Majalah Unesa 116

Page 1



WARNA REDAKSI

P

ada tahun 2018 jumlah peminat di Unesa yang lewat jalur SNMPTN meningkat menjadi 26.443. Prodi yang banyak diminati oleh calon mahasiswa, tidak jauh berbeda dengan tahun 2017. Jumlah pendaftar pada rodi Manajemen sebanyak 2.956; PGSD sebanyak 1.980; Akutansi sebanyak 1.646; Psikologi sebanyak 1.499; Ilmu Komunikasi sebanyak 1.315;Pendidikan Bahasa Indonesia sebanyak 1.200; dan Pendidikan Matematikasebanyak 1.109; Teknik Informatika 1.077, dan Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 1.027. Pada prodi Psikologi terjadi peningkatan yang cukup besar dari 929 menjadi 1.499. Peningkatan jumlah pendaftar sangat dipengaruhi oleh peningkatan akreditasi. Dan yang lebih menarik, justru prodi-prodi non kependidikan yang menjadi pilihan para calon

mahasiswa, apalagi setelah prodi prodi tersebut terakreditasi A. Peningkatan akreditasi perguruan tinggi maupun prodi secara langsung maupun tidak langsung memberi dampak pada tingkat kepercayaan

dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Sesuai dengan rencana jangka panjang Unesa tetap berfokus kepada bidang pendidikan dan penyiapan tenaga guru yang profesional. Meskipun demikian bukan berarti Unesa tidak mengembangkan bidang-bidang keilmuan lain (non kependidikan). Bidang-bidang tersebut juga terus didorong agar berkembang dengan baik untuk menopang proses penyiapan guru yang profesional. Guru yang profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu pendidikan dan metode pembelajaran, tetapi juga harus menguasai bidang ilmu yang akan diajarkan. Inilah yang akan menjadi konsen tersendiri bagi Unesa. Dengan menguasai bidang ilmu yang akan diajarkan, guru akan mampu memberikan konsep dan menjelaskan teori yang benar. Semoga Unesa tetap selalu mampu menjaga amanah yang luar biasa ini. Selamat membaca. n ARM

26.443 ORANG BEREBUT KURSI

SNMPTN UNESA masyarakat terhadap Unesa. Hal ini disebabkan dengan akreditasi A ada jaminan dari BAN-PT bahwa Unesa telah memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan perguruan tinggi. Unesa juga dianggap telah memiliki visi dan misi yang jelas, rencana strategis jangka panjang yang sejalan dengan visi dan misi, serta program-program yang kongkrit, oprasional dan terukur. Pengelolaan terhadap sumber daya yang ada baik SDM maupun sumber daya lainnya terencana dengan baik sesuai

Majalah Unesa

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

3


DAFTAR RUBRIK

FOTO: DOK/ISTIMEWA

EDISI APRIL 2 01 8

Edisi Ini

26

05

PRESTASI GALERI INVESTASI BURSA EFEK FE UNESA

EKSISTENSI UNESA SEMAKIN DIAKUI

24

KIPRAH COACH LUCY WIDYA FATIR

19

10 SOSOK PARA WISUDAWAN TERBAIK UNESA

Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 116 Tahun XIX - April 2018 PELINDUNG: Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor), Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. (WR Bidang I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (WR Bidang II), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (WR Bidang III), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAAK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Syaiful R REPORTER: Wahyu Utomo, Syaiful H, Inayah, Suryo Waskito, Emir Musa, Mira Carera, Nely Eka, Tarida, M. Rizki, Titan, Hasna, Intan, Jumad, Fibrina, Intan, Royyan. FOTOGRAFER: Sudiarto Dwi Basuki, M. Wahyu Utomo, DESAIN/ LAYOUT: Abdur Rohman, Basyir Aidi ADMINISTRASI: Roni, ST. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya

4

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

Pendaftar SNMPTN 2018 Meningkat

EKSISTENSI UNESA SEMAKIN DIAKUI

JUMLAH PENDAFTAR SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI (SNMPTN) UNESA TAHUN 2018 MENINGKAT CUKUP TAJAM. TAHUN 2017 PENDAFTAR BERJUMLAH 22.567, SEDANGKAN TAHUN 2018 TOTAL PENDAFTAR BERJUMLAH 26.443. ADA KENAIKAN SEBESAR 3.867 PENDAFTAR. BESARNYA ANIMO MASYARAKAT YANG MENDAFTAR ITU MEMBUKTIKAN BAHWA DARI TAHUN KE TAHUN, EKSISTENSI UNESA SEMAKIN DIAKUI.

SNMPTN: Suasana antrean pendaftaran ulang para calon mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi negeri. Tahun ini jumlah pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Unesa meningkat cukup tajam, yakni total berjumlah 26.443 pendaftar.

Majalah Unesa

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

5


LAPORAN

J

UTAMA

JURUSAN MANAJEMEN PALING DIMINATI

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unesa masih bertahan sebagai jurusan paling favorit pilihan pendaftar dengan jumlah 2.956, disusul Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 1.980, Akuntansi 1.646, Ilmu Administrasi Negara 1.598, Psikologi 1.499, Ilmu Komunikasi 1.315, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1.200,

6

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Pendidikan Matematika 1.109, Teknik Informatika 1.077, dan Pendidikan Bahasa Inggris 1.027. Jika ditilik dari komposisi rangking 10 besar jurusan dan prodi terbanyak tahun 2018 ini, tak jauh berbeda dengan tahun 2017. Hanya saja, pergesaran cukup mencolok terjadi di jurusan Psikologi yang merangsek ke urutan ke-5. Sebelumnya, tahun 2017, Jurusan Psikologi berada di

Majalah Unesa

urutan ke-10. Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Surabaya Dr. Yuni Sri Rahayu mengatakan bersyukur dari tahun ke tahun, jumlah pendaftar SNMPTN Unesa semakin meningkat. Ia menghimbau kepada semua peserta yang sudah mendaftar agar menunggu proses seleksi yang saat ini dilakukan panitia pusat sampai pengumuman pada 17


LAPORAN UTAMA April 2018. Untuk diketahui, SNMPTN adalah pola seleksi penerimaan mahasiswa baru menggunakan seleksi akademik (nilai rapor) dan prestasi nonakademik siswa. Selain SNMPTN, jalur penerimaan mahasiswa baru juga akan dibuka melalui SBMPTN yang akan dibuka pendaftarannya usai peserta yang lolos seleksi SNMPTN diumumkan. Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi, Susi Handayani SE, Ak, M.Ak mengaku bangga jurusan Manajamen yang berada di bawah naungan FE menjadi pilihan favorit pendaftar SNMPTN 2018. Menurut Susi, hal itu menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap jurusan tersebut tinggi. Namun, kepercayaan masyarakat itu harus pula dijawab dengan kualitas yang baik dari sisi pembelajaran, sarana prasarana dan lulusannya. Ketua Jurusan Manajemen, Dr. Ulil Hartono SE, M.SI mengatakan bahwa jumlah pendaftar di jurusan Manajemen yang terus meningkat setiap tahun merupakan respons positif dari masyarakat. Apalagi, jurusan Manajemen sudah mengantongi akreditasi A sehingga lebih dipercaya lagi oleh masyarakat. “Kami bersyukur responss masyarakat sangat bagus. Untuk itu kami akan berusaha maksimal meningkatkan prestasi di jurusan manajemen agar masyarakat semakin tinggi kepercayaannya,” paparnya. Selain jurusan Manajemen yang menduduki peringkat pertama pendaftar terbanyak, jurusan Akuntansi juga menempati posisi ketiga pendaftar terbanyak SNMPTN 2018. Hal itu, tentu menambah kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika di Fakultas Ekonomi. Susi berharap ke depan, jurusanjurusan favorit di FE tidak hanya favorit dalam seleksi atau peminat saja, tetapi dapat menjadi jurusan yang berkualitas dan dapat menjadi rujukan fakultas lain bahkan universitas lain. Setali tiga uang, rasa bangga juga dirasakan FIP yang menempatkan

BERSYUKUR: Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Yuni Sri Rahayu.

WAKIL REKTOR BIDANG AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DR. YUNI SRI RAHAYU BERSYUKUR KARENA DARI TAHUN KE TAHUN, JUMLAH PENDAFTAR SNMPTN UNESA SEMAKIN MENINGKAT. IA PUN MENGIMBAU KEPADA SEMUA PESERTA YANG SUDAH MENDAFTAR AGAR MENUNGGU PROSES SELEKSI YANG SAAT INI DILAKUKAN PANITIA PUSAT SAMPAI PENGUMUMAN 17 APRIL 2018.

jurusan PGSD di peringkat kedua pendaftar terbanyak SNMPTN 2018 dan jurusan Psikologi yang kini menyodok ke peringkat 5 setelah sebelumnya berada di peringkat ke10. Drs. Sujarwanto, M.Pd, Dekan FIP mengakui bahwa dua jurusan di FIP yakni PGSD dan Psikologi menjadi pilihan favorit pendaftar SNMPTN dari tahun ke tahun. Itu dikarenakan pilihan menjadi guru masih banyak diminati. “PGSD dan Psikologi masih menjadi primadona di FIP,” ujar Sujarwanto. Menurut Sujarwanto, sebenarnya dalam era saat ini, jurusan yang paling dicari adalah Pendidikan Luar Biasa (PLB) karena banyak dibutuhkan. Namun, animo para calon mahasiswa masih sedikit karena kurangnya informasi. Sementara itu, Wakil Dekan Bidang

Majalah Unesa

Akademik FIP, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd mengatakan senang jurusan Psikologi bisa naik peringkat ke-5 pendaftar terbanyak di Unesa. Hal itu merupakan prestasi yang membanggakan, apalgi nantinya jurusan Psikologi diproyeksikan akan menjadi fakultas baru di Unesa. Meningkatknya jumlah peminat calon mahasiswa ke Unesa di satu sisi memang menjadi kebanggaan karena menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Unesa. Namun, di sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat tersebut haruslah dijawab dengan kualitas yang memadai. Oleh karena itu, Unesa harus semakin berbenah dengan meningkatkan kualitas SDM, infrastruktur dan sarana penunjang lain agar semakin kompetitif dan berdaya saing. n (SIR)

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

7


LAPORAN

UTAMA

PGSD DAN PSIKOLOGI BANYAK DIMINATI DI FIP UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SEBAGAI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI NEGERI DI JAWA TIMUR, TENTU PERLU BERSIAP MENGHADAPI WACANA BEROPERASINYA PERGURUAN TINGGI ASING DI INDONESIA. NAMUN, UNESA YAKIN KEBERADAAN KAMPUS LUAR NEGERI TERSEBUT BUKAN SEBUAH ANCAMAN BAGI UNESA.

S

etiap Fakultas memiliki jurusan dan prodi favorit yang menjadi daya tarik calon mahasiswa. Begitupula dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Jurusan PGSD dan Psikologi menjadi dua jurusan paling favorit pilihan pendaftar SNMPTN 2018. Wakil Dekan Bidang Akademik, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd mengatakan banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar di dua jurusan tersebut sudah menjadi langganan setiap SNMPTN. Tak terkecuali, SNMPTN tahun 2018 ini. PGSD kembali menempati posisi kedua, sementara jurusan Psikologi tahun 2018 ini naik peringkat ke posisi 5 setelah sebelumnya tahun 2017 bertengger di posisi ke-10. Mustaji mengakui, siswa masih antusias untuk mendaftarkan diri di bidang pendidikan, terutama di PGSD. Hal itu dikarenakan dunia pendidikan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat karena prospektif. Oleh karena itu, para siswa terdorong untuk mendapatkan prestasi terbaik dan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di perguruan tinggi negeri seperti Unesa. Dikatakan Mustaji, dari tahun ke tahun rasio peminat di FIP semakin tinggi. Selain itu, mahasiswa yang berhasil diterima di FIP juga memiliki potensi dalam pendidikan. Mustaji meyakini bahwa input, proses dan output yang bagus akan membentuk calon pendidik berkualitas dan dapat menambah citra Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa. “Kebanyakan yang masuk di Unesa, termasuk di FIP ma­ yoritas perempuan. Biasanya, perempuan jika menjadi guru dinilai lebih telaten dan lebih memahami karakteristik anak,” terang Wadek Bidang Akademik FIP itu. Mengenai persebaran mahasiswa di FIP, menurut Mustaji sudah meluas ke berbagai propinsi di Indonesia. Sebelumnya, pendaftar hanya sekitar Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan sekitarnya. Namun, kini berasal dari berbagai kota dan propinsi di Indonesia. “Kami tentu akan terus berupaya meningkatkan kualitas dosen, sarana dan prasarana, hingga pembelajaran untuk menghasilkan para pendidik yang berkualitas,” terangnya. Mengenai kuota untuk SNMPTN di FIP, Mustaji menjelaskan rinciannya. Prodi Teknologi Pendidikan terdapat kuota

