LAYAKKAH PEKANBARU?

Page 1

>> LAYAKKAH PEKANBARU?

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


>> LAYAKKAH PEKANBARU?

Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hary B Kori’un, Menrizal Nurdin, Furqon LW, Kunni Masrohanti, Gema Setara, Adrian Eko Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

DAFTAR ISI - LIPUTAN UTAMA: SAPA DUNIA DENGAN WISATA ....................... 1-10 - DAERAH: MUDIK PENUH SENSASI ........................................... 11-16 - NASIONAL: KEJUTAN KARNAVIAN ......................................... 17-21 - EKONOMI: PARLEMEN PUN TAGIH JANJI MENTERI ............................................................................................ 22-24 - LINGKUNGAN: DARI PULAU HANYUT HINGGA KELELAWAR BETERBANGAN ................................................. 25-27 - KESEHATAN: OLAHRAGA TEPAT SAAT PUASA ....................... 28-30 - BARU TAHU: SALAH BAPAK SALAH ANAK (3) ........................ 31-35 - TEKNOLOGI: CITY CAR RP47 JUTAAN ........................................ 36 - PUAN: HIJABERS RIAU MENDUNIA ...................................... 37 - 40 - OPINI: RAMADHAN DAN GAYA HIDUP .................................. 41 - 42 - SENI BUDAYA: TENUN BUKITBATU SEMAKIN LENGANG ........ 43 - 47 - MUSIK: MENJAGA MUTU ALA TRADISING PANGGUNG MELAYU ........................................................................................... 48-49 - SENGGANG: IMAN YANG GADUH ................................................ 50 - BUKU: PUASA, ANTARA KESALEHAN RITUAL DAN SOSIAL ........... 51 - ARTIS: BUNGA CITRA LESTARI, MENYANYIKAN SENDIRI SOUNDRTACK FILMNYA SENDIRI ................................................................ 52-53 - FILM: FINDING DORI ............................................................ 54-56 - WISATA: RAJA AMPAT RAJANYA WISATA ............................... 57-60 - OLAHRAGA: PARA SEMENJANA UNJUK GIGI ......................... 61-64

FOTO: DEFIZAL/RIAU POS

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


>> LAYAKKAH PEKANBARU?

LIPUTAN UTAMA

LAYAKKAH PEKANBARU? LAPORAN: ADRIAN EKO DESRILIANTO (PEKANBARU)

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (PPA) TAHUN 2015 LALU MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA PEMERINTAH KOTA PEKANBARU SEBAGAI SALAH SATU KOTA LAYAK ANAK (KLA). DENGAN BANYAKNYA KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAKANAK DAN MASIH BANYAKNYA ANAK-ANAK BERKELIARAN DI JALANAN, LAYAKKAH GELAR TERSEBUT?

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


>> LAYAKKAH PEKANBARU?

HALAMAN 2

SETIAP

hari ibu Desi mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. Ini tugas tambahan yang harus dia lakukan mengingat di rumah tidak ada lagi orang yang bisa diminta antarjemput anaknya ke sekolah. Suaminya sudah berangkat kerja sebelum anaknya berangkat ke sekolah, sehingga peran antar-jemput anak ini harus dia ambil alih karena tidak mung kin berharap sang suami melakukannya. Dua anaknya bersekolah di sekolah yang berbeda. Andi Andika masih duduk di kelas IV salah satu Sekolah Dasar (SD) di Pekanbaru, sementara si sulung Adri Andika duduk di kelas VII di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga di Pekanbaru. Rutinitas ini dia lakukan tanpa mengenal lelah dan letih. Seperti pagi itu, sebelum pukul

07.00 WIB dia sudah harus tiba di sekolah anak-anaknya. Jika terlambat bisa-bisa anaknya akan dihukum atau diberi sanksi karena terlambat datang ke sekolah. Karenanya pagi-pagi sekali dia sudah harus membangunkan anaknya, menyediakan sarapan dan menyiapkan segala hal yang perlu dipersiapkan. Saat ditemui baru-baru ini dia hanya tersenyum saat ditanya apakah capek atau lelah antar-jemput anak ke sekolah? ‘’Mau bagaimana lagi, sebisa mungkin saya lakukan yang terbaik untuk kedua anak saya, biarlah letih dan lelah datang setiap hari. Ini demi anak-anak,’’ tuturnya. Sebenarnya, tuturnya lagi, dia bisa meminta jasa antar-jemput anak sekolah baik menggunakan mobil atau ojek, namun dirinya tidak begitu yakin, karena khwatir terjadi hal-hal yang

Orang tua mengantar anak masuk sekolah hari pertama.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

tidak diinginkan terhadap anakanaknya. Karena itulah dirinya mau melakukan tugas antar-jemput anak ke sekolah. ‘’Anak saya masih kecil, belum begitu paham dengan keadaan yang ada. Lihatlah berita-berita di koran banyak penculikan dan pembunuhan anak-anak. Saya khawatir terhadap hal itu. Anak-anak kan aset paling berharga yang dimiliki orangtua. Biarlah letih dan lelah asal keselamatan anak-anak terjaga dengan baik,’’ ungkapnya. Hal yang sama dilakukan Heriyanto. Kedua anaknya sekolah di dua sekolah yang berbeda. Anak pertamanya sudah duduk di kelas XI salah satu SMA di Pekanbaru, seorang lainnya sudah kelas VIII di salah satu SMP di Pekanbaru. Setiap hari menjadi rutinitas yang harus dilakukan Heriyanto mengantar dan menjemput


>> LAYAKKAH PEKANBARU? anaknya ke sekolah. ‘’Walau sudah besar, saya masih khawatir jika mereka harus pergi dan pulang sekolah sendiri. Berbagai tindak kriminal yang terjadi di Pekanbaru salah satu pemicu mengapa dia mau bersusah payah melakukan antar jemput anaknya ke sekolah,’’ ujarnya. Menurut Heriyanto, biarlah dirinya bersusah-payah sedikit dalam melakukan antar-jemput anak tersebut akan tetapi anak-anaknya senantiasa dalam pengawasan diri dan keluarganya, sehingga perbuatanperbuatan negatif yang bakal dilakukan anak-anaknya bisa dihindari. Ketika ditanya mengapa keduaya khawatir sehingga harus bersusah payah melakukan antar-jemput anak ke sekolah padahal Pekanbaru telah dinobatkan sebagai Kota Layak Anak Tingkat Pratama? Keduanya hanya tersenyum dan berujar masih ragu atas penghargaan itu. Kalau memang Pekanbaru dinilai sebagai kota layak anak tentu anak-anak senantiasa terlindungi. ‘’Nyatanya masih banyak anakanak yang berada di jalanan, masih banyak anak-anak yang terlibat dalam kasus kriminal, dan masih banyak anak-anak yang terlantar dan mengalami tindak kejahatan. Ini kan menjadi pertanyaan kami, apa memang Pekanbaru ini sudah menjadi kota layak anak,’’ ujar Heriyanto lagi. Seharusnya, kalau memang Pekanbaru dinobatkan sebagai kota layak anak, tidak ada lagi anak-anak yang berkeliaran di simpang lampu merah dengan meminta sumbangan dan mengemis, tidak ada kekerasan yang terjadi pada anak-anak dan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. ‘’Itu menurut saya. Akan tetapi mungkin ada indikator lain sehingga pemerintah pusat menetapkan Pekanbaru sebagai kota layak anak,’’ ujarnya, ANAK ASET BERHARGA Beberapa waktu lalu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menetapkan Pekanbaru sebagai salah satu kota layak anak. Penghargaan ini diterima Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST

HALAMAN 3

Walikota Pekanbaru H Firdaus MT bersalaman dengan Presiden RI Joko Widodo, saat menerima penghargaan Pekanbaru Kota Layak Anak dari pemerintah (atas). Firdaus bersama beberapa kepala daerah yang menerima penghargaan (bawah). MT di Istana Presiden Bogor dan diberikan secara simbolis oleh Presiden RI, Joko Widodo. “Alhamdulillah Pekanbaru dinobatkan sebagai kota layak anak. Meski ini baru perdana kami terima, yang pasti akan jadi motivasi untuk memberikan hak-hak anak sesuai dengan deklarasi tadi,” ungkap mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau ini. Firdaus menyebutkan, semua pihak perlu menyadari bahwa anak adalah aset paling berharga untuk masa de-pan bangsa. Karena

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

merekalah nantinya diusia dewasa yang akan menjadi kader pemimpin negara. Karena itu perlu sejak dini dididik, dibimbing bahkan dijaga kesehatan jasmani dan rohaninya. “Mereka adalah generasi emas kita dimasa datang. Makanya pemerintah perlu memberikan kepedulian dan perlindungan kepada anak-anak ,” ujarnya. Menurutnya, Kota Pekanbaru salah satu kota di Indonesia yang sudah membentuk dan berkomitmen untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA). Dari 480-an KLA yang ada di Indone-


HALAMAN 4 sia hanya 60 kota yang melakukannya, salah satunya adalah Pekanbaru. Dijelaskannya, kabupaten/kota layak anak adalah suatu sistem pembangunan suatu wilayah administrasi yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan program dan kegiatan pemenuhan hak-hak anak. ‘’Untuk mewujudkannya perlu ada kesepakatan dan kesepahaman dari masing-masing SKPD yang terlibat. Kita sudah lakukan sosialisasi dan penyuluhan dari tim provinsi, ke depan kita berharap harus ada bagian dari kota itu yang peduli terhadap hak anak, dan hak-hak anak itu mesti di kemukakan,’’ ungkapnya lagi. Untuk dasarnya KLA ini adalah UU 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak. Kemudian didukung oleh Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tentang kebijakan pengembangan Kabupaten/Kota layak anak. Juga disebutkan ada Permen No 12/ 2011 tentang Indikator Kabupaten/ Kota Layak Anak, dan juga ada dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Layak Anak Nomor 13/ 2011 tentang panduan Kabupaten/Kota Layak Anak. INDIKATOR KLA Indikator tentang Kota Layak Anak (KLA) sesuai Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Permen PPPA) Nomor 12 tahun 2011 ada banyak hal di antaranya, pertama anak teregistrasi dan mendapatkan kutipan akta kelahiran, kedua memiliki forum anak, ketiga persentase usia perkawinan pertama di bawah 18 tahun rendah. Keempat angka kematian bayi dan kekurangan gizi pada balita rendah atau nihil, kelima pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif tinggi lengkap dengan fasilitasnya (pojok ASI, imunisasi dasar lengkap, keberadaan posyandu, dan lainnya), keenam ketersediaan lembaga pendidikan anak usia dini, ketujuh persentase wajib belajar pendidikan 12 (dua belas)

>> LAYAKKAH PEKANBARU? tahun. Kedelapan fasilitas kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak, di luar sekolah, kesembilan kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice) dan kesepuluh tidak mempekerjakan anak di bawah umur. KEPEDULIAN BERSAMA KLA itu bukan hanya didapatkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, tapi juga masyarakat Pekanbaru secara keseluruhan. Artinya, kepedulan kepada anak ini adalah tanggungjawab kita bersama sebagai masyarakat secara umumnya. ‘’Tanpa kepedulian masyarakat, KLA itu tidak ada makna apa-apa,’’ ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru, M Amin, menanggapi pengharaan yang diterima Pemko Pekanbaru sebagai KLA. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Pemko untuk mewujudkan KLA itu sendiri, Amin bercerita sudah mulai dilakukan sejak lama. Terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang memberikan kenyamanan dan kemudahan anak-anak mendapatkan haknya. Di antaranya dengan menjamin kebebasan anak mendapatkan pendidikan serta menyediakan fasilitas bermain dan belajar yang representatif untuk anak. Untuk hal tersebut, tidak hanya BPPMKB yang bekerja melainkan seluruh stekholder lainnya, termasuk didalamnya masyarakat itu sendiri. Meski kebijakan dalam bentuk peraturan daerah khusus anak belum ada, namun Amin menyatakan sudah ada Perwako khusus untuk menjamin hak anak di Pekanbaru. ‘’Sejak tahun 2013 gugus tugas Kota Pekanbaru layak anak melalui SK Walikota No 144 tahun 2013 telah bertugas mengembangkan KLA Pekanbaru di ketuai Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru. Namun tetap saja, yang paling berperan di sini bukan hanya kami di pemerintahan melainkan juga masyarakat. BPPMKB sendiri dari tahun 2014 lalu sudahmenyosialisasikan kota layak anak ketingkat keca-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Memang belum terpantau secara keseluruhan, melihat perkembagan kota yang sangat tinggi. Tapi kita terus berupaya untuk meminamilisir tindak kriminal tersebut. -- M AMIN Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru matan. Gunanya pemenuhan hak anak, sekolah layak anak dan puskesmas layak anak,’’ kata Amin. Untuk pemberian status KLA ke Pekanbaru, Amin menyatakan Pekanbaru sudah memenuhi lima indikator sesuai dengan kebijakan dari pusat. Kelima indicator kompetensi hak anak tersebut antara lain, Hak sipil kebebasan anak, kesehatan dan dasar dan kesejahteraan anak, lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif, pendidikan, pemanfaatan serta pengetahuan kebudayaan dan terakhir perlindungan khusus anak. Khusus untuk perlindungan hak anak dalam kasus kriminalitas, Amin menyatakan mendapat laporan jika ada 45 kasus yang diterimanya untuk kekerasan terhadap anak dan perempuan. Khusus untuk anak itu sendiri, pemerintah sudah membentuk gugus Forum Anak di seluruh kecamatan dan bersama


HALAMAN 5

>> LAYAKKAH PEKANBARU?

Pengemis anak-anak di persimpangan SKA, Pekanbaru. Dinas Sosial, kepolisian dan lainnya dengan melakukan pertemuan rutin membahas tentang itu. ‘’Memang belum terpantau secara keseluruhan, melihat perkembagan kota yang sangat tinggi. Tapi kita terus berupaya untuk meminamilisir tindak kriminal tersebut. Untuk masyarakat yang melihat atau mengetahui ada hakhak anak anak yang direnggut, silakan laporkan kepada kami,’’ ujarnya. KEKERASAN TERHADAP ANAK MENINGKAT Dari informasi yang diperoleh, 2016 ini sudah ada 29 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terjadi di Kota Pekanbaru. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya didominasi

kekerasan seksual terhadap anak. Disebutkan Ketua Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru, Helda Khasmy jika Pekanbaru sudah sangat rawan terhadap perkembangan anak setelah mengingat tingginya angka kasus tersebut. ‘’Ada 29 kasus kekerasan melibatkan anak dan perempuan. Angka itu didominasi dengan anak sebagai korbannya. Hal ini tentu berdampak pada status Kota Pekanbaru sebagai kota layak anak,’’ ungkapnya. Apa upaya yang dilakukanpihak mereka agar hal tersebut tidak terus meningkat, Helda menyatakan sudah berusaha memperjuangkan pembentukan kebijakan yang berpihak terhadap

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

perlindungan anak dan perempuan. Menurut Helda, kebijakan tersebut amat dibutuhkan mengingat anak sebagai subjek paling lemah dalam keluarga dan rawan eksplorasi ole huknum. Dari data tahun lalu, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terlihat mengalami peningkatan pesat. Sebagai contoh, tahun lalu terjadi 63 kasus kekerasan terhadap anak. Namun, hanya rentang Januari hingga Maret tahun lalu, sudah ada 37 kasus. Satu di antaranya adalah aksi pencabulan anak oleh ayah tirinya dan sudah putusan dengan hukuman 11 tahun penjara bagi terdakwa. Untuk itu, hal ini perlu perhatian yang lebih besar dibandingkan sekadar status KLA yang diterima.(gem)


HALAMAN 6

>> LAYAKKAH PEKANBARU?

Masyarakan Ragukan Gelar KLA BANYAK ANGGOTA MASYARAKAT PEKANBARU YANG MERAGUKAN ATAS GELAR KOTA LAYAK ANAK (KLA) YANG DIBERIKAN KEPADA KOTA INI. MENGAPA? PRO dan kontra penghargaan yang diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kepada Kota Pekanbaru sebagai Kota Layak Anak (KLA) tingkat pratama tidak bisa dibantahkan, sebagian masyarakat menilai penghargaan ini sudah selayakya dan sudah patut diberikan kepada Pekanbaru bila berkaca dari indikator-indikator yang ada, namun tidak sedikit pula masyarakat yang menilai belum layak dengan mengemukakan berbagai alasan. ‘’Saya sendiri belum yakin 100 persen jikalau Pekanbaru ini sebagai kota layak anak. Dalam hemat saya, jika memang kota ini la yak bagi anak tentu tidak ada anak yang berkeliaran dan mengemis di jalanan dan kekerasan terhadap anak serta tindak kriminal terhadap anak,’’ ujar seorang warga Pekanbaru Heriyanto. Lihatlah di sejumlah persimpangan lampu merah di Pekanbaru, cukup banyak anak-anak terlantar yang terpaksa atau bahkan di paksa mengemis oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, jika memang Kota Pekanbaru ini memang layak anak seharusnya tidak ada anak-anak yang berkeliaran di persimpangan lampu merah untuk mengemis dan sebagainya. Anak-anak yang mengemis di jalanan itu semuanya adalah anak-

Pengemis cilik di persimpangan SKA Pekanbaru. Mereka seolah dibiarkan oleh pemerintah. anak usia sekolah dan yang lebih ironisnya, jumlah anak-anak yang mengemis itu bukan satu atau dua orang, tetapi jumlahnya mereka sangat banyak sampai puluhan orang. Belum lagi anak-anak yang putus sekolah di Pekanbaru, mungkin jumlah mereka sangat banyak. Seharusnya jika memang kota ini adalah kota layak anak sudah seharusnya semua anakanak itu bersekolah dan tidak ada yang putus sekolah. ‘’Semuanya harus mengenyam pendidikan baik jenjang TK sampai SMA sederajat, nyatanya di jalanan masih berkeliaran anak-anak yang usia sekolah. Dari pagi sampai malam

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

mereka masih berada di simpang lampu mereka, kalau demikian kapan mereka sekolah, apakah ini bisa kategorikan kota ini layak anak?’’ ujarnya dengan nada tanya. Walau demikian, tambahnya, penetapan Pekanbaru sebagai kota layak anak memang patut disyukuri dan ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi Pemko Pekanbaru bagaimana anakanak yang masih berkeliaran di jalanan itu dibina atau di sekolahkan, tentunya biaya sekolah mereka harus digratiskan, termasuk memenuhi semua peralatan sekolah dan sebagainya. ‘’Jika tidak demikian dipastikan anak-anak itu akan kembali ke jalanan,


HALAMAN 7

>> LAYAKKAH PEKANBARU?

