Susunan Redaksi
Pelindung
Drs. H. Sarbawa, M.Pd.
Penanggung Jawab Drs. Sukaji, M.Si.
Penasihat
Drs. Hari Budianto, M.Pd. Drs. Didik Harsono, M.Si. Sunaryo S.Pd., M.Si.
Bendahara
Hj. Eko Yusanti Royani, S.Pd., M.Si. Wiwik Sugiarti, S.Pd.
Editor
Nanik Susanti, M.Pd. Tanti Dwi Nugraheni, M.Pd.
Pengarah Redaksi
Siti Rofiatul Khomisah, S.Pd., M.Pd.
Pimpinan Redaksi Oashiva Hyngwie Sawjana
Wakil Pimpinan Redaksi Naura Syifa Sakinata
Kru Redaksi
1. Afrisa Nirwana Santy 2. Chiko Bian Faizy 3. Diva Aurillia
4. Ghulam Phasa P.
5. Intan Wahyuningtyas 6. Izrania Tria A.
7. Laora Assandy D.
’
8. Mar atus Sholikhah
9. Mei Wulandari
10. M. Abyan Firoosi
11. Musa Afrylyan M.
12. Riska Nur Shafira
13. Salsabilla Kirana P. 14. Violetta Ardhya P.
15. Wildan Dwi Anggara 16. Alia Natasya A. R.
17. Izzah Maqrifatus A.
Daftar Isi Daftar isi ....................................................................1 Salam Redaksi ..............................................................2 Salam Pembaca ............................................................3 Artikel Utama ..............................................................4 Sosok.........................................................................6 Profil .........................................................................8 Profil 2 .......................................................................10 Warta OSIS...................................................................12 Suara Remaja ...............................................................13 Class meeting...............................................................15 Filosofi .......................................................................16 Puisi ..........................................................................18 Jepret........................................................................19 Snapshoot ...................................................................21 DIY............................................................................23 Tips & Trick .................................................................25 Resensi Buku ................................................................26 Resensi Film.................................................................27 Liputan DN ..................................................................28 LDKS..........................................................................30 Cerpen .......................................................................32 Suara Remaja ...............................................................34 FYI............................................................................36 Info Populer.................................................................38 TTS ...........................................................................39 Komik ........................................................................40
#32 Menossa 1
SALAM REDAKSI
Salam Redaksi Jangan menilai seni dengan dunia hitam, Ini tinggalan nenek moyang dengan seribu keindahan Bersatulah tanpa perdebatan, Bersaudaralah karena perbedaan.
Salam Cak Menoss!
2
Menossa
SALAM PEMBACA
SALAM PEMBACA
Kelvin Ardian Syah Putra Assalamu’alaikum Wr. Wb. Halo pembaca MENOSSA, Salam Cak Menos! Selamat untuk MENOSSA atas peluncuran edisi majalah terbarunya, ya. Semoga semakin konsisten dengan kualitas majalahnya dan tetap menjadi media warta yang kredibel untuk SMAN 2 Pare. Titip salam buat seluruh anggota OSIS, tetap semangat dalam menjalankan tugas. Untuk teman-teman dan adik-adik, jangan lupa terus belajar agar bisa mencapai cita-cita. Dan untuk kakak kelas 12 semoga dimudahkan, dilancarkan, dan diberi kesuksesan terus untuk kedepannya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Nur Fikri As’ad Assalamualaikum, sahabat MENOSSA! Saya titip salam buat temen-temen Smada '21 yang sebentar lagi akan menjadi panutan dan contoh adik adiknya.Tetap semangat dan jaga kekompakannya. Semoga tercapai semua cita-cita dan keinginannya, banggakan orang tua paling utama. Untuk Mas dan Mbaknya yang sedang berjuang, semoga dapat lulus dengan maksimal dan mendapatkan PTN/Kedinasan yang diinginkan, aamin. Untuk MENOSSA, semoga karya-karyanya semakin aktif mengisi jendela baca di Smada.Terimakasih, panjang umur untuk hal-hal baik, Wassalamualaikum Wr. Wb. Atrosight Class Assalammualaikum, teman-teman semua. Kami dari Atrosight Class, mau titip salam buat semua warga Smada. Semangat buat kakak-kakak kita yang lagi berjuang buat masa depan. Iwak teri, iwak cuyu Seng moco iki, love you! Perisai Diri Assalamualaikum, Cak Menoss! Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian tetap semangat! Kami dari Ekskul Perisai Diri, mau titip salam untuk semua para pembaca majalah agar tidak hanya membaca saja, namun kembangkan juga bakat dan prestasi kalian untuk masa depan SMAN 2 Pare, karena bakat dan prestasi kalian sangat berharga untuk kemajuan SMAN 2 Pare dan para pembaca Tetap semangat! Teruslah berbakat, terus berdoa dan berusaha, dan teruslah berkarya! Open, Read, Revolution, Result Wassalamualaikum Wr. Wb.
Menossa 3
ARTIKEL UTAMA
Wayang Warisan Mahakarya Dunia
Siapa yang tidak mengenal wayang? Pasti, sebagian besar dari kalian mengenal wayang. Ya, wayang merupakan salah satu kesenian dari Jawa yang populer hingga mancanegara. Bahkan, UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah menetapkan wayang sebagai Masterpiece of Humanity atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam kesenian khas Indonesia. Wayang berasal dari kata "Ma Hyang" yang berarti berjalan menuju yang tinggi. Sedangkan dalam Bahasa Jawa berarti bayangan. Karena, selama pertunjukan yang disuguhkan ialah bayangan yang digerakkan. Diperkirakan wayang telah ada sejak 1500 tahun sebelum masehi. Asal usul wayang pun tidak terlepas dari para cendikia nenek moyang. Dahulu, wayang terbuat dari rerumputan yang diikat menjadikan bentuknya sangat sederhana. Wayang kulit baru ditemui pada abad kedua masehi. Dimana, kulit yang digunakan adalah kulit hewan hasil buruan. Seiring berjalannya waktu wayang kulit mengalami perkembangan. Begitu pula, dalam cerita atau kisah yang dipertujukkan.
4
Menossa
ARTIKEL UTAMA
Masuknya ajaran agama HinduBudha turut ambil bagian dalam sejarah pewayangan. Dimana, kisah Mahabarata dan Ramayana menjadi kisah yang digemari. Karena dianggap lebih menarik dan unik kedua kisah epik ini menjadi kisah utama yang ditampilkan dalam setiap pagelaran wayang. Wayang juga tidak terlepas dari penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga menyebarkan siar agama Islam dengan mengelar pertunjukan wayang agar menarik minat penduduk setempat dan menyelipkan pesan moril dan ajaran agama Islam disela-sela pertunjukan. Tak ketinggalan, irama dari alat musik tradisional serta suara para sinden mengalun mengiringi jalannya pertunjukkan. Pernahkah kalian bertanya-tanya, sebenarnya wayang berasal dari mana? Meskipun, kalian mengetahui bahwa wayang adalah kesenian khas Indonesia tetapi kenapa kisahnya sama dengan di India? Itu semua tidak terlepas dari masuknya ajaran agama Hindu-Budha. Masuknya ajaran agama Hindu-Budha dipercaya sebagai asal mula munculnya wayang kulit dari India ataupun Tiongkok. Dua negara tersebut mempunyai tradisi yang telah berjalan turun temurun mengenai bayangan boneka. Punakawan terdiri atas empat orang yang berwatak jenaka pengikut dari sang tokoh utama dalam sebuah cerita.
Ialah Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Punakawan adalah karakter khas dalam pewayangan. Terdapat beberapa jenis wayang kulit. Contohnya adalah Gagrag Banyumas, Kulit Banjar dan Siam. Gagrag Banyumas terkenal dengan gaya pendalangannya yaitu pakeliran. Dimana pakeliran terdiri atas lakon, sabet (gerakan), catur (narasi dan dialog) serta karawitan (musik). Pakeliran merupakan cara Gagrag Banyumas mempertahankan diri. Sedangkan, Kulit Banjar sesuai dengan namanya berkembang di Banjar, Kalimantan Selatan pada awal abad ke-14. Dan Wayang Siam merupakan pertunjukan one man show. Wayang Siam sendiri dimainkam dalam bahasa melayu. Akan tetapi tidak ada kejelasan bukti dari Wayang Siam. Menurut simbol dan coraknya Wayang Siam digadang-gadang berasal dari Jawa, sebaliknya para dalang yang memainkan wayang ini meyakini bahwa wayang ini berasal dari daerah yang kini dikenal dengan nama Thailand. Terlepas dari asal usul wayang. Kita sebagai penerus bangsa sudah seharusnya turut serta dalam melestarikan budaya sendiri yaitu budaya Indonesia. Jangan jadikan berkembangnya teknologi sebagai alasan kita untuk tidak menggemari kesenian wayang ini.
