Majalah Unesa 103

Page 1



WARNA REDAKSI

I

barat merek, Unesa sudah berhasil memproduksi berbagai jenis varian produk. Bahkan produk Unesa sudah menyebar luas di masyarakat dan dijadikan kebutuhan sehari-hari yang sangat digemari. Nah, sebagai merek yang bertanggung jawab atas kenyamanan dan keselamatan konsumen, tentunya Unesa tidak hanya tinggal diam. Kepercayaan masyarakat tersebut harus mendapat jaminan supaya ‘pengguna’ produk Unesa tidak membeli kucing dalam karung. Sebagai institusi kependidikan, Unesa merupakan produk dasar, atau bahan baku siap pakai untuk segela kebutuhan. Mengapa demikian? Karena selama ini lulusan Unesa identik dengan guru—yang tugas dan perannya di masyarakat sebagai pendidik dan pengajar sekaligus pentransfer ilmu pengetahuan. Untuk itu, jaminan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan sangat diperlukan. Berbagai hal yang berkaitan dengan jaminan kualitas produk Unesa sudah ditangani mulai dari Prodi, Jurusan, Fakultas hingga tingkat Universitas. Lebih dari itu, Unesa juga meneruskan jaminan

kualitas tersebut dalam bentuk borang yang kedalamannya dinilai oleh tim Penjaminan Mutu internal Unesa sebelum kemudian dinilai Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Rektor Unesa Prof. Warsono, M.S. saat dikonfirmasi Majalah Unesa mengakui bahwa akreditasi sangatlah penting bagi Unesa. Ini menunjukkan bahwa Unesa tidak

kredibel. Semua perlu dipersiapkan, misalnya setiap tahun sekali secara internal prodi melakukan evaluasi dan perbaikan data borang, sehingga ketika jelang waktu masa berlaku borang perlu diperbarui tinggal menyisipkan. Hasil maksimal akan diperoleh dengan keterlibatan langsung dan aktif Penjaminan Mutu Unesa, sehingga kerjanya pun bukan ngebut ketika dibutuhkan saja. Kesiapan data dan dokumentasi yang kerap menjadi kendala perlu segera dibenahi dengan melibatkan Arsiparis internal Unesa. Bila selama ini Arsiparis Unesa sudah beberapa kali mendapat penghargaan nasional, tentunya hal tersebut tidak akan terlalu sulit membantu setiap prodi, jurusan, dan fakultas melengkapi setiap data yang diminta. Kinerja Humas Unesa yang juga memiliki dokumentasi berupa foto-foto kegiatan dan kliping juga perlu dilibatkan dalam menyokong melengkapi setiap borang di linkungan Unesa. Untuk itu, Prodi, Jurusan, dan Fakultas tak perlu ragu menginformasikan segala bentuk kegiatannya kepada Humas Unesa, sehingga harapan untuk terdokumentasikannya kegiatan tersebut dapat masuk file-file ke Humas Unesa juga. n ARM

AKREDITASI ITU PENTING main-main dalam urusan jaminan kualitas lulusannya. Dengan melibatkan segenap stakeholder, pada setiap kesempatan rektor dan jajarannya selalu menyerukan untuk mendapatkan akreditasi “A� demi kepuasan masyarakat pengguna lulusan Unesa. Apa yang diserukan rektor tentunya tidak bisa berjalan sendiri tampa dukungan segenap sivitas akademika Unesa. Lebih dari itu, perlu diupayakan strategi berjenjang dan berkelanjutan dalam penyusunan borang setiap prodi agar mampu menjaga konsistensinya sebagai lembaga pendidikan yang

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

3


DAFTAR RUBRIK

18 Edisi Ini

05

UNESA MENUJU TARGET AKREDITASI “A”

Akreditasi menjadi hal penting bagi kredibilitas sebuah perguruan tinggi. Dari akreditasi itulah, dapat diketahui mutu dan kualitas sebuah perguruan tinggi kerena akreditasi merupakan penentuan standar mutu dan penilaian pendidikan tinggi. Saat ini, Unesa sedang bekerja keras menyiapkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang akan habis pada Januari 2018. Harapan besar, akreditasi Unesa yang kini masih terakreditasi B, dapat naik levelnya menjadi terkreditasi A..

EDISI MARET 2017

08

FIP TARGETKAN 6 PRODI DAPAT AKREDITAS “A”

09

2 PRODI DI FIK AKREDITASI “A”

11

AKREDITASI “A” HARGA MATI

14

WARTA UTAMA

18 - 19

LENSA UNESA Berita Foto Kegiatan Pejabat dan Kemahasiswa Unesa.

20

18

KOLOM REKTOR

22

INSPIRASI ALUMNI

34

CATATAN LINTAS

19

13

UNESA PERLU LEBIH FOKUS PENDOKUMENTASIAN

Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 103 Tahun XVIII - Maret 2017 PELINDUNG: Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor), Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. (PR I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (PR II), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (PR III), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (PR IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAKPK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Rudi Umar Susanto REPORTER: Lina Mezalina, Murbi Astuti, Suryo Waskito, Emir Musa, Khusnul, Syaiful Hidayat, Asnaul Ilmiyah, M. Hasan Zaki, Mira Carera, Merry, Fikriyatul Umah, Nely Eka, Novita, Belya Dwi, Geofany FOTOGRAFER: Sudiarto Dwi Basuki, M. Wahyu Utomo, DESAIN/LAYOUT: Abdur Rohman, Basir Aidi ADMINISTRASI: Rr. Dwi Astuti, S.H., MM. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya

4

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

MENUJU TARGET AKREDITASI A

Akreditasi menjadi hal penting bagi kredibilitas sebuah perguruan tinggi. Dari akreditasi itulah, dapat diketahui mutu dan kualitas sebuah perguruan tinggi kerena akreditasi merupakan penentuan standar mutu dan penilaian pendidikan tinggi. Saat ini, Unesa sedang bekerja keras menyiapkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang akan habis pada Januari 2018. Harapan besar, akreditasi Unesa yang kini masih terakreditasi B, dapat naik levelnya menjadi terkreditasi A.

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

5


LAPORAN

UTAMA

TARGET A: Rektor Unesa Prof Warsono menargetkan universitas yang dipimpinnya mampu mencapai akreditas A. foto: HUMAS

R

ektor Unesa, Prof. Dr. Warsono, M.S menyampaikan bahwa akreditasi sangatlah penting bagi sebuah perguruan tinggi. Kenapa penting? Karena akreditasi merupakan wujud penjaminan mutu dari sebuah prodi atau lembaga. Warsono menganalogikan akreditasi dengan sistem penilaian yang ada dalam sebuah institusi. Ia mencontohkan, saat sekolah atau kuliah, nilai tentulah sangat penting. Jika disuruh memilih antara nilai A, B dan C, tentu saja yang akan dipilih adalah nilai tertinggi, yakni A. “Demikian juga Unesa, target akreditasi A adalah sebuah pilihan yang perlu dilakukan dengan kerja keras,” paparnya. Apakah akreditasi menunjukkan kelebihan sebuah perguruan

6

tinggi? Secara filosofis Warsono menjawabnya dengan sebuah pertanyaan, lebih pintar mana mahasiswa yang memiliki nilai A dengan mahasiswa yang memiliki nilai B di bidang yang sama? Tentu saja semua akan mengatakan bahwa mahasiswa yang memiliki nilai A lebih baik daripada mehasiswa yang memiliki nilai B. “Sehingga sangat jelas bahwa nilai akreditasi itu sangat penting bagi Unesa,” terang Warsono diplomatis. Oleh karena itu, karena begitu pentingnya akreditasi bagi Institusi, Rektor berharap Unesa dapat meningkatkan nilai akreditasi yang saat ini B menjadi terakreditasi A. Untuk menunjang pencapaian target tersebut, Unesa sudah mempersiapkan segala sesuatunya mulai penyusunan proposal, borang, dan lainnya. “Semoga, target

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

akreditasi A bisa terpenuhi,” tandas rektor. Senada, Wakil Rektor I Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si mengatakan bahwa saat ini Unesa sedang menyiapkan akreditaasi AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) yang habis pada Januari 2018. Sesuai aturan, terang Yuni, 6 bulan sebelum habis harus sudah keluar pengajuannya. Karena levelnya institusi maka data yang digunakan dari seluruh prodi yang ada di Unesa. “Kami menargetkan akreditasinya bisa A,” ungkap Yuni. Dua Jalur Sistem Penjaminan Mutu Yuni menjelaskan ada dua jalur sistem penjaminan mutu yakni secara internal dan eksternal. Penjaminan mutu internal dilakukan PPM Unesa untuk menjamin bahwa mutu yang sudah dilaksanakan Unesa sesuai dengan standar pendidikan


LAPORAN UTAMA berdasarkan Permenristekdikti RI nomor 44 tahun 2015. Sementara itu, penilaian secara eksternal dinilai oleh lembaga lain seperti lembaga ISO dan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). “Ada penilaian secara eksternal yang menilai bagaimana sistem mutu di Unesa dapat diselenggarakan,” terang Yuni. Yuni menerangkan, penilaian BANPT menyangkut penjaminan mutu level Prodi dan penjaminan mutu level Institusi (Universitas). Akreditasi sangat penting bagi Perguruan Tinggi karena merupakan tanggung jawab lembaga untuk menjaminkan mutunya. “Akreditasi akan membawa dampak terhadap kepercayaan masyarakat,” paparnya. Lebih lanjut Yuni menerangkan, pengajuan akreditasi dilakukan setiap 4 tahun sekali. Atau boleh saja sebelum 4 tahun. Namanya reakreditasi. Reakreditasi itulah sekarang yang banyak dilakukan prodi-prodi di Unesa. “Unesa saat ini bergerak memenuhi seluruh standar yang ada, minimal sama dengan standar nasional pendidikan tinggi karena ini sudah tertuang secara yuridis,” tegasnya. Akreditasi Internasional Selain berupaya meningkatkan standar nasional, Unesa juga berupaya meningkatkan standar internasional melalai Asean University Network (AUN). AUN merupakan pengakuan prodi secara internasional. Badan ini didirikan untuk memperkuat jaringan perguruan tinggi terkemuka di negara-negara anggotanya untuk meningkatkan solidaritas dan mengembangkan identitas regional melalui pengembangan sumber daya manusia. “Sejak 2016, Unesa sudah mulai menyiapkan untuk mengarah ke sana. Prodi di MIPA dan beberapa prodi lain sudah mulai menyiapkan untuk ikut pelatihan-pelatihan dan sebagainya untuk memenuhi standar itu, terutama pada prodi yang memiliki akreditasi A,” ungkapnya. Sementara itu, terkait dengan

MEMACU: Wakil Rektor I Unesa Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. memacu semua Fakultas, Jurusan, dan Prodi di Unesa dapat memperoleh Akreditasi A. foto: HUMAS

“Sejak 2016, Unesa sudah mulai menyiapkan untuk mengarah ke sana. Prodi di MIPA dan beberapa prodi lain sudah mulai menyiapkan untuk ikut pelatihanpelatihan dan sebagainya untuk memenuhi standar itu, terutama pada prodi yang memiliki akreditasi A.” persiapan AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) sudah dipersiapkan dengan mengajukan borang AIPT. Melaporkan 7 standar yang ada di borang AIPT, diperlukan persiapan. Di antaranya, merapikan dokumen. Persiapan dokumen menjadi tantangan bagi Unesa. “Perlu membuat sistem agar dokumen yang ada mudah ditelusuri,” terangnya. Persiapan lainnya adalah mengimprove akreditasi prodi karena akreditasi prodi menyumbang besar bagi akreditasi AIPT. Salah satunya, dengan memetakan prodi yang ada di Unesa. “Yang sudah A dipertahankan, yang masih B akan ditinjau untuk dilakukan Reakreditasi meskipun belum waktunya untuk akreditasi,” jelas Yuni. Selain itu, sistem penjaminan

Majalah Unesa

mutu di Unesa harus dibangun secara kokoh. Standar yang ada harus didasarkan pada standar di Kemenristekdikti. Untuk program studi yang memiliki akreditasi C, diusahakan semaksimal mungkin ditingkatkan. Yuni mengakui, akreditasi tidak akan mungkin bisa berjalan sukses kalau tidak ada sinergiyang baik dari seluruh warga Unesa. Sebab, semua peran dalam komponen Unesa juga diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam proses penilaian akreditas. “Oleh karena itu, untuk kepentingan akreditasi, mari bekerja sama agar bisa mendapatkan AIPT. Kami optimis dengan bekerja sama dengan semua pihak akreditas Unesa akan semakin baik,” pungkasnya. n (EMIR)

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

7


LAPORAN

UTAMA Dekan FIP, Drs. Sujarwanto, M.Pd

FIP TARGETKAN 6 PRODI TERAKREDITASI A Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) terus meningkatkan akreditasi masing-masing program studi yang dimiliki. Akreditasi merupakan indikator kualitas dan juga kebutuhan wajib karena dari sanalah kualitas dan mutu dari sebuah program studi dilihat oleh masyarakat.

