Majalah Unesa 121

Page 1



WARNA REDAKSI

M

embentuk mahasiswa berkarakter Idaman Jelita merupakan hasil akhir yang ingin dicapai Unesa dalam setiap meluluskan para sarjana baru dalam berbagai bidang disiplin ilmu, yakni menjadi Sarjana yang ber-Iman, Cerdas, Mandiri, Jujur, Peduli, dan Tangguh. Dengan citra tersebut, diharapkan bisa menginternalisasi di setiap tindakan dan kiprah yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika dan keluarga besar Unesa, termasuk para alumnusnya. Hal yang paling penting setelah bergelar sarjana ialah memiliki peran dan kontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kontribusi itu meliputi bidang keilmuan dan tindakan nyata seperti ide dan solusi atas permasalahan manusia dalam kehidupan. Seperti diketahui, hidup manusia adalah sebuah proses perjalanan panjang yang

memerlukan intelektualitas untuk memahaminya dan membutuhkan ilmu untuk menghadapinya. Formula lengkap sesuai karakter Idaman Jelita diharapkan mampu mendorong anda untuk menjadi sosok manusia yang sukses. Berlandaskan iman yang kuat,

modal utama dalam berkiprah di lingkungan luar kampus. Seberapa tinggi kecerdasan yang mereka miliki akan mempengaruhi luas jangkauan dalam melangkah dan mengambil posisi penting dalam kehidupan. Kemandirian yang dimiliki akan mempermudah mewujudkan harapan karena jika tekad itu bulat, langkah pasti tidak akan terhambat. Kejujuran dan Kepedulian melahirkan sebuah nilai rasa sebagai manusia yang peka dengan sesamanya, akan memperkaya dan menghiasi nilai diri anda. Ketangguhan akan menumbuhkan kekuatan, tidak pantang menyerah dan terus berjuang sampai impian ada di depan mata. Maka marilah kita semua berkarya di manapun berada. Semoga kita semua mampu menjadi motor penggerak kemajuan, mengharumkan nama almamater tercinta dan berpartisipasi memajukan bangsa. n

BERKARAKTER DAN IDAMAN JELITA kecerdasan intelektualitas, sikap kemandirian, sifat jujur, sosok yang peduli, dan tangguh di segala situasi. Lulusan Unesa harus berkarakter demikian dan senantiasa berjanji dalam hati untuk selalu memiliki karakter mulia tersebut. Setiap sarjana keluaran Unesa pasti sudah mampu mengidentifikasi konsep diri, seberapa kuat taraf keimanan dan keyakinan anda sebagai

Majalah Unesa

ARM

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

3


DAFTAR RUBRIK

FOTO: DOK/ISTIMEWA

Edisi Ini

06

JIKA UNESA MEM­ PEROLEH AKRE­ DITASI AUN-QA, MAKA KUALITAS PENDIDIKAN LEM­ BAGA DI UNESA AKAN MENJADI SEMAKIN BAIK.

19 EDISI SEPTEMBER 2 01 8 27 LAPORAN KHUSUS

MEREKA BUKAN HANYA BERBAGI PRESTASI, TAPI JUGA MENGINSPIRASI DI UNESA

31

GITA PRAMAWI­ SESA UNESA JUARA

Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 121 Tahun XIX - September 2018 PELINDUNG: Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor), Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. (WR Bidang I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (WR Bidang II), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (WR Bidang III), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAAK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Syaiful R REPORTER: Wahyu Utomo, Syaiful H, Inayah, Suryo Waskito, Emir Musa, Mira Carera, Nely Eka, Tarida, M. Rizki, Titan, Hasna, Intan, Jumad, Fibrina, Intan, Royyan. FOTOGRAFER: Sudiarto Dwi Basuki, M. Wahyu Utomo, DESAIN/ LAYOUT: Abdur Rohman, Basyir Aidi ADMINISTRASI: Roni, ST. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya

4

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

SELAMAT BEKERJA, REKTOR BARU SELASA, 14 AGUSTUS 2018 MENJADI HARI YANG MEMBAHAGIAKAN SEKALIGUS MENDEBARKAN BAGI PROF. DR. NURHASAN, M.KES. MAKLUM, GURU BESAR FAKULTAS ILMU OLAHRAGA (FIO) ITU RESMI MENDAPAT AMANAH SEBAGAI REKTOR UNESA PERIODE 2018 – 2022. DI AUDITORIUM LANTAI 2 GEDUNG KEMENRISTEKDIKTI JALAN PINTU 1 SENAYAN, MANTAN WAKIL REKTOR BIDANG PERENCANAAN DAN KERJA SAMA ITU DILANTIK DAN DIAMBIL SUMPAH JABATAN. TENTU, BANYAK YANG BERHARAP DI BAWAH REKTOR BARU, UNESA DAPAT SEMAKIN MAJU DAN BERKEMBANG SEHINGGA BISA MENJADI KAMPUS TERDEPAN DAN TERPERCAYA. Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

5


LAPORAN

UTAMA

NANTINYA, JIKA UNESA MEMPEROLEH AKREDITASI AUN-QA MAKA KUALITAS PENDIDIKAN LEMBAGA DI UNESA AKAN MENJADI SEMAKIN BAIK. Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si

W

akil Rektor bidang Akademik, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si, menyampaikan harapan agar Unesa terus menunjukkan eksistensinya baik dalam hal akademik maupun nonakademik. Dengan upaya itu, terang Yuni, Unesa akan dapat sejajar dengan PTN favorit di Indonesia. Namun, Yuni tak menampik bahwa pembenahan sangat perlu dilakukan oleh semua komponen di Unesa. “Komitmen dalam seluruh sivitas akademika internal harus serentak optimis untuk memajukan Unesa,” terangnya. Menurut Yuni, pencapaian yang kini telah dicapai Unesa di bawah kepemimpinan Rektor sebelumnya, Prof. Dr. Warsono, harus tetap dipertahankan. Semisal, akreditasi A yang telah didapat Unesa, harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan ke level yang lebih tinggi. Selain itu, komitmen untuk memperoleh akreditasi AUNQA, juga harus menjadi spirit bersama para sivitas akademika. Oleh karena itu, prodi-prodi yang belum terakdreditasi A harus didorong agar bisa terakreditasi A dan menjadi member AUN-QA. “Nantinya, jika Unesa memeroleh akreditasi AUN-QA maka kualitas pendidikan lembaga di Unesa akan menjadi semakin baik,” paparnya. Yuni berharap di bawah kepemimpinan rektor baru, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, Unesa dapat lebih mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, SDM merupakan penunjang dalam segala hal. Saat ini, Unesa telah berupaya memperbaiki SDM, namun perlu terus ditingkatkan sehingga menjadi semakin baik. Senada, Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt, Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerja sama saat ini, berharap Rektor Baru, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dapat membawa Unesa semakin maju.

6

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt

Drs. Gatot Darmawan, M.Pd

DENGAN SIFATNYA YANG SUPEL DAN ENERGIK, SAYA BERHARAP PROF. NURHASAN MAMPU MEWUJUDKAN VISI DAN MISI SERTA MEMBAWA UNESA SEMAKIN MAJU.

PROGRAM YANG PERLU DITINGKATKAN OLEH REKTOR BARU UNESA, SALAH SATUNYA ADALAH KERJA SAMA BAIK DALAM NEGERI MAUPUN LUAR NEGERI.

Djodjok mengaku mengenal Prof. Nurhasan sebagai sosok supel dalam pergaulan. Dengan sifatnya yang supel dan energik itu, ia berharap Rekrot bisa mewujudkan visi dan misi dan senantiasa berjalan dalam satu track yang benar. Sementara itu, Plt Dekan Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), Drs. Gatot Darmawan, M.Pd mengatakan bahwa sejauh ini perkembangan Unesa sudah bagus. Tentunya, ia berharap ke depan, Unesa semakin bagus

kualitasnya dan fasilitas-fasilitas yang belum sempat dibenahi segera bisa dirampungkan. Ia mengakui masih ada beberapa tempat perkuliahan atau sarana prasarana yang sementara ini belum disentuh sama sekali, terutama di FIO. “Sejak tahun 1995 FIO belum pernah tersentuh perbaikan sarana dan prasarana. Mulai dari gedung dan sebagainya. Kalau kita lihat di FE dan FISH dalam segi gedung sudah megah. Jadi untuk FIO kita berharap

Majalah Unesa

juga agar segera ada perbaikan sehingga tempat perkuliahan menjadi lebih nyaman,” paparnya. Terkait bidang kemahasiswaan, Gatot berharap ada peningkatan kualitas dengan cara pertukaran mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Semisal, pertukaran mahasiswa UNDIKSA dan UNNES dengan mahasiswa FIO Unesa. Dengan program itu, mahasiswa semakin berkembang dengan menggali keilmuan dari perguruan tinggi lain. “Pertukaran itu tidak hanya mahasiswanya saja, tetapi dosennya juga ikut serta. Program itu akan membantu dosen menambah wawasan keilmuan, menambah persiapan karena harus mengajar di luar dan membawa nama Unesa. Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri juga perlu ditingkatkan, seperti pertukaran pelajar atau kursus-kursus mengenai keilmuan keolahragaan,” jelasnya. Mengenai program yang perlu ditingkatkan oleh rektor baru Unesa, Gatot Darmawan mengatakan salah satunya adalah kerja sama baik dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini sudah terjalin kerja sama dengan Korea. Selain itu, program yang harus ditingkatkan, khususnya di FIO adalah di bidang akademis. Agar mendapatkan kualitas dosen dan mahasiswa yang baik, harus ada seleksi ketat saat penerimaan mahasiswa dan dosen. “Yang terbaiklah yang akan kita ambil,” terangnya. Selain untuk meningkatkan kualitas akademis, Unesa juga perlu menjalin kerja sama yang baik dengan lembaga atau instansi luar seperti dengan TNI, POLRI dan badan-badan pertanahan. Apalagi, saat ini Unesa sedang sibuk mengurusi surat menyurat, khususnya terkait sertifikat tanah. Adanya kerja sama dengan pihak terkait, setidaknya bisa mempermudah pembuatan sertifikat tanah di Unesa yang saat ini masih dalam proses. n (SIR/WHY/AYU/ LUS/IC/FBR/MAN).

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

7


LAPORAN

UTAMA

DIPERLUKAN ALOKASI DANA KHUSUS UNTUK PENINGKATAN SDM

W

Wakil Dekan Bidang Akademik FBS, Prof. Subandi mengakui bahwa Prof Nurhasan, rektor terpilih memiliki networking dan kemampuan lobi yang baik sehingga mampu menjalin kerja sama dengan banyak pihak di luar Unesa. Hal itu, tentu menjadi modal bagus bagi Unesa untuk senantiasa meningkatkan kerja sama dalam rangka meningkatkan kulitas Unesa. Selain itu, Subandi juga optimis Prof. Nurhasan mampu mengorganisir potensi-potensi yang ada di Unesa sehingga bisa bersinergi dengan baik untuk kemajuan Unesa. Namun demikian, meski memiliki kelebihan, bukan berarti tak ada kelemahan. Menurut Subandi, ada kelemahan yang dimiliki Prof. Nurhasan adalah terkait jiwa sosialnya yang tinggi sehingga cenderung loman alias gampang memberikan sesuatu ketika mendengar ada yang tertimpa musibah ataupun yang mendapatkan prestasi. “Jika hal keuangan itu diterapkan di kedinasan sebuah lembaga, tentu perlu berhati-hati dengan mempertimbangkan aturan yang ada. Di sinilah, diperlukan tim keuangan yang benar-benar cermat agar tidak bermasalah di kemudian hari,” paparnya. Subandi menambahkan, agar Unesa semakin maju ke depan, ia berharap rektor yang baru punya kepedulian tinggi, terutama terkait peningkatan SDM. Sebab, jika hanya fokus di infrastruktur tanpa diimbangi SDM, juga akan berdampak kurang baik bagi Unesa. Subandi menyebut ruh perguruan tinggi itu ada di SDM. Oleh karena itu, alokasi dana untuk bidang akademik tentu harus benar-benar ditingkatkan.

8

Prof. Dr. Subandi, S.Pd., M.A.

Drs. Sujarwanto, M.Pd.

