Edition 152

Page 1

>> HATI-HATI ATAU TAKUT?

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT?

PERCA

Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

HARY B KORI’UN pemimpin redaksi

Pram (2) ORANG yang paling merasakan keganasan propaganda Pramudya Ananta Toer adalah Mochtar Lubis yang masuk penjara selama 10 tahun di masa Orde Lama tanpa pernah diadili karena finah itu. HAMKA juga demikian. Harus mendekam di penjara selama 2,5 tahun dan fitnahan sebagai plagiator, yakni novelnya Tenggelamnya Kapal Van der Wijk yang dituduh plagiasi dari karya Al-Manfaluthi. Propaganda Pram dkk lewat Lekra dan halaman budaya “Lentera” di Bintang Timur, benar-benar telah jauh memisahkan Pram dari teman-temannya sendiri, bahkan dari dirinya sendiri. Sebab, pada awalnya, Pram bukanlah penganut marxisme-komunisme, dan ketika dia berada di ideologi itu, Pram juga tidak fasih dan terkesan memaksakan diri (atau dipaksa?) untuk kepentingan partai (PKI).

FOTO: DEFIZAL/RIAU POS

EDISI EDISI144/TAHUN 152/TAHUNIIIV z z 12 14--1820 NOVEMBER JANUARI 2016 2015


>> PERCA HATI-HATI ATAU TAKUT? Taufik Ismail mencontohkan, bersedianya Pram menerima Magsaysay Award dari Filipina tahun 1995, telah menunjukkan bahwa Pram bukanlah pribadi yang konsisten dan terlihat sangat oportunis dengan berpikir keuntungan pribadi (ini bukan cermin orang yang teguh dengan sama rata sama rasa dan anti kapitalisimperalis). Padahal Pram tahu, hadiah itu didanai oleh sebuah lembaga dari Amerika Serikat (negeri kapitalis-imperialis) yakni Rockefeller Foundation, namun dia tetap mau menerimanya. Kalau Pram seorang yang berprinsip teguh dengan marxis-komunis, dia tidak akan mau menerimanya. Inilah yang membuat Mochtar Lubis kemudian mengembalikan penghargaan yang sama yang didapatnya sepuluh tahun sebelumnya. Mochtar Lubis marah, sebab yayasan dari Manila itu memberinya penghargaan karena upaya kerasnya memperjuangkan kemanusiaan dari penindasan, sementara Pram adalah seorang penindas kemanusiaan. Namun, orang secara nyata bisa melihat bagaimana sebenarnya pribadi seorang Pram dalam hal ini. Pram ternyata bukan seorang yang hebat seperti karya-karyanya. Ketika dia masuk komunis, alasan utamanya adalah karena kehidupannya terjamin (materi) dan dia menerima Magsaysay Award juga dengan alasan itu (materi). Padahal selama ini kita selalu yakin bahwa Pram adalah seorang yang kukuh pada pendirian, garis hidup, juga garis idealismenya. Pantaskah seorang Pram mendapatkan hadiah Magsaysay atau Nobel, sementara dia pengagum dan “murid� seorang Vladimir Ilich Ullyanov Lenin yang menjagal 40 juta rakyat Rusia (Uni Soviet) selama dia berkuasa (1925-1953)? Pantaskah dia untuk itu semua sementara dia tetap mengatakan bahwa marxisme-komunisme adalah paham yang

memahami kemanusiaan, padahal telah membantai 50 juta rakyat Cina ketika Mao Tse Tung (Mao Zedong) berkuasa (1947-1976), 2 juta rakyat Kamboja melalui Pol Pot dengan Kmer Merah-nya (1975-1979) dan puluhan juta lainnya di puluhan negara lainnya seperti di Eropa Timur atau Amerika Latin? Tercatat, paham marxisme-komunisme yang terbukti gagal, telah membunuh lebih 120 juta orang di 76 negara selama 74 tahun (1917-1991) sebelum keruntuhan Tembok Berlin (Jerman Bersatu) dan reformasi yang dilakukan Michael Gorbachev di Uni Soviet yang kemudian meruntuhkan komunisme secara internasional (Uni Soviet kemudian terpecah-pecah menjadi banyak negara hingga kini).

Cina, negara komunis paling besar di dunia saat ini, ternyata hanya menganut idealisme itu setengah hati. Mereka bersikeras tetap pada marxismekomunisme, padahal dalam bidang ekonomi, pelan tapi pasti pasar bebas mulai terlihat di sana-sini. Barangkali tinggal Kuba, Korea Utara, Kamboja dan Loas, yang masih kukuh dengan ketertutupannya, sementara Vietnam dan beberapa negara kecil lainnya, pelan tapi pasti, telah membuka diri meski masih

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> PERCA HATI-HATI ATAU TAKUT?

dengan malu-malu. Hingga kematiannya, Pram tidak pernah mengucapkan permintaan maaf kepada orangorang yang pernah disakitinya. Dia merasa, dialah yang paling menderita dibandingkan penderitaan orang-orang itu, karena dibuang ke Pulau Buru oleh Orde Baru dan merasa hal itu dilakukan tanpa peradilan, serta penderitaan-penderitaan lainnya secara fisik maupun psikologis. Dia tidak mau minta maaf kepada Mochtar Lubis, HB Jassin, Buya HAMKA dan sebagainya. Juga tetap menutup telinganya ketika orang mempertanyakan mengapa dulu dia menyerukan penggayangan Manifes Kebudayaan, menyerukan pembakaran buku-buku lawan politik (seni)-nya, termasuk pelarangan terjemahan novel Dr Zhivago karya Boris Pasternak karena dianggapnya anti revolusi.

. Di luar itu semua, Pram tetap seorang pengarang besar yang dimiliki Indonesia dan akan tetap menjadi besar sampai kapanpun. Karya-karyanya akan tetap legendaris dan tak lekang oleh waktu. Namun, Pram tetaplah manusia yang memiliki kompleksitas pikiran dan tindakan, yang kadang (bahkan sering) di luar batas nalar dan

kemanusiaan. Sikap yang paling buruk yang tidak bisa diterima orang adalah dia merasa paling menderita, sementara dia lupa pernah membuat penderitaan orang lain. Ketika Pram meninggal dan beberapa teman di Jakarta memberi kabar, saya hanya bisa berdoa semoga segala yang buruk dari dirinya dilupakan orang (meski memang susah untuk melupakannya) dan segala kebaikan dan perjuangan hidupnya tetap dikenang sebagai sebuah catatan hidup yang akan terus hidup. Paling tidak pengarang-pengarang muda generasi sekarang dan mendatang bisa belajar banyak dari karya-karyanya dengan menepikan segala hal .@har ybk oriun yang negatif darinya.@har .@harybk ybkoriun

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> PERCA HATI-HATI ATAU TAKUT?

LIPUTAN UTAMA

HATI-HATI ATAU TAKUT? REPORTER: MARIO KISAZ DAN TIM (PEKANBARU)

SECARA MENGEJUTKAN, PEMPROV RIAU TAK MEMASUKKAN ANGGARAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SIAK IV DALAM APBD 2016. HATI-HATI ATAU TAKUT?

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT?

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


M AKHWAN/RIAU POS >> HATI-HATI ATAU TAKUT? Bagian Jembatan Siak IV di ujung Jalan Jenddral Sudirman, Pekanbaru.

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT?

PAGAR seng berwarna biru menyambut langkah di pintu masuk areal Jembatan Siak IV. Mulai terlihat usang namun tetap berdiri kokoh dan berjejer rapi menghalangi langkah menuju jembatan yang telah menelan dana ratusan miliar itu. Di sisi kiri dan kanan terlihat pagar pembatas dengan warna kuning yang mulai memudar. Beberapa kertas dan bekas spanduk masih menempel dan menunjukkan bagian dari sarana transportasi tersebut tidak terpelihara dan mulai dimakan usia. Begitu juga di bagian bawah jembatan terlihat rerumputan yang tumbuh subur. Beberapa sisa material dan bangunan juga menjadi pemandangan menghiasi bagian luar dan dalam bangunan yang masih berselimut asa ratusan bahkan ribuan masyarakat Pekanbaru yang mengidamkan akses transportasi baru. Kondisi itu menjadi pemandangan sehari-hari masyarakat yang melintas di ujung jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Ironisnya, posisi yang strategis dekat dengan pusat kota memberikan

kesan buruk untuk nilai estetika kota yang mulai mengarah ke metropolitan itu. Tiang baja penopang masih berdiri kokoh di atas tanah yang sudah mulai dihiasi rerumputan liar. Beberapa coretan juga terlihat mengisi bangunan yang sudah mulai terlihat usang di telan usia itu. Lima girder baja berwarna kuning berbaris tepat diatas baja penyangga. Sebagian besi sudah mulai terlihat berkarat dan warna cat yang dikenakan pada bangunan tersebut sudah mulai memudar berubah dengan warna aslinya. Bercak-bercak hitam juga mengisyaratkan tidak ada pemeliharaan untuk aset yang telah menelan dana rakyat ratusan miliar itu. Sementara di bagian bawah jembatan sudah mulai menjadi tempat aktivitas jual beli beberapa pelaku ekonomi kecil. Mulai dari pedagang minuman ringan hingga menjadi tempat parkir kendaraan. Ini terlihat dengan berjejernya kendaraan roda empat dan roda dua di atas bagian bawah jembatan

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? yang belum di aspal secara sempurna. Di atas tanah liat kuning, kendaraan tersebut seakan setia menemani kebisuan Jembatan Siak IV. Meskipun tidak berjumlah banyak, beberapa sampah juga ditemukan saat mengamati areal Siak IV. Kondisi ini menimbulkan aroma yang kurang bersahabat dengan saluran pernafasan. Lagi-lagi penataan nilai estetika kota yang pernah berkali-kali meraih adipura menjadi ‘’pekerjaan rumah’’ instansi terkait. Sepanjang mata memandang, di seberang sungai juga terlihat berdiri kokoh pondasi awal

M AKHWAN/RIAU POS

Badan jembatan dijadikan arena bermain sepeda anak-anak tempatan.

dari bentang awal jembatan Siak IV. Di kawasan Kelurahan Meranti Pandak di sekitar jembatan Siak IV tidak terlihat ada aktivitas pengerjaan. Lagi-lagi pemandangan yang tidak jauh berbeda terlihat disini. Beberapa perangkat dan material masih berserakan di areal pembangunan. Sebagian pondasi dengan struktur baja dan besi masih menjulur ke langit tanpa ada tanda-tanda kapan akan dilanjutkan kembali. Dengan dipastikannya di awal hingga pertengahan tahun 2016, pembangunan dan finaslisasi Siak IV tidak dilanjutkan, bangunan yang bernilai ratusan miliar rupiah semakin terpinggirkan. Bahkan bukan tidak mungkin menjadi salah satu monumen baru untuk cerminan kegagalan Riau dalam pengembangan infrastruktur dan menjadi besi tua yang tak bernilai. Situasi ini menarik perhatian masyarakat, Syafrudin (36) mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak mendengarkan aspirasi masyarakat. Pasalnya, sarana transportasi tersebut diyakini dapat memberikan kenyamanan dan mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan measyarakat. ‘’Ya kecewalah, apalagi seperti kami yang setiap hari melihat jembatan ini. Mungkin menunggu runtuh dulu baru akan diperbaiki dan dilanjutkan. Padahal ini kan jelas-jelas bersentuhan dengan masyarakat seperti kami ini,’’ ujar pria yang bermukim di kawasan Rumbai itu. Dengan rokok yang terselip di antara jari tangan kanannya, pria ya berprofesi sebagai pekerja swasta tersebut mengharapkan pemerintah dapat turun dan mendengar langsung aspirasi masyarakat. Ia mengaku tidak mengetahui apa pertimbangan pengambil kebijakan enggan melanjutkan pembangunan

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? jembatan yang sudah hampir rampung itu. ‘’Terserahlah apa masalahnya, tapi kan pasti bisa dicarikan solusinya. Sampai kapan akan dibiarkan dan tidak dilanjutkan. Kalau sudah terbangun, sedikit banyaknya pasti akan berimbas ke masyarakat juga, kan membangunnya juga pakai uang rakyat. Ya harapannya dapat segera dilanjutkan,’’ ujar pria berkulit kuning langsat itu seraya sesekali menghembuskan asap rokoknya. Kekecewaan yang sama juga dirasakan Rahman (24). Pria yang terlihat mengenakan jaket abu-abu itu menilai, penghentian pembangunan sudah berlangsung lama. Selain menghambat akses transportasi, kondisi tersebut juga mengganggu pemandangan dan membuat arus kendaraan menjadi semberaut. Secara tidak langsung akan berimbas pada kemacetan dan keindahan kota Pekanbaru. ‘’Saya tidak taulah berapa dana yang sudah dihabiskan, tapi pasti sudah banyak sekali uang rakyat yang digunakan untuk pembangunannya. Jadi sayang sekali kalau tidak dilanjutkan dan dibiarkan terbengkalai. Saya yakin pengguna jalan yang setiap hari melintas di kawasan ini juga mempertanyakan kenapa jembatan ini tidak dilanjutkan pembangunannya,’’ ujar pria yang saat ditemui sedang bersantai di atas sepeda motornya di bawah Jembatan Siak IV itu. Pengerjaan Jembatan Siak IV sudah terhenti sejak tahun 2014 lalu. Proses pengerjaan jembatan dengan spesifikasi rangka baja itu sebenarnya sudah berjalan hampir 80 persen. Bahkan, jembatan dengan panjang 834,10 meter dan lebar 21 meter rencananya akan dilanjutkan di akhir 2015 lalu. Kegalauan menyelimuti Pemerintah Provinsi Riau, dengan berdalih administrasi dan hal-hal teknis, kelanjutan Jembatan Siak IV kembali digantung dan

dipastikan tidak dilanjutkan di awal tahun 2016. Untuk alokasi dana, Jembatan Siak IV sudah menelan dana ratusan miliar rupiah. Angka tersebut berasal dari alokasi dana sejak beberapa tahun lalu dengan sistem multiyears. Dimulai tahun 2010 untuk pembangunan awal dialokasi dana Rp1,5 miliar, kemudian tahun 2011 dialokasikan Rp30 miliar, tahun 2012 digelontorkan dana Rp185 miliar dan tahun 2013 dengan porsi Rp100 miliar lebih. Untuk finalisasi pengerjaan proyek infrastruktur tersebut sebelumnya dialokasikan dana Rp80 miliar, hanya saja rencana penyelesaian untuk pemasangan bentang utama dan finaliasi pengerjaan dipending sampai saat ini. Beberapa waktu yang lalu, angin surga sempat dihembuskan dengan usulan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2015 senilai Rp20 miliar di Dinas Bina Marga Provinsi Riau. Bahkan anggota DPRD Riau tetap mendukung untuk kelanjutan pembangunanya. Implementasinya tidak seperti yang diharapkan, harapan tinggal harapan, usulan tersebut tidak terealisasi, bahkan di tahun 2016, Pemerintah Provinsi Riau memilih untuk tidak mengusulkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan sarana infrastruktur tersebut. Berdalih Terkendala Administrasi Masukan, desakan dan kritikan kerap menimbulkan pro dan kontra. Namun, Pemerintah Provinsi Riau tidak bergeming dengan memilih untuk menunda mimpi masyarakat Kota Pekanbaru memiliki jembatan baru bernama Siak IV. Plt Sekdaprov Riau M Yafiz mengatakan pihaknya tidak mengajukan anggaran kelanjutan jembatan Siak IV karena masih ada administrasi dan dokumen yang belum dilengkapi. Hal ini diperlukan agar rencana kelanjutan pengerjaan

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? tidak menjadi kendala dikemudian hari. Ia menilai, belum jelasnya anggaran kelanjutan pembangunan karena masih ada persoalan yang belum terselesaikan. Terkait hal ini, Yafiz yang juga merangkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau itu mengaku Pemprov Riau akan melakukan konsultasi untuk mencari solusinya. Sehingga langkah yang ditempuh nantinya tidak tersangkut masalah hukum. Untuk solusi jangka panjang Yafiz memberikan janji, kelanjutan finalisasi jembatan yang membelah Sungai Siak itu dianggarakan di APBD perubahan 2016. Dengan catatan, seluruh kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk memastikan hal tersebut tidak terkendala dapat terpenuhi. ‘’Insya Allah kita masukkan di APBD Perubahan 2016. Tapi semua itu dengan syarat dan ketentuan dari pemerintah pusat yang harus diikuti agar terlepas dari permasalahan hukum dikemudian hari,” paparnya lagi. Hal senada disampaikan Asisten II Setdaprov Riau Masperi. Ia memastikan akan Pemerintah Provinsi Riau melanjutkan pembangunan Jembatan Siak IV. Namun kemungkinan akan dilaksanakan secara bertahap. Hanya saja, ia belum dapat memberikan gambar pasti waktu janji-janji tersebut direalisasikan.

Dijelaskannya, berdasarkan laporan dari Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Jembatan Siak IV masih memerlukan anggaran yang cukup besar. “Namun kita harus miliki 4 rekomendasi dulu. Sudah 3, tinggal rekomendasi dari pusat lagi,” urai Masperi. Sementara mengenai pelaksanaannya, kata Masperi, akan bekerjasama dengan pihak pusat. Karena memang jalan tersebut berstatus nasional. “Kita keroyok bersama. Intinya bagaimana, jembatan Siak IV dapat dilanjutkan dan dapat memberikan kenyamanan bagi akses transportasi masyarakt,” terang mantan Birokrat Rokan Hulu itu. Ia menerangkan, sebelum melanjutkan pembangunan, ada 4 rekomendasi yang harus dikantongi Pemprov Riau. Diantaranya hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan

M AKHWAN/RIAU POS

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016

Sisi jembatan di seberang Sungai Siak jadi arena berakhir-pekan warga.


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? Pembangunan (BPKP) dan BPPT sudah dikantongi. Kemudian rekomendasi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Ketiga dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Riau dan telah dikantongi. Sementara terakhir, rekomendasi dari Dirjen Bina Kementerian Pekerjaan Umum. Empat poin rekomendasi tersebut diperlukan sebagai dasar acuan untuk melanjutkan pembangunan Siak IV. Perlu Rp100 M Pembangunan jembatan Siak IV yang masih belum selesai pembangunannya direncanakan akan kembali dianggarkan dalam APBDP 2016. Pihak Dinas Bina Marga memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk tahap awal adalah Rp20 miliar untuk tahap awal. Sedangkan total anggaran yang dibutuhkan secara keseluruhan berjumlah Rp100 miliar. Kepala Dinas PU Bina Marga Syafril Tamun mengatakan, pihaknya meminta dukungan komisi D DPRD Riau sebagai mitra kerjanya untuk melanjukan pembangunan sarana transportasi tersebut. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau, Hardiyanto mengatakan, Dinas Bina Marga tidak perlu khawatir dengan sistem penganggaran untuk melanjutkan jembatan Siak IV. Karena komisi D DPRD Riau sudah setuju untuk tahap pertama 20 miliar dan kemudian 80 miliar untuk tahapn finalisasi akhir. Ia khawatir, dampak negatif dapat terjadi jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut. Material yang sudah ada di sana berkemungkinan sudah berkarat, kalau tidak segera dipasang akan akan rusak. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan dan pemeliharan untuk melihat korosi atau penyusutan fisik, atau

ukuran besi yang sudah berkurang. Perlu Dukungan Seluruh Stakeholder Sinyal positif dukungan untuk melanjutkan pengembangan Jembatan Siak IV terus bergulir. Seperti datang dari Pemerintah Pusat yang menilai, proses penganggaran dapat diterapkan jika tergolong urgen dan mendapat dukungan dari seluruh stakeholder terkait. Komisi D DPRD Riau sudah melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri, terkait kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV yang tidak dianggarkan pada anggara APBD Murni tahun 2016 mendatang. Mansur salah seorang anggota Komisi D DPRD Riau yang ikut dalam konsultasi tersebut mengatakan, hasil yang mereka peroleh dari Kemendagri yakni penganggaran pembangunan jembatan tersebut dapat dimasukkan ke dalam APBD Murni 2016. “Pembangunan itu dapat diusulkan dalam APBD 2016, namun dengan syarat mendapatkan surat dukungan dari tokoh masyarakat, Kelurahan, Kecamatan dan seluruh masyarakat, agar hal kelanjutan pembangunan tersebut dapat di perjuangkan,� ujarnya mendukung kelanjutan pembangunan untuk memberikan kenyamanan transportasi masyarakat. Sementara saat ditanya tentang apakah tidak melanggar ketentuan untuk memasukkan anggaran karena APBD 2016 sudah di sahkan. Legislatir dapil Pekanbaru ini mengatakan hal itu bisa saja terjadi. “Kalau ini memang sangat diperlukan dalam kondisi darurat, hal ini bisa-bisa saja di usulkan di tahun 2016 mendatang. Saya dan Pak Noviwaldy rencana akan menemui Kejati agar ke depannya proses ini tidak berbenturan dengan hukum yang berlaku,� ungkapnya memaparkan.

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? Politisi PKS ini berharap jembatan tersebut dapat kembali dilanjutkan pembangunannya, karena masyarakat banyak yang menginginkan jembatan tersebut segera diselesaikan. Ia meyakini multiplier effect akan dapat dirasakan dengan rampungnya akses penghubungan antar kecamatan di Kota Pekanbaru itu. Di tempat berbeda Ketua Komisi D DPRD Riau, Erizal Muluk, mengatakan, pihaknya sudah menyarankan agar pembangunan Jembatan Siak IV tersebut agar dimasukkan dalam pengajuan KUA PPAS RAPBD murni 2016. Namun setelah dilihat draf pengajuan anggaran, menurutnya tidak ada mata anggaran pembangunan Jembatan Siak IV tersebut masuk dalam platfon usulan penggunaan anggaran 2016. “Kami sudah rekomendasikan agar pembangunan jembatan tersebut selesai di tahun 2016 ini. Tapi kami heran, kok nggak ada

masuk dalam KUA PPAS. Makanya kami ingin mempertanyakan langsung dengan instansi terkait,� ujar Mantan Wakil Walikota Pekanbaru itu. Menurut Ketua DPD II Golkar Pekanbaru ini, pihaknya mendapat kabar bahwa materil bangunan jembatan tersebut sebagian sudah berkarat, sehingga harus dilaksanakan pembangunan sesegera mungkin. Sementara untuk kendala administrasi yang sempat dipermasalahkan, ia menilai hal itu sejatinya dapat segera dicarikan solusi, sehingga masyarakat tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan jasa transportasi yang maksimal. “Seharusnya pembangunan seperti ini yang diprioritaskan. Karena inikan bersentuhan langsung dengan masyarakat, selain itu, akan terjadi perkembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan adanya

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? akses Jembatan Siak IV itu,” urainya. Dalam implementasinya ia mengatakan, pihaknya juga sudah mempertanyakan hal itu kepada pihak Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Riau dan instansi terkait. Intinya, progres pengerjaan untuk finalisasi tersebut harus diprioritaskan dan dapat dilanjutkan di tahun 2016. Penting Bagi Masyarakat Berbagai masukan dan harapan banyak digantungkan di jembatan Siak IV. Pemerintah Kota Pekanbaru termasuk yang menanti komitmen Pemerintah Provinsi Riau untuk menuntaskan ‘’pekerjaan rumah’’ yang sudah bertahun-tahun tertunda tersebut. Asisten II Pemko Pekanbaru Dedi Gusriadi, menyatakan dukungannya dalam program Pemprov melalui Dinas Bina Marga, meng-anggarkan kelanjutan

pembangunan Jembatan Siak IV. “Sudah pasti kita dukung. Kita harapkan dapat segera dilanjutkan. Pemprov Riau dan juga DPRD Riau tidak ada alasan untuk mencoretnya. Karena anggaran ini penting bagi masyarakat. Kita di Pemko, tugasnya sudah selesai (pembebasan lahan, red),” papar Dedi. Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru itu menilai, besar harapan masyarakat agar jembatan Siak IV tersebut secepatnya diselesaikan. Poin ini dinilai memiliki substansi karena menyangkut kepentingan masyarakat umum, terutama untuk kelancaran akses masyarakat Rumbai, begitu juga sebaliknya masyarakat Pekanbaru lainnya.***

Dijanjikan di APBD P PEMERINTAH PROVINSI RIAU TERKESAN RAGU-RAGU (BUKAN HATI-HATI) DALAM MELANJUTKAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SIAK IV. KEPENTINGAN MASYARAKAT HARUS DIDULUKAN.

P

EMERINTAH Provinsi Riau mengerti asa masyarakat akan penyelesaian jembatan Siak IV. Untuk itu dukungan penganggaran tentunya direalisasikan guna menuntaskan pengerjaan sarana infrastruktur yang akan membentang di atas

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? Sungai Siak. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjualiandi Rachman mendukung penyelesaian Jembatan Siak IV. Hanya saja, ia mengharapkan seluruh aturan dan ketentuan yang berlaku harus tetap dipatuhi, agar tidak menjadi kendala di kemudian hari. ‘’Ya semuanya tentu berproses. Kita tentunya juga ingin Jembatan Siak IV segera diselesaikan pembangunannya dan harus selesai. Tapi seluruh kelengkapan administrasi tentunya harus disiapkan, semoga dalam waktu dekat bisa dilanjutkan pengerjaannya dan bisa segera difungsikan untuk memberikan kenyamanan masyarakat,’’ urainya. Sementara itu Plt Sekretaris Daerah Provinsi Riau M Yafiz mengakui tidak dianggarkannya kelanjutan Siak IV di APBD tahun 2016. Ia mengklaim masih ada dokumen yang belum lengkap, sehingga Pemerintah Provinsi Riau belum berani untuk melanjutkan proses

pengerjaannya. ‘’Mestinya 2013 Desember selesai, ternyata tidaks selesai. Kita ingin menganggarkan kembali. Tapi masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap, ini yang sedang kita persiapkan, insyallah rampung dalam waktu dekat ini,’’ janji Yafiz. Saat disinggung mengenai telah adanya rekomendasi BPKP dan BPPT yang secara prinsip mendukung kelanjutan Siak IV, ia tidak menapikkan hal tersebut. Hanya saja, Pemerintah Provinsi Riau lebih mengingikan kelengkapan dokumen yang terperinci. Misalnya progres pengerjaan, penggunaan anggaran dan faktorfaktor teknis lainnya. “Kita tentunya juga tidak mau ini menjadi monumen kegagalan infrastruktur di Riau. Makanya kita juga menggesa kelengkapan dokumen itu. Jika tidak ada aral melintang, di APBD Perubahan 2016 sudah bisa kita penuh,’’ papar Yafiz yang juga Kepala Bappeda Riau rio itu.(.(.(rio rio//kun un))

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT?

Trade Mark dan Membuka Isolasi SELAIN AKAN MENJADI SALAH SATU TRADE MARK PEKANBARU DAN RIAU, JEMBATAN SIAK IV JUGA PENTING BAGI PEREKONOMIAN DAN MEMBUKA ISOLASI MASYARAKAT.