Anak-anak yang dieksploitasi jadi pengemis di jalanan. mereka tidak akan betah berada di sekolah. Karenanya harus diciptakan bagaimana anak-anak itu betah berada di sekolah dan senang dengan pelajaran yang diajarkan,’’ ujarnya. Hal senada juga diungkapkan seorang ibu rumah tangga Hasnah Ernawati. Menurut dia, kalau memang Kota Pekanbaru sebagai KLA tentu anak-anak yang berangkat ke sekolah tidak akan diantar oleh orangtuanya, mereka akan berangkat dan pulang sekolah sendiri dengan menggunakan angkutan kota. Nyata, sampai saat ini masih banyak ketakutan dan kekhawatiran yang dialami oleh orangtua jika anaknya berangkat dan pulang sekolah sendiri. Jika masih ada kekhawatiran orangtua melepas anaknya untuk berangkat dan pulang sekolah tentunya kota ini belum layak untuk anak, harusnya jika memang kota ini kota layak anak tentu anak-anak yang berangkat dan pulang sekolah aman dan nyaman berada di jalan. ‘’Kenyataannya di Pekanbaru ini masih cukup banyak kasus kekerasan terhadap anak. Berbagai kasus kekerasan dan kriminal yang di alami anak mulai dari penculikan, pemerasan, pencabulan dan sebagainya. Ini nyata dan masih selalu terjadi di Pekanbaru,’’ ujarnya. Meski demikian, tambahnya, dia sangat mendukung jika Pekanbaru ini

dijadikan KLA, ini sangat penting dan sangat tepat jika kota ini dijadikan kota layak anak, karena walau bagaimanapun anak-anak ada aset orangtua dan bangsa ini, dari tangan anak-anak inilah nanti masa depan bangsa ini akan diwujudkan. Dari tangan-tangan anak-anak inilah nanti kelanjutan pembangunan kota dan bangsa ini digantungkan. Karenanya, mendidik mereka dengan sebaik-baiknya sehingga mereka akan menjadi orang yang berguna di masa hadapan harus dilakukan. Jika pendidikan itu tidak dilakukan sejak dini nasib anak-anak itu belum tentu akan baik. ‘’Ini memang menjadi tugas kita bersama, yakinlah masa depan bangsa dan kota ini berada di tangan anakanak saat ini. Jangan pernah menyianyiakan kehidupan anak-anak saat ini,

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

jika disia-siakan masa depan kota ini akan suram, sebaliknya jika anak-anak kita jaga dan diberikan pendidikan yang layak masa depan dan pembangunan kota ini akan semakin baik,’’ ujarnya. Inilah peran yang harus diambil Pemerintah Kota Pekanbaru. Jika memang masih dilihat anak-anak yang berkeliaran sebaiknya dibina dan diarahkan untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, bukan dibiarkan mereka tumbuh dan besar di jalanan. Yang terjadi selama ini seolaholah terjadi pembiaran terhadap anakanak yang hidup di jalanan. ‘’M udah-mudahan ke depan Pemko Pekanbaru lebih peduli dalam membina dan mengarahkan anak-anak yang ada dijalanan tersebut sehingga mereka bisa hidup layak sama seperti anak-anak lainnya,’’ tuturnya.(Gema Setara)


HALAMAN 8

>> SAPA >> LAYAKKAH DUNIA DENGAN PEKANBARU? WISATA

Meningkatkan Pendidikan Islami Anak-anak PELAJARAN AKHLAK PERLU DITINGKATKAN BAGI ANAANAK. MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN YANG ISLAMI AKAN IKUT MENENTUKAN MASA DEPAN MASYARAKAT YANG LEBIH BAIK. DALAM pandangan Islam, anak adalah generasi emas yang di pundaknya kelak roda pembangunan dibebankan. Mulai dari menjadi pemimpin keluarga hingga menjadi pemimpin agamanya atau menjadi imam. Karena itu, membentuk karakter harus dimulai dari tingkat paling rendah yaitu keluarga. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru, Prof Dr Ilyas Husty MA menyebutkan ada beberapa faktor yang mendukung tumbuh-kembang anak menjadi seorang penerus yang berilmu dan berakhlak baik. ‘’Persoalan dukungan kepada hakhak anak itu tidak menjadi isu daerah saja, tapi juga isu internasional. Itu terjadi karena semua agama, ras dan golongan menyadari peran anak-anak yang akan datang. Untuk hal tersebut, saya melihat ada beberapa hak anak yang jelas wajib terpenuhi untuk membantu membentuk karakter mereka, salah satunya adalah hak mendapatkan pendidikan tentunya,’’ terang Ilyas Husty ini. Dalam persepsinya, hak mendapatkan pendidikan itu sendiri memiliki tiga model yang saling mendukung

RIAU POS

Suasana belajar di sebuah sekolah (atas) dan anak-anak membaca buku di perpustakaan keliling (kanan). membangun karakter sang anak kedepannya. Pertama adalah taklim atau transfer of knowledge yaitu mengajar anak agar menjadi pintar dengan ilmu pengeratahuan. Maksud ini adalah memberikan pendidikan kepada anak melalui sekolah-sekolah yang didukung dengan fasilitas pengembangan anak tanpa melihat latar belakang ekonomi dan keluarga si anak. Selanjutnya, memberikan Tarbiyah yaitu memberkan hak pendidikan kepada anak secara klasikal atau bertahap mulai dari PAUD hinga perguruan tinggi. Ini adalah bentuk dari memberikan jaminan kepada anak-anak untuk mendapatkan pendidikan secara berjenjang. Khusus untuk hal ini, pemerintah pusat sudah menetapkan wajib belajar 12 tahun yang memang sudah mulai berjalan. Dan yang

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

terakhir adalah menjamin pendidikan anak secara Takdip pendidikan yang terkait sikap moral dan akhlak. ‘’Itu sebagian dari hak anak mendapatkan pendidikan. Karena pendidikan dikaitkan dengan pemerintahan, artinya pemeritah wajib menyediakan sarana untuk mendukung hal tersebut. Untuk hak pendidikan secara duniawi tentu dalam hal kurikulum, jaminan guru dan sarana pendidikan. Sementara untuk moral dan akhlak selain di pendidikan non formal juga tanggungjawab bersama kita semua. Dimulai dari keluarga hingga lingkungan masyarakat,’’ ujarnya lagi. Terkait apakah Pekanbaru sudah mengedepankan hak-hak anak dari bagian tersebut? Ilyas mengaku masih dalam proses dan menunjukkan peningkatan yang baik. Dia melihat, sejak kota dipimpin H Herman


HALAMAN 9

>> LAYAKKAH PEKANBARU? Abdullah hingga H Firdaus ST MT dan H Ayat Cahyadi SSi sudah dikerjakan. Terlihat dari adanya taman bermain anak islami dan program yang dimulai dari lingkungan sekolah seperti sekolah mengaji dan masjid mengaji untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Meski begitu, dia juga mengakui hal tersebut belum terlaksana secara maksimal karena masih bertahap. ‘’Soal menuju ke arah itu, Pekanbaru sudah mulai membaik. Lihat saja ada pembangunan SMP Madani, penetapan masjid paripurna dan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan terhadap anak. Tapi kita tidak menutup mata jika masih minimnya Taman bermain maupun taman baca untuk anak,’’ ujarnya. Ini hendakya menjadi perhatian pemerintah dan tentunya didukung oleh masyarakat, terutama orangtua. ‘’Mari sama-sama kita berikan hak anak untuk belajar dan berharap dapat memberikan pendidikan agar kelak menjadi anak yang soleh dan solehah,’’ harapnya.(Andrian Eko)

Persoalan dukungan kepada hak-hak anak itu tidak menjadi isu daerah saja, tapi juga isu internasional. Itu terjadi karena semua agama, ras dan golongan menyadari peran anak-anak yang akan datang. -- Prof Dr Ilyas Husty MA Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru.

RIAU POS

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 10

>> LAYAKKAH PEKANBARU?

Layak Anak itu Kepedulian Bersama MASYARAKAT PUNYA PERAN BESAR DALAM MENJADIKAN SEBUAH KOTA BISA DISEBUT LAYAK ANAK. MASALAHNYA, APAKAH PEMERINTAH SUDAH MAKSIMAL BEKERJA? PENGHARGAAN Kota Layak Anak (KLA) yang diterima Pekanbaru, merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap kota-kota yang peduli dengan kehidupan anakanak secara umum. Namun, banyak yang meragukan penghargaan tersebut karena kenyataan di lapangan berbicara lain. Sebagian lagi percaya dan optimis. ‘KLA itu bukan hanya didapatkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru saja, tapi juga masyarakat Pekanbaru secara keseluruhan. Artinya, kepedulan kepada anak ini adalah tanggungjawab kita bersama sebagai masyarakat secara umumnya. Tanpa kepedulian masyarakat, KLA itu tidak ada makna apa-apa,’’ ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru, M Amin. Sementara itu, apa yang sudah dilakukan Pemko untuk mewujudkan KLA itu sendiri, Amin bercerita sudah mulai

dilakukan sejak lama. Terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang memberikan kenyamanan dan kemudahan anak-anak mendapatkan haknya. Di antaranya dengan menjamin kebebasan anak mendapatkan pendidikan serta menyediakan fasilitas bermain dan belajar yang representatif untuk anak. Untuk hal tersebut, tidak hanya BPPMKB yang bekerja melainkan seluruh stekholder lainnya, termasuk didalamnya masyarakat itu sendiri. Meski kebijakan dalam bentuk peraturan daerah khusus anak belum ada, namun Amin menyatakan sudah ada Perwako khusus untuk menjamin hak anak di Pekanbaru. ‘’Sejak 2013 gugus tugas Kota Pekanbaru layak anak melalui SK Wali Kota Nomor 144 tahun 2013 telah bertugas mengembangkan KLA Pekanbaru. Namun tetap saja, yang paling berperan di sini bukan hanya pemerintah melainkan juga masyarakat. BPPMKB sendiri dari tahun 2014 lalu sudah menyosialisasikan kota layak anak ketingkat kecamatan. Gunanya pemenuhan hak anak, sekolah layak anak dan puskesmas layak anak,’’ kata Amin. Untuk pemberian status KLA ke Pekanbaru, Amin menyatakan Pekanbaru sudah memenuhi lima indikator sesuai dengan kebijakan dari pusat. Kelima indikator kompetensi hak anak tersebut antara lain, hak sipil kebebasan anak, kesehatan dan dasar dan kesejahteraan anak, lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif, pendidikan, pemanfaatan serta pengetahuan kebudayaan dan terakhir perlindungan khusus anak. Khusus untuk perlindungan hak anak dalam kasus kriminalitas, Amin menyatakan mendapat laporan jika ada 45 kasus yang diterimanya untuk kekerasan terhadap anak dan perempuan. Khusus untuk anak itu sendiri, pemerintah sudah membentuk gugus Forum Anak diseluruh kecamatan dan bersama Dinas Sosial, Kepolisian dan lainnya dengan melakukan pertemuan rutin membahas tentang itu. ‘’Memang belum terpantau secara keseluruhan, melihat per¬kembagan kota yang sangat tinggi. Tapi kita terus berupaya untuk meminamilisir tindak kriminal tersebut. Untuk masyarakat yang melihat atau mengetahui ada hak-hak anak anak yang direnggut, silakan laporkan kepada kami,’’ ujarnya.(Adrian Eko)

Anak-anak bermain di halaman Stadion Utama Riau.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


DAERAH

Libur Panjang, Macet pun Panjang Adakah macet parah selain Idul Fitri 1437 Hijriah ini? Tak ada yang menyangkal. Para pemudik tertahan di jalanan berjam-jam.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


>> DAERAH

HALAMAN 12

TAK

tepat kalau hanya dikatakan fasilitas jalan disalahkan, misalnya, untuk lajur jalan Pekanbaru-Sumbar, tahun ini sudah relatif mulus dan lebar. Namun, antrean panjang tak terelakkan, dan uniknya ini terjadi saat arus mudik, balik dan rata-rata untuk semua jalur. Dalam catatan Swarnadwipa, 10 Juli 2016 adalah puncak arus balik di Riau. Hampir semua jalur padat, baik transportasi darat, laut dan udara. Keluhan masyarakat Riau di media sosial lebih ramai pada jalan Riau-Sumbar. Padatnya arus kendaraan menuju Pekanbaru menyebabkan kemacetan di beberapa titik. Titik kemacetan panjang tersebut terjadi di Simpang Padang Luar dan Pasar Baso (Kabupaten Agam), Piladang, Sarilamak, Kelok 17 di Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara titik kemacetan di ruas jalan Provinsi Riau terjadi di Kuok, Pasar Air Tiris, Pasar Kampar, Danau Bingkuang dan Rimbo Panjang hingga masuk Kota Pekanbaru. Namun kemacetan di ruas jalan Sumbar yang berlangsung berjam-jam. Sehingga banyak pemudik yang memutuskan meminggirkan kendaraannya untuk beristirahat. Bahkan ada yang baru melanjutkan perjalanan pagi berikutnya. Di ruas jalan di Provinsi Riau, arus kendaraan memang padat namun relatif lancar. Keberadaan personel Polisi dan Dinas Perhubungan titik kemacetan cukup membantu agar arus lalu lintas tetap mengalir dan pengguna jalan tetap tertib dan tidak saling serobot. Setidaknya kondisi ini terjadi di jalan dua jalur Rimbo Panjang jelang masuk Kota Pekanbaru. Kendaraan yang sampai di ujung jalan dua jalur, diatur tetap berada di tiga lajur jalan. Kemudian petugas memberlakukan buka tutup setiap lajur masingmasing untuk 10 kendaraan. Pengaturan ini mejadikan kendaraan yang masuk ke jalan satu jalur menuju batas kota hingga simpang Garuda Sakti tetap teratur tanpa ada saling serobot. Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata SiK yang meninjau situasi arus lalulintas di wilayah Pasar Kam-

Macet di Payakumbuh. par ini, ikut langsung melakukan pengaturan arus lalulintas bersama personel Polri yang ditugaskan di wilayah itu jelang tengah hari. Satu titik rawan macetnya lainnya yang sangat diatensi adalah wilayah perbatasan Kampar dengan Pekanbaru hingga ke daerah Simpang Panam. Sebagai langkah antisipasi bila terjadi kepadatan arus lalulintas di daerah ini maka arus kendaraan dari arah Bangkinang yang akan menuju Pekanbaru akan dialihkan sebagian untuk melalui jalur alternatif melewati Simpang jalan baru arah Danau Bakuok. Kasat Lantas AKP Dasmaliki dan

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Paur Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra menjelaskan bahwa jalan masuk jalur alternatif ini berada pada Km 32, sekitar 800 meter setelah Polsek Tambang arah Pekanbaru, kondisi jalan cukup baik hanya lebarnya yang lebih kecil dibandingkan jalan utama. Dari jalur ini bisa tembus di jalan Kubang Raya desa Kualu atau keluar di Simpang Kambing desa Teratak Buluh, untuk jarak tempuh hampir sama dengan melewati jalan utama. Pada jalur alternatif ini juga ditempatkan sejumlah personil jajaran Polres Kampar untuk mengamankan jalan serta memberikan pelayanan bagi para


HALAMAN 13

>> DAERAH

pemudik yang melewati jalur ini menuju kota Pekanbaru. Di Indragiri Hulu (Inhu) tidak ada lonjakan arus lalulintas yang cukup tinggi hingga 10 Juli 2016 lalu. Sehingga arus lalulintas di Lintas Timur dan Lintas Tengah yang menghubungkan Kabupaten Inhu dengan Kuansing, lancar dan normal. “Lonjakan kendaraan yang melintas hingga H + 4 ini hanya sekitar 20 persen dari hari sebelumnya. Bahkan, arus lalulintas terutama pada jalur balik lebaran tidak begitu terlihat padat,” ujar Kapolres Inhu AKBP Abas Busuni Sik melalui Kasat Lantas AKP Amir Husin.

Arus lalulintas dengan kondisi lancar dan aman dipastikannya, melalui hasil pantau dan patroli yang dilakukannya. Pantauan yang dilakukan Kasat Lantas bersama sejumlah personel Satlantas yakni hingga perbatasan Inhu–Jambi, perbatasan Inhu–Kuansing hingga perbatasan Inhu-Pelalawan. “Arus mudik maupun arus balik lebaran tahun ini, menurun dibading tahun lalu,” ungkapnya. Sementara lalu lintas di Lintas Selatan yang menghubungkan Telukkuantan dengan Pekanbaru normal dan lancar. Apabila dibandingkan dengan hari biasa, arus lalu lintas tidak ter-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

jadi penambahan kendaraan yang signifikan. “Sejauh ini, jalan Lintas Tengah terpantau normal dan lancar,” kata Kasat Lantas Polres Kuansing AKP Suratman. Kendati demikian, pihaknya terus melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya gangguan arus lalu lintas. “Terus dipantau, sekarang kami selalu memonitor kondisi arus lalu lintas,” kata Suratman yang dihubungi tengah melakukan monitoring. Di Duri, kepadatan kendaraan sedikit terjadi. Arus balik di Lintas Utara melewati Kecamatan Mandau dan Pinggir pada H+4 Ahad (10/7) kemarin berjalan lancar. Pihak terkait menyebut, tidak ada kendala berarti. “Belum ada laporan kemacetan parah. Hingga hari ini (kemarin) arus balik dilaporkan masih lancar,” kata Kepala UPT Dishub Infokom Kecamatan Mandau, Hendri Budiman petang kemarin. Kelancaran arus lalu lintas saat mudik dan balik, menurut Hendri, tidak terlepas dari lumayan bagusnya jalan yang melewati Kecamatan Mandau dan Pinggir. Kalau pun ada kendala, itu bukan disebabkan kerusakan jalan melainkan karena kendaraan rusak atau ada kasus tabrakan. Sementara arus balik di jalur Perawang-Siak berjalan lancar dan aman. “Arus balik lebaran idul fitri kendaraan di jalur Siak telah ramai,namun kondisi tetap berjalan lancar dan aman dan di perkirakan puncak arus balik terjadi hari ini (Ahad,red),”jelas Kapolres Siak AKBP Restika melalui Kasat lantas AKP Galih Aprial didampingi Kanit KBO Ipda Ubaedillah, 10 Juli 2016 lalu. Di jalur laut, seperti Selatpanjang, Bengkalis, dan Buton (Siak) lebih padat dibandingkan jalur arus balik bagi para pemudik yang menggunakan jalur darat. Di Selatpanjang arus balik sudah terjadi sejak H +2. Selain arus balik, arus kepulangan masyarakat yang menjalankan Idul Fitri di Selatpanjang juga terjadi. Di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang, penumpang sangat banyak. Tak heran bila petugas di pelabuhan memberlakukan pola buka tutup. Sehingga dapat memecah penumpu-


>> DAERAH

HALAMAN 14

Macet di daerah Baso, arah dari Payakumbuh menuju Bukittinggi, pada lebaran kemarin. kan penumpang di satu titik. Selain terdapat penumpang yang akan berangkat atau datang, juga terdapat penumpang yang transit atau akan melanjutkan perjalanan. \ Tidak sedikit yang sempat harus menginap. Karena tidak ada lagi kapal yang akan mengantarkan mereka ke perjalanan berikutnya. Andi (36) misalnya, dia harus menginap semalam di Selatpanjang karena tidak ada lagi kapal untuk melanjutkan perjalanan ke Buton. “Saya pikir akan ada kapal lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Buton, ternyata tidak ada. Jadi kami terpaksa harus menginap dulu. Besok baru akan ke pelabuhan lagi dan akan melanjutkan perjalanan,” sebutnya. Pria yang berangkat dengan tujuan Pekanbaru ini sangat menyayangkan kondisi pelabuhan di Selatpanjang yang tidak siap menampung kapal dan penumpang yang akan bersandar. Kondisi ini tentunya sangat merugikan masyarakat.

KAPAL RUSAK Selain itu kesiapan armada kapal untuk angkutan mudik patut dievalua-

si. Pasalnya saat arus balik dari Pekanbaru ke Selatpanjang, satu kapal speed boad porty/Garuda mengalami rusak mesin. Sehingga jadwal kedatangan menjadi terlambat. Dari enam mesin yang digunakan kapal itu untuk mengangkut seratusan penumpang dari Buton ke Selatpanjang, dua mesin mengalami kerusakan. Akibatnya penumpang menjadi resah. “Mesin kapal rusak. Akibatnya terlambat sampai di Selatpanjang. Apalagi di dalam kapal sangat padat. Perut kami lapar,” kata Tomy, salah satu penumpang kapal tersebut, 10 Juli 2016 lalu. Menurutnya kesiapan armada kapal sangat minim. Seharusnya kapal yang adigunakan untuk mengangkut penumpang mudik bisa dipersiapkan. Sehingga tidak membuat penumpang terlantar. Menanggapi berbagai persoalan itu, Kepala KSOP Selatpanjang, Ali Imran yang dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah melakukan pengecekan kapal-kapal keberangkatan Selatpanjang sebelum Idul Fitri. Termasuk melakukan pengecekan alat-alat keselamatan kapal. “Sudah kita cek. Ini instruksi menteri,” katanya.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Menurutnya keselamatan penumpang menjadi tolak ukur kebersilan pelayaran. Dia mengaku lebih baik tidak berangkat, dari pada tidak pernah sampai.

PENUMPANG ANTRE 12 JAM Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, arus balik dari dan ke Bengkalis melalui jalur penyeberangan Roro terutama pada H+4 lebih lancar. Walau terjadi sedikit penumpukan kendaraan, namun tidaklah sampai antre sangat lama. Dari pantauan di lapangan, antrean kendaraan sempat terjadi pada H+2 dan H+3. Antrean kendaraan nampak padat terutama di pelabuhan Sei Selari Bengkalis. Calon penumpang bahkan ada yang harus antre hingga 12 jam. “Saya sampai di pelabuhan Sei Selari pukul 12.00 WIB, baru bisa menyeberang pukul 24.00 WIB,” ujar Nung warga Dumai. Lancarnya arus penyeberangan roro baik dari pelabuhan Air Putih Bengkalis maupun dari pelabuhan Sei Selari Bukit Batu, karena saat ini der-


HALAMAN 15

>> DAERAH

maga tambahan yang dibangun Pemkab Bengkalis baik di Air Putih maupun di Sei Selari sudah difungsikan walau sifatnya masih fungsional darurat. “Penumpukan kendaraan yang akan menyeberang tahun ini tidak lagi seperti tahun lalu, dimana saat arus balik pengguna Roro sampai antre 12 jam. Sekarang terutama pada H+4 hanya sekitar 3 jam. Kondisi ini terbantu karena difungsikannya dermaga yang sudah kita bangun,” kata Kadishub Bengkali Ja’far Arief, 10 Juli 2016 lalu. Dermaga tambahan yang dibangun Dishub itu kata Ja’far, sebenarnya belum selesai seratus persen. Namun sudah bisa dipakai,tapi harus pada saat air pasang. Karena kolam pelabuhan tersebut belum selesai secara keseluruhan. “Walau hanya bisa digunskan saat air pasang, setidaknya dapat membantu kelancaran arus penyeberangan dan antrian panjang seperti tahun sebelumnya dapat diminimalisir,” kata Ja’far. Untuk melayani arus penyeberangan ini, Dishub jelas Ja’far lagi, mengoperasikan lima kapal Roro. Dan hingga pukul 01.00 WIB adalah terakhir trip penyeberangan. Pemberlakuan tambahan trip hingga pukul 01.00 WIB ini

berlangsung arus balik normal kembali. Tak hanya di penyeberangan Air Putih-Sei Selari yang lancar. Penyeberangan Roro Rupat-Dumai juga sudah lancar sejak dioperasikan KM Tasik Gemilang di pelabuhan Roro itu. “Sekarang sudah ada dua kapal yang melayani penyeberangan RupatDumai. Alhamdulillah tak terjadi lagi antrean padat seperti tahun lalu,” ucap Ja’far yang mengaku sedang di lapangan memantau kondisi di posko Idul Fitri.