TARGET A: Dekan FIP, Drs. Sujarwanto, M.Pd. (tengah) diapit Wakil Dekan I, II, dan III bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa. foto: DOK

A

kreditasi merupakan salah satu indikator kualitas suatu perguruan tinggi, baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akreditasi juga menjadi sebuah aset penting untuk menetapkan posisi sebuah lembaga. Melalui akreditasi, masyarakat dapat menilai mutu suatu lembaga. Hal ini karena akreditasi merupakan penentuan standar mutu dan penilaian suatu lembaga pendidikan oleh pihak di luar lembaga yang independen. Tujuan dan manfaat akreditasi adalah untuk memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh

8

BAN-PT. Selain itu, adanya akreditasi akan mendorong program studi untuk terus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu. Manfaat lain dari akreditasi adalah bagi lulusan yang ingin bekerja, beberapa instansi mensyaratkan akreditasi minimal. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) terus mendorong dan meningkatkan akreditasi masing-masing program studi yang dimiliki. Dalam hal ini, akreditasi merupakan indikator kualitas dan juga kebutuhan wajib karena dari sanalah kualitas dan mutu dari sebuah program studi dilihat oleh masyarakat. Mutu program studi merupakan cerminan dari totalitas input, proses, dan output, serta layanan/kinerja program studi yang

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

diukur berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Dekan FIP, Drs. Sujarwanto, M.Pd mengatakan, untuk mendorong perbaikan mutu program studi secara berkelanjutan perlu peningkatan SDM serta sarana dan prasarana. FIP terus mendorong para dosen untuk melahirkan karya, baik itu buku, bahan ajar, artikel, prosiding, atau jurnal terindeks SCOPUS-THOMSON. “Untuk menunjang hal tersebut, FIP terus melakukan pelatihan pembuatan karya ilmiah dan dan peningkatan kualitas dosen dalam melakukan proses pembelajaran. Selain itu, dalam bidang kemahasiswaan juga terus dipacu untuk melahirkan prestasi. Berbagai pelatihan mahasiswa, baik


LAPORAN UTAMA

BIMTEK: Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono. MS didampingi Wakil Rektor I Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si (kiri) saat melakukan Bimtek. foto: DOK

di tingkat fakultas maupun program studi/juruan terus digelar untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing mahasiswa,” papar Sujarwanto. Selain peningkatan SDM, peningkatan sarana fisik juga diperlukan. Hal itu perlu agar seluruh sivitas akademik merasa nyaman berada di kampus, sehingga produktivitas dosen dan mahasiswa akan meningkat. Penataan sarana fisik seperti ruang kelas yang nyaman, ruang laboratorium, ruang tata usaha, perpustakaan, aksesibilitas, penataan taman, penghijauan dan lainnya diperlukan karena semua hal tersebut akan bermuara pada akreditasi. “Dari delapan prodi yang ada di FIP, tiga prodi telah terakreditasi A dan dua prodi terakreditasi B, sedangkan prodi lainnya masih dalam proses,” ujar Sujarwanto. Dari delapan prodi di FIP, tiga di antaranya yakni Pendidikan Luar Biasa (PLB), Pendidikan Luar Sekolah (PLS), dan Bimbingan Konseling (BK) telah terakreditasi A. Sedangkan Psikologi dan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan terakreditasi B. sementara tiga prodi lain yaitu PG-PAUD, PGSD, dan Manajemen Pendidikan masih dalam proses penilaian akreditasi. “Targetnya, FIP akan menambah tiga prodi yang terakreditasi A, yakni PG-PAUD, Manajemen Pendidikan, dan PGSD, sehingga akan berjumlah 6 prodi yang terakreditasi A,” pungkasnya. n (LINA MEZALINA)

“Dari delapan prodi yang ada di FIP, tiga prodi telah terakreditasi A dan dua prodi terakreditasi B, sedangkan prodi lainnya masih dalam proses. Target FIP menambah tiga prodi yang terakreditasi A, yakni PG-PAUD, Manajemen Pendidikan, dan PGSD.” [DEKAN FIP, DRS. SUJARWANTO, M.PD]

2 PRODI DI FIK SUDAH TERAKREDITASI A Dua program studi di FIK telah mendapatkan akreditasi A. Kedua prodi tersebut adalah Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PenKes Rek) dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Sedangkan Prodi Ilmu Keolahragaan sedang proses akreditasi. Kepala Jurusan PenKesRek, Dr. Pudjijuniarto mengatakan bahwa mendapatkan akreditasi A merupakan kebanggaan tersendiri. Ia mengakui bahwa proses akreditasi diperlukan kerja sama seluruh warga FIK, mulai pimpinan Fakultas dan Jurusan, dosen, serta mahasiswa. “Mereka harus terlibat. Saya salut dan kagum dengan kerja sama di antara kami,” terangnya. Pudjijuniarto menjelaskan, ada 7 standar dalam memenuhi akreditasi, yaitu visi dan misi, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan

Majalah Unesa

dan penjaminan mutu, mahasiwa dan lulusan, sumber daya manusia, kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik, sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Pudjijuniarto, sebenarnya tidak cukup sulit memenuhi setiap standar. Sebab, data yang diperlukan sudah ter-back up di kantor pusat. Yang menjadi kendala pada standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat karena tidak semua dosen melakukan penelitian. “Karena itulah proses pengumpulan data memakan waktu hingga 4 bulan,” jelasnya. Padjijuniarto berharap dengan Akreditasi A tersebut dapat berperan sebagai evaluasi dan pemicu semangat untuk kemajuan jurusan. Termasuk, mendorong semangat para dosen agar melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. n (fikriyah)

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

9


LAPORAN

UTAMA

AKREDITASI MENCITRAKAN PERGURUAN TINGGI Akreditasi merupakan bentuk pengakuan atau penilaian pemerintah terhadap suatu lembaga pendidikan melalui BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Drs. Sumarno, M.Hum mengatakan, akreditasi sangat dibutuhkan Unesa untuk meningkatkan kualitas dan nilai universitas di hadapan masyarakat umum. Selain itu, dengan akreditasi yang baik dapat meningkatkan keinginan siswa untuk masuk Unesa

dan memilih Unesa sebagai pilihan utama. Senada, Dewi Prastiwi, SE, Ak, M.Si, Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unesa mengatakan bahwa akreditasi sangat diperlukan agar dapat meningkatkan citra perguruan tinggi. “Jika akreditasi kita A, maka itu dapat meningkatkan stakeholder dan minat untuk studi di Unesa. Selain itu, karena kita sudah menghasilkan lulusan yang terakreditasi, maka itu menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan,” terang Dewi Prastiwi. Dewi menambahkan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akreditasi yaitu dengan meningkatkan sarana dan

REKAP KEGIATAN AKREDITASI DI UNESA UNESA GETOL MELAKUKAN PERSIAPAN DALAM RANGKA PROSES AKREDITASI. BERIKUT BEBERAPA KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES AKREDITASI.

REVIEW BORANG AIPT DARI BAN PT 11-12 Maret 2017 dilakukan kegiatan review borang AIPT Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan ini bertempat di gedung rektorat kampus Lidah Wetan Surabaya. Kegiatan dimulai pukul 10.00 – 17.00 wib. Reviewer yang dihadirkan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) ibu Dr. Indri dan bapak Dr. Indra. Pembahasan borang AIPT hanya untuk standar 4 dan standar 7. Kegiatan berjalan lancar dan semoga borang AIPT Unesa mendapat A.

REVIEW BORANG S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

RAPAT KOORDINASI AIPT DENGAN PPTI

30 Maret 2017 dilakukan kegiatan review borang S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan ini bertempat di gedung F4 PPM Unesa. Kegiatan dimulai pukul 09.00 – 17.00 wib. Reviewer dalam kegiatan ini adalah Dr. Prima dan Roy Januardi, M.Kes. Pembahasan borang Program studi S1 Pendidikan Geografi mulai standar 1, standar 2, standar 3, standar 4, standar 5, standar 6 dan standar 7. Kegiatan berjalan lancar dan semoga borang S1 Pendidikan Geografi mendapat A.

7 Maret 2017 dilakukan kegiatan rapat koordinasi task force borang AIPT Unesa dengan kepala Pusat Pengembangan Teknologi Informasi (PPTI). Kegiatan ini bertempat di gedung F4 kampus Ketintang Surabaya. Kegiatan dimulai pukul 15.00 – 18.00 wib.

REVIEW BORANG S1 SASTRA INGGRIS 27 Maret 2017 dilakukan kegiatan review borang S1 Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan ini bertempat di gedung F4 PPM Unesa. Kegiatan dimulai pukul 13.00 – 17.00 wib. Reviewer dalam kegiatan ini adalah Prof. Muslimin Ibrahim. Pembahasan borang Program studi S1 Sastra Inggris mulai standar 1, standar 2, standar 3, standar 4, standar 5, standar 6 dan standar 7. Kegiatan berjalan lancar dan semoga borang S1 Sastra Inggris mendapat A.

10

prasarana universitas, fakultas, maupun jurusan. Seperti adanya Tax Center Unesa, yang dapat dijadikan sarana pengetahuan mahasiswa mengenai perpajakan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sementara itu, Linda Oktaviani, mahasiswa Jurusan Akuntasi FE menandaskan bahwa dengan akreditasi, Unesa dapat meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswanya. Bagi jurusan yang akreditasinya masih belum memenuhi standar dapat diatasi dengan status akreditasi prodi yang lain. n (BELYA)

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

REVIEW BORANG AIPT DENGAN BAN PT 4-5 Maret 2017 dilakukan kegiatan review borang AIPT Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan bertempat di gedung rektorat kampus Lidah Wetan Surabaya. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 – 17.00 wib. Reviewer yang dihadirkan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) ibu Dr. Indri dan bapak Dr. Indra. Pembahasan borang AIPT hanya untuk standar 3 terkait kemahasiswaan dan standar 6 terkait sarpras dan keuangan Unesa. Kegiatan berjalan lancar dan semoga borang AIPT Unesa mendapat A. n (NEA)

Majalah Unesa

SUMBER: PJM UNESA


LAPORAN UTAMA

DEKAN FT: AKREDITASI A HARGA MATI AKREDITASI dalam sebuah perguruan tinggi sangatlah penting. Menurut Prof. Dr. Eko Hariadi, M.Pd, Dekan FT, akreditasi sangat berguna bagi lulusan untuk bersaing di dunia kerja. Menurutnya, akreditasi merupakan upaya pemerintah menstandarisasi dan menjamin mutu Prof. Dr. Eko Hariadi, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Unesa alumni perguruan tinggi sehingga kualitas lulusan antara perguruan tinggi tidak terlalu bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan kerja. “Kalau akreditasi program studinya mati/off maka kasihan lulusannya. Karena hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai pengakuan dari badan atau instansi lain,” papar Eko. Eko menambahkan, saat ini Fakultas Teknik Unesa memiliki 20 program studi yang terbagi menjadi 7 Program Studi S1 Kependidikan, 6 Program Studi S1 Non-Kependidikan, dan 7 Program Studi DIII NonKependidikan. (rincian akreditasi lihat tabel) Seluruh program studi di Fakultas Teknik telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) kecuali program studi baru, yakni Program Studi Sistem Informasi dan Program Studi Teknik Informatika. Akreditasi kedua prodi baru di Fakultas Teknik ini sedang diusulkan di BAN-PT. Fakultas Teknik memiliki target tersendiri untuk masalah akreditasi. Untuk prodi baru harus B, sedangkan Program Studi S1 Kependidikan terakreditasi A adalah harga mati. Karena kita tahu

bahwa persyaratan PPG adalah prodi harus terakreditasi A. “Alhamdulillah Program Studi S1 Kependidikan di Fakultas Teknik banyak yang terakreditasi A, kecuali Prodi S1 Tata Busana dan S1 Tata Rias yang masih terakreditasi B serta S1 Pendidikan Teknologi Informasi yang masih terakreditasi C,” tegas Eko. n (KHUSNUL) Tabel Akreditasi Program Studi di Fakultas Teknik PROGRAM STUDI

AKREDITASI

S1 Pendidikan Teknik Elektro

A

S1 Pendidikan Teknik Mesin

A

S1 Pendidikan Teknik Bangunan

A

S1 Pendidikan Tata Boga

A

S1 Pendidikan Tata Busana

B

S1 Pendidikan Tata Rias

B

S1 Pendidikan Teknologi Informasi

C

S1 Teknik Sipil

C

S1 Teknik Elektro

C

S1 Teknik Informatika

C

S1 Teknik Mesin

Sedang diusulkan Akreditasi

S1 Sistem Informasi

Sedang diusulkan Akreditasi

S1 Gizi

Izin Turun Akhir 2016

DIII Teknik Listrik

B

DIII Manajemen Informatika

C

DIII Teknik Mesin

B

DIII Teknik Sipil

B

DIII Transportasi

B

DIII Tata Boga

A

DIII Tata Busana

B

DEKAN FISH: BERJUANG GAPAI TARGET AKREDITASi merupakan indikator penilaian terhadap lembaga pendidikan terkait dengan kualitas yang diberikan. Dekan FISH, Prof. Dr. Sarmini, M.Hum menyadari urgensi sebuah akreditasi yang berdampak bagi fakultas terkait, khususnya sivitas akademika beserta para alumni dalam dunia kerja. Oleh karena itu, FISH yang memiliki 8 pogram studi terus berupaya meningkatkan akreditasi menjadi lebih baik. (daya akreditasi lihat tabel). “Kami akan berupaya terus meningkatkan kualitas pendidikan

Prof. Dr. Sarmini, M.Hum Dekan FISH Unesa

hingga mencapai akreditasi A pada setiap program studi di fakultas Ilmu Sosial dan Hukum,” ujar Sarmini.

