Majalah Unesa 126

Page 1



WARNA REDAKSI

U

nesa kembali melengkapi diri dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai untuk bersaing sebagai kampus modern di Indonesia. Itu terjadi setelah diresmikannya mega proyek 7 in 1 senilai Rp. 300 miliar yang didanai langsung oleh Loan Islamic Develompent Bank (IsDB). Sarana dan prasaranan baru tersebut harus diisi dengan semangat, loyalitas, dan dedikasi baru dari seluruh civitas akademik. Secara struktural Unesa boleh diisi dengan tata kelola yang lama. Namun secara kultural harus ada pembaharuan yang semakin lebih baik. Sehingga tujuan menjadi kampus yang berdaya saing secara global tidal hanya mengawang di wacana. Namun benar-benar tercapai dan terlaksana. Unesa sudah mengantongi segala persyaratan untuk optimis, di antaranya dengan akreditasi A perguruan tinggi. Untuk itu tidak ada lagi alasan untuk pesimis dalam memaksimalkan tri dharma perguruan tinggi. Semakin ke depan semakin memiliki progress dalam mengukir prestasi dan

menuju kampus berkualitas Internasional. Memerlukan waktu satu tahun lima bulan untuk merealisasikan mega proyek 7 in 1 senilai Rp. 300 Miliar yang didanai langsung oleh Loan Islamic Develompent Bank (IsDB) tersebut. Berkat kerja sama, kerja ikhlas, dan kerja keras tanpa

Dua gedung baru yang berpusat di Kampus Ketintang tersebut diharapkan menjadi pusat pengembangan sains dan teknologi. Sebagai tempat lahirnya sejuta publikasi ilmiah yang berkualitas dan inovasi-inovasi sains dan teknologi tanpa batas. Publikasi Unesa harus memenuhi ruang literasi bangsa. Pun Inovasi Unesa harus mempu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat kini dan nanti. Adapun empat gedung yang dibangun di lahan Unesa Kampus Lidah Wetan adalah Gedung Continuing Program Development (CPD) yang diperuntukkan sebagai pusat pengembangan pendidikan dan penelitian yang berkelanjutan. Kemudian Gedung Fakultas Seni dan Desain yang digunakan sebagai sentral pengembangan pendidikan dan peningkatan keterampilan civitas akademik dalam bidang seni dan desain. Juga, Gedung Student Activity Center yang dimanfaatkan sebagai peningkatan pembinaan pemahaman dan peningkatan keterampilan mahasiswa baik akademik maupun non-akademik. Semoga itu menjadi salah satu kontribusi Unesa dalam memperbaiki karakter bangsa ke depannya.n

ALHAMDULILLAH MEGA PROYEK 7 IN 1 UNESA TEREALISASI kenal lelah dari semua jajaran. Hasilnya, bisa dilihat hari ini dan sudah bisa dimanfaatkan dalam peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuh gedung yang dibangun di dua tempat yang berbeda itu bukan tanpa alasan. Dua gedung di Unesa Kampus Ketintang harus menjadi matahari harapan yang ada di Selatan Surabaya. Lokasi yang strategis dalam pengembangan konsep dan riset sehingga menghasilkan inovasi dan kreasi yang tak terbatas dalam bidang teknologi dan kewirausahaan.

Majalah Unesa

ARM

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

3


DAFTAR RUBRIK

18 EDISI FEBRUARI 2 01 9

Daftar Ini

05

TUJUH GEDUNG BARU DIRESMIKAN, UNESA SIAP GO INTERNATIONAL

11

YANG SEMULA DIANGGAP IMPOSSIBLE AKHIRNYA BISA DIWUJUDKAN

13

PROFIL GEDUNG BARU 7 IN 1

20

KABAR PRESTASI

27

INSPIRASI ALUMNI

29

18

LENSA UNESA KONSOLIDASI PROGRAM KERJA LPTK DAN PERSIAPAN FORWAREK 2019 DAN BERITA KUNJUNGAN SEKOLAH-SEKOLAH DI UNESA

20

ARTIKEL

KABAR PRESTASI

31

SEPUTAR UNESA

34

POJOK KETINTANG

Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 126 Tahun XX - Februari 2019 PELINDUNG: Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. (Rektor), Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. (WR Bidang I), Suprapto, S.Pd, M.T. (WR Bidang II), Dr. Agus Hariyanto, M. Kes. (WR Bidang III), Drs. Sujarwanto, M.Pd. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAAK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Syaiful R REPORTER: Wahyu Utomo, Syaiful H, Inayah, Suryo Waskito, Emir Musa, Mira Carera, Nely Eka, Tarida, M. Rizki, Titan, Hasna, Intan, Jumad, Fibrina. FOTOGRAFER: M. Wahyu Utomo, Hartono. DESAIN/LAYOUT: Abdur Rohman, Basyir Aidi ADMINISTRASI: Roni, ST. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya

4

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


LAPORAN UTAMA

Tujuh Gedung Baru Diresmikan

UNESA SIAP GO INTERNASIONAL

PRASASTI: Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ak, Ph.D, menandatangani prasasti peresemian tujuh gedung baru Unesa (IsDB) disaksikan Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dan dua Prof. Dr. Haris Supratno dan Prof. Muchlas Samani.

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (UNESA) MERESMIKAN TUJUH GEDUNG BARU DI DUA KAMPUS DALAM RANGKA MENGUKUHKAN DIRI SEBAGAI KAMPUS BERKUALITAS INTERNASIONAL. PENGUKUHAN DILAKUKAN MENRISTEKDIKTI, MOHAMMAD NASIR PADA RABU 20 FEBRUARI 2019. KETUJUH GEDUNG BARU TERSEBUT DIDANAI OLEH PINJAMAN LUNAK ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (ISDB) YANG TERGABUNG DALAM PROYEK KONTRAK 7IN1. Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

5


LAPORAN

UTAMA

OPTIMISME: Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ak, Ph.D, saat menjadi pembicara usai meresmikan tujuh gedung baru Unesa yang didanai oleh pinjaman lunak Islamic Development Bank (IsDB) yang tergabung dalam proyek kontrak 7in1.

T

ujuh gedung tersebut meliputi dua gedung di Kampus Unesa Ketintang yakni Laboratorium Teknologi dan Kewirausahaan dan gedung Laboratorium Sains. Sedangkan lima gedung lain diresmikan di kampus Unesa Lidah Wetan, yaitu gedung Continuing Program Develompment (CPD), gedung Fakultas Seni dan Desain, gedung Student Center, gedung perpustakaan, serta gedung PLB di Fakultas Ilmu Pendidikan. Menristekdikti mengatakan, proyek pembangunan gedung senilai Rp300 miliar ini didanai oleh pinjaman lunak Islamic Development Bank (IsDB) yang tergabung dalam proyek kontrak 7in1. Selain Unesa, saat ini sudah ada empat kampus dari tujuh kampus yang diresmikan. Sebelumnya, yang telah diresmikan dalam rangka 7in1 ini yaitu Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Negeri Jogjakarta. Setelah Unesa, Menristekdikti akan meresmikan gedung di kampus Lambung Mangkurat , Universitas Samratulangi

6

di Manado, dan Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh. Nasir berharap, besarnya nilai proyek itu dapat meningkatkan sarana prasarana dari masing-masing kampus yang dapat mendukung jumlah mahasiswa. “Ini menurut saya luar biasa. Bisa meningkatkan sarana prasarana masing-masing kampus di Indonesia. Nanti bisa meningkatkan kualitas layanan, kualitas pendidikan dan jumlah mahasiswa yang diterima meningkat,” kata Nasir. Menurut Nasir, pendanaan proyek suatu kampus ditentukan berdasarkan proposal yang diajukan rektor PTN. Selain itu, dalam 7in1 dibangun untuk meningkatkan sarana e-Learning Sistem Pembelajaran Daring (Spada). “Dari situ akan dievaluasi apakah telah memenuhi kriteria apa belum. Kualitas makin baik apa tidak,” katanya. Nasir menyatakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi prioritas Kemenristekdikti pada tahun 2019. Membangun SDM juga

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

menjadi prioritas perguruan tinggi seperti Unesa dalam menghadapi era industri 4.0 dan Society 5.0. Menristekdikti juga menyebutkan jumlah gedung, fasilitas, dan jumlah dosen bukan menjadi tolok ukur suksesnya perguruan tinggi. Akan tetapi yang lebih penting adalah kontribusi dalam menghasilkan SDM yang berdaya saing dan berkompeten di bidangnya. “Tantangan era global ini sangatlah ketat, oleh karena itu peran perguruan tinggi dalam menghasilkan SDM sangat dibutuhkan,” paparnya. Nasir berharap, penambahan infrastruktur dan fasilitas yang modern diharapkan mampu menjembatani kampus dan mahasiswa untuk saling bersinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Nasir juga berharap dengan adanya peresmian gedung baru IsDB ini, ke depan Unesa mampu menjadi kampus yang memiliki kualitas layanan dan kualitas pendidikan yang lebih baik serta jumlah mahasiswa yang diterima juga semakin meningkat.