J

EMBATAN Siak IV yang menghubungkan Jalan Sudirman dengan Kecamatan Rumbai tidak kunjung tuntas dikerjakan. Parahnya, bangunan yang hanya tinggal menyambung di bagian tengahnya saat ini terbengkalai. Berbagai persoalan disebut menjadi alasan belum juga jembatan tersebut dilanjutkan pembangunannya. Sayangnya, upaya pemerintah baik Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru masih belum maksimal dilakukan. Tidak hanya itu, beberapa kali pembahasan penganggaran baik melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun APBN, selalu saja biaya melanjutkan pembangunan jembatan ini tidak masuk. Beberapa kali diminta untuk dilakukan audit juga tidak membuahkan hasil yang maksimal. Melihat kondisi tersebut, pengamat perkotaan, Dr Ikhsan mengaku prihatin. Pasalnya, sebagai kota besar yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang

Sekali pakai? Janganlah. Seharusnya itu tidak sekali pakai. Namanya venue, harusnya banyak manfaatnya. Tapi mungkin penyelesaian permasalahannya yang belum. ASHALUDDIN DJALIL -- Pengamat Perkotaan Riau

tinggi, akses jalan dan jembatan sangat penting. ‘’Jika bicara jembatan dan jalan, jelas itu penting. Pasalnya, di sana nadi perekonomian akan berlangsung. Tidak hanya untuk masyarakat Rumbai saja, tapi Pekanbaru secara keseluruhan. Jadi ini harus segera memiliki solusi untuk kelanjutan pembangunannya,’’ terang Ikhsan. Dijelaskan Ikhsan lagi, saat ini Rumbai juga menjadi pintu keluar masuk komoditi ke Pekanbaru. Namun sayangnya, beberapa jembatan yang menghubungkan antara Rumbai dan ibu kota Provinsi Riau ini masih memiliki keterbatasan. Sebagai contoh, mobilitas

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? kendaraan yang tinggi tidak mampu ditampung oleh hanya tiga jembatan. Jembatan Siak I misalnya, hanya bisa dilalui masyarakat umum, Jembatan Siak II juga terbatas dilalui kendaraan bertonase besar dan Jembatan Siak III yang beberapa waktu bermasalah pada konstruksi juga tidak bisa maksimal memberikan kenyamanan dari pengguna. ‘’Dengan Jembatan Siak IV ini diharapkan akses tersebut bisa terpenuhi dan menjadi alternatif lain. Ditambah lagi, Jembatan Siak IV ini menghubungkan poros transportasi perekonomian masyaraat Pekanbaru dan lainnya karena berada di Jalan Sudirman sebagai jalan utama,’’ jelasnya lagi. Untuk itu, Ikhsan yang tidak jelas mengetahui apa persoalan yang membuat jembatan tersebut tidak kunjung diselesaikan meminta pemerintah untuk bisa lebih peka. Peka dalam hal ini adalah sama-sama mempercepat proses pembangunan jembatan tersebut serta terus merancang pembangunan jembatan - jembatan lainnya sehingga ada banyak alternatif akses masyarakat untuk menuju dan keluar Rumbai. ‘’Selesaikan saja segera persoalan yang ada disana. Apakah itu pembayaran, administrasi konstruksinya atau hal lainnya. Sama-sama berkomitmen untuk mempercepat pembangunan jembatan tersebut jika memang punya keinginan untuk Pekanbaru menjadi ek maju,’’ harapnya.(.(.(ek ekoo/kun un))

Bangun Dukungan Kelanjutan Siak IV KECEWA DENGAN PEMPROV RIAU, DPRD RIAU MENJANJIKAN AKAN MEMPERJUANGKAN KELANJUTAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SIAK IV.

T

IDAK dianggarkannya kelanjutan pembangunan jembatan Siak IV dalam APBD 2016 Provinsi Riau sempat disayangkan berbagai pihak. Pasalnya

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


>> HATI-HATI ATAU TAKUT? jembatan yang menghubungkan pusat Kota Pekanbaru dengan Kecamatan Rumbai Pesisir tersebut sudah sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu, Komisi D DPRD Riau mengaku telah berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membahas hal itu. Anggota Komisi D DPRD Riau Ir Mansyur mengatakan, hasil dari konsultasi dengan Kementerian dalam negeri terkait kelanjutan pembangunan jembatan Siak IV, yakni untuk penganggaran pembangunan jembatan tersebut dapat dimasukkan dalam APBD Murni 2016 meskipun sudah disahkan. Namun itu memasukkan anggaran tersebut, harus ada beberapa syarat yang dipenuhi terlebih dahulu. ‘’Untuk kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV dapat diusulkan dalam APBD 2016 namun dengan memenuhi beberapa syarat. Di antaranya

mendapatkan surat dukungan dari tokoh masyarakat, kelurahan, kecamatan dan seluruh masyarakat agar hal kelanjutan pembangunan tersebut dapat di perjuangkan,” kata Mansyur. Lebih lanjut dikatakannya, meskipun APBD murni 2016 sudah disahkan. Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, hal itu tidaklah melanggar aturan dan ketentuan yang ada. Pasalnya hal itu sudah kerap kali terjadi terutama untuk hal-hal yang sifatnya penting, mendesak dan bersinggungan langsung dengan kepentingan masyarakat. ‘’Kalau ini memang sangat di butuhkan dalam kondisi darurat hal ini bisa-bisa saja di usulkan di tahun 2016 mendatang. Saya dan Wakil Ketua DPRD Riau pak Noviwaldy Jusman rencana akan menemui Kejati Riau agar kedepannya proses ini tidak berbenturan dengan hukum yang berlaku,” imbuhnya. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi D Hardianto juga mengaku kecewa dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang tidak memasukkan anggaran kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV dalam APBD Murni 2016. Dikhawatirkan jika pembangunan jembatan Siak IV tidak segera dilanjutkan, bangunan yang ada saat ini akan terjadi penyusutan dan kerusakan karena sudah bertahun-tahun tidak dilanjutkan. ‘’Kami kecewa dengan Pemprov Riau yang tidak menganggarkan untuk Jembatan Siak IV tersebut. Karena kalau tidak cepat diselesaikan maka kebutuhan masyarakat akan keberadaan Jembatan Siak IV akan tertunda lagi. Efek sosial politiknya tentu besar. Fisik yang sudah selesai ini sangat beresiko terhadap penyusutan itu,” ek katanya.. ((ssol/ ol/ek ekoo/gem gem))

EDISI 152/TAHUN V z 14 - 20 JANUARI 2016


DAERAH

DAER AH << AERAH

DAS Jangan Dibiar Terjejas RIAU DENGAN KONTUR LANDAI DAN BERAWA-RAWA DAN BANYAK SUNGAI. NAMUN, MEMILIKI POTENSI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) YANG TERJEJAS. APA LANGKAH KITA UNTUK MENYELAMATKANNYA?

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> DAER AH AERAH

INTERNET

A

PA yang dilakukan oleh komunitas Persaudaraan Pemancing Riau (PaPeR), patut mendapat apreasi, sebab aktivitas mereka menggugah masyarakat untuk selalu menjaga DAS agar potensi alam tetap perkasa. Mereka berupaya menangkis abrasi di sepanjang betaran Sungai Siak dan beberapa pantai yang bersempadan dengan sungai atau laut di Kabupaten Siak menjadi momok tersendiri bagi masyarakat. Abrasi yang terjadi menimbulkan dampak yang tidak sedikit. Salah satunya hilangnya beragam biota sungai atau laut yang ada di kawasan itu. Upaya penyelamatan harus dilakukan sejak dini agar gerusan abrasi itu bisa

dihindari. Puluhan anggota pemancing dari berbagai daerah Riau tidak mempedulikan subuh yang dingin itu. Bagi mereka hari itu sangat istimewa, karena hari itu niat mereka bukan hanya memancing saja namun ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Karenanya kegiatan trip bersama ini dilakukan dengan tema Persaudaraan untuk Perairan Lestari. Yaitu kegiatan menanam mangrove/bakau kemudian dilanjutkan dengan memancing bersama. Adapun lokasi yang dipilih adalah Perairan Sungai Rawa di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak. Hal ini dilakukan para angler/pemancing

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


DAER AH << AERAH karena kesadaran akan pentingnya kelestarian ling-kungan. Logika sederhananya adalah para pemancing akan senang ketika ikan banyak, namun ikan akan bisa berkembang biak apabila perairan bagus, dan perairan akan bagus apabila hutan dan lingkungannya juga bagus. Oleh sebab itu, para pemancing merasa berkepentingan dan bertanggung jawab untuk ikut serta melestarikan hutan, terutama hutan bakau yang bersentuhan langsung dengan perairan. Menuju Desa Mekar Jaya, para pemancing yang berasal dari sekitar Pekanbaru berangkat bersama-sama menggunakan tujuh unit mobil. Sedangkan pemancing yang berasal dari kota lain seperti Pangkalankerinci langsung berangkat menuju lokasi. Kebe-rang-katan dimulai pukul 04:00 WIB subuh, dan tiba di lokasi sekitar pukul 08:00 WIB. Di Desa Mekar Jaya tim disambut Sekretaris Desa Mekar Jaya, Setiono dan Korwil PaPer Siak sekaligus pimpinan LSM Bina Cinta Alam (BCA) Siak, Tarsono. Setelah selesai sarapan pagi bersama maka 40 orang lebih pemancing dari berbagai wilayah itu langsung menuju lokasi penanaman mangrove. Acara penanaman mangrove dilakukan sampai tengah hari. Pada hari itu ada ratusan bi-bit mangrove yang berhasil di-tanam. ‘’Ini sebagai wujud kepedulian kami kepada lingkungan. Ini kami lakukan karena kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan. Logika sederhananya adalah para pemancing akan senang ketika ikan banyak, namun ikan akan bisa berkembang biak apabila perairan bagus, dan perairan akan bagus apabila hutan dan lingkungannya juga bagus,’’ tutur salah seorang peserta Hasrijal Farmaduansa. Apa yang dilakukan hari ini, katanya hasilnya

tidak akan dilihat dalam waktu sekejap, dia memerlukan proses dan waktu. ‘’Apa yang dilakukan para angler hari ini bukan untuk hari ini akan tetapi akan masa depan, untuk anak dan cucu kita kelak,’’ ujarnya. Karena itu, semua pihak harus komit terhadap upaya penyelamatan kawasan pantai dari terjangan abrasi. Hancurnya sungai akibat abrasi akan menimbulkan beragam dampak terhadap masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sungai atau laut.

KHAWATIRKAN UNSUR KESENGAJAAN Kondisi abrasi di Sungai Siak dan Daerah Aliran Sungainya (DAS) terbagi dari beberapa cluster, untuk cluster utama yaitu hulu Sungai Siak sampai hilir (dari Kota Siak-Sungai Apit) mungkin sudah mem-baik karena sejak adanya jembatan dan berkurangnya aktivitas perairan yang padat serta kegiatan Konservasi yang dilakukan Alhamdulillah saat ini sudah kelihatan perubahannya. ‘’Paling-paling yang didaerah pemukiman padat penduduk dan beberapa perkebunan serta perusahaan saja yang perlu diperhatikan konservasinya,’’ ujar penggiat lingkungan Siak yang juga ketua BCA, Tarsono. Cluster kedua adalah dari Siak ke Hulunya sana sampai ke Pekanbaru dan Tapung yang memerlukan penanganan khusus karena padatnya aktivitas masyarakat di sepanjang daerah ini dan kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Cluster selanjutnya adalah cluster anak-anak sungai yang muara-nya bermuara ke Sungai Siak. Ini sangat luas dan terpecah-pecah dibeberapa daerah administrasi yang berlainan dan lintas kabuapten/kota.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> DAER AH AERAH

KOMPASIANA.COM

Sebenarnya cukup mudah melihat kesehatan DAS, lihat saja dari segi fisiknya. ‘’Artinya, kita tinggal melihat kekayaan tanaman dan pohon yang ada dan lapisan pohon serta tanaman di DAS itu, jika lapisan pohonnya sesuai dengan spesifikasi konservasi dan semakin banyak jenisnya maka bisa dikatakan DAS itu sehat,’’ ujarnya. Namun, tambahnya ini belum cukup karena harus dilihat juga kekayaan jenis biota sungai itu dan banyaknya biota yang ada. Jika dibarisan depan masih banyak pohon-pohon perintis dan pemecah gelombang seperti pidada/ merembang(Soneratia Sp) kemudian diikuti dibelakangnya jenis pohon lain. Semakin banyak jenisnya maka abrasi akan dapat diatasi jika ancaman abrasi itu hanya dari gelombang saja baik gelombang alam oleh angin

maupun gelombang yang dihasilkan oleh aktivitas kapal. ‘’Namun jika ada unsur kesengajaan misalnya ditebang dan dirusak oleh manusia ini yang berbahaya karena kerusakannya sangat cepat dan parah. Ini pula yang kami khawatirkan,’’ ucapnya. Menurut pengamatannya abra--si di DAS Siak terparah saat ini disekitar daerah Maredan, Perawang dan sekitarnya akibat aktivtas ma-syarakat dan perusahaan seperti perumahan, perkebunan dan usaha. ‘’Seharusnya kita lebih arif lagi dalam mengeksplore alam khusunya daerah aliran sungai sebab daerah aliran sungai mempunyai beban yang cukup berat menampung aktivitas umat manusia jika kita kurang arif dan bijaksana mengelolanya, mungkin aktivitas selama ini lebih

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


DAER AH << AERAH banyak membebani maka saatnya kita berbenah agar tidak merusak lagi dengan prinsip-prinsip konservasi dan kearifan lokal,’’ ujarnya.

GERAKAN BERSAMA Saat ini, sejak adanya Jembatan Tengku Sultanah Latifah Siak dan perubahan sistem transportasi dari air ke darat sedikit banyak mempengaruhi kondisi abrasi di Sungai Siak, jika dulu dari Kepulauan Riau menuju Pekanbaru selain transportasi udara ada speed boat maka kini sudah tidak lagi karena transportasi air hanya sampai di pelabuhan Buton atau Sungai Pakning lalu dilanjutkan dengan transportasi darat. Ini sangat berpengaruh terha-dap berkurangnya beban ke Sungai Siak sebagai urat nadi utama transportasi air dari Bengkalis dan ke Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Belum lagi tingginya jembatan Siak mempengaruhi juga aktivitas kapal-kapal besar tidak bisa masuk ke Sungai Siak dan hanya sampai di Pelabuhan tepi pantai yang ada. Upaya-Upaya konservasi yang saat ini dilakukan antara lain adanya kegiatan penanaman pohon pencegah abrasi DAS Siak yaitu pohon pidada/merembang oleh masyarakat dan pemerintah serta beberapa perusahaan walau belum cukup optimal dikarenakan belum bersatu padunya stake holder yang ada untuk kegiatan konservasi ini menjdi kegiatan bersama yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan basis pemberdayaan masyarakat. Karena menurut hematnya semua manusia bertanggungjawab terhadap kerusakan di darat dan di laut apapun jabatan dan posisi, apakah sebagai pribadi masya-rakat biasa, pejabat tinggi pemerintah atau seorang pengusaha swasta. ‘’Saya rasa ini yang perlu kita pahami bersama

dan saya juga sangat apresiasi stake holder lain yang peduli konservasi seperti komunitaskomunitas hobi, prmas, insan pers, aktivis lingkungan, kader konservasi, petani, nelayan dan yang lannya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,’’ ujarnya. Ke depannya dia berharap ini menjadi sebuah gerakan bersama semua pihak antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya penyelamatan dan perbaikan ekosistem Sungai Jantan menjadi lebih baik lagi. Menjaga memang lebih murah biayanya daripada memperbaiki yang sudah abrasi jika manusia mengetahui dan bijaksana memanfaatkan alam untuk peningkatan ekonomi. Namun kadang ma-nusia lupa dan terlena dengan ingin serba cepat dan mengabaikan kaedah konservasi dan kearifan alam. ‘’Kita baru saja mendapat pelajaran berharga dari bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut yang membutuhkan begitu besar biaya, tenaga dan waktu untuk mengatasinya. Padahal jika kita bisa mencegahnya akan sangat besar manfaat hutan rawa gambut bagi kehidupan di bumi ini dalam mengurangi pemanasan global efek gas rumah kaca,’’ tuturnya. Manusia baru sadar bahwa oksigen yang diperlukan untuk ber-nafas setiap saat harus beli saat bencana asap kemarin padahal selama ini bisa didapatkan setiap saat dengan kondisi udara yang bersih dan segar karena tidak ada-nya kebakaran hutan dan lahan karena oksigen dikeluarkan oleh pohon-pohon yang ada sebagai nikmat, anugerah dan karunia dari Allah SWT. ‘’Semoga kondisi ini bisa segera diatasi oleh pemerintah melalui kebijakannya dengan dasar hukum yang kuat dan mengikat sehingga penyelamatan Sungai Siak nyata adanya dan jika

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> DAER AH AERAH

KOMPASIANA.COM

ada pelaku pengrusakan bisa ditindak sehingga semua aktifitas kita sebagai umat manusia baik itu sebagai pribadi maupun pengusaha berwawasan kelestarian alam dan ling-kungan,’’ ujarnya. Dalam pandangannya, memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan Kondisi ideal ekosistem Sungai Siak mungkin bisa kita perbaiki jika ada Gerakan bersama ini baik dari hulu sampai ke hilir sehingga Sungai Siak sehat alami lagi dan bermanfaat bagi Umat. Karena yang akan kita perbaiki itu makluk hidup baik itu pohon maupun biota sungainya. ‘’Kami berharap apapun kegiatan yang akan dilakukan harus berbasis pemberdayaan masyara-kat dan konservasi yang dilakukan berkelanjutan sehingga cita-cita kita bersama mengapai kemakmuran dengan alam yang lestari

dapat dicapai,’’ sebutnya. Kegiatan-kegiatan ini harus me-lalui perencanaan yang matang, SDM mumpuni dibidangnya, Sistem yang baik dan anggaran yang cukup untuk itu. Bahwa kegiatan penyuluhan, pendampingan dan kampanye yang dilakukan harus melekat di masyarakat dan perlu proses waktu karena jika masyarakat sudah sadar konservasi maka tanggungjwab bersama itu akan mudah karena masyarakat yang setiap hari berada di sepanjang DAS mengontrol, mengawasi dan mempunyai rasa memiliki kegiatan konservasi. Jika dalam skala yang lebih besar yang menyangkut aktivitas perusahaan dan pengusaha maka LSM dan aktivis diharapkan tetap kritis mengawasi sesuai perundang-undangan dan hukum yang berlaku di NKRI sehingga ada solusi

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


DAER AH << AERAH untuk bersama. ‘’Kami rasa pemerintah harus menjadi pioner penyelamatan DAS Siak melalui Kebijakan dan programnya dan diikuti oleh perusahaan dengan CSR bidang Lingkungannya,’’ ujarnya. Upaya penyelematan juga dilakukan sejumlah anak di kawasan Tuban, Badung, Bali. Mereka membersihkan kantong sampah yang penuh lumpur dan plastik. Baunya alamak. Limbah bercampur lumpur berusia beberapa hari itu bisa jadi dari sungai dan got yang muaranya di hutan bakau ini. Satu gerobak sampah itu mereka pungut beberapa hari sebelumnya dari bibit bakau yang baru ditanam. Beberapa bibit berusia beberapa bulan mati karena kena limbah minyak, tutupan sampah plastik, dan lainnya. Anak muda dari sejumlah komunitas ini dikoordinir Earth Hour Denpasar dalam program Mangrove4Love. Menanam dan merawat bakau. Kantong sampah lalu dicuci di pesisir Teluk Benoa yang berada di kawasan kelompok Nelayan Wanasari Tuban ini. Persis di bawah pintu gerbang tol ke arah bandara Ngurah Rai. Suara deru kapal terbang dan kendaraan adalah teman dari ribuan bibit bakau yang sedang berusaha tumbuh besar. Kantong-kantong sampah yang sudah bersih dijemur agar dapat digunakan lagi. Setelah itu, paramuda ini bersiap naik motor. Mereka menuju bagian hutan bakau yang agak jauh untuk mencari buah-buahnya yang sudah jatuh untuk disemai menjadi bibit baru. Perjalanan naik motor selama 10 menit menuju hutan bakau di bagian utara harus melewati pemukiman penduduk yang sangat padat di kawasan Tuban ini. Hutan bakau makin terdesak dengan

bangunan-bangunan baru. Tim pencari buah bakau ini akhirnya menemukan akses menuju hutan lewat sebuah tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Bau sampah menyengat, abu bekas pembakaran sampah terlihat menumpuk di pinggiran hutan. “Kami sudah pernah ke sini cari buah,” seru Tiwi yang tak terkejut dengan kondisi ini. Lumpur cukup tebal menyambut mereka. Buah-buah bakau yang mirip kacang panjang namun lebih gemuk ini dipungut di antara akar bakau yang mencuat di sana sini. Mereka memungut buah yang kondisinya baik, tak busuk atau rusak tercabik-cabik kepiting. Ketika jejak kaki mendekat, kerumunan kepiting kecil khas ekosistem bakau ini lalu bersembunyi di lubang-lubangnya. Sangat mudah menemukan buah-buah bakau ini. Dalam waktu satu jam, sudah terkumpul beberapa karung. Dicky Hartono, pegiat Earth Hour (EH) Denpasar menceritakan program menanam dan merawat bakau ini bermula dari penggalian dana menjual cokelat olahan bakau kelompok nelayan di kawasan ini. “Setiap cokelat yang terbeli akan kami tanam 1 bakau,” katanya mengingat obrolan dengan Koordinator EH Denpasar Eka Juliana. Mereka melanjutkan kerjasama dengan kelompok nelayan yang membuat ekowisata bakau ini dengan mulai belajar membuat bibit, menentukan daerah tanam, dan memantau bakau yang ditanam. Ia menyebut sekitar 2500 bibit yang sudah ditanam atas bantuan kelompok ekowisata Wanasari di Tuban ini. “Tidak tahu persis berapa yang masih hidup tapi sebagian kami lihat masih,” lanjut Dicky yang aktif dalam gerakan sosial ini. Ia mencontohkan dalam satu ikat dengan 3 batang bakau, 2 batang masih bertahan. Jika dilihat ukurannya memang masih kecil kurang dari 1 meter. Ia menyebut

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> DAER AH AERAH

BLOGBLOGSAMUEL.BLOGSPOT.COM

tantangan terbesar adalah sampah dan limbah cair. Agus Andrianus, salah satu anggota Ekowisata Mangrove Kampung Kepiting memandu anak muda ini mencari calon bibit pohon bakau baru. Ia bertugas di bagian pembibitan yang menjadi bagian program ekowisata yang dibuat Kelompok Nelayan Wanasari. Dipimpin Made Sumasa, kelompok ini punya cerita panjang dalam negosiasi pengelolaan hutan bakau beberapa tahun ini. Awalnya karena nelayan makin sulit dapat hasil dari melaut. Kemudian ada dampak pembuatan jalan tol pertama di Bali yang dibangun di perairan Teluk

Benoa yakni perahu nelayan sulit keluar masuk melalui tiang-tiang tol. Ini salah satu alasan mereka meminta izin pengelolaan beberapa hektar hutan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai yang luasnya sekitar 1300-an hektar ini. Selain bisnis pembibitan dan budidaya kepiting, ekowisata ini membuat restoran terapung. Namun untuk inisiatif Mangrove4Love ini, anak muda ini tak perlu mengeluarkan biaya pembelian bibit karena mereka menyemainya sendiri. Dari mencari buah, membersihkan dan memilah, dan menanamnya di lokasi pembibitan. Setelah cukup umur dan tinggi, baru ditanam di

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


DAER AH << AERAH area hutan bakau yang saat ini populer dengan nama Kampung Kepiting ini. Agus hanya ingat nama lokal pohon-pohon bakau yang pernah ditanamnya. Misalnya pidada, prapat, lindur, jangkah merah, dan banangbanang. Semuanya punya karakteristik dan daya tahan berbeda. Ada yang hanya bisa tumbuh di lumpur dengan sedikit air, ada yang di area pasang surut, dan lainnya. “Pohon bakau ini memang susah sekali hidupnya. Dari 100 bibit mungkin 1 yang bisa bertahan,” ujar Agus. Karena itu ia mengatakan sangat senang dengan model program Mangrove4Love yang menargetkan merawat bakau tak hanya menanam. “Idealnya satu orang rawat 10 bibit biar lebih banyak yang hidup,” kata pria yang belajar soal bakau secara otodidak ini. Dalam setahun ia mengaku bisa belasan kali ada grup-grup yang membeli bibit untuk program penanaman bakau. Jika semua bakau itu tumbuh, harusnya kawasan Teluk akan rapat dengan bakau. Namun kenyataannya, tantangan sebatang bakau untuk tumbuh sangat besar di area ini. Ada pelabuhan industri penangkapan ikan, instalasi pembangkit listrik, pemukiman, usaha wisata, jalan tol, dan lainnya.

KONDISI MANGROVE Data Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Unda Anyar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (Ditjen RLPS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut sebaran potensi bakau (mangrove) di Bali ada di 7 lokasi yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Salah satu yang terluas di Tahura Ngurah Rai yang termasuk wilayah Denpasar dan Badung ini.

Kerapatan tajuk berdasarkan pengolahan data citra Landsat di Taman Hutan Raya Ngurah Rai terdiri dari kerapatan tajuk jarang seluas 906 ha, sedang seluas 261 ha dan lebat seluas 43 ha. Dan lahan rusak berat sekitar 253 ha. Berdasar besarnya nilai indeks vegetasi, jenis bakau terbanyak yaitu Sonneratia alba, menyusul Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora stylosa, Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Excoecaria agalocha dan Avicennia lanata. Dengan alasan penyelamatan kawasan Tahura Ngurah Rai, pada 2012 Gubernur Bali memutuskan menyerahkan pengelolaan kawasan hutan bakau ini selama 55 tahun kepada pihak swasta sekitar 102 hektar. Syaratnya, perusahaan ini diwajibkan mengelola hutan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Dalam masterplan yang terlampir dalam izin disebutkan bahwa perusahaan akan membangun sedikitnya 75 unit penginapan, 5 kios, 8 rumah makan, 2 spa, 1 restoran, 1 gedung serba guna, tempat meditasi, toilet, dan sarana penunjang pariwisata lainnya. Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali pada 2013 menggugat Gubernur Bali ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Denpasar karena mengeluarkan surat keputusan (SK) izin pemanfaatan Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai 122,22 hektar itu. Saat ini pengelolaan hutan bakau ini masih ditangan pemerintah.

