NOMOR: 8186
Harga Eceran Rp3000,-
13 OKTOBER 2013
BIPRA GMIM Jangan Ditunggangi Biarkan Roh Kudus Bekerja
Djenri Keintjem Ketua P/KB Sinode GMIM
“PKB GMIM dalam melaksanakan program tidak pernah disusupi dengan intrik dan kepentingan politik. Hanya orang yang tidak jelas GMIM-nya yang berusaha menyusupkan kepentingan politiknya. Jadi, jangan coba-coba berpolitik praktis dalam acara pemilihan nanti. Itu merusak tatanan pelayanan PKB GMIM. Biarkan Roh Kudus yang bekerja dalam hati dan pikiran warga gereja untuk menentukan pilihan-pilihan iman.�(*)
Jangan Ada Celah “Pelaksanaan pemilihan kembali ke tata gereja, dan Juklaknya itu mutlak untuk dilaksanakan. BPMS tidak akan memberikan celah. Kalau ada yang mau cobacoba maka itu tidak akan mungkin ditetapkan, jadi biarlah ini berproses dan jangan kita politisasi pemilihan pelsus untuk BIPRA ini. Para utusan jemaat ini melakukan pemilihan dengan iman dan tuntutan roh kudus.�(*)
Arthur: Pilih 4.520 Dengan Nurani
Editor: Filip Kapantow Peliput: Angel Rumeen Melky Karouw Arthur Karinda
MANADO— Ratusan ribu jemaat Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), yang tersebar di 197 wilayah pelayanan GMIM, mulai Minggu
(13/10) akan memiliki 4.520 penatua Komisi Pelayanan Kategorial (Kompelka) Bapak, Ibu, Pemuda, Remaja dan Anak (BIPRA). Mereka yang terpilih akan menjadi pelayan di masing-masing jemaat yang berjumlah 904 jemaat. Pemilihan para pelayan Tuhan di tingkat Kompelka sejak lama dinanti-nanti. Maklum, posisi Kompelka BIPRA sangat strategis dijadikan kendaraan untuk disusupi muatan politik. Karena, sesuai Tata Gereja dan Petunjuk Pelaksana (Juklak). ‘’Sesuai Juklak akan terpilih Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris dan Bendahara dengan jumlah anggota dari 1 orang, 5, 7, 9, 11 dan 13 anggota yang ditentukan berdasarkan jumlah Pelayan Khusus,’’ kata Sekretaris Umum Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Pdt Arthur Rumengan M Theol Dia mengajak para perutusan untuk memilih calon pimpinan Kompelka BIPRA dengan iman. ‘’Pilih sesuai hati nurani, berdasarkan petunjuk rohul kudus,’’ kata Rumengan. Baca Bipra...Hal: 11
Tiki-Taka Garuda Permalukan Korsel Ny dr Herllina Damongilala Siwu Ketua KW/I Sinode GMIM
Harus Rangkul Pemuda “Tantangan ke depan komisi pemuda yang akan terpilih di masing-masing jemaat harus merangkul pemuda. Mereka harus mencari akar persoalan di masing-masing jemaat. Perlu kreatifitas pelayanan yang bisa menjadi daya tersendiri bagi anggota pemuda. Tidak hanya dalam bentuk Pnt Billy Lombok SH tatacara ibadah tapi kemampuan Ketua KPPS GMIM pendekatan secara pribadi.�(*)
“Kepada seluruh sidi jemaat mari meminta tuntunan roh kudus dengan berdoa. Komisi dan Pembina Remaja harus menjadi panutan bagi remaja. Sikap dan tindakan komisi remaja akan menjadi garam dan terang.Komisi yang terpilih untuk benar-benar melayani dan tidak menjadikan pelayanan sebagai batu loncatan.�(*)
Topan Filipina Dekati Sangihe
13 Orang Tewas MANILA— Badai disertai gelombang pasang tengah menghantui daratan Filipina. Ancaman ini diprediksi mengintai pulau Sangihe yang bertetangga dengan Filipina. Nama badai itu Topan Nari telah menerjang wilayah Filipina utara,
SUJUD SYUKUR: Evan Dimas dkk, Tim Garuda Muda Piala Asia U-19 merayakan kemenangan atas timnas Korea Selatan di Stadion Gelora Bung Karno Sabtu tadi malam.
Editor: Irvan Sembeng
Pnt Drs Jantje W Sajow MSi Ketua KPRS GMIM
Sabtu, (12/10). Akibatnya, 13 orang tewas dan lebih dari dua juta warga mengalami pemadaman listrik. ‘’Nari menghantam pantai timur Filipina sekitar tengah malam tadi. Pohon-pohon bertumbangan, bahkan atapatap rumah juga beterbangan di pulau Luzon. “Meski korban jiwa tidak terlalu besar, tapi sebagian besar wilayah Baca Topan...Hal: 11
Penantian 38 Tahun, Tatap Myanmar
Melayani Bukan Dilayani
Bayangkan saja nama besar Pasukan Ginseng—julukan tim Korea, tak membuat keder Evan Dimas Cs, yang justru berani memainkan sepakbola indah nan ofensif, bahkan tak berlebihan jika disamakan dengan tiki-taka-nya Barcelona. Kekalahan rata-rata postur dari pemain
FANTASTIS! Kalimat itu pantas menggambarkan pada penampilan heroik Timnas Indonesia U-19, saat menghancurkan salah satu raksasa sepakbola Asia, Korea Selatan 3-2, tadi malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno di lanjutan penyisihan Grup G AFC Cup U-19 2014.
