Pelindung
Kru Redaksi
Drs. H. Sarbawa, M.Pd
Agil Afzal Mahfud Akmal Zuhdi Nihara
Penanggung Jawab
Aruma Riska Ruriana
Drs. Sukaji, M.Si
Bela Kusuma Wijaya Devia Ayu Renata
Penasehat
Dinda Ela Natanaya
Drs. Hari Budianto, M.Pd
Dwi Cantika Lestari
Drs. Didik Harsono, M.Si
Efforta Aulia Rayyan
Sunaryo S.Pd., M.Si
Elisa Putri Natalia Eunike Bintang Kasih Irawan
Bendahara
Faidatun Ni’mah
Hj. Eko Yusanti Royani, S.Pd., M.Si
Henny Susela BR. Sijabat Khusnaini Aulia Alfa Rohmatin
Editor
M. Ainun Najih
Nanik Susanti, M.Pd
M. Wildan Rahmantio
Tanti Dwi Nugraheni, M.Pd
M. Jordan Aulia Nyda Rahma Aulia
Pengarah Redaksi
Olvi Nur’aini
Siti Rofiatul Komisah, M.Pd
Raditya Mandala Yoga Pratama Salsabila Nur Firdausi
Pimpinan Redaksi
Sekar Wulan Noventyas Nur Fatimah
Nadia Amalia
Shyerin Debby Caila Singgih Maulana Putra Pratama
Wakil Pimpinan Redaksi Dinda Tiara Salsabila
Taftria Tursina Basuki
Daftar Isi
1. Daftar Isi 2. Salam Redaksi 3. Salam Pembaca 4. Artikel Utama 6. Sosok 7. Profil 9. Warta OSIS 10. Bakti Sosial 12. Suara Remaja 13. Classmeet 14. Filosofi 16. Puisi 17. Jepret 19. Snapshot
21. DIY 23. Tips And Trick 24. Resensi 26. LDKS 27. Prestasi Siswa 28. HUT RI 75 29. Cerpen 32. Suara Remaja 33. FYI 34. Northernkids 36. Info Populer 37. SMADA Berkarya 39. Secret Messages 40. TTS
1
Salam Redaksi
Salam
Redaksi Jadilah pemimpi meski aktivitas terhalangi, pandemi bukanlah akhir. Berjuanglah di garis terdepan, mengejar cahaya impian, berjalan berdasar iman dan keteguhan.
Salam cak menoss!
2
Salam Pembaca
Salam PEMBACA Maulana Wildan Fatahillah (Ketua OSIS SMAN 2 Pare) Assalamualaikum Wr. Wb. Halo Cak Menoss! Mau nitip salam buat warga SMADA, walaupun masa yang tak kita inginkan telah memisahkan kita tapi saya yakin rasa persaudaraan kita tetap ada, jadikan masa lalumu sebagai tangga menuju masa depanmu, tetap semangat semoga sukses dan lancar kedepannya.
Akmal Zuhdi Nihara (Ketua MPK SMAN 2 Pare) Assalamualaikum, halo sobat SMADA! Semoga kalian tetap sehat dimasa pandemi ini. Dimasa yang sulit ini kita dituntut untuk tetap produktif dalam beraktivitas, entah itu dalam belajar atau bekerja. Semua kegiatan tetap harus berjalan meski dalam keterbatasan. Pesan saya untuk semua warga SMADA, mari kita berjuang bersama pemerintah untuk melawan pandemik ini dengan tetap mematuhi protocol Kesehatan dimanapun kita berada. Semoga semuanya dapat Kembali normal seperti dulu lagi. Salam Cak Menoss!
Hisobar Class Halo warga SMADA! Kami dari Hisobar Class, mau titip salam buat semua warga SMADA. Selamat kepada kakak kelas yang udah lulus dan diterima di PTN ataupun PTS impian. Selamat datang juga buat adikadik kelas 10 semoga kedepannya bisa menjadi siswa yang berprestasi. Buat teman – teman kelas 11 tetap semangat ya! Jangan lupa jaga Kesehatan dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. Salam Cak Menoss!
SKI SMADA Assalamualaikum Wr. Wb. Salam Cak MENOSS! Terima kasih sudah memberi kesempatan SKI buat titip pesan. Warga SMADA tetap semangat dan istiqomah menimba ilmu ya! Oh ya jangan lupa DUIT teman-teman! ( Do’a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal). Salut sama MENOSSA yang selalu inspiratif dan inovatif dalam berkarya. Lanjutan kreativitasmu ya! Wassalamualaikum Wr. Wb.
3
Artikel Utama
Sosial Media Sebagai Perantara Berprestasi Di Tengah Pandemi Hi, Para pembaca, kalian semua pasti sudah tahu tentang virus corona atau COVID-19 yang telah menyebabkan wabah penyakit di seluruh dunia. Di sini akan dijelaskan sedikit mengenai penyakit ini. Singkatnya, COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019. Tapi hal itu tidak akan dibahas di sini. Kita akan membahas mengenai sosial media sebagai perantara berprestasi di tengah pandemi. Tak jarang di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) banyak orang menghabiskan waktu untuk rebahan di kamarnya masing-masing. Sebagian ada yang mulai malas, jenuh, sedih, rindu, ingin kembali seperti keadaan sebelum pandemi. ‘Semoga sekolah cepet masuk, amin.’. Ya, pasti ada di antara kalian yang berdoa seperti itu atau sebaliknya. Daripada melakukan hal yang kurang berguna, lebih baik kita menggunakan sosial media sebagai sarana agar tetap produktif di masa pandemi ini. 1. Mengikuti Lomba Online Kita sering beralasan, ‘Aku jadi gak ada ajang untuk diikuti gara-gara pandemi,” tenang, ada lomba online. Kita bisa mencari berbagai informasi lomba online melalui sosial media seperti lomba sastra, lomba prakarya, multimedia, dan banyak lagi dengan hadiah yang tak kalah menarik dengan lomba yang diadakan secara langsung atau offline. 2. Memanfaatkan Fasilitas untuk Berprestasi Pandemi bukan halangan untuk kita berprestasi. Sekarang pemerintah sudah memberikan fasilitas seperti kuota belajar gratis. Selain itu, sekolah ikut andil dalam menfasilitasi muridnya seperti pinjaman komputer atau ponsel. Tak jarang ada siswa yang memiliki jaringan internet yang buruk di rumahnya. Maka dari itu, kita harus menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan dengan sebaik mungkin. Jadi, tidak akan ada alasan mengeluh lagi mengenai pandemi yang menghalangi kita untuk berkarya. 3. Menggunakan Internet untuk Belajar Setelah mendapat tunjangan fasilitas dari pemerintah dan sekolah, sekaranglah saatnya kita untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut dengan sebaik mungkin seperti mencari referensi materi dari internet. Tak jarang saat daring berlangsung, siswa kurang mampu untuk menangkap materi yang di sampaikan oleh gurunya. Oleh karena itu, kalian bisa menggunakan media sosial seperti Youtube, Ruang Guru, Pahamify, Zenius, dan lain sebagainya. Aplikasi-aplikasi di atas dapat menunjang pemahaman kalian dalam berbagai pelajaran yang di sampaikan oleh sekolah.
4
Artikel Utama
4. Mencari Informasi Terkini Perkembangan berita selalu diperbarui tiap harinya. Perkembangan ini tidak hanya dilihat melalui saluran berita yang ada di televisi. Aplikasi seperti Youtube dan Google juga dapat digunakan untuk melihat seberapa besar perkembangan mengenai berita yang ingin kita simak. Berbagai macam berita dapat kita temui di sana, mulai dari berita lama maupun berita baru dengan mudah kita temukan dari platform-platform tersebut. Dengan begitu, kita tidak perlu takut untuk ketinggalan informasi terbaru. 5. Mengikuti Seminar Salah satu dampak positif dari pandemi COVID-19 yakni semakin marak diselenggarakannya seminar-seminar online oleh berbagai komunitas masyarakat. Komunitas-komunitas tersebut membagikan pengalamannya berkecimpung terkait materi yang di sampaikan. Seminar tersebut dipandu oleh narasumber yang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga kita bisa sepuasnya mengorek informasi darinya. Seminar-seminar yang dapat kita jumpai seperti seminar tentang etika, kiat-kiat dalam berbisnis agar sukses, kepenulisan, dan banyak lagi. Hanya dengan bermodal ponsel dan kuota internet tanpa perlu bertatap muka langsung, kalian dapat mengikuti seminarseminar tersebut dengan nyaman. Terlebih lagi, tak jarang kita mendapatkan piagam karena telah mengikuti seminar tersebut. 6. Menghibur Diri dan Berkarya Hanya dengan belajar selama pandemi dapat membuat diri sendiri menjadi jenuh. Maka kita perlu merelaksasikan diri dan melakukan berbagai hobi yang kita gemari. Bukan sembarang hobi, kita bisa berkarya melalui hobi kita masing-masing. Seperti membuat konten di TikTok atau Youtube, melatih skill menulis di Instagram, Sharing materi di Twitter, dan masih banyak lagi. Sosial media sangat luas jangkauannya, kita bisa mencari apapun, kapanpun, dan di manapun kita mau, tapi ingat untuk selalu menggunakannya dalam hal positif. Positif atau negatif dampak yang diberikan sosial media tergantung pada panggunanya. Jika digunakan dengan baik maka akan menimbulkan hasil yang baik pula dan juga sebaliknya. Karena itu, gunakan sosial media sebaik mungkin karena yang kita taruh adalah yang akan kita ambil juga. Menggunakan sosial media dengan baik adalah bukti bagaimana kita tidak menyelewengkan sosial media dari kegunaan aslinya.