“Saya sering mengritisi, kalau universitas itu infrastrukturnya (bangunan) megah tapi akademiknya lemah, ibarat membuat kandang bebek dengan bangunan dari semen. Itu tidak balance. Karena kandang bebek cukup hanya dengan bambu-bambu yang dijajar dengan ketinggian tertentu. Sedangkan kandang dengan semen terlalu kuat untuk beber sehingga menjadi siasia,” terangnya. Subandi menegaskan bahwa komposisi pengalokasian dana antara infrastruktur dan SDM haruslah diatur dengan benar. Sebab, bidang akademik konsekuensinya sangat luas karena berkaitan dengan pembelajaran mahasiswa dan output lulusan. “Bukan karena saya di sini sebagai wakil dekan bidang akademik, kalaupun saya seandainya ditugaskan mengawal di bidang keuangan saya pun akan tetap memprioritaskan pengalokasian dana di bidang akademik,” tandasnya. Sementara itu, Dekan FIP, Drs. Sujarwanto, M.Pd berharap rektor

baru mampu mengemban amanah dengan lancar sesuai mimpi-mimpi Unesa yakni menjadi perguruan tinggi yang jadi rujukan masyarakat baik regional maupun internasional. Rektor baru juga harus mampu mensinergikan semua komponen baik dari dosen, tendik maupun mahasiswa untuk kemajuan Unesa. Menurut Sujarwanto, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dilakukan rektor baru. Pertama, rektor harus bekerja keras membawa Unesa menjadi kampus yang disegani. Kedua, membawa Unesa menjadi Zona Integritas, yakni wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani. Ketiga pengembangan sumber daya, terutama studi dan produk-produk unggulan mahasiswa. Keempat, infrastruktur yang ada di Unesa. Kelima, melakukan kerja sama baik dalam maupun luar negeri. “Dan, keenam pemberdayaan alumni karena citra Unesa juga dilihat dari lulusannya,” pungkasnya. n (SIR/IC/FBR/

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

TAN/MC/MAN)


LAPORAN UTAMA

SAATNYA MEMPERKUAT SINERGI SEGENAP SIVITAS & WARGA UNESA

Dr. Anang Kistyanto, S.Sos, M.Si

Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, S.Pd, M.Pd

erpilihnya Prof. Dr. Nurhasan M.Kes sebagai rektor Unesa yang baru, memberikan harapan baru bagi sivitas akademik selingkung Unesa. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FE menyebut pergantian itu sebagai sebuah regenerasi. Anang menjelaskan, dengan adanya regenerasi pimpinan yang baru diharapkan dapat memberikan dorongan dalam meningkatkan prestasi maupun karakter mahasiswa Unesa. Sebagai Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni, tentu ia berharap prestasi-prestasi mahasiswa di bidang kemahasiswaan semakin baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, karakter mahasiswa juga makin terarah sesuai visi misi universitas yaitu idaman jelita. “Keduanya harus jalan, baik prestasi maupun karakter,” terangnya. Lebih lanjut, Anang memaparkan bahwa perlu ada penguatan program

kerja bidang kemahasiswaan yang selama ini sudah dilaksanakan yakni penguatan di bidang penalaran, minat bakat, kemahasiswaan, sosial kemasyarakatan, beasiswa karier dan alumni. Penguatan di bidang penalaran , terang Anang, bisa dilakukan dengan meningkatkan alokasi pendanaan sekaligus penghargaan terhadap mahasiswa dan dosen pendamping. Pengembangan di bidang minat bakat/kegemaran dilakukan dengan optimalisasi UKM. Sementara, pengembangan kemahasiswaan perlu ada penguatan terutama untuk pengembangan leadership dan managerial skill dari para fungsionaris ormawa sesuai era saat ini. “Kemudian, dalam hal pengembangan sosial kemasyarakatan, dilakukan dengan kegiatan yang bersifat pengabdian masyarakat, termasuk pemberian bantuan dan kepedulian terhadap sesama. Dan, terakhir yakni peningkatan di bidang beasiswa, karier dan alumni dilakukan dengan

T

Majalah Unesa

lebih menjalin komunikasi yang luas dengan instansi lain untuk bekerja sama dalam hal beasiswa, penyiapan memasuki dunia kerja dan rintisan bisnis perlu dikembangkan lagi,” jelasnya. Anang menggarisbawahi bahwa perlu penguatan sinergi antara pimpinan, dosen, mahasiswa , dan tenaga kependidikan. Sebab, keempat pilar itulah (pimpinan, dosen, mahasiswa dan tendik) yang dapat memperkokoh program kerja kemahasiswaa seperti dalam bidang penalaran, bakat minat, ormawa, pengabdian masyarakat maupun karir dan beasiswa. Sementara itu, Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, S.Pd, M.Pd, Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Rektor Baru Periode 2018-2022. Ia berharap, rektor baru bisa membawa Unesa semakin maju, prestasi, cemerlang, dan membanggakan. “Prestasi baik nasional maupun internasional harus lebih didorong. Terutama, PKM dan Robot yang lebih diperhatikan lagi,” ujar Tatag Yuli Eko Siswono. Selain itu, yang juga perlu dikembangkan adalah pengelolaan sistem kemahasiswaan seperti SIPENA (Sistem Penilaian Non Akademik). Selama ini, masih belum terfasilitasi dan belum menjadi perhatian. Apalagi dulu ada target berapa skor penilaian SIPENA. “Tapi, itu masih belum berjalan secara maksimal dalam pengelolaan SIPENA tersebut, ujarnya. Tatag berharap Rektor baru bisa memberikan ide-ide cemerlang dan inisiatif untuk mengarahkan dan mendorong, terutama prestasiprestasi mahasiswa baik nasional maupun internasional. Juga, perlu adanya apresiasi atau reward bagi yang menorehkan prestasi dan mengharumkan Unesa. n (SIR/QQ/SH/MAN)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

9


LAPORAN

UTAMA

PERTAHANKAN PRESTASI YANG SUDAH DIDAPAT

W

akil Dekan bidang Akademik FT, Dr. Mochamad Cholik, M.Pd mengucapkan selamat datang kepada Rektor Baru periode 20182022. Dia berharap, rektor baru sukses dan kepemimpinannya membawa Unesa jaya. “Semoga bisa meningkatkan kerja sama dengan pihak luar, khususnya luar negeri agar Unesa lebih mendunia. Selamat dan sukses kepada Rektor Baru Unesa,” ucap Mochamad Cholik. Menurut Cholik, Prof. Nurhasan,

rektor baru dikenal sebagai pribadi yang humoris, tegas, jujur, sportif dan blak-blakan. Cholik mengaku sudah mengenal cukup lama karena keduanya sudah menjadi teman sejak pra jabatan. Cholik memaparkan, ada beberapa program yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Salah satunya adalah infrastruktur pembangunan yang berkaitan dengan pendidikan maupun nonpendidikan. Contohnya adalah untuk peralatan lab yang digunakan praktik oleh mahasiswa. “Banyak alat yang sudah rusak dan bahkan terkesan ketinggalan

Dr. Mochamad Cholik, M.Pd

10

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

zaman dibandingkan dengan kampus negeri lain. Contoh Jurusan mesin otomotif, untuk praktek masih menggunakan karburator. Seharusnya sudah ganti teknologi yang canggih yakni sudah menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI),” terangnya. Cholik menyadari bahwa pengadaaan alat-alat terbaru untuk praktikum, tidak bisa langsung diadakan namun perlu waktu dan proses yang panjang. Oleh sebab itu, perlu adanya rencana yang matang sejak dini untuk menyiapkan dan memperbaiki fasilitas penunjang pendidikan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kualitas tenaga kerja maupun penambahan tenaga pengajar. Sejauh ini, fakultas teknik sedang membutuhkan 9-10 tenaga pengajar pada masing-masing jurusan. Namun, tahun ini formasi dosen yang akan diterima di FT hanya berjumlah 30 orang tenaga pengajar dengan rincian Jurusan Teknik Elektro berjumlah 4 dosen, Teknik Mesin berjumlah 5 dosen, Teknik Sipil berjumlah 10 dosen, PKK berjumlah 6 dosen, dan Teknik Informatika berjumlah 5 dosen. Ia berharap, Prof. Nurhasan sebagai rektor baru dapat mempertahankan prestasi dan akreditasi Unesa. Selain mempertahankan, juga dapat meningkatkan kualitas Unesa sebagai salah satu perguruan tinggi berkelas dunia. Salah satu prestasi yang barubaru ini dicapai adalah Unesa masuk peringkat ke-25 dari 50 perguruan tinggi di Indonesia paling produktif dalam riset menurut Scopus. “Ini adalah prestasi yang membanggakan karena terdapat peningkatan yang signifikan mulai dari Unesa yang belum tercatat sampai tahun lalu mendapat peringkat ke 43, dan tahun ini peringkat ke-25.” n (NEA/SH/MAN)


LAPORAN UTAMA

PERLU KEBIJAKAN TEGAS & TERARAH

W

akil Dekan bidang Akademik Fakultas Ekonomi Unesa Susi Handayani, S.E., Ak., M.Ak., CA berharap pergantian pimpinan bisa membawa perubahan yang lebih baik. Terkait bidang akademik, Susi berharap rektor memiliki kebijakan yang mendukung supaya lulusan Unesa, khususnya di FE ada peningkatan kualitas. Menurut Susi, kualitas Unesa dapat dinilai dari kualitas lulusan. Jika lulusan memiliki daya saing tentu akan cepat terserap di pasar kerja, bahkan mampu menjadi enterpreneur muda. Hal itulah yang menjadi fokus FE. Lebih lanjut Susi mengungkapkan, budaya dan atmosfer akademik perlu peningkatan melalui kegiatankegiatan yang lebih terarah. Apalagi, memasuki era disrupsi atau ketidakpastian yang mengharuskan banyak wawasan dan keterampilan. “Selain itu, perlu ada kebijakan

akademik terkait kualitas dosen dan ada peningkatan perhargaan bagi dosen,” ujarnya. Susi juga berharap ada kebijakan yang jelas berkaitan LSP. Meskipun semua fakultas sudah punya LSP, namun hingga kini belum ada kebijakan yang tegas dan jelas dari rektor. Aturan-aturan dari universitas berkaitan LSP juga belum jelas. “Peran LSP sangat penting karena merupakan salah satu target dari kinerja lembaga BLU,” tandasnya. Berkaitan dengan mahasiswa, Susi berharap adanya adanya pendampingan yang optimal terkait dengan BK . Kenapa harus dioptimalisasi? Karena ketika ada lulusan yang tidak tepat waktu BK berperan mengidentifikasi lebih dini sehingga dapat dicarikan solusi lebih dini agar mahasiswa lulus tepat waktu. Sementara itu, terkait international class, Susi berharap ada standarisasi kebijakan karena antara satu fakultas dengan fakultas lain berbeda. “Setiap

Susi Handayani, S.E, Ak, M.Ak, CA

fakultas bisa ada kelas internasional, kalau itu bisa dipayungi maka kerja sama universitas dari luar negeri bisa lebih ditindaklanjuti dan bisa berkelanjutan sehingga memiliki efek konkret ke fakultas,” paparnya. n QQ

HARAPKAN REFORMASI BIROKRASI

D

Drs. Budiarso SH, M.M

i era reformasi birokrasi tentunya perguruan tinggi dituntut dapat mencapai target yang telah ditentukan pemerintah. Salah satunya adalah peningkatan akreditasi di semua prodi yang harus meningkat, terutama prodi yang masih terakreditasi C. Untuk mendukung tercapainya proses tersebut, perlu adanya penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan kompetensi yang bertujuan menghasilkan tenaga profesional dalam bidangnya. Drs. Budiarso SH, M.M, Kepala Biro Umum dan Keuangan, (BUK) berharap dengan terpilihnya rektor baru, Unesa bisa menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya mampu mempertahankan akreditasi A, tetapi juga lebih dari itu baik terkait sarpras dan infrastruktur yang harus terus ditingkatkan lagi. “Semoga dengan adanya rektor baru ini bisa memperbarui reformasi birokrasi yang ada agar lebih baik lagi, terutama pada penguatan akreditasi yang ada saat ini misalnya, akreditasi yang masih C bisa meningkat dan semoga para pimpinan Unesa bisa bersinergi untuk mewujudkan hasil tersebut,” ujarnya. n (TNI)

Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

11


LAPORAN

UTAMA PROF. DR. HARIS SUPRATNO, MANTAN REKTOR UNESA

PEMIMPIN YANG BAIK HARUS BISA MIKUL DUWUR MENDEM JERO

T

erpilihnya Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, sebagai rektor Unesa periode 2018-2022 mendapat tanggapan beragam dari para sivitas akademika. Termasuk, tanggapan dari para mantan rektor Unesa. Prof. Dr. H. Haris Supratno, mantan rektor IKIP Surabaya (kini, Unesa) misalnya mengaku sangat berharap rektor baru dapat lebih baik daripada kepemimpinan yang sebelumnya. Sehingga, semua sivitas akademika Unesa dapat merasakan perubahan ke arah yang lebih baik. “Minimal bisa memepertahankan apa yang telah dicapai oleh kepemimpinan sebelumnya,” paparnya. Menurut pria kelahiran Salatiga 28 Agustus 1955 itu, sebagai pemimpin baru, dalam membangun Unesa tentu harus berpijak atau start dari hasil kepemimpinan sebelumnya sebagai peletak dasar kemajuan Unesa. Ia mengatakan, tidak ada seorang pemimpin yang sukses tanpa berpijak dari landasan kesuksesan atau apa yang telah disumbangkan pemimpin sebelumnya. “Sekecil apapun pemimpin sebelumnya sudah sangat berjasa dan jasa tersebut harus dihargai dan dijadikan modal untuk membangun Unesa ke masa depan yang lebih baik dan maju,” terangnya. Bagi Prof. Haris, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menghargai hasil pemimpin sebelumnya. Tidak boleh mengabaikan apalagi menghina apa yang telah dihasilkan oleh pemimpin sebelumnya. Pemimpin yang arif dan bijaksana adalah pemimpin yang mempunyai filosofi “mikul duwur, mendem jero”, artinya pemimpin yang bisa menghargai hasil jerih

12

payah atau hasil kerja pemimpin sebelumnya sekecil apapun dan bisa menjaga semua kerahasiaan atau aib pemimpin sebelumnya. Tidak justru mencaci maki kebijakan dan hasil kerja pemimpin sebelumnya serta mencari-cari kesalahan pemimpin sebelumnya. “Semoga pemimpin baru Unesa dapat menjadi pemimpin yang lebih arif dan bijaksana yang bisa mikul duwur, mendem jero kepemimpinan sebelumnya. Bisa merangkul, menghargai, menghormati, dan dapat bekerja sama dengan semua pihak, baik sesama pimpinan, dosen, karyawan, mahasiswa, dan alumni, tidak melakukan mban cidil emban siladan. Semoga beliau bisa menjadi

“SEKECIL APAPUN PEMIMPIN SEBELUMNYA SUDAH SANGAT BERJASA DAN JASA TERSEBUT HARUS DIHARGAI DAN DIJADIKAN MODAL UNTUK MEMBANGUN UNESA KE MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK DAN MAJU.” Prof. Dr. H. Haris Supratno

pemimpin yang sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” pungkasnya. Sebagai orang yang pernah memimpin Unesa, Prof. Haris menyarankan untuk membangun Unesa harus menerapkan kepemimpinan partisipasif yang melibatkan semua pihak. Sesama

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

pimpinan, dosen, karyawan, pimpinan organisasi mahasiswa, mahasiswa, teman sejawat, alumni, dan Senat Univesitas harus diajak dan dilibatkan dalam membangun Unesa di masa depan. “Senat Unesa harus diberdayakan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang sangat strategis,” tandasnya. Selain itu, pemimpin harus responsif terhadap keluhan dan kejadian yang ada di dalam kampus maupun di luar kampus. Setiap ada permasalah harus dipecahkan besama-sama dengan melibatkan semua pihak yang terkait, sehingga setiap keresahan dan persoalan yang dialami sivitas akademika Unesa bisa segera diatasi. Hal penting lain adalah terkait Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya sehingga merata ke setiap dosen Unesa. Untuk membantu dan memfasilitasi penulisan jurnal nasional dan internasional, dapat dibuat Lembaga atau Pusat Pelayanan Jurnal. “Lembaga itu, nanti akan membantu dosen mengatasi kesulitan dalam menulis maupun mengakses jurnal, terutama jurnal internasional berindeks Scopus,” tegasnya. Tak kalah pentingnya lagi adalah penataan lingkungan di kampus Lidah dan di kampus Ketintang. Juga, meneruskan pembangunan gedung yang belum selesai dan gedung-gedung yang mangkrak, memperbaiki jalan di depan kampus Lidah dan di depan kampus FIO yang rusak sangat parah, mengatasi kemacetan kampus Lidah setiap pagi dan sore dan penataan kembali remunerasi untuk mengatasi keluhan para dosen, khususnya guru besar. n (WHY/MAN)


LAPORAN UTAMA PROF. DR. MUCHLAS SAMANI, M.PD, MANTAN REKTOR UNESA

PERGANTIAN KEPEMIMPINAN ITU HAL BIASA, YANG PENTING PROGRAMNYA

P

rof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd, mantan Rektor yang juga Guru Besar Fakultas Teknik ikut berpendapat mengenai pergantian rektor Unesa. Menurut Prof. Muchlas, pergantian kepemimpinan (rektor) merupakan hal biasa yang merupakan pergantian rutin siklus 4 tahunan. “Menurut saya tidak ada hal yang baru. Yang paling penting itu program yang dilakukan oleh Rektor Baru nanti apa. Karena, sekarang kan eranya sudah berubah. Setiap era itu berbeda,” ujar Prof. Muchlas. Menurut Prof. Muchlas, tantangan setiap rektot tidak selalu sama. Mungkin saja, adanya Rektor Baru, ada kebijakan baru dan program baru karena Rektor Baru. “Monggo, Pak Rektor pikirkan ke depan tantangan apa yang harus dilakukan,” ujarnya. Muchlas menambahkan, semua PTN/PTS memiliki tantangan sangat besar ke depan, tidak hanya Unesa saja. Apalagi di era sekarang. Sangat berat. Bahkan, banyak yang mengatakan era revolusi industri 4.0, Era Erupsi, Era Digital. “ “Yang jelas, adanya perkembangan teknologi begitu pesat dengan berdampak luas yaitu berkehidupan berubah, pola kerja berubah, pendidikan akan berubah,” jelas mantan Rektor Unesa itu. Kemajuan teknologi, harus menjadi hal yang patut dicermati. Apalagi, sekarang sudah banyak yang melakukan online, terus kuliah mau apa? Hal itulah menurut Muchlas, yang perlu diantisipasi dan cermati oleh perguruan tinggi negeri,

khususnya Unesa. “Program-program pendidikan mana yang cocok menghadapi era tersebu. Itu yang perlu dicermati dan dipikirkan oleh Unesa,” terang Muchlas. Menurut Muchlas, banyak program yang harus berubah di Unesa agar mampu menjalankan tantangan yang dihadapi. Kalau tidak, maka hanya akan menghasilkan lulusan yang tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan. “Hal itu bukan hanya dampak baru tetapi akan merugikan waktu dan tenaga,” terangnya. Oleh karena itu, Unesa harus menemukan pola pendidikan yang cocok. Jika tidak ditemukan maka semua akan rugi. Mulai dari yang kuliah maupun dosen akan rugi. n

“TANTANGAN SETIAP REKTOT TIDAK SELALU SAMA. PROGRAM-PROGRAM PENDIDIKAN MANA YANG COCOK MENGHADAPI ERA TERSEBUT ITU YANG PERLU DICERMATI DAN DIPIKIRKAN OLEH UNESA.” Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd.

(SH/MAN)

Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

13


LAPORAN

UTAMA

REKTOR BARU, APA KATA PARA SIVITAS AKADEMIKA? SIVITAS AKADEMIKA YANG TERDIRI ATAS DOSEN, TENDIK, KARYAWAN DAN MAHASISWA TENTU SANGAT BERHARAP REKTOR YANG BARU TERPILIH, PROF. DR. NURHASAN, M.KES, MAMPU MEMBAWA UNESA LEBIH BAIK, BERKUALITAS DAN MAJU. APALAGI, KE DEPAN UNESA AKAN BERHADAPAN DENGAN BANYAK TANTANGAN SEPERTI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 YANG MENUNTUT KEMAMPUAN LEBIH AGAR PROSES BELAJAR, OUTPUT LULUSAN DAN SDM SEMAKIN BAIK. SEPERTI APA, HARAPAN DAN SARAN PARA SIVITAS AKADEMIKA? BERIKUT KUTIPANNYA! Dr. Sugeng Harianto, M.Si, Kaprodi Sosiologi

Sarpan, S.E., M.Si, Kepala Bagian Tata Usaha FE

Eko Pamudji, S.Pd, M.M, Kabag TU FIP

Empat Program Perlu Diperkuat

Lebih Maju dan Berdaya Saing

Tingkatkan Hubungan Tendik

Saya mengucapkan selamat atas terpilih dan dilantiknya rektor baru Unesa, Prof. Dr. Nur Hasan, M.Kes. Semoga dapat membawa Unesa lebih baik lagi, unggul, dan dapat bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga tingkat internasional. Program-program yang perlu diperkuat, menurut saya ada empat. Pertama, peningkatan pembangunan di bidang akademik dan nonakademik. Kedua, peningkatan bidang kemahasiswaan. Ketiga, penambahan anggaran dana untuk kegiatan research atau penelitian dosen. Keempat, penambahan jaringan internet. Selain keempat program itu, beberapa program yang perlu dilanjutkan, di antaranya melanjutkan target Unesa untuk mendapatkan pengakuan di tingkat regional dan mendaftar menjadi associate member AUN. Dan, peningkatan publikasi ilmiah internasional. n (INAYAH)

Saya mengucapkan Selamat Datang kepada Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes sebagai Rektor Unesa Periode 20182022. Kami senang dan semoga Rektor Unesa baru ini bisa membawa Unesa lebih maju dan berdaya saing. Juga, lebih memperhatikan kesejahteraan terutama kawankawan Tenaga Kependidikan (tendik) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang baik.. Semoga Rektor Baru Unesa Periode 2018-2022 mampu mengemban amanah sesuai dengan visi dan misinya yang telah dipaparkan sebelumnya. Juga, semoga bisa mempercepat legalisasi semua aset yang dimiliki Unesa. Kami berharap Unesa lebih maju. Dengan bekal akreditasi A, semoga Unesa cepat menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Sementara, untuk Tenaga Kependidikan (Tendik) didorong studi lanjut dan dapat bantuan beasiswa. n (SH)

Sebagai tenaga kependidikan, kita harus selalu siap. Siapapun yang memimpin karena tendik sendiri sifatnya mendukung kebijakan-kebijakan yang ada. Yang harus dipertahankan dari kepemimpinan sebelumnya adalah hubungan dengan tendik yang sudah bagus, harus ditingkatkan. Juga, harus ada upaya memperhatikan kesejahteraan. Sebab, bagaimanapun bagusnya program pimpinan, kalau tendik tidak turun aktif, organisasi tidak akan berjalan. Salah satu permasalahan yang ada di kampus Lidah yaitu minim pasokan air dan lahan tidak bisa dibuat sumur bor karena kultur tanah. Diharapkan, ke depan ada terobosan-terobosan baru sebagai solusi masalah tersebut. n (TAN/MC)

14

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA Prima Vidya Asteria, S.Pd, M.Pd, Dosen JBSI

Ketua BEM Unesa, Sri Kurnia Abdi Pradhana

Amaliah, Atlet Senam Asian Games

Jaya dan Sinergi Antarbidang

Kebijakan yang Promahasiswa

Beasiswa untuk Atlet Berprestasi

Saya mengucpkan selamat atas terpilihnya bapak Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. sebagai rektor Unesa yang baru masa jabatan 2018-2022. Semoga Unesa ke depan semakin jaya melalui berbagai terobosan yang lebih mampu menyinergikan antar bidang sehingga potensi sivitas akademika berkembang optimal. n (IC/TIKA)

Menurut saya. Bapak Nurhasan, Rektor baru Unesa merupakan sosok yang dikenal mahasiswa sebagai orang yang pro terhadap mahasiswa. Harapan besar ketika menjabat rektor memang harus pro dengan orangorang di bawahnya, terkhusus para mahasiswa. Sebab, kebijakan apapun pimpinan, yang paling merasakan adalah mahasiswa. Saya berharap kebijakannya bisa memudahkan dan membuat nyaman mahasiswa di kampus. Terutama, di Ormawa terlebih dulu. Paling tidak, beliau tidak mempersulit kegiatan Ormawa atau kegiatan mahasiswa lain. Karena ormawa itu sebagai partner. n (TAN/MC)

Kami berharap di bawah kepemimpinan Pak Nurhasan Unesa menjadi kampus yang lebih baik lagi, termasuk bangunan dan sarana untuk mata kuliah seperti di GOR Bima, dan yang lain harus lebih baik lagi. Kami berharap FIO semakin dipandang sebagai fakultas yang baik. Selain itu, kami berharap agar rektor baru memberikan kontribusi untuk para atlet yang sudah berprestasi dan tidak hanya memberikan harapan saja. Kontribusi bisa dalam bentuk beasiswa, dispensasi atau perizinan keluar untuk bertanding. Hal ini tentunya akan sangat membantu para atlet untuk terus berprestasi lagi ke depan. n (FBR/IC)