Menossa 5
SOSOK
Sosok Di Balik Batik Smada Kalian pernah memperhatikan motif batik milik Smada '47? Iya, batik berwarna ungu itu. Apa sih motifnya? Tepat sekali, bundaran smada! Mengapa ya sekolah kita memiliki batik khas bahkan siswanya sendirilah yang membuat? Pengenalan budaya batik kepada siswa SMAN 2 Pare tidak lepas dari peran guru seni budaya kita yaitu Pak Sunaryo, S. Pd, M. Si atau yang akrab disapa Pak Oyik. Pria kelahiran Kediri, 29 Mei 1970 ini mulai mengenal cara pembuatan batik ketika menempuh pendidikan S1 di IKIP Negeri Malang. Batik merupakan salah satu mata kuliah di jurusan yang beliau ambil yaitu seni rupa. Namun, beliau mulai mendalaminya pada tahun 2007. Saat itu, Bupati Kediri, Ibu Hariyanti, sedang memonitori persiapan Ujian Nasional. Secara tidak sengaja Ibu Hariyanti melewati area galeria dan melihat batik karya siswa SMADA. Setelah itu, beliau menawari sekolah kita untuk diberi anggaran dalam pembuatan batik. Setelah kepala sekolah dan Pak Oyik berunding, mereka pun menerima tawaran tersebut. Dengan segera, Pak Oyik disekolahkan di Solo (Batik Merak Waris) dan di Bantul (Batik Topo Hape) selama dua minggu.
6
Menossa
SOSOK
Pak Oyik sempat mengadakan pameran di HUT Kediri dan pernah bergabung di UMKM untuk mengembangkan batik khas Nganjuk serta membuat batik untuk kirab Kabupaten Nganjuk. Beliau bahkan memiliki batik khasnya sendiri yaitu Batik Jaya Stamba pada tahun 2009. Sementara gebrakan dalam memperkenalkan budaya batik pada siswa SMADA sendiri sudah beliau mulai sebelumnya yaitu pada tahun 2007. Atas saran dari bapak ibu guru, diadakanlah lomba mendesain batik yang diikuti oleh seluruh siswa smada pada saat itu. Batik yang didesain haruslah menggambarkan situasi smada. Terpilihlah desain dari Festian, lulusan tahun 2014 yang kini tengah menempuh pendidikan tinggi di ITB. Desain dari Festian inilah yang kini menjadi batik bundaran smada khas SMAN 2 Pare. Hingga saat ini, Pak Oyik senantiasa berinovasi dalam pembuatan motif batik. Setiap tahun selalu ada saja motif baru yang tentunya indah dan fashionable. Beliau juga mengembangkan ilmu yang beliau dapat dari berbagai pameran dan kunjungan dengan mengajarkan pembuatan batik pada masyarakat sekitar. Selain untuk lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan, hal yang beliau lakukan juga merupakan upaya pelestarian budaya nusantara. Semangat melestarikan budaya inilah yang harus kita contoh dari sesosok Pak Oyik. Jika bukan kita, sebagai generasi muda, mau siapa lagi?
Menossa 7
PROFIL
BERAWAL DARI HOBI MENGGAMBAR MENGANTARKANNYA MENJADI SEORANG PENGUSAHA CILIK
Berawal dari sebuah hobi menggambar membuat Adi Setya Aji menjadi seorang pengusaha cilik. Halo sahabat Menossa! Siapa sih yang tidak kenal dengan Adi Setya Aji yang kini sedang menjabat sebagai sekretaris umum MPK SMAN 2 PARE periode 2019/2020? Namun kali ini kita bakal mengulik info tentang Adi bukan sebagai sekertaris umum melainkan sebagai seorang pengusaha cilik. Adi lahir di Lumajang, 31 Maret 2001. Anak tunggal dari pasangan bapak Rachmat Hidayat dan ibu Sri Rejeki Utami. Adi adalah salah satu siswa SMADA yang aktif berorganisasi, selain menjadi anggota MPK ia juga mengikuti ekstrakulikuler Sablon, Smadapala, dan Teater. Walaupun kegiatannya sangat padat di sekolah Adi tetap memiliki waktu untuk berkarya di luar sekolah yakni dengan menyalurkan hobinya. Selain gemar bersepeda Adi juga sangat gemar menggambar. Kalian pasti bertanya–tanya kenapa di umur Adi yang ke-sembilanbelas ia masih duduk di bangku kelas 11? Jadi, ternyata Adi menjalani kelas satu SD dua tahun bukan karena tidak naik kelas, namun karena dia pindah sekolah mengikuti pekerjaan orangtuanya dan berhenti selama 1 semester sehingga harus mengulangi di tahun selanjutnya. Sejak TK Adi sangat suka menggambar seperti mencoret-coret tembok. Bakat menggambar Adi terus berkembang hingga kini. Awal mula Adi memulai usahanya di dunia menggambar saat SMP. Ia mendapatkan tawaran perkerjaan untuk
8
Menossa
PROFIL
menggambar di tembok sebuah kafe di daerah kampung inggris. Karena hasil yang diberikan Adi memuaskan, banyak tawaran menggambar berdatangan mulai dari kafe hingga sekolah. Dengan bantuan bimbingan dari guru seninya Adi dapat melaluinya dengan baik. Pada awal tahun 2019 Adi mendapatkan tawaran dari seorang teman untuk mengambar di jaket miliknya. Karena mendapatkan respon bagus dan pada waktu itu sedang eksis pakaian handpainted Adi memutuskan untuk membuat akun bisnis di instagram @alurnadipaint. Walaupun Adi terus disibukkan dangan bisnisnya, Adi tetap fokus pada pendidikannya. Dengan manajemen waktu yang baik Adi dapat menjalani keduanya. Jika dikatakan lelah ya pastinya lelah namun Adi tetap menjalani binis dan pendidikannya dengan senang dan seimbang. Munurut Adi kegiatan padatnya yang ia lakukan sekarang ini adalah ajang untuk dia belajar manajemen waktu yang lebih baik saat didunia kerja kelak.
Adi memiliki sedikit pesan untuk sahabat setia MENOSSA yaitu, janganlah takut untuk mencoba sesuatu terutama sesuatu itu positif bagi kita contohnya membuka usaha sambil sekolah. Jikalau gagal saat mencoba usaha saat ini itu tidah masalah toh itu semua adalah proses justru jika gagal sekarang kita harus bersyukur karena nanti saat di dunia kerja yang sesungguhnya kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Sekolah tetaplah nomor satu apapun yang terjadi karena dengan sekolah kita akan bertemu dengan orang yang mungkin dapat menjadi relasi atau koneksi kita nanti di dunia kerja. Namun perlu diingat juga ilmu tidak selalu berada di dalam ruangan, dimanapun kapanpun itu kita tetap bisa belajar dan mencari pengalamamn untuk menuju pribadi yang berpikiran luas. Wahh keren ya teman kita satu ini. Semoga kisah dari Adi Setya Aji ini dapat menginspirasi kita ya. Salam Cak Menos!