Majalah Unesa

Untuk mencapai harapan tersebut, FISH melakukan pengembangan sumber daya baik dosen dan mahasiswa terutama dalam hal publikasi dan prestasi, baik nasional maupun internasional. Setiap dosen wajib melakukan penelitian secara terstruktur, kemudian hasilnya diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional tereputasi. “Beberapa hasil penelitian dosen FISH pernah dipublikasikan dalam jurnal yaitu dalam International Jurnal Social and Tecnology (IJST),” paparnya.

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

11


LAPORAN

UTAMA

TABEL AKREDITASI DI FISH PROGRAM STUDI

AKREDITASI

S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

B

S1 Pendidikan Sejarah

A

S1 Pendidikan Geografi

B

S1 Ilmu Administrasi Negara

B

S1 Ilmu Hukum

B

S1 Sosiologi

A

S1 Ilmu Komunikasi

Proses Penilaian

D3 Adiminstrasi Negara

Selain pengembangan SDM, sarana prasarana yang menunjang perkuliahan pun dioptimalkan. Pemberian apresiasi kepada setiap mahasiswa maupun dosen yang mampu berprestasi maupun memiliki HAKI, atau memiliki karya yang diakui nasional ataupun internasional juga diperhatikan. Selain itu, kolerasi dengan para alumni untuk membantu menguatkan koordinasi dan penempatan dan pendampingan terhadap lulusan baru.”Adanya ikatan alumni dengan program kerjanya membuat wadah pengembangan tambahan bagi mahasiswa yang

B

masih berproses menjadi seorang sarjana,” tandasnya Senada, Dr. Agus Supriyono, M.Si, Wakil Dekan 1 menambahkan, upaya peningkatan akreditasi dilakukan juga melalui pelaksanaan klinik manuscript jurnal untuk mengoptimalkan potensi dosen dalam penelitian dan publikasi jurnal. Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengundang narasumber dari pakar terkait. “Kami juga mengikutsertakan para dosen tertentu dalam konferensi internasional, untuk menambah wawasan dan relasi,” papar Agus.

UPAYA PENDIDIKAN SEJARAH RAIH AKREDITASI A PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MERUPAKAN SALAH SATU PROGRAM STUDI DENGAN AKREDITASI A. PROSES PEROLEHAN AKREDITASI TERSEBUT BUKANLAH PEKERJAAN MUDAH. DIPERLUKAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN SINERGITAS SELURUH SIVITAS AKADEMIKA. DR. YOHANES Hannan Pamungkas, M.A, Ketua Program studi Sarjana Pendidikan Sejarah memberikan penjelasan dan saran kepada program studi lain agar berupaya mengoptimalkan fasilitas dan media untuk pengembangan dan kajian setiap perkuliahan. Hannan mengakui bahwa setiap tahun ada peningkatan terhadap standar yang diperlukan untuk pengisian borang akreditasi. Standart 1

12

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Berbagai perbaikan terkait peningkatan belajar mengajar juga dilakukan. Di antaranya, upaya penyesuaian kurikulum program studi di fakultas ilmu sosial dan hukum dengan program studi di perguruan tinggi luar negeri dan menggunakan kelas perkuliahan dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) pada mata kuliah tertentu. “Pemakaian jurnal internasional dan tersedianya buku literature berbahasa Inggris diharapkan mampu melatih mahasiswa dalam hal kemampuan berbahasa, sehingga pertukaran mahasiswa, misalnya magang ataupun student exchange dapat tercapai di kemudian hari,” tambah Wadek 1 FISH. Agus berharap keluarga besar FISH menjalin sinergi yang kuat antara mahasiswa, dosen, praktisi maupun birokrasi serta alumni untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Kesadaran dan tekad yang kuat perlu terus dipupuk untuk menjaga semangat mengukir prestasi dan meningkatkan kualitas akreditasi,” pungkasnya. n (ILMI/ZAKI)

hingga 7 harus diperhatikan dan dijadikan sebagai pijakan sehingga hasilnya maksimal. Nilai yang tidak kalah penting adalah kesesuaian. “Kesesuaian yang dimaksud merupakan keselarasan antara beberapa komponen yang bersinggungan. Apa yang ditulis pada borang, harus sesuai realitas yang ada di lapangan,” papar Hannan. Peranan alumni dalam pembangunan relasi dan peningkatan kualitas program studi juga sangat penting. Kiprah dan kegiatan alumni menjadin nilai positif bagi mahasiswa yang nantinya akan lulus dan mendapatkan pendampingan dari para alumni. “Alumni pendidikan sejarah juga memiliki komunitas (ikatan alumni) dengan program kerja tertentu,” terangnya. Pendidikan Sejarah memiliki keunggulan pada program luar kelas yang telah diterapkan setiap tahun. Selain itu, program unggulan lain adalah KKI dan kegiatan edupreneur. Mahasiswa pendidikan sejarah secara kontinyu selain belajar dalam laboratorium sejarah, juga menyempatkan kuliah luar kelas dengan metode kunjungan sejarah serta penelitian sejarah di situs-situs sejarah. “Upaya mendapatkan akreditasi harus dilakukan secara kerja keras dan pemikiran cerdas. Tidak menggantungkan diri atau hanya berpangku tangan saja,” tegas Hannan. n (ZAKI)

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA Wawancara Dengan Ketua PPM Unesa

UNESA PERLU LEBIH FOKUS KE PENDOKUMENTASIAN Akreditasi sangat amat penting bagi semua perguruan tinggi. Jika perguruan tinggi terakreditasi baik, maka bisa dipastikan perguruan tinggi tersebut telah memberikan pendidikan layanan yang bermutu. Begitulah sepenggal pendapat Ketua Pusat Penjaminan Mutu (PPM) Unesa, Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd saat berbincang dengan reporter Majalah Unesa, Syaiful Hidayat. Berikut petikan wawancara selengkapnya! Hal apa saja yang dilakukan PPM terkait akreditasi, bisa dijelaskan? Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh PPM terkait akreditasi. Di antaranya, PPM langsung memberikan pendampingan dan juga melakukan sosialisasi kepada prodiprodi di Unesa sesuai yang diinginkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagai lembaga independen yang memiliki kewenangan memberi nilai akreditasi dan standar akreditasi sebuah perguruan tinggi. Setelah mereka (prodi) sudah membuat akan dilakukan review. PPM memiliki divisi akreditasi yang dikelola Bu Prima Retno Wikandari. Beliaulah yang mengatur dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Unesa. Kami juga memiliki asesorasesor BAN-PT dari dosen Unesa. Mereka bisa diperbantukan untuk memberikan masukan dan revisi sebelum dokumen pengajuan akreditasi dikirimkan. Seperti apa alur akreditasi dan penilaiannya? Alur prosedur yang secara continue, sebuah institusi pendidikan/program studi harus melakukan evaluasi diri. Dengan menilai menggunakan analisis kekuatan dan kelemahan apa saja dilihat dari dalam. Sedangkan, dari luar bisa dilihat dari tantangan dan peluang apa yang bisa diraih. Dari evaluasi diri inilah program studi menyusun borang, yakni semacam pengisian data-data tentang perguruan tinggi untuk dinilai. Berdasarkan data-data itu BAN PT akan memberikan penilaian. Selesai itu, akan diverifikasi ke lapangan oleh BAN PT melalui asesor apakah sesuai dengan kenyataan di lapangan. Berdasarkan hasil evaluasi borang dan kunjungan lapangan, kemudian dibuat keputusan apakah perguruan tinggi tersebut terakreditasi atau tidak. Akreditasi Unesa sendiri seperti apa? Kita ini (Unesa) masih belum akreditasi Badan Hukum (BH). Unesa masih akreditasi Badan Layanan Umum (BLU). Ada beberapa macam status perguruan tinggi. Ada Akreditasi Satuan Kerja, Badan Layanan Umum, dan Badan Hukum. Itu bentuk pengelolaan saja. Akreditasi berkaitan dengan pengelolaannya dan bagaimana menangani lulusan Unesa.

Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, M.Pd Ketua Pusat Penjaminan Mutu (PPM) Unesa

Ada 7 standar yang dinilai dan harus dipahami oleh semua sivitas akademik. Peran PJM sendiri? Pusat Penjaminan Mutu (PJM) diberi amanah untuk menjaminkan mutu akademik Unesa. Meskipun PPMN bertugas menjaminkan mutu akademik Unesa, tentu tidak bisa lepas dan harus bekerja sama dengan pihak lain. Akademik bisa bermutu jika sarana prasarana memenuhi, Sumber daya manusia memenuhi, keuangan dan aset juga memenuhi. Selain menjaminkan mutu akademik, kita harus memonev standar-standar lainnya. Bagaimana alur kerja di PJM sendiri? Pusat Penjaminan Mutu (PPM) itu merupakan salah satu bagian dari pusat Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M). PPM sendiri memiliki struktur organisasi yang meliputi Ketua, Sekretaris dan 4 Divisi yakni Divisi Pengkajian Dan Pengembangan Sistem Mutu Akademik (DPPSMA), Divisi Akreditasi, Divisi Monitoring dan Evaluasi (MONEV) dan Divisi Data dan Sistem Informasi. Setiap divisi terdiri atas ketua dan anggota. Dasar akreditasi kan pelengkapan data. Kami melakukan sesuatu harus direkam dengan baik sehingga bisa membuat laporannya dengan mudah. Sebenarnya, yang dilakukan Unesa sudah sangat baik. Hanya saja, kita kalah terkait dokumentasi tersebut. n (SH)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

13


WARTA

UTAMA

MOU: Rektor Unesa, Prof. Dr. Warsono M.S disaksikan Menteri Sosial, Khofifah Indra Parawansah bertukar naskah MoU dengan Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Kemensos RI, Edi Suharto M.Sc, Ph.D. di Hotel Horison Ultima, Malang, pada Sabtu 11 April 2017.

UNESA DAN KEMENSOS

TANDATANGANI MOU PENGEMBANGAN SDM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menandatangai nota kesepahaman (MoU) dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Penandatanganan MoU dilakukan Rektor Unesa, Prof. Dr. Warsono, M.S dan Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Kemensos RI, Edi Suharto M.Sc, Ph.D di Hotel Horison Ultima, Malang, pada Sabtu 11 April 2017.

P

embubuhan tanda tangan MoU disaksikan oleh Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansah. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt dan sejumlah pejabat terkait. Dengan ditandatanganinya kesepakatan tersebut, diharapkan semakin mempererat sinergi antara Unesa dan Kemensos dalam peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia. Ruang lingkup kesepakatan bersama meliputi pendidikan dan pelatihan dalam bidang kesejahteraan

14

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

sosial, penelitian dan pengkajian masalah-masalah kesejahteraan sosial, penerbitan dan publikasi hasil kajian masalah-masalah kesejahteraan sosial, pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesejahteraan sosial, dan kegiatan lain yang disepakati kedua pihak. Usai penandatanganan MoU, Rektor Unesa menyerahkan cinderamata kepada Kemensos yang dilakukan di sela kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan yang dilaksanakan di Hotel Horison Ultima, Malang Jl. Green Boulevard No 2 Purwodadi Malang.n (ARM)

Majalah Unesa


WARTA UTAMA

PERTUKARAN PELAJAR & BUDAYA UNESA DENGAN AICHI UNIVERSITY PERTUKARAN: Suasana pertemuan pertama pertukaran pelajar dan budaya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjalin kerja sama dengan Aichi University of Education, di Kampus Unesa Lidah Wetan, 16-18 Maret 2017.

U

niversitas Negeri Surabaya (Unesa) menjalin kerja sama dengan Aichi University of Education dalam program pertukaran pelajar dan budaya. Kerja sama tersebut ditandai dengan kunjungan Prof. Kazujino dan 7 mahasiswa Aichi University of Education pada 16-18 Maret 2017 di Kampus Unesa Lidah Wetan. Rombongan Aichi University of Education, juga mengunjungi jurusan Bahasa Jepang dan studio batik di Fakultas Bahasa dan Seni. Dekan FBS, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd mengatakan, Unesa akan membuka kesempatan seluas-luasnya untuk program pertukaran pelajar maupun kerja sama internasional lain. Senada, Prof. Kazuhino, yang mewakili Aichi University of Education berharap hubungan kerja sama terus berlanjut di masa depan. “Saya berharap semoga akan ada mahasiswa yang bisa datang ke Unesa di lain kesempatan,� harap Prof. Kazuhino dalam bahasa Jepang. n (LINA/WAHYU)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

15


WARTA

UTAMA

UNESA TUAN RUMAH TEMU ILMIAH UKM PENALARAN SE-SURABAYA

Unesa melalui Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa (UKIM) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah kegiatan Temu Ilmiah UKM Penalaran se-Surabaya. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 11 Maret 2017 di Aula Srikandi Gedung I6.01.01 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) dengan tema Membangun Budaya Literasi sebagai Refkleksi Kondisi Negeri.

