FMPM September-November 2011

Page 1

Manajemen Forum

ISSN 0215 - 1146

SPOTLIGHT

Ekonomi Global Buram Asia Kiblat Masa Depan?

Ready in

Good or Bad Times

ISTIMEWA

“Volatilidad“ Amerika Latin dan Keringkihan Eropa Berani & Lugas Langkah Taiwan Melawan Krisis

Bola Panas antara Paman Sam & Dewi Eropa

Ç How Green Can You Go!

Strategi Bisnis Hijau & Kinerja Perusahaan ¸Ç Greenwash Trap

Topeng-Topeng Ramah Lingkungan Rp. 29.000 Vol. XXV No. 05 Oktober - November 2011


Shape

your Horizon

Manajemen Forum

Vol. XXIV | 05 | Oktober 2010

Media

WORKSHOP

PRASETIYA MULYA

BooksPublisher

e-journal, e-magazine & blog community

management-update.org


Design ne.wijaya/PMBS Publishing

content

> explore 18

Vol. XXV No. 05 | September- November 2011

38

Strategi Bisnis Hijau & Kinerja Perusahaan Arief Rijanto, Jakarta Bisnis hijau bakal menjadi prinsip baku dan wajib dilakukan para pelaku bisnis. Mengapa bisnis butuh lingkungan sehingga perlu strategi hijau? Apakah strategi bisnis hijau mampu menciptakan nilai atau value creation bagi perusahaan?

Foto ANTARA/REUTERS/Antonio Parrinello, Catania, Italia Lahar Panas & Bola Api Etna. Gunung berapi tertinggi dan teraktif di Eropa, Etna di Pulau Sicilia, Italia Selatan, meletus dahsyat memuntahkan lahar dan bola-bola api, Sabtu 6 Agustus 2011 lalu. Seiring itu bola-bola panas krisis global juga sedang terlontar dari daratan Eropa dan Amerika Serikat, mulai menjalar ke belahan Timur.

How Green Can You Go

26

Greenwash Trap

Topeng-Topeng Ramah Lingkungan Handyanto Widjojo, Jakarta Inilah upaya menebus dosa dari para pelaku usaha dengan melakukan kegiatan yang kelihatannya bersifat ramah lingkungan. Jebakan baru bisnis modern?

> headline

30

Konsumen Hijau

Jendela Keberlanjutan Hidup M.F. Shellyana Junaedi, Yogyakarta

SPOTLIGHT

Krisis lingkungan menuntut peningkatan kepedulian sosial dan pengetahuan lingkungan bagi konsumen. Peningkatan ini akan mempengaruhi pertumbuhan perilaku konsumen yang bertanggung jawab pada lingkungan

Ekonomi Global Buram Asia Kiblat Masa Depan

A. Prasetyantoko, Jakarta AS dan Eropa terbelit masalah besar. Jepang yang mulai merangkak menghindari krisis bertubi-tubi, tak bisa diharapkan. China, dengan perekonomian terbesar kedua di dunia sedang bergumul dalam fase “kepanasan”. Bagaimana dampak krisis global bagi Indonesia? Kita harus bersiap menghadapi ketidakpastian tersebut!

70

Strategy

Bisnis Masa Depan

Memadukan Modal Ekonomi, Modal Sosial, & Inovasi Semerdanta Pusaka, Jakarta Di masa depan, organisasi bisnis akan semakin membutuhkan modal sosial karena stakeholder menginginkan transparansi. Diperlukan pula dukungan entitas sekitar, komunitas, dan lingkungan alam.

78 44

FEATURE

Bola Panas dari Paman Sam & Dewi Eropa

Menelusuri Tubuh Pengetahuan Manajemen Togar Simatupang, Bandung Pengungkapan manajemen sebagai disiplin keilmuan merupakan satu langkah awal untuk mengklarifikasi kedudukan manajemen yang setara dengan disiplin terdahulu. Selain itu, turut mengembangkan keilmuan manajemen.

Beni Bevly, Silicon Valley-California Hubungan pengaruh yang menarik adalah resesi ekonomi Eropa dalam kaitannya dengan AS. Seperti apakah resesi ekonomi di kedua wilayah ini? Dan, hubungan ekonomi seperti apakah yang terjadi di antara mereka?

86

FINANCE

Wakaf Tunai

Alternatif Pengembangan Modal Sosial Fadil Fauzulha, Tula-Rusia Peluang unik bagi penciptaan investasi di bidang pendidikan dan pelayanan sosial melalui bank-bank syariah.

54

“Volatilidad” Amerika & Keringkihan Eropa Fitra Kusumo, Mexico City & Maryono, Banjarmasin Eropa yang kini hidup dalam krisis ekonomi terburuknya sejak Perang Dunia II, percaya bahwa ekonomi Amerika Latin berpeluang besar akan hidup minimal satu dekade pertumbuhan. Sebaliknya, bagaimana Amerika Latin melihat krisis Eropa?

> regular 06

ESSENCE

Ready in Good or Bad Times Sammy Kristamuljana

62

Berani & Lugas: Langkah Taiwan Hadapi Badai Global Agus Suyono, Hasinchu-Taiwan Sesungguhnya Taiwan sangat rentan terhadap pasar dunia. Namun mereka mampu pulih dengan cepat dari krisis keuangan global 2007-2010. Resep apa yang mereka gunakan untuk tetap optimistis menghadapi wabah keuangan global terkini?.

2

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Meskipun perusahaan-perusahaan juga yang menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis keuangan global 2008 yang dampaknya masih terasa hingga hari ini, sejumlah pembelajaran penting bisa diperoleh dari pengalaman menghadapi krisis itu

02 04 05 10 12 16 92 96 104

Content Editor’s Note From Readers In the History BIZPEDIA Innovation The Manager Community Brightness Next Edition

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

3


editor’s

from

note

readers

Dewi Eropa dan Sapi Putih

E

ropa, bukanlah sekadar putri Agenon penguasa imperium Sidon di dataran Asia. Bukan saja si bungsu kesayangan tiga kakak laki-lakinya: Funiks, Siliks, dan Kadmus, serta rakyat Asia. Eropa adalah dewi berbalut kecantikan tiada tara. Aphrodite, dewi yang tersohor kemolekan tubuh dan kecantikan parasnya pun terjebak rasa iri mendalam. Zeus, sang dewa utama, begitu mudah mabuk kepayang oleh kesempurnaan Eropa. Dengan cerdik, ia mencuri Eropa tanpa perlu sang pujaan hatinya itu sadar dirinya telah direnggut. Cucu Poseidon sang pengguncang Bumi ini dihipnotis Zeus yang menjelma sapi putih ramah tampan gagah nan menawan. Eropa pun menurut, menunggangi jelmaan Zeus, menyeberangi luasnya samudera biru, menuju wilayah matahari tenggelam yang tak kunjung usai. Sesampainya dewi malang ini di megakota bisnis Kreta, seluruh dataran Yunani dan benua Barat menyandang merek baru, Eropa. Sementara, sang dewi menginvestasi kesedihannya sepanjang bentangan ranah Barat ke Timur. Di kancah lintasnegara, skandal Sapi Putih yang mencuri Dewi Eropa berakibat

SIDANG REDAKSI

Pemimpin Umum: Prof. Sammy Kristamuljana, Ph.D Wakil Pemimpin Umum: Prof. Dr. Andreas Budihardjo Sidang Redaksi: Dwi Sosronegoro, MPsi; Hendro Adiarso, MBA; Istijanto, MM, MCom; J. Bely Utarja MBA; Teguh Endaryono, MM; Yudho Hartono, MM

EDITORIAL

Pemimpin Redaksi: Eko Napitupulu Redaktur: Gloria N. Situmorang, MPsi; A. Widyaputranto, MA; M. Setiawan Kusmulyono, Redaktur Artistik: N. Eka Wijaya Kontributor: J. Widodo & Elga Ayuni (Jogjakarta), Maryono (banjarmasin), Harry Budiman (Jakarta), Agus Suyono (Taiwan) Dr. Beni Bevly, Jenie S Bev (California), Dr. Fitra K. (Mexico)

FMPM DIGITAL

www.management-update.org

PENERBIT Jl. TB Simatupang, Cilandak Barat, Jakarta 12430

4

menggelindingnya bola-bola panas antara Zeus dan Agenon, Barat dan Timur, para dewa dan anak manusia. Tak pernah henti, hingga tergulingnya rezim para dewa?

Kehadiran FMPM Edisi Juli Agustus 2011 lalu dilengkapi dengan penyelenggaraan seminar sebagai upaya menyebarkan dan membumikan headline edisi tersebut di komunitas-komunitas publik. Seminar yang diadakan pada 7 Juli 2011 lalu dihadiri 90-an rekan praktisi dan peminat HR dari berbagai perusahaan, institusi pendidikan, dan redaksi media massa. Event tersebut sekaligus menandai terbangunnya komunitas HR Forum. Terdiri dari para praktisi dan pendidik, HR Forum bertujuan menggumuli isu-isu HR terkini dan berupaya mewujudkannya dengan wacana berbagai gagasan segar dalam acara-acara berkesinambungan, publikasi di majalah FMPM, dan upaya penerbitan buku seri HR.

Serpihan cerita kecil dari pendidik dan sejarawan Edith Hamilton dalam buku Mitologi Yunani itu dapat membawa kita ke sebuah cermin multimakna. Salah satunya: Sebagian pemimpin Eropa yang terus-menerus membiarkan dirinya jatuh dalam mabuk kepayang pelanggaran praktik moneter lintasnegara itu membuat sebagian besar negara Barat kini harus bergumul berat dengan bolabola panas krisis ekonomi berkepanjangan. Amerika Serikat dan Eropa dalam masalah besar. Dampaknya meluas, menjalar jauh. Jepang tak bisa diharapkan. China, kini sedang “kepanasan” . Bagaimana nasib perekonomian global dan dampaknya pada perekonomian kita? Edisi ini, kami hadirkan hingga November untuk mempersiapkan edisi spesial akhir tahun. Ready in Good or Bad Times! Selamat membaca,

Redaksi mempersilakan Anda untuk menyampaikan keluhan terhadap penyajian majalah ini atau Anda dapat berbagi opini atas artikel-artikel yang dimuat pada edisi ini. Cantumkan nama, alamat rumah, dan nomor telepon. Surat Anda akan dimuat tanpa alamat dan nomor telepon, dengan lebih dahulu disunting demi kejelasan dan ruang publik yang tersedia. Email Redaksi: penerbitan@pmbs.ac.id

When we learn something from each other, we’re formed by the experience. We are authors of each other. - Doc Searls

Redaksi

PENGELOLA USAHA

Ketua Pengelola: M. Anwar Sirkulasi & Promosi: Rahmat Hidayat

EDITORIAL, LANGGANAN, PROMOSI PMBS Publishing Telp. (021) 750 0463 ext.: 8863, 8864. Fax (021) 765 3110 E-mail: penerbitan@pmbs.ac.id

FORUM MANAJEMEN PRASETIYA MULYA terbit perdana pada tahun 1986, merupakan ruang publik untuk berbagi gagasan dan pengalaman antar-komunitas akademisi, praktisi, dan peminat manajemen bisnis. Arah editorial FMPM adalah mengusung semangat pembelajaran melalui tulisan-tulisan berisi gagasan terkini, inspiratif, dan berdampak konkret untuk kemajuan khazanah ilmu manajemen dan keberlangsungan organisasi bisnis global. FORUM MANAJEMEN PRASETIYA MULYA terbit perdana pada tahun 1986, merupakan KOMUNITAS PENULIS & PEMBACA Redaksi menerima naskah feature ilmiah populer ruang publik untuk berbagi gagasan dan pengalaman antar-komunitas akademisi, yang sesuai dengan arah editorial dan gaya penulisan FMPM. Panjang artikel maksimal 7 praktisi, dan peminat manajemen bisnis. Arah editorial FMPM adalah mengusung halaman A4 (maks. 10.500 karakter tanpa spasi), format MS Word, font 12pt Times New semangat pembelajaran melalui tulisan-tulisan berisi gagasan terkini, inspiratif, dan Roman, dan spasi 1,5. Foto dalam format JPG/TIFF, minimal 200 Kb. Semua penulis berdampak konkret untuk kemajuan khazanah ilmu manajemen dan keberlangsungan akan menerima konfirmasi atas naskahnya yang dikirim dan sekaligus bersedia menjadi organisasi bisnis global. Redaksi akan menyunting semua artikel yang masuk. anggota Komunitas Blog www.management-update.org. Alamat pengiriman naskah: penerbitan@pmbs.ac.id. Redaksi akan menyunting semua artikel yang masuk.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Bergabunglah dengan komunitas “HR Forum”. Komunitas profesional di bidang human resources hrforum_id-subscribe@yahoogroups.com

@HRForum_id

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

5


essence

essence

KEKHAWATIRAN RESESI AMERIKA. Sejumlah orang mengantre menukarkan uang di gerai penukaran uang, Jakarta, Jumat (5/8). Kekhawatiran akan resesi Amerika berdampak pada melorotnya IHSG pada penutupan Jumat (5/8) siang sebanyak lima persen. Perlambatan Ekonomi AS ini juga diprediksi mempengaruhi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. FOTO ANTARA/ Rosa Panggabean.

menganjurkan agar orang melakukan investasi pada logam mulia khususnya perak, menumpuk persediaan pangan, dan membeli senjata api untuk membela diri (UU AS mengizinkan ini). Berdasarkan metode “Kuadran Arus Kas”-nya dengan dipenuhinya anjuran ini berarti sebagian isi kuadran Aset akan beralih ke kuadran Pemasukan dari hasil investasi logam mulia. Di mana sebagian dari kuadran Pemasukan hasil investasi itu akan dialihkan ke kuadran Pengeluaran persediaan pangan dan senjata api dan sisanya masuk lagi ke kuadran Aset dalam bentuk kas.

READY

in Good or Bad Times Oleh: Sammy Kristamuljana Kejadian akhir-akhir ini tampaknya semakin memperkuat pendapat: “Dalam hidup ini yang pasti hanyalah ketidakpastian”. Betapa tidak, negara adikuasa Amerika Serikat (AS) saja menghadapi persoalan “kegagalan bayar utang”. Kenyataan ini ditunjukkan melalui diturunkannya peringkat kredit AS pada Jumat, 5 Agustus 2011 dari Triple A menjadi Double A-plus oleh lembaga pemeringkat efek Standard & Poor’s (S&P). Lebih lanjut, S&P tetap mencantumkan pendapat “negative outlook” pada kondisi keuangan AS, yang berarti peringkat Double A-plus tersebut masih berpotensi mengalami penurunan lagi

6

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

S

Pertanyaannya, bagaimana bila resesi global berlangsung lama sehingga mengakibatkan permintaan terhadap perak sebagai bahan baku pembuatan barangbarang elektronik yang semakin canggih juga menurun drastis. Bukankah mereka yang berinvestasi di perak akan mengalami kerugian besar dan kuadran Pemasukan di atas praktis lenyap.

Baru baru ini Robert Kiyosaki, penulis buku laris “Rich Dad, Poor Dad” (1997), misalnya

Bila upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian dan kecerdikan individu menyelamatkan dirinya tidak bisa diharapkan, kinilah saatnya untuk menengok kepada perusahaan sebagai sumber harapan berikutnya. Meskipun perusahaan-perusahaan juga yang menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis keuangan global 2008 yang dampaknya masih terasa hingga hari ini, sejumlah pembelajaran penting bisa diperoleh dari pengalaman menghadapi krisis itu.

ementara Uni Eropa sedang menghadapi masalah yang sama dengan beberapa negara anggotanya dan sekutu yang lain seperti Jepang belum pulih sepenuhnya dari dampak bencana alam tsunami, apa yang sedang dialami AS ini dikuatirkan bisa berujung pada krisis politik di manamana. Pada tataran individu keadaan ini menimbulkan perilaku semakin banyaknya orang yang bersiap-siap untuk menghadapi keadaan terburuk. Sebaliknya, semakin sedikit yang masih terobsesi untuk memprediksi masa depan.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

7


essence

essence

dimiliki bank-bank Eropa seperti HSBC, Standard Charter, dan Banco Santander. Yang paling menjengkelkan, turunnya pendapatan dan laba internasionalnya sebesar 10% dan 23% pada tahun 2010.

Kesibukan para trader di lantai Bursa New York, September 2011 lalu. Kepanikan terjadi yang terburuk sejak Desember 2008. FOTO: ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid-UNITED STATE

Sebut saja pengalaman JPMorgan Chase, salah satu bank yang paling sehat dewasa ini di AS kalau tidak di dunia. JPMorgan bersama-sama dengan Bank of America, Wells Fargo dan Citigroup adalah empat bank paling terkemuka di AS. Namanya mulai muncul melampaui tiga yang lain melalui keberhasilannya menjadi bank yang mengalami kerugian terkecil ketika krisis kredit subprima terjadi pada tahun 2008. Sebagai salah satu dari sembilan bank yang harus menerima bantuan pemerintah dengan jumlah keseluruhan 700 miliar dollar AS untuk memperkuat industri jasa keuangan menghadapi krisis itu, JPMorgan terkenal dengan pernyataan CEO-nya, Jamie Dimon (Crisafulli, 2009:6), bahwa JPMorgan: “tidak meminta, tidak menginginkan, tidak membutuhkan itu”. Masih di tengah-tengah krisis yang sama, reputasi JPMorgan mencuat ketika otorita keuangan AS memandangnya sebagai bank yang paling sesuai untuk mengambilalih Bear Stearns dan Washington Mutual (WaMu) dari risiko kebangkrutan,

8

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

yang dampaknya bisa memperparah perekonomian AS. Kemampuan JPMorgan sebagai “penyelamat” yang sekaligus juga membuktikan pernyataan Dimon tersebut ditunjukkan setelah pengambil-alihan, di mana penjualan saham WaMu berhasil mendapatkan $11 milyar. Kinerja yang ditunjukkan JPMorgan bukan semata-mata kebetulan. Tetapi, merupakan hasil dari strateginya yang dijalankan secara konsisten tahun demi tahun, didasarkan atas laporan-laporan yang rinci, pendalaman dan pengungkapan atas risiko yang dihadapi dan manajemen atas risiko itu, dan kesediaan untuk meninggalkan bisnis-bisnis yang tidak masuk akal. Perhatikan saja, betapa menjengkelkannya bila melihat kenyataan bahwa sebagai bank kedua terbesar di AS dengan aset keseluruhan senilai 2,2 triliun dollar AS setelah Bank of America (WSJ, 7 Juli 2011) porsi pendapatannya dari lingkup di luar AS masih jauh dari pesaingnya Citigroup yang telah mencapai 50%. Apalagi dari segi besarnya jaringan internasional yang

Menghadapi kenyataan tersebut dengan rendah hati Damon mengakui: “Too late, too hard, too difficult, too low returns”. Seminggu kemudian, JPMorgan mengumumkan kenaikan labanya sebesar 13% untuk kuartal kedua tahun 2011, dan menjadi bank AS pertama yang memberitahukan terjadinya kenaikan dalam pendapatan banknya yang mencapai angka 7% (WSJ, 15-17 Juli 2011). Prestasi yang sama dari bank-bank yang lain tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh para investor di tengah-tengah harapan yang semakin pupus akan adanya tanda-tanda pertumbuhan. Apa yang membuat JPMorgan “selalu siap baik atau tidak baik waktunya” tentunya bisa ditelusuri kepada karakter CEO-nya. Pengalaman Jamie Dimon dalam dunia perbankan di mulai sejak mendampingi Sandy Weil membesarkan Citigroup selama 17 tahun, diberhentikan sebagai Presiden Citigroup November 1998, menerima tawaran menjadi CEO Bank One pada Maret 2000, men-turnaround Bank One sehingga dibeli oleh JPMorgan tahun 2004, dan menjadi CEO JPMorgan tahun 2005 hingga hari ini. Hasil pembelajaran itu membawa Dimon kepada tiga prinsip dasar menjalankan perusahaan khususnya bank hari-hari ini, yaitu: identifikasi dan kendalikan risiko, kurangi pengeluaran yang tidak perlu dan jadilah yang terbaik. Dijalankannya ketiga prinsip ini dengan konsisten telah membuat JPMorgan selalu memiliki isi

kuadran Aset yang sehat, isi kuadran Pemasukan dengan bisnis-bisnis yang risikonya terkendali, isi kuadran Pengeluaran yang semakin kecil, dan pengalihan yang semakin besar ke kuadran Aset sisa hasil pengurangan kuadran Pemasukan dan kuadran Pengeluaran. Ironisnya, seluruh aktivitas ini dilakukan oleh setiap pegawai JPMorgan yang oleh Kiyosaki digolongkan sebagai “Poor Dad”. Konsistensi Dimon dan seluruh jajarannya menjalankan ketiga butir prinsip itu sama dengan loyalitasnya terhadap perusahaan. Ketika ditanyakan apakah ia akan menerima tawaran menjadi pejabat di Gedung Putih, jawabnya: “Saya bahagia menjadi CEO JPMorgan. Fokus saya sangat jangka pendek, hari-hari ini”. Sampai hari ini Jamie tetap setia menjadi seorang pegawai dengan pekerjaan: menjadikan JPMorgan perusahaan terbaik, apakah itu ketika keadaan baik terlebih lagi pada keadaan tidak baik seperti hari-hari ini.

referensi Crisafulli, P. 2009. The House of Dimon: How JPMorgan’s Jamie Dimon rose to the top of the financial world. John Wiley & Sons. Kiyosaki, R.T. and S.L. Lechter. 1997. Rich Dad, Poor Dad. Business Plus Edition (2000). WSJ (The Wall Street Journal), 7 Juli, 2011, “J.P. Morgan Chief’s global growth pains” (p.23); July 15-17, 2011, “J.P. Morgan boasts 13% gain in profit” (p.1)

Sammy Kristamuljana

Guru Besar Manajemen Stratejik, Ketua Prasetiya Mulya Business School & Pemimpin Umum FMPM

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

9


inTHE HISTORY

inTHE HISTORY

Maret 2010 Utang & Utang Meski meraih 6,7 miliar dolar pendanaan dari penjualan bonds di periode ini, Yunani tetap harus berutang 71,8 miliar dolar untuk utang jatuh tempo dan pembayaran bunga atas pinjaman di tahun 2010.

Krisis Yunani Kesalahan Awal, Kerumitan Menjalar 2004 - 2008 Kesalahan Awal OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) melaporkan, porsi anggaran administrasi publik di Yunani jauh melebihi negara-negara OECD lainnya. Penelusuran hingga tahun 2009 itu menghasilkan data bahwa pengeluaran pemerintah mencapai 50% Gross Domestic Product (GDP). Pemerintah Yunani kala itu dianggap mengalami over-staffing dan berproduktivitas rendah serta bertambahnya proporsi populasi veteran (aging population) yang membebani pengeluaran pemerintah. Kebijakan pensiun dalam rentang masa kerja 35 tahun dianggap pemborosan anggaran karena negara lain rata-rata pensiun dalam 40 tahun masa kerja. Medio 2008 dan 2009: Twin Deficit Yunani mengalami twin deficit: budget deficit dan account deficit. Budget deficit mencapai 5% di saat rata-rata Eurozone hanya 2%, dan account deficit minus hingga 9% di kala rata-rata Eurozone hanya 1%. Memasuki 2009, budget deficit Yunani menyentuh angka 15% dari GDP.

Oktober 2009: Pelanggaran & PERINGKAT JATUH George Papandreou, Perdana Menteri Yunani, merevisi defisit anggarannya dua kali lipat hingga 12,7% dari GDP. Akibatnya, tiga agensi pemberi rating kredit global melakukan downgrade terhadap ranking kredit Yunani. Yunani pun masuk dalam kategori negara dalam Eurozone yang melanggar EU’s Stability and Growth Pact karena nilai pinjamannnya jauh melebihi aturan yang diperkenankan. Januari 2010 TINGKAT KEPERCAYAAN TERJUN BEBAS Tingkat kepercayaan terhadap Greek-10 year Bonds menurun drastis hingga 400 basis poin. Sebelum krisis terjadi, tingkat kepercayaan berada di level 10 hingga 40 basis poin di atas Germany-10 year Bonds. Walaupun begitu, Yunani masih mampu menggaet pendanaan bonds senilai 10,6 miliar dolar.

10

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

April 2010 Mohon Bantuan Pemerintah Yunani secara resmi mengajukan permohonan bantuan keuangan kepada 15 negara Uni-Eropa yang menggunakan Euro dan International Monetary Fund (IMF). Jerman menjadi koordinator kelompok negara ini dan meminta syarat untuk melaporkan transparansi kebijakan pemotongan anggaran Yunani untuk tahun 2010, 2011, dan 2012. 5 Mei 2010 ATHENA RUSUH Kerusuhan pecah di Athena, ibu kota Yunani. Mereka berdemonstrasi untuk menentang rencana pemotongan pembelanjaan dan kenaikan pajak di Yunani. RIbuan masyarakat turun di jalan protokol Athena dan tidak kurang dari tiga orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat bentrok dengan kepolisian Yunani. 2011 KERUMITAN MENJALAR Permasalahan Yunani semakin rumit dengan melibatkan banyak negara yang coba untuk membantu di bawah koordinasi Perdana Menteri Angela Merkel dari Jerman. Medio tahun ini parlemen Yunani pun mencopot Papandreou dari kursi pimpinan negara. Namun, berita baik yang muncul adalah, jika kebijakan pengetatan anggaran yang telah dan akan dilakukan oleh Yunani disetujui oleh komite Uni Eropa dan IMF, diperkirakan Dana Bailout akan turun pada Oktober 2011. Editor: MSK/EY. Reference: Congressional Research Service – European Analysis in 2010. Foto-foto: ISTIMEWA

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

11


BIZPEDIA

BIZPEDIA

Dinding depan Kantor Bank Yunani telah dilumuri cat merah dan hitam oleh para demonstran setelah serangkaian protes terhadap rencana kebijakan Pemerintah Yunani (8/9, 2011). FOTO: ANTARA/REUTERS/John Kolesidis-YUNANI

Hellenic Republic

Acquis Communauitaire

Walaupun lazim dikenal dengan nama Greece, Yunani menggunakan nama Hellenic Republic dalam aktivitas konstitusionalnya. Hellenic Republic sudah mengalami tiga fase dan fase terakhirnya dideklarasikan pada tahun 1974.

Terminologi Prancis yang terdiri dari dua kata: acquis yang mengandung arti sesuatu yang diperoleh dan communauitaire yang bermakna bagian dari komunitas. Acquis com dalam konteks Uni Eropa adalah suatu kesepakatan dalam ranah hukum yang disepakati oleh seluruh negara anggota Uni Eropa termasuk Yunani. Acquis com mengolah berbagai produk hukum UE menyangkut objektif dari European Community Laws, peraturan substantif, dan berbagai keputusan hukum yang dijadikan pertimbangan oleh European Court of Justice.

Pigs - PiigS Istilah yang diungkapkan para analis bisnis Eropa yang merujuk kepada kekuatan ekonomi empat negara; Portugal – Italia – Greece – Spanyol [pada tahun 2008 ditambahkan dengan Irlandia – menjadi PIIGS]. PIIGS merupakan negara-negara di Eurozone yang memiliki “penyakit berkepanjangan” karena punya utang eksternal yang tinggi dan neraca pembayaran negatif. Krisis di Yunani jika tidak mampu diatasi diperkirakan akan langsung berimbas kepada negara dalam akronim PIIGS ini.

Troika

Sebuah istilah “slang” yang merujuk kepada tiga organisasi yang akan mendominasi kekuatan perekonomian dan keuangan Yunani pada masa mendatang karena menguasai kebijakan pemberian utang kepada Yunani. Ketiga organisasi Troika tersebut, antara lain: European Commission (EC), the International Monetary Fund (IMF), dan the European Central Bank (ECB). Kini, Troika dipimpin oleh Servaas Deroose (EC), serta didampingi Poul Thomsen (IMF) dan Klaus Masuch (ECB). Makna Troika tidak dirujuk dari kosa kata Yunani – troy, melainkan dipetik dari pemaknaan bahasa Rusia yaitu triad atau tiga jenis pihak.

Austerity Packages Suatu kebijakan pengetatan anggaran yang harus diambil Yunani sebagai persyaratan memperoleh dana pinjaman dari lembaga keuangan Eropa dan IMF. Austerity Packages sangat tidak populer dan menjadi salah satu faktor terjadinya kerusuhan besar di Athena dan sekitarnya. Paket-paket pengetatan yang diberlakukan, antara lain: ditingkatkannya pajak atas barang mewah, alkohol, rokok, dan bahan bakar, pengurangan tunjangan-tunjangan hingga 8% serta berbagai pengetatan anggaran lainnya, khususnya hal yang berkaitan dengan pensiun.

12

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Safety Net Mechanism Mekanisme yang dipersiapkan oleh Pemerintah Yunani untuk menghindarkan negara ini dari kemungkinan sovereign default dalam tiga tahun mendatang dan memperkuat kondisi keuangan Yunani. Melalui mekanisme ini, Yunani berkesempatan mengungkit nilai current account yang negatif. Akan tetapi mekanisme ini dijalankan semata untuk menuruti kemauan IMF agar mengucurkan bantuan ke Yunani dan berimbas kepada pengetatan anggaran yang banyak diprotes oleh masyarakat Yunani.

