174 edition

Page 1

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016


>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hary B Kori’un, Menrizal Nurdin, Furqon LW, Kunni Masrohanti, Gema Setara, Adrian Eko Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

DAFTAR ISI - LIPUTAN UTAMA: SAPA DUNIA DENGAN WISATA ....................... 1-10 - DAERAH: JEGAL BAWANG ILEGAL ........................................... 11-16 - NASIONAL: PERBAIKI PENGADILAN, KY JADI SOROTAN .......... 18-21 - EKONOMI: EKONOMI MELEMAH, POLITISI SALING SILANG ............................................................................................ 22-24 - LINGKUNGAN: BUANG SAMPAH DAPAT RUPIAH ..................... 25-27 - KESEHATAN: KOLANG-KALING, TAJIL BERSERAT NAN SEHAT ......... ........................................................................................... 28-30 - BARU TAHU: SALAH BAPAK SALAH ANAK (2) ........................ 31-35 - TEKNOLOGI: WOW, PRODUKSI PESAWAT DENGAN PRINTER ......... 36 - PUAN: FAVORIT BAJU SERIMBIT ......................................... 37 - 38 - OPINI: RAMADHAN DAN GAYA HIDUP ................................. 39 - 40 - SENI BUDAYA: SASTRA DAN RELIGIUSITAS .......................... 41 - 43 - SASTRA: PANGGUNG TOKTAN SAAT RAMADAN ..................... 44-45 - MUSIK: YANG KLASIK YANG ENERGIK .................................. 46-48 - SENGGANG: CARILAH TUHAN SEMAUMU .................................... 49 - BUKU: MENANGKAL ALIRAN SESAT ............................................ 50 - ARTIS: MICHELLE ZIUDITH: DIEKJAR ULAR SAAT SYUTING .......... 51 - FILM: SUNDUL GAN: TENTANG KASKUS DAN PENDIRINYA ... 55 - 57 - WISATA: MASJID PELEPAH SAGU MENUNGGUMU .................. 58-62 - OLAHRAGA: LEGIUN MUSLIM DI EURO 2016 ......................... 63-68

FOTO: RIAU POS

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016


>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

LIPUTAN UTAMA

SAPA DUNIA DENGAN WISATA LAPORAN: ADRIAN EKO DESRILIANTO (PEKANBARU)

DENGAN PARIWISATA, RIAU BISA “MENYAPA” DUNIA. JIKA NANTI MINYAK DAN HASIL BUMI LAINNYA SUDAH HABIS, SEKTOR PARIWISATA DIHARAPKAN BISA MENJADI TULANG PUNGGUNG PEREKONOMIAN RIAU. BISAKAH DIKEMBANGKAN?

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016


>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

HALAMAN 2

S

ELAMA ini orang memang mengenal Riau sebagai negeri minyak: di atas minya, di bawah minyak. Memang tak ada yang memungkiri jika daerah ini memiliki potensi minyak yang cukup besar. Bahkan dari minyak Riau, kelangsungan dan pembangunan bangsa dan negara ini disandarkan. Riau sendiri pernah menduduki posisi kedua sebagai daerah dengan tujuan wisatawan. Saat itu Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih satu atap dengan Riau. Namun, pasca terbentuknya Kepri, jumlah kunjungan ke Riau anjlok drastis, karena ketika itu jumlah kunjungan wisa-tawan ke Riau memang terpusat di Kepri. Ketika itu, Pemprov Riau mungkin terlupa untuk mengelola pariwisata di Riau. Fokus pengembangan wisata

hanya di pusatkan di Kepri, sehingga ketika Kepri membentuk provinsi sendiri, ba-ru-lah Riau sadar akan pentingnya pengembangan objek wisata dan iven wisata. Persoalan yang dihadapi Riau saat ini terkait sarana dan prasarana yang ada. Tempat atau objek wisata alam yang dimiliki Riau cukup banyak, sayangnya persoalan infrastruktur menjadi hambatan utama. Jika persoalan infrastruktur yang ada bisa dibenahi, niscaya jumlah kunjungan wisatawan ke Riau akan menggeliat dan masyarakat Riau sendiri akan berwisata ke daerahdaerah wisatawa yang ada di negerinya sendiri. Bukan seperti yang terjadi selama ini. Banyak orang Riau yang terpaksa berwisata ke daerah-daerah atau objek wisatata di luar Riau, katakanlah ke Jakarta, Bali, Bandung,

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

Sumatera Barat dan sebagainya. Semuanya beralasan tidak ada objek wisata elok yang patut dikunjungi di Riau. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan ini bisa dimaklumi karena selama ini memang objek wisata yang ada di Riau belum tergarap secara maksimal. Selama ini Riau tidak pernah peduli terhadap pengembangan objek wisata yang ada. Jalan-jalan dan berbagai sarana penunjang ke objek wisata yang ada tidak pernah diperhatikan dengan baik. Masyarakat yang mau berkunjung ke objek wisata itu terpaksa bersusahpayah untuk sampai ke objek yang dituju, karena susah menuju ke objek yang ada akhirnya mereka kapok hendak datang lagi berkunjung. Selama ini hal-hal seperti ini tidak disadari, padahal jika sektor pariwisata ini bergerak dia akan membawa efek


>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA domino terhadap pergerakan ekonomi rakyat. Di Riau sebenarnya cukup banyak objek wisata yang bisa diandalkan, bahkan di antaranya sudah sangat terkenal hingga ke dunia internasional. Misalnya ombak Bono di Kabupaten Pelalawan, Istana Siak di Siak, Candi Muara Takus di Kampar, helat Pacu Jalur di Kuantan Singingi, atau ritual Bakar Tongkang di Rokan Hilir Baik objek dan iven wisata yang ada ini sangat menjual bila dikemas dan dikelola dengan baik. Sinergitas bersama menjadi kata yang sangat diperlukan dalam hal ini. Antara Pemerintah Provinsi atau dinas terkait dengan kabupaten/kota harus saling bahu membahu dalam mengembangkannya, jangan bergerak sendirisendiri dan mementingkan ego sendiri. Di beberapa negara di dunia ini, wisata sebagai pendapatan utama dalam menambah devisa negara. Tetangga dekat seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan sebagainya. Kalau dilihat dari apa yang mereka tawarkan kepada pelancong, sepertinya tidak kalah menarik dengan apa yang di Indonesia maupun yang

HALAMAN 3 ada di Riau. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga Desember 2014 menyentuh angka 9.435.411, atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 yakni 8.802.129. Ini menandakan bahwa target kunjungan 9,3 juta wisman di tahun 2014 terlampaui. Data Pusdatin Kemenpar dan BPS menyebutkan, berdasarkan kebangsaan, jumlah kunjungan wisman terbanyak pada Desember 2014 adalah Singapura 192.477 wisman, Malaysia 150.325, Australia 102.351, Cina 72.506 dan Jepang 45.148. Sedangkan secara kumulatif (Januari-Desember 2014), jumlah kunjungan terbesar berasal dari Singapura yakni 1.519.223, Malaysia 1.276.105, Australia 1.098.383, Cina 959.231 dan Jepang 486.687. Riau tidak usahlah berusaha menarik wisatawan-wisatawan dari Australia, Cina, Jepang dan dari negaranegara Eropa. Cukup menarik pelancong dari Malaysia dan Singapura akan memberikan dampak yang sangat besar. Ini sangat memungkinkan, karena geo-grafis Riau dengan dua

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

negara itu sangat berdekatan. Satu hal lagi yang bisa dijadikan promosi agar masyarakat kedua negara datang ke Riau adalah kita dan mereka serumpun. Ke depan, tidak ada kata lain selain pembenahan sarana dan prasarana. Riau jangan menumpukan harap pada kekayaan alam seperti minyak bumi dan kekayaan alam lainnya, karena pada suatu ketika saat nanti kekayaan alam ini akan ha-bis. Sebelum semuanya terjadi, ada baiknya Riau bersiap-siap mencari cadangan devisa lain dan wisata adalah salah satu yang bisa diandalkan. Tidak hanya Riau, Indonesia juga demikian. Potensi pariwisata Indonesia memang luar biasa, sangat prospektif untuk dijual ke wisa-tawan dalam negeri maupun luar negeri. Sayangnya, industri pariwisata Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN. Bahkan, penerimaan devisa Indonesia dari sektor pariwisata masih kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand. Sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor pariwisata saat


HALAMAN 4 ini cuma 9 persen. Jumlah ini sangat rendah. Malaysia sudah mencapai 15 persen, apalagi Thailand mencapai 20 persen. Penerimaan devisa pariwisata Indonesia hanya separuh dari Malaysia dan seperempatnya Thailand. Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam satu kesempatan menyebutkan emotional kompetitor Indonesia itu Malaysia. Sementara profesional kompetitor Indonesia adalah Thailand. Pendapatan devisa Indonesia kalah dengan Malaysia dan Thailand. Indonesia hanya 11 miliar dolar AS, sedangkan Malaysia 20 miliar dolar AS, dan Thailand 40 miliar dolar AS. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan social dan ekonomi Prospek pariwisata ke depan pun sangat menjanjikan bahkan sangat memberikan peluang besar, terutama apabila menyimak angka-angka perkiraan jumlah wisatawan internasional ( inbound tourism ) berdasarkan perkiraan WTO yakni 1,046 miliar orang (tahun 2010) dan 1,602 miliar orang (tahun 2020), di antaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Ini akan mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar 2 triliun dolar AS pada tahun 2020.

DATANGKAN 100 RIBU WISMAN Tidak ada kerja yang berat asal dikerjakan bersama. Mungkin itu yang mendasari Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparkraf) Riau me-launching “Riau Menyapa Dunia” baru-baru ini. Dengan kerja “kroyokan” tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang baik industri pariwisata Riau yang mulai mengeliat. Sebenarnya, apa yang akan dibuat dengan target 100 ribu wisaman dalam setahun ini? Pemprov Riau sadar tidak bisa

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

Cukup upload gambar wisata Riau yang menarik dengan hastag #riaumenyapadunia sudah cukup membantu. Kadisparkraf Riau, RAJA FAHMIZAL USMAN

terus-menerus bergantung pada hasil alam yang setiap saat tergerus, baik bidang migas maupun bidang pertanian. Buktinya, pen-dapatan daerah dari transfer pusat terus mengalami penurunan. Namun nyatanya, masih ada sektor lain yang memiliki potensi namun belum tergarap dengan baik, yaitu sektor pariwisata, terutama wisata alam. Banyak wisata alam yang belum muncul ke permukaan akibat ketidaktahuan ma-syarakat secara umum atau hanya diketahui masyarakat lokal. Sebagai contoh, bekudo bono yang sebelumnya ditakuti warga saat ini justru menjadi destinasi wisata baru oleh wisman manca negara dan sudah mulai terkenal di dunia. Karena kondisi tersebut jugalah, Pemprov melalui Disparkraf menginisiasi program menyapa dunia dengan wisata di Riau.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

Tidak tanggung-tanggung, ditargetkan tahun ini ada 100 ribu wisman akan datang ke negeri Melayu ini. Kadisparkraf Riau, Raja Fahmizal Usman, mengatakan, semua itu bisa dicapai dengan kerjasama semua pihak. ‘’Artinya bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab, kita semua sebagai masyarakat Riau bertanggung jawab. Tentu juga, masing-masing daerah yang memiliki potensi wisata yang layak dijual kenapa tidak dikeluarkan. Intinya, tema menyapa dunia ini untuk memotivasi semua kalangan untuk lebih aktif ‘menjual’ wisata Riau di era komunikasi digital saat ini. Cukup upload gambar wisata Riau yang menarik dengan hastag #riaumenyapadunia sudah cukup membantu,’’ terang Fahmi. Disebutkan mantan Karo Humas Setdaprov Riau, saat ini ada lima agenda wisata yang ditawarkan ke pusat untuk menjadi agenda nasional yang menjual. Mulai dari Bakuda Bono di Kuala Kampar Pelalawan, Tour de Siak, Pacu Jalur di Kuansing, Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi Rohil dan Gema Muharam di Kabupaten Inhil. Selain itu, masih ada wisata lain yang layak dijual ke luar seperti Candi Muara Takus di Kampar, Istana Siak di Siak dan lainnya. Dengan begitu banyak agenda wisata dan tempat wisata yang eksotis, Fahmi menyebutkan target 100 ribu wisatawan itu tidak muluk dan bisa terpenuhi dalam satu tahun. Meski optimis, namun kembali Fahmi menyebutkan ada peran khusus di masing-masing pemerintah daerah. Selain memberikan pehamanan dan dorongan kepada masyarakat untuk mengembangkan objek wisatanya, tugas terpenting adalah menydiakan fasilitas pendukung yang memadai seperti akses jalan ke lokasi serta air dan fasilitas lainnya. Mengapa dilimpahkan ke pemerintah daerah? Menurut Fahmizal karena daerah yang mengetahui kondisi nyata tempat wisata tersebut, sementara Pemprov Riau hanya bersikap mendukung program tersebut. ‘’Kita memberikan suport kepada seluruh kabupaten/kota untuk


HALAMAN 5

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

mengembangkan objek wista unggulan mereka. Minimal satu daerah satu tempat wisata unggulan yang diseriusi dengan baik. Kita optimis, jika seluruhnya terlibat, baik pemerintah, masyarakat, swasta, pariwisata Riau akan terkenal dan menyapa dunia,’’ optimisnya.

RIAU MENYAPA DUNIA Disparkraf Provinsi Riau terus menggeliatkan promosi pariwisata lokal. Salah satunya melalui acara “Riau Menyapa Dunia” yang secara resmi diluncurkan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Komitmen itu juga menjadi cerminan dalam implementasi “Calender of Event Riau 2016” pada malam “Riau Menyapa Dunia” di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), belum lama ini. Menteri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya menyambut baik adanya launching “Calender of Event Riau 2016” ini. Menurutnya, ini sebagai wujud tekad Provinsi Riau menjadikan wisata sebagai sektor andalan selain minyak sawit dan gas. ’’Ini termasuk mendukung adanya program kami mendatangkan 12 juta wisman ke nusantara. Kami beraharap segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan wisata di Riau, benar-benar digarap. Mulai dari infratuktur sampai promonya juga,” katanya. Menteri menambahkan, pengembangan destinasi wisata ha-rus juga didukung dengan semua aspek. Termasuk infrastruktur, jarak dan ketiga ivennya harus taraf internasional. Selain itu, tambah Arief, setiap provinsi hanya mendapat satu destinasi wisata saja yang untuk dijadikan ikon. Gubernur Riau Arsyad Juliandi

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

Rachman mengatakan untuk mendukung target pariwisata nasional, Provinsi Riau setidaknya memiliki lima agenda atau kalender iven tetap. Hal ini dengan mengandalkan potensi berupa daya tarik alam, budaya dan wisata buatan. Adapun kelima iven tersebut, katanya, pertama adalah iven Pacu Jalur Kuansing, Festival Bakudo Bono Pelalawan, Tour de Siak, Pacu Jalur Kuansing, Bakar Tongkang, Gema Muaharam Indragiri Hilir dan Riau Marathon. ’’Lima kalender iven tahunan inilah yang akan kami kembangkan, selain beberapa potensi wisata lainya. Selain itu, kami juga berencana akan membenahi beberapa insfratuktur, khusunya jalan menuju beberapa objek wisata, seperti ke Candi Muara Takus, beberapa air terjun, dan termasuk juga jalan menuju Bono, Pelalawan,” jelasnya. (gem)


HALAMAN 6

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

Kampar Andalkan Wisata Alam, Kuansing Kedepankan Pacu Jalur DUA KABUPATEN DI RIAU, KAMPAR DAN KUANTAN SINGINGI, PUNYA BEBERAPA UNGGULAN DESTINASI DAN IVEN PARIWISATA. MEMANG PERLU KERJA KERAS UNTUK MENGEMBANGKANNYA. MASING-masing kabupaten/kota di Riau memiliki potensi pariwisata yang cukup beragam. Jika potensi

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

itu digarap secara maksimal niscaya akan mendatangkan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masingmasing daerah. Bergeraknya sektor pariwisata suatu daerah dipastikan akan menggerakkan roda ekonomi kerakyatan, karenanya upaya pengembangan


>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA sektor pariwisata harus dilakukan secara maksimal karena akan membantu ekonomi rakyat. Kabupaten Kampar merupakan salah satu daerah di Riau yang memiliki pesona alam yang indah. Potensi wisata alam di Kabupaten Kampar tergolong luar biasa sehingga perlahan tapi pasti semakin menarik perhatian para wisatawan. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kampar Drs H Syamsul Bahri MSi mengatakan, untuk mengembangkan potensi wisata, Kampar memiliki tiga jalur pe-ngembangan pariwisata. Tiga jalur pengembangan tersebut antara lain, pertama, dari perbatasan Pekanbaru menuju kawasan PLTA Kotopanjang hingga sampai ke Air Terjun Sungai Kopu Kotokampar Hulu. Kedua, dari perbatasan Pekanbaru menuju Siakhulu hingga ke Kamparkiri Hulu. Di Kamparkiri Hulu terdapat objek wisata air terjun Lubuk Bigau. Ketiga, dari perbatasan Pekanbaru ke Bangkinang hingga Tapunghulu. “Jadi itu tiga wilayah pengembangan pariwisata Kampar,’’ ucap Syamsul. Dari berbagai potensi yang dimiliki Kampar, prioritas pengembangan utama, tentunya masih kawas-an PLTA Kotopanjang dan Can-di Muara Takus. Sebab, objek wisata tersebut sudah dikenal hingga ke mancanegara dan perlu pengembangan lebih lanjut agar lebih diminati sebagai destinasi wisata yang indah. Syamsul mengatakan, sebenarnya di Kampar banyak potensi wisata alam yang bisa di-kem-bangkan,. Namun ada beberapa diantaranya yang mengalami kendala, seperti pengembangan objek wisata air terjun Lubuk Bigau di Kamparkiri Hulu yang berada di kawasan hutan. Status wilayah yang merupakan kawasan hutan akan menyulitkan untuk pembangunan infrastruktur menuju objek wisata. Untuk percepatan pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Kampar, Syamsul menyampaikan bahwa besar harapannya agar pemerintah pusat dan provinsi dapat memberikan dukungan secara keseluruhan. Sebab, pengembangan pariwisata provinsi tentunya

juga merupakan pengembangan wisata dari kabupaten. “Semoga pemerintah pusat dan provinsi dapat membuat program-program strategis dalam mendukung pe-ngembangan wisata Kampar,’’ sebut-nya. Syamsul optimis bila kawasan wisata Kampar dikembangkan secara optimal, akan mendatangkan efek positif bagi daerah. “Berkembangnya pengelolaan objek wisata membantu meningkatkan ekonomi masyarakat, menambah pendapatan asli daerah, mengurangi pengangguran, menambah devisa negara. Secara politis mengenalkan daerah kita kepada mancanegara,’’ tukasnya.

PACU JALUR HARUS DIKEMAS Dalam pada itu, Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Drs H Mursini MSi menyampaikan, pacu jalur adalah aset budaya yang harus di-kembangkan. Makanya ke de-pan, iven ini pelaksanaannya harus di-kemas lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Bahkan pacu jalur sudah menjai iven pariwisata yang ditonjolkan di Pemprov Riau. Karena itu, Kuansing harus mengemasnya lebih baik,” ujar Bupati Mursini kepada wartawan, baru-baru ini. Kemasan iven yang lebih baik, menurutnya, adalah untuk menambah daya tarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara menyaksikan pacu jalur secara langsung. “Jumlahnya dapat lebih meningkat,” harapnya. Dan sesuai harapan dengan

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

Pem-prov Riau, Kementrian Parwisata RI, pelaksanaan pacu jalur tahun ini akan lebih ditingkatkan kualitasnya. Ditambah lagi akan dihadiri oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia. “Ini rencana Pak Gubernur,” katanya. Ia berterima kasih kepada Pemprov Riau yang telah peduli untuk mengembangkan potensi wisata pacu jalur di Kuansing. Apalagi budaya ini sudah dikenal di seantaro nusantara, bahkan di mancanegara. Sehingga ke depan, kemasan iven ini yang perlu diperbaiki. Menurut Mursini, Gubernur Riau telah melihat dari dekat kondisi arena pacu jalur di Tepian Narosa Telukkuantan. “Oleh karena itu, kita akan gelar iven pacu jalur tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” tegas bupati.

BANYAK OBJEK WISATA Di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terdapat banyak objek wisata yang diunggulkan. Antara lain, ekowisata Pantai Solop, Pulai Ca-wan, Kecamatan Man-dah. Kemudian, objel wisata Ziarah Makam Tuan Guru Sapat, Kecamatan, Kuala Indragiri (Kuindra) dan objek wisata Air Terjun 86, Desa Keritang Hulu, Kecamatan Kemuning. Banyak kelebihan yang dapat dibanggakan terhadap Objek-objek tersebut. Seperti pantai Solop, selain memiliki pasir sersah disepanjang pantai, lokasi ini juga memiliki kekayaan hutan mangrove. “Panjang tracking tanaman mangrove di sepanjang pantai itu sekitar 1 kilo meter (KM),” kata Kepala Dinas Pe-


HALAMAN 8 muda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil, Junaidi Ismail. Junaidi optimis, jika beberapa objek ini bisa dikembangkan dapat menjadi visa bagi daerah. Alasannya, disana terdapat mata rantai ekonomi yang terus berputar. “Sektor jasa akan berkembang memberikan dampak positif terhadap

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA pergerakan ekonomi ma-sya-rakat sekitar,” pacarnya. Namun terdapat kendala yang perlu diatasi. Kendala itu mulai dari keterbatasan infrastruktur yang mendukung langsung kegiatan pariwisata. Semestinya daerah memiliki akses transportasi yang langsung menuju titik destinasi wisata.

“Masalah lain, minimnya informasi dan promosi tentang objek wisata yang kita miliki,” sambungnya. Pada tahun 2016 ini, Disporabudpar akan memulai dari awal untuk memperkenalkan dan mempromosikan kembali pantai solop dan objekobjek wisata lainya. Alhasil mendapat respon positif.(why/jps/ind/gem)

Yakinkan Diri Jual Potensi DENGAN MEMILIKI BANYAK DESTINASI DAN IVEN UNGGULAN, MESTINYA DUNIA PARIWISATA RIAU BISA BERKEMBANG. 27 MEI 2016 lalu kembali Riau bermimpi besar melalui dunia pariwisata. Setelah pada 2015 menabalkan bahwa Riau adalah tanah tumpah darah Melayu atau tagline Riau the Homeland of Melayu. Kini Riau melalui pariwisata pun ingin menyapa dunia. Banyak yang pesimis, namun tak sedikit pula optimis bahwa Riau mampu mengembangkan industri pariwisatanya. Optimis, sebab secara keseluruhan jika melihat potensi. Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau memiliki potensi pariwisata. Baik wisata religi, wisata kuliner, wisata alam atau ekowisata, wisata budaya dan potensi lainnya yang bisa dipasarkan ke seluruh dunia. Namun begitu kita melihat langsung infrastruktur pendukung di berbagai potensi wisata yang dimiliki. Memang masih jauh dari harapan wisatawan atau pelancong yang ingin dimanjakan dengan datang ke Riau. Hal inilah, yang diakui Gubri H

Arsyadjuliandi Rachman perlu sentuhan pemerintah melalui sinergi bersama. Karena katanya, “Riau Menyapa Dunia” disiapkan atas kekayaan dan potensi Riau melalui wisata berbasis budaya yang tak kalah dengan daerah lain di tanah air. Bahkan Riau punya kelebihan dengan empat sungai besar yang memiliki peradaban dan sejarahnya masing-masing serta kekayaan yang luar biasa jika ditelusuri. “Memang harus dimulai dari dalam diri kita. Meyakinkan diri bahwa pariwisata Riau memiliki potensi,” katanya. Diceritakan Gubri, jika orang Riau saja enggan menceritakan tentang kekayaan alam daerahnya atas potensi pariwisata ke dunia luar, bagaimana mungkin pengunjung bakal hadir dan datang menjadi pelancong di Bumi Lancang Kuning. Karenanya, perlu kesadaran seluruh pihak dari segala kalangan dan lapisan masyarakat, bahwa pariwisata Riau bisa dan punya potensi mendatangkan pendapatan dan memajukan daerah. “Pariwisata terus kita dorong, karena memang potensi sumber daya alam yang tak bisa diharapkan lagi. Jadi jangan berpikir lagi Riau kaya, karena sebaran dan luasan wilayah dengan jumlah penduduk yang terus meningkat perlu sebuah inovasi mensejahterakan masyarakat,” paparnya. Melalui pariwisata yang dilirik,

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016

Memang harus dimulai dari dalam diri kita. Meyakinkan diri bahwa pariwisata Riau memiliki potensi -- Gubri Arsyadjuliandi Rachman karena sesuai dengan program pemerintah pusat melalui rapat bersama seluruh Gubernur se Indonesia dengan Presiden RI Ir Joko Widodo pada awal 2016 lalu. Andi Rachman sapaan akrab Gubri terus meminta agar seluruh pihak dan stakeholder terkait dari pemerintahan di Provinsi dan kabupaten/kota untuk berinovasi dalam mengembangkan pariwisata. “Pergerakan ekonomi masyarakat bakal dirasakan. Melalui ekonomi kreatif, usaha-usaha kecil akan terus tumbuh dan hasilnya akan dinikmati masyarakat. Jadi memang kita harus


>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA yakin dan sadar bahwa pariwisata kita layak dan patut dijual,” sambungnya. Melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau, Gubri juga meminta agar instansi sebagai Leading Sektor tersebut dapat terus mendorong instansi lainnya sebagai pendukung. Di Provinsi seperti Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag, BP2T dan instansi lainnya. “Juga bersama seluruh Kab/Kota harus bisa mendorong dan menggali potensi sumber daya pariwisata yang kita miliki,” ajaknya.(eka gp/gem)