K

egiatan Temu Ilmiah UKM Penalaran diikuti beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Surabaya. Di antaranya, Untag Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Bhayangkara Surabaya, Univiversitas Hang Tuah Surabaya, Univ.ersitas Muhammadiyah Surabaya, Univiversitas Airlangga, ITS, Unitomo, Unipa dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pasuruan. Sedikitnya, sekitar 90 orang mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara sekaligus Pembina UKIM Unesa dan Dosen FT, Warju, S.Pd., S.T., M.T. dengan dimoderatori Syafiul Arif. Ketua Pelaksana acara TIUPS, Deiya Gama Ilyasa mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan peran mahasiswa

16

sebagai agen perubahan dengan membangun budaya literasi di kalangan mahasiswa maupun masyarakat. “Literasi sebagai pondasi awal untuk kunci keberhasilan,” paparnya. Selain menjadi ajang silahturahmi UKM Penalaran se-Surabaya, acara tersebut juga diisi dengan Lomba Opini, Seminar, Sosialisasi MITI, dan Kongres Penalaran Surabaya. Senada, Ketua UKIM Unesa, Moh. Harianto mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk membangun budaya literasi di kalangan mahasiswa. Ia berharap setelah kegiatan tersebut, harus ada program kerja yang sama untuk meningkatkan budaya literasi. “Misalnya menulis bareng atau pelatihan apapun,” ungkap Harianto.

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

Dalam paparannya, Warju, S.Pd, S.T, M.T menegaskan bahwa tidak semua perubahan akan membawa perbaikan. Namun, jika ingin maju dan berkembang, harus berani berubah dan mengubah. Warju juga memberikan semangat agar mahasiswa terus memiliki budaya menulis. “Mulailah dari topik. Itulah awal bagian dari awal runtut berpikir ilmiah. Pumpunkan bagian isi. Itulah bagian inti, dari sebuah karya ilmiah. Selebihnya, lakukanlah agar mimpi segera mengubah menjadi kenyataan,”jelas Warju. Sementara itu, untuk pemenang lomba opini yang berhasil menjadi Juara 1 adalah Parlaungan Iffa Nasution dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, sedangkan Juara II Muchammad Yulianto dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. n (SH)


WARTA UTAMA

600 MAHASISWA UNESA KKN DI MOJOKERTO Sabtu 4 Maret 2017, Mahasiswa KKN Unesa gelombang 1 dilepas Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S di halaman Gedung Pendidkan Kampus Lidah Wetan Unesa. Sebanyak 600 mahasiswa angkatan 2014 akan diterjunkan ke 7 kecamatan di Mojokerto, yakni Kecamatan Jatirejo, Gondang, Trowulan, Dlanggu, Bangsal, Kutoarjo dan Pacet.

K

KN tahun ini dibagi dalam 6 gelombang. Gelombang 1 akan berlangsung selama 3 minggu mulai 7-27 Maret 20176. Tema yang diusung KKN tahun ini adalah Melalui Program Kuliah Kerja Nyata dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Negeri Surabaya Kita Tingkatkan Daya Saing dan Tarif Hidup di Era Globalisasi. Rektor Unesa Prof. Warsono mengatakan bahwa masyarakat membutuhkan pendampingan

dari lembaga melalui mahasiswa dengan jangka waktu yang kontinu. “Memikirkan produk, membuat produk, packing, hingga pemasaran tidak cukup dengan waktu 3 minggu agar masyarakat benarbenar berdaya,” papar Rektor dalam sambutannya. Pelaksanaan KKN selama 3 minggu memang menimbulkan sedikit permasalahan bagi mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah. Namun, terkait permasalahan tersebut Rektor memberikan solusi

dengan perkuliahan berbasis e-learning sehingga mahasiswa dapat kuliah mandiri tanpa mengganggu mata kuliah yang telah diambilnya. Rektor berpesan kepada mahasiswa KKN agar menjaga nama baik almamater karena mahasiswa adalah representasi dari lembaga. “Selamat menjalankan tugas mulia ini. Belajarlah dari masyarakat, karena mereka memiliki kearifan lokal yang bisa dipelajari,” pungkas Warsono. n (SURYO)

PELEPASAN: Rektor Unesa, Prof. Warsono MS melepas 600 mahasiswa angkatan 2014 peserta KKN di tujuh kecamatan wilayah Mojokerto.

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

17


LENSA

UNESA

SOSIALISASI: Prof. Okcy Karna Radjasa Ph.D selaku Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti saat menyampaikan materi dalam sosialisasi regulasi dan panduan PPM edisi XI di gedung LP2M lantai 9 Unesa Lidah Wetan, Kamis (30/4).

SOSIALISASI REGULASI DAN PANDUAN PPM EDISI XI

ANTUSIAS: Para dosen tampak antusias mengikuti sosialisasi regulasi dan panduan PPM edisi XI di gedung LP2M lantai 9 Unesa Lidah Wetan, Kamis (30/4).

18

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

Kamis, 30 Maret 2017 bertempat di gedung LP2M lantai 9 Unesa Lidah Wetan berlangsung Sosialisasi Panduan Pelaksanaan dan Pengabdian Kepada Edisi XI. Sosialiasi yang berlangsung mulai pukul 09.00 s.d 12.00 itu dibuka oleh ketua LPPM Unesa, Prof. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, MA, M.Pd. Sebagai pemateri adalah Prof.Ocky Karna Radjasa, M.Sc, Ph.D, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemeristekdikti. Kegiatan sosialisasi ini terkait dengan SKB 17 dan aturan baru luaran hasil penelitian (batas penelitian). Sosialisasi ini bertujuan untuk mengetahui dampak di jurnal, baik nasional maupun internasional terakreditasi. Perwakilan dari 7 fakultas di Unesa hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.l MIR


LENSA UNESA

PELANTIKAN DAN SERTIJAB ORMAWA FAKULTAS EKONOMI UNESA FAKULTAS Ekonomi Unesa melaksanakan pelantikan dan serah terima jabatan pengurus Ormawa FE periode 2017-2018 secara serentak pada Jumat, 10 Maret 2017. Pelantikan dipimpin Dekan Fakultas Ekonomi, Drs. Eko Wahjudi, M.Si dilaksanakan di Auditorium Fakultas Ekonomi Unesa Ketintang. Sebanyak 281 pengurus ormawa dilantik, terdiri atas BEM, DPM, dan HIMA Tingkat Jurusan. Selain dihadiri Dekan FE, hadir pula Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FE, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos, M.Si, Pembina Ormawa FE, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, Ketua Jurusan Manajemen, Kaprodi S1 Akuntansi, Kaprodi S1 Pendidikan Akuntansi dan Sekjur Ilmu Ekonomi. l(GEO/SH)

UCAPAN SELAMAT: Dekan Fakultas Ekonomi Drs. Eko Wahjudi, M.Si didampingi Wadek III FE memberi ucapan selamat kepada para pengurus baru BEM, DPM, dan HIMA Tingkat Jurusan yang baru dilantik.

SERTIJAB KAPRODI DAN SEKPRODI PASCASARJANA UNESA PELANTIKAN dan serah terima jabatan ketua dan sekretaris program studi program magister dan program doktor Pascasarjana pada Selasa, 7 Maret 2017 di Auditorium Lantai 11 Kantor Pusat Unesa Lidah. Pelantikan dilakukan Rektor Unesa, Prof. Dr. Warsono, M.S.n (WAHYU)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII- Maret 2017 |

19


KOLOM REKTOR Semua sivitas akademika harus memahami dan menyadari pentingnya akreditasi program studi maupun institusi, karena nilai dan tingkat akreditasi merupakan “jaminan” kredibilitas program studi maupun institusi.

T

ugas utama perguruan tinggi adalah menyelengara tri dharma, yaitu pendidikan dan pengajaran; penelitian; dan pengabdian kepada masyarakat. Dari ketiga dharma tersebut pendi­dik­ an dan pengajaran berkaitan dengan suatu proses pembelajaran untuk menghasilkan output berupa lulusan sesuai dengan program studinya ma­ sing, mulai dari jenjang Diploma (D3); sarjana (S1), Magister (S2); dan Doktor (S3). Masing-masing jenjang telah ditentukan standar kompetensi yang harus dipenuhi, yang harus diwujud­ kan oleh lembaga pendidikan tinggi. Untuk menjamin bahwa kualitas lulusan telah memenuhi standar dilihat dari bagaimana input dan bagaimana prosesnya. Sudah tentu jika input dan prosesnya baik, bisa diduga bahwa outputnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, jika input dan prosesnya jelek, juga bisa diduga bahwa output-nya juga akan jelek. Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi diwajibkan memiliki lembaga penjaminan mutu, yang akan memberi jaminan bahwa kualitas input, proses dan output adalah baik, dalam arti memenuhi standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Tugas lembaga penjaminan mutu di antaranya adalah membuat standar mutu dan pedoman mutu mulai dari seleksi penerimaan mahasiswa baru, proses pembelajaran dan output yang dihasilkan. Lembaga penjamin mutu juga bertugas mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan standar mutu yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa proses seleksi, pembelajaran dan output yang dihasilkan telah sesuai dengan standar mutu. Keberadaan dan kinerja lembaga

penjaminan mutu ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja perguruan tinggi terhadap pemerintahan dan masyarakat. Selain penjaminan mutu secara internal, penjaminan mutu secara eksternal terhadap kualitas lulusan dari suatu perguruan tinggi juga dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi ­(BAN -PT).­BAN-PT merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh Pemerintah berdasarkan Undang Undang Sisdiknas. Salah satu tugas BAN-PT adalah melaksanakan akreditasi terhadap program studi maupun institusi perguruan tinggi. Hasil akreditasi dari BAN-PT

AKREDITASI

Oleh Prof. Dr. Warsono, M.S.

bagaimana proses seleksi penerimaan mahasiswa baru; standar empat tentang sumber daya manusia, yang di dalamnya meliputi jumlah dan tingkat pendidikan para dosen dan tenaga kependidikan; standar lima tentang kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; standar enam tentang pembiayaan, sarana prasarana, serta sistem informasi, yang meliputi ketersediaan sarana prasarana pendukung pelaksanaan proses pembelajaran; dan standar tujuh tentang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama, yang di dalamnya termasuk publikasi dari hasil-hasil penelitian pada dosen. Jika dilihat dari aspek yang dinilai dalam akreditasi jelas telah sangat lengkap dan komprehensif, mulai dari input sampai proses dan produk-produk intelektual berupa penelitian dan publikasi dari para dosen. Oleh karena itu, jika semua standar yang dinilai telah memiliki nilai baik, bisa dikatakan output (lulusan) yang dihasilkan juga memiliki kualitas baik. Saat ini nilai akreditasi juga telah diapresiasi oleh masyarakat dan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Beberapa lembaga pemerintah maupun swasta telah mencantumkan nilai akreditasi program studi sebagai syarat untuk penerimaan pegawai mereka. Bahkan sesuai dengan Undangundang nomor 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi, program studi yang tidak terakreditasi tidak diperbolehkan mengeluarkan ijazah. Jika mereka tetap mengeluarkan ijazah, sementara prodinya belum terakreditasi atau akreditasinya sudah tidak berlaku lagi, ijazah yang

UNTUK KREDIBILITAS

20

terhadap program studi maupun institusi merupakan salah satu wujud dari penjaminan mutu secara eksternal. Nilai akreditasi dari BAN-PT dituangkan dalam bentuk peringkat, mulai dari yang tertinggi dengan nilai A sampai ke yang terendah yaitu C. Oleh karena itu, bagi suatu program studi yang memperoleh nilai akreditasi A “dijamin” memiliki kualitas output yang lebih baik dibandingkan dengan prodi yang nilai akreditasinya B maupun C. Penilaian akreditasi program studi maupun institusi didasarkan kepada tujuh standar. Standar satu adalah manajemen yang meliputi visi dan misi; standar dua tentang tatapamong, yang meliputi struktur dan kinerja organisasi; standar tiga tentang mahasiswa dan lulusan termasuk di dalamnya adalah

