WARNA REDAKSI
S
etiap tahun Unesa melahirkan sarjanasarjana baru berbagai bidang ilmu. Ibarat pabrik, Unesa termasuk industri yang produktif dengan segmentasi universal. Penyebarannya juga sangat merata, utamanya sebagai guru, dan sebagian lainnya menjadi tenaga profesional lain sesuai bidang keahlian. Memasuki tahun pertama 2018, Unesa telah mengukirkan sejarah dan menjadi perguruan tinggi berakreditasi A. Tentu ini tantangan luar biasa dalam mempertahankannya sekaligus meningkatkannya menjadi perguruan tinggi berlevel lebih dari itu semua. Tantangan yang paling nyata ialah mengantarkan setiap lulusan Unesa ke dunia kerja. Meskipun lapangan kerja ada di mana-mana dan bahkan bisa dibuka sendiri oleh setiap lulusan, akan tetapi sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab langsung kepada lulusannya, Unesa tidak tinggal diam. Tersedianya Job Center juga gelaran rutin job fair sedikit banyak sangat membantu
para lulusan menemukan pekerjaan yang tepat. Kembali lagi soal prestasi. Di samping keberhasilan memperoleh akreditasi A, sejumlah prestasi lain juga menghiasi nama besar Unesa, baik secara lokal maupun tingkat ASEAN. Terakhir adalah keberhasilan Alsya Sekar Amaranggana Wibowo, mahasiswi Ilmu
Selain kabar keberhasilan, mulai edisi ini Majalah Unesa juga tampil lebih berbeda dari konten yang disajikan. Kami di redaksi telah melakukan evaluasi dan menyepakati bahwa isi Majalah Unesa akan lebih fokus pada indepnews tentang berbagai hal di Unesa. Kiprah para dosen, yang bukan semata mengajar mahasiswa di kampus, tetapi juga banyak terlibat di luar sesuai bidang kepakarannya akan mendapat porsi lebih untuk diekspos sebagai inspirator. Selain itu, lembagalembaga di lingkungan Unesa yang selama ini mungkin tidak banyak didengar, juga kami coba beri space sehingga kinerjanya semakin memiliki rasa bagi warga dan stakeholder Unesa. Dengan semakin meningkatnya komintas digital, kami juga telah meghadirkan Majalah Unesa versi digital, sehingga mereka yang tidak kebagian versi cetak bisa langsung mendapatkan versi digitalnya. Dengan cara ini, Majalah Unesa juga akan semakin mendunia, karena bisa diakses dari penjuru benua manapun. Selamat membaca, dan salam sukses! ARM
MENGAWALI TAHUN DENGAN CATATAN
PRESTASI Komunikasi Unesa 2015 yang berhasil menyabet prestasi membanggakan dengan menjadi Puteri Indonesia regional Jawa Timur 2018, sekaligus berhak mewakili Provinsi Jawa Timur ke ajang pemilihan Puteri Indonesia tahun ini. Ini patut diapresiasi. Sebagai mahasiswa Unesa, Alsya – nama panggilannya, sukses mengharumkan nama Unesa di tingkat nasional. Secara branding ini tentu akan memberi dampak positif kepada kampus yang ditempati Alsya berkuliah. Karena ke mana-mana pasti nama Unesa akan disandangnya serta.
Majalah Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
3
DAFTAR RUBRIK
14 - 16 FOTO: DOK/ISTIMEWA
EDISI FEBRUARI 2 01 8
Edisi Ini
26
24
TIGA MATAPELAJARAN PEMBENTUK KARAKTER
KIPRAH PAKAR TRANSPORTASI
22
KEPALA SEKOLAH SANG GUDANG PRESTASI
14
PSLD UNESA BANTU RAMAH DISABELITAS
Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 114 Tahun XIX - Februari 2018 PELINDUNG: Prof. Dr. Warsono, M.S. (Rektor), Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si. (WR Bidang I), Drs. Tri Wrahatnolo, M.Pd., M.T. (WR Bidang II), Dr. Ketut Prasetyo, M.S. (WR Bidang III), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M. Litt. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Dra. Ec. Ratih Pudjiastuti, M.Si (Kepala BAAK) PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Titin Sumarti, M.Pd (Kabag. Kerja Sama dan Humas) REDAKTUR: A. Rohman, Basyir Aidi PENYUNTING BAHASA: Rudi Umar Susanto REPORTER: Lina Mezalina, Murbi Astuti, Suryo Waskito, Emir Musa, Khusnul, Syaiful Hidayat, Asnaul Ilmiyah, M. Hasan Zaki, Mira Carera, Merry, Fikriyatul Umah, Nely Eka, Novita, Belya Dwi, Geofany FOTOGRAFER: Sudiarto Dwi Basuki, M. Wahyu Utomo, DESAIN/LAYOUT: Abdur Rohman, Basir Aidi ADMINISTRASI: Rr. Dwi Astuti, S.H., MM. (Kasubbag. Humas), Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Lusia Patria, S.Sos, Hartono PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya
4
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA
MEMBEKALI KOMPETENSI MAHASIWA PASCA AKREDITASI A UNESA PATUT BERSYUKUR DAN BERBANGGA DENGAN CAPAIAN AKREDITASI A DARI BAN PT, YANG BARU SAJA DIDAPAT. NAMUN, SETELAH MENDAPAT AKREDITASI A, TENTU TANTANGAN KE DEPAN SEMAKIN BANYAK. SALAH SATUNYA, BAGAIMANA MENCETAK LULUSAN BERMUTU, BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING.
Majalah Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
5
LAPORAN
UTAMA WAWANCARA : Rektor Unesa, Prof. Warsono, M.S. saat diwawancara reporter Humas untuk laporan khusus Majalah Unesa.
REKTOR: MAHASISWA PERLU BEKAL KEMAMPUAN BERNALAR BAIK
R
ektor Unesa, Prof. Dr. Warsono, M.S mengatakan bahwa pencapaian akreditasi A merupakan sebuah jaminan mutu bagi sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia berharap bahwa capaian akreditasi A Unesa harus menjadi pemicu untuk semakin meningkatkan mutu Unesa sehingga akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan dapat bersaing di dunia kerja. Guru besar FISH itu mengakui bahwa dunia kerja persaingannya semakin ketat. Perusahaan tentu memilih calon karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Saat ini, pemerintah gencar meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di Indonesia untuk menghadapi tantangan di era global yang semakin ketat ini. Tentunya, Unesa sebagai PTN memiliki kurikulum khusus untuk melahirkan mahasiswa yang siap kerja dan berdaya saing. Menurut Warsono, salah satu upaya Unesa untuk bisa memberi andil dalam peningkatan kualitas mahasiswa yakni meningkatkan jaminan mutu dengan cara akreditasi A yang telah dicapai sekarang ini. Dengan perolehan akreditasi A baik prodi maupun lembaga, dapat menjadi modal lulusan Unesa masuk dunia kerja. Dengan adanya akreditasi A, pandangan orang terkait lulusan Unesa semakin baik karena mereka lulus dari lembaga yang berkualitas tinggi. Rektor mengatakan, kebanyakan lulusan Unesa adalah sarjana pendidikan yang difokuskan ke dunia keguruan.
6
| Nomor: 114 Tahun XIX- Februari 2018 |
Jika ingin terjun ke perusahaan, tentu dibutuhkan kompetensi tambahan. Oleh karena itu, bersama LPTK seIndonesia, Unesa telah menggagas program dual degree atau kewenangan ganda sehingga sarjana pendidikan bisa masuk dunia perusahan dengan modal keahlian yang diberikan. “LPTK se-Indonesia sudah mendiskusikan program dual degree ini untuk segera terlaksana bagi sarjana pendidikan,”ujar Rektor. Selain menggagas program dual degree dengan LPTK se-Indonesia, Unesa juga memiliki alternatif lain untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Salah satunya dengan memperbaiki kurikulum. Kurikulum saat ini, tentu memiliki kinerja yang maksimal dan ada pula yang minim. “Kita selalu mengevaluasi beberapa elemen dalam kurikulum yang belum maksimal kinerjanya,” paparnya. Sejauh ini, menurut Rektor, permasalahan mendasar lulusan Unesa adalah kemampuan bernalar. Mahasiswa yang baik tentu diharuskan memiliki nalar yang baik pula. Sama halnya mencari peluang kerja, dibutuhkan cara bernalar yang baik. Mahasiswa yang bernalar baik akan memiliki cara mengidentifikasi permasalahan dan menyiapkan kebutuhan dalam peluang kerja. “Problem cara bernalar inilah yang perlu kita fokuskan ke mahasiswa agar memiliki nalar akademik yang baik,” terangnya. Rektor menambahkan bahwa ada tiga hal yang dibutuhkan di dunia kerja, yakni fisik, skill, dan intelektual. Unesa, sebagai sebuah academic intellectual tentu membantu dalam hal skill dan intelektual. n (WHY/TONY)
Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA
L
embaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unesa yang terbentuk pada Desember 2017 telah memiliki 21 skema sertifikasi untuk 4 fakultas yaitu FT, FE, FBS dan FIP. Awalnya, LSP hanya mempunyai 5 skema sertifikasi untuk Fakultas Teknik saja, namun dengan berjalannya waktu saat ini, Unesa telah menambah 16 skema sertifikasi sehingga memiliki total 21 skema sertifikasi untuk 4 fakultas. “Tentu LSP akan terus bergiat untuk menambah skema sertifikasi,” papar Drs. Soeparno, M.T. Ketua LSP Unesa. Untuk menambah skema profesi, menurut Soeparno, LSP harus mengajukan skema terlebih dahulu. Pengajuan skema itu akan diverifikasi dan diadakan peninjauan lapangan Full Assesment dan Witness untuk diberi penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dari segi full assessment, LSP harus memenuhi administrasi dan manajemen apakah telah sesuai Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (PBNSP). Sedangkan dari segi witness, skema yang telah diajukan akan dilakukan uji kompetensi di lapangan dan dilihat langsung oleh BNSP. “Skema yang telah dimiliki LSP, nantinya akan digunakan untuk menguji mahasiswa yang ada di Unesa. Karena LSP Unesa merupakan LSP P1 (LSP Pihak 1), dan dapat melaksanakan uji kompetensi pada pihak luar Unesa dengan dilakukan lebih dahulu pelatihan Berbasis Kompetensi,” terang Soeparno. Salah satu pelatihan yang telah diadakan, terang Soeprano adalah pelatihan untuk guru-guru SMK di Surabaya, Magetan dan NTT. Nantinya, pelatihan akan berlangsung untuk guru-guru di SMKN 1 Buduran untuk level pariwisata pada Maret 2018. Setelah diadakan pelatihan oleh pihak Unesa, sertifikat pelatihan tersebut dapat digunakan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi sesuai skema yang telah dimiliki LSP Unesa. Untuk mahasiswa Unesa, LSP membuka peluang mengikuti uji
PERAN PENTING LSP UNESA TINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI UNESA MEMILIKI PERAN PENTING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN. SEBAB, DENGAN TAMBAHAN SERTIFIKAT KOMPETENSI, LULUSAN UNESA AKAN SEMAKIN BERPELUANG DITERIMA DI DUNIA KERJA YANG SEMAKIN KOMPETITIF. OLEH KARENA ITU, UNESA GETOL MENDORONG AGAR MAHASISWA AMTUSIAS MENGIKUTI UJI KOMPETENSI PROFESI. kompetensi dengan syarat yang telah ditentukan oleh LSP tanpa harus mengikuti pelatihan. Namun, LSP akan melakukan pembekalan untuk mahasiswa yang akan mengikuti uji sertifikasi. Ditambahkan Soeparno, LSP Unesa terus berupaya agar mahasiswa semakin tertarik dengan sertifikat kompetensi. Selain di Fakultas Teknik, LSP Unesa telah mengadakan sosialisasi bersama dengan Bidang Kemahasiswaan untuk mahasiswa bidik misi angkatan 2013. “Sertifikasi ini sangat cocok untuk mahasiswa yang sedang akan lulus.