FUNGSI EKOLOGIS MANGROVE Dalam sebuah acara di Bali, KLHK menyebut sekitar 29% atau lebih dari 1 juta hektar hutan bakau di Indonesia rusak. Dari lebih 3 juta hektar, dalam kondisi baik dan sedang sekitar 2 juta. Kerusakan mangrove karena alih fungsi, tambak,

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> DAER AH AERAH pemukiman, industri, infrastruktur, pencemaran limbah, dan lain-lain. Selain menjadi penyerab karbon atau blue carbon, bakau meningkatkan kesuburan tanah dan penahan gelombang paling mumpuni. Juga mengurangi pencemaran dengan menyerap logam berat, menurunkan intrusi air laut serta hampir semua bagian pohon seperti biji dan batang bermanfaat karena mengandung antioksidan. Kawasan pesisir dan lautan Indonesia disebut berpotensi menyerap karbon sekira 138 juta ton ekuivalen per tahun atau lima kali lebih besar dibanding potensi penyerapan ekosistem hutan tropis di Indonesia. Potensi penyerapan karbon itu dapat mengurangi 25 persen emisi karbon global. Namun tantangan bakau tak hanya soal menanam tapi merawatnya karena peluang hidupnya masih kecil di tengah tekanan dan masalah pesisir. Konferensi Perubahan Iklim atau COP 21 di Perancis tahun ini mengeluarkan komitmen baru untuk mengurangi emisi. Namun di lapangan, ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang tak sejalan dengan aksi bersama mengurangi tekanan pada ibu bumi ini. Hal serupa juga dilakukan oleh Forum Rehabilitasi Sungai dan Hutan di Nagrak Cianjur, Jawa Barat. Mereka bertekad membersihkan DAS Cinaku dari kerusakan dengan empat tahapan, yaitu transek, penanaman bibit pohon, penanaman pohon, dan pemeliharaan. Disebutkan, transek merupakan pemetaan lokasi dengan cara survei langsung menyusuri aliran sungai Cilaku, dari hulu ke hilir. Dari hasil transek akan ditemukan masalah di

titik-titik mana saja yang perlu mendapat penanganan, dan harus seperti apa solusinya. Kemudian, pembibitan pohon dan sosialisasi masyarakat, lalu dilakukan penanaman pohon. Namun sebelumnya, dilakukan penyemaian bibit pohon terlebih dahulu selama enam bulan. Enam bulan adalah waktu untuk menunggu agar pohon tumbuh agak besar dan siap ditanam di sepanjang aliran sungai Cilaku. Adapun pohon yang ditanam adalah pohonpohon yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar DAS jika pohon tersebut berbuah nantinya. Contoh pohon yang ditanam oleh FORESTA diantaranya adalah alpukat, picung, mahoni dan sebagainya. Selanjutnya, pemeliharaan dilakukan dengan cara bekerja sama dengan warga sekitar DAS. Penghijauan dan pemeliharaan pohon dilakukan dengan cara menanam 100 pohon alpukat dari donatur. Ke-seratus pohon ini, didanai oleh sebuah program bernama bapak asuh pohon. Dalam program ini, setiap orang menjadi donatur untuk pemeliharaan satu buah pohon. Ke-100 donatur tersebut akan mendapatkan laporan tiap bulan tentang perkembangan pemeliharaan pohon tersebut, sedangkan para pemilik tanah yang ditanami alpukat tersebut berhak sepenuhnya atas buah alpukat jika pohon tersebut berbuah. Sebuah simbiosis yang menguntungkan bukan? Apa yang dilakukan oleh foresta, saya yakini juga bisa dilakukan di daerah aliran sungai lainnya di Indonesia. Kondisi DAS-DAS yang ada di Indonesia sebagian besar terbilang sudah cukup mengkhawatirkan.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


NA SIONAL << NASIONAL

NASIONAL

Baru Mengaku Kuat dan Perkasa SETELAH SETAHUN BERKUASA, BARULAH PRESIDEN JOKOWI MENGAKUI BAHWA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) YANG MENGUSUNGNYA, PERKASA DAN BERKUASA.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

IPOTNEWS.COM

Y

A, mungkin inilah saatnya Presiden Jokowi unjuk kuasa, sebab Kaolisi Indonesia Hebat (KIH) yang awalnya terjepit di Parlemen, oleh keperkasaan Koalisi Merah Putih (KMP) berangsur-angsur anggotanya mulai ‘’termakan’’ rayuan. Satu persatu, anggota KMP yang awalnya selalu mengatakan solit untuk beroposisi kepada pemerintahan Jokowi, mulai mengakui dan malah sebaliknya berteman dan bergabung dengan pemerintahan. Lihat saja, Partai Amanat Nasional (PAN) yang awalnya sangat keras menentang Jokowi-JK di pemerintahan ketika era kepemimpinan Hatta Rajasa, berbalik arah meninggalkan pasangan Capres mereka Prabowo Subianto. Terakhir, Golkar yang jumpah anggota cukup

banyak di Parlemen, mulai manut dengan pemerintah, setelah menghadapi konflik internal yang berkepanjangan. Bahkan, banyak pengamat menyatakan bahwa Prabowo saat ini tinggal sendiri. Meskipun masih ada Partai Keadilian Kesejahteraan (PKS), namun Fahri Hamzah yang merupakan paket ketua yang dimenangi KMP bersama Prabowo, kini mulai terancam yang berasa dari internal PKS sendiri. Praktis, kini Gerindra dengan Prabowonya, tinggal sendirian. Apakah ini merupakan indikasi bahwa saatnya Presiden Jokowi mengakui terang-terangan bahwa saat ini memang PDIP sudah berkuasa penuh. Buktinya, Presiden Jokowi tidak sungkan lagi menyatakan bahwa PDIP kuat dan berkuasa di Indonesia di dalam sabutan Rapat Kerja Nasional

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


NA SIONAL << NASIONAL (Rakernas I) PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2016 lalu. “Kita patut bersyukur ke hadirat Allah SWT di usianya yang ke-43 tahun PDI Perjuangan tetap konsisten men-jadi partai ideologis dan mampu menjaga solidaritas. Menjadi partai yang kuat dan partai yang berkuasa di Ta-nah Air,” kata Jokowi di awal sambutannya. Menurut Jokowi, sapaan Joko Widodo, hal itu terjadi karena prinsip yang dijaga ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Serta didukung oleh seluruh kader-ka-dernya. “Karena PDI Perjuangan dijaga keteguhan

hatinya dan sikap serta prinsip yang dijaga ketua umumnya Ibu Megawati Soekarnoputri. Dan juga didukung oleh kader-kader yang ulet dan tahan banting dari kader PDI Perjuangan,” ujarnya. Seperti diketahui, pembukaan Rakernas I 2016 PDI-P dihadiri oleh Ketua Umum partai berlambang banteng Megawati Soekarnoputri, jajaran Pengurus dan Kader PDI-P, Presiden dan Wakil Presiden RI, para menteri kabinet kerja, dan se-jumlah tokoh penting masya-rakat. Rakernas PDI-P akan digelar pada 10 Januari hingga 12 Januari 2016.((men men))

SIDOMI.COM

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

GOLKAR Tuai Badai (Lagi)

P

ILKAD A serentak telah lewat. Hasilnya ILKADA gawat. Konflik Partai Golkar belum juga reda. Mau kemana langkahmu Beringin? Tindakan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly kembali membuat Partai Golkar menambah babak kelam dalam sejarahnya. Langkah Yasonna yang mencabut Surat Keputusan (SK) Partai Golkar kubu Agung Laksono dengan tidak memberikan penegasan lanjut, mana yang harus dilalui Parpol Orba itu, membuat dua pihak –kubu Ical dan kubu Agung— kembali maju mengklaim yang paling berkuasa dengan membawa argumen masing-masing. Melalui surat bernomor M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2015, Yasonna mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH01.AH.11.01 Tahun 2015, tanggal 23 Maret tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya. Maka dari itu putusan kasasi MA bernomor 490K/TUN/2015 tiga bulan yang lalu itu, menggiring agar Golkar kembali ke kepengurusan hasil Munas Riau tahun 2009 silam. Namun berbenturan dengan surat putusan yang dilayangkan Yasonna tepat dengan habisnya masa kepengurusan Munas Riau, yaitu pada 31 Desember 2015. Anehnya, begitu besarnya sorot public kepada Yasonna yang dianggap sebagai perpanjangan

tangan pemerintah untuk mengambil keuntungan politik bagu dukungan politik Parlemen lewat Koalisi Indonesia Hebat (KIH), justru disanjung oleh Agung Laksono. ‘’Keputusan Menkum HAM sebagai langkah negarawan yang patuh hukum,’’ sajung Agung beberapa saat setelah keputusan Yasonna keluar. Dengan kondisi itu, Agung merasa kembali mendapat angin segar untuk mendapat pengajuan politis, setelah agak terpojok karena gugatan Ical yang diakui oleh MA beberapa waktu lalu. Agung menegaskan bahwa praktis setelah Yasonna mencabut, maka semenjak memasuki tahun 2016, Golkar berada pada titik kevakuman. Hal tersebut lantaran struktur pengurus tak sah secara hukum. “Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016 (besok), DPP Partai Golkar tidak memiliki kepengurusan yang sah. Baik itu Munas Riau, Munas Jakarta Ancol dan Munas Bali,” kata Agung Laksono di kediamannya, Jakarta Timur, 31 Desember 2015 lalu. Tindakan Yasonna ini bukan hanya semakin sengitnya persaingan Icak dan Agung, juga merembet pada ranah politik di parlemen. Pasca Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR RI, maka proses pergantian sesame kader Golkar di Parlemen, juga mengalami kendala karena klaim pengurus yang paling sah. Agung menyatakan bahwa saat ini baik dari

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


NA SIONAL << NASIONAL

HARIANTERBIT.COM

kubunya maupun kubu Ical akan cacat hukum jika mendorong kadernya untuk gantikan Novanto. “Terkait dengan pencalonan Ketua DPR RI dari Partai Golkar, agar pelaksanaannya ditunda sementara sampai dengan terlaksananya Munas Partai Golkar,” tuturnya. Menurut Agung, dalam Surat Keputusan Menkum HAM hari ini juga tidak menyebutkan pengesahan kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Bali. Oleh karena itu, Mahkamah Partai Golkar diminta segera menggelar sidang dan mengambil keputusan dalam upaya melaksanakan Munas bersama Partai Golkar, paling lambat akhir Januari 2016. “Jadi kalau ada berita Bali disahkan itu keliru,

menyesatkan, pembohongan publik, itu anganangan sendiri,” ujarnya. Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan menegaskan bahwa jika tak kunjung ada niat baik dari kubu Aburizal Bakrie (Ical) maka kubunya akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dalam waktu dekat. Menurut Leo, SK Munas Riau dan SK Munas Ancol sudah tidak bisa digunakan. Akan tetapi ada Mahkamah Partai Golkar yang masih bisa aktif secara hukum bekerja hingga Oktober mendatang. “Kedua SK sudah mati, yang satu masih hidup yaitu mahkamah partai. Mahkamah partai masih bisa memberikan waktu Oktober 2016. Kalau Aburizal tetap ngotot, maka kami pihak Agung

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

NEWS.METRONEWS.COM

akan tetap melaksanakan Munas secara langsung,” kata Leo. Sementara itu dari kubu yang berseberangan, melalui beberapa loyalisnya, kubu Ical ngotot bahwa ketika Yasonna mencabut SK kubu Agung, otomatis kubu Munas Bali yang sah secara hukum. Sekjen Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham menegaskan bahwa saat ini tak ada kekosongan pengurus dalam partai berlambang Beringin tersebut. Idrus mengklaim meski SK Munas Ancol sudah dicabut Menkum HAM dan SK Munas Riau sudah habis masa berlakunya, lantas yang legal ialah hasil Munas Bali. “Sama sekali tidak ada kekosongan. Pengadilan negeri sudah memutuskan bahwa

Munas Ancol itu adalah tidak sah, Munas Bali lah yang sah. Tidak ada kekosongan sama sekali,” ungkap Idrus seperti dirilis merdeka.com. Saking percaya dirinya Idrus, akan memberikan bonus kepada personil kubu Agung yang mendukung kepengurusan Ical, akan diberikan jabatan. “Kita konsolidasi saja nanti, kita akan akomodasi kelompoknya Pak Agung dalam struktur kepengurusan kita yaitu hasil Munas Bali. Itu kan putusan pengadilan yang berlalu secara serta-merta,” tuturnya. Tentu saja, kubu Ical tetap melirik Yosanna, agar memberikan tekennya, sehingga Golkar versi Aburizal Bakrie yang diakui dengan meminta Yasonna segera menerbitkan SK pengakuan kepengurusan partai Golkar versi Ical.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


NA SIONAL << NASIONAL Bahkan Aziz mengancam Yasonna bisa masuk daftar menteri yang akan direshuffle jika tidak menerbitkan SK untuk hasil Munas Bali. “Seharusnya Menkum HAM secara otomatis bisa menerbitkan SK (munas) Bali untuk kepengurusan Ical. Saya rasa sudah sepantasnya untuk mundur atau masuk dalam gelombang reshuffle,” tegasnya. Tak mau diam, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (2004-2009) ikut berkomentar. Wapres JK berharap agar ada perpanjangan yang bersifat sementara bagi SK hasil Munas Riau. “Kalau sekarang ini ya pasti dasar hukum sebelum Jakarta, yaitu Riau. Karena Bali dan Jakarta tidak diakui kan dua-duanya, berarti Riau yang sisa. Tapi batasnya, perlu diperpanjang hanya batas sementara saja, tidak perlu permanen,” pungkas JK. Berbeda dengan cara pandang Agung terhadap pencabutan SK itu, justru Golkar kubu Ical optimis, dengan keputusan terbaru itu, konflik Golkar segera berakhir. “Dan tentunya nanti DPP yang sekarang sah untuk melakukan jalannya organisasi pasti membenahi semua itu,” jelas Politikus Golkar Satya W Yudha.

APA KEINGINAN PEMERINTAH JOKOWI Meski Yosanna tidak memiliki peran apa-apa terhadap Golkar, namun tindakannya itu diyakini masih sangat kental dengan kepentingan politik pemerintah terhadap Golkar. Sinyal ini jauh sebelum SK dicabut Yosanna, pengamat politik, Arya Fernandes, melihat, akan terjadi pertarungan politik di dua ranah pascamundurnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR, yang notabene adalah kader Golkar.

Menurut Arya, pertarungan memperebutkan kursi pimpinan DPR akan melibatkan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) serta di internal Partai Golkar. “Perebutan posisi kalau di KMP-KIH apakah akan kocok ulang atau tidak. Kalau di internal Golkar apakah kubu Ical (Aburizal Bakrie) atau Agung (Laksono),” ujar Arya. Pertarungan di luar partai, menurut Arya, adalah apakah pimpinan akan dikocok ulang dengan terlebih dulu melakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3). Dalam aturan saat ini dijelaskan bahwa pimpinan DPR yang berhenti dari jabatannya akan diganti dari partai yang sama. Sementara itu, Arya menilai pertarungan di internal Partai Golkar akan lebih kompleks. Menurut dia, manuver telah terjadi seiring dengan munculnya sejumlah nama kandidat pengganti Novanto. Menurut Arya, tak hanya pertarungan antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, pertarungan juga akan terjadi dalam kubu Aburizal sendiri karena ada banyak nama kandidat pengganti. Ada beberapa nama, seperti Aziz Syamsuddin, Ade Komaruddin, Fadel Muhammad, Titiek Soeharto, sementara di kubu Agung relatif belum ada reaksi mencolok,” tutur Arya. Lalu bagaimana nasib KMP, Apakah akan kembali solid ketika sempat terpecah belah pasca Golkar dan PPP menjadi dua kubu? Idrus menegaskan, bahwa Golkar masih berada dalam KMP sebagai penyeimbang. Namun dia mencatat, jika ada kepentingan yang lebih besar ketimbang mempersoalkan posisi Golkar di KMP atau tidak. “Persoalannya bukan di KMP atau tidak, tapi

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> NA SIONAL NASIONAL

RRI.CO.ID

bagaimana pemerintahan yang ada dapat menentukan kebijakan dengan dukungan potensi bangsa yang ada. Selama ini Golkar meski di KMP senantiasa memberikan dukungan kebijakan yang pro rakyat secara kritis kepada pemerintah,” kata Idrus. Meski Golkar masih di KMP, Idrus tegaskan pemerintahan harus kuat dan solid. Menurut dia, selama ini KMP juga membantu pemerintah dalam menjalankan program-program kerakyatan. “Selama kini KMP memberikan dukungan program pemerintah,” tutur dia. Sementara itu, Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Menkum HAM Yasonna Laoly

sudah tidak punya wewenang lagi terhadap nasib Partai Golkar. Yang lebih berhak menentukan arah ke depan partai lambang beringin adalah internal partai itu sendiri, dengan cara melakukan musyawarah nasional. “Ya Menkum HAM sudah tidak ada lah urusan lagi dengan Partai Golkar. Ini semata-mata persoalan Golkar. Sekarang ini yang harus dilakukan internal Golkar harus segera adakan Munas, biar enggak ada kekosongan kepemimpinan,” kata Ray, 2 Januari 2016 lalu. Disinggung apakah ada kepentingan Menkum HAM terhadap keputusan dicabutnya SK Golkar kepengurusan Agung Laksono yang terkesan

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


NA SIONAL << NASIONAL lambat, Ray menduga hal tersebut demi keikutsertaan Golkar dalam Pilkada serentak agar terkesan solid, sehingga para kadernya bisa ikut bertarung di Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2015. “Bisa jadi lambatnya dicabutnya SK Golkar kepengurusan Agung Laksono demi ikut serta kader Golkar maju di Pilkada serentak. Biar terkesan solid,” bebernya. Lanjut Ray, dengan dicabutnya SK Golkar kepengurusan Agung Laksono justru menjadi peluang untuk Golkar mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) bagi dua kubu yang berseteru agar sama-sama bersatu sehingga tidak ada kekosongan kepemimpinan dan kepengurusan. “Ini menjadi pintu (peluang) bersatu bagi kedua kubu (Agung dan Ical) untuk bersamasama mengadakan Munas. Sehingga nantinya ada pengakuan dari negara dan disahkan kembali oleh Menkum HAM. Kalau sama-sama keras, ya hancur,” tegasnya. Jadi, masih kata Ray, kalau dua kubu ini masih tetap berseteru dalam kepengurusan di tubuh Golkar maka dampaknya pada kerugian dan kekacauan administrasi partai, dana bantuan negara untuk partai, dan terkendalanya pengesahan kader Golkar yang menjabat sebagai anggota maupun pimpinan DPR. “Kalau dua kubu itu nggak bisa kompromi, akibat administrasi tidak bisa dilayani, contohnya, pergantian Wakil Ketua DPR dari Golkar tidak bisa, karena harus ada tanda tangan pimpinan partai yang sah. Negara juga bingung siapa yang nerima duit dari negara untuk partai, karena kepengurusan partai dapat jatah uang. Hanya Munas yang bisa menyelamatkan kerugian partai Golkar,” papar Ray. Perbedaan pandangan sistem kepemimpinan dua kubu tersebut, menurut Ray menjadi batu

sandungan terbentuknya kepanitiaan Munas yang baru, jangan sampai masuk ke ranah gugatan hukum lagi yang tidak berujung. “Agung Laksono inginnya segera Munas, tapi Ical maunya kepengurusan dia diperpanjang, kan masa berlakunya sudah habis, seharusnya mereka berdua bentuk kepanitiaan Munas samasama agar ada kepengurusan yang baru. Saya melihatnya di kemenkum HAM ini semata-mata persoalan internal Golkar. Pertanyaannya apakah Golkar kubu Agung dan kubu Ical mau bersatu melalui rapimnas, kalau tidak, ya mereka yang rugi sendiri,” pungkasnya.

KALAH PILKADA Konflik berkepanjangan Golkar nyata-nyata sudah memakan korban dan meninggalkan luka yang dalam bagi masa depan Golkar. Pada Pilkada serentak 9 Desember lalu, Golkar berada di urutan 9 menempatkan kadernya menjadi kepala daerah, baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mencatat bahwa Golkar menempatkan 49 kadernya menjadi kepala daerah, dan kalah dari Hanura, PKB, Demokrat, PKS, PAN, Nasdem dan Gerindra. Justru yang paling unggul adalah PDIP dengan mendapatkan kursi di 208 kepala daerah. Koordinator Nasional JPPR, Masykurudin Hafidz mengatakan, jumlah ini bila dibandingkan dengan jumlah pencalonan di awal memiliki presentase berbeda. PDIP mendukung 244 paslon; Gerindra 211 paslon; Demokrat 205 paslon; Nasdem 199 paslon; PAN 195 paslon; Hanura 187 paslon; PKB 174 paslon; PKS 162 paslon; Golkar 116 paslon; PKPI 90 paslon; PBB 78 paslon; dan PPP 70 paslon. Melihat kenyataan pahit bagi Golkar ini, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> NA SIONAL NASIONAL seharusnyapara elite Partai Golkar bisa segera mengakhiri perseteruan. Sebab menurutnya, perseteruan tersebut malah merugikan partai berlambang beringin itu Seperti halnya yang terjadi pada Pilkada serentak 2015, di mana Golkar kehilangan banyak suara. “Kalau elitenya tidak bisa menyelesaikan dalam keadaan hukum yang terkatung-katung seperti ini, ya sampai kapanpun akan begitu. Padahal kan ini sudah dibuktikan di Pilkada serentak, di mana golkar banyak kehilangan suara,” katanya. Siti melanjutkan, mestinya para petinggi partai yang identik dengan warna kuning tersebut bisa sama-sama menghormati AD/ART partai. Kedua kubu yang berseteru pun mestinya bisa duduk bersama demi tercapainya kemufakatan. “Partai politik ini kan punya pedoman. Jadi ikutin aja menurut AD/ART-nya konstitusi partai tersebut. Bagaimana masalah-masalah internal itu digodok bersama dan dirumuskan bersama untuk menuju musyawarah mufakat di antara elit yang memiliki para pendukung tadi,” jelasnya. Seperti diketahui, Menkumham Yasonna Laoly telah mencabut SK Kepengurusan Munas Ancol. Pencabutan SK Munas Ancol tersebut juga diiringi berakhirnya masa berlaku kepengurusan Munas Riau pada 31 Desember ini. Akibatnya, Partai

Golkar saat ini tidak memiliki kepengurusan yang sah. Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Tommy Legowo menyarankan agar dua kubu yang memperebutkan kepengurusan Golkar segera mengakhiri pertikaian. Menurutnya, Golkar justru semakin remuk karena pertikaian internal yang tak kunjung usai. “Kondisi Golkar bisa menjadi makanan empuk bagi kompetitor-kompetitor politik mereka untuk makin merusak parpol yang berkonflik itu. Bahkan, bisa menghancurkannya,” ujar Tommy saat dikonfirmasi, Minggu (3/1). Saat ini, pemerintah tak mengakui keabsahan kubu Agung Laksono atau pun Aburizal Bakrie sebagai pengurus Golkar. Sebab, Kementerian Hukum dan HAM telah membatalkan surat keputusan tentang kepengurusan Golkar kubu Agung hasil musyawarah nasional di Ancol. Di sisi lain, kementerian yang dipimpin Yasonna Laoly itu juga tidak mengakui keabsahan kepengurusan Golkar kubu Ical -sapaan Aburizalhasil munas di Bali. Sementara keabsahan kepengurusan Golkar hasil munas Riau telah berakhir pada 31 Desember 2015 lalu. Tomy menambahkan, sebenarnya yang bisa mengakhiri konflik di Golkar justru bukan pihak luar. “Sebab, kuncinya hanya ada di internal men parpol,” ucapnya.(.(.(men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


EKONOMI

EK ONOMI << EKONOMI

NASIB PERDAGANGAN MIGAS

Loyo Berantas Calo BANYAK INDIKASI, YANG DITANGKAP PARA PENGAMAT, BAHWA PRESIDEN JOKOWI TAK BERDAYA DI HADAPAN PARA CALO GAS. NAH, KOK BISA?

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

FOWLERNATURALRESOURCES.COM

D

UA kasus terakhir yang menjadi kesimpulan para pengamat ekonomi adalah, tentang pembelian gas yang akan digunakan oleh Pt Perusahaan Listrik Negara (PLN). Begitu juga dengan Kementerian ESDM yang kembali berkompromi dengan para trader dan calo gas dengan merevisi permen ESDM No 37 tahun 2015 yang baru diterbitkan 23 Oktober lalu. Salah satu indikasi yang dinilai pengamat, apakah Presiden Jokowi berani mengatakan tidak pada sistem gas pada BUMN Conoco Phillips, lewat pihak ketiga alias calo. “Beli gas ke calo dibatalkan saja, langsung ambil dari Conoco Phillips, berani tidak? Jokowi buktikan bisa berani berantas dan bereskan korupsi tersebut,” ujar pengamat ekonomi Marwan Batubara di Jakarta, 5 Januari 2016 lalu.