12:0
12:0
0
Nam e
0
Nam e
Nam e
Nam e
Nam e
Your Name
5
Sosok
Siapa yang belum mengenal sosok bernama Intan Ayu Idha Wulandari? Wanita kelahiran Kediri, 7 April 1998 ini merupakan sosok guru baru di SMAN 2 Pare. Beliau baru saja gabung dengan keluarga besar SMAN 2 Pare pada tahun 2020 dan merupakan alumni SMAN 2 Pare juga loh. Beliau yang lebih akrab disapa Bu Intan ini bertempat tinggal di Dusun Karangdinoyo, Desa Kepung, Kecamatan Kepung. Bu Intan mengenyam pendidikan dimulai dari SDN Kepung 2 lulus pada tahun 2010, kemudian beliau melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Pare Kediri lulus pada tahun 2013, selanjutnya beliau melanjutkan ke SMAN 2 Pare Kediri lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016 setelah meluluskan pendidikan SMA, beliau melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Negeri Malang (UM) pada Prodi Pendidikan Biologi dengan beliau tempuh hanya selama 3,5 tahun dengan predikat cumlaude sehingga dapat lulus pada tahun 2019 dan menjadi wisudawan terbaik Jurusan Biologi. Di tengah karirnya sebagai guru, beliau melanjutkan pendidikan S2 Prodi Pendidikan Biologi di universitas yang sama hingga saat ini. Beliau memulai karirnya sebagai pengajar pada tahun 2017. Beliau memulainya dengan menjadi asisten dosen di Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang pada mata kuliah struktur perkembangan tumbuhan 1 dan 2 pada tahun 2017-2019, fisiologi tumbuhan pada tahun 2018, dan keanekaragaman tumbuhan pada tahun 2019. Selain menjadi asisten dosen, Bu Intan juga mengajar di SMAN 10 Malang sebagai guru KPL pada tahun 2019. Selanjutnya beliau mengajar di SMAN 2 Pare sebagai guru PKWU, pembina KIR, dan Laboran Biologi pada tahun 2020 hingga sekarang.
6
Selain sebagai pengajar, beliau juga aktif dalam berbagai organisasi, beliau pernah menjadi Sekretaris Menteri Sosial dan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA-UM pada tahun 2019, Sekretaris Bidang Kesejahteraan HMJ Biologi “lebah madu” pada tahun 2018 dan masih banyak lagi organisasi yang pernah beliau ikuti. Selain itu beliau juga aktif berprestasi dalam berbagai lomba karya tulis ilmiah, olimpiade biologi, dan seni lukis, baik pada tingkat internasional maupun nasional, beberapa diantaranya yaitu: Silver Medal International Young Inventor Award and World Invention Technology Expo di Taman Mini Indonesia Indah di Kota Jakarta pada tahun 2019. Bronze Medal Youth National Science Fair Indonesian Young Scientist Association di Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2019. Finalis Olimpiade Nasional Biologi tingkat Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) tahun 2019 dan masih banyak lagi prestasi-prestasi yang pernah beliau raih. Sebagai guru, beliau merupakan seorang guru yang disiplin dan kreatif. Sebagai penutup, beliau berpesan bahwa jangan mengharuskan tapi mencobalah.
Profil
Belajar dari Kegagalan, Belajar dari Keberhasilan (KSN) bidang informatika. Ia meraih peringkat kedua di tingkat kabupaten. Sayangnya, ia harus gugur dalam seleksi di tingkat provinsi. Dalam benaknya, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Ia tetap semangat dalam meraih prestasi-prestasi yang lain.
Hai sahabat menossa! Mungkin banyak dari kalian yang belum mengenal teman kita yang satu ini. Kalau kita tak kenal maka kenalan, dong. Ia bernama Mohammad Idris Arif Budiman. Siswa SMADA ini akrab dipanggil dengan nama Idris. Kini dia menjabat sebagai Kasie 3 OSIS SMAN 2 Pare periode 2020/2021. Yuk! kita cari tahu siapa sih Idris ini. Idris lahir di Probolinggo, 10 Juli 2003. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Siswanto dan Ibu Salehati. Ia tinggal di Dusun Bolo Desa Senden Kecamatan Kayen Kidul. Idris merupakan salah satu siswa yang aktif dalam berorganisasi. Selain menjadi pengurus osis, dia juga mengikuti beberapa ekstrakurikuler, seperti PMR, Kobarda, dan basket. Walaupun di tengah kesibukannya, ia masih bisa meluangkan waktunya untuk menyalurkan hobinya yaitu menonton film dan bermain video game. Selain itu, ia memiliki keahlian yang lain yaitu bermain beatbox. Dari keahlian itulah ia pernah berkompetisi dalam ajang lomba beatbox. Apa sih yang menarik dari Idris? Apakah ia hebat dalam bermain video game? Atau karena keaktifannya dalam berorganisasi? Yap, kita akan ulik jawabannya. Idris memiliki minat dalam pemrograman. Ia mendalaminya sejak ia masih SMP. Bahkan, ia diminta untuk memperbaiki laptop temantemannya. Lucu bukan? Hal tersebut membuatnya antusias untuk mengikuti Kompetisi Sains Nasional
Sifat antusias dari Idris ini telah tertanam sejak ia masih TK. Banyak lomba yang ia ikuti, banyak kegagalan yang dapat dievaluasi, dan banyak pula prestasi yang telah ia dapatkan sebelumnya, seperti juara 3 Lomba Mewarnai tingkat kecamatan, juara 1 Olimpiade Matematika tingkat kecamatan dan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) tingkat provinsi. Tak dipungkiri lagi bahwa siswa SMADA yang satu ini memiliki banyak pengalaman. Ada pesan dari Idris untuk sahabat setia menossa, nih. Kita harus tetap semangat dalam belajar. Memang di tengah pandemi seperti ini kita terus saja diterjang berbagai masalah dalam belajar. Namun, janganlah kita menggunakan masalah-masalah tersebut untuk bermalas-malasan. “Pergunakan waktu di rumah untuk meningkatkan skill, bakat, kemampuan dan belajar semaksimal mungkin. Jangan malas, jangan menunda. Kita tidak akan tahu masalah seperti apa yang akan datang di masa depan.” kata Idris. Mungkin terdengar sulit untuk kita lakukan, akan tetapi kita harus membiasakannya. Salam Cak Menos!
7
Profil
Ambisius Untuk Menciptakan Sebuah Pengalaman Halo sobat Menossa!!! Pasti kalian sudah tidak asing dengan kakak alumni yang satu ini, Yup! Nadhifa Khoirun Nisa. “Aktif, ceria, dan berprestasi” itulah gambaran yang tepat untuk menggambarkan sosok Kak Nadhifa atau yang lebih akrab disapa Kak Dhifa itu. Lebih mengenal Kak Dhifa, yukk!!! Siapa sih yang tidak kenal dengan kakak yang satu ini? Siswi kelas IPS 2 angkatan 46 yang lulus Tahun 2020. Ia lahir di Kediri tanggal 01 Maret 2002 ini mempunyai jiwa ambisius, pun juga aktif dalam organisasi OSIS dan ekstrakurikuler English Club atau yang akrab di telinga kita warga SMADA dengan sebutan EC. Mungkin bagi anak EC, Nadhifa sudah tidak asing lagi. Sekarang Nadhifa sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yakni di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Ia mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI). Nadhifa atau biasa dipanggil Dhifa itu menghabiskan masa sewaktu menjadi Mahasiswa Baru (MABA) – nya di rumah aja, karena dampak dari pandemi COVID-19. Sedih banget ya guyss, huhuhu:( Semoga pandemi ini lekas membaik yaa, Aamiin. Semasa ia bersekolah di SMADA, ia pernah mengikuti event di luar negeri loh! Hayooo tebak dimana yaa??? Nih Cak Menos kasih bocoran... Yups! Kak Nadhifa mengikuti event di Malaysia. Ia mengikuti event “MUN” atau Model United Nations. Mau tau ga MUN itu apaa?? . MUN adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan simulasi sidang UN. Tepatnya Kak Dhifa mengikuti event yang bernama Asia Youth International Model United Nation atau biasa disebut AYIMUN. Awalnya, Kak Dhifa melakukan sistem pendaftaran mandiri. Lalu, ia diwajibkan mengisi form seperti Motivational Letter dan mengikuti seleksi. Meskipun ini adalah event pertamanya, namun Kak Dhifa berhasil lolos, lohh! Siapa sih yang nggak pengen punya pengalaman seperti Kak Dhifa? kalau Cak Menos sih mau, heheheee ... Selain di Malaysia, ia juga pernah mengikuti event semacam itu di Indonesia. Tapi sayangnya, tahun lalu Kak Dhifa melakukannya secara online, karena pandemi COVID-19 yang sudah menyebar seperti sekarang ini. “Sekarang aku juga lagi nyari-nyari event yang lain” ujar Kak Dhifa. Wahh, semangat dan ambisius banget yaa Kak Dhifa!! Kalian juga harus semangat kaya Kak Dhifa, yaaa! Nah, dari pengalaman Kak Dhifa di atas semoga bisa menjadi inspirasi buat Sobat Menoss semua, yaa. Dan untuk Kak Nadhifa semoga sukses dan dilancarkan kuliahnya. Semoga kita semua bisa sukses dan mengharumkan nama SMAN 2 PARE, Aamiin. Sekian dulu nih kisah dari Kak Nadhifa. Salam Cak Menoss!
