>> MARJINAL DI KOTA BESAR
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
PERCA
Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hary B Kori’un, Menrizal Nurdin Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com
HARY B KORI’UN pemimpin redaksi
Generasi Pengeluh SUATU siang di hari Ahad, Pandapotan MT Siallagan, sastrawan yang pernah lama tinggal di Riau dan kini bekerja sebagai wartawan di Siantar, Sumatera Utara (Sumut), berkirim SMS. Isinya: “Bang, bacalah Horison edisi bulan ini, ada cerpenku dimuat di sana. Kasih masukan, ya...” Di lain waktu, dia mengirim SMS lagi: “Udah baca sajak saya di Kompas, Bang? Saya perlu masukan Abang...” Saya mengenal Panda –begitu koleganya memanggil— pertama kali bukan langsung bertemu muka, melainkan lewat cerpen, esai dan
FOTO: MHD AKHWAN/RIAU POS
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> PERCA MARJINAL DI KOTA BESAR sajak-sajaknya di media Riau, terutama Riau Pos, sebelum saya bekerja di koran ini. Ketika kemudian saya diberi tanggung jawab untuk menjaga rubrik Budaya (selama hampir 7 tahun), dia intens mengirim naskah. Panda “lahir” hampir satu generasi dengan M Badri, Sobirin Zaini dan Binoto H Balian (kini juga kembali ke kampungnya di Sumut), plus beberapa penulis muda lainnya seperti Ellizan Katan, Syaiful Bahri, dan beberapa nama lainnya. Plus penulis perempuan Dien Zhurindah, mereka kemudian menginisiasi berdirinya sebuah komunitas sastra bertama Senapelan Writers Association (SWA). Mereka berlomba-lomba mengirim naskah sebanyak-banyaknya ke Riau Pos —juga media lainnya— dan pada suatu saat naskah mereka tidak saya muat. Ada yang bertanya langsung, ada yang kirim SMS atau e-mail dan ada yang tak bereaksi apa-apa. Dalam sebuah pertemuan sambil minum kopi di Bandar Serai, kepada Badri, Sobirin, dan Panda, saya katakan mengapa saya menahan naskah mereka. “Kalian sudah katam di Riau Pos, saatnya kalian ‘pergi’, bangun jaringan, jangan hanya bermain di kandang. Kirim naskah kalian ke koran lain di luar Riau, entah ke Lampung, Padang, Surabaya, Semarang, Bandung atau Jakarta, di mana ada koran yang ada halaman budayanya. Sekali-kali, bolehlah kirim ke Riau Pos untuk melepas kangen...” Beberapa waktu setelah itu, saya mendengar Panda dan Binoto kembali ke Sumut, Syaiful Bahri ke Jakarta (kemudian kembali ke Pekanbaru), Badri ke Bogor meneruskan studi S2 hingga S3nya, dan Sobirin masih tetap di Pekanbaru sebelum akhirnya kembali ke Pambang, Bengkalis, memilih hidup menyepi di desa. Beberapa waktu lagi setelah itu, saya mendengar Badri juara lomba cerpen CWI-Diknas
(cerpen “Loktong”, 2006), cerpen dan puisinya memenangkan beberapa lomba lagi, tembus di koran Jakarta, Lampung, Semarang dan sebagainya. Begitu juga dengan Pandapotan yang mampu menembus Republika, Suara Merdeka, Horison, Kompas, masuk dalam Jurnal Cerpen Indonesia edisi penulis muda dan sebagainya.
Bagi seorang penulis, jaringan itu penting, publikasi itu harus, karena di sanalah kita nanti tunak. Media massa tetap menjadi barometer dan ayakan yang objektif yang akan memposisikan di mana kita dalam peta sastra Indonesia. Memang tidak salah memfokuskan diri hanya menulis ke koran lokal daerah masing-masing, tetapi seharusnya sang penulis tidak puas dengan pencapaian itu. Selain namanya tak terpublikasikan secara luas, juga bisa seperti katak dalam tempurung: merasa besar di rumah sendiri, keluar tak dikenal siapapun. Dulu, kata sastrawan Hasan Junus (HJ), ketika Riau belum punya koran harian, para sastrawan Riau seperti dirinya, Fakhrunnas MA Jabbar, Husnu Abadi, Ediruslan Pe Amanriza, Idrus Tintin, BM Syam, Rida K Liamsi, dan yang lain, harus berjuang keras bertarung dengan penulis lainnya di Koran Haluan (Padang), dan media-media Jakarta. Penulis perlu tempat untuk menyiarkan naskahnya, dan itu tak peduli di mana. “Ketika itu honornya kecil, tapi bukan itu tujuan kami. Kami harus berkarya dan menyiarkan karya itu. Persaingan di Padang sangat ketat karena di sana juga banyak penulis bagus...” kata HJ.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> PERCA MARJINAL DI KOTA BESAR Hari ini, anak-anak muda dari Sumatera Barat –mereka generasi di bawah Marhalim Zaini, Badri, Pandapotan dan sebagainya— seperti Romi Zarman (kini berdomisili di Riau) , Yetti A KA, Esha Tegar Putra, Egoy El Fitra, Maghriza Novita Syahti, Pinto Anugerah, Zelfeni Wimra, Karta Kusumah, dan yang lainnya, menyerbu hampir semua media di Indonesia, baik kecil maupun besar. Mereka mempertaruhkan karyanya ke meja redaktur budaya, dan dalam beberapa tahun terakhir hampir setiap pekan nama mereka mengisi halaman budaya Koran Tempo, Jawa Pos, Jurnal Nasional, Republika, Kompas, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Suara Pembaruan dan lain-lain. Dunia penulisan Riau hari ini sebenarnya —di luar para penulis Forum Lingkar Pena (FLP) yang punya karya seragam— sudah lumayan ramai dengan munculnya banyak penulis muda dan berbakat. Cikie Wahab (prosa) dan May Moon Nasution (sajak), menjadi dua yang terdepan. Keduanya sudah bukan nama baru bagi media nasional seperti Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, atau Jawa Pos —empat surat kabar yang bisa menjadi barometer dunia sastra (edisi Sabtu dan Ahad) Indonesia saat ini. Cikie
dan
May Moon bukan tanpa tak “berdarah-darah” untuk bisa menembus halaman budaya koran-koran tersebut. Mereka lebih sering ditolak ketimbang diterima sebelum akhirnya para redaktur benar-benar tak bisa menolak karya mereka dengan alasan kualitas.
Di “belakang” keduanya, beberapa nama seperti Alpa Hambally, Boy Riza Utama, Reky Arfal, Alvi Puspita, Riki Utomi, Muhammad Irsyad Al-Jailani, Reski Kuantan, Iben Nuriska, Tihtian Asmoro, Anju Zasdar, dll —sekadar menyebut nama— memiliki potensi untuk berkembang dan mengikuti jejak Cikie dan May Moon. Mereka harus tetap bekerja keras bukan hanya dalam mengirim naskahnya ke banyak media, tetapi juga dalam menemukan identitas pada karyakaryanya. Jika itu tak dilakukan, bisa jadi mereka hanya akan jalan di tempat dan begitu-begitu saja. Salah satu penulis dari FLP yang berani keluar dari mainstream karya yang seragam itu, adalah Ahmad Ijazi Hasbullah. Dalam karya prosa maupun sajak-sajaknya, Ahmad Ijazi berusaha melakukan eksplorasi yang tidak hanya terpaku pada karya yang “islami”, tetapi mencoba lebih luas lagi. Terutama pada konten lokal yang sebenarnya sangat kaya dan kuat, namun jarang dieksplorasi. Ahmad Ijazi berani menerobos keluar dari kepompong yang membuat karyanya selain di muat di beberapa media nasional, juga sering menang dalam berbagai lomba berskala nasional. Penulis-penulis muda Riau hari ini mestinya punya jiwa petarung dan tak hanya terpaku pada media lokal. Mereka jangan menjadi (maaf) “generasi pengeluh”, yang ketika naskahnya tidak dimuat kemudian mengeluh, marah, menganggap redakturnya tak peduli dengan penulis daerahnya, dan sebagainya. Anak muda Riau harus bekerja keras, biar kalau ada orang bertanya siapa saja sastrawan Riau yang pantas diundang ke acara ini dan itu, jawabannya bukan hanya Marhalim Zaini, Fakhrunnas MA Jabbar, Taufik Ikram Jamil, dan beberapa nama lainnya yang jumlahnya tidak banyak.***
Twit ter dan Ins am: @har ybk oriun witt Insttagr agram: @harybk ybkoriun EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
LIPUTAN UTAMA
MARJINAL DI KOTA BESAR LAPORAN: ADRIAN EKO DESRILIANTO (PEKANBARU), FOTO: MHD. AKHWAN
SEKOLAH-SEKOLAH INI ADA KARENA TAK TERJANGKAU SEKOLAH UMUM. MEREKA MEMANG MARJINAL, TERPENCIL, TERPINGGIRKAN. NAMUN, JIKA ITU ADA DI KOTA SEBESAR PEKANBARU, APAKAH MASIH MARJINAL?
SEKOLAH marjinal ibarat sebuah tekateki dalam sketsa buram dunia pendidikan Indonesia. Sekolah itu tidak hanya tercacak di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau, tetapi juga ada di kota-kota besar. Di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, sekolah jenis ini juga ada. Salah satunya di Jalan Badak Ujung, Gang Sejahtera, Kecamatan Tenayan Raya. Menarik karena di kota metropolis seperti Pekanbaru,
sekolah seperti ini masih ada. Di kejauhan, terlihat satu plang nama yang bertuliskan, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Kelas Jauh SD Marginal Pokjar Cerdas II. Plang dengan backgroud warna kuning itu masih tampak ditopang dua tonggak besi yang berkarat. “Itu baru diganti kemarin. Katanya Disdik marah karena plang nama
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR yang lama sekolah ini disebut sebagai sekolah negeri,” kata seorang warga, Arifin yang duduk tidak jauh dari bangunan sekolah tersebut. Bangunan sekolah berdinding setengah bata berbentuk persegi panjang terlihat dari bagian atas jalan yang sudah di semenisasi. Beratap asbes berwarna hitam. Angin-angin atau ventilasi tersusun dari papan warna kuning dan hijau kusam membatasi bagian tengah yang dulunya kawat. Dinding tengah menggangga membuat suasana ruangan terasa sejuk. Udara dengan bebas bisa keluar-masuk. Dilihat dari dekat, kawat yang menjadi dinding itu nyaris tidak ada dan koyak-moyak akibat berkarat. Lapangannya juga tandus. Terbentang di samping bangunan kelas yang sudah berusia delapan tahun. Uniknya, tidak ada satupun tiang bendera. Apatah lagi, bendera merah putih yang berkibar dimainkan angin di kawasan sekolah itu. Satu-satunya sarana yang ada di kawasan itu hanya satu kamar kecil bercat hijau dan licin karena berlumut.
BERBAGI PAPAN TULIS Suara riuh terdengar dari luar bangunan persegi panjang yang disekat menjadi dua kelas itu. Kurang lebih 16 meja kayu yang sudah penuh coretan berjejer rapi. Anak-anak dengan seragam seadanya dan tak serupa, sibuk dengan buku tulis barunya. Buku yang baru saja diberikan pihak Disdikbud Provinsi Riau. Dua orang guru duduk berdampingan di satu meja. Ruang itu dijadikan sebagai ruang kelas II dan III. Bukan tidak sedang mengajar, masing-masing guru itu justru berbagi papan tulis untuk memberikan pelajaran untuk anakanak didiknya. Di papan tulis yang ada di belakang
tempat duduk guru tersebut terlihat angka-angka dengan simbol tambah kurang dan kali. Mereka sedang belajar matematika. Kebetulan pula mata pelajaran untuk kelas II dan III itu sama-sama matematika. Di ruang kelas lainnya, terlihat siswasiswi kelas I, mereka ada yang duduk dan berdiri. Mereka asyik tertawa dan bersenda-gurau sesamanya. Namun ada juga yang terlihat sedang menulis. Sekitar pukul 11.00 WIB, merekapun keluar dari ruang kelas, menyandang tasnya masing-masing. “Gurunya tidak datang. Katanya sedang sakit. Makanya mereka pulang,” ujar salah seorang warga yang berjualan jajanan dengan menggelar tikar di bawah pohon sawit di depan sekolah. Saat keluar dari kelasnya, pemandangan yang sama kembali terlihat. Para siswa ada yang mengenakan seragam putih merah, ada yang mengenakan pakaian batik merah dan ada pula yang memakai kaos bola klub kesayangannya. Mirisnya, tidak semua yang memakai sepatu. Beberapa di antaranya keluar dengan “cakar ayam” alias tanpa alas kaki atau sepatu di tanah kuning keras dan berdebu itu. Tak jauh dari bangunan pertama, ternyata masih ada bangunan lain yang menjadi bagian dari sekolah itu. Lokasinya cukup curam. Terlihat bangunan setengah jadi berdiri dengan kokoh. Mayoritas, bahan yang digunakan untuk bangunan tanpa dinding dan plafon didapat dari sekitar kawasan itu. “Hampir semua ini dari bahan-bahan yang ada di sini. Ada yang diambil di hutan dan ada juga sumbangan warga. Lihat saja, tonggak ini dari kayu besar yang kami dapatkan di sini,” terang Randi, salah seorang pengajar yang juga penanggung jawab sekolah marjinal tersebut.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
Sejum lah siswa Kelas Jauh SD Marginal Pokjar Cerdas II saat mengikuti pelajaran yang dibimbing oleh para guru.
BUKAN KANDANG KAMBING Anak-anak yang terdaftar sebagai murid kelas marjinal SDN 135 Pekanbaru tampak belajar dengan tekun. Bangunan yang sempat disebut menyerupai kandang kambing ini dimanfaatkan sebagai ruang belajar murid kelas IV, V dan VI. Sama dengan murid yang berada di atas (sebelah), murid di sini juga tidak semuanya menggunakan seragam sekolah. Rindu adalah murid kelas VI hanya mengenakan pakaian sehari-hari karena tidak memiliki seragam sekolah. Meski belajar di samping jurang yang kedalamannya sekitar tujuh meter, para murid sekolah itu tetap serius belajar. “Sekarang kami bebaskan murid-murid untuk tidak gunakan seragam. Tapi nanti, jika sudah mau UN barulah kami belikan dari bantuan Pemerintah Provinsi
Riau. Sejak tiga tahun yang ini mereka melaksanaan UN di sekolah ini,” ulas Randi. “Masuk sekolah itu tidak ada yang bayar. Di sini jangankan bayar, syarat juga tidak diperlukan. Kami senang-senang saja, yang penting anak kami sekolah,” cerita Amartauli, seorang ibu paruh baya yang sedang menunggu anaknya selesai sekolah. Putrinya saat ini masih duduk di kelas II dan baru berusia tujuh tahun. Perempuan ini mengatakan sudah 16 tahun tinggal di Jalan Badak. Dengan logat medok Jawa-nya, Amartauli bertutur awal anaknya sekolah di tempat itu. “Sebelumnya memang berat mau menyekolahkan anak-anak. Pasalnya, kami belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP) maupun kartu keluarga (KK) Pekanbaru,’’ ujarnya. Ditambah lagi, dirinya tidak memiliki uang
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR untuk menyekolahkan mereka. ‘’Sejak beberapa guru datang dan mengajak untuk menyekolahkan anak kami dengan janji akan gratis, serta tak perlu syarat, tentu kami mau. Terserah seperti apa sekolahnya, yang penting anak-anak kami bisa sekolah,” kisahnya sambil sedang mengendong anak ketiganya yang masih balita. Salah seorang mantan siswa sekolah marjinal itu, Ikhsan, yang sering datang ke situ menjelaskan, selama menimba ilmu di sekolah itu, hampir tidak pernah ia hormat bendera merah putih. Pasalnya, memang tidak ada terlihat sama sekali tiang bendera berdiri tegak di tengah-tengah lapangan yang ukurannya 4x8 meter. Tidak hanya itu, bendera merah putih yang identik dengan tempat-tempat pendidikan jauh dari sekolah satu ini. Lebih membuat miris, dengan jawaban yang jujur, Ikhsan bahkan tidak tahu siapa nama Presiden Republik Indonesia (RI) sekarang. “Sekolah di sini enak, sejuk dan dekat dengan rumah,” ujar anak berbadan tambun yang telah memasuki usia 14 tahun ini. Ikhsan sendiri bukan murid sekolah marjinal cerdas -- begitu sekarang disebut-- tapi ia pernah menjadi murid di sana. Nah, kenapa ia masih sering datang ke sekolah yang terdiri dari dua bangunan utama di lereng bukit tersebut? “Tak ada mau dibuat di rumah Bang. Nantilah, kalau sudah pulang ke kampung di Payakumbuh baru sekolah dilanjutkan ke SMP,” ujarnya sembari tetap memainkan telepon genggam di tangan kanannya.
HIBAH WARGA Saat mengitari kawasan sekolah, seorang perempuan paruh baya menyapa dengan lembut. “Dik, dari mana ya?”ujar perempuan bernama Sukanti itu.
Ternyata, wanita berjilbab itu pemilik lahan yang sudah mewakafkan tanahnya untuk bangunan sekolah marjinal itu. Diceritakannya, awal berdiri sekolah tersebut adalah inisiatif keluarganya dan keluarga sekitar rumahnya. Lahan seluas 10x12 meter yang berada di daerah curam ditimbun dengan tanah liat. Sementara gedung sekolah utama yang berada di atas, dibangun warga setempat secara swadaya dan sukarela. Tepat pada 2010, bangunan sekolah tersebut selesai dan muridnya adalah siswa/siswi pengalihan murid di Pokjar 1, yang berada ditengah-tengah hutan sawit milik perusahaan. “Ini ibadah kami saja. Tujuan kami hanya untuk memberikan tempat anak-anak ini belajar. Lagi pula, mereka ini kebanyakan warga pendatang dan masih belum memiliki identitas resmi Kota Pekanbaru. Kalau bisa jangan sampai anak-anak ini dipindahkan karena mereka sedang semangat belajar di sini. Takutnya nanti mereka tidak mau belajar lagi,” ujarnya. Selain itu, Sukanti juga mengaku tidak berharap apa-apa dengan keberadaan sekolah tersebut. Dia hanya meminta kepada pemerintah untuk tidak memindahkan anak-anaknya tersebut ke sekolah yang baru. Bahkan dia bersedia memberikan tanah tersebut untuk dibangun sekolah baru jika pemerintah ingin membangun sekolah. “Ya silakan saja kalau pemerintah mau bangun sekolah baru. Tapi kalau bisa di sini saja, dan saya tidak berharap ganti rugi atau apalah namanya nanti. Ini ikhlas dari kami dan ini bagian dari ibadah kami,” pintanya.
DIMARAHI ORANGTUA MURID Saat berbincang dengan Randi, dia mengisahkan, sekolah itu dimulai sejak 2007. Randi yang saat ini secara sukarela menjadi guru
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
komite merasa prihatin melihat banyak anakanak Jalan Badak yang tidak mengenyam pendidikan. Bahkan, ada juga anak-anak yang disuruh orangtua mereka untuk bekerja di kebun sawit. Bersama dengan teman-temannya yang juga sukarelawan mencoba mengetuk pintu ke pintu rumah warga. “Siang-malam kami ke rumah masyarakat di sana. Kebetulan rumah saya juga sekitar pokjar ini,” ujarnya. Penolakan? Jelas sempat dirasakannya. Bahkan, tidak jarang beberapa warga yang terlihat marah dan dengan nada geram mempertanyakan apa yang mereka inginkan sebenarnya itu hanya sia-sia. “Buat apa sekolah, anak-anak kami lebih baik bekerja di kebun sawit jelas mendapatkan hasil. Kalau sekolah, belum tentu jadi apa-apa nanti,” ceritanya menirukan bahasa dari salah seorang
Siswa Kelas Jauh SD Marginal Pokjar Cerdas II melihat materi pelajaran yang ada di laptop guru mereka. orangtua anak yang dikunjungi. Meski mendapatkan penolakan, namun karena keinginan anak-anak di sekitar setidaknya bisa baca tulis membuatnya dan rekan-rekan tidak patah arang. Tidak sedikit warga yang tertarik namun mengaku tidak berdaya dengan aturan pendidikan di Indonesia. Mulai dari tidak memiliki identitas resmi, akte anak yang tidak ada hingga yang mengaku tidak punya uang. ‘’Untuk makan saja kami harus banting tulang Pak, apalagi untuk menyekolahkan anak. Memangnya ada sekolah yang tidak perlu dibayar?’’ jelas Randi menirukan ucapan salah seorang orangtua murid. Randi sendiri sejak 2010 lalu sudah diangkat menjadi Guru Daerah dengan upah sebesar Rp1,925 juta perbulan. ‘’Alhamdulillah, akhirnya mereka kalah dengan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR keinginan anak mereka untuk sekolah. Ditambah lagi kami menjelaskan jika di sekolah marjinal ini tidak ada dipungut biaya. Bahkan untuk masuk sekolah saja tidak diperlukan identitas. Cukup punya keinginan belajar, silakan saja belajar,� tambahnya.
