LIFESTYLE
Rencana Vaksinasi Bagi Peserta Didik Search...
HOME
Search...
INFO
PROFIL
Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menyarankan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah digelar setelah mengadakan vaksinasi COVID-19. Kebijakan PTM ini dapat dilakukan oleh semua pihak, jika peserta didik sudah menjalankan suntik vaksin. Hal ini merupakan upaya pencegahan maksimal dari paparan COVID-19. Potensi peserta didik terjangkit COVID-19 cukup tinggi. Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan bahwa dari sembilan orang ada satu anak yang dinyatakan reaktif. Kebanyakan anak-anak yang positif COVID-19 berstatus orang tanpa gejala. Namun beberapa kasus juga ada yang bergejala hingga masuk ruang ICU. Tentu realitas ini jangan dianggap sepele tetapi harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat. Dalam waktu dekat, vaksinasi akan dilakukan kepada peserta didik. Hanya tinggal menunggu persetujuan MUI dan BPOM serta keputusan pemerintah. Terdapat syarat utama peserta didik yang hendak disuntik vaksin yaitu diwajibkan menjalani swab test atau PCR. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat. Mengapa harus Swab test atau PCR dulu sebelum disuntik vaksin? Karena individu yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami penurunan antibodi, sehingga nantinya vaksin tidak dapat bekerja secara optimal. Penerima vaksin yang telah disuntik tidak disarankan langsung kembali ke rumah dan beraktivitas. Sebaiknya mereka menunggu ditempat penyuntikan selama kurang lebih 30 menit guna mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI merupakan kejadian medis yang berkaitan dengan vaksinasi atau disebut juga efek samping dari reaksi vaksin terhadap tubuh. Reaksi KIPI meliputi myalgia atau nyeri otot di seluruh tubuh, arthralgia atau nyeri sendi, badan lemas, sakit kepala dan demam. Reaksi lainnya yang dapat terjadi yaitu alergi, urtikaria, reaksi anafilaksis, dan syncope atau pingsan. Untuk reaksi ringan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima Vaksin COVID-19 untuk minum lebih banyak, menggunakan pakaian yang lebih nyaman, mandi air hangat atau kompres, dan meminum obat Writer: Aisyah Triani Horiana (X MIA 1)
SMAN 3 BLITAR
37