Majalah Riau Pos

Page 1

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015

DEFIZAL/RIAU POS

LIPUTAN UTAMA

KESEHATAN >> TETAP CERIA DI USIA LANSIA Beberapa dekade mendatang, World Health Organization (WHO) memperkirakan, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia meningkat lebih dari 400 persen menjadi 84 juta jiwa.

SAVVYSASSYMOMS.COM

Format baru penentu kelulusan siswa disambut lega. Tuai dukungan karena dinilai tak memberatkan. Namun penerapan rumus yang mestinya jadi stimulus itu, belum mulus.

PUAN>> BERINVESTASI LEWAT MENDONGENG Mendongeng bukan sekedar ritual lama menjelang tidur. Bila dilakukan secara tepat, kebiasaan itu merupakan investasi jangka panjang. Manfaatnya sangat besar dalam pembentukan karakter dan pola pikir anak.

I.HUFFPOST.COM

daftar isi

RUMUS LULUS BELUM LULUS

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS KEVIN APRILIO

HATI FERRARI

THESECRETFOOTBALLER.COM

CUKUP TIGA KALI SEHARI Email atau surat elektronik adalah suatu cara untuk mengirim pesan dalam format data elektronik dari satu komputer ke komputer lainnya. Email merupakan fasilitas internet yang paling banyak dimanfaatkan oleh pengguna.

Meski usianya masih muda, Kevin Aprilio telah melangkah menuju kesuksesan. Kali ini ia berhasil mewujudkan mimpi untuk membeli mobil Ferrari dari hasil bisnisnya. Harga dari mobil itu pun tidak sembarangan. Untuk mendapatkan Ferrari F430 itu, Kevin merogoh kocek hingga Rp3,5 miliar. Kevin mampu membeli mobil itu setelah berbisnis valuta asing.

FILM >> San Andreas DEMI SANG PUTRI

FOTO: INTERNET

New Line Cinema telah merilis trailer film San Andreas yang disutradarai oleh Brad Peyton (Journey 2: The Mysterious Island) yaitu film tentang bencana alam gempa bumi. Film San Andreas juga dibintangi oleh Archie Panjabi, Ioan Gruffudd, Will Yun Lee, Colton Haynes, and Kylie Minogue yang akan mulai rilis pada tanggal 29 Mei 2015.

Pemimpin Redaksi: Purnimasari Wakil Pemimpin Redaksi: Furqon LW Redaksi: Amzar, Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi, Syamsul Bahri Samin, Menrizal Nurdin, Akmalannas Layout: Wan Sarudin Online: Ilva Yulianto Kontak Iklan: Bagian Iklan Riau Pos, Telp (62-761) 64638 Presiden Komisaris: Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager: Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager: Asnida Syukur Group Head Editor: Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi: Gedung Riau Pos, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


○○

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

UN

U PURNIMASARI pemimpin redaksi

JIAN Nasional (UN) ibarat penentuan nasib. Inilah ujian yang telah menjadi semacam momok bagi kebanyakan siswa. Kekhawatiran yang cukup besar akibat standar nilai kelulusan yang dipandang cukup tinggi (padahal termasuk masih rendah di Asia), telah membuat banyak pihak menjadi paranoid. Murid cemas jika tak bisa lulus. Guru dan kepala sekolah khawatir jika siswanya gagal. Kepala daerah malu jika angka kelulusan masih rendah. Para orangtua apatah lagi. Akibatnya semua jadi serba khawatir dan akhirnya bertindak berlebihan. Sudah kerap kita dengar cerita bahwa banyak kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan UN. Mulai dari kunci jawaban via SMS, jawaban soal di WC sekolah, joki UN bahkan soal UN dikerjakan dulu oleh guru dan kemudian kuncinya diberikan kepada siswa dan lain sebagainya. Tujuannya cuma satu: bagaimana bisa lulus UN apalagi jika dengan nilai memuaskan. Setiap yang bernama sekolah sudah tentu ada yang namanya ujian. Sebab itulah parameter yang digunakan untuk menilai para murid. Ujian ada di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan. Mulai dari level dasar hingga doktoral. Selama ini, UN hanya fokus menilai siswa dari sisi intelegensia secara umum dan kasar. Padahal, setiap orang tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itulah mengapa teori multiple intelligences diakui banyak orang. Di negara kita, bangku sekolah masih jadi satu-satunya patokan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Karena EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○

RUMUS LULUSKALAM PUNGGUR LAPUT BELUM MULUS ○

itu, jika seseorang ternyata punya talenta lain yang luar biasa, ia cenderung tak bisa memaksimalkan bakatnya tersebut. Sebab itu, meski aneh tapi nyata, ada siswa yang sudah diterima di perguruan tinggi ternama, tapi ternyata tak lulus ‘hanya’ di level UN. Padahal, sesuai teori multiple intelligences, seseorang bisa saja tidak cemerlang di bangku sekolah tapi ia mahir bermain bola, hebat menari, jenius di musik dan lain sebagainya. Target UN seharusnya lebih pada tingkat kejujuran. Bagaimana siswa bisa fair menjalaninya. Tetapi jika kita tetap hanya fokus pada hasil akhir dan tak peduli pada prosesnya, selamanya UN tetap akan jadi momok bagi dunia pendidikan. Anak-anak ibarat spons yang menyerap lingkungannya. Mereka belajar dari memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Termasuk belajar tentang budi pekerti, kejujuran, kerja keras, percaya pada diri sendiri dan sikap-sikap positif lainnya. Tapi, koar-koar kita ketika menyerukan hal-hal ini seperti disapu bersih ketika UN berlangsung, khususnya jika merujuk pada banyaknya hal-hal negatif. Bagaimana anak akan belajar jujur jika jauh hari sebelum ujian mereka sudah diajarkan menyontek? Bagaimana murid tahu arti kerja keras, jika kunci jawaban sudah disodorkan di depan hidung mereka? Bagaimana siswa akan percaya pada diri sendiri jika yang membantu mereka menyelesaikan ujian adalah gurunya sendiri? Institusi pendidikan dan para guru tak bisa semata EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


○○

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

disalahkan. Mereka kadang terpaksa melakukan hal itu karena ditekan oleh pemimpin yang lebih tinggi. Guru ditindas kepala sekolah, kepala sekolah ditarget kepala dinas, kepala dinas ditekan kepala daerah, kepala daerah stres dimarahi menteri, menteri takut dimarahi bosnya. Di Finlandia, negeri yang kini menjadi salah satu barometer pendidikan dunia, tidak mengenal istilah UN. UN hanya untuk siswa sekolah menengah. Selebihnya, guru-guru menguji siswa tetapi mereka membuat soal sendiri. Mereka lebih menekankan agar para guru harus punya misi yang hendak mereka capai dalam pendidikan. Misalnya, guru matematika berazam ingin mengajarkan betap indahnya ilmu aljabar. Murid mana yang takkan bahagia di sekolah yang seperti ini? Dan semua hasil yang membuat dunia berdecak kagum itu dicapai Finlandia dengan hanya 12 persen dana pendidikan dari total APBN mereka, sementara Indonesia menganggarkan 20 persen dari APBN. Banyak hasil telah memberi bukti termasuk pendapat para ilmuwan, bahwa memiliki kecerdasan emosional jauh lebih penting dari sekadar cerdas IQ. Orang yang cerdas IQ tapi buruk akhlaknya itulah yang selama ini telah menggerogoti negeri ini dengan korupsi di mana-mana. Kecerdasan mereka kini memberi bukti bahwa itu tiada gunanya tanpa ditopang oleh budi pekerti yang mulia dan tahu malu. Dari UN, anak-anak bangsa ini belajar tentang arti kejujuran. Tapi para tetua yang lebih peduli pada hasil akhir, kerap mengabaikan hal itu. Mereka hanya mau tahu sekolahnya terpandang atau daerahnya peringkat terbaik. Bagaimana cara mencapai itu, sehingga akhirnya melakukan kecurangan, bukan dianggap masalah besar. Jadi, jangan heran jika koruptor di masa depan akan lebih banyak. Sebab mereka sudah dilatih EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Banyak hasil telah memberi bukti termasuk pendapat para ilmuwan, bahwa memiliki kecerdasan emosional jauh lebih penting dari sekadar cerdas IQ. Orang yang cerdas IQ tapi buruk akhlaknya itulah yang selama ini telah menggerogoti negeri ini dengan korupsi di mana-mana. Kecerdasan mereka kini memberi bukti bahwa itu tiada gunanya tanpa ditopang oleh budi pekerti yang mulia dan tahu malu.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○

RUMUS LULUSKALAM PUNGGUR LAPUT BELUM MULUS ○

langsung sejak masih di bangku sekolah. Dan itu semua terjadi di sebuah institusi yang bernama sekolah. Lembaga yang harusnya menanamkan kejujuran, pendidikan budi pekerti yang bermartabat dan soal menjaga marwah diri. Akhirnya, jadi ada sesuatu yang salah dalam sistem pendidikan kita. Semua siswa dianggap sama, sehingga mereka harus lulus sama-sama, meski kenyataannya ada yang ‘ketinggalan kereta’. Akibat adanya dugaan kecurigaan ini, sejumlah sekolah diminta melakukan UN ulang. Kegagalan akhirnya lebih dipandang sebagai aib. Baik baik sekolah, orangtua dan wajah pendidikan secara keseluruhan. Sukses di bangku pendidikan lebih dipandang sebagai tujuan akhir, bukan sebuah proses yang harus dilalui olah siswa. Jika hasil UN bagus karena murni hasil kerja siswa, tentu kita semua patut bangga dan berbahagia. Tapi jika angka kelulusan itu hanya prestasi yang semu, sampai kapan kita akan mempertahankan sistem ini. Jika penanaman budi pekerti dan kejujuran sudah mulai dicuaikan di bangku sekolah, jangan heran jika ke depan akan makin banyak orang yang korupsi di negeri ini. Itulah buah dari ketidakjujuran yang kita berikan pada anak didik, meski untuk sebuah tujuan yang dianggap mulia. Kecerdasan anak-anak kita akhirnya hanya diterjemahkan dalam teks-teks kecil nan sempit sebatas beberapa mata pelajaran saja. Penat-penat sekolah tiga tahun, hanya habis dijengkal dalam bentuk UN. Seakan-akan kecerdasan di bidang lain (yang tidak diuji dalam ujian nasional) malah terkelimbun dan tak diakui. Anak-anak yang dipaksa ‘belajar’ sejak dini akan mencetak anak-anak yang agresif di kemudian hari karena waktu bermainnya dirampas. Jika pendidikan kita tak kunjung dibenahi, inilah petaka yang tak tertanggungkan di kemudian hari.*** EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○

RUMUS LULUS BELUM MULUS Reporter: ABU KASIM, SYAHRUL MUKLIS, ADRIAN EKO (Pekanbaru) dan M FATHRA NAZRUL ISLAM (Jakarta)

FORMAT BARU PENENTU KELULUSAN SISWA DISAMBUT LEGA. TUAI DUKUNGAN KARENA DINILAI TAK MEMBERATKAN. NAMUN PENERAPAN RUMUS YANG MESTINYA JADI STIMULUS ITU, BELUM MULUS.

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS ○


○○

○○

○○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

P

RIAU POS

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

ADAHAL, masa penentuan kelulusan itu sudah sangat dekat. Ujian penentu itu akan dilangsungkan mulai 13 April untuk SMA sederajat dan 27-30 April untuk SMP sederajat. Sementara, segala rumusan terkait format penentuan kelulusan itu baru ramai terdengar dalam pembahasan media. Daerah belum menerima perintah resminya dan pusat pun belum sampai ke keputusan akhir terkait penerapannya. Tak ingin siswa jadi korban, sekolah-sekolah tetap fokus menggiatkan persiapan. ‘’Tetap kita persiapkan, meski ada wacana pemerintah mengubah sistem Ujian Nasional (UN), jangan sampai membuat kita malah stres. Setiap tahun kan kita memikirkan UN dengan persiapan yang luar biasa dan bahkan jangan sampai ini jadi ujian “mati-matian” bagi kami untuk mengejar kelulusan,’’ ujar Rido, salah seorang siswa kelas 12 salah satu SMA di Pekanbaru mengomentari perihal perubahan konsep UN yang saat ini sedang dibincangkan Kemendikbud bersama daerah se-Indonesia di Jakarta. Konsep yang hampir pasti pada perubahan UN 2015 ini yaitu pada pola kelulusan. Kelulusan UN 2015 ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan menerapkan standar kelulusan 60 persen dari hasil UN dan 40 persen dari Ujian Akhir Sekolah (UAS). Pada 2015, pemerintah akan mengubahnya. Namun akan ditentukan melalui standarisasi penilaian 50 persen dari hasil UN dan 50 persen dari UAS sehingga peluang bagi siswa untuk lulus UN sangat besar. Malah nilai UN tidak akan menjadi penentu lulus-tidak lulusnya siswa. Nilai UN hanya akan menjadi pemetaan pendidikan yang dapat mengevaluasi secara EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Ujian Nasional, jadi momok bagi siswa. RIAU POS

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

menyeluruh maupun individu peserta didik. Upaya Rido untuk lulus juga diutarakannya dengan setahun sebelum pelaksanaannya atau setelah melewati semester ganjil bersama teman dan guru sudah mempersiapkan diri, mulai dari tambahan jam belajar hingga belajar di rumah lebih dari intensitas biasanya. Bahkan, ia juga mempersiapkan diri melalui belajar di lembaga kursus pendidikan khusus yang konon bisa menjamin lulus 100 persen. Rido mengharapkan, tentu persiapan UN yang dilakukan sekarang ini benar-benar sesuai harapannya dan orangtua. Jangan sampai apa yang dipelajari sekarang ini berbeda dengan yang diuji pada saat UN nanti sehingga belajarnya selama ini siasia. Juga, pemerintah diharapkan mampu mengemas pelaksanaan UN dengan baik, tidak sebagai pelaksanaan yang menakutkan bagi siswa, karena takut tidak lulus. EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


UN selama ini jadi momok bagi siswa. Siswa mati-matian mempersiapkan UN supaya lulus. Namun hasilnya, ada yang tidak lulus. Makanya penentuan kelulusan ke depan harus diberikan kepada sekolah. Karena sekolah yang tahu tentang kondisi siswanya, bukan pusat melalui evaluasi UN.

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

‘’Selama ini kami dihantui dengan ketidakpastian standarisasi kelulusan dan kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Makanya kami juga mengharapkan agar kelulusan itu wewenangnya ada di pihak sekolah. Bukan berarti karena ingin siswanya lulus semua pihak sekolah harus meluluskan. Tentu ada kriteria dan jenjangnya, kalau memang ada yang tidak mampu kenapa harus dipaksakan lulus,’’ ujarnya. Sindi, salah seorang siswa kelas 12 di salah satu SMA di Pekanbaru juga memberi masukan dan kritikan pada pemerintah. Selama ini para siswa dan orangtua yang selalu disusahkan dengan pelaksanaan UN, karena beratnya beban atau penentuan kelulusan yang diterapkan. Hendaknya penentuan kelulusan nanti harus benar-benar memikirkan psikologis siswa dan orangtua. Karena selama ini yang ada dibenak para orangtua bagaimana anak-anaknya lulus UN, dan bagaimana cara mencapainya, tentu banyak yang dikorbankan. ‘’UN selama ini jadi momok bagi siswa. Siswa mati-matian mempersiapkan UN supaya lulus. Namun hasilnya, ada yang tidak lulus. Makanya penentuan kelulusan ke depan harus diberikan kepada sekolah. Karena sekolah yang tahu tentang kondisi siswanya, bukan pusat melalui evaluasi UN,’’ harapnya. Terkait rencana perubahan nama Ujian Nasional yang akan diganti dengan Evaluasi Nasional, Sindi mengharapkan itu dilakukan untuk menjadikan pendidikan di Indonesia yang terbaik dan tidak menyusahkan masyarakat. Apa-apa yang selama ini baik tentu harus didukung. Termasuk para siswa yang akan menghadapi UN nantinya. Memang perubahan sebuah nama tidak ada artinya jika tidak diiringi dengan perangkat dan pengajaran yang lebih baik kepada siswa. Kegelisahan para siswa dalam menghadapi UN, juga sangat dirasakan oleh orangtua. Bahkan, orangtua lebih disibukkan EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Banyak kecurangan dalam pelaksanaan UN. RIAU POS

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

dengan persiapan anak-anak mereka yang akan ujian. Mulai mencari tempat bimbingan belajar (Bimbel) yang terbaik, sampai melakukan ‘’lobi-lobi’’ kecil kepada guru, sekolah dan juga sampai ke instansi terkait. Dalam satu kata, yang penting anaknya lulus UN. ‘’Kami ikut panik dengan pelaksanaan UN. Karena kami juga direpotkan dengan pelaksanaannya, khususnya mempersiapkan mereka agar lulus. Apapun caranya akan kami tempuh, yang penting anak kami lulus UN dan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,’’ ujar Nanik, orangtua salah seorang siswa di SMA Pekanbaru. Nanik mengakui, dalam pelaksanaan UN, anaknya selalu dituntut siap mengikuti pelajaran tambahan dari sekolah. Bahkan juga pelajaran tambahan di tempat bimbingan belajar, karena dirinya tidak mau kecewa jika anaknya tidak lulus UN. Makanya cara apapun akan ditempuh demi kelulusan anak. EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Kami mengharapkan sistem kelulusan UN jangan ditentukan oleh pemerintah pusat melainkan di sekolah saja. Karena selama ini yang mengetahui kondisi anak-anak adalah pihak sekolah.