Majalah Unesa
Sebab, saat yudisium, mahasiswa telah memiliki sertifikat kompetensi yang dapat digunakan untuk melamar pekerjaan. Sertifikat ini juga kami berikan untuk mahasiswa yang kompeten. Dan untuk mahasiswa Unesa, LSP memberikan 1 kali uji sertifikasi secara gratis.” tandasnya. n (ANING/MIR)
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
7
LAPORAN
UTAMA
21 SKEMA SERTIFIKASI DI UNESA
8
No. BIDANG SERTIFIKAT
FAKULTAS
PERSONEL
1.
Tata Rias Pengantin Solo Putri
Fak Teknik
2 Orang
2.
TRP Sunda Putri
Fak Teknik
1 Orang
3.
TRP Gaun Panjang
Fak Teknik
2 Orang
4.
Estimator
Fak Teknik
2 Orang
5.
Quantity Surveyor
Fak Teknik
2 Orang
6.
Teknisi Instalasi Otomasi Industri
Fak Teknik
3 orang
7.
Komputer Technical Sport
Fak Teknik
2 orang
8.
Teknisi Programable logic controller
Fak Teknik
2 orang
9.
Mekanic Motor Bensin
Fak Teknik
2 orang
10. Foreman Pengelelasan Pelat Posisi Bawah Tangan
Fak Teknik
2 orang
11. Desainer Busana
Fak Teknik
3 orang
12. Kepala Dapur
Fak Teknik
2 orang
13. Practical Office Advanced
Fak Teknik
1 orang
14. Junior Programer
Fak Teknik
1 orang
15. Junior Web Programer
Fak Teknik
2 orang
16. Teknisi Jaringan Komputer
Fak Teknik
1 orang
17. Digital Imaging Artist
Fak Teknik
2 orang
18. Perencanaan Perekrutan dan Penyeleksi SDM
Fak Ilmu Pendidikan
3 orang
19. Teknisi Akuntansi Madya
Fak Teknik
2 orang
20. Teknisi Akuntansi Ahli
Fak Teknik
1 orang
21. Desainer Komunikasi Visual Madya
Fak Bahasa dan Seni
2 orang
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA
JOB CENTER UNESA FASILITASI LULUSAN UNESA SALAH SATU YANG PUNYA PERAN CUKUP PENTING DALAM KAITANNYA DENGAN PELUANG LULUSAN MENDAPATKAN PEKERJAAN ADALAH INKUBASI WIRAUSAHA DAN JOB CENTER UNESA. LEMBAGA YANG SAAT INI DI BAWAH NAUNGAN LPPM UNESA ITU BERKAITAN DENGAN LULUSAN UNESA YANG AKAN MASUK DUNIA KERJA. BAGAIMANA PERANNYA?
K
etua LPPM Prof. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, M.A, M.Pd, menjelaskan bahwa terbentuknya Inkubasi Wirausaha dan Job Center bermula dari sebuah pemikiran
bahwa secara logika hasil penelitian dosen seharusnya dapat dimanfaatkan masyarakat. Dan, di antara yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat adalah ketika hasil penelitian itu memiliki nilai bisnis. Lies
Amin mengatakan, di luar negeri, Perguruan Tinggi menjadi center kemajuan teknologi sehingga hasilhasil penelitian dosen banyak dimanfaatkan untuk industri. “Di Indonesia, hal itu belum lazim kecuali di lembagalembaga yang sudah maju,” paparnya. Berangkat dari kondisi ideal bahwa riset harus dipasarkan itulah, terbentuk Inkubasi Wirausaha dan Job Center di Unesa. Job Center sendiri, terang Lies Amin bersinggungan langsung dengan lulusan-lulusan Unesa yang akan masuk ke dunia pasar kerja. Namun, sayang banyak mahasiswa yang tidak paham kalau Unesa memiliki Job Center. Mengenai ketidakpahaman mahasiswa, menurut dosen bahasa Inggris itu, ada dua kemungkinan. Pertama, bisa jadi Job Center sendiri yang tidak terdeteksi dari luar. Kedua, memang mahasiswanya yang tidak mau update informasi. Sejauh ini, tambah Lies Amin, sudah sekitar 2 tahun Job Center Unesa mengadakan Job Fair yang dihadiri perusahaan-perusahaan
Majalah Unesa
dan lembaga-lembaga yang menawarkan kepada lulusan Unesa untuk direkrut di perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Bahkan, menjelang wisuda, Unesa juga mengadakan pembekalan untuk mahasiswa Unesa yang akan masuk dunia kerja, semacam pelatihan untuk membuat CV, lamaran kerja, bagaimana menghadapi sesi wawancara, dan lain sebagainya dengan mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya. “Selain itu, LPPM juga bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan, agen tenaga kerja, industri, lembaga. “Kami sifatnya lebih seperti orang tua yaitu menaungi, memfasilitasi, selanjutnya dikembalikan kepada mahasiswa sendiri,” ungkapnya. n
LPPM : Ketua LPPM Prof. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, M.A, M.Pd saat ditemui dan diwawancarai reporter Majalah Unesa di ruang kerjanya.
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
9
LAPORAN
UTAMA
KETUA IWJC : Ketua Inkubasi Wirausaha dan Job Center Unesa, Dr. Rindawati, M.Si. saat diwawancara reporter majalah Unesa.
IWJC PERLU DIPISAH DENGAN LPPM KEBERADAAN INKUBASI WIRAUSAHA DAN JOB CENTER UNESA (BIWJC) MASIH BELUM MAKSIMAL DIMANFAATKAN PARA CALON MAUPUN LULUSAN UNESA. PERLU UPAYA MAKSIMAL UNTUK PENGEMBANGAN LEMBAGA INI.
S
ementara itu, Ketua Inkubasi Wirausaha dan Job Center Unesa, Dr. Rindawati, M.Si mengatakan, IWJC sudah mengadakan beberapa kali pelatihan kepada wisudawan untuk membuat lamaran pekerjaan sejak 2016. Dari pelatihan tersebut mahasiswa diberi bekal untuk menulis lamaran pekerjaan, sesi wawancara dan hal-hal yang berkaitan dengan melamar pekerjaan. Rinda mengakui, meski sudah beberapa kali melakukan kegiatan dan sosialiasi, ternyata masih ada calon wisudawan yang belum mengetahui mengenai IWJC. Tentu saja, hal itu menjadi tantangan
10
tersendiri bagi IWJC untuk lebih gencar merangkul mahasiswa dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dari fresh graduate. “Kami bekerja sama dengan para wadek bidang kemahasiwaan dan alumni seluruh Unesa, warek bidang kemahasiwaan dan alumni Unesa dan warek 1 Unesa. Sementara kalau kami belum mendapat jadwal yudisium pasti dari tiap fakultas, maka kami belum bisa mengadakan pembekalan untuk melamar pekerjaan,” paparnya. Waktu yudisium dari masing-masing fakultas yang sangat mepet membuat pelaksanaan juga harus cepat dalam pembekalan. Jika waktu yudisium pagi hari, maka di siang hari IWJC melakukan
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
pembekalan. Rinda juga mengakui bahwa pemublikasian mengenai Job Fair untuk mahasiswa masih kurang. Oleh karena itu, IWJC akan merancang website untuk memberi informasi mengenai pekerjaan kepada calon lulusan Unesa. “Kami sudah mengajukan pembuatan website mengenai job center Unesa. Namun, masih belum ada respon. Selain itu, kendala lain adalah banyak perusahaan yang masih bingung karena IWJC berada dalam naungan LPPM yang merupakan lembaga penelitian. Sepertinya, ke depan, IWJC perlu dipisahkan dengan LPPM,” tandasnya.n (MC/TAN)
LAPORAN UTAMA
JOB CENTER UNESA LAYANI CALON ALUMNI DAN ALUMNI JOB CENTER UNESA MEMILIKI FUNGSI MEMBANTU DAN MENJEMBATANI PARA LULUSAN UNESA UNTUK MENITI KARIER SESUAI DENGAN BIDANG STUDI DAN KEMAMPUAN LULUSAN MELALUI STAKEHOLDER YANG TERSEDIA.
Y
unanfathur Rahman S.S, M.A, salah satu anggota Job Center Unesa mengatakan, Job Center Universitas memiliki peran yang penting sebagai penyedia pekerjaan bagi calon alumni maupun alumni lulusan Unesa. Hanya saja, Yunan mengakui bahwa Job Center Unesa masih belum optimal karena masih terdapat pergantianpergantian dalam organisasinya. “Tetapi sudah dua tahun terakhir menjadi naungan Inkubator Wirausaha dan Job Center (IWJC) sehingga pondasi mulai terbentuk
dan harapannya akan lebih kuat lagi,� terangnya. Job Center sendiri, menurut Yunan, telah memiliki model yang diinginkan, namun masih belum tercapai. Harapannya dengan adanya Job Center bisa memfasilitasi tidak hanya calon alumni akan tetapi alumni yang sudah bekerja tapi ingin lebih meningkatkan karir. Yunan menambahkan, Job Center Unesa telah merencanakan sebuah program perluasan dengan menjalin kerja sama dengan perusahaanperusahaan dan melaksanakan Campus Hiring. Selain itu, juga
pengoptimalan Career Fair karena harapan ke depan tidak hanya sebagai Job akan tetapi juga membangun karir yang lebih panjang. Program Career Fair yang diselenggarakan Job Center Unesa di Gedung GEMA beberapa waktu lalu dapat menjaring sebanyak 4.000 peserta selama 2 hari. Career Fair sendiri bekerja sama dengan 30 perusahaan. Selain itu, Job Center Unesa juga mengadakan seminar bagi calon alumni sebagai bekal mereka dalam mencari pekerjaan yang sesuai. n (TAN/HAS)
PELATIHAN: Yunanfathur Rahman S.S, M.A, (kiri) dan Lutfi Saksono M.Pd, anggota Job Center Unesa, saat mengikuti Pelatihan Pengembangan Pusat Karier Perguruan Tinggi dan Tracer Study di Career Development Center (CDC) UI tahun 2017.
Majalah Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
11
LAPORAN
UTAMA
BANGGA: Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ketut Prasetyo, M.S. saat ditemui reporter majalah Unesa untuk wawancara di ruang kerjanya.