Diaspora Bonds Tidak jauh berbeda dengan jenis bond lainnya, diaspora bonds bertujuan untuk menghimpun dana dari luar negara. Karakteristik yang membedakan adalah diaspora bonds hanya ditawarkan kepada pihak tertentu yang menjadi diaspora dari negara penerbit bond dan dijual pada harga premium serta hanya dapat dicairkan saat bond tersebut jatuh tempo. Umumnya, daya tarik diaspora bonds bagi kreditur adalah adanya nilai patriotisme dan juga ingin memberikan sumbangsih terhadap pengembangan negara debitur sehingga tidak jarang diaspora bonds ini juga berwarna “charity”. (Editor: MSK/EY. Referensi: PIGS–PIIGS : www.iitrade.ac.in , Troika : www.gogreece.about.com, Diaspora bonds: www.worldbank.org, Acquis : www.eurofond.europa.eu )

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

13


BIZPEDIA

BIZPEDIA

40 When They Start The Average Age of Business Founders

YEARS

Gender Status kerja terhadap bisnis yang dirintis

OLD They Business

80% 12% 8%

Departemen Perindustrian Indonesia menyebutkan bahwa jumlah “entrepreneur� (wirausaha) di Indonesia baru sekitar 0,18% dari seluruh jumlah penduduk. Jumlah ini jauh di bawah China yang memiliki sekitar 4% wirausaha serta Singapore dan Amerika yang keduanya memiliki sekitar 7% wirausaha dari total penduduknya. Indonesia selayaknya bercermin kepada negara-negara maju itu dan mengidentifikasi siapa sosok para wirausaha yang mereka miliki. Berikut ini adalah data infografis mengenai profile wirausaha di Amerika.

52% 52% Wirausaha adalah yang pertama di keluarga mereka untuk memulai bisnis

70% 70% Wirausaha telah menikah pada saat memulai bisnisnya

40% 40% Wirausaha belum memiliki anak pada saat memulai bisnisnya

75% 75% Wirausaha pernah bekerja sebagai karyawan di perusahaan lain selama lebih dari 6 tahun sebelum memulai bisnisnya.

Full Time Part Time Pasif Investor

59% 23% 19%

Entitas bisnis yang dirintis 89% Bisnis milik sendiri 4% Franchise 4% Bisnis yang dimodali investor 3% Bisnis hasil pembelian

85% 10% 4% 1%

Hambatan Masalah utama yang dihadapi wirausaha dalam mengelola bisnis startup-nya adalah sulitnya mengakses permodalan.

Demografis Berdasarkan kelas ekonomi, 71.5% Wirausaha berasal dari kelas menengah 22.5% Wirausaha berasal dari kelas menengah bawah 6% Wirausaha berasal dari kelas menengah atas

Berdasarkan tingkat pendidikan, 48% Sarjana 32.8% Master & MBA 10.5% PHD 4.6% Other 2.4% Juris Doctorate 1.8% Diploma

Berdasarkan urutan kelahiran, 42.5% Anak ke-1 28.1% Anak ke-2 14.9% Anak ke-3 6.8% Anak ke-4 4.5% Anak ke-5 3.3% Anak ke-6+

1 2 3 4 5 6

37%

29%

37% 29% 18% 8% 8%

18%

8%

8%

Memulai proses pencarian investor yang potensial Mengalokasikan modal dan menemukan investor yang tepat Mengukur tingkat keseriusan investor Biaya yang terlalu mahal untuk dapat menemukan investor Hambatan lainnya

Sumber: www.papers.ssrn.com, www.entrepreneur.com, www.gaebler.com, www.sba.gov Editor: Ridho/Redesain: N.E.W

14

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

15


Innovation

Innovation

Millenium Deposits (2000) dan berhasil menuai 11 miliar dolar AS. Sri Lanka pun tidak ketinggalan menaruh label diaspora bonds dengan titel Sri Lanka Development Bonds (SLDBs) pada 2001 dan mencatat pendanaan hingga 580 juta dolar AS.

FOTO ANTARA/REUTERS/Yuriko Nakao (JAPAN

Diaspora Bonds

Patriotisme dalam Berutang Komunitas ilmuwan biologi niscaya begitu fasih dalam mengidentifikasi terminologi spora sebagai salah satu cara berkembangbiak vegetatif (tanpa kawin). Spora banyak terdapat pada fungi, ganggang, lumut, paku-pakuan, bahkan bakteri. Melalui bantuan angin, ataupun kondisi alam lainnya, spora dapat beterbangan menyebar ke penjuru bumi, dan kemudian tumbuh layaknya induknya.

K

onteks spora ternyata memikat hati para pemerhati dan pakar keuangan untuk menggunakan kata ini sebagai salah satu penamaan model pendanaan asing, diaspora bonds. Ini adalah salah satu pilihan pendanaan bagi suatu negara dari pihak di luar negeri yang memiliki ikatan dengan negara tersebut, dapat disebut sebagai diaspora dari negara tersebut. Untuk mengidentifikasinya cukup sederhana. Negara-negara yang menerbitkan diaspora bonds pasti memiliki warga keturunan yang tinggal di negaranegara lain. India, Israel, Sri Lanka, Afrika Selatan, adalah contoh negara-negara yang telah mencoba pendanaan ini. Diaspora bonds dirintis oleh Israel pada 1951 di bawah kendali Development Corporation for Israel (DCI). Bonds ini

16

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

lazim disebut Jewish Diaspora. Melalui perdana menteri pertamanya, David BenGurion, Israel memulai tur keliling Amerika Serikat di tahun 1951 untuk mengundang partisipasi warga keturunan Israel untuk membeli Jewish Diaspora Bonds. Aksi ini mendulang 52,6 juta dolar AS dan berkontribusi terhadap 25 miliar dolar AS pada fase pertama diluncurkannya bonds ini. Kontribusi warga imigran Israel tersebut merupakan satu contoh betapa mumpuninya diaspora bonds untuk mengumpulkan dana. Hal yang serupa pun direplikasi oleh India dengan menerbitkan tiga jenis diaspora bonds sejak 1991, yaitu India Development Bonds (1991), Resurgent India Bonds (1998), dan India

Kenikmatan Diaspora Diaspora bagi negara adalah suatu kenikmatan dalam berutang. Kata kenikmatan mengandung makna denotatif yang menunjukkan jenis bonds ini memberikan marjin manfaat yang lebih besar dibanding risikonya. Terjadinya celah marjin tersebut karena karakteristik diaspora adalah sebagai hutang jangka panjang yang hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo. Diaspora berbeda dengan Foreign Currency Deposits (FCD) yang dananya dapat diambil sewaktuwaktu walau nilai kontraknya berjangka panjang, sehingga bagi negara penerbit diaspora bonds, mereka tidak perlu mempersiapkan dana reserve dalam periode peminjaman. Bahkan di beberapa negara, debitur tidak mengklaim dan mengikhlaskan dana tersebut untuk digunakan negaranya. Sasaran diaspora adalah warga keturunan negara terkait yang tinggal di luar negeri. Sebagai aset negara, keberadaan warga tersebut merupakan pilihan pendanaan ketika negara sedang mengalami kesulitan untuk akses ke dalam pasar modal internasional. Sebagai sebuah bonds, diaspora selalu ditawarkan dalam nilai premiumnya sehingga memberikan insentif menggiurkan. Keberadaan diaspora bonds mendorong terciptanya kestabilan pendanaan eksternal dan tentu juga biaya yang lebih hemat untuk pengelolaannya. Secara

tidak langsung, jika negara berhasil mengumpulkan pendanaan diaspora bonds tersebut, negara dapat memperoleh perbaikan rating oleh agensi penilai kredit. Namun hal ini juga tidak selamanya berbanding lurus. India mengalami downgrading rating kredit pada saat nilai diaspora-nya meningkat di tahun 1998. Penyebabnya ketidaksiapan mereka menghadapi bencana ledakan nuklir kala itu. Pengalaman tersebut membuat India berbenah diri dan menjadikan diaspora bonds hanya sebagai emergency financing. Membangun Patriotisme Kendati patriotisme mengambil sebagian besar argumentasi untuk memiliki diaspora bonds, investor memiliki kelebihan lain dalam pendanaan ini. Jika suatu waktu sang negara menjadi gagal bayar bonds ini (default), diaspora investor memiliki alternatif substitusi di dalam mata uang lokal negara tersebut. Hal inilah yang membuat ketergantungan terhadap dollar menjadi berkurang dan investor pun memiliki harapan akan kembalinya investasi yang ditanamkannya. Semangat untuk membangun negaranya pun menjadi pelengkap kekuatan patriotisme dalam menggaet diaspora investor. Semangat ini diperkuat upaya diversifikasi portofolio yang dapat membantu investor mencari sumbersumber kejayaan lain di dunia. Pada akhirnya, rasa cinta tanah air mampu menembus dimensi lokasi, waktu, hingga pertumbuhan. (Reference: Suhas L. Ketkar and Dilip Ratha, Development Finance via Diaspora Bonds, World Bank/ Editor: MSK/EY)

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

17


FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra

MELINTASI LIMBAH. Sampan pencari pasir melintas di antara limbah pabrik di Sungai Batang Anai, Nagari Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, Jumat (19/8). Warga setempat mengeluhkan efek limbah sejumlah pabrik minuman di bantaran sungai itu karena menyebabkan bau tidak sedap dan juga menyebabkan gatal-gatal saat air sungai dimanfaatkan untuk mandi. FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra

How Green Can You Go? Menakar Strategi Bisnis Hijau dan Kinerja Perusahaan Oleh: Y. Arif Rijanto Businesses that master green strategy will win in the marketplace. (Eric G. Olson, 2010) Di berbagai belahan dunia, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan telah tumbuh sebagai bagian penting dari interaksi di masyarakat. Proses ini mendorong beberapa perusahaan menunjukkan kemampuannya memimpin dalam strategi dan inovasi bisnis hijau. Langkah strategis berbasis bisnis hijau memaksa para pesaing di pasar mengevaluasi kembali proses bisnis mereka dan bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan di masa depan (Olson, 2010).

D

unia bisnis masa depan, sebagian kini sudah merintisnya, bakal mempunyai stkitar baru, yaitu bisnis hijau (green business). Bisnis hijau akan menjadi prinsip baku yang wajib dilakukan oleh pelaku bisnis termasuk dalam strategi pengelolaan bisnis dan lingkungannya. Namun, mengapa bisnis membutuhkan lingkungan sehingga butuh strategi hijau? apakah bisnis hijau atau gerakan GO Green hanya sebatas eforia sementara? Apakah strategi bisnis hijau dapat meningkatkan kinerja perusahaan perusahaan? Apakah strategi bisnis hijau

18

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

mampu menciptakan nilai atau value creation bagi perusahaan? Mengapa Bisnis Hijau? Pertanyaan ini sering muncul, mengapa bisnis membutuhkan lingkungan dan harus mengambil langkah serius dalam strategi bisnis hijau? Dorongan paling dasar adalah bertahan hidup. Tanpa lingkungan yang bersih misalnya tanpa udara yang bersih, tidak ada air bersih, bahan pangan habis, bahan baku pakaian tidak ada, dan tempat tinggal tercemar

polusi maka tidak ada bisnis, tidak ada ekonomi, tidak ada apa-apa, tidak ada kehidupan, tidak ada manusia. Masalah lingkungan yang erat hubungannya dengan kebutuhan bisnis untuk berkelanjutan adalah bahan baku dan energi. Mengapa? Karena generasi saat ini dan pendahulu kita adalah generasi yang haus dan adiktif terhadap bahan baku dan energi fosil. Gerakan hijau saat ini menjadi tanggung jawab kita karena kita berhutang bahan baku dan energi milik generasi anak cucu kita. Nilai sosial dan bisnis yang perlu dibangun untuk menempatkan lingkungan yang sehat, indah, bersih dan nyaman sebagai nilai tertinggi. Setuju atau tidak dunia bisnis dengan gelombang gerakan hijau, masyarakat yang menjadi pelanggan bisnis menuntut nilai tertinggi tersebut. Perusahaan yang mampu beradaptasi dan berinovasi dengan gerakan hijau, bisnisnya akan berkelanjutan dan bertahan lama. Beberapa negara sudah mulai mengeluarkan kebijakan hijau. Legalisasi dan formulasi mencari model bisnis hijau yang berkelanjutan terus dialukakan. Jika kalangan bisnis tidak bergerak ke arah bisnis hijau, peraturan-peraturan peme-

rintah akan membatasi fleksibilitas ruang bisnisnya. Bahkan bukan hanya pemerintah, masyarakat umum, dan kelompok pecinta lingkungan akan memperhatikan masalah-masalah lingkungan. Dari sisi bisnis di masa depan, biaya yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam dan penanganan limbah industri akan semakin tinggi, baik melalui ketatnya peraturan hijau diberbagai negara dan kelangkaan sumber daya alam. Penelitian Gareth Kane (2009) di Inggris menegaskan, jika perusahaan memiliki margin keuntungan 25 persen, maka setiap 1£ yang dihabiskan untuk biaya lingkungan, perusahaan harus mendapatkan 4£ dari penjualan hanya untuk impas. Kenyataannya, akan relatif lebih mudah memotong biaya dibandingkan meningkatkan penjualan, apalagi jika ada pesaingan ketat di pasar. Tabel 1 menunjukkan Faktor-faktor yang mendorong kalangan bisnis untuk menerapkan Strategi Bisnis Hijau. Peluang mengurangi biaya dan meningkatkan profit menjadi pendorong utama. Selain itu, strategi bisnis hijau bermanfaat untuk menghindari masalah atau ancaman di masa depan.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

19


Tabel 1. Pendorongan Bisnis Hijau Opportunities Penghematan biaya Profit lebih tinggi Pangsa pasar baru Diferensiasi Produk Hubungan Masyarakat yang positif Moral/motivasi bagi pegawai Jaminan masa depan

Strategi Bisnis Hijau Merencanakan strategi bisnis hijau berarti siap berpikir kreatif dan siklis. Pola pikir bisnis dalam menggunakan sumber daya dan energi konservatif, bukan dengan asumsi tidak terbatas. Mempertimbangkan siklus hidup penuh produk, termasuk apa yang terjadi setelah produk yang kita buat meninggalkan tangan kita dan berpindah tangan sampai kegunaannya berakhir. Itu berarti, perencanaan strategi bisnis hijau terus bekerja dengan pandangan ke masa depan dan jangka panjang. Strategi bisnis hijau diharapkan dapat menawarkan produk dan layanan inovatif ke pasar. Aktivitas bisnis hijau akan mendorong kinerja perusahaan dan bukan menjadi beban perusahaan. Pertumbuhan pendapatan perusahaan dapat meningkat dengan operasional bisnis yang lebih efisien dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan. Proses ini dapat mengurangi biaya, mengidentifikasi peluang, dan memanfaatkan momentum pesatnya gerakan bisnis hijau yang berkembang pesat di masyarakat. Semua aktivitas bisnis hijau pada akhirnya membutuhkan model bisnis hijau yang sesuai dengan karakter perusahaan, jenis industri, dan makro ekonomi.

20

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Threats Pajak Hijau Risiko penuntutan (Prosecution) Kebutuhan Konsumen Tekanan Rantai Pasok Hubungan masyarakat yang Negatif Kampanye LSM

Elemen dan strategi bisnis yang mempertimbangkan lingkungan memiliki karakteristik proses yang berkelanjutan. Strategi dan efisiensi proses bisnis yang bermanfaat bagi lingkungan sebenarnya sudah banyak dilakukan. Contohnya perbaikan sistem produksi seperti Total Quality Management (TQM), Design For Manufacture (DFM), rekayasa konkuren dan layanan bersama. Dengan strategi tersebut dapat dieliminasi duplikasi, siklus waktu proses bisnis secara signifikan lebih singkat, peningkatan kualitas, skrap dan pengerjaan ulang bisa dihindari. Proses ini secara signifikan memperbaiki biaya produksi melalui upaya stkitarisasi bahan baku, menyederhanakan proses produksi dan fokus pada hasil. Selain strategi produksi tersebut lebih efisien, di lain sisi bermanfaat bagi lingkungan dalam hal penggunaan bahan baku, bahan bakar fosil dan listrik. Dan pada akhirnya keseluruhan industri dapat lebih efisien dan efektif. Akibatnya, halangan unutk perdagangan global dapat diminimalkan. Adanya persaingan, globalisasi, daur hidup produk yang singkat dan kecepatan perubahan preferensi akan terus mendorong dunia bisnis untuk lebih kompetitif dalam biaya, responsif, berkualitas dan lebih cepat masuk ke pasar.

Phyper dan David (2009) menyarankan bahwa menetapkan visi yang jelas dan strategi bisnis hijau memungkinkan manajemen membuat keputusan yang lebih baik, menyelaraskan tindakan dengan prioritas perusahaan, dan pada akhirnya menyediakan barang dan jasa ke pasar global dalam cara yang lebih ramah lingkungan. Perumusan strategi bisnis hijau mempengaruhi keputusan seluruh lini strategi perusahaan, termasuk strategi bisnis, strategi operasi, strategi organisasi, strategi teknologi (informasi dan aplikasi), dan infrastruktur pendukung. Gambar 1. menunjukkan daerah yang berbeda dari formulasi strategi (piramida strategi) dan daerah taktis penerapan strategi bisnis hijau. Langkah selanjutnya, bagaimana menerapkan visi dan strategi bisnis hijau? Bisnis dapat menerapkan metodologi perbaikan operasional secara efektif yang didorong oleh kebutuhan bisnis untuk peduli terhadap lingkungan. Metodologi tersebut digunakan untuk implementasi strategi dengan cara yang jelas, terlacak dan mampu memandu program kembali ke visi dan tujuan perusahahn ke tingkat yang lebih tinggi. Perusahaan perlu melacak inisiatif investasi yang dilakukan dan keharusan strategis untuk mengendalikannya. Keterlacakan penting untuk

mempertahankan strategi bisnis hijau karena bermanfaat untuk kontrol biaya. Gambar 2 menunjukkan tahapan implementasi strategi bisnis hijau yang diajukan Phyper dan David (2009). Langkah-langkah metodologi penerapan strategi bisnis hijau Phyper dan David (2009) mempertimbangkan keterlacakan im-plementasi strategi, yaitu: 1. Menciptakan inisiatif dan program dari visi strategis untuk mendorong dan memastikan bahwa kegiatan transformasi bisnis benar-benar sejajar dan mendukung visi strategis perusahaan secara keseluruhan. 2. Keterlacakan (traceability) visi strategis tingkat tinggi dan inisiatif yang menerapkan visi tersebut sehingga memungkinkan perusahaan menggabungkan perubahan dan merevisi rencana aksi ketika terjadi perubahan prioritas bisnis. 3. Dengan adanya perubahan lingkungan bisnis yang cepat, perusahaan bisa menggunakan keterlacakan untuk mengevaluasi ulang prioritas proyek dari portofolio proyek, guna menjaga keselarasan investasi dengan arah strategis bisnis hijau. Contoh, jika ada ketersediaan dana inisiatif perubahan, organisasi bisa dengan cepat memprioritaskan

Gambar 1. Piramida Strategi dan Operasional Perusahaan yang berkaitan dengan penerapan strategi Binis Hijau (Phyper dan David, 2009)

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

21


Gambar 2. Tahapan implementasi Strategi Bisnis Hijau (Phyper dan David, 2009)

inisiatif tersebut dengan menelusuri kembali ke pendorong strategi tersebut dan mengidentifikasi manfaat serta penghematan biayanya. 4. Dari perspektif manajemen perubah-

an, pentingnya inisiatif transformasi dan program yang lebih besar sering lebih mudah dikomunikasikan ketika kontribusi mereka terhadap visi strategis perusahaan jelas.

Sukses Strategi Bisnis Hijau Beberapa perusahaan sudah membuktikan adanya kaitan penerapan strategi bisnis hijau dengan kinerja perusahaan (Olson, 2010). Kesadaran pelaku bisnis dan pengakuan adanya tren jangka panjang serta respon investasi yang tepat dalam strategi bisnis hijau dapat memenangkan persaingan di pasar. 1. General Electric menciptakan lampu GE Energy Smart yang profilnya mirip lampu bola pijar untuk mengantisipasi kebijakan hijau di Australia. Kebijakan ini melarang penggunaan lampu pijar sehingga inovasi GE Energy Smart tidak hanya membantu memecahkan masalah lampu bola pijar, tetapi juga memberikan produsen fleksibilitas dalam mempertahankan desain yang ada dengan teknologi baru yang ramah lingkungan. Beberapa negara seperti Venezuela dan Kuba saat ini bekerja sama untuk menghilangkan sama sekali lampu pijar. 2. Industri perhotelan, survei Closer Look Inc., pada 2007 menemukan bahwa 75 persen responden memilih hotel tempat mereka tinggal didasarkan pada apakah hotel tersebut mengikuti praktek bisnis hijau. 3. Industri elektronik. Produk MOTO W233 dari Motorola sepenuhnya dapat didaur ulang. Sebagian komponennya diproduksi dari botol air daur ulang sehingga mendapatkan sertifikat “ponsel pertama di dunia yang karbon-netral” dari Carbonfund.org. Motorola berhasil merapkan strategi hijau untuk mendukung perbaikan kinerja operasionalnya. 4. Industri otomotif. Menurut survei IBM 2008 terhadap 125 eksekutif industri otomotif di 15 negara, efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan akan menjadi dua perubahan terbesar dalam kriteria pembelian kendaraan di tahun 2020. Tahun 2020, bahan bakar mobil kemungkinan akan 65 persen bersumber dari bahan bakar fosil (dibandingkan dengan 95 persen pada 2008) dan sebuah mobil, 88 persen komponennya terbuat dari bahan daur ulang. Hal ini sejalan dengan temuan bahwa, pada 2020, setiap kendaraan diharapkan memiliki tingkat hibridisasi dan

22

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Segala usaha penerapan strategi bisnis hijau dalam boks “Kisah Sukses” bertujuan memperbaiki dampak usaha terhadap lingkungan sekaligus mengurangi biaya pokok dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Namun, perusahaan harus tetap memperhatikan apakah peningkatan profitabilitas tersebut dibuat secara absolut atau dalam pendapatan per dolar. Ketika dinyatakan pendapatan per dolar, total emisi dapat saja meningkatkan walaupun target pengurangan emisi terpenuhi dan pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi. Stkitarisasi penetapan target dan kemajuan pelaporan bisnis hijau belum diterapkan di perusahaan dan industri.

Perusahaan di berbagai negara mentargetkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai prioritas utama dan mentransformasikan setiap aspek bisnis mereka ke dalam strategi bisnis hijau. Gerakan bisnis hijau mendorong perubahan dalam penawaran produk dan layanan, kemitraan bisnis dan aliansi, ruang infrastruktur dan kantor, peralatan dan tanaman, teknologi informasi dan kemampuan komputasi, dan kemampuan organisasi dan pemerintahan. Pemerintah bekerja memfasilitasi transformasi ini agar berkelanjutan dengan cara memberikan insentif untuk perusahaan yang mengadopsi praktek bisnis dan teknologi hijau, menyediakan dana pengembangan

baterai lithium ion akan mendominasi pasar. Industri otomotif akan mengalami perubahan yang signifikan dalam jangka waktu yang lama, untuk memperbaiki dampak lingkungan dari proses dan produknya. Perusahaan otomotif besar berlomba mempersiapkan diri dengan inovasi produk, peningkatan efisiensi proses, dan kampanye kesadaran merek untuk bersaing secara efektif. Dengan menggabungkan praktik bisnis hijau terbaik di industri, perusahaan mempunyai peluang lebih baik dalam membangun merek dan menciptakan nilai perusahaan. 5. Perusahaan pemimpin inovasi bisnis hijau lebih kompetitif dalam hal biaya dan mengurangi limbah produk yang berlebihan serta konsumsi energi. Misalnya, Raytheon (perusahaan kontraktor keamanan) berusaha mengintegrasikan perilaku ramah lingkungan dalam praktek sehari-hari. Akibatnya, aktivitas itu mengurangi limbah berbahaya sebesar 85 persen per miliar dolar dari pendapatan sejak tahun 1998. Perusahaan juga mengurangi limbah berbahaya 20 persen pada 2007. 6. Industri bahan kimia, pada tahun 1999 DuPont merancang strategi bisnis hijau. Intinya, di tahun 2010, DuPont akan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 65% di bawah tingkat emisinya di tahun 1990. Kemudian, menggunakan 10% energi dan 25% bahan baku dari energi terbarukan. Perusahaan merencanakan sebagian diversifikasi lini produk dan fokus pada bahan yang mengurangi gas rumah kaca, seperti pembugkus produk yang efisien energi. Rancangan strategi hijau ini direspon positif oleh pemegang saham. Selama periode tersebut, nilai saham DuPont meningkat 340% dan menjadi perusahaan yang mengurangi emisi global (tingkat emisi berkurang sebesar 67%). Selain itu, DuPont mampu menghemat biaya sebesar 3 miliar dollar AS. 7. Industri retail, pada tahun 2006, Wal-Mart sebagai retailer terbesar di dunia mengumumkan strategi bisnis hijau, yaitu: mengurangi penggunaan energi di mal (supermarket) sebesar 30% dalam jangka waktu tiga tahun, menjadi perusahaan yang karbon netral, menjadi perusahaan yang 100% didukung oleh energi terbarukan, efisiensi bergkita pengaturan armada angkut barang, menggunakan hibrid-listrik untuk truk jarak jauh jarak jauh, menjual jutaan lampu neon kompak (CFL bulbs) yang hemat energi.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

23


8. Wal-Mart mendirikan perusahaan listrik sendiri di Texas untuk toko-toko ritel dan listrik bisa dibeli dengan harga murah atau grosir. Dengan strategi ini, Wal Mart mampu menghemat $15 juta per tahun dan mempunyai kontrol atas pemakaian listrik di perusahaan. Kemudian, tahun 2007, Wal Mart menjual 137 juta lampu CFL hemat energi yang melebihi target penjualan 100 juta. Aktivitas penjualan lampu hemat energi ini diperkirakan akan menghemat penggunaan listrik konsumen sebesar 4 milliar dollar AS. Penghematan energi listrik di toko-toko Wal Mart mencapai 25 juta dollar AS selama lima tahun. Penghematan biaya tersebut diperoleh dari efisiensi penggunaan listrik lemari es, pemanas ruangan, penerangan dan pendingin dengan inovasi memasang atap putih yang memantulkan cahaya matahari. 9. Industri manufaktur, pada tahun 1973, 3M mendirikan departemen manajemen energi untuk mendorong perbaikan terus-menerus dalam manajemen energi. Perusahaan mencapai peningkatan 80% efisiensi energi pada operasinya di Amerika dan meningkatkan 37% efisiensi energi pada operasinya di seluruh dunia. Strategi baru 3M adalah meningkatkan efisiensi energi sebesar 20% antara 2005 dan 2010. Pada tahun 2006, 3M mengurangi penggunaan energi sebesar 11% dari tahun 2005 tahun dan penghematan biaya energi tahunan $ 25.600.000. Kemudian, saat ini tim pengembangan produk baru 3M mengembangkan strategi bisnis hijau untuk efisiensi dalam proses pemilihan bahan baku, formulasi produk dan manufaktur. 10. Indutri makanan dan minuman, PepsiCo merancang strategi bisnis hijau dengan targetnya adalah: Mengurangi penggunanan air tanah melalui konsevasi, daur ulang dan pergantian, mengurangi emisi melalui konsevasi energiu dan sumber energi yang bersih, reduce, recycle and reuse pengepakan dan limbah padat. Tim PepsiCo Green menginovasi fasilitas dan proses manufaktur agar lebih efisien energi. Penghematan sejak tahun 1999 mencapai total 179 juta dollar AS. Selain itu, terjadi penurunan pembelian 20 triliun BTU gas alam dan tiga miliar emisi gas CO2. Kunci sukses PepsiCo dalam implementasi strategi adalah melakukan pengukuran dalam penghematan jumlah energi yang digunakan untuk memproduksi produk makanan dan minuman. Misalnya, pengukuran instasllasi peralatan hemat energi, motor mesin, jendela dan langit-langit dengan pencahayaan yang efisien termasuk penggunaan cahaya alami. 11. Industri IT, IBM menerapkan strategi bisnis hijau terkait dengan penghematan energi dan

teknologi yang lebih efisien, dan menetapkan kebijakan legislatif baru yang harus diikuti oleh perusahaan. Tren saat ini sudah berada dalam jalur bisnis hijau. Dorongan dan tren tersebut sangat selaras sehingga dalam jangka panjang gerakan bisnis hijau ini dapat berlanjut dari pengelolaan lingkungan menjadi bagian alami kegiatan bisnis sehari-hari. Colin Harrison, yang memimpin sejumlah kegiatan strategi lingkungan di kantor pusat IBM,

24

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

menyatakan bahwa “mengubah bola lampu tidak akan cukup” dan manusia pada abad kedua puluh terlambat karena masih memaafkan kecanduan kita akan bahan bakar fosil “. (Editor: WDD/EY)

pengurangan emisi CO2 sudah diterapkan IBM sejak tahun 1990. Tahun 1990 hingga 2006, IBM menghindari terjadinya emisi CO2 hampir 3 juta metrik ton emisi CO2 (44% emisi CO2 perusahaan global tahun 1990), dan menghemat lebih dari $ 290 juta melalui tindakan konservasi energi. Tahun 2006, IBM menetapkan strategi mengurangi emisi CO terkait penggunaan energi sebesar 12% antara 2005 dan 2012 melalui konservasi energi, penggunaan energi terbarukan dan pendanaan pengurangan emisi CO2. Selain itu, pembelian energi terbarukan meningkat lebih dari 180% ditahun 2006. IBM mengarahkan satu miliar dollar AS per tahun di seluruh lini bisnisnya, memobilisasi sumber daya perusahaan untuk secara dramatis meningkatkan tingkat efisiensi energi di bidang TI. Proyek Big Green yang merancang produksi dan jasa IBM serta klien untuk secara tajam mengurangi konsumsi energi di pusat data. 12. Industri consumer good, Johnson & Johnson menerpkan strategi bisnis hijaunya dengan bergabung bersama WWF Climate Savers pada tahun 2000. Strategi bisnis hijau perusahaan adalah mengurangi emisi CO2 pada tahun 2010 menjadi 7% di bawah tingkat emisi tahun 1990. Di tahun 2006, Johnson & Johnson telah mengurangi emisi 16,8% di bawah tingkat tahun 1990, meskipun demikian pendapatan Johnson & Johnson naik lebih dari tiga kali lipat pendapatan selama periode yang sama. Meskipun awalnya Johnson & Johnson melakukan beberapa investasi awal untuk energi terbarukan dengan tingkat pengembalian investasi yang relatif rendah, saat ini melaporkan bahwa pengurangan gas rumah kaca dan penggunaan energi memebrikan benefit yang lebih baik bagi perusahaan. Program efisiensi energi telah menghasilkan 30 dollar AS juta penghematan pertahun selama 10 tahun terakhir. Proyek-proyek pengurangan gas rumah kaca mencapai tingkat pengembalian internal (IRR) rata-rata 16%. 13. Industri kedirgantaraan dan pertahanan, Lockheed Martin berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca emisi 30 persen per dolar dari pendapatan tahun 2010, menggunakan tahun 2001 sebagai tahun acuan (baseline). Lockheed Martin Space Systems mengambil langkah lebih lanjut membeli sekitar 10 persen energi dari angin dan sumber surya. Kemudian, Honeywell bekerja untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 30 persen dan meningkatkan efisiensi energi 20 persen pada tahun 2012.

referensi Eric G. Olson PhD (2010). Better Green Business, Handbook for Environmentally Responsible and Profitable Business Practices, Wharton School Publishing.

