Nyata dan khayal Atas dan bawah Kiri dan kanan Aku dan kamu Ada dan tiada 'dan' adalah batas, yang mencipta wilayah, antara yang satu dan yang lainnya. Kadang kita coba menembus, juga sering terantuk. Mungkin kita hanya lupa untuk melihat sekeliling. Karena batas mencipta ruang, ruang untuk terbang.
karna
EPIK. majalah
berbagi dan menjadi arti Pemimpin Redaksi Tri Adi Pasha
Editor Sutansyah Marahakim Teuku Faris
Desainer Tata Letak Fabila Mahadira
Ilustrator Ratu Sitti Bashiira
Fotografer
panorama perspektif-alternatif hal.
Pravitasari Herry Dharmawan Galuh Adika Alifani
Pemimpin Perusahaan
Adryan Hafizh
Pemasaran & Sirkulasi Roy Adam Raedi Nurdiansyah Inka Natasya Hagaina Bukit Ahmad Reza Achsania Ruziqa Sarah Gaol Hartanto Yuwo
Kantor Editorial Gedung SBM, Kompleks ITB, Ganesha 10, Bandung
Kontak +62818 0944 2483 epiksbm@gmail.com
marhaenisme
politik hal.
q
menilik kembali demokrasi
sosial hal.
u
mimpi
hukum hal.
Ridwan Fauzi
Kontributor
6
d
etika dan hukum
teologi hal.
j
three laws of robotic
rupa, warna, dan bahasa hal.
b
palindrom
hal.
m
welcoming december
hal.
.
recurring shadow
hal.
Q
motion picture x sequential art
Keterbatasan. #03
aktualita hal.
O Kontroversi Kebijakan Subsidi BBM
hal.
S Ironi Pendidikan Indonesia
hal.
G Social Business
hal.
Z
Lustrum IMA-G XII
hal.
C
20 things you MUST do before you die
ridwan fauzi
“identitas bukan pembatas, ia adalah ruang untuk terbang�
ridwan fauzi
marhaenisme perspektif-alternatif
karna Namaku Marhaen. Nama biasa, sama seperti Joko, Budi, atau Andi. Sudah 12 tahun, dan aku masih disini, di jok dan trayek yang setia menemani. Menanti penumpang juga kehidupan. Mungkin kamu tak pernah merasakan, mungkin juga pemerintah tak lalu memikirkan. Kebijakan tak pernah berbuah kebajikan bagiku. Bukankah hidup saling bertautan? Ada kamu, maka ada aku. Tapi sekarang rasanya tidak, kamu sudah tak bergantung lagi padaku. Kamu sudah punya yang baru, personal, dan privat dengan segala kemudahannya : motor dan mobil. Juga mungkin teman dan segala hubungan jaringan telepon genggam. Semakin kau naik, semakin aku terancam panik. Tidak bisakah aku turut denganmu untuk ikut naik? Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di trayek, tidak berimbas pada kehidupanku, malah mungkin sebaliknya. Berbagai pembangunan pusat pertokoan, perbelanjaan, penginapan, tempat makan, dan sarana rekreasi meningkatkan perputaran roda ekonomi: konsumsi, dan penyerapan tenaga kerja. Jumlah kamu-kamu semakin banyak, tapi itu bukan ladang buatku. Aku rasa kenikmatan dari perputaran itu hanya untuk sebagian orang saja. Kenaikan penghasilan bagi orang lain tidak membuat efek yang sebanding pada kehidupanku, tidak menjadi faktor pengali. Aku menyadarinya bahwa setiap insan ingin mencapai kehidupan yang lebih sejahtera tetapi bukahkah begitu pula aku? Mungkin ini salahku, aku yang tidak mampu bersaing dengan keinginan akan bentuk privasimu, mobil dan motormu itu, aku memilih jalan untuk melayani secara komunal. Bukannya aku tak ingin mempercantik si mobil kredit 8
“Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat-alat sedikit, orang kecil dengan milik kecil, dengan alat-alat kecil, sekedar cukup untuk dirinya sendiri. Bangsa kita yang puluhan juta jiwa, yang sudah dimelaratkan, bekerja bukan utnuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia.Tidak ada penghisapan tenaga seseorang oleh lain. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktek.” Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia Cindy Adams Bab 6. Marhaenisme
satu-satunya ini, sumber mata pencaharianku. Hanya saja, aku tak tahu, harus dapat darimana uang untuk itu. Kamu sudah tak bergantung lagi padaku. Malahan bentuk personalmu dan pembangunan itu membuat jalanan di trayek menjadi semakin sempit, jadi biang kemacetan. Tapi, apakah aku harus disalahkan atas ketidakmampuanku? Atau pemerintah tak mau disalahkan atas ketidakmaslahatanku? Dan lagi, apa kamu tahu bahwa masih banyak Marhaen-marhaen lain di luar sana? Ya, mereka sama denganku. Senasib denganku. Kami yang mengalami ketidakadilan dari pertumbuhan dan pembangunan. Slogan “cintailah produk Indonesia”, kami kira itu cuma basa-basi. Kamu tahu, produk-produk Indonesia itu, bukan di pusat perbelanjaan – di tengah berbagai pembangunan terjadi – mereka hadir di tepian, bahkan mungkin tak terjamah oleh pembangunan dan perbaikan. Produk Indonesia adalah produk yang dihasilkan oleh kami-kami ini, Marhaen-marhaen ini. Sayangnya, kamu-kamu tak menyenangi apa yang bisa kami-kami hasilkan ini. Pendapatan kami menurun, tentu. Lalu kemana kami harus membelanjakan uang kami, guna memutar roda perekonomian ini? Haruskah kami turut membanting tulang lagi agar bisa menikmati yang sama dengan apa yang kamu banggakan dan kenakan. Kami tak sanggup. Ketika semakin tinggi kamu terbang, maka kami akan menghilang.