Ajeng, Duta Putra-Putri FBS

Harus Turun Sapa Mahasiswa Kami berharap rektor baru, Pak Nurhasan dapat menjadikan Unesa lebih baik. Dapat mempertahankan akreditasi A yang telah diperjuangkan rektor sebelumnya, Pak Warsono. Selain itu, rektor baru harus lebih banyak turun ke lapangan agar bisa bertemu langsung dan menjadi lebih akrab dengan para mahasiswa. Dengan begitu mindset tentang ‘rektor susah dijumpai’ tidak akan muncul dalam benak para mahasiswa. Mengenai program, kami berharap kreativitas mahasiswa semakin diperhatikan. Pelayanan mahasiswa seperti SIAKAD dan fitur-fiturnya harus terus dibenahi lebih bagus lagi. Akses jalan di sekitar kampus Unesa Lidah Wetan juga perlu diperhalus agar akses menuju kampus lebih nyaman. Lingkungan sekitar kampus seharusnya dibuat lebih rindang dengan banyaknya pohon agar suasana lebih sejuk dan nyaman untuk kegiatan belajar. n (IC/FBR)

Nur Fitroh, Ketua ICE FE

Fasilitas Keagamaan Perlu Diperhatikan Sebagai ketua ICE (Islamic Community of Economic), saya berharap visi misi bapak rektor yang sangat bagus dapat diwujudkan. Saya berharap ada gebrakan untuk peningkatan mutu Unesa ke depan. Memang masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan, terkait sarana prasarana dan juga infrastruktur baik gedung maupun jalan agar lebih layak dilalui. Terkait informasi beasiswabeasiswa, juga perlu lebih gencar disosialisasikan ke mahasiswa yang akan lulus. Hal itu akan membuat mahasiswa lebih terpacu untuk melanjutkan pendidikan. Dalam hal keagamaan dan fasilitas ibadah, perlu diperhatikan lagi. n (QQ)

Majalah Unesa

Arifani C Mutia, Mahasiswi PIMNAS dari FT

Kebijakan Khusus untuk PKM Saya mengucapkann selamat datang kepada rektor baru. Ada beberapa harapan saya ke Pak Rektor baru, khususnya di bidang penelitian mahasiswa. Pertama, perlu ada kebijakan tentang reward bagi awardee PKM dan PIMNAS. Reward itu bisa berupa potongan UKT, pembebasan mata kuliah, dan reward lain yang bisa menjadi stimulus. Kedua membuat PKM Center dan PKM Gallery Unesa. Ketiga, memeberikan akses kampus untuk tim PKM yang lolos didanai (misal 24 jam di kampus, akses Lab, akses perpus, dll). n (NELLY)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

15


LAPORAN

UTAMA

Mohammad Agung Dwiyono, UKM Menwa

Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi Perlu Ditambah Menurut saya, rektor baru Prof. Dr. Nurhasan M.Kes telah memberikan wujud nyata terhadap mahasiswa. Salah satu buktinya, Unesa dapat mendelegasikan mahasiswa dalam kejuaraan Asian Games 2018 dan mengapresiasi prestasi tersebut dengan beasiswa. Selain itu, Unesa juga melibatkan mahasiswa dalam memberikan kepedulian kemanusiaan terhadap bencana di Lombok NTB dengan mengirimkan perwakilan mahasiswa langsung ke lokasi. Sebagai mahasiswa, saya berharap Unesa akan lebih meningkatkan jumlah beasiswa bagi yang berprestasi serta mahasiswa yang membutuhkan, serta lebih melibatkan mahasiswa dalam ikut serta memajukan Unesa melalui berbagai kegiatan-kegiatan kemahasiswaan maupun sosial masyarakat. Mengenai program, menurut saya yang perlu dilanjutkan ialah peningkatan program pendidikan karakter dan bela negara bagi setiap mahasiswa baru. Selain itu, program pendampingan PKM bagi mahasiswa perlu ditingkatkan lagi. Sarana dan prasarana penunjang aktivitas mahasiswa juga perlu dilanjutkan agar motivasi mahasiswa dalam pengembangan potensi diri dan bakat minatnya semakin meningkat. n (IC/FBR)

Alshya, Mahasiswi FISH, Putri Indonesia Jawa Timur

Perlu Buktikan Kontribusi yang baru dan Nyata Saya berharap rektor terpilih dapat memberikan kontribusi yang baru dan nyata untuk Unesa. Mampu memajukan Unesa dalam bidang akademik dan non akademik. Saya juga menyarankan agar melakukan pembenahan pada administarsi akademik dan penambahan jaringan internet untuk mahasiswa. Hal itu penting karena untuk menunjang kemajuan mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Selain jaringan internet, hal yang tidak kalah penting adalah pembenahan kamar kecil pada setiap fakultas yang sekiranya sudah tidak layak pakai. n (INAYAH)

16

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


DOSEN

T

TEPUNG TERONG UNTUK OLAHAN ANEKA KUE

epung terong sebagai salah satu tepung lokal, ternyata memiliki potensi luar biasa untuk dimanfaatkan menjadi aneka olahan kue seperti cookies, crips, dan brownies kukus. Melalui pengolahan dan pemanfaatan tepung terong itu, tentu dapat mempercepat ketahanan pangan dan peluang wirausaha yang menjanjikan. Pemanfaatan tepung terong untuk olahan aneka kue itulah, yang kini menjadi program penelitian pemberdayaan masyarakat di Desa Sukodono Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan empat dosen Unesa jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi. Mereka adalah Prof. Dr.

S

MENGABDI

Bambang Suratman, M.Pd, Siti Sri Wulandari, S.Pd, M.Pd, Triesninda Pahlevi, S.Pd, M.Pd, dan Dr. Tri Sudarwanto, S.Pd, M.SM. Penelitian yang mendapat pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti tersebut bertujuan meningkatkan bisnis lokal dan ketahanan pangan di wilayah Sidoarjo dengan produk-produk unggulan khas Desa Sukodono seperti brownies terong dan cookies terong. Keempat dosen tidak hanya melakukan riset, tetapi juga memberikan pelatihan pemasaran online kepada para petani dan pedagang. Siti Sri Wulandari, S.Pd, M.Pd, salah satu tim peneliti

mengatakan bahwa program penelitian tersebut merupakan riset program ketahanan pangan yang sudah memasuki tahun ke-2 dari rencana 3 tahun. “Penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tepung lokal yaitu tepung terong untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui kebijakan daerah dalam pengembangan potensi daerah yang berbasis kewirausahaan,” ujarnya Melalui penelitian tersebut, terang Sri Wulandari, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Sukodono melalui pemasaran produk olahan terong dan menjadi produk unggulan Sidoarjo yang nantinya bisa diekspor. n (SH/SIR)

PELATIHAN PEMASARAN BERBASIS WEB KE UKM

ejumlah dosen Unesa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, yang tergabung dalam program penelitian hibah pengabdian kepada masyarakat memberikan pelatihan kepada kepada UKM mitra dari Kabupaten Pasuruan. Pemberian pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari program pengembangan produk unggulan daerah tahun 2018 yang telah memasuki tahun ke-2. Sebelumnya, tim peneliti yang terdiri atas Dr. Musdholifah, S.E, M.Si, Dr. Ulil Hartono, M.Si, dan Dr. Harti, M.Si berhasil mendapatkan dana hibah penelitian yang berjudul “Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPUD) Kopi di Kabupaten Pasuruan.” Nah, sebagai implementasi dari program tersebut, dilakukanlah pelatihan kepada UKM Mitra dari Kabupaten Pasuruan untuk penguatan pemasaran produk hasil pengolahan kopi yang dihasilkan oleh kelompok petani di kecamatan Tutur. Pelatihan dilaksanakan pada Jumat (10/08/2018) lalu di Gedung

Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi Unesa. Dr. Musdholifah, S.E, M.Si, ketua pelaksana pengabdian kepada masyarakat mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari implementasi program pengembangan produk unggulan daerah tahun 2018 yang telah memasuki tahun ke-2. Proses pelatihan diawali dengan membuat rumah untuk website yang nantinya digunakan media promosi. “Kami beri pelatihan bagaimana mengolah website, tata cara mengupload di website baik berupa gambar maupun tulisan. Selesai pelatihan ini, akan diberikan akses kepada mitra agar bisa selalu update kapanpun dan dimanapun. Kami berharap para UKM mitra yang ikut dalam pelatihan bisa mengembangkan potensi dan bisnisnya melalui pemasaran online dari web yang mereka miliki,” tutur Musdholifah, yang juga dosen manajemen. n (SH/SIR)

Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

17


LENSA

UNESA

FOTO: AROHMAN

Atlet & Official Asian Games DAPAT PENGHARGAAN

P

ada ajang perhelatan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang berlangsung18 Agustus – 2 September 2018 lalu, Unesa mengirimkan 13 atlet mahasiswa untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Selain atlet, Unesa juga mengirimkan 10 dosen sebagai official wasit dan juri. Nah, terkait kiprah mereka di ajang internasional tersebut, Unesa mengapresiasi

18

dengan memberikan sambutan, penghargaan, dan ucapan terima kasih atas dedikasinya membela nama bangsa dan negara. Bertempat di Lobi Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan Surabaya, Rektor bersama jajarannya meyambut kedatangan atlet Unesa dan memberikan tabungan pendidikan kepada para atlet dan official bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN). n (AY/TNI)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


U Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan

LENSA UNESA

nesa dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pariwisata Goes to Campus dari Kementerian Pariwasita dan Industri Kreatif. Acara yang berlangsung di Auditorium lantai 11, Gedung Rektorat, (17/09), Kampus Lidah tersebut dihadiri 275 mahasiswa Unesa dari berbagai jurusan. Turut pula hadir, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si, Ketua IV Bidang Kerjasama Sekolah Tinggi Pariwisata Bali I Gusti ayu Dewi Hendriyani, A.Par, M.Par, Kepala Dinas Kebudayaan dan Parwiwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto, S.Kar., MM., Kepala Sub Bidang Pengembangan SDM Kepariwisataan, Robby Hasan, S.ST., serta yang paling ditunggu yakni artis sekaligus Anggota DPR RI, Arzetty Bilbina Setyawan, S.E., M.AP. n (WHY/TNI)

Unesa Peduli Lombok

U

niversitas Negeri Surabaya (Unesa) menunjukkan kepeduliannya terhadap bencana alam di Lombok Nusa Tenggara Barat. Kepedulian tersebut diwujudkan dalam kegiatan bertajuk Unesa Peduli Lombok. Dalam kegiatan tersebut, Unesa menerjunkan tim ke sejumlah wilayah kabupaten di Lombok terdiri atas 31 mahasiswa dan 16 dosen. Rombongan diberangkatkan langsung oleh Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, Rektor, di lobi gedung rektorat Unesa Lidah Kulon Senin siang (24/9/2018). Dalam sambutannya, Rektor menyatakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sivitas akademika Unesa terhadap penderitaan korban di Pulau Lombok. Tim Unesa tak hanya akan datang dengan bantuan materil saja tetapi juga pendampingan melalui trauma healing untuk meredakan stress dan fun sport untuk mengajak anak-anak bergembira. Selain itu, bantuan berupa SPP bagi mahasiswa yang berasal dari Lombok juga akan diberikan. n (SIR/WHY)

Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

19


BINCANG

UTAMA

WAWANCARA DENGAN REKTOR BARU UNESA, PROF. DR. NURHASAN, M.KES

YANG BAIK KITA PERTAHANKAN, YANG BELUM KITA TINGKATKAN UNESA MEMILIKI SDM YANG CUKUP MUMPUNI. JIKA DISINERGIKAN DAN DIOPTIMALKAN, TENTU AKAN MAMPU MEMBAWA UNESA TERBANG LEBIH TINGGI LAGI SEHINGGA MENJADI PERGURUAN TINGGI YANG SEMAKIN DIMINATI MASYARAKAT. REKTOR BARU UNESA, PROF. DR. NURHASAN, M.KES OPTIMIS, DENGAN POTENSI SDM UNESA YANG BERKUALITAS, UNESA MENJADI KAMPUS YANG UNGGUL.