Tidak Bisa Sendirisendiri Mengembangkan pariwisata tidak bisa dilakukan oleh lembaga atau pihak dengan sendiri-sendiri. Sebab, ada urut-rantai yang saling berkaitan dan saling membutuhkan. GELIAT pariwisata mulai menjadi konsentrasi Provinsi Riau sebagai “mesin uang” untuk masa depan. Bukti keseriusan tersebut ditunjukkan dengan peluncuran tema pariwisata “Riau Menyapa Dunia” beberapa waktu lalu di Jakarta. Program tersebut menawarkan beberapa iven pariwisata yang sudah ada. Bagaimana hal ini dilihat pengiat pariwisata di Riau dan apa yang seharusny dilakukan pemerintah untuk program yang menargetkan 100 ribu wisataan ini? ‘’Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali,’’ itu tanggapan dari pengiat pariwisata di Riau, Dede Firmanysah. Diterangkan Dede yang juga menjabat sebagai Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Riau, ini bukti jika pemerintah sadar, Riau tidak hanya bisa bergantung pada hasil alam berupa pertambangan atau pertanian yang hanya bisa bertahan beberapa dekade lagi. Sementara itu, nyatanya Riau “me-nyembunyikan” jutaan potensi wisata yang

besar, bahkan beberapa diantaranya sudah masuk jajaran level wisata dunia. Seperti Bakudo Bono di Desa Teluk Meranti (Pelalawan) atau iven seperti Pacu Jalur di Kuansing dan Bakar Tongkang di Bagasiapaiapi, Rokan Hilir. Dengan diluncurkannya tema tersebut, Dede menilai sudah langkah maju dan bentuk komitmen yang baik dari pemerintah. Hanya saja, ada beberapa hal yang seharusnya diperbaiki pemerintah agar program tersebut benar-benar didukung dari berbagai sektor. ‘’Banyak hal yang masih harus diperbaiki. Tidak hanya infrastruktur, tapi juga sarana dan prasana pendukung pariwisata. Misalnya, penginapan atau fasilitas lainnya. Pasalnya, wisatawan itu tertarik mengunjungi tempat wisata tersebut jika akomodasi jelas dan nyaman buat mereka,’’ terangnya. Selain itu, Dede menilai untuk mengembangkan pariwisata ini tidak bisa dilakukan masing-masing daerah. Pasalnya, selama ini banyak contoh iven pariwisata justru tidak memberikan dampak yang signifikan kepada daerah penyelenggara. Contohnya kegiatan Tour de Siak yang dilaksanakan Pemkab Siak, nyatanya tidak membuat peserta menginap di Siak melainkan di Pekanbaru. Begitu juga dengan belanja dan persiapan tim yang lebih banyak dilakukan di Pekanbaru. Artinya, justru Pekanbaru yang mendapatkan keuntungan dari iven yang digelar di daerah karena didukung pintu masuk Riau seperti bandara di Pekanbaru. ‘’Rencana Pekan Sekawan itu sudah baik. Jadi membangun kota itu juga membangun kawasannya. Harusnya semua membuka diri dalam pemberian izin, salah satunya izin penginapan. Minimal setiap daerah itu ada hotel yang reprensentatif untuk wisatawan mancanegara atau lokal sekali-pun. Untuk mendorong itu, pemerintah tentu memiliki peran yang besar,’’ saran Dede. Meski begitu, saat ditanya dari sekian banyak iven pariwisata di Riau, yang mana yang layak di-kem-bangkan, Dede tidak bisa menjawabnya karena memang semua iven seperti Bekudo Bono, Bakar Tongkang, Pacu Jalur dan Tour de Siak adalah yang terbaik dan harus dikembangkan. Hanya saja, Dede menyarankan sebaiknya etape Tour de Siak bisa ditambah jalurnya. Misalnya melewati Pekanbaru, Kampar, Pelalawan atau lainnya. Dengan begitu, semua daerah yang dilalui memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan pariwisata tersebut. ‘’Contohnya itu Tour de Sing-karak, etapenya tidak hanya di Singkarak tetapi kini sudah ke semua kabupaten di Sumbar. Kenapa di Riau tidak bisa dilakukan itu. Nilai tambahnya selain daerah semuaya terlibat, juga bisa menunjukkan ke dunia potensi wisata daerah lain. Intinya, harus ada singkronisasi antardaerah untuk memajukan pariwisata di Riau ini,’’ terangnya.(gem)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016


HALAMAN 10

>> SAPA DUNIA DENGAN WISATA

DPRD Siapkan Perda Pariwisata PIHAK LEGISLATIF RIAU MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA RIAU DIKUATKAN DENGAN PERATURAN DAERAH (PERDA). DENGAN PERDA, DIHARAPKAN ADA ATURAN YANG MENGIKAT DENGAN SEGALA KONSEKUENSINYA. SEBAGAI bentuk dukungan DPRD Riau terhadap pengembangan pariwisata di Riau. Pihak legislatif (DPRD) telah menyiapkan perda pariwisata yang saat ini sedang dalam proses dan akan segera disahkan. Dengan perda ini nantinya, anggaran untuk pengembangan pariwisata akan lebih mudah disalurkan.

Pengembangan objek dan iven wisata yang dilakukan Pemprov Riau didukung oleh DPRD Riau, sebagai wujud dukungan itu DPRD Riau saat ini sedangkan menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) Pariwisata. “Jadi perda pariwisata itu tujuannya agar anggaran lebih mudah digelontorkan ke sana. Ada payung hukum untuk penganggaran APBD nya, itulah salah satu bentuk dukungan kami terhadap pengembangan pariwisata di Riau,” kata Ketua Komisi E DPRD Riau, H Masnur SH. Lebih lanjut dikatakannya, selain promosi wisata yang saat ini terus gencar dilakukan pemerintah Provinsi Riau, pihaknya menilai, pemerintah juga harus me-lakukan pembinaan terhadap para pelaku atau pengelola wisata, termasuk guide dan travel agen. Ditanyakan terkait adanya informasi bahwa DPRD Riau kerap menolak anggaran untuk pembenahan pariwisata, Masnur dengan tegas membantah hal tersebut. “Salah itu, justru kami komisi E mendorong anggaran untuk pengembangan pariwisata. Kalau ada informasi seperti itu, itu informasi yang tidak benar,”tegasnya. Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Riau Ade Hartati Rahmat mengatakan, memang ke depan pemerintah Provinsi Riau ingin menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu dan pariwisata, memang harus dimulai dari sekarang. Tidak hanya sekadar promosi wisata semata namun juga pembenahan sarana dan prasarana yang ada. “Banyak potensi wisata di Riau tapi belum dikelola dengan maksimal baik oleh pemerintah Pro-vinsi maupun kabupaten. Harapan kami ada kordinasi antara pemerintah Provinsi dan kabupaten/Kota untuk mengembangkan wisata di Riau,” katanya. Selain itu, lanjut Ade, untuk mengembangkan suatu potensi wisata tidak harus selalu menggunakan dana yang besar. Namun selain itu juga butuh komitmen dan integritas si pemegang kebijakan, tidak hanya kepala Dinas namun juga kepala daerah. “Seluruh elemen juga harus berkomitmen bersama untuk pe-ngembangan pariwisata ini. Karena potensi pariwisata dan budaya di Riau ini ada,” tuturnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengatakan, pihaknya sangat mendukung pengembangan pariwisata di Riau. Namun sayangnya saat ini pihak Dinas Pariwisata masih sebatas promosipromosi. Salah contoh kawasan yang dapat dimajukan yakni pulauRupat, pemerintah menurutnya hanya tinggal menata kawasan pantai dan jika sudah bagus pastinya akan banyak investor yang me-nanamkan modalnya. “Tapi pola pikir mereka belum seperti itu, untuk itu sekarang sedang kami gesa untuk menyusun peraturan daerahnya. Hal itu supaya menggesa Dinas Pariwisata untuk menjadikan industri pariwisata sebagai penopang. Singapura tidak punya apa-apa, tapi mereka berinovasi, sedangkan kita punya banyak kekayaan tapi tidak ada inovasi,” ujarnya. (soleh s/gem)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 22 JUNI 2016


DAERAH

Jegal Bawang Ilegal Pasar telah menghukum, tingginya konsumsi bawang membuka kran ilegal begitu kencang, yang akhirnya merugikan masyarakat juga. | EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


>> DAERAH

HALAMAN 12

Tumpukan bawang Ilegal yang berhasil aiamankan Kodim 0321 Rohil di depan Kantor Kodim di Batu Enam, Bagan Siapi-api.

MASUKNYA

bawang ilegal dari luar negeri ke daerah ini, dengan berbagai pintu yang sulit dilacak pemerintah memberi dampak tersendiri bagi pedagang dan masyarakat luas. Ditambah pula keadaan Ramadan dan menjelang Lebaran, permintaan konsumsi masyarakat meningkat, sementara pasokan bawang dari provinsi lain semakin terbatas, membuat harga semakin meningkat. Menurut data Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Riau, keperluan Riau akan bawang merah mencapai 1.649 ton per bulan. Bahkan memasuki bulan Ramadan meningkat menjadi 1.861 ton. Dalam kondisi itu, hukum pasar tidak bisa dielakkan, sehingga para pengambil keuntungan berupaya ikut bermain di dalamnya, dengan bawang impor ilegal. Hanya saja, karena sulitnya medan, pemerintah pun kualahan menghadang aksi karena banyaknya titik-titik jalur masuk bawang ilegal. Kasubbid Distribusi Pangan BKP Riau Elyan Buzra mengatakan, jumlah

bawang impor yang masuk ke Riau sulit terdata. Sebab, selain akses masuk yang terlalu banyak. Juga kerap masuk secara ilegal. “Kalau sudah masuk tanpa izin, tentu tidak ada informasi dan data lengkapnya. Memang ini menjadi kendala sekarang. Tapi pemenuhan keperluan bawang di Riau masih tercukupi,” ujarnya. Dijelaskan Elyan, pasokan bawang merah Riau berasal dari provinsi lain. Seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Juga dari Brebes (Jawa Tengah). Beberapa kecukupan bawang Riau, diakuinya memang bisa dipenuhi. Demikian pula terkait harga, cenderung terjadi peningkatan. Dijelaskannya, harga rata-rata bawang tiga bulan terakhir Rp33.951 per kilogram. Namun terjadi peningkatan cukup tinggi pada pekan ketiga Mei sampai menyentuh angka Rp38 ribu. Posisi terakhir harga bawang di Riau, rata-rata per 6 Juni kemarin seharga Rp36,5 ribu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau tak menampik ada bawang ilegal yang beredar di Riau.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

RIAUPOS.CO

Kepala Disperindag Riau M Firdaus mengatakan bawang ilegal terjadi karena tidak melalui mekanisme atas suratsurat administrasi yang berlaku. “Di Riau memang sering impor ilegal, apakah itu bawang merah dan bawang putih. Bawang impornya tidak dilarang, hanya saja yang masuk ilegal memang ditangkapi,” tegasnya. Terkait bawang impor, kata Firdaus, sepenuhnya tergantung importir dalam memenuhi kelengkapan administrasi. Selain itu dalam pengawasan, Pemprov Riau bekerja sama dengan Mapolda Riau. Hanya saja masih terkait bawang impor ilegal, pintu masuk yang terlalu banyak. Seperti dari jalur darat melalui Medan, dan dalam perjalanan dari segi transportasi tidak memenuhi persyaratan mengakibatkan distribusinya terkendala. “Cina dan Thailand yang sering masuk. Memang kelemahan kita di data akurat tentang keperluan. Harusnya dengan pola konsumsi masyarakat bisa diketahui, bukan angka rata-rata. Ini sedang kami koordinasikan bersa-


HALAMAN 13

>> DAERAH ma instansi lainnya,” paparnya. Mengenai impor bawang dari Cina dan India, memang importir mencari yang lebih murah. Dan dua negara tersebut memiliki harga murah. Sehingga melalui bawang impor pula bisa dilakukan guna menekan mahalnya harga. Lebih lanjut mengenai bawang ilegal, terang Firdaus, akibat dokumen-dokumen tertentu yang tidak dipenuhi oleh importir. Sementara dalam bisnis tata niaga ini diatur, dengan harus ada suratmenyurat yang lengkap. Karenanya yang sudah-sudah, bawang ilegal impor yang masuk kerap ditangkap. “Ada denda, kalau bisa melengkapi syarat bisa didistribusikan kembali. Kalau tidak disita negara, tapi didistribusikan. Untuk pidana, tentu ranahnya ke polisi, apakah dilelang atau disita. Karena kalau ditahan pun, menjadi hancur, jadi harus cepat,” ujarnya. Bawang Ilegal dari Malaysia dan

Thailand Besarnya pangsa pasar dan tingginya harga jual di Indonesia menjadi salah satu alasan merebakanya bawang impor ilegal. Sejak Januari 2016, Bea dan Cukai (Kanwil DJBB) Riau-Sumbar sudah menggagalkan 510 ton bawang merah ilegal di empat wilayah. Yakni Selatpanjang, Bagansiapiapi, Bengkalis dan Dumai. Para pelaku ini ada yang diamankan pada saat masih di perairan dan ada juga yang diamankan ketika melintas di jalur darat. ‘’Dumai menjadi kota terbanyak masuk bawang merah ilegal lewat pelabuhan tikus,” kata Kepala Kanwil DJBC Riau-Sumbar melalui Kepala Bidang Penyidikan dan Penindakan (KP2) Abdul Karim. Abdul Karim memaparkan bagaimana modusnya masuk bawang merah ilegal ini ke Indonesia. Menurutnya, jika datangnya dari Thailand dan Malaysia, sebelum die-

Buruh memindahkan bawang merah ilegal dari truk di dalam gudang karantina. | EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

darkan ke daerah-daerah yang menjadi target terlebih dahulu diendapkan di sungai-sungai kecil. Cara ini dilakukan agar gerak-gerik mereka tidak bisa langsung terpantau petugas. Setelah memastikan situasi kondisi aman, para pelaku langsung bergerak. Biasanya, dari beberapa kali penangkapan, kapal yang digunakan pelaku tidak menggunakan kapal ukuran besar. Melainkan menggunakan kapalkapal ukuran kecil. Tujuannya agar mudah di-stanbykan di sungai-sungai dalam beberapa hari sambil menunggu situasi aman dari pantauan petugas. Baik dari pihak Bea dan Cukai, kepolisian maupun TNI. “Hampir rata-rata semuanya menggunakan modus barangnya dipecah,” papar Abdul Karim. Bila melihat dari cara-cara yang dilakukan oleh para pelaku ini, Abdul Karim berkeyakinan bukan tidak mu-

RIAUPOS.CO


>> DAERAH

HALAMAN 14

Buruh mengangkut bawang merah ilegal dari kapal ke dalam truk dipelabuhan Pangkalan Lanal Dumai Jumat (29/4/2016) lalu. ngkin kalau penyelundup itu punya informan dari darat. “Mereka itu pintar. Tidak hanya modal barang dan nekat saja, tapi juga modal dan punya pengetahuan tinggi,” ujarnya. Kalau mendapat informasi dari darat ada pembongkaran di sungai, maka pihak BC akan menunggu di darat, dan setelah dibongkar muat serta sudah masuk barang-barangnya ke mobil, pihak Bea dan Cukai langsung bergerak untuk melakukan penangkapan. Hal ini sengaja dilakukan oleh pihak BC dengan memberhentikan kendaraan yang membawa bawang merah ilegal itu di jalan. Karena khawatir kalau dicegat di tempat pembongkaran barang, risikonya akan sangat besar. ‘’Kami tahu di mana barang-barang ini dibongkar, tapi kami lebih memilih menangkapnya saat di darat saja,” tuturnya.

Bicara tentang pengawasan, Abdul Karim menjelaskan pihaknya tidak bekerja sendiri. Mereka berkoordinasi dengan intansi terkait, seperti BC daerah asal barang, TNI AL, Airud, Polda, dan lain sebagainya. Seperti di wilayah Dumai, BC bekerja sama dengan pihak kepolisian. Intinya dalam bekerja BC selalu berkoordinasi dengan instansi terkait. ‘’Alhamdulillah mereka siap mendukung kami untuk kegiatan-kegiatan penangkapan impor ilegal, khususnya bawang merah,” ungkapnya. Yang terbaru, satu kapal tanpa nama bermuatan bawang merah ilegal dari Malaysia ditangkap pihak Bea Cukai Dumai, 8 Juni 2016 lalu. Kapal bermuatan 600 pack bawang merah tanpa dokumen resmi itu diamankan diperairan Teluk Lecah Pulau Rupat, Bengkali. Kapal bermuatan

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

RIAUPOS.CO

bawang itu akan dibawa ke pelabuhan tikus di Dumai. Dalam catatan Swarnadwipa, ada bebeapa kasus penyeludupan bawang ilegal, yaitu Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelalawan menggagalkan penyelundupan bawang merah ilegal asal Malaysia sebanyak 12 ton, Jumat, 10 Juni 2016. Penyelundupan itu menggunakan dua truk. Polisi telah menahan dua sopir truk untuk diperiksa. “Bawang merah yang dibawa tidak ada dokumen resmi,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelalawan Ajun Komisaris Herman Pelani, Sabtu, 11 Juni 2016. Herman Pelani mengatakan, dua truk itu melintas di jalan lintas timur Kabupaten Pelalawan pada Jumat sekitar pukul 10.00. Polisi kemudian menghentikan truk untuk diperiksa. Ternya-


HALAMAN 15

>> DAERAH ta truk membawa bawang merah. Namun dua sopir truk bernama Zulfihendri dan Walmihardi tidak dapat menunjukkan dokumen resmi dari Balai Karantina, karena bawang merah itu berasal dari luar negeri. Bawang merah yang diangkut dari Dumai itu rencananya akan dibawa ke Palembang, Sumatera Selatan. “Bawang merah berasal dari Malaysia,” katanya. Penyelundupan bawang merah marak terjadi di perairan Riau. Belum lama ini, Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Bengkalis menggagalkan penyelundupan bawang merah ilegal asal Malaysia sebanyak 35 ton di perairan Sungai Liung, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, pada Jumat, 15 April 2016. Lalu Kepolisian Daerah Riau menggagalkan peredaran bawang merah ilegal asal Malaysia sebanyak 4 ton di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, pada 8 Maret 2016. Ratusan karung bawang merah yang dimuat dalam dua unit mobil pikap itu tidak memiliki dokumen resmi dari Balai Karantina Indonesia. Polisi menahan dua tersangka. Pada April 2015, tercatat empat kali penyitaan bawang ilegal oleh polisi dalam jumlah besar. Pada 23 April 2015,

Kepolisian Resor Bengkalis juga menyita 50 ton bawang merah ilegal asal Malaysia dalam sebuah kapal motor di kawasan Sungai Anak Kembung, Jalan Sepakat Parit Bengkok, Desa Pematang Duku Timur, Kecamatan Bengkalis. Kepolisian Resor Dumai juga menggagalkan penyelundupan 6,5 ton bawah merah ilegal asal Malaysia, Rabu, 15 April 2015. Polisi menangkap sebuah truk bernomor polisi BM-8701RO saat berada di Jalan Kelakap Tujuh, Kelurahan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan. Polisi menemukan 741 kampit atau setara 6,5 ton bawang merah yang dimuat dari Pelabuhan Rakyat, Pelintung, Dumai. Sopir truk juga ditahan. Sebelumnya, pada Sabtu, 4 April 2015, petugas Bea-Cukai juga menangkap tiga kapal kayu yang berisi bawang merah ilegal asal Malaysia di perairan Selat Malaka, Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Melihat fenomena ini, pengamat ekonomi Riau Edyanus Herman Halim ikut angkat bicara. Bawang merah ilegal ini katanya, memang cukup meresahkan. Menurutnya, bawang merah ilegal

jika dijual di pasaran tentunya dapat merusak harga pasaran. “Sangat mengganggu. Karena bawang merah ilegal masuknya tanpa bayar pajak. Tentunya mereka bisa meletakkan harga di bawah harga standar petani lokal,” paparnya. Menurutnya, kondisi tersebut seharusnya mendapatkan perhatian serius dari pengawas perdagangan. Di sini, lanjut Edyanus, penegak hukum dituntut lebih cekatan dalam menindak pelaku impor bawang ilegal. Ditambah dengan pengawasan dari satuan kerja terkait seperti Disperindag dan Dinas Pertanian. “Saya tidak ukur secara khusus, akan tetapi itu jelas struktur bawang merah terganggu. Artinya produsen bawang merah yang selama ini mengandalkan produk dalam negeri akan merugi. Karena dari segi harga dia tidak bersaing,” pungkasnya. Ia menambahkan jika memang kebutuhan bawang yang didapat dari petani lokal tidak mencukupi kebutuhan pasar, maka sudah sepatutnya pemer-

Balai Karantina Kelas I Dumai melaksanakan pemusnahan 49 ton bawang ilegal dan beberapa barang ilegal lainnya, Kamis (7/4/2016) di Kantor Balai Karantina, Dumai.

RIAUPOS.CO

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


>> DAERAH

HALAMAN 16

RIAUPOS.CO

Tim Patroli Bea Cukai Dumai mengamankan kapal bermuatan bawang ilegal ke Pelabuhan Pokala, Dumai beberapa waktu lalu. intah mengadakan impor bawang merah dengan syarat sesuai ketentuan penjualan yang ada. “Impor harus dibuat legal. Ini supaya bisa disamaratakan dengan pasaran bawang lokal,” tambahnya. 2015, Produksi Bawang Kampar 100 Ton Kabupaten Kampar mencoba membuat terobosan baru untuk menjadi sentra bawang merah di Riau. Selama tahun 2015 saja , produksi bawang merah di Kampar sudah bisa mencapai 100 ton lebih. Penanaman bawang merah sudah

dilakukan di 17 dari 21 kecamatan. Yakni Kamparkiri, Kamparkiri Hilir, Gunung Sahilan, XIII Kotokampar, Kotokampar Hulu, Kuok, Salo, Tapunghulu, Tapunghilir, Bangkinang Kota, Bangkinang, Kampar Timur, Rumbio Jaya, Kampar Utara, Tambang, Siakhulu dan Perhentian Raja. Luas lahan yang ditanami mencapai 69 hektare. “Alhamdulillah sebagian besar sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Akan tetapi ada juga yang sempat terganggu karena banjir,’’ ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Henry Dunan

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

MMA didampingi Kasi Perencanaan Elvizar kepada RPG. Dikatakannya, bawang hasil panen dari para petani Kampar tersebut langsung dipasarkan melalui agen-agen yang sudah terbiasa dalam pemasaran bawang merah. “Jadi pemasarannya secara terbuka kepada para agen bawang merah. Sebagian mereka pasarkan di Kampar, namun ada juga yang dijual ke daerah lain, karena agen tersebut biasanya memiliki pasar yang luas hingga ke provinsi tetangga seperti Sumatera Utara,’’papar Dunan.(men)


HALAMAN 17

>> DAERAH

Kasus Nasional BAWANG

juga menjadi persoalan nasional yang membuat emosional. Jika di Riau yang mengeluh karena bawang adalah para ibu-ibu rumah tanggal, namun di Bima Nusa Tenggaran Barat, para petani dan pedagang yang menjerit. Mereka mengekspresikan kegundahan turun kelompok tani dan pedagang bawang merah di Kecamatan Monta dan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mendatangi kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional II Bima, Selasa, 7 Juni 2016 lalu. Mereka mempertanyakan sikap Bulog soal kelanjutan penyerapan bawang. Seorang petani bawang merah, Marwan, 35 tahun, mengatakan kelompok tani tiba di kantor Bulog pukul 14.00 Wita. Mereka membawa 20 ton bawang merah menggunakan truk dan mobil pikap. “Kami ingin minta kejelasan dari Bulog. Tapi justru pihak Bulog tidak ada di kantornya,” katanya. Menurut Marwan, pada dasarnya petani bawang memaklumi perubahan harga dari pemerintah, termasuk harga baru yang ditetapkan sekarang sebesar Rp16 ribu per kilogram. “Kami siap dengan harga Rp 16 ribu, itu konsekuensi yang memang harus diterima petani dan pedagang bawang. Tapi Bulog juga harus memberi kami kepastian,” katanya. Marwan menuturkan, saat ini baru warga Monta dan Woha yang datang ke kantor Bulog. Namun ia yakin kelompok tani dan pedagang dari Belo, Sape, dan Lambu juga akan datang. “Kami tidak akan pernah bergeser dari kantor Bulog kalau belum ada kejelasan, biarkan kami busuk bersama bawang kami di sini,” ucapnya. Kepala Bulog Bima R. Guna Dharma Nugrahawan tidak berada di kantornya saat para petani membuang bawang merah ke halaman. Tidak ada satu pun pegawai yang berada di ruangan. Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, untuk mengikuti panen raya bawang merah. Di Desa Jia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Amran mendapati harga bawang merah hanya sekitar Rp 8.000 per kilogram di tingkat petani. “Harga bawang dari sini hanya Rp 8.000 per kilogram. Benih akan kami beri gratis seratus hektare. Kami ada refocusing anggaran untuk bawang merah seribu hektare,” ujarnya. Lahan yang siap dipanen di wilayah ini seluas 105 hektare dengan produktivitas mencapai 14 ton per hektare. Sedangkan komoditas yang dipanen hari ini adalah bawang varietas supercross. Panen bawang merah di Bima menghasilkan 40 ribu ton.

MERDEKA.COM

Sedangkan panen di Brebes, Jawa Tengah, menghasilkan produksi bawang merah 50 ribu ton, sehingga total produksi dua sentra produksi tersebut mencapai 90 ribu ton. Menurut Amran, hasil panen di Bima akan langsung dibeli Perum Bulog untuk segera disebarkan ke daerahdaerah yang menunjukkan harga bawang merah tinggi, seperti Jakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan. “Panen di sini kualitasnya bagus. Kita tanam 2.000 hektare saja selesai ini masalah bawang merah, tidak imparimpor saja,” ujar Mentan. Meski ada protes, namun secara nasional, bawang kini sudah aman. Pernyataan ini disampaikan langsung Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dia mengatakan harga bawang merah di seluruh wilayah telah mengalami penurunan. Rata-rata harga bawang merah di pasar telah turun menjadi Rp25 ribu per kilogram dan pada tingkat petani telah turun menjadi Rp15-16 ribu per kilogram. “Yang jelas, (harga) di seluruh Indonesia sudah mulai turun karena produksinya naik. Saat ini kan sudah memasuki panen puncak bawang di Juni-Juli,” kata Amran seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, 7 Juni 2016 lalu. Saat ini, menurut Amran, produksi bawang merah telah mencapai lebih dari 100 ribu ton per bulan. Adapun kebutuhan masyarakat akan bawang merah sekitar 90 ribu ton per bulan. Namun, berdasarkan data Kementerian Perdagangan kemarin, bawang merah masih berkisar pada harga Rp 39 ribu per kilogram. Ditanya mengenai hal itu, Amran menampiknya. Dia menegaskan, harga bawang merah mulai turun seiring meningkatnya produksi. “Bukan Rp 40 ribu per kilogram. Sudah turun secara bertahap karena produksi sudah masuk,” ujar Amran.(men)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


NASIONAL

Perbaiki Pengadilan, KY Jadi Sorotan | EDISI 174/TAHUN berduka. IV z 16 - 23 JUNISebab, 2016 Peradilan Indonesia sejumlah hakim dan kepala pengadilan diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lalu kita bagaimana?


