>> SETITIK TERANG DI NELRANG
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
PERCA
Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com
FOTO: GEMA SETARA/RIAU POS
HARY B KORI’UN pemimpin redaksi
Demokrasi DEMOKRASI bukan hanya perkara memilih anggota parlemen atau pemimpin dengan pemungutan suara; siapa yang mendapatkan suara terbanyak itulah yang berhak atas posisi yang diperebutkan. Lebih dari itu, demokrasi adalah sebuah proses menuju kebebasan di segala hal dengan mengedepankan pemikiran, menghargai hak dan kewajiban secara proporsional –yang minoritas mendapatkan perlindungan dan kemerdekaan bersuara, yang mayoritas tak serta-merta menindas dan semena-mena, dan terus berjuang mempertahankan terbukanya saluran-saluran komunikasi antara penguasa dan yang dikuasi. Demokrasi bukan sekadar mengantarkan seseorang atau kelompok pada kekuasaan yang kemudian menguasai seseorang atau kelompok lainnya, tetapi jauh lebih luas lagi, yakni memberi ruang terbentuknya masyarakat yang terbuka (toleran), kritis, rasional, rendah hati, dan meyakini nilai-nilai keadilan (hukum) yang jujur dan tak memihak sebagai panglima. Totaliterisme (totalitarianisme) adalah musuh utama demokrasi. Dia adalah awal dari
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> PERCA SETITIK TERANG DI NELRANG kediktaktoran, fasisme, dan penghinaan terhadap kemanusiaan. Totaliterisme, yang mengembangkan pemikiran tentang kebenaran secara absolut, menentang segala bentuk kreativitas, nilai-nilai kemanusiaan, dan kebebasan berpikir, serta sikap kritis. Dalam pengantarnya untuk buku Revolusi Demokrasi suntingan Larry Diamond (Yayasan Obor, Januari 1994), M Fajroel Rachman menjelaskan bahwa demokrasi adalah lawan totaliterisme, militerisme, fasisme, oroiterisme, dogmatisme, dan pemuja kebenaran absolut. Totaliterisme adalah pangkal mula dari semua penghancuran hak hidup dan kebebasan berbicara/berpikir manusia merdeka. Intinya gunung dari totaliterisme, militerisme, fasisme, oroiterisme, dogmatisme, dan absolutisme itu adalah kekuasaan tunggal yang cenderung diktaktor. Kekuasaan tunggal yang absolut ini adalah pemuja kredo Niccolo Machiavelli: “seorang diktaktor (pemimpin/raja) harus membuat dirinya ditakuti sedemikian rupa, dan tidak perlu merasa khawatir terhadap kecaman yang ditimbulkan karena kekejamannya selama ia mempersatukan dan menjadikan rakyatnya setia.” Machiavelli mengajarkan, untuk mempertahankan kekuasannya, seorang pemimpin boleh melakukan apa saja, termasuk membunuh, menculik, mengintimidasi, atau melakukan pemusnahan massal seperti yang dilakukan Stalin, Hitler atau Mao Zendong. Atau orang-orang seperti Jendral Franco, Benito Mussolini, Moamar Khadaffi, Hosni Mubarak, Kim Jong-Un, dan yang lainnya. Dan, mereka itulah musuh demokrasi. Seorang pemimpin yang lahir dari proses demokrasi, juga belum menjamin akan menjadikan dirinya seorang demokrat sejati yang menjunjung nilai-nilai kemanusian dan
kesetaraan, yang menjadi dasar utama demokrasi. Sejarah kita mengajarkan bahwa demokrasi selalu diagungkan setiap proses pemilihan wakil rakyat di parlemen atau pemimpin dari tingkat pusat hingga daerah. Sejak Indonesia merdeka, sejak Soekarno dan Hatta dipilih untuk menjadi presiden dan wakil presiden melalui proses transisi yang cepat (tanpa pemilu), kemudian menyelenggaran Pemilu 1955 —yang dianggap sebagai pemilu paling demokratis dalam sejarah demokrasi kita— hingga masuk ke fase Orde Baru selama lebih 30 tahun lebih, kata “demokrasi” selalu diagung-agungkan. Tetapi, demokrasi kita selalu melahirkan anak haram – para pemimpin dan anggota parlemen— yang mengkhianati pemilihnya. Demokrasi kita masih sebatas adanya lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Tetapi esensi dari demokrasi itu sendiri tak terlihat secara masif. Orde Baru, yang menjadikan ekonomi adalah panglima, adalah contoh paling miris praktik demokrasi kita yang “salah jalan”. Dengan mengutamakan pertumbuhan ekonomi –yang sebenarnya juga sangat diragukan apakah benar pada masa itu kita swasembada pangan karena tingkat kemiskinan sangat tinggi, pengangguran tinggi, pembangunan infrastruktur lamban, dan sebagainya— Soeharto menafikan kebebasan berpendapat, memberangus segala bentuk kritik, menguatkan militer, rakyat terus dimata-matai, dan hukum dibuat untuk kepentingan kekuasaan. Partai politik sangat dibatasi, yang boleh tumbuh hanya partai yang mendukung kekuasaannya. Bahkan, Golongan Karya (Golkar) selalu dikatakannya bukan sebagai partai politik, tetapi hanya perkumpulan, hanya golongan. Anehnya, meski tak mengakui (atau diakui?) bukan partai politik, Golkar selalu ikut pemilu, dan selalu menang. Dalam demokrasi, hanya
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> PERCA SETITIK TERANG DI NELRANG partai politik yang boleh ikut pemilu. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ikut pemilu, hanya dijadikan syarat adanya “demokrasi”. Mereka dilarang tumbuh dan berkembang. Siapa yang akan duduk sebagai pimpinan kedua partai tersebut, harus direstui oleh Soeharto. Siapa yang melawan dan tidak segaris dengan pikirannya, akan lenyap dan dibungkam secara paksa. Kerancuan yang disengaja dalam pemahaman demokrasi ini –Soeharto mengatakan bahwa itulah ciri khas demokrasi Indonesia— membuat kita berada di tubir kehancuran, karena fondamen ekonomi yang dibangun Seoharto sangat lemah. Nilai-nilai kemanusiaan dinafikan, hak politik ditindas, kebebasan hanya sebuah jargon, dan demokrasi hanyalah bungkus dari totaliterisme berwujud kediktaktoran. Yang terjadi kemudian, lahirnya pembangkangan sipil (civil disobedience) dari masyarakat bawah (grassroot) akibat rapuhnya ekonomi setelah badai besar menghantam ekonomi kita tahun 1997-1998. Pembangkangan sipil masyarakat bawah ini mendapat dukungan dari kelas menengah –kaum profesional, mahasiswa, dan lapisan intelektual lainnya— dan melahirkan sebuah generasi Reformasi yang menumbangkan Soeharto dan Orde Baru-nya. Sekian lama dalam kungkungan kamuflase demokrasi Orde Baru, setelah lebih 17 tahun Reformasi, upaya untuk mengembalikan demokrasi ke jalan yang benar dengan menghancurkan totaliterisme dan seluruh turunannya, memang mengalami hambatan yang berat. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berkuasa dua periode berusaha mengembalikan demokrasi ke jalurnya, mengalami kesusahan karena sistem birokrasi
yang dibentuk Orde Baru tak benar-benar hilang dan masih “berkuasa” di segala lini. Akibatnya, korupsi dan nepotisme, dua hal yang menjadi musuh utama Reformasi selain kolusi, susah dihancurkan. Celakanya, generasi Reformasi yang diharapkan menjadi penghancur, malah terus melanggengkan dan mengikuti jejak Orde Baru. Lihatlah, orang-orang yang duduk di parlemen dari tingkat kabupaten/kota hingga di Senayan. Atau, para kepala daerah yang dipilih melalui proses demokrasi yang dianggap paling demok-ratis (pemilihan langsung), juga banyak mengha-silkan orang-orang yang tetap setia pada korupsi, nepotisme, juga kolusi, dan membangun sindikasi dengan tujuan melanggengkan kekuasaannya. Demokrasi, mestinya, menjadikan rakyat yang berdaulat di segala bidang seperti ekonomi, politik, edeologi, kebudayaan (termasuk di dalamnya pendidikan), dan bukan mengembalikan totaliterisme dengan segala turunannya yang akan menjauhkan demokrasi dengan cita-citanya. Desakan Fahri Hamzah –yang mengaku berada di garda depan saat penumbangan rezim Soeharto— agar Soeharto dijadikan pahlawan nasional, menjadi paradoks dari cita-cita Reformasi. Rekonsiliasi perlu, tetapi mendesak diktaktor selama lebih 30 tahun untuk menjadi pahlawan nasional, dan itu dilakukan oleh seseorang yang mengaku reformis, adalah sebuah ironi. Mungkin karena Fahri terlalu lama bergaul dengan Fadli Zon —pengaku reformis lainnya namun pengagum berat Soeharto— yang ketika para mahasiswa dan segenap elemen masyarakat turun ke jalan memperjuangkan Reformasi, dia jusrtu sedang mengelus-elus tangan Soeharto di istana negara sambil berfotofoto. Demokrasi, memang sebuah ironi. @har ybk oriun @harybk ybkoriun
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
LIPUTAN UTAMA
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
SETITIK TERANG DI NERLANG REPORTER & FOTOGRAFER: KUNNI MASROHANTI (Kep. Meranti)
DI KAMPUNG SUKU AKIT YANG MASIH MENGANUT KEPERCAYAAN ANIMISME INI, PENDIDIKAN BUKAN YANG UTAMA. MAMPU TULIS-BACA MENJADI HAL YANG LANGKA. SEBUAH IRONISME PEMBANGUNAN DI ABAD MODERN INI. PADAHAL JARAK MEREKA TAK JAUH DARI PERADABAN.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
SAAT
itu di Desa Miring baru menjelang petang di hari Sabtu. Pendek bergegas menuju pelabuhan kecil tidak jauh dari rumahnya. Tanpa alas kaki. Sisa-sisa kayu arang yang berserakan di jalan samping bangsal dekat pelabuhan, menghitamkan kakinya. Ya, itu bangsal arang tempatnya berkerja. ‘’Lantaklah,’’ gumamnya. Sesekali Pendek berhenti mengusap arang di mata kakinya. Tapi ia terus berlari mengejar kedua temannya, Rio dan Pendi, yang sudah menunggu di pelabuhan. Pendek berusia 10 tahun. Ia sekolah di Kampung Nerlang, kampung seberang yang terletak di Desa Sungai Tohor Barat, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Sedangkan kampungnya berada di Kecamatan Rangsang Pesisir. Sebetulnya di kampung Pendek ada sekolah, tapi di bagian darat. Cukup jauh. Sedangkan ia tinggal di tepi laut. Lagipula, Pendek dan kedua temannya mencari sekolah yang siswanya dari suku pedalaman seperti mereka, yakni Suku Akit. Meski umurnya 10 tahun, tapi Pendek duduk di kelas satu. Umur yang tidak lumrah duduk di kelas itu jika dibandingkan usia anak sekolah pada umumnya. Tidak hanya Pendek. Teman sekolahnya ada yang lebih tua. Bahkan ada yang berusia 18 tahun dan duduk di kelas V. Setiap Sabtu petang, Pendek, Rio dan Pendi harus menyeberangi selat di Kabupaten Kepulauan Meranti yang membelah pulau tempat kampungnya berada dan Kampung Nerlang serta
menembus hutan bakau. Selat yang besar. Mirip laut. Jarak tempuh bisa lebih dua jam. Tergantung gelombang kapal yang lalu lalang dari arah Batam dan Kepri ke Selatpanjang atau sebaliknya. Juga tergantung pasang-surut air laut. Sesampainya di Nerlang, Pendek harus berjalan kaki tiga kilo meter dari pelabuhan menuju rumah warga. Bermandi debu tanah redang (gambut), sudah biasa. Kakinya yang hitam oleh arang, bertambah hitam oleh debu tersebut. Lagi-lagi Pendek tak peduli. Ia tetap berlari demi sekolah esok pagi meski tanpa seragam, tas, dan buku pelajaran. Saat sekolah yang dinanti itu hanya seminggu sekali. Ahad saja. Kadangpun tidak. Tergantung informasi yang diterima ayahnya saat mencari ikan dan udang di sekitar Kampung Nerlang. Kabar itu juga tidak didapat dari guru bersangkutan, tapi orang kampung yang juga mencari ikan. Jangankan Sabtu, Kamis pun Pendek sudah keriangan. ‘’Hari sekolah segera datang,’’ teriaknya lagi. Pagi Ahad tiba. Pendek dan teman-temannya menunggu seseorang di pelabuhan. Padahal Anak-anak yang menunggu kedatangan Cik gu Rafiq di pelabuhan.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG jarak dari rumah Bu Ani tempat mereka belajar dan Pendek numpang menginap malam itu, tiga kilometer. Tapi siapa takut, mereka tetap berlari menjemput sang guru bernama Rafiq. Muridmuridnya memanggil Cik Gu Rafiq. ‘’Datanglah Cik Gu, kami menunggu. Haripun sudah Ahad,’’ teriak mereka sambil berlari-lari menyusuri jalan setapak dan kebun sagu. *** SEKITAR setengah tahun Pendek dan temantemannya belajar di teras rumah Bu Ani, yakni sejak akhir 2013 hingga pertengahan 2014. Rumah kayu. Panggung. Lantainya sudah keropos. Nyaris ambruk. Tiang-tiangnya semakin condong ke kanan. Ukurannya sekitar 3x4 meter. Sedangkan anak-anak yang sekolah semakin banyak. Cik Gu Rafiq mulai bingung. Sejak Rafiq masuk ke Nerlang November 2013 dan membuka sekolah serta mengajar, semakin banyak saja warga yang pindah dan tinggal di sana. Mereka dari berbagai kampung. Rata-rata di
Alif, Kepala Suku Akit di Nerlang.
tepi sungai antara bakau-bakau. Termasuk Pendek. Ia pindah bersama keluarganya. Sejak itu, ia tak lagi menyusuri sungai atau berlari sendiri di tanah redang setiap Sabtu petang atau sehari sebelum hari sekolah tiba. Tapi Pendi, Rio, dan beberapa temannya yang lain masih seperti itu hingga hari ini. Kerisauan Rafiq dibaca Bu Ani. Terlebih saat Rafiq mengungkapkannya secara langsung. Tanpa pikir panjang, Bu Ani menjumpai kepala suku, Alif, tak lama setelah Cik Gu Rafik pulang ke kampungnya, Sungai Tohor. Alif dan orang-orang kampung kemudian berencana membangun rumah sekolah yang lebih dekat ke arah
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG pelabuhan, tepatnya di atas lahan milik salah satu perusahaan yang mendapat izin pengelolaan kawasan di sana. Rencana itu disampaikan Alif kepada Cik Gu Rafiq keesokan harinya. Mereka pun segera membangun rumah sekolah baru dengan bergotong-royong. Kepala Desa Sungai Tohor dan masyarakat pun turut membangun jembatan kayu di kampung tersebut. Pertengahan 2014, sekolah itu berdiri. Pendek dan teman-temannya pindah lokal belajar yang baru. Rumah sekolah baru itu terletak di sebelah kanan jalan dari pelabuhan. Ada jembatan kecil dari dua bilah papan yang menghubungkan sisi jalan dengan lahan sekolah. Di depan halaman terdapat plank bertuliskan PLK (Pendidikan Layanan Khusus) “Ikhlas Hati Ibu” yang terbuat dari spanduk. Melihat kedatangan Yayasan Fitrah Madani (YFM) Kepulauan Meranti, anak-anak langsung berhamburan dari ruang kelas. Dari kejauhan, Cik Gu Rafiq sudah melempar senyuman. Ramah.
‘’Ini Pendek. Anak yang saya ceritakan tempo hari,’’ kata Cik Gu Rafiq sambil memegang kepala Pendek. *** PENDEK berkulit legam. Di tangannya terpasang gelang kain. Rambutnya setengah ikal. Berantakan. Tak pakai sepatu. Tak pakai seragam sekolah. Tapi selalu tersenyum. Di sampingnya, ada anak-anak lain. Banyak. Puluhan. Ada yang memakai seragam merah putih, tapi banyak yang tidak. Ada yang tinggi besar, ada yang masih berusia 5 tahun. Mereka juga memakai gelang atau kalung kain. Debu hitam mewarnai telapak hingga mata kaki, juga betis. Ingus kering bergaris hitam di sebagian hidung dan pipi mereka. Bahkan masih ada yang menggelembung di ujung hidung. Cik Gu Rafiq lumayan tinggi. Kulit hitam manis. Berkacamata. Meski belum pernah bertemu, keramahannya terasa akrab. Terlebih setiap kali bercerita tentang Pendek, Nerlang, dan
Kadang-kadang orangtua murid melihat anak mereka belajar. EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG semangat anak-anak untuk bersekolah di sana lewat telpon sebelum hari itu. Di sampingnya ada Cik Gu Wawan, Bu Kartijah dan Bu Eti Astuti. Mereka juga tinggal di Desa Sungai Tohor. Datang ke Nerlang hanya seminggu sekali untuk mengajar. ‘’Ayo semuanya masuk lagi ke kelas,’’ teriak Cik Gu Rafiq. Anak-anakpun berlari masuk ke kelas. Tak terbayang sesak ruang kelas itu sebelumnya. Anak-anak harus duduk beradu punggung. Satu kelas untuk anak-anak kelas I dan kelas II. Satu kelas lagi untuk kelas III hingga V. Papan tulis bertuliskan tambah dan perkalian, menempel di dinding kelas. Di atasnya, menempel foto Presiden Indonesia yang lama, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nampaknya Presiden Joko Widodo yang terpilih menggantikan SBY, belum sampai ke Nerlang. Sangat sederhana. Luas satu ruang kelas sekitar 3x5 meter. Atap seng, dinding separuh dan tinggi bangunan berbentuk panggung itu sekitar 50 cm. Seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu dan papan. Meski sekolah di sana baru
berjalan dua tahun, tapi Cik Gu Rafiq sudah membaginya menjadi lima kelas. Alasannya, usia anak yang jauh berbeda. Di luar dinding sekolah, keluarga murid ada yang menunggu. Jenah (25) salah satunya. Setiap hari ia harus ke sekolah. Begitu juga hari itu. Kerap kali ia terlihat memberi semangat keponakannya yang berulang-ulang melihatnya dari dalam kelas. ‘’Itu juga anak-anak kami. Tapi tidak sekolah hari ini. Sangat jarang masuk sekolah. Mungkin malu karena sudah besar,’’ tiba-tiba Cik Gu Rafiq menunjuk ke arah jalan. Tiga anak perempuan usia remaja sedang melintas sambil memikul papan. Di antaranya ada Jimmy. Ia memikul satu papan dan dua teman lainnya memikul dua papan secara bersamaan. Mereka juga sekolah di sana. Usianya 18 tahun. Mereka hanya sekali-kali saja sekolah. Lebih
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG banyak berkerja dan mencari kayu bakau untuk dijual ke bangsal arang. Bahkan temantemannya yang lain sudah banyak yang berkerja rumah tangga di Kota Batam. Benarlah apa yang diceritakan Ketua Yayasan Fitrah Madani (YFM) Kepulauan Meranti, Ustaz Ahmad Fauzi, warga Nerlang tak lagi tertutup. Sepanjang perjalanan dari Selatpanjang ke Nerlang selama satu jam menggunakan pompong milik YFM pagi itu, benar-benar menjadi bekal awal sebelum sampai ke sana.
Mahmud, RT Nerlang
*** DIBANDINGKAN sebelumnya, warga Suku Akit Kampung Nerlang semakin antusias dengan pendidikan anak-anak mereka. Memang tidak semua. Sebagian masih tidak peduli. Masih mengajak anak-anaknya ke hutan bakau. Tebang kayu bakau dan mengantarkannya ke bangsal arang supaya dapat uang meski cari makan pagi habis pagi, cari petang habis petang. Kawasan Selatpanjang memang banyak dipenuhi bangsal arang. Tempatnya terpisah. Jauh-jauh. Rata-rata yang berkerja di sana anak-anak Suku Akit. Masih usia sekolah. Termasuk Pendek dan anak-anak serta penduduk Kampung Nerlang. Bangsal arang menjadi tempat bergantung, selain mencari ikan, udang, dan lokan. Perkembangan zaman membuat Suku Akit mulai berubah. Dulu, mereka tinggal di sampan. Berpindah-pindah dari satu sungai ke sungai
lain. Dari satu selat ke selat lain. Di sampan itu mereka tidur, memasak bahkan melahirkan. Anjing peliharaan juga ikut tinggal di sana. Itu dulu. Sekarang tidak lagi. Mereka mulai naik ke darat. Bercocok tanam sambil mencari ikan atau mencari kayu bakau. Mereka juga mulai peduli dengan pendidikan anak-anaknya. ‘’Kami ingin lebih baik. Ingin anak-anak kami bisa sekolah. Lihatlah, mereka semangat belajar. Tak pakai sepatu tak pakailah. Kalau ada yang pakai seragam, itu juga bantuan. Kami tak sanggup beli sendiri. Cari makan pagi saja habis pagi,’’ cerita Ketua RT Nerlang, Mahmud, tak lama setelah bersua di jalan menuju ke rumah Kepala Suku, Alif ,seusai jam sekolah siang itu. Pak Mahmud memakai baju lengan pendek abu-abu. Sama dengan celana panjangnya. Masih baru. Harum. Sepatunya juga mengkilat meski dillumuri debu hitam. Sejak sehari sebelumnya, Ustaz Fauzi memang sudah memberitahunya kalau ada wartawanakan datang ke Nerlang. ‘’Menyambut tamu harus wangi,’’ katanya sambil tersenyum saat ustaz Fauzi menyinggung penampilannya siang itu sambil bergurau. Semua anak-anak, Cik Gu Rafiq, guru lain dan juga sebagian masyarakat ikut berjalan bersama. Malah ada warga yang dengan lantang menyampaikan keluh-kesahnya. ‘’Bilanglah sama Cik Gu Rafiq itu sekolahnya jangan seminggu sekali. Sudahlah seminggu sekali, kadang tak datang pulak,’’ kata salah seorang wali murid. Orangtua dan warga tidak
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG hanya menginginkan belajar seminggu sekali, tapi juga adanya buku bacaan dan sarana pendukung lainnya. ‘’Anak-anak baru bisa membaca. Jadi semangat mereka untuk belajar tinggi. Kami yang tua-tua ini sudahlah, sudah terlanjur tak bisa membaca. Kalau sudah Sabtu, mereka sangat gembira. Minggu adalah hari yang paling ditunggu. Itulah hari mereka belajar membaca dan menulis. Tak ada buku bacaan di sini. Mereka perlu,’’ ujar Mahmud lagi. *** SEBNARNYA Nerlang adalah satu RT di Desa Sungai Tohor Barat, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti. Wilayah administratif Kepulauan Meranti memang terdiri Ruang kelas PLK Ikhlas Hati Ibu.
dari banyak pulau, selat, dan sungai-sungai. Di sepanjang tepian sungai dan pulau, dipenuhi hutan bakau. Ada puluhan desa di sebalik hutan bakau tersebut. Di kawasan inilah Suku Akit tinggal atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Karena terpisah jauh dari ibu kota desa, orang sering menyebutnya dengan Kampung Nerlang. Padahal, lebih dekat dengan ibu kota kabupaten. Hanya satu jam dari Selatpanjang. Warganya masih menganut animisme. Semuanya. Karena abrasi yang terjadi terusmenerus di tepi sungai, mereka naik ke daratan. Kampung Nerlang atau kampung baru warga Suku Akit ini terletak sekitar 5 kilometer dari tepi sungai atau kampung lama mereka. Jumlahnya juga tidak banyak. Awalnya sekitar 40 Kepala Keluarga (KK). Tapi saat ini sudah
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
mencapai 50 KK. Selain bertambah karena perkawinan, juga karena pendatang dari daerah sekitar. Sekolah yang didirkan Cik Gu Rafiq sebagai satu salah satu sebabnya. Lahan yang luas dan terbuka juga menjadi daya tarik tersendiri. Dari arah pelabuhan setelah jalan setapak yang lurus sekitar 3 kilo meter, di situlah Kampung Nerlang berada. Tidak begitu jauh dari sekolah tempat Pendek dan temantemannya belajar. Rumah mereka terletak di kanan dan kiri jalan. Semua tanah di kawasan ini rindang. Hutan lebat yang terbakar terlihat jelas di sekitar rumah-rumah tersebut. Perkampungan ini memang belum lama. Sekitar tiga tahun silam atau setahun sebelum Cik Gu Rafiq masuk ke sana. Tapi, mereka sudah lebih 30 tahun di tempat sebelumnya. Dulu, orang-orang di kampung ini sangat tertutup. Orang luar sulit masuk ke sana. Berkat kegigihan Cik Gu Rafiq dan Yayasan Fitrah Madani yang sudah tiga kali masuk ke sana, mereka jadi lebih terbuka. Lebih antusias berkerja dan sekolah. Juga lebih giat membersihkan kampung. Tapi, lahan yang mereka buka dan tumpangi saat ini merupakan lahan milik salah satu perusahaan yang diberi izin pengelolaan lahan di sana. Meski tidak ada aktivitas pengelolaan lahan, warga cukup khawatir kampung mereka akan tergusur nantinya. ‘’Naiklah,’’ kata Pak Alif saat melihat reporter Swarnadwipa (Riau Pos) sampai di depan rumahnya. Ia sudah tua. Umurnya sekitar 70 tahun. Memakai kaos kuning dan celana di bawah lutut. Di sampingnya ada istri dan kedua anak serta cucu-cucunya. Rumah Pak Alif baru. Berwarna biru. Ada 25 rumah lainnya yang berbentuk dan berwarna sama di seberang jalan depan rumahnya. Begitu juga samping kiri dan kanannya. Itu rumah
bantuan dari pemerintah. Rumah itu jauh lebih bagus dari rumah Pak Alif sebelumnya, persis di belakang rumah itu. Meski sama-sama panggung, tapi rumah baru berteras dan atap seng. Papan dan kayu-kayu rumah juga masih tercium baunya. ‘’Dulu kami tinggi di tepi laut sana. Jaraknya 5 kilo meter dari sini. Puluhan tahun kami di sana. Lahir di sana. Sekarang masih ada satu keluarga yang bertahan di sana. Tapi sebentar lagi juga akan pindah ke sini. Di sana susah hidup. Tanam sayur tak bisa. Ikan, udang atau lokan kadang juga tak banyak. Ya, cari kayu bakaulah kami. Makanya kami pindah ke sini. Maunya bertanam,’’ ujar Pak Alif. Rumah dengan luas sekitar 5 x 6 meter itu penuh sesak. Anak-anak pulang sekolah ikut naik. Warga lain juga sama, meski sebagian anak masih bermain petak umpet di halaman bahkan hingga sumur di belakang rumah lama Pak Alif. Mereka ada yang cuci kaki di sumur itu, sembunyi di belakang reban (kandang) ayam di sampingnya atau di bawah pohon kelapa yang tingginya tak lebih dari 4 meter. *** SELAIN minim fasilitas pendidikan, penerangan dan infrastruktur, Nerlang juga minim fasilitas kesehatan. Warga tidak mengenal tenaga medis. Tidak mengenal KB. Dukun kampung menjadi satu-satunya tumpuan pengobatan jika ada yang sakit. Termasuk melahirkan. Berbagai tanaman yang tumbuh di kampung tersebut, menjadi obat ramuan yang dianggap paling mujarab. Tahun lalu, kawasan hutan besar di belakang rumah mereka, habis terbakar. Berbagai tumbuhan yang dijadikan bahan dasar obatobatan tradisional di dalamnya, nyaris habis.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG Warga kehilangan. Bukan hanya tumbuhan obat, tapi juga pohon yang mereka anggap memiliki kekuasaan ruh penyelamat. ‘’Kami di sini hanya ada dukun kampung. Kalau melahirkan, ya dukun kampung itu yang menolong. Obat-obatnya tradisional dari tumbuhan hutan. Sekarang sudah terbakar. Susah kami. Belum lama ini ada anak kami meninggal setelah lahir. Beruntung mamaknya selamat,’’ ujar Nien, salah seorang warga. ‘’Anak tetangga kami yang rumahnya dekat laut sana. Ya, mau bagaimana lagi. Kami percaya ada kekuatan yang bisa menolong kami,’’ timpal istri Pak Alif pula. Kekuatan itu muncul dari kepercayaan mereka Jembatan menuju Nerlang.
terhadap ruh yang diyakini berada di batang pohon. Ia bisa berpindah ke berbagai media, salah satunya penangkal. Itulah mengapa mereka lebih percaya kepada penangkal. Tak heran, jika semua anak-anak di sana memakai gelang atau kalung kain yang dipilin. Pada gelang dan kalung ini ada kekuatan yang dianggap bisa menolak bala segala musibah serta penyakit. Sejak beberapa bulan belakangan, tenaga kesehatan mulai masuk. Ada bidan yang datang ke sana. Hanya satu orang. Satu bulan sekali. ‘’Sini jauh. Kalau melahirkan, ya tetap dengan dukun kampung. Mau panggil bidanpun susah. Jauh. Harus pakai sampan atau pompong lagi. Orang melahirkan ini kan tidak kenal waktu. Kadang tengah malam, kadang subuh. Kalau kita panggil bidan, sampai sini sudah melahirkan. hbk Gelap lagi,’’ jelas Nien lagi. (gem/ gem/hbk hbk))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
Panggilan Jiwa yang Menuntun Rafiq Dkk ke Nerlang PERJUANGAN CIK GU RAFIQ DAN KAWANKAWAN UNTUK MEMBANTU MASYARAKAN KAMPUNG NERLANG TERBEBAS DARI BUTA HURUF, TERKENDALA DANA. MEREKA HARUS MENGELUARKAN DANA PRIBADI. BELUM ADA PERAN PEMERINTAH DI SANA.