Sons Canada. Figge & Hahn (2005). Sustainable Value Added—measuring corporate contributions to sustainability beyond eco-efficiency, Ecological Economics 48 (2004) 173– 187.

Estes, Jonathan (2009). Smart green : how to implement sustainable business practices in any industry and make money, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Gareth Kane (2010). The three secrets of green business : unlocking competitive advantage in a low carbon economy.

Y. Arief Rijanto

Pengajar Keuangan di Finance Department, Prasetiya Mulya Business School.

Phyper & David (2009). Good to green : managing business risks and opportunities in the age of environmental awareness, John Wiley &

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

25


REKLAMASI PANTAI UTARA. Apartemen dan rumah di pesisir Utara Jakarta, Jakarta Utara, Kamis (15/9). Menurut ahli hukum lingkungan, Universitas Airlangga, Surabaya, Suparto Wijoyo menyatakan Reklamasi pantai Jakarta cacat ekologis bisa terlihat dari fakta bahwa reklamasi akan mengakibatkan musnahnya lingkungan pantai Jakarta dan air hujan juga tidak bisa terbuang ke laut sehingga banjir selalu mengancam setiap musim penghujan. FOTO ANTARA/M Agung Rajasa

Greenwash Trap

Topeng-Topeng Ramah Lingkungan Oleh: Handyanto Wijoyo Inilah upaya menebus dosa dari para pelaku usaha dengan melakukan kegiatan yang kelihatannya bersifat ramah lingkungan. Jebakan baru bisnis modern?

G

reenwash sering dilakukan perusahaan yang hendak menyembunyikan kegiatan usahanya yang justru merusak lingkungan dengan menyebarkan informasi yang menyesatkan untuk membangun citra positif di hadapan publik. Kegiatan hubungan masyarakat diarahkan untuk membangun persepsi bahwa kebijakan perusahaan atau produk yang dihasilkannya itu ramah lingkungan? Komunikasi pemasaran yang dianggap melakukan greenwash dapat dikelompokkan menjadi empat kategori (Leonidou et.al., 2011), yaitu: mengandung pernyataan yang kurang jelas sehingga membi-

26

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

ngungkan konsumen, menghilangkan beberapa informasi atau kebenaran penting, mengandung kebohongan informasi, dan menyatakan pesan ramah lingkungan dengan justifikasi sendiri. Celakanya, konsumen semakin pintar dan dapat membedakan perusahaan yang secara tulus melakukan kegiatan yang benar-benar ramah lingkungan dan perusahaan yang hanya sekadar melakukan kamuflase dengan kegiatan CSR-nya. Alhasil, bukannya terbentuk brand image yang semakin baik di mata konsumen. Sebaliknya, konsumen merasa muak dengan artificial make up yang dilakukan perusahaan tersebut.

Jay Westerveld, pejuang lingkungan hidup di New York adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah greenwashing. Pada tahun 1986 dia mengamati bahwa kebijakan untuk mengurangi penggantian handuk baru di hotel sebenarnya hanya upaya untuk mengeruk keuntungan lebih besar dengan menghemat biaya operasional. Dia berpendapat, kampanye “selamatkan lingkungan� hanya kamuflase tanpa adanya upaya untuk mengurangi limbah dan energi yang sungguh-sungguh melalui kegiatan ramah lingkungan lainnya. Economics, Equity, Environment Ada sisi baik munculnya paradigma baru bahwa go green merupakan salah satu indikator suatu perusahaan modern berinovasi. Namun pelaku bisnis hendaknya melihat tiga aspek yang saling terkait satu sama lain dalam menerapkan ke-giatan hijau, yaitu: kepentingan ekonomi, ekuitas, dan lingkungan. Jebakan pandangan sempit keuntungan yang dicapai perusahaan sering kali dipakai oleh pelaku usaha sebagai alasan untuk tidak menerapkan pengembangan berkelanjutan. Hal ini semakin diperkuat dengan persepsi dan sebagian juga fakta bahwa green business seringkali membutuhkan investasi untuk teknologi yang tidak murah, bila tidak mau dikatakan mahal. Di sisi lain, perusahaan tidak memperhitungkan depletion, harga yang harus dibayar atas kerugian yang timbulkan akibat kerusakan lingkungan karena praktek bisnis yang tidak ramah lingkungan. Alhasil, sebenarnya secara makro bisnis tersebut menghasilkan kerugian.

Ekuitas dalam arti luas tidak hanya menyangkut kekayaan bersih perusahaan namun lebih dari itu melibatkan seluruh pemangku kepentingan perusahaan dan interaksinya satu sama lain. Hubungan yang saling membangun dengan penyedia bahan baku, sistem perdagangan yang adil dan positif secara jangka panjang, dan hubungan pelanggan yang bersifat edukatif progresif merupakan keterkaitan yang perlu diperjuangkan terus menerus. Sisi lain yang terlupakan adalah aktivitas internal. Semangat ‘go green� bukan hanya slogan yang terpampang pada dinding perusahaan yang dicat hijau dan dipenuhi dekorasi pernak pernik ramah lingkungan, namun menjadi kultur perusahaan secara utuh. Mulai dari pimpinan perusahaan hingga petugas kebersihan hendaknya memiliki nilai-nilai yang menjunjung tinggi kepedulian terhadap lingkungan. Dengan demikian, pimpinan perusahaan diharapkan dapat menyampaikan budaya perusahaan dan diterjemahkan secara benar melalui tindakan para pelaksana harian perusahaan. Perusahaan yang peduli lingkungan akan menuangkan nilai-nilai tersebut dalam rencana bisnis yang menggambarkan hal ini. Kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya dituangkan dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang merupakan pelengkap bagi kegiatan pemasaran. Lebih jauh dari itu, kepedulian terhadap lingkungan dituangkan dalam rencana bisnis yang komprehensif dan memiliki arah yang jelas. Sah-sah saja bila pebisnis mempertimbangkan keuntungan yang akan didapat dari

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

27


GAGASAN • Kegiatan ramah lingkungan dan CSR yang dilakukan dalam suatu bisnis mudah tergelincir menjadi greenwashing bila pelaku bisnis hanya ingin sekedar membangun citra perusahaan. • Perusahaan yang peduli lingkungan akan menuangkan nilai-nilai yang menjunjung tinggi kelestarian lingkungan dalam rencana bisnisnya.

sanaan kebijakan pemerintah pusat, tetapi pada beberapa kasus yang banyak terjadi adalah pandangan jangka pendek untuk memaksimalkan keuntungan sepihak tanpa mempedulikan keberlangsungan sumber daya lingkungan untuk generasi berikutnya.

KEYWORDS: Greenwash, Visi ramah lingkungan, Green product usaha yang ramah lingkungan, namun setidaknya harus memenuhi dua kriteria, yaitu peningkatan kualitas hidup dari pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses bisnis dan tetap menjaga keberlangsungan lingkungan hidup. Selain CSR, perusahaan yang menjalankan green business dapat mempertimbangkan kebijakan implementasi lainnya, yaitu efisiensi penggunaan energi, penggunaan alternatif energi terbarukan (renewable energy), pengurangan sampah dan pengolahan limbah usaha, perubahan operasional usaha (bisnis praktis) yang ramah lingkungan, serta pengurangan emisi gas rumah kaca (Swallow, 2009). Vision, Knowledge and Leadership Green business akan berjalan bila ada visi yang jelas. Green business merupakan jawaban bagi kebutuhan masa depan, bukan hanya membangun image, namun membuka jalan bagi inovasi atas terjadinya declining life cycle dari industri modern yang ada saat ini, dan mengurangi resiko kegagalan bisnis akibat ketidaksesuaian dengan nilai-nilai konsumen green generation. Meraih visi perlu diperlengkapi dengan pengetahuan yang komprehensif, pengetahuan akan konsumen, nilai-nilai yang dianutnya, kebutuhan terhadap produk green, teknologi yang diperlu-

28

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

kan serta cara mengkomunikasikannya. Dalam hal ini, perusahaan dituntut untuk terus-menerus mengembangkan riset atau meng-up date pengetahuannya dengan temuan-temuan terkini. Kepemimpinan merupakan syarat utama dapat berjalannya proses green business. Di negara-negara maju, pemerintah merupakan pemimpin yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan pro-green. Namun dalam beberapa kasus, pelaku usaha dapat menjalankan fungsi kepemimpinan, seperti yang dilakukan Jeffrey Immelt, CEO General Electric sekaligus pendiri aliansi United State Climate Action Partnership yang mampu mendesak Pemerintah Federal Amerika Serikat untuk mengeluarkan kebijakan dan peraturan pemerintah dalam mengawasi emisi gas rumah kaca. Di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meluncurkan kebijakan pro-growth, pro-poor, pro-job dan progreen yang menggambarkan kepeduliannya terhadap sustainability economy. Dalam tingkat departemen, kebijakan ini telah dituangkan dalam kebijakan-kebijakan yang baik, namun nyatanya banyak sekali program yang belum sampai pada tingkat pelaksanaan di lapangan. Sistem otonomi daerah seharusnya lebih memberikan ruang kreativitas bagi pelak-

Idealnya, visi pro-green hendaknya disampaikan sebagai pengetahuan yang komprehensif dan jelas melalui kepemimpinan yang tegas dan memberikan contoh nyata. Keberlanjutan tindakan secara konsisten diperlukan sehingga bukan sekadar make up sesaat namun menjadi perilaku yang kelak menjadi kultur. Skema penghargaan yang tepat perlu diatur oleh pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan yang menerapkan green business. Reward is A New Punishment Sudah saatnya, Pemerintah Indonesia memberikan lebih banyak perhatian kepada perusahaan-perusahaan yang menjalankan green business. Aturan yang jelas dengan fokus yang terarah perlu dibuat agar perusahaan merasa didukung untuk mengambil bagian dalam menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan. Insentif perlu dibuat seiring dengan penyebaran informasi terus menerus tentang pentingnya melakukan praktek bisnis yang ramah lingkungan hingga sampai tingkat operasional. Di beberapa negara maju pengeluaran perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha yang ramah lingkungan dapat menjadi pengurang pajak yang harus dibayar suatu perusahaan. Penghargaan diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang bersungguh-sungguh mengupayakan praktik green business.

Di sisi lain, konsumen juga semakin terdidik dalam menghargai barang dan menggunakan jasa yang ramah lingkungan. Green product bukan sekadar menjadi gaya hidup namun menjadi kesadaran dalam kehidupan konsumen. Dengan demikian perusahaan akan terdorong untuk menghasilkan produk ramah lingkungan karena ada konsumen yang lebih menghargainya. Pandangan positif pasar akan tercermin dalam penjualan yang semakin meningkat terhadap produk-produk ramah lingkungan. Peranan lembaga sertifikasi green, merupakan salah satu upaya juga untuk menghindarkan perusahaan-perusahaan yang bertopeng dengan melakukan greenwashing. Sertifikasi dapat dipandang merupakan salah satu pendorong perusahaan untuk terus-menerus menjalankan green business. Di sisi lain, produk yang bersertifikasi akan memiliki nilai lebih di mata target konsumennya.

referensi Leonidou, L.C., Leonidou, C.N. Palihawadana, D and Hultman, M. 2011. Evaluating the green advertising practices of international firms: a trend analysis. International Marketing Review 28 (1) : 6-33 Swallow, L. 2009. Green business practices for dummies. Willey Publising, Indiana, USA. http://dictionary.cambridge.org/dictionary/ british/greenwash http://en.wikipedia.org/wiki/Greenwashing

Handyanto Widjojo

Pengajar Tetap di Marketing Department, Prasetiya Mulya Business School

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

29


TOLAK BELANJA BERLEBIHAN. Dua aktivis Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) melakukan aksi dengan membawa poster, di Kawasan Malioboro Yogyakarta, Kamis (18/8). Aksi yang diikuti puluhan aktivis tersebut mengajak konsumen untuk mengubah prilaku agar tidak konsumtif, menolak produk impor serta agar bersikap kritis terkait produk yang ditawarkan. FOTO: ANTARA/ Wahyu Putro A

Konsumen Hijau

Jendela Keberlanjutan Hidup Oleh: M.F. Shellyana Junaedi Terjadinya krisis lingkungan menuntut adanya peningkatan kepedulian sosial dan pengetahuan lingkungan bagi konsumen Sehingga, akan mempengaruhi pertumbuhan perilaku konsumen yang bertanggung jawab pada lingkungan.

M

unculnya berbagai isu kesehatan yang melanda dunia di bidang food scandal, seperti krisis bovine spongy encephalopathy (BSE) atau penyakit sapi gila dan penyakit baru pada keju yang disebabkan e.coli pada produk daging telah mendorong melonjaknya permintaan produk organik di kawasan Asia Pasifik (Winarno, 2003). Me ngapa organik? Biasanya produk organik diasumsikan sebagai jenis produk yang ‘aman dan terjamin’ untuk dikonsumsi. Di sisi lain, masyarakat konsumen umumnya masih belum paham sepenuhnya pengetahuan

30

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

tentang bahan pangan yang aman dan layak konsumsi. Perubahan lingkungan belakangan ini membawa persoalan sosial yang akhirnya berdampak kembali pada lingkungan. Hal ini terjadi karena ada keterkaitan erat antara kualitas lingkungan dan terpeliharanya sumber daya alam dengan kondisi kehidupan sosial masyarakat. Manusia sebagai individu, memiliki peran penting membentuk masyarakat yang bersahabat dengan lingkungan (environmental friendly). Karenanya,

masyarakat dituntut memiliki kepedulian untuk mengupayakan pelestarian alam dan lingkungan serta menghormati eksistensi makhluk hidup lain di bumi ini. Perilaku tanggung jawab sosial inilah yang akan menjamin keseimbangan dan keberlanjutan alam semesta.

haknya dan merupakan manifestasi dari buyer power (kekuatan konsumen) yang makin dominan di pasar karena konsumen semakin cerdas, sadar betul akan hakhaknya, serta dapat memperjuangkannya melalui aksi-aksi dan penyebaran ide melalui media massa (Wibowo, 2002).

Di bidang pemasaran, persoalan lingkungan bukan hanya tanggung jawab para pemasar saja, namun juga seluruh masyarakat konsumen. Bagi pemasar, isu lingkungan termasuk dalam kriteria keunggulan kompetitif yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen. Di sisi lain, individu konsumen terkadang kurang bertanggung jawab dan justru andil pada terjadinya degradasi lingkungan. Mereka mengabaikan faktor konsumsi individu yang berdampak pada lingkungan masyarakat jangka panjang sebagai akumulasi akibat dari keputusan pembelian mereka pada produk ramah lingkungan.

Di era pemasaran baru, produk-produk tak hanya dievaluasi berdasarkan kinerja atau harga, tapi juga tanggung jawab sosialnya terhadap konsumen. Konsumen yang menghendaki produk-produk yang tidak atau sedikit berdampak buruk pada lingkungan disebut pelanggan hijau (green customer). Semua keputusan itu tergantung pada predikat konsumen sebagai ’raja’ yang menentukan ‘hijau’ tidaknya barang yang mereka beli.

Posisi Tawar Konsumen Letak kekuatan atau daya tawar konsumen ada pada tindakan mereka yang didasarkan suatu nilai-nilai ketika membuat keputusan pembelian. Dengan demikian, peran konsumen menjadi hal yang esensial. Ekologi yang menjadi bagian dari lingkungan konsumen tentu akan berpengaruh pada keputusankeputusan pembelian konsumen. Di sisi lain, inovasi-inovasi yang berkaitan dengan lingkungan fisik menjadi bagian integral dalam strategi pemasaran (Coddington, 1993). Akibatnya, konsumerisme lingkungan menjadi tren baru. Konsumerisme dipahami sebagai gerakan konsumen yang bertujuan mendapatkan perlindungan atas hak-

Konsumen yang memiliki kepedulian pada lingkungan akan berupaya melakukan perubahan dengan memilih produk-produk yang memang ramah lingkungan. Produk yang dikategorikan ’hijau’ adalah produk yang mengandung bahan-bahan yang berwawasan lingkungan atau produk yang dikemas dengan bahan yang berwawasan lingkungan. Singkatnya, produk hijau adalah produk yang tidak berbahaya dan tidak berpotensi menimbulkan polutan atau racun. Back to Nature Selama ini ada kecenderungan terjadi reduksionisme (penyederhanaan) pada permasalahan lingkungan di Indonesia. Kita dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan pemahaman lingkungan seluruh masyarakat konsumen. Dengan pemahaman tersebut, masyarakat konsumen Indonesia akan lebih menyadari pentingnya, bahkan rela

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

31


GAGASAN • Manusia sebagai individu, memiliki peran penting membentuk masyarakat yang bersahabat dengan lingkungan • Permasalahan lingkungan bukan hanya tanggung jawab para pemasar saja, namun juga seluruh masyarakat konsumen. • Letak kekuatan atau daya tawar konsumen ada pada tindakan mereka yang didasarkan suatu nilai-nilai ketika membuat keputusan pembelian. KEYWORDS: Konsumen hijau, produk ramah lingkungan, regulasi lingkungan, pemasar hijau.

membayar lebih, produk-produk hijau ini. Dalam hal ini, kesadaran lingkungan tidak berhenti sampai tahap ideologi saja tetapi juga market competition, kompetisi pasar, yang mempengaruhi perilaku konsumen. Menciptakan lingkungan yang sehat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Perbaikan mutu kehidupan dan gaya hidup sehat telah mendorong masyarakat di berbagai negara melakukan gerakan gaya hidup sehat dengan tema global ‘kembali ke alam’ atau back to nature. Gerakan ini didasari pemahaman bahwa apa yang berasal dari alam adalah baik dan berguna serta menjamin adanya keseimbangan. Kesadaran konsumen akan pengetahuan ekologi dan afeksi ekologi secara tak langsung akan mempengaruhi komitmen konsumen untuk mempertimbangkan produk-produk hijau sebagai alternatif pilihan konsumsi mereka. Keputusan pembelian ‘hijau’ ini jika dimulai dari diri seorang konsumen yang sadar akan pentingnya keseimbangan ekologi, akan memengaruhi orang-orang sekitarnya melakukan hal yang sama. Perluasan gerakan ini dapat diumpamakan batu yang dijatuhkan ke dalam air dan membentuk lingkaran gelombang

32

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

yang makin meluas. Jadi, perilaku hijau yang kita lakukan pasti akan berpendar pada ekologi tempat kita tinggal dan sedikit banyak akan berkontribusi pada kealamiahan lingkungan sekeliling kita. Kesadaran Konsumen Kesadaran sosial konsumen menurut Webster adalah konsumen yang sadar akan akibat dari konsumsi pribadi atau usaha memanfaatkan daya beli dalam permasalahan sosial pada keputusan pembelian dengan mengevaluasi dampak dari konsumsi mereka. Jika konsekuensi lingkungan dirasa penting bagi konsumen, maka akan menghasilkan konsumen yang akan membeli barangbarang ramah lingkungan. Produkproduk semacam ini tidak hanya berfungsi memuaskan kebutuhan dan keinginan tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan dalam jangka panjang. Menurut Smith (1998), konsumen hijau mempunyai keyakinan bahwa (1) terdapat permasalahan lingkungan yang nyata, (2) permasalahan tersebut harus ditangani dengan serius dan disikapi dengan cara proaktif, (3) merasa mendapatkan informasi yang cukup dalam kehidupan sehari-hari, dan (4) setiap individu dapat dan

harus memberikan kontribusi untuk menyelamatkan bumi dari bencana lingkungan global yang menakutkan. Sedangkan konsumen hijau menurut Fotopoulos dan Krystallis (2002) dibedakan menjadi konsumen yang tidak sadar (unaware consumers), konsumen yang sadar tetapi bukan pembeli (aware non-buyers), dan konsumen yang sadar dan membeli (aware buyers). Ada perbedaan signifikan antara kelompok konsumen yang sadar dan yang tidak sadar, yakni tingkat pendidikan yang rendah dan hidup di wilayah negara yang jauh dari pusat produksi produk-produk hijau yang ramah lingkungan. Perbedaan lainnya juga terjadi antara pembeli dan bukan pembeli, karena orientasi mereka pada keseimbangan ekologi lingkungan. Kegiatan konsumsi rumah tangga diyakini memiliki potensi dampak lebih besar dari kegiatan penggunaan sumber daya dan energi yang memungkinkan terjadinya efek rumah kaca dan hujan asam. Kegiatan yang sering tidak disadari masyarakat konsumen seperti membiarkan lampu menyala ketika tidak digunakan, membuang sampah sembarangan, pemborosan air bersih, pemakaian aerosol yang menyebabkan penipisan ozon, atau pemakaian kemasan plastik berlebihan merupakan sebagian contoh dari hal tersebut. Karena itu, penghematan penggunaan sumber daya dan energi harus dimulai dari level konsumsi individu. Dengan demikian, akan semakin sedikit ener-gi yang digunakan dan mengurangi terlepasnya karbon dioksida ke atmosfir, dan akan meminimalkan masalahmasalah lingkungan yang ada.

Individu yang melakukan recycling atau daur ulang diharapkan memiliki nilainilai yang kuat sehingga memahami perilaku ramah lingkungan dan mempertimbangkan dampak-dampak negatif yang akan terjadi. Nilai-nilai ini terdiri dari kolektivisme, keamanan, rasa senang, dan individualisme. Orientasi alami manusia adalah cara menentukan hubungan antara kemanusiaan dengan lingkungan yang natural. Pada dasarnya manusia akan mengarah pada kehidupan yang harmonis dalam kealamiahannya. Namun beberapa studi tentang kesadaran lingkungan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara orientasi nilai konsumen masyarakat terhadap niat beli mereka pada produk-produk ramah lingkungan. Hal ini mungkin disebabkan pertimbangan yang lebih menitikberatkan pilihan pembelian individu yang menguntungkan perorangan misalnya: kepraktisan, kenyamanan, rasa nikmat, dan orientasi keinginan konsumen. Jadi, seorang ibu yang mempunyai bayi akan lebih memilih popok sekali pakai untuk bayinya dengan alasan kepraktisan tanpa berpikir panjang bahwa popok sekali pakai tersebut termasuk produk yang tidak ramah lingkungan karena tidak dapat terurai jika dibuang. Hal semacan ini tentu akan memberi kontribusi negatif pada lingkungan menjadi semakin kotor, polusif, tidak seimbang dan tidak alamiah. Ganjalan lainnya adalah anggapan tentang segala sesuatu yang berbau daur ulang dan produk hijau ramah lingkungan, harganya lebih mahal. Sehingga, segmen yang dibidik terbatas pada kelas menengah atas saja. Namun menurut Polonsky (1995), harga produk hijau yang le-

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

33


bih tinggi dibandingkan produk tradisional tidak selamanya berarti biaya produksinya juga tinggi. Selain masalah pematokan harga, kesadaran untuk memasarkan produk hijau di Indonesia terbilang relatif rendah. Sebabnya, green marketing atau pemasaran hijau pada dasarnya bersifat kompleks sehingga harus diintegrasikan ke seluruh lapisan organisasi dan aktivitas perusahaan. Hal ini tak hanya terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di negara-negara maju yang kesadaran konsumennya terhadap lingkungan relatif sudah baik. Kenyataan-kenyataan tersebut sebetulnya menunjukkan, bahwa secara kognitif konsumen dapat menyatakan kesadaran lingkungan yang tinggi, tetapi secara afektif emosional mereka tidak menunjukkan perilaku yang peduli terhadap lingkungan. Masyarakat konsumen masih cenderung egois, memuja diri mereka sebagai seorang raja yang mampu memutuskan pembelian apapun sesuai dengan keinginannya. Di sisi yang berseberangan, pemasar berusaha memenuhi tuntutan keinginan dan kebutuhan konsumennya untuk mendapatkan profit setinggi-tingginya. Jika ada pemasar yang mulai menyadari permasalahan lingkungan dan ingin menyediakan produk-produk yang bertanggung jawab pada lingkungan sosial, mereka berhadapan dengan besar biaya yang memaksa mereka mendongkrak harga produk. Hal ini tentu memiliki konsekuensi ditinggalkan konsumen yang lebih berorientasi pada produk dengan harga murah. Pada dasarnya, sebagian konsumen sebagai individu telah memiliki kesadaran

34

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

pada lingkungan meski dalam kapasitas terbatas. Kesadaran dan keinginan mereka untuk menggunakan produkproduk ramah lingkungan tidak selalu diiringi dengan ketersediaannya di pasar. Keterbatasan ini akhirnya menjadi salah satu penyebab konsumen memupus keinginan dan idealisme mereka untuk hidup seimbang dan alamiah. Jadi permasalahan lingkungan yang melibatkan hubungan ini (produsenkonsumen-produk ramah lingkungan) menjadi suatu lingkaran setan yang tak pernah ada putusnya. Karena itu, bagaimana konsumen memandang isu lingkungan dan bagaimana pandangan ini direfleksikan dalam perilaku konsumen yang ramah lingkungan merupakan titik awal pembenahan yang bisa dilakukan. Menuju Ekologi Berkelanjutan Pertumbuhan jumlah permintaan produkproduk ramah lingkungan dan persaingan untuk secepat mungkin mengingatkan konsumen tentang lingkungan telah dilakukan oleh para pemasar (Follows & Jobber, 2000). Fenomena tersebut dipengaruhi oleh peningkatan sistem perdagangan internasional yang menyebabkan terjadinya konvergensi antara kepentingan lingkungan dan aktivitas bisnis. Banyak pemasar memerhatikan dan mencari informasi tentang tuntutan produk hijau yang merupakan tantangan di era pasar bebas seperti, GATT, WTO, APEC atau AFTA. Karena itu, diperlukan pengkajian perilaku pembelian yang lebih spesifik terhadap produk-produk ramah lingkungan untuk menjawab permintaan akan jenis produk tersebut dan keprihatinan konsumen terhadap lingkungan

Studi yang dilakukan di Cina oleh Chan dan Lau (2000) mengindikasikan terjadinya degradasi lingkungan 30-40 persen yang disebabkan kegiatan konsumsi rumah tangga. Lebih penting lagi, apabila konsumen menunjukkan orientasi yang tinggi terhadap lingkungan dan tindakan untuk melakukan pembelian produk ramah lingkungan, merupakan profit-driven enterprises yang tinggi untuk mengadopsi green marketing bagi operasional mereka. Konsekuensinya, terdapat dinamika interaksi antara pembeli-penjual yang akan mengarahkan pada peningkatan revolusi hijau untuk suatu negara secara keseluruhan (Ottman, 1992). Kepedulian pada lingkungan dibuktikan dengan meningkatnya kesadaran lingkungan di pasar. Hal tersebut juga memicu meningkatnya konsumerisme lingkungan, yaitu upaya yang dilakukan oleh konsumen untuk melindungi diri mereka dan bumi ini dengan membeli produk-produk tertentu saja yang mereka anggap ‘hijau’ dan meninggalkan atau tidak membeli produk-produk non-hijau (Dharmmesta, 1997). Konsumerisme hijau merupakan karakter dari perubahan sikap dalam menanggapi klaim pemasaran perusahaan yang dipersepsikan ramah lingkungan. Hal ini adalah sinyal untuk mendorong industri agar semakin ‘hijau’. Walaupun, seringkali kita tidak memperhitungkan faktor ekonomi seperti harga dan pendapatan yang memengaruhi permintaan produk ekolabel, atau efek variasi dalam atribut ekolabel seperti sertifikasi oleh pihak independen dalam pengembangan tersebut. Konsumen sendiri tidak tahu persis bagaimana proses barang diproduksi, sehingga ada hilangnya informasi yang mengakibatkan

ketidakefisienan dan hilangnya kesejahteraan sosial masyarakat konsumen. Rendahnya pengetahuan lingkungan konsumen sebenarnya dapat dikurangi dengan adanya regulasi pemerintah yang kokoh tentang etika lingkungan dari masyarakatnya dan pengembangan pemasaran hijau oleh para pelaku bisnis. Jadi, konsumen yang tak tahu-menahu tentang produk hijau dipastikan tetap dapat mengonsumsi produk-produk ramah lingkungan karena ketersediaan produk di pasar dan kemasannya telah dijamin tidak akan mencemari lingkungan. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan hendaknya menjadi agenda utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Kebijakan tersebut sangat diperlukan karena tingkat kesadaran pemasaran yang bertanggung jawab sosial sangat bervariasi. Selain itu, tuntutan dan sikap pada produk yang ramah lingkungan dipengaruhi oleh budaya dan segmen pasar yang berbeda (Ottman, 1994; Peattie, 1995). Karena itu, untuk memahami pergeseran situasi lingkungan dari suatu negara adalah dengan melihat titik awal bagaimana masyarakat konsumen merefleksikan perilaku konsumen yang semakin peduli lingkungan. Mayoritas konsumen telah menyadari bahwa perilaku pembelian mereka secara langsung berpengaruh pada permasalahan lingkungan. Konsumen beradaptasi dengan situasi ini dengan mempertimbangkan isu lingkungan ketika berbelanja dan melalui perilaku beli mereka. Bukti yang mendukung peningkatan kepedulian terhadap

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

35


lingkungan adalah meningkatnya jumlah individu yang rela membayar untuk produk-produk yang ramah lingkungan.

tinya akan mempengaruhi pertumbuhan perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab pada lingkung-an.