WAWANCARA DENGAN WAKIL REKTOR BIDANG KEMAHASIWAAN & ALUMNI
MAHASISWA HARUS PERCAYA DIRI DENGAN KEMAMPUANNYA Kemampuan seseorang baik berupa kemampuan akademik maupun nonakademik harus dimiliki oleh setiap orang. khususnya mahasiswa. Mahasiswa tidak boleh mengabaikan setiap kemampuan yang dimiliki dalam dirinya. Demikian salah satu yang dikemukakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ketut Prasetyo, M.S. Berikut wawancara lengkapnya! Menurut bapak, bagaimana agar lulusan Unesa mampu berkompetisi di dunia kerja? Agar Lulusan Unesa mampu berkompetisi dan bersaing dalam dunia kerja, maka yang
12
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
harus dibangun adalah tingkat kepercayaan diri mereka terhadap kompetensi yang dimiliki. Paling tidak mereka harus memilki kemampuan bahasa Inggris dan dapat mengoperasikan komputer
Majalah Unesa
dengan baik. Setidaknya dalam berkompetisi itu ada tiga hal yang harus dimiliki mahasiswa, yaitu jaringan (networking), kemampuan berkomunikasi (communication), dan kompetensi (competency).
LAPORAN UTAMA Bagaimana dengan prestasi mahasiswa Unesa sejauh ini? Pencapaian prestasi mahasiswa Unesa cukup baik dan tidak bisa diremehkan. Pasalnya, 5 tahun terakhir banyak prestasi yang didapat, terutama pencapaian prestasi bidang olahraga yang meningkat drastis. Tahun 2017, bidang olahraga menorehkan prestasi di Sea Games. Kalau tidak salah di bidang renang, lalu ada juga silat di UPSI Malaysia. Selain di bidang olahraga, untuk prestasi mahasiswa yang lain seperti apa? Selain olahraga, juga ada dari jurusan tata busana yang mendapat prestasi di Jerman. Juga, ada dari PIMNAS yang mendapat medali emas 1, perak 2 dan menjadikan ranking Unesa naik ke peringkat 9 nasional. Selain beberapa prestasi yang telah saya sebutkan tadi, ada juga beberapa prestasi lain di bidang kesenian, kontes robot dan sebagainya. Bagaimana cara meningkatkan prestasi mahasiswa, terutama untuk bekal berkompetisi di dunia kerja nanti? Ketika berbicara soal cara meningkatkan prestasi mahasiswa yang menunjang mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, tentu mahasiswa harus banyak berlatih karena cara itulah yang sangat efektif. Kompetensi anak-anak di akademik saja tidak cukup. Selain punya kemampuan akademik, juga harus punya keterampilan penunjang mengahadapi dunia kerja. Upaya yang dilakukan Unesa seperti apa untuk
Majalah Unesa
Pencapaian prestasi mahasiswa Unesa cukup baik dan tidak bisa diremehkan. Pasalnya, 5 tahun terakhir banyak prestasi yang didapat, terutama pencapaian prestasi bidang olahraga yang meningkat drastis. Tahun 2017, bidang olahraga menorehkan prestasi di Sea Games. Kalau tidak salah di bidang renang, lalu ada juga silat di UPSI Malaysia.
memberi bekal kompetisi di dunia kerja? Kita punya pusat Inkubasi Wirausaha dan Job Center. Bagi mahasiswa yang sudah mendekati semester 8, biasanya diberikan pelatihan pelatihan melalui job center tersebut. Job center juga menjadi perantara atau uji coba bagaimana mahasiswa agar tidak kaget ketika menghadapi dunia kerja. Di sana, diberi pelatihan menulis lamaran kerja dan latihan wawancara. Seharusnya, lulusan S1 adalah pencipta lapangan pekerjaan. Oleh karena itu mahasiswa lulusan S1 harus diperkuat melalui bidang wirausaha. Bagaimana harapan Bapak, setelah Unesa mendapatkan akreditasi A? Tentu, kami berharap seiring dengan capaian akreditasi A yang didapat Unesa, selanjutnya bisa ditingkatkan dan mendapat akreditasi internasional. Memang tidak mudah untuk mendapat akreditasi internasional. Namun, semuanya dapat dipenuhi jika semua bekerja dengan baik dan saling bersinergi. Oleh karena itu, masing-masing fakultas didorong untuk menorehkan prestasi Internasional.n (TAR/INA)
| Nomor: 112 Tahun XVIII - Desemb Majalah
Unesa
Cara meningkatkan prestasi mahasiswa yang menunjang mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, tentu mahasiswa harus banyak berlatih karena cara itulah yang sangat efektif. Kompetensi anak-anak di akademik saja tidak cukup.
| Nomor: 114 Tahun XIX - Febuari 2018 |
13
KABAR
PRESTASI
KISAH ALSYA SEKAR, MAHASISWI UNESA RAIH PUTERI INDONESIA JAWA TIMUR 2018
COBA-COBA BERBUAH MAHKOTA JUARA
DALAM AJANG PEMILIHAN PUTRI INDONESIA JAWA TIMUR 2018 DI NOVOTEL SAMATOR SURABAYA 2 FEBRUARI 2018 LALU, ALSYA SEKAR AMARANGGANA WIBOWO, MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNESA 2015 YANG MEWAKILI KABUPATEN SIDOARJO BERHASIL MERAIH MAHKOTA JUARA PUTERI INDONESIA JAWA TIMUR. IA BERHASIL MENGALAHKAN 30 PESERTA LAIN DARI PERWAKILAN SE-JAWA TIMUR. ATAS PRESTASI ITU, JUARA FAVORIT YUK SIDOARJO 2012 ITU BERHAK MEWAKILI JAWA TIMUR DI AJANG PEMILIHAN PUTRI INDONESIA YANG AKAN DIHELAT DI JAKARTA.
A
lsya mengaku hanya coba-coba saja saat mengikuti audisi pemilihan putri Indonesia Jawa Timur. Ternyata, ia berhasil maju ke babak 12 besar finalis putri Indonesia Jawa Timur. Setelah melaju ke babak 12 besar, gadis kelahiran Surabaya 23 Februari 1997 itu pun harus menjalani karantina di Puteri Indonesia Jawa Timur. “Senang rasanya. Saya dapat teman banyak. Orang-orang hebat, pengetahuan baru dan ilmu yang sangat luar biasa,” ujarnya. Tak hanya berhenti di 12 besar, anak kedua dari tiga bersaudara itu ternyata berhasil menjadi Puteri Indonesia Jawa Timur 2018. Alsya demikian panggilan akrabnya mengaku sempat tidak percaya atas raihan prestasi itu. “Ketika saya dipasangkan
14
mahkota, saya merasa shock, terharu dan bahagia sekaligus. Saya nggak nyangka sebelumnya kalau perjuangan saya bisa sampai di situ (menjadi juara),” tutur Alsya berkacakaca.
Melaju ke babak utama dan mewakili Jawa Timur, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Alsya. Banyak hal yang harus ia persiapkan untuk bekalnya nanti di Jakarta. Salah satunya, belajar public
Alsya Sekar Amaranggana Wibowo (tengah) menerima trophy dan hadiah tabungan setelah berhasil meraih mahkota juara Puteri Indonesia tingkat Jawa Timur, tahun 2018.
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
KABAR PRESTASI MAHKOTA PUTERI: Alsya Sekar Amaranggana Wibowo, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unesa 2015 berhasil meraih mahkota juara Puteri Indonesia Jawa Timur 2018.
Majalah Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
15
KABAR
PRESTASI
speaking hingga fitting baju. “Persiapan tentunya terus saya lakukan. Belajar bagaimana berbicara di depan umum, mengasah kemampuan bahasa Inggris dan personality. Selain itu, juga persiapan fitting baju di designer-designer yang ngesponsorin outfit saya saat karantina di Jakarta nanti,” katanya. Mahasiswa semester 6 ini juga mengaku bahwa public speaking adalah hal yang menjadi fokus persiapan dalam menghadapi agenda ke depan. Sebab, ke depan nanti seorang public figure harus dapat berkomunikasi dengan baik dan lebih banyak face to face dengan orang lain. “Jadi hal yang menjadi fokus persiapan saya adalah public speaking,” jelasnya. Pada akun instagramnya, Alsya yang juga merupakan finalis RakaRaki 2016 dan Juara Favorit Yuk Sidoarjo 2012 mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang diberikan semua pihak hingga ia mendapat prestasi terbaik. “Kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terutama kepada istri Gubernur Jatim serta untuk keluarga, sahabat, teman, IAPI Jatim, sponsor, dan pihak-pihak yang telah memotivasi, mendoakan dan mendukung saya hingga perjalanan saat ini. Semoga kebaikan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan selalu mengiringi langkah kita,” tulis Alsya dalam akun instagramnya. Rasa syukur pun tak lupa Alsya panjatkan. Dengan usaha dan doa, Alsya akan terus belajar untuk bisa membanggakan dan menginspirasi orang sekitarnya. “Saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengemban amanah dan tanggung jawab sebagai Putri Indonesia Jawa Timur 2018. Saya tahu ini bukan perjalanan yang mudah. Dengan usaha dan doa, saya akan terus belajar untuk bisa membanggakan dan menginspirasi orang-orang di sekitar saya,” tuturnya. n (TAR/QQ)
16
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
TENTANG ALSYA TEMPAT & TGL LAHIR Surabaya 23 Februari 1997 PENDIDIKAN Semester VI Jurusan Ilmu Komunikasi UNESA HOBY Modeling, Body Combat, dan menari tradisional PRESTASI R Yuk Sidoarjo Persahabatan dan Favorit 2012 R Puteri Jatim Fair 2013 R Covergirl Aneka Yes 2014 R Finalis Raki Jawa Timur R Puteri Indonesia Jatim 2018
Majalah Unesa
KABAR PRESTASI
BERJAYA: Tim Sepak Takraw Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa yang berhasil menyabet medali di ajang Sukan Institusi Pengajian Tinggi (SUKIPT) 2018 di Universiti Putra Malaysia.