Menossa
9
PROFIL
KULIAH DI LUAR NEGERI BUKANLAH SEKADAR MIMPI
Berkesempatan kuliah keluar negeri? Siapa sih yang tidak mau! Dan kesempatan ini berhasil didapatkan oleh salah satu alumni dari SMAN 2 PARE yakni Safina Lutfiah Zahro’. Siswi SMADA ini akrab dipanggil dengan sebutan Safina atau pun “Pati” daerah asalnya. Yup, Safina berasal dari Ds. Bulungan, RT.02/RW.02, Kec. Tayu, Kab. Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Sewaktu bersekolah di SMADA Safina mengikuti ekstrakulikuler smadapala. Mungkin bagi anak Smadapala, Safina sudah tak asing lagi. Sekarang Safina sedang menempuh pendidikan di Rusia lebih tepatnya di National Research Tomsk Polytechnic University (Preparatory Faculty) yang berkampus utama di Novosibirsk National Research State University dengan jurusan Ekonomi. Selama di Rusia biaya pendididkan Safina ditanggung oleh kedutaan Rusia atau PKR (Pusat Kebudayaan Rusia) . Bagaimana cara Safina mendapatkan info tentang beasiswa itu? Ia mendapatkan info beasiswa itu dari senior/alumni SMADA yang cukup jauh sebelumnya telah diterima dalam beasiswa tersebut yg pertama yaitu Ananta Rilo Prambudi Hutomo disusul Tsalis Miftah Al-fuadah Igus. Karena mengetahui beasiswa ini hanya mencakup biaya pendidikan saja, maka kebutuhan tambahan ditanggung pribadi, seperti tiket, biaya hidup, tempat tinggal, dll. Namun bagi anggota beasiswa ini tetap bisa mencari sponsor lain untuk menanggungnya. Catat nama meraka dengan baik-baik ya sahabat Menos mungkin saja selanjutnya kalian 10 Menossa
90
x+y
PROFIL
x
2
yang akan berkuliah di Rusia. Nah, yang paling sering ditanyakan pasti mengenai biaya hidup, biaya hidup disana sangat variatif. Tergantung pribadi masing-masing dan tergantung kota yang ditinggali. Menurut Safina biaya hidup di sana 11/12 dengan di Indonesia, mungkin sebagai contoh, biaya hidup di Jakarta jauh lebih mahal dibandingkan di Jogja ataupun kota lainnya. Begitu halnya juga disini Moscow sebagai ibukota biaya hidup akan lebih tinggi dibandingkan di Tomsk dan kota lainnya. Nah karena kebetulan makan dia masak sendiri, selain lebih terjamin kehalalannya juga menghemat biaya. Jadi 1.5 juta/bln sudah bisa mencakup segala kebutuhannya. Dalam artian dengan jumlah itu masih bisa digunakan untuk jalan-jalan, beli baju, makeup, dan bisa untuk nongkrong di cafe. Namun info dari Safina hasil cerita teman-temannya dari berbagai kota (di luar Moscow) pada umumnya mereka hanya menghabiskan kisaran 1,5-2 juta/bln. Untuk tempat tinggal Safina tinggal di asrama dan mayoritas mahasiswa dari Indonesia tinggal disana. Dan biaya untuk asrama ini hanya 98.000 per bulan. Wahh, relatif murah ya sahabat Menos. Jangan khawatir bagi akan muslim yang akan tinggal di Rusia karena disana sudah cukup banyak masjid. Bisa dikatakan bahwa muslim di sana sudah berkembang. Selain penduduk asli yg menganut agama islam, banyak juga perantau dari negaranegara muslim, seperti Mesir, Sudan, Arab, dll. Karena di asrama Safina lumayan jauh dengan masjid, jadi mengenai adzan ia menggunakan alarm adzan online. Mengenai jumatan, hari raya muslim juga biasa saja seperti di Indonesia. Walaupun disibukkan dengan kuliahnya Safina masih sempat mengikuti organisasi seperti Pengurus Permira (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia), Pengurus PCINU FREU (Federasi Rusia dan Negara-negara Eropa Utara), Forum Diskusi Ilmiah, dan organisasi lainnya yang sifatnya harian. Safina memiliki beberapa tips nih untuk kita. Cari tahu persyaratan, lengkapi persyaratan, belajar buat tes (jika memang ada tes tambahan), jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua, sebisa mungkin dipersiapkan dari jauh-jauh hari (agar tidak buru-buru dan bisa maksimal), aktif ikut keorganisasian (kalau bisa), dan yang paling penting adalah YAKIN!!! Percaya pada dirimu bahwa kamu bisa melaluinya Sekian dulu nih kisah dari Kak Safina, semoga kita juga bisa mengikuti jejaknya ya Sahabat Menos. Dan untuk Kak Safina semangat terus, semoga kuliahnya dilancarkan dan semakin mengharumkan nama SMAN 2 PARE dan orangtua, AMINN. Salam Cak Menos!
Cos
2= b – 2 a
)
b + a ( a – b)
(
Tan
Menossa 11
WARTA OSIS
Be Strong! Be A Wonder!
Enigma Corp ialah nama dari pengurus OSIS masa bakti 2019/2020. Kalau tahu kata enigma, pasti langsung mikirnya teka-teki, kan? Eits, nama tersebut tidak asal milih, loh. Seperti artinya, Enigma di sini dianggap sebagai sebuah puzzle. Kenapa puzzle? Puzzle ini menggambarkan bahwa setiap anggota pengurus OSIS bagaikan sebuah kepingan puzzle, yang apabila digabungkan akan membentuk satu kesatuan utuh yang saling melengkapi. Wah, keren banget ya! Beberapa waktu lalu, Enigma Corp telah sukses menjalankan salah satu program kerja mereka di tahun ini. Apalagi kalau bukan Dies Natalis SMAN 2 Pare ke 46! Tema Dies Natalis kali ini yaitu "Wonderland:Culture for the Future". Warga Smada kira-kira sudah tahu belum nih makna dari tema tersebut? Wonderland sendiri diambil dari kata bahasa Inggris yang artinya dunia ajaib. Dalam tema tersebut, Indonesia dimaksudkan sebagai tanah keajaiban. Mengapa? Karena meskipun banyak kebudayaan yang beraneka ragam, Indonesia tetap bisa menjadi satu kesatuan. Jadi, DN kali ini berfokus terhadap kebudayaan Indonesia! Salah satu hal yang menarik dari DN kali ini yaitu Opening Ceremony. Salah satu tampilan yang cukup mekukau ialah flashmob tari tradisional yang dilakukan oleh perwakilan seluruh ekstrakulikuler di SMAN 2 Pare. Flashmob tersebut sebagai bentuk perwujudan bahwa melalui budaya, tiap-tiap elemen berbeda dapat dipertemukan membentuk satu kesatuan yang utuh, seperti halnya Indonesia. Nah, tak akan lengkap bila di perayaan Dies Natalis tidak ada yang namanya bintang tamu, bukan? Pada Dies Natalis Wonderland ini, bintang tamu utamanya adalah salah satu artis Ibukota yaitu Vierratale. Vokalis mereka, Kak Widi, ternyata ramah banget! Beberapa panitia ada yang mendapat kesempatan untuk berpelukan dan berfoto ria dengan Kak Widi setelah turun dari panggung, bahkan ada yang diberi topi beanie! Selain Vierratale, deretan grup musik seperti The Skazone, SB Rock Band, Semut-Semut Merayap, New Arista, dan salah satu penyanyi dangdut asal Kediri yang tengah naik daun, Happy Asmara turut memeriahkan puncak perayaan DN 46. Kesuksesan Dies Natalis ke-46 SMAN 2 Pare tidak lepas dari kerja keras Enigma Corps beserta seluruh panitia. Tak lupa pula para sponsor yang ikut serta membantu dan melancarkan acara tersebut. Dengan berakhirnya Dies Natalis ke-46 Wonderland: Culture for the Future, semoga SMAN 2 Pare tetap menjadi yang terbaik! Jaya terus Smadaku!
12 Menossaa
SUARA REMAJA
Dalam MILENIAL Akulturasi Budaya Era milenial di zaman ini identik dengan anak mudanya yang menjadi sorotan. Barangkali mereka disebut sebagai generasi milenial. Sebuah generasi yang banyak dikatakan sebagai generasi penerus bangsa. Perlu disadari, sebenarnya generasi muda bukan hanya sebagai penerus bangsa yang biasa, namun sebagai penerus budaya bangsa. Dan sekarang yang menjadi pertanyaan, mengapa penerus budaya bangsa harus turut serta dianggap sama pentingnya dengan penerus bangsa? Jawabannya karena budaya merupakan ruh yang menegakkan berdirinya bangsa ini. Mungkin, banyak yang belum mengetahu ataupun belum menyadari bahwasanya dasar negara kita yaitu Pancasila digali dari nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia. Demikian patut disadari, kita adalah generasi muda yang memiliki masalah demi masalah baru datang menerjang kekokohan kita. Generasi muda banyak mendapat pengaruh dari berbagai budaya bangsa lain yang masuk ke dalam negeri kita. Akibatnya kearifan lokal nilai budaya bangsa mulai terkikis dan tergantikan oleh budaya baru. Budaya baru dianggap lebih terhormat kedudukannya karena lebih modern dan lebih mewakili keadaan saat ini. Namun, banyak berbagai perkembangan mengenai akulturasi budaya mulai merangkak dan menjadi haluan baru. Akulturasi budaya sendiri memberi citra sendiri mengenai upaya pelestarian budaya. Perkembangannya mampu membawa minat generasi muda untuk mempelajari dan mengenal budaya yang tadinya mulai dianggap sebagai sesuatu yang sangat terabaikan. Akulturasi budaya mampu memberi eksistensi yang berpengaruh bagi kita generasi muda bangsa ini. Budaya di negeri ini yang sangat bernilai, mampu dipandang kembali menjadi suatu aset berharga dan patut dikembangkan. Berbagai tanggapan positif muda-mudi negeri ini dituai karena mereka merasa mengenal budaya dengan cara sendiri. Namun tetap perlu disadari bahwa tidak semerta-merta budaya itu diubah sesuai dengan keinginan kita. Budaya bangsa tidak harus semua diaduk rata dengan budaya baru atau
Menossa 13
SUARA REMAJA
budaya bangsa lain. Tetap budaya bangsa harus menjadi pondasi utama dalam pelestariannya. Bukan malah kita yang bersikeras untuk menganganggap budaya lain itu sebagai bagian penting dalam perkembangan zaman ini. Makna dari akulturasi itu akan menjadi sia-sia kalau kita tak memiliki kebijaksanaan dalam bertindak tanduk. Menjadi cerdas adalah pilihan yang akan membawa kita dalam kebijaksanaan. Demikianlah rangkaian rantai tugas yang menjadi tanggung jawab setiap generasi penerus bangsa. Bahwa budaya juga memiliki hak untuk dilestarikan dan dijaga. Kesadaran kita akan membawa budaya kita tetap kokoh dalam berbagai bentuk perkembangan. Dengan menjadi penerus kita bukan mempertanyakan berbagai keberagamannya budaya kita melainkan kedudukan budaya itu seberapa mampu kita tetap mempertahankannya.