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

Apalagi, kalau tidak lulus tentu harus menambah waktu belajar satu tahun lagi, sementara umur bertambah dan temantemannya sudah melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. ‘’Kami mengharapkan sistem kelulusan UN jangan ditentukan oleh pemerintah pusat melainkan di sekolah saja. Karena selama ini yang mengetahui kondisi anak-anak adalah pihak sekolah. Bahan evaluasi itu umumnya dibuat pemerintah pusat dengan standar yang merata, tidak melihat kondisi di sekolah masing-masing yang ada di daerah, apalagi di pelosok,’’ ujarnya. Nanik juga mengaku khawatir dan cemas melihat perkembangan pendidikan saat ini. Apalagi dalam menghadapi UN yang selama ini menjadi beban dan menghantui pikiran orangtua dan anak. Apapun akan diusahakan sedemikian rupa asal sang anak lulus UN. Dia menyebutkan, jika kelulusan ditentukan sekolah tentu pihak orangtua tidak terlalu panik dalam menghadapi UN anakanak mereka. Karena yang dipikirkan itu bukan hanya masalah pelajaran anak-anaknya, juga persiapan lain. Tentu pemerintah harus benar-benar memikirkan nasib rakyat, bukan membuat tambah panik dengan menghadapi UN. ‘’Kami ini bukan hanya memikirkan anak sekolah, juga memikirkan kehidupan keluarga kami. Jika melihat kondisi ekonomi sekarang ini semuanya pada naik tentu ini akan menjadi beban dan pukulan berat bagi kami rakyat kecil,’’ ujarnya. Melalui rezim yang baru ini, Nanik mengharapkan keberpihakan pemerintah kepada rakyatnya harus benar-benar diperhatikan dan yang terpenting harus membuat kebijakan yang berpihak, bukan malah membingungkan masyarakat. ‘’Kami setuju-setuju saja perubahan itu. Yang terpenting tidak memberatkan. Karena selama ini kami sudah banyak diberatkan EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

oleh pemerintah yang seharusnya menyejahterakan, bukan menyengsarakan rakyat,’’ harapnya. Sedangkan Usman, orangtua salah seorang siswa di SMK Pekanbaru juga menyampaikan persoalan UN selama ini menjadi momok bagi orang tua siswa, yang ikut disusahkan dengan pelaksanaan UN. Jika orangtua tidak terlibat langsung, dikhawatirkan sang anak tidak akan lulus. Dalam menentukan kelulusan siswa, pemerintah harus mempertimbangkan berbagai aspek. Namun dalam praktiknya, sangat berbeda. ‘’Kami meminta kepada pemerintah, jangan menjadikan UN ini hantu bagi kami orangtua, dan jangan satu-satunya indikator kelulusan siswa ini melalui UN. Padahal banyak variabel lain untuk

Kami meminta kepada pemerintah, jangan menjadikan UN ini hantu bagi kami orangtua, dan jangan satu-satunya indikator kelulusan siswa ini melalui UN. Padahal banyak variabel lain untuk mengukur pendidikan kita. Kami mengharapkan pendidikan kita ini harus jelas arahnya, jangan sebentar diganti kurikulumnya.

Mampukah negeri ini melaksanakan UN dengan penuh kejujuran? RIAU POS

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

mengukur pendidikan kita. Kami mengharapkan pendidikan kita ini harus jelas arahnya, jangan sebentar diganti kurikulumnya. Kalau itu baik dan tidak memberatkan masyarakat tentu sangat kami dukung,’’ ujarnya. Usman mengharapkan, wacana pemerintah yang ingin mengubah UN menjadi Evaluasi Nasional tentu sangat baik dan ini harus melalui kajian di lapangan, jangan sampai perubahan

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

ini malah memberatkan sekolah, orangtua dan para guru. ‘’Membuat sebuah kebijakan itu jangan sampai hanya tukar baju, tapi isinya itu-itu juga. Tapi kebijakan baru itu ya benar-benar memikirkan rakyat seperti kami rakyat kecil ini. Terhadap masalah pendidikan, pemerintah jangan membuat kelinci percobaan saja, namun harus jelas ke mana arahnya,’’ harapnya. Dalam menghadapi UN pada April 2015 mendatang, para guru dan pihak sekolah sudah membuat persiapan yang cukup matang. Meski tahun ini masih dibayang-bayangi ketidakjelasan aturan, namun persiapan tetap dilakukan. ‘’Ini pekerjaan rutin kami setiap tahun dan pengalaman UN sebelumnya menjadi catatan penting bagi kami untuk mempersiapkan UN siswa dengan baik,’’ ujar Raja Zalhairi, salah seorang guru di SMKN 1 Koto Gasib, Siak, Riau. Menurutnya, persiapan siswanya dalam menghadapi UN sudah dilakukan dua bulan belakangan. Dari pengalaman menghadapi UN sebelumnya, memang seluruh guru dikerahkan kemampuanya untuk mempersiapkan strategi belajar siswa. Karena pihaknya tidak ingin ada anak didik yang tidak lulus. Lebih penting lagi, persiapan pelajaran harus tetap dilakukan dan memotivasi siswa harus diberikan sejak dini. ‘’Kami terus memotivasi anak-anak agar belajar lebih giat dan baik. Karena yang menentukan nasib mereka adalah mereka sendiri. Kami sebagai guru hanya membimbing dan memberi pelajaran. Kalau malas belajar ya tidak lulus,’’ ujar mantan Kepala SMKN 1 Lubuk Dalam, Siak ini. Sementara itu, Syahril, salah seorang guru di SMPN 39 Pekanbaru juga menyampaikan rasa prihatin terhadap kondisi pendidikan saat ini. Karena perubahan kebijakan yang dibuat pemerintah memang memiliki dampak positif dan negatif. Namun itu semua terpulang kepada siswa, orangtua dan guru yang mendidiknya, bagaimana mereka mewarnai siswa agar memiliki EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

RIAU POS

akhlak yang baik dan meraih nilai kelulusan UN yang menggembirakan. ‘’Kami mengharapkan anak-anak kami nanti lulus UN 100 persen. Ini memang tidak bisa dilakukan ibarat membalikkan telapak tangan saja. Namun harus ada upaya dengan menambah jam pelajaran bagi siswa kelas 9 yang akan mengikuti UN,’’ ujarnya. Ia menilai, adanya wacana pemerintah yang akan mengganti UN menjadi Evaluasi Nasional itu memang bagus karena kemampuan anak tentu berbeda. Termasuk daerah-daerah yang jauh dari jangkauan informasi, tentu sangat berbeda dengan anak-anak yang sekolah di perkotaan, seperti di Pekanbaru. Ia mengharapkan perubahan nama itu tidak hanya pada kulitnya, namun yang harus dipikirkan itu adalah isinya. Kalau hanya sekedar perubahan nama tentu tidak ada artinya. Namun yang lebih bermakna UN tidak lagi menjadi ‘’hantu’’ bagi siswa, guru dan orangtua yang dianggap bertanggungjawab terhadap kelulusan siswa. ‘’Selama ini yang akan disalahkan jika siswa tidak lulus adalah guru dan orangtua. Padahal sistem pendidikan kita yang masih belum baik dan tepat. Ditambah lagi adanya perubahan Kurikulum 2013. Ini sah-sah saja bagi pemerintah, karena kami ini d ibawah hanya sebagai pelaksana,’’ ujarnya. Ia mengaku, untuk persiapan UN, di sekolah sudah dua bulan lalu dilakukan belajar tambahan bagi siswa. Ia melihat, dengan standar UN yang selama ini sangat memberatkan siswa. Kalau standar kelulusannya 50:50 tentu malah membantu siswa. Namun siswa jangan cepat puas dan menunggu saja. Melainkan harus mempersiapkan diri dengan belajar yang tekun dan baik di rumah serta yang terpenting selalu mengulang-ulang pelajaran di rumah. EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

RIAU POS

Siswa dihantui oleh kelulusan sehingga akhirnya berlaku curang.

‘’Selama ini siswa dihantui dengan kelulusan sehingga perilaku curang dilakukan oleh oknum siswa yang tidak siap, termasuk para guru, sekolah dan orangtua. Tentunya dengan sistem baru nanti, sekolah tidak repot-repot lagi mempersiapkan siswa dalam menghadapi UN, karena tinggal 50 persennya ditentukan hasil UN,’’ ujarnya. Syahril mengharapkan, perubahan kebijakan harus benarbenar dipikirkan dan sebelum berhasil jangan buru-buru ditukar. Apalagi dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, seperti penerapan sekolah gratis berpengaruh pada orangtua, yakni tidak terlalu memikirkan perkembangan pendidikan anak. Ditambah lagi adanya bantuan nilai melalui ujian remedial sehingga siswa malah malas belajar. “Dengan kebijakan pemerintahan yang baru ini, kalaupun ada perubahan maka jangan sampai dipaksakan karena hasilnya EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Selama ini siswa dihantui dengan kelu-lusan sehingga perilaku curang dilakukan oleh oknum siswa yang tidak siap, termasuk para guru, sekolah dan orangtua. Tentunya dengan sistem baru nanti, sekolah tidak repot-repot lagi mempersiapkan siswa dalam menghadapi UN, karena tinggal 50 persennya ditentukan hasil UN.

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

bakal tidak maksimal. Tentu harus dilakukan bertahap, karena kita baru saja melewati proses penggunaan Kurikulum 2013 dan untuk semester genap sudah dihapus, diganti dengan Kurikulum 2006,” katanya. Lain halnya dengan Kepala SMPN 15 Pekanbaru, Misdarti. Dalam menghadapi UN nanti, pihak sekolah tetap melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pendidikan dengan cara melakukan belajar tambahan. ‘’Sehingga hasilnya walaupun tidak memuaskan, tapi kan sudah berusaha,’’ ujarnya. Dia mengakui, sampai saat ini pihak sekolahnya belum menerima tentang standar kelulusan UN. ‘’Kami tetap mempersiapkan siswa agar belajar lebih giat, sebanyak 215 siswa diharapkan lulus semuanya,’’ harapnya. Misdarti mengatakan, mengacu dari pengalaman UN tahun lalu, tentu tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Mereka menyarankan siswa agar menambah bimbingan belajar di luar sekolah.

NANTI SURAT RESMI Dinas Pendidikan Riau mengaku sedang membahas rencana perubahan sistem UN di Jakarta bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sama halnya dengan Kemendikbud, Disdik Riau juga tidak berani menyampaikan apa saja perubahan yang sedang dibahas. ‘’Tidak ada yang berubah. Namanya tetap Ujian Nasional. Kami belum menerima petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya,’’ kata Abdul Kadir, Sekretaris Dinas Pendidikan Riau. Soal perubahan sistem UN, Abdul Kadir juga tak banyak berkomentar. Sebelum semuanya jelas, pembahasan dengan Kemendikbud sudah menemukan titik temu dan kemudian

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Mulai dari siswa, guru, hingga orangtua dibuat cemas oleh UN. RIAU POS

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

kebijakan ditelurkan, pihaknya baru akan berani mengutarakan ke masyarakat Riau. Kendati ada pernyataan Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang mengutarakan hanya sistem UN yang diubah dimana nilai hasil ujian bukan penentu kelulusan lagi tapi sebagai pemetaan, Abdul Kadir kembali mengutarakan kalau pihaknya belum ada sama sekali perubahan ke arah itu. ‘’Kalau informasinya tidak ada sumbernya, tidak ada hitam di atas putihnya, nanti jadi menyesatkan dan berdosa. Karena itu kami tunggu dulu ada surat resminya jika memang ada perubahan. Belum ada perubahan, baik itu perubahan kewenangan yang menentukan kelulusan siswa atau apapun, jadi sabar dan tunggu sampai ada surat resminya,’’ katanya. Pihaknya juga enggan menanggapi pernyataan pusat yang menyebut, selain perbedaan nama, juga ada perbedaan kewenangan penentuan kelulusan di masingmasing sekolah.Bahwa, jika sebelumnya, Ujian Nasional sebagai

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

penentu kelulusan siswa sampai 60 persen, tapi dengan perubahan itu, tidak lagi karena rencanaya bobot hasil ujian hanya 40 persen. Artinya, penilaian sekolah lebih dominan dalam menentukan kelulusan bagi siswanya. Abdul Kadir mengatakan tidak bisa memberi informasi karena surat keputusan menteri belum ada. ’’Jadi tidak ada yang bisa kita bahas, nanti salah dan menyesatkan,’’ kata Abdul Kadir. (amzar)

UN tak Lagi Mendominasi SEMPAT MUNCUL ISTILAH EVALUASI NASIONAL (ENAS), PUSAT TETAP AKAN MEMAKAI NAMA UJIAN NASIONAL (UN), TAPI TAK LAGI MENDOMINASI. KELULUSAN LEBIH DITENTUKAN PENILAIAN SEKOLAH.

D

UNIA pendidikan nasional yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak, belakangan memang menyita perhatian khalayak. Terkait masalah Ujian Nasional (UN) misalnya, yang sejak dulu diwarnai pro dan kontra, kembali mengemuka setelah Kemendikbud melontarkan wacana menggantinya dengan Evaluasi Nasional (Enas). Ketika di publik Enas ini ramai dibahas, Kemendikbud sendiri terkesan menahan diri. Malah, tak seperti biasanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan irit EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Persiapannya sama semuanya. Sistem Enas belum bisa dijelaskan sekarang. Kemarin itu advertiser saja. Belum bisa dijelaskan sama sekali. Setelah semua lengkap, jelas, baru diputuskan. ANIES BASWEDAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

bicara jika ditanya soal perubahan sistem UN. Padahal justru mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta ini yang sebelumnya sempat menyatakan akan mengganti nama UN dengan Enas. Belakangan ia menyatakan kembali kalau tidak ada perubahan nama, sebab nama UN sudah tercantum di dalam undang-undang. Namun, bocoran perubahan itu, disampaikan Anies, ada pada sistemnya. UN ke depannya hanya dijadikan sebagai pemetaan, bukan lagi penentu kelulusan. Lebih rincinya, Anies juga tidak memaparkannya. Alasannya, perubahan sistem itu sedang dibahas dan dimatangkan bersama seluruh daerah. “Itu namanya masih UN kok. Dan itu undang-undang,” kata Anies di Jakarta, Jumat (2/1). Pihaknya bahkan belum bisa memastikan soal Enas sebagai pengganti UN sebagaimana yang pernah diungkapkannya. Sebab, keputusannya baru bisa ditentukan setelah evaluasi terhadap UN tuntas pertengahan Januari ini. “Persiapannya sama semuanya. Sistem Enas belum bisa dijelaskan sekarang. Kemarin itu advertiser saja. Belum bisa dijelaskan sama sekali. Setelah semua lengkap, jelas, baru diputuskan,” tegasnya. Kendati sudah didesak memberi gambaran soal Enas, Anies tetap tak mau membocorkannya. “Pokoknya sampai semuanya matang, baru kita sampaikan. Itu nanti disampaikan pertengahan Januari,” tegas Anies, yang sebelumnya menyampaikan UN 2015 berbeda dengan sebelumnya. Di antaranya, UN 2015 hanya dipakai untuk pemetaan. Baik pemetaan kompetensi siswa, sekolah, hingga pemerintah daerah. Dengan begitu, dominiasi peran UN sebagai penentu kelulusan siswa rencananya bakal dikurangi. (amzar)

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

JPNN

Tangis dan doa sebelum pelaksanaan UN.

