154 edition

Page 1

>> HUKUM

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN

PERCA

Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

HARY B KORI’UN pemimpin redaksi

Ubud (1) “KAMI sangat bahagia, dari tahun ke tahun penyelenggaran festival ini semakin membaik dan diminati banyak penulis maupun pecinta sastra. Kami juga sangat senang, Ubud, juga Bali, kini telah kembali pulih, menjadi salah satu tujuan wisata dunia, setelah tragedi bom yang mengenaskan pada Oktober 2003. Kami bahagia, festival ini bisa diadakan setiap tahun dan kami terus berupaya melakukan perubahan menuju perbaikan…” Ingatan saya tertuju pada Janet De Neefe, perempuan asal Australia yang menikah dengan Ketut Suardana, pengusana kafe dan restoran di Ubud (Kabupaten Gianyar, Bali) —pemilik dua restoran besar dan ternama di sana, yakni Casa Luna dan Indus— tak bisa menyembunyikan kebahagiannya ketika memberi sambutan dalam Gala Opening Ubud Writers & Readers Festival

FOTO: INTERNET/DIOLAH KEMBALI

EDISI EDISI 154/TAHUN 144/TAHUN V zIII28zJANUARI 12 - 18 NOVEMBER - 3 FEBRUARI 20152016


>> PERCA HUKUM

(UWRF) 2010 di Puri Ubud, Rabu, 6 Oktober 2010, hampir enam tahun yang lalu. Wanita asal Melbourne yang sudah hampir 20 tahun hidup di Ubud itu, adalah penggagas UWRF di bawah Yayasan Mudra Swari Saraswati, sebuah yayasan yang didirikannya bersama sang suami. Janet berharap, di tahun-tahun berikutnya, UWRF tetap menjadi salah satu festival sastra favorit, yang bisa memberi semangat para sastrawan untuk menghasilkan karya terbaiknya. UWRF adalah salah satu festival sastra terbaik di Asia. Tak banyak sastrawan yang bisa ikut menjadi peserta di festival tersebut. Saya bahagia karena pada tahun 2010 itu menjadi salah satu peserta undangan asal Indonesia yang dipilih tim kurator yang terdiri dari Triyanto Triwikromo (Semarang), Cok Sawitri (Bali), dan Aan Mansyur (Makassar). Saya juga bahagia karena bisa berkomunikasi dengan 100 lebih penulis dari 30 negara yang melamar untuk ikut dalam iven ini, meski dengan alat komunikasi yang sangat terbatas. Tetapi sastra, adalah alat komunikasi yang tanpa batas. Peserta dari Indonesia yang diundang dari seleksi ratusan sastrawan yang melamar adalah Kurnia Effendi (Jakarta), Medy Loekito (Jakarta), Nusya Kuswatin (Jawa Timur), Hermawan Aksan (Bandung), Wendoko (Jakarta), Benny Arnas (Lubuklinggau), Imam Muhtarom (Surabaya), Iwan Darmawan (Bali), Magriza Novita Syahti (Padang), Ni Made Purnamasari (Bali), Arif Rizki (Padang), Andha S (Padang), Zelfina Wimra (Padang), Wa Ode Wulan Ratna (Jakarta), W Hariyanto (Surabaya), dan saya mewakili Riau. Selain kami, panitia juga mengundang Dewi Lestari, Sunaryono Basuki KS, Toenggoel Siagian, Sosiawan Leak, Debra Yatim, Noor Huda Ismail, dan beberapa penulis lainnya sebagai undangan khusus.

Keberadaan saya di Ubud, juga sebuah “kebetulan”. Ini berkali-kali saya tekankan kepada beberapa teman yang bertanya apakah benar saya diundang di festival yang selama ini tak pernah terpikirkan dalam angan saya ini –karena saya yakin sampai kapan pun tak akan bisa sampai ke sana. Faktor kebetulan ini memang benar adanya, karena saya tak pernah melamar (dengan mengirimkan karya berupa buku sastra yang sudah diterbitkan atau dalam bentuk cerpen, sajak, dan esai yang kemudian diseleksi para kurator). Lima bulan sebelum festival, saya diberi tahu oleh Syafruddin Azhar, Senior Editor Penerbit Kakilangit Kencana, bahwa nama saya lolos untuk ikut festival. Dua hari kemudian, panitia UWRF mengirimkan surat resmi melalui email. Saya harus berterima kasih kepada editor saya itu, karena novel terakhir saya yang diterbitkan penerbitannya, yakni Nyanyian Kemarau, dikirim oleh Syafruddin ke panitia UWRF bersama beberapa novel penulis lainnya. Novel yang juga “dihargai” menjadi nominator Anugerah Sagang 2010 itulah yang mengantarkan saya ke UWRF bersama tiga penulis dari Kakilangit Kencana lainnya: Nusya Kuswantin dan Hermawan Aksan. Saya juga harus berterima kasih kepada Hivos yang telah membiayai keberangkatan saya dan menanggung semua kebutuhan saya selama di Ubud. *** UBUD — yang menjadi salah satu “kota” utama tujuan wisata di Asia Pasifik— memang tempat favorit orang asing. Bukan hanya karena eksoktisme alamnya, mulai dari sawah terasering hingga pasar seni, juga keramahan penduduknya (yang menjadi salah satu setting film Hollywood yang diperankan oleh Julia Robert, yakni Eat Pray Love), Ubud memang sebuah tempat “yang

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> PERCA HUKUM VS PENGANGGURAN dipersembahkan Dewata” –begitu penduduk Ubud meyakini. Ada ketenangan, aroma kembang yang relijius di semua tempat, orang-orang yang sabar di jalan yang selalu macet, hujan yang bisa datang berkali-kali dalam sehari… “Lama-lama di sini, saya bisa meninggalkan keluarga di Jakarta untuk menetap di Ubud,” kata salah seorang teman yang tak mau namanya ditulis, yang merasa waktu seminggu menjadi sangat sebentar. Hingga festival keenam 2009, UWRF telah mendapatkan predikat sebagai One of The World’s Great Book Festival oleh Conde Nast Travel and Leisure, Among The Top Six Literary Festival in World’s oleh Harper’s Bazzar dan The Best Art Event 2006 oleh The Beat Magazine. UWRF pertama kali digelar tahun 2004 sebagai respon atas tragedi Bom Bali I 2003. Pasca Bom Bali itu, para turis asing banyak yang memilih pulang ke negerinya, atau tak mau dan tak bisa datang ke Bali karena travel warning yang dikeluarkan banyak negara agar tak berkunjung ke Indonesia, terutama Bali. Orang Australia dan Selandia Baru adalah turis asing terbanyak di Bali, terutama Ubud, selain Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Hongkong. Ketika itu, Bali seperti menjadi pulau indah yang sepi dan lengang. Kafe-kafe, hotel, pantai, atau bukit-bukit yang sebelumnya sangat ramai orang asing, tibatiba sepi. Ekonomi Bali yang mengandalkan sektor pariwisata, seperti mati suri. Janet de Neefe, yang sangat mencintai Bali, sedih dengan keadaan itu. Dia kemudian mengajak teman-temannya sesama orang Australia untuk melakukan sesuatu agar orang asing mau kembali datang ke Ubud, untuk menjelaskan bahwa Bali (terutama Ubud) sangat aman bagi siapapun. Setelah berbagai pembicaraan dilakukan dengan teman-temannya,

kemudian diputuskan bahwa iven UWRF menjadi pilihan. Janet kemudian merayu suaminya, Ketut Suardana, untuk meminjamkan modal penyelenggaraan awal, dan setelah itu didirikanlah Yayasan Mudra Swari Saraswati sebagai penyelenggara UWRF. “Perjuangan Janet dan suaminya untuk menyelenggarakan iven ini sangat luar biasa hingga menjadi salah satu festival sastra terbaik di dunia hingga saat ini,” jelas Kadek Purnami, Community Development Manager UWRF. Festival pertama berlangsung pada 11-17 Oktober 2004 dengan tema Through Darkness to Light/Habis Gelap Terbitlah Terang, yang diikuti oleh 128 penulis dari 11 negara. Kemudian yang kedua tahun 2005 dengan tema Between World’s/ Antar Benua. Inilah festival yang diselenggarakan dalam suasana duka karena empat hari sebelum acara berlangsung, terjadi Bom Bali II. Namun Janet dan “pasukannya” tak patah arang. Festival tetap berlangsung diikuti 100 penulis, hanya beberapa penulis asing yang membatalkan kedatangannya. Hingga 2015, UWRF sudah 13 kali diselenggarakan. Di tahun 2010 yang saya ikuti, peserta terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni dari 30 negara. Tema 2010 adalah Bhineka Tunggal Ika (Harmony in Diversity), yang memberi penekanan pada pentingnya penghormatan pada keberagaman (pluralitas dan multikultur) saat dunia memasuki era tanpa batas. “Dalam kondisi seperti ini, kearifan lokal amat penting. Kebudayaan lokal adalah kekayaan yang luar biasa, dan Indonesia memiliki ribuan budaya lokal. Saya kira, Anda harus bangga dengan itu sebagai orang Indonesia. Tidak semua negara memiliki kekayaan seperti itu,” ujar Ezra Bix, penyair asal Australia yang juga ikut berkunjung ke Pekanbaru dalam acara satelite event yang

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> PERCA HUKUM

LIPUTAN UTAMA

HUKUM vs PENGANGGURAN REPORTER: KUNNI MASROHANTI (PELALAWAN)

DILEMA ITU MUNCUL. PUTUSAN HAKIM UNTUK PERUSAHAAN PEMBAKAR HUTAN SUDAH DIPUTUSKAN: IZIN OPER ASIONAL DIBEKUKAN! LALU, JIKA AKHIRNYA DITUTUP, BAGAIMANA NASIB RIBUAN KARYAWAN?

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN

JALAN tanah, keras dan berdebu. Banyak simpang ke arah kanan atau kiri. Truk balak besar pengangkut kayu milik salah satu perusahaan yang berada di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Selasa sore (19/1), lalu-lalang. Begitu juga dengan puluhan truk pengangkut tandan buah segar kelapa sawit. Mobil-mobil itu juga menyeberangi sungai dengan ponton. Eskavator, mobil penyiram jalan dan berbagai kendaraan proyek lainnya juga lalu lalang di antara kendaraan warga. Rata-rata sepeda motor. Menutup hidung dengan kain, sapu tangan, atau tangan saja, sepontan dilakukan warga saat kendaraan mereka berpaspasan dengan mobilmobil raksasa tersebut. Hampir di sepanjang jalan dari Kota Pangkalan Kerinci menuju Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, dipenuhi hutan sawit di sisi kanan kirinya. Pemandangan itu tidak hanya terlihat di tepian jalan menuju Desa Gondai, tapi juga hampir seluruh kawasan di Kabupaten Pelalawan. Banyak perusahaan sawit di sini, termasuk PT Langgam Inti Hibrida (LIH) yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Pembakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) saat melakukan ekspansi perkebunan sawit di Desa Pangkalan Gondai. Izin perusahaan inipun dibekukan sejak empat bulan lalu. Setelah 2,5 jam perjalanan, Desa Pangkalan Gondai tempat beroperasinya PT LIH, mulai terlihat. Letak desa ini setelah Desa Penarikan. Selain di Desa Pangkalan Gondai, kawasan pengelolaan kebun sawit milik PT LIH juga berada di Desa Kemang. Untuk sampai ke sana, bisa lewat Desa Penarikan. Lahan seluas 900 hektare lebih milik PT LIH ini tersebar di dua desa tersebut. Tapi, kawasan di Desa Pangkalan Gondai merupakan kawasan baru. Lahan kosong seluas 200 hektare yang

terbakar di Desa Pangkalan Gondai ini membuat izin PT LIH dibekukan. Jaraknya sekitar 8 kilometer dari pusat desa. Semuanya jalan tanah. Melewati kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik salah satu perusahaan kayu di sana. Tumpukan kayu terlihat di sepanjang kanan dan kiri jalan. Kanal-kanal besar juga membentang di sisi kanan jalan. Berlapis bahkan bercabang-cabang. Eskavator yang sedang berkerja dan beberapa pekerja yang sedang mengikat kayu batangan sebesar lengan orang dewasa, juga terlihat sibuk di sana. Di ujung kawasan HTI inilah kawasan PT LIH yang terbakar itu berada. Seluruh kayu hutan di sisi kanan, kiri dan hadapan, menghitam. Luas, sejauh mata memandang. Sepi. Tidak ada seorangpun yang melintasi jalan menjelang kawasan itu. Jejak ban mobil besar masih terlihat. Tapi itu jejak lama. Kawasan ini terbuka, menghampar. Di kejauhan, terlihat bedeng berdinding terpal biru, menara pantau api, tenda camp pekerja dan sabuah eskavator. Ada kayu palang di depan kawasan hutan yang terbakar. Palang itu sebagai pertanda tidak siapapun diperbolehkan masuk ke sana kecuali karyawan. Hal itu sudah didengar dari warga Desa Pangkalan Gondai sebelum sampai ke lokasi tersebut. ‘’Memang tak boleh masuk ke dalam, Mbak. Siapapun tidak boleh karena lahan ini sedang berkasus,’’ ujar Ron, salah seorang penjaga lahan yang duduk di bedeng tersebut. Ron mengaku baru sekitar 3 bulan berkerja di sana. Ia datang dengan kondisi lahan yang sudah terbakar. Selain Ron ada tujuh karyawan lagi yang tinggal di camp atau tenda besar warna hijau. Tidak satu pun dari mereka terlihat berada di lapangan. Semua berada di dalam tenda. Mungkin karena sore itu cukup terik. Satu eskavator warna

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM orange di depan tenda camp juga tidak beroperasi. Tapi, tidak lama kemudian, karyawan yang berada di dalam tenda keluar satu per satu. Di sebelah kanan kawasan, ada sebuah kanal besar. Panjang. Di seberang kanal itu terlihat tanaman sawit muda mulai tumbuh kembali. Sebelumnya, pohon sawit ini juga turut terbakar. Bukan hanya itu, perumahan karyawan yang berada di dalam lokasi tersebut, juga terbakar. ’’Perumahan karyawan di dalam juga turut terbakar. Makanya dibangun bedeng atau dibuat tenda untuk karyawan yang tinggal di sini. Dulu banyak karyawannya, sebagian sudah dipindakan ke tempat lain. Sawit yang ada ini, sawit lama yang terbakar dan mulai hidup lagi,’’ sambung Ron. Dikatakan Ron, delapan karyawan yang berada di perkebunan itu bertugas untuk melakukan pemantauan, jaga-jaga atau untuk memastikan bahwa kawasan tersebut tetap aman. ‘’Kalau kerja tidak ada. Kami ya duduk-duduk seperti ini. Digaji untuk menjaga lokasi ini tetap aman karena sedang dalam kasus,’’ jelas Ron lagi.

BANGUN TIMBANGAN BARU DI PKS Setelah melihat kondisi lahan PT LIH yang terbakar di Desa Pangkalan Gondai, Riau Pos menuju Desa Kemang, Rabu pagi (20/1) setelah menginap semalam di Kota Kerinci. Di desa inilah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan ratusan perumahan karyawan PT LIH berada. Lokasinya tidak jauh jika dari Kerinci Kota. Tepatnya setelah jembatan panjang arah ke Rengat atau setelah SPBU pertama setelah Kota Kerinci. Dengan jarak tempuh sekitar setengah jam saja, PKS tersebut sudah dilihat. Letaknya hanya beberapa meter di sebelah kanan jalan dari Jalan Lintas Timur. Pabrik ini juga sepi. Di bagian depan kawasan pabrik yang dipagari besi, hanya terlihat beberapa orang yang sedang berkerja. Di sana ada tumpukan pasir dan kerikil. Rupanya mereka sedang membuat timbangan kelapa sawit yang baru. ‘’Sepi, Mbak. Tidak ada aktivitas di sini. Itu. Ya, kalaupun kerja hanya bersih-bersih saja. Termasuk seperti membuat timbangan baru itu. Hanya seperti itu,’’ kata Mis, karyawan lepas yang

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN sedang duduk di depan warungnya, sambil menunjuk ke PKS yang berada persis di depan warungnya. Selain tidak ada kendaraan yang lalu lalang masuk perusahaan, juga tidak terdengar suara mesin pabrik atau asap pabrik yang mengepul. Tidak ada sesuatu yang tercium juga. Pabrik yang terlihat salah satu bagian sisinya dari depan itu, benar-benar sepi. Biasanya, kata Mis, tidak kurang dari 60 truk pengangkut sawit keluar masuk di pabrik tersebut. Muatan satu truk sekitar 6-8 ton. Bersama 200 pekerja lainnya, Mis menjadi pekerja lepas sebagai pembongkar sawit dari truk. Semuanya warga tempatan. Gaji untuk satu truk hanya sekitar Rp70 ribu dan dibagi dua dengan kawan kerjanya. ‘’Tapi sudah hampir empat bulan ini tidak ada sawit masuk. Ya, saya juga tidak berkerja. Kantin yang saya buka juga harus ditutup. Tidak ada yang belanja,’’ tambah Mis. Sekitar 200 meter dari kedai Mis, puluhan rumah karyawan pabrik berjejer. Bentuk dan warnanya juga sama. Mis juga tidak mau membuka warungnya selagi pabrik tersebut belum beroperasi. Mis pun tahu kalau pabrik berhenti beroperasi karena sedang tersandung kasus hukum.

TERIMA GAJI POKOK TANPA BERKERJA Sejak operasi PT LIH dibekukan sekitar empat bulan silam, sekitar seribu karyawan yang berkerja di perusahaan tersebut tidak bekerja. Tapi mereka tidak ada yang pulang atau pindah. Bahkan mereka tetap bertahan di perumahan yang disediakan oleh perusahaan. Perumahan itu sangat banyak. Ada sekitar 10 lokasi, khusus di Desa Kemang itu saja. Ada perumahan afdeling untuk karyawan yang berkerja di kebun dan

perumahan pabrik untuk karyawan bekerja di PKS. Letaknya berjauhan, bahkan hingga 10 kilometer masuk ke dalam dari jalan utama di samping PKS tersebut. Hari itu, karyawan yang seharusnya berkerja di dalam pabrik juga hanya dudukduduk di depan rumah atau bermain dan jalan-jalan dengan anak dan keluarga mereka. Salah satunya Amat. Pagi itu, Amat sedang asyik dengan hanphonenya di depan rumah. Begitu juga dengan Ren, tetangg sebelah rumahnya. Antara rumah Amat dan Ren hanya dibatasi dinding. Satu dinding dua rumah. Ren bukan karyawan, tapi suaminya yang karyawan. ‘’Kalau kerja tidak ada. Sudah hampir empat bulan ini tidak berkerja, tapi gaji jalan terus, khususnya gaji pokok. Biasanya ada lembur, kalau tak beroperasi, ya tidak bisa lembur. Lumayan satu jam lembur Rp12 ribu. Kami berharap pembekuan izin segera berakhir dan kami bisa berkerja lagi. Kalau soal hukum, pembakaran, kami tidak tahu. Kami berkerja saja,’’ aku Amat. Hal senada juga diungkapkan Ren. Ren tinggal di perumahan tersebut bersama suami dan kedua anaknya. Suaminya yang berkerja di pabrik, sedang dia buka warung harian kecil-kecilan. ‘’Jangan sampailah berhenti lama operasi PT ini. Susah. Apalagi sampai tutup selamanya. Saya dan anak-anak bergantung pada suami. Untung sekarang masih terima gaji walau hanya gaji pokok sesuai UMR,’’ kata Ren. Sejak ditetapkan sebagai tersangka Karhutla oleh Polda Riau, PT LIH semakin memperketat keamanan di semua kawasan perusahaan. Tidak hanya di perkebunan atau perumahan, tapi juga di kawasan pabrik.

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM

Semua tamu yang masuk harus lapor ke pos jaga di bagian depan kawasan pabrik. Tidak hanya di lokasi pabrik, tapi juga di lokasi lahan terbakar di Desa Pangkalan Gondai. Tamu yang tak dikenal ditanya ke bagian mana dan siapa yang hendak dituju. Bahkan diminta untuk memperlihatkan KTP atau identitas lainnya. ‘’Sekarang memang harus lebih ketat, apalagi sejak kasus. Tidak sembarang orang bisa masuk di dalam pabrik atau perumaham yang ada di perusahaan ini,’’ ujar salah seorang pertugas keamanan siang itu. Sementara itu, Senior Community Development Office PT LIH, Lagiman, mengakui, proses hukum yang sedang dijalani perusahaan diterima dengan lapang dada. Hal tersebut sebagai salah satu bukti perusahaan ini sangat menghormati proses hukum yang terjadi. Tapi, di sebalik semua

itu, ia juga memikirkan nasib ribuan karyawan yang terancam nasibnya. Ia pun tetap menjalankan amanah undang undang untuk tetap membayar gaji pokok karyawan dalam masa pembekuan izin saat ini. “Kami sangat menghormati proses hukum yang berjalan dan berharap segera diselesaikan, sehingga kita mendapat kepastian terkait kegiatan operasional yang berhenti berbulanbulan, ribuan karyawan terancam nasibnya. Kami mengambil berat kondisi ini dan sangat prihatin, karena banyak orang menghadapi kesulitan,” jelas Lagiman. Lebih jauh dia menjelaskan, perusahaannya telah berusaha menerapkan sistem yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan kebakaran lahan. “Ya kami sudah berusaha maksimal dan kami sudah menerapkan

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN kebijakan pembukaan lahan tanpa bakar (zero burning, red) dan memiliki Standar Operating Procedure (SOP) kesiapsiagaan tanggap darurat kebakaran kebun dan lahan,” ungkapnya. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa perusahaan memiliki sistem deteksi dini dan penanggulangan kebakaran melalui Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat inti (TKTD). “Bahkan, pada saat terjadi kebakaranpun, kami sudah berkoordinasi dan meminta bantuan untuk memadamkan kepada pemerintah setempat dan Kepolisian Daerah Riau,” tegas Lagiman lagi. Jauh hari sebelumnya, Direktur PT LIH Frans Katihotang, telah ditetapkan menjadi tersangka pertama dari korporasi yang ditangkap Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Rabu (16/9/2015). Frans ditangkap saat berada di mess karyawan PT Mutiara Agam (anak perusahaan dari PT LIH), di Desa Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Penangkapan Frans berdasarkan dari hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik Dit Reskrimsus pada 15 September 2015. Dari gelar perkara tersebut, Frans sudah bisa ditetapkan sebagai tersangka perseorangan yang menyebabkan terlampauinya baku mutu ambien (batas kadar yang diperbolehakan bagi zat atau bahan pencemar yang ada di udara), baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Frans ditetapkan sebagai tersangka karena jabatannya sebagai General Manager Kebun PT LIH. Dengan jabatannya itu, Frans bertanggung jawab atas kebakaran lahan yang terjadi di PT LIH. Kebakaran lahan kebun kelapa sawit dan hutan di dalam kawasan Hak Guna Usaha (HGU) PT LIH yang terletak di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, terjadi terjadi pada Senin 27 Juli 2015 sekitar pukul 16.00 WIB. Api diduga

sudah membakar lahan perkebunan seluas 300 hektare dan lahan belum dikelola sekitar 200 hektare. Dalam kasus ini, polisi menerapkan Pasal 98 dan pasal 99 ayat (1) UU RI nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan ancaman paling lama 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 10 miliar. Secara keseluruhan, luas lahan HGU PT LIH mencapai 9.024.43 hektare yang terletak di Kabupaten Pelalawan dengan kapasitas produksi Fruit Fresh Bunches 216,000 tons pa. Perusahaan ini memiliki izin The Capital Investment Coordinating Board dengan Nomor 24/V/PMDN/2007.

SANKSI TEGAS PELAKU Persoalan Karhutla di Riau dan Indonesia menjadi perhatian serius Presidon Joko Widodo (Jokowi). Dirinya benar-benar tak mau peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang berdampak kabut asap pada 2015 terulang di tahun ini. Ia meminta kepada aparat di daerah untuk bertindak cepat dan tepat dalam menanggulangi masalah tersebut. Penanggulangan dan penanganan tahun ini harus lebih sigap. Pencegahan harus menjadi prioritas. Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah telah membentuk Badan Restorasi Gambut. Dengan hadirnya lembaga itu diharapkan masalah kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi seperti 2015 kemarin. Setiap bertemua dengan kepala negara lain, Jokowi juga selalu menjelaskan terkait masalah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. JJokowi juga mengatakan, pejabat di daerah mulai dari TNI, Polri hingga pemerintah daerah untuk turun ke lapangan. “Apabila terjadi di daerah, jangan tunggu waktu hingga berminggu-minggu, berbulanbulan. Dalam kurun hari langsung, minta bantu,

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM dan jelas arahnya. Nanti diarahkan langsung oleh Menko. Hilangkan ego sektoral, sehingga pencegahan bisa lebih efektif. Jangan hanya memantau dari belakang meja. Saya minta lihat dan turun ke lapangan,” tegas Jokowi. Selain itu, Jokowi juga mengatakan proses hukum harus ditegakkan bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan. “Proses penegakan hukum terus dilaksanakan. Yang bersalah ditindak tegas dan lakukan langkah tegas juga baik sanksi administrasi, pidana maupun perdata, agar tindakan yang sama tidak berulang lagi,” kata Jokowi.