PEMUDIK PADATI BUTON Begitu juga di dermaga Tanjung Buton Kecamatan Sungaiapit via jalur laut menunjukkan peningkatan 9-10 Juli 2016 lalu. “Petugas siaga dalam berikan pelayanan pada pemudik,” ujar Kadishub dan Infokom Siak Drs H Kaharuddin Msi. Petugas diakuinya harus kerja ekstra dalam memberikan pelayanan pemudik. Karena mereka ada yang datang dan pergi, dan posisinya di dermaga ini. “Tak hanya kedatangan tapi juga

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

keberangkatan,” kata Kahar. Tiap jam, kata dia, ada saja kapal berangkat dari dermaga ini, dengan tujuan, Selatpanjang, Tangjung Balai Karimun, dan Batam. Begitu juga sebaliknya dengan kedatangannya. Bandara SSK dan Sungai Duku Ahad (10/6) adalah puncak arus balik. Kondisi ini terlihat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II dan di Pelabuhan Sungai Duku. Untuk pergerakan penumpang di Bandara di hari puncak arus balik, H+3 mencapai 12 ribuan penumpang dengan 82 flight, datang dan berangkat. Sementara untuk puncak arus balik di Pelabuhan Sungai Duku mencapai mencapai 1.577 penumpang untuk berangkat dan datang. Berangkat 722 orang, dan datang 855. “Ya, hari ini pucak arus balik. Dan jumlahnya mengalami peningkatan signifikan dari hari biasanya,” kata Kepala UPT Pelabuhan Sungai Duku Joniansyah kepada RPG. Sementara Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Bambang Setiawan mengatakan lonjakan penumpang di bandara sudah terlihat sejak Sabtu (9/7) lalu. Jumlahnya sudah mencapai 11.844 penumpang dengan 76 penerbangan. “Dan hari ini (Ahad, red) diperkirakan mencapai 12 ribuan,” katanya. Pelanggaran Lalu lintas Turun Selama 10 hari digelarnya Operasi Ramadniya Siak 2016, Ditlantas Polda Riau mencatat terjadi kecelakaan sebanyak 26 kasus dengan korban meninggal mencapai 12 orang, luka berat 17 orang, luka ringan 25 orang. Akibat kejadian tersebut kerugian materil mencapai Rp110.200.000. Angka ini, menurut Direktur Lalu lintas Polda Riau, Kombes Pol Guritno Wibowo mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Di mana pada operasi Ketupat Siak 2015 angka kecelakaan mencapai 34 kasus. Dengan korban meninggal sebanyak 17 orang, luka berat 37 orang dan luka ringan mencapai 40 orang. Sementara untuk kerugian material mencapai 240.200.000. “Untuk kecelakaan lalu lintas memang mengalami penurunan. Mulai


>> DAERAH

HALAMAN 16

INTERNET

dari jumlah laka lantas, korban meninggal hingga kerugian materil,” ujar Guritno. Jika dhitung dengan persentase lanjut Guritno, Jumlah laka lantas mengalami penurunan sebanyak delapan kasus atau 23,52 persen.Untuk korban Meninggal turun sebnyak lima orang atau 29,41 persen, luka berat turun sebanyak 20 orang atau 54,05 persen, luka ringan turun sebanyak 15 orang atau 37,5 % persen. Sedang untuk pelanggaran lalu lintas, pada operasi Ramadniya Siak 2016 tercatat 1.217. Dengan rincian tilang sebanyak 659 kasus, teguran 568 kasus. Dibadingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan. Dimana pada tahun lalu tercatat jumlah pelanggaran mencapau 1.221, dengan denda tilang mencapai 456, teguran 765. “Ada penurunan ya, pelanggaran 2016 dibandingkan 2015. Jumlah pelanggaran turun sebanyak empat perkara atau 0,33 persen, tilang naik sebanyak 194 perkara atau 42,54 persen. Sedangkan teguran turun sebnyak 197

perkara atau 25,75 persen,” urai Guritno. Sementara itu untuk situasi Kamtibmas pada operasi Ramadniya 2016, Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo MM menyebut terjadi enam kejadian. Dengan rincian Polresta Pekanbaru satu kejadian, yakni kasus penganiyayaan. Polres Kampar empat kasus. Yakni kasis penganiyaan dan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pengrusakan barang dan Kekerasan dalam rumah tangga. Terakhir terjadi di Polres Dumai kasus penggelapan. “Hanya di tiga Polres untuk hari ke 10 ini operasi Ramadniya yang mencatatkan gangguan kamtibmas. Secara keselurhan dapat dikatakan anggota kita telah berhasil menciptakan situasi yang aman ditengah perayaan Idul Fitri,” ujar Guntur. Sedangkan data arus mudik pada operasi Ramadniya hari ke 10, Polda Riau mencatat penumpang yang berangkat dengan bus sebanyak 1.504 orang. Untuk yang tiba mencapai 791 orang. Untuk angkutan lait, berangkat

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

mencapai 11.364 orang, tina 9.852 orang. Angkutan udara berangkat mencapai 4.685 orang, tiba 5.161 orang. Guritno Wibowo menjelaskan, tidak terjadi kemacetan parah di Rantau Berangin menuju Kuok dan Air Tiris menuju Rimbo Panjang. Sebab yang terjadi adalah kepadatan kendaraan dikarenakan lonjakan jumlah kendaraan dari Sumbar menuju Pekanbaru. “Kalau kemacetan parah tidak. Karena kalau macet parah itu kendaraan tidak bergerak. Ini kan bergerak. Jadi beda. Roda terus berpurar meski dengan kecepatan yang sangat pelan,” tegasnya. Dengan berakhirnya libur Idul Fitri dan cuti bersama, segenap pegawai negeri (PNS) di lingkungan Pempov Riau dan kabupaten/kota mulai beraktivitas hari ini. Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman berharap dengan liburan yang telah dilalui PNS kembali beraktivitas seperti semula dan meningkatkan kinerja untuk memberikan pelayanan kepada masyrakat. “Selamat kembali beraktivitas. Mari bekerja optimal,” ujar Gubri.(men)


NASIONAL HALAMAN 17

>> DAERAH

BEREBUT MENTERI DI RESHUFFLE JILID II

Doa Jadi Sejata Isu reshuffle kembali menguat. Partai politik (Parpol) pun bereaksi kencang. Ada yang ingin tambah menteri, dan ada yang baru merebut kursi menteri.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 18

>> NASIONAL

POSBERITA.COM

SEMUA

itu tak lepas dari pernyataan Presiden Jokowi. Suasanya yang kian redup ketika Ramadan dan Idul Fitri –karena disibukkan dengan persoalan harga bahan pokok yang melambung tinggi—tapi, isu itu kembali meninggi. “Saya jadi ingat reshuffle kalau begini,” kata Jokowi dalam sambutannya di Haul Taufik Kiemas di Jalan Teuku Umar, Jakarta, 8 Juni 2016 lalu. Hal ini bermula ketika Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang memberi tausiyah menanyakan jumlah menteri yang ada di dalam Kabinet Kerja yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU). Jokowi lantas menjawab ada enam orang menteri yang dari NU. “Sebelum melanjutkan, saya mau klarifikasi pada pak kiai mengenai menteri NU. Tadi diam-diam saya hitung ada enam pak kiai. Dari NU itu ada. Muhammadiyah, karena pak Haedar (Ketua Muhammadiyah) nggak tanya, saya tidak hitung,” katanya yang disambut tawa. Pernyataan Jokowi ini kemudian membuat partai pendukung pemerintah Jokowi-JK bereaksi. Ada yang khawatir jabatan menteri bakal diambil PAN dan Golkar, ada juga yang mendesak reshuffle dilakukan di pos-pos yang dianggap lemah. Terang saja, pernyataan Jokowi itu ditanggapi dengan beragam. Sebab, isu reshuffle memang sempat menguat ketika Golkar dan PAN sudah resmi bergabung dengan Pemerintah Jokowi. Namun, isu itu kembali pudar,

meskipun para pengamat mengatakan bahwa reshuffle memang sudah layak dilakukan Jokowi, namun belum juga jadi-jadi. Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah menilai, pernyataan Presiden Jokowi soal reshuffle hanyalah respon spontan yang penuh candaan. “Itu kan pernyataan spontanitas menjawab candaan ceramahnya ketua umum PBNU,” ungkap Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Anggota komisi III DPR ini tidak mempermasalahkan jika masing-masing orang menafsirkan ungkapan Jokowi tersebut sebagai momen jelang reshuffle kabinet jilid II. Namun dia mengingatkan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Jokowi. “Tapi sekali lagi untuk menyangkut pelaksanaan reshuffle kabinet, menurut Undang-Undang Kementerian negara bahwa keputusan mengenai kapan, siapa, mengapa, siapa diganti siapa itu hak prerogatif presiden. Hak subjektif presiden,” tuturnya. Basarah juga mengatakan, hasil Munaslub Partai Golkar tidak masalah jika dijadikan salah satu landasan untuk reshuffle jilid II kabinet kerja JokowiJK. Sebab menurutnya reshuffle juga harus menyesuaikan dengan momentum politik. “Untuk reshuffle itu selain memperhitungkan kompetensi dan kapasitas kabinet yang beliau pimpin, kan juga harus menghitung konstelasi politik di luar eksekutif, pemerintahan. Jadi sahsah saja kalau Munaslub Golkar dijadi-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

kan salah satu parameter atau konsideran bagi presiden untuk mengambil keputusan,” bebernya. “Jadi kita tunggu subjektivitas Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan terkait dengan wacana reshuffle kabinet itu,” imbuhnya. Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKB DPR Maman Imanulhaq menilai dalam waktu dekat reshuffle jilid II Kabinet Kerja Jokowi-JK perlu diwujudkan. Sebab jika perombakan kabinet tersebut hanya menjadi isu, justru akan membuat kinerja menteri turun. “Saya rasa berkali-kali pak presiden mengungkapkan perlunya reshuffle. Perlu segera, karena isu reshuffle oleh presiden membuat beberapa menteri tidak nyaman dan tidak optimal dalam bekerja,” kata Maman. Menurut anggota komisi VIII DPR ini, ada beberapa kementerian yang layak mendapatkan jatah perombakan. Misalnya saja menteri biang permasalahan pasokan daging menjadi langka. “Soal masalah daging yang tidak bisa terpenuhi. Beberapa kementerian yang berhubungan dengan daging yang perlu direshuffle,” tuturnya. Selain itu sejauh ini menurut Maman, ada ketidaksesuaian kerja antar kementerian. “Misalnya Mentan, Pak Amran berkali-kali membicarakan soal harga daging, bukannya itu kewenangan mendag? Kan harus menjamin ketersediaan, tapi tidak bisa memenuhi,” ujarnya. “Juga soal menkeu dan bappenas harus memikirkan, bagaimana,” imbu-


HALAMAN 19

>> NASIONAL hnya. Namun Maman menegaskan bahwa hal tersebut hanya penilaian berdasarkan kinerja saja. Terkait eksekusi reshuffle, partainya enggan mendesak Presiden Jokowi. Lalin lagi dengan Nasdem. Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi berharap jatah posisi menteri berlatar belakang partai politik tidak direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ungkapan tersebut dia munculkan ketika disinggung soal Jaksa Agung HM Prasetyo mantan politikus NasDem direshuffle. “Kenapa jatah parpol, parpol justru penting karena punya kursi di parlemen, tidak terlalu penting mengurangi jatah parpol karena masih ada jalan keluar lain,” kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Anggota komisi III DPR ini menganggap perombakan kabinet kerja memang hak prerogatif Jokowi. Namun menurutnya, Jokowi pasti memiliki pertimbangan tidak akan mendepak representasi partai politik yang mendukungnya menjadi presiden. “Kami yakin kepada moral politik Presiden Jokowi, beliau tak akan pernah berpikir, hadir teman baru, teman lama dibuang, kami punya keyakinan itu, kita firm mendukung Presiden Jokowi,” tuturnya. Akan tetapi dia menilai reshuffle memang langkah politik penting. Maka dari itu harus penuh pertimbangan. “Misal untuk pertimbangan kepentingan pemerintahan, dia akan melihat apakah dengan pergantian ini apakah mendukung kestabilan pemerintah. Bagi partai yang telah ada tak masalah, presiden pasti mengambil

pertimbangan yang matang, seluruh langkah awal pasti dikomunikasikan dengan pendukungnya,” pungkasnya. Lalu bagaimana dengan reaksi dari Golkar dan PAN? Meski tidak mengiyakan atau membantah ada politisi Golkar yang bakal masuk daftar menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ketua Umum Golkar Setya Novanto berharap ada kader partai beringin yang ditunjuk masuk lingkaran kabinet. Setya Novanto melihat ada sinyal terang yang diberikan Presiden Jokowi. “Ini tentu suatu sinyal yang diberikan tetap memberikan suatu apresiasi dan penghormatan. Mudah-mudahan,” kata Setnov usai menghadiri haul 3 tahun meninggalnya Taufiq Kiemas di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Setya Novanto memilih bungkam ketika ditanya soal pembicaraannya dengan Presiden Jokowi maupun Wapres Jusuf Kalla. Dia hanya mendoakan reshuffle kabinet berjalan lancar. “Pokoknya kita doakan lah,” ujarnya sambil tertawa. Sebelumnya, Setya Novanto menegaskan, meski Golkar mendukung semua kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi-JK, namun tidak berambisi masuk dalam kabinet kerja. “Tidak ada menteri yang disodorkan. Saya sebagai Ketua Umum mendukung pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla. Apa yang akan dilaksanakan Beliau (Jokowi), apapun keputusannya, saya sebagai Ketua Umum akan mengikuti dengan cermat, seksama dan menghormatinya,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta..

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Meski demikian, kata Setnov, jika Presiden Jokowi meminta nama kader Golkar untuk dimasukkan dalam kabinet kerja, pihaknya mengaku punya stok nama yang siap dipilih presiden. Disinggung soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi dan beberapa petinggi partai beberapa waktu lalu, dia menampik membahas kocok ulang kabinet. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj sempat menyinggung soal menteri dari NU yang masuk daftar reshuffle kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK. Hal tersebut disampaikan Said Aqil saat memberikan ceramah saat menghadiri acara Haul ke-3 Taufiq Kiemas di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ikut angkat bicara terkait ceramah tersebut. Dia hanya pasrah dan menyerahkan rencana reshuffle kepada Presiden Joko Widodo. Meski begitu, dia enggan berandai-andai terkait isu perombakan menteri. “Ya belum tahu, apa ada reshuffle apa enggak. Ya sepenuhnya kewenangan Pak Jokowi. Kita mendukung apa langkah Pak Jokowi,” ujar Muhaimin. Meski tidak ingin berandai-andai ada kader PKB yang masuk daftar reshuffle, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini berdoa agar tokoh PKB bertambah di Kabinet Kerja Jokowi-JK. “Ya berdoa,” jawabnya singkat.

MENTERI PROFESIONAL Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mem-


HALAMAN 20

>> NASIONAL

INTERNET

inta Presiden Jokowi menepati janji kampanye Pilpres yang akan menaruh orang profesional dalam kementerian. Selain itu, jabatan menteri juga diisi beberapa kalangan karena balas budi jasa politik. “Bisa juga Ramadan yang akan datang karena kami di luar kabinet. Ini sepenuhnya hak prerogatif. Kalau presiden lakukan reshuffle, mudah-mudahan sekali ini reshuffle dalam rangka laksanakan janji beliau waktu kampanye. Yakni, Kabinet ahli profesional bukan transaksional,” kata Hidayat di kediamannya, Jakarta, 7 Juli 2016. Presiden Jokowi seharusnya memilih ahli profesional sebagai menteri, bukan berarti anti partai politik. Menteri kabinet kerja dari kalangan profesional, menurut dia, dapat membantu presiden dalam menyelesaikan masalah. “Masak masalah daging saja enggak selesai beliau sampai perintahkan berkali-kali ‘enggak mau tahu pokoknya sebelum lebaran harga daging 80 ribu’, nyatanya kemarin 120-150 ribu, kan kasihan beliau,” kata politikus PKS ini. Pihaknya saat ini berada di luar pemerintah dan tak ingin mencampuri reshuffle kabinet kerja. Namun dia

menegaskan, kader partai politik juga bisa bekerja profesional sebagai menteri. “Menteri perdagangan bukan dari partai, sudah bukan dari partai dan tidak mampu laksanakan perintah presiden. Saya tegaskan profesional bukan transaksional bukan berarti anti parpol. Bisa saja beliau tetap komunikasi dengan parpol,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak ingin ambil pusing dengan rencana Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya. “Rasanya sekarang Idul Fitri yah! Gak tau apa tuh soal reshuffle,” katanya sambil tertawa, Jakarta. Dia mengaku saat ini tengah mempersiapkan untuk menyambut kawankawan lamanya. Mengingat sulitnya waktu bertemu saat jam kerja. “Pada hari Idul Fitri itu kita merayakan hari kemenangan dan biasanya teman-teman kecil dari Kadin, Himpi, Golkar biasanya semua pada hadir dari pemerintahan pada hadir sehingga bisa ketemu, kalau biasa kan kita sulit ketemu,” ujarnya. ARB mengharapkan, Indonesia setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 H semakin bagus, bersahabat, maju serta

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

sejahtera. Doa serupa juga dipanjatkan untuk kelanjutan partai berlambang pohon beringin. “Golkar tetap Insya Allah makin lama makin kuat dan maju,” kata dia. Lalu bagaimana jika doa Setya dan harapa Ical tak kesampaian? Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham menegaskan Golkar selalu siap apapun keputusan Presiden Joko Widodo. Idrus juga menegaskan bahwa Golkar akan selalu legowo jika nantinya saat reshuffle nanti partai berlambang pohon beringin itu tidak mendapat jatah kursi. “Kepentingan partai Golkar adalah bagaimana agar reshuffle itu menjamin adanya peningkatan kinerja kabinet, adanya produktifitas untuk kepentingan rakyat,” ujar Idrus saat menyerahkan nama-nama kepengurusan Golkar ke Menteri Hukum dan HAM. Dia menjamin tidak akan ada perlawanan terhadap pemerintahan jika seandainya Golkar tidak mendapat jatah kursi menteri. Terlebih lagi, lanjut Idrus, Setya Novanto yang saat ini menjadi ketua umum Golkar menjamin akan keberlangsungan partai Golkar secara demokratis.


HALAMAN 21

>> NASIONAL

Saat disinggung kemungkinan Golkar akan mendapat jatah kursi Idrus enggan berkomentar lebih lanjut. Dia hanya berujar semua keputusan diserahkan kepada ketua umum. “Golkar sekali lagi tanpa syarat, bila diberikan kesempatan maka Golkar akan memanfaatkan kesempatan itu sebesar-sebesarnya meningkatkan kabinet dan untuk kepentingan rakyat,� tandasnya.(men)

Jokowi saat pelantikan kabinet kerja (atas), bersama petinggi Golkar (kanan), Setya Novanto (bawah).