NAMA panjangnya Ahmad Rafiq. Namun dia senang dipanggil oleh warga Kampung Nerlang dengan Cik Gu Rafiq (Pak Guru Rafiq). Pendidikan terakhirnya sarjana pendidikan Islam. Siang itu, ia mengenakan kemeja batik biru tua panjang dan tas ransel yang terus disandang. Ia duduk persis di samping Pak Alif. Sejak awal ia belum banyak bicara. Begitu juga dengan tiga guru lainnya. Cik Gu Rafiq lebih banyak mengangguk dan mendengarkan cerita Pak Alif, istrinya, atau Pak RT. Sesekali tangannya membersihkan debu hitam di ujung celananya. ‘’Kami datang ke Nerlang ini karena kasihan melihat anak-anak yang sudah berusia 18 tahun tapi belum tahu huruf A. Pertama datang ke sini,
AHMAD RAFIQ semua tak tahu. Semua buta huruf. Kami ke sini tak digaji. Ongkos pun bayar sendiri. Ini guruguru sukarela. Betul-betul panggilan jiwa,’’ kata Rafiq sambil menunjuk Bu Kartijah, Pak Wawan dan Bu Eti yang duduk bersama anak-anak dekat pintu masuk. Sangatlah panjang ceritanya bagaimana Rafiq bisa mendirikan sekolah di Nerlang. Waktu itu, katanya, pertengahan 2013. Ia yang tinggal dan mengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Bengkalis pindah ke Sungai Tohor, kampung istrinya. Waktu itulah ia melihat anak-anak bermain di pelabuhan Sungai Tohor. Ia melihat anak-anak itu senang mengaji dan belajar, tapi tidak bisa mengungkapkan. Rafiq langsung berpikir apa sebenarnya yang terjadi dengan anak-anak itu. Tidak lama tinggal di sana, Rafiq mengajar di
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
Madrasah Aliyah (MA) Darun Naim. Sambil menjalankan aktivitas mengajar, ia terus memperhatikan anak-anak yang dijumpai di pelabuhan tempo hari dan bertanya dengan orang-orang tentang mereka. Akhirnya ia mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Ikhlas Hati Ibu. Saat itulah ia meminta data anak-anak kepada semua kepala desa. Semua di luar dugaan Rafiq. Ia sangat terkejut ketika melihat ada 43 anak-anak tidak sekolah. Padahal dalam data tersebut tidak tertulis berkebutuhan khusus atau lainnya. Ia yakin anakanak itu normal dan sehat. Hanya saja ia melihat catatan bahwa mereka anak suku pedalaman.
Iapun terus mencari informasi tentang anak-anak tersebut. Ternyata mereka berada di Kampung Nerlang. ‘’Tak lama di Sungai Tohor, saya mendirikan SLB Ikhlas Hati Ibu. Karena itulah saya punya data anak-anak usia sekolah hingga 18 tahun yang tidak pernah sekolah sama sekali dari Kecamatan Tebingtinggi Timur. Data itu dari semua kepala desa. Saya yang minta. Saya terkejut karena ada 43 anak tidak sekolah. Mereka anak suku pedalaman. Wah, saya langsung menggali informasi dan ternyata mereka ada di Nerlang,’’ ujar Rafiq. 16 November 2013, Rafiq masuk ke Nerlang
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG untuk pertama kalinya. Ia hanya melihat anakanak dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya belajar. Melihat antusias orangtua dan anak-anak, ia tidak berpikir panjang. Seminggu kemudian, ia langsung mengajar di sana. Rumah Bu Ani menjadi tempat belajar pertama. ‘’Waktu pertama datang mereka memang tak tahu apa-apa. Lagu Indonesia Raya, bendera negara ini apa, mereka tidak tahu. Makanya saya langsung mengajar di sini. Jembatan ke Nerlang dulu tak ada. Jadi, kalau kami datang, harus turun di air setinggi lutut. Basah semua. Tapi sekarang sudah ada jembatan kayu,’’ jelas Rafiq. Setelah mengajar di sana bersama guru-guru SLB yang didirikannya di Sungai Tohor, Rafiq juga mengurus izin operasional atas nama PLK (Sekolah Layanan Khusus) Ikhlas Hati Ibu sesuai Permen Nomor 72 tahun 2013. Itupun dibuatnya setelah mendapat masukan dari temannya di Murid-murid dan guru berfoto di depan “sekolah” mereka.
Pekanbaru. Beruntung karena izin operasional itu keluar. Bukan hanya itu, ia juga mendapatkan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dari pemerintah kabupaten Nomor 69889045 dan Data Pokok Pendidik (Dapodik). Meski sudah masuk ke sana sejak 2013, tapi belum banyak yang berubah dengan Nerlang hingga hari ini. Tidak banyak juga yang datang memberikan bantuan. Hanya beberapa saja. Di antaranya Yayasan Fitrah Madani yang menyalurkan bantuan berupa tas sekolah dan pakaian bekas. Itu pun sempat ditolak awalnya. Selain itu ada bantuan seragam sekolah dari salah satu caleg tahun lalu. ‘’Sudah ada beberapa bantuan yang masuk ke Nerlang, termasuk rumah. Tapi untuk dunia pendidikan, belum ada sama sekali. Tahun inipun belum dapat informasi apa-apa untuk sekolah di sini,’’ katanya Rafiq lagi. Jumlah siswa yang bersekolah di PLK Nerlang itu mencapai 81 orang. Hanya 60 siswa yang aktif. Itu pun banyak yang datang kembali setelah tiga
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG bulan tidak datang. Sedangkan guru yang mengajar ada tujuh orang. Tapi bergantian mengingat dana transportasi selalu tidak mencukupi. Tidak pula setiap minggu anak-anak bisa sekolah. Musim asap lalu, sekolah libur tiga pekan. Begitu juga saat musim hujan dan puasa. ‘’Guru sesen pun tak digaji. Ongkos pulangpergi setiap pekan saya yang menanggung. Paling banyak 4 atau tiga guru meski semua ada 7 guru. Bergantian. Ongkos tak cukup. Sekarang kadang dua guru saja karena ongkos sudah naik.
Macam manalah. Guru tak ada duit. Harus berbagi dengan perut dan keluarga di rumah. Itupun kami sering dimarahi warga di sini kalau tak datang. Kami sangat berharap kepada pemerintah dan siapapun yang bisa membantu, bantulah sekolah kami, guru kami. Lihatlah anak-anak kami di sini. Kalau PLK ini tak diakui, tak masalah. Ganti saja dengan yang lain, yang penting anak bisa sekolah dan dapat ijazah. Saya ini juga serba tak tahu,’’ .(k unni m/ gem/ hbk harap Rafiq mengakhiri.(k .(kunni m/gem/ gem/hbk hbk))
Pemerintah Tak Ada di Nerlang HANYA BERJARAK SATU JAM PERJALANAN DARI SELATPANJANG, SEBUAH KOTA RAMAI YANG MENJADI IBUKOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI, NAMUN MASYARAKAT NERLANG MASIH BUTA HURUF DAN TAK MEMILIKI AKSES KESEHATAN. KE MANA PEMERINTAH?
PEMERINTAH, baik pusat maupun daerah, terus mengkampanyekan pengentasan kemiskinan sebagai fokus dari pembangunan daerah. Berbagai program diklaim sudah mampu mengentaskan kemiskinan tersebut. Namun kenyataannya, masih ada beberapa daerah justru menerima kebijakan “setengah hati” tersebut seperti masyarakat Suku Akit di Desa Nerlang, Kepulauan Meranti. Meski berada hanya satu jam dari ibukota
Kepulauan Meranti, Selatpanjang, banyak hak masyarakat justru tidak diperoleh secara lengkap. Sebut saja, untuk pelayanan kesehatan hanya ada bidan yang datang ke sana sebulan sekali. Bahkan, untuk pendidikan anak-anak Suku Akit di sana hanya mendapatkan pendidikan sepekan sekali, itu pun dari upaya suka-rela para relawan. Meski begitu, para guru dan bidan tersebut harus diberikan apresiasi karena rela ke tempat tersebut dengan anggaran sukarela. Melihat kondisi tersebut, pengamat sosial, Dr Achmad Hidir menyatakan hal tersebut harusnya tidak terjadi. Pasalnya, seluruh masyarakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan serta kesehatan dan fasilitas lainnya. Dosen Fisip Universitas Riau (Unri) ini menyebutkan, Suku Akit sebenarnya tidak punya keinginan untuk tetap miskin dan mau menjadi orang kaya. Hanya saja, fasilitas dan akses menuju hal
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG
Ustad Fauzi bercanda dengan anak-anak Nerlang. tersebut tidak tersedia. Upaya pemerintah selama ini hanya mengedapankan kemiskinan absolut yang terdiri dari pemberian bantuan dalam bentuk uang dan bantuan sejenisnya. Padahal, masyarakat pedalaman atau suku-suku di Riau ini tidak memerlukan bantuan dalam bentuk tersebut. ‘’Kemiskinan tersebut memiliki empat dimensi. Pemerintah lebih mengedepankan pengentasan kemiskinan melalui dimensi kemiskinan absolut berupa bantuan dalam bentuk uang. Itu tidak tepat dilakukan kepada masyarakat pedalaman, seperti Suku Akit tersebut. Yang mereka perlukan adalah pengentasan kemiskinan dimensi struktural yang justru memberikan peluang mereka menjadi lebih baik. Jadi Saya kira, pemerintah saat ini miskin akan kebijakan struktural yang justru lebih efektif menyikapi halhal tersebut,’’ jelas Achmad Hidir. Meski hanya berjarak 1 jam perjalanan ke lokasi tersebut, namun masyarakatnya masih belum mendapatkan fasilitas yang jelas, kata
Hidir, adalah dampak dari kemiskinan struktural. Seolah-olah hal tersebut menunjukkan pemerintah tidak peduli dengan masyarakatnya. Mungkin pemerintah menilai karena lokasi kampung tersebut dekat ibukota kabupaten, masyarakat sudah mandiri. Hanya saja, akibat akses yang tidak disiapkan oleh pemerintah, hal tersebut justru menjadi halangan. Dia juga menyatakan, kondisi ini jelas menunjukkan kesalahan pemerintah. Pemerintah diminta jangan hanya memberikan janji-janji kepada masyarakat, sementara masyarakat tidak mendapatkan janji tersebut sebenarnya. Untuk persoalan yang menimpa masyarakat Suku Akit di Kampung Nerlang tersebut, menurut Hidir, pemerintah sebaiknya mengeluarkan kebijakan pengentasan kemiskinan dalam dimensi struktural. Masyarakat diberikan fasilitas yang justru menjadi stimulus untuk masyarakat mandiri. Diantaranya, penyediaan sekolah dan tenaga pendidik yang dijamin pemerintah daerah, pelayanan kesehatan yang juga didukung dengan
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG stimulus yang jelas dari pemerintah setempat. ‘’Lucu rasanya jika mereka (guru dan bidan, red) berangkat di sana secara mandiri, padahal pemerintah ada. Jelas ini harus ada program pemerintah yang tepat. Misalnya, gerakan wajib belajar yang harus sampai ke bawah dan benar-
benar dilaksanakan. Tapi tidak hanya sekedar kebijakan seperti itu, harus ada realisasi yang jelas. Kalau bisa jangan tutup mata dengan adrian ek kondisi di sekitarnya,’’ mintanya.(.(.(adrian ekoo/kun un))
Harus Ada Upaya Nyata dan Cepat MENJADI ANEH JIKA PEMERINTAH KABUPATEN TIDAK TAHU ADA SEBUAH KAMPUNG YANG KONDISINYA MEMPRIHATINKAN SEPERTI NERLANG. HARUS ADA UPAYA SECEPATNYA UNTUK MENGATASINYA.
DENGAN kondisi masih ditemukannya desa yang tertinggal seperti di Kampung Nerlang di Kabupaten Kepulauan Meranti, turut memancing keprihatinan kalangan anggota DPRD Riau. Menurut Muhammad Adil, anggota Komisi E DPRD Riau, hal tersebut adalah tanggung jawab kepala daerah, dalam hal ini bupati. Menurutnya, harus ada upaya yang cepat dan nyata untuk menanggulangi masalah tersebut. “Saya sangat prihatin kalau keadaan di Kabupaten Kepulauan Meranti masih ada yang seperti itu. Di sana ada kepala desa, camat, bupati, juga ada wakil rakyat, kok bisa sampai kecolongan seperti itu? Bisa sampai tidak tahu kalau masih ada warganya yang kondisinya
seperti itu,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, kalau memang kondisinya seperti itu, situasinya serius. Untuk itu, dikatakannya, pemerintah setempat dari tingkat kecamatan dan kabupaten harus terlebih dahulu melakukan penindakan. Jika pemerintah kabupaten tidak dapat melaksanakannya, baru disarankan untuk melaporkan ke Pemerintah Provinsi Riau. “Ke depan saya akan coba tanyakan kepada UPT dan UPTD Kecamatan dan Kabupaten di Kepulauan Meranti. Tujuannya untuk mengkroscek dan melihat kondisi sebenarnya seperti apa. Apalagi kalau soal pendidikan, ini kan perlu perhatian kita bersama. Begitu juga dengan fasilitas kesehatan yang ada harus segera disediakan,” tuturnya. Kalau seluruh fasilitas belum ada, demikian Adil, bisa dilakukan upaya untuk pembangunan fasilitas-fasilitas bagi masyarakat tersebut. Namun jika terkait sekolah, maka pihaknya akan melakukan pendataan terlebih dahulu. Jika penduduknya hanya beberapa orang yang dalam
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SETITIK TERANG DI NELRANG usia sekolah, maka untuk sementara bisa diarahkan untuk bersekolah di sekolah terdekat. ‘’Kita harus lihat dulu, jangan karena hanya beberapa orang dibangun sekolah. Nantinya malah tidak efektif pembangunannya. Kalau ada sekolah terdekat, kan bisa diarahkan dulu. Dana pembangunan tadi bisa diarahkan untuk membeli alat transportasi bagi anak-anak untuk sekolah. Jadi anak-anak bisa menjangkau untuk ke sekolah, dananya bisa dialokasikan bersama dengan Dinas Pendidikan,� jelasnya. (adrian ek hbk ekoo/gem/ gem/hbk hbk))
Saya sangat prihatin kalau keadaan di Kabupaten Kepulauan Meranti masih ada yang seperti itu. Di sana ada kepala desa, camat, bupati, juga ada wakil rakyat, kok bisa sampai kecolongan seperti itu? Bisa sampai tidak tahu kalau masih ada warganya yang kondisinya seperti itu -- MUHAMMAD ADIL Anggota Komisi E DPRD Riau
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
DAERAH
DAER AH << AERAH
Waspada! Asap Hilang, Banjir Datang KETIKA MUSIM HUJAN TIBA, BANJIR MENGINTAI BUMI MELAYU LANCANG KUNING. SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT TANAH INI AKAN MENDERITA. EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> DAER AH AERAH
GREENRADIOFMPEKANBARU.WORDPRESS.COM
S
EBENT AR EBENTAR AR, baru beberapa hari daerah kaya minyak ini menyaksikan langit biru, terhindar dari bencana asap hingga tiga bulan lamanya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi informasi bahwa Riau bakal dihadang banjir. Berdasarkan peta prakiraan potensi banjir di wilayah Provinsi Riau November 2015 ini sebagian besar wilayah kabupaten dan kota akan mengalami banjir. Tercatat, sekitar 53 kecamatan dari tujuh kabupaten/kota yang selalu terdampak banjir. Dan rata-rata adalah yang berada di sepanjang sungai. Di Kabupaten Rohul terdapat sekitar 12 kecamatan. Siak lima kecamatan, Rohil sembilan, Kuansing 11, Pelalawan 5, Kampar 12 dan Pekanbaru sedikitnya ada tiga titik rawan banjir.
‘’Ya November sudah masuk musim hujan, diprediksi sampai Desember. Nantinya pekan ke dua dan ke tiga Desember Riau akan masuk masa transisi, yang mana waspada musim kemarau di Januari dan Februari 2016,’’ tutur Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi. Memang, tidak ada yang salah, ketika daerah ini mengalami musim berubah drastis dari asap menjadi banjir. Menurut Slamet semua karena dipengaruhi oleh elnino. Meski, musim hujan terlambat, yaitu diperkirakan September, namun kondisi itu sama saja, karena saat hujan belum tiba kabut asap menghadang kita. Lalu apa yang harus kita lakukan? Langkah antisipasi menjadi keharusan. Terlebih untuk daerah-daerah yagn selama ini langganan banjir seperti di daerah pinggiran sungai.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
DAER AH << AERAH
M.SITUSRIAU.COM
Mengantisipasi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau sudah sangat sadar akan hal itu sehingga mereka sudah memetakan kawasan rawan dan langkah kontinjensi. ‘’Peran semua pihak juga sangat diharapkan. Kami dari pemerintah daerah sudah siap,’’ ujar Kepala Seksi Pencegahan BPBD Riau, Mitra Adimukti. Ditambahkan Mitra langkah-langkah dalam rencana kontijensi sudah dimatangkan Pemprov Riau. Bahkan juga ada disiapkan pembentukan desa tangguh bencana banjir. “Tapi tentu tidak semua area rawan ter-cover program tersebut. Karena keterbatasan sumber daya misalnya. Tapi upaya sudah mulai kami lakukan,” tuturnya. Sementara itu, Kasubag Perencanaan Program BPBD Riau Indra Wansyah menambahkan, Plt
Gubri H Arsyadjuliandi Rachman akan menyurati kabupaten/kota untuk mengingatkan ancaman bencana banjir di daerah rawan. Imbauan dimaksud seperti larangan membuang sampah sembarangan, juga daerah diminta untuk membersihkan seluruh drainase agar ketika musim hujan saluran air lancar dan tidak menimbulkan banjir. “Antisipasi terus dilakukan untuk mengurangi risiko banjir, dan di sini memerlukan dukungan dan kepedulian serta komitmen bersama masyarakat,” ujarnya.
UPAYA PEMERINTAH DAERAH Dari pantauan majalah swarnadwipa, pemerintah daerah kabupaten kota di Riau sudah menyadari hal itu, sehingga mereka melakukan berbagai upaya, sehingga ketika hujan datang,
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> DAER AH AERAH
boat, perahu karet, perahu fiber, mobil rescue, mobil dapur umum, mobil tangki air untuk menyuplai air bersih dan evakuasi masyarakat. Kabupaten Siak juga demikian. Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi mengingatkan camat, kepala desa turun langsung memantau desa-desa yang rawan banjir. Ini untuk memastikan apakah kondisi desa tersebut aman. “Kami tak ingin banjir terulang kembali,” ujar Syamsuar. Selain dia mengimbau agar masyarakat siap menghadapi banjir, juga melakukan antisipasi dini dimulai dari individu seperti tidak membuang sampah sembarang dan menimbun irigasi. Selain masyarakat, Kadis Bina Marga dan Pengairan (BMP) Ir Irving Kahar MEng menambahkan, pihaknya sudah mendesak perusahaan melakukan kontrol dalam pengaturan air di kanal-kanal yang mereka buat. “Kami minta perusahaan dapat melakukan kontrol pembuangan air, apalagi di musim hujan ini,” kata Irving.
GREENRADIOFMPEKANBARU.WORDPRESS.COM
dampak banjir tidak telalu fatal. Untuk Kabupaten Rohul, Kepala BPBD Rohul Aceng Herdian ST MM, menyatakan sejumlah kecamatan di daerahnya memang rawan banjir, sehingga mereka sudah melakukan reaksi cepat. ‘’Satuan reaksi cepat, relawan BPBD yang telah diberikan pelatihan di kecamatan siap siaga 24 jam. Mereka siap memberikan bantuan kepada masyarakat dalam setiap bencana yang terjadi. Kami punya mitra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta BPBD telah lakukan MoU dengan PMI tentang penanggulangan bencana alam di Rohul,’’ jelasnya. Mereka juga sudah membagi pola bantuan banjir, yaitu skala kecil ditangani kabupaten, sedangkan yang besar ditangani provinsi dan ke BNPB Pusat. Secara teknis kabupaten ini kata Aceng sudah siap dengan sarana prasarana dalam melakukan penanggulangan bencana maupun evakuasi masyarakat yang terkena banjir, seperti perahu
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
DAER AH << AERAH
BERITADAERAH.CO.ID
Begitu pula di Rohil, Pemkab mulai melakukan persiapan memasuki musim hujan. ‘’Melihat fenomena yang ada, sekarang ini tingkat curah hujan di daerah kami boleh dikatakan cukup tinggi,’’ kata Kepala BPBD Rohil, H Azhar A SE MSi di Bagansiapi-api. Dikatakan Azhar, menyiapkan tenda untuk pengungsi yang diprioritaskan di daerah paling rawan banjir. Kemudian menyiapkan sandang dan pangan serta melakukan patroli. ‘’Kami sudah memiliki dua unit kendaraan. Dan perahu karet masih dalam proses,’’ kata Azhar. Kabid Bantuan Sosial Marwan menambahkan bantuan yang ada, memang telah disiagakan dari pos anggaran. Selain itu koordinasi dengan provinsi maupun pusat sesuai dengan keperluan. “Mobil rescue juga telah siap. Dalam waktu dekat akan mengambil bantuan untuk bencana
dari provinsi,” katanya. Pemkab Kuansing melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dissosnaker) Kuansing telah memetakan sejumlah daerah yang berpotensi terjadi banjir. “Kami selalu mengingatkan agar waspada datang banjir, apabila musim hujan tiba,” ujar Kepala Dissosnaker Kuansing, Muharlius. Sementara itu, Pelalawan telah membuat program pembangunan kanal membelah untuk mengantisipasi banjir dengan biaya Rp30 miliar. “Mulai direalisasikan awal tahun ini dan ditargetkan tuntas pada Juni 2016,” ujar Kepala Bappeda Pelalawan Ir M Syahrul Syarif MSi. Dikatakannya, bahwa pembangunan kanal pembuangan air di Kecamatan Pangkalan Kerinci akan dialiri menuju Sungai Kampar. Sedangkan lokasi pembuatan kanal tersebut dibagi menjadi
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> DAER AH AERAH dua wilayah yakni bagian barat dan timur. Di bagian timur berada di jalan lingkar menuju jalan lintas timur Pangkalankerinci, Pasar Baru menuju Sungai Kampar di jalan lintas timur. Sedangkan untuk pembangunan bagian barat, berada di BTN Lama menuju Ramayana, perumahan Jalan Pemda dan Akasia. “Dan nantinya, air di dalam kanal ini akan dialiri ke Sungai Kampar melalui jalan timur ke Jembatan Nilo,” paparnya. Antisipasi banjir yang lainnya Pemkab Pelalawan melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan untuk melakukan normalisasi sungai. Selain itu, pemkab juga terus melakukan gotong-royong pembersihan drainase. ‘’Dengan meninjau lokasi rawan banjir. Juga koordinasi bersama pihak kecamatan, jika curah
hujan kian meningkat,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan pemadam kebakaran daerah (BPBPKD) Pelalawan Hadi Penandio. Sementara itu, untuk Kabupaten Kampar, mereka juga sudah siap-siap datangnya banjir ini. Seperti yang dikatakan Kepala BPBD Kampar Irtarius, bahwa pihaknya memang sudahsiap, karena hampir semua kecamatan di Kampar rawan banjir. “Jadi hampir semua kecamatan di Kampar berpotensi rawan banjir,” ujarnya. Dampah banjir lainnya yang akan melanda juga sudah diperkirakan Kampar, yaitu antisipasi rawan pangan, karena jalur transportasi terganggu karena banjir. ‘’Semu alat evakuasi sudah kita persiapkan. Kami juga mengusulkan
BERITADAERAH.CO.ID
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
DAER AH << AERAH
Kalau bagi masyarakat di daerah, hendaknya harus meningkatkan kewaspadaan. Menyiapkan tempat evakuasi bersama pemerintah, menyiapkan bantuan kepada para korban. -- MASNUR, Anggota DPRD Riau penambahan,” ujarnya. Sementara itu, ibukota Provinsi Riau juga bersiap-siap menghadapi banjir ini. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Pekanbaru Zulkifli Harun mengatakan, memfokuskan pada tiga titik rawan, yaitu Jalan Kaharuddin Nasution, Simpang Tabek Gadang Jalan SM Amin-HR Soebrantas dan Simpang Tiga Jalan Sudirman-Kaharuddin Nasution. Untuk antisipasi, Zulkifli mengklaim pihaknya sudah mulai melakukan pembersihan setiap hari. ’’Antisipasi kami mana drainase kotor dan tersumbat kami bersihkan. Tim kuning kami turun,’’ katanya. Selain pembersihan drainase, pembangunan drainase baru juga direncanakan untuk dilaksanakan. Hingga 2016 nanti ada 20 titik drainase baru akan dibuat. ’’Realisasinya nanti tergantung anggaran,’’ ujarnya.
SEGERA RAPAT Anggota DPRD Riau menyarankan agar Pemprov Riau bersama pemerintah kabupaten/ kota serta SKPD terkait diminta segera melakukan rapat koordinasi. Pasalnya jika masuk musim hujan, beberapa daerah di Riau kerap dikepung banjir. “Agar kita benar-benar siap dan terkoordinir seluruh Riau ini, seharusnya semua rapat koordinasi,” ujar anggota DPRD Riau, Masnur.
Dikatakannya, dalam rapat koordinasi tersebut dibahas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam menghadapi banjir. Karena menurut catatan pihaknya, jika memasuki musim hujan ada beberapa daerah di Riau yang menjadi pelanggan banjir. “Kalau bagi masyarakat di daerah, hendaknya harus meningkatkan kewaspadaan. Menyiapkan tempat evakuasi bersama pemerintah, menyiapkan bantuan kepada para korban,’’ katanya. Politisi Golkar ini menyebutkan, instansi terkait lainnya seperti Dinas Kesehatan juga harus melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bersama pemerintah dan instansi lainnya. Pasalnya bersamaan dengan banjir, kerap juga muncul penyakit lain seperti demam berdarah, penyakit kulit dan beberapa penyakit lainnya. “Para petugas kesehatan juga harus siap, dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Kemudian juga perlu disiapkan dapur-dapur umum, bantuan-bantuan insidentil. Jadi hal itu harus dilakukan supaya tidak ada lagi bahasa korban banjir yang kelaparan atau terserang berbagai penyakit,” tutupnya.
