Majalah Riau Pos

Page 1

LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014

LIPUTAN UTAMA

RAWAN BEBAN

KAUM URBAN

daftar isi

BANGAZUL.BLOGSPOT.COM

Kaum urban menyerbu Pekanbaru, menyebar ke segenap penjuru. Berharap bisa menemukan keberuntungan, sebagian malah terseok di posisi yang rawan menimbulkan beban.

DAERAH >> Potensi Korupsi Ratusan Miliar

PUAN >>

TIMPANG JEMBATAN TIMBANG KABAR terheboh jembatan timbang terjadi ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengamuk di kantor pengelola jembatan timbang kawasan Batang, Jawa Tengah. Saat itu, Ahad (27/4/2014) sekitar pukul 20.00 WIB, Ganjar yang dalam perjalanan hendak kembali ke Semarang setelah tugas dinas di Banyumas, Cilacap dan Tegal, melintas di jembatan timbang Subah.

ATURAN KEBELET DI TOILET Saat sedang tak tertahankan lagi alias kebelet untuk buang air besar atau kecil, tak peduli toilet jongkok atau duduk, yang penting bisa langsung plong. Tapi, ternyata tak sedikit perempuan yang keliru dalam menggunakan toilet, terutama jenis toilet duduk. Hal tersebut bisa menjadi salah satu cara penyebaran human papillomavirus (HPV), penyebab kanker serviks.

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

BLOGGINGCAGE.COM.

Sulli f(x)

BARU TAHU! >>

COVER: FURQON ELWE/FOTO RIAU POS

AKIBAT SIBUK DI FACEBOOK Orang yang menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di situs jejaring sosial lebih berisiko mengalami perceraian daripada mereka yang jarang aktif di akun jejaring sosial.

Riau Lutut Gadis cantik Choi Jinri yang akrab dipanggil Sulli f(x) merupakan seorang model, aktris sekaligus anggota grup f(x). Sulli membagi kiat diet yang cukup unik yakni menggunakan kantong plastik khusus yang terbukti mampu mengurangi berat badan. Bahkan, cara diet itu juga membantunya membentuk tubuh. Kantong plastik diet ini memang cukup terkenal di Jepang. Alat diet itu terdiri dari sebuah kantong plastik yang telah ditiup dan pemakainya bisa terus menendangnya di udara menggunakan kaki atau lutut.

SENI BUDAYA >> Peresmian Balai Adat Peranginan di Koto Lowe

ACUAN DI ALAM KEDATUAN

Pecinta Kaligrafi Darussalam Kabun PERTAHANKAN KEASLIAN

Film: A Walk Among the Tombstones PENGADILAN BERDARAH

Pemimpin Redaksi: Purnimasari Wakil Pemimpin Redaksi: Furqon LW Redaksi: Amzar, Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi, Syamsul Bahri Samin, Menrizal Nurdin, Akmalanas Layout: Wan Sarudin Online: Ilva Yulianto Kontak Iklan: Bagian Iklan Riau Pos, Telp (62-761) 64638 Presiden Komisaris: Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager: Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager: Asnida Syukur Group Head Editor: Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi: Gedung Riau Pos, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


PUNGGUR LAPUT RAWAN BEBAN KAUM KALAM URBAN ○

KOTA GULA

W

AJAH kota kini ibarat gula. Para pendatang dari negeri tetangga berduyun-duyun datang menyemut. Bagi yang punya keahlian, gula yang mereka rasakan ibarat gula asli. Rasanya memang benar-benar manis dan bersahabat bagi dompet. Tapi buat yang tanpa keahlian, mereka ibarat makan gula rafinasi. Awalnya saja terasa manis, tapi di akhir terasa kelat, pahit dan membuat isi dompet terkuras. Kota kini kian padat. Populasi kota-kota besar di dunia terus meningkat pesat. Sebagai konsekuensi dari terpusatnya perekonomian di kota, diperkirakan pada 2025, sebanyak 60 persen penduduk dunia yang berjumlah sekitar 8 miliar akan tinggal di kota. Dengan tekanan demikian besar, kota memerlukan data dukung yang kuat untuk bertahan serta inovasi tiada henti guna mengatasi berbagai problem mulai dari polusi, konsumsi, hingga gelandangan dan pengemis. Pada 2012, sebesar 77 persen (sekitar 3,5 miliar) dari 6,5 miliar penduduk dunia tinggal di kota. Pada masa itu, EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


PUNGGUR KALAM LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

INTERNET/DIOLAH KEMBALI

52 persen perekonomian global terakumulasi di kota. Pada 2025, 6 dari 10 warga dunia akan tinggal di kota. Pendatang yang tidak punya keahlian, terancam menjadi gelandangan dan pengemis. Sebagiannya lagi menjadi pemulung. Gaya hidup yang serba plastik ternyata telah membuka peluang kerja baru. Saat ini, setiap tahun, warga Indonesia membuang sekitar 100 miliar kantong plastik atau setara dengan 12 juta barel minyak mentah. Para pendatang yang justru menambah angka kemiskinan ini akhirnya menimbulkan masalah sosial di mana-mana. Bentuk negara boleh terus berganti, ideologi datang dan pergi, tapi dunia tetap saja dihuni oleh sedikit orang kaya dan mayoritas papa kedana. Bayangkan, seorang Bill Gates memiliki harta yang jauh lebih banyak daripada produk domestik bruto sebagian besar negara. Sementara 40 persen dari sekitar 7,2 miliar warga bumi hidup dengan uang pas-pasan, yakni 2 dolar AS per hari, 91 ribu orang malah menguasai satu pertiga kekayaan dunia. Sebesar 75 persen dari total pendapatan dunia dimiliki oleh 20 persen penduduk paling kaya. Dan 59 persen dari total konsumsi dunia, dinikmati oleh 10 persen penduduk paling kaya. Pada 2011, di Indonesia, ada sebanyak 43,4 persen jiwa yang hidup dengan uang 2 dolar per hari. Sayangnya, beberapa di antara gelandangan dan pengemis ini terjadi akibat tidak adanya tanggung jawab EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


PUNGGUR LAPUT RAWAN BEBAN KAUMKALAM URBAN ○

orangtua atau keluarga. Mereka kemudian dikoordinir oleh pihak-pihak —yang juga tidak bertanggung jawab— sebagai mesin uang dari mengharap belas kasihan. Sebagiannya lagi justru berlagak seperti bunglon. Mereka menjadi pengemis di kota, tapi sejatinya kaya di kampung halamannya. Ada pengemis yang justru punya rumah sewa dan malah ditemukan cukup banyak uang ketika dirazia. Meski badan sehat dan masih bisa bekerja, mereka tetap lebih suka mengemis. Karena tak menjadi pemintaminta tak perlu keluar banyak tenaga, hasilnya cepat didapat. Golongan inilah yang di kemudian hari, tidak takut dengan ancaman Rasulullah bahwa orang yang senantiasa meminta-minta kepada orang lain, ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya. (purnimasari)

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LIPUTAN LAPUT RAWAN BEBAN KAUM UTAMA URBAN ○

RAWAN BEBAN KAUM URBAN REPORTER: ADRIAN EKO, SYAHRUL MUKLIS, ABU KASIM, & MUHAMMAD HAPIZ (PEKANBARU)

KAUM URBAN MENYERBU PEKANBARU, MENYEBAR KE SEGENAP PENJURU. BERHARAP BISA MENEMUKAN KEBERUNTUNGAN, SEBAGIAN MALAH TERSEOK DI POSISI YANG RAWAN MENIMBULKAN BEBAN.

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

M

EREKA, para kaum urban, kini berada di tengah keramaian dan gemerlap Kota Bertuah yang terus berkembang molek menjemput misi sebagai Kota Metropolitan Madani. Ya, selayaknya bandar besar, dengan seluruh pesona kota yang menggiurkan, pendatang mulai melirik kesempatan berusaha di ibukota Provinsi Riau ini. Sayangnya, mereka yang datang ke Kota Pekanbaru ini tidak semuanya menemukan keberuntungan seperti yang diharapkan. Tak sedikit di antaranya yang terpaksa memilih untuk menjalani hidup yang dulu tak terbayang bakal dijumpai di Pekanbaru. Kini, tak sulit menemukan mereka di perempatan lampu merah, atau yang mengisi sudut-sudut sempit nan kumuh seperti kolong jembatan. Ada yang menetap, berpindah-pindah, ada pula tinggal sekeluarga di atas gerobak. Jangan terkejut jika salah satu contohnya berlokasi tak jauh dari salah satu pusat perbelanjaan ramai dan bergengsi di Pekanbaru. Siang itu sekitar pukul 10.21 WIB, awal pekan lalu, kami yang baru saja melintasi barisan kendaraan yang antre untuk masuk ke areal pusat perbelanjaan, berhenti dan singgah di jembatan yang membentang anak sungai di Jalan Tuanku Tambusai Ujung (arah Mal SKA menuju terminal Bandaraya Payung Sekaki). Di sinilah, persis di kolong jembatan yang

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Pekanbaru yang kian maju, menjadi magnet bagi pendatang.

RIAU POS

langsung berhubungan dengan air anak sungai, ternyata terlihat beberapa anak manusia yang sibuk dengan aktivitasnya. Memang, ternyata, di tengah Kota Pekanbaru yang sibuk dengan progam rumah layak huni ini, terselip segelintir masyarakat yang menjadikan jembatan sebagai alas atap untuk mereka berteduh. Akses menuju bawah jembatan tersebut cukup mudah karena memang di pinggir jembatan tersebut sudah ada jalan yang mudah dilalui. Terlihat ada empat orang, salah seorangnya adalah wanita, sedang sibuk beraktivitas membersihkan bekas minuman mineral di dalam karung. Sementara dua lelaki muda di antaranya hanya berbaring tepat di pinggir anak sungai tersebut. Semula melihat dari kejauhan, kami kemudian mencoba mendekat ke bawah kolong jembatan EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Kota Bertuah yang semakin padat.

tersebut. Deru kendaraan yang melewati jembatan terdengar menggemuruh. Namun, mereka yang di kolongnya seakan tak terusik, tetap beraktivitas seperti biasanya. Kami yang terus masuk ke bawah kolong, langsung merasakan udara yang lembab namun cukup dingin di kondisi cuaca Pekanbaru yang panas terik saat itu. Air anak sungai mengalir tepat di bawah mereka duduk. Rumput yang tumbuh di pinggir sungai tersebut membuat suasana di bawah itu semakin sejuk. Tidak ada sambutan yang hangat begitu berada berseberangan dengan mereka yang tetap sibuk dengan aktivitasnya. Sementara yang lain masih mencoba untuk beristirahat tanpa peduli dengan kedatangan kami. Saat ditanya, lelaki yang mengaku bernama Ali tersebut lebih banyak diam. Ia hanya meminta kami untuk tidak menanyakan mereka karena merasa privasinya terganggu. Keringat terlihat mengucur di wajah Ali yang sedang sibuk

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

RIAU POS

Lalu-lintas kian sesak. Pekanbaru kini sudah kenal macet.

membongkar karung berisi plastik dan gelas minuman mineral yang katanya dikumpulkan dari beberapa tempat sampah. ‘’Di sini bukan tempat tinggal saya. Saya ada rumah di kampung,’’ ujar lelaki tua yang tetap dengan kesibukannya membersihkan dan memilah gelas air mineral yang akan dijualnya ke tempat pengumpul barang bekas. Hanya sedikit jawaban yang ia katakan pada kami yang sebelumnya sudah memperkenalkan diri. Selebihnya, ia tetap tidak peduli dengan kehadiran kami di tempat yang disebutnya

pondok tersebut. Berdasarkan penuturannya, ia sudah berada di Pekanbaru sejak empat bulan lalu. Namun ia enggan bercerita banyak apa tujuannya datang ke Kota Bertuah. Begitu juga saat ditanya kenapa ia memilih hidup seperti itu. ‘’Dari pada jadi maling,’’ kata lelaki yang mengaku berasal dari Provinsi Sumatera Barat, dengan tetap tidak peduli. Saat ditanya apakah ia memiliki KTP, Ali mengaku ada. Namun ia enggan memperlihatkannya sambil EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Data terakhir menyatakan, jumlah penduduk miskin di Kota Pekanbaru, Riau 2013, turun mencapai 34.100 jiwa atau 3,1 persen .

menyatakan bahwa kami tidak berhak melihat identitasnya karena bukan polisi atau Satpol PP. Lain halnya yang disampaikan Mar, satu-satunya wanita yang ada di bawah kolong jembatan tersebut. Dengan pakaian yang cukup bersih dan terawat, perempuan yang berusia 39 tahun tersebut menuturkan, dia ke Pekanbaru berharap dapat bekerja layak. Menurut ceritanya, dia keluar dari kampung halamannya di Sumatera Utara karena bosan hidup bertani. Dari cerita teman-temannya yang sudah pernah ke Pekanbaru, di sini memiliki peluang untuk mencari rezeki lebih besar dibanding di Medan. Untuk itu, Mar yang mengaku baru sampai ke Pekanbaru sebulan lalu, berangkat dengan ongkos seadanya ke Kota Bertuah. Namun nasib berkata lain. Perempuan berrambut panjang tersebut tidak diterima bekerja di mana-mana karena tidak memiliki keahlian maupun ijazah yang memadai. Meski dia mengaku pernah sekolah hingga tingkat pertama. Karena kehabisan uang, Mar memilih bertahan di Pekanbaru menjadi pemulung. Namun sama dengan Ali, dia mengaku tidak tinggal di bawah kolong tersebut. Ia hanya mengakui itu sebagai tempat persinggahan untuk beristirahat. Di sekeliling lokasi tersebut terlihat beberapa tempat masak yang sudah usang. Dengan perapian seadanya, para penghuni kolong jembatan tersebut masak dan makan. Memang tidak ada satu pun ruangan menggambarkan jika malam hari mereka juga tidur di EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

RIAU POS

Menjadi pengemis, jadi salah satu pilihan bagi kaum urban yang tak punya keahlian.

sana. Tidak seperti penghuni kolong jembatan di kotakota besar yang lengkap dengan dinding rumah dan perlengkapan rumahtangga. Diakui Mar, jika pada siang atau sore hari, banyak juga pengemis yang singgah di tempat itu untuk beristirahat dari panasnya Pekanbaru. Sayangnya, kedua orang tersebut menolak kami memotret mereka. Alasannya, takut akan dikenali oleh tim yustisi dan dirazia, meskipun tempat singgah mereka sudah diketahui secara umum. Fakta tersebut mengungkap sisi lain dari kaum urban (pendatang, red) yang sedikit banyak menyumbang jumlah masyarakat miskin di Pekanbaru. Data terakhir menyatakan, jumlah penduduk miskin di Kota Pekanbaru, Riau 2013, turun mencapai 34.100 jiwa atau 3,1 persen EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Bandara Sultan Syarif Kasim II, salah satu pintu masuk ke Pekanbaru.