Menossa 14 Menossaa
CLASSMEET
Class Meeting Memupuk Jiwa Sportif
Class Meeting, Memupuk Jiwa Sportif Kegiatan class meeting di SMAN 2 Pare rutin dilaksanakan setelah Penilaian Akhir Tahun. Kegiatan class meeting dilaksanakan mulai hari Rabu, 18 Desember 2019 . Acara dilaksanakan pukul 07.00 sampai selesai. Para siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Beberapa lomba yang diselenggarakan antara lain bola beracun, PES (Pro-Evolution Soccer), host of the year, bola tangan, estafet air. Peserta kegiatan class meeting adalah siswa-siswi kelas X, XI, dan XII. Kegiatan class meeting dilaksanakan sampai hari Kamis, 19 Desember 2019. Bola beracun dilaksanakan di lapangan futsal, host of the year dilaksanakan di aula, bola tangan dilaksanakan di lapangan futsal, dan estafet air dilaksanakan di halaman belakang sekolah. Bola beracun dan bola tangan hanya untuk peserta putri, masing -masing kelas memberikan perwakilan lima orang, peserta host of the year berpasangan putra dan putri, peserta PES adalah putra, diwakili oleh satu peserta, dan estafet air untuk peserta putra. Setiap kelas memberikan perwakilan tiga orang untuk lomba estafet air. Untuk melakukan estafet air, setiap tiga peserta menggunakan sarung. Para pemenang mendapatkan hadiah berupa kemoceng, sapu, pengki, pembersih kaca. (vap)
Menossa 15
FILOSOFI
Bokong Truk & Filosofi Hidup Semua orang menyukai perjalanan. Dengan sarana transportasi apapun. Ada sensasi tersendiri ketika memperhatikan jalan, rindang pepohonan, dan bermacam kendaraan yang seolah berjalan menghampiri kita. Bahkan terkadang perjalanan seseorang dinilai jauh lebih meninggalkan kesan daripada tempat yang dituju. Apalagi sensasi menyelesaikan perjalanan jauh yang melelahkan. Rasa yang membuat kita berpikir telah menyelesaikan suatu tantangan. Perasaan lega. Salah satu pemanis perjalanan yang sering kita temui adalah humor khas yang tertulis di bagian belakang truk. Semacam kalimat “Surga ada di telapak kaki ibu” dengan ilustrasi wajah anak yang menempel di telapak kaki ibunya, atau sesimpel kalimat berstruktur dan berrima nakal seperti “Pulang malu tak pulang rindu” Namun, tulisan di bokong truk yang paling saya ingat adalah “Manut dalane sing ngecet lombok” atau “Mengikuti jalannya yang mewarnai cabai”. Sebuah kalimat tentang rasa pasrah. Tulisan tersebut mengingatkan saya kepada salah satu pertanyaan yang saya lontarkan kepada salah satu guru saya dulu. “Pak, kita hidup itu untuk apa?” Dan jawabannya simpel. Untuk mengabdi. Kepada Tuhan persisnya. Dan jawaban itu mengena. Akhirnya saya kembangkan sendiri jawaban itu. Pengabdian macam apa yang beliau maksud? Apakah pengabdian yang sebesar-besarnya, misalnya beribadah terus menerus? Atau contoh yang kecil, seperti berbuat baik kepada makhluk-Nya? Atau malah, diantara keduanya? Jika setiap langkah kita dilandasi niat mengabdi pada-Nya, walau hanya niat, apakah tetap akan dihitung? Bagaimana dengan saat kita berbuat dosa? Pikiran saya lalu berlabuh ke sebuah tulisan budayawan Sujiwo Tedjo. Beliau pernah menulis tentang interpretasi lagu sajadah panjang yang ditulis oleh Taufiq Ismail. Di atas sajadah yang panjang ini Diselingi sekadar interupsi Terlepas dari bunyi lirik tersebut, beliau menerangkan bahwa kegiatan di luar sajadah panjang (di luar ibadah) seperti bekerja dan menuntut ilmu tidak bisa dimaknai sebagai interupsi. Akan lebih baik apabila kegiatan kita sehari-hari tetap dilandasi keinginan dan niat untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Waktu makan, berniat mendapatkan energi agar bisa beribadah dan belajar. Saat tidur, diniati mengistirahatkan badan, memenuhi hak diri sendiri sehingga lebih menyukuri nikmat dari Tuhan. Saat bercanda, bermain bersama teman-teman, timbul niat membahagiakan makhluk-Nya. Berlangsung seperti itu. Setiap hari. Terus-menerus. Maka betapa bermaknanya hidup kita.
16 Menossa
How
To
Creat
e
FILOSOFI
Pikiran saya lalu kembali menatap tulisan di bokong truk di depan saya. Penulis tulisan itu mungkin tidak menyadari bahwa apa yang dituliskannya memiliki makna yang dalam jika kita dapat mengkontemplasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bayangkan apabila sopir truk tersebut menjadikan pekerjaannya sebagai sarananya untuk mewujudkan pengabdian pada-Nya dalam bentuk rasa pasrah. Juga tentang bagaimana membahagiakannya apabila sopir truk tersebut memahami betapa dalamnya tulisan sepele di bokong truk yang tengah dikemudikannya. Sebuah manifestasi sederhana dari pengabdian tanpa interupsi. Tanpa intervensi.
Menossa 17
PUISI Jiwaku Berbudaya untuk Satu Indonesia Jadi satu, berpadu Dalam tiap perbedaan Menyatukan perbedaan Perbedaan tiap suku Perbedaan tiap bahasa Perbedaan tiap budaya.. Semua jadi satu.. Menghiasi negeri dengan penuh corak berwarna Kekayaan bangsa yang tercinta Tak boleh sekali pun tergoyahkan Tak boleh sedikit pun jadi remah-remah Jiwaku berbisik tentang semua yang kutahu Budaya bangsaku Tentu, budaya yang tak terbayangkan betapa indahnya.. Indahnya, melihat budaya yang penuh dengan ragamnya Budaya bangsaku.. Jadi satu.. Budaya yang ada ialah kekuatan sejati Sedikit pun perbedaan tak kan jadi halangan Untuk tetap bersatu Budaya bangsaku Milik satu, milik kita Bangsa Indonesia ~Affu Keberagaman dalam Perbedaan Jernih untuk dilihat Tak ada sepatah kata yang masuk di telinga Tak ada pandangan yang tak tertuju Ketika ragamnya budaya bangsa telah menjiwai tubuh Kehangatan di tengahnya terasa kuat Kemurnian budaya bangsa yang ada Jadikan tiap komponen di bangsa ini menjadi kokoh Ragamnya budaya, ciptakan suasana kenyamanan Ragamnya budaya, jadikan penopang untuk kita... Budaya yang sempurna telah lahir Dari masa ke masa Tetap saja kokoh dalam keberagaman Budaya yang tertancap di negeri ini Telah membuat negeri ini Terasa damai dalam adanya keberagaman.. Budaya bangsa yang sesungguhnya Tak dapat dipisahkan begitu saja.. Budaya pemersatu bangsa.. Jadikan budaya sebagai alat pemersatu Agar.... Bangsa Indonesia, tetap maju dengan keberagaman dalam perbedaan
~Affu
18 Menossa
JEPRET
Jepret
Menossa 19
JEPRET
20 Menossa
SNAPSHOOT
SNAP SHOOT
Menossa 21
SNAPSHOOT
SNAP SHOOT
22 Menossa
Do It Yourself !
DIY
Easy Chevron Bookmark Sebagian orang suka membaca buku jenis apapun. Terutama buku fiksi seperti novel atau roman. Terkadang buku yang kita baca tidak ada pembatas bukunya. Sehingga kita akan lupa bagian atau halaman yang baru saja dibaca. Nah kali ini, pada rubrik DIY akan memberikan cara membuat pembatas buku yang simpel, dengan bahan yang mudah didapat, dan bagus. Kita akan membuat pembatas buku bermotif chevron. Alat yang dibutuhkan yaitu : • Kertas tebal dengan ukuran 1 cm × 29 cm • Lem • Lakban bening (bila perlu) • Gunting Cara Membuatnya : 1. Buat potongan kertas sebanyak 4 potong ukuran 1 cm × 29 cm dengan beda warna. 2. Susun kertas seperti berikut dengan menggunakan lem. Persilangan warna kedua tidak perlu diberi lem. 3. Lipatlah kertas secara menyilang seperti berikut. Lanjutkan hingga ujung kertas. 4. Berilah lem pada ujung kertas dan potong kertas sisanya. 5. Balikkan kertas dan beri lem pada bagian ujung. Kamu dapat menambahkan dengan lakban bening untuk merapikan kertasnya. 6. Beri lubang dan tali sesuai selera. 7. Pembatas buku siap digunakan. Demikianlah cara membuat pembatas buku yang simpel dan dapat dibuat tanpa waktu yang lama. Semoga bermanfaat. (*CBF) Sumber : Art All The Way
Menossa 23
DIY
24 Menossa
TIPS & TRICK
Jangka Darurat
Hallo, Sobat Menossa! Di jenjang Sekolah Menengah Atas tentunya kalian tidak asing lagi dengan jangka dan lingkaran. Tepat sekali, jangka merupakan salah satu alat bantu untuk membuat lingkaran. Tapi bagaimana jika jangka yang kamu miliki tertinggal di rumah? Padahal ada catatan penting yang memerlukan gambar lingkaran. Jangan khawatir kalian bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk membuat jangka darurat.