INTERNET

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


EKONOMI

HALAMAN 14

PERTUMBUHAN EKONOMI PASCA LEBARAN

Opitimis di Lima Persen Pada kuartal I, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,92 persen. Namun, di kuartal kedua ini, pemerintah tampaknya lebih optimis.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 23

>> EKONOMI

INTERNET

MENURUT

Menko Perekonomian Darmin Nasution, pada semester satu ini, lima persen merupakan potensi pertumbuhan yang sangat mungkin dicapai. Salah satu faktor pendorongnya adalah musim panen yang bergeser ke April dan Mei. Pergeseran tersebut akan mendorong pertumbuhan sektor pertanian. “Saya perkiraannya kalau tadinya panen tidak bergeser ke kuartal II, saya perkirakan pertumbuhan kuartal I pasti lima persen,’’ katanya. Tapi, katanya, karena panen bergeser karena El Nino, membuat pertaniannya kecil pada kuartal I. Tapi akan meningkat di kuartal II. Selain itu, lanjut Darmin, pembangunan infrastruktur juga akan mendorong pertumbuhan dari sisi investasi oleh pemerintah. Kemudian deregulasi kebijakan juga diyakini sudah berpengaruh dalam mendorong minat penanaman modal asing, meskipun baru 96 persen aturan turunannya yang selesai dikaji

dan dievaluasi. “Walau perdagangan dunia masih terus merosot, termasuk ekspor impor Indonesia dan berdampak ke penghasilan, menarik (pertumbuhan ekonomi) ke bawah. Tapi di lain pihak, kami membangun infrastruktur, deregulasi, itu akan mendorong ke atas. Sehingga semester satu mungkin lima (persen) lah,” lanjutnya. Kemudian dari sisi konsumsi, kata Darmin, juga diperkirakan akan meningkat terutama dipicu oleh bulan Ramadhan. Selain itu, pihaknya menganggap sebagian dampak dari arus mudik akan berpengaruh terhadap perekonomian kuartal kedua ini. Sebab, industri juga sudah mempersiapkan pasokan jauh hari sebelum lebaran. “Lebaran sudah masuk bulan Juli, berarti masuk Kuartal III. Jadi walaupun data pertumbuhan Kuartal II keluar Agustus, tapi dia tidak akan terpengaruh banyak,”imbuhnya. Sementara itu, senada dengan Dar-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

min, Menkeu Bambang Brodjonegoro juga optimis, pertumbuhan ekonomi semester I bisa mencapai lima persen. Sebab, pemerintah memastikan penyerapan belanja modal akan merata pada setiap kuartal. Tidak lagi menumpuk di akhir tahun. “Semoga (bisa tumbuh) lima persen,” kata Bambang di kantornya, kemarin. Meski begitu, beberapa ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Semester I ini tidak sampai menyentuh lima persen, yakni hanya mentok di 4,9 persen. Ekonom Bank Permata Josua Pardede, menyatakan konsumsi rumah tangga kuartal kedua diprediksi tidak bisa menyentuh lima persen. Sebab, konsumsi masyarakat baru akan meningkat di Kuartal III dengan daya dorong dari lebaran dan tahun ajaran baru. Dia pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hanya 4,93 persen hingga 4,97 persen pada Kuartal II2016, sehingga secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan ekonomi Se-


HALAMAN 24 Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2016, untuk kemudian disahkan dalam Sidang Paripurna, 28 Juni 2016 lalu. Sebagian anggota DPR pesimistis target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2 persen dapat tercapai. Sebenarnya, sejak pembahasan di tingkat komisi, pemerintah dan Komisi Keuangan (Komisi XI) sudah sepakat memangkas asumsi pertumbuhan ekonomi dalam draf awal RAPBN-P 2016 dari 5,3 persen menjadi 5,2 persen. Asumsi itu mencapai kata sepakat hingga pemabahasan akhir Banggar. Namun, beberapa fraksi, salah satunya Fraksi Gerindra, menilai target tersebut sulit dicapai di tengah perlambatan ekonomi global saat ini. Anggota Banggar dari Gerindra Wilgo Zainar mengatakan, fraksinya memperkirakan pertumbuhan ekonomi thun ini hanya 5,1 persen. Proyeksi tersebut sama dengan perkiraan Bank Indonesia (BI). Meski begitu, Gerindra setuju RAPBN-P 2016 disahkan dengan catatan pemerintah memastikan belanja modal tetap ditingkatkan sehingga dapat mencapai target pertumbuhan

PEMBANGUNANDANSTUKTUR.BLOGSPOT.COM

mester I hanya 4,9 persen. Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II hanya mencapai 4,9 persen. Salah satu instrument yang diyakini pemerintah mampu meningkatkan pertumbuhan adalah pembayaran gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) alias gaji ke-14 kepada para pegawai negeri sipil (PNS) pada akhir Juni lalu. Namun, kenyataannya tidak cukup signifikan mendongkrak konsumsi rumah tangga. Penyebabnya, jumlah PNS hanya sekitar 4,5 juta orang dari sekitar 250 juta penduduk Indonesia. Anton berpandangan, bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin justru lebih berpengaruh mengerek daya beli. Alasannya, bantuan langsung tersebut akan mendorong daya beli dari masyarakat kelas menengah bawah, bukan hanya untuk pembelian kebutuhan primer tetapi juga sekunder. “Jadi kalau fokus ke infrastruktur itu hasilnya baru terasa 2-3 tahun lagi, sekarang daya belinya harus dinaikkan dengan bantuan langsung tunai,” ujar Anton. Potensi penerimaan dari pengampunan pajak atau tax amnesty harus dijadikan sebagai bonus tambahan penerimaan, dan bukan sumber utama pendapatan negara tahun ini. Sinyak masih belum mencapai target pertumbuhan kepala lima ini, juga sudah dirasakan ketika Ketika Badan

>> EKONOMI

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

ekonomi 5,2 persen. “Kami telah mengkaji rancangan yang diajukan dengan mempelajari perkembangan ekonomi dunia dan domestik, mencermati banyak target, maka pengajuan RAPBN-P 2016 harus dilakukan pemerintah dengan cepat,” kata Wilgo saat rapat di di Gedung MPR/DPR, ketika itu. Di sisi lain, anggota Banggar dari Partai Demokrat Rinto Subekti menambahkan, potensi penerimaan dari kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty harus dijadikan sebagai bonus tambahan penerimaan, dan bukan sumber utama pendapatan negara tahun ini. Karenanya, dia meminta pemerintah tetap fokus mencapai target penerimaan. Begitu juga dengan peningkatan kualitas belanja, guna memastikan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah yakin kebijakan fiskal yang ditetapkan dalam RAPBN-P 2016 ini akan mampu mendorong perekonomian tahun ini. Faktor penopangnya adalah kesepakatan peningkatan pendapatan sebesar Rp51,6 triliun karena revisi asumsi


HALAMAN 25

>> EKONOMI

PRINT.KOMPAS.COM

harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) menjadi 40 dolar AS per barel. Selain itu, pemerintah dan DPR sepakat defisit anggaran tahun ini sebesar Rp296,7 triliun atau 2,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). “Kami meyakini kebijakan fiskal yang ditetapkan dalam APBN-P 2016 ini membantu perekonomian tahun ini dan tahun-tahun berikutnya,” katanya. Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowarojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 5,1 persen. Proyeksi tersebut tanpa memper-

timbangkan pendapatan dari pengampunan pajak, yang bakal menambah penerimaan negara. Sebab, BI memperkirakan penerimaan dari tax amnesty hanya Rp53,4 triliun, bukan Rp165 triliun seperti perkiraan pemerintah. Kendati begitu, Agus menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun ini masih mungkin tercapai. Hal itu memungkinkan jika penerapan tax amnesty berjalan efektif. Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, kondisi ekonomi dunia di masa datang masih lemah seh-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

ingga membatasi permintaan global. Hal ini tentu akan terus menekan harga komoditas sehingga mempengaruhi ekspor dan perekonomian Indonesia. Menyikapi kondisi tersebut, ada dua jalan yang bisa dipilih Indonesia untuk menopang perekonomiannya. Pertama, mengandalkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. Kedua, selain SDA, mengandalkan kemampuan sumber daya manusia dan peningkatan modal. “Lebih baik bagi Indonesia untuk memilih yang kedua,” kata Chaves dalam acara “Indonesia Economic


HALAMAN 26

>> EKONOMI

KEMENDAGRI.GO.ID

Quarterly 2016” yang digelar Bank Dunia di Kementerian Perdagangan, Jakarta. Menurut dia, pemerintah perlu melakukan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. Yaitu ke sektor manufaktur dan jasa lantaran dua sektor itu memberikan pekerjaan dengan upah lebih tinggi. Saat ini, pertumbuhan industri manufaktur Indonesia sangat kecil, hanya 4,6 persen. Berbeda dengan Vietnam yang mampu mengembangkan sektor manufaktur. Untuk mengembangkan industri manufaktur, pemerintah dapat melakukan reformasi kebijakan. Salah satu caranya adalah merilis 12 paket kebijakan ekonomi sejak September tahun lalu untuk membangkitkan industri manufaktur. “Reformasi yang dilakukan belum selesai. Saya dengar keinginan reformasi itu tidak berhenti dan akan terus dilakukan agar perekonomian lebih kompetitif,” kata Chaves. Dengan mengandalkan reformasi kebijakan tersbeut, Chaves memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,1 persen tahun ini. Proyeksi itu lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi negaranegara pengekspor komoditas lainnya,

seperti Brasil, Meksiko, dan lain-lain. Ia hanya memberikan catatan agar pemerintah dapat menangani risiko fiskal untuk mencapai target tersebut. Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan selain manufaktur, pemerintah saat ini akan berfokus mengejar devisa dari sektor pariwisata. Ia mencontohkan Cina yang dapat menghasilkan ratusan miliar dollar dengan modal pembenahan sektor pariwisata. “Jadi perlu juga ada transisi dari manufaktur ke sektor jasa dan gaya hidup,” katanya. Sedangkan Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Ndiame Diop mengatakan, pihaknya tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen karena pemerintah mampu melakukan beberapa reformasi di bidang perekonomian. Upaya itu akan membangkitkan investasi pemerintah, yang diharapkan kemudian bisa mengerek investasi swasta. Namun, upaya reformasi melalui paket kebijakan ekonomi itu membutuhkan waktu dan juga adanya kebijakan lanjutan. Menurut Diop, ada tiga langkah yang bisa dilakukan Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Pertama, kebijakan moneter den-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

gan menjaga tingkat inflasi. Dengan begitu, suku bunga pinjaman bisa turun untuk memacu perekonomian. Kedua, kebijakan fiskal. Yaitu, menjaga belanja pemerintah untuk mendorong sektor swasta. “Kami sudah melakukan pengujian, pemerintah pusat bisa alokasikan (belanja) Rp183 triliun tahun ini, yang sekitar 90 persennya akan terserap,” kata Diop. Ketiga adalah memacu perdagangan. Pemerintah terus berusaha mengurangi hambatan tarif untuk meningkatkan perdagangan. Peningkatan aktivitas ekspor-impor itu akan menopang pertumbuhan ekonomi. Pemerintah perlu diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. Yaitu ke sektor manufaktur dan jasa lantaran dua sektor itu memberikan pekerjaan dengan upah lebih tinggi. Bank Dunia telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari semula 2,9 persen menjadi 2,4 persen. Sebab, kondisi negaranegara pengekspor komoditas masih terpukul oleh rendahnya harga. Kondisi ini juga berlaku di Indonesia. Tapi, pemerintah bisa terus mendorong dua sumber baru pertumbuhan ekonomi.(men)


LINGKUNGAN HALAMAN 17

>> EKONOMI

Di Tangannya Gambut Begitu Lembut Jauh sebelum gambut menjadi masalah besar bagi bencana lingkungan, ternyata ada Lulie Melling yang sudah ‘’akrab’’ dengan gambut bertahun-tahun lamanya.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 28

>> LINGKUNGAN

ADALAH sebuah lembaga yang dipimpin sosok perempuan dari Negeri Jiran ini, yaitu Tropical Peat Research Laboratory Unit/TPRL merupakan lembaga yang mengembangkan pengetahuan ilmiah dan informasi untuk memahami konservasi, pengelolaan, dan pembangunan berkelanjutan pada lahan gambut tropis. Dr Lulie Melling adalah sosok yang berperan penting di TPRL. Ia tengah menjabat Director of TPRL. Penelitian tentang lahan gambut sudah sejak lama dilakukan oleh Lulie. Ia lebih dari 25 tahun mendalami gambut. Hingga menemukan metode untuk mengelola gambut dengan baik dan meruntuhkan pandangan tentang gambut yang dituding sebagai sumber kebakaran. “Kami melakukan program water management dan compacting di lahan gambut. Hasilnya mengejutkan, karena kadar CO2-nya lebih rendah daripada hutan. Dunia terkejut, karena pada 2006 sampai 2007, kadar CO2-nya lebih tinggi ketimbang hutan,” kata Lulie. Sarawak adalah wilayah yang relatif baru dalam mengembangkan kelapa sawit. Sarawak merupakan pemain baru di bidang kelapa sawit. Luasnya pun hanya 200.000 hektare, sementara di Semenanjung ada 400.000 hektare. Negara bagian ini, tanpa pengembangan lahan gambut, mungkin tidak akan berkembang sebaik sekarang. Menurut Lulie, minyak sawit-lah yang membuat Sarawak hidup. “Pada awalnya, Pemerintah Federal ingin melakukan moratorium perkebunan kelapa sawit di Malaysia,” ujar Lulie seperti ditulus Warta Ekonomi. Namun, moratorium tidak dilakukan karena ternyata lahan sawit dapat dikembangkan dengan hasil yang menggembirakan bagi lingkungan maupun bisnis. Lembaga ini dibiayai oleh Pemerintah Federal Malaysia dan Pemerintah Negara Bagian Sarawak. Dana dari Pemerintah Federal sebesar RM16 juta untuk lima tahun, terhitung sejak 2008. “Jadi, sekitar RM3 juta per tahun,” ujar Lulie. Gaji juga dibayar oleh Pemerintah Negara Bagian Sarawak. Selain itu, lembaga ini juga mendapatkan dana riset sebesar RM1 juta per tahun. Dan seka-

INTERNET

Dr Lulie sedang bekerja (foto atas dan kanan) rang, kata Lulie, pihaknya tengah mengajukan dana lagi kepada pemerintah. Selain sokongan dana dari pemerintah, TPRL juga memperoleh bantuan lain yaitu beasiswa dari berbagai pihak, seperti beasiswa dari Hokkaido University, Nagoya University, dan lain-lain. Sosok Lulie adalah tokoh penting dalam pengembangan gambut di Sarawak. Ia memperoleh gelar bachelor dalam bidang science dari University of Malaya pada 1990. Kemudian Master of Agriculture Science in Soil Science dari University of Reading, Inggris, pada 1997. Terakhir, dia mendapatkan gelar Ph.D. dari Hokkaido University, Jepang, pada 2005. Wanita ini memulai karirnya sebagai officer riset sekaligus surveyor pada Departemen Pertanian Malaysia pada 1991. Sejak awal, dia memang mempunyai ketertarikan yang dalam untuk mempelajari tanah gambut tropis. Setelah berjuang keras, Lulie akhirnya berhasil mendirikan TPRL, yang kini ada di bawah Departemen Pertanian. Sebagai ilmuwan, Lulie telah memimpin lebih dari 20 proyek riset tanah gambut dengan sejumlah besar publikasi dalam jurnal-jurnal ternama dan laporan-laporan jurnal global, serta memelopori publikasi gas rumah kaca dari tanah gambut tropis. Dia juga dikenal sebagai pakar kelas dan konsultan tanah gambut untuk berbagai organisasi internasional. Lulie kini aktif sebagai anggota Malaysian Soil Science Society, Malaysian Peat Society (MPS), International Peat Society (IPS), dan International Union of Soil Science (IUSS). Lulie sebagai ilmuwan maupun periset tak membuatnya kaku dalam

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

berkomunikasi. Ini contoh Lulie “mengakali” topik yang berat menjadi ringan dan mudah dipahami. Dengan bahasan dan pilihan kata yang mudah diasosiasikan membuat orang memahami lahan gambut lebih mudah. “Melalui bahasa mereka, saya bisa membuat mereka mengerti bagaimana cara mengelola tanah gambut dan tetap membuatnya produktif,” tegas Lulie.

SEJAHTERAKAN MASYARAKAT Apa yang dilakukan Lulie ini patut mendapat contoh di tanah air. Apalagi masalah kebakaran lahan hampir tiap tahun menghampiri lahan-lahan hutan atau perkebunan di Indonesia. Masalah ini harus selesai. Kolaborasi pemerintah, swasta, dan akademisi untuk mengurai masalah tersebut sangat penting. Kebakaran lahan itu tak jarang memberikan dampak negatif pada produk-produk kehutanan dan perkebunan maupun produk turunannya. Terutama pasar-pasar internasional yang merespons dengan berbagai sikap yang tidak mengenakkan bagi pebisnis di sektor-sektor tersebut. Responsnya mulai dari yang berupa kebijakan bea masuk atau pajak yang menurunkan daya saing hingga yang ekstrem berbentuk boikot. Tanah gambut sering kali menjadi yang disorot pada isu kebakaran lahan. Namun, menurut ahli ilmu tanah Institut Pertanian Bogor (IPB) Basuki Sumawinata, kebakaran tidak hanya terjadi di tanah gambut, kebakaran di tanah mineral juga banyak.


HALAMAN 29

>> LINGKUNGAN Ia menyayangkan kalau tanah gambut yang menjadi bulan-bulanan saat terjadi kebakaran. Lahan gambut tidak akan terbakar banyak jika lahan tersebut dikelola dengan benar. Namun, tampaknya sampai sekarang penanganan kebakaran lahan belum mampu mencegah kebakaran. Kebakaran masih meluas pada saat-saat tertentu dan daerah-daerah tertentu. Gubernur Jambi Zumi Zola mengidentifikasi kebakaran yang terjadi di wilayah Jambi mayoritas disebabkan oleh ulah manusia. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengakui pemerintah telat menangani kebakaran lahan. Oleh karena itu, minimal tidak seperti tahun lalu kejadian tersebut di tahun ini. Pemerintah menggelar restorasi gambut yang diyakini dapat meredam kebakaran lahan gambut. Pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG) menjadi simbol bahwa gambut masuk dalam perhatian khusus pemerintah. “Prioritas wilayah kerja ada empat kabupaten, sebagaimana disebutkan dalam Perpres (Perpres No. 1/2016), tetapi tentunya kita harus membuka mata terhadap daerah-daerah yang kita takut akan terbakar,” kata Ketua BRG Nazir Foead. Secara prinsip, restorasi tersebut akan menghindarkan lahan gambut dari kebakaran dengan menjaga kelembapan dan tinggi muka air di bawah tanah. Penanganan lahan gambut di Indonesia dengan di Sarawak agak sedikit berbeda. Bahkan secara terbuka Unit Makmal Penyelidikan Tanah Gambut Tropika (Tropical Peat Research Laboratory Unit/TPRL) menyebutkan gambut bukan penyebab kebakaran. Menurut Director of TPRL Malaysia Dr. Lulie Melling, kalau dikelola dengan benar, sebenarnya lahan gambut tidak akan menjadi penyebab kebakaran. Hanya saja, masalah utamanya adalah banyak pihak yang berbicara gambut “asbun (asal bunyi)”. “Mereka bukan ahlinya, sehingga membuat persepsi sendiri dan pendapat yang muncul akhirnya merupakan imajinasi,” tegasnya. “Pemahaman gambut yang baik perlu diverifikasi di lapangan. Akan ke-

INTERNET

liru kalau kita menjelaskan lahan gambut hanya berdasarkan pemahaman yang sepotong-sepotong,” ujar Lulie. Menurut dia, mereka harus mengerti karakteristik tanah serta langsung meninjau lokasi agar bisa membedakan antara lahan gambut yang terkelola dan yang tidak terkelola. Sejalan dengan pernyataan-pernyataan Lulie, Guru Besar Ekologi Hutan Kyoto University Hisao Furukawa mengatakan lahan gambut bukan menjadi penyebab kebakaran apabila dikelola dengan baik. “Kunci pengelolaan gambut ada pada water management (tata kelola air–Red.) dan pemadatan untuk mencegah gambut dari kekeringan dan subsidensi,” ujar Furukawa yang sudah mengunjungi hutan-hutan gambut di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di mata Furukawa, beberapa korporasi Indonesia sebenarnya dianggap cukup berpengalaman mengelola lahan gambut. Hanya saja, pengalaman dan pengetahuan ini tampaknya belum menjangkau stakeholder lainnya. “Yang harus dilakukan adalah mereka membagikan ilmunya kepada masyarakat dan stakeholder lainnya agar semua mempunyai sudut pandang yang sama menghadapi kebakaran lahan gambut,” ujarnya. Furukawa menyarankan pemerintah Indonesia bersikap bijaksana dalam memilah antara kepentingan ekologi dan ekonomi dan pemanfaatan gambut. Menurutnya, perlu pemetaan yang baik agar dalam pengelolaannya bisa diciptakan pola kerja yang jelas.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

“Supaya tidak terjadi tumpang-tindih dan saling menyalahkan,” ujar Profesor yang juga memahami bahasa Indonesia dan Malaysia tersebut. Lulie mengatakan lahan gambut yang terdegradasi sebaiknya dikelola untuk kegiatan produktif agar tidak makin rusak. Melalui teknologi, lahan gambut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, termasuk mengubah kawasan yang rusak menjadi lahan pertanian yang subur. “Di Malaysia, lahan gambut ditanami kelapa sawit untuk memberikan pendapatan dan membangun perekonomian Malaysia dan dua kali menyelamatkan Malaysia dari krisis, yakni tahun 1998 dan 2008,” ujar Lulie. Malaysia meningkatkan budidaya sawit dengan cepat di awal tahun 1960an di bawah program diversifikasi pertanian pemerintah. Tanaman ini untuk mengurangi ketergantungan ekonomi negara pada karet dan timah. Pada 1960, pemerintah memperkenalkan program permukiman untuk menanam kelapa sawit sebagai sarana memberantas kemiskinan bagi petani tak bertanah dan petani kecil. Menurut data Malaysian Palm Oil Council (MPOC), produksi minyak sawit Malaysia sebesar 17,73 juta ton pada tahun 2008. Produksi minyak tersebut terus mengalami kenaikan. Tercatat dari lembaga tersebut, produksi hingga tahun 2015 mencapai 19,96 juta ton. Dalam upaya memitigasi kebakaran sekaligus meningkatkan produksi kelapa sawit, Lulie menceritakan pemadatan lahan gambut.(men)


KESEHATAN

HALAMAN 20

>> LINGKUNGAN

Cake Kurma, Mengundang Selera Buah kurma biasanya membanjiri Indonesia pada bulan puasa. Hal ini berkenaan dengan khasiat kurma yang sangat ampuh menahan lapar di Bulan Ramadhan. | EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 31

>> KESEHATAN

DI samping rasanya yang manis dan lezat, buah khas Timur Tengah ini juga mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap. Selain itu, kurma juga mempunyai fakta yang unik dan menakjubkan dibandingkan buah-buahan lainnya. Sebelum kita membahas tentang olahan kreatif tentang kurma yang sesuai dengan kondisi di Indonesia, patut Anda ketahui dulu beberapa fakta menarik tentang kurma. Sehingga orang akan semakin menyenangi kurma sehari-hari. Tentu saja, untuk menghilangkan rasa bosan, Anda harus kreatif untuk mengolahnya. Pohon kurma termasuk pohon purba yang masih ada sampai sekarang. Pohon kurma bisa hidup sampai 100 tahun. Pohon kurma mulai dibudidayakan lebih dari 4000 SM di Mesopotamia. Pada abad ke-18 kurma mulai dibudidayakan di seluruh dunia. Pohon kurma hanya bisa tumbuh di Indonesia tetapi tidak pernah menghasilkan buah yang berkualitas bagus, bahkan mungkin tidak menghasilkan buah sama sekali. Tanah Indonesia, terutama di Jawa, tidak cocok untuk pohon kurma. Pohon kurma akan tumbuh subur dan berbuah bagus jika ditanam di tanah yang tandus dan berpasir. Semakin tandus semakin subur dan menghasilkan buah yang berkualitas. Pada umumnya, semakin matang suatu buah di pohon semakin cepat buah tersebut membusuk. Buah mangga misalnya, semakin masak buah mangga tersebut di pohonnya, ketika kita petik, tidak sampai satu bulan mangga tersebut sudah membusuk. Hal ini tidak berlaku untuk buah kurma, semakin masak di pohon, buah tersebut semakin tahan lama. Bahkan sampai berbulan-bulan belum tentu membusuk. Kandungan air yang terdapat pada buah kurma relatif sedikit. Inilah yang memungkinkan buah kurma dapat disimpan dalam waktu yang lama tanpa mengurangi kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Tanpa bahan pengawet, kurma bisa bertahan 9 - 10 bulan bila disimpan pada suhu 6 - 10 derajat Celsius.