HALAMAN 19

>> NASIONAL

SELAIN

dinilai sebagai tamparan keras bagi dunia pengadilan, mencuatnya kasus tangkap tangan KPK ini membuat masyarakat terkejut dan sulit untuk percaya. Namun, semua sudah terjadi, dan perlu langkah agar kasuskasus lain tidak terulang. Nilai positif dari terungkapnya kasus ini kata praktisi hukum Andi Syafrani telah memberikan efek jera, terutama bagi pelaku dan juga bagi lembaga yang selama ini menjadi pengawas lembaga keadilan itu. Paling tidak membuat semua lembaga yang berkompeten, menyadari bahwa dunia peradilan sekarang sedang ada masalah dasar yang harus segera diselesaikan. Salah satu antisipasi agar aparat peradilan bersih, dengan jalan saringan seleksi. Ketika rekrutmen hakim agung dan hakim ad hoc tipikor di lingkungan Mahkamah Agung (MA) kembali digelar, berbagai harapan pun dilontarkan berbagai pihak. Komisi Yudisial (KY) sendiri telah merespon keinginan masyarakat itu dengan mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya memperketat seleksi tersebut agar tidak ada hakim yang terlibat korupsi. Kekayaan calon hakim diplototi. Tidak boleh ada yang mempunyai rekening gendut atau yang mencurigakan. Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY Maradaman Harahap mengatakan, seleksi hakim sudah dimulai sejak Februari lalu. Tahap pertama seleksi administrasi, tahap kedua seleksi kualitas, dan tahap ketiga seleksi kesehatan dan kepribadian. “Sekarang seleksi tahap ketiga, sudah kami umumkan,” terang dia. Ada 19 orang yang lolos seleksi hakim. 15 calon hakim agung dan 4 calon hakim ad hoc Tipikor. Untuk calon hakim agung terdiri dari tiga hakim kamar pidana, lima hakim kamar perdata, tiga hakim kamar agam, dua hakim kamar tata usaha negara (TUN), dan dua hakim kamar militer. Menurut Maradaman, seleksi hakim agung tahap ketiga diikuti 39 orang, namun yang lolos hanya 15 orang. Sedangkan hakim ad hoc diikuti 10 orang, tapi yang lolos 4 orang.

Mereka harus mengikuti seleksi kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, dan assessment kepribadian dan kompetensi. Saat ditanya apakah peserta yang tidak lolos ada yang mempunyai rekening gendut atau yang mencurigakan? Maradaman mengatakan, pihaknya tidak bisa menyampaikan namanama peserta yang tidak lolos. Intinya mereka tidak lolos, karena tidak memenuhi syarat. Baik syarat administrasi, kualitas, kesehatan dan kepribadiaan. Terkait dengan rekening atau kekayaan yang mencurigkan, papar dia, sampai sekarang belum ada. Pihaknya tidak menemukan peserta yang mempunyai kekayaan yang mencurigakan. Lembaganya tegas dalam persoalan kekayaan calon hakim. Juru Bicara (Jubir) KY Farid Wajdi mengatakan, instansinya sangat ketat dalam menjaring calon hakim. Sebelum meloloskan calon hakim, tim terjun melakukan penelusuran. Pihaknya akan mengali keterangan dari masyarakat terkait sosok calon hakim itu. Tidak hanya itu, tim juga melakukan investigasi jejak hakim, dan klarifikasi laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN). “Kami tidak ingin ada lagi hakim yang terlibat korupsi. Untuk itu, kami perketat,” papar ayah empat anak itu. Jika ada calon yang mempunyai rekening gendut dan kekayaan tidak wajar, maka pihaknya akan menolak calon itu. Khususnya calon hakim ad hoc Tipikor. Mereka yang nanti mengadili para koruptor. Untuk itu, mereka yang akan menjadi hakim ad hoc harus klir. Farid mengatakan, saat ini ada empat calon hakim ad hoc Tipikor yang lolos tahap ketiga. Mereka adalah Dermawan S Djamian, Mangasa Manurung, Marsidin Nawawi, dan Prayitno Iman Santosa. Setelah ini, mereka akan mengikuti seleksi tahap empat yang berisikan wawancara yang akan digelar pada 20 Juni mendatang. Mantan dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara itu menyatakan, pihaknya tidak akan memaksakan diri untuk meloloskan calon hakim, jika tidak ada di antara mereka yang memenuhi syarat.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

“Ya, kami tidak bisa memenuhi permintaan MA, kalau memang tidak ada yang memenuhi syarat” ungkapnya. Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) berharap KY dapat menyaring namanama yang tepat untuk menjadi hakim agung dalam tahapan seleksi. “Misalnya, ada akademisi yang punya kompetensi dalam bidang perdata namun mendaftar di kamar pidana. Di sini saja bisa dilihat ada permasalahan,” kata anggota KPP yang juga peneliti PSHK Miko Susanto Ginting dalam acara media briefing yang diadakan di Kantor YLBHI, Jakarta. Miko mengatakan jangan sampai seleksi hakim agung hanya prosedural saja tidak memerhatikan substansinya. Seperti dalam sesi wawancara ketika calon disinggung mengenai kompetensi, dijawab, lalu selesai, mengenai integritas, dijawab lantas selesai, namun harus ditelusuri lebih dalam. Dia pun berharap KY bisa memiliki gambaran akan kebutuhan MA ke depan dalam menyeleksi calon hakim agung. Artinya, KY tidak hanya memerhatikan MA dari segi kuota kebutuhan hakim agung dan melibatkan institusi lain, tetapi memahami kebutuhan mendasar MA. “KY harus punya gambaran kirakira MA ini mau seperti apa? Visi menuju peradilan yang agung itu seperti apa? Apakah hanya sebatas kebutuhan mengisi kamar pidana misalnya, atau kebutuhan karena menumpuknya perkara? Maka KY harus keluar dari logika kuota,” ujarnya. Anggota KPP yang juga peneliti ILR Erwin Natosmal Oemar mengatakan, KY harus memerhatikan persoalan disparitas putusan dan birokrasi reformasi di MA. Pasalnya, KY bukan lembaga kotak pos bagi MA dalam membuka lowongan calon hakim agung dan pos pengaduan hakim yang diduga melanggar etik. “Calon hakim agung juga harus memahami masalah di MA. Artinya, seleksi calon hakim agung harus dijadikan kebutuhan bagi kedua lembaga dalam menyelesaikan persoalan peradilan,” kata Erwin. KY meloloskan 86 calon hakim agung dari 95 pendaftar guna memenu-


HALAMAN 20

>> NASIONAL

PORTALTANGERANG.COM

hi permintaan MA yang menginginkan delapan hakim agung untuk mengisi satu kamar pidana, empat kamar perdata, satu kamar agama, satu kamar militer, dan satu untuk tata usaha negara. Selain menyeleksi calon hakim agung, KY juga tengah menyeleksi calon hakim ad hoc tipikor. Besarnya harapan pada KY ini, malah dianggap tak berarti dalam pandangan anggota DPR RI dari Komisi III, Benny K Harman. Dalam rapat konsultasi KY dengan Komisi III, di Gedung DPR beberapa waktu lalu, Benny mengatakan bahwa kepemimpinan KY Jilid III tidak menggambarkan mekanisme dan cara dalam membentuk hakim yang bersih sesuai visi misi KY. Dua tugas utama KY adalah melakukan seleksi terhadap calon hakim agung dan menjaga kehormatan serta wibawa keluhuran perilaku hakim. Lembaga pengawasan eksternal hakim itu juga sebagai pemegang kekuasaan kehakiman dalam melakukan seleksi calon hakim agung dan pengawasan. Benny mengatakan, sebagai lembaga negara yang melakukan seleksi, KY mesti memastikan hakim hasil seleksinya sesuai harapan publik. Oleh sebab itu, kata Benny, KY mestinya melakukan evaluasi rutin terha-

dap hakim agung. Apalagi, hakim agung yang sudah duduk di Mahkamah Agung (MA) dalam jangka waktu yang lama tak ada mekanisme evaluasi oleh KY. Menurutnya, sudah sepatutnya KY mengevaluasi terhadap putusan-putusan yang dibuat hakim agung hasil seleksinya. “KY itu punya hak meminta putusan-putusan yang dibuat hakim agung. Sehingga terlihat hakim itu berintegritas atau tidak. Banyak putusanputusan hakim agung yang tidak masuk akal,” ujarnya. Benny menambahkan, KY sebagai lembaga negara mesti kreatif melakukan pengawasan yang progresif. Apalagi dengan kepemimpinan KY Jilid III, mesti membuat terobosan pengawasan ketat sebagai upaya pencegahan terhadap hakim yang berniat ‘main mata’ dengan pihak berperkara. KY memiliki kewenangan meminta putusan-putusan hakim agung ke Mahkamah Agung. KY juga harus dapat meneliti terkait putusan dibuat, hingga sinkronisasi antara pertimbangan hukum dengan amar putusan. “Kalau tidak nyambung antara pertimbangan hukum dengan amar putusan, kesimpulan hakim agung itu tidak profesional dan irasional putusannya,” ujarnya. Tak hanya itu, sambung Benny, KY

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

mesti mengevaluasi terkait jumlah putusan yang dibuat hakim agung hasil seleksinya. Dengan beberapa upaya itu, setidaknya KY dapat mengetahui apakah hakim agung hasil seleksinya memiliki kualitas dan kuantitas kinerja yang mumpuni atau sebaliknya. “KY ini memanggul harapan publik. Ketua KY ini tidak boleh menyiakan harapan publik. Jadi kami minta pimpinan KY sungguh-sungguh kembali pada ruh pembentukan KY sebagai pilar utama terwujudnya hakim yang bersih,” ujar politisi Demokrat itu. Wakil Ketua Komisi III lainnya, Trimedya Panjaitan berpendapat apa yang diutarakan Benny sebagai bentuk kritik untuk membangun lembaga KY. Menurutnya, evaluasi hakim agung nantinya menjadi masukan terhadap RUU Jabatan Hakim yang menjadi usul inisiatif DPR. Apalagi, DPR dalam pembahasan RUU tersebut akan meminta masukan dari KY. Ketua KY Aidul Fitriciada Azhari menanggapi pandangan Benny. Menurutnya, lembaga yang dipimpinnya bakal melakukan upaya peningkatan kapasitas hakim mulai dari tingkat rekrutmen. Ia menilai ketika hakim akan mencalonkan diri menjadi hakim agung, setidaknya sudah memiliki jejak rekam hakim. “Jadi penguatan kapasitas jangka panjang agar diperoleh hakim yang berintegritas,” ujarnya. Komisioner KY Jaja Ahmad Jayus menambahkan, sesuai UU No.18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, lembaganya hanya dapat memberikan rekomendasi kepada MA. Namun dalam praktiknya, rekomendasi KY tak bersifat mengikat. Ia berharap dalam revisi UU KY nantinya menjadikan rekomendasi KY bersifat mengikat. Selain itu, sambungnya, KY telah berupaya melakukan evaluasi putusan hakim agung. Hal itu sudah diutarakan kepada MA agar para hakim agung memberikan 3 putusan terbaiknya. Namun belakangan, terjadi uji materi terhadap UU KY di Mahkamah Konstitusi. Akibatnya, hubungan KY dan MA agak mengendur. “Sehingga belum dapat dilakukan sepenuhnya


HALAMAN 21

>> NASIONAL secara berkelanjutan,’’ katanya. Tetapi kalau dipandang baik, pihaknya akan memasukan dalam program kerja. Walau dari aspek integritas, kinerja dan kualitas putusan sudah lakukan. ‘’Kita teliti melibatkan akademisi yang netral,” ujarnya.

PERSIAPKAN NASKAH AKADEMIK Anggota Komisi III Arsul Sani berpandangan, DPR berencana melakukan revisi terhadap UU KY. Pasalnya, UU KY masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) lima tahunan. Menurutnya, bila tidak dikebut pembuatan naskah akademik, dikhawatirkan pembahasan RUU KY bakal molor. Apalagi, di tahun 2018 setidaknya anggota dewan sudah fokus menghadapi pemilu. Terlebih, banyak RUU menjadi pekerjaan rumah Komisi III yang belum rampung pembahasannya. “Kalau Komisi III yang menyusun naskah akademik jangan-jangan tidak selesai. Jadi kita harap juga KY bisa menyiapkan naskah akademik untuk penguatan KY dengan revisi UU KY,” ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan itu. Dikatakan, ada tiga isu pokok dalam RUU tersebut, yaitu: Pertama, status profesi hakim karena selama ini hakim sebagai pejabat negara hanya Hakim Agung. Untuk itu, salah satu usulan dalam RUU tersebut agar hakim di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dimasukkan menjadi pejabat negara seperti Hakim Agung. Hal ini menurut dia, menimbulkan pertanyaaan terkait kemampuan anggaran negara apabila semua hakim mulai dari PN hingga MA dimasukkan sebagai pejabat negara. “Kalau hakim dari tingkat pertama hingga hakim agung dijadikan pejabat negara maka ada tambahan sekitar 7.500 pejabat negara. DPR akan mempertanyakan apakah kuat anggaran negara,” ujarnya. Kedua, menurut dia, terkait manajemen hakim antara lain di dalamnya mengenai rekrutmen, promosi, mutasi hingga masa pensiun hakim.

GAYUS LUMBUN

AKTUAL.COM

Politikus PPP itu mengatakan, Komisi III DPR pernah menerima masukan dari para hakim muda yang mengeluhkan konsep mutasi sehingga muncul konsep mutasi berdasarkan regional. “Misalnya hakim yang direkrut di Sulawesi Selatan maka yang bersangkutan bertugas di sekitar wilayah tersebut. Lalu pengawasan dan penilaian kinerja hakim terkait hakim agung yang merupakan pejabat negara ada evaluasi lima tahunan,” ujarnya. Ketiga, menurut dia, terkait pengawasan dan penilaian kinerja hakim, berkembang wacana tiap lima tahun dilakukan evaluasi oleh Komisi Yudisial, lalu diserahkan ke DPR untuk dinilai apakah hakim tersebut bisa diperpanjang masa kerjanya atau tidak. Dia menilai hal itu agar ada kontrol terkait persoalan etika hakim agung karena kalau diserahkan kepada Pimpinan MA maka seperti “jeruk makan jeruk”. Aidul Fitriciada Azhari pun menyanggupi permintaan Arsul. Menurutnya KY akan membentuk tim dalam pembuatan dan penyusunan naskah akademik. Ia berharap setidaknya di 2016 ini, naskah akademik sudah dapat rampung dan diselesaikan untuk segera diberikan ke Komisi III. “Kami akan siapkan naskah akademik agar bisa masuk tahun ini. Sehingga bisa dimasukan dalam Prolegnas tahun depan,” pungkasnya. Sementara itu, anggota Hakim

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

Agung, Gayus Lumbuun menyambut baik adanya UU tentang Jabatan Hakim tersebut agar hakim dijaga dan diarahkan sesuai dengan UU. Namun dia mengkritisi mengenai kedudukan hakim ad hoc, apakah masuk sebagai pejabat negara atau tidak, karena selama ini memiliki tugas sangat berat. “Misalnya hakim ad hoc tindak pidana korupsi yang memiliki tugas berat sehingga kedudukan hakim ad hoc harus dibahas mendalam,” katanya. Gayus juga setuju agar kinerja hakim diawasi oleh KY bahkan kalau perlu pengawasannya harus ditingkatkan misalnya menyelidiki terkait putusan hakim. Selain itu, Gayus menilai usia hakim tidak masalah hanya sampai 67 tahun karena sebagi bentuk regenerasi hakim. Bukan hanya pengamat dan politisi yang mengkhawatirkan kondisi ini, namun Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo juga merasakan hal yang sama. Kasus terakhir yang cukup santer terdengar di public adalah dugaan suap hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bengkulu. “Ini masalah negara, masalah kita bersama,” kata Agus di Jakarta. Oleh karena itu, Agus mendorong semua pihak, mulai dari eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk duduk bersama mencari solusi masalah ini. Agus juga menyerukan perbaikan secara mendasasar di tubuh Mahkamah Agung (MA). Perbaikan diperlukan guna menyingkap kasus-kasus lain di sektor peradilan yang diibaratkannya seperti fenomena gunung es. “Mari kemudian teman-teman DPR bertemu dengan Presiden untuk melakukan reformasi secara mendasar di MA. Karena kejadiannya terlalu banyak. Kalau kejadian seperti itu kan seperti kita bilang, itu gunung esnya ya kan? Berarti kan banyak sekali,” ucap Agus. Jadi, reformasi dunia peradilan di Indonesia memang harus segara dilakukan, dengan melibatkan semua lembaga tinggi negara. Agar KPK pun terbantu dalam menuntaskan kasus korupsi yang sudah banyak di negeri ini.(men)


EKONOMI

HALAMAN 14

>> NASIONAL

Ekonomi Melemah, Politisi Saling Silang Ekonomi semakin berat bagi akar rumput. Itulah yang dikatakan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Nah, ada apa?

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 23

>> EKONOMI

MEMANG

, selama ini pria yang biasa dipanggil SBY itu terkesan diam dan senyap sejak lengser dari jabatan memimpin rakyat. Agaknya kenyataan selama ini bahwa bahwa masalah muncul ke permukaan, terutama dari sisi pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, seperti daging, bawang dan bahan pokok lainnya. “Secara statistik, terjadi penurunan pendapatan per orang dari tahun 2014 ke tahun 2015 yang lalu sebesar Rp2.150.000, tahun 2016 ini bisa lebih rendah lagi. Sementara, di lapangan tercermin juga menurun tajamnya pembelanjaan masyarakat (household consumption),” kata SBY. Dijelaskannya bahwa dampak dari itu adalah kelompok ekonomi lemah saat ini memiliki kesulitan dalam mencukup kebutuhan sehari-hari. Sebab, adanya daya beli yang menurun. “Itulah sebabnya ketika terjadi lonjakan harga daging sapi dan gula, rakyat menjerit karena memang berat bagi mereka,‘’ kata Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyoroti kondisi kehidupan masyarakat dari aspek sosial dan ekonomi, pada acara buka puasa PD di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 10 Juni 2016 lalu. Meskipun angka pengangguran berkurang, menurutnya, mencari lapangan pekerjaan juga tidak mudah ketika perusahaan-perusahaan melakukan PHK serta tidak membuka lapangan kerja baru. Dia juga menyatakan, partainya menilai langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi gejolak harga kebutuhan pokok tersebut tepat adanya. Namun, lanjutnya, sebaiknya upaya yang ditempuh tidak sebatas mengatasi meroketnya harga daging sapi dan gula pasir. “Meningkatkan daya beli rakyat antara lain melalui penciptaan lapangan pekerjaan yang baru di sektor riil. Jika penciptaan lapangan kerja menjadi tujuan (job creation), seyogianya kebijakan pemerintah juga pro-penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar presiden keenam RI ini. “Memberikan beban yang berlebihan kepada perusahaan, termasuk menggenjot pajak di kala sektor riil sedang lemah, bukanlah solusi yang te-

INTERNET

pat. Dalam keadaan ekstrem, bantuan sosial kepada masyarakat diperlukan.” SBY mencontohkan bagaimana ketika dirinya masih menjabat presiden. “Beberapa kali ada tekanan atas daya beli rakyat, bantuan langsung tunai adalah solusi. Meskipun saya dikritik dan diserang bertubi-tubi, kenyataannya kebijakan itu sangat membantu rakyat tak mampu dalam keadaan susah,” tegasnya. Sementara terkait kenaikan sejumlah komoditas pangan di bulan Ramadan, dia mengatakan, sebenarnya bisa diambil langkah-langkah yang proaktif. “Catatan Partai Demokrat adalah setiap solusi dan kebijakan stabilisasi harga hendaknya rasional dan memahami hukum-hukum ekonomi agar langkah-langkah pemerintah tidak kontra-produktif dan tidak menjadi bahan pergunjingan masyarakat,” ucapnya. Apakah pernyataan SBY dalam kondisi saat ini akan ditanggapi tenangtenang saja? Tentu tidak. Politikus PDIP Arteria Dahlan angkat bicara bahwa semua itu tak lepas dari andil SBY juga. Kok bisa? Sebagai kader partai pengusung pemerintah, ia menilai seharusnya SBY tidak menyampaikan kritiknya secara langsung, tapi bisa lewat kadernya yang concern terhadap bidang ekonomi di parlemen. Bukan itu saja, legislator daerah pemilihan Jawa Timur itu juga mengatakan bahwa kondisi yang dialami Indonesia ini tak lepas dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin SBY se-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

lama sepuluh tahun. Itu sesuai dengan teori sebab-akibat. “Tidak salah juga kalau ada yang menyatakan bahwa Pak SBY dapat dianggap sebagai pihak yang turut berkontribusi atas perekonomian kita saat ini, bahkan perlu research untuk dapat menilai apakah berkontribusi dominan,” tuturnya. Soal daya beli menurun, pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh dan persoalan ekonomi lainnya, kata Arteria bukan hal sederhana dan disebabkan kesalahan pemerintahan yang dipimpin Jokowi saat ini. Namun, akibat dari akumulasi kebijakan yang cenderung instant dan tidak menyelesaikan masalah. Sebagai contoh,lanjut dia, bantuan langsung tunai ( BLT) yang tidak didukung dengan kebijakan yang mendorong kemandirian masyarakat dan terbukanya lapangan kerja. “Kalau mau kita cermati lebih jauh, ini kan kebijakan pemerintahan yang lama,” tegas anggota komisi II DPR itu. Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan tidak terima komentar terpurukannya ekonomi saat ini terkait dengan pemerintahan sebelumnya. Syarief menegaskan, di era pemerintahan SBY, Indonesia mampu masuk peringkat lima besar di negara-negara G20. “Pertumbuhan ekonomi di atas enam persen,” ujarnya saat ditemui pada acara buka puasa bersama di kediaman Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Kemang, Jakarta, Minggu (12/6). Mantan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu menya-


HALAMAN 24 takan, rasio utang pada masa pemerintahan SBY turun dari 56 persen menjadi 24 persen. “Sekarang (pemerintahan Jokowi) malah hampir 37 persen. Pertanyaannya (kritik Arteria) kembalikan di situ,” tegas dia. Syarief menyatakan, Partai Demokrat akan terus memberikan kritik kepada pemerintahan yang sedang berjalan. Itu berlaku jika kebijakan yang diambil pemeribtah salah. “Kalau kebijakannya bagus, ya kami dukung,” tegasnya. Sebelumnya, Arteria mengatakan bahwa kondisi yang dialami Indonesia ini tak lepas dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin SBY selama sepuluh tahun. Itu sesuai dengan teori sebab-akibat. “Tidak salah juga kalau ada yang menyatakan bahwa Pak SBY dapat dianggap sebagai pihak yang turut berkontribusi atas perekonomian kita saat ini, bahkan perlu research untuk dapat menilai apakah berkontribusi dominan,” tuturnya.