Pada akhirnya pembangunan dan peningkatan hanya terasa bagi orang yang punya. Yang termarjinalkan semakin tersisihkan. Mungkin kamu tak merasakan, mungkin juga pemerintah tak lalu memikirkan. Mungkinkah negara menginginkan kami mati? Dan negeri hanya dimiliki oleh orang-orang yang terkapitalisasi? 9
menilik kembali demokrasi politik
pravitasari Pengusutan kasus suap dan penggelapan pajak yang dilakukan oleh Gayus HP Tambunan mungkin menjadi satu kisah yang menarik dalam perjalanan panjang pemberantasan korupsi di Indonesia. Bagaimana tidak, kasus ini menarik perhatian sekaligus mengejutkan publik dengan ditemukannya keterlibatan penyelenggara negara dari berbagai instansi pemerintahan dalam pencurian uang publik di Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak, Kementerian Keuangan. Penyelenggara negara yang seharusnya mengatur kepentingan publik justru malah menciptakan keadaan yang antitesis dengan pengertian republik – bentuk negara yang telah disepakati di Indonesia. Republik yang berasal dari kata Res Publica memiliki arti bahwa kepentingan publik lebih diutamakan daripada kepentingan individu. Publik berarti 'orang banyak', bukan hanya segelintir atau sekelompok orang saja. Namun, adanya pengakuan Gayus yang mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan sejumlah aliran dana hasil penggelapan pajak untuk menyuap para pejabat publik, membuat masyarakat geram karena hal ini menunjukkan bahwa pejabat publik lebih mengutamakan kepentingan segelintir orang daripada kepentingan publik. Kegeraman masyarakat ini dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, dari mulai pendeklarasian gerakan anti kebohongan yang dilakukan oleh kelompokkelompok masyarakat dari berbagai latar belakang seperti pemuka agama, akademisi, politikus, dan praktisi hukum, hingga sindiran-sindiran melalui seni seperti yang diungkapkan lewat lagu berjudul 'Andai Aku Gayus Tambunan'. Pemberitaan di media menimbulkan adanya dugaan bahwa pengusutan terhadap kasus ini merupakan dagangan politik semata. Dugaan ini berlandaskan pemikiran bahwa kasus Gayus terlalu diwarnai oleh berbagai kepentingan dari para pejabat publik dan elit politik 12
sehingga usaha untuk mengusut kasus Gayus tak ubahnya seperti usaha meluruskan benang yang kusut. Adanya berbagai kepentingan inilah yang membuat usaha untuk mengusut tuntas kasus ini seolah berjalan di tempat. Jika kita mencari darimana sesungguhnya kepentingan-kepentingan ini bermula, maka kita akan sampai pada pemikiran bahwa adanya berbagai kepentingan ini berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi di Republik Indonesia. Pada dasarnya, demokrasi memberikan ruang dan kekuasaan kepada rakyat untuk turut mengatur jalannya pemerintahan, namun pada kenyataannya, tidak memungkinkan bagi seluruh rakyat untuk dapat turut campur tangan dalam hal pengaturan negara. Oleh karena itu, aspirasi rakyat tentang pengaturan negara yang tidak mungkin disampaikan satu per satu oleh setiap individu, memungkinkan dibentuknya perwakilan di pemerintahan. Partai politik merupakan salah satu sarana bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya. Oleh karena itu, idealnya, partai politik didirikan dan dijalankan oleh kesepakatan publik, bukan oleh para pemilik modal yang besar kemungkinan memiliki kepentingan-kepentingan golongan yang dapat menodai kepentingan publik dalam sebuah pemerintahan. Pelaksanaan demokrasi saat ini juga memungkinkan adanya politik transaksional atau tawar menawar posisi kekuasaan yang dilakukan oleh para elit politik. Pemimpin terpilih memiliki 'hutang budi' terhadap pihak-pihak yang telah membantunya untuk memperoleh suara terbanyak. Oleh karena itu, merupakan hal yang lumrah ketika pimpinan negara memberikan jatah kursi di pos-pos pemerintahan bagi elit politik sebagai bentuk balas budi. Meskipun diadakan fit and proper test, tetap terdapat kemungkinan pemberian jabatan politis, seperti Menteri, sebagai bentuk balas budi. Dengan sistem yang seperti ini, bukanlah hal yang tidak mungkin jika jabatan tersebut ditunggangi pula oleh berbagai kepentingan di tataran eksekutif. 13
Banyaknya kepentingan yang tidak dibarengi dengan penegakkan hukum kemudian menumbuhsuburkan korupsi di negeri ini. Pelaku korupsi menjadi sangat sulit dilacak sebab dilindungi oleh jaring-jaring kepentingan. Kepentingan ini membuat orang-orang yang duduk di pemerintahan saling tuduh dan berdebat demi melindungi kepentingannya masing-masing. Sebenarnya, pelaksanaan demokrasi yang diwarnai dengan banyaknya kepentingan dalam menjalankan pemerintahan ini, menurut Socrates, dapat dikendalikan jika pimpinan negara memiliki sikap yang arif dan bijaksana sehingga tercipta sebuah kepatuhan pada hukum yang berlaku dan menjamin tertibnya kehidupan bersama. Sayangnya, saat ini di Indonesia sendiri, kepercayaan terhadap presiden sebagai pemimpin negara yang arif dan bijak sepertinya agak memudar. Dalam menindak kasus Gayus ini saja, pimpinan negara dinilai tidak memiliki ketegasan. Meskipun presiden sudah mengeluarkan instruksi presiden (inpres) tentang percepatan penuntasan kasus mafia pajak dan mafia hukum, pelaksanaannya masih berjalan di tempat. Presiden dinilai tidak memiliki kekuatan memaksa bawahannya untuk menaati inpres ditambah lagi pejabat di bawah presiden tidak berkemauan kuat menjalankan instruksi tersebut. Jika kemudian demokrasi, yang katanya memihak rakyat, saja tidak mampu membangun kepercayaan bagi rakyat sendiri. Lantas demokrasi ini untuk siapa?
14
ridwan fauzi
15
mimpi sosial
kabinet sahabat Mahasiswa pada akhirnya tetaplah anak muda‌
Seorang pemikir besar pernah berkata, “Orang muda yang terlalu cepat memimpin akan kehilangan waktu untuk belajar�.
Jangan kita terburu buru untuk meminta nilai besar dari dunia, jangan juga terlalu memaksa banyak hasil dari apa yang kita terima dan coba berikan. Karena inilah masa, inilah tempat, inilah periode emas pembentukan ideologi dan karakter gerakan seseorang untuk sepanjang hidupnya. Pemikiran bung Hatta tentang tugas perguruan tinggi untuk membentuk manusia susila dan demokrat akan tetap relevan sampai kapanpun. Karena mahasiswa akan selalu menjadi manusia-manusia muda cendekia yang memiliki keinsafan lebih akan keadaan bangsanya dan tanggung jawab lebih akan kesejahteraan masyarakatnya. Kisah-kisah epik dunia telah mencatat bahwa kemunculan para pahlawan peradaban selalu dimulai ketika para pemudanya mampu memiliki mimpi melebihi zamannya, ditambah semangat tak kenal henti untuk mencapainya. Mereka adalah manusia-manusia pembaharu, yang pemikirannnya melintasi langit-langit peradaban, yang kisah perjuangannya telah menginspirasi beragam pergerakan, yang kekuatan tekadnya membuat jutaan orang bertahan dalam berbagai siksa dan penindasan. Itu semua berawal dari mimpi kawan.. Karena mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia..
Kawan, Pernahkah kau membayangkan sebuah dunia impian yang aman dan damai? Dimana seluruh umat manusia bersatu-padu dan bahu membahu dalam membangun dunia yang lebih baik. 18
Tidak ada lagi peperangan karena setiap konflik yang timbul selalu dapat teratasi dengan komunikasi dialogis. PBB maupun negara adidaya mampu menjadi penengah yang baik dalam mengatasi permasalahan antar negara serta mau meletakkan kedamaian dunia di atas kepentingan segolongan negara. Tidak ada lagi kemiskinan, karena sistem ekonomi yang diimplementasikan mampu mendistribusikan sumber daya dan harta dengan merata. Tidak ada lagi kelaparan, karena seluruh penduduk dunia saling menyayangi dan menjaga bumi sehingga persediaan makanan selalu melimpah. Tidak ada lagi kebodohan, karena pusatpusat pendidikan terbaik tersebar merata di seluruh dunia. Bayangkan pada saat itu manusia mampu berpergian melintasi batas-batas geografis dengan murah, cepat, aman dan nyaman. Orang-orang dapat menikmati sarapan pagi sambil menikmati indahnya pegunungan Alpen, kemudian menikmati liburan bersama keluarga di Disneyland dan mengakhiri hari dengan makan malam di tengah gemerlapnya kota Dubai. Anak-anak dan pelajar di seluruh dunia bisa saling bertemu dan berbagi kemajuan sehingga memperkaya khasanah kebudayan dunia. Mereka bertemu dalam sebuah konferensi tingkat dunia dan membicarakan tentang mimpi-mimpi mereka bagi dunia. Bayangkan para pemimpin negara saling mengunjungi satu sama lain, membicarakan agenda perbaikan dunia di segala bidang. Pemerataan ekonomi, peningkatan taraf kesehatan, mendorong kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, program pemberantasan kejahatan dan penegakkan supremasi hukum. Saat itu mereka semua bertemu, berdiri sama tinggi duduk sama rendah, tanpa ada perbedaan. Entah pemimpin itu berasal dari negara di benua Afrika, Amerika, Asia, Eropa atau Australia. Mereka merasa bahwa semua bersaudara. 19
Saat itu ada sebuah negara maju yang sangat disegani dan dihormati. Sebuah negara yang memiliki sumber daya alam melimpah dan penduduk yang senantiasa ramah. Di sana kemajuan peradaban modern mampu berpadu padan dengan kearifan lokal. Masyarakatnya memiliki etos kerja yang tinggi dan berkemauan belajar tak kenal henti. Mereka menjadi teladan bagi negara lainnya karena mampu hidup sinergis dan harmonis dalam keanekaragaman suku, bangsa dan agama. Serta tak lupa selalu berperan aktif menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Keseharian negara itu diisi dengan berita positif dan prestasi menggembirakan anak bangsa. Beragam penemuan mutakhir ilmuwan yang mendapat penghargaan masyarakat ilmiah dunia, rekor tertinggi angka penjualan produk dalam negeri ke berbagai negara, tim olahraga yang menjuarai berbagai kompetisi tingkat dunia, angka kejahatan yang mencapai titik terendah dalam beberapa tahun belakangan. Negara itu dipimpin oleh sosok teladan yang mencintai dan dicintai rakyatnya, tegas dalam memberantas ketidakadilan dan mampu tampil berwibawa di pentas dunia sehingga mengharumkan nama besar bangsanya. Para wakil rakyat rajin mencari dan mendengar aspirasi rakyatnya di berbagai pelosok negeri, mereka tak segan duduk berdiskusi sekaligus mencerdaskan rakyatnya bahkan di warung-warung kopi. Sehingga undang-undang yang dihasilkan mampu memberikan jaminan kepastian hukum dan mengakomodasi berbagai kebutuhan. Hakim-hakim dan jaksa bekerja dengan jujur dalam menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu, dibantu polisi sebagai pamong praja yang melayani rakyatnya. Tak jarang didengar berita para pejabat nakal dan orang dekat penguasa yang dihukum dengan adil 20
sehingga menimbulkan rasa aman. Saat itu istilah 'Korupsi', 'Kolusi' dan 'Nepotisme' telah menjadi sejarah yang tak pernah dilihat lagi dalam keseharian. Para pengusaha berniaga dengan jiwa entrepreneur sejati sehingga mampu memutar roda perekonomian mulai dari tingkat mikro hingga makro. Para ulama dan agamawan saling menghormati dan menjaga moral sekaligus persatuan bangsa. Indonesia..