TAK ADA AMPUN Sementara itu, sepanjang 2016, Polda Riau menangani 71 kasus Karhutla. Kasus perorangan sebanyak 53 perkara dengan pelaku yang berhasil ditahan sebanyak 68 orang. Kasus yang tengah disidik 19 kasus. Tiga kasus dalam proses penelitian di Kejaksaan dan 49 kasus sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. Untuk kasus yang melibatkan korporasi, sebanyak 18 perkara yang sudah ditingkatkan dalam proses sidik sebanyak lima perkara dengan lima orang tersangka. Kasus P21 satu perkara dan tahap satu, satu perkara, sementara sisanya masih dalam proses lidik. Sesuai data pemetaan Polda Riau, titik api Riau sejak 1 Juni hingga Oktober 2015 sebanyak

2.077. Antara lain, 1.266 titik berada di lahan masyarakat, 566 titik lahan perusahaan dan166 lainnya lahan hutan. Sedangnkan daerah rawan kebakaran antara lain, Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hulu. Baru-baru ini, Kapolda Riau, Brigjend Pol Dolly Bambang Hermawan, mengumpulkan pimpinan 140 perusahaan yang memiliki konsesi HTI dan perkebunan kelapa sawit di SPN Pekanbaru. Ia memperingatkan kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di Riau agar tidak melakukan pembakaran hutan dalam pembukaan lahan. “Agar tidak terulang, perusahaan wajib mematuhi ketentuan dan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kalau masih terulang dan dengan sengaja melakukan pembakaran, akan kami tindak sebagaimana mestinya. Tak ada ampun,” tegas Dolly. Kapolda memberikan atensi serius terkait hal ini. Karena kasus kebakaran hutan dan lahan menurutnya tidak boleh lagi terjadi di tahun 2016. Mengingat imbas dari kebakaran hutan sangat luas dan merugikan banyak sektor. Di hadapan para pelaku usaha perkebunan HTI dan kelapa sawit tersebut, Dolly mengajak semua pihak bahu membahu bergotong-royong menyelesaikan kasus karhutla. Karena menurutnya tidak bisa hanya penegak hukum yang menyelesaikan persoalan yang terjadi

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN setiap tahun tersebut. Upaya pencegahan yang telah dilakukan, Polda Riau antara lain memaksimalkan peranan Bhabinkantibmas untuk mengedukasi masyarkat agar tidak melakukan pembakaran lahan. Selain itu dengan mengembalikan ekosistem rawa gambut seperti semula dengan cara membuat sekat kanal. Polda Riau juga telah melakukan pemetaan di sejumlah wilayah yang rawan terjadi kebakaran lahan. Pemetaan ini untuk melihat karakter dan penanganan jika terjadi kebakaran. Dari data pemetaan tersebut terdapat empat kabupaten yang rawan terjadi kebakaran, Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari KLHK, Dr Ihr Ida Bagus Putera Perthama juga mengingatkan kepada para pengusaha yang hadir hari itu. Pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melakukan evaluasi izin Amdal masing-masing kawasan konsesi perusahan. “Kalau dalam hasil evaluasi wilayah mereka berada di atas kubah gambut yang dilarang untuk dimanfaatkan, maka akan kita kaji ulang izinya karena memang sesuai dengan aturanya, kubah gambut itu tidak boleh dialihfungsikan,” ujar Ida Bagus. Melihat keterancaman tenaga kerja ribuan pekerja PT LIH itu, namun penegakan hukum harus sebanding dengan dampak Karhutla yang ditimbulkan, tentu menjadi dilema tersendiri. Tapi, hukum dinilai jangan kalah oleh aspek ekonomi. Hukum harus tegak kokoh. Seperti diutarakan Al azhar, korporasi pembakar lahan harus dihukum seberat-beratnya. Dan efek pengangguran dicarikan solusi, misalnya diserahkan pengelolaan perusahaan kepada pemerintah daerah.((gem gem))

Harus Bekerja Keras GUBERNUR PROVINSI RIAU BERKOMITMEN MENCARI JALAN KELUAR AGAR KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TIDAK TERJADI DAN MENJADI BENCANA ALAM BAGI RIAU. APA YANG DILAKUKANNYA?

PEMERINTAH Provinsi Riau terus mengajak berbagai pihak untuk komitmen mencegah Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Riau. Bukan hanya seruan, tapi juga tindakan nyata. Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rachman terkait instruksi Presiden Jokowi yang meminta kepada setiap kepala daerah dan berbagai pihak terkait serius pencegahan karhutla. “Apa yang dimulai Presiden Jokowi, tentu menjadi motivasi bagi seluruh pihak di daerah rawan karhutla agar dapat bersama-sama melakukan pencegahan. Jadi, ayo kita dukung dengan memulai pencegahan dari sekarang,” ajaknya. Seluruh stakeholder terkait, katanya, mulai dari Polda Riau hingga Korem 031 Wirabima kembali melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang berpotensi terjadinya karhutla tersebut. Dengan keinginan Presiden yang lebih serius agar tidak ada lagi

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM

PLT. Gubri arsyad Juliandi Rachman karhutla di tahun ini, menurutnya menjadi motivasi tersendiri bagi seluruh pihak. Karenanya Pemprov Riau bersama kementerian, instansi dan kabupaten/kota di Riau sudah melakukan pertemuan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan tahun ini.”Beberapa pihak sudah menyikapi langsung. Ini pertanda positif dalam upaya pencegahan. Jangan sampai kita kecolongan lagi. Apalagi sampai terulang tahun ini,” tambahnya. Seperti pihak Makorem yang sudah memulai beberapa waktu lalu. Kemudian Polda Riau yang juga sudah mengumpulkan seluruh perusahaan bersama bupati/walikota agar karhutla tidak terjadi. Selain itu juga dibantu dengan pihak terkait seperti perusahaan-perusahaan membangun setidaknya 140 sekat kanal di lahan gambut di Riau. Sementara untuk kabupaten/kota, kata Plt Gubri, kepala daerah masing-masing juga sudah mendengar langsung penjelasan Presiden RI Jokowi saat Rakornas di Jakarta belum lama ini. Karenanya mulai sekarang, komitmen bersama agar lebih serius kepada pencegahan bisa dilakukan.

“Karena keinginan Pak Presiden, sama dengan kita, bagaimana kebakaran lahan tidak lagi terjadi,” sambungnya. Disinggung mengenai upaya yang dilakukan Pemprov Riau, selain sudah menganggarkan dana cukup banyak pada APBD 2016 dalam upaya pencegahan karhutla, dijelaskannya, juga telah menyusun strategi pencegahan mulai tahun ini. Pencegahan yang dilakukan secara struktural dan non struktural. karena diprediksi, El Nino akan kembali terjadi pada akhir Januari 2016 ini. Menurutnya pencegahan struktural dilakukan dengan program pembangunan sekat kanal di lahan gambut dan daerah-daerah yang rawan terjadinya kebakaran lahan. Sementara prosedur non struktural lebih kepada sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat. “Mulai dari penyuluhan hingga sosialisasi akan bahaya kebakaran lahan akan dilakukan sebelum terulang kembali,” katanya. Pada acara di istana negara sekaligus Rakor tersebut, sambungnya pemaparan dilakukan oleh Presiden, Wapres, Menko, menteri terkait, dan Kepala BMKG yang seluruhnya sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi Februari dan akhir Maret nanti. Provinsi Riau, lanjutnya, dengan dukungan penuh seluruh pihak, mulai TNI dan Polri, pihak swasta dan masyarakat terus melakukan usaha untuk mengurangi Karhutla termasuk dampak-dampaknya yang sudah dilakukan sedemikian rupa. “Tentu kita akan lakukan pencegahan semaksimal mungkin, termasuk kepada kab/ kota, didengar langsung bupati/wako, tentu mereka sudah mempersiapkan daerah masingmasing bisa mencegah secara struktural dan

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN non struktural,” tambahnya. Kemudian lanjut Plt Gubri, dalam kaitan sangsi-sangsi penegakan hukum yang akan diberikan apabila melanggar ketentuan yang ada. Tentunya pihak terkait sudah tegas terhadap ek perusahaan-perusahaan dan masyarakat.(.(.(ek ekaa gp gp// kun un)) Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman

Efek Jera: Hengkang dari Riau MENURUT WAKIL KETUA DPRD RIAU, NOVIWALDY JUSMAN, PERUSAHAAN YANG SUDAH DIBEKUKAN IZINNYA, HARUS HENGKANG DARI RIAU.

BANYAKNYA dampak yang bakal muncul pasca kebakaran hutan dan lahan tahun lalu, terus menjadi perhatian anggota DPRD Riau. Bukan hanya tidak ingin terulang lagi, tapi juga sampai persoalan pemindahan penglolaan kawasan perkebunan. Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, mengatakan, tindakan tegas yang dilakukan pihak berwajib kepada pelaku pembakaran lahan dan hutan (karhutla) diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi para pelakunya. Hal tersebut diharapkan agar peristiwa yang menimbulkan banyak korban dan persoalan itu tidak terulang

lagi. Apalagi, prediksi dari BMKG, musim kemarau pada 2016 akan lebih cepat terjadi. “Kami minta kepada Pak Kapolda dan Danrem juga untuk menyikat semua pembakar lahan. Kemudian saya juga mendapatkan informasi bahwa Menteri LHK sudah membekukan tugas perusahaan terkait kebakaran lahan. Kalau izinnya sudah dibekukan maka kita akan awasi agar mereka tidak mulai lagi usaha di sana. Bagi perusahaan yang terbukti membakar lahan, silahkan angkat kaki dari Riau. Harus hengkang dari Riau,” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan Noviwaldy, setelah perusahaan-perusahaan tersebut angkat kaki dari Riau. Maka nanti kebun perusahaan tersebut akan diambil alih oleh pemerintah daerah. ‘’Kalau perusahaan sudah angkat kaki dari Riau, Pemda bisa ambil alih perkebunan. Lebih baik melakukan hal itu daripada mempertaruhkan nasib 6 juta jiwa rakyat Riau,’’ katanya. Selain itu, Noviwaldy juga berharap peran Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dalam persoalan karhutla. ‘’Kami juga meminta LAM dari tingkat provinsi hingga kecamatan harus ikut berpastisipasi baik dalam hal sosialisasi hingga pengawasan. Saatnya LAM melindungi kita masyarakat di Provinsi Riau ini,” ujarnya. (soleh ss//kun un))

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM

Proses Hukum Harus Jalan Terus PROSES HUKUM KASUS KARHUTLA TAK BOLEH BERHENTI. HARUS DISELESAIKAN HINGGA TUNTAS AGAR MENIMBULKAN EFEK JERA.

HARAPAN kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau segera dituntaskan, juga lahir dari benak-benak aktivis lingkungan. Apapun yang sedang berjalan saat ini, adalah sebuah proses hukum yang harus dihargai. Hal tersebut diungkapkan aktivis lingkungan, Woro Supartinah, yang juga Koordinator Jikalahari Riau. Proses hukum yang berlangsung memerlukan waktu. Ada cara dan formula yang mesti dijalankan secara khusus oleh pihak-pihak terkait untuk memberatkan para pelaku. ‘’Kami berharap kasus karhutla diproses secara hukum dan dilanjutkan proses hukumnya. Jangan sampai terhenti atau terganjaloleh halhal tertentu yang sama sekali tidak pro rakyat. Proses ini kewenangan penyidik. Kita harus samasama hargai proses hukum. Merekalah yang tahu bagaimana mendatangkan bukti yang kuat untuk

memberatkan hukuman para pelaku. Kita percayakan ini kepada mereka dengan terus melakukan pengawasan bersama,’’ kata Woro. Woro juga mengatakan, proses hukum yang dilakukan bukan hanya terhadap kasus karhutla saat ini. Banyak kasus-kasus sebelumnya yang juga harus dituntaskan dengan tegas dan jelas sehingga sampai ke ujung keputusan hukuman atau sanksi. Selaku Koordinator Jikalahari, Woro juga sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan dan aksi lingkungan yang merugikan masyarakat. Provinsi Riau yang setiap tahun mengalami kabut asap dan warganya yang selalu menjadi korban, menjadi perhatiannya tersendiri. “Perubahan tata kelola lahan dan hutan masih belum pro rakyat dan lingkungan, karena sampai saat ini masih didominasi oleh pemain besar, izinizin masih banyak diberikan kepada pelaku usaha di lahan yang dilindungi, bahkan di lahan gambut,” tutur Woro. Menurutnya, praktik pembakaran lahan dan hutan di Riau, telah mengakibatkan warga Riau selama 18 tahun kehilangan hak dasar dan hak konstitusional, untuk mendapatkan lingkungan hidup yang sehat. “Penerbitan izin di lokasi yang tidak tepat, lemahnya penegakan hukum, serta tidak adanya proteksi terhadap masyarakat korban asap, merupakan cermin negara yang alpa. Sebagai warga Negara kami juga turut menggugat agar pemerintah sadar dari kealpaanya,” (k unni m/ gem tambahnya.(k (kunni m/gem gem))

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN

JANGAN BENTURKAN HUKUM DENGAN EKONOMI Ketetapan hukum tak boleh lemah karena nasib karyawan. Pemerintah harus membantu mencarikan jalan keluar agar mereka mendapatkan pekerjaan di tempat lain. SOAL asap di Riau, cukuplah sampai di sini. Tahun 2015 harus menjadi kali terakhir Riau dari kepungan asap. Hukum tetap jalan. Tindakan tegas harus berjalan. Jangan melemah oleh apapun juga, termasuk persoalan nasib ribuan karyawan. Tokoh masyarakat dan juga budayawan Riau, Al azhar, dengan tegas meminta kepada pemerintah dan semua pihak yang menangani kasus hukum Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, tidak main-masin. Hukum yang berjalan terus dilanjutkan sampai tugas dengan tegas dan jelas. Tidak memihak apalagi mencari keuntungan pribadi dari kasus-kasus yang terjadi. Tidak juga melemah karena rasa belas kasihan

kepada nasib karyawan perusaan yang menggantungkan harapan di sana atau tidak berkerja lagi. ‘’Jangan benturkan ekonomi dengan kepentingan hukum dan kemaslahatan orang lain. Kita berharap proses hukum terhadap kejahatan lingkungan harus dihukum, hukum harus ditegakkan dengan keras. Karhutla menyebabkan hak azazi kita terhadap udara segar dilanggar oleh perusahaan. Kalau harus memilih, kita memilih tidak usah ada investasi di hutan tanah itu sehingga tidak mengalami tanggungan asap. Memilih asap atau investasi, saya katakan, tidak ada masyarakat yang setuju biarlah berasap asal investasi jalan. 3,5 bulan kita direndam asap tahun lalu, seluruh masyarakat Riau. Soal nasib karyawan, itu urusan perusahaan, jangan sampai melemahkan proses hukum. Kita tidak mau menjadi korban kerakusan dan keserakahan yang dipertontonkan oleh sejumlah toke itu,’’ beber Al

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM Azhar yang juga ketua harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Dikatakan Al azhar lebih lanjut, kalau izin sudah dibekukan, ya harus beku atau tidak ada aktivitas apapun di lapangan sambil proses hukum terus berjalan. Kawasan-kawasan yang terbukti terbakar dan bukan hanya dibakar, langsung dicabut izinnya. Hal tersebut terjadi karena perusahaan lalai, tidak amanah menjaga kawasan itu dan tidak bertanggung jawab. ‘’Kalau sudah terbakar, artinya ada kelalaian di sana. Tidak amanah dan harus dihukum. Undangundang mengamanatkan seperti itu. Ya, dicabut saja izinnya. Proses hukum apalagi yang mau dicari. Kalau hutan kosong yang terbakar, biarkan menjadi hutan lagi. Kalaupun ada kebunnya, bisa diolah oleh pemerintah atau biarkan kembali menjadi hutan juga tidak ada ruginya,’’ sambung

Al azhar. Untuk menjamin tahun 2015 sebagai tahun terakhir bencana asap, yang harus dilakukan adalah pada penegakan hukum. Kata Al azhar, kalau membangun kesadaran masyarakat tapi hukum tidak berjalan, sama dengan bohong. Pengalaman direndam asap cukuplah 18 tahun, penegakan hukum yang harus prioritaskan saat ini. Dijelaskan Al azhar juga, Februari mulai musim panas di Riau. Ia mengaku termasuk orang yang sangat was-was apakah Riau akan berasap lagi atau tidak, baik karena karhutla di di Riau sendiri atau karena asap kiriman seperti bebarapa bulan lalu. Ketika asap banyak, semua orang melihat betapa pentingnya pencegahan. Dibandingkan dengan penanggulanga, pencegahan dini lebih masuk akal Ia mencontohkan penanggulangan

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> HUKUM VS PENGANGGURAN yang dilakukan tahun lalu, apapun bentuknya, tidak bisa selain hujan dari Allah. Sedangkan hujan buatan, katanya, faktanya gagal baik itu yang didatangkan dari Singapura, Malaysia dan lainnya. Mulai saat ini, sambung Al azhar, skenario pencegahan karhutla itu harus dibukakan kepada masyarakat. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah atau kalau tidak ada di Provinsi Riau, apa yang harus dilakukan untuk menghindar dari asap kiriman, juga harus direncanakan. ‘’Sudah adakah pemerintah kita mempersiapkan skenario itu? Sudah adakah sumber daya manusia untuk menjalankan

rencana aksi pencegahan itu? Bagaimana rencana aksinya? Semua itu harus dijelaskan dan disosialisasikan kepada masyarakat supaya msyarakat berperan bersama pemrintah melakukan pencegahan. Saya belum melihat dan mendengar rencana aksi oleh pemrov, kota sampai kecamatan yang seperti itu. Bagaima dengan Masyarakat Peduli Api itu sekarang, ini perlu dibeberkan lagi kepada masyarakat. Penanggulangan juga tetap direncanakan, tapi fokus kepada pencegahan. Jangan beraksi unni m/ setelah direndam asap,’’ katanya lagi. (k (kunni gem gem))

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


DAERAH

DAER AH << AERAH

Minyak Habis, Pariwisata Digubris 58 TAHUN RIAU CUKUP KUAT UNTUK MENGUBAH DIRI. TAK TERLALU BERGANTUNG LAGI DENGAN MINYAK, DAN MENCARI LAHAN BARU, AGAR BUMI MELAYU LANCANG KUNING INI TETAP EKSIS.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> DAER AH AERAH

GORIAU.COM

A

GAR terjadi daya dorong ke arah perubahan itu, ketika Provinsi Riau ini berusia 58 tahun, Plt Gubernur Riau Arsyad Djuliandi Rahman pun memperkenalkan semboyan baru, yaitu ‘’Riau, The Homeland of Melayu’’. “Tanah Tumpah Darah Melayu, takkan Melayu hilang dibumi,” katanya, saat sidang paripurna di Gedung DPRD Riau, 9 Agustus 2015 lalu. Pria yang akrab disapa Andi ini mengajak masyarakat Riau berazam menjadikan Tamadun Melayu menjadi jati diri Riau. Seluruh perencanaan dan implementasi pembangunan akan diwarnai dengan nilai luhur tamadun yang bermartabat. Andi pun menyebutkan dengan gamblang, bahwa salah satu titik sental atau jalan menuju identitas baru itu, adalah upaya untuk

memperkuat Dinas Pariwisata, yang akan mengusung program pembangunan pariwisata berbasis kebudayaan. “Telah diterbitkan pula peraturan gubernur tentang muatan lokal,” katanya mantap. Perlahan dan pasti, Andi mulai menunjukkan kepada masyarakat betapa daerah ini memiliki potensi wisata yang sangat besar yang telah diberikan Allah yang maha kuasa. Tak hanya lewat statemen, politisi Golkar ini menyempatkan diri, bersama dengan staf dinas terkait langsung melangkahkan kaki untuk melihat langsung potensi wisata yang terbentang di kawasan Sumatera bagian tengah ini. Tak lama setelah pencetusan slogan baru itu, Andi pun tampak mulai mengunjungi daerahdaerah yang mampu mengangkat Riau dengan potensi wisatanya.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


DAER AH << AERAH Salah satunya ketika berkunjung ke Bengkalis, menyaksikan bazar dan lomba membakar ikan dalam iven Mandi Safar dan Bakhti Hari Nusantara di Pulau Rupat. Ketika itu, Andi berpesan agar kelayakan sarana dan prasarana wisata Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau harus terus ditingkatkan. ‘’Saya bangga Pemkab Bengkalis telah membangun infrastruktur jalan untuk menununjang wisata di Pulau Rupat. Dimana telah dibangun rigid beton sepanjang 51 kilometer dari Pelabuhan Roro Tanjung Kapal menuju Pantai Lapin (Desa Tanjung Punak) dan Pantai Pesona (Desa Teluk Rhu) di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau,’’ katanya ketika itu. Dia pun tak lupa menyampaikan pesan bahwa wisata Pulau Rupat adalah salah satu lokasi kebanggaan Riau untuk menganggat marwah Tanah Melayu ini. ‘’Ini kebanggaan tersendiri bari Pemerintah

Provinsi Riau,’’ katanya usai melihat-lihat keindahan pantai yang membentang sepanjang 12 kilometer, didampingi Pj Bupati Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie. Plt Gubri juga mengingatkan Pemkab Bengkalis, agar investasi yang cukup besar di Pulau Rupat ini harus terus diiringi dengan perbaikan sarana dan prasarana. ‘’Kalau tidak seperti itu, maka anggaran yang besar ini akan menjadi sia-sia,’’ katanya. Namun, Andi sangat percaya bahwa Pemkab Bengkalis, memiliki komitmen yang tinggi untuk pengembangan wisata Rupat ke depan, sehingga dengan sendirinya, slogan untuk pengembangan wisata Riau untuk mengganti ketergantungan pada minyak bumi, akan terwujud, ketika minyak lenyak di Bumi Melayu Riau ini. “Karena investasi jalan sudah dilakukan, masa membereskan sarana dan prasarana tempat wisata tidak bisa dilakukan. Begitu juga dengan penyeberangan kapal roro dari Dumai-Rupat, pun harus mendukung perkembangan wisata Pulau

RIAUHEADLINE.COM

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> DAER AH AERAH

TRIPRIAU.COM

Rupat. Karena tanpa adanya dukungan transportasi penyeberangan, pengembangan wisata akan menjadi sia-sia saja,” tegasnya. Dirinya pun sudah melakukan koordinasi dengan Pj Walikota Dumai, jika pariwisata di Pulau Rupat, penyeberangan di Kota Dumai yang tidak memadai saat ini perlu ada peningkatan. Peningkatan infrastruktur jalan pun sudah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Riau. “Selain diperbaiki nantinya sarana dan prasarana wisata di Pulau Rupat, pun merupakan kewajiban masyarakat untuk menjaganya,’’ tegas Andi lagi. Dikatakan, ke depan, pengelolaan tempat wisata bisa dari pihak ketiga, kecamatan atau desa itu sendiri. Apalagi saat ini anggaran Pemerintah Desa sudah besar. Tentunya seluruh stakeholder harus mendukung perkembangan wisata di Pulau Rupat. Apa yang diucapkan orang nomor satu di Riau ini juga diaminkan oleh Kepala Dinas Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau, Fahmizal. Dia membernarkan bahwa kendala terbesar untuk mengembangkan pariwisata di Riau adalah nasalah infrastruktur. Bahkan, Fahmizal mengakui bahwa cukup banyak objek wisata yang dibubungkan dengan kebudayaan Riau yang bisa dijadikan objek wisata yang menjadi iven nasional. “Salah satunya tradisi Mandi Balimau yang dilakukan masyarakat di sepanjang aliran Sungai Kampar, dan sungai lainnya di Riau,” katanya. Dari beberapa lokasi yang dikunjunginya seperti Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, di sana masyarakat beramai-ramai memadati sungai dengan perahu karet. Tapi masalah utama yang menjadi kendala untuk melihat langsung kegiatan budaya semacam itu adalah sulitnya akses ke lokasi karena jalan penghubung dalam kondisi rusak dan berlubang.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


DAER AH << AERAH

GORIAU.COM

Untuk menyelesaikan masalah itu, pihaknya perlu membicarakan solusi bersama dengan pihak dan dinas terkait. “Dari pembicaraan bersama nantinya baru akan dicarikan jalan keluar serta solusi terbaiknya, setelah itu baru bisa dipromosikan ke nasional,” katanya. Hal ini juga diakui oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, Raja Muhammad Yamin. Dia tidak menampik buruknya akses jalan menuju sejumlah objek wisata seperti Istana Kesultanan Siak, kemudian Candi Muara Takus, dan sejumlah objek wisata lain. “Setelah otonomi daerah, kami telah berulang kali meminta kepada masing-masing daerah untuk memperhatikan kondisi jalan. Sebab, jalan merupakan urat bagi pertumbuhan ekonomi yang berdampak positif bagi kesejahteraan

masyarakat,” katanya. Namun, khusus untuk jalan Dumai-Pekanbaru saat ini sedang memasuki tahapan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol, katanya lagi. Kendala yang sama juga diakui oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Riau. “Biro-biro perjalanan di luar negeri sering menanyakan mengenai kondisi infrastuktur jalan di Riau, sebab jalan-jalan ke objek wisata yang mereka ketahui masih buruk,” jelas Ketua Asita Riau, Ibnu Mas’ud, di Pekanbaru. Akibat kondisi buruknya jalan di Riau itu, sambungnya, mitra perjalanan wisata Asita di luar negeri itu pun menunda perjalanan pelancong yang ingin berkunjung ke Bumi Lancang Kuning. Ibnu mencontohkan, seperti jalan lintas yang menghubungkan Kota Dumai dengan ibu kota

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> DAER AH AERAH

GORIAU.COM

Provinsi Riau, Pekanbaru yang semakin memburuk, sehingga memakan waktu tempuh cukup lama mencapai lima jam. Dengan kondisi itu, sebanyak 129 orang perwakilan dari asosiasi perjalanan wisata di Negeri Sembilan, Malaysia, telah menunda perjalanan ke Riau sebanyak dua kali karena belum adanya perbaikan jalan Dumai-Pekanbaru. Padahal, kata dia, selain sebagai kota pelabuhan, Dumai sejak dulu telah dikenal sebagai pintu masuk bagi turis asing dari negeri jiran Malaysia lewat jalur laut karena letak geografis daerah itu yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. “Dumai merupakan daerah transit bagi para turis asing yang melakukan perjalanan darat ke sejumlah objek wisata di Riau, dan objek wisata yang terdapat di provinsi tetangga Sumatera

Barat,� katanya. Sementara itu, Dinas Pariwisata Provinsi Riau sebelumnya sudah merilis tulisan tentang potensi wisata Riau yang cukup banyak dan potensial. Meskipun kondisi alam di Riau terbatas dan berbeda dengan daerah lainnya yang memiliki gunung, tapi Riau memiliki 290 daya tarik wisata, Riau memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Potensi wisata Riau ini sebenarnya dapat dilihat dari alamnya. Di setiap sudut daerah kota dan kabupatennya memiliki keindahan alamnya yang unik dan memiliki ciri khas tertentu, seperti air terjun (yang terdapat di Rokan Hulu dan Kuansing). Taman Nasional seperti Bukit tiga puluh di Inhu, Tesso Nilo di Pelalawan, Tahura, Giam Siak Kecil hutan lindung, serta flora dan fauna yang indah dan unik, yang juga merupakan paru - paru

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


DAER AH << AERAH dunia, Istana Siak di Kabupaten Siak, Danau (yang terdapat di regnat, indragiri Hulu). Hutan mangrove di Bengkalis, Meranti, Kota Dumai, Indragiri Hilir, Pantai Rupat utara, Selat Baru Bengkalis dan Pantai Solop di Indragiri Hilir. Candi Muara Takus dan Buluh Cina di Kampar. Masjid Annur dan Mesjid Raya di Pekanbaru, Masjid Jamik Kampar, Makam Sech Abdurahman Sidik di Indragiri Hilir dan lainnya. Bahkan saat ini Riau memiliki wisata minat khusus, yaitu Bono yang merupakan ombak di sungai yang terletak di kawasan Teluk Meranti, Pelalawan, yang ombaknya cukup indah dan memiliki ketinggian hingga mencapai enam meter dengan durasi bermain selancar yang mencapai dua jam sepanjang 18 kilometer. Secara universal hal ini merupakan nilai plus dari industri wisata di Riau, karena Bono ini

hanya terdapat di tujuh negara di dunia dan salah satunya yang terdapat di Riau ini. Namun yang memiliki keindahan dan ombaknya yang tinggi hanya terdapat di Riau dan di sungai Amazon, Brazil. Meskipun demikian, ketersediaan infrastruktur dan fasilitas di provinsi Riau ini masih menjadi kendala utama dalam pengembangan industri pariwisatanya karena memang letak dari objek wisata di Riau ini masih membutuhkan perbaikan dan perhatian khusus. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menjadikan wisata Bono sebagai wisata Dunia. Selain itu event tahunan yang diselenggarakan setiap kabupaten yang ada di Riau juga merupakan Industri pariwisata Riau REALITAONLINE.COM

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> DAER AH AERAH

DARIRIAU.COM

yang cukup berpotensi sperti Pacu Jalur di Kuansing yang setiap tahunnya dikunjugi oleh ratusan ribu wisatawan domestik. Begitu juga dengan Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, Rokan Hilir, yang dapat menarik wisatawan domestik dan manca negara sampai 50 ribu wisatawan.