8
Warta Osis
GARDANA CORP
Gardana Corp ialah nama dari pengurus OSIS masa bakti 2020/2021. Arti Gardana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sosok berjiwa pengawal, tapi nama tersebut tidak asal pilih loh. Seperti artinya, berarti setiap anggota OSIS dapat mengawal warga sekolah untuk menjadi baik ke depan dan menjadikan teladan bagi semua anggota. Gardana Corp sendiri melakukan pemilihan OSIS dalam masa pandemi, tetapi tidak menjadi halangan dalam pemilihan OSIS tahun ini. Tentu saja sekolah selalu menerapkan protokol kesehatan yang selalu dianjurkan Pemerintah. Wah bagus selalu taat peraturan, ya! Pada tahun ini memang dalam kondisi masa pandemi, jadi sekolah harus dilakukan secara daring. Beberapa waktu lalu Gardana Corp menyelenggarakan class meeting yang dilakukan secara online. Walaupun dalam masa pandemi tidak menjadi penghalang untuk menyelenggarakan class meeting, banyak ide yang dilakukan oleh OSIS kita. Class meeting tahun ini bertema “Break The Limit”, artinya mematahkan batas. Walaupun diselenggarakan online tidak menyurutkan antusias warga SMADA melaksanakan kegiatan tersebut. Dalam pandemi kali ini semua kegiatan dilakukan secara daring atau online class meeting tahun ini memang tidak semeriah seperti tahuntahun sebelumnya, tetapi karena semangat dan
antusiasme warga smada dalam mengikutinya, class meeting tetap terasa menyenangkan sebagai penghibur setelah adanya Penilaian Akhir Semester. Selain itu juga ada pesan di balik pelaksaan class meeting di tengah pandemi seperti saat ini yaitu kita tetap dapat melakukan aktivitas menyenangkan meskipun dengan media yang terbatas. Class meeting tahun ini diselenggarakan selama dua hari. Kegiatan yang dilaksanakan pada class meeting tahun ini ialah jigsaw, berpacu dalam melodi, kuis, kotak misteri, icon mania. Teman teman tau kan kalau lomba tersebut dapat di akses di Instagram osissmadapare. Warga SMADA dapat mengikuti kegiatan class meeting tersebut di akun sosial media masing-masing. Gardana Corp memliki susunan yang terdiri dari Ketua Umum yang dipimpin oleh Wildan dan dibantu jajaran pengurus OSIS yang lain, Pengurus OSIS memiliki 16 anggota yang dipilih langsung oleh Ketua OSIS yang terpilih. Anggota OSIS juga dipilih dari berbagai kelas IPA maupun IPS mulai dari kelas 11 dan 10 yang terpilih kerja OSIS perlu kita apresiasi mereka telah bekerja demi sekolah agar semua acara berjalan dengan baik. Semangat untuk semua anggota OSIS!.
9
Bakti Sosial
PANDEMI, BUKAN BERARTI BERHENTI BERBAGI
Pada awal tahun 2021 ini, memang sudah banyak sekali kejadian yang mengundang duka seluruh rakyat Indonesia. Bagaimana tidak, sudah tercatat setidaknya 197 bencana alam yang terjadi seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, lalu jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dan yang masih sampai saat ini masih kita lawan; Covid-19. Hal ini tentu menjadikan kesedihan yang teramat dalam mengingat bencana yang datang bertubi-tubi belum juga selesai. Namun di tengah kesulitan yang kita hadapi, pasti akan ada orangorang berbaik hati yang membantu sesamanya agar Indonesia dapat segera bangkit dari keterpurukan ini. Seperti halnya di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, terjadinya banjir di sana telah menyebabkan penampungan sumber air bersih menjadi tersumbat dan para masyarakat kehilangan sumber air bersih. Banyak masyarakat yang terkena dampak bencana ini menjadikannya pula sulit untuk mencari makanan. Hal tersebut mengundang simpati dari berbagai pihak, seperti alumni SMA Negeri 2 Pare (SMADA) atau yang bisa disebut Madu PP (Alumni Smada SMPP), mereka bekerja sama dengan SMADA mengadakan baksos untuk mengirimkan bantuan kepada masyarakat Desa Besowo. Untuk perwakilan SMADA yang meluncur ke tempat antara lain adalah OSIS, MPK, Pramuka, serta beberapa guru, termasuk Kepala SMA Negeri 2 Pare, Pak Sarbawa. 10
Bakti Sosial
Baksos tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 dan 17 Januari 2021 pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang. Madu PP bersama dengan perwakilan dari SMADA membagikan makanan dan menyuplai air bersih ke desa tersebut. Kedatangan mereka tentu disambut baik oleh masyarakat Desa Besowo. Acara baksos yang diselenggarakan oleh Madu PP dan SMADA pun berjalan dengan lancar, dan masyarakat juga merasa terbantu oleh bantuan tersebut. “Baksosnya ditargetkan untuk seluruh warga di sana. Bantuannya juga secara berkala, di hari pertama ada 1-2 truk bawa 3 tangki air. Nah itu pembagiaannya mulai dari rumah-rumah yang ada di atas, terus turun ke rumah-rumah yang di bawah,” ujar Akmal, salah satu perwakilan SMADA sebagai ketua MPK. Di saat seperti ini, memang seharusnya kita harus semakin mengingkatkan kepedulian terhadap sesamanya. Banyak orang yang kesulitan dan membutuhkan bantuan kita. Kita sebagai orang-orang yang masih mampu, setidaknya bisa membantu sesama agar beban yang dipikul menjadi ringan. Dan Indonesia dapat segera pulih dari keadaan ini. (*caa)
11
Suara Remaja
Kita pasti pernah merasakan sesuatu yang sangat ingin kita raih dan suatu impian yang besar, suatu impian yang akan membuat kita lebih maju dan semangat dalam menjalani hidup ini. Semua orang pasti memiliki cita-cita tinggi, cita-cita yang akan menembus cakrawala, yang selalu dinantikan bahkan sangat diimpikan. Impian, mimpi, citacita, dan keinginan yang besar adalah suatu hal yang selalu kita pikirkan, karena suatu saat nanti akan tiba saatnya dimana semua keinginan kita tercapai jika kita melakukan hal yang baik dan bekerja keras. Waktu kita duduk di bangku TK, kita pernah ditanya oleh guru akan jadi apa kita di masa depan, banyak di antara kita pasti memilih menjadi guru, dokter, polisi, tentara, pilot dan profesi lainnya yang berkaitan dengan impian kita. Tapi bisa jadi jawaban yang kita pilih tidak sesuai dengan masa yang akan datang, tidak ada yang tahu bagaimana garis takdir seseorang, kita sebagai manusia hanya menjalani dan berusaha karena suatu takdir hanya Tuhan Yang Maha Besar yang lebih mengetahui. Kita hanya bisa berdoa, bermimpi, berangan-angan selebihnya hanya Tuhan yang tahu, tapi kita tidak patut berputus asa karena manusia berhak mencari tujuan hidup menentukan takdir yang baik, terus bermimpi, mencari jati diri, bekerja keras, belajar dari kehidupan sebelumnya
12
dan berdoa untuk perjalanan panjang mencapai tujuan kita. Sudah saatnya para Milenial saat ini menentukan tujuannya, melangkah lebih maju untuk bisa mencapainya. Hidup selalu memiliki tujuan penting yang mengarah kepada hal-hal positif yang akan menjadi pedoman dalam kehidupan ini. Bagaimana ke depan? Apa yang harus kita capai? Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkannya? Pemikiran seperti ini selalu ada dalam diri kita, suatu pemikiran yang akan membawa kita dalam suatu titik dilema berkepanjangan. Tetapi bukan berarti harus berhenti sampai disitu karena awal yang baik akan menjadi baik pula, tidak perlu merasa bingung lakukanlah suatu hal baik dan positif yang akan membuat kita mencapai jalan utama tujuan ini. Kita bergerak secara perlahan tapi pasti, fokus pada diri sendiri dan tujuan yang akan kita tempuh, menghadapi segala yang merintangi, selalu bermimpi menjadi yang terbaik dan yakin kepada diri kita sendiri. Sang pemimpi, semua orang pasti memiliki mimpi. Karena impian dalam hidup itulah yang membuat kita maju, membuat kita berpikir dan bekerja keras untuk bisa membuktikannya.
Classmeet
Halo sobat MENOSSA! Apa kabar? Tak terasa kita telah melewati hari demi hari di rumah saja. Sejak terakhir bertemu secara langsung pada tanggal 16 Maret 2020 lalu, pastinya kita tetap menjalankan tugas kita sebagai murid SMAN 2 Pare walaupun sedikit terkendala karena adanya wabah corona ini. Contohnya saja, PAS (Penilaian Akhir Semester) yang baru kita selesaikan bulan Desember lalu berhasil kita selesaikan secara daring. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, setelah PAS selalu dilanjutkan dengan kegiatan Classmeeting. Tahun ini pun demikian, namun Classmeeting tahun ini dilaksanakan secara online pada tanggal 21-22 Desember 2020. Classmeeting tahun 2020 berjudul “Break the Limit” yang artinya mematahkan batas, batas disini berarti jarak yang membatasi adanya interaksi secara langsung antara partisipan classmeeting. Partisipannya adalah siswa kelas 10, 11, dan 12. Classmeeting ini dilaksanakan di rumah masingmasing partisipan dan dilombakan di berbagai platform seperti Instagram, Google Form dan Telegram. Ada 5 jenis perlombaan dalam class meeting ini, diantaranya Jigsaw (susun puzzle), Icon Mania (tebak gambar), Berpacu dalam Melodi (tebak lagu), Kotak Misteri (teka-teki silang), dan Quiz. Meskipun dilakukan secara online, antusias dari warga SMADA sangat positif, seperti komentar dari akun Instagram @bbaqiyaa_s, “seruu, ada games-games nya yang menarik, best dehhh”. Selain itu ada pula komentar dari akun Instagram @taftriatb, “asiiik polll, meskipun online ttp seruuu!”. Selain itu, masih banyak komentar positif lainnya dari warga smada.
