Manado Post Rabu 11 Juli

r a b u

NOMOR: 7733

1 1

j u l i

RP4000

2 0 1 2

Marchel Hormati

Konser Rohani Terbesar di Asia Sidney-Sari Hibur 50 Ribu Warga Sulut

Editor: Tommy Waworundeng Peliput: Charencia Repie

MANADO-Sulawesi Utara kembali mencatat rekor berhasil menggelar konser rohani terbesar di Baca Konser...Hal 11

KONSER FAVOR 2012: Sebanyak 50 ribu anak muda memadati lapangan Koni Sario Manado, menyaksikan konser Sidney Mohede, Sari Simorangkir, True Worshippers, dan Group Rapper ‘Disciples’.

Penerbangan

Peluang Menjadi Pusat ke Filipina

Macet-Curanmor Hantui Kapolda Atotoy: Pejabat tak Mampu, Diganti

Editor/Peliput: Cesylia Saroinsong

BERTAMBAH lagi rute penerbangan internasional di Manado. Adalah PT Bumi Mas Tour and Travel yang merintis penerbangan carteran yang baru dilakukan dua kali sebulan Baca Peluang...Hal 11

kanwil djp

Kakanwil dan SHS Intens Koordinasi

Rumah Dijadikan Sekolah Minggu

Editor: Bahtin Razak Peliput: Adrian Sigar BERKUNJUNG: Staf Konjen Filipina Agatha, Vivi Lambey, Wakil Konjen Ricarte Abejuela III, Konjen Jose Burgos bersam isteri Blesilda, Executive Secretary BIMP EAGA Sulut Shelley Sondakh, dan Manado Post.

Markus Budiman/Manado Post

MANADO — Makin banyaknya titik kemacetan di Manado membuat pusing Kapolda Sulut Brigjen Pol Dicky Atotoy. Saat berkunjung ke Manado Post, Senin (9/7) lalu, Kapolda mengaku untuk jangka pendek ini Baca Macet...Hal 11

Pekan Penjurian Akhir Gerakan “Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku 2012�

 � �� �

Â? Â? Â

­ ƒ …

Keliling Gang Sempit, Diiringi Live Caping Gunung

€

‚

� „ ‚ †

 ‡ ‚

Â?

‚ � � ˆ

‰ � � † � � Š ‹ Œ

� ‚

Lagu ciptaan Gesang yang dipopulerkan Waljinah itu terus didendangkan sayup-sayup oleh warga Sunter Agung RT 24 RW 01. Di manapun Meneg BUMN Dahlan Iskan berjalan menyusuri gang-gang sempit warga, lagu berjudul “Caping Gunung� itu seolah

Œ �Ž � ‘ �

‚ Â? Â

Â?

Brigjen TNI Jhony L Tobing

Â?

� ‘ Œ

 ‘ �

­ ‡ �

’ Ž ƒ Œ “” � � ‰ ‹ … ’ • ’ �  � �

” � �

Baca Keliling...Hal 11

Editor: Idham Malewa Peliput: Adrian Sigar

DI balik seragam militer, Komandan Resort Militer (Danrem) 131/Santiago Brigjen TNI Jhony L Tobing adalah pribadi yang religius dan sosial. Danrem pertama yang menyandang pangkat jenderal bintang satu ini, tak Baca Rumah...Hal 11

Menikmati Layanan Lion BizJet

istimewa

KOORDINASI: SHS bersama Kakanwil DJP Suluttenggo dan Malut Prof Dr Drs John Hutagaol MEc (Acc) MEc (Hons) Ak, Kepala KPP Pratama Manado Jhoni Mangtong SH MSi dan KPP Bitung Drs Denny Ferly Makisanti MS. Editor: Idham Malewa Peliput: Ibra Hiola

Koordinasi antara Pemprov Sulut terutama Gubernur Dr SH Sarundajang dengan jajaran Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Suluttenggo dan Malut terus ditingkatkan.

Selasa (10/7) kemarin, Kepala Kanwil DJP SuBaca Kakanwil..Hal 11

Wartawan dan seluruh karyawan event organizer, iklan, dan pemasaran Manado Post dilarang menerima uang atau pemberian dalam bentuk apapun dari sumber berita dan relasi.

Hemat 20 Menit, Tanpa Goyangan Manado-Jakarta Lion Air kini sudah punya layanan jet pribadi. Namanya Lion BizJet. Wartawan koran ini menikmati penerbangan Lion BizJet, rute ManadoJakarta, kemarin.

Oleh: Suhendro Boroma PUTIH seperti telur. Di ekornya diberi paduan warna coklat.

Mulutnya moncong, indah dan gagah di atas empat rodanya.