8

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa

Prof. Dr. Mustaji, M.Pd


LAPORAN UTAMA 90 mahasiswa, Manajemen Pendidikan terdapat kuota 90 mahasiswa, Bimbingan Konseling terdapat kuota 90 mahasiswa, Psikologi terdapat kuota 200 mahasiswa, Pendidikan Luar Biasa terdapat kuota 90 mahasiswa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar terdapat kuota 220 mahasiswa, Pendidikan Luar Sekolah terdapat kuota 90 mahasiswa, dan Pendidikan Guru PAUD terdapat kuota 90 mahasiswa. PENDAFTAR PGSD DARI JAWA DAN LUAR JAWA Pendidikan Guru Sekolah Dasar menjadi salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Ne­ geri Surabaya yang setiap tahun mendapat antusias tinggi dari para calon mahasiswa. Antusias siswa yang memilih PGSD tersebut karena kebutuhan guru sekolah dasar masih banyak diperlukan. Ketua Jurusan PGSD, Drs. Mintohari, M.Pd mengatakan, PGSD membuka kuota kurang lebih 220 kursi yang dibagi menjadi beberapa tahap pendaftaran yakni melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. “Sebagian besar peminat PGSD berasal dari SMA yang memiliki kualitas bagus,” terang Mintohari. Sudah dua tahun ini, pendaftar di PGSD menembus 2.000-an siswa per tahun. Sebagian besar siswa yang mendaftar berasal dari Jawa Timur. Selebihnya, berasal dari luar Jawa. Jurusan biasanya melakukan promosi melalui pameran di perguruan tinggi. Selain itu, promosi dilakukan melalui website, informasi dari guru hingga kakak tingkat yang terdaftar di perguruan tinggi. Mintohari menambahkan, untuk meningkatkan kualitas, Jurusan PGSD saat ini membuka kelas bilingual yang sudah dirintis sejak tahun 2017. Itu dilakukan karena beberapa sekolah membutuhkan guru yang memiliki kemampuan berbahasa asing. A ­ danya kelas bilingual ini dapat membuat mahasiswa mampu bersaing dan masuk ke berbagai level sekolah dasar seperti sekolah dasar negeri, sekolah dasar internasional, maupun madrasah ibtidaiyah. Selain kemampuan bahasa, maha-

Ketua Jurusan PGSD, Drs. Mintohari, M.Pd saat diwawancara Tim Humas.

SUDAH DUA TAHUN INI, PENDAFTAR DI PGSD MENEMBUS 2.000-AN SISWA PER TAHUN. SEBAGIAN BESAR SISWA YANG MENDAFTAR BERASAL DARI JAWA TIMUR. SELEBIHNYA, BERASAL DARI LUAR JAWA. siswa dituntut menguasai kemampuan berkomunikasi. Menurut Mintohari, keterampilan berkomunikasi ini pen­ ting karena dapat menjadi penghubung antara guru dan siswa. “Jika kemampuan komunikasinya baik tentu akan berdampak pada keberhasilan pembelajaran di sekolah,” tandasnya. Banyak alasan yang mendasari para calon mahasiswa memilih Jurusan PGSD sebagai jurusan pilihan mereka. Salah satunya diungkapkan mahasiswa PGSD angkatan 2015, Alifah Kusumaningsih. Ia memilih PGSD karena bercita-cita menjadi guru. Selain itu,

Majalah Unesa

ia mendapat inspirasi dari kakeknya yang juga seorang guru SD. Sementara itu, Ajeng Rara Veronica angkatan 2016 memilih jurusan PGSD karena dorongan orangtua karena prospek kerjanya menjanjikan. Alifah Kusumaningsih mengaku mendapat informasi PGSD melalui guru BK di SMA. Selanjutnya ia mendalami informasi tersebut dengan mencari lewat internet. Sementara itu, Ajeng Rara mendapatkan informasi PGSD dari orang tua, guru BK dan internet. n (MC/HAS)

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

9


LAPORAN

UTAMA

PENDAFTAR PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TERBANYAK DI FBS DI LAIN FAKULTAS, SEPERTI DI FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS) PERSAINGAN KETAT TERJADI DI JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. DI URUTAN PENDAFTAR, JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MENEMPATI RANGKING KE DELAPAN DI LINGKUNGAN UNESA. FBS SENDIRI JUGA MENGALAMI PENINGKATAN PENDAFTAR SEJAK TAHUN 2014.

J

Prof. Dr. Subandi, MA

10

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

urusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi jurusan dengan jumlah pendaftar terbanyak di FBS dan menduduki peringkat ke-8 di Unesa. Secara umum, jumlah pendaftar di FBS mengalami peningkatakan. Menurut Wakil Dekan Akademik Fakultas Bahasa dan Seni, Dr. Subandi S.Pd, MA bahwa peningkatan itu selain disebabkan bertambahnya jumlah peminat juga karena bertambahnya jumlah prodi di FBS. “Sejak tahun 2014 terjadi peningkatan pendaftar karena adanya 3 prodi baru yakni Desain Komunikasi Visual (DKV), Seni Musik dan Seni Rupa Murni. Jadi, mau tidak mau pasti akan menambah jumlah pendaftar,” ujar Subandi. Namun, Subandi tak menampik bahwa ada dua prodi yang selama ini menjadi primadona di FBS. Kedua prodi itu adalah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendidkan Bahasa Inggris. Dua prodi itu, terang Subandi, selalu masuk urutan 10 besar jumlah pendaftar di Unesa. “Sekitar 4 tahun lalu bahasa Inggris berada di atas prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tetapi 2 tahun terakhir tergeser oleh prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tahun ini, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berada pada posisi ke-8, sedangkan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris berada pada posisi ke-10. Hanya selisih sekitar 100 pendaftar,” terang Subandi lagi. Subandi juga mengatakan, kemungkinan faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah pendaftar karena animo pendidikan sudah mulai tinggi. Pendaftaran SNMPTN maupun SBMPTN setiap jurusan di Unesa untuk prodi pendidikan selalu lebih tinggi daripada ilmu murni. Akan tetapi, ada beberapa prodi murni di fakultas lain yang jumlah pendaftarnya lebih tinggi. “Jika dibuat-buat rata-rata, prodi pendidikan rata-rata lebih tinggi peminatnya,” tambahnya.

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA Mengenai pagu, Subandi mengatakan bahwa antara tahun kemarin dengan tahun ini tidak ada perubahan. Jika ada tambahan pagu hanya prodi baru yaitu DKV. Terkait mekanisme penerimaan atau daya tampung, menurut Subandi sudah ditentukan satu tahun lalu. Jadi, sebelum melakukan proses penerimaan sudah mengusulkan ke dikti. Pagu tidak bisa dibuka seenaknya, harus sesuai de­ ngan mekanisme yang ada. Selain itu, juga harus memperhatikan keseimbangan formasi perbandingan antara jumlah dosen dengan mahasiswanya. Subandi mencontohkan prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Pagu yang diajukan tahun 2017 untuk 2018 sekitar 130 mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa baru jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tidak boleh lebih dari 130 mahasiswa. “Tahun ini rumusan pagu yang disepakati adalah dari jalur SNMPTN sekitar 40%, SBMPTN 40% dan SPMB 20%. “SPMB sedikit karena adanya aturan batas maksimal untuk jalur SPMB itu 20%,” jelas Subandi. CARA FBS GAET CALON MABA Fakultas Bahasa dan Seni atau yang lebih dikenal dengan FBS punya cara tersendiri dalam menggaet calon mahasiswa baru. Dikemukakan Dekan FBS, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd, untuk meningkatkan animo masyarakat atau lulusan sekolah mene­ ngah memilih FBS beberapa hal dilakukan. Pertama melalui sosialisasi di sekolah-sekolah. Program ini biasanya dikendalikan oleh rektorat, khususnya Wakil Rektor bidang akademik. Di tingkat fakultas program ini ditangani Wakil Dekan bidang akademik. Kedua, FBS menerima kunjungan beberapa sekolah ke fakultas. Dalam satu tahun tidak kurang dari 10 sekolah yang masuk ke kampus. Saat mereka ke fakultas, FBS akan menyosialisasikan program studi yang ada di FBS. Cara ketiga dilakukan melalui Website Unesa dan Website yang dikelola Ikatan Alumni FBS. Cara yang lain melalui pentas seni yang diselenggarakan melalui siaran TV, radio, koran, tabloid, atau majalah. Selain melakukan berbagai macam

Majalah Unesa

BINCANG: Prof. Bambang Yulianto (kanan) saat melakukan perbincangan dalam rangka kerja sama dengan Dekan Fakultas Linguistik dan Komunikasi Universitas Putra Malaysia.

hal tersebut, FBS juga melakukan beberapa program untuk mengeksplor jurusan-jurusan yang ada di FBS. Prof. Bambang mengatakan, program pertama yaitu melakukan kerja sama nasional maupun internasional dengan berbagai pihak baik dengan perguruan tinggi maupun pihak-pihak lain. “Program kerja sama ini akan disosialisasikan kepada mahasiswa dan orangtua mahasiswa yang biasanya diundang setiap tahun sekali untuk orang tua mahasiswa baru,” terang Bambang. Bambang menambahkan, agar orang tua (masyarakat) lebih tertarik, FBS juga mengadakan berbagai kompetisi yang melibatkan siswa sekolah menengah. Kompetisi ini sekaligus digunakan untuk menjaring calon mahasiswa baru. Selain itu, FBS juga mengadakan program kreativitas mahasiswa yang diselenggarakan di kampus maupun di luar yang melibatkan masyarakat luas, seperti pa­meran produk seni rupa, karya, ataupun desain. “Semua itu dilakukan untuk saling melengkapi dengan tujuan mengeksplor keunggulan berbagai jurusan di FBS,” tandasnya.n (FBR/IC)

| Nomor: 112 Tahun XVIII - Desemb Majalah

Unesa

FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS) UNESA PUNYA CARA TERSENDIRI DALAM MENGGAET CALON MAHASISWA BARU. DIKEMUKAKAN DEKAN FBS, PROF. DR. BAMBANG YULIANTO, M.PD, UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT ATAU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH MEMILIH FBS, DI ANTARANYA DENGAN GENCAR SOSIALISASI.

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

11


LAPORAN

UTAMA TAHUN INI CALON MAHASISWA YANG MENDAFTAR DI FAKULTAS TEKNIK UNESA JUGA MENGALAMI PENINGKATAN, TERUTAMA DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA.

Dr. Mochamad Cholik, M.Pd

PENDAFTAR JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA TERBANYAK DI FT

W

akil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik, Dr. Mochamad Cholik, M.Pd, mengatakan bahwa proses penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Teknik tidak jauh berbeda dengan fakultas lain di Unesa yakni melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur Mandiri. Dari

12

pendaftaran SNMPTN yang sudah berlangsung, menurut Mochamad Cholik, tahun ini di FT terjadi peningkatan pendaftar SNMPTN, terutama jurusan Teknik Informatika. “Tahun ini, yang mendapat peminat terbanyak di Fakultas Teknik dari pendaftaran SNMPTN adalah S1 Teknik Informatika,” ujar Mochammad Cholik.

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa

Fakultas Teknik yang bervisi Unggul dalam Teknologi dan Pendidikan Kejuruan, menurut Cholik akan senantiasa secara keseluruhan meningkatkan kualitas pendidik, sarpras, tenaga pendidik maupun nonkependidikan untuk menuju fakultas teknik yang lebih baik. Menurut Cholik, hal itu perlu dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Selain itu, menurut Cholik, FT mempunyai keinginan memperbaiki pendidikan vokasi dengan cara mengadakan kurikulum vokasi. Ada empat model vokasi. Pertama, pendidikan vokasi “model sekolah” yaitu model penyelenggaraan pendidikan dan latihan sepenuhnya dilaksanakan di lembaga seperti politeknik. Kedua pendidikan vokasi model sistem ganda (PSG ) yaitu model penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang memadukan pemberian pengalaman belajar di lembaga dan pengalaman kerja sarat nilai di dunia usaha dan dunia industri. Ketiga, pendidikan vokasi dengan ”model magang” adalah model yang menyerahkan sepenuhnya kegiatan pelatihan kepada industri dan masyarakat tanpa dukungan lembaga. Keempat, pendidikan vokasi dengan ”model schoolbased-enterprise.” Model ini mengembangkan dunia usaha di politeknik dengan maksud selain menambah penghasilan lembaga, juga memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata dan sarat nilai kepada peserta. n (NEA)


LAPORAN UTAMA Prof. Dr. Suyono, M.Pd (Dekan FMIPA Unesa)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA PALING FAVORIT DI FMIPA

D

ekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prof. Dr. Suyono, M.Pd, mengatakan penerimaan mahasiswa baru di FMIPA sama dengan fakultas yang lain yaitu tetap melalui seleksi masuk Unesa yang ditangani oleh Universitas, baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SPMB. “Fakultas hanya mengajukan kouta perprodi, sedangkan untuk prosedur yang lain itu sama,” terangnya. Berdasarkan data jumlah pendaftar SNMPTN Unesa tahun 2018, Jurusan Pendidikan Matematika menduduki posisi 9 besar dengan jumlah pendaftar mencapai 1.109 siswa. Di FMIPA sendiri, Jurusan Pendidikan Matematika merupakan jurusan paling favorit dan paling banyak peminatnya. Bahkan, menurut Suyono, dulu Jurusan Pendidikan Matematika termasuk 3 besar pendaftar SNMPTN terbanyak. “Sekitar tahun 2008-2014 Jurus­

