22 JANUARI 2012
NOMOR: 7562
Hukum Mati Pembunuh Lindy Tersangka Tunggal, Warouw Mengaku Habisi Korban Editor : Stenly Kowaas Peliput: Denny Wowor, Abdul Tadore
markus budiman/manado post
TAK RELA: Heidy Limpele, ibu dari Lindy Melissa Pandoh, tidak henti-hentinya menangisi kepergian putri tercintanya. Dari jenazah di RS Kandou hingga jenzah di rumah duka.
ARTIS
Lohan Kalahkan Megan Fox WA L AU PUN masih saja berkutat dengan masalah hukum, namun keberuntungan sepertinya sudah ada di depan Lindsay Lohan. Setelah bersaing ketat dengan Megan Fox untuk memperebutkan peran dalam film biopic Elizabeth Taylor, akhirnya aktris penuh masalah ini bisa bernapas lega. Seperti dilaporkan HolLindsay Lohan lyscoop, sumber dekat Megan telah memberikan konfirmasi bahwa bintangTransformers tersebut tidak akan terlibat dalam penggarapan film biopic berjudul Liz and Dick tersebut. Dengan demikian, kesempatan besar bakal ada di tangan Lindsay. Sejak awal, Lindsay memang dinilai sebagai
MANADO– Karena sadis, keji dan dianggap tidak berperikemanusiaan, sejumlah warga tak sungkan meminta aparat hukum untuk menjatuhkan hukuman super berat kepada pelaku pembunuh Lindy Melissa Pandoh (26). “Orang begitu pantas dihukum mati karena terlalu sadis,� ujar Hedi Mokoginta, warga Kotamobagu. Terkait peristiwa ini, Humas Pengadilan Negeri (PN) Manado Novry T Oroh SH mengatakan tersangka pembunuhan Lindy akan dijerat pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal itu menegaskan, barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati
LINDY‌.Kiapa so bagini dang‌ Lindy‌Lindy‌Lindy sayang‌Jangan kase tinggal pa mama‌ (Lindy, kenapa jadi begini. Lindy, Lindy, Lindy sayang. Jangan tinggalkan mama, Red). Kata itulah yang keluar dari mulut Heidi Limpele, saat koran ini melakukan reportase di rumah duka kemarin di Kelurahan Tongkeina, Lingkungan II, Kecamatan Bunaken. Ibunda Lindy ini terlihat begitu terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya itu. Duduk di samping jenazah anaknya yang sudah terbujur
kaku di atas pembaringan, ia berulang kali memeluk dan mencium wajah dan tubuh putri kesayangannya itu. “Lindy‌ jangan kase tinggal pa mama (Lindy, jangan tinggalkan mama, Red),â€? ujarnya berulang-ulang. Pemandangan ini membuat warga Tongkeina yang berada di rumah duka sangat terpukul. Apalagi Lindy menjadi sosok yang teladan bagi anak muda di tempat tinggalnya itu. “Semasa hidupnya, Lindy sangat aktif mengikuti kegiatan gereja. Hal yang sampai saat ini sangat berkesan buat teman-temannya adalah sikapnya yang ramah,â€? ungkap Leisje Kawung, teman kecil Lindy yang tinggal di
belakang rumah Lindy. Sementara itu, meski belum bisa menerima dengan wajar kepergian anak sulungnya, namun Alfred Pandoh (ayah Lindy, Red) berusaha terlihat tegar. “Saya percaya Tuhan akan membuka jalan untuk mengungkap peristiwa ini,� terang Alfred yang paras wajahnya sudah mengerut menahan kesedihan yang mendalam. Pantauan Koran ini kemarin, tidak sedikit rekan dan kerabat keluarga Lindy yang datang melayat. Nampak juga beberapa karyawan Atalazha DC, tempat kerja Lindy saat lulus SMA 2004 yang lalu. Baca Lindy.... Hal 11
Baca Hukum.... Hal 11
Gubernur Ikut Kecam
Lindy‌ Jangan Tinggalkan Mama Editor : Firman Toboleu Peliput: Abdul Tadore
