HOBIES (SEPEDA

Bersepeda, kebutuhan atau ikut-ikutan?

Banyak tren baru bermunculan era pandemi seperti ini, salah satunya tren bersepeda. Ini dibuktikan oleh data dari Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) yang menunjukan jumlah pesepeda yang berlalu lintas di Jakarta meningkat hingga 1.000%, lonjakan tersebut terjadi pada masa PSBB Transisi yang diusung Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. ITDP mencatat, setelah perkantoran diizinkan beroperasi kembali, dalam sehari jumlah pesepeda di kawasan bisnis Dukuh Atas naik, dari rata-rata 10 menjadi 235 pesepeda.

Lonjakan ini langsung direspon oleh pemerintah, salah satunya DKI Jakarta. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Limpo, menuturkan bahwa pihaknya akan memastikan fasilitas untuk pesepeda di DKI Jakarta semakin baik, pun dengan kepolisian dipastikan akan turut menjaga operasional alur sepeda sementara di pusat Jakarta.

Namun ada hal lain yang masih menjadi pertanyaan, orang-orang bersepeda untuk olahraga dan menjadi sehat atau hanya mengikuti tren saja? Menurut penuturan dr. Michael Triangto, Sp.KO yang dilansir KlikDokter.com jawabannya adalah bisa iya dan bisa tidak.“Orang yang sudah lama bersepeda dan tujuannya memang berolahraga atau menjadikannya alat transportasi, umumnya lebih taat pada aturan. Beda dengan orang yang baru-baru bersepeda. Mereka cenderung bergerombol dan tidak taat aturan,” ucap dr. Michael.

Selain bergerombol dan tidak taat aturan, orang awam yang baru terjun ke dunia sepeda dikarenakan hanya ikut-ikut saja akan terkesan norak. Beda dengan orang dengan mindset bahwa ini adalah olahraga dan mereka tau apa manfaatnya. Beberapa manfaat bersepeda yaitu, untuk menurunkan berat badan, memelihara kestabilan berat badan, dan tentunya meningkatkan daya tahan tubuh (immune booster).

Terlepas dari hanya tren sejenak atau memang kebutuhan untuk berolahraga. Bersepeda adalah kegiatan yang semua kalangan bisa menjalankannya sedari dulu dimana belum ada kendaraan bermotor, yang sekarang menjadi sarana olahraga yang sangat diminati. Untuk kalian yang sedang dalam hype bersepeda, jangan lupa taati peraturan lalu lintas yang ada dan jadikan hobi baru yang bermanfaat.

Memupuk Kebaikan di Bulan Ramadhan

Untuk mengisi kegiatan semasa Ramadhan 1442 H kali ini, SMAN 4 Blitar mengadakan beberapa kegiatan yaitu Pondok Pesantren Online dan Penyaluran zakat kepada warga sekitar dan murid-murid yang membutuhkan. Pondok Pesantren Online ini didukung oleh Pesantren Online HaQQul ManQul di bawah Lembaga Kursus ISCO Course. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 19 April 2021 hingga 23 April 2021 dimulai pukul 15.00-17.00 WIB, diawali dengan 1 jam materi diakhiri dengan 1 jam mukhtasor kitab yang dipimpin oleh Bapak Nur Alam. Pemateri diisi oleh bapak ibu guru SMAN 4 Blitar. Kegiatan ini dilaksanankan secara online untuk mencegah kerumunan di sekolah

Sebelum Pondok Pesantren Online dimulai, siswa kelas 10-11 yang beragama Islam diminta untuk mengumpulkan zakat fitrah sekaligus mendaftarkan diri untuk kegiatan Pondok Pesantren Online dalam jangka waktu 15-19 April. Penyaluran zakat dimulai tanggal 26-27 April, 26 April penyerahan zakat kepada warga sekitar yang kurang mampu, 27 April berganti penyerahan zakat kepada siswa-siswi yang kurang mampu. Tentunya kegiatan penyerahan zakat ini sesuai protokol kesehatan. Salah satu panitia zakat fitrah SMAN 4 Blitar yaitu Satriya Ardhi P. dari kelas X IPS 5 berkata, ada beberapa kendala dalam penyaluran zakat “Kendalanya ada di penyaluran pada siswa, karena pendataan dari perkelas tidak bisa cepat dan kesalahan sebelumnya tidak memastikan pengumuman itu udah kesebar secara merata sebelum hari H, sehingga ada kelas yang tidak mengetahui bahwa hari itu diadakan pembagian zakat pada siswa yang kurang mampu. Hal ini dikarenakan terbatasnya akibat pembelajaran daring itu tadi, penyaluran zakat pada siswa kurang mampu jadi terhambat”.

Selain untuk mengisi waktu, SMAN 4 Blitar mengadakan kegiatankegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengajak murid-murid menambah wawasan juga untuk berbagi kepada yang kurang mampu. Karena pada bulan Ramadhan yang berkah ini disarankan untuk mencari ilmu sebanyakbanyaknya dan kegiatan berzakat semoga melatih kita untuk lebih sering berbagi, dan semoga semakin tumbuh semangat untuk berbuat baik.

By : Ilham XI IPS 2