Majalah Unesa

an Pendidikan Matematika masih menduduki posisi 3 besar setelah Psikologi, dan Bahasa Inggris. Sekarang Manajemen dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang berjaya, kemungkinan banyak siswa yang berkeinginan menjadi guru,” ujar Suyono. Suyono mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar FMIPA terus meningkat mutunya dan terus memberikan kontribusi kepada Unesa dan masyarakat. Pertama, yang harus diperhatikan terkait akreditasi jurusan/prodi. Menurut Suyono, dari 9 Prodi di FMIPA, 8 Prodi sudah berakreditasi A. “Hanya Prodi Fisika yang masih belum terakreditasi A,” paparnya. Saat ini, terang Suyono, FMIPA sedang mempersiapkan Prodi Pendidikan Biologi untuk mendapatkan akreditasi tingkat Asia. “Kami sudah mengirim perwakilan dosen ke Thailand untuk mempelajari sistem akreditasi di tingkat ASEAN, yakni AUN Quality

| Nomor: 112 Tahun XVIII - Desemb Majalah

Unesa

Assurance (AUN QA),” jelasnya. Kedua, menurut Suyono, selain akreditasi prodi, kualitas dosen juga perlu diperhatikan. Berkaitan de­ ngan hal itu, FMIPA sudah memiliki program profesor yang bertujuan mendorong dosen-dosen yang sudah mendapat gelar doktor agar secepatnya menjadi profesor. “Kita dorong dosen-dosen itu dan kita fasilitasi untuk membuat karya ilmah, serta disiapkan dananya,” tegas Suyono yang pernah berperan aktif dalam kegiatan penelitian di simlimtabmas sejak tahun 2014-2016 dan 2 kali menjadi ketua. Selain program profesor, menurut Suyono untuk terus meningkatkan kualitas dosen, di setiap semester dilaksanakan monev silang lintas jurusan. Misalnya, ketika dosen Matematika akan mengajar, maka dosen Kimia yang memonev. Hasil monev akan dilaporkan ke pimpinan dan akan dicek. “Dengan begitu, pimpinan akan tahu

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

13


LAPORAN

UTAMA

bagaimana kinerja setiap dosen, termasuk akan ketahuan jika ada dosen yang ogah-ogahan,” ungkapnya. Suyono menambahkan, ketika fakultas dituntut meningkatkan kualitas, maka harus didukung sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, saat ini FMIPA sedang membangun gedung yang akan dijadikan sebagai pusat kajian pembelajaran di level perguruan tinggi dan akan menjadi percontohan untuk perguran tinggi lain dalam mencetak

guru MIPA/pendidikan MIPA. “Selain itu, setiap prodi sudah memanfaatkan fasilitas e-Learning atau kuliah online. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, kita punya program Praktik Pembelajaran Lapangan (PPL) di luar negeri,” tegas dosen yang sudah mengampu 27 mata kuliah selama 10 semester di 4 prodi sejak tahun ajaran 2007 genap sampai 2016 genap itu. Sementara itu, Mahiaka Dwi Atmaja, Ketua BEM FMIPA mengatakan

bahwa Jurusan Pendidikan Matematika memiliki jumlah pendaftar terbanyak dan menjadi jurusan terfavorit. Mahasiswa Jurusan Biologi angkatan 2015 yang biasa dipanggil Heka itu menambahkan, untuk meningkatkan kualitas dan mutu F-MIPA yaitu dengan cara meningkatkan prestasi mahasiswa baik di bidang akademik maupun nonakademik. Serta dengan menerapkan karakter mahasiswa yang aktif dan peduli terhadap masyarakat. n (INA)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA MENJADI FAVORIT DI FISH

S

alah satu dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Dr. Danang Tandyonomanu, S.Sos, M.Si, mengatakan, mekanisme penerimaan mahasiswa baru pada jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi (SNMPTN) terdapat beberapa komponen. Salah satunya adalah komponen penilaian. Dalam komponen penilaian itu terbagi menjadi dua, yaitu komponen penilaian untuk SNMPTN jalur portofolio dan SNMPTN jalur nonportofolio untuk siswa yang mendaftar di jurusan selain olah raga dan seni. Danang menerangkan, bagi pendaftar SNMPTN nonpor­ tofolio ada dua komponen penilaian, yakni komponen penilaian individu yang terdiri atas nilai rata-rata raport siswa dari beberapa semester dan prestasi siswa dengan prosentase 40%. Kedua, penilaian dari sekolah, seperti nilai akreditasi sekolah, nilai rata-rata mata pelajaran yang diujikan dan nilai rata-rata ujian nasionaldengan prosentase 60 %. “Jadi, bagi siswa yang berprestasi belum tentu menjamin bisa diterima, karena kalau dihitung-hitung untuk prestasi siswa itu tidak lebih 20 %, dan sisanya ditentukan oleh komponen yang lain. Tugas Prodi dalam proses penerimaan hanya menilai prestasi saja dan memverifikasi prestasi yang sudah dicapai siswa dengan beberapa ketentuan yang berbeda-beda di setiap prodi. Sedangkan untuk penilaian yang lain seperti nilai akreditasi, rata-rata nilai raport dan lain-lain sudah dihitung oleh sistem,” jelas Danang Menurut Danang, di FISH, Jurusan Ilmu Administrasi Negara masih menjadi favorit. Kemudian, disusul Prodi Ilmu Komunikasi. Danang, yang juga Ketua Prodi Ilmu Komunikasi tersebut mengungkapkan kalau banyak siswa yang mau lulus tertarik dengan Ilmu Komunikasi karena mereka melihat dunia komunikasi itu menjanjikan. “Makanya, mereka berbondong-bondong ingin belajar Ilmu Komunikasi karena mereka tertarik dengan broadcasting, siaran, dan sebagainya. Tidak hanya di Unesa, bahkan

14

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Dr. Danang Tandyonomanu, S.Sos, M.Si di beberapa universitas lain, Jurusan Ilmu Komunikasi biasanya tetap masuk rangking 10 besar,” jelasnya. Mengenai kiat agar FISH terus meningkat mutunya, ­Danang mengatakan, yang harus ditingkatkan adalah kualitas dosen, tersedianya lingkungan belajar yang baik seperti ruangan yang nyaman dan alat-alat laboratorium yang dibutuhkan, serta skill dari mahasiswa. “Kalau kualitas bagus, maka mahasiswa juga bagus, kalau mahasiswa bagus maka prestasinya akan baik, kalau prestasi semakin baik maka masyarakat akan menilai mahasiswa Unesa itu baik, sehingga masyarakat dalam memilih perguruan tinggi akan percaya bahwa Unesa termasuk lembaga pendidikan yang bagus,” ujar Danang. n (INA)

Majalah Unesa


Foto: Wadek 1 FE.jpg

LAPORAN UTAMA

JURUSAN MANAJEMEN DAN AKUNTANSI FAVORIT DI FE

M

enjadi jurusan favorit dengan peminat terbanyak berturut-turut di Universitas Negeri Surabaya merupakan kebanggaan tersendiri bagi Fakultas Ekonomi. Namun, agar kepercayaan masyarakat terus terjaga, diperlukan upaya untuk terus meningkatkan mutu yang lebih baik. Demikian disampaikan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi, Susi Handayani SE, Ak, M.Ak. “Di satu sisi merupakan suatu kebanggaan, namun tentunya tidak hanya bangga saja tetapi bagaimana kita bersiap-siap untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa dengan banyaknya pendaftar, mutu juga harus terus ditingkatkan,” ujar Susi Menurut Susi, salah satu langkah untuk menindaklanjuti kepercayaan masyarakat terhadap jurusan tersebut ialah melalui peningkatan akreditasi dan kualitas di bidang akademik sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh dikti. Susi mengatakan, menjadi jurusan favorit dengan peminat yang banyak tentu harus menghasilkan lulusan yang berkualitas dan dapat berperan serta memberikan dampak positif kepada masyarakat. Mengenai akreditasi, FE telah mempersiapkan diri untuk mengusulkan akreditasi AUN-QA untuk lingkup Asean sebagaimana tuntutan dari ristekdikti. Tidak hanya itu, dalam jangka panjang, FE akan mengupayakan setiap prodi dapat menyelenggarakan sendiri kelas internasional, dan mendatangkan mahasiswa dan pengajar dari luar. “Saat ini kami telah menjalin kerj asama dengan UTHM Malaysia, dan ke depan dengan UPSI Malaysia,” terangnya. Susi berharap ke depan, jurus­ an-jurusan favorit di FE tidak hanya favorit dalam seleksi atau peminat saja, tetapi menjadi jurusan yang diakui masyarakat dengan baik karena lulusannya kompeten dan berperan baik pada masyarakat.n (QQ)

Dr. Ulil Hartono, S.E., M.SI

Majalah Unesa

KIAT JURUSAN MANAJEMEN RAIH PENDAFTAR TERBANYAK

J

urusan Manajemen berturut-turut menjadi jurusan yang paling banyak pendaftarnya di Unesa. Dari jalur SNMPTN Maret lalu, tercatat 2.956 calon mahasiswa yang mendaftar. Seperti apa kiat jurusan Manajemen menjaga kepercayaan masyarakat? Dr. Ulil Hartono, S.E., M.SI, Ketua Jurusan Manajemen mengatakan bahwa banyaknya pendaftar di Jurusan Manajemen merupakan bentuk kepercayaan masyarakat. Apalagi, saat ini jurusan Manajemen sudah meraih akreditasi A. “Kami bersyukur karena dari tahun ke tahun peminat di jurusan Manajemen terus meningkat,” ujarnya. Meski menjadi yang terbanyak jumlah pendaftarnya di Unesa, Ulil tak mau jumawa. Ketua Jurusan Manajemen itu bahkan timbul dua pertanyaan di pikiranya. Pertama, apakah benar itu adalah pilihan pertama atau pilihan kedua? Kalau benar pilihan pertama berarti bagus bagi jurusan manajemen. Jika pilihan pertama dengan kedua fifty-fifty dengan pilihan kedua, maka perlu dilakukan seleksi dengan ketat. Ulil mengatakan, walaupun peminat mahasiswa manajemen selalu meningkat, namun dosen tetap sebanyak 29. Angka itu tidak pengaruh dengan komposisi dosen dan mahasiswa. Karena, komposisi dosen dan mahasiswa 1:30. Jadi, 1 dosen melayani 30 mahasiswa. “Meskipun, jumlah pendaftar banyak, tetapi jumlah yang akan diterima tidak lebih dari 150. Artinya, kita secara konsisten sudah memulai melakukan pengurangan jumlah mahasiswa tetapi, kenyataannya respons dari calon mahasiswa terus meningkat,” tambahnya. Pengurangan jumlah mahasiswa itu diharapankan dapat menyeimbangkan rasio dosen dan mahasiswa. Mahasiswa Manajemen angkatan 2018, nantinya rata-rata kurang lebih 150 mahasiswa terbagi dari tiga jalur masuk yakni SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri. n (SH)

| Nomor: 112 Tahun XVIII - Desemb Majalah

Unesa

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

15


Laporan

Utama

Pendaftar SBMPTN Unesa Tertinggi PEMINAT Universitas Negeri Surabaya yang masuk melalui jalur SBMPT tahun 2018 juga luar biasa. Terhitung per 27 April 2018 tercatat 50.877 orang yang mendaftar ke berbagai jurusan dan prodi di Unesa. Secara peringkat, ada 10 jurusan/ prodi favorit yang paling banyak diserbu

16

pendaftar. Menempati peringkat terbanyak peminatnya adalah Jurusan Manajemen (2.641 orang), kemudian Psikologi (2.448 orang), lalu PGSD (1.906), Ilmu Komunikasi (1.738), Ilmu Administrasi Negara (1.602), Akuntansi (1.575), Pendidikan Hukum (1.436)), teknik Informatika (1.404),

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa

Pendidikan Bahasa Inggris (1.213), dan ksepuluh terbanyak pendaftarnya adalah Pendidikan Matematika (1.200). Di Unesa terdapat 90 Program Studi yang tersebar di enam fakultas. Program studi yang ada meliputi jenjang D3 sampai S1. n MAN


SEPUTAR UNESA Talkshow Ensuring Acceess and Quality Education for Students with Disabilities in Indonesian Universities

