Manado Post Senin 18 Februari 2013

INDONESIA PRINT MEDIA AWARD

SERIKAT PERUSAHAAN PERS

49,5 Post Manado 36,8 13,7

NOMOR: 7949

SENIN, 18 FEBRUARI 2013

Harga Eceran Rp4000,-

SULUT MENANGIS Bencana Terbesar di Manado, 17 Tewas, Ribuan

Mengungsi

Editor: Bahtin Razak Peliput: Tim MP

MANADO — Hujan di Manado dan sekitarnya kembali menelan korban jiwa.

Hujan yang mengguyur sejak Sabtu (16/2) dini hari hingga Minggu (17/2) siang berakibat 17 orang tewas. 14 orang di Manado dan 3 orang di Kabupaten Sitaro diterjang longsor. Sulut pun menangis, karena ini adalah bencana terbesar sejak 2000 lalu.

Korban tewas yang rata-rata tertimbun Baca

 Â? Â? Â? Â?  Â? Â

­ € � ­ ‚ ��� ƒ „  ƒ � … � � †  � ‡ ˆ  ‚ ‰ � ˆ �  †  �

€ � � �

Š � ‹ � �  �

Â? Â? Â?

Â

Œ Ž � € ‘ „ � � € �ˆ � ’ € ‘ ’ “

Sulut...Hal: 11

Status BBM Korban: Oh Tuhan Kalau Boleh Se Brenti Ni Ujang JOHAN Oroh dan Lenny Reppie, terus saja menangis memandang reruntuhan bangunan rumah anaknya Leidy Oroh yang dilanda longsor parah.

Lenny Reppie dari jauh saat memandang reruntuhan rumah anak kesayangannya Leidy, langsung

NAAS: Bocah Enggelica Palit saat dievakuasi dari timbunan longsor di Citra Land. Foto semasa hidup Enggelica bersama papa dan mamanya Frangky Palit dan Elisabeth Kawilarang yang juga ikut menjadi korban

Baca Status...Hal: 11

Gubernur Langsung Perintahkan Wagub Editor: Tommy Waworundeng Peliput: Lucky Mamahit

MANADO- Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang, Minggu (17/2) kemarin pagi, langsung memerintahkan Wagub dan jajarannya turun ke lokasi-lokasi bencana. Tak hitung lama Wagub Dr Djouhari Kansil bersama dengan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut Hoyke Makarawung, Kadis Sosial Anwar Panawar, Kadis PU Eddy Kenap, dan Sekretaris Dinkes JUNI Tampemawa, Baca Gubernur...Hal: 11

BERGERAK CEPAT: Pemprov Sulut lewat Wagub Djouhari Kansil, langsung membagikan bantuan.

Kerusakan Lingkungan dan Sampah

Tinggalkan Rapimnas, GSVL Balik Manado

Editor: Budi Siswanto Peliput: Lucky Mamahit/ Helmi Hi Yusuf

Editor: Stenly Kowaas

MANADO-Banyak titik di Sulut selalu menjadi langganan banjir. Tingginya intensitas hujan dalam beberapa saat saja bisa berakibat fatal. Apalagi bila hujan mengguyur dalam beberapa hari seperti yang terjadi Sabtu (16/2) hingga Minggu (17/2) kemarin.

Pemerhati lingkungan Prof Mithel Kumajas mengatakan, bencana yang kembali menerpa Sulut ini karena alam

MANADO— Trio pimpinan Pemkot Manado, yakni Wali Kota Dr GS Vicky Lumentut (GSVL), Wawali Harley Mangindaan SE MSM dan Sekkot Ir Haefrey S e n d o h l a n g s u n g Vicky Lumentut melakukan sejumlah

Baca Kerusakan...Hal: 11

Baca Tinggalkan...Hal: 11

Tur Manado Post Group to China, Istri Ketua Sinode GMIM Kagum

DOMPET PEDULI BENCANA MANADO

Lokasi Dewi Guanyin, Mirip Bukit Kasih

Ribuan saudara kita di Kota Manado, Minggu (17/2) kemarin mengalami musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor.

Saudara-saudara yang terketuk hati untuk mengurangi beban mereka, Manado Post membuka PEDULI BENCANA MANADO. Bagi yang ingin menyumbang, bisa hubungi Iswan Buka 081340603232, 0431855558 atau datang langsung ke Kantor Manado Post, kompleks Ruko Mantos, Jalan Piere Tendean.

