[ FILOSOFI ]
Positivisme Keolahragaan pada Era Pandemi Covid-19 Seiring dunia yang saat ini sedang dilanda covid-19, tentunya resonansinya berimbas pada daya baca generasi saat ini. Lihat saja, sekolah dan perguruan tinggi –dalam hal ini konteks Indonesia—di lakukan dalam jaringan (daring) yang mau tidak mau berimbas pada pemahaman peserta didik. Dr. Adi Wijayanto, S.Or., S.Kom., M.Pd., AIFO. UIN SATU (Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)
Dr. Abdul Aziz Hakim, S.Or., M.Or. Unesa (Universitas Negeri Surabaya)
24
A
ktivitas masyarakat pada masa pandemi covid-19 sangat terbatas. Hal itu merupakan konsekuensi dari anjuran pemerintah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat harus selalu menjaga imunitas agar tetap terjaga kesehatannya sebagai salah satu bentuk preventif terhadap serangan virus corona yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Pasalnya, infeksi saluran pernafasan tersebut dapat berdampak pada morbiditas dan mortalitas terutama bagi mereka yang memiliki immunocompromised (tidak memiliki kekebalan terhadap virus).
| Nomor: 156 Tahun XXII - Agustus 2021 |
Majalah Unesa
Semua lini kehidupan terdampak oleh pandemi covid-19, tidak terkecuali bidang keolahragaan. Even olahraga, pelatihan olahraga dan wisata olahraga, semuanya dihentikan kegiatannya. Anjuran pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan physical distancing (menjaga jarak), menghindari kerumunan dan selalu mengenakan master yang standar. Banyak pelaku olahraga profesional menjadi kolaps. Mereka digaji klub profesional hanya 25 persen. Bahkan banyak klub yang kekurangan sumber dana tidak bisa memberikan gaji pemain karena pemasukan tidak ada akibat