“Terima kasih atas partisipasi dan antusias dari teman-teman semua, semoga keadaan semakin membaik kedepannya sehingga kita dapat cepat bertemu. Semoga sukses selalu!” ucap ketua panitia Class Meeting ‘Break the Limit’. Ya! Itu tadi adalah sekilas tentang Classmeeting ‘Break the Limit’. Semoga sobat tetap semangat dan menjalani hari dengan baik! Sampai jumpa.
13
Filosofi
Filosofi Timun Mas Indonesia adalah negara dengan ragam suku bangsa. Di tengah kemajemukan suku bangsa, Indonesia memiliki banyak budaya. Salah satunya ialah cerita rakyat. Dari Sabang sampai Merauke pasti memiliki setidaknya satu cerita rakyat. Dan dari banyaknya cerita rakyat, salah satu yang cukup populer adalah Timun mas. Sebagai pengingat, Timun mas menceritakan tentang seorang nenek tua yang hidup sebatang kara. Dia ingin sekali memiliki anak untuk menemani serta membantu pekerjaan rumah. Kemudian datanglah raksasa yang memberikan si nenek beberapa biji timun mas yang diyakini dapat tumbuh menjadi seorang bayi. Namun raksasa tidak memberikan biji itu secara cuma-cuma. Setelah tujuh belas tahun, bayi tersebut harus dikembalikan ke raksasa untuk dimakannya. Singkat cerita biji tersebut memang tumbuh menjadi seorang anak dan dinamakan Timun mas. Tujuh belas tahun berlalu. Ingat dengan janji raksasa, si nenek tak tega “anaknya” dimakan. Ia pun menyuruh Timun mas berlari dan berkat beberapa jebakan, si raksasa yang mengejar terperangkap dan mati akibat jebakan tersebut. Akhirnya Timun mas dan si nenek hidup bahagia. Sebuah jalan cerita klasik di mana sang tokoh utama menang melawan penjahat. Namun apakah cerita Timun mas sesederhana itu? Sebenarnya cerita Timun mas mengajarkan kepada kita banyak hal. Sebuah pelajaran tersirat yang sering dianggap remeh namun berguna dalam kehidupan. Definisi air susu dibalas air tuba. Ketika kita berbuat baik namun apa yang kita dapat justru sebaliknya. Peribahasa ini merupakan jalan cerita utama dalam cerita Timun mas di mana Raksasa memberikan biji timun mas untuk si nenek namun pada akhirnya raksasa “dikalahkan” oleh Timun mas itu sendiri. Dalam kehidupan seringkali apa yang dialami oleh raksasa juga kita alami. Ketika kita berbuat baik kepada orang, orang tersebut membalasnya dengan hal yang kurang mengenakkan.
14
Filosofi
Lantas apakah hal ini membuat tindakan raksasa dibenarkan? Tentu saja tidak. Selain “Air susu dibalas air tuba” hal lain yang dapat diambil dari cerita ini adalah keikhlasan. Raksasa memberikan biji Timun mas dengan rasa pamrih. Ia memberikan biji tersebut untuk kepentingannya sendiri. Di akhir cerita, raksasa tersebut mati karena jebakan dari Timun mas. Mungkin ini merupakan sebuah “sentilan” bahwasanya setiap perbuatan yang kita lakukan harus didasari rasa ikhlas. Baik si nenek dan Timun mas ataupun raksasa memiliki sisi baik dan buruknya masing masing. Si nenek dengan sikap egoisnya melanggar janji dengan raksasa untuk mengembalikan Timun mas. Dan raksasa yang terkesan jahat karena mengambil kembali apa yang sudah ia berikan, sehingga mengusik kebahagiaan si nenek. Tidak ada yang murni baik dan murni jahat. Setiap orang pasti memiliki dua sifat itu di dalam hatinya. Dari cerita rakyat Timun mas ini kita mengetahui bahwa selain menjadi pelaut, nenek moyang kita adalah pencerita yang handal. Mereka menyisipkan nilai moral dengan apik ke dalam sebuah cerita yang bahkan sering tidak kita sadari. Ini menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang cerdas dan bermoral.
15
Puisi
Akulah Sang Pemimpi Oleh : Devi Rahma Anganku... Angan yang menjelma menjadi mimpi. Beribu - ribu , bahkan berjuta - juta mimpi. Yang berawal dari secerca sinar rembulan. Sebelum sesuatu meluluh lantahkan semuanya. Datang bak bencana yang tak pernah terduga.
Yang Dikira Hilang, Nyatanya Masih Ada Oleh : Eunike Bintang
Sempat harapanku terlepas. Semua yang telah tertata , harus terhenti. Tapi tak selamanya. Kembalilah...
Siapa yang menyangka Bahwa pandemi akan melanda Tak ada yang tahu Tak ada yang siap
Kembali bangkit menggenggam api semangat. Mulai meyakinkan hati dan jiwa. Mengajaknya untuk tetap tersenyum. Mengasahnya menciptakan sinar kepercayaan , yang penuh akan harapan. Akan ku buat revolusi baru untuk dunia. Ku tuangkan melodi yang menari - nari. Ku rangkul dunia dengan penuh kasih. Menghapus kegelisahan dan mengajaknya berdamai. Ya, inilah aku. Sang pemimpi.
Hampir seluruh dunia berhenti sementara Karantina dimana mana Orang orang dilarang berkelana Sekolah diliburkan Kantor dirumahkan Banyak orang kehilangan pekerjaan bahkan kehilangan harapan Hari demi hari semakin tak menentu Bertanya tanya kapan pandemi akan berlalu Namun mimpi tak boleh berhenti disitu Pandemi memang membuat banyak perubahan Tetapi masih ada harapan Masih ada kesempatan Untuk raih apa yang dicita-citakan Berjuang selagi kuat Belajar selagi sempat
16
Jepret Jepret
17
Jepret
18
Snapshot
snapSHOOT
19
Snapshot
20
Origami Pencil Storage
DIY
Halo, Sobat Menossa! Pandemi COVID-19 ini telah membuat resah semua orang, terutama para pelajar. Kita sebagai pelajar disarankan pemerintah untuk belajar dari rumah. Hal ini membuat kita tidak begitu memperhatikan peralatan sekolah. Sehingga banyak pensil, pena, penghapus, dan peralatan lain yang hilang karena berserakan. Nah, kali ini pada rubrik DIY, Menossa akan memberi kalian cara untuk membuat kotak penyimpan pensil dari kertas origami. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu : Kertas origami Kardus dengan ukuran 15 cm x 15 cm Lem kertas Gunting Cara membuatnya :
1. Buatlah pola pada kertas origami seperti gambar, kemudian lipat kertas mengikuti pola.
2. Buatlah pola baru di atas kertas yang telah dilipat, kemudian lipat lagi sehingga berbentuk segi lima.
3. Lipatlah bagian tengah kertas, gabungkan, kemudian lem hingga membentuk segi tiga ruang seperti gambar. Ulangi langkah tersebut hingga terkumpul 6 buah segi tiga.
21
DIY
4. Lem bagian kanan dan kiri segi tiga. Gabungkan hingga membentuk kotak pensil bersekat.
5. Buat pola pada kardus mengikuti bentuk kotak pensil.
6. Gunting kardus sesuai pola. Berilah lem pada kardus yang telah terpotong, kemudian tempelkan pada alas kotak pensil.
7. Kotak pensil origami siap digunakan.
Demikianlah cara membuat kotak pensil dari origami. Sederhana sekali bukan? Nah, kalau sudah ada kotak pensil, semua alat tulis kita tidak akan berserakan dan hilang. Semoga cara ini bermanfaat, ya!
22
Tips and Trick
Simple Phone Holder
Hai Sahabat! Di masa pandemi seperti ini, kita terus memanfaatkan handphone untuk mengikuti pembelajaran. Entah untuk mengerjakan tugas, atau untuk melakukan diskusi melalui Google Meet maupun Zoom Meeting. Durasi yang dibutuhkan pun sedikit panjang, sehingga kita sering merasa lelah untuk memegang handphone kita. Tetapi jangan khawatir lagi, karena kalian semua dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk membuat dudukan handphone. Alat dan bahan yang kita butuhkan diantaranya : • Botol air mineral bekas (ukuran sedang) • Gunting • Kertas kado • Selotip transparan
1. Siapkan bahanbahan yang dibutuhkan.
3. Lapisi botol yang telah terpotong dengan kertas kado agar terlihat lebih menarik
2. Potong botol plastik seperti contoh di gambar.
4. Rapikan menggunakan selotip. Selesai! Dudukan HP sederhana siap digunakan.
Bagaimana Sahabat? Mudah sekali bukan. Semoga bermanfaat!