DIDIK HERWANTO

yang tersebar di 12 kecamatan. Lain lagi cerita Uniang (60), kaum urban lain yang juga tinggal di bawah jembatan. Mengaku sebagai warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Senapelan Pekanbaru puluhan tahun lalu, tapi kini lebih memilih hidup di bawah Jembatan Siak I Pekanbaru. Saat ditemui, Uniang didampingi seorang putranya yang tuna daksa (bisu) sedang duduk di pondok kecil di bawah Jembatan Siak I (Jembatan Leighton). Di area yang sudah dipagar oleh pemerintah tersebut, Uniang tidak hanya tinggal dengan anaknya, tapi juga duabelas ekor anak anjing dan seekor kera yang diikat ke pohon. Uniang tidak banyak bicara dan enggan bercerita banyak tentang apa alasannya tinggal di bawah jembatan. EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Fakta tersebut mengungkap sisi lain dari kaum urban (pendatang, red) yang sedikit banyak menyumbang jumlah masyarakat miskin di Pekanbaru.

‘’Bialah den di siko, jan diurus (biarlah saya di sini, jangan diurus, red),’’ kata Uniang. Belasan ekor anjing yang berada di dekatnya juga terlihat terusik dengan kehadiran kami di sekitar gubuk kayu beratap seng tanpa dinding tersebut. Keterangan lain tentang Uniang datang dari Taufik (30), warga sekitar pondok di bawah jembatan. Menurutnya, pondok itu sudah berulang kali dibongkar dan Uniang juga kerap disuruh pergi. ‘’Satpol PP sudah berulangkali mengusir dan membongkar pondok itu, tapi Uniang tetap juga di sana,’’ kata Taufik. Menurut Taufik, Uniang juga masih punya suami dan anak-anak. Tapi dia memilih tinggal di bawah jembatan karena banyak ternak peliharaannya. ‘’Kalau kata dia, kasihan sama anjing-anjingnya, makanya tetap tinggal di situ,’’ lanjutnya. Dikatakannya, suami dan anak-anak Uniang juga sudah melarang untuk tinggal di bawah jembatan, tapi tidak dihiraukannya. ‘’Anjing-anjing itu katanya anak-anak dia. Jadi dia tinggal dengan anjing-anjing itu,’’ ungkap Taufik. Warga lainnya, Buyung (30) mengatakan, dengan tetap tinggal di bawah jembatan, Uniang masih bisa dapat rezeki. ‘’Kalau di sana, ada orang yang mengantarkan makanan, uang. Jadi mungkin itu juga lebih baik buat Uniang,’’ kata Buyung, yang berusaha meyakinkan bahwa Uniang bukanlah warga pendatang. ‘’Sejak saya kecil Uniang itu sudah tinggal di sekitar sini. Ada rumah yang disewanya, bahkan Uniang itu lebih tua dari ibu saya. Sampai sekarang, Uniang itu masih bisa EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

berkomunikasi dengan kami. Cuma alasannya tinggal di bawah jembatan itu saja yang tidak sesuai dengan pikiran. Uniang itu sehat kok, tidak gila,’’ kata Buyung. Lain lagi cerita Ujang (58), saat ditemui di bawah Jembatan Siak III. Niatnya datang dari Sumatera Barat ke Pekanbaru hanya untuk mencari kerja. Kehidupannya di Pekanbaru dimulai sejak tiga tahun lalu. Kini hidup berpindah-pindah sudah dijalaninya untuk tetap bertahan. Ujang memiliki saudara di Pekanbaru, tapi ia memilih tidak ingin menumpang dan memutuskan mencari penghasilan sendiri. ‘’Dulu ikut kawan kerja bangunan ke Pekanbaru, numpang di rumah saudara, tapi sekarang tidak lagi,’’ kata Ujang. Sebelum memilih menetap, Ujang sebelumnya juga pernah ke Pekanbaru untuk bekerja ikut temannya. Tapi kembali lagi ke kampung setelah menerima upah. Bahkan Ujang juga pernah diajak ke Batam dan Dumai. Tapi uang yang didapat tak pernah banyak. Soal keluarga, Ujang mengatakan sudah lama bercerai dengan istrinya dan dua orang anaknya dibawa oleh mantan istrinya. Ujang memilih meninggalkan kota Solok di Sumatera Barat, tempat kelahirannya. Saat ini, Ujang memilih hidup dengan membawa RIAU POS

Tak punya rumah, akhirnya tidur di kolong jembatan.

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Razia oleh aparat jangan pernah kendur.

karung dan berpindah-pindah untuk memungut barangbarang bekas dan dijual di bawah Jembatan Siak III. ‘’Apa saja yang bekas yang bisa dijual, yang penting bisa makan,’’ kata Ujang. Dari aneka benda yang bisa dipungutnya dari jalanan dan tong sampah, Ujang dapat uang sekitar Rp15 sampai 30 ribu sehari sehingga tak merisaukan biaya makan. Tapi soal tempat tinggal, Ujang tidak mau menetap dan memilih tidur di mana saja tempat yang bisa dimanfaatkan. ‘’Di sini bisa, di masjid bisa, di samping ruko bisa, ndak perlu sewa rumah,’’ ujarnya. Ia memilih hidup seperti itu karena tak mau

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

menyusahkan saudara atau anak-anaknya. ‘’Pulang kampuang ndak talok ka sawah lai, bialah di siko (pulang kampung tak sanggup ke sawah lagi, biarlah di sini),’’ kata Ujang, dalam bahasa Minang. Ditanya apakah ada

Anak-anak pun dieksploitasi menjadi mesin uang di jalanjalan.

saudaranya yang mencari, Ujang terdiam. Ia sendiri ragu apakah ada yang mencarinya atau tidak. ‘’Ndak perlu dicari, biarlah saya cari makan sendiri,’’ kata Ujang, yang mengaku sempat menamatkan sekolah kemudian ikut kerja bangunan dan menerima upah. Tapi kini ia tak sanggup lagi bekerja berat. ‘’Kalau dulu tenaga masih ada, sekarang sudah banyak duduk, tapi untuk (cari) makan masih bisa,’’ kata Ujang. Dari karung yang dibawanya, terlihat ada juga bungkusan plastik berisi pakaian. Ujang bisa berpindah EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Para pengemis dan pengamen biasanya semakin menjamur ketika jelang Ramadan.

Pulang kampuang ndak talok ka sawah lai, bialah di siko...

ke mana saja dan tidur di mana saja karena tak ada barang atau harta yang dibawanya. Menurutnya, bajunya juga pemberian dari orang-orang yang menaruh kasihan padanya. ‘’Mana ada uang untuk beli baju,’’ ujarnya. Saat berangkat ke Pekanbaru, Ujang sempat membawa tas yang berisi pakaian. Tapi tas pakaiannya ditinggal saja di rumah saudaranya dengan alasan akan kembali lagi. ‘’Saya alasan pergi kerja ikut orang dan tidak pulang ke rumah saudara saya itu lagi,’’ kata Ujang. Ditanya di mana rumah saudaranya, Ujang enggan menyebutkannya. ‘’Ndak usah ditanya itu, nanti malu pula dia,’’ lanjutnya. Lain kisah Mar, Ujang dan Uniang yang hidup di bawah jembatan, menetap dan berpindah-pindah, ada pula fenomena lain yang memilih hidup sekeluarga di atas gerobak. Bersama tiga orang anaknya, pasangan suami istri yang mendorong gerobaknya bergantian itu, kerap dijumpai di sekitar Panam (Kecamatan Tampan). Sering pula, hidup keluarga di atas gerobak itu menimbulkan rasa iba hingga tak jarang sumbangan uang maupun barang mereka terima. Tapi kaum urban juga ada yang memiliki modal dan hidup lebih baik. Bermodalkan gerobak multi-fungsi, beberapa mereka berjualan di pinggir-pinggir jalan. Seperti pepatah, sambil menyelam minum air, gerobak dagangan mereka juga bisa dijadikan sebagai tempat tinggal. Tak hanya itu, beberapa di antara mereka menggunakan lahan kosong di Pekanbaru untuk membangun rumah liar. Selain memilih bekerja sebagai EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

pemulung dan pengemis, beberapa yang memiliki keahlian membangun dunia usaha seperti menjadi pedagang kaki lima maupun dagangan makanan keliling. Ditanya apakah ia pernah membayangkan kehidupannya dihari tua seperti ini, Ujang hanya menjawab singkat: ‘’Ancak bantuak iko (lebih baik seperti ini, red)’’.

Tanpa Keahlian, Jadi Beban Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengaku jumlah penduduk Pekanbaru saat ini sulit diprediksi. Baik siang maupun malam, jumlah penduduk Pekanbaru secara nyata tidak sama. Pada siang hari, jumlah penduduk Pekanbaru —dalam hal ini yang FIRDAUS MT beraktivitas di wilayah Pekanbaru— bisa Walikota Pekanbaru mencapai 1,4 juta jiwa. Sementara malam hari, jumlah penduduk Pekanbaru tak sampai 1 juta jiwa. Kondisi ini terjadi karena tak semua masyarakat Pekanbaru terdata secara detil. Di antaranya, warga urban yang domisilinya tidak jelas, yang masih suka berpindah-pindah tempat. Selain itu, Firdaus sendiri tidak mengetahui jika masih ada warga Pekanbaru yang memilih untuk tinggal di bawah kolong jembatan yang melintasi anak sungai, seperti yang kami temui. Penduduk seperti itu tidak terdata atau lepas kontrol pemerintah. Firdaus menyatakan kemajuan Kota Pekanbaru memang menjadi daya tarik kaum urban datang dan mengais rezeki. Namun sayangnya, tidak sepenuhnya kota ini memberi EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014

ba se Na ha sa


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Meski badan masih sehat dan kuat, mereka tetap lebih suka mengemis.

Kita tidak mungkin bisa membatasi angka pendatang ke Pekanaru, karena itu adalah hak emua warga negara Indonesia. amun mereka yang datang arusnya memiliki bekal cukup, alah satunya kemampuan.

peluang sehingga akhirnya mereka hanya menambah beban Pekanbaru dalam jumlah penduduk miskin. ‘’Kita tidak mungkin bisa membatasi angka pendatang ke Pekanbaru, karena itu adalah hak semua warga negara Indonesia. Namun mereka yang datang harusnya memiliki bekal cukup, salah satunya kemampuan. Fenomena kaum urban ini sudah menjadi hal biasa bagi kota yang maju, dan Pekanbaru salah satunya. Jelas kita tidak bisa mengontrol mereka. Tapi saya hanya bisa katakan, jangan datang ke Pekanbaru jika tidak cukup modal karena yang didapat nanti hanya kesengsaraan,’’ ujarnya. (amzar)

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Para peminta-minta berderet di jalan. Jumlah mereka makin banyak memasuki awal Ramadan dan mendekati Idul Fitri.

SERBUAN KAUM URBAN JELAS MENIMBULKAN DAMPAK SOSIAL DI PERKOTAAN YANG JUSTRU AKAN BERPOTENSI MENJADI MASALAH AKUT, JIKA DIBIARKAN BERLARUT.

Pngemis yang Meminta

Jadi Akut Jika Dibiar Berlarut AKUT bisa berarti gawat dan perlu penanggulangan secepatnya. Seperti itulah gambarannya jika beban masalah yang timbul sebagai dampak arus urbanisasi ke Pekanbaru dibiarkan berlarut-larut tanpa penanggulangan segera. Menurut Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (MKA LAMR) Kota Pekanbaru, Nurhasyim, fenomena kota besar memang tak terlepas dari persoalan sosial. Namun bagaimana menyikapinya tergantung pada pemerintah dan masyarakat, supaya sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjaga kota EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Mereka yang tinggal dan pendatang ini harus menyadari dan sadar dirilah. Minimal rasa memiliki kota ini harus ditanamkan.

agar bebas dari aktivitas yang membuat wajah kota jadi buruk. Menurutnya, saat ini sudah banyak aturan yang sudah dibuat Pemerintah Kota Pekanbaru, namun belum dilaksanakan dengan baik. Ujung tombak penegakan aturan seperti adanya Perda Kebersihan, Perda Gepeng dan peraturan lain yang menyangkut masalah sosial, ada di tangan Satpol PP. Jika aturan ditegakkan, maka menjamurnya rumah liar tidak takkan terjadi. ‘’Mereka yang tinggal dan pendatang ini harus menyadari dan sadar dirilah. Minimal rasa memiliki kota ini harus ditanamkan,’’ tegasnya. Ia melihat, saat ini para gelandangan dan pengemis serta pengamen jalanan sudah mulai menghiasai Pekanbaru dan tentu ini akan merusak citra kota. Apalagi jelang Ramadan dan Idul Fitri, kehadiran mereka biasanya kian menjamur. Pemerintah harus bersikap tegas menertibkan mereka. Apalagi fenomena itu dijadikan ladang mencari uang dan Pekanbaru hanya

Fly Over Sudirman, menambah “magnet” pendatang ke Pekanbaru. DEFIZAL/RIAU POS

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

disuguhi pemandangan buruk. ‘’Jika manusia seperti itu tidak mau diatur dan dibentuk, tentu jalan terbaiknya adalah menertibkannya. Jika memang mereka adalah penduduk Pekanbaru ya harus dilakukan pembinaan dan jika mereka adalah pendatang, maka wajib dikembalikan ke tempat asalnya,’’ ungkapnya.

Jangan Disepelekan

Razia Satpol PP memberantas kaki lima.

Fenomena pendatang yang memanfaatkan kolong jembatan, pinggir kota, emperan toko, dan rumah liar merupakan masalah jamak tapi jangan disepelekan. Sebab, kendati Kota Pekanbaru belum begitu

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Pasar kaget di pagi hari.

DEFIZAL/RIAU POS

mengkhawatirkan kondisi gelandangan dan pengemisnya, jika tidak dikendalikan dengan baik, suatu saat akan menjadi persoalan serius seperti yang dialami Jakarta. Menurut anggota DPRD Pekanbaru, Tengku Aswendi Fajri, hal ini tak bisa dianggap biasa saja. Perlu tindakan yang cepat sebelum hal ini menjadi akut. ‘’Sudah tugas pemerintah untuk menertibkan mereka untuk menyelamatkan wajah kota,’’ kata Aswendi. Razia KTP harus dilakukan terus menerus. ‘’Harusnya Perda Gepeng dilaksanakan secara menyeluruh. Saya nilai ini tidak berjalan dan belum berhasil,’’ kata Aswendi. (amzar)

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Mereka semakin merajalela dan negara kian tak berdaya menghadapinya.

RIAU POS

Perlu Edukasi, Siapkan Sanksi URBANISASI MENIMBULKAN FENOMENA SOSIAL YANG PERLU PENANGGULANGAN MAKSIMAL. MULAI DARI EDUKASI DAN PEMBINAAN, HINGGA SANKSI TEGAS UNTUK YANG MELAMPAUI BATAS.