BEKAS BANGUNAN POSYANDU Berdasarkan pengakuan Dinas Pendidikan Pekanbaru, pokjar tidak hanya ada di Jalan Badak dan Melebung. Penelusuran juga dilakukan di sekolah marjinal yang disebut sebagai Pokjar III yang kondisi pendidikan nyaris sama. Melalui jalan berdebu yang di kiri kanannya kebun sawit selama 20 menit menggunakan kendaraan roda dua, tibalah di Jalan Budi Hulur, RW 18 Binjai, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya. Di luar gedung yang dulunya bangunan
posyandu itu tertera papan yang bertuliskan SDN 62 Marjinal, sebagai Pokjar III. Secara kasat mata, bangunan tersebut memang sudah permanen. Namun bukan permanen seperti gedung sekolah pada umumnya. Bentuk bangunan persegi empat dengan lebar 2x2 meter dan dilengkapi beberapa kursi. Itu baru untuk anak-anak kelas I dan II, dan harus dibagi pemakaiannya. Tanpa plafon dan sirkulasi udara yang cukup minim, saat panas terik, hampir semua penghuni gedung itu mandi keringat. Namun begitu, mereka tetap belajar dengan semangat sambil sesekali menyeka air yang jatuh di keningnya. Karena ukuran yang terbatas, beberapa murid juga terpaksa ditumpangkan di bekas musala yang jaraknya hanya lima meter Walau faislitas seadanya, semangat belajar siswa Kelas Jauh SD Marginal Pokjar Cerdas II ternyata tinggi.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR dari bangunan pertama. Sebenarnya, tempat itu tak layak sebagai tempat belajar. Papan tulis yang dibagi dua, untuk murid kelas III dan IV terlihat juga dua guru masing-masing menggunakan bagian papan tulis masing-masing. Terang saja, riuh suara murid terdengar di manamana. “Semangat belajar anak-anak cukup besar. Walaupun kondisi gedung tempat mereka belajar ini seadanya, soal semangat kami sebagai guru terkadang kalah. Pernah satu waktu saya terlambat karena hujan, para murid tidak pulang justru menunggu saya. Terkadang saya merasa malu dan sedih juga,” terang salah seorang guru, Yusmarni, di sekolah yang secara administrasi tersebut masuk pada SDN 62 Tenayanraya tersebut. Nah, di mana murid kelas V dan VI belajar? “Ini bekas posyandu yang sudah tidak dipakai lagi, sama dengan musala itu. Untung ada masyarakat yang berbaik hati memberikan tempat untuk belajar. Tapi untuk mereka kelas V dan VI, kami tidak memiliki ruangan lagi. Terpaksa mereka disekolahkan ke SDN Induk yang jaraknya lebih dari delapan kilometer dari sekolah. Kasihan juga Pak. Karena jarak yang jauh, beberapa di antara mereka memilih tidak sekolah. Tapi kami bisa apa, ruangan tidak ada walau keinginan belajar mereka besar. Kami tidak bisa apa-apa,” jelasnya. Diceritakannya, sekolah tersebut sudah dibangun sejak sembilan tahun yang lalu karena dipicu banyaknya anak-anak tidak bersekolah dan putus sekolah. Sadar pendidikan untuk anak itu penting, sebagain masyarakat mengalihkan posyandu dan musala menjadi sekolah marjinal. Hingga saat ini, kondisi sekolah tersebut masih orisinal tanpa ada sentuhan perubahan sama sekali.(.(.(ffed)
Abdul Jamal MPd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
Saling Lempar Tanggung Jawab DITEMUI DI RUANG KERJANYA, KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PEKANBARU ABDUL JAMAL MPD TERLIHAT SUDAH MEMPERSIAPKAN BAHANNYA UNTUK MENJAWAB TUDINGAN BEBERAPA PIHAK BAHWA PEMKO PEKANBARU TIDAK PEDULI DENGAN NASIB TEMPAT BELAJAR DI BEBERAPA TEMPAT YANG SANGAT MEMPRIHATINKAN. “Saya jelaskan dulu duduk perkara sebenarnya. Saya tegaskan, sekolah yang Bapakbapak temui itu bukan kelas jauh atau sejenisnya.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
Itu adalah sekolah marjinal yang merupakan program pusat,’’ ujarnya. Sekolah itu juga sudah lama ada karena kebutuhan pendidikan di sana. Tapi bukan hanya di Jalan Badak, di tengah-tengah kebun sawit di Melebung juga ada sekolah marjinal. ‘’Jadi karena ini program pusat, kami belum bisa berbuat apa-
apa. Jika ditanya apakah Pemko peduli dengan mereka, kami peduli dan sudah menyiapkan langkah-langkahnya,” terang Jamal. Lelaki berperawakan gempal ini menyatakan, sekolah marjinal ini bukan keinginan Pemko Pekanbaru. Sekolah tersebut hadir karena program pusat guna memberikan kesempatan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
Sekolah marjinal merupakan program pemerintah pusat, bukan Pemko Pekanbaru.
mendapatkan pendidikan kepada anak-anak kurang mampu atau anak-anak sasaran. Tidak hanya itu, kebijakan sekolah marjinal dilakukan dengan berbagai alasan seperti sekolah negeri jauh dari pemukiman warga, untuk anak-anak yang putus sekolah karena tidak ada anggaran, serta untuk memberikan jaminan pendidikan
kepada seluruh anak-anak Indonesia. Selain itu, sekolah marjinal ini juga diberikan tanggung jawab kepada provinsi serta kabupaten/kota. Dalam hal ini, provinsi bertanggung jawab pada tenaga pendidik yang menjadi honor daerah, sementara kabupaten/ kota sebagai induk dari administrasi anak didik. “Tidak hanya Pemko yang memiliki tanggung jawab sekolah marjinal tersebut, tapi juga ada Pemprov Riau. Kami hanya menyediakan sekolah induk sebagai administrasi terdaftar anak-anak yang bersekolah. Dalam hal ini, mereka berhak mengikuti Ujian Nasional (UN) dan terdaftar di sekolah induk. Soal pembangunan gedung sekolah dan gurunya itu adalah provinsi,� jelasnya lagi. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr Kamsol, mengaku tidak hanya di Pekanbaru yang memiliki sekolah marjinal. Tapi di beberapa kabupaten/kota di Riau masih ada sekolah marjilan. Hanya saja, sekolah marjinal yang dimaksud Kamsol ini sedikit berbeda dibandingkan yang ada di Pekanbaru. “Ada banyak sekolah dengan status marjinal di Riau ini. Namun biasanya mereka itu berkelompok dan lokasinya jauh dari sekolah umum atau milik negeri. Untuk menghapus itu diberikan kepada kabupaten/kota. Namun perlu diingat, sekolah marjinal itu punya penyebabnya bukan hanya keinginan saja,� terang Kamsol. Beberapa faktor yang disebut Kamsol di antaranya adalah kawasan tersebut terpencil dan jauh dari sekolah negeri. Tidak hanya itu, biasanya sekolah marjinal terbentuk dari keinginan masyarakat setempat agar anaknya tetap bisa bersekolah dan belajar dengan baik. Ditanya di mana peran Pemprov Riau, Kamsol menyatakan Disdik hanya berperan dalam hal memberikan dukungan guru honor serta peningkatan kualitas sekolah. Sementara untuk
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR bangunan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang bisa dibuat melalui porgram Unit Sekolah Baru (USB) atau sejenisnya. Namun begitu, Kamsol mengaku belum mengetahui secara detil berapa sekolah marjinal yang ada di Riau. Pasalnya, ada sekolah marjinal yang sudah dihapus oleh pemerintah daerah dan ada juga tumbuh sekolah marjinal baru.
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH Melihat saling lempar tanggung jawab tentang pendidikan sekolah marjinal, tokoh pendidikan Riau, Djauzak Ahmad, meminta Pemprov dan Pemko tidak membuat pertanyaan baru lagi. Menurutnya, apapun itu, pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah sebagai amanat UUD yang jelas dan tegas. Dia juga melihat, apa yang disibukkan kedua belah pihak yang seolah-olah bertikai ini seperti bentuk teka-teki. ‘’Mereka itu seperti membuat teka-teki saja . Murid sekolah marjinal ini seperti dibuat mainan. Yang satu bilang jawabannya di provinsi, yang lainnya sebut di pemko. Apa mereka lupa pendidikan itu hak seluruh masyarakat, tanpa melihat mereka kaya atau miskin? Ini bukan soal apa yang akan dibuat, tapi ini persoalan apa yang wajib dibuat,’’ terang Djauzak. Djauzak melihat dari sisi pandangnya sebagai seorang guru, program wajib belajar yang digelontorkan pemerintah sudah jelas menjadi hak anak-anak. Maka itu, siapapun anak-anaknya berhak mendapatkan fasilitas pendidikan sesuai dengan standar pendidikan. Tidak ada perbedaan antara anak sekolah negeri, swasta, maupun marjinal yang dimaksud. Karena itu, kembali ditegaskannya agar Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru tidak membuat teka-teki siapa yang bertanggung jawab soal pendidikan mereka (anak-anak marjinal) itu.((adrian ek ekoo/fed)
Walikota pEKANBARU, Firdaus ST MT
Tidak Tepat di Dalam Kota SEKOLAH MARJINAL DI PEKANBARU JADI SOROTAN. BERADA DI IBUKOTA PROVINSI RIAU, SALAH SATUNYA DI JALAN BADAK, KONDISI SEKOLAH MARJINAL MEMPRIHATINKAN. WALIKOTA (WAKO) FIRDAUS ST MT MENYEBUT, KEBERADAAN SEKOLAH MARJINAL MEMANG TAK COCOK ADA DI TENGAH KOTA. SEKOLAH marjinal pada dasarnya adalah program nasional dari pemerintah pusat melalui
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
pemerintah provinsi. Pemko berada pada posisi membantu administrasi, seperti sekolah marjinal di Jalan Badak. Tak ingin berlama-lama jadi polemik, pasca keberadaan sekolah marjinal disorot karena seolah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membiarkan sekolah tersebut tak layak, Wako mengambil langkah menutup sekolah marjinal. Mulai tahun ajaran baru nanti, siswa di sana akan pindah ke sekolah baru. ‘’Kita sebenarnya tidak setuju dengan sekolah marjinal itu. Yang tepatnya sekolah marjinal tidak dalam Kota Pekanbaru. Sekolah marjinal itu tidak jauh dari sekolah yang ada. Kita juga ada bangun sekolah baru di Jalan Badak,’’ kata Firdaus. Setelah nanti ditutup, siswa sekolah marjinal nantinya akan dipindah ke sekolah terdekat. Selain itu, gedung SMK 8 yang sudah selesai dibangun namun belum digunakan akan difungsikan sebagai gedung sekolah SD.
Menurut Wako, keberadaan sekolah marjinal tidak tepat di dalam kota. Berbagai pertanyaan muncul. Terutama kesan bahwa Pemko Pekanbaru yang baru mencari solusi setelah sekolah marjinal jadi sorotan, sementara selama ini sekolah berjalan dengan segala kekurangan yang ada. Menjawab hal ini, Firdaus menyebut, penanganan sekolah marjinal tidak bisa langsung oleh Pemko sendiri, namun harus berkordinasi dengan pemerintah provinsi. ’’Kadisdik sudah saya perintahkan berkordinasi. Yang jelas, anakanak ini akan kami tempatkan di sekolah baru,’’ katanya lagi. Sementara itu, Kepala Dinas Pendikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengungkapkan penutupan sekolah marjinal memang sudah dipastikan. Untuk sekolah marjinal di Jalan Badak akan dipindah ke SD 45.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR Apakah penutupan sekolah marjinal dan pemindahan murid yang belajar di sana adalah solusi terbaik ? Jamal menyebut hal itu sudah dipertimbangkan dengan baik. Dipaparkannya, dengan dijadikannya gedung SMK 8 di Jalan 70 menjadi SD, maka bukan hanya anak sekolah marjinal yang akan diakomodir. ’’Anak-anak lain pun akan diterima,’’ ungkapnya. Di sekolah marjinal, Jamal memaparkan, Pemko Pekanbaru berada dalam posisi membina. Sistem yang diterapkan di sekolah marjinal dengan sekolah biasa berbeda, lebih feksibel terhadap aturan. ’’Sekolah marjinal tidak memerlukan kelengkapan administrasi, setelah masuk siswa baru diberi rapor,’’ jelasnya. Dengan penutupan nanti, sekolah marjinal yang ada di Pekanbaru lainnya, seperti di Jalan Cipta Karya juga akan berubah fungsi. ’’Ada yang jadi rumah singgah. Nanti juga kami arahkan ke PKBM-PKBM,’’ tuturnya. Keberadaan sekolah marjinal, terutama di Jalan Badak disebut Jamal terlupakan oleh perusahaan yang ada di sekitar sana. Ini juga yang menjadi kekecewaan bagi dirinya. ’’Yang sekolah itu banyak anak-anak pekerja sawit. Perusahaan sawit tempat orang tuanya bekerja kan ada CSR, kok mereka tidak bantu,’’ katanya. Rencana penutupan sekolah marjinal, kata Jamal, sudah didiskusikan bersama orangtua siswa di sana dan disetujui. ’’Semua setuju untuk pindah tahun ajaran baru ini,’’ imbuhnya.
Kini tinggal lagi memperjelas status guru yang mengajar. Saat ini guru yang mengajar disana dikontrak oleh Pemerintah Provinsi Riau. Jamal berkeinginan agar para guru ini bisa ditarik ke Kota Pekanbaru.’’Nanti mereka bisa mengajar menambah kekurangan guru kita. Kita mau itu bisa ditarik, dirubah SK- jadi guru bantu ali/ gem provinsi,’’ singkatnya.(.(.(ali/ ali/gem gem))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR
Pemprov Fasilitasi, Pemkab/Kota Bertanggung Jawab KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (KADISDIKBUD) PROVINSI RIAU, DR KAMSOL MM, MENJELASKAN BAHWA SEKOLAH MARJINAL SEBENARNYA PUNYA MISI MULIA, YAKNI MEMBER RUANG PENDIDIKAN KEPADA ANAK-ANAK YANG TAK TERJANGKAU OLEH SEKOLAH BIASA. MISALNYA BERADA DI PEDALAMAN DENGAN JUMLAH MURID YANG TAK BANYAK. “Sekolah marjinal itu masih bisa dikategorikan kelompok belajar, dan bisa belajar di mana saja, seperti balai desa ataupun di musala atau lainya. Tujuannya untuk memberikan hak pendidikan kepada anak-anak di masyarakat yang memang jauh dari jangkauan sekolah,’’ ujar Kamsol. Artinya, tambah Kamsol, ada sasaran yang jelas dengan nama sekolah marjinal itu sendiri. Tidak hanya di Pekanbaru, di seluruh kabupaten/kota di Riau ada sekolah marjinal seperti data yang dimiliki Disdikbud Riau. ‘’Dari data yang kami miliki melalui Bidang PK-PLK, sekolah marjinal terdapat di 10 kabupaten/kota di Riau,’’ ujarnya. Hanya Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai yang tidak memiliki sekolah marjinal. Kabupaten Indragiri Hulu menjadi kabupaten yang memiliki kelompok belajar terbanyak, yaitu 17 Pokjar. Sementara Siak hanya memiliki
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Riau, Dr kamsol MM satu kelompok belajar yang ada di Kecamatan Minas Barat. Total di Riau terdapat 66 Pokjar yang
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> MARJINAL DI KOTA BESAR tersebar di 37 Kecamatan dengan 51 sekolah induk. Jumlah siswanya saat ini tercatat 1.530 murid dan diajar oleh 199 orang guru honor daerah. Untuk tanggung jawab sekolah tersebut, provinsi maupuan kabupaten/kota memiliki peran masingmasing. Disdikbud Riau hanya sebatas memfasilitasi, sedangkan pembelanjaran kelanjutan dinaungi sekolah induk di masing-masing kabupaten/kota. Karena itu, status murid marjinal mengikuti sekolah induk yang ditetapkan daerah. Oleh karena itu, tambah Kamsol, jika murid terus berkembang dan daerahnya juga sudah berkembang, maka pembangunan sekolah bisa
diajukan, dan itu merupakan tanggung jawab kabupaten/kota untuk mengajukan dan membangun sekolah di wilayah itu. ‘’Untuk itu kambali pada peran pemerintah dalam memberikan perhatian dan penilaian, apalagi sekolah-sekolah marjinal itu sifatnya sementara, kalau memang sudah bisa dikembangkan bisa segera dilaksanakan,’’ ujarnya. Ke depan diharapkan, tidak ada lagi yang namanya sekolah marjinal dan itu yang harus memperhatikan adalah kabupaten/kota. ‘’Untuk kami, selama itu ada, memfasilitasinya adalah ek wajib,’’ tutur Kamsol.. ((ek ekoo/gem gem))
Disdikbud Provinsi Riau sebatas memfasilitasi sekolah marjinal. Sedangkan kegiatan pembelajaran kelanjutan dinaungi sekolah induk kabupaten/kota. EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
DAERAH DAER AH << AERAH
Ketika Hutan Mengancam Masa Depan KEKAYAAN ALAM ALAMI YANG DIMILIKI RIAU, BERUPA KAWASAN HUTAN, KINI MULAI MENIPIS. HANYA DALAM 10 TAHUN, SEMUA HAMPIR TERKIKIS. ADA APA?
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> DAER AH AERAH
Hutan Kabupaten Pelalawan di sepanjang pinggir Sungai Kampar, Pelalawan. TIRASKITA.COM
T
AKA sing lagi, semua orang maklum, terjadinya kondisi ini karena perambahan kawasan hutan, alih fungsi hutan, serta kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan data WWF Riau, pada 2006 luas hutan di Riau mencapai 2.719.641 ha. Namun pada 2014 tersisa 1.624.753 ha. Selain tutupan hutan, kawasan konservasi di Riau juga perlu mendapat perhatian bersama. Di mana ada 17 kawasan konservasi dengan total luasan 596.150,17 ha yang tersebar di enam kabupaten/kota. Jika dirinci, kawasan konservasi di antaranya yakni Cagar Alam Pulau Berkey di Bengkalis dengan luas 500 ha. Bukit Bungkuk di Kampar dengan luas 20.000 ha. Suaka Marga Satwa Kerumutan di Kampar dan Indragiri Hulu dengan luas 120.000 ha, Bukit Rimbang Baling di Kampar dengan luas 136.000 ha, Giam Siak Kecil di
Bengkalis dengan luas 50.000 ha. Berikutnya Suaka Marga Satwa Balai Raja (Bengkalis) dengan luas 18.000 ha, Tasik BesarTasik Metas (Pelalawan) dengan luas 3.200 ha, Tasik Serkap-Tasik Sarang Burung (Pelalawan) dengan luas 6.900 ha, Pusat Pelatihan Gajah (Bengkalis) dengan luas 5.000 ha, Danau Besar (Bengkalis) dengan luas 28.237,95 ha. Suaka Marga Satwa Tasik Tanjung Padang (Bengkalis) dengan luas 4.925 ha, Tasik Belat (Bengkalis) dengan luas 2.529 ha, Bukit Batu (Bengkalis) dengan luas 21.500 ha. Berikutnya Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (Kampar) dengan luas 6.172 ha. Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Indragiri Hulu dan Bungo Tebo Provinsi Jambi) dengan luas 111.223 namun direvisi dengan SK Menhut.No.6407/ Kpts-II/2002 bertambah luasnya menjadi 114.223
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
DAER AH << AERAH ha. Taman Nasional Tesso Nilo di Pelalawan dan Indragiri Hulu dengan luas 38.576 ha. Dan Taman Wisata Alam Sungai Dumai di Dumai dengan luas 4.721,60 ha. Deputi Direktur Walhi Riau, Even Sembiring mengatakan, faktor terus berkurangnya tutupan hutan adalah beralih fungsinya hutan ke perkebunan kelapa sawit dan akasia. Menurut catatan mereka, untuk luas perkebunan kelapa sawit di Riau saat ini mencapai 2,9 juta ha. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,3 juta ha dikuasai korporasi. “Untuk akasia, izinnya itu hanya ada 2,1 juta ha. Namun untuk existing tanamannya itu hampir 1,9 juta ha. Belum lagi alih fungsi untuk perumahan, fasilitas umum dan juga pertambangan seperti batu bara,” ujar Even. Lebih lanjut dikatakannya, faktor pengurangan tutupan hutan akibat kebakaran tidak terlalu besar mengurangi tutupan hutan. Namun dari hasil pengamatan mereka, dari sisa lahan dan hutan yang terbakar akan ditumbuhi sawit dan akasia. “Kita bicara relasinya bukan signifikansinya. Jadi kalau ada pembukaan lahan atau land clearing-nya pasti diikuti dengan pembakaran, tapi itu kan hanya turunnya saja. Sedangkan penyebab deforestasi yang paling tinggi yakni akibat alih fungsi hutan tersebut,” paparnya. Akibat terus turunnya tutupan hutan di Riau, dampak yang paling dapat dirasakan masyarakat adalah perubahan iklim. Jika dilihat periode 20142015, kebakaran hutan dan lahan sudah mulai pada bulan Januari yang notabene masih masuk musim hujan. Hal ini sudah menjadi indikasi bahwa perubahan iklim bukan sekadar isu belaka. “Yang kedua, bisa kita lihat dari banjir. Setiap pengujung tahun selalu banjir. Apalagi di Kampar.