INTERNET

Kurma adalah buah sempurna karena hampir memenuhi semua kebutuhan gizi manusia. Buah super ini kaya akan gula alami, yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Jenis gula yang terdapat pada kurma merupakan hasil pengolahan secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Kandungan gula ini adalah sumber energi yang cepat untuk mengembalikan energi yang terkuras setelah beraktivitas. Kandungan serat dalam buah kurma tergolong cukup tinggi. Serat buah kurma terdiri dari dua jenis, yaitu serat larut dan serat tak larut. Serat larut berperan menurunkan kadar gula darah dan kadar kolesterol jahat (LDL) sehingga serat jenis ini akan membantu mengontrol penyakit diabetes. Sedangkan serat tak larut berperan meningkatkan volume fases (tinja) sehingga menurunkan waktu transit di usus dan lebih muda dikeluarkan. Atas kandungan serat ini, the American Cancer Society menganjurkan untuk mengonsumsi 20 - 30 gram kurma (setara 2 buah kurma) setiap hari. Kurma juga disebut manjam (penghasil mineral). Kandungan serat dalam buah kurma sangat beragam. Kurma kaya kalium dan rendah sodium. Selain itu, kurma juga mengandung kalsium, besi magnesium, mangan, tembaga, dan fosfor. Secara umum fungsi mineral dalam

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

buah kurma akan membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta berperan dalam menurunkan tekanan darah. Mineral yang terkandung dalam kurma juga memelihara sistem saraf dan menyeimbangkan metabolisme dalam tubuh. Vitamin yang terkandung dalam buah kurma juga cukup beragam. Ada vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), dan vitamin B5 (asam pantotenat). Vitamin A berfungsi memelihara kesehatan mata, sedangkan vitamin B berfungsi menenangkan sistem saraf, relaksasi jantung, dan membuat pikiran lebih riang. Selain itu juga terdapat kandungan vitamin C dan vitamin E. Kurma juga merupakan sumber fitokimia. Asam salisilat yang terkandung di dalamnya berdosis rendah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku aspirin. Kurma juga mengandung potuchsin, semacam hormon yang berfungsi menciutkan pembuluh darah dalam rahim. Selain itu, kurma juga mengandung senyawa fenol dan karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Dalam 100 gram buah kurma terdapat energi sebesar 350 kilokalori. Kurma 100 gram kira-kira setara dengan 7 buah kurma. Jadi, sebuah kurma dapat menyediakan energi sebesar 50 kilokalori. Mengonsumsi 3 buah kurma berarti men-


HALAMAN 32

>> KESEHATAN

FOOD.DETIK.COM

dapat suplai energi sebesar 150 kilokalori. Energi sebesar ini melebihi energi yang diperoleh dari mengonsumsi nasi satu piring yang hanya 135 kilokalori. Dengan demikian, jika Anda makan sahur dengan sepiring nasi kemudian ditutup dengan mengonsumsi tiga buah kurma, dijamin Anda akan kuat menjalani ibadah puasa. Tiga buah kurma sebagai hidangan penutup makan sahur sebenarnya adalah pengganti makan siang Anda. Selain itu, buah kurma mempunyai kandungan serat yang cukup tinggi sehingga lebih lama diserap tubuh. Sebagaimana yang ditemukan oleh Dr David Conning, Dirjen British Foundation, segelas air yang mengandung gula akan diserap oleh tubuh dalam waktu 20 - 30 menit. Tetapi gula yang terdapat pada kurma akan diserap dalam waktu 45 - 60 menit. Fakta inilah yang membuat tubuh kita tetap segar dan tahan lapar selama puasa jika mengonsumsi buah kurma saat sahur. Suplai energi yang tinggi ini menjadikan buah kurma sebagai sumber energi instan saat berbuka puasa. Mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka puasa akan mengembalikan energi yang hilang dan menormalkan kembali kadar gula darah. Selain itu, mengonsumsi buah kur-

ma saat berbuka puasa akan menghindari makan berlebihan. Mengonsumsi satu buah kurma secara rutin setiap hari akan memberikan dampak positif bagi kesehatan. Mengonsumsi kurma memb uat k ita bebas dar i k onstip asi (tidak bisa buang air besar, sembel i t, b e d e ge l e n ) d a n ga n g gu a n pencernaan lainnya. Kurma juga mencegah gangguan jantung, anemia, diare, bahkan kanker abdomen. Berdasarkan survei, kurma sudah diakui membantu proses pencegahan kanker abdomen. Khasiat kurma juga dapat melawan osteoporosis (tulang keropos), gangguan usus, dan alergi. Kurma juga efektif mengatasi rabun senja, gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan. Kurma juga sering digunakan sebagai antimabuuk. Kurman, dimakan langsung saat berbuka, sudah biasa. Sebagai teman cemilah juga sudah biasa dilakukan di tiap keluarga. Hanya saja, buah padang pasir yang sangat terkenal khasiatnya ini, akan semakin terasa luar biasa kehadirannya, ketika orang kreatif dalam menyajikannya dalam bentuk yang unik. Kali ini, Swarnadwipa akan mengajak Anda, mencoba untuk memanfaatkan kurma sebagai bahan untuk membuat kue untuk menyambut cerianya

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

lebaran. Salah satunya adalah ‘’cake kurma’’. Anda tidak perlu khawatir, cara membuatnya sangat mudah. Uniknya, kue yang satu ini tak perlu telur, sehingga aman untuk kamu yang alergi telur. Bahan: 18 buah kurma, 120 ml minyak sayur, 1 sdt baking soda, 1 sdm kacang-kacangan dihancurkan, 170 ml susu, 75 gram gula pasir, 100 gram tepung terigu serbaguna. Cara membuat: Rendam kurma dalam air hangat semalaman. Tiriskan, ambil dagingnya saja. Tambah gula dan giling hingga menjadi pasta. Beri sedikit susu dan minyak, kemudian campur hingga menyatu. Ayak tepung dan baking soda, campurkan. Tambahkan kacang yang sudah dicincang dan aduk rata. Campur dengan pasta kurma, aduk kembali hingga merata. Panaskan oven pada 176 derajat Celcius. Sementara itu, masukkan adonan pada loyang yang sudah diolesi minyak. Diamkan 5 menit agar adonan merata permukaannya. Panggang cake selama 35-40 menit sampai matang. Tes dengan menggunakan garpu atau pisau. Bila ditusuk dan tak ada sisa adonan yang melekat, tandanya cake sudah matang. Hias cake dengan butter cream, gula halus, karamel atau buah-buahan.(men)


HALAMAN 33

>> BARU TAHU

TOKOPEDIA.COM

Ketupat Daun vs Plastik Lebaran tanpa ketupat ibarat sayur tanpa garam. Bayangkan makan sayur tanpa rasa, pasti hilang selera.

DEMIKIAN

juga dengan Lebaran. Kurang nendang rasanya kalau tak ada ketupat. Hanya saja, seiring dengan perubahan masa, ketupat yang terbut dari daun kelapa alias janur semakin dikalah dengan ketupan ‘’mederen’’ yaitu dari bahan plastik. Sebab, tidak perlu susah-susah untuk membuatnya dengan tangan –meski pun ketupat janur juga banyak yang sudah jadi dijual di pasar. Awalnya, kehadiran ketupan dari kemasan plastik, ternyata dianggap sebagai pelengkap dan penambah pili-

han rasa bagi konsumen yang akan merayakan Lebaran. Hanya saja, ketika terungkap beberapa isu tentang mudarat plastik bagai kesehatan, mana orang mulai perhatian lagi dengan ketupat janur alias ketupat daun. Dalam beberapa tahun terakhir, Anda tentu disajikan dengan ketupat dalam kemasan yang praktis dalam pengolahannya. Meski di gambar nya nampak seperti ketupat asli, namun di dalamnya adalah beras yang dibungkus dengan plastik segi empat, yang berisi 30 buah. Kemasan ketupat mini memang menarik, berisi 30 bungkus plastik berisi beras. Setiap bungkus kecil beratnya 20 gram. Di kemasan tertulis tanpa bahan pewangi. Ketupat mini ini produksi dari negara Malaysia, namun telah tersedia di toko umumnya.

| EDISI 174/TAHUN 176/TAHUN IV z 22 16 - 23 28 JUNI JULI 2016

Tahukah Anda, apakah dengan isu bahan pengawet, produk impor dan lain sebagainya menyurutkan orang menggunakan ketupat plastik? Ternyata tidak demikian. Jauh sebelum ketupat plastik kemasan datang dari Malaysia, sebagai besar penduduk kita bahkan sampai ke kampung-kampung sudah terbiasa dengan ketupat sejenis. Bahkan ada yang membuat ketupat dengan cara mencetak dalam talam. Setelah dingin baru dipotong kecil sesuai dengna selera dan kreatifitas orang menyajikannya. Jadi, ketupat daun, dan platik tidak aka nada bedanya. Yang adanya cara penyajiannya saja yang menuntut orang menyesuaikan kondisi. Karena sudah menjadi menu wajib ditiap rumah, maka ketupat apa saja yang Anda pakai untuk memeriahkan Lebaran, tak jadi soal.(men)


HALAMAN 34

>> TEKNOLOGI

Drone Jadi Tukang Pos dan Taksi Drone, sebuah pesawat yang awalnya terbang tak berawak, kini sudah berkembangan sehingga bisa dinaiki seorang punumpang, tanpa menghapus teknologi drone yang pernama kali keluar.

SEJAK

ditemukan, drone terus berkembang. Bahkan kini sudah dirancang sebagai ‘’tukang pos’’ mengantarkan paket dan taksi yang mengantarkan orang. Namun, setakat ini, kemampuan drone hanya sekitar dalam kota. Untuk pesawat unik satu ini, sudah mendapat izin kelayakan membawa selama 23 menit di udara. Pengujuan ini telah dilakukan di Nevada, Amerika Serikat Januari 2016 lalu. Adalah perusahaan China Ehang, yang meluncurkan listrik Ehang 184 drone penumpang di CES di Las Vegas pada bulan Januari. Perusahaan Cina ini bermitra dengan Nevada Institute for Sistem Otonomi (NIAS) dan Kantor Gubernur Pembangunan Ekonomi (Goed) untuk menempatkan pesawat tak berawak melalui pengujian dan peraturan persetujuan. Perusahaan yang berbasis di Provinsi Guangzhou Cina Selatan, sudah membuat drone kamera dan hobi, namun drone penumpang bisa menjadi yang pertama dari jenisnya, mampu mengangkut orang melalui udara dengan cara yang sama mobil self-driving Google bisa melalui jalan. Drone lepas landas secara vertikal, terbang pada ketinggian sampai 3.5km (11.500 kaki) sampai dengan 100kmph (63mph) sampai 23 menit menggunakan delapan baling-baling pada empat lengan. Pihaknya yakin, teknologi ini akan

INTERNET

terus berkembang dan suatu saat akan menjadi jasa pengangkutan yang menggiurkan seperti taksi drone. Sebuah pesawat tak berawak telah berhasil dikirim paket ke lokasi perumahan di kota Nevada dalam apa pembuatnya dan gubernur negara bagian, Jumat adalah yang pertama sepenuhnya otonom pengiriman drone perkotaan di Amerika Serikat. Amazon memperkenalkan drone prototipe hybrid untuk melakukan pengiriman dalam waktu 30 menit Baca lebih banyak Sebelumnya, Matt Sweeney, Chief Executive Drone pembuat Flirtey, mengatakan pesawat tak berawak ini mampu mengirim barang yang berisi botol air minum, makanan dan alat bantu kesehatan di kawasan Hawthorne, yang

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

dipandu dengan GPS. “Melakukan pengiriman drone pertama di perkotaan adalah prestasi besar, membawa kita lebih dekat ke hari itu drone melakukan pengiriman rutin ke depan pintu depan Anda,” kata Sweeney. Gubernur Brian Sandoval dari Nevada mengucapkan selamat kepada perusahaan yang berhasil menjadikan drone bertugas seperti tukang pos. Karena teknologi canggih, tentu saja Anda masih berpikir untuk menggunakan jasa drone ini, karena mahal. Namun,bisa saja suatu saat bisa murah seperti membeli sayur di pasar. Faktanya, ketika HP pertama kali keluar, harganya sangat mahal dan eksklusif. Namun sekarang, tukang sayur pun jadi aneh kalau tak punya HP.(men)


PUAN

Wajah Berseri Tak Perlu Operasi Tidak sedikit kaum hawa memilih cara operasi untuk mengatasi kekurangan pada bagian tertentu seperti wajah.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 36

>> PUAN

INTERNET

PADAHAL kekurangan tersebut bisa dilakukan dengan cara teknik make up untuk menyamarkan kekurangan tersebut. Atiek Prasetyo, senior make up artist sekaligus Ketua Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indonesia (Tiara Kusuma) Surabaya menuturkan bahwa teknik make up korektif menjadi solusi mengatasi masalah kekurangan pada bagian wajah. Dengan pulasan make up dan teknik tertentu, tampilan wajah bisa semakin cantik dan kekurangnnya tertutupi. “Itulah kenapa saat ini banyak orang sangat tergantung dengan make up, mereka ingin tampil lebih cantik dan sempurna serta menutupi kekurangan. Jadi tidak harus dengan cara operasi,” ujarnya, 10 Juli 2016 lalu. Atiek menuturkan beberapa bagian wajah yang sering dilakukan koreksi seperti bagian mata, hidung, bibir, tulang pipi, dagu, hingga alis. Bisa semua atau salah satu di antaranya, tergantung keinginan masing-masing orang. Untuk teknik yang biasa dilakukan dalam make up korektif seperti koreksi

EFEKTIPS.COM

bagian hidung, menonjolkan tulang pipi, dagu dengan menggunakan teknik shading. Dengan teknik shading, pipi yang sebenarnya tembem bisa tampak lebih tirus dan tulang pipinya menonjol. “Begitu pula dengan hidung yang kurang mancung bisa lebih mancung dan bentuknya indah,” tegasnya seperti ditulis jpnn.com. Sedangkan bagian mata biasanya menggunakan permainan eye liner untuk membentuk mata dan eye shadow yang diaplikasikan. Bisa pula dengan

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

pemberian bayangan mata yang jelas agar mata tampak belok. Untuk alis saat ini trendnya cukup berkembang, mulai dari alis yang dibuat tipis dengan bentuk lengkung yang indah hingga saat ini trend alis tebal dan tegas. “Salah satu teknik korektif yang banyak dilakukan adalah pada bagian bibir, dimana sebagian orang ingin bibirnya nampak tipis namun sebagian lagi ingin nampak lebar dan penuh. Ini bisa disiasati dengan penggunaan warna dan teknik pengaplikasian lipstick,” imbuhnya. Dalam melakukan teknik korektif ini tidak bisa sembarangan. Hal yang harus dipertimbangkan adalah karakter wajah. Jika make up yang diaplikasikan tidak sesuai dengan karakternya, hasilnya tidak akan cocok dan tampak aneh. Untuk make up korektif ini khususnya banyak dilakukan untuk menghadiri acara formal. “Khusus untuk make up sehari-hari hanya bagian tertentu dan itupun lebih natural, seperti untuk bagian mata dan alis,” tukasnya.(men)


OPINI

Ekonomi Berkah Pada perilaku konsumsi dan produksi seorang Muslim, terdapat satu nilai yang senantiasa harus eksis dan melekat yaitu nilai keberkahan.

MAKNANYA ketika seorang kon-

Untung dan rugi dalam bisnis merupasumen Muslim mengkonsumsi barang kan impact dari suatu bisnis. Siapa pun maupun jasa, maka hendaknya dipastikan yang berprofesi sebagai pedagang, lalu perilakunya tersebut bernilai keberkahan. menjual produk dan jasanya akan meneriSama halnya pada perilaku produksi, di ma laba, rugi atau impas. saat produsen Muslim memproduk suatu Maka menurut hemat penulis, tujuan barang dan jasa maka nilai keberkahan akhir berniaga bukanlah meraih laba maharus eksis pada perilakunya. teri. Karena untung, rugi dan impas hanya Oleh karena itu, keberkahan menjadi konsekuensi dari dagang saja, yang waktuformula utama dalam aktivitas ekonomi nya akan mucul di masa mendatang (fuIslam guna meraih kemaslahatan dan keture). bahagiaan dunia- akhirat. Apakah pasti untung, apabila seorang Oleh Rasa kenyang dan puas yang dirasakan pedagang telah mengoptimalkan usahankonsumen muslim tidak bernilai apa-apa ya? Tentunya belum pasti! Karena situasi Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi di hadapan Allah SWT apabila keberkahuntung, rugi dan impas akan hadir di masa an itu hilang. mendatang (future). Indonesia (ISEI) Komsat Capaian laba yang signifikan tidak berTentang masa mendatang tidak ada STIE Riau-AKBAR nilai apa-apa pula di sisi Allah SWT apabisatu pun manusia yang mengetahuinya sela keberkahan itu dilupakan. cara pasti tentang apa yang akan terjadi. Sekiranya prilaku konsumsi dan produksi seorang muslim Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahuinya. Oleh tidak memiliki fungsi sebagai penambah ibadah di sisi-Nya, karena itu, cerita untung, rugi dan impas mutlak dibawah maka sesungguhnya realisasi capaian maslahat plus kebakeputusan Allah SWT kepada hamba-Nya. hagiaan akan bernilai nol. Manusia hanya diperintahkan untuk mengoptimalkan Hal ini tidak linier dengan ruh aktivitas ekonomi dalam Isinput dan process saja. Memang lazimnya, jika input dan lam. Jika demikian, sistem ekonomi apa yang sedang ia peranprocess suatu kegiatan produksi optimal akan menghasilkan? kan output dan outcome yang maksimal. Pengertian Berkah Namun, kepastian maksimalisasi output dan outcome Beberapa pengertian al-barakah (berkah) secara bahasa, mutlak menjadi rahasia Ilahiy. Disinilah peran kekuatan yaitu al-nama (tumbuh), al-ziyadah (bertambah), istaqarra iman terhadap qadha dan qadar itu sangat dirasakan man(eksis) dan tsabata (mapan). faatnya. Adapun pengertian berkah secara terminologi Arab yakni Lalu apa yang lebih penting dari sekedar laba? Jawatumbuh dan eksisnya kebaikan Ilahiyyah pada sesuatu. bannya nilai keberkahan. Laba tanpa berkah tidak bernilai apa-apa disisi Tuhan. Kebaikan yang tumbuh, eksis dan mapan tersebut adalah Rugi namun mapan keberkahan akan bernilai kebaikebaikan yang bersumber dari Alquran dan Sunnah. kan disisi Tuhan. Rugi dan tidak berkah menghasilkan Jika demikian, pertumbuhan dan kemapanan yang dimudharat yang besar, adapun laba ditambah keberkahan harapkan dalam ekonomi Islam adalah eksistensi nilai-nilai menghasilkan maslahat besar. kebaikan. Ekonomi yang Diberkahi Ekonomi Islam senantiasa berupaya agar kebaikan dalam Aktivitas ekonomi yang diberkahi menjadi harapan seberekonomi dapat tumbuh dan eksis dalam kondisi senang mua konsumen dan produsen muslim. Ekonomi yang maupun sulit, atau lapang maupun sempit.