Selamat Bapak, atas amanah yang diberikan sebagai Rektor Unesa periode 2018 – 2022? Terima kasih. Semoga saya dan jajaran pimpinan nanti dapat mengemban amanah dengan baik untuk membawa Unesa lebih maju sesuai visi yang saya usung saat pencalonan yakni manajamen prima penyelenggaraan perguruan tinggi dalam rangka menuju Unesa unggul dalam kependidikan dan kukuh dalam keilmuan. Ada sembilan misi yang bapak usung saat pencalonan rektor lalu. Dari kesembilan misi itu, apa yang paling perlu mendapatkan perhatian? Saya kira semua poin dalam misi tersebut penting diperhatikan. Tidak hanya fokus pada satu misi saja. Secara keseluruhan perlu dibenahi dan ditingkatkan, Dalam bidang akademik, yang sudah sangat baik tentu akan dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Akademik itu merupakan reputasi lembaga. Jadi perlu ditingkatkan kualitas SDM, kualitas kurikulum, kualitas penelitian dan lainnya agar Unesa

20

semakin bermutu. Apalagi, saat ini insfrastruktur di Unesa juga semakin baik dengan gedung-gedung dan peralatan yang representatif. Menyongsong era revolusi industri 4.0, apa yang perlu dilakukan Unesa? Era revolusi indsutri 4.0 adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Seperti arus air, harus mengikuti zaman dan menyiapkan dengan baik. Revolusi industri 4.0 yang berbasis sistem atau internet merupakan tantangan besar. Untuk meningkatkan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi bidang nonkependidikan yang unggul, kreatif dan inovatif, maka keterampilan dan kretivitas mahasiswa, dosen, dan tendik harus ditingkatkan. Sementara, untuk lulusan mahasiswa, sejak semester awal perlu ada pembinaan mengolah bakat dan kreativitas baik dalam hal akademik dan kewirausahaan sebagai peningkatan lulusan yang berkarakter kompeten dan inovatif. Dari 21 program kerja di paparan visi misi bapak, terdapat program yang menyebutkan mempertahankan akreditasi institusi A dan mendorong

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

akreditasi mencapai 50%. Nah, bagaimana caranya untuk mempertahankan capaian tersebut? Potensi dan kualitas akademik yang dimiliki Unesa sangatlah bagus. Prodi-prodi yang berlum terakreditasi A, kita fasilitasi agar segera memiliki akreditasi A. Selain itu, publikasi yang terindeks Scopus harus ditingkatkan. Unesa juga akan terus memfasilitasi berbagai program untuk peningkatan mutu dosen. Mendorong dosen yang masih S2 untuk segera melanjutkan studi S3, dan yang S3 digerakkan untuk menghasilkan temuan-temuan sebagai pengantar menjadi guru besar. Apa yang perlu dilakukan untuk menghasilkan lulusan berkualitas agar publik atau masyarakat semakin memercayai Unesa? Sejauh ini, prestasi mahasiswa Unesa sudah banyak diketahui masyarakat. Dalam dunia olahraga, misalnya, Unesa telah menyumbangkan banyak atlet untuk mengikuti kejuaran baik berskala nasional atau internasional seperti Asian Games lalu. Selain prestasi bidang olahraga,


ajang Pimnas yang dilaksanakan di Yogyakarta beberapa waktu lalu, juga mampu mendapatkan juara favorit. Selain itu, Peksimida yang digelar di perguruan tinggi di Jawa Timur hampir seluruh tangkai perlombaan mahasiswa Unesa tercatat sebagai juara. Prestasi itu tentu mampu meningkatkan eksistensi mahasiswa Unesa di mata publik bahwa generasi emas Unesa merupakan generasi yang berprestasi. Dalam Kuliah Kerja Nyata, Unesa menempatkan mahasiswanya di daerahdaerah sehingga dapat memperlihatkan kontribusi mereka dalam kemajuan desa. Seperti memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat sekitar dan pemikiran gagasan dan ide dalam menunjang kemajuan desa. Apa yang

bapak lakukan mengingat bapak adalah rektor baru yang memiliki segudang pengalaman di bidang keolahragaan untuk diterapkan dalam lingkungan kampus? Saya orang olahraga. Bagi saya, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Artinya, jika kondisi fisik para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa sehat, tentu akan berpengaruh kepada kinerjanya. Oleh karena itu, saya akan menggerakkan gaya hidup sehat di lingkungan Unesa. Dengan gaya hidup sehat, maka pola pikir akan positif dalam hal apapun. Bagaimana harapan bapak untuk Unesa ke depan?

Majalah Unesa

“

BINCANG UTAMA

POTENSI DAN KUALITAS AKADEMIK YANG DIMILIKI UNESA SANGATLAH BAGUS. PRODIPRODI YANG BERLUM TERAKREDITASI A, KITA FASILITASI AGAR SEGERA MEMILIKI AKREDITASI A. SELAIN ITU, PUBLIKASI YANG TERINDEKS SCOPPUS HARUS DITINGKATKAN. UNESA JUGA AKAN TERUS MEMFASILITASI BERBAGAI PROGRAM UNTUK PENINGKATAN MUTU DOSEN.

Sebagai pimpinan, tentu saya sangat berharap Unesa semakin jaya, unggul dalam kependidikan dan kukuh dalam keilmuan. Saya optimis, dengan potensi SDM Unesa yang berkualitas, jika disinergikan dan dioptimalkan akan mampu membawa Unesa menjadi kampus yang unggul. n (WHY)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

21


GURU BESAR

PROF. DR. DJODJOK SOEPARDJO, M.LITT, KONTRIBUSI BERBUAH ANUGERAH

RAIH PENGHARGAAN DARI KONSULAT JENDERAL JEPANG LAMA MENIMBA ILMU DI NEGERI SAKURA JEPANG TERNYATA MEMBERIKAN BANYAK PENGALAMAN PADA SOSOK GURU BESAR UNESA YANG JUGA WAKIL REKTOR BIDANG PERENCANAAN DAN KERJA SAMA, PROF. DR. DJODJOK SOEPARDJO, M.LITT. PRIA LULUSAN NAGOYA UNIVERSITY ITU MAMPU MEMBAWA ATMOSFER NEGARA JEPANG KE INDONESIA. MELALUI PROGRAM-PROGRAMNYA, BELIAU BERHARAP MAMPU MEMBERIKAN SUMBANGSIH DALAM PENGEMBANGAN SDM INDONESIA, KHUSUSNYA WILAYAH JAWA TIMUR.

U

nesa patut berbangga memiliki Guru Besar seperti Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt. Kontribusinya dalam mengembangkan pendidikan Bahasa Jepang di Jawa Timur terbukti mampu mengantarkan beliau menerima Anugerah Penghargaan dari Konsulat Jenderal Jepang untuk Surabaya. Diawali dari idenya bekerja sama dengan Jawa Pos membuka Nice Center (Nihon-Indonesia Culture Exchange Center) yang sempat berjalan selama 5 tahun, muncullah programprogram lain. Salah satunya yang sampai sekarang masih bertahan dan sudah memberikan banyak kontribusi yakni I’Mc (International Multi-cultural) Center yang terletak di Perumahan Lotus Regency F-7, Jl. Ketintang Baru Selatan IA. I’Mc Center merupakan tempat kursus Bahasa Jepang sekaligus lembaga pendidikan yang berorientasi pada budaya Jepang. Tujuan dari I’Mc Center sendiri adalah untuk meningkatkan kerja sama internasional terutama dalam bidang pendidikan, kesenian, sastra, film, serta bidangbidang kebudayaan lainnya. I’Mc

22

Center juga berkontribusi dalam pengembangan buku teks Bahasa Jepang yang nantinya dikonsumsi oleh seluruh pembelajar Bahasa Jepang di Indonesia. Meskipun diterbitkan di Indonesia, I’Mc Center membeli hak cipta buku melalui penerbit Jepang secara langsung. Sampai sekarang, I’Mc Center sudah menerbitkan 11 judul buku. Buku yang diterbitkan pun tidak melulu terkait dengan pendidikan Bahasa Jepang. Katakanlah buku untuk para perawat jompo, bagi perawat Indonesia yang ingin bekerja di Jepang harus sudah khatam membaca buku ini, karena bahasan dalam buku ini berkaitan dengan dunia keperawatan, seperti obatobatan dan masih banyak lagi. I’Mc Center juga menyediakan perpustakaan buku-buku Bahasa Jepang. Koleksi bukunya meliputi bidang bahasa, linguistik, pengajaran, kumpulan soal ujian Bahasa Jepang, dan lain-lain. Seolah ingin merealisasikan tujuan yang sudah dijelaskan di awal, I’Mc Center juga aktif memperkenalkan budaya masyarakat Jepang melalui pameran yang dilaksanakan oleh

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

lembaga dari Jepang yang ada di Jawa Timur. I’Mc Center juga senantiasa memberikan informasi terkait bagaimana belajar di Jepang. Berperan dalam penyelenggaraan ujian masuk perguruan tinggi Jepang yang di Indonesia bagian barat dikelola oleh Universitas Indonesia (UI) dan di Indonesia bagian timur dikelola oleh I’Mc Center. Kerja sama Eco-Container House Diangkatnya beliau menjadi Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa tidak memutus kiprahnya untuk terus mengembangkan program pendidikan Bahasa Jepang di Jawa Timur. Justru, kesempatan itu dijadikan sebagai peluang mengawinkan Unesa dengan Jepang melalui programprogram kerjasamanya. Salah satu yang sudah terwujud adalah terbangunnya Eco-Container House atau yang lebih dikenal dengan asrama kontainer di Kampus Unesa Lidah Wetan. Rencananya, asrama kontainer itu juga akan dibangun di Kampus Unesa Ketintang, tepatnya di belakang Gedung Gema. Program yang satu ini pun berhasil mencuri


GURU BESAR

Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt. (KIRI) dalam sebuah acara diskusi di Unesa dipandu Dr Djuli Djati Pambudi.

perhatian. Buktinya, ada salah satu PTN yang juga ingin mengadaptasi program ini sebagai upaya peningkatan pelayanan dan fasilitas bagi mahasiswanya. Berbicara mengenai penghargaan yang diterimanya dari Konsulat Jenderal Jepang untuk Surabaya, beliau mengaku sama sekali tidak bermimpi untuk mendapatkannya, bahkan direncanakan pun tidak. Beliau pun merasa kaget saat dihubungi terkait penghargaan tersebut. Beliau mengaku kalau temannya yang dari Jepang juga memberikan informasi bahwa beliau muncul di koran pemberitaan Jepang terkait penghargaan ini. Tentu saja itu cukup membuatnya kaget karena tidak menyangka selama ini kontribusinya bisa menghasilkan bonus Anugerah Penghargaan. Sebelum mendapatkan penghargaan ini beliau memang menjalani interview. Dari Surabaya sendiri ada tiga

orang yang diwawancarai, dua diantaranya yakni Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ITS dan Asosiasi Mahasiswa Alumni Jepang. “Saya tidak punya mimpi pun mendapatkan penghargaan ini, tibatiba saya di whatsapp oleh Wakil Konsulat Jenderal. Saya bersyukur, mudah-mudahan menjadi motivasi bagi saya untuk melanjutkan kerja sama dengan Jepang. Harapan saya, ya akan lebih meningkat lagi ,” ujar beliau menceritakan. Bahkan setelah muncul pemberitaan ini, beliau mengaku Korea akan memberikan penghargaan yang sama, hanya saja beliau tidak merasa melakukan apa-apa. Dari penuturannya, beliau bercerita kalau kerja sama dengan Korea memang sudah direncanakan. Korea ingin membangun Korean Center di Unesa dengan gedung 15 lantai. “Saya juga bingung, saya punya andil apa di Korea, baru akan

Majalah Unesa

berencana,” ujarnya sambil diikuti tawa kecil. Banyak program kerja sama dengan Jepang yang masih akan diterapkan di Unesa. Kali ini dibidang koperasi mahasiswa. Beliau menuturkan jika kepergiannya ke Jepang beberapa waktu yang lalu juga bertujuan untuk mengadaptasi pengelolaan koperasi mahasiswa di Jepang, dimana koperasi tersebut menyediakan segala kebutuhan mahasiswanya, sehingga mahasiswa diberikan kemudahan. “Kemarin saya baru dari Jepang, sekalian ingin menginisiasi program Jepang, terutama untuk mengelola koperasi mahasiswa yang di Jepang sudah luar biasa. Semua pelayanan mahasiswa ada di koperasi,” ujarnya. Kedepannya, beliau berharap segala yang dilakukan bisa memberikan nilai positif bagi lembaga dan masyarakat. n (AYU/LUS)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

23


INSPIRASI

ALUMNI Firdaus Markus, Mantan Demonstran yang Kini Jadi Pejabat Kemenag

KARIER MONCER BERKAT LATAR BELAKANG AKTIVIS

ALUMNI: Firdaus Markus, saat diwawancarai reporter Majalah Unesa di ruang kerjanya, kantor Kemenag Kanwil Jawa Timur, Sedati Juanda.

