6 minute read

Rekomendasi Lagu yang Siap Nemenin Waktumu

Tahun ini tepatnya pada bulan Maret lalu, Politeknik Negeri Media Kreatif meraih akreditasi kampus baik sekali yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akibat dari naiknya akreditasi ini Polimedia mendapatkan pengakuan dan kepercayaan yang merupakan salah satu pencapaian penting agar para lulusan PoliMedia bisa terserap dengan baik serta diakui oleh masyarakat luas. Kabar baik mengenai naiknnya akreditasi PoliMedia ini disambut baik oleh seluruh sivitas akademik dengan berharap agar langkah awal ini bisa membawa PoliMedia kearah perubahan yang lebih baik dengan cara men-support mahasiswa dari segi fasilitas, sarana, dan prasarana. Selang beberapa bulan kemudian, mahasiswa PoliMedia dibuat ramai akan informasi berubahnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk para calon mahasiswa baru. Berubahnya UKT dari tahun ke tahun pun terlihat cukup terdapat perbedaan yang signifikan. Contohnya saja pada tahun 2019 program studi D3 yaitu Rp. 4.500.000 dan pada tahun 2020 semua program studi D3 yaitu Rp. 6.000.000. Ada apa sebenarnya? Apakah ada korelasinya antara naiknya akreditasi yang berdampak pada kenaikan UKT?

“Kalo kenaikan ini sih emang udah peraturan dari Kemendikbud,” jawab Ibu Reni selaku staff BAKPK saat ditemui pada Selasa (8/6/2021). Lebih lanjut Ibu Reni menjelaskan bahwa bersamaan dengan naiknya akreditasi dan UKT ini mungkin untuk memperbaiki, menambah fasilitas, sarana maupun prasarana yang ada di PoliMedia sehingga saat pihak BAN-PT meninjau kembali akan terus terlihat peningkatan mutu dan kualitasnya. Dampak dari berubahnya UKT ini membuat banyak para mahasiswa baru untuk mengajukan pengurangan. Hingga kini tercatat ada 32 mahasiswa yang mengajukan pengurangan UKT, namun untuk persetujuan di setujui atau tidaknya pihak Polimedia masih akan menyeleksi kembali. Sejumlah mahasiswa pun menanggapi isu terkait naiknya UKT, beberapa dari mereka beranggapan bahwa waktu berubahnya UKTnya tidak tepat karena pada masa pandemi ini ekonomi cenderung sulit dan juga para mahasiswa tidak bisa menikmati atau mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana kampus. BEM Kemahasiswaan PoliMedia juga merespon terkait kenaikan UKT untuk para calon mahasiswa baru. “Kalo akreditasi naik udah tau dari pihak kampus, dosen maupun staff kampus. Tahun ini bakal ada kenaikan akreditasi namun untuk diselingi UKT naik juga gak ada informasinya soalnya kita tau juga dari CaMaBa (Calon Mahasiswa Baru).” Selain memberikan tanggapan, BEM Kemahasiswaan juga menjelaskan beberapa keringanan yang ada, yaitu berupa pencicilan, pemunduran tanggal, informasi beasiswa dari luar kampus hingga pengurangan UKT. Namun untuk mendapatkan informasi tersebut, Sarah Nurul selaku Kepala Divisi Kemahasiswaan BEM PoliMedia mengharapkan agar para mahasiswa lebih komunikatif menanyakan kepada Himpunan Mahasiswa yang nantinya pertanyaan tersebut bisa diteruskan kepada BEM dan akan diteruskan kembali kepada pihak kampus sehingga menemukan solusi atas pertanyaanya.

Advertisement

“Yang paling berat itu pengkomunikasian antara mahasiswa dengan pihak kampus karena kita ini (BEM) sebagai jembatan lah antara kampus dan mahasiswa. Keringanan banyak bentuknya, bisa berupa cicilan atau pengurangan. Disitu BEM kesulitan karena gak ada komunikasi dari mahasiswa. Tidak ada bukti konkrit yang dapat diadukan kepada pihak kampus. Kesulitannya ialah

mahasiswa yang kurang aktif menanyakannya,” jelas Sarah Nurul, Kadiv BEM Kemahasiswaan Polimedia via daring.