Samakan Enas dengan Ebtanas PERUBAHAN SISTEM PENENTUAN KELULUSAN BEGITU DINANTI SEBAGIAN SEKOLAH DAN GURU. ENAS SENDIRI, SEBAGAI PENGGANTI UN YANG DITAKUTI, PENERAPANNYA DINILAI LEBIH MIRIP EBTANAS.

S

ETIDAKNYA, menurut pengamat pendidikan Riau, Isjoni, perubahan sistem itu akan memberi kabar gembira bagi siswa. Sebab dengan sistem yang baru tersebut, peserta didik maupun sekolah tidak menjadikan UN sebagai momok yang menakutkan semua pihak. Berkaca dari EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Saat saya menjadi kepala sekolah dulu, Ebtanas itu sistemnya sama dengan Enas saat ini. Jadi tidak ada masalah jika diterapkan kembali dengan nama yang berbeda. Memang juklak belum ada, tapi melihat kondisi saat ini saya kira sama.

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

kenyataan sebelumnya, kendati siswa tersebut pintar namun membuat ‘kesalahan’ dalam UN, bisa saja mereka gagal. Pasalnya, porsi nilai kelulusan menetapkan kuota dari nilai UN sebesar 60 persen sementara sekolah hanya 40 persen. Dengan sistem terbaru, meski petunjuk pelaksanaannya belum turun, peserta didik yang pintar jelas akan lulus karena kuota dibalik dari persentase kelulusan di UN. Secara garis besar, Enas dan Evaluasi Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) yang sempat digunakan beberapa tahun kemarin, sama saja. ‘’Saat saya menjadi kepala sekolah dulu, Ebtanas itu sistemnya sama dengan Enas saat ini. Jadi tidak ada masalah jika diterapkan kembali dengan nama yang berbeda. Memang juklak belum ada, tapi melihat kondisi saat ini saya kira sama. Yang bagusnya, dengan Ebtanas siswa yang pintar pasti akan lulus. Sebab, selama ini UN membuat siswa yang pintar justru menjadi gagal hanya karena satu kali ujian,’’ terang Isjoni, yang juga ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau tersebut. Diterangkanya, dengan sistem saat ini, UN tidak lagi menjadi momok untuk siswa didik yang berhasil menjadi terbaik di pelajaran sekolah. Penjelasannya, sebagai rumus yang diterapkan sangat adil dan benar-benar berkompeten. Misalnya, nilai UN yang diangkat secara rata-rata nasional tidak sebanding dengan kondisi pendidikan di daerah masing-masing di Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit peserta didik yang di daerah terutama di pelosok menjadi takut dan akhirnya membuat nilai mereka menjadi jatuh, kendati sebelumnya mereka adalah sang juara. Jadi, dengan nilai sekolah yang mendapatkan kuota lebih besar, membuat siswa menjadi lebih tenang. ‘’Lebih tenang bukan berarti mereka santai. Karena bagaimanapun nilai UN itu menentukan juga. Setidaknya EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


Pendidikan yang ideal, masih jauh panggang dari bara api.

DEFIZAL/RIAU POS

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

sebelum melaksanakan ujian mereka lebih tenang dan tidak panik seperti sebelumnya,’’ tambahya. Sementara itu, saat ditanyakan apakah dengan kondisi saat ini sistem penerimaan siswa didik baru di jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan sulit, dosen FKIP Universitas Riau ini tegas menyatakan tidak ada persoalan. ‘’Sekolah tidak bisa main-main dengan sistem ini. Pasalnya penilaian itu jika mengadopsi yang sebelumnya dilakukan oleh panitia secara rayon. Begitu juga dengan peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Passing grade mereka sudah ditetapkan sesuai dengan kondisi nilai masing-masing rayon. Tapi kita tidak mau berandai-andai dulu atau panik sebelum itu dilakukan. Tunggu saja juklaknya. Saya yakin pemerintah memiliki kebijakan dan pertimbangan yang jelas,’’ terangnya. (amzar)

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

DEFIZAL/RIAU POS

Karena banyak dicurangi, pelaksanaan UN akhirnya dikawal polisi.

Banyak Dicurangi, Layak Dievaluasi KETIKA UN MENJADI INSTRUMEN UTAMA PENENTU KELULUSAN SISWA, PRAKTIK KECURANGAN PUN HADIR DARI HULU HINGGA HILIR. KARENANYA, SISTEM YANG SEMPAT JADI MOMOK INI LAYAK DIEVALUASI.

N

YARIS selalu terjadi, ketika UN digelar, siswa, guru dan orangtua melakukan berbagai upaya untuk kelulusan. Maka tak jarang terjadi kecurangan, mulai soal bocor, ujian yang dibantu guru sampai mencontek di kelas. Pada akhirnya, jika standar EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

Pendistribusian soal kerap bermasalah. JPNN

pendidikan dipaksakan, maka akan berdampak buruk bagi peserta didik. Bahkan menurut Ketua Komisi E DPRD Provinsi Riau, Masnur, selama ini pihak sekolah akan berusaha membuat siswa mereka lulus semua dengan berbagai cara. Tingkat kelulusan di setiap sekolah itu menjadi perhatian masyarakat dan banyak pihak karena berhubungan dengan nama baik sekolah. Setiap kepala sekolah akan mendapat tekanan dari pemerintah daerah untuk EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


JPNN

Jangan sampai kecerdasan anak hanya diukur oleh soal-soal UN yang sempit.

RUMUS LULUS LAPUT BELUM MULUS

meningkatkan angka kelulusan. Banyak kekurangan ini, Masnur menilai memang pantas sistem UN dievaluasi. ‘’Jadi keberhasilan dalam pendidikan itu harus bisa dipetakan dan akuntabel, bukan hanya mengejar angka kelulusan. Angka kelulusan bisa dicapai dengan kecurangan tapi keberhasilan sebuah pendidikan tidak bisa dimanipulasi, ini untuk generasi penerus bangsa,’’ kata Masnur. Menurutnya, masing-masing pelaksana pendidikan harus mampu memetakan kemampuan siswa dalam pendidikan. Bahwa, sudah jelas UN berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan dalam pengendalian mutu pendidikan, maka secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. ‘’Evaluasi terhadap pendidikan tersebut dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Proses pemantauan evaluasi harus dilakukan secara berkesinambungan, bukan hanya mengejar angka kelulusan setiap tahun,’’ tuturnya. Pemantauan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan itu, lanjut, dimaksudkan untuk membenahi mutu pendidikan. Seorang siswa dikatakan lulus jika telah melewati nilai batas tertentu sehingga ini membedakan dengan siswa yang belum menguasai kompetensi tertentu. ‘’Jadi pemerintah harus bijak dalam mengelola dan pengaturan penyelenggaraan pendidikan ini. Jangan sampai terjadi kecurangan hanya karena mengejar angka kelulusan, tapi evaluasi dari pelaksanaan pendidikan harus jelas dan secara menyeluruh,’’ kata Masnur. (amzar)

EDISI 101/TAHUN III 8 - 14 JANUARI 2015


NASIONAL ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

KETIKA KEKAYAAN LAUT INDONESIA HILANG SIA-SIA

Raja yang Merana

NENEK MOYANGKU ORANG PELAUT. SUKA MENGARUNG LUAS SAMUDRA. MENERJANG OMBAK TIDAKLAH TAKUT. MENEMPUH BADAI SUDAH BIASA.

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI

○○

○○

○○

○○


NASIONAL ○

BISNIS.LIPUTAN6.COM

S

YAIR di atas tiba-tiba kembali terngiang setelah Presiden Joko Widodo membuat pernyataan tegas: ‘’Berantas Tegas Illegal Fishing’’. Beberapa kapal ikan ilegal sudah ditenggelamkan yaitu di Anambas dan Laut Arafuru. Jokowi memerintahkan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno untuk menenggelamkan tiga kapal asing pelaku pencurian ikan berbendera Vietnam pada 6 Desember 2014. Pesan penenggelaman itu ditujukan pada pihak asing bahwa Indonesia akan tegas terhadap pelaku EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


NASIONAL ○

Kita harus mengamankan lautan dari praktek penjarahan oleh pihak asing.

pencurian ikan. ‘’Kita harus mengamankan lautan dari praktek penjarahan oleh pihak asing,’’ kata mantan Gubernur Jakarta itu. Besarnya potensi laut selama ini telah terabaikan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkap, sebanyak 6.000 kapal rata-rata berbobot 100 GT ke atas, tidak terdaftar alias ilegal, yang tiap hari menguras kekayaan laut Indonesia. Dalam hitungan kasar Susi, lebih kurang Rp300 triliun per tahun kekayaan laut Indonesia diambil asing dan tidak menjadi pendapatan negara sedikitpun. “Itu kerugian besar. Tidak ada yang mikir,” imbuh Susi. Salah satu janji politik pemerintahan Jokowi adalah mengembalikan bangsa ini jaya di laut, ‘’Jales Viva Jayamahe’’. Indonesia mempunyai luas wilayah laut 5,8 juta kilometer persegi. Potensinya diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun. Untuk perikanan laut tangkap, Indonesia punya potensi 6,5 juta ton per tahun. Tapi, untuk urusan laut, Indonesia adalah raja yang merana karena kekayaan baharinya lebih banyak dicuri daripada dinikmati warga negara sendiri. Presiden Jokowi memerintahkan membeli kapal patroli sebanyak-banyaknya guna mendukung pengawasan lautan. Armada yang kuat diperlukan untuk pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia. Dalam hal kejar dan tangkap cepat kapal pencuri ikan, Menteri Koordinator Maritim, Indroyono Soesilo sangat EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI


NASIONAL ○

Kapal pencuri ikan dihancurkan. BERITA9.NET

mengharapkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan untuk membantu peralatan tempur dalam meningkatkan patroli-patroli kapal cepat di wilayah perairan Indonesia. Kepala Staf Angkatan Udara di Mabes TNI, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, TNI Angkatan Udara meminta pemerintah membeli pesawat jet amfibi untuk menjaga wilayah laut Indonesia dari praktik pencurian ikan, khususnya di area perbatasan. ‘’Pesawat ini bisa mendarat di laut dengan karakteristik yang mampu jalan di tengah gelombang (Laut),’’ jelasnya. ‘’Presiden setuju dengan ide itu, salah satu jenis pesawatnya yaitu BE 200. Pesawat itu bisa membawa tim untuk pengamanan di laut, juga bisa gunakan sebagai pemadam kebakaran dengan bom air,’’ ujarnya. Jauh hari sebelum Presiden Jokowi mengeluarkan EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


NASIONAL ○

Tidak tanggungtanggung, hal itu marak terjadi di tiga lokasi laut kita. Kalau TNI-AL belum cukup, kerahkan juga TNI AU, untuk mengusir atau menangkap nelayan asing yang mencuri ikan di laut Indonesia.

pernyataan ini, pengamat politik Universitas Indonesia, Budiatna, sudah berharap presiden dapat membangun industri maritim di Tanah Air secepatnya. Karena banyak pencuri pencuri ikan yang selalu mengintai isi laut Indonesia. ‘’Kekayaan kita dilaut itu bisa dibilang setengah dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, itu karena kita sangat kaya di laut. Jadi saya harap pemerintahan nanti dapat membangun industri perkapalan secepatnya. Biar ada yang menjaga isi laut kita dan tidak dicuri lagi,’’ ujarnya. Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto, menilai operasi penangkapan terhadap pelaku pencurian ikan belum maksimal. ‘’Pasalnya belum menimbulkan efek jera terutama kepada pelaku yang belum tertangkap,’’ katanya. Sebagai bukti, lanjutnya, saat melancarkan operasi penangkapan dan penenggelaman kapal pencuri ikan belakangan ini, ternyata masih ada kapal ikan asing yang berani masuk bahkan menyerang nelayan Indonesia. ‘’Tidak tanggung-tanggung, hal itu marak terjadi di tiga lokasi laut kita. Kalau TNI-AL belum cukup, kerahkan juga TNI AU, untuk mengusir atau menangkap nelayan asing yang mencuri ikan di laut Indonesia,’’ ujarnya.

Malaysia Terusik Pernyataan dan kebijakan Presiden membuat Malaysia terusik. Sebab, sudah sejak lama para nelayan Malaysia dengan perlengkapan dan teknologi yang mereka punya EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI


NASIONAL ○

mampu masuk ke wilayah laut Indonesia, yang kerap tidak ada penjagaan. Komandan Pangkalan TNI AL Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Letkol Laut Imam Hidayat, mengaku sering menemukan kapal nelayan berbendera Malaysia menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Kapal nelayan asal negara tetangga tersebut telah melakukan pelanggaran karena menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia di Kabupaten Nunukan. Ia menegaskan, setiap menemukan kapal-kapal

NEWS.METROTVNEWS.COM

nelayan berbendera Malaysia langsung melakukan tindakan dengan mengusir agar meninggalkan perairan Indonesia meskipun nelayannya sendiri adalah warga negara Indonesia (WNI) yang dipekerjakan oleh warga negara Malaysia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


NASIONAL ○

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. MONETER.CO

mengakui hal yang sama. Sekretaris Jenderal KKP, Syarif Widjaja, mengatakan penangkapan ikan ilegal sering terjadi di wilayah perairan produsen ikan. Perairan di Natuna, Bitung, Arafuru Selatan, dan perairan Kepala Burung, serta Laut Hindia menjadi lahan empuk pencurian ikan. ‘’Kalau di perairan Jawa sudah stagnan,’’ kata Syarif. Pernyataan Jokowi itu diliput secara serius oleh media negeri jiran. Utusan Malaysia menyatakan Presiden Jokowi terlalu berlebihan membuat pernyataan. Menurut Utusan Malaysia, istilah ‘’negara serumpun’’ harus direvisi bila pemerintah Indonesia ternyata mengedepankan sikap bermusuhan. Penangkapan 524 nelayan ilegal di Kepulauan Derawan, termasuk dari Malaysia beberapa waktu lalu dianggap tidak adil. Utusan Malaysia membandingkan kebijakan pemerintah RI dengan cara mereka memperlakukan TKI. Kalau memang Indonesia ingin main EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI


NASIONAL ○

SIDOMI.COM1

keras, maka media itu meminta pemerintah Malaysia juga tak pandang bulu menyikat semua buruh migran dari Tanah Air yang datang tanpa izin. Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, kebijakan Jokowi bukanlah keangkuhan, melainkan ketegasan sikap untuk melindungi kedaulatan Tanah Air. Selama ini Malaysia juga mempraktikkan ketegasan hukum terhadap sejumlah TKI yang melakukan kesalahan. ‘’Yang terbukti melanggar, tidak ada suratnya, tidak ada aturannya, fishing ground-nya melanggar, awak kapal bukan orang Indonesia, hanya pakai bendera Indonesia,’’ EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


NASIONAL ○

katanya.