Touring Manado Post Group ke China (MPGC) makin mengasyikkan. Rombongan MPGC, disertai empat pelanggan setia MP dan tiga relasi MP menuju ke sejumlah lokasi bersejarah. Salah satu lokasi ternama patung raksasa Dewi Guanyin. Ikuti laporannya Editor: Idham Malewa Laporan: Martha Paslah, Foshan, RRC

KABUT tipis menyambut rombongan MPGC saat tiba di kompleks wisata patung perak raksasa Dewi Guanyin. Dari kejauhan, patung berwarna

perunggu ini sangat megah.

Letaknya di atas ketinggian. Untuk mencapai harus melewati ratusan anak tangga. Anak tangga ini cukup tinggi, mirip anak tangga menuju puncak Bukit Kasih di Desa Kanonang, Minahasa. Di mata pengikut Agama Budha, Dewi Guanyin salah satu dewa yang diagungkan, malah menjadi dewa utama. Kepercayaan mereka dewi ini membawa keberuntungan.

Patung Dewi Guanyin berada di Kota Xi Qiau Shan tepatnya di Wilayah Foshan. Setiap hari ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Rombongan Baca Lokasi...Hal: 11

Nama

Jumlah

1. Aji Boroma Rp500.000 2. Marlon Sumaraw Rp500.000 3.Tommy Waworundeng Rp500.000 4. Idam Malewa Rp250.000 5. Stenly Kowaas Rp250.000 6. Bahtin Razak Rp250.000 7. Filip Kapantow Rp250.000 .....................................................

Total Rp2.500.000

DEWI KEBERUNTUNGAN: Rombongan MPGC berada di tengah kerumunan ribuan wisatawan China dan luar China di Patung Dewi Guanyin

Siapa Menyusul......?

SENIN, 18 FEBRUARI 2013

rusman linggama

SULUT....

Sambungan Dari Hal: 1

longsor itu, 11 orang di antaranya adalah satu keluarga.

Seperti di Citraland, Keluarga Palit- Kawilarang adalah Frangky Palit (ayah), Elisabeth Kawilarang (ibu), dan Enggelica Palit (anak). Dan kakak-adik Leidy dan Rafda Oroh. Di Tingkulu korbannya Riska Megi Ruru (ibu) dan Grecia Gisela Gosal (anak), serta Ribka Gosal (ipar Riska).

Di Kabupaten Sitaro, juga adalah satu keluarga, yakni Max Dani Lazarus (suami), Sarni Maya Lomboni (ibu), dan Chika Lazarus (anak).

Dari status BlackBerry Mesenger (BBM) salah satu korban tewas, Leidy Oroh, ihwal longsor di cluster Eden Bridge Perumahan Citraland itu tersebar. “Oh Tuhan Kalau Boleh Se Brenti Ni Ujang, karena ada longsor kecil (Oh Tuhan, kalau boleh dihentikan hujannya, karena ada longsor kecil),� demikian status BBM perempuan satu anak yang sehari-harinya sebagai pemimpin cabang salah satu bank di Kampus Unsrat itu.

Menurut warga sekitar, saat ditemukan Rafda masih hidup, namun kakinya terjepit oleh reruntuhan bangunan beton, kayu dan batu. “Masih sempat dikasih minum air.

Mungkin kalau cepat ditolong dia bisa selamat,� tambah Romy Karundeng, warga.

Longsor di Kelurahan Tingkulu terjadi di Lingkungan VIII dan VII menewaskan 4 orang: dua bocah dan dua orang dewasa dari keluarga Gosal-Wadah dan Taroreh-

STATUS....

Sambungan Dari Hal: 1

berteriak histeris, sambil melepas sandalnya dan berlari.

Ribuan pasang mata langsung memandang arah perempuan 50-an ini. Warga sekitar pun langsung datang, menemani wanita yang baru saja kehilangan kedua anak kekasih Leidy Oroh dan Rafda Oroh. “Oh Tuhan, aku percaya mereka masih hidup,� teriaknya dibarengi air mata membasahi pipi dan bajunya.

Sesaat kemudian datanglah Pdt Johan Oroh, orangtua korban. Berbeda dengan istrinya, Johan tampak kuat. Mungkin karena profesinya sebagai Pendeta di salah satu Gereja di Kotamobagu, membuat Pdt Johan Oroh tetap tegar. Pdt Oroh mengaminkan, Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambil.

Dia menguraikan, semalam

KERUSAKAN....