NAMANYA FIRDAUS MARKUS. IA LAHIR DI SUMENEP TAHUN 1976. TAHUN 1996, IA MASUK KULIAH DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA JURUSAN PPKN. KARENA SITUASI POLITIK DI TANAH AIR SEDANG TIDAK STABIL, TAHUN 1997—1998 PARA MAHASISWA BANYAK YANG MELAKUKAN DEMONSTRASI. MARKUS MENJADI BAGIAN DARI PARA MAHASISWA TERSEBUT.

Saya bersama teman-teman aktivis lainnya termasuk mahasiswa yang memiliki kesadaran, bagaimana negara ini lebih baik,” tutur Markus saat ditemui reporter humas Unesa di ruang kerjanya. Dari sanalah jiwa aktivis melekat pada dirinya. Semangat untuk

24

mengeksplorasi minatnya terus dilakukan. Kesenangannya pada dunia politik menjadi pecut bagi Markus untuk membangun jaringan. Selain aktif di organisasi internal dan eksternal, ia juga bergabung di NGO yang bergerak di bidang pemberdayaan pendidikan dan masyarakat. Cita-citanya untuk

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

menjadi politisi semakin kuat. Akhirnya ia memiliki “guru politik” yang kelak dijadikan tempat bagi Markus untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Menjelang akhir masa pendidikannya di bangku kuliah, ia sempat menyampaikan kepada dosennya tidak butuh ijazah. Dosen


INSPIRASI ALUMNI yang dimaksud adalah Bu Narsih, dosen sekaligus sekretaris jurusan di Fakultas Ilmu Sosial. “Bu, saya tidak membutuhkan ijazah,” kata Markus kepada Bu Narsih kala itu. Namun, dengan jiwa keibuannya, Bu Narsih mengingatkan Markus. “Mas, barangkali suatu saat dibutuhkan. Sampean kuliah, jangan sampai ditinggalkan.” Nasihat Bu Narsih itu masih melekat dalam ingatan Markus. Bagi Markus, ucapan Bu Narsih bagaikan nasihat seorang ibu kepada anaknya. Ia pun kembali menata niat, ia berangkat ke Surabaya untuk kuliah, bukan untuk menjadi aktivis. Akhirnya, Markus mampu menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 2001. Meski molor sangat lama, ia akhirnya lulus dengan gelar sarjana pendidikan. Dilarang Pacaran, Menikah Jadi Pilihan Saat masih mahasiswa Markus sudah menikah. Mertuanya tidak menginginkan Markus berpacaran. Akhirnya, keputusan meresmikan ikatan Markus dengan belahan jiwanya jadi pilihan. Ia menikah. Meski sudah menikah ketika menjadi mahasiswa, hal itu tidak menghambat Markus untuk menjadi aktivis. Markus tetap tinggal di kos yang berbeda dengan istrinya. Markus pun tetap aktif di organisasi dan sebagai aktivis kampus. “Diakadkan, tapi tetap beda kos. Tidak satu rumah, hanya diakadkan,” kenang Markus. Berkat Latar Belakang Aktivis Setelah lulus dari Unesa, Markus sempat mengabdi di SD AlKhairiyah Surabaya. Ia menjadi guru selama tiga bulan. Belum lama jadi guru, Markus diangkat menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut. Sebuah langkah yang cepat. Setelah satu tahun menjadi kepala SD Al-Khairiyah, ia diangkat menjadi kepala SMA Al-Khairiyah. Markus tidak bisa melanjutkan pengabdiannya di lembaga pendidikan swasta tersebut. Tahun 2005, saat istrinya mendaftarkan

diri sebagai pegawai negeri sipil di Bangkalan, Markus juga disuruh mendaftar oleh mertuanya. Sebuah pertentangan dalam jiwa Markus pun bermunculan. Ia tidak ingin menjadi pegawai negeri sipil. Politisi adalah impian yang ingin dicapai oleh Markus sejak masih di bangku kuliah. Ia sangat ingin menjadi politisi yang ada di legislatif. Markus pun menemui guru politiknya. Ia meminta pertimbangan dan masukan dari gurunya. Siapa sangka, sang guru sependapat dengan mertua Markus. Baginya ini sangat ironis. Sebab, dari dulu Markus dididik menjadi politisi. Konektivitas di dunia politik pun sudah dibangun, namun ternyata sang guru malah menyetujui Markus jadi pegawai negeri sipil. “Ternyata, menurut pemikiran beliau, politik itu tidak hanya di legislatif, tapi juga di eksekutif. Politik itu di mana saja,” tuturnya. Akhirnya Markus memantapkan niat untuk ikut mendaftar pegawai negeri sipil bersama istrinya, mendaftar di Bangkalan. Usahanya tidak sia-sia, Markus diterima sebagai guru PKn di MAN Bangkalan. Sebuah amanah baru yang kelak akan mengantarkan Markus pada pencapaianpencapaian yang lebih baik. Di Bangkalan, Markus bertemu dengan teman-temannya yang juga menjadi aktivis semasa kuliah. Berkat koneksi yang dimiliki, karier Markus semakin moncer. Berbagai tugas Kementerian Agama yang berhubungan dengan dunia eksternal diserahkan kepada Markus. Ia berusaha menuntaskan setiap amanah yang diberikan kepadanya. Tidak menunggu waktu terlalu lama, tahun 2012 Markus diberi tugas tambahan sebagai pengawas. Kiprah Markus dalam membangun koneksi-koneksi di bidang eksternal pun semakin melejit. Alhasil, tahun 2017 Markus diangkat menjadi Kepala Sub Bagian Informasi dan Humas di Kanwil kementerian Provinsi Jawa Timur. Tepatnya pada bulan Juni 2017 dia dilantik.

Majalah Unesa

Emas akan Tetap Emas Sejak masih mahasiswa, Markus sangat suka berdiskusi. Setiap hari dia bersama teman-temannya selalu membaca dan berdiskusi di warung kopi. Menurut dia, berdiskusi dapat mempertajam pengetahuan yang dimiliki. Berdiskusi dapat membuat seseorang pintar dan cerdas. Sebab seseorang akan dapat mengembangkan dimensi-dimensi lain dalam dirinya melalui diskusi. Pengalaman di dunia aktivis, diskusi, dan pengalamanpengalaman lainnya mengkristal dalam diri Markus. Semua itu membentuk diri Markus dan mewarnai setiap perjalanannya. Ia memegang erat filosofi hidupnya. Bagi Markus, emas akan tetap emas. Yang perlu dilakukan seseorang adalah bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh. Seseorang tidak perlu meminta penilaian orang lain. Orang lain atau lembaga pasti akan melihat kinerja kita meski tidak diminta. “Bekerjalah dengan baik, seseorang pasti akan menilai kita. Kita tidak usah minta dinilai. Di mana pun, lembaga pasti menilai itu,” tegasnya. Oleh karena itu, sebagai alumni, ia juga berpesan kepada sivitas akademika Unesa agar dapat bekerja dengan baik. Menurut Markus, sebenarnya bekerja dengan baik bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk Unesa dan Indonesia. Melalui bekerja dengan baik, kebaikan-kebaikan lain akan datang dan mengikuti. Markus menegaskan, anak Unesa itu pintar-pintar dan cerdas-cerdas, hanya saja apakah mereka diberi kesempatan atau tidak. Unesa akan besar kalau alumninya ada di mana-mana. Tidak hanya di kemendikbud, tapi juga di kemenlu, kemenag, dan lain-lain. “Unesa harus masuk ke mana saja. Tapi, kita tetap harus merasa satu tubuh,” pungkas pria yang memiliki nama dan gelar lengkap Markus, S.Pd., M.Pd. itu. n (SYAIFUL RAHMAN)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

25


INSPIRASI

ALUMNI

“

Bekerjalah dengan baik, seseorang pasti akan menilai kita. Kita tidak usah minta dinilai. Di mana pun, lembaga pasti menilai itu,�

26

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN KHUSUS INSPIRASI PARA WISUDAWAN TERBAIK UNESA PADA WISUDA KE-92

BUKAN PRESTASI BIASA, MEREKA JUGA MENGINSPIRASI UNTUK KESEKIAN KALINYA, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MENGGELAR PROSESI WISUDA BAGI PARA LULUSAN PROGRAM DIPLOMA, SARJANA STRATA SATU SAMPAI PASCASARJANA. Dr. Hadaie Efendy, Wisudawan S3

Ni Made Dian Widiastuti, M.Pd, Wisudawan S2

Kuncinya Cepat, Tepat, Benar, Tanggung Jawab, Jujur dan Komitmen

Lestarikan Tarian asal Papua dengan Aplikasi Android

Mahasiswa S3 Asal Pamekasan, Dr. Hadaie Efendy berhasil menjadi yang terbaik program doktoral. Ia meraih predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,77. Selama kuliah S3 di Unesa, Hadaie harus pulang pergi Pamekasa-Surabaya. Namun, alhamdulillah semua bisa dilalui dengan lancar. Ia bhakan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dosen tepat waktu. “Saya memiliki beberapa strategi untuk bisa menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Di antaranya adalah cepat, tepat dan benar, tanggung jawab, jujur, dan memiliki komitmen untuk menyelesaikannya,” terangnya. Kepala Sekolah di SMPN 1 Pengantenan Pamekasan dan SMK Swasta Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan itu mengaku dapat menyelesaikan disertasinya tepat waktu berkat dukungan keluarga. Disertasi penelitiannya berjudul Manajemen Pembelajaran dalam Penjaminan Mutu (Studi Multi Situs di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Pamekasan). Penelitian disertasinya itu bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis : Perencanaan pembelajaran, Pengorganisasian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, monitoring pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran dalam penjaminan mutu. Hadaie Efendy berharap kepada Unesa dapat melakukan inovasi-inovasi yang terkait dengan perkuliahan secara menyeluruh untuk kemajuan Unesa. n (DAYAT)

Tari merupakan salah satu hiburan yang diekspresikan dengan indah dalam olah gerakan. Keberagaman tari yang ada di Indonesia dapat dijadikan salah satu aset bangsa yang dapat melambungkan Indonesia di kancah Internasional. Supaya tidak pudar ditelan oleh zaman, perlu adanya pelestarian tari di setiap generasinya. Itulah yang dilakukan oleh Ni Made Dian Widiastuti, perempuan kelahiran Denpasar 24 tahun silam tersebut melaukan upaya melestarikan tarian melalui video pembelajaran Tari Cendrawasih Berbasis android untuk Penari Remaja Putri dalam Tesis S2-nya. Peraih IPK 3,91 itu membuat media berbentuk aplikasi yang di dalamnya terdapat enam pilihan menu pembelajaran tari yang masing-masing ditampilkan dalam bentuk video. Para pengguna dapat dengan mudah mengunduh aplikasi di playstore dengan mencari judul “Berlatih Tari Cendrawasih”. Idenya berawal setelah melihat adiknya yang selalu bermain gadget sehingga memunculkan ide untuk membuat aplikasi pembeajaran tari. Tesis yang dibuat berhasil mengantarkan dirinya menjadi wisudawan terbaik. Saat ini, ia juga mendirikan sanggar tari Bali dan ikut mengajar bermain gamelan Gender Wayang di salah satu sanggar. n (WHY)

Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

27


LAPORAN

KHUSUS

Renaldy Alfaris, S.Pd, Wisudawan Terbaik FIP

Eka Putri Nurdiana, Wisudawan Terbaik FBS

Game Astrodent sebagai Media Pembelajaran Edukatif

Terpukau dan Meneliti Karya Sastra Tiongkok Klasik

Pengalamannya saat Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) memberikan banyak inspirasi dalam penggunaan metode pembelajaran. Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar itu lantas menemukan ide mengembangkan metode pembelajarannya berbasis Andorid. Media pembelajaran berbasis android itulah yang kemudian ditulis dalam skripsinya. Dari skripsinya itu, ia menghasilkan sebuah produk pengembangan game ASTRODENT berbasis aplikasi Android dengan 3 kriteria kelayakan sekaligus (Kevalidan, Kepraktisan, dan Keefektifan). Penelitian keefektifan menggunakan dua desain sekaligus yaitu Desain Pre-experimental Designs dengan jenis penelitian One Group Pretest-Posttest Design yang meneliti adanya pengaruh hasil belajar materi tata surya dan Desain True Eksperimental Design dengan jenis penelitian Prestest Posttest Control Grup Design meneliti adanya perbedaan antara peserta didik yang diberikan media pembelajaran ASTRODENT dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran ASTRODENT. Hasil penelitian itu mebawa Renaldy meraih wisudawan terbaik dengan IPK 3,84. Raihan prestasi itu, tentu saja membuat Renaldy bangga, haru, dan senang. Keberhasilan itu tidak luput dari visi dan misi hidupnya yakni menjadi orang yang beriman, disiplin, dan profesional. Sedangkan misinya memaksimalkan segala target yang telah dibuat. n (WHY)