JATIM DORONG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSI

P

emprov Jatim terus mendorong pengembangan pendidikan inklusi untuk bisa memberikan hak yang sama di bidang pendidikan pada anak disabilitas atau Anak Berkebutuhan Khusus/ABK. Hal ini juga sejalan dengan program yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat tepatnya Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi/Kemenristekdikti. “Kita saat ini masih dalam masa transisi, karena masih banyaknya sekolah luar biasa/SLB yang ada di Jatim. Saat ini progresnya cukup bagus, hanya butuh proses,” terang Kepala Biro Humas, Protokol, dan Kerjsama Provinsi Jatim, Drs. Benny Sampirwanto, M.Si saat menjadi narasumber pad acara talkshow “Ensuring Acceess and Quality Education for Students with Disabilities in Indonesian Universities” di Gedung LP3M UNESA, Kampun Unesa Lidah Wetan, Surabaya, Rabu (25/4). Menurutn Benny, penanganan ABK membutuhkan sinergitas dari berbagai pihak baik pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Dicontohkan, di lingkup Pemprov Jatim banyak dinas yang dilibatkan dalam menangani temanteman disabilitas mulai dinas sosial, dinas pendidikan, dinas pemberdayaan, dan dinas tenaga kerja. “Kebersamaan ini adalah kunci keberhasilan dalam menangani dan memberdayakan anak-anak disabilitas,” ungkap Benny sapaan akrab Karo Humas, Protokol dan Kerja Sama Provinsi Jatim. Ditambahkan, Pemprov Jatim juga menyiapkan langkah terkait kesiapan anak disabilitas yang telah lulus dari perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja. Salah satunya dengan memberikan pembekalan cukup bagi lulusan disabilitas sehingga bisa memenuhi kriteria perusahaan. Selain itu, juga melakukan pendekatan secara persuasif ke perusahaan untuk mau menerima lulusan disabilitas. “Apalagi sekarang ada peraturan yang menetapkan bahwa setiap perusahaan tenaga kerjanya minimal 2 persen tenaga

TALKSHOW: Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu (tengah berjilbab) menjadi salah satu narasumber talkshow Ensuring Acceess and Quality Education for Students with Disabilities in Indonesian Universities” di Gedung LP3M UNESA, Kampun Unesa Lidah Wetan, Surabaya, Rabu (25/4).

kerja disabilitas,” urai Benny. Terkait penanganan disabilitas atau ABK, Lanjut Benny, harus dimulai dari hulu hingga hilirnya, yakni sejak mereka dilahirkan, anak-anak hingga dewasa. Hal ini penting dilakukan, karena jika disabilitas ini bisa diketahui sejak dini maka perkembangannya akan bisa jauh lebih baik. Benny menambahkan, saat ini perkembangan teknologi semakin canggih sehingga jika ada anak disabilitas diketahui sejak dini bisa diberi alat bantu. Oleh sebab itu, keberadaan resource center kerja sama antara Pemprov Jatim dengan Australia Barat yang ada di Sidoarjo dan Gresik, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk deteksi dini kelainan pada anak. “Upaya-upaya ini kami lakukan agar disabilitas bisa diterima masyarakat dan nantinya siap memasuki dunia kerja,” pungkasnya. Sementara itu, Direktur Pembelajaran Kemenristek Dikti Dr. Paristiyanti Nurwardani, MP, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh kementrian

Majalah Unesa

untuk pendidikan khusus baik berupa pelayanan maupun regulasi. Berbagai bimbingan teknis/bimtek dan pendampingan juga diberikan kepada perguruan tinggi dalam penerimaan anak disabilitas. Selain itu, tahun ini Kemenristek Dikti telah menyiapkan beasiswa untuk 1000 mahasiswa/mahasiswi disabilitas mulai tingkat awal hingga lulus. “Bagi para dosen kami mohon bisa melakukan reorientasi kurikulum khusus bagi mahasiswa disabilitas. Dan terimakasih bagi para relawan pendidikan inklusi,” harapnya. Panelis lainnya pada talkshow ini yaitu Kasudit Program dan Evaluasi Direktorat PKLK Dr. Praptono, M.Ed, Kasi Kurikulum PKLK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Ahsan Romadhon, perwakilan University of Alicante Spanyol Mr. Domingo Martines, perwakilan Glasgow Caledonian University UK Ms. Rose Cawood, perwakilan University Of Pireus Yunani Ms. Theofili Spini, dan Koordinator Project Manajer INDOEDUC4ALL Indonesia Rofah Makin. n MAN

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

17


LENSA

UNESA

WISUDA UNESA KE-91

Luluskan 1.441 Wisudawan

W

isuda Unesa ke-91 yang berlangsung pada Sabtu (7/4) di GOR Bima Kampus Lidah Wetan meluluskan 1.441 wisudawan dari program Sarjana, Diploma, Magister, dan Doktor. Dalam wisuda yang mengusung tema “Wisudawan Unesa Kreatif, Inovatif, dan Menginspirasi� terpilih 10 wisudawan terbaik mewakili fakultas masing dan Pascarsajana. Berikut ke-10 wisudawan terbaik tersebut. Rektor Unesa, Prof. Dr. Warsono, MS (kiri) secara simbolis menyerahkan daftar alumni kepada ketua IKA Unesa, Drs. Soeroso.

18

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa


LENSA UNESA WISUDAWAN TERBAIK S3 Nama: Dr. Muffarihul Hazin Kelahiran: Palembang, 1992 Prodi: Manajemen Pendidikan Pascasarjana IPK: 3,95. Judul Disertasi: Kebijakan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Unesa dan Uinsa Kunci Sukses: Fokus terhadap impian, usaha maksimal, dan tawakal

WISUDAWANTERBAIK FT Nama: Marantika Fitriani, S.Pd Kelahiran: Ponorogo Prodi: S1 Pendidikan Tata Busana IPK: 3.72 Judul Skripsi: Hubungan Kompetensi Menjahit Siswa pada Pembelajaran inTeaching Factory Kelas XITata BusanaWirausaha di SMK Negeri 1 Buduran, Sidoarjo. Kunci Sukses: memiliki tujuan, prinsip yang didasari dengan cinta, ikhlas dan doa

WISUDAWAN TERBAIK S2 Nama: Bagus Rahmad Wijaya, M.Pd Kelahiran: Jombang, 23 Februari 1992 Prodi: Prodi Pendidikan Sains Pascasarjana IPK: 3,93 Judul Tesis: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Melatihkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Mahasiswa pada Materi Transpor pada Tumbuhan Kunci Sukses: Optimalkan Manfaat untuk Masyarakat

WISUDAWAN TERBAIK FMIPA Nama: Martha Alamsyah, S.Si Kelahiran: Surabaya Prodi: S1 Matematika IPK: 3.85. Judul skripsi: Derivatif Fraksional Caputo-Ortigueira fungsi Îś-Hurwitz serta Perilakunya pada Bidang Gaussian

WISUDAWAN TERBAIK FIP Nama: Diajeng Retno Kinanti Putri, S.Pd. Prodi: S1 Pendidikan Bimbingan Konseling FIP IPK: 3.89 Judul Skripsi: Pengembangan Aplikasi Need Assesment dalam bimbingan dan Konseling Berbasis IT Kunci Sukses: Doa dan ridho dari kedua orang tua

WISUDAWAN TERBAIK FISH Nama: Ummi Maimanah Herawati, S.Sos Kelahiran: Surabaya 21 Mei 1997 Prodi: S1 Ilmu Administrasi Negara IPK: 3.81 Judul Skripsi: Strategi Pemerintah Kota Surabaya dalam Memberdayakan Masyarakat Pasca Penutupan Lokalisasi Kunci Sukses: gigih, berani, dan bersikap positif.

WISUDAWAN TERBAIK FBS Nama: Mei Nurul hidayah, S.Pd. Prodi: S1 Bahasa dan Sastra Indonesia IPK: 3.77 Judul Skripsi: Tradisi Pemakaman Rambu Solo di Tana Toraja dalam Novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang (kajian interpretatif simbolik Clifford Geertz) Kunci Sukses: Kesuksesan tidak untuk diri sendiri, melainkan sukses adalah bermanfaat untuk banyak orang.

WISUDAWAN TERBAIK FE Nama: Yesika Christiani, S.Pd Kelahiran: Blitar 25 Januari 1995 Prodi: S1 Pendidikan Ekonomi IPK: 3.69 Judul Skripsi: Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA 21 Surabaya Kunci sukses: Kerja keras, berlatih, dan doa orang tua

WISUDAWAN TERBAIK FIO Nama: MochamadZulfi al Rizky, S.Or. Kelahiran: Jombang 26 Oktober 1996 IPK: 3.79 Judul Skripsi: Teknik Shooting yang Dipakai pada Setiap Finishing Tim Bola Basket GSW Kunci sukses: seberapa besar pengorbanan dan usaha untuk mendapatkan apa yang sudah menjadi rencana ke depannya.

WISUDAWAN TERBAIK D3 Nama: Khoirotun Nikmah, A.Md Kelahiran: Jombang 19 November 1995 Prodi: D3 Manajemen Informatika IPK: 3.67 Judul Skripsi: Meningkatkan Troughput Bandwidth Sekaligus sebagai Jalur Failover dengan Menggunakan Metode Bonding pada Mikrotik Kunci Sukses: Usaha dan doa.

Majalah Unesa

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

19


KOLOM REKTOR

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Unesa, Gugus Penjaminan Mutu (GPM) di setiap juursan harus mampu menjaga kualitas proses belajar mengajar, mulai dari kehadiran dosen, materi ajar, dan alat evaluasi. Kehadiran dosen dalam setiap perkuliahan sesuai dengan jadwal akan memberi kepastian kepada mahasiswa bahwa kuliah akan berlangsung.

A

kreditasi perguruan tinggi maupun prodi-prodi di Unesa yang diperoleh dari BAN-PT telah meningkatkan kepecayaan masyarakat terhadap Unesa. Hal ini bisa dilihat dari peningkatakan jumlah peminat atau pendaftar yang memilih Unesa sebagai pilihannya. Dari data pada tahun 2017 jumlah pendaftar yang memilih Unesa sebagai pilihan pertama lewat jalur SNMPTN, adalah 22.574. Pada tahun 2017 sepuluh prodi yang menjadi favorit calon mahasiswa adalah prodi Manajemen, PGSD, Akutansi, Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi, Pendidikan Bahasa Indonesia; Pendidikan Matematika, Teknik Informatika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Psikologi. Jumlah pendaftar pada jalur SNMPTN tahun 2017 pada masingmasing prodi adalah Manajemen sebanyak 2.731; PGSD sebanyak 1.913; Akuntansi sebanyak 1.643; Administrasi Negara sebanyak 1.319; Ilmu Komunikasi sebanyak 1.074; Pendidikan Bahasa Indonesia sebanyak 1.061; dan Pendidikan Matematika sebanyak 1.035; Teknik Informatika sebanyak 998; Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 938; dan Psikologi sebanyak 929. Pada tahun 2018 jumlah peminat di Unesa yang lewat jalur SNMPTN meningkat menjadi 26.443. Prodi yang banyak diminati oleh calon mahasiswa, tidak jauh berbeda dengan tahun 2017. Jumlah pendaftar pada rodi Manajemen sebanyak 2.956; PGSD sebanyak 1.980; Akutansi sebanyak

1.646; Psikologi sebanyak 1.499; Ilmu Komunikasi sebanyak 1.315;Pendidikan Bahasa Indonesia sebanyak 1.200; dan Pendidikan Matematikasebanyak 1.109; Teknik Informatika 1.077, dan Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak

Prof. Dr. Warsono, M.S.

yang ada baik SDM maupun sumber daya lainnya terencana dengan baik sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Sesuai dengan rencana jangka panjang Unesa tetap berfokus kepada bidang pendidikan dan penyiapan tenaga guru yang profesional. Meskipun demikian bukan berarti Unesa tidak mengembangkan bidang-bidang keilmuan lain (non kependidikan). Bidangbidang tersebut juga terus didorong agar berkembang dengan baik untuk menopang proses penyiapan guru yang profesional. Guru yang profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu pendidikan dan metode pembelajaran, tetapi juga harus menguasai bidang ilmu yang akan diajarkan. Tanpa menguasai bidang ilmu yang akan diajarkan, guru akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Mereka tidak bisa memberikan konsep dan menjelaskan teori yang benar. Akibatnya jika ada pertanyaan dari para muridnya atau menghadapi permasalahan ketidakpahaman para muridnya, guru tidak bisa memberi jalan keluar atau pemecahan. Pada hakikatnya guru adalah ilmuwan dan sekaligus pendidik yang harus dapat mentransformasikan pengetahuan kepada para murid dengan cepat, mudah dipahami dan mampu melakukan perubahan cara berpikir, sikap, dan tindakan dari para muridnya. Oleh karena itu, keberadaan program studi non kependidikan di Unesa sebagai penopang pendidikan guru sangat dibutuhkan. Keberadaan prodi non kependidikan dan para

UNESA MAKIN DIPERCAYA MASYARAKAT

20

| Nomor: 116 Tahun XIV - April 2018 |

1.027. Pada prodi Psikologi terjadi peningkatan yang cukup besar dari 929 menjadi 1.499. Peningkatan jumlah pendaftar sangat dipengaruhi oleh peningkatan akreditasi. Dan yang lebih menarik, justru prodi-prodi non kependidikan yang menjadi pilihan para calon mahasiswa, apalagi setelah prodi prodi tersebut terakreditasi A. Peningkatan akreditasi perguruan tinggi maupun prodi secara langsung maupun tidak langsung memberi dampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Unesa. Hal ini disebabkan dengan akreditasi A ada jaminan dari BAN-PT bahwa Unesa telah memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan perguruan tinggi. Unesa juga dianggap telah memiliki visi dan misi yang jelas, rencana strategis jangka panjang yang sejalan dengan visi dan misi, serta program-program yang kongkrit, oprasional dan terukur. Pengelolaan terhadap sumber daya