Marwan menjelaskan, penggunaan calo itu memberatkan biaya operasional PLN, yang seharusnya dapat mengambil gas secara langsung dari Conoco Phillips. Dia mengungkapkan, PLN sudah melakukan penandatanganan kontrak pembelian gas kepada perusahaan pihak ketiga. “PLN tandatangani kontrak gas dengan PT EHK yang gasnya diambil dari Conoco Phillips. Kenapa tidak bisa langsung dari Conoco? Malah lewat calo,” jelas Marwan. Membeli gas dari pihak ketiga, PLN menelan biaya yang lebih besar sekitar 1-2 dolar AS/ mmbtu. Ini menekan rasio biaya pokok yang dikeluarkan dibanding dengan pendapatan perseroan. Sementara itu, pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmi Radhi

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI untuk mendorong open access terhadap jaringan pipa milik BUMN, menurutnya akan berdampak buruk bagi peningkatan pemanfaatan gas bumi. “Isu open access adalah tipikal permainan para calo gas yang hanya ingin memanfaatkan jaringan dan pasar gas yang sudah terbentuk. Pemerintah jangan mudah terjebak permainan para calo dan berafiliasi dengan oknum kekuasaan dan birokrasi,” tegasnya. Rasio biaya pokok yang dikeluarkan dibanding dengan pendapatan PLN sendiri sebesar 91%, berada di atas rata-rata dunia yang hanya sebesar 81%. “Secara otomatis tak beres, biaya pokok produksi tak efisien. Pola subsidi mau apa saja silakan, tapi bereskan dulu produksinya,” pungkasnya. Pengamat migas dari IRESS Marwan Batubara juga mengkritik langkah Kementerian ESDM yang kembali berkompromi dengan para trader dan calo gas dengan merevisi permen ESDM No 37 tahun 2015 yang baru diterbitkan 23 Oktober lalu. Menurut Marwan, perubahan regulasi itu berimbas pada konversi energi ke gas bumi tidak

HIQ.LINDE-GAS.COM

menyorot tentang penerapan Permen ESDM Nomor 37 sejatinya merupakan penyempurnaan dari Pedoman Tata Kerja BP Migas Nomor 29 Tahun 2009 (PTK 29) tentang Penunjukkan dan Penjualan Gas Bumi Bagian Negara dan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. “Permen ESDM Nomor 37 salah satu tujuannya adalah untuk membatasi trader non-infrastruktur, yang cenderung menjadi broker,” tegasnya. Ia menilai, selama ini para broker sangat lihai memanfaatkan lemahnya aturan yang ada, sehingga dengan leluasa melakukan praktik penjualan bertingkat dengan modal alakadarnya. Namun mereka menuai margin niaga berlimpah, yang ujung-ujungnya membuat tinggi harga jual gas sampai ke konsumen. “Jika calo gas masih diberi kebebasan mengatur pasokan gas, infrastruktur gas tidak akan pernah terbangun. BUMN yang akan terus dirugikan,” katanya. Langkah para calo gas yang didukung oleh segelintir oknum pejabat di Kementerian ESDM

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI kebijakan ESDM dalam Permen 37/2015 tersebut akan mematikan bisnis gas. “Seharusnya Menteri ESDM konsisten dengan aturan yang sudah benar itu (Permen 37/15). Jika terus mengikuti kemauan trader gas tanpa fasilitas, lalu apa bedanya pemerintahan Jokowi,” kata Marwan. Marwan mengingatkan, sektor migas karena strategis harus dikuasai BUMN. Selama ini penguasaan justru oleh para trader sehingga jelas-jelas melanggar konstitusi. “Penguasaan di trader ini melanggar konstitusi yang harusnya dikuasai BUMN karena gas sektor stategis. Trader boleh saja tapi harusnya tidak membuat rantai bertambah dengan menghalalkan segala cara lalu memaksakakan kepentingan mereka. “Jangan sampai pemerintahan Jokowi lembek di hadapan calo gas atau trader ngga jelas karena akibat tindakan trader kertas seperti ini, infrastruktur tidak terbangun sehingga alokasi tidak tepat sasaran kemudian harga di level

EURACTIV.COM

akan berjalan sehingga Indoneisa akan terus tergantung dengan impor BBM. “Pemerintah jangan sampai takut dengan trader gas meski mereka punya backing kuat di partai politik, lingkar kekuasaan. Mereka ini hanya pragmatis saja, tidak mau mengikuti sistem, tidak mau mengakui bahwa mekanisme trader berjenjang sangat merusak sistem dan merugikan konsumen,” tegas Marwan. Permen ESDM 37/2015 mengatur tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi. Dalam beleid itu sebelumnya telah diatur bahwa alokasi gas diprioritaskan diberikan kepada BUMN dan BUMD di mana lokasi tambang gas dilakukan. Namun, langkah berani Kementerian ESDM tersebut mendapat perlawanan dari para calo gas yang selama ini menguasai sektor hulu migas nasional. Para trader gas modal kertas yang telah menyebabkan harga gas ke konsumen semakin mahal ini terus membangun opini bahwa

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI

MERDEKA.COM

konsumen sangat tinggi dan BUMN yang dimiliki negara dipaksa tidak mendapat alokasi gas,” tegasnya. Sementara itu, Pakar energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmi Radhi menilai Permen ESDM No 37 tahun 2015 tersebut sejatinya merupakan penyempurnaan dari Pedoman Tata Kerja BP Migas No 29 Tahun 2009 (PTK 29) tentang Penjunjukkan dan Penjualan Gas Bumi / LNG / LPG Bagian Negara dan Permen ESDM No 03 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. “Permen ESDM No 37 salah satu tujuannya adalah untuk membatasi trader non-infra struktur, yang cendrung menjadi broker,” tegas dia seperti dirilis jpnn.com. Ia menilai, selama ini para broker gas atau calo gas itu sangat lihai memanfaatkan lemahnya aturan yang ada, sehingga dengan leluasa melakukan praktek penjualan bertingkat dengan modal alakadarnya, namun menuai margin niaga berlimpah, yang ujung-ujungnya membuat

tingginya harga jual gas di konsumen. Fahmi juga minta agar juga meminta agar pemerintah tidak gegabah dalam merevisi regulasi yang sudah benar seperti Permen 37/ 2015. Pasalnya sudah terbukti bahwa kehadiran trader gas tanpa fasilitas telah membuat pemanfaatan gas bumi berjalan ditempat. Menurut Fahmi banyak perusahaan yang mendapat alokasi gas yang tidak membangun infrastruktur. Mereka hanya memanfaatkan jalur kekuasaan untuk mendapatkan untung besar tanpa memiliki fasilitas jaringan gas. Bahkan yang kini semakin terlihat, para calo gas ini menekan BUMN agar dapat menggunakan fasilitas BUMN untuk dapat menjual alokasi gas yang mereka peroleh. “Jika calo gas masih diberi kebebasan mengatur pasokan gas, infrastruktur gas tidak akan pernah terbangun. BUMN yang akan terus dirugikan,” katanya. Langkah para calo gas yang didukung oleh segelintir oknum pejabat di Kementerian ESDM untuk mendorong open access terhadap jaringan

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI pipa milik BUMN akan berdampak buruk bagi peningkatan pemanfaatan gas bumi. Sebab, langkah itu hanya ulah dari para calo gas untuk meraih pasar yang sudah terbentuk. Seharunya setiap perusahaan yang mendapatkan alokasi gas sudah memiliki pasar tersendiri, sehingga dampaknya akan sangat positif. “Isu open access adalah tipikal permainan para calo gas yang hanya ingin memanfaatkan jaringan dan pasar gas yang sudah terbentuk. Pemerintah jangan mudah terjebak permainan para calo dan berafiliasi dengan oknum kekuasaan dan birokrasi,” tegasnya. Sementara RMOL menulis, Perusahaan Gas Negara (PGN) cukup jengah juga mendengarkan isu korupsi yang menyelubungi perusahan pemerintah di bidang minyak bumi dan gas (Migas). Untuk membuktikan isu ini tak benar, menurut PGN diperlukan komitmen dari segenap pimpinan usaha di BUMN. Dan inilah yang kini sedang dilakukan Perusahaan Gas Negara (PGN). Segenap pimpinan PGN membentuk komitmen bersama dengan seluruh karyawan, untuk membentuk budaya perusahaan yang kuat. PGN kini sedang membangun budaya dan nilai-nilai perusahaan, dengan memunculkan semangat zero tolerance corruption. “Berdasarkan budaya dan nilai-nilai perusahaan serta prinsip tata kelola perusahaan, PGN telah menyusun kode etik karyawan yang diterbitkan sebagai Kode Etik Karyawan dan Kode Etik Pimpinan,” kata Dirut PGN, Hendi Prio Santoso.

Menurut Hendi, catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan terkait dalam interaksi karyawan dan pimpinan dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik. Kode Etik itu memberikan panduan praktis tentang cara menangani konflik kepentingan, korupsi, suap, gratifikasi, manajemen informasi dan lain-lain. “Melalui kode etik ini pula, calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN,” katanya. Pada sisi lain, lanjutnya, selama tahun 2014 PGN mencatatkan pendapatan neto sebesar 3,41 miliar dolar AS naik 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 3 miliar dolar AS. Laba operasi sebesar 982,06 juta dolar AS naik 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 933,35 juta dolar AS dan EBITDA sebesar 1,16 miliar dolar AS naik 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 1,12 miliar dolar AS. “Selama tahun 2014 PGN membukukan laba bersih sebesar 722,75 juta dolar AS,” ungkap Hendi. Kunci dari ini semua, lanjutnya, selain sikap profesionalisme dari seluruh awak perusahaan PGN, juga kuatnya komitmen dari pucuk pimpinan atas toleransi nol korupsi. Karena itulah PGN mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai ProCISE atau Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI

SEPUTARKUDUS.COM

Program Bupati Dicontoh Jokowi

L

UAR biasa, setelah bercerita dan meyakinkan Presiden Jokowi, tentang program Kredit Usaha Produktif (KUP) yang sukses di kabupaten yang dipimpinnya. Lalu, presiden pun bilang oke. Adalah Bupati Kudus, Musthofa, berhasil meyakinkan Presiden Joko Widodo terhadap program Kredit Usaha Produktif (KUP) yang digagasnya sejak awal 2015 lalu. Sehingga presiden yang akrab disapa Jokowi, menjadikan program itu sebagai pilot project.

Musthofa ‘’merayu’’ orang nomor satu di Indonesia itu di depan peserta Rakernas I yang dibuka Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2016 lalu. “Ini sudah disampaikan pada Pak Jokowi dan diarahkan sebagai pilot project, di Jawa Tengah. Sudah ada 12 kabupaten/kota yang menjalankan KUP ini, antara lain selain Kudus, Kabupaten Batang dan Kebumen,” kata Musthofa, saat konferensi pers di Media Center Rakernas.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI Musthofa sendiri sudah beberapa kali dipanggil oleh Jokowi ke Istana Negara, untuk menjelaskan program KUP tersebut, hingga akhirnya, mantan Wali Kota Surakarta itu yakin. Terbaru, Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus ini telah memperlihatkan hasilnya ke presiden. “KUP diberikan kepada UKM yang betul-betul berusaha dengan bunga sangat murah, 0,9 persen per bulan, tanpa agunan,” jelas Musthofa, yang tengah menjajaki kerjasama dengan Bank DKI agar menjalankan program serupa di ibu kota. Sebagai laporannya kepada Presiden Jokowi, saat ini Kudus telah memiliki ribuan debitur. Menariknya, selama berjalan tidak satupun debitur yang menunggak iuran/angsurannya. “KUP ini sudah berjalan 7 bulan. Program ini

salah satu upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan, bagaimana merubah mindset masyarakat, Ini bukan koperasi. Ada bank daerah yang membiayai, dengan jaminan dari lembaga penjaminan Jamkrindo,” tambahnya seperti dirilis jpnn.com. Dia menambahkan, pinjaman sangat lunak yang diberikan kepada pelaku usaha kecil ini berkisar Rp5 sampai Rp20 juta. Dengan bunga 0,9 persen, debitur sudah bebas dari biaya administrasi, termasuk premi hingga biaya materai. “Dalam program ini tugas pemerintah hanya mendata pelaku UKM untuk disetor datanya ke BPD Jateng, tugas pemerintah memastikan bahwa ini adalah pelaku usaha betulan. Lembaga penjaminannya Jamkrindo,” pungkasnya.((men men))

Bupati Kudus Mustofa. BUPATI.COM

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


EK ONOMI << EKONOMI

HUMAS SETJEN DPD RI

Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Rusia, Denis Valentinovich Manturov (kiri) bertemu dengan Ketua DPD RI, Irman Gusman (kanan) di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen RI, Senayan Jakarta, Jumat (8/1).

Rp35 Triliun untuk TRANS KALIMANTAN

W

OW, perjalanan menelusuri setiap pelosok Pulau Kalimantan akan semakin mudah, setelah ada komitmen dari Rusia untuk investasi Trans Kalimantan. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung, yaitu Rp35 triliun. Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Rusia, Denis Valentinovich Manturov mengatakan perusahaan raksasa jasa transportasi terbesar ketiga di dunia asal Rusia, Russian Railways telah menyediakan anggaran sebesar Rp35 triliun untuk investasi membangun jalur kereta api di Kalimantan (Trans Kalimantan). Hal tersebut dikatakan Denis Valentinovich

Manturov selaku pimpinan Delegasi Pemerintahan Rusia bertemu dengan Ketua DPD RI, Irman Gusman menyampaikan surat Presiden Rusia Vladimir Putin, di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen RI, Senayan Jakarta, 8 Januari 2016. “Kami ke sini bertemu Ketua DPD RI, guna menyampaikan surat Presiden Rusia terkait rencana investasi sejumlah pengusaha Rusia di Indonesia,� kata Denis Manturov, usai menyerahkan surat. Sebelum dengan Ketua DPD RI lanjutnya, Delegasi Perdagangan dan Industri Rusia ini juga sudah bertemu dengan sejumlah pejabat terkait

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> EK ONOMI EKONOMI

VIRGINMOJITO.WORDPRESS.COM

di Jakarta. “Kami telah membicarakan beberapa kerjasama ekonomi dengan pemerintah Indonesia. Salah satunya investasi jalur kereta api di Kalimantan, oleh Russian Railways, dengan total investasi Rp37 triliun,” tegasnya. Rencananya, lanjut Denis Manturov, investasi tersebut akan dipergunakan secara bertahap untuk 4 fase. “Diharapkan jalur kereta api tersebut selesai pada 2020 dan langsung bisa digunakan. Kami optimis itu terwujud, karena nantinya akan dikerjakan langsung Borneo Raiways, selaku anak perusahaan Russian Railways,” ujarnya. Selain membangun jalur kereta api,

pemerintah Rusia kata Denis Manturov, juga tertarik untuk ikut berinvestasi dalam industri pesawat dan energi listrik. “Untuk pembangunan industri energi listrik, sepertinya perlu pembicaraan lebih dalam karena Rusia mengajukan tawaran pembangkit listrik tenaga nuklir,” ungkapnya. Dia menambahka jalur kereta Trans Kalimantan memiliki panjang 713,01 kilometer. Nantinya trans kalimantan akan melayani 4 rute diantaranya rute Tanjung-Paringin-BarabaiKendangan-Rantau-Martapura-BanjarbaruBandara Syamsuddin Noor-Banjarmasin sepanjang 196,27 kilometer.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


LINGKUNGAN

LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

Berlindung di Pohon Pelindung TEMPELAN BERBAGAI PROMOSI MEMBUAT POHON PELINDUNG DI JALAN KOTA MENJADI KORBAN. LALU SIAPA YANG PEDULI?

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

IF99.NET

P

OHON OHON-pohon di sepanjang jalan dan hutan kota, menjadi ciri khas tiap kota. Salah satunya untuk membantu mengurangi polusi dan menambah keindahan kota. Hanya saja, bagi sebagian orang yang berpandangan komersialis, tidak peduli. Mereka dengan seenaknya meletakkan spanduk dan sejenisnya, baik mengikat hingga memaku, agar promosi yang mereka lakukan sukses dibaca oleh masyarakat yang lewat. Meskipun di dunia maya juga tesedia lahan promosi yang lebih luas dari itu.

KETIKA POHON JADI AJANG KOMERSIALISASI Sepertinya kesadaran mencintai pepohonan

sudah mulai memudar dan menganggap biasa aksi merusak pohon pelindung pinggir jalan. Semua itu dilakukan tak lain untuk meraih keuntungan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Mereka menghiasi pepohonan dan beberapa tanaman hijau dengan berbagai jenis iklan, baik berupa pamflet, spanduk, baliho dan sebagainya. Seperti pantauan RPG, beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru misalnya, terlihat pemandangan yang kurang bersahabat dengan lingkungan tersebut. Dari yang ukuran kecil hingga berukuran cukup besar terlihat menempel di tumbuhan hijau yang tidak tak kuasa menolak. Seperti terlihat di Jalan Jenderal Sudirman,

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN yang kerap menjadi perhatian tamu dan pihakpihak luar. Hal ini menjadi potret memperihatinkan dari pohon-pohon kota yang dipenuhi dengan spanduk-spanduk, pamflet dan sarana pengumuman lainnya. Dari yang berukuran sedang yang menempel di batang pohon tersebut. Melihat kondisi seperti itu, tentunya pemerintah melalui dinas terkait sejatinya dapat langsung bertindak untuk bisa mensterilkan pohon-pohon tersebut dari promosi yang tidak ramah lingkungan. Poin ini diperlukan, agar tidak menjadi kebiasaan yang terbiarkan. ‘’Kita sangat menyayangkan hal ini terjadi dimana pohon kita di paku dengan beberapa iklan. Kondisi ini jelas dapat merusak tanaman tersebut secara perlahan dan mengurai keasrian kota,” ungkap Peneliti Universitas Riau, Prof Dr Almasdi Syahza. Ia menilai aksi pemasangan iklan berupa spanduk, pamflet, baliho maupun jenis iklan lainnya dibatang pohon tentunya sangat tidak dibenarkan. Pasalnya, kondisi pohon yang jadi

MONGABAY.CO.ID

Jalan Tuangku Tambusai, Jalan Melur, Jalan Soekarno Hatta. Selain itu di Jalan Arifin Achmad, Jalan Diponegoro serta sejumlah jalan lainnya. Pohon yang sejatinya menjadi paru-paru kota malah diciderai dengan aksi tidak ramah lingkungan. Kondisi ini menarik perhatian, karena pemasangan iklan di pepohonan secara langsung dan tidak langsung memberikan dampak negatif. Mulai dari nilai estetika yang tergambar pada kurang tertatanya kawasan ruang terbuka hijau hingga kerusakan yang dapat berujung pada matinya pepohonan hijau. Salah satu indikatornya adalah penggunaan paku, lem dan beberapa bahan yang dapat merusak pohon. Secara tidak langsung hal ini juga akan berpengaruh pada perannya tumbuhan hijau itu yang ikut berkontribusi dalam memberikan kualitas udara dan kesegaran bagi makhluk hidup. Aksi memaksa pepohonan ‘’berbicara dan beriklan’’ idealnya dapat menjadi perhatian serius. Khususnya, di beberapa kawasan protokol

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

BERITATANJUNGPINANG.COM

subjek promosi tersebut terancam kelangsungan hidupnya. Padahal secara ekologis, pepohonan berperan penting dalam menahan laju air permukaan dan erosi. Selain itu juga berfungsi menjaga kesuburan tanah, menghasilkan oksigen (O2) dan mengurangi karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor. Peran positif lainnya adalah terciptanya lingkungan yang menjadi nyaman, pohon juga sebagai produsen pangan, sebagai peredam kebisingan, komponenen estetika hijau nan indah perkotaan. ‘’Dalam hal ini pemerintah yang jauh lebih tahu dan memahami terhadap resiko yang ditimbulkan jika pohon menjadi rusak dan semakin berkurang,’’ katanya. Terlebih lagi dia mengingat di tengah gencargencarnya pemerintah pusat melalui Presiden bersama menteri kehutanan beberapa hari yang lalu mengajak seluruh pemerintah ditingkat

kabupaten dan kota untuk bersama-sama melakukan aksi hari menanam pohon bersama. ‘’Tapi apa yang terjadi di kota kita? Pohon justru dianiaya dan diperlakukan dengan semenamena,’’ paparnya prihatin. Ia menilai, Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota yang berbasis lingkungan hidup. Dimana telah beberapa penghargaan lingkungan yang didapat oleh Kota Pekanbaru. ‘’Akan tetapi hal ini sangat disayangkan dengan masih adanya aksi-aksi yang tidak peka terhadap lingkungan. Seperti banyaknya iklan yang terpasang pada pohon, yang mengurangi keasriannya dan kelestarian pohon,’’ tutur Akademisi Universitas Riau itu. Sementara saat ditanyai tentang solusi yang harus dilakukan, Almasdi beranggapan seharusnya pemerintah memperhatikan lingkungan dan taman yang telah dibangun. Terutama untuk tanaman yang berada di jalanan protokol yang menjadi bukti keseriusan

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN pemerintah dalam menciptakan suansa asri bagi masyarakat. Kejadian seperti ini, tidak hanya di Pekanbaru. Sepanjang jalan Desa Lubuk Muda, Sungaisiput dan Sepotong, Kecamatan Siak Kecil, juga terjadi. Bahkan lebih para, yaitu pohon pelindung ditebang. Seperti yang dirilis riauposting.com, masalah ini menjadi perhatian serius dari legislatif setempat, karena dalam waktu yang lama, tidak ada tindakan hukum bagi pelaku perusakan. “Mengapa masalah ini dibiarkan saja. Selama ini aparat kepolisian dari Polsek Siakkecil dan Bukitbatu sangat agresif melakukan tindakan, apabila ada kayu hutan ditebang. Sedangkan pohon pelindung yang ada di depan mata, dan hal itu sengaja ditanam oleh Pemkab Bengkalis, tapi seolah-olah hal itu tidak penting,” ujar Ipul. Komentara ini langsung disampaikannya kepada salah seorang warga Sungaisiput kepada anggota DPRD Kabupaten Bengkalis H Azmi Rozali saat meninjau pohon-pohon yang kini sudah mati karena ditebang secara tidak wajar oleh orang

yang tidak bertanggung jawab, 12 Januari 2016 lalu. Azmi Rozali tidak dapat menyembunyikan kekesalannya menyaksikan puluhan pohon pelindung jenis trambesi dan jenis lainnya di sepanjang jalan di Kecamatan Siakkecil, tepatnya di Desa Sungaisiput dan Desa Sepotong musnah ditebang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Dirinya berjanji akan mengupayakan pemanggilan pihak-pihak yang selama ini disebut-sebut bertanggungjawab melakukan perintah penebangan. “Akan kami kaji, apakah memenuhi unsur pidana atau tidak. Kalau tidak ada, kami akan lakukan upaya politik, yaitu pemanggilan oleh dewan dan minta pertanggungjawaban pelakunya,” ujar anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Bukitbatu dan Siakkecil ini. Kerisauan lelaki yang menjabat anggota DPRD Kabupaten Bengkalis selama 3 periode ini dinilai cukup beralasan.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016 HARIANSINGGALANG.CO.ID


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN “Kalau penebangan kali ini tidak ditindak, maka mereka akan seenaknya menebang pohonpohon kayu yang lain. Jika itu terjadi, maka daerah kita ini akan menjadi daerah yang gersang, dan tidak mustahil akan menjadi sorotan dunia internasional. “Saya harap pemerintah Kabupaten Bengkalis jangan diam saja menyaksikan pohon pelindung itu ditebang,’’ katanya. Dia berharap Kepala SKPD jangan hanya tahu membuat program penanaman pohon secara seremonial, melibatkan Pj Bupati, Sekda dan menghabiskan banyak dana. Sedangkan pohon yang sudah ditanam bertahun-tahun yang lalu, ditebang orang diam saja. ‘’Jadi untuk apa ada program penanaman pohon yang dihadiri oleh pejabat? Apakah hanya sekedar untuk menghabiskan dana,’’ sindirnya.

BERI SANKSI PERUSAK LINGKUNGAN Maraknya aksi pemasangan iklan-iklan ilegal di pohon-pohon juga menuai kritikan masyarakat. Selain dinilai merusak lingkungan, hal ini juga dapat mengganggu kenyamanan masyarakat dalam berkendara. Seperti diungkapkan salah seorang mahasiswa di Universitas Islam Riau, Rian. Ia menilai hal tersebut merupakan kegiatan yang tidak patuh dicontoh dan jika perlu diberikan sanksi untuk memberikan efek jera. “Kita sangat menyayangkan hal ini, karena ini bukan hanya berdampak pada lingkungan saja, tetapi menggangu kita sebagai pengguna jalan. Kita berharap pemerintah membuat kebijakan tegas untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya. Ia mencontohkan dampak yang dirasakan adalah berkurangnya keasrian yang di pancarkan. Bahkan, kalau berukuran besar dapat

mengganggu pendangan saat bekendaran di jalan. Hal senada disampaikan pekerja swasta Iwan. Menurutnya, hal tersebut pada dasarnya juga tidak efektif dan cenderung memberikan dampak negatif pada wajah kota Pekanbaru. ‘’Sebenarnya juga tidak akan efektif, siapa mau baca iklan di tengah jalan apalagi di pohon. Lebih banyak pada merusak pohon dan tidak bagus terlihat. Makanya memang perlu keseriusan dan penerapan sanksi yang tegas agar tidak semakin berkembang,’’ sambung pria yang tinggal di kawasan Rumbai itu. Di situs klinikhukum.com pernah mengulas tentang hal ini, yang diawali dengan pertanyaan ‘’Apakah bisa menjerat pelaku perusakan tanamanan? Dasar hukum pidananya pasal berapa, jika dilakukan lebih dari satu orang? Jawaban yang diberikan adalah, bahwa merusak tanaman milik orang lain berarti merusak barang milik orang lain. Mengenai pengrusakkan barang milik orang lain, hal tersebut diatur dalam Pasal 406 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) yang berbunyi: “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.” Unsur-unsur Pasal 406 ayat (1) KUHP adalah sebagai berikut: Barangsiapa (seseorang dengan sengaja dan melawan hukum melakukan perbuatan menghancurkan, merusakkan, membuat tidak dapat dipakai, atau menghilangkan; Barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN

GREENSTUDENTJOURNALISTS.BLOGSPOT.COM

Apabila perbuatan tersebut dilakukan oleh lebih dari satu orang, maka berdasarkan Pasal 412 KUHP hukuman dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP (2 tahun 8 bulan) akan ditambah dengan sepertiganya. Akan tetapi, ini hanya berlaku apabila kerugian yang diderita oleh korban lebih dari Rp. 250,- (dua ratus lima puluh rupiah), yang berdasarkan Pasal 1 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batas Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP, jumlah tersebut telah dikonversi menjadi Rp2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). Sehingga apabila jumlah kerugian akibat perusakan tanaman tersebut tidak lebih dari Rp2.500.000,-, maka pasal yang akan digunakan adalah Pasal 407 ayat (1) KUHP dan atas

perusakan yang dilakukan bersama-sama tersebut tidak dapat dikenakan Pasal 412 KUHP.

INVENTARISIR TITIK RAWAN Pemerintah Kota Pekanbaru mengklaim telah melakukan tindakan pada iklan yang terpasang di pohon. Selain itu pihaknya juga menginventarisir titik-titik rawan yang menjadi sasaran pemasangan iklan di ruang terbuka hijau. Penegasan ini di ungkapkan oleh Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian. “Untuk iklan yang terpasang di pohon telah kita lakukan penindakan langsung, pada iklan tersebut. Apa lagi sampai memaku pohon, hal itu merupakan pelanggaran,’’ ungkapnya. Penindakan telah dilakukan oleh Satpol PP Kota Pekanbaru, akan tetapi dari pantauan masih di temukan iklan yang terpasang di pohon.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN

BERKELAKAR.WORDPRESS.COM

Diakuinya, setelah melakukan penindakan, masih saja ada oknum yang bandel memasang kembali iklan di pohon. Di singgung tentang peratutan yang di langgar Kepala Satpol PP itu menjelaskan tentang Perda no 4 tahun 2011 tentang pajak iklan dan reklame dan Perwako nomor 24 tahun 2013. ‘’Saya yakin, bisa jadi iklan tersebut adalah iklan ilegal yang tidak melalui proses perizinan resmi,’’ katanya. Dia juga menyatakan pemasangan spanduk harus melalui dinas terkait. ‘’Kalau illegal, tentu ini tidak saja merugikan lingkungan juga merugikan pemerintah,’’ katanya. Dengan kondisi itu, sudah sepatutnya pula

kita bersama-sama turut menjaga pohon tersebut. Bukan malah kita rusak, karena tanpa disadari bahwa begitu banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan adanya pohon.