LAPORAN UTAMA

TRANSFORMASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN

S

ementara itu, Rektor Unesa Prof Nurhasan berharap tujuh gedung yang diresmikan dapat mempercepat transformasi digital dalam sistem pembelajaran dan akses perpustakaan yang akan memaksimalkan peran Unesa dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks di era revolusi industri 4.0. “Dengan peresmian ini, Unesa harus menjadi pusat pengembangan literasi dan sebagai wadah lahirnya sejuta inovasi anak negeri. Sebagai pusat pewarisan kearifan lokal budaya bangsa, sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi, dan sebagai jujukan kampus ramah disabilitas,� katanya. Nurhasan mengatakan, pembangunan selama 1 tahun 5 bulan sejak 2017 lalu ini, kini sudah bisa dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Gedung yang dibangun di kampus Unesa Ketintang di antaranya yakni Gedung Laboratorium Teknologi dan Kewirausahaan. Gedung tersebut dirancang secara terpadu sebagai ruang praktik kegiatan akademik bidang teknologi sekaligus sebagai pusat pengengambangan kewirausahaan. Dilengkapi dengan ruang kelas yang memadai dan didukung fasilitas laboratorium modern. Kemudian Gedung Laboratorium Sains yang dibangun empat lantai. Sebagai wadah aktualisasi potensi riset pendidik dan mahasiswa dalam bidang sains. Sedangkan lima gedung yang dibangun di area Kampus Lidah adalah Gedung Continuing Program Development (CPD) yang diperuntukkan sebagai pusat pengembangan pendidikan dan penelitian yang berkelanjutan. Kemudian, Gedung Fakultas Seni

dan Desain yang digunakan sebagai sentral pengembangan pendidikan dan peningkatan keterampilan sivitas akademika dalam bidang seni dan desain. Juga, Gedung Student Center yang dimanfaatkan sebagai peningkatan pembinaan pemahaman dan peningkatan keterampilan mahasiswa baik akademik maupun non-akademik. Satu gedung yang sangat esensial adalah Gedung Perpustakaan yang menjadi perpustakaan utama yang dirancang dengan konsep digital serta mendukung e-learning. Proses pelaksanaan penyusunan proposal hingga sekarang gedung itu berdiri merupakan perjalanan yang cukup panjang. Awal mula penyusunan dilaksanakan di era kepemimpinan rektor (periode 20062010) Prof. Dr. Haris Supratno, dan selanjutnya dilanjutkan pengajuan proposal yang dilaksanakan saat era kepemimpinan rektor Periode (20102014) Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd., hingga sampai pelaksanaan proyek IsDB oleh rektor periode (20142018) Prof. Dr. Warsono, M.S., dan rektor (periode 2018-2022) Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.

“Saya yakin ini adalah buah kerja keras seluruh warga Unesa, mulai dari masa kepemimpinan Prof. Haris Supratno, Prof Muchlas Samani, Prof Warsono hingga saat ini ketika saya menjadi pimpinan di Unesa. Semua pihak, baik pimpinan universitas, pimpinan fakultas, tim PIU dan supportnya, Pokja, Tim Teknis, dan seluruh elemen yang ada bekerja sama, siang malam tanpa kenal lelah demi sebuah komitmen untuk menjadi kampus mampu bersaing dengan kampus lain dalam hal pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat�, ujar Prof. Nurhasan. Prof. Nurhasan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Unesa agar tidak menyia-nyiakan fasilitas ini dalam perawatan, pengelolaan, dan pengembangan seluruh fasilitas yang ada untuk kemajuan pendidikan anak bangsa. Pada akhirnya, Ia berharap, dengan sarana dan prasaran baru tersebut, Unesa dapat semakin baik menyediakan layanan pendidikan yang prima dan optimal ke depannya. Penyelenggaraan pendidikan yang semakin berkualitas dan menghasilkan lulusan yang siap berkompetesi dan berkolaborasi dalam menjawab kebutuhan dan tantangan zaman yang semakin kompeks. n (WHY/AY/TON/SIR)

SAMBUTAN: Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. menyampaikan kata sambutan dalam peresmian tujuh gedung baru Unesa.

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

7


LAPORAN

UTAMA

GEDUNG BARU TUNJANG PENINGKATAN KUALITAS

PROYEK PEMBANGUNAN TUJUH GEDUNG DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA YANG DIRESMIKAN MENRISTEKDIKTI PROF. MOHAMAD NASIR, PH.D PADA 20 FEBRUARI 2019 MENUAI REAKSI POSITIF DARI PARA SIVITAS AKADEMIKA. MEREKA BERHARAP GEDUNG BARU BERSTANDAR INTERNASIONAL ITU MAMPU MENINGKATKAN KUALITAS UNESA MENJADI SEMAKIN BAIK.

H

endry Cahyono, S.E., M.E., sekretaris jurusan Ilmu Ekonomi Unesa menuturkan, gedunggedung yang telah diresmikan sangat megah seperti kampus-kampus di luar negeri dengan bangunan futuristik dan desain kekinian.

8

“Sangat enak untuk dilihat dan instagramable banget dari berbagai macam sudut pandang. Itu menunjukkan Unesa sudah sangat siap bersaing dengan kampuskampus besar lain di Jawa Timur maupun Indonesia,” ujar Hendry. Menurutnya, jika ditinjau dari segi keilmuan ekonomi, gedung adalah

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

capital (modal) untuk menghasilkan output (Red: mahasiswa dan dosen) yang berkualitas. Ia berharap, ke depan Unesa bisa konsisten merawat gedung-gedung itu agar bisa menjadi inspirasi bagi kampus Unesa Ketintang khususnya FE. Ia juga menegaskan, dalam era disrupsi 4.0 maupun society 5.0,


LAPORAN UTAMA

Hendry Cahyono, S.E., M.E.,

Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd.

Muhammad Yusuf Faisol

pemanfaatan teknologi menjadi hal yang mutlak. “Percuma gedung bagus jika tidak dibarengi dengan peningkatan teknologi. Kita mulai dari fasilitas jaringan internet yang menunjang dan cepat. Kemudian juga keterampilan dosen dalam beradaptasi di era disrupsi. Jangan sampai dosen kalah kekinian dari mahasiswa terkait upgrading soft skill.” Ke depan, Unesa bisa mempunyai sarana pendukung yang berbasis AI (artificial intelegent) yang memudahkan proses belajar mengajar dan kualitasnya meningkat. “Kuliah jarak jauh virtual juga sudah zamannya,” tandasnya. “Jadi, mahasiswa bukan tidak mungkin bisa mengambil mata kuliah di Cambridge University tanpa harus ke Cambridge. Peningkatan layanan virtual itu juga bisa lebih canggih lagi dan bisa terkoneksi dengan dosen-dosen di luar negeri dengan mata kuliah yang sama,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. mengatakan, dengan adanya gedung-gedung baru IsDB menjadikan citra Unesa semakin baik. Gedung-gedung tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. Masalah mengenai kekurangan gedung diharapkan tidak terjadi lragi. Menurut dosen yang akrab

dipanggil Fendri, tolok ukur majunya sebuah instansi umumnya dilihat dari luarnya dulu, sarana dan prasarana yang dimiliki, terutama gedunggedungnya. Apabila gedunggedungnya terlihat bagus dan tertata rapi, apalagi terlihat mencakar langit, hal tersebut mengindikasikan instansi itu maju dan berkembang. Bagusnya gedung juga memberikan dampak psikologis. Apabila tampilannya sudah bagus, otomatis rasa percaya diri akan muncul. “Misal, dilihat dari diri sendiri, bila memakai pakaian yang bagus

dan mahal, di mana pun kita berada akan merasa yakin pada diri sendiri. Oleh karena itu, keyakinan ialah dasar bagi orang yang akan berhasil,” ungkapnya. Fendri berpesan, agar menjaga gedung ini dengan baik supaya bertahan lama, tidak mudah keropos sebelum waktunya, dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya dan pimpinan akademik Unesa berbangga serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk lebih berkualitas dalam bidang apapun. Muhammad Yusuf Faisol, Ketua

CINDERAMATA: Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ak, Ph.D, menerima cinderamata lukisan foto diri karya Dr. Djulijati Pambudi dari Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

9


LAPORAN

UTAMA

BEM FBS juga mengatakan, tujuh gedung itu sangat positif karena memiliki karakteristik tersendiri. Ia merasa senang dan bangga karena banyaknya gedung di kampus Lidah Wetan. Jika awalnya gedung pencakar langit di Unesa kampus Lidah Wetan hanya gedung LP3M dan gedung rektorat, kini sudah bertambah. Adanya tujuh gedung baru itu juga dipandang sangat baik bagi BEM dan Ormawa di FBS. Sebab, salah satu dari tujuh gedung itu ada di Fakultas Seni Industri Kreatif. Ormawa HMJ, BEM, serta DPM akan dipindahkan ke ruangan tersebut. Harapan Yusuf, Unesa lebih maju dan berkembang dengan adanya fasilitas gedunggedung baru tersebut. Ketua BEM FIO Unesa Moh. Rizal Arifin sangat mengapresiasi pembangunan tujuh gedung itu. “Harapannya, gedung-gedung di Unesa ini diproritaskan untuk keperluan internal Unesa, baik dosen, mahasiswa, maupun karyawan. Jangan terlalu dikomersilkan sehingga cepat rusak dan mengabaikan kepentingan internal Unesa,” ujarnya. Ia menambahkan, dengan adanya gedung itu diharapkan dapat

10

“Harapannya, gedung-gedung di Unesa ini diproritaskan untuk keperluan internal Unesa, baik dosen, mahasiswa, maupun karyawan. Jangan terlalu dikomersilkan sehingga cepat rusak dan mengabaikan kepentingan internal Unesa.” Ketua BEM FIO Unesa Moh. Rizal Arifin

meningkatkan kualitas SDM Unesa sehingga Unesa semakin jaya dan siap menyambut era revolusi industri 4.0 serta era revolusi industri 5.0. Sementara itu, Sabrina Annisa, mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi optimis tujuh gedung baru yang meliputi perpustakaan, laboratorium, gedung pusat kemahasiswaan, art dan design building, dan lainnya dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa. “Dampak dari pembangunan