TIM TAKRAW UNESA BERJAYA DI SUKIPT 2018
L
agi dan lagi prestasi ditorehkan oleh mahasiswa Unesa. Kali ini dari Fakultas Ilmu Keolahragaan berhasil meraih medali perunggu dalam cabang sepak takraw Sukan Institusi Pengajian Tinggi (SUKIPT) 2018 di Universiti Putra Malaysia. Dari Indonesia hanya diwakili oleh mahasiswa Unesa yang memiliki skill tinggi. Persiapan yang dilakukan para pemain dan pelatih relatif singkat mengingat perlombaan tersebut berbenturan dengan libur semester. Akan tetapi semangat
yang ditunjukkan tim sangat tinggi sehingga kekompakan bisa terjalin dengan baik. Menurut pelatih tim sepak takraw Unesa, I Dewa Made Aryananda Wijaya Kusuma, M.Or., bahwa pemainnya memiliki kualitas mental yang baik. Meskipun perjuangan timnya harus terhenti di babak 4 besar, semangat yang ditunjukkan oleh para pemain terus berkobar. Langkahnya terhanti oleh tim Thailand yang diwakili oleh Thaksin University. Dalam perebutan 3 besar timnya melawan NTRU University dari Thailand
Majalah Unesa
dan berhasil menang atas universitas dari negara gajah putih tersebut serta meraih juara ke 3. “Saya merasa bangga dengan anakanak karena ini pengalaman pertama internasional mewakili kampus, dengan hasil yang saya rasa melebihi target pribadi saya,� ujar Dewa. Para pemain dari Unesa yang dibawa yakni Dedi Setiadi Suryo Wicaksono, Dwi Dika Saputra, Jimmy Kartika Duwi Saputra, dan Abdul Muin. Serta 3 official yang mendukung kinerja pemain.n (WHY)
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
17
LENSA
UNESA
DARI GITAR TURUN KE HATI
K
KM Jrang Jreng Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan pementasan gitar klasik bertajuk Guitar in Love Dari Dawai Turun ke Hati, Rabu, (21/2). KKM Jrang Jreng merupakan salah satu komunitas gitar klasik yang ada di Unesa. Acara dilaksanakan tepat pada pukul 19.00 WIB di Gedung T11 jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni, kampus lidah wetan, Surabaya. Pementasan dimeriahkan oleh 9 penampilan. n
MENWA UNESA GANTI KOMANDAN
R
Resimen Mahasiswa Unesa, Kamis (15/2) mengadakan upacara serah terima jabatan Komandan Satuan Resimen Mahasiswa 804 Unesa dengan mengangkat tema Dedikasi Nyata Mewujudkan Generasi yang Berkualitas. Upacara dilaksanakan di Auditorium O5 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa, Kampus Lidah Wetan. n
BIMBASI FIP CETAK KADER BARU
B
IMBASI (Bimbingan Sebaya Mahasiswa) Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa, Jumat (9/2) menyelenggarakan acara “Pelatihan Kader BIMBASI 2018� guna untuk mencetak kader-kader yang cerdas, solutif dan bijaksana. BIMBASI di bawah naungan UPT Layanan Bimbingan Konseling tahun ini merekrut sebanyak 67 kader baru. n
18
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
LENSA UNESA
WISATA JURNALITIK 2018
K
eluarga besar Humas Unesa menyelenggarakan Wisata Jurnalistik di Kota Batu, 2-4 Februari 2018. Selama tiga hari, para personel Humas Unesa mendapat tambahan wawasan kehumasan dan jurnalistik dari praktisi media dan dosen ilmu komunikasi. Hadir dalam kegiatan ini, Kabiro BAKPK Unesa, Kabak Kerja Sama dan Humas Unesa, Kasubag Humas Unesa, Tenaga Ahli Humas Unesa, dan para reporter, serta anggota keluarga besar Humas Unesa lainnya. n
SERAGAM: Dua reporter baru Humas Unesa mengenakan seragam yang disematkan langsung oleh Kabiro BAKPK Unesa Dra. Ec. Hj. Ratih Pudjiastuti, M. Si disaksikan Kabar Kerja Sama dan Humas Unesa, Titin Sumarti, M.Pd.
KEBERSAMAAN: Suasana kebersamaan Keluaga Besar Unesa saat wisata jurnalitik di Batu Malang. Kegiatan dilakukan selain menambah wawasan juga untuk refreshing.
Majalah Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
19
KOLOM REKTOR
Perolehan akreditasi prodi maupun perguruan tinggi ini akan dinikmati secara langsung oleh mahasiswa yang akan diwisuda pada tahun ini dan empat tahun mendatang. Prof. Dr. Warsono, M.S.
A
kreditasi suatu program studi dan lembaga merupakan hasil penilaian Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tingi (BAN-PT) terhadap menajemen, proses belajar, kualitas sumber daya, dan profil lulusan yang terjadi di suatu lembaga pendidikan tinggi. Penilaian tersebut didasarkan pada standar yang telah ditetapkan Pemerintah. Dari hasil penilaian tersebut, kemudian ditetapkan akreditasi suatu program studi atau perguruan tinggi. Proses akreditasi dilakukan secara ketat dan objektif terhadap kondisi nyata yang ada dan terjadi di prodi maupun lembaga tersebut. Para asesor pun adalah orang-orang yang memiliki integritas tinggi dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Borang yang ditulis oleh prodi atau perguruan tinggi dicermati dan dibuktikan di lapangan kesesuaiannya. Atas dasar itulah, maka akreditasi suatu prodi merupakan kebutuhan suatu perguruan tinggi. Di sis lain, akreditasi yang dilakukan oleh BANPT, juga semakin dipercaya oleh masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia, Unesa harus memiliki
jaminan bahwa lulusannya memiliki kompetensi yang bisa dijadikan modal menghadapi tantangan masa depan. Salah satu wujud jaminan tersebut adalah akreditasi program studi maupun perguruan tinggi. Dengan perolehan akreditasi
MAKNA AKREDITASI
B ke A. Berbagai usaha terus dilakukan baik oleh pimpinan prodi, fakultas, maupun universitas dengan memperbaiki kelemahan dan melengkapi kekurangannya. Peningkatan akreditasi merupakan komitmen para pimpinan, dan ini merupakan pertanggungjawaban Unesa kepada masyarakat. Dengan peningkatan akreditasi perguruan tinggi (Unesa) dan beberapa program studi (prodi) dari B menjadi A, merupakan modal bagi para lulusan untuk bersaing dalam mencari kerja. Bagi lulusan yang berasal dari prodi terakreditasi A tentu memiliki kesempatan lebih luas melamar pekerjaan dibandingkan dengan mereka yang akreditasi prodinya masih B atau C. Begitu juga lulusan dari prodi yang telah terakreditasi B juga dapat lega melamar pekerjaan, tanpa harus khawatir terganjal persyaratan akreditasi prodi. Beberapa instansi pemerintah maupun swasta meminta akreditasi sebagai syarat untuk penerimaan pegawai atau tenaga kerjanya. Bagi para lulusan suatu perguruan tinggi, jika melamar pekerjaan di instansi atau perusahaan biasanya ditanyakan akreditasi prodinya maupun perguruan tinggi. Pertanyaan tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh “jaminan� bahwa proses belajar mengajar
BAGI MAHASISWA
20
A, berarti telah ada pengakuan dari pihak eksternal dalam hal ini BAN-PT bahwa proses pendidikan di Unesa dijamin berjalan baik. Dengan demikian, akreditasi merupakan “jaminan mutu� eksternal suatu program studi atau perguruan tinggi terhadap lulusannya. Sampai Februari ini, di Unesa sudah ada 43 prodi yang terakreditasi A. Dan, selebihnya sudah terakreditasi B. Memang masih ada beberapa prodi yang masih terakreditasi C terutama prodi-prodi baru. Sudah tentu, para pimpinan tidak puas dengan pencapaian tersebut, dan akan terus berusaha meningkatkan akreditasi dari C ke B dan dari
| Nomor: 114 Tahun XIV - Februari 2018 |
Majalah Unesa
KOLOM REKTOR yang dijalani oleh lulusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Sebagian instansi atau perusahaan mensyaratkan akreditasi program studi dari lulusan tersebut minimal B, meskipun ada juga yang tidak mensyaratkan akreditasi prodi, karena mereka mempunyai alat ukur sendiri untuk menguji kompetensi calon tenaga kerjanya. Perolehan akreditasi prodi maupun perguruan tinggi ini akan dinikmati secara langsung oleh mahasiswa yang akan diwisuda pada tahun ini dan empat tahun mendatang. Hal itu disebabkan masa berlaku akreditasi adalah empat tahun, dan setelah itu akan dievaluasi kembali. Bagi mahasiswa yang prodinya telah terakreditasi A atau B dan akan diwisuda tahun ini, telah memiliki modal untuk mencari kerja dari persyaratan akreditasi. Paling tidak jika dipersyaratkan akreditasi prodi minimal B, seperti yang diminta oleh suatu perusahaan atau instansi selama ini, Anda telah memenuhi syarat. Di sisi lain, kami juga berharap kepada para lulusan Unesa untuk menjaga nilai akreditasi yang telah dicapai oleh prodi maupun perguruan tinggi, jangan sampai terjadi penilaian yang kontradiktif. Sikap, perilaku, dan kompetensi Anda justru menunjukkan nilai yang sebaliknya, dalam arti sikap, perilaku, dan kompetensi Anda tidak mencerminkan bahwa Anda lulusan dari prodi atau perguruan tinggi yang terakreditasi A. Anda harus menjaga diri dan nilai akreditasi prodi dan perguruan tinggi dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan kompetensi yang menggambarkan bahwa Anda memang PANTAS sebagai lulusan dari prodi atau perguruan tinggi yang terakreditasi A. Oleh karena itu, meskipun sudah lulus, Anda harus terus belajar dan mengembangkan seluruh potensi yang Anda miliki. Dalam batas-batas tertentu, Unesa telah memberi bekal pengetahuan dan karakter serta cara berpikir secara ilmiah (scientific thinking) kepada para mahasiswa. Tugas
mahasiswa selanjutnya, termasuk yang sudah lulus adalah terus menjaga karakter yang baik, karena itu akan menjadi modal sosial (social capital) Anda dalam dunia kerja. Era global yang ditandai dengan persaingan, justru sangat membutuhkan karakter seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, toleran terhadap perbedaan. Karakter tersebut yang akan menjadi modal Anda dalam bekerja dan kerja sama dengan orang lain. Meskipun globalisasi ditandai dengan persaingan, namun kerja sama dengan pihak-pihak tertentu tetap dibutuhkan. Dengan semboyan Growing with Character, diharapkan lulusan Unesa tumbuh dan berkembang dengan kompetensi dan karakter yang semakin baik. Di samping menjaga karakter, yang harus dilakukan oleh para lulusan Unesa adalah terus mengembangkan kemampuan berpikir secara ilmiah untuk menganalisis setiap persoalan yang dihadapi, sehingga dapat menemukan akar masalah dan solusinya. Ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang diberikan di perguruan tinggi bisa saja tidak relevan lagi dengan keadaan yang ada di masa depan, karena ilmu dan teknologi memang terus berubah. Tetapi cara berpikir ilmiah (kritis, analitis, kreatif ) merupakan hal yang tidak akan ketinggalan perubahan. Berpikir adalah proses untuk mencari jawaban atas pertanyaan. Kata tanya itu dari zaman Yunani sampai sekarang tetap sama, yaitu 5 W (what, who, where, when, why) dan 1 H (how). Jika kita terus bertanya, maka akan lahir pengetahuanpengetahuan baru, sesuai dengan objek yang ditanyakan dan bagaimana cara bertanyanya. Dari enam kata tanya tersebut, ilmu dan teknologi terus berkembang sampai sekarang. Oleh karena itu, teruslah berpikir (bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan). Dengan cara berpikir ilmiah, Anda akan bisa terus mengembangkan ilmu dan teknologi, serta menghadapai tantangan ke depan.