Sambungan Dari Hal: 1

yang banyak dirusak. Juga kondisi tanah di Sulut yang mudah longsor.

Dosen Geografi Unima ini menambahkan, di Manado, alih fungsi hutan sebagai daerah tangkapan hujan menjadi kawasan perumahan juga menjadi pemicu banjir dan longsor.

Banjir yang sering terjadi, menurutnya, itu terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya, penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi alam, sehingga mengakibatkan keseimbangan ekosistem terganggu. “Kalau curah hujan tinggi, sudah pasti banjir,� ujarnya. “Seperti kawasan ring road yang merupakan daerah yang mampu menghindarkan kota Manado dari banjir yang lebih parah, namun saat ini telah beralih fungsi,� ujarnya.

Dia menambahkan, tinggi pertumbuhan penduduk di Manado, telah mendesak lahan-lahan tangkapan air menjadi kawasan pemukiman.

Serbuan penduduk luar Manado, khususnya pengusaha, telah mendesak juga penduduk asli meninggalkan tempat

LOKASI....

Sambungan Dari Hal: 1

MPGC, khususnya istri pendeta Ketua BPMS GMIM Paulina Tampi, Pala Vera dan Jinnie Laloan anak panti asuhan RAPI, mengagumi arsitektur patung dewi yang duduk bersemedi. ‘’Tangganya mirip seperti menuju Patung Karema di puncak Bukit Kasih,’’ ungkap Paulina Tampi dengan rasa kagum.

Rombongan merasakan udara nan sejuk sepanjang jalan menuju patung Dewi Guanyin. Setiap jarak 500 meter terlihat rumah penduduk yang gaya arsitekturnya bercampur modern dan kuno. Dari kejauhan sudah kelihatan patung dewi.

Tingginya diperkirakan 60 meter dari puncak lokasi.

Meski harus mendaki, rombongan MPGC, termasuk

Wakulu. Lurah Tingkulu Aneke Lukas didampingi Kepala Lingkungan VIII Lucky Sumangkut mengatakan bencana yang merenggut nyawa empat warganya itu terjadi pukul 09.00 Wita, Minggu kemarin.

Menurut Merry, keluarga Riska Megi Ruru, longsor tersebut terjadi tiga kali.

Pertama pukul 08.00 Wita hanya longsor biasa. Pukul 09.00 Wita terjadi lagi, dan saat David Gosal (suami Merry) dan anaknya Grecia, yang juga korban membersihkan dinding rumahnya yang penuh dengan longsoran tanah. “Grecia hanya sebentar menemani ayahnya, dan ikut bergabung lagi sama tante (Ribka) dan ibunya di teras depan,� kata Merry mengutip pengakuan David.

Pukul 10.00 Wita terjadi longsor susulan yang dahsyat menyeret putri, istri, dan adik David hingga ke rumah tetangganya (Keluarga KerehLongkutoy). Sementara David berhasil lari menyelamatkan diri. “Syukur keluarga kami masih selamat, dan melarikan diri saat longsor ke dua kalinya,� ujar Edy Kereh, tetangga David. Longsor juga terjadi di beberapa lokasi di Manado.

Yakni di Perumahan Handayani Ranomuut menewaskan satu orang, di Paal Dua yang sempat mengganggu jalan akses ke Bandara, dan beberapa longsor kecil di belasan titik.

Sementara itu, hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Sulut selama dua hari itu telah menimbulkan banjir besar. Sejak Sabtu malam Manado sudah dikepung banjir.

Ribuan orang terpaksa mengungsi karena curahan air dari wilayah Tondano masih tinggi.

Wilayah yang menjadi langganan sudah lebih dulu diterjang banjir, rata-rata yang berada di bantaran sungai Tondano, Tikala, dan Karombasan. Yakni, Kelurahan Ternate Tanjung, Ketang Baru, Wonasa, Kombos, Karame, Paal Dua Atas, Paal Dua, Paal IV, Taas, Dendengan Luar, Dendengan Dalam, Komo Luar, Sario, dan lainnya.

Banjir kali ini merupakan yang terparah setelah 2000 lalu.

Sebab, sejumlah wilayah yang sebelumnya hanya digenangi setinggi mata kaki, bahkan tidak pernah banjir, kemarin digenangi banjir hingga dada orang dewasa. Seperti di Mahawu, Kecamatan Tuminting;

dan Kelurahan Bailang. “Baru ini Mahawu terjadi banjir dengan tinggi sampai dada orang besar,� ujar Rustam, warga Mahawu.