MARAKNYA gelandangan dan pengemis di Pekanbaru dan sejumlah wilayah di Riau menjadi cerminan penanggulangan yang belum maksimal. Fenomena ini, menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Mizwar Ependi, memang jadi tantangan bagi daerah maju. Kondisi tersebut tak bisa dibiarkan terus menjamur. ‘’Gelandangan dan pengemis memang perlu penanganan ekstra. Pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya harus serius dalam menjawab permasalahan tersebut,’’ ungkapnya. Penanggulangan harus berkelanjutan. Dalam hal ini yang paling berperan adalah instansi terkait di EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Gelandangan dan pengemis memang perlu penanganan ekstra. Pihakpihak yang berkompeten di bidangnya harus serius dalam menjawab permasalahan tersebut.

kabupaten/kota se-Riau. ‘’Kalau kita lebih memfasilitasi saja. Yang harus proaktif itu Dinas Sosial di kabupaten/ kota. Mereka memiliki rumah singgah untuk pembinaan gelandangan pengemis,’’ urainya. Mengenai asal para gelandangan dan pengemis, ia menjawab bervariasi. Namun, secara umum untuk Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya, pendatang berasal dari provinsi tetangga yang terdekat. Penanggulangan dapat dilakukan dengan memberi pembinaan dan edukasi agar mereka memiliki keahlian sebagai modal bersaing di dunia kerja. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Riau, Lisda Erni, menilai, fenomena gelandangan penegmis semakin mewabah. Salah satu objeknya adalah anak-anak yang menjadi korban orangtua yang tidak bertanggung jawab maupun pihak-pihak yang dengan sengaja mengeksploitasi mereka dengan cara tidak Bandara SSK II dipadati penumpang dari berbagai kota. DIDIK HERWANTO/RIAUPOS

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

wajar. Menurutnya, hal ini tak dapat ditolerir. Penegak hukum sejatinya dapat memberi sanksi tegas dan efek jera, karena hak-hak anak-anak dilindungi hukum. Undang-undang sudah mengatur tentang perlindungan anak-anak di bawah umur. Pada usia di bawah 18 tahun, anak-anak berhak mendapatkan haknya, salah satunya, mengenai pendidikan. ‘’Secara tupoksi itu memang tugas Dinas Sosial, tapi bisa menjadi tugas kita kalau ada dampak negatif yang terjadi. Benang merahnya tergantung pada laporan. Kalau ada yang melapor pasti kita tindaklanjuti sampai ke proses hukum,’’ jelas Lisda. (amzar)

Segera Bertindak Sebelum Merebak KAUM URBAN TANPA KEAHLIAN BERPOTENSI JADI BEBAN. MUNCUL SARAN, AGAR PEMKO CEPAT BERTINDAK SEBELUM PERMASALAHANNYA MEREBAK, MENJADI TAK TERKENDALI.

RIAU POS

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Dr Apriyan D Rakhmad Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau

LUKMAN PRAYITNO/RIAU POS

SEBAB, mereka boleh dikatakan nekat untuk tinggal dan bertarung hidup di perkotaan, tak peduli dicap sebagai sampah masyarakat dan bekerja hanya sekedar memenuhi kebutuhan kampung tengah alias perut. ‘’Ini adalah fenomena urbanisasi prematur. Karena sudah terlanjur datang ke kota, mereka mau tidak mau harus bertahan hidup. Sementara pekerjaan resmi tidak ada, keahlian minim, sehingga terjerat dengan masalah keuangan,’’ ujar Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau, Dr Apriyan D Rakhmad. ‘’Fenomena ini sebenarnya masih baru dan tahap awal saya kira untuk kasus di Kota Pekanbaru. Keadaannya masih belum parah seperti halnya yang terjadi di Jakarta, Surabaya atau Medan,’’ ungkapnya. Sebelum jauh terlambat dan merebak, Apriyan menyarakan Pemko bertindak cepat dan segera mencegah, supaya jangan berlarut-larut dan tambah rumit. Apalagi sampai mereka membuat geng, klub, komunitas

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

yang eksis sehingga sukar diatasi. Pemko juga harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk penertiban. Sebagai langkah awal, Pemko dapat memetakan dan mengidentifikasi di mana saja tempat-tempat mereka tinggal dan membangun gubuk atau rumah yang ilegal atau berpotensi merusak keindahan dan ketertiban kota. Setelah diketahui segera diambil tindakan tegas. Kemudian yang lebih penting lagi adalah konsistensi. Sekali tidak boleh, selanjutnya tidak boleh dengan pengawasan secara berketerusan. ‘’Jangan hari ini dilarang, besok dibiarkan. Atau mungkin ada petugas/pegawai yang ikut bermain. Wali Kota coba sekali-kali turun langsung ke tempat-tempat yang ada indikasi seperti itu. Kadang-kadang di tempat kita juga hanya sekedar laporan asal bapak senang (ABS, red), sementara keadaan di lapangan tidak seindah dalam laporan,’’ tegasnya. Masyarakat harusnya ikut berpartisipasi. Jika ada yang mendirikan bangunan atau rumah di pinggir-pinggir jalan, atau di tempat-tempat yang ilegal, atau tanahtanah kosong dan berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban, keamanan, kebersihan dan keindahan kota, sedapat mungkin dicegah sejak dini. Jika tidak bisa, segera berkoordiansi atau melapor ke pihak kelurahan, RIAU POS

Menyalurkan sedekah ke lembaga resmi dan terpercaya bisa mengurangi jumlah pengemis.

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

Jangan nanti jumlah mereka besar, baru mau ditertibkan.

atau instansi yang bertanggung jawab. Demikian seterusnya. ‘’Langkah pencegahan ini yang juga kurang diperhatikan dan diprioritaskan di tempat kita. Sudah parah, merusak dan memakan korban baru ditertibkan. Belajarlah dari kasus geng motor,’’ tuturnya. Untuk mengatasi masalah urbanisasi prematur, lanjutnya, memang tak bisa oleh Pemko saja, harus juga koordinasi dengan wilayah sekitarnya. Fenomena ini juga terjadi karena tidak adanya keseimbangan pembangunan, antara kota dan pedesaan dan wilayah sekitarnya. Juga terjadi ketidakseimbangan pembangunan antar kota dan wilayah, yang memicu arus urbanisasi. Bagaimanapun, peluang pekerjaan lebih RIAUPOS

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


LAPUT RAWAN BEBAN KAUM URBAN ○

SKYSCRAPERCITY.COM

Pekanbaru kini kian diserbu kaum urban.

banyak ditawarkan di perkotaan berbanding dengan pedesaan. Selagi peluang pekerjaan masih fokus di kota, akan sangat sukar mengatasi masalah urbanisasi. ‘’Harus ada grand design Gubernur Riau, di dalam konteks pembangunan Riau secara keseluruhan, termasuk menyeimbangkan antara pembangunan kota dan desa,’’ ujarnya. (amzar)

EDISI 074/TAHUN II 19 - 25 JUNI 2014


○ ○ ○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

DAERAH ○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

POTENSI KORUPSI RATUSAN MILIAR

TIMPANG

JEMBATAN TIMBANG KABAR TERHEBOH JEMBATAN TIMBANG TERJADI KETIKA GUBERNUR JAWA TENGAH, GANJAR PRANOWO, MENGAMUK DI KANTOR PENGELOLA JEMBATAN TIMBANG KAWASAN BATANG, JAWA TENGAH. SAAT ITU, AHAD (27/4/2014) SEKITAR PUKUL 20.00 WIB, GANJAR YANG DALAM PERJALANAN HENDAK KEMBALI KE SEMARANG SETELAH TUGAS DINAS DI BANYUMAS, CILACAP DAN TEGAL, MELINTAS DI JEMBATAN TIMBANG SUBAH.

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014

○ ○


DAERAH ○

I Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat sidak di jembatan timbang kawasan Batang. NEWS.DETIK.COM

A memutuskan untuk singgah dan melihat langsung realita di jembatan timbang yang selama ini heboh dengan ’bau busuk’ permainan petugas di lapangan. Benar adanya. Di depan matanya, Ganjar melihat ada praktik pungutan liar oleh petugas. Sontak Ganjar mengamuk saat melihat seorang kernet truk menaruh uang di meja petugas. ‘’Buat siapa itu? Heh? Buat siapa?,’’ sergah Ganjar dengan nada tinggi dan mata melotot. Tak cukup sampai di situ, dalam laci meja petugas jembatan timbang yang dibuka sendiri oleh Ganjar, ia menemukan dua amplop berisi uang. Ia lalu mengambil dan membanting amplop itu ke meja dan semakin mengamuk. ‘’Buka semua laci! Apa kayak gini ini? Hah, apa ini? Siapa yang tanggung jawab ini?,’’ tanya Ganjar. Amuk Ganjar bergetar juga ke Riau. Sebab, kejadian tangkap tangan orang nomor satu Jawa Tengah ini, sudah lama juga dibicarakan di Riau. Lima jembatan timbang di Riau menjadi sorotan publik. Secara kasat mata, masyarakat bisa melihat setiap hari truk balak dan sawit melebih tonase melenggang nyaman di ruas-ruas jalan utama di EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


DAERAH ○

NOVIWALDY JUSMAN Wakil Ketua DPRD Riau

Biaya pembangunan dan perbaikan jalan yang rusak karena permainan di jembatan timbang.

Riau. Truk ini umumnya melintasi jembatan timbang. Namun, entah mengapa, proses menimbang ini terkesan formalitas dan simbolik dan dicurigai hanya jadi tempat transaksi busuk. Realitanya, jalan-jalan tetap saja rusak karena truk bertonase di luar yang diperbolehkan dengan bebas bergerak. Bahkan, dengan kasat mata pula masyarakat menyaksikan supir atau kernet truk harus mengeluarkan setoran di pos-pos yang tidak resmi tapi ’wajib’ sebagai retribusi haram oleh oknum-onkum aparat. Dua praktik ini semakin memperburuk kondisi jalan raya di Riau. Kerisauan atas konspirasi jahat ini, pernah mengemuka. Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman, ketika menjadi anggota Komisi C DPRD Riau dari Fraksi Demokrat pernah mengatakan praktik penyelewengan di jembatan timbang merugikan Riau ratusan miliar rupiah setiap tahunnya. ‘’Biaya pembangunan dan perbaikan jalan yang rusak karena permainan di jembatan timbang,’’ kata Noviwaldy. Menurut politisi yang kembali terpilih periode 20142019 di DPRD Riau ini, permainan oknum petugas di jembatan timbang tak bisa dimungkiri sebagai penyebab munculnya kerugian besar itu. Untuk mengatasi permainan kotor itu, harus ada sistem yang baik dan peraturan tegas. ‘’Menurut saya, Peraturan Daerah yang telah selesai dikerjakan akan merealisasikan sistem komputerisasi pada jembatan timbang. Sekarang sedang dalam tahap EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


DAERAH ○

Jembatan timbang di Rokan Hulu, Riau. TERKINI24.COM

pembuatan. Sistem yang dibuat adalah dengan mekanisme tidak ada tatap muka antara petugas jembatan timbang dengan supir. Hal ini untuk mencegah adanya transaksi kotor antara keduanya,’’ ungkapnya. Untuk pengadaan alat dan sistem ini, diperlukan dana miliar rupiah. Namun, dengan dana besar itu, diharapkan akan benar-benar bisa berfungsi baik dan tidak timpang seperti saat ini. ‘’Nantinya tidak akan ada denda untuk angkutan yang melebihi muatan. Tapi kelebihan muatan akan langsung masuk pada pintu pembuangan. Jadi pada jembatan timbang akan ada dua pintu. Pertama pintu ke jalan raya dan kedua pintu pembuangan kelebihan muatan. Biaya pembuatan alat ini mencapai puluhan miliar dan dilengkapi RFID (Radio Frequency Identification) sehingga EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


DAERAH ○

apapun barang yang lewat akan terbaca langsung. Saya tak ragu mengeluarkan puluhan miliar daripada rugi ratusan miliar setiap tahunnya,’’ tuturnya. Kerisauan masyarakat selama ini juga memunculkan kecurigaan Kejaksaan Tinggi Riau. Pada 2013 lalu, Kejati Riau menyelidiki dugaan adanya pungutan liar di jembatan timbang. Di Riau, ada lima jembatan timbang. Pertama di Kabupaten Bengkalis yang menghubungkan ke pelabuhan Dumai dan ke Sumatera Utara. Dalam sehari, lebih dari 2.000 truk dan tangki CPO melintas. Selanjutnya jembatan timbang di Rantau Berangin, Kabupaten Kampar menghubungkan ke Sumatera Barat. Jembatan timbang di Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu. Kelima, jembatan Timbang di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. “Dari sejumlah laporan kita sudah turun ke lapangan ditemukan kecurangan yang dilakukan oknum Dishub

Dalam sehari, lebih dari 2.000 truk dan tangki CPO melintas. Selanjutnya jembatan timbang di Rantau Berangin, Kabupaten Kampar menghubungkan ke Sumatera Barat. .

SERIAU.COM

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


DAERAH ○

Pungutan liar di jembatan timbang, berpotensi rasuah. SIGAPNEWS.COM.JPEG

yang bertugas di jembatan timbang dengan cara melakukan pungli. Akibatnya terjadi pengurangan pemasukan bagi PAD. Kita masih menyelidikinya dan mengumpulkan bukti-bukti,’’ kata Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Riau ketika dijabat Amril Rigo, Rabu (9/ 10/2013) di Pekanbaru. Sejumlah pejabat Dishub Riau sudah dimintai keterangan. Mereka masing-masing Kepala Seksi Jembatan Timbang di Duri, Komandan Regu (Danru) Jembatan Timbang Duri, dan Danru Jembatan Timbang Tarantang Manuk. Terhadap dugaan pungli ini, sejumlah supir mengakui untuk truk jenis colt diesel yang melintas jembatan timbang menitipkan uang Rp10 ribu. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


DAERAH ○

Lain jenis truk lain pula nilai setorannya. Lebih baik kita ya melebihi muatan saja, karena tak lebih pun kita setor juga.