Moratorium Izin Kapal Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pun meluncurkan gagasan Moratorium Izin Kapal Asing. Moratorium akan diberlakukan kepada kapal di atas 30 GT, supaya hilangnya potensi kelautan di sektor perikanan cepat teratasi. Kenapa kapal di atas 30 GT, karena spesifikasi tersebut pasti dimiliki pihak asing. Jumlah kapal di atas 30 GT di Indonesia sekitar 5.329 unit. Satu kapalnya mampu menangkap ikan sebesar 1.000-2.000 per tahun. Jika diperbanding satu kilogram ikan sama dengan satu dolar, maka dalam setahun kapal itu meraup 1-2 juta dolar per tahun. Izin kapal selama ini dikuasai oleh nelayan-nelayan besar dengan kapal berbobot di atas 100 GT. Mereka memiliki peralatan yang lengkap, namun digunakan untuk mencuri ikan besarbesaran. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan pun tak mau ketinggalan. Mereka menyiapkan kapal penangkapan ikan yang dilengkapi teknologi terbaru. ‘’Pada 2015 kami memiliki program pengadaan kapal yang akan memenuhi unsur-unsur teknologi baru,’’ kata Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini. Kapal perikanan dengan teknologi baru dikhususkan untuk kapal dengan 40 GT. Teknologi baru yang dimaksud adalah kapal dilengkapi dengan alat tangkap, EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI


NASIONAL ○

LIPUTAN6.COM

kelengkapan kapal sesuai spesifikasinya. “Dengan teknologi modifikasi kapal dan alat jadi lebih sederhana,” ujar Zaini. Selain itu, lanjut Zaini, dengan adanya teknologi tersebut, ada efisiensi, peningkatan produktifitas, hemat bahan bakar, penggunaan bahan bakar gas, dan alat tangkap yang ramah lingkungan. Program kapal dengan teknologi baru tersebut, baru akan dimulai pada 2015, dengan jumlah kapal sebanyak 50 unit. “40 unit untuk EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


NASIONAL ○

Ekspor kita ke-5, sebenarnya kita bisa menjadi nomor 1. Kalau illegal fishing stop, dan semua nelayan kita memenuhi prosedur penangkapan, maka kita akan mendapatkan keuntungan.

kapal bertonase 10 sampai 20 GT, dan 10 unit untuk kapal 30 GT,” kata Zaini. Menteri Susi pun berambisi membangun 10 universitas perikanan baru. Melalui perguruan tinggi ini, Susi ingin mencetak lulusan perikanan yang handal dan dapat membantu para nelayan untuk mengembangkan pasar. Lulusan universitas ini nantinya juga bisa dimanfaatkan menjadi penyuluh nelayan agar hasil tangkapan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurut Susi, potensi tersebut dapat tercapai lantaran Indonesia memiliki garis panjang terpanjang nomor dua di dunia. Selain itu, nelayan Indonesia yang jumlahnya mencapai 6 juta orang. ‘’Ekspor kita ke-5, sebenarnya kita bisa menjadi nomor 1. Kalau illegal fishing stop, dan semua nelayan kita memenuhi prosedur penangkapan, maka kita akan mendapatkan keuntungan,’’ ujarnya. Susi minta para pengusaha lokal membuat inovasi untuk membantu para nelayan. Dia juga minta para pengusaha membangun infrastruktur logistik untuk pengiriman hasil tangkapan para nelayan seperti bandara dengan landasan pacu yang tidak terlalu panjang. Dengan adanya bandara mini ini, Susi berharap kualitas tangkapan nelayan masih dalam keadaan segar sampai ke pasar. ‘’Bangun 2 Km saja untuk runway pesawat di pulau terpencil untuk take off dan landing. Jadi ini cara simpel seperti yang saya lakukan mengirim lobster langsung ke pasar. Membangun bandara dananya sangat besar. Jadi EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI


NASIONAL ○

masalah infrastruktur lagi,’’ tuturnya.

Masih Banyak Kendala Cita-cita Presiden memang sudah terucap. Namun kenyataan di lapangan masih jauh dari yang diharapkan. Dengarkan saja keluhan dari ujung tombak pengamanan laut, yaitu angkatan laut Republik Indonesia (ALRI). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengakui sejumlah kapal perang baru milik TNI AL dalam kondisi minim suku cadang. Upaya untuk melakukan operasi menjadi terbatas. ‘’Kapal multirole light fregat Bung Tomo Class produksi Inggris hanya dibekali persediaan suku cadang untuk keperluan berlayar selama tiga bulan,’’ kata Marsetio. Tak hanya itu, kapal korvet Sigma Class buatan Belanda juga mengalami hal serupa. ‘’Bung Tomo Class itu baru datang tahun ini. Ada tiga unit,’’ ungkap Marsetio. Kapal Bung Tomo Class tersebut, lanjutnya, bekal suku cadangnya sudah hampir habis digunakan untuk perjalanan pengiriman kapal dari Inggris ke Indonesia. ‘’Kapalnya masih bisa digunakan bertugas, tapi sangat al nur din/ jpnn terbatas,’’ tuturnya. (menriz menrizal nurdin/ din/jpnn jpnn))

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


EKONOMI ○

Pelabuhan Dumai

DUMAIHEADLINES.COM

DAERAH PENYUMBANG EKSPOR

Riau Kokoh di Tiga Besar RIAU MASIH KOKOH BERADA DI POSISI TIGA BESAR SEBAGAI DAERAH PENYUMBANG EKSPOR TERBESAR INDONESIA SEPANJANG 2014, DI BAWAH JAWA BARAT DAN KALIMANTAN TIMUR. EKSPOR RIAU PADA NOVEMBER 2014 MENCAPAI 2,07 MILIAR DOLAR AS ATAU NAIK 24,35 PERSEN DIBANDING OKTOBER 2014 SEBESAR 1,67 MILIAR DOLAR AS. PADAHAL PADA PRIODE YANG SAMA KINERJA EKSPOR INDONESIA JUSTRU TURUN 11,29 PERSEN.

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

B

INTERNET

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor Indonesia pada November 2014 mencapai 13,62 miliar dolar AS, turun drastis dibanding ekspor Oktober 2014. Bila dibanding ekspor periode yang sama pada tahun lalu, ekspor Indonesia juga turun 14,57 persen. Sementara itu, meningkatnya nilai ekspor Riau pada November 2014 dipicu peningkatan ekspor migas yang mencapai 587,47 juta dolar AS atau naik 26,93 persen dibanding ekspor migas bulan Oktober 2014 yang sebesar 462,82 juta dolar AS. Namun bila dilihat secara kumulatif selama Januari-November 2014 ekspor migas Riau justru turun sebesar 7,49 persen. Januari-November 2014 ekspor migas Riau cuma 4,96 miliar dolar AS, sementara periode yang sama tahun lalu mampu mencatatkan angka 5,39 miliar dolar AS. Ekspor non migas bulan November 2014 mencapai 1,48 miliar dolar AS, naik 23,36 persen dibanding ekspor non EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

Negera kedua terbesar adalah India dengan nilai 1,93 miliar dolar AS atau 16,71 persen, Belanda 756,33 juta dolar AS atau 6,53 persen, Malaysia 677,38 juta dolar AS atau 5,85 persen dan Amerika Serikat 661,09 juta dolar atau 5,71 persen.

migas bulan Oktober 2014 yang sebesar 1,20 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor non migas periode Januari-November 2014 sebesar 11,58 miliar dolar AS, naik 8,68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 10,66 miliar dolar AS. ‘’Ekspor non migas Riau masih mengandalkan lemak dan minyak hewan nabati sebesar 6,85 miliar dolar AS atau 59,11 persen, berbagai produk kimia 1,52 miliar dolar AS atau sebesar 13,15 persen, bubur kayu atau pulp 1,35 miliar dolar AS 11,67 persen, serta kertas dan karton 1,20 miliar dolar AS atau 10,37 persen,’’ terang Mawardi Arsyad, Kepala BPS Riau. Mawardi melaporkan, tujuan ekspor non migas selama periode Januari-November 2014 Riau masih dominan ke Tiongkok dengan nilai uang mencapai 2,17 miliar dolar AS atau 18,71 persen dari total ekspor non migas. Negera kedua terbesar adalah India dengan nilai 1,93 miliar dolar AS atau 16,71 persen, Belanda 756,33 juta dolar AS atau 6,53 persen, Malaysia 677,38 juta dolar AS atau 5,85 persen dan Amerika Serikat 661,09 juta dolar atau 5,71 persen. Sebagai catatan, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Riau menjadi tiga besar pengekspor barang dari Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per JanuariSeptember 2014, atau laporan bulan lalu, berturut-turut Jawa Barat mencatat ekspor senilai 20,46 miliar dolar AS atau 15,42 persen, Kalimantan Timur mencatatkan 20,34 miliar dolar AS atau 15,33 persen dan Riau mencatatkan an hanaf i/ rpg) 17,69 miliar AS atau 13,33 persen. (has (hasan hanafi/ i/rpg) EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

CADANGAN DEVISA

Indonesia Terendah di Asia CADANGAN devisa Indonesia diyakini cukup untuk menutupi capital outflow atau aliran modal asing. Meski demikian, kondisi cadangan devisa Indonesia saat ini sejatinya paling minim apabila dibanding cadangan devisa negara-negara lain di Asia. Bahkan, posisinya paling rendah di antara negara berkembang lainnya. Tercatat, saat ini rasio cadangan devisa Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya sebesar 13,5 persen. Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, masing-masing memiliki rasio cadangan devisa sebesar 38 persen dan 41,1 persen terhadap output ekonominya. Begitu pula dengan beberapa negara lain seperti Filipina sebesar 29,04 persen. Sedangkan Brasil dan India masing-masing mencatat rasio cadangan devisa terhadap PDB mencapai 16,72 dan 16,77 persen. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, cadangan devisa Tanah Air sebetulnya cukup untuk membiayai 6,6 bulan impor, atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Namun, menurutnya, diperlukan cadangan devisa yang lebih besar lagi untuk menutup terjadinya aliran modal asing. ;;Semakin besar kepemilikan asing, biasanya lebih rentan pasar finansialnya. Karena itu cadangan devisa juga harus lebih besar. Caranya ya ekspornya EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

TEKNO.KOMPAS.COM

harus besar,’’ ungkapnya. Saat ini, sebagian besar investor yang memburu surat berharga adalah pemodal asing. Misalnya, ia mencontohkan, kepemilikan investor asing pada outstanding obligasi pemerintah hingga kini mencapai 39,4 persen atau lebih tinggi daripada beberapa negara lainnya seperti Meksiko (37,5 persen), Malaysia (28,6 persen), Brasil (20,4 persen), maupun Turki (29,3 persen). EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

Bahkan asing yang memegang obligasi pemerintah Korea dan India hanya 16,1 persen dan 7 persen. Negara dengan kepemilikan asing lebih besar daripada Indonesia adalah Afrika Selatan sebesar 46,1 persen. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Indonesia sempat tertekan tren keluarnya modal asing. Hal itu memicu depresiasi rupiah yang cukup tajam mencapai 4,8 persen sepanjang tahun. Rupiah menyentuh angka terendahnya di level Rp12.900 per dolar AS. Dalam kondisi tersebut, maka diperlukan cadangan devisa berupa valuta asing (valas) untuk mengamankan posisi rupiah melalui upaya intervensi BI. Misalnya di pasar obligasi, BI telah membeli hingga Rp1,7 triliun dalam dua hari perdagangan di pasar sekunder. Namun demikian, kegiatan intervensi tersebut dinilai cukup proporsional sehingga tak begitu membuat cadangan devisa melorot tajam. Per November 2014, cadangan devisa RI mencapai 111,1 miliar dolar AS atau lebih rendah dibanding Oktober 2014 yang sebesar 112,0 miliar dolar AS. ‘’Angkanya (devisa) sekarang tidak jauh-jauh dari angka terakhir meski ada intervensi,’’ ujarnya. Sementara itu, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menerangkan, sejauh ini investor asing dengan portofolio jangka panjang cenderung terus berburu surat berharga negara (SB). Sebab, mayoritas dari mereka lebih percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Misalnya optimisme terhadap current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan yang diprediksi turun dari akhir 2013, dari 29 miliar dolar AS menjadi 25 miliar dolar AS. Sebaliknya, investor jangka pendek lebih banyak menjalankan aksi jual karena mereposisi portofolionya pada akhir tahun. ‘’Biasanya awal tahun mereka mau balik lagi,’’ tuturnya. Pada EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

kuartal satu dan dua suplai SBN cenderung meningkat karena Kementerian Keuangan kembali menjual kembali SBN dalam rangka financing dari APBN tahun depan. ‘’Kalau tahun ini target financing sudah tercapai, sehingga suplai dari SBN di pasar tidak an hanaf i/ jpnn jpnn)) terlalu banyak,’’ jelasnya. (has (hasan hanafi/ i/jpnn

INFLASI RIAU

Capai 8,65 Persen SEP ANJ ANG tahun 2014, inflasi di Riau mencapai 8,65 persen. SEPANJ ANJANG Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, kelompok bahan makanan jadi dan transpor mendominasi sebagai kelompok berperan besar pemicu inflasi. Angka ini merupakan inflasi Riau sepanjang Januari-Desember 2014 yang juga mengakibatkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,36 pada Desember 2013 menjadi 119,9 pada Desember 2014. Menurut Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, sepanjang tahun 2014 ini, Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 8,53 persen, Dumai 8,53 persen dan Kota Tembilahan sebesar 10,06 persen. Inflasi Riau merupakan akumulasi dari tiga kota yang dihitung IHK-nya itu. ‘’Kelompok transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar di Riau sepanjang 2014 yang mencapai 2,66 persen. Kelompok makanan jadi menyumbangkan inflasi 2,19 persen, kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen, kelompok perumahan menyumbang sebesar 1,91 persen,’’ sebut Mawardi. Kelompok lainnya yang juga berperan melambungkan inflasi Riau sepanjang tahun termasuk kelompok sandang menyumbang EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


EKONOMI ○

inflasi sebesar 0,26 persen, kelompok kesehatan Kelompok dan pendidikan menyumbang 0,22 persen. Tidak transportasi ketinggalan, komoditas seperti premium dan menjadi pertamax juga ambil andil dengan sumbangan penyumbang inflasi sebesar 0,71 persen, tarif dasar listrik sebesar 0,63 terbesar di Riau persen, piring sebesar 0,57 persen, rokok kretek sepanjang 2014 yang mencapai 2,66 persen. filter sebesar 0,33 persen dan sejumlah komoditas lainnya. Sementara itu, khusus Desember 2014, gabungan tiga kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,69 persen dengan IHK 119,9. Dari ketiga kota tersebut, inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan 1,71 persen, diikuti Pekanbaru 1,69 persen dan Dumai sebesar 1,66 persen. ‘’Inflasi Riau Desember 2014 terjadi karena adanya peningkatkan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok trasportasi, masih dampak dari kenaikan BBM, komunikasi dan juga jasa keuangan,’’ sebut Mawardi. Adapun komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi Riau pada bulan lalu antara lain premium dan pertamax, beras dan tarif listrik serta tarif angkutan dan berbagai komiditi kebutuhan yang lainnya. BPS mencatat, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi dengan tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 3,21 persen, Lubuk Linggau dan Bengkulu masing-masing sebesar 3,03 persen serta Tanjung Pinang sebesar 2,79 persen. Hebatnya, tiga kota di Riau mengalami inflasi terendah di Indonesia pada Desember 2014 ini. Yaitu Tembilahan sebesar 1,17 persen, Dumai sebesar 1,66 persen dan Kota Pekanbaru sebesar an hanaf i/ rpg) 1,69 persen. (has (hasan hanafi/ i/rpg) EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2014


LINGKUNGAN ○

PUPUK CAIR dari KOTORAN KAMBING PERTANIAN ORGANIK YANG SEDANG BERKEMBANG TENTU PERLU PUPUK ORGANIK. DI ANTARA YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN DI INDONESIA IALAH PUPUK CAIR DARI KOTORAN/FESES (BIOKULTUR) DAN DARI URINE (BIOURINE) KAMBING.

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


LINGKUNGAN ○

M

Peternakan kambing. UTU kedua jenis pupuk cair tersebut cukup bagus untuk diterapkan pada tanaman semusim maupun tanaman perkebunan. Perlakuan fermentasi yang dilakukan pada pembuatan pupuk cair mampu meningkatkan kandungan unsur-unsur hara. Menurut I Made Londra dari BPPT Bali, teknik pembuatannya cukup praktis dan sederhana. Pada pembuatan biokultur, kotoran (feses) kambing ditampung EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


LINGKUNGAN ○

dalam bak lalu dicampur air dengan perbandingan 1:2. Lalu dimasukkan fermenter, yakni R bacillus dan Azotobakter dengan komposisi: 0,8 m3 campuran feses, 1 liter R bacillus dan 1 liter Azotobacter. Bahan diaduk selama 3-4 jam, kemudian bak ditutup dan dibiarkan selama 7 hari. Pada hari ke-8, bagian cairan di atas diambil, bagian yang mengendap diperas dan cairannya digabung dengan cairan yang telah diambil sebelumnya. Cairan berupa pupuk cair (biokultur) tersebut sudah siap dipakai atau disimpan. Bagian padat hasil perasan bisa digunakan untuk pupuk atau bahan bakar. Sementara itu, saat kesulitan mendapatkan pupuk, warga Deli Serdang memanfaatkan kotoran kambing

Proses fermentasi bio urine. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


LINGKUNGAN ○

untuk pupuk organik dan pengendali hama. Setelah ujicoba, hasil pertumbuhan tanaman lebih baik karena terhindar dari hama wereng dan tikus. ‘’Pada awalnya saya memanfaatkan air kencing kambing untuk mengusir hama wereng di sawah kami. Hasilnya, hama wereng tak lagi ada. Lalu kami bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan kelompok tani untuk mengolah dengan bahan yang lebih baik,’’ kata Kepala Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Bantu Suprayitno. Dari hasil diskusi dengan kelompok tani dan penyuluh pertanian, air kencing kambing itu lebih baik jika melalui proses fermentasi. ‘’Dengan campuran itu, pupuk organik semakin bagus. Selama dua kali penanaman sudah kami pakai,’’ kata Bantu. Petugas penyuluh pertanian (PPL) Kecamatan Batang Kuis, Janapiah (41) bekerjasama dengan Bantu. Keduanya bersama kelompok tani setempat meramu pupuk lebih kompleks dengan kandungan yang lebih banyak. Tidak hanya air kencing kambing, namun juga kotoran kambing, air serbuk serabut kelapa, batu gunung, dan abu janjang kelapa sawit. Menurut Janapiah, abu janjang kelapa sawit, air serbuk serabut kelapa, air kencing kambing, dan kotoran kambing digiling dengan batu gunung. Kemudian direndam selama tiga hari. Untuk melapukkan kotoran dan air kencing EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


LINGKUNGAN ○

Pembuatan pupuk ini sengaja untuk memutus ketergantungan petani dengan pupuk kimia. Pemakaian pupuk kimia hanya akan membuat tanah menjadi jenuh.