ATUR KEUANGAN Dalam kondisi saat ini, mengatur keuangan dengan baik dan benar sangatlah dibutuhkan. Sebaliknya, apabila Anda tidak mengatur keuangan dengan baik dan benar, bukan tidak mungkin keluarga Anda pun akan bermasalah dan akan menjadi beban bagi setiap anggota keluarga lainnya. Mengutamakan kebutuhan primer adalah salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan. Oleh karena itu, berikut beberapa cara lainnya yang bisa Anda lakukan dalam mengatur keuangan dengan profesional demi hidup yang lebih baik.

z TUJUAN UANG ANDA Hal pertama yang harus lakukan adalah dengan menetapkan apa tujuan penggunaan dari uang Anda dan juga apa tujuan Anda menabung atau berinvestasi. Dengan mengetahui tujuan dari uang tersebut, Anda bisa lebih termotivasi dalam menahan diri untuk menggunakannya hanya untuk keperluan tersebut saja dan tidak menggunakan

>> EKONOMI untuk hal-hal yang tidak penting lainnya.

z MEMBUAT CATATAN KEUANGAN Hal kedua yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat catatan keuangan. Banyak orang yang bilang catatan keuangan hanyalah diperlukan untuk para wirausahawan saja. Namun, ternyata bagi pekerja perorangan pun, laporan keuangan sangatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan agar Anda bisa melihat dengan jelas ke mana uang Anda hilang dan juga agar bisa membandingkan antara pemasukan dan juga pengeluaran setiap bulan.

z MELAKUKAN PERBANDINGAN Bagi Anda yang gemar berbelanja, melakukan perbandingan bisa menjadi suatu hal yang sangat penting sebagai cara dalam mengatur keuangan agar tetap sehat. Kini, banyak sekali toko yang menjual barang yang sama namun dijual dengan harga berbeda-beda. Walaupun selisih harga yang tertera hanya kisaran Rp 500-Rp 2000 saja, perbedaan ini bisa menjadi sangat penting dalam kesehatan keuangan Anda. Memilih barang dengan kualitas tinggi dan harga yang relatif lebih murah tentu adalah solusi dari permasalahan ini.

z MEMINJAM DANA APABILA DIPERLUKAN Di zaman yang sudah serba mahal ini tentu saja akan membuat Anda kesulitan dalam membeli sebuah barang. Sebut saja rumah, motor, Handphone, ataupun mobil. Tentu saja meminjam dana ke pihak bank adalah solusi yang paling tepat. Namun, Anda harus bisa mengatur keuangan agar tidak kewalahan dalam membayar cicilan setiap bulannya. Kegagalan dalam mengatur uang keti-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

ka memiliki utang bisa menjadi malapetaka bagi Anda. Selain terlilit utang, Anda pun memiliki kemungkinan untuk membayar bunga yang sudah diterapkan oleh pihak peminjam dana. Bunga inilah yang kerap membuat kesehatan keuangan seseorang terganggu.

z CARI PENDAPATAN LEBIH Masalah lainnya biasanya datang dari pendapatan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda. Apabila masalah ini terjadi pada Anda, berarti memang sudah saatnya untuk mencari pendapatan dari bidang lain, selain pekerjaan utama yang ada saat ini. Poin ini sebenarnya berhubungan dengan poin sebelumnya. Meminjam dana ke pihak Bank dan memulai sebuah usaha bisa menjadi solusi dari permasalahan ini. Namun, sekali lagi, Anda harus pintar dalam mengatur keuangan.

z BUAT DUA JENIS REKENING Masih berhubungan dengan poinpoin sebelumnya, Anda sangat disarankan untuk membuat dua jenis rekening. Rekening pertama bisa Anda gunakan untuk menyimpan dana kebutuhan, dan yang satu lagi bisa untuk menyimpan dana usaha serta tabungan pekerjaan Anda. Hal ini bisa Anda lakukan agar lebih mudah dalam mengatur keuangan pribadi dan juga keuangan usaha.

z PENTINGKAN PRIORITAS Pada akhirnya, kunci dari mengatur keuangan adalah dengan mengedepankan prioritas terlebih dahulu dari pada kebutuhan-kebutuhan tambahan lainnya. Selain melakukan keenam hal tersebut, Anda pun harus bisa memilih mana saja lah yang merupakan kebutuhan primer dan mana pula yang merupakan kebutuhan sekunder dan tersier.(men)


LINGKUNGAN HALAMAN 17

>> EKONOMI

Buang Sampah

Dapat Rupiah Kasus sampah menumpuk di Pekanbaru membuat banyak pihak sakit kepala. Namun, ide seorang mahasiswa mampu melapangkan dada dan mendatangkan rupiah.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 26

>> LINGKUNGAN

INTERNET

KITA

lupakan dulu persoalan sampah di Pekanbaru, Riau dalam pekan ini. Namun kita patut acungkan jempol pada seorang mahasiswa yang tinggal dan berkarya mengelola sampah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Hebatnya pula, karya anak muda ini mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Pontianak, Sutarmidji. Adalah Muhamad Hafiz Waliyuddin, mahasiswa Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura yang melakukan inovasi itu. Sosok yang tidak asing bagi lingkungan kampus, lahir di Sungai Duri, 23 Juli 1994 ini, sangat aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Ketua BEM Fakultas Teknik 20152016 ini juga merupakan finalis Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang. Berawal dari sini, pengetahuan Hafiz mengenai lingkungan bertambah. Permasalahan sampah di Pontianak, tempat dia menuntut ilmu menjadi perhatian khusus. “Kota Pontianak menghasilkan kurang lebih 300 ton sampah per hari. Sebanyak 30 persen sampah tersebut adalah organik yang bisa dimanfaatkan.”

Fakta ini yang kemudian membuat Hafiz tergerak membuat aplikasi ‘Angkuts’. Diluncurkan 23 Mei 2016, secara resmi aplikasi yang dibuat Hafiz tersebut dapat diunduh di Play Store. Aplikasi ini baru bisa dinikmati oleh pengguna android yang sudah diunduh 400 orang. Belum begitu banyak memang, namun rata-rata mendapat penilaian empat bintang. Hafiz mengatakan, Angkuts yang merupakan akronim dari Angkut Sampah, didesain untuk menyelesaikan permasalahan sampah di kota Pontianak dengan pendekatan digital. “Angkuts dengan pendekatan teknologi coba membantu masyarakat di

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

Pontianak untuk memilah sampah agar sampah bisa dimanfaatkan terpisah,” katanya. Melalui smartphone, warga dapat menghubungi tim Angkuts. Tim akan datang untuk mengumpulkan sampah seperti botol plastik, gelas air mineral, kertas HVS, koran, dan kaleng alumunium untuk dibeli pihak Angkuts dan diolah.

BUANG SAMPAH DAPAT DUIT Hafiz, yang juga Direktur PT Angkuts Kreatif Indonesia mengatakan, kemudahan era digital harus ditangkap


HALAMAN 27

>> LINGKUNGAN untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan. “Keuntungan yang didapat, jika menggunakan aplikasi ini, buang sampah malah dibayar. Tentu senilai dengan sampah yang diserahkan kepada driver Angkuts, yang kita sebut PengAngkuts,” jelasnya. Cara kerjanya, setelah mengunduh aplikasi tersebut, pengguna diberikan dua opsi: barang dan sampah. Setelah itu, pengguna bisa memilih kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sampah atau barang dari rumahnya. Seluruh sampah akan ditimbang untuk menentukan uang yang akan diterima pengguna aplikasi. “Uang akan masuk dalam bentuk virtual account di akun bersangkutan,” jelas Hafiz. Jika uang virtual sudah mencapai kelipatan Rp50 ribu, pengguna bisa menukarkan di Kantor Angkuts, Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak. Saat ini, Angkuts masih bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak. Kebijakan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, mewajibkan seluruh organisasi perangkat daerah dan sekolahsekolah menggunakan aplikasi ini. Angkuts baru memiliki 25 PengAngkuts. Seperti halnya ojek online, PengAngkuts tak hanya dari kalangan mahasiswa, kedepannya para pemulung juga diharapkan bisa bergabung. “Kendala yang dihadapi, karena berbasis smartphone, belum semua paham dengan fitur-fitur yang ada. Selain itu, masih perlu armada yang lebih besar,” kata Hafiz. Para PengAngkuts memperoleh ke-

untungan dari membeli sampah dan menjualnya ke pengumpul. Seluruh keuntungan milik pengAngkuts. Untuk opsi Angkuts barang, opsi ini sama halnya dengan layanan online jasa kurir. Sistem kerjanya, sama seperti layanan logistik yang ada, namun hanya beroperasi di Kota Pontianak. Tarifnya flat Rp10 ribu untuk 10 kilometer, dan tambahan Rp1.500 per kilometer kelebihannya seperti dirilis mongabay.

PROLIBAG PINTAR Beny Thanheri, pengusaha muda dan pegiat lingkungan juga mempunyai ide serupa. Namun, Beny menyasar sampah organik masyarakat, melalui ide yang dinamakan Prolibag Pintar. Sama halnya dengan polibag, wadah plastik ini untuk membuang sampah rumah tangga. Bentuknya seperti polybag, namun menggunakan rangka besi sebagai penyangga ketika diisi sampah. “Ketika sudah mencapai 70 persen, ditimbun tanah untuk menjadi pupuk organik,” kata Beny. Wadahnya, bisa digunakan untuk

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

media tanam. Beny berharap, ide prolibag menjadikan warga Kota Pontianak sadar terhadap persoalan sampah dan meluangkan waktu untuk bercocok tanam. Ide dua pemuda tersebut disambut baik oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji. “Ide-ide ini membantu Pemkot Pontianak mengatasi sampah. Terutama membuat masyarakat sadar bahwa sampah juga mempunyai nilai ekonomis,” katanya. Semakin banyak warga yang mengelola sampah secara mandiri, maka volume sampah perkotaan yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir semakin menurun. Sebelum Hafiz dan Beny menggagas ide soal pengelolaan sampah, di Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, juga membuat inovasi serupa dengan mendirikan Bank Sampah Rosella. Selain jual-beli sampah, Bank Sampah Rosella juga membuat kerajinan tangan dari sampah dengan nilai ekonomis tinggi. Sampah kering, digunakan untuk membuat kerajinan tangan. Walau dapat ditukar dengan uang, kebanyakan warga lebih memilih menabung. Hasilnya, bisa untuk membayar pajak bumi dan bangunan mereka. Sutarmidji optimis, jika ide-ide kreatif masyarakat terus berkembang dan diterapkan secara berkesinambungan, masalah sampah perkotaan dapat selesai kurun waktu dua tahun. “Bukan tidak mungkin, jika Pontianak menjadi kota acuan untuk pengelolaan sampah,” katanya.(men)


KESEHATAN

HALAMAN 20

>> LINGKUNGAN

Kolang Kaling, Tajil Berserat nan Sehat Kolang kaling dengan bentuk lonjong, kenyal serta berwarna putih, selalu menjamur di musim puasa Ramadan untuk dijadikan tajil berbuka. Selain rasanya segar, ternyata buah dari pohon aren ini memiliki khasiat kesehatan yang luar biasa bula.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 29

>> KESEHATAN

KESEHATANTUBUH-TIPS.BLOGSPOT.COM

BUAH ini sering disebut juga dengan nama buah atap, yang menjadi salah satu cemilan yang populer di masyarakat Indonesia. Tampilan tersebut membuat buah kolang kaling ini sangat menarik dan ditambah lagi dengan kandungan airnya yang sangat banyak. Buah kolang-kaling ini dikenal mempunyai kadar air yang lumayan tinggi, yaitu hingga 93%. Selain airnya, biji kolang-kaling juga memiliki kandungan protein sebesar 0,69 gram, serta kandungan karbohidrat sebesar 4 gram. Buah Kolang-kaling ini kaya akan kandungan potassium, besi, kalsium, vitamin A, vitamin B, vitamin C dan juga gelatin. Bentuk dan tekstur buah kolang kaling ini membuatnya terlihat unik, dan sangat cocok sebagai pelengkap es buah. Selain rasanya yang lezat dan bentuknya yang sangat menarik, juga

mempunyai kandungan gizi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Seperti di dalamnya terdapat kandungan mineral seperti protasium, iron, kalsium, dimana itu semua memiliki manfaat yang dapat memperlancar proses metabolisme serta membuat tubuh menjadi sangat segar. Buah kolang kaling ini sangat populer dengan dijadikan campuran es buah ataupun cendol, di dalamnya memiliki berbagai manfaat dan khasiat untuk kesehatan tubuh, berikut di bawah ini penjelasannya.

-- MEMPERKUAT TULANG Orang-orang sangat rajin untuk mengkonsumsi susu karena memiliki kandungan kalsium yang tinggi untuk tubuh, sehingga susu sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tubuh, teruta-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

ma untuk anak-anak yang memang dalam masa pertumbuhan. Akan tetapi susu memiliki risiko berupa kalori yang tinggi, sehingga apabila dikonsumsi secara berlebihan juga sangat tidak baik karena dapat membuat tubuh menjadi kegemukan. Dan pada buah kolang kaling ini pada setiap 100 gram kolang-kaling mengandung 91 mg kalsium, sedangkan susu sapi murni pada setiap 100 gram susu sapi murni mengandung 125 mg kalsium. Sehingga dengan begitu mengkonsumsi buah kolang kaling ini juga bisa dijadikan alternatif yang cukup baik sebagai sumber kalsium selain dari susu.

-- MAKANAN DIET Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahlinya, bahwa pada 100 gram buah kolang-kaling ini mengandung hingga 0,69 gram protein, kar-


HALAMAN 30 bohidrat sebanyak 4,0 gram, kadar abu sebesar 1 gram, dan serat kasar sebesar 0,95 gram. Adapun untuk kadar air pada buah kolang-kaling ini sangat tinggi yaitu hingga 94% yang dengan kadar air tinggi tersebut membuat buah kolang-kaling menjadi sangat segar di tubuh ketika Kamu konsumsi. Kemudian pada kolang kaling juga terkandung gelatin yang memiliki efek bagi yang mengkonsumsinya akan timbul rasa kenyang. Sehingga apabila Kamu mengalami keadaan keadaan nafsu makan yang berlebihan, maka jangan khawatir karena buah kolang-kaling ini akan membuat hilang pada nafsu makan yang berlebihan itu.

-- OBAT RADANG SENDI Pada buah kolang-kaling memiliki kandungan zat galaktomanan yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan atau minimalnya dapat meredakan penyakit pada radang sendi. Jika Kamu dalam proses pengobatan, maka Kamu dapat memakan buah kolang-kaling ini sebanyak 100 gram atau lebih sedikitnya pada setiap hanya. Untuk mengkonsumsi buah kolang-kaling ini (dalam keadaan yang demikian), maka disarankan untuk dikonsumsi dengan direbus tanpa memakai segala macam perwarna dan gula.

-- KAYA SERAT Buah kolang kaling mengandung air dan serat yang cukup banyak, dimana serat ini sebuah zat yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan kita, dimana dengannya kita dapat terhindari dari namanya susah buang air besar, sembelit dan bahkan diare sekalipun. Dengan mengkonsumsi 5 sampai 10 butir kolang kaling pada setiap harinya, itu sangat berkhasiat untuk memperlancar pencernaan Kamu, selain itu kolang kaling juga populer dan sangat baik untuk menjalankan program diet yang sehat.

>> KESEHATAN

-- MEMPERKUAT TULANG Buah kolang kaling ini memiliki manfaat dan khasiat untuk memperkuat tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Dimana didalamnya terdapat kandungan kalsium 91 miligram kalsium untuk tiap 100 gram kolang-kaling, dimana ini sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan kalsium pada tubuh, dan Kamu dapat menjadikannya buah kolang kaling ini sebagai alternatif pengganti susu.

-- KAYA KALSIUM Buah kolang kaling yang kaya akan kalsium sangat baik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya masalah kesehatan tulang, gigi dan persendian tubuh yang tidak dapat berfungsi seperti sedia kala. Buah kolang kaling ini dapat Kamu jadikan sebagai konsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan kalsium, utamanya untuk sebagian orang yang alergi pada susu sapi. Dengan mengkonsumsi 100-200 gram kolang kaling dalam sehari, yang tentunya tanpa pemanis buatan ataupun pewarna maka bermanfaat untuk mencegah dan mengobati masalah pada radang persendian.

-- MELANCARKAN PENCERNAAN Kandungan serat kasar yang terkandung pada buah kolang-kaling hingga 39%, dimana ini berkhasiat agar dapat melancarkan pencernaan tubuh, kandungan serat disertai karbohidrat yang cukup tinggi membuat kolang kaling bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain juga dapat melancarkan pencernaan, Kamu akan dapat lebih mudah dan teratur dalam pembuangan air besar, serta khasiat buah kolang kaling ini juga baik untuk menghindari terjadinya obesitas atau kegemukan pada tubuh.

-- OBAT GATAL GATAL Buah Kolang kaling memang sudah

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

diragukan lagi sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, akan tetapi getah pada kolang kaling juga katanya memiliki manfaat untuk dijadikan obat gatal pada tubuh. Akan tetapi untuk menerapkan ini dibutuhkan tutorial dari orang yang sudah dan pengalaman dalam mengobati gatal dengan buah kolang kaling.

-- MENGATASI MASALAH PERUT Buah kolang kaling dapat mengobati rasa panas di perut. Ketika cuaca panas, maka minuman dengan bahan kolang kaling mampu menjaga tubuh terhidrasi dan mengatasi ulang mineral yang hilang. Dengan begitu, kolang kaling cukup efektif dimanfaatkan dalam mengobati masalah pencernaan dan juga penyakit perut lainnya.

PENGOLAHAN KOLANG-KALING Untuk pemilihan bahan, maka utamakan pilih buah aren yang setengah masak, dimana ciri-cirinya adalah warna kulit yang terlihat masih hijau segar. Buah aren tersebut Kamu lepas satu per satu dari untaiannya, kemudian dimasukan ke dalam wadah. Untuk bagian pembakaran ataupun perebusan buah Aren, maka terdapat dua buah cara tersebut dalam mengolah kolang-kaling, dengan membakar atau merebusnya maka ini bertujuan untuk menghilangkan lendir buah. Yang dimana lendir buah tersebut bisa menyebabkan gatal pada kulit. Untuk pelepasan kulit biji aren, maka pada kulit biji yang berwarna kuning dilepas dengan memakai pisau, biji yang sudah terlepas tersebut kemudian dicuci dengan air bersih. Untuk perendaman biji aren, maka Kamu dapat menyiapkan sebuah baskom, kemudian isi dengan air kapur, setelah itu rendam biji aren yang sudah bersih tersebut ke dalam air kapur dengan waktu selama 2-3 hari. Tujuan dari melakukan hal ini adalah agar semua kotoran terdapat pada biji buah aren akan diendapkan, sehingga terlepas dari buah.(men)


HALAMAN 31

>> BARU TAHU

INFOISLAMI.NET

SALAH BAPAK, SALAH ANAK (BAGIAN-2)

MERANA Gara-Gara Marah Apakah Anda mulai merasa kesulitan mengendalikan perilaku anak Anda? Apakah Anda dan pasangan sering tidak sepaham dalam mendidik anak anak.

APAKAH

anak sering merengek dan maksa untuk dituruti kemauannya? Apakah anak Anda sering berantem satu sama lain? Apakah Anda kesulitan karena anak anda selalu nonton tv atau maen ps? Jika Anda menjawab ya dari salah satu pertanyaan di atas. Mungkin saja ini karena kesalahan yang Anda tularkan kepada mereka. Ikuti tulisan kedua ini.

MARAH BERLEBIHAN Kita seringkali menyamakan antara mendidik dengan memarahi. Perlu untuk selalu diingat, memarahi adalah salah satu cara mendidik yang paling buruk. Pada saat memarahi anak, kita tidak sedang mendidik mereka, melainkan melampiaskan tumpukan kekesalan kita karena kita tidak bisa

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

mengatasi masalah dengan baik. Marah juga seringkali hanya berupa upaya untuk melemparkan kesalahan pada pihak lain. Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan? Jangan pernah bicara pada saat marah! Jadi tahanlah dengan cara yang nyaman untuk kita lakukan seperti masuk kamar mandi atau pergi menghindar sehingga amarah mereda. Yang perlu dilakukan adalah bicara “tegas” bukan bicara “keras”. Bicara yang tegas adalah dengan nada yang


HALAMAN 32

>> BARU TAHU

JURNALPOST.COM

datar, dengan serius dan menatap wajah serta matanya dalam dalam. Bicara tegas adalah bicara pada saat pikiran kita rasional, sedangkan bicara keras adalah pada saat pikiran kita dikuasai emosi. Satu contoh lagi yang kurang baik, pada saat marah biasanya kita emosi dan mengucapkan/melakukan hal hal yang kelak kita sesali, setelah ini terjadi, biasanya kita akan menyesal dan berusaha memperbaikinya dengan memberikan dispensasi atau membolehkan hal hal yang sebelumnya kita larang. Bila hal ini berlangsung berulang kali, maka anak kita akan selalu berusaha memancing amarah kita, yang ujung ujungnya si anak menikmati hasilnya. Anak yang sering dimarahi cenderung tidak jadi lebih baik.

GENGSI MENYAPA Kita pasti pernah mengalami bahwa kita terlanjur marah besar pada anak, biasanya amarah terbawa lebih dari sehari, akibat dari rasa kesal yang masih tersisa dan rasa gengsi, kita enggan menyapa anak kita. Masing masing pihak menunggu untuk memulai kembali hubungan yang

normal. Apa yang harus kita lakukan agar komunikasi mencair kembali? Siapa yang seharusnya memulai? Kita sebagai orangtua lah yang seharusnya memulai saat anak mulai menunjukkan tanda tanda perdamaian dan mengikuti keinginan kita. Dengan cara ini kita dapat menunjukkan pada anak bahwa kita tidak suka pada sikap sang anak, bukan pada pribadinya.

MAKLUM TIDAK PADA TEMPATNYA Ini biasanya terjadi pada kebanyakan orang tua konservatif. Misalnya melihat anak laki laki yang suka usil, nakal banget dan suka ngacak, orang tuanya cenderung mengatakan, “Yah… anak cowo emang harus bandel” atau saat melihat kakak adik lagi jambak jambakan, mamanya bilang “maklumlah… namanya juga anak anak”. Atau bahkan ketika si anak memukul teman atau mbaknya, orang tua masih juga sempat berkelit dengan mengatakan “ya begitu deh, maklumlah namanya juga anak anak. Nggak sengaja…”

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

Bila kita selalu memaklumi tindakan keliru yang dilakukan anak anak, otomatis si anak berpikir perilakunya sudah benar, dan akan jadi sangat buruk kalau terbawa sampai ke dewasa. Apa yang harus dilakukan? Kita tidak perlu memaklumi hal yang tidak perlu dimaklumi kok, kita harus mendidik setiap anak tanpa kecuali sesuai dengan sifat dasarnya. Setiap anak bisa dididik dengan tegas [ingat: bukan keras] sejak usia 2 tahun. Semakin dini usianya, semakin mudah untuk dikelola dan diajak kerja sama. Anak kita akan mau bekerja sama selama kita selalu mengajaknya dialog dari hati ke hati, tegas, dan konsisten. Ingat, tidak perlu menunggu hingga usianya beranjak dewasa, karena semakin bertambah usia, semakin tinggi tingkat kesulitan untuk mengubah perilaku buruknya.

PENGGUNAAN ISTILAH YANG TIDAK JELAS MAKSUDNYA Seberapa sering kita sebagai orang tua mengungkapkan pernyataan seperti


HALAMAN 33

>> BARU TAHU “Awas ya, kalau kamu mau diajak sama mama/papa, tidak boleh nakal!” atau, “awas ya, kalau nanti diajak sama mama/ papa, jangan bikin malu mama”, bisa juga terungkap, “kalo mau jalan jalan ke taman bermain, jangan macam macam ya”. Nah, tanpa disadari kita seringkali menggunakan istilah istilah yang sulit dimengerti ataupun bermakna ganda. Istilah ini akan membingungkan anak kita. dalam benak mereka bertanya apa yang dimaksud dengan nakal, tingkah laku apa yang termasuk dalam kategori nakal, begitu pula dengan istilah “jangan macam macam”, perilaku apa yang termasuk kategori “macam macam”. Selain bingung, mereka juga akan menebak nebak arti dari istilah istilah tersebut. Bicaralah dengan jelas dan spesifik, misalnya “Sayang, kalau kamu mau ikut mama/papa, tidak boleh minta mainan, permen, dan tidak boleh berteriak teriak di kasir seperti kemarin ya”. Hal ini penting agar anak mengetahui batasan batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta jangan lupa menyepakati apa konsekuensinya bila kesepakatan ini dilanggar.

MENGHARAP PERUBAHAN INSTAN Kita terbiasa hidup dalam budaya yang serba instant, seperti mie instant, susu instant, teh instant. Sehingga kita anak berbuat salah, kita sering ingin sebuah perubahan yang instant pula, misal ketika biasa terlambat bangun, nggak beresin tempat tidur, sulit dimandikan, kita ingin agar anak kita berubah total dalan jangka waktu sehari. Apabila kita sering memaksakan perubahan pada anak kita dalam waku singkat tanpa tahapan yang wajar, kemungkinan besar anak sulit memenuhinya. Dan ketika ia gagal dalam memenuhi keinginan kita, ia akan frustasi dan tidak yakin bisa melakukanannya lagi. Akibatnya ia memilih untuk melakukan perlawanan seperti banyak bikin alasan, acuh tak acuh, atau marah marah pada adiknya.

TVNET.LV

Jika kita mengharapkan perubahan kebiasaaan pada anak, berikanlah waktu untuk tahapan tahapan perubahan yang rasional untuk bisa dicapainya. Hindari target perubahan yang tidak mungkin bisa dicapainya. Bila mungkin, ajaklah ia untuk melakukan perubahan dari hal yang paling mudah. Biarkanlah ia memilih hal yang paling mudah menurutnya untuk diubah. Keberhasilannya untuk melakukan perubahan tersebut memotivasi anak untuk melakukan perubahan lainnya yang lebih sulit. Puji dan jika perlu rayakan keberhasilan yang dicapainya, sekecil dan sesederhana apapun perubahan itu. Hal ini untuk menunjukkan betapa seriusnya perhatian kita terhadap usaha yang telah dilakukannya. Pusatkan perhatian dan pujian kita pada usahanya, bukan pada hasilnya.

PENDENGARA YANG BURUK Sebagian besar orang tua adalah pendengar yang buruk bagi anak anaknya. Benarkah? Bila ada suatu masalah yang terjadi pada anak, orang tua lebih suka menyela, langsung menasehati tanpa mau bertanya permasalahannya serta asal usul kejadiannya. Sebagai contoh, anak kita baru saja

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

pulang sekolah yang mestinya pulangnya siang, dia datang di sore hari. Kita tidak mendapat keterangan apapun darinya atas keterlambatan tersebut. Tentu saja kita kesal menunggu dan sekaligus khawatir. Lalu pada saat anak kita sampai dan masih lelah, kita langsung menyambutnya dengan serentetan pertanyaan dan omelan. Bahkan setiap kali anak hendak bicara, kita selalu memotongnya. Akibatnya ia amalah tidak mau bicara dan marah pada kita. Bila kita tidak berusaha mendengarkan mereka, maka mereka pun akan bersikap seperti itu pada kita dan akan belajar mengabaikan kita. Jika kita tidak menghendaki hal ini terjadi, maka mulai saat ini jadilah pendengar yang baik. Perhatikan setiap ucapannya. Ajukan pertanyaan pertanyaan untuk menunjukkan ketertarikan kita akan persoalan yang dihadapinya.

SELALU MENURUTI PERMINTAAN ANAK Apakah anak kita adalah anak semata wayang? Atau anak laki laki yang ditunggu tunggu dari beberapa anak perempuan kakak-kakaknya? Atau mungkin anak yang sudah bertahun tahun ditunggu tunggu?


HALAMAN 34

>> BARU TAHU

SOLUSIPEDIA.NET

Fenomena ini seringkali menjadikan orang tua teramat sayang pada anaknya sehingga ia menerapkan pola asuh open bar, atau mo apa aja boleh atau dituruti. Seperti Radja Ketjil, semakin hari tuntutannya semakin aneh dan kuat, jika ini sudah menjadi kebiasaan akan sulit sekali membendungnya. Anak yang dididik dengan cara ini akan menjadi anak yang super egois, tidak kenal toleransi, dan tidak bisa bersosialisasi. Betapapun sayangnya kita pada anak, jangan lah pernah memberlakukan pola asuh seperti ini. Rasa sayang tidak harus di tunjukkan dengan menuruti segala kemauannya. Jika kita benar sayang, maka kita harus mengajarinya tentang nilai baik dan buruk, yang benar dan yang salah, yang boleh dan yang nggak. Jika tidak, rasa sayang kita akan membuat membuatnya jadi anak yang egois dan ‘semau gue’. Inilah yang dalam bahasa awam sering disebut anak manja.

