeri 1 Mangkujayan berhasil predikat sekolah adiwiyata tingkat nasional, dengan sudah melalui program sekolah adiwiyata tingkat kabupaten Ponorogo kemudian tingkat Propinsi Jawa Timur dan akhirnya mampu menerobos ketingkat Nasional. Tepat pada Senin, 22 Desember 2014 lalu di Gedung Auditorium Manggala Wanabhakti, Jl Gatot Subroto, Jakarta penghargaan itu diberikan langsung kepada para Kepala sekolah oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan didampingi Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, di Gedung Mandala Wanabakti Jakarta. Tujuan Adiwiyata adalah untuk mewujudkan perubahan perilaku ramah lingkungan di kalangan pendidikan, meliputi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK di seluruh Indonesia. Kepala SMA Negeri 1 Ponorogo Dra.Lilik Hermiwi,M.Pd mengatakan, sekolahnya memang memiliki visi misi peduli lingkungan, dan berbudaya lingkungan, mendukung program Adiwiyata. “Kami bersyukur bisa meraih penghargaan ini semoga bisa ditingkatkan pada masa mendatang. Raihan prestasi atas kerjasama baik semua warga sekolah, warga sekitar, lalu dukungan Kantor Lingkungan Hidup, serta Dinas Pendidikan,” ujarnya. Lebih lanjut ia menambahkan, setelah ini sekolah tidak berhenti dan akan terus mendukung program Adiwiyata dengan terus berbenah, terutama dalam hal

Kepala SMA Negeri 1 Ponorogo, Lilik Hermiwi menerima ucapan selamat dari Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya

S

84 I SINERGIS I Februari 2015

Kepala SMA Negeri 3 Ponorogo, Hariyadi saat menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan

Kepala SMA Negeri 1 Ponorogo, Lilik Hermiwi menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

bersih (clean), hijau (green), budaya (culture). “Dengan budaya peduli ramah lingkungan SMA Negeri 1 Ponorogo siap menuju sekolah Adiwiyata mandiri, bahkan sekolah adiwiyata tingkat Asia Tenggara.”imbuhnya. Berbagai kegiatan pendukung terus dilakukan untuk meraih predikat tingkat nasional ini diantaranya dibentuk agen perubahan lingkungan, pendirian bank sampah di sekolah, pembuatan green house, hutan sekolah dan menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan yang hijau. “Kita berusaha untuk merubah

semuanya, khususnya mindset anak-anak sendiri, karena ini yang sulit dan butuh waktu, kalau hanya pemenuhan sarpras itu lebih mudah,” imbuhnya. Pemerintah dalam hal ini Kantor Lingkungan Hidup dalam rangka mengajak sekolahsekolah di kabupaten Ponorogo untuk ikut program adiwiyata yang ternyata berdampak positif untuk pembentukan karakter peduli lingkungan yang akhirnya diharapkan dapat memperlambat kerusakan bumi,dengan melalui go green. “Predikat Sekolah Adiwiyata bukan hanya sekedar mengejar penghargaan

atau piagam belaka, tetapi mempunyai tujuan membangun insan yang memiliki akademik yang baik dengan didukung oleh lingkungan yang baik. Menurutnya, penilaian ini bisa menjadi standar pengelolaan kebersihan di lingkungan sekolah,” pungkasnya. Sedangkan Drs. Hariyadi., M.Pd., kepala SMAN 3 Ponorogo, pihaknya mengaku tergugah dengan kondisi alam yang mulai terancam karena eksploitasi. “Bermula dari latar belakang tersebut, sehingga dengan program Adiwiyata bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan kesadaran pengelolaan dan pemeliharaan pelestarian lingkungan hidup kepada seluruh warga sekolah,” jelasnya. Apalagi dengan diraihnya predikat Adiwiyata Nasional ini, tentunya menjadi kebanggaan tersendiri, yang merupakan jerih payah seluruh keluarga besar SMAN 3 Ponorogo serta menjadi motivasi ke depan akan menjadi lebih baik lagi. “Merupakan pengalaman yang sangat berharga, karena menuju Adiwiyata Nasional perlu manajemen yang benar-