Kemudian juga konflik antara masyarakat dengan korporasi dan konflik antara manusia dengan hewan dalam perebutan wilayah kelola. Hal itu tentunya juga akan mempengaruhi jumlah satwa dilindungi seperti harimau dan gajah,” katanya. Untuk terus menjaga dan mempertahankan luas hutan yang ada, Walhi Riau mempunyai konsep, hutan yang ada dikelola oleh masyarakat dengan kearifan lokal. Dengan mengambil hasil hutan selain kayu seperti rotan atau madu. Kemudian juga harus dilakukan penegakan hukum, terhadap alih fungsi hutan menjadi perkebunan oleh para cukong besar. “Di mana secara perlahan komoditi sawitnya diganti dengan tanaman hutan. Tapi yang menguasai ruang kelola tersebut adalah masyarakat. Selain itu juga melakukan review terhadap perizinan HPH, tanaman industri dan perizinan lain yang berbau koruptif,” tuturnya. Anggota Komisi A DPRD Riau Dr Taufik Arrakhman SH MH mengatakan, pihaknya melalui tim pansus juga menemukan hal yang sama. Untuk itu perlu dilakukan moratorium perizinan lahan. Kemudian pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak memiliki kebun diberhentikan dulu perizinannya. “Karena tentu dengan adanya PKS ini, akan semakin banyak orang yang membuka lahan untuk menanam sawit. Untuk itu harus ada komitmen bersama. Karena soal perizinan ini levelnya ada pada kabupaten. Untuk itu harus ada moratorium dari pemerintah pusat,” ujarnya. Jika berbicara mengenai ekonomi, lanjut politisi asal daerah pemilihan Pekanbaru ini, memang dengan banyaknya pembukaan lahan sawit akan meningkatkan ekonomi. Namun tentunya konsekuensinya yang didapat adalah kerusakan lingkungan. Untuk itu, pihak DPRD selalu melakukan pengawasan.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> DAER AH AERAH
SAYANGI.COM
“Dari hasil monitoring tim pansus menghasilkan beberapa rekomendasi. Dan tentunya kami minta ditindaklanjuti pemerintah. Kalau perusahaan yang dilaporkan tersebut perlu disidik ya seharusnya segera disidik,’’ katanya. Disebutkan, salah satu tujuannya adalah menimbulkan efek jera. Tidak pandang bulu. Baik kepada perusahaan atau masyarakat. Di Siak misalnya, dari luas wilayah Siak 8.556,09 km2, dua pertiganya adalah kawasan hutan. Kawasan itu telah diberikan HTI, HPH dan HGU pada perusahaan-perusahaan yang ada. Kondisi hutan mengalami perambahan, baik kawasan Cagar Biosfer yang dirambah warga pada hutan suaka marga satwa dan lindung. Parahnya, di zona penyangga kawasan cagar biosfer Giam Siak Kecil mayoritas berasal dari luar Siak, sudah mencapai 867,67 ha. Kawasan di luar itu sudah lebih luas lagi, mencapai 2.384 hektare lebih. Tak hanya Giam Siak Kecil ini yang dirisaukan
Bupati Syamsuar. Keberadaan Danau Pulau Besar dan Danau Bawah yang sering disebut Danau Zamrud itu, juga sudah membuat Syamsuar gamang. Sebab kawasan ini juga sudah terganggu. ‘’Kami tak mau Giam Siak Kecil seperti Tesso Nilo kedua. Ini yang dilakukan kerja sama Kementerian LHK untuk pemulihan kawasan tersebut,” kata Kadishutbun Siak Teten Efendi. Makanya sebelum dirambah secara besarbesaran, ujar Teten, pihaknya sudah harus menertibkan. “Soal danau, kami berharap itu dijadikan taman nasional. Kalau jadi taman nasional, tentu akan sangat lebih bisa dimanfaatkan untuk wisata. Sebab kami juga sudah mengusulkan zona wisata di Siak,” katanya. “Dalam hal ini akan kami upayakan semaksimal mungkin, dengan adanya perambahan yang telah ditanami sawit nantinya bekas sawit akan ditanami tanaman hutan,”
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
DAER AH << AERAH ujarnya. Potret pengrusakan hutan juga terjadi di Kabupaten Bengkalis. Perambahan hutan di sana ternyata sudah berada pada titik yang memprihatinkan. Tak satu pun kecamatan luput dari aksi penebangan liar. Baik sekadar untuk diambil kayu, maupun alih fungsi lahan menjadi perkebunana kelapa sawit. Dinas Perkebunan dan Kehutanan Bengkalis sendiri belum bisa mendata secara kongkret berapa luas hutan yang sudah dirambah oleh pihak yang tak bertanggungjawab ini. Alasannya, karena perambahan hutan terutama oleh aksi illegal logging dilakukan secara sporadis. Namun yang pasti sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Bengkalis H Herman Mahmud didampingi Kabid RLPH Zamri, jika dilihat dari udara, terlihat jelas perambahan hutan sudah terjadi di semua kecamatan atau delapan kecamatan. Dari delapan kecamatan itu, jelas Herman lagi, perambahan terparah terjadi di Kecamatan Rupat, Siak Kecil, Bukit Batu dan Kecamatan Pinggir. Pihaknya, kata Zamri menambahkan, terus melakukan pengawasan dengan melakukan patroli secara berkala. Namun upaya patroli ini sejauh ini dinilai belum mampu menekan aksi perambahan. Karena sepertinya seringkali saat melakukan patroli, lokasi yang dirambah sudah tak bertuan alias sudah ditinggalkan pelaku. Hal ini memberi kesan, jika patroli yang dilakukan tim terpadu sering bocor. “Bahkan kami sering mendapat halangan saat memasuki kawasan hutan yang sudah dirambah. Karena jalan untuk ke lokasi dipalang oleh pelaku. Namun kondisi ini tidak menyurutkan kami masuk ke lokasi,” ungkap Zamri.
Menurut Herman pula, upaya penyelamatan kawasan hutan juga sudah dilakukan dengan memasang plang larangan merambah hutan. Namun larangan itu juga tak digubris. ‘’Kami akan fokuskan penanganan perambahan hutan ini bersama aparat terkait,’’ katanya. Dijelaskan, sebelumnya pihaknya fokus pada penanganan illegal logging, sekarang dengan makin banyaknya laporan masyarakat dan hasil patroli petugas, perambahan kawasan hutan makin menjadi-jadi. ‘’Kami akan tingkatkan upaya penyelamatan,” ujar Herman. Disebutkannya, di Kecamatan Siak Kecil tepatnya di Desa Tanjung Damai, kawasan HTR sudah banyak yang beralih fungsi menjadi kebun sawit. Untuk mengetahui berapa luasan hektar HTR yang sudah menjadi perkebunan sawit ini, dalam waktu dekat pihaknya akan minta data kepada kepala desa terkait para pemilik kebun sawit. “Kalau pemiliknya adalah bukan penduduk Bengkalis, lahan itu harus dibebaskan dan dikembalikan. Namun jika penduduk Bengkalis dan umur sawitnya di atas 3 tahun, boleh dilanjutkan. Dan akan bergabung dengan koperasi yang sudah ada,” tambah Zamri sembari menyebutkan jika secara globalnya hutan yang sudah alih fungsi ini mencapai 100 hektare. Dikatakan Herman, jika di Siak Kecil hutan yang dirambah adalah hutan produksi, di Rupat sasaran perambahan hutan adalah hutan mangrove. Sementara kawasan hutan lindung maupun hutan di cagar biosfer, ia tak dapat memberikan informasi karena penanganannya ada di BKSDA. Di Kabupaten Kuansing, kasus perambahan terjadi di kawasan hutan Rimbang Baling. Informasi dari Dinas Kehutanan Kuansing, kawasan hutan Rimbang Baling di wilayah Kuansing luasnya 5.000 hektare lebih. Dan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> DAER AH AERAH mayoritas kawasan hutan ini berada di wilayah Kampar. Kondisinya saat ini, ada seluas 500 hektare kawasan Rimbang Baling yang berada di wilayah Kuansing sudah dirambah, dan beralih fungsi menjadi lahan perkebunan sawit. Seperti yang terdapat di Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi. “Kawasan ini terus dirambah. Kalau tak salah, mencapai sekitar 500 ha. Rata-rata sudah menjadi kebun sawit,” kata Kepala Dishut Kuansing Pramudio Nandar melalui Sekretaris Abriman SHut. Kendati perambahan kawasan hutan ini marak, namun pihaknya di daerah tidak dapat berbuat banyak. Karena pengawasan terhadap kawasan Rimbang Baling itu kewenangannya di BKSDA Riau. “Tak bisa kita ngapa-ngapa, karena BKSDA yang berwenang mengawasinya,” katanya seperti yang ditulis RPG.
58 PERUSAHAAN PEMEGANG IUPHHK-HTI Di sisi lain, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Riau Fadrizal Labay menyebutkan, hingga pengujung 2015 lalu di Riau beroperasi 58
perusahaan yang memegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI). Dengan luasan lahan yang dimanfaatkan sebesar 1.654.557 ha. Kontribusi keseluruhannya terhadap daerah dinilai masih minim, karena berdasarkan data hasil rekonsiliasi penerimaan Provinsi Sumber Daya Hutan (PSDH) pada 2015 hanya sebesar Rp84,7 miliar. Dari total tersebut untuk provinsi bagiannya hanya 16 persen saja, atau sekitar Rp13,5 miliar. Kemudian untuk kabupaten/kota penghasil sebesar 32 persen saja, atau Rp27 miliar . Sementara untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi sebesar 32 persen atau Rp27 miliar. Justru bagian pusat yang lebih besar sebesar 20 persen, yakni pada 2015 ada dana Rp16,9 miliar dari penerimaan PSDH. Selain PSDH 20 persen untuk pusat dan 80 persen untuk daerah dengan dibagi-bagi tersebut, juga ada kontribusi lainnya ke daerah dengan besaran dari Dana Reboisasi (DR). Di mana pembagiannya 60 persen pusat dan 40 persen kabupaten penghasil. Mekanisme penyetoran PSDH/DR menurut Fadrizal Labay disetorkan langsung oleh pemegang izin ke kas
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016 INDUSTRI.BISNIS.COM
DAER AH << AERAH negara melalui Ditjen Pajak.
LANGKAH PENYELAMATAN 3 tahun lalu, Pemerintah Provinsi Riau menyepakati kerja sama dengan Badan Pengelola REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest and Peatland Degradation/Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan Lahan Gambut). Kerja sama tersebut tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dengan Kepala BP REDD+ Heru Prasetyo, di Kantor BP REDD+ RI, Jakarta. Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, kerjasama ini sejalan dengan komitemen dan visi pengelolaan sumber daya alam hutan dan lahan gambut yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kesejahteraan masyarakat Riau sekarang dan masa mendatang. “Dengan adanya kerjasama ini kita berharap akan lebih optimal pengelolaan hutan dan lahan gambut secara berkelanjutan, mulai dari perencanaan, pencegahan, penanggulangan hingga pengawasan,” ungkap Andi panggilan akrab Arsyadjuliandi Rachman. Saat ini lanjut Andi, Provinsi Riau telah memiliki strategi dan rencana aksi (SRAP) Riau dan baseline data, termasuk peta kadastral sebagai prasyarat pelaksanaan REDD+ dan berkomitmen untuk mengimplementasikan REDD+ di Provinsi Riau. “Rencana aksi selanjutnya, pemerintah Provinsi Riau akan membentuk lembaga khusus atau memperkuat lembaga yang sudah ada untuk mengawal implementasi REDD+ di Riau dalam memenuhi beberapa aspek, antara lain mengukur Reference Emission Level (REL) dan mengaplikasikan mekanisme Monitoring, Report-
ing dan Verification (MRV) agar dapat mengukur performa pelaksanaan REDD+ di lapangan,” ujar Andi. Kepala Badan Pengelola REDD+ Heru Prasetyo mengapresiasi komitmen Pemprov Riau yang merespon cepat dilakukannya kerjasama ini, guna mengelola kawasan hutan dan lahan gambut yang lebih baik di Provinsi Riau. “Provinsi Riau adalah provinsi ke-7 menandatangani MoU dengan BP REDD+, dan Riau adalah provinsi pertama yang dilakukan audit kepatuhan,’’ ujar Heru. Menurut dia, sebelumnya BP REDD+ bersama Pemprov Riau telah melakukan sejumlah kegiatan strategis berbasis kemasyarakatan untuk pencegahan dan penanggulangan kabakaran hutan dan lahan gambut, pelatihan karhutla monitoring sistim, citizen journalist, audit Karhutla, serta KKN tematik terkait kebakaran hutan. “Tujuannya adalah untuk membentuk kesiapsiagaan masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian publik dalam mengantispasi serta meneruskan informasi penting terkait kebakaran hutan dan lahan gambut,’’ ucapnya. Untuk menjalankan program ini, juga diperlukan pendekatan terhadap pihak swasta melalui kerjasama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan. Hal ini termasuk melakukan pemantauan dan audit terhadap kepatuhan pemerintah daerah dan perusahaan swasta di Riau dalam melaksanakan tanggung jawab mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Untuk meningkatkan kapsitas, Pemerintah Provinsi Riau, BP REDD, kata Heru juga telah memfasilitasi proses sosialisasi Prosedur Operasi Standar Nasional (Posnas) pencegahan dan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> DAER AH AERAH
MONGABAY.CO.ID
penanggulangan Karhutla, serta pelatihan tentang Karhutla Monitoring Sistim (KMS). “Tujuannya bagaimana memanfaatkan fasilitas citra satelit beresolusi tinggi yang mampu mengindentifikasi jumlah titik panas dan menyajikan analisa yang dapat digunakan pihakberwenang dalam upaya penegakan hukum,’’ terangnya. Selain itu tambah Heru, keterlibatan dan kalaborasi berbagai pihak menuju tata kelola hutan dan lahan gambut lebih baik lagi perlu dilakukan. ‘’Perubahan paradigm ini harus dibangun melalui kerjasama multi pemangku kepentingan di berbagai tingkatan. Inilah semangat utama REDD+,’’ tukasnya. Bagi parlemen di DPRD Provinsi Riau, penyelamatan hutan salah satunya dengan membatasi pembukaan lahan baru untuk kebun sawit yang sudah sangat luas di Riau. “Tidak ada relevansinya apabila sawit dikategorikan sebagai hutan,” kata Ketua DPRD Riau Komisi A (bidang hukum), Bagus Santoso, di Pekanbaru. Dalam RPM disiapkan izin membuka
perkebunan kelapa sawit di areal hutan yang akan berlaku untuk izin investasi baru. Pola izin yang akan dipakai sama dengan pola Hutan Tanaman Industri (HTI). Rencananya, RPM ini akan mengatur komposisi HTI Sawit tersebut dalam sistem zonasi yaitu 70 persen tanaman pokok, 25 persen tanaman kehidupan, dan 5 persen tanaman pangan. “Rencana kebijakan itu tampaknya lebih menguntungkan pengusaha besar yang melakukan ekspansi, daripada pengelolaan hutan untuk rakyat,” ucapnya menegaskan. Pakar lingkungan dari Universitas Riau, Prof Adnan Kasri, mengatakan wacana Kementerian Kehutanan tersebut menunjukan belum ada prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Kebijakan itu, justru akan menimbulkan konflik agraria antara perusahaan dan warga setempat. “Belum lagi dampaknya bagi kelestarian lingkungan karena tanaman sawit berbeda karakteristik dengan hutan alam dalam hal kemampuan menyerap air, karbon dan sebagai habitat satwa,” tutur Adnan Kasri.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
NA SIONAL << NASIONAL
NASIONAL
UPAYA MENYATUKAN PARTAI KABAH
Oh PPP, Kok Belum Juga ’JANGAN HABISKAN ENERGI UNTUK BERDEBAT, BERMUKTAMAR-MUKTAMAR TIDAK ADA HABISNYA...’’
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> NA SIONAL NASIONAL
WAPRESRI.GO.ID
I
TULAH harapan yang disampaikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla saat menghadiri penutupan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sama seperti Partai Golkar, pria Makassar ini juga berharap bisa berperan dalam mendamaikan PPP yang sudah lama bercekau sesama mereka usai Pemililiah Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Bahkan untuk menembus benak semua hadirin agar mampu mengindahkan nasehatnya itu, kepada seluruh kader PPP, dengan berkelakar. Kali ini soal dipilihnya Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat pelaksanaan muktamar. Padahal, dua muktamar sebelumnya digelar di hotel. ’’Yang penting kan bukan tempatnya, (tapi, Red) keikhlasannya. Apalagi urusan Kakbah. Asrama Haji kan juga urusan Kakbah. Ternyata memang hanya di situ. Akhirnya PPP bersatu di Asrama Haji. Siapa suruh bikin lambang Kakbah kan?’’ canda JK. Tentu saja, sebagai Parpol yang akhirnya
berbalik mendukung kepemimpinannya bersama Presiden Jokowi, Jusuf Kalla punya harapan besar, tertama untuk stabilitas politik di pemerintahan. Meski pun di luarnya, JK mengatakan bahwa PPP harus menjaga kekompakanm karena tantangan bangsa ke depan begitu kompleks. Bukan hanya berkaitan dengan politik, melainkan juga permasalahan ekonomi dan sosial. ’’Melihat ke depan, banyak tantangan yang harus dihadapi. Maka, segala sesuatunya perlu didahului dengan partai yang solid,’’ kata JK sebelum menutup muktamar PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, kemarin. Dia menuturkan, situasi ekonomi Indonesia saat ini kurang baik. Kondisi itu tak akan dapat diselesaikan oleh partai yang masih berkonfik. ’’Segala persoalan hanya dapat diselesaikan apabila ada kekuatan internal yang bersatu,’’ tegasnya. JK kemudian menyinggung Muktamar VIII PPP
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
NA SIONAL << NASIONAL yang telah dilakukan hingga tiga kali. Dua lainnya adalah muktamar Surabaya (kubu Romi) dan muktamar Jakarta (kubu Djan). Wapres berharap muktamar kali ini dapat memberikan hikmah bagi semua pihak.
RUMITNYA MENGIKHTIARKAN ISLAH DI PARTAI BERLAMBANG KABAH. Namun, JK kali ini belum beruntung. Skenario yang diangankannya agar PPP bersatu seperti dirinya menggiring Partai Golkar untuk Munas, yang mengalami keberhasilan yang cukup besar. Sebab, Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, yang diniatkan untuk mewujudkan islah tidak berhasil. Meskipun Ketua Umum yang baru sudah terpilih secara resmi pada acara itu, tidak sepenuhnya menuntaskan kemelut konflik internal yang selama ini menerpa. Menurut sebagian kalangan, bahwa muktamar yang diinisiasi kelompok Suryadharma Ali dan M Romahurmuziy itu, pada dasarnya masih memberikan sekat kepada kader lain dari pengikut Djan Farid. Untuk diingat, bahwa perjalanan PPP memang senasib dengan Partai Golkar. Bedanya kesudahan dari Golkar lebih baik. Golkar sukses bersatu setelah Munas, sementara PPP tidak. Padahal, Golkar dan PPP sama-sama didera konflik internal sebagai buntut pelaksanaan Pilpres 2014 itu sedang berusaha menyelesaikan persoalannya. Pemicu konflik internal dia partai ini pun hampir sama, yaitu dualisme kepengurusan yang muncul selama ini. Meski begitu, dibandingkan dengan partai berlambang Kakbah, beringin kini jauh lebih
tenang. Dua pihak yang berseteru sudah bisa duduk bersama untuk menggelar musyawarah nasional (Munas). Suasana acara penutupan pada hari ketiga muktamar PPP 10 April 2016 lalu memang sudah tenang. Dinamika yang muncul sehari sebelumnya juga sudah tidak terasa lagi di arena muktamar. Namun, kondisi tersebut lagi-lagi tidak berarti muktamar telah berhasil mencapai targetnya secara optimal. Sesaat ditetapkan sebagai ketua umum pada 9 April 2016 lalu, Romy –sapaan M Romahurmuziy– memang terus menyampaikan komitmen untuk merangkul semua pihak. Hingga kemarin, mantan Sekjen DPP hasil muktamar Bandung itu juga terus menegaskan bakal mengajak Ketua Umum hasil muktamar Jakarta Djan Faridz untuk kembali bersatu. Tentu, dalam kepengurusan yang dipimpinnya. Dia berjanji menyerahkan jabatan apa pun yang diminta Djan. “Sebagaimana tadi sudah disampaikan kepada kami melalui Pak Wapres, beliau (Jusuf Kalla, red) juga sudah berinisiatif menghubungi Pak Djan Faridz. Agar sudahlah, yang sudah berlalu, ya sudah, marilah kita menatap masa depan baru,” kata Romy seusai acara penutupan. Namun, ajakan tersebut tentu tidak semudah merealisasikannya. Bahkan, harapan untuk bisa menggandeng Djan dan kelompoknya dengan menawarkan jabatan apa pun sangat mungkin mental. Akhirnya, islah seutuhnya hanya akan jauh panggang dari api. Hingga kemarin, kubu Djan tetap menganggap muktamar PPP di Pondok Gede tersebut sekadar ajang silaturahmi para kader. Sebab, menurut Sekjen DPP hasil muktamar
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> NA SIONAL NASIONAL
THETANJUNGPURATIMES.COM
Jakarta Dimyati Natakusumah, ada proses hukum yang kini masih berjalan. Yaitu, upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan kubu muktamar Surabaya pimpinan Romy atas putusan MA yang membatalkan pengesahan kepengurusannya. “Karena putusan PK belum ada, jadi tidak bisa ada muktamar. Hormati putusan PK dengan melalui proses itu dulu,” tegas Dimyati. Hal itu pula, menurut dia, yang menjadi pertimbangan pihaknya untuk tidak ikut hadir dalam muktamar yang dihadiri Presiden Joko Widodo saat pembukaan 8 April 2016 lalu dan Wapres Jusuf Kalla saat penutupan. Bukan hanya gagal menghadirkan Djan, forum tertinggi yang dimiliki PPP itu ternyata juga tidak berhasil memuaskan seluruh pihak yang datang. Dengan dikomandoi Ketua DPP hasil
muktamar Bandung Ephyardi Asda, sejumlah pimpinan cabang dari beberapa wilayah telah memutuskan walk out pada hari kedua muktamar. Mereka kecewa terutama karena penerapan sistem aklamasi dalam pemilihan ketua umum. Lebih lanjut, muktamar dituding telah didesain hanya untuk menjadikan Romy sebagai ketua umum secara aklamasi. “Padahal, Pak Djan sudah menyampaikan kepada saya, kalau yang terpilih bukan Romy, beliau siap mencabut gugatan,” kata Ephyardi. Gugatan yang dimaksud adalah gugatan terhadap keputusan Menkum HAM yang menghidupkan kembali kepengurusan PPP hasil muktamar Bandung pasca membatalkan SK muktamar Surabaya. Kubu Djan tak terima karena putusan tersebut dianggap tidak mengikuti putusan MA. Mereka
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
NA SIONAL << NASIONAL pun menggugat pemerintah. Mulai Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menkum HAM Yasonna Laoly. Di muktamar Jakarta, Ephyardi duduk sebagai salah seorang wakil ketua umum. Dia bukan satusatunya wakil ketua umum kubu Djan Faridz yang hadir di muktamar. Yang lainnya adalah Indah Wardatul Asriah, istri Ketua Umum PPP hasil muktamar Bandung Suryadharma Ali. Berbeda dengan Ephyardi, Indah tetap mendukung muktamar beserta hasilnya. Sejak awal, terutama pasca keluarnya SK Menkum HAM yang memilih untuk mengesahkan sementara kepengurusan hasil Muktamar Bandung 2011, kelompok SDA akhirnya mengubah haluan. Tidak seperti Djan yang ngotot berpegang pada putusan MA, kelompok SDA turut terlibat dalam persiapan muktamar. “Satu pesan saya, janganlah kita menyisakan luka-luka lama. Ada kawan yang bersikap untuk memilih (ketua umum) secara voting. Tapi, semata-mata itu hanya ingin demokratis,” pesan Indah agar Romy tetap merangkul semua pihak. Mengapa sulit untuk menyatukan PPP, sementara Golkar bisa. Apalagi kedua Parpol ini adalah produk ordebaru yang kerap memiliki persamaan. Pengamat Hukum Tata Negara dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Imam Nasef, menjelaskan dengan kenyataan ril di lapangan, konflik PPP agak sedikit berbeda dengan Golkar. Meskipun dalam kedua kasus tersebut samasama terdapat dua gugatan, yaitu gugatan Tata Usaha Negara (TUN) mengenai keabsahan SK Menkumham dan gugatan perdata mengenai keabsahan Muktamar/Munas.