PERLU SUMBER RESAPAN AIR Banjir yang melanda Riau hampir setiap tahunnya disebabkan beberapa faktor. Baik internal maupun eksternal, dalam hal ini langkah
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> DAER AH AERAH
BERITADAERAH.CO.ID
antisipasi dalam meminimalisir intensitas luapan air dalam jumlah besar dapat dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pengamat Lingkungan Riau, Dr Mubarak mengatakan, banjir yang terjadi di Riau disebabkan karena gejala alam, seperti curah hujan yang tinggi dan penurunan kualitas sungai dalam menampung masukan air. Selain itu, faktor eksternal lainnya juga berpengaruh besar, seperti pola prilaku negatif manusia yang melakukan alih fungsi lahan tanpa memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan. ‘’Banyak pihak yang menyampingkan faktorfaktor lingkungan, padahal ini berperan besar dalam kelangsungan hidup manusia untuk jangka panjang. Misalnya alih fungsi lahan yang
menyebabkan fungsi ekologi secara perlahan mulai berkurang,’’ paparnya. Dosen Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu mengatakan, alih fungsi lahan berperan cukup besar dalam menurunkan peran dan fungsi alam dalam mengantisipasi tingginya intensitas air saat musim hujan. Pemanfaaatan lahan menyebabkan kemampuan daya resapan air menurun, sehingga air dalam intensitas tinggi mengalir ke sungai yang secara ekologis juga terdampak dari aktivitas pembangunan yang menyebabkan pendangkalan dan penurunan fungsi. Dengan keterbatasan kapasitas dalam menampung masukan air dalam jumlah besar, maka banjirpun tak terelakkan. ‘’Sejatinya alam sudah diciptakan oleh Allah
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
DAER AH << AERAH
M.SITUSRIAU.COM
SWT penuh dengan keseimbangan. Masalahnya saat ini keseimbangan alam sudah terganggu, aktifitas yang kurang berpihak pada lingkungan menyebabkan keseimbangan dan kemampuan alam menampung air menurun, coba kita analisa, mengapa sungai itu berkelok-kelok?’’ katanya dengan nada tanya. Kendati demikian, dengan kondisi itu Riau tidak mesti berpangku tangan dengan hanya menerima peningkatan intensitas banjir yang selalu menerpa saat musim penghujan tiba. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan di daerah-daerah rawan banjir, misalnya di pinggiran sungai dan beberapa daerah yang kurang memiliki daerah resapan air. ‘’Semua terjadi karena daerah resapan air sudah banyak berkurang. Ke mana air akan pergi ketika hujan lebat?’’ katanya lagi. Rektor Universitas Muhammadiyah Riau itu juga menerangkan, geliat pembangunan idealnya
tidak bertolak belakang dengan upaya pelestarian lingkungan. Dua hal tersebut bahkan dapat berjalan beriringan jika disikapi dengan bijak dan tentunya saling melengkapi satu dengan yang lain. Ia mencontohkan pembangunan perumahan dan ruko yang menjadi trend daerah di Pekanbaru dan daerah lainnya di Riau. Hal itu sejatinya dapat disikapi dengan membuat regulasi-regulasi yang mengatur tentang daerah resapan air dengan telah melakukan kajian dan kalkulasi secara sistematis dan terukur. Saat disinggung mengenai proses analisis masalah dampak lingkungan (amdal) dan peil banjir yang juga dipersyaratkan dalam setiap kegiatan pengembangan, ia menilai hal tersebut belum berjalan maksimal. Ini terlihat dengan system daerah resapan air yang dibangun belum memenuhi standarisasi dalam upaya antisipasi peningkatan intensitas air
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> DAER AH AERAH dalam jumlah yang tinggi. ‘’Sebenarnya tidak perlu berfikir terlalu jauh. Hal ini seharusnya dihitung secara otomatis,’’ paparnya. Sistem penghitungan yang dimaksud adalah dengan menghitung debit banjir dan debit air hujan. Dengan kalkulasi tersebut dapat diketahui keperluan daerah resapan air setiap meter pengembangan kawasan. Dari hasil analisa tersebut dibuat kawasan resapan air yang secara proporsional dalam melaksanakan fungisnya. MHD AKHWAN/RIAU POS
Pekerja sedang melakukan pengerjaan drainase di jalan Ahmad Yani Pekanbaru Riau untuk mengantisipasi banjir memasuki musim penghujan.
‘’Jangan seperti yang ada saat ini, resapan air hanya dibuat seadanya,’’ imbuhnya mengutarakan. Dalam implementasinya, tambah Mubarak hal itu dapat hanya dibebankan kepada pemerintah agar menekan pihak swasta ramah lingkungan dalam pengembangan kawasan pembangunan. ‘’Membangun waduk reservoir dapat menekan angka banjir. Tapi kenyataanya mengapa tidak maksimal, ini yang hendaknya dapat dilakukan kajian terlebih dahulu, agar tidak menjadi hal yang kurang bermanfaat dikemudian hari. Intinya kalau kita senantiasa bersahabat dengan lingkungan, bencana banjir dapat diantisipasi,’’ menriz al nur din ungkap Mubarak. ((menriz menrizal nurdin din))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
NA SIONAL << NASIONAL
NASIONAL UPAYA MENGEMBALIKAN KEJAYAAN LAUT INDONESIA
Masalah Laut, seperti Benang Kusut AWAL MENJABAT, PRESIDEN JOKOWI MENEGASKAN AKAN MENGEMBALIKAN KEJAYAAN BANGSA LEWAT SEKTOR KEMARITIMAN. TENTU KESEJAHTERAAN NELAYAN IKUT MENJADI TARGETNYA.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> NA SIONAL NASIONAL
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan) saat meninjau kondisi perkampungan nelayan Tambaklorok, di Semarang, Selasa (2/12/2014). Dalam kunjungannya itu Presiden memberi bantuan dana sebesar Rp300 juta kepada warga yang akan digunakan untuk modal usaha. R. REKOTOMO/ANTARANEWS.COM
J
ALE A Jayamahe (di laut kita jaya, red), ALESSVEV VEVA itulah kalimat yang menggema dari mulut Presiden Jokowi usai dilantik secara resmi dalam sidang paripurna Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) di gedung parlemen, di Jakarta, 20 Oktober 2015 lalu. Presiden Jokowi pun menjabarkan mengapa, negara ini harus kembali menatap masa depan laut. Wajar, sejarah dan potensi bangsa ini memang sangat besar di lautan yang dimiliki Indonesia selama ini. â&#x20AC;&#x2DC;â&#x20AC;&#x2122;Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra,
memunggungi selat dan teluk,â&#x20AC;? kata Jokowi. Jokowi pun tidak lupa mengulangi kembali konsep maritime yang pernah disampaikan Presiden Pertama RI Ir Soekarno. bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung. Tentu saja, statemen sekaligus kebijakan global Presiden Jokowi lima tahun menjabat memberikan harapan besar bagi para nelayan yang jumlah sangat banyak di Indonesia. Apalagi selama ini, identitas kemiskinan sudah sangat lengket dengan mereka. Untuk merealisasikan tekat itu, Presiden pun
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
NA SIONAL << NASIONAL sudah membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Koodinator bidang Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman) yang menaungi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Pariwisata. Namun, baru 2 bulan mengemban tugas, belum ada tanda-tanda rencana aksi dan pekerjaan signifikan dari Menko yang ketika itu dijabat oleh Indroyono Soesilo. Bahkan masih terlihat tumpang tindih. Belum jelasnya aksi ini diperburuk pula dengan pergantian Menko yang belum genab setahun berbenah mengurus laut Indonesia yang luas ini. Menurut pengamat, walau pun pergantian personil menteri, namun masalah kelautan di Indonesia tetap sama. Bukan saja masalah infrastruktur dan pembangunan di sektor riil. Tapi, juga jumlah pendanaan sektor maritim dari pasar modal masih minim. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyebutkan jumlah pendanaan sektor maritim dari pasar modal masih sangat kurang. “Dari sektor pasar modal hingga September, baru tercatat 17 emiten di sektor kemaritiman dari total 845 emiten, yang memperoleh pendanaan dari pasar modal lebih dari Rp9 triliun, kira-kira hanya sebesar 0,8% dari total nilai penerbitan efek,” ujar Muliaman.
BANYAK MASALAH DI LAUT Di sisi lain, pengamat menilai anggarananggaran di bidang kemaritiman harus dialokasikan dengan benar, jangan sampai tumpang tindih dengan kementerian kelautan dan perikanan. Karena sektor kemaritiman tidak hanya berbicara soal ikan. Banyak masalah-
masalah di laut yang belum tertangani Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) Y Paonganan berpendapat Kemenko Kemaritiman yang baru terbentuk hanya fokus pada masalah ikan berkaitan dengan kegiatan illegal activity. “Kalau kita bicara soal illegal activity di laut, kenapa hanya ikan? Emang itu saja? Banyak ilegal yang sumbernya dari laut. Sekarang yang lagi marak, misalnya penyelundupan narkoba di laut, human traficking, pemalsuan umur kapal. Itu kan ilegal semua. Terus, masuknya BBM ilegal lewat laut. Itu ilegal juga. Kenapa mereka cuma fokus di ikan saja? Berarti kan pemahaman mereka, maritim itu hanya di ikan. Ikan itu hanya 10% dari potensi kelautan kita,” jelasnya kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014) Menurut Paonganan, sektor lain yang penting adalah edukasi kemaritiman. Artinya, Kemenko Kemaritiman harus paham betul mengenai seluruh aktivitas manusia di laut yang terkait dengan ekonomi. “Ekonomi maritim enggak hanya soal ikan. Banyak hal yang terkait di dalamnya. Contoh, masalah pelayaran dan pariwisata bahari. Ada beberapa poin lagi. Misalnya, pemetaan dasar laut untuk pipa dan kabel bawah laut. Banyaklah aktivitas dasar laut yang memang jadi konsen. Termasuk budaya maritim,” terang pria yang akrab disapa Ongen ini. Menurutnya, budaya maritim adalah budaya dasar Indonesia. Karena Indonesia adalah negara kepaulauan. Sejak dulu, bangsa ini banyak berinteraksi dengan laut. Sehingga, jika bicara maritim bukan hanya empat sektor kementerian (KKP, ESDM, Perhubungan dan Pariwisata). “Kalau saya boleh bersuara, saya pikir semua sektor kementerian itu harus terintegrasi dengan konsep maritim. Jadi, enggak hanya dibatasi
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> NA SIONAL NASIONAL dalam empat kementerian itu,” tegasnya. Di sisi lain, dia memandang Kemenko Maritim perlu di Indonesia namun jika berbentuk koordinator, cakupannya terlalu luas. “Lebih baik kementerian maritim saja. Karena maritim itu teknis. Nah, sekarang ini, apalagi menteri koordinator maritimnya itu kan basic-nya geologi, pernah jadi sekretariat badan riset kelautan zaman Pak Fredy Numberi. Jadi, pemahaman dia itu hanya sekadar kelautan yang dia gembar-gemborkan bersama Susi Pudjiastuti,” ungkap Ongen. Hal ekstrem disampaikan Sekjen Kiara Abdul Harim. Menurutnya, jika pekerjaan Kemenko Maritim tumpang tindih dengan kementerian lain, lebih baik kementerian tersebut dibubarkan, atau diubah namanya menjadi Kementerian Koordinator bidang Kelautan. “Kita masih beri kesempatan di tahun 2015 untuk Kemenko Maritim, mulai saja melakukan pemetaan, mana kebijakan yang berpotensi bertubrukan dengan empat kementerian yang ada di bawahnya. Jika bertubrukan, langkah apa yang harus dilakukan Kemenko Kemaritiman sebagai koordinator, sembari menunggu kepastian anggaran,” ujarnya. Dia juga berharap, Kemaritiman Indonesia dapat meningkatkan pelayanan terpadu di jalur perdagangan internasional di alur kepulauan Indonesia. Pelayanan tersebut harus bagus. Karena Malaysia dan singapura lebih bisa memanfaatkan sektor pelayanan tersebut ketimbang Indonesia. Selain itu, memperbaiki sarana prasarana kemaritiman, sehingga pelayanan terhadap perdagangan bisa maksimal. Jika maksimal, itu bisa meningkatkan devisa negara. Dalam pada itu, Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim menjabarkan bahwa luasnya sektor
maritim itu, membuat kita harus memberikan skala prioritas, sehingga program untuk mengangkat kembali kejayaan laut Indonesia berjalan dengan baik. “Bicara tentang maritim, tidak terlepas soal pelayaran dan perdagangan dilaut. Ini penting bagi Indonesia,” katanya. Abdul menyarankan agar untuk tahap awal, Presiden Jokowi tidak perlu melihat laut zona ekonomi eksklusif (ZEE) tapi cukup melihat potensi empat selat di negeri ini, yaitu selat malaka, selat sunda, selat makassar dan selat Lombok. Ironisasi terjadi di empat selat itu. Misalnya saja di Selat Melaka, perdagangan selama ini sudah dikuasai Singapura dan Malaysia. Bahkan Singapura sudah menjadi pusat perdagangan dunia. Itu semua karena mereka menyiapkan semua infrastruktur laut yang otomatis mengundang seluruh alur perdagangan ke negeri jiran itu. Lainnya, selama ini, perusahaan asing telah menguasai kawasan laut dengan nilai investasi hingga 90 persen. Hal ini menjadi pekerjaan rumah Presiden Jokowi agar pelaku investasi dalam negeri mendapat tempat, termasuk nelayan tradisional. Lalu, sudah sejauh mana perjalanan kebijakan Presiden Jokowi soal keluatan yang sudah memasuki 1 tahun memerintah? Kiara kembali menilai bahwa apa yang diungkapkan Jokowi tersebut masih belum berwujud nyata. Terutama, dalam hal menjamin kesejahteraan nelayan, Jokowi nyatanya masih belum bisa mewujudkannya. “Negara tidak pernah sungguh-sungguh memberikan perlindungan, meski sudah ada Nota Kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Malaysia mengenai pedoman
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
BERITADAERAH.CO.ID
NA SIONAL << NASIONAL umum tentang penanganan terhadap nelayan oleh lembaga penegak hukum di Laut Republik Indonesia dan Malaysia,” papar Abdul seperti diliris mongabay.com. Menurut Abdul, jika memang Jokowi ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang kuat, maka mulai tahu kedua ini harus dilakukan perbaikan signifikan. Salah satunya, memperhatikan nasib nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, perempuan nelayan, dan pelestari ekosistem pesisir.
WUJUDKAN PERLINDUNGAN UNTUK NELAYAN Abdul Hakim sangat terkesan dengan Pemerintahan Malaysia bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan nelayan. Hal ini dapat juga dilakukaan pemerintah, karena
karakter nelayan di daerah serumpun ini, tentu persoalan dan tantangan sama. ‘’Presiden kita bisa meniru meniru apa yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia,’’ katany. Dikatakan, di Negara jajahan Inggris itu, seluruh nelayan diberikan tunjangan setiap bulan sebesar 3.000 ringgit. Selain itu, nelayan Malaysia juga mendapatkan subsidi bahan bakar minyak untuk operasional kapal atau perahu yang mereka gunakan. “Yang tak kalah pentingnya, nelayan di Malaysia juga mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di rumah-rumah sakit disana, dan juga mereka mendapatkan jaminan perbaikan kapal karena bencana alam atau cuaca ekstrim,” tambah dia. Tentu saja, besaran subsidi khusus untuk nelayan ini, tidak bisa disamakan dengan negeri
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> NA SIONAL NASIONAL jiran itu, dan harus disesuaikan. Hanya saja prinsipnya adalah, bahwa nelayan harus mendapat subsidi oleh pemerintah, sebagai bentuk perhatian dan cara mengangkat kemakmuran kalangan nelaya. ‘’Pokoknya subsidi, bagaimana caranya itu tentu disesuaikan,’’ kata Abdul Hakim lagi. Selain itu, nelayan juga perlu payung hukum yang kuat dan jelas melalui perundangundangan, seperti Undang-Undang Perlindungan Nelayan yang saat ini masih dalam tahap pembahasan rancangan UU (RUU). Nilai Nilai Maritim Mengelola laut tentu disesuaikan dengan kebijakan dan tradisi setempat di Nusantara ini. Mungkin pemerintah bisa mengambil pelajaran bagaimana memperkuat masyarakat nelayan dalam mengelola dan menyelamatkan asetnya, terutama hal-hal berhubungan dengan kedekatan daerah yang mengatasnamakan negara. Misalnya saja, Daerah Istimewa Aceh. Di sana untuk mengelola laut, mereka memiliki lembaga Adat Laut Aceh. Lembaga ini ternyata telah ada jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia. Hingga kini, aturan yang dikeluarkan oleh Panglima Laot, sang pemimpin, terus dijaga dan tidak berani dilanggar oleh nelayan setempat. Seperti dijelaskan Sekretaris Jaringan Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (KuALA), Marzuki, bahwa ada hari pantang melaut di Aceh yang dalam satu tahun jika dikalkulasi mencapai dua bulan. Jumlah tersebut belum termasuk ketika nelayan libur karena cuaca buruk. “Misal, nelayan tidak melaut pada hari Jumat setiap Minggu. Atau juga pada Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.” Dalam waktu tersebut, ikan memiliki kesempatan berkembang biak, sementara nelayan ada waktu kumpul bersama keluarga.
KKPNEWS.KKP.GO.ID
Panglima Laot juga melarang nelayan menggunakan pukat harimau, bom, atau racun. “Aturan adat ini ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem laut. Bagi pelanggar, akan dikenakan hukuman berat, termasuk penyitaan hasil tangkapan,” ujar Marzuki. Sementar aitu, Sekjen Panglima Laot Aceh, Umar Bin Abdul Azis mengatakan, selama ini, keberadaan Panglima Laot sangat menguntungkan nelayan Aceh. Aturan adat yang dikeluarkan juga berdasarkan musyawarah dengan nelayan di seluruh Aceh. “Contoh, Panglima Laot membuat pantangan melaut setiap 26 Desember. Kesepakatan yang diambil berdasarkan musyawarah ini untuk mengenang tragedi tsunami 26 Desember 2004 silam,” ujar Umar yang kerap disapa Umardi. Umardi juga menyebutkan, tugas Panglima Laot bukan hanya mengeluarkan aturan adat atau mengawasi nelayan agar mencari nafkah sesuai aturan. Tetapi juga, membantu nelayan
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
NA SIONAL << NASIONAL
Aceh yang terdampar atau tertangkap di negara lain, termasuk mencari cara, agar segera dipulangkan. “Bila ada nelayan yang melapor anggota keluarganya belum pulang, Panglima Laot akan menghubungi nelayan di negara yang berbatasan dengan Aceh. Jika nelayan itu tertangkap, Panglima Laot Aceh segera menghubungi atau melaporkan ke Kedutaan Indonesia di negara tersebut. Tujuannya, agar nelayan tersebut dapat dibantu, apakah pendampingan hukum atau lainnya.”
KERUSAKAN Lembara adat laut Aceh juga punya prinsip perlindungan sumber daya laut yang ada di wilayah itu. Untuk melindungi terumbu karang mereka melarang masyarakat menggunakan pukat harimau, bom dan racun ikan. ‘’Meskipun demikian, masih saja terjadi. Apalagi kalau tidak ada kesepakatan yang
melibatkan masyarakat nelayan, tentu akan lebih parah,’’ kata Syukri Affan, Panglima Laot Lhoknga Menurut Syukri, pihaknya di Lhoknga dan di Lhok-Lhok lain di Kabupaten Aceh Besar sudah memperkuat hukum adat laut demi kemaslahatan nelayan. Aturan tersebut berupa adat pantang melaut, adat barang hanyut, adat sosial, dan adat pemeliharaan lingkungan. Apabila ada yang melanggar akan kami beri sanksi. “Aturan yang ada, nelayan Aceh memiliki hari pantang melaut hingga dua bulan setiap tahun. Jika ditambah dengan cuaca buruk, dalam setahun, nelayan tidak melaut hingga empat bulan. Ini bermanfaat bagi pertumbuhan terumbu karang dan perbaikan ekosistem laut.” Tetapi, sambung Syukri, ada satu pertanyaan besar dari Panglima Laot dan seluruh nelayan di Aceh. Meski nelayan telah menjaga laut dengan kearifan lokalnya, namun masih ada pihak yang mencuri, merampok, dan merusak sumber daya laut yang telah dijaga turun- temurun. “Bagaimana penegakan hukum di Indonesia? Dimana petugas pengawas? Kenapa masih ada kapal asing pencuri ikan dari Thailand yang berkeliaran?” tanya Syukri. Kebijakan Presiden Jokowi sudah mulai menerapkan program Jalesviva-nya itu. Salah satu yang sekarang menjadi ‘’heboh’’ adalah menenggelamkan kapal ikan yang tertangkap illegal fishing di laut Indonesia. Bahkan program ini menjadi trent Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, walaupun tidak sedikit pihak yang memandang sinis dengan aksi nyentrik dirinya dalam menenggelamkan kapal. Susi mengaku tak ambil pusing terhadap kesinisan beberapa pihak tertentu. Dia menjelaskan, efek kesejahteraan nelayan
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> NA SIONAL NASIONAL memang tidak akan langsung akan dirasakan, namun kelak. “Walaupun ada pihak yang sinis, skeptis, apakah tenggelamkan kapal akan sejahterakan nelayan? Ya tidak langsung toh,” ujarnya di Pelabuhan PSDKP Batam. Masih kata Susi, namun dengan tidak kembali masuknya para pelaku IUU Fishing tersebut, maka merupakan suatu prestasi bagi semua aparat penegak hukum yang luar biasa dalam memberantas para pelaku IUU Fishing. Bahkan, lebih jauh dia mengemukakan,
dengan demikian semua negara akan belajar kepada Indonesia dalam memberantas IUU Fishing. “Tapi dengan mereka tidak masuk lagi ke Indonesia, Kepolisian, semua aparat terlibat di penegakan hukum IUU Fishing, saya ucapkan selamat dan wajib bangga Indonesia jadi negara nomor satu dalam berantas IUU Fishing. Satu prestasi luar biasa semua negara akan belajar pada kita,” tutur dia. Menteri Susi pun semakin bersemangat menjalankan programnya setelah Peraturan
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
NA SIONAL << NASIONAL Presiden (Perpres) No.115 Tahun 2015 tentang satuan tugas (Satgas) pemberantasan illegal fishing yang telah ditandatangai Presiden Jokowi. â&#x20AC;&#x153;Ini berita gembira Perpres tentang satuan tugas pemberantasan illegal fishing sudah resmi,â&#x20AC;? tuturnya. Menurutnya, dengan adanya Perpres tersebut dukungan pemerintahan Jokowi dan JK benarbenar serius menangani illegal fishing. â&#x20AC;&#x153;Ini bentuk dukungan pemerintah pada banyaknya kasus illegal fishing di seantero perairan Indonesia,â&#x20AC;? ujarnya. Perpres ini, akan menjadi tombak atas good will pemerintah yang melindungi perairan Indonesia dalam melindungi perairan Indonesia dari penjarahan. Perpres ini sebagai upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran illegal fishing. Pasalnya, illegal fishing mengakibatkan kerugian negara besar, ekonomi sosial dan
ekosistem. Program lainnya secara berangsur sudah dilakukan menteri Susi, yaitu penghentian pemberian dan perpanjangan izin kapal penangkap ikan berukuran diatas 30 gross tonnage (GT), aksesibilitas dan transparansi data kapal penangkap ikan, rencana pembatasan dan pengaturan penangkapan ikan, sampai dengan upaya membangkitkan kembali industri pengolahan ikan dalam negeri. Susi mengatakan dengan moratorium izin kapal dan peraturan pengolahan ikan dalam negeri, bakal membangkitkan kembali industri pengolahan ikan dalam negeri yang telah lama mati karena kekurangan bahan baku berupa ikan tangkap. Selama ini, nelayan Indonesia kalah bersaing mendapatkan ikan dengan kapal-kapal besar dan kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia, secara legal maupun ilegal. Atas kerja Menteri Susi ini, Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia
KORANKABAR.COM
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> NA SIONAL NASIONAL (KNTI) Riza Damanik mengatakan kebijakan itu menjadi harapan dan momen yang tepat untuk membangkitkan industri pengolahan perikanan dalam negeri dan pada akhirnya mensejahterakan nelayan Indonesia. “Moratorium berhasil memberikan shock terapi kepada para penangkap ikan ilegal. Akan tetapi upayanya tidak boleh berhenti pada sok terapi dan wacana pembaharuan pengelolaan perikanan. Tetapi harus bisa menghasilkan tindakan korektif dan berdampak panjang dan mempercepat pembangunan kelautan dan perikanan dengan indikator mendorong kesejahteraan nelayan dan perbaikan lingkungan,” kata Riza. Dia juga berharap, menteri Susi menjalankan UU No.45/2009 tentang Perikanan untuk mengeluarkan PP tentang pemberdayaan masyarakat nelayan dan pembudidaya skala kecil. Dengan PP itu bakal ada skenario pemberdayaan masyarakat nelayan, dengan akses permodalan, fasilitas yang adil bagi nelayan dan sektor swasta, juga peningkatan kualitas penangkapan ikan,” katanya. Dibuatnya PP tentang perlindungan nelayan itu menjadi momen yang tepat setelah FAO telah mensahkan instrumen perlindungan nelayan kecil (Voluntary Guideline on Small – Scale Fisheries) pada 16 Juli 2014. Riza menambahkan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan juga perlu didorong untuk dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional 2014-2019 untuk memberikan arahan bagi kesejahteraan nelayan. Sedangkan Misbahul Munir, dari KNTI Jawa Timur mengatakan instrumen FAO untuk perikanan skala kecil memberikan kepastian atas kewajiban setiap negara untuk melindungi nelayan kecil, baik laki-laki maupun perempuan
dalam kegiatan produksi, pengolahan dan perdagangan. Instrumen itu terdiri atas 13 pasal, meliputi pengaturan kepastian hak akses dan pemanfaatan sumber daya perikanan bagi nelayan kecil, baik kegiatan pasca tangkap yang lebih menguntungkan, perlindungan, ekonomi dan hak asasi nelayan kecil di dunia. “Instrumen ini bertujuan mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan kelaparan di setiap negara masing-masing. Diatas sebagai langkah ikhtiar kebangsaan dalam melindungi nelayan Indonesia,” kata Munir. Ia menambahkan hak konstitusi nelayan seringkali dilanggar, seperti reklamasi, tambang pasir, dan proyek atas nama konservasi. Dengan RUU RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, diharapkan ada perlindungan dan keterlibatan nelayan.