benar bagus,” terangnya. Masih menurut orang nomor satu di SMAN 3 Ponorogo, terlebih penting dari penilaian Adiwiyata Nasional adalah kesadaran akan pentingnya pemeliharaan lingkungan hidup demi kelestarian sehingga menjadi harapan berikutnya bisa menuju Adiwiyata Nasional Mandiri. “Dengan prestasi ini, teman-teman semakin bersemangat menuju adiwiyata nasional mandiri dengan memberikan pembinan dan percontohan kepada sekolah lainnya di Kabupaten Ponorogo,” tandasnya. Drs. H. Sucipto, Wakasek Humas selaku Ketua Tim Adiwiyata SMAN 3 Ponorogo, yang saat itu mendampingi kepala sekolah. Menurutnya predikat adiwiyata tersebut merupakan prestasi membanggakan dan sudah sepantasnya disandang, semua itu tak lain berkat dukungan kompak dari semua pihak Keluarga Besar SMAN 3 Ponorogo. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu membahu memberikan dukungan,” ucapnya. Selanjutnya, penghargaan Adiwiyata

Para Kepala Sekolah di Kabupaten Ponorogo usai menerima penghargaan pose bersama di Kantor Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nasional yang diterima sekolah ini tidak berarti menjadi akhir perjuangan melainkan menjadi titik awal untuk dapat terus menjadi percontohan. “Tantangan baru bagi kita semua, semoga ke depan Adiwiyata Nasional Mandiri dapat kita raih bersama,” harapnya. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono mengapresiasi penghargaan yang diraih beberapa sekolah di Bumi Reyog tersebut. “Semoga penghargaan Adiwiyata tersebut menjadi pemacu semangat menjaga lingkungan hidup serta dijadikan contoh bagi sekolah lain,” ujar Ibas. (MUH NURCHOLIS)

Februari 2015 I SINERGIS I 85


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL

Hasil pertanian sayur-sayuran yang dikembangkan Kelompok Wanita Tani dalam Program KRPL Kabupaten Ponorogo

Tanaman pekarangan hasil KRPL yang dikembangkan di hampir semua desa yang ada di Kabupaten Ponorogo

Ibas Harap Program Pro Rakyat Era SBY Berdaya Dilanjutkan PONOROGO antor Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo sukses mengembangkan program kawasan rumah pangan lestari atau KRPL. Salah satunya yakni Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Desa Paringan Kecamatan Jenangan. Berkat kesuksesannya, KWT ini menjadi percontohan atau sebagai ajang studi banding dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Apresiasi tinggi diberikan kepada kelompok wanita tani (KWT) Srikandi Makmur dukuh Krangkungan Desa Paringan Kecamatan Jenangan. Setelah sukses mengembangkan program

K

86 I SINERGIS I Februari 2015

kawasan rumah pangan lestari atau KRPL di bawah binaan Kantor Ketahanan Pangan Ponorogo. Kali ini mendapat kunjungan dari berbagai kelompok tani di berbagai wilayah di Jawa Timur. Selasa, 30 Desember 2014 lalu mendapat kunjungan studi banding dari Spektra Surabaya, Kelompok Sortasi Kedelai Kabupaten Trenggalek, Madiun, dan Ponorogo. Kedatangan rombongan studi banding ini disambut langsung oleh kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo Ir Supriyato MMA. Dalam kesempatan ini peserta diajak untuk melihat langsung rumah kompos, disitu mereka ditunjukan cara pengolahan

pupuk organik. Peserta tak canggung berbaur dengan kelompok wanita tani srikandi makmur serta berdialog berbagai hal tentang pembutan atau komposisi pupuk organik. Rombongan juga terjun langsung melihat kebun bibit desa. Dipandu oleh pendamping penyuluh Edi Widodo peserta ditunjukkan cara pengisian polibek pembibitan sayuran serta budidaya lele. Peserta juga disuguhi aneka tanaman baik sayuran buahbuahan yang dikelola KWT Srikandi Makmur. Mereka memanfaatkan pekarangan rumah dengan berbagai tanaman pangan dan beragam sayuran dan buah-buahan melalui konsep rumah