Dan di beberapa kabupaten lainnya juga memiliki event seperti festival Budaya Melayu, Festival Budaya Serumpun, 10 K dan Festival Bandar Kayangan dan lainya. Apakah visi dan misi baru Pemprov Riau dibawah kepemimpinan Andi bisa terwujud? men Waktu yang akan membuktikannya.(.(.(men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


NASIONAL <<

NASIONAL

KETIKA GOLKAR BERUBAH ARAH

KETUA UMUM PARTAI GOLKAR VERSI MUNAS BALI ABURIZAL BAKRIE (ICAL) DULUNYA SANGAT KOKOH BERSEBERANG DENGAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK. TAPI KINI BERBALIK ARAH. ADA APA? EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016

FOTO:INTERNET

Dukung Jokowi, Tetap Oposisi


>> NASIONAL

YOUTUBE.COM

BANYAK alasan politik yang disampaikan Ical ketika mati-matian bertahan bersama Koalisi Merah Putih (KMP) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto –bersatu padu saat Pilpres 2014 lalu—dan memilih untuk menjadi kelompok partai oposisi yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan dia, juga berusaha untuk mempertahankan diri, ketika seteru abadinya Agung Laksono terang-terangan menyatakan mendukung pemerintah atas nama Golkar yang sah sesuai dengan Munas Jakarta. Salah satu konflik Golkar yang sudah cukup lama berlangsung antara Ical dan Agung dengan kubu masing-masing di internal Golkar, juga dipicu oleh factor ini. Apakah Golkar bertahan menjadi partai oposisi di parlemen, berselisih dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), atau kembali mendukung pemerintah, karena selama ini sejarah Golkar memang identik dengan partai

pendukung pemerintah. Begitu kuatnya Ical bersikap, seolah-olah itu merupakan harga mati. Namun siapa sangka, pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Ical secara terbuka menyatakan bahwa Golkar kini mendukung pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Yang lebih mengejutkan bahwa pernyataan Ical itu dipertegas dengan pernyataan dukungan tanpa syarat dan tanpa mengharapkan imbal balik. Padahal, Parpol lain yang akhirnya keluar dari KMP dan bergabung dengan pemerintah, salah satunya adalah mendapatkan jatah menteri. “Kami tidak ada mengatakan bahwa mendukung pemerintah karena meminta sesuatu, tidak. Tetap pada doktrin Partai Golkar dan kemudian kami melakukan reposisi, maka itulah yang kami lakukan. Tidak ada sesuatu permintaan apapun juga,” ujar Ical di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, 24 Januari 2016.

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


NASIONAL << Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Bali Idrus Marham menyampaikan, ucapan Ical adalah pembacaan deklarasi dukungan kepada pemerintah itu adalah resmi dari Golkar. “Jangan dianggap bahwa itu harus acara tersendiri. Deklarasi adalah sebuah pernyataan secara formal dukungan Golkar terhadap pemerintahan Jokowi-JK,” ujar Idrus. Aneh, dan lebih aneh. Ical juga mengaku bahwa Golkar masih menjadi anggota KMP. ‘’Enggak ada keluar dari KMP,” ujarnya. Ical menjelaskan, Golkar akan duduk bersama mendukung pemerintah, namun bukan berarti duduk di pemerintahan. Menurutnya, kedua hal tersebut berbeda. “Kita sama-sama duduk, kita menanyakan ke pemerintah (soal) kebijakan apa yang mau dilakukan, misalnya kebijakan tax amnesty, kebijakan perubahan Undang-Undang Minerba, dan sebagainya,” katanya. Dia berpendapat, dengan duduk bersama pemerintah, maka partainya bisa mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah, sebelum keputusan kebijakan itu diambil. Pada saat pembukaan Rapimnas, Ical sempat memaparkan, reposisi dukungan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Konsultasi Nasional pengurus Golkar di Bali beberapa pekan lalu. “Saya yakin bahwa kader-kader partai kita akan memutuskan lewat Rapimnas ini agar Partai Golkar memilih jalur pengabdian dengan bersama kekuatan yang dipimpin Presiden Jokowi,” kata Ical dalam pidato politiknya. Ical menjelaskan langkah mendukung pemerintah disebabkan konstelasi politik yang terjadi pada saat ini dan tradisi Partai Golkar yang tidak pernah menjadi oposisi di pemerintahan. Hanya saja, pernyataan Ical ini, bagi seterunya Agung Laksono patut diteliti lagi. Dia berpesan

kepada pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar berhati-hati dengan tawaran Golkar kubu Aburizal Bakrie alias Ical. Pesan Agung ini disampaikan setelah Golkar kubu Ical merekomendasikan partai berlambang pohon beringin itu mendukung pemerintah Jokowi-JK. Agung menuding rekomendasi Golkar kubu Ical tersebut tidaklah gratis. “Jangan di-bargain dengan embel-embel pengesahan SK Munas Bali,” kata Agung saat ditemui di kediamannya di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa, 5 Januari 2016. Ia juga berpesan kepada Jokowi-JK agar tidak mudah terpengaruh dengan tawaran apa pun dari Golkar kubu Ical. “Dilihatlah mana yang tulus, yang betul-betul tanpa syarat,” ujarnya. Menurut Agung, hanya Golkar versi Munas Ancol yang secara tulus mendukung pemerintah Jokowi-JK. “Sejak Munas Ancol kami katakan enggak butuh jatah menteri,” ucap Agung. Adapun pernyataan Agung tersebut merupakan tanggapan atas isi rekomendasi dari hasil pertemuan Golkar kubu Ical di Bali, yang satu isinya menghendaki Golkar menjadi partai pendukung pemerintah Jokowi-JK.

KE MANA AGUNG, AKBAR DAN JK? Jelas, ketika Agung Laksono tidak menampakkan hidungnya di Rapimnas Golkar, semakin memperjelas bahwa Golkar belum ada tanda-tanda untuk mereda dari konflik internal. Bahkan disinyalir menimbulkan kegaduhan baru di tubuh Beringin. Ketidakhadiran itu langsung disampaikan Agung. “Saya tidak hadir ke Rapimnas. Saya sudah pastikan itu,” kata dia. Ucapan dan tindakan Agung untuk tidak hadir itu ditanggapi sinis oleh Wakil Ketua Umum Partai

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> NASIONAL Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid. Bahkan dia sangat menyayangkan ketidakhadiran Agung Laksono di Rapimnas Golkar. Menurut dia, tidak ingin hadirnya Agung hanya akan membuat kegaduhan baru di tubuh partai beringin ini. “Kalau tidak mau hadir, masyarakat dan pemerintah menilai, yang ciptakan kegaduhan ya Agung Laksono,” ujar Nurdin sebelum pembukaan Rapimnas Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta. Padahal menurutnya, Rapimnas Partai Golkar justru bertujuan sangat baik, yaitu memperbaiki kondisi internal Golkar yang sudah setahun dirundung konflik berkepanjangan. “Masalah Golkar akan selesai dengan Rapimnas ini,” tuturnya. Ucapan Nurdin ini bukan hanya ditujukan kepada Agung saja, tapi juga kepada seluruh kader Golkar yang kini berada di kubu Agung agar acara bergensi ini awal yang tepat untuk

penyelesaian konflik dan konsolidasi internal partai. “Lewat Rapimnas, merupakan awal dari penyelesaian konflik secara menyeluruh, untuk konsolidasi. Saya harap teman-teman Agung Laksono hadir untuk perbincangkan perbedaan,” tegasnya. Sama seperti Agung, ternyata Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Tim Transisi Golkar, tak dapat menghadiri. Begitu pula anggota Tim Transisi Akbar Tandjung yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Munas Bali. “Dia (Akbar Tandjung) di luar kota. Dewan Pertimbangan kan banyak, bukan hanya dia (Akbar) saja,” ujar Nurdin menjawab pertanyaan wartawan. Justru, sambutan dari kalangan seneor di Golkar di lakukan oleh Pelindung Tim Transisi Golkar, Bacharuddin Jusuf Habibie. Kehadiran Habibie sebelumnya telah diinformasikan oleh Nurdin. “BJ Habibe konfirmasi datang. Banyak

Ical dan Agung

KULITINTA.COM

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


NASIONAL << tokoh senior yang datang,” kata Nurdin di Hall Jakarta Convention Center, Senayan, 23 Januari 2016. Belum diketahui apakah alasan pasti para sesepuh Golkar ini tidak hadir. Yang jelas, sebelum Rapimnas digelar, kedua tokoh –JK dan Akbar— telah memberikan komentarnya. JK menilai bahwa Rapimnas kubu Ical itu tidak ada persoalan. Bahkan mantan Ketum Golkar ini, malah berharap Rapimnas dapat menyelesaikan konflik di tubuh partai beringin. Mengapa demikian? Karena JK sangat yakin, karena hal ini sesuai dengan sikap dan itikat yang ditunjukkan dalam kesepakatan antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono –pemimpin kubu Munas Ancol– untuk menggelar Rapimnas. “Kami harapkan sebagaimana yang telah disetujui, Rapimnas mengarah kepada persatuan,” kata Jusuf Kalla di kediamannya, Jakarta, 22 Januari sebelum acara berlangsung. Namun demikian, Akbar Tandjung justi tidak memberikan kata dukungan atau larangan terhadap Rapimnas. Hanya saja, tokoh penting penyelamat Golkar di era reformasi ini mengatakan tidak dapat mencampuri gelaran yang menjadi urusan Dewan Pimpinan Pusat Golkar tersebut. “Bagaimana konstruksinya, saya sendiri tidak tahu persis. Apakah Rapimnas itu akan membicarakan rencana Munas, itu semua kan agendanya DPP,” ucap Akbar. Akbar tak mempermasalahkan aspek posisi hukum penyelenggaraan Rapimnas. Namun ia mengingatkan, Rapimnas tak dapat bermuara kepada Munas. Sebab Munas hanya dapat diselenggarakan oleh tim transisi bentukan Mahkamah Partai Golkar. Ketidakhadiran Agung nampaknya masih tidak mengakui Ical yang lebih sah sebagai pengurus. Padahal, Rapimnas yang digelar kubu

Ical ini, merupakan salah satu jalan tengah yang bisa mecocokkan gagasan dan visi Agung –yang telah dilontarkan beberapa waktu lalu—yaitu kembali ke pengengurusan Munas Riau 2009 dan menggelar Munas bersama untuk menyelesaikan semua konflik. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah, dengan cepat Ical berubah warna dari tidak pro pemerintah Jokowi-JK, menjadi mengakui dan bergabung dengan kubu pemerintahan. Bukankah hal itu juga sesuai dengan keinginan Agung selama ini? Seperti ditegaskan kembali oleh Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, Rapimnas yang digagas Ical itu sudah mengatasnamakan kepengurusan Golkar hasil Munas Riau (2009), yang didalamnya juga ada nama Agung Laksono. Dengan kata lain, kata Bambang, gelaran Rapimnas turut melibatkan kubu Agung Laksono yang kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan Rapimnas diakui telah mendapat persetujuan dari eksponen senior partai, Jusuf Kalla dan Bacharuddin Jusuf Habibie. Menurut Bambang, keputusan untuk Rapimnas juga bukan datang dari Ical secara totol, tapi sudah mendapat persetujuan dari 2/3 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar, di mana pembahasan di dalamnya juga sesaui dengan mekanisme partai. Nanti semuanya berpulang kepada daerah, karena pemegang saham terbesar di partai ini adalah DPD 1 dan DPD 2. Kami berharap pertemuan DPD ini bisa melahirkan jalan keluar dari kebuntuan,” kata Bambang . Bambang mengklaim, baik Jusuf Kalla maupun BJ Habibie yang ditunjuk memimpin Tim Transisi telah sepakat untuk tidak menggelar kegiatan apapun sebelum Rapimnas rampung

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> NASIONAL dilaksanakan. Rapimnas dianggap sebagai solusi jalan tengah yang punya kekuatan anggaran dasar/rumah tangga partai. Bambang menegaskan gelaran Rapimnas tidak ada kaitannya dengan Tim Transisi. Pembentukan Tim Transisi pun dinilai oleh Bambang sebagai upaya yang sia-sia, lantaran penyelesaian persoalan nantinya akan sangat bergantung pada hasil keputusan dari Rapimnas. “Bagi kami Tim Transisi itu hanya upaya terakhir dari orang yang sudah kalah dari upaya hukum. Sehingga lahirlah Tim Transisi ini,” ujar dia. Bambang memastikan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan semua pihak di Partai Golkar termasuk mengundang kehadiran Agung Laksono. Rapimnas nantinya tidak lagi mengotakkan kubu karena dalam pengambilan keputusan mengandalkan suara dari pengurus daerah. Kalaupun nantinya kubu Agung menolak Rapimnas menghasilkan keputusan untuk menggelar Munas, Bambang tidak melihatnya sebagai persoalan yang perlu ditanggapi. “Itu urusan dia, bukan urusan kita,” ujarnya. Meski niat kubu Ical benar-benar menyelamatkan partai dan bertindak sesuai dengan ketentun organiasi terbaru yang diakui, namun tafsir itu tidak dianggap oleh kubu Agung. Justru kubu Agung menilai, tindakan Ical mengatasnamakan Golkar secara resmi dan menggelar acara penting seperti Rapimnas, menambah kecurigaan mereka pada kubu Ical dan malah menilai tindakan Ical itu salah. Apa alasan kubu Agung menyatakan demikian? Seperti yang disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Golkar hasil Munas Ancol, Dave Laksono Partai, tetap mempersoalkan niatan Rapimnas yang digagas kepengurusan Aburizal Bakrie.

Pasalnya, Rapimnas digelar ketika eksponen senior mengupayakan rekonsiliasi untuk mencari jalan keluar dari krisis yang merundung partai beringin. Dia menyatakan saat ini baik kubu Agung maupun Ical seharusnya tidak lagi menggelar kegiatan apapun yang mengatasnamakan partai. Keputusan Mahkamah Partai Golkar membentuk Tim Transisi dinilai sebagai rujukan yang perlu dipatuhi oleh kedua belah pihak yang berseteru. Putra dari Agung Laksono itu tidak tahu lagi sampai kapan dua kubu yang telah membelah kepengurusan partai beringin itu akan terus saling ngotot mengklaim keabsahan legalitas kepemimpinan. Kepentingan pribadi pada akhirnya lebih diutamakan ketimbang kebesaran partai. “Kalau memang kita mau mengutamakan kebesaran partai, ya harus melepasan egonya. Mendengarkan teriakan konstituen dan bersatu menggelar Munas bersama,” kata Dave di Gedung DPR, 20 Januari 2016 lalu. Dave tidak tahu apa yang mendasari dan tujuan dari digelarnya Rapimnas. Dia tetap berpegang pada keputusan Mahkamah Partai Golkar pimpinan Muladi yang telah menunjuk Jusif Kalla sebagai Ketua Tim Transisi guna mencari jalan keluar melalui rekonsiliasi. “Saya tidak tahu menggelar Rapimnas atas dasar apa. Pak Ical bukan Ketua Umum, Pak Agung juga. Dua-duanya tidak memiliki hak. Yang berhak Pak JK sebagai ketua Tim Transisi,” kata Dave.

TAK ADA JALAN KELUAR? Munaslub, menjadi salah satu cara untuk mengurai konflik internal. Ical dengan kebesaran jiwanya langsung mengusulkan di forum Rapimnas untuk menggelar Munaslub untuk

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


NASIONAL <<

POLITIK.MOL.CO

Jokowi dan Ical.

menyelesaikan konflik Golkar dengan segera. Tambahan jaminan dari Ical adalah, tidak bersedianya dia kembali mencalonkan diri menjadi Ketum Golkar dalam Munaslub itu. Meski kubu Agung sangat antusias dengan gagasan Munaslub itu, tapi tetap belum mendapatkan satu nada dan suara. “Kami menyambut baik pelaksanaan munaslub yang akan datang,” kata Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan. Ia mengapresiasi keinginan Icalpanggilan akrab Aburizal Bakrie agar munaslub dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan tahun ini. Hanya saja, Munaslub itu harus memiliki syarat yang jelas, yaitu harus tetap berkoordinasi dengan Tim Transisi yang diketuai Wakil Presiden Jusuf Kalla, sesuai dengan amanat Mahkamah

Partai Golkar. “Silakan berkoordinasi dengan Tim Transisi. Siapapun penyelenggaranya kami tidak memasalahkan, asal peserta munaslub mencakup seluruh elemen kedua kubu, misalnya DPD tingkat I dan II dari kedua kubu dilebur,” kata dia. Meski secara prinsip Ical dan Agung dengan kubu masing-masing setuju dengan Munaslub, namun secara mengejutkan, mayoritas pengurus DPD I Golkar menolaknya, jika alasan utama Munaslub itu hanya untuk menyelesaikan perselisihan sengketa kepengurusan dengan kubu Agung Laksono. “Saya mendengar, mayoritas menolak Munaslub dan semua yang menolak dan menerima. Menyerahkan sepenuhnya kepada DPP dan saya pribadi memohon waktu, bersalat

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> NASIONAL istikharah untuk memikirkan apa yang baik untuk kita,” ujar Ical dalam arena Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, 25 Januari 2016. Seperti dirilis detik.com sebanyak 21 dari total 44 pemilik suara yakni DPD I dan Ormas Golkar dalam rapat memang menyatakan menolak Munaslub. Fakta ini bertolak belakang dari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali, Fadel Muhammad. Sebelumnya ia menyatakan para pengurus DPD I cenderung menyetujui pelaksanaan Munas Luar Biasa (Munaslub). Munaslub disebut Fadel menjadi opsi terbaik mengakhiri perselisihan kepengurusan partai. Nak, kok bisa? Rapimnas menurut Fadel juga akan menentukan panitia pelaksana Munaslub. Dia menyinggung keharusan pemerintah yakni Menkum HAM Yasonna Laoly untuk segera menyatakan keabsahan kepengurusan Golkar sebagai penentu pelaksana Munaslub. Jika demikian, apalagi langkah yang akan diambil Golkar? Ada baiknya kembali mempertimbangkan pernyataan dari Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi, beberapa waktu lalu, agar kubu Agung Laksono dan kubu Ical perlu membentuk kepengurusan transisi, untuk menghindari kekosongan kepengurusan pasca putusan Mahkamah Agung. Sebelumnya, MA menerima kasasi pihak Aburizal Bakrie, yakni membatalkan surat kepengurusan Kementerian Hukum dan HAM atas pihak Golkar kubu Agung Laksono. Menurutnya, kepengurusan gabungan atau transisi ini yang nantinya akan mengawal penyelenggaraan musyawarah nasional (Munas) 2016. “Munas bukan mustahil. Tapi, itu dibicarakan nanti, setelah masa transisi dilakukan mantap,” ujar Muladi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, November tahun 2015 lalu.

Muladi mengatakan pembahasan Munas dilakukan setelah rapat pleno kepengurusan transisi yang dibentuk sesuai anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar. Jangka waktu untuk membentuk kepengurusan transisi tergantung komunikasi politik diantara dua pihak berseteru. Permintaan disampaikan, karena dia menilai rekonsiliasi yang dilakukan pihak Aburizal Bakrie dan Agung Laksono hanya bersifat semu, hanya untuk memberikan payung hukum bagi Pilkada 2015. Padahal, Muladi menilai ada hal lebih besar lagi, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang harus dihadapi Partai Golkar. “Ini persepektif pendek. Tidak tahu apa yang terjadi dari rekonsiliasi semu, setelah Pilkada selesai,” katanya. Senada, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar kubu Agung Laksono, Lamhot Sinaga berkata seharusnya kepengurusan tim transisi terbentuk dalam rentang waktu maksimal 90 hari setelah putusan MA. Menurutnya, kepengurusan tim transisi nanti akan tertuang dalam nota perdamaian yang disetujui dan ditandatangani Mahkamah Partai, sebelum diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM. “Tadi saya sampaikan ke Pak Muladi kalau kepengurusan ini hanya sampai Munas 2016,” kata Lamhot. Kepengurusan yang permanen, ujar Lamhot, baru akan terbentuk pada Munas 2016 dan berlaku hingga 2021.

SELESAIKAN KONFLIK DULU, BARU GABUNG Keinginan Partai Golongan bergabung dalam pemerintahan Jokowi-JK mendapat respon dari Kerja Sama Partai Politik Pendukung Pemerintah (KP3). Rencana Ical untuk bergabung itu dinilai positif, asalkan Ical menyelesaikan konflik

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


NASIONAL << internal kelompoknya dengan Partai Golkar kubu Agung Laksono terlebih dahulu. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arif Wibowo. Dia menilai, adalah sebuah hal positif jika Partai Golkar menyatakan bergabung dengan pemerintah. Namun, kepastian Golkar kubu Ical untuk bergabung harus diimbangi komitmen nyata mendukung pemerintah. “Kalau mau gabung harus tegas, karena beberapa waktu lalu masih ada keinginan tetap di KMP,” kata Arif. Dalam kondisi Partai Golkar saat ini, Arif menilai alangkah lebih baik jika keinginan itu diawali penyelesaian konflik internal beringin lebih dulu. Penyelesaian konflik tentu harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku, sesuai dengan Undang Undang Parpol. “Jangan sampai perpecahan itu menjadi problem baru nanti di internal pemerintahan,” kata mantan Ketua Pansus RUU Pemilu itu. Menurut Arif, soliditas Partai Golkar tentu menjadi harapan pemerintah. Jika Golkar bisa bersatu, dukungan kepada pemerintah akan menjadi relevan dan produktif. Sebab, pemerintah, kata Arif, dalam hal ini tidak memihak kepada salah satu kubu Golkar manapun. Terkait posisi Golkar di pemerintahan, bisa saja ada peluang kubu beringin mendapat jatah menteri nantinya. Namun, Arif menilai keputusan itu diserahkan kepada Presiden. “Kalau itu urusan Presiden. Yang terpenting adalah bagaimana stabilitas politik bisa terjaga,” tegasnya. Dihubungi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Ahmad Basarah juga memberikan apresiasi. Dengan dukungan yang disampaikan Ical, maka dua kubu Partai Golkar sudah seiya

sekata untuk mendukung pemerintahan JokowiJK. “Ini berarti sudah sejalan dengan sikap Partai Golkar kubu Agung Laksono yang sudah lebih dulu mendukung pemerintah,” kata Basarah saat dihubungi. Ketua DPP Partai Nasdem Johnny G Plate secara terpisah menyambut baik langkah kubu Ical untuk bergabung menjadi bagian pemerintah. Dengan tantangan saat ini, pemerintah tentu membutuhkan partisipasi segenap komponen untuk membangun bangsa. “Ini berarti dua kubu Partai Golkar sudah sama keinginannya,” ujar Johnny saat dihubungi. Seperti halnya PDIP, Johnny menilai dukungan Golkar akan lebih solid jika masalah internal Golkar diselesaikan dengan baik. Dia optimis dengan visi yang sama mendukung pemerintah, maka jalan menuju bersatunya Golkar bisa terwujud. “Kami berharap penyelesaian internal Golkar diselesaikan dalam waktu cepat,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem itu. Sementara itu, antara menulis, bahwa Bendahara Umum Partai Golkar Munas Bali, Bambang Soesatyo menilai, pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) yang menginginkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) sebelum bulan Ramadhan tahun 2016, merupakan sebuah perintah. Namun dia tak menjelaskan, siapa yang memerintah hal itu. “Pernyataan ARB (Ical) sebagai Ketum Golkar soal jadwal Munas-LB sebelum bulan puasa tahun ini, bukan sebuah signal namun perintah,” kata Bambang. Karena itu tidak perlu lagi ada pernyataan mundur karena sesuai mekanisme di Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar, Ical dipilih dan ditetapkan sebagai ketum dalam sebuah munas. Menurut dia, apabila Ical ingin

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> NASIONAL

BERITASATU TV

mengakhiri jabatannya sebagai ketum maka harus melalui munas/munaslub karena itu diatur dalam konstitusi partainya. “Demikian juga jika beliau ingin mengakhirinya harus melalui munas/ munaslub,” ujarnya. Bambang mengaku terkejut dengan keputusan Ical yang disampaikan dalam sambutan Rapat Pimpinan Nasional pada Sabtu (23/1) malam. Hal itu, menurut dia, karena sangat meyakini bahwa pihaknya adalah yang benar dan menang secara hukum. “Namun apa boleh buat, pahit memang. Dan kita semua memendam luka yang sangat dalam tapi itu realitas politik,” katanya. Menurut dia, baru kali ini, dalam sejarah panjang Golkar harus tunduk dan bertekut lutut

pada kekejaman kekuasaan yang tidak menghendaki Ical sebagai ketua umum dengan memakai senjata SK pengesahan yang terus digantung. Namun dia menilai, Ical berjiwa besar dan negarawan karena tidak menyalahkan gelapnya malam tapi menyalakan lilin agar menerangi malam dengan perintah pelaksanaan munas sebelum ramadhan atau sebelum memasuki tahapan pendaftaran pilkada serentak 2017 yang jatuh Juli 2016. “Hal itu agar Golkar bisa menyiapkan diri dengan baik dalam derap langkah yang satu tanpa dualisme kepengurusan seperti pilkada serentak sebelumnya,” katanya.((men men))

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


EKONOMI

EK ONOMI << EKONOMI

KAKILIMA,

Jangan Dipandang Hina

KOTA-KOTA DI INDONESIA SEPERTINYA MEMANG TAK LUPUT DARI PERSOALAN PKL. PERTUMBUHAN KOTA SELALU DIIKUTI KEBERADAAN PKL. AKIBATNYA PEMERINTAH HARUS BERPIKIR DAN BEKERJA EKSTRA KARENA TATA RUANG HARUS MEMPERTIMBANGKAN KEPENTINGAN BERBAGAI ENTITAS SEMENTARA LAHAN TERBATAS.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

DEPOKNEWS.ID

S

ETIAP orang punya harapan dan kebutuhan yang mungkin saja berbeda dan saling berbenturan. Untuk itulah pemerintah perlu hadir, memberi pelayanan agar kesejahteraan masyarakat bisa dioptimalkan. Penataan kota tentu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan segenap warga, termasuk PKL. Dari sisi sosial-ekonomi, PKL bergulat dengan segala persoalan hidupnya. Tidak sedikit PKL hanya bermodalkan tekad dan kreativitas. Karena tidak punya modal yang cukup untuk menyewa ruko atau kios, PKL pun memanfaatkan media trotoar untuk berdagang. Ironisnya, ada oknum-oknum tertentu yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, memungut sewa

dari PKL. Apakah trotoar itu milik si oknum? Tentu saja, tidak. Si oknum hanya bertindak seakan-akan dialah raja (penguasa) setempat yang wajib diberi upeti. Buktinya, tidak ada garansi. PKL tetap saja diusir dan dikejar petugas (Satpol PP) karena memang PKL mempergunakan lahan bisnis tidak sesuai dengan tata ruang perkotaan. Nah, bagaimana nasib rajanya PKL tadi? Tentu saja mereka lepas dari kejaran, karena mereka memang tidak (belum) dijadikan sasaran operasi. Seharusnya oknum-oknum inilah yang pertama ditertibkan karena andil mereka cukup besar.