Jumlah itu tidak termasuk kelebihan tonase yang harus dibayar berdasarkan kelebihan angkutan. ‘’Lain jenis truk lain pula nilai setorannya. Lebih baik kita ya melebihi muatan saja, karena tak lebih pun kita setor juga,’’ kata Benard Marpaung, salah seorang supir truk yang lagi bongkar muat barang di Pekanbaru. Dinas Perhubungan Provinsi Riau terlihat gerah dengan berbagai desakan dan kecurigaan yang muncul. Oleh sebab itu, diambil kebijakan menutup sementara jembatan timbang di Riau sejak Januari 2014. Selama proses penutupan ini, seluruh jembatan timbang akan diperbaiki dan dilengkapi fasilitas pendukung, salah satunya gudang barang. Nantinya, dengan penyediaan gudang barang, semua muatan truk yang melebihi tonase akan dimasukkan ke dalam gudang barang. Efektifkah? Humas Dishub Provinsi Riau, Rudi Simatupang, Kamis (24/4/2014) mengatakan, pembangunan gudang untuk setiap jembatan timbang berangkat dari perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2005 menjadi Perda Nomor 5 Tahun 2013. Dalam Perda terbaru itu diamanahkan pada petugas untuk mengamankan muatan truk yang melebihi batas. ‘’Untuk itu sementara kita tutup sambil membenahi semuanya,’’ kata Rudi. Informasi terbaru, pada 2014 ini, Dishub Riau menargetkan dua jembatan timbang dulu yang digesa pengerjaan perbaikan bangunannya yakni di Terantang Manuk Kabupaten Pelalawan dan Logas di Kabupaten Kuantan Singingi. ‘’Anggaran sudah disiapkan dari APBD tahun ini untuk EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


DAERAH ○

Jembatan timbang di Kuantan Singingi. GORIAU.COM

penambahan fasilitas berupa gudang penyimpanan dan alat membongkar serta SDM untuk kendaraan yang bermuatan lebih. Prioritas di dua tempat dulu,’’ ungkap Kepala Dishub Riau, Adizar, Senin (16/6/2014). Dengan memiliki jembatan timbang lengkap dan gudang penyimpanan, lanjutnya, kendaraan yang melebihi tonase dapat dikurangi setiap hari sehingga infrastruktur jalan di Riau bisa lebih terawat. Menurut Adizar, pasca ditutupnya jembatan timbang sejak awal 2014 di lima titik di Riau, upaya penegakan Perda kendaraan bermuatan lebih yang mulai dijalankan dengan cara razia di beberapa titik pintu masuk menuju Pekanbaru ternyata kurang efektif. Sebab mekanisme dengan menilang di tempat membuat supir truk bermuatan lebih memilih untuk membayar saja. Sebab, dengan cara ini, mereka bisa melakukan pelanggaran berulang-ulang dengan sengaja mengisi kendaraannya melebihi tonase. (syamsul bahri samin/int)

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

INDOPOS.CO.ID

Suasana debat capres/cawapres.

BUKAN DEBAT BABAT MARTABAT DEBAT CALON PRESIDEN (CAPRES) BAGI BANYAK KALANGAN MENJADI SANGAT PENTING. UNTUK SIAPA? TIM SUKSES ATAU PEMILIH?

K

RITIK dan pujian melayang dari berbagai kalangan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan ‘’Debat Capres 2014’’ yang ditayangkan langsung di televisi nasional. Bagi tim sukses, debat ini mampu melahirkan gengsi, sehingga percaya diri pun makin tinggi. Bagi pemilih, debat ini ajang mengetahui visi dan misi calon pemimpin mereka. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

Suasana debat capres sesi pertama. MERDEKA.COM

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

Tepuk tangan memang tidak boleh. Di banyak negara, audien dari partai pun tidak boleh atau pasangan calon. Tepuk tangan baru boleh di pembukaan, akhir sesi dan akhir segmen.

Penyelenggaraan acara debat sesi pertama telah banyak menuai kritik. Menurut pengamat politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Ahmad Sabiq, mekanisme debat calon presiden dan wakil presiden terkesan hambar. ‘’Terkesan tidak dinamis dan agak kaku. Malah banyak yang menilainya seperti cerdas cermat,’’ katanya. ‘’Moderator juga terlalu panjang memberi deskripsi, tidak to the point. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan sama, lebih bagus lagi kalau ada ilustrasi yang konkret dan urutan pemberian pertanyaannya dibuat bergantian antarcalon,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu. Menurut anggota KPU, Sigit Pamungkas, debat capres merupakan debat kenegaraan sehingga ada batas-batas tertentu dalam penyelenggaraannya. ‘’Ini bukan talkshow atau acara hiburan,’’ katanya. Apa yang dilakukan KPU ini sudah merujuk pada acara serupa di negara-negara yang sudah matang merancang debat. ‘’Dalam batas-batas tertentu harus dibatasi elemen hiburannya,’’ ujarnya. Dikatakannya, batas-batas atau aturan main tersebut di antaranya moderator tetap berada di balik podium, moderator tak boleh mengeluarkan gerakan anggota tubuh yang bisa dinilai keberpihakan, moderator tak boleh memberi pertanyaan ‘mengejar’ si calon hingga pendukung tidak bertepuk tangan saat calon memberi jawaban. ‘’Tepuk tangan memang tidak boleh. Di banyak negara, audien dari partai pun tidak boleh atau pasangan EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

Debat capres/cawapres sesi kedua di Hotel Grand Melia, Jakarta, Ahad (15/ 6/2014). Debat kedua bertema pembangunan dan kesejahteraan sosial. PALINGAKTUAL.COM

calon. Tepuk tangan baru boleh di pembukaan, akhir sesi dan akhir segmen,’’ ungkapnya. Salah satu efek klasik yang muncul di balik acara debat adalah, dukung-dukungan yang diberikan tim sukses yang disebarkan di media yang sangat mudah dijangkau publik, yang dapat mempengaruhi pemilih. Debat sesi kedua, membuat percaya diri orang-orang di lingkungan Prabowo lebih tinggi dan meluap-luap. Ketika debat pertama, Prabowo diserang dengan pertanyaan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Penonton bisa melihat bagaimana bahasa tubuh Prabowo yang terlihat tegang. Namun pada debat kedua, gayanya lebih santai dan percaya diri. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

Perubahan inilah yang dinilai sebuah kejutan. ‘’Sesi satu, dua dan ketiga, Prabowo menang mutlak. Sesi yang keempat, mungkin jawaban Prabowo terlalu pendekpendek dan tidak memberi solusi. Sesi kelima dan keenam kemungkinan menang, tak bisa dibantah lagi,’’ Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md. Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, pada debat pertama, Jokowi-JK lebih siap, konseptual dan contoh praktis. ‘’Jawaban Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih solutif,’’ katanya. Ia menilai, Jokowi-JK lebih bisa memberi jalan keluar terhadap persoalan. Mereka seringkali menggunakan kata-kata yang mudah dipahami publik secara umum.

Belum Sebanding Efek klasik yang muncul di balik acara debat adalah dukung tim sukses di media yang sangat mudah dijangkau publik, yang dapat mempengaruhi pemilih.

Meski KPU sudah berupaya, namun sangat normal jika tak bisa memuaskan semua pihak. Pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana, belum puas dengan debat pertama. Ia mengatakan, masyarakat merindukan debat

INDO.WSJ.COM

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

Dalam setiap perdebatan, kedua kandidat saling mengkritisi program maupun kebijakan lawan. Sampai publik merasa bahwa apa yang diperdebatkan itu memang berguna bagi kehidupan mereka. Debat mereka berisi, berguna dan bermartabat.

capres ala Amerika yang penuh dengan dialog, saling lempar tanya dan jawab serta hidup. Terlihat dalam debat di luar negeri, calon presiden sudah mempersiapkan jawaban sehingga tak perlu melihat teks. ’’Dari segi komunikasi politik, debat kemarin kurang baik dan kurang dinamis, tapi saya tidak tahu aturan mainnya seperti apa,’’ katanya. Menurutnya, debat capres sangat efektif untuk memberi pengetahuan pada rakyat macam apa calon yang akan dipilihnya. Capres memiliki kesempatan memanfaatkan panggung debat untuk menarik simpati masyarakat. Anjuran untuk meniru cara debat capres Amerika Serikat (AS) antara Barack Obama dan Mitt Romney juga dikatakan oleh Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan. Debat capres bukanlah debat yang membabat lawan dengan cara-cara yang tak bermartabat. ‘’Dalam setiap perdebatan, kedua kandidat saling mengkritisi program maupun kebijakan lawan. Sampai publik merasa bahwa apa yang diperdebatkan itu memang berguna bagi kehidupan mereka. Debat mereka berisi, berguna dan bermartabat,’’ katanya. Salah satu perbedaan mencolok dalam pandangan Anis, para calon tak pernah menyerang pribadi. ‘’Mereka berdebat soal substansi, mereka tunjukkan perbedaan, tapi disampaikan secara elegan, tidak ada serangan pribadi, cara menyampaikannya pun sangat terlatih,’’ ujar Anies. Anis berharap, debat selanjutnya lebih bermartabat, bukan seperti debat di talkshow yang tidak berujung. ‘’Menyerang dalam debat juga sesuatu yang normal,’’ EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

WARTABUANA.COM

tambahnya. Dalam budaya debat AS, keberadaan pendukung kandidat dalam acara debat lebih banyak dalam posisi pasif, diam dan menyimak semua paparan masing-masing kandidat. Sementara di Indonesia, keberadaan pendukung justru membuat debat makin mengganggu, dengan keriuhan yang mereka lalukan setiap kali kandidat menjawab atau memaparkan program. Perseteruan panjang antara Prabowo dan Jokowi tidaklah seangker seperti yang pernah dirilis media. Mereka membuktikan masih bisa saling puji sehingga menyejukkan suasana. Tentu saja, debat capres bertujuan untuk menambah keyakinan pemilih terhadap pilihannya. Namun, apakah acara ini sudah memuaskan semua pihak? Jawabannya akan terlihat usai memilih pada 9 Juli mendatang. (menrizal nurdin/jpnn) EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


NASIONAL ○

VISI MISI PRABOWO SUBIANTO-HATTA RAJASA z Menutup kebocoran Rp1.000 triliun tiap tahun z Alokasi dana minimal Rp1 miliar untuk desa per tahun z Dalam lima tahun meminimalkan korupsi z Penghasilan dinaikkan 2,5 kali lipat, gaji warga Indonesia minimal Rp6 juta per bulan z Menambah sawah 2 juta hektare z Menambah lahan bioetanol 2 juta hektare z Menambah rel kereta api z Membentuk lembaga tabung haji z Investasi asing dibuka, namun tetap diutamakan pemberdayaan ekonomi rakyat z Menjamin kondisi golongan rakyat tertinggal z Melanjutkan rintisan PNPM, KUR, dana bergilir z Menambah dana bergilir dari Rp5 triliun jadi Rp20 triliun z Pengendalian penduduk dengan menutup kebocoran dana negara, uang tunai diinvestasikan untuk kesehatan dan pendidikan z Membangkitkan Keluarga Berencana, meningkatkan gaji dokter, gaji perawat. Investasi besar-besaran di Posyandu, Puskesmas

JOKO WIDODO-JUSUF KALLA z Ekonomi ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, ekonomi berdikari z Pembangunan ekonomi melalui pendidikan z Indonesia pintar melalui Kartu Indonesia Pintar z Indonesia sehat melalui Kartu Indonesia Sehat z Peningkatan pendidikan dan kesehatan akan memunculkan produk-tivitas yang akan memunculkan daya saing z Pembangunan koperasi, pasar tradisional, pertanian, ekonomi maritim, tol laut dan industri z Pembangunan dari daerah dan desa, dengan penguatan infrastruk-tur z Pembangunan pasar tradisional melalui manajemen modern z Pemberian ruang terhadap PKL di setiap daerah z Kebocoran pajak diselesaikan dengan membangun sistem z Kenaikan upah minimum pekerja (UMP) z Pengendalian penduduk dengan menghidupkan kembali BKKBN z Anggaran kesehatan dikelola dengan manajemen, membeli alat yang riil dan tepat guna

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


EKONOMI ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

Ketika Harga KIAN MENYIKSA

CHAIRUL TANJUNG

RIMANEWS.COM

PEMERINTAH TELAH MENYIAPKAN KONSEP UNTUK MENYEIMBANGKAN KETERSEDIAAN PASOKAN HASIL TERNAK DAN PERTANIAN DENGAN PERMINTAAN KONSUMEN. MENURUT MENTERI KOORDINATOR PEREKONOMIAN, CHAIRUL TANJUNG, RANCANGAN ITU AGAR ANTARA PEMBELI DAN PENJUAL TAK ADA YANG MERASA DIRUGIKAN. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


EKONOMI ○

INTERNET

K

‘’

IT A menginginkan adanya kesimbangan pasokan dan ITA permintaan antara orang yang menghasilkan dalam hal ini para petani dan peternak, dengan konsumen yang juga mengonsumsi,’’ ujar pria yang dikenal dengan sapaan CT itu. Artinya, lanjut CT, para petani peternak secara bertahap kehidupannya harus lebih baik, sementara konsumen juga jangan sampai merasa dirugikan. ‘’Dalam arti, membeli barang konsumsi yang menjadi mahal, inilah yang kita kerjakan,’’ katanya. Untuk mewujudkan rencana itu, CT akan memperpendek rantai penyaluran barang sampai ke konsumen. Sebab, panjangnya rantai distribusi menjadi EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


EKONOMI ○

Kita nggak bisa hindari kenaikan harga di bulan Ramadan dan Idul Fitri. Yang kita hindari kenaikan yang proposional yang terlalu berlebihan yang memberatkan rakyat.

salah satu faktor mahalnya sejumlah barang-barang ataupun harga pokok pangan. ‘’Mata rantainya kita perpendek dan persempit, agar betul-betul pasokan dari petani dan peternak ke konsumen itu tidak terlalu panjang mata rantainya, dan tidak banyak yang ambil keuntungan dari rantai pasokan yang terlalu panjang ini,’’ ucapnya. CT mengatakan, kestabilan harga dan stok pangan jelang Lebaran tahun ini harus dipertahankan dan lebih baik dibanding tahun lalu. Berdasarkan hasil rapat stabilitas pangan dengan kementerian terkait dan Bulog, persiapan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini harus lebih baik. Meski demikian, CT mengakui bahwa pemerintah tak dapat mencegah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok pangan jelang Ramadan. Sebab pemerintah hanya bisa melakukan pengawasan. Kendati begitu, pengganti Hatta Rajasa di Kemenko Perekonomian itu memastikan akan selalu memantau setiap kenaikan harga pokok pangan di pasar. ‘’Kita nggak bisa hindari kenaikan harga di bulan Ramadan dan Idul Fitri. Yang kita hindari kenaikan yang proposional yang terlalu berlebihan yang memberatkan rakyat. Kita akan monitor satu demi satu hargaharganya,’’ tukasnya. Menurut CT, ada beberapa bahan pangan pokok yang harganya terbilang cukup tinggi jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Hanya saja, kenaikan itu tidak terlalu tinggi dan diyakini akan stabil lagi. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


EKONOMI ○

‘’Yang kita rasa cukup tinggi yaitu daging ayam, telur ayam, bawang merah dan bawang putih,’’ kata Chairul. Namun, untuk kenaikan harga daging dan telur ayam sifatnya tidak terlalu fluktuatif. Karenanya harga daging dan telur ayam pun diyakini akan segera stabil lagi. ‘’Tren yang terjadi selalu untuk daging dan telur ayam itu harganya seperti roller coaster, karena dia ada harga di mana para petani, peternak ayam dan peternak telur ayam ini merugi. Dan ada bulan di mana mengambil keuntungan sehingga keuntungan bulan tertentu dipakai untuk menutupi kerugian bulan lainnya,’’ katanya. Sedangkan untuk bawang merah, memang ada kenaikan. Namun, lanjutnya, kenaikan yang terjadi masih di bawah harga referensi yang ada, yakni Rp25.700 per kilogram. ‘’Terlihat bahwa harga bawang merah masih berada di bawah harga referensi. Berharap tentu harga itu berada di level yang ada,’’ ujarnya. Sementara untuk bawang putih, CT berharap harganya tak terlalu mencekik masyarakat. Mengingat, Indonesia saat ini masih impor bawang putih. Menurutnya, dalam dua pekan ke depan pasokan bawang putih akan segera an tiba untuk memenuhi kebutuhan jelang Idul Fitri. (has (hasan hanafi/jpnn)