Pukul 11.25 pesawat Hawker 900XP dengan nomor registrasi PK-LRT itu parkir di depan pintu utama VVIP Pemprov di Bandara

Sam Ratulangi Manado. Itulah untuk pertama kalinya pesawat Lion BizJet, layanan jet pribadi dari Lion Air mendarat di bandara kebanggaan warga Sulut.

Lion BizJet diluncurkan pada 8 Juni 2012 lalu di hanggar Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Di

Seluruh urusan pembayaran ke Manado Post dalam bentuk advetorial, society, iklan, dan koran harus melalui kontrak dan atau kwitansi resmi.

momen perayaan ultah Lion Air, yang juga dirangkaikan dengan peluncuran Batik Air, pesawat dengan layanan full service Lion Air. Batik Air akan menjadikan Manado sebagai hub Indonesia ke Baca Hemat...Hal 11 Wartawan koran ini bersama CEO Lion Air Rusdi Kirana dan Davin Kirana di pesawat Lion BizJet, dalam perjalanan Manado-Jakarta, kemarin

Bila sumber atau relasi mensinyalir adanya transaksi ilegal sangat dianjurkan menyampaikan sms pengaduan ke 08990903246

Alamat: Manado Post Center Manado Town Square Blok B 14/15 Telp. 0431 855558, 855559, Fax: 0431 860398 homepage: www.manadopost.co.id e-mail: editor@mdopost.com

R A B U

1 1 ,

J U L I

Lelang 26 Ruko Boulevard Mall Batal MANADO—Proseslelangaset 26 unit Ruko di Boulevard Mall, di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Selasa (10/7), batal. Lelang yang diajukan kurator PT Sulenco Boulevard Indah (SBI) itu batal karena berkas tak lengkap.

Menurut Kepala Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Manado Boby Lapian, pembatalan proses lelangitubukankarenaadanyapengaruh-pengaruhdariluar,tapikarenaada dokumen yang belum dilengkapi PT SBI. Lebih lanjut Lapian menuturkan, kesalahan kecil sekalipun yang ditemukanpadadokumen,akanmembatalkan

proseslelang.“Jikaadacacat,lelangtidak akan dilakukan,” ujarnya sembari mengatakanpembelihasillelangmerupakan orang yang beritikad baik dan wajib dilindungi negara. Ditanyakan tentang lelang selanjutnya, Lapian mengaku prosestersebutmasihmenungguusulan kembali dari pihak kurator. “KPKNL bersikap pasif. Hanya melayani sesuai dengan usulan, dan tentunya jika sudah sesuai dengan mekanisme,” ulasnya.

SUTANTO-LENNY DIJEBLOS KE LAPAS Sementaraitu,pemilikBoulevard Mall, Sutanto Adriaan dan Lenny Rompis yang dibekuk tim Satgas

Intel Kejaksaan Agung, di Jakarta, Senin (9/7) lalu, dijeblos ke Lapas Tuminting. Tiba dari Jakarta kemarin siang, Sutanto dan Lenny diantar ke Kejati Sulut. Disaksikan Kajati Sulut Hindiyana SH, keduanya menandatanganani administrsi eksekusi.

“Mereka tiba pukul 13.00 Wita di Kejati. Keduanya akan menjalani vonis sesuai putusan Mahkamah Agung,” ungkap Humas Kajati, Steven Kamea SH. Sementara itu Sutanto kepada wartawan menegaskan mereka tidak melarikan diri. “Buktinya kami ditangkap di rumah. Kalau melarikan

diri bukan di Indonesia, harusnya ke luar negeri,” ujar Sutanto. Lenny menambahkan, selama ini mereka belum bisa menyerahkan diri karena masih melakukan upaya hukum lain, karenaputusanitu tidaksesuaidengan undang-undang. “Meski salah kami tetap akan mencari putusan yang lebih ringan. Yaitu melakukan Peninjauan Kembali (PK),” tambahnya.

Menariknya, sejak ditangkap Senin pagi hingga tiba di Kejati kemarin siang, mereka berdua masih tetap mengenakan bajuyangsama:Sutantodengankauspolo hijau tua sedangkan Lenny mengenakan blouseabu-abuberkembanghitam.(***)

kemacetan akan dibicarakan bersama Kapolresta Manado dan Ditlantas Polda, sedangkan Curanmor dan jambret akan dibicarakan bersama Dirsabhara dan Direskrimum “Kita akan rapatkan, bagaimana bentuk pola yang pas menekan tiga hal ini,” ujarnya.

Makanya, kata Kapolda, berbagai masalah ini menjadi bahan evaluasi terhadap anak buahnya yang memegang jabatan. “Seperti kemacetan di Manado, kalau tidak berkurang, terpaksa saya ganti Kasat Lantas. Itu bagian dari evaluasi,” kata putra Desa Kali, Kecamatan Pineleng itu.