Namun, menurutnya, untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kedua gugatan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum mengikat (inkracht van gewijsde). Sedangkan untuk Golkar baru gugatan TUN saja yang telah inkracht. “Di sinilah letak perbedaannya,” ujar Imam. Dia berpendapat perbedaan dimaksud tentu memiliki akibat hukum yang berbeda pula. Untuk kasus PPP tidak ada alasan bagi Menkumham untuk tidak menerbitkan SK Kepengurusan hasil Muktamar Jakarta. Sebab, melalui putusan TUN, SK Menkumham yang menetepakan kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya telah dinyatakan tidak sah atau batal, sehingga Menkumham diperintahkan untuk mencabut SK dimaksud. “Sedangkan melalui putusan perdata, pelaksanaan Muktamar Surabaya telah dinyatakan cacat hukum dan pelaksanaan Muktamar Jakarta lah yang dinyatakan sah,” sambungnya. Untuk kasus Golkar, lanjut dia, belum inkrachtnya gugatan perdata yang saat ini masih berproses di Mahkamah Agung (MA) akibat Golkar kubu Agung Laksono (AL) mengajukan kasasi yang mungkin menjadi alasan Menkumham untuk tidak menerbitkan SK ke salah satu kubu. “Sebab melalui putusan inkracht gugatan perdata itulah nanti akan terlihat pelaksanaan munas kubu mana yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” terangnya. Sementara, menanggapi Menkumham melalui Direktur Tata Negara pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham Tehna Bana Sitepu yang mengirimkan surat ke Djan Faridz dan Achmad Dimyati Natakusuma per 31 Desember 2015
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> NA SIONAL NASIONAL
AKTUAL.COM
tentang penjelasan dokumen yang harus dipenuhi oleh PPP Djan Faridz untuk memperoleh SK Kepengurusan, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Kubu Muhammad Romahurmuziy (Romi), Arsul Sani mengungkapkan dari surat Menkumham kepada Djan Faridz dan Dimyati bahwa surat tersebut bukan kepada mereka sebagai Ketua Umum dan Sekjen DPP PPP. Artinya, papar dia, sudah terindikasikan dengan jelas bahwa Menkumham sebenarnya menolak menerbitkan SK bagi kepengurusan di bawah Djan Faridz. “Terindikasi ya karena kalau diterbitkan tidak akan selesaikan perselisihan yang ada. Jadi dengan tidak diterbitkan maka pemerintah berharap internal Parpol akan terpaksa harus islah,” imbuh Arsul.
Anggota Komisi III DPR itu tidak sepakat dengan penilaian pengamat bahwa tidak ada alasan Menkumham tidak menerbitkan SK PPP kubu Djan Faridz. Sebab, dalam Pasal 23 Undang-Undang (UU) tentang Parpol dikatakan bahwa pengesahan diberikan jika semua persyaratan dipenuhi, salah satunya tidak ada sengketa. “Nah Djan Faridz kan tidak bisa penuhi persyaratan itu,” tegasnya. Arsul juga menilai apabila SK kepengurusan hasil Muktamar Surabaya dibatalkan Menkumham atas dasar putusan kasasi MA, maka tidak berarti terjadi kekosongan kepengurusan. Melainkan, kepengurusan kembali ke Muktamar Bandung. Namun, karena sebenarnya PPP harusnya Muktamar lagi sebelum pergantian tahun ke 2016, maka meski menjadi kepengurusan yang sah. “Kepengurusan Muktamar Bandung harus
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
NA SIONAL << NASIONAL selenggarakan Muktamar islah secepatnya agar terpilih kepengurusan baru yang definitif,” harapnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP kubu Djan Faridz, Dimyati mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas terbitnya Surat Ditjen AHU No. AHU.4.AH.11.01-53 perihal penjelasan kepada Ketua Umum dan Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta. “Kami menghargai itikad baik Dirjen AHU yang bersedia membuka komunikasi sekaligus mengakui DPP PPP hasil Muktamar Jakarta,” sebut Dimyati. Menurutnya, pihaknya juga memberikan respon positif terhadap surat Ditjen AHU tersebut dan akan memberikan penjelasan secara komprehensip dan langsung maupun melalui surat kepada Menkumham/Dirjen AHU. “Pertemuan pihak Kemenkumham dengan Tim DPP PPP yang dipimpin langsung Sekjen PPP Achmad Dimyati Natakusumah akan dilaksanakan pada Senin, 4 Januari 2016,” tukasnya. Anggota Komisi I DPR itu menjelaskan, kasus PPP dan Golkar berbeda karena amar putusannya berbeda dari mulai putusan Mahkamah Partai (MP) yang juga berbeda. MP PPP menyatakan Muktamar Surabaya tidak sah. Melainkan, MP PPP menyerahkan kepada Majelis Syariah untuk menyelenggarakan Muktamar dan membentuk kepanitiaan Muktamar. Kemudian, Majelis Syariah menetapkan Muktamar 30 Oktober-2 November 2014 di Hotel Sahid Jakarta. Selanjutkan, dikuatkan dengan putusan MA yang mengabulkan gugatan dari pihak Djan Faridz bahwa Muktamar Jakarta 30 Oktober-2 November 2014 yang diselenggarakan di Hotel Sahid Jakarta.
Bahkan, tambahnya, amar putusan MA juga menolak gugatan Muktamar Surabaya dan menolak gugatan yang ingin kembali ke Muktamar Bandung dari pihak wakil kamal dan mengabulkan/menyatakan yang sah adalah Muktamar yang diselenggarakan di Jakarta dengan Ketua Umum Djan Faridz dan Sekjen Achmad Dimyati Natakusumah. “Jadi sangat jelas amar putusan MA tersebut,” pungkasnya. Lalu apa langkah selanjutnya? Ternyata, pengamat komunikasi politik dari Universitas Diponegoro Semarang, Muhammad Yulianto punya pendapat cemerlang agar PPP kembali bersatu utuh. “Saatnya memunculkan figur baru,’’ katanya. Siapa figure baru itu? Ternyata Yulianto langsung menyebut nama Lukman Hakim Saifuddin. Hal tersebut disampaikan Yulianto saat menjadi salah satu pembicara pada acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan DPW PPP Jawa Tengah dengan tema ‘PPP, Muktamar atau Bubar’. Ide ini sudah lama disampaikan Julianto. Namun kenyataanya ide itu tidak digubris sama sekali. “Apa yang dihasilkan dalam muktamar tersebut harus diterima oleh kedua belah pihak yang berseteru dan menjadi dasar hukum keabsahan kepengurusan partai ke depannya,” ujar dia. Ia mengharapkan, Ketua DPP PPP Muhammad Romahurmuziy hasil Muktamar Surabaya tidak mencalonkan diri kembali sebagai pimpinan partai. Namun kenyataanya, sikap Romi, itu yang membuat Faridz benar-benar memenuhi ancamannya tidak akan datang pada Muktamar,
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> NA SIONAL NASIONAL karena ambisi Romi bahkan dia enggan menyetujui muktamar seperti yang terus didorong kubu Romi. “Pertama, saya akan menutup pintu kalau ada orang ketiga yang ingin kocok ulang (muktamar),” kata Djan, Senin. Ia menuturkan, pemerintah tak pernah menyatakan penyelesaian satu-satunya masalah di tubuh PPP adalah muktamar. “Tak ada. Saya sudah bertemu dengan Presiden Jokowi, beliau menghormati keputusan Mahkamah Agung dan mengerti keputusan itu inkrah. Wapres Jusuf Kalla juga mengerti,” jelas Djan. Wakil Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta Humphrey Djemat menjelaskan, perkara perselisihan internal partai berlambang Kakbah telah diputus Mahkamah Agung pada tingkat Kasasi.
GUGAT PEMERINTAH Jauh sebelum Muktamar kemarin, ternyata Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz sudah melayangkan gugatan ganti rugi kepada pemerintah sebesar Rp1 triliun. Gugatan ini didasarkan pada sikap pemerintah yang tidak kunjung mengesahkan kepengurusan PPP Muktamar Jakarta meski Mahkamah Agung (MA) telah memenangkan kubu Djan Faridz. Sidang perdana gugatan ini sedianya digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin, tetapi ditunda hingga 29 Maret 2016. Ketua Majelis Hakim Baslin Sinaga mengatakan, penundaan dilakukan karena tergugat II dan III tidak hadir di persidangan. Tiga pihak yang jadi tergugat adalah Presiden Jokowi, Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan, dan Menkumham Yasonna H Laoly. Menko Polhukam dan Menkumham absen, sedangkan Presiden diwakili pihak dari Kementerian Sekretariat Negara.
“Kenapa kami gugat karena Presiden itu atasan langsung Menkumham. Kami gugat pemerintah Rp1 triliun karena tidak juga melaksanakan putusan pengadilan, padahal sudah jelas kami dimenangkan,” ujar ketua kuasa hukum kubu Djan Faridz, Humprey R Djemat. Nominal ganti rugi itu menurut Humprey berdasarkan hitungan kerugian materiil maupun nonmateriil. Kerugian materiil dialami karena PPP tidak mendapatkan dana parpol dari pemerintah karena kepengurusan tidak disahkan. Sedangkan kerugian nonmateriil, PPP tidak bisa lagi menjalankan roda organisasi. Humprey berharap dengan sikap pemerintah yang mematuhi aturan hukum, islah di partainya bisasegera dilakukan. “Kami mau islah, tapi yang bagaimana dulu? Jangan mereka (kubu Muktamar Surabaya) coba membodohi. Lebih tepat memang pemerintah mengesahkan kepengurusan Jakarta dan ayo kita bangun partai ini bersama-sama,” ujarnya. Hingga kemarin, dua kubu PPP belum menemukan tandatanda islah. Kubu Djan mengklaim bahwa putusan MA seharusnya ditindaklanjuti Menkumham dengan cara mencabut SK untuk Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy (Romi) dan mengesahkan hasil Muktamar Jakarta. Jika demikian, Muktamar terbaru yang memilih Romi, jelas belum bisa membuat PPP bersatu, meskipun secara kasat mata, tampak keberpihakan pemerintahan Jokowi dengan hahadiran presiden dan wakil saat Muktamar itu. Sementara PPP versi Fadidz menunggu hasil gugutan mereka kepada pemerintah yang dianggap telah menyiakan kekuasaan yang mereka pegang secara resmi. Simak saja babak berikutnya.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
EKONOMI
EK ONOMI << EKONOMI
Saatnya UMKM Dimanja DALAM KONDISI EKONOMI MELEMAH, HARAPAN EKONOMI RAKYAT YANG BERLABEL USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UKMK) MENJADI SANGAT BESAR. NAMUN DALAM PERKEMBANGANNYA, LARI DAN KEKUATAN UKMK SEPERTI BAYING-BAYANG, TERUTUP OLEH KONGLOMERASI.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> EK ONOMI EKONOMI
INTERNET
P
AD AHAL ADAHAL AHAL, boleh dikatakan, kehadiran UMKM adalah sebagai wujud dari rakyat Indonesia yang memenuhi keperluan hidup mereka. Bagi pengamat ekonomi, cukup banyak kendala dan penyebab, mereka UMKM masih sulit diangkat sedikit lebih maju. Belum lagi, perkembangan teknomogi terus berlari, sementara UKMK harus mengikuti perkembangan zaman agat tetap tumbuh dan berkembang sesuai dengan keadaan zaman. Beruntung, pemerintah sangat memberikan perhatian kepada para pelaku UMKM ini. Misalnya saja Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pemerintah Jokowi-JK ini terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas teknologi sehingga bisa mendukung bisnis para pelaku UMKM di Indonesia. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan
Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah dengan memberikan fasilitas kepada perusahaan penyedia layanan start up ýNurbaya Initiative yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dalam membangun platform ecommerce untuk para pelaku UMKM. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, setidaknya 2 juta UKM akan bertransformasi menjadi usaha berbasis online pada tahun ini. Sistem online (daring) yang disematkan kepada 2 juta UMKM tersebut dengan sistem belanja online di ekiosk yang akan ditempatkan di 4.000 cabang PT Pos di seluruh Indonesia. Rudiantara menambahkan, teknologi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk distribusi dan pemasaran produk. Nurbaya dan PT Pos Indonesia, akan menjaring jutaan UMKM di seluruh
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
EK ONOMI << EKONOMI Indonesia. “Tantangannya tentu ada, bagaimana memberdayakan UMKM untuk menggunakan teknologi. Karena belum semua UMKM menggunakan teknologi,” kata Rudiantara, 12 April 2016 lalu. Namun Rudiantara optimistis, kendala ini bisa dicarikan jalan keluarnya. Salah satunya, si pelaku UMKM bisa dibantu oleh orang-orang terdekat, seperti anak atau saudara yang mengoperasikan teknologi tersebut. Terkait sektor ekonomi kerakyatan berbasis digital, menurut dia, Indonesia harus meningkatkan daya saingnya agar pasar dalam negeri tidak direbut oleh negara lain. Terlebih saat ini sudah masuk dalam pasar bebas ASEAN. “Pemerintah sangat ingin memajukan UMKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor, apalagi dengan dibukanya pasar Indonesia akibat MEA,” kata Rudiantara. Sementara itu, Andy Sjarif, Founder Nurbaya Initiative mengemukakan bahwa saat ini ada 55 juta UMKM di Indonesia, di mana kurang dari 5 persen yang telah berbasis online. Menurutnya, Nurbaya diharapkan dapat membawa dua juta UMKM online dalam empat tahun mendatang. “Nurbaya Initiative dikembangkan untuk membawa UMKM Indonesia yang memberikan kontribusi 55 persen GDP kepada negara untuk masuk ke dalam ranah e-commerce. Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibandingkan dengan transaksi konvensional,” ujar Andy. Lebih lanjut Rudiantara, menjelaskan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya miliki sebagian orang di sentra ekonomi urban, tetapi harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.ýý
Mengapa UMKM? Ternyata, padangan pemerintah ini bersamaan dengan pemikiran dari para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Mereka memandang bahwa usaha mikro, kecil dan menengah menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh sebab itu, Hipmi Kaltara mendorong pemerataan ekonomi di masyarakat dengan membangun UMKM. “Melalui Hipmi Kaltara, kami bertekad untuk mendorong perekonomian daerah dari sektor UMKM sesuai dengan kondisi struktur ekonomi di provinsi ini yang didominasi oleh sektor pertanian, dan perkebunan,” ujar Andi Samula Ketua Umum BPC Hipmi Nunukan, Kalimantan Utara. Tak hanya satu kementerian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyederhanakan proses Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk mempermudah perkembangan UMKM. Pelaku UMKM ini juga akan memperoleh diskon biaya IMB sampai dengan 50 persen. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan salah satu indikator yang dapat mendongkrak peringkat kemudahan berbisnis (doing business) di Indonesia adalah persoalan IMB. Saat ini, pelaku usaha yang ingin membuka usaha di Tanah Air harus melalui proses panjang dan lama. Biayanya pun mahal. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia naik peringkat doing business dari posisi sekarang 109 menjadi 40 pada tahun ini. Satu hal yang perlu dibenahi dari Kementerian PUPR adalah proses mendapatkan IMB. “Proses IMB harus disederhanakan, terutama tentang lamanya mengantongi IMB, misalnya
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> EK ONOMI EKONOMI untuk rumah sederhana, bangunan sederhana, bangunan khusus, bangunan tidak sederhana, dan lainnya,” ucap Basuki seperti ditulis, Jumat (19/2/2016). Kementerian PUPR, katanya, akan menyederhanakan dan memperpendek proses IMB khusus bagi UMKM. Pemerintah, kata Basuki, berencana memangkas waktu proses IMB dari sebelumnya memakan waktu 49 hari menjadi hanya 7 hari. “Biayanya juga kita diskon untuk gudang UMKM. Sebagai contoh, untuk mendapatkan IMB di DKI Jakarta, UMKM harus membayar Rp 68 juta. Tapi kita akan diskon 50 persen,” tutur Basuki. Ia mengaku pemerintah akan menjalankan kebijakan tersebut setelah ada revisi Peraturan Menteri (Permen) Nomor 4 Tahun 2007. Draft revisi ini harus diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian paling lambat 27 Februari 2016. “Kita siapkan Peraturan Menteri 27 Februari ke sini (Kemenko Bidang Perekonomian). Revisinya Permen Nomor 4 Tahun 2007,” pungkasnya. Jauh sebelum perhatian lebih detil terhadap UMKK, Presiden Jokowi sudah memaparkan betapa UMKM sangat penting bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga negara lain untuk mencapai kemajuan rakyat. Hal itu disampaikan dalam Special ASEAN-US Summit. Reatreat I yang dilaksanakan di Interactive Gallery, Sunnylands Center & Gardens, California, AS pada Senin, 15 Februari 2016 lalu. Dalam sesi yang mengusung tema ‘Promoting an Innovative, Entrepreneurial ASEAN Economic Community’, Presiden menekankan dua prioritas yang perlu mendapatkan perhatian ASEAN dan AS. Dua prioritas utama itu adalah kerjasama UMKM serta teknologi dan ekonomi digital. Jokowi melanjutkan, Kerjasama UMKM perlu
diutamakan karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8 persen hingga 99,9 persen bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM, dan menyerap 51,7 persen hingga 97,2 persen tenaga kerja di ASEAN. “UMKM yang memiliki daya tahan tinggi mampu menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global”. jelas Jokowi seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/ 2016). Namun, lanjut Jokowi, UMKM kerap menghadapi tantangan, terutama dalam hal peningkatan kapasitas, akses modal dan pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, serta integrasi mata rantai regional dan global. Untuk itu, Presiden Jokowi memandang perlunya kerjasama ASEAN-AS untuk memastikan adanya dukungan yang berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan UMKM, khususnya dalam hal akses pasar dan alih pengetahuan dari perusahaan besar kepada UMKM. Presiden Jokowi menyatakan bahwa teknologi dan ekonomi digital adalah keniscayaan di era digitalisasi. Setiap pemerintah, harus memastikan bahwa era ini membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM. “UMKM harus mendapat akses terhadap teknologi dan ekonomi digital,” lanjut jokowi. Indonesia, memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai digital ekonomi terbesar pada tahun 2020. Oleh karenanya, Indonesia sangat mendukung kerjasama ASEAN-AS di bidang teknologi informatika, khususnya pemanfaatan ekonomi digital untuk umum. “Saya percaya kerja sama ini dapat mempersempit gap pembangunan di antara negara ASEAN”, ucap Presiden menutup penyampaian pendapatnya pada Reatreat I.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
LINGKUNGAN LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN
Berlari dengan Titik Api TITIK API BERMUNCULAN BAGAIKAN BERLARI. CUACA DAN MANUSIA MENJADI SOROTAN, NAMUN TRAGEDI KABUT ASAM MEMBAYANG LAGI.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN
INTERNET
C
UACA panas, memberikan kekhawatiran pada warga. Topik pembicaraan pun tak lepas dari ancaman bencana yang pernah melanda negeri ini, yaitu kabut asap. Seolah tak kompromi, titik api mulai bermunculan lagi. Beberapa daerah di Riau mulai dihiasi hot spot. Kondisi ini menjadi perhatian serius sebelum semakin meluas hingga menimbulkan dampak kabut asap. Adalah Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru yang menyatakan ancaman itu sangat terbuka. Sejumlah titik ditemukan hot spot beberapa hari terakhir. Tanggal 6 April lalu terpantau tujuh titik panas yang terpantau di Bengkalis dan Siak. Tanggal 7 April 2016 terpantau 22 titik panas di Riau tersebar di Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Rokan Hili dan Siak. Kemudian tanggal 8 April titik panas mulai menurun menjadi dua titik karena adanya hujan lebat yang mengguyur. Selanjutnya terdeteksi kembali 12 titik panas di Riau pada tanggal 9 April 2016. 12 titik panas
tersebut tersebar di Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Inhil dan Kota Dumai. Meski akan mmasuki musim hujan, tidak membuat Riau belum sepenuhnya terbebas dari ancaman kebakaran hutan dan lahan. Kondisi ini sejatinya perlu mendapat perhatian, sehingga ‘’tamu tak diundang’’ bernama kabut asap tidak datang lagi. Pemerhati Lingkungan Riau Prof Adnan Kasri mengatakan kebakaran lahan dan hutan di Riau perlu menjadi perhatian serius. ‘’Menurut saya, musim hujan April hingga Mei, tidak sebesar musim hujan yang normal, artinya kebakaran hutan dan lahan masih mungkin terjadi. Kondisi seperti ini kalau tidak salah termasuk dalam musim kemarau basah,’’ terangnya. Guru Besar Universitas Riau itu menerangkan, bencana kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di merupakan bencana yang disebabkan beberapa faktor. Baik dari alam maupun dari ulah beberapa oknum yang
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN disengaja. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam biasanya tidak menimbulkan dampak luas. Dan biasanya, kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam tidak menimbulkan kerugian sebesar kebakaran hutan yang disebabkan oleh kesengajaan manusia. ‘’Tapi kalau kebakaran lahan dan hutan dari faktor alam itu sangat kecil. Itu kita ketahui dari beberapa gejala alam yang memungkinkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Artinya faktor kesengajaan lebih besar, seperti aksi tidak bertanggung jawab membakar lahan,’’ imbuh Adnan yang mengaku ikut mengikuti perkembangan Karhutla di Riau seperti ditulis RPG. Faktor alam yang menyebabkan terjadinya karhutla terbagi bebari faktor. Pertama, karena musim kemarau panjang. Musim kemarau yang berkepanjangan dapat berakibat naiknya suhu di berbagai wilayah termasuk hutan. Suhu yang tinggi tersebut dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Kemudian sambaran petir. Faktor ini juga dapat berpotensi menyebabkan kebakaran hutan. Selain itu perubahan iklim yang terjadi akibat penyebab pemanasan global juga bisa menyebabkan seringnya sambaran petir itu terjadi. Tidak hanya itu aktivitas vulkanis juga dapat menyebabkan terjadinya karhutla. Faktor lain juga ada di beri nama ground fire. Ground fire yang merupakan kebakaran yang terjadi di dalam lapisan tanah. Musim kemarau berkepanjangan merupakan penyebab dari kebakaran dalam tanah ini. Biasanya, kebakaran ini terjadi di daerah yang memiliki lahan gambut sehingga lahan gambut tersebut terbakar ketika suhu udara naik seiring kemarau panjang yang terjadi.