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


EKONOMI ○

BRI Syariah KEUANGAN.KONTAN.CO.ID

Potensi Zakat Riau

Capai Rp1,7 Triliun PO TENSI zakat mal di Provinsi Riau mencapai Rp1,7 POTENSI triliun setiap tahun. Untuk menggali potensi itu Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Riau melakukan nota kesepahaman bersama BRI Syariah Cabang Pekanbaru Jalan Tuanku Tambusai. Menurut Ketua BAZ Riau, Auni M Noor, saat ini masyarakat Riau masih banyak yang miskin. Sementara potensi umat Islam melalui dana zakat mal itu banyak, mencapai Rp1,7 triliun setiap tahunnya, namun belum dapat digali maksimal. ‘’Kalau kita kita kumpulkan semuanya mencapai Rp1,7 triliun. Namun ini belum mampu kami kumpulkan, karena EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


EKONOMI ○

masih banyak kendala terutama kesadaran umat Islam dalam memahami pentingnya mengeluarkan zakat,’’ ujar Auni. Makanya, lanjut Auni, untuk memudahkan umat Islam dalam menyalurkan zakat, pihaknya selalu membuat terobosan. Melalui kerja sama dengan BRI Syariah, masyarakat akan lebih mudah membayar zakat mal melalui rekening BRI Syariah nomor 1018435008. Kepala Cabang BRI Syariah Pekanbaru, Ridwan Muchlis, pihaknya juga akan berperan aktif dalam mensosialisasikan keberadaan rekening BAZ Riau yang ada di BRI Syariah. (has an hanaf i/ rpg) (hasan hanafi/ i/rpg)

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


○ ○ ○ ○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

LINGKUNGAN ○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

PETANI HIJAUKAN LAHAN KRITIS

Upaya Mahmud dari Toapaya SELAMA 17 TAHUN, MAHMUD SUKIRNO BERSAMA SEJUMLAH REKANNYA MELAKUKAN PENGHIJAUAN PADA LAHAN KRITIS DI PULAU BINTAN. KETELATENAN DAN KECINTAAN MAHMUD DALAM MENGELOLA TANAMAN BERHASIL MENDAPATKAN PENGHARGAAN KALPATARU KATEGORI PERINTIS LINGKUNGAN.

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014

○ ○


LINGKUNGAN ○

P Benih tanaman. ABISYAKIR.FILES.WORDPRESS.COM

RIA berusia 50 tahun dari Desa Toapaya Utara di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau itu berpakaian adat Melayu warna kuning. Ia tampak bahagia menenteng penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Kamis, (5/6). Matanya tampak berkaca-kaca saat mengungkapkan upayanya dalam melestarikan lingkungan. ‘’Saya senang sekali dapat penghargaan ini. Sejak tahun 1997 bersama rekan melakukan penghijauan lahan kritis ini. Kami tanam banyak tanaman,’’ ujar Mahmud pada Riau Pos Group. Mahmud sempat terlihat gugup dan tegang saat diwawancarai. Namun, raut bahagia tak bisa disembunyikan dari wajahnya. Menurut Mahmud, dalam penghijauan itu, ia bersama rekanrekannya membentuk EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


LINGKUNGAN ○

MAHMUD SUKIRNO

kelompok tani untuk saling membantu. Ia menjadi pembina kelompok-kelompok tersebut. Mahmud mengatakan, usaha penghijauan itu bukannya tanpa kendala. Terutama dalam penyediaan pupuk yang tidak mudah didapat dan sarana prasarana penunjang. Ia berharap pemerintah membantu langkah mereka untuk penghijauan di daerahnya. ‘’Kalau bisa pemerintah juga bantu sediakan mesin-mesin untuk sarana karena kita nggak punya dana besar untuk sediakan itu,’’ ujar Mahmud. Ia tak pernah membayangkan akan dapat penghargaan level nasional. Anak petani ini bermastautin di Kampung Berdikari II, Desa Kangboi, RT 4 RW II Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan. Ia merupakan satu-satunya perwakilan Kepulauan Riau yang menerima penghargaan dari 13 orang penerima penghargaan

Kalpataru. ALAMENDAH.FILES.WORDPRESS.COM

Bibit gaharu. GAHARUONLINE.COM

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


LINGKUNGAN ○

Lahan penanaman.

Lahan kritis di Toapaya.

DISTANHUT.BINTANKAB.GO.ID

WEEBLY.COM

Kalpataru. Mahmud selama ini tunak menjaga dan melestarikan lingkungan di daerah tempat tinggalnya. Sebelumnya, ia sudah pernah menerima penghargaan sebagai Perintis Lingkungan Tahun 2012 dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten Bintan. Pria kelahiran 15 Juni 1964 ini setiap hari bisa menyiapkan 5.000 bibit tanaman pohon lokal siap tanam di setiap pemukiman masyarakat. Menariknya lagi, dalam sebulan dirinya bersama sebelas orang yang turut membantunya, mampu mencetak lebih kurang 100-an bibit tanaman pohon lokal yang juga disiapkan untuk pesanan langganan seperti hotel-hotel berbintang di Bintan. Pemkab Bintan dan Pemko Tanjungpinang selalu memesan bibit tanaman hasil racikan Mahmud. “Sebulan tak kurang 100-an ribu bibit tanaman bisa kita sebarkan ke para pemesan, yang memang sudah EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


LINGKUNGAN ○

Budidaya sengon laut.

Potensi pertanian di Bintan.

FILES.WORDPRESS.COM

DISTANHUT.BINTANKAB.GO.ID

berlangganan sejak lama,” ungkapnya. Mahmud, memang sejak kecil sudah menggeluti dunia pertanian dan persawahan di tanah Jawa. Saat datang ke Bintan tahun 1995, pelan-pelan ia kembali melakukan aktivitas berkebun layaknya seperti orangtuanya yang sangat telaten mengelola bibit tanaman di tanah jawa. “Pengalaman membantu orangtua di kampung. Saat ke tanah Bintan ini, saya coba ikut jejak ayah. Jadi dari kecil sudah belajar berkebun. Profesor yang berpengalaman, pernah belajar dengan kami,” ungkapnya. Keluarganya juga cinta terhadap lingkungan dan tanaman sejak mereka menetap di Bintan. “Alhamdulillah istri saya, anak, dan keluarga terdekat turut membantu proses pembibitan di kebun. Tentu, tidak saya sendiri yang merasa bangga. Mereka juga menginspirasi saya untuk tetap semangat, apalagi sampai semua orang saat EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


LINGKUNGAN ○

Sukirno beserta isteri.

Semai benih. ABISYAKIR.FILES.WORDPRESS.COM

ini sudah tahu kalau kelompok kami mendapatkan penghargaan dari Pak Wapres,” ujarnya. Mengenai bibit pohon yang menjadi konsentrasi Mahmud saat ini, sambil diingatkan istrinya, Supinah, ia menyebutkan seperti gaharu, sengon, medang, mahoni, pulai serta bibit yang saat ini menjadi kebanggaannya, yaitu tanaman rumput gajah yang sudah dipesan sejumlah pengusaha hotel berbintang khususnya di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. “Saya sudah terbius. Satu hari tanpa tanaman, terasa hambar tidak ada apaapanya. Saat ada masalah rumahtangga pun saya memilih beraktivitas bersama tanaman di kebun. Dengan tanaman itu, hati saya terasa tenang dan nyaman,” ari/ rpg/ jpnn tuturnya. (purnimas (purnimasari/ ari/rpg/ rpg/jpnn jpnn))

Toapaya, Bintan. STATIC.PANORAMIO.COM

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

KESEHATAN KESEHATAN

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

ATURAN KEBELET DI

TOILET

SAAT SEDANG TAK TERTAHANKAN LAGI ALIAS KEBELET UNTUK BUANG AIR BESAR ATAU KECIL, TAK PEDULI TOILET JONGKOK ATAU DUDUK, YANG PENTING BISA LANGSUNG PLONG. TAPI, TERNYATA TAK SEDIKIT PEREMPUAN YANG KELIRU DALAM MENGGUNAKAN TOILET, TERUTAMA JENIS TOILET DUDUK. HAL TERSEBUT BISA MENJADI SALAH SATU CARA PENYEBARAN HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV), PENYEBAB KANKER SERVIKS. EDISI EDISI074/TAHUN 074/TAHUNIIIIzz1919- -2525JUNI JUNI2014 2014

○○


KESEHATAN ○

M

MENUR UT mentor GPKSI (Gerakan Pencegahan Kanker MENURUT Serviks Indonesia), Bambang Heriyanto, ada cara benar ke toilet. Sederhana, namun dapat menyelamatkan perempuan dari risiko kanker serviks. “Saat masuk toilet jangan langsung duduk,” ungkapnya. Ia menjelaskan, dudukan pada toilet duduk berisiko terpapar virus dan kuman. Tanpa disadari, virus HPV yang bersumber dari pengguna toilet sebelumnya dapat singgah di dudukan toilet tersebut. Virus itu bisa menempel pada bagian pantat dan masuk ke vagina. Itulah yang bisa menjadikan seseorang terkena kanker serviks. Untuk mencegahnya, lebih baik bersihkan dahulu dudukan toilet. Bisa dengan air, tisu, atau cairan antiseptik khusus toilet. “Setelah EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


KESEHATAN ○

dibersihkan, keringkan,” katanya. Selain itu, ia menyarankan untuk menggunakan air mengalir atau yang berasal dari keran air ketika membasuh area kewanitaan. Penggunaan air yang tertampung di bak mandi sangat berisiko tercampur dengan virus dan kuman. “Tangan yang dipakai untuk membasuh organ genital kan juga dipakai untuk mengambil air dengan gayung. Nah, air dalam bak bisa tercemar,” jelasnya.

Tangan yang dipakai untuk membasuh organ genital kan juga dipakai untuk mengambil air dengan gayung. Nah, air dalam bak bisa tercemar.

Jongkok Lebih Sehat Sementara itu, posisi duduk saat menggunakan toilet dapat memberi pengaruh pada kesehatan. Beberapa ahli mengungkapkan, toilet jongkok lebih sehat jika dibanding toilet duduk. Menurut para ahli, jongkok sebenarnya adalah posisi yang paling tepat dan direkomendasikan untuk buang air besar. ‘’Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intra abdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses,’’ kata Henry L Bockus, seperti dilansir laman Asiaone. Ketika Anda buang air besar, otot puborectalis EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


KESEHATAN ○

mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sementara dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga memudahkan proses pengeluaran feses. Posisi duduk, apalagi jika duduk dengan posisi biasa dan tegak lurus 90 derajat, justru membuat proses buang air besar menjadi lebih sulit untuk dilakukan dan tenaga yang diperlukan juga menjadi lebih besar. Selain itu, menurut jurnal Digestive Diseases and Sciences, diperlukan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan toilet duduk. Sebab tubuh perlu proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Pada posisi jongkok, tidak butuh waktu lama karena sudut rectoanal telah terbentuk dengan sendirinya dan feses pun terdorong. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


KESEHATAN ○

Mengapa hal tersebut penting untuk diketahui? Sebab posisi saat menggunakan toilet dianggap memainkan peran besar sebagai faktor risiko beberapa penyakit seperti sembelit, wasir dan radang usus buntu.

Mengapa hal tersebut penting untuk diketahui? Sebab posisi saat menggunakan toilet dianggap memainkan peran besar sebagai faktor risiko beberapa penyakit seperti sembelit, wasir dan radang usus buntu. Hal ini didukung ini oleh pengamatan bahwa di negara-negara terbelakang yang masih terbiasa jongkok untuk buang air besar, prevalensinya untuk penyakit tersebut rendah. Sebaliknya, negara-negara maju yang terbiasa menggunakan toilet duduk justru prevalensinya terus meningkat. Oleh sebab itu, salah satu perusahaan toilet, Squatty Potty, merancang sebuah bangku yang memungkinkan seseorang untuk jongkok di toilet duduk dengan mudah. Alat ini sengaja dibuat untuk memudahkan orang yang telah terbiasa menggunakan toilet duduk. Meskipun terlihat sedikit aneh pada awalnya, namun penggunaan ini dinilai layak jika tujuannya memang untuk kesehatan Anda. (purnimasari/jpnn)

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


KESEHATAN ○

Apa yang Lebih Berkuman dari Toilet?

B

ANY AK orang yang mengira, ANYAK area di sekitar kamar mandi adalah tempat paling kotor di rumah. Namun sebuah penelitian terbaru menemukan ada beberapa perabot rumah yang jauh lebih kotor dari kamar mandi, bahkan kotorannya tak terlihat oleh mata telanjang. Di mana sajakah itu? Menurut pakar makanan aman terkemuka Inggris, Dr Lisa Ackerley, banyak orang percaya dudukan toilet merupakan perabot rumahtangga yang paling berkuman. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan Domestos bekerjasama dengan UNICEF dengan cara memindai berbagai perabot rumahtangga untuk mencari strain bakteri seperti ecoli, APC dan enterobacteriaceae, diketahui ada lebih banyak perabot rumahtangga yang lebih berkuman daripada toilet. Rata-rata dudukan toilet mengandung 1.600 kuman per 100 Cm2, tapi nyatanya mainan anak-anak justru mengandung lebih banyak kuman daripada jumlah tersebut. Salah satu yang paling kotor adalah trampolin, sebab kadar bakterinya mencapai 640.000 per 100 Cm2. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


KESEHATAN ○

Sedangkan sepeda dan mainan bola memiliki kadar bakteri hingga 14.000 per 100 Cm2. Tak hanya itu, game controller juga menjadi sarang kuman yang mengerikan. Sebab, benda tersebut bisa menampung bakteri lima kali lebih banyak daripada ratarata bakteri yang ada pada dudukan toilet, yaitu 7.863 kuman per 100 Cm2. Terkait dengan temuan jajak pendapat bahwa tiga dari lima responden percaya anak-anak mereka lebih kerap berinteraksi dengan kuman dan bakteri di sekolah, peneliti mengatakan tampaknya mereka harus lebih sadar dengan kuman-kuman yang ada di sofa mereka. Sebab menurut peneliti, lengan sofa yang ada di rumah-rumah rata-rata mengandung bakteri 12 kali lebih banyak dari dudukan toilet. Sedangkan pegangan kulkas juga mengandung 7.474 kuman per 100 Cm2. Boneka beruang teddy kesayangan putra-putri Anda juga tak jauh beda kotornya, meski kadarnya hanya 2.549 kuman per 100 Cm2. ‘’Untuk itu rajin mencuci tangan bisa jadi cara paling murah dan efektif serta sederhana untuk mengurangi penyakit yang ditimbulkan kuman-kuman ini,’’ kata Dr Lisa Ackerley, seperti dilansir laman Daily Mail ‘’Jelaslah bahwa kesehatan diri kita dan orang lain itu ada di tangan kita. Dengan memastikan tangan kita bersih, kita mencegah penyebaran kuman ke orang lain dan kita dapat memastikan diri kita takkan jatuh sakit karena infeksi yang ditinggalkan orang lain,’’ ungkapnya. (purnimasari/jpnn) EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