PERLINDUNGAN NELAYAN Menurut Sekjen Kiara Abdul Hakim, dibalik cukup banyak program yang dijalankan menteri Susi, namun selama ini soal para nelayan seringkali dirugikan haknya dalam menangkap ikan dari proses melaut sampai penjualan ikan, seperti adanya penyerobotan wilayah tangkap dan pencemaran pesisir dan laut, meski Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2011 tentang Perlindungan Nelayan sudah ada. Nelayan juga dihambat dengan proses perizinan yang bertele-tele, memakan waktu dan biaya banyak, akses permodalan dan BBM bersubsidi yang hampir mustahil diperoleh dengan ketentuan harga Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012, yakni Rp4.500. Parahnya, saat kecelakaan melaut terjadi, justru tidak ada keberpihakan dari pemerintah, misalnya jaminan perbaikan kapal.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
NA SIONAL << NASIONAL Di saat yang sama, perempuan nelayan belum diakui peran dan keberadaannya di dalam kebijakan kelautan dan perikanan. Harapan yang sama disampaikan Koordinator Persaudaraaan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) Masnuah. Dia menyatakan belum ada jaminan sosial dan asuransi bagi nelayan bila mengalami kecelakaan, alat tangkapnya hilang, meninggal di tengah laut dan tidak ketemu jasadnya. Keterbatasan akses informasi perikanan, pemberdayaan nelayan tentang aturan hukum juga mempengaruhi jaminan kerja dan kesejahteraan nelayan. “Banyak nelayan ditangkap, disandera karena tidak tahu aturan hukum apa yang dilanggar. Sehingga, aparat meminta uang ke nelayan. Aparat itu seperti bajak laut yang berseragam negara,” kata Masnuah. PPNI berharap Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dapat memberikan perhatian khusus bagi nelayan yang dalam bekerja menantang maut karena musim ekstrim dan ombak besar yang bisa merenggut nyawa. Harapan besar ada pada Susi yang mempunyai pengalaman panjang sebgai pengusaha bidang perikanan, sehingga mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan dan perempuan nelayan. “Pemerintah baru harus memfasiltasi prasarana yang dibutuhkan kelompok perempuan nelayan. Jika hanya omong kosong, sama saja dengan pemerintahan lama,” tambah Masnuah. Sementara nelayan Kendal Jawa Tengah juga mengalami berbagai persoalan. Seperti yang disampaikan Koordinator Nelayan Jawa Tengah Sugeng Triyanto bahwa selama ini banyak kebijakan terkait perikanan dan kelautan
tumpang tindih antara pusat dan daerah. Belum lagi, belum ada undang-undang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, ini penting karena selama ini tidak ada jaminan asuransi, pendidikan, kesehatan dan jaminan agar kapal nelayan bisa dijadikan jaminan untuk meminjam uang di bank. Mengapa nelayan harus mendapat perhatian serius? Peneliti CSR, CD dan Kemiskinan dari Fisip Universitas Inodenesia Rahmatullah M Kesos menyatakan bahwa 49 persen dari total penduduk Indonesia dalam kondisi miskin dan rentan menjadi miskin. Badan Pusat Statistik (BPS), dengan perhitungan berbeda dari Bank dunia, mengumumkan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 34,96 juta orang (15,42 persen). Angka tersebut diperoleh berdasarkan ukuran garis kemiskinan ditetapkan sebesar 1,55 dolar AS. ‘’Sebagian besar (63,47 persen) penduduk miskin di Indonesia berada di daerah pesisir dan pedesaan,’’ katanya. Dikatakan, penyebab terpeliharanya kemiskinan nelayan atau masyarakat pinggiran pantai, karena kebijakan pemerintah yang tidak memihak masyarakat miskin. Salah satu pengaruh siklus musim yang membuat nelayan tidak melaut di musim tertentu. Faktor lainnya adalah, sendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang digunakan nelayan berpengaruh pada cara dalam menangkap ikan, keterbatasan dalam pemahaman akan teknologi, menjadikan kualitas dan kuantitas tangkapan tidak mengalami perbaikan. ’’Kondisi ini diperparah oleh kebiasaan dan pola hidup,’’ katanya. Hidayatullah juga menyatakan ada lima hal pokok yang menjadi masalah nelayan yang harus diperhatikan. Pertama, kondisi alam.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> NA SIONAL NASIONAL Kompleksnya permasalahan kemiskinan masyarakat nelayan terjadi disebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang selalu diliputi ketidakpastian dalam menjalankan usahanya. Kedua, tingkat pendidikan nelayan. Nelayan yang miskin umumnya belum banyak tersentuh teknologi modern, kualitas sumber daya manusia rendah dan tingkat produktivitas hasil tangkapannya juga sangat rendah. Ketiga, pola kehidupan nelayan. Pola hidup konsumtif menjadi masalah laten pada masyarakat nelayan, dimana pada saat penghasilan banyak, tidak ditabung untuk persiapan paceklik, melainkan dijadikan kesempatan untuk membeli kebutuhan sekunder. Keempat, pemasaran hasil tangkapan. Tidak semua daerah pesisir memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hal tersebut membuat para nelayan terpaksa untuk menjual hasil tangkapan mereka kepada tengkulak dengan harga di bawah harga pasar. Kelima, program pemerintah yang belum memihak nelayan, kebijakan pemerintah yang tidak memihak masyarakat miskin, banyak kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan
bersifat top down dan selalu menjadikan masyarakat sebagai objek, bukan subjek. Kebijakan yang pro nelayan mutlak diperlukan, yakni sebuah kebijakan sosial yang akan mensejahterakan masyarakat dan kehidupan nelayan. Kendala ini bisa diatasi dengan tiga kebijakan, yaitu Secara garis besar, kebijakan sosial diwujudkan dalam tiga kategori, takni perundangundangan, program pelayanan sosial, dan system perpajakan. Dimana kebijakan social yang diterbitkan harus benar-benar menyentuh masyarakat miskin termasuk dalam focus bahasan ini adalah kehidupan komunitas nelayan di Indonesia. Jelas, persoalan kemaritiman selama ini memang cukup banyak, seperti benang kusut yang perlu energi, personil dan dana untuk mengatasinya. Meskipun kita sadar satu tahun bukanlah waktu yang cukup untuk membenahi itu semua. Tapi, paling tidak, dari gerak dan kebijakan, sudah mengarah pada rel visi ke depan, agar Jalesviva Jayamahe al berdiri dengan makna sejatinya.((menriz menrizal nur din/ int nurdin/ din/int int))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EKONOMI
EK ONOMI << EKONOMI
MENJADIKAN BATAM PUSAT INDUSTRI KAPAL NASIONAL
Permudah Fiskal, Larang Impor Kapal PULAU BATAM KEPULAUAN RIAU TAK LAMA LAGI MENJADI IKON INDUSTRI GALANGAN KAPAL TANAH AIR. POSISI STRATEGIS YANG BERDEKATAN DENGAN NEGARA PUSAT PERDAGANGAN DUNIA SINGAPURAN MEMBUAT PELUANG INI SEMAKIN MENGANGA.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI
Pekerja melintas di areal galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (IKI), Makassar, Sulawesi Selatan. SAHRUL MANDA TIKUPADANG/ANTARANEWS.COM
I
‘’
NI sangat luar biasa,’’ kata Agung Mulyana, Penjabat Gubernur Kepri ketika menghadiri lounching galangan kapal Blue Manta di Batam baru-baru ini. Ketika krisis dunia mulai melanda, perkembangan industry galangan kapal di Batam memang agak lesu, namun seiring dengan membaiknya ekonomi, tanda-tanda untuk maju sudah mulai kelihatan. “Galangan kapal kita sudah mulai menunjukkan perkembangan. Pelan-pelan sudah mulai ada pesanan. Beberapa waktu lalu, sudah ada dilounching Blue Manta. Ini sangat luar biasa,” katanya. Menurut Agung, dengan dilounchingnya Blue Manta, sebagai kapal mewah untuk penyelam, maka sudah terbukti kualitas galangan kapal di Batam. Bahkan dalam waktu dekat perusahaan
galangan kapal yang memproduksi Blue Manta tersebut, kemungkinan akan memproduksi kapal lainnya ‘Yellow Manta’ “Masih di Galangan pak Hengki itu, akan diproduksi lagi Yellow Manta. Mungkin tahun depan sudah bisa dilounching,” katanya. Dikatakan, setakat ini sudah ada 110 perusahaan galangan kapal di Batam. Keberadaan mereka akhirnya mengundang negara asing untuk investasi galangan kapal di kota yang dikembangkan BJ Habibie ini. “Bahkan saat ini sudah ada perusahaan yang sudah menyelesaikan beberapa tug boat. Jadi peminat tinggal melihat saja, sudah jadi,” katanya. Menjadikan Batam sebagai pusat industri kapal di Indonesia, telah ditekatkan Presiden
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EK ONOMI << EKONOMI Jokowi beberapa waktu lalu. “Saya akan kumpulkan kementerian terkait dan BUMN seperti Pertamian serta PGN. Saya akan larang memesan kapal ke luar negeri karena kita sendiri mampu,” tegas Presiden. Dia juga akan mengumpulkan data yang mendetail tentang kemampuan produksi kapal dan menyesuaikan dengan kebutuhan nasioal. Kepada investor asing, lanjut Jokowi, juga akan diarahkan memesan kapal di galangan Indonesia. “Saya mendukung industri galangan kapal nasional, baik di Batam maupun wilayah lainnya. Soal tingkat komponen yang belum seluruhnya dari dalam negeri, akan terus ditingkatkan,” ungkapnya. Jenis kapal yang telah mampu diproduksi oleh industri perkapalan nasional antara lain kapal curah (bulk carrier) sampai dengan 50 ribu DWT, kapal ferry Ro-Ro sampai 19 ribu DWT, tanker 30 ribu DWT, landing craft tank, LPG carrier, kapal penumpang, kapal patroli cepat dan lain-lain. Maraknya pesanan dan dibukanya tender kapal oleh pemerintah dan BUMN juga menjadi harapan pelaku industri mengoptimalkan kapasitas produksi. Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam mengatakan, saat ini utilitas galangan kapal nasional sebesar 60 persen. “Dengan pengadaan kapal oleh pemerintah, kami yakin utilitas bisa 100 persen,” ujar Presiden Jokowi. Pihaknya saat ini juga tengah menyusun rincian komponen kapal yang dibutuhkan agar mendapat fasilitas fiskal. Begitu juga dengan komponen kapal yang sudah mampu diproduksi di dalam negeri namun belum seluruhnya terpenuhi. Presiden Joko Widodo menyatakan akan
melarang setiap impor kapal, demi meningkatkan produksi industri galangan kapal di dalam negeri yang dinilainya akan mampu memenuhi pasar dalam negeri. “Pesanan luar negeri tidak akan lagi diperbolehkan. Mengapa kita harus memesan di luar negeri sementara kita sudah mampu membangun sendiri,” jelasnya saat dialog dengan pengusaha kapal di galangan kapal PT Anggrek Hitam Batam, Provinsi Kepulauan Riau Juni 2015 lalu. Jokowi menambahkan saat mengunjungi industri galangan kapal di Batam, ia menjadi paham bahwa industri domestik benar-benar mampu membangun kapal dan pemerintah siap menampung karya dalam negeri. “Saya akan meminta daftar kapal yang dibutuhkan oleh perusahaan milik negara, kementerian dan lembaga,” katanya. Presiden juga mengatakan PT Anggrek Hitam telah mampu membangun semua jenis kapal dari kapal penumpang, kapal roll-on roll-off feri, kapal kargo, tanker dan lain-lain. “Kita bisa membangun sendiri,” tambahnya. Jokowi juga menekankan bahwa industri galangan kapal di dalam negeri akan mendapat perhatian serius pemerintah, karena pemerintahannya menetapkan target membangun sumbu maritim melalui pembangunan jalan tol laut demi meningkatkan konektivitas perdagangan antar pulau. “Di Batam ada 104 industri galangan kapal. Setelah kembali dari sini saya akan mengumpulkan para pejabat dari perusahaan milik negara, kementerian pertahanan, kementerian transportasi, kementerian perikanan dan sumber daya kelautan, perusahaan minyak milik negara PT Pertamina, gas Perusahaan PN Gas agar tidak ada kapal dari luar negeri,” lanjut
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI
GALERYPHOTOGRAPHYKU.BLOGSPOT.COM
Jokowi. Walau saat ini Jokowi mengisi kritik pula yang menyayangkan bahwa kandungan lokal dalam produk kapal domestik mungkin masih sekitar 40 persen, tetapi ia percaya secara bertahap kandungan lokal akan meningkat. “Saat mengunjungi Korea Saya sangat terkejut. Di sini saya tertegun lebih setelah mengetahui karena kapal juga dapat dibangun di sini. Industries sini juga dapat membangun tanker 17.500 DWT. Jadi, saya tidak ragu lagi,” pungkasnya. Hal ini diingatkan kembali oleh Sekretaris Batam Shipyard Offshore Association (BSOA) Novi Hasni bahwa kementerian perhubungan sudah menganggarkan untuk pembelian kapal buatan Batam. ‘’Ini merupakan bagian dari janji Presiden Jokowi yang meminta semua kementerian untuk membeli kapal dari Batam. Ia berharap dalam beberapa waktu dekat, dari kementerian lain ada yang memesan kapal ke Batam,’’ katanya.
Menurutnya, saat ini pelan-pelan galangan kapal di Batam sudah mulai bangkit. Pesanan kapal dari luar sudah mulai ada. Meski jumlahnya masih jauh dibandingkan sebelum krisis global terjadi. “Kalau setahu kita sudah mulai ada pesanan. Ini menjadi kabar baik bagi kita,” katanya. Ketua Apindo Kota Batam OK Simatupang, optimis industri galangan kapal di Batam ini dalam waktu dekat akan terus mengalami peningkatan. Ia berharap proses perizinan dipermudah dan pengurusannya, jangan semuanya dilakukan di Jakarta. “Kalau sudah perizinan dipermudah maka optimis investasi akan meningkat. Dan ini ada hubungannya dengan pesanan kapal,” katanya. Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono juga mengaku bahwa sudah ada dua negara yang datang ke Batam untuk melihat galangan kapal di Batam. Yakni Timor Leste dan Australia. Timor leste sudah berkeliling
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EK ONOMI << EKONOMI galangan kapal Batam. Mereka berniat membeli kapal jenis kapal tanker. Sementara Australia menyampaikan minatnya untuk membeli kapal pengangkut sapi. “Kalau Timor Timur sudah pernah ke Batam untuk melihat-lihat kapal di Batam. Tetapi hingga kini belum ada arahnya ke sign contract. Tetapi ini menjadi kabar baik bagi galangan kapal kita,” katanya. Ternyata, industri galangan kapal nasional sudah diperkuat oleh program poros maritim yang dicanangkan pemerintahan. Salah satunya adalah ditopang industri komponen kapal dalam negeri. Untuk mempercepat industri tersebut, Kementerian Perindustrian mendorong industri di luar perkapalan melakukan diversifikasi dan ikut memproduksi komponen kapal. “Strateginya, kita rangkul dan dorong pelaku industri mobil, logam, produsen mesin untuk juga memproduksi komponen kapal. Mereka sudah memiliki keahlian dan peralatan,” ungkap Menteri Perindustrian Saleh Husin ketika berkunjung ke Batam Juni 2015 lalu. Industri komponen ini diharapkan mengiringi penguatan industri galangan kapal. Saat ini, industri galangan kapal nasional terus tumbuh sejalan penguatan sektor maritim. “Pertamina sudah memasukkan pesanan kapal ke galangan-galangan kita. Begitu juga kapal ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan). Ini menggerakkan industri kita,” ujar Menperin. Pada Januari 2015 lalu telah terbentuk Asosiasi Industri Komponen Kapal Indonesia (AIKKI). Di galangan PT Anggrek Hitam misalnya, tengah dibangun dua kapal tanker milik Pertamina, MT Parigi dan MT Pattimura, masingmasing berbobot mati 17.500 DWT. Saat ini, BUMN minyak dan gas itu sedang
membangun 10 kapal tanker di beberapa galangan kapal di Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap industri perkapalan. Soal program penguatan industri perkapalan nasional, Menperin Saleh Husin memaparkan program insentif fiskal yang berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor komponen kapal yang tertuang dalam PMK nomor 249/PMK011/2014. Selain itu, melalui PP 146/2000 jo PP 38/2003 tentang fasilitas fiskal untuk impor dan/atau penyerahan kapal laut, pesawat udara, kereta api dan suku cadangnya. “Saat ini sedang diproses pembentukan RPP pengganti PP 38/2003 yang akan mengubah fasilitas PPN dari dibebaskan menjadi tidak dipungut,” ujarnya. Meskipun fasilitas tetap diberikan hanya kepada pengguna armada kapal, imbuh Menperin, namun galangan kapal dapat menikmati fasilitas ini dengan mengkreditkan pajak masukan. Terkait RPP tersebut, Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan, Hasbi Assiddiq Syamsuddin mengatakan draft sudah berada di Setneg. “Kita optimistis, segera menjadi PP dan mulai berlaku untuk mengakselerasi industri kita,” paparnya.
MARKET BESAR Ketua Bidang Industri, Kewirausahaan, dan Dana Usaha (APMI) Andhi Kusuma menyatakan bahwa market galangan kapal di Indonesia sangat besar, namun setakat ini masih dicap sulit berkembang. Mengapa? ‘’Penyebabnya adalah adanya pengenaan bea masuk komponen berkisar 5% hingga 12,4%, ditambah PPN 10% terhadap penyerahan atau penjualan kapal sehingga struktur biaya pembangunan kapal baru di Indonesia menjadi
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI tidak kompetitif ,” ujarnya. Ia menambahkan tingginya biaya fiskal untuk pembuatan kapal akhirnya berimbas pada harga jual kapal dalam negeri yang lebih mahal ketimbang buatan luar negeri. “Disparitas harganya bisa mencapai 30%, sehingga tak heran banyak pengusaha pelayaran lebih memilih membeli kapal buatan asing” tuturnya. Lebih lanjut ia mengatakan pertumbuhan industri galangan kapal meski tumbuh positif, namun selama 5 tahun belakangan angkanya tidak lebih dari 10%. “Ini kalah jauh dibandingkan dengan industri galangan kapal China misalnya yang pertumbuhannya bisa mencapai diatas 20% per tahun” lanjutnya. Dikatakan Andhi, saat ini industri galangan kapal masih terkonsentrasi di wilayah Batam. Suplai kapal baru menurut Kementerian Industri masih ditopang 75% dari galangan kapal Batam. Padahal beberapa wilayah lain di Indonesia misalnya Jawa Timur dan Makasar memiliki potensi yang begitu besar. Selain masih hanya terkosentrasi di wilayah Batam, fakta lainnya, teknologi pembuatan kapal di Indonesia juga masih konvensional. Misalnya, dalam pembuatan blok-blok badan kapal belum diintegrasikan secara optimal dengan pekerjaan outfitting (perpipaan dan perlengkapan kapal lainnya). ‘’Tingkat produktivitasnya masih rendah dan sulit menyaingi galangan-galangan kapal di negara-negara yang sudah maju teknologi produksinya,” imbuhnya. Dari sisi eksternal, turunnya harga batubara juga mempengaruhi lesunya pesanan kapal di Batam. Itu terjadi lantaran sumber daya mineral seperti batu bara sedang turun, padahal pesanan kapal baru lebih banyak tongkang untuk mengangkut batubara. Laporan produksi kapal di Batam yang
BENZANO.COM
dipantau APMI, ekspor atau pesanan kapal tongkang ke luar negeri kini menurun drastis hingga 75% akibat fluktuatifnya harga batu bara yang merupakan komoditas angkutan utama jenis kapal tongkang. Bermacam masalah ini harus segera diselesaikan semua pihak. Sebab industri galangan kapal secara umum termasuk industri strategis dalam mendukung pemerintah terkait program poros maritime dunia yang dicanangkan beberapa waktu lalu. “Lebih jauh, ini bukan semata soal bisnis tapi soal nasib 250 ribu pekerja yang nasibnya bisa terancam jika industri galangan kapal ini mati suri. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, industri galangan kapal nasional harus bangkit” pungkas Andhi. Dalam pada itu, pelaku usaha galangan kapal nasional berharap pemerintah bersikap fleksible dalam menerapkan kebijakan fiskal komponen bea masuk yang mencapai 5 hingga 12,5 persen,
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EK ONOMI << EKONOMI
agar dapat mendorong investasi dan daya saing. Kebijakan fiskal yang cukup memberatkan itu, menurut Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy K. Logam, akan menjadi kendala utama terwujudnya negara poros maritim itu. “Konsep itu cukup strategis, karena akan mendorong tumbuhnya industri galangan nasional. Namun bila kebijakan fiskal yang ada tetap dipertahankan, sulit bagi pelaku usaha menggolkan konsep tersebut,” kata Eddy. Kendati demikian, dirinya optimis konsep poros maritime akan terwujud dan saat ini Iperindo sedang menghitung kebutuhan unit kapal dan nilai investasi bagi pembangunan kapal yang diperlukan untuk merealisasikan konsep tersebut.“Kita sedang hitung, tetapi kita harapkan konsep ini lebih diperjelas lagi,” katanya. Menurut dia, jika memang di dalam konsep itu nantinya dibutuhkan kapal berskala besar dengan
draft yang lebih dalam sekelas handymax, pihaknya juga siap membangun. “Galangan kita sudah siap membangun kapal sebesar itu,” ujarnya. Eddy mengakui masalah kompetitivenes pembangunan kapal baru di Indonesia terbentur oleh kebijakan fiskal yakni bea masuk komponen sebesar 5-12,5 persen dan PPN atas penjualan kapal sebesar 10 persen serta pajak non-final sebesar dua persen. Kebijakan itu pula kata dia yang menghambat masuknya investasi sebesar Rp 4 triliun, diantaranya investor asal Belanda, Jepang dan Singapura. Sedangkan perusahaan lokal sebanyak empat investor salah satunya PT Steadfast Marin. Berdasarkan data, sampai saat ini, jumlah industri galangan sebanyak 250 perusahaan. Meliputi kapasitas bangunan baru sebesar 900.000 DWT, kapasitas reparasi kapal 1.200.000 dwt dan fasilitas produksi terbesar 150.000 dwt. Meneurut Eddy, regulasi fiskal yang memberatkan pelaku usaha itu menjadi penyebab sulitnya industri galangan nasional bersaing dengan luar. Dimana harga kapal produksi galangan nasional lebih mahal hingga 30 persen, dengan nilai bunga bank yang mencapai 10 persen. “Jangankan dengan galangan luar negeri, dengan galangan di Batam saja, kita sudah kalah bersaing. Karena di Batam, tidak dikenakan pajak, makanya mereka tumbuh besar,” jelasnya. Padahal, kualitas produksi kata tidak kalah dengan galangan kapal asing. “Kualitas produksi sudah bisa bersaing, kapasitas kita tersedia, tinggal struktur harga yang harus dikurangi dengan menghapus kebijakan fiskal yang memberatkan,” al nur din/ jpnn jelasnya.((menriz menrizal nurdin/ din/jpnn jpnn))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI
M
Mutu Pertanian Jadi Perhatian
ENTERI Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sangat berazam agar produk pertanian Indonesia bermutu dan mencukupi untuk dikonsumsi rakyat seluruh negeri. Kesan itu tercurah saat dia berada di arena Bulan Mutu Pertanian 2015 yang digelar Kementerian Pertanian Kabinet Kerja itu. Lewat Bulan Mutu Pertanian 2015 yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 8 November 2015 lalu inilah, Amran ingin memberikan kesadaran dan penghargaan masyarakat konsumen terhadap produk aman dan bermutu dengan membeli produk berregistrasi dan bersertifikasi, serta mendorong pelaku usaha agribisnis untuk menerapkan sistem jaminan mutu agar mampu menghasilkan produk sesuai standar. Meskipun dia menyadari untuk menerapkan ini
bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. â&#x20AC;&#x153;Jadi keberhasilan penerapan standarisasi ini, tidak hanya semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah dan produsen saja, tetapi juga menuntut peran aktif pelaku pasar mulai dari pedagang skala kecil, menengah dan besar, baik tradisional maupun modern (retail),â&#x20AC;? ujarnya mengingatkan. Selain itu ujar Amran, kesadaran masyarakat terhadap produk-produk bermutu (quality awerness) harus terus ditumbuh-kembangkan oleh pemerintah maupun pihak-pihak terkait agar produk-produk bermutu semakin mendapatkan penghargaan yang layak oleh konsumen. â&#x20AC;&#x153;Gelar produk-produk hasil pertanian bersertifikat dan beregistrasi ini diharapkan dapat mempromosikan produk pertanian bermutu agar semakin dikenal oleh khalayak.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengacungkan jempol saat melakukan tanam padi menggunakan mesin di desa Timbaan, Tapin, Kalimantan Selatan, Senin (16/3). Kementerian Pertanian menargetkan membuka lahan pertanian 1,5 juta hektar di tahun 2015. HERRY MURDY HERMAWAN/ANTARA NEWS.COM
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EK ONOMI << EKONOMI Apalagi melalui even ini juga dihadiri pelaku retail, sehingga dapat menghasilkan banyak kesepakatan pemasaran antara pelaku usaha dengan retail,” kata Amran. Secara garis besar, ke depan, Amran sudah menggariskan kementerian yang dipimpinnya wajib mewujudkan ketersediaan dan pemenuhan konsumsi pangan yang aman dan bermutu bagi rakyat Indonesia. Selain itu menurut Amran, negara wajib mewujudkan keterjangkauan harga sesuai perintah Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pangan. “Karena itu, selain menetapkan norma, standar dan prosedur keamanan pangan, pemerintah harus menjamin penyelenggaraan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan pada setiap rantai pangan secara terpadu,” kata Amran Sulaiman. Terkait upaya menjaga keamanan pangan produk pertanian segar, ujar Amran, ada tiga syarat yang harus dilakukan. Pertama, mekanisme pendaftaran/registrasi produk
pangan segar sesuai Permentan No. 51/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Asal Tumbuhan (PSAT). Kedua, mekanisme sertifikasi mutu dan keamanan pangan PSAT sesuai Permentan No. 20/ 2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian. Ketiga, mekanisme sertifikasi organik sesuai dengan Permentan No. 64/2013 tentang Sistem Organik. “PSAT yang telah mendapat nomor registrasi Produk Dalam (PD), dinyatakan memenuhi syarat keamanan pangan. Sedang komoditi yang telah diregistrasi oleh OKKP (otoritas kompeten keamanan pangan), hingga saat ini sebanyak 600 jenis produk yang meliputi beras, buah dan sayuran segar, kacang-kacangan, rempah dan biji-bijian,” ungkap Mentan. Lebih lanjut Amran menjelaskan bahwa pihaknya juga berkewajiban melakukan pengawasan case by case/emergency untuk merespon isu keamanan pangan di masyarakat. “Langkah ini kami lakukan sesuai amanat undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan dimana pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan program pemantauan, evaluasi dan pengawasan berkala terhadap kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan dan peredaran pangan,” imbuh jpnn politikus PKB ini.((men/ men/jpnn jpnn))
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) bersama Wakil Bupati Jeneponto Mulyadi Mustamu (kiri) memanen jagung saat panen raya di Desa Mangepong, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/4). Provinsi Sulawesi Selatan pada musim panen tahun ini ditargetkan mampu menghasilkan 2 juta ton jagung dari lahan garapan seluas 395.554 hektar. SAHRUL MANDA TIKUPADANG/NEWS.COM
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI
Peminat Vespa MULAI MENGGURITA
M
ENGGURIT ANY A peminat produk ENGGURITANY ANYA sepeda motor Vespa di Indonesia, membuat PT Piaggio Indonesia (PID) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) ikonis Vespa, Piaggio, Moto Guzzi dan Aprilia makin menamcapkan kukunya di Indonesia. Apalagi, setelah mereka meresmikan penyalur resmi terbaru di Tebet, Jakarta. Tak hanya di Jakarta, Pekanbaru ibukota
Provinsi Riau pun tidak tertinggal. Beberapa tahun belakangan, produk ini sudah tersedia dengan menggunakan jasa mall untuk memperkenalkan produk terbaru mereka. Lalu pula, produk ini bukanlah asing bagi masyarakat, sebab sebelum berkembang jenis motor bebek, produk ini sangan digandrungi, bahkan saat ini banyak yang menjadikannya barang antic, karena uniknya.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EK ONOMI << EKONOMI
VESPAMETRO.COM
MERDEKA.COM
Managing Director PID, Marco Noto La Diega, mengatakan, pihaknya terus berfokus pada komitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan pecinta Vespa di tanah air. “Indonesia merupakan salah satu negara penting bagi Piaggio Group, dan karena hal tersebut pula kami terus memperluas jaringan distribusi kami di Indonesia. Pembukaan itu bertujuan menjawab perkembangan minat konsumen terhadap produk Piaggio Indonesia,’’ katanya Le Diega, 7 November 2015 lalu. Kini, peminat Vespa sudah masuk ke pasar anak muda yang penuh gaya dan mobilitas tinggi. Perancang produk ini tahu betul bagaimana menyesuaikan karakter Vespa dan Piaggio yang muda, modern serta bergaya hidup dinamis. “Kami berharap bisa memberikan jawaban berkendara bagi kalangan tersebut dengan cara
membuka penyalur resmi kami di area Tebet,” jelas Sales and Network Development Director PT Piaggio Indonesia, Igor Panjaitan. Lalu, mengapa Igor sangat berkeyakinan tentang tingginya peminat produk ini? Seperti dirilis fakusjabar.com bahwa berawal dari ucapan “Sembra Una Vespa!!” atau Terlihat Seperti Tawon! Yang diucapkan Enrico Piaggio, ketika motor rancangan Corradino D’Ascanio itu selesai dibuat. Ternyata, ucapan itu bernar, sehingga seiring bergulirnya waktu, kendaraan ini dinobatkan sebagai kendaraan transportasi menjadi begitu melegenda. Sederet artis ternama menjadikan kendaraan ini sebagai daftar koleksi wajibnya. Tak heran, berapa jenis filmpun menggunakan skuter Vespa sebagai tema maupun inspirasinya. Tidakberhenti sampai disitu, kendaraan ini telah
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI bermetamorfosis menjadi trendsetter, bahkan terus meng-influence orang-orang hingga membidani kultur baru. Fashion, desain, hingga genre musik, cukup banyak terinspirasi dari si lebah Italia yang bernama Vespa. Berikut kami paparkan 10 alasan mengapa seseorang harus mempunyai skuter seperti Vespa:
1. MENGENDARAI SANG LEGENDA. Ketika pertanyaan seperti ini, dilontarkan pada banyak orang – “Siapa pionir skuter di dunia itu? Jawabannya kalau tidak Vespa pastinya Lambretta. Sebagai pionir yang melegenda, kendaraan ini sangat inspiring bagi beberapa produsen skuter kini. Kehadirannya menjadi ikon tersendiri. Tema vintage dalam berbagai ide desain yang beraroma klasik, selalu mengingatkan siapapun pada sosok tunggangan bernama Vespa. MERDEKA.COM
2. MENJADI TRENDSETTER. Tidak dapat memiliki mobil yang sama dengan apa yang dimiliki oleh artis tenar dunia, tidak masalah. Setidaknya Anda toh memiliki skuter yang sama dengan apa yang mereka miliki, yakni Vespa. Mengapa? Karena sederet bintang terkenal, seperti; George Clooney, Jennifer Lopez, Naomie Watts, Owen Wilson, atau bintang seperti Mickey Rourke dan bahkan John Wayne dan si seksi seperti Sharon Stone, juga Paris Hilton, mereka semua lekat loh dengan si lebah Itali yang satu ini.