‘’Juga ada karena gesekan bebatuan yang dapat menimbuklkna api. Meskipun kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam sangat mungkin terjadi,Namun, faktor tingkah laku manusia, saya nilai masih yang cukup besar,’’ imbuh Akademisi Program pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu. Ia juga menilai, salah satu faktor penyebab tingginya angka karhutla akibat ulah manusia karena alih fungsi lahan. Baik untuk kawasan perkebunan maupun industri. Pembakaran lahan tidak terkendali akan memberikan dampak akibat hutan gundul. Memang dalam skala kecil, kebakaran ini masih bisa diatasi. Hanya saja, jika kebakaran ini merupakan dalam skala besar, akan sangat sulit untuk memadamkan api dalam kebakaran. Kebakaran seperti ini akan sangat berbahaya ketika terjadi di lahan gambut atau rawa. Dengan kondisi itu, Adnan mengimbau seluruh pihak terkait dapat bersatu dan bekerja sama untuk waspada dalam mengantisipasi karhutla di Riau. Sehingga tragedy kabut asap yang hampir membuat lumpuh perekonmian, transportasi, pendidikan hingga kesehatan di Riau tidak terulang lagi. ‘’Saya kira SOP nya sudah ada, yang sudah berlaku harus diterapkan. Peralatan, pendanaan harus dimaksimalkan, tidak bisa tidak. Kalau ada kejadian kebakaran, jangan dibiarkan dia membesar. Harus langsung bertindak, jangan sampai kalau sudah terjadi kabut asap baru kita semua sibuk menangani, waspada dan antisipasi serta penanganan awal itu yang paling penting untuk diterapkan,’’ tegasnya. Sementara untuk cara antisipasi dan penanganan yang dapat dilakukan tambah Adnan adalah dengan melakukan beberapa langkah positif seperti melakukan pengawasan titik-titik
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN rawan karhutla di seluruh kabupaten/kota se Riau. Hal itu didukung dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait dalam melakukan pengawasan dan patroli secara berkelanjutan. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan peran kanal blocking. Langkah ini juga dinilai cukuop efektif untuk membantu mengeliminir dampak terjadinya karhutla. Hal lain yang juga tidak boleh terlupakan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang bahaya dan dampak lingkungan dari pembukaan lahan dengan cara membakar. Serta memberikan informasi positif ke masyarakat tentang cara pembukaan lahan yang ramah lingkungan serta mengajak untuk ikut menjaga lingkungan sekitar dari karhutla. Antisipasi positif lainnya yang dapat dilakukan adalah melakukan penanganan sebelum kebakaran berskala besar, baik darat maupun udara. Serta mempertajam regulasi dan pemberian sanksi yang tegas. Ini diperlukan untuk memberikan efek jera bagi oknum-oknum perusak lingkungan..
RESTORASI GAMBUT Salah satu langkah strategis untuk mengikis kabut asap ini, Presiden RI Ir Joko Widodo sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) 1/ 2016 tentang pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG). Provinsi Riau sebagai salah satu daerah pemilik lahan gambut terluas di tanah air turut mendukung upaya tetap membasahi gambut di tanah air ini. Setelah Badan Restorasi Gambut dibentuk, di tingkat Provinsi juga dibentuk tim BRG dengan
penasehat seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi Riau. Diketuai Plt Sekdaprov Riau M Yafiz dan Ketua Harian dijabat Asisten II Setdaprov Riau Masperi. “Riau, 50 ribu hektar restorasi gambut akan kita laksanakan. Dimulai dengan Meranti 27 ribu, dan akan dilaksanakan rencana aksi BRG di Sungai Tohor 12 April ini,” ujar Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman. Rencana aksi BRG yang akan dilaksanakan pada 12 April ini di Sungai Tohor Kabupaten Kepulauan Meranti. Karena merupakan kawasan gambut yang cukup luas dan perlu direstorasi. Selain itu pada akhir 2014 lalu, Presiden RI juga sudah melakukan kunjungan untuk melakukan penyekatan kanal di wilayah tersebut. Rencana aksi yang dilakukan dalam Restorasi Gambut di Meranti jelasnya, melalui langkah mengembalikan lahan komoditi tanaman asli disana. Tentunya dengan penanaman sagu yang semakin banyak untuk jangka panjang. “Jadi Meranti, akan konsisten dalam penanaman sagu, sebagai upaya memulai restorasi gambut di Riau. Makanya kita dorong pemanfaatannya termasuk makanan dan lain-lain sebagai produk turunan sagu,” lanjutnya. Restorasi gambut ungkap Plt Gubri dilakukan agar lahan tetap basah dan lembab. Dua alternatif yang dilakukan untuk merestorasi gambut di tanah air. Pertama dengan jalan Kanal Blocking dan kedua menumbuh dengan tanaman bawaan. Seperti Meranti adalah penanaman sagu. Berdasarkan Perpres pula, tahun ini diawali dengan 800 ribu restorasi lahan gambut di tanah air dari dua juta hektar. Terdiri dari dua Kabupaten di Sumsel, satu Kabupaten di Kaltim dan satu Kabupaten di Riau.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
KESEHATAN
KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<
Nanas Lawan Cuaca Panas CUACA EKSTRIM, PANAS DAN HUJAN SILIH BERGANTI, MEMBUAT TENGGOROKAN KITA GATAL DAN TAK JARANG TERSERANG BATUK. PARA DOKTER MENGATAKAN, CUACA YANG SEDANG LABIL TERNYATA RENTAN MENIMBULKAN PENYAKIT.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN
INTERNET
T
AHUKAH Anda, jelas, salah satu cara cepat untuk mengatasi batuk adalah dengan membeli obat batuk dan meminumnya, namun kebanyakan obat batuk punya efek samping yang menyebabkan kantuk? Ada beberapa cara alami yang bisa kamu lakukan untuk mengobati batuk, salah satunya adalah dengan mengonsumsi jus nanas. Kok bisa? Padahal, kalau Anda mampir ke tukang jus di pinggir jalan, umumnya Anda memilih buah yang ‘’akrab’’ dengan mulut dan selera. Sangat jarang orang mau mengonsumsi jus nanas ini. Alasan yang sering disebutkan, karena rasanya sangat tajam untuk mulut. Jus ini juga akan segera menenangkan batuk. Minum jus ini tak akan membuat kecanduan
seperti obat batuk asal, Anda tidak menamtambahkan gula dalam jus ini. Tak hanya itu, produk yang termasuk buah tropis yang rasanya sangat lezat itu juga memiliki banyak manfaat nutrisi untuk kesehatan tubuh. Sebab, nanas kaya vitamin dan mineral, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, dalam menyajikan buah nanas, dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dipotong-potong beberapa bagian, hingga dapat dibuat jus yang segar untuk dinikmati. Walaupun memang sekarang sudah banyak jus nanas olahan yang umumnya banyak dijual di supermarket, tetapi dengan membuat jus nanas secara langsung dari buahnya, lebih baiklebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
KE SEHA KESEHA SEHATTAN << Umumnya jus olahan yang dibuat dari pabrik banyak mengandung gula, pengawet, dan juga berbagai bahan kimia yang mengurangi manfaat dari buah nanas tersebut. Sedangkan jus nanas segar di dalamnya terkandung vitamin B1, B2, B3, B5, B6 dan serat. Selain itu, jus nanas juga cukup kaya vitamin C-nya, serta juga kandungan bromelain. Buah Nanas ini juga rendah kolesterol, sehingga sangat baik dikonsumsi, tetapi ingat karena asamnya maka penting untuk membatasinya dalam mengkonsumsinya sehari-hari. Jus nanas yang benar-benar terasa segar dan nikmat diminum setelah lelah bekerja seharian, manfaatnya juga tidak kalah baiknya dibandingkan rasanya, seperti meremajakan selsel di dalam tubuh. Mengkonsumsi jus nanas untuk anak-anak bermanfaat untuk pertumbuhan tulang mereka, demikian juga untuk orang tua yang mengkonsumsi jus nanas bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang agar tetap baik. Kandungan nutrisi buah nanas yang sangat banyak, dengan kaya akan vitamin, protein, dan mineral penting yang lainnya, dengan kandungan lemak yang rendah dan juga rendah kalori, serta menyegarkan tubuh maka sangat cocok dikonsumsi di siang hari. Berikut di bahwa ini beberapa manfaat buah nanas, yang terasa lebih nikmat ketika dibuat jus:
z MEMPERKUAT SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Nanas kaya akan kandungan bromelain. Pada penelitian yang dilakukan Queensland Institute of Medical Research menunjukkan hasil bahwa terdapat dua molekul penting yang ada pada kandungan bromelain, yakni CCS dan CCZ. CCS berfungsi untuk menahan protein Ras yang ditemukan pada 30 % penyakit kanker. Adapun CCZ berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, guna mengenali dan menghancurkan sel kanker. Keduanya molekul tersebut diyakini berkhasiat dalam mencegah perkembangan sel-sel tumor pada payudara, paru-paru, usus besar, ovarium, dan melanoma. Selain itu, kandungan bromelain dipercaya berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit dan dampak negatif setelah menjalani kemoterapi. Kemudian, Nanas memiliki kandungan mangan yang sangat baik. Dimana mangan memiliki fungsi untuk menghambat radikal bebas. Nanas kaya akan vitamin C, yang merupakan salah satu antioksidan alami yang berkhasiat untuk menurunkan resiko kanker.
z KAYA VITAMIN C Buah nanas memiliki kandungan bromelain dan vitamin C yang tinggi, dengan kaya antioksidan, yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas yang menyerang tubuh. Vitamin C juga bermanfaat untuk mencegah penumpukan plak pada arteri atherosclerosis yang dapat menimbulkan penyakit jantung.
z KESEHATAN TULANG
Sistem imun tubuh yang baik, mencegah timbulnya penyakit seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hingga yang sangat parah seperti penyakit bronkitis. Selain itu kandungan bromelain di dalam buah nanas dikenal sebagai zat anti kanker.
Kandungan Magnesium dan kalsium pada buah nanas bermanfaat untuk membantu dalam memperkuat tulang dan juga jaringan ikat.
z KAYA SERAT Pada buah Nanas juga memiliki kandungan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN
KIDNESIA.COM
serat yang penting untuk menyehatkan dan mengoptimalkan kerja usus, yang juga dapat mengobati cacingan dan menghilangkan (membuang) penumpukan racun yang ada di ginjal dan hati.
z MENGATASI RASA NYERI Hal cukup unik bahwasannya jus nanas segar merupakan minuman yang sangat penting untuk para binaragawan, hal itu disebabkan dari kandungan bromelain yang didalamnya, yang bermanfaat untuk mengatasi sakit pada otot tubuh. Sehingga buah nanas ini dapat dimanfaatkan untuk nyeri sendi, selain itu berperan dalam meminimalisir terjadinya pembekuan darah.
z KESEHATAN PENCERNAAN Jus nanas dapat Kamu manfaatkan untuk mengobati penyakit konstipasi, sembelit, dan juga rasa mual. Kemudian, mengkonsumsi nanas (dalam jumlah yang tidak berlebihan) memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Selain itu, nanas mengandung serat, salah satu nutrisi sangat direkomendasikan untuk menjaga keteraturan usus. Enzim alami yang terkandung dalam jus nanas
juga memainkan peran penting dalam peningkatan fungsi usus. Selain itu, kaya akan vitamin C membantu tubuh menjadi lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit. Jus nanas bertindak sebagai pencahar alami sehingga merupakan alternatif yang baik untuk stimulan aksatif yang dapat untuk mengatasi sembelit dan buah nanas adalah resep obat pencahar alami. Untuk anak-anak yang menderita sembelit ringan, sebaiknya minum setengah cangkir jus nanas setiap pagi. Untuk orang dewasa dengan sembelit ringan, yang disarankan biasanya minum segelas jus nanas yang beberapa saat kemudian (5-15 menit) diikuti dengan minum segelas air. Enzim bromelain berperan dalam memecah protein dalam makanan, tujuannya agar makanan bisa dicerna dengan baik di dalam usus. Sehingga, tidak jarang nanas digunakan untuk melunakkan daging. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Clinical Immunology 2008 lalu, bahwa kandungan bromelain memiliki sifat anti inflamasi, yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
KE SEHA KESEHA SEHATTAN << peradangan dan penyakit pada usus besar, seperti salah satunya cacingan.
z MEREDAKAN PERADANGAN Kandungan mromelain bisa berperan sebagai zat anti peradangan, anti pengentalan darah, dan anti kanker. Pada penelitian yang dilakukan para ahli, memberikan hasil bahwa mengkonsumsi nanas secara teratur dapat membantu melawan arthritis dan juga masalah pencernaan. Kandungan bromelain sering dimanfaatkan dalam mengatasi masalah peradangan pada kulit. Seperti untuk mengobati memar di tubuh, kesleo, mengurangi bengkak, serta dapat mengurangi rasa sakit yang diderita.
z PENYEMBUHAN CEPAT Terdapat kandungan di dalam nanas yang bersifat sebagai anti-inflamasi, yang bermanfaat untuk menyembuhkan infeksi dan luka dengan lebih cepat. Agar luka menjadi cepat sembuh, untuk obat luarnya, bisa mengoleskan jus nanas pada tempat yang sakit. Rasanya memang akan MENYAKITKAN alias perih, tetapi jus nanas ini dapat membantu membersihkan luka dan membuat proses penyembuhan lebih cepat.
z KESEHATAN JANTUNG Memperlancar kerja jantung dan mengurangi terjadinya pembekuan darah dalam aliran darah. Sejumlah penelitian, seperti di Finlandia dan China, masing-masing penelitian menunjukan hasil bahwa asupan vitamin C yang mencukupi untuk tubuh bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
z MENYEGARKAN TUBUH Buah nanas ini sangat menyegarkan tubuh, terutama di siang hari, sembari menghilangkan lelah dan jenuh setelah bekerja seharian.
z MENJAGA KESEHATAN GUSI Kandungan vitamin C yang tinggi berfungsi untuk menurunkan resiko peradangan gusi, dan juga penyakit lainnya yang berhubungan dengan gusi.
z PENCEGAHAN KATARAK Vitamin C memainkan peran yang penting dalam masalah kesehatan mata. Pada sebuah penelitian menunjukkan bahwa asupan tinggi vitamin C berkhasiat untuk mengurangi risiko katarak. Para ahli bahkan tidak sedikit menyarankan untuk mengkonsumsi kandungan vitamin C ini sebagai pencegahan utama dari bahaya resiko katarak. Vitamin C secara umum bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata serta mencegah degenerasi manula.
z MENCEGAH ASMA Nanas merupakan sumber yang baik dari beta karoten, yang diubah menjadi vitamin A aktif selama proses pencernaan di dalam tubuh. Sejumlah studi menunjukkan bahwa kandungan beta karoten bermanfaat untuk mengurangi risiko asma akibat olahraga. Tetapi penelitian ini masih dalam tahap awal.
z UNTUK KESUBURAN PRIA & WANITA Jus nanas memiliki kandungan penting beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin C, beta karoten, tembaga, seng, dan folat. Yang
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN kandungan tersebut memiliki manfaat dalam membantu meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita. Walaupun terdapat bukti hanya berupa “anekdot” bahwa jus nanas memiliki manfaat dalam seksualitas, akan tetapi belum ada bukti ilmiah untuk mendukung teori ini.
z MEMINIMALISIR SINUSITIS Salah satu gejala sinusitis yaitu hidung tersumbat oleh lendir yang tidak bisa dikeluarkan, yang hal itu mengakibatkan tubuh mengalami pilek yang terus menerus . Sinusitis berbeda dengan influenza, dimana kondisi sinusitis yaitu lendir yang menyumbat hidung yang teperangkap di dalam sebuah rongga sehingga sulit dikeluarkan sehingga sangat sulit di keluarkan. Pada beberapa kasus yang terjadi, penderita sinusitis perlu melakukan operasi untuk mengeluarkan lendir yang menyumbat jalanya pernafasan di jalur hidung. Buah nanas bisa berperan dalam meminimalisir masalah sinusitis ini. karena buah nanas mengandung enzim yang berfungsi mencerna protein yaitu enzim bromelain, yang berkhasiat sebagai anti inflamasi. Enzim tersebut bermanfaat untuk mengurangi lendir dan peradangan sinus.
Car araa membuat membuat:: 1. Potong dan kupas nanas. 2 Masukkan dalam blender. 3. Tambahkan jahe yang sudah dikupas. 4. Peras air lemon. 5. Beri madu dan merica dan jus sampai halus. 6. Minum jus ini 10 sdt dalam sehari. Yang perlu diketahui bahwa jus nanas rasanya lumayan manis, sehingga untuk penderita diabetes tetap untuk berhati-hati, sehingga tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Meskipun jus nanas umumnya dianggap aman dan bergizi, tetapi dapat mendehidrasi tubuh. Sehingga perlu untuk mengimbanginya dengan mengkonsumsi air putih dalam jumlah cukup untuk kebutuhan tubuh. Selain itu, jus nanas bersifat asam, sehingga apabila tubuh terkena penyakit gastroesophageal reflux, maka menkonsumsi jus nanas (dalam keadaan tersebut) malah akan memburuk kesehatan tubuh.((men men))
Car araa Membuat Jus Nanas Siapk an: Siapkan: · 2 potong nanas · 1 ruas jahe · 1/4 buah lemon · 1 sdm madu · 1 sdt merica JUSSEHAT.WEB.ID
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<
7 Tindakan Bahaya Kontruksi BEKER BEKERJJA sebagai kontraktor sebuah proyek memang diminati banyak orang. Selain menawarkan gaji yang besar, pekerjaan jenis ini dinilai keren oleh banyak laki-laki. Akan tetapi di sisi lain pekerjaan ini juga memiliki resiko kecelakaan yang tinggi, sehingga rawan sekali terjadi kecelakaan kerja. Karenanya 19 kebiasaan berbahaya pekerja kontraktor yang sering disepelekan ini patut kamu waspadai.
z MEMASANG LANTAI YANG TIDAK GENAP Biasa untuk bekerja di ketinggian, diperlukan lantai buatan agar bisa bekerja dengan nyaman. Pilihan utama untuk itu adalah, membuat lantai
dengan susun papan. Nah, disinilai tingkat kehatian itu dilihat. Sebab, biasa jadi papan yang tidak pas jumlahnya masih menyisakan ruang, yang membuat kaki terperosok, atau malah lantai yang lain lepas dari sekatnya karena longgar.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT adalah penghalang kerja karena terasa berat di kepala saat bekerja. Apalagi kalau pekerjaan Anda itu adalah mengelas baja yang penuh dengan pijaran api dan percikan bunga api.
z MEMBUAT PENYANGGA TANGGA YANG MUDAH ROBOH Kadang-kadang karena ingin cepat, para pekerja langsung mendirikan tangga, tanpa melihat penyangga di ujung lantai dan ujung ketinggian, langsung naik. Pastikan, posisi tangga Anda tidak mudah bergeser, sehingga tidak tumbang ketika Anda sedang diatas tangga tersebut. Keserobohan lainnya adalah cara meletakkan tangga. Jangan terlalu mendatar atau terlalu tegak, karena ini sangat membahayakan.
z MENATA BEBAN TERLALU BANYAK Kadang-kadang kita lupa daya tahan alas di ketinggian yang kita gunakan untuk menumpuk barang, seperti bata yang akan digereh ke atas lantai lebih tinggi. Sehingga alas beban itu bisa patah atau membuat barang di atasnya jatuh dan mengenai pekerja lain yang dibawahnya. Ini sangat berbahaya, makanya harus menjadi perhatian.
z TAK MENGGUNAKAN KACAMATA PELINDUNG Memakai kaca mata pelindung sangat penting. Tapi banyak pekerja yang menyepelekan, karena tidak mau terhalang pandangan. Bahkan ada juga yang menyanggap kaca mata
z BERDIRI DI ATAS TROLI Ada juga pekerja yang malas turun dari troli yang digunakan untuk mencapai bagian
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT bangunan yang lebih tinggi. Karena hanya memerlukan pergeseran yang tidak terlalu jauh. Jangan lakukan, hal itu, karena sangat berbahaya. Baiknya Anda besabar, turun dan menggeser troli itu bersama teman Anda.
sepatu yang kuat, misalnya dapat melindungi jari dan tertimpa potongan besi dan kayu saat bekerja. Fungsi sepatu bangunan ini, juga berguna untuk menghidari terijak paku. Dengan tebalnya telapak, kaki Anda akan terlindungi.