pangan lestari (RPL). Warga menanam berbagai jenis sayuran seperti cabe besar, cabe kecil, terong ungu, terong hijau, tomat,brokoli, kacang panjang, sawi, bayam, kangkung, gambas, mentimun, buah rambutan, buah klengkeng dan alpukat. Studi banidng ini diisi pula dengan sesi dialog tanya jawab. surati, ketua kwt srikandi makmur paringan mengatakan kegiatan kelompoknya ini memanfaatkan bantuan dana APBD dan APBN dibawah binaan Kantor Ketahanan Pangan Ponorogo. Perwakilan rombongan studi mengaku kagum dengan komitmen kantor ketahanan pangan ponorogo yang bisa mengembangkan KRPL di wilayahnya, pihaknya mendapat pengetahuan banyak lewat studi banding ini. “Kantor Ketahanan Pangan Ponorogo mampu memberikan kesejukan dan ilmu yang banyak,” ungkap Agus Darmawan, pimpinan spektra Surabaya. Semantara itu, Ir Supriyanto MMA mengatakan, pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan melalui konsep KRPL bertujuan untuk mendukung percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan mewujudkan kemandirian pangan. “Kuncinya ada di kelompok yang kompak serta PPL yang saya harapkan bisa membaur istilahnya bisa ngeloni kelompok agar semangat,”

pungkasnya. Terkait keberhasilan program tersebut, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono mengapresiasi keberhasilan program KPRL di Kabupaten Ponorogo. Ia menilai program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL), dapat diterapkan di seluruh Indonesia. Pasalnya, budaya menanam di lahan pekarangan, bisa dilakukan di semua tempat, baik di kawasan perkotaan maupun di pedesaan. “Dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan, program Rumah Pangan Lestari bisa untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat,“ kata Edhie

Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas ini. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang berangkat dari Dapil VII yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Ngawi dan Magetan ini menambahkan, selain untuk menyehatkan dan menghijaukan lingkungan, program ini juga merupakan salah satu solusi untuk menekan biaya konsumsi rumah tangga sekaligus meningkatkan perekonomian lokal berbasis rumah tangga. “Kedepan, Rumah Pangan Lestari bisa menjadi sumber peningkatan ketahanan pangan dan memiliki daya jual tinggi,” kata Ibas. Bahkan Politisi muda ini juga pernah memberikan bantuan 28 ribu bibit sayur kepada masyarakat Kabupaten Ponorogo beberapa tahun lalu. Saat itu tak hanya di Kabupaten Ponorogo, Ibas juga memberikan bantuan ribuan bibit sayuran di wilayah Kabupaten Ngawi, Magetan, Pacitan dan Trenggalek. Untuk itu, Ibas juga berharap dengan adanya program Pro Rakyat ini, rumah tangga di Ponorogo dan wilayah lainnya di Indonesia bisa semakin sehat dan produktif sehingga ke depan rakyat Indonesia akan lebih makmur dan berdaya saing kuat. Diharapkan dari program ini nantinya dapat diperoleh bibit untuk dikembangkan di lahan sawah pada musim kemarau selanjutnya. (MUH NURCHOLIS)

Februari 2015 I SINERGIS I 87


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL

Ibas Ingatkan Pentingnya

PAUD Untuk Ciptakan

Generasi Penerus Bangsa

A Ngawi -

nggota Komisi 10 DPR RI asal Dapil VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas mengingatkan pentingnya pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini dalam membangun karakter anak sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini dikatakan Ibas saat mengunjungi TK Aisyiah dan SD Muhammadiyah di Dusun Sumberagung Desa Jatigembol, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, Sabtu, 7/2/2015. "Pendidikan anak usia dini merupakan peletak dasar dalam membangun karakter anak, ini penting, untuk itu orang tua, guru dan para pembimbing harus memberikan motivasi positif, telaten dan sungguhsungguh yang bisa menstimuli daya pikir anak," ungkap Ibas yang juga mendengarkan langsung masukanmasukan para guru dan permasalahan yang dihadapi sekitar bidang pendidikan. Menyinggung soal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Ibas mengatakan pihaknya akan terus memonitor dan mengawal pelaksanaan UN semakin berkualitas. "Kita mengharapkan prosedur opersional standar (POS) UN 2015 disiapkan secara matang, karena hal itu akan menjadi acuan dasar dalam pelaksaan UN," tukasnya. Dirinya juga berharap kepada para siswa untuk tidak menjadikan Ujian Nasional sebagai momok menakutkan. "Ujian nasional jangan dijadikan momok bagi siswa, karena hal itu bukan faktor penentu kelulusan, akan

