INSPIRASI ALUMNI
PERANCANG WARDROBE LIGA DANGDUT INDOSIAR Ikamawati S.Pd, Alumni Unesa adalah Owner IK Fashion House yang merupakan perancang yang sudah malang melintang di dunia fashion tanah air.
D
unia fashion terus mengalami perkembangan model dan variasi. Perkembangan itu tentu menuntut desainer senantiasa berkreavitas merancang busana dan mode yang sesuai selera zaman. Itu pula yang dilakukan Ikamawati, S.Pd, alumni Jurusan Tata Busana Unesa yang kini berkiprah sebagai desainer dengan nama usaha IK Fashion House. Dari kiprahnya sebagai desainer itu, Ikma, demikian panggilan akrabnya mendapatkan kepercayaan merancang wadrobe juri Liga Dangdut (LIDA) Indosiar dan Pemilihan Putri Muslimah Indonesia. Desainer asal kota Jombang itu mengawali karier desainer tahun 2005 dengan mendirikan usaha busana bernama IK Fashion House. Ketika mendirikan usaha itu, selain masih bekerja di Arva School of Fashion sebagai staf dan tenaga pengajar, ia hanya dibantu satu orang karyawan. “Saat itu, bertepatan satu tahun sebelum saya lulus dari Unesa,” terangnya. Ikma mengakui bahwa berprofesi sebagai fashion desainer membutuhkan jiwa kreatif. Sebab, tanpa ada kreativitas yang tinggi, tentu akan kesulitan ketika merancang busana atau aksesoris. Selain itu, seorang desainer tidak hanya dituntut merancang mode saja, namun juga perlu memiliki beberapa pengetahuan. Pertama, kemampuan mengobservasi tren mode dan memprediksi gaya pakaian yang diinginkan konsumen. Kedua, melakukan brainstorming dengan tim untuk memilih tema koleksi. Ketiga, memilih bahan dan teknik untuk merancang pakaian atau aksesoris sesuai dengan tema yang ditentukan. “Dan, keempat, membuat desain pakaian atau aksesoris yang dimulai dari menggambar skets kemudian disempurnakan dengan menggunakan program computer,” ungkapnya. Sebelum menempuh pendidikan di Universitas Negeri, sosok ibu dua anak ini memulai perjalanan pendidikannya di TK Muslimat, lalu melanjutkan pendidikan dasar di SDN 3 Ngoro. Pendidikan menengah pertama, ia tempuh di SMPN 2 Jombok. Sedangkan pendidikan menengah atas, ia tamatkan di SMK Bhakti Wisata Kediri. Semasa kuliah, Ikma memiliki kenangan yang berarti. Ia mengatakan, semasa menjadi mahasiswa ia selalu tepat waktu dalam pengumpulan tugas. Bahkan, tak jarang ia sering lembur untuk menyelesaikan tugas. Kerja keras selama proses kuliah itu dilakukan Ikma agar mampu menggapai impiannya menjadi desainer. Selain itu, ia juga ingin brand fashion yang dimiliki berkembang pesat.
20
| Nomor: 161 Tahun XXIII - Januari 2022 |
Majalah Unesa