z TAK MEMPERHATIKAN KABEL LISTRIK SAAT BEKERJA
z TAK MEMAKAI SEPATU SAFETY Pekerjaan kontruksi tak sama dengan kegiatan jalan-jalan ke mall dan kantor. Maka diperlukan
Yang namanya kerja lapangan, tentu sering berkeringat. Tapi kadang Anda tidak memperhatikan bagian yang Anda akan pegang untuk mengelap keringat. Atau untuk bergantung agar tidak tumbang. Hati-hati, Anda bisa memegang listrik yang membayakan nyawa Anda. Tak hanya itu, bisa jadi troli atau alat yang Anda pegang itu berbahan besi, sehingga tidak sengaja bisa menyetuh kabel listrik.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI
Robot Google Mirip Manusia
G
OOGLE menciptakan robot yang memiliki kemampuan layaknya manusia. Dikutip dari laman Engadget, 10 April 2016 lalu, produk teknologi termutakhir tersebut dirancang salah satu anak perusahaan Google, yaitu Schaft. Mereka berhasil membuat robot dengan dua kaki yang dapat berjalan layaknya manusia. Gerakan berjalannya pun mendekati sempurna jika dibandingkan dengan manusia. Robot yang belum memiliki nama ini pertama kali dipamerkan pada ajang KTT Ekonomi Baru di Jepang. Secara tampilan fisik, robot ini memang tidak memiliki desain yang istimewa. Namun, ketika mulai berjalan, kelebihan robot ini pun akan terlihat. Tidak hanya itu, robot ini juga bisa berjalan seimbang. Robot itu juga mampu menopang beban hingga 60 kilogram dengan seimbang. Selain itu, robot ini juga mampu berjalan di berbagai macam permukaan, termasuk memanjat tangga. Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui harga dan kapan robot ini akan diluncurkan secara resmi. Yang jelas, perusahaan telah mengatakan bahwa robot buatannya sangat aman dan dapat hidup berdampingan dengan manusia. Sementara anak perusahaan Google lalinnya, Boston Dynamic, juga telah membuat robot yang hampir menyerupai manusia. Dalam video terbaru mereka di Youtube, tampak sebuah robot yang mempunyai gerakan sangat mirip dengan manusia asli. Robot yang dinamakan Atlas dapat berjalan, mendorong, dan menarik seperti layaknya manusia. Walaupun terlihat menggemaskan,
INTERNET
robot ini dinilai dapat mengancam umat manusia di masa depan. Kabar terbaru menyebutkan, robot ini telah menggunakan sumber daya eksternal. Hal tersebut membuat Atlas dapat bergerak jauh lebih gesit dari sebelumnya. â&#x20AC;&#x153;Kemajuan dari proyek ini sangatlah mencengangkan. Tim ini benar-benar bekerja keras untuk memperhalus gerakan robot ini. Maksudku, lihatlah reaksi robot ini ketika didorong, persis seperti manusia,â&#x20AC;? kata Ken Goldberg, Profesor robotika dari Berkeley. Robot setinggi 1,7 meter dan berbobot 81 kilorgram ini menggunakan sensor LIDAR untuk bergerak dan sensor suara di kepalanya. Berkat kemajuan teknologi robot ini dapat berjalan di atas salju, mengangkat barang berat, serta berlari dengan cepat. Seperti dikutip dari men Wired.(.(.(men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
PU AN << PUAN PUAN
Pukau ‘’Batik Pisau’’ DEWI KOCU, PUAN YANG SATU INI TERGOLONG UNIK. LEWAT HOBINYA MEMOTONG-MOTONG KERTAS, HINGGA MEMBUAT KARYA SENI YANG MEMBUAT SENANG, TERSANJUNG DAN MUMUJI.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> PU AN PUAN
INTERNET
T
AK hanya itu, hobinya itu akhirnya bisa menghasilkan uang. Banyak orang menganggap, hobi bukanlah suatu pekerjaan. Namun, jika digeluti dengan serius, ternyata hobi bisa lebih menguntungkan daripada bekerja sebagai karyawan. Ia kini sukses dengan kerajinan papercutting yang diberi sentuhan khas Indonesia. Ukiran yang menominasi dalam karnya adalah ‘’batik pisau’’. Sedari kecil Dewi sudah menyukai berbagai macam kerajinan tangan seperti menjahit, menyulam, merajut, origami, paper quilling, menggambar dan lain sebagainya. Dari sanalah tangannya dilatih terampil membuat karya papercutting yang tengah digelutinya saat ini. Seni papercutting yang berasal dari Tiongkok merupakan pekerjaan tangan yang rumit dan detail serta memerlukan ketekunan. Di tangan alumnus jurusan Arsitektur Universitas Tarumanagara ini, alat yang digunakan bukan
gunting seperti pada umumnya para seniman papercutting, melainkan cutter. Usahanya ini kemudian dinamai Cutteristic. Awal mula Dewi melihat sebuah papercutting sederhana di sebuah majalah fashion pada akhir tahun 2010. Dia mengamati agar tahu bagaimana cara membuat karya seperti itu. Ketika itu keponakan Dewi ada yang akan berulang tahun, sehingga dia terdorong untuk mencoba membuat papercutting seperti yang pernah dilihatnya sebagai kado personal. Selama pengerjaan, terdapat bagian-bagian yang sulit dijangkau dengan gunting sehingga dia mencoba menggunakan cutter. Alat ini dirasakan Dewi lebih efektif, sehingga seterusnya dia membuat karya-karyanya dengan cutter. “Awalnya tidak berminat menjadikan ini sebagai bisnis, hanya sebagai hobi dan sebagai kado untuk kerabat atau keluarga,’’ katanya sumringah. Tapi kemudian mulai ada teman dan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
PU AN << PUAN
Dengan latar belakang pekerjaan sebagai Digital Marketing Manager yang menyadari pentingnya marketing melalui online, akhirnya saya membuat website yang berisi dokumentasi karya-karya beserta keterangan produk dan harga Beberapa hasil karya papercutting Dewi Kocu. FOTO: INTERNET
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> PU AN PUAN
FOTO: INTERNET
keluarga yang memesan, yang setiap tahunnya jumlah pesanan terus bertambah sampai akhirnya di tahun 2014 lalu. ‘’Saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya di kantor dan menjadi full-timer seniman kertas,” terang Dewi, seperti yang ditulis brilio.net. Di awal 2011, Dewi berpikir untuk memperkenalkan seni ini kepada lebih banyak orang sebab pada 2010 ketika dia mencoba menggali informasi dari seniman Indonesia, hasilnya sangat minim. Akhir tahun yang sama seni yang diangkatnya ini dilirik oleh sebuah majalah. Berbagai media cetak lain seperti koran dan tabloid turut mendokumentasikan papercutting dalam artikel. Tahun 2014 pertama kali media televisi nasional mengangkat seni ini. Maka sejak itulah
semakin banyak lagi masyarakat yang mengenal papercutting dan ingin mempelajarinya. “Dengan latar belakang pekerjaan sebagai Digital Marketing Manager yang menyadari pentingnya marketing melalui online, akhirnya saya membuat website yang berisi dokumentasi karya-karya beserta keterangan produk dan harga,’’ katanya. Latar belakang sebagai fotografer jugalah yang membuat dia dapat mendokumentasikan karya dengan baik agar produk saya dapat lebih dipahami oleh masyarakat. Batik adalah motif yang paling disukainya sebab Dewi bermaksud memadukan seni papercutting yang khas Indonesia.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI BUDAYA
SENI BUD AYA << BUDA
Mengarak Mendu MENDU JUGA SALAH SATU CERITA DAN LAKON TRADISI YANG HARUS TERUS KEMBANGKAN, DIKABARKAN DAN DILESTARIKAN. BANYAK KISAH DALAM MENDU; PERMUSUHAN, KETABAHAN DAN ROMANTISME PERCINTAAN.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI BUD AYA BUDA
RIAUPOS.CO
K
IS AH Mendu ini diangkat dari cerita Dewa ISAH Mendu. Di dalamnya mengisahkan suatu kerajaan Antapura yang dipimpin oleh seorang Raja Langkadura. Ia mempunyai seorang putri yang terkenal dengan kecantikannya bernama Siti Mahdewi. Karena kecantikannya itulah, Raja Laksmalik dari Kerajaan Antasina berniat untuk meminang si Putri Siti Mahdewi tersebut. Pinangannya di tolak oleh Raja Langkadura. Raja Laksmalik pun akhirnya marah besar, maka diperintahkannya sahabatnya bernama Nenek Buta Raksasa sehingga Putri Siti Mahdewi disihir menjadi sekor gajah putih. Oleh karena menjaga kebesaran nama kerajaan, Raja Langkadura membuang gajah putih tersebut ke hutan belantara. Tak lama kemudian turunlah dari kayangan Dewa Mendu dan adiknya Angkara Dewa. Setelah sekian lama mereka turun ke Bumi, akhirnya
bertemu dengan gajah putih yang tak lain adalah Siti Mahdewi. Dalam perjalanan yang panjang berhasillah si Dewa Mendu mengubah gajah putih tersebut menjadi wujud aslinya. Putri Siti Mahdewi pun dipersuntingkan oleh sang kakak yaitu Dewa Mendu. Itulah teater tradisi Mendu, salah satu teater tradisi di alam Melayu. Untuk melestarikan teater tradisi ini, Teater Matan dipercaya memperkenalkan teater tersebut kepada masyarakat dalam program Pentas Seni Pertunjukan Keliling Riau yang difasilitasi UPT Museum dan Taman Budaya Provinsi Riau. Program yang dilakukan itu diterangkan Sri Mekka selaku Kepala UPT, merupakan upaya untuk mengangkat kekayaan tradisi yang dimiliki di alam Melayu dalam hal ini seni teater tradisi. Sebanyak 12 kabupaten/kota akan dikunjungi dalam program itu nantinya. Dimulai dari Kabupaten Siak, Bengkalis dan Kepulauan Meranti
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI BUD AYA << BUDA (2-4 April) lalu. Mendu itu sendiri, sejatinya berasal dari permainan rakyat yang berbentuk lakonan, tarian dan nyanyian serta pola ucap dialog yang berurat dan berakar di kalangan masyarakat Pulau Laut, Bunguran, Pulau Tujuh dalam kawasan Provinsi Kepulauan Riau. Hal itu dijelaskan sutradara Monda Gianez. Namun sebelum terpisahnya Provinsi Riau dan Kepri, Mendu merupakan satu dari beberapa tetaer tradisi yang ada dan berkembang selain dari Bangsawan, Randai Kuantan, Mak Yong, Mamanda, dan Dul Muluk. Oleh karenanya, kata Monda yang juga Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) Jurusan Teater, ke semua teater tradisi tersebut pernah dipelajari di bangku perkuliahan. Dan selanjutnya menjadi tanggung jawab moral pula untuk mengembangkan pengetahuan yang pernah digali. â&#x20AC;&#x153;Minimal memperkenalkan kepada masyarakat banyak bahwa kita di alam Melayu ini memiliki banyak macam jenis dan bentuk teater
tradisi. Tetapi kami dari Teater Matan memilih Mendu karena memang belum banyak yang mengetahui keberadaan teater ini. Di Riau, yang paling popular itu adalah teater Bangsawan dan Randai Kuantan,â&#x20AC;? jelas Monda. Semula, Mendu lahir dan berkembang di tengah masyarakat yang terdiri dari kaum nelayan dan para petani pesisir. Mendu, dipergelarkan di setiap keramaian atau pun harihari besar agama. Kata shahibul hikayat, permainan Mendu berasal dari Siam, Manora dan Thailand. Sedangkan versi lainnya, dijelaskan Monda, berdasarkan literatur yang dibaca dan juga bahan ajaran dari dosennya, Asmui Bakar (Kepri), mengatakan, Mendu yang berkembang di daerah Bunguran berasal dari Wayang Parsi yang berkembang di Pulau Penang sekitar tahun 17801880. Dahulu Mendu hanya dimainkan oleh kaum laki-laki. Namun, memasuki tahun 70-an, ia tidak hanya milik laki-laki semata, tetapi perempuan juga ikut ambil bagian dalam pementasan Mendu.
RIAUPOS.CO
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI BUD AYA BUDA
ALA TEATER MATAN Teater Matan mempersembahkan pergelaran teater Mendu dengan versi yang tak jauh berbeda Sebagaimana layaknya Mendu. Dalam pertunjukan ini, tidak ada teks atau naskah tertulis. Sutradara, cukup memberikan gambaran alur cerita dan pembagian karakter kepada pemain. Lalu, cerita dan isi percakapan tergantung kemampuan masing-masing pemain yang disesuaikan dengan kemahirannya, sejauh tidak keluar dari pola lakon yang telah ditetapkan sebelumnya. Spontanitas sangat diharapkan dari para pelakon, karena dengan kekuatan spontanitaslah, kisah di dalam mendu ini berkembang. “Teater Matan mencoba mencari bentuk sendiri. Misalnya dalam pola akting dan pola lantai yang coba menawarkan dan memasukkan unsur-unsur akademis. Dan pilihan kami tentu saja dalam sajian komedi, salah satu cara untuk mendekatkan teater Mendu dan menarik perhatian masyarakat selain dari set dekor dan konstum yang meriah. “ ujar Monda. Pertunjukan ini dibuka dengan Ladun, yaitu tarian pembuka, para pemain keluar berpasangpasangan. Para pelakon akan menari sambil berpantun dalam nandung syair. Selesai berladun, beduk ditabuh para pemain mengambil posisinya masing-masing dan dilanjutkan dengan Wayat. Pada bagian ini Raja bernyanyi dan yang hadir menjawabnya. Selesai Raja bernyanyi barulah para pemain berperan menurut tokohnya masing-masing seperti tokoh Raja Langkadura di kerajaan Antapura (Jefri al Malay), Pahlawan Antapura (Deni Afriadi), Wazir Mentri Antapura (Andy), Putri Siti Mahdewi (Jamaludin), Raja Laksemalik di kerajaan Antasina (Hang Kafrawi), Pahlawan
Antasina (Riky Pranata), Wazir Mentri Antasina (Musyawir), Nenek Buta Raksasa (Eric), Dewa Mendu (Ridwan Mustafa), Angkara Dewa (M Nazri) dan dayang-dayang (Asma Aini dan Parti Ningsih). Tontonan biasanya ditutup dengan Beremas yang artinya berkemas-kemas untuk pulang. Pada bagian ini, para pelakon kembali menari diiringi dengan lagu penutup. Sedangkan musik pengiring dalam lakon mendu menggunakan peralatan sederhana seperti gendang panjang, gebano, biola, gong dan kaleng. Di Teater Matan, musik diperkuat oleh Mat Rock, Ridho Fatwandy, Jang dan Ande. Sementara itu, Deni Afriadi —salah seorang actor— menyebutkan justru bermain atau berlakon di Mendu jauh lebih sulit dibandingkan berakting di pertujukan teater modern. Hal itu disebabkan, pertama, tidak ada naskah sehingga pemain harus benar-benar menguasai alur cerita. Selanjutnya, kemampuan spontanitas yang setiap saat harus diperlukan. Karena sepanjang pementasan, para pelakon harus siap siaga dalam merespon dialog dari lawan main yang juga merupakan spontanitas. “Tak jarang pula di setiap pementasan akan muncul dialog spontanitas yang berbeda. Kalau di teater modern, pelakon hanya fokus pada akting karena dialog sudah tertera dalam naskah, tinggal dihafal, tapi dalam teater mendu, justru pemainlah yang mengembangkan dialog-dialog sendiri,” ujar alumni AKMR itu. Selain itu, para pelakon juga harus memiliki kemampuan pencitraan atau imajinasi yang kuat karena set dekor dalam mendu tunggal, hanya layar belakang dan meja persidangan kerajaan. Sedangkan latar belakang cerita terjadi di banyak tempat. Tugas para pelakonlah untuk membayangkan atau menggambarkan suatu peristiwa sehingga peristiwa tersebut benar-
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI BUD AYA << BUDA
RIAUPOS.CO
benar dimengerti bagi penonton dan sesuai dengan kehendak ceritanya.
TAWA PECAH DI SIAK, BENGKALIS, DAN KEPULAUAN MERANTI Dalam program ini, daerah pertama yang dikunjungi adalah Kabupaten Siak (2/4) lalu. Mendu yang dipergelar Teater Matan pentas di sebuah panggung tepatnya di depan Istana Siak Sri Indrapura. Ratusan penonton bertandang malam itu menyaksikan pertunjukan yang berlangsung hampir dua jam tersebut. Disebabkan kemasannya komedi, tak heran kemudian tawa pun pecah dari penonton ketika menyaksikan teater Mendu ala Teater Matan. â&#x20AC;&#x153;Sakit perut kami gelak menyaksikan teater Mendu dari sanggar Matan. Memacam kelaku pemain di atas panggung. Tapi yang jelas, menariklah, ada tontonan alternatif bagi masyarakat di Siak, yang
tentu saja bernagkat dari kekayaan tradisi yang kita punya,â&#x20AC;? ujar Ima (26) salah seorang penonton yang hadir malam itu. Sedangkan di Kabupaten Bengkalis (3/4), rombongan mendu pentas di Lapangan Tugu. Bermain di hadapan ratusan penonton yang datang berkunjung di tengah-tengah kota Pulau Bengkalis itu. Tak jauh berbeda, apresiasi dan antusias masyarakat ternyata cukup tinggi meski hanya dipentaskan di laman dalam kawasan lapangan yang begitu luas. Celetuk dan tawa penonton menjadi bagian dari kemasan yang menarik pula dalam pentas mendu di Bengkalis. Karena memang, sejatinya teater tradisi adalah sebuah bentuk seni pertunjukan yang tidak membatasi antara penonton dan pelakon. Hal itu dijelaskan oleh seniman asal Bengkalis, SPN Musrial Mustafa. Katanya, teater tradisi baik itu Bangsawan, Randai, Mendu memang dipentaskan di tempat
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI BUD AYA BUDA keramaian. Dulu, pentas seperti ini tujuannya untuk menghibur masyarakat sekaligus sebagai media penyampai pesan. “Tak ada jarak antara penonton dan pelakon. Tak jarang, celetuk penonton dijadikan bahan dialog oleh pemain. Saya kira, apa yang digelar oleh sanggar Matan bekerja sama dengan Taman Budaya, patut diapresiasi. Mengembalikan posisi seni pertunjukan rakyat yang sebenarnya tidak berjarak dan akrab dengan masyarakat,” ujarnya. Tak jauh berbeda, dengan pentas mendu di Kabupaten Kepulauan Meranti (4/4). Penonton yang hadir memadati laman Lembaga Adat Melayu Meranti malam itu, merasa sangat terhibur sekaligus menjadi tahu akan keberadaan teater tradisi Mendu. Dihadiri oleh petinggi negeri, komunitas seni, seniman dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Teater Matan menggelar mendu dengan membawakan episode cerita berjudul Raja Muda. Respon penonton malam itu tak jauh berbeda dari daerah sebelumnya, tawa penonton memecah di beberapa adegan menyaksikan pola tingkah dan pola ucap dari pelakon yang tentu saja beranjak dari konsep komedi yang dibawakan. Tetapi di beberapa adegan serius dan sedih, para penonton khidmat pula menyaksikan dan menikmatinya. Ismail Arsyad, yang menjadi penonton setia malam itu mengatakan pentas teater Mendu sangat mengena di hati masyarakat Meranti. Di samping ceritanya komedi, pola ucap dan pola tingkah yang dibawakan para pelakon mencerminkan pola keseharian masyarakat Melayu yang gemar berseloroh dan bergurau
senda tetapi tentu saja nilai-nilai dan pesan cerita tetap tersampaikan dengan baik. “Mantap Teater Matan dengan pentas teater tradisi mendu. Tetap kembangkan seni-seni tradisi yang kita punya, agar lebih jaya hendaknya Melayu,” ujar Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Meranti tersebut. Pimpinan Teater Matan, Hang Kafrawi, menjelaskan, memang saat ini Teater Matan sedang menggalakkan pementasan teater tradisi tersebut. Karena dari balajar tradisi sekaligus mempraktekknya ada banyak hal yang kemudian ditemui untuk menambah referensi dalam berkarya terutama seni teater. Apalagi sudah sejak lama keinginan untuk berkeliling Riau, memperkenalkan seni teater tradisi Melayu dirancang oleh Sanggar Matan, dan baru terlaksana berkat kerja sama dengan UPT Museum dan Taman Budaya Provinsi Riau. ‘’Karena hari ini, teater sudah sepatutnya turun mengunjungi dan mendatangi masayarakat. Seni pertunjukan hari ini, tidak lagi hanya difokuskan di gedung-gedung pertunjukan saja tetapi bagaimana seni pertunjukan bisa dipentaskan di keramaian-keramaian. Dalam proses menggeluti teater tradisi, kita juga dikejutkan betapa kayanya khazanah perteateran di Riau, bentuk, konsep dan lainnya. Itulah sebabnya kami dari teater Matan akan fokus pada pertunjukan teater tradisi Mendu baik yang sifatnya murni tradisi maupun garapan-garapan je friz al/ yang sifatnya eksploratif,” tutup Kafrawi.(.(.(je jefriz frizal/ kun un))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENIMBUD U SAIYAK << BUDA
RIAUPOS.CO
Latihan Perkusi Gratis BERANGKLAT DARI KEGELISAHAN, ADI ATONG DKK MENYELENGGARAKAN PELATIHAN GRATIS BAGI PEMINAT PERKUSI. SETIAP SABTU SORE DI PURNA MTQ PEKANBARU, PULUHAN ANAK-ANAK MUDA BERGABUNG DALAM ACARA INI.