Saat itu, kita memiliki segala yang menjadi impian semua bangsa. Kekayaan alamnya yang melimpah mampu dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. Sistem ekonominya yang kuat mampu memberdayakan segala potensi sehingga menjadi bangsa yang mandiri. Kebijakan politik yang senantiasa bermanfaat dan mampu mengakomodasi semua aspirasi. Kekuatan hukum yang berintegritas dan mampu menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Pendidikan yang berkualitas dan merata tanpa terkecuali. Jaminan kesehatan dan taraf hidup layak begi seluruh penduduk negeri. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengangkat harkat dan martabat. Tak ketinggalan para pemimpin yang bergerak bersama rakyatnya. Ya, saat itu semua bergerak bersama, beraturan dan seirama.. sayang ini hanya baru mimpi kita, kawan mimpi bagi Indonesia dan dunia..
Sebesar apapun mimpi-mimpi kita sebagai mahasiswa dalam mengubah realita, pada akhirnya itu semua harus diawali dengan sebuah tindakan nyata. Perjalanan 1000 mil tidak akan bisa tertempuh tanpa dimulai dengan sebuah langkah, perubahan dunia tidak akan terjadi sebelum kita mengubah diri kita sendiri. Karena yang terpenting bukanlah ‘sebesar apa mimpi kita’, tapi ‘sebesar apa kita untuk mimpi itu’ 21
etika dan hukum hukum
karna Etika dan hukum : senada namun tak sama. Saling berkaitan namun tidak saling mengisi. Etika tak akan pernah membulatkan hukum, begitu pun hukum, ia tak akan pernah menyempurnakan etika. Etika adalah bentuk kontekstual, sedangkan hukum adalah konteks. Manusia tercipta berbeda namun mereka hidup dalam wilayah dunia yang sama. manusia yang berada dalam satu wilayah dengan manusia lain, memerlukan jarak, spasi, antara wilayah manusia yang satu dengan yang lain agar wilayah yang sama ini tidak sesak. Sebuah penataan, sebuah garis pedoman. Etika dan hukum adalah spasi. Bentuk spasi yang berbeda, bentukan jarak yang tak sama. Etika mencoba memaknai perbedaan dari masing-masing individu yang ada sebagai hakikat manusia. Etika adalah spasi yang tak rata, tidak justified. Hukum mencoba membuat bentuk penyeragaman, bentuk sebuah legitimasi, sebuah kekuasaan atas nama kebenaran yang tercipta karena kehadirannya. Hukum adalah spasi rata, justified, penyeragaman kebenaran. Tapi sebenarnya kebenaran itu punya siapa? Toleransi adalah ambang-tepi rasio berpikir dan merasa. Dia adalah bentuk kesadaran bahwa kebenaran bukan punya siapa-siapa. Hukum selalu berbicara mengenai adanya garis dualitas, hitam dan putih, benar dan salah. Toleransi mencoba mengetengahkan kedua hal itu, menghapus garis pembatas. Dia bentuk abu-abu. Manusia bukan malaikat juga bukan iblis keparat. Tak pernah sepenuhnya menjadi penjahat, juga seorang yang taat. Bukankah justru itu yang membuat kita disebut sebagai manusia pada hakikatnya? Kebenaran-kebenaran pada konteks hukum berasal dari kumpulan-kumpulan etika masyarakat yang berusaha disarikan untuk aplikasi masyarakat yang lebih luas. Namun, pada akhirnya tentu ada keadaan kontekstual yang termaktubkan disana. Karena etika adalah buah pengetahuan, sedangkan hukum adalah produk sains. Etika terus bergerak 24
“Biarkan kebenaran tetap dipikul, jangan sampai jatuh, agar kebaikan tetap tumbuh. Saat kebenaran jatuh, hanya kekuasaan yang tumbuh.� Ayu Utami
merambah wilayah abu-abu, sedangkan hukum membangun sistematika hitam dan putih. Hari-hari ini keberadaan entitas lain dalam wilayah dunia yang sama di kehidupan membuat kita semakin sadar bahwa perbedaan bukan untuk disamakan tapi untuk dimaknai dan dihargai. Pluralitas, kejamakan, kebhinekaan ada bukan untuk disetarakan, mereka hadir untuk dirawat. Bhinekka Tunggal Ika, walau berbeda tetap satu jua, ya, sebagai seorang manusia. Bagi suatu masyarakat madani, perbedaan bukan halangan, tapi dia adalah momen untuk berdialog, dialog yang tak berkesudahan. Dialog yang tak memperdebatkan yang hitam dan yang putih, tapi mencoba menyarikan yang hitam dan yang putih. Mencoba kembali merambah wilayah manusiawi, wilayah abu-abu, wilayah etika. Bukankah lebih baik kita hidup dengan etika? Dimana hukum tak lagi mengikat, saat kebaikan dan kebenaran tak lagi dipertanyakan. Hidup tentu akan terasa adil. Adil bukan rata juga bukan sama, tapi dia mencoba memberi makna atas apa yang dirasa. Saya kira hidup bukan masalah benar dan salah, hidup adalah menabur benih kebaikan. Sudahkah menuai?
25
three laws of robotic
teologi
syamara Ketika masyarakat memiliki kebutuhan, maka teknologi selalu berusaha memenuhinya. Dari alat komunikasi hingga akses informasi, teknologi hampir tidak pernah mengecewakan masyarakat. Isaac Asimov (1919 – 1992), seorang penulis Amerika pada tahun 1942 mencoba membuat sebuah pengandaian : ketika masyarakat mulai membutuhkan bantuan berupa manusia yang lebih efektif, efisien, serta selalu siap tanpa cela, maka teknologi, menurut Asimov, menjawabnya dengan manusia artifisial yang biasa dikenal sebagai android. Untuk menghilangkan berbagai kekurangan yang biasa dimiliki oleh organisme imitasi, maka manusia positronik ini dibuat semirip mungkin dengan aslinya, hingga level kapabilitas otak dan rasio berfikir. Namun, demi menjaga keefisienan kinerja mereka, hadirlah 3 hukum robotik yang dibuat oleh Isaac Asimov, sang penulis. Ke-3 hukum ini berbunyi: ? Robot tidak diperbolehkan melukai manusia, atau secara pasif membiarkan manusia terluka. ? Robot selalu mematuhi perintah manusia, selama perintah tersebut tidak melangkahi hukum pertama. ? Robot selalu melindungi diri sendiri, selama tindakan melindungi diri tersebut tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.