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

gedung baru ini juga akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, kualitas pendidikan, kualitas sumber daya manusia, dan dapat menciptakan kampus yang modern dan semakin maju di bidang kependidikan yang bisa menjadi panutan bagi perguruan tinggi lain,” ujar Sabrina. M.Masnur Khoirudin, wakil ketua Hima Jurusan Teknik mengaku bangga dengan kemajuan Unesa saat ini. Ia mengakui sarana prasarana perkuliahan sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa, sehingga mahasiswa Unesa dapat lebih bersaing dengan kampus-kampus lain di Indonesia. Menurutnya, pembangunan 7 gedung baru sangat bagus sebagai upaya meningkatkan sarana dan prasarana di kampus Unesa. Sejauh ini, sarana dan prasarana kampus sudah baik meskipun masih ada beberapa yang perlu diperbaiki. Dengan ditambahnya gedung baru itu, terang Masrur, diharapkan dapat menunjang proses perkuliahan sehingga dapat meningkatkan sumber daya mahasiswa menjadi lebih baik lagi.n (QQ/TAN/JUM/IC/FBR/NEA)


BINCANG

UTAMA

WAWANCARA DENGAN WAREK BIDANG UMUM DAN KEUANGAN TERKAIT GEDUNG BARU UNESA

YANG DIANGGAP IMPOSSIBLE, AKHIRNYA BISA DIWUJUDKAN MEGA PROYEK SENILAI RP 300 MILIAR YANG DIDANAI DEVELOPMENT BANK (ISDB) DALAM KONTRAK 7 IN 1 RESMI DIKUKUHKAN MENRISTEKDIKTI PADA RABU, 20 FEBRUARI 2018. DIHARAPKAN GEDUNG-GEDUNG BARU TERSEBUT DAPAT MENUNJANG SARANA PRASARANA KAMPUS DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN SEHINGGA CITRA UNESA SEMAKIN BAIK DI MATA MASYARAKAT. BERIKUT WAWANCARA DENGAN WAREK BIDANG UMUM DAN KEUANGAN, SOEPRAPTO, S.PD., M.T Bisa dijelaskan bagaimana proses project 7 in 1 di Unesa? Proses pembangunan project 7 in 1 terbilang cukup panjang. Dimulai dari proses penyusunan proposal tahun 2009 ke Kemenristekdikti untuk diusulkan ke BAPENAS dalam bentuk blue book. Proses blue book dimulai sejak 2009 sampai dengan 2011, masuk dalam daftar tunggu. Selanjutnya, tahun 2011 baru masuk ke green book, dimana proses ini mempersiapkan pelaksanaan project dengan menggabung 7 perguruan tinggi menjadi 1 kesatuan yang akhirnya disebut dengan project 7 in 1, yakni menyatukan 7 proposal menjadi 1 proposal. Proses berjalan sampai dengan tanggal 14 juli 2014, baru penandatanganan persetujuan. Sejak itulah, project bisa dimulai. Namun, tidak langsung dimulai untuk pengerjaan fisik, tetapi yang diutamakan di awal ialah soft program yang meliputi riset grand, staff development (degree training dan non degree training). Tahun 2014 baru dapat melaksanakan proses persiapan lelang DEDC (Detailed Engneering and Design Consultant) yang dilaksanakan di Jakarta. Yang dikelola oleh PMW 7 in 1, proses lelang civil work ini

terjadi selama 1 tahun 7 bulan. Kontrak DEDC diselesaikan tahun 2016. Pada 2017 kontrak baru bisa dilaksanakan, yakni pengerjaan fisik selama 15 bulan. Di antaranya gedung Continuing Development Building, Library, Student Center, gedung Bahasa dan Seni, Gedung PLB dan PAUD yang ada di Lidah Wetan serta dua gedung di Ketintang yakni Laboratorium Teknologi dan Kewirausahaan dan Laboratorium Sains. Kendala apa yang dihadapi selama proses pembangunan project 7 in 1 ini? Kendala yang dihadapi sangat luar biasa. Salah satunya proses lelang yang lama. Karena yang kita pakai peraturan dari IsDB bukan Perpres, dimana di beberapa tahapan harus mendapat approval dari IDB pusat yang berada di Jeddah. Karena penawaran yang terlalu tinggi dari para kontraktor, maka penyelesaian cukup panjang selama 4 bulan. Dibutuhkan rapat koordinasi berkalikali untuk dapat menyelesaikan itu. Kenapa pihak IsDB memilih Unesa? Justifikasi yang diberikan oleh

Majalah Unesa

Unesa ini diterima oleh IsDB, karena dapat meyakinkan IsDB bahwa untuk Additional Work ini arahnya jelas, tidak hanya alasan teknis tapi juga alasan non teknis. Salah satu contohnya, dengan penambahan gedung itu diharapkan dapat menambah mahasiswa. Apa manfaat untuk Unesa ? Dibandingkan dengan gedung yang lain, gedung ini jauh berbeda. Kualitas gedung-gedung ini sangat bagus dan standarnya tinggi. Berharap dengan adanya gedunggedung ini pelayanan terhadap proses pembelajaran meningkat. Dengan adanya alat-alat lab yang memadai bisa mendorong riset, bisa mendorong publikasi ilmiah, jadi juga memiliki pengaruh untuk luar Unesa. Sehingga citra Unesa akan meningkat. Selain itu, sasaran utama pembangunan ini yakni untuk mengangkat akreditasi seiring berjalannya waktu, selanjutnya untuk meningkatkan ranking Unesa. Akan seperti apa perawatan gedung-gedung itu nantinya? Gedung- gedung ini ada yang bisa dijadikan semibisnis. Salah satunya

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

11


BINCANG

UTAMA

gedung CPD, yang dapat dijadikan continuing education yang kebetulan punya kerja sama dengan 15 ibu kota. 15 ibu kota tersebut memiliki guru yang sangat bagus. Dapat dilakukan CE dengan guru-guru, nah CE kan bayar. Jadi dari CE tersebut bisa jadi income untuk Unesa. Ada juga sertifikasi kepala sekolah, yang dari situ juga akan ada pemasukan untuk perawatan gedung di Unesa tersebut. Selain itu, student center untuk pemusatan latihan. Di situ, ada kamar-kamar. Yang ketika tidak dijadikan tempat latihan akan disewakan sepeti hotel. Dengan harapan akan dijadikan satu kesatuan dengan kolam renang dan pusat kebugaran menjadi unit usaha yang sangat potensial untuk mengembangkan Unesa.

SETELAH DIRESMIKAN KEMARIN, RESPONS MAHASISWA SANGAT EXCITED. TUJUAN KITA ADALAH UNTUK MEMBUAT NYAMAN MAHASISWA. KITA BERHARAP MAHASIWA DAPAT BELAJAR DENGAN BAIK DAN ATMOSFIR AKADEMIK DAPAT TERCIPTA. DOSEN DAN SIVITAS AKADEMIKA MERASA NYAMAN JUGA. SEHINGGA DIHARAPKAN DAPAT MENUNJANG PRESTASI.

Bisakah gedung-gedung tersebut jadi milik Unesa? Insya Allah bisa. Unesa memiliki kontrak dengan IsDB selama 25 tahun. Selama itu, IsDB akan melihat seperti apa gedung-gedung yang ada di Unesa. Baru setelah 25 tahun, pihak IsDB akan melepas. Akan tetapi hak operasional dipegang penuh oleh Unesa. Harapan ke depan seperti apa? Setelah diresmikan kemarin, respons mahasiswa sangat excited. Tujuan kita adalah untuk membuat nyaman mahasiswa. Kita berharap mahasiwa dapat belajar dengan baik dan atmosfir akademik dapat tercipta. Dosen dan sivitas akademika merasa nyaman juga. Sehingga diharapkan dapat menunjang prestasi. Selain itu, gedung yang dibangun ini sudah mengakomodir mahasiswa disabilitas, sehingga dapat mempermudah akses temanteman disabilitas. Itu merupakan salah satu bentuk Unesa ramah terhadap semua. Mudah-mudahan Unesa menjadi semakin lebih baik lagi. Sekarang kita dapat membuktikan bahwa yang dianggap orang-orang impossible dapat kita wujudkan. n (TAN/JUM)

12

Soeprapto, S.Pd., M.T

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


LAPORAN

M

KHUSUS

PROFIL GEDUNG BARU UNESA PROJEK 7 IN 1

enteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof Mohammad Nasir secara simbolis meresmikan tujuh gedung baru di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Rabu 20 Februari 2019. Ketujuh gedung tersebut adalah CPD (Continuing Program Development Building), Gedung Perpustakaan (Library Building),

1

Gedung Laboratorium Sains (Laboratory of Science), Gedung Studen Center (Student Activity Center Building), Gedung Teknologi dan Kewirausahaan (Technology And Enterpreneurship Building), Gedung Fakultas Seni dan Desain (Art And Design Building), dan Laboratorium PAUD & PLB. Berikut profil dan kemanfaatan gedung-gedung tersebut!

CONTINUING PROGRAM DEVELOPMENT BUILDING

LUAS BANGUNAN: 11,376 m2 JUMLAH LANTAI: 9 (sembilan) LUAR PER LANTAI: 1,264 m2

Gedung CPD ini difungsikan untuk kegiatan akademik yang bersifat pendidikan dan pelatihan bagi para sivitas akademik Universitas Negeri Surabaya. Memiliki 9 lantai, gedung CPD ini dilengkapi dengan ruang-ruang kelas dan fasilitas laboratorium untuk praktikum kegiatan akademik mahasiswa.