Majalah Unesa
Perintah berpikir ini juga ada dalam Alquran. Banyak ayatayat Alquran yang berkaitan dengan perintah berpikir. Berpikir merupakan salah satu yang membedakan antara manusia dengan binatang sebagaimana yang dikatakan oleh Aristoteles, man is animal rational. Bahkan, Rene Descartes menegaskan bahwa berpikir mengindikasikan bahwa kita sebagai manusia, dengan menyatakan co gito ergo sum, aku berpikir, maka aku ada sebagai manusia. Dalam kenyataannya, apa dan bagaimana cara berpikir yang membedakan antara orang yang berhasil dengan orang yang tidak berhasil. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang berpikir secara positif dan visioner. Berpikir positif salah satu di antaranya adalah berpikir mencari solusi atas suatu masalah, bukan hanya mencari siapa yang salah. Dengan berpikir secara positif, akan memiliki pengetahuan atau menemukan teknologi yang bisa menjadi solusi atas permasalahan yang ada. Sedangkan berpikir visioner, adalah berorientasi jauh ke depan, melampui keadaan saat ini. Mereka sudah bisa mengantisipasi yang akan terjadi dan telah mempersiapkan jawaban untuk menghadapi masalah yang mungkin akan terjadi. Oleh karena itu, pesan saya kepada para lulusan Unesa, jangan berhenti berpikir. Teruslah bertanya atas apa yang terjadi dan akan terjadi dengan pertanyaan what, how, dan why. Dengan terus bertanya (berpikir), maka pengetahuan dan ilmu Anda akan terus berkembang dan akan eksis sebagai human being. Jadikanlah nilai akreditasi prodi dan perguruan tinggi sebagai modal dan pemacu semangat untuk terus belajar di mana saja dan kepada siapa saja. Belajar adalah proses perubahan dan perubahan adalah suatu keniscayaan, sehingga yang tidak mau belajar pasti akan terlindas oleh perubahan itu sendiri.n
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
21
INSPIRASI
ALUMNI KIPRAH KHOIRUL ANAM, ALUMNI IKIP SURABAYA 1984
KEPALA SEKOLAH SEGUDANG PRESTASI
Kepala Sekolah SMPN 1 Lamongan, Khoirul Anam.
PRESTASI SMPN 1 LAMONGAN MERAIH PREDIKAT TERBAIK DALAM BIDANG TATA KELOLA MUTU SMP TINGKAT NASIONAL TAK LEPAS DARI TANGAN DINGIN SANG KEPALA SEKOLAH. DIALAH KHOIRUL ANAM, ALUMNUS S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI, FPIPS IKIP SURABAYA (UNESA).
U
nesa yang dulu bernama IKIP Surabaya telah memiliki ribuan alumni yang bertebaran di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi. Salah satu alumni yang terbilang sukses di bidang pendidikan adalah Khoirul Anam, alumni S1 Pendidikan Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu
22
Pengetahuan Sosial (FPIPS) IKIP Surabaya (Red, Unesa) angkatan 1984 yang kini menjadi kepala sekolah SMPN 1 Lamongan. Bahkan, baru-baru ini alumni yang lulus IKIP Surabaya pada tahun 1988 berhasil mengantarkan sekolah yang dipimpinnya mendapatkan Juara Terbaik Tata Kelola Mutu SMP Tingkat Nasional. Seperti apa kiprahnya? Berikut bincang-bincang
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
reporter Majalah Unesa Syaiful Hidayat dengan Khoirul Anam di sela acara Temu Alumni UKKI Unesa beberapa waktu lalu. Bagaimana pengalaman bapak selama kuliah di IKIP Surabaya (kini, Unesa)? Sangat mengesankan kuliah di IKIP Surabaya. Selama di IKIP, saya tidak hanya kuliah, tapi juga aktif di
INSPIRASI ALUMNI berbagai organisasi. Salah satunya menjadi pengurus HMJ Geografi, dan juga aktivis di Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI). Bahkan, sebagian besar waktu saya habiskan di Masjid IKIP Surabaya.
kepala sekolah SMPN 1 Brondong mulai tahun 2006 sampai 2008, kepala sekolah SMPN 1 Kalitengah mulai tahun 2008 sampai 2011, dan kepala sekolah SMPN 1 Lamongan mulai tahun 2011 sampai sekarang.
Di UKKI dulu, aktif di bidang apa? Saya menjadi Ketua Unit Kerohanian Kegiatan Islam (UKKI) bidang Pendidikan. Kala itu, yang menjadi program andalan adalah TQQ (Ta’limu Qiroatil Quran). Program tersebut terintegrasi dengan mata kuliah MKDU Pendidikan Agama. Setiap mahasiswa yang memprogram mata kuliah Agama Islam wajib mengikuti program TQQ. Saya juga berperan sebagai mentor program TQQ kelompok lanjut dan juga mentor qiroatil quran bit taghon.
Apa saja penghargaan yang sudah didapatkan baik personal maupun lembaga? Selama di SMPN 1 Lamongan, saya mendapatkan beberapa penghargaan. Di antaranya, Juara 2 Guru Teladan se-Kabupaten Lamongan, juara 2 Guru Teladan Provinsi Jawa Timur tahun 2002, nominasi kepala sekolah berprestasi Jawa Timur tahun 2004, People Choice Reputable School Award Winner 2012 kategori The Best Education of Year dari IAC Tri Uno, Penghargaan Widyapakartinugroho dari Gubernur Jatim 2013, Unit pelayanan publik percontohan bidang pendidikan Jawa Timur tahun 2013, penghargaan Adiwiyata nasional tahun 2015 dari kementerian lingkungan hidup, penghargaan sekolah berintegritas tingkat nasional dari Kemendikbud RI 2015, penghargaan pelopor UNBK Nasional 2015, penghargaan perpustakaan nasional tahun 2015, surveillance ISO versi 9001:2015 berlaku 2012 sampai sekarang, penghargaan sebagai sekolah rujukan mutu tingkat nasional 2016 dari Kemendikbud RI, tata kelola mutu SMP terbaik nasional 2017, dan Dutawiralana Internasional kepramukaan tahun 2014 dan 2017 (Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Macao, Hongkong). Saya juga mendapatkan rekomendasi dari Kemendikbud yakni The most Improvement High school dari Indonesian Inspore 2013.
Di IKIP Surabaya masuk melalui jalur apa? (Berupaya mengingat-ingat). Saya masuk IKIP Surabaya melalui jalur PMDK tanpa tes. Saya masuk IKIP Surabaya tahun 1984 dan lulus tahun 1988. Jadi, 4 tahun persis saya selesaikan kulia. Setelah lulus dari IKIP Surabaya, langsung mendapatkan pekerjaan atau masih mencari-cari? Alhamdulillah, begitu lulus kuliah, saya langsung aktif mengajar di SMA Kartika Surabaya. Setahun setelah lulus, persisnya tahun 1989, saya diangkat sebagai PNS dan ditempatkan di SMPN 1 Deket 1989 sampai 2006. Selain itu, juga mengajar sebagai guru honorer di MAN Lamongan tahun 19892006. Bahkan, saya masih sempat mengajar di sekolah milik yayasan di Karangbinangun tahun 1989 sampai 2004. Kabarnya, sebelum menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Lamongan, sudah beberapa kali menjadi kepala sekolah? Ya. Alhamdulillah. Selain menjadi guru, saya beberapa kali mendapat amanah menjadi kepala sekolah di berbagai sekolah. Di antaranya,
Sebagai alumni pendidikan IKIP Surabaya, bagaimana kiprah bapak mewarnai pendidikan di SMPN 1 Lamongan? Tentu, dengan sepenuh tenaga, kiprah sebagai alumni pendidikan IKIP Surabaya telah diterapkan sejak masih menjadi guru maupun setelah menjadi kepala sekolah.
Majalah Unesa
Di SMPN 1 Lamongan kami berupaya mewujudkan visi sebagai insan cerdas, kreatif, berprestasi, kompetitif, berwawasan global, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi Imtaq. Kami memiliki branding BRAINPLUS (beneficial, reliable, achievement, innovative, notable, populis, loyal, unique, successful). Sedangkan moto prestasi adalah Every Day is Winning Experience. Bagaimana bapak melihat pendidikan sekarang? Menurut saya, pendidikan sekarang semakin bertumpu pada pengembangan dimensi olah otak atau pengetahuan belaka, belum banyak menyentuh olah rasa dan olah hati. Seharusnya, pendidikan harus mengharmonisasikan olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga sehingga pendidikan dapat menghasilkan insan kamil yang memiliki dimensi vertikal dan horisontal. Bagaimana dengan Unesa sekarang? Saya rasa, Unesa sekarang semakin berkembang pesat. Gedung dan infrastruktur penunjang pembelajaran sudah semakin lengkap. Beda dengan zaman saya dulu kuliah yang masih sangat terbatas. Saya yakin, Unesa tetap mejadi pilihan utama bagi calon-calon pendidik yang ingin mengembangkan kemampuan sebagai pendidik profesional. Bahkan, selain pendidik, Unesa saat ini juga memiliki berbagai keilmuan nonkependidikan yang luas dan komprehensif. Terakhir, harapan Bapak terhadap Unesa? Saya berharap Unesa terus berpacu dalam mengembangkan potensi sebagai perguruan tinggi terdepan dalam keilmuan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat melalui karya nyata yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat luas. n (DAYAT/SIR)
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
23
DOSEN &
KIPRAH
PAKAR: Dr. Ir. Dadang Supriyatno, M.T (kiri) saat menjadi narasumber dalam sebuah program televisi di Surabaya. Kepakaran Danang Suprayitno di bidang teknik transportasi diakui para stakeholder.
DR. IR. DADANG SUPRIYATNO M.T, PAKAR TRANSPORTASI FT UNESA
BERKIPRAH SEBAGAI PAKAR TRANSPORTASI BERKIPRAH DENGAN AKTIVITAS DI LUAR KAMPUS, TENTU MENJADI NILAI POSITIF TERSENDIRI BAGI SEORANG DOSEN SELAMA TUGAS UTAMA SEBAGAI DOSEN TIDAK DIABAIKAN. HAL ITULAH YANG DILAKUKAN DR. IR. DADANG SUPRIYATNO, M.T, DOSEN TEKNIK SIPIL, PRODI D3 TRANSPORTASI YANG TELAH MELANGLAN GBUANA BERAKTIVITAS DI LUAR KAMPUS SEBAGAI PAKAR TRANSPORTASI.
D
osen yang berkiprah di luar tentu sangat berdampak baik bagi eksistensi institusi tempatnya mengabdi. Potensi yang dimiliki dosen tersebut tidak hanya melambungkan nama yang bersangkutan, tetapi akan
24
mengangkat nama baik institusinya. Dadang Supriyatno, yang memiliki keahlian di bidang teknik transportasi kiprahnya sudah cukup diakui di luar kampus. Bahkan, atas reputasinya itu, Dadang mendapat pengakuan dan kepercayaan dari para stakeholder.