3. FASHIONABLE. Pernah mendengar Mod? Itu adalah nama subkultur yang berkembang di Inggris pada tahun ’60-an. Elemen wajibnya, Skuter, Musik sampai Fashion. Berkembangnya geliat fashionista ala
mod, juga didorong adanya kecintaan banyak kawula muda dunia pada Vespa. Beberapa dress code wajib mod dunia, begitu kental dengan aroma yang identik dengan kendaraan yang satu ini. Sebutlah; Adidas, Ben Sherman, Fred Perry, Baracuta, sampai parkha M65/M50 tentara Amerika, memberikan corak penampilan dalam ber-Vespa-ria.
4. BEGITU ROMANTIC. Banyak orang tua dulu mengatakan, mengendarai Vespa dengan pasangan tercinta adalah hal terindah. Benarkah?! Menurut Kami memang benar. Dengan posisi berboncengan yang” ehem”, ditambah kecepatan yang relatif santei, membuat suasana makin romantis. Apalagi jika Pergi taman terbuka di daerah pegunungan, sebagai tujuannya. Oh yah, jangan
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
EK ONOMI << EKONOMI dan menawarkan bantuan pada Anda.
6. BERINVESTASI. Jika Vespa yang Anda miliki berkategori tua dan klasik, di luar sana begitu banyak “pemain” yang siap menghargai Vespa Anda dengan imingiming Dollar maupun Euro. Banyak bule, mengharapkan Vespa tua yang Anda miliki, bisa diboyong ke negerinya sana. Ya, Vespa (klasik) ibarat batu ali. Dengan memiliki Vespa pada prinsipnya Anda sedang diajak berinvestasi. Semakin tua vespa yang dimiliki, semakin melambung pula harga jual Vespa tersebut. Contohnya, vespa lansiran tahun ’50 hingga ’60an, untuk seri-seri tertentunya, mencapai harga jual yang setara dengan harga beli motor skuter teranyar. Bahkan diantaranya, ada yang melambung hingga ke angka puluhan juta.
7. DAPAT MENGHEMAT UANG. lupa bekal keranjang piknik set berisi; juice, roti isi, potato dan kain sebagai alas duduk, “It’s a romantic moment!” Tapi tentunya, yang harus menjadi latar belakang suasananya! Kami jamin deh, Anda semakin jatuh cinta dengan pasangan Anda.
5. MEMPERBANYAK TEMAN. Persaudaraan yang kental diantara sesama pengguna, adanya rasa hormat dan tolong menolong dengan sesamanya. Mau bukti? Cobalah sekali-kali menggunakannya. Anggukan, lambaian tangan, bunyi klakson, hingga kedipan lampu, akan mewarnai perjalanan Anda, jika berpapasan dengan sesama pengguna lainnya. Tak perlu khawatir Vespa kesayangan Anda mogok di jalan, karena biasanya seseorang yang tidak Anda kenal sekalipun, akan menghampiri
Membeli motor terbaru apapun, bisa saja Anda lakukan. Tetapi memiliki Vespa (klasik), prinsipnya melakukan “penghematan” anggaran keuangan Anda. Karena pajak per tahun yang harus Anda keluarkan, jauh lebih hemat dibandingkan motor baru lainnya. Begitupun dengan konsumsi bahan bakar yang digunakan, yang pasti, jauh lebih irit dibandingkan skuter teranyar loh!
8. CERITA DAN PETUALANGAN SERU. Giorgio Bertinelli dengan Vespanya, berhasil menempuh 250 000 km perjalanan dengan mengelilingi berbagai negara di dunia. Semua pengalaman tersebut, pastinya menjadi sebuah cerita petualangan seru yang tidak akan terlupakan. Saya tidak menyarankan Anda untuk
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> EK ONOMI EKONOMI
TENAGAKUDA.COM
melakukan hal yang sama. Cukuplah, Anda ikut kumpul dengan sesama penggemar Vespa, pastinya sangat menyenangkan. Jika sudah berkumpul, ide touring dalam dan luar kota, atau sekedar nongkrong di beberapa cafe pilihan, akan melahirkan cerita seru.
9. MEMILIKI TEMAN-TEMAN BARU. Cobalah untuk bergabung dengan komunitas Vespa lokal di kota Anda. Itupun, jika Anda sosok yang berjiwa sosial tinggi dan ingin mendapatkan banyak teman baru. Karena dengan bergabung, mereka menawarkan berbagai kegiatan seperti piknik, roadtrip, hingga sharing seputar
problematika dunia Vespa. Dengan begitu, Anda akan jauh lebih mengenal Vespa dan dunianya.
10. RELATIF AMAN PARKIR. Kebanyakan pemilik Vespa (klasik), tidak pernah memiliki masalah dalam mencari tempat parkir untuk Vespa-nya. Selain itu, resiko akan kehilangan Vespa tak perlu dikhawatirkan, karena Vespa motor yang relatif â&#x20AC;&#x153;aman.â&#x20AC;? Sejauh ini, resiko kehilangan motor Vespa (klasik) jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan motor baru lainnya.((men men))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
LINGKUNGAN
LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN
Raja & Ratu Sampah Mendulang Rupiah SAMPAH, SELALU MEMBUAT SUSAH. NAMUN, SIAPA SANGKA, SAMPAH AKHIRNYA TAK MERUSAK LINGKUNGAN DAN MALAH MENDULANG RUPIAH.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN
DETIK.COM
B
ANY AK cara orang menyikapi bagaimana ANYAK mengatasi sampah di rumahnya. Apalagi untuk sampah yang sudah mulai menumpuk dalam jumlah besar tiap hari. Produksi sampah yang setiap hari terjadi, terus menjadi masalah besar bagi kota-kota di Indonesia. Namun, kita patut memberikan apresiasi bagi mereka yang melihat sampah sebagai peluang bisnis, yang membuat mereka kreatif. Seperti apa yang dilakukan Tuan Guru Hasanai Juani, Rekson Sitorus, Sunarni dan Made Asri Restuastuti Kardha, patut mendapat perhatian, karena karya dan hasil kerja mereka melebih kreativitas pemulung. Sebab, karya mereka bisa mendatangkan rupiah dan menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit. Memang, banyak orang-orang yang berjuang untuk mengatasi sampah. Bahkan pemerintah kabupaten kota seluruh Indonesia masing-masing sudah mengalokasikan dana bagaimana mengatasi sampah dari yang berserak, mengumpulkan di satu lokasi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) hingga
mengolah atau menghancurkannya. Setakat ini, empat sosok ini cukup memberi perhatian lebih, terutama di dunia maya. Betapa karya yang mereka lakukan cukup memberikan andil untuk mengatasi pencemaran lingkungan sehingga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Paling tidak meninggalkan image bahwa sampah adalah sampah, dan beralih menjadi, sampah adalah rupiah. Satu di antaranya adalah pengasuh di Pondok Pesantren Nurul Haramain, Tuan Guru Hasanai Juani yang memberinama alat temuannya dengan ‘’Kalkulator Sampah’’. Uniknya, alat ini tak hanya cermat menghitung sampah, tapi mampu menjinakkan sampah tanpa memerihkan mata. Kok bisa? Tuan Guru sendiri sangat yakin temuannya ini mampu ‘’memcahkan rekor’’ dunia. Sebab, dia mengakui alat temuannya itu bisa menangani masalah sampah, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Tak hanya itu, produksi sampah yang mencapai 6.000 ton sehari pun, seperti yang terjadi di Jakarta bisa diatasi bisa mengatasi
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN
INTISARI.COM
“Asapnya akan hilang dan bersih tanpa masalah, bahkan bisa atau bisa diubah jadi cairan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Bagaimana bisa ribuan ton dipakai sebagai bahan pengawet kayu agar tidak dimakan rayap,” ujar Tuan sampah bisa hilang dengan sekejap Guru seperti dilaporkan Ekspedisi dan mudah? Awalnya sampah dikumpulkan dan dibakar dan alat Indonesia Biru. Teknologi asli Indonesia ini hanya tersebut mulai bekerja. Sebuah alat memerlukan biaya Rp 282.000 per pengembus (blower) dengan daya 200 watt ditiupkan dari samping ton. untuk memecah konsentrasi asap, “Sampai di situ, kami sudah tidak sehingga tak menjadi hitam pekat. sanggup,” ujar Tuan Guru seperti TUAN GURU HASANAI JUANI Asap yang masih pekat dan tertulis di Ekspedisi Indonesia Biru. mengandung bahan pencemar udara kemudian Namun, Tuan Guru mewanti-wanti bahwa dioleh menggunakan teknologi plasma di mana penemuannya ini bisa berjalan dengan komitmen asap disalurkan ke tungku lain dan dibakar lagi anggaran dari pemerintahan masing-masing menggunakan suhu 1.800 derajat celcius. dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Dikatakan Tuan Guru, justru keunggulan (APBD). kalkulator sampah ini berada pada peran Dia juga menyebutkan bahwa jika dilihat dari menetralisir asap sampah agar tidak mencemari anggaran kebersihan di DKI Jakarta yang udara, sehingga asap yang terjadi dari hasil mencapai Rp400 miliar per tahun, bisa digunakan pembakaran, akan diolah menjadi zat lain untuk mengatasi sampah dengan alat temuannya berbentuk cairan yang berguna untuk itu. kepentingan lain yang tentunya bernilai “Selama ini kita lihat DKI Jakarta dengan ekonomis. 6.000 ton sampah per hari, masih mahal
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN
JURNALASIA.COM
biayanya. Masih tidak efisien dan menabung masalah yang lebih besar,’ katanya lagi. Tumpukan sampah yang menjadi momok bagi masyarakat karena tumpukannya mengganggu warga sekitar, juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pupuk kompos, energy listrik. Bayangkan saja, 6.000 ton sampah rumah tangga hingga industri di seluruh wilayah Jakarta dibuang ke Bantargebang. Selama 2014, sampah yang masuk TPST di bagian selatan Bekasi itu mencapai 2.062.778 ton. Jumlah itu meningkat setiap tahun sejak TPST dioperasikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1989. Seperti yang sudah dilakukan Rekson Sitorus pemilik bendera PT Godang Tua Jaya (GTJ) telah mengelola sampah Pemprov DKI Jakarta di Bantargebang Bekasi –sekarang sedang berseteru
dengan Pemprov DKI Jakarta, karena Gubernur Ahok tidak akan memperpajang hak kelola kepada GTJ—menjadi pupuk kompos dan sebagian lagi untuk penghasil listrik. Rekson membangun pabrik pembuatan pupuk kompos seluas 5 hektare di area TPST. Ia mempekerjakan ribuan pemulung untuk mengumpulkan sampah-sampah itu. Dalam sehari, pabrik kompos itu menghasilkan 100 ton pupuk kompos. “Pemulung diupah Rp 100 ribu per hari,” kata Firman, pegawai pabrik kompos di Bantargebang. Selain itu, GTJ juga mengubah gas biometana, yang bersembunyi di bawah gundukan sampah, menjadi energi listrik. Ia berkongsi dengan PT Navigat Organic Energy Indonesia serta dua perusahaan lainnya dari Inggris, Sindicatum Carbon Capital dan Organic International Ltd,
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah berkapasitas 2 megawatt. Untuk prestasi ini, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI, M Natsir, mengatakan, TPST Bantar Gebang merupakan sistem pengolahan sampah menjadi tenaga listrik berskala besar pertama di Indonesia. Natsir menjelaskan, awal 2010, TPST Bantar Gebang telah melakukan pemasangan dua gas engine, fuel skid, flare stack, dan trafo. Seluruh kegiatan tersebut telah beroperasi sejak 2011 lalu dan akhirnya bisa menghasilkan listrik sebesar 26 MW. Ia menjelaskan, setiap harinya DKI membuang sampah ke Bantar Gebang sebanyak 6.000 ton. Dengan tipping fee sebesar Rp103 ribu per ton.
“Harga itu sudah naik sejak Januari, dari harga sebelumnya Rp98 ribu,” imbuhnya. Dari tipping fee itu, nantinya akan dibagi untuk pengelola Bantar Gebang dan juga untuk Pemkot Bekasi, karena Bantar Gebang berlokasi di Bekasi. Bantar Gebang yang dimiliki Pemprov DKI seluas 110,3 Ha terletak dan diapit tiga kelurahan, yakni Kelurahan Ciketik Udik, Kelurahan Cikiwul, dan Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Bantar Gebang mulai dioperasikan pada Agustus 1989, dan menjadi satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah yang dimiliki DKI. Lain lagi yang dilakukan Sunarni yang bisa mengolah sampah ‘’pilihan’’ menjadi barang-
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015 WIKIPEDIA.ORG
>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN
Sunarni DAVESANCTUARY.BLOGSPOT.COM
barang berguna dan berharga, sehingga mendatangkan rupiah. Seperti yang ditulis jurnalasia, perempuan kelahiran Jakarta telah bergulat dengan sampahsampah rumah tangga sejak belasan tahun lalu guna diolah menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis. Di tangan perempuan kelahiran 5 Juni 1978 ini, sampah-sampah bekas bungkus kopi, plastik bekas bungkus detergen, plastik bekas bungkus sabun, dan lain sebagainya disulap menjadi aneka tas dan souvenir hingga mampu bernilai jual tinggi. Tak hanya sampah rumah tangga, Sunarni juga memanfaatkan sampah industri seperti bekas banner, spanduk, baliho, dan lain-lain untuk bahan produksi pembuatan tas dan souvenirnya. Guna mengenalkan produknya, Sunarni tak
segan-segan untuk mengikuti berbagai pameran industri di kotanya. Di setiap pameran yang ia ikuti, Sunarni selalu memajang semua produk tas bekas sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh usaha kecilnya sembari menjelaskan bahwa tas limbah tersebut merupakan buah karya dari para tuna rungu. Ternyata masyarakat menyambut positif usaha Sunarni ini. Produksi tas limbahnya pun mulai laris di pasaran. Berlahan tapi pasti usaha Sunarni kian berkembang. Apalagi sejak didukung oleh berbagai pihak terkait seperti Departemen Sosial, Departemen Pemberdayaan Wanita dan juga Dinas Kebersihan setempat. Departemen-departemen tersebut tak hanya membantu memasarkan produk tas limbah Sunarni, tetapi sekaligus sebagai pemasok bahan baku untuk produksinya.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN Lain Sumarni, lain lagi dengan Made Asri Restuastuti Kardha yang berkreasi dengan sampah untuk membuat ruang tamu, perkantoran dan ruang jamuan merasa lebih indah. Walau mengaku awalnya tidak sengaja menggeluti sampah, dara kelahiran 7 Maret 1982 ini akhirnya terjun membuka usaha membuat sampah kerajinan bunga kering. Meski sudah sarjana, dan memilih-milih sampah tertentu saja, Asri rela disebut pemulung karena ulahnya tidak bisa membiarkan sampah yang bisa digunakannya untuk berkreativitas berserah begitu saja. ‘’Tak masalah, saya pernah dianggap pemulung,’’ katanya sambil tersenyum.
Dituturkannya, suatu hari dapurnya penuh dengan kulit jagung. Melihat kondisi itu, Asri, begitu dia dipanggil sehari-hari, berniat untuk memanfaatkan kulit sampah jagung itu agar tak dibuah percuma dan hanya menjadi sampah. Lalu dibentuknyalah kulit jagung ini menjadi bunga replika beraneka bentuk seperti bunga alami. Wanita lulusan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Bali ini menerangkan, bahan-bahan untuk kerajinan bunga kering ini biasanya diperoleh dari tukang sapu, tukang kebun, serta petani. Bahkan tak jarang dia bersama keluarga mencari bahan baku sendiri. ‘’Saya juga sering memungut sampah dedaunan kering, atau biji buah tertentu yang
Tas dari bahan sampah.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN
TPASUKAWINATAN.WORDPRESS.COM
saya anggap bisa dijadikan kerajinan ketika jalanjalan. Tak heran jika orang awam sering bingung dan bertanya-tanya tentang yang saya lakukan. Bahkan saya pernah dikira pemulung,’’ katanya. Dikatakan, untuk mendapatkan bahan baku usaha bunga kering ini memang tidak mudah. Ada bahan baku yang hanya terdapoa di daerah tertentu dan harus dicari ke tempat itu, misalnya buah pinus. Dia bersama keluarga selalau memonitor pohon pinus di areal Begudul. Setelah dapat informasi, lalu perburuan pun dilakukan. Saking subuk berguru pinus ini, Asri pun punya pengalaman pakit yang terus dikenangnya untuk berjuang, sebab ketika memungu pinus di jalan, dia hampir saja tertabrak truk yang
melintas. Asri mengaku sangat menikmati pekerjaannya saat ini walau harus tiap hari main dengan sampah, tapi dia ingin juga memberikan kontribusi untuk kebersihan Bali. ‘’Saya menikmati pekerjaan ini, lagi pula saya bisa membantu mengurangi sampah di Pulau Bali tercinta ini,’’ katanya sumringah. Asri pun tidak mengeluh kalau beberapa karyanya harus terhambat oleh sampah yang hanya ada di musim-musim tertentu, apalagi kalau sudah datang musim hujan. ‘’Sulit untuk mengeringkan bahan, karena hujan terus,’’ katanya di toko milkny adi Jalan Tukad Badung B al nur din Renon ini.((menriz menrizal nurdin din))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KESEHATAN
KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<
Pare, Rasa Pahit, Khasiat ‘’Menggigit’’ RASA MEMANG PAHIT, TAPI PARE TERNYATA MEMILIKI BANYAK KHASIAT. MAKANYA, BANYAK IBU-IBU TIDAK PEDULI KETIKA PARE MENGGODA DENGAN KILAUANNYA SAAT ‘’MEJENG’’ DI PASAR.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN
ESSENSTORIA.BLOGSPOT.COM
B
UAH sejenis sayur ini ternyata banyak manfaat untuk kesehatan dan bahkan untuk kecantikan. Selain itu buah ini juga sangat cocok untuk menurunkan berat badan, kulit dan rambut serta segudang manfaat lainnya.
MENGONTROL KADAR KOLESTEROL Buah pare yang memiliki citarasa pahit, dapat bermanfaat sebagai pengontrol kadar kolesterol didalam tubuh kita. kadar kolesterol dalam darah akan senantiasa stabil ketika anda mengkonsusmsi buah pare seebagai salah satu menu diet anda. Jadi, selain dapat membantu mengurangi kadar lemak didalam tubuh, buah pare juga sangat bermanfaat untuk menstabilkan kadar kolesterol darah kita.
MENCEGAH TERJADINYA DEHIDRASI Karena mengandung kadar air yang tinggi, buah pare akan memberikan rasa selalu kenyang sehingga kita dapat mencegah diri untuk memakan makanan lain. kadar air dalam buah pare akan menstabilkan kadar insulin dalam tubuh sehingga perut akan senantiasa terasa kenyang dan tidak ingin makan. Tak hanya itu saja, kandungan air ini juga dapat mencegah terjadinya dehidrasi pada tubuh sehingga tubuh akan senantiasa sehat.
MENYINGKIRKAN RACUN TUBUH Manfaat pare untuk diet menurunkan badan yang selanjutnya adalah dapat membuang racun-
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KE SEHA KESEHA SEHATTAN << racun dalam tubuh kita. Racun tubuh yang terbuang ini kemudian akan membuat sistem kekebalan tubuh kita menjadi semakin kuat dan tidak mudah terserang penyakit.
MENJAGA KESEHATAN HATI Karena buah pare mampu menyingkirkan lemak dan racun didalam tubuh, maka racun dan lemak yang berada di hati-pun juga akan ikut dibersihkan. Dengan kondisi ini tentu hati akan menjadi salah satu organ tubuh yang tetap terjaga kesehatannya.
MEMPERCEPAT PROSES METABOLISME Manfaat pare untuk diet menurunkan badan yang selanjutnya adalah dapat mempercepat laju metabolisme tubuh sehingga berat badan anda akan cepat turun menjadi lebih ideal.
MENYEHATKAN ORGAN DALAM TUBUH Buah pare mengandung berbagai macam vitamin yang baik untuk kesehatan. Meskipun rasanya pahit, namun buah ini sangat berguna bagi kesehatan kita. jadi, bagi anda yang ingin menurunkan berat badan dengan cara yang alami, anda dapat memanfaatkan makanan berbahan buah pare untuk menu makan anda sehari-hari. Selain dapat menurunkan berat badan, anda juga dapat menjaga kesehatan berbagai organ dalam tubuh. Demikian ulasan tentang manfaat pare untuk diet dan menurunkan badan. Semoga bermanfaat untuk Anda yang sedang menjalankan program diet. Sayuran pare sangat rendah kalori, dengan hanya menyediakan 17 kalori per 100g. Namun demikian, tidak hanya itu pare juga
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KUHERBAL.COM
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN sangat baik sekitar 72 mg / 100 g (18% dari RDA). Folat, ketika dikonsumsi oleh ibu selama waktu awal kehamilan akan membantu mengurangi timbulnya cacat tabung saraf pada bayi yang baru lahir.
z VITAMIN C Pare segar merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin C (100 g pare mentah menyediakan 84 mg atau sekitar 140% dari RDI). Manfaat vitamin C merupakan salah satu antioksidan alami yang kuat dan membantu mengikat radikal bebas yang merusak tubuh manusia.
z FLAVANOID
mengandung fitonutrien, serat, mineral, vitamin dan anti oksidan. Dan bersama-sama memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh:
Flavanoid adalah sumber yang sangat baik bagi kesehatan. Manfaat flavonoid seperti Ă&#x;karoten, ĂĄ-karoten, lutein, dan zeaxanthin. Selain itu juga berisi sejumlah vitamin A. Senyawasenyawa ini membantu bertindak melindungi terhadap radikal oksigen yang diturunkan bebas dan spesies oksigen reaktif (ROS) yang berperan dalam penuaan, kanker dan berbagai penyakit.
z PHYTO NUTRIEN
z VITAMIN B KOMPLEKS
Pare mengandung phyto terutama polipeptida-P yaitu insulin tanaman yang dikenal untuk menurunkan kadar gula darah. Selain itu, agen hipoglikemik yang disebut charantin meningkatkan penyerapan glukosa dan glikogen sintesis dalam sel-sel hati, otot dan jaringan adiposa. Bersama-sama, senyawa ini pare telah dianggap bertanggung jawab atas penurunan kadar gula darah dalam pengobatan diabetes tipe-2.
Selain itu, itu pare merupakan sumber moderat vitamin B kompleks seperti niasin (vitamin B-3), asam pantotenat (vitamin B-5), piridoksin (vitamin B-6) dan mineral seperti zat besi, seng, kalium, mangan dan magnesium.
PAREBENIHPERTIWI.CO.ID
z FOLAT Pare segar merupakan sumber folat yang
z SERAT Pare dapat merangsang pencernaan yang mudah dan gerakan peristaltik pada makanan melalui usus sampai diekskresikan dalam tubuh. Dengan demikian, hal ini akan membantu dalam mengurangi gangguan pencernaan dan masalah sembelit.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<
RESEPDUDIL.COM
Namun demikian, sayur pare harus hati-hati mengonsumsinya pada:
z IBU HAMIL DAN MENYUSUI Pare kemungkinan tidak aman ketika dikonsumsi selama kehamilan. Bahan kimia tertentu dalam daging dan biji-bijiannya dapat memulai menstruasi dan menyebabkan aborsi pada hewan. Tidak cukup diketahui tentang keamanan menggunakan pare selama menyusui. Tetap untuk sisi keamanan, lebih baik menghindari penggunaannya.
z PENDERITA DIABETES Pare dapat menurunkan kadar gula darah, namun hati-hati jika mengambil pare untuk menurunkan gula darah, karena menambahkan pare bisa membuat penurunan gula darah terlalu rendah. Memonitor kondisi gula darah dengan lebih hati-hati.
z MENJALANI OPERASI BEDAH Ada kekhawatiran bahwa pare bisa mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi. Berhenti mengkonsumsi pare minimal 2 minggu sebelum operasi al nur din dijadwalkan.((menriz menrizal nurdin din))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN
BANGGAI CARDINALFISH
Ikan Gagah, Terancam Punah I
NDONE SIA yang luas ini menyimpan NDONESIA kekayaan hayati yang luar biasa. Salah satunya adalah beberapa spesies makhluk laut yang merupakan endemik atau asli Indonesia, atau paling tidak ditemukan pertama kali di
wilayah perairan Indonesia. Karena stori penuan itu, biasanya diberi nama dengan bahasa setempat. Dan salah satunya adalah banggai cardinalfish. Selain unik, ikan ini yang ditemukan di Pulau Banggai Sulawesi Tengah ini memiliki warna THEREEFTANK.COM
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT sangat cerah dan hidup di kawasan pulau karang. Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) dari keluarga cardinalfish tropis kecil Apogonidae dan satu-satunya anggota dari genusnya. Ikan ini sangat populer dalam perdagangan akuarium ini juga memiliki kebiasaan memelihara anak-anaknya di dalam mulut. Walaupun telah berhasil dibudidayakan oleh beberapa lembaga terkait, seperti balai budidaya air laut Ambon, tetapi jumlahnya belum lah banyak. jumlah yang signifikan masih ditangkap di alam liar. Seperti dirilis mongabay, awalnya spesies ini ditemukan secara terbatas di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, sehingga dinamakan banggai cardinalfish. Spesies ini memiliki jangkauan yang sangat terbatas dalam suatu wilayah geografis (5.500 km²) dan ukuran total populasi kecil (diperkirakan 2,4 juta). Banggai cardinalfish terdiri dari populasi terisolasi dan terkonsentrasi. Sebuah populasi kecil juga terdapat di Sulawesi Tengah, seperti di daerah Pelabuhan Luwuk. Tetapi belakangan satu populasi tambahan juga telah ditemukan di Selat Lembeh (Sulawesi Utara), 400 km sebelah utara dari daerah alami distribusi spesies. Ini karena ulah penyebaran yang dilakukan oleh pedagang ikan hias akuarium pada tahun 2000. Populasi kecil juga terlihat di Secret Bay, di Bali utara sebelah barat. Spesies ini pun tumbuh hingga 8 cm panjang total. Dan Hal yang memudahkan untuk membedakannya dari semua cardinalfish lainnya, adalah sirip punggung pertamanya yang berumbai, memanjang sampai ke ekor. Sirip punggung kedua berdiri sangat tegak dan pola warna yang terdiri dari tiga garis hitam di kepala dan tubuh. Jantan dan betina dapat dibedakan dari rongga mulutnya mencolok
BLUEREEFAQUARIUM.CO.UK
PROJECTNOAH.ORG
membesar, yang hanya terlihat ketika mereka terdiam. Banggai cardinalfish adalah satu-satunya anggota keluarga ikan cardinal yang bersifat diurnal atau aktif di pagi dan sore hari. Merupakan ikan laut tropis demersal yang juga bersifat komunal atau membentuk kelompok-kelompok sekitar 9 ekor di perairan dangkal. Umumnya ditemui di kedalaman 1,5-2,5 meter. Ikan ini mendiami berbagai habitat di perairan dangkal, termasuk terumbu karang, padang lamun, dan daerah terbuka pasir serta puing-
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN
THEREEFTANK.COM
THEREEFTANK.COM
puing. Dan paling umum terdapat di habitat dengan perairan yang tenang yang terlindungi oleh pulau-pulau yang lebih besar.Banggai cardinalfish juga sering ditemui pada bulu babi, anemon laut, dan karang bercabang. Ikan yang muda yang paling sering dikaitkan dengan anemon laut, sedangkan yang berusia remaja dan dewasa paling sering ditemukan di antara bulu babi dan karang bercabang, serta bintang laut, hidrozoa, dan akar prop mangrove. Makanannya utama ikan ini planktonik, demersal, dan organisme bentik. Copepoda merupakan bagian terbesar dari sasaran mereka. Namun mereka juga merupakan makanan bagi para predator laut lainnya, seperti beberapa spesies lionfish (Pterois spp.), kerapu sarang lebah (Epinephelus merra), ikan buaya (Cymbacephalus beauforti), moray (moncong nebulosa), dan stonefish (Synanceia horrida). Banggai cardinalfish adalah jenis ikan mouthbrooder jantan. Si indukan betina memainkan peran aktif dalam masa kawin atau memijah. Pasangan yang akan memijah akan membangun wilayah pemijahan beberapa meter dari kelompok utama. Telur berdiameter sekitar 2,5 milimeter. Telur-telur yang berusia muda tetap akan berada di rongga mulut indukan jantan untuk jangka waktu yang belum ditentukan setelah menetas. Tidak seperti kebanyakan spesies lain dari
ikan laut, banggai cardinalfish tidak memiliki tahap plankton dalam sejarah hidupnya. Spesies ini memiliki jangka hidup yang pendek, yaitu sekitar empat tahun dalam kondisi yang optimal di penangkaran, dan mungkin 1-2 tahun di alam liar. Banggai cardinalfish adalah ikan akuarium yang populer di kalangan fishkeepers.Tetapi ikan ini, untungnya telah berhasil dibesarkan di penangkaran. Namun, karena rasio biayamanfaat yang relatif tinggi, maka produksi yang melalui budidaya dikombinasikan dengan jumlah besar lebih murah, yaitu memanen ikan liar. Dan ini berakibat mencegah perluasan usaha budidaya. Beberapa ahli, mengusulkan ikan ini masuk ke dalam daftar ikan yang dilindungi keberadaannya, tetapi sayangnya, sampai sekarang usul tersebut belum terealisasi dengan baik. Butuh kesadaran dan sosialisasi yang baik kepada masyarakat akan pentingnya keberlangsungan hidup si banggai cardinalfish, agar kelak tidak hanya tinggal cerita, melainkan terus lestari melengkapi ekosistem di laut.