Majalah Unesa


KOLOM REKTOR dosen yang kompeten dalam bidang keilmuan bisa memberi penguatan pada para calon guru dalam bidang keilmuan yang meliputi konsep dan teori. Selain untuk menopang program penyiapan guru, prodi non kependidikan juga dimaksudkan untuk menghasilkan sarjana-sarjana di bidang keilmuan (non kependidikan) yang memiliki kompetensi akademik yang handal, yang menguasai konsep dan teori, kemampuan analisis kritis dan mengaplikasikan ilmunya dalam menyelesaikan masalah yang ada. Keberadaan prodi non kependidikan di Unesa juga semakin diminati oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah pendaftar yang memilih prodi non kependidikan terus meningkat. Bahkan beberapa prodi non kependidikan seperti Manajemen, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Admnistrasi Negara menjadi prodi favorit dan mengalahkan prodi-prodi kependidikan. Ini berarti Unesa semakin dipercaya oleh masyarakat, bukan hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam bidang keilmuan. Keberadaan prodiprodi non kependidikan di Unesa menjadi alternatif piihan bagi para calon mahasiswa, setelah Universitas Airlangga untuk bidang ilmu ilmu sosial, dan ITS untuk bidang teknik. Kepercayaan masyarakat terhadap Unesa yang semakin meningkat, di satu sisi merupakan hal yang positif, tetapi di sisi lain juga merupakan tantangan untuk bisa menjaganya. Persoalannya adalah bagaimana menjaga kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat, tentu bukan pekerjaan yang mudah. Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas dari semua sivitas dan tenaga kependidikan Unesa. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah terus meningkatkan akreditasi prodi. Prodi-prodi yang masih terakreditasi B harus ditingkatkan menjadi A, dan yang sudah terakreditasi A terus didorong untuk akreditasi Asean maupun internasional. Untuk itu, perlu juga dipersiapkan kelas-kelas internasional. Beberapa program studi telah membuka kelas internasional, seperti di prodi pendidikan Matematika. Di Fakultas Ekonomi juga telah merintis kelas internasional, dengan membuka matakuliah berbahasa Inggris. Pembukaan kelas-kelas internasional ini juga dimaksudkan untuk menarik mahasiswa asing mengambil kuliah di Unesa. Konsekwensinya adalah Unesa mendorong dan memfasilitasi para

dosen untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing, khususnya Inggris dan melanjutkan studi ke luar negeri. DI sisi lain juga perlu adanya motivasi yang kuat dari para dosen, khususnya dosen muda untuk melanjutkan studi ke jenjang doktor di luar negeri. Dan bagi dosen yang sudah bergelar doktor didorong segera menjadi guru besar. Kualifikasi para dosen dengan gelar doktor dan guru besar, bukan hanya menjadi modal untuk meningkatkan akreditasi prodi, tetapi juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap Unesa. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Unesa, Gugus Penjaminan Mutu (GPM) di setiap juursan harus mampu menjaga kualitas proses belajar mengajar, mulai dari kehadiran dosen, materi ajar, dan alat evaluasi. Kehadiran dosen dalam setiap perkuliahan sesuai dengan jadwal akan memberi kepastian kepada mahasiswa bahwa kuliah akan berlangsung. Mahasiswa yang datang ke kampus untuk kuliah ada kepastian akan bertemu dengan dosen, sehingga akan memperoleh tambahan pengetahuan atau mungkin bisa menyampaikan pertanyaan sebagai hasil dari rasa ingin tahunya. Dengan kehadiran dosen dalam setiap perkuliahan, memberi jaminan tidak ada waktu yang sia-sia dalam proses belajar mengajar. Selain kehadiran dosen, materi ajar yang bisa diakses oleh para mahsiswa juga memberi kejelasan pengetahuan yang akan diterima oleh mahasiswa. Setiap dosen seharusnya membuat rencana perkuliahan semester (RPS) dengan menetapkan kompetensi yang akan dicapai dalam matakuliah tersebut. Kompetensi tersebut kemudian dijabarkan kedalam materi ajar yang akan disajikan secara berurutan dalam beberapa kali pertemuan. Materi ajar tersebut, kemudian diunggah dalam web, sehingga dapat diakses oleh mahasiswa dengan mudah. Sebelum melakukan tatap muka dengan dosen, mahasiswa sudah bisa mempelajari materi dari dosen. Jika ada kesulitan memahami, atau ada pertanyaan, pada saat tatap muka bisa ditanyakan kepada dosen. Dengan demikian perkuliahan bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Yang tidak kalah penting dalam mengetahui ketercapaian dan sekaligus mengukur kompetensi mahasiswa adalah dengan melihat soal ujian dan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Dari soal dan tugas yang diberikan dosen akan memberi gambaran mengenai

Majalah Unesa

kompetensi mahasiswa setelah lulus. Untuk mengetahui dan mengukur kompetensi mahasiswa sebenarnya bukan Indeks Prestasi (IP), melainkan soal dan tugas yang diberikan. IP bisa saja tinggi, jika soal yang diujikan hanyalah pengetahuan tingkat rendah. Sebagai contoh sederhana, soal 2 + 2 = ..... Atau 2 x 2 = .... Soal seperti ini berbeda dengan jika yang ditanya dengan pertanyaan mengapa 2 + 2 = 2 x 2. Soal yang ini bukan sekedar hafalan, tetapi menuntut pemikiran yang lebih tinggi (higher order thinking). Begitu juga tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa. Seringkali dosen tidak memberi tugas yang mengarah kepada suatu proses kreatif dan inovatif. Biasanya dosen memberi tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah, tetapi tidak pernah dijelaskan problematikanya. Akibatnya mahasiswa hanya copy paste (salin tempel) dari google. Tugas-tugas seperti ini justru hanya mengajarkan mahasiswa malas berpikir, dan tidak kreatif. Ketika memberi tugas, harus jelas apa yang harus dilakukan. Seandainya menugasi untuk membuat makalah harus diberi latar belakang atau datadata sebagai latarnya. Makalah pada hakikatnya adalah pemikiran atau gagasan atas penyelesaian terhadap suatu permasalahan. Untuk itu harus ada data atau fakta yang melatarbelakangi. Dari fakta tersebut dilakukan identifikasi masalah, sehingga bisa dirumuskan masalahnya secara jelas, yang kemudian dipikirkan bagaimana solusi atas permasalahan tersebut. Dalam memberi solusi harus didasarkan kepada teori sebagai perspektifnya. Saya kira kepercayaan masyarakat terhadap Unesa akan semakin meningkat, jika akreditasi semua prodi memiliki nilai A, dan kompetensi lulusan bisa dijamin dengan indikator-indikator yang terukur. Ini tentu menuntut komitmen dan tanggungjawab semua pihak. Kemampuan untuk menjaga apa yang telah dicapai jauh lebih sulit daripada mencapainya, apalagi meningkatkan hasil yang telah dicapai jelas bukan pekerjaan mudah. Semoga seluruh sivitas akademika dan seluruh pimpinan Unesa memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan memberikan jaminan mutu atas lulusannya. Amin. n

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

21


Kabar

PRESTASI

PENGALAMAN FARAH LARISSA ARYANTI, MAHASISWA UNESA YANG LOLOS VOLUNTEERING SINGAPORE-MALAYSIA

DIINTEROGASI IMIGRASI SAAT KENALKAN MAINAN TRADISIONAL 22

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa


KABAR PRESTASI FARAH LARISSA ARYANTI MAHASISWI BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TERPILIH MENJADI VOLUNTEER DALAM AJANG FRIENDSHIP FROM INDONESIA BATCH 3 SINGAPURA-MALAYSIA. GADIS KELAHIRAN SURABAYA 3 JANUARI 1999 INI BERHASIL MELAUI TES YANG DISELENGGARAKAN LEWAT ONLINE DI WEBSITE ORGANISASI TERSEBUT. BEBERAPA TES YANG DILEWATI DI ANTARANYA PERTANYAAN MENGENAI PASSION, WAWASAN KEBANGSAAN DAN BEBERAPA KEGIATAN VOLUNTEER YANG SELEKSI INTERVIEW-NYA MELALUI VIDEO CALL.

F

arah terdorong mengikuti kegiatan tersebut karena salah satu cita-citanya adalah membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Bukan hanya untuk berlibur, namun harus membawa manfaat di setiap kesempatan yang ada untuk lebih peka terhadap lingkungan, negara dan agama. Bagi Farah menjadi seorang volunteer sangat menyenangkan. Dia senantiasa menemukan tantangan baru yang sebelumnya belum pernah dirasakan. Menjadi volunteer tidak hanya membawa nama etnis, kota asal atau provinsi, namun membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Menjadi Volunteer juga menjawa wahana belajar mengenal mindset setiap orang dari daerah yang berbeda-beda dan belajar toleransi. “Sebagai generasi penerus telah diamanahi oleh pendahulu berupa Pembukaan UUD 1945 untuk diwujudkan, dengan Pancasila sebagai landasan idial bangsa,“ terangnya. Banyak hal menarik yang dilakukan Farah selama di Singapura. Salah satu pengalaman yang tidak bisa dilupakan adalah saat di Singapura ketika Farah dan tim dideportasi dari salah satu sarana umum kota karena dianggap mengganggu kenyamanan. Namun, pada akhirnya dia bisa tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di tempat umum tersebut. Pengalaman lain adalah ketika dia menyosialisasikan salah satu kegiatan bermain tradisional di negara orang sempat ditahan pihak imigrasi negara setempat. “Sekadar diintrogasi saja,” ujar Farah. Farah tinggal di Singapura dan

BERBAGI: Farah di antara volunteer lain serta sejumlah anak-anak TKI yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pendidikan.

mengikuti kegiatan selama 10 hari. Selama berada di sana, dia mengikuti beberapa kegiatan. Dia mengikuti meeting dengan staf KBRI Singapura dan Kuala Lumpur membahas masalah WNI di negara tersebut, berbagi inovasi dari pemuda-pemudi untuk kesejahteraan WNI di negara tersebut, sharing informasi mengenai beasiswa bersama kakak-kakak yang sedang menjalani studi di NUS (National University of Singapore) yang tergabung dalam PINUS (Pelajar Indonesia NUS). Selain itu, dia juga mengikuti program mengajar di PPWNI Klang yakni sekolah untuk anak-anak TKI yang ada di kawasan sekitar Kuala Lumpur dengan kondisi yang seadanya dan status mereka yang masih illegal, mengajar di Somalian Community yakni sekolah yang disediakan bagi imigran Somalia untuk memberikan pendidikan bagi mereka yang membutuhkan

Majalah Unesa

karena mereka merasa “tidak memungkinkan” untuk tinggal di negaranya, mengikuti beberapa acara tausiyah dan kajian islam di Malaysia sebelum kegiatan volunteering dimulai dan masih banyak kegiatan lainnya. Farah menjadi salah satu contoh konkret mahasiswa berprestasi bukan hanya di bidang akademis tapi juga di bidang non akademis. Farah memiliki pesan khusus untuk para mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya menjadi volunteer. “Awali hari dengan niat dan berdoa, tuntaskan masalah dengan bijak, totalitas dalam bertindak, akhiri dengan bersyukur. Masalah tidak akan pernah absen, maka dari itu senantiasa damaikanlah ‘ia’ bersama dirimu,“ tandas Farah. n (HASNA)

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

23


KIPRAH DOSEN

COACH LUCY WIDYA FATIR, DOSEN LUAR BIASA UNESA

BANTU ATLET-ATLET UNESA RAIH PRESTASI BERKONTRIBUSI, TERUTAMA UNTUK INSTITUSI TEMPAT MENGABDI, TENTU MERUPAKAN HAL YANG SANGAT POSITIF. BUKAN HANYA BERDAMPAK PADA EKSISTENSI DIRI, TETAPI JUGA BERDAMPAK PADA INSTITUSINYA. SEPERTI KIPRAH DOSEN LUAR BIASA UNESA LUCY WIDYA FATIR, S.PD, M.PD, YANG LEBIH DIKENAL DENGAN COACH LUCY WIDYA. SELAIN MENJADI DOSEN LUAR BIASA DI UNESA, IA MERUPAKAN SEORANG TRAINER DAN FOUNDER TRAINING ZONE INDONESIA. Lucy mengawali debut sebagai pelatih (coach) sejak berusia 18 tahun. Prestasinya semakin meningkat ketika dia menjadi mahasiswa di Unesa. Selain menjadi atlet atletik 400 m, tahun 2010 dia berhasil mengantarkan Unesa menjadi juara dua cabang olahraga basket pada event kampus league. Tak berhenti di situ, dia juga menjadi tester (orang yang mengukur kondisi fisik atlet) untuk atlet dari KONI Sidoarjo pada tahun 2015. Pengalaman dan prestasinya itu membuat dia dipercaya menangani berbagai even. Selain menjadi DBL di Penor FIO (Fakultas Ilmu Olahraga), dia dipercaya menjadi Specific Physical Fitness Coach yang lebih fokus pada kondisi fisik para atlet yang nantinya akan mengikuti Kejuaraan Tingkat Daerah (KEJURDA), PON, dan Sea Games. Tidak hanya itu, dia juga banyak menerima klien dari luar negeri yang jauh-jauh datang hanya untuk menjaga kebugarannya. Lucy juga berperan aktif dalam membantu atlet-atlet Unesa mencapai prestasinya. Salah satunya adalah Stella, mahasiswa Pendidikan Kepelatihan FIO Unesa yang berhasil menjadi juara 1 bulu tangkis pada