Satu Titik Terang Umumnya, suatu peristiwa konsumsi dipandang sebagai proses ekonomik. Kenyataannya, konsumsi juga merupakan proses sosial dan budaya yang diindikasikan melalui simbol-simbol. Jadi, pemenuhan kebutuhan konsumen merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pemasar. Terjadinya krisis lingkungan menuntut adanya peningkatan kepedulian sosial dan pengetahuan lingkungan konsumen sehingga nan-

Kelestarian ekologi alam semesta ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, pemasar, perusahaan, YLKI, ataupun LSM lingkungan, tetapi lebih pada diri kita sendiri sebagai konsumen individu. Pilihan produk dan keputusan pembelian kita pada barang-barang yang ramah lingkungan menjadi satu titik terang bagi harapan adanya peningkatan kualitas hidup, keseimbangan alamiah dan terjaminnya ekologi kehidupan manusia yang berkelanjutan.

referensi Chan, Ricky Y.K.& Lorett B. Y. Lau (2000), “Antecedents of Green Purchases: A Survey in China,” Journal of Consumer Marketing, Vol. 17 No. 4, pp.338-357. Coddington, W. (1993), Environmental Marketing: Positive Strategies for Reaching the Green Consumer, McGrawHill, New York. Dharmmesta, B.S. (1997), “Pergeseran Paradigma Dalam Pemasaran: Tinjauan Manajerial dan Perilaku Konsumen,” Kelola, No. 15/VI, hal. 12-23. Follows, Scott B. & David Jobber, (2000), “Environmentally responsible purchase behaviour: a test of a consumer model,” European Journal of Marketing, Vol. 34, No. 5/6, pp.723-746. Fotopoulos, Christos & Athanasios Krystallis, (2002), “Purchasing motives and profile of the Greek organic consumer: a countrywide survey,” British Food Journal, Vol. 104, No. 9, pp.730-765. Johri, Lalit M. Johri, Kanokthip Sahasakmontri (1998) “Green Marketing of cosmetics and toiletries in Thailand”, The Journal of Consumer Marketing, . Kassaye, W. Wossen, (2001), “Green Dilemma,” Marketing Intelligence & Planning, 19/6, pp.444-455. Laroche, Michel, Jasmin Bergeron, & Guido Barbaro-Forleo (2001), “Targeting Consumers Who are Willing to Pay More for Environmentally Friendly Products,” Journal of Consumer Marketing, Vol. 18, No. 6, pp. 503-520. Ottman, J.A. (1994), Green Marketing: Challenges and Opportunities for the

36

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

New Marketing Age, NTC Publishing Group, Lincolwood. Peattie, Ken (1995), Environmental Marketing Management, Meeting the Green Challenge, Pitman Publishing. Polonsky, Michael Jay (1995), “A Stakeholder Theory Approach to Designing Environmental Marketing Strategy,” Journal of Business & Industrial Marketing, Vol. 10 No. 3, pp. 29-46. Schlegelmilch, Bodo B. Greg M. Bohlen & Adamantios Diamantopoulos, (1996), “The Link Between Green Purchasing Decisions and Measures of Environmental Consciousness,” European Journal of Marketing, Vol. 30 no. 5, pp.35-55. Smith, T.M., (1998), The Myth of Green Marketing: Tending Our Goals at the Edge of Apocalypse, University of Toronto Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Wibowo, Budi (2002), “Green Consumerism dan Green Marketing: Perkembangan Perilaku Konsumen dan Pendekatan Pemasaran,” Usahawan, No. 06 th XXXI, Juni, hal. 12-15.

M.F. Shellyana Junaedi

Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya, Jogyakarta


spotlight

spotlight

T

ak hanya AS, kawasan Uni-Eropa juga tengah mengalami persoalan serupa. Dua negara penyangga kawasan tersebut, Jerman dan Perancis, menolak mengeluarkan surat utang Eropa (Eurobonds). Dengan kata lain, mereka (terutama Jerman), tidak bersedia menanggung beban lebih lanjut atas persoalan keuangan negaranegara lain seperti Yunani, Spanyol, Portugal, Italia, dan Siprus. Negara-negara tersebut dituntut untuk “mengencangkan ikat pinggang” dan mengurangi defisit. Yang menjadi dilema: menekan pengeluaran dalam situasi krisis sering berefek kebalikan: bukannya menyelesaikan persoalan, hal tersebut seringkali makin mendorong keadaan ke jurang krisis atau menimbulkan efek pro-siklus (pro-cycle effect). Belum lagi soal resiko pergolakan politik yang mungkin muncul.

CHINA DAN ANTISIPASI KRISIS. Seorang pria berjalan melewati sebuah iklan yang mempromosikan Cina renminbi (RMB) atau yuan, dolar AS dan Euro exchange layanan di bursa uang di Hong Kong 26 Juli 2011. Satu tahun setelah Cina memulai percobaan yuan lepas pantai di Hong Kong, penerbitan obligasi dalam mata uang renminbi-booming dan bank antri untuk menjual investor baru “CNH” produk, tetapi sakit tumbuh di pasar baru mungkin hanya awal. FOTO: ANTARA/Reuters / Tyrone Siu-CHINA

Intinya, ketika dua penyangga perekonomian global, AS dan Eropa sedang dalam masalah besar. Jepang yang mulai merangkak menghindari krisis yang bertubitubi, tentu tak bisa diharapkan. Bagaimana dengan China? Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini kini

sedang bergulat dengan peningkatan inflasi yang sudah mencapai 6,5 persen Dengan kata lain, perekonomian China berada dalam fase “kepanasan” (overheating). Pertanyaannya, bagaimana nasib perekonomian global dan dampaknya pada perekonomian kita? Tentu kita harus bersiap menghadapi ketidakpastian global tersebut. Prospek Global Baru-baru ini, Morgan Stanley, sebuah bank investasi di AS, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2011 dan 2012. Pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) secara global diperkirakan akan merosot dari 4,2 persen menjadi 3,9 persen pada 2011. Sementara untuk 2012 diturunkan dari 4,5 persen menjadi 3,8 persen. Dengan kata lain, dampak penurunan pertumbuhan ekonomi akan terasa makin drastis pada 2012. Mereka menilai, prospek perekonomian global tidak membaik karena AS dan kawasan Eropa pada umumnya sedang terancam bahaya resesi.

Ekonomi Global Buram, Asia Kiblat Masa Depan Oleh: A. Prasetyantoko Mungkin ada benarnya jika dikatakan masa depan perekonomian global terancam memasuki fase buram. Lembaga pemeringkat utang Standard & Poor’s (S&P) telah menorehkan sejarah dengan menurunkan peringkat rating utang (sovereign debt rating) Amerika Serikat (AS) menjadi AA+. Ini untuk pertama kalinya peringkat AS dengan peringkat utang tertinggi (AAA) sejak 1941, diturunkan.

38

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

DI BAWAH TEKANAN. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy (kanan) dan Kanselir Jerman Angela Merkel bereaksi setelah konferensi pers di Istana Elysee di Paris, 16 Agustus 2011. Para pemimpin Perancis dan Jerman, di bawah tekanan untuk menenangkan krisis utang zona euro. ANTARA/REUTERS / Charles Platiau-PERANCIS

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

39


spotlight

spotlight

GAGASAN • Menjadi dilema: menekan pengeluaran dalam situasi krisis sering berefek kebalikan: bukannya menyelesaikan persoalan, seringkali hal tersebut makin mendorong keadaan ke jurang krisis atau menimbulkan efek pro-siklus (procycle effect). • Meski dibayangi oleh inflasi, China diprediksi masih akan mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen pada 2011, setelah mengalami fase double digit growth pada 2010 (sebesar 10,3 persen). Dari sini terlihat bagaimana mesin pertumbuhan ekonomi mulai bergeser ke negara sedang berkembang. • Investor mencari tempat yang dianggap jauh dari masalah dan minim risiko. Reposisi investasi ke instrumen maupun pasar yang dinilai lebih aman inilah yang disebut sebagai ‘flight to quality’. • Dengan karakteristik pasar keuangan yang begitu rentan terhadap ekses likuditas, sementara kapasitas ekonominya mudah kepanasan, kewaspadaan tinggi harus diterapkan. KEYWORDS: investor, pro-cycle effect, double digit growth, flight to quality, berprestasi. Terlebih lagi, lembaga ini melihat para pemimpin politik di kedua kawasan tidak juga menunjukkan komitmen untuk mengatasi persoalan-persoalan jangka pendek. Mereka berdebat terlalu panjang tentang masa depan namun tidak membuat keputusan jangka pendek. Melambatnya pertumbuhan terutama akan dialami oleh negara-negara maju yang akan mengalami penurunan dari 2,4 persen menjadi 1,9 persen pada 2012. Sementara itu, meski dibayangi oleh inflasi, China diprediksi masih akan mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen pada 2011, setelah mengalami fase double digit growth pada 2010 (sebesar 10,3 persen). Dari sini terlihat bagaimana mesin pertumbuhan ekonomi mulai bergeser ke negara sedang berkembang. Di sini lain, kawasan perekonomian negara maju tak hanya dibebani oleh persoalan ekonomi tapi juga persoalan politik yang berat. Dalam siaran pers tentang penurunan peringkat utang AS, pada 5 Agustus 2011 lalu, Standard & Poor’s (S&P)

40

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

menilai bahwa persoalan politik masih menjadi masalah serius selain persoalan fiskal. Mereka melihat efektivitas, stabilitas dan predictability pengambilan keputusan serta institusi politik di AS sedang menurun. Karena itu, S&P belum melihat adanya prospek cerah dalam perekonomian AS. Penurunan peringkat utang ini memberi dampak cukup luas, karena investor cenderung menyusun-ulang portofolio investasi mereka. Penurunan peringkat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ oleh S&P menjadi titik tolak penting lanskap keuangan global. Ketika perdebatan panjang pagu hutang kubu Demokrat dan Republik masih berlangsung, S&P telah memberikan peringatan dengan memberikan proyeksi negatif (negative outlook). Seiring dengan itu, Morgan Stanley juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 1 persen untuk kuartal ketiga dan 1,5 persen untuk kuartal keempat tahun 2011. Sebelumnya, per-

tumbuhan ekonomi pada kedua kuartal diprediksi akan mencapai 2 persen—ini revisi yang ketiga kalinya. Alasannya, perekonomian AS telah kehilangan momentum pemulihan. Secara tidak langsung, proyeksi pertumbuhan ini mendukung penurunan peringkat utang oleh S&P. Dengan begitu, ruang pemulihan perekonomian AS tampaknya memang terbatas. Beralih ke Asia Menghadapi suramnya perekonomian di negara maju (AS dan Eropa), motor pertumbuhan ekonomi akan bergeser ke kawasan Asia, yakni ke negara sedang berkembang (NSB). Bank Dunia barubaru ini menilai bahwa sekitar setengah pertumbuhan ekonomi global akan disumbang oleh NSB. Kawasan ini dianggap mampu melakukan pemulihan dengan cepat, sementara negara maju terus bergulat dengan krisis utang, defisit dan pertumbuhan rendah. Banyak investor mengalihkan investasinya dari pasar keuangan di negara maju ke pasar saham di Asia, termasuk ke Bursa Efek Indonesia

(BEI). Itu sebabnya, Indeks Bursa Saham Gabungan (IHSG) tembus ke level 4.000 dengan cepat, meskipun setelah itu jatuh lagi. Secara umum, investor mencari tempat yang dianggap jauh dari masalah dan minim risiko. Reposisi investasi ke instrumen maupun pasar yang dinilai lebih aman inilah yang disebut sebagai ‘flight to quality’. Intinya, investor melarikan modalnya ke tempat yang dinilai lebih berkualitas. Belum lagi jika, The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat), meski ditentang Kubu Republik, tetap berkeyakinan menggelontor likuiditas melalui kebijakan quantitative easing (QE) jilid tiga. Dengan tambahan likuiditas di pasar, maka investor akan cenderung meminjam uang dengan suku bunga rendah tersebut, untuk selanjutnya diinvestasikan ke pasar dengan suku bunga lebih tinggi. Indonesia termasuk yang menawarkan suku bunga tinggi, karena rata-rata suku bunga Surat Utang Negara (SUN) sekitar 6,5 persen. Bandingkan dengan suku bunga obligasi di AS yang berkisar antara 2-3 persen saja.

Daftar peringkat 10 Bank Teraman Peringkat

Nama Bank

Negara

1

DBS Bank

Singapore

2

Oversea-Chinese Banking Corporation

Singapore

3

United Overseas Bank

Singapore

4

China Development Bank

China

5

Agricultural Development Bank of China

China

6

Shizuoka Bank

Japan

7

Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ

Japan

8

Sumitomo Mitsui Banking Corporation

Japan

9

Shinkin Central Bank

Japan

10

Bank of Taiwan

Taiwan Sumber: Diadopsi dari Mauboussin (2010)

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

41


spotlight

spotlight

Inilah fenomena yang dinamakan sebagai carry trade, meminjam uang dengan suku bunga rendah dan membelanjakan dalam investasi bersuku bunga tinggi. Dilihat dari tingkat kesehatan sektor perbankan, Singapura, China dan Taiwan merupakan target investasi keuangan utama. Data mengenai peringkat 10 bank teraman yang berada di kawasan Asia berikut ini jadi penunjuk solidnya situasi perbankan di ketiga negara tersebut sehingga menarik investor. Dari gambaran di atas jelas bahwa baik karena alasan flight to quality atau carry trade, pasar keuangan di Indonesia akan kebanjiran likuiditas cukup besar. Namun isu utamanya adalah volatilitas (kecepatan naik turunnya return sebuah instrumen investasi). Masuknya modal asing memang akan menambah kesempatan baik bagi pemerintah maupun perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan. Tetapi jika modal tersebut sifatnya cepat masuk dan cepat keluar, makafluktuasi yang muncul justru akan membahayakan.

Pusat bisnis Singapura. Pertumbuhan ekonomi Asia yang berkelanjutan dan peraturan keras di Amerika Serikat dan Eropa membuka peluang pekerjaan keuangan di kota-kota seperti Hong Kong dan Singapura. Untuk mencocokkan Analisis Keuangan Asia/bankir. FOTO: ANTARA/Reuters/Tim Chong-SINGAPURA

42

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Di satu sisi, investor menaruh kepercayaan pada masa depan Asia, namun di sisi lain ada risiko cukup besar. Sebab, jika aliran modal asing masuk dalam jumlah besar, dan keluar lagi dalam waktu cepat, perekonomian negara-negara di Asia bisa terguncang. Respon Otoritas Seperti terjadi di indeks hampir semua negara, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tertekan akibat gejolak yang terjadi di AS. Meski begitu, mengingat tak ada pilihan yang lebih baik, Indonesia diyakini akan kembali dibanjiri oleh investasi, baik portofolio maupun langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dalam jangka menengah. Dengan karakteristik pasar keuangan yang begitu rentan terhadap ekses likuditas, sementara kapasitas ekonominya mudah kepanasan, kewaspadaan tinggi harus diterapkan. Dalam jangka pendek, gejolak di pasar keuangan masih akan terus terjadi. Di tingkat global, tingkat ketidakpastian masih sangat tinggi, sehingga dampak pada pasar keuangan kita dalam jangka pendek sulit diprediksi. Meski demikian, langkah sterilisasi harus segera dilakukan jika diperlukan agar kepanikan tidak berlanjut. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memang telah memiliki perangkat untuk meredam gejolak tersebut. Di pasar obligasi misalnya, BI bahkan sudah siap membeli obligasi yang dilepas oleh investor asing dalam Dolar, untuk menahan laju penurunan harga. Demikian pula, kewajiban untuk memegang minimal 6 bulan untuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) juga dinilai akan menahan investor yang hanya mencari marjin.

ANTISIPASI KRISIS GLOBAL. Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana (kedua kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati (kedua kanan), Kepala BKPM Gita Wiryawan (kanan) dan Ketua Umum KADIN Indonesia Suryo Bambang Sulisto sebelum mengikuti Rapat membahas upaya antisipasi meluasnya krisis ekonomi global yang saat ini sedang melanda sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat. FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf

Pemerintah juga sudah memiliki ancangancang untuk membeli kembali surat utang negara yang ditinggalkan pemilik, terutama asing. Koordinasi BUMN di sektor keuangan pun akan memberi efek positif bagi aspek psikologis investor yang panik. Pendek kata, instrumen-instrumen yang disiapkan sudah cukup meyakinkan. Apa lagi yang kurang? Dalam jangka menengah ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Pertama, instrumen investasi harus dibuat lebih variatif, agar ketika masuk, investor asing memiliki berbagai pilihan dan menyebar penanaman investasinya . Sehingga, jika terjadi pelarian modal di salah satu instrumen investasi tertentu, misalnya saham, maka investasi yang tertanam di berbagai instrumen lain dapat bertahan.

riak-riak ketidakpercayaan investor asing, dasar hukum untuk merespon krisis masih absen. Oleh karena itu, pemerintah harus mendorong agar Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (RUU-JPSK) segera disahkan oleh DPR. Sehingga, masing-masing pihak tidak canggung lagi ketika harus mengambil keputusan drastis, yang terkait perkembangan situasi yang tidak menentu. (Editor: Elga Ayudi)

A. Prasetyantoko

Penulis adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Unika Atma Jaya, Jakarta.

Kedua, meski pengamanan jangka pendek sudah cukup baik untuk mengatasi

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

43


feature

feature

2011 yang merupakan situasi terburuk bagi S&P dan Nasdag terhitung sejak November 2008 dan terburuk untuk Dow Jones sejak Maret 2009, ternyata secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap Eropa, China, dan belahan dunia lainnya, tentu dengan intensitas berbeda dan pengaruh sebaliknya. Hubungan pengaruh yang cukup menarik adalah resesi ekonomi Eropa dalam kaitannya dengan AS. Seperti apakah resesi ekonomi di kedua wilayah ini? dan, hubungan ekonomi seperti apakah yang terjadi di antara mereka?

Bola Panas di Kongres AS. Presiden Barack Obama berpidato di sidang Kongres Amerika Serikat, di Capitol Hill, 8 September 2011 lalu. Obama mengusulkan Paket Kerja senilai 447 miliar dollar AS untuk mengantisipasi krisis ekonomi yang tengah melanda negaranya. FOTO ANTARA/REUTERS/Jim Bourg-UNITED STATES

Bola Panas

antara Paman Sam & Dewi Eropa Oleh: Beni Bevly “Permasalahan kita adalah sangat bisa dipecahkan. Dan kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk memecahkan masalah ini.� Barack Obama, Presiden Amerika Serikat

Hubungan pengaruh yang cukup menarik adalah resesi ekonomi Eropa dalam kaitannya dengan AS. Seperti apakah resesi ekonomi di kedua wilayah ini? dan, hubungan ekonomi seperti apakah yang terjadi di antara mereka?

44

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

K

ini kita melihat, perubahan satu bagian dunia cenderung mempengaruhi bagian dunia lain. Ketika bursa saham mengalami turun naik yang tajam di Amerika Serikat (AS) pada akhir Juli dan awal Agustus

Arti resesi itu sendiri mengacu pada suatu kontraksi siklus bisnis yang menyebabkan terjadinya perlambatan secara umum dalam aktivitas ekonomi. Perlambatan ini bisa dilihat dari memburuknya data ekonomi makro yang tercermin dalam angka-angka dari gross domestik product (GDP), pekerja, investasi, pendapatan rumah tangga, keuntungan bisnis, kebangkrutan, harga rumah dan indikator lainnya yang berkaitan dengan ekonomi suatu negara. Resesi Ekonomi di AS Sebenarnya resesi di AS seperti yang dilaporkan pada 1 Desember 2008 oleh National Bureau of Economic Research (NBER) bahwa AS telah jatuh ke resesi sejak Desember 2007 berdasarkan data

meningkatnya tingkat penganguran, penurunan pendapatan perorangan dan GDP. Pada 20 September 2011, kembali NBER mengumumkan bahwa resesi ini telah berakhir pada Juni 2009. Resesi yang menurut NBER ini terjadi selama satu setengah tahun merupakan resesi yang terlama sejak Perang Dunia II. Apakak pernyataan ini benar? Banyak pihak menilai pernyataan NBER ini sebagai pernyataan politik. Fakta menunjukkan, perekonomian AS tidak menunjukkan perbaikan yang berarti. Salah satu indikatornya adalah masih lemahnya pasaran rumah (housing market) dan rumah disita bank masih belanjut karena gagal bayar cicilan bulanan (forclosure) yang disebabkan praktik penerapan subprime mortgage. Hal ini juga yang menjadi cikal bakal krisis di AS. Sejak resesi 2008, pasaran rumah new single-family houses secara nasional belum menunjukkan perbaikan yang ditandai dengan terus menurunnya angka penjualan. Pada 2007 terjual 9.224.000 unit, tahun 2008 (5.786.000), tahun 2009 (4.491.000) dan tahun 2010 (3.856.000). Penjulan year to date pada Juni 2010 adalah 2.080.000 rumah dan pada bulan yang sama pada tahun 2011 tetap menunjukkan penurunan, yaitu 1.840.000 rumah.

Penjualan New Single-Family Houses (dalam ribu unit) Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des 2007 2008 2009 2010 2011

891 627 336 346 310

828 593 372 344 281

833 535 339 385 305

887 536 337 420 317

842 504 376 281 315

793 487 393 307 312

778 477 411 279 NA

699 435 418 278 NA

686 433 386 316 NA

727 393 396 282 NA

641 389 375 287 NA

619 377 352 331 NA

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

45


feature

feature

Pertumbuhan GDP Amerika Serikat, 2007-2011

Sumber: TradingEconomics.com; Bureau of Economic Analysis

Kesibukan para trader di lantai Bursa New York, September 2011 lalu. Kepanikan terjadi yang terburuk sejak Desember 2008. FOTO: ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid-UNITED STATE

Walaupun angka foreclosure pada Juli 2011 menunjukkan perbaikan, bukan berarti pasaran rumah sedang menuju perbaikan, tetapi hal ini terjadi karena penundaan foreclosure. RealtyTrac, pemimpin utama dalam online marketplace untuk properti foreclosure menyatakan bahwa peringatan gagal bayar cicilan bulanan rumah dari bank (default notice), jadwal lelang rumah (scheduled auction) dan pensitaan rumah oleh bank (bank repossessions) berjumlah 212.764 rumah untuk Juli 2011. Angka ini menurun empat % dari bulan Juni 2011 dan 33 % dari Juli 2010. Mereka juga menyatakan bahwa satu di antara 611 rumah di AS sedang menghadapi proses foreclosure. Penundaan atau menurunnya angka foreclosure ini antara lain oleh James J. Saccacio, Chief Executive Officer RealtyTrac dikatakan karena dipicu oleh terbongkarnya praktik robo-signing (pemalsuan tanda tangan) oleh bankbank untuk mempercepat foreclosure, dan usaha pihak pemerintah dan organisasi non-profit untuk membantu menghindari

46

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

foreclosure. Jadi penurunan angka foreclosure ini bukan karena membaiknya pasaran rumah. Faktor lain yang bisa kita cermati adalah reaksi pasar yang tidak menentu dengan perkembangan perekonomian, seperti terjadinya turun naik bursa saham yang tajam pada akhir bulan Juli dan awal Agustus 2011. Tatkala bursa saham ditutup pada tanggal 5 Agustus 2011, untuk waktu satu minggu terakhir tersebut, Dow Jones turun hampir 6%, S&P turun 7% dan Nasdag penurunnya mencapai 8%. Minggu itu adalah yang terburuk bagi S&P dan Nasdag terhitung sejak November 2008 dan terburuk untuk Dow Jones sejak Maret 2009.

kali dalam sejarah finansialnya. Banyak ahli yang berpendapat bahwa penurunan ini semesti tidak mempengaruhi pasar karena harga treasury tetap naik. Terlepas dari pendapat ini turun naiknya pasar bursa tetap menunjukkan masih rentannya perekonomian AS yang setiap saat bisa mengalami apa yang disebut dengan double dip recession. Hal lain adalah masih tidak stabilnya angka pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) AS yang terlihat dalam table di atas.

dengan GDP $14.018.700.000.000, tahun 2008 ($14.291.500.000.000), 2009 ($13.939.000.000.000) dan tahun 2010 ($14.526.500.000.000). Hal ini searah dengan pertumbuhan GDP per kapita sebagai berikut: Pertumbuhan GDP Per Kapita AS Tahun

GDP Per Capita

Pertumbuhan

2006 2007 2008 2009 2010

$44.822,964 $46.577,186 $47.155,321 $45.934,469 $47.131,952

5.02 % 3.91 % 1.24 % -2.59 % 2.61 %

Pada 8 Agustus 2011, stok finansial yang terkenak dampak yang terberat di antaranya: Bank of America (BAC, Fortune 500) turun 20%, dan Citigroup (C, Fortune 500) beserta Morgan Stanley (MS, Fortune 500) jatuh sekitar 15%.

Bagaimana prospek ekonomi AS di tahun Dari sisi perdangangan internasional, AS 2011? Memasuki tahun 2011, pertumsecara konsisten menunjukkan defisitnya. buh-an GDP AS cukup mengkuatirkan, Pada 11 Agustus 2011, US Census Bureau yaitu pada kuartal pertama yang diestimelaporkan bahwa defisit perdagangan masikan pertumbuhannya akan naik 1,9 %, tetapi hanya 0,4 %. Pada kuartal Jasa & Pelayanan Perdagangan Internasional AS kedua tahun yang sama menunjukkan sedikit kenaik-an yaitu 1,3 %. Secara keseluruhan, sejak tahun 2007 hingga 2011, pertumbuhan GDP AS masih rentan, yaitu ditandai de-ngan turun naik-nya yang sulit diprediksi.

Kejadian ini waktunya berdekatan dengan diturunkannya credit rating AS dari AAA menjadi AA+ oleh S&P pertama

Secara keseluruhan dari tahun 2007 jumlah GDP AS bisa dilihat sebagai berikut: tahun 2007

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

47


feature

feature

barang dan jasa meningkat menjadi $53,1 miliar pada bulan Juni 2011 dari $50, 8 miliar pada bulan Mei 2011 karena ekspor menurun dibandingkan dengan impor. Data umemployment sejak 2007 menunjukkan kenaikan tajam sesuai dengan resesi ekonomi yang memburuk, yaitu tahun 2007 sebesar 4,6 %, 2008 (5,8), 2009 (9,3), 2010 (9,6) dan tahun 2011 pada kuartal pertama menurun menjadi 8.9 % dan kuarter kedu naik sedikit menjadi 9,1 %. Sebagai gambaran betapa drastisnya kenaikan angka unemployment ini bisa dilihat bawa sejak dimulainya resesi pada bulan Desember 2007 hingga Maret 2009, terdapat 5,1 pekerja kehilang pekerjaannya. Dari sudut tingkat kemiskinan, data terbaru yang diperoleh dari U.S. Census Bureau adalah tahun 2009 yang menyatakan sekitar 43,6 juta (14,3 %) orang Amerika mengalami kemiskinan absolut, meningkat dari 39,8 million (13,2 %) pada tahun 2008 dan 12,5 % pada tahun 2007. Salah satu cara pengukuran adalah berdasarkan besarnya pendapatan suatu keluarga. Sebutlah di Kalifornia, pada tahun 2011 seseorang dikategorikan miskin jika satu keluarga yang terdiri dari empat orang memiliki total pendapatan sebesar $22.350 per tahun. Masih Terbelit Resesi Secara keseluruhan, dengan keadaan pasaran rumah sebagai ukuran karena sumber kestabilan ekonomi AS berasal dari ini, maka bisa disimpulkan bahwa perekonomian AS masih belum keluar dari kondisi resesi. Reaksi ekonomi dari perusahaan besar yang melakukan lay off besar-besaran

48

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

sehingga mengakibatkan meningkatnya unemployment di kalangan masyarakat menengah ke bawah, menurunnya nilai stok yang berakibat mengurangi nilai tabungan pensiun dan rumah yang disita bank membuat masyarakat golongan ini menerima pukulan beruntun. Kini banyak dari mereka termasuk pebisnis kecil yang mengalami staknasi. Sedangkan di sisi lain, para pebisnis besar dengan bantuan uang talang dari pemerintah banyak yang berhasil keluar dari resesi dan bahkan sekarang sebagian dari mereka telah mengembalikan uang tersebut pada pemerintah dan menikmati laba yang tinggi dan menyimpan uang tunai yang nilainya melebihi melebihi milik Pemerintah Federal. Pada saat ini mereka tidak menanamkan kembali uang tunai yang mereka punya seperti dalam merekrut karyawan baru. Contoh yang telah mengembalikan uang talang adalah Bank of Amerika. Contoh lain yang keluar dari kebangkrutan dan menikmati keuntungan sekarang adalah General Motors (GM). GM berhasil keluar dari kebangkrutan pada tahun 2009 setelah menerima uang talang $52 miliar dari uang pajak rakyat. Pada kuarter ke dua tahun 2011 ini, Keuntungan bersih GM meningkat menjadi $2,52 miliar dengan revenue meningkat 19 % menjadi $39,4 miliar. Keadaan perekonomian AS diperparah dengan perbedaan pendapat yang tajam di antara dua partai besar (Partai Demokrat dan Republikan) yang menduduki Senat dan House of Representative. Kebijakan ekonomi Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat mendapat kecaman keras dan berusaha dibatalkan oleh Partai

Mitra Perdagangan Uni Eropa 2010 Peringkat Kemitraan

Mitra

Impor %tase (Millions Euro) (of total)

Ekspor %tase Total Trade % (Millions Euro) (of total) (Millions Euro) (of total)

-

Total EU

1.501.843,9

100%

1.348.792,4

100%

2.850.636,3

100%

1

AS

169.467,4

11,3%

242.095,1

17,9%

411.562,5

14,4%

2

China

282.011,1

18,8%

113.117,7

8,4%

395.128,8

13,9%

3

Rusia

158.384,9

10,5%

86.508,8

6,4%

244.893,7

8,6%

4

Switzerland

84.126,2

5,6%

105.433,4

7,8%

189.559,5

6,6%

5

Norwegia

79.179,4

5,3%

41.860,2

3,1%

121.039,5

4,2%

6

Jepang

64.898,1

4,3%

43.730,1

3,2%

108.628,2

3,8%

7

Turki

42.088,0

2,8%

61.189,7

4,5%

103.277,7

3,6%

8

India

33.147,3

2,2%

34.798,8

2,6%

67.946,1

2,4%

9

Korea Utara

38.651,6

2,6%

27.984,8

2,1%

66.636,4

2,3%

10

Brasil

32.320,4

2,2%

31.282,9

2,3%

63.603,3

2,2%

32

Indonesia

13.729,2

0,9%

6.372,2

0,5%

20.101,3

0,7%

Sumber: http://ec.europa.eu/trade/creating-opportunities/bilateral-relations/statistics/.