23
Resensi Buku
Sirkus Pohon Judul : Sirkus Pohon Pengarang : Andrea Hirata Penerbit : Bentang Pustaka Tahun terbit : 2017 Tebal halaman : 410 halaman Kota Terbit : Yogyakarta “Tuhan menciptakan tangan seperti tangan adanya, kaki seperti kaki adanya, untuk memudahkan manusia bekerja.”-hal Tara dia dapat mengenali Tara melalui bau khas nya. 37 Awalnya kedua kisah ini seperti cerita Berkisah tentang seorang pemuda pengangguran di Tanjung Lantai, Belitong yang berdiri sendiri-sendiri. Namun, bernama Sobri. Sobri yang hanya memiliki kedua kisah ini memiliki hubungan antara ijazah SMP kesulitan mencari pekerjaan satu dengan lainnya. Cerita dalam novel karena kebanyakan lowongan kerja ini dikemas dengan begitu manis dan hanya ditujukan kepada lulusan SMA. menggemaskan. Bahasa yang digunakan Setiap harinya Sobri bekerja serabutan begitu indah dan mudah dimengerti. dan bergaul dengan seorang bramacorah Tokoh-tokoh yang termuat di dalamnya bernama Taripol. Hingga suatu hari Sobri kebanyakan adalah masyarakat desa yang bertemu dengan Dinda, gadis penyuka digambarkan memiliki watak lugu, sehingga buah delima. Pertemuan inilah yang memiliki sisi humor yang kental. Selain itu, membuat semangat Sobri untuk mencari novel ini benar-benar menyuguhkan fakta pekerjaan semakin besar. Pada akhirnya, dalam fiksi karena sedikit mengulas tentang Sobri diterima kerja sebagai badut sirkus politik dan benar-benar menggambarkan dan dapat mewujudkan impiannya untuk kehidupan nyata. Melalui para tokoh dalam novel, kita juga diajarkan tentang meminang Dinda. nilai kerja keras, ketekunan, kesabaran, Selain kisah Sobri dan Dinda, novel dan kejujuran. ini juga menceritakan kisah tokoh lain. Secara keseluruhan, Sirkus Pohon adalah Pertemuan masa kecil Tara dan Tegar novel yang lengkap karena memiliki sisi di depan kantor pengadilan agama. romantis, humor, sosial, dan budaya. Cerita Pertemuan sekilas itu berujung menjadi pencarian seumur hidup bagi keduanya. dua sisi yang disuguhkan membuat novel ini Untuk bisa mencari Tegar, Tara mempelajari sangat unik. bagaimana menggambar sketsa wajah dan menghasilkan puluhan gambar yang sama tentang Tegar. Demi bisa bertemu Tara kembali, bertahun-tahun Tegar mempelajari bau-bauan agar suatu saat ketika bertemu 24
Resensi Film
Sejuta Sayang Untuknya Judul: Sejuta Sayang Untuknya Durasi: 97 menit Tanggal rilis: 23 Oktober 2020 Sutradara: Herwin Novianto Produser: Zairin Zain
Film ini menceritakan tentang Aktor Sagala (Deddy Mizwar) yang berusaha keras bekerja untuk menghidupi dirinya dan Gina (Syifa Hadju) dengan menjadi seorang aktor seperti namanya. Dia hanyalah aktor yang menjadi seorang figuran, tetapi dia amat menyukai pekerjaanya dan dia yakin bahwa dengan menjadi seorang aktor dia bisa menghidupi Gina dengan baik. Sebagai seorang single parent, Sagala adalah sosok ayah yang selalu bersikap hangat kepada Gina. Sosok pelindung dan pengayom. Ia bertekad bahwa Gina harus tumbuh dengan baik dan berpendidikan tinggi. Sagala mendedikasikan seluruh hasil bekerja dan hidupnya untuk putri semata wayangnya, Gina. Sagala selalu mengatakan pada Gina bahwa dia akan berhasil membawa Gina meraih pendidikan tinggi meski dengan segala keterbatasannya. Segala juga ingin membuktikan, dengan pekerjaannya saat ini, anaknya bisa berhasil.
tetap. Gina bahkan diam-diam melamarkan pekerjaan untuk ayahnya sebagai seorang satpam. Tapi Sagala menolak karena ia yakin akan tetap bisa membiayai kuliah Gina meskipun hanya dengan menjadi aktor figuran. Gina pun marah karena sang ayah tidak mendengarkan sarannya. Sementara Sagala untuk pertama kalinya merasa rendah diri karena puteri kesayangannya justru meragukannya. Karakter keduanya yang sama-sama keras akan hal yang mereka inginkan membuat mereka beberapa kali ditimpa konflik akibat perbedaan pendapat. Bagaimana kelanjutan konflik ayah dan anak ini? Apakah Sagala akan menemukan jalan keluar bagi permasalahan mereka?
Lain halnya dengan Gina, ia mulai meragukan penghasilan ayahnya sebagai aktor dan memintanya mencari pekerjaan
25
LDKS
GARDANA GARDAPATI
OSIS MPK PERIODE 2020/2021 Setelah melewati perjalanan Panjang mulai dari pendaftaran, serangkaian tes, dan karantina akhirnya para calon pengurus OSIS dan MPK sampai pada fase terakhir sebelum pelantikan yaitu LDKS. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) merupakan suatu pelatihan yang diselenggarakan oleh Pengurus OSIS dan MPK kepada calon pengurus OSIS dan MPK yang baru. Pelatihan ini bertujuan untuk memupuk rasa kekeluargaan dan kerjasama antar kedua organisasi ini. Selain itu LDKS ini juga bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan pada calon pengurus OSIS dan MPK agar setelah dilantik nantinya mereka sudah siap mengemban tugas yang diberikan. LDKS kali ini dilaksanakan dengan suasana yang sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun lalu LDKS diselenggarakan di luar sekolah, pada tahun ini LDKS dilaksanakan di lingkungan SMAN 2 Pare. Meski LDKS dilaksanakan dikala pandemi, tetapi tidak mengurangi semangat mereka
26
untuk mengikuti LDKS. LDKS ini dilaksanakan dengan tetap menaati protokol kesehatan dan tetap menjaga jarak. Kegiatan ini dimulai dengan upacara dan sambutan kepala sekolah SMA NEGERI 2 PARE. Pesan dari Pak Sarbawa untuk peserta LDKS adalah harus tetap semangat menghadapi perubahan, dan membawa perubahan yang lebih baik meskipun di masa pandemi. Beliau juga berpesan bahwa kegiatan LDKS ini sangat berguna untuk kedepannya. LDKS yang dilaksanakan selama 3 hari 2 malam ini sangatlah berkesan bagi para calon pengurus OSIS dan MPK. Banyak hal yang di dapatkan dari kegiatan ini, mulai dari belajar membuat proposal, membuat event project, belajar tentang kepemimpinan, dan juga game game seru yang membuat para peserta lebih akrab dan mengenal satu sama lain. Semoga OSIS Gardana dan MPK Gardapati amanah dalam melaksanakan tugasnya. Semangat dan sukses selalu GARDANA & GARDAPATI !
Prestasi Siswa
SMAN 2 PARE TETAP BERPRESTASI DI MASA PANDEMI COVID-19
Aida Fathiyya atau akrab disapa Thia merupakan siswa kelas XII MIPA 3 SMAN 2 Pare. Pandemi ternyata tidak membatasinya untuk tetap berkompetisi dan menorehkan prestasi membanggakan. 2020 kemarin Ia berhasil meraih penghargaan Juara 2 FLS2N bidang Menyanyi Solo tingkat Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan secara daring. Di sekolah, Thia aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler paduan suara serta kerap tampil bernyanyi saat pensi. Bermula dari hobi, hingga saat ini sudah banyak menyumbangkan prestasi. Ia mulai mengikuti kompetisi menyanyi sejak di bangku sekolah dasar, Ia mengaku belajar secara otodidak dengan melihat video dari YouTube tanpa belajar kepada guru les. Berbagai prestasi berhasil diraihnya, tidak hanya dalam bidang tarik suara, Ia juga aktif dalam bidang baris berbaris. Pada tahun 2019, Thia terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Kabupaten Kediri. Di tahun 2019 pula, Thia mengikuti Festival dan Lomba Seni
Siswa Nasional tingkat Provinsi Jawa Timur untuk pertama kalinya, namun ternyata 2019 bukanlah tahun keberuntungannya pada lomba ini. Ia tidak patah semangat dan bertekad untuk mencoba lagi di tahun 2020. Tak disangka usahanya membuahkan hasil maksimal. Setelah mengikuti FLS2N, Thia lagi-lagi mengikuti kompetisi musik dan berhasil mendapatkan Juara 2 Festival Band Pelajar Kota Kediri (sebagai vokalis) dan Juara 3 Festival Band Pelajar Kabupaten Tulungagung (sebagai vokalis). Putri tunggal dari Bapak Anton Suyono dan Ibu Peni Purwaningsih yang bertempat tinggal di Pare, Kediri ini bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi. Ia berharap dapat mengukir prestasi di bidang tarik suara saat berkuliah nanti. Thia percaya bahwa memanfaatkan masa muda untuk terus berprestasi dapat menjadi pengalaman yang berharga untuk bekal masa depannya.