Sedangkan kantor Wali Kota Manado dan lapangan Sparta Tikala, di depannya, juga tampak bagaikan tambak ikan. Air menggenangi lokasi ini setinggi lutut kaki orang dewasa. Sejumlah mobil pemadam kebakaran yang parkir di kantor Wali Kota Manado pun segera diungsikan.

Di Ternate Tanjung, warga mulai mengungsi sejak pukul 23.00 Wita, Sabtu malam. Sebagian dari mereka me-ngungsi ke SD Negeri 52 dan mesjid Darul Arqam Ternate Tanjung.

Tampak anak-anak dan orang tua menjadi prioritas yang diungsikan. Selain itu, pengumu-

sebelum bencana tragis menimpa anaknya, anak kekasihnya Leidy sempat menghubunginya via handphone. Korban mengaku sedang mengukus pisang untuk makan malam, namun sudah 1 jam lebih pisangnya tidak masak. Di situ Johan ada firasat, kok pisang 1 jam tidak masak. “Kalau ini maksud Tuhan, ya apa boleh buat, kasihan Rafda dia belum jadi apa-apa,� kata Johan dengan tegar. Di hadapan Johan, seorang kerabat Leidy mengatakan, sempat melihat status BBM Leidy pagi hari. Dikatakan, sekiranya Tuhan memberhentikan hujan. Apalagi pagi hari sekira pukul 08.00, ada longsor kecil di belakang rumahnya. “Oh Tuhan, kalau boleh se brenti ni ujang, karena ada longsor kecil sekitar jam 8,� katanya.

Sementara Rafda (18), adik Leidy, saat ditemukan masih hidup. “Saat ditemukan, Rafda masih hidup. Namun kakinya terjepit oleh reruntuhan bangunan beton, kayu dan batu.

Sempat dikasih minum air, mungkin kalau cepat ditolong dia bisa selamat,� tambah Romy Karundeng, waga seki-tar. Rafda Oroh (18) adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi semester II dan Leidy Oroh (30) profesi Pemimpin Cabang BII di kompleks Unsrat. “Rafda yang tinggal dengan kakaknya karena kuliah,� kata anak angkat keluarga Oroh Reppie, Marten Tombokan. “Saat ini, suami Leidy, Steven Mokoda-ser dan anak mereka berusia 1,3 tahun berada di Proboling-go.

Sementara Jeffer Oroh, saudara kandung Leidy dan Rafda, sangat sedih dan kaget

mendengar informasi kedua saudara perempuannya tewas tertimbun longsor. Dia saat ini kuliah di Batu Malang, akan datang besok (hari ini, red),� tambah Tombokan.

Sementara nasib tragis yang tak kala menimpa keluarga Kawilarang-Palit dan anak semata wayang mereka, yakni Frangky Palit (suami), Elisabeth Kawilarang (istri), dan Enggelica Palit (anak).

Mereka tertimbun oleh reruntuhan bangunan. Anak Enggelica ditemukan telanjang, tampaknya sedang mandi saat kejadian. Nasib naas juga menimpa Satpam Citraland, Tommy Maripi. Dia menjadi korban karena datang ke rumah Leidy untuk memperbaiki PAM di rumahnya. Saat longsor terjadi, Tommy pun jadi korban. (ridel lumintang)

tinggal mereka di kota dan mencari perumahan di pinggir kota. Dan tentu saja, yang menjadi kawasan pemukiman penduduk kota adalah daerah tangkapan hujan yang dialih fungsikan.

Mithel menambahkan, longsor yang kerap terjadi dikarenakan kestabilan tanah yang terganggu. Dicontohkan, pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan kestabilan tanah sehingga mengakibatkan tanah di sekitar rawan longsor. Kemiringan lereng yang menjadi jalur pembangunan jalan juga menjadi salah satu faktor terjadinya longsor. “Banyak topografi tanah yang terlalu miring di sekitar pemukiman warga yang ada di Sulut,� ujarnya.

Kata Kumajas, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar lebih memperparah dampak banjir. Menurutnya, aliran sungai yang terhambat akibat sampah mengakibatkan luapan air semakin parah. “Ini menjadi peringatan untuk kita semua agar lebih peduli dengan lingkungan,� ujarnya.