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

13


BINCANG

2

KHUSUS

GEDUNG PERPUSTAKAAN (LIBRARY BUILDING) LUAS BANGUNAN: 4,278 m2 JUMLAH LANTAI: 4 (empat) LUAR PER LANTAI: 1,069 m2

Gedung Perpustakaan Kampus Universitas Negeri Surabaya Lidah wetan ini berfungsi sebagai perpustakaan utama modern dengan konsep digital library. Gedung perpustakaan merupakan wadah bagi sivitas akademik Universitas Negeri Surabaya untuk mengop­timalkan potensi akademik karena dilengkapi dengan jutaan koleksi buku baik yang ber­bentuk cetak maupun elektronik.

3

LABORATORIUM SAINS (LABORATORY OF SCIENCE)

LUAS BANGUNAN: 3,148 m2 JUMLAH LANTAI: 4 (empat) LUAR PER LANTAI: 787 m2

Gedung Laboratorium ilmu alam ini adalah gedung yang mengakomodasi kegiatan praktik akademik sivitas akademik Universitas Negeri Surabaya. Gedung ini dilengkapi dengan ruang-ruang kelas pembelajaran maupun ruang pratikum akademik yang dilengkapi dengan alat-alat praktik modern.

14

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


LAPORAN KHUSUS

4

STUDENT ACTIVITY CENTER BUILDING LUAS BANGUNAN: 3,504 m2 JUMLAH LANTAI: 4 (empat) LUAR PER LANTAI: 876 m2

Gedung pusat kemahasiswaan ini adalah gedung yang akan difungsikan untuk mendorong otpimalisasi kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan non-akademik lainnya. Dilengkapi dengan ruang-ruang fungsional dan fasilitas modern, gedung pusat kemahasiswaan merupakan sarana pendukung di Universitas Negeri Surabaya untuk peningkatan kualitas civitas akademik baik bidang akademik dan non-akademik.

Majalah Unesa | Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

15


LAPORAN

5

KHUSUS

GEDUNG TEKNOLOGI DAN KEWIRAUSAHAAN (TECHNOLOGY AND ENTERPRENEURSHIP BUILDING)

Gedung Technology and Enterpreneurship adalah gedung yang memiliki konsep terpadu sebagai ruang praktik kegiatan akademik mahasiswa dalam bidang teknologi dan kemahasiswaan. Gedung ini dilengkapi dengan ruang-ruang kelas dan laboratorium praktikum dengan alat dan fasilitas modern untuk mendukung kegiatan mahasiswa baik yang bersifat akademik dan non-akademik.

LUAS BANGUNAN: 2,182 m2 JUMLAH LANTAI: 4 (empat) LUAR PER LANTAI: 545 m2

6

GEDUNG FAKULTAS SENI DAN DESAIN (ART AND DESIGN BUILDING)

LUAS BANGUNAN: 3,856 m2 JUMLAH LANTAI: 4 (empat) LUAR PER LANTAI: 964 m2

Gedung Art and Design adalah gedung yang diperuntukkan untuk kegiatan mahasiswa dalam bidang akademik dan non-akademik di fakultas Seni dan Industri kreatif. Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas modern dan desain artistik untuk mengakomodasi aktivitas praktik akademik.

16

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


LAPORAN KHUSUS

7

LABORATORIUM PAUD & PLB

LUAS BANGUNAN: 5,000 m2 JUMLAH LANTAI: 4 (empat) LUAR PER LANTAI: 1,200 m2

Gedung laboratorium PAUD dan PLB adalah wadah mahasiswa fakultas ilmu pendidikan jurusan PAUD dan PLB untuk kegiatan akademik dan kemahasiswaan. Gedung ini juga dilengkapi dengan sarana bagi mahasiswa berkebutuhan khusus yang merupakan bukti bahwa Unesa adalah Universitas Inklusi.

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

17


LENSA

UNESA

FOTO: HUMAS UNESA

MOU: Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa, Drs. Sujarwanto, M.Pd., terpilih sebagai sekretaris asosiasi (kanan) terpilih sebagai sekretaris asosiasi Program Kerja Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) 2019 dan Persiapan Forum Wakil Rektor (Forwarek) 2019.

KONSOLIDASI PROGRAM KERJA LPTK DAN PERSIAPAN FORWAREK 2019

K

onsolidasi Program Kerja Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) 2019 dan Persiapan Forum Wakil Rektor (Forwarek) 2019 digelar di Ruang Sidang Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan pada Kamis 31 Januari 2019. Pertemuan Asosiasi LPTK Negeri se-Indonesia dihadiri Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. dan Kepala Subdirektorat Kerja Sama Perguruan Tinggi, R. Purwanto Subroto, Ph.D. Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan pemilihan ketua forum, konsolidasi program kerja LPTK 2019, dan penyusunan program kerja masing-masing LPTK menyangkut kerja sama konsorsium. 12 LPTK yang tergabung dalam asosiasi ini meliputi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA), dan Universitas Wakil Rektor Bidang Kerja Sama LPTK se-Indonesia. Sementara Negeri Manado (Unima). itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa, Drs. Warek Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha UPI, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., terpilih sebagai Ketua Asosiasi Sujarwanto, M.Pd., terpilih sebagai sekretaris asosiasi. n (AY/WHY/TNI)

18

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


LENSA UNESA

Kunjungan Sekolah Menengah Atas ke Unesa 2019

Kunjungan SMAN 1 Kebomas Gresik dan SMA Khozainatul Ulum Lamongan UNESA menerima kunjungan dari dua Sekolah Menengah terkait mekanisme SBMPTN. Kedua sekolah itu adalah SMAN 1 Kebomas Gresik yang membawa 275 siswa dan SMA Khozainatul Ulum Lamongan yang membawa 73 siswa. Kunjungan tersebut diselenggarakan di Auditorium Gedung LP3M Unesa Kampus Lidah Wetan. n (SURYO)

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019

|

19


Kabar

PRESTASI

Di Balik Kesuksesan Tim Garnesa Raih Juara Pertama KMHE 2018

KUNCINYA PERSIAPAN MATANG, KERJA KERAS, KEKOMPAKAN, DAN DOA

JUARA: Tim Garnesa saat meraih Juara Pertama KMHE 2018 di Universitas Negeri Padang.

UNESA MENUNJUKKAN KEKUATANNYA DALAM AJANG KONTES MOBIL HEMAT ENERGI (KMHE) YANG DILAKSANAKAN PADA 27 NOVEMBER – 1 DESEMBER 2018 DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG. GARNESA, TIM YANG MEWAKILI UNESA BERHASIL MENDAPAT JUARA SATU DENGAN MENYISIHKAN 71 TIM DARI 46 PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA.

G

arnesa merupakan tim mahasiswa yang bergerak di bidang kendaraan hemat energi. Garnesa menciptakan kendaraan hemat energi dengan fokus kendaraan urban concept yang bersumber energi listrik dan diesel. Beberapa

20

kompetisi telah diikuti oleh garnesa, di antaranya kompetisi kendaraan hemat energi tingkat nasional maupun internasional seperti KMLI, IEMC, dan KMHE. Kontes Mobil Hemat Energi 2018 merupakan lomba mobil irit tingkat nasional. Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa dari seluruh Universitas/

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

Institut/Politeknik di Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan panitia. Kemampuan untuk merancang dan membangun kendaraan yang irit, aman, dan ramah lingkungan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta dalam kegiatan ini. Peserta dituntut agar mampu menggunakan


KABAR PRESTASI kreativitasnya dalam mewujudkan karya nyata berupa kendaraan yang akan dilombakan dalam dua kategori yaitu Prorotype dan Urban Concept. Prorotype merupakan kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan efisiensi. Kelas mesin pengerak adalah Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline, MPD Diesel,MPD Etanol, Motor Listrik. Sedangkan Urban concept merupakan kendaraan roda empat yang tampilannya mirip mobil pada umumnya dan sesuai untuk berkendara di jalanan. Kelas mesin pengeraknya adalah MPD Gasoline, MPD Diesel, MPD Etanol, Motor Listrik. Tim Garnesa terdiri dari 7 mahasiswa. Mereka adalah Eygo Andi Asrofin (D3 Teknik Mesin) yang merupakan ketua tim, Agam Seftian Effendi (S1 Teknik Mesin) yang merupakan driver, Steven Yoga Pratama (S1 Pendidikan Teknik Mesin) yang merupakan electrical div, Aldiansyah Rusminanda (S1 Teknik Mesin) yang merupakan Chasis Div, Muhammad Rizal (D3 Teknik Mesin) yang merupakan Body Div, Faris Alfianto Afany (D3 Teknik Mesin) yang merupakan Engine Div, dan Setyo Wahyu Eko Utomo (S1 Teknik Mesin) yang merupakan Non-Technical Div. PERSIAPAN LOMBA Persiapan perlombaan sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Muchammad Ali Shodiqin selaku General Manager Garnesa mnceritakan bahwa persiapan perlombaan terdapat banyak kendala. Namun, berkat kerja keras dan kekompakaan tim dapat melewati semua rintangan. Persiapan dimulai dari riset dan pembuatan chasis, body, electrical sejak bulan Juni. Sampai bulan Juli ketika mobil hampir selesai sempat mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan beberapa bagian rusak. Pada bulan Agustus, kontes mobil hemat energi