27
HUT HUT RI RI
Pandemi Tidak Mengurangi Rasa Cinta Tanah Air Di masa pandemi ini, semua kegiatan banyak yang dihentikan dan ditunda. B a h k a n perayaan HUT RI yang ke-75 kali ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada perayaan HUT RI ke-75 ini kita hanya bisa memperingatinya di rumah saja. Ya, pada HUT RI ke-75 ini kita tidak mengikuti upacara di sekolah atau di lapangan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita hanya menonton televisi yang menayangkan upacara hari kemerdekaan yang dilaksanakan di istana negara. Seluruh warga negara dari Sabang sampai Merauke menyaksikan televisi dan mengikuti upacara tersebut di rumah masing masing. Termasuk kita sebagai siswa juga menyaksikan televisi dengan memakai seragam dan melakukan sikap hormat ketika bendera sang merah putih dinaikkan. Walaupun perayaan HUT RI ke-75 ini berbeda dengan biasanya, hal ini tidak boleh menyurutkan semangat cinta tanah air kita. Kita harus tetap mengobarkan semangat kemerdekaan kita ditengah pandemi saat ini. Walaupun pada HUT 28
RI ke-75 ini tidak terdapat lomba-lomba seperti tahun sebelumnya seperti LBB dan sebagainya, kita harus tetap semangat belajar dan berprestasi. Kita bisa menunjukkan semangat kemerdekaan dan rasa cinta tanah air kita dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan melanjutkan cita-cita pahlawan Indonesia. Selain itu, kita juga bisa merayakan HUT RI ke-75 dengan cara mendoakan pahlawan yang telah gugur dalam perang demi kemerdekaan Indonesia. Atau bisa juga dengan mempelajari biografi mereka agar lebih mengenal pahlawan kita. Tetaplah semangat dalam mewujudkan mimpi dan cita-cita kalian sebagai generasi muda penerus bangsa. Tetap kobarkan semangat kemerdekaan dengan melakukan hal hal yang positif dan bermanfaat. Jangan menyerah walau banyak hambatan seperti pandemi saat ini. Jadikanlah pandemi kali ini sebagai pelajaran dan motivasi bahwa meskipun dalam keadaan yang terbatas, kita tetap mampu berjuang mempertahankan kemerdekaan. Tetap semangat dan wujudkan mimpimu.
Cerpen
Alana, Plaster, dan Luka “Dia hebat, ya.” “Dia sangat cantik.” “Aku ingin menjadi pintar seperti dia.” “Hidupnya sempurna, aku iri padanya.” “Andai aku bisa bertukar hidup dengannya.” Alana tersenyum, miris, mendengar semua yang mereka katakan tentangnya seolah hidupnya sempurna, seolah hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Padahal tidak begitu nyatanya. “Apakah aku bisa bahagia?” “Apakah kehadiranku berharga?” “Aku ingin dipeluk.” “Aku lelah.” Kata-kata itulah yang sebenarnya selalu berputar di kepala Alana. Tentang dia dan kesepaian yang selalu menyelimutinya setiap malam. Tentang semua kejadian masa lalu yang sampai sekarang masih membekas dan tidak pernah bisa sembuh sekalipun plaster yang Alana gunakan telah berlapis. Semua orang mengatakan bahwa waktu akan menyembuhkan segalanya, tapi bagi Alana tidak ada yang berubah, dia dan kehidupannya tetaplah sama. Menyakitkan. Pada nyatanya, Alana tetap berada di tempat yang menyedihkan itu, dengan semua bayang-bayang menakutkan yang berada di sana. Mereka tidak pernah tau, bagaimana rasanya sejak kecil selalu dihadapkan dengan suara bantingan benda, teriakan, amarah, bahkan pukulan. Mereka tidak pernah tau bagaimana rasanya selalu merindukan pelukan, usapan, atau hanya sekedar kata-kata penyemangat. Hingga puncaknya, mereka juga tidak akan pernah tau rasanya
kehilangan kasih sayang padahal keduanya masih ada di dunia. Ya, kedua orang tua Alana memilih untuk berpisah seakan tidak pernah menghargai keberadaannya, mengacuhkannya, atau bahkan keduanya telah lupa jika memiliki Alana. Itu semua adalah benang kusut yang tidak akan pernah orang lain ketahui. Yang mereka lihat hanyalah betapa luar biasanya Alana di luar, bahkan mungkin mereka tidak akan mempercayai jika tau bagaimana rapuhnya dia di dalam. Alana selalu berusaha menyembunyikannya, menahannya, bagaikan sebuah plaster yang menutup luka, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa luka itu tetap terasa menyakitkan dan menyiksanya. Alana bisa saja mengakhiri hidupnya tetapi ia memilih untuk bertahan sampai saat ini karena dia selalu mengingat bahwa setiap manusia memiliki jatah suka dan dukanya masing-masing, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali diri mereka sendiri. Tetapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Ia menambah rasa sakit Alana sampai di titik di mana Alana tidak bisa menahannya. Bahkan sebuah plaster sudah tidak dapat menutup lukanya karena luka itu mengalir dalam darah Alana; Leukimia. Kini Alana telah melepaskan semua plasternya. Lukanya telah sembuh. Dia telah tersenyum. Tidak ada lagi rasa sakit itu, karena Tuhan menyayanginya dan telah menempatkannya di tempat yang indah. (*dind)
29
Cerpen
“Tyan!” Tyan tersadar dari lamunannya saat seseorang menepuk pundak kirinya. “Kau mengejutkanku, Sa.” Tyan menoleh ke arah Dasa yang hanya menyengir ke arahnya. Dasa menggeser kursi di sebelah kanan tyan lalu mendudukinya. “Apa yang kau pikirkan? Aku melihatmu tak berkedip selama hampir semenit. Rasanya seperti bola matamu akan keluar jika aku tidak menyadarkanmu.” Tyan hanya menggelengkan kepalanya, ia sangat mengerti Dasa dan sifat hiperbolanya. “Aku memikirkan mimpiku seminggu belakangan ini.” “Hm? Mimpi apa?” tanya Dasa sambil menatap lamat Tyan. “Itu masalahnya. Aku bahkan tak tau apa yang aku mimpikan,” Tyan berucap pelan. Dasa mengerutkan dahinya sambil menatap heran ke arah Tyan. “Kau aneh. memikirkannya?”
Lalu
kenapa
kau
repot-repot
“Aku melihat sesuatu yang asing di sana. Sebuah ruangan bercat putih dengan sorot lampu yang sangat silau. Aku bahkan tidak bisa melihat sekitarku dengan jelas, kepalaku sakit dan pandanganku seperti memburam.” Tyan pun mulai bercerita. Dasa menumpukan tangannya di dagu, ia mulai tertarik dengan mimpi yang diceritakan Tyan. “Lalu? Apa sesuatu terjadi?” “Aku selalu mendengar suara-suara yang berisik namun tidak begitu jernih. Suara- suara itu menggema seperti melewati sebuah lorong. Lalu aku mendengar suara langkah kaki yang cepat seperti sedang berlari. Dalam mimpiku aku ingat aku selalu menolehkan kepalaku ke kanan dan kiri berharap aku bisa melihat apa yang sedang terjadi. Tapi saat suara-suara itu mulai terdengar jelas dan mendekat ….” Tyan menjeda ceritanya. “Mendekat? Lalu? Ayolah jangan membuatku mati penasaran, Tyan! Cepat ceritakan apa yang terjadi selanjutnya!” Dasa berdecak, Tyan sepertinya sengaja membuatnya kesal. “Lalu aku terbangun dari tidurku,” ucap Tyan lalu terkekeh kecil melihat perubahan ekspresi Dasa.
30
“Apa?! Itu saja? Sia-sia aku mendengarkan mimpimu.” Dasa menjauhkan tubuhnya dari Tyan. “Aku juga bingung bagaimana bisa aku memimpikan hal yang sama selama 1 minggu penuh, aku sangat penasaran dengan apa yang terjadi di sana. Jujur Ini sedikit menghantuiku.” “Hmm menarik, apa yang kau rasakan saat kau bangun?” tanya Dasa. “Kepalaku akan pusing selama beberapa menit.” Dasa mengetukkan jarinya di meja. Ia sedang berpikir. “Coba tahan rasa pusingmu dan jangan mencoba terbangun, coba lah memperjelas pandanganmu lagi. Ceritakan padaku jika kau berhasil. Karena kau harus bertanggung jawab atas rasa penasaranku ini,” ucap Dasa penasaran. Ucapan Dasa sejenak membuat mereka saling bertatapan. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------Tyan membuka matanya berat, lehernya terasa sangat sakit setelah tidur dengan posisi kepala tertelungkup di atas meja. Ia meregangkan badannya. Kepalanya pening sekali, ia mencoba mengedip-kedipkan netranya. Hal pertama yang menyambut penglihatannya adalah ruangan putih. Ya, ruangan itu. Tyan mengedarkan pandangannya, sorot lampu di ruang itu sangat terang, namun netranya bisa menangkap satu persatu perabotan yang mengisi ruangan itu. Sebuah meja kantor besar berdiri tepat di hadapannya. Beberapa berkas bertumpuk di situ. Di kirinya terdapat jas putih tergantung di stand hanger. Tyan beranjak dari duduknya. Satu bingkai foto berukuran sedang yang menempel di dinding menarik perhatiannya. Seorang
Cerpen laki-laki dewasa sedang berpose di situ, ia mengenakan jas putih sambil berjabat tangan dengan lelaki yang lebih tua. “Apakah dia seorang dokter?” gumam Tyan.
“Tidak bisa, Sa, rumah sakit sangat sibuk. Bagaimana aku bisa meninggalkan orang yang kesakitan?” balas Tyan. Ia sedang berada di depan meja lobby rumah sakit.