Bupati Tanahdatar meninjau kandang kambing. kambing, diperlukan bakteri. Dengan proses fermentasi itu, tak ada lagi bau kotoran dan air kencing kambing. Ujicoba pembuatan pupuk tersebut dilakukan bersama petani setempat sejak 1998. Selama itu pula beberapa kali sampel pupuk tersebut diujicobakan secara gratis kepada petani. ‘’Pembuatan pupuk ini sengaja untuk memutus ketergantungan petani dengan pupuk kimia. Pemakaian pupuk kimia hanya akan membuat tanah menjadi jenuh,’’ tuturnya. Salah seorang petani yang mencoba pupuk organik tersebut adalah Shahrani (36). Dari lima rante (satu rante = 400 meter persegi) tanaman padi miliknya, mampu menghasilkan 1,43 ton. Padahal, sebelumnya hasil panen padi antara 1,2 sampai 1,3 ton paling banyak. Menurut Shahrani, hasil panen itu merupakan hasil terbaik yang pernah ia capai sepuluh tahun terakhir. Pupuk organik bisa memacu dan meningkatkan populasi mikroba dalam tanah, jauh lebih besar daripada EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


LINGKUNGAN ○

Kotoran kambing.

hanya memberikan pupuk kimia. Ia juga mampu membenahi struktur dan kesuburan tanah. Tak heran jka pupuk organik mampu mencegah terjadinya erosi tanah. Sebab nitrogen dan usur hara yang dilepaskan oleh bahan organik pelan-pelan akan mengalami proses mineralisasi. Jika diberikan secara berkesinambungan, dapat membantu membangun kesuburan tanah. Memang, pupuk organik mengandung unsur hara nitrogen (N), phosphor (P), dan kalium (K) yang rendah, tetapi mengandung hara mikro yang berlimpah serta diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan bioaktivator untuk pengayaan unsur hara dalam tanah. Dalam beberapa hal, pupuk organik cair (POC) lebih disukai petani karena praktis dan menghemat tempat penyimpanan. Pupuk organik bisa berasal dari kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, ayam, itik) dan limbah pertanian (dedaunan, jerami, batang jagung, sekam padi). Jadi biaya pembuatan relatif murah, bahkan tersedia di pedesaan dalam jumlah cukup. Pada dasarnya, pembuatan POC juga dimaksudkan untuk pengayaan unsur hara dalam pupuk tersebut. Kita bisa menggunakan urin ternak, dalam hal ini kambing, atau biasa disebut sebagai biourine. Bisa juga menggunakan kotoran ternak yang padat (feces) atau disebut sebagai biokultur. (cr1) EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN KESEHATAN ○

TETAP CERIA di HARI TUA BEBERAPA DEKADE MENDATANG, WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) MEMPERKIRAKAN, JUMLAH PENDUDUK LANJUT USIA (LANSIA) DI INDONESIA MENINGKAT LEBIH DARI 400 PERSEN MENJADI 84 JUTA JIWA.

EDISI EDISI100/TAHUN 101/TAHUNII III zz 1 -87-JANUARI 14 JANUARI 20152015


KESEHATAN ○

D

ENGAN pengetahuan yang baik, lansia bisa menjaga kualitas hidup dengan baik pula. Baik secara fisik maupun psikologis. Tim dokter instansi geriatri RSUD dr Soetomo menjelaskan mengenai hal tersebut. Seseorang disebut tua dilihat dari tiga sudut padang. Apakah tua secara kronologi (dihitung dari kelahiran), SPACECOASTDAILY.COM secara fisik (usia sel-sel tubuh), atau secara psikis. Masing-masing individu berbeda kasus dalam memasuki usia tuanya. ’’Ada yang secara kronologi sudah tua sekali, tapi usia selnya masih seperti orang yang lebih muda. Ada pula yang sebaliknya, ditambah kepikunan,” ungkap dr Novira Widajanti SpPD-KGER. Penuaan (aging) setiap orang tidak sama. Fungsi tubuh mana yang mengalami kemunduran pun tidak bisa diprediksi, apa dan kapan datangnya. Seringkali yang dialami lansia adalah multipatologi, yakni muncul lebih EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

dari satu penyakit yang diderita. Sebab, satu sama lain akan saling berhubungan. Novira mencontohkan yang paling sederhana, yakni osteoartritis pada lutut. Nyeri pada sendi lutut itu akan membuat seseorang susah berjalan dan kehilangan stabilitas. ’’Dengan kondisi seperti itu, kalau jatuh, seseorang akan mudah mengalami patah tulang. Sebab, tulangnya sudah keropos (osteoporosis),” jelas dokter spesialis penyakit dalam tersebut. Selain masalah tulang dan sendi, kemunduran fisik lain yang dihadapi lansia adalah indra. Yakni, pendengaran, penglihatan, penciuman, dan peraba yang berkurang. Pencernaan dan sistem eskresi tak sebagus saat masih muda sehingga lansia sering kali susah buang air besar. Tapi, sangat sering buang air kecil. ’’Pada lansia, bisa jadi batuk atau tertawa saja bisa buang air kecil. Sebab, otot-ototnya sudah tidak kencang. Soal susah buang air besar, ini disebabkan gerakan peristaltik pada sistem pencernaan yang tidak bagus lagi,” jelasnya. Apakah semua itu wajar? Keluarga disarankan untuk sabar memaklumi, namun tak berarti membiarkan. ’’Keilmuan geriatrik itu untuk memelihara umur panjang dengan kualitas hidup yang baik. Ketidaknormalan fungsi tubuh harus diberi tata laksana usia lanjut untuk menjaganya,” papar dr Yudha Haryono Sps, sekretaris Tim Terpadu Geriatri RSUD dr Soetomo. Ia menjelaskan, dalam setiap kasus ada penanggulangan dan terapi. Pemberian obat tidak bisa EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

I.HUFFPOST.COM

sembarangan karena lansia sangat rentan mengalami efek samping lain. ’’Pada lansia yang masih sehat, tidak ada salahnya memeriksakan diri enam bulan sekali,” kata dokter di Divisi Neuro Behavior Departemen Neurologi dan Geriatri RSUD dr Soetomo itu. Penanggulangannya pun akan terpadu dari berbagai keilmuan. Spesialis saraf tersebut juga mengingatkan mengenai bahaya demensia pada lansia. Yudha melanjutkan, masalah fisik bukan semata-mata timbul karena sel-sel tubuh yang menua, tapi juga menyangkut masalah psikologis. ’’Soal sering ngompol itu tadi. Itu bisa terjadi karena lansia takut atau cemas. Depresi pasca stroke yang dialami lansia juga sering menimbulkan gangguan pengendalian emosi,” jelasnya. Hal itu dibenarkan dr Erikavitri Yulianti SpKJ. Menurut dia, pada 70 persen pasien lansia yang datang ke dokter umum, setelah ditelusuri ternyata pangkal utama keluhannya adalah masalah psikologis. ’’Perasaan tidak EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

Mental yang tidak baik akan memunculkan atau memperparah penyakit. Kondisi fisik yang tidak baik pun menjadi sumber psikis yang tidak sehat. Berputar seperti itu.

berdaya dan kerapuhan. Kemudian tidak bisa sebebas dulu, itulah yang kerap dirasakan,” imbuhnya. Efeknya menjadi seperti sekrup, semakin berputar semakin dalam, semakin tidak baik bagi kesehatan. Prof dr Marlina Mahajudin SpKJ (K) menjelaskan, hubungan kesehatan fisik dan mental itu timbal balik, selalu berkaitan. ’’Mental yang tidak baik akan memunculkan atau memperparah penyakit. Kondisi fisik yang tidak baik pun menjadi sumber psikis yang tidak sehat. Berputar seperti itu,” jelas pakar psiko geriatri tersebut. Karena itu, butuh dukungan keluarga untuk memelihara psikis lansia. Jangan sampai lansia depresi karena perubahan perannya dalam masyarakat. Misalnya, tidak dipedulikan lagi. Kemudian, bisa jadi muncul emptiness syndrome. ’’Upaya kami sedang menggalakkan awareness komunikasi antargenerasi,” tuturnya.

Banyak Duduk, Risiko Disabilitas Semakin lanjut usia, keinginan untuk duduk-duduk bersantai seharian akan semakin besar. Kebiasaan itu bukan merupakan kebiasaan baik. Sebab menurut sebuah penelitian, tambahan satu jam untuk duduk ternyata melipatgandakan risiko disabilitas (gangguan/keterbatasan seseorang untuk bergerak, membawa, atau

I.HUFFPOST.COM

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

mengangkat sesuatu pada seorang lansia). Pada pria atau wanita berusia di atas 60, tiap tambahan jam yang dihabiskan untuk duduk akan meningkatkan risiko disabilitas. Yang mengecewakan, olahraga tidak akan dapat melindungi seseorang dari bahaya tersembunyi yang ditimbulkan kebiasaan duduk berkepanjangan. Dalam studi itu para ilmuwan mengamati data 2.286 sampel lansia berusia 60 atau lebih tua. Data itu berasal dari sebuah survei nasional Amerika, yakni US National Health and Nutrition Examination Survey. Para partisipan merupakan lansia yang memiliki tingkat kesehatan, aktivitas menengah, dan aktivitas berat yang sama. Partisipan diminta mengenakan akselerometer

I.HUFFPOST.COM

terhitung mulai 2002 hingga 2005 untuk mengukur aktivitas mereka. Berapa banyak waktu yang digunakan untuk duduk-duduk, untuk melakukan aktivitas fisik sedang, dan berat. Studi ini merupakan studi pertama yang EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

I.HUFFPOST.COM

Ini adalah pertama kalinya kami menunjukkan bahwa kebiasaan diam saja berhubungan dengan meningkatnya risiko disabilitas, terlepas berapa banyak olahraga moderat yang dilakukan.

menunjukkan bahwa kurang gerak merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memicu disabilitas, terlepas dari kurangnya olahraga. Faktanya, kelembaman merupakan faktor risiko yang sama kuatnya dengan kurang olahraga. ‘’Ini adalah pertama kalinya kami menunjukkan bahwa kebiasaan diam saja berhubungan dengan meningkatnya risiko disabilitas, terlepas berapa banyak olahraga moderat yang dilakukan,’’ kata peneliti, Professor Dorothy Dunlop, seperti dilansir laman Daily Mail. ‘’Dan diam saja bukan merupakan sinonim dari aktivitas fisik yang kurang,’’ tambahnya. Risiko disabilitas akan meningkat seiring pertambahan usia. Risiko itu 6 persen pada anak-anak, 16 persen pada orang dewasa usia kerja, dan 45 persen pada pensiunan. Bahkan, ada bukti yang menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk bisa jadi merupakan faktor risiko baru penyebab kematian dini dan berbagai penyakit. ‘’Ini berarti orang dewasa yang lebih tua harus mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk-duduk, baik di depan televisi atau di depan komputer, terlepas EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

dari keikutsertaan mereka pada aktivitas sedang atau berat,’’ ungkapnya. Meski demikian, karena penelitian yang dilakukannya hanya menguji satu data pada rentang waktu tertentu, tak dapat langsung disimpulkan bahwa kebiasaan dudukduduk menyebabkan disabilitas. Hanya saja, kebiasaan itu merupakan pemicu yang potensial.

Game Obati Depresi

FOXNEWS.COM

Sebuah studi menemukan, permainan komputer dapat membantu mengobati lansia yang mengalami depresi dimana obat antidepresan belum tentu mampu mengobati depresi yang diderita para lansia ini. Dalam sebuah studi dari 11 pasien lansia, para peneliti menemukan bermain game komputer tertentu ternyata sama efektif dalam mengurangi gejala depresi. Selain itu, pasien yang memainkan game komputer, depresi yang mereka derita berkurang hanya dalan kurun waktu empat minggu dibandingkan dengan para lansia yang rutin mengonsumsi obat antidepresan. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

Depresi merupakan suatu penyakit yang serius dan kadangkadang penyakit ini dapat mengancam jiwa.

Temuan ini juga menunjukkan, terapi komputerisasi juga dapat membantu mengobati orang dengan gangguan otak lainnya, para ilmuwan menambahkan. ‘’Depresi merupakan suatu penyakit yang serius dan kadang-kadang penyakit ini dapat mengancam jiwa,’’ kata penulis utama studi Sarah Shizuko Morimoto, seperti dilansir laman Fox News. Terapi komputer ini dapat digunakan dengan sendirinya atau bersama dengan obat antidepresan. ( jpnn jpnn))

Rawan DEPRESI, Penting Vaksinasi MENUR UT survei terbaru WHO, angka harapan hidup di MENURUT Indonesia naik daripada sepuluh tahun lalu. Dahulu usia harapan hidup rata-rata mencapai 50 atau 60 tahunan. Sekarang rata-rata angka harapan hidup berada di kisaran 68-71 tahun. Menurut dr Hendro Riyanto SpKJ MM, naiknya harapan hidup itu memengaruhi komposisi usia penduduk lima tahun mendatang. ‘’Tahun 2020, piramida penduduk akan terbalik. Jumlah lansia lebih banyak daripada anak-anak,’’ ucap Hendro. Angka penduduk di atas 60 tahun mencapai 15-20 persen dari total penduduk Indonesia. Sayangnya, panjangnya usia lansia itu diikuti panjangnya daftar masalah kesehatan. Salah satunya adalah masalah kejiwaan, yakni depresi. Depresi lansia, menurut dokter EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

sekaligus dosen Universitas Wijaya Kusuma itu, dipicu banyak faktor. Pertama, faktor penyakit degeneratif. Para lansia umumnya stres karena penyakitpenyakit yang mulai bermunculan. Penyakit lansia, kata CASSOLEYE.COM Hendro, memang cukup kompleks. Pengobatannya membutuhkan waktu panjang. Itulah yang membuat kaum lanjut usia sering pusing sendiri dan akhirnya stres. Selain penyakit, rasa kesepian pada lansia bisa berujung depresi. ‘’Mereka merasa tidak mampu, tidak ada penghasilan. Kerja pun tak maksimal. Apalagi banyak dari mereka yang ditinggal pasangan dan anak cucu,’’ kata spesialis jiwa itu. Pelariannya, mereka merenung dan murung. Untuk mencegah depresi pada lansia, dibutuhkan peran ekstra anak dan keluarga. Komunikasi harus baik. Nenek dan kakek tidak boleh merasa kesepian karena merasa ‘ditinggal’. ‘’Ajak mereka komunikasi. Perhatikan kebutuhannya. Tidak perlu dimanja berlebihan. Yang penting, mereka tahu bahwa keluarga ada untuk mereka,’’ kata Hendro. Pemerintah juga wajib berperan serta dalam mengentas depresi lansia. Caranya menyiapkan program pascapensiun bagi para pekerja. Bentuknya bisa EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KESEHATAN ○

pelatihan investasi di masa tua atau memberikan pekerjaan bagi lansia. ‘’Lihat Singapura atau Hongkong. Lansianya tetap kerja meski sebatas jadi petugas kebersihan atau kerja ringan,’’ katanya. Dengan bekerja, rasa percaya diri lansia akan naik. Mereka bisa membuktikan mampu mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Secara umum, Hendro berharap anak-anak tidak melupakan orangtua selepas mereka menikah. Meski bisa berkumpul setiap hari dengan mereka, komunikasi tetap harus berjalan baik. Keluarga para lansia juga harus tahu bahwa seiring usia, fisik dan daya pikir mereka akan menurun. ‘’Tidak peduli seperti orangtua belasan atau puluhan tahun ke depan, mereka tetap orangtua. Hormati dan rawat mereka,’’ tegas Hendro. Keluarga adalah rumah terbaik bagi kaum lanjut usia. Karena itu, kesehatan psikis orangtua wajib menjadi tanggungan bersama. Adalah anggapan keliru bahwa vaksinasi itu hanya penting bagi anak-anak. Menurut pendiri Rumah Vaksinasi, dr Piprim B Yanuarso, mulai dari bayi hingga lansia, perlu diberikan vaksinasi sesuai dengan jadwal vaksinasinya kapan harus diberikan, dan vaksinasi apa. ‘’Ada jadwal vaksinasi untuk orang dewasa, hanya saja belum populer, dianggap vaksinasi itu untuk anak-anak, padahal sangat penting,’’ katanya. (jpnn jpnn))