atau penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun. “Meski begitu, dakwaan dari penuntut umum terhadap tersangka akan bergantung kepada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepolisian,� jelasnya. Sementara itu, Kriminolog Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado Noldy Mohede SH MH saat dihubungi semalam menjelaskan, dilihat dari tindakan, tersangka terkesan menghabisi korban karena sebuah keterpaksaan. �Hal ini nampak dari luka yang terdapat di tubuh korban, letaknya di bagian organ vital,� terangnya. Ditanya apakah terdapat indikasi tersangka mengidap penyakit kelainan seksual, Mohede belum bisa memastikannya. “Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam kasus ini. Harapan kita bersama pihak kepolisian bisa
Editor : Filip Kapantow GUBERNUR Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang, Sabtu (21/01) kemarin menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pariwisata Minahasa Selatan Lindy Melissa Pandoh. Pernyataan tersebut disampaikan Sarundajang setibanya di Manado, usai melaksanakan tugas luar daerah di Jakarta. Dengan tegas Sarundajang mengatakan bahwa tindakan tersebut bisa mengoyak norma
Sinyo Harry Sarundajang
dan telah melampaui moral kemanusiaan. “Sangat disaBaca Gubernur.... Hal 11
Baca Lohan..... Hal 11
Rian Korengkeng/Manado Post
OPTIMIS: Kru Manado Post Grup menggelar rapat besar awal tahun di Restoran The Bandar kemarin. Dengan slogan kerja, kerja dan kerja, segenap kru optimis mencetak prestasi lebih gemilang lagi di 2012 berjalan.
Sosok Lindy Melissa Pandoh di Mata Rekan Sekantornya
Pekerja Keras, Selalu Senyum Meski Dimarahi Kematian Lindy Melissa Pandoh benar-benar membuat keluarga dan rekan-rekannya sangat terkejut sekaligus terpukul. Tak ada yang menyangka roda kehidupan perempuan sebaik Lindy berakhir tragis. Berikut curhat rekan sekantor cewek periang ini. Filip Kapantouw, Manado PULUHAN lilin dipasang dan diletakkan di area police line dekat Tugu Boboca, Malalayang. Semuanya hening, meratap dan tidak jarang ada yang sampai meneteskan air mata. “Kamu selalu akan ada di hati kami Lindy,� ujar beberapa rekan sekantor Lindy, yang kemarin mendatangi lokasi penemuan mayat Lindy Melissa Pandoh,
korban pembunuhan sadis pada Jumat (20/1). Rekan-rekan Lindy di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Minahasa Selatan memang sangat terkejut sekaligus terpukul dengan peristiwa naas tersebut. “Padahal hari ini (kemarin, Red) kami janjian untuk mandi di kolam Hotel Granpuri,� ujar Christian Gigir, kawan karib
Lindy. Di mata rekan-rekan sekantornya, Lindy adalah pribadi yang periang dan menyenangkan. Karena tipikalnya itu, Lindy lebih banyak mengoleksi teman ketimbang musuh. “Kena marah pun Lindy selalu membalas dengan senyum. Dia benar-benar teman yang sempurna. Pun saat hujan atau panas, tugas yang diberikan kepadanya selalu dikerjakan dengan serius,� tambah Joice Sumarauw, teman kantornya yang lain. Kawan-kawan Lindy makin terpukul karena rencana besar tahun ini tak akan terwujud. Alumni SMP 1 Toulimambot Baca Pekerja..... Hal 11
Rian Korengkeng
KEHILANGAN: Rekan-rekan sekantor Lindy Pandoh saat memasang lilin di kompleks Tugu Boboca Malalayang, tempat rekan mereka itu ditemukan dalam kondisi tragis.