24

Semarang Cup. Perempuan yang pernah menjadi juara 1 Duta Wisata Olahraga periode 2013-2015 di bawah naungan lima menteri itu kini sedang mempersiapkan beberapa atletnya untuk mengikuti kejuaraan, misalnya atlet anggar yang akan diikutkan pada PON 2020 dan atlet Unesa yang mengikuti pelatnas pentaton untuk persiapan Sea Games. Sebagai seorang trainer, Lucy termotivasi untuk melakukan beberapa penelitian yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan pemberian program latihan bagi para atlet. Salah satu penelitiannya adalah mengenai TRX (Total Body Resistance Exercise Suspension Training) atau olahraga beban tubuh. Lucy juga melakukan penelitian bersama beberapa dosen FIO Unesa, bahkan penelitian itu sudah dibukukan dengan judul FITNESS dan diterbitkan oleh Unesa University Press. Dengan demikian, buku itu kini resmi menjadi konsumsi mahasiswa Unesa, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga. Banyak kebanjiran order sebagai pelatih privat membuatnya tak

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa

memiliki waktu untuk melakukan training perorangan, sehingga dia pun memutuskan untuk mendirikan tempat latihan kebugaran fisik yang dikenal dengan Training Zone Indonesia. Kantor pusat Training Zone Indonesia terletak di Pondok Maritim Blok QQ Nomor 24 Surabaya, sedangkan untuk tempat pelatihannya, Lucy bekerja sama dengan beberapa tempat fitness seperti SSFC Unesa, Lapangan Atletik Unesa, Grafity Bodyworks Sukomanunggal, Lapangan Thor yang letak berada di Gelora Pancasila, Kodam Brawijaya (khusus untuk atlet renang), dan beberapa tempat Gym Center Apartment. Perempuan yang menjadi runner-up di lomba fungsional training yang diadakan oleh brand ternama Under Armour ini punya trik tersendiri dalam menjaga kebugaran. Dalam satu minggu, dia hanya akan menggunakan waktu satu hari untuk recovery. “Jika saya merasa tidak memiliki waktu untuk melakukan olahraga kebugaran, maka dalam training saya akan lebih sering mencontohkan, karena dengan begitu, saya tetap berolahraga dan menjaga kebugaran.� n (AY/LUS)


KIPRAH DOSEN PROFIL LUCY WIDYA Nama Lengkap: Lucy Widya Fatir, S.Pd., M.Pd. Keahlian: Trainer kebugaran fisik Pekerjaan: Dosen Luar Biasa, Prodi Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Olahraga Unesa Kiprah di luar kampus: - Personal Trainer di TRX Personal & Grup Trainer - Founder Training Zone Indonesia - Trainer SSFC Unesa - Specific Physical Fitness Coach

Majalah Unesa

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

25


KIPRAH

LEMBAGA

PRESTASI GALERI INVESTASI BURSA EFEK INDONESIA FAKULTAS EKONOMI UNESA

GALERI INVESTASI TERAKTIF DALAM KOMPETISI YUK NABUNG SAHAM 2017

SUDAH DUA TAHUN BERTURUT-TURUT 2016 DAN 2017, GALERI INVESTASI FAKULTAS EKONOMI UNESA MENDAPATKAN NOMINASI PENGHARGAAN DALAM EVEN YANG DISELENGGARAKAN BURSA EFEK INDONESIA DI JAKARTA. BAHKAN, GALERI INVESTASI FE TERPILIH MENJADI GALERI INVESTASI TERAKTIF DALAM KOMPETISI YUK NABUNG SAHAM TAHUN 2017. SEPERTI APA KIPRAHNYA?

Depan tengah R. A. Sista Paramita, S.E., M.Si, selaku pembina Capital Market Community selaku komunitas pengelola Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UNESA). Kanan depan Dzikrulli Fadhyl A. I. ketua CMC.

26

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa


G

aleri Investasi BEI di FE Unesa didirikan pada 29 September 2015. Menurut R.A Sista Paramita, SE, M.Si selaku pembina Pengelola Galeri Investasi BEI di FE Unesa mengatakan, pada awalnya Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Unesa memiliki tujuan mengedukasi masyarakat berkaitan dengan saham. Karena tujuan awalnya edukasi dan sosialisai tentang pasar modal, ide tersebut lalu disampaikan ke Bursa Efek Indonesia sehingga menghasilkan rekomendasi bahwa jika mendirikan galeri investasi harus menjalin kerja sama Unesa, Bursa Efek Indonesia, dan perusahaan sekuritas. “Kami telah bekerja sama dengan sucor sekuritas dan menjalin kesepakatan hingga tahun 2020,” terang Sista Paramita. Menurut Sista, banyak manfaat yang didapatkan dari kerja sama tersebut. Salah satunya, mahasiswa akan mendapatkan kemudahan mendapatkan data seperti data untuk skripsi, laporan keuangan perusahaan, data saham, dan data transaksi. Semua data itu bisa didapatkan di galeri investasi,” papar Sista Sista menerangkan, edukasi dan sosialisasi perlu dilakukan untuk mengubah cara pandang masyarakat karena kecenderungan masyarakat

KIPRAH LEMBAGA berpikir investasi saham hanya untuk golongan menengah ke atas dan yang memiliki banyak uang. Padahal, sebenarnya investasi dapat dilakukan siapa saja, tidak harus mereka dari kalangan menengah atas dan beruang banyak. “Untuk pembukaan rekening modal awal relatif terjangkau, mulai dari Rp 100.000 untuk mahasiswa dan tenaga kependidikan serta dosen Rp 250.000. Juga, terbuka untuk umum,” terangnya lagi. Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia FE Unesa memiliki prestasi yang patut dibanggakan karena mendapatkan predikat Galeri Investasi Teraktif dalam kompetisi Yuk Nabung Saham tahun 2017 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia. Selain itu, juga mendapatkan penghargaan dalam nominasi Kegiatan dan Pengunjung terbanyak yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia di Jakarta. “Sudah dua tahun berturut-turut 2016 dan 2017 Galeri Investasi BEI FE Unesa diundang ke Jakarta dan masuk nominasi dalam penghargaan yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia.” Ungkapnya Sita tak menampik bahwa tantangan terbesar yang dihadapi Galeri Investasi adalah bagaimana mengajak member dan mahasiswa cenderung aktif

Majalah Unesa

bertransaksi dengan benar dan dapat memprediksi pergerakan saham dengan baik. Oleh karena itu, Galeri Investasi FE akan membuat program sebulan sekali membeli saham bersama-sama yang dipandu oleh sucor sekuritas untuk pendampingan agar transaksi saham lebih aktif. “Kami selalu mengupayakan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Fakultas Ekonomi Unesa selalu menang dalam mengikuti lomba dan kompetisi,” ungkapnya Sebagai bentuk upaya konkret, pada 27 April 2018 melalui Komunitas CMC (Capital Market Comunty) Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Unesa mengirim 2 tim untuk mengikuti kompetisi studi kasus dan trading di Universitas Trisakti yang bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia. “Sebelumnya, kita lolos tahap pertama dan menduduki peringkat ke-7 dan 9 dari 50 tim se Jawa Timur dan akan dikirim ke Jakarta untuk tahap selanjutnya,” ujar Sista Ia berpesan dan mengajak siapa saja, khususnya masyarakat Unesa untuk berinvestasi terutama berinvestasi di Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Unesa karena ada pendampingan dari Sucor Sekuritas sehingga investasi akan lebih aman dan benar. Senada dengan R. A. Sista Paramita, S.E, M.Si, Dzikrulli Fadhyl A. I. selaku ketua CMC (Capital Market Community) komunitas pengelola Galeri Investasi BEI FE Unesa juga berpesan dan mengajak siapa saja terutama masyarakat dan khususnya untuk Sivitas Akademik selingkung UNESA untuk berinvestasi di Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Unesa. “Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Unesa terbuka untuk umum. Kami mengajak masyarakat, terutama Sivitas Akademik Selingkung Unesa untuk bergabung,” pungkas Dzikrulli. n (QQ) R. A. Sista Paramita, S.E., M.Si,

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

27


GURU

BESAR RISET PROF SUBANDI, GURU BESAR BAHASA JEPANG

KAJI IDEOLOGI PERLAWANAN DAN HARGA DIRI BANGSA BUKU KIKE WADATSUME NO KOE MERUPAKAN BUKU BERISI KUMPULAN SURAT-SURAT PILOT KAMIKAZE DARI JEPANG PADA MASA PERANG DUNIA KE -2. PARA PILOT ITU MELAKUKAN KAMIKAZE DEMI MENJAGA HARGA DIRI BANGSA DAN PATRIOTISM UNTUK NEGARA.

Prof. Subandi saat diambil gambarnya oleh reporter majalah Unesa di gedung rektorat Unesa.

P

rof Subandi memilih buku Kike Wadatsume No Koe sebagai sumber data dari risetnya karena banyak pandangan dari negara-negara pada masa itu yang mengatakan bahwa tindakan pilot kamikaze adalah tindakan melanggar hukum, melanggar norma-norma dalam perang, melanggar hak asasi manusia dalam hidup dan tindakan bunuh diri. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan pemikiran Jepang yang menganggap bahwa itu bukan tindakan bunuh diri. Karena tindakan tersebut bukan dilatar belakangi perasaan putus asa, melainkan tindakan yang dilakukan oleh pilot Kamikaze adalah tindakan patriotisme untuk negaranya.

28

“Awalnya, saya hanya ingin membaca. Buku ini kan kumpulan surat-surat wasiat, catatan harian dan sebagainya dari para kamikaze tersebut. Dari bacaan itu, saya menemukan benang merah dengan hasil penelitian saya terdahulu. Memang, ada beberapa pilot kamikaze yang menikmati tindakan serangan kamikaze. Bahkan, mereka menginginkan tugas tersebut karena menganggap kematian tersebut memiliki nilai estetika dan patriotik,“ ujar Wadek Bidang Akademik FBS itu. Dalam buku tersebut, terang Prof. Subandi, bukan hanya berisi pengakuan pilot-pilot kamikaze yang rela mengorbankan hidupnya saja, tetapi banyak juga surat-

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa

surat yang memperlihatkan ketidakinginan mereka dalam melakukan tindakan kamikaze. “Artinya bahwa tidak semua pelaku tindakan kamikaze tersebut menikmati cara kematian mereka,“ terangnya. Dari kenyataan itulah, Prof. Subandi lantas mengaitkannya dengan ideologi perlawanan. Para kamikaze tersebut tidak bisa melakukan perlawan dengan tindakan nyata sehingga yang dilakukan adalah melawan melalui bahasa-bahasa di dalam suratsuratnya. Dalam buku itu, ada beberapa surat pilot kamikaze yang menyampaikan bahwa kondisi serdadu Jepang sudah mengalami


GURU BESAR kekurangan dalam hal persenjataan, logistik dan lain-lain. Ditambah, banyaknya kapal-kapal pembawa kebutuhan bukan kebutuhan perang namun juga kebutuhan hidup yang ditenggelamkan di samudra. Dalam hal ini, memang sudah ada indikasi Jepang berada di titik-titik kekalahan. “Namun, Jepang adalah negara yang tidak pernah menyerah hingga sekarang karena menyerah sama dengan malu. Sehingga terkadang mereka lebih memilih mengakhiri hidup mereka daripada malu,“ ungkap Prof. Subandi. Kaji dengan Analisis Wacana Kritis Dalam riset tersebut, Prof. Subdandi menggunakan aspek analisis wacana kritis. Beliau beralasan bahwa teks wacana ini akan pas bila disorot dari aspek analisis wacana kritis. Menurutnya, dalam analisis wacana kritis, teks wacana bukan hanya ditinjau dari unsur instrinstik teks itu saja melainkan melibatkan unsur ekstrinstik seperti kondisi politik. “Bagi saya, analisis wacana kritis (AWK) pada saat ini adalah madzab penelitian yang perlu dipertimbangkan. Karena dengan menggunakan AWK , bukan hanya berupa teks yang berhubungan dengan pemerintah, politik, tapi yang lain juga bisa digunakan sebagai data yang bisa dikupas melalui AWK„“ ujar beliau. Selama melakukan riset, Prof. Subandi mengalami beberapa kendala. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Jepang dalam buku tersebut yang sudah terbilang kuno. Meskipun ditulis oleh anak muda berusia 18 hingga 20-an kala itu, namun dilihat dari tahun 1940an bisa dibilang bahasa tersebut banyak perbedaan dengan bahasa Jepang yang digunakan saat ini. Beruntung, selama melakukan riset tersebut, Prof. Subandi dibantu dua orang Jepang sebagai informan yang membantu kelancaran riset tersebut. Buku Kike Wadatsume No Koe yang didapat Prof Subandi saat melakukan Studi di Jepang