HEWAN LANGKA Tahukah Anda bahwa Banggai cardinalfish sudah lama menjadi perhatian dunia, karena unik dan langka. Oleh sebab itu, dunia internasional merespon usulan Amerika Serikat untuk memasukkan ikan ini ke daftar lampiran CITES, yaitu suatu konvensi yang mengatur
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT perdagangan internasional terhadap spesies flora dan fauna yang terancam punah. Hanya saja, Indonesia memang harus berjuang lagi meyakinkan dunia, karena sidang negara-negara anggota CITES atau Conference of Parties (CoP) ke 14, 3 â&#x20AC;&#x201C; 15 Juni 2007 lalu di Den Haag â&#x20AC;&#x201C; Belanda, tidak masuk dalam Apendiks II CITES sehingga dalam pengelolaannya masih mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan perikanan sebagaimana digariskan oleh FAO. Selama ini penangkapan ikan ini belum mengakomodir kebutuhan bioekologi, sehingga mengancam kepunahannya, karena tingkat pertumbuhannya rendah. Misalnya penangkapan induk yang mengeram, penangkapan di luar ukuran yang dipersyaratkan oleh pedagang sehingga tidak laku, penangkapan yang berlebihan, juga penangkapan yang terlalu sering pada tempat yang sama. Gejala penangkapan yang berlebih (overfishing) juga digambarkan dalam data laporan tahunan Karantina Ikan Satker Banggai Kepulauan yang menunjukkan fakta bahwa pada tahun 2008 lalu lintas pengeluaran ikan ini sebanyak 42 frekuensi dengan 83.200 ekor kemudian meningkat menjadi 77 frekuensi dengan 215.950 ekor di tahun 2009. Dalam ancaman kepunahan itu, pemerintah setempat sudah melakukan berbagai upaya, agar semua masyarakat menyadari betapa pentingnya keberadaan ikan unik ini. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan mengadakan pertemua antara pelaku dalam lingkaran perdagangan ikan ini untuk menentukan barapa kuota maksimal yang bisa diambil dari alam. Tahukah Anda, bahwa pertemuan itu merumuskan beberapa kaesepakatan, yaitu: Pertama, pelaksanaan sistem satu pintu
SPORTDIVER.COM1
dalam pengeluaran ikan hias ini dari wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan wajib melalui pelabuhan Bonebaru dan harus diawasi oleh instansi Karantina Ikan serta dibantu oleh Pokmaswas dan kelompok nelayan setempat. Kedua, jumlah kuota khusus ikan hias ini dapat dilalulintaskan setiap bulannya adalah 15.000 ekor setiap bulannya untuk menjaga kelestariannya di alam dan harga standar komoditi ikan ini di tingkat nelayan lokal/ pengepul adalah sebesar Rp500 per ekor. Ketiga, pembinaan teknis penangkapan dan penanganan pasca tangkap diserahkan kepada pihak Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) dan dikoordinasikan dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan. Keempat, pengawasan bersama pengeluaran ikan hias di pulau-pulau kecil diserahkan kepada pihak Polair Banggai Kepulauan dan dikoordinasikan dengan instansi terkait sehubungan dengan pencegahan illegal fishing al nur din ikan hias.((menriz menrizal nurdin din))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN
LAHAN DIBAKAR
D
JADI MAHAL
AHS AHSYYAT! Terungkap apa motif di balik dibakarnya lahan, sehingga menimbulkan bencana asap di mana-mana. Motif ekonomi menjadi penyebab utama mengapa lahan dibakar. Hasil penelitian barubaru ini mengungkap bahwa lahan-lahan yang dibakar, meningkatkan harga jual, bahkan lebih tinggi kala sudah ditanami sawit. Adalah penelitian Herry Purnomo, Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB juga ilmuan dari Center for International Forestry Research (Cifor) menjawab fenomena ini. Dari penelitian Herry, terungkap kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kerugian banyak orang, ternyata menguntungkan pihakpihak tertentu. Pantau di beberapa titik bekas terbakar, bahkan sudah dipasang garis segel Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, beberapa hari setelah itu, tiba-tiba sudah ditanam sawit. Di tanah yang sudah terbakar lainnya, muncul plang nama yang bertiliskan ‘’tanah ini dijual’’, seperti dijumpai di Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya. Mengapa ada pihak yang seakan berlombalomba membakar lahan? Herry menyatakan MONGABAY.COM
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KE BAR SEHA U TTAHU AHU TAN << KESEHA ARU SEHAT bahwa membuka lahan dengan membakar menjadi pilihan favorit, karena murah dan cepat. Sedangkan, kalau menggunakan cara-cara pengolahan lahan seharusnya, biaya mahal, terlebih di laham gambut, akan lebih sulit. “Di lahan gambut sulit bawa traktor ke lapangan, pasti amblas,” katanya. Dia menjabarkan penyebab dorongan kuat pembakaran lahan terjadi karena ada rantai ekonomi kebakaran lahan itu. Herry mengakui menemukan fakta di lapangan bahwa harga lahan satu hektare yang belum dibakar Rp1,5 juta. Sementara, harga lahan tebas dan tebang Rp8, 650 juta. Harga akan makin tinggi kala lahan dibakar, menjadi Rp11 juta lebih per hektare. Tak heran, kebakaran terjadi setiap tahun seperti di Kalimantan dan Sumatera. “Jadi lahan yang dibakar meningkatkan harga. Yang paling untung elit lokal, bisa pegawai pemerintah, dosen, tokoh masyarakat, anggota polisi, DPRD,” katanya. Kala hujan mulai turun, sawit pun ditanam. Kala dijual dalam usia tanaman tiga tahun, harga per hektare sudah membumbung tinggi Rp40 jutaan. Herry mengaku bahwa penelitian ini dilakukan di Riau dengan pengamatan di beberapa titik selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2013 hingga 2015. “Lahan yang terbakar itu musim penghujan akan ditanami dan jadi nilai ekonomi sebagian orang,” katanya. Dari temuan lapangan, katanya, situasi sangat kompleks, dan melibatkan banyak aktor dengan lokasi kejadian di hutan negara, konsesi perusahaan maupun di lahan masyarakat. Para aktor itu antara lain, pengklaim lahan, pengurus dan anggota kelompok tani, pemasar lahan, pemerintah daerah sampai pusat, makelar tanah, pembeli lahan kecil, besar, sampai perusahaan kecil maupun korporasi.
Dari aktor-aktor ini terlihat, pemain di daerah begitu banyak. Jadi, katanya, masalah kebakaran hutan itu sebenarnya bobot pemerintah daerah. Karena yang paling berpengaruh dalam jual beli lahan itu elit daerah. “Yang punya bisnis ini.” Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) juga telah melakukan penelitian. Seperti diungkapkan Rektor UGM Dwikorita Karnawati, di
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> BIKE PAR SEHA TUETTAHU KAHU TAN KESEHA ARU SEHAT Yogyakarta, bahwamembuka lahan terbakar karena dua factor, yaitu alam dan manusia. “Kanal inilah yang memicu, makin luas terbuka lahan jaringan kanal ini, makin bertambah pula titik api.” Dia sangat menyayangkan saja, bahwa penyebab sudah diketahui lewat penelitian, namun kejadian asap ini terus terjadi setiap tahun. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, juga pakar gambut Satyawan Pudyatmoko, menyampaikan, kebakaran lahan gambut dampak kesalahan fundamental pengelolaan lahan. Paradigma pembangunan Indonesia selama ini, katanya, cenderung mengarah optimalisasi nilai-nilai ekonomis lahan gambut dengan mengabaikan prinsip kelestarian eksositem. “Tindakan responsif tidak cukup lagi mengatasi persoalan ini. Harus ada perubahan mendasar terkait paradigma pengelolaan lahan gambut non-drainase.” Sosiolog UGM, Arie Sudjito menambahkan, upaya pemadaman kebakaran lahan gambut penting tetapi gerakan kemanusiaan membantu korban asap harus menjadi perhatian seluruh komponen bangsa. “Kebakaran ini tidak hanya merusak alam, juga menimbulkan korban. Peru gerakan kemanusiaan menyelamatkan korban.”
SOLUSI KE DEPAN Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, Herry Purnomo, memberikan beberapa rekomendasi dari solusi jangka pendek sampai jangka panjang guna mengatasi masalah ini. Untuk jangka pendek, katanya, dengan memberantas mafia lahan (elit, cukong, oknum), mengadili direktur, komisaris dan kelompok usaha yang terlibat kebakaran, membuat watch dog konversi lahan dan audit forensik lahan perkebunan. Lalu, mengembalikan lahan HGU bekas
kebakaran, mengalokasikan anggaran negara untuk pencegahan kebakaran karena saat ini 95% anggaran untuk kesiapsiagaan dan pemadaman kebakaran. Upaya lain, katanya, dengan memperkuat dukungan finansial pada organisasi akar rumput seperti Masyarakat Peduli Api (MPA), mengalokasikan anggaran untuk restorasi lahan gambut, mereview perizinan di lahan gambut secara menyeluruh, termasuk monitoring pola pengelolaan. Solusi jangka menengah, katanya, melanjutkan proses harmonisasi rencana tata ruang antara pemerintah daerah dan pusat, memastikan peraturan perlindungan lahan gambut jelas. “Perlu dibuat turunan PP No. 71/ 2014 tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut,” katanya. Selain itu, menyediakan insentif bagi perusahaan perkebunan, pemkab, pemprov maupun pemerintahan desa yang terlibat restorasi lahan gambut. “Baik sekat kanal, mengisi restorasi kubah gambut dan lain-lain.” Upaya lain, menginisiasi pengembangan penghidupan dan sumber penghasilan untuk masyarakat di lahan terdegradasi, dan menginisiasi aksi bersama negara anggota ASEAN untuk mengurangi kebakaran dan asap. Dia juga merekomendasikan solusi jangka panjang yang bisa dilakukan. Yakni, memperkuat kapasitas penegakan hukum untuk mendeteksi dan menghukum kejahatan terorganisasi yang menyebabkan kebakaran dan asap, kapasitas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kejaksaan, kepolisian dan hakim ditingkatkan melalui pelatihan dan kerjasama dengan KPK. Lalu, kata Herry, perlu penataan ulang pengelolaan ekosistem gambut secara al komprehensif bersifat permanen.((menriz menrizal nur din nurdin din))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KE SEHA I P TTEANK << KESEHA SEHAT
ASIAX.BIZ
Printer Epson Meluncur,
HASIL CETAK TAK LUNTUR
K
INI Anda tidak perlu lagi khawatir, hasil print luntur, warna tidak sama dengan layar computer alias kualitas cetak. Kini Anda bisa menggunakan empat jenis printer terbaru yang diluncurkan PT Epson Indonesia, berteknologi precisioncore dan 3LCD yakni L-655, colourWorks C7510G, SureColor F-6270 dan projector EB-Z11000. Printer L-655 merupakan printer L-Series tercepat. Printer itu memiliki teknologi precisionCore yang mencapai kecepatan ISO cetak tinggi hingga 13.7 ipm (hitam) dan 7.3 ipm (warna) dengan koneksi jaringan yang cukup luas. “Kualitas cetak unggulan untuk cetak foto tahan air dan tidak mudah luntur saat digosok,” ujar Head of Marcom & Public Relations Epson Indonesia Nolly Dhanurendra di Hotel Ritz Carlton Denpasar seperti dirilis jpnn, 7 November 2015
lalu. Sedangkan ColourWorks C7510G merupakan label printer industri pertama Epson yang menggunakan teknologi precisionCore print chip. Printer label yang sangat dinantikan ini memiliki kecepatan mencetak yang sangat tinggi dengan kualitas unggulan label warna dengan resolusi 600dpi. “Dengan kualitas tersebut bisa meningkatkan efisiensi biaya untuk mencetak label bervolume tinggi,” tutur Nolly. Sementara itu, SureColor F-6270 adalah printer tekstil dengan kualitas tinggi untuk fashion, pakaian olahraga hingga signage. SureColor F6270 ini menggantikan model sebelumnya F6070 yang didesain untuk produksi dalam lembaran. Printer ini cocok untuk mencetak kain, merchandise dan cetak pada bidang kertas.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> IKE PSEHA T E KTAN KESEHA SEHAT
ITWORLD.CO.KR
Proyektor EB-Z11000 mampu memproyeksikan mode potret dengan lensa yang bisa digantiganti termasuk satu lensa pendek. Dengan pilihan instalasi yang fleksibel, EB-Z11000 mampu menghasilkan cahaya putih dan cahaya warna hingga 11,000 Im. “Produk unggulan dengan berbekal teknologi terdepan ini kami hadirkan khusus untuk memberikan pelanggan solusi terbaik yang melebihi ekspetasi mereka,” tegas Nolly. 15 tahun menguatkan posisinya di Indonesia, ternyata Epson Indonesia sudah menyentuk pasar internasional. “Omzet kami Rp 1-2 triliun per tahun,” kata Head of Marcom & Public Relations Epson Indonesia Nolly Dhanurendra di Hotel Ritz Carlton
Denpasar. Bahkan, berbagai produk Epson kini sudah tersebar di 140 negara. Dengan mengusung semangat ‘dari Indonesia untuk Dunia’, Epson menjadikan motivasi dalam berinovasi dan berkarya. Nolly juga berharap apa yang dilakukan Epson bisa menjadi contoh bagi perusahaan lainnya agar tak berhenti untuk berinovasi. “Kami bersyukur tidak begitu lama produk kami sudan digunakan di 140 negara. Mereka sudah menggunakan Epson. Kami ingin masyarakat memilih kami karena kepuasannya menggunakan produk kami karena kami ingin selalu memberikan yang terbaik,” tandas Nolly.((men men))
MANDIRIARTHASOLUSI.CO. ID
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
PU AN << PUAN PUAN
Berseri-seri dengan
TAS TRENDI
TAS, TAK BISA DIPISAHKAN DARI SISI KAUM HAWA. KE MANA-MANA, TAS PASTI MENDAMPINGI MEREKA. BAHKAN UNTUK WANITA METROPOLIS, TAS KINI SUDAH MENJADI UKURAN STATUS SOSIAL.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> PU AN PUAN
K
ARENA menjada aksesoris penting, maka perancang tas sudah melakukan berbagai kajian, bagaimana mendesain tas sesuai dengan trent yang berlaku. Efeknya jelas, saat ini makin banyak bermunculan tas dengan berbagai jenis. Salah satu yang paling diminati adalah minibag yang simpel tapi tak meninggalkan kesan mewahnya. Mengusung tema Winter Metropolis, salah
satu brand tas kenamaan asal Italia membuat desain minibag yang trendy. Memiliki panjang 15 cm dan panjang 30 cm, minibag yang diusung memang terlihat berbeda. Berbahan kulit sapi kualitas terbaik dari negeri Pizza, minibag yang simpel ini menjadi terlihat sangat elegan. Winter Metropolis ini sendiri terinspirasi dari gaya hidup wanita di kota metropolitan macam
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015 GRIYAETNIKTAS.COM
PU AN << PUAN Jakarta ataupun Surabaya. Gaya hidup yang glamor serta selalu identik dengan kemewahan membuat minibag ini sangat cocok untuk wanita metropolis. â&#x20AC;&#x153;Kami ingin wanita di Surabaya ini bisa menemukan pilihan tas yang cocok dengan gaya hidup glamour mereka,â&#x20AC;? ujar Brenda Levi, brand manager salah satu tas keluaran Italia saat memamerkan Winter Metropolis di Ciputra World
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015 TASTANGANGROSIRTASBRAND.COM
>> PU AN PUAN Surabaya (CWS), Selasa (3/11). Dengan mengeluarkan delapan minibag dalam tema ini, brand asal Italia ini mampu membuat gebrakan. Dengan paduan warna terang yang sangat mencolok, membuat nuansa tas yang berani sangat kentara. Terkesan melawan arus. Dimana saat ini warna tanah macam hitam dan coklat serta warna kalem sering menjdi incaran pasar para fashionista. â&#x20AC;&#x153;Kami ingin mendongkrak selera wanita saat ini. Kami ingin membuktikan jika warna cerah juga memiliki banyak penggemar,â&#x20AC;? ujar dia. Warna yang diusung memang dapat membuat mata wanita berbinar cerah. Bagaimana tidak, warna cerah seperti merah, kuning dan putih menghiasi minibag ini.((men men))
WOLIPOP.DETIK.COM
COSMOGIRL.CO.ID
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
OPINI
OPINI <<
Mengkaji Ulang Penyiaran
P
ASCA reformasi dilahirkan tentunya tidak dinafikan bahwa reformasi penyiaran tahun 2002 dari rahim pergerakan sampai saat ini belum mampu mahasiswa tahun 2008 silam, melahirkan sistem penyiaran yang perubahan mendasar banyak demokratis, mendidik dan sesuai terjadi di Indoensia. Agenda reformasi dengan kehendak dan harapan tersebut membawa angin segar dalam masyarakat. banyak hal dengan konteks kehidupan Untuk itu, masyarakat penyiaran berbangsa dan bernegara. menyambut gembira atensi para Hal ini dibuktikan dengan adanya Oleh politisi yang memasukan Undangberbagai perubahan dalam segala hal ASSYARI ABDULLAH Undang Penyiaran ke dalam Program dalam menata wajah Indonesia yang Dosen Komunikasi UMRI dan Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun diharapkan nihil dari praktek koruptif Sekretaris Umum Ikatan Sarjana 2015 sebagai bagian dari Undangdan tindakan lainnya yang mencederai Komunikasi Indonesia (ISKI) Daerah Riau nilai-nilai demokrasi. Meskipun masih Undang yang akan direvisi tahun ini. Niat baik politisi Senayan ini tentunya terdapat kekurangan di sana-sini, mendukung dan sejalan dengan Nawacita tentunya dalam semangat untuk memperbaiki yang kurang dan mempertahankan yang baik. Penguasa hari ini. Snow ball effect juga menjalar dalam ranah Alasan Mendesak Direvisi Undang-Undang sebagai produk politik sudah penyiaran, reformasi penyiaran pun bergulir dengan lahirnya Undang-Undang No 32 Tahun tentu tidak luput dari berbagai kekurangan dan 2002 Tentang penyiaran yang merubah wajah kegagalan. Alasan mendasar untuk mendesak revisi Undang-Undang Penyiaran harus dilakukan penyiaran nasional dan lokal. Dalam konteks â&#x20AC;&#x153;penyiaran mencari bentukâ&#x20AC;? dalam waktu dekat ini, misalnya, tidak EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> OPINI berjalannya rencana dengan penyatuan dalam satu regulasi seperti stasiun berjaringan, sekarang, lembaga konsentrasi ownership media penyiaran swasta, penyiaran publik belum mampu menjadi lembaga tata kelola lembaga Kedua, adalah masalah sistem penyiaran publik yang penyiaran publik, siaran berjaringan dan Ownerinstrumentalisasi independen, universal, ship Media. Tata kelola media dan melayani fungsi penyiaran swasta sebagai swasta belum mampu kewarganegaraan. alat politik, serta menyelenggarakan amanah TVRI masih dihantui pengingkaran frekuensi oleh tata kelola yang tidak sebagai benda publik. Undang-Undang Penyiaran akuntabel serta Kalau kita berkaca yang disebut dengan sistem cenderung melayani kebelakang, kegagalan ini siaran berjaringan (SSJ). kepentingan tertentu. sudah dibacah oleh politisi Sehingga media tidak mampu Pengaturan lembaga terdahulu yang bermukim beroperasi dalam konteks penyiaran publik dalam UU di Senayan. Tercatat, DPR keindonesiaan yang berwilayah khusus diharapkan Periode 2009-2014 sudah luas dengan keragaman yang mampu mengatur berkeinginan untuk sangat tinggi. Konteks itu lembaga penyiaran publik merevisi Undang-Undang sampai pada level Penyiaran tersebut, namun sebenarnya sudah diantisipasi terhalang karena Daftar manajerial yang tidak UU Penyiaran lewat mandat diatur dalam UU Penyiaran Isian Masalah versi sistem siaran berjaringan sekarang. pemerintah yang berkuasa (SSJ). waktu itu jumlahnya Kedua, adalah masalah ratusan, sehingga revisi dimaksud tidak terwujud. sistem siaran berjaringan dan Ownership Media. Isu Utama Dunia Penyiaran Tata kelola media swasta belum mampu Menurut R Kristiawan, Manajer Program menyelenggarakan amanah Undang-Undang Yayasan Tifa Jakarta dan Anggota Tim Lobi Penyiaran yang disebut dengan sistem siaran berjaringan (SSJ). Sehingga media tidak mampu Masyarakat Sipil untuk Prolegnas Penyiaran 2015 menyebutkan, ada empat yang menjadi isu beroperasi dalam konteks keindonesiaan yang pokok sehingga mendesak Undang-Undang berwilayah luas dengan keragaman yang sangat tinggi. Konteks itu sebenarnya sudah diantisipasi Penyiaran untuk direvisi. Pertama, berkenaan dengan masalah lembaga UU Penyiaran lewat mandat sistem siaran penyiaran publik. Prolegnas ini akan memisahkan berjaringan (SSJ). regulasi penyiaran dan regulasi penyiaran publik SSJ mewajibkan stasiun swasta yang akan yang didalammnya diatur tentang TVRI dan RRI. memperluas wilayah siarannya bekerja sama Pemisahan ini tentunya disambut baik oleh dengan stasiun siaran di provinsi lain. SSJ ini masyarakat penyiaran karna dinilai sudah tepat, bertujuan untuk mengakomodir kebhinekaan,
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
OPINI << budaya, adat istiadat dan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan kearifan local dan Tetap Tidak Berbayar (free mendorong desentralisasi ekonomi sehingg media to air). Permen ini akhirnya local juga mencicipi kue Lembaga Penyiaran Swasta dibatalkan Mahkamah iklan yang nilainnya sangat hadir sebagai entitas yang fantastis itu. Inilah Agung (MA) pada Oktober oligarkis dengan struktur 2013. Digitalisasi adalah penyebabnya, amanah ini kepemilikan yang terpusat dan perkembangan teknologi gagal diimplementasikan. bias Jakarta. Struktur yang mampu Lembaga Penyiaran meningkatkan kualitas Swasta hadir sebagai kepemilikan ini beririsan kuat audiovisual televisi serta entitas yang oligarkis dengan politik yang memuncak mampu meningkatkan dengan struktur pada Pilpres 2014, di mana jumlah kanal dan kepemilikan yang terpusat televisi swasta bertingkah frekuensi. Digitalisasi dan bias Jakarta. Struktur sebagai instrumen politik, tetap bisa mendukung SSJ kepemilikan ini beririsan bahkan sampai keluar lelucon di dengan tetap memegang kuat dengan politik yang tengah masyarakat â&#x20AC;&#x153;kalau prinsip keragaman memuncak pada Pilpres maulihat Prabowo-Hatta kepemilikan lewat 2014, di mana televisi keadilan dalam pemberian swasta bertingkah sebagai Menang lihat di TVOne, Kalau instrumen politik, bahkan izin kepada pengelola mau lihat Jokowi-JK Menang multipleks. sampai keluar lelucon di lihat di MetroTVâ&#x20AC;?. Tentunya ini Keempat, mewujudkan tengah masyarakat â&#x20AC;&#x153;kalau akan menjadi tantangan regulator independen. maulihat Prabowo-Hatta terbesar dalam Prolegnas kali Menang lihat di TVOne, Salah satu kegagalan ini karena menyangkut risiko penting reformasi Kalau mau lihat Jokowi-JK divestasi bagi industri penyiaran tahun 2002 Menang lihat di MetroTVâ&#x20AC;?. penyiaran. adalah pelemahan KPI Tentunya ini akan menjadi sebagai regulator tantangan terbesar dalam Prolegnas kali ini karena independen melalui judicial review tahun 2005 dan PP 50/2005. Saat menyangkut risiko divestasi bagi industri ini sedang ada wacana mereformulasi organisasi penyiaran. Ketiga, masalah digitalisasi. Digitalisasi regulator independen dengan salah satu pilihan penyiaran terestrial belum diakomodir dalam UU organisasi terpusat, seperti Federal CommunicaPenyiaran No 32/2002. Lucunya, Menteri tion Commmission. Komunikasi dan Informatika waktu itu, Tifatul Apa pun bentuk yang dipilih, prinsip yang Sembiring mengeluarkan Peraturan Menteri harus dikedepankan adalah eksistensi regulator (Permen) No 22/2011 tentang Penyelenggaraan tak sekadar pemantau isi siaran, tetapi juga
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> OPINI berwenang pada proses perizinan. Sehingga dengan metode seperti ini diharapkan juga bisa menyelesaikan permasalahan regulator penyiaran dari hulu ke hilir. Amanah UndangUndang Penyiaran 32/2002 regulator di level daerah dipilih oleh DPRD, tentunya ini sedikit banyaknya juga akan mengarah kepada tawarmenawar politik, sehinga mengakomodir kepentingan politik tidak bisa lagi dielakkan. Tidak bisa ditawar lagi, bahwa tahun 2015 tinggal menghitung hari, Prolegnas Penyiaran 2015 harus mampu membuat formula baru bagi keberlangsungan dunia penyiaran Indonesia yang lebih baik yang bisa mengatur permasalahan yang menjadi kelemahan Undang-Undang Penyiaran 32/2015 hari ini.***
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BUDAYA
SENI BUD AYA << BUDA
Demam Panggung P u i s i DEMAM BERPUISI SEDANG MELANDA RIAU. PARA DEKLAMATOR DAN PENYAIR MEMBACA PUISI DI BERBAGAI TEMPAT. SEBUAH GEJALA YANG MESTINYA DIBARENGI DENGAN PROSES PENCIPTAAN.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SENI BUD AYA BUDA
G
ELIA ELIATT dunia sastra di Riau mulai terlihat ramai. Beberapa acara sastra digelar di berbagai tempat oleh beberapa kelompok atau lembaga. Sebut saja program baru yang ditaja Yayasan Sagang bekerja sama dengan Riau Televisi dengan “Madah Poedjangga”. Program yang digagas Rida K Liamsi ini baru pula dilucurkan beberapa bulan ini. Aktivitas lain misalnya, diskusi dan seminar yang ditaja FIB Unilak belum lama ini. Dengan menghadirkan pembicara dari Thailand, Phousan Jahwae, dan beberapa sastrawan Riau lainnya di Graha Pena Riau. Akhir bulan lalu, Forum Lingkar Pena (FLP) Riau juga menggelar peluncuran dan bedah buku kumpulan sajak bertajuk Riwayat Asap di ruang Ismail Suko, Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau. Belum lagi misalnya, fenomena medsos terkait dengan bencana asap yang mengepung Riau. Secara tiba-tiba begitu marak ungkapanungkapan “puitis” yang ditebarkan para netizen untuk mengungkapkan keprihatinan, kepedulian, protes, marah dan lain-lain sebagainya. Tentu saja dalam hal ini tidak bisa dibicarakan dari konteks kualitas atau hal-hal yang terkait dengan estetika sebuah karya sastra. Setidaknya, ungkapan-ungkapan puitis tersebut seolah-olah mampu pula mewakili suara hati nurani terhadap kondisi sosial yang terjadi dalam sebuah zaman. Menangkap fenomena itu sekaligus berhajat hendak turut serta “mendemamkan” sajak di Bumi Melayu ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau juga menggelar sebuah helat yang diberi tajuk “Baca Sajak Bersama 28 Wartawan-Penyair” Se-Provinsi Riau di Gedung PWI Riau, Jalan Arifin Ahmad pada Senin (2/11) lalu. Helat tersebut sebagaimana yang disampaikan Ketua PWI Riau, Dheni Kurnia, juga terlaksana bersempena Bulan Bahasa 2015.