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa


KOLOM REKTOR dikeluarkan oleh perguruan tinggi tersebut tidak diakui. Oleh karena itu, setiap program studi harus terus menjaga dan meningkatkan akreditasi program studi, agar tidak merugikan mahasiswa. Akreditasi program studi terus dilakukan evaluasi. Artinya akreditasi suatu program akan dievaluasi sesuai dengan masa berlakuknya. Nilai akreditasi program studi memiliki masa berlaku antara tiga sampai lima tahun. Bagi yang terakreditas A, masa berlakunya bisa sampai lima tahun, sedangkan akreditasi C masa berlakukanya tiga tahun. Bahkan bagi program studi baru, maksimal dua tahun setelah beroperasi harus mengurus akreditasi. Setiap program studi maupun institusi sebelum masa berlaku program studinya habis harus mengajukan penilaian ulang, sehingga sebelum masa berlakunya akreditasi habis sudah ada hasil penilaian akreditasi yang baru. Pada saat penilaian ulang, nilai akreditasi suatu program studi bisa terjadi kenaikan atau sebaliknya penurunan, semua sangat dipengaruhi oleh hasil penilaian asesor terhadap data dan fakta yang ada. Bagi suatu program studi maupun institusi yang ingin meningkatkan akreditasi sebelum masa berlakunya habis bisa mengajukan reakreditasi. Saat ini Unesa sedang mengajukan reakreditasi beberapa program studi, terutama program-program studi yang nilainya masih C maupun B. Beberapa program studi yang melakukan reakreditasi telah berhasil meningkatkan nilai akreditasi menjadi A. Di antara program studi yang berhasil meningkatkan akreditasi melalui reakreditasi dari B menjadi A di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) adalah prodi PAUD; prodi PLB; prodi PLS dan prodi BK. Di samping itu, di FIP sekarang tidak ada lagi prodi yang akreditasinya C. Fakultas Ekonomi juga telah berhasil meningkatkan semua prodi terakreditasi minimal B. Bahkan untuk prodi pendidikan ekonomi dan administrasi perkantoran berhasil ditingkatkan dari B menjadi A. Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum juga berhasil meningkatkan nilai akreditasi prodi sosiologi dari B menjadi A, dan semua prodi sudah terakreditasi minimal terakreditas B. Unesa juga masih menunggu hasil reakreditasi beberapa program studi, yang diharapkan

nilainya meningkat menjadi A. Dengan reakreditasi yang tengah dilakukan tidak ada lagi prodi yang nilainya C, kecuali prodi yang baru berdiri dan belum meluluskan. Untuk prodiprodi yang baru juga telah dilakukan reakreditasi, agar saat meluluskan nilai akreditasinya minimal B. Di samping reakreditasi program studi, Unesa saat ini juga sedang mempersiapkan reakreditasi institusi dengan harapan memperoleh nilai A. Salah satu langkah untuk meningkatkan akreditasi institusi adalah melakukan reakreditasi program studi. Keberhasilan beberapa program studi meningkatkan nilai akreditasnya menjadi A, tentu merupakan modal bagi peningkatan akreditasi institusi, karena nilai akreditasi dari program studi merupakan salah satu komponen dalam penilaian akreditasi institusi. Semakin banyak program studi yang memiliki nilai akreditasi A, peluang akreditasi institusi memperoleh nilai A semakin tinggi. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan akreditasi institusi adalah dengan melakukan reakreditasi program studi yang masih B dan C. Akreditasi institusi menjadi sangat penting bagi kredibilitas lembaga, karena akreditasi merupakan pengakuan dan sekaligus sebagai bentuk penjaminan mutu secara eksternal. Dengan memiliki nilai akreditasi A berarti suatu program studi maupun institusi memiliki jaminan bahwa output yang dihasilkan bisa dipertanggungjawabkan kompetensinya. Selain akreditasi dari BAN yang berlaku di tingkat nasional, ada juga akreditasi tingkat ASEAN dan internasional. Akreditasi tingkat ASEAN maupun internasional memiliki jaminan dan kredibilitas lebih tinggi daripada akreditasi dari BAN-PT. Oleh karena itu, dalam rangka menuju world class university Unesa juga mendorong program-program studi yang telah memiliki nilai akreditasi A untuk memperoleh akreditasi di tingkat ASEAN, dan internasional. Beberapa program studi yang telah memperoleh akreditasi A didorong untuk meningkatkan akreditasinya di tingkat ASEAN maupun internasional, dengan mempersiapkan kelas-kelas internasional. Salah satu komponen untuk memperoleh akreditasi

Majalah Unesa

adalah keberadaan mahasiswa asing. Keberadaan mahasiswa asing memiliki korelasi secara simetris dengan nilai akreditasi. Di satu sisi, keberadaan mahasiswa asing akan memberi dukungan terhadap penilaian akreditasi suatu program studi maupun institusi. Di sisi lain, akreditasi program studi maupun institusi menjadi bagian yang dipertimbangkan oleh mahasiswa asing untuk masuk kuliah di suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, bagi prodi-prodi yang telah memperoleh akreditasi A harus mempersiapkan untuk membuka kelas-kelas internasional, sebagai langkah awal untuk menjamin keberlangsungan nilai akreditasi di tingkat nasional dan sekaligus persiapan menuju world class university. Oleh karena itu, semua sivitas akademika harus memahami dan menyadari pentingnya akreditasi program studi maupun institusi, karena nilai dan tingkat akreditasi merupakan “jaminan� kredibilitas program studi maupun institusi. Jika kita ingin menuju perguruan tinggi berkelas dunia, dalam arti dipercaya oleh masyarakat dalam maupun luar negeri, yang harus ditingkatkan adalah komitmen bersama untuk melaksanakan standar mutu yang telah kita tetapkan. Komitmen untuk mewujudkan visi dan misi serta komitmen untuk terus meningkatkan kualitas lulusan, merupakan bentuk tanggung jawab moral dari seluruh pimpinan lembaga dan sivitas akademika. Bagi para dosen, komitmen yang dituntut adalah terus menjalankan profesinya sebagai tenaga akademisi, yaitu tugas mengajar, melakukan penelitian, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Bagi para tenaga kependididkan komitmen kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas dalam memberikan pelayanaan dan dukungan terhadap penyelenggaraan tri dharma sangat dibutuhkan. Bagaimanapun juga nilai akreditasi program studi maupun institusi merupakan indikator dari kredibilitas kinerja kita (Unesa). Apakah kita (Unesa) termasuk perguruan tinggi yang dipercaya oleh masyarakat bisa dilihat dari nilai akreditasi program studi maupun institusi. n

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

21


INSPIRASI

ALUMNI Letkol Abdul Hanan, Alumni yang Berkiprah di Angkatan Laut

GURU SD YANG KINI JADI KOMANDAN SBPM AL UNESA TERNYATA TIDAK HANYA MELAHIRKAN PROFESI DI BIDANG GURU SAJA, DI LUAR ITU ADA PROFESI LAIN YANG JUGA TAK KALAH MENTERENG, YAKNI BERKIPRAH SEBAGAI PERWIRA ANGKATAN LAUT. HAL ITU PULA YANG DIJALANI LETNAN KOLONEL ABDUL HANAN, ALUMNI IKIP SURABAYA YANG LULUS TAHUN 1994. SEPERTI APA KISAHNYA HINGGA BISA MENJADI PERWIRA KARIER?

PENYEMANGAT: Letkol Abdul Hanan, Alumni yang Berkiprah di Angkatan Laut saat memberi semangat para wisudawan Unesa di GOR Bima Unesa Kampus Lidah Wetan, dalam prosesi wisuda ke-88 Unesa.

H

anan, demikian ia akrab disapa, tak pernah menyangka jalan hidupnya akan menjadi seorang perwira karier. Sewaktu kecil, cita-citanya begitu sederhana. Ya sangat sederhana. Ia hanya ingin menjadi guru olahraga SD. Tidak lebih. Maka, untuk mewujudkan cita-cita sederhana itu, selepas SMP ia pun meneruskan pendidikan di Sekolah Guru Olah Raga (SGO).

22

Dari Sekolah Guru Olah Raga itulah Hanan mulai menapaki cita-citanya menjadi guru olah raga di Sekolah Dasar. Dari Sekolah Guru Olah Raga itulah Hanan ingin mewujudkan citacitanya menjadi seorang pendidik, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tekad kuat membuat Hanan begitu menikmati pendidikannya di SGO. Ia pun berkeyakinan kuat begitu lulus dari SGO, akan dapat langsung menjadi guru olah raga.

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

Namun, keyakinan Hanan ternyata tidak sesuai rencana. Setelah lulus SGO, ia tidak dapat langsung menjadi guru olahraga. Untuk menjadi guru olah raga, syaratnya harus mengikuti jenjang Diploma 2. Hanan pada awalnya tentu kecewa. Namun, demi mewujudkan keinganan sebagai pendidik, kekecewaan itupun ia pendam dalam-dalam. Tak ada ratapan, apalagi tangisan. Dengan tekad membaja dan


INSPIRASI ALUMNI pertimbangan yang matang, Hanan pun memantapkan hati melanjutkan lagi studi. Kali ini, tidak lagi Diploma 2, tetapi ia memutuskan mengikuti program S1 di IKIP Surabaya. Tujuannya, agar di kemudian hari dapat menjadi guru olahraga tingkat SMA. Di IKIP, ia memilih Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dulu masih bernama FPOK (Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan). Dari Keluarga Sederhana Hanan memang bukan berasal dari keluarga kaya raya. Ia hidup dalam lingkungan keluarga yang sederhana. Meski demikian, kondisi itu tidak menyurutkan niatnya untuk dapat menyelesaikan studinya di IKIP Surabaya. Dengan berbagai upaya, Hanan akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan S1 IKIP Surabaya selama 4 tahun persis. Ia pun resmi menyandang gelar sarjana. “Dulu kalau kuliah di IKIP, di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), sarananya masih terbatas. Kalau mau latihan renang harus ke Gunung Sari. Kalau mau atletik harus ada di GOR. Tidak seperti sekarang yang fasilitasnya sudah ada dalam satu tempat,” ungkapnya. Hanan menuturkan bahwa agar kuliah dapat selesai tepat waktu, faktor kedisiplinan mengikuti program kuliah harus menjadi prioritas. Ia tidak melarang mahasiswa berorganisasi, bahkan sangat menganjurkan mahasiswa ikut dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian. Hanya saja, kegiatan tambahan tersebut jangan sampai membuat kuliah terbengkalai sehingga mengakibatkan kemoloran kelulusan. Awal Menapaki Perwira Karier Sesuai cita-cita dan keinginannya, begitu lulus kuliah S1 pada tahun 1994, Hanan kembali ke kampung halamannya dan mulai mewujudkan cita-citanya mengabdi sebagai guru olahraga di SD Negeri Gilis. Selama satu tahun, Hanan menjadi guru di SD tersebut. Seiring berjalannya waktu, dan rencana lain dari Tuhan, Hanan mulai berkiprah ke dunia militer. Ketertarikan melanjutkan kiprah di dunia militer bermula saat ada pembukaan pendaftaran perwira karier. Hanan memberanikan diri melakukan pendaftaran. Setelah memenuhi semua persyaratan, Hanan berhasil lolos dan akhirnya menjalani pendidikan perwira

Tahun 1996, saya lulus dan mendapat pangkat Letnan II serta menjadi Komandan Pleton Marinir di Battalion I Marinir Teluk Bayur Surabaya. Sejak itu, saya mulai ditugaskan ke penjuru negeri ini. Mulai dari kerusuhan Ambon, kerusuhan Irian, Satgas tempur di Aceh, Satgas Reformasi, serta pada saat penurunan Presiden Suharto.”

karier. Hanya dalam waktu satu tahun, Hanan berhasil lulus pendidikan perwira karier. “Tahun 1996, saya lulus dan mendapat pangkat Letnan II serta menjadi Komandan Pleton Marinir di Battalion I Marinir Teluk Bayur Surabaya. Sejak itu, saya mulai ditugaskan ke penjuru negeri ini, mulai dari kerusuhan Ambon, kerusuhan Irian, Satgas tempur di Aceh, Satgas Reformasi, serta pada saat penurunan Presiden Suharto. Semua tugas-tugas itu juga diikuti dengan kenaikan pangkat,” paparnya. Setelah naik pangkat menjadi Mayor pada tahun 2006, Hanan masih sering berpindah-pindah tempat dan penugasan. Ia pernah dipindahkan ke Polisi Militer di Lantamal VII Kupang

Majalah Unesa

NTT selama 2 tahun, lalu Koarmatim Kobangdikal Surabaya selama 2 tahun, setelah itu ke wilayah timur di wilayah Jayapura sebagai Wadal Komal Lantamal X selama 2 tahun. “Sekarang saya ditempatkan di Kodiklatal dan menjabat sebagai Komandan Sekolah Bintara Polisi Militer Angkatan Laut,” tandasnya. Hanan pun berbagi kunci sukses. Menurtutnya, kunci sukses terletak pada kedisplinan melakukan sesuatu. Ia mecontohkan sebagai mahasiswa, yang harus dilakukan adalah menikmati semua proses perkuliahan yang ada, mengikuti pelajaran yang ada dan lulus lebih cepat. “Setelah lulus kuliah itulah, sejatinya baru dimulai proses sesungguhnya menuju kesuksesan,” pungkasnya. n(EMIR)

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2016 |

23


SEPUTAR

UNESA

MUSKER: Anggota Islamic Community of Economic (ICE) FE Unesa saat menggelar Musker 2017.