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

KESEHATAN

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

SUKA BERHUTANG &

M

MELANCO ASYAR AKA ARAKA AKATT Indonesia khususnya warga Jakarta suka berbelanja, jalan-jalan dan hobi berhutang. Berdasarkan data dari Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) oleh Bank Indonesia, sekitar 67,17 persen orang Indonesia memiliki hobi belanja atau jalanjalan, kemudian sekitar 13,9 persen habis untuk membayar cicilan utang dan sekitar 18,19 persen untuk tabungan. BI menilai porsi pengeluaran untuk pinjaman alias debt service ratio (DSR) masih rendah dari ketetapan 30 persen. Artinya, masih cukup besar peluang bagi perbankan untuk meningkatkan kredit kepada sektor rumahtangga. Kajian ini mengindikasikan tingkat DSR berbanding lurus dengan tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, maka porsi pengeluaran untuk pembayaran cicilan utang juga meningkat. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


BARU TAHU! KESEHATAN ○

○○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

ONG SOMNOMED.COM

Sementara, komposisi pengeluaran untuk konsumsi berbanding terbaik dengan tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin rendah porsi pengeluaran untuk konsumsi. Namun bila dibagi per penghasilan, masyarakat dengan penghasilan rendah yaitu Rp1,22-Rp2,45 juta per bulan dan Rp2,56-Rp3,65 juta per bulan dianggap berisiko. Karena tergolong kelompok DSR di bawah 30 persen. ( jpnn jpnn))

I.HUFFPOST.COM

ICMA-STATIC.ORG

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

BARU TAHU! IPTEK KESEHATAN

○○

○○

○○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Biobot

PENYELAMAT DI DAERAH BENCA

J

ENELITI dari North Carolina State University tengah mengembangkan robot lipas yang diklaim dapat menyelamatkan para korban dari sebuah reruntuhan bangunan, atau bahkan gua-gua tambang. Robot lipas yang disebut Biobot ini diciptakan dengan

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


IPTEK KESEHATAN ○

ANA

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

teknologi pendeteksi suara yang super sensitif berukuran mini. Peneliti berharap bila Biobot dapat dimanfaatkan oleh para kru penyelamat setelah sebuah bencana terjadi, terutama untuk mencari para korban yang tengah hilang tertimpa reruntuhan. ‘’Tujuan kami adalah membuat biobot yang dilengkapi dengan mikrofon beresolusi tinggi untuk membedakan suara para korban, misalnya mereka yang tengah berteriak meminta bantuan, dari suara-suara yang tidak penting, seperti pipa yang bocor. Saat para korban sudah ditemukan, kita bisa mengirim Biobot ke sumber suara tersebut,’’ jelas Dr Alper Bozkurt, pimpinan dari penelitian tersebut. Dalam melakukan sebuah misi penyelamatan, akan ada beberapa unit Biobot sekaligus yang digunakan. Biobot EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015

○○


IPTEK KESEHATAN ○

utama akan dipasangi satu buah mikrofon untuk menangkap suara beresolusi tinggi dari segala arah yang akan dikirimkan pada tim penyelamat. Kemudian, Biobot lainnya yang dilengkapi dengan mikrofon sinyal bertugas menemukan lokasi dari korban. Penyelamatan dengan cara menganalisis jenis suara dan mencari sumber suara sendiri hingga saat ini masih dipercaya sebagai metode terbaik untuk menemukan korban selamat di sebuah reruntuhan. ‘’Di sebuah reruntuhan gedung, suara adalah alat terbaik untuk menemukan korban selamat,’’ tambah Dr Bozkurt. (cr1)

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

PUAN

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

Berinvestasi Lewat Dongeng MEMILIKI ASET PROPERTI, MISALNYA APARTEMEN, RUMAH, ATAU TANAH, SELAGI MUDA BUKAN HAL MUSTAHIL. BAIK BAGI YANG SUDAH BERKELUARGA MAUPUN YANG MASIH SENDIRI. BARU-BARU INI MUNCUL GERAKAN MUDA MENABUNG PROPERTI. PRINSIPNYA, MENGALIHKAN DANA SIMPANAN UNTUK BIDANG PROPERTI. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015 EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015

○○

○○

SAVVYSASSYMOMS.COM


PUAN ○

S

○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

○○

○○

○○

○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

I.HUFFPOST.COM

ETELAH puas bermain di taman belakang rumahnya yang asri di kawasan Jakarta Selatan, siang itu, Abelle (2,5) terlihat agak rewel. Dia merajuk kepada sang mama, Chica. Perempuan berambut sebahu tersebut sudah paham. Putrinya kelelahan dan ingin tidur siang. Dengan lembut, Chica mengusap rambut Abelle yang berkeringat. Lantas meminta Abelle memilih sendiri buku yang ingin dibacakan. ’’Setiap mau tidur, Abelle suka dibacakan cerita. Kakaknya, Anya, juga begitu,’’ kata perempuan 33 tahun tersebut. Setelah memilih sendiri buku yang diinginkan, Abelle menggelayut manja di pelukan sang mama. Awalnya, Abelle ikut antusias menunjuk gambar di dalam buku cerita, sesekali berceloteh menimpali cerita mama. Tak lama kemudian, sambil mendengarkan suara mama, EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


PUAN ○

perlahan-lahan bocah comel itu memejamkan mata. Chica berbisnis dari rumah. Karena itu, dia bisa intens merawat dua buah hatinya. Dia menyatakan sudah membiasakan mendongeng sejak anak-anaknya bayi. Menurutnya, dongeng bukan hanya kisah pengantar tidur. Ia memperkuat ikatan antara orangtua dan anak. Selain itu, ada nilai-nilai positif yang bisa diselipkan dalam jalinan cerita tersebut. Elizabeth Santosa MPsi, psikolog dari Yayasan Praktik Psikolog Indonesia, memaparkan, banyak aspek yang bisa dikembangkan dari mendongeng. Selain ikatan emosional, mendongeng adalah momen bagi orangtua untuk mentransfer nilai moral kepada si buah hati. ’’Bila dilakukan dengan tepat, manfaat dongeng besar sekali,’’

I.HUFFPOST.COM

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


PUAN ○

ucapnya. Lalu, seperti apa cara mendongeng yang tepat? ’’Jangan lupakan aspek interaksi dan komunikasi,’’ papar perempuan yang juga berpraktik di Wellness Development Center itu. Ketika anak sudah bisa berbicara, setelah orangtua bercerita, ajaklah mereka membahas isi cerita, tokohnya, bagaimana sifatnya, serta mana sikap yang boleh dicontoh dan mana yang tidak. Menurut dia, dongeng sudah bisa dibiasakan sejak anak masih di dalam kandungan. Para bunda bisa mengajak si kecil di dalam perut berbicara. Tentu, kebiasaan tersebut harus dilanjutkan saat si anak lahir. Lantaran setiap hari mendengarkan cerita dari ayah dan bunda, kosa-kata anak tentu bertambah. Dengan berdiskusi tentang isi cerita, anak diajak memberikan pendapat. Hal itu pasti juga merangsang pola pikir kritis anak dan melatih logika berpikirnya. Yang tak tertinggal, unsur kreativitas dan imajinasi anak terangsang. ’’Kadang kita tidak menyadari betapa besar manfaatnya. DECODINGDYSLEXIATX.ORG

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


PUAN ○

I.HUFFPOST.COM

Mendongeng itu investasi jangka panjang. Ia terbawa hingga proses tumbuh kembang anak,’’ urai perempuan yang akrab disapa Lizzie tersebut. Melatih kreativitas dan menggali imajinasi anak bisa dilakukan dengan memintanya bercerita. Jadi, bukan hanya orangtua yang membacakan cerita, mintalah si kecil yang bercerita. Dia bisa mengarang sendiri karakternya. ’’Berikan dia tantangan. Besok giliran Adik ya yang cerita. Misalnya, buat karakter si janggut panjang, sifatnya suka menolong, siapa saja yang ditolong, minta si kecil melanjutkan ceritanya,’’ ujar Lizzie. Untuk merangsang memori anak, lakukan pengulangan terus-menerus. Karena pada usia batita anak belum memiliki konsep abstrak, orangtua bisa menggunakan media bantuan. Misalnya, buku cerita bergambar atau boneka. Selanjutnya, orangtua bisa ikut mengasah kreativitas dengan memanfaatkan peranti bercerita buatan sendiri atau yang ada di sekitar rumah. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


PUAN ○

Saat mendengar pikiran anak pas untuk menggam seperti yang dia yang didengar ju perbendaharaan

CDN.COM

Asah Otak Kanan Menurut pendekar dongeng, Kang Didin, dongeng bisa menjadi sarana dalam membentuk karakter dan mengasah otak kanan anak. ‘’Saat menyimak dongeng, anak menggunakan otak kanannya sehingga mereka ikut berimajinasi,’’ katanya. Siapapun mungkin pernah mendengar cerita si KuraKura dan si Monyet saat masih duduk di bangku SD. Tapi, kata Kang Didin, banyak yang lupa tentang pelajaran PPKN saat kelas II SD. Itu karena apa yang anak dapatkan dari dongeng biasanya lebih lama diingat daripada pelajaran yang dominan diserap menggunakan otak kiri. Imajinasi sangat penting bagi perkembangan daya pikir anak. Imajinasi akan membantu anak untuk berpikir kreatif dalam menghadapi dan merencanakan penyelesaian masalah yang dihadapinya. Selain itu, imajinasi akan membuat anak terampil berkomunikasi dengan orang EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


PUAN ○

rkan dongeng, sti akan terangsang mbarkan situasi a dengar. Kosa-kata uga memperkaya n kata.

lain. ‘’Saat mendengarkan dongeng, pikiran anak pasti akan terangsang untuk menggambarkan situasi seperti yang dia dengar. Kosa-kata yang didengar juga memperkaya perbendaharaan kata,’’ ucap pria yang kerap diundang mendongeng di berbagai acara anak-anak ini. Kosa-kata tersebut yang nantinya akan membantu anak-anak untuk mudah mengekspresikan perasaan atau apapun yang dipikirkan. Hasilnya, keterampilan komunikasi semakin terasah. Dongeng juga memiliki efek yang besar dalam menanamkan etika dan nilai-nilai kehidupan melalui karakter yang ada pada cerita. ‘’Anak-anak bisa belajar tentang kejujuran, tolong menolong dan rasa peduli. Saat mendongeng, pesanpesan moral dan pelajaran hidup yang kita beri penyampaiannya lebih mudah dicerna,’’ katanya. Sebagai pendongeng yang memiliki jam terbang

I.HUFFPOST.COM

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


PUAN ○

NNATTEST.FILES.WORDPRESS.COM

tinggi, Kang Didin memberi pesan untuk mendongeng cerita-cerita bermuatan positif. ‘’Dalam dongeng, tokoh utama diberi pilihan. Misalnya, kalau ingin punya uang satu miliar, dia harus meninggalkan shalat. Tokoh utama memilih menolak uang satu miliar karena dia anak soleh yang ingin selalu shalat, mematuhi perintah Tuhannya,’’ ujar Kang Didin. ( jpnn jpnn))

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OPINI ○

Tahun Baru dengan Kesadaran Baru

Oleh: AHMAD SUPARDI HASIBUAN Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu

SETIAP pergantian tahun, apakah itu tahun baru hijriyah ataupun tahun baru miladiyah/masehi, senantiasa diperingati umat manusia sesuai tradisi dan budaya masyarakat setempat. Peringatan tahun baru ini dirayakan mulai dari tingkat yang paling rendah seperti RW dan atau RT, sampai dengan tingkat yang paling tinggi oleh sebuah negara. Peringatan bukan hanya dilaksanakan di Indonesia, tapi juga dilaksanakan di hampir seluruh belahan dunia. Ada yang memperingatinya dengan hiburan semalam suntuk, mengundang artis terkenal, orkes gambus, wayang, dan yang paling rendah adalah begadang semalam suntuk, menunggu terjadinya pergantian tahun. Peringatan pergantian tahun baru, hendaknya tidak hanya sekedar dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat hura-hura dan pemborosan, tetapi lebih dari itu, hendaknya dalam rangka meningkatkan kesadaran dan EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OPINI ○

kesiapan diri dalam menyongsong tahun baru yang akan datang. Dengan demikian, kita lebih siap menghadapi tahun berikutnya. Di dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang hari ini (termasuk tahun ini) lebih baik dari hari kemaren, maka dia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemaren, maka dia adalah orang yang siasia. Dan barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemaren, maka dia adalah orang yang celaka.”

Trend Baru Ada satu hal yang sungguh menggembirakan bagi kita bangsa Indonesia, ternyata peringatan pergantian tahun baru yang dilaksanakan akhir-akhir ini, ada perubahan paradigma dari trend lama menuju trend baru. Trend lama, peringatan pergantian tahun baru biasanya dilaksanakan dengan mengundang artis ibukota sambil berjoget ria sepanjang malam, berkeliling kota dengan kendaraan sambil membunyikan klakson sekuat-kuatnya, berjalan kaki sepanjang malam di jalan raya sambil meniupkan terompet, bahkan ada yang mabuk-mabukan dengan meminum minuman beralkohol, dan segala macamnya. Kegiatan seperti ini, bukannya akan memperbaiki dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan, tetapi justru menjerumuskan diri ke jurang kebinasaan. Trend baru tersebut adalah melakukan peringatan pergantian tahun baru dengan melaksanakan kegiatanEDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OPINI ○

kegiatan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Alam Semesta. Peringatan pergantian tahun baru adalah dalam rangka rasa syukur atas nikmat yang dianugerahkan-Nya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam konteks ini adalah evaluasi diri atau muhasabah atas apa yang telah dikerjakan setahun yang lalu, ditambah dengan zikir dan doa. Agar pergantian tahun memiliki makna strategis dalam kaitannya dengan masa depan, maka hendaknya peringatan pergantian tahun baru itu Trend baru tersebut adalah dapat menimbulkan lima kesadaran melakukan peringatan penting, yaitu: pergantian tahun baru dengan Pertama, kesadaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan melakukan perubahan setiap saat ke mendekatkan diri kepada Sang Pencipta arah kebaikan dalam segala bidang Alam Semesta. Peringatan pergantian kehidupan dan dari waktu ke waktu. tahun baru adalah dalam rangka rasa Kesadaran akan perubahan ini syukur atas nikmat yang dianugerahkanNya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam dilakukan berdasarkan hasil evaluasi konteks ini adalah evaluasi diri atau yang dilakukan atas diri masingmuhasabah atas apa yang telah masing, sehingga terjadi perbaikan dikerjakan setahun yang lalu, ditambah kualitas individu, baik ilmu maupun dengan zikir dan doa. kinerja. Hal ini sangat penting, sebab perubahan adalah sesuatu yang mutlak harus dimiliki setiap orang yang ingin maju dan mampu beradaptasi dengan masa depan. Perubahan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi sesuatu yang harus dijalani dan dihadapi, sebab perubahan itu mesti terjadi. Seseorang yang ingin maju harus berani berubah dan melakukan perubahan. Orang bijak EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OPINI ○

mengatakan, di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Kedua, kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dan kehormatannya, sebab manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dalam dirinya telah ditiupkan ruh Tuhan. Salah satu tugas penting umat manusia, sebagai realisasi dari pengangkatannya sebagai khalifah Allah di muka bumi, adalah memanusiakan manusia. Oleh karena itu, setiap manusia bertanggungjawab atas manusia yang lainnya, berkewajiban menolong antara satu sama yang lain, dan bahkan ikut bersedih manakala manusia yang lainnya ditimpa musibah. Sesama manusia diikat oleh persaudaraan sejati, sebab berasal dari nenek yang satu yaitu Nabi Adam dan bersumber dari asal yang satu yaitu tanah. Ketiga, kesadaran akan nilai-nilai tangungjawab sosial, sehingga tercipta suatu suasana dimana satu bangsa atau satu suku dan atau satu diri, bertanggungjawab dengan bangsa, suku dan diri yang lainnya. Seluruh umat manusia harus saling bertanggungjawab, saling memajukan, dan saling melindungi. Tidak boleh ada manusia yang mengeksploitasi manusia yang lainnya untuk kepentingan dirinya sendiri. Apalagi memperbudak seseorang dengan memperlakukannya seperti binatang. Tuhan menciptakan ada manusia atau bangsa yang maju dan ada pula manusia atau bangsa yang terbelakang. Ada yang kaya dan ada pula yang miskin. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OPINI ○