I
NS TR UMEN yang dimainkan dengan cara NSTR TRUMEN dipukul disebut dengan idiofons dalam istilah musik. Begitu juga dengan musik perkusi seperti kompang, gendang, marwas dan
sejenisnya. Kompang salah satunya merupakan alat musik Melayu yang paling popular karena alat musik jenis ini sering digunakan dalam berbagai perhelatan. Seperti acara pesta perkawinan, acara resmi sampailah acara sunatan, kekah dan lain sebagainya. Setiap Sabtu sore, alat musik ini juga akan terdengar riuh di kawasan Purna MTQ Bandar Serai, Pekanbaru. Puluhan anak-anak muda, duduk berkumpul memukul berbagai tengkah dari kompang tersebut. Dentum dentam, kelepukkelepak bunyi yang dihasilkan dari pertemuan telapak tangan dengan kompang yang terbuat
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> M SENI U SBUD I K AYA BUDA dari kulit binatang itu, terdengar memecah di salah satu titik di kawasan tempat bersantai dan berkumpul masyarakat Kota Pekanbaru tersebut. Anak-anak muda yang berhimpun dan belajar kompang ini terdiri dari berbagai sanggar dan universitas yang ada di Pekanbaru. Bahkan, dikarenakan suara riuh rendah dari alat musik tersebut, beberapa orang pengunjung di kawasan Purna MTQ, ikut sama-sama berlatih. Adalah Hardi Wahyudi sebagai penggagas. Atau, di kalangan pekerja seni disebut Adi Atong. Kegiatan latihan bersama itu sudah dilakukan Adi dan kawan-kawan setahun belakangan. Hanya saja, sempat terhenti untuk beberapa waktu. Namun kemudian, kesadaran akan pentingnya menyemarakkan semangat dan spirit anak muda untuk mengenal dan mengetahui alat-alat musik tradisi, dirasakan Adi sangat diperlukan. Dari kegelisahan itulah kemudian Adi dan kawan-kawan kembali menggelar latihan bersama alat musik perkusi Melayu Riau. sesuai pula dengan latar belakang yang dimilikinya, bahwa Adi Atong memeng dikenal di kalangan seniman musik sebagai seorang yang sejak masih kuliah di Akademi Kesenian Melayu Riau, sudah mendalami, menggali jenis musik perkusi. Tak jarang, dia menabung uang demi membeli dan mengkoleksi alat-alat musik perkusi yang dianggapnya menarik untuk dipelajari. “Mungkin masing-masing orang terutama pelaku seni musik punya kepekaan tersendiri terhadap bunyi musik. Saya, memang sejak kecil sudah menggemari alat musik perkusi karena sejak di kampung (Sejangat, red), saya sudah mempelajari alat musik pukul ini,” ujarnya.
Terkait dengan kegiatan yang dilakukan bersama kawan-kawan, disebutkan Adi sebagai upaya mengajak anak-anak muda untuk berproses terutama mengenal musik tradisi. Katanya, selama ini yang dilihat, generasi muda terutama mahasiswa, hanya menunggu workshop yang ditaja pemerintah saja padahal keingintahuan mereka sangat tinggi terhadap salah satu alat musik Melayu ini. “Jadi, kenapa tidak, kita lakukan latihan bersama. Tak mesti harus menunggu workshop baru belajar main kompang, bebano, marwas, gendang panjang dan lain-lain,” ujarnya. Dalam proses latihan bersama itu, telah pula disusun program meskipun tidak secara terstruktur. Kata Adi, yang jelas melihat proses kawan-kawan yang hadir latihan. Jika memang musik kompang sudah dapat dikuasai, maka latihan bersama itu akan dilanjutkan dengan alat perkusi lainnya. Bahkan suatu saat ketika berlatih musik zapin, akan diajak pula para penari zapin sekaligus. “Kita melihat kondisi saja, programnya taklah tersusun sangat, hanya saja, kalau memang sudah nampak hasilnya, kita akan lanjutkan dengan latihan alat musik perkusi lainnya,” jelas anak muda yang sudah terbiasa diundnag ke luar negeri untuk bermain alat musik perkusi tersebut. Latihan bersama itu juga merupakan ajang untuk berbagi ilmu kepada orang-orang. Latihan bersama gratis ini mempersilakan siapa saja yang berminat, baik muda maupun tua, lelaki maupun perempuan, “Silahkan bergabung kita latihan bersama. Latihannya pukul 16.00 WIB,” ucap Adi friz al) Atong. (je jefriz frizal)
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
OSENI B I TBUD U AARYAI << BUDA
Selamat Jalan, Bayu... DI USIA YANG SANGAT MUDA, PENABUH DRUM YANG JUGA MENGUASAI BANYAK ALAT MUSIK ITU WAFAT. DUNIA MUSIK RIAU SANGAT KEHILANGAN SALAH SATU PUTRA TERBAIKNYA YANG TUNAK DI HOBI YANG SANGAT DICINTAINYA ITU.
R
INO Dezapaty terus bersemangat memimpin rapat kecil sore itu. Ia bersama keluarga besar Riau Rhythm Chambers Indonesia yang dipimpinnya sedang menyusun rencana menggelar konser tunggal untuk Bayu Caesar; salah satu anggota termuda Riau Rhythm yang sedang sakit. Memang, sudah seminggu lebih Bayu dirawat di RSUD Arifin Achmad karena sakit paru-paru, kelenjar getah bening dan miningitis yang dideritanya. Sebelumnya, Bayu sudah keluar masuk rumah sakit, bahkan bukan hanya RSUD. Handphone Rino berdering tiba-tiba. Sebelum mengangkat telepon itu, Rino melihat jam di tangannya. Tepat pukul 17.55 WIB. Rupanya ayah Bayu, Jatilus yang menelpon. ‘’Bayu sudah pergi.’’ Begitu suara yang terdengar di ujung telepon itu. Rino langsung memandang wajah teman-temannya, memberi isyarat kalau Bayu sudah tiada. Hening seketika. Rapat kecil yang riuh dan serius itu berubah hening, sangat hening. Semuanya diam, semuanya menunduk, menggelengkan kepala seolah tak percaya. Rino pun segera berdiri. Begitu juga dengan yang lain.
Mereka bergegas menuju ke RSUD tempat Bayu dirawat. ‘’Bayu sudah pergi, Nak. Tak ada lagi Bayu. Tak ada lagi penabuh drum kami...’’ Tangis histeris ibunda Bayu, Fauziah, pecah seketika saat melihat Rino dan teman-temannya datang.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> OSENI B I BUD T U AYRA I BUDA Sementara ayah Bayu hanya bisa terdiam. Tubuhnya menggigil menahan isak. Airmatanya terus mengalir. Tangannya terus mengusap kepala anak semata wayang yang sudah terbujur kaku. Perjalanan panjang Bayu melawan sakit selama 7 bulan, selesai sudah. Kewajiban ayah dan ibunya untuk mengasuh, telah sampai ke batas. Ia tak lagi merasakan nyeri di dadanya. Begitu juga lehernya yang dikelilingi 7 kelenjar getah bening ganas. Ditambah lagi penyakit miningitis yang muncul tiba-tiba, bahkan baru diketahui beberapa hari sebelum hari itu. Bayu tak lagi menyandang tas yang selalu dipenuhi dengan obat. Dan, yang pasti, Bayu takkan terlihat lagi latihan serta memainkan alat-alat perkusi yang membuat Riau Rhythm sangat sempurna. Keluar -masuk rumah sakit, adalah hal biasa bagi Bayu yang genap berusia 23 tahun, 3 Januari lalu. Itu sudah dijalaninya sejak Agustus, tepatnya sejak ia jatuh terkulai dalam salah satu acara musik yang digelar di halaman Purna MTQ ketika itu. Sejak itu, Bayu berubah. Tidak seperti biasa. Sering lemas. Terlebih saat kelenjar getah beningnya kambuh. Tapi hal itu tidak membuat Bayu luntur latihan. Lemas dan rasa sakit tidak pernah diperlihatkannya. Yang ada ia selalu tegar, semangat latihan dan menyelesaikan album Suvarnadvipa dengan sempurna. Sebetulnya tidak hanya perkusi. Bayu lihai bermain banyak alat musik. Multitalen. Karena harus fokus dan sempurna, Bayu menekuni perkusi. Kegigihannya itulah yang membuat Bayu bisa bergabung di keluarga besar Riau Rhythm dan membuat tapak kakinya menjejak di banyak wilayah di Indonesia melalui konser yang digelar Riau Rhythm. Juli sampai Agustus 2014, Bayu ikut konser keliling Indonesia; Pekanbaru, Makassar, Surabaya, Solo, Jogya, Bandung, Banten. Pada September 2014 konser di Esplanado Singapura, dan konser Singasari Festival di Malang, serta di Turki pada 2015.
Semua perjalanan dan proses panjang itu ia jalani dalam kondisi sakit yang sesungguhnya, tapi ia bertahan dan kuat. Ia tetap latihan, berproses dan menyelesaikan album Suvardavipa sampai album itu diluncurkan Oktober lalu. Ia tidak ikut naik ke atas panggung dan bermain bersama teman-temannya ketika itu. Ia datang dan hanya duduk dengan didampingi ibunda tercinta. Lalu ia foto bersama usai acara. Itulah kali terakhir Bayu naik ke atas panggung. Waktu itu, Bayu dalam kondisi rawat jalan. Memainkan album yang sudah jadi itu adalah keinginan terbesarnya. Sayang, itu takkan pernah ia rasakan. Begitu juga keinginannya ke Australia yang sempat tertunda pada Agustus lalu. Semua keinginan dan kenangan-kenangan tentang Bayu itu pergi bersama jasad Bayu yang malam itu langsung diusung oleh orangtuanya ke tanah kelahirannya, Tembilahan. Bayu juga seperti teman-temannya yang lain: anak muda yang mencintai musik. Anak kampung yang ingin maju dan besar dengan sesuatu yang bermula dari kampung, yakni musik tradisi. Makanya ia memilih jurusan Sendratasik UIR dan sudah pun duduk di semester 10. ‘’Kami sangat kehilangan. Bayu sosok anak muda yang gigih dan berkarya. Dia multi taent. Apa yang dipegangnya jadi. Suvarnadvipa adalah maha karya yang ia lahirkan. Sebagai composser selalunya saya bisa memainkan semua alat musik dalam album yang lahir, tapi tidak dengan Suvarnadvipa. Itu karya Bayu yang luar biasa,’’ kata Rino. Kepedihan Rino dan kawan-kawan itu diabadikan dalam blog milik keluarga besar Riau Rhythm. Di sana ia menuliskan, ‘’Selamat jalan adik kami Bayu, petarung hebat, musisi multi talent..We love you… Tempuhlah jalan panjang itu hingga sampai menuju Arsy-NYA. Tunggu kami di surga… un Already miss you Boy…!!!! AL FATIHAH.- Rino.’’(k (kun un))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI BUD AYA << BUDA
>> CER ANA CERANA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010
TENTANG CAGAR BUDAYA Terbukti cukup banyak yang digunakan di dalam peran baru atau tetap seperti semula. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan yang jelas mengenai pemanfaatan Cagar Budaya yang sifatnya sebagai monumen mati (dead monument) dan yang sifatnya sebagai monumen hidup (living monument). Dalam rangka menjaga Cagar Budaya dari ancaman pembangunan fisik, baik di wilayah perkotaan, pedesaan, maupun yang berada di lingkungan air, diperlukan kebijakan yang tegas dari Pemerintah untuk menjamineksistensinya. Ketika ditemukan, pada umumnya warisan budaya sudah tidak berfungsi dalam kehidupan masyarakat (dead monument). Namun, ada pula warisan budaya yang masih berfungsi seperti semula (living monument). Oleh karena itu, diperlukan pengaturan yang jelas mengenai pemanfaatan kedua jenis Cagar Budaya tersebut, terutama pengaturan mengenai pemanfaatan monumen mati yang diberi fungsi baru sesuai dengan kebutuhan masa kini. Selain itu, pengaturan mengenai pemanfaatan monumen hidup juga harus memperhatikan aturan hukum adat dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat pendukungnya.
Candi Muara Jambi terletak di Desa Muara Jambi, kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Indonesia. WAHYUWIDODO-MULTIMEDIAONE.BLOGSPOT.COM
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI BUD AYA BUDA
PEVITA PEARCE
Operasi Tumor
PAYUDARA ARTIS CANTIK PEVITA PEARCE SECARA MENGEJUTKAN MENGAKU MENGINDAP PENYAKIT TUMOR PAYUDARA. SELASA (12/4) OPERASI YANG DILAKUKAN BERJALAN SUKSES.
U
SAI mengeluarkan pengakuan mengejutkan mengenai penyakit tumor payudara yang diidapnya, aktris Pevita Pearce langsung menjalani operasi. Operasi pengangkatan tumor itu dilakukan Selasa (12/4). Kabar operasi pengangkatan tumor diungkapkan wanita 23 tahun itu melalui platform media sosial Snapchat. Pevita menyebut akan meng-update perkembangan operasinya. “Wish me luck, nanti aku akan share di YouTube channel aku. Doakan semoga lancar yah,” kata Pevita Pearce. Selain itu, sang adik Keenan Pearce itu juga mengupload foto jelang operasi di akun Instagram. Dia berpose selfie memakai pakaian operasi. “Pre-surgery selfie,” tulis Pevita sebagai keterangan foto di akun @pevpearce beberapa saat lalu. Namun, pemain film 5cm dan Tenggelamnnya Kapal Van
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016 KAPANLAGI.COM
SENI BUD AYA << BUDA
Der Wijck itu tidak mengungkapkan di mana dirinya menjalani operasi. Diketahui, Pevita secara mengejutkan mengaku jika dirinya mengidap tiga tumor payudara. Penyakit itu telah dia sembunyikan selama dua tahun terakhir. Usai operasi, Pevita mengabarkan kondisinya yang nampak lemah namun stabil
lewat akun Twitter-nya. “It’s all done now! Thank you for all your kind prayers to help me get through, see you all shortly! (Sudah selesai semuanya. Terima kasih atas doa kalian semua hingga aku bisa melewatinya, sampai ketemu ya),” tulisnya di akun Twitter pribadinya sambil mengunggah fotonya pasca-operasi. Nampak Pevita yang masih terlihat cantik terbaring dengan selang infus dan berbagai alat medis masih tertancap di badannya. Ia tersenyum manis dan memberikan simbol “Peace” dengan tangan kanannya. Pevi sendiri memang sengaja menyembunyikan kabar itu dari awak INTERNET media. Bahkan Cinta Laura yang merupakan salah satu sahabat dekat Pevita baru tahu tentang kabar buruk itu setelah melihat Snapchat BFF-nya ini. “Aku baru tahu dia sakit. I totally support her, berdoa segala yang terbaik untuk dia. Berharap operasinya lancar, tumornya hilang dan sehat seperti semula,” tandasnya Cinta. (hbk/ berbagai sumber sumber))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI BUD FILM BUDAAYA
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI BUD F I ALYMA << BUDA
INDIATODAY.INTODAY.IN
Ketika Manusia Jadi BURUAN HEWAN TETAP MENGIKUTI “IRAMA” KISAH ASLINYA, THE JUNGLE BOOK MEMADUKAN TOKOH YANG DIPERANKAN MANUSIA DENGAN BINATANG-BINATANG HASIL ANIMASI CGI.
J
IKA di abad-20 studio Walt Disney terkenal piawai menghasilkan film-film animasi yang mendunia, kini studio berorientasi penonton keluarga ini juga makin unjuk gigi di film live action. Bahkan, belakangan Disney semakin sering membuat ulang film-film animasi
klasiknya dalam bentuk lebih hidup. Setelah kesuksesan Alice in Wonderland (2010), Maleficent (2014), dan Cinderella (2015), tahun ini giliran The Jungle Book yang disulap jadi film live action oleh Disney. The Jungle Book sendiri adalah judul dari buku kumpulan cerita karangan penulis Inggris, Rudyard Kipling yang terbit pertama kali tahun 1894. Disney kemudian mengadaptasinya dalam bentuk animasi musikal di tahun 1967, yang sangat sukses di box office. Di tahun 2013 Disney menggandeng sutradara Jon Favreau (Elf, Iron Man) untuk membuat adaptasi The Jungle Book
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> FSENI I L MBUD AYA BUDA dalam versi gabungan live action dan animasi CGI terkini, dan akhirnya tayang pada tahun 2016 ini. Masih memegang premis cerita aslinya, The Jungle Book versi baru ini kisahkan seorang bocah manusia bernama Mowgli (Neel Sethi) yang hidup di tengah hutan belantara India. Ia adalah satu-satunya manusia di antara satwa hutan, karena ia sendiri seorang yatim-piatu yang
terlantar sejak lahir, sampai akhirnya dibesarkan oleh kawanan serigala, khususnya oleh sang induk serigala, Raksha (diisi suara oleh Lupita Nyongâ&#x20AC;&#x2122;o). Keberadaan Mowgli bukannya tanpa pertentangan, terutama dari harimau Shere Khan (Idris Elba) yang sangat benci manusia. Shere Khan pun memerintahkan pemimpin serigala, Akela (Giancarlo Esposito) untuk
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016 COLLIDER.COM
SENI BUD F I ALYMA << BUDA menyerahkan Mowgli padanya. Demi keselamatan kawanan serigala, Mowgli memutuskan untuk pergi mencari tempat kawanan manusia, tempat seharusnya ia berada. Dibimbing oleh panther Bagheera (Ben Kingsley), Mowgli memulai petualangan melintasi hutan mencari tempat yang mau menerimanya. Namun, ia juga harus waspada terhadap sergapan Shere Khan yang tak
mau membiarkannya pergi begitu saja. Meski disebut sebagai versi live action, tampilan The Jungle Book sendiri lebih banyak menggunakan animasi CGI yang tampak nyata. Tak hanya para hewan yang dibuat mampu berbicara, tetapi juga 80 persen dari seluruh lingkungan alam yang ditampilkan di film ini dihasilkan lewat media virtual. Sekitar 800 orang yang tergabung dalam Moving Picture Company (MPC) bekerja selama lebih dari satu tahun untuk membuat para hewan —di luar tokoh utama, daun, air, api, dan tanah di film ini tampak nyata. Akan tetapi, Favreau selaku sutradara mengaku tak hanya ingin bertumpu pada kecanggihan teknologi sinema. Menggunakan skenario yang ditulis Justin Marks, Favreau berniat untuk memberikan pengalaman emosional bagi penonton, terlepas dari teknologi yang digunakan film ini. “Visual tidak akan berarti jika tidak menyatu secara emosional dengan para karakternya. Setiap cerita butuh unsur manusiawi, emosi dan perkembangan karakter, serta humor —yang ditampilkan tanpa merusak keseluruhan filmnya. Ada momen-momen menegangkan dari film ini yang membuat kita menebak-nebak, ‘Apa yang akan terjadi pada anak ini?’” papar Favreau. The Jungle Book versi baru ini tentunya memiliki beberapa perbedaan dari film animasinya dulu, tak terkecuali di bagian cerita yang dirancang agar bisa lebih terhubung dengan penonton masa kini. Namun, film animasi klasik tersebut tetap memberi pengaruh pada film ini, dan Favreau memang menyatakan sengaja menaruh beberapa rujukan dari film animasinya. “Ada nilai menyenangkan dari The Jungle Book versi animasi klasik Disney. Saya sangat suka musiknya dan saya ingat sempat terbawa mimpi tentang tokoh-tokohnya. Beberapa adegan yang telah membuat impresi kuat bagi saya —
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> FSENI I L MBUD AYA BUDA
LEGIONOFLEIA.COM
yang saya memang bawa ke versi film terbaru ini—antara lain Mowgli berada di aliran sungai di atas perut beruang Baloo, ular piton Kaa dan matanya yang mampu menghipnotis, dan kemegahan kawanan gajah yang melintas,” papar Favreau lagi. Film ini juga membawa beberapa lagu terkenal dari film animasinya untuk dimasukkan
dalam film ini dalam versi terbaru. Lagu-lagu tersebut juga dibawakan langsung oleh pemeran filmnya, seperti “The Bear Necessities” oleh Neel Sethi dan Bill Murray (pengisi suara Baloo), “I Wan’na Be Like You” oleh Christopher Walken (pengisi suara orang utan Louie), dan “Trust In Me” oleh Scarlett Johansson (pengisi suara Kaa). (hbk/ (hbk/rre/berbagai sumber sumber))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
BUKU
SENI BUD AYA << BUDA
Reformasi TNI, Quovadis? DI MASA ORDE BARU, TNI (ABRI) SANGAT KENTAL SEBAGAI BAGIAN PENTING DARI REZIM. SAAT REFORMASI, TNI DIKEMBALIKAN KE FUNGSINYA UNTUK PERTAHANAN DAN KEAMANAN.