88 I SINERGIS I Februari 2015

ada penilaian secara naratif nantinya," ujar Ibas. Dalam kesempatan tersebut Ibas juga menyampaikan capaian bidang pendidikan selama 10 tahun terakhir. "Pada masa pemerintah SBY pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk memajukan pendidikan, utamanya bagi warga miskin, kalau dulu ada program biasiswa bagi siswa miskin sekarang dilanjutkan oleh pemerintahan sekarang dengan menggantinya menjadi kartu indonesia miskin, "imbuhnya. Ibas berharap, pemerintah saat ini lebih serius lagi dalam memperhatiman dan memajukan sektor pendidikan. "Dengan campur tangan pemerintah tentunya kita harapkan pendidikan akan lebih berkualitas dan bisa merata," tambahnya. Sementara itu, Ketua Majelis Disdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kedunggalar, Istiono mengaku sangat tersanjung dengan kedatangan Ibas ke SD Muhammadiyah 1 Kedunggalar. "Terimakasih mas Ibas, kami tidak menyangka akan berkenan datang kesini, terima kasih atas kepeduliaannya, semoga ini bisa menjadi semangat bagi kami dalam membimbing siswa-siswi kami," ujar Istiono. Dirinya juga berharap, semoga wakil-wakil yang duduk di DPR utamanya komisi yang mengurusi bidang pendidikan benar-benar mengawal kebijakan pemerintah terkait UN. Dalam kesempatan kunjungan tersebut Ibas juga berkesempatan bermain drum band bareng anak-anak

|

Pendidikan anak usia dini merupakan peletak dasar dalam membangun karakter anak, ini penting, untuk itu orang tua, guru dan para pembimbing harus memberikan motivasi positif, telaten dan sungguh-sungguh yang bisa menstimuli daya pikir anak - Ibas

SD Muhammadiyah 1 Kedunggalar. Tak lupa Ibas juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada pihak sekolah berupa seperangkat komputer, buku dan bantuan mesin jahit dan kain untuk kelompok Jahit Srikandi. Diserahkan pula bantuan mesin pemangkas rumput dan

alat pertanian kepada kelompok tani setempat. Sebagai bentuk kepeduliannya pada kegiatan anak muda, Ibas juga menyerahkan seperangkat alat olahraga dan main sepakbola bareng dengan Tim Sepakbola Kedunggalar.

Ibas saat mengunjungi TK Aisyiah dan SD Muhammadiyah di Dusun Sumberagung Desa Jatigembol, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, Sabtu, 7/2/2015.

Februari 2015 I SINERGIS I 89


KABAR DAPIL

KABAR DAPIL Kagum dengan Proses Pembelajaran Di SMK Ngawi

Dalam kesempatan kunjungannya ke Ngawi Ibas juga meninjau pelaksanaan proses belajar mengajar di SMK PGRI I NGAWI. Menurut Ibas, Penerapan program Teaching Factory di SMK PGRI I Ngawi merupakan konsep pembelajaran yang sesungguhnya mampu menjawab tantangan dunia kerja setelah mereka lulus nantinya. Dirinya menilai, penerapan program ini akan mampu menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah. "Tehnologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan yang berorientasi pada manajemen pengelolaan siswa dalam pembelajaran agar selaras dalam kebutuhan dunia industri, saya percaya SMK ini kedepan akan mampu melahirkan lulusan yang benar-benar mandiri dan siap

menjawab tantangan dunia kerja," tukas Ibas. Intinya, SMK adalah sekolah buat mereka yang siap bekerja, siap berwiraswasta. "Banyak di negara maju, sekolah SMK lebih dominan daripada sekolah umum. Jadi kalau mau siap berkompetisi ya sekolah SMK pilihannya," tambah Ibas. Diakui Ibas, SMK memiliki kurikulum melatih skill siswa sesuai dengan bakat dan minat mereka sehingga begitu siswa tersebut lulus dari SMK maka mereka sudah siap dan memiliki skill untuk terjun ke lapangan kerja. "Karena SMK mendidik dengan cara teori dan praktik, menjadikan pelajar mudah untuk mengasah pikiran dan bakat yang mereka punya pada dirinya," ungkapnya. Seperti di ketahui, program Teaching Factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training

(PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau ketrampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Di SMK ini berbagai job praktik di Teknik Permesinan sudah dilakukan sejak tahun 2008. Job pekerjaan yang dikerjakan seperti pengerjaan berbagai jenis engsel, berbagai jenis Soket, berbagai jenis drat sock, dan alat-alat pertanian. Sebagai bentuk apresiasinya pada dunia pendidikan di SMK PGRI I Ngawi ini, Ibas menyerahkan sejumlah peralatan Las untuk menunjang praktik kegiatan para siswa. (EBYteam)

Ibas berbincang dengan pengajar di SMK PGRI I Ngawi, sekaligus melihat proses pembelajaran di sekolah tersebut. (2/2015).