1. Ikat dua pensil menggunakan karet gelang
3. Jangka darurat siap digunakan
2. Tambahkan satu pensil sebagai penyangga kemudian ikat menggunakan karet gelang
4. Kalian bisa mengatur ukuran lingkaran sesuai yang diinginkan
Gambar : https://youtu.be/L1raP46x_5I
Menossa 25
RESENSI
FINN Penulis Penerbit Tahun terbit Halaman
N
ovel ini menceritakan tentang kehidupan Elizabeth Bachtiar, atau lebih sering disapa Liz, setelah kematian adiknya, Arthur. Semenjak kematian Arthur karena kecelakaan, kehidupan Liz dan keluarganya seolah ikut mati, terkubur bersama Arthur. Kedua orang tuanya menyibukkan diri dengan berkerja terus-menerus. Liz terabaikan di rumahnya sendiri. Muak dengan kehidupannya, Liz merencanakan sebuah pelarian menuju kebebasan. Liz berkenalan dengan Andika Gautama melalui salah satu grup autisme di Facebook. Andika Gautama adalah kakak dari Finn Andreas, cowok ganteng penderita autisme. Andika sedang mencari seorang terapis untuk adiknya. Perkenalan itu membawa Liz terbang ke Balikpapan, untuk bekerja sebagai terapis Finn. Bagi Andika, Liz yang mengetahui tentang ketakutannya pada Ayah Agus dan rasa bersalahnya pada Finn, tak hanya memenuhi kriteria sebagai terapis Finn, tapi juga mengisi ruang kosong di hatinya. Membuat Andika berani keluar dari zona nyamannya dan memperjuangkan kehidupan adiknya. Bagi Finn, Liz adalah satu-satunya cahaya setelah kematian ibunya. Dan bagi Liz, Andika dan Finn adalah kunci untuk dia memulai kehidupan baru dan memaafkan diri sendiri atas kematian Arthur. Penggunaan sudut pandang orang pertama di novel ini membuat pembaca lebih memahami perasaan si tokoh. Sakitnya
26 Menossa
: Honey Dee : PT Gramedia Pustaka Utama : 2019 : 312
kehilangan, rasa bersalah dan ketakutan, hingga kebahagiaan itu sendiri. Penggunaan sudut pandang orang pertama juga membuat pembaca mengetahui apa yang dirasakan penderita autisme, melalui beberapa part dari sudut pandang Finn. Selain itu, novel bercover cantik dan unik ini juga sangat mengedukasi pembaca untuk mengetahui autisme dengan lebih mendalam menggunakan bahasa yang ringan dan mudah untuk dimengerti. Mulai dari sumber penyakitnya, pemeriksaan, hingga penanganan dan pengobatan yang dapat dilakukan. Buku ini cocok untuk pembaca yang memiliki kerabaat penderita autisme. Desain covernya pun sangat menarik dengan gambar yang unik dan warna yang kalem. Namun, penggunaan sudut pandang orang pertama dalam novel ini membuat pembaca tidak tau apa yang dirasakan tokoh lain. Seperti Andika, Ayah Agus, ataupun orang tua Liz. Pembaca harus berpikir lebih untuk memahami apa yang dirasakan tokoh lain. Juga ada beberapa adegan kekerasan dan katakata kasar, sehingga kurang cocok dibaca anak di bawah umur. Tapi untuk keseluruhan, menurut saya, Finn adalah novel yang memiliki alur cerita yang unik. Karena mengangkat tema autisme. Juga sangat mengedukasi masyarakat awam seperti saya mengenai penderita autisme. Dengan desain cover yang menurut saya sangan menarik dan unik. Meskipun ada beberapa bagian yang membuat pembaca sedikit bingung. (*Sals)
RESENSI
Judul Durasi Tanggal rilis Sutradara Produser
: Parasite : 2 jam 12 menit : 21 Juni 2019 : Bong Joon Ho : Bong Joon Ho, Kwak Sin Hae, Yang Kwon Moon, Jang Yeong Hwan.
sebagai guru les, keluarga Park yang merupakan pengusaha di bidang IT.
M
enurut KBBI, Parasite berarti benalu, orang yang hidupnya menjadi beban (membebani) orang lain. Parasit pada dasarnya merugikan makhluk lain. Sutradara Bong Joon-Ho meramu hal ini dalam bentuk sebuah visualisasi di layar lebar. Berjudul Parasite atau dalam bahasa Korea Gisaengchung, film ini menceritakan tentang keluarga miskin yang tinggal di ruang bawah tanah. Keluarga yang dikepalai oleh Ki Taek (Song Kang Ho) menggantungkan hidupnya pada pekerjaan melipat kotak pizza. Latar tempat dan suasana pada film ini sungguh terlihat kontras membedakan antara si kaya dan si miskin beserta segala kesusahannya. Suatu hari, Ki Woo, anak sulung dari keluarga miskin mendapatkan tawaran pekerjaan menjadi guru les bahasa inggris dari teman lamanya, untuk anak perempuan dari keluarga Park (Lee Sun Kyun) yang berbeda kelas dengan mereka. Ki Woo kemudian datang ke rumah keluarga yang akan membayarnya
Pekerjaan ini memungkinkan dirinya untuk mendapat penghasilan tetap. Merasa dapat mengurangi beban kemiskinan yang selalu dilaluinya, tanpa pikir panjang, Ki Woo langsung menerima tawaran tersebut. Banyak hal yang dilaluinya sebelum akhirnya ia dapat membuat seluruh anggota keluarganya bekerja pada keluarga Park. Keluarga Park sendiri adalah keluarga naif yang dapat dengan mudah di manfaatkan. Sebenarnya, antara kedua keluarga yang berbeda strata ekonomi ini terjalin simbiosis. Keluarga Kim menyediakan layanan kemewahan untuk keluarga Park yang mengeluarkan keluarga Kim dari lingkungan miskin. Namun simbiosis itu tak bertahan lama. Dibalut dengan komedi, film thriller ini pun penuh dengan pertarungan antara keserakahan dan segala prasangka. Keluarga Ki Taek bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan mereka. Sementara itu, keluarga Park, bisa memberikan apa yang terbaik untuk anaknya. Namun, semua tak berjalan semudah itu. Justru, serangkaian kejadian menegangkan hadir di dalam rumah Keluarga Park. Penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi? Menossa 27
LIPUTAN DN
WONDERLAND Perayaan Dies Natalis SMAN 2 Pare hari pertama jatuh pada Kamis (13/2). Acara dimulai dengan Opening Ceremony yang dimeriahkan oleh penampilan Drum Band BSA dan flashmob tari dari berbagai esktrakulikuler di SMADA, dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Bapak Sarbawa selaku Kepala Sekolah sebagai tanda resmi dimulainya Dies Natalis SMAN 2 Pare ke-46. Barulah setelah itu serangkaian perlombaan dimulai. Mulai dari pawai kreasi yang mengusung tema suku-suku di Indonesia beserta undian berhadiah dengan kulkas sebagai hadiah utama, bazar dengan 15 stand makanan beraneka macam, perlombaan eksternal Tari Tradisional, sampai pameran karya seni dan sastra. Menginjak siang hari, perlombaan eksternal Tari Tradisional dilangsungkan. Sebanyak 15 peserta dari berbagai SMP dan SMA di Kabupaten Kediri menampilan tarian yang luar biasa di atas podium yang dilihat oleh banyak siswa Smada. Perlombaan berlangsung hingga sore hari
28 Menossa
dengan SMPN 2 Pare jatuh sebagai juara pertama. Acara kemudian ditutup dengan penampilan 'ambyar' dari kelas 12 dan juga rintik hujan. Hari kedua perayaan DN, Jumat (14/2), berlangsung lebih meriah dari hari pertama. Perlombaan SMB (Smada Mencari Bakat) yang dilangsungkan di podium menjadi perlombaan yang cukup banyak menarik perhatian. Sebanyak 30 kelas berlomba untuk menunjukkan bakatnya masingmasing. Salah satunya penampilan dari kelas 12 IPA 1 yang membawa properti barongan untuk penampilan drama ala mereka. Perlombaan Cooking Contest yang diadakan di halaman depan aula tak kalah menegangkan. Tahu menjadi bahan dasar makanan yang harus dimasak oleh para peserta. Sementara itu, di Ruang Multimedia 1 diadakan presentasi perlombaan Short Movie yang diikuti oleh kelas 10 dan 11. Tak lupa pula ada Smada Galeria yang bertempat di aula. Perlombaan eskternal Festival Band SMP dimulai pada siang harinya seusai solat dhuhur.
