Beranda its edisi 19 2013

Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program

Edisi 19/Mei 2013

Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi

*Para peserta workshop Eco Office ITS

Siap Terapkan Eco Office di ITS Efisiensi Anggaran Disesuaikan Standar Pelayanan Minimal Kalender Akademik dan Kemahasiswaan ITS Tahun Akademik 2013/2014

Siap Terapkan Eco Office di ITS ITS tak henti-hentinya menggencarkan berbagai program yang mendukung perwujudan Eco Campus di lingkungan kampus ITS Surabaya.

Sebelumnya ITS telah menginisiasi dan menerapkan program Gugur Gunung, Bird Feeder, pemilahan sampah, dan sejumlah program lainnya. Kali ini, ITS kembali mempersiapkan diri untuk penerapan program Eco Office di lingkungan kampus ITS. Program Eco Office ini pun mulai gencar disosialisasikan ke semua unit, biro, badan dan jurusan-jurusan yang ada di ITS. Seluruh elemen kampus mempunyai kewajiban untuk mendukungnya, tak terkecuali mahasiswanya.

Sebagai langkah awal, sosialisasi pelaksanaan eco office ini diberikan kepada para kasubbag jurusan dan unit di lingkungan ITS dalam bentuk workshop, Selasa (7/5) lalu. Program Eco Office ini diharapkan bisa segera teraplikasikan di lingkungan ITS. Eco Office sendiri sebenarnya sudah cukup lama diwacanakan oleh BKPKP ITS. Namun belum sempat direalisasikan. Sebelumnya, BKPKP telah mengkoordinasi tim Eco Campus ITS untuk melakukan studi banding ke PT Campina Indonesia yang berhasil menerapkan konsep Eco Office dengan baik Usaha untuk mewujudkan Eco Office yang dilakukan karyawan ITS selama ini sebenarnya sudah cukup bagus. Salah satunya, penerapan program surat elektronik atau e-surat yang saat ini telah dijalankan. Program tersebut cukup

efektif meminimalisasi penggunaan kertas sehingga dapat menekan jumlah limbah kertas yang dihasilkan ITS. Namun, guna mewujudkan Eco Office tak cukup hanya dengan mengurangi kuantitas limbah kertas.

Melainkan, juga harus menerapkan budaya hidup sehat, bersih, dan disiplin di dalam kantor yang biasa disebut dengan istilah 5R yang merupakan singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.

Program 5R sendiri sudah banyak diimplementasikan di industri dan perusahaan.

Akan tetapi untuk kategori perguruan tinggi masih jarang yang sudah menerapkannya. ITS sendiri bisa dikatakan saat ini merupakan institusi pendidikan tinggi pertama yang mulai menerapkan program 5R tersebut.

Istilah yang terkandung dalam 5R secara garis besar dibagi dalam dua aspek. Ringkas, Rapi, dan Resik merupakan aspek fisik yang mudah untuk diterapkan. Sedangkan Rawat dan Rajin termasuk dalam kelompok aspek mental yang perlu komitmen lebih untuk mengaplikasikannya.

Dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan program R5 sendiri nantinya cukup signifikan.

Selain mampu menghadirkan kenyamanan bagi karyawan ketika bekerja, program R5 nantuinya juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan. Bukan hanya itu, biaya untuk perawatan peralatan kerja juga akan lebih murah serta keselamatan kerja karyawan akan meningkat. (*)

Efisiensi Anggaran Disesuaikan Standar Pelayanan Minimal Adanya kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari Kemdikbud RI yang harus dilaksanakan mulai tahun 2013 ini, berimbas adanya perubahan anggaran keuangan di semua perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk itu, ITS membuat sejumlah kebijakan baru terkait anggaran keuangan yang ada. Salah satunya dengan melakukan efisiensi anggaran di tiap unit kerja di lingkungan ITS untuk tahun anggaran 2013-2014 ini.

Lebih diutamakan raker di tingkat pimpinan institut.

Sementara bila tugas-tugas yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari masing-masing unit atau personel unit tersebut, maka tidak boleh ada pengeluaran honorarium (HR).

Sedangkan bila tugas yang harus dilakukan di luar dari tupoksi masing-masing, baru diperbolehkan mendapatkan HR.

L a n g ka h i n i d i a m b i l u nt u k m e m b a nt u meminimalisasi anggaran yang telah dibuat sebelumnya. Karena kebijakan UKT ini turun setelah pagu anggaran dari tiap unit kerja di ITS ditetapkan. Sehingga untuk memenuhi anggaran yang ada nantinya setelah diberlakukannya UKT, harus ada revisi anggaran dari tiap-tiap unit kerja tersebut.

Hingga saat ini semua program anggaran dari tiap unit kerja di lingkungan ITS sudah diklarifikasi. Dari hasil klarifikasi yang dilakukan, masing-masing unit kerja mengalami efisiensi minimal 14 persen dari anggaran semula yang telah disetujui. Sehingga total dana PNBP ITS yang semula berjumlah Rp 264,75 miliar, setelah direvisi berkurang sekitar Rp 30-40 miliar. Namun jumlah ini masih bisa terus bertambah nantinya, karena masih terus akan dilakukan revisi.

Efisiensi anggaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilakukan di tiap-tiap unit kerja berbeda persentasenya, disesuaikan dengan kebutuhan unit yang paling sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM). Jadi semua rancangan program kerja yang telah diajukan tiap unit kerja dan telah disetujui harus diseleksi lagi untuk memprioritaskan program yang sesuai SPM.

Kekurangan ini sebenarnya bisa tertunjang dengan adanya dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp 64 miliar. Namun, kebijakan UKT ini muncul setelah pagu BOPTN di ITS sudah terdistribusikan ke setiap jurusan atau unit kerja yang ada. Sehingga dana BOPTN yang turun sudah dianggarkan untuk program kerja lainnya di luar program kerja yang dianggarkan dari dana PNBP tersebut.

Minimal program kerja yang tetap diprioritaskan lolos untuk dilaksanakan adalah program kerja yang sekiranya dianggap masih mengacu pada program kerja rektor. Program kerja seperti rapat kerja (raker) di tingkat unit harus ditunda dulu atau bahkan ditiadakan karena dinilai tidak terlalu penting sesuai SPM.

Efisiensi anggaran PNBP ini tak hanya berlaku di kampus ITS, namun juga di seluruh PTN seIndonesia. Efisiensi ini sudah harus dilaksanakan secara resmi untuk dana operasional mulai bulan Juni mendatang. (*)

Kalender Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Tahun Akademik 2013/2014

Drs Dwi Wahyu Wibowo dari Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur memberikan penjelasan tentang pentingnya penerapan Eco Office pada lingkungan kerja di acara workshop bertajuk Penerapan Eco Office di ITS.

ITS menandatangani nota kesepahaman dengan direktur utama Beno Kunto Pradekso dari PT Solusi 247, sebagai perusahaan Information and Communication Technology (I C T). Kerjasama ini untuk memberikan pelatihan, pendidikan serta bekerjasama dalam mengembangakan produk dan pemasaran, yang akan berlangsung selama dua tahun hingga tahun 2015.

Pemandangan kontras pada salah satu taman yang ada di Jurusan Statistik, di sisi lain taman statistik yang bersih dan indah dihiasi gazebo, di sisi lainnya sungai yang kurang terawat kebersihannya, banyak terdapat sampah hingga terlihat dangkal.

Suasana menyenangkan memberikan nilai positif bagi mahasiswa ITS yang belajar sekaligus menikmati ketenangan dan keindahan taman di Jurusan Statistik ITS.