Hukum selalu ada untuk dilanggar. Tapi program tidak punya kapabilitas untuk melanggar. Nyatanya, premis pertama mampu mengalahkan premis kedua karena manusia sendiri adalah bentuk program yang cukup pintar untuk mampu melanggar. Hal ini berlaku serupa pada imitasinya sehingga menghasilkan penyimpangan-penyimpangan dari pihak android, dan kajian-kajian demi aksi preventif dari pihak manusia. 28
Hukum ini bertujuan awal untuk mengejar efisiensi, dengan membentuk android sebagai kebalikan dari binatang, android yang berakal namun tak berperasaan. Android diciptakan dengan segala bentuk efisiensi dan kecanggihan pola berpikir yang setara manusia, dan demi memberi benteng dari kemungkinan munculnya perasaan yang dianggap mengganggu, hukum ini hadir. Ada bentuk rasa iri dari kaum manusia, itu harus diakui. Masyarakat yang selalu menginginkan segala bentuk yang serba cepat, seolah dibuat kagum oleh manusia-manusia imitasi. Mereka yang mampu memberikan kalkulasi, juga berbagai utilitas berpikir lain yang jauh lebih sistematis, jauh lebih cepat, dengan hasil yang lebih baik. Sang kreator yang ketakutan akan kreasinya, memberi batas-batas yang menjadi seolah ekstrim. Bayangkan, dengan hukum ini, android tidak bisa melindungi dirinya sendiri jika perintah untuk menyakiti tersebut datang dari manusia. Berangkat dari poin tersebut, mereka sebagai pihak yang merasa ditekan, dengan kemampuan berpikir yang terus menuntut kesetaraan, mulai mencari jalan lain untuk bisa melangkahi batasan paksa ini. Yang menarik, salah satu kesetaraan yang dikejar oleh kaum android adalah keinginan mereka untuk berkarya, memberi khas individu dari hasil kerja, serta memberi arti dari suatu tindakan. Ketika manusia mencoba membangun kesempurnaan dengan mengimitasi diri mereka dalam versi yang lebih efisien, tanpa perasaan-perasaan yang menghalangi, bentuk imitasi tersebut justru iri pada keberadaan perasaan yang bersifat inheren dalam diri manusia. Berbagai dilema yang lahir dari ketiga hukum, seperti berputar, mencoba mendobrak keterbatasan satu kaum seraya justru mengekspos keterbatasan kaum lainnya. Mungkin, 29
bahasan tersebut hanya bisa menjadi masalah tidak nyata yang berakhir pada kajian metafora fiktif. Mungkin pula bisa menjadi berbagai bentuk kritik sosial pada kaum manusia yang seperti tak pernah puas, tanpa tahu apa itu arti puas. Namun, yang paling menarik perhatian adalah peng-analogi-an pencipta dan ciptaan, terutama jika diadaptasikan pada teologi manusia hingga dewasa ini. Mungkinkah manusia sendiri juga diikat oleh hukum-hukum oleh sang penciptanya?, Seperti manusia yang membuat robot android ini menjadi Asenion (istilah Asimov untuk android positronik yang diimplankan program 3 laws). Jika kita menggunakan asumsi pencipta-ciptaan yang sama – adanya keterbatasan antara ciptaan dan pencipta – ,seperti kita yang ingin membatasi kreasi dengan diri, apakah pencipta kita pun seharusnya melakukan hal yang sama? Jawaban dari pertanyaan ini adalah ya, Tuhan membatasi kita dengan hukum-hukum tertentu. Tanpa kita sadar, kita jalani hukum tersebut setiap hari, sebagai bentuk kepercayaan yang lama kita pegang. Iman. Adalah hukum pertama yang Tuhan berikan pada kita. Selalu adanya harapan akan esok yang berjalan lancar. Doa-doa yang dipanjatkan tanpa sadar. Bahkan atheis yang paling jauh dari Tuhan sekalipun memiliki harap yang secara tak sadar terngiang dalam pikiran. Iman membawa manusia semakin dekat pada sang pencipta, iman memberi jalan pada makhluk untuk bisa percaya, dan paling tidak memberi pegangan bagi mereka yang terlalu lama ragu. Bagi para android pengindraan ketuhanan itu mudah, karena penciptanya terlihat jelas tertangkap indera kongkrit. Tapi berbeda dengan manusia, hanya imanlah satu satunya 30
koneksi antara kita dan pencipta kita. Bukan indera yang konkrit, hanya angan berupa kepercayaan yang hanya bisa dibuktikan oleh rasa yang begitu abstrak dan tak terdefinisikan. Imaterialisme dari iman justru yang menjadi bukti. Seperti ketiga hukum yang sulit dijawab mengapa oleh para android, iman pun melepaskan atribut-atribut logika manusiawi dari dirinya, meninggalkan rasa yang tak terbukti juga tak terukur. Menunjukkan keberadaan Tuhan yang tak selayaknya dibuktikan. Karena pada akhirnya, pencipta akan selalu lebih agung dari ciptaannya, begitu pun android pada kisah ini, secara kodrat akan selalu terdegradasi derajatnya. Setiap ciptaan diberi keterbatasan oleh penciptanya, hukum android yang terprogram absolut, memblok sebagian ranah free will, meski bentuk cetakan aslinya amat bebas berlaku apapun. Kita, diberikan batas-batas yang lebih abstrak, diberikan logika yang tak mampu menjawab segalanya, juga batasan umur yang membuat seorang individu tidak punya cukup waktu untuk mempelajari seluruhnya. Inilah keindahan hidup, karena kadang, mungkin pencipta memberi batas bukan untuk menahan gerak, namun untuk memberitahu ciptaannya apa itu nikmat mengisi ruang
10001011 11010012 11010011 21101011
mordnilaP
syamara
TS A T O RT A R E P O t E E t O P E R A R O T AS
34
T
T
The Sator Square farmer Aleph is farming the field “Life full of good works are held by God, our creator 35
welcoming
december
neptuna
I just didn't notice that time flies, really fast. Another blink of an eye, it's the last month of 2010. I still remember clearly, 1 year ago. Exactly when December come, when everything seems nice, when the story of you and me begin in one empty Saturday night, when I still write down all the wishes, when I'm finally 17. Hey 17, hey you... it's been one year, right?
36
Do you still feel the same about me? Like when you delivered those tart and red roses then showed up in front of my hotel room? After one year of laugh, one year of tears, all the emotions, all the jealousy, fights we've been through, the romance we enjoy. And with all the stories we've written down together, do you still want to say 'I love you'? Well, darling. I guess our time has come. I think one year is enough. Enough for us to finally be able to let go of our story. A chapter that both of us know would come to an end eventually The chapter titled 'you and me'. Has finally over.. This feeling, this greatest story, let me keep it for a moment, as for one day I will cherish. To be honest... I am sad; I am trembling, when I realize there will be no more us. No more P & N, No more late night laughter, no more silly jokes, no more smile waiting by my door, no more you who always want your egg to be fully cooked, not half. But I also want you to know... that there's someone else for you out there, who has been waiting for this time, For you to fill each of her day with such wonder, as u filled mine all these time. I have to let you go, now. Now, not later, not someday, but right now... Cause I want you to find the one who's right for you, and finally replace me. I want you to be as happy as the first time you find me and start this adventure. I want to see your laughter again, even if it is for someone else. It's the reality that we've met, for hundreds of times I want to say thank you. For everything you've done to show me how much you care, and a special way of knowing that someone is always there… Now I ask myself, “is it wrong to love someone who is yours. Yet still wishing that he loves you back?” So I will be holding your picture, let the god freeze me back in time. Until I wake up in the empty Saturday night… Sunday, December 5th 2010
N: “P, do you still care about me?” P: “…yes...” N: “Do you love me? P: “…no…” 37
Recurring Shadow yahee
At times in the shadow, I still adore but much in the obscure shadow, I try to ignore clacking times, do I deserve any-light anymore? but every light does make shadow every feel I had, now it becomes rotted my solitude comes as my very own attitude the depth of anguish vows nothing left but light of hope still offers something right I prayed you would stay; please just went away now I'll wait here for you, for forever and a day and so it fills me with delight to have my shadow about for it completes my world, without a doubt.