TIM TERPAKSA MENYELESAIKAN PRACTICE HANYA DENGAN 4 KALI PUTARAN KARENA WAKTU YANG SUDAH TIDAK MENCUKUPI DAN BANYAK MASALAH YANG MUNCUL SECARA TAK TERDUGA. telah dibuka. Tim Garnesa mencoba mendaftarkan pada dua kategori yaitu mobil listrik dan diesel. Tiga bulan menjelang lomba Tim mulai mengerjakan mobil diesel untuk mengantisipasi andaikan mobil listrik tidak lolos. Dugaan tim benar, pada hari pengumuman peserta yang lolos tim mobil diesel yang sebelumnya tidak diprioritaskan malah lolos mengikuti perlombaan. Sejak saat itu, fokus tim adalah mengejar target penyelesaian mobil diesel yang sempat disampingkan. Satu bulan menjelang lomba persiapan semakin intens. Baik yang dulu tergabung dalam mobil listrik ikut berbaur mengerjakan mobil diesel. Ali sapaan akrabnya, menceritakan waktu itu setiap hari mereka harus tidur pukul 12 malam dan bangun subuh untuk mempersiapkan mobil dengan maksimal. Terkadang ketika trial, mereka harus tidur jam 4 pagi dan diteruskan langsung kuliah pada paginya. Menjelang bulan 12 semua persiapan hampir selesai mobil juga sudah dikirim. Tanggal 23, tim berangkat dari Surabaya menuju Padang. PELAKSANAAN LOMBA Sampai di Padang tim segera menyiapkan mobil mulai dari repair body, chasis, hingga penambahanpenambahan komponen untuk meyesuaikan dengan regulasi KMHE. Hari pertama, pagi-pagi setelah shubuh, tim langsung bersiap menuju kampus untuk mempersiapkan mobil dengan maksimal. Saat melakukan scroutenerring, mengalami masalah

Majalah Unesa

pada terminal listrik yang tidak ditutup dengan akrilik dan juga tabung bahan bakar yang kurang kebelakang. Pukul 14.00 tim garnesa melakukan pawai mengelilingi kampus yang diikuti oleh seluruh tim yang mengikuti perlombaan tersebut. Setelah selesai tim langsung segera membereskan mobil dan pulang ke hotel. Hari kedua pun sama pagi harinya tim langsung mengantri untuk melanjutkan scroutenering demi bisa digunakan untuk practice pada siang harinya, akhirnya walau sempat mengalami masalah tim garnesa dinyatakan lolos scroutenering. Tim lanjut melakukan practice tapi banyak sekali timbul masalah mulai pintu yang sering terbuka sehingga beberapa kali mobil tim harus berhenti untuk membetulkannya. Tim terpaksa menyelesaikan practice hanya dengan 4 kali putaran karena waktu yang sudah tidak mencukupi dan banyak masalah yang muncul secara tak terduga. Meski begitu, tim tetap menghitung hasilnya dan memperoleh nilai 110 km/l hasil yang sangat mengejutkan bagi tim garnesa. Karena pada saat latihan tidak pernah memperoleh hasil sebaik itu. Hari ketiga, tim memulai antre race pertama dengan awal. Pada race pertama ini putaran pertama, kedua, ketiga berjalan dengan sangat lancar. Tim mulai berpikir secara optimis dan akan memperoleh hasil yang lebih memuaskan dari practice kemarin. Sampai pada putaran empat, tibatiba mobil berhenti tepat di depan garis start. Beberapa kali driver mencoba menyalakan tapi tetap tidak bisa. Setelah dicek, ternyata selang untuk menyalurkan bahan bakar ke tangki lupa dibuka oleh salah satu anggota tim yang mendampingi mobil terebut. Alhasil, tim harus merelakan race pertama yang sangat berharga tersebut dengan DNF dan tidak memperoleh nilai.

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2018 |

21


Kabar

PRESTASI

TERBAIK: Tim Garnesa saat penyerahan hadiah sebagai juara Pertama KMHE 2018 di Universitas Negeri Padang.

Melihat waktu yang masih tersisa, tim langsung membawa mobil untuk mengantri dan melakukan race lagi. Di tengah antri, salah satu anggota tim memberitahu bahwa saingan kami mendapat scoring 135 km/l hal itu yang membuat tim sempat bingung dan down. Tak lama berselang tim mobil garnesa masuk lintasan dan mengikuti race kedua kalinya. “Bibir dan hati kami terus melakukan sholawat nabi tanpa henti-hentinya. Dan kami bersyukur puataran pertama hingga putaran terakhir dilalui dengan sangat mulus tanpa ada hambatan yang terjadi,� ucap Ali. Driver melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan pemandu juga mengarahkan dengan begitu baik. Lap tujuh selesai hingga tim melakukan penghitungan dan diperoleh hasil 137 km/l. setelah itu dilanjutkan dengan ishoma, lalu turun hujan yang begitu deras, sehingga race untuk prototype ditunda dan harus dilanjutkan dengan race urban pada jam 15.00.

22

sempat terjadi perdebatan dalam tim apakah tetap melakukan race dengan kondisi hujan atau menyimpan race hari ini untuk besok. Melalui perdebatan yang panjang, tim memutuskan untuk tetap melanjutkan race dengan kondisi hujan. Putaran pertama hingga putaran ketujuh dilalui dengan sangat mulus. Dan lagi-lagi hasil yang tak terduga tim garnesa dapatkan 142 km/l yang merupakan rekor dalam kategori diesel. Hal yang sangat mengejutkan bagi kami tentunya, dan rasanya begitu luar biasa. Keesokan harinya, tim segera menuju paddock untuk melakukan race tapi tiba-tiba salah satu anggota tim yang selesai melakukan rapat memberitahu bahwa tidak boleh menggunakan akrilik, sehingga tim harus mengganti kaca mobil dengan polycarbonate yang saat itu tidak dibawa. Alhasil, tim harus pontang panting mencari hingga mengitari seluruh kota Padang untuk mencari polycarbonate. Setelah menemukan tim segera mengganti kaca tetapi

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

dengan waktu yang sangat sempit. Sambil menunggu tim lain yang bertanding tim terus berdoa. Doa tim didengar dan mendapat juara satu dalam perlombaan tersebut. Ali mengungkapkan rasa bangga, haru, dan tidak percaya yang bercampur aduk menjadi satu. Mereka bersyuku dan bangga atas raihan prestasi tersebut, tetapi tim terus saling mengingatkan untuk tidak sombong dan tetap rendah hati. Hari penyerahan piala tiba kami dipanggil ke depan panggung untuk menerima piala. Ali berharap semoga tim mobil hemat energi ke depan lebih berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Semoga garnesa dapat meningkatkan hasil riset-riset yang telah dilakukan sehingga dapat berguna bagi masyarakat, dan menjadi rumah sekaligus wadah bagi mahasiswa Unesa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. n (NEA)


FEATURE UNESA

SSFC, PUSAT KEBUGARAN DAN PENCETAK ATLET BERPRESTASI NASIONAL

OLAHRAGA: Suasana Pusat Kebugaran Unesa yang dilenkapi sarana dan peralatan lengkap untuk menunjang kebugaran dan prestasi atlet Unesa.

S

UNESA DAN OLAHRAGA MEMILIKI IKATAN YANG KUAT. SEBAB, UNESA MERUPAKAN SALAH SATU KAMPUS YANG MEMILIKI FAKULTAS ILMU OLAHRAGA (FIO). TIDAK HERAN JIKA UNESA SENANTIASA MEMBERIKAN KONTRIBUSI POSITIF DI BIDANG KESEHATAN DAN KEBUGARAN JASMANI. SALAH SATUNYA, MEMILIKI LABORATORIUM OLAHARAGA MEGAH BERNAMA SPORT SCIENCE FITNESS CENTRE (SSFC).

SFC merupakan pusat kebugaran dan laboratorium milik Unesa yang bertempat di Kampus Lidah Wetan. SSFC dilengkapi peralatan fitness lengkap yang ditunjang dengan tenaga pelatih ahli. Itulah yang membuat SSFC semakin menjadi primadona

Majalah Unesa

di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum. SSFC juga dilengkapi dengan alat tes fisik beberapa cabang olahraga yang bisa dipakai atlet dari daerah. Selain dijadikan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa FIO, SSFC juga digunakan sebagai tempat latihan atlet-atlet | Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

23


FEATURE

UNESA

Jawa Timur baik dari mahasiswa Unesa maupun luar Unesa untuk mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Daerah (Kejurda), PON, dan Sea Games. Tidak akan ada habisnya jika membahas SSFC. Bagaimana tidak, secara tidak langsung SSFC merupakan saksi bisu yang secara tidak langsung turut melahirkan atlet-atlet yang mengharumkan nama daerah, provinsi, bahkan negara. Sebut saja Lucy Widya Fatir, S.Pd, M.Pd, dosen muda FIO Unesa

yang juga merupakan founder dari Training Zone Indonesia sempat mengungkapkan jika dia pun bekerja sama dengan Unesa ketika menjadi specific physical coach, dalam hal ini yakni penggunaan SSFC untuk menjaga kebugaran atletnya. Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd., selaku direktur SSFC juga mengungkapkan jika sebagai kampus yang memegang citra prima olahraga terbaik di Jawa Timur, ke depan SSFC akan semakin diprioritaskan. Harapannya, SSFC bisa

memberikan kontribusi positif bagi para atlet dan masyarakat sekitar, khususnya dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota yang sehat. Ungkapan dan harapan yang sama juga disampaikan Prof. Drs. H. Toho Cholik Mutohir, M.A., Ph.D. Mantan rektor Unesa itu berharap SSFC paling tidak bisa menjadi pusat pembinaan olahraga atlet-atlet Surabaya yang nantinya bisa berkibar mewakili regional dan nasional. n (AY)

KEBUGARAN: Mahasiswa dan atlet Unesa melakukan olahraga dan pembentukan tubuh di Pusat Kebugaran Unesa.

24

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


FEATURE UNESA

KESENIAN: Gedung Sawunggaling Unesa di kampus Lidah Wetan yang dijadikan sebagai pusat berkesenian mahasiswa Unesa. Berbagai pertunjukan seni dan budaya mahasiswa memaksimal sarana dan prasarana gedung pertunjukan ini.