J ARDAN MARDAN

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 38 diberkahi lahir dari pelaku ekonomi yang mampu mengeksiskan kebaikankebaikan ilahiyyah dalam kehidupan. Aktivitas ekonominya dapat memudahkannya untuk mengoptimalkan iman, takwa dan amal shaleh kepada Allah ta’ala. Implikasi dari transaksi-transaksi muamalahnya mampu menghambakan dirinya dihadapan Allah ta’ala. Demikianlah harapan agung dari aktivitas ekonomi seorang muslim. Keberkahan itu perasaan jiwa dan hati, sulit diukur dengan alat ukur dan timbang (fisik) modern saat ini. Namun, indikator-indikator keberkahan itu dapat dirasakan dan dilihat melalui peningkatan kualitas, kuantitas dan produktivitas kerja seseorang. Idealnya, rasa kenyang yang dicapai konsumen muslim melalui sumbersumber yang halal lagi baik. Kemudian dengannya ia mampu mengoptimalkan penghambaannya kepada Allah SWT. Raihan laba yang dihasilkan seorang produsen muslim dari tahapan input dan process yang halal, kemudian dengan laba tersebut mampu memudahkannya untuk taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Memang benar, keberkahan itu semestinya melekat pada perilaku konsumsi dan produksi. Hal di atas menyadarkan kita, bahwa aktivitas ekonomi seorang muslim tidak dapat dipisahkan dari agama dan Allah SWT. Sumber daya ekonomi saja asal muasalnya dari langit dan bumi. Siapakah pemilik dan pengatur langit-bumi beserta isinya? Tentunya Allah SWT. Maka layakkah seorang Muslim ke-

>> OPINI tika memanfaatkan seluruh hasil dari langit dan bumi untuk aktivitas ekonomi lalu ia mengingkari keagungan Allah ta’ala? Di sinilah peran strategis ekonomi Islam yang senantiasa memelihara eksistensi berkah pada seluruh perilaku ekonomi. Tantangan Saat ini, ekonomi konvensional dengan segala mazhabnya selalu memandang ukuran materi sebagai ukuran kemajuan dan keterbelakangan. Laba merupakan tujuan akhir dari segala aktivitas bisnis. Sementara nilai hanya sebatas teori atau realisasi semu tanpa makna. Komitmen etika masih dieksploitasi oleh kepentingan pihak pemodal dan penguasa sementara. Pemisahan agama dari aktivitas ekonomi sangat nyata dikampanyekan. Berkah dan akhirat adalah pembahasan yang selalu konyol dan harus dihilangkan. Ironisnya, ramai pelaku ekonomi muslim loyalis kepadanya. Inilah yang disebut dengan tabadul al-Qiyam (bertukarnya nilai) dalam ekonomi, sesuatu yang hak dipandang sebagai kebatilan, dan sesuatu yang batil disebut-sebut sebagai hak. Timbangan hak dan batil dalam ekonomi menjadi semrawut. Lalu bagaimana jika seseorang selalu bermaksiat kepada Allah, namun hartanya banyak? Itu adalah al-Istidraj. Menurut al-Qurthubiy (1999) al-Istidraj yaitu seseorang yang diberikan nikmat dunia disaat bertambahnya maksiat kepada Allah. Al-Zuhayliy (2003) menyebutkan al-Istidraj ber-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

maksud bahwa Allah akan mendekatkan pelaku maksiat kepada azab yang besar secara perlahan-lahan dengan cara diberikan kesehatan, ditambahkan rezki, sehingga dengan itu ia tidak merasakan bahwa Allah sedang mengistidrajnya. Apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan maka Allah siksa mereka dengan sekonyongkonyong dan saat itu mereka terdiam berputus asa. Al-Istidraj merupakan fitnah dan azab bukan nikmat dan karamah! Harapan Jika kita memahami bahwa tujuan berekonomi adalah aktualisasi ibadah, maka yang paling penting untuk tumbuh dan eksis adalah keberkahan. Jika kita menginginkan input process dan output ekonomi itu halal lagi baik, maka yang paling penting untuk tumbuh dan eksis adalah keberkahan. Jika kita menginginkan segala tahapan fungsi dan kerja manajemen ekonomi itu sesuai dengan prinsip agama, maka yang paling penting untuk tumbuh dan eksis adalah keberkahan. Keberkahan merupakan nilai utama dan terpenting bagi aktivitas ekonomi. Sudah saatnya seorang muslim memperhatikan perilaku konsumsi dan produksinya agar sesuai dengan kehendak Allah dan Rasul-nya. Karena Allah ta’ala Maha Suci dan hanya menerima sesuatu yang suci lagi baik. Semoga Allah Swt memudahkan kita untuk meraih keberkahan ekonomi di dunia dan kebahagiaan di akhirat.***


SENI BUDAYA

Memahat Seni Sejak Dini Para pelajar adalah lapisan masyarakat yang sangat penting untuk diberikan perhatian dalam hal pengembangan seni dan budaya, merekalah penerus estafet itu ke depannya.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 40

>> SENI BUDAYA

DISDIKBUD FOR MAJALAH.RIAUPOS.CO

Para peserta festival desain poster dari berbagai daerah yang ada di Provinsi Riau mengikuti FSL2N, Selasa (12/7/2016) di Furaya Hotel.

SENI

itu sendiri dipahamkan pula sebagai bagian dari kebudayaan yang tidak kalah penting dalam hal membangun sistem kemasyarakatan yang beradab dan beretika. Seni pada dasarnya menjadi laman berekspresi bahkan pada berfungsi pada tataran komunikasi dan sosial. Pada capaian terakhirnya dapat pula bertujuan untuk memperhalus rasa sehingga terbangun kebudayaan yang tinggi, ranggi, bermarwah dan bermartabat. Dari sinilah kemudian dapat dikatakan betapa pentingnya pengenalan dan penguasaan seni budaya bagi peserta didik. Apalagi ketika semua bentuk budaya dari luar dapat menjengah bebas ke kehidupan setiap manusia melalui teknologi informasi, maka seni dan kebudayaanlah yang merupakan satu dari sedikit hal yang dapat meneguhkan identitas sebuah negara. Namun demikian, untuk meneguhkan seni budaya itu, memahat minat kepada peserta didik, diperlukan sejumlah tindakan nyata, salah satu yang dapat dijadikan contoh dalam hal ini adalah kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Kegiatan ini sudah berlangsung sejak be-

berapa tahun terakhir yang seleksinya dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga sampai ke tingkat nasional bahkan beberapa pemenang untuk cabang tertentu, dikirim untuk festival seni di Tingkat International. Helat yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini dilaksankan dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Perrtama (SMP), sampai Sekolah Menegah Atas (SMA). Dalam pelaksanaannya, sebagaimana yang dilakukan setiap tahun, menggunakan berbagai medium yang memungkinkan seperti melalui pengembangan sentra-sentra seni dan budaya, melalui pendidikan, penguatan tradisi dan lain sebagainya. Adapun percabangan seni yang diperlombakan tahun 2016 mencakup cipta dan baca puisi, tari, film pendek, vokal solo, desain poster, kriya, musik, teater dan lainlain. Alhasil, dapatlah dibayangkan dan disaksikan, betapa haruk-pikuk dan gairah berkesenian bagi peserta didik secara terpogram terlaksana setiap

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

tahunnya. Upaya pengalian potensi, minat dan bakat seni budaya yang dimiliki oleh siswa-siswi secara kontinu terus terasah. Sesungguhnya secara sadar, pemerintah hari ini menegaskan bahwa seni dan budaya adalah suatu hal yang amat penting untuk dipelajari. Karena dalam prosesnya, seni budaya megnolah akal dan budi, memperhalus budi pekerti, bergerak pada aspek penumbuhan kesadaran spritual dan mengajak manusia untuk hidup dalam kemuliaan. Oleh karena itu, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Provinsi Riau, Dr H Kamsol, dalam sambutan pembukaan FLS2N tingkat SMA, di Furaya Hotel pada Selasa malam (12/7) lalu, mengatakan menanamkan nilai-nilai seni dan budaya terutama dimulai dari kalangan pelajar harus menjadi agenda penting. “Apalagi di Riau ini, kita ketahui memang sudah sejak zaman berzaman keberadaan seni, budaya dan adat istiadat bagaikan kekayaan yang tiada habisnya untuk digali dan dikreasikan. Ianya selama ini sudah terbukti menentukan seperti apa wajah tanah ini sejak masa lampau hinggalah ke masa depan,� ucapnya.


HALAMAN 41

>> SENI BUDAYA Pada tingkat lanjut, nasional misalnya, helat serupa ini tentu pula membangkitkan spirit menghargai keberagaman dalam kebersamaan demi memperkuat identitas bangsa. Hal itu tertuang dalam tema yang diusung yakni merajut keragaman seni dan kebersamaan demi kejayaan Indonesia. “Kami rasa, helat perlombaan ini juga memberikan kesempatan dan pengalaman bagi siswa untuk memaknai keberagaman dan perbedaan di antara mereka. Bayangkan saja, seluruh provinsi nantinya akan bertemu di tingkat nasional. Di mana setiap penciptaan masing-masing provinsi berakar pada kearifan lokalnya. Kalau di Riau, ya seni budaya Melayu,” ujarnya lagi. Dalam proses pendidikan hari ini, menjadi penting untuk diperhatikan adalah membangun kejujuran, motivasi, keseimbangan emosi, dan daya kreativitas. Seni budaya dalam hal ini adalah satu penunjang untuk capaian diatas. Seperti halnya yang disampaikan akademi budaya, Dr Junaidi. Katanya, pelaksanaan helat seni bagi siswa-siswi dalam rangka memberikan rangsangan dan pemahaman terhadap kebudayaan juga sebuah upaya kelanjutan bagi pembangunan pola pikir peserta didik yang dalam hal ini diarahkan lewat wadah penyaluran bakat minat di bidang seni budaya. Kec-

DISDIKBUD FOR MAJALAH.RIAUPOS.CO

erdasan yang berkarakter akan terbentuk dengan sendirinya melalui penghayatan dan penguasaan masing-masing siswa dalam prosesnya. Dalam proses pendidikan, ada pula yang disebut prestasi akademik dan nonakademik. Ke duanya diraih melalui bebergai aspek kecerdasan siswa secara komprehensif dan bermakna. Diantara aspek tersebut dapat disebut misalnya olah hati, olah pikir, olah raga dan olah rasa. Seni budaya, kata Junaidi berada di olah rasa yang merupakan kecerdasan emosional dan sosial. Pada olah rasa inilah, kemudian dapat men-

ingkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni budaya. “Jika kepada para pelajar diberikan pemahaman tentang seni dan budaya, maka kelak mereka tumbuh sebagai pewaris negeri yang memiliki kesadaran kebudayaan yang kuat. Saya percaya, sebuah negeri di dalamnya, terdapat pemegang estafet pembangunan yang tahu nilai, tahu dengan segala bentuk kebudayaan yang mengasuhnya, maka negeri itu tidak akan pernah hilang kekuatan,” ujar mantan Dekan FIB Unilak yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor I Unilak tersebut.

BUKAN MENANG TAPI EFEKNYA

DISDIKBUD FOR MAJALAH.RIAUPOS.CO

Salah seorang juri melihat hasil karya peserta FSL2N tingkat SMA (12/7/2016).

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Helat seni bagi siswa-siswi pada hakikatnya merupakan sebuah gerakan dan ikhtiar bersama untuk membentangkan seni dan kebudayaan sebagai laman bermain bagi segenap siswa. Di laman tersebutlah, seluruh anak didik diajak untuk menemukan nilai-nilai seni dan kebudayaan dari semua percabangan seni yang dilombakan atau dimainkan. Dewasa ini, pemahaman akan kebudayaan begitu penting. Apalagi bila dipandang dari serbuan dan gelombang maha dahsyat budaya asing yang tidak dapat ditapis lagi keberadaannya, disuguhkan melalui berbagai media baik cetak, televisi maupun teknologi


HALAMAN 42

>> SENI BUDAYA

DISDIKBUD FOR MAJALAH.RIAUPOS.CO

internet. Hal itu diakui, budayawan Riau, Hang Kafrawi yang juga selalu menjadi dewan juri dalam acara FLS2N tingkat provinsi. Katanya, jika tidak diimbangi dengan memberikan pemahaman akan seni budaya milik bangsa sendiri, maka dicemaskan para generasi muda hari ini, lambat laun akan tercerabut dari akarnya. “Karena itulah, saya berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan yang bersifat memberikan kontribusi pada pemahaman seni budaya seperti ini patut diberikan perhatian,” jelas Hang Kafrawi. Tetapi hal ini tentu menjadi pekerjaan bersama. Terutama untuk mencapai pada titik capaiannya, diperlukan aksi dan segenap pemikiran serta pemahaman bersama dibalik dari helat serupa ini. Terutama bagi guru pembimbing, kemenangan peserta didik dalam perombaan seharusnya tidak dijadikan target mutlak dan utama sehingga mental anak akan secara tidak langsung memahami kenyataan, tidak menang dalam sebuah perlombaan

seni adalah sebuah kekalahan yang terpuruk. Padahal kata Hang Kafrawi, dengan memperkenalkan seni budaya kepada generasi muda, efek ke depannya akan luar biasa. Akan melahirkan generasigenrasi dari berbagai profesi yang sadar akan seni budaya, melahirkan para ekonom yang memiliki sense seni, para pemimpin yang berhati nurani, politikus yang jujur, dokter yang berprikemanusian dan lain-lain karena dalam proses berkesenian yang pernah mereka lewati, tertanam pemahaman nilainilai kebudayaan, nilai-nilai kemuliaan, keluhuran, kejujuran. ”Dan itu dapat menjadi bekal bagi mereka melangkah ke depannya,” ujar Hang Kafrawi lagi. Selaras dengan itu, disebutkan Hang Kafrawi, beberapa tahun lalu di Kabupaten Bengkalis pernah digelar oleh para pelaku seni di sana sebuah helat yang diberi tajuk Helat Seni. Pada hari ini terbukti, helat tersebut melahirkan praktisi-praktisi seni Riau yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Helat yang pernah berlangsung kontinu selama delapan tahunitu ternyata telah melahirkan pula alumni-alumni seni yang potensial. Beberapa dari siswa yang pernah ikut dan terlibat secara kontinu dalam perlombaan yang ditaja, mereka melanjutkan pemahamannya dalam ilmu seni budaya ketika menamatkan palajaran di bangku sekolah. Tak jarang pula, dari perhelatan seni budaya itu kemudian banyak siswa yang tertarik untuk lebih mendalami keterampilannya masing-masing di kemudian hari. Dan hari ini menurut Kafrawi, banyak diantara mereka itu kemudian berminat untuk melanjutkan studi mereka ke sekolah seni. “Saya yakin, minat dan bakat mereka mulai terbit karena pernah mengikuti atau menjadi peserta di Helat Seni tersebut. Artinya apa, efek acara serupa itu beriak hingga hari ini, begitu juga dengan daerah-darah lainnya yang juga melakukan perhelatan serupa “ kata Kafrawi lagi. Menjadi jelas kemudian, kegiatan positif ini berdampak positif pula bagi


HALAMAN 43

>> SENI BUDAYA pengembangan minat dan bakat siswa. Hanya saja yang perlu menjadi catatan penting adalah terkait dengan pembinaan seni budaya itu sendiri di sekolahsekolah. Boleh dikatakan, kran pembinaan itu tersumbat. Gairah seni budaya terutama di kalangan generasi muda muncul hanya ketika ada sayembara atau perlombaan. Sedangkan pembinaan secara rutin dan bertahap belum tampak selama ini. Padahal jelas ada helat besar yang mengakomodir seluruh proses dari pembinaan seni budaya seperti FLS2N. Menurut Kafrawi, seni budaya bukanlah suatu hal yang dapat dipelajari secara instan tetapi prosesnya itulah yang menentukan. Seseorang bisa saja dengan mudah dan dalam waktu yang relatif singkat pandai berteater, menari, menulis puisi tetapi untuk memperoleh

nilai-nilai yang terkandung dalam seni budaya itu harus ditempuh atau bermain pada kedalaman lubuk kesenian dan kebudayaan itu sendiri. “Itulah proses. Sehingga kecintaan generasi muda kepada seni budaya mereka memiliki landasan yang kuat, tidak sekedar bersenang-senang saja, tidak hanya memperebutkan juara. Tetapi nilai-nilai, amanah-amanah dalam seni budaya itu yang patut mereka perdalamkan,� tutup Hang Kafrawi. Sementara itu, salah seorang peserta lomba, Raudah, perwakilan dari Kota Pekanbaru menanggapi positif acara lomba seni yang diperuntukkan bagi siswa-siswi sekolah. Siswi yang berasal dari SMU Negeri 9 Pekanbaru itu mengatakan pelajaran seni budaya sesungguhnya tidak lagi menjadi pelajaran sambilan, atau pelajaran yang ke-

beradaanya berada di bawah dari pelajaran-pelajaran lainnya seperti eksakta, sosial dan agama. Semuanya sama-sama penting karena masing-masing pelajaran memberikan rangsangan yang berbeda bagi perkembangan diri. “Kita tahu bahwa sebaiknya ada keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan, maka masingmasing mata pelajaran mengisi ke duanya itu. Dengan belajar teater, sastra, menari dan musik, tentu memberikan pengalaman yang lain pula bagi perkembangan diri. Kenapa tidak, kita menguasai ke semuanya? Maju pada mata pelajaran eksakta, ekonomi, sosial sebuah prestasi, begitu juga mata pelajaran seni budaya, ianya pun sebuah prestasi,� tutup siswi yang juga merupakan sang juara kelas di sekolahnya itu.(Jefrizal)

DISDIKBUD FOR MAJALAH.RIAUPOS.CO

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


>> ESAI SASTRA

Geliat Sastra Anak di Indonesia OLEH DESSY WAHYUNI SEBAGAI makhluk yang berbudaya, manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Bahasa dijadikan wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis. Bahasa, selain dituntut dapat mengekspresikan sesuatu dengan efektif dan efisien, juga dituntut objektif dan logis dalam menyampaikan gagasan supaya dapat diterima dengan mudah oleh penerimanya. Bahasa disebut juga sebagai sarana berpikir. Oleh sebab itu, cara manusia memandang dunia atau memandang makna kehidupan terekam dalam struktur bahasanya. Semakin tajam daya berpikir seseorang, semakin cermat penggunaan bahasanya. Bahasa sangat berperan sebagai media untuk melakukan dan melahirkan pikiran kreatif. Dengan demikian, peran bahasa tidak bisa dilepaskan dari kegiatan kreatif seseorang. Dengan kata lain, seperti dua sisi mata uang, bahasa dan kreativitas merupakan dua sisi berbeda yang tidak bisa dipisahkan. Kreativitas berbahasa seseorang akan terlihat dari penggunaan kata, kalimat, maupun wacana dalam pola pengembangan gagasan terhadap teks yang dihasilkannya. Diyakini, kreativitas berbahasa (pada anak) dapat dibangun melalui sastra anak. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Anak, sebagai pembaca sastra, telah mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang tergambarkan dalam cerita (karya sastra anak). Hubungan interaktif antara pengalaman dengan pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memahami dan menikmati bacaan cerita anak tersebut. Agar dapat memahami bacaan (karya sastra) yang ditinjau dari cara penulisan, bahasa, dan isinya itu, anak harus memiliki kreativitas berbahasa. Karya sastra harus memiliki keseimban-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 45

>> ESAI SASTRA gan antara isi dan bentuknya. Karena ditulis untuk anak, dengan demikian, bahasa dan isi sastra anak harus sesuai dengan perkembangan usia, kepribadian, dan corak kehidupan anak. Sastra anak harus memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju kedewasaan. Sastra anak harus mampu digunakan sebagai sebuah sarana untuk menanam, memupuk, mengembangkan, dan bahkan melestarikan nilai-nilai yang baik dan berharga oleh keluarga, masyarakat, dan bangsa. Sastra mengandung eksplorasi mengenai kebenaran kemanusiaan. Sastra juga menawarkan berbagai bentuk kisah yang merangsang pembaca untuk berbuat sesuatu. Apalagi pembacanya adalah anak-anak yang fantasinya baru berkembang dan menerima segala macam cerita, terlepas dari cerita itu masuk akal atau tidak. Secara global, banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sastra anak, antara lain dapat membantu pembentukan pribadi dan moralitas anak, menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi, memacu perkembangan verbal atau kemampuan berbicara, merangsang minat menulis dan membaca, serta membuka cakrawala pengetahuan. Dengan menggunakan bahasa yang mengesankan, tema yang berbedabeda, serta format yang menarik, sastra anak dengan karakteristik yang beragam diharapkan mampu menghadirkan fungsi yang tepat bagi anak-anak. Secara konseptual, sastra anak tidak jauh berbeda dengan sastra orang dewasa (adult literacy). Keduanya sama-sama berada pada wilayah sastra yang meliputi kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan wawasan kehidupan. Yang membedakannya hanyalah fokus pemberian gambaran kehidupan yang bermakna bagi anak yang diurai dalam karya tersebut. Sastra anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak. Siapapun yang menulis sastra anak tidak perlu dipermasalahkan asalkan da-

lam penggambarannya ditekankan pada kehidupan anak yang memiliki nilai kebermaknaan bagi mereka. Karya sastra harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kesiapan anak. Sayangnya, perkembangan sastra anak terbitan lokal di Indonesia relatif ketinggalan bila dibandingkan dengan terbitan asing (saduran maupun terjemahan). Lihat saja beberapa toko buku terkemuka yang ada, koleksi buku yang tersedia sebagian besar adalah karyakarya terjemahan, seperti komik-komik Jepang dan seri terjemahan dari Walt Disney. Dalam kenyataannya, bukubuku seperti ini pula yang laris di pasaran. Sementara, karya-karya sastra anak lokal hanya mampu menghiasi perpustakaan sekolah karena memang sebagian besar merupakan hasil subsidi dari pemerintah. Hal ini terjadi disebabkan beberapa hal. Pertama, secara kualitas penampilan karya-karya terjemahan ini jauh di atas karya sastra anak lokal. Secara fisik, karya-karya terjemahan memiliki tampilan gambar yang menawan, warna-warni yang memesonakan, serta menggunakan kertas yang menarik. Selain itu, karya sastra anak lokal sering terjebak pada aspek pragmatis yang harus ditonjolkan, sehingga terciptalah karya yang kaku dengan tema yang monoton, serta munculnya kesan menggurui yang disebabkan oleh unsur didaktik yang kuat. Tidak adanya program sastra di sekolah-sekolah yang membicarakan karya sastra anak lokal juga menjadi salah satu penyebab buku bacaan anak karya pengarang dalam negri nyaris tak tersentuh.