ICE FE UNESA SELENGGARAKAN MUSKER

I

slamic Community of Economic (ICE) salah satu Lembaga Kegiatan Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Unesa menggelar kegiatan Musyawarah Kerja (Musker) pada Minggu, 19 Maret 2017 di gedung G2 FE Unesa. Mengusung tema “Perjuangan Aktivis Dakwah Kampus untuk meningkatkan Integritas dalam Berdakwah dan Beroganisasi.” Musker ICE dihadiri sekitar 70 dari jajaran pengurus dan Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO). Selain itu, hadir pula Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FE, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos, M.Si, Pembina ICE, Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag, M.E.I, Ketua Umum ICE 2017, Zainul Arifin, Wakil Ketua Umum, Iqbal Iman Zabidi, dan Ketua Pelaksana Musker ICE 2017, Dwi Anggraini. Wakil Dekan III, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos, M.Si dalam sambutannya saat membuka acara berharap pelaksanaan musyawarah kerja ICE FE dapat memberikan kontribusi dan membawa perubahan di Fakultas Ekonomi yang di bidang Islam. “Kegiatan yang dilaksanakan oleh ICE tidak hanya berfokus pada pembuatan kegiatan keagamaan saja, tapi juga bisa mengembangkan dan membentuk mahasiswa agar memiliki karakter religius yang sesuai

24

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

dengan visi bidang kemahasiswaan FE Unesa. Makanya itu, ICE diharapkan mampu menjalankan amanah dengan baik,” papar Anang. Senada, Pembina ICE FE Unesa, Dr. H. Moch.Khoirul Anwar, S.Ag, M.E.I berharap ICE sebagai lembaga dakwah hendaknya mampu merangkul mahasiswa untuk bisa mengenal kebaikan dan keindahan islam dengan strategi yang diterima semua mahasiswa.”Hal ini akan menjadi ladang dakwah nya ICE FE Unesa,” ujar Khoirul Anwar. Ketua Pelaksana Musker Dwi Anggaraini menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang telah hadir di acara Musker ICE 2017. Dwi berharap semoga acara Musker ICE FE Unesa 2017 lebih baik lagi ke depannya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum ICE, Iqbal Iman Zabidi berharap musyawarah kerja ini dapat memberikan masukan dan kritikan terkait program kerja ICE FE Unesa. Usai pembukaan, acara dilanjutkan pemaparan dari setiap departemen di ICE FE Unesa yakni Departemen Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa Muslim (PSDMM), Departemen Kajian, Departemen Syiar, dan Departemen Kemuslimahan. n(SH)

Majalah Unesa


SEPUTAR UNESA

FIP UNESA SAMBUT MAHASISWA THAILAND

F

akultas Ilmu Pendidikan Unesa menggelar pagelaran budaya bertajuk “Cultural Night” untuk menyambut kedatangan 11 mahasiswa dan 2 pejabat fakultas dari Faculty of Education Khon Kaen University Thailand. Kedua fakultas saling menampilkan pertunjukkan andalannya masing-masing mulai tarian daerah hingga musik akustik. Ke-11 mahasiswa Thailand akan melakukan program Student Exchange di Fakuktas Ilmu Pendidikan Unesa selama 2 pekan mulai 19-31 Maret 2017. Mereka akan mengikuti perkuliahan, kunjungan ke sekolah, serta belajar budaya Indonesia. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa, Drs. Sujarwanto, M.Pd menegaskan bahwa tahun ini akan menajamkan kerja sama antara FIP Unesa dengan Faculty of Education Khon Kaen

DIALOG: Jajaran petinggi di Jurusan Pendidikan Sejarah dan perwakilan mahasiswa melakukan dialog dengan mengambil tema “Satu Argumen Menentukan Sejarah ke Depan.”

University Thailand. Selain program pertukaran mahasiswa, kerja sama akan berlanjut dengan mengirim dosen untuk magang, research bersama, dan program-program lain

yang telah direncanakan. “Semoga kerja sama yang baik ini bisa membawa nama FIP makin berkibar, paling tidak di ASEAN,” harap Sujarwanto. n (MEZALINA)

UNESA LOLOSKAN 51 JUDUL PKM

U

SOSIALISASI: Salah satu kegiatan sosialisasi persiapan PKM 5 Bidang di lingkungan Unesa menjadi perhatian khusus di jejaring sosial.

nesa berhasil meloloskan 51 judul PKM. Hal itu terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan PKM 5 Bidang Didanai Tahun 2017 yang diselenggarakan pada Selasa, 21 Maret 2017 di Auditorium LT 11 Gedung Pendidikan Kantor Pusat Unesa Lidah Wetan. Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut Wakil Rektor III, Dr. Ketut Prasetyo, M.S, Wakil Dekan III FE, Dr. Anang Kistyanto, S.sos, M.Si, Dosen Pembimbing PKM 5 Bidang, Prof. Dr. Tukiran, M.Si (Guru Besar FMIPA dan Juri Nasional PIMNAS 2016-sekarang), dan Kabag Kemahasiswaan Unesa. Sosialisasi itu juga diikuti 261 mahasiswa yang PKMnya lolos didanai dari 51 Tim/judul dari berbagai fakultas. Yang paling banyak PKM lolos didanai secara berurutan berasal dari FMIPA, FT, FE, FIP, FBS, FISH. Masing-masing mahasiswa yang lolos PKM 5 Bidang didanai sekitar 5.000.000 - 10.000.000. Ketut menambahkan, sebelum dilaksanakan monev, Unesa akan mengadakan pelatihan tentang tata cara presentasi dan membuat ppt yang bagus. “Kami berharap bisa lebih baik lagi. Bukan prestasi dari poster tapi materinya,” harap Ketut. n (MEZALINA)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

25


SEPUTAR

UNESA

BEDAH BUKU PROF MUCHLAS

NARASUMBER: Dari kanan, Prof. Mohammad Nuh, Prof. Budi Darma, Prof. Muchlas Samani, dan Drs. Martadi M.Sn saat menjadi pembicara dalam bedah buku Semua Dihandle Google, Tugas Guru apa? karya Muchlas Samani.

M

antan Rektor Unesa ke-9, Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd terus melahirkan karyakarya buku. Kali ini, Prof. Muchlas menghadirkan hasil karya buku berjudul Semua Dihandle Google, Tugas Sekolah Apa? Untuk mengetahui isi buku tersebut, Labschool Unesa bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unesa menggelar bedah buku pada Sabtu, 25 Maret 2017 di Lt.11 Auditorium Gedung Pendidikan Rektorat, Kampus Unesa Lidah Wetan. Bedah buku dihadiri langsung sang penulis, yakni Prof. Muchlas Samani. Hadir pula sebagai pembicara Prof. Muhammad Nuh (Mantan Mendikbud dan guru besar ITS), Prof.

26

Budi Darma (Sastrawan, Budayawan, & mantan Rektor IKIP Surabaya yang sekarang Unesa) dan Prof. Warsono (Rektor Unesa). Bedah buku tersebut dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri tas mahasiswa S2, umum, guru dan para undangan. Drs. Alimufi Arief, M.Pd, salah satu penyelenggara bedah buku mengatakan, banyak sekali permasalahan yang terjadi di lingkup sekolahan. Buku yang ditulis Prof. Muchlas ini menghadirkan jawabanjawaban dari berbagai persoalan pendidikan di Indonesia. Dalam bedah buku tersebut, Prof. Budi Darma menggarisbawahi bahwa informasi yang ada di google belum tentu akurat. Peran guru adalah mendorong siswa agar berpikir kritis sehingga dapat membedakan mana

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

informasi yang benar dan mana informasi yang salah. Senada, Prof. Nuh mengatakan bahwa tugas guru adalah mentransmisikan nilai-nilai kemanusiaan, mampu meningkatkan berpikir anak, dan mampu memprediksi ke depan. “Guru harus menjadi fasilitator penyampai informasi dengan sederhana agar mudah dipahami siswa,� ungkap Prof. Nuh. Sementara itu, Prof. Warsono mengatakan bahwa pendidikan harus menumbuhkan karakter dan keperibadian. Teknologi internet merupakan salah satu sumber informasi dan sumber belajar. Oleh karena itu, guru harus mengetahui tata cara mengolah informasi dengan baik. n (PUPUT?SH)


LAPORAN UTAMA

WISUDAWAN TERBAIK DI WISUDA KE-88 Setiap momen wisuda selalu melahirkan para wisudawan terbaik dari setiap fakultas. Kali ini, di wisuda Unesa ke-88, sebanyak 12 mahasiswa berhasil menjadi wisudawan terbaik dari masingmasing prodi dan jenjang pendidikannya. Berikut curahan hati dan kiat mereka menggapai kesuksesan!

Dr. Abdul Alim, M.Or, Wisudawan Terbaik S3

RESTU ORANG TUA ADALAH SEGALANYA Dr. Abdul Alim, M.Pd merupakan dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Ia dikenal memiliki keahlian di bidang kepelatihan tenis lapangan. Saat remaja, Abdul Alim pernah menjadi atlet. Saat ini, menjadi pelatih Tenis Lapangan di DIY.

Dr. Abdul Alim, M.Pd

KESUKSESAN meraih prestasi sebagai wisudawan terbaik tidak lepas dari motivasi untuk membanggakan kedua orang tuanya. Bapak dan ibunya selalu memotivasi dirinya agar dapat menyelesaikan S3. Bagi Abdul Alim, restu orang tua adalah segalanya. “Ridho Allah bergantung pada ridho orang tua,” paparnya.

Selain orang tua, motivasi tidak kalah penting juga datang dari keluarga kecilnya. Sang istri, Cerika Rismayanthi dan putrinya, Ghaziyya Mahira senantiasa memberikan inspirasi yang luar biasa. Pria kelahiran Klaten, 29 November 1982 bersyukur dapat meraih prestasi sebagai wisudawan terbaik S3. Penelitian yang dilakukan Abdul Alim terkait Pengembangan Model Latihan Kekuatan untuk meningkatkan Kemampuan Teknik Serve pada Petenis Putra Usia 15-19 tahun. Penelitian itu bertujuan meningkatkan performance seorang atlet perlu didukung. Salah satunya melalui aspek fisik yang baik. “Komponen biomotor fisik salah satunya adalah unsur kekuatan. Bagi seorang atlet tenis, dengan kekuatan yang baik akan mampu menahan beban dan mengarahkan bola dari lawan sesuai dengan arah yang diharapkan. Sehingga akan menunjang kualitas permainan atlet. Untuk itu perlu dikembangkan model latihan kekuatan bagi atlet tenis,” papar Abdul Alim. Selama studi S3 di Unesa, Abdul Alim tidak mengalami kendala dalam menyelesaikan disertasinya. Hanya saja, dalam penelitian ini dibutuhkan analisis gerak yang menggunakan software analisis biomekanik yang kebetulan masih terbatas stoknya di Indonesia. Begitu pula untuk ahli biomekanik masih terbatas. “Alhamdulillah, semua dapat diatasi dengan baik dan dapat berjalan lancar. n (RUDI UMAR)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

27


LAPORAN

UTAMA

Mujad Didien Afandi, M.Pd, Wisudawan Terbaik S2

Jefri Setyawan, S.Psi, Wisudawan Terbaik FIP

DAYA JUANG TINGGI DAN ULET

YAKIN, KERJA KERAS DAN DOA

Mujad Didien Afandi berhasil terpilih sebagai wisudawan terbaik program S2 Pascasarjana Unesa. Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra itu meraih IPK hampir sempurna 3,93 dengan predikat pujian. Daya juang dan keuletan mampu mengantar Mujad menjadi mahasiswa berprestasi.

Prestasi luar tidak hanya diraih dengan impian saja melainkan harus dengan kerja keras. Ungkapan tersebut tersebut pantas disematkan pada Jefri Setyawan, yang berhasil menjadi wisudawan terbaik dari Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan dengan IPK 3,83. Jefri mengaku senang dengan raihan prestasi itu meski sebelumnya tidak pernah membayangkan mampu berprestasi sejauh itu.

MUJAD menulis tesis berjudul Shift in Gender Roles in Amy Tan’s the Joy Luck Club and Khaleed Hosseini’s the Kite Runner. Tesis terebut meneliti tentang sastra bandingan budaya Arab dan budaya Tiongkok. Dalam tesisnya, dominasi gender lebih diutamakan karena gender Mujad Didien Afandi, M.Pd yang ada di Arab dan Tiongkok dalam kedua novel tersebut memiliki kesamaan dari segi patriarki atau dominasi kaum pria. “Peran gender Arab dan Tiongkok memiliki kesamaan, yakni didominasi pria. Saya tertarik meneliti novel ini karena nanti dapat menjadi bahan bandingan dari sastrasastra di seluruh negara,” ujarnya. Tidak mudah bagi pria kelahiran Surabaya, 3 Maret 1974 tersebut untuk meraih kesuksesan. Ia harus merelakan banyak waktu demi melanjutkan studi S2. Tidak jarang, ia kerap mendapat protes dari keluarga karena minimnya waktu bersama keluarga. Meski demikian, keluarga tetap menjadi motivasi terbaik untuk menyelesaikan pendidikannya. Selama berkuliah tidak ada kendala berarti. Hanya saja karena teman-teman kuliahnya mayoritas berusia muda, ia harus cepat beradaptasi “Mereka nongkrong, saya ikut, mereka nonton saya ikut. Saya menyesuaikan saja,” paparnya. Mujad berharap pekerjaan yang selama ini dikerjakan mampu mendapatkan apresiasi banyak orang. Begitupun dengan ilmu yang didapatkan, mudah-mudahan mampu bermanfaat bagi banyak orang. “Saya berharap Unesa dapat menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” tandasnya. n (WAHYU)

28

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

MULANYA, Jefri ingin keluar zona aman dalam penelitiannya. Jefri pun menggunakan masjid sebagai objek penelitiannya. Lalu, ia pun menulis skripsi berjudul Masjid sebagai Lingkungan Restoratif: Studi Fenomenologis Mahasiswa yang Memiliki Pengalaman Restoratif di Masjid Baitul Makmur Ketintang. Justru, dari ide nyeleneh inilah, Jefri berhasil meraih persetasi cemerlang. Prestasi yang ia raih tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jatuh bangun dalam mengerjakan skripsi tak luput dialami Jefri. Mulai dari literatur yang sulit didapatkan hingga waktu yang mulai dekat dengan pengumpulan berkas sidang skripsi. “Keyakinan, kerja keras dan doa memperlancar segalanya,” ungkapnya. Kesibukkannya di SeBAYA PKBI JATIM, sebuah pusat informasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi remaja di Jawa Timur tidak membuat keinginannya melanjutkan pendidikan berhenti. Ia akan melanjutkan S2. “Sejauh apa kita melangkah, setinggi apa pencapaian yang ditorehkan, maka selalu ingat dari mana kita berasal, dari mana langkah awal kita mencapai itu semua,” pungkasnya. n (MURBI)

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA Peggy Stefany Dano, S.S, Wisudawan Terbaik FBS

Alex Jakfar Zuhdi, S.Or, Wisudawan Terbaik FIK

BEKERJA DENGAN CERDAS DAN MEMILIKI TARGET

BUAH DARI DOA ORANG TUA

Peggy Stefany Dano, mahasiswa kelahiran Surabaya, 18 Maret 1995 baru saja melesaikan jenjang pendidikan sarjana dengan hasil membanggakan. Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman itu berhasil meraih IPK 3,89 yang mengantarnya menjadi peraih wisudawan terbaik se-Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).