Ada yang kuat dan ada pula yang lemah. Ada yang berkulit putih dan ada yang berwarna. Kesemuanya ini, harus terjalin hubungan yang harmonis dan sinergis, sehingga sama-sama dapat menikmati rahmat ciptaan Tuhan di dunia ini. Keempat, kesadaran akan persaudaraan sejati, dimana seluruh umat manusia adalah bersaudara. Tuhan secara sengaja menciptakan manusia bersuku-suku dan bergolong-golongan, namun itu semua diciptakan-Nya untuk saling kenal mengenal antara Keempat, kesadaran akan satu sama yang lain. Manusia sama persaudaraan sejati, dimana derajatnya di hadapan Sang Khaliq, seluruh umat manusia adalah tidak ada diskiriminasi di antara bersaudara. Tuhan secara sengaja mereka, namun yang dapat menciptakan manusia bersuku-suku dan membedakannya hanyalah kualitas bergolong-golongan, namun itu semua ketaqwaannya. diciptakan-Nya untuk saling kenal Kelima, kesadaran akan mengenal antara satu sama yang lain. ketuhanan, ternyata hidup ini tak Manusia sama derajatnya di hadapan bisa dilepas pisahkan dari peranSang Khaliq, tidak ada diskiriminasi di antara mereka, namun yang dapat peran ilahiyah. Manusia membedakannya hanyalah kualitas membutuhkan Tuhan karena Tuhan ketaqwaannya. adalah pencipta umat manusia. Secara teologis, Tuhan telah menciptakan semua hal yang terkait dengan seseorang. Manusia tinggal menjalankannya saja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan-Nya. Rencana Tuhan tersebut bersifat rahasia, tidak ada satupun di antara umat manusia yang dapat menyibak tabir rahasia itu, termasuk para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai orang-orang EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OPINI ○

yang paling dekat dengan-Nya. Manusia dituntut berusaha dan bekerja keras tanpa mengenal lelah. Bersamaan dengan itu, tentu harus dekat dan bersama dengan-Nya.***

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

SENIBUDAYA

○○

○○

○○

MENJAGA CAHAYA ZAPIN

Dulu di Bawah Pohon Rambai, Kini “Meracuni” Orang Ramai DULU, ZAPIN HANYA DIMAINKAN DI CERUK-CERUK KAMPUNG. DI BAWAH POHON RAMBAI DAN DI HALAMAN RUMAH-RUMAH PENDUDUK KAMPUNG MESKOM, KABUPATEN BENGKALIS.

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

S

AA AATT itu, zapin belum menjadi karya yang ramai dibicarakan di serata negeri. Lalu, siapa yang menyangka, hari ini, Zapin Meskom kerap ditampilkan di berbagai perhelatan seni. Bahkan telah pula dipelajari banyak pihak, baik komunitas seni, maupun kampus seni. Puluhan pengunjung duduk bersila di atas ampar berwarna kuning. Di dalam pondok yang berdiri di depan pengunjung, para pemain musik ghazal, beraksi dengan santai. Di bawah rindang pohon mahoni, tepatnya di halaman belakang sekretariat Sanggar Tengkah Zapin, para tetamu yang hadir disuguhkan dengan beraneka ragam makanan khas kampung. Sambil menikmati aneka kue-mue, EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Kami mencoba membina Zapin Meskom di Pekanbaru. Kami juga berupaya menyampaikan kepada publik bahwa tari zapin yang sampai saat ini masih tetap terjaga dengan baik itu berasal dari Meskom.

tetamu pun disuguhkan ilmu dan wawasan serta pengalaman oleh para pembicara yang berkompeten. Pembicara dalam perhelatan Dialog Budaya Akhir Tahun 2014, Rabu (31/12) itu adalah pelaku aktif Zapin Meskom, Baharuddin, yang didatangkan langsung dari Kampung Meskom. Didampingi dua pembicara lainnya, penggagas Zapin Center, koreografer Riau, SPN Iwan Irawan Permadi dan Seniman/budayawan Pilihan Sagang 2014, Hang Kafrawi. Setelah dihantar dengan doa, dialog dimulai dengan pemutaran dokumentasi maestro zapin asal Riau, almarhum Yazid, tokoh zapin anak jati Meskom. Dalam tayangan itu, digambarkan bagaimana giat dan tekunnya Yazid mencipta dan mencipta. Meski usia telah lanjut, tetap semangat mengajarkan tarian zapin kepada anakanak muda di Kampung Meskom. Pembina Sanggar Tengkah Zapin, Yoserizal Zen, sebagai penggagas Dialog Akhir Tahun dengan tema ‘’Zapin Meskom Menuju Puncak Cahaya’’, menegaskan pemilihan tema yang diangkat selaras dengan keberadaan Sanggar Tengkah Zapin yang memang fokus mengembangkan tari zapin, khususnya dari Meskom. Karenanya, anggota yang sekaligus menjadi pelatih dalam sanggar itu terdiri dari anak-anak muda anak jati Meskom yang kuliah atau berada di Pekanbaru. “Kami mencoba membina Zapin Meskom di Pekanbaru. Kami juga berupaya menyampaikan kepada publik bahwa tari zapin yang sampai saat ini masih tetap terjaga dengan baik itu berasal dari Meskom. Hal itu EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

sudah ditandai dengan adanya maestro zapin Melayu almarhumah M Yazid. Terlebih penting lagi, kami hendak ‘meracuni’ orang Riau, bahwa zapin inilah bentuk tari tradisi di Riau, bukan yang lain-lain. Harapan saya tentu dari dialog ini pemikiran kita bisa terbuka dan melahirkan kesadaran bahwa zapin adalah milik kita yang sangat potensi untuk dikembangkan. Zapin harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” ucap Kabiro Humas Pemprov Riau itu. Sedangkan keberadaan Sanggar Tengkah Zapin yang sudah berumur dua tahun itu tidaklah bermaksud menjadi sanggar untuk tandingan atau bersaing dengan sanggarsanggar tari lain yang ada di Pekanbaru. Tapi Tengkah Zapin memberikan sesuatu yang berasal dari tradisi. “Kami tidak takut dikatakan orang kampung, kami tetap mempertahankan tradisi ini. Bahkan ke depan kami sudah menyiapkan program ‘Tengkah Zapin Goes to School’. Kami akan memberi tunjuk ajar tentang Zapin Meskom baik dari gerak maupun nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam tarian tersebut,” jelasnya.

Pengisi Waktu Senggang Sebenarnya, tari zapin berasal dari Arab dan mulanya hanya dimainkan oleh kaum lelaki. Konon, tari ini bermula EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Itulah bentuk semula zapin yang diterima dalam pandangan Islam ketika itu. Dan semua itu saya dapatkan dari bertanya-tanya kepada orang tua-tua di kampung sepanjang pengalaman saya belajar tari zapin.

dari keluarga kecil, seorang datuk duduk bermain gambus dan anak cucunya bermain marwas dan menari. Dimulai dengan taksim atau berserah diri. Menurut Baharuddin, kaum lelaki, kalaupun muhrim, ada batasan tertentu. Sedangkan lirik dan lagunya berisi tentang keagungan Tuhan, puja-puji nabi, nasihat-nasihat agama yang tersusun dalam bentuk pantun-pantun. “Itulah bentuk semula zapin yang diterima dalam pandangan Islam ketika itu. Dan semua itu saya dapatkan dari bertanya-tanya kepada orang tua-tua di kampung sepanjang pengalaman saya belajar tari zapin,” ucap Bahar, sapaan Baharuddin, membuka cerita. Keberadaan Zapin Meskom, dikisahkan Bahar, berasal dari seorang yang bernama Abdullah Nur. Beliau merupakan seorang utusan dari Kerajaan Siak yang bertugas sebagai penjaga pelabuhan di Tanjung Jati. Disebabkan Abdullah Nur adalah seorang pemain zapin, ia membawa alat musik gambus yang dimainkannya ketika waktu senggang. Maka kemudian dikarenakan bertugas di Tanjung Jati itu, Abdullah Nur tidak lupa melaporkan keberadaannya dengan salah seorang batin atau sekarang disebut penghulu kampung. “Abdullah ini kemudian melapor ke Batin Senerak ketika itu bernama Moh EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Yatim yang masih berpangkat moyang saya,” kenang Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis itu. Kedatangan Abdullah Nur tentu saja disambut baik oleh warga setempat. Dalam pergaulannya sehari-hari mulailah ia memperkenalkan tari zapin kepada warga tempatan di saat senggang seperti habis Isya sambil minum-minum kopi. “Abdullah Nur itu menurut cerita yang saya dapat, memang ia pemain zapin dan selalu membawa alat musik gambus. Mulailah ia mengumpulkan teman-teman untuk belajar zapin, termasuklah ketika itu yang belajar almarhum Yazid, Ismail, Hasan dan beberapa orang lain hingga sampailah ke generasi sekarang ini,” jelas Bahar. Gerak Zapin Meskom yang ada pada hari ini tidaklah berdasarkan apa yang didapat ketika dulu karena menurut Bahar awalnya di Meskom itu hanya ada enam gerakan. Tetapi kemudian dalam pembelajarannya ke sana-sini, EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Saya temui hal itu langsung terjun ke lapangan dan juga mendapati banyak orangorang Meskom yang berasal dari Teluk Belitung, Merbau dan lainlain sehingga suatu ketika saya pernah diamanatkan orangtua saya yang menyebutkan kalau nak belajar zapin pergilah ke Merbau.

bertanya kepada yang patut maka didapatlah suatu kesimpulan keberadaan secara sederhana gerak Zapin Meskom yang sekarang ada 12 ragam gerak itu mendapat tambahan dari ragam gerak daerah lain seperti Merbau, Meranti, Rupat dan Dumai. “Saya temui hal itu langsung terjun ke lapangan dan juga mendapati banyak orang-orang Meskom yang berasal dari Teluk Belitung, Merbau dan lain-lain sehingga suatu ketika saya pernah diamanatkan orangtua saya yang menyebutkan kalau nak belajar zapin pergilah ke Merbau,” jelas Bahar. Jika ada pertanyaan misalnya kenapa keberadaan tari zapin lebih dapat dipertahankan di daerah pesisir, hal itu juga dijelaskan Baharuddin dalam dialog budaya yang berlangsung sederhana dan akrab itu. Dalam bincangbincang santai itu kata Bahar pula melanjutkan, dulu orang-orang kampung menebang pokok sagu, malamnya menanti air pasang, mereka berzapin dulu dengan belajar di pondok-pondok yang tersedia. Orang-orang pesisir juga dalam pekerjaan sehariannya memang dilihat banyak memiliki waktu senggang, seperti misalnya melaut. Ada istilah kelam besar dan kecil sehingga sekali ke laut itu sampai tiga hari atau seminggu baru pulang. Untuk mengisi waktu ketika pulang dari laut itu, waktu-waktu senggang yang ada digunakan untuk aktivitas berseni. “Ini yang mungkin agak berbeda dengan aktivitas masyarakat pedalaman seperti menebang hutan dan lain-lain,” ucapnya. Kemudian di waktu senggang itu diisi dengan EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

berkesenian yang bertujuan menunjukkan kepada anak cucu tentang tunjuk ajar yang baik salah satunya pada zapin atau pantun, berzanji, kompang, bardah. “Itulah yang menghibur mereka setelah lelah mencari rezeki di laut dan memanfaatkan waktu luang sembari memberi tunjuk ajar kepada anak cucu mereka. Hal ini saya dapatkan dan pahami setelah bertanya kepada orangorang tua,” ujar Bahar. Dalam kesempatan itu juga Bahar merasa bangga karena ada pihak yang peduli dan berniat baik untuk mengembangkan dan memperkenalkan tari zapin sampai ke tingkat provinsi seperti salah satu yang dilakukan Sanggar Tengkah Zapin. Kata Bahar, dulu cahaya zapin hanya ada di kampung, di bawah pokok rambai, di halaman depan rumah warga Meskom dan hari ini zapin Meskom sudah ada tempat pembelajarannya di ibukota provinsi. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Insya Allah dalam waktu dekat semua itu akan terlaksana dan memang kedepan kita juga sudah berencana membuat laboratorium zapin, dokumentasi zapin. Karena di Kabupaten Bengkalis sendiri, zapin sudah ditularkan ke kampungkampung lainnya.

Memang kemudian, diakui Bahar masih banyak pekerjaan lainnya selaku pelaku zapin Meskom yang pada hari ini patut diperjuangkan dan menjadi tugas bersama. Hal itu tentu pula harus ada sinergi dari semua pihak, tidak hanya dari pelaku dari kesenian itu sendiri tetapi juga misalnya perhatian dan kepedulian pemerintah juga sangat diperlukan. Selaku Kabid Kebudayaan, diakui Bahar sudah menyiapkan belasan program untuk mengembangkan seni-seni tradisi termasuk di dalamnya Zapin Meskom yang tentu saja perlu waktu dan kerja sama untuk mewujudkannya. Hanya saja, untuk tahap awal jabatannya itu, sudah ditetapkan oleh pemerintah usulan untuk membuat gerbang zapin di Desa Meskom yang pelaksanaan kerjanya akan dimulai dalam raktu dekat. “Insya Allah dalam waktu dekat semua itu akan terlaksana dan memang kedepan kita juga sudah berencana membuat laboratorium zapin, dokumentasi zapin. Karena di Kabupaten Bengkalis sendiri, zapin sudah ditularkan ke kampung-kampung lainnya,” tuturnya.

Memperkuat Identitas Kesenian bagaimanapun konteksnya adalah sama saja. Tak kira di manapun berada dan di manapun berkembangnya. Terutama yang namanya seni tradisi yang tersebar di setiap daerah adalah untuk mengukuhkan dan memperkuat identitas. Hal itu disampaikan pembicara lainnya, Hang Kafrawi dalam DiaEDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

log Budaya Akhir Tahun tajaan Sanggar Tengkah Zapin. Kata Hang Kafrawi, di tanah Melayu perlu adanya kekuatan untuk penyadaran akan identitas tersebut sehingga dengan demikian seni itu pun menjadi kekuatan, menjadi letupan untuk tetap menjaga kebudayaan. “Kita pada zaman ini, bukanlah untuk pengelus atau mengelap kebudayan masa lalu, kemudian kita pajangkan. Hari ini kita perlu mengkreasikannya menjadi sesuatu hal yang baru tetapi yang hendak saya tekankan adalah bahwa tradisi yang ada perlu pula dijaga dengan baik. Memang kebudayaan tidak statis, mengikuti perkembangan zaman, tapi harus ada yang menjaganya,”

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Tapi yang hendak saya tegaskan, jangan takut dan terbuai serta-merta dengan industri, itu biarlah tugas dinas terkait. Kita selaku seniman, harus tetap belajar dan mempertahankan tradisi ini, karena bagaimana pun orang akan rindu.

ucap Ketua Jurusan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning itu. Seperti halnya Sanggar Tengkah Zapin yang mengambil Zapin Meskom sebagai kekuatan. Tetapi kemudian menurut Kafrawi, langkah selanjutnya adalah bagaimana misalnya ada upaya mematenkan bahwa Zapin Meskom merupakan Zapin Melayu Riau sehingga kemudian ia memang menjadi identitas dan kekuatan. Senada dengan itu, pandangan seorang seniman, budayawan Riau lainnya yang turut hadir, Taufik Ikram Jamil, mengemukakan hal serupa. Bentuk dan ragam seni yang kaya di Riau ini harus dilakukan upaya untuk mematenkannya. Karena memang diakui, Indonesia dalam hal mematenkan ini sangat lemah. Hal itu dilihat misalnya bahwa Singapura dalam setahun mematenkan benda miliknya sebanyak 5.000, sedangkan Malaysia sebanyak 2.000 dan Indonesia hanya berkisar 200 atau 300. “Tapi yang hendak saya tegaskan, jangan takut dan terbuai serta-merta dengan industri, itu biarlah tugas dinas terkait. Kita selaku seniman, harus tetap belajar dan mempertahankan tradisi ini, karena bagaimana pun orang akan rindu. Perlu kita akui, informasi terkait dengan tradisi sangat kurang dibandingkan informasi yang datang dari luar. Seniman kreasi sudah oke, tapi seniman yang menjaga tradisi harus tetap ada. Tradisi itu diibaratkan benda yang sedikit tapi sangat tapi mahal,” ucap Taufik Ikram Jamil. Terkait dengan keberadaan Zapin Meskom, Taufik EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

mengemukakan bisa saja dengan nilainilai dan filosofis yang terkandung di dalamnya menjadikan tari zapin ini mampu menjawab pertanyaan dari orang luar semisal apa sesuatu yang bisa dilihat dan disaksikan tetapi dapat mencerminkan gambaran umum tentang orang Melayu Riau. Dalam hal itu dicontohkan Taufik, keberadaan wayang. Ketika wayang dipertontonkan, maka semua sudah terlihat Jawanya, baik filosofi dan nilai-nilai lainnya. “Barangkali zapin bisa menjawab hal itu. Karena zapin memiliki ragam gerak dan filosfi yang luar biasa. Bentuk dan geraknya memberi inovasi yang begitu dahsyat bagi perkembangan tari misalnya,’’ ujarnya.