UTAMAKAN KEPENTINGAN UMUM Kebijakan publik seharusnya mengutamakan

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI

DEPOKNEWS.ID

kepentingan umum. Kita sadar bahwa kepentingan setiap (kelompok) warga mungkin saling berpunggungan. Misalnya, di taman kota, sesuai fungsinya adalah taman multi fungsi dan tempat rekreasi, olahraga ringan, serta hiburan. Sekarang, ratusan warga memanfaatkan taman kota untuk jalan pagi, jogging, duduk santai, atau bermain tenis. Tentu saja kehadiran PKL bisa merusak suasana yang mereka inginkan. Belum lagi, sampah yang seringkali berceceran di sana-sini. Berbagai pemikiran lain pun bermunculan seperti menembapatkan PKL di lahan parker. Tapi tetap saja itu bermasalah karena seiring waktu, jumlah pedagang akan menjamur dan kian sulit di tata ketika sudah terlanjur untuk dibiarkan. Dalam hitung-hitungan kepentingan dan waktu, maka PKL seharusnya tidak diijinkan lagi di ATM. Ketika jumlah mereka lebih banyak dibanding penikmat ATM yang sesungguhnya, maka kepentingan umum akan bergeser ke PKL. Artinya, pada saat itu Perda seharusnya dicabut dan tata kota di atur ulang. Segudang masalah terus ditulis berbagai media tentang keberadaan PKL. Namun, banyak

juga yang lupa jasa PKL ketika negara ini menghadapi krisis. Ternyata ekonomi PKL tidak kenal krisis. Setakat ini, PKL masih didefinisikan sebagai orang-orang yang menjajakan barang dan jasa untuk dijual di tempat yang merupakan ruang untuk kepentingan umum, terutama di pinggir jalan dan trotoar. Selain itu, kesan sektor ini adalah yang berpendidikan kurang, ketrampilan kurang dan umumnya para pendatang yang sulit untuk mengangkat performa pada pedagang kecil ini. Sadarkah Anda, sudah banyak pula upaya dilakukan oleh sebagian orang untuk mengangkat image PKL ini ke arah yang lebih baik, agar tidak lagi dicap sebagai pengganggu masyarakat. Malah sebaliknya, kreativitas PKL dalam menata datangannya, akan memberikan daya tarik tersendiri. Salah satu bukti nyata apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepri. Pemerintah berhasil menata PKL yang memang sudah menempati kawasan kota untuk berjualan dengan nama ‘’pasar malam’’ berbagai menu makanan dan pakaian.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

RUMAHSATYA.BLOGSPOT.COM

Susunan gerobak PKL yang tertata dan dengan desain yang bagus, akhirnya menambah gairah masyarakat untuk berbelanja. Hasilnya, pasar mala mini semakin ramai dikunjungi masyarakat. Bahkan sudah berlangsung puluhan tahun menjadi ikon pasar PKL yang sangat digandrungi masyarakat. Ketika pagi menjelma, gerobak para pedang tersusun dengan rapi di pinggir jalan, dan sebagian besarnya dibawa pulang oleh pemiliknya, sehingga jalan umum yang dipakai saat malam, di pagi hingga sore masih bisa dipakai untuk mendaraan berlalu lalang. Berikut ini tim swarnadwipa menampilkan beberapa gerobak pedagang yang memberi inspirasi sehingga membuat pembeli bergairah dan mampu menghapus image jelek terhadap PKL. Hasilnya, tentu akan positif terhadap

perkembangan ekonomi sebuah kawasan. Dari sisi daya tarik, ternyata PKL yang sering disebut dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) oleh pemerintah ini bahkan pada kondisi tertentu tak sanggup memenuhi permintaan produk UMKM seperti yang dihadapi oleh banyak UKM di Kota Mataram. Bahkan mampu menjual produknya di puluhan supermarket, gerai dan toko. Omzet yang didapat dalam setiap bulan di atas Rp35 juta. “Usaha kami bisa berkembang cukup baik,� kata owner UD Rizki Abadi, Zohrini. Dia mengaku sampai kewalahan memenuhi permintaan pasar. Apalagi, memasuki hari-hari libur dan weekend, produk mereka laku keras di pasaran. Sejumlah toko khas Lombok seperti Lestari, Amelia, Sasaku, Ud Singga, Rinjani dan banyak

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI

JUALSOFABANDUNG.COM

lagi lainnya tak henti-henti memesan barang hasil produksi mereka. Zohrini berharap usahanya ini mampu bersaing di daerah sendiri dan mengalahkan produk luar lainnya. Dia berangan-angan ingin menjual produknya ke luar daerah, seperti, Bali, Jawa Timur, atau ke NTT. Namun rencana itu belum dilakukannya mengingat belum ada tenaga yang siap mengantarkan produknya ke luar daerah. UD Rizki Abadi saat ini telah memperkerjakan lima orang sebagai karyawan. Itu di luar tim marketing yang bertugas mengantarkan barang ke berbagai toko di kota Mataram. Zohrini mengaku usahanya bisa berkembang karena kerja keras dirinya dan para karyawan yang ada. Dia mengaku merintis usaha ini dari nol. Berbagai kendala dihadapinya, terutama modal dan pemasaran. Namun kini usahanya bisa berkembang cukup baik.

“Tentunya kami ingin terus mengembangkan usaha ini,” tandasnya. Pelaku UKM lainnya, Jamal pemilik UD Sakana yang berada di kawasan Jalan Halmahera, Rembiga mengaku, persoalan yang dihadapi UMKM adalah soal manajemen dan permodalan. “Selama ini saya menjalankan usaha dengan modal sendiri, tentu saja tidak besar,” tutur Jamal. Usaha yang dirintis Jamal adalah usaha kuliner. Beberapa produk yang dihasilkan usaha yang dirintis Jamal, antara lain krupuk kulit ikan hiu, kerupuk kulit ikan pare, tempe pelecingan, tahu pelecingan, pelecing opak-opak, kerupuk tahu, kerupuk rumput laut, kerupuk pelecingan belinjo. Diakuinya, persoalan yang dihadapi usahanya adalah masalah modal. Soal pemasaran, dinilainya sudah tidak ada masalah. Bahkan dirinya kerap kebanjiran orderan. Dalam mencari modal untuk mengembangkan

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

MOMTRAVELERBLOG.WORDPRESS.COM

usahanya, dia berupaya mencari pinjaman dari bank serta program bantuan dari pemerintah daerah. Sayangnya baik bank maupun pemerintah daerah, kerap hanya menjanjikan kemudahan dalam peminjaman modal. Kenyataannya dia tetap kesulitan mengakses permodalan. Prosedur pengusulan modal yang ribet dan memberatkan para pelaku UKM inilah yang akhirnya membuat Jamal menyerah. Dia lantas merintis usahanya dengan modal sendiri. Ia mencoba menabung modal sedikit-demi sedikit sampai pada akhirnya punya modal cukup untuk menjalankan usaha. Persoalan lainnya adalah manajemen usaha yang memang masih dikelola secara keluarga. Ia tak bisa menekan para pekerjanya untuk bekerja secara on time dan sesuai target. Meski terkadang permintaan di pasar sedang sangat tinggi. Meski, fasilitas reward yang diberikan Jamal terbilang menjanjikan dengan memberi fasilitas tempat tinggal, makan dan minum di luar gaji untuk 4 karyawannya. Namun insentif ini ternyata belum cukup ampuh mendorong kinerja para pekerja. “Kita kerja disini lebih bersifat kekeluargaan,

jadi gak enak menekan pekerja,� ujarnya. Soal peran pemerintah, menurut Jamal, saat ini sudah cukup baik. Pemerintah daerah kerap memberi pelatihan, pengarahan hingga bimbingan di lapangan. Namun, Jamal mengingatkan jika pemerintah sebenarnya bisa lebih besar dalam membangun kekuatan psikologi para pelaku UKM untuk terus berjuang dan berusaha. “Saya sih berharap pemerintah sering-sering datang ke industri UKM, biar tahu apa masalah yang kami hadapi di lapangan,� usulnya. Selama ini peran pemerintah terutama Dinas Koperasi, Peridustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram lebih ke arah bantuan barang. Seperti, kardus, stiker, bungkus plastik, hingga alat produksi. Padahal kebanyakan UKM membutuhkan bantuan dalam bentuk modal usaha. Baginya, untung rugi itu soal biasa. Namun jika dibarengi dengan usaha yang keras suatu ketika pasti membuahkan hasil. Ia mencontohkan dua rekannya yang akhirnya memilih gulung tikar karena tidak kuat hadapi persoalan, padahal dari kacamatanya dua rekannya itu sebenarnya berpotensi sukses.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI

ANTARANEWS.COM

Pajak, Daging Melonjak

S

EPER TI kaset rusak, harga daging sapi EPERTI melonjak akibat pasokan menurun terus terjadi berulang-ulang. Sejak pekan lalu harga daging mulai merangkak naik di semua wilayah, termasuk di DKI Jakarta. Saat ini di ibu kota daging sapi rata-rata dijual dengan harga Rp 150 ribu. Angka tersebut lebih tinggi 20 persen dari harga biasanya, yakni Rp 120 ribu. Kepala Subbagian Ketahanan Pangan Biro Perekonomian DKI Marlina Widya Dewi mengakui bahwa hal ini terjadi karena masalah di sisi pasokan alias suply. Namun faktor penerapan pajak 10 persen untuk sapi bakalan juga turut berkontribusi menyebabkan kondisi ini. “Kata pedagang itu salah satu pemicunya. Tapi sebelumnya juga sudah meningkat,” kata Marlina 23 Januari 2016 lalu. Untuk meringankan beban masyarakat, lanjut Marlina, Pemprov DKI akan segera menggelar operasi pasar secara bergilir di seluruh wilayah ibu kota. Di pasar murah tersebut, klaim dia,

daging sapi akan dilepas dengan harga Rp80 ribu saja. Terpisah, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang berharap pemerintah memberi perhatian serius kepada pasokan daging sapi. “Distribusi sapi harus dilakukan dengan benar supaya tidak sampai terjadi penumpukan,” kata dia. Menurut Sarman, pemerintah harus memiliki data yang akurat mengenai jumlah sapi, baik yang lokal maupun bakalan dari luar negeri. Jumlah sapi siap potong dan dilempar ke pasar pun harus secara akurat dihitung. Di sisi lain dia juga menyangkan adanya pajak 10 persen untuk daging sapi. Sarman mengingatkan bahwa kebijakan tersebut bakal membuat pengusaha terpaksa meningkatkan harga yang pada akhirnya membebani rakyat juga. “Kami sangat menyangkan. Upaya pemerintah untuk menurunkan harga daging agar lebih terjangkau akan semakin sulit,” ujar Sarman.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

JPNN.COM

Jangan Ganggu BUMN

K

ETU A Dewan Perwakilan Daerah Irman ETUA Gusman dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin sepakat bahwa BUMN yang tidak menggunakan dana Penyertaan Modal Negara harus didukung demi pembangunan. Selain itu, BUMN tersebut juga tak boleh diganggu kepentingan politik. Irman mengatakan, yang harus berhadapan dengan DPR ialah Kementerian BUMN. Sebab, kementerian itu punya tanggung jawab mengatur seluruh BUMN sebagai korporasi yang bertugas mencari laba dan melayani masyarakat. Dia menilai, selama bertahun-tahun BUMN menghabiskan banyak waktu untuk berhadapan dengan DPR daripada bersaing dengan korporasi asing seperti Temasek dan Khazanah. “DPR mengurus BUMN boleh saja. Itu kalau BUMNBUMN yang mendapat subsidi oleh DPR. Contohnya apa? PLN, Pertamina, Pupuk. Tapi kalau di luar itu ya biarkan saja mereka bekerja, supaya berkembang dan bisa berkompetisi. Jangan sampai BUMN itu dipolitisir,” terang Irman, 24 Januari 2016 lalu. Hal senada diungkapkan Ade. Dia menilai, perlu parameter yang jelas tentang intervensi DPR pada BUMN. “Yang pasti BUMN dan swasta harus dibedakan cara kerjanya,” kata Ade. Keduanya memang tak menyebut secara gamblang BUMN yang menjadi korban intervensi

politik. Namun, secara langsung keduanya menyoroti kentalnya intervensi politik yang dilakukan terhadap Pelabuhan Indonesia II (Persero) melalui pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II pada 13 Oktober 2015. Pansus Pelindo II yang dijadwalkan selesai bertugas pada 5 Februari 2016 ternyata telah menyerahkan rekomendasi secara langsung kepada presiden pada 17 Desember 2015. Mereka melakukannya tanpa melalui prosedur yang diatur dalam pasal 206 dan 207 Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UUMD3). Dalam Pasal 206 ayat 1 UU MD3 jelas disebutkan bahwa panitia angket melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada rapat paripurna DPR paling lama 60 hari sejak d Dengan begitu, setelah menyelesaikan tugasnya, panitia angket menyampaikan laporan dalam rapat paripurna DPR. Selanjutnya laporan tersebut dibagikan kepada semua anggota. Pengambilan keputusan tentang laporan panitia angket didahului dengan laporan hasil panitia angket dan pendapat akhir fraksi. Setelah semua fraksi memberikan pandangan baru diambil keputusan, pakah wakil rakyat menerima atau tidak untuk dilanjutkan gun menentukan rekomendasi yang akan disampaikan men kepada presiden.(.(.(men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


LINGKUNGAN

LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

Gundah di Taman Kota, Kok Bisa? POLUSI, APALAGI BENCANA ASAP SEMAKIN MEMPERKUAT KEINGINAN MASYARAKAT AKAN KEBERADAAN TAMAN KOTA. NAMUN, DI IBUKOTA PROVINSI RIAU INI, TAMAN ALANGKAH LANGKANYA.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

RIAUPOS.CO

S

EMU A orang tahu, bahwa sungai EMUA merupakan salah satu sumber kehidupan. Penyeimbang lingkungan, siklus hidrologi, penyejuk mata, serta manfaat ekonomi bagi warga. Hanya saja, ketika wawasan itu terabaikan, jadilah suatu saat sungai menjadi ‘’bank sampah’’ yang membawa angkara untuk warga sekitar sungai. Kondisi itu semakin nyata ketika hujan tiba. Karena sungai menjadi ‘’momok negatif’’ bagi sebagian besar masyarakat yang bermukim di daerah rawan luapan air. Tingginya intensitas curah hujan yang tidak sebanding dengan catchment area menyebabkan bencana tahunan kerap berulang. Faktor teknis lainnya yang kerap terlupakan adalah kondisi siklus hidrologi yang terganggung

ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Seperti dengan mencemari daerah aliran sungai dengan polutan. Perlahan namun pasti, aktivitas yang tidak ramah lingkungan itu semakin menjamur dan mengancam keseimbangan ekosistem. Tidak hanya banjir, dampak-dampak negatif lainnya juga mulai mengancam biota dan nilai estetika lingkungan. Seperti pantauan RPG, di pintu air Sago Kecamatan Senapelan Pekanbaru, misalnya. Beberapa jenis sampah masih terlihat menghiasi genangan air di kawasan tersebut. Mulai dari sampah plastik, sisa makanan, sisa sayuran hingga limbah domestik menjadi pemandangan tersendiri. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan pencemaran dan terganggunya aktifitas

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN masyarakat. Situasi yang memprihatinkan juga terlihat di pinggiran Sungai Siak. Sampah seakan masih tidak terpisahkan dengan kawasan yang sempat digadang-gadangkan menjadi salah satu ikon ekowisata di kota Madani ini. Ironisnya, di kawasan Sungai Siak laju masukan polutan tergolong relatif tinggi. Salah satu penyumbang limbah baik padat maupun cair adalah limbah rumah tangga. Hal ini tidak bisa dianggap sederhana, mengingat masih adanya masyarakat yang memanfaatkan air Sungai Siak untuk aktifitas sehari-hari. Lebih jauh tim Riau Pos mencoba menyisir beberapa anak sungai lainnya. Seperti di Sungai Sail, Sungai Air Hitam dan beberapa siklus hidrologi lainnya juga memerlukan sentuhan kepedulian lingkungan guna menyelematkan nilai-nilai ekologis. Pengamat Lingkungan Riau, Dr Mubarak menilai masukan polutan ke daerah aliran sungai tidak bisa dianggap sederhana. Pasalnya, imbas dari aksi tidak ramah lingkungan itu, dapat dirasakan langsung maupun untuk masa yang akan datang. Poin ini menjadi perhatian karena air yang tercemar tentu membawa dampak pada kerugian bagi makhluk hidup. Mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan. ‘’Pertama dengan membuang limbah, baik limbah padat dan cair, akan menimbulkan pencemaran. Kondisi ini yang jika berlangsung terus menerus akan merusak keseimbangan ekosistem,’’ tuturnya. Dampak lainnya kata Mubarak adalah biota perairan akan terganggu bahkan terancam punah. Hal ini dapat berimbas pada aspek ekonomi, karena terganggunya mata pencaharian

masyarakat yang selama ini bersentuhan langsung dengan sungai. Rektor Universitas Muhammadiyah Riau itu mencontohkan, limbah padat seperti sampah yang dampaknya langsung dirasakan, karena merusak sistem hidrologi sungai. Imbasnya akan terjadi pendangkalan dan limpasan banjir. Dampak lainnya dari masukan polutan ke sungai adalah terganggung kemampuan air dalam mengalir secara normal. Pasalnya, pada aliran sungai terhambat oleh sampah. ‘’Yang pasti kualitas air menjadi buruk serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Biota tertentu banyak yang punah karena jenis sampah tertentu mengandung zat kimia yang dapat merusak ekosistem di sungai,’’ terangnya.

PERLU INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH Sampah tidak selalu menjadi hal negatif di lingkungan. Beberapa inovasi sejatinya dapat menjawab beberapa permasalahan sampah di Kota Pekanbaru ini. Bahkan, beberapa inovasi dewasa ini dapat menjadi pilihan, karena dengan pengolahan sampah secara bijak dapat menjadi peluang usaha dan bernilai ekonomis tinggi. ‘’Kita perlu mengelola limbah sebelum dibuang ke sungai. Ide buang sampah perlu dirubah menjadi solusi kreatif. Limbah padat yang dikumpulkan masyarakat dapat dikembangkan menjadi bahan untuk pengembangan energi terbarukan atau pengolahan lainnya, sehingga lebih bernilai ekonomis tinggi,’’ terang Pemerhati Lingkungan itu. Hal itu dapat diwujudkan dengan cara mendaur ulang sampah. Dengan cara ini, dapat mengurangi tumpukkan sampah di sungai. Mendaur ulang sampah tidak hanya

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

RIAUPOS.CO

menguntungkan dari segi lingkungan, tetapi juga dari segi ekonomi. Ia meyakini limbah-limbah padat tersebut dapat menjadi rupiah jika dikelola secara benar dan proporsional. Hal tersebut dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga sikap ramah akan lingkungan.

‘’Jadi masyarakat dengan menyimpan sampah dapat menjadi rupiah. Nantinya ada asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan yang dapat diraih masyarakat dengan mengelola dan tidak membuang sampah di sungai,’’ paparnya. Untuk mendukung itu juga diperlukan tangung jawab untuk menjaga lingkungan, baik di masa sekarang maupun untuk investasi lingkungan di masa yang akan datang. ‘’Sungai bagian dari kehidupan. Kita harus berubah paradigma. Bahwa sungai tidak bisa dipinggirkan. Itu yang perlu disosialisasikan ke masyarakat,’’ ungkapnya. Sungai secara ekologi memiliki daya tampung dan daya dukung untuk kembali normal meski telah terkontaminasi polutan. Hanya saja, proses tersebut tidak instan dan memerlukan waktu yang cukup panjang. Selain itu kondisi sebagian besar sungai di Riau relatif sudah sangat memprihatinkan. ‘’Banyak sungai di Riau sudah melewati batas ambang baku mutu. Memang memiliki kemampuan kembali pulih, butuh waktu yang lama, tapi juga menimbulkan kerugian dalam waktu yang lama,’’ terang akademisi Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu. Poin ini menjadi perhatian, karena saat ini

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN limbah domestik kurang menjadi perhatian pemerintah. Padahal dari sisi kuantitas dan dampak dari limbah domestik yang dibuang masyarakat cukup tinggi.

SUNGAI SUMBER KEHIDUPAN Sementara itu Guru Besar Universitas Riau Prof Tengku Dahril menilai dewasa ini masyarakat sering mengenyampingkan fungsi sungai dalam ekosistem. Salah satu manfaat yang cukup substansi dari sungai adalah dapat menampung debit air yang turun ke tanah melalui hujan. Dari segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala makhluk hidup yang RIAUPOS.CO tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan–ikan dan tanaman air merupakan salah satu contoh manfaat sungai sebagai pusat

dari ekosistem yang ada. ‘’Dahulunya sungai menjadi sumber kehidupan sebagai sumber air minum. Namun fungsi itu sekarang sudah semakin berkurang karena

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN banyaknya masukan limbah ke sungai,’’ urainya. Peran sungai lain, yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat menjadi salah satu energi yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Selain itu daerah aliran sungai juga sering dimanfaatkan sebagai sumber nafkah dari berbagai kalangan masyarakat. Dengan kandungan dan keanekaragaman hayati yang banyak, sungai dapat menjadi sumber rezeki. Selain itu aluran sungai juga dapat dimanfaatkan untuk sarana rekreasi jika dikelola secara bijak dan proporsional. Ini juga dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi suatu daerah. Satu hal yang juga tidak boleh terlupakan adalah peran dalam faktor ligkungan dalam mengeliminir terjadinya banjir. Dengan kondisi itu seluruh stakeholder sejatinya memberikan perhatian serius dalam upaya menjaga peran ekologis. Bahkan langkah tegas sejatinya dapat diterapkan guna memberikan efek jera bagi para pelaku-pelaku perusak lingkungan. ‘’Jika perlu pemerintah mengeluarkan peraturan daerah tentang larangan untuk membuang sampah di sungai atau larangan membuat rumah dengan membelakangi sungai,’’ katanya. Dia juga menyebutkan, seandainya ada warga yang membuang sampah di sungai, warga harus dikenakan hukuman yang seberat-beratnya supaya dapat memberikan efek jera bagi pelakunya. ‘’Saya kira perlu dilakukan seperti, itu memang tanggung jawab pemerintah,’’ imbuhnya lagi. Selain itu tambah Dahril, langkah sosialisasi penyelamatan lingkungan dapat dilakukan dengan memasukkan materi pelajaran kebersihan lingkungan sebagai salah satu bagian dari kurikulum atau silabus yang diajarkan di sekolah.

Serta menjadi bahan tausiah para mubaligh di masjid maupun di mushola.