Di tempat terpisah, Boy Waturandang petugas pemantau air di Kelurahan Dendengan Luar mengatakan,

setiap hari sampah yang melewati sungai sangat banyak. “Ini membuktikan bahwa kesadaran membuang sampah masyarakat masih rendah dan menjadi salah satu penyebab banjir,� kata Waturandang, saat di temui di pos pemantau air, Minggu (17/2) “Sungai juga sudah terjadi pendangkalan, ditambah dengan sebagian warga sekitar tepi sungai marak membangun keramba ikan sehingga mempersempit jalur air. Akibatnya, saat curah hujan tinggi air meluap,� tambahnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Max Tatehede mengatakan, banjir dan tanah longsor yang terjadi kali ini disebabkan cuaca ekstrim yang melanda Manado beberapa hari ini. �Awan terkumpul di katulistiwa, sebagian besar pembentukan awan di atas Sulut. Ini bukan banjir tahunan namanya, tapi karena cuaca,� ujarnya saat dihubungi via Ponsel, tadi malam.

Sementara itu, Ketua Pemuda Sinode GMIM Pnt Billy Lombok yang mengaku kaum awam dan bukan pakar lingkungan, menilai, bencana ini diakibatkan ulah manusia sendiri. Di mana daerah

bukit-bukit di sekitar Manado yang merupakan daerah resapan air, telah digunduli dibuat menjadi kawasan perumahan dan gudang.

Daerah resapan air di tengah kota juga telah dibuat ruko dan dibeton. Begitu juga di sepanjang Pantai Manado, telah direklamasi untuk dibangun pusat-pusat perbelanjaan.

Lebih parah lagi, pola hidup masyarakat Manado yang membuang sampah sembarangan. Warga seenaknya membuang sampah di saluran air. Begitu juga warga yang tinggal di sepanjang darah aliran sungai, mereka seenaknya membuang sampah dan limbah lainnya di sungai.

Apalagi daerah aliran sungai sudah dibuatkan dapur dan jamban. ‘’Investasi tanpa memikirkan dampak lingkungan 5-10 tahun ke depan. Tidak perlu nubuatan Tuhan, 5-10 tahun ke depan Manado tenggelam itu akan jadi kenyataan.

Apalagi jika kita tidak ada life awareness (kewaspadaan pribadi). Karena itu berdoa dan berubah itu keutuhan. Manado butuh doa dan tindakan dari doa-doa itu. Mari berbenah dan berbuat,’’ ajaknya. (***)

Kabag Humas Pemkab Bolmut Mohammad Fadly begitu bersemangat. Dari bawah sampai ke puncak gunung, ada 200 anak tangga yang harus dilewati. Tangganya panjang berkelok.

Saat tiba di puncak ribuan turis lokal telah memadati tempat tersebut.�Biar capek yang penting bisa melihat dekat patung Dewi keberuntungan ini,� kata pelanggan MP Artur Wowor.

Patung ini sangat menarik perhatian wisatawan.

Bagi penganut umat Budha, sebelum menaiki anak tangga, mereka melakukan Sembahyang. Di sana sudah tersedia dupa.�Betul-betul menyenangkan perjalanan ini,karena banyak hal yang kami ketahui termasuk sejarah patung ini,� ujar Jinnie dari panti asuhan RAPI yang diberangkatkan

Manado Post ke China.

Di puncak, saat dudukduduk di di bawah patung terdengar bunyi petasan yang bunyinya nyaring sekali.�Rupanya di lokasi ini disediakan tempat memasang petasan. Dan petasannya pun dijual dengan model yang unik-unik,� tukas Kabag Humas Bolmut Mohammad Fadly.

Setelah puas menikmati alam nan indah, pada pukul 12.30 rombongan bertolak dari patung Dewi Guanyin. ‘’Sungguh indah sekali alam di sini,’’ ungkap Pala Vera.

Sebelum turun kembali, rombongan MPG tak menyia-nyiakan kesempatan mengambil gambar. Mereka puas perjalanan hari itu, karena sebelumnya di hari yang sama pekan lalu, rombongan mengunjungi tempat kelahirannya Wong

Fei Hung tokoh kungfu terkenal. Di sana rombongan melihat akan barongsai dan China kungfu perguruan Wong Fei Hong.

Sore hari rombongan melanjutkan ke kota Shunde dan mengunjungi Qingyin Garden.Di sana MPGC melihat klenteng tua milik pengusaha kaya.Keesokan harinya, MPGC melanjutkan perjalanan yang tak kalah menarik.