LIPUTAN DN
Sebelum penampilan dari 11 peserta dari berbagai SMP di Kabupaten Kediri, Band Low Profile yang beranggotakan siswa kelas 10 dan 11 tampil sebagai pembuka. Tampilan-tampilan band tersebut disambut meriah oleh banyak siswa. Usai tampilan nomor urut terakhir, band The Skazone mengambil alih panggung. Pastinya warga SMADA gak asing lagi dong dengan grup musik satu ini, ya nggak? Lagi-lagi, meski hanya sebentar karena kendala jadwal yang molor, The Skazone berhasil membuat warga Smada 'ambyar' dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh mereka. Kamis (15/2) merupakan hari puncak Dies Natalis 46 Smada. Peserta perlombaan eskternal Festival Band SMA serta para bintang tamu siap mengguncang panggung tinggi nan besar yang sudah terpajang di halaman sekolah. Acara
dibuka dengan penampilan pemenang tari tradisional disusul oleh penampilan band kelas 12. Sebanyak 17 peserta Festival Band SMA berhasil ikut serta dalam memeriahkan acara tersebut. Hari semakin panas tak menyurutkan semangat warga SMADA untuk tetap berada di halaman sekolah. Apa lagi kalau bukan karena penampilan para bintang tamu. Grup musik Semut-Semut Merayap yang pertama kali menunjukkan aksinya. Dengan membawakan lagu "Kediriku", para siswa ikut bernyanyi dan merapat ke dekat panggung. Setelah usai, ekstrakulikuler paduan suara SMAN 2 Pare, Gema Voice, menunjukkan kebolehannya dengan membawakan lagu "A Whole New World". Acara berlanjut dengan penampilan SB Rock Band. Menjelang sore, cuaca semakin mendung, dan hujan pun datang. Akan tetapi, hujan sama sekali tidak menyurutkan semangat para siswa. Diiringi guyuran hujan, para siswa dengan riang sekaligus ambyar ikut berjoget dan bernyanyi bersama Happy Asmara, salah satu artis dari New Arista. Semangat para siswa dan alumni yang menyaksikan semakin bergejolak tatkala bintang tamu utama Dies Natalis tahun ini, yaitu Vierratale, naik ke atas panggung. Semua siswa yang menonton ikut bernyanyi bersama vokalis mereka, Widi. Usai penampilan Vierratale, lengkap sudah perayaan Dies Natalis SMAN 2 Pare ke 46.
Menossa 29
LDKS
Enigma Jagaraksa OSIS MPK PERIODE 2019/2020 SMAN 2 PARE LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) merupakan suatu pelatihan yang diselenggarakan oleh pengurus OSIS kepada calon pengurus OSIS baru. Namun bukan hanya pengurus OSIS, pengurus MPK juga ikut serta dalam pelatihan ini. Tujuannya adalah untuk membangun rasa kekeluargaan dan kerjasama yang kuat pada dua organisasi yang bekerja berdampingan ini. LDKS kali ini dilaksanakan di Bendoasri, Malang dan didampingi oleh Pak Sarbawa, Pak Sukaji, Pak Surya, Pak Agus, Bu Herry , dan Bu Anis. Menurut Mar’atus Sholikhah, ketua 2 OSIS, LDKS dapat memupuk rasa kekeluargaan, kekompakan dan kerjasama antar tim. LDKS juga mengajari kita bagaimana cara mengambil resiko dan bagaimana kita harus bangkit saat merasa gagal. Kegiatan ini diawali dengan upacara pembukaan dan dilanjutkan dengan karantina pengurus OSIS & MPK di SMAN 2 Pare. Selanjutnya, pengurus OSIS & MPK berangkat pada hari Jumat, pukul 09.00 menuju Bendoasri, Malang. Perjalanan ditempuh selama 3,5 jam menggunakan bus.
30 Menossa
Perjalanan yang lumayan panjang dimanfaatkan sebagai waktu rehat sejenak setelah menyelesaikan hari yang penat juga bekal untuk menghadapi gemblengan senior di Bendoasri beberapa jam setelahnya. Kegiatan LDKS di Bendoasri mengajarkan banyak latihan kepemimpinan dan kebersamaan, seperti memakan mie dari ujung plastik, menghadapi persoalan satu individu untuk diselesaikan bersama, serta mengenal lebih dekat rekan se-timnya. Sedikit disayangkan, ada beberapa anak yang jatuh sakit, entah karena tubuhnya yang kelelahan atau dinginnya suhu Bendoasri sehingga tidak dapat mengikuti keseluruhan kegiatan LDKS. Tetap semangat ENIGMA & JAGARAKSA!
Menossa 31
LDKS
CERPEN
Hilang Keaslian Dirinya “Sampeyan iki piye to? Kok nganti gak digarap tugase?” tanya Bu Indah, guru bahasa Jawa di kelasnya. Ia pucat pasi dan bingung karena tak tahu harus menjawab bagaimana. Setiap pelajaran bahasa Jawa, semua siswa wajib menggunakan bahasa Jawa dan harus sesuai dengan aturannya. Siswa yang bingung tadi adalah Rony, realita hidupnya seperti pepatah Jawa “Wong Jawa ilang Jawane” atau yang bermakna ‘Orang Jawa hilang ke-Jawa-annya’. Sebenarnya Rony lahir di Jawa Timur. Namun sejak SD kelas 3, ia pindah ke Jakarta hingga SMP. Kemudian ia kembali ke tanah kelahirannya ketika awal masuk SMA. Kehidupannya di Jakarta membuat Rony berbudaya kebarat-baratan. Barang serba mahal dan impor, gaya bicaranya yang dicampur keinggris-inggrisan, bahkan penampilannya meniru model barat. Rony tampak mencolok modern di sekeliling gaya Jawa yang dianggapnya ‘kuno’. Tiap kali teman-teman sekelasnya berbicara dalam bahasa Jawa, ia hanya bisa melongo. Tak mengerti maknanya. Kemudian ia tak peduli dengan sekitarnya dan mulai menyibukkan diri. Mendengarkan musik keras-keras melalui earphone-nya. Lambat laun teman-temannya menjauhinya. Bukan berarti Rony pendiam, namun ia tidak bisa dan tidak ingin bisa berinteraksi dengan orangorang yang berkomunikasi dengan bahasa Jawa. Saat pulang sekolah, Rony dan dua orang teman sekelasnya berjalan menuju gerbang depan. “Ron, udah berapa lama sih tinggal di Jakarta?” tanya Zain. “Emmm.... kurang lebih enam tahunan lah. You know, di sana enjoyable banget,” jawab Rony dengan logatnya yang kebarat-baratan. Zain merasa kurang nyaman mendengarkannya. “Jadi maksudnya bagus-bagus gitu?” tanya Zahra. “Of course, dong. Di sana tuh modern, enak. Tiap libur bisa ke mall, shopping. Dan di sana gak ada yang namanya hal-hal kuno seperti orang Jawa. Every students are rich. Barang bagus dan mahal selalu ada yang bawa,” jawab Rony. “Kamu jangan bilang gitu, dong. Kamu kan aslinya juga orang Jawa. Harusnya....” “Sorry. I’m not Javanese people. Okay,” tukas Rony. Zahra terdiam. Mereka sampai di gerbang depan. Di sana tampak sebuah mobil hitam besar. Rony langsung menghampiri mobil itu. Artinya, ia dijemput orangtuanya dengan mobil. Selama perjalanan pulang, Rony terus menggerutu. Ayahnya selalu membandingkannya dengan Rony yang dulu dan anak tetangga. “Ya ampun, Dad. I hate live in here. Enakan di Jakarta tau gak. Di sini seleranya nggak modern banget,” kata Rony. “Ron, ingat, lho. Kita nggak kembali ke Jakarta lagi. Kita udah menetap di sini,” kata ayahnya. Rony hanya bisa menghela napas panjang dan membiarkan hidupnya berlalu. “Besok ‘kan libur? Mau keluar nggak?” tanya ayahnya. “Ke mana?” “Ada, deh,” balas ayahnya. Rony tetap menyetujuinya. Ia berpikir dia akan pergi jalan-jalan ke tempat yang bagus. ***
32 Menossa
CERPEN
Pagi hari saat fajar menyingsing, Rony dan orang tuanya telah berangkat dengan mobih hitam besar mereka dan membawa koper-koper berisi pakaian. Dalam hati, Rony bertanya-tanya dan berangan-angan, akankah ia pergi ke hotel bagus dekat pantai dan bersenang-senang di sana? Tapi sejak jalan raya aspal besar beralih ke jalan tanah biasa, Rony mulai bingung. Apakah ia akan latihan fisik bak latihan wajib militer? Ternyata ia akan menginap selama dua hari di sebuah rumah bergaya Jawa tua. “Rumah siapa nih, Mom?” tanyanya. “Rumah kakekmu, Nak,” jawaban ibunya. Rony kaget tak alang kepalang. Rumah kakeknya? Untuk apa? Mereka tiba di tujuan. Sebelum masuk, ibunya menyuruh Rony untuk memasukkan semua gawai ke sebuah kotak dan meletakkannya di bagasi mobil. “Lhoh, kok...” “Selama dua hari, gak ada HP dan game. Kamu harus bantu kakekmu,” kata ayahnya tegas. Rony kicep. Mereka masuk dan menemui kakeknya Rony. Dari awal Rony bertemu, ia kikuk, tak mampu berbahasa Jawa. Dan saat bersalaman, ia mengucapkan, “Assalamu’alaikum, Grandpa.” Ibunya mulai mengomel. “Gimana sih, kok bilangnya gitu. Bilang ‘Mbah’. Ulangi!”