TPS PERLU DIMAKSIMALKAN Salah satu penyebab yang mendasari kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai adalah masih minimnya Tempat Penampungan Sampah (TPS). ‘’Pekerjaan rumah” ini idealnya juga dapat dituntaskan instansi terkait agar dapat mendukung upaya melindungi siklus hidrologi di lingkungan. Salah seorang warga Rumbai Desi (35) mendukung upaya menjaga kualitas sungai. Ia mengharapkan pemerintah dapat menyediakan sarana pembuangan sampah yang banyak guna menjawab permasalahan sampah yang terjadi tidak hanya di kawasan pinggiran sungai. ‘’Saya fikir kalau tempat penampungan sampah memadai, masyarakat tidak akan membuang sampah di Sungai,’’ katanya. Desi juga mengatakan masalah yang ada selama ini karena tempat penampungan sampah jauh, sehingga dinilai lebih efisien dengan membuang di sungai. ‘’Padahal jelas merusak lingkungan,’’ imbuh alumni salah satu perguruan tinggi swasta di Riau itu. Hal senada disampaikan Sani (25) warga Kecamatan Senapelan Pekanbaru. Ia menilai komitmen menjaga lingkungan dimanapun kita berada merupakan salah satu bentuk mewujudkan kepedulian akan keindahan alam. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Saya pun merasa tidak nyaman akan adanya sampah yang berserakan di sungai ataupun di tepi-tepi jalan,’’ katanya. Sebab, sangat mengganggu mata. Itu pula sebabnya banjir datang karena selokan tersumbat sampah saat hari hujan.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

BERITADAERAH.CO.ID

P

Pilu, Badai Salju

ER UB AHAN iklim membawa angkara badai ERUB UBAHAN salju di negeri Barack Obama. Berbagai aktivitas warga terganggu, bahkan sampai merenggut nyata warga. Hingga 24 Januari 2016, setidaknya 19 orang dilaporkan telah meregang nyawa. Perinciannya, 13 orang terlibat kecelakaan akibat cuaca buruk di Arkansas, North Carolina, Kentucky, Ohio, Tennessee, dan Virginia. Seorang tewas di Maryland dan tiga di New York saat sedang menyekop salju. Dua lainnya tewas karena hipotermia di Virginia. ’’Ini peringatan bagi setiap orang, jangan terlalu memaksakan diri. Terutama orang-orang yang memiliki masalah kesehatan,’’ kata Wali Kota

New York Bill de Blasio. Badai salju yang datang sejak 23 Januari 2016 tersebut juga telah membuat lebih dari 4.400 penerbangan di New York, Philadelphia, Washington, dan Baltimore ditunda atau dibatalkan. Pembatalan penerbangan tersebut diperkirakan berlangsung hingga hari ini. Berdasar data dari FlightAware.com, hari ini ada 600 penerbangan yang dibatalkan. Badai itu juga memutuskan listrik yang seharusnya tersalurkan ke 200 ribu penduduk. Pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan menerjunkan 2.200 penjaga keamanan nasional untuk membantu penduduk. Ketebalan badai salju yang dijuluki Snowzilla

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

BERITADAERAH.CO.ID

tersebut mencapai 60 sentimeter di Washington dan lebih dari 50 sentimeter di New York. Ia membawa angin berkekuatan 40 kilometer per jam. Badai kali ini merupakan kedua terbesar di New York. Karena itulah, Gubernur New York Andrew Cuomo telah menutup seluruh jalan, terowongan, dan jembatan di hampir seluruh wilayah sebelum badai tersebut datang. Jalanan itu baru dibuka kemarin pukul 07.00 waktu setempat. Tidak hanya jalanan yang sepi kendaraan, pertunjukan di Broadway pun dibatalkan. Museum serta toko-toko tutup. Layanan bus hanya dilakukan sampai siang hari.

’’Keselamatan adalah prioritas utama kami,’’ ujar Cuomo seperti yang ditulis jpnn.com. Meski demikian, timbunan salju setelah badai digunakan penduduk untuk bersenang-senang. Mulai membuat manusia salju hingga bermain lempar salju. Kemarin penduduk di Washington juga sudah mulai membersihkan jalan, rumah, serta mobil-mobil mereka dari tumpukan salju. Sementara itu, di New Jersey, sebagian penduduk dievakuasi karena banjir yang disebabkan badai tersebut. Yang paling terdampak adalah Kota Wildwood. Seratus orang yang tinggal di kota itu telah diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

WWF.OR.ID

K

Loyo Selamatkan TESSO NILO

EKA EKAYYAAN alam yang dimiliki Tanah Melayu, Provinsi Riau memang sedang meregang nyawa. Padahal, kawasan ini menjadi salah satu paru-paru dunia, di tengah punahnya kawasan hutan alam di daerah ini. Hampir 80 persen kawasan Taman Nasional Tesso Nilo mengalami perambahan. Indikasi yang ditemukan disebabkan banyaknya sawit ilegal yang menjadi pemasok perusahaan di sekitar wilayah tersebut. Sehingga, pemerintah perlu cermat menghentikan modus ini. Kelompok masyarakat sipil merasa gerah sikap pemerintah yang tidak cepat menuntaskan

kebakaran hutan di Indonesia. Bersama dengan WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), WWF (World Wild Fund) dan Jikalahari (Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau) yang tergabung dalam Eyes On The Forest Riau menemukan modus pembakaran hutan di daerah Indragiri Hulu dan Pelalawan. Salah satunya terkait ketimpangan jumlah antara unit pemasok sawit dengan perusahaan yang berkali lipat. “Dari 194 unit TBS sawit (Tandan Buah Segar, red) di sana (TNTN), perusahaan kelapa sawit (PKS, red) hanya terdapat 46 unit,� jelas peneliti

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

RUDYSALAM18.BLOGSPOT.COM

dari Eyes On The Forest, Nur Samsu, kemarin di Jakarta seperti ditulis mongabay. Berdasarkan hasil investigasi, perambahan hutan konservasi di wilayah TNTN seluas 3 juta hektare. Perambahan tersebut secara cepat disulap menjadi perkebunan sawit. Namun, izin yang tercatat dalam dinas perkebunan provinsi hanya 1,8 hektare saja. ‘’Sisanya adalah illegal yang selama ini menjadi pemasok utama perusahaan,’’ papar Nur. Meski demikian, pihaknya masih belum mau menyebutkan perusahaan tersebut disebabkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait dan investigasi belum tuntas. ‘’Mereka perusahaanperusahaan besar,’’ sebutnya. Direktur WALHI Riau, Riko Kurniawan menyebutkan bahwa jumlah hotspot di wilayah tersebut terus bertambah dan menjadi langganan kebakaran hutan di Riau. Indikasi yang ditemukan adanya pengembangan dan eksplorasi sawit di daerah sana. ‘’Masih dalam penyelidikan, itu atas kemauan mereka atau ada aktor di balik semuanya,’’ papar Riko. Proses yang dilihat pun banyak areal hutan alam di TNTN yang terbakar, kemudian muncul stek (bibit) sawit bertebaran dan siap melakukan pembibitan. Sehingga, kurang adanya

pengawasan secara tegas atas audit perusahaan sawit di wilayah Riau menyebabkan lahirnya perdagangan sawit illegal. ‘’Jika ini tidak dicermati oleh pemerintah, dipastikan kebakaran akan terus terjadi di Riau,’’ jelasnya. Saat dikonfirmasi dengan pihak KLHK, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Tachrir Fathoni membenarkan terjadi perambahan hutan di daerah Tesso Nillo yang menyebabkan munculnya sawit illegal sebagai pemasok utama. Hal ini juga menjadi kendala banyak perusahaan sulit terjerat hukuman. Perluasan perkebunan sawit dilakukan memang bukan oleh perusahaan, tapi dari pemasok utama perusahaan tersebut. Pihaknya pun akan menelusur dan lebih tegas melakukan audit pengawasan dari setiap pasokan para perusahaan. Tak hanya itu, Fathoni juga menyebutkan bahwa perusahaan pemasok sawit illegal tersebut bukanlah warga daerah, penambahan orang memang dimobilisasi oleh aktor tertentu. ‘’Kami sudah tau aktornya, tapi pengembalian perkebunan tersebut menjadi hutan konservasi kan butuh waktu,’’ jelasnya. Yakni, dengan paksaan atau memberikan periodisasi tertentu.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


KESEHATAN

KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

Peluntur

Racun

dari Dapur DETOKSIFIKASI ATAU MENGELUARKAN RACUN DARI TUBUH MASIH MENJADI TREN TERUTAMA DI KALANGAN KAUM WANITA. BANYAK CARA DILAKUKAN, MULAI DARI BERPUASA, MENGONSUMSI MAKANAN TERTENTU HINGGA MENGONSUMSI OBAT.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

RUMAHKELUARGAINDONESIA.COM

S

AYANGNY A, sebagian besar obat-obatan ANGNYA detoks populer tidak selalu aman untuk tubuh. Jika Anda ingin mendetoksifikasi tubuh Anda, ada langkah sederhana dan murah yang bisa dilakukan. Caranya, dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak anti-oksidan. Berikut ini diantaranya, seperti dilansir laman Care2, Kamis (21/1).

z APEL

AVOCCADOTREE.WORDPRESS.COM

Apel tinggi pektin, sejenis serat yang mengikat kolesterol dan logam berat dalam tubuh dan mereka membantu menghilangkan racun membangun dan mampu membersihkan usus.

z ALPUKAT Kita jarang memikirkan alpukat sebagai

makanan pembersih tetapi alpukat merupakan buah powerhouse yang mampu menurunkan kolesterol dan melebarkan pembuluh darah serta memblokir toksisitas arteri. Alpukat mengandung nutrisi disebut glutathione yang mengandung tiga puluh karsinogen yang berbeda serta membantu hati mendetoksifikasi bahan kimia sintetis.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

PENABIRU.COM

z BIT

INFORMASIH ERBAL.COM

Bit mengandung campuran unik dari senyawa tumbuhan alami yang membuat mereka mampu membersihkan racun di darah dandan pembersih hati.

NUTRITIOUSLIFE.COM

z BLUEBERRY Salah satu makanan penyembuhan yang paling kuat, blueberry mengandung aspirin alami yang membantu mengurangi efek jaringan yang merusak peradangan kronis dan mengurangi rasa sakit. Blueberry juga bertindak sebagai antibiotik dengan menghalangi bakteri di saluran kemih, sehingga membantu untuk mencegah infeksi. Mereka juga memiliki sifat antivirus dan membantu untuk memblokir racun.

z SELEDRI Seledri dan akar seledri merupakan pembersih darah yang sangat baik dan mengandung banyak senyawa anti kanker yang berbeda yang membantu detoksifikasi sel-sel kanker dari tubuh. Akar seledri mengandung lebih dari dua puluh zat anti-inflamasi yang sangat baik untuk detoksifikasi zat yang ditemukan dalam asap rokok.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

BERITADAERAH.CO.ID

z KUBIS Kubis mengandung banyak antikanker dan senyawa antioksidan dan membantu hati memecah kelebihan hormon. Kubis juga membersihkan saluran pencernaan dan menetralisir beberapa senyawa merusak yang ditemukan dalam asap rokok (dan perokok pasif). Kubis juga memperkuat kemampuan hati untuk mendetoksifikasi.

z CRANBERRY

berbahaya, parasit usus dan virus dari tubuh Anda, terutama dari darah dan usus. Bawang putih juga membantu membersihkan arteri dan mengandung sifat antioksidan yang membantu detoksifikasi tubuh zat berbahaya. Selain itu, bawang putih mampu membersihkan saluran pernapasan dengan mengeluarkan lendir di paruparu dan sinus.

z KACANG-KACANGAN

Membersihkan tubuh Anda dari bakteri berbahaya dan virus yang mungkin berlama-lama di saluran kemih Anda karena cranberry mengandung zat antibiotik dan antivirus.

Kacang dimasak kaya dengan serat yang membantu menurunkan kolesterol, membersihkan usus dan mengatur kadar gula darah. Kacang-kacangan juga membantu melindungi tubuh terhadap kanker.

z BIJI RAMI DAN FLAXSEED OIL

z LEMON

Sarat dengan asam lemak esensial, terutama Omega-3, biji rami dan minyak biji rami sangat penting untuk banyak fungsi pembersihan seluruh tubuh.

Pendetoks hati yang sangat baik, lemon mengandung jumlah tinggi vitamin C, vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat zat penting yang disebut glutathione. Glutathione membantu hati mendetoksifikasi bahan kimia berbahaya.((men men))

z BAWANG PUTIH Bawang putih mampu membersihkan bakteri

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

FLICKRIVER.COM

C

CALINCING Liar tapi Luar Biasa

ALINCING ALINCING, hanya setinggi 35cm. Meski kecil banyak khasiat untuk kesehatan. Mulai dari sariawan, diare, tekanan darah tinggi, influenza, demam, radang mulut, amandel, memperlancar air kencing, batuk, sesak nafas, bisul, gumpalan darah (haematoma), koreng di kepala dan masih banyak lagi. Apakah Anda tahu apa itu tanaman calincing? Mungkin Anda belum pernah mendengar nama tanaman ini. Tapi ternyata tanaman ini

mempunyai banyak nama, diantaranya yaitu daun asam kecil, semanggen (di Jawa), lela (di Aceh), cembicenan (di Madura), dan mala-mala (di Ternate). Calincing bagi pakar kesehatan adalah tumbuhan obat (herbal) yang dapat tumbuh liar di tempat-tempat terbuka maupun di tempat yang terlindung, seperti di pinggir jalan atau di lapangan rumput. Anda bisa dengan mudah menemukannya di

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN berbagai tempat, dari daerah pantai sampai daerah pegunungan. Calincing tumbuh dengan cara merayap dan memiliki panjang sekitar 5-35 cm. Tanaman ini tergolong tumbuhan tahunan dan dapat termasuk tumbuhan hijau abadi. Calincing punya batang yang lunak dan banyak bercabang. Daun calincing merupakan daun majemuk berjari tiga dan anak daunnya berbentuk bulat, berwarna hijau muda, dan bertangkai panjang. Ada pula jenis tanaman calincing yang memiliki daun berwarna merah. Bunga tanaman calincing bentuknya kecil dan menyerupai payung, serta berwarna kuning. Sedangkan buah calincing bentuknya lonjong, kotak, tegak, serta memiliki bagian ujung yang bentuknya seperti paruh. Apabila sudah masak, buah calincing akan berwarna cokelat kemerahan dan bisa pecah jika disentuh. Biji buah calincing rata dan memiliki rusuk melintang.

TEMPAT TUMBUH Tanaman ini banyak tumbuh di daerah perkotaan, seringkali ditemukan di tepi jalan, padang rumput, maupun di kebun-kebun. Calincing dapat tumbuh subur di tempat yang agak lembap, entah itu di tempat yang terbuka ataupun tempat agak tertutup. Di wilayah Jawa, tanaman calincing dapat tumbuh di daerah pantai sampai penggunungan yang berketinggian 3.000 m dari permukaan laut. Tanaman ini berasal dari daratan Eropa, namun kini bisa ditemui di seluruh dunia. Di wilayah Himalaya, calincing bahkan bisa bertumbuh di ketinggian mencapai 8.000 m dari permukaan laut. Nah, setelah mengetahui informasi dasar

mengenai tanaman calincing, sekarang mari kita membahas apa saja manfaat tanaman calincing bagi kesehatan tubuh. Manfaat-manfaat yang terkandung tersebut tidak lepas dari peran zat-zat yang dimiliki oleh calincing. Komposisi zat yang paling banyak dikandungnya ialah zat asam oksalat. Manfaat calincing yang sering digunakan oleh orang-orang yakni sebagai obat penurun panas, penetralisir racun, antibiotik, anti peradangan, obat penenang, dan sebagai penurun tekanan darah. Selain manfaat-manfaat tersebut, tanaman calincing juga dapat berkhasiat untuk mengobati flu, demam, diare, hepatitis, infeksi saluran kencing, kelemahan badan, hipertensi, dan sebagai obat pelancar haid serta sanggup membantu menghentikan pendarahan.

CARA MENGOLAH Untuk pengobatan hepatitis kronis, siapkanlah sebanyak kira-kira 30 sampai 40 gram tanaman calincing, cuci sampai bersih dan rebus semua bahan tersebut bersama dengan 2 gelas air. Biarkan mendidih hingga airnya tersisa tinggal setengahnya. Lalu setelah didinginkan, minumlah air rebusan tersebut secara rutin 2 kali sehari, masing-masing dengan takaran setengah gelas. Mengobati sakit perut, diare, dan sariawan: Cara meramunya mirip dengan cara meramu untuk obat hepatitis kronis. Anda cukup siapkan sebanyak 30-40 gram tanaman calincing, cuci bersih, lalu direbus bersama 2 gelas air. Ketika mendidih, biarkan sampai airnya hanya tersisa setengahnya. Lalu air rebusan tersebut bisa diminum sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN << setengahnya. Minumlah ramuan rebusan ini secara rutin sebanyak 3 kali sehari, masingmasing 1/3 gelas. Mengobati luka, koreng, eksim, bisul, dan gigitan serangga: Lumatkan daun calincing segar, lalu dioleskan pada bagian kulit yang terluka.

PENTING UNTUK DIINGAT!

HERBAL.BLOGSPOT.CO.ID

Membantu menghentikan pendarahan: Siapkan secukupnya tanaman calincing segar, cuci sampai bersih, lalu ditumbuk sampai cukup halus. Kemudian hasil tumbuhkan tersebut diperas sarinya. Campurkanlah sari tanaman calincing dengan madu secukupnya, dan minumlah sampai pendarahan membaik. Memperlancar menstruasi: Petik daun calincing secukupnya dan diangin-anginkan sampai kering (ingat, bukan dijemur). Lalu giling daun-daun kering tersebut hingga menjadi bubuk. Campurkanlah bubuk tanaman calincing itu dengan arak putih, takarannya yakni 1 sloki arak putih untuk setiap 9 gram bubuk. Ramuan ini dapat diminum sebelum menyantap sarapan pagi. Membantu mengobati penyakit batu saluran kemih atau penyakit ginjal: Siapkan tanaman calincing segar sebanyak 60 gram. Kemudian tambahkan arak manis sebanyak 60 gram. Rebuslah terus sampai airnya tinggal

Sebaiknya gunakan ramuan tanaman calincing secukupnya saja, karena apabila digunakan secara berlebihan, maka zat asam oksalat yang dikandungnya bisa berubah menjadi racun di dalam tubuh. Kalau kebanyakan, bukan manfaat tanaman calincing yang didapat, tapi malah kesehatan yang dibahayakan. Tanaman calincing diketahui sanggup mencegah sebanyak 14 bakteri pada manusia serta 3 pathovar bakteri Xanthomonas pada tumbuhan. Kemampuannya ini dibuktikan dengan aktivitas antibakteri yang bereaksi terhadap bakteri patogen manusia maupun tumbuhan. Selain itu, calincing pun dianggap dapat mencegah perkembangan tumor asites serta model tumor solid. Selain mengandung zat asam oksalat, calincing mengandung 2'-O-(beta-Dglucopyranosyl)-isovitexin, karoten, asam askorbat, asam tartrat, asam malik, asam sitrat, swertsin, isovitexin, dan isoorietin. Tanaman calincing juga mengandung saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol. Demikianlah beragam manfaat tanaman calincing bagi kesehatan tubuh Anda. Alam sudah memberikan yang terbaik bagi manusia, salah satunya adalah obat herbal. Sekarang tinggal giliran kita, mau atau tidak untuk memanfaatkannya.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

SRIPOKU.COM

Minyak Sampah,

MENGGUGAH B

HAMIDI (37), MESKI HONORER PNS, DIA TIDAK MENYERAH BEGITU SAJA. PIKIRANNYA TERUS MENGEMBANGKAN PENEMUAN TERBARU YANG BISA DIMANFAATKAN KHALAYAK RAMAI.

ER AWAL dari sampah, Hamidi akhirnya ERA bisa menciptakan alat sederhana untuk membuat minyak sintetis. Bentuk fisik mesin yang mirip seperti pemanggang roti berbahan dasar besi itu berhasil membuktikan segala macam jenis sampah plastik bisa diubah menjadi BBM sintetis yang keluarannya bisa diatur, baik sebagai minyak tanah, bensin, maupun solar.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT Seperti yang ditulis kompas.com mesin buatan tangan Hamidi yang ditempatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang. Mesin itu terbagi menjadi dua bagian yang dihubungkan dengan sebuah pipa di tengahnya. Hamidi menjelaskan, untuk mengoperasikan mesin yang dinamakan MD Plast itu, diperlukan 15 kilogram sampah plastik padat atau 20 kilogram yang diletakkan di dalam tabung reaktor. Tampak tabung reaktor semacam wadah besi berbentuk kotak yang bisa langsung diisikan oleh sampah plastik. Setelah sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh di atas kompor yang berada di ujung sebelah kanan mesin. Proses pembakaran sampah plastik berlangsung kurang lebih empat jam. Setelah itu, uap hasil pembakaran sampah plastik akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap mengalami proses penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. Zat cair itulah yang menjadi minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak. Saat sudah mencapai tahap menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses pemisahan partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan melalui keran yang berjumlah tiga di tiap slotnya. Dari sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8 liter BBM sintetis. Dalam sehari, Hamidi bisa dua kali mengolah sampah plastik menjadi BBM sintetis dengan total waktu sembilan jam, dua kali empat jam untuk mengolah sampah plastik dan satu jam untuk mengistirahatkan mesin.

MD Plast milik Hamidi masih bersifat konvensional. Di dunia internasional, ada alat yang memiliki sistem kerja serupa yang biasa disebut pirolisis. Pirolisis umumnya sudah berbasis komputer dan dioperasikan secara otomatis. Temuannya tentang mengubah sampah plastik menjadi BBM sintetis dan mesin yang dia pakai belum dipatenkan. Hamidi berencana mematenkan mesin ciptaannya setelah menyempurnakan mesin yang berukuran sedang tersebut. Dalam sehari, Hamidi bisa dua kali mengolah sampah plastik menjadi BBM sintetis dengan total waktu sembilan jam, dua kali empat jam untuk mengolah sampah plastik dan satu jam untuk mengistirahatkan mesin. MD Plast milik Hamidi masih bersifat konvensional. Di dunia internasional, ada alat yang memiliki sistem kerja serupa yang biasa disebut pirolisis. Pirolisis umumnya sudah berbasis komputer dan dioperasikan secara otomatis. Temuannya tentang mengubah sampah plastik menjadi BBM sintetis dan mesin yang dia pakai belum dipatenkan. Hamidi berencana mematenkan mesin ciptaannya setelah menyempurnakan mesin yang berukuran sedang tersebut. Sementara itu, sripoku.ccom merilis bderita 2 Oktober 2015 lalu, mesin daur ulang plastik sudah diperkenalkan ke Pemkab Lahat. Dilaporkan tak kurang 60 ton sampah baik sampah rumah tangga, pasar maupun industri rumahan di Kota Lahat, masuk atau dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kawasan Kecamatan Gumay Talang. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan terjadi over kapasitas.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT Sebagai solusi sampah tersebut baik itu sampah basah maupun plastik harus dikelola sehingga tidak jadi momok di kemudian hari. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lahat, berencana mendatangkan mesin daur ulang plastik secara massal. “Ya harus ada solusi terkait sampah yang masuk ke TPA. Bayangkan dari 60 ton sampah per hari jika 30 persennya merupakan sampah plastik bisa over kapasitas TPA kita. Makanya, kita sangat setuju akan adanya mesin daur ulang,” terang Bupati Lahat, Aswari, usai mendengar paparan terkait mesin daur ulang plastik oleh Rollan, dari Joffemc charen, di Pondok Pesantren Al-Kautsar. Menurut Aswari, dengan kondisi mesin yang tidak terlalu besar dan cara kerjanya tak terlalu rumit mesin daur ulang yang diperkenalkan tersebut bisa diletakkan di dinas dinas seperti dinas kebersihan, BLH, Rumah sakit dan tempat lainnya. Menurutnya, waktu 2 jam bisa mendaur ulang 10 kilo plastik akan sangat berdampak kepada pengurangan sampah plastik yang masuk ke TPA. “Cocok bisa diletakkan di dinas dan tempat lainnya. Apalagi hasil daur ulangnya bisa

dimanfaatkan untuk kebutuhan masak dan lainnya. Kenapa tidak kita datangkan secara massal,” tegasnya seraya menambahkan persoalan sampah harus ditangani secara serius. Rollan menerangkan tak sulit mengoperasikan mesin daur ulang yang saat ini begitu diminati di provinsi Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya tersebut. Menurutnya, setelah dilakukan pembakaran masukan sampah ke dalam tabung atau tangki pembakaran. Jika ingin lebih banyak sampah plastik sebaiknya dicaca terlebih dahulu. Setelah itu diamkan atau biarkan mesin berproduksi setidaknya selama dua jam. Setelah itu, sampah sampah yang didaur ulang tersebut akan menjadi minyak. “10 kilo sampah yang didaur ulang bisa jadi 2 kilo minyak. Nah minyak dari daur ulang ini bisa kita gunakan untuk fasilitas pembakaran lainnya seperti memasak. Saat dimasukkan ke tabung sampah tidak mesti dicuci sebab mesin juga memiliki tiga tabung filterisasi sehingga akan terpisah minyak yang bagus bersih dengan yang tidak,” jelasnya.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT

INTERNET

K

Lirik Pohon Listrik

E depan Anda tidak perlu risau dengan seringnya listrik padam. Anda bisa memanfaatkan teknologi terbaru ini. Sederhana dan mudah. Uniknya, listrik ini dihasilkan oleh pohon. Kok bisa? Jika Anda belum melihatnya, datanglah ke Negeri Serambi Mekkah Indonesia. Di sana, Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) Field Rantau, Nanggroe Aceh Darussalam mengembangkan sekitar 100 pohon penghasil listrik. Pohon yang oleh Masyarakat Aceh dikenal sebagai pohon Kuda-kuda atau disebut juga Kedongdong Hutan ini terbukti bisa

menghantarkan daya listrik. Agus Amperianto, Field Manager PT Pertamina EP Rantau, mengatakan dari hasil riset awal, dari satu batang pohon diperoleh tegangan listrik sebesar 0,7 volt. Dengan menghubungkan beberapa pohon, baik seri maupun paralel, diperoleh voltase dan arus yang memadai untuk dikonversikan dalam bentuk daya listrik sedikitnya 12 watt sehingga dapat menghidupkan 4 buah bohlam LED masingmasing 3 watt untuk satu buah rumah. “Tentunya makin besar daya yang diperoleh, makin banyak daya listrik yang bisa

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT

IDHAM9F.BLOGSPOT.COM

dimanfaatkan,” ujar Agus, Kamis. Untuk menghasilkan energi listrik, minimal pohon Kedondong Hutan sudah berakar kokoh dengan diameter batang minimal 15 -20 sentimeter. “Lebih besar batang pohon yang dimanfaatkan lebih baik untuk menghasilkan voltase listrik yang lebih banyak lagi,” tuturnya. Agus mengatakan pengembangan pohon penghasil listrik ini sejalan dengan bisnis