Sumber Gerak Sudah selayaknya zapin menjadi sumber gerak tari di Riau seperti layaknya gerak silat menjadi sumber karya tari di Minangkabau. Hal itu pula ditegaskan koreografer senior Riau, SPN Iwan Irawan Permadi, narasumber lainnya. Katanya, tari zapin sangat luar biasa, dari ragam geraknya bermacam-macam yang berbeda hanya gayanya. Dan hal itu pula yang dijelajahinya bersama EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

rekan-rekan di Zapin Center selama ini. Sampai saat ini di Provinsi Riau baru ditemukan keberadaan tari zapin di enam kabupaten/kota. “Dan baru-baru ini, juga didapat kabar, di Indragiri Hulu ada terdapat zapin cina. Itu yang hendak kami telusuri lebih jauh,” terangnya. Tetapi perlu diketahui kemudian, bentuk dan ragam yang ada di Riau ini sebenarnya menjadi kekuatan yang luar biasa apabila dapat dikembangkan oleh pelakupelaku tari hari ini. Dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang hanya punya ragam gerak zapin satu atau dua bahkan di Malaysia sekalipun semisal di Johor atau di Melaka, pun hanya ada dua atau tiga ragam gerak. Tetapi yang kemudian patut kita khawatirkan, dengan jumlah ragam gerak yang tak seberapa dibandingkan dengan yang ada di Riau, mereka sudah terlebih dahulu menggaungkan untuk menjadi pusat zapin Nusantara. Ditambah lagi hal itu mendapat dukungan sepenuhnya oleh pihak kerajaan mereka yang memang sangat peduli dan perhatian dengan keberadaan seni dan budaya. “Makanya, dari berbagai kegelisahan lainnya, kami bersama kawan-kawna lainnya membentuk Zapin Center beberapa tahun lalu yang salah satu tujuannya untuk menghimpun pendokumentasian zapin sehingga pelaku tari dan musik jikalau hendak mencari dan menemukan bentuk zapin yang ada di Riau, tinggal mendatangi Zapin Center. Tapi sayangnya, hal ini tidak mendapat respon yang baik dari pemerintah kita sehingga sejak berdirinya Zapin Center ini, kami seolah berjalan sendiri saja. Diuntungkanlah dengan keberadaan Sanggar Tengkah EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

Zapin yang dapat dijadikan mitra saat ini,” jelas Iwan. Dalam kesempatan itu juga, Iwan Irawan mengemukan kegelisahannya banyak pelaku tari saat ini tidak pernah mau merasakan zapin itu apa. Meskipun diakui, memang banyak menggarap tari yang berangkat dari zapin, tapi yang terlihat hanya bentuknya. Padahal menurut Iwan, para pelaku tari juga harus belajar filosofi zapin itu apa. “Karena zapin itu gerak sehari, gerak kehidupan. Jadi bukan hanya memindahkan bentuk-bentuk gerak. Bagaimana misalnya kita selaku koreografer harus membuat zapin baru yang adalah sumber dasar geraknya dan ruhnya adalah tradisi. Harus diketahui bersama, semua garapan karya tari di Indonesia ini, dukungannya adalah tradisi. Jadi sudah sepantasnya zapin menjadi salah satu sumber gerak dasar tari di Riau, sebagaimana silat menjadi gerak dasar tari di minangkabau,” jelas Iwan. Jadi pembelajaran terhadap tari zapin itu, hendaknya juga belajar sampai pada tataran filosofi. Makanya diperlukan sosialisasi ke pusat keberadaanya seperti di Meskom, Siak, Meranti dan lain-lain. Yang menjadi persoalan itu kemudian kata Iwan Irawan, berbicara tentang Zapin Meskom, tapi tidak pernah bersosialisasi di sana, hanya beranganangan dan berimajinasi. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

“Teman-teman muda yang terutama diharapkan, janganlah hanya belajar bentuk tapi filosofinya terabaikan sehingga karya kita hanya memindah bentuk, hanya akan mengulang. Filosofi dan ruhnya yang perlu ditelusuri oleh kita-kita sebagai pelaku tari ini. Tapi kadang juga disayangkan misalnya, tidak banyak saya lihat kehadiran rekan-rekan dari pelaku tari dalam dialog malam mini padahal kesempatan ini sangat berguna dan bermanfaat bagi keterbukaan wawasan dan cakrawala kita,” katanya. Terkait keberadaan Zapin Meskom, Iwan mengakui adalah sumber yang terpelihara dari tari zapin di Riau ini adalah Zapin Meskom. Katanya, tinggal memukul marwas, maka akan berdatanganlah dari anak-anak kecil sampai orang tua untuk melihat dan berzapin. “Tapi yang terpenting itu, inilah pekerjaan kita sebenarnya. Kita lebih kaya dari sumber dan segi bentuk. Sedangkan tempat lain seperti Malaysia cuma ada beberapa dan kenyataan menunjukkan, kita ada enam pusat zapin tapi sayangnya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Inilah barangkali yang patut kita bicarakan dan satukan kekuatan untuk sama-sama dapat memperjuangkannya,” fri al mala tutup Iwan. ( je jefri malayy)

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


CERANA SENIBUDAYA ○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG CAGAR BUDAYA

Undang-undang CCagar agar BBuda uda as al 229: 9: udayya PPas asal (1) Setiap orang yang memiliki dan/atau menguasai Cagar Budaya wajib mendaftarkannya kepada pemerintah kabupaten/kota tanpa dipungut biaya. (2) Setiap orang dapat berpartisipasi dalam melakukan pendaftaran terhadap benda, bangunan, struktur, dan lokasi yang diduga sebagai Cagar Budaya meskipun tidak memiliki atau menguasainya. (3) Pemerintah kabupaten/kota melaksanakan pendaftaran Cagar Budaya yang dikuasai oleh Negara atau yang tidak diketahui pemiliknya sesuai dengan tingkat kewenangannya. (4) Pendaftaran Cagar Budaya di luar negeri dilaksanakan oleh perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. (5) Hasil pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) harus dilengkapi dengan deskripsi dan dokumentasinya. (6) Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak didaftarkan oleh pemiliknya dapat diambil alih oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.

INTERNET

MUSEUM GEOLOGI

Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah di Kota Bandung. Museum yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi dengan dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondisi baik. Koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung yaitu bebatuan, fosil, dan mineral. Di tempat ini pengunjung juga dapat mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan bencana alam, bumi, pemanfaatan sumber daya dengan benar, cara mengolah energi, dan lain-lain. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA KOMUNITAS ○

KOMUNITAS PECINTA MOTOR CLASSIC

Makin Tua, Makin Dicinta KEBER AD AAN sebuah benda, jika semakin berumur, ada KEBERAD ADAAN yang semakin bernilai harganya. Tampaknya itu yang disadari oleh beberapa komunitas pencinta barangbarang tua, seperti mobil, motor dan sebagainya. Khusus untuk sepedamotor, di Pekanbaru terdapat sebuah komunitas pencinta sepeda motor tua. Mereka menamakan dirinya Pecinta Motor Tua. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


KOMUNITAS SENIBUDAYA ○

Awalnya komunitas ini hanya beberapa orang anggota. Namun karena perkembangan zaman semakin meningkat, akhirnya pada 2014, lahirlah sebuah Komunitas Pecinta Motor Classic yang kini diikuti oleh puluhan anggota. Tidak hanya yang punya motor tua yang bisa gabung, apapun jenis motornya bisa ikut gabung. ‘’Yang penting bisa saling kenal dan menambah pergaulan tentunya yang positif melalui wadah komunitas ini,’’ ujar Ketua Komunitas, Beni Harianto. Keberadaan sepedamotor di Indonesia berawal dari tahun 1900, ketika Belanda masih menduduki Indonesia. Setelah merdeka, hubungan dagang dengan negaranegara lain semakin berkembang, dan bersamaan dengan itu makin berkembang pula teknologi sepedamotor buatan Eropa yang mencapai masa kejayaannya pada tahun 1930 sampai 1970-an. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA KOMUNITAS ○

Di komunitas kita, tidak hanya pecinta motor tua, temanteman juga ada yang suka modifikasi. Seperti memodifikasi motor tua menjadi lebih classic lagi. Itu tergantung dari hobi teman-teman saja. Tujuan dari komunitas ini adalah sebagai wadah para pecinta motor, menambah pergaulan dan saling bertukar wawasan,

Kini motor-motor yang tercipta pada dari tahun 1900 hingga 1970 sudah tidak diproduksi lagi, sehingga kebutuhan akan onderdil semakin sulit dicari. Mungkin itu yang menjadi kendala dalam proses perawatannya. Tapi, justru makin tua makin dicinta. ‘’Di komunitas kita, tidak hanya pecinta motor tua, teman-teman juga ada yang suka modifikasi. Seperti memodifikasi motor tua menjadi lebih classic lagi. Itu tergantung dari hobi teman-teman saja. Tujuan dari komunitas ini adalah sebagai wadah para pecinta motor, menambah pergaulan dan saling bertukar wawasan,’’ ungkapnya. (cr1)

Bagi komunitas yang ingin tampil di Majalah Riau Pos, silakan kirim email ke majalah_riaupos@yahoo.com atau hubungi DOPI ISKANDAR di nomor telepon 085292158826. EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


SENIBUDAYA ○

○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

KEVIN APRILIO

Hati Ferrari ME SKI usianya masih muda, Kevin Aprilio telah MESKI melangkah menuju kesuksesan. Kali ini ia berhasil mewujudkan mimpi untuk membeli mobil Ferrari dari hasil bisnisnya. Harga dari mobil itu pun tidak sembarangan. Untuk mendapatkan Ferrari F430 itu, Kevin merogoh kocek hingga Rp3,5 miliar. Kevin mampu membeli mobil itu setelah berbisnis valuta asing. Ada banyak pilihan mobil mewah yang bisa didapat Kevin dengan harga yang mencapai miliaran itu. Meski saat ini banyak selebriti seperti misal Raffi Ahmad atau juga Syahrini menyukai mobil Lamborghini, namun Kevin ternyata tidak mengikuti trend dan lebih memilih Ferrari. ‘’Saya ngeliat Ferrari kayak tubuh perempuan cantik, terus harus disayang gitu. Kalau Lamborghini kan kayaknya warrior banget kan gitu. Keren juga sih, cuma ya hatinya lebih ke Ferrari sih gitu,’’ tegasnya. Membeli mobil mewah tentu harus diikuti dengan perawatannya yang tidak murah. Namun bagi Kevin, Ferrari yang ia kendarai adalah alat untuk pemasarannya EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015 KAPANLAGI.COM


SENIBUDAYA ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○○ ○

juga. Jadi ia lebih termotivasi untuk bekerja keras. ‘’Perawatannya sih sebenarnya nggak sesusah itu ya. Begitu saya beli, saya sudah tahu risikonya lah. Saya harus punya tabungan ekstra,’’ tuturnya. ‘’Sebenernya gue nggak maniak banget sih soal mobil, cuma punya mobil Ferrari ini seperti simbol keberhasilan aja buat aku. Biaya perawatan mahal juga nggak apa-apa, karena aku seneng,’’ beber Kevin. (cr1)

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015

KAPANLAGI.COM


SENIBUDAYA ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○


SENIBUDAYA FILM ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

○ ○

DEMI

SANG PUTRI

N

FOTO: INTERNET

EW Line Cinema telah merilis trailer film San Andreas yang disutradarai oleh Brad Peyton (Journey 2: The Mysterious Island) yaitu film tentang bencana alam gempa bumi. Film San Andreas juga dibintangi oleh Archie Panjabi, Ioan Gruffudd, Will Yun Lee, Colton Haynes, and Kylie Minogue yang akan mulai rilis pada tanggal 29 Mei 2015. Dwayne Johnson (Ray) berperan sebagai pilot helikopter penyelamat yang harus bekerja sama dengan mantan istrinya Emma (Carla Gugino) untuk menyelamatkan putri mereka Blake (Alexandra Daddario) setelah gempa bumi yang besar menyerang California. Dwayne Johnson dan mantan istrinya membuat perjalanan bersama dari Los Angeles ke San Francisco untuk menyelamatkan EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


FILM SENIBUDAYA ○

Penulis naskah: Carlton Cuse, Carey Hayes, Chad Hayes Sutradara: Brad Peyton Pemain: Dwayne Johnson, Art Parkinson, Carla Gugino, Alexandra Daddario, Will Yun Lee, Ioan Gruffudd Jadwal keluar film: 29 Mei 2015 Jadw al ttaayang: Mei-Juni 2015 Jadwal INTERNET

putrinya. Setelah gempa bumi terjadi, keadaan California menjadi hancur dan tidak ada tempat aman yang dapat ditinggali. Ray bersama Emma berusaha melakukan penyelamatan untuk putri mereka yang juga berjuang bertahan hidup dan terasing di antara reruntuhan. (cr1)

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

OLAHRAGA ○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

○○

MAURO ICARDI

MENGAPA BARCA STRIKER INTER MILAN, MAURO ICARDI MEMBEBERKAN KISAH MENARIK MENGENAI KEPUTUSAN BESAR YANG HARUS DIAMBILNYA SEMASA JUNIOR.

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015 EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015

○○

○○

○○


OLAHRAGA ○

INTERNET

D

SAA SAATT masih berusia 15 tahun, pemain asal Argentina ini mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan akademi dua klub terbesar di Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Namun pada akhirnya Icardi lebih memilih untuk bergabung dengan Barcelona. Hanya tiga musim di sana, pemain yang juga berpaspor Italia ini menyeberang ke Sampdoria. Karirnya melonjak pesat bersama Il Samp, membuat Inter akhirnya menariknya bergabung pada

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


OLAHRAGA ○

tahun 2013 silam. ‘’Pemandu bakat Real Madrid sudah mampu meyakinkan orangtua saya. Namun pada akhirnya saya mengambil keputusan personal dan lebih memilih Barca. Saya lebih yakin terhadap kemampuan Barca untuk mengembangkan karir saya,’’ ungkap pemain 21 tahun ini seperti dilansir Futbolista Life. ‘’Saya punya banyak kenangan di La Masia dan belajar banyak hal mengenai sepakbola di sana. Pada akhirnya saya hengkang dari Barca karena mereka sulit memfasilitasi saya untuk bermain di tim utama,’’ ujarnya. (cr1)

INTERNET

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


BERSEMBANG OLAHRAGA ○

○ ○ ○ ○ ○ ○

Bahaya Laten PENERBANGAN saya dari Jakarta ke Pekanbaru—dari dulu hingga sekarang—lama terbangnya tak pernah berubah. Tak pernah lebih dari 1 jam 25 menit. Di kabin yang menyediakan layanan TV personal di tiap bangku, hampir tidak pernah ada film bisa saya selesaikan. Itu bukti lain bahwa waktu terbang tak pernah bertambah. Yang selalu berubah—bahkan terus bertambah lama—adalah waktu yang saya habiskan sejak di ruang tunggu, boarding hingga take-off. Dari situ jelas. Di udara, hampir tidak ada persoalan KARTUN: FURQON ELWE yang tidak bisa diselesaikan oleh pilot. Bagaimanapun cuacanya. Yang bermasalah adalah di darat. Karena waktu tunggunya makin panjang. Saya kira persoalan di darat juga yang membuat film-film drama tentang AirAsia tak selesai-selesai diputar di televisi. Salam duka saya untuk keluarga para korban. Penyebab musibah yang menimpa keluarga Anda tampaknya bukan karena pesawat jatuh. Tapi tentang bagaimana sebelum pesawat tersebut terbang.***

○ ○

oleh Onggo IKJ

EDISI 101/TAHUN III z 8 - 14 JANUARI 2015


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.