GEDUNG PERTUNJUKAN SAWUNGGALING PERLU SEGERA DIBENAHI UNESA MEMILIKI GEDUNG PERTUNJUKAN SENI YANG SUDAH CUKUP LAMA MENJADI AJANG PERTUNJUKAN BAIK REGIONAL MAUPUN NASIONAL. GEDUNG PERTUNJUKAN ITU BERNAMA SAWUNGGALING YANG BERLOKASI DI KAMPUS UNESA LIDAH WETAN. SAYANG, KONDISI GEDUNG KINI TERKENDALA FASILITAS YANG KURANG MEMADAI.

G

edung pertunjukan Sawunggaling merupakan gedung pertunjukan milik Universitas Negeri Surabaya. Gedung tersebut dibangun pada tahun 1999 dan diresmikan pada 28 Juni 2001. Pengelolaan gedung tersebut dipercayakan ke Fakultas Bahasa dan Seni.

Dimana, FBS memiliki jurusan Seni Drama, Tari dan Musik yang sering menggunakan gedung tersebut sehingga gedung tersebut lebih ditujukan sebagai laboratorium Sendratasik. Namun, tidak hanya untuk sendratasik saja, mahasiswa dari jurusan lain juga dipersilahkan menggelar acara di gedung pertunjukan tersebut.

Majalah Unesa

Gedung pertunjukan Sawunggaling yang memiliki luas bangunan 3,456 M2 itu dapat menampung 500 orang. Tahun 2012, gedung Sawunggaling pernah mengalami pemugaran. Sayangnya, setelah pemugaran kondisi gedung tidak lebih baik dari kondisi sebelumnya. Sekarang, atap gedung diganti dengan seng, sehingga bila hujan suara tetesan

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2018 |

25


Kabar

PRESTASI

hujan terdengar ke ruang gedung dan mengganggu pertunjukan. Selain itu, penutup kuda-kuda gedung Sawunggaling hilang dan beberapa bagian atas bangunan rusak karena angin. Namun, kabar baiknya, dalam waktu dekat gedung Sawunggaling akan segera diperbaiki dan dilengkapi fasilitasnya. Saat ini,sudah ada lighting dan sound system baru yang siap dipasang. Sayangnya, pemasangan tersebut terhambat bagian atas panggung yang berlubang sehingga ditakutkan bila terjadi hujan, air dapat masuk dan merusak alat-alat tersebut. Slamet Setiawan, M.A, Ph.D,

Wakil Dekan 2 periode 2014-2018 mengatakan, sebelumnya kegiatankegiatan besar banyak dilaksanakan di gedung Sawunggaling. Namun,karena sarana dan prasarana penunjang banyak yang kurang baik seperti pendingin ruangan dan sebagainya, pihak FBS tidak berani menyewakan untuk kegiatan besar karena takut membuat konsumen kecewa. Ali Sutaham, penjaga gedung Sawunggaling yang baru bekerja tahun 2018 mengatakan, selain menjaga, ia juga bertugas mengurus air dan listrik. Jika ada calon penyewa atau vendor datang, Ali

yang bertugas menjawab semua pertanyaan mereka tentang kondisi gedung tersebut. Ia mengakui bahwa fasilitas saat ini belum cukup memadai, meskipun sekarang sudah ada lighting dan sound system. Kenyataannya, alat-alat tersebut belum dipasang karena beberapa kendala. Banyak fasilitas gedung bermasalah seperti air yang sering bermasalah, pintu kamar mandi rusak dan beberapa atap ruangan jebol. Selain itu, ruang ganti dan ruang lain juga mengalami kerusakan parah. Banyak terdapat retakan di atap dan dinding. Ali bercerita bila mahasiswa Sendratasik ingin mengadakan produksi seni, maka mereka harus menyiapkan banyak dana untuk menyewa banyak alat. Ia berharap bahwa alat-alat yang sudah ada segera dimaksimalkan dan digunakan. Selain itu, atap bocor di atas panggung perlu segera dibenahi sehingga semua alat bisa digunakan. “Supaya bila terdapat acara apapun, tidak harus menyewa,� ujarnya. Selain itu, AC juga harus diadakan karena memang sangat pengap di dalam gedung. Hal tersebut bukan hanya keinginan dari dirinya semata, namun juga keinginan dari sebagian besar mahasiswa yang sering menggunakan gedung tersebut. Gedung pertunjukan Sawunggaling bukan hanya sekadar gedung pertunjukan biasa. Tempat itu merupakan saksi bisu berapa banyak keringat dan air mata ditumpahkan oleh mahasiswa untuk menampilkan penampilan terbaik mereka. Gedung yang menjadi tempat mengasah bakat dan keberanian tumbuh itu tentu memerlukan perhatian para stakeholder Unesa agar senantiasa kreasi-kreasi mahasiswa semakin berkibar. n (HASNA) PERTUNJUKAN: Sebuah pementasan yang digelar di Gedung Pertunjukan Swaunggaling Unesa, Kampus Lidah Wetan Surabaya.

26

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa


INSPIRASI ALUMNI Kiprah Sukses Mohammad Ihsan, CEO Media Guru

MENGIBARKAN BENDERA LITERASI HINGGA MANCANEGARA JANUARI 2017 MENJADI TAHUN PENTING BAGI MOHAMMAD IHSAN. DI BLOG GURUSIANA, SEBUAH BLOG YANG KELAK AKAN MENJADI BLOG BESAR, ALUMNUS FMIPA UNESA ANGKATAN 1989 ITU MENULIS RESOLUSINYA: RESOLUSI 2017 ADALAH SATU GURU SATU BUKU.

M

eskipun secara akademik, Ihsan termasuk alumni jurusan Kimia, namun minat pada gerakan literasi sangat besar. Itu dibuktikan dengan wujud kongkret mendirikan CV. Pustaka Media Guru sebagai legalitas perusahaannya. Pada 2016, Ihsan menyelenggarakan pelatihan menulis artikel untuk para guru. Hasil pelatihan dimuat di Harian Duta Masyarakat. Disusul juga dengan pendirian Majalah Media Guru. Melihat minat para guru terhadap dunia literasi, ditambah dengan munculnya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terkait gerakan membaca 15 menit, Ihsan kembali membuat target yang lebih besar: satu guru satu buku (sagusabu). Resolusi ini memaksa Ihsan untuk semakin keras berusaha. Ia semakin serius mencari tim untuk mencapai targetnya. Ia tak pernah lelah meski harus menghadapi berbagai macam rintangan. Baginya, membantu guru untuk berkarya sudah menjadi panggilan jiwa tersendiri. Bak gayung bersambut, resolusi

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX- Februari 2019 |

27


INSPIRASI

ALUMNI

MEDIAGURU: Mohammad Ihsan (kanan) saat tampil memobilisasi para guru untuk menerbitkan buku dalam kegiatan literasi di gedung Kemendikbud Jakarta.

Ihsan benar-benar tercapai. Ia berhasil membantu para guru untuk berkarya. Bahkan, tak sedikit alumni pelatihan Media Guru yang meraih gelar guru berprestasi, baik tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Keberhasilan ini tidak bisa dihitung jari. Dalam rentang waktu 2017 sampai dengan 2018, terhitung hampir 10 ribu buku karya guru telah diterbitkan. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Padahal, sebelumnya, Kompas merilis bahwa dalam satu tahun hanya ada sekitar 18 ribu buku yang terbit di Indonesia. Namun, Ihsan bukan orang yang mudah berpuas diri. Ia ingin terus mengembangkan sayapnya untuk menebar manfaat yang lebih luas. Meskipun sudah sukses membangun blog Gurusiana.id yang diikuti oleh ribuan guru, berhasil membuat program satu guru satu buku, dan berhasil meluncurkan Majalah Media Guru, Ihsan

28

menambah lini usaha lagi. Sejak 2018, program yang digelar tidak hanya menyasar para guru. Tapi, melihat minat pasar, Ihsan mengembangkan ke program satu siswa satu buku (sasisabu), satu mahasiswa satu buku (samasabu), satu dosen satu buku (sadosabu), dan satu widiyaiswara satu buku. “Saya percaya, siswa memiliki potensi yang luar biasa. Masa depan mereka juga masih sangat panjang. Jadi, ini sangat bagus bila kita berhasil membantu mereka untuk berkarya,� tutur pria kelahiran 10 Agustus 1970 itu. Tentu itu bukan sekadar wacana. Sebagai CEO Media Guru, Ihsan benar-benar getol mempromosikan program barunya. Terbukti, ratusan siswa telah berhasil menerbitkan buku. Mulai dari siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Di samping itu, melihat arah arus industri 4.0 dan era digital yang semakin getol, Ihsan tidak mau ketinggalan. Ia terus memperbarui

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

perusahaannya. Majalah Media Guru yang mulanya versi cetak dan diperjualbelikan, sejak Februari 2019, majalah tersebut berganti nama menjadi Majalah Literasi Indonesia. Majalah yang diluncurkan di Bangkok Thailand itu bisa diunduh secara gratis di link yang telah disediakan. Sementara itu, untuk membantu promosi dan penjualan buku karya para guru, Ihsan membuat sebuah toko buku digital yang diberi nama Media Guru Digital. Siapapun dapat mengunduh aplikasi itu di Google Play dan dapat membeli buku karya para guru via transfer atau go-pay. Tak hanya di Indonesia, usaha Ihsan untuk membantu para guru berkarya telah tercium hingga mancanegara. Ihsan juga pernah diminta mengisi pelatihan menulis buku di luar negeri seperti Jepang, Singapura, dan Bangkok. n(SYAIFUL RAHMAN)


ARTIKEL POPULER

OPTIMISME BARU UNTUK GO INTERNASIONAL Vinda Maya Setianingrum., M.A SEGALA PERSYARATAN UNTUK OPTIMIS, DI ANTARANYA DENGAN AKREDITASI A PERGURUAN TINGGI. UNTUK ITU TIDAK ADA LAGI ALASAN UNTUK PESIMIS DALAM MEMAKSIMALKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI. SEMAKIN KE DEPAN SEMAKIN MEMILIKI PROGRESS DALAM MENGUKIR PRESTASI DAN MENUJU KAMPUS BERKUALITAS INTERNASIONAL.