Alex Jakfar Zuhdi tidak menyangka ia menjadi salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Keolahragaan. Ia meyakini, keberhasilan yang didapat merupakan buah dari doa orang tua saya.

MAHASISWA yang hobi traveling ini pernah meraih penghargaan sebagai juara 3 Kompetisi NUDC Nasional dan Top 10 Best Speaker, Mawapres FBS 2016 dan Juara 2 Java Overseas Varsity English Debate tingkat Nasional. Pencapaian yang gemilang tersebut, tentu tidak dengan mudah Peggy Stefany Dano, S.S, didapat tanpa ketekunan dan kerja keras. “Bekerja dengan cerdas dan memiliki target. Itulah kunci meraih kesuksesan,” paparnya. Aktivis UKM Debat bahasa Inggris ini juga telah mempersiapkan studi S2 di Australia. Ia mengambil jurusan Master of Communication melalui beasiswa LPDP. Ia selalu berprinsip sejauh apapun target suksesnya dari ketidakmungkinan, maka ia akan bersandar pada Tuhan dan yakin bahwa dia akan memenangkan untuknya. Secuil kalimat itu memberikan semangat untuk meraih cita-cita. Kini, terbukti dengan kesuksesan yang diraih pada setiap ajang kompetisi. Meski telah membuktikan diri dengan berbagai penghargaan, anak pasangan Robby Richard Dano dan Pangesti Ningsih merasa masih banyak kekurangan. Ia tetap berusaha terus belajar dan membantu orang lain semaksimal mungkin. “Ke depan saya berharap ikatan alumni semakin kuat dan memperbanyak link agar mahasiswa lebih mudah mendapatkan info beasiswa dan kesempatan exchange,” tandasnya. n (FIKRI)

ALEX Jakfar Zuhdi, merupakan pemuda kelahiran Pamekasan, 26 Maret 1995. Ia memperoleh IPK 3,77. Skripsinya berjudul Hubungan Kebiasaan Merokok terhadap Volume Oksigen Maksimal Pada Mahasiswa Jurusan Penkesrek Unesa Angkatan 2015. Penelitian itu Alex Jakfar Zuhdi, S.Or bertujuan menunjukkan kadar oksigen yang masuk dalam tubuh pengguna rokok aktif. Sebagai orang yang sangat menjaga daya tubuh, Jakfar ingin memberikan paparan tentang bahaya merokok serta pentingnya memelihara kesehatan tubuh. Pencapaian prestasi itu bukanlah akhir segalanya. Ia justru semakin tertantang untuk menerapkan ilmu selama kuliah ke masyarakat. Ia juga ingin membuktikan kepada masyarakat yang pernah memandang sepele dirinya bahwa ia mampu menunjukkan prestasi. Baginya, prinsip kesuksesan seseorang dilihat dari kesungguhan serta ketekunan yang dilakukan. Anak pasangan Suhdi dan Nanik Wardani itu ingin melanjutkan pendidikan S2. Namun, sebelum melanjutkan S2, ia akan bekerja terlebih dahulu serta mencari beasiswa yang cocok baginya. “Saya akan fokus kerja terlebih dahulu. Di sela-sela waktu saya akan mencari beasiswa yang sesuai dengan pendidikan saya kelak,” harapnya. n (SH)

Humas Universitas Negeri Surabaya

Mengucapkan

SELAMAT DAN SUKSES Kepada Para Wisudawan Unesa ke-88 Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

29


LAPORAN

UTAMA

Indira Dewi Kirana, S.Pd, Wisudawan Terbaik FT

PRIBADI AKTIF, KREATIF, INOVATIF DAN MANDIRI Indira Dewi Kirana, berhasil menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknik. Mahasiswi program studi S1 Tata Rias kelahiran Kediri 25 April 1994 itu berhasil meraih IPK 3,75. Perempuan yang memiliki hobi menulis dan menyanyi itu berkeinginan melanjutkan studi ke Australia. Baginya, studi di luar negeri lebih dapat menambah ilmunya tata rias. INDIRA menulis skripsi berjudul Kajian Tentang Tata Rias Pengantin Sekar Kedaton Wetan Banyuwangi. Dalam penelitiannya, ia mengembangkan penelitian sebelumnya dengan memfokuskan prosesi pernikahan adat Banyuwangi. Dari fokus tersebut ditemukan tiga ragam tata rias, yakni ragam tata rias mupus braen Blambangan (sudah dipatenkan), Sekar Kedaton Wetan Banyuwangi, dan Sembur Kemuning. “Saya berharap skripsi ini dapat menjadi rujukan penelitian untuk pengembangan lanjutan oleh akademisi maupun praktisi di bidang tersebut,” ungkapnya. Pada awalnya, Dira mengalami kesulitan mendapatkan data penelitian. Ia harus pergi ke Banyuwangi untuk mendapatkan data. Tidak hanya itu , kesulitan yang dialami lainnya adalah dalam hal komunikasi. Di lingkungan Banyuwangi tempatnya melakukan penelitian, semua orang menggunakan bahasa Osing. Namun, dengan ketekunan dan keja keras, semua masalah tersebut dapat diatasi.

Ruth Ellen, S.Pd, Wisudawan Terbaik FMIPA

FOKUS KULIAH DAN KERJAKAN TUGAS TEPAT WAKTU MENJADI wisudawan ter­ baik sungguh tidak di­sangka oleh Ruth Ellen. Mahasiswa yang ak­ rab dipanggil Ellen ini mampu menjadi wi­ su­ dawan terbaik FMIPA de­ ngan IPK 3,80. Fokus pa­ da kuliah, mengerjakan tu­gas tepat waktu, serta mem­persiapkan UTS dan UAS dengan baik Ruth Ellen, S.Pd me­ rupakan kunci Ellen menjadi yang terbaik. Mahasiswa jurusan Kimia angkatan 2013 ini juga menganggap belajar bersama akan mempermudah kesulitan yang dihadapi. Baginya, memecahkan masalah

30

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Dira merupakan mahasiswa berprestasi. Ia pernah menjadi Juara 2 dalam kompetisi Mbak Unesa 2014 dan menjadi juara 3 Mawapres Unesa 2015. Kini, ia juga terjun langsung dalam enterpreneur kecantikan yang diberi nama Kirana Wedding Services and Salon. Selain berprestasi secara akademik, Dira juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Combat “Community of Debators”Unesa. Dira berpesan kepada mahasiswa agar senantiasa berusaha menjadi pribadi aktif, kreatif, inovatif,dan mandiri. “Tugas utama mahasiswa memang belajar, namun kreatifitas perlu dikembangkan,” tegasnya.n (ZAKI)

tidak harus sendiri, akan tetapi dapat bertukar pikiran agar mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Keberhasilan Ellen meraih prestasi juga didukung para dosen yang sangat men-support untuk segera menyelesaikan skripsi. “Ketika malas pun selalu terbayangbayang wajah dosen, sehingga rasa malas hilang dan langsung mengerjakan tugas,” candanya. Skripsi yang ditulis berjudul Mengasah Ketrampilan Proses Sains Melalui Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Materi Laju Reaksi Kelas XI SMAN 18 Surabaya. Skripsi ini membahas pentingnya ketrampilan proses sains untuk siswa SMA. “Ketrampilan proses sains adalah ketrampilan yang dimiliki oleh para ilmuwan, dimana ketrampilan tersebut dapat berguna untuk menerapkan disiplin ilmu tertentu. Ketrampilan proses sains yang diambil adalah merencanakan 4M, menyusun hipotesis, merencanakan investigasi, memproses data, dan menganalisis investigasi,” terangnya. Ellen memang tidak aktif di organisasi intra kampus, namun di luar kampus alumni SMAN 1 Lawang Malang ini mengaku mempunyai kegiatan sosial. Dia dan kawankawannya melakukan kegiatan sosial yakni mengajar adikadik yang ada di sekitar kampus Unesa. n (SURYO)

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA Dwi Susanto, S.Pd, Wisudawan Terbaik FISH

Humairo, S.E, Wisudawan Terbaik FE

SUKSES YANG DIPACU MOTIVASI

KUNCINYA TEKAD KUAT DAN KERJA KERAS

Dwi Susanto, mahasiswa PPKn angkatan 2013 ini menjadi wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum dengan raihan IPK 3,72. Bagi Dwi, kunci kesuksesannya ialah sukses yang dipacu oleh sebuah motivasi.

Humairo, mahasiswa Manajemen kelahiran Gresik, 12 Agustus 1993 berhasil meraih prestasi membanggakan. Mahasiswa Jurusan Manajemen Pemasaran itu terpilih menjadi wisudawan terbaik Fakultas Ekonomi dengan torehan IPK 3,80. Skripsi yang ditulis berjudul Pengaruh Rebrainding Terhadap Kualitas Layanan Pada Citra Merk dan Sikap Konsumen Studi pada Al Ijarah Indonesia Finance di Kupang, Surabaya.

AWAL masuk Unesa tahun 2013, Dwi melihat banner besar bertuliskan 9 orang wisudawan terbaik dari tiap fakultas. Dalam benaknya kala itu, suatu saat ia berkeinginan menjadi seperti mereka. Ternyata, keinginannya tersebut terwujud tahun 2017 ini. Ia berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dan mampu menyelesaikan kuliah dengan waktu 3,5 tahun. Mahasiswa asal Kebumen Jawa Tengah mengaku tidak memiliki strategi khusus. Yang biasa dilakukan hanyalah banyak membaca dan mengerjakan tugas dengan maksimal, khususnya ketika menjelang UTS dan UAS. Hal terpenting dalam menempuh perkuliahan, menurut Dwi adalah memahami karakter masing-masing dosen. “Setap dosen memiliki cara mengajar dan karakteristik tersendiri. Maka sangat penting seorang mahasiswa memahami masing-masing dosen,” paparnya. Salah satu kunci Dwi untuk menyelesaikan studinya tepat waktu ialah beasiswa yang didapatkan. Selain mendapat beasiswa merupakan tanggug jawab tersendiri darinya kepada pemerintah, beasiswa juga dijadikan acuan untuk melakukan yang terbaik dalam setiap hal. “Dukungan dari orang tua, keluarga, sahabat, teman juga sangat membatunya dalam menjalani masa perkuliahan,” ujarnya. n (ILMI)

Predikat wisudawan terbaik yang diraih merupakan buah dari tekad dan kerja keras. Ada motivasi tersendiri bagi mahasiswa asal kota Pudak tersebut. Ia ingin membanggakan kedua orang tuanya. Skripsi Humairo berisi tentang rebranding nama Al Ijarah Indonesia Finance menjadi ALIF yang bergerak di bidang leasing syariah. ALIF hanya melakukan promosi dengan memberikan informasi pada nasabahnya saja. Namun, pendapatan yang diperoleh naik hingga 100%. Oleh karena itu, Humairo melakukan penelitian mengenai hal tersebut sebagai bahan skripsinya. Selain kini menjadi wisudawan terbaik, sebelumnya Humairo telah mengharumkan namanya. Beberapa prestasi telah ia capai diantaranya juara 1 Lomba Pidato Tingkat Fakultas yang diadakan oleh MTQ Fakultas SeUnesa dan Juara 3 Lomba Business Plan Tingkat Nasional yang diadakan oleh HMMI (Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia). Humairo berharap ilmu yang selama ini didapatkan mampu memperkuat keyakinannya untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Ia juga berharap agar Unesa ke depan lebih unggul dibandingkan dengan kampus lain serta menciptakan lulusan berkualitas dan kompeten. n(BELIA)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

31


LAPORAN

UTAMA

Andi Kurniawan Arifin, A.Md, Wisudawan Terbaik D3 FT

SEMPAT TERKENDALA TUGAS AKHIR Perasaan senang dan terharu dirasakan Andi Kurniawan Arifin mahasiswa prodi D3 Teknik Sipil. Andi berhasil menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknik dengan raihan IPK 3,65. Rasa haru juga dirasakan kedua orang tuanya setelah mengetahui dirinya menjadi salah satu wisudawan terbaik di Wisuda Unesa ke-88. KESUKSESAN Andi tidaklah diraih dengan instan. Ia harus bekerja keras dalam mengerjakan tugas akhirnya. Ia memerlukan waktu dan konsentrasi yang lebih untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Namun, ia bersyukur akhirnya mampu menyelesaikan tugas akhirnya dengan lancar. Andi Kurniawan Arifin, A.Md “Tugas akhir yang saya buat adalah Perbandingan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Struktur Konvensional dan Precast pada Gedung Asrama F LPMP Jawa Timur di Surabaya,” papar Andi. Seperti orang-orang bijak katakan, memberi tidak membuatmu miskin namun sebaliknya. Hal tersebut yang dicanangkan Andi. Sebagai orang terpelajar, membantu orang yang kesulitan merupakan hal yang wajib. “Sebagai teman yang baik, bantulah temanmu yang merasa kesulitan. Semoga apa yang telah kita bantu dapat bermanfaat bagi dirinya dan mendapatkan pahala untuk kita,” ujarnya. Andi berkeinginan dapat melanjutkan studi ke jenjang S1. Setelah itu, ia sangat berharap bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang S2.n (EMIR)

Winarsih, A.Md, Wisudawan Terbaik D3 FISH

FOKUS MATA KULIAH DAN BANYAK MEMBACA Winarsih Mahasiswa D3 Administrasi Negara tidak pernah menyangka bahwa dirinya menjadi salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum. Rasa bangga dan bahagia bercampur aduk ketika namanya disebutkan menjadi wisudawan terbaik.