. Rony dengan berat hati mengulang dan merasakan harga dirinya sedang diruntuhkan. Padahal ibunya bermaksud untuk mengajarinya salam dengan orang yang lebih tua. Kakeknya langsung menyindir, “Baru dari Jakarta apa dari Eropa? Putuku kok gak iso ngomong Jawa,”. Rony nyengir, kakek dan orangtuanya tertawa. Orang tua Rony membuat kesepakatan dengan kakeknya. Kemudian kakeknya menyetujui dan memberi aturan ke Rony. Selama tinggal di rumah itu, harus memakai bahasa Jawa, bahasa Indonesia masih diperbolehkan, harus membantu kakeknya, bila waktu salat untuk pergi ke masjid harus jalan kaki, dan masih banyak lagi. Di hari pertama itu, selama dua jam penuh, kakeknya mengajari bahasa Jawa mulai dari ngoko lugu hingga krama alus. Selama dua jam itu, Rony bingung dan pusing pada pembagian penggunaan bahasa. Ditambah orang tuanya melarang Rony memanggil ‘Mom’ dan ‘Dad’, harus ayah dan ibu. Selain itu, kakeknya menyuruh Rony keluar untuk memanggilkan seseorang atau membelikan sesuatu, dan harus berbicara bahasa Jawa. Hari kedua, bagi Rony adalah sebuat tantangan. Ia berkegiatan di luar rumah seharian. Mulai dari berkebun, hingga aktivitas lainnya. Waktu sore hari, kakeknya mengajak Rony dan orang tuanya ke sanggar seni yang kebetulan ada pertunjukan. Selama pertunjukan, kakeknya bercerita tentang tarian, pakaian, tradisi kebudayaan Jawa. Rony merasa budaya Barat tak lagi bagus, budaya Jawa atau Budaya dari seluruh Indonesia justru lebih bagus. Mereka kembali ke rumah kakeknya. Setelah tiba dirumahnya, mereka duduk di teras dan bercengkrama. “Gimana, udah berubah pikiran?” tanya ibunya. Rony hanya mengangguk dan tersenyum. “Ayah tahu kok, kalau pulang sekolah kemarin kamu bilang kalau orang Jawa itu kuno,” ujar ayahnya sambil menengok ke arah kakek. “Lhooo... minta dijiwit putuku,” kata kakeknya bercanda kemudian tertawa. Dua hari itu adalah proses Rony ‘diaslikan’ ke-Jawa-annya. Ia tak akan kembali berasumsi bahwa Jawa itu kuno. Karena ia menyadari bahwa pemuda sepertinya perlu melestarikan dan mengenal dalam tentang budayanya sendiri. (*Chiko)
Menossa 33
SUARA REMAJA
Remaja Berbudaya Negeri yang berbudaya menunjukkan besarnya aset yang dimiliki. Mari tengok tanah air tercinta kita, Indonesia. Bahasa, suku, ras dan kepercayaan tampak indah bila disatukan. Begitu banyak perbedaan yang nampak namun tak mampu untuk memecah belah antar satu sama lainnya. Budaya turun-temurun yang diwariskan pun masih terjaga hingga kini. Terputus atau tidaknya budaya tentunya tergantung pada generasi penerusnya. Ya, remaja penerus bangsa serta budayanya. Dewasa ini, melihat pesatnya perkembangan teknologi maupun budaya tentu menimbulkan beberapa perspektif bagi masyarakat khususnya kaum remaja. "Lama-lama luntur sudah budayanya. Milenial susah diajak berbudaya." salah satu komen netizen pada sebuah artikel membuat saya sedikit tertohok. Ada banyak perspektif yang bermunculan. Tak lepas dari negatif dan positifnya banyak yang harus diluruskan. Tak salah juga sih kalau dibilang remaja kini sulit diajak berbudaya. Kita ambil contoh yang paling sederhana. Kini sedang heboh tentang budaya remaja Jakarta, atau yang biasa dikenal dengan Jaksel lifestyle. Hedonisme salah satunya yang begitu melekat di dalam diri para remaja ini. Jika dilihat kilas balik dari beberapa tahun kebelakang memang sangat nampak perubahan dari era ke era. Meski begitu masih banyak remaja yang berusaha keras untuk mempertahankan budaya bahkan dibuat sedemikian rupa menarik sehingga tak akan hilang di era baru ini. Dari mulai mengkolaborasikan hingga meleburkan menjadi satu. Tak jarang saya takjub dengan para remaja berbudaya tersebut. Timbul di benak saya untuk melakukan hal yang sama pula. Kegiatan-kegiatan tahunan atau bulanan kini pun mulai banyak mengambil tema budaya. Remaja pun banyak yang berpartisipasi entah sebagai pemberi karya maupun hanya penikmat karya.
34 Menossa
SUARA REMAJA
Ternyata masih banyak juga generasi penerus yang berbudaya. Baru-baru ini beredar sebuah kabar bahwa Amerika telah mencabut gelar Indonesia sebagai negara berkembang. Karena kini Indonesia telah menjadi negara maju. Jika benar adanya maka ini merupakan kesempatan besar untuk menunjukkan pada dunia untuk yang kesekian kali nya tentang aset yang kita punya. Budaya-budaya yang sangat beragam serta keindahan di setiap perbedaannya. Remaja harapan terbesar bagi suatu negara dalam mewujudkannya. Jiwa bebas bersuara, mengambil keputusan, memberi perspektif dan menerima perspektif itu sendiri yang sedang membara di dalam diri para remaja. Kini kembali lagi ke dalam perspektif para remaja tentang budaya. Kalau dibilang semakin lama semakin luntur budayanya, rasanya tidak juga. Masih banyak yang mau berbudaya. Masih banyak yang mau mempertahankan, meneruskan bahkan mengembangkan. Menjadi remaja juga harus punya cara pikir terbuka. Tak bisa menitik beratkan pada satu perspektif saja. Semua akan terlihat seimbang jika para remaja khususnya memiliki pemikiran terbuka. Siapa bilang budaya luntur kalau era sudah bertambah? Toh nyatanya menjadi remaja berbudaya tak bergantung pada era. Kami para remaja memastikan untuk setiap era yang dilalui akan tetap menjadi era yang berbudaya. Intinya, jadi milenial yang membudaya.
Menossa 35
FYI
TIWAH
Tiwah merupakan salah satu upacara adat dari Suku Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Tiwah disebut juga Tiwah Lale atau Magah Salumpuk Liau Uluh Matei. Upacara Liwah bertujuan untuk mengantarkan roh atau arwah manusia yang telah meninggal dunia ke akhirat yaitu Lewu Liau yang letaknya di langit ke tujuh. Disebut juga Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate, Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, dan Hakarangan Lamiang. Upacara adat ini adalah upacara terbesar di Suku Dayak karena membutuhkan sumber daya yang cukup banyak dan waktu yang lama. Upacara Tiwah telah masuk ke dalam penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Masyarakat Suku Dayak Ngaju memeluk kepercayaan lokal yaitu Kaharingan, yang percaya bahwa kematian bukanlah hal akhir yang dijalani manusia. Kematian justru sebuah awal untuk menuju dunia kekal dimana manusia mencapai kesempurnaan. Awalnya masyarakat Suku Dayak Ngaju tidak percaya dengan kematian dan hidup di dunia ini adalah kekal. Lalu, manusia melakukan kesalahan dan dewa mencabut kehidupan dunianya. Menurut kepercayaan Kaharingan, manusia yang meninggal akan melanjutkan perjalanannya ke dunia para arwah, arwah ini disebut dengan Lio/Liau/Liaw. Penyelenggaraan upacara Tiwah bagi masyarakat Suku Dayak Ngaju dianggap sesuatu yang wajib secara moral dan sosial. Pihak keluarga yang ditinggalkan memiliki kewajiban untuk mengantar arwah dari saudara yang meninggal ke Lewu Liau. Kepercayaan Kaharingan ini menganggap bahwa arwah yang belum diantar melalui upacara Tiwah akan selalu berada di sekitar lingkungan mereka. Keberadaan arwah yang belum diantar dianggap membawa gangguan dan kesialan, dapat berupa munculnya peristiwa gagal panen, penyakit, dan bahaya-bahaya lainnya. Liaw arwah menurut masyarakat Suku Dayak Ngaju terbagi atas tiga jenis yakni: 1. Salumpuk liaw haring kaharingan, yaitu roh rohani dan jasmani 2. Salumpuk liaw balawang panjang, yaitu roh tubuh atau badan 3. Salumpuk liaw karahang tulang, yaitu roh tulang belulang. Upacara Tiwah umumnya memiliki durasi tujuh sampai empat puluh hari. Karena merupakan upacara sakral bagi Suku Dayak Ngaju, pelaksanaan Upacara Tiwah harus berjalan sempurna. Keluarga yang ditinggalkan dipercaya akan menanggung beban berat seperti rezeki tidak lancar dan kesehatannya terganggu jika pelaksanaan Upacara Tiwah terjadi kekeliruan atau pelaksanaanya tidak sempurna. Waktu penyelenggaraan upacara Tiwah biasanya setelah musim panen padi yaitu sekitar bulan Mei, Juni, atau Juli. Karena setelah musim panen masyarakat memiliki cadangan pangan melimpah, serta memiliki waktu yang luang karena tidak sibuk dengan kegiatan pertanian. Dengan begitu, Upacara Tiwah dapat dilaksanakan tanpa harus terganggu karena kekurangan pangan, kegiatan bertani, atau hal lainnya.