IPTEK KESEHATAN ○

MELAJU BERSAMA

P

ET ANI asal Provinsi Hunan, China, He Liang, ETANI berhasil menciptakan koper bermesin kecil dengan tiga roda di dalamnya. Dua roda di bagian belakang dengan as penggerak dan satu roda di depan sebagai roda kemudi. Bentuk persegi empat. Namun, yang berbeda dari sisi tampilan luar adalah roda-roda kecil pada bagian bawah alias alas koper khusus itu. Aksi temuan He Liang meraih perhatian banyak media massa internasional layaknya Reuters, The Guardian dan BBC Inggris, Toronto News, China Topix, serta Getty Images. Laman YouTube pun menayangkan. Cukup duduk di atas koper, pegang setirnya dan mainkan tuas tenaganya, maka koper bermotor listrik akan mampu membawa Anda hingga kecepatan 20 kilometer per jam sejauh 60 kilometer, tanpa perlu diisi ulang lagi baterai lithium ion-nya. Menurut He Liang, koper itu mampu membawa dua orang dewasa bersamaan duduk di atasnya sambil melaju. He memikirkan dan merancang koper khususnya itu sejak 10 tahun lalu. Ia terinspirasi taksi di perkotaan, sehingga koper khusus yang belum diberinya nama akan memadukan berkendara dengan sekaligus EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014

INTERNET


A KOPER

IPTEK KESEHATAN ○

membawa jinjingan yang cukup besar. Layaknya koper biasa, koper ini tetap mampu membawa barang-barang bawaan Anda walau berat kosongnya bisa mencapai 7 kilogram. Umumnya di penerbangan di Amerika Serikat saat ini, bagasi cumacuma bagi penerbangan internasional adalah 25 kilogram secara total. Kegunaan koper itu bukan cuma dalam lingkungan bandar udara, melainkan bisa juga dipakai di lingkungan yang lain. Kantor berita Xinhua melaporkan, He sudah menyiapkan kopernya dilengkapi keping pemantau yang dapat diakses menggunakan alat pemindai posisi global (GPS). Dengan kata lain, sang pemilik dapat segera mengetahui di mana kopernya berada dengan menggunakan GPS. He Liang berharap, koper khususnya itu bisa segera diproduksi secara massal. (crl)

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


STATIC.GUIM.CO.UK2

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

KESEHATAN

○○ ○○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

AKIBAT SIBUK

FACEBOOK

O

RANG yang menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di situs jejaring sosial lebih berisiko mengalami perceraian daripada mereka yang jarang aktif di akun jejaring sosial. Biasanya, penyebab perceraian karena Anda justru lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer dan memuat sesuatu dan menyukai foto orang lain daripada menghabiskan EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


BARU TAHU! KESEHATAN ○

○○

○○

○○

○○

○○

waktu bersama dengan pasangan Anda. ‘’Tidak jarang di Facebook Anda malah menemukan pria idaman lain (PIL) atau wanita idaman lain (WIL) tanpa sepengetahuan pasangan Anda. Dan jika hal ini diketahui oleh pasangan Anda tentunya akan berakibat buruk pada kehidupan pernikahan Anda,’’ kata peneliti Sebastián Valenzuela PhD, seperti dilansir laman Men’s Health. Berikut beberapa dampak negatif jika terlalu sering dan sibuk menggunakan jejaring sosial Facebook:

z Merusak suasana hati Semakin banyak waktu yang Anda habiskan di Facebook, maka semakin jelek juga suasana hati Anda.

z Mengganggu pola makan Jika Anda pengguna Facebook dan selalu

STATIC.GUIM.CO.UK

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


BARU TAHU! IPTEK KESEHATAN ○

menghabiskan waktu berjamjam untuk bermain Facebook maka kemungkinan Anda mengalami gangguan pola makan. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk bermain Facebook semakin Anda akan lupa untuk memikirkan perut Anda yang keroncongan. STATIC2.BUSINESSINSIDER.COM

z Merasa tidak puas akan segala sesuatu Semakin banyak Anda berselancar di Facebook, semakin Anda merasa tidak puas akan kehidupan yang Anda miliki. Hal itu karena jika teman Facebook Anda memuat tentang hal-hal menyenangkan yang terjadi pada mereka, maka Anda akan merasa iri dan merasa kehidupan Anda sangat membosankan. Akibatnya Anda akan terus menerus berpikiran negatif tentang kehidupan yang Anda jalani.

z Kesepian Pengguna Facebook yang juga sering berinteraksi secara langsung dengan orang lain lebih sering merasa bahagia. Tapi para ilmuwan ini menganggap tidak ada bukti bahwa Facebook dapat menambah kebahagiaan. Sebab, bisa jadi mereka yang dianggap bahagia akan meninggalkan Facebook saat mereka sedang berada dalam suasana hati yang tidak menyenangkan. (jpnn jpnn)) EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

PUAN

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

MASKER TEPAT

WAJAH HEBAT KULIT YANG SEHAT DAN BERSERI MERUPAKAN IMPIAN SELURUH PEREMPUAN. BERBAGAI CARA DILAKUKAN UNTUK MENDAPAT PERAWATAN OPTIMAL. SALAH SATUNYA DENGAN MASKER. MASKER TEPAT, WAJAH PUN HEBAT.

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014

○○


PUAN ○

PGOASPRYLIVING2.FILES.WORDPRESS.COM

B

ILA wajah terlihat lelah dan kusam saat dituntut tampil cantik dan segar, masker bisa menjadi pilihan. Tata rias akan lebih menyatu dengan kulit dan wajah yang segar,” ujar ahli kecantikan, Natasha Machda Kirana. Dalam penggunaan masker, hasil optimal akan diperoleh jika bahan masker disesuaikan dengan jenis kulit. Untuk hal itu, Natasha berbagi kiat dalam memilih berbagai jenis dan bahan masker. Untuk bahan masker, bisa dipilih bahan yang berasal dari buah-buahan atau madu. Masker berbahan herbal dan rempah-rempah juga semakin banyak digemari. Pemilihan bahan masker tersebut akan menentukan tingkat penyerapan dan khasiat yang dihasilkan. Untuk memilih jenis masker, sesuaikan dengan jenis kulit. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


PUAN ○

Misalnya, masker bubuk yang berupa serbuk masker yang kental dan memiliki kerapatan yang tinggi. Masker jenis itu tidak cocok untuk kulit sensitif atau gampang mengalami iritasi karena akan semakin memperburuk kondisi kulit. Masker bubuk lebih cocok digunakan untuk kulit normal. Masker yang berbentuk gel, lanjut Natasha, bersifat kenyal dan dingin dengan kandungan air yang tinggi sehingga sangat baik untuk kulit berminyak. Tapi, jenis masker itu sangat tidak disarankan untuk kulit yang iritasi. Sebab, tekstur gel yang lengket akan membuat bagian yang teriritasi terkelupas dan semakin parah. Tissue mask atau masker tisu berupa lembaran tisu basah yang menutup seluruh wajah, memberikan efek lembap dan dingin karena penyimpanan di lemari es. Masker tipe itu sangat baik untuk mengecilkan pori-pori dan bisa digunakan untuk semua jenis kulit, terutama kulit yang sensitif atau iritasi. Yang terakhir adalah masker krim. Yaitu, gabungan untuk perawatan tertentu yang menggunakan pemijatan pada wajah. Misalnya, facial. Dengan tekstur lembut dan

FEMSIDE.COM

AK2.PICDN.NET

MYFACEMYLIFE.COM

IAMFINESKIN.COM

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


PUAN ○

lembap, masker jenis itu sangat baik untuk semua jenis kulit. Lama pemakaian masker 15-20 menit, bergantung jenis kulit. Bila kulit berjenis kering, masker juga akan cepat kering. Bila kulit berminyak, pemakaian akan memakan waktu lebih lama. “Pemakaian masker biasanya 1-2 kali seminggu atau sesuai dengan kebutuhan dan problem kulit. Tujuan utama penggunaan masker adalah untuk mengencangkan, mengecilkan pori-pori, melembapkan, dan mencerahkan wajah agar tidak kusam,” jelas Natasha. (purnimasari/jpnn)

FYILIVING.COM

MA SKER SE SU AI KEPERL UAN MASKER SESU SUAI KEPERLUAN

STA

TIC

RG 1.BE

FEX

.AT

SKER AAV z MA MASKER OKAD,, MADU MADU,, SUSU VOKAD Memiliki manfaat mengencangkan kulit, menghilangkan keriput atau kerut pada wajah. Cocok untuk semua jenis kulit. ANG UANG z APEL, KENT KENTANG ANG,, BENGK BENGKU Melembutkan dan mencerahkan kulit. Cocok untuk jenis kulit kering. OBERI, PEP AYA, TTOMA OMA z STR STROBERI, PEPA OMATT Meremajakan kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, dan mampu mengatasi jerawat. z PUTIH TELUR Membantu menetralkan kulit yang iritasi atau meradang. Cocok untuk merilekskan kulit. z RUMPUT LAUT Baik untuk semua jenis kulit karena mengeluarkan toksin-toksin pada kulit wajah dan mengencangkan kulit. AL AATTAU REMP AH-REMP AH z HERB HERBAL REMPAH-REMP AH-REMPAH Perpaduan rempah-rempah alami tanpa bahan kimia untuk semua jenis kulit. Memiliki fungsi lengkap seperti mengencangkan, melembapkan, menghilangkan noda hitam atau flek serta mencerahkan.

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


JELAJAH OPINI ○

Mengapa Jadi Miskin dan Timpang

OLEH MUCHTAR AHMAD

KALAU dibandingkan dengan kedudukan kita dewasa ini dengan masa abad pertengahan, kita masih termasuk tertinggal. Terutama berkenaan dengan kemajuan ilmu, filsafat, ekonomi, dan teknologi masyarakat Barat, Jepang, China, dan lain-lain negara maju. Padahal sampai zaman pertengahan abad 15, kepulauan Nusantara merupakan incaran banyak bangsa. Bahkan sejak milennium pertama, bangsa India, Persia, Arab dan China menjadikan masyarakat Nusantara sebagai mitra berdagang karena keunggulannya. Juga tempat belajar agama dan filsafat Buddha. Baru pada masa pertengahan abad 15, ketika bangsa Eropa, Portugis, Belanda, Inggeris, Spanyol mulai mendatangi, melihat dan menang dalam menjajah wilayah Nusantara dengan jatuhnya Melaka pada tahun 1546 ke tangan Portugis. Konon, cara bangsa Eropa itu menguasai Indonesia ialah melalui adu-domba kerajaan yang ada. Di masa itu rupanya sudah muncul haus kekuasaan; hendak saling menguasai di antara satu kerajaan dengan kerajaan lain. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


JELAJAH OPINI ○

Bahkan di antara raja yang sedang berkuasa dengan putra raja atau sesama keluarga istana. Kekuasan yang diperebut-kan itu, tak jelas tujuannya, selain menguasai rakyat dan menikmati pajak dari hasil pertanian rakyat. Atau rakyat menggantinya dengan mengerjakan lahan dan pekerjaan kerajaan dengan sejumlah bulan atau hari dalam setahun. Ada di antara rakyat di masa itu sudah tidak tahan lagi oleh pemerasan dan tekanan ekonomi hidupnya. Lalu melakukan pemberontakan. Tentu saja dibidas habis oleh raja, tanpa belas kasihan. Maka proses pemiskinan rakyat dan kerajaan berlangsung dengan semakin semena-mena. Raja menjadi semakin zalim dan berfoya-foya di atas penderitaan rakyat. Rakyat menjadi semakin menderita dan melarat. Perekonomian kerajaan menjadi terbiarkan dan terlantar. Bahkan para raja merasakan haknyalah untuk bersenangsenang. Sementara rakyat merasakan bahwa kewajibannyalah menyenangkan raja dan keluarga kerajaan. Kegiatan kebudayaan dan memajukan peradaban hampir tak tersentuh apalagi dengan jelas dikembangkan. Jadi ekonomi, ilmu, teknologi apalagi filsafat, hampir tak ada upaya memajukannya. Kemajuan dan keunggulan bangsa Eropa yang datang, sepertinya sama sekali tak mencemaskan para raja. Mereka tidak pula berusaha belajar dari ‘kehebatan’ bangsa pendatang itu. Justru bangsa Barat dan para pendatang, melihat keadaan dan peluang demikian, berhasil menang menjajah dan menguasai sumber daya ekonomi Nusantara. Dengan terpecahnya kerajaan dan keluarganya, sedangkan rakyat jelata lemah dan miskin, maka semakin kuat dan mudah pulalah bangsa penjajah mencekam kuku kekuasaannya. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


JELAJAH OPINI ○

Dalam suasana yang demikian itulah bangsa Barat datang. Berhasil masuk dan mengadu domba, yang pada gilirannya menjajah kerajaan, yang dimenangkannya dari hasil politik pecah-belah. Raja yang menang dibantu penjajah menghadiahkan pampasan berupa kekuasaan, wewenang dan ‘tapak lapan’ ekonomi di kerajaan yang dimenangkannya. Sementara ekonomi rakyat maupun usahawan bangsa sendiri terus ditekan dan terabaikan. Dengan demikian kemiskinan pun menjadi berkelanjutan. Ketika penjajah yang lebih efisien dan kuat datang, tak ada rakyat yang dapat melawan atau Ketika penjajah yang lebih berhasrat menentang. Tidak juga punya efisien dan kuat datang, daya saing untuk masuk ke dalam tak ada rakyat yang dapat persaingan ekonomi. Tidak pula mampu melawan atau berhasrat menentang. ataupun berhasrat membela raja atau Tidak juga punya daya saing untuk kerajaannya. Ketimpangan dalam hal masuk ke dalam persaingan apapun menganga lebar. Baik pendapatan, ekonomi. kekuatan, maupun harkat dan martabat. Banyak tulisan yang mengungkapkan keadaan sebab musabab terjajahnya Nusantara. Sebagian besar, bahkan hampir sepenuhnya menyalahkan para penjajah yang berhasil mengadu-domba kerajaan di Nusantara. Hampir tiada yang mempertanyakan: kenapa kerajaan di Nusantara mau diadu-domba para petualang Barat itu. Sehingga beratus tahun berjaya menjajah Nusantara. Kenapa sampai muncul gerakan melawan penjajah dari kalangan rakyat setelah ratusan tahun pula? Perlawanan itupun hampir semuanya bukan dari EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