Rida K Liamsi Bagaimana pun, kata Dheni, wartawan tidak akan pernah lepas dari kata-kata. Dan banyak sekali di Riau, terutama para wartawan yang latar belakangnya adalah seorang seniman, baik itu sastra, puisi, atau seni lainnya. “Wartawan yang hadir dalam kesempatan ini adalah wartawan yang berlatar belakang seorang seniman. Bahkan roh kepenyairan dan helat kesusateraan serta kebudayaan di Riau ini sejak dahulu digagas oleh wartawan senior, Rida K Liamsi, Chairman Riau Pos Grup. Kalau tak ada beliau, barangkali para penyair di Riau akan membaca sajaknya di pinggir-pinggir jalan atau bermukim di tempat-tempat sunyi saja, tidak ada karya sastra yang dipublikasi seperti yang kita lihat hari ini,” ujar Dheni.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BUD AYA << BUDA
MEMICU GELIAT DUNIA SASTRA Helat tersebut berlangsung dengan penuh hikmat dari setiap pembacaan puisi yang dibacakan secara bergantian oleh para wartawan dan penyair se-Provinsi Riau. Kegiatan ini dinilai oleh Ketua Serikat Perusahaan Suratkabar (SPS), Dr Syafriadi SH MH sebagai upaya untuk memicu geliat dunia sastra di Riau. Menurut Syafriadi, Riau sebagai negeri yang menyumbang bahasa nasional, sesungguhnya dari sinilah akar kepenyairan itu. Banyak nama tokoh di bidang kesusasteraan yang telah memberikan kontribusi terhadap negara. Sebut saja, Presiden Penyair Indonesia, Sutradji Calzoum Bachri, yang merupakan anak jati Riau. Begitu juga, lanjut Syafriadi, peran Yayasan Sagang di bawah bendera Riau Pos yang terus ikut memberikan geliat kebudayaan hingga sampai ke tingkat nasional dan international lewat program penghargaan yang diselenggarakan setiap tahunnya itu. “Dalam hal ini, saya kira kegiatan ini juga adalah sebuah upaya untuk turut serta mendemamkan sajak-sajak di tanah Melayu. PWI memberi laluan kepada wartawan sekaligus penyair untuk memasyarakatkan sajak itu sendiri. Dengan demikian akan mendorong para wartawan ikut terus berkarya di bidang sastra, membaca, mengapresaisi di samping menulis berita,” ujar Syafriadi. Hal serupa juga diungkapkan Ketua Umum Dewan Kesenian (DKR) Riau, Kazzaini Ks. Wartawan yang juga penyair Riau itu mengatakan, dunia kewartawanan dan penyair memang suatu yang tak bisa dipisahkan. Banyak penyair/ sastrawan bahkan di Indonesia sendiri adalah wartawan. Disebutkan misalnya Muchtar Lubis, Putu Wijaya, Rosihan Anwar, Goenawan Moehamad, Taufik Ikram Jamil dan lain-lain.
“Inilah bukti dunia kewartawanan dan kepenyairan tidak bisa dipisahkan,” katanya.
SAJAK PUN BERGEMA Sebagaimana layaknya sebuah helat pembacaan sajak, rangkaian kata demi kata dilantunkan, dipekikkan, dibacakan, digumamkan oleh 28 wartawan yang hadir ketika itu. Berbagai ekspresi yang diungkapkan menujukkan adanya ketimpangan dan kejanggalan fenomena sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Demikianlah tugas dari para penyair. Bersama sajaknya hendak menyampaikan sesuatu pesan dengan menggunakan bahasa-bahasa pilihan, dikemas dalam estetika yang tentu saja bermuara dan beranjak dari suara-suara hati. Sebagai penanda dan penampilan perdana, Taufik Ikram Jamil tampil membacakan tiga buah
A Aris Abeba
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> M SENI E DBUD I A AYA BUDA
Dheni Kurnia
Kazzaini Ks
sajak baru yang katanya belum dipublikasi. Dalam kesempatan itulah kemudian, sajak berjudul “Tak Satu-satu”, “Selain Bahasa” dan “Hanya Asap yang Tahu” dibacakan sastrawan Indonesia asal Riau ini dengan gayanya yang khas. Tampil berikutnya Ketua SPS Riau, Syafriadi, yang membacakan sebuah sajak karya almarhum Ediruslan Pe Amanriza berjudul “Akan Berpisah Jua Kita Akhirnya, Jakarta”. Meski dikauinya baru sekali membaca sajak, Syafriadi tampak membacakan bait demi bait dengan penuh hikmat layaknya seseorang yang sudah sering mendeklamatorkan sajak-sajak. Seniman Budayawan Pilihan Sagang 2015 yang baru saja dinobatkan, Husnu Abadi, dengan gaya sederhananya membacakan bait demi bait sajak karyanya sendiri. dan dilanjutkan dengan pembacaan sajak oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Riau, Zainul Ikhwan. Empat buah sajak yang bertajuk “Sajak-sajak yang Dibakar”, “Kisah Tragis Negeri Penderma”, “Asap Kiriman”, dan “Sandiwara Asap” dibacakan di hadapan para hadirin. Tapil juga Kadis Parekraf, yang diwakili Zul Efendi. Sebuah sajak yang berjudul “Ratap” karya Aris Abeba dibacakannya. Dilanjutkan berturutturut dengan penampilan Bambang Karyawan, Kunni Masrohanti, Fedli Azis, Luzi Diamanda, Mahyudin Yusdar, Satria Utama Batubara, Murparsaulian, Aris Abeba, Jefri al Malay, Fakhrunnas MA Jabbar, Hang Kafrawi, Ahmad Rodi, dan Alam Terkembang.
Tampil juga penyair Riau, Rida K Liamsi membacakan dua buah sajaknya. Dan ditutup penapilan Dheni Kurnia dengan membacakan sebuah sajak berjudul “Mantra Talang Mamak”. Selama hampir tiga jam berlangsung, pembacaan sajak 28 wartawan-penyair Riau usai dalam kebersamaan. Helat dan sajak-sajak yang telah dibacakan menjadi penanda bahwa sajak tidak akan pernah mati. Bermula dari ruangruang sunyi, sajak kemudian hadir dan tampil di tengah-tengah masyarakat dengan wajahnya sendiri. Ianya terus ada seiring dengan kehidupan itu sendiri, dengan semangat zaman yang dipikulnya, tentu saja lewat goresan dari para penyairnya. Dheni Kurnia menjelaskan bahwa PWI Riau akan menggelar acara seperti ini setiap tahun dan menjadi agenda tahunan. Setidaknya, menjadi ajang silaturahim antar sesama wartawan sekaligus penyair dalam rangka ikut mendemamkan puisi serta kemajuan sastra di Riau. Di bagian lain, Kepala Biro Humas Provinsi Riau, Darusman, yang juga hadir mengatakan, pemerintah sangat respon terhadap helat kebudayaan yang ditaja. “Memajukan kebudayaan itu menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakatnya. Kiranya, helat ini terus digalakkan dalam rangka memasyarakatkan dan memicu perkembangan sastra di Riau,” je friz al/ hbk ucapnya.. ((je jefriz frizal/ al/hbk hbk))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BUD AYA << BUDA
>> CER ANA CERANA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010
TENTANG CAGAR BUDAYA Par agr af 4 aragr agraf Adap dapttasi Pas al 8833 asal (1) Bangunan Cagar Budaya atau Struktur Cagar Budaya dapat dilakukan adaptasi untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan tetap mempertahankan: a. ciri asli dan/atau muka Bangunan Cagar Budaya atau Struktur Cagar Budaya; dan/atau b. ciri asli lanskap budaya dan/atau permukaan tanah Situs Cagar Budaya atau Kawasan Cagar Budaya sebelum dilakukan adaptasi. (2) Adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan: a. mempertahankan nilai-nilai yang melekat pada Cagar Budaya; b. menambah fasilitas sesuai dengan kebutuhan; c. mengubah susunan ruang secara terbatas; dan/atau d. mempertahankan gaya arsitektur, konstruksi asli, dan keharmonisan estetika lingkungan di sekitarnya. Pas al 84 asal Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengembangan Cagar Budaya diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Salah satu candi di Kompleks Percandian Muarajambi. INTERNET
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SENI BUD AYA BUDA
LUNA MAYA
Cut Tari Lebih Cocok untuk Ariel, karena...
B
AGI Luna Maya, dulu, Ariel adalah lelaki terbaik. Awalnya, hubungan mereka memang sering lewat pintu belakang, sering kucing-kucingan dengan media. Namun, setelah beberapa kali kepergok kamera fotografer atau kameramen televisi, mereka kemudian go public. Hingga kemudian kasus video dewasa keduanya muncul ke publik bersamaan dengan video Ariel dan Cut Tari, menjadi awal dari segala kehancuran. Saat Ariel harus mendekam di balik jerusi besi pun, Luna masih sering mengunjunginya dan menganggap bahwa hal tersebut sebagai KAPANLAGI.COM ujian cinta mereka. Di penjara, Ariel pernah menciptakan lagu berjudul “Maya”. Namun setelah keduanya putus, lagu tersebut dipublis dengan judul “Dara”, termasuk kata Maya yang ada dalam liriknya juga diganti dengan Dara. Namun kini, seiring perjalanan waktu, Luna sudah benar-benar move on dari kisah asmaranya tersebut. Luna sudah menambatkan hatinya kepada pria lain yang usianya lebih muda darinya, Reino Barack. Mereka pun mengaku serius dan sedang menuju pelaminan.
Di luar itu semua, Luna juga sudah menjalin hubungan yang baik dengan Cut Tari, perempuan yang menjadi salah satu alasan mengapa Luna memilih pergi dari kehidupan Ariel, terkait video dewasa mereka. Bukan hanya hubungan Luna-Ariel yang hancur, bangun keluarga Tari dan suaminya juga hancur yang berujung perceraian. Luna sudah tak cemburu lagi, sudah tak canggung lagi. Dalam pengakuannya di salah satu acara talk show di televisi, Luna mengatakan bahwa Tari saat ini adalah salah satu teman terbaiknya. Cukup? Belum. Luna juga sudah berani membandingkan Tari dengan Sophia Muller yang saat ini merupakan tambatan hari Ariel. Lalu, siapa yang lebih baik antara Tari dan Sophia menurut perempuan blasteran Jerman kelahiran Bali tersebut? Luna tanpa menunggu waktu lama langsung melontarkan jawaban. “Cut Tari. Soalnya Cut Tari teman aku sekarang,” kata Luna (5/11) lalu. Hemmm... Semoga Ariel tahu keinginan hati rm/ jo mantan kekasih terbaiknya itu.(.(.(rm/ rm/jo joss/hbk hbk))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BUD AYA << BUDA
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
KAPANLAGI.COM
>> SENI BUD FILM BUDAAYA
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BUD F I ALYMA << BUDA
UPAYA KEADILAN DI SAAT
S
PERANG DINGIN
TEVEN Spielberg dan Tom Hanks sudah menjadi jaminan kualitas film ini. Sebuah kotbah tentang keadilan saat komunisme dan liberalisme sedang berperang secara “dingin”. Sutradara Steven Spielberg adalah jaminan mutu. Ia kembali mempersembahkan sebuah film berlatar sejarah, Bridge of Spies. Nama Spielberg saja sebenarnya sudah menjadi daya tarik film ini, setelah ia terbukti sukses menggarap film berlatar sejarah lainnya, seperti Lincoln (2012), War Horse (2011), Munich (2005), Saving Private Ryan (1998), Amistad (1997), juga Schindler’s List (1993). Daya tarik itu semakin kuat dengan adanya nama besar sang aktor utama, Tom Hanks, yang pernah sukses berkolaborasi dengan Spielberg di film Saving Private Ryan, Catch Me If You Can (2002), dan The Terminal (2004). Ditambah bahwa skenarionya turut melibatkan duo sineas Joel Coen dan Ethan Coen (True Grit, No Country for
Old Men), film Bridge of Spies jelas jadi salah satu film yang patut mendapat perhatian tahun ini. Nama-nama besar tersebut kini bersinergi mengangkat sebuah kisah nyata yang terjadi di masa Perang Dingin, ketika dua kubu adikuasa, Amerika Serikat yang berpaham liberal (blok Barat) dan Uni Soviet yang berpaham komunis (blok Timur), berlomba memberi pengaruh bagi dunia dalam berbagai bidang. Memang tidak pernah sampai ada perang terbuka di antara kedua negara tersebut, namun perang ideologis tersebut membawa-bawa banyak negara yang akhirnya berperang, bahkan sesama “saudara”. Misalnya Perang Korea antara Utara dan Selatan. Juga Perang Vietnam yang melibatkan Utara dan Selatan. Kekhawatiran bahwa kedua pihak sedang mengembangkan senjata nuklir yang akan mengakibatkan kehancuran, menimbulkan perang tak terlihat lewat aksi spionase atau mata-mata. Begitu terbelahnya kedua kubu ini, apabila mata-
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> FSENI I L MBUD AYA BUDA
INTERNET
mata itu ketahuan, hukuman yang menanti begitu berat.
PERTUKARAN TAWANAN Pada tahun 1957, James Donovan (Tom Hanks), seorang pengacara spesialis asuransi di New York, tiba-tiba ditunjuk oleh firmanya untuk mendampingi Rudolf Abel (Mark Rylance), seorang anggota militer Inggris keturunan Rusia yang didakwa sebagai mata-mata Uni Soviet di AS. Sebuah tugas yang sebenarnya hanya formalitas semata. Sekalipun mengikuti prinsip semua orang berhak dapat pembelaan di pengadilan AS, hampir dipastikan bahwa Rudolf akan dinyatakan bersalah dan divonis hukuman berat. Namun, bukan berarti tugas ini tanpa risiko. Sebab, citra James terancam merosot lantaran masyarakat akan menyorotnya sebagai â&#x20AC;&#x153;pembela musuhâ&#x20AC;?. Di sisi lain, kiprah James memunculkan potensi baru yang dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah. Hampir bersamaan dengan kasus
yang ditangani James, sebuah pesawat matamata AS ditembak jatuh oleh pihak Uni Soviet, dan pilotnya, Francis Gary Powers (Austin Stowell) dipenjarakan. CIA lalu menugaskan James dalam misi rahasia merundingkan pertukaran tawanan, apalagi James diuntungkan pernah menjadi pengacara Rudolf yang berasal dari blok Timur, sehingga ia dianggap cukup netral. Dengan pengamanan yang minim, James harus masuk ke perbatasan blok Barat dan blok Timur di kota Berlin, Jerman, demi mengembalikan kedua orang tawanan ini ke rumahnya masing-masing.
RUMITNYA MENCARI SALAHBENAR Sekilas apa yang diangkat dalam film Bridge of Spies bisa dianggap cukup berat. Bukan hanya dari latar sejarahnya yang berskala besar, tetapi juga tema yang hendak diusung. Film ini memasukkan tentang hukum dan keadilan, serta persoalan pertukaran tawanan perang yang
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BUD F I ALYMA << BUDA penuh risiko. Belum lagi, mengingat cerita ini dituturkan dari sudut pandang orang AS, mungkin muncul kecurigaan bahwa bakal ada muatan politis di dalamnya. Namun, itu tidak sepenuhnya terjadi di film ini. Film ini justru tampil dengan lembut dan cenderung menghibur, tanpa harus kehilangan esensi mengapa kisah ini harus diangkat. Perang Dingin digambarkan sebagai masamasa paranoia, ketika satu pihak mengantagonisasi pihak lain dengan segala cara, dan itu disebarkan ke rakyat masing-masing lewat berbagai macam propaganda. Perang Dingin juga menjadi alasan mengapa film-film bertema spionase Hollywood (atau juga film-film James Bond) banyak mengisahkan orang Uni Soviet atau Rusia sebagai sosok musuh. Menariknya, Bridge of Spies tidak terjebak pada pada antagonisasi pihak lawan dengan berlebihan. Paling banter di sini hanya digambarkan bahwa blok Timurâ&#x20AC;&#x201D;Uni Soviet, Jerman Timur dan negara-negara yang tergabung dalam Pakta Warsawaâ&#x20AC;&#x201D;punya cara hidup yang berbeda dan agak aneh jika dibandingkan dengan kehidupan James di AS. Mulai dari cara unik anggota intelijen Uni Soviet menghubungi James â&#x20AC;&#x201D;dengan dalih surat dari istri Rudolf, sampai para pengantar berkas di dalam lorong sebuah gedung di Berlin Timur yang memakai sepeda. Jadi, ketika sosok James dalam cerita ini dituntut untuk berlaku adil, demikian pula penyampaian keseluruhan film ini. Benar bahwa ditunjukkan Uni Soviet bersuka-cita ketika pilot Powers divonis bersalah di pengadilan, terlepas itu benar-benar keputusan adil atau tidak, tetapi hal yang sama juga disaksikan James di pengadilan AS terhadap Rudolf. Benar bahwa pihak Uni Soviet menyiksa tawanan yang dianggap mata-mata, tetapi tindakan yang sama
juga berlaku di AS. Benar pula pihak Uni Soviet menganggap AS sebagai pihak yang jahat, tetapi hal serupa juga terjadi di AS, bahkan film propaganda tentang jahatnya Uni Soviet dipertontonkan untuk siswasiswi SD. Dua kubu berlawanan, tetapi yang dilakukan untuk melanggengkan perang ternyata sama saja, sehingga sulit menentukan pihak mana yang lebih benar atau lebih salah. Dengan sudut pandang demikian, film ini menaruh karakter James sebagai simbol harapan, bahwa keadilan dan orang-orang yang memperjuangkannya masih ada. Karakterisasi James sendiri mungkin agak terlalu heroik, karena ia seolah satu-satunya tokoh yang punya hati nurani di tengah mencekamnya perang, yang secara sederhana hanya mau semua orang selamat. Namun, bila mengacu kembali pada pernyataan keseluruhan film ini tentang perang dan keadilan, karakterisasi James yang demikian masih bisa diterima, sekaligus menambah unsur entertainment film ini.
CERITA SERIUS, TAPI MENGHIBUR Sebenarnya, sebagaimana salah satu ciri khas Spielberg, sangat terlihat bahwa Bridge of Spies tidak bermaksud disajikan dengan serba serius. Sekalipun topiknya tetap serius, begitu banyak unsur dalam film ini yang membuatnya nyaman untuk disaksikan sebagai hiburan. Drama dan ketegangan tetap ada, tetapi humor, nilai kekeluargaan, dan adventure juga berhasil dimasukkan, walaupun mungkin dengan cara yang tidak biasa. Demikian juga dengan karakterisasi yang dibuat membumi dan mampu mengikat penonton, sebuah hal penting untuk membuat perhatian terhadap alurnya tetap terjaga. James misalnya, seperti ditulis Muvila.com,
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> FSENI I L MBUD AYA BUDA
INTERNET
dibangun sebagai tokoh yang santai tapi serius dalam segala situasi, walau sesekali kelicinannya sebagai pengacara tetap muncul. Kesahajaannya dengan keluarga yang kerap diwarnai percakapan jenaka dan hangat, dan ditambah dengan performa Hanks yang effortless, membuat James mudah untuk mendapat simpati penonton. Penampilan yang sama kuat juga ditunjukkan Rylance sebagai Rudolf yang hanya mengandalkan ekspresi subtil dan ketepatan intonasi dialog, berhasil merebut simpati walau tak satu kali pun tampil emosional. Terlepas dari itu, sulit untuk dipungkiri pula bahwa Bridge of Spies agak terlalu panjang dalam bertutur. Bagian awal ceritanya dibangun dengan muatan yang banyak, mengandung detail yang kaya dan bermanfaat bagi keseluruhan cerita. Tetapi, perjalanan sampai tiba pada titik
premisnya â&#x20AC;&#x201D;James direkrut untuk berunding pertukaran tawananâ&#x20AC;&#x201D; memakan waktu nyaris separuh dari total 141 menit durasinya. Di satu sisi, ini membuat bangunan ceritanya solid, tetapi di sisi lain beberapa penonton mungkin akan menganggap ini menjenuhkan. Namun, dengan kepiawaian penataan adegan, didukung oleh akting mumpuni, desain produksi megah, juga sinematografi dinamis, Bridge of Spies mampu menyajikan tontonan yang tetap menarik untuk disimak sepanjang durasinya. Pada akhirnya, keberhasilan film ini terletak pada mulusnya penyampaian nilai-nilai yang ingin dikemukakan dalam sebuah sajian film yang mudah diikuti. Dan, yang pasti, nama-nama besar di depan maupun belakang layar film ini masih membuktikan kualitasnya, sama sekali tak muvila/ hbk dipermalukan.(.(.(muvila/ muvila/hbk hbk))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
BUKU SENI BUD AYA << BUDA
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> SENI B U KBUD U AYA BUDA
MELINDUNGI ANAK di ERA GLOBAL
M
ER AWAT dan menjaga anak bukanlah ERA pekara yang gampang. Terlebih bagi pasangan yang baru mengarungi biduk rumah tangga. Kesehatan dan perawatan anak bukanlah hal yang sederhana untuk dilakukan. Kesalahan perlakuan orangtua pada anak sejak dini memberi efek yang serius kepada anak di masa ia tumbuh bahkan hingga dewasa. Oleh karena itu, setiap pasangan suami-istri bukan hanya siap untuk menikah, namun juga harus tahu lebih banyak bagaimana caranya menjaga anak dari berbagai aspek. Sebab, salah satu tujuan pernikahan adalah memiliki keturunan. Keturunan tidak hanya asal dibuat, tapi juga harus dijaga dan benar-benar dirawat agar tumbuh menjadi generasi yang diharapkan. Banyak orangtua, terutama kaum ibu, yang tak memiliki ilmu dalam mengasuh anaknya, terutama dalam hal kesehatan. Sangat jarang kaum perempuan dari sebelum ia menikah sudah mempersiapkan ilmu tentang merawat anak. Umumnya kaum wanita baru sibuk belajar setelah dihadapkan dengan masalah. Sehingga akhirnya solusi yang diambil pun bukanlah solusi yang terbaik. Bukan hal yang tabu ketika seorang perempuan lajang belajar banyak tentang mengasuh anak. Sebab ini sangat penting dibutuhkan ketika perempuan tersebut telah berubah status menjadi seorang ibu. Menjawab persoalan banyaknya kaum perempuan yang tak pandai menjaga anak dalam
berbagai aspek, Manda Aufochs Gillespie seorang konsultan, penulis, pemerhati lingkungan, dan ibu, menuliskan sebuah buku panduan merawat anak berjudul Green Mama. Buku parenting ini secara khusus menekankan panduan sehat merawat anak di era yang sangat rentan terpapar racun, baik dari lingkungan, makanan hingga pakaian si buah hati. Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi panduan menjaga anak-anak secara lebih alami sehingga aman dan bebas dari berbagai risiko kesehatan yang turut mengancam anak dan ibunya. Di dalam buku ini ia berbagi tentang dunia sains dan kebijaksanaan tradisional ajaran masa lalu untuk para ibu sebelum melahirkan, serta saat menyusui dan detoksivikasi terhadap anak. Ia juga mengajarkan perhatian terhadap popok, perawatan kulit bayi, asupan makanan untuk keluarga, bermain yang menyehatkan, serta menerjemahkan kembali dasar pengasuhan anak untuk dunia saat ini. Green Mama mengajak sekaligus menuntun para orangtua yang sibuk, bahkan yang kehilangan waktu tidur, melalui seruan yang membangkitkan, kisah para orangtua yang telah berpengalaman, saran paling nyata saat uang sangat berharga, dan langkah-langkah praktis untuk mencapai keberhasilan. Green Mama membantu orangtua menjadi orangtua yang selalu didambakan: ahli dalam merawat anakanak mereka.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI BBUD U KAYUA << BUDA
Buku Green Mama ini semakin istimewa karena ditulis langsung oleh seorang yang berkerja dalam wilayah “ramah lingkungan” selama lebih dari 15 tahun. Ia juga bergelut sebagai penasihat bisnis serta pemilik rumah dan praktisi yang berperan langsung dengan ratusan orang tua melalui kelas hidup ramah lingkungan dan website: thegreenmama.com. Di dalam buku ini, Manda sang penulis menyebutkan ada empat hal mendasar yang harus diperhatikan seorang ibu dalam merawat anaknya pada aspek kesehatan. Yang pertama adalah makanan sehat dan bergizi, udara yang bersih, permainan sederhana dan lingkungan
dalam maupun luar yang sehat. Hal-hal semacam ini terkadang kerap terabaikan karena faktor kesibukan sang orang tua. Melalui buku ini para orangtua akan terbuka hatinya bahwa si buah hati adalah objek pertama yang harus lebih dulu kita perhatikan sebelum yang lainnya. Anak adalah mutiara paling berharga dalam hidup yang harus mendapat perhatian yang utama, lebih dari segalanya. Karena faktanya selama ini anak kerap dinomorduakan setelah kesibukan karir dan pekerjaan di luar rumah. Akibatnya keturunan kita tumbuh dalam lingkungan yang sehat baik secara moral maupun fisik kesehatan. Buku panduan merawat ini penting dibaca oleh semua kalangan, baik pria maupun wanita, baik yang sudah menikah maupun belum. Karena merawat anak akan tetap dijalani setiap orang. Ada banyak hal sederhana yang sebenarnya amat penting bagi anak namun kita tidak mengetahuinya. Buku Green Mama ini membuka wawasan kita mengenai hal-hal seperti itu. Sangat layak dijadikan sebagai buku koleksian keluarga di rumah karena memang ilmu yang ada di dalamnya cukup penting. Ditulis dengan gaya bahasa yang renyah dan tidak menggurui, mengalir dan mudah dimengerti. Memberikan sugesti secara emosional kepada pembaca untuk lebih mencintai anak-anak setiap saat.*** Naf ah Al Ma’ Nafi’i’i’ah Ma’rrab, penulis, peresensi, tinggal di Pekanbaru.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> BUDA >> SENI M US BUD I K AYA
ONE OK ROCK
Rock Jepang yang Menggebrak Dunia AISHITER U yo, futari wa hitotsu ni, tonight, AISHITERU tonight, I just say… Wherever you are, I’ll always make you smile, wherever you are, I’m always by your side, whatever you say, kimi wo mou kimochi, I promise you “forever” right now... DI Jepang dan di banyak negara, lagu
“Wherever You Are”, membuat banyak gadisgadis terpesona, dalam sebuah konser, banyak dari mereka yang meneteskan air mata. Lagu itu adalah salah satu single grup band papan atas Jepang yang sudah go internasional, One Ok Rock, yang sempat menjadi lagu terpopuler di
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENIMBUD U SAIYAK << BUDA
INTERNET
Jepang sepanjang tahun 2014 lalu yang hingga kini masih tetap diingat para penggemarnya. Bukan hanya di negara asalnya, saat konser di beberapa kota di dunia seperti Los Angeles (Amerika Serikat), Buenos Aires (Argentina), Lima (Peru), Moskow (Rusia), Budapest (Hongaria), Mexico City (Meksiko), London (Inggris), Roma (Italia), Cape Town (Afrika Selatan), Singapura, atau Jakarta, para penonton sudah sangat hapal lirik lagu tersebut, juga lagu-lagu lainnya. Hampir semua album One Ok Rock larismanis. Setiap panggungnya selalu penuh sesak oleh anak-anak muda. Salah satu contohnya, saat konser di Stadion Yokohama dalam tajuk â&#x20AC;&#x153;Mighty Long Fall at Yokohama Stadiumâ&#x20AC;?, stadion yang pernah dipakai perhelatan Piala Dunia 2002 dan merupakan homeground klub Yokohama Marinos tersebut, penuh sesak. Hampir 100 ribu penonton, yang rata-sata anak muda, rela berdiri berjamjam. Yang menarik dari grup rock ini adalah usaha mereka untuk memadukan lirik berbahasa Inggris dan Jepang dengan sama baiknya. Ini