PERAN POHON PELINDUNG Peran pohon pelindung di pinggir jalan maupun sebuah kawasan di tengah kota memang sudah menjadi kebiasaan kota-kota besar di Indonesia. Hanya saja, keberadaan pohon-pohon ini selalu menjadi ancaman karena semakin padatnya kawasan kota. Di Indonesia, pembangunan struktur pada umunya tidak diikuti dengan pembangunan ruang

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


LINGK UNG AN << LINGKUNG UNGAN terbuka hijau (RTH), oleh karena itu problematika tersebut menjadi beban yang berat dan memberi dampak negatif pada masyarakat banyak. Walaupun ruang terbuka hijau pada kota-kota di Indonesia masih sangat terbatas, tidak berarti peluang memperbaiki ekosistem di perkotaan sudah tertutup. Masih banyak cara memperbaiki berbagai problematika lingkungan di kawasan perkotaan antara lain dengan membuat hutan kota. Menurut Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Departemen Kehutanan, huta kota adalah suatu lahan yang bertumbuhkan pohon-pohon di dalam wilayah perkotaan, pada tanah negara yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dengan luas yang solid 0,4 hektar merupakan ruang terbuka hijau, pohon-pohon serta areal tersebut ditetapkan pejabat yang berwenang sebagai Hutan Kota. Ada berbagai contoh hutan kota besar di dunia, di antaranya: Forest Park di Portland ( Oregon, Amerika Serikat), Tijuca Forest di Rio de Janeiro (Brazil), Sanjay Gandhi National Park di Mumbai (India) dan Babakan Siliwangi di Bandung (Indonesia). Menurut Puryono dan Hastuti (1998) dalam Sibarani (2003), hutan kota memiliki manfaat yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat kota, antara lain: Pertama, manfaat estetika, yaitu hutan kota yang ditumbuhi oleh berbagai tanaman memberikan nilai estetika karena hijaunya hutan tersebut dengan aneka bentuk daun, cabang, ranting dan tajuk serta bunga yang terpadu menjadi suatu pemandangan yang menyejukkan.

Kedua, manfaat ekologis, yaitu tercapainya keserasian lingkungan antara tanaman, satwa maupun manusia dan sebagai habitat satwa, seperti burung-burung serta perlindungan plasma nutfah. Ketiga, manfaat klimatologis, yaitu terciptanya iklim mikro, seperti kelembaban udara, suhu udara, dan curah hujan sehingga dapat menambah kesejukan dan kenyamanan serta tercapainya iklim yang stabil dan sehat. Keempat, manfaat hidrologis, yaitu hutan kota dengan perakaran tanaman dan serasah mampu menyerap kelebihan air pada musim hujan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir dan menjaga kestabilan air tanah, khususnya pada musim kemarau. Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila jatuh di permukaan daun akan mengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam seperti H2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk garam CaSO4 yang bersifat netral. Dengan demikian air hujan yang mengandung pH asam melalui proses intersepsi oleh permukaan daun akan dapat menaikkan pH, sehingga air hujan yang jatuh menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi lingkungan. Kelima, manfaat protektif, yaitu pepohonan di hutan kota berfungsi sebagai pelindung dari pancaran sinar matahari dan penahan angin. Serta pohon dapat meredam kebisingan dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Jenis tumbuhan paling efektif untuk meredam suara ialah tumbuhan dengan tajuk lebat dan rindang, strata yang cukup rapat dan tinggi. Kota yang terletak di tepi pantai, seperti kota Jakarta pada beberapa tahun terakhir terancam oleh intrusi air laut.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> LINGK UNG AN LINGKUNG UNGAN Pemilihan jenis tanaman dalam pembangunan hutan kota pada kawasan yang mempunyai masalah intrusi air laut harus dengan teliti diperhatikan. Dikarenakan penanaman tanaman yang kurang tahan terhadap kandungan garam yang tinggi akan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, bahkan mungkin akan mengalami kematian. Dan juga penanaman dengan tanaman yang mempunyai daya evapotranspirasi tinggi terhadap air tanah dapat mengakibatkan konsentrasi garam air tanah akan meningkat. Sehingga upaya untuk mengatasi intrusi air laut melalui hutan kota dengan tanaman yang daya evapotranspirasinya rendah untuk meningkatkan kandungan air tanah. Keenam, manfaat higienis, yaitu udara perkotaan semakin tercemar oleh berbagai polutan yang berdampak terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan mahluk hidup, khususnya manusia. Dengan adanya hutan kota, berbagai polutan dan partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Berbagai polutan dan partikel tersebut sebagian akan terserap masuk ke dalam stomata dan sebagian lagi akan terjerap (menempel) pada permukaan daun, khususnya daun yang permukaannya kasar. Dan juga dapat terjerap pada kulit pohon, cabang dan ranting. Manfaat dari adanya hutan kota ini adalah menjadikan

udara yang lebih bersih dan sehat. Hutan kota dapat bermanfaat untuk mengurangi bau karena dapat menyerap bau secara langsung, penahan angin yang bergerak dari sumber bau, dan pelindung tanah dari hasil dekomposisi sampah serta penyerap zat berbahaya yang mungkin terkandung dalam sampah seperti logam berat, pestisida serta bahan beracun dan berbahaya lainnya. Ketujuh, manfaat edukatif, hutan kota dapat bermanfaat sebagai laboratorium alam karena dapat mengenal berbagai jenis pepohonan dan satwa khususnya burung-burung yang sering dijumpai di kawasan tersebut. Kehutanan Perkotaan (urban forestry) bahkan menjadi suatu cabang ilmu sejak disadarinya bahwa sangat penting mempelajari lingkungan, khususnya pohon, baik mengenai budidayanya, pengelolaannya, maupun fungsi dan kegunaannya secara phisiologik, sosial dan ekonomi terhadap masyarakat perkotaan. Sebagai manusia yang selama ini hidup dan tinggal di Bumi, sudah selayaknya kita turut ambil bagian dalam mensukseskan terciptanya masa depan yang lebih baik lagi bagi Bumi, salah satunya dengan menciptakan sebuah kota yang ramah lingkungan di kemudian hari. Membangun hutan kota tidaklah semudah membuat onde-onde. Namun juga tidaklah sulit seperti memproduksi pesawat terbang, bila aparat pemerintah dan segenap komponen bekerja bersama-sama. Kita mulai dengan diri kita untuk menanam pohon di lingkungan sekitar kita.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


KESEHATAN

KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

Cari Untung, Ingat Jantung PENYAKIT JANTUNG KINI SUDAH MENJADI MOMOK BAGI MANUSIA DEWASA INI. BUKAN HANYA ORANG TUA, PENYAKIT JANTUNG JUGA BISA MENYERANG ANAK MUDA. BANYAK FAKTOR YANG BISA MEMBUAT JANTUNG BERMASALAH. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

PENYAKITJANTUNGNYA.BLOGSPOT.COM

S

ALAH satunya ialah kebiasaan sehari-hari. Berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak jantung seperti dilansir laman India Times, 28 Desember 2015 lalu. z Bekerja lebih dari 40 jam seminggu bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner atau penyempitan pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke jantung. z Menonton TV atau duduk selama berjamjam meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke bahkan jika Anda berolahraga secara teratur.

z Apakah Anda merasa stres atau depresi? Hal ini bisa berakibat buruk pada jantung Anda. z Konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan risiko yang lebih besar dari tekanan darah tinggi, kadar tinggi lemak darah dan gagal jantung. Selain itu, kalori ekstra bisa menyebabkan kenaikan berat badan, ancaman bagi kesehatan jantung. z Merokok adalah sebuah bencana bagi jantung Anda. Merokok mempromosikan pembekuan darah yang bisa menghambat aliran darah ke jantung dan memberikan kontribusi untuk penumpukan plak di arteri.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

Jangan Remehkan Telur

K

ANEKATOP10.COM

EB ANY AKAN kita akan sangat jijik dengan EBANY ANYAKAN telur mentah yang baru saja dibeli karena pada cangkang telur biasanya ditemui kotoran ayam. Apalagi jika mengingat bahwa telur tersebut keluar dari pantat ayam. Biasanya agar awet kita akan memasukkan telur ke dalam kulkas atau lemari es, dan sangat merasa jijik bila kotoran ayamnya akan mencemari makanan lain di dalam kulkas. Sehingga kebanyakan orang akan menyikat dan mencuci telur dengan sabun hingga bersih baru menyimpannya dalam kulkas. Padahal ini justru membuat telur sangat mudah tercemari bakteri. Cucilah telur dan langsung dimasak bukan disimpan dalam kulkas. “Protective Bloom� adalah perlindung alami yang Allah ciptakan pada telur ayam untuk melindungi telur dari bakteri Salmonella. Lapisan ini juga yang melindungi anak ayam dalam telur dari terinfeksi bakteri Salmonella ini.

Kalau kita mecuci telur (sudah dicuci sabun, disikat pula), pori-pori pada kulit telur menjadi terbuka, sehingga rentan tercemar bakteri. Kita mungkin tidak dapat melihat pori-pori itu, tapi dengan membersihkan kulit telur itu, akan mempermudah isi telur rentan terinfeksi bakteri Salmonella. Bahkan, di Inggris dan Uni Eropa, mereka melarang telur yang telah dicuci untuk dijual. Tapi karena banyak orang-orang yang skeptis dengan telur yang ada kotoran ayam atau telur tampak kotor, maka mereka mencuci telur itu dan menyemprotnya lagi dengan lapisan lain untuk menghalangi bakteri masuk. Sebab itu ada telur yang tampak sangat bersih dan mengkilap di supermarket. Salmonella merupakan sejenis bakteri jahat yang terkadang hadir di dalam makanan termasuk ayam, tomat, guacamole, kacang tanah dan juga terdapat dalam makanan hewan. Habitat

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

MEDIATERKINI.TK

yang subur bagi bakteri ini adalah didalam usus hewan dan manusia yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Jika terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella ini, risikonya mungkin menyebabkan kematian. Namun begitu, kita bisa melindungi diri kita dari terkena infeksi dari bakteri jahat ini dengan menjaga kebersihan. Bakteri Salmonella bersumber dari makanan yang berasal dari hewan seperti daging, susu, ayam, produk susu, telur dan makanan laut, juga beberapa jenis sayur dan buah-buahan. Oleh karena itu, kita tidak dianjurkan untuk memakan makanan yang setengah matang atau tidak dimasak sepenuhnya. Praktek memakan telur setengah matang yang sering menjadi menu sarapan di restoran-restoran merupakan makanan yang kurang baik karena kemungkinan

untuk tercemar bakteri Salmonella sangat tinggi dan ini dikhawatirkan akan menyebabkan keracunan makanan kepada pelanggan. Memasak dengan sempurna dapat membunuh bakteri Salmonella. Meskipun membilas dan mencuci buah merupakan kebiasaan yang baik sebelum menyantapnya, namun ini tidak akan mampu memberantas Salmonella terutama saat sedang mewabah. Jika ada peringatan dari Kementerian kesehatan untuk tidak memakan sesuatu makanan yang berpotensi terkontaminasi, maka adalah lebih baik untuk tidak makan makanan tersebut baik dimasak atau tidak. Jadi gunakan langsung telur yang sudah dicuci, bukan simpan dalam lemari es dulu. Bakteri dari kotoran ayam dari kulit telur dapat masuk melalui celah telur yang bahkan retakan itu tampak tak signifikan. Sedangkan ini sangat bahaya bila bakteri itu sudah masuk ke dalam telur. Infeksi penyakit akan bisa jadi sangat parah. Jadi telur yang nampak retak memang tak boleh digunakan walaupu tampak baik-baik saja. Bagaimana memilih dan menyimpan Telur? Berikut caranya yang patut Anda ketahui. Pertama, pilih telur yang utuh dan tak retak. Kedua, hindari membeli telur yang tak ada tanggal kedaluwarsanya, kecuali Anda yakin bahwa penjual selalu membeli telur-telur yang masih segar. Ketiga, telur yang lebih besar memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan telur kecil. Jadi kulit telur yang tipis lebih besar peluang untuk retak dan rentan terhadap bakteri. Keempat, bila ada telur yang kotor dan retak, mencucinya pun tak membuatnya lebih aman. Lebih aman dibuang. Kelima, jangan mencuci telur dan menyimpannya. Bila telur dicuci, langsung

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<

SUARATANGSEL.COM

gunakan dan dimasak. Sebab kulit telur yang dicuci tidak hanya hilang lapisan Protective Bloom-nya. Bahkan bila cuci, pori-pori pada kulit telur jadi lembab, sehingga bakteri lebih senang di sana. Keenam, simpan telur dalam wadah, tanpa dicuci dan simpan dalam lemari es. Pastikan semua makanan yang ada dalam lemari es harus ditutup rapat. Ketujuh, karena kulit telur berpori-pori halus, makanan yang kuat baunya (seperti durian) dapat mencemari telur. Sebab itu lebih aman tempatkan telur dalam wadah aslinya. Kedelapan, alasan kenapa kena meletakkan telur dalam wadah aslinya adalah adanya tanggal “best before” pada wadah tersebut. Tanpa wadah

asalnya, kita tak tahu tanggal kadaluarsa telurtelur tersebut. Kesembilan, tanda tanggal “best before”/ kadaluarsa yang tertera pada kemasan telur itu berarti baik dalam kondisi telur itu disimpan dalam lemari es. Bila tak menyimpannya dalam lemari es, sebaiknya digunakan lebih awal dari tanggal kadaluarsanya. Kesepuluh, simpan telur pada bagian dalam lemari es, bukan di sisi pintu lemari es. Sebab pintu akan sering dibuka-tutup, maka akan ada banyak perubahan suhu disitu. Ini tak bagus untuk telur.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> KE SEHA KESEHA SEHATTAN

TAMBANG.CO.ID

T

Mungkinkah NUKLIR di Indonesia?

AHUKAH Anda, Dana Ketahanan Ekonomi (DKE) yang akan diambil dari masyarakat yang membelik bensin dan solar, akan dilemparkan untuk mengembangkan energi yang ada SDA-nya ada di dalam negeri, seperti panas bumi, tenaga surya, angin, air. Yang mengejutkan adalah, dana ini juga akan digunakan untuk mengembangkan nuklir. Nah! Bukankah keberadaan nuklir masih pro dan kontra di masyarakat, bahkan masyarakat alergi

mendengarkannya. Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Maritje Hutapea menjelaskan, dana untuk menggarap sektor EBT memang sangat besar. Dia lantas memberikan contoh peranan EBT dalam mega proyek pembangkit 35 ribu MW. Meski hanya dipatok 8.750 MW, dana yang diperlukan menembus Rp400 triliun. ’’Itu hanya sampai 2019. Belum ke tahun-tahun

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT berikutnya,’’ jelas Maritje. Namun dia memastikan, pemerintah tidak akan gegabah untuk menjalankan rencana pengumpulan DKE tanpa payung hukum yang jelas. ’’Belum matang prosesnya. Ada yang mempertanyakan dasar hukumnya, ini masih mau diperdetil lagi,’’ tuturnya. Selain itu, dia berharap agar momen pengembangan EBT bisa ikut mempopulerkan peranan nuklir. Selama ini, nuklir selalu menjadi opsi terakhir pengembangan energi. ’’Akan kami perjuangkan supaya masuk Rencana Umum Energi Nasional (RUEN),’’ ujarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini EBT non nuklir memang masih menjadi primadona. Sebab, tidak terlalu mendapat perlawanan dari penduduk setempat saat akan dibangun. Selain itu, pemerintah juga belum membuat peta jalan bagi pembangunan PLTN di Indonesia. ’’Kami tinggal menunggu instruksi Presiden. Kalau sudah mengatakan go nuclear, kami bisa langsung menggarapnya,’’ ujar Maritje seperti dirilis jpnn.com. Dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) sendiri, nuklir sudah masuk sebagai alternatif di antara EBT lainnya. Terpisah, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus melakukan survei atas respons masyarakat terhadap rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Setiap tahun, tingkat dukungan masyarakat terhadap pembangunan pembangkit ramah lingkungan itu diklaim terus mengalami kenaikan. Pada riset tahun ini, dilaksanakan dalam rentang Oktober hingga Desember dengan mengambil responden sebanyak 4 ribu orang. ’’Respondennya tersebar di seluruh Indonesia. Dari 34 provinsi,’’ kata Kepala Batan Djarot Sulistyo Wisnubroto di kantor Batan, Kuningan,

Jakarta. Djarot mengatakan, hasil jajak pendapat tahun ini mencatat sebanyak 75,3 persen responden menyambut baik atas rencana pembangunan PLTN. Catatan itu disebutnya lebih bagus dibandingkan survei serupa pada beberapa tahun lalu. Misalnya, pada 2014 yang 72 persen dan 2013 tercatat 64,1 persen. Menurut Djarot, popularitas PLTN sempat jatuh sampai 49,5 persen pada 2011. Itu dikarenakan adanya kecelakaan yang terjadi pada reaktor nuklir di Fukushima, Jepang. Dari survei itu, masyarakat yang setuju pembangunan PLN karena mampu menghasilkan daya listrik besar. Sehingga bisa menjamin keamanan pasokan listrik nasional. ’’Selain itu, PLTN merupakan pembangkit yang cenderung lebih ramah lingkungan,’’ katanya. Alasan lainnya, masyarakat yakin kalau harga tarif dasar listrik bisa lebih murah karena Indonesia tidak lagi kekurangan pasokan. Sedangkan masyarakat yang masih keberatan, masih mempersoalkan keamanan PLTN. Kecelakaan dalam pengoperasian PLTN memang bisa fatal karena adanya radiasi. Keberatan masyarakat lainnya, lanjut Djarot, terkait dengan limbah radioaktif. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah radioaktif itu juga bisa memendarkan radiasi yang bisa berdampak buruk pada masyarakat. Meski popularitas nuklir meningkat, Batan belum menjadikan tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik dalam skala besar. Selama ini, nuklir yang dimiliki hanya untuk uji coba dan pendidikan. Salah satunya, yang terdapat di kantor Batan, Serpong, Tangerang Selatan. Di sana, terdapat Pusar Reaktor Serbaguna (PRSG) dan Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT

ANGGI2515.BLOGSPOT.COM

Dalam beberapa kali kunjungan ke jantung pengoperasian PRSG Batan, Serpong, pengelolaan dan pengoperasian nuklir sangat safety. Saat tidak aktif, reaktor nuklirnya direndam dalam kolam raksasa. Ketika sedang dioperasikan, besibesi berisi uranium akan memendarkan cahaya biru menyala. Begitu juga dengan PTLR Batan, Serpong. Meskipun menjadi unit yang khusus mengelola limbah, atau sampah nuklir, tetap aman untuk

para pegawainya. Sampah radioaktif dikelola dengan beberapa mekanisme, sehingga aman untuk disimpan tanpa memendarkan radiasi berbahaya. Tahun depan rencananya Batan bakal membangun Reaktor Daya Eksperimental (RDE) di Serpong. Itu semacam PLTN tetapi dalam skala kecil. Listrik yang dihasilkannya hanya 10 MW. Tujuannya untuk edukasi masyarakat supaya makin mendukung pembangunan PLTN men besar.(men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT

Bioflok Senjata MEA BAD AN Penilitan dan Pengembangan Provinsi ADAN Riau meyakini bahwa teknologi bioflok adalah salah satu andalan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Salah satu langkah inovasi yang dilakukan adalah pengembangan dan penilitan potensi lahan rawa gambut di Riau. Potensi yang dimiliki Riau diyakini dapat mendukung peningkatan

LELETAMA.WORDPRESS.COM

Secara terminology BIO-FLOC berasal dari dua suku kata yaitu “bio” yang berarti biologi atau hidup dan “floc” yang berarti gumpalan. BIO-FLOC adalah flok atau gumpalan-gumpalan kecil yang tersusun dari sekumpulan mikroorganisme hidup yang melayang-layang di air. Teknologi BIO-FLOC adalah teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang membentuk flok. Aplikasi BFT (Bio Floc Technology) banyak diaplikasikan di system pengolahan air limbah industry dan mulai diterapkan di system pengolahan air media aquakultur. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT potensi daerah. Komitmen itu berkorelasi dengan lahan rawa gambut di Riau cukup luas. Apalagi lahan rawa gambut adalah lahan rawa yang didominasi oleh tanah gambut. Lahan ini mempunyai fungsi hidrologi dan lingkungan bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta makhluk hidup lainnya sehingga harus dilindungi dan dilestarikan. Tidak hanya itu, kawasan hutan rawa gambut idealnya perlu dikelola secara maksimal. Ini diperlukan agar tidak menurunkan kualitas lingkungan, bahkan menye-babkan banjir pada musim hujan serta kekeringan dan kebakaran pada musim kemarau. Untuk itu upaya pendalaman saluran untuk mengatasi banjir dan pembuatan saluran baru untuk mempercepat pengeluaran air justru menimbulkan dampak yang lebih buruk. Yaitu lahan pertanian di sekitarnya menjadi kering dan masam, tidak produktif, dan akhir-nya menjadi lahan tidur, bongkor, dan mudah terbakar. Informasi itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian (Balitbang) Provinsi Riau Arbaini melalui Kabid Litbang Iptek Ir Ibrahim Suriawan kepada RPG saat meninjau aplikasi limnologi pada Perikanan Rawa di Pusat Riset dan Pengembangan Teknologi (Purbangtek) Pasir Pu-tih. Ia optimis hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan. “Melihat kondisi lahan gambut, dimana ratusan spesies tanaman hutan harus dipertahankan diperlukan suatu penelitian yang tepat. Agar kawasan gambut ini tetap mampu menyumbangkan fungsi ekonomi bagi manusia di sekitarnya baik produk kayu maupu non kayu,” katanya. Disamping mempertahankan hutan pada lahan rawa gambut, sebut Ibrahim, fungsi ekologis serta ekonomis lainnya yang dapat

dipertahankan dengan memanfaatkan lahan rawa gambut adalah budidaya perikanan. “Untuk meningkatkan produktivitas rawa, terutama untuk kegiatan perikanan yang sudah dilakukan orang diantaranya membuat tata air yang baik, membuat pematang dengan penguat, dan beberapa cara lainnya,” urainya. Dikatakannya, untuk hasil optimal, diperlukan pemanfaatan teknologi bioflok, agar buruknya kualitas air rawa dapat diatasi. Buruknya kualitas air dalam budidaya akan mempengaruhi hasil produksi. “Untuk itu, kita memanfaatkan teknologi bioflok yang telah dilakukan selama sebulan untuk meningkatkan kualitas air rawa,” katanya. Untuk diketahui teknologi bioflok ini merupakan salah satu cara mengatasi masalah kualitas air dalam akuakultur yang diadopsi dari teknik pengelolahan limbah domestik. Karena teknologi ini memanfaatkan hasil metabolisme ikan yang mengandung nitrogen untuk diubah menjadi protein yang akhirnya akan mampu diserap oleh ikan. ‘’Sehingga ikan tersebut memperoleh protein tambahan dari bioflok di samping pakan yang diberikan. Inilah sisi positif yang dapat digali dan dikembangkan,’’ paparnya. Pihaknya juga telah menerapkan teknologi pembaruan tersebut pada budidaya ikan lele. “Saat ini, teknologi terebut kita gunakan pada budidaya ikan lele yang juga merupakan ikan tawar di 18 bak yang menjadi media kita,” katanya. Ia juga menyebutkan teknologi tersebut akan diterapkan lagi pada ikan rawa lainnya seperti ikan selais. Tujuan kegiatan ini kita lakukan untuk mengetahui kondisi kualitas media budidaya, perubahan kualitas air, dan dosis bioflok sesuai untuk air gambut. Manfaat dari penelitian ini, kata Ibrahim

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT

SURYA-PANGLIMA.BLOGSPOT.COM

Aplikasi bioflok di pengolahan limbah dan dalam budidaya udang (kanan). menghasilkan inovasi serta meningkatkan teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas air rawa gambut melalui tekno-logi pembaharuan ini. “Kawasan rawa gambut ini juga menjadi kawasan pengembangan budidaya perikanan dalam upaya mening-kat-kan pendapatan masyarakat,” imbuhnya. Ia juga mengharapkan dengan teknologi bioflok ini dapat menjadi percontohan pemanfaatan air rawa gambut untuk budidaya ikan di Balitbang. Sehingga bisa menjadi tempat pusat pelatihan bagi teknologi ini. Ia juga menyebutkan teknologi bioflok ini tercipta adanya kerja sama dengan peneliti Unri

seperti DR Indra Suharman, Ir Rusliadi, Subkhan Riza, Iskandar Putra. “Ke depannya teknologi ini juga menjadi solusi mengatasi kebakaran hutan di Riau. Tak hanya itu, untuk rawa hutan sawit, akan disekat kanal agar budidaya ikan tidak kering airnnya,” harapnya.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> BKE AR SEHA U TTAHU AHU TAN KESEHA ARU SEHAT

INTERNET

Sumur Bor Warga Semburkan Gas Metana

T

IB A-tiba masyarakat Dusun Tuah Makmur, IBA Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan Bengkalis, dikejutkan dengan sumur yang baru digali di halaman Mushalla Nurul Yakin mengeluarkan gas metana yang menyengat hidung. Rasa takut pun awalnya mulai menyapa. Namun, akhirnya warga tahu, kalau itu adalah kejadian alam biasa yang tidak perlu ditakutkan. Sebab gas tersebut hanya merupakan gas rawa atau metana (CH4) yang tidak berbahaya.