Sebenarnya, karya terjemahan tersebut sangat bermanfaat untuk mengisi kekosongan karya asli Indonesia. Karya-karya terjemahan maupun saduran tersebut tetap bisa menumbuhkan minat baca pada anak.

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Hanya saja dengan membaca karya-karya terjemahan itu, anak-anak Indonesia lebih mengenal kebudayaan asing dan seolah-olah telah melupakan budaya bangsanya sendiri. Untuk mengisi kekosongan dan sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi pengarang-pengarang asli Indonesia, tidak ada salahnya kalau karya terjemahan digalakkan. Namun, tentu saja karya sastra anak lokal harus tetap muncul di permukaan. Keberadaan bahan bacaan asing, yang konon sangat dipuja sebagian besar bangsa Indonesia (mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa), ternyata sedikit banyaknya membelenggu kreativitas (berbahasa) anak. Hal ini terlihat dari beberapa karya sastra anak yang ada serta sikap berbahasa anak dalam keseharian. Selain itu, terdapat pula beberapa karya sastra anak dengan perspektif dewasa sehingga tidak sesuai dengan tingkat perkembangan dan kesiapan anak. Tentulah hal itu berpengaruh pula terhadap kreativitas berbahasa pada anak. Di Indonesia, beberapa karya belum memanfaatkan secara maksimal peran dan fungsi keberadaan sastra anak sebagai wadah pengembangan kreativitas anak, terutama dalam berbahasa akibat pemujaan yang berlebihan terhadap (karya) sastra asing, baik terjemahan maupun saduran. Secara isi, (karya) sastra anak di Indonesia juga kerap terpengaruh oleh budaya asing yang diperoleh anak dari bahan bacaan asing tersebut. Berikutnya, hal ini berdampak pula pada (karya) sastra remaja di Indonesia yang lebih dikenal dengan istilah teenlit (teen literature). Satu contoh yang dapat dilihat adalah buku serial Lucky Luke berjudul Phil Steel. Buku ini disajikan dalam bentuk komik yang kerap digandrungi anak-anak. Phil Steel yang diacu di sini merupakan karya terjemahan yang telah dialihbahasakan oleh Sofia (PT Elex Media Komputindo, 2010). Cerita dibuka dengan penggambaran latar sebuah kota liar dan tak berhukum, Bottleneck Gulch. Digambarkan dalam cerita bahwa di kota itu terdapat satu-satunya bar yang menjual wiski produksi sendiri dengan harga yang sangat mahal. Tentu saja deskripsi latar ini tidak sesuai


HALAMAN 46 dengan budaya anak Indonesia. Selain itu, dalam cerita juga terlihat berbagai dialog dan latar yang kurang ideal dikonsumsi anak. Misalnya, “Kurang ajar! Berani-beraninya membangun bar di depan mataku! Dia akan tahu dengan siapa dia berhadapan! Bar ini nggak bakal bertahan lama! Begitu aku bicara dengan pemiliknya, akan kuhancurkan secepat dia dibangun!” Dialog tersebut memperlihatkan kebencian yang sedikit banyaknya akan dapat memengaruhi anak dalam bersikap. Kemudian, hal yang sering ditemukan dalam karya terjemahan adalah perbedaan budaya. Cerita yang disuguhkan dalam Phil Steel, misalnya. Di Indonesia, kita tidak mengenal budaya minum bir/wiski secara bebas. Harus diakui, perbedaan budaya ini akan mampu memperkaya wawasan anak. Akan tetapi, jika anak belum siap, mereka akan menerima sepenuhnya apa yang mereka dengar/baca. Apalagi jika tidak diimbangi dengan karya lokal, yang mengangkat budaya bangsa sendiri, karya-karya terjemahan itu akan membuat mereka lebih mengenal kebudayaan asing dan seolah-olah telah melupakan budaya bangsanya sendiri. Kelemahan sebagian besar masyarakat Indonesia, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, adalah pemujaan terhadap bahasa asing yang sangat berlebihan. Ternyata, hal ini memiliki dampak buruk dalam berbahasa. Pada dongeng Snow White, misalnya, terlihat dialog berikut, “Once upon a time, there was a beautiful princess named Snow White.” Ini adalah kalimat pembuka (yang terlihat pada banyak dongeng asing berbahasa Inggris). Dongeng tersebut ditutup dengan kalimat, “Snow White and the Prince returned to the kingdom and lived happily ever after.” Agar terlihat keren karena mengacu pada dongeng asing tersebut, penulis dongeng lokal kerap menirunya, sehingga tidak menggunakan peluang dalam menyampaikan cerita-cerita rakyat yang ada di Indonesia secara kreatif. Kalimat once upon a time ‘pada suatu hari’ dan live happily ever after ‘hidup berbahagia selamanya’ sering

>> ESAI SASTRA kita jumpai dalam berbagai cerita rakyat. Entah ini merupakan standar baku penyampaian cerita rakyat (fairy tale) atau hanya ikut-ikutan dan merasa kalimat itu saja yang pantas menjadi pembuka dan penutup cerita. “Pada suatu hari” ini dapat kita lihat pada berbagai dongeng, baik dongeng terjemahan (saduran) maupun lokal. Misalnya, dongeng yang berjudul “Cinderella”, “Putri Salju”, “Jack dan Pohon Kacang”, “Kisah 1001 Malam”, “Putri Salju”, “Tikus Desa dan Tikur Kota”, “Kisah Kucing dalam Sepatu Bot”, “Keong Mas”, “Si Kerudung Merah”, “Timun Mas”, dan sebagainya. Kemudian, dongeng-dongeng itu, pada umumnya, berakhir dengan bahagia selamanya.

Akhirnya, sebagian besar masyarakat berasumsi bahwa betapa sulit dan suramnya kisah yang disampaikan, ketika dibuka dengan “pada suatu hari”, keajaiban pun terjadi. Susahnya melawan seekor naga yang ganas, kejamnya siksaan ibu tiri, dan miskinnya hidup Aladin, ketika cerita dibuka dengan “pada suatu hari”, naga yang ganas dapat dikalahkan sang Pangeran, Putri Salju tetap bisa kabur dari ibu tiri yang jahat, Aladin menjadi kaya dengan bantuan jin dari dalam teko ajaib, bahkan keong mas dapat kembali menjadi manusia dan timun mas selamat dari kejaran Buto Ijo. Dampak bacaan asing lainnya adalah anak terlihat melupakan kebu-

| EDISI 175/TAHUN 176/TAHUN IV z 24 22 - 30 28 JUNI JULI 2016

dayaan Indonesia. Hal ini berdampak pula pada penulisan sastra remaja (teenlit) yang kerap mengangkat budaya asing. Teenlit berjudul She, adalah satu contohnya. Novel yang ditulis oleh Windy Puspitadewi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007) ini berlatar di Semarang. Akan tetapi, dalam cerita, pengarang memperlihatkan pengaruh budaya asing dalam kehidupan remaja, khususnya pengaruh Jepang (yang dipresentasikan melalui komik, manga, dan anime yang menjadi ciri utama karya Jepang). Anak-anak memiliki dunia yang berbeda dengan orang dewasa. Dalam penciptaan karya sastra anak, seorang pengarang harus menyelami dahulu dunia anak tersebut. Dunia anak sangat dekat dengan dunia imajinasi. Imajinasi bagi anak adalah sarana untuk berselancar dalam memahami realitas keberadaan dirinya, orang lain, maupun lingkungannya. Mendorong anak untuk berimajinasi merupakan hal yang dibutuhkan untuk mengelola pola pikir anak sejak dini. Dunia imajinasi yang dihasilkan oleh pola pikir anak menghasilkan suatu kreativitas yang perlu dikembangkan dan digali hingga mencapai potensi yang maksimal. Dalam pengembangan imajinasi anak ini, peran karya sastra anak menjadi sangat perlu, karena terbukti mampu membangun serta mengembangkan kekuatan imajinasi anak. Melalui pemanfaatan sastra anak, kreativitas berbahasa pada anak pun dapat dikembangkan. Sangat disayangkan, yang ditemukan pada umumnya, penulis sastra (cerita) anak belum memanfaatkan peluang dalam menggarap cerita (dari segi bahasa) yang dapat memicu kreativitas (berbahasa) anak secara positif. Lantas, mengapa hal ini terus dibiarkan?*** Dessy Wahyuni, adalah peneliti sastra di Balai Bahasa Provinsi Riau. Menulis esai, cerpen, dan artikel lainnya di beberapa media dan jurnal. Tinggal di Pekanbaru.


HALAMAN 47

>> SENGGANG

Kematian yang Kami Bimbangkan Sebuah manajemen kota dari telor busuk...” Keterpecah-belahan adalah realitas kota. Sebagai manusia yang hidup dalam realitas itu, Afrizal mencium bau “telor busuk” yang meleleh dari “penghancuran rumah” dan “kerusuhan kota”. Realitas inilah yang kelak membangun “arsitektur ketakutan” dalam “peta kekayaan kota”. Maka kecemasan pun hadir menjadi mitos-mitos yang terus membelenggu para menjelma sebuah tempat di mana penghuninya. “keserba-adaan” ada. Dan sebuah kampung Czeslaw Milosz (penerima hadiah Nobel tiba-tiba merasa asing dan minder dengan Sastra tahun 1980) pun demikian rapi menydunianya yang serba kekurangan. Dikotomimpan kecemasannya tentang kota dalam inya selalu begitu. Meskipun, anehnya, pada bahasa yang liris, bahasa yang miris. Dalam MARHALIM ZAINI musim lebaran tiba, kampung diziarahi, enpuisi berjudul “Nasihat” (terjemahan Sapatah sebagai masa lalu yang mati, atau sebagai masa lalu yang rdi Djoko Damono) ini, misalnya, kota seperti sebuah tem“dihidup-hidupkan” kembali. pat pembuangan sampah yang berisi “Tai, kencing, dan mani Clifford Geertz, seorang antropolog yang memberikan busuk./ Noda besar salep buatan meracuni ikan di laut.” perhatian besar pada pembentukan teori-teori kebudayaan “....waktu mendekati muara sungai kita menutup hidung./ dalam masyarakat, menulis sebuah buku berjudul After the Alirnya membawa minyak dan klorin dan persenyawaan Fact. Kalimat Geertz yang saya kutip di atas adalah sebuah methyl..” susunan indeks gambaran tentang sebuah trend kota, yang Citraan kota dalam puisi, kerap membuat indrawi pemjuga tampak pada hari ini. baca dihinggapi lalat-langau. Meskipun, kota adalah damDan puisi, dan penyair, sebagai bagian dari kehidupan baan kita kini. Migrasi terus terjadi. Orang seperti mencari kampung-kota itu, pasti terlibat. Puisi, dapat menyeret kota hiruk-pikuk, dan tak tahan dirundung sepi. Lalu, realitas kota yang gemerlap itu ke dalam sebuah ruang tempat sepi. Semenyerbu masuk ke dalam setiap sendi kehidupan kita. buah ruang “di langit lain di cinta yang lain” (Seni Sajak, Paul Lalu demikianlah hubungan kampung-kota diposisikan, Verlaine). Dan karena keberpihakan pada kampung, kota selalu. Para penyair, terutama yang berasal dari kampung, pun kerap jadi antagonis dalam sebuah drama pembanlalu berangkat ke kota, seolah melihat dirinya terus-menerus gunan dunia modern. terbelah. Antara jiwanya yang butuh ruang sunyi, dan kebuSeorang Afrizal Malna, yang memang lahir dan hidup di tuhan untuk tetap dapat mengikuti perkembangan zaman. kota besar, juga demikian ringan “mengumpat” keterpecahLalu, apa yang mereka tulis, adalah harapan-harapan untuk belahan kota. Dalam salah satu bait puisinya berjudul tetap menghidupkan kampung sebagai ruang spiritual kita. “Manajemen Kota dari Telur Busuk” Afrizal tampak dengan Agar kampung tak dihuni para jembalang. jelas mengejek kehidupan kota. “Ada pemilihan gubernur./ “Memang kematian saja yang kami bimbangkan,” tulis Peta kekayaan kota. Whom I. Dan Parlemen kota yang diteTaufik Ikram Jamil dalam puisi “Piagam Selat Riau”, “saat lan ular./ Penghancuran rumah dan/ usaha rakyat. Lampu kisah tak lagi dituturkan angin/ Lalu tinggallah kenangan kota, air mancur 14 milyar./ Pagar untuk taman kota,/ dan sebagai jembalang/ Mengepalkan tangannya dari kampung arsitektur ketakutan menguasai pusat-pusat perdagangan./ ke kampung.***

“…..indivisualisme membengkak, religiusitas menyusut, kesejahteraan meningkat, semangat surut.” (Clifford Geertz)

KOTA

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 48

>> B U K U

Pengalaman Bersejarah Sidarto NEGARA Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kaya-raya dari awal kemerdekaan sampai dengan detik ini berjalan telah mengalami banyak perubahan dalam kepemimpinan setiap Presiden Indonesia yang menjabat. Presiden Indonesia pertama dipegang oleh Bung Karno yang flamboyan dan saat ini Presiden ketujuh Indonesia adalah Joko Widodo yang akrab dipanggil dengan Jokowi. Tentunya, ada banyak pengalaman bersejarah dapat kita ambil bersama dari perjalanan anak bangsa yang secara sangat luar biasa dapat bekerja sama dengan ketujuh Presiden Indonesia dengan segala gaya kepemimpinannya masingmasing. Salah seorang anak bangsa yang dapat bekerja sama dengan ketujuh pemimpin negeri ini bernama Sidarto Danusubroto. Sidarto bertugas sebagai ajudan Bung Karno pada masa-masa sulit dan akhir kepemimpinannya (6 Februari 1967-13 Maret 1968) dan sekarang sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo. Dalam pengantar, Sidarto menulis (hlm. xiii), “Saya berharap nilai dan pengetahuan yang terkandung dalam buku ini dapat diteruskan menjadi tongkat estafet bagi generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan dalam alur perubahan zaman yang tak pernah berhenti.” Jelas kiranya, berbagai pengalaman bersejarah serta mendalam dari Sidarto Danusubroto dapat diambil untuk generasi muda Indonesia yang kelak memegang tampuk kepemimpinan negeri ini. Buku ini ditulis untuk memperingati 80 tahun genap usia Sidarto Danusubroto pada 11 Juni 2016. Sebuah usia yang sudah kenyang dengan mutiara bersinar bernama pengalaman. Buku ini terdiri VIII Bab, satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan erat untuk menjelaskan dan memaparkan apa saja yang telah terjadi pada Sidarto dalam kedekatannya dengan lingkar kekuasaan eksekutif Indonesia. Mengenai ketujuh Presiden Indonesia dengan kekhasannya masing-masing, Sidarto menulis (hlm. 12), “Soekarno sebagai Presiden pertama dan Proklamator kemerdekaan bangsa, Soeharto mengutamakan pembangunan dan stabilitas keamanan, BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pembuka ruang kebebasan, Megawati Soekarnoputri sebagai ibu demokrasi, Susilo Bambang Yudhoyono dikenal santun dan cerdas, dan Jokowi yang saat ini menjabat Presiden memberi teladan kesederhanaan, kejujuran, dan sifat rendah hati.” Gaya bahasa yang digunakan dalam buku bagus ini dapat dicerna dengan mudah karena menggunakan kalimat-kalimat yang cerdas dengan paduan serta kombinasi kata-kata yang bernas sehingga menjadikan paragraf satu dengan para-

graf lainnya memiliki hubungan kausalitas. Terasa sekali bahwa Sidarto Danusbroto sangat mencintai Ibu Pertiwi Indonesia dalam buku ini sehingga sudah tentu buku ini sangat direkomendasikan bagi siapapun yang ingin berkiprah dan terjun langsung ke dalam lingkaran kekuasaan. Menutup tulisan ini, penulis harus mengutip tulisan tangan Bung Karno dalam buku yang diberikan pada Sidarto yang terdapat dalam tiap Bab buku dahsyat ini. Buku tersebut diberikan saat Sidarto masih menjadi ajudan Bung Karno, tertanggal 10 Desember 1967 dalam ejaan lama, “Untuk sdr. Sidarto. Djiwa, idée, ideologi, semangat, ta’ dapat dibunuh.” Sangat Fenomenal!*** Jimmy Frismandana Kudo, Guru Sejarah SMA Darma Yudha, Pekanbaru.

| EDISI | EDISI 175/TAHUN 176/TAHUN IV zIV24z- 22 30 -JUNI 28 JULI 20162016


HALAMAN 49

>> A R T I S

BUNGA CITRA LESTARI

Menyanyikan Sendiri Soundtrack Filmnya Di film terbarunya, BCL menjadi seorang muslimah berjilbab dan melakukan perjalanan seorang diri ke Korea. Di sana, dia bertemu dengan seseorang yang…

TAHUN

2016 jadi momen untuk Bunga Citra Lestari (BCL) kembali mengingatkan khalayak akan talentanya. Selain disibukkan membintangi beberapa film dalam waktu berdekatan, Bunga juga masih aktif dalam kariernya sebagai penyanyi solo. Karena itu, bukan kebetulan bahwa ia pun ditunjuk mengisi soundtrack film-film yang dibintanginya sendiri. Setelah bulan lalu merilis soundtrack untuk film 3 Srikandi, pekan ini giliran Bunga merilis lagu terbarunya, “Aku Bisa Apa?”, yang merupakan lagu soundtrack utama dari film Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Bersamaan dengan beredarnya lagu ini di radio-radio serta dijual secara online, video musik dari lagu ini pun dirilis oleh label Aquarius Musikindo pada 16 Juni lalu. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto —yang juga menyutradarai filmnya— video musik ini menampilkan Bunga dalam dandanan klasik di sebuah ruangan temaram penuh barang antik. Tentu saja ada selipan potongan-potongan adegan dari film Jilbab Traveler, tetapi video ini juga memasukkan beberapa shot Bunga memperagakan benda-benda yang paralel dengan beberapa adegan dalam filmnya. “Aku Bisa Apa?”, seperti ditulis Muvila, merupakan lagu gubahan Melly Goeslaw yang diaransemen oleh Anto Hoed. Ini merupakan kolaborasi soundtrack kedua antara Bunga dengan Melly dan Anto, setelah sebelumnya pernah menghasilkan lagu “Cinta Sejati” untuk film Habibie & Ainun(2012). Dengan notasi-notasi minor dan melankolis khas Melly, lirik lagu “Aku Bisa Apa?” mengisahkan dilema hati seseorang untuk memilih cinta di antara dua orang, yang cukup menggambarkan premis dari film Jilbab Traveler. Film Jilbab Traveler sendiri diangkat dari novel karya Asmanadia, mengisahkan tentang tumbuhnya cinta antara seorang perempuan petualang berjilbab Indonesia dan seorang fotografer asal Korea Selatan, di saat keduanya sudah berkomitmen dengan pasangan masing-masing. Selain Bunga, film ini turut dibintangi Morgan Oey, Giring