36 Menossa
FYI
Upacara kematian dalam kepercayaan Kaharingan dibagi menjadi dua, yaitu pertama, upacara yang dilakukan kematian setelah kematian atau penguburan sementara dan kedua Upacara Tiwah itu sendiri. Penguburan sementara dilakukan karena biasanya pihak keluarga belum mampu secara finansial untuk melaksanakan Upacara Tiwah. Jeda antara penguburan sementara dengan Upacara Tiwah dimanfaatkan masyarakat untuk mengumpulkan dana karena biaya pelaksanaan Upacara Tiwah tidak sedikit, sekitar lima puluh sampai seratus juta. Dalam masa jeda juga dilangsungkan beberapa adat yang bertujuan untuk memberi makan dan sesaji kepada liau. Beberapa di antaranya ada Meniti, Mahanjur, Minih, Manampa Raung, Manatun, Memalas, dan Tantulak Matey. Dana yang terkumpul untuk melakukan Upacara Tiwah disebut laloh. Dana tersebut diberikan kepada pimpinan penyelenggara atau bakas tiwah. Pemimpin Upacara ini akan dibantu oleh masyarakat atau peserta lain yang disebut anak-anak Tiwah. Bagi masyarakat yang jasad anggota keluarganya sudah habis karena penguburan sementara, yang biasanya selama satu tahun, jasad tersebut akan diambil tulang yang tersisa. Sementara bagi keluarga yang mampu dan langsung melakukan Upacara Tiwah, jasad dari anggota keluarga yang masih utuh harus dipisahkan antara daging dan tulang belakangnnya, dengan cara mengoyak-mgoyak jasad tersebut. Berikut tahapan Upacara Tiwah, antara lain 1. Memilih dan menentukan pemimpin upacara, biasanya terdiri dari tujuh orang. Salah satu menjadi upo atau pemimpin utama, sisanya menjadi basir atau anggota. Para pemimpin inilah yang akan mengantarkan para liau ke dunia akhirat atau lewu liau 2. Mempersiapkan alat dam bahan. Seperti hewan kurban, biasanya kerbau, sapi, ayam, dan babi. Pemahay, yaitu wadah yang digunakan untuk membakar jenazah. Balai Tiwah atau Balai Nyahu, yaitu rumah kecil terbuat dari kayu yang digunakan untuk menyimpan gong. Sangkaraya, yaitu bambu ukuran 2-4 meter yang disusun rapi untuk tempat tarian dalam pelaksanaan upacara. Sandong/Sandung, yaitu tempat untuk menyimpan tulang-tulang dari jasad manusia ketika upacara berakhir. Sapundu, yaitu pahatan kayu menyerupai patung berbentuk manusia atau hewan yang digunakan untuk mengikat hewan yang dikurbankan. Pantar, yaitu tiang yang terbuat dari kayu besi dan diletakkan dekat sandung yang menandakan selesainya Upacara Tiwah. Bara-bara atau hantar bajang, yaitu pagar yang terbuat dari bambu dihiasi bendera sejumlah dengan arwah yang akan melaksanakan Upacara Tiwah. Pasah Pali, yaitu rumah-rumahan yang digunakan untuk meletakkan sesajen. Garantung/gong dan kakandin/kain merah, yang berfungsi tidak hanya sebagai alat musik, tetapi juga sebagai tempat membawa tulang-tulang yang dibungkus dengan kain merah sebelum dimasukkan ke sandung. 3. Proses pelaksanaan upacara. Balai nyahu yang telah dibuat harus dipenuhi dengan hewan kurban babi. Hewan kurban seperti kerbau dan sapi diikat di sangkaraya dan tiga orang melakukan tarian sakral yang diiringi tabuhan alat musik dan sorakan kegembiraan. Juga dilakukan kegiatan melempar beras kuning ke angkasa. Setelah itu, hewan kurban disembelih dan darahnya dikumpulkan di wadah bernama sangku. Darah hewan tersebut untuk memalas alat-alat yang akan digunakan dalam upacara dengan tujuan agar alat-alat tersebut menjadi suci. Hari berikutnya, didirikan tiang panjang yang disebut Tihang Mandera yang menjadi tanda bahwa kampung tersebut tertutup karena sedang berlangsung Upacara Tiwah. Lalu, para tamu menaiki rakit yang berisi sesaji atau persembahan. Proses terakhir, ada tarian kanjan dan tulang-tulang arwah yang telah dibungkus menggunaka kain merah dimasukkan ke sandung. Seiring berkembangnya zaman, Upacara Tiwah mengalami banyak perubahan. Interaksi Suku Dayak dengan dunia luar menyebabkan munculnya kepercayaan-kepercayaan dan teknologi baru. Salah satunya, muncul tradisi mengayau, yaitu masyarakat Suku Dayak percaya, ketika seorang bangsawan atau seorang yang berstatus sosial tinggi meninggal dunia, arwahnya perlu ditemani. Semakin banyak kepala manusia, akan semakin baik. Juga bagi pemburu yang berhasil mendapatkan kepala manusia akan mendapat kenaikan sosial dalam masyarakat. Jika para pemburu gagal, maka akan digantikan oleh para budak. Alat-alat yang digunakan untuk Upacara Tiwah yang dulu banyak memanfaatkan bambu dan kayu, sekarang diganti dengan cor dan semen. Pelaksanaan Upacara Tiwah juga harus mendapat izin dari instansi, seperti kepala desa, camat, dan majelis adat. Sehingga penyelenggaraan Upacara Tiwah semakin rumit karena wajib mengisi dokumen yang menjelaskan detail kegiatan yang akan dilangsungkan.
FYI - Intan W. Menossa 37
INFO POPULER
Musibah 2020 Tanggap Corona Halo teman teman, kalian pasti sudah tau tentang virus corona atau COVID-19 ini kan? Yup penyakit yang sekarang menjadi ancaman bagi seluruh dunia ini hampir sama dengan penyakit pernapasan lain seperti SARS dan MERS yang merenggut banyak korban jiwa. 2019nCoV yang muncul di Wuhan pada pertengahan Desember 2019 adalah penyakit virus corona baru ketiga yang memicu wabah dalam dua puluh tahun terakhir. Pertama adalah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang mewabah pada 2003, menginfeksi 8.100 orang dan menewaskan 773 manusia di 37 negara. Kasus bermula dari Tiongkok. Para ilmuwan menemukan kaitan ke musang yang ada di pasar hewan hidup di China. Kelelawar buah kemudian ditemukan sebagai reservoir virus. Yang kedua adalah Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus atau yang biasa disebut MERS yang muncul pada 2012. Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19. • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19. • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.
38 Menossa
V i r u s Corona d a p a t menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu: • Hindari bepergian ke China atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus Corona. • Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau keramaian. • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan. • Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya. • Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi. • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah. • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan. • Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit. • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan. Semoga artikel ini bisa membantu kita untuk terhindar dari bahaya virus ini!
TTS
TTS 1
2
6 3
7
4
8 5 9
10
11
12
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Buah yang mengandung vitamin C Guru sejarah di SMAN 2 Pare Gubernur yang pernah menjadi menteri pendidikan Penuh, tidak longgar Di bawah kaki Di dalam kotak pensil Dagang (sinonim) Ceroboh (sinonim) Terpijak benang‌, hitam tapak Pertandingan sepak bola SMAN 2 Pare Salah satu ekstrakurikuler di SMAN 2 Pare Bagai di ‌. dengan sembilu Menossa 39
KOMIK
40 Menossa
KOMIK