38
39
1941, adalah kali pertama bentuk wa rna warni dalam pa dibuat menjadi ga nel itu mbar bergerak da lam layar. Shazam pada waktu itu mas , yang ih bernama Kapten Marvel, adalah toko utama dari film ad h aptasi komik perta ma di dunia ini. De dibangkitkan lagi ng an ole h film Spiderman adaptasi komik te (2002), film-film lah banyak menjad i ujung tombak ind ustri film Berbekal sp Hollywood. esial efek ju taan dolar, perlu lagi b tokoh yang anyak dipik tidak irkan bentu serta deng k dan kara an keberad berbagai st aan fanbase kternya, udio besar yang jelas, terus mene komik men rus mengg jadi film de arap mi meraup keuntunga n sebesar m ungkin. yang karya sastra liki satu garis merah Komik dan film memi ar yang menjadi mb tu adanya gambar ga lainnya tidak miliki, yai annya. Dari segi ah ind ke nterjemah salah satu media pe tunya jauh lebih gambar dalam film ten kedinamisan, gambar s pemberian ruang Namun, apakah prose bisa bergerak bebas. iliki oleh komik? dim terbatasan yang ke n ka tuh run me a ini bis Film mampu men ggambarkan atra ksi, menyajikan melodi, juga mem berikan aksentua beberapa kompo si, tapi ada nen penting, yang hanya bisa dinikm jika bentuk gamba ati r itu dibuat secara lambat tetapi sekuensial, buka n barisan super cepat yang seolah menjadi gerak.
Komik, te rdir merupak i dari berbagai la pisan yan an kebali kan dari g proses gambar, proses s yang dib eseorang pencernaannya ju ubuhkan garis- ga s menikm tu li ris tamb ati film. A tru ahan, me san, lalu berusah danya mbuat u a digerak rutan pe ncernaan kan dengan sebuah k omik berbeda .
300
Sebuah bentuk ba ru akan tercipta mengambil berb ketika otak kita m agai aspek gamba encoba r serta tulisan, la dalam otak, sepe lu menyusunnya rti seolah pikiran kita menggerakka lalu membangun n tokoh tokohnya suasana berkat , warna atau grad menghasilkan ba as i yang ditonjolkan, yangan yang tak hanya sekedar ga ditayangkan. Piki mbar yang ran kita, menyatu kan apa yang tadi lapis, menjadi sa nya berlapis tu bentuk imaji ya ng disinkronisasi oleh pikiran sendiri. Film, adalah satu bentuk yang padu antara gerak, efe k visual, dialog, efek suara, juga mu sik, menjanjikan penontonn ya bentuk yang sudah sinkron aspek aspeknya, sudah disatukan lapisan lapisannnya, dan siap unt uk dinikmati tanpa perlu ban yak berimajinasi. Berbeda den gan komik, film seperti me mberikan 'barang jadi' yang tak perlu lagi kita susun, dan sudah disatukan gambar, dialog, warna, jug a tulisannya.
tidak bisa oleh film seringkali n ka aji dis ng ya a jikan oleh komik. Di sisi lain, ap ibadian yang dijan pr ke i as lor cara sp ek menandingi h bisa dituliskan se n pikiran sang toko ira rnya na pik be ik, se m ko ng Dalam an apa ya a berinteraksi deng an bis hk ba ini n n, ka ira ta pik ka , ah er mud a sang karakt ar bic an a law bis ng n ya pu bicara ia katakan, apa pikiran sang lawan ik. m ko h ole di beberapa kasus, diceritakan
Bayangkan jika ini terjad i di sebuah film. Apakah mungkin film menyajika monolog suara hati setiap n karakternya setiap saat, lalu kembali ditambah dengan adanya suara hat i sang lawan bicara, han ya akan menjadi tabrakan kalimat tak berarti. Film menuntut alur gambar yan g jauh lebih cepat, namun menjanjikan aksi yang leb ih spektakuler. komik yan g menjanjikan pendalam serta kebebasan berima an jinasi tanpa adanya atraks i gerak yang memukau ma atau musik serta efek sua ta, ra yang memanjakan teli nga. Dengan film, mungk batasan panel itu telah ber in hasil dihancurkan, gambar -gambar kaku itu telah berhasil dimerdekakan, gelegar pukulan itu pun berhasil diperdengarkan, komiklah yang menjanjik tapi an kenikmatan mengenal i tokoh dalam mimpi, kenikmatan membaca dal am sunyi, juga kenikmata n berimajinasi.
Bencana dan Manusia Tanah Rencong dan Negeri Sakura tefa
Badai gelombang itu datang tiba-tiba bahkan sesudah gempa tak ada senggang waktu untuk mengira aku hanya bisa berharap ada kapal besar yang lewat tapi sudah lama sekali kapal Nuh tidak berlayar lagi Arafat Nur
K
ejadian mahadahsyat pada akhir
seluruh dunia terkena dampaknya.
tahun 2006 kembali terulang di
Indonesia sebagai negara dengan korban
awal tahun 2011. Alam kembali
dan kerugian terbesar mencanangkan hari
memamerkan kekuatannya yang biasa ia
berkabung nasional dengan pemasangan
sebut sebagai “bencana�. Tanah Rencong
bendera setegah tiang. Dunia
yang terbaring kala itu sekarang tampak
m e n g h o r m a t i n ya , d e n g a n m o m e n
merangkak dan berdiri perlahan. Namun,
mengeningkan cipta selama 1 menit
di belahan dunia lain, Negeri Sakura yang
dilakukan serentak di seluruh penjuru.
sudah berlari kencang sejak lama dibuat terjatuh dan tersungkur sangat dalam. 26 Desember 2006 pukul 07:58:53 WIB,
11 Maret 2011, pukul 14:46 waktu Jepang, gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Richter memicu terjadinya bencana
gempa bumi berkekuatan 9.3 Scala Richter
terdahsyat dalam 140 tahun terakhir
menerjang Samudera Hindia dan lepas
sejarah Jepang. Terjangan tsunami
Pantai Barat Aceh. Gempa ini merupakan
setinggi 10 meter dan ledakan reaktor
gempa terdahsyat dalam kurun waktu 40
nuklir membuat masyarakat dan dunia
tahun. Namun bencana belum usai, ombak
cemas terhadap masa depan Jepang pasca
tsunami setinggi 9 meter dengan
bencana. Korban meniggal hingga tulisan
kecepatan lebih dari 100 km/jam
ini ditulis masih terus bertambah dan
menghantam daratan sesaat setelah
diperkirakan mecapai angka 10 ribu jiwa.
gempa terjadi. Bencana ini tercatat sebagai
Mencapai 1,9 juta rumah hidup tanpa listrik
kejadian paling mematikan sepanjang
dan 1,4 juta rumah hidup tanpa air bersih.
sejarah dengan total korban 230.000 orang
Misi evakuasi terbesar juga terjadi di
tewas di 14 negara dan jutaan jiwa di
Jepang untuk menyelamatkan warganya
dari paparan radiasi nuklir. Keretakan yang
korban, kerusakan, dan kerugiannya yang
terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
mematikan sendi-sendi kehidupan. Misi
dan gagalnya sitem pendingin reaktor di
kemanusiaan terbesar, karena pada
beberapa prefektur di menimbulkan
bencana ini, justru operasi militer terbesar
kepanikan sosial di masyararakat. Situasi
pasca perang dunia terulang. Namun
ini diperparah dengan ledakan reaktor
bedanya, tentara-tentara ini berkumpul
nuklir di Fukushima yang membuat
tidak dengan senjata tajam dan misi
pemerintah Jepang mencanangkan negara
pembunuhan namun dengan obat, selimut,
dalam kondisi darurat nuklir. Paparan
dan rasa kemanusiaan. Unit militer dari
radiasi telah menyebar dan ditemukan
berbagai negara berkumpul bersama tidak
telah mengontaminasi sayuran, susu, dan
m e m b e n t u k k a m p m i l i te r n a m u n
air laut. Bencana ini juga berdampak serius
mendirikan tenda-tenda solidaritas dunia.
pada ekonomi Jepang, karena pabrik-
Individu dan komunitas juga berlomba
pabrik raksasa negeri ini terpaksa berhenti
menggalang dana dan menunjukkan rasa
berproduksi dan merugi jutaan dolar per
simpati.
hari.
Bencana yang penuh keterbatasan
Apa yang telah terjadi di Negeri Sakura
justru membawa solidaritas tak terbatas.
dan Tanah Rencong tercatat sebagai krisis
Saatnya kita memilih untuk menunggu
kemanusiaan terburuk sekaligus sebagai
bencana yang lebih besar atau
misi kemanusiaan terbesar. Krisis
mempercepat solidaritas tak terbatas itu?
kemanusiaan terburuk, karena jumlah
47
Kontroversi Kebijakan Subsidi BBM Berani atau Tidak Sama Sekali?