TERLALU BANYAK LARANG Ini adalah kebalikan dari kebiasaan di atas. Bila Kita termasuk orang tua yang berkombinasi Melankolis dan Koleris, kita mesti berhati2 karena biasanya kombinasi ini menghasilkan jenis orang tua yang “Perfectionist”. Orang tua jenis ini cenderung ingin menjadikan anak kita seperti apa yang kita inginkan secara SEMPURNA, kita

cenderung membentuk anak kita sesuai dengan keinginan kita; anak kita harus begini tidak boleh begitu; dilarang melakukan ini dan itu. Pada saatnya anak tidak tahan lagi dengan cara kita. Ia pun akan melakukan perlawanan, baik dengan cara menyakiti diri (jika anak kita tipe sensitive) atau dengan perlawanan tersembunyi (jika anak kita tipe keras) atau dengan perang terbuka (jika anak kita tipe ekspresif keras). Oleh karena itu, kurangilah sifat perfeksionis kita, Berilah izin kepada anak untuk melakukan banyak hal yang baik dan positif. Berlatihlah untuk selalu berdialog agar kita bisa melihat dan memahami sudut pandang orang lain. Bangunlah situasi saling mempercayai antara anak dan kita. Kurangilah jumlah larangan yang berlebihan dengan meminta pertimbangan pada pasangan kita. Gunakan kesepakatan2 untuk memberikan batas yang lebih baik. Misal, kamu boleh keluar tapi jam 9 malam harus sudah tiba di rumah. Jika kemungkinan pulang terlambat, segera beri tahu Papa/Mama.

TERLALU CEPAT MENYIMPULKAN Ini adalah gejala lanjutan jika kita sebagai orang tua yang mempunyai kebiasaan menjadi pendengar yang buruk. Kita cenderung memotong pembicaraan pada saat anak kita sedang memberi penjelasan, dan segera me-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

nentukan kesimpulan akhir yang biasanya cenderung memojokkan anak kita. Padahal kesimpulan kita belum tentu benar, dan bahan seandainya benar, cara seperti ini akan menyakitkan hati anak kita. Seperti contoh anak yang pulang terlambat. Pada saat anak kita pulag terlambat dan hendak menjelaskan penyebabnya, kita memotong pembicaraannya dengan ungkapan, “Sudah! Nggak pake banyak alesan.” Atau “Ah, Papa/Mama tahu, kamu pasti maen ke tempat itu lagi kan?!”. Jika kita emlakukan kebiasaan ini terus menerus, anak akan berpikir kita adalah orang tua ST 001 [alias Sok Tau Nomor Satu], yang tidak mau memahami keadaan dan menyebalkan. Lalu mereka tidak mau bercerita atau berbicara lagi, dan akibat selanjutnya sang anak akan benar benar melakukan hal hal yang kita tuduhkan padanya. Ia tidak mau mendengarkan nasehat kita lagi, dan pada tahapan terburuk, dia akan pergi pada saat kita sedang berbicara padanya. Pernahkah anda mengalami hal ini? Jangan pernah memotong pembicaraan dan mengambil kesimpulan terlalu dini. Tak seorang pun yang suka bila pembicaraannya dipotong, apalagi ceritanya disimpulkan oleh orang lain. Dengarkan, dengarkan, dan dengarkan sambil memberikan tanggapan positif dan antusias. Ada saatnya kita akan diminta bicara, tentunya setelah anak kita selesai dengan ceritanya. Bila anak sudah membuka pertanyaan, “menurut Papa/Mama bagaimana?” artinya ia sudah siap untuk mendengarkan penuturan atau komentar kita.

MENGUNGKIT KESALAHAN MASA LALU Kebiasan menjadi pendengar yang buruk dan terlalu cepat menyimpulkan akan dilanjutkan dengan penutup yang tidak kalah menyakitkan hati anak kita, yakni dengan mengungkit ungkit catatan kesalahan yang pernah dibuat anak kita.


HALAMAN 35

>> BARU TAHU Contohnya, “Tuh kan Papa/Mama bilang apa? Kamu tidak pernah mau dengerin sih, sekarang kejadian kan. Makanya dengerin kalau orang tua ngomong. Dasar kamu emang anak bodo sih.” Kiat berharap dengan mengungkit kejadian masa lalu, anak akan belajar dari masalah. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, ia akan sakit hati dan berusaha mengulangi kesalahannya sebagai tindakan balasan dari sakit hatinya. Jika kita tidak ingin anak berperilaku buruk lagi, jangan lah diungkit ungkit masa lalunya. Cukup dengan tatapan mata, jika perlu rangkullah ia. Ikutlah berempati sampai dia mengakui kesalahan dan kekeliruannya. Ucapkan pernyataan seperti “manusia itu tempatnya salah dan lupa, semoga ini menjadi pelajaran berharga buat kamu”, atau “Papa/mama bangga kamu bisa menemukan hikmah positif dari kejadian ini”. Jika ini yang kita lakukan, maka selanjutnya dia akan lebih mendengar nasehat kita. Coba dan buktikanlah!.

SUKA MEMBANDINGKAN Hal yang paling menyebalkan adalah saat kita dibandingkan dengan orang lain. Bila kita sedang berada di suatu acara dan bertemu dengan orang yang berpakaian hampir sama atau berwarna sama, kita merasa tidak nyaman untuk berdekatan. Apalagi jiak disbanding bandingkan [FTR, saya tidak merasa seperti ini lho!] Secara psikologis, kita sangat tdiak suka bila keberadaan kita baik secara fisik atau sifat sifat kita dibandingkan dengan orang lain. Coba ingat ingatlah pengalaman kita saat ada orang yang membandingkan kita, bagaimana perasaan kita saat itu? Tetapi anehnya, kebanyakan orang tua entah kenapa justru sering melakukan hal ini pada anaknya. Misal membandingkan anak yang malas dengan yang rajin. Anak yang rapi dengan yang gedabrus. Anak yang cekatan dengan anak yang lamban. Terutama juga anak yang mendapat nilai tinggi di sekolah den-

gan anak yang nilainya rendah. Ungkapan yang sering terdengar biasanya seperti, “Coba kamu mau rajin belajar kayak adik mu, maka pasti nilai kamu tidak seperti ini!”. Jika kita tetap melakukan kebiasaan ini, maka ada beberapa akibat yang langsung kita rasakan; anak kita makin tidak menukai kita. anak yang dibandingkan akan iri dan dengki dengan si pembanding. Anak pembanding akan merasa arogan dan tinggi hati. Tiap manusia terlahir dengan karakter dan sifat yang unik. Maka jangan sekali kali membandingkan satu dengan yang lainnya. Catatlah perubahan perilaku masing masing anak. Jika ingin membandingkan, bandingkanlah dengan perilaku mereka di masa lalu, ataupun dengan nilai nilai ideal yang ingin mereka capai. Misalnya, “Eh, biasanya anak papa/mama suka merapikan tempat tidur, kenapa hari ini nggak ya?”

PALING BENAR DAN PALING TAHU SEGALANYA Egosentris adalah masa alamiah yang terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Usia tersebut adalah masa ketika anak merasa paling benar dan memaksakan kehendaknya. Tapi entah mengapa ternyata sifat ini terbawa dan masih banyak dimiliki oleh para orang tua. Contoh ungkapan orang tua, “ah kamu ini anak bau kencur, tau apa kamu soal hidup.” Atau, “kamu tau nggak, kalo papa/mama ini sudah banyak makan asam garam kehidupan, jadi nggak pake kamu nasehatin papa/ mama!”. Jika kita memiliki kebiasaan semacam ini, maka kita membuat proses komunikasi dengan anak mengalami jalan buntu. Meskipun maksud kita adalah untuk menunjukkan superioritas kita di depan anak, tapi yang ditangkap anak adalah semacam kesombongan yang luar biasa, dan tentu saja tak seorang pun mau mendengarkan nasehat orang yang sombong. Seringkali usia dijadikan acuan tentang banyaknya pengetahuan juga ban-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

yaknya pengalaman. Pada zaman dulu hal ini bisa jadi benar, namun untuk saat ini, kondisi itu tidak berlaku lagi. Siapa yang lebih banyak mendapatkan informasi dan mengikuti kegiatan kegiatan, maka dialah yang lebih banyak tahu dan berpengalaman. Jadi janganlah merasa menjadi orang yang paling tahu, paling hebat, paling alim. Dengarkanlah setiap masukan yang datang dari anak kita.

SALING MELEMPAR TANGGUNG JAWAB Mendidik anak terutama menjadi tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu. Bila kedua belah pihak merasa kurang bertanggung jawab, maka proses pendidikan anak akan terasa timpang dan jauh dari berhasil. Celakanya lagi, bila orang tua sudah mulai merasakan dampak perlawanan dari anak anaknya, yang sering terjadi malah saling menyalahkan satu sama lain. Pernyataan yang kerap muncul adalah, “kamu emang nggak becus ngedidik anak”, dan kemudian dibalas “enak aja lo ngomong begitu, nah kamu sendiri, selama ini kemana aja?!”. Jika cara ini yang dipertahankan di keluarga, akankah menyelesaikan masalah? Tunggu saja hasilnya, pasti orang tua lah yang akan menuai hasilnya, sang anak akan merasa perilaku buruknya adalah bukan karena kesalahannya, tapi karena ketidak becusan salah satu dari orang tuanya. Jelas anak kita akan merasa terbela dan semakin berperilaku buruk. Hentikan saling menyalahkan. Ambillah tanggung jawab kita selaku orang tua secara berimbang.keberhasilan pendidikan ada di tangan orang tua. Pendidikan adalah kerja sama tim, da bukan individu. Jangan pakai alasan tidak ada waktu, semua orang sama sama memiliki waktu 24 jam sehari, jadi aturlah waktu kita dengan berbagai macam cara dan kompaklah selalu dengan pasangan kita. Selalu lakukan introspeksi diri sebelum introspeksi orang lain.(menbersambung)


HALAMAN 36

>> TEKNOLOGI

INTERNET

Wow, Produksi Pesawat dengan Printer THOR

menjadi pusat perhatian dalam International Aerospace Exhibition and Air Show yang berlangsung di Berlin, Jerman, 1–4 Juni lalu. Thor bukanlah model cantik yang mempresentasikan salah satu produk dari produsen pesawat. Thor adalah pesawat buatan Airbus yang dibuat dengan mesin printer 3D. Sama seperti pesawat pada umumnya, Thor juga bisa terbang, namun tanpa awak. Ini merupakan pesawat pertama yang dibuat dari mesin printer 3D. ’’Ini adalah tes atas kemungkinan hal-hal yang bisa dibuat dengan teknologi printer 3D,’’ ujar pengembang Thor, Detlev Konigorski. Pesawat tersebut tidak memiliki jendela dan hanya berbobot 21 kilogram dengan panjang kurang dari 4 meter. Kecuali bagian listrik di dalamnya, seluruh perangkat di Thor terbuat dari poliamid yang dicetak dari printer 3D. Thor bisa terbang dan sangat stabil.

Bagi Airbus, pesawat jenis propeler itu adalah pionir untuk masa depan dunia penerbangan. Sebab, jika bisa digunakan dalam skala besar, teknologi printer 3D tersebut menjanjikan penghematan waktu, bahan bakar, dan uang jika dibandingkan dengan pembuatan pesawat secara konvensional. Sebab, pesawat jet yang lebih ringan jelas membutuhkan bahan bakar yang lebih sedikit. ’’Kami ingin melihat apakah kami bisa mempercepat pembuatan pesawat dengan menggunakan printer 3D untuk seluruh sistem,’’ terang Konigorski. Selama ini, teknologi printer 3D sudah digunakan dalam dunia penerbangan. Airbus dan Boeing menggunakannya untuk membuat beberapa bagian dalam pesawat jet komersial mereka yang berukuran paling besar. Yaitu, Airbus A350 dan B787 Dreamliner milik Boeing.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

Direktur Hofmann Innovation Group Jens Henzler mengungkapkan, mencetak bagian-bagian pesawat dengan printer 3D memang memiliki banyak keuntungan. Selain pembuatannya cepat, tidak butuh alat khusus, kecuali si printer 3D. Bagian pesawat dari logam yang juga dicetak dengan printer 3D lebih ringan 30–50 persen daripada metode konvensional. Kelebihan lainnya adalah tidak adanya sampah industri. Selain pesawat komersial, saat ini para peneliti mendalami penggunaan teknologi printer 3D untuk membuat pesawat luar angkasa. Beberapa bagian dari roket Ariane 6 milik badan luar angkasa Eropa ESA direncanakan dicetak dengan printer 3D. Roket itu akan diluncurkan pada 2020. Dengan teknologi 3D tersebut, pembuatan Ariane 6 diperkirakan membutuhkan biaya separo dari pembuatan Ariane 5.(men)


PUAN

SAMBUT LEBARAN 2016

Favorit Baju Serimbit Baju batik sarimbit bercorak batik selalu menjadi pilihan favorit keluarga indonesia. selain karena motifnya yang kaya akan seni, batik juga memang sudah diakui dunia akan karya estetisnya yang tinggi. | EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 38

OLEH karena itu, jika Anda sedang mancari inspirasi tentang baju sarimbit, tidak ada salahnya untuk mencoba berkreasi dengan koleksi batik yang anda miliki. Baju sarimbit eskekutif. Bagi Anda yang modis dan ingin selalu tampil berkelas, konsep baju sarimbit eksekutif dapat Anda jadikan pilihan yang tepat. Dalam konsep ini, sang wanita menggunakan setelan dress sedangkan sang pria menggunakan setelan jas. Konsep eksekutif ini sangat cocok digunakan dalam acara-acara seperti pesta pernikahan, jamuan makan, dan lain-lain. Untuk menampilkan rasa cinta terhadap warisan budaya tanah air, tidak ada salahnya jika kita mencoba konsep baju sarimbit tradisional. Dalam konsep ini, sang wanita biasanya menggunakan baju berbahan polos yang kemudian diberi hiasan ornamen-ornamen seperti payet dan bordir. Sedangkan sang pria pun menggunakan setelan celana berbahan polos. Untuk memberikan kesan mewah, anda bisa menambahkan bordiran di bagian dada. Kombinasi ini akan memberikan kesan yang kompak dan harmonis. Model ini memberikan kesan keharmonisan dan keserasian pada padangan yang menggunakannya. Ditambah lagi jika Anda adalah seorang yang pandai bermain dengan warna, baju ini akan terkesan elegan dan modis. Lebaran merupakan momen kita bisa berkumpul dengan keluarga besar karena memang itu merupakan libur bersama. Di hari ini pun yang khas adalah dari segi kuliner, seperti di Indonesia ada lontong opor, dan juga kue-kue keringnya. Kemudian yang paling menarik adalah membicarakan masalah baju Lebaran. Baju yang dikenakan untuk Hari Raya ini tentunya berbeda dengan yang dipakai sehari-hari. Bahkan sudah menjadi budaya dan kebiasaan masyarakat di Indonesia yang mengidentikkan Idul Fitri itu dengan baju yang baru. Memang pada hakikatnya baju yang kita gunakan dalam momen Lebaran itu adalah baju yang bersih, layak pakai, dan tidak perlu baru.

>> PUAN Namun, tidak ada salahnya menggunakan baju lebaran yang baru, bukan? Yang penting model ataupun bahannya nyaman kita gunakan Beberapa konsep mengenai baju sarimbit muslim modern yang sedang booming saat ini diantaranya adalah sebagai berikut; Bagi anda para wanita yang feminim, anda tentunya lebih menyukai model baju muslim berupa gamis. Untuk memberikan kesan modern pada gamis anda, anda bisa memberikan sentuhan-sentuhan kecil dengan menambahkan kantong dengan warna yang mencolok di bagian depan baju. Jika anda terbiasa menggunakan gamis dengan bahan siffon atau kaos, Cobalah untuk membuat baju gamis dari bahan jeans. Ini akan mem-

berikan kesan trendi, apalagi jika anda mengenakan blazer sebagai outernya. Sedangkan untuk pria, anda dapat menggunakan aksen-aksen unik pada bagian dada pakaian anda. Anda juga bisa menambahkan kancing pada bagian bahu. Hal ini akan memberikan kesan modis dan trendi pada diri penggunanya. Terlepas dari itu semua, baju couple muslim modern hendaknya jangan terlalu berlebihan. Usahakan untuk memilih warna bahan dasar yang elegan dan enak dilihat. Jangan terlalu norak dan berlebihan. Selain itu, pilih juga bahan dasar kain yang lembut dan dapat menyerap keringat. Jangan lupa pula untuk menyesuaikan model baju lebaran muslim idaman anda dengan budget yang anda miliki.(men)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016 INTERNET


OPINI

Ramadhan dan Gaya Hidup RAMADHAN

adalah bulan spemalam), menjadi hanya dua kali saja dalam sial dan senantiasa ditunggu kehadirannya sehari, yaitu ketika berbuka (maghrib) dan sepanjang masa, sejak disyariatkannya berketika sahur (sebelum fajar). puasa di Bulan Ramadhan bagi umat Islam. Perubahan ini adalah sesuatu yang Mengapa dikatakan spesial dan istimetidak bisa dihindari sesuai dengan tuntutwa? Karena pada bulan ini memiliki banyan dan syariat yang telah ditetapkan di ak keberkahan berbanding bulan lainnya dalam menjalankan ibadah puasa di Ra(syahrul mubarok). madhan. Keberkahan bermakna mempunyai Perubahan ini juga akan berpengaruh banyak kebaikan dan keutamaan pada buterhadap aktivitas warga dan sekaligus pola lan tersebut, khususnya dalam beribadah kerja lambung di dalam mencerna makankepada Allah dengan ganjaran pahala yang an. Oleh berlipat ganda. Yang paling signifikan adalah perubaTelah banyak diuraikan para ulama han drastis aktivitas bagi para pedagang rutentang keberkahan bulan Ramadhan yang mah makan dan restoran, yang bergeser Dosen Perencanaan Wilayah dan dapat kita baca melalui buku-buku yang kepada dua waktu tersebut (ketika akan Kota, Fakultas Teknik Universitas mereka tulis, ceramah dan santapan rohani berbuka puasa) dan ketika akan bersahur. Islam Riau Pekanbaru Ramadhan. Selain itu, aktivitas warga menjadi siYang disampaikan para ustadz di buk dan ramai pada petang hari (setelah masjid dan mushola serta melalui siaran radio dan televisi, Ashar) untuk mencari jajanan dan makanan untuk ackutbah jumat para khatib, pesantren kilat ramadhan, serta ara berbuka puasa. pelajaran agama ketika di bangku pendidikan dasar, hingga Hal seperti ini jarang dan langka terjadi selain Bulan perguruan tinggi. Ramadhan, jikapun ada tidak semasif dan seramai pada Ramadhan, yaitu selama satu bulan. Pola kerja lambung dalam mencerna makanan juga berpengaruh, yang telah banyak diuraikan oleh para ahli Yang menjadi fokus tulisan ini adalah fenomena perubakesehatan. han gaya hidup masyarakat urban -seperti Kota Pekanbaru Oleh karena itu dianjurkan untuk memakan yang dan kota-kota lainnya di Tanah Air yang mayoritas penmanis, terutama kurma ketika berbuka dan juga berduduknya beragama Islam- ketika Bulan Ramadhan, yang sahur. Dan ketika menyantap makanan ketika berbuka berkaitan secara langsung dan tidak langsung dengan kedan bersahur juga tidak boleh berlebihan. berkahan Bulan Ramadhan. Kedua, perubahan dalam intensitas dan kualitas Memang bagi sebagian orang adalah suatu hal yang biibadah selama bulan Ramadhan, yang sungguh berbeasa, namun bagi kebanyakan umat Muslim di Tanah Air terda berbanding bulan lainnya, seperti berpuasa di siang jadi suatu perubahan drasatis dalam pola gaya hidup selahari, sholat Tarawih dan Witir di malam hari, berlombama Ramadhan, khususnya di perkotaan. lomba dalam infak dan sadaqah, tadarus Al-Qur’an, zikir, Berikut ini, uraian perubahan itu. Pertama, perubahan dan menunaikan zakat fitrah di penghujung Ramadhan. pola makan yang biasanya tiga kali sehari (pagi, siang dan Tidak dapat dinafikan bahwa selama Ramadhan, ter-

APRIYAN D RAKHMAT

PERUBAHAN GAYA HIDUP

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 40

>> OPINI

INTERNET

lihat masjid dan mushola penuh dengan para jamaah untuk menunaikan shalat berjamaah dan Shalat Taraweh. Selepas Tarawih suasana berganti dengan lantunan AlQur’an dari satu masjid ke masjid lainnya dari para remaja, dewasa dan anak-anak yang bertadarus Al-Qur’an. Keadaan ini dapat berlangsung hingga pukul 12 malam. Riuh memang, tetapi semua sudah dapat dimaklumi dan diterima oleh masyarakat. Keadaan menyepi sekejap untuk istirahat, yang kemudian akan kembali riuh pada waktu dua pertiga malam, dengan ramainya pengumuman dan pemberitahuan melalui corong-corong masjid dan musholla yang membangunkan warga untuk melaksanakan sahur. Karena sahur adalah perkara yang disunnahkan dan dicintai untuk dilaksanakan, walaupun hukumnya tidak wajib. Keriuhan biasanya ditutup melalui dengung sirine yang dipancarkan dari radio yang juga banyak disambungkan melalui mikrofon dari masjid dan musholla. Sehingga hanya orang-orang yang tidur sangat terlelap yang tidak akan terjaga untuk melaksankan sahur. Ketiga, adalah perubahan dalam melatih kesabaran dan keikhlasan. Betapa tidak, makanan dan minuman yang sah kita miliki tidak diperkenankan untuk disantap ketika perut lapar dan haus bukan kepalang di siang hari. Ini adalah ujian pertama kesabaran, yaitu menahan untuk tidak makan dan minum pada waktu siang hari. Ujian berikutnya, adalah sabar untuk tidak berhubungan intim antara suami-dan istri di siang hari, yang mana hal tersebut dibenarkan selain Ramadhan.

Selanjutnya, adalah kesabaran untuk tidak berkata dusta, mengumpat, bergunjing, ghibah, mencerca, mencaci maki dan ucapan-ucapan lainnya yang tidak terpuji. Selain itu, adalah menahan anggota tubuh untuk tidak menyakiti orang lain (misalnya memukul). Intinya disini adalah kesabaran (menahan) amarah dan mengendalikan emosi. Keempat, melatih keikhlasan dalam beribadah. Bahkan disebutkan dalam Hadis shahih bahwa puasa memiliki keistimewaan dari ibadah lainnya, dimana ganjaran pahalanya memiliki kekhususan, langsung Allah yang akan membalasnya. Mengapa? Karena ibadah puasa sangat berkaitan dengan keikhlasan dalam beribadah, dimana seseorang yang berpuasa pada hakekatnya hanya dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Sebab, dia menahan melakukan hal-hal yang membaalkan puasa (seperti makan dan minum), walaupun tidak ada seorangpun yang melihatnya. Dia melakukan, hanya semata-mata untuk memurnikan peribadatan hanya kepada Allah (ikhlas). Jauh dari mengharapkan pujian, pamer, penghargaan dan apresiasi dari orang lain. Dan juga dilakukan bukan karena terpaksa, segan (dengan atasan), malu (dengan mertua) atau hanya basa-basi belaka. Tujuan akhirnya adalah untuk menjadi pribadi yang bertakwa (la’allakum tattakun).Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1437 H.***

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


SENI BUDAYA

Sastra dan Religiusitas Karya-karya Sutardji Calzoum Bachri menjelaskan bagaiman hal-hal religius itu menjadi hal yang bisa menjadi sebuah kekuatan dalam puisipuisinya. Religiusitas adalah sebuah keniscayaan dalam sastra.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 42

>> SENI BUDAYA

Taufik Ikram Jamil dan Husnu Abadi menjadi pembicara dalam acara Bincang Sastra yang ditaja Himpunan Sarjana Kesusasteraaan (HISKI) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak baru-baru ini.