Ibas Minta Pemerintah Lanjutkan Program Pro Rakyat

Ibas berdialog dengan warga Dusun Melok Wetan, Desa Sirigan Kecamatan Paron Ngawi Sabtu (7/2/2015).

saat mengunjungi Dusun Melok Wetan, Desa Sirigan Kecamatan Paron Ngawi dalam rangka reses anggota DPR-RI, Sabtu (7/2/2015). Ketua Fraksi PD ini meninjau

langsung proses pembangunan Rabat Jalan di Desa Sirigan hasil implementasi program PPIP tahun 2014. "Alhamdulillah saya melihat, program PPIP ini masih terus berlanjut, lalu budidaya perikanan juga bisa dikembangkan di desa-desa tidak hanya wilayah pesisir melalui program PUMP, dan masih banyak program lain yang bermanfaat," lanjutnya. Lebih lanjut Ibas menyampaikan sebagai wakil rakyat, dirinya akan terus mengawal program-program yang bermanfaat bari masyarakat dapat terus ditingkatkan secara merata. "Kami akan terus mengawal program-program pemerintah yang sudah baik dirasakan masyarakat agar terus dikembangkan. Kalau program pro rakyat ini berlanjut, tentu yang akan merasakan dampak positifnya adalah masyarakat di desa-desa yang memang menjadi sasaran utama program ini," tambahnya. Di lokasi yang sama, Ibas juga meninjau dan menyerap aspirasi para perajin sangkar burung. Selain memberikan bantuan, Ibas memberikan motivasi kepada para perajin agar semakin produktif dan kreatif agar sektor UKM di Desa Sirigan semakin berkembang. (EBYteam)

A

|

Banyak di negara maju, sekolah SMK lebih dominan daripada sekolah umum. Jadi kalau mau siap berkompetisi ya sekolah SMK pilihannya - Ibas.

90 I SINERGIS I Februari 2015

nggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono meminta pemerintah meneruskan impelementasi programprogram pro rakyat yang sudah berjalan di desa-desa. "Apa yang disampaikan dalam silaturahim ini tentu menjadi bagian dari perjuangan kami. Sehingga harapan kami, pemerintah dapat melihat kebutuhan masyarakat di desadesa secara mendalam, khususnya implementasi program pro rakyat yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat di desa-desa," kata Ibas

Februari 2015 I SINERGIS I 91


KABAR DAPIL

Komunitas

Ibas Yakin Pers Akan Majukan Bangsa

Dengan bergabungnya Cahaya FM menjadi anggota EBY Fun Club akan membantu semua kegiatan dan informasi yang berkaitan dengan programprogram dari Griya Aspirasi EBY magetan,”

K

etua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) yang akrab disapa Ibas melalui Tim EBY melakukan safari silaturahmi Hari Pers Nasional (HPN) ke 69 bersama insan pers se-Dapil VII Jatim meliputi Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan dan Trenggalek. Dalam pesannya, Ibas mengatakan pers adalah salah satu pilar bangsa. "Pers merupakan salah satu penentu kemajuan sebuah bangsa," ujar Ibas. Dalam kesempatan ini Ibas juga mengucapkan terima kasih kepada insan pers di Dapil 7 yang mempunyai andil besar dalam pembangunan. "Selamat Hari Pers Nasional Ke 69 , semoga Pers Indonesia menjadi Pers sehat yang akan menghadirkan masyarakat yang beradap dan bermartabat," Griya Ponorogo

Cahaya FM, Tempat Baru EBY Club Bermusik

Griya Pacitan

Magetanayupsayup suara musik terdengar dari luar ruang Studio radio Cahaya FM, dari luar ruang terlihat beberapa anak muda sedang memainkan alat music Orgen, Tiplung, Gitar dan kecer. Mereka terlihat begitu semangatnya. Saat Istirahat media Sinergis masuk kedalam melihat aktifitas latihan, di temui oleh ketua Muhammad Safii, sambil santai bincangbincang seputar music, sesekali media menanyakan sejauh mana bantuan Orgen tersebut dimanfaatkan. Ketua EBY Fun Club Parang, Afin menyatakan kebanggaannya terhadap EBY yang telah peduli dengan kaum muda dengan memberikan bantuan alat music Orgen kepada pemuda setempat, alat tersebut saat ini langsung dimanfaatkan untuk latihan musik bersama- sama dengan pemuda – pemuda wilayah parang,”begitu kami terima dari mas Ibas di Desa Ngunut