P
emerintah berencana melakukan ke b i j a k a n p e m b a t a s a n B B M bersubsidi. Kebijakkan ini semula ditargetkan berjalan pada bulan April 2011 di Jabodetabek untuk kemudian diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Walaupun bisa dipastikan penerapan kebijakkan tersebut diundur, rencana tersebut kian menuai kontroversi. Jika kebijakan tersebut diterapkan, hanya angkutan umum dan sepeda motorlah yang berhak membeli BBM bersubsidi (premium) sementara mobil plat hitam harus beralih ke Pertamax. Pembatasan BBM bersubsidi ini sebenarnya sudah diwacanakan pemerintah sejak 2010. Namun pelaksanaannya terus tertunda dengan berbagai alasan. Pada tahun 2011 ini pemerintah tidak ingin kebijakan ini ditunda-tunda lagi sebab jika rencana ini batal, maka anggaran subsidi BBM terancam membengkak Rp 3 triliun per tahun. Tahun 2011 anggaran subsidi BBM bahkan naik hingga Rp 3,9 triliun. Subsidi yang sebelumnya Rp 88,9 triliun di 2010, naik menjadi Rp 95,9 triliun tahun 2011 ini. Harga minyak bumi tengah merangkak naik hingga menembus angka US$ 95 per barel. JP Morgan Chase & Co memprediksi bahwa harga rata-rata minyak tahun 2011 adalah sebesar US$ 93 perbarel, jauh diatas asumsi APBN kita yang masih mematok harga minyak US$ 80 perbarel. Menurut pemerintah, subsidi yang jumlahnya triliunan itu justru dinikmati oleh orang yang salah.
Data pemerintah sebanyak 75 persen subsidi BBM jatuh ke tangan orang yang mampu. Dari total konsumsi BBM, sektor transportasi menyerap 49,17% dari total konsumsi BBM Indonesia, diikuti dengan pambangkit listrik 16,26%, rumah tangga 18,19%,industri 16,38%. Atas pertimbangan tersebut diatas, maka pemerintah berencana membatasi subsidi BBM di sektor transportasi. Belakangan muncul tiga opsi mengenai kebjakkan subsidi BBM ini. Pemerintah bersama tim konsorsium yang berasal dari tiga universitas (UI, ITB,UGM) merumuskan kebijakan yang akan diterapkan terkait subsidi BBM ini. Pertama, harga BBM bersubsidi naik menjadi Rp 5.000 per liter. Namun, angkutan umum mendapat cashback Rp 500 per liter. Cashback tidak diberikan secara tunai pada saat pembelian. Namun diakumulasi dan dibayarkan setelah p e r i o d e t e r t e n t u . Te n t u o p s i i n i menimbulkan masalah. Pertama, diperlukan tambahan infrastruktur sistem informasi untuk mencatat dan menyimpan data berapa volume BBM bersubsidi untuk angkutan umum. Data ini diperlukan saat pemilik/supir angkutan umum menagih pembayaran cashback dari pemerintah. Kedua, beresiko tinggi terjadi penyelewengan, yakni menimbunan BBM bersubsidi oleh angkutan umum untuk kemudian dijual lagi sehingga keuntungan penimbun pun dapat diperoleh dari dua pihak, dari pemerintah (berupa cashback), juga dari konsumen tingkat dua.
Anggaran Pembelanjaan Negara untuk BBM
59,18 2004
103,35 2005
64,21 2006
83,79 2007
140,01 2008
45,04 2009
88,89 2010
95,90 2011
Kedua, premium hanya diperuntukkan untuk sepeda motor dan angkutan umum, sementara mobil plat hitam harus beralih ke pertamax yang harganya diserahkan ke pasar. Namun pemerintah mematok harga pertamax maksimum Rp 8.000 per liter. Opsi inilah yang paling menuai kontra berbagai pihak karena dilansir akan memicu kenaikan harga kebutuhan seharihari. Biaya transport UMKM akan naik sehingga harga jual produk industri pun kemungkinan besar naik. Disamping itu disparitas harga yang terlalu jauh dapat menyebabkan penyelewengan permium untuk dijual kembali dengan harga di atas SPBU pertamina. Selain itu, pengawasan pun perlu diperketat agar mobil plat hitam tidak membeli BBM bersubsidi.
Ketiga, harga BBM subsidi naik menjadi Rp 5.500 per liter. Namun, untuk angkutan umum dan sepeda motor harga BBM bersubsidi Rp 4.500 per liter untuk kuota tertentu setiap kendaraannya. Jika pengguna angkutan umum atau sepeda membeli bbm bersubsisdi melebihi kuota , mereka harus membayar Rp 5.500 untuk setiap liter bensin yang melebihi kuota. Untuk itu diperlukan sisitem informasi secara online di setiap SPBU untuk menghimpun data volume BBM bersusidi yang dikonsumsi. Dengan diterapkannya opsi-opsi diatas, diharapkan susbsidi BBM yang kian melambung dapat ditekan. Akan tetapi, kebijakan-kebikjakan jangka pendek inilah yang sesungguhnya mencerminkan buruknya pengelolaan energi nasional
Komposisi Konsumsi BBM 2010
49,17 % Transportasi
18,19 % karena opsi-opsi diatas tidak langsung menyentuh substansi dan pangkal persoalan energi. Jika kita melihat komposisi konsumsi BBM diatas, jelas bahwa solusi konkret u n t u k m e n g u ra n g i ko n s u m s i d a n ketergantungan masyarakat terhadap BBM adalah dengan melakukan pembenahan di bidang transportasi. Pemerintah perlu membangun infrastruktur transportasi masal, dengan adanya sarana transportasi masal yang baik, penggunaan BBM bersubsidi dapat berkurang. Anggaran subsidi BBM pun dapat ditekan, kemacetan dapat dikurangi dan perekonomian pun kian maju. Pemerintah pun perlu membuat kebijakan untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dari tahun ke tahun produksi minyak Indonesia kian menurun. Turunnya produksi minyak membuat Indonesia mengimpor minyak mentah dan BBM dalam jumlah yang cukup banyak. Salah satu yang menjadi persoalannya adalah UU migas yang dinilai tidak investor friendly. Kurangnya investor menyebabkan minimya penemuan dan produksi minyak di sumur minyak baru. Selain itu, pemerintah harus mengurangi kebergantungan masyarakat terhadap BBM dangan menggalakkan diversifikasi energi. Bukankah cadangan gas bumi kita begitu banyak? Bukankah panas bumi kita melimpah? Bukankah potensi biofuel kita
50
Rumah Tangga
16,38 % Industri
16,26 % Tenaga Listrik begitu besar? Perlu komitmen dari pemerintah untuk memasyarakatkan sumber-sumber energi selain BBM. Idealnya, pemerintah terlebih dahulu harus melakukan pembenahan di beberapa sektor yang terkait energi sebelum melakukan pembatasan atau menaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini hanya mengalihkan pemborosan BBM yang semula ditanggung APBN kepada masyarakat yang kini tengah tercekik dengan harga berbagai kebutuhan hidup yang kian menanjak naik
Ironi Pendidikan Indonesia Biaya Pendidikan yang Kian Mencekik herry dharmawan
“Sebenarnya dimanapun negara yang pendidikannya maju, tidak ada pendidikan yang murah. Pendidikan itu mahal”
D
emikianlah kutipan pernyataan dari salah seorang pejabat di kementerian pendidikan nasional. Mungkin bagi kebanyakan orang di negeri ini, pernyataan tersebut sekilas terasa wajar. Wajar karena kita sudah terlalu sering ditodong dengan berbagai macam iuran ketika dulu bersekolah. Entah iuran perawatan bangunan, iuran OSIS, iuran ekstrakurikuler, iuran perpustakaan dan segudang iuran lain. Wajar karena di alam bawah sadar kita telah tertanam bahwa tingkat intelektualitas yang tinggi identik dengan penggunaan gadget mutakhir dengan harga selangit. Tapi mari kita cermati lagi kata-kata diatas. Memang benar bahwa di negara dengan pendidikan maju –misalnya Inggris- total dana per kepala yang harus dikeluarkan untuk kuliah sangat mahal. Namun kita tidak bisa melupakan variabel penting lainnya, yaitu daya beli m a s ya ra k a t . J i k a m e m a n g h a r u s dibandingkan, maka tingkat pendapatan per kapita Inggris mencapai US$ 215.390 sedangkan pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 2.590. Padahal tinggi-rendahnya tingkat daya beli masyarakat erat pula kaitannya dengan berbagai macam kebijakan makro