Dengan senang hati, guide tour MPGC memandu perjalanan menuju Kota Zhongshan. Di kota itu rombongan diperlihatkan lokasi menarik seperti Cuihengcun Village, kampung Dr Sun Yat Sen, desa tea shop, kemudian dilanjutkan Zhuhai untuk melihat LoverS road, fisherman girl statue, Silk Shop, dan Gongbei Shopping.(*)

 � �  � ­  �   € ‚ € ƒ ƒ� € ƒ�  ƒ „ � € � ‚ † † ‡ˆ

�  ƒ „ ­

„

Â? Â? Â Â?

Â…

Â…

‰ ‚ ­  Š  ‚ ‹  Œ   Š

11

Tegaskan Anas Ketum PD JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tidak membahas mengenai pelengseran terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Anas menilai pidato Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah sangat jelas. Karenanya, Anas tak mau memberi tafsiran lagi atas pidato SBY. “Pidatonya sudah jelas, top. Beliau sudah sampaikan secara rinci, jelas, terang benderang.

Tidak usah perlu juru tafsir lagi,� kata Anas di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (17/2).

SBY dalam pidatonya mengisyaratkan bahwa hubungannya dengan Anas baik-baik saja. Bahkan SBY tak mau dibentur-benturkan dengan Anas. “Saya mulai dari apa yang beredar di kalangan masyarakat termasuk komentar dari pengamat yang menghadap-hadapkan antara saya selaku Dewan Pembina dengan saudara Anas sebagai Ketua Umum yang sebenarnya man lewat pengeras suara juga disampaikan pemerintah kelurahan agar warga menyelamatkan barang-barang penting ke tempat yang aman. “Karena hujan tidak berhenti, dan air sungai tambah naik,� kata Kamarudin Suhadi saat ditemui di Mesjid Darul Arqam.

Upaya yang sama dilakukan warga Ketang Baru, karena wilayahnya hanya berbatasan dengan Ternate Tanjung yang juga jadi langganan banjir.

Siang kemarin, kelurahan ini telah digenangi air 100 persen hingga rumah-rumah tenggelam. Kondisi yang sama juga terjadi di Kelurahan Paal II di belakang dealer mobil Honda.

Rata-rata rumah yang terletak di bibir sungai Tondano itu tergenang banjir hingga 4 meter karena yang terlihat tinggal bubungannya. “Luapan air sungai sangat tinggi, sehingga membuat satu rumah terbawa banjir,� ujar salah

GUBERNUR....

Sambungan Dari Hal: 1

langsung mendatangi lokasi bencana.

Wagub melihat langsung apa yang terjadi di lokasi sekaligus menjadi komandan dalam memberikan pertolongan yang cepat tanggap kepada korban bencana alam yang terjadi, Minggu (17/2) kemarin.

Wagub menjelaskan, Gubernur Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS) meskipun berada di luar daerah, namun setiap dua puluh menit menghubungi untuk memantau keadaan korban bencana di Sulut. Wagub menjelaskan, Pemprov Sulut menerapkan tanggap darurat selama 14 hari ke depan. “Kita telah berbagi tugas untuk cepat tanggap dalam menangani korban bencana alam,� ujarnya.

Lokasi bencana pertama yang menjadi perhatian Wagub yaitu lokasi longsor di Gereja Kristen Kalam Kudus di Citra Land. Di lokasi ini Wagub bersama rombongan yang tiba pukul 10.00 meninjau belasan mobil yang tertimbun longsoran tanah dari tebing dekat patung Tuhan Yesus Mem-

TINGGALKAN....

Sambungan Dari Hal: 1

langkah taktis terkait penanganan bencana di Manado.

GSVL yang sejatinya harus ikut Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta dalam kapasitasnya sebagai Ketua PD Sulut, Minggu (17/2) kemarin memilih pulang dan tidak mengikuti agenda tersebut secara utuh. “Beliau (GSVL) sudah ketemu Presiden untuk laporkan situasi di Manado.

Presiden sendiri menyampaikan rasa keprihatinannya dan meminta warga bersabar karena bantuan segera disalurkan,� tutur Waben PD Sulut Engel Sasanggamu, yang ikut menemani GSVL di Rapimnas.

Dia menambahkan, Minggu pagi saat menyempatkan waktu masuk gereja GPIB Paulus di Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, GSVL berdoa khusus sampai matanya berkaca-kaca seperti menangis, karena mendapatkan kabar ada korban jiwa akibat bencana yang terjadi. “Setelah melapor, GSVL meminta izin ke SBY selaku penggagas Rapimnas.