“Tidak ada gas beracun seperti H2S (Hidrogen sulfida). Zero H2S. Biarkan apinya menyala terus. Apalagi di ruang terbuka seperti ini. Nanti akan habis sendiri dan tidak berbahaya bagi kehidupan,� tegas Sudarman, Safety Air Badan Operasional Bersama (BOB) PT BSP Pertamina Hulu. Peristiwa yang cukup langka ini langsung menjadi perhatian dari pejabat setempat. Langsung saja Penjabat Bupati Bengkalis H

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


BAR KE USEHA TTAHU AHU TAN<<<< ARU KESEHA SEHAT Ahmad Syah Harrofie ikut mendatangi tempat tersebut. Sudarman bersama Ahmad Syah Harrofie, menjelaskan hal ini kepada sejumlah wartawan usai mengecek langsung semburan gas tersebut, 5 Januari 2016 lalu. Selain Ahmad Syah, turut mendampingi petugas dari BOB PT BSP Pertamina Hulu mengecek semburan gas di halaman Musahalla Nurul Yakin tersebut diantaranya Kadis Pertambangan dan Energi H TS Ilyas, Camat Bantan Hendrik Dwi Yatmoko dan Kapolsek Bantan AKP Ermanto. Gas rawa itu, kata Sudarman, terbentuk dari timbunan material organik, dan dalam jangka waktu bertahuntahun dan ketika dibuka akan mengeluarkan gas. Dia menjelaskan, ID.WIKIPEDIA kejadian seperti di Desa Bantan Air itu adalah hal biasa dan bisa terjadi dimana saja. Khususnya di daerah rawa-rawa dan persawahan. Ketika ditanya berapa lama semburan gas di halaman Mushalla Nurul Yakin tersebut tetap keluar, Sudarman tidak bisa memprediksinya secara pasti. “Harus diteliti lebih detil lagi. Kita datang kan cuma ingin memastikan gas ini berbahaya atau tidak. Dan ternyata tidak,” katanya. Sudarman juga mengatakan kalau semburan gas itu tidak kuat. Kalau mau, ditutup juga tidak masalah. Tinggal disemen saja,” katanya seperti ditulis amanahaknegeri.com. Meskipun gas tersebut tidak berbahaya,

Ahmad Syah tetap mengingatkan warganya untuk tetap waspada. Khususnya kepada para orang tua agar benar-benar memperhatikan anak-anak agar tidak bermain di sekitar api pembakaran yang dihasilkan dari gas tersebut. “Awasi anak-anak kita agar tidak melintas garis larangan yang telah dipasang pihak kepolisian,” pesannya kepada hampir seratus orang warga Bantan Sari yang ikut menyaksikan pengecekan lapangan oleh petugas dari BOB PT BSP Pertamina Hulu tersebut. Sementara Camat Bantan menjelaskan, semburan gas seperti yang terjadi di Desa Bantan Sari ini bukan kali pertama terjadi di Kecamatan Bantan. “Lima tahun lalu, kejadian serupa juga terjadi di Desa Teluk Lancar. Waktu itu kejadiannya sama. Masyarakat membikin sumur bor,” kata Hendrik Dwi Yatmoko.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI

INTERNET

C

Wow, Sepeda TENAGA SURYA

UK UP banyak para peneliti, penemu, dan UKUP mahasiswa di Indonesia membuat sepeda bertenaga surya. Hanya saja, desain sepedanya belum mengedepankan aspek produk industri. Inilah yang menginspirasi Giasa Lutfiah membuat sepeda tenaga surya sebagai tugas akhir perkuliahannya di Program Studi Desain Produk Industri, Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi. Menurutnya, sepeda bertenaga surya ini dirancang tidak saja dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, tapi juga dari sisi kenyamanan pengendaranya. Pemilihan bahan, rancang bangun berikut kelayakan produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan itu. “Aspek-aspek tersebut sangat penting guna mendapatkan sebuah produk yang fungsional, bagus penampilannya, sekaligus bernilai

ekonomi,� tutur Giasa Lutfiah saat memperkenalkan hasil karyanya di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta, seperti ditulis jpnn.com. Dengan mekanisme kerja yang tidak menggunakan pedal serta rantai, sepeda yang dikembangkan Giasa ini lebih menyerupai autopad (otopet). Energi penggeraknya berasal dari batere yang terhubung ke motor yang terletak di as roda belakang. Penempatan baterei di bagian bawah, sekaligus berfungsi sebagai pijakan kaki pengendara membuat penampilan sepeda bernuansa warna putih dan hijau ini tetap cantik dan lebih ramping. Saat batere habis, penggunanya mengoperasikan layaknya otoped. Inspirasi awal Giasa datang dari kegemarannya bersepeda, dan melihat jika sepeda dapat menjadi wahana transpotasi

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016

INTERNET

KE SEHA KESEHA SEHATTAN <<


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI

ANSHORA.COM

alternatif bagi para mahasiswa ITSB seperti dirinya. Berdasarkan hasil survei dan penyebaran kuesioner, para mahasiswa ITSB rata-rata membutuhkan waktu hingga sekitar dua jam dari tempat tinggal mereka ke kampus, dengan jarak tempuh sekitar 40 km. Jarak tersebut cukup jauh bila harus ditempuh dengan sepeda konvensional, namun menjadi masalah saat harus ditempuh memakai mobil atau sepeda motor. “Kemudian dikaitkan dengan upaya menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan,” urainya tentang latar belakang perancangan sepeda yang dinamakannya Energy Bike. Panel surya yang menjadi sumber utama energi berada di bagian depan. Uji coba yang dilakukan mencatat sepeda ini mampu mencapai kecepatan hingga 20 km/jam dengan beban hingga seberat 100 kg, atau setara seorang dewasa yang membawa serta seorang anak kecil.

Artinya, dalam penggunaan maksimal, sepeda ini bisa dikendarai selama sekitar dua jam menempuh jarak sejauh 40 km sebelum dua buah batere berdaya 20 volt yang ada disana harus kembali diisi ulang. Caranya dengan membiarkan panel surya yang ada terjemur di bawah sinar matahari hingga 5 jam. Tak kurang setahun lamanya Giasa melakukan riset hingga menemukan konsep desain, yang diikuti perancangan produk hingga produksi dan uji coba prototipe. Giasa ingin pengembangan dapat terus berlanjut, baik dari sisi teknologi panel surya terkini yang lebih efisien, dan tentu saja eksplorasi desain yang lebih baik lagi. “Kali ini desain masih harus berkompromi dengan bentuk panel surya yang digunakan. Ke depan kami berencana agar panel yang dipakai justru menyesuaikan dengan desain sepeda, sehingga Energy Bike dapat diproduksi secara massal,” ucap Giasa.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


TEKNOL KE SEHA OGI TAN<< << TEKNOLOGI KESEHA SEHAT

‘’Teror’’ Hujan Meteor MENG AWALI tahun 2016, Indonesia ‘’diteror’’ MENGA meteor, yang special hanya melintas di kawasan nusantara. Namun, ketika mata melihatnya, wajah berseri-seri dan memunculkan kekaguman pada sang pecncipta. Bagi Anda yang 3 Januari 2016 lalu, selalu memandang langit di malam hari, akan menemukan keindahan meteor yang mendekati lapisan atmosfer bumi. Meteor ini oleh ilmuwan dinamakan Quadrantid. Namun saying hanya terlihad jelas arah timur laut setelah tengah malam atau setelah rasi Bootes terbit jam 3 pagi dini hari. Kemunculan Meteor ini setelah Komet Catalina berada dekat Arcturus saat tahun baru dan Bumi berada di titik perihelion pada tanggal 3 Januari, maka giliran hujan Meteor Quadrantid yang beraksi di langit malam. Hujan meteor tahunan yang satu ini selalu menjadi pembuka bagi serangkaian hujan meteor tahunan lainnya. Meskipun Hujan meteor Quadrantid jadi yang pertama di tahun 2016, tapi hujan meteor Quadrantid berlangsung sejak 28 Desember sampai dengan 12 Januari. Menurut International Meteor Organization,

hujan meteor Quadrantid tahun 2016 akan mencapai puncak pada tanggal 4 Januari pukul 15.00 WIB. Tidak mungkin bagi kita menikmati hujan meteor ini di siang hari karena rasi Bootes yang jadi arah datang Quadrantid baru akan terbit pukul 3 dini hari.

PENGAMATAN HUJAN METEOR QUADRANTID Bagi para pengamat langit, hujan meteor Quadrantid akan tampak datang dari rasi Bootes dengan laju 120 meteor per jam saat puncak. Meskipun demikian laju kehadiran meteor Quadrantid bisa bervariasi antara 60 – 200 meteor per jam. Bagi para pengamat di Bumi, meskipun hujan meteor Quadrantid merupakan salah satu hujan meteor tahunan yang ditunggu, tetap saja ada kendala! Secara umum, hujan meteor Quadrantid paling baik dilihat oleh pengamat di belahan bumi Utara, karena posisi radian atau arah datangnya hujan meteor Quadrantid di langit utara yang jauh lebih baik. Tapi, kendala terbesar bagi pengamat di langit utara adalah cuaca musim dingin yang sedang

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> KE TEKNOL SEHA AN KESEHA TEKNOLOGI SEHATTOGI melanda belahan bumi utara. Hujan meteor Quadrantid juga bisa dinikmati oleh pengamat di area tropis di selatan ekuator meskipun tidak sebaik pengamat di Utara dan banyaknya meteor yang bisa dinikmati juga lebih sedikit. Faktor terakhir yang jadi problematika pengamatan hujan meteor yang satu ini adalah redupnya hujan meteor Quadrantid sehingga dibutuhkan kondisi yang sangat sangat baik bagi pengamat untuk bisa menikmatinya. Bagi pengamat di Indonesia, hujan meteor Quadrantid akan tampak dari arah timur laut setelah tengah malam atau setelah rasi Bootes terbit jam 03.00 WIB dini hari dan dapat dinikmati sampai fajar menyingsing. Dalam peta bintang modern, Quadrantid akan tampak di area pertemuan rasi Bootes, Hercules dan Draco. Dengan posisi rasi Bootes yang rendah dan dekat horison pengamat, maka sebaiknya pengamatan dilakukan dari lokasi yang area horison langitnya tidak tertutup gedung pohon dll. Selain itu dibutuhkan lokasi yang sangat gelap dan tidak terpengaruh polusi cahaya. Kehadiran Bulan dengan kecerlangan -10,5 magnitudo dalam fase sabit 34% bisa menjadi catatan tersendiri. Meskipun dmeikian pengamatan masih dapat dilakukan. Selain hujan meteor Quadrantid, para pengamat juga bisa menikmati kehadiran planet Jupiter, Mars, Venus dan Saturnus. Keempat planet ini akan terbit dimulai dari Jupiter pada pukul 22:33 WIB, disusul Mars pada pukul 00:47 WIB. Venus dan Saturnus akan terbit berurutan pada pukul 03:04 WIB dan 03:28 WIB seperti dirilis langitselatan.com.

ASAL USUL QUADRANTID Hujan meteor Quadrantid mulai diamati pada tanggal 2 Januari 1825 oleh Antonio Brucalassi (Italia). Selain Antonio, kehadiran hujan meteor

Quadrantid juga dilaporkan oleh Louis Francois Wartmann (Swiss) tanggal 2 Januari 1835 dan M. Reynier (Swiss) pada tanggal 2 Januari 1838. Akan tetapi, baru di tahun 1839, hujan meteor Quadrantid dipastikan sebagai hujan meteor tahunan saat Adolphe Quetelet (Brussels Observatory, Belgia) dan Edward C. Herrick (Connecticut) melakukan pengamatan. Setelah itu, hujan meteor yang mengawali tahun masehi ini pun dinamai Quadrantid. Agak aneh karena hujan meteor ini tampak datang dari rasi bootes. Nama Quadrantid digunakan karena saat pertama kali diamati, hujan meteor ini tampak datang dari rasi kuno Quadrans Muralis. Rasi bintang ini bisa ditemukan di atlas bintang awal abad ke-19 di antara rasi Draco, Hercules dan Bootes. Rasi Quadrans Muralis kemudian ditiadakan dari peta bintang, bersama dengan beberapa konstelasi lainnya di tahun 1922 saat International Astronomical Union (IAU) mengadopsi 88 rasi untuk dimasukan dalam peta bintang modern. Quadrantid kemudian “direlokasi� ke konstelasi Bootes setelah Quadrans Muralis tiada. Akan tetapi nama Quadrantid tetap dipertahankan karena ada hujan meteor lainnya di bulan Januari yang diberi nama hujan meteor Bootids. Pada tahun 1864, Alexander Stewart Herschel dari Inggris melakukan pengamatan Hujan Meteor Quadrantid dan berhasil melihat hujan meteor tersebut dengan laju yang cukup tinggi yakni 60 meteor. Sampai dengan tahun 2003, belum diketahui dengan pasti asal usul meteor Quadrantid. Di tahun yang sama, Peter Jenniskens dari NASA menemukan bukti kalau meteor Quadrantid ini berasal dari 2003 EH1, asteroid yang hancur sekitar 500 tahun lalu. Orbit Bumi berpotongan tegak lurus dengan orbit 2003 EH 1, yang artinya Bumi akan bergerak cepat melewati puingpuingnya. Akibatnya hujan meteornya menjadi sangat singkat.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


PU AN << PUAN PUAN

Indonesia, Trend Busana Muslimah Dunia PERANCANG BUSANA IVAN GUNAWAN MEYAKINI INDONESIA PUNYA POTENSI BESAR MENJADI KIBLAT TREN BUSANA MUSLIM. SAAT INI SAJA, INDONESIA SUDAH MENJADI DESTINASI BAGI BANYAK WARGA NEGARA ASING APABILA MEREKA INGIN MEMBELI BAJU MUSLIM.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> PU AN PUAN

BUSANAMUSLIMODIS.COM

“M

UNGKIN tren yang paling bagus adalah tren busana muslim ya. Malaysia, Brunei, Singapura beli baju muslim itu rata-rata banyak ke Indonesia,” kata Ivan, 2 Januari 2016 lalu. Tahun ini, Ivan sendiri rencananya akan meluncurkan kerudung seri baru. Selain itu, pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1981 ini juga akan membuat baju muslim. Menurut Ivan, Eropa dan Amerika menjadi kiblat fashion saat ini. Namun, ia ingin suatu saat nanti Indonesia menjadi kiblat fashion. “Indonesia punya potensi untuk dijadikan kiblat fashion muslim,” ucap Ivan seperti dirilis jpnn.com. Perkiraan Ivan ini bukan omong kosong belaka. Argumentasi ini didukung oleh seorang

aktivis muslimah Nindira Aryudhani Spi, MSi. Dikatakan, Indonesia memang sudah lama menjadi pusat trend busana muslim di dunia. Semua itu berawal dari kreasi para perancang model di Indonesia mencoba menciptakan cara baru dalam menutup aurat. Berani mencampur warna, yang menjadi sebutan busana muslimah tahun ini, yaitu pakaian warna-warni. Selanjutnya, gaun panjang seperti kaftan dan abaya termasuk paling populer tahun ini. Fenomena di atas, menjadikan Indonesia digadang-gadang sebagai pusat mode busana muslim di masa mendatang. Dunia akan berkiblat ke Jakarta, melirik trend busana muslim yang makin marak ditawarkan.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


PU AN << PUAN Nindira menyatakan,pesatnya perkembangan busana muslim di Indonesia, sudah menjadi industri fesyen terkemuka. Detak pertumbuhan kreativitas tampaknya semakin kencang manakala desainer muda gegap gempita sukses menggebrak mode. Gebrakan tersebut mampu membuat dunia berpaling sehingga mode Tanah Air menjadi sorotan. ‘’Wajar saat ini Indonesia sudah menjadi kiblat mode dunia, yang selama ini diperkirakan banyak pengamat busana muslim,’’ katanya. Indonesia memang disebut-sebut lebih dari siap menjadi kiblat mode dunia tahun 2020 oleh mereka yang tidak hanya bekerja di dunia fesyen. Pemerintah dan pasar Indonesia sudah capable untuk bidang tersebut. Dunia luar tampaknya melihat mode di Indonesia sebagai industri yang mudah untuk diikuti. Sebab, gaya desain yang dipakai cenderung dapat diterima oleh seluruh

TRUEWOMAN-INDONESIA.COM

warga negara muslim. Warga Timur Tengah maupun Eropa mencari mukena di Indonesia. Bahkan, blogger busana muslim asing kebanyakan mencuri ide dari desainer muslim Indonesia. Mengapa? Sebab desain Indonesia netral. Kalau negara lain, gayanya susah diterima (dengan burka atau yang serba hitam). Disebutkan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tentu mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bagi perkembangan busana muslim. Target untuk menjadi pusat fesyen muslim dunia ditetapkan tidak hanya oleh pengusaha fesyen, tetapi juga pemerintah. Bahkan, tahun 2020 telah ditetapkan sebagai target pencapaian rencana besar tersebut. Mar-Com Director Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Eka Rofi Shanty, mengungkapkan bahwa enam dari 10 perempuan Indonesia memakai pakaian muslim, dan itu tidak

MAJALAHFASHION.COM

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> PU AN PUAN

BAJUMUSLIMMODERN.TK

harus jilbab atau penutup kepala. Inilah yang menjadi fenomena dan potensi pasar yang cemerlang bagi industri fesyen. Pemerintah Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sangat mendukung rencana dan target IIFC tersebut. Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, Edy P Irawady mengatakan bahwa masyarakat Muslim Indonesia saat ini juga sudah melek fesyen, dan target menjadi kiblat fesyen muslim dunia bukanlah hal yang berlebihan dan itu harus segera diupayakan. Perkembangan industri busana muslim semakin bergairah. Ini terutama terlihat sejak Indonesia Islamic Fashion Consortium mewacanakan Indonesia sebagai kiblat mode

muslim dunia pada 2020. Sebenarnya bukan tanpa alasan jika Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) bersama pemerintah dan para pelaku industri mode menargetkan demikian. Industri busana muslim di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak era 1990-an. Rancangannya pun jauh dari kesan kaku dengan adanya implementasi tren terkini dan unsur budaya lokal untuk menciptakan busana syar’i, namun tetap menarik dikenakan oleh semua kalangan. Pertumbuhan industri busana muslim di Indonesia juga menarik perhatian dunia. Saat ini Indonesia tercatat memiliki tingkat ekspor busana muslim yang besar ke negaranegara muslim seperti Malaysia, Turki, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lainnya di Timur Tengah. Nindira juga berharap momentum trend busana muslimah saat ini, jangan hanya sebatas ranah industri komersial tanpa memperhitungkan posisi kemuliaan penerapan hukum menutup aurat terhadap hukum industri itu sendiri. Dalam buku “Politik Ekonomi Islam” disebutkan bahwa Islam datang juga untuk menjelaskan hukum-hukum industri. Berdasarkan hal ini, maka industri yang memproduksi pakaian muslimah untuk keluar rumah juga harus mengikuti hukum pakaian yang telah disebutkan dalam QS. An-Nuur ayat 31 dan QS. Al-Ahzab ayat 59, baik bentuk dan jenisnya. ‘’Perlu dukungan sistem Islam agar busana muslim benar-benar bukan sekadar trend, melainkan diikuti kesadaran pemakainya akan ketundukan pada Islam,’’ katanya.((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


OPINI

OPINI <<

The Dream City

J

IKA klub sepakbola memiliki optimis bisa diwujudkan, bagaimana cara tim impian (the dream team) untuk mencapainya? dengan dukungan pemain Mungkin untuk memudahkan berkualitas, pelatih berpengalaman, pemahaman, kita dapat menganalogikan manejer kelas dunia, dan sumber dengan sebuah tim sepakbola, seperti keuangan memadai, maka tentunya Barcelona, Real Madrid atau Manchester sebuah kota dengan puluhan ribu hingga United. jutaan orang yang tinggal di dalamnya Klub-klub sepakbola ini mungkin dapat mewakili the dream team, yang lebih menghajatkan akan adanya sebuah kota impian (the dream city). selalu dengan setia ditonton oleh jutaan Oleh Kota impian yang dimaksudkan di sini orang setiap laga pertandingan, Dr APRIYAM D RAKHMAT termasuk masyarakat Indonesia. adalah sebuah kota yang memiliki Dosen Perencaan Wilayah dan Kota, Belajar dari pengalaman tim pertumbuhan ekonomi mantap yang Fakultas Teknik Universitas Islam Riar Pekanbaru disertai pendistribusiannya. sepakbola di dalam meraih kedudukan the dream team, maka syarat-syarat ini Adil di antara seluruh lapisan juga dapat diterapkan didalam usahan meraih masyarakat, ikatan sosial yang tinggi, rukun dan damai termasuk didalamnya tingkat keamanan sebuah kota impian. yang mantap, dan dalam masa yang sama terwujudnya lingkungan fisik yang bersih, teratur EMPAT SYARAT UTAMA dan tertata baik. Pertama, tersedianya sumber daya manusia (SDM) Secara sederhana dapat digambarkan sebuah berkualitas yang mendiami kota. Manusia berkualitas kota yang tertata apik, hijau dan segar, bebas dari yang biasanya diukur dengan indeks pembangunan berbagai unsur pencemaran, terhindar dari manusia (IPM) merupakan salah satu syarat penting kemacetan dan banjir. di dalam usaha meraih sebuah kota impian. Infrastruktur (ekonomi dan sosial) lengkap dan Tanpa adanya dukungan dari kualitas SDM, berkualitas, tingkat keamanan tinggi dan terasa sangat berat untuk dapat meraih sebuah penduduknya memiliki pendapatan lumayan yang kota impian. Ibarat tim sepakbola, tanpa dukungan dicirikan dengan tingginya tingkat daya beli. pemain berkualitas tinggi mustahil akan dapat Persoalannya, apakah kota impian tersebut memenangkan pertandingan. hanya sekedar utopia yang hanya ada dalam Mustahil para pemain akan dapat menjaringkan khayalan para pemimpin dan benak warga kota? gol ke gawang lawan. Sehubungan itu, klub-klub Atau ianya memang bisa untuk direalisasikan di besar tidak segan-segan menggelontorkan uang dalam alam nyata, terkhusus di Tanah Air. milyaran rupiah untuk membeli pemain berkualitas. Jika seandainya bisa, dan memang harus Termasuk tim sepakbola di Tanah Air, dengan EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> OPINI perekrutan para pemain bintang. Dalam konteks ini, tentu sebuah kota agak sukar untuk mengimpor penduduk berkualitas yang mendiami kota, layaknya tim sepakbola. Sehubungan itu, mau tidak mau, SDM yang ada harus terus dilakukan pembinaan dan peningkatan kualitasnya, terutama melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dan pembukaan lapangan pekerjaan. Kedua, adanya pelatih berkualitas. Keadaan ini dapat dinalogikan kepada para kepala dinas sebuah kota yang merupakan ujung tombak Walikota/Bupati untuk merealisasikan kebijakan dan program yang telah ditetapkan. Termasuk juga disini adalah para Camat berkualitas, untuk dapat memberikan palayanan publik kepada warga kota, termasuk juga merealisasikan kebijakan dan program pembangunan yang diusung oleh Walikota atau Bupati. Kesuksesan pembangunan harus dapat dirasakan secara merata pada setiap wilayah kota. Ketiga, adalah adanya manejer yang mantap. Pada sebuah kota ini adalah perwujudan dari Walikota atau Bupati yang harus dapat mengelola segala sumberdaya yang ada untuk dapat mewujudkan cita-cita dan visi pembangunan, termasuk janji-janji ketika masa kampanye yang telah didengar dan diserap masyarakat. Bisakah Walikota/Bupati untuk menempatkan para kepala dinas dan camat yang cocok pada bidangnya, untuk kemudian dievaluasi kinerjanya secara berkesinambungan. Jika ada kepala dinas atau camat yang tidak beres menjalankan tugasnya, tentu diberikan teguran dan peringatan. Jika kemudian juga tidak bisa berubah, harus segera dicari pengganti yang lebih sesuai. Keempat, untuk dapat menggapai kota impian perlu adanya sumber dana yang memadai. Sebab, untuk dapat melengkapi jumlah dan kualitas sarana

dan prasaranan umum misalnya, perlu adanya dukungan dana yang besar. Untuk dapat memberikan pelayanan publik juga perlu suntikan uang, seperti untuk gaji para pegawai dan staf, tenaga ahli, pelatihan dan pendidikan lanjut para staf, serta penambahan peralatan dan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk menunjang efisiensi kerja. Dalam hal ini, sulit rasanya menuntut terwujudnya kota impian kepada para manajer kota, jika memang para manejer tidak memiliki sumber dana yang mencukupi. Persoalannya, dari mana dan bagaimana para manejer untuk menyiasati menutupi kekurangan dana yang selalu jadi kambing hitam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik? Kenapa kota-kota tertentu dapat secara elegan untuk mengatasi masalah pendanaan? Kecerdasan dan kepiawaian seorang Walikota/Bupati dipertaruhkan. Mampukah dia untuk mencari jalan keluarnya? Mampukah ia mencari dan menemukan ide-ide kreatif dan cemerlang yang kemudian dapat diterapkan untuk kemajuan kota? Mampukan ia melakukan terobosan dan inovasi baru dalam segala keterbatasan dan kendala yang dihadapi? Suka ataupun tidak, keempat syarat tersebut saling berkelindan satu sama lainnya di dalam upaya untuk mewujudukan the dream city. Jika salah satu syarat yang diuraikan di atas ada bermasalah, maka usaha untuk mencapai the dream city juga akan tersendat dan perlu waktu lama, bahkan mungkin tidak dapat untuk mewujudkannya. Semoga tahun baru 2016 dapat untuk menatap kota impian sebagaimana yang diuraikan di atas, terkhusus kota-kota yang ada di Bumi Lancang Kuning. Wallahu a’lam.***

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUDAYA

SENI BUD AYA << BUDA

Memaknai Hari di Kenduri Puisi PUISI BISA HIDUP DI RUANG MANAPUN. DI KOTA DENGAN GEDUNG-GEDUNG TUA YANG ANGKUH, ATAU DI CERUK-CERUK KAMPUNG SEPERTI DI TEPIAN MAHLIGAI DANAU PLTA KOTO PANJANG. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

T

AK lagi lengang. Malam kedua tahun ini, Tepian Mahligai Danau PLTA, Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar, pecah seketika. Kata-kata meletus, memecah senyap alam, muncul dalam ekspresi-ekspresi rupa. Tak ada lagi diam, apalagi sombong. Orang-orang berkumpul, memandang, menyimak, menyimpan geram dan menelan air mata diam-diam ketika kata-kata puisi menghujat, menyumpah serapah, menuntut bahkan membangkitkan kenangan masa lalu yang terkubur di bawahnya. ‘’Kami kehilangan pohon mangga tempat bermain. Kehilangan sekolah, rumah, masjid, kandang ayam, kandang kambing. Oi, Tek Gayah, Ocu Nan, kampung kita terendam!’’ Aryo berteriak. Lantang. Suaranya menggema, memantul pada dinding-dinding bukit barisan

Hanif salah seorang seniman, membacakan puisi dari atas perahu saat acara kenduri puisi di Tepian Mahligai Indah, Kecamatan XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Sabtu (2/1/2016). CF2/MIRSHAL/RIAU POS

yang membentang di kanan kiri danau. Tangan kanannya menunjuk ke atas. Tinggi. Bibirnya bergetar. Matanya menerawang jauh ke depan. Wajahnya memerah. Lalu diam menghela nafas panjang. Malam itu, Suharyoto –akrab dipanggil Aryomengisahkan kenangan masa kecilnya yang hilang, terendam di bawah Danau PLTA, tempat ia duduk bersila membacakan puisinya itu. Badannya terapung-apung di atas rakit. Mulutnya mengepulkan asap rokok. Kadang santai dan biasa saja. Tapi, nampak jelas hatinya menyimpan. Ada amarah dalam batinnya. Membuncah, lalu ia muntahkan. Sebuah lampu colok di depannya, di ujung kakinya, memperjelas hatinya yang kacau. ‘’Saya tidak pernah mempublikasikan puisi ini ke manapun. Tapi, diam-diam istri saya mengirimkannya ke Riau Pos. Terbitlah ia di sana. Tapi itu sudah lama. Sejak itu, saya tidak pernah lagi mempublikasikan puisi-puisi saya,’’ kata Aryo sebelum meninggalkan panggung terapung. Ia pun melempar jauh-jauh kertas yang berisi

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA

RUMAH SUNTING

catatan puisi itu ke tengah danau. Spontan, tepian danau itu bergemuruh. Ratusan orang bertepuk tangan. Bersorak dan berteriak. Sudah pasti mereka pencinta puisi, tuan-tuan puisi: tokoh masyarakat, pemuda, ibuibu, anak-anak dan warga Koto Masjid sekitarnya, anak-anak muda dari berbagai komunitas di Pekanbaru sekitarnya dan penyair-penyair Riau. Mereka bergumul dengan puisi, membacakan puisi, menyanyikan puisi, menarikan puisi, menyairkan dan menyiarkan puisi. Bergantian. Bahkan sejak siang belum ditinggalkan malam. Kenduri puisi yang telah dinantikan. Di dalam pondok kecil tidak berdinding yang menghadap ke danau itulah mereka berkumpul. Penuh. Mereka yang bersila, ujung lututnya saling beradu. Mereka yang menjuntaikan kakinya ke tangga pondok, jarinya basah oleh air danau.