Republikan. Kebijakan ini dimulai dari penentuan anggaran belanja negara, menaikkan batas utang, perpajakan bagi kalangan kaya, health care reform, pembangunan high speed train, hingga kebijakan Dodd–Frank Wall Street Reform and Consumer Protection Act.

nukuk 4,2%. Apa gerangan yang terjadi? Ternyata kedekatan AS dan Eropa ini telah menempatkan AS sebagai mitra bisnis terbesar dan utama Uni Eropa. Kedekatan seperti inilah yang menyebabkan Uni Eropa dan Eropa perekonomiannya juga ikut guncang ketika terjadi resesi di AS.

Terlepas NBER yang menyatakan bahwa resesi AS ini telah berakhir pada Juni 2009, kenyataannya keadaan perekonomian AS masih rentan, masalah pokok penyebab resesi belum dipecahkan, dehingga setiap saat ia bisa terjun ke resesi yang lebih dalam yang dikenal dengan double dip recession.

Pembengkakan utang umumnya selain terjadi di negara AS rupanya juga terjadi di banyak negara di Eropa. Inilah yang terjadi hampir selama 20 tahun terakhir ini, yaitu negara-negara ini banyak mengandalkan dana internasional untuk menggerakan roda perekonomian mereka.

AS Meradang, Eropa Resesi Mata dunia dan Indonesia menoleh ke Eropa kembali ketika sesi stocknya berakhir pada tanggal 8 Agustus dengan penurunan yang cukup tajam. FTSE 100 (FTSE) Inggris turun 2,7%, DAX (DAX) Jerman 4.7% dan CAC 40 (CAC) Prancis me-

Pemenang Hadiah Nobel ekonom Paul Krugman memberikan contoh mengenai Rusia. Sementara pemerintah Rusia secara mengagumkan berhasil mengumpulkan $560 miliar farien exchange, korporasi dan banyak banknya sebaliknya juga berhasil mengumpulkan $460 miliar utang luar negeri.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

49


feature

feature

Tingkat Pengangguran Uni Eropa 2005 - 2009

%

Data Ekspor-Impor Eurozone, CEE, AS dan Dunia

18 16 14

Spanyol

12

Prancis

10

Jerman

8

Italia

6

Inggris

4 2 0 Maret 2005

Maret 2006

Maret 2007

Maret 2008

Lebih spesifik, Jerman dan Italia masingmasing mengalami penurunan GDP-nya sebesar 0,4 dan 0,5 % pada kuarter ke tiga 2008 dan GDP Spanyol turun 0,2 % antara Juli dan September 2008.

Pada akhirnya – setelah AS mengalami resisi mulai dirasakan pada tahun 2007 – Eurostat, Departemen Statistik resmi UE pada 14 November 2008 pertama kali mengisyaratkan terjadinya resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan kontraksi GDP di Eurozone yang mencapai 0,2 %, yang berarti GDP 27 negara di wilayah ini menurun 0,2 % pada kuartal ke tifa tahun 2008 setelah mengalami pertumbuhan non % pada bulan April dan Juni 2008.

United State

of Europe

U

ntuk lebih dalam menyelami hubungan perekonomian Eropa dan AS, mari kita tinjau sejarah di Eropa. Khususnya pembentukan Uni Eropa (UE) yang disebut Eurozone, yaitu negara-negara yang memberlakukan uang atau nilai tukar dengan Euro dalam kaitannya dengan AS.

50

Maret 2009

Resesi ekonomi ini juga terlihat dalam tingkat penganguran di UE, yaitu pada Maret 2009 unemployment rate-nya adalah 8,3% dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2008 sebesar 6,7 %.

Dataran Eropa didiami lebih dari 731 juta manusia di 48 negara. Seperti di benua lainnya, distribusi kemakmuran bervariasi, walaupun untuk tingkat tertentu masyarakat termiskin – dalam pengertian GDP dan standar hidupnya – di wilayah ini masih di atas masyrakat termiskin di negara termiskin di dunia. Perbedaan distribusi kemakmuran di Eropa telihat jelas di antara negeranegara yang terbagi dua, yaitu Barat dan Timur Eropa. Ketika negaranegara Eropa Barat telah mencapai GDP dan standar hidup yang cukup tinggi, banyak negara Eropa sedang

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Sumber: CPB Trade Monitor

terlihat pada grafik di bawah bersamaan dengan penurunan yang dialami oleh AS, Central and Eastern Europe (CEE) atau Eropa tengah dan Timur, Eurozone dan dunia secara keseluruhan.

Sedangkan unemployment di Eurozone naik menjadi 8,2 % pada Januari 2009 dari 7,3 % dari Januari 2008. Sisi lain yang bisa terlihat dari resesi ekonomi di Eropa adalah menurunnya perdagangan internasional mereka yang dimulai pada bulan Mei 2008, dan lebih menukik lagi pada tahun 2009 seperti

Sampai pada Mei 2009, impor Eurozone menurun mencapai 18 % dan eksportnya turun 19 %. Untuk CEE, ekspornya turun

bangkit kembali dari kehancuran mantan Uni Soviet dan Yugoslavia. Eropa adalah benua pertama yang menjalankan industrialisasi pada abad 18 dengan Inggris sebagai pemimpinnya. Hasilnya, pada saat ini ia menjadi benua terkaya di dunia dengan GDP pada tahun 2010 sebesar $19,920 triliun, sekitar 32,4 % GDP dunia. Sesuai dengan CIA the World Fact Book, pada tahun 2010 Jerman merupakan negara yang berkekuatan ekonomi terbesar di benua ini dengan GDP nomor enam terbesar di dunia,

yaitu $2,940 triliun diikuti oleh Rusia dengan nomor 7 terbesar di dunia, yaitu $2,223 triliun, lalu Inggris (nomor 8, dan $2,173 triliun), Prancis (nomor 10 dan $ 2,145 triliun). Sejarah menunjukkan banyak tokohtokoh seperti Julius Caesar, Napoleon dan lainnya pernah menggunakan kekuatan militer untuk memaksa menyatukan Eropa supaya bisa di bawah satu pemerintahan yang homogen. Tokoh lain Winston Churchill pernah mengatakan, “United States of Europe.” Dia adalah salah satu

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

51


feature

feature

tokoh yang idealis yang pada akhirnya terbukti seorang realistis mengenai potensi penyatuan Eropa. Pada abad 20 akhirnya mimpi unifikasi Eropa terwujud. Hal ini bukan terjadi karena kekerasan militer, tetapi proses demokrasi dan sukarela yang didasari kepentingan bersama. Kini terlihat bahwa semua negaranegara di UE telah bisa menggunakan hanya satu mata uang, satu bendera, satu lagu kebangsaan, perayaan satu hari nasional dan perlengkapan lainnya

yang menunjukkan kesatuan negara. Dengan semikian, jika berpergian, orang Eropa tidak perlu lagi berurusan dengan para penjaga perbatasan dan repot menukarkan mata uang asing. UE mempunyai keserupaan dengan suatu negara besar seperti United States of America, tetapi sebenarnya ia adalah “United Stated of Europe.” Pada tahun 2011, tercatat bahwa UE memiliki 27 negara sebagai anggota dengan total GDP sebesar €12.268.387.000.000, 501 juta penduduk dan GDP per capita sebesar €24.500.

debt rating Prancis. Milan mengalami pukulan yang paling berat yaitu penurunan sebesar 6,65 %, Madrid 5,49 %, Paris 5,45 %, Frankfurt 5,13 % dan London turun 3,05.

Respon Italia untuk Krisis Eropa. Menteri Keuangan Italia, Giulio Tramonti (kanan) di pelataran gedung Parlemen Italia, Roma, 11 Agustus 2011 lalu. Tramonti mewakili pemerintah bersama parlemen terus mengupayakan antisipasi krisis Eropa. FOTO: ANTARA/REUTERS/Tony Gentile-ITALY

23 % dan impornya turun 28%. Impor AS juga turun 21 %. Secara keseluruhan perdagangan internasional jatuh 20 %. Setalah beberapa tahun berlalu, ternyata resesi di Eropa, seperti halnya di AS, setiap saat bisa menuju ke arah yang lebih parah. Pada 10 Agustus 2011, stok Eropa jatuh lagi sebesar lima % setelah adanya pembicaraan untuk menurunkan

52

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Sebelumnya resesi ekonomi dari Yunani yang dengan terpaksa menerima dana talang dari UE, dan Itali dan Spanyol yang mengalami kesulitan untuk menjual bondnya terangkat kepermukaan.

Prospektif Kestabilan AS-Eropa Kestabilan ekonomi di Eropa sangat menentukan kestabilan eknomi di AS dan sebaliknya yang pada akhirnya akan menentukan kestabilan ekonomi dunia. Hal ini akan terjadi karena Eropa membeli 25 % dari impor AS dan Eropa juga merupakan tempat di mana banyak perusahaan AS beroperasi karena itu, perbaikan ekonomi

AS mempunyai andil yang besar dalam proses unifikasi ini yang bermula dengan membantu Eropa Barat memenangkan Perang Dunia II dan membentuk pemerintahan yang demokrasi. Melalui Marshall Plan, AS membantu negara-negara ini melawan kelaparan dan menyongsong kemakmuran. AS telah mengeluarakan dana yang begitu besar selama Perang Dingin melalui kehadiran militernya. Selain itu, kultur AS tanpa diragukan lagi juga ikut mempengaruhi pembentukan watak masyarakat Eropa Barat, termasuk melalui musik,

di wilayah ini akan juga akan membantu perbaikan ekonomi di AS. The European Central Bank telah memberkan lampu hijau akan membeli bond pemerintahan Itali dan Spanyol. Secara terpisah menteri-menteri keuangan dari G-7 juga berjanji akan memberikan bantuan pada negaranegara yang mengalami kesulitan ekonomi. Selama ini, pencegahan dan perbaikan ekonomi dari dalam negeri terus diusahakan oleh pemerintah AS dan Eropa. Salah satu cara yang cukup kentara adalah menerapkan pendekatan almarhum ekonom John Maynard Keynes yang pernah dilakukan dalam merespon Great Depression seperti dengan menerapkan stimulus fiskal dan memberlakukan secara ketat kebijakan moneter.

film Hollywood dan fashion-nya yang sangat menarik bagi kalangan muda. Dari segi ekonomi. penyatuan menjadi Uni Eropa ini tentulah bukan suatu yang buruk, bahkan bisa menjadi berita yang menggembirakan karena berarti AS akan mempunyai pasar besar yang berpotensi untuk menampung produk dan jasanya. Sebaliknya, dengan penyatuan ini Amerika akan bisa menjadi makmur karena modal Eropa yang semakin besar akan bisa ditanamkan ke AS.

President Obama mengatakan, “Tantangan kita adalah keperluan unttuk mengatasi deficit kita dlam jangka panjang. Tetapi ini beritanya. Permasalahan kita adalah sangat bisa dipecahkan. Dan kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk memecahkan masalah ini.” Pernyataan Obama ini akan menjadi kenyataan jika didukung oleh kemauan politik dari para petinggi yang duduk di Senat dan Congress AS.

Beni Bevly

Kontributor Tetap FMPM di Amerika Serikat. Wirausaha, penulis Buku “Solusi Bisnis dari Seberang”, tinggal di Silicon Valley, California

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

53


feature

feature

“Volatilidad” Amerika Latin di tengah Keringkihan Eropa Oleh: Fitra Kusumo & Maryono

“Kita melakukan ini dengan baik, karena kita belajar mengelola makro ekonomi kita.” Enrique Iglesias, Sekjen Iberoamericana

FOTO: ANTARA/REUTERS/Marcelo del Pozo-SPANYOL

54

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Eropa yang kini hidup dalam krisis ekonomi terburuknya sejak Perang Dunia II, percaya bahwa ekonomi Amerika Latin berpeluang besar akan hidup minimal satu dekade pertumbuhan. Sebaliknya, bagaimana Amerika Latin melihat krisis Eropa?

U

ruguay termasuk di antara negara-negara kawasan yang memiliki kesempatan besar dalam prediksi negara-negara Eropa. Kesempatan besar ada di tangan Uruguay, tergantung mereka ambil atau tidak. Satu pernyataan yang bisa meringkas cukup banyak pemikiran baru untuk wilayah ini adalah: “Gagasan bahwa Amerika Latin merupakan wilayah yang dianggap gagal telah hilang dari pikiran para investor.” Itulah salah satu kesimpulan dari Pertemuan ke-10 Santander-Amerika Latin (X Encuentro Santander-América Latina), yang diselenggarakan pada Juli lalu di Madrid dan di Universidad Internacional Menendez Pelayo Santander, Spanyol. Pernyataan itu diutarakan di hadapan para tokoh seperti Wakil Presiden dan Komisaris Kompetensi Uni Eropa (yang juga menteri termuda Felipe Gonzalez), Joaquín Almunia, Direktur Dana Moneter Internasional Belahan Barat (dan mantan perdana menteri Lagos di Chile), Nicolas Eyzaguirre, direkturdirektur Grup Santander, Francisco Luzo. Sekjen Iberoamericana, Enrique Iglesias, yang mungkin paling hati-hati membaca “harapan” itu, tetap mengakui, Uruguay memang jauh lebih siap daripada yang pernah dihadapi di masa lalu ketika muncul krisis-krisis ekonomi kala itu. Dalam pertemuan itu juga turut hadir Miguel Jorge, mantan Menteri Pembangunan Sosial Lula, Josefina Vázquez, Presiden Dewan Koordinasi Politik Kamar Deputi Meksiko dan Uruguay, Ernesto Talvi.

Diskusi tentang Amerika Latin di tengah krisis Eropa diselenggarakan dari perspektif ekonomi dan politik yang masing-masing berbeda cakupannya, meski dengan kesimpulan yang secara umum sama. Diskusi mengerucut pada kisaran dua hal pokok: Pertama, keterkejutan menghadapi krisis Eropa dan niat untuk mengatasinya secepat mungkin, namun dengan keraguan akan masa depan. Kedua, konsensus menyangkut dekade pertumbuhan yang akan dipertahankan Amerika Latin ke depannya. Diskusi tentang krisis Eropa yang parah dan krisis utang di AS justru menunjukkan harapan pada pasar yang kini diwakili Amerika Latin sebagai yang terbesar. Dan, harapan itu akan terus bertahan selama sepuluh tahun ke depan. Bahkan ada wacana tentang sebuah dunia baru dalam pembangunan ekonomi: di satu pihak bicara soal kelompok negara-negara berkembang yang akan muncul dan tumbuh, dan di pihak lain, negaranegara berkembang saat ini akan menemui beberapa masalah cukup serius. Sebuah tatanan dunia internasional yang baru seperti dicatat seorang tokoh Uruguay, Ernesto Talvi. Negara-negara yang menjadi dasar analisis dalam diskusi tersebut adalah Argentina, Brasil, Chile, Kolombia, Meksiko, Peru, dan Uruguay. Dalam analisa tersebut tak ketinggalan beberapa peringatan tentang ‘kegembiraan-kegembiraan’ (volatilidad) ekonomi Argentina.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

55


feature

feature

lebih besar pada sektor perbankan dan sistem keuangan. Gubernur Grup Santander memperkirakan bahwa Amerika Latin merupakan momentum yang manis, untuk menjalin kemitraan publik-swasta. Dia juga mencatat bahwa ada tingkat tabungan rendah yang diinvestasikan kembali di negara-negara kawasan ini.

PERTUMBUHAN EKONOMI. Warga melihat barang elektronik di sebuah toko di Rio de Janeiro, Kamis (18/8). Ekonomi Brasil kembali ke pertumbuhan yang lebih stabil setelah bertahun-tahun kinerja luar biasa yang menjadikannya favorit bagi investor asing dan bersaing ketat dengan negara berkembang cepat lainnya yaitu Cina dan India. Setelah beberapa tahun dinamis yang membuat Brasil mendapatkan reputasi diantara investor barat sebagai “dekat Cina”, Brasil sekarang mencoba bergeser ke bawah dengan pola pertumbuhan ekonomi sekitar 3-4 persen untuk masa depan yang lebih mudah ditebak. FOTO ANTARA/ REUTERS/Ricardo Moraes

Pertumbuhan Kelas Menengah Amerika Latin dikenal sebagai tempat kelompok kelas menengah secara internasional. Meskipun dengan agendaagenda nasional yang belum banyak selesai: meningkatkan distribusi kekayaan adalah yang terburuk di dunia. Seorang mantan menteri pemerintahan Brasil, Miguel Jorge misalnya, mengatakan bahwa Lula telah terbukti memperlihatkan kemungkinan ekonominya tumbuh dan sekaligus distribusi ekonomi yang lebih baik. Ia juga menyatakan bahwa Brasil sedang mengalami “pengalaman perubahan yang luar biasa” yang berhubungan dengan apa yang kita sebut sebagai “mobilitas sosial yang besar.”

56

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Mantan menteri pembangunan masa pemerintahan Lula mengatakan, pertumbuhan yang kuat dari kelas menengah tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 57% dari seluruh penduduk Brasil. Dia juga mengatakan bahwa tahun lalu tercatat 2,8 juta generasi pekerja dan 1,2 juta di tahun 2011 ini. Miguel Jorge juga mengatakan bahwa 97% anak-anak di Brasil bersekolah, tetapi mengaku bahwa umumnya tidak disertai dengan kualitas yang baik dan hanya 16% mencapai pendidikan sekolah menengah. Tentang masa depan, Francisco Luzon mengatakan, wilayah ini akan membutuhkan peningkatan yang

Secara umum dihargai adanya kebijakan yang lebih bisa diprediksi daripada seperti yang terjadi di masa lalu, regulasi yang lebih baik di perbankan, dana dan pasar serta pengawasan keuangan yang lebih baik, karena tak lagi diregulasi secara populis. Dalam konteks umum, Uruguay positif dianggap baik dalam pertimbangan manajemen ekonomi, karena stabilitas kelembagaan dan pluralisme politiknya. Menurut Luzon, Uruguay bisa menjadi patokan untuk wilayah Amerika Latin. Enrique Iglesias percaya bahwa Uruguay sedang dalam posisi yang sangat baik saat ini, namun ia mengingatkan bahwa negara-negara di kawasan itu tidak boleh mengabaikan krisis internasional. Hal itu, sebagaimana dikemukakan sebelumnya, yang sangat perlu diwaspadai dari para peserta dalam pertemuan; tentang kemungkinan konsekuensi dari krisis internasional saat ini. Secara politis, Presiden Serikat IberoAmerika percaya bahwa Uruguay memiliki pluralisme politik yang membuat iri yang lain, yang mencerminkan konsensus penting terhadap situasi saat ini. Bagi Iglesias, kualitas demokrasi, dengan kapasitas menghasilkan konsensus dasar merupakan kunci keberhasilan mereka.

Dari Panama ke Selatan Direktur IMF belahan bumi Barat, Eyzaguirre dari Chile, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di negaranegara dunia ketiga segera muncul. Itu artinya, dua pertiga dari ekonomi global. Dalam hal ini, China percaya negaranya akan mengalami “revolusi industri kedua” mereka dan secara efektif terus tumbuh, meskipun beberapa risiko geopolitik. Oleh karena itu, Eyzaguirre menegaskan, bagi Argentina, Chile dan Uruguay, komoditas merupakan “hal yang baik, berkat dan bukan kutuk.” Dan di pihak lain diperkirakan AS akan terus berlanjut dengan “pertumbuhan ekonomi yang sangat lemah” yang “tidak ada satu faktor pun yang bisa membuat permintaan menjadi kuat.” “Amerika Latin dari Panama ke Selatan,” kata Eyzaguirre, merupakan bagian yang sangat menguntungkan” dan “wilayah yang sangat cocok untuk aliran modal yang tampaknya tak terbatas dalam jangka pendek.” Namun demikian, kepala IMF memperingatkan bahwa kondisi yang dihasilkan akan sebaliknya bagi negaranegara yang perekonomiannya tidak mempertimbangkan risiko konsekuensi hidup di luar kemampuannya. “Ada tanda-tanda mengkhawa-tirkan mengikuti tren ini, tetapi kita akan lihat.” Dia juga merasa akan adanya kemungkinan besar ekspansi kredit di mana-mana, namun mengatakan masalah sosial yang belum terpecahkan, termasuk masalah pemerataan, menjadi salah satu yang terbesar di dunia. “Sebuah jalan pintas ke surga tidak mungkin terjadi,” tambahnya, “karena kita tidak melakukan pekerjaan rumah untuk mendapatkan pendapatan yang lebih

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

57


feature

feature

Optimisme

di Tengah Krisis

Los

Indignagos

Ekspresi atas Fenomena Wabah Baru Ekonomi Penguasa, politisi, ekonom, bankir di Spanyol dan Eropa pada umumnya bertanyatanya dengan apa yang terjadi, bagaimana mungkin situasi seperti saat ini bisa terjadi. Terlebih, tentang apa yang akan terjadi di masa depan, apa yang akan mungkin untuk bisa mengatasi krisis ini dan berapa biayanya.

Y China-Amerika Latin. Presiden Venezuela Hugo Chavez berseragam militer tengah memberikan tanda kenangan bagi tamu negaranya dari China, Chan Yuan, Ketua Bank Pembangunan China. Dalam lima tahun terakhir ini, Negaranegara maju di Amerika Latin bersemangat membangun ikatan Bisnis dengan China. FOTO: ANTARA/REUTERS/Miraflores Palace/Handout-VENEZUELA

Meski di tengah situasi krisis ekonomi di Eropa dan AS sekarang ini, Amerika latin justru menunjukkan optimismenya yang didasarkan pada : • Pertumbuhan ekonomi yang diamati dalam beberapa tahun terakhir. • Peningkatan signifikan dari kelas menengah di banyak negara Amerika Latin. • Peran China di Amerika Latin meminimalkan dampak masalah serius di Eropa dan AS yang berusaha mengatasi krisis 2008 dan yang diperkirakan berada dalam pertumbuhan cukup baik. China kemungkinan akan lebih moderat tingkat pertumbuhannya, tapi terlihat dari tingkat permintaannya, terus menjadi lokomotif bagi ekonomi Amerika Latin.

58

• Perkiraan bahwa kita tidak melihat penurunan yang signifikan dalam harga “komoditas” atau produk daerah. • Pengakuan bahwa negara-negara kawasan ini belajar mengelola ekonomi mereka begitu berbeda dari masa lalu. “Sebuah momentum sebelum dan setelah krisis 2002,” kata Francisco Luzon menggambarkan dalam sebuah síntesis. Atau seperti kata Enrique Iglesias: “Kita melakukan ini dengan baik, karena kita belajar mengelola makro ekonomi kita.” • Realitas demografi Amerika Latin yang didominasi oleh kaum muda sebuah aspek yang seperti kita ketahui, tidak meluas ke Uruguay.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

ang disebut “indignados” (kemarahan) di Spanyol, dengan protesprotes mereka belakangan ini, me-rupakan ekspresi dari fenomena yang banyak menarik perhatian praktisi dan pengamat ekonomi di seluruh dunia. Joaquín Almunia, wakil presiden Uni Eropa dan presiden Komisi Kompetensi Uni Eropa, juga menteri termuda Felipe Gonzalez mengungkapkan beberapa penjelasan. Di antaranya, kenyataan bahwa Yunani memasuki Uni Eropa tanpa kesadaran yang tepat tentang apa artinya penyatuan ekonomi dan moneter. Apalagi Yunani merupakan sebuah negara yang bahkan belum mampu mengatasi kelemahankelemahan politiknya, dalam tindakan pengelolaan sektor publik dan swasta. Tidak ada yang bisa menanggung biaya yang diperlukan oleh negara tersebut dan situasi meledak, mengekspor masalah-masalah ini. Yunani, menurut Almunia, “mencoba menyembunyikan bagian dari standar mereka melalui trik dan akuntabilitas yang tidak dapat diandalkan.” Pemilu terakhir mengungkapkan sisi masalah lain: di tengah dekatnya masa pemilihan umum di negeri itu, sepertinya semua berpura-pura memperbaiki situasi. Saat

ini pasar jelas tidak percaya. Kemampuan Pemerintah Yunani di satu sisi—menurut seorang petinggi di Eropa—belum efektif. Sebaliknya, di sisi lain bersikap angkuh di tengah-tengah pergolakan sosial. Uni Eropa meminta penyesuaian lagi untuk terus melanjutkan jutaan bantuannya. Jerman berkontribusi besar pada krisis utang di Yunani, meskipun pemerintahannya mendapat tekanan dari warganya, yang melihat uang mereka disia-siakan untuk membantu negara yang tidak teratur secara ekonomis itu, di tengah tuntutan lain yang menghendaki partisipasi pemerintah untuk menyelamatkan sektor swasta. Di antara negara-negara dengan risiko tertinggi terinfeksi krisis adalah Portugal, yang tidak menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berarti, mendekam “pada masalah-masalah mereka sendiri”. Ada lagi, Irlandia, dengan sistem perbankan “hiperdimensional”-nya dan masalah “gelembung perumahan yang besar.” Spanyol sendiri sedang mengalami krisis, dengan ledakan gelembung perumahan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Italia juga berada di antara yang paling terancam.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

59


feature

Periode ketidakpastian Enrique Iglesias yakin bahwa tetap mungkin untuk tidak khawatir dengan situasi di Spanyol dan percaya bahwa gerakan protes dari kaum “los indignados” hanyalah cerminan dari ketidaknyamanan pada “situasi kesejahteraan” mereka yang terpengaruh. “Kita telah keluar dari situasi aman dan ada dalam masa ketidakpastian sampai semua teratur kembali.” Sekretaris Iberoamerica khawatir dengan penundaan dalam mencari solusi dan khususnya kurangnya dialog antara AS dan Eropa dan peran lemah dari negara-negara G 20. Apa yang sebenarnya terjadi sehingga Uni Eropa tidak bisa meramalkan bencana ekonomi itu? Menurut Almunia, dan analis-analis terkemuka lain, adalah kurang-nya mekanisme kontrol yang memadai. Mekanisme itu diadakan setelah

begitu jauh ketidakmampuan Uni Eropa mengontrol ketidakseimbangan yang kronis. Integrasi, katanya, adalah proyek politik dan perlu kontrol baru; lebih lagi, menurut wakil presiden Uni Eropa, ada sebuah ekses dari pelaku-pelaku yang berwenang dalam pengambilan keputusan, sehingga harus dipikirkan seorang Menteri Keuangan zona Eropa misalnya. Diperlukan, menurut Almunia, tingkat yang lebih besar dalam integrasi politik. Ada keputusan-keputusan, jelasnya, yang hanya bisa diambil bersama-sama. Hal ini lebih dipahami karena dunia masih hidup dalam krisis ekonomi internasional dari Amerika Serikat pada 2008, meskipun tetap dipahami bahwa dolar akan tetap menjadi mata uang referensi utama.

baik dengan cara terbaik”. Di antara sisi yang positif, ia menekankan bahwa saat ini kebijakan fiskal tidak bertanggung jawab dan potensi hiperinflasi sangat rendah. Enrique Iglesias juga menyoroti pragmatisme besar yang terjadi di wilayah tersebut. “Kita sulit sekali keluar dari stereotip pada masalah-masalah seperti nilai tukar, investasi asing, inflasi, atau kebijakan publik.” Ia juga menyoroti tantangan hubungan antara negara dan pasar. Selama diskusi, Iglesias juga menekankan perlunya menggerakan bidang perbankan, dengan moderasi dalam kebijakan pinjaman untuk menghindari overheating ekonomi. Ia juga mengundang semua negara di wilayah ini untuk mempertahan-

60

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

kan komitmen dalam hal integrasi. “Hari ini, atau tidak sama sekali,” katanya,” berlayar bersama jelas lebih baik daripada berlayar sendiri.” (Referensi: Alfonso Lessa/ teledoce.com/ Editor: EY)

Fitra Kusumo

Kontributor Tetap FMPM di Meksiko. Staff Kedutaan Besar Indonesia untuk Meksiko, tinggal di Mexico City

HR. Maryono

Kontributor Tetap FMPM. Wirausaha, tinggal di Banjarmasin


feature

feature

Sesungguhnya Taiwan sangat rentan terhadap pasar dunia. Namun mereka mampu pulih dengan cepat dari krisis keuangan global 2007-2010. Lalu, resep apa yang mereka gunakan untuk tetap optimistis menghadapi wabah keuangan global terkini?