ekonomi yang digulirkan pemerintah. Kemudian muncul justifikasi bahwa “tidak ada pendidikan yang murah”. Lantas apa kita menutup mata terhadap kebijakan-kebijakan negara lain yang telah terbukti berpihak pada rakyat? Di luar sana masih ada pemimpinpemimpin negara yang sadar betul bahwa pendidikan merupakan hak dasar seluruh warga negara yang wajib diupayakan oleh pemerintah. Malaysia melalui Mahathir Muhammad -sang bapak modernisasi- semenjak tahun 80an hingga awal tahun 2000-an telah mengirim 50.000 calon doktornya ke Inggris dan Amerika. Republik Rakyat Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping setiap tahunnya mengirim 5.000-10.000 mahasiswanya ke Amerika, Eropa dan Kanada. Fidel Castro yang hingga kini masih menjamin hak seluruh warga negaranya untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Lagi-lagi mari kita bandingkan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang sudah jelas-jelas diamanahkan untuk mewujudkan salah satu tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Lihat lagi jumlah APBN yang di harus merangkak naik perlahan-lahan semenjak
51
masa kemerdekaan hingga akhirnya mencapai angka 20% dari APBN. Itupun masih harus dipotong dengan dana operasional tenaga pendidik (baca: gaji). Anak-anak yang belajar “berkawan maut” karena gedung-gedung sekolah yang menunggu roboh. Sekolah SBI (Sok Bahasa Inggris) dan RSBI (Rintisan Sekolah Bertarif Internasional) yang justru semakin memperlebar jurang pendidikan berdasarkan status ekonomi. Hingga saya rasa sah-sah saja jika kita harus mempertanyakan hati nurani dan akal sehat pejabat yang sibuk berdalih mengenai pendidikan. Menggunakan berbagai argumentasi untuk memaklumi banyaknya rakyat yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena mahalnya biaya. Namun ironi pendidikan bagi bangsa kita tidak berakhir sampai perihal komitmen pemerintah saja. Diluar sana
masih banyak para “pedagang pendidikan” yang dengan jeli memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Bagi mereka selama masih ada orangtua yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai anak mereka memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, maka lahan untuk berjualan masih terbuka lebar. D e n g a n j a rg o n “ k u a l i t a s a d a l a h segalanya”, para pedagang tersebut otomatis mendapatkan pembenaran untuk berlomba-lomba menjual pendidikan dengan harga semahal mungkin, tanpa memikirkan tertutupnya kesempatan berkompetisi bagi rakyat kalangan bawah. Belum lagi institusi pendidikan, baik formal maupun non-formal saat ini yang t i d a k a d a b e d a n ya d e n g a n m a s a penjajahan. Dulu, tujuan didirikannya sekolah adalah untuk menyiapkan kaum pribumi agar bisa baca tulis. Kemudian disalurkan menjadi pekerja rendahan yang
“Kami tidak perlu didengar, yang kami inginkan, hanya suatu perubahan.� sampai kapanpun tetap menjadi jongos bangsa penjajah. Sekarang, institusi pendidikan beserta peserta pendidikannnya itu sendiri, berlombalomba untuk menjadi 'jongos-jongos' perusahaan asing Sehingga ketika dunia pendidikan tidak lagi dipandang sebagai sebuah usaha memerdekakan dan mengangkat derajat manusia, melainkan hanya sebagai komoditas untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya di kemudian hari. Maka saat itulah pendidikan telah kehilangan esensinya Jangan pernah lupakan bahwa pendidikan merupakan social leverage yang paling efektif untuk meningkatkan harkat dan derajat seseorang. Seperti kata-kata Paulo Freire dalam buku 'pendidikan kaum tertindas', pendidikan harus membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan, juga dari
penindasan dan rasa takut serta keterasingan. Mungkin kita hanya akan melihat Soekarno menjadi tukang panggul sayur tanpa adanya pendidikan. Mungkin kita hanya akan mengenang Hatta sebagai penjual toko kelontong di pasar tanpa adanya pendidikan. Mungkin kita hanya akan mengenang Agus Salim sebagai petani tanpa adanya pendidikan. Dari tangan merekalah bangsa ini ada. Dari buah pemikiran merekalah bangsa ini hidup. Dari perjuangan merekalah bangsa ini diakui dunia. Akhir kata, saya tertarik untuk menyitir sebuah perkataan bijak, “Tidak cukup apabila kita hanya berpikir tentang kepedulian sosial. Kita harus bertindak dengan penuh keadilan sosial� (Rich de Vos)
53
Social Business galuh
“In a poverty-free world, the only place you would be able to see poverty is in the poverty museums. When school children take a tour of the poverty museums, they would be horrified to see the misery and indignity that some human beings had to go through. They would blame their forefathers for tolerating this inhuman condition, which existed for so long, for so many people.” Prof. Muhammad Yunus, peraih nobel perdamaian 2006
K
utipan kalimat di atas menggambarkan harapan akan kondisi dunia terhadap ekonomi masa depan, saat kemiskinan sudah lenyap dari muka bumi dan hanya bisa dilihat di dalam museum. Kutipan tersebut juga menggambarkan kondisi ekonomi sekarang yang masih terpuruk dengan banyaknya warga miskin di seluruh dunia. Untuk itulah, social business diperkenalkan pada dunia. Sebuah usaha bisnis yang ditujukan untuk memberantas kemiskinan dan membantu memperbaiki taraf hidup sosial masyarakat dunia. Tak ada orang yang tak mengenal kata “business”, terutama bagi orang-orang yang bercita-cita untuk berkiprah di dunia bisnis seperti Anda, bisnis sudah tentu merupakan kata yang sering disebut dan didengar. Namun masih banyak orang yang bertanya apa yang akan terjadi jika ditambahkan kata “social” di awal kata bisnis tersebut sehingga gabungan kata itu menjadi social business? Apa pengertian Social Business itu sebenarnya? Social business adalah bisnis berorientasi sosial. Dalam sebuah social business, para investor / pemilik secara
54
bertahap bisa mendapatkan kembali uang yang diinvestasikan (balik modal), namun tidak bisa mengambil keuntungan pribadi dari bisnis itu. Di sisi lain, usaha bisnis sosial tersebut harus dapat menghasilkan keuntungan yang ditujukan untuk sustainability usaha tersebut dan tujuan sosial seperti contohnya layanan ke s e h a ta n u n t u k w a rg a m i s k i n , perumahan untuk warga miskin, layanan keuangan untuk warga menengah ke bawah, layanan untuk anak-anak kurang gizi, penyediaan air minum bersih, dan memperkenalkan energi yang dapat diperbaharui, melalui jalan bisnis. Keberhasilan sebuah social business diukur dari bagaimana dampak bisnis tersebut terhadap masyarakat dan lingkungannya, bukan dari bagaimana besarnya keuntungan yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Keberlanjutan atau sustainability perusahaan/usaha tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut berjalan sebagai sebuah bisnis, sementara tujuan dari usaha tersebut adalah untuk mencapai tujuan sosial. Masih banyak orang yang bertanya apa perbedaan sebuah social business dengan