SBY malah meminta GSVL pulang karena bencana sudah sampai tingkat nasional,� ungkap Sasanggamu.

Politisi muda ini kemudian menyesalkan berbagai isu miring yang menyudutkan GSVL-Ai terkait bencana yang melanda Manado. Menurutnya sungguh sangat disayangkan jika ada pihak-pihak yang mempolitisir penderitaan warga untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. “Pak wali dan Wawali bukan peramal. Keduanya datang di Rapimnas tapi setelah mendapatkan kabar langsung

kami berdua juga duduk bersama dalam Majelis Tinggi. Anas sebagai ketua umum otomatis Wakil Ketua Majelis Tinggi. Sedangkan yang lainnnya mewakili. Orang lain boleh bicara, kritik dan adu domba, tapi kami tetap jernih dan rasional,� kata SBY. SBY mengaku tahu bahwa publik maupun pihak di luar Demokrat mengharapkan hal yang menghebohkan akan terjadi di Rapimnas.

Apalagi beberapa hari sebelum Rapimnas digelar, sejumlah isu menyebar. Mulai isu yang menyebut bahwa Rapimnas akan menjadi Konggres Luar Biasa (KLB) untuk menggulingkan Anas, hingga Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas akan menjadi Ketua Umum PD. Namun SBY menepis semua isu itu. Menurutnya, Rapimnas hanya membahas mengenai penataan dan konsolidasi kembali partai yang terpuruk itu untutk mengembalikan citra dan elektabilitas.(gil/jpnn)

seorang warga setempat.

Di antara lokasi-lokasi bencana itu, yang paling parah adalah kompleks Citraland.

Selain 6 orang tewas yang menimbun dua rumah, di lokasi terpisah juga 12 mobil dan 2 motor tertimbun tanah longsor.

Lokasi ini membawa kepedihan bagi Johan Oroh dan Lenny Reppie, mereka terus saja menangis memandang reruntuhan bangunan rumah anaknya Leidy Oroh yang dilanda longsor parah.

Tampak, Lenny Reppie dari jauh saat memandang reruntuhan rumah anak kesayangannya Leidy, langsung berteriak histeris, sambil melepas sandalnya dan berlari.

Ribuan pasang mata langsung memandang arah perempuan 50-an ini. Warga sekitar pun langsung datang, menemani wanita yang baru saja kehilangan kedua anak kekasih Leidy Oroh dan Rafda Oroh.

Setelah informasi banjir

dan longsor ini merebak sejak malam, berbagai bantuan pun datang. TNI dan polisi, tim SAR menyebar turun ke berbagai lokasi banjir dan longsor. Beberapa anggota TNI dari Lantamal VIII Manado membawa perahu karet mengevakuasi korban, bahkan ada yang dievakuasi melalui atap karena air sudah mencapai bubungan rumah.

Sementara itu, tak saja di Manado, bencana yang memakan korban itu juga melanda Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Banjir bandang dan longsor terjadi di sejumlah wilayah Siau Timur. Tiga warga tewas yang merupakan satu keluarga di Desa Lia I, Kecamatan Siau Timur.(selengkapnya di halaman Sitaro). Keluarga ini rumahnya, bersama dua rumah lainnya, diterjang air bah yang membawa material batu hingga ukuran besar dan batangbatang pohon dari atas pegunungan.(***)

berkati. Bersama dengan tim tanggap bencana, Wagub langsung mengarahkan agar segera mengevakuasi berbagai kendaraan yang tertimbun longsor.

Selanjutnya Wagub didampingi Kadis Sosial, Kadis PU, dan Kepala BPBD dan beberapa pejabat lainnya menuju ke Eden Bridge 8. Di lokasi tersebut terdapat tiga rumah yang tertimbun longsor, dan enam korban tertimbun tanah longsor yang masih satu keluarga. Ketika tiba di lokasi, Wagub langsung meninjau korban tertimbun yang masih hidup.

Nampak di raut wajah orang nomor dua di Sulut ini rasa sedih, namun tetap berusaha tenang untuk memberikan berbagai arahan pada tim penolong.