OJELAJAH PINI ○

kalangan kerajaan yang ada atau dari istana. Baru pada awal abad ke-20 muncul gagasan dan gerakan pembebasan Nusantara. Gagasan dan gerakan itu tidak ada yang mendapat dukungan dari istana, yang sudah terkooptasi oleh penjajahan. Bahkan ikut dalam memiskinkan rakyat, sejak masa Belanda sampai zaman Jepang pun istana berperanan dalam memeras dan menekan rakyat banyak. Kezaliman yang tak tertahan lagi itulah yang telah menimbulkan pemberontakan. Kemiskinan rakyat di Nusantara dikatakan adalah struktural. Artinya kemiskinan yang timbul oleh hal-hal yang bersifat struktur. Erat kaitannya dengan pemerintahan dan kebijakannya. Atau keputusan raja dalam suatu kerajaan pada masa lalu. Misalnya pada masa zaman kerajaan Mataram, ada ketentuan bahwa siapa yang diketahui melakukan perdagangan beras (impor) dihukum mati. Pada masa Orde Baru, harga beras dibatasi dan diaturkan pemerintah dengan patokan harga dasar (floor price) dan harga loteng (ceiling price). Jika harga beras rendah dari harga dasar, pemerintah membeli padi rakyat bila harga beras di bawah harga dasar. Jika harga beras melebihi harga loteng, maka pemerintah ikut menjual beras, di antaranya dengan mengimpor dari luar negeri. Akibat kebijakan itu, pemerintah seperti menginginkan petani tetap miskin dan tidak boleh kaya. Karena harga beras diatur dan ditata negara sedmikian rupa, yang belakangan ini disebut harga penetapan pemerintah. Hal itu sangat berbeda dengan di Jepang, yang begitu melihat Barat datang, melakukan isolasi negara dan kerajaan. Kerajaan dan para samurai merasa cemas pada kekuatan dan kemajuan asing. Menyadari hal itu, dari kalangan istana dan EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


JELAJAH OPINI ○

para samurai bertindak. Menata negara dan menguasai kekuatan asing itu, sehingga hal-hal yang menyebabkan penderitaan yang dialami negara Asia lainnya tidak mendarat di Jepang. Sehingga konon hanya dua negara saja yang bebas dari penjajahan Barat, yaitu Jepang dan Siam atau Thailand (yang berarti tanah merdeka). Selain lemah dan tak ada hasrat menyaingi kekuatan asing atau tak berusaha menguasai kemampuan teknologi dan ilmu, juga Menyadari hal itu, dari kalangan istana dan para ekonominya; kerajaan di Nusantara samurai bertindak. Menata sudah terbiasa tidak memperhatikan negara dan menguasai kekuatan asing kesejahteraan rakyat. Memainkan itu, sehingga hal-hal yang menyebabkan kekuasaan untuk melindungi penderitaan yang dialami negara Asia kekuasaannya. Tanpa sebarang lainnya tidak mendarat di Jepang. kebijakan untuk membuat rakyat Sehingga konon hanya dua negara saja kaya atau kerajaan makmur. yang bebas dari penjajahan Barat, yaitu Ekonomi rakyat dibiarkan saja Jepang dan Siam atau Thailand (yang berjalan sendiri, layak suatu sistem berarti tanah merdeka). ekonomi kapitalis yang serakah, yang kuat memakan yang lemah. Tetapi itupun bukan tanpa campur tangan pemerintah penjajahan atau bantuan kerajaan tempatan untuk menguasai dan menindas rakyat. Amat langka catatan yang menggambarkan kerajaan dengan raja yang alim dan bijaksana memperhatikan kesejahteraan rakyat dan memajukan kemakmuran negara. Banyak catatan sejarah dalam hubungan kerajaan dengan rakyat, menjelaskan terkenalnya kezaliman dan fitnah yang menghancurkan masyarakat dan kerajaan. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


JELAJAH OPINI ○

Tidak ada catatan yang menunjukkan ada suatu kerajaan memperhatikan kemiskinan rakyatnya. Justru dinyatakan bahwa timbulnya politik etika di zaman Belanda, adalah atas ‘keprihatinan’ Ratu Belanda atas kemiskinan yang parah di Jawa bersempena dengan kebijakan tanam-paksa. Rakyat dipaksa menanam tanaman untuk ekspor dengan bahkan menggusur lahan pertanian padi. Seiring dengan politik etis itulah dibangunlah irigasi serta dikurangi sampai dihapuskan ‘rodi’ yang mengharuskan rakyat bekerja tanpa upah mengerjakan pekerjaan kerajaan dan bagi penjajah. Tradisi itu masih ditemukan dalam pemerintahan zaman terbentuknya Indonesia modern. Para pemimpin yang megalomaniak dan suka upacara dan berfoya. Diikuti pula dengan tanpa perhatian yang sungguh-sungguh tentang kesejahteraan dan kecerdasan rakyat. Buktinya hampir 70 tahun Indonesia merdeka, kemiskinan masih mendera puluhan jutaan rakyat Indonesia. Ekonomi masih dikuasai asing dan pendatang asing. Pertanda tidak cerdas dalam bidang ekonomi, teknologi, ilmu maupun filsafat. Sedangkan sumber daya alam di daerah terkuras habis. Hampir tanpa menyisakan bagi daerah yang mempunyai sumber daya alam itu. Apalagi kalau bukan karena ketidakadilan dan kekejaman berkenaan itu, telah memercikkan api hendak keluar dari Indonesia. Tetapi, tanpa menelisik asal-usul atau dengan tiada memperhatikan sebabmusabab rakyat memberontak. Kemiskinan dan ketimpangan di daerah yang kaya sumber daya alamnya terus juga berkelanjutan. Walaupun dalam persentase hanya sekitar 10 persen, namun tidak ada tandaEDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


JELAJAH OPINI ○

Dengan sistem ekonomi yang neoliberalis seperti sekarang ini, benarkah kemiskinan dapat diatasi di negeri kita? Logikanya, kemiskinan struktural hanya mungkin diatasi dengan kebijakan dan tindakan struktural pula.

tanda kemiskinan akan tuntas habis dalam rentang waktu dekat. Sementara negara tetangga dan di Asia pendapatannya berubah dalam waktu kurang dari 30 tahun menjadi negara maju dan lebih sejahtera. Konon jelang pertengahan abad 21 dikerangkakan Indonesia akan menjadi negara maju dengan pendapatan di atas 10.000 dolar AS. Tapi akan berakhirkah kemiskinan masyarakat? Dengan sistem ekonomi yang neoliberalis seperti sekarang ini, benarkah kemiskinan dapat diatasi di negeri kita? Logikanya, kemiskinan struktural hanya mungkin diatasi dengan kebijakan dan tindakan struktural pula. Banyak pakar ekonomi mencatat bahwa di masyarakat kapitalis dan global tidak pernah ada ketimpangan yang separah sekarang ini. Secara dramatis dikemukakan, pendapatan kelompok teratas satu persen, jauh melebihi pendapatan 99 persen sisanya. Oleh karena itu, ekonom Perancis Thomas Piketty dalam bukunya Capital in the Twenty-First Century (Modal di Abad 21), berkesimpulan bahwa ketimpangan kemakmuran yang parah itu, hanya mungkin diatasi melalui distribusi radikal melalui pajak progresif secara global.***

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


OPINI ○

Amalan Salah Terkait Ramadan

Oleh Dr APRIYAN D RAKHMAT Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau Pekanbaru

BANY AK cara dan tradisi yang dilakukan umat Islam dalam BANYAK menyambut Ramadan. Namun sayangnya, sebagian tradisi tersebut tak pernah diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah. Kenapa ini bisa terjadi? Pertama, karena kejahilan (kebodohan) dalam pengetahuan tentang syariat Islam yang sudah ada landasan pokoknya, yaitu Alquran dan hadist yang bersumber dari perkataan, perbuatan atau diamnya Nabi Muhammad. Hadist dalam hal ini adalah hadist yang sudah dijamin kebenarannya bersumber dari Nabi, yaitu hadist dengan derajat shahih atau hasan yang ditetapkan sesuai kaedah ilmu hadist oleh para ahli ilmu hadist. Di antara contoh kejahilan dalam konteks ini adalah berpuasa khusus pada pertengahan Sya’ban yang dikenal dengan puasa Nishfu Sya’ban, karena menyangka ada kelebihannya dari yang lain, maka ini tidak berlandaskan dalil atau keterangan yang sah (lihat buku Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Bab Puasa Sunat). Kedua, karena syahwat, yaitu mengikuti keinginan dan dorongan hawa nafsu. Dalam hal ini, timbangannya tidak EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


OPINI ○

lagi merujuk pada landasan pokok syariat, tapi apa yang sesuai dengan dorongan jiwa dan kehendak nafsu. Sebagai contoh adalah acara Balimau Kasai yang banyak dilakukan di Kabupaten Kampar dan daerah-daerah lainnya di Riau ketika akan memasuki Ramadan. Termasuk dalam kategori ini adalah mengakal-akali atau merasionalkan tindakannya menurut logika dan analoginya semata, tanpa ada dasar yang kuat dari Alquran dan hadisth shahih. Sebagai contoh adalah kebiasaan bermaaf-maafan dan permohonan ampun kepada orangtua, atau isteri kepada suami ketika akan memasuki Ramadan. Atau pergi berziarah ke kubur orangtua. Tradisi ini tidak ada keterangan dan dalil yang kuat dari Alquran atau Nabi dan para sahabatnya. Jikapun ada hadist, itu semua tidak ada hadist dengan derajat shahih atau hasan yang layak untuk diterima dan diamalkan. Semuanya dapat dipastikan bersumber pada hadist lemah (dhaif) atau palsu yang harus dijauhkan untuk diamalkan.

Logika Harus Sesuai Syariat Logika yang benar, permohonan maaf dan ampun pada orangtua atau isteri kepada suami dilakukan setiap waktu, tidak ada pengkhususannya seperti ketika akan memasuki Ramadan. Begitu juga ziarah kubur, dilakukan setiap waktu sepanjang tahun dan tidak ada pengkhususan ketika memasuki Ramadan atau mengkhususkan kepada kubur orangtua atau kerabat. Silakan merujuk kepada kitab-kitab hadisth keterangan para ahli ilmu hadist, dari zaman dahulu hingga masa kini. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


OPINI ○

Termasuk juga tradisi mengajak makan bersama ke rumahrumah yang diiringi doa ketika memasuki Ramadan. Tradisi ini juga tidak memiliki landasan berpijak yang kokoh dari Alquran dan hadist shahih. Maksud dan niatnya baik, tetapi timbangan baik suatu amal ibadah harus ada tolok ukur yang pasti, bukan berdasarkan logika, dugaan dan perasaan semata. Jika seandainya ini baik, tentu Nabi dan para sahabatnya mencontohkan hal yang demikian. Apakah mungkin Nabi terlupa? Atau mungkin Nabi sibuk, sebagaimana ungkapan sebagian orang jahil? Padahal Nabi adalah orang yang ma’sum, terpelihara dan jika lupa akan segera diingatkan Allah. Dan syariat agama ini sudah sempurna, tidak perlu penambahan atau pengurangan. Logika yang benar, yang sudah disyariatkan secara pasti dengan keterangan yang jelas dari Alquran dan hadist shahih termasuk amalan-amalan sunatnya tidak akan mampu kita mengerjakan sepenuhnya, kenapa harus menambah-nambah yang tidak ada contohnya dari Nabi? Justru yang dianjurkan dan banyak pahalanya adalah memberi makan orang yang berpuasa ketika Ramadan dan memperbanyak sedekah di bulan yang mulia tersebut. Dan Nabi adalah orang yang paling dermawan dan sifat dermawannya itu lebih menonjol ketika Ramadan. Kedermawanan dan murah hatinya Nabi ketika Ramadan khususnya ketika malaikat Jibril menemui beliau, digambarkan lebih cepat daripada angin yang bertiup. Dari Ibnu Abbas; “Rasulullullah adalah orang yang palaing dermawan, dan sifat dermawannya itu lebih menonjol pada Ramadan, yakni ketika Dia ditemui oleh malaikat Jibril” (hadist shahih riwayat Imam Bukhari). Wallahu a’lam.*** EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


riaupos.co MAJALAH

CERDAS, PERTAMA DI ○RIAU ○ ○○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

SENIBUDAYA

○○

○○

○○

PERESMIAN BALAI ADAT PERANGINAN DI KOTO LOWE

Acuan di Alam Kedatuan NINIK DATUK RAJO DUBALAI, DATUK BANDARO, DATUK MAHARAJO KAMPAR, DATUK JOLELO BESERTA ROMBONGAN YAYASAN MATANKARI BERTOLAK KE KOTO TONGAH DI WILAYAH KOTO LOWE, HULU BATANG KAMPAR, LIMOPULUH KOTA UNTUK MENGHADIRI ACARA PERESMIAN “BALAI ADAT PERANGINAN EMPAT NINIK DAN PELEPASAN TUKANG”, SABTU (7/6) LALU. ACARA ADAT ITU MERUPAKAN HELAT TERBESAR YANG PERNAH DIGELAR SELAMA INI DI ALAM MELAYU MINANGKABAU.

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○

P

ER ERJJALANAN dari kampung tua Muaratakus (Kampar) ke Koto Tongah (Payakumbuh) bersama para datuk dari Kampar cukup menyenangkan. Di samping menambah wawasan budaya, juga semakin meyakinkan bahwa peran Ninik Datuk Rajo Dubalai sebagai pemegang pucuk Talago Undang Muaratakus begitu dihargai dan dihormati sebagai pucuk telago undang adat kedatuan. Kenapa tidak, sesampainya di lokasi acara, tepatnya di Kampung Koto Tongah di Koto Lowe, Ninik Datuk Rajo Dubalai dan rombongan langsung disambut tepak sirih yang disuguhkan Bundo Kanduang kepada rombongan Ninik Datuk Rajo Dubalai sebagai prosesi penyambutan

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○

Nyatalah sesungguhnya negeri kita ini bukanlah kerajaan tapi negeri beradat (kedatuan) yang pucuk telago undangnya berada di Muaratakus.

adat di alam Minang. Rombongan juga disambut para datuk yang sudah menunggu sejak pagi. Ratusan orang berjejer di jalan-jalan kampung, sedang para ninik mamak di Koto Lowe dan Koto Tongah beserta utusan perwakilan para datuk dari luhak Limopuluh duduk di bawah tenda yang sudah dipersiapkan. Para datuk Kampar tersebut langsung dipersilakan naik ke Balai Adat Peranginan Ninik Berempat, tempat para petinggi adat berkumpul seperti Datuk Alis Simarajo, Ninik Nan Baompek, Datuk Nan Balimo, Rajo Nan Balimo dan Datuk Bandaro Kayo selaku Tampuk Tangkai Alam Minangkabau serta Tuanku Datuk Rajo Besar Kerajaan Negeri Sembilan. Ketika mereka telah duduk di tempat masing-masing, acara pun dimulai. “Nyatalah sesungguhnya negeri kita ini bukanlah kerajaan tapi negeri beradat (kedatuan) yang pucuk telago undangnya berada di Muaratakus,” ujar Datuk Alis Simarajo selaku Bupati Limopuluh Kota. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○

Balai Peranginan Ninik yang Berempat Balai Adat Peranginan Empat Ninik di Kota Tongah Koto Lowe itu sendiri sudah mengalami pembangunan ulang sebanyak empat kali sejak terbakar pada 1961 silam. Dan pembangunan yang keempat kalinya tersebut dibiayai sepenuhnya oleh Tuanku Datuk Rajo Besar Kerajaan Negeri Sembilan, Malaysia selaku kemenakan Ninik yang Berempat. Balai adat di Koto Tongah di Koto Lowe merupakan satu dari balai-balai adat lainnya seperti Balai Adat di Mungka, Balai Adat di Mahat dan Balai Panjang di Mutakui sebagai balai adat tertinggi di alam Minang. Balai-balai itu berfungsi sebagai tempat pertemuan Ninik yang Berempat untuk membicarakan berbagai persoalan adat yang menyangkut perkembangan adat itu sendiri. “Ninik/Datuk Siri di Mungka, Ninik/Datuk Bandaro di Mahat dan Ninik/Datuk Majoindo di Koto Lowe berninik ke Ninik Datuk EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○

Rajo Dubalai sebagai pucuk Telago Undang di Mutakui,” ungkap Zaimi Zein selaku Datuk Bandaro di XIII Koto Kampar di sela-sela acara. Penegasan Engku Imi —sapaan Zaimi Zein— tersebut memberi pemahaman yang jarang didengar, terutama oleh generasi hari ini. Penjelasan itu juga menunjukkan bahwa posisi Ninik yang Berempat itu merupakan pucuk adat tertinggi di alam Minang. Merekalah yang menjadi acuan di alam kedatuan. Dan keempat ninik tersebut berada di wilayah hulu Batang Kampar. Batang Kampar sendiri dibagi menjadi tiga bagian wilayah adat pada mulanya yakni Negeri Hulu, Negeri Tengah dan Negeri Hilir.