Lanjutnya, terkait dengan kemacetan ia akan mengevaluasi secara bertahap setiap titik kemacetan. “Awalnya kita akan mulai di jalan seputaran Korem. Tiap hari saya lewati jalan itu, ternyata ada masalah krusial,” kata Atotoy.

Dia pun secara detil menggambarkan penyebab macet di lokasi itu. Katanya, kendaraan yang parkir dan berhenti di lokasi itu sampai

tiga baris. “Di pinggir trotoar sudah ada mobil parkir, di lapis kedua ada mikrolet yang berhenti tunggu penumpang, lalu datang mikrolet lain berhenti juga dan parkir pula karena tunggu penumpang. Parah,” tukasnya. “Lebih memiriskan lagi, ada polisi di situ, eh, malah dibiarkan. Macet jadinya.”

Atas dasar itu, Polda juga akan menganalisa keberadaan ramburambu. Katanya, di Manado terlalu banyak rambu lalu lintas yang dipasang, tapi juga tidak ada gunanya.

“Karena tidak ditaati. (rambu) yang tidak berguna di seputaran Manado dicabut saja,” ujarnya.

Selain itu, titik-titik macet akan evaluasi. Katanya, mana yang harus ditongkrongi secara penuh oleh polisi, mana yang hanya di waktu tertentu saja. “Sehingga ada efisiensi tenaga dan waktu saat petugas turun ke lapangan untuk mengatur lalulintas,” ungkapnya. “Seperti di depan Mantos, hanya sore sampai malam, dan biasanya malam Minggu,” tambah Atotoy.

Dia juga mengakui, perkembangan jalan di Manado lebih lambat dari penambahan kendaraan.

“Intinya, masalah ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga dinas-dinas terkait serta semua elemen masyarakat,” tuturnya.

Soal Curanmor, kata Kapolda, bikin dia geram. Sebab, sudah ada peringatan pelaku yang tertangkap akan ditembak di tempat, para bandit itu tak juga jera. Ada yang malah sudah jadi residivis. “Kalau tidak bisa dibina, ya dibinasakan saja,” tukas Atotoy. Perintah tembak di tempat memang serius. “Sebab pelakunya tak jera,” ujar Kapolda.

Ditambahkannya, patroli rayon Polresta akan disinegikan dengan patroli Polda, untuk memaksimalkan patroli di Manado. Selain menekan Curamor, patroli itu sekaligus mengatasi kemacetan lalulintas.

“Setiap patroli, jika ketemu masalah apapun pasti akan membantu. Dan ini menjadi konsep, dan evaluasi kepada kita,” tutur jenderal bintang satu ini. (tr-06)

memaksakan harus segera ditingkatkan menjadi regular flight.

“Regular charter untuk sementara gak apa-apa,” tuturnya. Konjen RI pun siap bekerjasama dan menopang agar load factor. Misalnya dengan promosi iven seperti sport championship yang katanya bakal dilakukan di Manado dalam rangka Sumpah Pemuda.

BIM EAGA juga menurutnya menjadi salah satu magnet penuhnya seat penerbangan yang menggunakan maskapai Wings Air tipe ATR 72-500 itu. Ada juga pertemuan-pertemuan yang dilakukan misalnya membahas masalah perbatasan “Ini kegiatan

yang kita rancang bersama untuk membantu agar seta pesawat bisa terisi,” tambahnya.

Konjen RI juga menyuport sister city Sulut dengan General Santos. Bahkan, dengan beberapa kegiatan kerjasama dengan daerah lain di Indonesia, menurutnya, penerbangan tersebut sangat dibutuhkan. “Ada program pertukaran guru dan akademisi dengan daerah lain di Indonesia. Dengan adanya penerbangan ini, nanti semua orang dari daerah lain akan ke Manado untuk selanjutnya ke Davao,” terangnya.

Sementara itu, Executive Secretary BIMPEAGASulutShelleySondakh mengatakan, dengan dibukanya rute

itu, Sulut ikut diuntungkan. “Ada banyak wisatawan yang berkunjung ke Davao bisa ditarik ke Sulut. Begitu pun sebaliknya.” Dengan demikian, menurut Shelley, target untuk menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang di Asia Pasifik makin mudah. Konjen Filipina Jose DR Burgos, Eko, dan Shelleyjugamelakukanmeetingkhusus. Penerbangan dari Manado ke Davao hanya berlangsung sekira 1 jam 30 menit saja dengan ketinggian jelajah 12 ribu kaki. Untuk mendapatkan informasi penerbangan ini, bisa menghubungi PT Bumi Mas Massa Tour and Travel di Jalan Lembong no 22 Manado.(***)

jajaran Kepala Pelayanan Kantor Pajak Pratama (KPP) Manado Jhoni Mangtong SH MSi, yang selalu mengoptimalkan pelayanan pajak, sehingga pajak yang ada di Sulut bisa berkembang. “Kita harus mendukung program pajak,” tuturnya.