Eka Putri Nurdiana atau biasa dipanggil Puput lahir di Gresik, 12 September 1995. Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu berhasil menjadi wisudawan terbaik dari FBS dengan IPK 3,92. Skripsi yang ditulis berjudul Struktur Narasi dan Nilai Budaya Syair Mulan Mùlán cí. Skripsi itu membahas tentang bagaimana struktur narasi serta nilai budaya yang terdapat dalam syair Mulan Mùlán cí. Eka menuturkan, dengan mengetahui struktur narasi dan nilai budaya dapat diketahui bagaimana kehidupan masyarakat Tiongkok pada zaman dahulu karena karya sastra merupakan cermin zamannya. Selain itu, para pengajar bahasa Mandarin juga bisa mengggunakan hasil analisis syair Mulan tersebut untuk mengajarkan contoh bentuk karya sastra lama Tiongkok kepada peserta didik, khususnya kepada mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin. Dengan menjadi wisudawan terbaik, Eka semakin termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, meski tidak dalam waktu dekat. Saat ini, ia mengaku masih fokus menerapkan kemampuan bahasa Mandarin yang diperoleh dari perkuliahan di dunia kerja. n(FBR) Mochammad Chafid Wahdani, Wisudawan FIO

Teliti Korelasi Keakuratan Shooting Baset dengan Self Eficacy Mochammad Chafid Wahdani berhasil menjadi meraih predikat wisudawan terbaik dari Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) dengan raihan IPK 3,81. Pria kelahiran 19 Februari 1996 itu menulis skripsi berjudul Hubungan Self Efficacy dengan Hasil Belajar Shooting Bola

28

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa


LAPORAN KHUSUS Basket. Skripsi yang dibuat meneliti mengenai bagaimana Self Efficacy untuk mengetahui adanya korelasi antara Self Efficacy dengan hasil belajar shooting bola basket kelas XI MAN Sidoarjo. Self Efficacy merupakan penilaian diri dalam melakukan tindakan baik atau buruk sehingga perlu keyakinan dan percaya diri dalam mengerjakannya. Metode Self Efficacy dalam bola basket meyakinkan diri siswa untuk bisa memasukkan bola dalam ring dengan akurat dan kepercayaan diri. Chafid meyakini bahwa prestasi yang telah diraih bukan semata-mata prestasi sesaat. Namun, harus mampu terus dikembangkan. Selain itu, bagi Chafid kesuksesan seseorang bukan hanya menjadi yang terbaik akan tetapi ilmunya harus dapat bermanfaat. Ia berpesan kepada rekan sejwatnya yang masih menempuh semester akhir dan adik-adik kelasnya untuk dapat bermimpi setinggitingginya dan berdoa. “Dengan mimpi tersebut, Tuhan akan mendengar dan meridhoinya,� tandasnya. n (IC) Mochammad Huda Mei, Wisudawan Terbaik FT

Terus Lanjut Studi Hingga Jenjang Tertinggi Mochammad Huda Mei Setio mengaku tidak menyangka menjadi wisudawan terbaik. Lakilaki kelahiran Kediri, 7 Maret 1996 putra dari Bapak Moch. Sayuti (alm) dan Ibu Slamet Rahayu ini berhasil meraih IPK 3,72 dengan predikat pujian. Ia menulis skripsi berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran Automotive Painting Process pada Mata Kuliah Teknologi Pengecatan Kendaraan Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif itu memiliki keterkaitan dengan pembelajaran berupa modul. Menurutnya, modul merupakan media yang saat ini sangat relevan dengan dunia pendidikan. Ide pengembangan modul berawal ketika ia menempuh mata kuliah pengecatan kendaraan yang baginya sangat sulit karena tidak adanya buku. Dari situ ia berpikir bagaimana caranya agar adik tingkatnya bisa memahami dan melalukan pengecatan kendaraan dengan mudah. Yoyok, demikian panggilan akrabnya, mengaku tidak mempunyai visi misi khusus untuk mencapai prestasi terbaik. Selama berproses, ia berkomitmen mencari ilmu, bukan nilai. Menurutnya, ketika paham mengenai ilmu, otomatis besaran angka yang didapat akan mengikuti. Yoyok berharap, kesempatan menimba ilmu tidak berhenti pada jenjang S1, tapi sampai jenjang tertinggi hingga profesor. n (IC)

Dara Ayu Permata, S.Pd, Wisudawan FMIPA

Ingin Menjadi Pendidik Sekaligus Peneliti Alhamdulillah. Begitulah ungkapan syukur dari Dara Ayu Permata setelah mengetahui dirinya menjadi waisudfawan terbaik dari FMIPA. Gadis kelahiran Trenggalek 30 November 1995 itu memperoleh IPK 3,83 dengan skripsi berjudul Pengembangan Species Identification Guide Herba dan Semak sebagai Sarana Identifikasi Keanekaragaman Tumbuhan di Sekolah. Menurut Dara, gagasan awal terkait skripsinya muncul berkat saran dari dosen pembimbing untuk mengembangkan sesuai dengan literatur yang telah dibaca. Skripsi yang ditulis merupakan penelitian pengembangan sarana identifikasi tumbuhan berupa buku. Buku berisi foto dan deskripsi 25 spesies tumbuhan lingkungan sekolah tersebut diperuntukkan bagi siswa SMA agar memudahkan kegiatan identifikasi di lapangan, serta mengulas pentingnya sarana identifikasi berupa buku agar dapat menentukan nama tumbuhan berdasarkan foto tumbuhan tersebut. Dara mengungkapkan, setelah lulus ia tidak ingin lepas dari skripsi yang dibuat. Ia akan tetap mengembangkan penemuannya tersebut agar dapat bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu, ia ingin menjadi pendidik serta ikut serta dalam berbagai penelitian dan seminar ilmiah di dunia biologi atau sains sebagai penunjang pengetahuannya. n(TONI) Dhita Algha Pratama, S.I.Komi, FISH

Soroti Strategi Branding dalam Jasa Kesehatan Dhita Algha Pratama, perempuan kelahiran Gresik, 5 November 1995 ini berhasil menjadi wisudawan terbaik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) dengan raihan IPK IPK 3,85. Ia menulis skripsi berjudul Strategi Branding pada Rumah Sakit National Hospital Surabaya. Dhita mengatakan menangkap fenomena bahwa

Majalah Unesa

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

29


LAPORAN

KHUSUS

branding dalam jasa kesehatan masih jarang dilakukan. Padahal, persaingan rumah sakit sangat tinggi. Hal inilah yang mendasari Dhita mengambil judul skripsi tersebut. Dhita mengaku bersyukur bisa meraih predikat wisudawan terbaik. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut andil membawanya meraih prestasi. Menurutnya, tidak ada kiat khusus. Ia senantiasa berdoa agar diberi kekuatan oleh Tuhan menghadapi tantangan kehidupan. Dhita berharap bisa mengembangkan karir di masa depan, dapat memberikan sumbangsih positif bagi negeri, serta dapat membantu sesama manusia. “Apapun karier yang ditempuh di masa depan, ia berharap hal itu dapat semakin membentuk karakter dirinya menjadi lebih baik. Ia juga berharap kelak dapat melanjutkan studinya. “Unesa menjadi lebih baik, mulai dari sistem, sumber daya manusia, hingga insfrastruktur,” pungkasnya. n (FBR) Ranie Fentiyani, S.Pd, Wisudawan Terbaik FE

Tak Menyangka Jadi yang Terbaik, Harus Pandai Memanajemen Waktu Ranie Fentiyani, perempuan kelahiran Kediri, 11 Februari 1996 itu berhasil menjadiwisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi dengan raihan IPK IPK 3,84. Mahasiswa prodi Pendidikan Tata Niaga angkatan 2014 itu tidak menyangka bisa mendapatkan predikat

tersebut. Pencapaian mendapatkan predikat tersebut, tentu tidak mudah. Wisudawan yang memiliki hobi traveling dan membaca buku ini menceritakan perjalanannya ketika menempuh pendidikan di Unesa. Saat kuliah, ia tidak pernah iku torganisasi. Ia hanya ikut beberapa kepanitiaan saja. Soalnya ingin benar-benar fokus dalam pendidikan. Menurut Ranie, kunci sukses meraih prestasi adalah harus pandai manajemen waktu selain kewajibannya dalam menjalani perkuliahan. Untuk mengisiwaktu luang di kampus, dia menyempatkan datang ke perpustakaan untuk sekadar membaca buku. Ranie yang memiliki cita-citasebagai PNS ini memang tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan. Pasalnya, ia sudah mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan meskipun belum mendapatkan ijazah. “Awalnya, hanya coba-coba, ikut tes psikotes, wawancara, sampai medical check up. Eh, ternyata saya

30

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

lolos. Mungkin itu rejeki dan saya harus menjalaninya dulu,” pungkasnya. Namun, ia akan tetap berusaha mewujudkan citacitanya sebagai PNS karena itu juga merupakan keingin dari kedua orang tua Ranie. n (SURYO/WHY) Yasinta Faradilah Hardiyanti, A.Md. DIII Administrasi Negara

Usaha Tak Khianati Hasil “Usaha tidak akan menghianati hasil,” begitu yang dikatakan gadis kelahiran Pasuruan, 14 Maret 1997 ini. Yasinta Faradilah Hardiyanti, atau yang lebih akrab dipanggil Yasinta merupakan salah satu wisudawan terbaik di wisuda ke-92 kali ini. Tugas akhirnya yang berjudul “Pengembangan Pegawai Melalui Diklat Bahasa Inggris di PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Juanda Surabaya” mampu mengantarkan mahasiswa Prodi DIII Administrasi Negaraini meraih IPK 3,76 dengan predikat pujian. Menurut Yasinta, peran kedua orang tuanya sangat penting. Sugeng Hariono, ayah Yasinta yang berprofesi sebagai PNS dan Munawaroh, ibu Yasinta yang berprofesi sebagai IRT senantiasa memberikan motivasimotivasi demi kemajuannya. Yasinta menuturkan bahwa pembuatan tugas akhir tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya ketika dia berada di Bandara Juanda dan melihat banyak turis asing yang berdatangan. Berdasarkan hal tersebut, muncullah ide untuk melakukan diklat Bahasa Inggris guna mengembangkan kemampuan pegawai dalam hal berkomunikasi. Dalam hal ini, yang menjadi fokus penelitian adalah pegawai PT Angkasa Pura yang bergerak dalam bidang penerbangan, dan Bandara Juanda yang merupakan bandara Internasional, dimana banyak turis asing yang berdatangan. Selama menjadi mahasiswa, dia tidak pernah bermimpi akan menjadi wisudawan terbaik, mengingat teman-temannya juga banyak yang memiliki IPK tinggi. Namun, di setiap kesempatan dia akan berusaha memberikan yang terbaik, tidak lupa dia juga senantiasa berdoa dan memasrahkan hasil dari usahanya kepada sang Pencipta, karena dia percaya bahwa usaha tidak akan menghianati hasil. n (AY)

Majalah Unesa


KABAR

PRESTASI

JUARA LAGI: Tim Paduan Suara Gita Pramawisesa Unesa merayakan prestasinya meraih emas USC se-Jatim 2018.