Sempit. Cukup gelap. Hanya puluhan lampu colok yang menerangi mereka. Menyebar di segala ruang di tepian itu. Berjejer di sepanjang jalan arah ke pondok, di belakang tenda-tenda dome tempat mereka tidur, hingga menggantung dan menempel di panggung bambu terapung di hadapan mereka. Suasana kembali riuh. Alat musik Calempong yang dibawa Komunitas Bengkel Seni, Lipatkain, kian nyaring. Dayat alias Acil, terus memainkannya. Doddy RA makin lasak membacakan puisi dengan senandung Malalaknya. Ia bergerak kesana kemari. Panggung terapung utama berukuran 2,5x3 meter makin mengayun, melahirkan riak-riak kecil di sekililingnya. Puluhan lampu terapung di dalam tempurung di samping panggung, juga turut berayun.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA ‘’Kami menunggu Kenduri Puisi berikutnya dilaksanakan di kampung kami. Kami dan masyarakat siap berkerjasama,’’ kata pembina Bengkel Seni, Dody RA, usai manggung. Sastrawan, budayawan, penyair Riau, Husnu Abadi dan Aris Abeba terlihat khusuk. Mereka duduk di sudut belakang ruang terbuka pondok. Sementara Herlela Ningsih, duduk dengan kaki menjuntai ke danau di bagian depan pondok. Ketiganya baru datang malam itu. Sekitar pukul 08.30 mereka masuk lokasi Tepian Mahligai Indah dengan berjalan kaki. Hujan yang baru mengguyur sore itu, membuat jalan setapak di dalam hutan karet yang gelap dan cukup jauh dari tepi jalan lintas Riau-Sumbar, semakin licin. ‘’Gema puisi di Danau PLTA ini mengawali meriahnya kesusasteraan tahun ini. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Rumah Sunting selaku pelaksana. Ini benar-benar kerja dengan hati sebab bukan hanya datang ke sini membaca puisi, tapi masak bersama, makan bersama dan membaca puisi bersama masyarakat kampung, perlu koordinasi dan silaturrahmi yang kuat. Membawa puisi ke daerah-dearah seperti ini harus terus dilaksanakan dan puncakkan meriahnya pada perayaa Hari Puisi nanti,’’ ujar Husnu sebelum membacakan puisi berjudul Desaku. Rumah Sunting memang membuka kesempatan kepada siapa saja untuk mengikuti Kenduri Puisi itu. Tidak hanya untuk komunitaskomunitas sastra, pencinta puisi atau komunitas lain, tapi juga untuk masyarakat umum. Tak heran jika malam itu juga banyak komunitas yang hadir. Antara lain, Komunitas Bahtera Kata (Pekanbaru), Forum Lingkar Pena (Pekanbaru), Community Pena Terbang (Pekanbaru), Rumah Kayu (Pekanbaru), Bengkel Seni (Lipatkain), Gerakan Muda Sungai Tohor Pekanbaru (Gemast)

Kepulauan Meranti, Meta Teater (Pekanbaru), Komunitas Batang Air (Kampar Kiri), Rumah Teduh (Padang) dan Pokdarwis Tepian Mahligai Indah (Kampar). Bersama peserta dari berbagai komunitas dan masyarakat tempatan ini, Husnu Abadi juga berbagi cerita saat bincang puisi sebelum puncak Kenduri Puisi dengan mengekspresikan puisi secara bergantian. Husnu menampung banyak pertanyaan dan alasan. Lalu ia memberikan jawaban dan solusi atas kegelisahan-kegelisahan para penulis muda tersebut. Dua buah buku yang telah dipersiapkannya dari Pekanbaru, turut dibagikan kepada Rumah Sunting melalui pendiri sekaligus pembina Rumah Sunting, Kunni Masrohanti. Lain Husnu, lain Aris Abeba. Penyair fenomenal dengan gaya necisnya itu, lebih banyak memberi nasehat, tapi dengan cara menghibur. Suara tawa kerap kali pecah ketika Aris berbicara. Tidak hanya caranya yang lucu, tapi juga isi puisinya. ‘’Hancur negara karena bom. Hancur usaha karena bon. Hancur wanita karena bon-bon,’’ kata Aris disambut tawa dan tepuk tangan. ‘’Menjadi penyair harus serius. Kalian yang muda-muda jangan takut salah saing. Mau menulis, nulis saja. Soal bagus atau tidak, itu nanti. Menjadi penyair harus rapi, necis, bergaya, penuh semangat. Contoh saya ini,’’ lanjut Aris sambil memegang baret merah yang dipakainya. Celana hitam, jaket kulit cokelat, menguatkan apa yang dikatakannya itu. Ia juga membaca puisi di atas panggung terapung selain saat bincang puisi. Dikatakan Aris, Kenduri Puisi yang dilaksanakan Rumah Sunting di Tepian Mahligai Indah merupakan jalan penghubung yang menyatukan rasa dalam jiwa tanpa mengenal

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA

Penyair Husnu Abadi (dua kiri), Aris Abeba (empat kiri) dan anggota komunitas lainnya menerbangkan lampion saat acara kenduri puisi di Tepian Mahligai Indah, desa Koto Mesjid, Kecamatan XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Sabtu (2/1/2016) malam. CF2/MIRSHAL/RIAU POS

ruang dan tuan. ‘’Rumah Sunting telah memberi ruang kepada kita untuk berbagi rahasia antara kita. Menghubungkan apa yang tersembunyi di dalam air, di atas tanah, di bawah langit, di tengah hutan dan bukit dengan nurani kita. Banyak kisah yang tidak kita tahu dan terungkap melalui puisi. Seperti kisah yang terendam di bawah danau ini. Yang jelas, karena Rumah Sunting kita membaca puisi bersama masyarakat di sini,’’ kata Aris lagi. Tokoh masyarakat Koto Masjid yang juga pengelola Tepian Mahligai Indah melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Datuk

Tanjalelo, berharap kegiatan-kegiatan lain akan dilaksanakan di tempatnya itu. Apa yang telah diupayakannya untuk menjadikan tempat itu sebagai tempat wisata, semakin terasa dengan Kenduri Puisi. ‘’Kami baru memulai mengembangkan tepian ini sebagai tempat wisata. Makanya di sini ada rakit. Teman-teman yang hadir di Kenduri Puisi ini sangat senang. Mereka main rakit dan main sampan. Melihat mereka senang, kami sangat senang. Tempat ini jadi ramai dan yang pasti kami jadi lebih tahu siapa dan apa puisi itu. Teman-teman di Pekanbaru sudi membaca puisi

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

RUMAH SUNTING

di sini, artinya puisi tak mengenal ruang. Kami bukan tuan puisi, tak pandai menulis atau membacaca puisi, Rumah Sunting menembus itu semua. Masyarakat di sini senang bisa hadir, masak dan makan bersama. Benar-benar kenduri. Kenduri Puisi, kedengarannya lucu, tapi sangat asyik. Semakin erat silaturrahmi,’’ kata Datuk. Pendiri dan pembina Komunitas Seni Rumah Sunting, Kunni Masrohanti, lebih banyak berkomenntar saat acara berlangsung. Tiba-tiba ia muncul didampingi pembawa acara, ikut berbicara dan langsung komentar. Santai. Begitu juga dengan yang lainnya. Siapa yang ingin menyampaikan sesuatu, langsung ke naik panggung. ‘’Danau PLTA di hadapan kita ini luasnya 124

km. 13 desa harus dipindahkan. Masih banyak tapak rumah, masjid, sekolah dan lainnya terkubur di sini. Banyak kenangan dan sejarah serta air mata yang mengiringi. Puisi bisa menjadi jalan dan pencatat sejarah atas apa yang berlaku. Karena itulah mengapa kami memilih lokasi Kenduri Puisi di sini. Terimakasih tak terhingga kepada masyarakat yang menyambut hangat kami, sahabat-sahabat puisi yang jauhjauh datang kemari dengan naik motor dan membiayai makan sendiri, serta para penyair besar yang menyemangati kita yang muda-muda ini untuk terus berkarya. Bertemulah kita kembali di kenduri berikutnya nanti,’’ kata Kunni. Kenduripun diakhiri dengan pelepasan lampion terbang oleh perwakilan seluruh je friz al/ komunitas dan para penyair Riau.(.(.(je jefriz frizal/ al/ffed)

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA

>> CER ANA CERANA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG CAGAR BUDAYA BAB X PENG AWASAN DDAN AN PENYIDIKAN PENGA 25 / 3300 Bagian KKeesat atuu Penga was an engaw asan Pas al 99 asal (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pengawasan Pelestarian Cagar Budaya sesuai dengan kewenangannya. (2) Masyarakat ikut berperan serta dalam pengawasan Pelestarian Cagar Budaya. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan diatur dalam Peraturan Pemerintah. Bagian KKedua edua Pen yidik an enyidik yidikan Pas al 100 asal (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil merupakan pejabat pegawai negeri sipil yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang pelestarian Cagar Budaya yang diberi wewenang khusus melakukan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana terhadap tindak pidana Cagar Budaya.

Candi Cetho di lereng barang Gunung Lawu. YOUTUBE.COM

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

MAUDY AYUNDA

MEMOTRET

KEMACETAN JAKARTA MASIH MUDA, NAMUN KEPEKAAN MAUDY AYUNDA DALAM MEMOTRET FENOMENA SOSIAL UNTUK KARYA KREATIFNYA, PATUT DIACUNGI JEMPOL. DI SINGLE TERBARUNYA, MAUDY MEMOTRET TENTANG JAKARTA YANG RIUH.

K

KAPANLAGI.COM

ONDISI Jakarta yang serba semrawut, bagi sebagian orang menimbulkan sumpah-serapah dan kutukan, namun bagi orang lain, malah menimbulkan inspirasi. Penyanyi dan aktris muda Maudy Ayunda

mengalami hal itu. Namun, pengalaman menghadapi macet juga malah memberinya inspirasi untuk menulis lagu berjudul “Jakarta Ramai”. Single yang dirilis pada Jumat pekan lalu ini sekaligus membuktikan keseriusan Maudy dalam berkarier di dunia musik. “Memulai 2016, aku sebagai penulis lagu yang pertama kali dirilis ciptaan aku sendiri akhirnya keluar juga. Lagu ini terinspirasi oleh lamunan saat Jakarta sedang ramai. Setengah tahun lalu aku mengalami dilema dan kegalauan tentang passion. Aku sempet magang di kantoran, jadi ngalamin yang namanya Jakarta macet pulang kantor. Terus aku lihat banyak

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD AYA << BUDA Pengennya sih kalau orang denger lagu ini di mobil pulang kantor, dia merasa tidak sendirian dalam merasakan kemacetannya itu. Diingatkan lagi bahwa kita semua mengalami ini bersama-sama. Jadi sebenarnya lagu ini ada unsur-unsur solidaridasnya, menurut aku,” bebernya seperti ditulis Muvila. Untuk aransemen lagu yang bernuansa pop ballad ini, Maudy dibantu oleh salah satu musisi senior, Tohpati. Sebelumnya, gadis kelahiran tahun 1994 ini telah merilis dua album. Satu di antaranya, Moments yang baru dirilis pada pertengahan tahun lalu dan mendapat Multi Platinum Album Awards berkat penjualannya mencapai lebih dari 200 ribu kopi hanya dalam waktu 2,5 bulan setelah dirilis. Maudy yang kini masih bersekolah di Oxford University, juga akan terlibat proyek film baru produksi Visinema Pictures, Jatuh Cinta Diam-diam. (hbk/ berbagai sumber sumber))

INTE

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016

RNET

orang di sekeliling aku yang lesu, resah dan akhirnya terinspirasi menulis lagu ini. Ada unsur-unsur filsafat juga,” jelas Maudy saat perilisan single-nya di Taman Puring, Jakarta Selatan. Meski menyangkut isu sosial di Jakarta, Maudy mengatakan bahwa lagu ini bukanlah bentuk protesnya terhadap kemacetan di Jakarta. Sebab, unsur Jakarta ramainya hanya menjadi latar belakang untuk single tersebut. Lagu ini justru merupakan bentuk keresahan dari seseorang yang tidak tahu apa yang diinginkannya dan tak bisa menjalankan hidup seperti apa dikehendakinya. “Jadi inti lagunya lebih dalam dari sekedar Jakarta ramai,” ucap penyanyi yang telah menulis lagu sejak SMP ini. Maudy juga berharap, lagu “Jakarta Ramai” bisa menjadi teman untuk orang-orang yang tengah menghadapi kemacetan ibu kota. Dengan lagu ini, Maudy berharap, orang-orang tidak lagi merasa sendirian saat terjebak macet. Ia juga ingin mengajak orang-orang untuk terus mengevaluasi hidup apakah sudah sesuai dengan jalur dari cita-cita dan mimpinya. “Sebenarnya poinnya di mana aku bisa mengajak orang-orang yang tinggal di kota-kota besar relate, merasa connect dengan lagu ini.


>> M SENI AP UA S&BUD ISIAP K AYAA APA BUDA SIAPA

SEBUAH PELUANG Membangun Orkestra Riau MESKI MASIH MUDA, PARA MUSISI YANG TERLIBAT DALAM RIAU ORCHESTRA PERFORMANCE 2015, MENUNJUKKAN HARAPAN TINGGI TENTANG PERKEMBANGAN MUSIK ORKESTRA RIAU DI MASA DEPAN.

P

ERHELA ERHELATTAN yang diberi tajuk Riau Orchestra Performance 2015 digelar di Anjung Seni Idrus Tintin pada ujung tahun lalu, Rabu (30/12) dua pekan . Helat yang ditaja oleh UPT Bandar Seni Raja Ali Haji, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau itu menampilkan karya-karya aransemen dari arranger dan komposer Riau. Sebanyak sepuluh lagu Melayu yang

disuguhkan di hadapan pengunjung yang memenuhi tribun pertunjukan tampaknya dapat pula memberikan tawaran lain dari bentuk seni pertunjukan di Riau ini. Sebuah pertunjukan musik orkestra yang menyuguhkan lagu-lagu Melayu lama dan diaransemen ulang oleh para komposer. Sepintas dengar, barangkali tidak ada sesuatu yang baru dari lagu-lagu lama yang disuguhkan puluhan pemain, biduan dan juga konduktor yang telah berdiri tersusun rapi sesuai dengan keahlian masing-masing. Namun yang menjadi penting dan menarik adalah pembagian bunyi yang telah disusun oleh komposer yang kiranya dapat dinikmati bersama-sama. Puluhan pemain yang didominasi oleh para mahasiswa jurusan musik Akademi Kesenian

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENIMBUD U SAIYAK << BUDA Melayu Riau (AKMR) dengan menggunakan kostum putih hitam, mulai memainkan alat musik yang dipegang, lima penyanyi latar dengan menggunakan kostum melayu kreasi berdiri di bagian sisi kanan panggung, seorang conductor berada di tengah-tengah dan penyanyi silih berganti menyanyikan lagu demi lagu yang memang tidak asing lagi di telinga kita semua. Dibuka dengan lagu berjudul “Kutang Barendo” yang langsung dinyanyikan oleh biduan senior, Ida Wati. Adapun lagu pertama ini, Arman Rambah yang mengaransemen dan selaku konduktor Syahbani. Selanjutnya sebuah lagu berjudul “Sorga di Telapak Kaki Ibu” dan “Ayam Putih Pungguk” yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi cilik. Dua buah tembang Melayu berjudul “Soreram”, “Zapin Kasih Budi” yang diaransemen sekaligus sebagai konduktor oleh Eka Saputra. Selanjutnya, lagu berjudul “Seroja”, “Damak” dan “Pak Ngah Balek” diaransemen oleh Dosen ISI Padang Panjang, Nurcholis. Dan disusul kemudian tiga lagu berturut-turut berjudul “Selasih”, “Nirmala” dan “Serampang Laut”. Ketiga lagu itu diaransemen oleh SPN Zuarman Ahmad. Pertunjukan yang berlangsung sekitar satu jam setengah itu, setidaknya menunjukkan bahwa Riau punya potensi dan peluang untuk menyemarakkan dan menghidupkan musik orkestra seperti yang disampaikan oleh Kepala UPT Bandar Serai, Pulsiamitra. Katanya, helat yang ditaja, merupakan sebuah upaya untuk memberikan ruang bagi pemusik-pemusik yang menggeluti musik orkestra “Dan ternyata sambutan kawan-kawan luar biasa, kita bisa saksikan penampilan dari para musisi yang ikut berpartisipasi yang tentu saja cukup memuaskan bahkan banyak para pemusik itu terdiri dari anak-anak muda yang ke

depannya bisa lebih kreatif,” ujar Pulsiamitra. Senada dengan hal itu, Plt Ketua Kerapatan Adat LAM Riau, OK Nizami Jamil yang juga hadir, mengatakan, menyaksikan pertunjukan orkestra tajaan UPT Bandar Serai mengingatkannya beberapa puluh tahun yang lalu, di mana Riau juga sudah ada namanya Simponi Orkes Melayu. Menurutnya, hal itu perlu dikembangkan mengingat pertunjukan yang telah dipentaskan membuka peluang bagi negeri bernama Riau ini menunjukkan bahwa Riau juga punya kelompok musik Orchestra. “Lihatlah kemampuan yang bermain tadi, masih anak-anak muda. Ini yang saya maksudkan kita punya peluang untuk lebih mengembangkan musik jenis orchestra ini. Dan tentu dalam hal itu membutuhkan perhatian dari pemerintah,” ujarnya. Sementara itu, Norcholis yang juga merupakan anak putra Riau yang berprofesi sebagai dosen di ISI Padang Panjang mengaku, kemampuan para pemain musik orkestra di Riau luar biasa, sungguh di luar dugaannya. Dan itu katanya bisa menjadi kekuatan tersendiri. “Saya diundang pertama sekali, dan langsung saya setujui karena bermain di Riau sama saja saya balik kampung. Nah, menurut saya yang kemudian perlu untuk dipikirkan bersama dalah bagaimana kemudian, aransemen untuk orkestra di Riau harus mencerminkan daerah itu sendiri. Misalnya namanya Riau Shimfony atau apalah,sedangkan preloud yang dimainkan harus mencerminkan kemelayuan itu sendiri, keterbukaan, sopan santun dan nilai-nilai lainnya,” ujar Nurcholis. Lebih lanjut disampaikannya juga bahwa melihat kemampuan para pemain di Riau, akan bisa pula nantinya menjalin kerja sama antara Riau dan Sumatera Barat, bisa saling je friz al) mendukung.(.(.(je jefriz frizal)

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI BUD FILM BUDAAYA

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD F I ALYMA << BUDA

INTERNET

MENERTAWAKAN Kepedihan Sendiri

ANAK MUDA INI, ERNEST PRAKASA, PUNYA CARA MENERTAWAKAN KEPEDIHAN SENDIRI. KEPEDIHAN AKIBAT KERUSUHAN RASIAL MENJELANG JATUHNYA PENGUASA ORDE BARU.

F

ILM Ngenest bisa dipandang sebagai kelanjutan dari tren film Indonesia untuk memberi ruang bagi para stand up comedian, yang kini memang tengah naik daun di dunia hiburan kita. Kali ini, ruang tersebut

diberikan kepada Ernest Prakasa, yang tak hanya jadi pemain, tetapi juga mengolah materi buku komedinya yang berjudul Ngenest menjadi skenario film sekaligus melakukan debutnya sebagai sutradara. Cukup jelas bahwa film ini akan mengusung genre komedi. Akan tetapi, ada lapisan yang lebih dalam daripada sekadar deretan lelucon yang dilontarkan dalam film ini. Bagi yang akrab dengan lelucon khas Ernest, tema film Ngenest akan sangat familier. Film ini bisa dikatakan versi komedi dari riwayat hidup Ernest dengan berbagai peristiwa uniknya

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> FSENI I L MBUD AYA BUDA

INTERNET

sebagai seorang keturunan etnis Tionghoa, yang kerap dibawakan Ernest di panggung stand up. Disebut “versi komedi” karena sebenarnya, jika ditilik lebih seksama dan dilucuti unsur humornya, kejadian-kejadian yang diceritakan Ernest tidak bisa dibilang lucu, malah cenderung miris. Kisah film ini disebut-sebut diangkat dari kegelisahan Ernest yang tumbuh di penghujung pemerintahan Orde Baru era 1990-an, yang kerap disebutnya sebagai masa berat untuk menjadi seorang anak bertenis Cina. Dimulai dari masa kecil hingga remaja ia sering di-bully karena beretnis Tionghoa —atau secara gamblang di sini memakai istilah lama, Cina— mendorong Ernest bertekad untuk mencari istri dari kalangan pribumi. Menurutnya, dengan cara itu, ia dapat memutus rantai diskriminasi di keluarganya, dan berharap hal tersebut tidak akan dialami oleh

anak-anaknya kelak. Digambarkan dalam filmnya, ada beberapa upaya Ernest mencoba untuk membaur supaya tak lagi jadi bulan-bulanan orang sekitarnya. Ini termasuk “membayar” untuk bisa gabung di geng yang selama ini mem-bully-nya, walau itu pun tak berjalan seperti yang dibayangkan. Dampaknya pun rupanya berkepanjangan. Pada satu titik, Ernest seakan ingin menyangkal bahwa ia beretnis Cina, dan sisa-sisa pemikiran itu terus terbawa sampai dewasa. Ketika satu tekadnya sudah terwujud untuk memperistri Meira (Lala Karmela), yang memang dari kalangan pribumi, bayangan perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang bertenis Cina masih menghantuinya. Ia kemudian terus menunda-nunda untuk mempunyai anak, dan ini menimbulkan prahara di rumah tangganya. Seperti bisa dilihat, tema cerita film Ngenest

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD F I ALYMA << BUDA kelucuan dalam kapasitas yang besar, namun “sopan” sesuai porsinya. Dan, rangkaian kelucuan-kelucuan yang dihadirkan memang tidak terpisah dari ceritanya. Sebagai contoh, kegetiran Ernest sebagai korban bully berhasil disampaikan justru dalam rangkaian adegan komedi, terutama di paruh awal ketika mengisahkan dirinya masih SD dan SMP. Reaksi awal dari adegan-adegan tersebut tentu adalah tawa, tetapi di saat bersamaan kepedihan juga bisa terasa. Sebaliknya, ketika masuk dalam adegan yang membutuhkan emosi dramatis, sisi komedinya tidak ditinggalkan begitu saja. Seiring dengan pertumbuhan usia tokoh Ernest di sini, bertumbuh pula cara bertuturnya, dan kelucuannya pun juga lebih mature —untungnya

INTERNET

sebenarnya sangat serius, tapi film ini tetap bisa berjalan sebagai sebuah komedi. Inilah yang membuat film ini jadi punya nilai lebih: tidak hanya mengajak penontonnya untuk bersamasama Ernest menertawakan pertistiwa menyakitkan di masa lalu —sesuatu yang juga sudah sulit— tetapi juga berhasil menjadi tontonan yang memang memicu tawa. Tak hanya dalam gaya humor khas Ernest yang kerap menertawakan diri dan etnisnya sendiri, tetapi juga lewat berbagai situasi dan tabrakan karakter yang beragam—didukung oleh cameo para stand up comedian Indonesia yang mampu mencuri perhatian. Dengan rancangan dan eksekusi unsur komedi dari skenarionya secara presisi, film Ngenest berhasil menghadirkan berbagai

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> FSENI I L MBUD AYA BUDA

INTERNET

tak terjebak dalam kenakalan berlebihan. Tanpa saling menginterupsi, porsi drama dan komedinya menyatu dengan kompak sehingga film ini bisa menghibur sepanjang durasinya. Akan tetapi, Ngenest belum bisa dikatakan memuaskan secara penyajian keseluruhan. Penataan adegan di beberapa bagian, terutama di bagian awal, masih terlihat kaku dan lebih terkesan seperti sketsa komedi biasa. Demikian pula, mungkin karena persiapan yang kurang lama, detail produksi menjadi kurang maksimal, misalnya dari kostum, tata rias dan rambut, dan tata artistiknya. Kesempatan film ini untuk menambah production value dengan membawa penonton ke era 1990-an hingga awal 2000-an sesuai

pengalaman Ernest pun jadi terlewatkan dengan kelengkapan yang seadanya. Untungnya, hal ini bisa diakali dengan berbagai teknik—misalnya tidak secara spesifik menyebutkan tahun, dan fakta bahwa film ini komedi, membuatnya jadi sedikit termaafkan. Pada akhirnya Ngenest menjadi sebuah sajian komedi yang kekuatan utamanya ada pada ramuan berbagai elemen dalam ceritanya dengan baik. Bukan hanya menampilkan humor, tetapi juga sisi romansa, persahabatan, budaya, hingga keluarga. Dan, yang paling penting adalah caranya untuk mengangkat topik personal yang sensitif dan spesifik menjadi relevan, yang mungkin belum pernah diangkat di film Indonesia, atau setidaknya belum dalam kemasan .(hbk/ berbagai sumber menghibur seperti ini.(hbk/ .(hbk/berbagai sumber))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


BUKU

SENI BUD AYA << BUDA

Demokrasi atau DISINTEGRASI? BUKU INI MENJELASKAN DENGAN BAIK PROSES DEMOKRASI YANG TUMBUH DENGAN PENUH TANTANGAN DI BEBERAPA DAERAH YANG PERNAH MENGIBARKAN BENDERA SPARATIS.