Begitu juga Kepala Pelayanan KPP Bitung Drs Denny Ferly Makisanti MS bersama jajarannya Menurut SHS, semakin besar penerimaan pajak di Sulut, akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah, sehingga bagi hasil pajak dapat memakmurkan masyarakat di Suluttenggo. “Se-

luruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus mendukung para wajib pajak,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Mangtong. Ia juga sangat berterimakasih atas dukungan SHS terhadap kinerja dari pelayanan pajak lebih khusus para wajib pajak yang ada di Sulut, sehingga rencana penerimaan pajak di tahun 2012 ini dapat tercapai dan bisa menopang pelaksanaan pembangunan di Sulut. “Tahun ini target pajak Sulut sekitar Rp2 triliun,” bebernya, sembari menambahkan, bila digabungkan

dengan Suluttengga targetnya Rp5 triliun. Humas Kanwil Sulut Reyns Kamea SE MSi mengatakan, pertemuan Kakanwil Suluttenggo dengan SHS sudah menjadi agenda rutin. “Kami hanya membahas bagaimana pajak yang ada di Suluttenggo bisa berkembang, karena pajak sangat penting dalam perekonomian daerah,” ujarnya. Sementara untuk KPP Bitung, menurut Makisanti, tahun ini menargetkan Rp400 miliar. “Kami mendukung harapan Gubernur untuk meningkatkan pendapatan pajak dari Bitung,” tandasnya.(ctr-01/gyp)

MACET.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

macet dan Curanmor serta jambret akan jadi fokusnya.

“Handphone saya banyak masuk SMS soal kemacetan dan Curanmor. Pikiran dan tidurnya sering tak tenang lantaran keluhan masyarakat itu,” kata Atotoy.

Dia mengaku, dalam waktu dekat ini program Polda adalah mengatasi keluhan masyarakat itu. “Untuk saat ini, kita mendahulukan dulu masukan masyarakat ketimbang program yang sudah direncanakan,” ujarnya.

Tiga masalah yang masih mendominasi penyebab ketidaknyamanan warga ini, katanya, membuat dia tak puas dengan kinerja polisi secara umum. “Saya belum begitu puas, karena belum maksimalnya penanganan kemacetan, Curanmor, dan jambret,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Ia mengatakan, penanganan

PELUANG.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

itu. Peran BIMP EAGA Sulut juga ikut memudahkan penerbangan tersebut.

Dibukanya rute baru ke Davao International Airport ternyata telah lama ditunggu. Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Davao misalnya. “Dengan dibukanya rute dari Manado akan mempersingkat jarak dan waktu,” terang Konjen RI Eko Hartono, yang diwawancara di Davao, kemarin.

Konjen RI sendiri antusias dengan penerbangan itu. Meski, menurut Eko, pihaknya tak begitu

KAKANWIL.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

luttenggo dan Malut Prof Dr Drs John Hutagaol MEc (Acc) MEc (Hons) Ak melakukan konsultasi dan koordinasi pajak bersama SHS, di Kantor Wilayah Pajak.

SHS yakin dengan koordinasi yang rutin seperti ini bisa menopang kenaikan pajak di Suluttenggo lebih khusus di Sulut. “Kalau tahun kemarin kita tidak mencapai sesuai target, diharapkan tahun ini bisa,” harap SHS. SHS juga mengapresiasi kinerja

KELILING.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

menjadi backing suasana live. Dengan perlengkapan musik khas anak jalanan, plus okulele yang kompak, sesekali membuat tangan dan kaki Dahlan ikut larut dalam ritme lagu itu.

ADA pertanyaan besar di benak Dahlan Iskan, darimana warga tahu bahwa lagu “Caping Gunung” yang berbahasa Jawa itu adalah salah satu favouritnya? Setting lagu itu terjadi 60-an tahun silam, di zaman perjuangan. Kisah lakilaki muda yang dulu dijaga, diberi makan sego jangung (nasi jagung, red), dan dipinjami caping gunung (topi kerucut dari anyaman bamboo, red) saat mendung tiba. Sekarang ada di mana dia?

Dari pintu masuk yang berjarak 100 meter, Dahlan sudah kagum dengan anak-anak muda yang kompak, sehat, dan nuansanya positif. Jauh dari kesan narkoba, jauh dari kenakalan. Mereka itu adalah Karang Taruna yang berbaju hijau dengan jogek khas, Iwak Peyek. Lalu dilanjut dengan show karate gadis-gadis remaja, dan bapak-bapak yang bermain campur sari dengan lagu “Caping Gunung” itu.