Telinganya tiba-tiba berdengung, Tyan refleks memejamkan matanya. Suara-suara itu terdengar lagi. Ia membuka matanya pelan, manik kelamya menatap waspada ke arah pintu yang berseberangan langsung dengan meja tadi.
“Wah aku masih tidak bisa mempercayai ini, sejak kapan kau menjadi cerdas dan menjadi dokter hanya karena mimpi itu? Lalu dengan teganya meninggalkanku sendirian seperti ini?” Waktu berlalu begitu cepat. Kini Tyan telah menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit ternama.
Suara-suara itu semakin jelas. Ia bisa merasakan kepanikan dari sana. Nafasnya mulai tak beraturan. Tangannya terkepal erat. “Kau tidak boleh melewatkan kesempatan ini lagi, Tatyano.” Batinnya meyakinkan diri sendiri. Kaki kanannya melangkah mendekati pintu itu diikuti kaki kirinya. Langkah demi langkah ia lewati. Jantungnya berdegup semakin kencang. Ia menggenggam gagang pintu kencang. Ketika suara berisik tadi tepat di depannya, ia segera membuka pintu itu. Sesuatu melewatinya. Begitu cepat. Tyan terdiam di tempatnya sejenak. “Jadi, ini adalah rumah sakit?” batinnya. Kepalanya menoleh ke kanan, seorang dokter diikuti tiga perawat sedang mendorong brankar terburuburu. Nampaknya pasien tersebut sedang dalam keadaan sekarat, tepat di sampingnya terdapat seorang wanita yang sedari tadi memegangi tangannya sambil menangis tersenggut-senggut. Entah dorongan dari mana Tyan mengikuti rombongan tersebut. Rasa penasaran menguasai dirinya. Rombongan tersebut memasuki sebuah ruangan, itu ruang operasi. Tyan hanya bisa menatap dari ujung lorong. Tiga jam berlalu, lampu hijau di atas pintu ruang itu pun akhirnya mati pertanda operasi telah berakhir. Dokter tadi keluar, terlihat membicarakan sesuatu dengan wanita yang sedari awal mondar mandir dengan air muka kekhawatiran. Sebuah senyuman terbit di paras yang nampak lelah itu. Wanita tadi tak henti-hentinya berbungkuk kepada Sang dokter. Secara tak sadar bibir Tyan pun ikut tertarik.
Tyan terkekeh. “Karena itu carilah pekerjaan, bodoh. Jika kau terus seperti ini bagaimana bosmu bisa betah denganmu. Bersyukurlah aku masih mau berteman dengan orang sepertimu,” ujarnya dengan sedikit bercanda. Dasa merengut di seberang sana, merasa tersinggung sekaligus menyetujui. “Kejam sekali.” Percakapan tersebut berlangsung cukup lama. Tyan terus saja tertawa ketika mendengar nada bicara Dasa yang tidak pernah berubah. Selalu dibuat-buat. Namun percakapan mereka harus berhenti ketika seorang perawat datang menghampiri Tyan. “Dokter, pasien ruang 315A mengalami kejang mendadak. Tekanan darahnya tiba-tiba naik.” “Siapkan ruang operasi segera!” titahnya pada Sang perawat. “Sepertinya aku harus pergi, jadwal operasi pasienku dipercepat. Aku akan menghubungimu lagi, oke?” Tyan mematikan sambungan sepihak. Lalu bergegas menyusul perawat tadi. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------Tyan menghela nafas lega, operasi nya berjalan dengan lancar. Setelah memberi tahu keadaan suaminya, istri pasien tersebut terus menerus berbungkuk sambil mengucap terima kasih padanya. Tyan tersenyum melihat istri pasien itu menangis bahagia.
Tak sengaja pandangan mereka bertemu. Tyan terpaku di tempat saat dokter itu mendekat. “Hai, Tyan. Terima kasih karena telah mewujudkan mimpimu.” Dokter itu tersenyum kepadanya. Pandangan Tyan menggelap. Tubuhnya seperti ditarik kedalam lubang hitam, lalu menghilang.
Saat mengalihkan pandangannya, tak sengaja matanya bertemu dengan manik seorang remaja yang berdiri di ujung lorong. Ia menangkap basah remaja tersebut memandangnya. Remaja itu tampak terkejut saat manik mereka bertemu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ia menghampiri remaja tersebut yang membeku di tempat. “Hai, Tyan. Terima kasih karena telah mewujudkan mimpimu.” Tyan lalu tersenyum dan berlalu pergi.
9 tahun kemudian
TAMAT “Ayolah, Tyan, hampir 3 bulan kita tidak bertemu. Kau tidak merindukan teman baikmu ini?” Suara rengekan terdengar dari ponsel pintar di genggaman Tyan.
(*na. )
31
Suara Remaja
Belajar Lagi? Belajar. Setelah mendengar kata ‘Belajar’ pemikiran kita tidak jauh dengan membaca buku, menulis dan bersekolah. Tetapi apakah belajar selalu seperti itu? Tentu saja tidak. Sekolah merupakan salah satu tempat belajar, tetapi bukan berarti ketika di luar sekolah kita tidak diwajibkan untuk belajar. Nyatanya kehidupan kita tidak lepas dari kegiatan belajar. Belajar bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Belajar bukan berarti selalu dari buku sekolah, kehidupan sehari-hari juga bisa menjadi pelajaran bagi kita. Kehidupan kita tidak lepas dari belajar. Hari demi hari akan terus dihiasi dengan belajar. Seperti saat masih balita kita belajar berjalan, berbicara, dan belajar mengenal dunia luar. Ketika masuk sekolah dasar, kita belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. Begitu pula saat kita memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kita akan terus belajar dan berusaha. Lalu ketika lulus dari universitas, apakah berarti belajar kita telah usai? Bukan seperti itu teman-teman. Tidak ada kata berhenti untuk belajar selama kita masih sanggup menerima materi dari dunia ini. Seperti ketika kita berusia 25 tahun kita akan belajar menjadi seseorang yang berusia 25 tahun, artinya kita belajar menjadi pribadi yang lebih dewasa dari sebelumnya, kita belajar menyesuaikan diri
32
dengan usia dan kehidupan baru kita. Hal ini akan terus terjadi sampai kapanpun. Karena setiap hari di hidup kita akan berbeda, tiap harinya memiliki peristiwa spesialnya masingmasing. Maka dari itu, kita akan terus belajar untuk menyesuaikan diri dengan hari-hari yang akan datang. Belajar yang dimaksud di sini bukan berarti hanya untuk meraih cita-cita melainkan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan batin yang selalu kita perlukan setiap saat. Dengan belajar mengatasi masalah kehidupan menggunakan kepala dingin, tentu saja kehidupan kita akan senantiasa tentram dan damai. Selain itu, rasa pantang menyerah juga harus selalu kita bangkitkan. Ketika sudah meraih satu mimpi, jangan kita terlena lalu melupakan mimpimimpi lain. Karena pada hakikatnya kita akan terus dihadapkan pada situasi baru di mana kita akan senantiasa belajar dan berusaha lebih keras. Ingat jalan masih panjang, mimpi kita juga masih banyak. Jangan menyerah teman, teruslah bermimpi dan berusaha. Karena nyatanya dunia ini takkan pernah berhenti, waktu akan terus mengejar dimanapun dan kapanpun. (*SW)
FYI
Film Pertama di Indonesia Halo, sobat menos! Di bagian FYI kali ini, Cak Menos akan memberikan informasi terkait film pertama di Indonesia. Let’s go! Mari kita bahas. Berdasarkan catatan sejarah perfilman di Indonesia, Loetoeng Kasaroeng adalah film pertama yang diproduksi di Indonsia yang saat itu masih di kuasai oleh Belanda, lokasi syuting film ini berada di daerah Padalarang. Film ini diproduksi oleh NV Java Film Company, disutradarai oleh dua orang Belanda yaitu G. Kruger dan L. Heuveldorp dan dibintangi oleh aktor-aktris pribumi. Loetoeng Kasaroeng dirilis untuk masyarakat luas pada tanggal 31 Desember 1926, dan diputar untuk pertama kalinya di teater Elite and Majestic, Bandung. Film Loetoeng Kasaroeng berdurasi 60 menit dan masih berbentuk tampilan visual hitam-putih tanpa suara (Film Bisu). Film Loetoeng Kasaroeng terbilang suskes pada masa itu, Kesuksesan film ini bahkan tercatat pernah diproduksi ulang sebanyak dua kali. Tahun 1952 disutradarai oleh ET Effendi dengan pemeran Nurhasanah, Barnas Lesmana, Kusmana Suwirja dan Tina
Melinda. Sedangkan tahun 1983 film ini disutradarai BZ Kadaryono dengan para pemain Erna Santoso, Johan Saimima, Enny Beatrice, Godfried Sancho, dan Avent Christie. Produksi film Loetoeng Kasaroeng di tahun 1952 dan 1983 itu memiliki cerita yang sama dengan kisah aslinya, yang jadi pembeda tentu saja tampil dengan berwarna dan bersuara. Ada pula Boenga Roos dari Tjikembang yang menjadi film pertama bersuara di Indonesia. Film ini diproduksi pada tahun 1931 yang diadaptasi dari novel tahun 1927 berjudul sama. Boenga Roos dari Tjikembang disutradarai, dan difilmkan oleh The Teng Chun, seorang importir film dari Cina yang belajar di Hollywood pada awal 1920-an sebelum pindah ke Shanghai untuk bekerja di industri perfilman. Untuk film ini ia mendirikan studionya sendiri yang bernama Cino Motion Pictures, kamera sistem tunggal yang dipakai untuk pembuatan film ini dipinjam dari Mr Lemmens, staf pengajar di Technische
Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung). Film ini ditanggapi positif oleh penonton yang ditargetkan, yaitu etnis Cina, meski tiket untuk pribumi tetap tidak dijual. Film Boenga Roos dari Tjikembang pernah di-remake tahun 1975 oleh pasangan sutradara Fred Young dan Rempo Urip dengan judul Bunga Roos dari Cikembang yang dibintangi oleh Yatie Octavia, Awang Darmawan, Deby Cynthia Dewi, Tuty Permanasari, Wendarto SA, Kusno Sudjarwadi, Chitra Dewi, S. Poniman. Meski poin utama ceritanya sama, beberapa nama tokoh Cinanya diindonesiakan
33
Northernkids
NORTHERNKIDS Halo sahabat setia menossa! gimana kegiatan kalian semasa pandemi ini? Kali ini ada kabar gembira dari teman-teman kita yang mengukir prestasi di masa pandemi ini. Northernkids, band smada yang beranggotakan Aida Fathiyya 12 MIPA 3, Waradhika Hastadhara 12 MIPA 2, Bisma Rasendriya 12 MIPA 4, Dhimas Putra 12 MIPA 2, dan David Darren 11 IPS 2. Northernkids, berasal dari kata north yang artinya utara dan kids adalah anak anak. Jadi Northernkids memiliki makna anak dari utara yang masih butuh belajar. Tapi mereka mempunyai filosofi tersendiri mengenai nama Northernkids. North merupakan arah mata angin dalam bahasa inggris. Pada arah mata angin north selalu menghadap ke atas, jadi mereka ingin Northernkids selalu menjadi juara dan yang pertama. Siapa sangka beberapa anggota dari Northernkids adalah teman satu SMP yang sama-sama mempunyai hobi bermain musik. Tapi pada saat mereka masih SMP tentu belum terpikirkan bahwa mereka akan membentuk band Northernkids. Baru ketika memasuki jenjang SMA mereka membentuk sebuah grup band. Awalnya, mereka saling berkenalan pada saat MPLS. Pada saat itu ada pentas seni, ada yang bisa bermain gitar, bermain drum, pandai menyanyi dan masih banyak lagi hingga mereka membentuk sebuah band. Pada awal terbentuknya, Northernkids belum beranggotakan seperti Northernkids yang sekarang. Tentu tidak mudah namun mereka sudah melewati berbagai rintangan, ada senang dan susah. Mulai dari beberapa kali ganti personil dikarenakan satu dan lain hal, bahkan juga sempat berganti nama, badai pasti berlalu hingga akhirnya terbentuk Northernkids. Keluar dari zona nyaman bukan hal yang mudah pada masa pandemi saat ini, apalagi kebanyakan dari anggota Northernkid adalah kelas 12 yang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan ujian untuk melanjutkan kuliah mereka. Dengan manajemen waktu yang baik mereka juga tetap memenuhi kewajiban mereka sebagai pelajar, walupun kegiatan mereka yang begitu padat dan kadang
34
juga waktu yang crash dengan kegiatan lain, tapi mereka tetap meluangkan waktu mereka untuk latihan. Band mereka juga pernah gagal dalam mengikuti lomba, sedihpasti tapi mereka tidak berhenti sampai disitu, belajar dari kesalahan adalah jalan yang mereka pilih untuk tetap semangat dan menjadi yang lebih baik. Mereka selalu percaya dengan anggota mereka, bahwa masing masing dari mereka bisa menampilkan yang terbaik. Tentu saja dibalik kerja keras dan keoptimisan mereka, selalu ingin membuahkan hasil yang baik. Keberhasilan mereka juga tak lepas dari doa dan dukungan orang tua serta teman-teman tersayang. Banyak perlombaan yang telah mereka juarai diantaranya Juara 3 Festival Band Milad SMA N 2 Kediri, Juara 3 Festival Band Event Pesta Rakyat Simpedes bank BRI, Juara 3 Festival Band Event School Contest Jawa Pos-Radar Kediri, Juara 2 Festival Band Event Piala bergilir Walikota Kediri, Juara 3 Dipendikpora Kabupaten Tulungagung. Tak hanya itu, mereka juga meraih best supporter dan juga best bassist. Best bassist dimenangkan oleh Waradhika ketika mengikuti lomba di Dispendikpora Kabupaten Tulungagung. “Awalnya sih ga nyangka, aku kira itu salah sebut malah. Terus temen temen aku loncat-loncat seneng denger aku dapet best bassist, disitu aku baru percaya. Ga nyangka aja bisa jadi best bassist dari 28 peserta se karisidenan kediri, semua berkat usaha dan doa orang tua” Kata Waradhika selaku pemenang best bassist. Ada sedikit pesan untuk sahabat setia, yakni dari salah satu personil Northernkids Aida Fathiyya, manfaatkan waktu di SMA yang sangat singkat ini untuk mengejar prestasi, prestasi membanggakan tidak hanya di bidang akademis saja. Di bidang seni, olahraga dan bidang yang lain juga bisa menorehkan prestasi. Cari pengalaman sebanyak mungkin sekaligus mencari teman yang satu hobi, biar bisa berprestasi bersama dibidang yang diminati. Wow! Kerennn banget pesan dari teman kita satu ini. Semoga cerita Northernkids bisa menginspirasi kita untuk selalu semangat meraih prestasi dibidang yang kita minati. Salam Cak Menos !
NORTHERNKIDS
Northernkids
NORTHERNKIDS 35
Info Populer
Lebih Mengenal Si Kotak Hitam Baru saja pergantian tahun kini Indonesia sudah dikejutkan dengan kabar duka jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Pesawat yang berpenumpang kurang lebih 62 orang jatuh, setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Tim gabungan dikerahkan untuk mencari korban dan bangkai pesawat yang tenggelam. Selama pelaksanaan operasi SAR, tim telah mengevakuasi 308 human body remains (potongan tubuh korban), 58 serpihan pesawat, dan 54 potongan badan pesawat. Termasuk kotak hitam atau black box milik Pesawat Sriwijaya Air. Black box adalah sebutan komponen perekam data elektronik yang populer pada industri penerbangan. Kalian tentu sering mendengar di berita-berita ketika pesawat jatuh, benda ini sangat dicari-cari karena berperan penting untuk mengungkap sebuah kecelakaan pesawat. CVR (Cockpit Voice Recorder) atau FDR (Flight Data Recorder) adalah komponen penting dalam black box yang berupa perangkat hard drive. Gunanya untuk merekam segala sesuatu tentang penerbangan secara berkelanjutan. Keberadaan black box sangatlah penting dalam industri pesawat, berikut beberapa keunggulannya : -Merekam semua aspek pesawat. Ketika pesawat lepas landas, FDR terus merekam beragam data tentang semua aspek pesawat, sedangkan CVR merekam percakapan dalam penerbangan dan suara lain. Pada dasarnya adalah jika terjadi masalah pada pesawat, seperti kecelakaan, black box dapat membantu memberi informasi apa yang sebenarnya terjadi. -Tahan air dan tahan tekanan. Black box juga dilengkapi dengan keamanan tahan air. Tetapi jangkauan radius sinyal yang diberikan tidak terlalu luas. Sebelum digunakan pada pesawat kotak hitam melakukan tahap uji dengan dibenturkan pada dinding beton berkecepatan 750 kilometer per jam, menahan beban 2,25 ton selama lima menit, dan tahan pada suhu 1.100 derajat celcius selama satu jam. Namun, sistem pembacaan untuk mengetahui seluruh informasi, publik tidak dapat mengetahuinya secara cepat. Dibutuhkan waktu mingguan bahkan berbulanbulan untuk menyelesaikannya. Mengutip “Flight Data Recorder Handbook for Aviation Accident Investigation” dari National Transportation Safety Boards, proses pembacaan black box hanya bisa dilakukan oleh pihak terbatas saja karena terdapat data yang sensitif dan tentunya penting.
36
SMADA Karya
Irma Andini (10 MIPA 6)
Adi Setya Aji (12 MIPA 7)
Cindy Rahmadani (10 IPS 1)
Syahila Syerli (10 IPA 3)
Arya Satya (10 MIPA 4)
Efforta Aulia Rayyan (11 IPS 3)
Nur Amalia K. D. (12 MIPA 7)
37
SMADA Karya
M. Wildan Y. (11 MIPA 2)
Alifia Zelda K. (10 MIPA 5)
Nurlita Indahsari (11 MIPA 2)
38
Nadia Amalia (11 MIPA 6)
Andrian Dwi P. (11 IPS 1)
Salvinia Amabilis A. (11 MIPA 6)
Dinar Ayu S. (11 MIPA 1)
Ifa Khoirun N. (12 MIPA 8)
Olvi Nur A. (11 MIPA 1)
Secret Messages
39
TTS
1
2
3 4 5 6
7 8
9 10
Teka Teki Silang
40
Mendatar : 1. Cairan pembasmi kuman penyakit 3. Padanan dari kata scroll 4. Istilah dari kurang luas pandangannya 6. Padanan kata dari gadget 8. Nama lain Vitamin A 9. Cash On Delivery 10. Maaf (Inggris : berfokus saat kita meminta orang untuk mengulang apa yang dikatakannya ) Menurun : 1. Istilah belajar jarak jauh 2. The Mother of All Pandemics 5. Merek vaksin virus corona 7. Antonim dari kata “subur”