Prof. Subandi mengungkapkan, dari 146 surat yang ditulis kamikaze tersebut, sebagian besar berisi kesedihan, cinta, kerinduan terhadap keluarga dan ketakutan. itu terdapat 4 seri yang memiliki isi sama hanya berbeda pada bahasa yang digunakan. Awal Mula Riset Prof Subandi mengatakan, awal mula memulai riset ketika ada salah satu mahasiswa beliau yang menunjukkan sebuah tema dengan sumber data Kike Wadatsume No Koe dengan versi Inggris karena versi bahasa Jepangnya sulit, dan beliau memiliki sumber data yang berbahasa Jepang. Akhirnya, beliau membantu mahasiswa tersebut dan muncullah ketertarikan untuk meriset lebih dalam buku tersebut. Prof. Subandi mengungkapkan, dari 146 surat yang ditulis kamikaze tersebut, sebagian besar berisi kesedihan, cinta, kerinduan terhadap keluarga dan ketakutan. Dari sekian surat tersebut, ada satu surat yang isinya begitu menyentuh hati. Surat tersebut berjudul Surat Terakhir untuk Ayah. Setiap kali membaca tulisan tersebut, Prof. Subandi tak kuasa menahan haru. “Setiap kali saya membaca surat itu, air mata saya selalu keluar,“ paparnya. Surat Terakhir untuk Ayah menggambarkan hubungan ayah dan anak. Kebetulan, anak itu adalah anak tunggal dan kebanggaan orang tuanya. Karena aturan pemerintah yang mewajibkan wajib militer, anak tersebut tidak dapat menikmati kehidupannya. “Surat itu benar-benar menjadi surat terakhir anak tersebut,“ ujar Prof Subandi. Rata-rata pada setiap akhir surat kamikaze dalam buku tersebut selalu memberikan kalimat berisi kebanggaan, entah hanya untuk menghibur atau itu adalah perasaan

Majalah Unesa

yang sesungguhnya dari pilot-pilot kamikaze tersebut. Menurut Prof. Subandi, riset itu dilakukan bertujuan menjadi pembelajaran bahwa sebagai sebuah bangsa harus memiliki harga diri. Dan, harga diri bangsa harus diawali dari diri sendiri karena harga diri suatu bangsa tidak bisa tumbuh begitu saja secara nasional.“Jika tidak diawali dari diri sendiri masingmasing, harga diri tersebut tidak akan ada,“ terangnya. Selain itu, beliau ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa negara tersebut mengajarkan bahwa kepentingan negara harus selalu diutamakan dibandingkan dengan kepentingan pribadi dan kelompok.“Kepentingan negara harus selalu diutamakan meskipun nyawa taruhannya demi harga diri bangsa,“ tandasnya. Kepada para peneliti yang ingin melakukan penelitian analisis wacana, Prof. Subandi memberikan pesan bahwa ada beberapa variasi analisis wacana kritis yang bisa dilakukan. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan versi analisis wacana mana yang akan digunakan. “Silakan tentukan konsep dan model teori siapa yang akan digunakan. Setelah itu, baru kita akan bisa menebak, jangan sampai terganggu oleh teori lain yang sebenarnya tidak usah dipertentangkan. Semua teori pasti ada perbedaan dan persamaanya. Tapi, dalam penelitian semacam ini, kita fokuskan saja pada satu teori,“ saran beliau.n (HASNA)

BIODATA Nama Lengkap Prof. Dr. Subandi, M.Litt. Tanggal lahir 28 Oktober 1967 Jabatan Wakil Dekan Bidang Akademik FBS Pendidikan S3 Linguistics Nagoya Jepang (2004) S2 Linguistics Nagoya Jepang (2001) S1 Bahasa Jepang IKIP Surabaya (1993)

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

29


Sigi

SIVITAS

Survei Infrastruktur Unesa: 55,7 Persen Responden Nilai Belum Baik

GEDUNG REKTORAT OKE, AKSES JALAN PERLU PERHATIAN BERDASARKAN HASIL SURVEI SEDERHANA YANG DISELENGGARAKAN TIM MAJALAH UNESA TERKAIT INFRASTRUKUR UNESA MENUNJUKKAN SEBANYAK 56 PERSEN RESPONDEN MENILAI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI UNESA BELUM BAIK. SEMENTARA ITU, 44 PERSEN RESPONDEN MENILAI INFRASTRUKTUR UNESA SUDAH BAIK. KEBANYAKAN RESPONDEN TIDAK PUAS DENGAN AKSES JALAN, SEMENTARA GEDUNG REKTORAT MENDAPAT PENILAIAN YANG BAIK.

S

urvei dilakukan terhadap 592 responden yang kebanyakan adalah mahasiswa. Topik pertanyaan pada survei dibagi menjadi beberapa topik. Topik pertama mengenai penilaian infrastruktur Unesa secara umum. Topik kedua mengenai prioritas perbaikan atau penambahan fasilitas di Unesa. Topik ketiga mengenai infrastruktur di Unesa yang sudah baik. Dan, topik keempat mengenai inovasi tentang fasilitas infrastruktur yang diharapkan. Ketika diminta memberikan penilaian terhadap topik pertama mengenai infrastruktur Unesa secara umum apakah sudah baik? Sebanyak 330 responden (55,7 persen) menjawab tidak setuju, sedangkan 120 responden (20,3 persen) menjawab sangat tidak setuju. Itu artinya sebanyak 450 responden (71 persen) memberikan penilaian kurang memuaskan terhadap infrastuktur Unesa saat ini. Sementara itu, yang memberikan penilaian sudah baik sebanyak 142 responden (29 persen) dalam bentuk jawaban setuju dan sangat setuju. Terkait fasilitas yang perlu perbaikan atau penambahan, sebanyak 261 responden (44,1 persen) menginginkan akses jalan kampus Unesa, terutama di Lidah Wetan diprioritaskan segera diperbaiki. Sementara itu, sebanyak 115 responden (19,4 persen) menginginkan perbaikan

30

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

gedung ruang kelas, 64 responden (10,8 persen) menginginkan perbaikan area parkir di setiap fakultas, dan lainnya menginginkan perbaikan laboratorium, perpustakaan dan sebagainya. Meski kebanyakan responden belum puas terhadap infrastruktur Unesa, namun ketika ditanya mengenai infrastruktur yang sudah baik, sebanyak 316 responden (53,4 persen) memberikan penilain baik terhadap kantor pusat Unesa. Terbanyak kedua adalah kolam renang dan gedung gym di FIO dengan 74 responden (12,5 persen). Sementara ruang kelas dan perpustakaan pusat Unesa mendapatkan penilaian baik dari 9,6 responden. Lantas bagaimana harapan para responden terhadap inovasi infrastruktur yang diharapkan? Sebanyak 417 res­ponden berharap adanya penambahan taman dan ruang publilk/diskusi, sebanyak 325 responden berharap adanya pemaksimalan fungsi CCTV di parkiran atau gerbang Unesa, sebanyak 285 berharap adanya fasilitas Pusat Aktivitas Mahasiswa, sebanyak 270 berharap adanya fasilitas business centre atau job centre Unesa, sebanyak 236 responden berharap adanya kantin pusat di Unesa Lidah Wetan. Lainnya, berharap adanya tempat pembuangan sampah yang baik, jaringan Wifi, museum pendidikan, dan sebagainya. n (SIR/VIN)

Majalah Unesa


SIGI SIVITAS

DESKRIPSI HARAPAN MENGENAI FASILITAS INFRASTRUKTUR DI UNESA “Saya berharap fasilitas yang sudah tidak layak bisa diganti atau diperbaiki seperti ruang kelas kursi banyak yang rusak dan lantainya banyak yang rusak. sedangkan untuk infrastruktur di Unesa Lidah Wetan terutama dekat FBS segera diperbaiki agar tidak menambah keluh kesah mahasiswa lainnya. Untuk tempat parkir, semoga lebih luas dan tidak becek.” “Selalu lakukan evaluasi dan perbaik­an kelayanan fasilitas infrastruktur. Dimohon untuk dengan cepat menindaklanjuti infrastruktur yang sudah rusak atau tidak layak. Semoga jalannya tidak banjir lagi.” “Menurut saya fasilitas di setiap kelas harus ditambah lagi seperti tv , kursi yang memadai dan juga perpustakaan yang lengkap dan nyaman agar mahasiswa betah di perpustakaan.” “Saya sangat berharap pembangunan

gedung Fakultas Psikologi semoga disegerakan dan saya berharap pembangunan fasilitas umum seperti jalan, ATM center dan kantin umum di Lidah Wetan bisa di pertimbangkan. Tolong GOR Bima bisa dirawat dan asrama yang terbengkalai bisa di kondisikan dengan baik.” “Saya membandingkan tata bangunan di Unesa dengan di kampus lain itu sangat berbeda jauh. Unesa terutama yang di Lidah Wetan itu masih terkesan sekolah di plosokan daripada universitas di kota, padahal sampingnya itu banyak bangunan elit. Dan bangunan elit tersebut membuat Unesa terlihat sangat menyedihkan. Semoga Unesa bangunannya bisa setara dengan bangunan-bangunan di sebelahnya.” “Saya berharap agar fasilitas di Unesa khususnya di Lidah Wetan dibenahi,

Majalah Unesa

mulai dari akses jalan ke kampus, bangunan ruang kelas maupun gedung fakultas agar tercipta lingkungan yang nyaman untuk kegiatan perkuliahan. Selain itu, hewan-hewan liar, seperti kambing yang sering berkeliaran di kampus mohon untuk dilarang, karena akan mengganggu kenyamanan mahasiswa. Terakhir, mohon untuk memberikan penerangan saat malam hari. Khususnya di area antara FBS dan FIP, karena di situ sangat gelap. Semoga harapan-harapan di atas segera terwujud dan tidak hanya wacana semata. Terima kasih.” “Lebih dipercepat penyelesaian pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang mendesak karena akan menunjang peningkatan pencapaian seluruh warga Unesa (terlebih di bidang akademik, seperti perpustakaan).” “Saya harap lampu jalanan diperbanyak dan juga tolong parkirannya diperluas terutama FISH. Dan kalau bisa tolong bikin central hall/ballroom.” “Semoga fasilitas unesa lebih baik lagi, pembangunan infrastruktur lebih ditingkatkan lagi dan tidak stop di tengah jalan. (Seperti gor basket). Serta jalan di Lidah Wetan lebih diperbaiki karena jalan merupakan fasilitas utama mahasiswa.” “Saya salah seorang mahasiswa dari jurusan manajemen , harapan saya pihak kampus harus memperhatikan fasilitas untuk ruang kelas misalnya saja LCD untuk presentasi sudah rusak berbulanbulan dan tidak diganti oleh pihak kampus , beberapa kursi juga sudah rusak atau tidak layak pakai.” “Saya ingin meminta pihak kampus agar menambah fasilitas untuk menunjang kegiatan olahraga, musik ,tari dan kegiatan lainnya terutama di kampus Unesa Ketintang. Terus saya mohon untuk kegiatan UKM jangan dipusatkan di Lidah saja karena kami mahasiswa dari Ketintang terkendala jarak jika setiap kegiatan UKM dilakukan di kampus Lidah.” “Semoga tidak hanya membangun saja, tetapi juga dipertanggungjawabkan apa yang dibangun, seperti halnya merawat fasilitas-fasilitas yang ada agar terlihat kalau memang terawat,dan memaksimalkan penggunaan fasilitas tersebut.” n (SIR/VIN)

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

31


RESENSI

BUKU

YUK, NULIS PUISI (LAGI)!