Lagu yang dibawa dengan sayup-sayup lembut itu rupanya membuat capek-capek Dahlan Iskan lenyap. Menteri yang hobi jalan pagi di Monas itu masih ingat liriknya. Mimik mulutnya kelihatan ikut bergerak, meskipun tanpa bersuara. “…Ndek jaman berjuang, jur kelingan anak lanang. Mbi-

Adrianto/Indopos

Menteri BUMN Dahlan Iskan didampingi Ketua LMK Sunter Rimun saat melihat hasil kompos warga RT 24 RW 01 Kelurahan Sunter Agung Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 8 Juli 2012.

yen tak openi, ning saiki ono ngendi…” begitu mimiknya mengikuti alur lirik lagu.

Meneg BUMN Dahlan Iskan memuji spirit warga dalam bergotong royong, bekerja bakti, menata lingkungan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. Warga pun memuji menteri yang sudi berpanas-panas menyapa warga di pemukiman padat dari gang ke gang.

Warga yang membawakan lagu itu juga dilakukan dengan penuh penjiwaan. “Saya salut, saya haru dan bangga dengan kekompakan warga masyarakat yang aktif dalam program Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku ini. Hebat! Saya titip buat Pak RT, Pak RW dan seluruh aktivis warga, agar suasana kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong royong ini terus dipertahankan.

Selanjutnya, bagaimana agar suasana seperti ini bisa ditularkan kepada publik secara luas,” ungkap Dahlan.

Di atas kertas, menteri berkacamata yang masih rajin menulis itu sudah capek, setelah sepeda sehat di Jogjakarta pada Minggu pagi, dan diskusi dengan mahasiswa siang hari di Magelang. Begitu melihat semangat warga yang luar biasa, energi Dahlan pun seperti terpompa kembali. Bahkan, saat pindah ke lokasi kedua di Sunter Jaya pun, dia memilih menyetir sendiri mobil Jaguar-nya.

Melewati jalan-jalan sempit yang hanya pas dua mobil itu, Dahlan pun membuka jendela mobilnya. Yang semula orang tidak tahu kalau yang menyetir adalah Dahlan sendiri, akhirnya banyak yang berebut salaman di jalan padat itu. Anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna pun mengawal mobil Dahlan ke lokasi berikutnya.

Lagi-lagi filosofi Dahlan Iskan soal “penularan” itu ditegaskan kembali. Dulu

11

2 0 1 2

orang tidak terlalu yakin, warga Jakarta bisa bergerak seperti di momen Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku ini. Tidak banyak yang optimis. Tetapi, ketika diusahakan dengan keras, dicari solusinya, dipikirkan serius, akhirnya menemukan juga formatnya. “Nah, soal kerja bakti ini prinsipnya sama, harus ditularkan! Tidak bisa diajari, hanya bisa ditularkan oleh orang yang sudah rajin dan berkomitmen sosial tinggi kepada yang masih proses belajar,” kata dia.

Saat dijelaskan soal beraneka ragam Toga –tanaman obat rumah tangga---, kerajinan ibu-ibu, dan kreativitas warga, Dahlan lagi-lagi hanya bisa berdecak kagum. Dia juga sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada empat direksi Bank Mandiri yang juga ikut berkeliling kompleks. Mereka itu, Budi G Sadikin, Direktur MRB, Ogi Prastomiyono, Direktur HC & Complance, Kresno Sediarsi Direktur IT & Operation, dan Mansyur S Nasution, EVP Coordinator Consumer Finance.

Saat Opening Ceremony Gerakan Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku 2012 lalu di Lapangan Bermis, Kelapa Gading, 9 April lalu, Dahlan menyebut bahwa kegiatan ini mirip “gerakan rakyat.”

Gerakan ini betul-betul bottom up, yang menggunakan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. Inilah salah satu implementasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). “Jangan berhenti, harus terus digelorakan dengan penuh semangat,” paparnya. (dk/Bagian 2/selesai)

KONSER.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

Asia. Selama ini belum pernah ada negara di Asia yang bisa menggelar konser lagu-lagu rohani yang dihadiri 50 ribu penonton.

Hanya di Sulut konser rohani akbar itu bisa digelar. Selasa (10/7) tadi malam, lapangan Koni Sario jadi saksi kegiatan spektakuler yang bertajuk ‘Konser Rohani Favor 2012’. Konser serupa juga pernah digelar di tempat yang sama pada April 2011. Tetapi saat itu penonton yang hadir hanya sekira 42 ribu orang. Kali ini yang hadir mencapai 50 ribu orang. Selain dihadiri puluhan ribu orang, konser ini juga terlihat megah. Pengaturan tempat dilengkapi sound sistem dan pencahayaan membuat suasana di lapangan terlihat megah.