PADUAN SUARA GITA PRAMAWISESA UNESA

RAIH EMAS USC SE-JATIM 2018

P

aduan Suara Gita Pramawisesa Unesa kembali menorehkan prestasi. Seteleh sebelumnya, berhasil mendapatkan 2 Gold Medal di acara BICF (Bali International Choir Festival) Kategori Folklore Juli lalu, kini tim paduan suara itu kembali mengukir prestasi terbarunya dengan meraih juara 1 Gold Medal di ajang USC (Uinsa Student Choir) Festival se-Jawa 2018 yang berlangsung di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Prestasi tersebut merupakan prestasi kedua kalinya berturut-turut dalam even yang sama karena pada tahun 2017 lalu, Gita Pramawisesa juga meraih juara 1. “Tahun lalu, kami mendapat juara 1 gold medal, dan tahun ini kembali meraihnya,” ujar Rr Rahmadiana Ramadhanty Official dan Pianis dalam perlombaan tersebut. Menurut Rahmadiana, cukup banyak proses yang telah dilalui

sebelum mengikuti ajang tersebut. Salah satunya, dengan melakukan latihan rutin dan intensif untuk para chorister meskipun hanya beberapa hari sebelum lomba. “Chorister yang ikut lomba tidak fullteam seperti di BICF karena ada kegiatan lain, namun tidak mengurangi semangat berlatih,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Diana itu. Ia juga mengungkapkan tip yang diterapkan untuk menunjang tim paduan suaranya yakni dengan menjaga solidaritas tim chorister dan mengatur strategi dengan memakai conductor dan pianis dari salah satu official. Meski dalam proses latihan tidak bisa selalu fullteam, namun tetap dilakukan dengan giat dalam beberapa hari dengan niat yang tulus. “Tentu, kami bersama Pak Budi, selaku pembina Gita Pramawisesa Unesa,” terangnya. Sama halnya dengan Diana, Vanda

Majalah Unesa

Devia Rachmasari yang juga sebagai chorister menjelaskan ia dan tim selalu kompak, selalu solid dan ketika ada masalah diselesaikan bersama untuk menjaga kekompakan agar tim selalu bagus tidak hanya saat di depan panggung, tapi juga di belakang panggung harus tetap kompak. Diana juga memaparkan beberapa kendala saat berproses adalah karena lomba yang begitu dekat sehingga dalam mencari kostum jarit dan atribut cukup kerepotan. Namun, alhamdulillah semua dapat teratasi dengan bantuan tim artistik. Ia berharap ke depan tetap dapat meraih juara 1 gold medal dan tidak sombong serta tetap rendah hati. Sebab, di atas langit masih ada langit. Ia juga bersyukur karena sudah beberapa kali meraih prestasi di ajang regional, nasional, bahkan internasional. n (QQ)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

31


Kabar

PRESTASI

BERPRESTASI: Tim Peksimida Unesa berprestasi di ajang Peksimida XIV Jawa Timur tahun 2018.

UNESA BERPRESTASI DI PEKSIMIDA XIV JAWA TIMUR 2018

P

ekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XIV Jawa Timur Tahun 2018 telah ditutup. Panitia telah menetapkan beberapa juara dalam berbagai tangkai perlombaan. Dari berbagai tangkai lomba tersebut, Unesa menjadi tuan rumah tangkai lomba dangdut. Di tangkai lomba tersebut, yang berlangsung di Gedung Gema Unesa Kampus Ketitang pada 27-29 Agustus 2018, kategori putra Unesa berhasil meraih juara dua atas nama Arohman Bidin Naim, sedangkan kategori putri berhasil meraih juara pertama atas nama Della Tiara Paramitha. Tangkai lomba dangdut diikuti 25 peserta dari 13 universitas di Jawa Timur yang terbagi dari 12 putra dan 13 putri. Selain tangkai dangdut, Unesa juga meraih beberapa juara di Peksimida

32

XIV yang dilaksanakan di beberapa lokasi perguruan tinggi di Jawa Timur. Tangkai Lomba Monolog yang dilaksanakan di Universitas Trunojoyo Madura, menjadi juara dua. Tangkai Lomba Poster yang dilaksanakan di Stikom Surabaya, Unesa meraih juara satu atas nama Bagus Aji Pambudi, juara tiga atas nama Annisa Nurul K. dan juara harapan 1 atas nama M. Mahrus. Untuk tangkai Lomba Lukis yang dilaksanakan di PGRI Adi Buana, Unesa berhasil menjadi juara satu dan dua. Pada tangkai Lomba Komik Strip yang dilaksanakan di Petra Surabaya, Unesa meraih juara satu atas nama Muhammad Irsyadul. Selanjutnya, tangkai Lomba POP Unesa berhasil meraih juara pertama atas nama Aquita. Tangkai Lomba Penulisan Lakon meraih juara tiga

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

atas nama Rafli Sahrul Ashar dan juara harapan satu atas nama M. Alief. Tangkai Lomba Keroncong meraih juara harapan dua atas nama Gustin Arviana pada kategori putri dan kategori putra juara dua atas nama Supali Gunarno. Sementara itu, tangkai Lomba Baca Puisi pada kategori putra meraih juara tiga atas nama Feri Gunawan dan kategori putri meraih juara harapan pertama atas nama Radiq Woro. Tangkai lomba Vocal Group meraih juara harapan pertama. Tangkai Lomba Tari berhasil meraih juara pertama. Tangkai Lomba Seriosa meraih Juara Pertama atas nama Salma Falista pada kategori putri. Dan, terakhir tangkai Lomba Fotografi Unesa berhasil meraih juara kedua. n (SHY/SUR)


KABAR PRESTASI

DUA GELAR: Tim bola voli putra dan putri Unesa mendapat juara 2 (tim putra) dan juara 3 (tim putrid) pada Liga Voli Mahasiswa (Livoma) 2018.

TIM BOLA VOLI UNESA RAIH JUARA 2 DAN 3 DI LIVOMA 2018 PRESTASI OLAHRAGA MAHASISWA UNESA DI KANCAH NASIONAL PATUT DIPERHITUNGKAN. TERAKHIR, TIM BOLA VOLI UNESA SUKSES MEMBAWA PULANG JUARA DUA DAN KETIGA DI TURNAMEN LIGA VOLI MAHASISWA (LIVOMA) 2018, YANG DILANGSUNGKAN DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA (UNS) PADA 10-16 SEPTEMBER 2018

T

im bola voli putra dan putri Unesa berhasil mendapatkan juara 2 (tim putra) dan juara 3 (tim putrid) pada Liga Voli Mahasiswa (Livoma) 2018 yang digelar di GOR Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada 10-16 September. Ajang Liga Bola Voli tersebut diikuti 19 Universitas dari

seluruh Indonesia dengan rincian 20 tim voli putra dan 12 tim voli putri. Tim voli putra Unesa di bawah pimpinan Taufiq Hidayat, S.Pd, M.Kes dan kepala pelatih Ade Toni Hendriawan berhasil meraih juara 2 dengan skor 3-2 setelah bertanding melawan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) di babak final. Sementara itu, di bawah

Majalah Unesa

kepemimpinan Dr. Muhammad S.Pd, M.Pd dan kepala pelatih Moh. Achirul Adib, tim voli putri Unesa berhasil meraih juara 3 dengan skor 3-1 setelah menang atas tim bola voli Universitas Semarang (USM) di babak semifinal. Berdasarkan hasil evaluasi pertandingan, para pembimbing mengaku masih banyak kekurangan sehingga mereka perlu melakukan perbaikan, khususnya dalam hal komunikasi antarpemain. Harapannya, semoga ke depan tim bola voli Unesa bisa semakin kompak dan mampu menjadi lebih baik melalui pengalaman bertanding yang mereka dapatkan. n (AY)

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

33


POJOK KETINTANG

KEBIJAKAN ZONASI DALAM PPDB

T

ahun ini kebijakan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilaksanakan secara nasional dan menimbulkan polemik, bahkan Mendikbud terpaksa harus turun tangan. Sejauh yang saya tahu, PPDB dengan zonasi, artinya penerimaan siswa baru menggunakan pertimbangan utama kedekatan antara tempat tinggal calon siswa dengan sekolah yang diinginkan. Tentu ada kuota yang diberikan untuk calon siswa yang tempatnya jauh dari sekolah, namun jumlahnya kecil sehingga hanya mereka yang sangat pandai yang dapat memilih sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya. Sebenarnya pola itu bukan sesuatu yang baru. Seingat saya, Pemkot Surabaya sudah melaksanaan pola itu cukup lama dengan nama sistem rayon. Saya termasuk mendukung pola itu, dengan dua alasan. Pertama, banyaknya siswa yang bersekolah di tempat jauh dari rumahnya akan menyebabkan transportasi tambah padat. Belum lagi jika dihitung berapa banyak bensin atau biaya transportasi yang dihabiskan untuk siswa pulang pergi ke sekolah yang jauh dari rumahnya. Saya pernah berkelakar, jika di Surabaya ada 1 juta siswa yang bersekolah yang jauh dari rumahnya dan setiap hari memerlukan bensin 2 liter untuk pergi sekolah, maka dalam 1 hari ada 2 juta liter bensin yang dihabiskan. Jika dalam satu bulan ada 24 hari sekolah, maka dalam 1 tahun diperlukan bensin 12x24x2 juta liter atau 576 juta liter. Sangat besar bukan? Kedua, pola rayon akan memaksa pemerintah kota untuk memeratakan mutu sekolah. Maksudnya mengupayakan agar mutu sekolah merata di semua wilayah. Jika Surabaya dijadikan contoh dan sudah dikenal SMA yang baik itu “SMA Kompleks” di Surabaya Pusat, maka Pemkot Surabaya

34

OLEH MUCHLAS SAMANI

harus mengupayakan agar di wilayah Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan dan Surabaya Barat agar ada SMA yang mutunya setara dengan SMA Kompleks, sehingga lulusan SMP di wilayah tersebut punya peluang mendapatkan SMA yang baik. Itulah mengapa, sebelum pola rayoninasi, Pemkot Surabaya mengembangkan apa yang disebut “sekolah kawasan”. Saat itu Pemkot Surabaya mengembangkan beberapa sekolah negeri di wilayah Utara, Timur, Selatan dan Barat agar mutunya setara dengan SMA di tengah kota. Salah satu hasil dari program itu misalnya SMA 15 di Menanggal (Surabaya Selatan), SMP 19 (Surabaya Timur) yang mutunya sudah setara dengan sekolah baik di Surabaya Pusat. Pentahapan itu yang menyebabkan PPDB dengan sistem rayon yang diterapkan di Surabaya dan kemudian berubah nama menjadi PPDB dengan sistem zonasi tidak menimbulkan gejolak berarti di Surabaya. Tetap ada yang tidak puas, tetapi tidak semasif daerah lain, karena di setiap wilayah sudah ada sekolah yang mutunya baik. Ditambah lagi di Surabaya muncul sekolah-sekolah swasta yang bermutu bagus yang umumnya justru berlokasi di pinggiran kota, sehingga orang tua yang tidak cocok dengan sekolah negeri “terbaik” di daerahnya dapat memasukkan anak ke sekolah swasta tersebut. Sepanjang yang saya baca di koran dan lihat di televisi, orang tua yang protes umumnya beralasan di wilayahnya tidak ada sekolah yang bermutu bagus, sehingga merasa kebingungan. Mungkin memang ada sekolah yang bermutu baik dan tidak dibatasi zonasi, tetapi umumnya ber-SPP mahal. Oleh karena itu, orang tua yang keuangannya “terbatas” dan masih memilih sekolah negeri merasa kebingungan untuk mendapatkan sekolah

| Nomor: 121 Tahun XIX - September 2018 |

Majalah Unesa

bagi anaknya dan akhirnya protes. Fenomena protes orang tua terhadap kebijakan PPDB berzonasi semakin memperkuat keyakinan bahwa mutu pendidikan kita belum merata. Kesenjangan mutu pendidikan, tidak hanya antara Jawa dan Luar Jawa sebagaimana sering disebutkan orang, tetapi juga di Jawa dan bahkan dalam satu kabupaten/kota. Tidak hanya di kota kecil tetapi juga kota besar. Sebagai contoh di Surabaya, ada sekolah-sekolah yang bagus tetapi juga masih banyak sekolah yang mutunya jauh dari harapan. Kita dapat melihat ada sekolah yang tergolong cyber school, tetapi juga ada sekolah masih dengan ruang dan papan tulis. Jika menggunakan tahapan industri, sekolah kita khususnya di kota besar sudah ada yang terketegori industri 4.0, tetapi juga masih ada yang tergolong industri 2 bahkan industri 1. Jika menggunakan istilah Alvin Tofler, sudah ada sekolah yang tergolong gelombang 3 tetapi juga masih ada sekolah yang tergolong gelombang 1. Dengan munculnya protes orang akibat kebijakan PPDB berzonasi mengingatkan kita semua bahwa kesejangan mutu pendidikan kita sangat lebar dan mendorong kita semua untuk mengatasinya. Menurut saya, fungsi pemerintah adalah menyempitkan kesenjangan pendidikan. Enersi pemerintah yang terbatas harus difokuskan untuk membantu sekolah yang mutunya rendah. Ibarat kita punya anak banyak, biarkan sekolah yang mutunya sudah bagus dan biasanya diminati banyak orangtua untuk mandiri, enersi kita untuk membantu sekolahsekolah yang mutunya kurang baik dan biasanya tidak diminati oleh orangtua. Semoga. n *http://muchlassamani.blogspot.co.id




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.