32

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

PEREMPUAN asli Kota Nganjuk ini mengungkapkan bahwa gelar terbaik yang disematkan kepada dirinya adalah kado terindah untuk orang tuanya. Ia juga merasakan betapa perjuangan kedua orang tuanya untuk membiayai ia kuliah tidaklah mudah. Mengingat orang tuanya yang tidak kenal lelah mencari biaya kuliah, Winarsih berkomitmen dari awal berkuliah perjuangan orang tua harus terbayarkan oleh kebanggan atas prestasinya. Selama menempuh studi tidak ada cara belajar khusus yang dilakukan Winarsih, kiat-kiat yang dilakukan hanya dengan fokus pada mata kuliah yang diambil dan banyak membaca. Salah satu kegemarannya adalah membaca. Dengan banyak membaca bagi perempuan berkulit sawo matang ini, kita dapat membuka cakrawala dunia dan menambah kelimuan kita yang belum tentu didapatkan selama proses berkuliah. Oleh karena itu tugas akhirnya yang berkaitan dengan objek perpustakan dapat menambah wawasam dan keilmuannya. Tugas akhirnya yang berjudul Pelaksanaan Penilaian Kerja Pegawai dengan Sistem SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur diambilnya juga merupakan buah dari ketekunannya dari membaca banyak sumber. Winasrih berharap, dengan IPK 3,41 yang diraihnya dapat mengantarkannya pada hal yang lebih baik kedepannya. Bukan sukses untuk dirinya saja, namun kesuksesan alamamater juga menjadi doa baginya. Harapannya agar Unesa semakin maju dan fasilitas pembelajaran semakin meningkat. n (ILMI)

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

Linda Permata Sari Manurung, A.Md, Wisudawan Terbaik D3 FE

MOTTONYA: DIA BISA, SAYA HARUS LEBIH BISA.

GUS IPUL BERI KULIAH UMUM SOSIOLOGI

Perasaan haru tidak bisa lagi dibendung oleh Linda Permata Sari Manurung, A.Md. Wanita asli Banyuwangi ini mendapatlan gelar wisudawan terbaik dari Prodi D3 Akuntansi dengan IPK 3,54 predikat pujian. LINDA sapaan akrabnya merupakan anak dari Bapak Manurung dan Ibu Susiana. Orang tuanya yang hanya buruh tani tidak membuatnya gentar untuk semangat belajar. Dari sinilah Linda terpacu untuk mengangkat harkat martabat kedua orang tuanya agar menjadi Linda Permata Sari M., A.Md anak yang berguna bagi bangsa dan keluarganya. Perjuangan Linda untuk meraih gelar prestasi tertinggi ini tidak mudah, banyak rintangan yang ia hadapai selama ia berkuliah. Akan tetapi, rintangan semua itu mudah dihadapi atas ketekunannya dalam belajar. Perempuan kelahiran 10 Maret 1995 ini merupakan mahasiswa penerima bidikmisi. Selama ia berkuliah, Linda terbantu oleh beasiswa yang ia dapatkan. Baginya beasiswa ini motivasi dirinya agar dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu. Dukungan bagi Linda tidak hanya dari meteri akan tetapi moral juga diberikan kedua orang tuanya demi kemajuan Linda berkuliah. Tugas akhirnya yang berjudul Analisis Pengendalian Persediaan pada PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) di Surabaya menghantarkan Linda meraih gelar A.Md., dan menjadi wisudawan terbaik di Wisuda 88. Alasan dirinya mengambil judul tersebut ialah untuk bisa menganalisis perusahaan dalam pengendalian persediaan yang dimiliki serta mengetahui penyebab permasalahan penyimpanan persediaan dalam perusahaan. Linda merupakan mahasiswa yang berprestasi. Salah satu prestasi yang pernah diraih yakni Juara 3 Bussines Plan yang diselenggarakan oleh Unesa. Raihan kesuksesannya merupakan hasil motto hidupnya yakni Dia Bisa, Saya Harus Lebih Bisa. Baginya kehidupan ini tidak ada yang tidak mungkin selagi bisa diperbuat pasti ada jalan untuk meraih kesuksesan. Harapannya untuk Unesa agar meningkatkan birokrasi agar jauh lebih baik serta menciptakan calon wisudawan yang unggul dan berkompeten di masyarakat.n (SH)

Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf foto bersama Prof. Dr. Zainuddin Maliki, Dekan FisH Unesa Prof. Sarmini, dan Rektor Unesa Prof Warsono usai memberi kuliah umum.

W

akil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf atau yang sering disapa Gus Ipul memberikan kuliah umum dengan tema “Politik santri dalam membangun demokrasi� pada Program Studi Sosiologi Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya, (Selasa, 14 Maret 2017). Dalam kuliah umum itu Gus Ipul berpesan bahwa sebagai pemimpinan Jawa Timur ingin membuat berbagai hal lebih sempurna dalam pemerintahan. Beliau juga menyampaikan selamat bagi mahasiswa Sosiologi Unesa yang ikut memajukan Jawa Timur dan Indonesia dengan mengikuti proses belajar di bangku kuliah di Program Studi Sosiologi Unesa. Gus Ipul mengupas bagaimana peran Cliffort Gertz dalam menghadirkan teori santri, priyayi dan abangan. Masih menurut Gus Ipul, santri itu dalam konteks Indonesia tidak eksklusif tetapi inklusif. Santri terbuka terhadap Pancasila, mengembangkan semangat berkebangsaan dan ke-Indonesiaan. Muncullah nasionalisme santri sebagai simbol awal munculnya perjuangan. Santri melalui proses politik melahirkan Indonesia yang baru, sebagai inspirasi negara-negara lain, bahwa mayoritas muslim bisa hidup berdampingan dengan keragaman yang ada. Di akhir pidatonya Gus Ipul melakukan autokritik yaitu mampukah demokrasi mengatasi kesenjangankesenjangan sosial, kedua sektor formal kualitas Sumber Daya Manusia, ketiga infrastruktur yang banyak rusak. Mampu atau tidak demokrasi yang selama ini diagung-agungkan bisa menyejahterakan umat atau memberi solusi problem keumatan dan kebangsaan. Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof Dr. Warsono, MS. dalam sambutan pembukaan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk Gus Ipul memberikan kuliah umum dengan perspektifnya sebagai santri yang terlibat aktif dalam membangun negeri, yang saat ini beliau menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur. n(FIS)

Majalah Unesa

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

33


CATATAN LINTAS

PAUD

VERSUS TK

OLEH MUCHLAS SAMANI

B

etulkah terjadi silang pendapat tentang istilah TK dan PAUD? Jujur saya tidak tahu pasti. Yang pasti pendidikan bagi anak sebelum masuk SD itu sangat penting. Kepekaan perkembangan kognitif anak mencapai puncaknya 1-3 tahun dan justru mudah mulai menurun pada usia 6-7 tahun, usia masuk SD di Indonesia. Perkembangan kepekaan yang terkait dengan bahasa justru lebih awal. Pada usia satu tahun bahkan sebelum itu kepekaan mencapai puncaknya dan mulai stagnan pada usia masuk SD. Walaupun hasil penelitian tersebut masih dapat diperdebatkan, tetapi sudah seharusnya menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Bagaimana mengupayakan agar anakanak pada suai 0-5 tahun yang sering disebut sebagai usia emas (golden age) itu mendapat asupan yang terbaik sehingga sehat , pengasuhan dan pendidikan yang terbaik, sehingga potensi bahasa dan kognitif dapat berkembang secara optimal. Mungkin itulah yang menjadi salah satu dasar kita menggalakkan program “Balita” atau “Paudisasi”. Di negara maju ada istilah pre school yang kemudian diterjemahkan menjadi pra sekolah di Indonesia. Sejauh yang saya tahu, pra sekolah itu tidak dibatasi hanya di TK atau Kelompok Belajar, tetapi semua proses pendidikan yang berlangsung sebelum anak-anak masuk SD, sepanjang program itu secara sengaja dirancang dan bukan terjadi secara ketidaksengajaan. Kembali ke informasi silang pendapat tentang istilah TK dan PAUD, saya mencoba mengingat kejadian pada tahun 2007-2008an. Saat itu, Dr. Gutama menjadi direktur yang mengurusi PAUD di Kemdikbud dan saya mendapat amanah menjadi direktur yang menangani pendidikan guru pra jabatan. Waktu itu, di lapangan ada TK atau Kelompok Bermain

34

Di negara maju ada istilah pre school yang kemudian diterjemahkan menjadi pra sekolah di Indonesia. Sejauh yang saya tahu, pra sekolah itu tidak dibatasi hanya di TK atau Kelompok Belajar, tetapi semua proses pendidikan yang berlangsung sebelum anak-anak masuk SD, sepanjang program itu secara sengaja dirancang dan bukan terjadi secara ketidaksengajaan. (KB) yang kadang-kadang disebut Play Group (PG). Pendidikan guru yang ada adalah PGTK (Pendidikan Guru TK). Pak Gutama, saya dan beberapa orang mencoba memahami dan menganalisis fenomena di lapangan. Tentu tidak bijak, kalau kita mendirikan PGKB (Pendidikan Guru Kelompok Bermain), karena antara KB dan TK sangat erat dan bahkan tidak jelas batasannya. Di sebagian TK juga memiliki KB. Bahkan seringkali guru KB dan guru TK dipertukarkan, khususnya agar semua mendapatkan kesempatan

| Nomor: 103 Tahun XVIII - Maret 2017 |

Majalah Unesa

sertifikasi dan tunjangan profesi. Sebaik­ nya secara kelembagaan antara TK dan KB terpisah. TK termasuk pendidikan formal, sementara KB termasuk pendidikan non formal. Setelah melalui diskusi panjang di­ sepakati digunakan nama PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sebagai bentuk pendidikan pra sekolah. Artinya PAUD mencakup KB dan TK. Oleh karena itu diputuskan untuk mengubah nama PGTK menjadi PG PAUD, yang isinya menyiapkan guru untuk KB dan TK. Semenjak itu, ijin pendirian prodik baru disebut PG PAUD dan bahkan PGTK diubah namanya menjadi PG PAUD. Jujur saya tidak tahu perkembangan di lapangan, khususnya implementasi konsep ini di tingkat “persekolahan”. Tiba-tiba, beberapa hari lalu saya dapat informasi kalau ada silang pendapat. Informasinya PAUD itu bagian dari pendidikan non formal, maka penyiapkan gurunya juga bagian dari PLS (Pendidikan Luar Sekolah), sementara PG PAUD yang saat ini ada itu menyiapkan calon guru TK. Saya mencoba memahami dan berbagi pengalaman dengan teman lain, dengan menggunakan analogi kursus otomotif dan kursus kecantikan dan kursus bahasa Inggris. Ketiganya tentu termasuk pendidikan non formal. Namun siapa yang menyiapkan guru atau instrukturnya? Tentu instruktur kursus otomotif disiapkan oleh jurusan Mesin atau Otomotif. Instruktur Kecantikan disiapkan oleh jurusan Kecantikan. Instruktur kursus bahasa Inggris disiapkan oleh jurusan bahasa Inggris. Itulah sebabnya, di negara maju istilah yang lazim digunakan adalah VET (vocational education and training). Artinya, pemisahan antara pendidikan dan pelatihan tidak menjadi “tembok” pemisah yang begitu ketat. Semoga. n *http://muchlassamani.blogspot.co.id




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.