Sidney Mohede yang menggunakan kaos dipadu jeans hitam, terlihat sangat tampan. Apalagi bernyanyi sambil bermain gitar.

Sedangkan Sari Simorangkir yang menggunakan celana jeans dan kaus hitam dipadukan rompi kulit coklat plus kalung salib, anting, serta sepatu coklat terlihat sangat cantik.

SidneydanSarimembukakonser mereka dengan lagu ‘Denganmu Tuhan’. Diiringi band dari Group Praise dan Worship serta True Worshippers, mencairkan suasana malam.

EmpatlayarLCDDdigunakan untuk membantu penonton melihat secara dekat penampilan artis kesayangan mereka saat membawakan kidung pujian rohani dengan sukaria.

Lagu kedua ‘Hanya di Dalam Namanya’, semakin mencairkan suasana malam yang semakin dingin. Karena sebagian besar pemuda dan remaja yang datang, ikut nyanyi bersama sambil bergoyang di tempat sampai lagu ke 13.

Suasana semakin meriah ketika

RUMAH.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

pernah ketinggalan ikut acara sosial dan religi.

Meski baru pertama kali ditugaskan di Sulut, tapi perwira tinggi (Pati) pengganti Kolonel Inf AAB Maliogha telah begitu akrab dengan budaya dan stake holders Sulut. Sebagai misal tadi malam, putra Batak ini turut hadir di acara konser Favor yang menghadirkan penyanyi terkenal Sidney Mohede di lapangan KONI Sario Manado.

Banyak orang beranggapan, Tobing berdarah Sulut. Hal ini dikarenakan, struktur wajah dan warna kulit jenderal Tobing mirip masyarakat Sulut. Apalagi, gaya bicara dan aksennya tak seperti orang Batak asal Sumatera Utara.

Saat berkunjung di Kantor Manado Post Group Senin (9/7) lalu, suami dari Ny Rosdiana PS Tobing ini membenarkan hal tersebut. “Memang banyak orang mengira saya putra Sulut, mungkin karena raut wajah saya yang mirip ya?” ujar Tobing sambil tertawa.

Dengan sedikit melucu, jenderal yang mahir berkomunikatif menduga, pertimbangan atasannya menunjuk dia sebagai Danrem 131 Santiago, karena tekstur wajah mirip kawanua. ‘’ Saat dipanggil saya dikatakan mirip orang Sulut,’’ akunya.

Ia mengaku sifatnya begitu penyayang, tapi tak kompromi dengan hal yang melawan aturan.

Sifat ini tumbuh karena didikan

HEMAT.....

SAMBUNGAN DARI HAL 1

Asia Timur dan Pasifik.

Bandara Sam Ratulangi termasuk bandara ‘awal’ didatangi Lion BizJet. Pesawat berharga 18 juta dolar Amerika itu baru dioperasikan 33 hari. Setelah mengisi bahan bakar, pesawat buatan Howker Beechcraff Coorporation, Amerika Serikat itu siap terbang ke Jakarta.

Pukul 12.50 Rusdi Kirana, CEO dan pemilik Lion Air, naik duluan. Diikuti Davin Kirana, Ade Simanjuntak (Sekretaris Corporate Lion Air), dan Achmad Hassan, Direktur Niaga Lion Air. Saya naik paling belakang.

Pesawat dengan jargon ‘more efficiently than larger, more expensive business jet’ itu punya lima kursi individual, satu kursi panjang yang bisa digunakan tiga orang. Empat kursi berhadapan, satu kursi sendirian. Rusdi dan Davin duduk di kursi kedua menghadap depan, Achmad dan saya duduk di kursi depan menghadap ekor pesawat. Posisi duduk Achmad berhadapan dengan Davin, saya berhadapan dengan Rusdi.

Tak berapa lama, pesawat dengan panjang 6,5 meter, lebar 1,83 meter, dan tinggi 1,75 meter itu take off dari Bandara Sam Ratulangi. Pilot, co-pilot, dibantu seorang teknisi menerbangkan pesawat yang bisa mengangkut 179 Kg bagasi dan 8 penumpang itu menuju ketinggian 41.000 kaki.

Setelah pesawat terbang nor-

para raper yang tergabung dalam Group Rapper ‘Disciples’, menyanyikan ‘Jesus Rock’ bersama Sidney Mohede. Semua yang hadir pun melompat-lompat kegirangan dan bernyanyi dengan penuh semangat.

Lagu penutup dengan judul ‘Bersyukurlah’, sangat meriah dinyanyikan karena semua yang hadir mengangkat HP dengan memasang lampu. Sedangkan lampu utama dimatikan dan terlihat kembang api yang dipasang secara serempak membuat suasana semakin meriah.