P

eresmian tujuh gedung Unesa tentu bukan seremonial semata. Tapi, merupakan rangkaian upaya dalam memperbaiki kualitas penyelenggaraan pendidikan sehingga semakin compatible dengan kebutuhan zaman yang perubahannya semakin tidak terkontrol. Melalui gedung-gedung baru itu akan menjadi jalan berbenah secara fisik sekaligus secara mentalitas dan kultural sebagai wujud komitmen Unesa dalam merealisasikan motto dan visinya. Maka dari itu, acara yang dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Mohamad Nasir, Ph.D itu tidak hanya dalam bentuk rangkaian peresmian. Namun juga diberi muatan berupa kuliah tamu untuk membangun karakter kampus dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan Unesa pada khususnya. Sarana dan prasaranan baru tersebut harus diisi dengan semangat, loyalitas, dan dedikasi baru dari seluruh sivitas akademik. Secara

struktural Unesa boleh diisi dengan tata kelola yang lama. Namun secara kultural harus ada pembaharuan yang semakin lebih baik. Sehingga tujuan menjadi kampus yang berdaya saing secara global tidal hanya mengawang di wacana. Namun benar-benar tercapai dan terlaksana. Unesa sudah mengantongi segala persyaratan untuk optimis, di antaranya dengan akreditasi A perguruan tinggi. Untuk itu, tidak ada lagi alasan untuk pesimis dalam memaksimalkan tri dharma perguruan tinggi. Semakin ke depan semakin

Majalah Unesa

memiliki progres dalam mengukir prestasi dan menuju kampus berkualitas Internasional. Memerlukan waktu satu tahun lima bulan untuk merealisasikan mega proyek 7 in 1 senilai Rp. 300 Miliar yang didanai langsung oleh Loan Islamic Develompent Bank (IsDB) tersebut. Berkat kerja sama, kerja ikhlas, dan kerja keras tanpa kenal lelah dari semua jajaran. Hasilnya, bisa dilihat hari ini dan sudah bisa dimanfaatkan dalam peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuh gedung yang dibangun di dua tempat yang berbeda itu bukan tanpa alasan. Dua gedung di Unesa Kampus Ketintang harus menjadi matahari harapan yang ada di Selatan Surabaya. Lokasi yang strategis dalam pengembangan konsep dan riset sehingga menghasilkan inovasi dan kreasi yang tak terbatas dalam bidang teknologi dan kewirausahaan. Gedung Laboratorium Teknologi dan Kewirausahaan yang dirancang secara terpadu sebagai ruang praktik kegiatan akademik bidang

| Nomor: 126 Tahun XX- Februari 2019 |

29


ARTIKEL

POPULER

teknologi sekaligus sebagai pusat pengembangan kewirausahaan itu harus terdepan dalam hal inovasi dan bisnis. Sarana dan prasarana berupa ruang kelas yang memadai dan didukung fasilitas laboratorium modern harus menjadi wadah terujinya kreatifitas sehingga menjadi sumber produksi yang berkualitas. Kemudian juga harus menjadi wadah aktualisasi potensi riset pendidik dan mahasiswa dalam bidang sains. Dua gedung baru yang berpusat di Kampus Ketintang tersebut diharapkan menjadi pusat pengembangan sains dan teknologi. Sebagai tempat lahirnya sejuta publikasi ilmiah yang berkualitas dan inovasi-inovasi sains dan teknologi tanpa batas. Publikasi Unesa harus memenuhi ruang literasi bangsa. Pun Inovasi Unesa harus mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat kini dan nanti. Adapun empat gedung yang dibangun di lahan Unesa Kampus Lidah Wetan adalah Gedung Continuing Program Development (CPD) yang diperuntukkan sebagai pusat pengembangan pendidikan dan penelitian yang berkelanjutan. Kemudian Gedung Fakultas Seni dan Desain yang digunakan sebagai sentral pengembangan pendidikan dan peningkatan keterampilan sivitas akademik dalam bidang seni dan desain. Juga, Gedung Student Activity Center yang dimanfaatkan sebagai peningkatan pembinaan pemahaman dan peningkatan keterampilan mahasiswa baik akademik maupun non-akademik. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah Gedung Perpustakaan yang menjadi perpustakaan utama yang dirancang dengan konsep digital serta mendukung e-learning. Konsep perpustakaan tersebut, merupakan bentuk trasformasi digital dalam sistem pembelajaran dan akses perpustakaan. Sehingga Unesa dapat

30

PERESMIAN: Menristekdikti menerima lukisan diri dari Rektor Unesa saat peresmian gedung Continuing Program Development (CPD). semakin memaksimalkan perannya dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks di era Revolusi Industri 4.0. Juga, sekaligus semakin memperluas program pelayanan Unesa kepada masyarakat. Dengan sarana dan prasarana baru tersebut, Unesa semakin menyediakan layanan pendidikan yang prima dan optimal ke depannya. Penyelenggaraan pendidikan yang semakin berkualitas dan menghasilkan lulusan yang siap berkompetisi dan berkolaborasi dalam menjawab kebutuhan dan tantangan zaman yang semakin kompeks. Satu lagi, gedung PLB (Pendidikan Luar Biasa) yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan diharapkan turut berkontribusi dalam peningkatan dan pengembangan pendidikan dan layanan disabilitas. Menristekdikti mengapresiasi kepedulian dan pola pengembangan pendidikan inklusi di Unesa. Tidak banyak kampus yang menaruh perhatian besar terhadap kaum disabilitas. Berawal dari apresiasi itu, Unesa harus menjadi contoh. Harus menjadi referensi bagi kampus lain dalam hal penyelenggaraan pendidikan Inklusi tersebut. Terlebih, tahun ini Unesa sudah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus luar

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

negeri sebagai upaya optimalisasi penyelenggaraan pendidikan yang ramah disabilitas. Tentu, gedung-gedung tersebut, akan dikuti dengan reformasi program dan pola penyelenggaraan pendidikan di Unesa. Program pendidikan yang tidak kaku menghadapi revolusi Industri dan siap berkolaborasi menuju kampus bertaraf internasional. Unesa harus menjadi pusat pengembangan literasi dan sebagai wadah lahirnya sejuta inovasi anak negeri. Sebagai pusat pewarisan kearifan lokal budaya bangsa. Sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi. Sebagai rujukan kampus ramah disabilitas. Serta sebagai pusat penanaman dan pengembangan karakter generasi yang selaras dengan nilai agama, masyarakat, dan bangsa. Tidak ada kata putus asa dalam membangun bangsa. Tidak ada kata berhenti dalam menata masa depan bangsa yang lebih baik. Pengembangan demi pengembangan akan terus dilakukan. Fisik maupun mental. Unesa optimis bisa berinovasi tanpa batas, mengukir banyak prestasi dan membawa bangsa masyarakat dan bangsa Indonesia lebih maju lagi ke depannya.. n


SEPUTAR UNESA

FGD: Jajaran pejabat Unesa dan Unnes Bidang Perencanaan dan Kerja Sama foto bersama usai menggelar focus group discussion (FGD), Jumat (1/02/2019) untuk membuat petunjuk operasional teknis pengelolaan kerja sama.

UNESA DAN UNNES PERKUAT KERJA SAMA MELALUI FGD

B

idang Kerja Sama Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan kegiatan focus group discussion (FGD), Jumat (1/02/2019). Kegiatan yang bertempat di gedung Rektorat Lantai 8 Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya. Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama menyampaikan akan ada paparan dengan Prof. Sukestiyarno, M.S., Ph.D (UNNES) terkait penguatan kerja sama dan kiat peningkatkan income generate di bidang kerja sama. FGD diadakan bertujuan untuk membuat petunjuk operasional teknis pengelolaan kerja sama. Nara sumber Prof. Sukes menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan sharing. Dalam paparannya menyampaikan bahwa kiat membranding PT melalui

KERJA SAMA: Wakil Rektor Unesa Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Drs. Sujarwanto, M.Pd (kiri) berdiskusi dengan Wakil Rektor Unnes Bidang Perencanaan dan Kerja Sama menyampaikan akan ada paparan dengan Prof. Sukestiyarno, M.S., Ph.D.

penguatan program bidang kerja sama. Pembahasan visi misi Unesa, merupakan tantangan bagi misi Unesa nomor 2 (Menyelenggarakan penelitian dalam ilmu pendidikan, ilmualam, ilmu sosial budaya, seni, dan/ atau olahraga, dan pengembangan teknologi yang temuannya bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat) ini adalah

Majalah Unesa

pendekatan pada industry karena produk Unesa banyak yang menjadi guru. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Drs. Sujarwanto, M.Pd, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Drs. Budiarso, S.H. M.M, Kepala Biro BAKPK, Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si., beserta jajaran pimpinan Unesa. n

| Nomor: 126 Tahun XX- Februari 2019 |

31


SEPUTAR

UNESA

KERJA SAMA: Rektor Unesa, Prof. Nurhasan bersama Rektor UTK, Mr. Sukit Nitinai, Ph.D., usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

UNESA TEKEN MOU DENGAN RAJAMANGGALA UNIVERSITY

MoU: Rektor Unesa, Prof. Nurhasan bicara dalam pembukaan Forum Dekan Keolahragan/ FIK/FPOK se-Indonesia.