Pertamina yang memberikan perhatian penuh pada pengembangan energi baru dan terbarukan. “Kami berperan aktif mendukung program pemerintah dalam hal efisiensi sumber daya energi dan energi baru terbarukan,” ujarnya. Tahukah Anda, siapa yang memulai penemuan ini? Adalah Naufal Rizki, salah satu Siswa kelas II Madrasan Tsanawiyah (setingkat SMP) Kecamatan Langsa Lama. Field Rantau kemudian mengajak Naufal untuk mengembangan risetnya dalam skala lebih besar di PPMP yang didesain sebagai pusat belajar masyarakat. Dari sana diharapkan lahir Socioecopreneur, sebagai bekal menuju kemandirian. Penemuan ini diharapkan dapat diaplikasikan bagi masyarakat miskin yang tidak mampu memasang listrik, dan tempat-tempat terpencil yang belum terjamah listrik. Agus menjelaskan pengembangan pohon kayu listrik akan diintegrasikan dengan penghijauan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Pohon ini bernilai ekonomis karena daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dahannya dapat digunakan sebagai pagar kebun masyarakat. Selain untuk pakan ternak, daunnya juga

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT

BERITALIMA.COM

bermanfaat untuk ramuan herbal bagi kesehatan. Sebelumnya, pohon Kedondong Hutan merupakan pohon favorit masyarakat Aceh untuk memagari kebun dan pekarangannya karena pohonnya lurus dan gampang tumbuh dengan hanya ditancapkan ke dalam tanah. Manager Media PT Pertamina (Persero) Ifki Sukarya menilai program CSR yang dikembangkan ini sejalan dengan payung Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina berupa “Pertamina Sobat Bumi” yang bermakna bisnis Pertamina dimanapun baik dalam upaya memproduksi, memberikan jasa dan produk-produk yang dihasilkan harus memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat. Salah satu isu program TJSL adalah pembentukan “Green Village” yang antara berupa

perilaku hemat energi dan pemanfaatan energi ramah lingkungan untuk kegiatan produktif. Karena bisa memperoleh listrik dengan biaya murah dan ramah lingkungan, masyarakat dengan sendirinya akan tertarik ikut menanam di ingkungan tempat tinggalnya serta merawatnya. Akhirnya, lingkungan hijau, asri , dan terang karena nyala lisrik dari Kedondong Hutan. Field Manager Pertamina EP Rantau, Agus Amperianto mengungkapkan, bahwa dari satu batang pohon diperoleh tegangan listrik sebesar 0,7 volt pada riset awal yang dilakukan pihaknya. Agus menjelaskan, bahwa dengan cara menghubungkan beberapa pohon, baik seri maupun paralel bisa diperoleh voltase dan arus yang memadai untuk dikonversikan dalam bentuk daya listrik sedikitnya 12 Watt, sehingga dapat menghidupkan empat lampu bohlam LED yang

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT

INTERNET

masing-masing tegangannya 3 Watt untuk satu rumah penduduk. “Tentunya makin besar daya yang diperoleh, makin banyak daya listrik yang bisa dimanfaatkan,” ungkap Agus kepada media. Namun menurut Agus, untuk dapat menghasilkan energi listrik, pohon kedondong hutan harus yang sudah berakar kokoh dengan diameter batang minimal 15-20 cm. “Lebih besar batang pohon yang dimanfaatkan lebih baik untuk menghasilkan voltase listrik yang lebih banyak lagi,” ujarnya. Pengembangan pohon penghasil listrik tersebut, Agus melanjutkan, sejalan dengan visi Pertamina yang ingin memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan EBT. “Kami berperan aktif mendukung program Pemerintah dalam hal efisiensi sumber daya energi dan energi baru terbarukan,” lanjut Agus. Awalnya, Agus menyebutkan, energi listrik dari pohon kedondong hutan ini berawal dari

riset salah satu siswa kelas II MTSN Kecamatan Langsa Lama, Naufal Rizki. Kemudian, Pertamina Field Rantau mengajak Naufal untuk mengembangkan risetnya dalam skala yang lebih besar di Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) yang didesain sebagai pusat belajar masyarakat. “Penemuan ini diharapkan dapat diaplikasikan bagi masyarakat miskin yang tidak mampu memasang listrik, dan tempat-tempat terpencil yang belum terjamah listrik,” pungkasnya. Ke depan, Agus menambahkan, bahwa pengembangan pohon kedondong ini akan diintegrasikan dengan penghijauan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Pohon ini bernilai ekonomis karena daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dahannya dapat digunakan sebagai pagar kebun masyarakat. Selain itu, daun kedondong juga bermanfaat untuk ramuan herbal.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT

COSMOMOM.NET

SABAR DENGAN

K

SI KEMBAR

EMB AR tak selalu sama lho. Hal itu yang EMBAR harus dipahami oleh orang tua yang memiliki anak kembar. Sebab, bagaimanapun mereka memiliki karakter sendiri-sendiri. Sehingga pola asuh pun tak bisa disamaratakan. Pakar psikologi perkembangan Universitas Airlangga Primatia Yogi Wulandari menyebutkan, masalah umum yang kerap dihadapi ketika memiliki anak kembar adalah kesulitan memunculkan identitas mereka. ‘’Orang tuanya harus paham dulu bahwa anak

kembar adalah individu yang berbeda,’’ jelas psikolog yang akrab disapa Mima tersebut. Wujud perbedaan itu bisa berupa perilaku, kepribadian, minat, hingga keinginan. Artinya, tidak masalah bila salah seorang anak memiliki keinginan yang berbeda dengan saudara kembarnya. Misalnya, soal pakaian. Akan sangat baik bila anak kembar tidak dibiasakan menggunakan wardrobe yang sama. ‘’Secara visual memang menggemaskan, melihat anak kembar pakai baju atau aksesori yang sama.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI

THERMOSTATPLANET.COM

Namun, sebaiknya jangan begitu,’’ imbuh Mima yang menempuh magister psikologi perkembangan di Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut. Tidak memberikan barang yang selalu kembaran bisa membantu anak-anak itu belajar mengembangkan identitas masing-masing. Dengan kata lain, anak diberi kebebasan untuk memilih sesuatu sesuai dengan minatnya. ‘’Tapi memang ada, anak kembar yang minta diberi barang kembar,’’ tambahnya. Kalau itu keinginan si kembar, lanjut Mima, sebaiknya orang tua berinisiatif untuk tidak membelikan yang sama persis. Harus ada pembedanya. Misalnya, membelikan anak barang yang modelnya tidak sama, tapi warnanya sama atau sebaliknya. Mima tidak memungkiri, ada banyak tantangan bagi orang tua anak kembar. Mulai persiapan nutrisi saat mengandung hingga proses kelahiran berlangsung. Calon orang tua bayi kembar perlu mencari referensi lebih. Perlu dipahami juga, memiliki anak kembar berarti butuh tenaga, waktu, perhatian, dan finansial yang lebih pula. Pada bulan-bulan pertama, orang tua harus belajar menyesuaikan diri. Misalnya, menghadapi tangisan yang bersahut-sahutan. Karena itu, kesiapan emosional pada orang tua anak kembar sangat penting. Ayah dan bunda harus saling membantu dalam pengasuhan. Ketika anak-anak masuk usia aktif, orang tua

perlu lebih kreatif dalam menangani buah hati. Usahakan aturan yang ada di rumah ditetapkan melalui diskusi dan persetujuan anak. Bila mereka dilibatkan dalam proses belajar disiplin, si kembar diharapkan bisa saling mengingatkan. Semakin si kembar beranjak remaja, tentu orang tua paham bagaimana kemampuan akademis mereka. Memang, lanjut Mima, anak kembar terlahir dengan unsur genetis yang serupa. Terlebih, mereka yang kembar identik. Meski demikian, kemampuan akademis tidak selalu sama. Jadi, jangan memaksakan mereka memiliki prestasi yang sama pula. Bila ada keterbatasan akademis pada salah seorang di antara mereka, orang tua bisa berdiskusi dan berbagi soal itu. Artinya, mereka dikondisikan untuk tidak saling berkompetisi. Namun, saling bekerja sama dalam belajar dan berprestasi. Sebab, sekali lagi, mereka individu berbeda dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula. Ada beberapa hal yan diperhatikan pada anak kembar setelah mulai besar. Yaitu Jangan selalu diberi pakaian dan barang yang sama. Di sekolah, tempat duduknya sebaiknya dipisah. Bahkan, pisah kelas lebih baik. Tidak dibanding-bandingkan, baik kemampuan akademis maupun kepribadiannya. Jika kembar berbeda kelamin, sebaiknya kamarnya dipisah serta orang tua harus peka dan mulai mengingatkan bila mencium aroma kompetisi pada anak kembarnya.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


TEKNOL KE SEHA OGI TAN<< << TEKNOLOGI KESEHA SEHAT

REKATEHNIKINDO.BLOGSPOT.COM

M

Kupas Kulit Kacang JADI GAMPANG

ENGUP AS kulit kacang sebenarnya tidak ENGUPA sulit, apalagi jika hanya satu bungkus, cukup dengan tangan kosong. Namun, beda lagi jika kacang yang dikupas hingga satu karung. Namun, dengan alat temuan Dr M Alfian Mizar MP, mengupas kulit kacang seberapa pun jadi mudah. Seperti ditulis jpnn.com Dr M Alfian Mizar MP termasuk akademisi yang kreatif. Selain rajin menulis buku, dia juga membuat mesin pengupas kulit kacang yang sangat cocok digunakan oleh

para pengusaha kecil. Alfian menceritakan awal mula muncul ide membuat mesin pengupas kulit kacang itu. Menurut dia, ide awal berasal dari keluhan kawannya yang punya usaha kacang goreng. Dia sering kali mendapat cerita bahwa pemilik industri kacang ingin mendapat solusi mudah dalam mengupas kulit kacang. Selama ini untuk industri kecil, cara mengupas kulit kacang masih memakai tangan kosong. Namun, ada juga yang sudah memakai mesin

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI

TOKOPEDIA.COM

pengupas, dengan memasukkan kacang satu per satu. Sehingga prosesnya tetap memakan waktu lama. Karena keluhan temannya itu, Alfian termotivasi menciptakan alat yang dapat memberikan solusi. Pada pertengahan 2015, doktor lulusan Jurusan Mekanisasi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mulai melakukan penelitian.

Dengan beberapa kali percobaan tapi gagal, akhirnya pada Desember 2015, dia berhasil menciptakan alat tersebut. Dia menamakannya ’Mesin Pengupas Kulit Kacang’. Mesin tersebut dapat mengupas kulit kacang tanah hingga 40 kilogram dalam satu jam. Dalam sekali proses, empat hingga lima kilogram kacang tanah dapat masuk ke mesin tersebut. Dan hanya membutuhkan waktu delapan menit, kulit kacang sudah terlepas dari bijinya. “Terkupas otomatis tanpa memerlukan banyak waktu dan tenaga,” papar warga Sawojajar itu. Proses awal, kacang tanah disiram dengan air panas, lalu dibiarkan terendam dalam waktu lima hingga sepuluh menit. Setelah itu, kacang tanah yang telah basah itu dimasukkan ke dalam mesin. Lalu dalam waktu delapan menit, biji kacang tanah akan keluar tanpa kulit. Biji kacang tersebut keluar dalam keadaan utuh dan tanpa pecah sedikit pun. “Mesin ini menggunakan teknologi sistem pengupasan basah, dengan alat pemutar dan pengupas khusus,” papar suami dari Fatriyah itu. Saat proses penelitian, Alfian mengaku

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


TEKNOL KE SEHA OGI TAN<< << TEKNOLOGI KESEHA SEHAT kesulitan dalam menentukan jumlah, jarak, dan diameter pemutar, kecepatan putaran serta volume airnya. “Berkali-kali saya gagal, syukurlah alatnya sudah selesai,” ujar ayah dari 3 orang anak itu. Mesin tersebut sudah teraplikasikan ke industri kecil, khususnya industri kacang goreng. Walaupun belum menerima hak paten, mesinnya sudah terjual lebih dari 30 unit. Pembeli mesin tersebut berasal dari berbagai daerah. Yang terbaru dan paling jauh berasal dari Ambon, Maluku dan Bukittinggi, Sumatera Barat. “Tiap unit mesin, saya jual dengan harga Rp4,5 juta,” ungkap dosen yang hobi bermain bulu tangkis itu. Menurutnya, di Indonesia masih belum ada mesin yang menyamai PRODUKSIMESINMESINTTG.COM buatannya. “Industri kacang biasanya memakai alat yang masih harus satu per satu mengelola kulit kacang, belum sepraktis alat saya,” ujar laki-laki 52 tahun itu. Rencananya, dalam waktu dekat ini, dia akan mendaftarkan mesinnya ke HAKI (hak atas kekayaan intelektual). Menurut dia, sejak kecil sudah suka terhadap dunia permesinan. “Pokoknya apa saja yang berbau mesin, saya suka,” kata pria kelahiran Tuban ini. Sehingga dia memutuskan untuk mengambil kuliah di IKIP Malang (kini UM) Jurusan Teknik Mesin. Lalu dia melanjutkan studinya di Universi-

tas Gadjah Mada (UGM) Jurusan Mekanisasi Pertanian. “Saya S2 dan S3 di UGM,” ujar Alfian. Sejak 1988, dia mengabdikan diri menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM). Di mengajar Komputer Aided Design (CAD). Bahkan, dia sukses membuat buku dengan judul yang sama. Selain itu, dia juga mengajar Perencanaan Permesinan. Pada 2015, dia terpilih menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Sains, Teknologi, Industri, dan Hak Kekayaan Intelektual (P3STIHKI UM) untuk mengoordinasi penelitian-penelitian dalam bidang yang terkait.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI

Intel Bantu Kualitas Siswa

JAGATREVIEW.COM

I

NTEL akan menjadi katalis perubahan peran guru di ruang kelas untuk menunjang pendidikan Indonesia. Country Manager Intel Indonesia Harry K Nugraha mengatakan, fungsi teknologi akan menjadi Seiring dengan itu, aktivitas siswa dari pasif akan lebih aktif, bahkan bisa lebih mandiri dalam mengakses pengetahuan terbaru. “Intel sebagai pemimpin dunia dalam inovasi komputasi, melanjutkan komitmennya dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, melalui transformasi pembelajaran abad 21,” jelas Harry melalui keterangan tertulisnya, 25 Januari 2016 lalu. Harry menerangkan, untuk menerapkan teknologi di dalam pendidikan, Intel membagi tiga jenis daerah. Pertama adalah daerah yang memiliki listrik dan koneksi internet, Jenis kedua daerah yang memiliki listrik tetapi tidak ada koneksi internet, dan ketiga daerah yang tidak memiliki listrik maupun koneksi internet. “Intel percaya bahwa adopsi teknologi untuk transformasi pembelajaran abad 21 menjadi penting dilakukan mengingat persaingan global, dan mengingat Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, maka teknologi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengejar ketertinggalan dari negara lainnya,” terangnya seperti dirilis jawapos.com. Selain itu, Harry juga mengenalkan Intel Teacher Professional Learning dan Intel Innovation Program sebagai salah satu sarana transformasi pembelajaran abad 21.

Hal ini digunakan untuk penelitian, dan pengalaman kerjasama dan bermitra dengan pemerintah, LSM, lembaga multilateral dan pendidikan di seluruh dunia. Intel telah mengembangkan model yang komprehensif untuk transformasi pendidikan yang efektif. “Model transformasi pendidikan Intel dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional, yang mengarah kepada peluang ekonomi dan sosial bagi seluruh warga negara. Intel diposisikan secara unik untuk membantu negara menjadi unggul dalam persaingan ekonomi global melalui kolaborasi teknologi, program pendidikan, dan kemitraan,” pungkasnya. Perusahaan asal Amerika Serikat itu akan menghadirkan solusi pendidikan terbaru dengan teknologi Intel, seperti Intel Content Access Point (ICAP), Intel Next Unit Computing (NUC), Intel Compute Stick, dan Intel Classroom Management.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


PU AN << PUAN PUAN

Kesan Mewah dengan Bordiran BUSANA SUAR’I DENGAN BAHAN IMPOR DARI JEPANG DAN KOREA MENJADI PILIHAN UTAMA BAGI MUSLIMAH DI TANAH AIR. DENGAN DEMIKIAN, BUSANA SYAR’I KINI SEMAKIN NAIK KELAS SAJA. HAL INI DIDUKUNG OLEH MASIHNYA BAHAN-BAHAN IMPOR OLEH PRODUSEN BAJU. BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH BAHAN KATUN YANG DIANGGAP KUALITASNYA LEBIH BAGUS.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> PU AN PUAN

CHIAFASHIONSTORE.COM

T

ENTU saja, hukum ekonomi tidak bisa dielakkan, karena harganya ikut terdongkrak naik. Seperti pantauan JPNN di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Syar’i katun Jepang dibanderol Rp220 ribu per baju lengkap dengan jilbab. Sedangkan grosirannya bisa dapat Rp200 ribu, minimal tiga. “Ini yang baru hanya syar’i katun Jepang saja. Bahannya memang bagus, adem, dan halus,” kata Lina dari Namira Collection. Sementara Gadis Collection mengeluarkan jilbab pinguin. Untuk syar’i tidak berubah modelnya, hanya bahannya dibuat dari kain Korea sehingga lebih halus dan lentur. “Kalau ecerannya kami jual Rp 400 ribu, tapi kalau beli minimal tiga

bisa dikorting,” ujar Ana, dari Gadis Colletion. Sedangkan 3V Moslem Style, mengeluarkan model syar’i 2016 lebih mewah. Selain model busana dan jilbabnya yang berubah, bahannya juga lebih bagus kualitasnya dikombinasi dengan bordiran. “Kami pasarkan Rp 450 ribu baju syar’i dengan jilbabnya. Memang mahal, tapi bahannya bagus. Ada juga yang pasarannya Rp 250 ribu tapi bahannya yang biasa,” tutur Uni, pemilik 3V Mosel Style. Penambahan bordiran di syar’i, lanjutnya, untuk memberi kesan mewah terhadap pakaian tersebut. Ini bisa dipakai di acara-acara resmi karena memang kelihatan mewah,” tegasnya.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


OPINI

OPINI <<

W

Pusaran Waktu

AK TU adalah harta yang AKTU Tidak ada momentum yang terbaik bagi manusia untuk beramal, kecuali sangat berharga bagi manusia. Karena inti waktu di dunia. Akan sangat merugi orang yang meninggalkan apa yang kehidupan manusia ada pada waktu, harus dilakukannya di dunia yang tak yang segala aktivitas kebaikan dan mungkin dilakukannya esok di akhirat. bahkan juga keburukan di dalamnya Maka memulai kebaikan itu saat ini, dilakukan. di dunia ini, karena itulah sebaik-baik Tidak ada kehidupan bagi manusia kesempatan beramal yang kita miliki. kecuali bersama waktu. Ada waktu Oleh Allah Ta’ala telah mengabarkan bekerja, waktu istirahat, waktu makan, LINDUS YARDI kepada kita, akan tiba masanya bahwa waktu ibadah, dan waktu-waktu Guru Pendidikan Agama Islam dan penduduk neraka berkeinginan untuk lainnya. Maka tidak ada aktivitas yang Peminat Masalah SosialKeagamaan di Kuansing dikembalikan kedunia dan diberi dilakukan manusia kecuali dengan kesempatan untuk beramal kembali. waktu. Allah Ta’ala berfirman: Dan mereka berteriak Bergantinya detik, menit, hari, bulan, atau tahun adalah penanda mesin waktu kehidupan dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah masih berputar. kami niscaya kami akan mengerjakan amal soleh Putaran waktu itu tidak saja di dunia, tapi juga yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan” ada putaran waktu kehidupan di akhirat kelak. (QS. Fatir: 37). Bahkan waktu akhirat itu lebih panjang dan Sebelum tiba masa penyesalan di alam kubur utama dibandingkan waktu dunia. dan di kehidupan akhirat, maka dunia adalah Setengah hari waktu dunia sama dengan 500 tempat menyiapkan bekal kita untuk perjalanan tahun waktu akhirat (HR Tarmizi, lihat Tafsir Ibnu hidup. Katsir QS Al Hajj: 47-48). Sebab kematian bukan akhir dari segalanya Dalam putaran waktu, tentu banyak hal yang dan kuburan bukan tempat peristirahatan berubah, berganti, datang, pergi, atau lahir dan terakhir. Ia justru awal perjalanan yang panjang, mati. mendebarkan, dan penuh pertanggungjawaban. Ada harapan yang sesuai dengan kenyataan. Maka, tidak ada sebaik-baik bekal perjalanan Banyak pula kenyataan yang tak sesuai dengan kecuali bekal ketakwaan (lihat QS Albaqarah: 197). harapan. Sedikit pun tidak pantas, pergantian waktu Karena memang hidup dan kematian dijadikan yang masih menyisakan nafas, di mana kematian Allah Ta’ala untuk menguji manusia, siapa yang bisa datang secara pintas, lalu diperingati dengan lebih baik amalnya (lihat QS Al Mulk: 2). sukaria, tiup terompet, berbondong-bondong EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> OPINI menyesakkan jalan raya, adakan berbagai pesta, bahkan bermaksiat kepada Allah. Allah Ta’ala mengingatkan: Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah (QS Al Hasyr: 18). Ada yang berkata, bahwa hidup ini hanya sekali. Pernyataan itu tidaklah salah. Karena memang hidup ini hanya sekali, yaitu sekali di dunia dan sekali di akhirat. Oleh sebab itu kita berupaya meraih kebaikan hidup dua kali, yaitu di dunia dan di akhirat. Fiddun-ya hasanah wa fil akhirati hasanah. Tidaklah kebaikan hidup di dunia dan akhirat itu dapat kita rasakan, kecuali dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala yang didasari iman. Karena mustahil Allah titipkan kebaikan hidup pada hati yang selalu bermaksiat kepada-Nya. Allah berfirman: Barangsiapa yang beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dan dia dalam kondisi beriman, maka akan kami berikan kepadanya kehidupan yang lebih baik (QS An Nahl: 97). Perbedaan kita menyikapi kehidupan berangkat dari perbedaan kita menyikapi waktu. Bagi yang memahami, waktu di kehidupan dunia ini hanyalah permainan (lihat QS. Muhammad: 36). Dalam permainan tentu ada kalah dan menang. Ada yang menang dalam urusan dunianya, tapi kalah dengan urusan akhirat. Seorang Muslim tentu berharap, menang dalam urusan dunia juga menang dalam urusan akhirat. Orang-orang yang tertipu dengan waktunya di dunia akan menyesali dirinya di waktu akhirat. Waktu di dunia mereka bersenang-senang dan makan seperti binatang (lihat QS. Muhammad: 12), mempertuhankan hawa nafsu (lihat QS. Al Jatsiyah: 23), menyembunyikan kebenaran dan tidak mau mendengarkan peringatan (lihat QS. Al

Baqarah: 6). Inilah orang yang digambarkan Allah Ta’ala dengan perkataan mereka: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain waktu” (QS. Al Jasiyah:24). Ada pula orang yang tertipu dengan obsesi kehidupan akhirat. Mereka memandang dunia sebagai kotoran, lalu menyibukkan diri berzikir kepada Allah dan melalaikan hal yang berhubungan dengan muamalah. Kadangkala dengan alasan berdakwah di jalan Allah, berhari-hari bahkan berbulan-bulan mereka justru melupakan kewajiban berdakwah, mendidik, dan mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Pada akhirnya, lembaran waktu dunia ini akan digulung. Di setiap lembaran waktu ada coretan amal perbuatan. Dan tidak semua coretan amal perbuatan itu benar, pasti ada yang salah alias perbuatan dosa. Tidak semua orang menyadari hal itu, dan tidak semua yang menyadari mau memperbaiki diri (bertobat). Maka waktu di dunia adalah momentum perbaikan diri untuk meraih kebaikan di akhirat. Ibnul Qoyyim pernah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Barangsiapa yang waktunya hanya ketaatan dan beribadah kepada Allah—karena itulah misinya diciptakan—maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya dianggap sebagai kehidupan binatang ternak”. Hasan al Bashri berkata: “Wahai manusia, sungguh kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka hilang pulalah sebagian dirimu”. Wallahu A’lam! ***

EDISI 154/TAHUN V z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUDAYA

SENI BUD AYA << BUDA

IMPIAN KESETARAAN DARI SIAMBUL DI KAMPUNG INI, PENDIDIKAN MASIH BELUM DIPERHATIKAN PEMERINTAH. NAMUN, ADA PERJUANGAN UNTUK MENDAPATKAN KESETARAAN AGAR TERHINDAR DARI KETERTINGGALAN.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

S

IAMBUL adalah sebuah kampung yang terletak di Kabupaten Indragiri Hulu. Tepatnya masuk dalam wilayah Kecamatan Batang Gansal. Di sana, di sebuah kampung yang hari ini terlihat adanya perbancuhan modernisasi dengan tradisi tempatan, sehingga dari perbancuhan secara nyata itu, adakalanya tercipta sebuah kondisi yang bagi beberapa masyarakat dinilai sangat memprihatinkan. Namun ada mimpi di sana. Ada recup harap yang tiap hari berpadu dengan arus kehidupan. Sebuah harapan akan kesejajaran dan kesetaraan untuk memperoleh kehidupan yang layak seperti layaknya seorang warga negara di republik ini. Perjalanan dari Pekanbaru yang diperlukan untuk sampai di desa yang rata-rata ditempati suku Talang Mamak ini memakan waktu sekitar 5 jam menggunakan kendaraan roda empat. Kesempatan meliput kampung ini bersamaan

dengan rombongan civitas akademi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning untuk mengunjungi beberapa tokoh masyarakat di sana pada Selasa (19/1) silam. Untuk menuju ke Kampung Siambul, harus melewati jalan Lintas Timur menuju ke arah Provinsi Jambi. Sekitar lima sampai enam kilometer kemudian, barulah bertemu simpang dan mengambil arah ke sebuah jalan yang tidak begitu lebar. Sebuah desa bernama Siberida harus dilewati terlebih dahulu, sementara itu di sebelah kanan, terbentang memanjang sungai Batang Gansal. Semula jalan yang ditempuh berupa aspal namun kemudian sekitar dua kilometer, jalan yang dilewati hanya pengerasan hingga sampailah di Kampung Siambul. Rombongan sampai di kampung tersebut, sekitar pukul 13.00 WIB. Rintik hujan yang menemani sepanjang perjalanan tiada hentinya

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA hingga sampai di sebuah rumah milik Pak Nasib dan Ibu Bintang. Sebuah rumah semi permanen yang seketika itu juga keluar si pemilik rumah dengan raut sedikit terkejut. Setelah diberi penjelasan, rombongan pun kemudian disambut dengan suka cita dan langsung dipersilakan untuk masuk ke dalam rumah. Beberapa saat kemudian, buah-buahan berupa rambutan, cempedak, duku dan manggis pun terhidang sebagai penyedap sembang dan silaturahmi hari itu. “Beginilah kampung kami dan inilah rumah kami yang tak seberapa,� ujar Pak Nasib membuka kata dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Pak Nasib sesungguhnya tak begitu sehat karena kondisi tubuhnya yang telah diduga oleh dokter mengidap penyakit paru-paru, jantung dan lambung itu tetap berusaha untuk melayani rombongan dengan cerita demi cerita.