Penonton yang ada terus bernyanyi sambil berteriak histeris. Begitu pun suasana di atas panggung, semuanya melompat-lompat kegirangan menyanyikan lagu terakhir ini.

Namanya orang Manado tidak pernah puas. Sidney dan Sari telah berpamitan, tetapi didaulat lagi untuk menyanyikan lagu ‘Hatiku Percaya’. Mereka pun mengikuti permintaan penggemar mereka di Manado. Suasana makin meriah dan selesai dengan aman terkendali.

Pantauan wartawan, remaja dan pemudayangmendominasipenonton tadi malam, histeris selama mengikuti konser. Apalagi mereka hafal semua lagu yang dinyanyikan Sydney dan Sari. Penonton pun ikut bernyanyi selama konser. Bahkan mereka bernyanyi sambil berdoa dan angkat tangan menyembah Yesus dengan sepenuh hati. Tak sedikit anak muda yang menangis. “Saya senang kak mengikuti konser ini. Serasa Tuhan Yesus ada di hati ini,” ungkap Intan Regina, pemudi dari Minahasa yang datang dengan teman-teman gerejanya. Walau pun konser nanti dimulai pukul 19.00, tetapi penonton sudah memadati lapangan Koni Sario sejak pukul 16.00. Seluruh ruas jalan di seputaran Sario pun mengalami kemacetan, akibat luapan penonton yang datang dari Manado, Minahasa, Bitung, Tomohon dan daerah

lain di sekitar Manado.

Konser ini sendiri dibuka dengan doa oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt Piet Marten Tampi MSi. Kemudian sambutan dari Gubernus Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang. Gubernur mengaku sangat apresiasi melihat besarnya animo masyarakat Sulut terutama anak-anak muda mendengarkan lagu-lagu rohani. Karena ini menandakan anak-anak muda di daerah ini sangat dekat dan dengardengaran pada Tuhan.

Penghargaan cinta kasih kepada pemuda yang melaksanakan konser rohani ini. Konser ini juga merupakan tanda syukur atas berkat dan rahmat Tuhan bagi daerah, bangsa, dan negara. “Marilah kita berdoa pada Tuhan agar memberkati para pemimpin di Sulut sampai ke pedesaan agar terlindung dari bahaya,’’ kata Sarundajang sambil mengaku kaget melihat lapangan Koni dipenuhi penonton. ‘’Saya mendapat informasi dari panitia, jumlah penonton malam ini sebanyak 50 ribu orang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat sebagai sponsor dalam konser tersebut menyampaikan, kegiatan ini merupakan doa bersama seluruh pemuda Sulut untuk Sulut agar semakin diberkati sehingga banyak yang akan menjadi orang sukses.

Tampak hadir juga dalam konser tersebut, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Jhony Lumban Tobing, Ketua DPR Sulut Ny Meiva Salindeho-Lintang, serta para pimpinan pemuda dari berbagai dedominasi gereja. Konser akbar ini sendiri berakhir sekira pukul 21.30 Wita dengan aman. Konsernya berjalan aman karena menurut Kabag Ops Poltabes Manado Kompol Muhammad Zamroni, pihaknya menurunkan 250 personil. (cia)

ayahnya seorang pensiunan perwira menengah polisi. ‘’Ayah saya pensiun pangkat mayor. Sebetulnya dia bisa pensiun jenderal, tapi terlalu keras,’’ akunya.

Ia mengisahkan, sejak ayah mereka pensiun di usia 54 tahun, ia dan saudara-saudaranya harus bekerja keras dan mandiri untuk mencari ‘kehidupan’. “Semua sudah disediakan Tuhan bagi kita, dan kita harus bekerja keras untuk meraih hal tersebut,” tutur anak keenam dari sebelas bersaudara.

Ia mengaku, terinspirasi dengan kehidupan religi ayahnya yang menghabiskan usianya mengabdi di ladang Tuhan. Salah satu yang dilakukan ayahnya, adalah menjadikan rumah mereka di kampung sebagai tempat belajar anak-anak sekolah minggu. “Dan hal ini merupakan suatu berkat bagi kami semua. Dan ayah saya yang menjadi guru sekolah minggu bagi anak-anak di seputaran kompleks. Kami semua yang telah berhasil mengirim uang untuk membantu biaya sekolah minggu ,” ungkap perwira yang dilantik 1983 bersama Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani dan Irwasda Polda Sulut Kombes Pol Ishak Robinson.

Ia juga mengungkapkan, kalau ada pemuda ekonomi lemah yang ingin melamar jadi TNI atau polisi, ia siap bantu membina dan menampung di rumah dinasnya. “Asalkan ada kemauan untuk masuk angkatan saya siap untuk mendidik di rumah saya. Dengan catatan benar-

benar miskin. Kalau untuk logistik, tidaklah berat masih bisa saya tanggulangi,” ungkapnya sembari mengatakan, dia hanya membantu mendidik, tapi tak ada jaminan untuk bisa diterima sebagai anggota TNI ataupun polisi.