ADA banyak hal yang dibicarakan dalam diskusi sastra tajaan Himpunan Sarjana Kesusateraan Indonesia (HISKI) Riau, beberapa waktu lalu di Fakultas Ilmu Budaya Unilak. Diskusi yang diberi tajuk Runding Sastra itu mengangkat tema “Sastra dan Religiusitas�. Menghadirkan sastrawan Riau, Taufik Ikram Jamil dan Husnu Abadi sebagai pembicara. Memperbincangkan persoalan religiutas di dalam sastra dalam kesempatan itu, ke dua pembicara banyak mengupas karya-karya Presiden Pen-

yair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri. Dari karya-karya beliaulah kemudian para pembicara menegaskan dan memberikan pemahaman kepada peserta yang hadir tentang keberadaan karya sastra dalam kaitannya dengan religiusitas. Menilai dan mengidentifikasikan pesan religiusitas di dalam karya sastra sejatinya merujuk kepada pertanyaan sederhana, apakah di dalam setiap teks, bait dan larik karya sastra tersebut ditemukan pesan keagungan Tuhan dan menuju kepada Tuhan. Hal

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

RIAUPOS.CO

itu pula yang coba dibentangkan Husnu Abadi di dalam Runding Sastra tersebut. Bagi Husnu Abadi masalah religiusitas adalah sebuah keniscayaan. Yang dapat diartikan, semakin hari dalam proses kepenulisan seorang sastrawan, kematangan karyanya akan semakin terlihat. Hal itu didapat melalui pengembaraanya dalam dunia spritual. “Sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, perjalannya akan menginjak pada aspek yang abstrak, yang hikmah, yang


HALAMAN 43

>> SENI BUDAYA

mendasar dan berpusat pada eksistensi manusia yang penuh dimensi ini,” ujarnya. Hal itu barangkali dapat pula memperkuat istilah religiusitas itu sendiri. Secara sederhana ianya adalah rasa yang bersifat kodrati dan terluhur yang dimiliki manusia dalam hubungannya dengan ketaatan beragama, yang juga timbul karena setiap insan menghayati masalah agama dan kepercayaan di dalam kehidupannya. Husnu Abadi kemudian memilih beberapa buah pusi karya Sutardji Calzoum Bachri untuk diuraikan atau ditelaah guna menemukan pesan yang

tersembunyi terutama dari aspek religiusitas seperti sajak berjudul “Idul Fitri” dan “Cermin”. Namun demikian, di da-lam buku kumpulan puisi O Amuk Kapak, disebutkan Husnu Abadi bisa diperhatikan perkembangan kepenyairan Sutardji, bahwa mayoritas dari puisi-puisi Sutardji menunjukkan kedalaman spritual serta kekentalan yang menukik pada aspek religiusitas. Ditambahkan Budayawan Pilihan Sagang 2015 itu, para penulis berekspresi lewat luahan hati dalam melihat sesuatu yang gaib. Tetapi tetap saja memerlukan bentuk-bentuk tertentu yang dapat memuaskan aspek kejiwaan penulisnya. Memang kata-kata yang disusun oleh penyair, apalagi dalam bait-bait puisi, memerlukan aspek keindahan, keindahan kata dan keindahan suara. Pilihan kata-katanya juga tentulah menginginkan kekhususan dibandingkan penyairpenyair lainnya. Dalam karya sastra terutama puisi, bila ditelaah lebih jauh, menurut Husnu Abadi, memang tidak ada yang tak pernah menulis menyinggung aspek religius. Tetapi karena medium yang digunakan itu puisi, maka tingkat keberhasilan seorang penyair dalam menggoda hati pembacanya, tentu saja berbeda-beda. Atau disebutkan tingkat religiusitas sebauh puisi, tidaklah bisa disamakan. Kesan yang ditimbulkan boleh jadi akan berbeda-beda antara satu puisi dengan puisi lainnya. Lebih jauh disampaikan Husnu, keterpanggilan seorang penulis untuk menulis, mestilah dipengaruhi cara pandang penulis terhadap lingkungannya. Reaksi itu yang membuahkan berbagai corak penulisan dan ragam pesan. Sementara itu, religiusitas merupakan bagian yang tak terhindarkan dari proses penulisan seseorang. “Boleh jadi sejak awal, seseorang berusaha untuk mengambil posisi dalam menulis aspek-aspek spritual, kemanusiaan, dan nilai-nilai universal manusia. Namun banyak pula kematangan seseorang datang di kemudian,” tutupnya. Pembicara lainnya, Taufik Ikram Jamil dalam diskusi perdana tajaan HISKI Riau itu membentangkan sebuah makalah yang mengupas tentang sajak-sajak Sutardji . Kesemua yang di-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

uraikannya itu merupakan salah satu bagian dari buku bertajuk Ihwal Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri, Tunggu Aku Indonesia, Mewariskan Kepada Dunia, yang sedang dalam proses penerbitan. Ditegaskan Taufrik Ikram, sajaksajak SCB senantiasa berhubungan penyatuan dirinya dengan kekuatan Yang Maha Tinggi. Seperti dalam puisi atau sajak “Amuk” ditelaah oleh Taufik Ikram bahwa SCB tidak dapat menahan kerinduannya kepada kekuatan Yang Maha Tinggi itu. SCB, lanjut Taufik mencakar, membabat apa saja yang ada di sekitarnya. Dia mengobrak-abrik setiap hal yang dilihatnya, setiap hal yang dipegangnya. Dia tidak perduli lagi. Dia ingin kekuatan Yang Maha Tinggi, Tuhan, Allah walaupun hanya sedikit saja memenuhi kerinduannya dalam pengembaraan itu. Kemudian, SCB mengamuk. Beberapa sajak lainnya dari SCB, dikupas Taufik Ikram di dalam helat Runding Sastra itu dengan pendekatanpendekatan dan landasan religius. Sehingga teranglah bahwa keberadaan sajak-sajak SCB, merupakan sajak yang memiliki kekentalan dari aspek religiusitas. Seperti halnya yang disampaikan Taufik Ikram bahwa rangkaianrangkaian misteri dalam usaha menyatukan diri dengan Yang Maha Tinggi pada sajak-sajak SCB, sangat terasa. SCB merasa tergantung pada kekuatan Yang Maha Tinggi, menyatukan diri dengan-Nya, menyadari asalnya dan menerima apa yang ada sebagai takdir, tetapi hasrat menyatukan diri dengan Yang Maha Tinggi tidak pernah luntur. Dia terus berusaha menyatukan diri dengan-Nya, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian, dapatlah dikatakan masalah religiusitas merupakan masalah yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Karena bila disadari dan dipahami dengan baik. Sebab dengan mendalami dan menghayati masalah religi manusia melalui karya sastra akan dapat menemukan hakekat dirinya sebagai manusia, hubungan dengan manusia lain, serta hubungan dengan Tuhan dan segala yang ada di dunia (Alam) dalam kaitannya manusia sebagai khilifah di bumi.(jefrizal)


HALAMAN 44

>> S A S T R A

Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harrofie (kemeja kuning), foto bersama Gubernur Toktan A Aris Abeba (dua dari kanan) dan sastrawan Riau Husnu Abadi (tiga dari kanan), Fakhrunnas MA Jabbar (paling kiri) dan masih banyak lainnya dalam panggung puisi dan seni jelang Ramadan, Sabtu (4/6/2016) di panggung Toktan.

RIAUPOS.CO

Panggung Tok Tan saat Ramadan Panggung Tok Tan diharapkan menjadi panggung bagi siapapun yang memiliki keinginan bersastra dan budaya.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

KEMENTRIAN

Parawisata dan Ekonomi Kreatif dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman belum lama ini mencanangkan sebuah program “Riau Menyapa Dunia� yang diselenggarakan di Jakarta. Gubernur Panggung Tok Tan, A. Aris Abeba kemudian segera merespon program pemerintah tersebut dengan caranya


HALAMAN 45

>> S A S T R A

sendiri. Di sebuah panggung yang diberi nama Panggung Tok Tan yang terletak di kawasan Kulim, Pekanbaru, Aris Abeba menggelar sebuah helat yang diberinya tajuk “Riau Menyapa Dunia lewat Puisi dan Seni Islam”. “Program itu baru saja diluncurkan, tapi kita para pelaku seni di Riau langsung dan segera merespon program yang menurut saya sangat bagus itu,” ujarnya. Kegiatan itu juga sekaligus dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1437 H. Katanya, lewat acara ini, yang tentunya dikemas dalam nuansa Islami, adalah bentuk kegembiraan para seniman karena bertemu kembali dengan bulan suci yang datang sekali dalam setahun itu. Tak heran jika kemudian, helat yang digelar pada Ahad lalu itu diisi

dengan penampilan musik Melayu-Islam dan puisi islami. Para pelaku seni yang hadir tampil sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di antaranya, penampilan baca puisi Islam para penyair Riau, penam-pilan musik Islam dan Melayu oleh Grup Musik Annida pimpinan Fir-daus MA Jabbar dan bual-bual “Riau Menyapa Dunia Lewat Puisi dan Seni Islam”. Panggung Tok Tan sendiri dikatakan penyair asal Riau itu, merupakan upaya untuk membuka laman bermain bagi seniman dan pelaku seni yang ada di Riau. Segala bentuk kreativitas akan ditampung di sini. Untuk itulah Aris mengajak kepada para seniman untuk bersama-sama mengisi panggung tersebut. “Dalam berkesenian, ternyata tidak hanya persoalan berkarya akan tetapi juga, kita semampu daya mempersiapkan sarana dan prasarana guna memajukan kesenian itu sendiri. Umur boleh tua, tapi konsistensi terhadap kesenian harus tetap terjaga,” ungkap Aris Abeba penuh optimis. Hadir dan memberikan sambutan Asisten I Setdaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie, Kepala UPT Bandar Serai, OK Pulsiamitra dan para sastrawan dan tokoh di antaranya Husnu Abadi, Fakhrunnas MA Jabbar, Ian Machyar, Murdock, Sarbaini Sulaiman dan Qori Islami. Diramaikan juga malam itu oleh para generasi muda dari pengurus KNPI Riau dan organisasi pemuda lainnya. Ahmadsyah Harrofie yang kemudian berkesempatan tampil di panggung serta bebrincang-bincang dengan Aris Abeba terkait dengan program “Riau Menyapa Dunia”. Disebutkannya pula, helat seni yang diprakarsai komunitas Panggung Tok Tan patut diparesiasi karena turut serta dalam menghidupkan dan memperkenalkan khasanah seni di tanah Melayu Riau. Hal itu berksesuaian pula dengan Pemprov Riau yang baru saja mencanangkan program kepariwisataan “Riau Menyapa Dunia” yang mempromosikan berbagai lokasi dan iven pariwisata Riau ke mancanegara. Katanya, masih banyak kekayaan seni-budaya Melayu Riau yang perlu dipromosikan ke mancanegara. Sebab,

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

sebagian besar seni budaya tersebut memiliki kekhasan dan daya tarik bagi wisatawan dunia. Sementara itu, Kepala UPT Bandar Serai, OK Pulsimitra yang turut hadir mewakili Kadis Parekraf Riau, mengemukakan sebenarnya upaya “Riau Menyapa Dunia” sudah dimulai sejak lama. Terutama ketika para seniman dan pelaku seni di Riau menampilkan kreativitasnya di mancanegara. Disebutkan beberapa di antaranya seperti tim kesenian Riau pernah tampil di negara-negara Eropa bahkan sampai ke Amerika Latin, Iwan Irawan Permadi bersama tim tari, A. Aris Abeba dan OK Pulsiamitra bersama tim seni, Fakhrunnas MA Jabbar dan Ramon Damora di bidang sastra Melayu, Rida K. Liamsi dan sejumlah sastrawan di Korea Selatan dan lain-lain. Terkait dengan Panggung Tok Tan dijelaskan kembali oleh Aris Abeba adalah sebuah komunitas sastra yang dipusatkan di Jalan Harmonis No.5, Hangtuah Ujung, Kawasan Kulim (Depan Kementerian Perindustrian Pekanbaru). Komunitas ini diprakarsai oleh tiga sastrawan yakni Aris Abeba, Dheni Kurnia dan Fakhrunnas MA Jabbar. Sejak didirikan sejak awal tahun 2016 silam, Panggung Tok Tan sudah menggelar lima kali kegiatan di antaranya Malam Persahabatan Swiss-Riau yang dihadiri oleh Presiden Verrein Schweiz-Indonesia, Lina Schmidlin dan suami Erick Schmidlin. Begitu pula acara Malam Sastra Serantau Melayu yang dihadiri Sastrawan Singapura, Bunda Anie Dien, dan sejumlah penggiat seni dari Filipina. Begitu pula Malam Kartini yang dihadiri oleh Ketua BKOW Riau yang juga pengusaha wanita, H. Irma Rachman, dan sejumlah pengurus lainnya. “Ke depannya, kita sudah merancang berbagai program helat seni di Panggung Tok Tan ini. Saya kira, demikianlah yang bisa dilakukan untuk menghargai kerja para seniman. Bahkan ke depannya, kita sudah merancang bagi sesiapa yang tampil kemudian, tampilannya mampu memukau penonton, akan diberi penghargaan tapi tentu saja menurut penilaian Aris Abeba,” tutup Gubernur Panggung Tok Tan tersebut. (jefrizal)


HALAMAN 46

>> M U S I K

Yang Klasik, yang Energik Konser musik klasik AKMR yang pertama digelar, mendapat respon positif dari penggemar musik klasik di Pekanbaru. Sebuah apresiasi untuk ketunakan bermusik.Yang Klasik, Yang Energik

MEMANG

bukan konser biasa. Memang baru pertama kalinya. Tak heran jika konser musik klasik yang dipersembahkan 51 mahasiswa jurusan musik Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR), Sabtu malam (4/ 6) lalu di Gedung ASIT itu menjadi tujuan pecinta musik klasik. Gedung itu pun penuh. Penonton melimpah. Satu jam menjelang pertunjukan dimulai, penonton berderet me-ngisi buku tamu di lobi gedung ASIT. Sedangkan kursi-kursi di dalam gedung, sebagiannya sudah terisi. Panggung masih tertutup rapat. Layar hitam menutup batas pandang penonton yang terus berdatangan. Di belakangnya, kesibukan dan keriuhan sedang berlangsung, seluruh mahasiswa yang terlibat dalam konser tersebut sedang bersiap. Mereka mencoba dan mengulang lagu-lagu yang akan dibawakan dalam gesekan alat-alat musik masing-masing. Ketua Jurusan Musik AKMR, Idawati, juga terlihat sibuk. Mereka bersiap, serius mempersembahkan yang ter-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 47

>> M U S I K

Mahasiswa jurusan musik Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) saat mengikuti konser musik klasik yang diberi nama ConsertClassikal Jelang Ramadan, Sabtu (4/6/2016) di Anjung Seni Idrus Tintin (ASIT) Pekanbaru. baik. Kunaifi adalah salah seorang penonton yang hadir malam itu. Ia terlihat serius. Sepertinya sudah tak sabar ingin menyaksikan pertunjukan musik klasik yang tidak sering ada di Pekanbaru itu. Benar, begitu konser dimulai, matanya nyaris tidak berkedip. Tapi sesekali menyandarkan kepala ke kursi sambil memejamkan mata. Ia begitu menikmatinya. Ia terpukau. Bahkan mencatat kesan pribadinya secara khusus terhadap konser tersebut dalam Facebook. Sebagian tulisan antara lain: ‘’Lagu klasik dibawakan dengan apik, ada yang populer dan ada pula yang berat. Four Seasons-Summer yang ditulis oleh Antonio Vivaldi dibawakan dengan baik sekali, membawa kesan suasana musim panas di Eropa yang kering dan kuning, sehingga terasa menghisap tenaga pendengarnya, membuat badan lemas. Daun-daun kering ‘nampak’ lepas dari dahan lalu melayang perlahan jatuh ke tanah, menyentuh bumi dengan pelan, namun tajam.

Vivaldi menulis empat seri karyanya yang paling terkenal itu tahun 1700-an dan dipublikasikan pertama kali di Amsterdam. Mirip dengan karya Vivaldi lain, serial ini juga mengandung nuansa puitis dalam bunyi yang digubahnya. Piano solo yang dibawakan salah satu pemusik setelah itu, adalah termasuk penampilan yang berat. Polonaise Opus 53 yang juga dikenal dengan Polonaise héroïque dalam bahasa Perancis, menggambarkan kuda-kuda perang yang penuh semangat. Berlari dan melompat, melewati barisan tentara musuh. Gagah. Lagu ciptaan Frédéric Chopin ini ditulis pada zaman klasik, tidak hanya mendemonstrasikan bunyi yang enerjik, kejutan-kejutan, tetapi juga gerakan jari pemain di atas tuts harus lincah, cepat dan keras. Lagu ini bisa membuat cedera jari pemainnya, dan malam ini telah dimainkan dengan apik. Itulah dua lagu yang bagi saya paling berkesan malam ini (Sabtu malam, red). Lagu lain juga tidak kalah indah-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

RIAUPOS.CO

nya. Ada juga salawat badar dalam kemasan orkestrra penanda konser yang diadakan dua malam sebelum Ramadhan itu. Telinga, rasa, dan raga terasa dimanjakan. Awalnya enggan untuk hadir karena badan tidak fit. Tetapi rugi untuk dilewatkan. Bukan saja karena pernah menjadi dosen di AKMR, tetapi juga karena konser musik klasik tidak sering di Pekanbaru. Saya tidak memainkan satu pun alat musik. Namun saat di Jogja dulu bergaul dengan musisi. Beberapa kali menginisiasi dan mengadakan konser sejenis, memfasilitasi para pianis kota Pelajar dan sesama penikmat musik klasik, juga sekaligus sebagai cara asik menonton gratis hehe. Saat bermukim di Australia juga sering menyambung waktu kuliah, pindah ke ruang sebelah di kampus, di mana secara berkala diadakan konser musik klasik.’’ Catatan Kunaifi ini seolah ingin mengabarkan tentang kerinduan terhadap konser musik klasik yang memang jarang ada di Pekanbaru. Atas


HALAMAN 42

>> M U S I K

Mahasiswa jurusan musik Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) saat mengikuti konser musik klasik Sabtu (4/6/2016) di Anjung Seni Idrus Tintin (ASIT) Pekanbaru. alas an ini jugalah, AKMR melalui dosen pimpinan terutama Ketua Jurusan Musik, menggelar konser tersebut. Bahkan direncanakan sudah sejak lama sebagai aplikasi atas ilmu yang dipelajari di bangku kuliah. Para musisi yang tampil malam itu adalah sekelompok musisi muda yang sedang menimba ilmu di bangku kuliah. Mereka memainkan musik instrumental. Sebuah garapan musik yang terdiri dari banyak instrumen yang terdiri dari seksi gesek, seksi tiup dan seksi pukul. Secara bersama-sama mereka memainkan nada-nada dengan membaca sebuah partitur atau naskah lagu yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Dalam penampilan itu, lazimnya sebuah konser musik orkes, dipimpin langsung oleh seorang konduktor sebagai seorang pemimpin lagu. Setidaknya ada 16 lagu yang mereka bawakan malam itu. Lagu-lagu beserta makna dan sejarahnya tertulis dalam selembar brosur yang juga dibagikan kepada setiap penonton yang hadir. Lagu-lagu tersebut yakni, Overture, Czardas, Habanera (Geroge Bizet), Eine Kleine Nachtmusik (w.a Mozard), Sweet Child Mine (Gun’s Roses), “Sepohon Kayu” (Jefri Albuk-

hori), “Shalawat Badar” (Opick), Trio, O Mio Babbino Caro, Furelise (Ludwing Van Beethoven), Witches Dance & Minue in G, “Cintaku Jauh di Pulau”, Libertango & Por Una Cabeza, Doraemon, Summer, dan “Sayang Bengkalis”. Disebutkan Ketua Jurusan Musik AKMR, Idawati, acara yang digelar malam itu sungguh di luar dugaan karena ternyata animo masyarakat terhadap konser musik klasik luar biasa sehingga, banyak diantara penonton yang tidak kebagian tempat du-duk. “Kami awalnya hanyalah menyediakan sebuah ruang bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmunya di bangku kuliah, lalu dapat diaplikasikan di hadapan khalayak dalam kemasan seni pertunjukan. Dan alhamdulillah, dengan budget yang sangat seadanya, konser ini berlangsung sukses dan mendapat sambutan yang baik dari para penonton,” ujar biduanita Riau itu. Diakui Idawati, sebenarnya konser ini sudah lama direncanakan namun oleh karena berbagai kendala, barulah bisa terwujud menjelang Ramadan tahun ini tetapi dipastikannya helat ini akan menjadi agenda tahunan bagi HMJ Musik AKMR. Karena menurutnya kegiatan seperti ini setidaknya mampu mewarkan seni pertunjukan yang agak

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

RIAUPOS.CO

idialis atau serius. “Sebuah pertunjukan musik yang tidak hanya berfungsi menghibur masyarakat tetapi ada pembelajaran di dalamnya, momen itu yang menurut saya penting terutama bagi mahasiswamahasiswi jurusan musik AKMR,” ujarnya. Senada dengan itu, Direktur AKMR, Armansyah, menjelaskan, bahwa konser-konser seperti ini tentu saja sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama karena dengan helat serupa inilah mereka dapat mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan yang diapat dibangku kuliah. Di dalam memainkan musik klasik, lanjutnya, pemusik dituntut banyak hal terutama untuk bisa memainkan alat musik, sambil membaca sebuah komposisi musik atau partitur musik atau naskah musik yang telah tertulis untuk sebuah alat musik. Dengan demikian, diperlukan tingkat kedisiplinan dan kesungguhan yang tinggi dan waktu belajar yang tinggi pula untuk menghasilan player yang tangguh. “Nah, salah satu aliran musik yang memerlukan tingkat kedisiplinan dan keseriusan yang tinggi adalah musik orkestra,” ujarnya. (jefrizal/kun)


HALAMAN 49

>> SENGGANG

Carilah Tuhan Semaumu Ahmad Syubhanuddin Alwy, Hamdy Salad, Abidah El Khaliqie, Ahmad Nurullah, Hamid Jabbar, D Zawawi Imron, atau Jamal D. Rahman (untuk menyebut beberapa nama). Saya kira, ada banyak faktor yang dapat jadi penyebab. Selain “ideologi” media massanya umum, gerak perubahan zaman, pemahaman keagamaan kita, gaya hidup, arus pragmatisme, dan lain-lain. Maka, puisi-puisi “religius” kita kini tampak lebih memilih unkita bersepakat dengan Ajip Rotuk tidak menjadikan Tuhan sebagai tujuan sidi (1995) bahwa sastra Indonesia kontemakhir dari ketidakmengertian, yang oleh Goeporer itu merupakan buah dari penyebaran nawan Mohamad (1982) dikategorikan sekarya sastra religius (Islam) di era kesusasbagai “sastra religius yang mempertanyakan traan lama, maka kini kita agaknya akan bersikap dan peristiwa kehidupan keagamaan MARHALIM ZAINI tanya, “apa kabar sastra religius?” Sebab, itu sendiri.” gaungnya seolah meredup, tak sebanding dan tak sesubur Sehingga, ketika Sapardi Djoko Damono menulis sajak misalnya pada era 1960 dan 1970-an. berbunyi begini, “Tuan Tuhan, Bukan? Tunggu sebentar saya Jika pun komunitas sastra macam Forum Lingkar Pena sedang keluar,” segera kita merasakan keberjarakan antara sempat memproklamirkan “ideologi” mereka sebagai IslamTuhan dan manusia itu kian tipis secara ontologis. Hubunic Popular Literature, tampaknya lebih cenderung “berhagan dengan Tuhan, pada saat-saat tertentu, menjadi demikisil” pada genre prosa. Sementara puisi, masih di “jalan sunan egaliter. Meskipun, bagi mereka yang “berseberangan” yi.” Padahal, para pendahulu sastra religius kita, secara hisdiksidiksi semacam ini terkesan bermain-main dengan Tutoris, adalah para penyair. Sebutlah Hamzah Fansuri, han. Bukhari Al-Jauhari, Nurudin Al-Raniri, Raja Ali Haji, sampai Maka, perkembangan “sas-tra religius” kita sesungguhAmir Hamzah. nya dari waktu ke waktu demikian dinamis. Meskipun pada Tapi itu pilihan. Sebagai-mana juga misalnya para “pensisi lain kita masih gamang untuk mengatakan apakah itu yair pesantren” (atau IAIN) memilih untuk lebih masuk ke artinya kabar “sastra religius” kita cenderung “membaik.” Jika dalam konstelasi sastra “serius” (kalau boleh disebut begibenar, kenapa kian terasa misalnya kecenderungan puisitu). Dalam koteks posmodernisme, puisi-puisi religius merepuisi yang berorientasi “hedonistik” lebih mengemuka? ka tampak lebih fleksibel memainkan dimensi religius dalam Kenapa diksidiksi pencarian spiritualitas ketuhanan dalam kehidupan profan. Generasi terkini, Sofyan RH. Zaid misalspiritualisme puisi tidak terasa liar dan menguat? nya, adalah salah satu yang mencoba “melompati” pagarApakah para penyair kini, tidak merasakan “kelaparan pagar estetika “lama” puisi pesantren. Tuhan” yang meronta-ronta seperti dalam puisi “Kucing” Kalau kita baca media massa mutakhir yang menyiarkan Sutardji Calzoum Bachri. Atau, rasa lapar itu yang berbeda. sastra (khususnya puisi), maka boleh dikata bahwa “puisi Rasa lapar, yang justru membangkitkan semangat pencarireligius” tidak banyak “diminati.” Diksidiksinya jarang beran. Rasa lapar yang mestinya dipelihara agar dapat menorientasi ke arah sastra religius. Akan lain rasanya kalau kita jawab ajakan Sutardji (dalam puisi “Amuk”); “carilah tuhan baca puisi-puisi penyair generasi Ahmadun Y. Herfanda, semaumu.”***

“Puncak keberhasilan sastra religius (Islam) adalah bertemunya kebenaran dan religiusitas dengan keindahan,” (Acep Zamzam Noor).