Katanya, kampung Siambul itu dibuka sekitar tahun 1983 oleh departemen kesehatan Republik Indonesia ketika itu. Kehidupan masyarakat yang semula di dalam hutan, akhirnya hidup berkumpul bersama-sama. Ketika itu, dari sekian banyak keluarga Suku Talang Mamak, yang dapat dikumpulkan hanya sekitar 70 KK. Selebihnya terutama bagi mereka yang tidak sudi hidup berkumpul, tetap menjalani kehidupan sebagaimana biasa, tinggal di hutan dan memanfaatkan alam sebagai pemenuhan kebutuhan hidup. “Bagi yang tinggal berkumpul mendapat rumah bantuan, alat-alat pertanian dan perkebunan dan tanah seperempat hektar dari pemerintah,� kenangnya. Proses pergantian pola hidup, lajut Pak Nasib tidaklah mengalami kesulitan. Karena yang berubah hanya tempat tinggal yang biasanya antara satu

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA rumah dengan rumah yang lain berjarak sekitar dua sampai tiga kilometer, kini harus berdekatan. Sementara itu, pola hidup tetap mengharapkan kesediaan yang didapat dari alam. “Rumah bantuan pun berupa rumah panggung, tidak seperti sekarang ini. Tetapi seiring kemajuan, tidak ada lagi rumah panggung itu. Rumah masyarakat, sudah mengikuti rumah modern. Apalagi setelah masuk listrik, ada televisi, hingga warga banyak yang dilihatnya, semakin banyaklah yang berubah. Kecuali mandi, menyuci yang masih tetap di sungai,� ujarnya lagi. Sementara itu, di tempat berbeda, Pak Teksun, mantan kepala desa yang pernah menjabat selama 43 tahun sebelah bulan juga menceritakan hal yang serupa. Kemajuan dari tahun ke tahun di Kampung Siambul tentu saja dapat dirasakan oleh masyarakat setempat. Perubahan itu pun tidak terjadi dalam sekejap mata. Semuanya terjadi secara berangsur-angsur seiring dengan perhatian demi perhatian dari pemerintah setempat bahkan dari Republik Indonesia, terutama di pemerintahan Presiden Soeharto. Kampung yang dulunya hanya

merupakan kebun karet di mana-mana, kini telah berubah menjadi sebuah pemukiman yang dihuni oleh lebih kurang 500 KK. Terdiri dari 300 KK lebih masyarakat suku Talang Mamak dan selebihnya pendatang dari Medan dan Jawa. Teksun yang kini berusia sekitar 80 tahun lebih itu, pertama kali ikut mendata dan mengumpulkan warga yang hidup menyebar di dalam hutan sampailah akhirnya berkumpul seperti yang ada saat ini. Perubahan demi perubahan terjadi tentu saja seiring dengan kemajuan yang datang. Hanya saja, disayangkan oleh Teksun adalah kesadaran akan pentingnya pendidikan yang masih belum sepenuhnya dimiliki oleh masyarakat. Belum banyak anak-anak maupun orang tua yang mau bersusah payah menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang pendidikan yang layak. Paling hanya sampai batas Sekolah Dasar (SD) ataupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Itu pun dikarenakan ada SD dan SMP di desa Siambul tersebut.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA

Mencari yang tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) itu susah sekali apalagi yang berkuliah, kalau pun ada hanya satu atau dua orang. Hal itu di samping persoalan kesadaran yang rendah, juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Maka tak heran, usai menamatkan pendidikan di SMP, para siswa ataupun siswi langsung mengikuti jejak orang tuanya yakni bekerja di kebun, menderes atau menoreh karet. Sementara itu, bercerita tentang keberadaan pimpinan adat, dikatakan Teksun bahwa sistem kepemerintahan adat masih tetap terjaga di desa Siambul. Namun, tentu saja berada di bawah sistem pemerintahan desa yaitu kepala desa atau penghulu. Pimpinan adat hanya memfungsikan keberadaanya ketika ada upacara adat yang berlaku seperti nikah kawin, sunatan dan juga upacara kematian.

Sedangkan SD yang terdapat di desa Siambul adalah SD 005 dan SMP cabang atau kelas jauh dari SMP 1 Batang Gansal. Diceritakan salah seorang guru SD yang juga merupakan warga suku Talang Mamak, Kartini, bahwa SD yang sudah terdapat puluhan tahun di desanya itu saat ini sudah banyak menghasilkan lulusan. Artinya, keberadaan SD di kampungnya itu sangat berarti sebagai wadah pendidikan dasar bagi anak-anak suku Talang Mamak. Meskipun dengan kondisi yang sealakadarnya baik dari segi fasilitas dan tenaga pengajar, tetapi anak-anak didiknya tetap bisa mengecap pendidikan dasar selayaknya anak-anak seumuran mereka. Kondisinya tentu berbeda ketika awal-awal tahun dibukanya sekolah tersebut. Di mana yang masuk sekolah itu tidak hanya anak-anak berumur enam atau tujuh tahun tetapi

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

kebanyakan sudah berusia sepuluh bahkan belasan tahun. “Kalau pun sekarang ini ada juga beberapa namun tidaklah banyak. Namun demikian, tidak bisa juga dipastikan, berapa usia mereka yang mendaftar masuk sekolah SD karena kebanyakan orang tua tidak ingat juga tahun berapa anaknya dilahirkan. Yang mereka ingat, paling-paling dari hitungan tahun keberapa berladang ketika anaknya dilahirkan. Tetapi, bagi kami guru-guru, umur tidaklah penting karena sudah mau sekolah saja, itu sudah sangat berarti bagi kami,� ujar anak jati Talang Mamak yang saat ini sedang menyelesaikan S1 di Universitas Terbuka (UT) di Rengat itu. Sementara itu, yang agak miris adalah keberadaan SMP yang didirikan sekitar dua tahun yang lalu. SMP kelas jauh dari SMP N 1 Batang

Gansal. Sekolah itu didirikan atas swadaya dan pemerintah. Tetapi keberadaannya masih belum terperhatikan dengan baik. Sejak dua tahun berdiri, siswa-siswinya baru berjumlah sekitar 30 orang. Belum lagi, persoalan intinya yaitu kekurangan tenaga pengajar. Sehingga lanjut Kartini, guru yang ada di SD, diberdayakan terlebih dahulu di SMP tersebut.

HILANGNYA IDENTITAS SEIRING KEMAJUAN Pada sebelah petang, sekitar pukul 15.30 WIB, rombongan pun berniat pergi ke rumah salah seorang tokoh masyarakat bernama Rodang. Letak rumah Rodang tidak begitu jauh dari Rumah Pak Nasib, hanya butuh beberapa menit saja. Dalam perjalanan, dapat diperhatikan

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA kenyataan seperti yang dikatakan Pak Nasib, memang tidak ada lagi rumah panggung yang dulunya bagian bawah rumah dapat digunakan untuk menumbuk padi. Kebanyakan sudah bangunan rumah beton ataupun semi permanen. Kalau pun ada rumah dari papan, bentuknya sudah seperti rumah moderen. Yang lebih mengusik perhatian misalnya, sudah tercacak parabola di beberapa rumah yang berjejer. Artinya, dari segi informasi tentu saja masyarakat di desa Siambul ini tidak ketinggalan. Begitu juga komunikasi, dapat ditemukan beberapa anak muda yang duduk-duduk di simpang, sudah memegang handphone di tangannya masing-masing. Rumah Rodang, salah seorang tokoh masyarakat yang seperti diinformasikan termasuk tokoh yang membawa perubahan di Kampung Siambul itu berdiri layaknya rumah kebanyakan masyarakat yang ada. Rumah beton yang terlihat belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Lamat-lamat terdengar pula musik, sebuah alunan lagu dari negeri Eropa, Maroon 5, begitu keras keluar dari pelantang yang ada di dalam rumah. Setelah kemudian permisi, keluar seorang anak muda yang ternyata merupakan anak dari Rodang. Ia pun segera membangunkan ayahnya yang sedang istirahat tidur siang. Beberapa saat kemudian, keluarlah Rodang sembari mempersilakan rombongan masuk ke rumahnya. Cerita demi cerita pun mengalir dari Rodang seputar Siambul dan segala impian serta persoalan yang tak kunjung selesai di kampungnya itu. Katanya, pendidikan adalah sektor yang paling utama diperlukan di desa tersebut. Karena bagiamana mungkin menyikapi segala bentuk perubahan kalau tidak masyarakat tidak memiliki latar belakang pendidikan yang

layak. Sementara perubahan yang terjadi di kampungnya itu dinilai tidak hanya perubahan yang mengarah ke arah kebaikan tetapi juga perbubahan yang juga harus ada penyaringan. “Kalau tidak berpendidikan tentu kami dari desa ini tidak bisa bersuara, tidak bisa bersaing dengan masyarakat luar. Kami menjadi minder sendiri, itulah makanya pendidikan merupakan hal yang penting,” ujarnya. Menyadari hal itulah, kemudian Rodang dengan segala upaya memasukkan anak lelakinya untuk berkuliah di salah satu universitas di Jakarta. Dan sekarang anaknya sudah masuk semester ke empat fakultas hukum. “Pertama, saya tidak mau anak saya seperti saya yang dulunya punya keinginan kuat untuk menimba ilmu tetapi dibatasi dengan keadaan ekonomi. Jadi, dengan modal nekad, saya masukkan anak saya kuliah di ibukota Jakarta. Sejak dahulu sebenarnya kami di Siambul ini sangat merindukan pendidikan, kami sangat memerlukan pendidikan, karena dengan pendidikanlah kami bisa berpikiran maju dan tidak ketinggalan dengan yang lainnya,” ucapnya penuh harap. Terkait dengan keinginan untuk bersekolah tinggi di kampung Siambul, sebenarnya tidak kurang juga namun persoalannya adalah keberatan di bidang ekonomi. Oleh karenanya, tentu dalam hal itu kata Rodang diperlukan bantuan dari pemerintah semisal bea siswa atau apalah bentuknya. Karena selama ini, bantuan berupa bea siswa itu lebih banyak dari pihak luar, dari negera luar seperti dari Korea ataupun Eropa. “Menyikapi perubahan yang terjadi, memang sangat diperlukan untuk arah yang lebih baik,” jawab Rodang ketika ditanyai masalah perubahanperubahan yang terjadi di Desa Siambul. Dia yang sejak muda sudah merantau di beberapa kota di

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

Indonesia ini, melihat segala bentuk pola kehidupan. Belajar dari banyak hal dan pengalaman sehingga akhirnya, dia bertekad untuk mempersunting perempuan dari Medan sebagai istri. Kemudian, Rodang dengan waktu yang telah ditargetnya, pulang kembali ke desanya. Pertama yang hendak diubahnya adalah tata cara berpakaian. Itu memang sudah menjadi niatnya. Karena dulu, masyarakatnya kebanyakan tidak mengunakan pakaian sebagaimana mestinya. Para lelaki jarang sekali menggunakan baju dan perempuan hanya berkemban kain bagian pinggang ke bawah. Secara perlahan-lahan, Rodang dan istrinya mempertunjukan bagaimana cara berpakaian yang layak. Bahkan, tak jarang melakukan “kampanye” di tengah-tengah masyarakat. Hal itu secara perlahan-lahan pula dapat diterima oleh masyarakat Siambul. Yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana membangkitkan kesadaran di tengahtengah masyarakat akan pentingnya kebersihan

dan kesehatan karena dulu, pola hidup masyarakat di Siambul menurut Rodang sangat tidak memperdulikan kesehatan. Bahkan di suatu ketika, pernah terjadi 80 orang meninggal dunia dalam satu bulan. “Macam terjadi musibah di kampung ini tetapi tentu saja semua itu diakibatkan pola hidup yang tidak peduli dengan kebersihan dan kesehatan,” jelasnya. Yang terpenting lagi, lanjut Rodang adalah bagaimana seharusnya menyikapi pola hidup masyarakat Talang Mamak di Siambul. Perubahan ke arah kebaikan yang diharapkan tidak bisa hanya disampaikan tetapi harus ditunjukan dengan sikap atau langsung dicontohkan dan dipraktekkan. Dengan demikian, perlahan-lahan perubahan itu akan diterima dengan sendirinya. “Tetapi hari ini, perrubahan itu dengan cepat dapat diterima karena adanya interaksi dengan para pendatang seperti dari Medan dan juga dari Jawa,” ujarnya. Kemudian sangat disayangkan oleh Rodang adalah, perubahan yang terjadi yang

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA mengakibatkan terkikisnya identitas yang dimiliki oleh masyarakat Talang Mamak. Identitas yang dimaksud adalah identitas yang seharusnya dipertahankan oleh masyarakat di desa Siambul. Dimisalkan Rodang, adalah bentuk bangunan rumah, adat tradisi dan seni budaya yang memang sudah ada sejak dari dulu. “Hal ini yang tidak terlihat saat ini. Pengaruh perubahan yang terjadi, sampai-sampai mengikis identitas kami di kampung ini sebagai suku Talang Mamak. Saya khawatir, suatu saat suku kami hanya tinggal nama saja, identitasnya sudah tidak ada terlihat. Kan ini sebenarnya pekerjaan bersamasama antara pemerintahan desa dan pemerintahan kabupaten beserta masyarakat. Penggalian akan semuanya ini tentu dibutuhkan pendidikan terutama bagi anak-anak suku Talang Mamak. Tidak mungkin

selama-lama kami berharap dari orang luar,� terangnya panjang lebar. Persoalan yang berikutnya adalah di sektor ekonomi. Kata Rodang, sektor ekonomi ini pun tentu saja sangat mempengaruhi banyak hal. Apalagi untuk hari ini, ekonomi masyarakat sangat berat dengan kondisi harga karet yang jauh menurun. Sedangan untuk mengharapkan segala sesuatunya yang tersedia dari alam, tentu tidak bisa berharap banyak lagi. “Sebenarnya harapan kami tidaklah banyak tetapi tolong beri raung kehidupan bagi anak cucu kami,� ucap Rodang tegas.

INGIN JADI GURU Salah seorang dari beberapa yang punya kesempatan kuliah adalah Siska, anak dari Pak Nasib

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

dan Ibu Bintang. Perempuan yang notabene anak jati Talang Mamak dari Siambul ini sedang menuntut ilmu di Universitas Lancang Kuning Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Biologi. Siska yang sekaligus menjadi guide dari rombongan waktu itu menyebutkan keinginannya hanya satu yaitu untuk menjadi guru di kampungnya. Hal itu ditargetkannya karena melihat kondisi pendidikan di desa Siambul masih sangat memprihatinkan. “Begitu mendapat kesempatan kuliah dan bantuan, saya pun menanamkan niat untuk menyelesaikan studi secepatnya dan kembali ke kampung untuk menjadi guru,” ujarnya polos. Diceritakan Siska yang saat ini baru melewati semester satu, ketika awal kuliah dulu, ada ketakutan dalam dirinya. Karena baru pertama sekali ke Pekanbaru. Ketakutan dan kecamasan bercampur dengan kebimbangan

meninggalkan kampung halaman. Tetapi setelah dilewati, ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Penyesuaian datang dengan sendirinya seiring mengikuti perkuliahan. “Saya tidak sendiri, ada banyak temanteman yang menjadi tempat saya bertanya. Apalagi, jurusan saya saat ini jauh berbeda ketika saya sekolah menengah kejuruan dulu. Sekarang saya ambil jurusan Biologi, dulu saya jurusan manajemen,” ceritanya. Namun demikian, bukan tidak ada kesulitan yang dialami tetapi bagi Siska yang terpenting adalah bagaimana ketidaktahuan itu dipertanyakan kepada yang layak. Kepada kawan ataupun kepada dosen. “Yang jelas, saya harus selesaikan kuliah saya sesuai dengan waktu yang disepakati dengan yang memberi bea siswa, kalau tidak, saya harus bayar sendiri untuk friz al/ menyelesaikannya,” katanya lagi. (je jefriz frizal/ al/ffed)

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA

>> CER ANA CERANA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG CAGAR BUDAYA BAB XI KETENTU AN PID ANA KETENTUAN PIDANA Pas al 101 asal Setiap orang yang tanpa izin mengalihkan kepemilikan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah). Pas al 10 asal 1022 Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan temuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Masjid Agung Demak di Jalan Sultan Fattah Demak, Provinsi Jawa Tengah MUNAMADRAH.COM

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

RAISA

“Akting” di Radio APA SIH SUSAHNYA “AKTING” DALAM SEBUAH ACARA DI RADIO? TOH YANG TERDENGAR HANYA SUARANYA? TERNYATA, KATA RAISA ANDRIANA, TAK SEMUDAH ITU. TAK SESEDERHANA ITU.

R

AIS A Andriana kembali melebarkan AISA sayapnya dalam dunia hiburan. Selain bernyanyi dan berakting dalam film layar lebar pertamanya, Terjebak Nostalgia, perempuan kelahiran tahun 1990 ini juga menjajal drama radio. Meski bukan yang pertama, dalam drama radio berjudul Jatuh Hati ini, Raisa mendapat porsi skenario lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Drama radio Jatuh Hati juga dirasa Raisa spesial dan menarik, karena menjadi prekuel dari kisah dalam film Terjebak Nostalgia.

“FDR (Film Di Radio, red) yang waktu dulu literally cuma tiga line, jadi nggak terlalu kerasa. Menurut aku ini unik banget karena orang yang dengerin drama radionya dan kemudian filmnya, ini prekuel jadinya akan sangat menarik,” ucap Raisa saat jumpa pers drama radio Jatuh Hati pada (20/1/2016) di daerah Kuningan, Jakarta. “Banyak banget voice over yang romantis, yang puitis-puitis jadi dengerin aja. Bisa jadi bahan gombalan baru,” lanjutnya sambil menyinggungkan senyumnya. Raisa pun merasakan perbedaan antara berakting di hadapan kamera dan berakting hanya dengan suara. Menurutnya, kedua hal tersebut mempunyai nilai plus dan minus. Yang harus diperhatikan saat berakting dengan suaranya, yakni Raisa harus bisa menyampaikan semua emosi hanya dengan suara. “Kalau di radio, enaknya bisa baca. Jadi nggak akan lupa atau salah-salah. Ya paling kelibet-kelibet. Cuma sulitnya adalah harus menyampaikan emosi yang sama, tapi nggak bisa melihat ekspresi muka kita. Jadi emosi, ekspresi harus disampaikan hanya dengan suara, intonasi, kadang-kadang hanya dengan suara ‘aaa’ aja, tapi harus ketahuan kita misalnya lagi peluk atau kesel,” beber penyanyi lagu “Percayalah” ini

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016 KOMPASMUDA.COM


SENI BUD AYA << BUDA

Hati, Raisa berperan sebagai seorang gadis beranjak dewasa bernama Raisa. Ia mengidolakan penyanyi baru bernama Sora (Maruli Tampubolon). Suatu hari mereka dipertemukan dan Raisa merasakan jatuh hati. Kisah Raisa dan Sora ini merupakan cerita yang terjadi sebelum film Terjebak Nostalgia yang dibintangi oleh Raisa Andriana, Maruli Tampubolon dan Chicco Jerikho. Drama radio ini melibatkan aktris Dewi Irawan, Nino RAN, Kemal, TJ, Radhini, Robby Sugara dan para penyiar Gen FM .(hbk/ lt lainnya.(hbk/ .(hbk/lt lt//berbagai sumber sumber))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016

KAPANLAGI.COM

seperti ditulis Muvila. Meski harus berakting suara, tapi Raisa mengaku proses reading yang telah dilakukan, dan juga produser drama radio tersebut sangat membantunya sehingga kesulitan yang ia temui makin berkurang. Lalu, mana yang lebih disukai Raisa, akting untuk film atau drama radio? “Karena dua-duanya bukan lahan utama saya, dua-duanya masih sangat baru. Jadi duaduanya sama saja menyenangkan dan sangat menarik buat aku untuk belajar sesuatu yang baru,� kata Raisa. Dalam drama radio Jatuh


>> SENI BUD FILM BUDAAYA

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD F I ALYMA << BUDA

INTERNET

Keberanian yang

DITERTAWAKAN KETIKA EKONOMI AMERIKA SERIKAT HANCUR DI TAHUN 2008, ADA BEBERAPA ORANG YANG BERANI MELAWAN ARUS YANG MALAH MENJADI BAHAN TERTAWAAN. MUNGKIN masih banyak orang belum mengerti dengan jelas apa sebenarnya penyebab krisis ekonomi yang melumpuhkan Amerika Serikat (AS) di tahun 2008. Padahal, dampaknya sangat besar:

harga rumah jatuh, banyak perusahaan bangkrut, PHK besar-besaran, dan berbagai dampak lain yang mengikutinya. Lewat film The Big Short, sineas Adam McKay mencoba mengajak penontonnya menyelami sedikit lebih dalam tentang krisis ini dengan kemasan komedi. Sesuatu yang mungkin menuntut kreativitas tinggi untuk dieksekusi, tetapi itulah yang harus dibuktikan di film ini. The Big Short membahas krisis dari sisi yang mungkin jarang diketahui orang, karena

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> FSENI I L MBUD AYA BUDA

INTERNET

memang sedikit sekali yang mengalami. Ini dimulai dari pengamatan seorang manajer keuangan, Dr Michael Burry (Christian Bale), yang memproyeksikan kejatuhan ekonomi di AS akibat kredit macet di bidang real estate. Ia pun memberanikan diri menanamkan investasi baru di beberapa bank, berupa investasi yang nilainya akan tinggi saat terjadinya krisis. Dikatakan berani karena nyaris semua orang menganggap itu spekulasi yang sangat liar dan konyol, bagi mereka ekonomi akan baik-baik saja. Namun, proyeksi Michael itu juga menyita perhatian segelintir orang di tempat terpisah. Langkah Michael kemudian diikuti oleh Mark Baum (Steve Carell) dan timnya, serta sepasang pendiri usaha investasi pemula, Charlie Geller (John Magaro) dan Jamie Shipley (Finn Wittrock). Seiring berjalannya waktu, berbagai tantangan harus mereka hadapi karena situasi

perekonomian masih terus stabil, artinya nilai investasi yang mereka telah tanam terus menurun. Namun, fakta di lapangan tak bisa ditutupi, bahwa perekonomian AS sedang menuju jurang kejatuhan. McKay sebagai sutradara —dan ikut menulis skenarionya bersama Charles Randolph— jelas tahu betul bahwa pembahasan di film ini akan membingungkan banyak orang. Hal ini juga dinyatakan secara lugas dalam filmnya, bahwa para pelaku ekonomi selama ini memang sengaja membuat segala sesuatu terkesan rumit supaya orang lain menurut saja apa kata mereka. Mungkin dari sinilah ide untuk menyampaikan film ini dalam bentuk komedi muncul, karena ditemukan ada banyak kekonyolan di balik semua peristiwa ini. McKay dan timnya juga tampak sadar betul bahwa penonton tak akan bisa mengikuti

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD F I ALYMA << BUDA penuturan ceritanya tanpa memahami materi yang dibahas. Oleh karena itu, film ini mengambil langkah yang masih dalam koridor kemasan komedi: menjelaskannya langsung kepada penonton dalam adegan-adegan yang menginterupsi dan tidak ada kaitan dengan ceritanya. Ini biasa disebut dengan istilah breaking the fourth wall, mengabaikan batas antara dunia dalam film dengan penonton. Sebuah teknik yang sudah sering digunakan, sebut saja dalam film yang sama-sama berlatar ekonomi, The Wolf of Wall Street (2013). Adapun The Big Short menggunakan cara ini untuk menjelaskan situasi dan istilah-istilah ekonomi layaknya sebuah presentasi visual. Hal ini banyak dilakukan oleh tokoh Jared Vennett (Ryan Gosling) sebagai narator film ini, tetapi Jared juga meminta bantuan dari wajahwajah terkenal, seperti Margot Robbie dan Selena Gomez, untuk menjelaskan tentang istilah-istilah rumit seperti hipotek berisiko, swap, obligasi, dan sebagainya. Mungkin penjelasan ini juga tak dapat seluruhnya dipahami, tapi setidaknya bisa membuat gambaran kasar yang dapat jadi pegangan saat kembali mengikuti ceritanya. Di luar itu, seperti dikutip dari Muvila, film ini menjalankan fungsinya untuk menuturkan kembali sebab musabab terjadinya krisis dengan rapi. Bagian cerita Mark jadi yang paling sering digunakan untuk fungsi ini, karena dia dan timnya digambarkan melakukan penelitian lapangan — bahkan sampai ke klub tari telanjang. Dari sini bisa diketahui bahwa krisis terjadi karena banyak transaksi ekonomi dilakukan dengan gegabah, seperti meluluskan kredit rumah dengan syarat terlalu longgar, sampai adanya kongkalikong di Wall Street untuk mengondisikan seolah segala sesuatu berjalan stabil supaya harga saham tetap naik.