U

nesa kembali lakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Kali ini, Unesa yang diwakili oleh Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., selaku Rektor melakukan penandatanganan nota kesepahaman

32

dengan Rajamanggala University of Technology Krungthep (UTK) dari Thailand yang diwakili oleh Rektor UTK, Mr. Sukit Nitinai, Ph.D., (19/2). Acara yang berlangsung di Ruang Rapat lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Unesa Lidah Wetan tersebut juga dihadiri

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

oleh Director of International College UTK, Mrs. Pratana Srisuk, Ph.D., Head of International Affair of UTK, Mr. Nico Irawan, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa, Drs. Sujarwanto, M.Pd., staf Kantor Urusan Internasional (KUI) Unesa, beserta Dekan selingkung Unesa. Nurhasan berharap dengan adanya acara ini, ke depan akan ada kerjasama yang nyata terjalin antara Unesa dengan UTK. “Mudah-mudahan tidak hanya Mou, tapi ada aktivitas, jadi sudah tidak ada masanya lagi hanya Mou-Mou saja,� ujarnya. Nurhasan juga mendukung penuh program-program yang nantinya akan dijalankan guna mengimplementasikan MoU yang dilakukan hari ini. Selain penandatanganan nota kesepahaman, acara ini juga mendiskusikan program-program yang dimiliki Unesa dan UTK yang dirasa memungkinkan untuk kemudian ditindaklanjuti sebagai bentuk kerja sama dan implementasi acara yang dilakukan hari ini. n


SEPUTAR UNESA

UNESA MOU PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMERIKSA HALAL

HALAL: Segenap jajaran foto bersama usai penandatangan MoU Pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

W

akil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama (Warek IV) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Drs. Sujarwanto, M.Pd., bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D., menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Jumat (8/2). Penandatangan ini merupakan bentuk kerja sama antara BPJH Kemenag RI dengan Unesa.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat dihadiri oleh Warek IV Unesa periode 2014 s.d. 2018, Prof. Djodjok Soepardjo, M.Litt., Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas, Dra. Titin Sumarti, M.Pd., beserta perwakilan dari fakultas selingkung Unesa. Sujarwanto mengharapkan kegiatan ini tidak hanya sekadar penandatanganan nota kesepahaman saja, melainkan bisa diimplementasikan khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya. “Sebelum nanti kita melakukan MoU, mohon kami diberi penguatan, apa, kenapa, dan harus

bagaimana langkah kita, sehingga tim ini betul-betul tidak sekedar MoU, tapi tim ini akan bisa bergerak khususnya wilayah Surabaya dan sekitarnya,” ujar beliau. Sementara itu, Sukoso meyakini jika Unesa mampu menjabarkan produk-produk yang nantinya akan mendapatkan jaminan produk halal, baik itu produk barang maupun jasa. “Dan juga Prof Titik Taufikurohmah karena pernah diundang di jaminan produk halal, saya berharap dan meyakini bahwa Universitas Negeri Surabaya ini pasti lengkap semua,” ujar beliau. n

RALAT CAPTION FOTO Pada pemberitaan majalah Unesa edisi 125/ Januari 2019, pada rubrik Laporan Khusus terjadi kesalahan penempatan keterangan foto. Pada teks foti ditulis; Dr. H. M. Turhan Yani, M.A. Ketua Asrama Pesantren Unesa. Yang benar adalah Dr. H. M. Turhan Yani, M.A. Ketua Tim Perintis Asrama Pesantren Unesa. Pada teks foti ditulis; Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag. Sekretaris Asrama Pesantren Unesa. Yang benar adalah Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag. Sekretaris Tim Perintis Asrama Pesantren Unesa.

Majalah Unesa

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

33


POJOK KETINTANG

WARNA WARNI CARA BERPAKAIAN

S

uatu sore saya harus menunggu istri di bandara Ngurah Rai Denpasar sekitar 2 jam. Ceritanya saya diundang oleh Undiksa untuk mengisi sebuah seminar tentang Pendidikan Teknologi di Era Industri 4.0. Nah, karena harinya Sabtu saya mengajak istri, agar bisa sekadar jalan-jalan di Bali. Namun, pada hari Jumat posisi saya sedang di Jogja, sementara istri di rumah (Surabaya). Jadinya, saya terbang dari Jogja sedangkan istri terbang dari Surabaya dan janjian ketemu di bandara Ngurah Rai Denpasar. Sebenarnya jam penerbangan sudah diatur, agar datangnya hampir bersamaan. Namun begitulah penerbangan kita. Penerbangan istri saya dari Surabaya delay sekitar 3 jam, sehingga yang mestinya datang lebih dahulu, kedatangan istri saya justru di belakang kedatangam saya sekitar 2 jam. Jadi saya harus menunggu di bandara sekitar 2 jam, agar dapat ke hotel samasama. Saya memutuskan menunggu di taman kecil di dekat pintu masuk gedung terminal dari arah kedatangan. Maksud saya agar istri tidak perlu mencari-cari, karena begitu masuk gedung terminal sudah ketemu. Saya juga lebih mudah melihat kedatangan istri. Apalagi di dekat itu ada monitor yang melaporkan kedatangan pesawat, sehingga saya dapat melihat apakah pesawat dari Surabaya sudah mendarat. Karena lokasi taman kecil itu di pinggir jalan menuju tempat pengambilan bagasi dan juga pintu keluar, maka semua penumpang yang datang melewatinya. Jadilah saya mengamati para penumpang yang lewat selama sekitar 2 jam, termasuk yang mampir berfoto ria di taman itu, maupun di dekat baliho tentang run and pace yang akan diadakan pada tanggal 9 September 2018. Macam-macam ulah mereka, apalagi yang membawa anak atau cucu

34

hampir semuanya mampir untuk berfoto ria. Tentu kita tahu, bandara Ngurah Rai adalah pintu masuk wisatawan, baik domestik maupun asing. Dengan demikian yang lewat di dekat saya juga campuran orang asing maupun orang Indonesia. Tentu itu hanya perkiraan, karena saya sering kesulitan menebak, ini orang Indonesia atau Malaysia atau Thailand. Ini orang bule atau orang Indonesia yang berdarah campuran, karena salah satu orangtuanya orang asing, baik itu orang Barat atau mungkin Jepang. Saya juga sulit membedakan orang Indonesia keturunan Tionghoa atau memang orang dari China atau Taiwan atau Hongkong yang sedang berwisata. Saya juga tidak dapat membedakan orang Indonesia keturunan Arab atau memang orang Timur Tengah yang datang ke Indonesia. Nah, saya baru bisa menebak-nebak, kalau mereka berbicara. Karena tidak punya kepentingan apaapa, selain nunggu kedatangan istri, akhirnya saya sekadar melihat orang yang lewat. Nah, yang saya segera lihat adalah cara mereka berpakaian. Ada yang berpakaian “resmi�, pakai jas atau batik, ada yang berpakaian kasual, ada juga yang sangat santai dengan celana pendek dan kaos oblong dengan sandal jepit. Itulah yang menarik perhatian saya, sehingga akhirnya selama sekitar 2 jam saya mencermati cara orang berpakaian. Sangat menarik. Sangat warna warni. Bule yang lewat saat itu hampir semua berpakaian santai, misalnya celana jins dengan kaos oblong. Wisatawan dari Asia Timur ada yang pakaiannya lebih santai dari para bule, misalnya dengan “tank top yang terkesan seadanya� tetapi juga banyak berpakaian kasual. Nah, cara berpakaian orang Indonesia juga sangat menarik untuk diamati. Ada yang berpakaian relatif formal dengan baju batik atau jas tanpa dasi. Mungkin dalam perjalanan untuk acara resmi. Namun

| Nomor: 126 Tahun XX - Februari 2019 |

Majalah Unesa

juga ada sangat santai, dengan OLEH MUCHLAS SAMANI bersandal jepit, celana pendek dan kaos oblong belel. Bahkan juga yang berpakaian seksi dengan rok super mini dan kaos ketat. Namun demikian, dari warna pakaian tidak ada yang mencolok. Selama 2 jam seingat saya hanya ada 1 orang ibu muda yang bercelana panjang berwarna kuning cerah dan bagi hijau bermotif bunga. Lainnya dengan warna pakaian soft, seperti putih, krem, biru muda, biru hitam dan sejenis itu. Mencermati pakaian orang yang lalu lalang di bandara Ngurah Rai, saya jadi teringat amatan berpakaian orang dari berbagai negara/daerah yang pernah saya tulis di rubrik ini. Orang Jerman dan Belanda umumnya berpakaian dengan warna soft. Saya tidak pernah melihat orang Jerman (asli-bukan pendatang) yang memakai pakaian berwarna cerah/ mencolok, misalnya merah, kuning dan hijau. Sebaliknya teman-teman dari Afrika banyak yang senang memaka baju berwarna cerah dan warna-warni. Setahu saya, di Indonesia juga ada orang daerah tertentu yang umumnya berpakaian warna soft tetapi juda ada daerah yang orang-orangnya senang berpakaian warna cerah. Saya tidak tahu, apakah cara berpakaian terkait dengan kepribadian atau tidak. Apakah terkait dengan tradisi seseorang atau tidak. Yang saya amati sore itu, ternyata cara berpakaian orang sangat bervariasi, baik orang-orang Indonesia maupun orang-orang Asia Timur. Yang justru tidak banya variasi adalah turis bule. Mungkin teman psikologi yang dapat menjelaskan.n *http://muchlassamani.blogspot.co.id




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.