KALAU

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 50

>> RESENSI BUKU

Jepang dan G30S 1965 SALAH

satu babak kelam sejarah Indonesia adalah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965 yang selalu menjadi kontroversi dalam perjalanan bangsa ini. G30S 1965 sepertinya menjadi salah satu episode sejarah bangsa ini yang selalu menyita perhatian dari berbagai kalangan yang memiliki kepedulian besar terhadap eksistensi negeri besar ini dan generasi yang akan datang. Buku-buku yang berbicara mengenai G30S 1965 yang beredar secara bebas sejak zaman Reformasi biasanya mengambil sudut pandang terlibatnya negara-negara Barat yang diindikasikan secara kuat turut bermain dalam pusaran G30S 1965 seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia yang menyebabkan Bung Karno terjungkal dari singgasana kepresidenannya. Buku berjudul Peristiwa 1965, Persepsi dan Sikap Jepang yang ditulis dengan penelitian serius plus jenius oleh Aiko Kurasawa ini mengambil sudut pandang yang berbeda dari buku-buku sejenis yang ada. Aiko mengambil perspektif dari Jepang pada peristiwa G30S 1965. Aiko sendiri dikenal sebagai Indonesianis (ahli Indonesia) asal Jepang yang berbagai judul buku dan artikelnya terkait sejarah Indonesia dapat ditemukan, terutama yang berhubungan pada masa kepemimpinan Bung Karno dan ke-kuasaan Soeharto. Karya Aiko ini menggunakan bahasa yang mudah untuk dicerna walaupun menggunakan sumber-sum-ber yang salah satunya mengambil dari arsip-arsip Kementerian Luar Negeri Jepang yang sudah dapat dipublikasikan kepada publik secara bebas demi kepentingan luas, termasuk kepentingan akademik. Apalagi Aiko juga menggunakan buku dan artikel untuk penelitian serta penulisan buku ini dari sumber Jepang sendiri sehingga tentu saja hal ini semakin memperkaya buku-buku yang sudah ada mengenai peristiwa G30S 1965. Ada satu hal yang sangat menarik untuk dikutip dari karya Aiko terkait wajah Jepang. Jepang selalu menam-pilkan wajah ganda (halaman 55): wajah yang pertama adalah sebagai salah satu negara Asia. Wajah yang lain adalah sebagai kolega dan partner dari kekuatan-kekuatan besar Barat. Di sekitar pertengahan 1950-an ketika diundang untuk menghadiri KAA Bandung, Jepang masih menampilkan sosok dirinya sebagai anggota bangsa-bangsa Asia dengan menunjukkan simpati untuk nasionalisme guna memerangi kekuatankekuatan imperialis Barat, sekalipun dalam banyak hal lain Je-pang secara pasti merupakan pengikut setia Amerika. Buku yang sangat layak untuk dimiliki oleh para pecinta sejarah terutama yang berkorelasi erat dengan kontroversi

G30S 1965 ini memiliki 7 bab yang satu dengan lainnya memiliki hubungan kuat. Salah satu yang perlu dikaji secara mendalam dan ditelaah secara kritis adalah Bab 5 (hlm. 105133), “G30S dalam Pandangan Mata Dewi Soekarno�. Dewi yang bernama asli Naoko Nemoto merupakan istri Soekarno yang berasal dari Jepang. Berbagai kesaksian serta pengakuan Dewi tentu menjadi luar biasa penting karena ia berada dalam lingkaran dekat Soekarno ketika G30S 1965 terjadi. Jumlah foto yang ditampilkan dalam buku ini memang sedikit. Namun, justru dalam jumlah yang minim itulah menampilkan banyak interpretasi sejarah. Salah satunya pada halaman 126. Ketika itu, pasca-Supersemar, Soekarno dan Soeharto diundang dalam resepsi ulang tahun Kaisar Jepang di kediaman Dubes Jepang, 29 April 1966. Dalam foto tam-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 51

>> RESENSI BUKU pak jelas bahwa Dubes Jepang menyambut baik Soekarno dan Dewi maupun Soeharto dan Tien Soeharto dengan penuh keramahan khas negeri Sakura, Jepang. Penulis sendiri menafsirkan mengenai foto tersebut bahwa pihak Jepang sendiri sepertinya telah mengetahui dengan intuisi politik yang sangat kuat bahwa Bung Karno, usia pemerintahannya tinggal menunggu waktu untuk jatuh (dan dijatuhkan) kemudian digantikan oleh tamu yang turut hadir dalam resepsi ultah Kaisar Jepang tersebut. Siapa lagi kalau bukan Jenderal Soeharto yang kemudian lekat dengan sebutan Bapak Pembangunan. Kita semua kemudian tahu bahwa saat Soekarno digantikan oleh Soeharto, mazhab ekonomi nasional ber-ubah secara amat drastis. Jika pada era Soekarno, ekonomi ditekankan pada berdikari alias kemandirian, maka pada era Soeharto, ekonomi keterbukaan diperkenalkan secara luas atas nama pembangunan dan itu termasuk modal asing. Salah satunya dari Jepang yang mendapatkan pangsa pasar empuk di Indonesia terutama produk elektronik dan otomotif. Satu hal yang pasti, bahwa Jepang jelas memandang Indonesia sebagai salah satu negara yang paling penting dalam percaturan global dalam konteks hubungan internasional. Karya Aiko yang patut dimiliki ini sudah terang kiranya memberikan warnanya tersendiri yang lain daripada yang lain demi luasnya cakrawala sejarah anak bangsa Indonesia utamanya kontroversi G30S.*** Jimmy Frismandana Kudo, guru sejarah SMA Darma Yudha, Pekanbaru. PERISTIWA 1965: PERSEPSI DAN SIKAP JEPANG Penulis : Aiko Kurasawa Penerbit : Kompas, Jakarta Cetakan : Pertama, September 2015 Tebal : xxii + 202 halaman

Kembali ke Bunyi Oleh MAMAN S MAHAYANA

JIKA

cobamelacak jejak kepenyair an leluhur kita di pelosok Nusantara ini, akan sampailah kita pada kenyataan yang sulit terbantahkan: mereka adalah para ‘penyair’ alam. Kedekatan mereka pada jagat raya dan seisinya, mengajari mereka mencipta metafora, personifikasi atau analogi dan perbandingan. Di samping itu, mereka juga menyadari betul kekuatan bunyi. Maka, mereka pun bermain dengan kesamaan bunyi dan repetisi. Tujuannya, menghadirkan kekuatan gaib yang menyertai terjadinya perulangan bunyi yang sama secara konstan dan berirama. Kadang kala, saking pentingnya kekuatan bunyi, makna pesan tak lagi menjadi pertimbangan, sebab yang coba dihadirkan di sana adalah peristiwa. Lihat saja mantra, jampi-jampi, lagu dolanan anak-anak, bacaan pengasihan, mantra penolak bala, doa pengusir jembalang dan kuntilanak, atau dendang suci untuk mengiringi roh leluhur menuju surga. Ketika kita menyemburkan puisi-puisi sakral itu, tampak segalanya meluncur begitu saja, seolah-olah tanpa makna. Tentu saja keseolah-olahan itu, tidak berarti semuanya hadir tanpa makna. Di da-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

lamnya, ada sesuatu yang hendak disampaikan, ada makna yang sengaja disembunyikan, ada pesan spiritual yang dikemas dalam gema bebunyian yang berulang-ulang itu. Seperti ekspresi ungkapan onomatope, tidak dapat kita menjelaskan maknanya secara semantis, tetapi kita tahu, untuk apa onomatope itu dihadirkan. Itulah salah satu jenis puisi purba yang sampai sekarang masih hidup yang diperlakukan masyarakat, bukan sebagai puisi, melainkan sebagai doadoa sakral yang mempunyai kekuatan gaib. Ketika Sutardji Calzoum Bachri mengangkat mantra dalam beberapa puisinya, banyak pengamat sastra Indonesia yang salah kaprah. Mereka memburu makna puisi-puisi itu dan memaksakan diri mengikuti semangat penafsirannya. Saking sulitnya memahami jenis puisi itu, orang pun banyak yang memasukkannya sebagai puisi gelap. Padahal bukan di situ duduk perkaranya. Penekanannya pada permainan bunyi dan bukan pada makna dan pesannya. Maka, peristiwa bunyi menjadi lebih penting daripada makna pesannya. ***


HALAMAN 52 Apa hubungannya uraian tadi dengan puisi-puisi dalam antologi Perempuan Bulan karya Kunni Masrohanti. Dibandingkan dengan antologi puisi pertamanya, Sunting, yang mengangkat problem aku-subjek dengan dirinya sendiri dan orang-orang di sekelilingnya, dalam Perempuan Bulan, penyair atau aku lirik, coba menempatkan dirinya dalam lingkup jagat raya. Sebuah pilihan tematik yang hampir tak (pernah) disentuh para penyair perempuan. Meskipun tidak terhindarkan adanya kesan pengaruh-mempengaruhi, setidak-tidaknya langkah Kunni Masrohanti tergolong sebuah terobosan yang berani. Maka, benda-benda alam yang bermunculan dalam antologi puisi itu dapat dimaknai sebagai representasi perkembangan kepenyairannya, atau bisa juga sebagai pencarian untuk mencampakkan posisinya di zona aman. Itulah yang saya maksud sebagai terobosan yang berani. Bagaimanapun, kebanyakan penyair cenderung bertahan di zona aman. Mempertahankan posisi kepenyairan dengan segala kemapanannya adalah pilihan yang tanpa risiko, tanpa peduli pada capaian. Para penyair dengan sikap kepenyairannya yang seperti itu, biasanya sudah cukup puas sebagai medioker. Ia stagnan dan puisi-puisinya akan menjelma sebatas sebagai produk pabrikan. Gemanya berkisar di lingkungan dirinya sendiri. Kunni rupanya tak hendak berhenti di situ. Ia coba cara lain dan mencampakkan kelaziman yang mengungkungi semangat kebanyakan penyair perempuan. Dalam sebagian besar puisinya, ia lesap ke dalam jagat alam, lalu dari sana ia leluasa menyambangi siapa pun atau apa pun yang hendak disentuhnya. Perhatikan puisinya yang berjudul “Gelap, Tak Lagi.” ;kepada kita perempuan tumpahkan galau engkau, perempuan penyukat risau pedang itu masih terangkat tinggi di tangannya yang menggigil dalam geram ingin yang tak pernah hilang kapan kita merdeka bisik batinnya yang basah oleh rindu untuk lepas dari penjara waktu

>> RESENSI BUKU mimpi besar terlukis di matanya beratus tahun sudah ia hidupkan kita yang kalah terbunuh oleh ketidkbiasaan zaman dalam gelap yang teramat gelap melawan kebodohan yang mengepung kampung kita mengusung takut, resah, ingin, lalu menuangkan dalam suratsurat kepada sahabat bahkan membiarkan diri menjadi ke sekian untuk nyala yang lebih dan jalan itu terbuka membentag lebar di depannya mimpi besar itu ada di mata kita harusnya kita yang berteriak kita telah merdeka bebas dari penjara waktu yang pernah mengungkung dan membunuh lari dari kerisauan, bergantanggantang, berzamanzaman menebarkan semangat, membakar bebal setiap lorong kecil di jalanjalan raya ke seberang sungai, hutan, rimba, jalanjalan setapak, ke ladang, ke sawah, ke cerukceruk kampung, ke rumah tak bernyawa, ke istana negara bahkan ke jalanjalan sunyi dalam batin kita kita telah merdeka ia berbisik tersenyum dengan tangan yang tak lagi menggigil dalam gelap yang tak lagi gelap dan kita akan tetap berdiri dengan api menyala bermimpi besar bebas memilih menjadi apa saja// tanpa lupa menjaga batin dunia Pesan puisi itu diisyaratkan oleh keterangan sebagaimana yang tertera di bawah judul itu: kepada kita, perempuan. Semangatnya adalah melakukan gerakan pembebasan (bagi kaum perempuan). Jika begitu, pesan puisi ini tak beda dengan suara perempuan lain yang coba melepaskan belenggu yang mengungkungnya. Apakah dengan begitu, Kunni terjebak pada keumuman semangat kaum perempuan? Sampai di batas itu, jawabannya: ya! Tetapi, ia tidak berbicara dalam lingkup domestik. Ia tak mengurusi perkaranya sendiri. Maka, disapalah ceruk kampung, sungai, sawah, dan rimba raya, sebagai ekspresi kesadaran,

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

bahwa dunia perempuan bukan cuma di kota dan perkantoran, tetapi juga berada di wilayah-wilayah yang kerap tak terjamah. Jadi, Kunni tak hanya menggugat hidup ‘kita’ yang jadi persoalan global. Di pojok desa dan ceruk hutan yang gelap, masih banyak teriakan yang tak terdengar, suara yang terbenam, dan peristiwa yang tak terungkapkan. Alam tak bisa bersuara lantaran dilindas kisah-kisah besar perempuan kota. Puisi-puisi lainnya yang menyentuh jagat alam, seperti “Umban Jembalang,” “Sekarat Bumi,” “Risau Rasau” dan seterusnya, adalah usaha Kunni untuk coba mengembalikan kekuatan puisi pada bunyi. Pesan bukan tak penting, tetapi ia lebih menekankan peristiwa dalam puisi, maka permainan bunyi, pola repetisi, dan persajakan dalam larik, menjadi peristiwa puisi. Maka, kata-kata mesti bisa tampil lentur, luwes, dan kenyal; melompat-lompat secara lincah, seperti sebuah tontonan akrobatik. Lihat saja puisinya yang berjudul ‘’Dan Adalah,” dan adalah ada//adalah tiada adalah langit berkawan dengan hujan adalah malam berkawin dengan angin adalah aku berdiri tegak segak lasak setengah berteriak dan adalah bukan ketika ingin sebatas angan dan adalah tidak ketika hendak tak berjejak adalah aku aku adalah i adalah d adalah r adalah u adalah s adalah t adalah i adalah n adalah t adalah i adalah n mati lagi lagilagi mati mati berkalikali akankah mati dan mati//benarbenar mati berdiri sebab tak peduli kepada kalian orangorang sekampung tak tahu diuntung tak tahu disanjung tak pandai bertarung rambut putih ini adalah perih mendidih tertindih terpilih oi burung waktu//bawalah pesan angin malam yang berkawin dengan angin


HALAMAN 53

>> RESENSI BUKU dari dan adalah berdiri tegak segak lagak lasak ....mmmaaakkk!!!! , “Di Pucuk Mahang,” habislah pagi siang beraja musnahlah siang senja bertahta cuk cuk pucuk pucuk pucuk mahang//terhunyukhunyuk sesaat ketika senja yang sebelum pergi mencium kening malam dan cemburulah pucuk mahang yang lama lengang aum aum mengaum jauh terlacak jejak tak terbayang belang/ /sepagi sesiang sepatang semalam sebilah senja di pucuk daun tetap seperti sepasang enggang terbang seiring serentak sayang mengepak begitu akan berulang ada tetap nyalang bimbang tak hilanghilang luka yang panjang di pucuk mahang semalam atau bermalammalam silam kicau burung di rerimbun bambu tawarkan keriangan siang pulang malam berlenggang gelap pasti hilang dan esok berganti terang, “Luka Penawar,” jika perih adalah penawar biarlah malam menyimpan luka luka langit luka awan luka bulan// luka tanah luka gunung luka laut luka air luka angin luka luka luka terlukai luka melukai luka dilukai luka kita, “Belah,” dibelah mana yang belah terbelah tak terpisah tak berara manamanabelah belah tengah sampai tak berarah salah belah parah terbelah sudah mana yang membelah mrah berdarahdarah

tega kau belah hatinya praaakkkk terbelah tak terpisah,

merahmu menjadi hitam kuningmu menjadi legam hijaumu menjadi kusam siapa mencarimu siapa mencurimu siapa menggalimu sumpah tuah siapa penguasa siapa jadi manngsa kita mereka ataukah indonesia yang tak pernah menjadi ibunya berdiri busungkan dada pasungkan lancang pancungkan lantang tuah pantang melancang dalam lantang pancang yang bertuah

kan identitasnya (sebagai Melayu) yang ke belakang, ada puak yang menyediakan kekayaan kultural dan ke depan, ada harapan yang harus diperjuangkan. Dengan begitu, penyikapannya kini adalah titik berangkat perjuangannya sebagai perempuan Melayu. Di tengah keriuhan para penyair (perempuan) facebook yang mabuk tanda jempol atau penyair kamar mandi yang tiba-tiba merilis album barunya, Kunni Masrohanti memilih jalannya sendiri. Ia tak perlu dihebohkan perkawanan atau komentar penyenang hati. Ia melenggang memberi penyadaran, betapa penting bunyi menjadi kekuatan puisi. Maka, biarkanlah kata-kata menari-nari dalam puisi. Biarkanlah kata-kata—dengan atau tanpa beban makna, menunjukkan kelincahannya bermain akrobat yang menghadirkan bebunyian yang saling menerkam. Perempuan Bulan coba menegaskan kembali peristiwa bunyi dalam puisi sebagai bagian dari penyikapan penyair pada kultur leluhur. ***

Dan seterusnya, kata-kata dibiarkan bermain dengan segala kelenturan dan kelincahannya. Meski bagi penyair Melayu—Riau, cara itu bukanlah hal yang baru, sebagaimana diperlihatkan Ibrahim Sattah, Sutardji Calzou Bachri atau Abdulkadir Ibrahim —sekadar menyebut beberapa— bagi penyair perempuan di negeri ini, bolehlah dikatakan sebagai sebuah keistimewaan. Kunni Masrohanti coba bermain dengan kultur moyangnya yang bagi penyair perempuan segenerasinya, mungkin sudah terkubur, dan tergadaikan oleh semangat feminisme. Tentu saja yang dilakukan Kunni bukan ‘memindahkan’ kultur moyangnya secara artifisial, melainkan menerjemahkan ruh yang mendekam di sana untuk kepentingan penyikapan dirinya dalam konteks semangat zaman. Dan puisi adalah salurannya. Maka, puisinya yang berjudul “Kami bukan Babu,” “Lancang Tuah,” “Orang-Orang Minyak,” atau “Kupilih menjadi Batu” dan seterusnya adalah penyikapan Kunni sebagai representasi komunitasnya dalam berhadapan dengan problem yang melanda masyarakatnya. Ia tegas-

MAMAN S. MAHAYANA, adalah kritikus dan peneliti sastra. Dosen Fakultas Ilmu Budaya dan Pascasarjana UI ini adalah Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (2003-2006). Ia terpilih sebagai peneliti berprestasi di lingkungan UI (2003). Selain terlibat dalam banyak penelitian sastra dan budaya, ia kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar sastra di Indonesia dan mancanegara. Dia menulis esai dan kritik di berbagai media massa terkemuka di Indonesia dan Malaysia. Lebih dari 20 buku telah dieditorinya. Bukunya yang telah terbit antara lain: Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern (1992), Kesusastraan Malaysia Modern (1995), Akar Melayu: Sistem Sastra dan Konflik Ideologi di Indonesia dan Malaysia (2001), Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (2001), Sembilan Jawaban Sastra Indonesia (2005), dan Bermain-main dengan Cerpen (2006). Buku kritiknya terpilih sebagai pemenang Penghargaan Sastera Majelis Sastera Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia (2006). Peneliti sastra dan budaya, khususnya sastra dan budaya Melayu ini, kini mengajar sebagai Profesor di Universitas Hankuk, Korea Selatan.

atau “Lancang Tuah,”

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 54

>> A R T I S

MICHELLE ZIUDITH

DIKEJAR ULAR Saat Syuting PROSES syuting ILY from 38.000 ft menjadi cerita sendiri bagi Michelle Ziudith. Mulai dikejar ular laut hingga harus “bermanis-manis” dengan kawanan rusa di sebuah taman nasional. Aktris cantik Michelle Ziudith jadi sosok yang akrab bagi pemirsa televisi dan film layar lebar, khususnya di kalangan remaja, lewat peran-perannya dalam cerita-cerita cinta. Film terbarunya, ILY from 38.000 ft (I Love You from 38.000 Feet) juga tidak bergerak jauh dari ranah itu. Akan tetapi, film yang memasangkannya dengan aktor Rizky Nazar ini rupanya memberikan tantangan yang cukup menguji stamina dan mentalnya. Menurut gadis brasteran ini, proses syuting film arahan Asep Kusdinar ini cukup menguras energinya. Sesuai kebutuhan cerita, film ini membawa karakter-karakternya ke berbagai lokasi alam terbuka —terutama di sekitar Bali dan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur— dan melakukan beberapa kegiatan yang dekat dengan alam. Salah satu pengalaman yang paling diingat Michelle adalah saat harus melakukan adegan penyelaman di laut, yang sempat membuatnya panik. “Awalnya aku coba snorkeling sendirian, berani nggak pakai life vest, dari ujung ke ujung lihat pemandangan bagus-bagus. Para aktor cowok gak pernah mencoba ini. Tiba-tiba aku lihat ular laut di bawah, warna kuning hitam merah, lagi ke atas kayak ngejar aku. Aku panik, itu posisi kacamata dan selangnya udah ke mana-mana, aku nggak tahu berenang gaya apa ke atas, air laut udah keminum, dan aku nggak lihat ke belakang. Tadinya mau pamer ke mereka, tapi nggak bisa lagi,” kenang Michelle sambil sedikit tertawa. “Saat tiba mau syuting, langsung ngedrop, nggak bisa jauh-jauh dari pelatihnya. Baru lima detik di bawah air lang-

sung panik dan naik ke atas. Dan, itu karena kameranya cuma satu, kita syuting di bawah laut ganti-gantian dong, harus berulang kali. Adegannya banyak, ada ceritanya juga, jadi kayak dua hari cuma buat adegan underwater, PR banget sih,” lanjut aktris berusia 21 tahun ini. Beradegan menyelam bukan satusatunya hal yang membuat Michelle harus bekerja keras. Di adegan lain, ia dan Rizky harus berlakon di dekat kawanan rusa di sebuah padang Taman Nasional Baluran, Banyuwangi. Ini seharusnya jadi salah satu adegan yang menunjukkan romantisnya hubungan tokoh Aletta yang diperankan Michelle dan Arga yang diperankan Rizky. Namun, proses di baliknya ternyata tidak sederhana dan butuh waktu lama. “Pas syuting sama rusa dan temantemannya. Bawa sepeda berdua, itu harus pelan-pelan deketin rusanya, kalau nggak rusanya kabur. Seharian pun cuma dapat sedikit shot bareng rusa. Jadi, rasanya kayak neverending, capek banget sih,” ujar Michelle blak-blakan. Meski demikian, proses tersebut justru membuat bintang film Remember When (2014), Magic Hour (2015), dan London Love Story (2016) ini jadi semakin bersemangat untuk melihat hasil kerja kerasnya bersama rekan-rekan lainnya di film ILY from 38.000 ft. “Jadinya juga penasaran lihat hasilnya. Karena pas selesai syuting dan lagi break, kita nggak mikir lagi buat ngeliat yang baru kita ambil,” ucapnya. Film ILY from 38.000 ft yang diproduksi oleh Screenplay Pictures turut menampilkan Derby Romero, Tanta Ginting, Amanda Rawles, Ricky Cuaca, Amara, Ayudyah Pasha, Ira Wibowo, Rizky Hanggono, Aline Adita, dan Verrell Bramasta. Film ini tayang di bioskop bertepatan dengan libur Idul Fitri mulai 5 Juli mendatang. (hbk/muvila/berbagai sumber)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

KAPANLAGI.COM


HALAMAN 55

>> F I L M

INTERNET

Sundul Gan: Tentang Kaskus dan Para Pendirinya Kaskus menjadi salah satu inspirasi banyak anak muda di Indonesia tentang keberanian keluar dari zona aman dan membuat sesuatu yang berbeda dan baru. Film ini menceritakan hal itu.

GAK

kenal Kaskus? Betul? Ah, kebangetan! Hari gini gak kenal Kaskus? Itulah premis yang sering muncul ketika anak muda ditanya perihal Kaskus. Seiring meluasnya jangkauan internet di Indonesia sejak era 2000-an, Kaskus menjadi salah satu situs buatan Indonesia yang paling banyak dikunjungi, bahkan disebut sebagai situs forum komunitas maya terbesar. Dengan jumlah pengguna terdaftar kini mencapai enam juta nama, Kaskus

menjadi salah satu kisah sukses bidang teknologi informasi Indonesia. Kesuksesan ini juga turut membawa dua pendirinya, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata, kerap menjadi sorotan. Kisah Andrew dan Ken serta Kaskus kemudian diangkat menjadi film layar lebar di bawah judul Sundul Gan: The Story of Kaskus. Film ini diproduksi oleh 700 Pictures dengan produser Putrama Tuta dan Ade Sulistioputra, sekaligus

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

mejadi debut penyutradaraan film panjang dari Naya Anindita. Film ini sendiri mengambil titik waktu dari awal dirintisnya Kaskus hingga situs tersebut menjadi perusahaan yang lebih mapan di tahun 2008. Akan tetapi, ternyata bukan itu yang menjadi fokus utama film yang skenarionya ditulis Ilya Sigma dan Priesnanda Dwisatria ini. “Kami tidak bikin film tentang Kaskus. Kami bikin film tentang persahabatan dua orang yang punya mimpi gila, mau keluar dari comfort zone mereka dan melakukan sesuatu yang orang lain nggak kepikiran. Itu pesan paling penting dari film ini. Bagaimana anak-anak muda punya keberanian untuk nggak stay safe aja, untuk melakukan yang sedikit berbeda dan


HALAMAN 56

>> F I L M

INTERNET

mudah-mudahan mendapat feedback yang baik dari universe seperti yang terjadi pada Ken dan Andrew,” ujar Putrama Tuta. Film Sundul Gan diawali dengan perkenalan karakter Andrew (Albert Halim) dan Ken (Dion Wiyoko), dua anak muda asal Jakarta yang hijrah ke Seattle, Amerika Serikat, untuk menempuh pendidikan. Keduanya bertemu di sebuah pesta, dan betapa terkejutnya Ken saat tahu bahwa Andrew bukan hanya masih sanak keluarganya, tetapi juga pembuat situs forum diskusi Kaskus —singkatan dari “kasakkusuk”— yang ternyata tengah naik

daun di antara pengguna internet di Indonesia. Keduanya menjadi akrab selama tinggal di Seattle, sampai pada tahun 2008, Ken mempunyai ide untuk mengembangkan Kaskus —yang selama ini dikelola di Seattle— jadi lebih besar lagi di Indonesia. Namun, itu artinya Andrew yang tadinya berniat menetap di Amerika Serikat harus kembali ke Jakarta. Dengan beberapa hal yang harus dikorbankan, Ken dan Andrew mulai mencoba kembangkan Kaskus dari sebuah kantor kecil, dengan Andrew mengurus perihal teknis, dan Ken mencari investor.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

Tahapan ini rupanya menguji persahabatan mereka. Andrew kerap merasa ditinggal sendirian dalam mengurusi Kaskus, apalagi saat mereka ditantang oleh pemberlakuan UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sementara Ken juga harus seimbangkan antara impiannya membesarkan Kaskus dan rencana pernikahannya dengan Tika (Pamela Bowie). Modal awal untuk memindahkan pengelolaan Kaskus ke Jakarta pun sebenarnya diambil dari biaya pernikahan Ken, yang berarti kelangsungan pernikahan itu sangat bergantung pada sukses atau tidaknya Kaskus.