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○

Alam Kedatuan Ketua Yayasan Matankari, Amirullah, yang aktif menyuarakan keberadaan adat Andiko mengatakan, rantau barajo, rajo berpenghulu, penghulu beradat, dan adat berandiko berpusat di Muaratakus (Mutakui). Di sini, setiap kawasan rantau memiliki raja atau pemimpin. Setiap raja atau pemimpin, memiliki penghulu dan penghulu merupakan perwakilan dari pucukpucuk puak suku yang ada di setiap koto atau andiko. “Alam kedatuan merupakan alam tertinggi dalam pengelolaan kawasan adat. Sebelum beraja-raja, yang ada adalah para datuk dan penghulu yang mewakili puak suku masing-masing di setiap koto atau kampung,” ungkap Amirullah. Dalam alam kedatuan, ada tiga wilayah adat yakni soko, pisoko dan limbago. Soko merupakan kawasan inti atau awal atau pusat dari sistem kedatuan. Pisoko adalah kawasan di bawahi para raja-raja, sedangkan limbago, merupakan EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○

wilayah pengembangan adat andiko di alam kedatuan. Artinya, alam kedatuan tidak bisa dipisahkan oleh kawasan administratif kenegaraan. Meskipun hari ini kawasan-kawasan adat itu berada di beberapa provinisi dan kabupaten/kota, terutama Riau dan Sumatera Barat. “Kami dari Yayasan Matankari yang diamanahkan oleh Ninik Datuk Rajo Dubalai untuk mengkaji lebih dalam tentang alam kedatuan yang selama ini belum terurai dengan jelas. Ini menjadi tugas berat yang musti kami pikul bersama kawan-kawan di Matankari. Paling tidak, kami terus melakukan upaya penggalian lebih jauh hingga persoalan ini bisa menjadi terang benderang,” tambah Amirullah. (fedli azis azis))

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


CKOMUNITAS ERANA SENIBUDAYA ○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG CAGAR BUDAYA Pas al 2 asal

Pelestarian cagar budaya berasaskan: a. Pancasila; b. Bhinneka Tunggal Ika; c. kenusantaraan; d. keadilan; e. ketertiban dan kepastian hukum;

INTERNET

f. g. h. i.

kemanfaatan; keberlanjutan; partisipasi; dan transparansi dan akuntabilitas

CANDI PRAMBANAN:

Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Komplek candi ini terletak di Kecamatan Prambanan, Sleman dan Kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini adalah termasuk situs warisan dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014

○○

○○


SENIBUDAYA KOMUNITAS ○

PECINTA KALIGRAFI DARUSSALAM KABUN

PERTAHANKAN

D

KEASLIAN

I Pondok Pesantren Darussalam Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau memang dikenal banyak yang menyukai kaligrafi Arab sebagai seni berkelas. Berbagai prestasi telah ditorehkan, seperti pemenang lomba kaligrafi Alquran pada MTQ tingkat Kabupaten Rokan Hulu. Karyakarya komunitas Pecinta Kaligrafi Darussalam tersebut sudah banyak menghiasi dekorasi di masjid-masjid besar dan ruangan sekolah di pondok pesantren. Sebut saja lukisan kaligrafi di masjid Pondok Pesantren Darussalam,

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA ○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

pimpinan Abuya Alaidin Athory, Lc. Ustad Sahudi dari Denmark, salah seorang pegiat Pecinta Kaligrafi Darussalam, mengatakan, komunitasnya diberi kesempatan memamerkan produk kaligrafi di kawasan pondok pesantren. Karya-karya seni kaligrafi mereka juga sering menghiasi beberapa pameran, seperti pameran kaligrafi di Kabupaten Rokan Hulu, acara wisuda dan acaraacara besar lainnya. ‘’Komunitas Pecinta Kaligrafi Darusslam Kabun sudah berdiri sejak tahun 2012 dan sampai saat ini memiliki anggota 20 orang. Para anggota komunitas memang memiliki keahlian seni kaligrafi dan berbakat sejak kecil. Untuk membuat satu hasil karya tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, karena dua kali seminggu kami diberikan pelatihan. Dan juga sebagian anggota suka dengan tulisan-tulisan Arab, jadi untuk membuatnya tidak terlalu sulit,’’ ungkap Sahudi. Menurutnya, perkembangan seni kaligrafi harus terus dilaksanakan karena mempunyai banyak keperluan terutama EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


SENIBUDAYA KOMUNITAS ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

di ruang lingkup pondok pesantren seperti keperluan lomba maupun pembuatan pajangan. ‘’Seni kaligrafi di komunitas kami mempertahan keasliannya dengan tidak menggunakan teknik komputer. Seluruh pengerjaan dilakukan dengan kaidah menulis ayat-ayat Alquran,’’ ujar Sahudi. Ciri khas komunitas Pecinta Kaligrafi Darussalam Kabun adalah penulisan dilakukan dalam berbagai jenis. Mulai dari tahap pembuatan dasar, penulisan dan pewarnaan akhir. Hampir rata-rata penulisan kaligrafi dengan gaya murni. Namun ada juga yang dicampur dengan lukisan. Dulu dasarnya lukisan kaligrafi adalah kaca sekarang menggunakan kain, karton, atau tembok. Sedangkan untuk penulisan rata-rata dilakukan dengan cat tembok. ‘’Untuk kualitasnya sesuai bahan teknik dan lama pengerjaannya. Rata-rata dikerjakan secara individu dan paling lama selesai dua minggu untuk satu lukisan kaligrafi Arab,’’ tuturnya. (crl)

Bagi komunitas yang ingin tampil di Majalah Riau Pos, silakan kirim email ke majalah_riaupos@yahoo.com atau hubungi DOPI ISKANDAR di nomor telepon 085292158826. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014

○ ○


SENIBUDAYA ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

SULLI F(X)

RIAS LUTUT GADIS cantik Choi Jinri yang akrab dipanggil Sulli f(x) merupakan seorang model, aktris sekaligus anggota grup f(x). Sulli membagi kiat diet yang cukup unik yakni menggunakan kantong plastik khusus yang terbukti mampu mengurangi berat badan. Bahkan, cara diet itu juga membantunya membentuk tubuh. Kantong plastik diet ini memang cukup terkenal di Jepang. Alat diet itu terdiri dari sebuah kantong plastik yang telah ditiup dan pemakainya bisa terus menendangnya di udara menggunakan kaki atau lutut. EDISI EDISI 074/TAHUN 074/TAHUNIIII z 19 - 25 JUNI 2014

○ ○ ○ ○


SENIBUDAYA ○

○○

○○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

Ternyata, selain memiliki wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang seksi, tak sedikit artis Korea yang melakukan tata rias di bagian lutut kaki mereka agar nampak semakin indah. Salah satunya seperti yang dilakukan Sulli. ‘’Lutut kusam? Jangan sampai. Tak cuma pipi, lutut pun bisa kamu warnai agar bebas kusam. Setelah mengoles body cream di kaki, usapkan blushon krim merata pada lutut. Lalu bubuhkan blush-on bubuk menggunakan kuas dan ratakan,’’ ungkap Sulli. (crl)

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


FILM SENIBUDAYA ○

PENGADILAN

BERDARAH

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


B

SENIBUDAYA FILM ○

ERDASARKAN seri novel misteri terlaris karya Lawrence Block, film A Walk Among the Tombstones dibintangi oleh Liam Neeson sebagai Matt Scudder, yaitu seorang mantan polisi NYPD yang kini bekerja sebagai detektif swasta tanpa izin dan beroperasi di luar hukum. Ketika Scudder enggan setuju untuk membantu seorang pengedar heroin (Dan Stevens) memburu orang-orang yang diculik dan kemudian secara brutal membunuh istrinya, PI belajar bahwa ini bukan pertama kalinya orang-orang tersebut telah melakukan kejahatan seperti ini, dan itu tidak akan menjadi yang terakhir. Mengaburkan garis antara benar dan salah, maka Scudder kemudian melacak orang menyimpang tersebut melalui jalan-jalan dari New York City sebelum mereka membunuh lagi, dan kemudian akan membawanya ke pengadilan berdarah. (crl)

Genre: Eksyen, kriminal, drama Distributor: Universal Pictures S utr adar a: Scott Frank utradar adara: P enulis nask ah: Scott Frank naskah: (film), Lawrence Block (novel) Pemain: Liam Neeson, Dan Stevens, Boyd Holbrook, Marina Squerciati, Sebastian Roché Tanggal kkeluar eluar ffilm: ilm: 19 September 2014

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


BERSEMBANG SENIBUDAYA ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Dolly van Der Mart

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

oleh Onggo IKJ

DOLL DOLLYY Van Der Mart, itulah nama noni Belanda yang konon sebagai pebisnis tempat hiburan pertama di sebuah tempat di Surabaya, awal abad 19. Bisnisnya menyediakan wanita-wanita penghibur bagi para pelancong. Kepopuleran tempat pelacuran milik Dolly ini kemudian ‘terabadikan’ sebagai nama tempat. Gang Dolly. Bisnis prostitusi bertumbuh seiring dibangunnya stasiun dan rel kereta api antara Jakarta hingga Surabaya, akhir abad 18. Itu sebabnya bisnis ini tumbuh di kota-kota yang dilalui jalan kereta atau di dekat-dekat tempat perhentian. ‘Pasarnya’ tentu saja para pekerja pembangunan jalan kereta tersebut. 19 Juni 2014, Ibu Risma --Wali Kota Surabaya-- akan menutup lokalisasi terakhir di Kota Surabaya ini. Alasan Risma jelas; penyakit sosial dan terutama masa depan anak-anak yang tinggal di sana. Tindakan Risma memicu pro-kontra. Mereka yang menolak punya argumen lain; pemerintah dianggap tak memperhatikan nasib penghuni dan atau mereka yang mendapatkan penghidupan dari bisnis tersebut. ‘’Padahal, jika kami harus kembali ke desa, kami sangat kekurangan,’’ keluh salah seorang PSK di sana. Yang menarik bagi saya, ada dualisme dalam memandang pelacuran. Ribuan pelacurnya diberi label sampah masyarakat, namun pelanggannya tak pernah diberi label masyarakat sampah. Padahal merekalah para pembuang sampah tersebut. Ibu Risma yang saya hormati, saya pendukung sikap Anda. Hari ini ibu dicap tak memperhatikan nasib para pelacur, beking, preman dan sistem ekonomi masyarakat yang terbangun dari bisnis pelacuran di Dolly. Tapi percayalah. Seperti jalur kereta yang selalu dua arah, sakit adalah cara Tuhan meruntuhkan dosa. Dan jamu untuk penyembuhan memang selalu pahit. Kelak ada ribuan anak-anak yang ketika dewasa akan berterimakasih kepada ibu. Dan kota ini kembali punya alasan untuk tetap disebut Kota Pahlawan, karena kepahlawanan ibu bagi anak-anak. Terakhir --karena tulisan saya bulan ini harus berhubungan dengan soal capres-dari ribuan anak-anak yang ibu selamatkan peluang masa depannya hari ini, semoga ada calon presiden pemimpin bangsa di antara mereka, kelak. Presiden yang lahir dari kehebatan dan keberanian seorang Wali Kota pada sebuah masa. Aamiin.***

EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

OLAHRAGA

○○

NEYMAR VS MESSI

RIVAL DI FINAL

PEMAIN BINTANG BRAZIL, NEYMAR, MEMILIKI AMBISI UNTUK MENGALAHKAN REKAN SETIMNYA DI BARCELONA, LIONEL MESSI, DI FINAL PIALA DUNIA 2014. TIM ASUHAN LUIZ FELIPE SCOLARI TAMPIL IMPRESIF DI PIALA KONFEDERASI TAHUN LALU DENGAN MENGALAHKAN JUARA DUNIA SPANYOL 3-0 DI LAGA FINAL DAN NEYMAR BERHARAP TIMNYA BISA MENUNJUKKAN HAL YANG SAMA TAHUN INI. EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


S

‘’

OLAHRAGA ○

AYA harus mencoba untuk menunjukkan kemampuan terbaik saya sementara Lionel akan berusaha untuk melakukan hal yang sama. Setelah pertandingan selesai, kami akan memuji satu sama lain. Kedua hal ini akan terjadi, namun sisanya saya tidak tahu,’’ tutur Neymar pada Times of India. ‘’Sebenarnya, kami pernah saling bicara tentang hal itu di ruang ganti Camp Nou dan saya selalu berkata jika kami berdua bertemu di final, kami akan menjadi pemenang. Namun ia juga mengatakan hal yang sama. Saya amat beruntung bisa mengenal talenta hebat seperti dia dari dekat,’’ ungkapnya. Sementara itu Lionel Messi yang tak lain teman satu tim dengan Neymar di Barcelona mengungkapkan siap menantang rekannya tersebut dalam Piala Dunia 2014. Seperti kita ketahui, dalam ajang bergengsi ini Messi akan masuk dalam tim Argentina sedangkan Neymar masuk dalam tim Brazil. Brazil menjadi negara yang paling diunggulkan saat ini, akankah Argentina dapat bertemu di final seperti harapan Messi? ‘’Semoga saya bisa melawan Neymar di partai tersebut. Namun, jika tidak bersua dengan dia, saya akan bahagia berhadapan dengan tim manapun di luar Brazil,’’ ujarnya. Messi tampak yakin dan optimis dengan pertandingan piala dunia kali ini. Argentina sudah siap dengan ajang Piala Dunia Brazil 2014 dengan belajar dari kesalahan di partai sebelumnya maka Messi berharap tidak akan mengulang kesalahan itu lagi. Semakin yakin dengan memiliki tim yang solid dan tidak terkalahkan dalam jangka waktu yang cukup lama. (crl) EDISI 074/TAHUN II z 19 - 25 JUNI 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.