M

enghadapi krisis ekonomi di tahun 2009, Taiwan rentan terhadap pasar dunia karena ketergantungannya pada ekspor. Pengangguran mencapai tingkat tertinggi sejak 2003, dan ekonomi turun 8,36% pada kuartal keempat tahun 2008. Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah meluncurkan paket 5,6 miliar dollar AS stimulus ekonomi (3% dari PDB), memberikan insentif keuangan untuk bisnis, dan memperkenalkan keringanan pajak. Paket stimulus terfokus pada pembangunan infrastruktur dalam skala kecil dan menengah. Untuk memperbaiki iklim bisnis, pemerintah memberikan potongan pajak untuk investasi baru dan rumah tangga berpendapatan rendah.

FOTO: ISTIMEWA

Berani dan Lugas Langkah Taiwan Hadapi Badai Global

Oleh: Agus Suyono

62

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Untuk memperluas capaian dari tujuan paket stimulus ekonomi, pemerintah juga berupaya meningkatkan ekspor baru, seperti Rusia, Brasil, dan Timur Tengah. Alhasil, ekonomi sejak sejak saat itu berangsur pulih pulih; pada bulan November 2010, tingkat pengangguran Taiwan telah jatuh ke level terendah dua tahun 4,73% dan diperkirakan akan terus menurun pada paruh pertama tahun 2011. Gaji rata-rata juga telah meningkat terus selama tahun 2010, naik 1,92% dari periode yang sama tahun 2009. Produksi industri untuk November 2010 mencetak rekor baru, naik 19,37% dari tahun sebelumnya, menunjukkan ekspor yang kuat dan ekonomi lokal tumbuh, serta angka konsumsi yang juga terus meningkat, dengan penjualan ritel naik 6,4% dibandingkan dengan tahun

2009. Setelah pertumbuhan ekonomi 10,5% pada tahun 2010, Bank Dunia memperkirakan rata-rata pertumbuhan mencapai 5% untuk 2011. Selanjutnya, Taiwan dengan belajar pada krisis 2007-2010, tetap melangkah optimistis bermodal langkah lugas dan berani. Mereka mulai dengan beberapa garis besar paket revitalisasi ekonomi, kebijakan moneter, langkah-langkah stabilitas keuangan sehingga dapat meningkatkan permintaan domestik, menstabilkan sistem keuangan dan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, untuk meningkatkan permintaan domestik dan memberikan suntikan likuiditas yang cukup ke pasar, CBC (Bank Sentral Taiwan) menerapkan beberapa langkah kebijakan moneter: Menurunkan Rasio Cadangan Ini langkah pertama. Mulai 18 September 2008 dan seterusnya, Bank Sentral Taiwan menurunkan rasio cadangan yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan deposito dan deposito berjangka dengan 1,25 dan 0,75 poin persentase, masing-masing, melepaskan sekitar ​​6,67 miliar dollar AS (kurs US$ 1 = NT$ 30) dana dengan tujuan untuk meningkatkan momentum pinjaman bank. Memperluas Operasi Fasilitas Repo Langkah kedua. Repo adalah pembelian kembali aset-aset yang dijual dan pembayaran bunga. Dengan kata lain, ketika jatuh tempo, sang penjual

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

63


feature

feature

FOTO: ISTIMEWA

membeli kembali aset dengan harga yang sama dengan waktu penjualan ditambah bunga. Efek dari repo dalam bunga pinjaman jangka pendek. Untuk menyediakan lembaga keuangan dengan likuiditas yang cukup, Dewan Bank Sentral Taiwan mencapai keputusan untuk memperluas lingkup operasi fasilitas Repo dalam pertemuan pada 25 September 2008. Keputusan-keputusan yang berkenaan dengan kebijakan moneter meliputi: (1) memperluas cakupan kebijakan terhadap mereka yang memenuhi syarat, termasuk perusahaan sekuritas dan perusahaan asuransi; (2) memperpanjang jangka operasi fasilitas Repo selama 180 hari (sebelumnya cuma 30 hari); (3) memperluas instrumen yang memenuhi syarat termasuk Sertifikat Deposito (CD) yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dan (4) memungkinkan lembaga keuangan untuk mengajukan permohonan persetujuan Bank Sentral untuk Repo fasilitas operasi berdasarkan permintaan pendanaan dari mereka.

64

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Dalam rangka untuk menstabilkan pasar keuangan, meningkatkan kepercayaan pasar, serta membantu individu dan pendanaan perusahaan, pemerintah juga menerapkan sejumlah kebijakan untuk menstabilkan sistem keuangan sebagai berikut: Adopsi Penjaminan Deposito ad interim Selanjutnya langkah ketiga. Pemerintah mengumumkan bahwa mereka menjamin semua deposito di lembaga keuangan yang diasuransikan (baik bank maupun lembaga komunitas keuangan) dengan jumlah penuh mereka sampai akhir 2009. Deposito lain yang dijamin antara lain, deposito mata uang asing, deposito antar bank dan pinjaman, dan obligasi keuangan yang dikeluarkan sebelum atau pada tanggal 23 Juni 2005. Langkah ini efektif untuk menstabilkan pasar dan memulihkan kepercayaan para deposan. Pendekatan Stabilisasi Pasar Saham Langkah keempat. Dampak gejolak keuangan global mengakibatkan

kemerosotan serius di pasar saham lokal. Dalam Untuk menstabilkan harga domestik ekuitas, pemerintah meluncurkan langkah-langkah berikut: Pertama, memberlakukan larangan sementara pada penjualan saham jangka pendek (short-selling) yang tercatat di bawah 150 hari sebelumnya harga penutupan untuk mempersempit ruang batas persentase penurunan harga saham. Kedua, mendorong perusahaan untuk membeli kembali sendiri saham sebagai saham perbendaharaan dan mendorong direktur perusahaan untuk membeli kembali saham perusahaan mereka. Ketiga, mendorong BUMN untuk membeli saham yang jatuh dari perusahaan dengan kinerja baik. Momentum Sekuritas Pasar Langkah kelima. Untuk meningkatkan momentum pasar yang kondusif, shortselling saham di atas harga penutupan pada hari perdagangan sebelumnya diijinkan dari 28 November 2008 dan seterusnya. Akibatnya, volume perdagangan di pasar saham meningkat secara substansial pada Desember 2008. Apalagi, setelah pemerintah memberlakukan penjualan kembali 150 jenis saham yang tercatat di bawah harga penutupan pada hari perdagangan sebelumnya dan mengangkat batas pada volume total short-selling mulai dari 5 Januari 2009, likuiditas pasar meningkat. Selain itu, Komisi Pengawas Keuangan (FSC) merilis peraturan baru pada 30 April 2009, yang memberikan lampu hijau untuk Lembaga Investor Domestik yang berkualitas (QDIIs) dari Cina yang ingin berinvestasi dalam bursa saham Taiwan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memperluas daya cakupan pasar modal

sehingga dapat mempromosikan daya saing ekonomi Taiwan dalam tingkat internasional. Koordinasi Pembiayaan Korporasi Dalam rangka membantu perusahaan untuk mengatasi krisis ekonomi saat itu dan untuk mengatasi kesulitan bisnis mereka, pemerintah memperkenalkan beberapa proyek, termasuk: Pertama, menyelenggarakan satuan tugas khusus untuk memfasilitasi dan membantu usaha kecil dan menengah (UKM) dan juga perusahaan besar dalam rangka mencari dukungan pembiayaan. Kedua, merilis mekanisme dua aturan oleh asosiasi perbankan yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan tapi masih beroperasi secara normal dan membayar bunga pinjaman sesuai jadwal untuk memperpanjang jangka pinjaman selama enam bulan jika tanggal kadaluwarsa mereka jatuh sebelum akhir tahun 2009, dan untuk sementara melonggarkan persyaratan agunan pinjaman untuk mengurangi tekanan jual pada saat jatuh tempo. Ketiga, melaksanakan program kemudahan kredit oleh Bank Domestik untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah), yang telah dapat meningkatkan volume pinjaman UKM sebanyak 10 miliar dollar AS dari Juli 2008 sampai akhir tahun 2009. Kelima, menyediakan 20 dollar AS miliar pinjaman untuk perusahaan besar di bawah arahan untuk mendapatkan paket pinjaman khusus dan jaminan kredit Non-UKM. Dan keenam, melonggarkan kualifikasi persyaratan untuk jaminan kredit, menurunkan biaya jaminan dan memperluas cakupan jaminan resmi dengan dana jaminan kredit UKM berlaku sampai akhir 2010.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

65


feature

feature

peluang bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan dana melalui penerbitan obligasi yang bertujuan menambah modal. Selanjutnya, Komisi Pengawas Keuangan mengubah sistem modal berbasis risiko industri asuransi pada Oktober dan November 2008.

modal memenuhi syarat, dan batas maksimum obligasi dengan sifat modal dan saham khusus dari jenis kewajiban yang termasuk dalam modal bias ditambah. Kedua, khusus bagi investasi silang antarperusahaan asuransi, dana diinvestasikan pada obligasi dengan sifat penambahan modal tidak perlu dipotong dari modal yang memenuhi syarat. Ketiga, cadangan dana khusus dan bagian dari keuntungan atau kerugian yang timbul

Perubahan utama tersebut adalah: Pertama, penerbitan obligasi dengan sifat modal dapat dimasukkan dalam

Dua wartawan televisi melaporkan dari dalam kantor pialang saat bursa pagi di Hong Kong, dalam foto arsip bertanggal 9 Agustus 2011. Sentimen atas perusahaan-perusahaan top Asia jatuh pada kuartir ketiga, level terendah sejak kuartir keempat pada tahun 2009 akibat keraguan mengenai kekuatan ekonomi global makin menjadi beban, menurut survey yang ditunjukkan Reuters. Lemahnya data ekonomi AS, krisis hutang dalam zona Euro serta kekhawatiran mengenai inflasi dan kebijakan moneter yang semakin ketat telah membayangi masa depan ekonomi global. FOTO ANTARA/REUTERS/Bobby Yip

Dalam rangka membantu perusahaan menggalang dana dari pasar modal, pemerintah juga menerapkan langkahlangkah yang terkait, termasuk: Pertama, menerapkan kebijakan mengambang untuk harga penawaran ekuitas. Kedua, memungkinkan perusahaan yang menerbitkan obligasi yang jatuh tempo sebelum akhir tahun 2009 untuk mengatur ketentuan tambahan konversi ulang atas harga, misalnya memperpanjang tanggal jatuh tempo, setelah mencapai keputusan akhir pada pertemuan pemegang saham dan bernegosiasi dengan pemegang obligasi. Ketiga, memungkinkan perusahaan publik untuk membayar obligasi dengan menggunakan dana sisa obligasi sebelumnya. Membantu Orang Mendapat Pinjaman Bank Dalam rangka membantu individu untuk mendapatkan pinjaman dari bank

66

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

dan untuk mengurangi beban bunga untuk pembeli rumah, pemerintah memperkenalkan beberapa ukuran, yang meliputi: Pertama, menyediakan total 13,3 dollar AS miliar pinjaman hipotek khusus pada September 2008 dan April 2009; dan kedua, memungkinkan para pelaku pinjaman hipotek khusus untuk memperpanjang tanggal kedaluwarsa atau menunda pembayaran pokok pinjaman, dan secara otomatis memungkinkan mereka yang terkena PHK untuk menunda pembayaran pokok pinjaman hipotek mereka. Sistem Berbasis Risiko Mengingat dampak krisis keuangan global dan untuk mempertahankan fungsi Risk Based Capital (RBC) sistem serta stabilitas pasar asuransi domestik, Komisi Pengawas Keuangan (FSC) menetapkan regulasi baru pada bulan November 2008 yang membuka

Kebijakan

Ekonomi Pembangunan Kebijakan Pemerintah Taiwan ini mendasarkan diri pada beberapa prinsip tujuan, yaitu: 1. Stabilitas Ekonomi sebagai Tujuan Pencapaian pertumbuhan ekonomi seharusnya menjadi prasyarat, dengan pemeliharaan faktor-faktor pendukung ekonomi yang stabil. 2. Keseimbangan pengembangan setiap sektor makroekonomi. Hilangnya keseimbangan antara berbagai sektor makroekonomi dapat menyebabkan krisis. Karena itu harus dibayarkan kepada pertumbuhan negatif perdagangan, investasi keuangan dan sektor swasta sehingga untuk mencegah munculnya defisit jangka panjang dan besar utang luar negeri. 3. Reformasi dalam Urutan yang Benar Proses paling cocok reformasi ekonomi

tidak dapat diabaikan, namun perhatian harus dipusatkan untuk urutan di mana ekonomi reformasi dilakukan untuk kondisi di Taiwan. 4. Mencegah Kambuhnya Gelembung Ekonomi Meningkatkan koordinasi cermat antara fluktuasi mata uang dan kebijakan keuangan, dan perdagangan dan kebijakan investasi demi menghindari akumulasi keuangan membabi-buta dan mencegah terlalu banyak uang untuk mengejar sumber daya terbatas. 5. Strategi Pengembangan Jangka Pendek Mengingat ekonomi internasional dan situasi keuangan berubah cepat, Taiwan mengambil tindakan defensif sesegera mungkin untuk merespon beragam kondisi keuangan global.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

67


feature

feature

Bank Sentral yang Efektif Bank Sentral Taiwan telah meningkatkan kemampuannya untuk merespon perubahan situasi keuangan dunia. Mengingat liberalisasi keuangan dan internasionalisasi menjadi tren yang tak terhindarkan, dan produk inovasi keuangan cepat terus berlanjut, Bank Sentral Taiwan berpikir dalam serba istilah. Para bank telah meningkatkan baik keakuratan dan ketepatan waktu seleksi dari tujuan kebijakan, penggunaan alatalat kebijakan, dan penilaian selanjutnya mengenai lingkungan kebijakan. Jika Bank Sentral tidak menganggap perlu untuk campur tangan dalam pasar valuta asing, intervensi Pemerintah Taiwan akhirnya diambil dalam pertimbangan empat prinsip: 1. Bank sentral sebaiknya tidak melanggar kecenderungan nilai tukar yang mencerminkan sektor perdagangan kegiatan nyata, 2. Sebelum intervensi, bank pertamatama mengevaluasi kemungkinan

intervensi yang sukses, dan apakah itu benar-benar berhasil memenuhi ekspektasi pasar. 3. Intervensi pemerintah dipandang sebagai langkah jangka pendek saja; tidak harus ditempatkan sebagai kebijakan jangka panjang. 4. Pemerintah memiliki pemahaman suara informasi pasar. Bank Sentral mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang data keuangan dan menekankan efisiensi penggunaan sistem pengawasan keuangan untuk menstabilkan fluktuasi mata uang. Mereka selalu memperbarui data yang akurat tentang utang luar negeri perusahaan, dan mengevaluasi apakah metode yang digunakan untuk menghitung kredit macet cukup efisien, menentukan system terbaik bagaimana untuk menggunakan sistem peringatan dini dalam bidang keuangan, dan cara terbaik untuk mempromosikan resiko konsep manajemen dan sistemnya, dan sebagainya.

dari dana investasi pada saham (yang diperdagangkan di bursa dan reksa dana) dapat dimasukkan dalam memenuhi syarat modal. Perubahan ini harus berlaku sampai akhir 2009. Kebijakan Fiskal Ekspansif Selain langkah-langkah kebijakan moneter dan stabilitas keuangan, ada beberapa pokok kebijakan fiskal ekspansif untuk mendorong angka konsumsi

68

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

domestik momentum nasional.

dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi

Memperluas Lapangan Kerja Pemerintah mengadopsi proyek empat tahun Memperluas Investasi Pekerjaan Umum untuk Revitalisasi Ekonomi dengan total 16,6 dollar AS miliar untuk memperluas investasi di pekerjaan umum. Tujuannya adalah untuk:

pertama, membuat jaringan transportasi komprehensif dan cepat. Kedua, menciptakan lingkungan yang aman dan bebas bencana. ketiga, meningkatkan kualitas budaya dan lingkungan hidup. Keempat, memperkuat infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional. Kelima, meningkatkan sarana transportasi di pulau-pulau terpencil. Dan Keenam, meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka lapangan kerja. Proyek ini telah dapat meningkatkan GDP riil dengan 0,68 poin persentase pada tahun 2009. Mendorong Konsumsi Pemerintah mengeluarkan voucher konsumsi senilai 120 dollar AS per kepala mulai dari 18 Januari 2009, dengan total dana yang dikeluarkan pemerintah sekitar 2,67 dollar AS miliar untuk secara efektif merangsang konsumsi swasta dan meningkatkan perekonomian domestik. Menurunkan Tarif Pajak Hadiah Tarif pajak hadiah diturunkan menjadi 10% dari 50%. Hal ini telah dapat menghambat aliran modal keluar negeri untuk merevitalisasi pasar domestik. Mempromosikan kerja Untuk menciptakan kesempatan kerja, pemerintah memperkenalkan program promosi kerja jangka pendek antara 20082009, yang bertujuan untuk menyediakan sekitar 46 ribu dan 56 ribu lapangan kerja baru. Selain itu, antara tahun 2009-2012 program promosi kerja ini telah dapat menambah 50 ribu kesempatan kerja per tahun, dan efektif mengurangi tingkat pengangguran.

ekonomi makro termasuk tingkat kesehatan ekonomi fundamental dan kebijakan pemerintah yang proaktif menjadi factor penentu keberhasilan melalui krisis. Faktor keuangan termasuk jumlah utang luar negeri, struktur keuangan perusahaan dan kualitas kredit, keterbukaan pasar keuangan dan urutan liberalisasi keuangan juga menjadi faktor penting yang diperhitungkan. Krisis keuangan 2009 di Taiwan memang sampai pada batas tertentu menyebabkan gangguan ekonomi, namun mengakibatkan dampak negative yang kurang dibandingkan negaranegara lain, dengan indikasi fluktuasi nilai tukar dan indeks harga saham di Taiwan yang jauh lebih sedikit daripada di banyak negara lain. Namun lebih dari itu Taiwan masih memiliki banyak kebijakan yang membutuhkan perbaikan agar dapat menghadapi masa depan tantangan. Secara umum, ada sisi baik dan buruk dalam ekonomi Taiwan beberapa dekade terakhir ini, tetapi umumnya mereka telah sangat berhasil dalam memerangi sejumlah krisis yang berbeda selama bertahun-tahun. Hal ini dapat dilihat bahwa beberapa faktor berkontribusi terhadap suksesnya Taiwan keluar dari krisis keuangan Asia, dan kebijakan keuangan di Taiwan ini juga harus sebagai acuan penting bagi negara-negara lain. (Editor: mry)

Agus Suyono

Kontributor Tetap FMPM di Taiwan. Mahasiswa program master di Hsinchu, Taiwan

Implikasi Kebijakan Alasan krisis keuangan di Taiwan dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Faktor

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

69


strategy

strategy

Di masa depan, organisasi bisnis akan semakin membutuhkan modal sosial karena stakeholder menginginkan transparansi dan sebuah organisasi bisnis akan semakin membutuhkan dukungan entitas sekitar, komunitas dan lingkungan alam.

E

Di era milenium, sentuhan teknologi komunikasi dan informasi menjadi landasan inovasi banyak industri. Sebagai contoh, di industri otomotif misalnya, banyak jenis kendaraan yang memiliki fitur telekomunikasi Bluetooth. Lainnya, sudah banyak perusahaan menggunakan jaringan pemasaran via internet dan media sosial di industri retail.

Penguasaan dan Peralihan Teknologi Penguasaan teknologi dan peralihan teknologi adalah dua isu yang dihadapi para pebisnis dalam menemukan inovasi. Di satu sisi penguasaan teknologi penting dilakukan untuk memenangkan persaingan. Di sisi lain, peralihan teknologi tidak dapat dihindari. Salah satu pemicu munculnya peralihan teknologi adalah globalisasi yang telah menghilangkan batas antarnegara. Sehingga, munculnya suatu produk baru di satu negara dapat diketahui dan dipelajari dengan cepat oleh kompetitor di negara lain. Faktor pendukung lainnya adalah adanya usaha mengurangi biaya melalui resource sharing atau berbagi sumber daya sehingga tidak ada kontrak eksklusif sebuah perusahaan dengan satu pemasok. Sebagai contoh, perusahaan Intel dapat memproduksi processor yang dipakai oleh beragam produk komputer dan laptop seperti IBM, Toshiba, Fujitsu, Acer, dan Hewlett-Packard. Contoh lainnya adalah Toyota dan Daihatsu yang berkolaborasi melahirkan kendaraan kembar Xenia dan Avanza.

Tak perlu sangsi lagi, inovasi merupakan ujung tombak untuk memenangkan persaingan. Setiap industri berlombalomba menciptakan beragam produk dan teknologi baru untuk meraih pangsa pasar dan menjadi yang terdepan. Misalnya, lahirnya komputer tablet Ipad yang dibidani oleh Apple kemudian dalam waktu singkat disusul munculnya beragam produk sejenis dari perusahaan kompetitornya seperti Samsung, Motorola, Acer, dan HTC.

Sangat menarik bahwa adanya peralihan teknologi menyebabkan para pebisnis sadar atau tidak sedang berada pada perlombaan tanpa garis akhir. Sumber daya dan penelitian ditujukan bagi pengembangan inovasi, teknologi dan produk baru yang tidak terbayangkan sebelumnya. Sebut saja netbook, komputer tablet, pemutar musik MP4, ponsel pintar, GPS, hingga kursi pijat merupakan jenis-jenis produk yang belum ada dua hingga tiga dekade silam.

volusi konsep bisnis telah mengiringi perubahan industri global. Sejak dimulainya revolusi industri abad ke 18 di benua Eropa hingga kini telah terjadi bermacam-macam pergantian paradigma bisnis. Perubahan ini terjadi dari dominasi modal ekonomi melalui mass production ala Amerika yang diperkenalkan Henry Ford tahun 1920-an hingga munculnya konsepkonsep manajemen modern, seperti Benchmarking, Six Sigma, Balance Score Card, Total Quality Management (TQM), Kanban System, Kaizen, dan berbagai model lainnya, yang berasal tak hanya dari Amerika tapi juga Jepang atau negara lainnya.

PEMBENAHAN INFRASTRUKTUR. Seorang pekerja memasang sabuk tiang bangunan sebuah apartemen di Jakarta, Sabtu (13/8). Menurut pemerintah pembenahan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi pada 2012 sebesar 6,5-6,9 persen. FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan

Bisnis

Masa Depan Memadukan Modal Ekonomi, Modal Sosial, dan Inovasi Oleh: Semerdanta Pusaka

70

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

71


strategy

strategy

GAGASAN • Inovasi bisnis membawa dua sisi akibat: satu sisi memberikan amunisi dalam persaingan industri, sisi lain menimbulkan dampak degradasi lingkungan dan meningkatkan pola konsumerisme. • Pentingnya sustainable business untuk menyokong gerakan sustainable development untuk menekan laju kerusakan lingkungan. • Mewujudkan perusahaan yang memiliki etika dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat melalui CSR yang tak hanya berfokus pada usaha filantropi. • ISO 26000 merupakan panduan lengkap pelaksanaan CSR, meliputi tujuh prinsip dan tujuh area utama CSR. • Contoh nyata dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company yang menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan dan sistem pemanfaatan sumber daya. KEYWORDS: dampak negatif bisnis pada lingkungan, inovasi bisnis, sustainable business, sustainable development, modal sosial, CSR, ISO 26000, green building

Bukan tak mungkin, di masa mendatang akan bermunculan ragam produk baru seiring pergerakan dinamika bisnis dan berkembangnya kebutuhan manusia. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana perkembangan paradigma bisnis ke depan? Akankah perlombaan inovasi akan berakhir? Sustainable Business dan Sustainable Development Perubahan paradigma bisnis di masa mendatang dipengaruhi dampak jangka panjang perusahaan secara global. Tanpa disadari, industri yang telah berjalan lama dan beragam inovasi yang diciptakan memberi dampak buruk pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sehingga, muncul kekhawatiran generasi masa depan tidak akan dapat bertahan hidup di muka bumi. Beragam inovasi produk dan jasa juga memicu masyarakat global berperilaku destruktif. Misalnya, penggunaan kertas

72

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

tissue, pemakaian busa styrofoam, yang menyebabkan berkurangnya area hutan (akibat penebangan pepohonan), meningkatkan resiko buruk kimiawi pada kehidupan manusia, dan peningkatan emisi karbon secara drastis. Contoh lain, inovasi teknologi telekomunikasi dan informasi meningkatkan perilaku konsumtif masyarakat terhadap beragam peralatan canggih sehingga limbah plastik, batere bekas dan komponen elektronik bekas yang tak dapat diuraikan tanah merupakan ancaman serius bagi lingkungan. Namun, dampak negatif bisnis pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan seperti dicontohkan di atas juga bukan karena kelalaian manusia semata, tetapi juga karena kejahatan bisnis yang sistematik. Perusahaan Nike misalnya, dahulu melakukan sweatshop—memperkerjakan buruh dengan upah rendah—di Indonesia. Praktek ini ditentang karena para pekerja jadi tak punya kesempatan untuk mem-

sosial dan lingkungan. Isu “sustainabilperbaiki kualitas hidup. Beragam insiden ity” atau berkelanjutan menjadi penting tumpahan dan kebocoran minyak seperti karena bumi sudah memasuki ambang kasus Exxon Valdez dan kasus BP di Teluk batas maksimum kemampuannya untuk Meksiko juga menunjukkan betapa bismenopang aktivinis memiliki resiko tas manusia, tertinggi terhadap lingmasuk juga aktivikungan. Kejahatan Bagaimana perkembangan tas bisnis. bisnis yang akhir- paradigma bisnis ke depan? akhir ini mencuat Akankah perlombaan Mungkin masih adalah kasus Rupert inovasi akan berakhir?” banyak pihak Murdoch, raja media belum sepenuhnya menyadari bahwa di Inggris dan Amerika yang menyadap dalam beberapa dekade ke depan bumi saluran telepon untuk mencari berita dan akan berada pada titik kritis. Populasi menyuap pejabat pemerintah agar lolos manusia diperkirakan membengkak dari jerat hukum. menjadi 9,2 miliar pada tahun 2050 (UN Population Division, 2006), naik 33 Kondisi-kondisi semacam itu kemudian persen dari populasi tahun 2010 sebesar mendorong munculnya isu Sustainable 6,9 miliar. Kelangkaan sumber daya Business dan Sustainable Development. alam dapat terjadi dan banyak masalah Kedua isu ini menekankan persoalan pada sosial dan ekonomi akan timbul akibat kemampuan dunia usaha dan masyarakat tingginya populasi manusia. Hal ini tentu global untuk mempertahankan keberlansaja berdampak pada kehidupan generasi jutannya dalam beragam hal, tak hanya penerus masa depan. dalam aspek ekonomi, tapi juga aspek

MENINGKAT JAUH. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kunci pada acara Indonesia International Conference Focus on Indonesian Economy (IICFIE) 2011 di Jakarta, Kamis (21/7). Dalam pidatonya, Presiden SBY menjabarkan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia sudah meningkat jauh dari sejak jaman reformasi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatakan pendapatan perkapita yang tahun ini mencapai 3.500 dolar AS per tahun dan cadangan devisa yang melebihi 100 miliar dolar AS. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

73


strategy

strategy

tersebut dengan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).

FORUM CHINA ASEAN. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida S. Alisjahbana, memberikan pengarahan dalam Forum China -ASEAN ke 5 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (14/9). Forum yang berlangsung 14 hingga 16 September 2011 tersebut merupakan pertemuan rutin China dan negara anggota ASEAN untuk meningkatkan kerjasama dalam upaya mengurangi kemiskinan dan penguatan pembangunan sosial. FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan

Untuk menangani beragam isu keberlanjutan, berbagai pertemuan dan inisiatif internasional telah dilakukan, misalnya Komisi Brundtland (Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan), Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (World Business Council for Sustainable Development/WBCSD), The United Nation Conference on Environment and Development (UNCED), Protokol Kyoto, dan KTT Bumi di Bali. Hal tersebut merupakan upaya-upaya menyatukan pemahaman dan usaha yang harus dilakukan secara global, termasuk bagi para pebisnis, untuk mencapai sustainable development atau pembangunan berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Tentu saja, bisnis turut andil di dalamnya melalui paradigma “sustainable business” atau bisnis berkelanjutan karena sebuah entitas bisnis tidak akan berdiri jika kapasitas ekonomi, sosial dan lingkungan tidak cukup mendukung entitas tersebut.