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
Dadang dipercaya sebagai Tenaga Ahli BPTD (Badan Pertimbangan Transportasi Daerah) Kota Surabaya. Sebagai tenaga ahli BPTD, Dadang terlibat dalam penanganan berbagai isu yang berkembang di Kota Surabaya, khususnya transportasi perkotaan baik terkait
KIPRAH & DOSEN kemacetan lalu lintas, problematika angkutan umum perkotaan sampai bagaimana konsep penyediaan SAUM (Sistem Angkutan Umum Massal) di Kota Surabaya. Sebagai pakar transportasi, Dadang selalu dimintai pemikiran dan sumbang saran dalam beberapa kegiatan atau diskusi dengan stakeholder. Dalam rangka menyikapi problematika angkutan umum di kota Surabaya, Dadang dilibatkan dalam diskusi publik antara akademisi (Unesa) dengan stakeholder di sebuah stasiun televisi lokal di Surabaya, juga di media cetak. Selain itu, terkait konsep penyediaan angkutan umum cepat (AMC) di Kota Surabaya, Dadang terlibat diskusi penyediaan Transportasi Trem dan Monorail di Kota Surabaya dalam acara Rembuk Surabaya di salah satu televisi lokal Surabaya bersama legislatif dan Pemerintah Kota Surabaya. Selain menjadi tim ahli BPTD, Dadang merupakan Anggota Forum Transportasi dan Angkutan Jalan Raya di Provinsi Jawa Timur. Ia menduduki posisi sebagai sekretaris bidang Pendidikan Lalu Lintas. Di forum tersebut, Dadang banyak terlibat diskusi sebagai pakar transportasi terkait keselamatan lalu lintas, jumlah kecelakaan dan upaya menekan kecelakaan pasca even lebaran, natal dan tahun baru serta dilibatkan dalam penjurian Duta Lalu Lintas Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya berhenti di situ, Dadang juga berkiprah di Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) Indonesia. Dengan berkiprah Dadang sebagai anggota FSTPT, membuat Unesa tidak dipandang sebelah mata oleh Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang punya prodi Transportasi. Terbukti, beberapa kali Unesa dipercaya sebagai penyelenggara kegiatan. Di antaranya, sebagai anggota komite ilmiah dari FSTPT, penulis buku Jalan Kereta Api level S1, dipercaya beberapa PTN (UGM & Unhas) menguji mahasiswa S3 bidang
Transportasi dan Perkeretaapian. “Sebagai pakar Transportasi di Unesa, saya sering diminta bimbingan workshop di beberapa Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten bidang Angkutan Umum,” paparnya. Dengan seabrek kiprah di luar tersebut, tentu akan semakin banyak pihak luar yang semakin menghargai institusi Unesa. Dadang membuktikan hal itu. Saat ini, ia dipercaya oleh pakarpakar di bidang perkeretaapian dari DJKA sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masyarakat Perkeretaapian Provinsi Jawa Timur periode 2017-2022. Dengan adanya himpunan masyarakat perkeretaapian Indonesia yang dipercayakan kepada dosen Transportasi Unesa, tentu membuktikan adanya exsistensi insitusi (Unesa) di luar. “Konstribusi para dosen dalam membangun eksistensi Institusi Unesa, jangan hanya dilakukan di dalam kampus saja. Kalau ada kemampuan dan kemauan, harus tampil juga di luar kampus karena hal ini akan lebih memperkuat pengakuan serta integritas bagi dosen-dosen Unesa di masyarakat,” pungkasnya. n (MIR/NING)
PROFIL DADANG SUPRIYATNO NAMA LENGKAP: Dr. Ir. Dadang Supriyatno M.T KEAHLIAN: Pakar Transportasi PEKERJAAN: Dosen Teknik Sipil, Prodi D3 Transportasi KIPRAH DI LUAR KAMPUS: R Tenaga Ahli BPTD (Badan Pertimbangan Transportasi Daerah) Kota Surabaya R Sekretaris bidang Pendidikan Lalu Lintas Forum Transportasi dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Jawa Timur R Pendamping Tenaga Ahli Polda Jawa Timur Sub Bidang Keselamatan Lalu Lintas R Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masyarakat Perkeretaapian Propinsi Jawa Timur periode 20172022 R Anggota komite ilmiah FSTPT R Aktif di berbagai diskusi dan workshop terkait transportasi.
Dr. Dadang (kanan) dipercaya sebagai narasumber untuk beberapa permasalahan transportasi di Kota Surabaya dan kota sekitar. Pendapat dan solusinya diperlukan masyarakat.
Majalah Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
25
GURU
BESAR DARI RISET PROF. MADE SRIUNDY MAHARDIKA, GURU BESAR FIK UNESA
TIGA MATA PELAJARAN BERPERAN BESAR BENTUK KARAKTER BANGSA BERMULA DARI KEPRIHATINAN TERHADAP BOBROKNYA MORAL DAN ETIKA ANAK BANGSA, MENDORONG PROF. MADE SRIUNDY MAHARDIKA, M.PD MELAKUKAN RISET BERJUDUL MODEL EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM UPAYA MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA YANG MEMILIKI KUALITAS JASMANI, ROHANI DAN BUDAYA HIDUP SEHAT. MELALUI PENELITIAN ITU, MADE, DEMIKIAN PANGGILAN AKRABNYA MENEMUKAN TIGA MATA PELAJARAN YANG BERPERAN BESAR DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA YAKNI PENDIDIKAN AGAMA, PPKN, DAN PENDIDKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN.
D
itemui di sela kesibukannya, Prof. Made mengungkapkan banyak hal mengenai riset yang dilakukan. Ia mengatakan prihatin terdegradasinya moral anak bangsa akhir-akhir ini. Ia merasakan bangsa ini secara moral dan etika sudah bergeser. Seolah-olah asing dengan bangsa sendiri. Itu dibuktikan dengan banyaknya aksi kekerasan di mana-mana, kecurangan di manamana, bahkan kasus-kasus korupsi menjadi berita harian yang setiap saat disaksikan publik negeri ini. “Kondisi buruk itulah yang sebenarnya perlu kita atasi. Itulah yang kemudian mendorong cara kita untuk mengatasi persoalan berat seperti ini. Itulah yang mendorong saya melakukan riset tersebut,” paparnya memulai perbincangan. Menurut Prof. Made, bangsa ini memiliki persoalan besar tentang karakter (national character). Dari persoalan bangsa itulah, ia kemudian bertanya-tanya sebenarnya siapa yang bertanggung jawab terhadap pembentukan
26
bertanggung jawab kepada pembentukan masyarakat Indonesia atau Warga Negara Indonesia agar taat hukum dan cinta kepada tanah air. Kemudian, yang ketiga adalah Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. “Ketiga mata pelajaran itulah yang bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter,” tandasnya.
karakter? Dari pertanyaan itulah, Prof. Made lantas melakukan riset. Dari hasil analisis risetnya, ia menemukan tiga hal yang sangat bertanggung jawab alias berperan besar dalam membentuk karakter. Pertama adalah Pendidikan Agama. Agama membentuk manusia Indonesia yang bertakwa dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Hal ini menunjukkan agama berperan besar untuk pembentukan karakter,” paparnya. Kemudian, yang kedua adalah PPKn. Menurut Prof. Made, PPKn
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
PILIH PROGRAM SEDERHANA, TAPI APLIKATIF Prof. Made menjelaskan, dalam PP No. 19 tahun 2005 dan Permendiknas No. 22 dan 23 tahun 2006, dikatakan bahwa tujuan PJOK ada tiga. Pertama, membangun potensi fisik supaya jasmani anak-anak Indonesia sehat, ideal dan sebagainya. Kedua adalah menanamkan di Sekolah Dasar, kemudian di SMP dan SMA membudayakan sportivitas, yaitu ada nilai kejujuran, kerja sama, toleransi, empati. Ada 19 nilai yang harus menjadi tujuan PJOK. Lalu, yang ketiga adalah kesehatan. “Tetapi cobalah lihat, apa yang dilakukan guru-guru PJOK kita di sekolah? Yang dilakukan adalah
GURU BESAR
Prof. Made Sriundy Mahardika, saat menyampaikan pidato ilmiah dalam pengukuhan sebagai Guru Besar FIK Unesa
mengukur berapa tinggi net bola voli? Ini sudah tidak benar, padahal sudah jauh banget. Seharusnya, membangun fisik, membangun karakter,dan juga kesehatannya. Tetapi yang ditanyakan adalah kemampuan dalam bermain sepak bola, kok jauh banget?” paparnya. Setelah diamati, menurut Prof. Made, ternyata guru-guru kesulitan untuk menilai itu. Pertama, mereka tidak tahu bahwa itu adalah tujuannya. Kedua, guru sulit menganalisis potensi fisik dan sportivitasnya. Dari sinilah, Prof. Made berpikir lagi. Jika guru sulit menganalisis, lantas apa model sederhana yang dapat digunakan? “Yang paling sederhana adalah program Microsoft Word dan Microsoft Excell yang di hampir semua laptop pasti ada. Bahkan, tak jarang di telepon genggam pun memiliki kedua program tersebut. Itulah yang menyebabkan saya menggunakannya, karena memang begitu familiar dan sederhana,” jelasnya.
Menurut Made, program itu sangat sederhana dan dapat langsung dipraktikkan para guru selama paham Microsoft Excell dan membaca instruksinya. Mereka tinggal memasukkan angka indikator yang ada, maka dapat kita ketahui berapa besar tingkat kejujuran siswa dan bagaimana potensi anak tersebut. “Tidak hanya kejujurannya, bahkan semangat dan kedisipilannya dapat dinilai melalui PJOK. Bahkan, di akhir semester pun indeks kejujuran dan kedisiplinan siswa dapat terlihat. Dengan demikian, di hati siswa pun akan membekas mengenai indeks kejujuran dan kedisiplinan yang telah didapat dalam satu semester. Itulah yang mampu membangun karakter melalui PJOK,” tambahnya. GENCAR SOSIALISASI PROGRAM Agar penelitian yang dilakukan berdampak pada masyarakat, Prof. Made telah gencar melakukan sosialisasi hasil riset ke seluruh
Majalah Unesa
wilayah Indonesia, kecuali Aceh dan Lampung. Sosialisasi itu dilakukan melalui seminar dan kepada para peserta PPG. Begitu juga melalui penataran yang dilakukan Dispora. Namun, menurut Made, permasalahannya guru tidak atau belum ingin melakukan pembelajaran pada kualitas yang tinggi sehingga program itu belum bisa dilakukan secara efektif. Oleh karena itu, yang perlu diubah adalah motivasi guru dalam mengajar. “Guru haruslah dimotivasi untuk mengubah anak didik menjadi lebih baik, bukan hanya sekadar mengajar dan selesai. Ayo, marilah bersungguh-sungguh dalam menghadapi Indonesia Emas tahun 2045,” ajak Prof. Made. Sebagai akademisi, Prof. Made berharap masyarakat Indonesia menjadi seperti tujuan pada PP No. 19 tahun 2005, yaitu fisiknya bagus, karakter anak-anak bangsa baik, dan sehat secara keseluruhan dengan gaya hidup yang baik. n (MED)
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
27
KIPRAH
LEMBAGA PUSAT STUDI DAN LAYANAN DISABILITAS (PSLD) UNESA
PSLD BANTU WUJUDKAN UNESA RAMAH DISABILITAS PUSAT STUDI DAN LAYANAN DISABILITAS (PSLD) UNESA YANG BERDIRI SEJAK 2013 MENJADI IKON UNIVERSITAS YANG RAMAH DISABILITAS. EKSISTENSI PSLD JUGA MENJADI SALAH SATU BENTUK NYATA BAHWA UNESA MERUPAKAN KAMPUS INKLUSI. BAHKAN, SUDAH 10 TAHUN INI, UNESA DIPERCAYA KEMDIKBUD MENJADI PERCONTOHAN DAN MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KHUSUS.