M

enulis puisi itu bikin RANGKAIAN BUNGA DI KLEIN VENEDIG (Yusri Fajar) ketagihan. Jika tak percaya, cobalah Ada yang ingin kutitipkan pada perahu melakukannya! Sekali rangkaian bunga yang semalam layu dua kali, rasanya akan kini segar diguyur percikan air berbeda. Tulisan pertama takkan sama. dari sungai hatimu Begitu juga tulisan kedua dan seterusnya. Apalagi jika dibarengi pengetahuan dan Bamberg, Jerman, 2009 pengalaman yang mumpuni dan kaya. Hal tersebut akan semakin membuat Dalam puisi di atas, Yusri Fajar berupaya puisi kita memiliki cita rasa yang bernilai mengungkapkan gejolak yang tebersit tinggi dan bermakna. dalam dirinya sehubungan dengan Maka sekali-kali bayangkan kesendirian dan keterasingannya di benua bagaimana serunya orang memasak yang amat jauh dari tanah kelahirannya. sebab menulis puisi itu bisa dikatakan Berbeda pula dengan puisi berikut ini. seperti kegiatan tersebut. Awalnya kita akan menyiapkan bahan-bahan EPILOG yang dibutuhkan. Kemudian mencari tahu cara mengolahnya dengan tepat Rikha, sehingga bisa membuat masakan yang Judul : Yuk, Nulis Puisi Di ranjang malam basah sedap. Selanjutnya bila kurang asin, Penulis : Tjahjono Widarmanto bulan mengambang dengan kulit lepuh gurih, atau manis, sesekali kita akan Penerbit : Laksana menambahkan suatu bahan atau ramuan Cetakan : I, Maret 2018 lelehan darah mei menjingga yang akan semakin membuat masakan Tebal : 160 halaman ke gorong-gorong gaduh itu bertambah nikmat. ISBN : 978-602-407-331-2 guguran Dalam mencipta puisi pun tak Peresensi : R. Amalia Jakarta jauh berbeda. Untuk menulis atau menciptakan sebuah puisi membutuhkan Puisi di atas mengungkapkan hal berbeda dengan bahan-bahan yang dalam hal ini adalah kata-kata, ide, sebelumnya. Hidayat Raharja mengungkapkan gejolak yang ada dan suatu kreasi dari penulisnya. Sudah sangat jelas dalam hatinya berkaitan dengan kerusuhan Mei 1999 di Jakarta. sesungguhnya hal apa saja yang dibutuhkan untuk menulis Gejolak tersebut tak hanya berupa ungkapan perasaan, tetapi puisi. Akan tetapi mungkin saya dan barangkali para juga pemikirannya (hlm. 13-14). penikmat puisi setuju. Untuk bisa menulis puisi yang renyah, Dari kedua puisi di atas, puisi merupakan ungkapan batin dan kita butuh cara bagaimana bisa mengolah semua modal pikiran penyair dalam menciptakan sebuah dunia berdasarkan tersebut sehingga menjadi puisi yang memang benar-benar pengalaman batin yang digelutinya. Lebih lengkap, Riffaterre ‘ciamik’. Hal itulah yang akan kita jumpai dalam buku Yuk, mengungkapkan bahwa puisi merupakan penyampaian sesuatu Nulis Puisi karangan Tjahjono Widarmanto. secara tak langsung, mengatakan sesuatu dengan cara lain, serta Buku Yuk, Nulis Puisi akan memandu kita dalam menulis berbeda dengan kelaziman (hlm. 14). puisi dengan cerdas dan terampil. Pengalaman Tjahjono Buku ini juga cocok bagi para guru/pengajar bahasa dan Widarmanto selama kurang lebih 30 tahun dalam dunia sastra Indonesia. Dalam buku karangan guru SMAN 2 Ngawi ini sastra dan perpuisian khususnya telah membuktikan hal dilengkapi juga contoh puisi dari para penyair yang namanya tersebut. Dengan bukunya inilah, Tjahjono akan memberi sudah dikenal dalam dunia sastra. Contoh puisi tersebut panduan kepada pembaca jika menulis puisi itu tak sesulit juga tidak sekadar contoh sebagai pelengkap isi buku, tetapi yang selama ini dipikirkan oleh sebagian orang. merupakan puisi-puisi pilihan dari para penyair yang sudah Belum mengenal rasanya adalah kata-kata yang pas untuk dikenal, di antaranya puisi Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, menggambarkan seseorang yang masih belum mendapatkan Taufiq Ismail, Sutardji Chalzoum Bahri, dan Jamal D. Rahman. feel dalam menulis puisi. Bisa jadi juga karena belum begitu Dalam bukunya yang baru terbit, Tjahjono juga mengungkap akrab dan mengenal seperti apa puisi itu sehingga masih tentang resep dalam menulis puisi. Menurutnya, resep umum enggan menulisnya. Maka untuk menjawab hal tersebut, terbaiknya adalah membaca, membaca, membaca, menulis, buku terbitan Laksana ini hadir membantu kita mengenal menulis, menulis. Jangan lupa juga disertai dengan berdiskusi atau puisi. mendiskusikan puisi yang telah dibuat dengan teman lain atau Berbeda dengan bentuk karya sastra lainnya, seperti prosa seseorang yang diangggap memiliki pengalaman lain (hlm. 28). dan drama, puisi memiliki kekhasan sendiri. Puisi memiliki Sungguh, menulis puisi itu asyik. Jadi, Yuk, nulis puisi (lagi)! n kekhasan dalam bentuknya yang berupa bait, permainan irama, dan tipografi. Perhatikan puisi berikut ini. Peresensi adalah guru, alumnus JBSI, FBS Unesa

32

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa


KABAR MANCA

JEPANG: Prof. Luthfiyah Nurlaela (foto kiri) berpose di salah satu kelenteng di Jepang. Dr. Pratiwi Retnanngidyah (foto kanan) saat berada di tangga kelenteng. Keduanya bersama rombongan Tim Unesa lainnya ke Jepang dalam rangka mengikuti konferensi ASAIHL, pertengahan Maret 2018 lalu.

JEPANG, ANTARA TRADISI DAN MODERNITAS

S

eorang teman berkomentar, negara semaju Jepang, kok masih percaya pada hal-hal yang tradisional. Itulah mungkin justru salah satu keunikan Jepang. Di satu sisi, dia berkembang dengan begitu pesat, membangun masyarakatnya menjadi global citizen, unggul dalam berbagai sektor, dan diperhitungkan dunia internasional juga dalam banyak sektor. Di sisi lain, sesaji, dupa-dupa, patung-patung, kuil dan torii, ada di hampir setiap pelosok Jepang. Kimono, samurai, ninja, adalah sedikit di antara kekayaan tradisi Jepang yang terus populer sepopuler Naruto dan Doraemon. Sebagai pemeluk Sinto, Jepang percaya ada kekuatan lain di luar kemampuan mereka. Mereka percaya Tuhan ada dan itu yang membuat mereka lebih toleran pada keberagaman. Pagi saat penulis bersama Pratiwi Retnaningdyah, Pak Bachtiar S. Bachri, Pof. Wahyu Sukartiningsih,

Oleh Prof. Luthfiyah Nurrlaela, M.Pd

dan beberapa teman menunaikan salat subuh di Bandara Narita, sambil menunggu check in. Kami menggelar sajadah di depan selasar lounge yang masih tutup. Beberapa petugas bandara melihat kami dan membiarkan kami melakukan dan menyelesaikan salat kami. Andai saja ada musala di sekitar tempat itu, tentu kami akan salat di musala. Namun setidaknya, para petugas itu tidak melarang kami atau bahkan mengusir kami. Seperti yang pernah saya alami di negara lain, dengan Bu Dwi Kristiastuti. Saat itu, baru saja kami akan menggelar sajadah, dan seorang petugas mengusir kami dengan sangat tidak simpatik. Tanpa memberi saran di mana kami bisa beribadah. Saat hari pertama kami mengikuti konferensi ASAIHL tempo hari, waktu istirahat makan siang, saya bertanya pada seorang petugas. Do you have a room we can use to pray? Panitia itu bilang

Majalah Unesa

tidak, tapi dia berterima kasih karena diingatkan. Dan sejurus kemudian, di ruang makan, panitia mengumumkan bahwa mereka sudah menyiapkan ruang untuk salat lengkap dengan flowing water. Maka kami pun salat dengan nyaman. Lantas saat saya tanyakan lagi pada panitia yang menunggu di dekat musala dadakan itu. This is for man and woman? Dia bilang ya. Tapi sorenya, panitia sudah menyediakan ruang salat yang terpisah untuk pria dan wanita. Salut dengan begitu cepatnya mereka merespons dan berusaha memahami kebutuhan kami. Juga untuk makanan, panitia juga menyediakan halal food, lengkap dengan sertifikat halal yang terpasang di meja penyajian. Kita punya nilai-nilai yang mungkin lebih luhur, tapi tentu saja ini bukan masalah siapa yang nilai-nilainya lebih luhur dari siapa. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mampu memahami dan menghargai keberagaman sebagai bagian dari nilainilai luhur itu sendiri. Dan seperti itulah kita. n MAN

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

33


POJOK KETINTANG

SEKALI LAGI TENTANG GRAND DESIGN GURU

M

inggu lalu saya diundang rapat di Kemdikbud untuk membahas pengadaan guru. Sebelum undangan diemail, ada staf Kemdikbud yang menilpun memberitahukan kalau saya diudang rapat pada Kamis tanggal 5 April 2018 pukul 14.00. Karena kebetulan sedang di Jakarta, saya menyanggupinya. Tidak lama beberapa undangan dikirim via email dan membuat saya bertanya-tanya, karena yang diundang adalah para pejabat, mulai dari eselon 1 (dirjen), eselon 2 (direktur dan kepala biro), dan eselon 3 (kasubdit dan kepala bagian). Yang bukan pejabat hanya saya. Ketika rapat dibuka oleh Sekjen Kemdikbud dan dijelaskan apa yang ingin dibahas, saya baru faham bahwa rapatnya sangat penting. Menurut Pak Sekjen, Wakil Presiden memerintahkan agar Kemdikbud menyiapkan rekruitmen guru baru sejumlah 100.000 orang pada tahun ini, 90.000 untuk guru umum dan 10.000 untuk guru agama. Bahkan mungkin naik menjadi 120.000 orang, dengan rincian 100.000 orang untuk guru umum dan 20.000 orang untuk guru agama. Bahkan Indonesia kekurangan guru dalam jumlah besar, saya sudah sering mendengar. Namun mengadakan rekruitmen guru baru sebanyak 100.000 orang pada tahun ini, membuat saya kaget. Apalagi menurut informasi orang dapat diangkat menjadi guru PNS kalau sudah memiliki sertifikat pendidik. Padahal, infomasi alumni PPG yang belum terangkat hanya sekitar 27.000 orang dan sangat mungkin mereka

34

Sudah saatnya dibuat grand design guru, mulai dari penyiapan calon (S1/D4 dan PPG), rekruitmen, penempatan, pengembangan karier mereka ketika sudah bekerja sampai pada pensiun. sudah bekerja walaupun bukan sebagai PNS. Sementara jumlah mahasiswa PPG yang saat ini sedang kuliah dan diperkirakan lulus hanya 17.000 orang. Jadi jika semua mereka mau mendaftar jumlahnya hanya 44.000 orang. Lantas bagaimana jalan keluarnya? Mengangkat lulusan S1 yang belum ikut PPG sehingga belum memiliki sertifikat? Melonggarkan usia penerimaan PNS, sehingga alumnsi PLPG yang rata-rata usianya di atas 35 tahun dapat mendaftar? Saya yakin kapa pada akhirnya akan ditemukan jalan keluar. Namun yang saya bingung mengapa kita tidak bosan melaksanakan crash program yang sudah pasti hasilnya tidak ideal. Bukankah kita sudah tahu kalau kekurangan guru? Bukankah kekurangan guru dapat dihitung dengan relatif rinci, sampai per matapelajaran, per kabupaten/ sekolah, bahkan sampai setiap tahun ketika memperhitungkan usia pensiun. Tentu hasilnya tidak betul-betul tepat, tetapi saya yakin cukup sebagai patokan bagaimana menyiapkan calon guru. Dengan data-data tersebut, maka penyiapan calon guru dapat dilakukan

| Nomor: 116 Tahun XIX - April 2018 |

Majalah Unesa

OLEH MUCHLAS SAMANI

dengan baik. Tidak hanya pada jenjang PPG, bahkan jika dikehendaki dapat disiapkan sejak jenjang S1. Jika diketahui kekurangan guru pada tahun T, maka pada tahun T-1 dapat dilakukan penerimaan mahasiswa PPG yang sesuai dengan jumlah dan jenisnya. Pada tahun T-5 dapat dilakukan penerimaan mahasiswa S1/ D4 sesuai dengan jumlah dan jenisnya. Tentu dengan memperhitungkan prosentasi yang tidak lulus dan juga memperhitungkan lulusan S1 non Dik yang masuk PPG. Jika perhitungan seperti itu dapat dilakukan, muncul pertanyaan mengapa kita tidak melakukannya? Pada hal UU no. 14/2005, pasal 24 ayat (1), (2), (3), dan (4) menyatakan Pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Penyelenggara pendidikan wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi dan kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan pendidikan, sesuai dengan kewenangannya. Dengan demikian jika ada sekolah kekurangan guru, orang dapat mempertanyaan pelaksanaan UU tersebut. UU tersebut telah berusia 13 tahun tetapi tampaknya kita belum juga melaksanakan dengan sungguhsungguh. Sudah saatnya dibuat grand design guru, mulai dari penyiapan calon (S1/D4 dan PPG), rekruitmen, penempatan, pengembangan karier mereka ketika sudah bekerja sampai pada pensiun. Dengan demikan kita tidak perlu dibuat kaget untuk merekrut dengan jumlah sangat besar, sementara calonnya belum ada.n *http://muchlassamani.blogspot.co.id




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.