W

ACANA dan aplikasi partai politik (parpol) lokal sempat menguat setelah tsunami meluluhtantakkan Aceh, Desember 2015. Tsunami ternyata juga mengurangi kekuatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan oleh karenanya membuat GAM tak lagi fokus memperjuangkan gerakannya dengan senjata. Perjuangan dengan diplomasi pun makin menguat, dan arah ke integrasi pun makin nyata. Hanya saja, syarat yang diberikan eksponen GAM ternyata “sangat berat�. GAM menginginkan legislatif sendiri, bendera sendiri, sistem politik dan keuangan sendiri, juga parpol sendiri. Ternyata pemerintah di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyetujui rencana ini. Dengan syarat GAM kembali ke pangkuan ibu pertiwi, senjata-senjata dimusnahkan, maka opsi-opsi itu pun diterima. Salah satunya adalah keberadaan partai lokal yang akan mengisi parlemen di daerah, dengan nama lokal dan kekhasannya. Yang lain adalah soal hukum syariah, yang khas di Aceh. Sebenarnya, selain di Aceh, Papua juga

bergejolak kala itu, selain juga Riau. Tapi skala di Papua tidak seperti Aceh. Riau pun hanya sekadar wacana. Di Papua sendiri, wacana tentang parpol lokal telah mengemuka pula. Bahkan saat Provinsi Papua dan beberapa kabupaten/kota sedang melakukan pilkada, muncul wacana dari parlemen AS di pasifik untuk memasukkan Papua sebagai bagian dari negara federasi AS. Kendati hal ini dibantah AS, namun gejolak sempat terjadi.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI B U KBUD U AYA BUDA Kini, wacana tentang parpol lokal kembali mengemuka. Paling tidak, wacana tentang parpol lokal tidaklah tertutup, dengan mengacu suksesnya pelaksanaan demokrasi pada partai lokal di Aceh. Isu keamanan di Aceh bahkan terus berkurang setelah kanal demokrasi bernama politik lokal ini dibuka. Terakhir, kelompok bersenjata Dini Minimi, rela menyerahkan diri, karena tak ada lagi perjuangan senjata yang mereka ingin lakukan. Semua kanal demokrasi telah dibuka. Parpol lokal adalah kerannya. Parpol lokal secara akademis adalah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia, yang secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara yang kedudukan dan lingkupnya hanya dalam satu provinsi saja dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, parpol lokal memang identik dengan kearifan lokal (provinsi), tapi memiliki wacana politik yang berbeda-beda. Dengan banyaknya perjuangan kepentingan dari daerah yang bersangkutan, maka partai politik lokal bisa jadi merupakan bibit-bibit untuk lahirnya disintegrasi. Isu kedaerahan yang tinggi, lalu dibalut dengan kepentingan primordial, dan dilakukan perjuangan politik yang kuat, akan membawa parpol lokal untuk “melawan� keinginan pusat dalam mengatur negara. Kadang kepentingan daerah memang bertolak belakang dengan kepentingan nasional, dan partai lokal, jika tak dikelola dengan baik, akan mendorong penguatan kepentingan lokal itu menuju disintegrasi tersebut. Tapi, adakah manfaat parpol lokal? Secara politik dan demokrasi, ada beberapa keuntungan, jika parpol lokal diterapkan, terutama di daerah-

daerah yang khas. Pertama, partisipasi politik masyarakat akan tersalurkan dalam wadah dan partai politik yang memiliki warna yang sesuai dengan karakter dan lokalitas daerah dan wilayahnya. Partisipasi politik semacam ini akan makin mendekatkan pemimpin dengan masyarakatnya, sehingga terbangun jembatan politik yang mampu mewujudkan tata kelola kebijakan yang berbasis pada aspirasi politik masyarakat. Kedua, keberadaan partai politik lokal secara subtansi memagari keinginan untuk menuntut kemerdekaan dan pemerintahan sendiri. Hal ini dikarenakan masyarakat secara

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI BUD B U AKYUA << BUDA terbuka dan aktif terlibat dalam proses pemilihan pemimpinnya, tanpa campur tangan pemerintah pusat. Karakteristik kepemimpinan politik yang dihasilkan akan mengikuti selera politik masyarakatnya, sehingga peran pemerintah pusat hanya menjadi penegas dari hasil tersebut. Dengan demikian, parpol lokal sejatinya bukan mengarah pada disintegrasi, tapi justru membantu integrasi bangsa. Ketiga, rekruitmen politik lebih jelas dan berbasis dari masyarakat sendiri. Rekruitmen tersebut menjadi isu yang signifikan karena kerap kali calon-calon dalam pilkada tidak berbasis di daerah dan wilayahnya, sehingga dapat dilihat sebagai langkah mundur dalam penguatan politik lokal. Keempat, partai politik lokal secara prinsip menambah pilihan politik bagi masyarakat untuk menentukan pilihan politiknya. Beragamnya pilihan calon yang diusung dengan berbagai kendaraan politik secara inheren melakukan pendidikan politik masyarakat. Sehingga yang terbangun tidak hanya sekadar sentimen daerah atau lokal saja, tapi juga pembangunan kesadaran dan pendidikan politik bagi masyarakat perihal calon-calon yang ada kepada masyarakat. Kelima, tereksploitasinya segenap potensi daerah untuk bersama-sama membangun daerah dan wilayahnya secara konstruktif. Keberadaan potensi daerah yang tidak muncul saat menggunakan sistem kepartaian nasional, karena adanya campur tangan pusat, maupun dewan pimpinan pusat partai bersangkutan dalam

pencalonan dan seleksi kandidat akan tereduksi dengan diperbolehkannya partai politik lokal. Keenam, dengan adanya partai politik lokal diasumsikan akan memberikan garansi regenerasi kepemimpinan politik di daerah yang berkesinambungan. Regenerasi kepemimpinan politik di daerah tidak lagi terinterupsi oleh kepentingan pemerintah pusat atau pengurus partai di tingkat pusat yang hanya akan memaksakan calon-calon dropping dari dewan pimpinan partai atau rekayasa pemerintah pusat. Analisa-analisa itu tentunya menguatkan bahwa parpol lokal sebenarnya sangat dimungkinkan di Indonesia, seperti halnya Aceh. Praktik politik di Aceh bahkan sangat dinamis dan demokratis. Tak lagi ada gejolak setelah parpol lokal Aceh bergerak dan berdinamika. Kecurigaan bahwa parpol lokal justru akan memicu disintegrasi bangsa malah tak tampak tandatandanya. Aceh membuktikan itu. Lalu kenapa daerah lain tak menyusul? Buku ini memberikan pandangan yang cukup luas dan konkret tentang parpol lokal. Terbukanya peluang keberadaan parpol lokal untuk selain Aceh menjadi kajian yang sesungguhnya menarik dari sisi akademis. Hanya saja, sistem sentralisasi parpol yang kental membuat wacana ini mandek. Alasan disintegrasi pun selalu mengemuka. Kajian dalam buku ini berusaha membuka wawasan itu seluas-luasnya. Sebuah buku yang menarik untuk dikaji lebih dalam.*** Muhammad Amin, wartawan, novelis.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> SENI BUD AYA BUDA

KREATIF

DI KAMPUNG KREATIF

B

ANDUNG ANDUNG, tak hanya terkenal dengan mojang priyangan, atau gegap gempita semangat merdeka di zaman kemerdekaan atau tempat Presiden Soekarno bejar di kampus teknologi, namun kini memberikan nuansa lain, yang membuat para pengunjung di kota kembang ini ikut kratif dalam menikmati wisata. Wajar, jika ada ungkapan bahwa Kota Bandung sedang berada dalam masa implementasi rencana pengembangan kota

kreatif. Bentuk ruang kreatif yang sedang dikembangkan saat ini salah satunya adalah kampung kreatif yang mengajak seluruh masyarakat yang tinggal di kampung itu melestarikan tradisi dan edukasi kepada pihak luar. Kota Bandung menjadi salah satu kota yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk masuk ke dalam jaringan

Pembukaan Festival Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok “Ulubiung� 2015. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA

Warga Dago Pojok berkeinginan membangkitkan kembali seni tradisional. kota kreatif di dunia milik UNESCO. Pengakuan dari luar negeri terlihat dengan terpilihnya Kota Bandung sebagai Pilot Project Kota Kreatif di Asia ketika diselenggarakannya pertemuan internasional kota- kota berbasis ekonomi kreatif di Yokohama, Jepang pada Juli 2007. Pemko Bandung, menurut Ridwan Kamil, mendorong pembangunan Kampung Kreatif sesuai dengan julukan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif. Selain itu, pembangunan Kampung Kreatif juga dalam mendorong terciptanya kampung yang penuh aktivitas seni budaya yang mendorong pada sektor perekonomian. Salah satu tempat yang sudah cukup eksis adalah Dago Pojok. Daerah ini tidak sulit untuk Anda temukan. Asal Anda benar-benar sudah menginjakkan kaki di Bandung. Bagi yang menggunakan kendaraan umum, cukup dengan angkot jurusan Dago – Kalapa, Ciburial-Ciroyom, Stasiun Hall – Dago, Riung Bandung – Dago.

Berhentilah tepat di seberang Hotel Sheraton Bandung. Liat jejeran akang-akang ojek yang ganteng dan ramah. Lalu mulailah melangkah. Turun dari angkot, Anda bisa berjalan kaki atau naik sepeda untuk memulai penjelajahan kampung kota Dago Pojok. Tahukah Anda bahwa ternyata Dago Pojok saat ini adalah hasil krasi yang bermula sejak tahun 2010 lalu, ketika warga kampung Dago Pojok berkeinginan agar kampung mereka menjadi salah satu tujuan wisata alternatif di Kota Bandung. Keinginan ini tak lepas dari peran seorang seniman Bandung, yakni Rahmat Jabaril. Dialah yang mengajak anak-anak muda, ibu-ibu, juga preman untuk lebih memaknai Dago Pojok. Berbagai kegiatan telah diadakan warga RW 09 : RT 01 hingga RT 09, Dago Pojok. Mulai dari diskusi, nonton film, membuat karya seni, hingga menghidupkan seni tradisi seperti silat dan tari. Warga menyadari dengan berbagai kegiatan tersebut, cita-cita membangun ekonomi mandiri

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

Ruang ekspresi warga Dago Pojok. bisa tercapai. Kerjasama yang telah memakan waktu lama ini dikemas dalam sebuah perayaan yang bernama Festival Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok. Setiap tahun tema festival berganti sesuai dengan keinginan warga melihat persoalan dan tantangan Dago Pojok di tengah pembangunan kota Bandung. Ada pun kegiatan yang pernah diadakan selama kurun waktu 2010-2015, di antaranya membuat mural (lukisan dinding) sepanjang 2 km, lomba menulis surat bertema “Suara Dapur” tentang curahan isi hati ibu-ibu. Selain itu warga Dago Pojok juga menggelar berbagai permainan tradisional yang dikenal dengan”Kaulinan Budak.” Warga Dago Pojok juga berkolaborasi dengan sejumlah seniman baik dalam dan luar negeri. Seperti mengadakan workshop seni dan pameran seni rupa. Kerja kolaborasi ini memang penting untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Asyiknya, Kita juga bisa mengajukan program kegiatan

kepada warga. Salah satu kegiatan yang cukup menjadi kenangan yang abadi dan mengesankan, adalah ketika tahun 2015 lalu, warga Dago Pojok menjalin kerjasama dengan anak muda yang tergabung dalam komunitas “Indonesia in Your Hand”. Anak-anak muda yang bergelut dengan dunia Informasi Teknologi ini membuat aplikasi android yang berguna bagi para penjelajah untuk mengenali Kampung Dago Pojok. Caranya download aplikasi Augmented Reality melalui android. Lalu arahkan smartphone ke karya seni. Setelah proses scanning yang cepat ini selanjutnya “Augmented Reality” akan menampilkan proses karya seni melalui medium video. Melalui tayangan ini para penjelajah Dago Pojok akan mengetahui bagaimana seniman dan warga melakukan kerjasama. Track penjelajahan Kampung Dago Pojok tidak susah. Bisa dimulai dengan masuk ke gang kecil yang berhiaskan karya seni. Di sinilah “galeri seni kontemporer” warga Dago Pojok terpajang. Ada juga berbagai jajanan yang dibuat

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA oleh warga. Setelah itu bisa juga ke melanjutkan perjalanan menuju wisata Air Terjun (Curug) Dago. Saat musim hujan seperti ini airnya cukup deras. Jadi penjelajahan semakin lengkap. Mulai dari menyerap kehidupan warga hingga menikmati salah satu keindahan alam di kota Bandung. Kata Rahmat Jabaril,”Kami telah siap menjadi tuan rumah di kampung Dago Pojok. Silakan mengindap di rumah-rumah warga.” Festival Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok tidak berlangsung satu hari. Kaka bisa mengunjungi setiap akhir pekan hingga pada bulan Desember 2015. Kuncinya, jangan hanya datang, berinteraksilah sehingga kita mendapatkan pengalaman warna-warni

kehidupan di kota Bandung.

DIMINATI TURIS Beberapa wisatawan dari dalam dan luar negeri sangat tertarik dengan program – program yang diadakan oleh Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok, bahkan terkadang mereka datang berkunjung untuk mengikuti workshop, ikut berpartisipasi melukis mural dan melihat pertunjukkan seni seperti Tari Jaipong, kesenia Calung, melihat proses pembuatan wayang, pembuatan alat music bambu, pembuatan kertas tradisional dari pohon Saeh, atraksi pencak silat, melihat permainan anak kecil jaman dahulu, serta keterampilan lainnya. Apabila kita terus berjalan mengikuti gang besar, kita akan sampai di sebuah sungai, yang tak lain adalah Sungai Cikapundung. Sepanjang

Persiapan Festival Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok “Ulubiung” 2015. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

Jelajah Dago Pojok dengan aplikasi “Amung Reality� dari Komunitas Indonesia in Your Hand. perjalanan ke situ, kita pun akan disuguhi pemandangan lukisan-lukisan dinding (mural) dan juga dinding rumah yang berwarna-warni. Namun di sebelah kirinya, kita bisa melihat hamparan sawah yang cukup luas dan juga pemandangan hijau yang indah. Di dekat sungai itu, kita bisa berkunjung ke sebuah air terjun yang cukup terkenal yakni Curug Dago. Rata-rata warga Dago Pojok adalah pekerja kasar yang tak tentu seperti pembantu, tukang ojek, pegawai toko dan pengangguran. Separuhnya lagi bekerja sebagai mahasiswa, pedagang kios dan dosen seperti dirilis oleh sinau-art-cirebon.blogspot.com Kampung wisatan yang terletak, disudut kota Bandung ini. Banyak wisatawan dalam negeri maupun luar negeri yang tertarik untuk mengunjungi kampung wisata kreatif ini, diantaranya rombongan wisatawan dari 80 negara, wisatawan dari Belanda, Korea, Cina, Taiwan, Bangladesh dan banyak lagi. Sering kedatangan mahasiswa dari perguruan tinggi di Jawa Timur, Yogya, Surabaya.

Bahkan sempat ada mahasiswa dari Belanda yang datang berkunjung hanya untuk mengikuti workshop, ikut berpartisipasi melukis mural, dan melihat karya kreativitas masyarakat Dago Pojok. Jika pengunjung datang ke sana, sebenarnya kawasan Dago Pojok ini terlihat hampir sama saja dengan kawasan kampung lainnya di Bandung. Tatanan rumahnya berupa gang (namun agak besar, masuk mobil), dan rumahrumah penduduk berdiri di sepanjang gang itu. Dari gang besar itu, ada lagi gang-gang kecil lainnya yang dipadati juga oleh rumah penduduk. Nah, yang menarik, ketika berkunjung ke sana, kita bisa melihat-lihat ke pelosok gang-gang tersebut dan ada saja menemukan para warga yang sedang berkarya di masing-masing rumahnya. Apabila kita terus berjalan mengikuti gang besar tadi, kita akan sampai di sebuah sungai, yang tak lain adalah Sungai Cikapundung. Sepanjang perjalanan ke situ, kita pun akan disuguhi pemandangan lukisan-lukisan dinding (mural) yang berwarna-warni.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA Namun di sebelah kirinya, kita bisa melihat hamparan sawah yang cukup luas dan juga pemandangan hijau yang indah. Di dekat sungai itu, kita bisa berkunjung ke sebuah air terjun yang cukup terkenal yakni Curug Dago.

SENI BUDAYA Bagi Anda yang mendatangi kampung ini, dapat berfoto dengan latar belakang lukisanlukisan dinding (mural) yang dinamis. Di Kampung Wisata Dago, tema yang diusung adalah urban. Pada beberapa rumah, lukisan disesuaikan dengan profesi atau keinginan si empunya rumah agar mereka dapat menikmati seni estetik ini. Kesenian yang digarap terkonsentrasi pada seni tradisional Jabar, di antaranya tari jaipong, calung, pencak silat dan lain sebagainya. Semua kegiatan dilakukan warga kampung.

Beberapa kerajinan yang giat digalakkan di sini adalah kerajinan pembuatan wayang, pembuatan alat musik bambu, pembuatan kertas tradisional dari pohon Saeh, dan juga keterampilan-keterampilan kontemporer, contohnya pembuatan perhiasan wanita dan kerajinan puzzle. Sedangkan anak-anak kecilnya juga tidak ketinggalan ingin melestarikan warisan leluhurnya. Mereka juga senang membuat dan memainkan mainan anak-anak tradisional Sunda. Selain Seni Budaya, di Kampung Dago Pojok ini juga banyak menawarkan aneka jajanan dan masakan yang dibuat oleh kaum ibunya di kawasan ini. Selain itu, penginapan tersedia di rumahrumah warga yang memenuhi persyaratan dengan standar khusus, terutama standar Sapta

Pertunjukkan musik akustik anak muda Dago Pojok. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA Pesona.

KAMPUNG LAIN Dago Pojok tak sendiri. Ternyata di Kota Bandung, masih banyak kampong-kampung lain yang serupa yang berada di tengah kota. Jika Anda masih memiliki waktu yang cukup, dalam perasakan suasana kampong lainnya seperti ditulis oleh infobdg.com. Berikut ini beberapa Kampung Kreatif yang ada di seputaran Bandung selain Dago Pojok:

z KAMPUNG AKUSTIK CICADAS Terletak di Jln. Cicadas Pasar II, RW 04, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul dahulunya dikenal sebagai sarangnya pengamen Bandung. Saat ini para pengamen tak sedikit

yang telah berganti profesi. Keunikan kampung ini hampir keseluruhan warganya pandai memetik gitar. Berbagai kesenian tradisional pun biasa dipentaskan di sini dengan mengambil tempat ruang terbuka. Kampung Kreatif Akustik Cicadas memiliki MCK ramah lingkungan yang dinamai MCK Hijau. Kampung ini dilengkapi dengan rumah kreatif sebagai tempat pendidikan informal bagi warga, terutama anak.

z KAMPUNG KREATIF PASUNDAN Kampung kreatif ini berada di tengah Kota Bandung, yakni di Jalan Balonggede. Kampung kreatif ini adalah tempat masyarakat berkreativitas dengan adanya pelatihan taritarian, seni rupa, seni musik, seni peran (teater), dan lainnya.

Belajar tari. EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


SENI W IBUD S A ATYA << BUDA

Di hari Sabtu setiap pekannya, ada program “Open Trip” dari Kampung Kreatif Dago Pojok yang mengajak siapa pun untuk berkunjung ke sana, sekaligus diajak menyusuri kawasan-kawasan menarik di sekitar kampung tersebut. Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan Kota Bandung.

z KAMPUNG BELEKOK Lokasinya di Rancabayawak RT 02 RW 02, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage. Nama Kampung Blekok ini berhubuangan dengan banyaknya burung blekok yang berkembang biak di sini. Burung belekok alias araeola speciosa merupakan burung yang berkembang biak di daerah tropis. Ciri burung ini berkaki panjang dan berleher jenjang. Bulan Agustus - September adalah waktu terbaik untuk melihat kawanan ragam burung, dimana di kampung tersebut menjadi tempat imigrasi burung se-Asia. Jumlah populasi burung sekitar 1.027 ekor. Kawasan sekitar 600 meter persegi di Kampung Rancabayawak, Gedebage ini mendapat perlindungan Peraturan Daerah Kota Bandung No 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

z KAMPUNG KREATIF LEUWI ANYAR (KAMPUNG LANGITAN) Kampung Kreatif Leuwi Anyar dikenal dengan Kampung “Langitan” terletak di Jalan Leuwi Anyar, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung. Kawasan ini berjuluk Kampung Langitan, karena tembok di gang dan rumah warga dihiasi mural bergambar langit dan awan. Sejak Juli 2012, warga di tiga RT yaitu RT 2,3, dan 4 RW 4 bergotong royong mengecat tembok. Kampung Kreatif Leuwi Anyar diresmikan pada Minggu, 21 Oktober 2012 dengan mengangkat tiga program unggulan yang diusung di daerah tersebut yakni: potensi ekonomi, kesenian, dan kreativitas yang dimiliki warga sekitar.

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> W SENI I S BUD A T AYA BUDA

z KAMPUNG KREATIF CICUKANG, JATAYU Terletak di pinggir rel kereta api, tepatnya kampung Cicukang. Di kampung ini terdapat beragam kreativitas. Kreativitas yang dimiliki di antaranya pertunjukan instrumen musik dapur, wayang seng, marawis, tari jaipong, dan pertunjukan teater. Kampung ini pun dikenal dengan karya lukisan mural yang dibuat oleh warga setempat.

z KAMPUNG KREATIF ECO BAMBU CIPAKU Education Cipaku Oase (ECO) Barisan Muda Bandung Utara berada di kawasan Cipaku Indah, Jalan Dr Setiabudhi/Ledeng Bandung (seberang Kampus UPI). Arah masuknya persis berada di belokan Kampus UPI. ECO Bambu Cipaku merupakan salah satu

wahana rekreasi yang tidak hanya menyuguhkan beragam hiburan dari kesenian, namun juga memberikan edukasi. Di sini, pengunjung bisa melihat beragam permainan zaman dahulu atau pembuatan salah satu alat musik tradisional yakni angklung. Kampung kreatif lainnya di di Bandung salah satunya kawasan Bandung Kulon. Di Kecamatan Bandung Kulon terdapat sentra industri kain (Cigondewah), Kampung Tahu (Cibuntu), Kampung Tauge dan Kampung Boneka (Blok Sayuran). Kampung-kampung di Bandung Kulon tersebut menjadi target titik pengembangan wisata kreatif. Tempat lainnya yang akan dikembangkan menjadi kampung wisata kreatif terdapat di kawasan: Kampung Situs (Kecamatan Bandung Kidul), Kampung Batik (Cibeunying Kaler), Kampung Peuyeum (Mandala Jati), dan Kampung Boneka (Sukajadi/Cidadap).((men men))

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


OLAHRAGA

OLAHR AGA << OLAHRA

LIONEL MESSI

Terbaik Dunia, tapi Galau... MESKI LIMA KALI MENJADI PEMAIN TERBAIK DUNIA, NAMUN LIONEL MESSI MERASAKAN KEGALAUAN. MENGAPA?

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


>> OLAHR AGA OLAHRA Messi), ternyata masih galau. Dia masih penasaran karena belum bisa membawa Argentina juara di kejuaraan besar, termasuk Copa America dan Piala Dunia. “Saya lebih memilih Piala Dunia ketimbang lima trofi Ballon d’Or jika saya bisa memilih,” terang Messi di laman Goal. Bagaimana tak galau, dua trofi besar yang tinggal menggenggam –karena Argentina masuk final— malah lepas. Yang pertama adalah saat Argentina kalah dari Jerman di final Piala Dunia 2014 Brazil lewat gol pemain pengganti Mario Goetz . Setahun kemudian, kembali Argentina masuk final Copa America 2015 di Cili. Dalam final di Santiago, Messi juga hanya bisa geleng kepala ketika gelar akhirnya dimiliki tuan rumah. Pensiun di Barcelona Usai meraih Ballon d’Or kelimanya, Messi menyatakan dirinya ingin mengakhiri karirnya di Barcelona. Pernyataan itu merupakan upaya mengakhiri spekulasi yang menyatakan dirinya

BARCABLAUGRANES.COM

NAIRALAND.COM

M

UNGKIN Tuhan tak akan pernah menciptakan pemain sehebat Lionel Messi di masa depan. Meski tak mampu memberikan gelar major kepada tim nasional Argentina, namun secara kualitas, Messi dianggap lebih baik dari Diego Maradona atau Pele. Lima gelar Pemain Terbaik Dunia, termasuk Ballon d’Or 2015 yang diterimanya di Zurich, 11 Januari 2016 lalu, menjelaskan kualitasnya seperti apa. Dalam acara seremoni yang dilakukan FIFA itu, Messi mengalahkan rekan seklubnya asal Brazil, Neymar Jr, dan musuh abadinya selama ini asal Real Madrid. Cristiano Ronaldo. Sebelumnya, Messi pernah mendapat gelar serupa pada 2009, 2010, 2011, dan 2012 silam. Dalam dua edisi sebelum ini, Messi hanya bisa bersedih melihat Ronaldo mendapatkannya di tahun 2013 dan 2014. Deretan trofi itu seolah menjadi penabal predikat Messi sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah. Namun siapa nyana, La Pulga (julukan

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016


OLAHR AGA << OLAHRA akan meninggalkan klub itu dalam waktu dekat. “Saya selalu katakan saya tak ingin meninggalkan Barcelona,” kata Messi seperti dilansir dari laman ESPNFC. “Tanggapan saya selalu sama. Saya memikirkan untuk mengakhiri karir saya di rumah, dan rumahku adalah Barca.” Pernyataan itu seakan menjadi pukulan telak pada beberapa klub termasuk Manchester City dan Chelsea yang merasa mereka memiliki kesempatan besar mengontrak Messi. Selama ini Messi selalu memperlihatkan kesetiaannya untuk Barca. Ketika prestasi Barca anjlok, dia juga merasakan tekanan yang besar. Messi mengaku dirinya dan timnya menerima banyak kritik atas prestasi buruk yang mereka alami di tahun 2014. Kala itu Barcelona tak meraih satu pun gelar. Itu alasan yang membuat Ballon d’Or jatuh ke tangan Ronaldo karena Madrid berhasil meraih gelar Liga Champions. “Sepakbola memang memiliki banyak perubahan,” kata Messi. “Satu tahun yang lalu kami mendapat banyak kritikan namun kami sanggup memenangkan hampir

segalanya,” kata Messi. Keputusan Messi itu membuat para fans bahagia. Bukan hanya penggemar, rekan setim yang baru diakuisisi dari Atletico Madrid, Arda Turan, malah menyanjung Messi setinggi langit. Menurut Turan, Si Kutu (julukan Messi) memang pemain langka. “Saya tak pernah melihat pemain seperti Messi. Dia adalah keajaiban dari Tuhan,” terang gelandang tim nasional Turki itu pada koran negaranya, Sabah, sebagaimana dilansir laman Goal. Turan sudah merasakan langsung kenikmatan bermain bersama rival abadi Cristiano Ronaldo itu. Yakni, saat Barcelona menggilas Granada empat gol tanpa balas akhir pekan lalu. “Saya senang ketika dia melakukan tugasnya di atas lapangan. Saya tak cemburu. Saya merasa baikbaik saja ketika dia mengolongi pemain,” tegas mantan penggawa Galatasaray itu. “Ketika dia memutuskan ingin mengakhiri karir di klub ini, pasti semua orang yang terlibat dengan klub ini sangat bahagia,” jelas Turan .(hbk/ berbagai sumber lagi.(hbk/ .(hbk/berbagai sumber))

SUMBER:OALAHN BERITA/GRAFIS:AIDIL ADRI

EDISI 152/TAHUN IV z 14 - 20 JANUARI 2016 TWITTER.COM


>> OLAHR AGA OLAHRA

olehOnggo IKJ

KEPIT THING KALAU ingin belajar memancing kepiting, belajarlah kepada anak nelayan. Mereka hanya menggunakan batang bambu kecil. Kepiting diganggu dengan disodok-sodok. Kepiting yang marah akan menjempit bambu itu, lalu tariklah. Kepiting pun didapat. Cara menyimpannya pun cerdas. Tak perlu dikurung atau diikat. Beberapa kepiting hasil tangkapan cukup diletakkan di dalam baskom. Kepiting yang mencoba naik untuk keluar pasti

ditarik oleh kepiting yg lain. Itu sebabnya tak akan ada yang berhasil keluar dari baskom. Di senayan ada gedung besar yang bentuknya mirip cangkang kepiting. Entah apa isinya. Tapi sering terdengar suara riuh dari sana. Seperti suara orang yang sedang tarik menarik, yang sebagian terjepit kakinya. Mungkin ada anak nelayan yang memasukkan kepiting ke dalamnya. Entahlah.

EDISI EDISI 152/TAHUN 152/TAHUN IVV z 14-20 14 - 20JANUARI JANUARI2016 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.