Ketua PSLD Dr.Budiyanto,M.Pd pada Acara HDI dan Serangkaian Dies Natalis ke-53 Unesa.
P
SLD memliki berbagai program meliputi pusat studi, layanan mahasiswa dan layanan anak. Program Layanan Mahasiswa berupa pendampingan belajar, pengembangan
28
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
bakat, penyiapan kerja, dan advokasi membantu memudahkan mahasiswa difabel untk mengoptimalkan kemampuan diri. Dr. Budiyanto, M.Pd, ketua PSLD Unesa mengatakan bahwa Unesa membuka kesempatan belajar
Majalah Unesa
bagi calon mahasiswa penyandang disabilitas seluas-luasnya. Saat ini, tercatat ada 24 mahasiswa penyandang disabilitas belajar di Unesa, yang tersebar di beberapa fakultas. Disamping beberapa program tersebut, yang
KIPRAH LEMBAGA paling utama adalah pada pendampingan belajar untuk mahasiswa disabilitas. Program itu, selain membantu mahasiswa dalam masa perkuliahan sekaligus membantu dosen mempermudah penyampaian materi kepada mahasiswa disabilitas. Tidak hanya melayani mahasiswa Unesa, PSLD terbilang membanggakan karena juga secara terbuka bersedia melayani masyarakat luar mahasiswa Unesa. Layanan anak memiliki banyak program. Beberapa di antaranya seperti identifikasi & asesmen, intervensi terpadu, dan pendidikan transisi. PSLD Unesa juga tergabung dalam project INDOEDUCFORALL dalam mengembangkan kampus yang inklusif, yakni kerja
sama antara konsorsium Indonesia dengan konsorsium Eropa. Saat ini, PSLD Unesa memiliki 70 relawan mahasiswa dari berbagai fakultas, juga didukung oleh beberapa tenaga ahli serta berbagai peralatan khusus seperti JAWS, scan reader, komputer. PSLD Unesa telah memiliki kantor sendiri, bertempat di Gedung Rektorat Unesa lantai 1. Selain itu, juga ada Pusat Layanan Autis (PLA) yang bertempat di kampus Unesa Lidah Wetan dan Disability Corner (DC) bertempat di kampus Unesa Ketintang. Budiyanto berharap, ke depan PSLD dapat lebih optimal dalam memberikan layanan bagi mahasiswa disabilitas maupun anakanak berkebutuhan khusus. Menurut Budiyanto, kini
masyarakat semakin terbuka dan afirmatif dengan memberi kesempatan kepada semua disabilitas agar mereka dapat mengikuti pendidikan sesuai dengan jenjang dan umurnya. Dengan demikian, mereka dapat mengaktualisasikan kemampuannya. “Yang paling penting adalah agar mereka dapat hidup layak di masyarakat (mandiri),� paparnya. Khusus untuk Unesa, Budiyanto berharap agar seluruh sivitas di Unesa semakin afirmatif, ramah memberi kesempatan disabilitas untuk berekspresi, berpartisipasi dan yang paling penting adalah mahasiswa kita dapat memperoleh prestasi yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. n (TAN)
Majalah Unesa
Dari kiri, Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S, Ditjen Dikdasmen Kemdikbud Dr. Praptono, M.Ed, Dekan FIP Drs. Sujarwanto, M.Pd. dan Ketua PSLD Dr. Budiyanto, M.Pd. bersama juara lomba acara HDI.
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
29
KIPRAH
LEMBAGA PROF. DR. H. YOYOK SOESATYO, S.H, M.M, BICARA UUB UNESA
UUB LINI BISNIS UNTUK INCOME GENERATING UNIT USAHA BISNIS (UUB) UNESA YANG SEJAK 2016 LALU BERUBAH NAMA MENJADI BPU (BADAN PENGELOLAH USAHA) MERUPAKAN UNIT USAHA YANG DIDIRIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA PADA 2013. PENDIRIAN UNIT INI BERAWAL DARI SEMANGAT MEMAJUKAN DAN MENGEMBANGKAN SETIAP UNIT BISNIS SELINGKUNG UNESA DENGAN TUJUAN MENYIAPKAN INCOME GENERATING UNTUK MEMBANTU PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ASET-ASET UNESA.
U
nit Usaha Bisnis (UUB) memiliki visi menjadi unit usaha yang mampu menyediakan income generating untuk pembangunan Unesa yang berkarakter. Adapun misinya adalah dengan memberikan pelayanan optimal, menentukan saluran distribusi yang efektif dan efisien, mendapat surplus hasil usaha yang optimal dan berimbang, dan memberi kesempatan
30
seluasnya-seluasnya kepada sivitas akademika Unesa untuk berwirausaha. Dengan status baru Badan Layanan Umum (BLU), maka semua pendapatan yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga selingkung Unesa harus masuk ke rekening Rektor sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Sesuai Organisasi dan Tata Kerja (OTK), maka dibentuklah Badan Pengelola Usaha (BPU) sejak tahun 2016. BPU sebagai lembaga yang mengoordinir dan menangani unit-unit usaha atau lembaga yang menghasilkan income harus ditangani secara profesional. BPU saat ini diketuai Prof. Dr. H. Yoyok Soesatyo, S.H, M.M, Guru Besar di Fakultas Ekonomi. BPU secara umum mempunyai tugas menjaga aset yang telah dimiliki Unesa, memelihara aset supaya tidak menurun, dan meningkatkan BAN-PT sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. “Di era global saat ini, semua dituntut menjadi seseorang yang berkarakter sehingga mempunyai daya saing tinggi. Dengan akreditasi A yang telah diperoleh Unesa, semua sivitas akademika harus mengubah mindset sesuai status A tadi,” kata Prof. Yoyok Soesatyo. Selain itu, terang Yoyok,
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
seharusnya akreditasi apapun yang diterima Unesa kinerja harus tetap profesional. Jadi, baik mahasiswa maupun dosen harus menyatu untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas Unesa. Prof. Yoyok menjelaskan, salah satu kompetensi yang paling penting untuk mahasiswa adalah bagaimana mereka mau bersungguh-sungguh mengerjakan sesuatu. Ibarat peribahasa jawa “Sopo sing temen bakal tinemu” yang berarti kita harus bersungguhsungguh dan berusaha sebaikbaiknya dalam mengerjakan sesuatu. Sebaiknya, dari dulu sampai akreditasi Unesa A semua sivitas akademika harus bekerja secara profesional dan tidak memandang akreditasi apapun. Sementara itu, menurut Prof. Yoyok, untuk dosen harusnya bisa memberikan materi tambahan di luar materi kuliah. Misalnya tentang sikap, perilaku, dan penting juga memberi materi tentang kewirausahaan. Saat seseorang mempunyai jiwa wirausaha, ia pasti belajar tentang kejujuran, keuntungan, dan komunikasi, yang nantinya berguna sebagai bekal mahasiswa menghadapi dunia kerja. “Saya berharap kinerja BPU semakin profesional dalam menangani seluruh unit Usaha di Unesa sehingga semua visi dan misi BPU dapat tercapai,” pungkasnya. n (NL/SH)
RESENSI
BUKU
KRITIK ELEGAN TERHADAP POLA DIDIK YANG SALAH
G
erakan literasi nasional di dunia pendidikan di Indonesia menunjukkan grafik yang menggembirakan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan dukungan penuh bagi kalangan pendidik untuk meningkatkan kompetensinya, terutama di bidang literasi menulis. Sebuah oase yang menyejukkan di tengah upaya membangun masyarakat yang gemar membaca. Terkait dengan hal itu, Kemdikbud terus mendorong para guru untuk berani memublikasikan karya inovatif berupa buku. Tentu buku yang dimaksud bukan sekadar buku teks ilmiah, melainkan buku populer yang lebih bisa merambah ke khalayak secara luas. Upaya ini patut diapresiasi. Pasalnya, bukan rahasia lagi apabila salah satu faktor rendahnya minat baca masyarakat kita disebabkan keterbatasan bahan bacaan itu sendiri. Maka, gerakan literasi nasional yang melibatkan guru tersebut diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan buku-buku bermutu yang enak dibaca dan edukatif. Apalagi, saat ini ada program satu guru satu buku (sagusabu) yang telah dicanangkan sebagai salah satu program literasi nasional oleh Kemdikbud. Program ini melibatkan direktorat-direktorat di bawah Kemdikbud sebagai pelaksana dengan memberikan fasilitas diklat bimbingan teknis literasi menulis buku bagi para guru. Setelah pelaksanaan tersebut, para peserta ditargetkan mampu menghasilkan karya buku dalam deadline yang telah ditentukan, umumnya satu bulan. Kondisi itu ternyata mampu menyulut adrenalin sebagian besar peserta. Sehingga lahirlah buku-buku baru yang mengusung konten humanis dan penuh inspirasi. Novel Mutiara yang Terabaikan ini merupakan buku unggulan dari program sagusabu tadi. Penulisnya
32
JUDUL : Mutiara yang Terabaikan PENULIS : Ary Mugiasih PENERBIT : Cipta Media Edukasi CETAKAN : Pertama, Mei 2017 TEBAL : 120 halaman ISBN : 978-602-616622-0-5 PERESENSI : Eko Prasetyo
yang merupakan kepala TK berprestasi mampu menguraikan pengalamanpengalamannya yang heroik ketika mendidik dan menghadapi orang tua. Kiranya energi positif dalam novel tersebut cocok untuk menggambarkan kalimat terkenal milik Garisson Keillor ini: �Tidak ada yang sia-sia jika kita melakukan sesuatu untuk anak-anak. Mereka sepertinya tidak memperhatikan kita, mengalihkan pandangan, dan jarang berterima kasih. Tapi, apa yang kita lakukan tidak pernah sia-sia�. Berbeda dengan novel kebanyakan, Mutiara yang Terabaikan disuguhkan dengan gaya yang amat sederhana tapi amat menyentuh. Justru inilah yang menjadikannya memiliki daya pikat tersendiri. Berkisah tentang seorang anak bernama Akbar, novel ini mencoba memotret pengalaman nyata si penulis yang telah puluhan tahun mengabdi sebagai guru. Meskipun baik dan cerdas, Akbar ternyata salah asuh dan salah urus oleh
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
kedua orang tuanya. Dampaknya tidak main-main, ia mengalami kelainan kepribadian. Kekhawatiran si penulis pun timbul terhadap masa depan Akbar. Apabila berlarut-larut dibiarkan, bukan tidak mungkin ia bisa mengalami gangguan kejiwaan. Sebanyak 22 penggalan cerita dikemas secara humanis dalam novel ini. Dalam plot berjudul Energi di Tengah Prustasi, misalnya, digambarkan konflik batin yang dialami tokoh aku yang merupakan guru Akbar. Ya, ia nyaris putus asa untuk meyakinkan orang tua Akbar agar si anak dapat memperoleh pengasuhan dan asuhan yang tepat. Namun, di tengah titik nadir itulah, kepasrahannya justru menguatkan tekadnya untuk kembali memperjuangkan Akbar. Sebuah kritik yang amat bagus dan menukik tersaji dalam satu penggalan cerita di novel ini. Yakni potret ketika penerimaan rapor anak malah diserahkan kepada pembantu. Sesungguhnya novel ini mampu memberikan sentilan yang begitu mengena terhadap masyarakat kota kalangan menengah saat ini. Gaya bahasanya yang begitu natural dan terkesan polos tidaklah mengurangi aspek keindahan novel ini. Justru hal itu menjadi kelebihan tersendiri karena novel ini relatif lebih mudah dipahami. Walaupun plotnya sederhana, justru ending ceritanya tidak mudah ditebak. Di sinilah penulis piawai mengemas kisah drama secara cerdik. Sebab, para penikmat novel tentu mafhum bahwa tak jarang cerita drama itu kadang membosankan. Di tengah demam literasi seperti saat ini, novel ini pantas dikedepankan sebagai bacaan wajib bagi kalangan orang tua dan pendidik. Novel yang diangkat dari kisah nyata ini seakan membetot pembaca untuk larut dalam cerita di dalamnya. Seolah pembaca benar-benar menjadi tokoh aku di tiap lembar halamannya. Menakjubkan! n
EKO PRASETYO, adalah Jurnalis dan editor buku
RESENSI BUKU
SOCRATES DAN EMCHO DALAM SEJARAH
M
ungkin Socrates akan tenggelam dalam sejarah seandainya tidak diselamatkan oleh muridnya, Plato. Pengaruh pemikiran Socrates dalam sejarah filsafat Yunani, bahkan dunia, memang tidak dapat disangkal. Dia menjadi titik tolak bagi perkembangan filsafat. Sayangnya, tidak banyak literatur yang menceritakan kiprah Socrates. Pemikiranpemikirannya terancam tenggelam begitu saja. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diajarkan kepada warga Athena terancam lenyap ditelan waktu. Namun, beruntung Plato menyelamatkan semua itu. Plato menuliskan pemikiran-pemikiran Socrates, gurunya. Dari tulisan Plato inilah kemudian para cendikiawan melakukan penelaahan dan rekonstruksi pemikiran Socrates. Dalam tulisannya pula, Plato menuliskan kritik-kritiknya terhadap gurunya dan menuangkan pemikirannya sendiri. Ini menjadi suatu gambaran betapa pentingnya sebuah tulisan. Seolah menjadi landasan pembenaran terhadap perkataan Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis maka ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah.” Tentu masih ingat dengan kiprah Gadjah Mada, seorang panglima perang pada era Majapahit yang memiliki Sumpah Palapa. Sejarah kerajaan Indonesia selalu mengenang panglima ini sebagai orang yang memiliki semangat kuat menyatukan nusantara. Akan tetapi, tidak banyak literatur yang mengisahkan kiprahnya. Tidak ada peninggalan berupa teks yang dapat dikaji sebagai bukti pemikirannya. Akibatnya, pengetahuan generasi berikutnya sangat terbatas mengenai Gadjah Mada. Semangatnya yang berapi-api untuk bumi nusantara tidak dapat dicontoh. Bahkan, raut muka Gadjah Mada masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Tidak ada literatur yang mampu menguatkan perawakannya, apalagi detail pemikirannya.