Baca Tiki...Hal: 11
Jenderal Baru Garuda Muda
 �  � � �  � ��  � �   � � €
‚   ‚ Â? Â
€ƒ �
Ratu Atut Diduga Selewengkan Bansos Editor: Idham Malewa
JAKARTA— Kasus suap Pilkada di Lebak, mulai membuka tabir sumber kekayaan Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah. Perempuan yang disebut membentuk dinasti kekuasaan di seluruh Banten diduga menyelewengkan dana bantuan sosial (Bansos). Penuturan Lembaga antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW), selain diduga melakukan penyelewengan dalam sejumlah pengadaan proyek,
KEHEBATAN tim Garuda Muda julukan skuat tim nasional U-19 Indonesia, di Piala Asia 2013 menjadi buah bibir di mana-mana. Diluar dugaan tim sekelas Korsel yang juara bertahan ditekuk Garuda Muda 3-2. Tapi satu yang paling menyedot perhatian adalah kapten kesebelasan Garuda Muda Evan Dimas. Punggawa eks Mitra Surabaya ini mencuri perhatian, tak hanya Indonesia, tapi dunia. Evan mengukir sejarah baru, berkat tiga gol ke gawang Korea Selatan. Kelincahan, ketenangan dan keampuhan kaki putra pertama dari pasangan Condro Darmono dan Ana itu sangat jarang dimiliki pemain Indonesia. Pemuda kelahiran Surabaya, 13 Maret 1996, tidak tinggi amat. Tinggi hanya 164 cm, berat badan: 164 cm/54 kg. Evan sendiri menjadi pemain paling subur di timnas U-19 pada Piala AFF kemarin, dengan torehan lima gol. Tak hanya memiliki naluri mencetak gol tinggi, Evan juga mahir dalam mengatur tempo permainan, mendistribusikan bola, dan lihai dalam mengatur serangan. “Saya punya teman yang bisa membantu saya untuk melakukan sesuatu, yang tidak bisa dilakukan sendiri. Saya juga mempunyai pelatih yang tekun dan sabar dalam membina saya,� tutur pemain bernomor punggung 6 di timnas U-19 tersebut.’’ Menapaki jalan menjadi pemain hebat, bagi Evan butuh waktu yang tak sebentar. Ia sangat menyadari, apa yang dilakukan saat ini masih jauh dari harapan. Terus belajar untuk memperbaiki diri, dan selalu Baca Jenderal...Hal: 11
Evan Dimas
Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah juga diduga bermain dalam pengucuran dana bantuan sosial dan hibah. ICW memantau penyelewengan dana ini terjadi pada 2011 menjelang
Ratu Atut Choisiyah
pemilihan kepala daerah Banten, yang mendudukkan kembali Ratu Atut sebagai Gubernur Banten periode kedua. Peneliti bidang korupsi politik ICW, Abdullah Dahlan, mengatakan dari Rp 391 miliar dana bansos dan hibah yang dianggarkan pada APBD 2011, sebanyak 30 persen tak jelas pertanggungjawabannya. “Diduga (dana penyelewengan) banyak mengalir kepada lembaga yang dipimpin oleh keluarga atau orang yang memiliki afiliasi Baca Ratu...Hal: 11
Faiz M, Kolektor Ribuan Barang Antik dan Superlangka dari Malang
Paling Senang Dayung Tartar, Hafal Seluruh Koleksi DI kalangan selebriti ibu kota, nama Faiz M. sudah cukup dikenal. Selain sebagai guru spiritual, arek Malang itu masyhur sebagai kolektor barang antik dan langka. Musisi Ahmad Dhani dan raja monolog Butet Kartaredjasa termasuk selebriti yang dekat dengan Faiz. KURNIAWAN MUHAMMAD, Malang
RUMAH Faiz di kawasan Mergosono, Kota Malang, terbilang strategis. Apalagi, rumah artistik itu kerap dikunjungi orang-orang terkenal. Dari politikus, artis, hingga menteri. “Saya sering berpapasan dengan Mas Dha-
ni (Ahmad Dhani, pentolan grup Dewa dan bos Republik Cinta Management) waktu keluar dari rumah Mas Faiz,� kata Marisa, tetangga Faiz. Kali pertama Jawa Pos ke rumah Faiz diajak Butet Kartaredjasa dan musisi kreatif
Djaduk Ferianto Juni lalu. Kala itu keduanya tampil di acara ulang tahun Jawa Pos Radar Malang. “Setiap kali ke Malang atau pas ada acara di Surabaya, saya selalu sempatkan mampir ke rumah Gus Faiz,� kata Butet. Raja monolog itu memanggil Faiz dengan sebutan gus. Apa hebatnya Faiz� “Nanti Anda tahu sendiri,� jawab Butet meyakinkan. Benar saja. Begitu Jawa Pos masuk ruang tamu Faiz seluas sekitar 5 x 12 meter, suasananya tampak unik. Di dindingnya banyak dipasang
papan reklame enamel bernuansa tempo dulu. Mulai contoh iklan rokok pada awal abad ke-19 hingga aneka lukisan antik. Juga, ada beberapa patung terakota, netsuke, mobil-mobilan (diecast) beserta kemasannya yang masih utuh. Ada lemari es yang bentuknya unik bikinan 1950-an. Koleksi kesayangan tuan rumah juga dipajang di ruang tamu itu. Yakni, mata dayung Tartar yang disimpan di sebuah kotak panjang dari kaca. “Ini koleksi
kesayangan saya karena sangat langka,� cerita Faiz soal potongan mata dayung milik tentara Tartar yang konon dibuat sekitar tahun 1.300 Masehi itu. Baca Paling...Hal: 11 TAK TERNILAI: Faiz nangkring di atas koleksi piano antiknya. Di rumah dia menyimpan ribuan barang antik dan langka. Foto: Doli Siregar/Jawa Pos Radar Malang