Ia mengaku, banyak yang menanyakan kenapa memilih menjadi pasukan TNI AD. Karena ayah dan kakaknya berprofesi sebagai polisi. “Tapi ini (TNI AD) merupakan pilihan dan cita-cita saya. Mau masuk TNI AL saya takut, soalnya tidak terlalu mahir berenang saat itu,” ucap adik dari eks Direskrimum Polda Sulut yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Papua Irjen Pol Bigman L Tobing dengan tertawa.

Saat itu juga ia mengakui, sejak pangkatnya dinaikkan dari tiga bunga melati menjadi satu bintang, ia belum pernah masuk kantor. “Baru di sini (Kantor MP Group) saya masuk,” tutur Tobing yang sebelumnya menjabat sebagai Pamen Ahli Kasad Bidang Manajemen Sistim Pertahanan dan Keamanan Negara (Sishamkamneg) di Mabes AD Jakarta dengan nada canda.

Ayah dua orang anak ini mengatakan, sangat bersyukur mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI untuk menduduki jabatan Dandrem.

“Dan tugas Dandrem sekarang lebih berat. Karena ada peningkatan status, bukan hanya pangkat yang naik tapi juga tanggungjawab,” tutup Tobing yang menjabat Danrem sejak 7 Juni 2012. (tr-06)

mal, Ade nenawarkan makanan.

Achmad, Davin, Ade dan saya melahap nasi kuning. Rusdi memilih tidur. Hanya sekira sepuluh menit kami sudah selesai makan.

Dengan lebar mungil, meja makan di pesawat ini disampan di dinding pesawat. Masing-masing kursi dilengkapi lampu baca dan AC. Panel tombolnya di bawah jendela pesawat. Tersedia colokan untuk mendengar lagu-lagu, atau siaran radio.

Tempat menyimpan barang dan makanan di dekat pintu pesawat. Ada juga ‘lemari’ di bagian belakang, tempat menyimpan bantal dan selimut empuk. Toilet dan wastafel di belakang. Mewah seperti di hotel bintang lima. Kloset ditutup dengan tempat duduk.

Alas tempat duduk diangkat, jadi kloset. Saat alas ditutup, jadi tempat duduk. Tempat duduk itu juga berfungsi sebagai tempat merias diri. Di depannya terpampang pintu lemari dengan kaca mewah.

Di balik kaca, lemari menyimpan beberapa barang. Sementara di bawah wastafel tersedia empat laci, dan tempat sampah.

Penerangan di dalam pesawat seperti lighting di hotel bintang lima. Lima lampu pijar menempel di sisi kanan, enam di sisi kiri.

Lampu tempel itu dibalut indah bahan yang terbuat dari besi putih bercampur perak.

Melaju dengan kecepatan 861 Km/jam, tak ada goyangan yang terasa. Sehabis makan, saya membaca Manado Post. Lalu tidur. Saat terbangun, pesawat sudah di atas

Banjarmasin. Di monitor tertulis 54 menit lagi tiba di Jakarta.

Sepanjang perjalanan, satu monitor layar datar di depan dan satu di belakang terus memberi informasi penerbangan. Saat terbang di atas Banjarmasin, misalnya, peta tiga dimensi di monitor memberi tanda panah: Pontianak, Palangkaraya dan Banjarmasin.

Suhu udara dan waktu di London, New York, Tokyo, Dubai, dan Sydney disajikan di monitor itu. Berbeda dengan rute pesawat komersil Manado-Jakarta yang melintasi Balikpapan, rute pesawat ini dari Manado memotong Gorontalo- Sulteng, Kalimantan Selatan, terus ke Jakarta. Rute Manado-Jakarta membentuk garis diagonal yang lurus.

Mungkin karena itu, pesawat ini lebih cepat tiba di Jakarta.

Hanya 2 jam 40 menit pesawat yang punya harga sewa 5.0006.000 dolar Amerika per jam, Manado-Jakarta sekira Rp150 juta, itu sudah mendarat mulus di Bandara Halim Perdanakusuma. Lalu berjalan perlahan ke taxi way, parkir di depan pintu kedatangan.

Rusdi, Achmad, Ade dan Davin langsung ke Lion Tower, memburu waktu menemui sejumlah tamu yang sudah menunggu.

Saya ke kantor Manado Post di Graha Pena, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Rapat dengan jajaran agen iklan perwakilan Jakarta. Seperti di pagi hari, saya rapat dengan jajaran agen iklan Manado Post di Manado. ****