Keaktifan mahasiswa untuk menanyakan perihal UKT tersebut sangat membantu Pihak BEM PoliMedia untuk mengadukan permasalahan mahasiswa yang nantinya akan diteruskan kepada pihak kampus sehingga hasil akhirnya bisa mendapat titik temu. Terbukti pada semester lalu, BEM mengumpukan sejumlah data mahasiswa yang kesulitan di masa pandemi lalu menyerahkan data tersebut kepada pihak BAKPK dan nantinya pihak BAKPK memberikannya ke direktur sehingga dari situ adanya program pencicilan UKT. Walaupun kenaikan UKT bersamaan dengan naiknya akreditasi ini banyak menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak, namun mahasiswa dan BEM Polimedia berharap agar kenaikan UKT ini bisa berpengaruh untuk memperbaiki fasilitas, sarana maupun prasarana yang ada, sehingga bisa lebih mencetak generasi-generasi kreatif dan para lulusan PoliMedia nantinya bisa lebih mendapatkan pekerjaan di industri khususnya industri kreatif.

Jurnalis : Maria Alexandra Fedho & Dhimas Yoga Kusuma Editor: Early Meidiasa Prameswari

Berita Utama

Tim FKMPI PoliMedia Berhasil Meraih Juara Kedua Dalam Ajang FKMPI Awards

Diumumkan melalui akun Instagram @official_fkmpi pada 12 Maret 2021, tim Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) PoliMedia, berhasil meraih gelar sebagai Tim Terbaik FKMPI tingkat nasional di urutan kedua dalam ajang FKMPI Awards 2021. Tim FKMPI PoliMedia berhasil mempertahankan peringkatnya, di tahun sebelumnya dalam ajang yang sama. Tim FKMPI PoliMedia juga meraih peringkat kedua untuk kategori tim FKMPI terbaik. FKMPI yaitu forum komunikasi yang berisi mahasiswa politeknik seIndonesia. FKMPI memiliki beberapa tingkatan, seperti kampus, daerah, wilayah, dan nasional. FKMPI PoliMedia masuk ke dalam daerah Jakarta-Banten. Dari segi struktural, tim FKMPI PoliMedia terbilang sudah rapi dibanding dengan tim FKMPI kampus lain. Untuk saat ini, tim FKMPI PoliMedia hanya meliputi PoliMedia Jakarta saja, PSDKU Medan dan PSDKU Makassar belum termasuk. Anggota aktif FKMPI tingkat kampus biasanya bisa menjadi anggota FKMPI tingkat daerah atau nasional. FKMPI Poli-Media dapat membuat acara khusus untuk anggota internal kampus PoliMedia saja, tetapi FKMPI PoliMedia dapat mengundang FKMPI daerah dan nasional dengan berkoor-dinasi terlebih dahulu oleh FKMPI daerah. Apabila FKMPI daerah mengadakan acara tertentu, FKMPI daerah dapat meminta bantuan kepada FKMPI kampus untuk mengirimkan utusan anggota aktifnya menjadi panitia acara besar yang diadakan oleh FKMPI daerah. Menurut Abdullah Thariq selaku Koordinator Kampus FKMPI PoliMedia, FKMPI Awards merupakan ajang untuk memberikan apresiasi terhadap tim FKMPI kampus dan daerah. Penilaian FKMPI Awards dilakukan oleh bidang kepemudaan FKMPI tingkat nasional, mencakup penilaian terhadap tim FKMPI tingkat kampus, juga tim FKMPI tingkat daerah. Ajang ini diselenggarakan setelah acara Sarnas (Sarah Sehan Nasional). Ajang FKMPI Awards diikuti oleh seluruh tim FKMPI kampus dan daerah yang sudah terdaftar di tingkat nasional. Indikator keberhasilan untuk meraih gelar tim FKMPI terbaik meliputi kegiatan yang telah dilakukan oleh tim FKMPI beserta tanda bukti kegiatan berupa dokumentasi. Salah satu kegiatannya adalah webinar dalam rangka memperingati Hari Sampah. Indikator selanjutnya adalah melaporkan kegiatan rutin tim FKMPI untuk mengembangkan internalnya, seperti rapat bulanan, sosialisasi kepengurusan, dan sidang AD/ART. Indikator keberhasilan terakhir adalah penilaian terhadap struktural tim FKMPI PoliMedia,