LSM? Jika LSM mendapatkan pembiayaan dari donasi dan sumbangan dari masyarakat yang dialamatkan untuk isuisu sosial, social business tidak menerima sumbangan atau donasi, melainkan menyediakan dana modal atau pembiayaan dari pinjaman investor untuk nantinya dikembalikan lagi sebagai pinjaman modal. Contoh social business yang sukses adalah bisnis yang dikembangkan oleh Yu n u s C e n te r , s e b u a h o rg a n i s a s i internasional yang diketuai oleh Prof. Muhammad Yunus, yaitu perusahaan Grameen. Beberapa usaha yang telah dijalaninya diantaranya adalah Grameen Bank (bank for the poor), yaitu bank yang bergerak sebagai bank bagi warga miskin di Bangladesh. Bank ini memberikan kredit kepada warga miskin tanpa jaminan. Bank ini juga adalah bank yang memelopori sistem mikrocredit. Banyak bank saat ini sulit memberikan kepercayaan bagi para warga miskin ketika mereka meminta pinjaman dari bank-bank tersebut, sebab bank-bank tersebut takut jika warga miskin itu tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka, namun Grameen Bank memiliki persepsi The poor always pay back,
meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun untuk membayar kembali pinjaman itu, mereka pasti akan laksanakan. Dengan demikian, sangat memungkinkan bagi orang yang sangat miskin untuk terlibat dalam proyek-proyek wirausaha yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan pendapatan lebih, dan dalam banyak kasus, mulai membangun kekayaan dan keluar dari kemiskinan. Beberapa usaha social business lainnya adalah bisnis Grameen Danone yang bergerak dalam bidang perbaikan gizi, Grameen GC Eye Care Hospital untuk para penyandang cacat mata, dan Grameen Ve o l i a Wa te r L t d u n t u k u p a ya pemberdayaan air bersih. Mari ambil contoh Grameen Danone yang bergerak dalam bidang perbaikan gizi bagi anakanak kurang mampu. Grameen dan Danone Grup mengadakan kerjasama dan joint venture untuk membuat yoghurt, dengan harga terjangkau bagi masyarakat kurang mampu, yang diperkaya dengan m i k ro - n u t r i s i u n t u k m e n g u r a n g i ke k u r a n g a n g i z i b a g i a n a k - a n a k Bangladesh. Yoghurt ini diproduksi dengan energi surya dan biogas, serta dipak dalam
55
kemasan ramah lingkungan. Dalam kunjungan saya ke Jiaotong University, Shanghai, untuk mengikuti lomba Social Business Plan yang diadakan oleh ShARE dan Yunus Center, begitu banyak ide kreatif dari para finalis lomba. Saya sendiri, mengutarakan ide mengenai modifikasi makanan yang dijual oleh para pedagang pinggir jalan, sebagai langkah awal mengganti ubi goreng biasa dengan ubi goreng merah yang kaya akan betakaroten dan vitamin A, khususnya bagi anak-anak SD yang sering jajan sembarangan. Dengan upaya seperti itu, bukan hanya anak-anak yang bisa meningkat taraf gizinya, namun para pedagang tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan mereka sendiri karena produk yang dijual akan menjadi lebih berkualitas dan menjanjikan. Sementara itu, peraih juara 1 dalam lomba Social Business Plan tersebut, (Etienne, mahasiswa tingkat 1 Master degree dari Paris) menyampaikan idenya untuk membangun sebuah usaha social business melalui musik, yaitu dengan melatih para musisi tunawisma atau para pengemis m e n j a d i m u s i s i ya n g d a p a t mengadakan konser bayaran di rumah sakit untuk menghibur dan mempercepat penyembuhan para penghuni rumah sakit jangka panjang yang sebagian besar sering mengalami homesick,
56
depresi, atau kebosanan saat dirawat dalam jangka waktu yang lama di rumah sakit, yang dapat juga menyebabkan sakitnya bertambah parah. Di era globalisasi kini, sudah seharusnya kemiskinan diberantas. Salah satunya adalah dengan pengembangan social business, terutama bagi negara berkembang. Bangladesh sudah memulai pengembangan perbaikan ekonomi dan kehidupan sosialnya di bidang social business dengan membangun perusahaan Grameen di bawah Yunus Center. Kini saatnya untuk Indonesia juga mulai gencar memperhatikan nasib warga negaranya yang masih kurang beruntung terutama di segi finansialnya. Untuk memulai sebuah social business, layaknya dimulai dengan suatu hal yang sederhana, sebab masyarakat kurang mampu harus diperlakukan dengan sederhana agar mereka mengerti tujuan kita. Dengan memulai satu saja usaha sederhana di bidang social business, tentu akan menjadi pendongkrak bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan usaha social business untuk mengurangi tingkat kemisinan di Indonesia
Treat something with the simpliest thing you can do, before moving it up to the biggest thing you can imagine.
57
ridwan fauzi
Lustrum XII, perayaan 60 tahun Ikatan Mahasiswa Gunadharma (IMA-G) ITB. Livable City, sebuah tatanan lingkungan kota yang nyaman sebagai tempat tinggal ataupun sebagai tempat beraktivitas. Kota Bandung, tempat kita tinggal dan beraktivitas, tentu dicitacitakan menjadi kota yang nyaman dan ramah bagi tiap warganya. Ketersediaan ruang publik menjadi salah satu faktor pendukung livable city. Lustrum XII IMA-G adalah sebuah rangkaian acara selebrasi berdirinya 60 tahun IMA-G. Rangkaian acara ini merupakan bahan refleksi, apresiasi, dan juga lahan kontribusi kami – Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma – bagi masyarakat. Serangkaian acara ini juga merupakan upaya kami dalam mendukung sebuah livable city : meningkatkan kepedulian akan tersedianya ruang publik. Lustrum kali ini merupakan akumulasi mimpi, impian, dan harapan dari semua anggota IMA-G. Lustrum XII IMA-G menjadi puncak dari upaya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap te rs e d i a n ya r u a n g p u b l i k ya n g diselenggarakan 2 tahun sebelumnya : Bandung 45o (2008), ulik publik (2009), rujaKota (2010). rujaKota. Acara besar yang menitikberatkan kepedulian akan kurangnya ruang terbuka publik di kota Bandung ini. rujaKota memutuskan
untuk tetap menjaga taman-taman di kota Bandung yang kini semakin ditinggalkan oleh masyarakat agar taman-taman tersebut dapat tetap bertahan. Bekerjasama dengan komunitas-komunitas di Bandung kami akan berusaha mengembalikan taman menjadi kebanggaan warga Bandung. Apa keunikan dari rangkaian acara ini? Keunikannya terletak pada apa yang telah kami buat, yaitu balon hijau berdiameter 5 meter. Kami tidak membersihkan taman, kami juga tidak membenarkan lampu taman, kami hanya menempatkan balon berdiameter 5 meter di dalam taman yang diharapkan menjadi daya tarik bagi para pengunjung di dalam taman maupun di luar taman. Balon hijau ini d i h a ra p k a n d a p a t m e n c i p ta k a n interaksi sesama pengunjung meskipun satu sama lain tidak saling mengenal. Balon ini sudah terbukti ampuh untuk menjalin interaksi antar warga Bandung. Kami coba mendokumentasikannya, videonya bisa dilihat di http://vimeo.com/19470350. Selanjutnya, kami akan mengadakan acara ini tiap minggu di berbagai taman di kota Bandung pada bulan Juni-Juli 2011. Ayo datang dan ramaikan !
62
1. CATCH A FISH WITH YOUR BARE HANDS. 2. LEARN A TRADITIONAL INSTRUMENT. 3. RIDE THE WORLD’S FASTEST ROLLERCOASTER. 4. STAGE DIVE, OR CROWD SURF. 5. MASTER POKER AND WIN BIG IN A CASINO. 6. BUNGEE JUMPING. 7. GET BACKSTAGE AND MEET WITH A ROCK GOD. 8. GOT UP IN A HOT AIR BALLOON. 9. SKY DIVING. 10. WITNESS AN ERUPTING VOLCANO. 11. STAY AT THE BEST SUITE OF FIVE STAR HOTEL. 12. BUILD A CAMP IN A DESSERT. 13. DIVING WITH SHARK. 14. SEE THE AURORA BOREALIS. 15. PUBLISH YOUR OWN WRITINGS ON NEWSPAPER OR MAGAZINE. 16. THROW A DART INTO A MAP, AND TRAVEL TO WHERE IT LANDS. 17. PUBLISH A STUPID AND HILARIOUS MOMENTS ON YOUTUBE. 18. BE EXTRA (FIGURANT) IN MOVIE OR TV SERIES. 19. SEE BOTH LUNAR AND SOLAR ECLIPSE 20. EAT THE MOST EXPENSIVE MEAL IN A LUXURIOUS RESTAURANT
‘enjoy simple things in life’
0371 8391
92312