HALAMAN 57

>> F I L M

INTERNET

Meski berupa film biografi, seperti ditulis Muvila, Sundul Gan rupanya dirancang untuk dikemas dalam presentasi yang disesuaikan dengan gaya anak muda masa kini. Naya sebagai sutradara mengaku sengaja memasukkan banyak efek CGI dan grafis untuk film ini, khususnya dalam bentuk-bentuk yang biasa ditemukan dalam video game dalam film yang diberi corak komedi ini. Untuk memenuhi kriteria ini, Naya mengaku butuh sekitar enam bulan proses pascaproduksi. “Mungkin 70 persen ada effects-nya di film ini. Saya nekat aja sih sebenarnya. Saya yakin dengan adanya grafis itu akan lebih mengangkat lagi visual dan ceritanya, dan bisa lebih appealing lagi. Dan juga buat orangorang yang attention span-nya gampang ter-distract akan jadi lebih bisa stay, duduk, dan nonton. Tapi,

grafis itu juga disesuaikan supaya nggak mengganggu adegannya,” jelas Naya. “Ken itu gamer banget, jadi ada beberapa momen misalnya dia lagi main game ada grafis pop-up yang keluar. Karena gue juga suka main game jadi gue bikin itu untuk fan-service-lah buat para gamer,” tambahnya. Sementara itu, tokoh-tokoh pendiri Kaskus asli mengaku menyambut baik adanya film ini. Ken Dean Lawadinata menyatakan bahwa film ini dapat merangkum perjalanan Kaskus, sebagai refleksi yang dapat menginspirasi anak-anak muda lain yang mungkin punya impian membangun usaha start up atau kreasinya sendiri. Meski demikian, Ken mengaku tak banyak mengintervensi proses produksi filmnya, sekalipun cerita ini memang milik dia dan Andrew. “Dalam penulisan dan segala ma-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

cam, memang kita ngobrol dan dikasih skenarionya. Tapi, saya sendiri mungkin hanya ikut lima persen dari proses yang dilakukan, kebanyakan itu juga saya nanya bukannya kasih masukan. Saya dan Andrew kan nggak ngerti soal film. Ini kan bisnis storytelling. Saya tahu cerita saya, tapi bagaimana cara menyampaikannya itu bukan expertise saya, jadi saya percayakan sama yang udah expert. Jadi dari awal bikin cerita, arahan Naya seperti apa, castingnya siapa, itu saya percayakan pada mereka,” ungkap Ken. Sundul Gan turut didukung oleh penampilan Melissa Karim, Baim Wong, Richard Kyle, Richard Oh, Ronny P Tjandra, Elkie Kwee, Ernest Prakasa, Indra Birowo, Abdurrahman Arif, Petra “Jebraw” Gabriel, dan lain-lain. Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Juni 2016 ini. (re/muvila/hbk/ berbagai sumber)


HALAMAN 58

>> WISATA

UNIQPOST.COM

WISATA RELIGIUS DI AMBON, KABUPATEN MALUKU TENGAH

Masjid Pelepah Sagu Menunggumu! Bulan Ramadan, yang identik dengan ibadah, membuat Masjid Wapauwe kian ramai, walau pun letaknya jauh di pinggir Kota Ambon, Maluku Tengah.

MASJID

Pelepah Sagu ini memang banyak istimewanya, tidak sama

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

dengan masjid yang lain di Indonesia. Di sinilah Anda akan melihat Alquran tertua di Indonesia. Bahkan masjid yang dibangun di abad ke-15 ini merupakan masjid tertua di Indonesia dan menjadi bukti sejarah masuknya Islam di Maluku. Usianya melebihi Masjid Demak, tahun 1467, yang dianggap sebagai pusat penyebaran Islam di Pulau Jawa. Masjid Wapauwe terletak di sebelah utara Pulau Ambon atau sekitar 50 kilometer dari pusat kota Ambon. Masjid yang dibangun pada tahun


HALAMAN 59

>> WISATA

NARTO.BLOGSPOT.COM

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

1414 Masehi ini masih berdiri kokoh di tengah-tengah perkampungan Desa Hila Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Bahkan, meski sudah ada masjid baru yang lebih besar, aktivitas salat di dalam Masjid Wapauwe masih dilakukan hingga saat ini, terutama di Bulan Ramadhan. Meskipun kecil dan sederhana, masjid ini mempunyai beberapa keunikan yang jarang dimiliki masjid lainnya. Keunikan itu seperti konstruksi bangunan induk dirancang tanpa memakai paku, hanya menggunakan pasak kayu pada setiap sambungan kayu. Di masjid ini juga tersimpan mushaf Alquran tertua di Indonesia yang selesai ditulis tangan oleh Imam Muhammad Arikulapessy pada tahun 1550, dan tanpa iluminasi atau hiasan pinggir. Usia Alquran ini sudah terbukti saat dipamerkan pada festival Istiqlal di Jakarta pada 1991 dan 1995. Selain Alquran, terdapat pula sekumpulan naskah khotbah Jumat pertama Ramadhan tahun 1661 Masehi, kalender Islam tahun 1407 Masehi, timbangan zakat dengan pemberat batu karang, lampu minyak kuno yang masih tergantung, beduk dari kulit rusa serta sebuah Falaqiah (peninggalan) dan manuskrip Islam lain yang sudah berumur ratusan tahun. Menurut juru pelihara Masjid Wapauwe, Madjid Iha, konon pada tahun 1664, Masjid Wapauwe ini pernah mengalami perpindahan secara gaib dari pegunungan ke daerah pesisir pantai, tempat masjid ini sekarang berdiri. Bangunan Masjid Wapauwe pada awalnya hanya berkuran 10 x 10 meter dan tidak ada serambi, namun saat ini sudah ditambahkan serambi dan tempat wudhu, namun ukuran ruang utamanya tetap 10 x 10 meter. Masjid Wapauwe dibangun pada tahun 1414 di Wawane, kemudian dipindahkan warga ke Tehala yang berjarak 6 km dari lokasi awal. Pada tahun 1614, masjid berpindah sendiri ke Desa Atetu atau Kaitetu yang merupakan lokasi masjid saat ini. Menurut warga saat itu, masjid tibatiba sudah berpindah tempat ketika


HALAMAN 60

>> WISATA

DIASPORAIQBAL.BLOGSPOT.COM

menjelang subuh. Wapauwe adalah nama masjid tertua di Maluku, umurnya sudah mencapai 7 abad. Tapi tak hanya itu, masjid ini juga punya keunikan yakni terbuat dari pelepah sagu. Sampai sekarang, masjid ini masih berdiri kokoh! Tak sulit menyambangi Masjid Wapauwe. Dari Kota Ambon, wisatawan bisa menggunakan transportasi darat ke arah timur, menuju Negeri Passo. Di pertigaan menuju Passo, beloklah ke kiri dan lintasi jembatan. Traveler kemudian akan bertolak ke utara, melewati pegunungan hijau dan jalanan menanjak. Sebelum tiba di Kaitetu, Anda akan melewati Negeri Hitu dengan jarak sekitar 22 Km dari Kota Ambon. Tiba di perempatan Hitu, berbeloklah ke arah kiri menyusuri pesisir utara Jazirah

Hitu. Sekitar 12 Km dari sana, Anda akan tiba di Kaitetu. Meskipun usia Masjid Wapauwe Kaitetu sudah mencapai ratusan tahun, namun kondisi masjid ini masih sangat baik karena selalu dirawat. Dan, masjid ini hingga kini masih digunakan sebagai aktivitas ibadah. Masjid ini terletak di sebelah utara Kota Ambon, tepatnya di Desa Keitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Rute untuk mencapai masjid juga tidaklah sulit. Dengan menggunakan transportasi darat, dari Kota Ambon ke Negeri Passo, lanjut ke Negeri Hitu dan ke Kaitetu. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan pegunungan yang sangat indah.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

BUKTI PERADABAN ISLAM Menurut sejarah, Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat, India sekitar abad ke-13 M. Ketika Islam masuk ke Indonesia perdagangan rempah-rempah masih didominasi oleh Cina dan Arab. Para pedagang ini merajai jalur perdagangan yang penting seperti pesisir Sumatera, semenanjung Malaya, Jawa, dan Maluku. Di Indonesia bagian timur, Islam mampir lebih dulu ke Maluku sebelum menyebar ke Makassar dan wilayah lainnya di Pulau Sulawesi. Ketika Portugis datang ke kepulauan itu pada 1512 M, Islam telah tersebar di Maluku. Raja Ternate, salah satu kerajaan terbesar di Maluku, Bay-


HALAMAN 61

>> WISATA ang Ullah telah memeluk Islam. Diperkirakan, Islam mulai bersemi di Maluku pada tahun 1400-an. Hal ini dibuktikan dengan sebuah masjid pelepah sagu ini. Pada bagian dalamnya terdapat ciri khas bangunan joglo, yaitu saka guru. Saka guru adalah empat pilar yang terletak di tengah bangunan tradisional Jawa. Atapnya juga dipengaruhi oleh bangunan Jawa, yaitu berupa atap tajug bertingkat. Saka guru menggunakan kayu dengan ukuran 22 x 22 cm persegi. Di atas saka guru terdapat atap piramida dengan kemiringan yang cukup tajam, lalu diikuti di bawahnya dengan atap yang kemiringannya landai, persis seperti atap bangunan tradisional Jawa. Atapnya dibuat dari daun rumbia. Puncak menara terbuat dari kayu yang berbentuk silindris dengan alur-alur dan molding. Di antara atap di atas dan atap yang

di bawah terdapat lubang jendela yang berfungsi sebagai ventilasi udara. Bagian paling bawah atapnya menjorok ke luar dan membentuk sebagian dari elips seperti daun. Di setiap ujungnya terdapat ukiran bertuliskan kata ‘’Allah’’ dan ‘’Muhammad’’. Karena kedatangan Belanda ke tanah itu pada 1580, membuat masjid Wapaue sempat mengalami perpindahan tempat. Sebelum pecahnya Perang Wawani Belanda sudah mengganggu kenyamanan penduduk di lima kampung di kecamatan tersebut dalam beribadah. Karena fleksibilitasnya masjid ini dipindahkan ke Kampung Tehala yang terletak 6 km di timur Wawane pada 1614. Ketika masjid tersebut dipindahkan ke Kampung Tehala, bangunan itu direkonstruksi di sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pohon mangga hutan (mangga berabu), yang dalam bahasa Kaitetu disebut dengan wapa.

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

Hal itulah yang menyebabkan masjid ini berganti nama menjadi Masjid Wapauwe, yang berarti masjid yang didirikan di bawah pohon mangga berabu. Pada 1646, Belanda menguasai seluruh Tanah Hitu. Belanda kemudian melakukan penurunan penduduk dari daerah pegunungan, termasuk lima kampung di wilayah Wawane. Pada 1664 ditetapkanlah berdirinya Negeri Kaitetu. Masjid Wapauwe mengalami renovasi beberapa kali. Pertama kali masjid ini direnovasi oleh pendirinya, Jamilu pada tahun 1464 tanpa mengubah bentuk aslinya. Meskipun mengalami dua kali pemindahan, bangunan asli tetap dipertahankan. Renovasi kedua dilakukan pada abad ke-19 M dengan penambahan seambi depan di bagian timur masjid. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, masjid ini mengalami perbai-


HALAMAN 62

>> WISATA

kan besar-besaran. Yang pertama terjadi pada Desember 1990 hingga Januari 1991 dengan mengganti 12 tiang kolom penunjang dan balok penopang atap. Pada 1993 dilakukan renovasi dengan mengganti balok penadah kasau dan bumbungan, namun tidak mengganti empat tiang sebagai kolom utama. Pada 1995 juga sempat juga terjadi renovasi masjid, yaitu penggunaan semen PC pada atap masjid yang sebelumnya hanya menggunakan kerikil. Pada 1997, masjid yang tadinya beratapkan seng diganti menjadi atap nipah. Atap ini diganti setiap lima tahun sekali. Meskipun telah mengalami beberapa kali pemindahan dan perbaikan, arsitektur inti Masjid Wapauwe tetap dipertahankan, sehingga masjid ini menjadi situs sejarah paling penting di Maluku. Masjid yang sampai hari ini masih digunakan untuk kegiatan ibadah sehari-hari ini menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia.(men)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 63

>> OLAHRAGA

LEGIUN MUSLIM di Piala Eropa 2016 Meski menjadi minoritas (dari sisi agama), para pemain muslim di Piala Eropa 2016 Prancis memegang peran penting dalam tim masing-masing yang dibelanya.

PAGELARAN

Piala Eropa 2016 sebulan penuh yang bertepatan dengan Bulan Ramadan 1437 H, memang akan menyulitkan bagi pemainpemain yang beragama Islam. Ramadan kali ini juga menjadi ujian bagi pemain muslim yang tetap memilih menjalankan puasa saat bermain. Sebabnya, berpuasa di Prancis pada saat ini lama waktunya mencapai 19 jam atau terpanjang dalam 33 tahun terakhir. Meski Islam bukan agama mayoritas di Eropa, namun ada beberapa pemain muslim yang membela negaranegara tersebut. Bahkan malah ada yang mendominasi. Paling banyak tentu Turki dan Albania, dua negara berpenduduk mayoritas muslim di Eropa. Hampir 70 persen penduduk Turki memeluk Islam, sedang Albania 60 persen (mayoritas dari etnis Kosovo). Namun, yang menarik, negara sekuler seperti Swiss juga banyak diperkuat pemain muslim. Tetapi beberapa negara yang penduduknya tidak mayoritas muslim, juga memiliki beberapa pemain muslim. Tentu, mereka adalah para imigran dari

Arda Turan (turki) | EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

INTERNET


HALAMAN 64

Hakan Chalanoglu (Turki). negara-negara Islam. Prancis misalnya, ada lima pemain muslim imigran dari Afrika Utara. Kemudian Swiss diperkuat tujuh pemain muslim berdarah Albania, Jerman empat orang (dari Albania, Turki dan Tunisia), dan beberapa negara lainnya. Kendala utama yang dihadapi pemain-pemain muslim adalah masalah ibadah. Mereka dihadapkan pada pilihan: ibadah atau bekerja. Sebagian ada yang memilih tetap puasa dan sebagian lagi memilih tak puasa dan menggantinya di hari lain. Shkodran Mustafi misalnya. Pemain yang mencetak gol pembuka kemenangan Jerman atas Ukraina, Senin (13/6/2016) dini hari lalu, dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat. Dia memilih tetap menjalankan ibadah puasa sambil terus berlatih dan bermain. Menurutnya, jika fisiknya tetap

>> OLAHRAGA

INTERNET

memungkinkan untuk tetap puasa, dia akan menjalankan ibadah itu. Tetapi kalau fisiknya tak memungkinkan, dia akan berhenti dan mencoba di hari berikutnya, dan akan “membayar” puasa itu di hari lain. “Sebenarnya ibadah puasa itu menyenangkan. Tapi, agama kami membolehkan kami tak puasa karena sedang bekerja keras dan menjalankan sebagai pengganti di hari lain,” ujar bek Valencia itu. Di tubuh Jerman, selain Mustafi, ada Sami Kedhira (keturunan imigran Tunisia bermain untuk Juventus), Emre Can (Turki/Liverpool), dan Mesut Oezil (Turki/Arsenal). Jika Mustafi memilih mencoba tetap puasa, ketiga pemain tersebut memutuskan tidak puasa selama Piala Eropa dan akan menggantinya di hari lain. Cerita tentang Mustafi sudah terse-

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

bar tentang kemarahannya saat timnya, Valencia, melakukan sesi jumpa pers, tahun 2015 lalu. Saat jumpa pers itu, bir merek Estrella menjadi sponsor utama. Sebagai sponsor, Estrella punya hak untuk menempatkan produknya tersebut di meja (supaya terlihat dominan) karena ini bagian penting dalam kesepakatan sponsorship. Namun, Mustafi tak suka itu. Dia mencoba memindahkan botol bir itu dari hadapannya. Tetapi dia ditegur oleh manajemen karena ini kesepakatan bisnis. Namun, lelaki berdarah Albania ini tetap memperlihatkan ketidaksukaannya. “Aku tidak mau botol ini ada di hadapanku,” kata dia. Manajemen Valencia kemudian memberi pemahaman kepadanya. Dengan berat hati, dengan memperlihatkan wajah tak suka, Mustafi akhirnya membiarkan botol bir itu dikembalikan di hadapannya. Kejadian itu memantik kontroversi. Beberapa media menganggap Mustafi berlebihan. Tetapi banyak media Jerman dan Spanyol justru menkritik pihak klub yang memaksakan suatu hal yang menjadi keyakinan seorang pemain. Sebelum kejadian ini, beberapa tahun lalu, striker muslim milik Sevilla, Frederick Kanoute, pernah melakukan protes kepada klubnya karena di sebuah situs judi daring (online) menjadi sponsor utama klub tersebut. Pemain asal Mali itu mengancam akan mogok main jika nama situs itu masih tertera di kaos tim. Tetapi, pihak klub akhirnya bisa meyakinkan Kanoute, dan sang pemain akhirnya tetap menjadi penyerang utama klub tersebut.

POGBA TETAP PUASA Salah satu negara minoritas muslim yang diperkuat banyak pemain muslim adalah Prancis. Banyaknya imigran dari Afrika Utara dan Tengah (Maroko, Aljazair, Senegal, Tunisia dll) yang tinggal di Prancis, membuat banyak pemain muslim berada dalam tim tersebut. Di Piala Eropa tahun ini dalam skuad Didier Deschamps diperkuat lima pemain muslim. Mereka adalah Bacari Sagna


HALAMAN 65

>> OLAHRAGA

mun mantan gelandang Juventus itu menepikan mereka dengan berbagai alasan. Nah, salah satu bintang muda Prancis yang menjadi buah bibir, Paul Pogba, mengaku kalau dia tetap menjalankan ibadah puasa di Piala Eropa kali ini. Saat partai pertama menang 2-1 atas Rumania, dia sedang berpuasa. Entah berpengaruh atau tidak puasa yang dijalaninya, dalam pertandingan itu peformanya menurun dan dia digantikan pemain lainnya. Dalam akun Instagram-nya, gelandang Juventus itu mengajak saudara sesama Muslim untuk lebih banyak beramal di bulan yang penuh keberkahan ini. “Selama Ramadan, mari kita mendekatkan diri dengan Allah. Kita berdoa dan memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan,” kata Pogba dalam akun @paulpogba. Pemain yang diincar banyak klub, termasuk Real Madrid ini mengatakan, Ramadan harus dijadikan batu pijakan menjadi manusia lebih baik. Karena, tak ada yang sempurna di dunia ini. “Di sini tidak ada yang sempurna. Namun kita bisa lebih dekat dengan DIA! Kita tidak harus membenci siapapun. Kita semua harus saling menghargai,” lanjut pemain berusia 23 tahun itu. Deschamps tidak mempermasa-

Paul Pogba (Prancis).

INTERNET

(Manchester City), Adil Rami (Sevilla), Paul Labile Pogba (Juventus), N’Golo Kante (Leicester City), dan Moussa Sissoko (Newcastle) Di masa kejayaan Prancis saat menguasai gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, ada nama beberapa pemain muslim di dalamnya. Yang satunya tentu sang maestro Zinedine Zidane, kemudian Lilian Thuram, dan Nicolas Anelka. Setelah itu, di kejuaraankejuaraan besar yang diikuti Prancis, peran pemain muslim menjadi sangat penting. Mereka antara lain Alou Diarra, Karim Benzema, Samir Nasri, Franck Ribery, Hatem Ben Arfa, Eric Abidal, dan beberapa lainnya. Selain Abidal, sebenarnya kelima pemain tersebut dianggap masih sangat pantas masuk skuad Deschamps kali ini. Na-

Stephan El Shaarawy (Italia) | EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

INTERNET


HALAMAN 66

>> OLAHRAGA

Blerim Dzemaili (swiss).

Marouane Fellaini (Belgia).

Granit Xhaka (swiss).

INTERNET

INTERNET

lahkan pemain muslim di skuadnya menjalankan ibadah puasa. Dia menyerahkan keputusan kepada sang pemain. Deschamps memastikan mereka mendapatkan nustrisi yang cukup, termasuk tetap memakan daging yang halal dalam menu tim. Dari laporan Marca, selain Pogba, beberapa pemain muslim Prancis memilih tidak berpuasa untuk menjaga agar fisiknya tidak menurun dan kemudian diganti hari lain. “Semua saya serahkan ke pemain. Kalau merasa mampu dengan berpuasa, tak masalah. Tapi yang jelas, mereka harus mengonsumsi nutrisi yang cukup. Dan saya pastikan, daging yang mereka makan tetap halal untuk aturan agamanya,” ujar Deschamps seperti dilansir Mirror. Hal yang sama juga disampaikan oleh pelatih Turki, Fatih Terim. Mantan pelatih AC Milan, Galatasaray dan beberapa klub lainnya itu juga menyerahkan semuanya pada keputusan pemain. “Jika mampu tetap berpuasa, silakan. Jika merasa tidak mampu, bisa diganti di luar Ramadan,” ujar salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Turki itu. Di kejuaraan kali ini, Turki membawa delapan pemain muslim, atau yang terbanyak dibanding negara-negara lainnya yang diperkuat pemain Islam. Mereka adalah Harun Tekin (Busaspor), Ahmet Calik (Genclerbirligi), Ismail Koybasi (Besiktas), Hakan Calhanoglu (Bayer Leverkusen), Nuri Sahin (Borussia Dortmund), Arda Turan (Barcelona), Aguzhan Ozyakup (Besiktas), dan Yunus Malli (Mainz).

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


HALAMAN 67

>> OLAHRAGA

adik kandung gelandang Albania, Taulant Xhaka. Jadilah pertandingan tersebut selayaknya pertandingan dua negara tetapi ada aroma satu negara. Banyak orang yang tak tahu kalau Dzemaili dan Mehmedi sebenarnya berdarah Albania. Dzemaili adalah muslim kelahiran 30 tahun lalu di Tetovo, kota yang kini termasuk wilayah negara Macedonia, pecahan Yugoslavia, namun dia berasal dari etnisAlbania. Sejumlah klub hebat pernah memanfaatkan jasanya yakni FC Zurich (Swiss), serta tiga klub Italia: Torino, Parma, dan Napoli. Tahun 2014 dia pindah ke klub Turki, Galatasaray. Hanya semusim, di musim 2015-2016, Dzemaili kembali ke Italia dan memperkuat Genoa. Adapun Admir Mehmedi, seperti Dzemaili, juga berdarahAlbania yang lahir di Macedonia. Dia lahir di Gostivar 26 tahun lalu. Dia pun memulai karier profesionalnya di FC Zurich pada 2008. Setelah itu dia bermain untuk Dynamo Kiev (Ukraina) serta klub Jerman Freiburg, sebelum bermain untuk Bayer Leverkusen saat ini. Di benua yang mayoritas pemeluk agamanya non-

Taulant Xhaka (Albania).

INTERNET

AROMA ALBANIA Senada dengan Deschamps dan Terim, pelatih Albania asal Italia, Gianni De Biasi, juga memberikan kebebasan kepada para pemainnya untuk memilih menjalankan ibadah puasa atau tidak. “Tidak puasa dan menggantinya di lain hari, mungkin pilihan terbaik untuk tim. Tapi semua terserah pemain,” ujar De Biasi seperti dilansir Reuters. Ketika Albania kalah 0-1 dari Swiss di pertandingan pembuka 11 Juni lalu, De Biasi memainkan tiga dari lima pemain muslimnya sebagai starter. Mereka adalah Armando Sadiku, Thaulant Xhaka, dan Eseid Hysaj. Sedangkan dua pemain muslim lainnya, Naser Aliji dan Amir Rrahmani, tidak dimainkan. Lawan Albania, Swiss, juga diperkuat banyak pemain muslim. Saat menang atas Albania, pelatih Vladimir Petkovic (Bosnia) menurunkan enam pemain muslim sebagai starter. Mereka adalah kapten Blerim Dzemaili (Genoa), Valon Behrami (Watford),

Armando Sadiku (Albania). Granit Xhaka (Borussia Muenchengladbach/Arsenal), Xherdan Shaqiri (Stoke City), Haris Seferovic (Eintracht Frankfurt), dan Admir Mehmedi (Bayer Leverkusen). Hanya Shani Tarashaj (Everton) yang tak dimainkan. Salah satu yang menarik dalam pertandingan tersebut, lima dari enam pemain inti muslim yang diturunkan Petkovic merupakan pemain-pemain berdarah Albania. Mereka adalah Behrami, Granit Xhaka, Shaqiri, Dzemaili, dan Admir Mehmedi. Granit adalah

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016

INTERNET

muslim, ternyata banyak pemain muslim yang ikut kejuaraan terbesar di Benua Biru tersebut. Dengan segala konsekuensi, mereka harus mengikuti aturan sebagai kelompok minoritas, demi negara dan bangsa yang dibelanya. Beberapa negara yang diperkuat pemain muslim —meski jumlahnya tidak banyak— adalah Italia (Stephan El Shaarawy), Swedia (Erkan Zengin), Belgia (Mousa Dembele dan Marouane Fellaini), dan Austria (Ramazan Ozcan). (hary b koriun/berbagai sumber)


HALAMAN 68

>> OLAHRAGA

DAFTAR PEMAIN MUSLIM DI PIALA EROPA 2016

N'golo Kante (Prancis).

INTERNET

ALBANIA (5 PEMAIN) Amir Rrahmani (bek, RNK Split) Elseid Hysaj (bek, Napoli) Naser Aliji (bek, Basel) Taulant Xhaka (gelandang, Basel) Armando Sadiku (striker, Vaduz) AUSTRIA (1 PEMAIN) Ramazan Ozcan (kiper, Ingolstadt) BELGIA (2 PEMAIN) Mousa Dembele (gelandang, Tottenham Hotspur) Marouane Fellaini (gelandang, Manchester United) PRANCIS (5 PEMAIN) Bacary Sagna (bek, Manchester City) Adil Rami (bek, Sevilla) Paul Pogba (gelandang, Juventus) N’Golo Kante (gelandang, Leicester City) Moussa Sissoko (gelandang, Newcastle)

Erkan Zengin (Swedia).

INTERNET

JERMAN (4 PEMAIN) Emre Can (bek, Liverpool) Shkodran Mustafi (bek, Valencia) Sami Khedira (gelandang, Juventus) Mesut Ozil (gelandang, Arsenal) ITALIA (1 PEMAIN) Stephan El Shaarawy (gelandang, AS Roma) SWEDIA (1 PEMAIN) Erkan Zengin (gelandang, Trabzonspor) SWISS (7 PEMAIN) Blerim Dzemaili (gelandang, Genoa) Valon Behrami (gelandang, Watford) Granit Xhaka (gelandang, Arsenal) Xherdan Shaqiri (gelandang, Stoke City) Haris Seferovic (striker, Eintracht Frankfurt) Admir Mehmedi (gelandang/striker, Bayer Leverkusen) Shani Tarashaj (striker, Everton)

Ramazan Ozcan (Austria).

INTERNET

TURKI (8 PEMAIN) Harun Tekin (kiper, Bursaspor) Ahmet Calik (bek, Genclerbirligi) Ismail Koybasi (bek, Besiktas) Hakan Calhanoglu (gelandang, Bayern Leverkusen) Nuri Sahin (gelandang, Borussia Dortmund) Arda Turan (gelandang, Barcelona) Oguzhan Ozyakup (gelandang, Besiktas) Yunus Malli (striker, Mainz)

| EDISI 174/TAHUN IV z 16 - 23 JUNI 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.