Kunci utama dari kekompakan tim FKMPI PoliMedia itu sendiri pastinya koordinasi, sih. Jadi, apapun itu dikomunikasiin satu sama lain antar anggota FKMPI,”

Abdullah Thariq

dengan mengirimkan bukti berupa database struktural. Bobot penilaian terbesar untuk mendapatkan gelar sebagai tim FKMPI terbaik adalah penilaian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tim FKMPI. “Kesannya, pastinya bangga sama tim FKMPI PoliMedia, karena bisa diajak kerja sama untuk mendapatkan yang terbaik dan akhirnya jadi terbaik. Bener-bener proud banget sama tim FKMPI PoliMedia. Pesannya, Meskipun tim FKMPI PoliMedia mendapatkan award dua terbaik senasional, semoga tetap semangat tambah semangat untuk selalu mendapatkan yang terbaik. Kedepannya, untuk mendapatkan tujuan yang pertama, jangan jadikan FKMPI Awards sebagai tujuannya, tapi untuk mengembangkan dan memajukan FKMPI PoliMedia. Anggap saja FKMPI Awards sebagai hadiah atau bonus. Harapannya, semoga FKMPI PoliMedia bisa kompak terus, komunikasinya jangan sampai lepas satu sama lain, terutama antar angkatan. Kalau dirasa tingkat kampus sudah kompak, coba berbaur dengan FKMPI tingkat daerah agar jangkauannya lebih luas. Keep spirit untuk tim FKMPI PoliMedia, jangan pernah menyerah kita terus kembangkan dan majukan tim FKMPI ini.” ucap Thariq.

Jurnalis : Muhammad Yazid & Nurlaeli Aida Editor: Early Meidiasa Prameswari

Dunia Kampus

Bangunan Dipenuhi Semak Belukar, Bagaimana Kelanjutan Pembangunan Pusgiwa?

Sejak dimulainya pembangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) pada November 2020 hingga saat ini, pembangunan tersebut didanai oleh negara, anggaran tersebut di berikan oleh negara kepada pihak kampus secara bertahap. Akan tetapi, pembangunan tersebut mangkrak hingga sampai dipenuhi semak belukar di daerah pembangunan. Alasan pembangunan Pusgiwa mangkrak dikarenakan keterbatasan pembiayaan yang dianggarkan oleh negara. Selain itu, dana yang di anggarkan tidak serta merta hanya untuk pembangunan Pusgiwa saja, melainkan untuk kegiatan lainnya. Direktur PoliMedia memprioritaskan pembangunan Pusgiwa tersebut rampung untuk satu lantai dasar terlebih dahulu. Karena keterbatasan anggaran yang diberikan oleh negara, pihak kampus pun akan melanjutkan pembangunan tersebut dengan menyesuaikan anggarannya pada tahun ini agar pembangunan dapat dilanjutkan. Staff Kasubbag PoliMedia menuturkan, pembangunan Pusgiwa dapat rampung tahun ini, jika, memang dari pihak negara memberikan anggaran, baru pihak kampus akan melanjutkan pembangunan tersebut untuk minimal satu lantai dasar terlebih dahulu agar bisa difungsikan. Walaupun target dalam pembangunan Pusgiwa hanya satu lantai dasar dan akan rampung tahun ini, jikalau pihak negara meanggarkannya, pihak Staf Kasubbag PoliMedia, mengatakan, beberapa fasilitas di kampus harus dibenahi, maka dari itu mahasiswa Polimedia dianjurkan untuk mengusulkan ke pihak Wadir 3 yang nantinya akan di proses ke bagian umum agar membangun dan memberikan fasilitasfasilitas di kampus yang disesuaikan dengan anggaran untuk menunjang kegiatan mahasiswa.

This article is from: