○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
DAFTAR ISI TERTAWAN SIARAN JIRAN
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN >> KENALI ARAL SI GINJAL
LIPUTAN UTAMA
TERTAWAN SIARAN JIRAN Masyarakat di kawasan pesisir Riau sudah lama tertawan oleh siaran radio dan TV negara jiran. Begitu mudah diakses, ada yang khawatir ini rawan menimbulkan ekses.
SENI BUDAYA >>
FOTO: JPNN
○
Kala Sumatera: Panggung Teater Perempuan III MENCARI SUTRADARA BERANI Film: Edge of Tomorrow PERTEMPURAN BRUTAL Komunitas Holly Rock Generation KREATIF & POSITIF
UNTUK menghilangkan lemak perut dan membatasi konsumsi makanan olahan --terutama yang mengandung fosfor seperti makanan pesan antar atau cepat saji-- tidak sekedar mengurangi beban timbangan. Sebuah studi baru menunjukkan, pengurangan asupan fosfor dapat mengurangi risiko sakit ginjal. Ayo, kenali aral si ginjal agar ia makin sehat.
NASIONAL >> Tahap Krusial Konvensi Demokrat MALU, JIKA TAK LAKU Januari, agaknya menjadi batas akhir bagi 11 peserta Konvensi Demokrat yang akan bertarung menjadi calon presiden (capres). Apakah sosialisasi yang mereka lakukan berjalan lancar?
Pemimpin Redaksi: Purnimasari Wakil Pemimpin Redaksi: Furqon LW Redaksi: Amzar, Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi, Syamsul Bahri Samin, Menrizal Nurdin, Andi Noviriyanti, Kunni Masrohanti Layout: Wan Sarudin Online: Ilva Yulianto Kontak Iklan: Bagian Iklan Riau Pos, Telp (62-761) 64638 Presiden Komisaris: Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur General Manager: Zulmanysah Sekedang Wakil General Manager: Asnida Syukur Group Head Editor: Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi: Gedung Riau Pos, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN PUNGGUR KALAM ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○
○
○
○
○
S FOTO: MOMS.POPSUGAR.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Di Radio... ELAMA zaman berzaman, sejumlah daerah pesisir di Riau lebih akrab dengan siaran dari negeri jiran. Hal yang sama sebenarnya juga berlaku di perbatasan Indonesia dan Malaysia di tanah Borneo. Kesamaan kultur —dalam hal ini Melayu— makin menguatkan pilihan itu, di samping siaran negeri jiran memang lebih bagus isinya dan lebih mudah dijangkau. Jangankan daerah pesisir Riau, penduduk di daratan Riau pun mengalami hal yang kurang lebih sama. Terlebih pada era ’80-an hingga ’90-an. Pada masa itu, sebagian masyarakat —terutama puak Melayu— lebih senang menonton siaran TV3 dan TV1 Malaysia dibanding siaran Indonesia yang saat itu hanya didominasi TVRI. Melihat film-film P Ramlee tentu terasa lebih menyenangkan karena kedekatan kultural dibanding menonton TVRI yang ketika itu hanya menjadi corong budaya salah satu suku di Indonesia. Barulah ketika TV swasta mulai bermunculan, ketergantungan pada siaran TV negeri jiran mulai
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWANKALAM SIARAN JIRAN PUNGGUR ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○○
○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○
Apalagi, karena faktor geografis, siaran dalam negeri justru lebih susah dijangkau dan isinya pun kurang menarik.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
berkurang. Tetapi, bagi para pemilik parabola di era ’90an, (terlebih pada penduduk Riau daratan) siaran TV negeri jiran masih tetap memikat. Tak seperti daerah Riau daratan, di wilayah pesisir Riau, kondisi maraknya siaran TV dan radio negeri jiran, masih bertahan hingga kini. Kelebihan media massa seperti radio dan TV yang punya karakteristik tersendiri juga menjadi kekuatannya. Karakteristik radio yang lebih kuat pada sisi audio membuat orang bisa mendengarkannya di mana saja dan bisa sambil melakukan aktivitas lain. TV dengan karakteristik audio visual tentu saja punya pengaruh lebih besar karena bisa dilihat dan didengar. Tak bisa dimungkiri, media massa dicari oleh audiennya karena mereka menyajikan hal yang disukai oleh pendengar ataupun pemirsanya. Apalagi, karena faktor geografis, siaran dalam negeri justru lebih susah dijangkau dan isinya pun kurang menarik. Semoga, kebiasaan mendengarkan siaran negeri jiran, tak membuat anak negeri jadi lupa ‘kekayaan’ tanah sendiri. Seperti syair lagu Gombloh yang sudah diplesetkan: ‘’Ku gadaikan nasionalismeku’’. Di radio, aku dengar... (purnimasari)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN PUNGGUR KALAM ○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○ ○○○ ○○○ ○○○ ○ ○○ ○ ○○ ○ ○○ ○ ○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
LIPUTAN UTAMA
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○ ○○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN REPORTER: ABU KASIM & GEMA SETARA (PEKANBARU)
MASYARAKAT DI KAWASAN PESISIR RIAU SUDAH LAMA TERTAWAN OLEH SIARAN RADIO DAN TV NEGARA JIRAN. BEGITU MUDAH DIAKSES, ADA YANG KHAWATIR INI RAWAN MENIMBULKAN EKSES.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
D
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
APAT dipahami jika ada yang khawatir. Betapa tidak, nyaris setiap saat beragam siaran radio dan televisi dari Malaysia dan Singapura dengan leluasa hadir ke ruang keluarga warga di sini, dengan kualitas gambar dan suara yang bening, bahkan termasuk kontennya. Tentulah tak hanya hiburannya yang berkesan kuat di benak pendengar dan pemirsa, yang banyak di antaranya malah sudah hafal senarai acara yang bakal dihadirkan. Segala informasi lain dari negeri jiran tersebut yang saban hari dikonsumsi, tentu juga membekas di ingatan. Jadi, jangan heran jika mereka sudah akrab dengan wajah negeri tetangga, berikut para petingginya. Coba simak apa kata Araf, yang bertahun-tahun lamanya akrab dengan siaran televisi dan radio Malaysia, juga Singapura. Di kediamannya di salah satu desa di Kabupaten Bengkalis, ia justru tidak leluasa mendengar dan melihat siaran televisi atau radio dari negeri sendiri. Tak heran jika ia faham dan hapal betul siapa Perdana Menteri Malaysia, siapa pemimpin Singapura, sosok Raja Malaysia, termasuk lagu kebangsaan negeri sempadan itu. Sejak kecil hingga berkeluarga, berbagai siaran dari kedua negara itu sudah menjadi teman dan lamannya bermain. Terlebih ketika hari raya menjelang. Ia tidak mungkin melarang anak dan isterinya mendengar dan melihat siaran yang mudah dijangkau itu. Hanya saja ia selalu memberikan
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Bagi yang punya kelapangan rezeki, membeli parabola adalah salah satu jalan untuk bisa menikmati berbagai siaran luar negeri dengan kualitas lebih baik. GEMA SETARA/RIAU POS
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
pemahaman dan pengertian kepada anak-anaknya. ‘’Bagi kami, melihat dan mendengar siaran dari negeri tetangga itu bukan hal baru. Bahkan terkadang kami hafal kapan siaran itu ditayangkan. Sebenarnya kalau dikatakan mengganggu dan bisa merusak rasa nasionalisme, taklah begitu sangat,’’ ujarnya. Menurutnya, tinggal bagaimana masyarakat menyaring dan memilah serta memisahkan apa yang bagus untuk dilihat dan didengar. Diakuinya, sebagian siaran dari negeri tetangga itu kadang lebih bermutu dan bagus. ‘’Satu hal lagi, bagi kami masyarakat yang tinggal di daerah pesisir ini, tidak perlu mengeluarkan biaya
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Tak heran jika ia faham dan hapal betul siapa Perdana Menteri Malaysia, siapa pemimpin Singapura, sosok Raja Malaysia, termasuk lagu kebangsaan negeri sempadan itu.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
besar untuk mendapatkan siaran-siaran negeri jiran. Cukup kami mencacakkan antena TV, maka banyak tayangan, khususnya dari Malaysia sudah bisa kami tonton dan lihat. Sementara untuk melihat siaransiaran TV nasional, sangat sulit karena kami harus mengeluarkan biaya besar,’’ ujarnya. Soalnya, tambah Araf, masyarakat harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli peralatan antena parabola. Padahal, untuk menonton siaran luar, cukup membeli antena UHF yang harganya masih bisa terjangkau. ‘’Bagi yang memiliki uang banyak mungkin tidak ada persoalan membeli antena parabola. Namun bagi kami lebih baik uang untuk antena parabola itu dibelikan kepada hal-hal yang lebih bermanfaat,’’ ujarnya. Warga lainnya Arif, pemukim di Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti menuturkan hal senada. Dalam penilaiannya, konten siaran yang ditayangkan televisi dan radio dari negeri tetangga itu lebih bermutu dan memberikan banyak pengajaran tentang berbagai hal. Tayangan yang ditampilkan sangat sopan dan mengedepankan etika bermasyarakat. Bayangkan bedanya dengan tampilan siaran-siaran televisi nasional di Indonesia. ‘’Kadang aku naik muak dan bosan mendengar dan melihat siaran-siaran televisi nasional kita. Saban hari beritanya orang beramuk, orang berkelahi dan sebagainya. Siaran seperti ini kan sangat tidak baik bagi anak-anak kami,’’ ujarnya.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Rumah yang memiliki parabola adalah pemandangan yang jamak di wilayah pesisir Riau. PARABOLA PICASAWEB.GOOGLE.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Arif mengatakan, sejak kecil lagi ia sudah menyaksikan dan mendengar siaran-siaran dari negeri tetangga itu. Orangtuanya pun tidak bisa berbuat banyak, karena itulah satu-satunya hiburan bagi mereka. Ketika disebutkan bahwa seringnya melihat dan menonton siaran dari negeri tetangga itu bisa melunturkan semangat nasionalisme dan rasa cinta terhadap Tanah Air, baik Araf dan Arif mengatakan tidak sama sekali. Semuanya tergantung pada diri masing-masing. Karenanya orangtua harus pandaipandai memberikan pemahaman kepada anakanaknya. ‘’Tidaklah. Lihatlah, ketika ada pertandingan sepakbola atau kejuaraan bulutangkis antara Indonesia dan Malaysia, kami pasti akan membela Indonesia. Hanya saja kebetulan yang bisa ditonton dalam pertandingan itu hanya siaran dari negeri tetangga itu, mau tidak mau kami harus melihatnya. Kalau dikatakan bisa meruntuhkan semangat nasiolisme dan cinta terhadap Tanah Air, sangat jauh dari perkiraan orang-orang,’’ ujarnya. Hanya saja, tambahnya lagi, jika ini dibiarkan terus menerus dan tidak ada peran serta pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kami merasa prihatin dengan kondisi penyiaran di wilayah perbatasan, sebab di sini tidak banyak lembaga penyiaran lokal yang berdiri.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
masyarakat, apa yang dicemaskan itu bisa saja terjadi. Dirinya sendiri, tambah Arif, memang tidak melarang anak-anaknya melihat dan mendengar siaran dari negeri tetangga. Akan tetapi, ia selalu mendampingi dan mengingatkan tentang hebat dan bagusnya Indonesia dari kedua negeri serumpun itu. Ia tidak menafikan, kesamaan kultur budaya juga menjadi salah satu yang membuat mereka tertarik dan lebih sering mendengar serta melihat siaransiaran dari Malaysia. Terlebih saat Hari Raya Idul Fitri menjelang, radio dan televisi Malaysia menayang dan menyiarkan beragam hiburan yang sangat disenangi, sehingga suasana hari raya di kampung begitu terasa. Sebaliknya, di radio dan televisi nasional lebih banyak menayangkan hiburan yang sifatnya Nusantara yang kadang-kadang sangat susah dimengerti oleh pemahaman masyarakat. ‘’Itu tadi, karena kesamaan budaya dan kultur masyarakat Melayu pesisir dan di Malaysia, sehingga banyak masyarakat di sini lebih senang mendengar dan menonton hiburan dari negeri seberang,’’ paparnya. Menurutnya, dalam hal ini pemerintah harus mengambil peran yang lebih besar, terlebih di daerah-daerah perbatasan dengan mendirikan radio atau televisi yang kultur dan budayanya sama dengan masyarakat tempatan. Jika ini dilakukan, baik Araf maupun Arif meyakini masyarakat di daerah
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
perbatasan tak akan mengesampingkan siaran dari radio atau televisi lokal tersebut.
ZAINUL IKHWAN
Rata-rata radio Malaysia jauh lebih berkualitas dari sisi penerimaan siaran.
KPID CEMAS Berbeda dengan masyarakat yang tidak merasa tergerus rasa nasionalismenya dengan sering mendengar dan menyaksikan tayangan siaran negeri jiran, hal sebaliknya justru dicemaskan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau. ‘’Kami merasa prihatin dengan kondisi penyiaran di wilayah perbatasan, sebab di sini tidak banyak lembaga penyiaran lokal yang berdiri. Makanya kami terus mendorong agar masyarakat dan pemerintah setempat untuk memperhatikan kondisi penyiaran, sekaligus ikut membangun lembaga penyiaran yang baru. Karena sebuah informasi itu sangat penting nilainya bagi masyarakat,” ujar Ketua KPID Riau, Zainul Ikhwan. Ia menegaskan, menyaksikan televisi dan mendengarkan radio domestik di wilayah perbatasan, seperti Kepulauan Meranti merupakan barang langka dan mahal harganya. Kapasitas energi listrik yang terbatas menyebabkan lembaga penyiaran di daerah perbatasan hanya mampu bersiaran selama 4-6 jam. Kelemahan lainnya adalah soal mutu. ‘’Rata-rata radio Malaysia jauh lebih berkualitas dari sisi penerimaan siaran. Sebab kekuatan power radio mereka jauh lebih besar,” ujar Zainul yang pernah
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Jangkauan Radio Malaya, salah satu siaran radio yang bisa diterima di wilayah pesisir Riau. INTERNET
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
berkunjung ke lima kabupateh/kota yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura. Menurutnya, untuk Kepulauan Meranti, jumlah radio sebanyak tiga lembaga penyiaran dan sisanya puluhan lembaga penyiaran radio dari Malaysia serta dua TV kabel di Selatpanjang. Minimnya jumlah lembaga penyiaran tersebut, boleh jadi karena pemerintah Malaysia lebih mudah dalam kebijakan menerbitkan izin bersiaran radio dibanding Indonesia yang rumit dan perlu waktu lama. “Wilayah perbatasan sangat identik dengan kawasan terisolir, dimana tingkat ekonomi masyarakatnya berada di bawah garis kemiskinan dan aktivitas perekonomian bergantung kepada negara tetangga, Malaysia,” ujarnya. ANCAM NASIONALISME Terdapat lima kabupaten dan kota di Riau yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura, yaitu Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kondisi ini sudah sangat lama berlangsung, dan jika tidak dipikirkan dan dicarikan solusinya, tidak menutup kemungkinan terjadi pengikisan rasa nasionalisme di tengah masyarakat.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir. Secara budaya, kabupaten dan kota yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia khususnya tidak memiliki pengaruh budaya yang negatif karena kesamaan budaya, yaitu budaya Melayu. Namun yang menjadi persoalan adalah masalah membangun nasionalisme, karena masyarakat daerah perbatasan ini lebih banyak diterpa oleh informasi dari lembaga penyiaran baik televisi maupun penyiaran radio. ‘’Kondisi ini sudah sangat lama berlangsung, dan jika tidak dipikirkan dan dicarikan solusinya, tidak menutup kemungkinan terjadi pengikisan rasa nasionalisme di tengah masyarakat. Memang untuk saat ini masih belum terasa, namun pada jangka panjang akan berpengaruh terhadap generasi muda kita,’’ ujar Zainul. Menurutnya, secara umum masalah lembaga penyiaran di daerah perbatasan seperti Kota Dumai, yang merupakan daerah yang berada di pantai timur pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional, Selat Melaka, adalah banyaknya siaran-siaran dari negeri tetangga yang masuk dan ditonton serta didengar oleh masyarakat setempat. Melalui Kota Dumai, aktivitas ekspor-impor produk makanan, tekstil, CPO dan minyak berlangsung. Untuk menuju Dumai dapat melalui transportasi darat, laut dan udara. Khusus untuk
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
“On air” di studi RRI Pekanbaru. Siaran radio lokal perlu kian ditingkatkan untuk menarik pendengar dari warga tempatan. RRIJASARAHARJA.CO.ID
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
pelayaran internasional, Kota Dumai melayani rute pelayaran setiap hari untuk kapal penumpang ke Malaysia dengan masa tempuh lebih kurang dari dua jam. ‘’Meski merupakan kota yang berkembang pesat, namun kondisi penyiaran di daerah ini masih banyak didominasi oleh penyiaran asing. Khususnya untuk televisi dan radio,’’ tuturnya. Sedangkan data lembaga penyiaran asing di Kabupaten Bengkalis kondisinya tidak jauh berbeda dengan Dumai. Berbatasan langsung dengan Kota Dumai dan Malaysia, jalur pelayaran ke Malaysia tidak terjadi setiap hari. Namun karena berhampiran dengan Malaysia, interaksi penduduk, khususnya mereka yang tinggal di Pulau Bengkalis bisa terjadi setiap hari melalui kapal nelayan kedua daerah. ‘’Kondisinya sama seperti Dumai, penyiaran di kabupaten ini juga masih banyak mengakses lembaga penyiaran dari Malaysia. Setiap hari masyarakat selalu disuguhkan dengan penyiaran TV ataupun radio dari Malaysia,’’ ujarnya. Untuk daerah perbatasan lainnya, seperti Rokan Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Indragiri
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Hilir, Zainul belum bisa memaparkan hasil pemantauan siaran asing yang masuk ke wilayah tersebut. Namun secara umum kondisinya tentu sama dengan Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, dimana siaran radio dan televisi dari Malaysia lebih mudah dijangkau. UKUR FREKUENSI Untuk mengatasi persoalan siaran di perbatasan, KPID Riau bersama Kementerian Kominfo RI dan Kementerian Kominfo Malaysia pada tahun 2012 lalu telah melakukan pengukuran bersama penggunaan frekuensi di daerah perbatasan di Riau untuk memastikan terjadinya gangguan frekuensi ( interference) di daerah perbatasan. ‘’Kami turun bersama untuk mengukur frekuensi siaran di perbatasan. Daerah yang diukur adalah Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai. Sementara untuk daerah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir belum pernah dilakukan pengukuran. Kami
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
berharap dua kabupaten ini ke depannya bisa dilakukan pengukuran frekuensi bersama. Tentu hasil pengukuran ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia, tidak sekedar mengukur,’’ tambah Wakil Ketua KPID Riau Bidang Perizinan, Cecep Suryadi. Menurutnya, hasil pengukuran itu sudah disampaikan dalam diskusi konsinyaring yang berjudul ‘’Advokasi dan Adjudikasi Penyiaran di Daerah Perbatasan” yang digelar di Batam, Kepulauan Riau dan hasilnya, terbentuklah kaukus KPID Wilayah Perbatasan. Juga menyepakati penyederhanaan persyaratan perizinan bagi lembaga penyiaran di daerah perbatasan, antara lain, memperluas daya pancar LP radio komunitas dari 50 Watt menjadi 100 Watt. Mengurangi jumlah dukungan anggota komunitas untuk pendirian LP radio komunitas minimal 25 orang untuk daerah yang berpenduduk jarang. ‘’Kami meminta agar persyaratannya disederhanakan, seperti untuk badan hukum pendirian LP penyiaran dapat disahkan oleh instansi kecamatan setempat,’’ ujarnya. Selain itu, problematika penyiaran MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kami meminta agar persyaratannya disederhanakan, seperti untuk badan hukum pendirian LP penyiaran dapat disahkan oleh instansi kecamatan setempat.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
perbatasan sudah disampaikan juga ke pemerintah dan legislatif. Komisi I DPR-RI sangat merespon baik presentasi tersebut dan akan meminta pihak terkait untuk menindaklanjuti dan mencarikan solusinya. Bahkan, lanjutnya, problematika penyiaran daerah perbatasan di Riau sudah mendapatkan respon langsung dari sekretariat wakil presiden dan memerintahkan Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI) untuk membangun stasiun RRI di daerah perbatasan Riau. KPID Riau bersama RRI Pekanbaru sudah menggagas dan mendorong berdirinya LPP RRI di Kabupaten Bengkalis dan sekarang sudah berjalan. ‘’Alhamdulillah usulan kami sudah diakomodir dan untuk menindaklanjuti hasil rancangan kami, maka kami lanjutkan dengan pembentukan Komunitas Cerdas Media (KCM) di 12 kabupaten dan kota seRiau, termasuk lima kabupaten/kota daerah perbatasan pada 2013. KCM merupakan gerakan dari masyarakat secara mandiri, yang berperan sebagai komunitas pemantau isi siaran. Selain akan menjadi ujung tombak dalam literasi media,’’ ujarnya. BENTUK KCSI KPID Riau juga sudah membentuk Kelompok Cinta Siaran Indonesia (KCSI) tahun 2013 di lima kabupaten/kota daerah perbatasan, Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti dan
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ALNOFRIZAL Koordinator bidang perizinan KPID Riau
KCSI ini adalah gerakan kita untuk menjaga nasionalisme. Kita ingin masyarakat wilayah perbatasan itu lebih mencintai siaran Indonesia meskipun di wilayah perbatasan itu siaran Malaysia gampang masuk.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Indragiri Hilir. Di masing-masing kabupaten dan kota terdapat tiga KCSI di tiga kecamatan. Masingmasing beranggotakan 60 orang. ‘’Saat ini ada 900 orang di wilayah perbatasan di Riau yang telah dibekali dengan nilai-nilai nasionalisme, yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat di sana untuk lebih cinta pada siaran dalam negeri,’’ ujar Alnofrizal, koordinator bidang perizinan KPID Riau. Ia mengharapkan, jumlah itu akan bertambah. Setiap komunitas juga mendapatkan bantuan satu unit parabola dan televisi untuk mendapatkan siaran Indonesia. Juga melakukan literasi media bekerjasama dengan kelompok masyarakat di Dumai pada Januari 2013 lalu. “KCSI ini adalah gerakan kita untuk menjaga nasionalisme. Kita ingin masyarakat wilayah perbatasan itu lebih mencintai siaran Indonesia meskipun di wilayah perbatasan itu siaran Malaysia gampang masuk,’’ kata Alnofrizal. Alnofrizal menyebutkan, pihaknya akan melakukan pengawasan langsung terhadap lembaga penyiaran di provinsi Riau termasuk lima kabupaten dan kota wilayah perabatasan, terkait dengan perizinan lembaga penyiaran dan isi siaran. Memberikan apresiasi dan penghargaan khusus lembaga penyiaran peduli perbatasan untuk radio yang bersiaran di wilayah perbatasan dalam ajang KPID Award secara berkala pada tahun 2012 dan
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kehadiran Keluarga Cinta Siaran Indonesia diharapkan mampu mengajak penduduk tempatan untuk lebih menyukai siaran produksi dalam negeri.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
2013. Dijelaskannya, berdasarkan data pengukuran frekuensi, di Bengkalis terpantau 64 siaran radio yang masuk. Siaran Indonesia tak sampai 10, selebihnya siaran dari Malaysia. Siaran televisi begitu juga. Begitu banyak dan gampangnya siaran Malaysia masuk dan itu dinikmati karena memang budaya masyarakat pesisir dengan Malaysia itu sama-sama Melayu. Karenanya, menurut Alnofrizal, KPID merasa bertanggung jawab terhadap persoalan ini dan terbentuklah rancangan gerakan KCSI ini. “Kita berharap, dengan KCSI ini, masyarakat kita bisa menjadi pemirsa televisi dan radio yang cerdas sehingga mampu memilah mana yang layak diterima dan didengarkan sehingga nilai nasionalisme tidak MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
luntur, “ harapnya
Lima kabupaten dan kota di Riau yang berada di wilayah perbatasan (Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir) untuk siaran televisi merupakan daerah blank spot.
GELOMBANG TERHIMPIT Di sisi lain, gencarnya siaran di perbatasan yang diterima masyarakat dari luar, memicu terjadinya interference atau tumpang tindih frekuensi antara siaran daerah perbatasan lima kabupaten dan kota di Riau dengan siaran dari Malaysia, sehingga menganggu kualitas dan kejernihan siaran domestik. ‘’Tidak hanya kita yang dirugikan dari sisi siaran, namun frekuensi radio kita juga mengalami gangguan, sehingga kualitas siaran yang diterima masyarakat juga menjadi terganggu,’’ ujar Cecep Suryadi. Menurutnya, dalam beberapa kasus, frekuensi siaran daerah perbatasan ini diambil alih oleh siaran asing. Misalnya, frekuensi 98.1 MHz untuk daerah Kota Dumai terdapat interference pada frekuensi 98.1 MHz Melaka FM Dumai. Apabila frekuensi 98.1 MHz ini tidak siaran, maka siaran Malaysia pada frekuensi 98.2 MHz (M Sias FM) mengisi frekuensi 98.1 MHz. Juga pada frekuensi 92.2 MHz yang dimiliki Shine FM Dumai, terjadi interference dengan siaran Malaysia. Jika siaran Shine FM tak siaran maka siaran dari luar yaitu frekuensi 97.4 MHz (Traxx FM) mengisi siaran di Dumai dan di daerah Duri, Kabupaten Bengkalis. Frekuensi 97.3 Mhz milik radio Suara Matra Wijaya (Matra FM) juga mengalami interference
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Salah satu kegiatan Keluarga Cinta Siaran Indonesia.
siaran dari Malaysia yaitu pada frekuensi 97.4 MHz (Traxx FM), bahkan audio siaran luar tersebut jauh lebih jernih didengar daripada siaran dari Matra FM. Frekuensi 93.6 MHz milik Matra FM, Duri Kabupaten Bengkalis pun terjadi interference dengan siaran Klasik Nasional FM dari Malaysia. Disebutkan Cecep, lima kabupaten dan kota di Riau yang berada di wilayah perbatasan (Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir) untuk siaran televisi merupakan daerah blank spot. Akibatnya frekuensi yang ada diisi oleh siaran televisi dari Malaysia. Masyarakat di daerah perbatasan baru dapat menjangkau siaran nasional dengan menggunakan perangkat khusus (parabola, TV kabel). Sedangkan siaran televisi Malaysia telah terakses dengan hanya menggunakan antena UHF. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Masyarakat daerah perbatasan sudah tidak asing lagi dengan siaran dari Malaysia yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
‘’Masyarakat daerah perbatasan sudah tidak asing lagi dengan siaran dari Malaysia yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad. Bahkan dalam keseharian masyarakat cenderung menikmati siarana asing ketimbang siaran dalam negeri. Apalagi secara budaya memiliki kesamaan yaitu budaya Melayu. Hal ini dikhawatirkan masyarakat tidak memperoleh informasi yang cukup tentang perkembangan dan pembangunan dalam negeri,’’ ujarnya. Cecep menduga, karena siaran Malaysia dapat diterima baik di lima kabupaten dan kota di perbatasan, secara ekonomi iklan-iklan produk yang disiarkan juga didengar oleh masyarakat di lima kabupaten dan kota perbatasan tersebut. Tidak aneh jika hari ini produk-produk makanan dan minuman dari Malaysia dijual bebas dan menjadi konsumsi utama masyarakat di lima kabupaten dan kota perbatasan tersebut. Beberapa daerah perbatasan seperti di Pulau Rupat, Pulau Ransang dan Pulau Tebing Tinggi, diakuinya sulit untuk dijangkau karena keterbatasan infrastruktur dan alat transportasi. Ini pula yang menjadi kendala dalam menarik minat pemodal untuk berinvestasi di bidang penyiaran di daerah perbatasan. ‘’Melihat dari berbagai masalah penyiaran di daerah perbatasan, hendaknya disikapi secara bijak oleh pemerintah, sehingga masyarakat di sana tidak miskin informasi lokal. Karena itu kami memberikan saran untuk menjadi pertimbangan pengambil MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
kebijakan menyangkut siaran daerah perbatasan ini,’’ harapnya. Ia juga menyarankan, agar pemerintah dapat menyederhanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) perizinan lembaga penyiaran, dengan memberikan kemudahan atau pertimbangan khusus untuk proses perizinan lembaga penyiaran di daerah perbatasan. Pihaknya juga meminta pemerintah pusat dan daerah untuk mendirikan dan mengoperasionalkan LPP/LPPL di daerah perbatasan. Terutama, hasil pengukuran bersama penggunaan frekuensi di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, harus ditindaklanjuti, khususnya yang berkaitan dengan siaran Malaysia yang masuk ke wilayah Riau dan gelombang berhimpit (interference) yang terjadi. (amzar)
Pemancar, menentukan baik tidaknya kualitas siaran yang diterima pemirsa. RADIOBRANDINGMATERIALS.BLOG.SPOT
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
WAJAR JIKA ADA YANG CEMAS NASIONALISME WARGA BAKAL TERUSIK KARENA TERUS AKRAB DENGAN ANEKA SIARAN DARI NEGERI JIRAN. MEMBENDUNGNYA, SIARAN DOMESTIK HARUS DIPERKUAT.
Parabola di halaman rumah warga di Kepau Baru, Meranti. GEMA SETARA/RIAU POS
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Tak Ingin Terusik, Perkuat Domestik
M
EMANG harus ada langkah antisipasi. Sebab, tetaplah ada dampak negatif selain sisi positif dari apa yang disuguhkan siaran radio dan televisi negara serumpun yang begitu gampang dijangkau. ‘’Kita harus risau dengan maraknya siaran-siaran dari negeri tetangga ini. Jumlahnya sangat banyak. Karenanya, upaya antisipasi harus segera dilakukan. Peran pemerintah, khususnya pemerintah daerah dalam hal ini sangat
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
AHMADSYAH HARROFIE Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Riau
Karenanya kami dari pemerintah provinsi berupaya mendorong terbentuknya RRI di masing-masing kawasan yang berbatasan dengan negeri tetangga itu.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
diperlukan. Tanpa dukungan itu sangat mustahil bagi kita untuk memfilternya,’’ ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Riau, Ahmadsyah Harrofie. Disebutkannya, pemerintah pusat sudah berupaya mengantisipasi siaran-siaran dari luar itu, di antaranya dengan membentuk stasiun-stasiun relay baik Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI). Namun, entah kenapa stasiun relay ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, pemerintah pusat sudah berupaya maksimal agar daerah-daerah perbatasan itu ada televisi nasional dan radio dalam negeri yang bisa diakses masyarakat. Jelas, peran pemerintah daerah sangat diperlukan, agar peran stasiun yang ada akan berjalan baik. Menurut Ahmadsyah, jika siaran dari Malaysia dan Singapura itu terus dibiarkan mendominasi, bisa berdampak pada masyarakat. Paling dikhawatirkan adalah akan melunturkan semangat rasa memiliki terhadap negara sendiri. Karenanya, ada baiknya antisipasi terhadap hal itu dilakukan secepat mungkin. Misalnya dengan memperkuat siaran domestik. ‘’Karenanya kami dari pemerintah provinsi berupaya mendorong terbentuknya RRI di masingmasing kawasan yang berbatasan dengan negeri tetangga itu. Hanya saja tentu dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat diperlukan,’’
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kini, film anak-anak produksi negeri jiran seperti Upin Ipin pun sudah ditayangkan pula oleh stasiun televisi Indonesia. RIAU POS
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
tambahnya. Pihaknya juga mendorong dan berharap tujuh stasiun relay TVRI yang ada di kawasan-kawasan perbatasan itu dihidupkan kembali. Diharapkan, dengan adanya siaran-siaran nasional itu mampu menapis beragam informasi dari negeri tetangga, sehingga masyarakat juga mendapatkan informasiinformasi dari negeri sendiri. Kemarin, tambahnya, melalui anggota DPD RI asal Riau pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tifatul Sembiring dan meminta agar daerahdaerah perbatasan di Riau ini menjadi perhatian utama, terutama dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat. Respon dari Menteri Kominfo sangat besar. Karena menurut Menteri, keinginan Riau ini sejalan dengan program yang dirancang kementerian. Memang, sebelumnya, Menteri Kominfo telah meminta stafnya mendapatkan data tentang perbatasan di Riau. ‘’Mudah-mudahan Kementerian Kominfo segera bertindak cepat, sehingga masyarakat Riau yang tinggal di perbatasan bisa MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
menikmati siaran-siaran dari dalam negeri,’’ tambahnya. Pihaknya juga mendukung penuh upaya KPID Riau yang membentuk Keluarga Cinta Siaran Indonesia (KCSI). Diharapkan KCSI inilah nanti akan menjadi ujung tombak di daerah perbatasan itu dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti pentingnya mendengar siaran-siaran dari dalam negeri. ‘’Sehingga warga di perbatasan itu mencintai siaran dari televisi atau radio lokal,’’ tuturnya. (amzar)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KASKUS.CO.ID
SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN YANG BERDAYA JANGKAU LUAS, RRI MENJADI ANDALAN UNTUK WILAYAH PERBATASAN. AGAR LEBIH OPTIMAL, NEGARA PERLU MEMBERIKAN DUKUNGAN MAKSIMAL.
Diandalkan, RRI Perlu Dukungan ‘’PERAN kita sangat besar dalam mencerdaskan masyarakat, apalagi jika melihat mudahnya warga mengakses siaran luar negeri, khususnya masyarakat yang tinggal di pesisir Riau. Tentu kita harus bisa memberikan informasi dan hiburan yang sangat ditunggu-tungu
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Makanya untuk mendukung program pemerintah sesuai instruksi presiden, maka upaya RRI harus menjangkau daerah perbatasan memang perlu dukungan kuat dari pemerintah.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
masyarakat,’’ ujar Agung Susatyo, Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Pekanbaru. Menurutnya, daerah-daerah perbatasan itu biasanya sangat sulit diakses media massa, baik elektronik maupun media cetak. Dengan hadirnya RRI di daerah perbatasan, tentu siarannya menjadi satu-satunya sumber informasi dan hiburan yang didapat masyarakat. Meski saat ini masih banyak kekurangannya dibanding siaran dari luar negeri, yang sangat mudah diakses. Karena, kata Agung, selain daerahnya sangat dekat dengan negara tetangga, juga perangkat pendukung siaran luar negeri yang mereka miliki ini cukup besar dan sangat memadai. Lain halnya RRI yang sejak dulu sudah menjadi media yang independen dan sebagai media komersial, masih mengharapkan pendanaan dari negara. ‘’Kita masih perlu bantuan dari negara melalui anggaran APBN. Makanya untuk mendukung program pemerintah sesuai instruksi presiden, maka upaya RRI harus menjangkau daerah perbatasan memang perlu dukungan kuat dari pemerintah,’’ ujarnya. Ia menyebutkan, untuk memaksimalkan upaya itu pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan kota di Riau, khususnya yang berada di daerah perbatasan. Bahkan untuk Kabupaten Bengkalis, sudah berdiri stasiun RRI Bengkalis yang saat ini sudah beroperasi dan
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
dinikmati masyarakat. Tentu upaya ini harus terus dilakukan, sampai masyarakat benar-benar mudah menjangkau siaran RRI. ‘’Kami mengharapkan kepada pemerintah, jika siaran dari luar negeri itu memiliki keleluasaan dan kapasitas yang besar dalam penerimaan siaran radio, tentu RRI juga meminta demikian dan komitmen ini sudah disetuju pemerintah dan tinggal menunggu realisasinya. Sehingga daerah-daerah perbatasan ini benar-benar dapat mengakses siaran RRI dengan mudah,’’ harapnya. Menurutnya, di sejumlah kementrian memang Parabola di rumah warga di Desa Mungkal, Siak. GEMA SETARA/RIAU POS
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Siaran televisi negeri jiran, selain disukai karena kedekatan kultural, juga harus diakui memang punya kualitas lebih baik. RIAU POS
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
sempat ada upaya membangun stasiun siaran radio masingmasing, namun mereka mengalami kendala. Karena satu-satunya radio pemerintah yang diberikan hak penuh sebagai pemberi informasi kepada masyarakat adalah RRI, maka upaya yang dilakukan sejumlah kementerian itu menyalahi aturan yang berlaku. Makanya ada upaya menyerahkan perangkat radio mereka ke RRI. Namun itu belum disetujui, karena perangkat yang terlanjur mereka beli, belum tentu sesuai dengan kebutuhan RRI saat ini. ‘’Kami belum bisa menerimanya, karena perangkat elektronik maupun yang lainnya belum tentu dibutuhkan RRI. Makanya kami meminta agar pemerintah ke depan dapat membantu sesuai kebutuhan saja, untuk mengembangkan siaran RRI agar mudah diterima masyarakat,’’ tuturnya. Agung mengakui, memang saat ini banyak kendala yang dihadapi di lapangan, khususnya masalah pendanaan. Karena RRI masih dianggarkan dalam APBN, makanya pemerintah harus benarbenar memperhatikan RRI agar tetap eksis sampai ke perbatasan.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kita amat merasakan kehadiran RRI ini sangat dibutuhkan masyarakat, dan kami terus berusaha semaksimal mungkin untuk terus mengembangkan siaran RRI guna menjangkau semua daerah di perbatasan.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Apalagi RRI satu-satunya siaran radio yang bisa menjangkau daerah-daerah terisolir. Kendati dulu untuk wilayah Riau, RRI memiliki 7 stasiun relay yang ditumpangkan ke TVRI, namun kondisi itu tidak berjalan dengan baik. Sehingga pemanfaatan stasiun radio ini tidak ada yang mengawasi, dan akhirnya tidak berfungsi secara normal. Makanya, ungkap Agung, peran pemerintah daerah juga sangat diharapkan. Sehingga semua informasi tentang daerah di masing-masing kabupaten/kota di Riau, khususnya di daerah perbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura tidak perlu lagi mengakses siaran dari luar negeri. Karena RRI sudah menyediakan beragam program hiburan dan juga informasi. ‘’Kita amat merasakan kehadiran RRI ini sangat dibutuhkan masyarakat, dan kami terus berusaha semaksimal mungkin untuk terus mengembangkan siaran RRI guna menjangkau semua daerah di perbatasan. Karena saat ini sudah ada yang meminta agar stasiun RRI ada di masing-masing kabupaten/ kota di wilayah pesisir Riau, yakni Kepulauan Meranti, Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir,’’ ujarnya. Menurut Agung, kehadiran RRI tentu untuk menjaga keutuhan NKRI. Karena dengan banyaknya siaran luar negeri yang didengar masyarakat, sedikit banyak melunturkan rasa nasionalisme masyarakat terhadap NKRI. Terbukti, dari survei akademik yang dilakukan RRI sebelum mendirikan stasiun RRI
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat atau melarang mereka mendengarkan siaran luar negeri. Karena siaran luar negeri secara kultur sama dengan budaya yang ada di daerah pesisir.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Bengkalis, memang ada masyarakat yang tidak hafal dengan lagu ’’Indonesia Raya’’ dan juga Pancasila. Mereka lebih tahu lagu kebangsaan Malaysia. Tentunya, kata Agung, kondisi ini sangat disayangkan dan dengan hal seperti ini, RRI bisa berperan sangat besar dalam mencerdaskan bangsa ini. Karena melalui siaran RRI yang sangat edukatif dapat memberikan dampak pendidikan bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. ‘’Itu salah satu dampak bagi masyarakat yang setiap hari dijejali oleh siaran luar negeri. Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat atau melarang mereka mendengarkan siaran luar negeri. Karena siaran luar negeri secara kultur sama dengan budaya yang ada di daerah pesisir, termasuk juga dengan waktu kegiatan masyarakat, juga sangat sesuai dengan kondisi masyarakat di pesisir. Makanya, mereka lebih menyenangi siaran luar negeri, karena itu satusatunya siaran radio yang mereka terima,’’ tuturnya. Untuk kebaikan dan menjaga keutuhan NKRI, Agung mengharapkan pemerintah mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan RRI, terutama masalah pendanaan yang dibutuhkan untuk mengawal daerah perbatasan. Karena daerah perbatasan ini tidak hanya rawan dengan informasi yang bisa membuat masyarakat tidak mengenal daerahnya sendiri. Juga dikhawatirkan informasi luar negeri dapat menyesatkan masyarakat.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
‘’Kami perlu dukungan penuh dari pemerintah, karena kami satu-satunya stasiun radio yang mampu hadir di tengah masyarakat, jika dibandingkan dengan radio swasta lain. Karena kami ada untuk masyarakat dan untuk menyatukan NKRI agar tetap utuh. Sebagai bangsa yang besar tentu ini harus sama-sama menjadi perhatian, khususnya pemerintah, sehingga tidak ada lagi daerah-daerah perbatasan yang tidak bisa mengakses informasi melalui RRI,’’ harapnya. (amzar)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Jangan Dipecundang Produk dari Seberang PENGUATAN HARUS TERUS DILAKUKAN, BAIK DAYA JANGKAU MAUPUN MUTU KONTEN SIARAN DOMESTIK. JIKA TERUS ABAI, BISA-BISA KITA TERPECUNDANG OLEH ANEKA PRODUK DARI NEGERI SEBERANG.
K
ALIMAT bernada peringatan ini disarikan dari pernyataan Ketua Komunitas Cinta Media (KCM) Dumai, Yusmaniar. Sebab, berdasarkan apa yang dicatat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau, terdapat puluhan siaran radio dan televisi yang bisa diakses, didengar dan dilihat oleh masyarakat Riau. Padahal, kendati dilihat konten siaran yang dipancarluaskan oleh media negeri seberang itu sebenarnya cukup bagus, tetap saja berpotensi memberikan dampak negatif, terutama semangat nasionalisme masyarakat yang berada di daerah perbatasan. ‘’Memang jika melihat konten siaran baik televisi maupun radio dari negeri seberang itu cukup bagus dibanding yang disiarkan di negeri kita. Namun sedikit banyak dia tetap memberikan efek negatif bagi masyarakat yang mendengarnya. Karena itu masyarakat harus betul-betul selektif dalam mendengar atau melihat siaran-siaran dari luar itu,’’ tutur Yusmaniar. Dampak negatif yang paling terasa, tambahnya, adalah pada penggunaan produk. Iklan-iklan produk
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Siaran televisi negeri jiran, telah dikonsumsi di rumah-rumah di pesisir Riau sejak dahulu. HELMYSYAMZA.WORDPRESS.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
yang disiarkan media dari negeri seberang itu mempengaruhi masyarakat untuk membeli produkproduk mereka dan ini sudah terbukti dengan banyaknya beredar produkproduk Malaysia di berbagai daerah di Riau. Yang paling utama dan harus dirisaukan semua pihak adalah tidak cintanya masyarakat Indonesia terhadap produk dari negeri sendiri, termasuk terhadap siaran-siaran dari media di negeri sendiri. Seharusnya ini tidak mesti terjadi jika siaran-siaran yang ditayangkan atau disiarkan televisi dan radio di negeri ini menjaga kualitas dan lebih bermutu. ‘’Kita tidak bisa memungkiri kualitas siaransiaran dari Malaysia dan Singapura itu lebih bermutu. Untuk menangkisnya, kita harus menawarkan siaran yang bermutu pula. Sekarang, masyarakat sudah pintar. Mereka akan mencari siaran-siaran yang menurutnya bagus, enak didengar dan dilihat,’’ ujarnya. Karena menurut mereka siaran-siaran dari negeri seberang itu lebih bermutu karenanya banyak masyarakat yang mengabaikan dan tidak mau sama sekali melihat dan mendengar siaranMAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
TERTAWAN SIARAN JIRAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
siaran yang ditawarkan radio atau televisi nasional. Padahal, cinta pada produk dalam negeri itu sebenarnya lebih baik dan elok jika dibandingkan dengan mencintai produk asing. Karenanya, melalui komunitas yang dikomandoinya ini, Yusmaniar berharap secara perlahan masyarakat Riau umumnya dan Kota Dumai khususnya diajak beralih mendengar dan melihat siaran-siaran dari Indonesia. Upaya ini akan terus dibangkitkannya bersama hampir 20 orang anggota yang terdiri atas berbagai kalangan. ‘’Dampak dari melihat dan mendengar siaran dari negeri seberang itu tidak bisa dilihat sekarang, tetapi pada jangka waktu 10 atau 20 tahun mendatang, pasti akan sangat terasa. Karenanya untuk mengimbangi itu semua media-media televisi dan radio yang ada di Indonesia hendaknya juga menawarkan program-program bermutu yang disenangi masyarakat,’’ ujarnya. Jika siaran-siaran yang ditawarkan televisi dan radio di Indonesia masih seperti saat ini, dia pesimis masyarakat akan pindah saluran. ‘’Tak ada kata lain, jika berharap masyarakat beralih menyaksikan dan mendengar siaran kita, tawarkan program acara yang bermutu dan berkualitas. Jika tidak, sulit masyarakat akan berpindah. Mereka akan tetap menyaksikan siaran dari Malaysia itu dan yang rugi Indonesia juga,’’ tuturnya. (amzar)
MAJALAH RIAUPOS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014 MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
INTERNET
TAHAP KRUSIAL KONVENSI DEMOKRAT
MALU JIKA TAK LAKU JANUARI, AGAKNY AGAKNYAA MENJADI BA BATTAS AKHIR BAGI 11 PESERT PESERTAA KONVENSI DEMOKRA ARU NG MENJADI CALON PRESIDEN (CAPRES). ARUNG DEMOKRATT YANG AKAN BERT BERTARU AP AKAH SOSIALISASI YANG MEREKA LAKUKAN BERJALAN LANCAR? APAKAH
S
EBELAS nama yang bertarung ikut Konvensi Demokrat, yaitu Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan), Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Dahlan Iskan (Menteri BUMN), Dino Patti Djalal (Duta Besar RI MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Dahlan Iskan ANTARAFOTO.COM
Di lihat dari sepak terjang ke 11 tokoh yang ikut konvensi, dinilai berbagai kalangan pengamat, cukup menjanjikan.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
untuk Amerika Serikat), Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan), Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah), Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat), Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat), Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat), Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara), bukanlah proses yang gampang. Mereka bertarung menyisihkan para tokoh partai politik yang selama ini telah membangun partai ini sejak era reformasi bersama Susilo Bambang Yudhoyono. Di antara mereka juga berasal dari luar Demokrat. Di lihat dari sepak terjang ke 11 tokoh yang ikut konvensi, dinilai berbagai kalangan pengamat, cukup menjanjikan. Dua sosok yang sudah digadanggadang akan merebut posisi puncak pun sudah diprediksi, seperti Dahlan Iskan dan Pramono Edhie Pramono Edhie Wibowo Wibowo. ANTARANEWS.COM
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ENAONE.COM
Nampaknya, kedua tokoh —yang sementara lebih terkenal jika dibanding peserta konvensi lainnya— harus berpikirpikir dua kali, bagaimana dengan waktu yang tinggal beberapa hari ini, mampu meningkatkan popularitasnya di mata masyarakat.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Dua tokoh ini, memiliki dua sisi pemilih yang berbeda. Pramono yang merupakan ipar SBY dinilai berbagai pihak memiliki peluang untuk memenangkan pertarungan, karena memiliki hubungan kekerabatan dengan Cikeas. Namun, Dahlan Iskan juga memiliki basis berbeda dan terbilang unik. Dari sisi popularitas, Menteri BUMN itu cukup dikenal hingga ke kalangan bawah, selain memiliki gaya, Dahlan juga terpromosi hingga ke tingkat dasar, karena memiliki basis media massa yang luas di Tanah Air. Sementara banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya, siapakah di antara keduanya yang akan mendapat tempat sebagai capres Demokrat? Nampaknya, kedua tokoh —yang sementara lebih terkenal jika dibanding peserta konvensi lainnya— harus berpikir-pikir dua kali, bagaimana dengan waktu yang tinggal beberapa hari ini, mampu meningkatkan popularitasnya di mata masyarakat. Bukti ini bisa dilihat dari hasil survei yang dilakukan Reform Institute yang melakukan survei bertajuk ‘’Survei Persepsi Masyarakat tentang Bernegara dan Konvensi Partai Demokrat’’.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Fakta yang terungkap, dari 11 nama bakal capres, Dahlan Iskan menduduki posisi pertama dengan dipilih oleh 21,93 persen responden umum.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Jajak pendapat secara nasional ini dilaksanakan sejak 4-25 November 2013 dengan jumlah sampel sebanyak 1.500. Dengan multi stage random sampling, margin error dalam survei ditetapkan 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Fakta yang terungkap, dari 11 nama bakal capres, Dahlan Iskan menduduki posisi pertama dengan dipilih oleh 21,93 persen responden umum. Perolehan itu bahkan tak lebih dari separuh mereka yang tak memilih. Lebih menarik lagi, Dahlan bukanlah kader Demokrat. Sedang posisi kedua dan ketiga diduduki oleh Marzuki Alie (7,47 persen) dan Irman Gusman (7,13 persen). ‘’Perlu digarisbawahi, persentase antara Marzuki Alie dengan Irman, perbedaannya sangat tipis. Dan berada dalam rentang margin of error. Artinya, keduanya ini sesungguhnya berada pada posisi yang sama, yakni kedua,’’ kata peneliti Reform Institute, Zaim Saidi. Sedang Gita Wirjawan berada di posisi ketujuh dengan perolehan 1,13 persen. Padahal, Menteri Perdagangan itu diketahui gencar melakukan kampanye di media massa. Gita beda satu tingkat dengan keluarga dekat Cikeas, Pramono Edhie Wibowo. Ipar SBY yang sering melakukan kampanye di media massa itu meraih elektabilitas sebesar 1,33 persen. Posisi buncit ditempati Dino Patti Djalal. Ia hanya memperoleh dukungan
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ANTARAJATENG.COM
Apakah data ini mengungkapkan bahwa Konvensi Demokrat memang sulit laku di mata masyarakat pemilih Demokrat sendiri?
sebesar 0,33 persen. Yang lebih miris lagi, data yang cukup mengejutkan diungkap oleh lembaga survei ini, bahwa lebih dari separuhnya tak mau memilih 11 nama bakal capres yang ada. Sebanyak 52,33 persen responden memilih untuk golput jika hanya 11 bakal capres yang diajukan. Bukan hanya itu, dari seluruh responden yang menjadi pemilih Demokrat pada Pemilu 2009, sebanyak 46,04 persen yang tak mau memilih ‘kesebelasan’ partai besutan SBY tersebut. Apakah data ini mengungkapkan bahwa Konvensi Demokrat memang sulit laku di mata masyarakat pemilih Demokrat sendiri? Sejak mendeklarasikan diri pada September lalu, 11 peserta konvensi capres Demokrat tak terlihat maksimal dalam upaya meraih simpati rakyat. Helat konvensi pun seakan layu sebelum berkembang. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SUAIDI MARASABESSY Sekretaris Komite Konvensi Demokrat
Kalau mereka ngotot menang. Buktinya pada turun ke daerah, kalau mereka bersikap pasrah, itu kan bagian dari upaya kami membangun tradisi bahwa kalah menang biasa.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Sekretaris Komite Konvensi Demokrat, Suaidi Marasabessy, pun mengakui jika ada persoalan di internal soal proses konvensi. Pihaknya kesulitan dalam hal menarik media untuk mendukung konvensi. ‘’Karena alat utama kami pasti media. Kalau kami melakukan aktivitas tanpa media kan percuma juga. Tapi kalau media ikut berperan kan pasti memberi dampak yang sangat besar,’’ ujar Suaidi. Menurutnya, komite saat ini sedang mempersiapkan debat kandidat para peserta konvensi. Hal ini akan dilakukan pada Januari 2014. ‘’Konvensi nanti mulai 6 Januari. Pendalaman pada Januari, dialog dengan media,’’ imbuhnya. Meski mengalami kendala di media, Suaidi menegaskan jika 11 peserta konvensi masih terus berupaya mengambil simpati rakyat dengan cara masing-masing. ‘’Kalau mereka ngotot menang. Buktinya pada turun ke daerah, kalau mereka bersikap pasrah, itu kan bagian dari upaya kami membangun tradisi bahwa kalah menang biasa,’’ ungkapnya. Lalu, di mana kesalahan penyelenggaraan Konvensi Demokrat ini, sehingga terkesan sepi-sepi saja? Nampaknya September hingga Desember, sosialisasi dilakukan secara individu calon konvensi, sehingga kesan sepi-sepi saja, masih sangat dimaklumi. Agaknya energi yang maksimal baru dikeluarkan MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Rp50 miliar perkiraan anggaran pengeluaran maksimal, masyarakat menanyakan berapa jumlah uang yang kita anggarkan, itu kurang lebih Rp 50 miliar.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Demokrat pada Januari 2014 ini. Buktinya, Ketua Umum Demokat akan mencucurkan dana Rp50 miliar demi kelancaran penjaringan capres. Salah seorang peserta Konvensi Demokrat, Hayono Isman, mengaku sudah dapat kabar tentang dana konvensi dari Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Komite akan mulai menjalankan tugas sebagai panitia penjaringan capres. ‘’Dana itu sudah ada dan akan diserahkan ke komite, sehingga Januari komite bisa berjalan,’’ ujar Hayono di Gedung DPR, Jakarta. Soal berapa dana yang dicucurkan Demokrat, Hayono mengaku tak tahu pasti. Yang jelas, SBY mengingatkan jika dana yang digunakan terbatas. ‘’Beliau mengatakan tidak punya kemampuan yang sama dengan partai lain yang sudah dua tahun lalu kampanye, tentu kita harus melihat momen, ya Januari 2014 itu momennya,’’ jelasnya. Sementara itu, anggota Komite Konvensi Demokrat, Vera Vebyanthy, membantah pihaknya dapat dana segar senilai Rp 50 miliar. Dana yang digunakan komite hanya sewajarnya. ‘’Rp50 miliar perkiraan anggaran pengeluaran maksimal, masyarakat menanyakan berapa jumlah uang yang kita anggarkan, itu kurang lebih Rp 50 miliar,’’ kata Vera. Menurutnya, nilai Rp50 miliar hanya rencana pagelaran konvensi. Sementara pihaknya akan menggunakan dana seminim mungkin. ‘’Apabila
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Mereka tokoh nasional yang punya pemahaman survei. Tugasnya mengaudit lembaga survei peserta konvensi dari membuat kisi-kisi hingga pengambilan samplingnya.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
tidak mencapai lebih bagus, berarti kan efisiensi. Jadi Rp50 miliar itu dengan asumsi,’’ katanya. Demokrat menunjuk empat anggota Komite Audit Survei untuk mengawasi lembaga survei yang akan mengambil sampling para peserta Konvensi Demokrat. Keempat figur dipilih karena terpercaya dan independen. ‘’Mereka tokoh nasional yang punya pemahaman survei. Tugasnya mengaudit lembaga survei peserta konvensi dari membuat kisi-kisi hingga pengambilan samplingnya,’’ ujar Sekretaris Komite Konvensi, Suaidi Marasabessy. Pengambilan sampling itu dilakukan dua tahap. Tahap pertama, pertengahan Januari dan tahap kedua, akhir April. SALING MENILAI Memberi pandangan untuk mempengaruhi opini publik di kalangan peserta konvensi tak terelakkan, apalagi menjelang acara puncak di Januari ini. Misalnya saja, politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai Pramono Edhie lebih rajin mendatangi rakyat kalangan menengah ke bawah dibanding Anies Baswedan. Menurut Ruhut, Anies lebih terkesan menonjolkan pendekatan terhadap kalangan menengah ke atas. ‘’Kalau aku sering melihat dan mendampingi Pak Pramono lebih ke akar rumput. Beda dengan Anies yang hanya kalangan elite-elite, menengah ke atas,’’ ujarnya. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KLIKPOSITIF.COM
Pak Pramono lebih ke kalangan menengah bawah, banyak dikenal tentara, Babinsa karena sebagai panglima. Sedangkan Pak Anies audiennya hanya kampuskampus jurusan sosial.
Ruhut optimis Pramono Edhie lebih mudah sosialisasi dan menarik simpati rakyat. Pasalnya, Pramono lebih diuntungkan lantaran sebagai ipar Presiden SBY dan rakyat mudah menerimanya. Ia menyarankan agar Anies dan peserta Konvensi Demokrat lainnya, meniru apa yang dilakukan Pramono Edhie. Senada dengan Ruhut, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, berpendapat, Pramono Edhie dan Anies Baswedan memiliki kesamaan, yakni kurang dikenal masyarakat luas. Antara Pramono dan Anies, masing-masing memiliki audien atau segmen target sosialisasi masing-masing. ‘’Pak Pramono lebih ke kalangan menengah bawah, banyak dikenal tentara, Babinsa karena sebagai panglima. Sedangkan Pak Anies audiennya hanya kampus-kampus jurusan sosial. Tidak semua kampus mengenal Pak Anies, mungkin jurusan eksak tidak kenal,’’ ujarnya. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SITI ZUHRO Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Keduanya sama-sama tidak mengakar dan tidak membumi. Kalah tenarnya dengan Ayu Ting Ting yang memiliki talenta menyanyi yang bagus dan suara yang khas.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Zuhro menilai, sosok Pramono Edhie lebih diuntungkan dan mudah dikenal masyarakat bawah dibanding Anies Baswedan. Lantaran Pramono menjabat anggota Dewan Pembina Demokrat dan sekaligus adik ipar ketua umum partai. ‘’Keduanya sama-sama tidak mengakar dan tidak membumi. Kalah tenarnya dengan Ayu Ting Ting yang memiliki talenta menyanyi yang bagus dan suara yang khas. Tapi Pak Pramono ada plusnya, lebih mudah membumi dibanding Pak Anies. Akses Pak Pramono lebih luas jalurnya dibanding Pak Anies,’’ jelas Zuhro. Peserta Konvensi Demokrat, Dino Patti Djalal menyindir peserta konvensi yang mengejar popularitas. Menurut Dino, Demokrat mencari pemimpin yang memiliki gagasan dan ide untuk menjadikan Indonesia lebih baik. ‘’Perlu dipahami, saya ingin masyarakat memilih saya, bukan karena popularitas. Tetapi, lebih kepada gagasan saya, karena esensi demokrasi sesungguhnya adalah pertarungan gagasan,’’ ujarnya. Dino mengatakan, masyarakat Indonesia terutama generasi muda sekarang sudah memiliki pemikiran yang lebih maju. AUDIT SURVEI Untuk mengukur tingkat keterpilihan para peserta, Komite Konvensi Demokrat menggelar survei pertama di akhir Desember. Namun, Komite MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
NASIONAL ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Adapun empat anggota komite ini, yaitu: pakar psikologi politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, Thamrin Amal Tomagola, sosiolog dari Universitas Indonesia. Lalu pengamat kebijakan publik dan pengamat politik Andrinof Chaniago dan Almuktabar, Kepala Bidang Kerjasama Antar Negara di Kementerian Dalam Negeri.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Konvensi enggan membuka tiga lembaga survei yang dipakai. Dengan alasan untuk menjaga independensi dan tak diintervensi para peserta. Demokrat juga membentuk Komite Audit Survei yang berwenang membuat panduan bagi tiga lembaga yang ditunjuk, memastikan penelitian tersebut mematuhi kaidah-kaidah ilmiah dan memeriksa silang ke lapangan terkait pelaksanaan survei. Adapun empat anggota komite ini, yaitu: pakar psikologi politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, Thamrin Amal Tomagola, sosiolog dari Universitas Indonesia. Lalu pengamat kebijakan publik dan pengamat politik Andrinof Chaniago dan Almuktabar, Kepala Bidang Kerjasama Antar Negara di Kementerian Dalam Negeri. Agaknya, masih ada waktu bagi peserta konvensi untuk menaikkan tingkat keterpilihan di mata publik. Meski nanti akhirnya menang, tetap tak mudah melenggang jadi capres Demokrat, karena harus bertarung dengan sederet nama seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Dan faktor penting lainnya adalah hasil Pemilu Legislatif April 2014. (menrizal nurdin/jpnn)
MAJALAH MAJALAH RIAU RIAU POS POS z zEDISI EDISI 050/TAHUN 050/TAHUN IIIIz z22--88JANUARI JANUARI2014 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
INTERNET
MOU BSP-PERTAMINA
KERJA SAMA TERBAIK DENGAN BUMD PT BU MI SIAK PUSAKO (BSP) DAN PT PERT AMINA HULU MELAKUKAN BUMI PERTAMINA PENANDA AHAMAN (MOU) PENGEMBANGAN BISNIS PENANDATTANGANAN NOT NOTAA KESEP KESEPAHAMAN MIGAS KE DEP AN, AKHIR PEKAN LALU DI JOGJAKART A. PENANDA DEPAN, JOGJAKARTA. PENANDATTANGAN MI SIAK PUSAKO MOU TERSEBUT DILAKUKAN OLEH DIREKTU DIREKTURR PT BU BUMI PUSAKO,, BISMANTORO PRABOWO DAN DIREKTU AMINA (PERSERO) YANG DIREKTURR PERT PERTAMINA DIW AKILI DIREKTU AMINA HULU HAMAD HUSEN, DISAKSIKAN DIWAKILI DIREKTURR PERT PERTAMINA HULU,, MU MUHAMAD AMSUAR DAN TOKOH MASY BUP MASYARAKA BUPAATI SIAK, SY SYAMSUAR ARAKATT SIAK AZAL AZALYY DJOHAN. ARAKA MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
M
Kita membuka kesempatan untuk mengelola ladang minyak di daerah lain. Namun, juga ingin mengadakan kegiatan lain di bidang hilir dengan Pertamina.
○
○
○
○
○
○
ENURUT Syamsuar, MoU ini merupakan suatu hal yang sangat strategis bagi BSP dalam pengembangan bisnis ke depan. Apalagi jalinan mitra kerja sama ini bersama Pertamina —BUMN bergerak di sektor migas— yang telah berpengalaman yang tentunya dapat membina dan menjadikan BSP sebagai partner strategis dalam pengembangan bidang usaha migas. Diakuinya, BSP telah memiliki anak-anak perusahaan, yang sudah barang tentu diharapkan kerja sama yang dijalin ini bukan hanya mengelola Blok CPP tapi juga dapat mengelola ladang-ladang minyak di daerah lain. “Kita membuka kesempatan untuk mengelola ladang minyak di daerah lain. Namun, juga ingin mengadakan kegiatan lain di bidang hilir dengan Pertamina,” sebut Syamsuar. Ia mencontohkan, penjualan minyak ataupun industri hilir lainnya dapat dikembangkan secara bersama-sama, yang pada akhirnya nanti memberi kesempatan pada BSP lebih luas lagi berkiprah dan mengembangkan kemampuannya. Karena itu, ia minta BSP hendaknya mempersiapkan segala sesuatunya dalam hal kerja sama yang dijalin ini, sehingga jika satu hari Pertamina mengajak BSP dalam kerja sama lainnya BSP telah siap. Direktur BSP, Bismantoro Prabowo, menekankan pentingnya kerjasama dengan Pertamina dalam melakukan pengembangan bisnis ke depan dengan MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Ini merupakan suatu kolaborasi dan kemitraan yang strategis antara perusahaan daerah (BUMD) dengan perusahaan nasional (BUMN) yang bergerak di bidang migas dalam rangka menyongsong ketahanan dan kemandirian energi nasional.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
spirit “bussines to bussines” yang diwujudkan di dalam nota kesepahaman ini. Ini merupakan suatu kolaborasi dan kemitraan yang strategis antara perusahaan daerah (BUMD) dengan perusahaan nasional (BUMN) yang bergerak di bidang migas dalam rangka menyongsong ketahanan dan kemandirian energi nasional. Saat ini, dan Pertamina telah diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk bekerja sama dalam mengelola wilayah kerja migas Blok CPP yang berada di Provinsi Riau dalam bentuk Production Sharing Contract (PSC). MoU ini, lanjutnya, mendefinisikan inti kerja sama yang disepakati oleh kedua perusahaan ini mencakup aktivitas bidang usaha dari hulu sampai hilir di bidang migas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan energi lainnya. Direktur Pertamina Hulu, Muhamad Husen, menyatakan, dalam pengembangan bisnis ke depan Pertamina selaku BUMN migas terbesar di Indonesia membutuhkan rekan antara lain adalah perusahaan daerah (BUMD) dalam pengelolaan migas baik di dalam maupun di luar negeri. Adanya nota kesepahaman ini akan meningkatkan kerja sama yang baik yang telah terjalin selama ini antara Pertamina dengan BSP. “Saat ini Pertamina telah melakukan kerja sama dengan lebih 10 perusahaan daerah, namun diakui
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
oleh Pertamina bahwa kerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako saat ini dalam mengelola lapangan migas Blok CPP merupakan kerjasama yang terbaik yang pernah dilakukan Pertamina dengan perusahaan daerah,” katanya. (hasan hanafi/rpg)
INTERNET
BLOK SIAK
Pemprov Ingin Saham 51 Persen
P
EMERINTAH Provinsi Riau terus mencarikan solusi untuk formula pengelolaan Blok Siak. Salah satu strategi yang dilakukan adalah memperjuangkan saham dominan dalam persentase pengelolaan ladang minyak tersebut. Kesungguhan tersebut menjadi sorotan agar MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Persentase yang kita ajukan adalah 51-49 persen. 51 persen untuk Pemerintah Provinsi Riau bersama daerah terkait lainnya, sementara 49 persen lainnya untuk pengelolaan saham di Pertamina.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Pemerintah Provinsi Riau dapat berperan maksimal dalam mengoptimalkan peran BUMD di daerah. Upaya itu juga dapat sinyal positif dari pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Menurut Kepala Biro Perlengkapan Setdaprov Riau, Abdi Haro, upaya tersebut menjadi salah satu strategi positif dalam memberi kesempatan daerah untuk mandiri. Abdi yang juga Komisaris Riau Petroleum itu mengatakan, pihaknya mengharapkan saham dominan yang diajukan dapat diakomodir pemerintah pusat. Pasalnya, kerja sama yang dilakukan dengan menggandeng seluruh daerah yang berhubungan langsung dengan areal konsesi Blok Siak. ‘’Persentase yang kita ajukan adalah 51-49 persen. 51 persen untuk Pemerintah Provinsi Riau bersama daerah terkait lainnya, sementara 49 persen lainnya untuk pengelolaan saham di Pertamina,’’ ulasnya. Saat ditanya kemungkinan perjuangan tersebut, ia mengatakan peluang itu cukup besar. Pasalnya, seluruh kabupaten/kota yang terlibat dalam pengelolaan Blok Siak telah menyatukan komitmen untuk bersama-sama membangun daerah dengan kemandirian BUMD. ‘’Ya, perjuangan terus dilakukan, namun semuanya tentu berproses. Kita bersama BUMD dan pemerintah daerah lainnya tentu mengawal itu secara maksimal,’’ ungkap Abdi. Seperti diberitakan sebelumnya, tim Pemerintah
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Provinsi Riau terus mematangkan persiapan untuk merebut pengelolaan Blok Siak. Empat kepala daerah dari Kabupaten Kampar, Bengkalis, Rokan Hilir dan Rokan Hulu sudah menyatukan visi untuk bersama-sama mengelola Blok Siak. (hasan hanafi/ rpg)
RIAUEKBIS.COM
DIRUT BANK RIAUKEPRI
Harus Tes Ulang Diawasi OJK
K
EINGINAN PT Bank Riaukepri untuk segera memiliki direktur utama (dirut) belum terwujud. Bank Indonesia (BI) menganulir Rafjon Yahya karena sudah melewati batas waktu menjabat 3 Desember lalu usai lulus tes kelayakan dan kepatutan. Tes ulang kembali harus dilakukan, namun nantinya di bawah MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
EKONOMI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Fit and proper test kembali akan dilaksanakan lagi sesuai arahan Bank Indonesia (BI), nanti di bawah OJK, bukan langsung BI seperti yang dilaksanakan awal 2013 lalu,” ujar Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri), Djohermansyah Johan. Pernyataan tersebut disampaikan Pj Gubri setelah sebelumnya bertemu Rafjon Yahya yang sudah lulus tes uji kepatutan sebagai dirut. Disebutkan, hingga waktu 3 Desember, Pemprov Riau belum mampu memenuhi persyaratan. Terlebih, diakui Djohermansyah, memang Rafjon yang masih menjabat Wakil Direktur Bank Mandiri tersebut meminta Riau yang mengajukan beberapa syarat yang juga tak mampu dipenuhi. Sehingga pasca dinyatakan lulus, ia belum berani mengundurkan diri dari jabatan sebelumnya. Hal inilah yang membuat BI menganulir hasil tersebut sehingga Bank Riaukepri kembali belum memiliki unsur pimpinan. “Memang dalam hal ini ada proses panjang yang sudah dilalui dan akan ada proses panjang lagi karena diulang dari awal. Tapi ini harus dilalui, demi memantapkan peran salah satu BUMD tersebut. Jadi mari kita dukung bersama,” harapnya. Terkait waktu uji kepatutan dan kelayakan yang kembali akan dilakukan, lanjutnya, semua diserahkan ke BI dan Bank Riaukepri yang akan menetapkan kembali saat pelaksanaan RUPS awal tahun nanti tentunya. “Tentu kita berharap banyak kepada gubernur baru untuk dapat menuntaskan hal ini,” tuturnya. (hasan hanafi/rpg)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN IIII z z 22 -- 88 JANUARI JANUARI 2014 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Berfoto bersama usai pemberian penghargaan Adiwiyata Nasional pada acara sarasehan. MENLH.GO.ID
Piala Adiwiyata
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
K
○
○
○
○
○
○
EPEDULIAN warga sekolah di Riau semakin meningkat. Itu ditandai dengan makin banyaknya sekolah di Riau meraih Penghargaan Adiwiyata. Menurut Ina Mulyani dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, pada tahun 2013 ini, Riau mengusulkan 18 sekolah untuk meraih penghargaan Adiwiyata Nasional. Alhamdulillah, 15 sekolah berhasil meraih penghargaan peduli dan berbudaya lingkungan tersebut. Ke 15 sekolah itu adalah SDN 150 Pekanbaru, SMKN 2 Pekanbaru, SMKN 4 Pekanbaru, SMPN 1 Bangkinang, SMPN Kampar Kiri Tengah, MTsN Kuok Kampar, SMAN 3 Tapung Kampar, SMKN 1 Pasir Penyu Indragiri Hulu, SMPN 2 Pangkalan Kerinci Pelalawan, SMKN 1 Bandar Sikijang MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PROF DR BALTHASAR KAMBUAYA Menteri Lingkungan Hidup
Melalui Program Adiwiyata saya mengharapkan mulai tahun 2014 dilakukan pengukuran penurunan energi di setiap sekolah, penurunan timbunan sampah serta penurunan penggunaan air.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Pelalawan, SMKN 4 Dumai, SMK Taruna Dumai, SMAN 1 Teluk Kuantan, SMPN 6 Kandis Siak, dan SDN 001 Bengkalis. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA di Jakarta. Acara itu ditaja bersamaan dengan acara Sarasehan Sekolah Adiwiyata Nasional. Dalam sambutannya Prof Balthasar berkata, “Melalui Program Adiwiyata saya mengharapkan mulai tahun 2014 dilakukan pengukuran penurunan energi di setiap sekolah, penurunan timbunan sampah serta penurunan penggunaan air. Bahkan saya mengharapkan agar juga dihitung pengurangan emisi CO2 dari setiap sekolah Adiwiyata.” Sementara itu, penghargaan Adiwiyata Nasional disambut suka cita oleh warga sekolah. Sukat, Kepala SMKN 1 Pasir Penyu kepada media mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang diraih sekolah. Ia Salah satu sekolah Adiwiyata mandiri di Kampar. menyebutkan itu merupakan hasil kerja keras dan kerja sama warga sekolah serta perhatian dan dukungan pemerintah daerah. MEDIACENTER.RIAU.GO.ID
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Alhamdulillah, kita benar-benar bersyukur dan bangga atas keberhasilan Bengkalis yang diwakili oleh SDN 001 Bengkalis meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional untuk tingkat sekolah dasar. Hanya ada dua SD se-Riau yang meraih penghargaan ini. Selain Bengkalis ada SD 150 Pekanbaru.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala MTsN Model Kuok, Zainal Arifin. Ia mengatakan, keberhasilan program tersebut karena pembinaan Siswa membuang sampah pada tempatnya tanda peduli dan berbudaya lingkungan. yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar. Dimana Kepala Kantor H Fairus MA menerapkan program di setiap madrasah untuk melakukan kegiatan menyerbu sampah atau gotong-royong selama sepuluh menit sebelum masuk kelas. Kebanggaan akan prestasi itu juga diungkapkan oleh instansi pembina seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis. Kepala BLH, H Arman, mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan tingkat nasional dalam bidang pendidikan lingkungan hidup yang diraih oleh SDN 001 Bengkalis. “Alhamdulillah, kita benar-benar bersyukur dan bangga atas keberhasilan Bengkalis yang diwakili oleh SDN 001 Bengkalis meraih penghargaan Adiwiyata Nasional untuk tingkat sekolah dasar. Hanya ada dua SD se-Riau yang meraih penghargaan ini. Selain Bengkalis ada SD 150 CATATAN-GURU-BIASA.BLOGSPOT.COM
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Sekolah SMKN 2 Pekanbaru. LKARNEWS.BLOGSPOT.COM
Namun hanya 463 sekolah yang berhasil meraih penghargaan tersebut. Jumlah penerima Penghargaan Adiwiyata tingkat nasional itu juga lebih dari dua kali lipat dibandingkan pencapaian di tahun 2012.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Pekanbaru. Penghargaan ini juga mendukung Bengkalis untuk meraih Adipura Kencana,” ujarnya kepada media. Menurut Arman, baru kali ini ada sekolah di Bengkalis yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional di bidang pendidikan lingkungan. Ia mengungkapkan akan terus berupaya agar kedepannya ada sekolah di Bengkalis yang mendapatkan penghargaan serupa bahkan mendorong SDN 001 untuk mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri. SDN 001 lanjutnya juga dijadikan sekolah percontohan dan fokus pembinaan. Menurut Ir Ilyas Asaad MP MH, Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di situs resmi KLH, secara nasional di tahun 2013 ini ada 4.132 sekolah yang mengikuti seleksi sekolah Adiwiyata Nasional. Namun hanya 463 sekolah yang berhasil meraih penghargaan tersebut. Jumlah penerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional itu juga lebih dari dua kali lipat dibandingkan pencapaian di tahun 2012. Di tahun 2012 hanya 200 sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata. Kebijakan pendidikan lingkungan hidup di Indo-
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SMPN 1 Bangkinang. SMPN1BANGKINANG.BLOGSPOT.COM
Pendidikan lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di jalur formal adalah Adiwiyata.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
nesia mulai dikembangkan pada tahun 2004 dan dilakukan dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal diarahkan kepada sekolah dasar dan menengah melalui Program Adiwiyata dan perguruan tinggi melalui program kampus hijau atau green campus. Sementara itu, kegiatan non formal dilakukan melalui pelatihan-pelatihan dan informal diarahkan kepada masyarakat. Pendidikan lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di jalur formal adalah Adiwiyata. Program itu mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Secara resmi diluncurkan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2009 yang kemudian direvisi menjadi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013. Sampai saat ini, program Adiwiyata masih merupakan bersifat sukarela atau volunteering belum bersifat kebijakan (mandatory), maka hanya sekolah-sekolah yang mempunyai visi dan misi berwawasan lingkungan yang mampu melakukannya
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
LINGKUNGAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Keempat komponen itulah yang kemudian menjadi dasar penilaian. Apabila nilainya meraih nilai minimal 72 dari 80 nilai standar tersebut berhak mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Green house SMK Taruna Dumai. SMK-TARUNA.SCH.ID
ke dalam empat komponen pencapaian program Adiwiyata. Empat komponen itu adalah kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan yang berbasis partisipatif serta pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Keempat komponen itulah yang kemudian menjadi dasar penilaian. Apabila nilainya meraih nilai minimal 72 dari 80 nilai standar tersebut berhak mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional. Semoga 2014, makin banyak sekolah di Riau yang meraih penghargaan Adiwiyata. (andi noviriyanti)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014 MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
F I.HUFFPOST.COM3
○
○
○
○
○
○
OSFOR sering ditambahkan dalam makanan olahan untuk menambah cita rasa dan memperpanjang daya tahan makanan tersebut. ‘’Secara alami, kandungan fosfor yang tinggi juga seringkali ditemukan dalam susu, protein hewani dan protein nabati,’’ kata Ketua tim peneliti, Dr Alex Chang dari Johns Hopkins University, Baltimore, seperti dilansir laman Health Day. Namun, dari pengamatan terhadap 500 orang dewasa penderita obesitas yang diminta menjalankan gaya hidup sehat, diketahui bahwa mereka yang lingkar pinggangnya berkurang dan membatasi konsumsi makanan yang mengandung fosfor dilaporkan mengalami penurunan kadar protein tertentu dalam urinnya, yaitu albuminuria. Selama ini, alnuminuria diketahui sebagai salah satu gejala awal penyakit ginjal. Manfaat itu sudah terasa hanya dalam kurun enam bulan
THENYPOST.FILES.WORDPRESS.COM
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
BATU GINJAL BASEWELLNESS.COM
Aturan praktisnya adalah jika makanan itu dikemas secara khusus maka dapat dipastikan makanan tersebut mengandung fosfor dalam kadar tinggi. Padahal zat aditif fosfor 90 persen diserap oleh tubuh.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
periode studi. Dalam enam bulan tersebut, partisipan yang mengalami pengurangan lingkar pinggang ratarata 1,7 inci, ternyata kadar albuminuria dalam urine mereka berkurang hingga 25 persen. Sedangkan pada partisipan yang mengalami pengurangan ekskresi fosfor sebanyak 314 miligram, protein albuminuria dalam urinenya juga berkurang hingga sebesar 11 persen. ‘’Aturan praktisnya adalah jika makanan itu dikemas secara khusus maka dapat dipastikan makanan tersebut mengandung fosfor dalam kadar tinggi. Padahal zat aditif fosfor 90 persen diserap oleh tubuh,’’ kata penelti Dr Joseph Vassalotti dari Kidney Foundation. Untuk membatasi konsumsi fosfor, amati label dan cari tulisan ‘’PHOS’’ yang tercantum pada label. Tulisan itu mengindikasikan adanya kandungan fosfor dalam makanan kemasan tersebut. ‘’Namun hati-hati karena fosfor tidak selalu dicantumkan dalam label makanan, sehingga Anda sebaiknya tahu apa sajakah makanan yang mengandung fosfor,’’ saran Vassalotti.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MYSPRINTCLUB.COM
Bagi penderita ginjal, asupan asam yang berlebihan bisa memperberat sistem kerja ginjal. Mengingat, kondisi tubuh sudah tidak sebaik orang sehat. Banyaknya kerusakan membuat kerja ginjal tidak maksimal.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
BUAH TAK COCOK Sudah banyak studi yang menjelaskan manfaat kandungan gizi buah. Tapi, ternyata buah tidak selalu baik bagi kesehatan, khususnya bagi pasien penyakit ginjal. Spesialis penyakit dalam, dr Pranawa SpPD KG-H, menyatakan, buah-buahan mengandung asam yang tidak baik bagi ginjal yang bermasalah. Selain itu, kandungan kalium pada buah sulit diolah. ‘’Buah kan mengandung unsur air yang cukup banyak. Di dalamnya ada asam yang berbahaya bagi penderita ginjal,’’ ujarnya. Menurutnya, bagi penderita ginjal, asupan asam yang berlebihan bisa memperberat sistem kerja ginjal. Mengingat, kondisi tubuh sudah tidak sebaik orang sehat. Banyaknya kerusakan membuat kerja ginjal tidak maksimal. Efek ‘kerja paksa’ ginjal itu, terjadi peradangan, infeksi, atau air kemih yang mengkristal sehingga menimbulkan batu ginjal. ‘’Lalu, yang terjadi, cairan dalam ginjal menggenang dan kondisi ginjal semakin parah,’’ ungkap dokter yang merangkap kepala Instalasi Hemodialisis RSUD dr Soetomo, Surabaya I.HUFFPOST.COM
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Jadi, orang sakit tak harus dibawakan buah. Bisa diberi makanan lainnya.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
tersebut. Ia menambahkan, dalam masa sehat, buah-buahan memang dianjurkan sebagai asupan vitamin dan daya tahan tubuh. Namun, jika sudah sakit, hendaknya konsumsi buah diperhatikan. Ada beberapa kandungan buah yang tidak sesuai dalam masa penyembuhan. ‘’Jadi, orang sakit tak harus dibawakan buah. Bisa diberi makanan lainnya,’’ jelasnya. Hal lain yang ditekankan Pranawa adalah penggunaan obat-obatan herbal. Menurutnya, banyak keluarga pasien yang berusaha mencari pengobatan alternatif lain agar si pasien segera sembuh. Namun, tanpa berkonsultasi dahulu, mereka kadang langsung memberikannya kepada pasien. Jangankan sembuh, kondisi pasien justru makin buruk. ‘’Saya temui banyak keluarga yang bawa jamu juga. Nah, itu kan bisa berbahaya kalau tak tahu penggunaannya,’’ tegasnya. (purnimasari/jpnn) I.HUFFPOST.COM5
DAWNADVERTISER.FILES.WORDPRESS.COM
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
HDWALLPAPERSZON.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
THEAPPLEDAILY.FILES.WORDPRESS.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
IMAGES2.FANPOP.COM
MAKANAN TINGGI FOSFOR 1. Makanan olahan seperti kolak, sereal dan air minum yang diberi rasa tertentu 2. Produk susu seperti keju, susu, krim, es krim dan yogurt 3. Protein hewani seperti daging deli, daging organ dalam, tiram dan sarden 4. Kacang-kacangan yang dikeringkan, kacang polong, kacang tanah dan biji-bijian, termasuk selai kacang dan selai kacang jenis lainnya, cokelat, baik berupa minuman maupun puding cokelat EXTENSION.UMN.EDU
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014 MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
IPTEK KESEHATAN ○
○
○
○
○○
○ ○○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
INTERNET
HUBE-CELL
UBAH URIN JADI
LISTRIK DI TENGAH KETERBA MBER ENERGI LISTRIK, MAHASISW KETERBATTASAN SU SUMBER MAHASISWAA JU RUSAN TEKNIK MESIN DI ITS (INSTITUT TEKNOLOGI SEPULU H JURUSAN SEPULUH NOPEMBER) SU RABA AH, BERUP TERNA TIF SURABA RABAYYA, ARFIANSY ARFIANSYAH, BERUPAAYA MENCARI AL ALTERNA TERNATIF RINE MENJADI SU MBER LISTRIK. YAITU MENGUBAH UURINE SUMBER ALA ALATT ITU MEREKA BERI NAMA HUBE-CELL.
S
ETELAH melakukan percobaan studi literatur. Selain mengandung 95 persen air, ternyata 5 persen urine manusia adalah elektrolit yang mengandung klorida, sodium dan potasium. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN IPTEK ○
○
○
○
○○
○ ○○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
INTERNET
○
○
○
○
○
Kandungan elektrolit inilah yang akan dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik alternatif yang ramah lingkungan. Awalnya mereka Peneliti urin. mempersiapkan pengambilan sampel urine yang akan digunakan pada rangkaian Hube-Cell. Urine diambil dari beberapa sampel milik laki-laki dan perempuan. Sampel itu lalu diteliti untuk dipilih yang mempunyai sumber listrik paling tinggi. Pengukurannya menggunakan multitester. Dari pengambilan data itu didapat data besar voltase dan arus pada setiap sampel. Pengambilan data dilakukan dengan selang waktu tiap satu jam selama 10 jam. Setelah itu, baru dipilih sampel urine yang menghasilkan tegangan paling tinggi untuk menyalakan dua buah lampu LED. Berdasar hasil pengujian, urine memiliki tegangan rata-rata 600 milivolts. Sampel itu lalu dirangkai dan disambungkan dengan alat Hube-Cell untuk mendapat tegangan yang lebih besar sehingga dapat digunakan untuk menyalakan LED dengan tegangan 3 volt. Menurut Arfiansyah, dari percobaan itu, mereka menyimpulkan bahwa volume elektrolit pada urine bisa dimanfaatkan sebagai alternatif sumber listrik. INTERNET
Berdasar hasil pengujian, urine memiliki tegangan rata-rata 600 milivolts.
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KESEHATAN IPTEK ○
○
○
○
○○
○ ○○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Charger unik.
Peebattery
INTERNET
INTERNET
Saat ini ia dan temannya tengah mengkaji ulang hasil temuannya itu. Ia berencana melakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
‘’Harapannya dapat menghemat penggunaan listrik sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dalam skala kecil,’’ jelasnya. Saat ini ia dan temannya tengah mengkaji ulang hasil temuannya itu. Ia berencana melakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar. Dengan demikian, sumber tenaga dalam listrik bisa lebih dimanfaatkan seperti zat metana pada feses atau kotoran manusia yang digunakan untuk biogas. ‘’Saat ini pihaknya menggarap sumber listrik itu agar bisa digunakan di mana saja alias portabel,’’ ungkapnya. Hal yang sama juga dikutip dari The Register. Pendiri Microsoft, Bill Gates, mengumumkan temuan barunya. Kumpulan ilmuwan yang berada di Inggris, berhasil menemukan cara yang mampu mengubah urine manusia menjadi sumber daya listrik. Energi yang dihasilkan pun bisa dipakai untuk memasok tenaga pada ponsel cerdas, tablet dan sejenisnya. (crl)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014 MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PPUAN UAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PUAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
D
I setiap tahun baru, tak ada salahnya Anda membuat resolusi. Terutama untuk membuat Anda bisa tampil lebih cantik. Dalam membuat resolusi tak perlu muluk-muluk. Lakukan saja hal sederhana dan mungkin Anda lakukan. Simak beberapa resolusi berikut, mungkin bisa menjadi bagian resolusi cantik Anda. OLAHRAGA Untuk bisa tampil cantik, Anda wajib punya tubuh yang bugar dan sehat. Tubuh yang bugar itu hanya bisa dicapai jika Anda aktif berolahraga. Jika di tahun 2013, Anda termasuk yang malas berolahraga, maka di tahun 2014 ini, jadikanlah ia sebagai kewajiban. Tak perlu muluk-muluk, 15 menit setiap hari. Mulai dengan kegiatan senam di rumah, lari pagi, ataupun aktivitas lainnya yang secara teratur dan terus menerus dilaksanakan. Selanjutnya upayakan juga Anda memiliki perut yang langsing dengan melakukan sit up. Misalnya 25 kali sit up di pagi hari sisanya di sore hari. Jika sudah berhasil, TELEGRAPH.CO.UK
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PUAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
tambah sit up tersebut jadi 100 kali. BERSIHKAN WAJAH SETIAP MALAM Selelah apapun Anda hari itu, jangan pernah naik ke tempat tidur tanpa membersihkan wajah Anda. Karena wajah yang kotor, menghambat pori-pori wajah untuk bernafas. Kuman yang ada di wajah juga bisa menimbulkan jerawat dan iritasi. ALLYOU.COM
GOODTOKNOW.CO.UK
PAKAI PELEMBAB BIBIR Jika di tahun-tahun sebelumnya Anda sering mengalami masalah bibir pucat, kering dan pecahpecah, maka di tahun 2014 upayakan hal itu jangan terjadi lagi. Caranya tentu saja dengan melakukan perawatan bibir. Misalnya menggunakan pelembab bibir. Gunakan pelembab bibir tersebut saat memakai lipstik maupun saat menjelang tidur. PAKAI BODY LOTION DAN TABIR SURYA Tahun ini tak ada salahnya Anda memiliki target untuk memiliki kulit cantik dan lembut. Untuk mendapatkan kulit lembab dan tidak kering adalah mengoleskan body lotion ke tubuh Anda. Namun jangan sekedar menggunakan body lotion, tetapi pakailah dengan benar. Pertama, bila selama ini Anda hanya menggunakan sekali dalam sehari, maka mulai 2014 gunakanlah dua kali sehari. Mulai gunakan body lotion di pagi hari seusai mandi lalu saat malam hari MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PUAN ○
○
○
○
○
STYLEFUNDA.COM
SMARTGIRLTIPS.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
jelang tidur. Memakai body lotion di saat tidur akan membuat kulit lebih cepat menyerap nutrisi yang diberikan. Kedua, gunakan body lotion ke seluruh bagian tubuh Anda. Selama ini kebanyakan orang dan mungkin termasuk Anda hanya menggunakan body lotion pada bagian tubuh yang terbuka, misalnya lengan dan kaki. Padahal seluruh bagian tubuh juga memerlukan pelembab, karena setiap 28 hari kulit secara alami mengalami regenerasi. Kulitkulit mati akan terangkat dan terganti baru yang lebih lembut. Namun kalau kulit kering, akan menyulitkan regenerasi dan akhirnya warna kulit jadi tidak merata dan kusam. Ketiga, gunakanlah body lotion yang mengandung tabir surya terutama body lotion untuk di siang hari. Pasalnya sinal ultraviolet (UV) selalu tidak ramah saat mengenai kulit. Selain membuat kulit kering dan kusam, juga memicu penyakit kanker kulit. CREAMBATH DAN MASKER RAMBUT ANDA Bila selama ini Anda hanya merawat rambut Anda dengan menggunakan sampo dan kondisioner, mungkin di tahun 2014 ini Anda perlu melakukan perawatan lebih. Perawatan lebih tersebut bisa dengan melakukan creambath atau memakai masker rambut. Creambath dapat dilakukan sekali sebulan. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PUAN ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Sementara itu, masker bisa dilakukan sekali seminggu untuk Anda yang memiliki masalah dengan kerusakan rambut.
TENTANGWANITA.COM
SOMAMEDISPA.COM
BERSIHKAN ALAT RIAS Jangan lupa untuk selalu membersihkan alat tata rias Anda. Misalnya spons bedak, brush blush-on dan eye-shadow serta semua bentuk aplikator make up yang sering Anda gunakan. Itu karena saat Anda berdandan banyak sisa riasan dan sel kulit mati yang menempel di alat make up. Misalnya bubuk bedak yang menempel, minyak, kotoran dan bakteri yang tertinggal pada spons dan brush. Tempelan itu bisa menyebabkan jerawat. Oleh karena itu menjaga kebersihan alat rias juga bagian dari resolusi cantik Anda. Selamat membuat resolusi dan mencapainya. (andi noviriyanti)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
OJELAJAH PINI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Siasat Penguasa Media di Tahun Politik
H oleh ILHAM M YASIR Wartawan Riau Pos
AJATAN kenduri demokrasi lima tahunan tinggal menghitung bulan. Serunya aroma persaingan juga mulai terasa. Maklum, dua hajatan besar, yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) untuk anggota legislatif —disebut juga Pemilu Legislatif— dan Pemilihan Presiden (Pilpres), dilaksanakan secara bergantian di 2014. Jaraknya, hanya rentang beberapa bulan. Pemilu Legislatif dilangsungkan 9 April 2014, sedangkan Pilpres dilangsungkan 9 Juli 2014. Tak salah, kalau 2014 ini juga disebut sebagai tahun politik. Kedua hajatan ini pasti berlangsung seru, karena tak hanya berebut konstituen. Tapi juga berebut ruang informasi, yang bisa diakses secara luas. Media arus utama (mainstream), baik itu koran, radio, televisi dan online sudah jadi rebutan. Kita lihat misalnya, gurita kekuatan modal Aburizal Bakrie, Surya Paloh dan Hary Tanoesudibjo memperebutkan penguasaan jaringan media. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
JELAJAH OPINI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Memang ada kekuatan penyeimbang, media sosial seperti facebook, twitter dan BlackBerry Messenger, tapi kekuatan media ini masih belum tergantikan. Alasan lain, akses media sosial belum seluas jangkauan media arus utama. Inilah kemudian kenapa para penguasa media dan politikus mau terlibat adu kuat menguasai kendali akses jaringan media. Lagi-lagi, di tahun politik, tak hanya siasat berebut konstituen. Tapi juga bersiasat bagaimana menaklukkan akses jaringan media arus utama.
Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran merupakan dua KETERBATASAN UU PERS DAN PENYIARAN instrumen payung bagi produk Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 jurnalistik, baik me- tentang Pers dan Undang-undang Nomor 32 Tahun dia cetak maupun 2002 tentang Penyiaran merupakan dua instrumen elektronik. payung bagi produk jurnalistik, baik media cetak maupun elektronik. Melihat suasana kebatinannya, kedua UU ini lahir pasca reformasi. Wajar, jika di sana-sini masih terdapat sejumlah kelemahan. Untuk UU Pers, pakar hukum pidana dari Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Andi Abu Ayyub Saleh SH MH menilai banyak kekurangan. Undangundang ini lahir terburu-buru hanya satu tahun setelah reformasi. Pertama, di pasal 3 ayat (1) UU Pers mengatur fungsi pokok pers, yaitu fungsi informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Fungsi pokok ini selalu dikalahkan oleh fungsi tambahan, yaitu di Pasal 3 ayat (2) UU Pers, di mana pers bisa MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
OJELAJAH PINI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Sedangkan di UU Penyiaran, masih terdapat sejumlah persoalan. Salah satunya, dorongan kuat merevisi UU ini. Persoalannya ditengarai, kuatnya monopoli pengusaha bermodal kuat di bisnis penyiaran.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Realitanya, fungsi ini yang kemudian menguat. Pers sebagai lembaga sosial kehilangan perannya. Tugas sosial yang mengabdi pada kepentingan publik terbentur oleh kepentingan pasar informasi dari industri media. Kedua, pasal 10 UU Pers, mengatur perusahaan pers memberi kesejahteraan kepada jurnalis dalam bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih. Sayang, instrumen ini hanya di atas kertas. Jarang ada perusahaan media mau mentaati ketentuan ini dan juga tak ada celah di UU ini yang bisa memberi paksaan untuk ditaati. Sedangkan di UU Penyiaran, masih terdapat sejumlah persoalan. Salah satunya, dorongan kuat merevisi UU ini. Persoalannya ditengarai, kuatnya monopoli pengusaha bermodal kuat di bisnis penyiaran. Keprihatinan ini pernah dilontarkan mantan Presiden BJ Habibie. Menurutnya, perlu revisi UU Penyiaran untuk menjamin pers bebas. “Era globalisasi, informasi tidak boleh dikendalikan oleh satu kekuatan saja,” kritik Habibie. Sudah menjadi sesuatu yang jamak. Pemusatan penguasaan penyiaran di tangan segelintir orang dan korporasi prosesnya terus berlangsung. Persubahatan para pengusaha media terus menebarkan jejaringnya. Harry Tanoesudibjo, pemilik kelompok bisnis
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
OJELAJAH PINI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Akhirnya, jangan salahkan jika suatu saat nanti, kenduri demokrasi itu hanya dimaknai sebagai pestanya orang-orang berduit.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MNC (RCTI, TPI, dan Global TV) misalnya, terus melakukan penetrasi ke pusat-pusat kekuasaan. Begitu juga Aburizal Bakrie (ANTV, tvOne, Vivanews) yang lebih dulu menancap di pusaran kekuasaan secara kontinu memperkuat eksistensi politiknya melalui jaringan media yang dimilikinya itu. Akhirnya, jangan salahkan jika suatu saat nanti, kenduri demokrasi itu hanya dimaknai sebagai pestanya orang-orang berduit. Pasalnya, domainnya informasi publik sudah digoreng-goreng jadi barang dagangan. Publik pun bingung. Sudahlah suara diperjualbelikan, informasi juga jadi barang kaplingan.***
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Beragam karya lewat proses penciptaan yang dihasilkan sutradara bersama kelompoknya menjadi ukuran keseriusan. menarik untuk dinikmati.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
S
○
○
○
○
○
○
EBANYAK delapan grup asal Sumatera, plus satu grup asal Solo berkumpul di Taman Budaya Lampung, Bandar Lampung. Bukan sekedar berkumpul dan berbagi pengalaman, mereka bahkan menampilkan karya panggung hasil dari workshop penciptaan teater yang dilaksanakan dua bulan sebelumnya di tempat yang sama. Agenda tersebut menjadi lanjutan dari agenda serupa pada 2009 dan 2011 silam. Beragam karya lewat proses penciptaan yang dihasilkan sutradara bersama kelompoknya menjadi ukuran keseriusan. Sejauh mana sutradara dan kelompok yang mewakili daerahnya itu mampu menerapkan teks ke atas panggung menjadi karya menarik untuk dinikmati. Apalagi setiap karya yang dibentang disaksikan ratusan penikmat teater yang didominasi para pelajar Kota Bandar Lampung sekitarnya. Artinya, karya-karya itu memang
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kami harus tampil total. Menyuguhkan karya terbaik kepada apresiator di sini yang memang antusias.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
diapresiasi masyarakat sebagai tontonan alternatif yang kian diminati. ‘’Kami harus tampil total. Menyuguhkan karya terbaik kepada apresiator di sini yang memang antusias. Kami harap suguhan kami mampu ditangkap dan dirasakan secara mendalam masyarakat di sini,’’ ungkap sutradara Teater Selembayung Riau, Ika Elizar, usai pertunjukan. Ika Elizar bersama kelompoknya, kali ini mementaskan karya Sophocles berjudul ‘’Antigone’’ yang diadaptasinya menjadi ‘’Putusan Akhir’’. Teks bergaya realis klasik Barat itu dipadupadankannya dengan pendekatan Melayu dengan pola pemanggungan Teater Bangsawan Melayu yang saat ini mulai jarang dipentaskan, bahkan di kawasan Melayu sendiri, apalagi Riau. Paling tidak, usaha Ika dan kawan-kawan mendapat tanggapan positif dengan banyaknya penonton yang memberi selamat dan menyatakan suka secara langsung usai pementasan. Sesuai dengan tujuannya, helat itu memang untuk menggelar karya-karya drama dari dalam dan luar negeri dengan adaptasi baru ke dalam konteks budaya daerah setempat melalui petunjukan teater,
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kami melihat potensi-potensi besar dari setiap sutradara dan grup yang tampil di sini dan berharap ke depan akan lebih maju lagi. Jangan sampai berhenti di sini saja, tapi terus berkarya dan berkarya.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
sehingga dapat memperkaya khasanah pemikiran dan produk artistik untuk membangun sebuah paradigma pengembangan dan pembangunan kebudayaan di Sumatera. Hal ini disampaikan Pimpinan Teater Satu Lampung, Iswadi Pratama, di sela-sela acara yang berlangsung selama empat hari tersebut. ‘’Kami melihat potensi-potensi besar dari setiap sutradara dan grup yang tampil di sini dan berharap ke depan akan lebih maju lagi. Jangan sampai berhenti di sini saja, tapi terus berkarya dan berkarya,’’ ulasnya. Ditambahkannya, agenda ini bertujuan membuka akses informasi, peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta kesempatan untuk maju dan berkembang bagi seniman dan kelompok-kelompok teater, juga dengan melibatkan LSM Perempuan di Sumatera, baik dalam persepektif gender maupun artistik dan organisasi. Sehingga secara kualitatif memiliki kesetaraan dengan seniman dan organisasi serupa yang telah lebih dahulu berhasil mengembangkan diri di lingkup nasional juga global. ‘’Tidak tertutup kemungkinan, nantinya grupgrup teater Sumatera, terutama karya sutradara
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
perempuan mampu bersaing dan memperkaya khazanah budaya di Sumatera,’’ harapnya.
Setiap sutradara harus mempertanggungjawabkan karyanya di depan beberapa pengamat dan apresiator, dalam hal ini grup lain yang menonton.
RUANG DIALOG YANG MENYENANGKAN Pementasan karya-karya teater di Taman Budaya Lampung tidak berlalu begitu saja. Setiap sutradara harus mempertanggungjawabkan karyanya di depan beberapa pengamat dan apresiator, dalam hal ini grup lain yang menonton. Inilah ruang yang menakutkan bagi banyak sutradara, sekaligus menyenangkan sebab setiap pengkarya akan berbantah-bantahan mempertahankan konsep yang dipilihnya dalam penciptaan. Apalagi pengamat yang dihadirkan, sebagai penghargaan bagi sutradara dan kelompoknya merupakan para aktor dan sutrdara serta pemerhati teater yang cukup ternama. Misalnya saja, Tony Broer yang saat ini menjadi dosen di STSI Bandung sekaligus menimba ilmu di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta. Selain aktor dan sutradara, Tony Broer dikenal sebagai tokoh butoh Indonesia. Selain itu, AJ Erwin dan Yani Mae serta Iswadi Pratama yang telah banyak menghasilkan karya-karya panggung untuk grup yang diasuhnya. Setiap sutradara, terlebih dahulu membentangkan sekitar proses penciptaannya. Kemudian, menjelaskan konsep garapan dari penyutradaraan, keaktoran, serta penggunaan faktor pendukung seperti dekorasi panggung,
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Padahal, jika mereka lebih berani lagi, banyak hal yang bisa mereka perkaya sehingga karya mereka jauh lebih menarik.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
kostum, tata rias, tata cahaya, musik dan sebagainya. Setelah itu, barulah para pengamat secara bergantian mengupas karya mereka dengan gaya dan cara masing-masing. Dalam diskusi yang berlangsung setiap pagi hingga siang itu, cukup banyak hal yang bisa ditangkap, terutama, menyoal kendala dan berbagai hal sekitar penciptaan. Terungkap berbagai kemungkinan yang seharusnya lebih digali maupun kemungkinan lain seperti masih minimnya pemahaman sutradara terhadap teks, bahkan kemampuan aktor-aktornya yang masih belum termaksimalkan dalam karya mereka. Selain itu, tentu saja minimnya pemahaman tentang adaptasi naskah besar bersanding dengan khazanah lokalitas daerah masing-masing. ‘’Saya kira mereka —sutradara-sutradara itu— memiliki kekuatan dan ciri masing-masing dalam proses penciptaan. Hanya saja, masih belum tergali secara mendalam dan cenderung bermain pada permukaan saja. Padahal, jika mereka lebih berani lagi, banyak hal yang bisa mereka perkaya sehingga karya mereka jauh lebih menarik,’’ ulas Tony Broer. Berbagai utusan juga sempat mempertanyakan kelanjutan KALA Sumatera, Panggung Teater Perempuan selanjutnya. Mereka juga mengharapkan, ke depan, pelaksana kegiatan lebih memaksimalkan
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Jika KALA Sumatera masih ada di tahun-tahun ke depan, kami berharap Teater Satu dan Hivos memberi waktu lebih panjang untuk proses penciptaan.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
helat tersebut dengan memberi ruang lebih ‘lapang’ atau memberi waktu yang cukup panjang untuk proses penciptaan karya. Pasalnya, selama tiga kali helat itu berlangsung, waktu yang diberikan terbilang pendek, minimal dua hingga tiga bulan dari pengolahan naskah/teks hingga proses penciptaan karya pemanggungan. ‘’Jika KALA Sumatera masih ada di tahun-tahun ke depan, kami berharap Teater Satu dan Hivos memberi waktu lebih panjang untuk proses penciptaan. Seperti yang kita pahami bersama, proses penciptaan karya panggung, khususnya teater memerlukan waktu yang cukup panjang antara empat hingga enam bulan atau setahun. Kalau waktunya terlalu minim, ya kita akan bicara potensi dan potensi belaka sebab memang waktunya tidak mencukupi untuk penciptaan,’’ papar Ika Elizar dan sutradara-sutradara dari grup lainnya. Menanggapi hal itu, Iswadi Pratama selaku Pimpinan Teater Satu Lampung dan juga penggagas KALA Sumatera menjelaskan, agenda ini memang potensial untuk pengembangan dan kemajuan grup teater di Sumatera. Hanya saja, untuk persoalan waktu, menjadi kendala serius karena dana dari donatur, turunnya hampir sama dengan dana yang dicucurkan pemerintah.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Keterlambatan pencairan dana dari donatur menjadi kendala yang belum ada solusinya. Karenanya, soal waktu kami juga menyayangkannya tapi mau dibilang bagaimana lagi. Sudah begitu aturan mainnya.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Artinya, tidak bisa sesuai dengan keinginan penyelenggara dan hal itu belum ada solusi yang memadai. ‘’Keterlambatan pencairan dana dari donatur menjadi kendala yang belum ada solusinya. Karenanya, soal waktu kami juga menyayangkannya tapi mau dibilang bagaimana lagi. Sudah begitu aturan mainnya,’’ tegas Iswadi. Bahkan untuk KALA Sumatera-Panggung Teater Perempuan IV kemungkinan sulit untuk dilaksanakan sebab Hivos Belanda, sudah memindahkan program kebudayaan ke Afrika dan di Asia tinggal program lingkungan saja. Namun Iswadi berjanji akan mencari cara lain untuk tetap melaksanakan helat lanjutan, meski tanpa Hivos. ‘’Menang sayang seribu kali sayang jika program ini terhenti sampai di sini saja. Tapi kami akan berupaya untuk tetap melanjutkannya dengan cara lain asal helat ini tetap bisa terlaksana,’’ katanya. Sebagai ilustrasi, grup-grup yang tampil di KALA
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Menang sayang seribu kali sayang jika program ini terhenti sampai di sini saja. Tapi kami akan berupaya untuk tetap melanjutkannya dengan cara lain asal helat ini tetap bisa terlaksana.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Sumatera-Panggung Teater Perempuan III 2013 antara lain Teater Selembayung Riau, Teater Kapook Impas Stain Metro (Lampung), UKMF FKIP Unila (Lampung), Teater Rumah Mata Medan (Sumut), Teater Sambilan Ruang Padangpanjang (Sumbar), Teater Tonggak Jambi (Jambi), Teater Kentroeng Rock N’ Roll (Solo), Komunitas Seni Lima Nol Satu Palembang (Sumsel), Teater Kedai Proses (Bengkulu). Pementasan ditutup tuan rumah Teater Satu Lampung dengan judul ‘’Tanjung Karang’’ dan ‘’Kisah-kisah yang Mengingatkan’’. (eriyanto hadi/ fedli azis)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
JEFRY AL MALAY/MAJRIAU POS
PERTEMUAN SASTRAWAN NUSANTARA KE-17
KETIKA SASTRA TAK BERPIKIR TENTANG KEMANUSIAAN SASTRA WAN ADALAH PEMAKNA KEKINIAN DARI NILAI-NILAI TRADISI DAN SASTRAW BUDA MBU H BERKEMBANG DALAM MASY ARAKA TNY A. DALAM TUMBU MBUH MASYARAKA ARAKATNY TNYA. BUDAYYA YANG TU PROSES PEMULIHAN TENT ANG IDENTIT AS SEBUAH NEGERI, TERUT AMA DI TENTANG IDENTITAS TERUTAMA WAN ADALAH ORANG YANG U, SASTRA ALAM MELA YU KHUSUSNY MELAYU KHUSUSNYAA RIA RIAU SASTRAW BERDIRI DI POSISI DEP AN. DEPAN.
M
ENURUT budayawan Riau, Al Azhar, dalam silaturahim sastrawan Nusantara dalam kunjungan ke LAM Riau beberapa waktu lalu, sebuah tradisi atau budaya tentulah akan berkembang sesuai dinamika dan faktor-faktor MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
AL AZHAR Budayawan Riau
Sastrawan berada di tengah-tengah keadaan, situasi yang melingkupi kaumnya. Karena itu sebagai orang yang patut dia harus siap menjawab segala pertanyaan yang akan muncul terkait fenomena apa yang terjadi di dalam masyarakatnya.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
lain di dalam kehidupan itu sendiri. Peran yang dimainkan oleh sastrawan dalam hal ini adalah memasuki ruang dan memutar dinamo kebaruan di dalamnya. Jika hal itu tidak terjadi, maka menurut Al Azhar justru sebuah tradisi itu sudah mati. Di sinilah kemudian, para sastrawan melakukan tafsirtafsir baru terhadap nilai-nilai kehidupan yang ada dan hal-hal yang melingkupi kaumnya. ‘’Sastrawan berada di tengah-tengah keadaan, situasi yang melingkupi kaumnya. Karena itu sebagai orang yang patut dia harus siap menjawab segala pertanyaan yang akan muncul terkait fenomena apa yang terjadi di dalam masyarakatnya,” jelas Al Azhar. Pertemuan Sastrawan Nusantara (PSN) ke-17 dilaksanakan di Riau yang berlangsung 19-22 Desember. Bertema ‘’Masa Depan Sastra Nusantara; Gagasan dan Cabaran”, pertemuan itu dihadiri dan diikuti oleh sastrawan jemputan dari berbagai provinsi di Indonesia, sastrawan jemputan dari negara-negara serumpun yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand dan sastrawan jemputan dari Riau. Dalam pertemuan itu juga dilaksanakan seminar, pembacaan puisi di beberapa tempat seperti Taman Budaya, Universitas Lancang Kuning, Universitas Islam Riau dan Universitas Riau. Beberapa capaian dan titik temu dari pertemuan kali ini, seperti yang dikatakan salah seorang panitia acara, Fakhrunnas MA Jabbar, bahwa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan rumusan yang dihadiri
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Realitas ini telah pula membenturkan antara nilai atau tradisi lama yang molek dan santun dengan gerusan nilai modernitas yang sulit ditapis.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
beberapa perwakilan dari negara serumpun adalah dalam perkembangan masa kini, para sastrawan Nusantara ternyata tak hanya berhadapan dengan situasi dan iklim politik yang berlaku di negara masing-masing. Lebih dari itu, perkembangan ilmu dan teknologi yang bersifat global telah menghadapkan para sastrawan dengan tantangan yang lebih nyata. Sebutlah perkembangan dunia siber dan multimedia yang memungkinkan semua orang begitu mudah mengakses sumber data dan informasi atau sesiapapun tak bisa mengelak dari serbuan informasi secara bebas dan terbuka. Realitas ini telah pula membenturkan antara nilai atau tradisi lama yang molek dan santun dengan gerusan nilai modernitas yang sulit ditapis. Boleh jadi hal ini memperjauh jarak kendali antara sastrawan berlainan generasi atau sesama sastrawan di kawasan serumpun Melayu. ‘’Padahal keberadaan sastra Nusantara sangat memerlukan kepaduan dan persatuan guna mengagungkan kejayaan sastra di masa depan,” kata Fakhrunnas yang juga merupakan sastrawan Riau ini. JEFRY AL MALAY/MAJRIAU POS
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Di jejaring sosial misalnya, banyak kelompok bersahut-sahutan menulis apa yang mereka sebut sebagai puisi-puisi pendek tetapi kemudian berkumpul di suatu tempat untuk meluncurkan pembukuan terhadap tulisan digital mereka itu, tapi anginnya seperti angin dari balon yang meletus saja, tus...setelah itu habis.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Salah seorang pembicara dalam seminar PSN Ke17, Taufik Ikram Jamil, menyebutkan, sesungguhnya ideologi sastra tidak muncul di tengah keragaman media yang telah memudahkannya dari berbagai hal seperti biaya dan waktu. Malah menurutnya, banyak contoh yang kemudian ditemukan dan membuktikan bahwa sastra di tengah keberagaman media saat ini, tidak melambai kita untuk berpikir tentang kemanusiaan. ‘’Di jejaring sosial misalnya, banyak kelompok bersahut-sahutan menulis apa yang mereka sebut sebagai puisi-puisi pendek tetapi kemudian berkumpul di suatu tempat untuk meluncurkan pembukuan terhadap tulisan digital mereka itu, tapi anginnya seperti angin dari balon yang meletus saja, tus...setelah itu habis. Bandingkan dengan era 70-an dan 90-an, ketika sastra tidak perlu bergatal-gatal dengan konservatifnya,” jelas Taufik Ikram Jamil. Ditegaskan Taufik, hal ini terkait dengan pijakan kreatif suatu pergumulan peradaban. Waktu tidak lagi menjadi semestinya. Sejarah pun bukan menjadi suatu catatan yang telah berlalu, tetapi adalah pengibar kekinian dan masa datang, semuanya direkat oleh data sekaligus fakta. ‘’Nah, satu titik dari pergulatan peradaban yang unsur-unsurnya begitu kental berpadu adalah suatu kawasan yang dinamakan Nusantara kini meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand Selatan,” ungkapnya.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
JEFRY AL MALAY/MAJRIAU POS
Inilah jalan kebudayaan untuk menjaga kebersamaan di kawasan Nusantara yang seringkali diganggu oleh persoalanpersoalan politik.
Pertanyaannya adalah, adakah pergulatan peradaban itu akan tetap aktual dimunculkan dalam PSN? Sebab menurut Taufik, hal itulah yang paling penting sehingga secara umum muncul sutu konsep kesusasteraan Nusantara. ‘’Keragaman media, seharusnya mempercepat penularan virus tersebut yang menjadi sisi lain dari perkembangan sastra,” jelas Taufik. Sementara itu, Forum PSN dapat pula dijadikan sebagai sebuah upaya dari negara serumpun untuk dijadikan suatu perekat budaya. Hal itu diakui, sastrawan dari Jakarta, Jamal D Rahman. Keharmonisan yang seringkali terganggu oleh kondisi politik dan lain sebagainya. Artinya menurut Jamal, forum seperti ini dapat menjaga keharmonisan tersebut secara budaya. ‘’Inilah jalan kebudayaan untuk menjaga kebersamaan di kawasan Nusantara yang seringkali diganggu oleh
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Kita saling mengenal, persaudaraan, kita menjadi tahu bagaimana perkembangan sastra di Nusantara yang notabene memiliki latar belakang berbeda tetapi memilki tujuan yang sama dalam hal memperjuangkan sastra.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
persoalan-persoalan politik,” jelasnya. Di samping itu, kata Jamal, forum seperti ini juga dapat menjalin komunikasi yang lebih inten antara sesama sastrawan, saling kenal lewat karya. Forum di mana mereka dapat bertatap muka secara langsung. Bertukar pikiran, membincangkan pokokpokok penting dan membicarakan apa yang mungkin untuk memajukan sastra di masing-masing negara. ‘’Bahkan dengan adanya pembacaan puisi di berbagai tempat merupakan kesempatan bagi para sastrawan bertemu dengan audien dan sebaliknya,” jelasnya. Senada dengan itu, sastrawan asal Tahiland Selatan, Phaosan Jahwae, menyebutkan, ada banyak perkara yang dicapai dari PSN. Salah satunya ke depan akan diberikan anugerah kepada sastrawansastrawan yang dalam hal itu menurutnya akan mampu memberi semangat kepada penulis untuk terus berkarya. PSN juga dapat membantu perkembangan sastra di negara asing-masing. ‘’Kita saling mengenal, persaudaraan, kita menjadi tahu bagaimana perkembangan sastra di Nusantara yang notabene memiliki latar belakang berbeda tetapi memilki tujuan yang sama dalam hal memperjuangkan sastra,” ucapnya. Dari pertemuan tersebut, sastrawan Agus R Sarjono menyebutkan ada beberapa peluang yang kemudian dapat disimpulkan dari seminar yang diadakan misalnya bagaimana sebenarnya saat ini
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Pada dasarnya yang penting itu kembali kepada penyairnya. Ketika sudah dicas semua kita ini, akhirnya bagaimana kita memanfaatkannya, itu yang penting. Substansi itu atau benturan apa yang didapat yang kemudian bisa dibawa balik.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
kita punya peluang besar untuk mengantarkan sastra Indonesia tampil di wilayah sastra dunia. Peluang-peluang itu terbaca dari bagaimana perkembangan sastra di Barat yang saat ini seperti kekurangan darah segar. ‘’Inilah cabaran kita, ini pulalah tantangan kita ke depannya. Tetapi kemudian yang perlu saya katakan, terutama di Indonesia sebenarnya pemahaman dan peran pemerintah masih lemah terhadap sastra sehingga masih banyak pekerjaan di bidang ini yang harus diselesaikan,” jelas Agus. Sementara itu, sastrawan asal Lampung, Isbedy Setiawan memiliki pandangan bahwa jika tidak benar-benar dikonsep dengan baik, PSN ini tidak akan memberikan efek apa-apa bagi perkembangan sastra di negara masing-masing. Menurutnya, di Indonesia sendiri misalnya tak ada pun acara seperti ini, para satrawannya tetap berkarya. Tetap mencari titik capaian estetikanya sendiri dalam menghasilkan karya sastra. Seharusnya, disamping sebagai ajang silaturahmi, PSN ini menjadi ajang pembelajaran juga bagi para sastrawan. Begitu juga pendapat Hasan al Bana, sastrawan asal Medan yang mengatakan PSN ini tidak banyak pula memberikan kontribusi bagi perkembangan sastra di daerahnya. Secara pribadi, menurut Hasan, acara serupa ini semacam isi baterai saja, ngecas sebentar. ‘’Pada dasarnya yang penting itu kembali kepada penyairnya. Ketika sudah dicas semua kita
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ini, akhirnya bagaimana kita memanfaatkannya, itu yang penting. Substansi itu atau benturan apa yang didapat yang kemudian bisa dibawa balik,” jelasnya. Diakuinya juga, tidak mudah membuat format acara yang memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan sastra. Dan harapannya agar PSN ke depan dapat juga melibatkan generasi-generasi muda karena menurut Hasan, generasi muda juga harus tahu bagaimana sejarah PSN dan dalam hal lainnya generasi muda lebih mungkin untuk menciptakan dan mencari ’pencapaian’ yang lain. ‘’Silaturahmi tentu menjadi poin dalam PSN ini. Jadi memang tidak mudah membuat acara dengan format untuk mencapai kesepemahaman dan tujuan bersama tapi itulah tantangan kita,” jelasnya. (jefri al malay)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Sebagian anggota SiKari yang berpameran.
○
○
○
○
○
○
SIKARI FOR MAJALAH RIAUPOS.CO
KALEIDOSKOP KARTUN III: RIAU NEWSMAKER 2013
MENGARTUN ”SETAHUN SUNTUK”
T
URUT meramaikan pergantian tahun kemarin, Sindikat Kartunis Riau (SiKari) menggelar Kaleidoskop Kartun III: Riau Newsmaker 2013, berupa pameran dengan tema tokoh-tokoh Riau yang menjadi pemberitaan sepanjang 2013 dan demonstrasi membuat kartun/ karikatur langsung di lokasi pameran. Sebanyak 16 karya karikatur/kartun opini bertema “Riau Newsmaker 2013’’ dipajang di gerbang Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai) mulai 31 Desember 2013 pukul 15.00 WIB hingga 01.00 WIB pada 1 Januari 2014. Karikatur mantan Gubernur Riau MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SIKARI FOR MAJALAH RIAUPOS.CO
Antusias penonton melihat “live caricature on the spot” (kiri) dan tokoh-tokoh Riau yang dipamerkan dalam “Riau Newsmaker 2013”.
Rusli Zainal dan Annas Maamun tampak mendominasi dari karya-karya yang dipamer, selain itu ada Kimar Sarah dan pentolan geng motor Klewang. Menurut ketua pelaksana kegiatan, Dhani Pramata, kaleidoskopkartun merupakan helat tetap SiKari setiap pergantian tahun. “Ini kaleidoskopkartun yang ketiga dengan konsep yang berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Selain demo karikatur di lokasi, kaleidoskop kali ini ada pameran tokoh-tokoh Riau yang jadi newsmaker selama 2013,” kata Dhani. (qom)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
CERANA
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA Pasal 1 ayat 15: Kurator adalah orang yang karena kompetensi keahliannya bertanggung jawab dalam pengelolaan koleksi museum.
RUMAH MELAYU: Rumah Melayu di Rantau Bais, Rokan Hilir, Riau. MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA KOMUNITAS ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
HOLLY ROCK GENERATION
KREATIF dan POSITIF BERA WAL DARI SEKELOMPOK PELAJAR YANG SALING MEMERLUKAN DEMI BERAW TERWUJUDNY TIFIT AS DAN KEMAMPUAN MASING-MASING BAIK ITU TERWUJUDNYAA KREA KREATIFIT TIFITAS DI BIDANG MUSIK, TARI, M ODEL DAN SKA SKATEBOARD TEBOARD, TERBENTUKLAH SEBUAH KOMU NIT AS YANG MEMPU NY AI ANGGOT RANG SERA TUS PELAJAR MEMPUNY NYAI ANGGOTAA LEBIH KU KURANG SERATUS KOMUNIT NITAS PEKANBARU DARI SEKOLAH YANG BERBEDA-BEDA. KOMU NIT AS TERSEBUT KOMUNIT NITAS ADALAH HOLL TION (HRG). HOLLYY ROCK GENERA GENERATION
H
RG adalah tempatnya anak-anak muda yang kreatif, selalu membuat kegiatankegiatan yang positif seperti mendirikan grup band, dance dan skateboard. Komunitas yang terbentuk pada 22 Juni 2010 ini diketua olah Bincar MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
KOMUNITAS SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Lagi manggung.
Mandi di Sungai Hijau di Bangkinang.
Foto bersama.
Dalam suatu pertunjukan. FOTO-FOTO HRG FOR MAJALAH.RIAUPOS.CO
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
yang sekaligus juga sebagai penasehat HRG. Menurut Bincar, Holly Rock Generation terus berupaya menggali kreativitas anggotanya. ‘’Saya merasa bangga bisa menjadi penasehat di HRG. Harapan ke depan, HRG bisa menjadi salah satu komunitas yang menciptakan orang-orang yang berhasil di bidang musik, dance, model dan skateboard. Semoga komunitas ini bisa menciptakan orang-orang yang kreatif yang bisa bermanfaat bagi orang lain,’’ ujarnya. Dikatakannya, banyak prestasi yang sudah diraih HRG seperti juara pada berbagai perlombaan baik itu musik, dance, model dan skateboard. Di HRG, yang utama adalah kekompakan dan mempunyai jiwa persaudaraan yang tinggi. Itulah yang bisa membuat suatu komunitas bisa bertahan dan sukses memciptakan orang yang kreatif. HRG selalu berusaha menerima perbedaan, mengutamakan kebersamaan dan profesional dalam berorganisasi ke arah yang lebih maju. ‘’HRG selalu membuka peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung. Tetapi yang pertama harus kreatif dan bisa kompak. Walaupun disibukkan dengan padatnya jadwal latihan HRG, namun anggota HRG tidak pernah mengorbankan sekolahnya, karena itu sangat penting untuk masa depan,’’ ungkapnya. (crl)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI&BUDAYA APA SIAPA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SOPHIE NAVITA
TANPA PENGAWET SOPHIE NA VIT NY NAVIT VITAA PU PUNY NYAA CARA BERBEDA UUNTUK NTUK MERA MERAYYAKAN TAHU N BARU AHUN BARU.. JIKA BIASANY BIASANYAA N BARU BANY AK MOMEN TAHU AHUN BANYAK DIGU NAKAN UUNTUK NTUK DIGUNAKAN MENY ANT AP BERBAGAI MENYANT ANTAP JENIS MAKANAN LEZA LEZATT, PRESENTER DAN PEMAIN SINETRON INDONESIA INI JUSTRU MENGAJAK WARGA INDONESIA UUNTUK NTUK MAKAN MAKANAN SEHA SEHATT ALIAS RA RAW W FOOD.
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014 KAPANLAGI.COM
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI&BUDAYA APA SIAPA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
Lewat akun instagram pribadinya, Sophie Navita kerap mengunggah foto raw food hasil olahannya untuk keluarga. Hasilnya? Cukup menggiurkan untuk dicoba.
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
R
AW food yang dimak sud di sini adalah menyantap makanan yang sama seperti aslinya tanpa banyak proses pengawetan. Metode pengolahan yang digunakan biasanya hanya sebatas memotong atau memblender. Lewat akun instagram pribadinya, Sophie Navita kerap mengunggah foto raw food hasil olahannya untuk keluarga. Hasilnya? Cukup menggiurkan untuk dicoba. Bekerja sama dengan Paul Risse, seorang chef raw food asal Texas, Amerika Serikat, Sophie dan Paul menyusun program detoks yang diberi nama Cleanse America Taste of Indonesia. Program ini rencananya akan dimulai pada 1-5 Januari 2014. ‘’Yuk mulai makan makanan sehat,’’ ujarnya. (crl) KAPANLAGI.COM
KAPANLAGI.COM
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
SENI BUDAYA FILM ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
F I L MBUDAYA SENI ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PERTEMPURAN BRUTAL PRODUSEN MOVIE WARNER BROS. PICTU RES TENGAH MEMPRODUKSI DAN PICTURES AKAN MERILIS SEBUAH FILM SUPERHERO SERT SERTAA AKSI DAN FIKSI ILMIAH, ANGI TOM CRUISE INI BERCERIT DIBINTANGI BERCERITAA EDGE OF TOMORROW. FILM YANG DIBINT TENT ANG LETNAN KOLONEL BILL CAGE (CRUISE), SEORANG PERWIRA YANG TENTANG BELU M PERNAH MELIHA RAN KETIKA IA BEGITU SAJA BELUM MELIHATT HARI PERTEMPU PERTEMPURAN NU H DIRI. JA TU H KEBERAP MLAHNY JUMLAHNY MLAHNYAA MISI BU BUNU NUH JATU TUH KEBERAPAA JU
T
EWAS dalam beberapa menit, Cage sekarang menemukan dirinya misterius dilemparkan ke waktu loop-forcing yang memaksanya untuk menjalani pertempuran brutal yang sama berulang-ulang, berjuang dan mati lagi
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
FSENI I L MBUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
PENULIS NASKAH: Hiroshi Sakurazaka, Dante Harper SUTRADARA: Doug Liman PEMAIN: Tom Cruise (sebagai Letnan Colonel Bill Cage), Emily Blunt (sebagai Rita Vrataski), Charlotte Riley, Bill Paxton, Jonas Armstrong, Tony Way JADWAL RILIS: 6 Juni 2014 JADWAL TAYANG DI INDONESIA: Juni-Juli 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
dan lagi. Tapi, dengan setiap pertempuran, Cage menjadi mampu untuk melibatkan musuh dengan peningkatan keterampilan, bersama prajurit Pasukan Khusus Rita Vrataski (Blunt). Sepertinya Cage dan Rita melakukan perlawanan terhadap alien, setiap pertemuan berulang membuat mereka selangkah lebih dekat untuk mengalahkan musuh. (crl)
MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
BERSEMBANG
SENI BUDAYA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
A
NDA yang muslim pasti pernah mengalami-terutama hari Jumat--di mana musala atau mesjid penuh oleh mereka yang ingin menunaikan salat Jumat. Begitu penuhnya, hingga ketika salat baru akan dimulai, jamaah tampak berdesakan. Berdempet rapat satu sama lain. Namun pernahkah Anda sadari bahwa setelah satu rakaat dilalui, kerapatan tanpa disadari terasa berkurang dengan sendirinya? Pasti bukan karena Anda menjadi lebih kurus hanya dalam satu rakaat. Lalu dari mana ‘’ruang tambahan’’ itu di dapat, sementara lebar badan Anda tidak berubah? Ternyata dari ‘’elbow room’’ dan sikap toleransi Anda. Dalam bahasa Indonesia, ‘’elbow room’’ diartikan sebagai ‘’ruang gerak’’. Saat berdiri dalam salat, siku (elbow) adalah salah satu bagian tubuh yang paling menjorok ke luar kanan dan kiri, dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain. Namun, bagian itu juga adalah yang paling fleksibel untuk digeser; masuk, maju atau mundur. Sikap toleran Anda muncul ketika menyadari bahwa kita semua tengah bersama-sama berhadapan dengan Sang Pencipta. Sikap itu pun tanpa sadar menciptakan ruang lebih banyak, agar jamaah tidak saling tersikut atau menyikut. Bila pelajaran atas nilai-nilai itu dibawa ke dalam kehidupan sehari-hari, saya percaya dunia ini akan cukup lega bagi semua umat manusia yang ingin hidup damai dan yang percaya, bahwa kita semua adalah ciptaanNya.***
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
ELBOW ROOM
○
oleh Onggo IKJ
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
MAJALAH MAJALAHRIAU RIAUPOS POSzzEDISI EDISI050/TAHUN 050/TAHUNII IIzz2 2- 8- 8JANUARI JANUARI2014 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
OLAHRAGA OLAHRAGA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
FRANCK RIBERY
BEDA dalam
LAGA MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
OLAHRAGA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
G
○
○
○
○
○
○
INTERNET
Ribery unggul di urutan pertama pada voting yang dilakukan oleh 36 kapten dari timtim Bundesliga dan Bundesliga 2. Gelar ini mempertegas tahun gemilang Ribery.
ELANDANG Bayern Munich, Franck Ribery, dianugerahi gelar Pemain Terbaik Bundesliga 2013. Ia mengungguli penyerang Borussia Dortmund, Robert Lewandowski, yang jadi runner-up. Franck Ribery meraih penghargaan individual usai ditunjuk sebagai Pemain Terbaik Bundesliga 2013. Ribery unggul di urutan pertama pada voting yang dilakukan oleh 36 kapten dari tim-tim Bundesliga dan Bundesliga 2. Gelar ini mempertegas tahun gemilang Ribery, yang berperan besar membawa The Bavarians merengkuh tiga gelar (treble winners) musim lalu, juga Piala Super Eropa 2013. Sepanjang tahun, pemain Prancis itu telah menorehkan 18 gol plus 20 assist dalam semua penampilan. Ribery, yang telah terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa dan Pemain Terbaik Prancis tahun ini, juga berpeluang melengkapi titel individualnya dengan MAJALAH RIAU POS z EDISI 050/TAHUN II z 2 - 8 JANUARI 2014
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
OLAHRAGA ○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
INTERNET
Jika Anda melihat penampilan saya sepanjang tahun, saya sukses membuat perbedaan dalam laga. Saya mungkin tidak mencetak gol namun saya membuat pemain belakang lawan kerepotan.
Ballon d’Or. Ia merupakan satu dari tiga nominator utama bersama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Franck Ribery mengaku dirinya yakin akan memenangkan penghargaan Ballon d’Or karena dirinya membuat perbedaan dalam laga dan membuat pemain belakang ketakutan. ‘’Saya tidak takut. Saya percaya diri. Saya telah melakukan apa yang harus dilakukan,’’ ujar gelandang Bayern Muenchen itu kepada suratkabar Prancie Le Monde. ‘’Jika Anda melihat penampilan saya sepanjang tahun, saya sukses membuat perbedaan dalam laga. Saya mungkin tidak mencetak gol namun saya membuat pemain belakang lawan kerepotan,’’ imbuhnya. Gelandang berusia 30 tahun yang mengantarkan Bayern Muenchen meraih gelar Liga Champions, Bundesliga dan DFB-Pokal. FIFA akan mengumumkan tiga kandidat terakhir untuk meraih Ballon d’Or. Peraih penghargaan itu akan diumumkan pada 13 Januari mendatang. (crl)
MAJALAH MAJALAH RIAU RIAU POS POS z z EDISI EDISI 050/TAHUN 050/TAHUN IIII z z 22 -- 88 JANUARI JANUARI 2014 2014