S

Griya Ngawi

92 I SINERGIS I Februari 2015

Griya Magetan

lalu,saat reses, langsung kami gunakan alat tersebut, kami sangat berterima kasih telah diberikan bantuan Orgen ini, harapan kami ke depan alat ini bisa dimanfaatkan oleh pemuda- pemuda di wilayah parang khususnya yang telah tergabung dalam EBY Fun Club,” jelas Afin.(4/1) Ditambahkan afin, saat ini Fun Club bertambah lagi dengan bergabungnya Radio Komunitas cahaya FM,radio yang berfrekuensi di 100,2 , treaming di 100,2 ini merambah di magetan,ponorogo, Pacitan, trenggalek dan Ngawi sebagian. ”Dengan bergabungnya Cahaya FM menjadi anggota EBY Fun Club akan membantu semua kegiatan dan informasi yang berkaitan dengan program- program dari Griya Aspirasi EBY magetan,” imbuhnya. Direktur cahaya FM, Rudi mengatakan pihaknya bergabung dengan EBY Fun Club tersebut bukan semata- mata karena nilai politik maupun kerjasama

bidang iklannya saja , namun dirinya lebih melihat pada sosok mas Ibas yang peduli dengan kegiatan- kegiatan kaum muda dan kiprahnya sosialnya di masyarakat bawah,” selain memang tempat kami di Desa Tamanarum yang kebetulan EBY Clubnya di sini, kami melihat sisi social kemasyarakatan mas Ibas dalam ekonomi kerakyatannya dan kepeduliannya dalam kegiatan- kegiatan kaum mudanya, dia sangat apresiasi sekali akan hal tersebut.” ungkapnya Seperti diketahui, sejak Cahaya FM tergabung dalam EBY Fun Club, Tempat latihan music yang dulunya berpindah- pindah tempat, akhirnya mendapat tempat di Studio Radio, Rudi menyisihkan sebagian ruang di studionnya untuk tempat latihan bersama.dengan jadwal latihan seminggu dua kali latihan diharapkan bisa segera menguasai semua jenis aliran music, sehingga segera bisa aksi dalam berbagai event di luar.(M Khoiri)

Februari 2015 I SINERGIS I 93


PERTEMUAN KETUA UMUM DPP PD PROF DR SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DENGAN PARA KETUA DPD DAN DPC SEKALIMANTAN, CIKEAS-JAWA BARAT 10 DES 2014

SAMBANGI KONSTITUEN: Anggota Komisi X DPR-RI yang juga Ketua FPD DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono mengawali masa reses tahun pertama 2014 mengunjungi desa Ketro Kecamatan Kebonagung, dalam kesempatan tersebut Ibas berkesempatan melihat pengembangan industri kreatif dan melakukan serap aspirasi dengan masyarakat. Sebagai bentuk apresiasinya terhadap dapilny Ibas juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa peralatan Marciband untuk SMK Negeri I Kebonagung dan peralatan bermaun untuk PAUD. (ebyteam) Ketua Umum DPP Partai demokrat Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pengarahan kepada para Ketua DPD dan DPC se-Kalimantan di Cikeas, Jawa Barat 10 Des 2014. (foto: omartara) RABAT JALAN DESA: Anggota Komisi X DPR-RI yang juga Ketua FPD DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono melakukan kerjabakti rabat jalan bareng warga Pringkuku. (ebyteam)

KUNJUNGI PAUD: Anggota Komisi X DPR-RI yang juga Ketua FPD DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono mengunjungi PAUD Cut Mutia di desa Pringkuku. (ebyteam)

POTENSI OLAHRAGA: Anggota Komisi X DPR-RI yang juga Ketua FPD DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono menggelar pertandingan sepakbola di desa Kanigoro, Sudimoro.

Ketua Umum DPP Partai demokrat Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono berfoto bersama para undangan Ketua DPD dan DPC se-Kalimantan di Cikeas, Jawa Barat 10 Des 2014. (foto: omartara)

94 I SINERGIS I Februari 2015

Sekjen DPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono berfoto bersama para undangan Ketua DPD dan DPC se-Kalimantan di Cikeas, Jawa Barat 10 Des 2014. (foto: omartara)

Februari 2015 I SINERGIS I 95


96 I SINERGIS I Februari 2015


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.