membuat penggemarnya akhirnya menyebar tidak hanya di Jepang, tetapi hingga belahan dunia lainnnya, baik di Asia maupun Eropa dan Amerika. One Ok Rock dibentuk tahun 2005. Band ini beranggotakan Takahiro Morita, Toru Yamashita, Ryota Kohama, dan Kanki Tomoya. Pada awalnya band ini memiliki lima anggota, namun gitaris Alexander Onizawa Reimon keluar pada tahun 2009. Mereka rata-rata kelahiran tahun 1988-1990. Jadi, saat mereka mendirikan band ini, rata-rata usianya antara 13-15 tahun. Mulanya, Toru Yamashita yang ingin mendirikan band ketika masih murid sekolah SMA. Ia mengajak teman karibnya, Ryota Kohama, yang sama-sama di grup tari hip hop bernama Heads. Ryota disuruhnya belajar main bass, dan Alex Onizawa diajaknya untuk bergabung. Setelah melihat karakter vokal Taka Moriuchi bersama sebuah band yang menyanyikan lagu daur ulang, Toru mengajaknya untuk bergabung. Tomoya Kanki sudah melengkapi formasi awal mereka sebagai pemain
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> BUDA >> SENI M US BUD I K AYA
INTERNET
drum sejak tahun 2006, tapi dia baru dijadikan anggota resmi ketika band ini melakukan debutnya pada tahun 2007. Nama band, One Ok Rock berasal dari frasa bahasa Inggris one o’clock yang berarti “pukul 1.00 tepat”. Mereka dulunya berlatih band setiap akhir pekan pukul 01.00 dini hari, sehingga 1 o’clock dijadikan nama band mereka. Bahasa Jepang tidak mengenal perbedaan antara r dan l sehingga o’clock disebut o’crock; o’c diganti menjadi OK hingga akhirnya ok rock dipakai mereka sebagai nama band: ONE OK ROCK. Pada 5 April 2009, sebuah tragedi menghantam band ini saat mereka sedang perlahan naik tangga kepopuleran. Alex ditahan setelah ditangkap karena meraba-raba paha mahasiswi berusia 21 tahun di kereta api. Ia mengakui kesalahan dan kasusnya diselesaikan di luar pengadilan. Namun penangkapan Alex menjadi masalah besar saat nama band menanjak di puncak popularitas. Single berikutnya dari band ini, “Around the World Shounen” batal dirilis dari rencana sebelumnya 6 Mei 2009 karena kasus Alex. Lagu itu rencananya akan dipakai untuk soundtrack drama televisi God Hand Teru. Tur
keliling Jepang yang sudah disiapkan mereka juga batal. Pada Mei 2009, band ini mengumumkan kalau mereka akan meneruskan One Ok Rock tanpa Alex. Tanpa Alex, popularitas mereka ternyata tak pudar dan terus berkibar. Lagu “Kanzen Kankaku Dreamer” dirilis 3 Februari 2010, dan sampai di urutan ke-9 tangga single mingguan Oricon, sebuah acara musik yang menjadi salah satu standar tangga lagu terpopuler di Jepang. Mereka lalu merilis album studio keempat, Niche Syndrome pada 9 Juni 2010, diikuti single berikutnya, “Answer is Near” pada 16 Februari 2011. Album Re:make/No Scared, dirilis 20 Juli 2011. Lagu utamanya, “No Scared” dijadikan tema utama permainan video Black Rock Shooter. Album kelima, Zankyo Reference dirilis 5 Oktober 2011. Sedangkan single “The Beginning” dirilis pada 22 Agustus 2012. Single ini dipakai sebagai lagu tema film aksi yang diadaptasi dari komik manga, Rurouni Kenshin. Yang membuat band ini cepat populer dan mendapat tempat di hati para penggemarnya adalah gayanya yang khas anak muda yang antikemapaman. Mereka selalu tampil memikat di atas panggung dengan pakaian sehari-hari, kadang berupa kaos oblong atau kaos tanpa lengan. Ini berbeda dengan band-band lainnya yang stile panggungnya didesain sedemikian rupa. Selain itu, skill musik mereka juga sangat tinggi dengan suara vokal Taka yang jago dalam oktaf tinggi. Basik Taka yang underground memungkinkannya selalu tampil prima di atas panggung meski tanpa jeda. Ini bisa dilihat dari penampilan live panggungnya di Meksiko, Yokohama, dan lain sebagainya yang bisa diunggah di YouTube.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENIMBUD U SAIYAK << BUDA Dalam tur keliling dunia tersebut, terlihat bahwa band ini memang sudah sangat dikenal dan dinantikan. Ini terlihat dari jumlah penonton yang datang, atau animo media setempat. Saat manggung di Meksiko misalnya, selama satu jam lebih sebuah televisi di sana melakukan siaran langsung. Dengan penonton yang penuh sesak di sebuah stadion, terlihat bagaimana kualitas mereka di atas panggung. Banyak yang mengatakan, gaya panggung dan musik mereka adalah perpaduan antara Bon Jovi dan Gun’s and Roses. Dalam beberapa lagu, “rasa” dua band legendaris tersebut sangat terasa. “Kami senang jika lagu-lagu kami juga disukai oleh penggemar di luar Jepang. Kami akan terus bekerja dan ingin terus berada di panggung hiburan,” ujar Toru Yamashita, “pimpinan” band ini kepada Yomiuri Shinbun
seperti ditulis Mirror. Ada satu hal yang lucu saat mereka manggung di Jakarta tahun 2014. Saat sesi “berakrab-ria” dengan penonton di atas panggung menggunakan bahasa Indonesia, para personel bicara dengan bahasa Indonesia yang lumayan lancar (meski mereka menggunakan teks yang ditulis, terlihat mereka sering melihat ke bawah sebelum bicara). Namun, giliran sang vokalis, Taka, bicara, semua penonton dibuat tertawa terpingkal-pingkal. Kata Taka: “Hallo Jakarta, apa kabar? Terima kasih. Saya cincang kalian... Saya cincaaaaaang... kalian...” Maksudnya dia bilang, “saya cinta kalian...”, tapi karena kesulitan mengucapkannya, jadinya yang keluar dari mulutnya yang sambil berteriak adalah “Saya cincaaaaang... kalian...” Hemmm... (hbk (hbk))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
INTERNET
>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA
GARISGUNUNGOKUT.BLOGSPOT.COM
GOA PUTRI,
TERANG, LUAS & ASRI
G
OA Putri, tak hanya tempat wisata asri, tapi juga penuh dengan legenda yang mampu membawa Anda seolah-olah dibawa pada suasana zaman dahulu, ketika daerah itu dikuasai oleh raja-raja. Goa Putri ini, kini menjadi salah satu objek wisata andalan daerah kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang terletak 230 km dari kota Palembang atau 23 Km dari kota Baturaja. Ketika Anda berkunjung ke sana, Anda akan
mendapatkan cerita yang menunjukkan mengapa daerah ini dinamakan Goa Putri. Konon menurut legenda, dahulu di sini pernah hidup seorang putrid bernama Putri Dayang Merindu bersama keluarganya. Pada suatu hari di saat sang puteri sedang mandi di muara sungai Semuhun, lewatlah seorang pengembara di tempat itu. Kala melihat sang sang Puteri, timbul perasaan ingin menyapa. Namun, saat itu tidak mendapat perhatian
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI W IBUD S A ATYA << BUDA moda transportasi ini,’’ kata pengunjung itu. Dia menuturkan, bersama beberapa anggota keluarga besar, kami memilih kereta api ekonomi. Tiketnya sangat murah Rp11.000 saja! Padahal jarak yang ditempuh lumayan jauh 4 jam perjalanan! Kebetulan keberangkatan pagi menuju Baturaja hanya bisa menggunakan kereta ekonomi. Meski kursinya keras tanpa pendingin, hawa sejuk dari pemandangan yang hijah masih menyapa penumpang. ‘’Pukul 1 siang kami sampai di kota Batu Raja. Kota kecil yang rapi dan bersih. Tak ubahnya Palembang, kota ini pun dibelah oleh sebuah sungai besar,’’ katanya. Karena sedikit agak susah alat transportasi, jangan dibayangkan bahwa ini adalah goa yang sempit dan gelap. Nyatanya, goa putri berukuran sangat besar. Bibir goanya saja dapat dilewati oleh rombongan pengunjung sekaligus. Namun begitu, pengunjung harus berhati-hati karena goa ini gelap. Oleh pengelola memang disediakan
SECONDLAWSCIENCE.COM
sama sekali sehingga merasa gusar. Sombong sekali puteri ini, diam seperti batu, ujarnya. Tibatiba saja, tubuh puteri Dayang Merindu berubah menjadi batu.” Lalu, bagaimana Anda bisa sampai di daerah ini dengan mudah? Setakat ini, alat transportasi ke daerah ini masih harus harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewa khusus dari Palembang karena tidak ada satupun angkutan umum yang melewati Goa Putri. Hal ini dikarenakan letak Goa Putri yang berada di kawasan hutan sekitar 15 menit perjalanan dari jalan utama Baturaja-Muaraenim. Namun demikian, Anda bisa bertualang dengan menggunakan kereta api dari Palembang ke Muaraenim. Hanya saja, menuju lokasi Goa Putri harus berupaya mencari kendaraan sewa. Seorang pengunjung bercerita perjalanannya dimulai dari Kota Palembang menggunakan kereta api. ‘’Untuk pertama kalinya, dalam hidupku akhirnya aku mencicipi
EDISI 144/TAHUN IIIEDISI z 12142/TAHUN - 18 NOVEMBER III z 29 2015 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2015
>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA
LEMABANGIT2.BLOGSPOT.COM
BENTANGKU.WORDPRESS.COM
lampu-lampu yang dapat menyinari jalan. Namun tetap saja harus berhati-hati. Biaya untuk masuk ke goa ini cukup Rp.5000 saja per orang dan biaya parkir kendaraan sebesar Rp.10.000. Pengunjung dapat menemukan kolam besar berdiameter 20 meter yang dialiri oleh air Sungai Semuhun yang bermuara di Sungai Ogan. Suasana di sana juga sangat nyaman. Pepohonan besar melindungi pengunjung dari terik sinar matahari. Di sini juga terdapat beberapa gazebo yang dapat digunakan secara
gratis jika pengunjung kebetulan membawa bekal dari rumah. Yang penting harus jaga selalu kebersihan dan membawa alas untuk duduk. Jika tiba waktu salat, tersedia juga mushola di sana. Apa yang ada di dalam goa? Terdapat banyak sekali stalaktit dan stalakmit berukuran besar yang bisa jadi terbentuk puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu. Jika dipukul, stalaktit dan stalakmit ini menimbulkan suara. Namun begitu sekali lagi harus berhati-hati jangan sampai merusaknya. Oh ya, sebelum masuk, kami diingatkan oleh penjaga untuk menjaga sikap, perkataan dan perbuatan selama berada di dalam. â&#x20AC;&#x153;Agar penunggunya tidak marah,â&#x20AC;? ujar si bapak penjaga. Uniknya goa ini, pengunjung tidak akan masuk dan keluar di jalan yang sama. Begitu berada di dalam, pengunjung akan menuju sebuah lubang lagi yang berada di sebuah undakan. Tersedia tangga kayu di sana. Begitu keluar, ternyata sudah berada di sisi samping goa
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
SENI W IBUD S A ATYA << BUDA
INTERNET
HELLOPALEMBANG.COM
namun letaknya di atas ketinggian. Nah untuk keluar menuju area parkir, tinggal menyusuri saja jalan setapak yang ada di samping goa. Jalanan ini ditutupi oleh pepohonan dan tumbuhan rambat sehingga tidak terlihat dari bawah. Keren, bukan? Yang jelas, Goa Putri cocok sekali dikunjungi bagi pengunjung yang suka wisata alam dan suka hal-hal berbau petualangan. ‘’Menyusuri jalan setapak di dalam goa itu seru-seru dag-dig-dug. Nggak percaya? Coba saja kunjungi Goa Putri secara langsung! Dijamin nggak akan menyesal!’’ kata seorang pengunjung yang sudah membuktikannya. Untuk menuju ke Goa Putri, Anda harus masuk ke dalam kawasan berhutan. Suasana sejuk ditemani banyak pepohonan besar. Jangan
kaget, daerah ini masih sangat asri sehingga tidak jarang pengunjung masih menemukan babi hutan berkeliaran melintas di jalan. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena hewan ini tidak mengganggu, karena dia akan lari ketika mencium bau manusia yang melintas di areal dia mencari makan. Dilihat dari perjalanan, asa Anda tidak akan pernah membayangkan apa kejutanan yang akan disaksikan ketika sampai di depan mulut gua. Ternyata, gua ini tidak seperti yang dibayangkan banyak orang, yaitu lubang di dinding gunung, tapi Goa Putri ini adalah gua yang sangat indah, rapi dan bersih dan sangat besar! Untuk menuju pintu Goa, kami harus berjalan melewati sungai-sungai kecil. Perpaduan alam dan kemudahan yang dipersiapkan
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA
HELLOPALEMBANG.COM
pemerintah (berupa jalan-jalan beton) membuat ‘penjelajahan’ goa ini terasa semakin menyenangkan. Walaupun tersedia lampu, suasana di dalam Goa cukup gelap. Di dalamnya juga terdapat cerukan jurang kecil sehingga kita harus berhati-
hati. Selain itu, kita juga harus menjaga sikap. Jangan berkata kotor jika tidak mau tersesat. Ini yang diperingati oleh penjaga sebelum pengunjung masuk. Keunikan lainnya dari goa ini adalah kami tidak akan menemukan jalan yang sama untuk keluar. Di dalam gua, ternyata ada celah kecil (namun masih memungkinkan untuk dilewati) yang dijadikan jalan keluar. Begitu sudah berada di luar, untuk menuju tempat awal kami harus sedikit mendaki dan berjalan melalui sisi kiri gua. ‘’Hebat! Sebelumnya aku sama sekali tidak tahu kalau ada jalan di sisi ini. Jalan ini baru terlihat jika kami sudah berada di dalam gua karena jalannya agak mendaki,’’ kata salah satu pengunjung yang bercerita di al nur din situs pribadinya.((menriz menrizal nurdin din))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
OLAHRAGA
OLAHR AGA << OLAHRA
ROSSI:
Dunia Melihat Persekongkolan Mereka... MENURUT VELENTINO ROSSI, PARA PEMBALAP SPANYOL –JORGE LORENZO, MARC MARQUEZ, DAN DANI PEDROSA— TELAH MELUNTURKAN NILAI-NILAI DAN IIIFILOSOFI MOTOGP EDISI 144/TAHUN z 12 - 18 NOVEMBER 2015 DAN OLAHRAGA PROFESIONAL SECARA UMUM. MENGAPA?
>> OLAHR AGA OLAHRA
GETTY IMAGES/ZIMBIO
M
ESKI melakukan aksi heroik dengan melewati 22 pembalap, tetapi itu belum cukup bagi Valentino Rossi untuk bisa meraih gelar juara dunia MotoGP 2015. Hukuman yang diberikan Federasi Balap Motor Dunia (FIM) setelah kasus â&#x20AC;&#x153;sepakanâ&#x20AC;? terhadap Marc Marquez di Sirkuit Sepang dalam Grand Prix Malaysia, dua pekan sebelumnya, benar-benar telah merampas napas pembalap Movistar Yamaha itu. Harus start dari posisi paling buncit (26) di GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Ahad (8/11), membuat pembalap Italia ini tak bisa mempertahankan kekuasaanya di klasemen, yang sebelum balapan dimulai, jaraknya hanya 6 poin di atas Jorge Lorenzo. Padahal, balapan di Valencia tersebut sempat diawali dengan kecemerlangan Rossi menerabas para pembalap lain dari posisi paling buncit
hingga berada di posisi keempat. Tapi, tiga pembalap Spanyol menguasai balapan terdepan. Posisinya sudah terlalu jauh bagi Rossi untuk mengejar. Jarak dirinya dengan Dani Pedrosa yang berada di posisi ketiga masih 11 detik lagi. Di 2 putaran terakhir, Marc Marquez tak memberi banyak perlawanan bagi Lorenzo. Dani Pedrosa sempat berupaya mengambil Lorenzo, tapi terhalang oleh Marquez. Jika saja duo Repsol Honda itu bisa menyalip Lorenzo, Rossi bakal meraih gelar juara dunia. Namun, memang, keajaiban itu tak datang, meski Rossi sudah melakukan daya upaya secara heroik. Namun, baik Pedrosa maupun Marquez tetap berada di posisinya hingga balapan berakhir. Rossi pun harus menerima kenyataan gagal meraih gelar juara dunia MotoGP kesepuluh. Marquez Seperti Bodyguard-nya Lorenzo
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
OLAHR AGA << OLAHRA Hasil di Valencia yang juga menjadi penentu siapa yang menjadi juara dunia, membuat Rossi benar-benar kecewa karena “persekongkolan Spanyol” yang dia lontarkan, terlihat nyata di sirkuit. Dan, dipastikan, drama perseteruan antara Rossi, Marquez, dan Lorenzo masih akan berumur lebih panjang setelah seri balapan balapan di Valencia. Perseteruan ini bisa saja setahun ke depan. Bahkan, mungkin bertahun-tahun ke depan. Rumors yang berkembang bahwa Lorenzo bakal dikeluarkan dari Movistar Yamaha terkait komentarnya yang menyudutkan Rossi –yang notabene rekan setimnya— dan lebih membela rekan senegaranya, Marquez, dalam insiden Sepang, akan semakin memanaskanLionel balapan Messi musim 2016. Seusai balapan, Ahad, The Doctor mengecam gaya balap dua rider Spanyol, Marquez dan Pedrosa. Rossi yakin Marquez lagi-lagi membantu Lorenzo mengamankan gelar juara dunia kelimanya. Dia menuduh kolusi dua pembalap tersebut begitu jelas terlihat sepanjang balapan.
“Hari ini semua orang telah menyaksikan persekongkolan mereka,” ketus Italiano tersebut kepada La Gazzetta dello Sport. Menurutnya Marquez punya kecepatan lebih dari cukup untuk memenangi balapan di Valencia. Itu tampak dari sejak awal balapan. Keduanya terus menempel di posisi terdepan tapi sama sekali tidak terlibat duel memperebutkan terdepan. “Aku tidak paham mengapa rider Honda membiarkan Yamaha menang. Pertarungan macam apa ini?” ucapnya kesal. Dugaan Rossi tersebut sudah dilontarkannya sejak Kamis (5/11). Saat itu rider 36 tahun itu menyebut Lorenzo dan Marquez akan saling tempel dari awal sampai akhir balapan. “Aku sedih Marquez bertindak seperti bodyguard-nya Lorenzo,” kecam Rossi yang tak lagi menyebut nama depan Lorenzo, “Jorge”, seperti biasanya. Rossi kemudian menyamakan aksi konspirasi keduanya dengan “Nordic fix”. Istilah itu merujuk pada konspirasi antara Swedia dan Denmark untuk menyingkirkan Italia dalam Euro 2004. GETTY IMAGES/ZIMBIO
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> OLAHR AGA OLAHRA
GETTY IMAGES/ZIMBIO
“Mereka berkonspirasi untuk menghadangku,” tuduh juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut. Aksi tersebut, kata Rossi, akan melukai nilainilai sportivitas di dalam MotoGP. Namun, dia enggan bespekulasi terkait maksud Marquez melindungi Lorenzo dalam balapan tersebut. Jika Marquez dan Pedrosa mendahului Lorenzo, otomatis Rossi jadi juara dunia, karena berada tepat di belakang Lorenzo. “Aku tidak tahu apakah Marquez melakukannya karena mereka sama-sama Spanyol. Tapi untuk kelakuannya setelah GP Malaysia (Lorenzo mencoba mengintervensi kasusnya dengan Marquez di Mahkamah Arbitrase Olahraga termasuk komentar miringnya sesaat setelah balapan Sepang, red) dia pantas mendapat balas budi dari Marquez,” tandasnya.
TAK ADIL UNTUK ROSSI
Meski jengkel dengan konspirasi para pembalap Spanyol yang melunturkan nilai-nilai dan semangat profesionalisme dalam olahraga, namun dengan gentleman, Rossi mengakui kalau Lorenzo pantas mendapatkan gelar dengan segala persoalan yang terjadi pada diri Rossi. “Hari ini lomba cukup memalukan. Lap terakhir, saya pikir itu cukup buruk bagi semua olahraga, karena terjadi sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak putus asa karena gagal meraih gelar karena saya pikir saya sudah memainkan kartu saya dengan cara yang terbaik, tapi saya sangat sedih dengan akhir seperti ini. Dengar, saya siap menerima Jorge menjadi juara, karena dia memang selalu sangat cepat, tetapi cara ini bagi saya tidak adil,” kata Rossi. Rossi juga mengaku, setelah race usai dia melihat tayangan ulang video, dan di sanalah dia kecewa. “Bagi saya jika Anda memeriksa race dari Marc Marquez dalam dua tahun terakhir, Anda tahu siapa dia. Selalu mencoba untuk menyalip dan minimum di lap terakhir. Jadi pertanyaannya adalah, mengapa Marc Marquez tak pernah mencoba menyalip Jorge Lorenzo dan tidak pernah mencoba untuk membuat satu upaya di lap terakhir?” sesal Rossi. Buat Rossi, Marquez jelas membantu Lorenzo, termasuk saat Pedrosa kembali menemukan setelan motornya dan kembali bersaing dengan Marquez dan Lorenzo. Dalam satu kesempatan terlihat, Marquez mencoba menghalangi Pedrosa yang hendak mendahului dirinya dan Lorenzo. “Setelah Marquez melepas helm dan dia hanya mengatakan itu (membantu Lorenzo) tidak benar. Namun saya tahu, Marquez pasti menyadari para pembalap lain tahu apa yang sudah dia perbuat, dan saya rasa dia cukup senang,” pungkas Rossi.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
OLAHR AGA << OLAHRA
GETTY IMAGES/ZIMBIOT
MARQUEZ MENYANGKAL Tentang mengapa dirinya yang biasanya tampil agresif tapi terlihat adem-ayem di belakang Lorenzo dan seolah membantu rekan senegaranya itu untuk menjadi juara dunia, Lorenzo menyangkalnya. Dirilis Motorsport, pembalap 22 tahun itu mengaku ingin menyalip Lorenzo. Namun karena terjadi kontak dengan Pedrosa, upayanya gagal. “Di awal balapan, Jorge langsung ngotot. Saya balapan melebihi batas. Sedangkan Pedrosa tidak terlalu ngotot untuk menjaga ban,” kata Marquez. Kemudian, katanya, dia sudah bersiap untuk menyerang di dua putaran terakhir. Dia ingin
menyalip Lorenzo seperti yang dilakukan di Indianapolis. Tapi, menurut Marquez, Pedrosa mendahuluinya dengan melebar dan waktu tak cukup untuk mendahului Lorenzo. “Saya kemudian berusaha mengejar Jorge. Saya ingin mengambilnya di tikungan terakhir di jalur dalam, tapi saya melihat terlalu banyak risiko,” katanya. Anda percaya? Seluruh dunia, kata Rossi, bisa melihat apa yang terjadi. “Itu sebuah bapalan dagelan. Di sini nilai-nilai olahraga sudah beralih fungsi karena para pembalap tak memahami filosofi MotoGP,” ujar Rossi menegaskan kembali ucapannya.
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> OLAHR AGA OLAHRA
GETTY IMAGES/ZIMBIO
Dengan berakhirnya balapan di Valencia dan menetapkan Lorenzo sebagai juara dunia di seri terakhir, namun tepuk tangan tetap diberikan kepada Rossi. Meski begitu, Lorenzo tetap dianggap pantas mendapatkan gelar tersebut. Tahun ini, pembalap kelahiran Mallorca ini lebih hebat dibanding Rossi, Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Statistik mengamininya. Dari 18 seri musim ini, Lorenzo menang di 7 seri, Marquez 5, Rossi 4 dan Pedrosa 2. Rossi selalu berada di puncak klasemen sementara sebelum Valencia, karena meski tak juara, dia sering naik podium ketimbang Lorenzo dan Marquez. Dia hampir selalu mendapat nilai tinggi karena hampir selalu naik podium (minimal peringkat ketiga). Kini, 2015 sudah selesai. Mari kita menatap 2016 untuk membuktikan siapa yang terhebat. Juga yang pantas ditunggu, masihkah hubungan emosional sesama negara bisa mengalahkan hubungan profesional sebagai sesama anggota tim, sebagaimana filosofi yang dianut dalam olahraga .(hbk/ cr ash/La Gaz profesional.(hbk/ .(hbk/cr crash/La Gazzzetta dello Spor Sportt/berbagai sumber sumber))
EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
OLAHR AGA << OLAHRA
KLA SEMEN AKHIR MO 015 KLASEMEN MOTTOGP 22015 ge LLORENZ ORENZ O (Yamaha-Spanyol) ......... 330 1. Jor Jorge ORENZO OSSI (Yamaha-Italia) ..............325 2. Valentino RRO QUEZ (Honda- Spanyo) ............. 242 3. Mar Marcc MAR MARQUEZ OSA (Honda-Spanyol) ............. 206 4. Dani PEDR PEDRO Andreea IANNONE (Ducati-Italia) ............... 188 5. Andr adle 6. Br Bradle adleyy SMITH (Yamaha-Inggris Raya) ... 181 VIZIO 7. Andr Andreea DO DOVIZIO VIZIOSSO (Ducati-Italia) ............ 162 UT CHL OW (Honda-Inggris Raya) ...125 8. Cal CR CRUT UTCHL CHLO GAR O (Yamaha-Spanyol) .......... 114 ol EESP SP AR ARO 9. PPol SPAR ARG UC CI (Ducati-Italia) ............... 113 10. Danilo PETR PETRUC UCCI 11. Aleix ESPARGARO (Suzuki-Spanyol) ........ 105 12. Maverick VINALES (Suzuki-Spanyol) ........ 97 13. Scott REDDING (Honda-Inggris Raya) ......84 14. Yonny HERNANDEZ (Ducati-Kolombia) .... 56 15. Hector BARBERA (Ducati-Spanyol) ........... 33 16. Alvaro BAUTISTA (Aprilia-Spanyol) ............ 31 17. Loris BAZ (Yamaha Forward-Prancis) ...... 28 18. Stefan BRADL (Aprilia-Jerman) .................. 17 19. Jack MILLER (Honda-Australia) .................. 17 20. Nicky HAYDEN (Honda-AS) ..........................16 21. Michele PIRRO (Ducati-Italia) ...................... 12 22. Eugene LAVERTY (Honda-Irlandia) ............ 9 23. Katsuyuki NAKASUGA (Yamaha-Jepang)..8 24. Mike DI MEGLIO (Ducati-Prancis) ................ 8 25. Hiroshi AOYAMA (Honda-Jepang) .............. 5 26. Takumi TAKAHASHI (Honda-Jepang)......... 4 27. Toni ELIAS (Yamaha Forward-Spanyol) ..... 2 28. Alex DE ANGELIS (ART-San Marino) ........... 2 EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015
>> OLAHR AGA OLAHRA
olehOnggo IKJ
Menghormati Kemenangan Lawan "Banyak minum, ya", kata dokter, ketika memberi resep untuk demam yang saya derita. Salah satu alasan medisnya jelas. Bahwa tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak ketika berproses melawan virus. Maka asupan air harus ditambah. Sebagai seorang penurut, saya tentu melakukan apa yang disarankan dokter. Tapi dengan alasan lain. Dalam dialog imajiner saya dengan pasukan virus di dalam tubuh ini, saya membayangkan bahwa mereka tengah pesta. ILUSTRASI: FURQON ELWE Merayakan kemenangan yang jarang mereka dapatkan dalam air tentu menimbulkan rasa saling menghormati. perang melawan kesehatan saya. Sebagai sikap Dan pada saatnya, mereka akan kembali kesatria, kemenangan mereka harus saya memberikan giliran kepada saya untuk menang hormati. Bahkan saya sokong. Saya harus dan sehat. menggelontor air untuk perayaan mereka. Jadi, ketimbang memusuhi, saya memilih Mengapa begitu? Lho, bukankah ketika saya bersahabat dan menghormati mereka yang sehat, mereka juga menghormati saya untuk menyerang saya. Sakit hanya cara menggelontor berlama-lama menikmati kesehatan? Bila kali ini dosa, atas kesempatan sehat yang jarang dipakai mereka saya lawan, saya menjadi mahluk paling untuk berbuat baik. egois yang ingin selalu menang dan senang. (Ditulis saat tidak dalam pengaruh obat Tentu mereka akan dendam luarbiasa. apapun).*** Menyokong pesta mereka dengan gelontoran EDISI 144/TAHUN III z 12 - 18 NOVEMBER 2015