INTERNET

Sebenarnya apa yang dibahas di sini bisa dikatakan bukan hal yang patut ditertawakan. Namun, ketika dilihat kembali detik-detik yang direkam dalam film ini, ada tawa pahit yang muncul. Sebab, kita sudah tahu bahwa apa yang tokoh-tokoh ini anggap tak akan terjadi justru terjadi. Menjadi lucu ketika semua orang menganggap bahwa investasi dengan jaminan rumah tak akan turun. Lucu ketika tokoh-tokoh di dalam film ini menertawakan Michael yang menanamkan uang ratusan juta dolar demi hal yang menurut mereka mustahil terjadi. Lucu bahwa saat itu, semua orang menganggap segala hal akan baik-baik saja sambil tertawa lepas dan menghambur-hamburkan uang yang baru akan mereka dapat. Di tengah kekonyolan situasi yang dihadirkan, film ini tetap berhasil menyampaikan sebuah isu serius. Tawa yang timbul tidak menutupi beratnya situasi yang harus dihadapi saat itu. Ada dilema moral saat tokoh-tokoh

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> FSENI I L MBUD AYA BUDA

INTERNET

“jagoan� di sini membawa misi untuk memperingatkan semua orang akan apa yang sedang dan akan terjadi, tapi ketika tujuan mereka tercapai, itu sama dengan meraup keuntungan di atas penderitaan orang lain. Dengan demikian, dapat dikatakan film ini berhasil menggugah emosi, baik dari sisi cerah maupun sisi gelapnya. Namun, berkat kemasannya yang konyol, sedikit absurd, dan mengundang tawa, The Big Short masih dapat dinikmati sebagai sajian yang cukup menghibur. Kalaupun istilah perekonomian

dianggap menganggu kenyamanan dalam mengikuti jalan cerita, setidaknya tindak-tanduk eksentrik dan dialog jenaka para karakternya — yang dimainkan dengan sangat apik oleh deretan pemerannya, bisa tetap mengundang perhatian. Kepedulian terhadap karakter menjadi satu lagi unsur penting yang berhasil dibangun di film ini, sehingga alur film ini pun dibawakan dengan lancar dan cukup nyaman diikuti hingga akhir. Walau mungkin pemahaman terhadap istilah dan mekanisme sistem ekonominya tetap tidak selalu mudah diserap .(hbk/ seutuhnya.(hbk/ .(hbk/rre/berbagai sumber sumber))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


BUKU

SENI BUD AYA << BUDA

Kisah Pencarian Jati Diri TIDAK PERLU MENUNGGU UNTUK BISA MENJADI CAHAYA BAGI ORANG-ORANG DI SEKELILINGMU. LAKUKAN KEBAIKAN, SEKECIL APA PUN, SEKARANG JUGA. – ANDY F NOYA

S

ETIAP orang pasti punya kisah inspiratif. Tapi sayangnya tidak semua kisah yang mampu menginspirasi banyak orang itu ditulis dalam buku biografi. Buku biografi sejatinya berusaha bagaimana tetap menghidupkan kisah seseorang, sekalipun orang tersebut telah meninggal dunia. Jadi, tanpa adanya buku biografi kisah perjalanan hidup seseorang akan terpendam begitu saja oleh waktu. Dari sanalah eksistensi buku biografi – yang memuat rampai kehidupan seseorang itu– akan tetap mampu menginspirasi jutaan orang. Salah satu buku biografi yang menarik dan berusaha menginspirasi jutaan pembaca, yakni kisah Andy Noya, yang selama ini diketahui lebih banyak mengungkap kisah kehidupan orangorang Indonesia di layar kaca. Namun, publik tidak pernah tahu kisah perjalanan host Kick Andy yang sebenarnya. Beberapa orang terdekatnya selalu meminta Andy Noya juga berkenan berbagi kisahnya lewat buku biografi. Tapi tidaklah mudah membujuk Andy Noya untuk berbagi kisahnya. Apalagi ia

INTERNET

selalu menghindar untuk mengungkapkannya. Ternyata keinginan orang-orang yang punya harapan besar tersebut baru terkabul setelah empat tahun lamanya membujuk pria berdarah Ambon-Belanda-Jawa-Portugis ini untuk mengungkapkan kisah hidupnya di balik layar televisi. Ia pun akhirnya bersedia membuka menceritakan masa kecilnya yang kelam, masamasa sulit di Surabaya, perpisahan ayah-ibunya, masa remaja di Papua, kuliah yang tidak tuntas,

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> SENI B U KBUD U AYA BUDA

INTERNET

kisah percintaan yang jenaka, dan perjuangannya menapak karier sebagai jurnalis, yang semua dibungkus dalam buku setebal 418 halaman. Di dalam buku yang diterbitkan oleh Kompas (2015) ini akhirnya memuat banyak cerita tentang Andy yang membuat kita benar-benar larut dalam setiap alurnya. Bagi pecinta Kick Andy sosok ini tidak asing lagi. Kisah hidupnya sangat berliku, banyak pengalaman pahit yang ia alami. Mulai dari masa dia kecil yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat Jawa. Sedangkan dia terlahir sebagai sosok yang berbeda, memiliki darah Belanda, dan terlahir dan tumbuh di saat masa-masa tahun 1960-an. Perbedaan wajah, kulit, dan fisiknya membuat dia kemudian menyesal terlahir sebagai keturunan Belanda. Karena, dengan lahir sebagai keturunan Belanda, pada masa itu menjadi siksaan tersendiri. Banyak yang menyakitinya, serta hidup di antara ketakutan yang luar biasa. Di dalam buku ini juga diceritakan bagaimana kondisi keluarga Andy F Noya. Terlahir

dengan kondisi ekonomi yang sangat sederhana, malah lebih cenderung kekurangan. Tinggal di tempat parkir, sekamar bertiga, sampai-sampai tidak memiliki pakaian yang baru. Ayahnya meninggalkan dia dari kecil, dan sang ibu bekerja sebagai tukang jahit. Kehidupannya benar-benar semakin sengsara tatkala Andy tidak sengaja memecahkan kaca spion mobil orang. Karena kelakuannya itu, ibunya harus menanggung beban yang luar biasa beratnya. Dari sini, Andy mulai membenci orang-orang yang kaya. Tumbuh di tempat yang berbeda-beda, serta tidak pernah mendapatkan perhatian khusus (kasih sayang) dari orangtua membuat Andy brutal. Dia menjadi tidak jelas, serta berkelakuan nakal. Terlebih ketika dia mulai dekat dengan tiga bersaudara yang kerjaannya hanya bikin masalah. Kenakalan-kenakalan kecil seperti mencuri pisang, mencuri makanan di Kebun Binatang Surabaya, sampai tindakan yang lebih parah lagi (menjurus ke kriminal) pun dilakukan kala itu. Bahkan, ada yang meramal kalau

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI BUD B U AKYUA << BUDA

NASIRULLAHSITAM.COM

nantinya dia akan menjadi seorang penjahat. Beranjak memasuki usia remaja, Andy berpindah menuju Papua. Di sana dia bertemu dengan ayahnya. Sosok yang hampir dia lupakan wajahnya, Andy merasa saat itu bukan hanya sebagai seorang anak, namun juga menjadikan ayah sebagai sosok teman yang baik. Di Jayapura juga ada banyak kisah yang Andy alami. Mulai dari keberaniannya mengungkapkan cinta pada gurunya, tenggelam di lautan, sampai pertengkaran dengan ayahnya. Di saat pertengkaran itu juga, ayahnya menghembuskan nafas yang terakhir. Tepat di pangkuannya. Andy Noya seakan sudah kenyang dengan kehidupan pahit-getir, betapa tidak ia jalani semua itu dari masa kecil hingga sampai saat kuliah. Dunia jurnalistik telah memberikan perubahan besar bagi kehidupannya. Banyak aral yang dihadapinya, namun dengan kegigihan dan usahanya, semua bisa ia gapai. Menjadi wartawan di media massa besar, sampai dengan menjadi direktur di salah satu media ternama. Banyak

cerita di sini yang berkaitan dengan saluran televisi Indonesia, serta tantangan-tantangan sebagai wartawan saat meliput ataupun menampilkan berita waktu itu. Banyak ancaman yang dia terima, bahkan salah satu media massa (tempat dia bekerja) pun dibredel oleh pemerintah. Dilarang terbit dengan alasan menyalahi aturan. Buku ini wajib dibaca oleh kalangan muda Indonesia di pelosok negeri karena sarat dengan pesan moral yang dapat memotivasi siapa pun, yaitu jangan pernah menyerah dengan keadaan. Andy Noya mengalami berbagai kepahitan hidup pada masa kecil hingga masa kuliahnya. Jalan hidupnya berliku-liku. Tetapi, dia tetap mengejar impiannya dan mendalami lentera jiwanya. Selamat membaca!*** Alam TTerk erk embang, penulis buku Pesantren erkembang, Khairul Ummah Air Molek, Berkhidmat di FLP Riau.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

INTERNET

M

MELAKA, KOTA TUA TETAP MEMPESONA

ELAKA ELAKA, sebuah kota di Malaysia terus menebar. Kota sejarah Melayu yang berjaya di abad 15 ini, bagi seorang pengunjung, bernama Nurul Noe adalah seperti gadis tahun 45. Dengan rambut dikepang dua dan dijulurkan ke depan dada. Bermata bulat dan bibir mengulum senyum. Mengenakan blouse putih dengan rok potong

payung warna gelap sepanjang lutut. Di salah satu sisi bahunya tergantung tas selempang, lalu berjalan di trotoar jalan sambil menuntun sepeda onthel. Jadul, tapi cantik dan mempesona! ‘’Aku jatuh cinta gedung-gedung bergaya eropa, bekas pemeritahan kolonial yang masih kokoh dan terawat. Pada nuansa oriental di sepanjang jalan Jongker Street,’’ tulis Nurul

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA

INTERNET

dalam web pribadinya. Dikatakan, dia sangat terpesona dengan Sungai Malaka dan refleksi gedung-gedung yang berdiri di tepi sungai saat sinar matahari sedang bersinar. Lingkungan yang sehat, bebas dari sampah berserakan, dan udara segar tanpa polusi knalpot atau pun asap rokok. Sudah 2 kali aku mengunjungi kota ini, meski hanya untuk singgah sejenak sebelum melanjutkan ke kota tujuan berikutnya, atau sebelum kembali lagi ke tanah air. Meski dalam waktu yang singkat, tak lebih dari sehari, sudah cukup menyenangkan dan meninggalkan kesan di hati. Karena setiap sudut dan jalan di pusat Kota Malaka menyuguhkan banyak sekali hal menarik.

Di sini Anda akan melihat beberapa objek, yaitu Stadhuys. Stadhuys sebenarnya adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal Gubernur Belanda pada masa pendudukan Belanda di Malaka. Bangunan berwarna merah coral ini didirikan pada tahun 1650, dan menjadi pusat pemerintahan Belanda kala itu. Inggris mulai mengambil alih kekuasaan Malaka dari Belanda pada abad ke 19, yaitu sekitar tahun 1824. Pada masa kekuasaan Inggris, Stadhuys sempat difungsikan sebagai sekolah gratis bagi penduduk lokal yang dibina oleh para Misionaris Inggris. Malaysia menyatakan kemerdekaannya pada 30 Agustus 1957, dan kemudian Stadhuys

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA difungsikan sebagai Historical Museum pada 1982. Stadhuys terletak di jantung kota Malaka, atau biasa di kenal sebagai Red Square. Selain Stadhuys, terdapat banyak bangunan cantik lainnya yang hamper kesemuanya menggunakan warna cat yang sama. Sebut saja Christ Church yang dibangun bersebelahan dengan Stadhuys, serta Clock Tower (Jam Menara). Di tengah-tengah, di antara Stadhuys, Christ Church dan Click Tower, terdapat sebuah taman yang dipenuhi bunga-bunga dan ait mancur. Di sekitar taman ini, banyak becak romantik yang mangkal. Becak-becak tersebut dihiasi bunga, boneka, lampi kelap kelip. Kita bisa menyewa becak ini seharga 20 ringgit untuk mengelilingi Kota Malaka selama 15 menit. Dekat dengan Clock Tower, terdapat sebuah meriam kecil yang juga dilestarikan sebagai peninggalan sejarah. Clock Tower ini letaknya persis di dekat bundaran, di mana bus kota dari Terminal Malaka Sentral akan menurunkan penumpangnya yang hendak menikmati

keindahan Kota Malaka. Di seberang Clock Tower, setelah bundaran, terdapat sebuah Masjid yang juga memiliki nilai sejarah.

SUNGAI MELAKA Berjalan menyusuri tepian Sungai Malaka, membuat Anda harus berhenti berkali-kali untuk menikmati satu demi satu peninggalan sejarah dari kota bekas jajahan Portugis, Belanda dan Inggris. Dimulai dari Jembatan Tan Kim Seng, terdapat sebuah taman di sebelah timur jembatan. Tanaman hias dan beberapa pohon palem semarak menghidupkan suasana. Di tengan taman, terdapat replika kincir angin yang menarik untuk dijadikan background foto narsis. Di seberang jembatan, Anda akan menikmati kampung legenda Hang Tuah dan kerajinan tangan pembuatan sepatu mini yang dalam sejarah digunakan para wanita bangsawan

SMARTRAVELLERBLOG.WORDPRESS.COM

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA

INTANINCHAN.WORDPRESS.COM

keturunan Tionghoa. Jika berjalan ke arah barat dari jembatan, kita bisa menikmati suasana Sungai Malaka yang cantik. Sungai yang bersih, dengan refleksi gedung-gedung yang ada di sekitarnya. Selain itu, ada beberapa objek peninggalan sejarah Malaka di sepanjang tepian sungai. Mulai dari Kincir Air, Benteng Middleburg, dan kapal laut yang dijadikan museum. Memotret museum ini dari luar saja cukup jika hanya ingin cuci mata scara gratis. Tapi jika mau mengeluarkan uang untuk masuk ke dalam museum ya boleh saja. Tak jauh dari museum ini kita dapat melihat sebuah menara yang menjulang tinggi berwarna putih. Wisatawan bisa naik ke menara ini untuk menikmati panorama kota Malaka dari ketinggian dengan membayar sebesar 20 ringgit.

JONGKER STREET Di seberang Stadhuys, setelah menyeberang Jembatan Tan Kim Seng, ada Hard Rock CafĂŠ yang juga bisa menjadi background atau objek untuk difoto. Tak jauh dari Hard Rokk CafĂŠ, jika berjalan terus saja, ada sebuah bundaran di mana di tengah-tengahnya terdapat miniatur kapal Cheng Ho. Di bawahnya, dipajang juga keramik-keramik khas budaya China yang mewakili komunitas China yang mayoritas tinggal di kawasan Jongker. Di salah satu potongan jalan yang bertemu dengan bundaran ini, kita dapat menemukan Jongker Street. Di sepanjang jalan Jongker Street, kita bisa menikmati gedung-gedung tua dengan banyak pernak-pernik khas China seperti lampion, papan nama dengan aksara kanji, atau tempat sembahyang di dinding di sudut teras.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

INVESTANDTRAVEL.BLOGSPOT.COM

Setiap Sabtu malam, Jongker Street menjelma menjadi Jongker Walk alias pasar malam. Di moment inilah saat yang tepat untuk mencicipi berbagai kuliner atau sekalian shoping. Semua objek yang ada di Melaka ini dapat Anda saksikan dengan jelas, lewat Menara Tameng Sari. Menara ini sudah mulai buka dari pagi hingga malam hari. Anda pun bisa mengabadikan Malaka dari ketinggian dengan kamera dan video. Jalur menuju Melaka ada beberapa alternatif. Dari bandara Kuala Lumpur, terdapat layanan bus langsung ke Malaka dengan ongkosnya 21 ringgit, dengan jarak termpuh sekitar 2 jam. Atau dari Terminal Tasik Selatan dengan

estimasi waktu selama satu jam dengan ongkos 10-13 ringgit. Keberangkatan Anda dari Kuala Lumpur (jalur udara) atau Johor Baharu (jalur kapal, Batam atau Singapura) tetap akan terpusat di Terminal Malaka Sentral. Jika dengan bus kota dapat mengambil bus kota nomor 17, atau Anda pesan taksi yang banyak sedang mengantri dan mereka siap mengantarkan Anda ke Stadhuys, pusat wisata Melaka. Sementara itu, detik.com menulis, bahwa ketika Anda akan mengarungi Melaka, jangan lupa beberapa hal yang sangat penting. Yaitu: Pertama, bawalah kaos dan topi. Udara di kota ini cukup panas di waktu

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA

ALEXANDERARDA.COM

siang. Maka ada baiknya, Anda membawa bekal pakaian yang nyaman di tubuh dan dapat menyerap keringat seperti kaos. Tak hanya itu, bawa juga topi untuk melindungi wajah dari paparan cahaya matahari. Boleh juga memakai sun block ber-SPF tinggi sebelum keluar. Kedua, jalan kaki lebih seru. Jalan-jalan menikmati Kota Melaka lebih seru dilalui dengan berjalan kaki. Sebab, kota ini punya banyak tempat wisata bersejarah yang letaknya cukup berdekatan. Di antaranya gereja Saint Paul dan Porta de Santiago yang bisa dicapai hanya 10 menit dari pusat kota Hatten Square. Terlebih ketika mengunjungi Jonker Street di utara Saint Paul. Kawasan yang juga disebut Old town of Melaka ini dihiasi pertokoan dan rumah makan khas setempat yang merupakan makanan peranakan Melayu dan China. Ketiga, naik sepeda juga bisa. Jika enggan berjalan kaki, Anda bisa menyewa sepeda untuk berkeliling kota Melaka. Di kawasan Jonker Street, ada tempat

penyewaan sepeda yang mematok harga sekitar 20 Ringgit (Rp 66 ribu) bila Anda ingin memakai sepeda untuk jalan-jalan selama seharian. Keempat, jangan ragu untuk menawar harga bila membeli souvenir. Sebagai kota tujuan wisata, Melaka juga dipenuhi toko-toko yang menjual suvenir khas daerah setempat. Toko-toko tersebut tersebar di kawasan Red Square, Porta de Santiago hingga Jonker Street. Nah, bila anda ingin membeli berbagai suvenir seperti kaos hingga patung, jangan ragu untuk menawar harganya. Beberapa pedagang tak keberatan memotong harga hingga 5 persen dari harga aslinya. Misal, patung Buddha seharga 58 Ringgit (Rp203 ribu) bisa Anda bawa pulang dengan harga 48 Ringgit (Rp168 ribu). Kelima, ingin penginapan murah, datanglah ke Jonker Street. Sebagai tujuan wisata, kawasan Melaka dipenuhi hotel-hotel berbintang lima dan ternama. Namun bila Anda ingin liburan ala backpacker, bisa mencari penginapan murah di kawasan Jonker Street. Rata-rata mereka

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

INTERNET

menarifkan sewa kamar seharga 60 Ringgit permalam atau setara Rp200 ribuan. Fasilitasnya tak jauh beda, tersedia juga air panas dan dingin untuk bilas dan mandi. Ada pula kamar yang disewakan oleh masyarakat yang memiliki rumah di kawasan tersebut. Harga sewanya sekitar 40 Ringgit atau Rp140 ribuan per malam. Yang berbeda dalam segi fasilitas hanyalah, tak selalu tersedia air

panas di toilet dalam kamar yang diinapi. Keenam, jika ingin belanja, pergilah sebelum pukul 22.00. Beberapa toko suvenir dan oleh-oleh di Melaka tutup pada pukul 22.00. Sedangkan toko-toko yang buka hingga larut hanya pusat makanan juga apotik serta mini market. Jika ingin belanja oleh-oleh tanpa terkena panas, malam hari adalah waktu yang baik. Namun jangan kelewat malam atau usahakan mulai berburu cinderamata sebelum pukul 22.00 waktu setempat. Jika ingin belanja lebih murah, pergilah ke kawasan Newton yang terletak di pusat kota Hatten Square yang hanya buka pada malam hari. Harga suvenir di sana, jauh lebih murah ketimbang harga suvenir yang dijual di beberapa tempat seperti Red Square maupun Jonker Street. Ketujuh, pergi sendiri atau beramai-ramai. Sebenarnya, pergi ke Melaka seorang diri tak masalah. Selama Anda yakin mampu menjaga diri. Kawasan ini cukup nyaman dikunjungi bila Anda ingin menghabiskan waktu dengan diri sendiri. Terlebih, situasi Melaka cukup aman. Polisi banyak bersiaga di beberapa titik untuk memastikan keamanan setempat. Namun jika kurang yakin, sebaiknya hindari keluar sendirian. Pergilah minimal bersama seorang teman. Dengan pergi berdua, tentu Anda akan lebih aman karena bisa saling menjaga.((men men))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


OLAHRAGA

OLAHR AGA << OLAHRA

INILAH EMPAT DARA CANTIK SEMIFINALIS AUSTRALIA OPEN LENGKAP SUDAH EMPAT SLOT SEMIFINAL TUNGGAL PUTRI DI GRAND SLAM AUSTRALIA TERBUKA 2016. MESKI HANYA ADA SATU NAMA YANG PALING TERKENAL, YAKNI SERENA WILLIAMS, NAMUN TIGA PETENIS LAINNYA DIJAMIN MEMBUAT ANDA BERUNTUNG BISA MENYAKSIKAN PERMAINAN MEREKA, DI LAYAR TELEVISI TENTUNYA JIKA TAK BISA KE MELBOURNE. SIAPA-SIAPA MEREKA?

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA

INTERNET

JOHANNA KONTA Sudah lama Inggris tak “melahirkan” petenis putri yang bisa bersaing di papan atas dunia. Kini, negerinya Ratu Elizabeth itu akhirnya memiliki wakil di semifinal sektor putri. Itu terjadi setelah Johanna Konta menekuk Zhang Shuai dengan skor 6-4, 6-1 di Melbourne Park, Rabu (27/1). Sebelumnya, Inggris tak pernah punya petenis putri yang melaju hingga semifinal Grand Slam selama 33 tahun. Petenis terakhir yang melakukannya ialah Jo Durie yang lolos empat

besar US Open 1983. Selain itu, Konta juga menyamai rekor Virginia Wade dan Sue Barker yang sama-sama melaju ke semifinal Australia Terbuka sejak era terbuka. Wade melakukannya pada 1975. Sedangkan Barker merebut semifinal dua tahun berselang. “Saya melakukan segalanya di pertandingan ini. Saya hanya ingin bermain dan menunjukkan hal terbaik yang saya bisa. Saya juga ingin memberikan hiburan terbaik yang saya bisa,” terang petenis seksi itu di laman BBC.

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


OLAHR AGA << OLAHRA

INTERNET

ANGELA KERBER Angelique Kerber mengakhiri kutukan panjang di Australia Terbuka. Petenis putri terbaik Jerman itu akhirnya melangkah ke semifinal usai menekuk Victoria Azarenka dengan skor 6-3, 7-5 di Melbourne Park, Rabu (27/1). Inilah kali pertama petenis cantik itu merebut tiket semifinal sepanjang kariernya di Australia Open. Sebelumnya, Kerber juga pernah melaju ke babak empat besar US Open 2011 dan Wimbledon 2012.

Kemenangan itu juga mematahkan rekor buruk Kerber saat bersua Azarenka di semua turnamen. Sebelumnya, Kerber dipaksa selalu mengakui ketangguhan Azarenka dalam enam laga. “Saya bermain sangat baik. Maksud saya, saya memainkan strategi sejak poin pertama. Ketika saya kalah 2-5, saya malah bermain lebih agresif,� terang Kerber setelah laga di laman Reuters.

AGNIESKA RADWANSKA

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA

INTERNET

Agnieska Radwanska meneruskan tren kemenangannya sejak pergantian tahun. Petenis seksi itu mengalahkan Carla Suarez Navarro dengan skor 6-1, 6-3 pada babak perempat final di Rod Laver Arena, Selasa (26/1). Radwanska yang menyambut Australia Open dengan kepercayaan diri tinggi setelah menjuarai Shenzen Open memang tampil lebih baik. Radwanska hanya membukukan 13 unforced errors. Sedangkan Navarro melakukan 45 unforced

erorrs. Selain itu, Radwanska juga mampu menguasai lapangan sebesar 1,9 kilometer. Di sisi lain, Navarro hanya membukukan 1,7 kilometer. “Saya sangat, sangat bahagia. Saya tahu pertandingan ini akan sangat berat. Saya mencoba agresif, fokus dengan service. Saya pikir saya sudah melakukan pekerjaan yang bagus,� terang Radwanska di laman resmi Australia Open.

SERENA WILLIAMS Bagi banyak kalangan, Serena Williams

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


OLAHR AGA << OLAHRA

INTERNET

tetaplah petenis yang cantik dan seksi. Nah, petenis putri nomor satu dunia ini semakin meneguhkan dominasinya atas Maria Sharapova. Untukmaju ke semifinal, Serena menekuk petenis cantik Rusia itu dengan skor 6-4, 6-1 di Rod Laver Arena, Selasa (26/1). Kemenangan itu membuat Serena sukses menaklukkan Sharapova dalam 18 laga secara beruntun. Kali pertama petenis terbaik Amerika Serikat itu melakukannya ialah pada 2004 silam.

“Kenapa saya bisa sukses besar melawan Sharapova? Sesuatu tentang permainannya. Saya suka caranya memukul bola,” terang Serena sebagaimana dilansir laman CNN. “Selain itu, ketika saya bermain melawannya, saya otomatis tahu bahwa harus meningkatkan performa. Saya pikir itu membuat saya bermain lebih baik,” tegas jo pemilik 22 gelar Grand Slam itu. (hbk/ (hbk/jo joss/ berbagai sumber sumber))

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA

olehOnggo IKJ

Dunia Menghargai Kekalahan Dunia memberikan penghargaan Nobel Perdamaian kepada Dalai Lama bukan atas pencapaian atau kemenangannya atas sesuatu. Tapi karena kemampuannya menerima kekalahan berkali-kali dalam memperjuangkan misi kemanusiaan. Dalam bahasa Tibet, Dalai berarti samudera yang luas. Kemampuannya untuk ikhlas menerima kekalahan seperti samudera yang mampu menelan apapun yang datang dari darat.

Di tempat lain, ada cukup banyak orang yang lamaaaa sekali tak bisa menerima kekalahan. Kemarahan, ketidakterimaan dan kekecewaannya dilepas dalam bentuk hujatan, makian dan pencarian kesalahan. Yang kemudian dibungkus menggunakan alasan "KRITIK MASAK NGGAK BOLEH?!", katanya. Hehehe.. DALIH LAMA

Ambivalensi (Diskusi kecil dengan mahasiswa Komunikasi, dengan topik ambivalensi) (+): "Pak, mengapa orang berpendidikan sekalipun tidak bisa mencegah dirinya untuk ambivalen. Selalu menggunakan sudut pandang yang sama dalam melihat sesuatu. Tak berani

melihat dari sudut pandang lain yang berbeda. Padahal informasi pembanding mudah dicari?" (-) (teringat video tentang bagaimana Amerika bersikap atas terorisme): "Sederhana aja. Kalau peralatan yang dipunyai hanya martil, maka semua persoalan harus dilihat sebagai paku".

EDISI 154/TAHUN IV z 28 JANUARI - 3 FEBRUARI 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.