74

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Corporate Social Responsibility dan Modal Sosial Niven Huang, Sekretaris Jenderal Business Council for Sustainable Development dalam Seminar ISO 26000 Guidance on Social Responsibility yang diselenggarakan oleh Asian Productivity Organization (APO) dan China Productivity Center (CPC) pada 8-12 Agustus 2010 di Taipei, Taiwan, menyatakan bahwa isu perubahan iklim, konflik sosial, kelangkaan energi, air dan material merupakan beberapa isu “sustainability” terbesar yang akan dihadapi pebisnis masa depan. Dalam acara yang dihadiri oleh delegasi dari 12 negara ini, Niven Huang juga menyampaikan bahwa dunia harus menurunkan emisi karbon untuk mencegah adanya kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat Celcius di masa yang akan datang. Untuk menangani isu “sustainable business” dan berkontribusi pada “sustainable development”, para pebisnis dapat berkontribusi pada isu-isu

ketenagakerjaan, aspek lingkungan, isu konsumen, praktek operasi berkeadilan, dan keterlibatan dan pengembangan masyarakat.

Pemahaman tanggung jawab sosial pePerdebatan mengenai konsep CSR serusahaan (corporate social responsibility) benarnya telah ada atau CSR di dusejak 1920-an nania internasional Isu “sustainability” mun tenggelam seirtentu saja bering dengan adanya beda dengan menjadi penting karena dominasi kapitalisme pemahaman CSR bumi sudah memasuki global. Hal ini terjadi di Indonesia yang ambang batas maksimum terutama setelah Milterfokus pada kemampuannya untuk ton Friedman, penfilantrofi dan menopang aktivitas dukung kapitalisme pengembangan manusia, termasuk juga dan pasar bebas, masyarakat. aktivitas bisnis. mendapat hadiah Dalam konteks Nobel di bidang ekonomi tahun 1976. global, CSR merupakan perilaku perusaNamun saat ini para pakar bisnis sudah haan yang beretika dan transparan, serta mempertimbangkan CSR sebagai parabertanggung jawab atas dampak ekonodigma bisnis utama yang harus dilakukan mi, sosial dan lingkungan yang terjadi akdunia industri sebagai upaya menuju “susibat berbagai kebijakan, kegiatan, proses tainable business” dan “sustainable develbisnis, produk, dan jasa yang dihasilkan. opment”. Hal ini tidak mudah, mengingat Untuk melakukan CSR, pebisnis dapat pebisnis terbiasa me-lakukan “business menggunakan berbagai panduan interas usual” dengan profit sebagai motivasi nasional, seperti OECD Guidelines for Mulutama dan memandang bisnis terpisah tinational Enterprises, GRI Sustainability de-ngan aspek sosial lingkungan. Reporting Guidelines, dan ISO 26000 Guidance on Social Responsibility yang baru Implementasi CSR tak dapat dilepas terbit pada kuartal keempat tahun 2010. dari karakteristik bisnis itu sendiri. Sebagai organisasi yang berorientasi Di antara beragam panduan CSR profit, konsep tanggung jawab sosial internasional, ISO 26000 dipandang harus diintegrasikan dalam seluruh sebagai panduan yang cukup lengkap aspek kebijakan, sistem dan prosedur, meliputi tujuh prinsip dan tujuh area proses bisnis, kompetensi utama, produk utama CSR. Tujuh prinsip CSR tersebut dan jasa, serta dalam bentuk inisiatif adalah akuntabilitas, transparansi, lainnya. Dengan mengintegrasikan CSR, perilaku beretika, menghargai hukum, perusahaan dapat mempertahankan menghargai norma internasional, keuntungan sambil berkontribusi secara menghargai kepentingan stakeholder, positif pada aspek sosial dan lingkungan dan menghargai Hak Asasi Manusia yang pada akhirnya akan menciptakan (HAM). Ketujuh prinsip tersebut harus modal sosial bagi perusahaan. diwujudkan ke dalam tujuh area CSR yaitu tata kelola organisasi, aspek HAM, praktek

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

75


strategy

strategy

Untuk menciptakan modal sosial secara maksimal, perusahaan juga diharapkan untuk mengkomunikasikan keberhasilan, kekurangan dan status kinerja CSR dalam perspektif keuangan, sosial dan lingkungan. Dengan mengkomunikasikan CSR, maka para stakeholder akan dapat memahami komitmen bisnis dan tantangan yang dihadapi dalam aspek “sustainability”.

menjadi core competence TSMC sebagai sebuah perusahaan semikonduktor,

Konservasi energi listrik di TSMC dilakukan dengan penggunaan solar cell atau sel tenaga surya untuk menyerap energi terbarukan panas matahari dan penggunaan tenaga angin untuk memutar turbin energi. LED juga digunakan untuk menghemat konsumsi listrik. Solar Di masa depan, orcell dan LED yang ganisasi bisnis akan Isu “sustainability” digunakan merusemakin membumenjadi penting karena pakan produk tuhkan modal sosial bumi sudah memasuki TSMC sendiri sekarena stakeholder ambang batas maksimum bagai perwujudan menginginkan kemampuannya untuk strategi menciptatransparansi dan menopang aktivitas kan produk ramah sebuah organisasi manusia, termasuk juga lingkungan. Sirkubisnis akan semaaktivitas bisnis. lasi udara di kankin membutuhkan tor dan pabrik dukungan entitas TSMC menggunakan teknologi pintar sekitar, komunitas dan lingkungan alam. yang dapat mengatur dan menyesuaikan Modal sosial merupakan kekuatan relasi kinerja pendingin udara berdasarkan jumyang dimiliki suatu entitas dengan para lah orang di dalam gedung. Dengan depemangku kepentingan (stakeholder) mikian tidak ada energi berlebihan yang yang diwujudkan dalam bentuk dukundigunakan untuk menjalankan pendingin gan sosial yang baik dari para stakeholder ruangan. Bangunan juga didesain khusus tersebut. Semakin baik nilai sosial perusaagar sinar matahari dapat menerangi ruhaan, maka semakin kuat posisi sebuah angan sehingga pemakaian lampu dapat perusahaan di tengah persaingan bisnis. dihindari. TSMC Green Building Di TSMC, air merupakan barang yang Konsep Green Building yang dijalankan berharga dan pemanfaatannya sangat oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing diperhatikan. Air hujan di TSMC tidak Company (TSMC) merupakan sebuah mengalir begitu saja, tetapi dialirkan contoh inspirasional implementasi CSR. sedemikian rupa ke dalam bak Konsep Green Building mengintegrasikan penampungan di dalam tanah. Setelah aspek “sustainability” ke dalam teknologi ditampung, air hujan diolah menjadi air bangunan dan pabrik TSMC. Hal ini siap pakai untuk keperluan domestik, dilakukan karena TSMC menyadari seperti pencucian dan penyiraman. adanya resiko kelangkaan sumber daya, energi, dan air, terutama di wilayah Green Building merupakan salah Taiwan. Konsep Green Building juga terkait satu dari sekian banyak inisiatif CSR dengan pemanfaatan teknologi yang

76

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

yang dikembangkan TSMC. Di dalam pabrik TSMC, forklift yang digunakan seluruhnya menggunakan batere. TSMC mengumpulkan kembali dan melakukan daur ulang material-material dasar semikonduktor dari sampah-sampah elektronik. Untuk menjalin hubungan baik dengan komunitas, TSMC juga aktif dalam berbagai kegiatan kesukarelawanan dan seni dan budaya. Karyawan TSMC dimanjakan dengan berbagai fasilitas tempat makan, café, dan toko buku di dalam gedung sehingga karyawan tidak perlu membuang waktu untuk keluar gedung di jam istirahat. Karyawan tak perlu menggunakan mobil di lokasi antarpabrik karena TSMC menyediakan bus dan sepeda. Untuk memudahkan karyawan, perusahaan meletakkan sebuah terminal komputer yang memberi informasi jadwal dan posisi bus serta jumlah sepeda yang tersedia. Dengan demikian tidak ada waktu terbuang untuk menunggu bus atau sepeda. Berbagai inisiatif CSR yang dilakukan TSMC menghasilkan modal sosial yang kemudian dipadukan dengan modal ekonomi dan inovasi sehingga menciptakan keuntungan kompetitif (competitive advantage). Hal ini menjadikan TSMC sebagai perusahaan semikonduktor nomor satu dan terkemuka di Taiwan yang didukung oleh berbagai stakeholder-nya. Beragam penghargaan telah diterima TSMC, misalnya Energy Conservation Award dari Menteri Ekonomi Taiwan dan Corporate Governance Annual Award 2010 dari Corporate Governance Asia. Untuk mencapai prestasi yang luar biasa tersebut, TSMC memang mengeluarkan

modal ekonomi yang cukup besar. Namun, investasi TSMC yang dikeluarkan untuk membuat Green Building dapat kembali dalam jangka waktu 2,5 tahun dari berbagai penghematan yang terjadi. Bayangkan penghematan yang bisa dilakukan dalam belasan hingga puluhan tahun ke depan. Jadi, pilihan sekarang ada pada pebisnis, apakah hanya ingin memikirkan finansial dan inovasi? Atau sudah siapkah mengejar modal sosial melalui implementasi CSR? (Editor: mry)

Semerdanta Pusaka

Managing Partner PT Aikon Global Indonesia. Pengajar paruh waktu di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Sandikta dan Universitas Trisakti, tinggal di Jakarta

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

77


strategy

strategy

P

endidikan manajemen di Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring berkembangnya keilmuan manajemen dan tuntutan sosial ekonomi terhadap profesional bidang manajemen. Di awal perkembangannya, manajemen diperkenalkan sebagai bagian mikro dari ilmu ekonomi yang mengurusi keberlangsungan sebuah organisasi sebagai salah satu sumberdaya ekonomi.

ANGKA PENGANGGURAN TURUN. Mahasiswa China menghadiri upacara wisuda mereka di Fudan University, Shanghai, dalam foto arsip bertanggal 2 Juli 2011 ini. Penelitian di tahun 2011 oleh Akademi Ilmu Sosial China memberikan harapan mengenai ketenagakerjaan untuk para lulusan universitas, mengatakan bahwa hanya 6,7 persen dari mahasiswa lulusan tahun 2010 dengan pendidikan tinggi selama empat tahun yang masih mencari pekerjaan setelah lulus enam bulan sebelumnya. FOTO ANTARA/REUTERS/Carlos Barriav

Menelusuri

Tubuh Pengetahuan Manajemen Oleh: Togar M. Simatupang Manajemen sebagai suatu disiplin akademik boleh dibilang relatif baru di Indonesia. Belum banyak yang mengembangkan tubuh pengetahuan manajemen sebagai landasan yang menegaskan bahwa manajemen merupakan suatu disiplin yang mandiri

78

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Hingga kini, sebagian besar perguruan tinggi menawarkan pendidikan manajemen dalam naungan fakultas ekonomi. Belakangan, manajemen sumber daya manusia banyak dikaji di bawah fakultas ilmu sosial dan psikologi. Disiplin rekayasa juga tidak mau ketinggalan dengan mengembangkan manajemen sebagai penerapan prinsipprinsip optimasi, komputasi, dan analisis untuk meningkatkan produktivitas sebuah organisasi. Perkembangan manajemen yang terpisah-pisah tersebut memerlukan suatu kajian tentang ranah keilmuan manajemen yang dituangkan dalam perumusan tubuh pengetahuan manajemen. Manajemen, Pentingkah? Robbins et al. (2003) mendefinisikan manajemen sebagai proses koordinasi kegiatan-kegiatan kerja sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain. Pengertian manajemen ini lebih mendekati peran manajer dalam menyelesaikan kegiatankegiatan yang bernilai tambah dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen sebagai suatu kajian bidang studi dapat diartikan sebagai kegiatan koordinasi pengambilan keputusan, proses kerja, dan teknologi dalam sistem sosial termasuk

perilaku manusia dan institusinya baik dengan pihak internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan tertentu dalam sebuah organisasi. Lalu, mengapa manajemen begitu penting? Pentingnya manajemen dapat dilihat dari sisi manajemen sebagai sistem sosial yang menunjukkan bahwa manajemen bersifat universal yang terdapat di mana-mana (Drucker, 1999). Manajemen ada pada semua tipe perusahaan baik laba dan nirlaba ataupun organisasi kecil dan besar. Ia juga dibutuhkan pada semua jenis usaha baik produksi maupun jasa dalam bidangbidang pemasaran, operasi, sumberdaya manusia, keuangan, dan akuntansi. Manajer dalam organisasi mana pun melakukan proses pengaturan yang sama seperti perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sifat universal manajemen tampak dari kenyataan bahwa setiap manusia berinteraksi setiap hari dengan organisasi formal dan tidak formal. Singkatnya, manajemen dilakukan pada semua tingkatan dalam organisasi dari tataran bawah hingga puncak. Persoalan keterlambatan, antrean panjang, kualitas buruk, pemborosan, dan barang kosong dapat disebabkan salah urus manajemen yang buruk. Jika organisasi merancang dan menerapkan manajemen yang efektif, biasanya ia akan berkembang dengan baik, ditandai dengan meningkatnya pelanggan dan bertumbuhnya laba. Ranah dan Fokusnya Disiplin manajemen dapat didefinisikan sebagai kegiatan penelitian (teori) dan

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

79


strategy

strategy

Gambar 1. Struktur ranah disiplin manajemen TAK PUNYA KELAS. Sejumlah siswa dari dua kelas terpaksa mengikuti pelajaran di sebuah ruangan yang disekat dengan papan di SDN Sumberkerto I, Malang, Jawa Timur, Rabu (14/9). Sudah 4 tahun terakhir, siswa di 3 kelas lokal dalam sekolah tersebut terpaksa mengikuti pelajaran dengan menyekat ruangan serta menumpang di rumah warga karena tidak mempunyai kelas. FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto

pengalaman (praktik) tentang desain dan implementasi pengetahuan manajerial. Lingkupnya adalah pengambilan keputusan dalam sistem sosial untuk mengatasi berbagai masalah yang belum tentu tampak di permukaan. Ilmuwan atau praktisi dapat memahami dan menjelaskan fenomena manajemen yang terjadi dalam dunia nyata dengan menguasai disiplin manajemen. Ada tiga dimensi disiplin manajemen, yaitu: ranah manajemen, filosofi, dan tubuh pengetahuan. Ranah disiplin manajemen berangkat dari konsepsi bahwa organisasi terdiri dari sekumpulan manusia dengan hubungan sosial yang mengkoordinasikan usahanya untuk mencapai tujuan. Ranah disiplin manajemen terdiri dari tujuan, fokus, proses, dan fungsi (Gambar 1). Pencapaian tujuan suatu organisasi diukur dengan efektivitas (pemenuhan misi) dan efisiensi yang kerap disebut dengan produktivitas. Fokus manajemen adalah sekumpulan manusia mengkoordinasikan kegiatankegiatan yang saling berhubungan

80

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

dengan menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan organisasi. Proses manajerial terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Proses ini berlangsung pada fungsi-fungsi manajemen yang meliputi sumberdaya manusia dan organisasi, operasi dan rantai pasok, pemasaran, keuangan, dan akuntansi. Kinerja merupakan penghubung antara strategi dan fungsi-fungsi manajemen. Kehadiran manajemen terjadi pula pada kegiatan pemaduan antar fungsi yang mendukung strategi, yakni informasi dan keputusan. Sementara itu, pembaruan antarfungsi dapat dilakukan melalui kegiatan inovasi (termasuk teknologi) dan kewirausahaan. Sebagai bagian dari lingkungan, sebuah organisasi berperan untuk memberi kontribusi terhadap sistem ekonomi dan sosial. Berdasarkan perspektif lembaga (enterprise), manajemen punya dualitas peran. Di satu sisi, sebuah organisasi dituntut untuk mampu menjalankan misinya dalam menyediakan barang atau jasa yang berguna bagi para pelanggan. Di

sisi lain, manajemen berkontribusi dalam formasi organisasi mulai dari penciptaan, perintisan, dan pendewasaan usaha yang berguna bagi sistem ekonomi. Peran pertama disebut dengan sistem manajemen (management system), sementara yang kedua disebut dengan sistem usaha (business system) seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Sistem manajemen merupakan daerah kajian manajerial yang menekankan fungsi seorang manajer dalam meningkatkan kinerja organisasi yang memberikan nilai tambah. Sistem usaha adalah daerah kajian kewirausahaan (entrepreneurship) yang fokus pada penciptaan, perintisan, dan pengembangan suatu usaha yang berorientasi laba maupun nir-laba. Antara Praktik dan Teori Manajemen terlihat jelas dalam praktik, sementara sisi akademik manajemen lebih mengarah pada pencarian alternatif pemecahan masalah dan penjelasan fenomena manajemen. Baik praktik maupun teori, manajemen tergantung pada cara pandang pelaku terhadap kenyataan dari manajemen. Cara pandang tersebut berisi asumsi-asumsi dan nilainilai yang mempengaruhi bagaimana

orang berpikir dan bertindak baik dalam praktek maupun penelitian manajemen. Oleh karena itu, filsafat manajemen diperlukan sebagai refleksi sistematis tentang kenyataan dari manajemen dan berusaha mencari hubungan teoretikal terefleksi yang dapat membantu dalam mengerti dan memikirkan gejala-gejala yang dihadapi. Wilayah telaah filsafat manajemen antara lain ontologi (kajian hakikat) manajemen, epistemologi (ajaran pengetahuan) manajemen, logika (aturan berpikir dan berargumen) manajemen, dan aksiologi (ajaran nilai) manajemen. Tubuh Pengetahuan Manajemen Di awal perkembangan disiplin manajemen, pengetahuan manajemen dipandang sebagai seni. Organisasi berjalan berdasarkan kebiasaan, uji coba, pengalaman, dan perbaikan terusmenerus. Perkembangan pengetahuan manajemen yang pesat memungkinkan dilakukannya kodifikasi dan teorisasi pengetahuan manajemen yang kemudian menjadikan manajemen sebagai sains. Sebagian aspek manajemen bisa jadi sains, tetapi ia juga merupakan seni ketika melibatkan penerapan keterampilan manajemen dalam dunia nyata.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

81


strategy

strategy

mengendalikan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Tubuh pengetahuan manajemen bagi kalangan akademik merupakan kumpulan bidang kajian dalam menjelaskan, merancang, dan memperbaiki persoalan manajemen. Ranah disiplin manajemen pada Gambar 1 merupakan manifestasi pengetahuan manajemen yang dapat dijadikan dasar dalam perumusan tubuh pengetahuan manajemen. Perumusan tubuh pengetahuan manajemen dikembangkan berdasarkan pandangan sistem bahwa manajemen merupakan tindakan manusia untuk membuat suatu organisasi dapat berfungsi dan berkembang di tengah-tengah lingkungan ekonomi, sosial, dan ekologi.

FOTO ANTARA/REUTERS/Jose Manuel Ribeiro

Manajemen sebagai sains lebih berurusan dengan pertanyaan ‘mengapa’ ketika dihadapkan pada suatu fenomena, sementara manajemen sebagai seni berhadapan dengan pertanyaan ‘bagaimana’. Manajemen sebagai seni diperkuat oleh sains yang memberikan pengetahuan dasar terhadap praktek. Sisi manajemen sebagai sains adalah cikal bakal munculnya sains manajemen. Sains manajemen merupakan kajian intelektual yang menaruh perhatian dalam pengembangan, perbaikan, pengujian, dan perkiraan paradigma, teori, sistem, dan model manajerial suatu organisasi dengan pendekatan ilmiah. Sains manajemen menambah khasanah pengetahuan manajemen melalui pengamatan sistematik terhadap fenomena manajemen untuk merumuskan prinsip-prinsip berdasarkan

82

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

fakta. Sisi ini bermanfaat ketika diterapkan dalam praktek untuk memecahkan berbagai masalah atau menjelaskan berbagai fenomena.

Pengetahuan manajemen berkaitan dengan inti eksistensi organisasi untuk melayani pelanggan (Drucker, 1999). Karena eksistensi organisasi adalah

melayani pelanggan, maka fungsi pemasaran dan inovasi yang memberikan nilai tambah. Pandangan sistem terhadap manajemen juga sejalan dengan pendapat Kaplan dan Norton (2004) yang mengidentifikasi adanya empat tema dalam penciptaan nilai yang terdiri dari proses manajemen operasi, proses manajemen pelanggan, proses inovasi, dan proses regulasi dan sosial. Tubuh pengetahuan manajemen terdiri dari sepuluh hal penting yakni: strategi, informasi, keputusan, SDM dan organisasi, operasi dan rantai pasok, pemasaran, keuangan, akuntansi, inovasi dan teknologi, serta kewirausahaan. Kesepuluh hal tersebut saling berkaitan dan merupakan hal yang harus diperhatikan ketika seseorang menjalankan fungsi manajemen. Manajemen strategi, misalnya, diperlukan ketika menyiapkan sebuah organisasi untuk bertahan dan berkembang

Tubuh pengetahuan manajemen dapat diibaratkan sebagai jembatan atau alat komunikasi bagi manajemen sebagai sains dan manajemen sebagai seni. Tubuh pengetahuan jadi dasar dalam pengembangan pelatihan bagi praktisi dan penelitian bagi akademisi. Tubuh pengetahuan (body of knowledge) manajemen adalah himpunan pengetahuan yang terstruktur dalam disiplin manajemen. Di dalamnya terdapat muatan rinci kategori, proses, dan definisi kegiatan manajemen. Tubuh pengetahuan manajemen, bagi praktisi, menyangkut pengetahuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan

FOTO ANTARA/Aldino Anatusa

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

83


strategy

menghadapi persaingan dan peraturan (Gavetti dan Levinthal, 2004). Manajemen informasi akan berguna untuk melakukan pengumpulan informasi untuk organisasi, sementara ‘keputusan’ berpengaruh pada tindakan analisis, menimbang, dan mengambil keputusan bagi individu, organisasi dan sebagainya. SDM atau sumberdaya manusia yang terlatih dan berkualitas akan bermanfaat bagi perkembangan organisasi. Di sisi lain, jika didukung oleh manajemen operasi dan rantai pasok yang baik, sebuah perusahaan bisa memastikan aliran barang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Meski rantai pasok dan operasi telah berjalan baik, sebuah perusahaan harus pula memperhatikan manajemen pemasaran agar dapat memasarkan dan menjual produk serta melakukan pelayanan pelanggan. Halhal tersebut masih harus didukung oleh manajemen keuangan dan akuntansi yang baik agar penggunaan modal keuangan dan pengkomunikasian kegiatan keuangan dapat berjalan lancar dan seimbang.Terakhir, tak kalah pentingnya, sebuah perusahaan wajib mengembangkan inovasi dan teknologi agar berhasil mengembangkan bisnis dengan didukung oleh manajemen kewirausahaan agar usaha tersebut terus berkembang. Langkah Awal Kehadiran pendidikan manajemen di Indonesia tidak begitu saja mengindikasikan adanya pengakuan penuh terhadap kemandirian manajemen sebagai salah satu disiplin akademik yang mandiri. Pengungkapan manajemen sebagai disiplin keilmuan merupakan satu langkah awal untuk mengklarifikasi

84

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

tentang kedudukan manajemen yang setara dengan disiplin terdahulu dan turut mengembangkan keilmuan manajemen. Tubuh pengetahuan manajemen yang diutarakan dalam tulisan ini terdiri dari sepuluh bidang manajemen, yaitu: strategi, informasi, keputusan, sumberdaya manusia dan organisasi, operasi dan rantai pasok, pemasaran, keuangan, akuntansi, inovasi dan teknologi, dan kewirausahaan. Kiranya konsep yang disampaikan memunculkan dialog yang produktif di antara penyelenggara pendidikan manajemen, pengguna lulusan, masyarakat profesional manajemen, maupun penentu kebijakan pendidikan di Indonesia sehingga dapat terwujud komitmen untuk memajukan peran disiplin manajemen dalam pembangunan. Editor: Elga A./WDD/EY

referensi Drucker, P.F. (1999), Management Challenges for the 21st Century, Harper Collins, New York. Gavetti, G. dan Levinthal, D.A. (2004), “The strategy field from the perspective of management science: divergent strands and possible integration�, Management Science, Vol. 50 No. 10, pp. 1309-1318. Kaplan, R.S. dan Norton, D.P. (2004), Strategy Maps: Converting Intangible Assets into Tangible Outcomes, Harvard Business School Press, Boston. Robbins, S.P., Bergman, R., Stagg, I. dan Coulter, M. (2003), Management, 3rd Edition, Prentice Hall, Sydney.

Togar M. Simatupang

Guru Besar Manajemen Produksi di Sekolah Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung, tinggal di Bandung


FINANCE

FINANCE

Wakaf tunai membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi di bidang pendidikan dan pelayanan sosial melalui bank-bank syariah. Lembaga investasi di bidang pasar modal juga dapat menjalankan fungsi sebagai pengelola wakaf (nadzir). Namun karena pasar modal cenderung volatile maka bank lebih tepat ditunjuk sebagai pengelola wakaf, khususnya bank syariah

W

Wakaf Tunai

Alternatif Pengembangan Modal Sosial

akaf tunai atau cash waaf berkaitan dengan uang, bisa diartikan sebagai wakaf uang. Wakaf tunai merupakan penyerahan aset wakaf berupa uang tunai yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan selain untuk kepentingan umum yang tidak mengurangi atau menghilangkan jumlah pokoknya (Bank Indonesia Biro Perbankan Syariah). Manajemen wakaf tunai melibatkan tiga pihak utama yaitu pemberi wakaf (wakif), pengelola wakaf (nadzir) yang bertindak sebagai manajer investasi dan beneficiary atau penerima wakaf (mauquf alaihi). Wakif akan memberikan wakaf kepada pengelola dan keuntungannya akan didistribusikan kepada penerima wakaf atau mauquf alaihi.

berbagai tujuan di antaranya pemeliharaan harta wakaf serta pengeluaran investasi ekonomi lainnya. Anggota masyarakat yang telah menyumbangkan dananya akan mendapatkan sertifikat wakaf tunai (SWT) yang diterbitkan bank syariah.

Sasaran wakaf tunai adalah menjadikan perbankan sebagai fasilitator penciptaan dan pengelolaan wakaf tunai, memobilisasi tabungan masyarakat sebagai bentuk jaminan sosial, meningkatkan investasi sosial serta mentransformasikan tabungan masyarakat menjadi modal yang dapat digunakan bagi golongan miskin, membantu pengembangan social capital market sebagai bentuk usaha pembangunan bangsa secara umum dan membuat hubungan unik antara jaminan sosial dengan kesejahteraan masyarakat. Dana dari anggota masyarakat berpenghasilan tinggi dihimpun melalui bank syariah, lalu dibelanjakan untuk

Hak Eksklusif Model pembiayaan wakaf secara insititusional memberikan hak eksklusif kepada pemberi wakaf (wakif ) yaitu murabaha, istisnaa, ijarah dan mudharabah serta berbagi kepemilikan atau syari’atul al-milk. Model pembiayaan murabahah mengharuskan pengelola harta wakaf (nadzir) mengambil fungsi sebagai pengusaha yang mengendalikan proses investasi dengan membeli peralatan dan material yang diperlukan melalui surat kontrak murabahah, dan pembiayaannya berasal dari bank islami. Dalam hal ini, pengelola harta wakaf menjadi pihak pengutang (debitor) kepada lembaga perbankan tersebut dan pembayaran tersebut berasal dari hasil pendapatan pengembangan harta wakaf.

Oleh: Fadil Fauzulhaq

Demi mencapai keberhasilan program wakaf ini, perlu ada pembiayaan dengan tujuan mengoptimalkan fungsi harta wakaf sebagai prasarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sumber daya insani. Pembiayaan proyek wakaf dapat diatur secara tradisional maupun model pembiayaan baru harta wakaf produktif secara institusional.

ANTRE PEMBAGIAN ZAKAT. Warga mengantre saat pembagian zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (30/8). Masjid Istiqlal membagikan 2000 kantong zakat, masing-masing berisi 5 kg beras serta makanan berbuka puasa. FOTO ANTARA/ Yudhi Mahatma

86

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

87


FINANCE

FINANCE

GAGASAN • Peran pertama perbankan sebagai fasilitator penciptaan dan pengelolaan wakaf tunai adalah untuk memobilisasi tabungan masyarakat sebagai bentuk jaminan sosial. • Peran kedua, meningkatkan investasi sosial serta mentransformasikan tabungan masyarakat menjadi modal. • Peran ketiga, membantu pengembangan Social Capital Market sebagai bentuk usaha pembangunan bangsa secara umum dan membuat hubungan yang unik antara jaminan sosial dengan kesejahteraan masyarakat. • Peran keempat, menjadikan ketentuan syariah sebagai dasar pengelolaan dana wakaf yang dilakukan Bank Syariah.