JUDUL : Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi PENULIS : Much. Khoiri PENERBIT : Pagan Press CETAKAN : Pertama, Desember 2017 ISBN : 978-602-0891-71-2 PERESENSI : Syaiful Rahman
Sejatinya, menulis bukanlah persoalan popularitas, akan tetapi persoalan pewarisan ilmu pengetahuan bagi generasi-generasi berikutnya. Yakni, bagaimana agar ilmu, inspirasi, motivasi, dan wawasan yang dimiliki seseorang tidak tenggelam bersama jasad ahli ilmu tersebut. Tidak terbayangkan bagaimana kehidupan generasi mendatang apabila hidup tanpa ilmu, hidup dalam kegelapan, akibat ilmu-ilmu yang dimiliki leluhurnya tidak diwariskan dengan baik. Sebagaimana sebuah ungkapan yang amat terkenal: “Ilmu ibarat hewan buruan dan tulisan ibaran tali pengikatnya. Oleh karena itu, ikatlah hewan buruanmu dengan tali yang kuat. Sungguh tolol jika engkau berburu kijang, setelah berhasil engkau tangkap, engkau biarkan saja dia tanpa diikat.” Buku Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (Pagan Press, 2017) merupakan dokumentasi penting yang menuturkan
Majalah Unesa
kiprah, motivasi, dan inspirasi Much. Khoiri atau yang biasa dikenal Emcho. Kiprah Emcho dalam jagat literasi, baik sebagai penulis, trainer, maupun pembicara tentu telah banyak memberikan dampak bagi pembaca atau pendengarnya. Apa pun dampak yang telah diberikan menjadi sesuatu yang penting bagi Emcho dan atau bagi orang lain. Baik dampak positif maupun dampak negatif akan menjadi pelajaran berharga bagi generasi mendatang. Apalagi buku ini menuturkan berbagai pemikiran Emcho yang telah memberikan manfaat bagi penulis artikel masing-masing dan orang lain. Setiap penulis artikel dalam buku ini pun menulis dengan bebas, tanpa dipesan, atau diminta. Masing-masing penulis menuliskan isi hatinya tentang Emcho secara jujur. Hal ini memungkinkan setiap tulisan memberikan penilaian secara jujur. Dalam prakatanya, Emcho menulis: “...buku ini ingin mengingatkan hakikat investasi. Ya, jika kita investasi uang, kita akan memanen uang. Jika kita investasi energi, waktu, dan hikmah hidup, kita juga akan memanen buah-buah energi, waktu, dan hikmah hidup...” (hlm ix-x). Dan, dalam perjalanannya, sebagaimana yang tertulis dalam buku ini, Emcho telah berinvestasi inspirasi, motivasi, dan ilmu-ilmu kepenulisan. Oleh karena itu, investasi itu pula yang dipanen oleh Emcho. Buku ini tidak hanya penting bagi Emcho agar ilmu-ilmu yang dimiliki dapat terjaga dan terwariskan, tapi juga penting bagi masing-masing penulis artikel dan bagi pembaca secara umum. Bagi siapa saja yang ingin ikut mencicipi inspirasi, motivasi, dan ilmu-ilmu kepenulisan, buku ini patut dipertimbangkan sebagai bahan bacaan. Mungkin proses lahirnya buku ini hampir sama dengan proses lahirnya buku tentang Socrates yang ditulis Plato. n
SYAIFUL RAHMAN, adalah Mahasiswa Bidikmisi, FE Unesa
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
33
POJOK KETINTANG
BELAJAR DARI KEBIJAKAN SRI MULYANI
S
uatu pagi saya membaca artikel yang diposting di WA group, yang saya ikut di dalamnya. Artikel berjudul “Menteri Terbaik Dunia: Mengapa Sri Mulyani Layak Mendapatkan Predikat Itu?” ditulis oleh M Chatib Basri yang juga pernah menjadi Menteri Keuangan 2013-2014 menggantikan Sri Mulyani. Jujur saya tidak mampu memahami secara detail tentang artikel itu karena menyangkut ekonomi makro yang di luar bidang saya. Saya hanya mampu meraba-raba secara umum. Menurut Chatib Basri penghargaan itu tidak hanya tepat tetapi terlambat, karena kebijakan yang dijadikan alasan pemberian penghargaan itu sudah dilakukan sejak tahun Sri Mulyani menjabat Menteri Keuangan pada tahun 2009-2013. Menurut tulisan itu, bahkan Indonesia pernah dijadikan kajian di forum G20 dan Presiden SBY (waktu itu) diminta untuk menyampaikan di forum G20 di Washington. Apa yang dilakukan Sri Mulyani? Menurut Chatib Basri, Sri Mulyani berani melakukan dua kebijakan yang tidak populer di Indonesia tetapi diapresiasi oleh dunia dan kemudian menjadi penopang ekonomi Indonesia. Pertama, memotong subsidi bahan bakar dan mengalihkan dananya untuk kegiatan produktif. Kedua, merestrukturisasi birokrasi Kementerian Keuangan agar lebih lincah dalam bekerja. Sekali lagi, saya tidak memahami substansi kedua kebijakan yang menurut Chatib Basri sangat tepat. Yang ingin saya diskusikan adalah mengapa Sri Mulyani melakukan itu. Menurut saya Sri Mulyani melakukan
34
Apakah semua orang yang menguasai bidang pekerjaan berani mengambil risiko seperti itu. Belum tentu. Banyak juga orang yang paham substansinya tetapi takut mengambil risiko tidak populer, risiko dibenci teman dan sebagainya. itu, karena beliau memahami substansinya dengan baik dan berani melakukannya walaupun tidak populer. Penguasaan konsep dari bidang pekerjaan yang ditangani tampaknya menjadi pilar penting bagi Sri Mulyani. Mencoba memahami (sekali lagi saya mencoba dan belum tentu benar), Chatib Basri berpendapat Sri Mulyani paham betul kondisi perekonomian di Indonesia dan tahu apa yang harus dilakukan. Memang menteri adalah jabatan politik, sehingga memungkinkan seseorang diangkat menjadi menteri bukan karena keahliannya. Toh ada eselon 1 (sekjen, dirjen, staf ahli) yang merupakan orang profesional untuk memberi masukan. Namun mencontoh fenomena di atas, saya meyakini Sri Mulyani berani mengambil kebijakan yang tidak populer dan bahkan ditentang para politisi dan aktivis tertentu, karena yang bersangkutan paham benar substansinya. Saya yakin Sri Mulyani bukan sekadar pemberani tanpa dukungan konsep yang matang,
| Nomor: 114 Tahun XIX - Februari 2018 |
Majalah Unesa
OLEH MUCHLAS SAMANI
tetapi berani mengambil risiko karena memahami substansinya dengan baik. Bukankah seorang pejabat, apalagi setingkat menteri, dapat membentuk tim untuk melakukan analisis kebijakan, sehingga sang pejabat tinggal memilih berbagai alternatif yang dihasilkan? Hal itu memang betul dan saya menduga cara itu juga dilakukan oleh Sri Mulyani. Namun ketika harus memilih atau bahkan mengoreksi kebijakan yang diusulkan oleh staf, tentu seorang pejabat harus memiliki konsep tentang masalah yang ditangani. Nah, di sinilah kelebihan seorang Sri Mulyani. Apakah semua orang yang menguasai bidang pekerjaan berani mengambil risiko seperti itu. Belum tentu. Banyak juga orang yang paham substansinya tetapi takut mengambil risiko tidak populer, risiko dibenci teman dan sebagainya. Jadi antara penguasaan konsep dan keberanian mengambil kebijakan bukan “ini atau itu” tetapi “ini dan itu”. Artinya, seorang pejabat sebaiknya menguasai substansi pekerjaan yang ditangani sekaligus juga berani mengambil risiko. Bukankah banyak pejabat yang latar belakang pendidikannya berbeda dengan pekerjaan yang ditangani dan ternyata juga sukses? Bukankah ada direktur perusahaan X yang sukses dan kemudian pindah menangani perusahaan Y yang sangat berbeda bidangnya juga sukses? Dalam konteks seperti itu, saya menduga yang dikuasai adalah strategic management dalam pengelolaan perusahaan dan kemampuan belajar dengan cepat. n *http://muchlassamani.blogspot.co.id