S
EBEL UM reformasi, kesatuan EBELUM prajurit di NKRI pernah beberapa kali berganti nama. Nama yang paling lama adalah ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Nama ABRI kemudian berganti menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia) seiring dengan bergulirnya reformasi. Salah satu tuntutan reformasi memang adalah reformasi terhadap tentara yang selama Orde Baru dianggap terlalu dominan dalam pemerintahan. Salah satu yang diperbincangkan sangat intens adalah soal Dwi Fungsi ABRI yang dinilai tak relevan dengan semangat reformasi. Tentara haruslah bersikap dan bertindak profesional RIAUPOS.CO
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI B U KBUD U AYA BUDA dalam menjaga keutuhan NKRI. Selama ini, tafsir tentara profesional itu dianggap keliru, karena selama Orde Baru, cara profesional dalam menjaga NKRI adalah dengan menempatkan tentara sebagai bagian dari pemerintahan. Maka tentara pun ada di semua lini pemerintahan, mulai dari legislatif sampai eksekutif. Anggota dewan di pusat dan di daerah diisi tentara, tanpa pemilihan. Begitu pula bupati, wali kota dan gubernur. Belum lagi lini bisnis yang juga digawangi tentara. Kekuatan demokrasi lainnya, yakni yudikatif dan pers, diawasi dengan ketat. Tafsir tentara profesional itu kemudian diubah. Tentara yang profesional adalah tentara yang mampu dan terampil dalam menjaga keamanan nasional. Tentara yang profesional bukanlah tentara yang sibuk berpolitik dan berbisnis. Tuntutan terhadap penghapusan peran sosial politik ABRI ada kaitannya dengan tuntutan yang lebih besar yaitu tuntutan terciptanya pemerintahan yang bersih. Maka kemudian dirumuskanlah paradigma baru TNI. Paradigma baru itu tuntas dirumuskan pada tanggal 20 April 2000. Saat itu, pimpinan TNI sepakat menyatakan bahwa TNI tidak lagi memiliki fungsi sosial politik, karena lebih memusatkan perhatiannya pada peran dan tugas utama pertahanan. Itu berarti TNI resmi telah meninggalkan doktrin Dwi Fungsi. Banyak yang mengacungkan jempol atas peran yang diambil TNI setelah reformasi itu. Masalahnya kemudian, terdapat perjalanan yang dianggap terlalu jauh dalam mereformasi TNI. Salah satunya adalah tentang pemilihan panglima TNI yang melalui mekanisme di DPR. Di masa Orde Baru, panglima TNI dipilih oleh presiden, seperti halnya para menteri dan jaksa
agung. Tetapi, setelah penghapusan dwi fungsi ABRI, pemilihan panglima TNI hanya diajukan presiden dan selanjutnya dilakukan fit and proper test di DPR. Hal ini sama dengan pemilihan Kapolri. Dengan sistem ini, maka presiden dianggap tak lagi bisa secara otoriter mengontrol tentara. Presiden tetap merupakan sosok sentral dan panglima tertinggi, tapi kekuasaannya tidak semutlak di masa lalu. Pemangkasan kekuasaan inilah yang menurut sebagian orang dianggap terlalu melemahkan posisi tentara di republik ini. Bagi sebagian besar aktivis demokrasi, hal ini adalah kemajuan pesat dalam reformasi TNI menuju tentara profesional. Sebab, rakyat, yang terepresentasi melalui wakil rakyat di parlemen, memiliki andil dalam menentukan panglima TNI, komandan bagi pelindung mereka. Tapi bagi sebagian yang lain, reformasi TNI dari perspektif ini dianggap terlalu berlebihan. Inilah yang dikritik dalam buku Prajurit Menggugat ini. Buku yang ditulis seorang purnawirawan berpangkat brigadir jenderal berisi banyak informasi mengenai pelbagai peristiwa penting di tubuh internal TNI. Buku ini berusaha memotret banyak dinamima perpolitikan tanah air serta mengurai bagaimana respons kelompok intelektual di internal institusi TNI pada penerapan Undang-Undang No 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Pemaparan dari segi konsep terlihat cukup kritis terutama perbincangan mengenai kesenjangan antara kehendak mewujudkan TNI yang profesional dan mandiri dengan upaya yang dilakukan. Buku yang bisa menjadi wacana baru tentang gerak dan dinamika TNI ke depan.*** Muhammad Amin, wartawan, sastrawan.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
S ESENI N G BUD G A ANYAG << BUDA
Kuasa Media dan Legitimasi Kepenyairan DISADARI ATAU TIDAK, MEDIA MASSA (TERUTAMA CETAK) SEJAK LAMA MEMAINKAN PERANNYA SEBAGAI “LEGITIMATOR” KEPENYAIRAN SESEORANG. MAKIN BANYAK MEDIA YANG MEMUAT KARYANYA, (SEOLAH) MAKIN KUATLAH EKSISTENSI DIRINYA SEBAGAI SEORANG PENYAIR. KEKUATAN EKSISTENSI DIRI INI, KEMUDIAN SEOLAH PULA BERBANDING LURUS DENGAN KEKUATAN EKSISTENSI KARYANYA. LAL U , diam-diam kita pun percaya, bahwa itu LALU benar. Sebab telah demikian lama ia, lebih dari tiga generasi, dan dengan begitu ia telah menjadi tradisi: puisi dan media tak terpisahkan. Dan terus, tradisi itu terpelihara hingga kini. Bahkan, ketika media cetak tumbang, media daring bertumbuhan, tradisi itu turut beradaptasi. Tapi, apakah itu memang benar, bahwa kuantitas pemuatan karya di media massa berbanding lurus dengan kualitas karyanya? Tentu, kita semua akan menjawab bahwa tidak serta merta begitu. Sebab, ada banyak juga yang memilih tidak melalui jalur media, tapi langsung terbit buku, dan karyanya pun tak
kalah menarik. Meskipun, kita selalu saja masih percaya, bahwa media massa adalah semacam tonggaktonggak membangun eksistensi. Sebab kita kian yakin, bahwa OLEH MARHALIM ZAINI media massa memiliki kuasa ruang, ketika ia (media massa itu, apalagi media daring) mampu untuk menyebar-menyelinapkan puisi ke ruang-ruang pembaca yang lebih luas, secara massif. Makin besar oplah sebuah media cetak, atau semakin tenar sebuah media daring, semakin kuat “kuasa ruang” itu beroperasi. Saya kira, keyakinan inilah yang kemudian membuat sejumlah penulis puisi berbondongbondong “menyerang” media, dibanding motivasi ekonomis. Namun, satu hal yang tak terhindari, sifat “massa” yang dimiliki oleh media, mau tak mau “menghasut” penulis puisi untuk juga mengejar “popularitas.” Semakin banyak dimuat media, makin sering namanya muncul, makin terkenal pulalah ia. Sehingga, efeknya, banyak penulis yang terkesan kejar tayang. Di balik “kuasa ruang” itu, redaktur
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> SENI BUD AYA BUDA
Namun, secara pribadi, kecemasan saya mulai muncul. Ketika misalnya, cukup banyak puisi-puisi yang “kejar tayang” itu kerap termuat di media massa, bahkan di lembar media yang cukup ternama. Pertanyaannya, apakah redakturnya yang cuai, atau memang penulis puisinya yang “ngotot,”—ada banyak cara untuk menafsirkan kata “ngotot” di situ. Andai benar bahwa “kuasa legitimasi” seorang redaktur melebihi “kuasa kritikus” dalam melegitimasi kepenyairan seseorang, maka kerja redaktur (mestinya) menjadi tak ringan. adalah kuasa yang lain lagi, yang masuk dalam jejaring kuasa media. Redaktur puisi (yang biasanya juga adalah seorang penyair, atau pemerhati puisi, atau kritikus puisi), memiliki kuasa legitimasi yang pada perkembangannya
menyamai—bahkan melebihi—kuasa seorang kritikus sastra. Maka, menjadi penting peran redaktur puisi di sini, terutama untuk membangun konstelasi dunia perpuisian tanah air, mengawal pergerakan dan pertumbuhan puisi. Namun, secara pribadi, kecemasan saya mulai muncul. Ketika misalnya, cukup banyak puisi-puisi yang “kejar tayang” itu kerap termuat di media massa, bahkan di lembar media yang cukup ternama. Pertanyaannya, apakah redakturnya yang cuai, atau memang penulis puisinya yang “ngotot,”—ada banyak cara untuk menafsirkan kata “ngotot” di situ. Andai benar bahwa “kuasa legitimasi” seorang redaktur melebihi “kuasa kritikus” dalam melegitimasi kepenyairan seseorang, maka kerja redaktur (mestinya) menjadi tak ringan. Meskipun, kita pun tetap tak bisa juga mengatakan bahwa para redaktur puisi adalah juga kritikus puisi. Kerja legitimasi agaknya bolehlah ia miliki, tapi kerja apresiasi-evaluasi-menilai, tidak. Sebab redaktur adalah “kritikus bisu”—kalau boleh saya katakan begitu. Ia hanya berhak memilih, menayangkan, tapi tak berkatakata. Dan puisi-puisi yang termuat dari hasil seleksinya, yang beragam itu, tidak pula serta-merta dapat menunjukkan (dengan kritis) bahwa itulah puisi-puisi “terbaik” mutakhir kita. Agaknya, ke depan, bolehlah para redaktur puisi itu berkumpul. Membincangkan puisi-puisi yang singgah di mejanya. Membuat peta dan arah perpuisian Indonesia. Dan, mulai memberi “tanggung-jawab” tambahan pada dirinya, untuk turut menulis kritik.***
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI BUD AYA << BUDA
GPTOURS.CC
PESONA WISATA PULAU BALI
Fantastis, di Hotel
FUTURISTIK
SIAPA YANG TIDAK KENAL DENGAN BALI. BAHKAN ORANG LUAR NEGERI, LEBIH MENGENAL BALI DIBANDING NAMA INDONESIA.
T
ERLAL U banyak hal yang membuat Bali ERLALU sangat mempesona pengunjungnya. Hampir banyak orang baik dalam negeri maupun luar negeri, memimpikan punya agenda untuk mengunjungi Pulau Dewata itu. Indahnya pantai di Bali, memang menjadi salah satu tempat yang membuat daerah ini sangat terkenal hingga ke ujung dunia. Selain itu, bali juga bunya danau dan pemandangan desa dengan teradisi alaminya
serta kebudayaannya. Untuk mengajak Anda berwisata di Bali, kali ini Swarnadwipa tidak ingin mengajak Anda ke pantai atau ke danau atau alam terbuka, bahwa tempat arsitektur yang lahir dari kebudayaan setempat. Namun, perjalanan wisata kali ini, akan mengajak Anda mengenal indahnya hotel-hotel yang menawarkan rasa nyaman dengan arsitektur futuristic, yang tentunya membuat para pengunjung akan melamakan liburnya di Pulau Dewata itu. Di sini, tentu tidak akan disebutkan nama, lokasi dan tarif hotel yang didesain dengan futuristik yang mengagumkan para pengunjung.
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA
GPTOURS.CC
Bahkan pengunjung bisa merasakan seperti melakukan perjalanan ke masa depan, seperti dalam film Sci–Fi. Ada hotel yang dirancang untuk menangkap cahaya alami maksimum, villa ini dihiasi dengan koleksi menarik dari karya seni berwarna-warni, dan menawarkan pilihan kenyamanan ber-AC atau tropis tamu semi–terbuka, dengan pintu kaca lebar untuk mengundang angin laut bahkan di waktu terpanas tahun. Setiap ruang yang disediakan sangat menyenangkan tamu. Luas dan ruang makan dengan dapur terintegrasi dihiasi dengan kompilasi unik lukisan berwarna-warni, mural dan patung. Salah satu bagian yang menentukan adalah patung futuristik yang menarik dari sebuah kapal ditangguhkan dari langit-langit.
Di setiap kamar dilengkapi dengan satelit– channel 21–inch TV, DVD player, iPod dock, dan brankas. Tapi tentu saja, menjadi pusat perhatian pasti mural aneh mencoret-coret di kamar – karya seniman kontemporer Indonesia. Jika Anda mencari yang sukar dipahami fusi arsitektur teknologi tinggi, desain estetika keren dan lokasi panas, The Layar pasti untuk mengatur balap pulsa Anda. The Layar, yang berarti ‘berlayar’ di Indonesia, menggabungkan elemen desain dari tali-temali perahu layar tradisional di atap khas villa ‘yang lancip secara dramatis ke tanah. Ada juga ruang hotel dengan desain atap yang menjadi ikon menciptakan ruang split level yang menarik terbuka hidup, dengan dinding melengkung dan miring, diakhiri
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
SENI W IBUD S A ATYA << BUDA
GPTOURS.CC
dengan kontras selesai alami yang termasuk kayu keras tropis, marmer dan batu dari kepulauan Indonesia. Berada dalam sebuah taman taman pribadi dengan kolam renang besar dan jacuzzi deck, masing-masing villa memiliki kamar tidur besar, dapur dan kamar mandi luar ruangan dengan mandi batu gelap. Anda bisa memilih dari berbagai villa 1-4 kamar tidur. Perabot dan perlengkapan telah sepenuhnya dirancang â&#x20AC;&#x201C; modern, namun menggunakan bahan-bahan alami dan finishing, termasuk kayu jati, batu India, batu palimanan lokal dan marmer, teraso dan kapas pedesaan. Hasil? Suasana organik dengan sentuhan modern â&#x20AC;&#x201C; abadi dalam gaya, namun santai dan bersahaja. Ada juga hotel urban hip di lingkungan yang paling menarik di Bali, di mana Anda dapat menemukan banyak menarik bar dan restoran di sepanjang jalan. Hotel ini juga dekat dengan pantaicocok untuk mereka yang mencari pantai, surfing dan matahari. Jika Anda tinggal di kamar Deluxe Pool, Anda akan dapat menyelinap ke dalam kolam dari pintu samping langsung dari kamar Anda. Hotel ini juga memiliki atap infinity pool di mana Anda hanya dapat lounge dan
menonton awan melayang oleh. Jika Anda sedang mencari kehidupan malam, tidak terlihat lagi di tunggal Malt Whiskey. Melangkah ke dalamnya adalah seperti melangkah ke Laranganâ&#x20AC;&#x201C;era New York. Anda dibawa kembali ke tahun 1920-an dan Single Malt adalah speakeasy bawah tanah, dengan dinding bata, kursi kulit besar, lampu vintage dan karpet Persia. Anda bisa menikmati koleksi eklektik pencahayaan desainer, semburan warna hidup, langit terang cerah kamar mandi dan bahkan stasiun docking iPod. Suite mewah terdiri dari satu kamar tidur utama, kamar tidur twin, ruang tamu yang luas, dua kamar mandi, balkon besar dan di atas semua itu, pemandangan Samudera Hindia dan matahari terbenam Bali yang terkenal. Ada juga desain, colourful dan futuristik, masing-masing studio semburan dengan karakter, dengan interior yang merupakan perpaduan sempurna dari modernisme nostalgia dan klasik menyenangkan seperti Monopoly, Lego, dan kubus Rubik. Kamar juga dilengkapi dengan dua TV flatscreen dengan headphone Brionvega, iPad, iPod dimuat dengan dock, simpanan dari permainan papan (termasuk Twister dan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA
GPTOURS.CC
Connect Four), maxibar, retro Smeg kulkas, mesin Nespresso, dan produk rambut Paul Mitchell. Anda bahkan diterima di ruang pemutaran Luxa2 sendiri â&#x20AC;&#x201C; bioskop pribadi Lunaplex. Hotel lainnya didesain dengan desain futuristik cairan dan modern tanpa kehilangan kehangatan. 118 kamar chic dan kontemporer yang diposisikan di sekitar melengkung air asin bergaya laguna kolam renang dan membawa warna aqua sempurna. Setiap kamar dilengkapi lantai ke langitlangit jendela, teras pribadi, TV LED, akses Internet nirkabel, dan iPod dock, sempurna untuk soundtrack liburan Anda sendiri. Dengan fasilitas mewah seperti dan spa terinspirasi surgawi rendam bathtub di kamar mandi, ruang liburan itu sendiri!
Desain tanda tangan membawa perpaduan unik dari kantong terbuka dengan dek air yang menawarkan sudut pandang yang tinggi dengan pemandangan laut yang tak tertandingi. Pembangunan properti bintang lima ini bahkan belum selesai belum, tapi gambargambar konseptual yang diterbitkan telah membangkitkan suatu gebrakan yang cukup di antara para pelancong cerdas. Hotel futuristik lsainnya yaitu kemewahan dan kenyamanan dengan laguna sendiri pribadi, restoran, galeri seni, spa dan fasilitas konferensi, katering untuk setiap indulgensi Anda. Ruang dan cahaya alami menyelaraskan dengan palet masa depan yang terinspirasi dari warna dan bahan, menciptakan tempat tinggal mewah kontemporer yang hangat dan ramah pada waktu yang sama.((men men))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
OLAHRAGA
OLAHR AGA << OLAHRA
DRAMA LA NYALLA:
Tersangka, Lari ke Luar Negeri, Menang di Praperadilan DITETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA, LA NYALLA KABUR KE MALAYSIA, DAN KEMUDIAN SINGAPURA. KINI DIA MENANG DI PRAPERADILAN. AKANKAH DIA KEMBALI KE INDONESIA? EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> OLAHR AGA OLAHRA
La Nyalla Mahmud Mattalitti INTERNET
K
ETU A Umum PSSI La Nyalla Mahmud ETUA Mattalitti akhirnya bisa bernapas lega. Di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, ia memenangkan kasus praperadilan atas status tersangka yang disematkan kepadanya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim). Hakim tunggal Ferdinandus memenangkan gugatannya itu. Dengan kemenangan tersebut, status tersangka itu otomatis hilang. “Mengabulkan permohonan pemohon dan menyatakan penetapan tersangka terhadap pemohon tidak sah dan melanggar hukum,” ucap hakim Ferdinandus yang dibacakan Selasa (12/4) siang. Putusan ini disambut takbir oleh para pendukung La Nyalla yang memenuhi ruang sidang Cakra PN Surabaya.
Menurut Hakim Ferdinandus, dalam kasus dana hibah Kadin Jatim untuk pembelian saham pada Initial Public Offering (IPO) Bank Jatim tahun 2012, menyatakan bahwa tidak ada lagi kerugian negara dalam perkara ini. Ia mengutip keterangan saksi ahli Dr M Arif Setiawan dari Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, yang menyatakan bahwa kerugian negara dalam kasus tindak pidana korupsi tidak bisa dianggap menjadi kerugian negara apabila sudah dikembalikan sebelum proses penyidikan. “Untuk perkara dana hibah Pemprov Jatim kepada Kadin Jatim sudah tidak relevan dan tidak mungkin dibuka kembali,” kata Hakim Ferdinandus dalam salah satu pertimbangannya. Hakim Ferdinandus juga mengutip keputusan
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
OLAHR AGA << OLAHRA sidang Praperadilan sebelumnya yang diajukan Diar Kusuma Putra yang hasil sidang menyatakan perkara penyalahgunaan dana Hibah Pemprov Jatim kepada Kadin Jatim dinyatakan nebis in idem atau sama dengan kasus sebelumnya sehingga tidak bisa disidik lagi. Menurut Fernandus, La Nyalla sebagai pemohon sudah mengembalikan uang tersebut pada Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Diar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring. “Pengembalian uang negara itu dilakukan jauh sebelum termohon, yakni Kejati Jatim, melakukan penyidikan dalam kasus ini,” ujar hakim Ferdinandus. Ferdinandus dalam pertimbangan putusannya juga mengurai urutan pengembalian dana yang sudah dikembalikan pemohon. Masing-masing adalah, pada 23 Juli 2012 sebesar Rp850.000.000 diterima Nelson Sembiring, lalu pada 1 Oktober 2012 sebesar Rp920.000.000 diterima Nelson Sembiring. Selanjutnya tanggal 1 Oktober 2012 sebesar Rp226.011.000 diterima Diar Kusuma Putra, dan pada tanggal 29 Oktober 2012 sebesar Rp100.000.000 diterima Nelson Sembiring. Terakhir pada 7 Nopember 2012 sebesar Rp3.263.468.150 diterima Diar Kusuma Putra. “Sehingga jumlah total Rp5,3 miliar sudah dikembalikan oleh pemohon pada Diar dan Nelson,” jelas hakim Ferdinandus. La Nyalla melakukan perlawanan atas penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus itu. Ia dinilai menggunakan dana hibah yang dikucurkan Pemprov Jatim ke Kadin pada tahun 2012 lalu. Menurut tim kuasa hukum La Nyalla, penetapan tersangka oleh Kejati Jatim ini dianggap telah merampas hak asasi kliennya, dan ada upaya paksa. Apalagi Ketua PSSI ini belum
pernah diperiksa Kejati Jatim tentang kasus tersebut. Kendati demikian, tim kuasa hukum La Nyalla tak memungkiri adanya pembelian IPO Bank Jatim dengan menggunakan dana hibah. Namun penggunaan dana tersebut bersifat utang dan telah dibayar oleh Kadin Jatim secara bertahap. Oleh karenanya, tim kuasa hukum La Nyalla menilai sudah tidak ada kerugian keuangan negara dalam kasus ini. Sementara itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menanggapi status La Nyalla Mattalitti. Kemenpora mengaku akan menghormati putusan praperadilan. “Kami hormati proses dan putusan praperadilan tersebut,” ujar Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/4/2016). Menurut Dewa Broto, sama sekali tak ada keterkaitan dijadikannya La Nyalla sebagai tersangka oleh Kejati Jatim dengan Kemenpora seperti selama ini yang beredar luas. Menurutnya, Kemenpora hanya ingin memperbaiki sepakbola Indonesia, dan tak ada hubungannya secara pribadi dengan La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI.. Kasus yang membelit La Nyalla ini sempat menjadi heboh karena La Nyalla melarikan diri ke Malaysia dan kemudian bolak-balik MalaysiaSingapura, hanya sehari sebelum dicekal oleh Imigrasi. Kejaksaan Agung kemudian bekerjasama dengan Imigrasi dan pihak berwajib melakukan perburuan terhadap La Nyalla. Interpol juga dilibatkan. Kini, kita tunggu, apa yang terjadi selanjutnya setelah La Nyalla menang di praperadilan. Apakah dia akan pulang ke Indonesia atau akan tetap berada di negara tempat selama ini dia keluar (hbk/ berbagai sumber dari Indonesia?(hbk/ (hbk/berbagai sumber))
EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016
>> OLAHR AGA OLAHRA
olehOnggo IKJ
Houdini
HARRY Houdini adalah pesulap legendaris asal Amerika. Dalam pertunjukannya, illusionist ini selalu berhasil keluar dari dalam brankas yang terkunci. Alasannya sederhana. Karena brangkas yang terkunci diciptakan hanya untuk tidak dapat dibuka dari luar. Kalau dari dalam? Tentu bisa. Tapi suatu kali Houdini gagal. Padahal brankas tersebut justru tak dikunci. Ternyata alasannya pun sederhana. Bahwa selama ini Houdini hanya paham tentang cara membuka brankas yang terkunci. Dan kegagalan itu terjadi karena beranggapan berada di dalam brankas yang terkunci. Begitu legendarisnya kemampuan Houdini untuk keluar dari dalam DREAMSTEAM.COM brankas yang terkunci. Bahkan ketika dia wafat dan dimasukkan ke dalam peti mati, masih ada yang berharap dia bisa keluar dari sana. Dan itulah kegagalan Houdini yang terakhir. Prinsip Houdini itu--bahwa brangkas yang terkunci diciptakan hanya untuk tidak dapat dibuka dari luar--kini juga diterapkan banyak orang. Oleh para 'pesulap' di institusi-institusi yang di dalamnya ada banyak uang. Yang tak mereka sadari, bahwa KPK telah lebih dulu membuka kunci-kunci dari institusi-institusi yang akan dibobol orang dalam, dari dalam. Kebiasaan berpikir bahwa "biasanya bisa" akan gagal pada kondisi yang tak biasa.** EDISI 165/TAHUN IV z 14 - 20 APRIL 2016