GUKGUK.INFO

Ganesha dari band Nidji, dan Ringgo Agus Rahman, dengan skenario dikerjakan oleh Titien Wattimena. Film ini dirilis oleh Rapi Film untuk menyambut libur Idul Fitri mulai 5 Juli mendatang. Menariknya, “Aku Bisa Apa?” hanyalah salah satu dari dua proyek yang dikerjakan Melly dan Anto untuk soundtrack filmfilm yang dirilis menyambut Lebaran. Sebelum ini telah dirilis pula lagu ciptaan Melly lainnya, “Mencari Cinta Sejati” yang dinyanyikan Cakra Khan untuk film Rudy Habibie, yang akan diedarkan di bioskop mulai 30 Juni 2016. Catatan ini pun melanjutkan pamor Melly dan Anto sebagai andalan para produser untuk mencetak lagu-lagu soundtrack film-film mereka. (re/muvila/hbk/berbagai sumber)

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016


HALAMAN 50

>> F I L M

THE BOOK THIEF

ANAK-ANAK, SEJARAH, KEAJAIBAN BAHASA OLEH HALIM BAHRIZ “MENULISLAH! Dalam agamaku, kami diajarkan bahwa semua makhluk hidup; semua dedaunan, semua burung... —bisa hidup karena mengandung kata rahasia untuk hidup. Itulah satu-satunya perbedaan antara kami dan segumpal tanah: sebuah kata. Kata-Kata adalah kehidupan, Liesel.” Setiap film berlatar perang yang tak boros menyajikan adegan perang hampir selalu lebih kuat dalam upayanya mempresentasikan “rasa sejarah”— dan seringkali, bila film sejenis itu memakai anak-anak sebagai tokoh uta-

manya, hampir selalu lebih mampu menyentuh kemanusiaan keumuman orang. The Book Thief (2013) nyaris campuran keduanya. Dikepung trend rivalitas rezim Nazi dan komunisme Uni Soviet, seorang perempuan kecil mengemban sisi ajaib dari bahasa. Si pencuri kata, sekaligus pemilik kehilangan. Ia bernama Liesel Meminger. Keajaiban bahasa sebenarnya cukup gampang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemerduannya — yang dalam film tersebut dapat didengar telinga Indonesia dari bagaimana

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

anak-anak Jerman menghasilkan ucapan “papa” atau “mama”— misalnya; ketika kita dapati igauan seorang tidur, atau saat seorang balita untuk pertama kalinya berhasil menyuarakan kata. Ada yang seakan-akan seperti kicau, bukan? Atau ketika bahasa menjadi memukau, mungkin mengharukan; The Book Thief menampilkannya ketika Liesel menceritakan cuaca pada Max yang terkurung berhari-hari dalam ruang bawah tanah. “Ini hari yang pucat. Semua terjebak di balik awan. Dan matahari, tak


HALAMAN 51

>> FILM terlihat seperti matahari,” ujar Liesel, mendeskripsikan suasana. “Seperti apa?” tanya Max. “Seperti tiram perak?” dan kemudian Max tersenyum. Dalam kehidupan biasa, momen semacam itu masihlah tampil, sebenarnya. Misalnya saat kita meminta tolong kepada teman untuk mengambilkan suatu benda yang kebetulan tergeletak lebih dekat dengannya —setelah mengucapkan sejumlah kata, tangan itu bergerak dan benda itu berpindah pada tangan kita. Bukankah ada yang terasa sihir di sana? Sederhana, tapi seringkali terlewat begitu saja. Liesel adalah gadis kecil dari keluarga simpatisan komunis, seorang piatu yang lantas diadopsi keluarga Jerman. Cuma satu warisan tersisa; buku milik adik lelakinya yang mati dalam perjalanan. Tapi Liesel seorang buta huruf. Ketika pertama masuk sekolah dan sang guru menyuruh menulis nama di papan, hanya ia hasilkan gores-gores garis yang membangkitkan tertawaan seluruh kelas. Kecuali Rudy Steiner; si bocah tampan berambut blonde, bermata biru, dan pelari kecil yang handal (sejumlah kriterium ideal lelaki Nazi) yang sejak mula memang nampak meminati Liesel. Ayah angkatnya yang juga tak mahir membaca, Hans Hubermann, membenahi kebutaan itu; lalu terbacalah sebuah judul, “Pedoman Jadi Penggali Kubur” dan gadis belia yang masih pemurung akhirnya mendapatkan kalimat pertamanya—meskipun ia terlalu kecil untuk mengerti mengapa buku semacam itu perlu terbit: ... semoga kau sukses dalam karirmu, dalam urusan pemakaman. Suatu karir terhormat dalam situasi perang; di mana kekerabatan rawan pecah dan kemanusiaan tak punya waktu, ketika mayat seperti tai senapan. Selepas Hans meminta Liesel berjanji; memastikan mereka kelak mengubur jasadnya dengan layak, adegan sesungguhnya dimulai dan introduksi berakhir. The Book Thief mulai menyajikan “rumusan awal” bahwa sejarah merupakan waktu yang kita terima sebagai trauma. Paduan suara anak-anak (termasuk juga Liesel) tengah menyanyikan semacam “mars nasionalisme” yang dikumandangkan dengan gagah

INTERNET

sekaligus suram. Sementara lagu itu tetap bergema, peristiwa lainnya hadir; Stuttgart, November 1938 —kacakaca kota dihancurkan, kertas-kertas berhamburan di jalan, dan keluarga Max Vandenberg yang Yahudi panik di dekat maut. Ia dan ibunya sedang berunding, siapa yang harus diserahkan kepada tentara dengan baret swastika merah di lengannya itu. Max akhirnya mengalah, lalu pergi menjauhi kericuhan dengan langkah yang cemas pula membawa —dikatakan narator— “bayangan yang memusingkan”. Suatu malam, setelah Liesel mempraktikkan kemampuan menulis untuk pertama kali (selembar surat buat ibu kandungnya yang tidak ia ketahui telah meninggal), seluruh penduduk kota — dengan membawa obor—b ersiap berkumpul, menyaksikan seorang pembesar Nazi berpidato, “ ...Selama revolusi sosial ini. Seperti kemakmuran negeri kita, kita tak boleh mengurangi tekad kita untuk membersihkan diri secara moral dan intelektual tanpa batas. Pendidikan, teater, film, sastra, pers, adalah tiang penopang yang membentuk keunikan jatidiri negeri kita. Itulah sebabnya kita berkumpul di sini, malam ini, demi membebaskan diri kita dari kotoran intelektual. Kita akan membasmi penyakit yang menjangkiti Jerman selama 20 tahun. Kita akan menghancur-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

kan rantai yang ditempa untuk memperbudak kita. Kita akan melawan musuh kita, meskipun itu artinya perang. [..]” Sebenarnya pidato itu adalah mukadimah untuk membuka parade pembakaran buku. Dalam sorak-sorai dan dengungan Seig Hail, Liesel yang barulah mencintai kata, terperah jantungnya yang basah. Tetapi malam itu, adegan pencurian buku terjadi, juga untuk pertama kali. Di bagian awal, persahabatan antara Rudy dan Liesel menjadi sajian yang segar. Rudy (tokoh favorit saya dalam film ini) meskipun lemah memperagakan yang melankoli —tampak saat ayahnya harus berangkat berperang— dengan jatah adegan yang tidaklah banyak, mampu hadir sebagai sosok yang menarik; kepo, sedikit oportunis, setia, dan militan dalam mencintai sesuatu. Sampai kemudian Max datang dan narasi mendapat belahan menarik lainnya. Lebih dari dua jam film berjalan, nyaris tak ada bagian yang membosankan. Max adalah putra dari sabahat lama Hans. Ia datang mendadak dan rumah keluarga Hubermann heboh sebentar. Liesel bertanya-tanya, tapi Hans segera menjelaskannya. “Itu bukan akordeonku,” ujarnya seraya menatap alat musik penuh kenangan tersebut “yang punya arkadeon itu adalah ayah anak


HALAMAN 52 ini.” Ayah Max gugur dalam perang dan Hans menyaksikannya. Ia sebenarnya menyelamatkan sang Hubermann, yang dalam film ini telah menjadi agak peyot; diperankan pada taraf kematangan seorang aktor senior oleh Geoffrey Rush —yang memukau kita saat memerankan Marquis de Sade dalam Quills (2000). Karena urusan hutang budi itulah, tak ada pilihan selain menampung lelaki Yahudi tersebut. Max adalah rahasia yang membahayakan. Tapi bersama Max, kemampuan sastrawi Liesel kian terasah. Bukan melalui semacam tips atau workshop penulisan kreatif. Kebersamaan mereka tidaklah sepatutnya disamakan dengan acara-acara itu. Jalinan antara Max dan Liesel merupakan proses kesusastraan yang lebih murni, sebelum menjadi semacam “aksesori turunan”. Meskipun begitu, judul The Book Thief tidaklah memperlihatkan hasil dari eksplorasi yang meyakinkan. Adegan pencurian tak menghasilkan ketegangan. Kesan magnetik judulnya menguat pada “The Book” dan melemah pada “Thief”-nya; itupun porsinya terlalu sebentar. Misalnya ketika terjadi serangan udara kedua dan orang-orang harus berlindung di dalam bunker (yang adalah fasilitas publik, atau kelengkapan kota dalam situasi peperangan), saat Liesel mulai berdongeng untuk meredakan kecemasan orang-orang. Cuma memang sayang, adegan yang semestinya bisa kuat ini, gagal dihadirkan dalam kalimat penceritaan yang memukau dan tak pula digandakan dalam peristiwa-peristiwa lainnya. Padahal, dalam bunker itulah The Book Thief bisa memperoleh cara yang mungkin pas untuk memberi “citra pemadatan” pada judul yang dipilihnya, atau bisa juga digunakan untuk menggelar adegan klimaks yang dalam film ini tak ada. Sebenarnya, setelah pencurian buku pada malam itu, Liesel mendapatkan kesempatan mengulanginya lebih rutin. Rosa Hubermann (ibu angkat) menugaskannya mengantar cucian milik keluarga seorang mayor. Di sanalah, tanpa sengaja Liesel menemukan “surga buku” ketika menunggu upah di ambang pintu; Ilsa Hermann menyukai mata gadis kecil itu —ia teringat anak

>> F I L M lelakinya yang telah mati, seorang yang juga pecinta bacaan. Mata Liesel menatap sang tuan rumah yang sedang membaca. Ilsa membuka pintu ruangan lain (perpustakaan milik Johann, putranya), lalu mempersilakan Liesel memasukinya dan boleh kembali kapan saja. Di kemudian hari, kerjasama laundry itu terputus; dan jadilah ia pencuri buku. Sebatas itu, yang “rutin” bahkan tak tereksekusi dalam adegan dengan mencukupi. Kehadiran tokoh seperti Rudy, Max, Rosa dan Hans, juga Ilsa Hermann— seharusnya cukup untuk membuat film ini menjadi lebih kompleks, lebih rinci, dan menggunakan latar kesejarahan dalam perpekstif yang lebih kaya. Disayangkan memang, The Book Thief justru kehilangan klimaks. Meskipun adegan-adegan yang disajikan seluruhnya menarik, tapi belum impas. Selain sebab terlalu terfokusnya film ini pada Leisel, saya kira, juga karena tak ada adegan perang yang mencengangkan. Tidak ada suatu chaos yang lugas, atau kepanikan massal, atau parade brutal pertempuran para militer. Tapi bisa dipahami mengapa demikian: The Book Thief agaknya sebuah film persembahan untuk “anak-anak”. Sebab hal tersebutlah, ia memilih peniadaan “atraksi kekerasan” dalam perang dan memberikan sentuhan musikal yang renyai—meskipun tidak begitu dominan seperti yang tersaji dalam Hachiko: A Dog’s Tale (2009). Plot mulai menemukan tanjakan, sebenarnya, saat dongeng “petualangan gadis kecil” pelan-pelan bergeser pada misi “penyelamatan seorang Jewish”; tentu saja ini tentang kemanusiaan—dan bukan perkara politik atau tendensi pembelaan rasial. Tapi setelah Max pergi (selepas penggeledahan yang gagal pula tak menegangkan), film ini lantas berpamit melalui serentetan adegan yang tidak juga menggapai klimaks dan berakhir begitu saja dengan peristiwa “pengeboman yang animatik”. Leisel tiba-tiba kembali jadi sebatang kara di tengah reruntuhan, sebelum di kejauhan nampak Ilsa Hermann dan suaminya sebagai keluarga pengadopsi—boleh juga dikatakan: sebuah persiapan ending yang klise. Lepas dari itu semua, The Book

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

Thief adalah film yang kaya simbol dan adegan yang cukup menyentuh (di luar gambar peperangan yang vulgar). Misalnya, saat Liesel dan Rudy pergi ke sebuah danau yang hening di tengah hutan —tak jelas untuk apa mereka ke sana; tapi kedua bocah itu kemudian berteriak bersama-sama, “I Hate Hitler”. Atau saat terjadi serangan udara yang pertama. Dalam bunker, Hans memainkan arkodeon milik ayah Max— dengan sedikit pembayangan yang mungkin naif, instumentalia itu seperti doa orang mati buat mereka yang masih hidup; orang-orang yang berlindung dalam bunker itu. Dan pada saat bersamaan, Max memakai kesempatan yang langka tersebut untuk keluar dari ruang bawah tanah ke jalanan kota: menyaksikan langit malam. Atau ketika Liesel memberikan salju kepada tangan Max. Atau saat Rudy yang sejak perkenalan awalnya ingin mendapat ciuman Liesel, akhirnya mendapatkannya ketika tubuhnya telah jadi mayat di antara puing-puing paska pengeboman; sentuhan bibir yang tak lagi memuaskan apa-apa. Kehadiran simbol The Book Thief juga tak kalah menariknya; bola Rudy, arkodeon ayah Max, bahasa ludah, ruang bawah tanah, bendera Nazi dan obor—dan boleh pula dikatakan bahwa Liesel adalah simbolitas terpenting dari film ini. Tapi yang paling menarik: buku hadiah pemberian Max untuk gadis piatu itu. Sebuah buku tentang Hitler yang seluruhnya telah menjadi kosong; Max menutup tulisan-tulisan di dalamnya (juga foto sang “Caligula Jerman”) dengan cat putih. Di halaman pertama buku itu, setelah halaman persembahan “untuk Liesel dari Max”, sang pemuda Jewish membubuhkan kata kerja Ibrani: “Menulislah!” Buku tersebut seperti sebuah suaka untuk kepercayaan bahwa: Karenanya, meskipun tanpa sebentuk klimaks, The Book Thief tetaplah sebuah tontonan bergizi; terutama buat para belia, pula para dewasa yang amnesia pada masa kanakkanaknya sendiri. Bila belum, “Selamat menonton!”*** Halim Bahriz adalah seorang penyair, esais, penyuka film. Tinggal di Lumajang, Jawa Timur.


HALAMAN 53

>> WISATA

SADAR WISATA

JALANSOLO.COM

di Lereng Merapi

Geliat Desa Wisata Dewi Santi, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali memberi arti, karena masyarakat yang sadar wisata. Mereka menyambut wisatawan seperti raja.

JALAN

masuk ke kawasan Desa Wisata Dewi Santi, beraspal mulus. Kanan kiri asri, hijau, berhawa dingin. Maklum, lokasinya di lereng gunung, diapit Merapi dan Merbabu. Sepanjang jalan itu, masuk dari jalan alternatif jalur Boyolali-Magelang, kanan-kiri rumah warga dijadikan home stay. Sungguh bersih dan rindang. Tidak ada hotel!. “Total di desa ini ada 48 home stay. Rata-rata satu home stay ada dua kamar, tapi ada juga yang lima kamar,” terang Ketua II Desa Wisata Dewi Santi,

Haris Budiarto, saat ditemui di rumahnya, di desa tersebut, 10 Juli 2016 lalu. Para warga di sana sungguh menikmati berkah Tuhan. Daerah berhawa sejuk dengan keajaiban Gunung Merapi yang bertetangga dengan Merbabu, menjadi destinasi wisata alam yang mulai moncer sejak dibukanya jalur wisata Solo-Selo-Borobudur. Banyak turis yang berkunjung ke Borobudur yang merupakan situs budaya, melanjutkan berwisata alam ke kawasan Selo. Mereka mengorganisasi diri secara

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

rapi. Ada kelompok guide, poter, travel, semuanya ditangani warga lokal. “Di sini ada tiga home stay yang bekerjasama dengan orang Prancis,” imbuh Haris. Orang Prancis itu lah yang menggaet bule-bule melalui jaringannya, untuk datang ke Desa Samiran. Turis dari Belanda, Jerman, AS, dan beberapa negara Eropa lainnya, berdatangan ke kawasan tersebut.Uang dolar mengalir ke sana. “Kalau ada turis dari eropa, tiga sampai empat orang yang datang bersamaan, itu bisa membutuhkan 10 poter. Uang ongkos poter saja totalnya sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta. Semua poter warga sini, juga travelnya,” terang Haris. Kok bisa sampai 10 poter untuk melayani tiga-empat turis? Rupanya, para turis menginap di home stay han-


HALAMAN 60

>> WISATA

KURNIAWANBAYUW.BLOGSPOT.COM

ya untuk transit. Para pembawa dolar itu rupanya lebih senang menginap di bawah tenda, di badan Gunung Merbabu. “Mereka melihat puncak Merapi dari Merbabu,” kata Haris dengan ramah. Nah, untuk membawa perlengkapan “berkemah” itulah, dibutuhkan banyak poter. Mereka harus mengangkat kasur, peralatan memasak, tenda, bekal makanan, dan sejumlah perangkat lainnya. Dulu, sebelum terorganisasi secara rapi, home stay-home stay di desa itu relatif sepi. Pasalnya, para turis “dikuasasi” biro travel Jogjakarta. Para turis hanya singgah di lokasi wisata Merapi-Merbabu, lantas balik Jogja lagi, menginap di Kota Gudeg itu. Hanya sedikit dolar yang mampir ke Samiran. “Alhamdulillah, sekarang kami bisa menikmati sebagai Desa Wisata,” kata Haris. “Kami perlakukan turis sebagai raja.Dari bandara kami sambut, kami tidak rebutan. Sampai di sini, kami antar keliling ke Desa Wisata ini. Terserah mereka mau pilih yang mana, sesuai selera masing-masing. Kami tidak per-

nah memaksa harus nginap di home stay ini atau itu,” bebernya lagi. Pantauan koran ini, home stay yang tersedia cukup variatif. Tapi rata-rata berbau tradisional. Rumah joglo, perabotan kayu jati. Nuansa sungguh alami. Beda dengan fasilitas di hotel. Namun, dari segi kenyamanan, beberapa di antaranya tidak kalah dengan hotel berbintang. Tarif juga variatif, dari Rp100 ribu, Rp150 ribu, dan sedikit di atasnya lagi, per kamar per malam. Namun ada juga yang satu rumah, dua kamar, dengan nuansa asli setempat yang masih terawat, tarif Rp 350 ribu per malam. Atraksi kesenian yang disuguhkan juga sangat variatif. Semuanya tradisional, unik, khas warga lereng Gunung Merapi. Di desa tersebut ada 58 kelompok kesenian, yang setiap saat siap dipanggil untuk pentas di depan para bule. Masing-masing kelompok kesenian punya ciri khas, yang sudah tentu unik di mata para bule. “Kita sodorkan pilihan ke para turis, tinggal pilih. Lantas kita panggil kelompok kesenian itu untuk tampil di Pendopo (tempat pentas, red). Satu kel-

| EDISI 176/TAHUN IV z 22 - 28 JULI 2016

ompok kesenian ini melibatkan ratarata 20 orang. Tarif Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Tapi pentas hanya sekitar 20 menit saja, agar para turis tidak bosan,” terang Haris. Suguhan makanan yang disajikan juga khas lokal, seperti jadah (makanan bahan beras ketan dan kelapa), susu (Selo juga penghasil susu dari sapi perah), dan juga makanan sayuran yang tidak ada di daerah lain, namanya bobor centrung. Haris, dengan bangga, cerita bahwa Desa Wisata Dewi Santi kerap dikunjungi Dinas Pariwisata dari berbagai daerah, sebagai lokasi studi banding. Nah, dukungan dari banyak pihak juga penting untuk terus menghidupkan destinasi wisata, agar benar-benar bisa mendongkrak tingkat perekonomian masyarakat setempat. Bapak Sukamto, mantan kades Lencoh, Selo, Boyolali, cerita, beberapa waktu lalu ada acara semacam family ghatering sebuah bank ternama. “Pesertanya disebar menginap di home stay-home stay. Satu home stay dua kepala keluarga. Ini bagus, bisa membantu warga sini,” terang sesepuh yang pernah 32 tahun menjadi kades itu.(men)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.