Selanjutnya, model istinaa memungkinkan pengelola harta wakaf untuk memesan pengembangan harta wakaf kepada lembaga pembiayaan melalui suatu kontrak istinaa. Menurut Resolusi Islamic Fiqh Akademi dari OKI, istinaa adalah sesuai dengan kontrak Syariah di mana pembayaran dapat dilakukan secara ditangguhkan atas dasar kesepakatan bersama. Model pembiayaan Istinaa menimbulkan utang bagi pengelola harta wakaf dan dapat diselesaikan dari hasil pengembangan harta wakaf dan penyedia pembiayaan tidak mempunyai hak untuk turut campur dalam pengelolaan harta wakaf. Model ijarah merupakan penerapan ijarah yaitu pengelola harta wakaf tetap memegang kendali penuh atas manajemen proyek. Dalam pelaksanaannya pengelola harta wakaf memberikan izin yang berlaku untuk beberapa tahun saja kepada penyedia dana untuk mendirikan sebuah gedung untuk jangka waktu yang sama di kala periode tersebut dimiliki oleh penyedia dana dan ditujukan untuk tujuan wakaf. Contoh, untuk rumah sakit, sekolah, ruang sewa kantor, apartemen atau lainnya. Dengan kata lain, pengelola harta wakaf

88

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

menjalankan manajemen dan membayar sewa secara periodik kepada penyedia dana. Jumlah sewa tersebut ditentukan agar dapat menutup modal pokok dan keuntungan yang dikehendaki oleh penyedia dana tersebut. Pada akhir periode yang diizinkan, penyedia dana akan memperoleh kembali modal dan keuntungan yang dikehendakinya dan setelah itu penyedia dana tidak dapat memasuki harta wakaf lagi. Model pembiayaan mudharaba yang digunakan oleh pengelola harta wakaf yang peranannya diasumsikan sebagai pengusaha (mudharib) dan menerima dana likuid dari lembaga pembiayaan untuk mendirikan bangunan di tanah wakaf atau untuk membor sebuah sumur minyak. Manajemen akan tetap berada di tangan pengelola harta wakaf secara eksklusif dan tingkat bagi hasil ditetapkan sedemikian rupa sehingga menutup biaya usaha untuk manajemen sebagaimana juga penggunaan tanahnya. Terakhir, model pembiayaan berbagai kepemilikan. Model ini dapat digunakan apabila dua pihak secara individual dan bebas memiliki dua benda yang berkaitan

Petugas menyusun tumpukan rupiah di Mandiri Cash Center di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (12/9). Mata uang rupiah mengalami penurunan selama enam hari berturut-turut dan mengalami posisi terendah dalam lima bulan terakhir pada Rabu (14/9) siang pukul 11.44 di level 8.800. FOTO ANTARA/Rosa Panggabean

satu sama lain. Misal, masing-masing pihak memiliki separuh dari sebidang tanah pertanian tanpa mempunyai perjanjian kemitraan secara formal. Kepemilikan tanah yang berbeda tersebut akan menjadi kekayaan yang dimiliki secara utuh dan individual oleh suatu pihak yang bebas dan hubungan mereka ditentukan dalam fikih oleh apa yang disebut syarikat al-milk. Operasional dari model ini yaitu pengelola harta wakaf mengijinkan lembaga pembiayaan untuk mendirikan sebuah gedung atau menggali sebuah sumur minyak dan memasang alat penyuling. Masing-masing pihak setuju untuk membagi hasil yang diperoleh di antara mereka. Kompensasi manajemen yang ada ditetapkan dalam jumlah uang tertentu atau suatu proporsi hasil (output) dan pemilik juga sepakat atas pembagian pendapatan kotor atau bersih di antara mereka secara proporsional dengan kepemilikan mereka.

Pemerataan Ekonomi Manfaat dari wakaf tunai adalah meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Para wakif tidak memerlukan jumlah uang yang besar untuk membelikan tanah atau bangunan guna diwakafkan. Wakaf tunai dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat luas jika sistem pengelolaan yang ada berstandar pada prinsip profesionalitas, transparansi, dan akun-tabilitas. Dengan adanya prinsip pengelolaan tersebut, maka beberapa hak konsumen dapat terpenuhi yaitu: adanya hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa, hak untuk didengar atas keluhan barang dan jasa yang digunakannya, serta hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. Untuk mendapatkan pengelola wakaf yang mampu mewadahi hak-hak tersebut diperlukan institusi yang

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

89


FINANCE

mempunyai kriteria seperti kemampuan akses kepada calon wakif, kemampuan melakukan investasi dana wakaf, kemampuan melakukan administrasi rekening beneficiary atau penerima wakaf, kemampuan melakukan distribusi hasil investasi dana wakaf dan mempunyai kredibilitas di mata masyarakat dengan dikontrol oleh peraturan hukum yang ketat. Investasi wakaf tunai terbagi dalam: pertama, investasi jangka pendek dalam bentuk mikro kredit. kedua, investasi jangka menengah yaitu industri atau usaha kecil. Dan ketiga, investasi jangka panjang yaitu untuk industri manufaktur dan industri besar lainnya. Pengelolaan Wakaf Dalam hal kemampuan melakukan administrasi rekening beneficiary, pihak pengelola wakaf harus mampu mengelola administrasi yang memadai. Mereka juga harus menjamin setiap penerima wakaf mendapatkan keuntungan atas dana wakaf dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dan kemampuan sumber daya manusia andal. Kemampuan pengelolaan administrasi, teknologi, dan penggunaan SDM yang memadai sudah terfasilitasi dalam institusi perbankan kita. Dan, semakin ditegaskan dalam hal regulasi yang mentapkan bank sebagai lembaga yang high regulated yang diatur secara ketat oleh otoritas moneter (BI), di mana otoritas moneter tersebut menjamin segala deposit masyarakat di bank termasuk deposit wakaf. Untuk pengelolaan dana wakaf ini, otoritas bank yang tepat untuk mengelola dana wakaf ini berada di bawah

90

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

pengelolaan bank syariah. Hal ini karena bank syariah memiliki dewan syariah nasional (DSN) dan dewan pengawas syariah (DPS) yang senantiasa memantau apakah operasional dan produk Bank Syariah tersebut sudah sesuai dengan ketentuan Syariah atau belum. Selain itu, keuntungan pengelolaan wakaf di bawah bank syariah dibanding bank konvensional adalah kemampuan corporate, non formal, dan voluntary sector terhadap sektor pelanggan/ekonomi. Dengan sistem pengelolaan wakaf yang telah teratur dan berdasar pada hukum Syariah tersebut diharapkan dana wakaf dapat didistribusikan kepada kepentingan umum yang benar-benar membutuhkan dan dapat menjawab kesenjangan sosial yang terjadi di negeri ini demi mencapai kesejahteraan sosial yang adil dan merata. (Editor: Kristiana/EY)

Fadil Fauzulhaq

Mahasiswa Doktoral di Tula University, Federasi Rusia


The

The

MANAGER

MANAGER

B

ukan Nelson Mandela, atau Presiden Jacob Zuma, melainkan seorang manajer keuangan bernama Kokkie Kooyman. Pada 8 Juli 2011 lalu ia baru saja menerima penghargaan bergengsi bertitel Fund Manager of the Year Awards untuk kedua kalinya di London’s Royal Albert Hall, United Kingdom. Melalui perusahaannya, Sanlam Investment Management (SIM) Global yang bergerak dalam industri investasi keuangan, Kooyman mampu menjadi seorang Global Fund Manager sukses yang mampu mendiversifikasikan portofolio industrinya ke seluruh dunia. Selama 10 tahun terakhir, Kooyman mampu membawa SIM Global meraih rata-rata pengembalian investasi tahunan mencapai 14%, walaupun dalam dasawarsa tersebut terdapat 2 kali sesi penurunan karena krisis 2002 dan 2008.

KOKKIE KOOYMAN

SANG MIDAS AFRIKA SELATAN Oleh: M Setiawan Kusmulyono Afrika Selatan, negara yang berada di ekor “benua hitam�, tidak hanya memiliki kekayaan aurum (emas), tetapi juga memiliki sosok Midas

92

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Anugerah Fund Manager Awards ini merupakan titel yang sangat prestigius dimana seleksinya pun dilakukan secara ketat oleh pakar keuangan internasional. Kooyman dan SIM Global bersaing dengan 50 perusahaan investasi lain dan hanya perusahaannya yang berasal dari Afrika Selatan. Kriteria penjurian pun sangat ketat dimana penilaian tidak hanya didasarkan pada keuntungan investasi, melainkan juga konsistensi keberlanjutan kinerja (sustainability) dari investasi tersebut. Three-Pronged Approach Kunci keberhasilan Kooyman dan SIM Global mengungguli pesaingnya ternyata dapat diidentifikasi dari tiga pendekatan yang dilakukan dalam berperilaku di industrinya. Pertama, Kooyman memiliki

tim riset yang tangguh dan kompeten yang bertugas untuk secara kontinyu melakukan pemodelan aktivitas terhadap 360 bank di seluruh dunia. Pemodelan ini selalu diperbarui untuk memberikan analisa fundamental yang komprehensif sehingga informasi untuk pengambilan keputusan menjadi lebih komplet. Kooyman juga telah mengunjungi sejumlah bank di Indonesia, Hongkong, China, dan Thailand sejak 1995 untuk mendapatkan pemahaman sektor perbankan di negara-negara tersebut. Kedua, Kooyman melakukan penelusuran dan rekapitulasi pendataan rekam jejak perusahaan dengan optimal. Penelusuran ini memberikan informasi yang bervaliditas tinggi untuk mendiagnosa perusahaan yang mengalami undervalued. Melalui metode yang diterapkannya, Kooyman dapat mengetahui apakah kondisi undervalued perusahaan hanya sementara atau akan berkepanjangan. Jika diprediksi hanya sementara, Kooyman dapat menanamkan dananya untuk meraih keuntungan di masa mendatang. Ketiga, Kooyman dan timnya secara reguler beranjangsana ke perusahaanperusahaan untuk membangun keyakinan dan pengetahuan mendalam untuk mendapatkan insight, khususnya untuk melihat fenomena volatilitas di pasar. Kooyman juga mengeksplorasi secara mendalam bisnis yang dijalani perusahaan tersebut, termasuk industri dan lingkungannya. Selain mendapatkan informasi, pendekatan ini juga berfungsi untuk memetakan potensi-potensi investasi global, sehingga mampu mengoptimalkan setiap sen mata uang yang diinvestasikan.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

93


The

Publish your paper with us in INTEGRITAS Jurnal Manajemen Bisnis

MANAGER Berperilaku Berinvestasi Krisis yang melanda dunia sejak awal milenium baru bukannya tidak mempengaruhi kinerja SIM Global, akan tetapi metode tiga pendekatan (threepronged) yang digunakan oleh Kooyman mampu meminimalisasi dampaknya. Hal yang lebih utama, keahlian berperilaku berinvestasi Kooyman-lah yang membuat pendekatan-pendekatan tersebut efektif. Pertimbangan utama dalam berperilaku di industri ini menurutnya adalah mengidentifikasi apa yang menjadi objektif utama manajemen perusahaan. Manajemen harus dinilai tingkat rasionalitas dan etikanya terhadap kebijakan alokasi modal perusahaan. Kooyman memiliki preferensi lebih terhadap perusahaan yang tingkat pengembalian terhadap modalnya tinggi yang khususnya dibayar dengan cash dividend. Dia juga memilih perusahaan yang tidak tertangkap radar oleh perusahaan investasi lain dan tentunya memiliki valuasi yang atraktif (nilainya mendekati nilai aktiva bersih). Krisis yang terjadi di Eropa saat ini tidak luput dari prediksinya. Sejak awal, Kooyman enggan menerbangkan portofolionya di tiga negara Erop: Yunani, Portugal, dan Spanyol. Khusus untuk Eropa, sebenarnya upaya perbaikan dan pengetatan anggaran telah dilakukan, akan tetapi menurut Kooyman beban pasca krisis dan ketidakpastian masih akan menghambat pertumbuhan investasi di negara bersangkutan. Pengalaman berperilaku berinvestasi ditunjukkan Kooyman saat menanamkan investasinya di India dan Turki. Saat nilai kinerja investasi di kedua negara turun,

94

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Kooyman tetap yakin dengan pilihannya untuk berinvestasi di kedua negara tersebut. Hal ini menunjukkan Kooyman tetap seorang risk-taker namun penuh kalkulasi. Pengalaman lainnya adalah kelihaiannya saat berperilaku pada krisis 2008 lalu. Pada saat pesaingnya, Phillip Gibbs (Jupiter Financial Service Fund) memilih untuk melikuidasi 70% investasinya menjadi dana cash, Kooyman bersiteguh mempertahankan portofolionya. Saat pasar terkoreksi positif di tahun berikutnya, Kooyman menuai untung hingga 120% dan Gibbs tidak mendapatkan apapun karena dananya dalam bentuk cash. Kni Kooyman memiliki dua investasi di Indonesia, BFI Finance (+ 52%) dan Adira Dinamika (+ 31%). Selain itu, sasaran negara-negara emerging market juga mulai dirambah, salah satunya Brasil (Parana Branco +17%). Menjelang dasawarsa kedua milenium ini, Kooyman tidak mengubah haluan investasinya. SIM Global tetap fokus dengan pendekatannya namun tetap berusaha mencari perusahaan-perusahaan baru di negara-negara berkembang untuk ditumbuhkan. (Referensi: http://www. moneyweb.co.za/mw/view/mw/en/page29 5023?oid=547153&sn=2009+Detail Editor: EY) Penulis adalah Redaktur FMPM, pengelola Entrepreneurship Development Center – PMBS.

INTEGRITAS Jurnal Manajemen Bisnis is an accredited journal published by Prasetiya Mulya Publishing. The Journal covers a variety of business management topics and original researches in the following areas: mÂŹÂŹarketing management, finance management, operations management, human resources management, and strategic management. The Journal invites scholars and researchers to submit research articles to the editors. In the spirit of global community, INTEGRITAS Jurnal Manajemen Bisnis encourages submissions from all regions of the world. All articles that are submitted to the journal are reviewed initially by the editors. If the article has a sufficient and appropriate research focus, it will then enter the review process. The journal has doubleblind review policy. Please submit manuscripts and editorial correspondence to: INTEGRITAS Jurnal Manajemen Bisnis Email: integritas@pmbs.ac.id Phone: +62-21-751 1126 ext. 8860, 8861, 8863, 8864 Fax: +62-21-765 3110 For further information please visit www.management-update.org


COMMUNITY brightness

COMMUNITY brightness

K

Komunitas "DJADOEL"

Nikmatnya Menginvestasi

KENANGAN Oleh: Harry Budiman

Komunitas Djadoel berawal dari seringnya para kolektor benda-benda djaman doeloe bertemu di dalam sebuah kegiatan seperti bazaar, pameran dan lain-lain. Dilatarbelakangi minat yang sama dan didorong intensitas pertemuan dari satu kegiatan ke kegiatan lain, beberapa kolektor membentuk komunitas agar menjadi lebih solid. Pada 15 Mei 2009, terbentuklah Komunitas Djadoel

96

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

omunitas ini aktif mengumpulkan barang-barang tempo doeloe khas Indonesia. Masing-masing anggota memiliki spesialisasi dalam mengumpulkan barang-barang djadoel. Barang-barang yang dikoleksi sangat beragam seperti motor, mobil, tv, radio, projector film, foto, tin toys, cangklong, peta, iklan, kuliner, jam, weker, kaset, piringan hitam, gambaran umbul, cap batik, toples, kacamata djadoel, kalender djadoel, dan lain-lain. Barang-barang yang mereka dapatkan kemudian dibagi berdasarkan tingkat kelangkaan barang tersebut. Jika sangat sulit untuk didapatkan di pasaran maka barang tersebut akan disimpan dan tidak dijual. Sebaliknya, mereka menjual barang tempo dulu jika masih agak mudah ditemukan di pasaran. Dengan cara ini, Komunitas Djadoel ikut melestarikan barang-barang kuno Indonesia atau yang pernah ada di Indonesia dan memperkenalkan kembali ke masyarakat sebagai media pembelajaran dan nostalgia. Pasalnya, banyak barang kuno Indonesia yang telah dibawa ke luar negeri dan mengisi museum vintage negara tersebut, seperti Museum Mainan di Singapura, di mana banyak isinya berasal dari Indonesia. Ini ironis, anak-anak Indonesia harus pergi ke Singapura untuk melihat mainanmainan kuno yang pernah populer di Tanah Air. Berburu berdasarkan Rasa Dalam mencari benda djaman doeloe rupanya gampang-gampang susah plus kadang diperlukan sentuhan rasa. Komunitas Djadoel memulainya dengan mengajak Anda membuka mata dan telinga Anda, coba lihat di lingkungan terdekat Anda, yaitu gudang Anda sendiri

atau milik orangtua atau kakek-nenek kita), tetangga, dan tempat yang lebih jauh lagi (permukiman jadul). Adakalanya mereka berburu hingga ke luar kota, seperti pengalaman Yanuar dan Andreas. Yanuar, anggota Komunitas Djadoel, bercerita tentang perburuannya: “Tahun 2008, saya pernah dapat pistol-pistolan djadoel ini dari mimpi: ada satu toko, lalu saya masuk ke toko itu, dan mendapat mainan tersebut. Saya masih ingat waktu itu tanggal 23 November 2008. Besoknya saya cari tokonya. Saya tidak tahu kenapa ingin jalan ke daerah Kota (Kota Tua, Jakarta). Sekitar beberapa jam saya mutar-mutar, sempat frustasi. Saya pulang aja deh…Tapi dalam perjalanan pulang saya ingin belok ke….jalan..apa…Kejayaan ya, Kemuliaan, masuk sampai pinggir kali..saya bilang wah ini konyol nih… nurutin..apa…firasat ga jelas udah. Ternyata toko itu ada di sebelah kiri saya.. Toko yang sudah tua banget. Barangnya juga berdebu. Saya bilang mungkin sudah nggak laku.Di pojok saya lihat kardus-kardus mainan ini. Akhirnya saya borong…..” Setelah hunting barang-barang djaman doeloe di seantero Indonesia, tiga bulan sekali komunitas ini mengadakan bazar khusus bagi Komunitas Djadoel. Dalam acara ini, anggota memamerkan barangbarang koleksi mereka. Antaranggota dapat barter atau jual beli jika temannya memiliki barang djadoel koleksinya. Anggota pun saling berbagi informasi sesama kolektor dan sekaligus sebagai ajang kopi darat, yang biasa diadakan tiap satu bulan. Di luar bazar tiga bulanan, Komunitas ini sering diajak

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

97


COMMUNITY brightness untuk ikut serta dalam sebuah kegiatan oleh event organizer, departemen pemerintah, museum dan lain-lain. Investasi Barang Kuno Kita sering kali menganggap bahwa hobi hanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, kegiatan yang tidak bernilai tambah, malah hanya mengeluarkan uang. Tidak demikian bagi Komunitas Djadoel yang menjalankan usahanya dari hobi mereka, seperti kata Yanuar: Bila Anda koleksi barang djadoel, Ini bukan buang uang. Ini adalah investasi… Pernah saya tanya, apakah ada barang-barang djadoel? Ooh ada. Coba saya liat dulu karena itu punya almarhum kakeknya. Kalau ada yang cocok saya beli? Ooh, silakan.Banyak tuh Koran-koran tua tahun 45. Itu saya guntingin iklannya. Ada satu produk pasta gigi, terus iklan minyak angin saya guntingin, saya bingkai, nah itu bisa kita jual. Hal seperti itu dengan modal sangat kecil, kita bisa manfaatkan. Tapi memang kami tidak jual dengan harga tinggi karena kami lebih bersifat sharing.” Komunitas Djadoel melihat bahwa hobi mereka terhadap benda-benda djaman doeloe memiliki nilai bisnis. Namun demikian, barang-barang

Sahabat

Djadoel 98

djadoel yang mereka jual tidak dipatok dengan harga tinggi agar mereka dapat menularkan virus-virus djadoel ke masyarakat Indonesia, misalnya komik lokal Rp.20.000, gelas PRJ 1979 Rp.35.000, kacamata Rp.100.000, iklan film Rp.50.000, mainan Rp.50.000 – Rp.200.000. Meskipun barang djadoel, pembelinya tidak hanya datang dari orang-orang yang sudah berumur, anak-anak remaja dan anak kecil pun senang membeli barang-barang djadoel. Anak kecil suka mainan sedangkan anak remaja senang pada kacamata djadoel, arloji, aksesoris, gelas djadoel, cangkir djadoel. Selain menjual barang-barang djadoel koleksi mereka di kegiatan-kegiatan Komunitas Djadoel sendiri atau undangan ikut serta dari pihak lain. Anggota menyewakan barang-barang djadoel koleksi mereka ke stasiun tv, café, event organizer. Penyewa harus membayar 100% harga sewa yang ditentukan berdasarkan harga barang tersebut di pasaran dan lama waktu sewanya di muka. Salam Djadoel ! (editor: EY) Penulis adalah Kontributor Tetap FMPM, Peneliti pada Centre for Consumunity Studies

Hingga kini, Komunitas Djadoel memiliki 18 anggota aktif dan memiliki 1000-an Sahabat Djadoel di seluruh Indonesia. Untuk menjadi anggota Komunitas Djadoel, calon anggota harus mempunyai barang koleksi yang memang ditekuni dan harus ikut lima kegiatan Komunitas Djadoel berturutturut. Jangan kaget jika bermain ke komunitas ini, Anda akan lebih banyak menemukan anak-anak muda kisaran umur 25 tahun – 40 tahun. Tidak terbayangkan dari nama komunitasnya.

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011


COMMUNITY brightness

COMMUNITY brightness bisnis dan dinamika di dalam struktur perseroan. Untuk menjaga kelangsungan sistem yang akuntabel maka di dalam BUMN terdapat tiga komite penting yaitu komite audit, komite pengendalian dan pengawasan serta komite remunerasi dan nominasi.

Foto: Rahmat H/FMPM Talk show yang digelar LKDI bersama IKAI dan didukung majalah FMPM ini dihadiri pembicara: Tanri Abeng, Robby Djohan, dan Sofjan Wanandi.

Corporate Board: Lesson Learned from Best Practices and Boardroom Dynamics

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERLU BERKOLABORASI Kolaborasi antara dewan komisaris dan direksi di dalam perseroan hanya akan bisa berjalan secara efektif bila ada kepercayaan serta kemampuan untuk mengeksekusi rencana dan keputusan.

K

olaborasi menjadi penting ketika sebuah perseroan mengadopsi dual board system di mana terdapat pemisahan antara dewan komisaris dan direksi. Menurut Tanri Abeng, dual board system lebih baik di satu sisi karena power problem yang biasanya dihadapi di dalam single board system akibat begitu berkuasanya sang CEO bisa teratasi, dan memungkinkan adanya power control dan sistem yang akuntabel di dalam perseroan. Mengambil contoh praktik yang ada di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri menambahkan bahwa praktik

100

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

kolaborasi ini sudah tercipta karena adanya sistem dan juga perangkat legal yang memayunginya. Di dalam BUMN, kolaborasi ini bisa dicontohkan dengan adanya kerja sama antara dewan komisaris dan direksi dalam penyusunan strategic plan, capital expenditure dan penempatan tenaga. Tanri, yang juga adalah Menteri Negara BUMN Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan menyebutkan bahwa pengalaman dan kompetensi pengetahuan yang dimiliki oleh para komisaris biasanya akan sangat berguna dalam proses ini. Dalam hal penunjukan direktur dan capital expenditure, menurut Tanri, BUMN sudah memiliki sistem yang memungkinkan proses ini bisa terkontrol dan berjalan dengan baik, dan memungkinkan para komisaris untuk mengetahui proses

Namun demikian, sistem yang baik, menurut Robby Djohan hanya akan bisa mengubah sebuah perseroan menjadi “big company� bila ada trust di dalamnya. Trust ini menjadi dasar dan sekaligus modal untuk pelaksanaan dan eksekusi yang baik di dalam perseroan. Perseroan di Indonesia termasuk BUMN menurut Robby, yang menjadi Presiden Direktur Garuda Indonesia, sangatlah lemah dalam hal eksekusi. Visi dan strategic plan yang baik tidak akan berarti apa-apa bila tidak ada kepercayaan, keberanian dan kemampuan untuk mengeksekusinya. Berbagi pengalamannya ketika menangani Garuda Indonesia, Robby Djohan mengatakan bahwa trust yang sungguh besar diberikan kepadanya oleh menteri negara BUMN waktu itu Tanri Abeng. Trust ini memberinya otonomi dan ketegasan dalam melakukan perbaikan-perbaikan di Garuda Indonesia seperti berkaitan dengan citra perusahaan, ketepatan waktu penerbangan, perbaikan finansial dan restrukturisasi organisasi. Dalam konteks pengelolaan BUMN, baik Tanri Abeng maupun Robby Djohan menunjukan bahwa sering ada intervensi dari kekuatan politik yang dirasakan sangat mengganggu pengelolaan BUMN yang profesional. Intervensi ini bisa berupa titipan-titipan dari pihak tertentu untuk mendudukkan orang-orang

tertentu sebagai komisaris ataupun juga berupa kepentingan bisnis lainnya. Penunjukkan komisaris yang tidak kompeten menurut Tanri akan merugikan proses bisnis perseroan, dan tidak akan memunculkan sikap respek dari direksi. Berkaca dari pengalaman mereka selama berada di BUMN, Tanri dan Robby sepakat bahwa pengelolaan BUMN bagaimanapun juga perlu ditunjang oleh kepemimpinan nasional yang kuat dan tegas. Kepemimpinan yang tegas dan kuat ini akan memberikan perlindungan terhadap keberlangsungan proses bisnis BUMN secara sehat dan juga kepentingan negara yang lebih besar. Selanjutnya, Sofjan Wanandi secara khusus menyoroti bahwa pertumbuhan perseroan di sisi lain menuntut gerak yang lebih profesional. Profesionalisme ini menurut Sofjan Wanandi ditunjukkan dalam proses pengelolaan finansial yang akuntabel dan transparan, serta adanya manajemen sumber daya yang baik. Ketua APINDO dan pemilik Gemala Group ini menekankan pentingnya perseroan terus mencari tenaga yang andal dan berani membayarnya dengan baik pula. Kunci sukses perseroan menurut Sofjan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti komunikasi yang baik dengan pengelola, pemahaman informasi dan pengetahuan yang cukup, relasi yang baik dengan dunia perbankan serta pemerintah, dan juga ketelitian dan ketepatan dalam menunjuk pengelola/direktur. Sofjan setuju bahwa trust merupakan elemen vital di dalamnya. (Reportase: Widyaputranto/Editor: EY)

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

101


COMMUNITY brightness

COMMUNITY brightness

HR Forum

SEMINAR TALENT MANAGEMENT IS DEAD

FOTO ANTARA/Reno Esnir

VENTURE TALK - BERKELEY CLUB

Raksasa Ekonomi Asia 2050

D

engan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta tumbuh pesatnya kelas ekonomi menengah, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu raksasa ekonomi Asia. Piramida penduduk Indonesia juga memiliki proporsi usia produktif yang besar sehingga diprediksi akan menimbulkan ledakan pertumbuhan ekonomi yang dahsyat pada kisaran 2050. Demikian penegasan CEO Saratoga Capital, Sandiago Uno dalam seminar bertema Venture Talk yang diselenggarakan para alumni Berkeley University di Indonesia (Berkeley Club), pada Medio Agustus 2011 di Jakarta. Prediksi bahwa Indonesia akan memiliki pengaruh kuat di internasional dipertegas Prof. Tan Yinglan dari National Research Foundation Singapore. Ia mengungkapkan, betapa aktifnya masyarakat Indonesia di jejaring sosial. Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di jejarang sosial.

102

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

Prediksi Tan didasari pada contoh dan kisah sukses perusahaan startup di China yang kini telah menjelma menjadi raksasa teknologi di level dunia seperti, Tencent, Baidu, dan Sina Weibo. Donald Wiharja (CIO Indomog) dan Danny Oei (Chairman Merah Putih Inc.) dalam kesempatan sesi terakhir, mengungkapkan potensi Indonesia di sektor teknologi. Donald menegaskan, pasar ecommerce di Indonesia akan mengalami pertumbuhan pesat seiring perkembangan teknologi pembayaran terkini yang dapat menjadi solusi pembayaran yang mudah dan aman. Danny yang juga CMO Kaskus, salah satu perusahaan internet terbesar di Indonesia, menegaskan, jejaring sosial di Indonesia dengan demografis penggunanya yang semakin meluas sungguh punya prospek cerah. (Reportase: Ridho Irawan/Editor: EY)

D

alam rangka pemaparan insights terkini atas perkembangan dunia HR dan talent management, Forum Manajemen Prasetiya Mulya menggelar seminar bertajuk “Talent Management is Dead� pada 7 Juli 2011 lalu. Seminar ini mengundang para akademisi dan praktisi HR, antara lain: Andreas Budihardjo (Guru Besar Manajemen SDM & Organisasi, Direktur Program MM PMBS), Joni Soebandono (pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia); Cahyanul Uswah (GM PT Wartsila), Audrey Wardhana (HR Director IBM Indonesia), dan entrepreneur di industri musik, Chico Hindarto. Seminar ini merupakan momen penanda terbentuknya komunitas profesional di

bidang SDM, yakni HR Forum. Komunitas ini dibentuk sebagai ajang praktisi HR untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman selama menjalankan fungsi HR di dalam perusahaan. HR Forum mempunyai agenda tetap yaitu gathering setiap dua bulan dan rangkaian event rutin antara lain, seminar, workshop dan juga job fair. (Liputan: Ridho/Editor: EY/ Foto: Yodho)

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011

103


NEXT

edition

Special Edition Breakthrough Ideas

2011

Inspiring Entrepreneurs and business leaders

Strategy Marketing

Finance H uman Resource

Operations Innovation Leadership Competition Brand Talent etc. Kirimkan gagasan segar, pengalaman inspiratif, ataupun analisa tajam Anda mengenai tema ini dalam bentuk artikel ilmiah populer maupun populer ke redaksi FMPM, via email: penerbitan@pmbs. ac.id. Anda juga dapat berkontribusi gagasan aplikatif mengenai berbagai tema aktual seputar manajemen bisnis untuk mengisi ruang-ruang publik di majalah ini. Tenggat pengiriman naskah: 15 November 2011. Ketentuan penulisan artikel silakan baca di masthead FMPM hlm 4.

104

FMPM Vol XXV No. 05 September - November 2011



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.