Di tempat yang sama Wagub sempat bertemu langsung dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban longsor yang histeris melihat keadaan rumah sanak saudara mereka yang tak berbentuk dihantam tanah longsor. Begitupun dengan orang tua dari korban kakak beradik yang menjadi korban meninggal dunia,

W ag u b b er u s ah a u n t u k memberikan dukungan moral pada ibu korban yang terlihat shock dengan keadaan kedua anaknya yang sudah tak bernyawa.

Setelah itu, Wagub langsung mengarah ke Kelurahan Wawonasa untuk melihat dan memberikan bantuan kepada korban banjir.

Untuk melihat langsung kondisi rumah korban banjir, Wagub menggunakan perahu karet karena banjir cukup tinggi. Selesai di Wawonasa, Wagub bersama rombongan kemudian melanjutkan ke Kelurahan Karame untuk memberikan bantuan berupa obat-obatan, makanan siap saji, dan perlengkapan tidur berupa matras, selimut, air mineral, tenda, dan perahu karet.

Orang nomor dua di Sulut ini menjelaskan, pasca bencana kali ini, Pemprov akan siap siaga sekaligus terus memberikan bantuan kepada korban bencana alam.

Kansil menambahkan, akan segera membangun dapur umum di titik-titik bencana untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi korban bencana. (ctr-04)

balik ke Manado. Cuma karena mendadak, terpaksa harus menyesuaikan dengan schedule pesawat. Keduanya bukan Superman, oleh karena itu janganlah dipolitisir,� tegas Sasanggamu.

Terpisah GSVL menuturkan, ia lebih memprioritaskan keselamatan warganya daripada mengikuti Rapimnas.

Apalagi SBY sebagai Presiden dan Juga Ketua Dewan Pembina Demokrat memerintahkannya segera pulang fokus pada pelayanan warga yang terkena bencana. “Saya sedang mengikuti Rapimnas (di Jakarta) dan tadi pagi saya berdoa di GPIB Paulus dan hati saya langsung mengarahkan saya untuk pulang karena bencana yang melanda di Manado. Saya sangat prihatin atas bencana ini dan saya berharap keluarga yang ditimpa bencana agar tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini,� katanya.

Tak lupa GSVL mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor agar mencari tempat yang aman, sebelum kondisi kembali normal. “Lebih baik mencegah sebelum terjadi halhal yang tidak diinginkan bersama,� imbau sosok yang dikenal peduli dengan.

Mengenai langkah Pemkot Manado, Sekkot Manado Ir Haefrey Sendoh, sudah bergerak cepat dengan melakukan koordinasi bersama sejumlah instansi terkait seperti Tagana, PMI, RAPI, TNI-Polri dan SKPD terkait. “Pemkot mengerahkan BPBD, Dinas Sosial, SKPD terkait, camat dan lurah untuk membantu warga yang terkepung banjir dan tertimbun tanah longsor. Koordinasi

dengan pihak terkait terus dimaksimalkan supaya pekerjaan fokus dan tepat sasaran,� kata Sendoh.

Wawali Harley Mangindaan juga tadi malam usai memberi bantuan langsung memimpin rapat di Pendopo Kantor Wali Kota Manado.

Dilaporkan dalam rapat oleh SKPD, Pemkot telah menangani korban banjir dan tanah longsor secara maksimal.

Sekkot dan Asisten Pemerintahan dan Kesra OF Mewengkang terus mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lapangan, termasuk pemberian bantuan. Sejumlah bantuan yang telah disalurkan, antara lain selimut, evakuasi, ma-kanan, penyediaan dapur umum, biaya pemakaman, pakaian dan perangkat keperluan untuk jenazah. Kabag Humas Pemkot Manado Montori Sulaiman menambahkan, informasi yang menyebutkan Pemkot Manado tidak memberi andil dalam proses penanganan bencana adalah isu yang yang tidak benar.

Menurutnya sejak Sabtu sore wali kota dan Wawali terus melakukan koordinasi dengan SKPD-SKPD terkait terkait penanganan di lapangan. “Jadi tidak benar kalau ada yang menyebut Pemkot diam.

Malah sebaliknya wali kota, wawali dan Sekkot terus mengontrol situasi di lapangan, dengan berkoordinasi dengan pihakpihak terkait,� jelas Sulaiman.

Di sisi lain, Wawali juga dengan sukarela menyiapkan rumah dinasnya untuk dijadikan dapur umum. “Rudis Wawali siap jadi dapur umum. Bahan makanan lain sedang disalurkan di titik-titik bencana,� tutup sosok yang dikenal bersahaja ini. (ctr-01/*)